You are on page 1of 13

KATA PENGANTAR Puji syukur penulisoanjatkan kehadirat Allah swt, karena atas limpahan rahat dan taufiknyalah sehingga

saya mampu menyelesaikan tugas yang diamanahkan dari dosen Mata Kuliah yang bersangkutan. Salawat dan salam tak lupa saya kirimkan kepada nabiullah Muhammad saw, nabi yang membawa ummatnya dari lembah jahiliyah menuju lembah pendidikan yang seperti sekarang ini, begitupun kepada para sahabat dan seluruh keluarganya, Ucapan terima kasih penulis haturkan terutama kepada dosen Mata Kuliah yang bersangkutan, karena atas ketersediaannya memberikan materi yang linear dengan jurusan penulis sampai dengan arahan dalam penyelesaian tugas yang diamanahkan. Ucapan terima kasih berikutnya kepada semuah pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan tugas ini, baik bantuan materi maupun spiritual. Penulis menyadari bahwa tugas ini masih sangat jauh sari kesempurnaan. Olehnya itu, penulis mngharapkan kritikan dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Penulis

DAFTAR ISI Halaman Judul Kata Pengantar Daftar Isi BAB I PENDAHULUAN..................................................................1 A. Latar Belakang Masalah..................................................................1 B. Rumusan Masalah...........................................................................4 BAB II PEMBAHASAN...................................................................5 1. Tema................................................................................................6 2. Setting / Penokohan.........................................................................7 3. Pengacuan referensi cerpen.............................................................8 BAB III PENUTUP Kesimpulan..........................................................................................10 DAFTAR PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Stilistika berasal dari bahasa Inggris yaitu Style yang berarti gaya bahasa dan dari bahasa serapan linguistik yang berarti tata bahasa. Stilistika menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu ilmu kebahasaan yang mempelajari gaya bahasa di dalam subuah karya sastra. Sedangkan menurut C. Bally, Jakobson, Leech, Widdwson, Levin, Ching, Chatman, C Dalan, dan lain lain menentukan stilistika sebagai suatu deskripsi. Linguistik dari bahasa yang digunakan dalam teks sastra. Bagi Leech stilistika adalah simple defind as the (linguistic) study of style. Wawasan demikian sejalan dengan pernyataan Cummings dan Simmons bahwa studi bahasa dalam teks sastra merupakan Branch of linguistic called stylistic. Dalam konteks yang lebih luas, bahkan Jakosbon beranggapan bahwa poetics (puitika) sebagai teori tentang sistem dan kaidah teks sastra sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari linguistik. Poetics deals with problem of verbal structure, just as he anliysis of painting is concred with pictorial structure since linguistic is the global sciense of verbal structure, poetics may be rgarded as an integral of linguistic (Aminuddin: 1995: 21)

Berbeda dengan wawasan di atas, Chavatik mengemukakan stilistika sebagai kajian yang menyikapi bahasa dalam teks sastra sebagai kode estetik dengan kajian stilistika yang menyikapi bahasa dalam teks sastra sebagaimana bahasa menjadi objek kajian linguistik (Aminuddin: 1995: 22). Sedangkan menurut Rene Wellek dan Austin Waren, stilistika perhatian utamanya adalah kontras sistem bahasa pada zamannya (Wellek dan Warren: 1990: 221). Bertolak dari berbagai pengertian di atas, Aminuddin mengartikan stilistika sebagai studi tentang cara pengarang dalam menggunakan sistem tanda sejalan dengan gagasan yang ingin disampaikan dari kompleksitas dan kekayaan unsur pembentuk itu yang dijadikan sasaran kajian hanya pada wujud penggunaan sistem tandanya. Walaupun fokusnya hanya pada wujud sistem tanda untuk memperoleh pemehaman tentang ciri penggunaan sistem tanda bila dihubungkan dengan cara pengarang dalam menyampaikan gagasan pengkaji perlu juga memahami: Disamping puisi, cerpen dan novel juga memiliki penganalisissan yang hampir sama dengan puisi, cerpen dan novel dalam hal ini bisa dianalisis dari segi strukturalisme, semiotika, sampai kepada stilistika. Oleh karena itu dalam pembahasan ini akan dikaji sebuah cerpen yang berjudul Lolongan dibalik dinding B. Rumusan Masalah 1. Apakah tema dari cerpen tersebut? 2. Bagaimana setting dan penokohannya? 3. Apa pengacuan referensi cerpen tersebut?

