Professional Documents
Culture Documents
B.
Memilih alat ukur, menggunakan dan membaca hasil pengukuran dapat dilakukan secara teliti dan benar apabila siswa telah memahami wawasan teori pendukungnya. Teori pendukung diuraikan dalam setiap tahapan belajar yang terdiri dari tujuh tahapan.
b.
Uraian Materi
1). Mengukur Mengukur adalah membandingkan obyek benda ukur dengan alat ukur standar Alat ukur pada pembelajaran 1 adalah alat ukur dengan presisi rendah termasuk alat ukur bantu , karena sulit dilakukan pengukuran langsung. Tinggi dan rendahnya kepresisian suatu alat ukur dilihat dari tingkat ketelitian alat ukur tersebut dalam mampu baca pada setiap pengukuran. Ketelitian alat ukur didefinisikan sebagai kemampuan baca terkecil dari alat ukur tersebut. Terkecil kemampuan baca ini ditunjukkan dalam decimal dibelakang koma. Makin kecil nilai decimal tersebut maka makin baik tingkat ketelitiannya. 2). Satuan ukur Pembacaan nilai suatu ukuran dalam pengukuran menganut pada dua system yaitu : metrik system dan imperial system,
walaupun metrik system lebih berkembang pada aplikasi pengukuran hingga saat ini. Yang dimaksud imperila system yaitu pembacaan nilai ukur dalam suatu pengukuran mengunakan satuan inci yang bernilai sama dengan 25,4 mm dalam satuan metrik sitem. Selanjutnya satuan inci dikenal dengan pecahan decimal dan pecahan yang menggunakan pembilang & penyebut. Pecahan decimal misalnya 0,1 inci, 0,01 , dan 0,001 sedangkan pecahan lainya adalah ,1/4,1/8,1/16,1/32 dan 1/64 , strip dua biasanya digunakan sebagai bacaan inci. Satuan pada metrik system adalah menggunakan millimeter misalnya 1 mm, 0,5mm, 0,01mm, 0,001mm dst. 3). Ketelitian Roll meter, mistar plastik dan meteran kain adalah alat ukur presisi rendah, karena kemampuan baca terkecilnya adalah 1 mm., sedangkan mistar baja mampu pada ketelitian 0,5mm. Namun dalam penggunaan diindustri biasanya akan cenderung menggunakan mistar baja. Hal ini berkaitan dengan kepastian bahwa alat ukur tersebut dikategorikan sebagai alat ukur standar. Apakah roll meter, meteran kain, mistar plastik tidak standar ? Standar adalah kesepakatan , oleh karena itu, alat ukur diatas standar untuk penggunaan yang sesuai, misalnya roll meter standar untuk pengukuran kayu dan sejenisnya,karena tingkat ketelitian yang dimilikinya cukup memenuhi syarat guna pengukuran kayu tersebut pada umumnya. Meteran kain standar untuk penggunaan tukang kain. Sedangkan mistar plastik adalah standar untuk menggambar diatas kertas.
10
Sangat tidak lazim untuk pengerjaan logam menggunakan meteran kain. Karena meteran kain presisinya jauh lebih rendah dan tidak standar untuk pengerjaan logam. Alat ukur presisi rendah :
Gambar 1.3
Mistar Pelastik
Mistar baja Ketelitian mistar baja adalah 0,5 mm, perhatian strip terkecil dalam mampu baca
11
12
Gambar 1.7 Jangka kaki berpegas. c. Rangkuman mengukur dengan alat ukur presisi rendah. Menggunakan alat ukur dasar siswa terlebih dahulu harus mengenal alat ukur presisi rendah dan alat ukur bantu,
Teknik Pemesinan Menggunakan alat ukur
13
apabila suatu obyek benda ukur sulit diukur langsung ataupun tuntutan hasil ukurnya kurang teliti. d. Tugas 1). Amati dan bandingkan terhadap alat ukur berikut : meteran kain , roll meter, mistra plastik dan mistar baja. 2). Bandingkan pula karakter alat ukur Bantu berikut ; jangka bengkok, jangka kaki dan jangka kaki berpegas. e. Tes Formatif 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Sebutkan arti/maksud pengukuran ? Jelaskan apa yang dimaksud alat ukur presisi rendah ? Jelaskan nilai ketelitian dari alat ukur roll meter ? Sebutkan alat ukur berikut : roll meter, meteran kain,mistar baja yang ketelitiannya paling baik ? Mengapa meteran kain ketelitian dan nilai standarnya paling rendah ? Mengapa harus menggunakan alat ukur Bantu ? Sebutkan digunakan 8. 9. alat ukur presisi rendah yang cocok untuk proses pengerjaan logam/proses
permesinan ? Jelaskan alasan pada pertanyaan no.6 ? Sebutkan dua jenis satuan ukur ?
10. Jelaskan perbedaan pecahan pada satuan ukur inci. f. Kunci Jawaban Tes Formatip 1. 2. 3. 4. 5. Mengukur adalah membandingkan obyek benda Alat ukur presisi rendah, karena ketelitiannya Ketelitian roll meter adalah 1 mm. Mistar baja ( 0,5mm). Ketelitiannya 1mm dan standarnya rendah ukur dengan alat ukur standar. rendah ( 1mm)
karena lentur.
Teknik Pemesinan Menggunakan alat ukur
14
Apabila tuntutan ketelitianya rendah dan sulit Mistar baja. Ketelitiannya 0,5 mm dan rigid. Metrik system adalah mm dan Imperial system Pecahan decimal yaitu, 0,1,0,01 dan 0,001 Pecahan murni yaitu , , 1/8, 1/16, 1/32
diukur langsung.
adalah inci.
dan 1/64.
g.
Lembar Kerja Topik : Mengukur dengan alat ukur presisi rendah Kode : C/M12.1A/1 Waktu : Tanggal : Nama :
SMK
15
: Agar siswa trampil mengukur dengan alat ukur dan dapat menggunakan alat bantu ukur.
: Ukurlah dengan alat Bantu ukur dengan hati-hati Tidak berubah, sehingga pengukuran dengan mistar
baja dapat terbaca dengan tepat. Langkah Kerja bengkok, perhatikan gambar kerja, lalu ukur dengan mistar baja. 2. Ukurlah balok dasar dengan jangka bengkok, perhatikan gambar kerja, lalu ukur dengan mistar baja. : 1. Ukurlah poros lurus/bertingkat dengan jangka
h.
