You are on page 1of 8

Ozon, Lapisan Pelindung Bumi Kalian tentu pernah mendengar istilah ozon.

Ozon merupakan salah satu gas penyusun atmosfer. Sejumlah ozon berkumpul di salah satu lapisan atmosfer dan membentuk lapisan yang disebut lapisan ozon (ozone layer). Nah, lapisan ozon ini merupakan salah satu lapisan pelindung Bumi yang memiliki peran sangat penting bagi kehidupan di Bumi. Sebenarnya apa lapisan ozon itu? Apa peran lapisan ozon bagi kehidupan? Sebelum membahas hal tersebut, mari kita sedikit mengulas mengenai atmosfer tempat lapisan ozon berada. A. Atmosfer Bumi Bumi kita diselubungi oleh lapisan udara yang dikenal dengan atmosfer. Atmosfer terdiri atas beberapa lapisan. Secara berurutan, lapisan atmosfer terdiri atas lapisan troposfer yang berada paling dekat dengan permukaan Bumi, dilanjutkan dengan lapisan stratosfer, mesosfer, termosfer, dan eksosfer. Setiap lapisan tersebut memiliki sifat khas masing-masing. Sebagai contoh, troposfer merupakan lapisan udara yang mengandung awan sehingga lapisan ini merupakan tempat berawalnya hujan. Adapun pada stratosfer berkumpul sejumlah gas ozon yang membentuk lapisan ozon.

Sumber: sumberilmu.info. Gambar 1.1 Bumi diselubungi oleh lapisan udara yang dikenal dengan atmosfer. Atmosfer Bumi secara umum tersusun atas tiga komponen utama, yaitu udara kering, uap air, dan aerosol. Udara kering merupakan komponen penyusun atmosfer yang terbesar, yaitu sekitar 96%. Udara kering terdiri atas beberapa macam gas, seperti nitrogen (78,17%), oksigen (20,97%), argon (0,98%), dan karbon dioksida (0,04%). Selain itu, ada gas-gas lain, seperti kripton, neon, helium, xenon, dan ozon dalam jumlah relatif kecil. Uap air berasal dari penguapan air yang ada di permukaan Bumi. Adapun aerosol merupakan partikel halus yang bermassa ringan. Aerosol berasal dari bahan padat di bumi yang dapat tertiup sehingga naik ke lapisan atmosfer yang lebih tinggi. Contoh aerosol adalah debu dan asap.

Sumber: upload.wikimedia.org. Gambar 1.2 Salah satu komponen penyusun atmosfer adalah udara kering yang terdiri atas nitrogen, oksigen, dan gas-gas lain. Atmosfer tersusun oleh udara. Oleh karena itu, atmosfer memiliki beberapa sifat yang dimiliki oleh udara. Berikut ini beberapa sifat atmosfer. 1. Atmosfer mempunyai massa dan tekanan. Pada udara bebas, tekanan atmosfer biasanya dituliskan dengan 1 atm. 2. Atmosfer tidak mempunyai warna, bau, maupun rasa. Namun, saat kondisi udara dingin, atmosfer dapat dirasakan oleh indra manusia. 3. Atmosfer berwujud dinamis. Artinya, atmosfer dapat mengembang ketika temperatur meningkat dan mengerut ketika temperatur turun. Sifat amosfer yang dinamis juga membuat lapisan udara ini selalu berpindah dari tempat yang bertekanan tinggi ke tempat yang bertekanan rendah. 4. Atmosfer dapat ditembus oleh beberapa bentuk radiasi, baik berupa sinar maupun penyebaran (difusi) zat. Seluruh zat yang menyusun atmosfer bergabung secara alami dan membentuk selimut udara berlapis-lapis. Selimut udara atmosfer tersebut memiliki peran penting bagi kehidupan di Bumi. Salah satunya adalah menyediakan udara untuk pernapasan makhluk hidup. Atmosfer juga mampu mengatur keseimbangan temperatur Bumi dengan meredam panas yang dipancarkan matahari dan melindungi Bumi dari dinginnya luar angkasa. Tanpa Atmosfer maka suhu belahan Bumi yang menghadap matahari akan panas sekali sehingga dapat mencairkan Es di Kutub. Pada saat yang sama, suhu belahan Bumi lain yang mengalami malam hari akan turun drastis. Namun, dengan adanya atmosfer, temperatur global di Bumi tidak terlalu panas maupun terlalu dingin. Fungsi lain dari atmosfer adalah mampu memantulkan gelombang radio, televisi, maupun alat komunikasi sehingga antara manusia satu dengan yang lain dapat berhubungan meski jarak di permukaan bumi saling berjauhan. Selain beberapa fungsi di atas, atmosfer memiliki fungsi sebagai lapisan pelindung Bumi. Atmosfer mampu melindungi Bumi dari benda-benda langit yang jatuh ke Bumi serta dari radiasi sinar matahari. Akibat tekanan yang dimiliki lapisan atmosfer,