BAB II PEMBAHASAN Cerita pendek ini mengisahkan tentang seorang perempuan yang selalau merasa kesepian. Dia bahkan meninggalkan ibunya dan pindah ke apartemen yang tidak seorang pun dia kenal, dan memang tempat seperti itulah yang dia harapkan. Malam hari, dia selalu memandang dirinya yang selalu memeluk guling dicermin lemari pakaian yang bisa memperlihatkan dirinya yang memang sangat kesepian. Dan dia tidak ingin melihat dirinya dicermin itu, da memindahkan lemari tersebut ke sisi ruagan lain. Sejak lemari itu dipindahkan, pada malam hari dia selalu mendengar lolongan dibalik didinding yang mengairahkan, yang membuatnya terangsang. Dia mengenal wanita di samping apartemennya. Tapi perempuan di kamar sebelah itu bersuara karena sentuhan laki laki. Sementara dia bersuara karena sentuhan perempuan, sentuhannya sendiri untuk menghilangkan kesunyiannya. Yang dia tahu bahawa setiap malam hari akan ada seorang laki laki yang memasuki dalam kamar wanita itu dan setelah lolongan dibalik dindingnya hilang laki laki itu pergi dan meninggalkan wanita itu terisak. Karena keingin tahuannya dia ingin menyelidiki lelaki seperti apa yang tega membuat wanita sebelah apartemennya menunggu setiap malam, hanya

untuk beberapa jam. Akhirnya dia melihat lelaki yang membuat wanita disebelah apartemennya menangis. Dia sangat terkejut, karena dia sangat mengenal lelaki itu. Lelaki yang membuat ibunya menunggu sama halnya dengan wanita itu. Menunggu ayahnya yang tidak pernah pulang dari dia berumur tujuh hingga dua puluh lima tahun, ibunya tetap menunggu. Tapi ia sudah tidak mau, ia meninggalkan rumah masa kecilnya satu bulan yang lalu. Berniat mencari sentuhan laki laki yang selama ini dia rindukan. Lolongan Dibalik Dinding menggambarkan ia yang diceritakan ingin sekali mendamba sentuhan laki laki, karena ia ditinggal ayahnya sejak berumur tujuh tahun. Di tengah kesepian yag ia rasakan, ia melihat ayah yang disebelah kamarnya. Dan mulai saat itu dia benci lolongan dibalik dinding kamarnya karena laki laki itu adalah ayahnya. 1. Tema Dalam cerita ini penulis ingin mengisahkan seorang perempuan yang selalu merasa kesepian. Dia mengharapkan sentuhan laki laki. Dia tidak merasakan kasih sayang seorang ayah sejak berumur tujuh tahun hingga sampai umur dua puluh lima tahun. Dia tidak lagi tinggal dengan ibunya, yang selalu menunggu ayahnya kembali, dia akhirnya tinggal disebuah apartemen yang tidak seorang dikenalnya, begitu juga sebaliknya. Namun dalam cerita ini Djenar membuat si pelaku berani melanggar konvensi - konvensi tradisional. Dia berani melanggar tabu - tabu budaya. Bahkan dia menghindari kesepian kesepiannya dengan memuaskan

