You are on page 1of 6

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Bahasa adalah salah satu media yang digunakan untuk menyampaikan dan memahami gagasan, pikiran dan pendapat. Bahasa juga merupakan media komunikasi utama didalam kehidupan manusia untuk berinteraksi (Surahman 1994 : 144). Melalui bahasa kehidupan suatu bangsa dapat dibentuk, dibina dan dikembangkan serta dapat diturunkan kepada generasi mendatang. Dengan adanya bahasa sebagai alat komunikasi maka semua yang ada disekitar manusia , seperti peristiwa, binatang, tumbuhan, dan sebagainya mendapat tanggapan dalam pikiran manusia, disesuaikan dan diungkapkan kembali kepada orang lain sebagai bahan komunikasi ( Craf 1987 : 1 ). Bahasa Indonesia telah ditetapkan sebagai bahasa negara sebagaimana yang telah ditetapkan didalam UUD 1945 dalam pasal 36 yang mengatakan bahasa Negara adalah bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia juga sebagai bahasa resmi kenegaraan, bahasa pengantar resmi lembaga-lembaga pendidikan dan pelaksana pembangunan pemerintah serta sebagai bahasa resmi dalam pengembangan kebudayaan. Selain itu bahasa Indonesia memiliki kedudukan sebagai bahasa nasional yang memiliki fungsi sebagai lambang kebanggaan nasional, lambang identitas nasional, alat pemersatu berbagai macam masyarakat yang

memiliki perbedaan latar belakang sosial,budaya dan bahasanya dan sebagai alat penghubung antar daerah. ( Sugono 1994 : 3 ) Di dalam dunia pendidikan selain digunakan sebagai bahasa pengantar bahasa Indonesia juga termasuk mata pelajaran yang harus diajarkan disemua jenjang pendidikan formal yang sekarang dikenal dengan mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia. Dalam pengajaran bahasa dan sastra Indonesia diharapkan siswa mampu menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik dalam bahasa lisan maupun bahasa tulis dalam artian siswa siswi mampu menggunakan bahasa Indonesia dalam berkomunikasi dan mampu menulis kata-kata dan kalimat dengan tata cara yang baik dan benar. Kaitannya dengan hal diatas serta mengacu pada petunjuk pelaksanaan proses belajar mengajar seperti yang telah dijelaskan dalam GBPP 1994 bahwa dalam proses belajar mengajar pelajaran bahasa dan sastra Indonesia ada 4 (empat) keterampilan bahasa yang harus dikembangkan oleh siswa (DEPDIKBUD 1993:3). Ini berarti bahwa, kemampuan siswa siswi terhadap keempat komponen bahasa harus segera dikembangkan sedini mungkin. Adapun keempat keterampilan bahasa itu adalah : berbicara, menyimak, membaca dan menulis. Selain itu ada komponen-komponen bahasa yang harus juga dikembangkan yaitu mengenai struktur, perbendaharaan kata dan tata bunyi. (Haris 1997). Dalam GBPP 1994 ditekankan pengajaran bahasa Indonesia pada kegunaan praktis, siswa diharapkan lebih banyak berperan dalam proses belajar mengajar sedangkan guru berperan sebagai motivator. Siswa ditekankan untuk berlatih secara mandiri terutama dalam meningkatkan kemampuan berbicara dan menulis. Kemampuan berbicara dan menulis sangat ditekankan karena hal tersebut memegang peranan penting didalam proses pembelajaran. Dengan memiliki kemampuan berbicara siswa

