You are on page 1of 16

Tugas Makalah

TEORI ILMU KEPERAWATAN


Menurut

DEROTHEA E. OREM

Disusun Oleh :
Arik Mufidah Devi Arista F Khalaida F.N Lukman T Lutfhi Tri H (200901014) (200901029) Novie Dinar K Retin Rini Dwi S Wahyu W.S Wandra P Yuliana P (200901076) (200901089) (200901091) (200901107) (200901108) (200901117)

Hilda Amalia A (200901055) (200901060) (200901063) (200901064)

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN STIKES KARYA HUSADA PARE KEDIRI 2009/2010

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah asuhan keperawatan yang berjudul Teori Ilmu Keperawatan menurut pandangan Dorothea E. Orem. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Fundation of Nursing. Penyusun menyadari, makalah ini dapat terselesaikan bukan hanya karena kemampuan dan usaha penyusun sendiri tetapi juga bantuan dan bimbingan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar besarnya kepada : 1. Ns.M.Mafthuhul Huda,M.Kep,Sp.Kom.selaku dosen pembimbing dan pengajar dalam mata kuliah Respirasi. 2. Teman-teman yang telah memberikan dukungan dan bekerja sama dalam pembuatan makalah ini. 3. Kedua orang tua yang telah memberikan dukungan secara mora, material dan spiritual. 4. Semua pihak yang telah berpartisipasi dalam pembentukan makalah ini. Penyusun juga menyadari dalam penyusunan makalah ini masih terdapat kekurangan karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan. Oleh karena itu, saran dan masukan dari berbagai pihak sangat penulis harapkan. Akhirnya, harapan penyusun semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Pare, April 2010

Penyusun

BAB I PENDAHULUAN

A. Riwayat Hidup Dorothea E. Orem Dorothea Orem lahir di Baltimore, anak terakhir dari dua bersaudara, keduanya adalah perempuan. Ia terdaftar sebagai siswa Providance Hospital School of Nursing di Washington, D.C, dimana ia terpengaruh dengan Daughters of Charity of St. Vincent de Paul dan kecendekiawanan bibinya. Setelah lulus awal tahun 1930-an, ia melanjutkan sekolahnya meraih gelar BSc (Bachelor of Science) di bidang pendidikan keperawatan tahun 1945 dari Universitas Katolik Amerika. Selama kurun waktu tersebut, ia mengerjakan tugas pribadi, staf keperawatan, mengajar dan menjadi asisten Direktur Providence Division of the School of Nursing, Universitas Katolik Amerika. Setelah mendapatkan gelar masternya, menjabat sebagai Direktur Providence Division of the School of Nursing dan Direktur Nursing Service Rumah Sakit Detroit, dari tahun 1945 sampai 1948. Dari tahun 1949 sampai 1957,Orem menjadi konsultan perawat pada Devision of Health and Institutional Service di Departemen Kesehatan negara bagian Indiana. Selama kurun waktu ini, Orem memulai membangun kembali definisidefinisinya mengenai keperawatan (nursing) dan praktek keperawatan (nursing practice). Orem meninggalkan Indiana tahun 1957 untuk menjalani sebagai konsultan pengajaran (kurikulum)di Kantor Pendidikan, dan Kesejahteraan (HEW) Amerika Serikat di Washington, D.C. Dorothea E. Orem meninggal pada 22 Juni 2007 di kediamannya di Savannah, USA. Orem meninggal pada umur 93 tahun. Dunia keperawatan telah kahilangan seorang ahli dan dianggap sebagai orang terpenting serta memiliki wawasan yang sangat luas di bidang keperawatan.

