You are on page 1of 14

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara , keanekaragaman memerlukan sebuah perekat agar bangsa yang bersangkutan bisa bersatu dan dapat mempertahankan keutuhan negaranya. Suatu bangsa dalam menyelenggarakan kehidupannya tidak terlepas dari pengaruh lingkungannya yang didasarkan atas hubungan timbal balik atau kait mengkait antara filosofi bangsa, ideologi, aspirasi, dan cita cita yang dihadapkan pada kondisi sosial masyarakat , budaya dan tradisi,keadaaan alam dan wilayah serta pengalaman sejarah. Upaya pemerintah dan rakyat menyelenggarakan kehidupannya , memerlukan suatu konsepsi yang berupa geopolitik dan wawasan nasional yang dimaksudkan untuk menjamin kelangsungan hidup dan keutuhan wilayah serta jati diri. Hakikat Geopolitik dan Wawasan Nusantara mendukung penguasaan keilmuan geopolitik serta penanaman rasa dan semangat kebangsaan kepada masyarakat khususnya pada diri mahasiswa. Pemikiran yang berkembang tentang berbagai macam teori atau ilmu tentang ruang atau geografi yang berkaitan dengan penguasaan ruang ,termasuk ilmu geografi politik dan dan ilmu geopolitik sebagai geopolitik Indonesia . Pemahaman ini berkaitan dengan keberadaan mahasiswa sebagai makhluk intelektual , generasi penerus bangsa, dan calon calon pemimpin masa depan bagi kemajuan bangsa yang akan mempengaruhi gerak dan arah pembangunan nasional. Pemahaman tentang hakikat geopolitik dan perkembangannya sebagai suatu ilmu atau teori yang berkaitan dengan pentingnya ruang hidup , atau keterikatan dan keterkaitan antara manusia dan negara, negara dengan ruang hidup dapat dijadikan sebagai sebuah pedoman bagi mahasiswa untuk memperkaya wawasan dalam menganalisis fenomena sosial dalam kehidupan bermasyarakat , berbangsa dan bernegara guna mencapai tujuan nasional dan terwujudnya cita- cita nasional , terutama dalam menghadapi era globalisasi bagaimana implikasi geopolitik dalam realitas kehidupan negara Indonesia yang sesuai dengan paham bangsa Indonesia berdasarkan ideologi Pancasila .

B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas penulis merumuskan rumusan masalah sebagai berikut. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Apa yang dimaksud dengan geopolitik itu? Apa yang dimaksud dengan wawasan nusantara itu? Bagaimana Bentuk Wawasan Nusantara? Bagaimana Hakekat, Tujuan dan Fungsi Wawasan Nusantara di negara kita? Bagaimana Landasan Hukum Wawasan Nusantara ? Bagaimana latar belakang pemikiran Wawasan Nusantara ? Apa saja unsur-unsur dasar Konsepsi Wawasan Nusantara ? Bagaimana Implementasi Wawasan Nusantara dalam Kehidupan ? Apa saja tantangan implementasi yang berlangsung dalam kehidupan? Bagaimana prospek implementasi yang terjadi?

Kelompok 6 PTA| Geopolitik dan Perwujudan Wawasan Nusantara

C. Tujuan Makalah Sejalan dengan rumusan masalah diatas , makalah ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Pengertian Geopolitik ; Konsep Wawasan Nusantara; Bentuk Wawasan Nusantara Hakekat, Tujuan Dan Fungsi Wawasan Nusantara; Landasan Hukum Wawasan Nusantara; Latar Belakang Pemikiran Wawasan Nusantara; Unsur-Unsur Dasar Konsepsi Wawasan Nusantara; Implementasi Wawasan Nusantara Dalam Kehidupan ; Tantangan Implementasi Yang Berlangsung Dalam Kehidupan; Prospek Implementasi.

