You are on page 1of 112

ANALISIS PEMETAAN ZONASI RESAPAN AIR UNTUK KAWASAN PERLINDUNGAN SUMBERDAYA AIR TANAH (GROUNDWATER) PDAM TIRTANADI SIBOLANGIT

KABUPATEN DELI SERDANG PROPINSI SUMATERA UTARA

TESIS

Oleh

M. KHAIRUL RIZAL 077004013/PSL

SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009


pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

ANALISIS PEMETAAN ZONASI RESAPAN AIR UNTUK KAWASAN PERLINDUNGAN SUMBERDAYA AIR TANAH (GROUNDWATER) PDAM TIRTANADI SIBOLANGIT KABUPATEN DELI SERDANG PROPINSI SUMATERA UTARA

TESIS

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Sains dalam Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara

Oleh

M. KHAIRUL RIZAL 077004013/PSL

SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009


pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

Judul Tesis

: ANALISIS PEMETAAN ZONASI RESAPAN AIR UNTUK KAWASAN PERLINDUNGAN SUMBERDAYA AIR TANAH (GROUND WATER) PDAM TIRTANADI SIBOLANGIT KABUPATEN DELI SERDANG PROPINSI SUMATERA UTARA Nama Mahasiswa : M. Khairul Rizal Nomor Pokok : 077004013 Program Studi : Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan

Menyetujui : Komisi Pembimbing

(Prof. Ir. Zulkifli Nasution, M.Sc., Ph.D.) Ketua

(Prof. Dr. Alvi Syahrin, SH., M.S.) Anggota

(Prof. Dr. Retno Widhiastuti, M.S.) Anggota

Ketua Program Studi

Direktur

(Prof. Dr. Alvi Syahrin, S.H., M.S.)

(Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B, M.Sc.)

Tanggal lulus : 29 Agustus 2009


pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

Telah diuji pada Tanggal 29 Agustus 2009

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua Anggota

: Prof. Ir. Zulkifli Nasution, M.Sc., Ph.D. : 1. Prof. Dr. Alvi Syahrin, SH., M.S. 2. Prof. Dr. Retno Widhiastuti, M.S. 3. Ir. Guslim, M.S. 4. Ir. Terunajaya, M.Sc.

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

PERNYATAAN
ANALISIS PEMETAAN ZONASI RESAPAN AIR UNTUK KAWASAN PERLINDUNGAN SUMBERDAYA AIR TANAH (GROUNDWATER) PDAM TIRTANADI SIBOLANGIT KABUPATEN DELI SERDANG PROPINSI SUMATERA UTARA

TESIS
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Medan, 29 Agustus 2009

(M. Khairul Rizal)

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

ABSTRAK Negeri yang berlimpah kekayaan alam, keanekaragaman hayati yang tinggi baik flora maupun fauna dan juga diberkahi banyak mata air baik bersumber dari air tanah dan air tanah dangkal, tidak serta merta membuat Indonesia terbebas dari masalah lingkungan. Berada dalam kondisi yang nyaman seperti ini, membuat masyarakat kurang peduli terhadap masalah lingkungan terutama isu kerusakan daerah tangkapan air. Hal ini terlihat dari tingginya tingkat pemakaian serta pemanfaatan air tanah. PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) Tirtanadi adalah salah satu perusahaan daerah yang memanfaatkan air tanah pada daerah resapan air Sibolangit lebih dari 24 titik pengambilan air (bron) dalam waktu 24 jam, sedangkan PT. Aqua Danone juga berada di hulu (Selatan) dari titik pengambilan PDAM Tirtanadi. Masalah ini menjadi penting bila daerah resapan air tanah kawasan ini terganggu akibat dari ekplorasi air tanah, perencanaan dan penataan ruang yang tidak ramah lingkungan yang berakibat kepada kekurangan air tanah, maka sekitar 4,2 juta jiwa akan kekurangan air minum tiap tahun. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis zonasi resapan air tanah untuk kawasan perlindungan sumberdaya air tanah di Kawasan Sibolangit. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif untuk memperoleh data-data secara faktual di lapangan. Populasi dan teknik pengambilan sampel menggunakan metoda purposive sampling dimana lokasi sampel dipilih di daerah-daerah yang berpeluang memberi kontribusi terhadap resapan air tanah di lokasi penelitian. Sebagai bahan pertimbangan dalam penentuan jumlah dan sebaran pengambilan sampel dengan melihat keseragaman Peta Geologi, Jenis Tanah, Topografi, Hidrogeologi, Sistem Lahan dan Tutupan Lahan skala 1:50.000. Pengambilan sampel sebanyak 10 titik lokasi. Analisis zonasi resapan air tanah memakai Sistem Informasi Geografis dengan metoda tumpang susun (over lays) menggunakan data-data dan petapeta antara lain Peta Topografi, Geologi, Hidrogeologi, Sistem Lahan, Landsat dan Jenis Tanah sehingga terbentuk Zonasi Daerah Resapan Air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor Topografi, Geologi dan Hidrogeologi sangat berpengaruh terhadap penentuan zona resapan air pada daerah penelitian, sedangkan faktor-faktor infiltrasi, perkolasi, permeabilitas, kerapatan lindak (bulk density), curah hujan, tutupan lahan dan pengelolaan lahan memberi kontribusi terhadap kuantitas daerah resapan air pada daerah penelitian. Faktor infiltrasi dengan nilai antara 9,93 14,16 cm/jam menunjukkan infiltrasi baik. Perkolasi dengan nilai antara 2,35 3,43 cm/jam setelah pengamatan 1 jam di lapangan dengan beberapa kedalaman tanah menunjukkan perkolasi baik. Permeabilitas dengan nilai antara 0,35 20,54 cm/jam

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

hasil uji laboratorium menunjukkan permeabilitas sedang sampai baik. Kerapatan lindak (bulk density) dengan nilai antara 0,37 0,82 gr/cm3 hasil uji laboratorium menunjukkan kerapatan lindak sedang sampai baik. Curah hujan antara 1.857 4.243,5 mm/tahun berdasarkan data yang diperoleh dari lapangan menunjukkan kuantitas curah hujan yang tinggi. Tutupan lahan dan pengelolaan lahan berdasarkan analisis peta landsat masih baik. Kata Kunci : Analisis Pemetaan, Zonasi Resapan (Groundwater), PDAM Tirtanadi Air, Air Tanah

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

ABSTRACT This Country has many natural resources, high variety of flora and fauna also benediction much good wellsprings stem from groundwater to skindeep groundwater, not at moment's notice make Indonesian are free from environment problems. Stay in balmy condition like this, make society less care to environment problem especially the capture issues of water catchments area. It is seen from high of usage level and groundwater utilization. PDAM (Local Government Water Supply Enterprise) Tirtanadi is one of local company that exploit groundwater at area of groundwater diffusion in Sibolangit. More than 24 dot of water intakes (bron) during 24 hour, whereas Aqua Danone Co. Ltd., also exists in part of pate upstream (South) from intake dot PDAM Tirtanadi. This Problem becomes important if the area groundwater diffusion is bothered effect of groundwater exploration, planning and spatial planning inhospitable environment that cause to groundwater insuffiency. Then around 4,2 million souls of drinking water of insuffiency every year. This Research is conducted to zonation analysis of groundwater diffusion for area of groundwater resources protection in Sibolangit area. It uses descriptive method for getting the datas in factual at the site. Population and intake technique sampel use purposive sampling method where location sampel are selected in area that give contribution to groundwater diffusion in research location. Upon which consideration in amount determination and disseminate intake sampel by see uniformity Geologi Map, Soil Type, Topografi, Hidrogeologi, Land System, and Land Cover scale 1:50.000. Intake sampel 10 location dots. Zonation Analysis of groundwater diffusion wears Geographical Information System with over lays method use datas and maps like Map of Topografi, Geology, Hidrogeologi, Land System, Landsat and Soil Type until formed zonation of water diffusion area. Research result indicates that factors Topografi, Geology and Hidrogeologi has an effect to determination of water diffusion zone at research area, whereas factors infiltrate, perkolasi, permeability, bulk density, precipitation, land cover and land management give contribution to amount of water diffusion area at research place. Factor infiltrate by value between 9,93 14,16 cm/hour shows infiltrate good. Perkolasi by value between 2,35 3,43 cm/hour after perception 1 hour at the site with some ground deepnesses show good perkolasi. Permeability by value between 0,35 20,54 cm/hour of laboratory test result shows permeability till good. Bulk density by value between 0,37 0,82 gr/cm3 result of laboratory test shows bulk density till good. Precipitation between 1.857 4.243,5 mm/year bases data that obtained from field show high precipitation amount. Land cover and land management base map analysis landsat still good.

