Professional Documents
Culture Documents
Assalamualaikum Wr. Wb. Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat rahmat, hidayah, dan inayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat beserta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, serta para pengikutnya hingga yaumil akhir. Makalah yang berjudul Pelaksanaan Ibadah Haji dan Hikmahnya ini berusaha menjelaskan tentang pengertian ibadah haji beserta tata cara pelaksanaan ibadah haji. Dengan dilaksanakannya ibadah haji dengan baik, maka ibadah haji akan meberikan banyak hikmah dan manfaat, yang juga kami jelaskan dalam makalah ini. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis sehingga makalah ini dapat diselasaikan dengan baik. Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun selalu penulis harapkan dari berbagai pihak demi peningkatan kualitas diri penulis pada karya-karya selanjutnya. Semoga makalah ini menjadi khazanah keilmuan khususnya bagi kita semua, juga menjadi asbab hidayah ke seluruh alam dan semoga kita senantiasa diberikan keistiqamahan di dalam beribadah dan diberikan hidayah supaya kita bisa melaksanakan ibadah haji. Amin ya Rabbal alamin. Wassalamualaikum Wr. Wb.
Bandar Lampung, 18 November 2011
TimPenyusun
DAFTAR ISI
Halaman Judul ........................................................................................... Kata Pengantar .......................................................................................... Daftar Isi .................................................................................................... BAB I. Pendahuluan ................................................................................... 1.1 Latar Belakang Masalah .......................................................... 1.2 Rumusan Masalah ................................................................... 1.3 Tujuan Penulisan ..................................................................... Bab II. Pembahasan ................................................................................... 2.1 Pengertian Ibadah Haji ............................................................ 2.2 Hukum Ibadah Haji .................................................................. 2.3 Syarat Ibadah Haji ................................................................... 2.4 Rukun Haji ............................................................................... 2.5 Wajib dan Sunah Haji .............................................................. 2.6 Hal-Hal yang Membatalkan Haji .............................................. 2.7 Hikmah Ibadah Haji ................................................................. 2.8 Perbedaan Ibadah Haji dan Ibadah Umrah ............................. Bab III. Penutup ......................................................................................... 3.1 Kesimpulan .............................................................................. Daftar Pustaka ........................................................................................... i 1 2 3 3 3 3 4 4 4 5 6 6 7 7 11 12 12 13
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang masalah
Agama Islam bertugas mendidik dzahir manusia, mensucikan jiwa manusia, dan membebaskan diri manusia dari hawa nafsu. Dengan ibadah yang tulus ikhlas dan aqidah yang murni sesuai kehendak Allah, insya Allah kita akan menjadi orang yang beruntung.Ibadah dalam agama Islam banyak macamnya. Haji adalah salah satunya, yang merupakan rukun iman yang kelima. Ibadah haji adalah ibadah yang baik karena tidak hanya menahan hawa nafsu dan menggunakan tenaga dalam mengerjakannya, namun juga semangat dan harta.
Kemudian untuk haji sunat, yaitu dikerjakan pada kesempatan selanjutnya, setelah pernah menunaikan haji wajib. Haji merupakan rukun Islam yang ke lima, diwajibkan kepada setiap muslim yang mampu untuk mengerjakan. jumhur Ulama sepakat bahwa mula-mulanya disyariatkan ibadah haji tersebut pada tahun ke enam Hijrah, tetapi ada juga yang mengatakan tahun ke sembilan hijrah. Berikut adalah dalil perintah ibadah Haji dalam Alqur,an dan Hadist. Dalam Alquran, Allah berfirman dalam Surat Ali Imran ayat 97, yaitu :
Artinya : Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim. barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia. Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam. (QS. Ali Imran : 97). Nabi bersabda di dalam haditsnya yang diriwayatkan oleh imam Ahmad yang artinya sebagai berikut : Dari ibnu Abbas, telah berkata Nabi SAW : Hendaklah kamu bersegera mengerjakan haji, maka sesungguhnya seseorang tidak tidak akan menyadari, sesuatu halangan yang akan merintanginya. (H.R. Ahmad) Ini bermakna, setiap orang hanya diwajibkan mengerjakan ibadah haji satu kali saja dalam seumur hidupnya, tetapi tidak ada larangan untuk mengerjakan lebih dari satu kali.
