You are on page 1of 25

LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN KEPALA DESA LANGONSARI DALAM RANGKA PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DESA TAHUN ANGGARAN 2010

PEMERINTAH DESA LANGONSARI KECAMATAN PAMEUNGPEUK KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2011

Assalamualaikum Warahmatulahi Wabarakatuh


1.

Yth. Bapak Camat Pameungpeuk

2. Yth. Sdr. Ketua BPD Beserta Anggota


3.

Yth. Sdra Ketua LPMD Desa Langonsari Beserta Anggota

4. Yth. Ketua TP-PKK Desa Langonsari 5. Serta Para Hadirin Tamu Undangan yang kami hormati Alhamdulilah hirobbil alamain, Wabihi Nastainu, Ala umurid dunya wadin, Wassolatu Wasalamu Ala Asropil AmbiyaI Warmursalin, Lahaola Wala Kuwata Ila Bialiyul Adzim, Asshadu Ala Illahailaloh, Waashadu Anna Muhamadarrosululoh, Allohumasoli Ala Muhamad Waala Ali Muhamad, Robi Sodri Wayasirli Amri Wahlul mukdatam Milisani Yafkohu Kauli, Ama Badu. Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Alloh Subhanahu Wataalla yang telah memberikan kesehatan dan kesempatan serta jatah usia kepada kita semua, sehingga dapat berkumpul bersama pada kegiatan hari ini yaitu Penyampaian Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Tahun Anggaran 2010, Solawat dan salam semoga dan selalu tercurah kepada junjunan alam Nabi Besar Nabiyuloh Nabi Muhamad Selulohu Alaihi Wasalam, kepada Sahabatnya serta kepada semua yang mengikuti jejak langkah ajarannya. Amin Sudara Ketua BPD besrta anggota, dan Para Hadirin yang kami hormati, Terlebih Laporan dahulu Keterangan yang telah ijinkanlah kami, untuk Jawaban dalam dan menyapaikan serta Pertanngung dilaksanakan Pembangunan

Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Tahun Anggaran 2010, upaya-upaya penyelenggaraan Kemasyarakatan. Pemerintahan,

BAB I PENDAHULUAN Sebagaimana disebutkan dalam, Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 Pasal 15 ayat (2) Kepala Desa mempunyai kewajiban untuk memberikan laporan penyelenggaraan pemerintahan desa kepa Bupati/Walikota, memberikan laporan keterangan pertanggungjawaban kepada BPD, serta menginformasikan laporan penyelenggaraan pemerintahan desa kepada masyarakat.1 (satu) kali dalam satu tahun dalam musyawarah BPD. Laporan Pertanggungjawabana kepala desa sekurang-kurangnya berisi penjelasan mengenai arah kebijakan umum Pemerintahan Desa; pengelolaan keuangan Desa, termasuk pendapatan dan belanja Desa; penyelenggaraan urusan desentralisasi; penyelenggaraan tugas pembantuan; dan penyelenggaraan tugas umum pemerintahan lainnya. A. Dasar Hukum Peraturan perundangan-undangan yang mendasari dalam penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Desa tahun anggaran 2010 diantaranya adalah : 1. Undang-undang Republik Indonesia nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah ; 2. Undang-undang Republik Indonesia nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah; 3. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa; 4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia nomor 4 tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Kekayaan Desa; 5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia nomor 35 tahun 2007 tentang Pedoman Umum Tata Cara Pelaporan dan Pertanggungjawabana Penyelenggaraan Pemerintahan Desa; 6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia nomor 37 tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolan Keuangan Desa; 7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia nomor 66 tahun 2007 tentang Perencanaan Pembangunan Desa; 8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia nomor 7 tahun 2008 tentang Pedoman Tata Cara Atas Penyelenggaraan Pemerintahan Desa; 9. Peraturan Daerah nomor 8 tahun 2001 tentang Pokokpokok Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Desa; 10. Peraturan Daerah nomor 7 tahun 2002 tentang Kewenangan Desa; 11. Peraturan Daerah nomor 6 tahun 2004 tentang Transparansi dan Partisipasi dalam Penyelenggaraan Pemerintah Daerah; 12. Peraturan Desa Langonsari Nomor 3 Tahun 2010 tetntang Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa (APB-Desa) B. Gambaran Umum Desa 1. Kondisi Geografis Wilayah Desa Langonsari secara geografis dengan ketinggian 600 meter di atas permukaan laut. luas wilayah 142 Ha, yang terbagi ke dalam 15 Rukun Warga dan 58 Rukun Tetangga. Batas wilayah administrasi pemerintahan Desa Langonsari adalah : Sebelah utara berbatasan dengan Desa Malakasari Kecamatan Baleendah; Sebelah timur Kel. Baleendah dan Kel. Andir Kecamatan Baleendah; Sebelah Selatan Desa Bojongmanggu Kecamatan Pameungpeuk dan Desa Wargaluyu Kecamatan Arjasari; Sebelah Barat Desa Sukasari Kecamatan Pameungpeuk. Morfologi wilayahnya terdiri atas : wilayah datar/landai dan perbukitan adapun Potensi sumber daya air tidak menentu bahkan apabila pada musim

kemarau ada beberapa Rukun Warga yang kekurangan air baik untuk kebutuhan rumah tangga maupun untuk kebutuhan air minum, sehingga mengambil air kewilayah Rukun Warga yang lain, 2. Kondisi Demografis 2.1. Kependudukan 2.1.1. Jumlah Penduduk berdasrkan Kepala Keluarga dan Jenis Kelamin, sebagaimana disebutkan pada dibawah ini : a. b. c. d. Penduduk Laki-laki : 6.336 Jiwa Penduduk Perempuan : 6.092 Jiwa Jumlah : 12.528 Jiwa Jumlah Kepala Keluarga : 3.319 KK

