You are on page 1of 78

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL HOLIDAY INN SUNTER Kompleks Rukan Puri

Mutiara Blok A No.66 Jl. Griya Utama, Sunter Agung Jakarta Utara

NAMA : M. AGPHIN RAMADHAN NOREG : 5415 08 2377

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2011

LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)


PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL HOLIDAY INN SUNTER Kompleks Rukan Puri Mutiara Blok A, No.66 Jl. Griya Utama, Sunter Agung Jakarta Utara

NAMA : M. AGPHIN RAMADHAN NOREG : 5415 08 2377 Diperiksa / disetujui, Dosen Pembimbing

Ir. Irika Widiasanti, MT NIP : .......................................... PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2011 LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL HOLIDAY INN SUNTER Kompleks Rukan Puri Mutiara Blok A, No.66

Jl. Griya Utama Blok A, Sunter Jakarta Utara NAMA : M. AGPHIN RAMADHAN NOREG : 5415 08 2377 Diperiksa / disetujui Pembimbing Lapangan Dosen Pembimbing

Ir. Djunarto Muara. Ir. Agus Siswoyo Ir. Irika Widiasanti, MT Kepala Proyek Kepala Operasi NIP : ..................................... Mengetahui, Ketua Jurusan Teknik Sipil Koordinator PKL Jurusan Teknik Sipil Drs. Santoso Sri Handoyo, MT Drs. Risdian M Nur, M.Pd NIP............................................. NIP...................................

KATA PENGANTAR Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, kami memuji, meminta pertolongan dan ampunan hanya kepada-Nya. Kami berlindung kepada Allah dari kejahatan diri kami dan dari keburukan perbuatanperbuatan kami. Barangsiapa diberi petunjuk oleh Allah, maka tidak ada yang dapat menyesatkannya. Dan barang siapa yang disesatkan Nya, maka tidak ada pemberi petunjuk baginya. Aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah semata,

tiada sekutu bagi Nya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad Shalallahu alaihi wa sallam adalah hamba dan Rasul Nya. Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan kegiatan kurikuler dan juga merupakan salah mata kuliah yang wajib diambil oleh mahasiswa Program Strata satu (S1) pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta. Setelah menyelesaikan PKL kami mendapat memperoleh pengalaman nyata serta pengetahuan praktis di bidang keteknikan dalam hal ini teknik sipil. Melalui PKL juga, kami dapat melihat langsung pelaksanaan pekerjaan teknik sipil, sehingga kami dapat membandingkan ilmu yang kami dapat di bangku kuliah dengan kenyataan di lapangan. Semua yang kami dapat melalui PKL ini, baik pengetahuan teknis maupun administrasi kami rangkum dalam Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini. Adapun bahan-bahan untuk penulisan laporan ini didapatkan dengan cara melakukan pengamatan langsung, data-data pendukung pekerjaan yang bersangkutan, tanya jawab dengan personil yang terlibat langsung dalam proses pembangunan, tanya jawab dengan dosen pembimbing Praktik kerja Lapangan (PKL), serta diskusi dengan mahasiswa Teknik Sipil lainya. Akhirnya, kami dengan segala kerendahan hati dan rasa hormat yang mendalam, penulis menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak baik yang telah memberikan dorongan dan bimbingan secara langsung maupun tidak langsung, baik moril maupun materil sehinga Praktik Kerja Lapangan (PKL) dan laporannya ini dapat kami selesaikan, khususnya kepada :

1. Bapak Drs. Santoso Sri Handoyo, MT, selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil Fakultas
Teknik Universitas Negeri Jakarta.

2. Ibu Dr. Gina Bachtiar, MT, selaku Ketua Program Studi Strata Satu (S1) Teknik Sipil
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta.

3. Bapak Drs. Risdian M. Nur, M.Pd, selaku Koordinator Praktik Kerja Lapangan (PKL)
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta.

4. Ibu Ir. Irika Widiasanti, M.T, selaku Dosen Pembimbing Praktik Kerja Lapangan
(PKL) Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta.

5. Bapak Ir. Anwar, selaku Kepala Proyek Pembangunan Hotel Holiday Inn Upper
Sunter.

6. Bapak Ir. Agus dan Bapak Johan, S.T, selaku pembimbing lapangan dalam kegiatan
Praktik Kerja Lapangan ini.

7. Seluruh staf dan karyawan PT Jaya Kusuma Sarana yang tidak dapat kami sebutkan
satu persatu, terima kasih telah memberikan bimbingan, penjelasan, dan pengetahuan yang sangat berharga untuk penulis.

8. Keluarga penulis, ibu, ayah, Ridho, Farras dan keluarga besar penulis yang telah
memberikan dukungan penuh secara moral dan materil dan semangat yang tak hentinya kepada penulis selama pengerjaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dan penyusunan Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL).

9. Ibu Tuti Iriani selaku Pembimbing Akademis (PA) yang telah memberikan bimbingan
dan dukungan penuh yang membuat penulis selalu terpacu untuk maju dan lebih baik lagi dalam segala hal.

10. Teman-teman satu tim Praktik Kerja Lapangan : Hans Dermawan, Martia Fahrianti,
dan Tatang Sarifudin, terima kasih atas kerjasamanya dan kekompakkan kita selama Praktik Kerja Lapangan (PKL) berlangsung.

11. Seluruh rekan-rekan Teknik Sipil Universitas Negeri Jakarta, khususnya, angkatan
2007 dan 2008 yang telah memberikan banyak masukan dan saran kepada penulis dan terima kasih atas kebersamaanya. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam Laporan Praktik Kerja Lapangan ini. Oleh karena itu, saran serta kritik yang membangun sangat kami harapkan demi tercapainya laporan yang lebih baik pada masa yang akan datang. Akhir kata penulis

berharap semoga Laporan Praktik Kerja Lapangan ini dapat bermanfaat dan menambah kekayaan ilmu pengetahuan bidang teknik sipil yang membacanya. Amin.

Jakarta, April 2011

Penulis

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL ..................................................................................................i LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR .............................................................ii LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................iii KATA PENGANTAR ..........................................................................................iv DAFTAR ISI ......................................................................................................viii DAFTAR TABEL ...............................................................................................xii DAFTAR GAMBAR .........................................................................................xiii DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................xiv BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................1

1. Tujuan Praktik Kerja Lapangan ......................................................1 1. Tujuan Umum .....................................................................1 2. Tujuan Khusus ....................................................................1 2. Latar Belakang Proyek ....................................................................2 1. Alasan Pembangunan Proyek ..............................................2 2. Alasan Penunjukkan Lokasi Proyek ....................................4 3. Luas Tiap Lantai dan Fungsi ..........................................5 4. Aspek Tata Ruang ...............................................................7 5. Peraturan Ketinggian Bangunan .......................................10 6. Peta Peruntukkan Lahan ....................................................11 3. Data Umum Proyek ......................................................................12

BAB II PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN ......................16 2.1 Data Teknis Proyek .......................................................................16 2.1.1 Konstruksi Atap ................................................................16 2.1.2 Konstruksi Kolom .............................................................16 2.1.3 Konstruksi Balok ...............................................................20 2.1.4 Konstruksi Plat Lantai .......................................................26 2.1.5 Konstruksi Tangga ............................................................26 2.1.6 Konstruksi Pile Cap ..........................................................29 2.1.7 Konstruksi Pondasi ...........................................................30 2.1.8 Konstruksi Ramp ..............................................................31 2.1.9 Konstruksi Ground Water Tank (GWT) ...........................31 2.1.10 Konstruksi Sewage Treatment Plant (STP) .......................32 2.2 Administrasi Proyek ......................................................................32 2.2.1 Pelelangan .........................................................................32 2.2.1.1 Tata Cara Pelelangan .............................................33 2.2.2 Struktur Organisasi Proyek ...............................................39 2.2.2.1 Tugas dan Tanggung Jawab Pihak-pihak Dalam Struktur Organisasi Proyek ..............................................41 2.2.3 Struktur Organisasi Kontraktor ........................................47

2.2.4 Rencana Waktu Kerja (Time Schedule) ............................47 2.2.4.1 Master Schedule ....................................................48 2.2.4.2 Rencana Harian .....................................................48 2.2.5 Laporan Pekerjaan .............................................................49 2.2.5.1 Laporan Harian ......................................................49 2.2.5.2 Laporan Mingguan ................................................50 2.2.5.3 Laporan Bulanan ...................................................51 2.3 Tenaga Kerja .................................................................................53 2.3.1 Jenis Tenaga Kerja ............................................................53 2.3.2 Keselamatan Tenaga Kerja ...............................................55 BAB III ANALISIS PELAKSANAAN PEKERJAAN .................................59 3.1 Pengamatan Pekerjaan Konstruksi ................................................60 3.1.1 Konstruksi Kolom .............................................................60 3.1.2 Konstruksi Balok ...............................................................61 3.1.3 Konstruksi Lantai ..............................................................61 3.2 Pengamatan Pekerjaan Konstruksi Kolom ..................................61 3.2.1 Peralatan .................................................................62 3.2.1.1 Tower Crane (TC) .........................................62 3.2.1.2 Truck Mixer ..................................................63 3.2.1.3 Concrete Bucket ............................................65

3.2.1.4 Vibrator .......................................................66 3.2.1.5 Bar Cutter ....................................................67 3.2.1.6 Bar Bender ...................................................68 3.2.1.7 Air Compressor .............................................69 3.2.1.8 Scaffholding .................................................69 3.2.1.9 Alat Pengukuran ...........................................71 3.2.2 Bahan bahan .........................................................73 3.2.2.1 Beton Readymix ............................................73 3.2.2.2 Besi Tulangan ................................................74 3.2.2.3 Beton Decking ...............................................75 3.2.2.4 Kawat Pengikat (Bendrad) ..............................76 3.2.2.5 Tulangan Kaki Ayam ......................................77 3.2.2.6 Cairan Calbond .............................................77 3.2.3 Tata Cara Pelaksanaan Konstruksi Kolom ....................78 3.2.3.1 Pemasangan Bekisting Kolom ..........................78 3.2.3.2 Pembesian Kolom ..........................................81 3.2.3.3 Pengecoran Kolom .........................................84 3.2.3.4 Perwatan Kolom ...........................................89 3.2.3.5 Pembongkaran Bekisting Kolom .....................89

3.3 Perhitungan Struktur Kolom .....................................................91 3.4 Perhitungan Kuat Tekan Beton .............................................105 BAB IV PENUTUP ........................................................................................108 4.1 Kesimpulan ................................................................................108 4.2 Saran ...........................................................................................110 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................111 LAMPIRAN .......................................................................................................112

DAFTAR TABEL
1. Tabel 1.1 Klasifikasi Koefisien Dasar Bangunan (KDB) ...........................8 2. Tabel 1.2 Klasifikasi Koefisien lantai Bangunan (KLB) ............................9 3. Tabel 2.1 Tipe dan Dimensi Profil Baja Untuk Konstruksi Atap .............17 4. Tabel 2.2 Tipe dan Dimensi Kolom ..........................................................18 5. Tabel 2.3 Tipe dan Dimensi Balok Induk .................................................21 6. Tabel 2.4 Tipe dan Dimensi Balok Anak ..................................................23 7. Tabel 2.5 Ukuran Tinggi Injakan (Optrade) Untuk Setiap level Elevasi..27 8. Tabel 2.6 Tipe dan Dimensi Pile Cap .......................................................30 9. Tabel 2.7 Dimensi Balok Pada Konstruksi Ramp .....................................31

DAFTAR GAMBAR
1. Gambar 1.1 Peta Peruntukkan Lahan .................................................11 2. Gambar 2.1 Pengumuman Pelelangan di Media Massa ........................35 3. Gambar 2.2 Skema Hubungan Pihak Yang Terlibat Dalam Proyek ......39 4. Gambar 2.3 Rambu-rambu Keselamatan dan Kesehatan Kerja .............57 5. Gambar 2.4 Tanda Peringatan Keselamatan di Proyek Konstruksi ........58 6. Gambar 3.1 Tower Crane ...............................................................63 7. Gambar 3.2 Truck Mixer .................................................................64 8. Gambar 3.3 Concrete Bucket ..........................................................66 9. Gambar 3.4 Vibrator .....................................................................67 10. Gambar 3.5 Bar Cutter ..................................................................68 11. Gambar 3.6 Bar Bender .................................................................68 12. Gambar 3.7 Air Compressor ...........................................................69

13. Gambar 3.8 Scaffholding ...............................................................71 14. Gambar 3.9 Theodolite ..................................................................72 15. Gambar 3.10 Waterpass ..................................................................73

DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat Permohonan Izin Praktik Kerja Lapangan ................................112 2. Lampiran Nama Kelompok Praktik Kerja Lapangan .........................113 3. Surat Keterangan Persetujuan Praktik Kerja Lapangan ......................114 4. Surat Keterangan Penunjukkan Dosen Pembimbing ..........................115 5. Surat Keterangan Telah Menyelesaikan Praktik Kerja Lapangan ........116 6. Lembar Penilaian Pembimbing Proyek ...........................................117 7. Lembar Kegiatan Praktik Kerja Lapangan .......................................118 8. Lembar Asistensi Praktik Kerja Lapangan .......................................126 9. Lembar Konsultasi Kegiatan Praktik Kerja Lapangan .......................127 10. Struktur Organisasi Kontraktor ......................................................130 11. Format Laporan Harian Proyek ......................................................131 12. Format Laporan Mingguan Proyek ..................................................132 13. Master Schedule Proyek Hotel Holiday Inn .....................................133 14. Format Rencana Harian Proyek .....................................................134 15. Surat Pengiriman Beton Readymix .................................................136 16. Data Uji Kuat Tekan Beton ............................................................137

17. Gambar Pengamatan Struktur Kolom ..........................................145

BAB I PENDAHULUAN

1. Tujuan Praktik Kerja Lapangan


Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta memiliki suatu program yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa baik untuk tingkat diploma maupun untuk tingkat strata yaitu Ptaktik Kerja Lapangan (PKL). Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang dilaksanakan di lingkup Jurusan Teknik Sipil memiliki tujuan untuk memberikan gambaran kepada mahasiswanya bagaimana sesungguhnya proyek pembangunan gedung bertingkat dilaksanakan yang ada di dalamnya memuat banyak hal yang bersifat kompleks.