Gambar Kerja
16
L1
L2
L3
D1
D2
Skal a
D3
17
Laporan Hasil Pengukuran Nama Job : Mengukur dengan alat ukur non presisi No.Job. Bahan : C/M12.1A/1 Alat - alat Bagian yang Balok Dasar Nomor Balok : Poros tingno : Diameter berlubang no : Diameter dalam Jangka -bengkok, mistar baja Jangka kat -bengkok, mistar baja Jangka kaki Mistar baja Jangka kaki pegas Alur 1, Alur 1 diulang Nilai sikap Nilai Waktu Juml.Nilai 10 8 100 8 8 Di ukur : L1, L2, L3, D1, D2, D3, Dia.dlm1, Dia.dlm2, Hasil Pengukur an 8 8 8 10 10 10 6 6 Nama siswa : NIS : Keteranga n Nilai Max Score Tanggal :
Balikan dan Tindak Lanjut Cocokanlah hasil jawaban Anda dengan kunci jawaban, kemudian cermati pekerjaan Anda, jika pekerjaan Anda telah mencapai tingkat kesuaian 80% atau lebih, Anda dapat melanjutkan kegiatan berikutnya (kegiatan belajar 2), berarti pekerjaan Anda sudah bagus. Namun jika tingkat kesesuaiannya kurang dari 80%, Anda harus kembali mempelajari kegiatan belajar 1.
18
d.
Uraian Materi
1). Mengukur Alat ukur presisi sedang ini akan terbaca suatu pengukuran dengan ketelitian sampai batas 0,02 mm atau 0.05 mm. Alat ukur kategori ini adalah: mistar geser , mistar geser kedalaman dan mistar geser ketinggian ( height gauge). Dan pada materi ini dikenalkan alat ukur Bantu standar yang digunakan untuk mengukur diameter kecil yaitu kaliber silinder dan pada diameter dalam yang kaliber T. lebih besar yaitu
19
20
Gambar 2.4 Mengukur lubang dengan kaliber T 2). Jenis alat ukur Alat ukur presisi sedang dan cara pembacaannya adalah sebagai berikut :
Mistar geser : Mistar geser dan bagiannya seperti pada gambar 1.12.
Gambar 2 .5 Mistar geser dan nama bagiannya Contoh cara menentukan ketelitian mistar geser
Teknik Pemesinan Menggunakan alat ukur
21
Panjang skala nonius pada rahang geser 9 mm yaitu, lurus pada setiap setrip ke 9 dari rahang tetap. Banyaknya setrip pada rahang geser 10, maka jarak setiap setrip adalah 0,9 mm. Sedangkan 1 setrip pada rahang tetap adalah 1 mm, sehingga selisihnya = 1 0,9 = 0,1 mm Jadi mistar geser tersebut mempunyai ketelitian 0,1 mm Jika panjang skala nonius 19 mm dan banyak setrip pada skala nonius 20, maka jarak 1 setrip skala nonius 19/20mm, sedang jarak 1 setrip pada rahang tetap 1 mm. Maka ketelitian mistar geser tersebut adalah 1 19/20 mm = 1/20 mm atau 0,05 mm. Untuk mistar geser yang memiliki panjang skala nonius 40 mm dan banyak setripnya 49 bagian, dimana ketelitian mistar geser tersebut adalah 1 49/50 mm = 1/50 mm atau 0,02 mm. Contoh pembacaan hasil pengukuran untuk ketelitian 0,05 mm.
Gambar 2.6 Mistar geser ketelitian 0,05 mm Hasil pengukuran dari gambar 1.13 : Garis 0 pada rumah geser terletak antara garis ke 37 dan garis ke 38 pada mistar.
22
Garis ke 11 pada nonius kedudukannya tepat dengan skala pada mistar. Maka ukuran mistar geser = 37 + (0,05 x 11 bagian) = 37,55 mm Mistar geser kedalaman (Depth vernier califer) Mistar geser kedalaman, dan pembacaannya sama dengan mistar geser.
Gambar 2.7 Mistar geser kedalaman Mistar geser ketinggian ( Height gauge ) Pada umumya mistar geser ketinggian mempunyai ketelitian 0,1 mm, 0,05 mm dan 0,02 mm. Untuk mendapatkan ketelitian dan cara pembacaannya sama dengan mistar geser biasa.
23
Gambar 2.9 Mengukur ketinggian dengan mistar geser ketinggian c. Rangkuman sedang Menggunakan alat ukur presisi sedang siswa terlebih dahulu harus mengenal alat ukur presisi rendah dan alat ukur bantu, apabila suatu obyek benda ukur sulit diukur langsung dan tuntutan hasil ukurnya teliti dengan alat ukur yang memiliki ketelitian antara 0.05 s.d 0.02. Sedangkan alat uku bantu adalah digunakan untuk memudahkan dalam teknis pengukuran yang disebabkan sulit posisinya apabila diukur langsung. d. Tugas .
Teknik Pemesinan Menggunakan alat ukur
mengukur
dengan
alat
ukur
presisi
24
1). Amati dan bandingkan terhadap alat ukur berikut : mistar geser, mistar geser kedalaman dan height gauge. 2). Bandingkan pula karakter alat ukur bantu berikut ; kaliber T, kaliber silinder kecil. e. Tes Formatif. 1. 2. 3. Jelaskan apa yang dimaksud alat ukur presisi sedang ? Jelaskan cara pembacaan alat ukur mistar geser ? Jelaskan nilai ketelitian dari alat ukur mistar geser ? kedalaman dan mistar geser ketinggian ( height gauge )? 5. Jelaskan fungsi kaliber T dan kaliber silinder ? f. Kunci Jawaban Tes Formatif 1. 2. Alat ukur presisi sedang adalah alat ukur Bacalah skala satuan panjang pada alat skala nonius, carilah skala yang memiliki ketelitian antara 0,05 s.d. 0,02 mm. ukur untuk posisi nol pada
nonius yang tepat pada skala satuan panjang, maka strip skala nonius yang tepat tersebut adalah menunjukkan decimal dari pembacaan skala satuan panjang. 3. dan 0,05 mm. ( Mistar geser yang menggunakan penunjukan dial dapat juga membaca hingga 0,01mm , demikian pula yang menggunakan digital. Alat ukur ini akan dikategorikan pada alat ukur presisi baik.) 4. Fungsi mistar geser, mistar geser kedalaman dan mistar geser ketinggian : Mistar geser adalah merupakan alat ukur universal, umum dapat digukana untuk mengukur panjang, diameter( luar dan dalam ), tingkat dan kedalaman Biasanya ada dua jenis yaitu : 0,05 mm
25
Mistar geser kedalaman alat alt ukur khusus untuk mengukur kedalaman suatu lubang/tingkat. Mistar geser ketinggian hanya dapat digunakan untuk mengukur mengukur dengan landasan meja rata. Karena dengan konstruksi rahangnya yang tajam maka dapat juga sekaligus memberi tanda menggoreskan rahang ukurnya.
