You are on page 1of 7

Al-kisah tersebutlah di sebuah perkampungan nun jauh di sana, di bawah sebuah pohon nan rindang, dan berlatarkan indahnya

lukisan alam, sebuah gubuk sederhana berdiri dengan asri. Dua insan solehah hidup damai di dalamnya. Dialah Husna dan ibunya. Semenjak tujuh tahun silam mereka lalui hidup tan pa seorang pemipin keluarga, yang sangat mereka sayangi. Dialah sosok sang ayah yang lebih dulu meninggalkan mereka untuk salamanya. Tuntutan hidup yang tiada henti, memaksa mereka untuk tetap berjuang menafkahi kehidupannya. Ketua rentaan sang ibu tak menghalangi perjuangannya yang tertuang dalam satu usaha walau hanya sebagai pedagang gorengan keliling saja. Beruntung, kecemerlangan akhlaq seorang putri tercintanya selalu menghiasi hari-hari sang ibu. Husna tak hanya membantu kegiatan ibunya di dapur, dengan gigih dan setia ia pun selalu mendampingi sang ibu menjajakan dagangannya, walau harus keliling kampung, menempuh jalanan panjang di bawah terik matahari yang membakar kulit, sedikitpun mereka tiada peduli. Waktu kian berlalu, menit kian berganti, hidup tak selamanya indah tubuhpun tak selamanya mampu. Seiring usia yang semakin renta, sang ibu pun kian melemah, hari-harinya diwarnai dengan kesehatan yang tak menentu hingga pada suatu hari ADEGAN 1 Husna masuk panggung membawa dagangan dan menghampiri ibu yang tergolek sakit; Husna Ibu Husna Ibu Husna Ibu : : : : : : Assalamualaikum (Cium tangan kepada ibu) Waalaikum salam,,,, Husna, kamu sudah pulang nak?? Iya bu, alhamdulillah dagangan kita habis hari ini, oh iya.. ,,,,,,,,ini bu diminum dulu obatnya ( sambil memberikan air dan obat pada ibu) Husna sebetulnya ada yang ingin bicarakan padamu Ah ibu ini memangnya mau bicara tentang apa??? Katakanlah .. husna akan mendengarnya Husna, kamu ini anak ibu satu-satunya, ibu bangga. Sekali punya anak solehah seperti kamu tapi, ada satu keinginan ibu yang masih mengganjal, yang mana jika itu terwujud ibu akan lebih bangga padamu, Ibu, bagi Husna apapun akan Husna lakukan demi kebahagiaan ibu, katakanlah apa yang ibu inginkan? Husna, orang tua mana yang tak ingin anaknya menjadi pintar, begitupun dengan ibu ingin rasanya menyekolahkan dan memasukan kamu ke pondok pesantren, namun nampaknya keadan kita yang seperti ini seakan membuat jauh dari harapan ibu. Ibu. Husna faham keinginan ibu, dan husna pun mengerti keadaan kita, tapi bagi husna saat ini tiada yang lebih penting selain kesehatan ibu. Sudahlah ibu. Sekarang kan ibu masih sakit, nanti kalau ibu sudah sembuh, insya Alloh 1

Husna Ibu

: :

Husna

Ibu Husna Ibu

: : :

Husna

Ibu

Husna Ibu

: :

Husna akan masuk Pesantren. Tidak husna, ibu ingin kamu masuk pesantren sesegera mungkin selagi usia mu masih muda. Tapi, bagaimana dengan keadaan ibu?? Sudahlah, ibu bisa ko jaga diri sendiri, lagi pula masa depanmu jauh lebih penting. Tapi, apa kamu tau dimana pesantrennya? Dan bagaimana pembiayaannya? Sedangkan keadaan kita begini adanya Baiklah ibu,, kalau memang itu kemauan ibu, insya Alloh besok Husna akan berangkat ke pesantren. Pesantren itu bernama MANARUH HUDA, walaupun tempatnya agak jauh namun disana dapat meringankan beban kita karena seluruh biayanya telah ditanggung oleh pesantren, jadi ibu tidak usah khawatir Benarkah itu Husna ? ? Alhamdulillah ya Alloh. Akhirnya engkau berikan jalan bagi masa depan anakku Sungguh ibu sangat bahagia mendenganrnya kalau bisa,, besok kamu berangkat ya..! Ambillah uang dagangan hari ini untuk ongkos perjalananmu kesana. Insya Alloh bu,, tapi jangan lupa, ibu harus tetap jaga kesehatan dan doakan selalu untuk Husna disana Tentu Husna. Doa ibu akan selalu menyertaimu ( berpelukan)

