You are on page 1of 19

BAB I Pendahuluan 1.

1 Latar Belakang Keuangan dan pembiayaan merupakan salah satu sumber daya yang secara langsung menunjang efektifitas dan efisiensi pengelolaan pendidikan. Hal tersebut lebih terasa lagi dalam implementasi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) yang menuntut kemampuan sekolah untuk merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi serta mempertanggungjawabkan

pengelolaan dana secara transparan kepada masyarakat dan pemerintah. Dalam penyelenggaraan pendidikan, keuangan dan pembiayaan merupakan potensi yang sangat menentukan dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam kajian manajemen pendidikan. Komponen keuangan dan pembiayaan pada suatu sekolah merupakan komponen produksi yang menentukan terlaksananya kegiatan belajar-mengajar di sekolah bersama dengan komponen-komponen yang lain. Dengan kata lain setiap kegiatan yang dilakukan sekolah memerlukan biaya, baik itu disadari maupun yang tidak disadari. Komponen keuangan dan pembiayaan ini perlu dikelola sebaik-baiknya, agar dana-dana yang ada dapat dimanfaatkan secara optimal untuk menunjang tercapainya tujuan pendidikan. Hal ini penting, terutama dalam rangka MBS (Manajemen Berbasis Sekolah), yang memberikan kewenangan kepada sekolah untuk mencari dan memanfaatkan berbagai sumber dana sesuai dengan kebutuhan masing-masing sekolah karena pada umumnya dunia pendidikan selalu dihadapkan pada masalah keterbatasan dana, apa lagi dalm kondisi krisis pada sekarang ini. Sekolah adalah lembaga formal yang dibuat pemerintah untuk mencerdaskan kehidupan masyarakat. Program sekolah hanya dapat berjalan lancar apabila mendapat dukungan masyarakat. Oleh karena itu pimpinan sekolah perlu terus menerus membina hubungan yang baik antara sekolah dan masyarakat. Sekolah perlu banyak memberi informasi kepada masyarakat tentang program-prgoram dan problem-problem yang dihadapi agar

masyarakat mengetahui dan memahami masalah-masalah yang dihadapi sekolah. Dari pemahaman dan pengertian ini dapat dihadapkan adanya umpan balik yang sangat berguna bagi pengembangan program sekolah lebih lanjut dan diharapkan pula tumbuhnya rasa simpati masyarakat terhadap programprogram sekolah, yang dapat mengundang partisipasi yang aktif masyarakat. Kebijakan Direktur Pendidikan Menengah Umum tentang Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah menekankan agar sekolah mampu mengkoordinasikan dan menyerasikan segala sumber daya yang ada disekolah dan di luar sekolah untuk mewujudkan sekolah yang bermutu. Untuk mewujudkan itu semua diperlukan kesiapan dan kemampuan agar bisa memberdayakan semua komponen di sekolah dan di luar sekolah agar berpartisipasi secara aktif dalam penyelenggaraan pendidikan.

1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, perencanaan dalam manajemen keuangan dan humas sangat dibutuhkan demi kelancaran kegiatan suatu organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Fokus dari penelitian ini adalah : a. Bagaimanakah sekolah mampu menggunakan dana yang tersedia sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan demi mencapai tujuan pendidikan ? b. Bagaimana keterkaitan hubungan pihak sekolah dengan masyarakat untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang kondusif?

1.3 Tujuan Berdasarkan perumusan masalah diatas maka tujuan dari penelitian ini yaitu : 1. Mengetahui mengenai proses perencanaan keuangan sekolah agar sesuai dengan apa yang telah ditetapkan oleh pemerintah demi meningkatkan mutu pendidikan sekolah tersebut, dan sesuai dengan

manajemen berbasis sekolah dan tidak adanya penyelewengan dana oleh pihak-pihan yang tidak bertanggungjawab. 2. Untuk Mengetahui Upaya dan hasil pelaksanaan Manajemen Humas dalam membangun hubungan antara pihak sekolah dengan

Masyarakat.

