You are on page 1of 6

JUKNAL FISIKA DAN APLIKASINYA VOLUME 3, NOMOR.

1 JANUARI2007
Pengaruh Konsentrasi Larutan pada
Laju Pertumbuhan Kristal Tunggal Garam Rochelle
(KNaC6I1ti06.4H20)
Ernie Ermaningsih* dan Frida U. Ermawatit
Jurusan FISiko, UniversiJoa Negerl Surabaya
Jl. Ketintang, Surabaya 60231
Iotisari
Laju penumbuban kristal dipengaruhi bebeIapa hal antam lain sifut zat itu sendiri, suhu (larutan dan Iingkun-
gan), dan gangguan mekanik MakaIah ini berisi basil kerja penelitian tentang pengaruh konsentrasi Iarutan
teJbadap 1Igu permnbuban kristal tunggal garam Rochelle. Konsentrsi Iarutan yang digunakan adatah 4,25 M,
4,60 M dan 4,96 M suhu penumbuban yang digunakan 30. Melode yang digunakan daIam penelitian ini adaJah
Slow Cooling. Hasil dari penelitian ini yaim pada suhu 4,60 M mempunyai 1Igu penumbuban yang paling opti-
mum artinya pada konsentmsi tersebut kristal tunggaI garam Rochelle dapat tumbuh dengan ukumn yang besar,
dan bentuk yang paling sempmna pada wakt.u yang telah ditentukan (60 jam). Hasil diftaksi sinar-X menun-
jukkan babwa baban serbuk dan kristal tunggaI garam Rochelle yang ditumbuhkan mempunyai pammeter kisi
monoldinik, hal ini diketahui setelah Dilai d dan 2 dari database dicocokkan dengan data pengukumn dan data
peJbituDgao yang mengguoakan nmms parameter kisi monoldinik (&=11,8711, b=14,32A, dan c=6,23A, P =
89,4333).
KATA KUNCI: konsenImsi hmdan, Iqju pel1mnhllban, garam Rochelle
L PENDAHULUAN
Boyle [I] menyebutkan ada tiga taktor yang mempen-
garubi Iaju penumbuhan kristaI, yaitu tingkat kejenuhan, suhu
penmnbuhan, gangguan mekanik. Dati 3 faktor pokok terse-
but di atas, peneliti hanya memfokuskan padll faktor pertama
saja, yaitu bagaimana tingkat kejenuhan larutan berpengaruh
terhadap ~ u penmnbuhaan kristal tunggal gamm. Rochelle.
Dipi1ih gamm Rochelle (OR) sebagai baban penelitian karena
studi litemtur menunjukkan babwa OR relatif aman dipakai
daIam penelitian dan kristal tunggal OR dapat ditmnbuhkan
dengan baik dati 1arutannya. Metode menumbuhkan menggo-
nakan metode Slow Cooling.
U. DASAR TEORI
Krista1 adaIah padatan yang tersusun atas atom-atom yang
beruIang daIam 3 dimensi [2]. Hampamn atom-atom yang
berhingga tersebut membentuk IatticeIkiBi yang berisi ba-
sis. Tmp titik kisi yang berisi basis disebut struktur kristaL
Jadi kristal terbentuk dati penggu1angan yang talc bingga
banyaknya dati struktur kristal-struktur kristal. Oambar 1
adaIah ilustrasi hampaam struktur kristal dalam 2 dimensi
Jmnlah ion, atom atau molekul yang menempati tiap titik
kisi mempengarubi struktur kristaL Semakin sedikit atom, ion
-E-MAIL: e..ermaningsibyahoo.COID
fE-MAlL: Frida..duayahoo. com
@ Jurusan Fisika FMlPA ITS



(a)

o
(b)