B. Latar Belakang Teori Asuhan keperawatan dilakukan dengan keyakinan bahwa setiap orang mempunyai kemampuan untuk merawat diri sendiri sehingga membantu individu

memenuhi kebutuhan hidup, memelihara kesehatan dan kesejahteraannya. Oleh karena itu teori ini dikenal sebagai Self Care atau Self Care Defisit Teori. Ada 3 prinsip dalam keperawatan diri sendiri atau perawatan mandiri. Pertama, perawatan mandiri yang dilakukan bersifat holistic meliputi kebutuhan oksigen, air makanan, eliminasi, aktifitas dan istirahat, mencegah trauma serta kebutuhan hidup lainnya. Kedua, perawatan mandiri yang dilakukan harus sesuai dengan tumbuh kembang manusia. Ketiga, perawatan mandiri dilakukan karena adanya masalah kesehatan atau penyakit untuk pencegahan dan peningkatan kesehatan. Perawat dibutuhkan ketika seseorang membutuhkan asuhan keperawatan karena ketidakmampuan untuk merawat diri sendiri. Menurutnya, area kerja perawat adalah membina dan mempertahankan hubungan terapeutik antara perawat dan pasien, menentukan kapan seseorang membutuhkan bantuan atau pertolongan, memperhatikan respon pasien, memberi pertolongan langsung kepada individu dan keluarga serta bekerjasama dengan tenaga kesehatan lain Asuhan keperawatan mandiri dilakukan dengan memperhatikan tingkat ketergantungan atau kebutuhan dna kemampuan pasien. Oleh karena itu terdapat 3 angkatan dalam asuhan keperawatan mandiri. Pertama, perawat memberi perawatan total ketika pertama kali asuhan keperawatan dilakukan karena tingkat ketergantungan pasien yang tinggi. Kedua, perawat dan pasien saling berkolaborasi dalam melakukan tindakan keperawatan. Ketiga, pasien merawat diri sendiri dengan bimbingan perawat.

C. Sumber-sumber Teori Meskipun Orem menyebutkan Eugenia K. Spaulding sebagai teman terhebat dan gurunya, namun ia tidak menunjukkan telah dipengaruhi secara langsung oleh pemimpin-pemimpin dalam ilmu keperawatan dalam karyanya. Ia meyakini kerjasama dengan banyak perawat selama bertahun-tahun memberikan banyak sekali pengalaman belajar. Ia memandang kerjasamanya dengan mahasiswamahasiswa serta kerjasama dengan kolea-koleganya sebaai usaha yang berharga. Disaat tidak ada yan dipercaya sebagai yang berpengaruh besar baginya, Orem menyebutkan beberapa nama perawat-perawat lain yang memberikan sumbangansumbangan bagi ilmu keperawatan diantaranya, Abdellah, Henderson, Johnson, King, Levine, Nightingale, Orlando. Peplau, Riehl, Rogers, Roy, Travelbee, dan

Wiedenbach. Ia juga menyebutkan sejumlah penulis dari disiplin ilmu lain, seperti diantaranya, Gordon, Allport, Chester Barnard, Rene, Dubos, Erich Fromm, Gartly Jaco, Robert Katz, Kurt Lewin, Ernest Nagel, Talcott Parsons, Hans Selye, dan Ludwig von Bertalanffy.

D. Penggunaan Bukti-bukti Empiris Di tahun 1958, Orem memiliki pandangan spontan menenai mengapa individu-individu yang memerlukan dan dapat dibantu melalui perawatan yang memudahkannya merumuskan dan menekspresikan konsep keperawatannya. Pengetahuannya mengenai sifat-sifat situasi-situasi praktik keperawatan dieroleh bertahun-tahun.

E. Konsep-konsep Utama dan Definisi Orem memberi label bagi teorinya (self care deficit theoryof nursing) sebagai teori umum. Teori umum ini disusun atas tiga teori yang berhubungan: 1) Teori self-care (menggambarkan dan menjelaskan perawatan sendiri) 2) Teori self-care deficit (menggambarkan dan menjelaskan menapa menusia dapat ditolong melalui ilmu keperawatan); dan 3) Teori sistem-sistem keperawatan (menggambarkan dan menjelaskan hubungan yang harus dibawa dan dipertahankan bagi hasil keperawatan).

Konsep utama dari teori-teori ini diindentifikasi dan didiskusikan lebih lengkap oleh Orem berjudul: Nursing Concepts of Practice

SELF-CARE (Perawatan Sendiri) adalah suatu kontribusi berkelanjutan orang dewasa bagi eksistensinya, kesehatannya, dan kesejahteraannya. Perawatan sendiri adalah latihan aktivitas yang individu-individunya memulai dan menampilkan kepentingan mereka dalam mempertahankan hidup, kesehatan dan kesejahteraan.