Kelompok 6 PTA| Geopolitik dan Perwujudan Wawasan Nusantara

BAB II PEMBAHASAN

1. Pengertian Geopolitik Geopolitik berasal dari kata geo dan politik. Geo berarti bumi dan politik berasal dari bahasa Yunani politeia. Poli artinya kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri dan teia artinya urusan. Geopolitik biasa juga di sebut dengan wawasan nusantara. Geographical Politic atau geopolitik diartikan sebagai pertimbangan-pertimbangan dalam menetukan alternatif kebijakan dasar nasional untuk mewujudkan tujuan tertentu. Dalam pelaksanaanya geopolitik ini yaitu kebijakan pelaksanaan dalam mentukan tujuan, sarana-sarana serta cara penggunaan sarana tersebut guna mencapai tujuan nasional dengan memanfaatkan konstelasi geografis suatu negara dengan menggunakan geostrategi. Setiap bangsa jika ingin tetap eksis harus dapat memanfaatkan konstelasi geografisnya secara optimal untul mencapai kepentingan nasionalnya dalam rangka pencapaian tujuan nasional. Oleh karena itu konstelasi geografis harus dijadikan salah satu pertimbangan yang penting untuk menyusun politik nasional dan strategi suatu bangsa dalam rangka pencapaian tujuan nasional. Terdapat dua paham yang menjelasakan seberapa besar pengaruh faktor konstelasi geografis dalam merumuskan politik nasional dan strategi nasional yaitu: a. Paham Deternimis yang menyatakan bahwa unsur geografislah yang merupakan unsur mutlak dan menentukan politik nasional suatu negara dan menyatakan bahwa geopolitik dan geostrategi merupakan doktrin kekuatan negara di atas bumi. b. Paham Posibilitis memandang bahwa unsur geografis hanya sebagai salah satu unsur saja, disamping unsur lainnya yang ada di suatu negara yang turut mempengaruhi proses penentu politik nasional dan strategi nasional. Ada beberapa teori geopolitik dan geostrategi yang amat berpengaruh terhadap wawasan nusantara suatu negara. Teori-teori tersebut yaitu: a. Teori ruang dan teori kekuatan. Teori ini didasarkan atau berorientasi pada paham determinis yang mana oleh beberapa tokoh yang mengungkapkan teori ini beranggapan bahwa letak geografis dari suatu negara tersebut dapat menentukan kehidupannya baik itu secara politik (kekuasaan), ekonominya, budayanya ataupun teknologi yang akan dihasilkan oleh negara tersebut. Teori ini cenderung lebih kearah yang bersifat politik adu kekuatan dan adu kekuasaan serta ekspansionisme. b. Teori wawasan. Geopolitik dan geostrategi sebagai ilmu yang membenarkan pengembangan kekuatan suatu negara atas dunia guna mempertahankan hidup dan memperoleh ruang yang lebih baik dan lebih luas. Karena itulah maka muncul penilaian bahwa keadaan geografis dunia merupakan dasar atau salah satu faktor utama dalam penentuan politik nasional dan negara. Bertolak dari pemikiran tersebut maka akan memunculkan teori wawasan. Berdasarkan wilayahnya, teori wawasan ini dapat dibagi menjadi tiga wilayah yaitu: 1) Daerah poros atau daerah jantung (Heart Rimland) Kelompok 6 PTA| Geopolitik dan Perwujudan Wawasan Nusantara 3