2.1.2. Jumlah Penduduk berdasrkan Pemeluk Agama : a. b. c. d. Islam Kisten Hindu Budha : 12.402 Jiwa : 124 Jiwa ::-

2.1.3. Jumlah Penduduk berdasrkan Mata Pencaharian a. PNS : 196 Orang b. POLRI : 6 Orang c. TNI : 4 Orang d. Pensiunan : 154 Orang e. Pegawai Swasta : 2.250 Orang f. Petani : 15 Orang g. Buruh Tani : 45 Orang h. Wiraswasta : 552 Orang i. Lainnya : 1.029 Orang 2.1.4. Jumlah Keluarga Menurut Tahapan Keluarga a. b. c. d. e. Pra KS KS-I KS-II KS-III KS-III+ : 169 KK : 1.890 KK : 653 KK : 524 KK : 83 KK

2.1.4. Jumlah Keluarga Peserta Keluarga Berencana yang memnggunakan alat kontra sefsi dari jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) sebanyak 1.694 Pesrta dan yang menjadi peserta Keluarga Beranca antara lain sebagai berikut : a. b. c. d. e. f. g. IUD : 257 NOF : 11 MOW : 52 IMPLAN : 14 SUNTIK : 990 PIL : 306 KONDOM : 20

2.2. Indikator Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kualitas sumber daya manusia dapat terlihat dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Pembangunan manusia pada hakekatnya merupakan suatu proses investasi. Upaya pemerintah untuk menyelaraskan pertumbuhan ekonomi agar dapat berjalan seiring dengan pembangunan manusia telah diupayakan melalui berbagai program pembangunan yang bertujuan untuk meningkatkan standar hidup serta

kapabilitas penduduk. Capaian IPM ini tidak terlepas dari kontribusi dari 3 komponen utama IPM, yaitu : a. Pendidikan Sektor pendidikan di desa langonsari pada dasarnya dari tahun ketahun terus meningkat dari penyediaan sarana dan prasarana maupun kesadaran masyarakat dalam menyekolahkan anaknya, dari sarana pendidikan yang ada baik pormal maupun non pormal sudah cukup baik dan meningkat bahkan hampir semua Rukun Warga telah tersedia sarana baik PAUD,TK,TKA, dan pendidikan pormal pun telah meadai dari tingkat Sekolah Dasar sampai dengan Sekolah Menengah Sudah ada di wilayah desa langonsari, kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan adapun anak usia sekolah rata-rata pendidikan yang ditamatkan minimal Sekolah Menengah terus meningkat sehingga tingkatan masyarakat yang kurang beruntung dalam ekonomi telah menyekolahkan anaknya paling renda SekolahTingkat Pertama, adapun untuk gambaran tamatan pendidikan sesuai dengan data yang ada untuk 07-15 Tahun dari jumlah 1.735 Orang yang masih sekolah 1.576 (90,84%) yang tidak sekolah 159 Orang (9,64%) dan pendidikan yang ditamatkan penduduk Desa Langonsari adalah Tamat SD:1436 Orang,Tamat SLTP: 1938 Orang,Tamat SLTA: 2.247 Orang,Tamat UV/PT : 413 Orang : b. Kesehatan Keberhasilan pembangunan bidang kesehatan salah satunya dapat dilihat dari angka usia harapan hidup penduduk (AHH) dan angka kematian bayi (AKB). angka kematian (bayi lahir mati, kematian bayi di bawah 1 tahun dan kematian ibu). Makin tinggi kualitas kesehatan, makin rendahnya angka kematian sehingga meningkatnya harapan untuk hidup. AHH Penduduk Desa Langonsari mencapai rata-rata 68,42 artinya perkiraan lama hidup rata-rata penduduk menurut umur adalah selama 68 tahun. Sedangkan AKB mencapai 1 artinya rata-rata dari setiap 1000 kelahiran hidup terdapat 1 bayi diperkirakan meninggal. Kematian bayi tersebut diakibatkan karena infeksi/penyakit, berat bayi lahir rendah, pertolongan kelahiran yang kurang aman, kualitas gizi buruk dan kurangnya pemberian immunisasi.masyarakat Desa Langonsari pada saat ini dalam memeriksaan terhadap kesehatannya sudah memberdayakan medis, baik dokter, Puskesmas ataupun kepada paramedis terdekat, dan untuk kesehatan bayi dari jumlah balita yang ada rata-rata per Rukun Warga sudah mencapai 100 %. c. Daya Beli Kemampuan daya beli penduduk Desa Langonsari semestinya lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Namun karena perubahan kebijakan pada sektor ekonomi yang dilakukan Pemerintah Pusat dengan adanya kenaikan BBM pada tahun 2010, gas dan 9 bahan pokok tampaknya cukup menghambat peningkatan daya beli masyarakat Desa Langonsari. apalagi banyaknya perusahaan yang gulung tingkar sehingga terjadi pemutusan hubungan kerja yang pada akhirnya banyaknya pengangguran ditambah lagi dengan usia-usia tenaga kerja yang setiap tahunnya terus bertambah maka untuk daya beli masyarakat Desa Langonsari pada tahun ini belum stabil, dampak dari kebijakan Pemerintah sebagaimana disebutkan diatas, kondisi ini bersumber data yang ada. 2.3. Ketenagakerjaan Salah satu indikator yang biasa digunakan untuk menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat dan peningkatan ekonomi masyarakat dilihat dari laju pertumbuhan angkatan kerja yang terserap pada lapangan pekerjaan. secara langsung dapat menggerakan perekonomian, Pertumbuhan ekonomi dapat dilihat oleh produksi yang