Self-care

requistes

(Syarat-syarat

Perawatan

Sendiri).

Syarat-syarat

perawatan sendiri adalah Tujuan-tujuan yang harus dicapai melalui macammacam usaha perawatan.

Universal Self-care requisites (Syarat-syarat perawatan sendiri universal). Universal self-care requisites merupakan hal umum bagi seluruh umat manusia dan termasuk pemeliharaan udara, air, makanan, kebersihan, aktifitas dan istirahat, menyendiri dan interaksi sosial, pencegahan dari bahaya, dan pengenalan fungsi makhluk hidup. Developmental Self-care Requisites (Syarat-syarat pengembangan perawatan sendiri). Developmental self-care requisites terpisah dari universal self-care requisites pada buku edisi nursing : Concepts of Practice. Mereka mengenalkan proses-proses kehidupan, pendewasaan dan pecegahan terhadap kondisi-kondisi yang merusak kedewasaan atau dapat mengurangi efek-efek tersebut. Health deviation self-care requisites (Syarat-syarat Deviasi Kesehatan Perawatan Sendiri). Orem mendefinisikan health deviation self-care requisites ini dengan: Penyakit atau luka yang tidak hanya berpengaruh pada mekanismemekanisme struktur spesifik secara fisiologi atau psikologi, tapi juga bersatu dengan fungsi kemanusiaan.

Therapeutic Self-care Demand (Permintaan Perawatan Sendiri Therapis). Therapeuutic Self-care Demand adalah totalitas upaya-upaya perawatan sendiri yan ditampilkan untuk beberapa waktu aar menemukan syarat-syarat perawatan mandiri dengan cara menggunakan metode-metode yang valid dan berhubungan dengan perangkat-perangkat operasi atau penanganan.

Self-care Agency (Agen Perawatan Sendiri). Self-care Agency adalah kekuatan individu yang berhubungan dengan perkiraan dan esensial operasi-operasi produksi untuk perawatan mandiri. Ada tiga tambahan term (penamaan), yaitu: Agen adalah oran yang mengambil tindakan. Self-care Agent (agen yang merawat secara sendiri). Self-care Agent adalah penyedia perawatan mandiri. Dependent-care Agent (Agen Perawatan dependen) Dependent-care agent adalah penyelenggara perawatan bayi, perawatan anak, atau perawatan orang dewasa yang tidak mandiri. Self-care Deficit (Perawatan Mandiri defisit)

Self-care deficit adalah hubungan antara self-care agency dengan self-care therapeutic demand yang didalamnya self-care agency tidak cukup mampu menggunakan self-care therapeutic demand. Ini menentukan kapan dan kenapa ilmu keperawatan dibutuhkan. Nursing Agency (Agen Keperawatan) Nursing Agency adalah karakteristik orang yang mampu memenuhi status perawat dalam kelompok-kelompok sosial. Tersedianya perawatan bagi individu laki-laki, wanita dan anak atau kumpulan manusia seperti keluargakeluarga memerlukan agar perawat memiliki kemampuan khusus yang memungkinkan mereka memberikan perawatan yang akan menggantikan kerugian atau bantuan dalam mengatasi turunan kesehatan atau hubungan perawatan mandiri/kesehatan atau perawatan dependent defisit bagi orang lain. Kemampuan khusus merupakan agen keperawatan.

Sistem-sistem Keparawatan Sistem-sistem keperawatan dibentuk ketika para perawat menggunakan kemampuan-kemampuan mereka untuk menulis (menetapkan), meranacang, dan memberikan perawatan kepada pasien (sebagai individu atau kelompok) dengan menjalanka aksi-aksi terpisah atau sistem-sistem aksi. Aksi-aksi ini atau sistem-sistem mengatur nilai kemampuan atau latihan kemampuan individual dihubungkan dengan self-care dan mempertemukan syarat-syarat perawatan sendiri bagi individu dengan cara terapi.