1. Tujuan Umum Praktik Kerja Lapangan


Tujuan umum dari pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan ini adalah agar mahasiswa dapat mengetahui, mempelajari, serta memahami proses pelaksanaan pembangunan proyek gedung bertingkat sehingga dapat menambah wawasan serta pengalaman untuk mempersiapkan diri ketika memasuki dunia kerja nantinya.

2. Tujuan Khusus Praktik Kerja Lapangan


Tujuan khusus dari pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan ini adalah agar mahasiswa dapat mengetahui serta membandingkan antara ilmu teori yang didapat pada saat kuliah dengan keadaan sebenarnya di lapangan, sehingga mahasiswa dapat menjadi lebih memahami pengertian dan maksud dari teori yang telah didapat. Selain itu dengan dilaksanakannya praktik kerja lapangan ini diharapkan mahasiswa dapat :

1. Membekali dirinya dengan pengalaman bekerja yang sebenarnya di proyek


pembangunan.

2. Menetapkan keterampilan dan pengetahuan yang telah dipelajari di perguruan tinggi


untuk kemudian diterapkan di proyek pembangunan.

3. Mempelajari struktur organisasi, manajemen, dan operasi pada suatu proyek


pembangunan serta proses pembangunannya.

4. Dapat mengetahui permasalahan dan kendala yang mungkin terjadi dalam


pelaksanaan pekerjaan di lapangan beserta metode pemecahan masalahnya.

2. Latar Belakang Proyek


Dalam latar belakang proyek memuat alasan pembangunan proyek, alasan penunjukkan lokasi proyek, fasilitas pendukung, aspek tata ruang, dan peraturan ketinggian bangunan.

1. Alasan Pembangunan Proyek


Pembangunan di DKI Jakarta yang semakin pesat lambat laun banyak menarik minat para investor baik dalam maupun luar negeri. Khususnya di daerah Jakarta Utara, yang notebene merupakan daerah di Jakarta yang langsung menghadap ke Laut Jawa. Hal inilah yang menjadi daya tarik tersendiri bagi para investor untuk menanamkan sahamnya di daerah ini. Di Jakarta Utara terdapat Kelurahan Sunter yang menjadi lokasi wisata dan perkantoran. Atas dasar hal tersebut maka dibangunlah sebuah hotel di Sunter Agung, tepatnya di Komplek Rukan Puri Mutiara. Hotel Holiday inn Sunter ini diharapkan menjadi pilihan tempat beristirahat bagi para investor untuk menjalankan kegiatan bisnisnya, karena selain aman dan nyaman hotel ini letaknya strategis dari pusat bisnis di DKI Jakarta,

2. Alasan Penunjukkan Lokasi Proyek

3. Fasilitas Pendukung
Fasilitas yang mendukung di sekitar area Hotel Holiday Inn Sunter ini adalah:

Area Golf PRJ Ancol

Mall Sunter Rukan Puri Indah Sekolah Internasional Jubilee Daerah wisata Danau Sunter Gelanggang Renang Sunter

1. Aspek Tata Ruang 1. Koefisien Dasar Bangunan (KDB)


Berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No 441/ KPTS / 1998 tentang Persyaratan Teknis Bangunan Gedung, yang dimaksud dengan Koefisien Dasar Bangunan (KDB) adalah koefisien perbandingan antara luas lantai dasar bangunan terhadap luas lahan. Koefisien Dasar Bangunan juga mengambarkan kepadatan dalam suatu bangunan. Kepadatan tersebut dinyatakan dalam Koefisien Dasar Bangunan (KDB) sangat rendah, Koefisien Dasar Bangunan (KDB) sedang, Koefisien Dasar Bangunan (KDB) tinggi, dan Koefisien Dasar Bangunan (KDB) sangat tinggi. Tabel 1.1 Klasifikasi Koefisien Dasar Bangunan (KDB) NO 1 2 3 4 5
NILAI KDB KLASIFIKASI

>5% 5 % - 20 % 20 % - 50 % 50 % - 75 % > 75 %

Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi

(Sumber : Kepmen PU No. 640/KPTS/1986 tentang Perencanaan Tata Ruang Kota)

Dalam Proyek Pembangunan Hotel Holiday Inn Sunter besarnya Koefisien Dasar Bangunan (KDB) adalah : KDB = = x 100% = 85,18 % Interpretasi : Koefisien Dasar Bangunan pada Proyek Pembangunan Hotel Holiday Inn Sunter sebesar 85,18%, ini menandakan bahwa sebesar 85,18% dari luas lahan digunakan untuk bangunan dasar dan juga menyatakan bahwa Koefisien Dasar Bangunan (KDB) tergolong dalam KDB sangat tinggi. x 100%

2. Koefisien Lantai Bangunan (KLB)


Berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 441/ KPTS / 1998 tentang Persyaratan Teknis Bangunan Gedung, yang dimaksud dengan Koefisien Lantai Bangunan (KLB) adalah koefisien perbandingan antara luas keseluruhan lantai bangunan terhadap luas lahan. Koefisien Lantai Bangunan (KLB) juga menggambarkan ketinggian dari suatu bangunan. Ketinggian tersebut dinyatakan dalam Koefisien Lantai Bangunan (KLB) sangat rendah, Koefisien Lantai Bangunan (KLB) rendah, Koefisien Lantai Bangunan

(KLB) sedang, Koefisien Lantai Bangunan (KLB) tinggi, dan Koefisien Lantai Bangunan (KLB) sangat tinggi. Tabel 1.2 Klasifikasi Koefisien Lantai Bangunan (KLB) NO 1 2 3 4 5
NILAI KDB KLASIFIKASI

2 x KDB 4 x KDB 8 x KDB 9 x KDB 20 x KDB

Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi

(Sumber : Keputusan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 59 Tahun 1988)

Dalam Proyek Pembangunan Hotel Holiday Inn Sunter besarnya Koefisien Lantai Bangunan adalah : KLB = = x 100% = 255,429% x 100%

Interpretasi : Koefisien Lantai Bangunan pada Proyek Pembangunan Hotel Holiday Inn Sunter adalah 4 x KDB hal ini menandakan bahwa Koefisien Lantai Bangunan (KLB) tersebut dalam kelas KLB rendah

5. Peraturan ketinggian Bangunan


Gedung Hotel Holiday Inn Sunter yang terletak di Kawasan Griya Utama, Sunter dengan jumlah 13 lantai (1 lantai basement, 4 lantai Podium, 7 lantai Tower) dengan tinggi bangunan xxx m. Pada daerah ini juga terdapat bangunan dengan ketinggian hampir sama, bahkan lebih tinggi dari Proyek Hotel Holiday Inn Sunter seperti Apartemen Mediterania, dengan demikian diasumsikan tidak ada permasalahan ketinggian pada gedung Hotel Holiday Inn Sunter ini.

6. Peta Peruntukkan Lahan

Gambar 1.1 Peta Lokasi Proyek (Ditandai Dengan Lingkaran Berwarna Merah). Batas Proyek

1. Sebelah Utara : Jalan Griya Utama

2. Sebelah Selatan : Jalan Kemayoran 3. Sebelah Timur : Jalan Muara 4. Sebelah Barat : Golf Kemayoran

3. Data Umum Proyek


Pembangunan Hotel Holiday Inn Sunter mempunyai data umum sebagai berikut :

1. Nama Proyek : Hotel Holiday Inn Sunter 2. Lokasi Proyek : Jl. Griya Utama Blok.A No.66
Sunter Jakarta Utara.

3. Fungsi Proyek : Hotel 4. Jenis Konstruksi : Beton Bertulang 5. Luas Lahan : 10901,9 m 6. Luas Bangunan : 9286,453 m 7. Jumlah Lantai : 13 Lantai (1 lantai basement, 4 lantai
Podium, 7 lantai Tower)

8. Tinggi Bangunan : 46 m 9. Pemilik Proyek : PT. Nusaplaza Indah 10. Pemberi Tugas : PT. Nusaplaza Indah 11. Konsultan MK : PT. Cakra Manggilingan Jaya

12. Konsultan Arsitektur : PTI. Architects 13. Konsultan Struktur : PT. Rekacipta Kinematika 14. Konsultan ME : PT. Arnan Pratama Consultants 15. Kontraktor : PT. Jaya Kusuma Sarana 16. Subkontraktor : 1. Pondasi : PT. Pakubumi 2. Bekisting : PT. Adhimix 3. Beton Ready mix : PT. Readymix dan PT. Adhimix 4. Besi Baja : PT. Asia Steel 17. Tenaga Kerja : PT. Jaya Kusuma Sarana 18. Tower Crane : PT. Jaya Kusuma Sarana 19. Sumber Biaya : PT. Nusaplaza Indah 20. Waktu Pelaksanaan : 3 tahun (2009 sampai Oktober 2011) 21. Masa Pemeliharaan : 1 Tahun 22. Biaya Pelaksanaan : Rp. 68.200.000.000
(Enam Puluh Delapan Milyar Dua Ratus Juta Rupiah)

23. Sifat Kontrak : Lumpsum Fixed Price 24. Sistem Pembayaran : Sesuai Progres Pekerjaan 25. Uang Muka : 20% x Total Proyek

26. Cara Mendapatkan : Pelelangan Umum / terbuka 27. Mutu Beton : 1. Pondasi Bored Pile : K- 360 ; fc = 30 MPa 2. Kolom : K- 470.; fc = 40 MPa 3. Dinding Geser (B1 & B2) : K- 470; fc = 45 MPa 4. Dinding Geser ( Lt.1 Atap)
: K- 470.; fc = 40 MPa

5. Balok : K-360 ; fc = 30 MPa 6. Plat : K-360 ; fc = 30 MPa 7. Ramp : K- 360 ; fc = 30MPa 8. Tangga : K-360.; fc = 30 MPa 28. Tebal Selimut Beton : 1. Pondasi Bored Pile : 2 cm 2. Kolom : 4 cm 3. Balok : 4 cm 4. Plat : 4 cm 5. Ramp : 2 cm 6. Tangga : 2 cm 7. Bordes Tangga : 20 cm

29. Nilai Slump : 1. Pondasi Bored Pile : 8 2 cm (6 cm s.d 10 cm) 2. Kolom : 12 2 cm (10 cm s.d 14 cm) 3. Balok : 12 2 cm (10 cm s.d 14 cm) 4. Plat : 12 2 cm (10 cm s.d 14 cm) 5. Ramp : 12 2 cm (10 cm s.d 14 cm) 6. Tangga : 12 2 cm (10 cm s.d 14 cm) 30. Mutu Besi Beton : 1. BJTP 24 : Baja Tulangan Polos untuk
besi diameter 8 dan diameter 10

2. BJTD 40 : Baja Tulangan Deform / Ulir


Untuk diameter 10 dan diameter 32

31. Instalasi Listrik : PLN dan genset 32. Instalasi Air Bersih : Sumur Bor
BAB II PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

2.1 Data Teknis Proyek

Data teknis proyek meliputi data teknis yang berkaitan dengan konstruksi atap, konstruksi kolom, konstruksi balok, konstruksi plat lantai, konstruksi tangga, konstruksi pile cap, konstruksi pondasi, konstruksi ramp, konstruksi Ground Water Tank (GWT), dan konstruksi Sewage Treatment Plant (STP).

2.1.1 Konstruksi Atap Atap merupakan bagian dari konstruksi bangunan yang letaknya paling atas dari bangunan, disebut juga mahkota yang berfungsi melindungi bangunan dari panas matahari dan air hujan serta menambah nilai keindahan dari bangunan. Konstruksi atap memiliki beberapa persyaratan antara lain harus serasi dengan bentuk bangunannya, memiliki sudut kemiringan tertentu agar air hujan yang mengalir dapat cepat turun ke bawah bangunan, atap harus dibuat dari bahan yang tahan, kuat, tidak cepat rusak oleh pengaruh cuaca, panas, maupun hujan. Pada Proyek Hotel Holiday Inn Sunter, konstruksi atap menggunakan kuda-kuda baja ringan dan penutup atap terbuat dari zinccromate. Adapun jenis dan dimensi dari jenis profil baja yang digunakan pada konstruksi atap baja dapat terlihat pada table 2.1.

Tabel 2.1 Tipe dan Dimensi Profil Baja Konstruksi Atap

NO 1

TIPE R1

JENIS WF

DIMENSI (mm) 200.200.20

2 3 4 5 6 7 8

R2 R3 R4 J1 J2 Gording Siku

WF WF WF WF WF C
L

150.150.14 120.120.11 100.100.10 150.75.5.7 200.100.5,5.8 200.75.20.3,2


50.50.5

2.1.2 Konstruksi Kolom Kolom merupakan bagian dari konstruksi bangunan yang berfungsi menahan beban vertical, horizontal, dan momen. Perencanaan dimensi kolom disesuaikan dengan beban yang akan dipikul dan juga mutu beton bertulang yang digunakan. Besarnya beban bangunan juga menentukan dimensi kolom. Semakin besar beban kolom, maka semakin besar pula dimensi kolomnya. Tipe dan Dimensi Kolom

No

Tipe

Peruntukan

Jenis

Dimensi (b x l) mm 500 x 1000 500 x 1000 500 x 1000 500 x 1000 500 x 1000

Tulangan Utama 28 D 25 24 D 25 24 D 25 24 D 25 24 D 25

Begel

1.