melibatkan tenaga kerja, atau karena pengaruh faktor lain seperti kebijakan Pemerintah dengan adanya kenaikan BBM, Gas dan atau 9 Bahan Pokok, Banyaknya penduduk yang bekerja akan berdampak pada peningkatan kemampuan daya beli. Peningkatan pendapatan penduduk sangat menentukan pemenuhan kebutuhan hidup yang lengkap, dilihat dari tingginya angkatan kerja dan banyaknya Pengangguran yang diakibatkan dari pemutusan hubungan kerja, untuk itu pengangguran di Desa Langonsari pada setiap tahunnya terus meningkat, solusi yang diupayakan khusus terhadap usia tenaga kerja yang masih produktif telah dilaukan upaya melalui Kelompok Belajar Usaha (KBU) adapun usia tenaga kerja yang produktif kebanyakan dari masyarakat yang berjenis kelamin laki-laki sebungan perusahaan yang ada diwilayah Desa Langonsari pada dasarnya banyak yang memberdayakan perampuan, secara perlahan khusus untuk tenaga kerja produktif perempuan sudah dapat diantisifasi dengan adanya, perusahaan di wilayah Desa Langonsari, namun untuk tenaga kerja lakilaki kesempatan kerja cukup sulit adapun perbandingan penerimaan tenaga kerja 1 berbanding 20, maka oleh karena itu pengangguran yang ada diwilayah Desa Langonsari kebanyakan laki-laki,

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DESA Pembangunan yang dilaksanakan oleh Desa Langonsari terus dilakukan setiap tahunnya dengan menggunakan anggaran/bantuan dari Pemerintah, dari hasil evaluasi dapat di identifikasi permasalahan yang dijadikan bahan untuk perencanaan pelaksanaan pembangunan pada tahun anggaran berikutnya. Berdasarkan hasil evaluasi dan identifikasi permasalahan, selanjutnya disusun suatu arah pembangunan yang ditujukan untuk memecahkan permasalahan melalui intervensi pembangunan yang dituangkan ke dalam kebijakan pembangunan yang bersifat jangka panjang, menengah dan jangka pendek. Pelaksanaan pembangunan di Desa Langonsari pada tahun 2010 yang berpedoman kepada : Strategi dan arah kebiajakan anatar lain : 1. Strategi dan Arah Kebijakan Desa 1.1. Strategi Pembangunan Desa Strategi pembangunan jangka menengah Desa Desa Langonsari adalah sebagai berikut : A. Strategi dalam Mewujudkan Kepemerintahan yang baik : 1) Memantapkan kinerja kepemimpinan yang demokratis, egaliter dan mengedepankan keteladanan. 2) Meningkatkan kualitas kinerja peneyelenggaraan pemerintahan; 3) Meningkatkan partisipasi masyarakat dan sektor swasta dalam penyelenggaraan pembangunan. 4) Mensinergikan interaksi konstruktif diantara pemerintah, sektor swasta dan masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan publik secara transparan, partisipatif dan akuntabel. B. Strategi dalam Memelihara StabilitasTrantib yang Dinamis : 1) Memantapkan stabilitas keamanan, ketertiban ketentraman masyarakat. 2) Meningkatkan kesadaran dan kepatuhan hukum. 3) Memantapkan budaya politik yang demokratis. dan

C. Strategi dalam Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia : 1) Meningkatkan akses masyarakat terhadap pendidikan yang berkualitas. 2) Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas. 3) Memberdayakan sumber daya perempuan dalam seluruh aspek kehidupan. 4) Meningkatkan keberdayaan generasi muda dan olah raga. D. Strategi dalam Meningkatkan Kesejahteraan Sosial Masyarakat : 1) Meningkatnya keberdayaan sosial masyarakat. 2) Meningkatnya keberdayaan ekonomi masyarakat. Ekonomi

E. Strategi dalam Mamantapkan Kesalehan Sosial Berlandaskan Iman dan Taqwa : 1) Meningkatnya kualitas pendidikan agama pada semua jalur, jenis, jenjang pendidikan. 2) Meningkatnya kualitas penataan, pengelolaan dan pengembangan sarana prasarana keagamaan. 3) Meningkatnya kualitas manajemen pelayanan ibadah. F. Strategi dalam Menggali dan Menumbuhkembangkan Budaya Sunda : 1) Meningkatnya pengenalan dan menanamkan kecintaan terhadap budaya

2) sunda sejak dini mulai dari tingkat keluarga/rumah tangga dan tingkat pendidikan dasar. 3) Reaktualisasi nilai-nilai budaya sunda sebagai salah satu dasar etika sosial dalam kehidupan berpemerintahan dan bermasyarakat. 4) Meningkat sarana pengembangan dan pelestarian keragaman budaya. G. Strategi dalam Memelihara Keseimbangan Lingkungan Dan Pembangunan Berkelanjutan : 1) Meningkatkan manajemen pengelolaan lingkungan. 2) Meningkatkan penegakan hukum untuk mengurangi perusakan dan pencemaran lingkungan. 3) Meningkatkan percepatan pembangunan yang berkelanjutan.

H. Strategi dalam Meningkatkan Kinerja Pembangunan Desa : 1) Meningkatkan keberdayaan desa dan masyarakat desa dalam pembangunan. 2) Mengembangkan potensi ekonomi perdesaan. 3) Meningkatkan alokasi dan distribusi pembangunan keperdesaan. 1.2. Arah Kebijakan Desa Kebijakan pembangunan jangka menengah Desa adalah sebagai berikut : A. Kebijakan dalam Mewujudkan Kepemerintahan Yang Baik : 1) Pengelolaan Sumber Daya Manusia Aparatur. 2) Peningkatan Kualitas Penyelenggaraan Administrasi Pemerintah Desa . 3) Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik. 4) Peningkatan Kapasitas Keuangan Desa . 5) Peningkatan Keberdayaan Masyarakat dan Sekto r Swasta dalam Pembangunan. 6) Pengembangan Sistem Informasi dan Komunikasi Pembangunan. B. Kebijakan dalam Memelihara Stabilitas Kehidupan Masyarakat yang Trantib dan Dinamis : 1) Peningkatan Kewaspadaan Terhadap Ancaman Instabilitas Kehidupan Masyarakat. 2) Penegakan Supremasi Hukum dan Perlindungan HAM. 3) Peningkatan Kesadaran Politik Masyarakat dan Pengembangan TatananKehidupan Politik yang Demokratis.

