You are on page 1of 7

USAHA KERIPIK MAICHI

Keripik Maichi adalah keripik yang sering di bicarakan oleh anak-anak muda zaman sekarang, yang menyebabkan mengapa keripik Maichi sering di minati anak muda zaman sekarang. Keripik Maichi membuat keripik

singkong biasa yang sebelumnya tidak di minati oleh kalangan muda, kini mulai di gemari oleh anak muda. Agar lebih jelas, sebaiknya kita

pertanyakan kepada nara sumber yang ada di hadapan saya. Elsa : Selamat siang bu, perkenalkan nama saya Elsa Gustini saya dari setasiun televisi swasta ingin mewawancarai ibu untuk lebih mengetahui usaha yang ibu jalankan saat ini. Narasumber : Selamat siang,nama saya Nadila. Elsa : Bagaimana asal mula Ibu memilih usaha ini?

Narasumber : Ya,awalnya saya sangat suka mengemil, jadi saya ingin mencoba mencari cemilan yang lain beda dari yang lain. Akhirnya tanpa sengaja saya mengkombinasikan keripik singkong dengan bubuk cabai karena saya suka pedas saya memberi banyak bumbu cabai.

Lalu kemudian teman saya mencoba cemilan buatan saya dan dia menyukai keripik singkong tersebut. Kami berdua mempunyai ide cemilan menjadi bisnis. Elsa : Bagaimana respon teman-teman Ibu terhadap keripik yang Ibu buat?

Narasumber : Alhamdulillah, respon teman-teman saya cukup baik, karena mereka bisa menyesuaikan tingkat kepedasan yang berbedabeda sesuai kemampuan masing-masing. Maka dari itu saya yakin kalau keripik yang biasanya dianggap makanan biasa, kami hadirkan citarasa yang berbeda-beda. Saya bertekat untuk menjalankan bisnis ini ke pasaran luas, terutama orangorang yang suka mengemil, terutama mahasiswa dan anakanak sekolah karena mereka lebih gemar mencari makanan ringan. Elsa : Dinamakan apakah produk ini dan mengapa memilih nama tersebut?

Narasumber : Saya akan memberi label MAICHI karena saya ambil dari nenek saya yang mengajarkan saya membuat keripik singkong. Saya juga membuat Inovasi yang bebeda dari keripik singkong tersebut dengan memberi level-level tingkat kepedasan yang berbeda-beda. Elsa : Yang di maksud dari level-level tingkatan kepedasan tersebut itu seperti apa Bu?

Narasumber : Yang di maksud dari level tersebut adalah komposisi dari bubuk cabai yang saya berikan di dalam keripik tersebut. Selain itu juga saya mencampuri lada bubuk dan Daun jeruk bubuk yang saya buat sendiri, untuk menambah cita rasa dari keripik singkong tersebut dan saya juga membuat tingkat ke pedasan dari level 1 hingga level 10. Elsa : Selain keripik singkong MAICHI apakah ada produk lain lagi yang Ibu pasarkan? Narasumber : Ya, tentu saja ada karena saya ingin mengembangkan makanan-makanan tradisional khas Bandung agar kalangan remaja tidak bergantung dengan makanan cepat saji. Elsa : Produk apakah itu Bu, sepertinya menarik?

Narasumber : Nama produk andalan saya yang ke-2 adalah SEBLAK MAICHI dan GURILEM MAICHI. Elsa : Apakah rasa ke-2 produk tersebut sama dengan produk pertama yaitu keripik singkong MAICHI? Narasumber : Tentu tidak, rasanya tidak sama seperti keripik singkong MAICHI. SEBLAK dan GURILEM terbuat dari tepung singkong yang sudah di olah sedemikian rupa menjadi seperti kerupuk dan untuk SEBLAK MAICHI komposisinya hanya

garam dan cabai bubuk saja, sedangkan untuk GURILEM MAICHI komposisinya adalah garam, sedikit cabai dan gula bubuk saja. Elsa : Bagaimana cara pemasarannya agar masyarakat lebih mengenal dan lebih mudah untuk mendapatkan produk MAICHI tersebut? Narasumber : Karena teknologi sekarang sudah maju dan anak muda lebih mengenal internet maka dari sitru saya memasarkan produk MAICHI tersebut media internet yaitu secara online dan juga menyediakan BlackBerry Masanger (BBM). Elsa : Seharga berapakah ketiga produk Ibu beri harga?