Keesokan harinya Husna pun pergi ke pondok Pesantren MANARUL HUDA untuk mendaftarkan diri walau tana ditemani orang tuanya. Walau hatinya penuh dengan kekhawatiran akan kesehatan ibunya, namun ia berharap dengan belajarnya di Pondok Pesantren, kelak akan lebih membahagiakan ibunya. Kedatangannya di Pesantren ia pun disambut baik oleh para pengurus pesantren. Begitu pula oleh ibu kyai husna pun selalu diberi pelajaran dan pendidikan agama. Dengan kesolehan Husna, tak heran jika banyak santri yang lain ingin bersahabat dengannya. Mereka selalu bersama saat mengaji, menghafal, bermain, dalam suka maupun duka.Diantara semua sahabat ada seseorang yang diangga paling dekat dengannya,dialah Zahro.Mereka sudah seia sekata,senasib sepenanggungan,mereka selalu saling bertukar fikiran dan saling curahkan perasaan. ADEGAN 2 Husna sedang memandangi fhoto ayahnya sambil menangis

Zahro Husna Zahro Husna

: : : :

Zahro Husna

: :

(menghampiri)Husnasedang apa..?Kenapa belum tidur?Hari sudah larut malam. (Melihat Zahro dan memeluk sambil menangis) Zahro..aku teringat ayahku,aku rindu ayah.. Sudahlah Husnabiarlah ayahmu tenang dialam sana,semoga arwah nya ditempatkan ditempat yang mulia disisi Alloh. Ami..n Ya Alloh Zahro..sungguh,aku tak kuat menahan kerinduan ini,aku selalu rindukan saat-saat bersama ayah(Zahro pun bercerita tentang ayahnya) Husnaaku mengerti perasaanmu,aku pun turut bersedih atas semua itu. Namun sesungguhnya ini adalah ujian bagimu,yang tabah ya Terimakassih Zahro..

ADEGAN 3 Disaat temannya tertidur,Husna bangun dan turun dari panggung,Tak lama kemudian naik lagi dengan perlengkapan sholat,lalu..sholat dan berdoa diiringi intro. Diantara smua santri,Sholat Qiyamullail pun tak pernah ia tinggalkan.Sealu terselip diantara munajatnya,panjatan doa untuk kedua orang tua yang sangat icintainya.Tangis kerinduan kepada sang ayah,selalu mengusik hatinya untuk senantiasa meningkatkan kwalitas akhlaknya.Ratapannya kfpada sang ibu tercinta,selalu mendorong hatinya untuk lebih giat dalam mencari ilmu. Hingga tak heran Husna pun menjadi santri teladan dan berprestasi cemerlang.Meski berbagai fan ilmu telah ia kuasai,tetapi tak sedikitpun dirinya merasa tinggi.Laksana ilmu padi yang semakin berisi semakin merunduk,maka pantaslah jika Husna disayangi banyak orang tak terkecuali gurun teru dan sahabatnya Hari berganti hari,minggu pun terus berlalu,tak terasa setahun sudah Husna duduk di Pondok Pesantren.Dibulan terakhir itu,sesuai agenda pesantren,ujian semesterpun dilaksanakan.Husna pun lebih meningkatkan aktivitas belajarnya,demi prestasi terbaik yang diharapkan. Singkat ceritatiba saatnya hari perpisahan dan sebagai awal dari libur panjang pesantren.Semua santri sudah harap-harap cemas menanti hari muwaddaah,karena pada saat itulah hasil kerja keras mereka saat ujian akan diumumkan.Tak terkecuali Husna yang sangat gugup menghadapinya.Karena baginya ini adalah ujian pertama selama da Pesantren. Diumumkanlah hasil ujian itu tepat di tengah-tengah acara muwadaah,dan ternyata hasilnya cemerlang..,Husna berhasil menjadi juara umum dengan nilai diatas rata-rata.Airmata bahagiapun mengalir dipipinya,Sujud syukurpun ia lakukan sebagai ungkapan syukurnya kepada Dzat Pemberi Ilmu,Alloh SWT.Seketika itu husna dihujani ucapan selamat dari sahabat-sahabatnya yang juga tuut bangga atas prestasinya.Terlebih dengan Zuhro sang sahabat sejati,.. Zuhro Husna Zuhro Husna : : : : (Sambil memeluk)Husnaselamat yaKamu benar-benar hebat!aku bangga padamu Terimakasih Zuhro,Subhanalloh..aku benar-benar tidak menyangka hasilnya akan seindah ini Husna..ini semua pantas kamu dapatkan,jerih payahmu tidaklah sia sia Alhamdulillah,sebetulnya aku bisa begini berkat bantuanmu juga,yang selalu beri aku semangat.Terimakasih ya.(Berpelukan) (Kemudian datang teman-teman yang lain,dan merekapu berbincang-bincang)