00000

00000

o 0 000

o 0 0 0 0
(cr
Gambar 1: (a) kisi daIam 2 dimensi, (b) Sebua.h basisi yang tentiri
dari 2 atom yang bedJeda (e) Strukt.ut kristal = kisi + basis , I2]
atau molekul yang menempati titik kisi, semaldn sederbana
struktur kristal tersebut. Krista1 sederhana adaIah kristal yang
memiJjJcj 1 atom tiap basis , sedangkan kristal komp1ek terdiri
alas beberapa atom, ion atau molekul.
Kristal bmggal (single crystal) merupakan kristal yang ter-
susun teratur dan berolang secara sempuma, membentang
tanpa ada gangguan (interuption), selain itu kristal tung-
gal juga memiliki sifat meneruskan cahaya (light transmit-
ted properties) karena pemmkaannya yang tembus pandaog
(transparant). Pada p o l ~ tentiri atas gabungan kristal-
kristal kecil (gnBn). tidale dapat meneruskan cahaya karena
pemmkaannya tidak tembus cahaya (opaque) dan buram
(transluCent)
Kristal yang terbentuk tida1clah selaln sempuma, mesti
terdapat penyimpangan atau ketidakteratunm susuoan ion
atau atom penyusmmya. Penyimpangan dan ketidakteratumn
susuoan ion dalam menyusun kristal disebut cacat kristal. Ca-
cat kristal teIdiri dati : cacat titik, garis dan permu1man.
070107-1
J. Fls. DAN APL VOL. 3, No. I, JANUARl2007
BIdaIIg
BklangIbJgIO _____ ___ .....L_::::... kill
Gambar 2: HamIRmm sinar-X pada bidrmg kris1aI
Potossium Sodium tetrate Tetrahydrate per1ama ka1i dibuat
pada tahun 1675 o1eh semang apoteker bemama Piem:
Seigne1te dikota Rochelle Negara Penmcis, Potassium Sodium
tetraIe Tetrohydrate disebut juga RDcheIle atau Selgnette SolI.
Selain ito garam Rochelle mempunyai nama lain yaim 2,3-
dihydroxy-[R-(R. acid, monopotoaaitlm
moTI08odium salt tetrahydrate.[3]
Garam ini mempunyai rasa asin, dingin clan menimbulkan
rasa gataI apabila ter1mna kulit. Mempunyai wama putih
kebiru..triruan. Sistem kristaJnya adaIah monokIinik dengan
sumbu a =F b =F c yum a = 11.87 A, b = 14.32A, c:: 6.32 A,
dengan sudut {J = 89.26 - 89.4333.
Garam ini mudab sekali latut daIam air pada suhu lOe,
daya Iarutnya rendah apabila ctidalam alkohoL Kcrapatannya
1,79 dan memiliki titik lebm 70 - 80C dan titik cIidib 2200C.
DaIam bidang kedokteran, garam ini digunakan sebagai pem:-
ahar ringan untuk pasien yang akan operasi.
Lamtan merupakan campuran homogen yaim campuran
yang mempunyai sifat dan komposisi yang sama antara satu
bagian dengan bagian lain ctidekatnya (homogen)[4]. Ke-
banyakan larutan mempunyai aaIab satu komponen yang 1Je..
sar jumIahnya. Sifilt Iarutan sedikit menyimpang dati sifat
peIarot, karena adanya zat terlarut. Komponen yang besar
ito ctisebut pelatut (solvent) dan yang lain disebut zat ter-
latut (solute). Penyimpangan ito makin besar apabi1a Jmm..
posisi zat terlarut ditambah. Konsentrasi menyatakan Jmm..
posisi 1arutan secara kuantitatif. KorasentIasi adalab istilah
umum un1uk menyatakan bagian zat ter1amt dan pelarut yang
terdapat da1am larutan. KoDsentrasi dapat dinyatakan secara
kualitatatit; dengan istiJah pekat (concentroted) dan encer (di-
lute) yang menyatakan bagian relatif ZIt terlarut dan pelamt
didalam. larutan Larotan pekat beIarti jumlah zat terlarut re-
latifbesar sedangkan larutan encer berartijumlah zat yang ter-
larut reJatif sedikiL Istilah pekat dan encer digunakan untuk
membandingkan konsentrasi dapat dinyatakan sebagai pen;en