berbagai benda langit, seperti batuan komet yang memasuki atmosfer akan terkikis dan hancur sebelum mencapai permukaan Bumi. Atmosfer juga berfungsi melindungi Bumi dari radiasi sinar matahari. Bagian atmosfer yang berperan sebagai tameng dari radiasi sinar matahari adalah lapisan ozon. Nah, untuk mengetahui lebih jauh mengenai lapisan ozon, ikuti uraian berikut. B. Lapisan Ozon Lapisan ozon terletak di bagian stratosfer pada ketinggian 19 hingga 48 km (12 hingga 30 mil) di atas permukaan bumi. Pada lapisan tersebut, terkandung molekulmolekul ozon dengan konsentrasi mencapai 10 ppm (poin per million). Artinya, dalam tiap sejuta molekul, terdapat sepuluh molekul ozon. Sebelum membahas lebih lanjut mengenai lapisan ozon, mari kita ulas terlebih dahulu mengenai ozon. 1. Pengertian ozon Ozon merupakan sejenis gas yang terbentuk secara alami di atmosfer dan menjadi salah satu gas penyusun atmosfer. Nama ozon diambil dari bahasa yunani, ozein yang berarti smell atau bau. Nama ini digunakan karena ozon mempunyai bau menyengat. Dengan bau yang sangat kuat tersebut, keberadaan ozon mudah dikenali, walaupun dalam konsentrasi yang rendah. Ozon pertama kali ditemukan di laboratorium oleh Christian Friedrich Schonbein pada tahun 1840. Keberadaan ozon di atmosfer kemudian ditemukan menggunakan metoda pengukuran secara kimiawi dan optis. Pada tahun 1867, Soret mengumumkan bahwa ozon adalah sebuah molekul gas yang terdiri tiga buah atom oksigen (O3). 2. Sifat-Sifat Ozon Selain bau yang menyengat, ada beberapa sifat khas lain yang dimiliki ozon. Pada suhu kamar dan tekanan normal, ozon akan berbentuk gas. Gas ini akan terkondensasi dan membentuk cairan pada suhu -111,9oC. Adapun pada suhu -192,5oC, ozon akan membeku. Ozon dikenal sebagai gas yang tidak memiliki warna. Namun, ozon akan tampak berwarna biru pucat jika terkumpul dalam konsentrasi tinggi. Ozon bersifat lebih tidak stabil bila dibandingkan dengan oksigen. Penyebabnya adalah ikatan antaratom oksigen dalam molekul ozon (O3) agak lemah dibandingkan dengan molekul oksigen (O2) yang terdiri atas dua atom. Akibatnya, salah satu dari ketiga atom oksigen pada ozon mudah lepas dan dengan cepat akan bereaksi dengan molekul lain yang ditemuinya. Dalam konsentrasi banyak, ozon bersifat mudah meledak (explosive). Ozon bersifat sangat reaktif dan berbahaya bagi kesehatan manusia. Selain merupakan pencemar sekunder, ozon merupakan oksidator kuat yang bisa bereaksi dengan senyawa kimia lain membentuk oksidan yang beracun. 3. Penyebaran ozon di Bumi Ozon yang terbentuk secara alami dapat dijumpai di dua wilayah atmosfer, yaitu troposfer dan stratosfer. Sekitar 10% ozon di Bumi terdapat di lapisan troposfer, yaitu wilayah atmosfer yang paling dekat dengan permukaan bumi. Wilayah ini berada pada ketinggian 10 hingga 16 kilometer dari permukaan bumi. Sekitar 90% persen ozon berada di lapisan stratosfer, yaitu wilayah atmosfer yang terletak mulai dari puncak troposfer hingga ketinggian sekitar 50 kilometer. Tempat berkumpulnya ozon di stratosfer biasanya dikenal dengan istilah lapisan ozon (ozone layer).