dapat berkomunikasi secara langsung melalui bahasa lisan didalam menanggapi segala permasalahan yang ada pada waktu proses belajar mengajar berlangsung, sedangkan dengan memiliki kemampuan menulis siswa dapat menuangkan pikiran, gagasan, perasaan dan sebagainya didalam berkomunikasi secara tidak langsung dalam artian siswa dapat menulis dengan kalimat-kalimatnya sendiri apa yang kiranya perlu ditulis dari penjelasan atau paparan yang disampaikan oleh guru didalam proses belajar mengajar berlangsung. Nampaknya tujuan yang diharapkan oleh GBPP tidak selalu memberikan hasil yang memuaskan di setiap sekolah terutama di sekolah-sekolah yang berada di daerah terpencil yang kemampuan bahasa Indonesianya masih tergolong rendah. Untuk mewujudkan hasil pendidikan yang sesuai dengan yang diharapkan selain kekreatifan siswa guru juga dituntut lebih aktif dan kreatif, karena guru merupakan inovator dan motivator di dalam kegiatan belajar mengajar (KBM). Sebagai inovator dan motivator guru hendaknya memberikan bantuan dan kemudahan serta mencarikan jalan (penyelesaian) agar siswa memperoleh pengalaman belajar yang sesuai dengan jenjang pendidikan serta perkembangannya. Dalam proses belajar mengajar khususnya dalam meningkatkan kemampuan menulis, seorang guru perlu menentukan srategi yang tepat di dalam mengajarkan tentang menulis, karena menulis merupakan salah satu keterampilan diantara empat keterampilan bahasa yang penting untuk segera dikuasai oleh siswa. Seorang siswa yang memiliki kemampuan menulis akan dengan mudah menuangkan perasaan, pikiran dan gagasannya secara teratur sebagaimana yang ditegaskan oleh Morsey ( 1976: 122 ) dalam Tarigan 1994 : 4 Menulis digunakan oleh seorang terpelajar untuk mencatat atau merekam, melaporkan atau memberitahukan dan mempengaruhi maksud serta tujuan yang seperti itu hanya dapat dicapai dengan baik oleh orang-orang yang dapat menyusun pikirannya dan dapat

mengutarakannya dengan jelas, kejelasaan ini tergantung pada pikiran dan struktur kata-kata dan kalimatnya. Berdasarkan pendapat di atas jelaslah bahwa kemampuan mengembangkan kalimat dalam menulis sangatlah penting, karena melalui tulisan segala sesuatu yang ada di sekitar manusia dapat diungkapkan dan dikomunikasikan secara tidak langsung. Keterampilan menulis menurut keterampilan di atas dapat dianggap sebagai salah satu ciri-ciri orang yang terpelajar. Dikatakan begitu karena orang yang terpelajarlah yang mampu dan dapat menuangkan gagasan dan maksud serta pikirannya melalui tulisan yang baik dan benar. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan dari latar belakang yang telah dipaparkan di atas dapat dirumuskan beberapa perumusan masalah sebagai berikut : 1. Berapa tingkat kemampuan membuat kalimat dari kata dasar pada siswa kelas IV MI NW Rempung tahun ajaran 2006/2007. 2. Berapa tingkat kemampuan menulis kalimat bahassa Indonesia dalam pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia pada siswa kelas IV MI NW Rempung tahun ajaran 2006/2007. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini tentu sesuai dengan apa yang menjadi masalah dalam penelitian ini. Jadi tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui kemampuan membuat kalimat dari kata dasar pada siswa kelas IV MI NW Rempung tahun ajaran 2006/2007. 2. Untuk mengetahui tingkat kemampuan menulis kalimat bahasa Indonesia dalam pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia pada siswa kelas IV MI NW Rempung tahun ajaran 2006/2007.

1.4 Manfaat Penelitian Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun secara praktis. 1. Manfaat secara teoritis Secara teoritis, hasil penelitianini daharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan kajian Ilmu Pengetahuan, penambahan wawasan sereta sebagai salah satu perbendaharaan ilmu pengetahuan dalam pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia untuk menigkatkan kemampuan. 2. Manfaat secara Praktis. Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para guru yang mengajarkan pelajaran Bahasa dan Sastra indonesia sebagai bahan pertimbangan dan bahan acuan dalam meningkatkan kemampuan siswa dan mengatasi permasalahanpermasalahan yang ada dalam proses pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. 1.5 Hipotesis Tingkat kemampuan membuat kalimat Bahasa Indonesia dengan baik dan benar pada siswa kelas IV MI NW Rempung tahun ajaran 2006/2007 berada pada tingkat sedang yaitu rata-rata 7,0.

1.6 Asumsi Pada penelitian ini peneliti mengajukan beberapa asumsi, hal ini dimaksudkan untuk menjaga tingkat kebenaran hasil penelitian yang diperoleh. Adapun asumsinya sebagai berikut :

1. Siswa Kelas IV MI NW Rempung sudah diajarkan tentang bagaimana membuat kalimat dari kata dasar. Hal ini dapat dilihat pada buku paket Bahasa Indonesia MI kelas IV. 2. Siswa kelas IV MI NW Rempung memilikkemampua yang tidak jauh berbeda satu sama lain dalam mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. untuk SD dan

You might also like