5.
merupakan alat ukur bantu yang yang akurasinya lebih baik sehingga pemindahan proses pembacaan satuan ukur dari obyek benda ukur ke alat ukur bantu kemudian ke alat ukur standar nilai ukurnya dapat dipercaya.
g.
Lembar Kerja Topik : Mengukur dengan alat ukur presisi sedang Kode : C/M12.1A/2 Waktu : Tanggal : Nama :
SMK
26
: Agar siswa trampil mengukur dengan alat ukur dan dapat menggunakan alat bantu ukur.
: Mistar Geser, Mistar geser kedalaman dan Height Kaliber T dan kealiber silinder.
Bahan
: Ukurlah dengan alat Bantu ukur dengan hati-hati tidak berubah, sehingga pengukuran dengan mistar
geser dapat terbaca dengan tepat.Penggunaan mistar geser kedalaman harus hati-hati, begitu pula mistar geser ketinggian ( height gauge). Langkah Kerja bengkok, perhatikan gambar kerja, lalu ukur dengan mistar baja. 2. Ukurlah balok dasar dengan jangka bengkok, perhatikan gambar kerja, lalu ukur dengan mistar baja. : 1. Ukurlah poros lurus/bertingkat dengan jangka
27
h.
Gambar Kerja
1 &4. Alat ukur mistar geser 2. Alat ukur mistar geser & Kalier T dan mistar geser kedalaman
T1 T2
D1
D2
D3
D3
3. Alat ukur mistar geser & kaliber silinder mistar geser ketinggian
D2
D1
5. Alat ukur
D3
D1
D2
Skal a
T2
T1 28
i.
Nama Job : Mengukur dengan alat ukur presisi sedang. No.Job. Bahan : C/M12.1A/2 Alat alat Bagian yang Poros dng. Dia.Luar & dalam bertingkat Nomor : Poros lubang bertingkat no : Balok berlubang no : Poros lubang bertingkat. no : Balok bertingka t no.: Mistar kaliber silinder. Mistar geser kedalaman . Heigth gauge Dia.dlm1, Dia.dlm3, Tinggi dia.1, Tinggi dia.2, Tinggi 1, Tinggi 2, Tinggi 2, Nilai sikap 4 4 4 10 5 5 5 6 6 Mistar gsesr kaliber T. Mistar geser Di ukur : Dia.luar 1, Dia.luar 2, Dia.luar 3, Dia.dlm.1, Dia.dlm.2, Dia.dlm.3, D1, & D2, D3, Hasil Pengukur an 5 5 5 5 5 5 5 5 5 Nama siswa : NIS : Keteranga n Nilai Max Score Tanggal :
29
6 100
Balikan dan Tindak Lanjut Cocokanlah hasil jawaban Anda dengan kunci jawaban, kemudian cermati pekerjaan Anda, jika pekerjaan Anda telah mencapai tingkat kesuaian 80% atau lebih, Anda dapat melanjutkan kegiatan berikutnya (kegiatan belajar 3), berarti pekerjaan Anda sudah bagus. Namun jika tingkat kesesuaiannya kurang dari 80%, Anda harus kembali mempelajari kegiatan belajar 2.
30
KEGIATAN BELAJAR 3
b.
Uraian Materi
Alat ukur presisi baik ini akan terbaca suatu pengukuran dengan ketelitian sampai batas 0,01 mm. Alat ukur kategori ini adalah : mistar geser dial , mistar geser digital dan berbagai jenis micrometer. Mistar geser dial
Gambar 3.1 Mistar geser dial dan pembacaannya. Ketelitian mistar geser dial sama dengan sepertri mistar geser nonius, yaitu 0,10 mm, 0,05 mm atau 0,02 mm. Pada mistar geser dial dengen ketelitian 0,05 mm, satu putaran jarum penunjuk terbagi dalam 100 bagian skala, 100 x 0,05 mm atau 5 mm. Tiap duapuluh bagian skala dial / jam ukur
Teknik Pemesinan Menggunakan alat ukur
31
diberi
angka
dalam
satuan
mm,
dengan
demikian
Mikrometer luar
Mikrometer luar biasanya mempunyai kapasitas ukur : 0 25 mm 25 50 mm 0 75 mm 5 100 mm dan bahkan sampai 100 mm.
Gambar 3.2 Mikrometer luar Mikrometer luar ketelitian 0,01 Ulir dari mikrometer standar mempunyai pitch sebesar 0,05 mm dan keliling bidal dibagi atas 50 bagian yang sama, maka perubahan satu bagian pada graduasi bidal menyebabkan perpindahan poros pengukur bergerak sebesar 0.01 mm (0.5 x 1/50)= 0,01. Atau dengan cara lain, jika ulir dari mikrometer standar tidak dapat diketahuinya : pada tabung putar terdapat garis-garis ukur yang banyaknya 50 buah. Jika tabung
Teknik Pemesinan Menggunakan alat ukur
32
putar 1 kali (dari 0 sampai dengan angka 0 lagi), maka poros geser akan bergerak 0.05 mm. Oleh karena itu tabung diputar dibagi dalam 50 bagian, maka 1 bagian jaraknya 0,5 : 50 = 0,01 mm langkah poros geser. Mikrometer luar ketelitian 0.001 mm. Mikrometer mikrometer standar ini dengan skala sampai vernier 0,001 pada mm, selubungnya dapat dibaca sampai 0.001 mm. Pada pembacaan dilakukan pada bidal seperti halnya pada mikrometer dengan ketelitian 0,01 mm, hanya disini ada verniernya yang segaris dengan graduasi bidal dan kalikanlah nilai pembacaan tersebut dengan 0,001 mm. Mikrometer dalam tiga kaki (Holtest,
Triobor) Mikrometer dalam tiga kaki untuk mengukur diameter dalam cermat, karena kedudukan mikrometer selalu tetap ditengah lingkaran.