dirinya dengan sentuhannya sendiri, dia meninggalkan ibunya, dan tinggal di sebuah apartemen. Ketika dia melihat kembali ayahnya pada apartemennya dia sangat remuk dan sedih, dia tidak tahu harus berbuat apa. Dia bingung apa yang ditawarkan ayahnya apakah hanya kebutuhan seks? Yang membuat ibu dan perempuan yang ada disebelah apartemennya selalu menanti kedatangan laki laki tersebut yag juga ayahnya. Bahkan ibunya hampir berpuluh puluh tahun menunggu tanpa kepastian, dan sagat membenci mekhluk yang bernama lelaki. 2. Setting dan penokohan Ada beberapa tanda yang langsung menyatakan bahwa setting cerita Lolongan dibalikDinding adalah daerah perkotaan, diantaranya daerah apartemen yang ditinggalinya. Kafe dan diskotik yang ia datangi. Perusahaan tempat dia bekerja, kemacetan yag dirasakannya di dalam taksi yang mengantarnya. Kehidupan diapartemen yang saling cuek dan tidak peduli dengan orang lain juga dialami olehnya. Dia tidak mengenal tetangganya. Kompleks apartemen dianggap sebagai tempat yang bisa menghilangkan kesepian yang dia alami. Dia digambarkan tinggal disebuah apartemen, namun bukan tempat biasa. Yang dikemukakan oleh Djenar adalah apartemen yang tidak peduli dengan orang lain. Lolongan disebelah kamarnya akibat sentuhan laki laki yag dirasakan oleh wanita disebelah kamarnya yang sama sekali tidak dikenalnya. Dan laki

laki yang membuat wanita itu menunggu adalah ayahnya yang sudah meninggalkan ia dan ibunya sejak bertahun tahun lamanya. 3. Referensi Acuan Cerpen Pengacuan referensi merupakan salah satu alat kohesi wacana. Dalam cerpen Lolongan dibalik Dinding terdapat dua pengacuan yaitu: 1. Pengacuan demonstratif (kata ganti penunjuk) dapat dibedakan menjadi dua yakni: a. Prominal Demonstratif Waktu; yang terdiri atas waktu sekarang, lampau dan waktu yang mendatang. b. Promin Demonstratif Tempat; yang terdiri atas tempat yang dekat, jauh, dan agak jauh. Pada cerpen Lolongan Dibalik Dinding banyak terdapat

demonstratif waktu lampau seperti data berikut: a. Sebulan yang lalu, bukan telinganya namun yang menempel di dinding itu. b. Sosok tubuh laki laki yang dulu pernah begitu ia kenal dan masih ia tunggu melintas di depan pintunya. c. Menunggu ayahnya yang hanya pulang sekali seminggu. d. Lalu sekali dua minggu. e. Lantas tiga kali seminggu. f. Berminggu minggu. g. Bernulan bulang. h. Bertahun tahun.

i. Ia meninggalkan rumah masa kecilnya. Data (a) sebulan yang lalu menunjuk demonstratif waktu yang menyatakan kepindahannya ke apartemen, (b) dulu menunjuk masa lalunya yang sangat mengenal laki laki yang dilihatnya, (c) sekali seminggu , (d) sekali dua minggu, (e) tiga kali seminggu, (f) berminggu minggu, (g) berbulan bulan, (h) bertahun tahun menunjuk dalam demonstratif waktu yang membuat ibunya menunggu kedatangan ayahnya. Adapun promina demonstratif tempat terdapat pada (i) rumah masa kecilnya yang mengacu pada tempat ia dan ibunya menunggu kedatangan ayahnya.

2. Pengacuan komparatif adalah salah satu bentuk kohesi gramatikal yang membandingkan dua hal atau lebih yang mempunyai kemiripan atau kesamaan dari segi bentuk / wujud, sikap, sifat, watak, perilaku, dan sebagainya. Cerpe Lolongan Dibalik Dinding mempunyai satu kohesi gramatikal yang berupa pengacuan komparatif yaitu: Lolongan pajang >< Lolongan pendek merupakan oposisi mutlak antara panjang >< pendek. Tapi perempuan dikamar sebelah itu bersuara karena sentuhan laki laki >< sementara ia bersuara karena sentuhan perempuan.