Tipe-tipe Sistem Perawatan Ada tiga sistem perawatan yang dapat dikenali. Apakah sistem keperawatan penyeimbang menyeluruh, sebagian, atau mndukung-mendidik tergantung pada siapa yang dapat atau harus menjalankan aksi-aksi self-care tersebut. Sistem Penyeimbang Keperawatan Menyeluruh Sistem Penyeimbang Keperawatan Menyeluruh (Wholly compensatory nursing system) dibutuhkan ketika perawat harus menjadi paringan bagi ketidakmampuan total seorang pasien dalam hubungan kegiatan merawat yang membutuhkan gerakan-gerakan penyembuhan dan manipulasi. Sistem Penyeimbang Sebagian

Sistem penyeimbang sebagian (partly compensatory nursing system) ada ketika baik perawata dan pasien menjalankan ukuran-ukuran perawatan atau tindakan-tindakan lain yang melibatkan tugas-tugas manipulatif atau penyambuhan. Sistem Mendukung-mendidik Sistem pendukung pendidik adalah untuk situasi dimana pasien dapat menampilkan atau dapatda harus belajar untuk menjalankan ukuran-ukuran yang dibutuhkan secara eksternal atau internal yang ditujukan oleh therapeutik self-care, namun tidak dapat melakukan hal tersebut tanpa bantuan.

Metode-metode Bantuan Metode-metode batuan termasuk: 1) Tindakan atau melakukan apa; 2) Panduan; 3) Pelajaran; 4) Dukungan; dan 5) Memberikan linkungan yang membangun.

F. Asumsi-Asumsi Utama Dasar asumsi untuk teori umum telah dibentuk sekitar awal 1970-an dan telah dipresentasikan di sekolah Perawat Marquette University 1973. Orem mendata lima asumsi yang mendasar sebagai teori umum ilmu keperawatan, yaitu: 1. Manusia memerlukan masukan masukan berkelanjutan secara sengaja bagi diri mereka dan lingkungannya agar bisa hidup dan berfungsi sesuai dengan sumbangan manusia secara alami. 2. Agen manusia, kekuatan untuk berbuat secara sengaja, dilatih untuk membentuk perawatan bai dirinya dan juga yan lain dalam upaya menenali kebutuhan-kebutuhan dan bagaimana membuat masukan-masukan yan dibutuhkan. 3. Privasi pengalaman manusia dewasa dalam mebentuk batasan-batasan bagi tindakan perawatan diri dan orang lainyang mlibatkan pembuatan topangan hidup dan pengaturan fungsi masukan-masukan.

4. Agen manusia dilatih untuk menemukan, mengembangkan, dan meneruskan ke jalan-jalan lain dan alat-alat lain untuk mengidentifikasi kebutuhankebutuhan dan input-input untuk dirinya dan oran lain. 5. Berbagai kelompok manusia dengan kumpulan bagian-bagian terstruktur yang berhubungan dan menyediakan pertanggungjawaban untuk menjaga anggotaanggota kelompok yang kekurangan pengalaman untuk membuat inpit yan sengaja diharuskan untuk diri dan orang lain.

G. Penegasan-Penegasan Teoritis Self-Care ( Perawatan Sendiri ) Self-care dan perawatan anggota-anggota keluarga yan dependen diajarkan perilaku-perilaku yang ditujukan untuk mengatur integritas struktur manusia, funsionalisasi dan perkembangan manusia. Teori self-care menunjukkan hubungan antara tindakan self-care yan disengaja untuk dewasa dan tindakan pendewasaan anggota kelompok sosial dan penembanan serta funsi sebagaiman hubungan perawatan yang terus menerus dari anggot-anggota yan dependen untuk fungsi mereka dan pengembangan.

Self-care Deficit ( Perawatan Mandiri Defisit ) Pengalaman individual self-care deficit ketika mereka tidak dapat memelihara diri mereka sendiri. Orang-orang dapat mengambil keuntungan dari keperawatan karena mereka merupakan subjek pembatasan hubungan kesehatan atau turunan kesehatan yang menbuat mereka tidak mampu membuat perawatan mandiri secara terus menerus.