tempat-tempat yang sudah ditentukan, terus menerus sampai selesainya ibadah haji. Bermalam di Muzdalifah sesudah wukuf, pada malam tanggal 10 Dzulhijjah. Bermalam di Mina selama2 atau 3 malam pada hari tasyriq (tanggal 11, 12 dan 13 Dzulhijjah). Melempar jumrah aqabah tujuh kali dengan batu pada tanggal 10 Dzulhijjah dilakukan setelah lewat tengah malam 9 Dzulhijjah dan setelah wukuf. Melempar jumrah ketiga-tiganya, yaitu jumrah Ula, Wustha dan Aqabah pada tanggal 11, 12 dan 13 Dzulhijjah dan melemparkannya tujuh kali tiap-tiap jumrah. Meninggalkan segala sesuatu yang diharamkan karena ihram.
Berikut adalah sunah yang dilakukan dalam ibadah haji: Ifrad, yaitu mendahulukan urusan haji terlebih dahulu baru mengerjakan atas umrah. Membaca Talbiyah yaitu :Labbaika Allahumma Labbaik Laa Syarikalaka Labbaika Innalhamda Wannimata Laka Walmulka Laa Syarika Laka. Tawaf Qudum, yatiu tawaaf yuang dilakukan ketika permulaan datang di tanah ihram, dikerjakan sebelum wukuf di Arafah. Shalat sunat ihram 2 rakaat sesudah selesai wukuf, utamanya dikerjakan dibelakang makam nabi Ibrahim. bermalam di Mina pada tanggal 10 Dzulhijjah thawaf wada, yakni tawaf yang dikerjakan setelah selesai ibadah haji untuk memberi selamat tinggal bagi mereka yang keluar Mekkah. berpakaian ihram dan serba putih. berhenti di Mesjid Haram pada tanggal 10 Dzulhijjah.
2.
Mendapat Ampunan Dosa-Dosa Dan Balasan Jannah Dari Abu Hurairah bahwa Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda : Satu umrah sampai umrah yang lain adalah sebagai penghapus dosa antara keduanya dan tidak ada balasan bagi haji mabrur kecuali jannah (HR Bukhari dan Muslim, Bahjatun Nanzhirin no. 1275). Abu Hurairah Radhiyallahu anhu berkata : Aku mendengar Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda bahwa barang siapa berhaji ke Baitullah ini karena Allah, tidak melakukan rafats dan fusuuq, niscaya ia kembali seperti hari ia dilahirkan oleh ibunya (HR Bukhari). Menyambut Seruan Nabi Ibrahima Alaihissalam Dan serulah manusia untuk berhaji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh (Al-Hajj : 27) .
3.
Nabi Ibrahim Alaihissalam telah menyerukan (agar berhaji) kepada manusia. Dan Allah Subhanahu wa Taala menjadikan siapa saja yang Dia kehendaki (untuk bisa) mendengar seruan Nabi Ibrahim Alaihissalam tersebut dan menyambutnya. Hal itu berlangsung semenjak zaman Nabi Ibrahim hingga sekarang. 4. Menyaksikan Berbagai Manfaat Bagi Kaum Muslimin Allah Subhanahu wa Taala berfirman : Agar supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka (Al-Hajj : 28) Allah Subhanahu wa Taala menyebutkan manfaat-manfaat dengan muthlaq (secara umum tanpa ikatan) dan mubham (tanpa penjelasan) karena banyaknya dan besarnya menafaat-manfaat yang segera terjadi dan nanti akan terjadi baik duniawi maupun ukhrawi. 5. Saling Mengenal Dan Saling Menasehati Dan diantara hikmah haji adalah bahwa kaum muslimin bisa saling mengenal dan saling berwasiat dan menasehati dengan al-haq. Mereka datang dari segala penjuru, dari barat, timur, selatan dan utara Makkah, berkumpul di rumah Allah Subhanahu wa Taala yang tua, di Arafah, di Muzdalifah, di Mina dan di Makkah. Mereka saling mengenal, saling menasehati, sebagian mengajari yang lain, membimbing, menolong, membantu untuk maslahat-maslahat dunia akhirat, maslahat taklim tata cara haji, shalat, zakat, maslahat bimbingan, pengarahan dan dakwah ke jala Allah. Mempelajari Agama Allah Subhanahu wa Taala Dan diantara manfaat haji yang besar adalah bahwa mereka bisa mempelajari agama Allah dilingkungan rumah Allah yang tua, dan di lingkungann masjid Nabawi dari para ulama dan pembimbing serta memberi peringatan tentang apa
6.