K1

Lt. Basment 1 Lt. 1 Lt. 1 Lt. 2 Lt. 2 Lt. 3 Lt. 3 Lt.4 Lt. 4 Lt. 11

Persegi Persegi Persegi Persegi Persegi

4 D 10 200 3 D 10 150 3 D 10 150 3 D 13 100 3 D 10 150 dan 3 D 10 300 3 D 10 150 dan 3 D 10 300 4 D 10 200 3 D 10 150 3 D 10 150 3 D 10 150 dan 3 D 10 300 3 D 10 150 dan 3 D 10 300 4 D 10 200

Lt. 11 Lt.Roof

Persegi

500 x 1000

24 D 32

K1A

Lt. Basement 2 Lt.1 Lt. 1 Lt. 2 Lt. 2 Lt. 3 Lt. 3 Lt. 11

Persegi

500 x 1000

28 D 25

Persegi Persegi Persegi

500 x 1000 500 x 1000 500 x 1000

24 D 25 24 D 25 24 D 25

Lt. 11 Lt. Roof

Persegi

500 x 1000

24 D 32

K1B

Lt. Basement 1 Lt. 1 Lt. 1 Lt. 3 Lt. 3 Lt. 4 Lt. 4 Lt. 11

Persegi

500 x 1000

28 D 32

Persegi Persegi Persegi

500 x 1000 500 x 1000 500 x 1000

24 D 25 24 D 25 24 D 25

3 D 10 150 3 D 13 100 3 D 10 150 dan 3 D 10 300 3 D 10 150 dan 3 D 10 300 3 D 10 200 3 D 10 100

Lt. 11 Lt. Roof

Persegi

500 x 1000

24 D 32

K2

Lt. Basement 2 Lt.1 Lt. 1 Lt. 2

Persegi Persegi

700 x 1000 500 x 1000

28 D 32 24 D 32

Lt. 2 Lt .3 Lt. 3 Lt. 11

Persegi Persegi

500 x 1000 500 x 1000

24 D 32 24 D 32

3 D 10 100 3 D 10 150 dan 3 D 10 300 3 D 10 150 dan 3 D 10 300 3 D 10 200

Lt. 11 Lt. Roof

Persegi

500 x 1000

24 D 32

K3

Lt. Basement 1 Lt. 1 Lt. 1 Lt. 2 Lt. 2 Lt. 3 Lt. 3 Lt. 11

Persegi

700 x 1000

28 D 32

Persegi Persegi Persegi

700 x 1000 700 x 1000 500 x 1000

28 D 32 28 D 32 24 D 32

3 D 10 100 3 D 10 200 3 D 10 150 dan 3 D 10 300 3 D 10 100 dan 3 D 10 200 3 D 13 100 3 D 13 100 3 D 13 100 3 D 10 150 dan 3 D 10 300 3 D 10 100 dan 3 D 10 200 3 D 10 200 3 D 10 100 3 D 10 200 3 D 10 150 dan 3 D 10 300 3 D 13 100 3 D 13 100

Lt. 11 Lt. Atap

Persegi

500 x 1000

24 D 32

K3A

Lt. Basement 2 Lt.1 Lt. 1 Lt. 2 Lt. 2 Lt .3 Lt. 3 Lt. 11

Persegi Persegi Persegi Persegi

700 x 1000 700 x 1000 700 x 1000 500 x 1000

28 D 32 28 D 32 28 D 32 24 D 32

Lt. 11 Lt. Roof

Persegi

500 x 1000

24 D 32

K3B

Lt. Basement 2 Lt.1 Lt. 1 Lt. 2 Lt. 2 Lt .3 Lt. 3 Lt. 11

Persegi Persegi Persegi Persegi

700 x 1000 700 x 1000 700 x 1000 500 x 1000

28 D 32 28 D 32 28 D 32 24 D 32

Lt. 11 Lt. Roof K3C Lt. Basement 2 Lt.1

Persegi Persegi

500 x 1000 700 x 1000

24 D 32 28 D 32

Lt. 1 Lt. 2 Lt. 2 Lt .3

Persegi Persegi

700 x 1000 700 x 1000

28 D 32 28 D 32

3 D 13 100 3 D 10 150 dan 3 D 10 300 3 D 10 150 dan 3 D 10 300 3 D 10 100 dan 3 D 10 200 5 D 10 200 dan 5 D 10 400 5 D 10 150 5 D 10 150 3 D 10 150 dan 3 D 10 300 3 D 10 150 dan 3 D 10 300 12 D 10 200 12 D 10 150 12 D 10 150 12 D 10 100 3 D 10 150 dan 3 D 10 300 3 D 10 150 dan 3 D 10 300 8 D 13 100 8 D 13 100 8 D 13 100 8 D 13 100

Lt. 3 Lt. 11

Persegi

500 x 1000

24 D 32

Lt. 11 Lt. Roof

Persegi

500 x 1000

24 D 32

K4

Lt. Basement 1 Lt.1

Persegi

800 x 1000

28 D 32

Lt. 1 Lt. 2 Lt. 2 Lt .3 Lt. 3 Lt. 11

Persegi Persegi Persegi

800 x 1000 800 x 1000 500 x 1000

28 D 32 28 D 32 24 D 32

Lt. 11 Lt. Roof

Persegi

500 x 1000

24 D 32

K5

Lt. Basement 2 Lt.1 Lt. 1 Lt. 2 Lt. 2 Lt .3 Lt. 3 Lt.4 Lt. 4 Lt. 11

Persegi Persegi

1000 x 1600 1000 x 1600

56 D 32 56 D 32

Persegi

1000 x 1600 1000 x 1000

56 D 32 40 D 32 24 D 25

Persegi

500 x 1000

Lt. 11 Lt. Roof

Persegi

500 x 1000

24 D 32

K6

Lt. Basement 2 Lt.1 Lt. 1 Lt. 2 Lt. 2 Lt .3 Lt. 3 Lt.4

Persegi Persegi Persegi

1000 x 1000 1000 x 1000 1000 x 1000 1000 x 1000

40 D 32 40 D 32 40 D 32 52 D 32

Lt. 4 Lt. 11

Persegi

500 x 1000

24 D 32

3 D 10 150 dan 3 D 10 300 3 D 10 100 dan 3 D 10 200 8 D 13 100 8 D 13 100 8 D 13 100 8 D 13 100 3 D 10 150 dan 3 D 10 300 3 D 10 100 dan 3 D 10 200

Lt. 11 Lt. Roof

Persegi

500 x 1000

24 D 32

K6A

Lt. Basement 2 Lt.1 Lt. 1 Lt. 2 Lt. 2 Lt .3 Lt. 3 Lt.4 Lt. 4 Lt. 11

Persegi Persegi Persegi

1000 x 1000 1000 x 1000 1000 x 1000

40 D 32 40 D 32 40 D 32

1000 x 1000 Persegi 500 x 1000

52 D 32 24 D 32

Lt. 11 Lt. Roof

Persegi

500 x 1000

24 D 32

K7

Lt. Basement 2 Lt.1 Lt. 3 Lt. 11

Persegi Persegi

400 x 400 500 x 1000

8 D 16 24 D 32 3 D 10 100 dan 3 D 10 200 3 D 10 100 dan 3 D 10 200

Lt. 11 Lt .Atap

Persegi

500 x 1000

24 D 32

K7A

Lt. Basement 2 Lt.1 Lt. 3 Lt. 11

Persegi Persegi

400 x 400 500 x 1000

8 D 16 24 D 32 3 D 10 100 dan 3 D 10 200 3 D 10 100 dan 3 D 10 200 2 D 10 150 dan 2 D 10 300 2 D 10 150 2 D 10 150 dan 2 D 10 300 2 D 10 150

Lt. 11 Lt. Roof

Persegi

500 x 1000

24 D 32

Lt. Roof LMRF

Persegi

400 x 600

20 D 22

K8 K9

Lt. Basement 2 Lt.1 Lt. Basement 2 Lt.1

Persegi Persegi

400 x 400 500 x 800

8 D 16 20 D 25

Lt. 1 Lt. 2

Persegi

400 x 800

20 D 25

Lt. 2 Lt .5 Lt. 5 Lt.Atap

Persegi Persegi

400 x 800 400 x 800

20 D 25 20 D 22

2 D 10 150 2 D 10 150 dan 2 D 10 300 2 D 10 150 dan 2 D 10 300 2 D 10 150 2 D 10 150 2 D 10 150 dan 2 D 10 300 2 D 10 150 dan 2 D 10 300 2 D 10 150 dan 2 D 10 300 2 D 10 150 2 D 10 150 2 D 10 150 dan 2 D 10 300 2 D 10 150 dan 2 D 10 300 4 D 10 200 dan 4 D 10 400 4 D 10 150 4 D 10 150 2 D 13 150 dan 2 D 13 - 300 2 D 10 150 dan 2 D 10 300

K10

Lt. Basement 1 Lt.1

Persegi

500 x 800

20 D 25

Lt. 1 Lt. 2 Lt. 2 Lt .3 Lt. 3 Lt. 11

Persegi Persegi

500 x 800 500 x 800

20 D 25 20 D 25

Persegi

400 x 800

20 D 22

Lt. 11 Lt. Atap

Persegi

400 x 800

20 D 22

K10A

Lt. Basement 1 Lt.1

Persegi

500 x 800

20 D 25

Lt. 1 Lt. 2 Lt. 2 Lt .3 Lt. 3 Lt. 11

Persegi Persegi Persegi

500 x 800 500 x 800 400 x 800

20 D 25 20 D 25 20 D 22

Lt. 11 Lt. Roof

Persegi

400 x 800

24 D 22

Lt. Roof LMRF K11 Lt. Basement 1 Lt.1

Persegi Persegi

300 x 300 800 x 800

8 D 16 24 D 32

Lt. 1 Lt. 2 Lt. 2 Lt .3 Lt. 3 Lt. 4

Persegi Persegi Persegi

800 x 800 800 x 800 400 x 800

24 D 32 24 D 32 20 D 32

Lt. 4 Lt. 11

Persegi

400 x 800

20 D 25

Lt. 11 Lt. Roof

Persegi

400 x 800

20 D 25

2 D 10 150 dan 2 D 10 300 2 D 10 100 2 D 10 100 2 D 10 100 3 D 10 150 dan 3 D 10 300 3 D 10 150 dan 3 D 10 300 3 D 10 150 dan 3 D 10 300 4 D 10 200 4 D 10 150 4 D 10 150 3 D 10 150 dan 3 D 10 300 3 D 10 150 dan 3 D 10 300 3 D 10 150 dan 3 D 10 300 7 D 10 200 7 D 13 150 7 D 13 150 7 D 16 100

Lt. Roof LMRF K12 Lt. Basement 1 Lt.1 Lt. 1 Lt. 2 Lt. 2 Lt .3 Lt. 3 Lt. 4

Persegi Persegi Persegi Persegi Persegi

300 x 300 500 x 800 500 x 800 500 x 800 300 x 800

8 D 16 20 D 32 20 D 32 20 D 32 20 D 25

Lt. 4 Lt. 11

Persegi

300 x 800

20 D 22

Lt. 11 Lt. Roof

Persegi

300 x 800

20 D 22

K13

Lt. Basement 1 Lt.1 Lt. 1 Lt. 2 Lt. 2 Lt .3 Lt. 3 Lt. 4

Persegi Persegi Persegi Persegi

800 x 800 800 x 800 800 x 800 300 x 800

24 D 32 24 D 32 24 D 32 20 D 25

Lt. 4 Lt. 11

Persegi

300 x 800

20 D 22

Lt. 11 Lt. Roof

Persegi

300 x 800

20 D 22

Lt. Roof LMRF KP1 Lt. Basement 1 Lt.1 Lt. 1 Lt. 2 Lt. 2 Lt. 3 Lt. 3 Lt. 4

Persegi Persegi Persegi Persegi Persegi

300 x 300 800 x 1200 800 x 1200 800 x 1200 800 x 1200

8 D 16 36 D 32 36 D 32 36 D 32 36 D 32

KP1A

Lt. Basement 1- Lt.1 Lt. 1 Lt. 2 Lt. 2 Lt. 3 Lt. 3 Lt. 4

Persegi Persegi

800 x 1200 800 x 1200

36 D 32 36 D 32

7 D 10 200 7 D 13 150 7 D 13 150 7 D 16 100 7 D 10 200 7 D 13 150 7 D 13 150 7 D 16 100 7 D 10 200 7 D 13 150 7 D 13 150 7 D 16 100 3 D 10 150 3 D 10 150 3 D 10 150 3 D 10 150 dan 3 D 10 300 3 D 10 150 3 D 10 150 3 D 10 150 3 D 10 150 dan 3 D 10 300 2 D 10 150 dan 2 D 10 300