Sumber: Microsoft Student with Encarta 2008. Gambar 1.3 Tempat berkumpulnya ozon di stratosfer biasanya dikenal dengan istilah lapisan ozon (ozone layer). 4. Pembentukan ozon Proses pembentukan kedua jenis ozon, yaitu ozon di lapisan troposfer dan di lapisan stratosfer sedikit berbeda. Proses pembentukan ozon di lapisan stratosfer dimulai dengan pemecahan molekul oksigen (O2) oleh radiasi ultraviolet dari Matahari. Pada atmosfer bawah (troposfer), ozon terbentuk melalui serangkaian reaksi kimia yang berbeda yang melibatkan gas-gas yang mengandung hidrokarbon dan nitrogen. Untuk mengetahui proses pembentukan tiap jenis ozon tersebut dengan lengkap, simak uraian berikut. 1) Ozon di lapisan stratosfer Ozon di lapisan stratosfer terbentuk secara alamiah dengan melibatkan sinar ultraviolet yang dipancarkan matahari dan molekul oksigen (O2) yang berada di udara bebas. Pembentukan ozon ini melalui reaksi fotokimia yang dikenal dengan reaksi Chapman. Secara sederhana, reaksi Chapman dapat dituliskan sebagai berikut. (1) O2 + uv O + O (2) O + O2 + O3 (3) O3 + uv O2 + O (4) O + O3 O2 + O2 Langkah pertama (1), sinar matahari memecah molekul oksigen (O2) menghasilkan dua atom oksigen (2 O). Proses ini disebut dengan fotolisis. Pada langkah kedua (2), masing-masing atom oksigen tersebut bereaksi dengan sebuah molekul oksigen. Reaksi (2) ini merupakan reaksi yang menghasilkan O3 (ozon). Kemudian, ozon yang telah terbentuk terurai lagi dalam reaksi (3) dan (4). Akan tetapi, sesudah reaksi (3) terjadi, O dan O2 yang terbentuk dari reaksi langsung bergabung kembali (reaksi (2) terjadi lagi) sehingga tidak ada O3 yang hilang. Artinya, reaksi tersebut terjadi terus menerus karena keberadaan radiasi ultraviolet matahari di stratosfer. Akibatnya, produksi ozon terbesar terjadi di stratosfer tropis.

Produksi ozon stratosfer seimbang dengan kerusakan ozon melalui reaksi kimia. Ozon secara terus menerus bereaksi dengan berbagai zat-zat kimia alami maupun buatan manusia di stratosfer. Dalam setiap reaksi, sebuah molekul ozon hilang dan senyawa kimia lainnya terbentuk. Berbagai gas reaktif yang penting yang dapat merusak ozon adalah gas-gas yang mengandung klorin dan bromin. 2) Ozon di lapisan troposfer Ozon di troposfer terutama terbentuk dan terurai di daerah ekuator di mana terdapat hutan tropis yang cukup luas. Ozon di lapisan ini juga dapat terbentuk melalui proses fotokimia, seperti yang terjadi di lapisan stratosfer. Kadangkala, atom oksigen yang terurai oleh sinar ultraviolet melalui fotolisis dapat bergabung dengan gas-gas pencemar, misalnya nitrogen.