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

Keyword

: Mapping Analysis, Zonation of water diffusion, Groundwater, PDAM Tirtanadi

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

UCAPAN TERIMA KASIH


Segala puji dan syukur saya ucapkan keharibaan Allah SWT, atas limpahan berkat dan rahmatNya serta karunianya sehingga penulis mampu menyelesaikan tesis ini. Tesis berjudul Analisis Pemetaan Zonasi Resapan Air Untuk Kawasan Perlindungan Sumberdaya Air Tanah (Groundwater) PDAM Tirtanadi Sibolangit Kabupaten Deli Serdang Propinsi Sumatera Utara adalah wujud persembahan penulis atas proses belajar yang dijalani selama di Pascasarjana USU. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Ibu Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B., M.Sc. selaku Direktur Sekolah Pascasarjana yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menimba ilmu di Sekolah Magister Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara. 2. Bapak Prof. Ir. Zulkifli Nasution, M.Sc., Ph.D. selaku pembimbing utama, Bapak Prof. Dr. Alvi Syahrin, SH., M.S. dan Ibu Prof. Dr. Retno Widhiastuti, M.S. selaku pembimbing pendamping yang telah memberikan segala arahan dan bimbingan mulai dari pelaksanaan penelitian hingga selesainya tesis ini. 3. Bapak Ir. Guslim, M.S. dan Bapak Ir. Terunajaya, M.Sc. selaku dosen penguji dengan masukan serta pemikiran yang kritis dan berguna bagi penyempurnaan tesis ini sehingga menjadi lebih baik. 4. Bapak Ir. Mukhlis, M.Si. selaku kepala dan Bapak Rudi selaku Asisten Laboratorium Riset dan Teknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara atas fasilitas laboratorium selama analisis sampel. 5. Dr. Russ Dilts sebagai Regional Advisor USAID ESP Sumut yang telah memberikan rekomendasi dan izin kepada penulis melanjutkan jenjang pendidikan di Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, memberikan dukungan, nasihat serta arahan yang berguna.

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

6. Dr. drh. Muhammad Hambal, M.Sc. yang telah memberikan rekomendasi kepada penulis untuk dapat melanjutkan pendidikan di Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara serta Bertha Ulina Nababan yang telah memberikan semangat kepada penulis. 7. Kurniawan Tarigan dan Muhammad Taufiq Purba (masyarakat Desa Doulu) dan Pasti Ginting dan Sekuta Perdamenta Sembiring (masyarakat Desa Sibolangit) yang telah bersedia membantu penulis di lapangan untuk pengambilan sampel tanah. 8. Seluruh rekan-rekan dan staff Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara yang telah menjadi teman diskusi, memberikan bantuan, dukungan tenaga dan pemikiran baik dari awal pengajuan proposal, kolokium, seminar dan hasil penelitian sampai penyelesaian tesis. 9. Semua pihak yang tidak mungkin disebutkan satu persatu yang telah membantu proses penyelesaian tesis ini serta memberikan dukungan kepada penulis. Pada kesempatan yang istimewa ini penulis juga mengucapkan syukur tak terhingga atas keberadaan Ibunda Ernita dan Ayahanda M. Ali Amin, serta teristimewa kepada Istriku tercinta Tengku Afriyenni, S.E.Ak yang telah memberikan dukungan yang tidak ternilai harganya yang terus-menerus menyemangati, mendoakan, memberikan perhatian serta nasehat yang berguna kepada penulis. Penulis berdoa semoga semua orang yang membaca tesis ini akan tertarik kepada penelitian yang lebih mendalam tentang daerah resapan air, terinspirasi ideide baru, serta mendapatkan lebih banyak manfaat terkait pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan pada Kawasan Sibolangit.

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

KATA PENGANTAR
Sembah sujud, puji dan syukur saya ucapkan keharibaan Allah SWT, atas limpahan berkat dan rahmatNya serta karuniaNya sehingga tesis yang berjudul Analisis Pemetaan Zonasi Resapan Air Untuk Kawasan Perlindungan Sumberdaya Air Tanah (Groundwater) PDAM Tirtanadi Sibolangit Kabupaten Deli Serdang Propinsi Sumatera Utara dapat selesai dengan sempurna. Analisis pemetaan zonasi resapan air yang kurang tepat akan mempengaruhi sistem pengelolaan daerah resapan air tanah yang pada akhirnya juga mempengaruhi tingkat kuantitas dan kualitas resapan air ke akuifer tanah. Indonesia pada umumnya dan Sumatera Utara khususnya kurang memperhatikan daerah-daerah resapan air, sehingga masalah kekurangan air bersih terus meningkat dan seiring dengan itu kualitas air tanah juga menurun, para ahli memperhitungkan pada tahun 2020 Sumatera Utara khususnya Kota Medan akan mengalami krisis air bersih apabila daerah-daerah resapan air tidak dikelola dengan baik yang ramah lingkungan. Dalam penelitian ini diamati selain faktor geologi, hidrogeologi dan topografi daerah resapan air juga diamati pada faktor-faktor laju infiltrasi, laju perkolasi, permeabilitas, kerapatan lindak (bulk density), curah hujan, tutupan lahan dan pengelolaan lahan yang merupakan faktor yang mempengaruhi tingkat resapan air ke dalam tanah. Dalam penulisan tesis ini, penulis menyadari sepenuhnya kemampuan penulis yang masih sangat terbatas, sehingga di dalam penulisan tesis ini kemungkinan masih banyak kekurangan-kekurangan baik dalam teknis penelitian atau materi tesis, untuk itu penulis selalu mengharapkan saran dan kritikan yang bersifat membangun guna perbaikan dan penyempurnaan tesis ini.

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

Kiranya hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya, memberi kontribusi kepada PDAM Tirtanadi Sibolangit dan kepada para pihak yang berkepentingan pada umumnya.

Medan, 29 Agustus 2009

Penulis

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

RIWAYAT HIDUP
M. KHAIRUL RIZAL, lahir di Medan pada 11 Oktober 1971, merupakan anak pertama dari tiga bersaudara, putra dari Bapak M. Ali Amin dan Ibu Ernita, Penulis menyelesaikan pendidikan pada Sekolah Dasar tahun 1984 di SD Negeri I Matangglumpang Dua, Sekolah Menengah Tingkat Pertama pada tahun 1987 di SMP Negeri 1 Matangglumpang Dua, Sekolah Menengah Tingkat Atas pada tahun 1990 di SMA Negeri 1 Bireuen dan Meraih Gelar Sarjana Strata 1 pada tahun 1996 di Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala. Penulis bekerja sebagai Staff Spatial Planning and Geographical Information System Specialist pada Environmental Service Program United States Agency International Development sejak tahun 2005. Pada September 2007 mengikuti pendidikan Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (PSL).