Nursing Systems ( Sistem-sistem Keperawatan ) Sistem-sistem keperawatan dibentuk ketika para perawat menggunakan kemampuan mereka untuk menulis (menetapkan), merancang dan memberikan perawatan bagi berbagai individu atau kelompok dengan mengerjakan upayaupaya khusus dan sistem-sistem penupayaan. Upaya-upaya ini atau sistem yang mengatur nilai kemepuan individu-individu berlatih dengan

hubungannya untuk merawat mandiri dan memenuhi syarat-syarat perawatan mandiri bagi individu secara terapeutik.

H. Bentuk Logika Pandangan spontan Orem membawanya untuk memformalkan dan kemudian mengekspresikan suatu konsep umum ilmu keperawtan. Generalisasi hal itu memungkinkan membuat cara berpikir deduktif mengenai keperawatan. Susan dan Thomas Taylor dari Universitas Missouri di Columbia telah meneliti konsep umum nursing karya Orem dengan menggunakan pendekatan logika matematika untuk melihat struktur sintaksis atau logika internalnya atau sebagai langkah untuk mengidentifikasi aturan-aturan dan mode-mode diskusi.

I.Penerimaan Oleh Komunitas Ilmu Perawatan Teori perawatan mandiri Orem telah mendapatkan tingkat penerimaan yang luar biasa dari komunitas keperawatan dibanding hasil-hasil yang dibuat oleh mayoritas teoritikus lain.

Praktek Banyak sekali dokumen artikel-artikel mengenai penunaan teori self-care digunakan sebagai dasar untuk praktek klinik. Di tahun 1971 Lucille Kinlein mendirikan sekolah praktek self-care. Meskipun konsep-konsep Kinlein berbeda dengan Orem, prakteknya tetap dipengaruhi oleh teori self-carenya Orem. Di tahun 1977 Kinlein menerbitkan Independent Nursing Practice With Clients yang dialamnya ia mendokumentasikan pengalaman-pengalaman dalam membuat pelatihan dan fungsi teori self-carenya. Di Johns Hopkins Hospital di Baltimore teori self-care telah dipergunakan oleh beberapa klinik jalan. Para spesialis perawat mwngatur tiga unit-unit tersebut, dua klinik jantung dan satu klinik diabetes. Klinik-klinik ini telah diatur secara terpisah dengan klinik-klinik yabg diatur berstandar medis. Meskipun ada mekanisme penyerahan kepada dokter medis, para spesialis perawat mengontrol klinik-klinik dan menggunakan teori perawatan mandiri Orem dalam praktek sehari-hari. Sejumlah mahasiswa dari jurusan ilmu keperawatan Unversitas Texas, menerapkan teori Orem dalam ilmu keperawatan rumeh bagi pasien-pasien khusus. Kesimpulan mereka adalah bahwa melalui pekerjaan yang menggunakan teori self-care, para perawat dapat mengembangkan rasa hormat kepada pasien.

Pasien menyadari haknya dalam memilih sebagai konsuman kesehatan dan partisipasi dalam perawatan mencapai kembali kecukupannya. Artikel yang menulis Virginia Mullin menyebutkan bahwa penerapan teori selfcare menghadapi berbagai hambatan dalam seting perawatan akut. Mullin menulis bahwa Hambatan-hambata ini dapat berhubungan dengan keefektifan dalam perawatan oleh setiap individu yang menghayati keyakinan-keyakinan perawatan mandiri dan menerjemahkan ke dalam praktek. Konsep self-careOrem telah digunakan dalan menangani remaja korban penyalahgunaan alkohol, pekerja-pekerja penderita rheumatoid arthritis, keluarga dan anak penderita cystic fibrosis, pasien-pasien penderita penyakit jantung, rehabilitasi bagi pasien-pasien jantung, pasien-pasien diabetes, pasien-pasin yang menerima terapi enterostomal, penerima transplantasi renal, dan pasien-pasien yang menerima peritonial dialysis. Hal ini dikaitkan dengan pusat-pusat bersalin, rumah sakit anak, dan perawatan di rumah sakitgawat darurat. Teori self-care deficit Orem telah digunakan dalam kontek proses perawatan untuk mengajari pasien untuk memperbaiki kemampuan self-care, mengevaluasi praktek perawatan, dan untuk membedakan perawatan dari praktek medis.