Sumber: igzev.de. Gambar 1.4 Ozon di troposfer terutama terbentuk dan terurai di daerah ekuator di mana terdapat hutan tropis yang cukup luas. Atom oksigen dapat bergabung dengan nitrogen (N2) untuk membentuk nitrogen oksida. Apabila nitrogen oksida bercampur dengan cahaya maka akan terbentuk ozon. Oleh karena itu, nitrogen oksida disebut sebagai prekursor ozon. Selain nitrogen oksida, ada beberapa prekursor ozon lain yang umumnya merupakan gas-gas pencemar, seperti hidrokarbon, metana (CH4) dan karbon monoksida (CO). Pemakaian bahan bakar fosil merupakan sumber utama produksi ozon troposfer yang berasal dari gas-gas pencemar. Secara alamiah, alam telah mengatur fenomena transportasi yang akan membawa ozon yang terdapat di permukaan bumi ke lapisan di atasnya dan mendistribusikan ozon ke daerah lintang yang lebih tinggi dan terakumulasi di daerah kutub. Produksi ozon permukaan tidak memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kelimpahan ozon stratosfer. Jumlah ozon permukaan terlalu sedikit dan memindahkan ozon permukaan ke stratosfer tidak cukup efektif. Sebagaimana ozon stratosfer, ozon di troposfer dapat rusak akibat adanya rekasi kimia secara alami maupun yang melibatkan zat-zat kimia buatan manusia. Jumlah ozon di stratosfer dan troposfer ditentukan oleh keseimbangan antara proses-proses kimia yang membentuk dan yang merusak ozon. Keseimbangan tersebut ditentukan oleh jumlah gas-gas yang bereaksi. Selain itu, jumlah ozon ditentukan oleh

laju dan efektivitas reaksi. Adapun efektivitas reaksi ditentukan oleh intensitas sinar matahari, lokasi, suhu udara, dan faktor-faktor lain. Bila kondisi atmosfer berubah mengarah pada terjadinya reaksi pembentukan ozon maka jumlah ozon di suatu tempat akan meningkat. Sebaliknya, bila kondisi atmosfer mengarah pada terjadinya reaksi perusakan ozon maka jumlah ozon akan menurun. Keseimbangan antara reaksi pembentukan dan perusakan ozon dikombinasikan dengan pergerakan masa udara di atmosfer menentukan distribusi ozon secara global dalam skala waktu harian hingga bulanan. Sejak dekade yang lalu, jumlah ozon global telah menurun akibat meningkatkan konsentrasi gas-gas reaktif yang mengandung klorin dan bromin di lapisan stratosfer. Selain terbentuk secara alami, ozon dapat dibentuk secara buatan. Ozon buatan dihasilkan dari pelepasan muatan listrik (electrical discharges). Ozon buatan ini umumnya dimanfaatkan untuk berbagai bidang, misalnya kedokteran, pengolahan makanan, serta industri. Nah, berbagai pemanfaatan ozon dapat kalian simak dalam uraian berikut. Pemanfaatan ozon telah dilakukan lebih dari seratus tahun yang lalu. Ozon adalah gas beracun sehingga bila berada dekat permukaan tanah akan berbahaya bila terhisap dapat merusak paru-paru bahkan mampu menyebabkan kematian. Karena sifat racun yg dimiliki oleh ozon ini, manusia menemukan ide seharusnya ozon bisa dimanfaatkan, misalnya untuk membunuh kuman-kuman penyakit. Selain itu, ozon juga dimanfaatkan secara luas dalam bidang kedokteran, pengolahan makanan, serta industri. Ozon pertama kali digunakan oleh Nies dari Prancis pada tahun 1906 untuk membersihkan air minum. Berawal dari kesuksesan Nies ini, di berbagai negara Eropa penggunaan ozon untuk mengolah air minum berkembang pesat. Di Asia, pemanfaatan ozon untuk mengolah air minum pertama kali dilakukan di Kota Amagasaki, Jepang, pada tahun 1973. Namun, pemanfaatan pada waktu masih terbatas hanya untuk menghilangkan bau. Di Amerika, pemanfaatan ozon termasuk lambat. Ozon digunakan pertama kali pada pusat pengolahan air di Los Angeles pada tahun 1987. Memasuki tahun 1990-an pemanfaatan ozon berkembang sangat pesat. Pemanfaatan ozon antara lain untuk pengolahan air minum dan air limbah, sterilisasi bahan makanan mentah, serta untuk sterilisasi peralatan. Luasnya ruang lingkup penggunaan ozon ini tidak terlepas dari sifat ozon yang dikenal memiliki sifat radikal (mudah bereaksi dengan senyawa di sekitarnya) serta memiliki oksidasi potential 2,07 V. Ozon dengan kemampuan oksidasinya dapat menguraikan berbagai macam senyawa organik beracun yang terkandung dalam air limbah, seperti benzene, atrazine, dioxin, dan berbagai zat pewarna organik. Ozon juga dapat dipergunakan untuk mengawetkan bahan mentah makanan seperti daging dan ikan dengan menghambat perkembangan jamur. Selain itu, ozon dipergunakan untuk menghambat perkembangan jamur (Botrytis cinerea) pada sayurmayur dan buah-buahan. Dalam bidang kedokteran ozon mulai banyak dipergunakan setelah ditemukannya alat penghasil ozon untuk sterilisasi kedokteran oleh J Hansler pada tahun 1957. Penggunaan ozon dalam bidang kedokteran antara lain untuk: 1. mengobati pasien, misalnya untuk perawatan kulit terbakar, 2. mengenyahkan kuman sebelum dibotolkan (antiseptik), dan 3. mencuci peralatan kedokteran, dan