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK ................................................................................................ ABSTRACT................................................................................................ UCAPAN TERIMA KASIH ..................................................................... KATA PENGANTAR............................................................................... RIWAYAT HIDUP ................................................................................... DAFTAR ISI............................................................................................. DAFTAR TABEL ..................................................................................... DAFTAR GAMBAR................................................................................. DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. I. PENDAHULUAN ................................................................................ 1.1. Latar Belakang ........... ..................................................................... 1.2. Perumusan Masalah ......................................................................... 1.3. Tujuan Penelitian.............................................................................. 1.4. Hipotesis Penelitian.......................................................................... 1.5. Manfaat Penelitian............................................................................ 1.6. Kerangka Konseptual ....................................................................... II. TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................... 2.1. Landasan Teori ................................................................................ 2.2. Kondisi Air Tanah ....................................................................... 2.3. Kondisi Air Tanah Dataran Alluvial ............................................ 2.4. Kondisi Air Tanah Daerah Karst.................................................. 2.4.1. Morfologi Bukit Karst ....................................................... 2.4.2. Hidrologi Bukit Karst ........................................................ 2.4.2.1. Porositas................................................................ 2.4.2.2. Kandungan Air dan Konduktivitas Hidraulik dari Endapan Isian........................................................ 2.4.2.3. Aliran Air dan Respon Mata Air ........................... 2.4.2.4. Jenis Sumber Air Daerah Karst ............................. 2.5. Sifat-sifat Batuan Terhadap Air Tanah ........................................ 2.6. Jenis-jenis Akuifer ....................................................................... 2.6.1. Akuifer Bebas (Unconfined Aquifer) ................................. 2.6.2. Akuifer Tertekan (Confined Aquifer)................................. 2.6.3. Akuifer Semi Tertekan (Semi Confined Aquifer) ............... 2.6.4. Akuifer Semi Bebas (Semi Unconfined Aquifer) ............... 2.7. Perencanaan Penataan Ruang....................................................... i iii iv vi viii ix xii xiii xiv 1 1 4 4 5 5 6 9 9 10 13 16 16 18 18 18 19 20 20 23 23 23 24 24 25

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

III. METODE PENELITIAN....................................................................... 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................ 3.2. Bahan dan Alat-Alat Penelitian...................................................... 3.3. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel ................................. 3.4. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 3.5. Teknik Analisis Data ...................................................................... 3.6. Metodologi Penelitian .................................................................... 3.6.1. Faktor Infiltrasi (Infiltration)............................................... 3.6.2. Faktor Perkolasi (Percolation) ............................................ 3.6.3. Faktor Permeabilitas (Permeability) ................................... 3.6.4. Faktor Kerapatan Lindak (Bulk Density)............................. 3.6.5. Faktor Curah Hujan (Precipitation) .................................... 3.6.6. Faktor Tutupan Lahan dan Pengelolaan Lahan ................... VI. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN .................................. 4.1. Keadaan Wilayah .......................................................................... 4.2. Iklim .............................................................................................. 4.3. Deskripsi Tanah di Daerah Resapan Air .................................... 4.4. Struktur Geologi dan Hidrogeologi ............................................... 4.4.1. Struktur Geologi dan Hidrogeologi Daerah Resapan Air Sibolangit............................................................................ 4.5. Deskripsi Akuifer .......................................................................... 4.6. Arahan Rencana Tata Ruang Kabupaten Deli Serdang................. V. HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................... 5.1. Pembentukan Zona Daerah Resapan Air........................................ 5.1.1. Deliniasi Zonasi Kawasan .................................................... 5.1.1.1. Zona I ...................................................................... 5.1.1.2. Zona II ..................................................................... 5.1.1.3. Zona III.................................................................... 5.2. Analisis Zonasi ........................................................................... 5.2.1. Analisis Topografi ............................................................ 5.2.2. Analisis Data Geologi .......................................................... 5.2.3. Analisis Data Hidrogeologi .................................................. 5.3. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Resapan Air Tanah ................ 5.3.1. Faktor Infiltrasi (Infiltration)............................................... 5.3.2. Faktor Perkolasi (Percolation) ............................................ 5.3.3. Faktor Permeabilitas (Permeability) ................................... 5.3.4. Faktor Kerapatan Lindak (Bulk Density)............................. 5.3.5. Faktor Curah Hujan (Precipitation) .................................... 5.3.6. Faktor Tutupan Lahan dan Pengelolaan Lahan ................... 5.3.6.1. Faktor Tutupan Lahan (Land Cover) ...................... 5.3.6.2. Faktor Pengelolaan Lahan.......................................

28 28 28 29 29 30 31 32 37 40 42 43 44 45 45 47 48 49 51 53 57 58 58 59 60 61 62 63 63 63 66 67 68 70 71 72 74 78 78 82

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

5.4. Zonasi Daerah Resapan Air Berdasarkan Rencana Tata Ruang Kabupaten Deli Serdang................................................................. VI. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 6.1. Kesimpulan.................................................................................... 6.2. Saran .............................................................................................. DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................

84 85 85 87 89

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

DAFTAR TABEL Nomor 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. Judul Porositas dan Permeabilitas Beberapa Tipe Batuan......................... Jenis dan Kriteria Penetapan Kawasan Lindung (Peraturan Pemerintah No. 47 tahun 1997) ....................................... Nilai Laju Infiltrasi Beberapa Jenis Tanah........................................ Faktor Tutupan dan Pengelolaan Lahan............................................ Jenis Tanah di Daerah Resapan Air .................................................. Deskripsi Jenis Tanah pada Daerah Resapan Air ............................. Jenis Batuan yang Terdapat di Areal Penelitian dari yang Tertua ke yang Termuda ................................................................ Jenis Batuan Berdasarkan Luas dalam Zonasi ............................... Sebaran Jenis Batuan dalam Zonasi Resapan Air Daerah Penelitian ....................................................................................... Sebaran Hidrogeologi dalam Zonasi Resapan Air Penelitian ....................................................................................... Titik Koordinat Pengambilan Sampel dan Pengamatan Daerah Penelitian ........................................................................................... Laju Infiltrasi di Daerah Penelitian................................................ Laju Perkolasi di Daerah Penelitian............................................... Tingkat Permeabilitas di Daerah Penelitian ................................... Tingkat Kerapatan Lindak (Bulk Density) di Daerah Penelitian .... Data Curah Hujan Stasiun Tongkoh .............................................. Data Curah Hujan Stasiun Pancur Batu ......................................... Luasan Masing-Masing Tutupan Lahan dalam Zonasi..................... Halaman 12 26 33 44 48 49 53 64 65 66 68 69 70 71 73 74 75 80

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

DAFTAR GAMBAR Nomor 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Judul Bagan alir kerangka konseptual dalam penentuan zonasi resapan air...................................................................................... Objek material hidrologi................................................................. Gerakan air tanah dan jenis lapisannya. .......................................... Macam bukit karst............................................................................. Air tanah yang berasal dari infiltrasi................................................. Teknik tumpang susun (over lay) untuk menghasilkan Peta Zonasi Resapan Air pada lokasi penelitian ............................... Intensitas curah hujan yang berpengaruh terhadap laju infiltrasi ................................................................................... Peta Rencana Tata Ruang Kabupaten Deli Serdang ......................... Grafik curah hujan tahunan di stasiun Tongkoh dan Pancur Batu dari Januari 1999 sampai Mei 2009 .................................................. Peta tutupan lahan daerah penelitian................................................. Halaman 8 11 14 16 23 31 33 57 76 79

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

DAFTAR LAMPIRAN Nomor 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Judul Peta Kontur Kawasan Zonasi Resapan Air PDAM Tirtanadi Sibolangit ........................................................... Peta Geologi Kawasan Zonasi Resapan Air PDAM Tirtanadi Sibolangit ........................................................... Peta Hidrogeologi Kawasan Zonasi Resapan Air PDAM Tirtanadi Sibolangit ........................................................... Peta Sistem Lahan Kawasan Zonasi Resapan Air PDAM Tirtanadi Sibolangit ........................................................... Peta Landsat Kawasan Zonasi Resapan Air PDAM Tirtanadi Sibolangit ........................................................... Peta Tutupan Lahan Kawasan Zonasi Resapan Air PDAM Tirtanadi Sibolangit ........................................................... Peta Jenis Tanah Kawasan Zonasi Resapan Air PDAM Tirtanadi Sibolangit ........................................................... Peta DEM Zonasi dan Rekomendasi Sumur Resapan Kawasan Zonasi Resapan Air PDAM Tirtanadi Sibolangit ........... Halaman 93 94 95 96 97 98 99 100

