You are on page 1of 28

S-1 Fakultas Syariah wal Qonun Universitas Al-Azhar Cairo 2010

PENGANTAR TAFSIR

Nanang Darmawan LC

Pengertian
Secara bahasa kata Tafsir () berasal dari kata yang mengandung arti: menjelaskan, menyingkap dan menampakkan atau menerangkan makna yang abstrak. Kata berarti menyingkapkan sesuatu yang tertutup

Definisi
Az-Zarkasyi: Ilmu untuk mengetahui kitab Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammas Saw. dan penjelasan maknanya serta pengambilan hukum dan makna-maknanya As-Shabuni: Ilmu yang membahas tentang Al-Quran al-Karim dari segi pengertiannya terhadap maksud Allah sesuai dengan kemampuan manusia.

Dasar/Alasan Menafsirkan alQuran


Segi

filosofis:


Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)...

dilihat dari segi fungsi dan tujuan al-Quran diturunkan. QS al-Baqarah/2: 185:

Segi historis: Dilihat dari segi tugas dan kedudukan Nabi SAW dalam sejarah sebagai mubayyin dan mufassir bagi al-Quran.

Setelah Nabi wafat, Islam semakin berkembang dan persoalan baru semakin banyak muncul. Hal ini mendorong shahabat melakukan penafsiran
Sebagai interaksi antara teks dan konteks, belum seluruh al-Quran ditafsirkan oleh para sahabat, sehingga mendorong ulama generasi berikutnya untuk melakukan penafsiran terhadap alQuran untuk men-jawab kebutuhan umat terhadap petunjuk al-Quran sesuai

Segi yuridis: dilihat dari segi anjuran dan dorongan al-Quran sendiri untuk menyelami maksud dari ayatayatnya. QS. Shad/38: 29

Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatNya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran.

QS. Muhammad/48: 24

Maka Apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran ataukah hati mereka terkunci? QS. Qamar/54: 17

Dan Sesungguhnya telah Kami mudahkan AlQuran untuk pelajaran, Maka Adakah orang yang mengambil pelajaran?

Segi fenomelogis: dilihat dari segi kondisi dan sifat ayat-ayat alQuran itu sendiri Ayat-ayat mujmal (global) dan Ayat-ayat tafsiliy (rinci) Ayat-ayat mutasyabih (samar makna) dan Ayatayat muhkam (terang makna) Ayat-ayat jawamiul kalam dan Ayat-ayat ijaz Ayat-ayat kinayah disamping ayat-ayat sharih Ayat-ayat yang memiliki makna batin (tersirat) di-samping makna zhahir (tersurat)

Sejarah Ringkas perkembangan Tafsir

Masa Rasulullah Pada masa Nabi, kegiatan penafsiran belum berkembang jauh. Selain itu juga tidak banyak masalah yang timbul. Karena ketika itu, Nabi menjadi sumber tafsir. Jika ada masalah atau maksud ayat yang tidak jelas, para sahabat bisa langsung bertanya kepada beliau.

Masa Sahabat

Sepeninggal Rasulullah, para shahabat mulai aktif terlibat dengan penafsiran alQuran. Kegiatan ini terus berlanjut sampai pada generasi tabiin dan tabi tabiin.
Mereka menafsirkan al-Quran berpegang kepada penafsiran Rasulullah dan hadis. Apabila tidak ditemukan hadis-hadis, lalu mereka berijtihad sendiri dengan berpedoman kepada ayat-ayat dan hadishadis yang ada. Kadang-kadang mereka juga berpedoman pada sejarah, terutama yang berkaitan

Di antara tokoh-tokoh tafsir pada periode ini adalah: Sofyan bin Uyainah (w. 198 H),
Waki bin Jarrah ( w. 198 H),

Ishaq bin Rahawaih (w. 238. H),


Muqatil bin Sulaiman dan al-Farra.

Mereka ini umumnya adalah murid-murid dari Ibnu Abbas. Tingkat pemahaman/tafsir mereka berbeda-beda disebabkan karena:
Perbedaan penguasaan bahasa Sering tidaknya mendamping Rasulullah Pengetahuan tentang adat istiadat jahiliyah Pengetahuan tentang Yahudi dan Nasrani

Pada periode mutaakhirin Perkembangan ilmu pengetahuan sangat mempengaruhi arah pemikiran para ahli dalam menyusun tafsir al-Quran.