1.4 Metode Metode yang akan kita gunakan adalah metode observasi dan studi literature. Dalam metode ini kita terjun langsung ke sekolah yang akan di observasi untuk mengetahui apa dan bagaimana perkembangan tentang manajemen keuangan dan humas di sekolah tersebut. Selain observasi Kita pun mencari bahan di beberapa studi literature yang lainnya.

Bab II Landasan Teori 2.1 Manajemen Keuangan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia manajemen artinya

penggunaan sumber daya secara efektif dan efisien. Manajemen keuangan adalah sumber daya yang diterima yang akan dipergunakan untuk penyelenggaraan pendidikan. Manajemen keuangan dimaksudkan sebagai suatu manajemen terhadap fungsi-fungsi keuangan. Menurut Jones (1985), manajemen keuangan meliputi: 1. Perencanaan financial, yaitu kegiatan mengkoordinir semua sumber daya yang tersedia untuk mencapai sasaran yang diinginkan secara sistematik tanpa efek samping yang merugikan. 2. Pelaksanaan (implenmentation involves accounting), yaitu kegiatan berdasarkan rencana yang telah dibuat. 3. Evaluasi, yaitu proses penilaian terhadap pencapaian tujuan. Menurut Depdiknas (2000) bahwa manajemen keuangan merupakan tindakan pengurusan/ketatausahaan keuangan yang meliputi pencatatan, perencanaan, pelaksanaan, pertanggungjawaban dan pelaporan Dengan

demikian, manajemen keuangan sekolah dapat diartikan sebagai rangkaian aktivitas mengatur keuangan sekolah mulai dari perencanaan, pembukuan, pembelanjaan, pengawasan dan pertanggung-jawaban keuangan sekolah. Terdapat tugas dan tanggung jawab penatausahaan Keuangan Sekolah Dasar sebagai berikut : a. Kepala Sekolah bertanggung jawab dalam : Memverifikasi jumlah dana BOS yang diterima dengan data siswa. Melaporkan perubahan data jumlah siswa setiap triwulan kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. Mengelola dana yang diterima secara bertanggung jawab dan transparan.

Mengumumkan dana yag diterima dan dikelola sekolah/madrasah dan rencana penggunaan (RAPBS) di papan pengumuman yang ditandatangani oleh kepala sekolah/madrasah, bendahara dan ketua komite.

Membuat laporan dana triwulan penggunaan dana BOS

b. Bendahara: Membantu kepala sekolah/madrasah dalam menyusun RAPBS Menyiapkan daftar penggunaan uang sehari-hari untuk

mendapatkan persetujuan dari kepala sekolah/madrasah Menyetujui bukti-bukti transaksi dan kodenya Memeriksa dan menyetujui pembukuan untuk format pembukuan

c. Juru Buku Menyiapkan bukti transaksi Memberi kode pada bukti transaksi Membukukan format-format pembukuan Menyusun laporan internal penerimaan dan pengeluaran dana

2.2 Manajemen Humas Menurut kamus Fund and Wagnel Pengertian Humas adalah segenap kegiatan dan teknik/kiat yang digunakan organisasi atau individu untuk menciptakan atau memelihara suatu sikap dan tanggapan yang baik dari pihak luar terhadap keberadaan dan aktivitasnya. Sedangkan pengertian Humas dalam Pendidikan adalah Rangkaian pengelolaan yang berkaitan dengan kegiatan hubungan lembaga pendidikan dengan masyarakat (orang tua murid) yang dimaksudkan untuk menunjang proses belajar mengajar di lembaga pendidikan bersangkutan (Anggoro, 2001). Berdasarkan definisi diatas pengertian humas secara umum adalah fungsi yang khas antara organisasi dengan publiknya, atau dengan kata lain antara lembaga pendidikan dengan warga di dalam (guru, karyawan, siswa) dan warga dari luar (wali siswa, masyarakat, institusi luar, patner sekolah) Dalam konteks ini jelas bahwa humas atau public relation (PR) adalah

termasuk salah satu elemen yang penting dalam suatu organisasi kelompok ataupun secara individu. Adapun pengertian manajemen humas adalah suatu proses dalam menangani perencanaan, pengorganisasian,

mengkomunikasikan serta pengkoordinasian yang secara serius dan rasional dalam upaya pencapaian tujuan bersama dari organisasi atau lembaga yang diwakilinya. Dan untuk merealisasikan itu semua banyak hal yang harus dilakukan oleh humas dalam suatu lembaga pendidikan (Nasution, 2006).