Narasumber : Keripik singkong MAICHI dan GURILEM MAICHI seharga Rp 18.000,00/bungkus. SEBLAK MAICHI seharga Rp 15.000,00/bungkus. Dan jika membeli paket keripik MAICHI mendapatkan 1 keripik singkong MAICHI 2 SEBLAK dan GURILEM 1 dan mendapatkan souvenir gantungan kunci logo MAICHI. Elsa : Sudah ada berapa cabang dari produk kripik singkong MAICHI tersebut.

Narasumber : Sudah ada beberapa di kota-kota besar seperti Bandung, Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi, Sumatera (khususnya di Bandar Lampung dan di Palembang), di Sulawesi seperti Makasar, Medan, dan Kalimantan. Elsa : Kalau begitu berapa omset perbulan yang Ibu dapatkan dalam menjalani produk ini? Narasumber : Ya, kira-kira Rp 150.000.000,00 Elsa : Terimakasih atas penjelasan Ibu tentang usaha yang Ibu jalankan saat ini, dan mohon maaf jika sudah mengganggu waktunya. Narasumber : Iya terima kasih kembali.

Demikian wawancara saya dengan narasumber tersebut.

Semoga

dari wawancara tersebut, kita bisa mengikuti jejaknya yang awalnya hanya untuk coba-coba tetapi malah menjadi peluang bisnis yang menggiurkan.

PERTANYAAN

1. Apakah nama usaha yang sedang di jalankan oleh narasumber tersebut? Dan sebutkan macam-macam produk tersebut ! Jawab : Nama usaha tersebut adalah keripik MAICHI, dan macammacamnya adalah SEBLAK dan GURILEM 2. Siapakah nama dari narasumber tersebut? Jawab : Namanya adalah Nadila 3. Apa macam-macam komposisi dari ke-3 produk tersebut? Jawab : Jika keripik singkong komposisinya : Singkong, bubuk cabai, daun jeruk bubuk, lada, dan garam Jika SEBLAK komposisinya: hanya garam dan cabai bubuk saja Jika GURILEM komposisinya: hanya garam, cabai bubuk dan gula bubuk saja 4. Bagaimana cara pemasaran usaha tersebut? Jawab : Melalui Internet secara Online, dan BlackBerry Masanger ( BBM ) 5. Berapa kira-kira omset perbulan yang di dapatkan usaha tersebut? Jawab : Kira-kira Rp. 150.000.000,6. Di hargakan berpakah masing-masing kripik tersebut?

Jawab : Keripik singkong MAICHI dan GURILEM di hargakan Rp. 18.000,-/bungkus sedangkan keripik SEBLAK di hargakan Rp. 15.000,-/bungkus 7. Dimana sajakah cabang-cabang usaha tersebut di jalankan? Jawab : Sudah ada di beberapa kota besar eperti Bandung, jakarta, Bogor, Depok, Bekasi, Sumatera ( khususnya daerah BandarLampung dan di Palembang), di Sulawesi seperti Makasar, Medan dan Kalimantan. 8. Mengapa narasumber tersebut memilih label usaha dengan nama MAICHI? Jawab : Karena narasumber tersebut mengambil dari nama neneknya yang mengajarkan narasumber tersebut membuat keripik singkong? 9. Ada berapa sajakah tingkat kepedasan dari usaha tersebut? Jawab : Dari yang rendah tingkat kepedasannya adalah level 1 dan yang paling tinggi tingkat kepedasannya adalah level 10 10. Apakah menurut kalian usaha tesebut sangat menarik? Dan

berikan alasanya? Jawab : Sangat menarik karena sebelumnya hanya hobby dan coba-coba tetapi malah membuahkan hasil yang sangat baik, dan untuk kalangan muda pun bisa mengikuti jejak dari narasumber tersebut.

You might also like