2) Daerah bulan sabit dalam (Inner Rimland) 3) Daerah bulan sabit luar (Outer Rimland) Sedangkan teori-teori atas wawasan ini adalah: 1) Teori Wawasan Benua. Teorinya barang siapa yang dapat mengusai daerah Jantung yaitu Eropa dan Asia akan dapat menguasai pulau dunia, selanjutnya dapat menguasai dunia. 2) Teori Wawasan Bahari. Teorinya siapa yang menguasai lautan, akan menguasai perdagangan, siapa yang menguasai perdagangan akan menguasai kekayaan dunia dan akhirnya akan dapat menguasai dunia. 3) Teori Wawasan Dirgantara. Teorinya kekuatan di udara mempunyai daya tangkis yang handal terhadap ancaman dan dapat melumpuhkan kekuatan lawan dengan penghancuran dikandang lawan itu sendiri. Latar belakang dari munculnya teori ini yaitu atas dasar kemajuan industri terutama dalam bidang penerbangan. 4) Teori Wawasan Kombinasi. Nicholas J. Spykman mengeluarkan teori daerah batas atau wawasan kombinasi yaitu menggabungkan kekuatan darat, laut dan udara didasarkan atas dalam pelaksanaannya dapat disesuaikan dengan keperluan dan kondisi suatu negara tersebut. Disamping terdapat teori-teori tersebut, juga terdapat berbagai teori kekuasaan yang juga sangat berpengaruh. Teori ini lebih menekankan pada cara atau strategi yang ditempuh dalam suatu negara agar mendapatkan kekuasaan atas negara lain dengan cara yang apapun. Juga untuk menyokong kekuatan tersebut harus didampingi dengan kekuatan yang lain seperti ekonominya, logistiknya, dan tekonologi demi terbentuknya pertahanan dan keamanan dari negara tersebut. Sehingga nantinya dalam melakukan hal tersebut jalan yang ditempuh yaitu dengan cara peperangan dan akan menimbulkan pertumpahan darah. Adapun tujuan dari peperangan ini tidak hanya untuk kepentingan satu negara saja, juga peperangan ini dilakukan karena disini berlaku hukum rimba yaitu siapa yang kuat dia yang menang dan juga tujuan lainnya yaitu untuk mempertahankan kekuasaanya dari perebutan dengan bangsa yang lain. 2. Wawasan Nusantara Sebelum memahami tentang pengertian wawasan nusantara, hendaknya kita juga harus memahami tentang wawasan nasional yang juga merupakan dasar untuk memahami tentang wawasan nusantara. Wawasan nasional pada dasarnya merupakan geopolitik suatu negara. Karena wawasan nasional itu merupakan pengejawatahan dari suatu bangsa yang telah menegara. Dalam menyelenggarakan kehidupannya, suatu bangsa tidak terlepas dari pengaruh geografis maupun lingkungannya dimana bangsa itu berada. Pengaruh ini juga timbul dari hubungan timbal balik antar filosofi bangsa, ideologi, aspirasi dan cita-cita, kondisi sosial masyarakat, budaya, keadaan alam, wilayah serta pengalaman sejarahnya. Maka dari itu diperlukan suatu konsepsi bagaimana bangsa yang bersangkutan memandang dan mengatasi persoalan yang ada untuk menjamin kelangsungan hidupnya, keutuhan wilayahnya, serta jati dirinya. Konsepsi inilah yang disebut dengan wawasan nasional (wawasan bangsa). Ada tiga faktor yang menentukan wawasan nasional, yang pada dasarnya merupakan suatu lingkungan strategis yang berpengaruh bagi suatu bangsa tersebut. adapun faktor itu yaitu: Kelompok 6 PTA| Geopolitik dan Perwujudan Wawasan Nusantara 4

a. Bumi atau ruang (space) dimana bangsa itu ada. b. Jiwa, tekad dan semangat manusianya atau rakyat dari bangsa tersbut. c. Lingkungan atau alam disekitarnya. Dengan demikian yang dimaksud dengan wawasan nasional adalah cara pandang suatu bangsa yang perwujudannya ditentukan oleh proses interelasi dari bangsa itu dengan lingkungan sepanjang sejarahnya, dengan kondisi obyektif geografis maupun kebudayaanya sebagai kondisi subyektif serta idealismenya sebagai aspirasi dari bangsa yang merdeka, berdaulat dan bermatabat. Konsep tentang wawasan nusantara tidak jauh berbeda dengan konsep dari wawasan nasional karena keduanya saling berkaitan. Dimana wawasan nusantara adalah wawasan nasional karena cara pandang bangsa Indonesia yaitu menjamin persatuan dan kesatuan di atas dasar kebhinekaan yang mana nantinya cara pandang ini kemudian disebut dengan wawasan nusantara. Pengertian wawasan nusantara dapat dilihat dari berbagai pandangan baik itu berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, ataupun pandangan oleh para ahli. Jadi dapat disimpulkan bahwa wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan segenap aspek kehidupan nasional dalam rangka mewujudakan tujuan nasional. Adapun kedudukan wawasan nusantara di negara kita sebagai berikut ; Wawasan nusantara sebagai ajaran yang diyakini kebenarannya oleh masyarakat dalam mencapai dan mewujudkan tujuan nasional. Wawasan nusantara dalam paradigma nasional memliki spesifikasi: a. Pancasila sebagai falsafah, ideologi bangsa, dan dasar negara berkedudukan sebagai landasan idiil. b. Undang - Undang Dasar 1945 sebagai landasan konstitusi negara, berkedudukan sebagai landasan idiil. c. Wawasan nasional sebagai visi nasional, berkedudukan sebagai landasan konsepsional. d. Ketahanan nasional sebagai konsepsi nasional, berkedudukan sebagai landasan konsepsional. e. GBHN sebagai politik dan strategi nasional, berkedudukan sebagai landasan operasional. 3. Bentuk Wawasan Nusantara