BAB III Pembahasan Visi Misi Sekolah SDN II Gegerkalong Girang Visi Sekolah Menjadi sekolah yang ramah menerima siswa dengan tidak membeda-bedakan anak-anak biasa dengan anak-anak kebutuhan khusus. Misi Sekolah 1. Mendidik siswa menjadi pribadi yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. 2. Membentuk pribadi siswa cageur, bener jeung pinter. 3. Memberikan layanan pendidikan terpadu yang menyatukan anak normal dengan anak kebutukan khusus. 4. Melatih siswa agar mimiliki keterampilan yang berguna bagi

kehidupannya. Tujuan Pendidikan Sekolah Tujuan pendidikan dasar adalah meletakan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, ahlakmulya serta keterampilan untuk hidup mendiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Merujuk pada tujuan pendidikan dasar tersebut maka tujuan sekolah SDN II Gegerkalong Girang adalah: 1. Dapat mengamalkan ajaran agama, hasil proses pembelajaran dan kegiatan pembiasaan. 2. Memberikan kualitas pelayanan pendidikan formal dalam mewujudkan sekolah yang memiliki keungulan dalam prestasi dan mempu menjasi andalan serta dambaan masyarakat. 3. Menjadi sekolah inklusi yang ramah dan dapat melayani kebutuhan anak normal dan anak kebutukhan khusus secara terpadu. 4. Menguasai keterampilan yang berguna bagi penghidupanya.

3.1 Wilayah yang di Observasi Wilayah yang di observasi kali ini berada di wilayah Kota Bandung Kecamatan Sukasari tepatnya di daerah Geger Arum No 11B Bandung.

3.2 Hasil Observasi 3.2.1 Manajemen Keuangan Dana yang telah dikucurkan dari pemerintah haruslah sesuai dengan tujuan pendidikan. Hal ini harus sesuai dengan landasan hukum yang ada di pemerintahan tentang dana yang telah dikeluarkan oleh pemerintah. Landasan hukum tersebut sebagai berikut : a. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. b. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. c. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. d. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab keuangan negara. e. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. f. Peraturan pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 meletakkan dasar hukum bagi pengelolaan keuangan baik untuk tingkat pusat maupun daerah. Pasal 10 ayat (1) butir b secara khusus menyatakan bahwa Kekuasaan pengelolaan keuangan daerah dilaksanakan oleh kepala satuan kerja perangkat daerah selaku pejabat pengguna anggaran daerah. Undang-undang ini secara jelas meletakkan tanggung jawab pengelolaan keuangan di tingkat pejabat pengguna anggaran, dalam hal ini kepala sekolah/madrasah. Sedangkan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 meletakkan prinsip pengelolaan

dana pendidikan yang berdasarkan prinsip keadilan, efisiensi, transparansi dan akuntabilitas publik (pasal 48). Peraturan perundang-undangan diatas baik secara eksplisit maupun implisit mengedepankan pentingnya manajemen keuangan yang baik di tingkat sekolah/madrasah demi tercapainya tujuan pendidikan. 3.2.2 Manajemen Humas Didalam manajemen humas terdapat tugas pokok hubungan sekolah dengan masyarakat dalam pendidikan antara lain: a. Memberikan informasi dan menyampaikan ide atau gagasan kepada masyarakat atau pihak-pihak lain yang membutuhkannya. b. Membantu pemimpin yang karena tugas-tugasnya tidak dapat langsung memberikan informasi kepada masyarakat atau pihak-pihak yang memerlukannya. c. Membantu pemimpin mempersiapkan bahan-bahan tentang

permasalahan dan informasi yang akan disampaikan atau yang menarik perhatian masyarakat pada saat tertentu. d. Melaporkan tentang pikiran-pikiran yang berkembang dalam

masyarakat tentang masalah pendidikan. e. Membantu kepala sekolah bagaimana usaha untuk memperoleh bantuan dan kerja sama. f. Menyusun rencana bagaimana cara-cara memperoleh bantuan untuk kemajuan pelaksanaan pendidikan.