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Air adalah asal muasal dari segala macam bentuk kehidupan di planet bumi ini. Dari air bermula kehidupan dan karena air peradaban tumbuh dan berkembang. Logika sederhananya, tanpa air peradaban akan surut dan bahkan kehidupan akan musnah karena planet bumi akan menjadi sebuah bola batu dan pasir raksasa yang luar biasa panas, masif, dan mengambang di alam raya menuju kemusnahan. Air menopang kehidupan manusia, termasuk kehidupan dan kesinambungan rantai pangan mahluk hidup di bumi. Karena itulah Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) mendeklarasikan bahwa air merupakan hak azasi manusia; artinya, setiap manusia di muka bumi ini mempunyai hak dasar yang sama terhadap pemakaian air. Pemanfaatan air terutama air tanah yang terus meningkat dapat menimbulkan dampak negatif terhadap air tanah itu sendiri maupun lingkungan di sekitarnya, diantaranya berkurangnya kuantitas dan kualitas air tanah, penyusupan air laut dan amblesan tanah. Menurunnya kuantitas dan kualitas air tanah tersebut akan

memberikan dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan hidup. Agar pemanfaatan air tanah dapat optimal tanpa menimbulkan dampak negatif, maka dalam pelaksanaan kegiatan tersebut diperlukan panduan perencanaan pendayagunaan air tanah sebagai acuan dalam perencanaan pendayagunaan air tanah yang berwawasan lingkungan yang meliputi kegiatan penatagunaan, penyediaan, penggunaan, pengembangan, dan pengusahaan air tanah.
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

Namun, inilah yang saat ini menjadi pokok masalah kita, umat manusia. Air secara sangat cepat menjadi sumberdaya yang makin langka dan tidak ada sumber penggantinya. Walaupun sekitar 70 persen permukaan bumi ditempati oleh air,

namun 97 persen darinya adalah air asin dan tidak dapat langsung dikonsumsi manusia. Dari jumlah yang sedikit yang mungkin dapat dimanfaatkan tersebut,

manusia masih menghadapi permasalahan yang amat mendasar. Pertama, adanya variasi musim dan ketimpangan spasial ketersediaan air. Pada musim hujan,

beberapa bagian dunia mengalami kelimpahan air yang luar biasa besar dibandingkan dengan bagian lain sehingga berakibat terjadinya banjir dan kerusakan lain yang ditimbulkannya. Penggunaan air tanah sebagai sarana kehidupan semakin meningkat di daerah Propinsi Sumatera Utara, baik untuk kebutuhan domestik maupun untuk industri. Peningkatan pemanfaatan air ini dapat kita jumpai pada daerah-daerah yang padat penduduk, daerah pemukiman baru dan daerah-daerah industri. Sehubungan dengan tingginya pemakaian air tanah di Propinsi Sumatera Utara maka daerah resapan air tanah tersebut harus di atur sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 47 Tahun 1997 tentang Kehutanan yang menetapkan jenis dan kriteria penetapan kawasan lindung termasuk di dalamnya ketentuan untuk kawasan resapan air dan juga mengacu kepada Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang yang sudah mencabut Undang-Undang No. 24 Tahun 1992, dimana pemerintah propinsi dan kabupaten harus membuat zonasi di beberapa kawasan

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

sebagai daerah resapan air untuk keberlangsungan sumber air tanah pada masa yang akan datang. Kabupaten Deli Serdang khususnya kawasan Kecamatan Sibolangit berdasarkan Rancangan Undang-Undang Tata Ruang Propinsi Sumatera Utara, Peraturan Pemerintah No. 47 Tahun 1997 tentang Kehutanan, Peraturan Daerah Propinsi Sumatera Utara No. 7 Tahun 2003, Undang-Undang No. 7 Tahun 2004 tentang Sumberdaya Air dan Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 dapat menetapkan kawasan Sibolangit sebagai kawasan yang harus dilindungi dan akan diprioritaskan untuk kawasan resapan air tanah dalam perencanaan yang berkelanjutan dimana pemanfaatan air tanah sangat tinggi di kawasan hilir (bagian utara) dari wilayah ini yaitu Kota Medan. Kota Medan merupakan daerah di Propinsi Sumatera Utara yang paling tinggi tingkat penggunaan air tanah terutama untuk kebutuhan air minum dan industri karena jumlah populasi penduduknya dan pertumbuhan industri yang besar maka untuk memenuhi kebutuhan air tersebut Kota Medan memerlukan sumberdaya air yang besar untuk keperluan domestik dan industri tersebut. Berdasarkan hal tersebut maka perlu dilakukan penelitian khususnya Analisis Pemetaan Zonasi Resapan Air Untuk Kawasan Perlindungan Sumberdaya Air Tanah (Groundwater) PDAM Tirtanadi Sibolangit Kabupaten Deli Serdang Propinsi Sumatera Utara. Penelitian tersebut perlu dilakukan dalam upaya mempertahankan dan melestarikan sumberdaya air yang sangat bermanfaat untuk kelangsungan hidup

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

manusia, agar tidak terjadi penurunan kuantitas air tanah dengan membuat batasanbatasan zonasi pemanfaatan lahan.

1.2. Perumusan Masalah Permasalahan dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah pola sebaran kontur kawasan Sibolangit dapat menjadi acuan terhadap pemetaan zonasi resapan air untuk kawasan lindung sumberdaya air tanah PDAM Tirtanadi. 2. Apakah jenis batuan dapat menjadi acuan terhadap pemetaan zonasi resapan air untuk kawasan lindung sumberdaya air tanah PDAM Tirtanadi. 3. Apakah sebaran vegetasi (tutupan lahan) dapat menjadi acuan terhadap pemetaan zonasi resapan air untuk kawasan lindung sumberdaya air tanah PDAM Tirtanadi.

1.3. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui pengaruh pola sebaran kontur kawasan Sibolangit terhadap zonasi resapan air untuk kawasan lindung sumberdaya air tanah PDAM Tirtanadi. 2. Untuk mengetahui pengaruh jenis batuan terhadap zonasi resapan air untuk kawasan lindung sumberdaya air tanah PDAM Tirtanadi. 3. Untuk mengetahui pengaruh sebaran vegetasi (tutupan lahan) terhadap zonasi resapan air untuk kawasan lindung sumberdaya air tanah PDAM Tirtanadi.

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

1.4. Hipotesis Penelitian Berdasarkan permasalahan dalam penulisan ini maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut : 1. Adanya pola sebaran kontur kawasan Sibolangit dapat menjadi acuan terhadap pemetaan zonasi resapan air untuk kawasan lindung sumberdaya air tanah PDAM Tirtanadi. 2. Adanya jenis batuan dapat menjadi acuan terhadap pemetaan zonasi resapan air untuk kawasan lindung sumberdaya air tanah PDAM Tirtanadi. 3. Adanya sebaran vegetasi (tutupan lahan) dapat menjadi acuan terhadap pemetaan zonasi resapan air untuk kawasan lindung sumberdaya air tanah PDAM Tirtanadi.

1.5. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini nantinya diharapkan dapat digunakan sebagai : 1. Dasar pertimbangan bagi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dalam melakukan perencanaan perlindungan kawasan resapan air dan mempertahankan kuantitas sumberdaya air tanah (mata air) di instalasi PDAM Tirtanadi Sibolangit. 2. Dasar pertimbangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang dan Kotamadya Medan untuk pengembangan wilayah yang berkaitan dengan masalah penyediaan air minum. 3. Dasar pertimbangan PDAM Tirtanadi Sibolangit dalam melaksanakan program Jasa Lingkungan (Payment Environmental Services) dan CSR (Corporate Sosial Responsibility).
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

1.6. Kerangka Konseptual Tahapan proses teknis analisis zonasi perlindungan mata air I. Identifikasi umum peta kawasan perlindungan mata air I.1. Peta topografi; I.2. Peta geologi; I.3. Peta hydrogeologi; I.4. Data hydrologi; dan I.5. Peta geologi tata lingkungan (untuk kontrol). Target hasil analisis adalah Peta umum potensi sumberdaya air. II. Menentukan kawasan umum mata air II.1. Peta umum potensi sumberdaya air; II.2. Data survey lapangan lokasi mata air-mata air; Target hasil analisis adalah Peta umum kawasan mata air. III. Menentukan pilihan tingkat prioritas mata air III.1. Peta umum kawasan mata air; III.2. Data historikal mata air (data fluktuasi debit); III.3. Data peruntukan sumberdaya mata air; III.4. Status kepemilikan mata air; III.5. Kondisi eksisting tutupan lahan; dan III.6. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). Target hasil analisis adalah urutan prioritas mata air.