BAB

III

PENUTUP Kesimpulan Stilistika berasal dari bahasa Inggris yaitu Style yang berarti gaya bahasa dan dari bahasa serapan linguistik yang berarti tata bahasa. Stilistika menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu ilmu kebahasaan yang mempelajari gaya bahasa di dalam subuah karya sastra. Sedangkan menurut C. Bally, Jakobson, Leech, Widdwson, Levin, Ching, Chatman, C Dalan, dan lain lain menentukan stilistika sebagai suatu deskripsi. Cerita pendek ini mengisahkan tentang seorang perempuan yang selalau merasa kesepian. Dia bahkan meninggalkan ibunya dan pindah ke apartemen yang tidak seorang pun dia kenal, dan memang tempat seperti itulah yang dia harapkan. Sejak lemari itu dipindahkan, pada malam hari dia selalu mendengar lolongan dibalik didinding yang mengairahkan, yang membuatnya terangsang. Dia mengenal wanita di samping apartemennya. Tapi perempuan di kamar sebelah itu bersuara karena sentuhan laki laki. Sementara dia bersuara karena sentuhan perempuan, sentuhannya sendiri untuk menghilangkan kesunyiannya. Dalam cerita ini penulis ingin mengisahkan seorang perempuan yang selalu merasa kesepian. Dia mengharapkan sentuhan laki laki. Dia tidak

merasakan kasih sayang seorang ayah sejak berumur tujuh tahun hingga sampai umur dua puluh lima tahun. Dia tidak lagi tinggal dengan ibunya, yang selalu menunggu ayahnya kembali, dia akhirnya tinggal disebuah apartemen yang tidak seorang dikenalnya, begitu juga sebaliknya. Namun dalam cerita ini Djenar membuat si pelaku berani melanggar konvensi - konvensi tradisional. Dia berani melanggar tabu - tabu budaya. Bahkan dia menghindari kesepian kesepiannya dengan memuaskan dirinya dengan sentuhannya sendiri, dia meninggalkan ibunya, dan tinggal di sebuah apartemen. Kehidupan diapartemen yang saling cuek dan tidak peduli dengan orang lain juga dialami olehnya. Dia tidak mengenal tetangganya. Kompleks apartemen dianggap sebagai tempat yang bisa menghilangkan kesepian yang dia alami. Dia digambarkan tinggal disebuah apartemen, namun bukan tempat biasa. Yang dikemukakan oleh Djenar adalah apartemen yang tidak peduli dengan orang lain. Lolongan disebelah kamarnya akibat sentuhan laki laki yag dirasakan oleh wanita disebelah kamarnya yang sama sekali tidak dikenalnya. Dan laki laki yang membuat wanita itu menunggu adalah ayahnya yang sudah meninggalkan ia dan ibunya sejak bertahun tahun lamanya. Pengacuan referensi merupakan salah satu alat kohesi wacana. Dalam cerpen Lolongan dibalik Dinding terdapat dua pengacuan yaitu:

Pengacuan demonstratif (kata ganti penunjuk) dapat dibedakan menjadi dua yakni: c. Prominal Demonstratif Waktu; yang terdiri atas waktu sekarang, lampau dan waktu yang mendatang. d. Promin Demonstratif Tempat; yang terdiri atas tempat yang dekat, jauh, dan agak jauh. Pengacuan komparatif adalah salah satu bentuk kohesi gramatikal yang membandingkan dua hal atau lebih yang mempunyai kemiripan atau kesamaan dari segi bentuk / wujud, sikap, sifat, watak, perilaku, dan sebagainya. Cerpe Lolongan Dibalik Dinding mempunyai satu kohesi gramatikal yang berupa pengacuan komparatif yaitu: Lolongan pajang >< Lolongan pendek merupakan oposisi mutlak antara panjang >< pendek. Tapi perempuan dikamar sebelah itu bersuara karena sentuhan laki laki >< sementara ia bersuara karena sentuhan perempuan.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.infoskripsi.com/Theori/Kajian - Penelitian - stlistika.html http://remmysilado.blogspot.com/2008/01/analisis-stilistika.html http://asepyudha.staff.uns.ac.id/tag/stilistika. http://www.kendaripos.co.id/index.php?pilih=news&modyes&aksi=lihat&id=462 1 http://shodiq.com/2009/06/07/cerpen-malam-pertama-calon-pendeta http://book.store.co.id/perempuan_Suci_buku_4033.html purba, Antilan. 2009.Stilistika Kaji Bahasa Karya Sastra. Medan: FBS-UNIMED

You might also like