III8SS8, ftaksimol,molaritas,molalitas dan normali1as
Sinat--X adaIah suatu radiasi mektromagnet dengan pan-
jang gelombang A =0.1 nm yang lebDl pendek dibandingkan
dengan panjang gelombang cahaya tampak (.\ =4OO-8OOnm).
Diftaksi adaI8h peristiwa khusus dati bamburanI scattering.
Terjadi apabila dua &tau lebih berkas sinar-X diatas mengenai
bidang kristal seperti pada illustrusi Gambar 2. Jadi diftaksi
terjadi pada sinar-X
Sinar-X (1,2 dan 3) mengenai bidang kristal (bidang Bmgg)
I,D dan m. Masing-masing sinar datang membentuk
sudut sebesar (6) dengan bidang Bragg. Sudut 6 selanjutnya
ERNIE E, dkk.
disebot sebagai sudut Bragg, d menyatakanjamk antar bidang
Bragg. Sinar I mengenai atom N pada bidang Bragg I seperti
terlihat pada Gambar 2. dan sinar 2 mengenai atom 0 pada
bidang Bragg n. Sinar 2 mempunyai JinfBS8JI lebih paqjang
dihandingkan sinar I dan panjang liotasan yang ditempuh oleh
sinar I dan 2 bedJeda sejaub,
OR + PR = dsin6 + dsin6 = 2dsin6 (1)
Agar terjadi perlstiwa difraksi, maim kedua sinar t.eIsebut
(l dan 2) harus serase clan saling memperkuat satu sama lain
clan seperti dituqjukan pada pemamaan 2.6 maim beds Un-
tasan tmebut hams BaDIa deJigan kelipa1an buIat dati paan-
jang gelombang beJbs sinar-x monokromatik yang dipakai
Judi Persamaan I menjadi :
2dsin6=nA (2)
dengan n menyata1mn. orde difuiksi. n = I apabila diftaksi
berasa1 dati 2 bidang kristal yang berwutan. n = 2 apabila
difraksi bemsal dati bidang kristal yangberselang satu, n = 3
apabiIa bidang-bidang kristal berseJang 2 dan seterusnya.
m. METODOLOGI PENELITIAN
Penumbuhan kristal tunggal gamm Rochelle dilafmkan
di Labmatorinm FlSika Material UNESA pada bulan De-
sember 2006 sampai bulan Januaari 2007. Setelah kristal
tunggal ditmnbuhkaan, maka uji diftaksi sinar-x oleh bahan
garam Rochelle baik: yang berupa serbuk powder maupun
kristal tunggal dilakukan eli Lab. Uji Po1imer UPI Ban-
dung. Uji diftaksi sinar-x etas kedua macam bentuk ba-
han garam Rochene tmebut ctilaklllom dengan maJamd untuk
mengetahui apakah pola-pola di:.IiakSi dati kedua macam ba-
ban tersebut sama/ berbeda, mengingat kristal tunggal garam
RocheJle ditumbubkan dari powder garam Rochelle dengan
menamhah aqumIes.
Varlabel kontml dalam penelitian ini adaIah suhu penum-
buhan. garam Rochelle, mikroskop Stereo (merk Cenco
62090-2) dengan perbesatan 30X, web camem (merk Log-
itech), dan mesin diftaksi (melk Rigallll) yang berada di Lab.
Uji po1imer LJPl Bandnng, eligunakan untuk menguji keter-
aturan intemaI baban garam Rochelle. Tabap pm cksperi-
men suatn tahap untuk mencari konsentrasi yang tepat untuk
menumbuhkan kristaI tunggaI garam Rochelle yang sempuma
mencoba msep yang sesuai dengan literatur yaito: (100 ml
aquodes : 60 gr pram Rochelle) dan (100 ml aqumIes: 130
gr garam Rochelle). 18bap eksperimen ada1ah tahap menum-
buhkan kristal yang sempuma dan mengetahui laju pertum-
buhan kristal dengan konsentrasi 4,25 M, 4,602 M dan dan
4,96 M. Uji diftaksi bertqjuan. untuk mengetahui s1ruktur in-
ternal dati baIum dan kristal
'Thbapan-tabapan kerjB dapat dilihat pada diagram alnr
Gambat3.
070107-2
J. FIS. DAN APL., VOL. 3, No. I, JANUARl2007 ERNIE E, dIdc.
'----,------'.--------------------,
: Pm 1DtprimmP""""''tnih!m I
- - - - - : tmm.BodW1e :