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

IV. Deliniasi kawasan mata air prioritas IV.1. Peta topografi (RBI); a. Kontur (pola); dan b. Kelas lereng; IV.2. Peta geologi (lokal); a. Jenis batuan; b. Sifat porisitas dan permeabilitas; c. Aliran air tanah; Target hasil analisis adalah Peta zonasi perlindungan mata air. V. Rekomendasi perlindungan dan perbaikan mata air V.1. V.2. Peta zonasi perlindungan mata air Rekomendasi jenis kegiatan

Target hasil analisis adalah rekomendasi jenis kegiatan perlindungan dan perbaikan kawasan resapan zona perlindungan mata air. Dari jabaran kerangka konseptual di atas dapat digambarkan ke dalam bagan alir yang dapat dilihat pada Gambar 1.

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

Analisis Overlay

Gambar 1. Bagan alir kerangka konseptual dalam penentuan zonasi resapan air

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori Zonasi dalam konsep perlindungan mata air adalah bertujuan untuk menentukan batas-batas alami dari suatu kawasan daerah resapan (recharge area) dari mata air atau air tanah dimana semua aktifitas dan peruntukan lahan didalamnya akan memberikan pengaruh secara langsung maupun tidak langsung terhadap sumberdaya mata air atau air tanah tersebut baik secara kuantitas maupun kualitasnya. Menurut Herlambang (1996) air tanah adalah air yang bergerak di dalam tanah yang terdapat di dalam ruang antar butir-butir tanah yang meresap ke dalam tanah dan bergabung membentuk lapisan tanah yang disebut akuifer. Lapisan yang mudah dilalui oleh air tanah disebut lapisan permeable, seperti lapisan yang terdapat pada pasir atau kerikil, sedangkan lapisan yang sulit dilalui air tanah disebut lapisan impermeable, seperti lapisan lempung atau geluh. Air tanah adalah semua air yang terdapat di bawah permukaan tanah pada lajur/zona jenuh air (zone of saturation). Air tanah terbentuk berasal dari air hujan dan air permukaan, yang meresap (infiltrate) mula-mula ke zona tak jenuh (zone of aeration) dan kemudian meresap makin dalam (percolate) hingga mencapai zona jenuh air dan menjadi air tanah.

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

Air tanah dan air permukaan saling berkaitan dan berinteraksi. Setiap aksi (pemompaan, pencemaran dan perlakuan lainnya) terhadap air tanah akan memberikan reaksi terhadap air permukaan, demikian sebaliknya.

2.2. Kondisi Air Tanah Air tanah adalah salah satu fase dalam daur hidrologi, yakni suatu peristiwa yang selalu berulang dari urutan tahap yang dilalui air dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfer, penguapan dari darat atau laut atau air pedalaman, pengembunan membentuk awan, pencurahan, pelonggokan dalam tanah atau badan air dan penguapan kembali. Dari daur hidrologi tersebut dapat dipahami bahwa air tanah berinteraksi dengan air permukaan serta komponen-komponen lain yang terlibat dalam daur hidrologi termasuk bentuk topografi, jenis batuan penutup, penggunaan lahan, tumbuhan penutup, serta manusia yang berada di permukaan (Handoyo, 2008). Objek material hidrologi dapat dilihat pada Gambar 2.

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

Sumber: Sunarto (1997) Gambar 2. Objek material hidrologi Air tanah tidak dijumpai di semua tempat. Keterdapatan air tanah tergantung dari ada tidaknya lapisan batuan yang dapat mengandung air tanah yang disebut akuifer. Akuifer adalah formasi batuan yang dapat menyimpan dan melalukan air, seperti misalnya pasir dan kerikil lepas (Seyhan, 1977; Simoen, 2001; Purnama, 2004). Akuifer ditemukan pada sejumlah lokasi. Deposit glacial, pasir dan kerikil, kipas alluvial dataran banjir dan deposit delta pasir semuanya merupakan sumbersumber air yang sangat baik. Pada suatu akuifer, air tanah menempati lubang batuan yang dikenal sebagai pori-pori batuan maupun lubang yang besar. Retakan mungkin terdapat dalam batuan kristalin maupun batuan padat dan mungkin mempunyai ukuran kapiler maupun subkapiler. Air yang disimpan dalam retakan disebut air celah dan air retakan. Lubang-lubang yang besar merupakan ciri formasi batu kapur dan kadang-kadang batuan gunung berapi. Pori-pori merupakan ciri batuan sedimen

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

klasik dan bahan butiran lainnya. Kapasitas penyimpanan/cadangan air suatu bahan ditujukan oleh porositas yang merupakan nisbah volume rongga dengan volume total batuan (Seyhan, 1993). Menurut Todd (1980), permeabilitas merupakan suatu ukuran kemudahan aliran melalui suatu media porous. Perkiraan rata-rata porositas dan permeabilitas berbagai tipe batuan dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Porositas dan Permeabilitas Beberapa Tipe Batuan Tipe Batuan Porositas (%) Permeabilitas (m/hari) Lempung 45 0,0004 Pasir 35 41 Kerikil 25 4100 Kerikil dan Pasir 20 410 Batu Pasir 15 4,1 Batu Kapur, Serpih 5 0,041 Kwarsit, Granit 1 0,0004 Sumber: (Todd, 1980) Jumlah air tanah yang dapat diperoleh di suatu daerah tergantung pada sifatsifat akuifer yang ada di daerah tersebut serta pada luas cakupan dan frekwensi imbuhan. Kapasitas suatu formasi untuk menampung air diukur dengan porositas, yaitu perbandingan antara volume pori-pori terhadap volume total formasi tersebut (Todd, 1980). Pori-pori mempunyai perbedaan ukuran yang beraneka ragam, dari yang berupa celah-celah submikroskopis pada lempung dan serpih, hingga yang berupa gua-gua dan terowongan-terowongan pada batu kapur dan lava (Linsley dan Franzini, 1991).

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

Dapat menjadi catatan bahwa bahan dengan porositas yang tinggi belum tentu merupakan akuifer yang baik. Sedimen-sedimen Sungai Missisippi sering

mempunyai porositas 80 sampai 90 persen tetapi permeabilitasnya sedemikian rendah sehingga hanya sedikit air yang dapat dijumpai dalam sumur-sumur (Bowless, 1986).

2.3. Kondisi Air Tanah Dataran Alluvial Dataran alluvial merupakan dataran yang terbentuk akibat proses-proses geomorfologi yang lebih didominasi oleh tenaga eksogen antara lain iklim, curah hujan, angin, jenis batuan, topografi, suhu, yang semuanya akan mempercepat proses pelapukan dan erosi. Hasil erosi diendapkan oleh air ke tempat yang lebih rendah atau mengikuti aliran sungai. Dataran alluvial menempati daerah pantai, daerah antar gunung, dan dataran lembah sungai. Daerah alluvial ini tertutup oleh bahan hasil rombakan dari daerah sekitarnya, daerah hulu ataupun dari daerah yang lebih tinggi letaknya. Potensi air tanah daerah ini ditentukan oleh jenis dan tekstur batuan (Handoyo, 2008). Gambar 3. Gerakan air tanah dan jenis lapisannya dapat dilihat pada

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

Sumber: Bouwer (1978) dalam Handoyo (2008) Gambar 3. Gerakan air tanah dan jenis lapisannya Daerah pantai terdapat cukup luas di pantai timur Pulau Sumatera, Pulau Jawa bagian Utara dan Selatan, Pulau Kalimantan dan Irian Jaya bagian Selatan. Air tanah daerah dataran pantai selalu terdapat dalam sedimen kuarter dan resen yang batuannya terdiri dari pasir, kerikil, dan berinteraksi dengan lapisan lempung. Kondisi air tanah pada lapisan tersebut semuanya dalam keadaan tertekan, mempunyai potensi yang umumnya besar, namun masih bergantung pada luas dan penyebaran lapisan batuan dan selalu mendapat ancaman intrusi air laut, apabila pengambilan air tanah berlebihan. Dataran antar gunung di pulau Jawa terdapat di Bandung, Garut, Madiun, Kediri, Nganjuk, dan Bondowoso, daerah ini sebagian besar dibatasi oleh kaki gunung api. Lapisan batuan terdiri atas bahan klastika hasil rombakan batuan gunung api sekitarnya. Pengertian susunan litologi dari butir kasar ke halus membentuk suatu