4. memperlancar jalannya aliran darah. Ozon juga dipergunakan dalam bidang industri. Berikut ini beberapa pemanfaatan ozon dalam bidang industri. 1. Menghapuskan pencemaran dalam air (besi, arsen, hidrogen sulfida, nitrit, dan bahan organik kompleks yang dikenal sebagai warna). 2. Membantu proses flokulasi (proses pengabungan molekul untuk membantu penapis menghilangkan besi dan arsenik). 3. Mencuci, dan memutihkan kain (dipaten). 4. Membantu mewarnakan plastik. 5. Menentukan ketahanan getah. 6. Pengawetan bahan makanan. 7. Sterilisasi peralatan kedokteran. Ozon di lapisan troposfer memang dapat dimanfaatkan untuk berbagai bidang. Namun, keberadaannya secara alami di lapisan troposfer tanpa pengawasan dapat menimbulkan dampak buruk. Ozon yang terbentuk akibat pencemaran sering disebut bad ozone (ozon jelek) karena dapat membahayakan kehidupan manusia, tanaman dan hewan. Paparan ozon berlebih terhadap tumbuhan dapat menurunkan hasil. Paparan ozon berlebih pada manusia dapat mengurangi kapasitas paru-paru dan dapat menyebabkan dada sakit, iritasi tenggorokan, batuk, serta memperburuk kondisi kesehatan yang berhubungan dengan jantung dan paru-paru. Selain itu, peningkatan konsentrasi ozon di troposfer dapat menyebabkan pemanasan permukaan Bumi. Sumber utama pencemaran udara adalah pembakaran bahan bakar fosil dan aktifitas industri. Mengurangi emisi pencemar udara berarti dapat mengurangi konsentrasi ozon troposfer. Adapun ozon di lapisan stratosfer sering disebut good ozone (ozon baik) karena memiliki peran sangat penting dalam melindungi Bumi dari radiasi sinar ultraviolet matahari. Bagaimana mekanisme lapisan ozon dalam melindungi Bumi dari radiasi matahari? Nah, untuk mengetahui lebih jauh mengenai peran lapisan ozon, mari simak uraian berikut. C. Peran Lapisan ozon Kalian telah mengetahui bahwa lapisan ozon merupakan tameng yang melindungi Bumi dari radiasi sinar matahari. Lapisan ozon berperan penting menyerap radiasi sinar ultraviolet dari sinar matahari. Nah, bila tidak ada lapisan ozon, radiasi sinar ultraviolet akan menyerang sel-sel tubuh makhluk hidup dan menghancurkan kehidupan. Sebenarnya apakah radiasi sinar matahari itu? Sinar matahari yang masuk ke permukaan Bumi dapat dibedakan menjadi beberapa jenis sinar berdasarkan panjang gelombangnya, yaitu sinar tampak, sinar inframerah, dan sinar ultraviolet. Sinar tampak memiliki panjang gelombang 400 hingga 700 nm. Sinar inframerah memiliki panjang gelombang di atas 700 nm. Adapun sinar ultraviolet memiliki panjang gelombang di bawah 400 nm. Sinar ultraviolet sendiri dapat dibedakan atas tiga macam, yaitu sinar UVA, UVB, dan UVC. Nah, ketiga jenis sinar ultraviolet inilah yang mampu menyebabkan radiasi. Sinar UVA memiliki panjang gelombang 320 hingga 400 nm. Sinar ini dapat menembus lapisan-lapisan atmosfer Bumi dengan mudah. Selain itu, sinar UVA dapat menembus kaca. Oleh karena itu, UVA adalah sinar ultraviolet yang paling banyak