Pendidikan Teori self-care deficit Orem telah digunakan sebagai dasar bagi fokus kurikulum pandidikan keperawatan diberbagai sekolah perawatan. Di Georgetowen University School of Nursing, teori self-care dificit Orem telah diperkenalkan pada awal masa tahun pertama. Ini memantapkan teori tersebut secara cepat dalam proses pendidikan yang membolehkan para muridnya untuk memiliki perspektif yang lebih luas dalam ilmu keperawatan. Program RNBSN Southwest Missouri State School of Nursing menggunakan teori self-care secara luas. Mahasiswa dididik memasukkan teori dalam rencana perawatan, mendidik pasien, dan praktek ilmu keperawatan setiap hari. Goodwin mengusulkan penggunaan model proses keperawatan untuk fakultas agar mahasiswa mengaplikasikan model-model teori-teori untuk praktek klinik. Konsep self-care Orem memberikan kerangka berfikir konseptual bagi Dickerson dan penelitian Lee Villasenor, Gallant dan hasil kriteria McLane. Denyes membangun kuisioner Likert skala untuk taksiran praktek klinik dan belajar

dengan para anak dan Crockert menggambarkan laporan diri mengenai perkembangan keyakinan dan praktek psikoloi dewasa dan psikologi subjek.

Peneliti Beberapa hasil penelitian telah memasukkan teori self-care. Kearney dan Fleischer mengembangkan instrumen untuk mengukur latihan self-care agency seseorang dan diatur untuk siswa keperawatan di asosiasi program kesarjanaan dan siswa di dua kursus psikologi. Penemuan-penemuan menyimpulkan bahwa orang-orang yang berlatih dengan derajat tinggi menggambarkan dirinya sebagai pengantar diri, dapat diandalkan, penolong, dan dapat menyesuaikan. Kearney dan Fleischer menegaskan bahwa skala dapat diukur untuk populasi lain yang lebih lanjut hasilhasil belajar yang valid. Barbara J. Horn, Mary Ann Swain, dan perkumpulan mereka telah membuat kriteria pengukuran perawatan menggunakan the universal self-care requisites dan health-deviation self-care requisites bersama instrumen-instrumen dan prosedurprosedur untuk mengukur kualitas pelaksanaan perawatan. Dalam sebuah studi yang dilakukan di Universitas Michigan, penulis yang tengah membantupenelitian di the Horn and Swain Study, mengembangkan delapan ketegori hasil-hasil pasien yang berhubungan dengan tindakan-tindakan

perawatan mandiri deviasi kesehatan. Studi terseut belum disimpulkan ketika artikel ini tengah diterbitkan karena metode pengumpulan data masih belum ditentukan. Tujuan akhir studi tersebut adalah membuat instrumen yang dapat digunakan mengukur status kesehatan pasien yang dirawat selama berwaktuwaktu dihubungkan engan persyaratan-persyaratan keuniversalan dan perawatan mandiri deviasi kesehatan.

J. Pengembangan Lebih Lanjut Pekerjaan Orem telah lama digunakan untuk menengani anak-anak yang sakit. Namun, Orem mendefinisikan aen perawat dependen sebagai pemberi perawatan bagi bayi atau anak kecil, dan diidentifikasi sedini mungkin dalam tahap pengembangan sebagai satu dari tiga tipe syarat-syarat perawatan mandiri. Ia menambahkan bagian age-specific factors in nursin children di edisi tahun 1980-an dalam bukunya Nursing: Concepts of Practice dan bagian unit-unit multiperson di edisi 1985.