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

kondisi air tanah tertekan, cekungan air tanah antar gunung mempunyai potensi yang cukup besar. Beberapa bentuk lahan asal fluvial menurut Handoyo (2008) adalah sebagai berikut: 1. Kipas Alluvial (Alluvial fan) 2. Crevasse-Splays 3. Tanggul Alam (Natural lever) 4. Poin Bar 5. Dataran Banjir 6. Cekungan Fluvial (Flood plain) 7. Teras Alluvial 8. Delta Volume air tanah dalam dataran alluvial di tentukan oleh tebal dan penyebaran permeabilitas dari akuifer yang terbentuk dalam aluvium dan dilluvium yang mengendap dalam dataran. Apabila suatu daerah materi penyusunnya atas materi halus (liat/berdebu) umumnya permeabilitasnya kecil, sedangkan suatu daerah yang tersusun atas pasir dan kerikil permeabilitasnya besar. Air tanah yang mengendap di dataran banjir ditambah langsung dari peresapan air susupan. Permukaan air tanahnya dangkal sehingga pengambilan air dapat dengan sumur dangkal (Handoyo, 2008).

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

2.4. Kondisi Air Tanah Daerah Karst 2.4.1. Morfologi Bukit Karst Bukit karst merupakan karakteristik dari karst di daerah tropis, yang terbentuk akibat dari perkembangan dolin atau lembah (Aref, et al, 1987; Ahnert dan William, 1997). Secara singkat dapat dirangkum bahwa karst berkembang dimulai dari

pelarutan yang terkonsentrasi pada satu titik atau sepanjang kelurusan-kelurusan kekar atau sesar membentuk cekungan-cekungan tertutup atau lembah-lembah kering. Cekungan-cekungan dan lembah-lembah tersebut terus berkembang dan melebar, bergabung satu dengan lainnya meninggalkan bukit-bukit karst dengan bentuk yang bervariasi. Variasi bentuk bukit sisa karst utama yang telah dikenal adalah bentuk kerucut (kegelkarst) dan menara (trumkarst, mogote). Karst dengan bentuk bukit sisa kerucut ditemukan antara lain di Gunung Sewu-Jawa (Lehmann, 1936; Haryono, 2001), Cape dan Transvaal Afrika Selatan (Marker,1989). Bentuk bukit sisa menara di antaranya ditemukan di Maros Propinsi Sulawesi Selatan (McDonald, 1976; Sunarto, 1997), Mulu - Sarawak (McDonal, et al, 1985), Guilin - Cina (Sweeting, 1990). Perbedaan antara bukit sisa bentuk kerucut dan menara ditunjukkan pada Gambar 4.

Sumber: Haryono (2001) Gambar 4. Macam bukit karst

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

Terbentuknya bukit kerucut atau menara mensyaratkan lapisan batu gamping yang tebal dengan sistem kekar yang berkembang baik (White, 1988) dengan proses karstifikasi yang terus-menerus dalam waktu yang lama (Ahnert dan Williams, 1997) dan curah hujan yang besar (Verstappen, 1960). Karst menara merupakan perkembangan dari karst kerucut, yaitu disebabkan oleh perkembangan cekungancekungan atau lembah-lembah yang terus berkembang melebar setelah perkembangan lembah mendekati atau mencapai base level erosi. Karst menara dicirikan oleh bukit-bukit sisa yang tersebar di dataran hasil pelarutan. Beberapa buku (Sweeting, 1972; Trudgill, 1985; White, 1988)

menjelaskan bahwa bukit karst menara harus terjal (70-90), sementara buku lain (Ford dan William, 1989) tidak mensyaratkan kemiringan lereng yang terjal, hal terpenting dalam pengertian karst menara adalah adanya dataran hasil pelarutan dengan bukit-bukit sisa yang terpencar. Bukit-bukit karst kerucut dan menara berkembang baik di Indonesia, sehingga sebagian besar kawasan karst di Indonesia mempunyai kedua macam bukit tersebut. Walaupun setiap kawasan karst utama (Sinamar, Kyantan dan Takung di Sumatra; Kalapanunggal, Karangbolong, Gunung Sewu di Jawa; Maros dan Boneo di Sulawesi; Doberai, Fak Fak, Kumawa di Irian Jaya), mempunyai dominasi bentuk tertentu, namun pada umumnya kedua .jenis bukit tersebut setempat-setempat dapat diketemukan (Haryono, 2001).

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

2.4.2. Hidrologis Bukit Karst 2.4.2.1. Porositas Kedua jenis bukit karst yang telah diuraikan di atas, walaupun berbeda bentuk mempunyai kesamaan dalam hal proses yang bekerja, yaitu proses pelarutan. Pelarutan menghasilkan rongga-rongga yang saling berhubungan (protocave) membentuk porositas sekunder. Pelarutan terbesar terjadi di permukaan yang berangsur-angsur menurun semakin ke dalam, disebabkan oleh daya larut air yang semakin menurun dalam perjalanannya ke bawah. Daya larut yang semakin kecil disebabkan oleh bertambahnya konsentrasi karbonat yang terlarut hingga mencapai kejenuhan pada kedalaman 30 hingga 50 meter (Haryono, 2001). Rongga-rongga pelarutan juga mengikuti daya larut air, semakin ke bawah rongga-rongga semakin berkurang hingga sampai pada batuan gamping yang masif. Rongga-rongga tersebut sebagian terisi oleh tanah. Rongga-rongga pelarutan, poripori tanah, dan pori-pori antar butir batuan secara bersama-sama berfungsi sebagai penyimpan air (Haryono, 2001).

2.4.2.2. Kandungan Air dan Konduktivitas Hidraulik dari Endapan Isian Kandungan air oleh Fetter (1988) didefinisikan sebagai berat air dibagi dengan total berat tanah. Konduktivitas yang lambat inilah yang merupakan bagian dari fungsi regulator dari sistem hidrologi kawasan karst. Meskipun porositas

sekunder karena diaklas dan rongga pelarutan besar, akuifer karst tetap mampu menyisakan air dalam musim kemarau untuk mensuplai sungai-sungai bawah tanah,
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

sehingga sebagian besar sungai bawah tanah bersifat perennial (mengalir sepanjang tahun). Hal ini dapat terjadi karena porositas sekunder sebagian besar terisi oleh endapan isian. Di samping hal tersebut, air yang tersimpan di endapan isian tidak bisa teratur dengan cepat ke sistem sungai bawah tanah karena batu gamping yang belum terlarut di bawah mintakat (zona) epikarst bersifat kedap air. Air hanya bisa teratur melewati celah-celah batuan (kekar atau sesar). Dengan demikian ronggarongga pelarutan dan endapan isian di mintakat dekat permukaan (epikarst) berfungsi sebagai tandon air.

2.4.2.3. Aliran Air dan Respon Mata Air Air yang tersimpan di bukit karst dikeluarkan perlahan-lahan baik sebagai mata air maupun sungai bawah tanah. Perjalanan air hingga ke sistem sungai bawah tanah atau mata air menurut Gunn (1981) melewati paling tidak enam jalan yaitu aliran permukaan, troughflow, aliran dekat permukaan (subcutaneous flow), aliran luweng (shaft flow), aliran vados dan rembesan vados (vadose seepage). Keenam aliran tersebut menurut Gunn (1981) akan memberikan respon yang berbeda-beda pada sungai bawah tanah dan mata air. Sungai bawah tanah dan mata air akan merespon dengan cepat aliran permukaan dan aliran luweng. Pengukuran di sungai bawah tanah Bribin menunjukkan waktu tunda (time lag) empat jam, sedangkan aliran subcutanous dan vados akan direspon sekitar satu bulan.