C. Kebijakan dalam Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia : 1) Peningkatan Kualitas Pendidikan. 2) Peningkatan Kapasitas Kesadaran Hidup Sehat dan Kualitas Kesehatan Masyarakat. 3) Pemantapan Pengarusutamaan Kesetaraan Gender. 4) Peningkatan Keberdayaan Generasi Muda dan Olah Raga. D. Kebijakan dalam Meningkatkan Kesejahteraan Ekonomi Masyarakat : 1) Peningkatan Perlindungan dan Kesejahteraan Sosial. 2) Peningkatan Potensi Perekonomian Desa dan Penanggulangan Kemiskinan. 3) Perbaikan Iklim Ketenagakerjaan. 4) Pengendalian Pertumbuhan Penduduk dan Peningkatan Kualitas Keluarga. E. Kebijakan dalam Mewujudkan Kesalehan Sosial Berlandaskan Iman dan Taqwa : 1) Peningkatan Intensitas Pembinaan agama dn Kehidupan Keagamaan. 2) Penerapan Nilai-nilai Keimanan dan Ketaqwaan dalam Kehidupan Sosial. 3) Pengembangan Potensi Umat. 4) Peningkatan Kualitas Pelayanan Kehidupan Beragama.

F.

Kebijakan dalam Mendukung Upaya Menggali dan Menumbuhkembangkan Budaya Sunda : 1) Peningkatan Kesadaran dan Kecintaan Terhadap Budaya sunda. 2) Pengembangan dan Pelestarian Budaya Sunda. 3) Pemantapan Ketahanan Budaya Masyarakat. Kebijakan dalam Memelihara Keseimbangan Lingkungan dan Pembangunan Berkelanjutan : 1) Meningkatkan daya Dukung dan Kualitas Lingkungan. 2) Menyelarasikan Pemantapan dan Pengendalian Ruang dalam Sistem Tata Ruang Yang Terpadu 3) Percepatan Pembangunan Yang berkelanjutan.

G.

H. Kebijakan dalam Meningkatkan Kinerja Pembangunan Desa : 1) Meningkatkan Kapasitas Pemerintahan Desa dan Ketahanan Masyarakat Desa. 2) Meningkatkan Pemberdayaan Ekonomi Perdesaan. 3) Meningkatkan Pembangunan Kawasan Perdesaan. 2. Prioritas Desa Berdasarkan pada kondisi, permasalahan dan potensi Desa Langonsari, maka pembangunan Desa Langonsari tahun 2010 diorientasikan pada 5 (lima) prioritas, yaitu : 1) Peningkatan akses masyarakat terhadap pendidikan yang berkualitas melalui peningkatan kualitas pelayanan pendidikan, peningkatan kualitas dan kesejahteraan tenaga kependidikan, peningkatan sarana/prasarana pendidikan dan penuntasan wajar dikdas 9 tahun. 2) Peningkatan derajat kesehatan masyarakat, melalui peningkatan kesadaran budaya sehat, peningkatan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas, peningkatan sarana/prasarana kesehatan, dan perbaikan gizi masyarakat. 3) Peningkatan ketersediaan dan kualitas prasarana sebagai upaya mendukung percepatan pembangunan, peningkatan keterpaduan pemanfaatan ruang kota dan pusat pertumbuhan, peningkatan gairah investasi serta aktivitas ekonomi lainnya. 4) Peningkatan kualitas, daya dukung dan daya tampung lingkungan serta pencegahan dini terhadap bencana. 5) Peningkatan kinerja pembangunan desa, melalui peningkatan kapasitas pemerintahan desa, peningkatan keberdayaan masyarakat desa, pengembangan ekonomi dan pembangunan kawasan perdesaan, serta pengembangan alokasi dana pembangunan desa (ADPD). Sementara ini pembangunan Desa Langonsari tahun 2010 difokuskan pada upaya pengurangan kemiskinan, pembangunan prasarana dan pelestarian lingkungan hidup. Upaya pengurangan kemiskinan memiliki dimensi yang luas dan kompleks, yaitu menyangkut aspek sosial, budaya, fisik, ekonomi, dan bahkan politik. Karena itu, penyelesaiannya harus secara menyeluruh (holistik) dan ditujukan untuk meningkatkan keberdayaan masyarakat agar dapat menolong dirinya sendiri. Pembangunan prasarana dan sarana dasar dimaksudkan untuk menstimulasi pertumbuhan perekonomian Desa maupun dalam upaya memenuhi kebutuhan dasar masyarakat. Mengingat keterbatasan sumber daya yang tersedia, maka pembangunan diprioritaskan kepada kegiatan yang memiliki daya dongrak besar terhadap upaya pengurangan kemiskinan, perluasan lapangan kerja dan berusaha serta pertumbuhan ekonomi. Agar pembangunan dapat berlangsung secara berkelanjutan, maka pemeliharaan dan pemulihan daya dukung lingkungan harus menjadi bagian dari pembangunan itu sendiri.