Gambaran dari isi Deklarasi Djuanda Wawasan nusantara sebagai landasan konsepsi ketahanan nasional Kelompok 6 PTA| Geopolitik dan Perwujudan Wawasan Nusantara 5

Wawasan nusantara sebagai konsepsi ketahanan nasional berarti bahwa wawasan nusantara dijadikan konsep dalam pembangunan nasional, pertahanan keamanan, dan kewilayahan. Wawasan nusantara sebagai wawasan pembangunan Wawasan nusantara sebagai wawasan pembangunan mempunyai arti cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri serta lingkungannya selalu mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara mencakup: Perwujudan kepuluan nusantara sebagai satu kesatuan politik. Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan ekonomi. Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan sosial dan ekonomi. Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan sosial dan politik. Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan pertahanan dan keamanan.

Wawasan nusantara sebagai wawasan pertahanan dan keamanan negara Wawasan nusantara sebagai wawasan pertahanan dan keamanan negara mempunyai arti pandangan geopolitik Indonesia dalam lingkup tanah air Indonesia sebagai satu kesatuan yang meliputi seluruh wilayah dan segenap kekuatan negara. Wawasan nusantara sebagai wawasan kewilayahan Wilayah nasional perlu ditentukan batasannya, agar tidak terjadi sengketa dengan negara tetangga. Batasan dan tantangan negara Republik Indonesia adalah: 1) Risalah sidang BPUPKI tanggal 29 Mei-1 Juni 1945 tentang negara Republik Indonesia dari beberapa pendapat para pejuang nasional. Dr. Soepomo menyatakan Indonesia meliputi batas Hindia Belanda, Muh. Yamin menyatakan Indonesia meliputi Sumatera, Jawa, Sunda Kecil, Borneo, Selebes, Maluku - Ambon, Semenanjung Melayu, Timor, Papua, Ir. Soekarno menyatakan bahwa kepulauan Indonesia merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. 2) Ordonantie (UU Belanda) 1939, yaitu penentuan lebar laut sepanjang 3 mil laut dengan cara menarik garis pangkal berdasarkan garis air pasang surut atau countour pulau / darat. Ketentuan ini membuat Indonesia bukan sebagai negara kesatuan, karena pada setiap wilayah laut terdapat laut bebas yang berada di luar wilayah yurisdiksi nasional. Deklarasi Juanda, 13 Desember 1957 merupakan pengumuman pemerintah RI tentang wilayah perairan negara RI, yang isinya: a. Cara penarikan batas laut wilayah tidak lagi berdasarkan garis pasang surut (low water line), tetapi pada sistem penarikan garis lurus (straight base line) yang diukur dari garis yang menghubungkan titik - titik ujung yang terluar dari pulau-pulau yang termasuk dalam wilayah RI. b. Penentuan wilayah lebar laut dari 3 mil laut menjadi 12 mil laut.

Kelompok 6 PTA| Geopolitik dan Perwujudan Wawasan Nusantara

c. Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) sebagai rezim Hukum Internasional, di mana batasan nusantara 200 mil yang diukur dari garis pangkal wilayah laut Indonesia. Dengan adanya Deklarasi Juanda, secara yuridis formal, Indonesia menjadi utuh dan tidak terpecah lagi.