Mikrometer kedalaman untuk mengukur kedalaman suatu lubang atau permukaan bertingkat. Batang ukur dapat diganti untuk mengubah kapasitas ukur.
Teknik Pemesinan Menggunakan alat ukur
33
c.
Rangkuman mengukur dengan alat ukur presisi baik Menggunakan alat ukur presisi baik siswa/peserta didik terlebih dahulu harus mengenal dan trampil menggunakan alat ukur presisi sedang dan alat ukur bantu guna memperluas wawasan.
34
Alat ukur ini akan direkomendasikan untuk digunakan di laboratorium pengukuran, walaupun dapat pula digunakan di tempat kerja. d. Tugas 1). Amati dan bandingkan terhadap alat ukur berikut : mistar geser dial, mistar geser digital, dan micrometer. 2). Bandingkan pula karakter alat ukur antara mistar geser dan micrometer. e. Tes Formatif. 1. 2. 3. 4. 5. Jelaskan apa yang dimaksud alat ukur presisi baik ? Jelaskan cara pembacaan alat ukur mistar geser dial dan digital ? Jelaskan micrometer ?. Jelaskan nilai ketelitian dari alat ukur mistar geser dial dan digital? Jelaskan mana yang lebih baik antara alat ukur mistar geser dial ataupun digital dibanding dengan micrometer ditinjau dari konstruksinya ?. f. Kunci Jawaban Tes Formatif 1. 2. Alat ukur presisi baik adalah yang memiliki Pada alat ukur mistar geser dial, yaitu dengan ketelitian 0,01 mm. membaca pada skala panjang pada mistar sedang decimalnya dibaca pada skala dial. Pembacaan mistar geser 3. digital Pada adalah langsung adalah dari apa pada yang skala batang ditunjukkan pada digital tersebut. micrometer yang dibaca satuan panjang terdapat pada cara pembacaan pada alat ukur
35
nonius 4. 5. Alat
yang ukur
pada digital
batang maupun
putar dial
micrometer. memiliki ketelitian 0,01mm. Rahang ukur pada mistar geser digerakkan oleh dorongan tangan kita, sedang rahang ukur pada micrometer digerakan oleh ulir didalam batang ukur micrometer. Oleh karena itu micrometer lebih baik ditinjau dari ketabilan penekanan rahang ukur.
g.
Lembar Kerja Topik : Mengukur dengan alat ukur presisi baik Kode : C/M12.1A/3 Waktu : Tanggal : Nama :
SMK
36
: Ukurlah dengan dengan hati-hati, terutama rahangukur agar posisi tidak berubah, sehingga
pengukuran yang di lakukan dapat terbaca dengan tepat. Langkah Kerja mistar geser digital dan perhatikan gambar kerja. 2. Ukurlah balok dasar tipis dengan mikrometer, dan perhatikan gambar kerja. 3. Ukurlah poros berlubang dan poros beralur dengan mikrometer dalam tiga kaki, mikrometer kedalaman dan mikrometer alur. : 1. Ukurlah diameter poros bertingkat dengan
h.
Gambar Kerja
37
D1
D2
D3
D 2
D3
U k u ra n 3
U k u ra n 2 U k u ra n 1
T3
Skal a
Laporan Hasil Pengukuran Nama Job : Mengukur dengan alat ukur presisi baik. No.Job. Bahan : C/M12.1A/3 Alat alat Bagian yang Poros bertingka t Nomor : Balok tipis no : Poros berlubang no : Poros lubang bertingkat. no : Poros lubang beralur.no.: Instruktur/Guru/Penguj i: Td-tgn : Nama : Mikromete r alur Mistar geser digital Mikromete r 0-25mm. Mikromete r tiga kaki. Mikromete r kedalaman . Di ukur : Dia.luar 1, Dia.luar 2, Dia.luar 3, Tebal 1, Tebal 2, Tebal 3, Dia.dlm1, Dia.dlm3, Tinggi dia.1, Tinggi dia.2, Tinggi dia.3, Ukuran 1, Ukuran 2, Ukuran 3, Nilai sikap Nilai Waktu Juml.Nilai 6 6 6 6 10 6 100 6 Hasil Pengukur an 4 4 4 6 6 6 6 6 6 6 Nama siswa : NIS : Nilai Max Score Keteranga n Tanggal :
dalam Dia.dlm2,
39
Balikan dan Tindak Lanjut Cocokanlah hasil jawaban Anda dengan kunci jawaban, kemudian cermati pekerjaan Anda, jika pekerjaan Anda telah mencapai tingkat kesuaian 80% atau lebih, Anda dapat melanjutkan kegiatan berikutnya (kegiatan belajar 4), berarti pekerjaan Anda sudah bagus. Namun jika tingkat kesesuaiannya kurang dari 80%, Anda harus kembali mempelajari kegiatan belajar 3.
40
b.
Uraian Materi
Memeriksa kesejajaran ini dilakukan dengan menggunakan alat bantu misalnya jangka bengkok, maka nilai keterbacaannya terbatas pada prediksi penglihatan mata pemeriksa. Namun pemeriksaan secara akurat dengan nilai keterbacaan lebih baik/tinggi dapat dilakukan dengan alat ukur standar misalnya menggunakan pupitas/jam Mengukur dan dapat juga menggunakan roll dan kaliber T untuk pemeriksaan kesejajaran alur ekor burung.
41
42
c.
Rangkuman memeriksa kesejajaran. Memeriksa kesejajaran dapat dilakukan dengan berbagai cara tergantung jenis benda ukur yang akan diperiksa. Pada kegiatan ini siswa dikenalkan dengan tiga cara pemeriksaan kesejajaran yang masing-masing memiliki keunggulan dan kekurangan, namun disamping itu maksud dari tiga pengenalan ini juga memberikan wawasan kepada siswa/peserta didik bahwa masingmasing alat ukur digunakan sesuai dengan keperluannya. Alat ukur ini akan direkomendasikan untuk digunakan di tempat kerja ataupun di laboratorium pengukuran.
d.