Dilihat dari tugas pokok hubungan sekolah dengan masyarakat tersebut maka kita dapat mengetahui tujuan hubungan sekolah dan masyarakat (orang tua murid), leslie merumuskan tujuan organisasi perkumpulan antara guru dan masyarakat (orang tua murid), adalah sebagai berikut: a. Untuk mengembangkan pengertian masyarakat (orang tua murid) tentang tujuan dan kegiatan pendidikan di sekolah.

b. Untuk memperlihatkan bahwa rumah dan sekolah bekerja sama dalam rangka mencapai tujuan pendidikan anak disekolah. c. Untuk membari fasilitas pertukaran informasi antara orang tua dan guru yang kemudian mempunyai dampak terhadap pemecahan pendidikan anak. d. Perolehan opini masyarakat tentang sekolah dijadikan perencanaan untuk pertemuan dengan orang tua dalam rangka untuk kebutuhan murid-murid. e. Untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan pribadi anak.

Adapun jenis hubungan sekolah dan masyarakat yang dapat digolongkan menjadi tiga jenis hubungan, diantaranya: a. Hubungan edukatif, ialah hubungan kerja sama dalam hal mendidik murid, antara guru di sekolah dan orang tua di dalam keluarga. Adanya hubungan ini dimaksudkan agar tidak terjadi perbedaan prinsip atau bahkan pertentangan yang dapat mengakibatkan keraguraguan pendirian dan sikap pada diri anak. b. Hubungan kultural, yaitu usaha kerja sama antara sekolah dan masyarakat yang memungkinkan adanya saling membina dan mengembangkan kebudayaan masyarakat tempat sekolah itu berada. Untuk itu diperlukan hubungan kerja sama antara kehidupan di sekolah dan kehidupan dalam masyarakat. Kegiatan kurikulum sekolah disesuaikan dengan kebutuhan dan tuntutan perkembangan masyarakat. Demikian pula tentang pemilihan bahan pengajaran dan metode-metode pengajarannya. c. Hubungan institusional, yaitu hubungan kerja sama antara sekolah dengan lembaga-lembaga atau instansi resmi lain, baik swasta maupun pemerintah, seperti hubungan kerja sama antara sekolah satu dengan sekolah-sekolah lainnya, kepala pemerintah setempat, ataupun perusahaan-perusahaan Negara, yang berkaitan dengan perbaikan dan perkembangan pendidikan pada umumnya.

Selain itu ada sejumlah teknik yang kiranya dapat diterapkan dalam lembaga pendidikan, Teknik-teknik tersebut dapat dikelompokan menjadi empat jenis, yaitu: a. Teknik Tertulis Hubungan antara sekolah dan masyarakat dapat dilakukan secara tertulis, cara tertulis yang dapat digunakan meliputi: Buku kecil pada permulaan tahun ajaran Buku kecil pada permulaan tahun ajaran baru ini isinya dijelaskan tentang tata tertib, syarat-syarat masuk, hari-hari libur, hari-hari efektif. Kemudian buku kecil ini dibagikan kepada orang tua murid, hal ini biasanya dilaksanakan di taman kanak-kanak (TK). Pamflet Pamflet merupakan selebaran yang biasanya berisi tentang sejarah lembaga pendidikan tersebut, staf pengajar, fasilitas yang tersedia, dan kegiatan belajar. Pamphlet ini selain di bagikan ke wali murid juga bias di sebarkan ke masyarakat umum, selain untuk menumbuhkan pengertian masyarakat juga sekaligus untuk promosi lembaga. Berita kegiatan murid Berita ini dapat dibuat sederhana mungkin pada selebaran kertas yang berisi informasi singkat tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan di sekolah atu pesantren. Dengan membacanya orang tua murid mengetahui apa yang terjadi di lembaga pendidikan tersebut, khususnya kegiatan yang dilakukan murid. Catatan berita gembira Tehnik ini sebenarnya mirip dengan berita kegiatan murid, keduanya sama-sama ditulis dan disebarkan ke orang tua. Hanya saja catatan berita gembira ini berisi tentang keberhasilan seoran murid. Berita tersebut ditulis di selebaran kertas dan disampaikan kepada wali murid atau bahkan disebarkan ke masyarakat.