Di masa ini, para tokoh tafsir tidak hanya mengutip hadis-hadis, riwayat-riwayat dari para shahabat, tabiin dan ulama-ulama tafsir setelah tabiin, tetapi meneliti berbagai penafsiran dan riwayat yang dijadikan sandaran tafsir.
Dengan demikian tafsir menjadi lebih kuat, yaitu mengambil riwayat-riwayat yang kuat dan dapat dipertanggungjawabkan. Tokoh-tokoh tafsir yang terkenal pada periode mutaakhirin adalah al-Zamakhsari, Al-Baidhawi, al-Qurtubi, ibnu al-Arabi

Pada zaman modern Kegiatan tafsir berupaya memasukan ke dalam tafsirnya teori-teori baru dan temuan-temuan ilmu pengetahuan. Selain itu, kegiatan tafsir pada periode ini bersifat apologetif, membela Islam dari serangan kebudayaan Barat dan pengembangan pemikiran. Tokoh para ahli tafsir antara lain Thantawi Jawhari,

Sayyid Qutb,
M. Abduh, Rashid Ridha,

al-Maraghi.

Macam-macam Tafsir berdasarkan Sumbernya


Berdasarkan sumber penafsirannya, tafsir terbagi kepada dua bagian: Tafsir Bil-Matsur dan Tafsir Bir-Rayi. Namun sebagian ulama ada yang menyebutkannya tiga bagian. 1. Tafsir Bilmatsur (: ) adalah tafsir yang menggunakan AlQuran dan/atau As-Sunnah sebagai sumber penafsirannya.

Contoh Kitab-kitab Tafsir Bil-Matsur antara lain: Tafsir Al-Quranu al-Azhim (,) karangan Abu al-Fida Ismail bin Katsir alQarsyi al-Dimasyqy, terkenal dengan sebutan Ibnu Katsir (w. 774H.) Tafsir Jami al-Bayan Fi Tafsir al-Quran( ,)karangan Abu Jafar Muhammad bin Jarir al-Thabary, dikenal dengan sebutan Ibnu Jarir At-Thabary (225 H. 310 H.) Tafsir Maalim al-Tanzi, ( ,) dikenal dengan sebutan al-Tafsir al-Manqul, karangan al-imam al-Hafizh al-Syahir Muhyi al-Sunnah Abu Muhammad bin Husein bin Masud bin Muhammad bin al-Farra al-Baghawy alSyafiiy, dikenal dengan sebutan Imam alBaghawy (w. 462 H.)

Macam-macam Tafsir berdasarkan Sumbernya


2.

Tafsir Bir-Rayi ( : ) adalah Tafsir yang menggunakan rasio/akal sebagai sumber penafsirannya. Contoh kitab tafsir bi rayi: Mafatih al-Gahib oleh ar-Razi Al-Bahrul Muhit oleh Ibn Hayyan Al-Kasysyaf an Haqaiq al-Tanzil wa Unyun al-Aqawil fi Wujuh al-Tawil oleh azZamakhsyari

3.Tafsir Bil Isyarah ( ,) Penafsiran Alquran dengan firasat atau kemampuan intuitif yang biasanya dimiliki oleh tokoh-tokoh shufi, sehingga tafsir jenis ini sering juga disebut sebagai tafsir shufi ()
Contoh kitab tafsir bil isyarah: Tafsir al-Quran al-Azhim, karya Sahl bin Abdillah al-Tustari. Dikenal dengan Tafsir alTustasry. Haqaiq al-Tafsir, Abu Abdirrahman al-Silmy, terkenal dengan sebutan Tafsir al-Silmy. Al-Kasf Wa al-Bayan, karya Ahmad bin Ibrahim al-Naisabury, terkenal dengan nama Tafsir al-Naisabury.