Tugas. 1). Amati dan perhatikan terhadap jangka bengkok. Bisakah anda menggunakannya dengan baik , jelaskan kelemahannya.?. 2). Bandingkan pula karakter alat ukur bantu tersebut dengan pupitas/jam ukur ?
e.
Tes Formatif. 1. Jelaskan bengkok) ? 2. Jelaskan cara pembacaan nilai kesejajarannya, apabila menggu- nakan jangka bengkok ?. 3. Jelaskan cara pembacaan kesejajaran dengan pupitas/jam ukur ?. 4. Jelaskan nilai ketelitian dari pupitas/ jam ukur ?. 5. Jelaskan bagaimana pembacaan nilai kesejajaran alur ekor burung yang diukur dengan rool dan mistar geser ? f. Kunci Jawaban Tes Formatif 1. Jangka bengkok adalah alat ukur bantu yang memiliki rahang ukur yang dapat dipersempit maupun diperlebar, namun tidak memiliki skala ukur. 2. Pemeriksaan kesejajaran dilakukan dengan menggeser rahang ukur sepanjang benda ukur sambil dilihat rongga diantara apa yang dimaksud alat ukur bantu (jangka
43
rahang ukur tersebut. Makin tidak ada rongga semakin baik nilai kesejajaran benda ukur tersebut. 3. Ujung sensor pupitas ( jam ukur) digeser sepanjang benda ukur yang akan diperiksa kesejajarannya. Nilai penyimpangan yang ditunjukkan pada indicator pupitas adalah nilai kesalahan kesejajarannya. 4. Pupitas memiliki ketelitian 0,01 mm, namun nilai tersebut bukanlah nilai murni penyimpangan, sebab pergerakan sensor pada pupitas tidak linier dengan pergerakan pada nonius dialnya. 5. Pembacaan ukuran pada setiap tempat sepanjang alur yang akan diperiksanya dibandingkan satu dengan yang lainnya. Nilai penyimpangan adalah merupakan nilai kesalahan kesejajaran yang diperiksa.
44
g.
Lembar Kerja Topik : Memeriksa kesejajaran Kode : C/M12.1A/4 Waktu : Tanggal : Nama :
45
: Agar siswa trampil memeriksa kesejajaran suatu ukur dengan berbagai cara.
Bahan
: 1. Balok sejajar/pararlel. 2. Alur ekor burung luar. 3. Alur ekor burung dalam.
: Ukurlah dengan dengan hati-hati, dan perhatikan rahang ukur agar posisi tidak berubah, sehingga penggeseran rahang sepanjang benda ukur tidak
berubah. Penepatan kaliber T dan pembukaannya harus hatihati agar posisi tidak berubah sehingga akurasi pengukuranya dapat dipercaya. Langkah Kerja dengan jangka Bengkok. 2. Periksalah kesejajaran benda ukur dengan pupitas, gerakkan jam ukur tersebut sepanjang benda ukur dengan hati-hati dan perhatikan/catat nilai penyimpangannya pada beberapa tempat. 3. Ukurlah dintara dua roll yang dipasang pada alur ekor burung. Untuk alur dalam gunakan bantuan kaliber T, kemudian diukur dengan micrometer. : 1. Periksalah kesejajaran sepanjang benda ukur
h.
Gambar Kerja
46
Skal a
47
i.
Nama Job : Memeriksa kesejajaran. No.Job. : C/M12.1A/4 Nama siswa : Tanggal : NIS : Bagian Hasil Nilai Bahan Alat alat Max Score yang Pengukura Parallel Nomor : Jangka bengkok. Di ukur : Titik 1, Titik 2, Titik 3, Ketidak Parallel Nomor : Meja rata ,pupitas dan dudukanny a Alur Ekor Roll Burung luar no : Mikromete r sejajaran Titik 1, Titik 2, Titik 3, Ketidak sejajaran Titik 1, Titik 2, Titik 3, Ketidak Alur ekor Mikromete burung : Instruktur/Guru/Penguj i: Td-tgn : Nama : r Kaliber T dalam no Rol sejajaran Titik 1, Titik 2, Titik 3, Ketidak sejajaran Nilai sikap Nilai Waktu Juml.Nilai 5 5 5 5 5 5 5 5 15 5 100 n 5 5 5 5 5 5 5 5
Keteranga n
48
Balikan dan Tindak Lanjut Cocokanlah hasil jawaban Anda dengan kunci jawaban, kemudian cermati pekerjaan Anda, jika pekerjaan Anda telah mencapai tingkat kesuaian 80% atau lebih, Anda dapat melanjutkan kegiatan berikutnya (kegiatan belajar 5), berarti pekerjaan Anda sudah bagus. Namun jika tingkat kesesuaiannya kurang dari 80%, Anda harus kembali mempelajari kegiatan belajar 4.
49
b.
Uraian Materi
Memeriksa kebulatan ini dilakukan dengan menggunakan alat ukur standar Dial indicator dan alat bantu misalnya vee blok. Pemeriksaan lainnya dapat dilakukan dengan nilai yang lebih baik apabila benda ukur memiliki dua lubang senter, sehingga dapat menggunakan senter bar dan dial indicator.
50
Gambar 5.2 Pemeriksaan Kebulatan menggunakan senter sinus dan pupitas. c. Rangkuman Memeriksa Kebulatan. Memeriksa Berapa kebulatan ini akan menyimpulkan/ menyatakan apabila bahwa suatu benda silindris benar-benar bulat atau tidak bulat. nilai penyimpangannya/ kesalahannya diperiksa/diukur dengan pupitas , maka angka pada dialnya bukanlah angka milimeter yang sesungguhnya. Hal ini seperti telah dijelaskan dimuka bahwa gerak sensor pupitas tidaklah linier dengan gerak pada nonius dialnya. d. Tugas 5. 1). anda menggunakannya dengan baik , jelesakan kelemahannya.? 2). Bandingkan pula karakter alat ukur bantu tersebut dengan ukur ? e. Tes Formatif. 1. Berapa titikkah minimal galam pengamatan kebulatan dalam satu putaran pengukuran ?
Teknik Pemesinan Menggunakan alat ukur
pupitas/jam
51
2. 3. 4. 5. senter bar ?. f.
