You are on page 1of 13

PROPOSAL PENELITIAN BIOLOGI PENINGKATAN BUDIDAYA KEDELAI ORGANIK

Disusun Oleh : Nama No. Absen Kelas : Naura Afia Nabilah : 16 : X-3

SMA I KUDUS
Jalan Pramuka Nomor 41 Kudus Telepon (0291) 431368 Fax. 431368 Website : http://www.sma1kudus.sch.id email : sma1kds@yahoo.co.id

2011 / 2012

DAFTAR ISI
Halaman

Halaman Judul Daftar Isi BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH B. RUMUSAN MASALAH C. TUJUAN PENELITIAN . D. MANFAAT PENELITIAN BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS A. LANDASAN TEORI . B. HIPOTESIS BAB III METODE PENELITIAN A. VARIABEL . B. ALAT DAN BAHAN . C. CARA KERJA DAFTAR PUSTAKA

i ii 1 1 2 2 2 3 3 4 5 5 5 6 10

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH Kedelai sampai saat ini masih menjadi komoditas pangan yang penting di Indonesia. Hal ini ditandai dengan harganya yang naik turun beberapa tahun belakangan ini hingga kita terpaksa melakukan impor kedelai dari negara-negara tetangga seperti Amerika Serikat demi memenuhi kebutuhan dalam negeri yang semakin meningkat. Keadaan ini antara lain disebabkan oleh penurunan produksi di beberapa daerah sentra produksi kedelai. Namun tentu saja kita tidak bisa terus bergantung pada impor kedelai. Hal ini selain bisa membuat petani lokal merugi karena kesenjangan harga dan kualitas antara kedelai impor dan kedelai lokal juga berpotensi mengancam produksi dalam negeri karena harus bersaing dengan kedelai produksi luar negeri. Oleh karena itu diperlukan adanya suatu usaha untuk meningkatkan produksi kedelai dalam negeri. Usaha tersebut salah satunya adalah dengan cara peningkatan budidaya kedelai organik. Budidaya kedelai organik memiliki keuntungan-keuntungan diantaranya sedikit menggunakan bahan kimia sehingga tidak mencemari lingkungan di sekitarnya. Selain itu hasilnya juga lebih aman dikonsumsi sehingga nilai gizinya juga meningkat. Banyaknya peternakan ayam yang mempunyai limbah berupa kotoran ayam merupakan sumber daya yang baru sebagian kecil diambil manfaatnya oleh masyarakat. Padahal kotoran ayam tersebut mempunyai peran yang sangat besar untuk mengembalikan kesuburan tanah yang selama ini dicemari oleh zat-zat kimia anorganik/buatan. Kotoran ternak tersebut bisa digunakan untuk membuat kompos yang berperan besar untuk proses pemupukan yang mensuplai zat-zat hara penting untuk tanah dan tanaman.

Pemanfaatan kotoran ayam untuk membuat kompos bias menjamin sistem pengelolaan kedelai dari sistem pertanian anorganik ke sistem pertanian organic dengan memakai bibit-bibit alami tanpa rekayasa yang tahan terhadap hama.

B. RUMUSAN MASALAH Apakah dengan peningkatan budidaya kedelai organik dengan pengubahan dari sistem pertanian anorganik ke organik dan memanfaatkan pupuk kompos dari kotoran ayam dapat meningkatkan produksi dalam negeri dengan hasil yang lebih berkualitas?

C. TUJUAN PENELITIAN
1. Mengetahui cara-cara budidaya kedelai organik yang baik dan benar.

2. Mengetahui cara-cara untuk meningkatkan produksi kedelai dalam negeri dengan hasil yang lebih berkualitas.
3. Mengetahui pemanfaatan hasil produksi kedelai organik menjadi

produk-produk yang bermanfaat.