Buku kecil tentang cara membimbing anak Dalam rangka menciptakan hubungan yang harmonis dengan orang tua, kepala sekolah atau guru dapat membuat sebuah buku kecil yang sederhana yang berisi tentang cara membimbing anak yang efektif, kemudian buku tersebut diberikan kepada orang tua murid.

b. Teknik Lisan Hubungan sekolah dengan masyarakat dapat juga lisan, yaitu: Kunjungan rumah Dalam rangka mengadakan hubungan dengan masyarakat, pihak sekolah dapat mengadakan kunjungan ke rumah wali murid, warga atupun tokoh masyarakat. Melalui kunjungan rumah ini guru akan mengetahui masalah anak dirumahnya. Apabila setiap anak diketahui problemnya secara totalitas, maka program pendidikan akan lebih mudah direncanakan untuk disesuaikan dengan minatnya. Hal ini akan memperlancar mancapai tujuan program pendidikan sekolah tersebut. Panggilan orang tua Selain mengadakan kunjungan ke rumah, pihak sekolah sesekali juga memanggil orang tua murid datang ke sekolah. Setelah dating, mereka diberi penjelasan tentang perkembangan pendidikan di lembaga tersebut. Mereka juga perlu diberi penjelasan khusus tentang perkembangan pendidikan anaknya. Pertemuan Dengan tehnik ini berarti sekolah mengundang masyarakat dalam acara pertemuan khusus untuk membicarakan masalah atau hambatan yang dihadapi sekolah. Pertemuan ini sebaiknya diadakan pada waktu tertentu yang dapat dihadiri oleh semua pihak yang diundang. Sebelum pertemuan dimulai acaranya disusun terlebih dahulu. Oleh karena itu, dalam setiap akan mengadakan pertemuan sebaiknya dibentuk panitia penyelenggara.

c. Teknik Peragaan Hubungan sekolah dengan masyarakat dapat dilakukan dengan cara mengundang masyarakat melihat peragaan yang diselenggarakan sekolah. Peragaan yang diselenggarakan bisa berupa pameran keberhasilan murid. d. Tehnik Elektronik Seiring dengan perkembangan teknologi elektronik maka dalam mengakrabkan sekolah dengan orang tua murid dan masyarakat pihak sekolah dapat menggunakan sarana elektronik, misalkan dengan telpon, televisi, ataupun radio, sekaligus sebagai sarana untuk promosi pendidikan.

3.3 Analisa 3.3.1 Manajemen Keuangan Berdasarkan hasil observasi yang kami lakukan terhadap SDN gegerkalong II, sekolah ini sudah menjalankan manajemen kauangan mereka dengan baik sesuai dengan ketentuan dan kebijakan yang ada di sekolah tesebut. Dalam penempatan dana yang dikeluarkan oleh pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah kota telah sesuai standar, misalnya saja dalam pengadaan barang dengan dana yang ada. Semuanya telah sesuai prosedur dan biaya yang digunakan dengan biaya yang didapatkan telah sesuai. Dari hasil observasi tersebut tidak terjadi kecurangan-kecurangan dalam penggunaan dana sekolah sehingga sekolah tersebut bisa dikatakan sebagai sekolah yang bersih.