Dimanakah benda ukur harus dipasang pada pemeriksaan kebulatan ? Apakah fungsi meja rata dalam pengukuran/pemeriksaan kebulatan ? Apakah semua benda silindris dapat diperiksa kebulatannya dengan menggunakan senter bar ? Bandingkan mana yang lebih baik pemeriksaan menggunakan vee blok ataukah menggunakan
Kunci Jawaban Tes Formatif. 1. ukur. 2. Bila tanpa benda tanpa lubang senter maka dipasang diatas vee blok dan bila terdapat lubang senter benda ukur dipasang diantara kedua senter pada senter bar. 3. 4. Meja rata berfungsi sebagai dudukan alat bantu dan sekaligus sebagai basis pemeriksaan. Tidak , benda ukur yang dapat diperiksan dengan alat bantu senter bar adalah benda ukur yang memiliki lubang senter pada kedua ujungnya. 5. Pemeriksaan menggunakan alat bantu senter bar lebih baik bila dibandingkan dengan menggunakan alat bantu vee blok, sebab nilai kesalahannya berbasis pada sumbu poros. Sedangkan bila menggunakan vee blok nilai kesalahannya berbasis pada diameter luar benda ukur. Minimal empat titik dalam satu putaran benda
52
g.
Lembar Kerja Topik : Memeriksa kebulatan Kode : C/M12.1A/5 Waktu : Tanggal : Nama :
53
: Agar siswa trampil memeriksa kebulatan suatu ukur dengan berbagai cara.
: Vee blok, Senter Bar dan pupitas/ jam ukur. : 1. Poros Lurus tanpa lubang senter. 2. Poros Lurus dengan lubang senter.
: Ukurlah dengan dengan hati-hati, dan perhatikan ukur tidak lepas dari dudukannya.
benda ukur. 2. Bacalah penyimpangan yang ditunjukkan pada dial pupitas secara seksama, baik yang menggunakan vee blok maupun senter bar. 3. Tandailah titik-titik daerah pemeriksaan, minimal 4 dalam satu lingkaran , makin banyak akan semakin teliti dalam pemeriksaan.
i.
Gambar Kerja
54
Skal a
55
h.
Nama Job : Mengukur dengan alat ukur presisi sedang. No.Job. Bahan : C/M12.1A/5 Alat-alat Bagian yang Poros lurus Nomor : Jangka bengkok. Di ukur : Titik 1, Titik 2, Titik 3, Titik 4, Titik 5, Titik 6, Titik 7, Poros lurus dengan dua lubang senter Nomor : Instruktur/Guru/Penguj i: Td-tgn : Nama : Meja rata ,pupitas dan dudukann ya Titik 8, Titik 1, Titik 2, Titik 3, Titik 4, Titik 5, Titik 6, Titik 7, Titik 8, Nilai sikap Nilai Waktu Juml.Nilai Hasil Pengukura n 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 12 8 100 Nama siswa : NIS : Nilai Max Score Keteranga n Tanggal :
56
Cocokanlah hasil jawaban Anda dengan kunci jawaban, kemudian cermati pekerjaan Anda, jika pekerjaan Anda telah mencapai tingkat kesuaian 80% atau lebih, Anda dapat melanjutkan kegiatan berikutnya (kegiatan belajar 6), berarti pekerjaan Anda sudah bagus. Namun jika tingkat kesesuaiannya kurang dari 80%, Anda harus kembali mempelajari kegiatan belajar 5.
57
b.
Uraian Materi
Memeriksa kerataan ukur standar dari ini dapat dilakukan dengan berbagai alat yang sifatnya sederhana sampai pada
perolehan hasil yang teliti. Alat ukur yang digunakan diantaranya : pisau lurus ( pemeriksaan ), menggunakan dial indicator, menggunakan pelat optik dan angle dekor.
Gambar 6.2 Pemeriksaan Kerataan dengan dial indicator dan meja rata.
Teknik Pemesinan Menggunakan alat ukur
58
Gambar 6.3 Pemeriksaan Kerataan dengan dial indicator dan batang senter.
59
Pantulan cahaya silang yang terlihat pada kaca o kuler Angle Dekor
c.
Rangkuman Memeriksa kerataan ini akan dapat menyimpulkan/menyatakan bahwa suatu nilai benda datar/flat, silindris benar-benar atau rata. Besarnya penyimpangannya/kesalahannya ketidak
rataannya apabila diperiksa/diukur dengan jam ukur ( dial indicator ) , maka angka pada dialnya dapat dibaca sebagai angka kesalahannya.Angka ini namun tidak terbaca diakhir terjadi pengukuran/pemeriksaan, dimungkinkan
dimanapun pada area pengukuran. Apabila diperiksa dengan pisau rata maka besarnya nilai ketidak rataannya adalah sama dengan besarnya rongga/celah antara obyek ukur/periksa dengan pisau rata.
60
d.
Tugas 1). Amati dan perhatikan terhadap pisau rata. Apa yang bisa menyebabkan keslhan dalam pemeriksaan pada pisau rata tersebut ?. 2). Lakukan pemeriksaan dan pengukuran pada obyek benda ukur sesuai dengan gambar kerja serta isilah kolom pmemeriksaan pada lembar latihan !
g. Tes Formatif. 1. 2. 3. 4. 5. Berapa titik pengamatan kebulatan dalam satu putaran pengukuran ?. Dimanakah benda ukur harus dipasang pada pemeriksaan kebulatan? Apakah fungsi meja rata dalam pengukuran/pemeriksaan kebulatan ? Apakah semua benda silindris dapat diperiksa kebulatannya dengan menggunakan senter bar ? Bandingkan mana yang lebih baik pemeriksaan menggunakan vee blok ataukah menggunakan senter bar ? h. Kunci Jawaban Tes Formatif 1. 2. Minimal empat titik dalam satu putaran benda ukur. Bila tanpa benda tanpa lubang senter maka dipasang diatas vee blok dan bila terdapat lubang senter benda ukur dipasang diantara kedua senter pada senter bar. 3. 4. Meja rata berfungsi sebagai dudukan alat bantu dan sekaligus sebagai basis pemeriksaan. Tidak, benda ukur yang dapat diperiksan dengan alat bantu senter bar adalah benda ukur yang memiliki lubang senter pada kedua ujungnya. 5. Pemeriksaan menggunakan alat bantu senter bar lebih baik bila dibandingkan dengan menggunakan alat bantu vee blok, sebab nilai kesalahannya berbasis pada sumbu poros.
61
Sedangkan bila menggunakan vee blok nilai kesalahannya berbasis pada diameter luar benda ukur.
g.