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DESA Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah, Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa, disebutkan bahwa Desa menjadi titik sentral otonomi Desa, Desa mempunyai kewenangan yang didasarkan pada azas otonomi dalam wujud otonomi yang luas, nyata dan bertanggung jawab, serta azas tugas pembantuan yang merupakan penugasan dari pemerintah provinsi maupun pemerintah Kabupaten, melaksanakan sebagian urusan pemerintahan ini berarti Desa diberikan keleluasaan menjalankan pemerintahan dan pembangunannya secara bertanggung jawab dengan melihat kondisi dan potensi lokalnya. Sehubungan dengan hal di atas, penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa menjadi tahapan yang sangat krusial dalam memulai roda pemerintahan dan pembangunan setiap tahunnya dalam mewujudkan pelayanan dan kesejahteraan kepada masyarakat dengan lebih baik melalui perencanaan, pelaksanaan,pengawasan, pengendalian dan evaluasi pembangunan. Pemerintah Desa Langonsari bersama unsur Badan Permusyawatan Desa telah menyusun dan menetapkan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa (APBDes) Tahun 2010 dalam penyusunannya berpedoman kepada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa, Peraturan Bupati Nomor 19 Tahun 2010 tentang Program Penguatan Pembangunan Perdesaan (P4) dan Peraturan Bupati Bandung Nomor 20 Tahun 2010 tentang Alokasi Dana Perimbangan Desa (ADPD). 1. Pengelolaan Pendapatan Desa 1.1. Target dan Realisasi Pendapatan Desa Pada Tahun 2010, Pemerintah Desa Langonsari mentargetkan Pendapatan sebesar Rp..427.048.000,- dan terealisasi Rp. 424.709.556,- Kontribusi Pendapatan Desa masih mengandalkan bantuan dari Bantuan Pemerintah baik dari Alokasi Dana Perimbangan Desa (ADPD), Program Penguatan Pembangunan Perdesaan (P4) musrenbang maupuan asfirasi, adapun kotribusi dari Pendapatan Asli Desa pencapaiannya masih rendah hanya dari jasa Surat-surat Keterangan yang dianggap cukup dan dapat membantu dalam keberlangsungan penyelenggaraan Pemerintahan Desa, Hal ini menunjukan bahwa ketergantungan APB-Desa Langonsari masih kepada Pemerintah baik Pemerintah Kabupaten maupun Pemerintah Provinsi, Gambaran rincinya pendapatan dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel. 1 Target dan Realisasi Pendapatan Desa Tahun Anggaran 2010
No 1 Uraian Pendapatan Desa Target (Rp) 427.048.556,Realisasi (Rp) 424.709.556 ,(%) 99,1

Tabel. 2 Rincian Target dan Realisasi Pendapatan Desa Tahun Anggaran 2010 No 1. 2. 3. 4. 5. 6. Uraian Pendapatan Asli Desa (PADesa) Alokasi Dana Desa (ADD) Bagi Hasil Pajak Daerah Bagi Hasil Retribusi Daerah Bantuan Keuangan dari Pem Provi Bantuan Keuangan dari Pem Kab : Target (Rp) 25.000.000,72.720.535,15.950.633,21.543.708,15.000.000,Realisasi (Rp) 22.661.000, 72.720.535, 15.950.633, (%) 90.6 100 100 100 100

1). Tunjangan Penghasilan Pem Des 2). Tunjangan Operasional BPD 3). Bantuan P4 4). Bantuan Kesekretariatan LPMD 5). Bantuan Operasional RT dan RW

85.740.000,37.693.680,100.000.000,4.200.000,49.200.000,-

21.543.708, 15.000.000, 85.740.000, 37.693.680, 100.000.000 ,4.200.000,49.200.000, -

100 100 100 100 100

JUMLAH

427.048.556 ,-

424.709.55 6,-

99,1

Tabel. 3 Target dan Realisasi Penerimaan PAD Menurut Jenis Pendapatan Tahun Anggaran 2010 No 1. 2. 3. 4. Uraian Urunan Desa dari Perusahaan Urunan Desa dari Pemilik PBB Pembuatan Surat-surat Keterangan Restribusi Portal Jalan Desa JUMLAH Target (Rp) 4.000.000,7.500.000,11.500.000,2.000.000,25.000.000, Realisasi (Rp) 1.200.000,6.651.000,14.310.000, 500.000,22.661.000 ,(%) 30 80 124 25 90.6

Dari 4 (empat) Urunan tersebut diatas yang mencapai target berdasarkan Registrasi hanyalah dari Jasa Pembuatan Surat-Surat Keterangan, adapun rincian/uraiannya antara lain dari ke 4 (empat) Urunan dimaksud antara lain : 1. Urunan Perusahaan terealisasi sebesar Rp. 1.200.000,- yang masuk hanya dari PT. FENGTAY adapun dari Perusahaan lainnya tidak masuk. 2. Urunan dari Pemilik Pajak Bumi dan Bangunan terlealisasi Rp. 6.300,000,- dengan rincian antara lain sebagai berikut : 2.1.Target PBB sebesar Rp.53.918.139 Terlealisasi Rp. 22.252.731 Porsentase 41.27% 2.2. Perhitungan PAD Realisasi X 40% = Rp. 8.901.000,2.3. Upah Pungut Kepala Dusun 25 % X Realisasi 40% urunan Rp. 8.901.000,- = Rp. 2.225.000,2.4. PAD yang masuk adalah Realisasi Urunan 40% =Rp. 8.901.000 dikurangi 25% Upah Pungut Kepala Dusun Rp. 2.225.000 = Rp. 6.651.000,3. Pembuatan Surat-surat Keterangan Urunan dari Pembuatan Surat-surat Keterangan terrealisasi Rp.
14.310.000,- dengan rincian antara lain sebagai berikut : 3.1. Pembuatan Kartu Tanda Penduduk 3.2. Pembuatan Kartu Keluarga 3.3. Pembuatan Keterangan Lain-lain

4. Restribusi Portal Jalan Desa, restribusi jalan desa hanya laporan dari pengelola (pengurus (Ojeg) adapun berdasarkan laporan terlealisasi Rp. 500.000,- dana tersebut tidak masuk kas desa melainkan akan dipakai untuk perawatan bahu jalan.
Tabel. 4 Target dan Realisasi Penerimaan ADPD Menurut Jenis Kegiatan Tahun Anggaran 2010 No 1. 2. 3. Uraian Alokasi Dana Desa Bagi HasilPajak Daerah Bagi Hasil Restribusi Daerah Target (Rp) 72.720.535,15.950.633,21.543.708,Realisasi (Rp) 72.720.535, 15.950.633, 21.543.708, (%) 100 100 100

JUMLAH Tabel. 5 Realisasi PenggunaanAlokasi Dana Desa Tahun Anggaran 2010 (Poin 1) No 1. Uraian Menunjang Kegiatan POSYANDU Target (Rp) 6.000.000,Realisasi (%) (Rp) 6.000.000,- 100

2. 3. 4. 5.