yang mereka tidak ketahui mengenai hukum-hukum agama, haji, umrah dan lainnya. Sehingga mereka bisa menunaikan kewajiban mereka dengan ilmu. Artinya : Nabi Shallallahu alaihi bersabda : Barangsiapa yang dikehendaki oleh Allah Subhanahu wa Taala memperoleh kebaikan, niscaya Dia menjadikan faqih terhadap agama (HR Bukhari, Kitab Al-Ilmi 3 bab : 14). Mundur dari menuntut ilmu, itu bukanlah sifat malu, tetapi suatu kelemahan. Allah Subhanahu wa Taala berfirman. Artinya : Dan Allah tidak malu dari kebenaran. (Al-Ahzab : 53) Karenanya seorang mukmin dan mukminah yang berpandangan luas, tidak akan malu dalam bab ini ; bahkan ia maju, bertanya, menyelidiki dan menampakkan kemusykilan yang ia miliki, sehingga hilanglah kemusykilan tersebut. 7. Menyebarkan Ilmu Di antara manfaat haji adalah menyebarkan ilmu kepada saudara-saudaranya yang melaksanakan ibadah haji dan teman-temannya seperjalanan, yang di mobil, di pesawat terbang, di tenda, di Mekkah dan di segala tempat. Ini adalah kesempatan yang Allah Subhanahu wa Taala anugerahkan. Engkau bisa menyebarkan ilmu-mu dan menjelaskan apa yang engkau miliki, akan tetapi haruslah dengan apa yang engkau ketahui berdasarkan Al-Kitab dan As-Sunnah dan istimbath ahli ilmu dari keduanya. Bukan dari kebodohan dan pemikiranpemikiran yang menyimpang dari Al-Kitab dan As-Sunnah. Memperbanyak Ketaatan Di antara manfaat haji adalah memperbanyak shalat dan thawaf, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Taala. Artinya : Kemudian hendaklah mereka menghilangkan kotoran yang ada pada badan mereka ; hendaklah mereka menyempurnakan nadzar-nadzar mereka dan hendaklah mereka berthawaf sekeliling rumah yang tua itu (Kabah) *AlHajj : 29] 9. Menunaikan Nadzar Walaupun nadzar itu sebaiknya tidak dilakukan, akan tetapi seandainya seseorang telah bernadzar untuk melakukan ketaatan, maka wajib baginya untuk memenuhinya. Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda. Artinya : Barangsiapa bernadzar untuk mentaati Allah, maka hendaklah dia mentaati-Nya (HR Bukhari)
8.