Dihari akhir itu,setiap santri bercengkrama dengan penuh sukacita.Indahnya arti sebuah persahabatan sangatlah mereka rasakan di detik-detik akhir perpisahan itu.Hari yang akan mengubah segalanya menjadi sebuah kenangan.Senyum dan keceriaan sang sahabat hanya akan menambah kerinduan. Begitupun dengan Husna,ia ungkapkan segala kebahagiaannya termasuk keinginannya untuk cepat pulang menemui sang ibu yang sangat menantinya dirumah.Ia berharap semua itu dapat membahagiakan hati sang ibu...

Ustadzah : Santri : Ustadzah : Zuhro :

Teman 1+2 Ustadzah Teman 1 Teman 2 Husna Ustadzah Husna Ustadzah Husna

: : : : : : : :

Ustadzah : Husna :

Assalamualaikum.(sambil masuk panggung) Waalaikum salam(semuanya bersalaman) Aduh yang lagi pada bahagia nih mau pulang,Eh Zahro itu ada orangtuamu menjemput.. Alhamdulillah,baiklah bu,saya segera kesna. Husnaaku pergi duluan ya,salam untuk ibumu.Teman-teman aku pergi dulu ya (Bersalaman)Assalamualaikum. Waalaikum salam.. Oh iya bu,kami juga permisi mau persiapan,kaena sebentar lagi orang tua kami datang menjemput Oh iyatentu,silahkansilahkan.. Husna..saya duluan ya,sukses terus buat kamu.(Bersalaman) Iya Husnananati setelah libur kita ketemu lagi,(Bersalaman,Turun dari panggung) Amin Insya alloh.. Lho..Husna,kapan kamu dijemput.? Ahsaya pulang sendiri koq,tidak apa apa,kebetulan ibu sedang tidak sehat dirumah Subhanalloh,kamu sungguh anak yang sabar dan rajin,walau keadaanmu seperti ini,prestasimu sangat cemerlang,ibu sangat bangga padamu Terimakasih bu,saya beginipun karena ibu ustadzah yang senantiasa mendidik dan mengajar saya. Oh iya bu..Nampaknya sudah hari sudah siang ,saya pun pamit pulang saja Ya..tentu..silahkan,hati-hati dijalan ya,salam untuk ibumu,semoga cepat sehat kembali ya,Awas lho..nanti datangnya harus tepat waktu ya.. Insya Alloh,Mari buAssalamualaikum(Bersalaman dan turun panggung)