Penanggulangan Sampah Pendataan Keluarga KS Pembangunan di 15 Rukun Warga Pembuatan Plang Desa JUMLAH

3.429.375,1.500.000,37.500.000,2.475.000,50.904.375, -

3.429.375,1.500.000,37.500.000, 2.475.000,50.904.375 ,-

100 100 100 100

Tabel. 6 Realisasi Penggunaan Bagi Hasil Pajak Daerah Tahun Anggaran 2010 (Poin 2) Target (Rp) 1.278.000,695.708,9.000.000,3.350.000,5.100.000,1.120.000,1.000.000,21.543.708,Realisasi (Rp) 1.278.000,695.708,9.000.000,3.350.000,5.100.000,1.120.000,1.000.000,21.543.708, -

No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Uraian Pemeliharaan Komputer Penyusunan dan Pendataan Profil Desa Menunjang Kegiatan 10 Program Pokok PKK Kegiatan PHBN Pengadaan Laptop Pengadaan Seragam Perangkat Menunjang Kegiatan Trantib JUMLAH

(%) 100 100 100 100 100 100 100

Tabel. 7 Realisasi Penggunaan Bagi Hasil Restribusi Daerah Tahun Anggaran 2010 (Poin 3) Target (Rp) 6.000.000 3.000.000 5.600.633 1.350.000 Realisasi (%) (Rp) 6.000.000 100 3.000.000 100 5.600.633 100 1.350.000 100

No 1 2 3 4

Uraian Pembinaan dan pengadaan buku Administrasi Pemberdayaan dan peningkatan SDM Apartur Desa Penyelenggaraan Rapat dan Musyawarah Desa Penyelenggaraan Rapat Pembangunan Desa

Dari tabel 3 di atas terlihat bahwa dari total target PAD Tahun 2010 sebesar Rp 25.000.000,(Dua Puluh Lima Juta Rupiah) terlealisasi sebesar Rp. 22.661.000,-. Dari empat komponen PAD tersebut di atas, Jasa Pembuatan Surat-surat Keterangan merupakan komponen penyumbang terbesar, yakni sebesar Rp.14.310.000,sedangkan yang lainnya Pendapatan Asli Desa yang Sah belum terlealisasi secara seknipikan, mengenai Urunan maupun Pungutan Desa yang belum mencapai target seyogyanya dapat ditinjau kembali dan perlu mendapat pembahasan sehingga pada akhirnya dapat terlealisasi dengan baik,dan perlu adanya penambahan/penggalian PAD kembali yang sekiranya dapat diberdayakan yang menjadi nilai tambah.

BAB IV PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DESA BIDANG PEMERINTAHAN 1. Peraturan Desa Sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2007 tentang Pedokan Pembetukan dan Mekanisme Penyusunan Peraturan Desa, maka dalam hal ini Peraturan Desa merupakan landasan huhum dan menjadi acuan dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan Pemerintahan Desa, dalam kurun waktu satu tahun telah diterbitkan Peraturan Desa, yang telah dirumuskan dan dimusyawarahkan dan telah mendapat persetujuan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) walaupun masih ada beberapa pertauran yang harus di rumuskan dan masih adanya peraturan desa yang harus direvisi yang disesuaikan dengan kondisi yang masyarakat pada saat ini, adapun peraturan desa yang telah dietapkan antara lain : 1.1. Peraturan Desa tentang APBDes Tahun 2010; 1.2. Peraturan Desa tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) 1.3. Peraturan Desa tentangi Rukun Warga dan Rukun Tetangga. 2. Keputusan Desa Keputusan Kepala Desa merupakan rangkaian kegiatan penyelenggaraan Pemerintah Desa, yang di dalamnya mengatur dan mengurus dalam pelaksanaan kegiatan baik merupakan kegiatan pembangunan maupun yang mengatur tentang kegiatan administrasi baik kemasyarakatan maupun pemerintah, adapun Keputusan yang sudah di tetapkan antara lain : 2.1. Keputusan Kepala Desa tentang Pengangkatan/pembentukan TPKD, baik TPKD dalam pelaksanaan Program Penguatan Pembangunan Perdesaan (P4) maupun TPKD dalam pelaksanaan kegiatan Alokasi Dana Perimbangan Desa (ADPD) baik opreasional maupun pelayanan Publik. 2.2. Keputusan Kepala Desa tentang Penetapan Sasaran Kegiatan yang dibiayai dari Alokasi Dana Perimbangan Desa maupun dari Program Penmgutanan Pembangunan Perdesaan. 2.3. Keputusan Kepala Desa tentang Rencana Pembangunan Tahunan Desa (RPTD). 3. Administrasi Desa Sesuai dengan Permendagri Nomor 32 Tahun 2006, tentang Pedoman Administrasi Desa dan Peraturan Bupati Bandung Nomor 54 Tahun 2007, tentang Pedoman Buku-Buku Administrasi Desa, dalam Pelaksanaan kegiatan Pemerintah desa tentunya harus berlandaskan kepada aturan-aturan yang ada sebagaimana disebutkan diatas, adapaun administrasi desa telah dan sudah dilaksanakan sesuai aturan dan kondisi yang ada walaupun diantaranya masih ada adminitrasi yang belum dapat dilaksanakan sehubungan dengan kondisi dan paktor Sumber Daya Manusia, disamping dengan melaksanakan adiministasi dimaksud adapula buku-buku administrasi lainnya, 4. Kependudukan : Desa Langonsari merupakan salah satu desa yang wilayahnya dekat dengan perusahaan, maka oleh karena itu tidak menutup kemungkinan mejadi lokasi urbanisasi bagi penduduk diluar desa langonsari bahkan

