You are on page 1of 1

MUSEUM GEOLOGI BANDUNG

Museum geologi didirikan pada tanggal 16 Mei 1929. Museum ini direnovasi dengan dana bantuan dari JICA (Japan International Cooperation Agency) dan dibuka kembali secara resmi oleh Wakil Presiden RI, Megawati Soekarnoputri pada tanggal 3 Agustus 2000. Sebagai sebuah monumen bersejarah. Museum ini sebagai peninggalan nasional dan berada di bawah perlindungan pemerintah. Museum ini menyimpan dan mengelola materi geologi yang berlimpah, seperti fosil, batuan, mineral, yang dikumpulkan selama kerja lapangan di Indonesia sejak 1850. Dari tahun 1969 sampai tahun 1998 Museum Geologi pengunjung pun terus meningkat jumlahnya, 85 % terdiri dari pelajar dan mahasiswa yang ingin menambah ilmu pengetahuannya dalam bidang geologi atau sejenisnya, karena pada sistem peragaan yang disusun pada tahun 1929 kurang informatif, maka mulai tahun 1993 dijajagi proyek kerjasama dengan pemerintah Jepang dengan pengembangan museum geologi proyek kerjasama saat ini diselesaikan pertengahan yaitu pada bulan Agustus 2002 dan diresmikan tanggal 22 Agustus 2002. Koleksi unggulan yang terkenal adalah fosil manusia purba, fosil gajah purba Stegodon Trigonocephalus dan replika fosil dinosaurus terbesar dan terganas Tyrannosaurus Rex. Kapan dan bagaimana bumi kita terbentuk, sejarah kehidupan dari masa ke masa. Koleksi fosil manusia purba yang terdapat di Museum Geologi Bandung adalah: Meganehtropus Palaeojavanicus Perawakan Megantropus Paleojavanicus diperkirakan tegap, diperkirakan masif dengan tulang pipi tebal tonjokannya belakang kepala yang tajam serta tempat pelekatan yang besar bagi otot-otot tengkuh yang kuat. Dengan gerakan yang besar, maka permukaan tengah banyak kerutan-kerutan dengan gigi yang sangat kuat. Phylecanthropus Erectus Fosil ini banyak ditemukan di Indonesia. Tinggi badan diperkirakan antara 165 180 cm dengan tubuh dan anggota badan yang tegap, mukanya memiliki tonjolan kuning yang kua, hidung yang lebar dengan belakang kepala menyudut, isi tengkorak berkisar antara 750 1000 cc Homo sapiens Jenis Homosapiens memiliki ciri yang lebih maju dengan Phytecanthropus erectus. Berjalan dan berdiri tegak serta lebih sempurna, tinggi badannya antara 130 210 cm, mulanya datar dan lebar, akar hidung lebar dan bagian mulutnya agak sedikit menonjol, dahi membulat serta tinggi, sementara bagian belakang tengkorak juga membulat dengan rahang dan gigi mengecil dan lidah terlalu menonjol ke bagian depan. Volume tengkorak rata-rata antara 1350 1450 cc

You might also like