BIdle1e:per!mm elm dlIbI.
ptmlmdiBg(JCPDS)
PmmDml$pettnm
lm
'bmJai;tn
1
ftDUll
__ Xsubdk dmlIdm111qpl. GIUmsilpemmimmm
Gambar 3: Diagmm aIir penelitian
TABHL I: Data waktu dan pa.qjang kristaI pada konsenlrasi 4,25 M
dan4,602M
Waktu(jam) PaDjang
4,25 M 4,602 M
5 4 7
10 6 9
15 6 11
20 9 12
35 11 18
45 11 19
60 13 20
Iv. BASH. DAN DISKUSI
Dari grafik Gambar 4 dapat diketahui bahwa Jaju pertum-
buhan krista1 yang terbentuk dari larutan pertama (konsentrasi
4,25 M) adalah 0.1561 mm/jam, sedangkan untuk larutan ke-
dua (konsentrasi 4,602 M) memiliki Iaju pertwnbuhan 0.2421
mmljam (libat grafik Gambar 5). Dengan membandingkan
bahwa grafik untuk larutao ke-l dan ke-2 (Iihat grafik Gam-
25
e
g
o
z: R
2
=0S315

i! ...
G+-------------------------------

B 40
WAKTU(JAM)
60 80
Gambar 4: Gmfik Iaju pertumbuban kristal tungga1 GR konscntIui
4,25M
bar 6) maka terlihat bahwa untuk larutan dengan konsentrasi
yang lebih tinggi temyata pertumbuban kristal sebingga
makin cepat. Hal tersebut dapat dipabami sebab makin be-
sar tingkat kejenuhan larotan makin cepat kristal terbentuk,
asalkan larutan tidak menjadi superjenuh. Laju pertumbuhan
070107-3
J. PIS. DAN APL., VOL. 3, NO.1, JANUARI 2001
26
'E
20
oS 1(1i
CI
z
10
%
5
0
A
0 41