Lembar Kerja Topik : Memeriksa Kerataan/Kelurusan Kode : C/M12.1A/6 Waktu : Tanggal : Nama : : Agar siswa trampil memeriksa Kerataan suatu obyek ukur dengan berbagai cara.
: Pelat rata. : Ukurlah dengan dengan hati-hati, dan perhatikan ukur tidak lepas dari dudukannya.
Langkah Kerja
: 1. Stel jam terhadap meja rata (nol) 2. Buat tanda-tanda dengan kapur pada obyek/benda kerja pada jarak-jarak teratur (A, B, C, dst.) 3. Periksa dengan jam pada jarak-jarak tersebut, apakah tetap atau berubah; apabila berubah berarti tidak rata.
62
h.
Gambar kerja
63
Skal a
i.
Nama Job : Mengukur dengan alat ukur presisi sedang. No.Job. : C/M12.1A/3 Bagian yang Di ukur : Titik 1, Titik 2, Titik 3, Titik 4, Titik 5, Titik 6, Titik 7, Instruktur/Guru/Penguj i: Td-tgn : Nama : Titik 8, Nilai sikap Nilai Waktu Juml.Nilai Hasil Pengukura n Nama siswa : NIS Alat-alat Meja rata, pupitas dan Batang pupitas 10 10 10 10 10 10 12 8 100 : Nilai Max Score 10 10 Tanggal : Bahan Pelat rata
Keteranga n
64
Balikan dan Tindak Lanjut Cocokanlah hasil jawaban Anda dengan kunci jawaban, kemudian cermati pekerjaan Anda, jika pekerjaan Anda telah mencapai tingkat kesuaian 80% atau lebih, Anda dapat melanjutkan kegiatan berikutnya (kegiatan belajar 7), berarti pekerjaan Anda sudah bagus. Namun jika tingkat kesesuaiannya kurang dari 80%, Anda harus kembali mempelajari kegiatan belajar 6.
65
b.
Uraian Materi
1) Pemeliharaan alat ukur secara umum
Dijaga pada suhu 20 C supaya tidak terjadi perubahan fisik akibat meningkatnya suhu. Dijaga pada kondisi tidak terlalu lembab supaya tidak berkorosi (kelembaban udara 50 : 60 %) Diberi vaselin setelah alat ukur dipakai Dijauhkan dari getaran, goncangan atau benturan Setelah dipakai dimasukkan kembali ke kotak penyimpananya, dan untuk alat yang besar misalnya profil proyektor harus selalu ditutup dengan kain/plastik sewaktu tidak dipakai.
Dipakai sesuai dengan fungsinya. Hindarkan dari pemakaian secara gegabah dan serampangan Dipakai menurut petunjuk operasional dan keselamatan kerja yang telah ditentukan masing-masing
2)
66
a)
Gambar 7.1 Mistar geser Mengkalibrasi Cara menglkalibrasi: misal untuk ketelitian 0,05 mm (1) Disiapkan sejumlah blok ukur dengan kenaikan 1 mm dari ukuran 1 mm s.d. 25 mm (2) Kemudian dilakukan pengukuran dari setiap kenaikan 1 mm di atas meja kerja (3) Masing-masing pengukuran dicatat hasil penyimpangan manimal 4 x dan dibuat rata-rata (baik penyimpangn positip maupun negatip) (4) Selanjutnya ulangi pengukuran dari 25 mm turun sampai 1 mm dengan penurunan 1 mm. (5) Masing-masing pengukuran dicatat penyimpangannya menimal 4 x dan dibuat rata-rata hasil pengukurean. (6) (7) (8) Jumlahkan penyimpangan pengkuran Tentukan penyimpangan komulatifnya Penyimpangan komulatip = Jumlah penyimpangan rata-rata Jumlah pengukuran (dalam hal ini (9) Apabila hasil penyimpangan komulatip dari ketelitian alat ukur, maka alat itu tidak dapat dipertanggung jawabkan. Cara Perawatan
67
(1)
Sebelum dan sesudah pemakaian, alat ukur harus selalu dibersihkan. Bila selesai pemakaian beri sedikit vaselin dan disimpan lagi ke tempat semula
(2)
Mur/baut pengunci hendaknya dijaga jangan sampai lepas atau hilang. (3) b) Pakailah kain panas/strimin sebagai tempat alat ukur.
Pemeliharaan Jaga pada suhu 28 C upaya tidak terjadi perubahan fisik Dijaga pada kondisi tidak terlalu lembab supaya tidak berkorosi Diberi vaselin setelah alat ukur dipakai Dijauhkan dari getaran, goncangan atau benturan Setelah dipakai dimasukkan kembali ke kotaknya. Dipakai sesuai dengan fungsinya. Dipakai menurut petunjuk operasional dan keselamatan kerja yang telah ditentukan masing-masing
(1)
(2) (3) (4) (5) (6) (7)
(8)
68
Keselamatan Kerja (1) (2) (3) (4) c) Hindarkan benturan dengan benda lain Jangan sampai jatuh Gunakan di atas meja Jaga dari pengaruh karat (korosi)
Gambar 7.3 Satu set mikrometer luar Kalibarasi (1) Alat dan perlengkapan Blok ukur Dudukan mikrometer Kertas grafik Stel lebih dahulu mikrometer yang akan diperiksa pada kedudukan minimum/nol. Pasangkan mikrometer tersebut pada dudukannya pada posisi yang mudah begi pembacaan ukurannya.
69
Jepitlah blok ukur 1 mm diantara dua landalsan mikrometer, dan catat beberapa mikron penyimpangannya (+ atau - ) Catat pula penyimpangan- penyimpangan pembacaan untuk blok ukur 2 mm, 3 mm dan seterusnya s.d. 25 mm. Untuk memudahkan kesimpulan, salinlah data penyimpangan tersebut diatas, kedalam bentuk grafik. Membersihkan dan melekatkan blok ukur harus benar-benar baik. Perhatikan pada waktu mengeset besarnya tekanan mulut ukur terdengar dari bunyi gigi gelincir. Untuk pekerjaan-pekerjaan yang lebih teliti, kertaan dan kesejajaran muka ukur landasan juga perlu diperiksa (dengan plat optik). Perawatan (1) Sesudah pemakaian, bersihkanlah permukaan pengukuran dan bagian-bagian lainnya, dan gunakanlah bahan anti korosi. Bagian-bagian yang berulir harus dilumasi secukupnya dengan oli yang berkualitas tinggi, misalnya oli yang dipergunakan untuk jam/arloji.