Persegi Persegi Persegi Persegi Persegi Persegi

800 x 1200 800 x 1200 800 x 1200 800 x 1200 800 x 1200 800 x 1200

36 D 32 36 D 32 36 D 32 36 D 32 36 D 32 36 D 32

KP1B

Lt. Basement 1- Lt.1 Lt. 1 Lt. 2 Lt. 2 Lt. 3 Lt. 3 Lt. 4

KP1B

Lt. Basement 1- Lt.1 Lt. 1 Lt. 2 Lt. 2 Lt. 3 Lt. 3 Lt. 4

Persegi Persegi Persegi Persegi Persegi Persegi

800 x 1200 800 x 1200 800 x 1200 800 x 1200 800 x 1200 800 x 1200

36 D 32 36 D 32 36 D 32 36 D 32 28 D 25 28 D 25

KP2

Lt. Basement 1- Lt.1 Lt. 1 Lt. 2 Lt. 2 Lt. 3 Lt. 3 Lt. 4

Persegi Persegi

800 x 1200 800 x 1200

28 D 25 28 D 25

KP2A

Lt. Basement 1- Lt.1 Lt. 1 Lt. 2 Lt. 2 Lt. 3 Lt. 3 Lt. 4

Persegi Persegi

800 x 1200 800 x 1200

28 D 25 28 D 25

Persegi Persegi

800 x 1200 800 x 1200

28 D 25 28 D 25

KP3

Lt. Basement 1- Lt.1

Persegi

600 x 600

16 D 19

Lt. 1 Lt. 2 KP3A Lt. Basement 2 - Lt.1

Persegi Persegi

500 x 500 600 x 600

16 D 19 16 D 19

2 D 10 150 2 D 10 150 dan 2 D 10 300 2 D 10 150 2 D 10 150 dan 2 D 10 300 2 D 10 150 2 D 10 150 dan 2 D 10 300 2 D 10 150 2 D 10 150 2 D 10 150 2 D 10 150 dan 2 D 10 300 2 D 10 150 2 D 10 150 2 D 13 150 2 D 10 150 dan 2 D 10 300 2 D 10 150 2 D 10 150 2 D 10 150 dan 2 D 10 300 2 D 10 150 2 D 10 150 2 D 10 150 dan

Lt. 1 Lt. 2 KP3B Lt. Basement 1- Lt.1

Persegi Persegi

500 x 500 600 x 600

16 D 19 16 D 19

Lt. 1 Lt. 2

Persegi

500 x 500

16 D 19

KP4

Lt. Basement 1- Lt.1

Persegi

600 x 600

16 D 25

Lt. 1 Lt. 2 Lt. 2 Lt. 3 Lt. 3 Lt. 4

Persegi Persegi Persegi

600 x 600 600 x 600 600 x 600

16 D 25 16 D 25 16 D 25

KP4A

Lt. Basement 2- Lt.1

Persegi

600 x 600

16 D 25

Lt. 1 Lt. 2 Lt. 2 Lt. 3 Lt. 3 Lt. 4 KP4B Lt. Basement 2- Lt.1

Persegi Persegi Persegi Persegi

600 x 600 600 x 600 600 x 600 600 x 600

16 D 25 16 D 25 16 D 25 16 D 25

Lt. 1 Lt. 2 Lt. 2 Lt. 4 KP5 Lt. Basement 2- Lt.1

Persegi Persegi Persegi

600 x 600 600 x 600 600 x 600

16 D 25 16 D 25 16 D 25

Lt. 1 Lt. 2 Lt. 2 Lt. 3 KP6 Lt. Basement 2- Lt.1

Persegi Persegi Persegi

600 x 600 600 x 600 600 x 600

16 D 25 16 D 25 24 D 22

2 D 10 300 Lt. 1 Lt. 2 Lt. 2 Lt. 3 Persegi 600 x 600 24 D 22 2 D 10 150 2 D 10 150 dan 2 D 10 300 2 D 10 150 dan 2 D 10 300 2 D 10 150 2 D 10 150 2 D 10 150 dan 2 D 10 300 2 D 10 150 2 D 10 150 2 D 10 150 dan 2 D 10 300 2 D 10 150 2 D 10 150 dan 2 D 10 300 2 D 10 150 2 D 10 150 dan 2 D 10 300 2 D 10 150 2 D 10 150 2 D 10 150 dan 2 D 10 300 2 D 10 150 dan 2 D 10 300 2 D 10 150 dan 2 D 10 300

Persegi

600 x 600

24 D 22

KP6A

Lt. Basement 1- Lt.1

Persegi

600 x 600

24 D 22

Lt. 1 Lt. 2 Lt. 2 Lt. 3 KP6B Lt. Basement 1- Lt.1

Persegi

600 x 600

24 D 22

Persegi Persegi

400 x 1200 600 x 600

24 D 22 24 D 22

Lt. 1 Lt. 2 Lt. 2 Lt. 3

Persegi Persegi

600 x 600 400 x 1200

24 D 22 24 D 22

KP6C

Lt. Basement 1- Lt.1

Persegi

600 x 600

24 D 22

Lt. 1 Lt. 2 Mezz KP7 Lt. Basement 1- Lt.1

Persegi Persegi

600 x 600 600 x 600

24 D 22 24 D 22

Lt. 1 Lt. 1 Mezz KP8 Lt. Basement 2- Lt.1

Persegi Persegi

600 x 600 500 x 500

24 D 22 16 D 19

Lt. 1 Lt. 2 Lt. 2 Lt. 2 Mezz KP9 Lt. Basement 1- Lt.1

Persegi Persegi Persegi

500 x 500 500 x 500 400 x 400

16 D 19 16 D 19 16 D 19

KP9A

Lt. Basement 2 - Lt.1

Persegi

400 x 400

16 D 19

KP9B

Lt. Basement 2 - Lt.1

Persegi

400 x 400

16 D 19

KP10

Lt. Basement 1 - Lt.1

Persegi

400 x 400

16 D 16

2 D 10 125 dan 2 D 10 250 2 D 10 125 dan 2 D 10 250 4 D 10 150 dan 4 D 10 300 2 D 10 150 4 D 10 150 dan 4 D 10 300 2 D 10 150 4 D 10 150 dan 4 D 10 300 4 D 10 150 dan 4 D 10 300 4 D 10 150 dan 4 D 10 300 4 D 10 150 dan 4 D 10 300 4 D 10 150 dan 4 D 10 300 4 D 10 150 dan 4 D 10 300 2 D 10 100 dan 2 D 10 200 -

KP11

Lt. Basement 1- Lt.1

Persegi

400 x 400

12 D 16

KP12

Lt. Basement 2 - Lt.1

Persegi

600 x 600

16 D 25

Lt. 1 Lt. 2 KP12A Lt. Basement 2 - Lt.1

Persegi Persegi

600 x 600 600 x 600

16 D 25 16 D 25

Lt. 1 Lt. 2 KP13 Lt. Basement 1 - Lt.1

Persegi Persegi

600 x 600 600 x 600

16 D 25 24 D 22

Lt. 1 Lt. 2

Persegi

600 x 600

24 D 22

KP13A

Lt. Basement 1 - Lt.1

Persegi

600 x 600

24 D 22

Lt. 1 Lt. 2

Persegi

600 x 600

24 D 22

Lt. 2 Lt. 2 Mezz

Persegi

600 x 600

24 D 22

KP14

Lt. Basement 1 - Lt.1

Persegi

600 x 600

16 D 25

KT1

Lt. 2 - Lt. 2 Mezz

Persegi

400 x 400

16 D 16

KT2 KT3

Lt. 2 - Lt. 2 Mezz Lt. 2 - Lt. 2 Mezz

Persegi Persegi

300 x 300 200 x 200

8 D 16 4 D 16

KT4 COB

Lt. Roof - LMRF

Persegi Persegi

300 x 300 200 x 200

8 D 16 4 D 16

Tabel 2.2 Tipe dan Dimensi Kolom Pada Proyek Hotel Holiday Inn Sunter, pekerjaan kolom dilaksanakan langsung di lokasi proyek mulai dari pembesian (perakitan kolom), pengecoran, hingga perawatan. Demikian pula dengan pekerjaan bekisting, ada yang dilaksanakan ditempat (menggunakan bekisting konvensional yang terbuat dari kayu), dan ada juga yang dilaksanakan dengan system pabrikasi (menggunakan bekisting dari baja). Pekerjaan kolom pada Proyek Hotel Holiday Inn Sunter menggunakan mutu beton K-470 dan kebutuhan akan beton readymix dari PT.Readymix dan PT. Adhimix. Mutu baja tulangan yang digunakan pada pekerjaan kolom yaitu BJTD 40.

2.1.3 Konstruksi Balok Balok merupakan bagian dari konstruksi bangunan yang berfungsi sebagai penahan beban vertical yang ditimbulkan oleh beban mati dan beban hidup pada plat lantai dan meneruskan beban-beban tersebut ke kolom. Balok pada suatu struktur bangunan terdiri dari dua macam yaitu balok induk dan balok anak yang keduanya memiliki fungsi yang sama yaitu meneruskan beban yang diterima plat. Balok Induk dalam Proyek Hotel Holiday Inn Sunter atau disebut juga balok portal bertumpu pada kolom, sedangkan balok anak betumpu pada balok induk yang berfungsi memperkecil lendutan pada plat lantai. Pada Proyek Hotel Holiday Inn Sunter pekerjaan balok dilaksanakan langsung di lokasi proyek mulai dari bekisting, pembesian, pengecoran, hingga perawatan. Pekerjaan balok pada Proyek Hotel Holiday Inn menggunakan mutu beton K-360 dan kebutuhan akan beton readymix dari PT Jayamix. Mutu baja tulangan yang digunakan pada

pekerjaan balok yaitu BJTD 40. Adapun tipe dan dimensi dari masing-masing balok dapat terlihat pada tabel 2.3 dan 2.4.

Tabel 2.3 Tipe dan Dimensi Balok Induk Tabel 2.4 Tipe dan Dimensi Balok Anak

2.1.4 Konstruksi Plat Lantai Plat lantai merupakan bagian konstruksi bangunan yang digunakan untuk menahan beban mati dan beban hidup yang bekerja pada plat lantai tersebut. Plat lantai juga berfungsi sebagai pemisah antar ruangan secara horizontal. Pada Proyek Hotel Holiday Inn Sunter pekerjaan plat lantai dilaksanakan di lokasi proyek mulai dari bekisting, pembesian, pengecoran, hingga perawatan. Pekerjaan plat lantai Proyek Hotel Holiday Inn menggunakan mutu beton K-360 dan kebutuhan akan beton readymix dari PT.Adhimix dan PT. Readymix dengan ketebalan plat lantai pada masing-masing lantai berbeda-beda. Untuk lantai basement tebal plat lantai 4 cm, untuk lantai 1 sampai dengan lantai 12 tebal plat lantai 15 cm, dan untuk GWT danSPT tebal plat lantai sebesar 20 cm. Mutu baja tulangan yang digunakan pada pekerjaan plat lantai yaitu BJTD 40. 2.1.5 Konstruksi Tangga Tangga merupakan bagian dari konstruksi bangunan yang berfungsi menghubungkan antara lantai satu dengan lantai lainnya. Tangga juga berfungsi sebagai alat transportasi vertical.

Keberadaan tangga harus tidak menggangu aktivitas orang di dalam suatu bangunan. Tangga juga perlu diperhatikan nilai estetika atau keindahannya. Konstruksi tangga sendiri terdiri dari beberapa bagian antara lain :

1. Anak tangga
Fungsi dari anak tangga adalah untuk naik ke ruang atas ataupun ke ruang bawah. Dalam perencanaan anak tangga harus direncanakan sedemikian rupa sehingga saat seseorang menaikki tangga tidak merasa lelah dan saat seseorang menuruni tangga tidak meluncur akibat terpeleset. Pada proyek pembangunan Hotel Holiday Inn Sunter lebar injakan (antrade) yaitu 30 cm sementara untuk tinggi injakan (optrade) untuk setiap level elevasi mempunyai ketinggian yang berbeda-beda (tinggi injakan untuk setiap elevasi dapat dilihat pada table 2.5). Sementara untuk ukuran ideal yang nyaman bagi pengguna anak tangga adalah optrade 15 cm dan antrade 30 cm. Tabel 2.5 Ukuran Tinggi Injakan (optrade) Untuk Setiap Level Elevasi

2. Bordes
Fungsi dari bordes adalah sebagai tempat berhenti sementara setelah menaiki anak tangga untuk sekedar melepas lelah atau untuk menghindari terjadinya tabrakan atau sentuhan saat berpapasan dengan pengguna tangga lainnya, karena pada umumnya tangga tidak terlalu lebar.

3. Sandaran

Fungsi dari sandaran adalah sebagai pegangan saat menaiki tangga dan sebagai pengaman atau pencegah terjatuhnya pengguna tangga. Pada Proyek Hotel Holiday Inn Sunter, jenis konstruksi tangga yang digunakan adalah tangga beton bertulang dimulai dari lantai basement satu sampai lantai dua belas. Tangga yang terdapat pada proyek ini terdiri dari berbagai jenis tangga antara lain tangga siku atau tangga L, dan tangga U. Pada Proyek Hotel Holiday Inn Sunter, pekerjaan tangga dilaksanakan langsung di proyek mulai dari bekisting, pembesian, pengecoran, hingga perawatan. Pekerjaan tangga Hotel Holiday Inn Sunter menggunakan mutu beton K360 dan kebutuhan akan beton readymix dari PT Adhimix. Mutu baja tulangan yang digunakan pada pekerjaan tangga yaitu BJTD 40, dengan diameter besi yang digunakan D19-100 dan D10 200.