4. Mengubah sistem pertanian kedelai dari anorganik menjadi organik .

D. MANFAAT PENELITIAN
1. Memberikan informasi tentang cara-cara budidaya kedelai organik

yang baik dan benar. 2. Memberikan informasi tentang cara-cara untuk meningkatkan produksi kedelai dalam negeri dengan hasil yang lebih berkualitas.
3. Memberikan informasi tentang pemanfaatan hasil produksi kedelai

organik menjadi produk-produk yang bermanfaat. 4. Memberikan informasi tentang pengubahan sistem pertanian kedelai dari anorganik menjadi organik.

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

A. LANDASAN TEORI Kedelai adalah salah satu bahan pangan yang mengandung nilai gizi yang tinggi. Terdapat berbagai jenis kedelai yang masing-masing memiliki gizi yang berbeda. Komposisi gizi kedelai warna hitam dan kuning setiap 100 gram adalah sebagai berikut. No. Komposisi 1. Energi (kalori) 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Air (g) Protein (g) Lemak (g) (g) Serat (g) (g) Kalsium (mg) Besi (mg) 8,5 9,5 226,0 213,0 4,2 4,3 4,0 Kadar abu 4,0 10,2 35,1 17,7 12,3 33,3 15,0 35,4 Kedelai Kuning 400,0 385,0 Kedelai Hitam

Karbohidrat 32,0

10.

Vitamin B1 0,66

0,65

(mg) 11. Vitamin B2 0,22 (mg) 0,23

Sumber : Direktorat Gizi Dep. Kesehatan RI Bahan-bahan sisa seperti kotoran hewan dapat dimanfaatkan menjadi kompos yang berperan besar dalam proses pemupukan yang mensuplai zat-zat hara penting untuk tanah dan tanaman. Kompos memiliki kegunaan, antara lain : 1. Memperbaiki struktur tanah. 2. Memperbesar daya ikat tanah berpasir. 3. Menambah daya ikat air tanah. 4. Memperbaiki drainase dan tata udara tanah.
5. Mengandung unsur hara yang bermanfaat bagi tanah dan tanaman.

B. HIPOTESIS Budidaya kedelai dengan mengubah sistem pertanian kedelai anorganik ke organik dapat meningkatkan produksi kedelai dalam negeri dengan hasil yang lebih berkualitas.

BAB III METODE PENELITIAN

A. VARIABEL 1. 2. 3. Variabel Bebas : Budidaya kedelai Variabel Terikat : Produksi kedelai dalam negeri Variabel Kontrol : - Kualitas bibit kedelai (unggul atau tidak unggul) - Keadaan tanah (subur atau tidak subur) - Tingkat kelembaban tanah (tinggi atau rendah) - Keadaan cuaca (lembab atau kering) - Kualitas pupuk yang digunakan (baik atau tidak baik) - Sistem pengairan - Pemupukan - Pengendalian hama

B. ALAT DAN BAHAN 1. Alat - Cangkul - Penggaru tanah - Ember - Drum - Sabit

- Alat penyemprot 2. Bahan - Bibit kedelai kualitas unggul - Mikro Power - Legin (Rhizobium) - Pupuk Bokashi cair

C. CARA KERJA a. Pembuatan Pupuk Bokashi Cair Bahan-bahan : - Pupuk kotoran hewan / pupuk kandang - Molase / gula pasir / gula merah - EM-4 (siap pakai) - Air secukupnya Cara Pembuatan :

1. Isi drum dengan air hingga setengahnya. 2. Di tempat terpisah buat larutan molase dengan cara mencampurkan gula pasir / gula merah dengan air. 3. Masukkan molase bersama EM-4 ke dalam drum, kemudian aduk perlahan-lahan hingga rata. 4. Masukkan pupuk kandang dan aduk perlahan-lahan hingga bersatu dengan larutan molase. 5. Tambahkan air hingga drum menjadi penuh, kemudian aduk sampai rata dan tutup rapat-rapat.

6. Lakukan pengadukan secara perlahan setiap pagi selama 4 hari. Cara pengadukan setiap hari cukup 5 putaran saja. Setelah diaduk biarkan air larutan bergerak sampai tenang lalu drum ditutup kembali. 7. Setelah 4 hari bokashi cair EM-4 siap digunakan.

b.