Maka apabila seseorang bernadzar di tanah haram ini berupa shalat, thawaf ataupun ibadah lainnya, maka wajib baginya untuk menunaikannya di tanah haram ini. Allah Subhanahu wa Taala berfirman: Artinya : Dan hendaklah mereka menunaikan nadzar (Al-Hajj : 29) 10. Menolong Dan Berbuat Baik Kepada Orang Miskin Di antara manfaat haji adalah bisa menolong dan berbuat baik kepada orang miskin baik yang sedang menjalankan haji atau tidak di negeri yang aman ini. Firman Allah swt. Artinya : .agar mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka (Al-Hajj : 28) Memperbanyak Dzikir Kepada Allah Di negeri yang aman ini hendaklah memperbanyak dzikir kepada Allah, baik dalam keadaan berdiri, duduk dan bebaring, dengan tasbih (ucapan Subhanallah), hamdalah (ucapan Alhamdulillah), tahlil (ucapan Laa ilaaha ilallah), takbir (ucapan Allahu Akbar) dan hauqallah (ucapan Laa haula wa laa quwata illa billah). Artinya : Dari Abu Musa Al-Asari Radhiyallahu anhu bahwa Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda : Perumpamaan orang yang mengingat Rabb-nya dan yang tidak mengingat-Nya adalah sebagai orang hidup dan yang mati. (HR Bukhari, Bahjatun Nadzirin no. 1434) 12. Berdoa Kepada-Nya Di antara manfaat haji, hendaknya bersungguh-sungguh merendahkan diri dan terus menerus berdoa kepada Allah Subhanahu wa Taala, agar Dia menerima amal, membereskan hati dan perbuatan ; agar Dia menolong untuk mengingatNya, bersyukur kepada-Nya dan memperbagus ibadah kepada-Nya ; agar Dia menolong untuk menunaikan kewajiban dengan sifat yang Dia ridhai serta agar Dia menolong untuk berbuat baik kepada hamba-hamba-Nya. Menunaikan Manasik Dengan Sebaik-Baiknya Di antara manfaat haji, hendaknya melaksanakannya dengan sesempurna mungkin, dengan sebaik-baiknya dan seikhlas mungkin baik sewaktu melakukan thawaf, sai, wukuf di Arafah, berada di Muzdalifah, melempar jumrah, maupun sewaktu shalat, qiraatul quran, berdzikir, berdoa dan lainnya. Juga hendaknya mengupayakannya dengan kosentrasi dan ikhlas. Menyembelih Kurban Di antara manfaat haji adalah menyembelih (binatang) kurban, baik yang wajib tatkala berihram tammatu dan qiran, maupun tidak wajib yaitu untuk taqarrub kepada Allah Subhanahu wa Taala.
11.
13.
14.
Sewaktu haji wada Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam telah berkurban 100 ekor binatang. Para sahabat juga menyembelih kurban. Kurban itu adalah suatu ibadah, karena daging kurban dibagikan kepada orang-orang miskin dan yang membutuhkan di hari-hari Mina dan lainnya. Demikianlah sebagian hikmah dari ibadah haji (rukun Islam yang ke lima) mudah-mudahan kita bisa mengambil manfaatnya, dan senantiasa diberi petunjuk dari Allah Subhanahu wa Taala serta diberi kemudahan untuk menunaikannya. Amin
Haji dan Umrah adalah ibadah yang menurut kaca mata orang awam Indonesia, sama; pergi ke Mekkah. Namun, sejatinya keduanya memiliki perbedaan penting Haji sering disebut sebagai haji besar yang hanya sah bila bila dilaksanakan pada musim haji/ bulan haji. Sedangkan umrah, kapanpun anda ingin pergi beribadah umrah maka itu bisa dan sah dilaksanakan. Artinya, Ibadah umrah dapat ditunaikan setiap waktu.
b.
Dalam prakteknya, orang yang menjalankan urutan-urutan ibadah haji berarti ia sudah melakukan praktek umrah. Karena umrah hanya terdiri: niat, thawaf dan sai, memotong rambut/tahallul. Sedangkan haji, meliputi semua ditambah dengan (dan inilah perbedaan mendasarnya) wuquf di Arafah, menginap di Muzdalifah dan di Mina, serta melempar jumroh. c. Perbedaan Ibadah Haji dan Umrah dari Segi Hukum
Status WAJIB telah menjadi ketetapan hukum haji. Di kalangan ulama tidak ada perbedaan dan perselisihan dalam hal wajibnya menuaikan ibadah haji bagi orang yang mampu. Sedangkan mengenai wajibnya umrah (bagi yang mampu melaksanakannya), para ulama berbeda pendapat; sebagian mengatakan wajib, dan sebagian yang lain mengatakan tidak wajib.
DAFTAR PUSTAKA
Ash Shiddieqy, Teungku Muhammad Hasbi, Pedoman Haji, PT. Pustaka Rizki Putra, Semarang, 1999. Pasha, Mustafa Kamal, Fikih Islam, Citra Karsa Mandiri, Yogyakarta, 2003. Asy-Syekh Muhammad bin Qasim Al-Ghazy, Fath-Hul Qarib, Al-Hidayah, Surabaya, 1991. Ilmu Fiqih, Jakarta, 1982.
TUGAS
AGAMA ISLAM
Kelompok 1. Iswanti 2. Istina Mimbaa 3. Meriyana ( 1142 1021 ) ( 1142 1022 ) ( 1142 1023 )