ADEGAN 4 Husna naik panggung membawa tas dan thropy berjalan mengelililngi panggung Berangkatlah Husna dari pondok pesantren menuju rumahnya.Walau hanya seorang diri ia tak merasa sedih,bayangan wajah sang ibu yang sangat dirindukan,selalu terpampang dibalik kelopak mata, seiring ayunan gerak langkahnya.Thropy penghargaan dari bukti sebuah keberhasilan yang digenggam tangannya,akan ia persembahkan hanya untuk sang ibu seorang.. Setelah menempuh perjalanan begitu panjang,Akirnya Husna pun bisa kembali melihat rumahnya dari kejauhan.Lelah dan keringat yang bercucuran pun,seakan hilang terserap kebahagiaan itu Namun sebuah pemandangan yang tak biasa dilihatnya,membuat hatinya gundah dan penasaran Husna : Lho..Ada apa dirumahku?Kenapa banyak orang berkerumun?Kenapa juga ada bendera kuning disini? (Husna semakin penasaran,selangkah demi selangkah Husna mengelilingi panggung dan bertemu seorang ibu-ibu) Bumaaf,ada apa dirumahku?Kenapa banyak orang?(Namun ibu itu malah merunduk dan menangis,seperti ada sesuatu yang disembunyikan)

Husna

Husna pun heran, karena seorang ibu tadi tidak menjawab sepatah katapun,dan malah menangis,seperti ada sustu tanda buruk yang terjadi,Dengan langkah yang semakin cepat,Husna pun berjalanmenuju pintu rumahnya. ADEGAN 5 Jenazah ibu sedang dikelilingi pentaziyah yang sdang membaca Al-Quran,Husna pun datang. Husna : AssalamualaikumAda apa ini?(Langsung melihat jenazah ibunya) IbuKenapa dengan ibu?Ibu..Ibu! Bangunlah ibu,ini husna pulang Ibu banguuu..n,lihatlah apa yang Husna bawa,(sambil memegangkan tangan jenazah pada thropy nya)Bangun ibu! Bukankah ibu dulu ingin melihat Husna seperti ini Cobalah lihat ini,Husna jadi berhasil jadi juara di pesantren buayo bangun bu. (Sambil terus menangis dan memanggil-manggil ibu,Ustadzah pun datang dengan teman-teman Husna,dan menghampiri Husna) Sudahlah HusnaKini ibumu telah tiada,ikhlaskanlah kepergiannya,yakinlah bahwa dibalik musibah ini Alloh telah menyimpan hikmah yang besar untukmu Tidak!! ibujangn tinggalkan HusnaAyo bangun ibu.. Ya Allohmengapa Engkau begitu cepat panggil ibuku. Ya Allohandai saja engkau dapat menunda ajalnya walau sekejap,mungkin aku dapat mempersembahka kebahagiaan ini untuknya.dan aku dapat melihat kembali senyumnya wlau untuk terakhir kali. Husna..meski kini jasad ibumu terbujur kaku,namun sesungguhnya ia melihatmu satini,iapun tahu akan keberhasilanmu,Percayalahsaat ini ia sedang tersenyum bangga padamu, Jadi,janganlah kau iringi kebahagiaanya dengan hujan airmatamu,agar ia tenang di alam sana (Bangkit dan memegang tangan jenazah ibu) Ibu maafkan Husna.belum bisa membahagiakan ibu. Hidup husna karna jasa dan kasih sayang mu,Engkaulah pahlawan hidupku Selamt jalan ibuAllohummaghfirlaha warhamha waafihi wafuanha(Megecup kening jenazah ibu dan memeluk ustadzah) (Jenazah ibupun dikafani)

Ustadzah Husna

: :

Ustadzah

Husna

Sungguh malang nasib Husna,kerinduanimpiandan harapannya kini pupus sudah.Kebahagiaan yang sangat diidamkan bersama sang ibu,harus berujung kesedihan yang tiada tara.Sang ibu pun pergi untuk selamanyameninggalkan ia seorang diri.

ADEGAN 6 Husna sedang termenung sendiri dihadapan fhoto ibunya yang dilitakkan disamping thropy. Didalam Hati: Ibu..mengapa begitu cepat kau pergi,tinggalkan aku sebatang kar,tanpa kehangatan kasih sayangmu.Hari-hariku kini sunyi tanpamu...Duludisini kita selalu bercengkrama,bahagia bersama...