Macam-macam Tafsir berdasarkan Corak Penafsirannya

Corak penafsiran yang dimaksud dalam hal ini adalah bidang keilmuan yang mewarnai suatu kitab tafsir. Hal ini terjadi karena mufassir memiliki latar belakang keilmuan yang berbeda-beda, sehingga tafsir yang dihasilkannya pun memiliki corak sesuai dengan disiplin ilmu yang dikuasainya. 1. Tafsir Shufi/Isyari, corak penafsiran Ilmu Tashawwuf

Macam-macam Tafsir berdasarkan Corak Penafsirannya penafsiran yang lebih 2. Tafsir Fiqhy, corak
banyak menyoroti masalah-masalah fiqih. Dari segi sumber penafsirannya, tafsir bercorak fiqhi ini termasuk tafsir bilmatsur. Tafsir Falsafi, yaitu tafsir yang dalam penjelasannya menggunakan pendekatan filsafat, termasuk dalam hal ini adalah tafsir yang bercorak kajian Ilmu Kalam. Dari segi sumber penafsirannya tafsir bercorak falsafi ini

3.

Macam-macam Tafsir berdasarkan Corak Penafsirannya tafsir yang lebih 4. Tafsir Ilmiy, yaitu
menekankan pembahasannya dengan pendekatan ilmu-ilmu pengetahuan umum. Dari segi sumber penafsirannya tafsir bercorak Ilmiy ini juga termasuk tafsir bir-Rayi. Tafsir al-Adab al-Ijtimai, yaitu tafsir yang menekankan pembahasannya pada masalah-masalah sosial kemasyara-katan. Dari segi sumber penafsirannya tafsir bercorak al-Adab al-Ijtima ini termasuk tafsir bir-Rayi.

5.

Macam-macam Tafsir berdasarkan Metodenya


1.

Metode Tahlily (metode Analisis) Yaitu metode penafsiran ayat-ayat Alquran secara analitis dengan memaparkan segala aspek yang terkandung dalam ayat yang ditafsirkannya sesuai dengan bidang keahlian mufassir tersebut. Uraiannya, antara lain menyangkut : pengertian kosa kata (makna mufradat), keserasian redaksi dan keindahan bahasanya (fashahah dan balaghah), keterkaitan makna ayat yang sedang ditafsirkan dengan ayat sebelum maupun sesudahnya (munasabah al-ayat) dan sebab-sebab turunnya ayat (asbab al-

Penafsiran dengan metode ini dilakukan secara berurutan dan berkesinambungan terhadap ayat demi ayat dan surat demi surat, sesuai dengan urutannya yang terdapat dalam mushhaf Utsmani yang ada sekarang. Mulai dari awal surat alFatihah sampai dengan akhir surat an-Nas.

Macam-macam Tafsir berdasarkan Metodenya


2.

Metode Ijmaly (metode Global) Yaitu penafsiran Alquran secara singkat dan global, tanpa uraian panjang lebar, tapi mencakup makna yang dikehendaki dalam ayat. Dalam hal ini mufassir hanya menjelaskan arti dan maksud ayat dengan uraian singkat yang dapat menjelaskan artinya sebatas makna yang terkait secara langsung, tanpa menyinggung hal-hal tidak terkait secara langsung dengan ayat. Tafsir dengan metode ini sangat praktis untuk mencari makna mufradat kalimatkalimat yang gharib dalam Alquran

Macam-macam Tafsir berdasarkan Metodenya


3.

Metode Muqaran (metode Komparasi/Perbandingan) Yaitu menafsirkan Alquran dengan cara mengambil sejumlah ayat Alquran, kemudian mengemukakan pendapat para ulama tafsir dan membandingkan kecendrungan para ulama tersebut, kemudian mengambil kesimpulan dari hasil perbandingannya

Macam-macam Tafsir berdasarkan Metodenya


4.

Metode Maudhui (metode Tematik) Yaitu metode yang ditempuh oleh seorang mufassir untuk menjelaskan konsep Alquran tentang suatu masalah/tema tertentu dengan cara menghimpun seluruh ayat Alquran yang membicarakan tema tersebut. Kemudian masing-masing ayat tersebut dikaji secara komprehensif, mendalam dan tuntas dari berbagai aspek kajiannya, antara lain:

Asbabun nuzulnya, Munasabahnya, Makna kosa katanya, Pendapat para mufassir tentang makna masing-masing ayat secara parsial, Aspek-aspek lainnya yang dipandang penting.

TAFSIR itu MUDAH, hanya saja membutuhkan keSABARan Nah, SABAR itu yang bener2 SUSAH

??!!..


nanang_darmawan86@yahoo.com

You might also like