K. Tinjauan Kritis Kesederhanaan (Simplicity) Orem mengidentifikasi enam konsep utama dalam teori ilmu keperawatan self-care deficit, yakni, self-care, therapeutic self-care demand, self-care agency, self-care deficit, nursing agency, dan nursing system. Ia mengunakan keenam konsep ini untuk mengekspresikan tiga dasar teorinya sebagai teori umum keperawatan. Kerangka berpikir secara konsep terlihat sederhana. Subsub konsepnya diidentifikasi mengungkapkan struktur isi teori enam elemen konsep yang rumit. Keumuman (Generality) Teori ilmu keperawatan perawatan mandiri defisit sebagaiman yang diungkapkan sangatlah universal. Teori ini merupakan teori ilmu perawatan sebagai ilmu keperawatan tanpa mempertimbangkan waktu, atau tempat. Teori ini berguna sebaai pembimbing praktek, dan sekaran secara umum diaplikasikan dalam merawat remaja yang sakit. Dari sejak awal, teori ini dipraktekkan kepada perawatan anak yanag sehat dan sakit. Keuniversalitasan teori ini haruslah dibedakan dari penerapannya dengan melihat waktu, tempat, dan individu-individunya. Kesesuaian Empiris (Empirical Precision) Teori ini mengidentifikasikan konsep-konsep, memberikan definis-definisi, menggambarkan hubungan, dan menyatakan asumsi-asumsi. Dapat dan pernah diunakan dalam penelitian. Konsekuensi-konsekuensi yang bisa diambil ( Derivable Consequences) Teori ilmu keperawatan Orem mengenai self-care deficit theory memberikan kerangka berpikir yan umum untuk mengarahkan tindakan perawatan. Orem memandang dalam kerangka berpikir teori yang berhubungan dengan therapeutic self-care demand pasien, self-care agency dan hubungan-hubungan diantara teori tersebut. Ia melihat tiga tipe sistem keperawatan : melakukan self-care untuk individu ( sebagai pengganti keseluruhan ), membantu individu dengan self-care ( pengganti secara sebagian ), mendidik dan mendukung individu untuk membantu pelaksanaan self-care mereka yang lebih baik.

Orem percaya teori self-care-nya dijalankan untuk kelompokkelompok lain sebagai tambahan bagi perawat. Asumsi-asumsi yang digunakan dalam teori ini terdenar logis dan diterima oleh komunitas keperawatan. Konsep-konsep tersebut relevan bagi perawatan. Hubunganhubungan yang dijelaskan dan berimplikasi sangat berguna dalam menjelaskan hubungan kepasienan dan hubungan antara perawat dan pasien. Teori Orem benar-benar memberi arah praktik perawatan, tujuan yang dinyatakan. Sistem perawatannya memberikan kerangka kerja untuk praktik perawatan, didasarkan pada jumlah dan jenis agen perawatan yang dibutuhkan. Dalam bukunya Orem juga mengupas bahwa kebutuhankebutuhan pendidikan bagi perawat agar dapat dipraktekkan sebagaimana penggunaan beraam tingkat praktik perawatan. Penelitian tambahan sangat diharapkan.

BAB II KESIMPULAN

Dengan mempelajari model kosep atau teori keperawatan sebagaimana disampaikan dimuka maka dapat disimpulkan bahwa perawat harus memahami apa yang harus dilakukan secara tepat dan akurat sehingga klien dapat memperoleh haknya secara tepat dan benar.Asuhan keperawatan dengan pemilihan model konsep atau teori keperawatan yang sesuai dengan karakteristik klien dapat memberikan asuhan keperawatan yang relevan . Model konsep atau teori keperawatan self care mempunyai makna bahwa semua manusia mempunyai kebutuhan - kebutuhan self care dan mereka mempunyai hak untuk memperolehya sendiri kecuali jika tidak mampu. Dengan demikian perawat mengakui potensi pasien untuk berpartisipasi merawat dirinya sendiri pada tingkat kemampuannya dan perawatan dapat menentukan tingkat bantuan yang akan diberikan. Untuk dapat menerapkan model konsep atau teori keperawatan ini diperlukan suatu pengetahuan dan ketrampilan yang mendalam terhadap teori keperawatan sehingga diperoleh kemampuan tehnikal dan sikap yang therapeutik.

You might also like