2.1.6 Konstruksi Pile Cap Pile Cap atau biasa disebut poer berfungsi sebagai pengikat antara pondasi, tie beam (sloof), balok, dan kolom sehingga menjadi satu kesatuan yang kuat dan kokoh dalam menahan beban yang berada di atasnya dan juga berfungsi sebagai perata beban di atas pondasi untuk menghubungkan antar pondasi. Pekerjaan pile cap pada Proyek Hotel Holiday Inn Sunter menggunakan mutu beton K-360 dan kebutuhan akan beton readymix dari PT Adhimix. Mutu baja tulangan yang digunakan pada pekerjaan tangga yaitu BJTD 40, dengan diameter besi yang digunakan D32, D25, D29, D19, dan D13. Tipe dan dimensi dari konstruksi pile cap yang digunakan dalam Proyek Hotel Holiday Inn Sunter terlihat dalam table 2.5.

Tabel 2.5 Tipe dan Dimensi Pile Cap 2.1.7 Konstruksi Ramp Ramp adalah lintasan kendaraan yang terletak pada lantai sebagai tempat jalannya keluar masuk kendaraan pada suatu bangunan. Pada Proyek Hotel Holiday Inn Sunter konstruksi ramp dipasang mulai dari lantai basement 1. Tebal plat ramp 200 mm dengan mutu beton K-360 MPa dengan kemiringan ramp sebesar X% dan diberi besi siku dengan dimensi XX.XX.X mm dengan jarak antar besi siku sebesar X cm. Penulangan ramp dilakukan dua lapis dengan besi yang digunakan DX XXXX. Tabel 2.7 Dimensi Balok Pada Konstruksi Ramp 2.1.8 Konstruksi Ground Water Tank (GWT) Ground Water Tank adalah tempat penampungan air bersih yang kemudian nantinya akan disalurkan melalui pipa-pipa ke setiap kran. Pada Proyek Hotel Holiday Inn Sunter mutu beton yang digunakan untuk konstruksi ground water tank K-XXX dan tebal plat yang digunakan untuk ground water tank adalah X cm. 2.1.9 Konstruksi Sewage Treatment Plant (STP) Sewage Treatment Plant (STP) adalah tempat pengolahan limbah atau air kotor mulai dari pengumpulan, pengolahan, sampai pembuangan akhir. Pada Proyek Hotel Holiday Inn Sunter tebal plat yang digunakan adalah 35 cm dan mutu beton yang digunakan adalah K-360. 2.2 Administrasi Poyek Administrasi proyek meliputi pelelangan, struktur organisasi proyek, struktur organisasi kontraktor, rencana waktu kerja (time schedule) yang di dalamnya memuat master schedule,

barchart, dan S-Curve, dan rencana harian, Laporan Pekerjaan (harian, mingguan, bulanan), dan tenaga kerja (jenis dan keselamatan tenaga kerja). 2.2.1 Pelelangan Pelelangan adalah kegiatan yang dilakukan untuk menjaring pemberi jasa konstruksi dengan tujuan mendapatkan jasa konstruksi yang terbaik dalam melakukan pelaksanaan pembangunan proyek konstruksi. Pelelangan barang dan jasa dalam Proyek Hotel Holiday Inn Sunter ini dilakukan dengan system pelelangan umum/terbuka. Pelelangan umum atau terbuka adalah pelelangan yang dapat diikuti oleh rekanan yang tercantum dalam daftar rekan mampu sesuai dengan bidang usaha, lingkup, ataupun klasifikasi kemampuannya. Pembandingan peserta pelelangan dilakukan melalui negosiasi baik dari segi teknis maupun dari segi harga.

2.2.1.1 Tata Cara Pelelangan Pelelangan dilakukan setelah pihak owner / pemilik proyek (PT. Nusa Indah Plaza) menunjuk panitia lelang untuk membuat dokumen tender atau dokumen lelang, dilanjutkan dengan mengadakan pelelangan terbuka yang diikuti oleh beberapa kontraktor sebagai peserta lelang. Owner menunjuk konsultan perencana untuk membuat perencanaan gedung sesuai dengan yang owner inginkan. PT Jaya Kusuma Sarana selaku kontraktor utama menadapatkan proyek ini melalui pelelangan terbuka. Tata cara pelelangannya sebagai berikut :

1. PT. Nusa Indah Plaza selaku owner bersama PT. Cakra Manggilingan Jaya

Cakra Manggilingan Jaya selaku konsultan perencana memebentuk panitia lelang.

2. Panitia lelang berjumlah minimal 5 orang dari tim konsultan dengan tugas
sebagai berikut :

Mengkoordinasikan penyusunan dokumen lelang yang berisi

rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) serta gambar perencanaan, menyusun dan menentapkan tata cara penilaian terhadap penawaran, syarat peserta lelang, serta perkiraan harga.

Mengumumkan segala sesuatunya mengenai pelelangan melalui

media massa.

Mengundang peserta yang tidak termasuk dalam daftar rekanan

mampu untuk mengikuti prakualifikasi.

Melakukan rapat prakualifikasi / penjelasan mengenai dokumen

lelang.

Melaksanakan pembukaan dokumen penawaran. Mengadakan evaluasi dan penetapan calon pemenang dan

membuat laporan pertanggungjawaban hasil pelelangan.

3. PT. Nusa Indah Plaza selaku owner mengumumkan adanya pelelangan

melalui media masaa dimana di dalam pengumuman tersebut tercantum :

Latar belakang proyek ( uraian singkat yang memuat nama proyek, pemberi tugas, maksud dan tujuan, lingkup proyek, pagu anggaran, kualifikasi, dan metode), tangal dan tempat pengambilan dokumen lelang / dokumen prakualifikasi.

Gambar 2.1 Pengumuman Pelelangan Di Media Massa ( XXXXXX Tanggal XX XXXXXX 20XX Halaman XX )

4. PT. Nusa Indah Plaza selaku owner mengundang perusahaan jasa


konstruksi.

5. Peserta lelang membeli dokumen lelang dari panitia lelang. 6. Peserta lelang mempelajari dokumen lelang yang berisi :

Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) Gambar perencanaan Tata cara penilaian terhadap penawaran. Syarat peserta lelang

7. Peserta menyerahkan dokumen penawaran yang berisi surat penawaran


lengkap dan syarat administrasi dan teknis. Adapun syarat dari surat penawaran yaitu :

Memenuhi ketentuan administrasi. Bermaterai cukup. Bertanggal dan ditandatangani.

Diajukan dalam sampul tertutup. Harga penawaran dalam surat berupa angka dan huruf jelas.

Adapun persyaratan administrasi yang disertakan oleh peserta lelang antara lain :

Neraca perusahaan terakhir Izin usaha Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Reefrensi bank Surat jaminan penawaran Memiliki ISO dan OHSAS

2. Diadakan rapat penjelasan pelelangan (aanwijzing). Dalam rapat ini


dijelaskan kepada peserta lelang mengenai hal-hal seperti metode penyelanggaraan pelelangan, cara penyampaian penawaran, dokumen yang harus diampirkan, system kontrak, dsb.

9. PT Jaya Kusuma Sarana selaku peserta lelang membuat harga penawaran. 10. Peserta lelang termasuk PT Jaya Kusuma Sarana di dalamnya
memasukkan harga penawaran kepada panitia lelang.

11. Selanjutnya tahap pemasukkan dokumen yaitu membuka dokumen


bersama-sama, dokumen penawaran kontraktor diproses oleh panitia lelang sebagai acuan untuk mendapatkan calon pemenang. Penyampaian

dan pembukaan penawaran oleh panitia lelang dilakukan dihadapan para peserta lelang.

12. Penetapan calon pemenang berdasarkan harga yang mendekati harga


owner dan disesuaikan dengan realita dengan realita dan kondisi harga di pasaran.

13. Penetapan pemenang dilakukan dengan nilai penawaran harga terendah


yaitu PT Jaya Kusuma Sarana.

14. Pemberian Surat Perintah Kerja (SPK) dari owner kepada kontraktor
pemenang untuk melaksanakan pembangunan fisik bangunan.

2.2.2 Struktur Organisasi Proyek Pihak yang terlibat dalam Proyek Hotel Holiday Inn Sunter gambar 2.2 Gambar 2.2 Skema Hubungan Pihak Yang Terlibat Dalam Proyek Dari gambar di atas dapat dijelaskan terjadi hubungan kerja antar masing-masing pihak yang terlibat dalam proyek. Hubungan kerja tersebut antara lain :

1. Hubungan Kerja antara Pemilik Proyek ( Owner ) dengan Konsultan Perencana


( Konsultan Struktur dan Konsultan Arsitektur )

Merupakan hubungan komando atau hubungan perintah dan terdapat ikatan kontrak diantaranya. Owner memberikan tugas kepada Konsultan Perencana untuk membuat perencanaan bangunan secara lengkap dengan keinginan owner agar dapat direalisasikan. Sedangkan Konsultan Perencana membantu owner merealisasikan keinginannya dengan memberikan jasa baik berupa perencaan arsitektur, struktur, manajemen, M & E dan lainnya.

2. Hunbungan Kerja antara Pemilik Proyek ( Owner ) dengan Kontraktor Utama


Merupakan hubungan komando atau hubungan perintah dan terdapat ikatan kontrak diantaranya. Kontraktor Utama berkewajiban untuk melaksanakan pekerjaanya dengan baik, tepat waktu dan dapat dipertanggungjawabkan pada waktu penyerahan pekerjaan. Sedangkan owner membayar biaya pelaksanaan kepada Kontraktor sesuai dengan kontrak yang disepakati bersama.

3. Hubungan Kerja antara Konsultan Perencana dengan Kontraktor Utama


Merupakan hubungan koordinasi, Konsultan Perencana sebelumnya membuat perencanaan gambar rencana yang kemudian diajukan kepada Kontraktor Utama agar dapat dipelajari serta dievaluasi, dan jika disetujui maka gambar tersebut diajukan ke owner. Gambar rencana yang disetujui oleh owner baru boleh dilaksanakan dilapangan. Jika semua pihak telah menyetujuinya, namun jika terjadi perbedaan maka perlu dilakukan koordinasi antara konsultan perencana dan kontraktor utama tanpa harus mengubah apa yangowner inginkan.

4. Hubungan Kerja antara Kontraktor Utama dengan Sub Kontraktor


Merupakan hubungan koordinasi pekerjaan, baik dari segi waktu maupun kualitas pekerjaan. Kontraktor selaku pelaksana utama membutuhkan bantuan dari Sub Kontraktor sebagai pelaksana lain yang mempunyai spesialisasi khusus dalam berjalannya pembangunan proyek.

2.2.2.1 Tugas dan Tanggung Jawab Pihak Pihak dalam Struktur Organisasi Proyek

1. Pemilik Proyek ( Owner )


Pemilik proyek adalah orang atau suatu badan usaha swasta maupun negeri yang mempunyai keinginan untuk mendirikan suatu bangunan, tetapi pemilik proyek ini tidak dapat merencanakan hanya memiliki konsep. PT. Nusa Indah Plaza merupakan pemilik proyek atau owner dari Pembangunan Hotel Holiday Inn Sunter. Adapun tugas dan tanggung jawab dari pihak owner ini antara lain :

Menyediakan dana untuk membiayai pekerjaan proyek. Memberikan pekerjaan perencanaan kepada Konsultan Perencana Memberikan pekerjaan pelaksana kepada Kontraktor. Mengawasi dan mengontrol jalannya pelaksanaan pekerjaan proyek. Menolak atau menyetujui usulan pekerjaan tambahan yang terjadi di proyek. Menerima hasil pelaksanaan pekerjaan proyek.

2. Konsultan MK / Konsultan Pengawas


Konsultan Manajemen Konstruksi adalah badan usaha yang ditunjuk oleh pemberi tugas untuk membimbing atau memimpin dan mengadakan pengawasan utama dalam pelaksanaan pekerjaan. Dalam Hotel Holiday Inn Sunter ini pihak owner menunjuk PT Cakra Manggilingan Jaya sebagai konsultan pengawas.

Adapun tugas dan kewajiban dari konsultan pengawas adalah :

Menyatakan persetujuan atau penolakkan atau perubahan terhadap rencana kerja yang dibuat kontraktor sebagai pedoman pelaksaan kerja.

Membuat gambar-gambar tambahan, bila dipandang perlu memeriksa dan memperbaiki gambar-gambar kerja yang dibuat oleh kontraktor.

Mengatur, meneliti dan menerima pembayaran angsuran biaya pelaksanaan pekerjaan. Melaporkan kepada pemberi tugas terutama bila terjadi perubahan-perubahan dalam perencanaan maupun pelaksanaan.

Melaporkan mengenai prestasi pembangunan serta biaya berdasarkan pengaturan termin yang ditetapkan dalam kontrak.

3. Konsultan Perencana
Pada Proyek Hotel Holiday Inn Sunter, konsultan perencana baik untuk konsultan struktur, arsitektur, dan mechanical electric dipegang oleh PT Arnan Pratama Consultant. Konsultan arsitektur adalah suatu badan usaha yang bergerak dalam perencanaan arsitektur yang membantu pihak owner dalam menuangkan konsep-konsepnya ke dalam bentuk gambar arsitektur. Adapun tugas dan tanggung jawab dari konsultan arsitektur ini adalah :

Membuat rancangan gambar arsitektur. Melakukan konsultasi dengan pihak owner mengenai gambar yang diinginkan pihak owner.

Konsultan struktur adalah suatu badan uasaha yang terdiri dari kumpulan tenagatenaga ahli bangunan yang ditunjuk oleh pihak Pemberi Tugas untuk merencanakan secara lengkap seluruh pekerjaan proyek. Adapun tugas dan tanggung jawab dari konsultan arsitektur ini adalah :

Membuat rancangan gambar arsitektur. Melakukan konsultasi dengan pihak owner mengenai gambar yang diinginkan pihak owner. Membuat rancangan struktur beserta analisis perhitungannya.