(2)
Jika tidak dipergunakan (sesudah pemakaian) mikrometer luar harus ditempatkan dalam sebuah peti kayu. Mikrometer yang lebih besar harus digantungkan dengan penunjangnya yang khusus (sadle shaped support).
(3) (4)
Tempat penyimpanan harus bebas dari getaran, sinar matahari lansung dan fluktuasi tempertatur. Batang ukur standar yang panjang harus ditempatkan dengan hati-hati supaya tidak terjadi lenturan. Keselamatan Kerja
70
(1) Jangan menarik mikrometer keluar dari benda kerja untuk dilihat hasil pengukurannya. Hal ini bisa merusak landasan. (2) Jangan mengukur benda kerja yang sedang berputar atau bergerak (3) Hati-hatilah pada waktu mengukur dan gunakan recet jika spindel sudah mendekati benda yang diukur. d) Pemeliharaan Kaliber T (Telescoping Gauge)
Cara perawatan : Selesai melakukan pengukuran dengan kaliber T, maka baut pengikat harus dikendorkan agar spindle dan tabung tidak mengalami pembebanan.
Sebelum disimpan pada tempatnya, oleskan vaseline agar terhindar dari karatan. Telescoping dimasukkan pada tempat yang khusus dan masukkan pada almari. Perbaikan :
Untuk memperbaiki telescoping gauge yang telah rusak, dapat dilaksanakan sebagai berikut :
Kendorkan baut pengikat Masukkan pegasnya pada spindle, kemudian masukkan tabung pada rangka.
Teknik Pemesinan Menggunakan alat ukur
71
Masukkan pegas dan spindle pada tabung, kemudian baut pengikat dikeraskan.
Keselamatan Kerja
Pemakaian telescoping gauge harus sesuai dengan ukuran diameter lubang yang diukur. Pada saat membuka pengikat/pengunci, maka tabung dan spindle ditahan oleh ibu jari penunjuk (tangan kiri) Pada waktu mulai melaksanakan pangukuran, pengunci dibuka perlahan-lahan sehingga menyentuh benda ukur.
Pada saat mengeluarkan telescoping gauge benda ukur dimiringkan sedikit (5 derajat) agar alat ukur tersebut mudah lepas, apabila alat ukur tersebut tidak dimiringkan mengalami kerusakan pada bagian permukaan ukur spindle dan tabung.
Apabila saat kita membuka pengunci/pengikat tidak ditahan akan menimbulkan bahaya yaitu spindle dan tabung akan terlempar dan dapat mengenai mata.
Pada waktu melakukan pengukuran, letakkan alat ukur di atas panel (kain halus). Alat ukur telescoping gauge jangan diletakkan bertumpukan dengan alat ukur lainnya. Setelah selesai melakukan pengukuran, kendorkan baut pengikat. Simpanlah alat ukur telescoping gauge pada tempat yang telah disediakan. Hindarkan sampai telescoping gauge jatuh/terbentur pada alat ukur sejenis.
72
http://overthumbs.com/galleries/giant-cocked-chap-jerks-himself-offvaluable/
e)
Gambar 7.5 Gambar Pupitas Pemeliharaan Selesai pemakaian pupitas dibersihkan Beri vaselin pada sensornya Simpan ke tempat semula dengan posisi yang benar.
Keselamatan Kerja * Posisi sensor harus sejajar dengan permukaan benda ukur, agar jangan terjadi kesalahan kosinus (kesalahan baca) * Hindarkan benturan pada sensor, jangan menekan sensor melampaui batas minimum
73
Perawatan (1) Selesai pemakaian supaya dial indikator dibersihkan (2) Beri vaselin pada sensor (3) Simpan ke tempat semula
Keselamatan Kerja Jangan mengukur atau menyentuh permukaan yang kasar Sensor jangan ditarik waktu pemindahan jam ukur, dari benda ukur (sensornya harus diangkat) Jangan melakukan pengukuran melampaui kapasitas jam ukur Usahakan penekanan sensor setengah kapasitas.
Agar alat ukur dapat tahan lama dan tidak mengalami perubahan dimensi yang akan mengakibatkan kesalahan/penyimpangan dalam pengukuran, maka harus dirawat dan dipelihara dengan baik dan benar.
Pada dasarnya semua pemeliharaan alat ukur bersifat pencegahan (preventif), alat ukur yang pernah mengalami kerusakan, sebaiknya tidak dipakai lagi. Kalaupun terpaksa dipakai terlebih dahulu harus melalui pemeriksaan yang benarbenar teliti.
d. Tugas Amati dan perhatikan salah satu alat ukur. Apa yang bisa menyebabkan kerusakan pada alat ukur tersebut ? i. Tes Formatif 1. 2. Mengapa alat ukur dan/atau pembanding yang sudah Tindakan apa agar alat ukur dan/atau pembanding tidak dipakai harus dijaga kebersihannya dari debu dan kotoran? berkarat?
Teknik Pemesinan Menggunakan alat ukur
74
3. 4.
Mengapa alat ukur dan/atau pembanding harus disimpan Mengapa alat ukur dan/atau pembanding harus di kalibrasi
pada tempat/kotak yang sudah tersedia? pada ruang yang mempunyai temperatur dan kelembaban yang dipersyaratkan? 5. Untuk maksud dan tujuan apa alat ukur dan/atau pembanding harus di kalibrasi? f. Kunci Jawaban 1. 2. 3. 4. 5. Menjaga kecermatan dari alat ukur dan/atau pembanding Dilapisi dengan pelapis anti karat (Vaselin/Oil Protection) Agar tidak berbenturan dengan benda lain. Menyesuaikan dengan standar Menjamin keabsahan dari alat ukur sehingga hasil pengukurannya sama dengan standar.
Balikan dan Tindak Lanjut Cocokanlah hasil jawaban Anda dengan kunci jawaban, kemudian cermati pekerjaan Anda, jika pekerjaan Anda telah mencapai tingkat kesuaian 80% atau lebih, berarti pekerjaan Anda sudah bagus. Namun jika tingkat kesesuaiannya kurang dari 80%, Anda harus kembali mempelajari kegiatan belajar 7.
75
76