menimbulkan radiasi. Sekitar 95% radiasi sinar matahari yang mencapai permukaan Bumi merupakan radiasi sinar UVA ini. Penyinaran UVA dari matahari juga lebih konstan dibandingkan sinar UVB. Sinar ini selalu ada hampir sepanjang hari. Sinar UVB memiliki panjang gelombang 270 hingga 320 nm. Sebagian sinar UVB dihalangi oleh ozon sehingga tidak bisa masuk untuk merusak makhluk hidup termasuk manusia. Sinar UVB juga tidak dapat menembus kaca. Sinar ini memiliki intensitas tertinggi antara jam 10.00 dan 14.00. Meskipun terhalangi lapisan ozon, tetap ada sebagian sinar UVB yang dapat masuk hingga permukaan Bumi. Sinar UVC memiliki panjang gelombang 150 hingga 300 nm. Sinar ini tidak dapat masuk ke permukaan Bumi sebab dapat diserap hampir seluruhnya (97-99%). Radiasi sinar matahari yang diserap oleh ozon merupakan sumber panas di stratosfer. Hal ini membantu memelihara kondisi di stratosfer tetap stabil. Oleh karena itu, ozon juga memiliki peran dalam mengendalikan struktur temperatur di atmosfer Bumi. Lalu, apakah yang akan terjadi seandainya radiasi matahari tidak diserap oleh lapisan ozon? Radiasi sinar ultraviolet termasuk jenis radiasi elektromagnetik. Jenis radiasi ini membawa sejumlah energi yang dapat menyebabkan perubahan pada atom dari benda atau objek yang dikenainya. Radiasi sinar ultraviolet juga mampu merusak sel dan jaringan tubuh makhluk hidup. Sinar UVA menembus kulit lebih dalam daripada UVB dan bekerja lebih efisien. Tingkat radiasi sinar UVA sekitar 30 hingga 50 kali lebih umum daripada sinar UVB. Berdasarkan penelitian, radiasi sinar UVA merupakan penyumbang utama kerusakan kulit dan kerutan. Radiasi UVA dapat menembus permukaan kulit hingga bagian dermis (lapisan kedua dari kulit). Akibatnya, sinar UVA dapat merusak jaringan yang berada di dalamnya. Kulit menjadi kehilangan elastisitas dan berkerut. Sinar UVB yang berhasil masuk Bumi dapat merusak lapisan luar kulit (epidermis). Paparan sinar UVB secara berlebihan dapat menimbulkan kulit kemerahan (eritema), kulit terbakar, katarak, dan kanker kulit. Radiasi sinar UVB juga memiliki manfaat. Dalam jumlah kecil, radiasi UVB bermanfaat untuk sintesis vitamin D dalam tubuh. Radiasi UVC hingga saat ini memang tidak menimbulkan masalah bagi kehidupan karena seluruh sinar ini dapat diserap oleh lapisan ozon. Namun, jika sinar ini berhasil masuk ke permukaan Bumi, akan menimbulkan bahaya dan kerusakan lebih parah daripada kedua jenis sinar ultraviolet lainnya. Sinar UVC memiliki energi terbesar dan paling merusak di antara ketiga jenis sinar ultraviolet. Nah, dengan adanya lapisan ozon yang menyerap seluruh sinar UVC, bahaya tersebut dapat dicegah. Saat ini, lapisan ozon telah terdeteksi mengalami kerusakan. Dengan meluasnya kerusakan lapisan ozon, dikhawatirkan akan banyak sinar UVC yang lolos ke bumi dan menimbulkan berbagai dampak merugikan pada manusia. Oleh karena itu, kita harus mencegah kerusakan lapisan ozon. Untuk dapat menjaga lapisan ozon, kita harus memahami bagaimana kerusakan lapisan ozon terjadi serta penyebabnya. Kita juga harus mengetahui upaya-upaya apa yang dapat dilakukan untuk mencegah kerusakan lapisan ozon. Nah, berbagai materi mengenai kerusakan lapisan ozon dapat kalian baca dalam bab-bab selanjutnya.

You might also like