Menyusun rancangan detail yang meliputi pembuatan gambar-gambar detail serta rincian volume pekerjaan.

Melaksanakan pengawasan berkala, yang meliputi pengamatan pada proses konstruksi, melakukan penyesuaian gambar dan teknik pelaksanaan konstruksi, memberikan rekomendasi penggunaan material.

Menyusun konsep Petunjuk Penggunaan dan Pemeliharaan Bangunan, Buku Manual Operasi Peralatan dan Perlengkapan Gedung, dengan segala perubahan-perubahan yang telah dilakukan selama konstruksi. Konsultan mechanical electric merupakan pihak yang ditunjuk dan dipercaya oleh owner untuk membuat syarat-syarat dan uraian pelaksanaanya menjadi sebuah dokumen tender.

Konsultan M.E mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut :

Membuat spesifikasi teknis atau rencana kerja dan syarat-syarat sesuai permintaan owner.

Memberikan usulan dan saran kepada pemilik proyek sehubungan dengan pelaksanaan proyek.

Membuat perencanaan ulang apabila terjadi perubahan-perubahan dari rencana semula disebabkan karena estimasi harga bangunan melebihi budget yang telah diberikan atau karena dirubah oleh value engineering.

4. Kontraktor Utama
Kontraktor utama adalah badan usaha yang bergerak di bidang jasa konstruksi yang diberi tugas pleh pemilik proyek berdasarkan hasil pelelangan yang telah dimenangkan atau penunjukkan langsung oleh pihak owner. Adapun tugas dan tanggung jawab dari kontraktor utama antara lain :

Menyediakan tenaga kerja, peralatan, dan material yang akan digunakan dalam proyek.

Menyediakan tempat untuk rapat direksi beserta fasilitasnya. Meneliti dan mempelajari terlebih dahulu gambar-gamabr kerja sebelum pekerjaan dan apabila ada kekurangan atau kekliruan harus memberitahukan kepada Konsultan Pengawas dan Konsultan Perencana.

Menyediakan gambar pelaksanaan dan diagram rencana kerja untuk diajukan kepada Konsultan Pengawas sebelum pelaksanaan.

Bertanggung jawab atas semua peralatan, urutan pekerjaan dan keselamatan kerja sesuai yang tercantum dalam kontrak.

Menunjuk Sub Kontraktor tertentu apabila diperlukan, dengan persetujuan Pemilik Proyek untuk pekerjaan tertentu.

Menjaga kualitas pekerjaan sesuai dengan syarat yang telah ditetapkan.

Membuat dan memberikan laporan tentang kemajuan pelaksanaan proyek dan laporan lainnya.

Menyelesaikan proyek sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

5. Sub Kontraktor
Sub Kontraktor adalah badan usaha yang bergerak di bidang jasa konstruksi, yang ditunjuk oleh Kontraktor Utama ataupun Pemilik Proyek untuk melaksanakan sebagian dari pekerjaan proyek sesuai bidang keahliannya. Pada Proyek Hotel Holiday Inn Sunter terdapat 4 subkontraktor yaitu untuk pekerjaan bekisting dilaksanakan oleh PT Adhimix, untuk besi baja dilaksanakan oleh PT Asia Steel, untuk pengadaan beton readymix dilaksanakan oleh PT Adhimix dan PT Readymix, dan untuk pekerjaan pondasi dilaksanakan oleh PT JHS dan PT Samudra Adapun tugas dan tanggung jawab dari subkontraktor antara lain :

Melaksanakan pekerjaan yang diberikan dari kontraktor utama maupun yang langsung diberikan dari pihak owner.

Menyelesaikan proyek sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

2.2.3 Struktur Organisasi Kontraktor Kontraktor adalah oaring atau badan yang menerima dan menyelenggarakan p[ekerjaan bangunan menurut biaya yang telah tersedia dan melaksanakan sesuai dengan peraturan dan syarat-syarat dan gambar rencana yang telah ditetapkan. Adanya struktur organisasi kontraktor pada hakekatnya untuk merealisasikan proyek dan membagi pelaksaan pekerjaan menjadi berbagai jenis pekerjaan dengan berbagai tugas dan wewenang yang dibagikan kepada orang-orang tertentu yang ada di dalam proyek tersebut.

2.2.4 Rencana Waktu Kerja ( Time Schedule ) Rencana Waktu Kerja ( Time Schedule ) adalah perencanaan yang disusun mengenai penjadwalan waktu pelaksanaan pekerjaan dari awal sampai akhir pekerjaan. Rencana Waktu Kerja ( Time schedule ) merupakan bagian pelaksanaan untuk menentukan system kerja yang berskala besar agar mendapatkan hasil kerja yang baik. Rencana Waktu Kerja ( Time Schedule ) akan berjalan dengan baik jika tidak terjadi hambatan-hambatan yang tidak diinginkan serta didukung oleh kerja sama dari semua pihak yang terkait merupakan salah satu factor penting dalam mencapai sasaran yang diharapkan. Pada Proyek Hotel Holiday Inn Sunter terdapat beberapa schedule yang digunakan untuk dapat mendukung kelancaran proyek seperti master schedule yang didalamnya memuatbarchart dan S-Curve, dan rencana harian. 2.2.4.1 Master Schedule Master Schedule merupakan rencana kerja proyek secara keseluruhan mulai dari tahap awal pembangunan hingga selesai pembangunan yang didalamnya memuat barchart dan S-Curve. Kegunaan Master Schedule pada proyek konstruksi adalah sebagai acuan untuk rencana kerja dan proses pelaksanaan pembangunan dapat selesai sesuai dengan waktu yang telah direncanakan. 2.2.4.2 Rencana Harian Rencana Harian merupakan rencana yang dibuat oleh pihak pelaksana yang berisikan itemitem pekerjaan yang harus dicapai selama satu hari kerja. Rencana Harian dibuat sebagai pedoman atau acuan pelaksanaan pekerjaan di hari yang bersangkutan sehingga target keseluruhan proyek dapat terrealisasi. 2.2.5 Laporan Pekerjaan

Untuk kepentingan monitoring dan pengawasan setiap jenis pekerjaan perlu dilaporkan secara tertulis dalam suatu format laporan tak terkecuali dalam suatu proyek konstruksi. Laporan tersebut dapat dibuat dalam kurun waktu harian yang disebut laporan harian, dalam kurun waktu mingguan yang disebut laporan mingguan, maupun dibuat dalam kurun waktu bulanan yang disebut laporan bulanan.

2.2.5.1 Laporan Harian Laporan Harian adalah laporan yang mencatata kegiatan setiap hari pada lembar yang telah disediakan terhadap semua hal yang berakitan dengan kegiatan proyek selama kegiatan berlangsung dalam suatu hari. Isi laporan harian Hotel Holiday Inn Sunter antara lain :

Uraian pekerjaan pada hari itu. Hari, tanggal, dan nomor pekerjaan. Keadaan cuaca. Jenis tenaga kerja. Jenis material yang digunakan. Jenis peralatan yang digunakan. Waktu pelaksanaan pekerjaan. Catatan Konsultan konsultan MK. Tanda tangan pengelola teknis kegiatan, konsultan MK, dan kontraktor pelaksana.

2.2.5.2 Laporan Mingguan

Laporan Mingguan merupakan rekapitulasi dari laporan harian yang telah dibuat oleh kontraktor. Laporan mingguan pada Proyek Hotel Holiday Inn Sunter terdiri dari empat bagian yaitu laporan mingguan tenaga kerja dan cuaca, laporan mingguan material dan alat, laporan mingguan prestasi pekerjaan, laporan mingguan kegiatan.

Laporan mingguan tenaga kerja dan cuaca berisikan :


Nomor dan waktu pelaksanaan (minggu ke- ) Jenis tenaga kerja yang digunkana selama satu minggu. Keadaan cuaca selama satu minggu. Tanda tangan pengelola teknis kegiatan, konsultan MK, dan kontraktor pelaksana. Laporan mingguan material dan alat berisikan ;

Nomor dan waktu pelaksanaan (minggu ke- ) Jenis material yang digunakan selama satu minggu. Jenis peralatan yang digunakan selama satu minggu. Jumlah material dan peralatan yang digunakan selama satu minggu. Tanda tangan pengelola teknis kegiatan, konsultan MK, dan kontraktor pelaksana. Laporan mingguan prestasi pekerjaan berisikan :

Nomor dan waktu pelaksanaan (minggu ke-) Uraian pekerjaan

Bobot pekerjaan Progres pekerjaan minggu lalu sampai minggu ini Tanda tangan pengelola teknis kegiatan, konsultan MK, dan kontraktor pelaksana. Laporan mingguan kegiatan berisikan :

Nomor dan waktu pelaksanaan (minggu ke-) Kegiatan yang dilaksanakan minggu ini (lingkup pekerjaan). Tanda tangan pengelola teknis kegiatan, konsultan MK, dan kontraktor pelaksana.

2.2.5.3 Laporan Bulanan Laporan bulanan adalah laporan yang berisikan tentang kemajuan proyek selama satu bulan yang dibuat berdasarkan laporan harian dan laporan bulanan. Laporan bulanan pada Proyek Hotel Holiday Inn Sunter berisikan :

Nomor dan waktu pelaksanaan (bulan ke-) Data proyek Administrasi proyek Tinjauan waktu Prestasi pekerjaan Tenaga kerja Cuaca Kegiatan pekerjaan Material yang terpakai

Permasalahan di lapangan Kesimpulan dan saran Lampiran : laporan mingguan prestasi kerja, laporan mingguan kegiatan, laporan mingguan tenaga kerja dan cuaca, laporan mingguan material dan alat, risalah rapat, dan arus surat.

2.3 Tenaga Kerja Suatu proyek tidak akan berjalan tanpa adanya tenaga kerja. Sebagai suatu bidang jasa yang membutuhkan keahlian dan ketelitian yang tinggi, bidang konstruksi tentunya melibatkan berbagai macam pihak dengan berbagai latar belakang bidang keilmuan.

2.3.1 Jenis Tenaga Kerja Tenaga kerja yang terdapat dalam Proyek Hotel Holiday Inn Sunter terdiri dari :

1. Tenaga Kerja Tetap


Merupakan tenaga kerja yang direkrut langsung oleh kantor pusat yang bekerja sebagai karyawan tetap. Tenaga kerja tetap umumnya terdiri dari individu yang menduduki jabatan penting dalam proyek.

2. Tenaga Kerja Kontrak


Merupakan tenaga kerja yang tergabung sebagai personil Proyek Hotel Holiday Inn Sunter dengan ikatan kerja berupa kontrak dalam jangka waktu tertentu.

Tenaga kerja semacam ini hanya menyandang status sebagai karyawan PT Jaya Kusuma Sarana selama kontrak kerjanya masih berlaku dan proyek yang bersangkutan masih berjalan. Biasanya tenaga kerja kontrak merupakan rekomendasi dari pihak atasan karena pengalaman serta keahliannya selama bekerja di proyek terdahulu.

3. Tenaga Kerja Harian


Merupakan tenaga kerja tanpa ikatan kontrak yang system pembayaran upahnya dihitung berdasarkan jumlah hari kerja tenaga yang bersangkutan.

4. Tenaga Kerja Borongan


Merupakan tenaga kerja yang dipasok dari mandor sesuai dengan kebutuhan yang diminta oleh pihak kontraktor. Tenaga kerja seperti ini umumnya tenaga kerja kasar yang mendapat bayaran dari pihak mandor sesuai jumlah hari kerja mereka.

2.3.2 Keselamatan Tenaga Kerja Tujuan diterapkannya K3 dalam suatu proyek konstruksi adalah zero accident atau tidak ada korban jiwa. Oleh karena itu semua yang terlibat didalam proyek harus mematuhi peraturan yang ada. Untuk dapat menciptakan zero accident maka diberikanlah rambu-rambu mengenai kesehatan dan keselamatan kerja di proyek, yang meliputi alat pelindung diri, ketersediaan fasilitas keselamtan kerja, dan safety induction.

1. Alat Pelindung Diri

Alat pelindung diri adalah sarana perlengkapan kerja yang harus disediakan oleh perusahaan dan wajib digunakan oleh setiap pekerja sebelum melakukan pekerjaannya. Alat pelindung diri yang terdapat dalam Proyek Hotel Holiday Inn Sunter antara lain :

Topi keselamatan (helmet), digunakan sebagai pelindung kepala. Kacamata keselamatan, digunakan sebagai pelindung muka dan penglihatan. Masker las, digunakan sebagai pelindung muka saat melakukan pengelasan. Masker, digunkaan sebagai pelindung dari bahaya debu ataupun partikel. Sarung tangan, digunakan sebagai pelindung kerja. Sepatu keselamtan, digunakan sebagai pelindung kerja Sabuk keselamatan, digunakan sebagai pelindung diri agar tidak jatuh dari ketinggian. Penutup telinga, digunkan sebagai pelindung telinga untuk mengurangi kadar kebisingan.

2. Ketersediaan Fasilitas Keselamatan Kerja


Fasilitas keselamatan kerja yang terdapat dalam Proyek Hotel Holiday Inn sunter antara lain :

Alarm tanda darurat kebakaran Radio atau alat komunikasi Alat pemadam api Perlengkapan dan obat P3K

Alamat dan nomor telepon penting seperti rumah sakit dan kantor polisi.