4. Hakekat, Tujuan dan Fungsi Wawasan Nusantara Wawasan nusantara pada hakekatnya adalah persatuan dan kesatuan dalam segenap aspek kehidupan nasional. Dengan demikian konsep dasar wawasan nusantara memiliki ciri-ciri pokok yaitu sebagai berikut: a. Mawas ke dalam dengan upaya mewujudkan segenap aspek kehidupan bangsa dan negara. b. Mewujudkan suatu persatuan dan kesatuan yang manunggal dan utuh menyeluruh antara wadah, isi dan tata laku. c. Mawas ke luar menampilkan wibawa sebagai wujud sikap kesatuan, persatuan dan kebulatan wadah, isi dan tata laku. Secara lebih luas tujuan dari wawasan nusantara itu sendiri meliputi: a. Tujuan ke dalam yaitu mewujudkan kesatuan dalam segenap aspek kehidupan nasional yang meliputi aspek alamiah dan aspek sosial. b. Tujuan ke luar yaitu ikut serta mewujudkan kesejahteraan, ketertiban dan perdamaian bagi seluruh umat manusia. Dengan mencermati sejarah dari perkembangan dan lingkungan keberadaan bangsa dan negara Indonesia maka fungsi dari wawasan nusantara itu ialah: a. Membentuk dan membina persatuan, kesatuan dan keutuhan bangsa dan negara Indonesia melalui intergrasi seluruh aspek dan dimensi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. b. Merupakan ajaran dasar yang melandasi kebijaksanaan dan strategi pembangunan nasional baik pembangunan pada aspek kesejahteraan maupun keamanan dalam upaya mencapai tujuan nasional. c. Merupakan pedoman, motivasi, dorongan, serta rambu-rambu dalam menentukan segala kebijakan, keputusan, tindakan, dan perbuatan bagi penyelenggaraan negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. 5. Landasan Hukum Wawasan Nusantara UUD 1945 yang merupakan konstitusi negara yang menjadi pedoman pokok kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Sehingga UUD 1945 menjadi landasan konstitusional wawasan nusantara. Kedudukan wawasan nusantara dalam sistem kehidupan nasional Indonesia urutannya sebagai berikut: a. Pancasila sebagai falsafah dan ideologi negara serta sebagai dasar negara b. UUD 1945 sebagai konstitusi negara

Kelompok 6 PTA| Geopolitik dan Perwujudan Wawasan Nusantara

c. Wawasan nusantara dan ketahanan nasional sebagai doktrin atau prinsip dasar pengaturan kehidupan nasional d. Politik dan strategi nasional sebagai kebijaksanaan dasar.