kebanyakan dari luar Jawa Barat, sehingga penduduk Desa Langonsari sangat pesat akan perubahan penambahan penduduk baik dari pendududk pendatang maupun penambahan penduduk dari angka kelahiran, dan kemungkinan beberapa bulan kedepan akan terjadi penambahan penduduk dengan telah dihuninya Komplek Perumahan TIRTA REGENCI, disamping menambahnya jumlah penduduk akan terjadi perubahan/penambahan jumlah Rukun Warga dari 15 Rukun Warga menjadi 16 Rukun Warga dan Rukun Tetangga dari 58 Rukun Tetangga kemungkinan menjadi 63 atau lebih.

5. Lembaga dan Oraganisasi : 5.1. Perangkat Desa N O 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 1 0. 1 1. 1 2. 1 3. 1 4. 1 5. 5.2. N O 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 1 0. 1 1. 5.3. N O 1. 2. 3. 4. 5. NAMA AHADIAT E.WIHARSA DIDI HAJARUDIN AHMAD SYARIPUDIN DJADJA ASEP BUDI E.SUTISNA AGUS SUMARNA ANA PRIYATNA SUTARYAT SUBARNA YUYUN NURHAYAT SUPRIHAT OYONG TJAHYAR UNDANG RUHIT JABATAN Kepala Desa Sekretaris Desa Kasi Pemerintahan Kasi Trantib Kasi Ekbang Kasi Kesra Kaur Umum Kaur Keuangan Kadus I Kadus II Kadus III Kadus IV KadusV Staf Staf KETERANG AN

Badan Permusyawaratan Desa NAMA RACHMAT ISKANDAR.B.Sc R.HERDIAWAN.S.Iko m ZULFIAN SOFWAN JAUHAR.S.Pd ISUN AHMAD.S. ST ASEU SETIAWAN AHDI ROCHMAT SARYA MENDAR SUJANA ARIEF ISKANDAR.SE SUTARJA Ketua Wakil Ketua Sekretaris Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota JABATAN KETERANG AN

Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa NAMA ASEP YUSUF RAHMAN SUDRAJAT WIJAYA AGUS JUHANA M.WASMIN O.TASMIRI Ketua Sekretaris Bendahara Bidang Pembangunan Anggota JABATAN KETERANG AN

6. 7. 8. 9. 1 0. 1 1.

H.DJUNED SUGANDI U.TATANG SOBANDI OMAS SUHERMAN AWAN KUSWARA YANA SURYANA DADANG

Bidang Sosial Dudaya Anggota Bidang Lingkungan Hidup Anggota Bidang Pemuda dan Olah Raga Anggota

5.4. N O 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 1 0. 1 1. 5.5. N O 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 1 0. 1 1. 1 2. 1 3 1 4. 1 5. B.

Pemberdayaan dan kesejahteraaan Keluarga NAMA NY. UCU ROSMINI MARWATI JABATAN KETERANGAN

KETUA RUKUN WARGA NAMA DJEDJE SUTEDJA UDA SUGANDA SARIEF HUSAIN.SH SAEFUL ROHMAN IMAN HOERIMAN ASEP SURYANA H.IBRAHIM SIDIN OAMS SUHERMAN ENCENG MISKAT SUHANDI OLEH SONJAYA ENDANG TOSIN WAHYU IRI SOPANDI H.ENDANG JABATAN Ketua Ketua Ketua Ketua Ketua Ketua Ketua Ketua Ketua Ketua RW RW RW RW RW RW RW RW RW RW 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 KETERANGAN

Ketua RW 11 Ketua RW 12 Ketua RW 13 Ketua RW 14 Ketua RW 15

BIDANG PEMBANGUNAN

Pembangunan yang menjadi program kegiatan dan yang sudah dilaksanaan baik program P4 aspirasi maupun MUSRENBANG, juga program kegiatan dari Alokasi Dana Perimbangan Desa (ADPD) adapun jenis-jenis kegiatan dan program kegiatan anatara lain : 1. Program kegiatan P4 1.1. ADD Program Kegiatan di setiap Rung Warga; 1.2. P4 MUSRENBANG, adalah Pengaspalan jalan desa Legokloa Cibiuk, 1.3. P4 Aspirasi, adalah kegiatan pembangunan di RW 02,08 dan RW 12

2. Pelaksanaan Kegiatan 2.1. ADD Pembangunan yang dibiayai dari Alokasi Dana antara lain adalah Pembagunan di setiap Rukun Warga dengan besar anggaran Rp. 37.500.000,- dengan masing-masing Rukun Warga sebesar Rp. 2.500.000,- adapun laporan pelaksanaan kegiatan ADPD baik untuk kegiatan Operasional maupun Pelayanan Publik terlampir. 2.2.P4. MUSREN Pembaaaangunan yang dibiayai dari Program Penguatan Pembangunan Perdesaan P4 MUSRENBANG di alokasikan untuk pengaspalan jalan desa dengan lokasi Kp. Legokloa sampai dengan Kp.Cibiuk dengan besaran anggaran Rp.100.000.000,- adapun laporan pelaksanaan kegiatan sebagaimana terlampir. 2.2.P4. ASPIRASI Pembaaaangunan yang dibiayai dari Program Penguatan Pembangunan Perdesaan P4 ASPIRASI dengan besaran anggaran Rp. 50.000.000,- di alokasikan untuk 1).Pembangunan di 3 Rukun warga 02,08 dan 12, dengan besaran anggaran Rp. 10.000.000,- adapun laporan pelaksanaan kegiatan sebagaimana terlampir. 2). Perbaikan Gedung Olah Raga dengan besaran biaya Rp. 40.000.000,-