3. Peringatan Keselamatan
Peringatan keselamatan sangat penting di dalam suatu proyek konstruksi, karena dengan adanya peringatan atau rambu-rambu keselamatan tersebut kecelakaan kerja dapat diminimalisasi dan menjadi suatu hal yang wajib ditaati oleh seluruh pihak yang terkait dengan pelaksanaan proyek konstruksi.

Gambar 2.3 Rambu-rambu Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Gambar 2.4 Tanda Peringatan Keselamtan di proyek Konstruksi

BAB III ANALISIS PELAKSANAAN PEKERJAAN

Pada pelaksanaan proyek di lapangan dibutuhkan suatu perencanaan yang matang dan terstruktur. Perencanaan yang matang dan terstruktur itu membuat proyek dapat berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan. Syarat agar suatu proyek dapat berjalan tepat waktu sesuai dengan yang direncanakan adalah adanya gambar yang sesuai dengan perencanaan, sumber daya manusia yang baik, sarana dan fasilitas yang mendukung, adanya material yang sesuai dengan spesifikasi dan kebutuhan proyek, dan keuangan yang baik. Jadi dari kesemuanya itu harus ada scheduleyang baik dan terorganisir agar kegiatan proyek dapat berjalan dengan baik. Selain tepat waktu, suatu proyek dikatan baik jika dilaksanakan dengan tepat mutu dan tepat biaya. Tepat waktu artinya suatu proyek dapat diselesaikan sesuai dengan yang telah direncanakan. Tepat mutu artinya semua bahan yang digunakan memiliki spesifikasi yang telah ditetapkan. Tepat biaya artinya biaya yang dikeluarkan dalam pelaksanaan proyek dapat digunakan secara efisien tanpa mengurangi mutu pekerjaan. Oleh karena itu dibutuhkan suatu pengaturan dan pengawasan yang baik. Penggunaan metode yang tepat, praktis, aman, dan cepat sangat membantu dalam penyelesaian suatu proyek konstruksi.

3.1 Pengamatan Pekerjaan Konstruksi


Dalam kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) selama tiga bulan terhitung mulai dari tanggal 17 Februari 2011 sampai dengan 17 April 2011 beberapa pengamatan yang didapati antara lain pengamatan struktur kolom, pengamatan balok, pengamatan struktur plat lantai, dan pengamatan struktur tangga. Adapun untuk pengamatan struktur seperti pondasi, ground water tank (GWT), tie beam, pile cap penulis tidak sempat mengamati karena pekerjaan struktur tersebut telah dilaksanakan sebelum penulis melakukan kegiatan Kerja Praktik Lapangan (PKL) di Proyek Hotel Holiday Inn dan untuk pekerjaan sewage treatment plant (STP) belum dilaksanakan sampai penulis menyelesaikan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL).

3.1.1 Konstruksi Kolom


Pekerjaan pelaksanaan kolom diawali dengan pekerjaan pengukuran untuk menentukan elevasi dan as kolom serta menandai batas tinggi kolom. Setelah itu dilakukan pembesian kolom. Lalu dilanjutkan dengan pemasangan bekisting kolom menggunakan papan plywood. Setelah itu baru dilaksanakan pengecoran, pembongkaran bekisting, dan perawatan.

3.1.2 Konstruksi Balok


Pekerjaan balok diawali dengan pengukuran untuk menentukan ketinggian elevasi tiap lantai. Setelah itu dilanjutkan dengan pemasangan bekisting balok menggunakan papan plywood dengan bantuan scaffholding. Kemudian dilanjutkan dengan pembesian untuk balok induk dan balok anak. Sebelum dilakukan pengecoran, terlebih dahulu dibersihkan menggunakan kompresor agar tidak ada material sisa baru kemudian dilakukan pengecoran. Setelah dilakukan pengecoran dilakukan perawatan dan terakhir dilakukan pembongkaran bekisting.

3.1.3 Konstruksi Plat Lantai

Pekerjaan plat lantai diawali dengan pekerjaan pengukuran untuk menentukan ketinggian elevasi tiap lantai setelah itu dilanjutkan dengan pemasngan bekisting menggunakan papan plywood dengan bantuan scaffholding untuk mempermudah pemasangan. Pekerjaan selanjutnya adalah pemasngan pembesian plat lantai. Sebelum pengecoran plat lantai dilakukan pembersihan menggunakan kompresor baru kemudian dilakukan pengecoran. Setelah dilakukan perawatan dan terakhir dilakukan pembongkaran beksiting.

3.2 Pengamatan Pekerjaan Konstruksi Kolom


Dalam hal analisis pelaksanaan pekerjaan konstruksi khusus dilapangan, penulis ditugaskan oleh dosen pembimbing untuk mengamati struktur kolom lantai 1 As L/12. Dimana pada tangga ini pemebesian menggunakan tulangan utama 24 D 22 dan tulangan sengkang D10 150.

3.2.1 Peralatan
Peralatan yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi tangga meliputi tower crane, truck mixer, concrete bucket, vibrator, bar bender, bar cutter, danscaffholding. 3.2.1.1 Tower Crane Tower Crane adalah pengangkut dengan gerak memutar (rotasi) untuk memindahkan material baik secara vertical maupun horizontal sehingga dapat diturunkan ditempat yang dituju. Penempatan tower crane harus diletakkan sedemikian rupa sehingga keberadaanya dapat dimaksimalkan dan yang pastinya letak tower crane dalam suatu proyek harus dapat menjangkau seluruh area pekerjaan dalam proyek tersebut. Dalam pengoperasiannya tower crane ini dioperasikan oleh seorang operator. Pada Proyek Hotel Holiday Inn terdapat satu unit tower crane dengan panjang lengan 56 meter dan beban maksimum yang dapat diangkut sebesar ...ton. Gambar 3.1 Tower Crane

3.2.1.2 Truck Mixer Truck Mixer adalah kendaraan yang dilengkapi dengan mixer (molen) yang berfungsi sebagai kendaraan pengangkut beton siap pakai menuju lokasi proyek. Pada Proyek Hotel Holiday Inn, truck mixer berasal dari PT Adhimix selaku supplier readymix. Satu buah molen kapasitas untuk menampung beton siap pakai sebesar 7m. Cara kerja truck mixer adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengendalikan perputaran molen digunakan dua buah tuas yang letaknya di

bawah molen (belakang truk).


2. Tuas 1 berfungsi untuk mengatur laju perputaran mixer saat membawa readymix. 3. Tuas 2 berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya frekuensi

penuangan readymix saat dikeluarkan.


4. Apabila perputaran molen berlawanan arah jarum jam (dilihat dari belakang) beton

akan tetap terjaga dalam truk, hal ini umumnya dilakukan untuk menjaga agar beton dalam truk tidak setting atau mengalami perkerasan pada saat diperjalanan atau saat menunggu readymix dituangkan.
5. Jika molen berputar searah jarum jam maka beton yang ada di dalam molen akan

bergerak keluar. Gambar 3.2 Truck Mixer 3.2.1.3 Concrete Bucket Concrete Bucket atau biasa disebut bucket cor adalah alat berbentuk corong besi dimana pada bagian bawahnya dilengkapi lubang di bawahnya dan katup yang dapat dibuka dan ditutup. Concrete Bucket digunakan untuk mengangkut beton dari truck mixer menuju ke tempat pengecoran dengan bantuan alat tower crane.

Satu concrete bucket mampu menampung beton readymix sebesar 8 m. Pada lubang dibawah concrete bucket dipasang sejenis pipa yang terbuat dari karet plastic atau biasa disebut tremi. Tremi ini digunakan untuk mempermudah penuangan beton pada area pengecoran. Cara kerja concrete bucket adalah sebagai berikut :
1. Concrete Bucket diletakkan pada landasan / area datar untuk kemudian diisi dengan

beton readymix. (biasanya beton yang dituangkan ke dalam concrete bucket tidak terisi penuh, hal ini dilakukan untuk menghindari tumpahnya beton saat pengangkatan dengan towercrane).
2. Concrete bucket dikaitkan dengan kait pada tower crane dan diangkut ke zona

pengecoran.
3. Concrete bucket diturunkan untuk mnaikkan seorang pekerja yang bertugas

mengendalikan tuas buka tutup katup concrete bucket.


4. Pada saat pengecoran, kondisi concrete bucket tergantung pada tower crane.

Gambar 3.3 Concrete Bucket 3.2.1.4 Vibrator Vibrator adalah alat yang digunakan untuk menggetarkan beton yang baru dicor agar beton tersebut rata di dalam bekisting dan juga untuk mengurangi rongga udara yang ada di dalam beton sehingga ketika beton tersebut kering, beton dalam keadaan padat dan tidak keropos. Dalam penggunaan vibrator beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain :
1. Batang penggetar harus dimasukkan ke dalam adukan beton secara vertical, tetapi

dalam keadaan khusus diperbolehkan miring maksimal 45.


2. Penggetaran harus dilakukan ketika adukan beton dituang ke dalam bekisting dan

dihentikkan bila permukaan beton permukaan beton sudah tampak mengkilap atau air

semen sudah tampak mengkilap atau air semen sudah mulai menggenang diatas permukaan beton (maksimal 30 detik).
3. Batang penggetaran tidak boleh mengenai tulangan, sebab getarannya akan

mempengaruhi proses pengikatan yang sedang berlangsung antara beton yang sudah mulai mongering dengan tulangan tersebut. Gambar 3.4 Vibrator 3.2.1.5 Bar Cutter Bar Cutter adalah alat pemotong besi tulangan sesuai ukuran yang diinginkan. Dalam pengoperasian bar cutter dilakukan oleh dua orang pekerja. Satu pekerja memegang besi tulangn yang akan dipotong dan satu orang lagi menenkan tombola tau pedal yang ada di alat tersebut. Gambar 3.5 Bar Cutter 3.2.1.6 Bar Bender Bar Bender adalah alat yang digunakan untuk memebengkokan besi tulangan yang telah dipotong dengan bar cutter dan akan digunakan untuk merakit tulangan. Cara kerja alat ini adalah dengan meletakkan besi tulangan pada satu tumpuan, dan dengan menginjak pedal maka besi akan membengkok secara optomatis sesuai dengan sudut yang ditentukan. Gambar 3.6 Bar Bender 3.2.1.7 Air Compressor Air Compressor adalah alat bertekanan tinggi yang digunakan untuk membersihkan area pengecoran dari sisa-sisa material seperti sisa kawat, besi, tanah, sampah, dan sisa material lainnya sebelum pengecoran dilakukan. Gambar 3.7 Air Compressor

3.2.1.8 Scaffholding Alat yang terbuat dari besi ini terdiri dari beberapa bagian yang berfungsi untuk menahan bekisting. Penggunaan scaffholding perlu memperhatikan spesifikasi dari pabrik mengenai ukuran dan kekuatannya sehingga dapat berfungsi dengan baik. Bagian-bagian scaffholding antara lain :
1. U-Head

Dipasang pada bagian paling atas dari scaffholding dengan menggunakan system ulir. Berfungsi sebagai tempat dudukan balok-balok kayu penyanggah bekisting. Ukuran tinggi U-Head adalah 40 cm dan 60 cm.
2. Leader Frame

Merupakan batang scaffholding yang biasanya dirangkai diatas main frame apabila main frame tidak memungkinkan untuk mencapai ketinggian yang dikehendaki sehingga membutuhkan penyambungan. Ukuran lebar Leader Frame adalah 125 cm sedangkan ukuran tinggi leader frame adalah 40 cm, 50 cm, dan 90 cm.
3. Joint Poin

Ujung bagian atas dari main frame yang berfungis untuk menghubungkan atau menyambung antara frame yang satu dengan frame berikutnya apabila konstruksi perancah cukup tinggi. Ukuran join pin adalah 5 cm.
4. Main Frame

Merupakan kerangka utama scaffholding yang berfungsi sebagai penahan beban vertical diatasnya baik beban manusia maupun beban material. Ukuran lebar main frameadalah 125 cm, sedangkan ukuran tinggi main frame adalah 170 cm dan 190 cm.

5. Cross Brace

Merupakan pipa penyilang dua Walking Frame yang berfungsi sebagai konstruksi sehingga tidak goyang dan sebagai penghubung antara scaffholding satu dengan yang lainnya.

6. Jack Base

Merupakan landasan scaffholding yang menghubungkan batang secara vertical dengan alas. Fungsinya adalah sebagai tempat dudukan Main Frame. Jack Base memiliki ukuran tinggi 40 cm dan 60 cm. Gambar 3.8 Scaffholding 3.2.1.9 Alat Pengukuran Alat ukur yang digunakan adalah Theodolite dan Waterpass. Theodolite adalah alat bantu dalam proyek untuk mennetukan as bangunan dan titik-titik as kolom pada tiap-tiap lantai, sedangkan waterpass adalah alat yang digunakan untuk menentukan elevasi bangunan. Pada proyek ini theodolite yang digunakan adalah theodolite merk Nikkon Type NE-102. Alat bantu ini merupakan perlengkapan yang digunakan oleh tim surveyor untuk melaksanakan tugas-tugas pengukuran dilapangan seperti menentukan elevasi bangunan, pembuatan garis marking, kerataan atau ketegakkan bekisting, kerataan saat pengecoran, dan sebagainya. Alat-alat pengukuran tersebut juga diperlengkapi dengan :
1. Statif atau kaki tiga 2. BAK ukur atau mistar ukur 3. Meteran, benang, pensil

4. Sipatan, Waterpass

Gambar 3.9 Theodolite Gambar 3.10 Waterpass

3.2.2 Bahan-bahan Bahan-bahan yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi tangga meliputi beton readymix, baja tulangan, beton decking, kawat pengikat (bendrad), tulangan kaki ayam, dan cairan calbond.