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

2.4.2.4. Jenis Sumber Air Daerah Karst Menurut Fetter (1988) adapun jenis sumber air daerah karst berdasarkan keberadaannya dibedakan menjadi 2 macam yaitu: a. Sumber air permukaan, merupakan simpanan air yang berada pada permukaan tanah. Sumber air ini umumnya terdapat di Sinhole, doline, dan uvala. b. Sumber air bawah tanah, merupakan simpanan air yang terdapat di dalam tanah biasanya di dalam gua-gua atau disebut sungai bawah tanah. Potensi air permukaan karst dilihat dari segi kuantitasnya sangat dipengaruhi oleh musim, pada musim kemarau jumlah airnya kecil, sedangkan pada musim penghujan jumlah airnya besar. Adapun potensi dari segi kualitas, air permukaan ini mudah terkontaminasi oleh kondisi lingkungan dan cara penggunaanya (Anna, 1988 dalam Handoyo, 2008).

2.5. Sifat-sifat Batuan Terhadap Air Tanah Akuifer sering pula disebut waduk air atau formasi air. Formasi batuan yang merupakan kebalikan dari akuifer adalah akuifug (Aquifug), seperti misalnya granit. Akuifug merupakan formasi batuan yang tidak dapat menyimpan dan

melalukan air (Fetter, 1988). Sifat batuan lain yang berhubungan dengan air tanah adalah akuiklud dan akuitard. Menurut Walton (1970), akuiklud adalah formasi batuan yang dapat

menyimpan air tetapi tidak dapat melalukannya dalam jumlah yang berarti, misalnya liat, serpih, tuf halus dan batuan lain yang butirannya berukuran liat, sedangkan
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

akuitard adalah formasi batuan dengan susunan sedemikian rupa, sehingga dapat menyimpan air, tetapi hanya dapat melalukannya dalam jumlah terbatas seperti misalnya pada rembesan atau kebocoran. Ada berbagai formasi geologi yang dapat berfungsi sebagai akuifer. Formasi geologi tersebut adalah endapan aluvial, batu gamping, batuan vulkanik, batu pasir serta batuan beku dan batuan metamorfose (Todd, 1980). Sekitar 90% air tanah terdapat pada endapan aluvial yang merupakan bahan lepas seperti pasir dan kerikil. Ditinjau dari muka air tanah, akuifer dikelompokkan menjadi akuifer bebas dan akuifer tertekan (Bouwer, 1978). Air tanah yang berasal dari akuifer bebas

umumnya ditemukan pada kedalaman yang relatif dangkal, kurang dari 40 meter. Tinggi permukaan air dan kemiringannya bervariasi, sedangkan fluktuasi muka air tanah berhubungan erat dengan volume air dalam akuifer. Kasus khusus dari akuifer bebas adalah adanya akuifer menggantung (perched aquifer), yang terjadi akibat terpisahnya air tanah dari tubuh air tanah utama oleh suatu formasi batuan yang kedap air (Kodoatie, 1996). Lensa-lensa liat pada batuan endapan seringkali

membentuk akuifer menggantung. Pada akuifer tertekan, air tanah terletak di bawah lapisan kedap air dan mempunyai tekanan lebih besar daripada tekanan udara. Akuifer jenis ini sering pula disebut akuifer artesis. Air tanah pada akuifer ini, dibagian atas ditekan oleh lapisan batuan kedap air, sehingga tekanannya melebihi tekanan atmosfir. Bila sumur

menembus lapisan akuifer ini, air tanah akan naik melebihi lapisan penekannya atau bahkan muncul di permukaan tanah (Chorley, 1969).
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

Disamping kedua jenis akuifer tersebut, ada pula yang disebut akuifer semi tertekan dan akuifer semi tidak tertekan yang merupakan kombinasi dari kedua jenis akuifer tersebut (Krussman dan de Ridder, 1970). Akuifer semi tertekan sering

dijumpai di daerah lembah aluvial dan dataran, yang air tanahnya terletak di bawah lapisan yang setengah kedap. Selanjutnya, air tanah sebagai salah satu komponen dalam siklus hidrologi, akan mengalami perubahan komposisi kimia, baik berupa penambahan maupun pengurangan konsentrasi unsur kimia (Stauffer dan Canfield, 1992). Adapun prosesproses yang dapat mempengaruhi perubahan komposisi kimia tersebut diantaranya adalah hujan, evaporasi dan transpirasi, pelarutan air fosil, pertukaran kation, pelarutan mineral, proses oksidasi-reduksi serta aktivitas manusia. Menurut Wagner, et al (1992) adanya air tanah asin di daratan merupakan salah satu bentuk pencemaran air, yang umumnya disebabkan oleh intrusi air laut. Aktivitas manusia merupakan penyebab utama fenomena ini, terutama akibat eksploitasi air tanah yang berlebihan, pembangunan permukiman yang sangat pesat di perkotaan, serta usaha tambak udang dan ikan di pantai. Meskipun demikian, faktor lingkungan alami juga dapat

mempermudah terjadinya intrusi air laut, seperti karakteristik pantai dan batuan penyusun, kekuatan aliran air tanah ke laut dan fluktuasi air tanah di daerah pantai.

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

2.6. Jenis-jenis Akuifer Lapisan yang dapat menangkap dan meloloskan air disebut akuifer. Menurut Krussman dan Ridder (1970) bahwa macam-macam akuifer sebagai berikut:

2.6.1. Akuifer Bebas (Unconfined Aquifer) Akuifer bebas adalah lapisan lolos air yang hanya sebagian terisi oleh air dan berada di atas lapisan kedap air. Permukaan tanah pada akuifer ini disebut dengan water table (preatik level), yaitu permukaan air yang mempunyai tekanan hidrostatik sama dengan atmosfer. infiltrasi dapat dilihat pada Gambar 5. Air tanah yang berasal dari

Sumber Pencemaran air lainnya Sumur

Industri

Timbunan Sampah

Lahan pertanian pupuk (nitrat), pestisida

Permukaan air tanah Mata Air Lapisan Kedap Air

Sumber: Krussman dan Ridder (1970) Gambar 5. Air tanah yang berasal dari infiltrasi

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

2.6.2. Akuifer Tertekan (Confined Aquifer) Akuifer tertekan adalah akuifer yang seluruh jumlah air yang dibatasi oleh lapisan kedap air, baik yang di atas maupun di bawah, serta mempunyai tekanan jenuh lebih besar dari pada tekanan atmosfer. 2.6.3. Akuifer Semi Tertekan (Semi Confined Aquifer) Akuifer semi tertekan adalah akuifer yang seluruhnya jenuh air, dimana bagian atasnya dibatasi oleh lapisan semi lolos air dibagian bawahnya merupakan lapisan kedap air.

2.6.4. Akuifer Semi Bebas (Semi Unconfined Aquifer) Akuifer semi bebas adalah akuifer yang bagian bawahnya yang merupakan lapisan kedap air, sedangkan bagian atasnya merupakan material berbutir halus, sehingga pada lapisan penutupnya masih memungkinkan adanya gerakan air. Dengan demikian akuifer ini merupakan peralihan antara akuifer bebas dengan akuifer semi tertekan. Todd (1980) menyatakan tidak semua formasi litologi dan kondisi geomorfologi merupakan akuifer yang baik. Berdasarkan pengamatan lapangan, akuifer dijumpai pada bentuk lahan sebagai berikut: a. Lintasan air (water course), materialnya terdiri dari aluvium yang mengendap di sepanjang alur sungai sebagai bentuk lahan dataran banjir serta tanggul alam. Bahan aluvium itu biasanya berupa pasir dan kerikil.