BIDANG EKONOMI Desa Langonsari adalah merupakan Desa yang memiliki struktur masyarakat industri. Hal ini dapat dilihat kewilayahan bahwa Desa Langonsari termasuk wilayah industri, serta kalau dilihat dari mata pencaharian yang menjadi pegawai swasta paling banyak diantara mata pencaharian lainnya, maka oleh karena itu dilihat dari kasat mata keberadaan ekonomi masyarakat cukup baik, dilihat dari potensi pendidikan rata-rata dapat menyekolahkan anaknya paling rendah sampai dengan SLTP, dilihat dari fisik tempat tinggal hampir 98 % sudah permanen, juga dilihat dari tingkatan keluarga bisa dilihat dari BAB I ayat 2.1.4, dari data tersebut menandakan tingkatan ekonomi warga Desa Langonsari cukup baik,

BIDANG KESEHATAN Kesehatan sebagai penunjang dalam semua aspek kehidupan dan penghidupan masyarakat, secara umum pemeriksaan kesehatan warga sudah baik dilihat dari pemerinsaan, terhadap anak balita dan ibu hamil secara rutin setiap bulannya sudah periksakan ke Pos Pelayanan Terpadu (POSYANDU) juga apabila sakit di periksakan kepada medis, bahkan sudah beberapa rukun warga sudah ada pelayanan pemeriksaan untuk warga Lansia, dan perlu kami sampaikan pula bagi anak balita yang datang ke POSYADU hampir mendekati 100% dan pasangan keluarga yang ikut Program Keluarga cukup baik dan semakin meningkat.

BIDANG KEAMANAN DAN KETERTIBAN Satuan kerja yang bertugas menjaga stabilitas kehidupan masyarakat yang aman, tentram, tertib dan dinamis adalah, HANSIP/LINMAS, adapun juhlah kekutan HANSIP/LINMAS Desa Langonsari seb anyak 54 Orang, dari jumalah linmas yang mendapatkan operasional hanyalah HANSIP/LINMAS periode siap dengan jumlah anggota 20 Orang, dalam hal keamanan lingkungan hanya beberapa rukun warga yang secara rutin mengadakan ronda malam, menyangkut dengan minuman keras yang menjadi sumber kenakalan remaja semakin tahun terus menurun karena

banyak yang tersalurkan dengan kegiatan-kegiatan Olah Raga sepeti sepak bola, bulu tangkis dan futsal, sampai saat ini kondisi lingkungan Desa Langonsari cukup aman dan terkendali,

BENCANA ALAM Bencana alam yang terjadi di wilayah Desa Langonsari pada tahun 2009, yaitu bencana Gempa Bumi yang mengakibat terjadinya keruksakan bangunan rumah tinggal dan bangunan tempat ibadah dan sekolah, dengan kategori keruksakan antara lain Rusak Berat 9 Rumah, Rusak Sedang 77 Rumah dan Rusak Ringan 313 Rumah, adapun dari rumah yang terkena bencana sebagaimana disebutkan mendapatkan penggantian/bantuan yaitu untuk Rusak Berat Rp. 15.000.000,- Rusak ringan Rp. 10.000.000,- dan Rusak Ringan Rp. 1.000.000,- jumlah nilai bantuan untuk kategori Berat Rp.135.000.000,- Kategori sedang Rp. 770.000.000,- Kategori Ringan Rp. 313.00.000,- total bantuan Rp. 1.218.000.000,- (Satu Milyar Dua Ratus Delapan Belas Juta Rupiah). Sampai saat ini semua bantuan untuk fisk sudah diserah terimakan dan sudah realisasikan oleh penerima manfaat, tinggal bantuan lauk pauk yang belum cair menunggu jadwan pencairan.

BAB V PENUTUP Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) tahun 2010 sebagaimana tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 disusun berdasarkan Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKPD) 2010 mencakup penyelenggaraan urusan Pemerintahan, Pembangunan dan Kemasyarakatan, dapat dilihat capaian kinerja program dan kegiatan serta permasalahan dan alternatif solusi. Permasalahan yang dihadapi dan hal-hal yang tidak tercapai dalam pelaksanaan program/kegiatan Tahun Anggaran 2010 menjadi masukan bagi penyelenggaraan pemerintahan tahun selanjutnya. Selain LKPJ ini, masukan darimasyarakat dalam memberikan pengawasan terhadap jalannya roda pemerintahan, juga menjadi bahan pertimbangan sekaligus memberikan arti tersendiri dalam penyelenggaraan pemerintahan yang baik. Penyelenggaraan Pemerintahan Desa diselenggarakan setiap 1 (satu) tahun anggaran yang disampaikan oleh Kepala Desa kepada BPD secara akuntabilitas disajikan dalam dokumen Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Desa Tahun 2010. Adalah sebuah harapan pembangunan yang dilaksanakan selama tahun 2010 dapat memberikan manfaat khususnya bagi peningkatan kesejahteraan dan pelayanan kepada masyarakat Desa Langonsari, dan keberadaan kami sebagai penyelenggara pemerintahan Desa diharapkan menjadi Rahmatan Lilalamin. Semoga Allah SWT senantiasa membimbing dan mengarahkan langkah dan upaya kita menuju Desa Langonsari yang aman tentram dan sejahtera.

Langonsari, 09 Juli 2011. Kepala Desa Langonsari

AHADIAT

You might also like