3.3.2 Manajemen Humas Setelah mendatangi SDN gegerkalong II ini, kami menyimpulkan bahwa tidak ada kendala yang berarti dalam pelaksanaan manajemen humas di sekolah ini. Hubungan antara pihak sekolah dengan pihak luar sekolah sudah terjalin dengan baik. Hal ini diperkuat dengan adanya pedapat kepala sekolah yakni Hj. Resmiati Bachrum, SPd yang

menyatakan bahwa pihak sekolah biasa menjalin kerrjasama dengan apatar masyarakat seperti orang tua murid, RT, RW, kepala desa dan lain-lain untuk menciptakan lingkungan sekolah yang kundusif. Apabila akan berlangsungnya suatu kegiatan yang ada di dalam sekolah, pihak sekolah akan mensosialisasikannya kepada pihak luar sekolah. Menjelaskan secara rinci sehingga tidak akan timbul pertanyaan-pertanyaan yang

mengakibatkan permasalahan.

PENUTUP Kesimpulan dan Saran 4.1 Kesimpulan Dari hasil observasi yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa sekolah ini telah menjalankan manajemen kauangan mereka dengan baik sesuai dengan ketentuan dan kebijakan yang ada di sekolah tesebut. Dalam penempatan dana yang dikeluarkan oleh pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah kota telah sesuai standar, misalnya saja dalam pengadaan barang dengan dana yang ada. Semuanya telah sesuai prosedur dan biaya yang digunakan dengan biaya yang didapatkan telah sesuai. Selain itu, tidak terjadi kecurangan-kecurangan dalam penggunaan dana sekolah sehingga sekolah tersebut bisa dikatakan sebagai sekolah yang bersih. Dalam pelaksanaan manajemen humas pun tidak ada kendala yang terjadi. Hubungan antara pihak sekolah dengan pihak luar sekolah sudah terjalin dengan baik. Hal ini diperkuat dengan adanya pendapat kepala sekolah yakni Hj. Resmiati Bachrum, SPd yang menyatakan bahwa pihak sekolah biasa menjalin kerjasama dengan aparat masyarakat seperti orang tua murid, RT, RW, kepala desa dan lain-lain untuk menciptakan lingkungan sekolah yang kundusif. Apabila akan berlangsungnya suatu kegiatan yang ada di dalam sekolah, pihak sekolah akan mensosialisasikannya kepada pihak luar sekolah. Menjelaskan secara rinci sehingga tidak akan timbul pertanyaanpertanyaan yang mengakibatkan permasalahan. Selain itu, komunikasi yang berkualitas antara sekolah dengan masyarakat menjadi kunci penentu keberhasilan manajemen Humas ini. Jika hubungan sekolah dengan masyarakat berjalan harmonis, dan dinamis maka proses pendidikan dan pengajaran di sekolah diharapkan mampu mencapai visi dan misi yang dicanangkan.

4.2 Saran Manajemen sekolah yang sudah bagus tetap dipertahankan. Namun ada salah satu kekurangannya, yaitu dalam hal penerimaan murid baru di sekolah tersebut. Sekolah tersebut menyatakan bahwa dalam penerimaan murid baru, sekolah tersebut menerima murid yang berkebtuhan khusus. Memang itu baik, berarti sekolah tersebut tidak membeda-bedakan dalam menerima murid baru. Namun ada hal yang harus diperhatikan, yaitu dalam hal pembelajaran dan tenaga pengajar yag tersedia. Dalam pengajaran haruslah berbeda dan lebih baik tidak disatukan antara anak-anak pada umumnya dengan anak yang berkebutuhan khusus. Selain itu tenaga pengajar yang tersedia pun harus memadai untuk anak yang berkebutuhan khusus. Karena anak-anak seperti itulah yang harus memiliki pengawasan ekstra di lingkungan sekolah. Selain itu dalam manajemen humasnya pun diperlukan publikasi dan promosi dalam rangka menarik simpati dan mempublikasikan kelebihan sekolah, meningkatkan peran public relation untuk mengeratkan hubungan sekolah dengan masyarakat, dan meningkatkan akuntabilitas berupa laporan pertanggungjawaban berbagai kegiatan kepada masyarakat.

FOTO-FOTO KEGIATAN OBSERVASI

You might also like