6. Latar Belakang Pemikiran Wawasan Nusantara Wawasan nusantara yang merupakan wawasan nasional Indonesia pada dasarnya dikembangkan berdasarkan teori wawasan secara universal yang dibentuk dan dijiwai oleh paham kekuasaan bangsa Indonesia dan geopolitik Indonesia. Ada beberapa latar belakang pemikiran mengenai wawasan nusantara yaitu: a. Latar belakang filosofis Nilai-nilai Pancasila sesungguhnya berakar dan berkembang dalam hati sanubari dan kesadaran bangsa Indonesia. Nilai-nilai ini juga tercakup dalam penggalian dan pengembangan wawasan nasional. Setiap sila dalam Pancasila memberikan nilai-nilai tentang landasan filosofis yang nantinya akan menjadi dasar pemikiran tentang wawasan nusantara dan wawasan nasional. b. Latar belakang berdasarkan aspek kewilayahan Dasar aspek kewilayahan tentang pemikiran akan wawasan nusantara yaitu didasarkan atas letak geografis yaitu batas-batas astronominya dari wilayah Indonesia yang merupakan negara kepulauan. Selain dari batas astronomi, letak wilayah kepulauan Indonesia juga didasarkan dari pembagian laut antara negara Indonesia dengan negara disekitarnya. Batasbatas ini sudah disepakati lewat perundingan-perundingan bersama antara negara Indonesia dengan negara disekitarnya yang disaksikan oleh PBB sebagai lembaga tertinggi. c. Latar belakang berdasarkan aspek sosial-budaya Masyarakat Indonesia sejak awal terbentuk dengan ciri-ciri kebudayaan yang sangat beragam dibandingkan dengan negara lainnya didunia. Perbedaan kebudayaan ini disebabkan karena pengaruh ruang lingkup yang berupa kepulauan dimana setiap pulau memiliki perbedaan dalam masyarakatnya. Selain itu masyarakat di dalam pulau ini memiliki etnik dan ras berbeda walaupun tinggal dalam satu pulau. Dan penyebab perbedaan ini juga dikarenakan intensitas pengaruh pulau-pulau yang berbeda. Sehingga dari perbedaan ini hendaknya bahwa proses sosial dalam keseluruhan upaya menjaga persatuan dan kesatuan nasional sangat membutuhkan kesamaan persepsi di antara segenap masyarakat tentang eksistensi budaya yang sangat beragam namun memiliki kehidupan bersama secara harmonis. d. Latar belakang berdasarkan aspek kesejarahan (histories) Perjuangan yang dilakukan oleh bangsa Indonesia sejak dulu dimulai dari jaman HinduBuddha hingga jaman penjajahan dimana rakyat Indonesia memiliki keinginan untuk hidup secara harmonis tanpa harus adanya peperangan baik itu secara intern juga ekstern. Keinginan ini juga didasarkan pada saat bangsa Eropa yang ingin menjajah Indonesia, sehingga nantinya akan menimbulkan rasa kebangsaan dengan dibentuknya berbagai wadah atau lembaga atau organisasi guna mencapai kehidupan yang merdeka. Sehingga dari sikap Kelompok 6 PTA| Geopolitik dan Perwujudan Wawasan Nusantara 8

rasa nasionalisme yang sama ini yang akan dilakukan oleh rakyat Indonesia walaupun memiliki perbedaan kebudayaan nantinya akan menimbulkan pemikiran akan wawasan nasional tersebut yang akan terus berlanjut hingga sekarang. 7. Unsur-Unsur Dasar Konsepsi Wawasan Nusantara Konsepsi wawasan nusantara meliputi tiga unsur yaitu: a. Wadah (counter) Wadah kehidupan bangsa Indonesia meliputi wilyah Indonesia yang memiliki kekayaan alam dan penduduk dengan beraneka ragam budaya. Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merupakan organisasi kenegaraan adalah wadah kegiatan kenegaraan dalam wujud supra politik. Sedangkan wadah dalam kehidupan bermasyarakat adalah berbagai lembaga dalam wujud infra politik. b. Isi (content) Isi dari wawasan nusantara adalah aspirasi bangsa yang berkembang di masyarakat dan citacita serta tujuan nasional yang terdapat dalam pembukaan UUD 1945 dimana untuk mencapi tujuan tersebut harus mampu diciptakan persatuan dan kesatuan dalam berbhineka dalam kehidupan nasional. c. Tata Laku (counduct) Tata laku merupakan hasil interaksi antara wadah dan isi yang melahirkan perilaku bangsa Indonesia baik tata laku batiniah dan lahiriah. Kedua tata laku ini akan mencerminkan identitas atau kepribadian bangsa Indonesia yang berdasarkan kekeluargaan dan kebersamaan yang memiliki rasa bangga dan cinta akan tanah air dalam semua aspek. 8. Implementasi Wawasan Nusantara dalam Kehidupan a. Dalam Kehidupan Nasional Penerapan asas-asas wawasan nusantara dalam tata kehidupan nasional memerlukan kesamaan pola pikir, pola sikap, dan pola tindak dalam seluruh proses penyelenggaraan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta pembangunan. Pembangunan ini saling terkait secara menyeluruh terpadu yang diperlukan di semua lingkungan dan lapisan baik supra, infra struktur maupun masyarakat. Dengan demikian wawasan nusantara hendaknya diwujudkan dalam pola pikir, pola sikap dan pola perilaku setiap warga negara maupun pemerintah dalam hidup brmasyarakat, berbangsa dan bernegara serta menjadi nilai yang menjiwai segenap peraturan perundangan yang berlaku pada setiap strata di seluruh wilayah negara Indonesia. Imlementasi wawasan nusantara bertujuan untuk menerapkan wawasan nusantara dalam kehidupan sehari-hari yang mencakup bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, serta pertahanan nasional. b. Dalam Kehidupan Politik Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengimplementasika wawasan nusantara, yaitu: Pelaksanaan kehidupan politik yang diatur dalam undang - undang, seperti UU Partai Politik, UU Pemilihan Umum, dan UU Pemilihan Presiden. Pelaksanaan undang-undang tersebut Kelompok 6 PTA| Geopolitik dan Perwujudan Wawasan Nusantara 9