60
Gambar S: Gmfik JJgu penumbuban kristaI tunggaI GR Iwnsentmsi
4,2SM
26
- 20
e

(!I




o 10 70
Gambar 6: Gmfik laju pertumbuban gabungan kristaI tunggal GR
koDSeDbaSi 4,25 M dan 4,60 M
ini didapatkan dati gradien grafik. Sementara ito, Iaju per-
tumbuhan kristal dati Iarutan ke-3 tidak dapat dikuantitasikan
daIam bentuk grafik dengan alasan-alasan seperti telab dis&-
butkan. pada pembahasan di muka.
Seperti telah diketahui bahwa 1arutan ini mempuayaai Iron-
sentmsi yang paling besar dibaodingkan dengan konsentrasi
dati kedua larutan Jainya. Jika konsentmsi Iarutan diperbesar
maka akan mempercepat terjadinya reaksi [4, 5]. Pada 1aru-
tan dengan konsentrasi tinggi, tingkat ketilJ'8IR!I"ya bertam-
bah sebab jumlah molekulnya juga bertambah banyak dan
hal teIsebut memperbanyak kemungkiDan terjadinya tum-
bukan sebingga mempercepat laju reaksi. Oleh sebab itu
proses terjadinya nukleasi sangat cepat pada Iarutan ini seperti
telah disebutkan bahwa kristal berdempetan dan tidale bisa
dipetik. Hal ini disebabkan karena ketapatan yang tinggi,
maka ftekuensi terjadinya tumbukan sangat besar sebingga
molekul yang bertumbukao tidale ada kesempatan untuk: ter-
pental sudah terjadi tumbukan lagi dan terjadi tumpang tindib.
Akibat tumbukan yang terjadi begitu bertubi-tubi, maka Be-
belum moiekul-molekul sempat terpental, sudah mengalami
tumbokaan lagi. Hal teIsebut terjadi terus-menems sehuingga
mole1ml saling tnmpang tindih. D;lmtalmn, lamtan menjadi
superjenuh.
Sementam ito, larutan kedua (konsentrasi 4,602 M) meru-
ERNIE E, dkk.
pakan larutanjenuh dan lamtan tersebut dibuat sesuai dengan
resep yang sudah ada untuk membuat kristal tunggaI garam
rochelle. Terjadinya nukleasi pada pengalliatan jam kel, jauh
lebih lambatdibandingkan dengan lamtanketiga dengamkon-
sentmsi 4,96 M. Sedangkan pada Iarutan pertama (konsentrasi
4,25 M) nnkJeasi terjadinya pada jam ke3 ya1mi lebih lambat
dibandingkan dengan terjadinya nukleasi pada larutan dengan
konsentrasi 4,602 M. Hal iDi disebabkan karena pada konsen-
tmsi lebih rendah, jumlah mole1mllebih sedikit dan kesem-
patan terjadinya tumbukan juga lebih sedikt. Oleh karena
ito, maIm laju reaksi atau proses terjadinya nukleasi yaitu
(muncu1nya benih-benih kristal) lebih lambat. Na-
mun demikian, kristal m.uJai terbentuk dikedoa larotan terse-
but sejak 1-2 jam pertama. Kristal teIbentuk dan dapat diukur
sampai akbimya dapat dipetik. Apabila dibandingkan diband-
ingkan dengao larotan- ketiga (konsentmsi 4,96 M), dimana
lamtan menjadi superjenub, tumbukan yang terjadi sangat be-
sar. Pada kedua Iarutan pertama tumbukan yang terjadi lebih
sedikit sebab jumlah mole1mljuga lebih sedikit. Dengan lebih
sedikitnya ftelmensi terjadinya tumbukan, maka hal tersebut
akan memberi kesempatan kepada mole1ml untuk terpental
setelab bertumbukao sehingga terjadi reaksi dan terbentuk
kristaI tun.ggal yang tebentuk tidak tmnpang tindih.
HasU uji diftaksi sinar-x atas powder dan kristaI tunggal
garam Rochelle diperoleh gambar seperti ditunjukkan Gam-
bar 7, 8.
BenJasarkan litemtur[6] menyebutkan bahwa kristal yang
ditumbubkan pada suhu di bawab 2SSK (-ISC) dan pada
suhu di atas 297K. (+24C) mempunyai parameter kisi monok-
linik. Hal ini cIika.renakail kristaI yang ditumbuhkan pada suhu
tersebut menga1ami perubahan parameter kisi kristal. Pada
penmnbnhan kristaI garam Rochelle pada suhu roang (32C)
terjadi inveTSI symelrl breaking dari pameter kisi orthorombik
menjadi monoklinik. Dari basil diftaksi sinar-X dapat dike-
1ahui nilai d dan 28 pada SCIbuk dan kristaI tunggal garam
Rochelle, kemudian dipilih nilai d dan 28 yang sesuai den-
gan database. Didapatkan basil bahwa 18 nilai d dan IS oi-
lai 2 pada database garam Rochelle sesuai dengan oilai d dan
26 yang telah dipilih dari data pengukman SCIbuk dan kristaI
tunggal garam Rochelle.
Dati basil analisis database, data perhitungan, dan data pen-
gukman untuk: serbuk dan kristaI tunggal garam Rochelle Ice-
mudian dicocokkan nilai d dan 28 dengan indeks Miller hid
sehingga didapatkan data indeks Miller untuk: masing-masing
nilai d dan 20.
v. SIMP1JLAN
Bidang hid kristaI) lYi Diftaksi sinar-X pada
kristaI garam Rochelle sesuai dengan bidanghld SClbukgaram
Rochelle dan 1aju pertumbuhan kristaI garam Rochelle paling
optimum pada saat snhu pertumbnbannya 30
o
e. Panuneter
kisi garam Rocltelle pada snhu diatas 297K. (+24C) adaIah
monoldinik.
070107-4