3.2.2.1 Beton Readymix Beton Readymix adalah beton siap pakai yang disuplai oleh perusahaan penyedia beton readymix. Penyediaan beton readymix pada Proyek Hotel Holiday Inn dilakukan oleh PT Adhimix dengan kapasitas truck mixer kurang lebih 7 m untuk setiap truck mixer. Truck mixer dikemudikan oleh seorang supir didampingi oleh seorang teknisi yang dilengkapi dengan surat jalan (docket). Sebelum digunakan beton readymix dilakukan pengujian slum test, dilanjutkan dengan pembuatan benda uji berbentuk silinder untuk kemudian dilakukan pengujian kuat tekan pada waktu yang telah ditentukan yaitu pada hari ke 7, 14 , 21, dan 28. Untuk pekerjaan konstruksi tangga pada Proyek Hotel Holiday Inn menggunakan mutu beton K-360 atau fc 30 Mpa. Gambar 3.11 Beton Readymix 3.2.2.2 Besi Tulangan Besi tulangan yang digunakan dalam Hotel Holiday Inn ada dua macam yaitu ;

1. BJTP 24 : Baja Tulangan Polos untuk besi diameter 8 dan

diameter 10.
2. BJTP 40 ; Baja Tulangan Deform / Ulir untuk diameter 10

Sampai dengan diameter 32.

Untuk memperoleh baja tulangan yang baik mutunya maka harus diperhatikan cara penyampaiannya. Beberapa hal yang harus dilakukan untuk memperoleh mutu baja tulangan yang baik antara lain :
1. Batang tulangan dari berbagai jenis baja dan besi harus diberi label atau tanda yang

jelas dan ditempatkan terpisah antara jenis satu dengan yang lainnya sehingga tidak mungkin saling tertukar.
2. Penimbunan batang tulangan terbuka sebaiknya dihindari karena dapat menyebabkan

korosi atau berkarat yang berakibat berkurangnya kualitas baja. Pada Proyek Hotel Holiday Inn besi tulangan untuk pekerjaan konstruksi tangga menggunakan D19-100 dan 10-200. 3.2.2.3 Beton Decking Beton decking adalah beton yang digunakan sebagai penyangga atau pengganjal tulangan besi agar tidak berhimpit dengan permukaan bekisting. Selain itu beton decking juga digunakan sebagai selimut beton. Pada Proyek Hotel Holiday Inn beton decking yang digunakan memilki ketebalan 2 cm. Gambar 3.12 Beton Decking 3.2.2.4 Kawat Pengikat (Bendrad)

Kawat pengikat adalah kawat yang terbuat dari baja lunak dengan diameter 2 mm yang telah dipijarkan. Kawat pengikat ini berfungsi untuk mengikat tulangan satu dengan tulangan lainnya agar tulangan tidak bergerak atau bergeser pada saat pengecoran atau pemadatan. Gambar 3.13 Kawat Pengikat (Bendrad) 3.2.2.5 Tulangan Kaki Ayam Tulangan kaki ayam merupakan tulangan yang digunakan sebagai penyangga antara tulangan plat agar tidak mengalami lendutan pada saat pemasangan maupun saat pengecoran. Tulangan ini dipasang antara tulangan plat lapis bawah dengan tulangan plat lapis atas dengan ketentuan pamsangannya yaitu 4 buah tualnagn kaki ayam dalam jarak 1 m. Gambar 3.14 Tulangan Kaki Ayam (Ditunjukkan dengan tanda panah) 3.2.2.6 Cairan Calbond Bahan ini berupa cairan berwarna putih yang disiramkan pada batas antara permukaan beton lama dengan beton baru yang akan dicor. Bahan ini berfungsi menjaga kekuatan ikatan antara beton lama dan beton baru agar pada garis batas pertemuan tidak mudah mengalami keretakan. Gambar 3.15 Cairan Calbond 3.2.3 Tata Cara Pelaksanaan Konstruksi Kolom Kolom adalah .........Untuk membuat konstruksi kolom beton bertulang ada beberapa tahap yang harus dilakukan yaitu mulai dari pekerjaan pembesian, pemasangan bekisting, pengecoran, pembongkaran bekisting, dan curing beton. 3.2.3.1 Pekerjaan Pembesian Kolom

Pada Proyek Hotel Holiday Inn untuk pekerjaan konstruksi kolom KP......... besi tulangan yang digunakan adalah besi ulir D19-100 dan sengkang Secara rinci pekerjaan pembesian kolom adalah sebagai berikut :
1. Sebelum melakaukan perakitan, besi yang akan digunakan terlebih dahulu dipotong

dengan menggunakan bar cutter.


2. Setelah besi dipotong sesuai keperluannya, besi dibengkokkan dengan bantuan bar

bender.
3. Selanjutnya adalah proses perangkaian besi. Mula-mula 4. Besi jarak menggunakan beton decking dengan ukuran tebal 2 cm anatara bekisting

plat miring tangga dengan tulangan arah sejajar plat miring tangga lapis pertama.
5. Pasang besi tulangan D10-200 untuk pembesian plat miring tangga arah horizontal

lalu ikat dengan tulangan sejajar plat miring tangga lapis pertama menggunakan kawatbendrad.
6. Pasang besi tulangan kaki ayam dengan tinggi 5 cm dan ikat dengan kawat bendrad. 7. Pasang kembali besi tulangan D10-200 untuk plat miring tangga arah horizontal lapis

kedua.
8. Ikat tulangan plat miring tangga arah horizontal dengan tulangan sejajar plat miring

menggunakan kawat bendrad.


9. Pasang pembesian pada anak tangga dan pembesian arah horizontal pada anak tangga

menggunakan besi D10-200. Pada pekerjaan pembesian tangga dilakukan oleh dua orang pekerja, satu orang melakukan pembesian pada bagian plat miring tangga dan satu orang lagi melakukan pembesian pada bagian bordes. Bekisting dalam pekerjaan konstruksi kolom yang terbuat dari papan plywood yang ditopang oleh kaso dan scaffholding. Papan plywood yang digunakan dalam proses pembuatan

bekisting kolom dipakai dengan ketebalan 2 cm, untuk menjaga agar tidak terjadi pelendutan pada saat proses pengecoran kolom sedang beralangsung, selain itu untuk menjaga dan memeperkecil cacat pengecoran yang diakibatkan oleh bahan cetakkan (bekisting yang kuarang baik) dalam proses pengerjaan tangga diantaranya ; bentuk terlalu tebal akibat pelenduttan yang mengakibatkan bertambah tebalnya badan tangga dan memperbesar biaya bahan cor, patahnya papan plywood dan sebagainya. Secara rinci pemasangan bekisting tangga adalah sebagai berikut :
1. Pasang scaffolding terlebih dahulu sebagai langkah awal pekerjaan konstruksi tangga.

Fungsi scaffholdong pada pemasangan bekisting tangga adalah sebagai penumpu dari bekisting plat miring tangga dan penumpu pada bekisting bordes tangga.
2. Pasang kayu suri pada bagian U-Head Jack bekisting dengan ukuran kayu 6/12

sebagai penyangga atau penumpu bekisting plat miring tangga.


3. Pasang kayu bekisting untuk plat miring tangga dan bordes sesuai dengan ukuran

panjangnya.
4. Pasang kayu bekisting untuk tembereng (dinding vertical) pada tangga sesuai dengan

ukuran papan plywood bekisting plat tangga miring.


5. Lalu dilanjutkan dengan pembesian tangga dimulai dari pembesian plat miring tangga

kemudian pembesian anak tangga, setelah itu baru dipasang bekisting untuk anak tangga. Dalam pekerjaan pemasangan bekisting tangga dilakukan oleh dua orang tukang kayu.

Gambar 3.16 Pasangan Scaffholding Gambar 3.17 Beksiting Pada Plat Miring Tangga Plat Miring Tangga

Gambar 3.18 Bekisting Anak Tangga 3.2.3.2 Pembesian Tangga Gambar 3.19 Pembesian Plat Miring Tangga Lapis Pertama Gambar 3.20 Pembesian Anak Tangga Gambar 3.21 Pembesian Bordes Gambar 3.22 Pembesian Plat Miring Tangga dan Anak Tangga 3.2.3.3 Pengecoran Tangga Sebelum pengecoran tangga dilakukan terlebih dahulu kontarktor meminta persetujuan dari konsultan MK apakah segala sesuatu mengenai tangga sudah sesuai dengan yang telah ditentukan atau belum. Jika semua hal mulai dari bekisting, penulangan telah mendapat persetujuan dari konsultan pengawas maka pengecoran tangga dapat dilaksanakan, jika tidak maka perlu dilakukan perbaikan pada hal atau bagian-bagian yang belum sesuai.

Tahap-tahap dalam pengecoran tangga sebagai berikut :


1. Pertama-tama dilakukan perhitungan volume tangga yang akan dicor. 2. Setelah didapat volume tangga yang akan dicor, kontarktor melakukan pemesanan

beton readymix ke perusahaan penyedia beton readymix dengan menyebutkan berapa mutu beton, nilai slump, volume beton yang akan dicor, dan kapasitas truck molen. Untuk pekerjaan tangga di Proyek Hotel Holiday Inn menggunakan mutu beton K-360, niali slump 12 2 cm.
3. Setelah beton readymix dipesan, truck molen yang berisikan beton tersebut dating ke

proyek dengan 1 orang supir dan 1 orang teknisi supplier.

4. Selanjutnya teknisi tersebut menyerahkan surat jalan pemesanan beton kepada pihak

proyek (pemesan) yang didalamnnya memuat :


Nama Proyek Mutu beton Nilai slump Kapasitas truck Volume beton Waktu kedatangan Waktu bongkar

5. Setelah surat jalan pengiriman beton dinyatakan sesuai dengan yang dipesan oleh

pihak proyek, selanjutnya teknisi supplier melakukan pekerjaan pengujian slump (slump test) dan pembuatan benda uji. Pada pekerjaan pengecoran tangga dalam proyek ini nilai slump yang direncanakan adalah 12 2 cm, dengan pembuatan benda uji berbentuk silinder dengan jumlah 3 buah.
6. Setelah selesai melakukan pengujian slump dan pembuatan benda uji, maka tangga

siap untuk dicor.


7. Pastikan area yang akan dicor (tangga) bersih dari kotoran atau sisa-sisa bahan seperti

kawat, batu-batu kecil dan sebagainya.


8. Pembersihan area yang akan dicor (tangga) dapat dilakukan menggunakan alat yang

bernama kompresor.
9. Pengecoran tangga dilakukan menggunakan concrete bucket dimana

dari bucket tersebut pipa tremi dihubungkan menggunakan pipa yang telah disediakan untuk menyalurkan beton readymix ke daerah yang akan dicor.

10. Pelaksanaan pengecoran dilakukan mulai dari bagian atas tangga dahulu kemudian

dilanjutkan ke bagian bawah tangga.


11. Beton readymix yang ada di concrete bucket dituangkan ke adaerah yang akan dicor

menggunakan bantuan pipa karena daerah yang akan dicor sulit untuk diijangkau hanya menggunakan pipa tremi saja.
12. Pada saat penuangan beton ke daerah yang akan dicor, bersamaan pula dilakukan

pemadatan beton menggunakan vibrator.


13. Diusahakan penggunaan vibrator ketika memadatkan beton harus tegak lurus atau

jangan lebih dari 45 dan jangan sampai vibrator menyentuh besi.


14. Sambil dilakukan pengecoran dan pemadatan, permukaan tangga diratakan oleh

pekerja. Pelaksanaan pengecoran tangga dilakukan oleh 7 orang pekerja dengan perincian sebagai berikut : 1 orang pekerja berada di concrete bucket, 5 orang pekerja melakukan pengecoran dan perataan beton, dan 1 orang melakukan pemadatan beton dengan vibrator. Gambar 3.23 Pengecoran Tangga Menggunakan Bucket Gambar 3.24 Pengecoran tangga Dari Bagian Paling Atas Gambar 3.25 Pemadatan Tangga Menggunakan Vibrator Gambar 3.26 Perataan Kolom Gambar 3.27 Kolom Setelah Selesai Pengecoran 3.2.3.4 Perawatan Kolom Maksud dari perawatan / curring kolom adalah untuk menghindari agar semen yang ada didalam beton jangan sampai terjadi penguapan yang terlalu cepat sehingga tidak terjadi keretakan terhadap beton setelah beton mengeras dan kering.

Pelaksanaan perawatan / curring pada kolom dilakukan dalam kurun waktu 3-4 jam setelah pengecoran, selanjutnya dilakukan penyiraman pada beton dan menutup permukaan beton tersebut dengan kurang basah. 3.2.3.5 Pembongkaran Bekisting Kolom Bekisting kolom dibongkar setelah beton mencapai suatu kekuatan yang dapat menahan berat sendirinya dan tidak melendut melebihi 1/400 kali bentang. Pada saat pembongkaran bekisting, yang pertama kali dibongkar ada bagian sandaran / pegangan tangga pada umur 10 hari, lalu dilanjutkan pembongkaran bekisting anak tangga, dan yang terakhir dibongkar adalah bekisting plat miring tangga pada umur 12 hari karena pada hari ke 12 beton sudah memilki kuat tekan sebesar 85 % atau sudah mampu menahan berat sendirinya. Gambar 3.28 Kolom Setelah Pembongkaran Bekisting

You might also like