harus sesuai hukum dan mementingkan persatuan bangsa. Contohnya seperti dalam pemilihan presiden, anggota DPR, dan kepala daerah harus menjalankan prinsip demokratis dan keadilan, sehingga tidak menghancurkan persatuan dan kesatuan bangsa. Pelaksanaan kehidupan bermasyarakat dan bernegara di Indonesia harus sesuai denga hukum yang berlaku. Seluruh bangsa Indonesia harus mempunyai dasar hukum yang sama bagi setiap warga negara, tanpa pengecualian. Di Indonesia terdapat banyak produk hukum yang dapat diterbitkan oleh provinsi dan kabupaten dalam bentuk peraturan daerah (perda) yang tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku secara nasional. Mengembagkan sikap hak asasi manusia dan sikap pluralisme untuk mempersatukan berbagai suku, agama, dan bahasa yamg berbeda, sehingga menumbuhkan sikap toleransi. Memperkuat komitmen politik terhadap partai politik dan lembaga pemerintahan untuk menigkatkan semangat kebangsaan dan kesatuan. Meningkatkan peran Indonesia dalam kancah internasional dan memperkuat korps diplomatik ebagai upaya penjagaan wilayah Indonesia terutama pulau-pulau terluar dan pulau kosong. c. Dalam Kehidupan Ekonomi Wilayah nusantara mempunyai potensi ekonomi yang tinggi, seperti posisi khatulistiwa, wilayah laut yang luas, hutan tropis yang besar, hasil tambang dan minyak yang besar, serta memeliki penduduk dalam jumlah cukup besar. Oleh karena itu, implementasi dalam kehidupan ekonomi harus berorientasi pada sektor pemerintahan, pertanian, dan perindustrian. Pembangunan ekonomi harus memperhatikan keadilan dan keseimbangan antardaerah. Oleh sebab itu, dengan adanya otonomi daerah dapat menciptakan upaya dalam keadilan ekonomi. Pembangunan ekonomi harus melibatkan partisipasi rakyat, seperti dengan memberikan fasilitas kredit mikro dalam pengembangan usaha kecil.

d. Dalam Kehidupan Sosial

Tari pendet dari Bali merupakan budaya Indonesia yang harus dilestarikan sebagai implementasi dalam kehidupan sosial. Kelompok 6 PTA| Geopolitik dan Perwujudan Wawasan Nusantara 10

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kehidupan sosial, yaitu : Mengembangkan kehidupan bangsa yang serasi antara masyarakat yang berbeda, dari segi budaya, status sosial, maupun daerah. Contohnya dengan pemerataan pendidikan di semua daerah dan program wajib belajar harus diprioritaskan bagi daerah tertinggal. Pengembangan budaya Indonesia, untuk melestarikan kekayaan Indonesia, serta dapat dijadikan kegiatan pariwisata yang memberikan sumber pendapatan nasional maupun daerah. Contohnya dengan pelestarian budaya, pengembangan museum, dan cagar budaya. e. Dalam Kehidupan Pertahanan dan Keamanan