J. Fls. DAN APL., VOL. 3, No. I, JANUARl2007

/-". Teorl ----td.BtsJ::erart I
2lheta tdenljat)
Gombar 7: Gndik Hubungun antBra sudut 2fJ dan JntmvritaS dati basil anaIisis no sedmk garam RocbcIIe
, 300
j
J 200
1100
O+-__ __
10 20 30
2 Uleta Cderalat)
40
Gombar 8: Grafik Hubuogan antBra sudut 26 dan Intensilas dati basil anaIisis no krlsbil garam Rochelle
TABEL II: Pe.tbw!dingan nilai d dan 26 basil pengnkumn diftaksi sinar-X sedJuk dan krista1 tmJggaI OR.
No d 26 hki
I
Serbuk OR KristDl OR Ad
5.514 551 :0.007
Serbuk OR KristDl bmggal OR A2fJ
16.060 16.040 0.02 10 1
2 2.749 2.774 -0.025 32.S40 32.240 0.3 420
3 3.034 3.030 0.004 29.420 29.460 -0.04 321
4 2.S46 2.545 0.001 35.220 35.240 -0.02 132
5 4.304 4.300 0.004 20.620 20.640 201
6 2.286 2.285 0.001 39.380 39.400 -0.02 440
7 4.591 4567 0.024 19.320 19.420 -0.1 220
8 3.792 3.770 0.022 23.440 23.580 031
9 3.696 3.684 0.012 24.060 24.140 221
10 3.195 3.191 0.004 27.900 27.940 -0.04 231
11 2.609 2.608 0.001 34.340 34.360 OS 1
12 6.087 14.540 120
13 2.996 29.800 141
14 2.774 32.240 122
15 2.690 2.711 -0.021 33.280 33.020 0.26 212
16 2.418 2.4lS 0.003 37.160 37.200 321
17 5.973 5.949 0.024 14.820 14.880 -0.06 200
18 2.912 2.912 0 30.680 30.680 0 410
070107-5
ERNIE E, dIdc.
J. FIS. DAN APL., VOL. 3, No. I, JANUARl2007
[1] http-JIwwwJCmy.ncsu.edu.Boyle. P. D. Growing Crystal ThaI
WID Make yOW' CryataIJographer Happy. (tanggal akses: 19 juni
2006)
[2} ~ V.; Marialmi. A. , MDterlol Science (ThIa McGraw.
HiD, New Delhi. 2004)
[3} bUyJlwww.8.1lSWeLCOID.,PotaYiumSot:lium Tartrate. (tanggal ak-
sea S oktober ZOOS)
ERNmE,dkk.
[4] Syukri, Klmla Dasor (ITS, Sumbaya, 1999)
[S} Sukanijo, Klmia A.nmganIIc (Rineka Cipta, Jakarta, 1990);
[6] www.Rochellesalt on WebmineraLcomI chemical institute of
Canada Crystal Growing CQmpetition.{tanggal akses S oktober
200S)
070107-6

You might also like