Tata Cara Penanaman Syarat Tumbuh Tanaman kedelai dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah asal drainase (tata air) dan aerasi (tata udara) tanah cukup baik, curah hujan 100-400 mm/bulan, suhu udara 23 -30 , kelembaban 60%70%, pH tanah 5,8-7 dan ketinggian kurang dari 600 mdpl. Tata Cara Penanaman

a) Pengolahan Tanah 1. Tanah dibajak, digaru dan diratakan.

2. Sisa-sisa gulma dibenamkan. 3. Buat saluran air dengan jarak sekitar 3-4 m. 4. Tanah dikeringkan tiga minggu sebelum ditanami.

b) Penanaman 1. Waktu tanam yang baik adalah di akhir musim hujan. 2. Rendam benih dalam Mikro Power dengan dosis 2 cc / liter selama setengah jam dan dicampur Legin (Rhizobium) untuk tanah yang belum pernah ditanami kedelai.

3. Buat jarak tanam antar tugalan sedalm 5 cm dan masukkan biji dengan jumlah 2-3 biji per lubang. 4. Tutup benih dengan tanah gembur dan tanpa dipadatkan.

c) Penjarangan dan Penyulaman Kedelai mulai tumbuh kira-kira pada umur 5-6 hari. Benih yang tidak tumbuh diganti atau disulam dengan benih baru. Akan lebih baik jika dicampur dengan Legin. Penyulaman sebaiknya dilakukan pada sore hari.

d) Penyiangan (Pembersihan rumput)

Penyulaman pertama dilakukan saat tanaman kedelai berumur 2-3 minggu. Penyiangan kedua dilakukan pada saat tanaman selesai berbunga (sekitar 6 minggu setelah ditanam). Penyiangan kedua ini dilakukan bersamaan dengan pemupukan kedua.

e) Pembubunan (Pembuatan lubang di sekitar batang untuk pemupukan) Pembubunan dilakukan dengan hati-hati dan tidak terlalu dalam agar tidak merusak akar tanaman. Hal ini disebabkan luka pada akar akan menjadi tempat penyakit berbahaya.

f)

Pemupukan

Pemupukan dilakukan 2 minggu dan 6 minggu setelah ditanam dengan menggunakan pupuk bokashi cair yang disemprotkan. Mikro Power diberikan 2 minggu sekali semenjak tanaman berumur 2 minggu dengan cara disemprotkan. Penyemprotan yidak boleh dilakukan saat tanaman sedang berbunga karena dapat mengganggu penyerbukan.

g) Pengairan dan Penyiraman Kondisi tanah tempat tumbuhnya kedelai harus lembab tetapi tidak becek. Kondidi seperti ini dibutuhkan sejak benih ditanam hingga pengisian polong. keadaan kering. Saat menjelang panen tanah sebaiknya dalam

h) Panen dan Pasca Panen 1. Lakukan apabila sebagian besar daun sudah menguningtetapi bukan disebabkan oleh serangan hama atau penyakitlalu gugur, buah mulai berubah warna dari hijau menjadi kuning kecokelatan dan retak-retak, atau polong sudah kelihatan tua, batang berwarna kuning agak cokelat dan gundul.
2. Kedelai sebagai bahan konsumsi dipetik pada usia 75-100 hari

sedangkan untuk benih dipetik pada usia 100-110 hari agar kemasakan biji betul-betul sempurna dan merata. 3. Setelah pemanenan selesai, seluruh hasil panen hendaknya segera dijemur. 4. Biji yang sudah kering lalu dimasukkan ke dalam karung dan dipasarkan atau disimpan. Pemanfaatan Hasil Panen Hasil panen kedelai dapat dijadikan bahan pangan, antara lain :

- Tempe - Susu kedelai - Yoghurt dari susu kedelai

DAFTAR PUSTAKA

Adisarwanto, T, Prof., Dr., Ir. 2008. Budidaya Kedelai Tropika. Depok : Penebar Swadaya. Bambang Hariyanto , Dr. 2010. Peluang Usaha Industri Tempe. Jakarta : Bentara Cipta

You might also like