Ditempat ini kau taburi hatuku dengan petuahmu,sebagai lentera bekal hidupku.Sajadah yang ku pakai ini saksi bis perjuanganmu.Diatas sajadah ini kau ajarkan aku beribadahberdzikirdan bermunajat. Tasbih ini pun selalu berputar disela jemari tanganmu sebagai simbol keteguhan imanmuKini semua itu telah tiada,Malam-malamku tak lagi dapat kudengar bacaan Al-Quran dari merdunya suaramu.Sholatku kini sendiri tanpamu wahai imamku,tak lagi dapat kucium tanganmu,tak lagi dapat ku berdoa bersamamuOh..ibu,betapa aku rindu ingin bertemu. Ibutuntas sudah perjuanganmu kini,maafkanlah anakmu ini yang tak bisa membahagiakanmu semasa kita bersama,Meski aku tak bisa membalas semua jasamu,semoga Alloh membalas dengan yang lebh dari segalanya. Dalam kesendirianku saat ini,aku kan tempuh perjuangan hidup,bekal nasihat darimu kan selalu ku bawa,dan semoga aku dapat melanjutkan perjuanganmu. Semoga Alloh memberiku kekuatan,Hingga nanti tiba masanya kita dipertemukan kembaliAllohummaghfirlaha warhamha waafihi wafuanha.amin yaa robbal alamin. :Ustadzah : Husna : Ustadzah Husna : : Assalamualaikum(sambil naik panggung) Waalaikumsalam,eh..bu ustadzahtemen-temen.(sambil bersalaman) Mari masuk,silahkan duduk,(Merekapun duduk,Husna menyuguhkan air) Husna..bgaimana kabarmu sekarang? Alhamdulillah baik bu Subhanalloh sebenarnya saya gebira sekali kedatangan bu ustadzah dan temanteman,namun maaf,disini hanya begini keadaannya,tidak ada apa-apa Sudahlah Husna,tidak apa-apa,jangan repot-repot,lagipula ibu tidak akan lama-lama ko.. Cuma mau ngasih khabar gembira saja untuk kamu Kaba gembira?ah ibu ini mungkin bergurau. Husna,bener lho bu ustadzah tidak begurau,ada kejutan untuk kamu (sambil membawa amplop)Ambillah Husna,ini untuk kamu,coba baca (Husna membaca surat dengan sangat bingung)Aduhmaaf bu,bahasanya hanya mengerti sebagian (Ustadzah dan teman-teman Husna pun tertawa) Ha..ha..HusnaHusna,Jelas saja tidak mengerti karena itu bahasa turki (Bingung)Maksudnya? Husna,itu surat panggilan untuk kamu dari turki,Dengan nilaimu yang cemerlang,kamu berhak mengikuti pertukaran pelajar antar negara,dan kamu akan belajar disana gratis.. Subhanallohbenarkah itu semua bu..?Apa saya sedang bermimpi. (menghampiri)Benar husna,bu ustsdzah sendiri yang mengurus segala sesuatunya Dan ini juga bukan mimpi,ini buktinya(sambil mencubit dan tersenyum) Aduh(Kesakitan dicubit,dan terus mereka bercanda) AlhamdulillahYa AllohTernyata benar,aku tidak bermimpi Terimakasih ibu.(Sambil memeluk) Iya Husna,ini berkat kesabaranmu juga,Kalau begitu,Besok kita sama-sama ke makam ibumu,kita tahlil sekalian kita sampaikan khabar baik ini kepada beliau Baiklah ibu Subhanalloh teman-teman,saya benar-benar tidak nyangka. (Kemudian mereka bercengkrama dengan gembira) 6

ustadzah

Husna Zuhro Ustadzah Husna

: : : :

Zahro Husna Ustadzah

: : :

Husna Teman 1 Husna

: : :

Ustadzah Husna

: :

Akhirnya penderitaan Husna terbalas sudah,Prestasi cemerlang yang lahir dari kesabaran dan kerja kerasnya,mengantarkan dirinya hingga ke negara turki,Ujian setiap orang pasti berbeda,ada yang ringan dan ada pula yang lebih berat dari penderitaan Husna.Sesungguhnya tidak ada yang berat jika diterima dengan kesabaran,Dan tidak ada yang ringan bila diterima dengan keingkaran.Karena sesungguhnya Alloh bersama Orang-orang yang sabar,Innalloha maashobirin.Semoga dari kisah ini dapat kita ambil hikmah yang terkandung didalamnya.

You might also like