Membangun TNI Profesional merupakan implementasi dalam kehidupan pertahanan keamanan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kehidupan pertahanan dan keamanan, yaitu : Kegiatan pembangunan pertahanan dan keamanan harus memberikan kesempatan kepada setiap warga negara untuk berperan aktif, karena kegiatan tersebut merupakan kewajiban setiap warga negara, seperti memelihara lingkungan tempat tinggal, meningkatkan kemampuan disiplin, melaporkan hal-hal yang menganggu keamanan kepada aparat dan belajar kemiliteran. Membangun rasa persatuan, sehingga ancaman suatu daerah atau pulau juga menjadi ancaman bagi daerah lain. Rasa persatuan ini dapat diciptakan dengan membangun solidaritas dan hubungan erat antara warga negara yang berbeda daerah dengan kekuatan keamanan. Membangun TNI yang profesional serta menyediakan sarana dan prasarana yang memadai bagi kegiatan pengamanan wilayah Indonesia, terutama pulau dan wilayah terluar Indonesia. 9. Tantangan Implementasi Ada berbagai tantangan dalam pelaksanaan atau implementasi wawasan nusantara yaitu antara lain: a. Pemberdayaan tantangan masyarakat (SDM dan kondisi nasional yang berupa pembangunan nasional yang belum merata) b. Dunia tanpa batas (perkembangan IPTEK seperti telekomunikasi, transportasi, dan IT) c. Era baru kapitalisme (kapitalisme modern) d. Kesadaran rakyat sebagai warga negara Indonesia.

Kelompok 6 PTA| Geopolitik dan Perwujudan Wawasan Nusantara

11

10. Prospek Implementasi Wawasan nusatara sebagai National Vision yang mengutamakan persatuan dan kesatuan tetap valid kini dan dimasa datang akan tetap relevan dengan norma-norma global. Dalam implemntasinya, peranan daerah dan rakyat kecil perlu diperdayakan. Hal ini dapat terwujud apabila faktor-faktor dominant berikut dapat terpenuhi yaitu: a. Keteladanan kepemimpinan (sikap dari pemerintah pusat) b. Pendidikan yang berkualitas dan bermoral kebangsaan c. Media massa yang mampu memberikan informasi dan kesan yang positif d. Penegakan hukum yang adil.

Kelompok 6 PTA| Geopolitik dan Perwujudan Wawasan Nusantara

12

BAB III KESIMPULAN Geopolitik berasal dari kata geo dan politik. Geo berarti bumi dan politik berasal dari bahasa Yunani politeia. Poli artinya kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri dan teia artinya urusan. Geopolitik biasa juga di sebut dengan wawasan nusantara. Pandangan geopolitik Indonesia berlandaskan pada pemikiran kewilayahan dan kehidupan bangsa Indonesia. Wawasan nusantara mempunyai latar belakang, kedudukan, fungsi, dan tujuan filosofis sebagai dasar pengembangan wawasan nasional Indonesia. Wawasan nusantara berfungsi sebagai pedoman, motivasi, dorongan, serta rambu-rambu dalam menentukan segala kebijakan, keputusan, tindakan, dan perbuatan bagi penyelenggaraan negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Implementasi wawasan nusantara bertujuan untuk menerapkan wawasan nusantara dalam kehidupan sehari-hari yang mencakup bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, serta pertahanan nasional.

Kelompok 6 PTA| Geopolitik dan Perwujudan Wawasan Nusantara

13

DAFTAR PUSTAKA
Teguh. 2011. Geopolitik dan Wawasan Nusantara.http://tegoehthunat.blogspot.com/2010/05/geopolitik-indonesia-wawasannusantara.html. Diakses tanggal 15 November 2011. Amir, Rony. Geostrategi di Indenesia. http: //ronyeamirien.blogspot.com/ geostrategiindonesia.html. Diakses tanggal 15 November 2011. Wikipedia.2011. Geopolitik di Indonesia http: // wikipedia.com/wawasan-nusantara.html. Diakses tanggal 15 November 2011.

Kelompok 6 PTA| Geopolitik dan Perwujudan Wawasan Nusantara

14

You might also like