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

b. Lembah yang terkubur (burried valley) atau lembah yang ditinggalkan (abandoned valley), tersusun oleh materi lepas-lepas yang berupa pasir halus sampai kasar. c. Dataran (plain), ialah bentuk lahan berstruktur datar dan tersusun atas bahan aluvium yang berasal dari berbagai bahan induk sehingga merupakan akuifer yang baik. d. Lembah antar pegunungan (intermontane valley), yaitu lembah yang berada diantara dua pegunungan, materialnya berasal dari hasil erosi dan gerak massa batuan dari pegunungan di sekitarnya. e. Batu gamping (limestone), air tanah terperangkap dalam retakan-retakan atau diaklas-diaklas. Porositas batu gamping ini bersifat sekunder. Batuan vulkanik, terutama yang bersifat basal. Sewaktu aliran basal ini mengalir, ia mengeluarkan gas-gas. Bekas-bekas gas keluar itulah yang merupakan lubang atau pori-pori dapat terisi air (Todd, 1980).

2.7. Perencanaan Penataan Ruang Perencanaan tata ruang adalah proses penyusunan rencana tata ruang untuk meningkatkan mutu lingkungan hidup dan pemanfaatannya. Rencana tata ruang yang dihasilkan harus merupakan perpaduan antara tata guna tanah, air, udara dan tata guna sumberdaya lainnya dan dilengkapi dengan peta tata ruang. Peta tersebut harus menunjukkan pembagian ruang, misalnya letak dan batas hutan lindung, hutan

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

produksi, lahan pertanian dan perkebunan, lokasi perkembangan jalan raya, dan lokasi perkembangan pemukiman (CIFOR, Agustus 2002, No. 5). Menurut Peraturan Pemerintah No. 47 Tahun 1997 yang menetapkan jenis dan kriteria penetapan kawasan lindung termasuk didalamnya kawasan resapan air, dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Jenis dan Kriteria Penetapan Kawasan Lindung (Peraturan Pemerinta No. 47 Tahun 1997)
Jenis Kawasan Lindung Kawasan Hutan Lindung (HL) Kriteria Penetapan Faktor lereng, jenis tanah, intensitas curah hujan, lereng lebih dari 40% dan ketinggian di atas 2.000 m Tebal gambut lebih dari 3 m, terletak di hulu atau rawa Hujan tinggi, tanah mudah diresapi air, bentuk yang memudahkan peresapan air banyak 5 m sebelah luar tanggul sungai, bila tidak ada tanggul ditetapkan pejabat yang berwenang 100 m dari titik pasang tertinggi sepanjang pantai 50 - 100 m dari tepi danau waktu pasang 200 m sekeliling mata air Ditunjuk karena alasan keanekaragaman jenis Ditetapkan luas yang cukup untuk menjamin kelangsungan proses ekologis secara alami, ada sumberdaya alam khas, alam asli dan mendukung upaya pelestarian sumberdaya alam Ada ciri khas, indah, cukup luas, daya tarik khusus, lingkungan luar mendukung Bernilai budaya tinggi, situs purbakala Sering dan berpotensi mengalami bencana alam Ditetapkan berdasarkan kriteria khusus

Kawasan bergambut Kawasan resapan air Sempadan sungai Sempadan pantai Kawasan sekitar danau/waduk Kawasan sekitar mata air Kawasan terbuka hijau kota/hutan kota Kawasan Suaka Alam (KSA) Taman Nasional (TN)

Taman Hutan Raya (Tahura), Taman Wisata Alam (TWA) Cagar Budaya Kawasan rawan bencana Taman Buru (TB), cagar biosfir, kawasan perlindungan plasma nutfah, kawasan pengungsian satwa, kawasan pantai berhutan bakau

Sumber : Departemen Kehutanan, 1997 Menurut Undang-Undang No. 7 Tahun 2004 tentang Sumberdaya Air bahwa dalam menghadapi ketidakseimbangan antara ketersediaan air yang cenderung
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

menurun dan kebutuhan air yang semakin meningkat, sumberdaya air wajib dikelola dengan memperhatikan fungsi sosial, lingkungan hidup dan ekonomi secara selaras dan pengelolaan sumberdaya air perlu diarahkan untuk mewujudkan sinergi dan keterpaduan yang harmonis antar wilayah, antar sektor dan antar generasi. Menurut Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang untuk Nasional, Pulau dan Pulau-pulau Kecil, Propinsi dan Kabupaten, Rencana Tata

Ruang Nasional menjadi acuan dan pedoman bagi seluruh program pembangunan baik di pusat maupun di daerah. Demikian pula, Rencana Tata Ruang Propinsi yang dijabarkan dari rencana nasional merupakan acuan dan pedoman bagi penyusunan program pembangunan di Kabupaten. Rencana Tata Ruang Kabupaten dijabarkan dari rencana propinsi dan menetapkan lokasi dari kawasan yang harus dilindungi dan dibudidayakan serta wilayah yang akan diprioritaskan pengembangannya dalam jangka waktu perencanaan yaitu 10 tahun.

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

III. METODE PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada daerah kawasan sumber air tanah (ground water) PDAM Tirtanadi Sibolangit Kabupaten Deli Serdang Propinsi Sumatera Utara yang lokasinya berjarak 30 - 65 km dari Kota Medan. Waktu penelitian dilakukan mulai bulan Februari sampai April tahun 2009. Adapun pemilihan lokasi ini berdasarkan atas pertimbangan bahwa kawasan ini merupakan daerah resapan air untuk mata air-mata air yang dimanfaatkan PDAM Tirtanadi Sibolangit dimana pada kawasan ini memiliki sumur-sumur pengambilan mata air sebanyak 24 titik (bron).

3.2. Bahan dan Alat-alat Penelitian Alat yang dipergunakan selama penelitian lapangan adalah : GPS (Global Positioning System), peta lokasi penelitian dari Peta Rupa Bumi Indonesia 1998 lembar Sibolangit, Peta Topografi, Peta Geologi, Peta Hidrogeologi, Peta Sistem Lahan, Peta Tutupan Lahan, Peta Landsat dan Peta Jenis Tanah, alat pengambilan sampel tanah, infiltrometer, kompas dan meteran.

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

3.3. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel Penelitian ini mengambil populasi pada kawasan resapan air PDAM Tirtanadi Sibolangit yaitu pada kawasan yang berada di bagian hulu (atas) dari titik pengambilan sumber air PDAM Tirtanadi Sibolangit dengan mengikuti pola sebaran kontur. Penentuan lokasi pengambilan sampel dilakukan dengan metoda Purposive Sampling (Nasir, 1988). Sesuai keperluan penelitian lokasi sampel dipilih di daerahdaerah yang berpeluang memberi kontribusi terhadap resapan air dan sebagai bahan pertimbangan dalam penentuan jumlah dan sebarannya adalah dengan melihat keseragaman Peta Geologi, Peta Jenis Tanah, Peta Kontur, Peta Hidrogeologi, Peta Sistem Lahan dan Peta Tutupan Lahan yang berskala 1:50.000. Jumlah sampel

sebanyak 10 titik dengan disebar pada keseragaman formasi geologi, keseragaman jenis tanah, formasi kontur, formasi hidrologi, keseragaman sistem lahan dan keseragaman tutupan lahan.

3.4. Teknik Pengumpulan Data Data primer dikumpulkan secara observasi/pengukuran di lapangan yang menyangkut parameter : jarak dan koordinat, infiltrasi (infiltration), perkolasi (percolation), tutupan lahan dan pengelolaan lahan (land cover and land use), sedangkan data permeabilitas (permeability) dan kerapatan lindak (bulk density)

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

didapat dari hasil uji analisis laboratorium yang mencakup parameter tingkat permeabilitas (permebility) dan kerapatan lindak (bulk density). Data sekunder meliputi analisa terhadap peta-peta yang terdiri dari : Peta Topografi, Peta Geologi, Peta Hidrogeologi, Peta Sistem Lahan, Peta Jenis Tanah, Peta Penggunaan Lahan dan Peta Landsat dengan menggunakan metode penomoran analisis GIS (Geographical Information System), sedangkan data curah hujan

(precipitation) untuk memperkuat analisis tangkapan air dan resapan air di kawasan penelitian.

3.5. Teknik Analisis Data Penelitian ini pada dasarnya bersifat penelitian deskritif analisis dengan teknik survei lapangan, pengambilan sample tanah, pemeriksaan laboratorium dan melakukan upaya mendeskripsikan zonasi resapan air tanah dengan menggunakan beberapa data dan peta-peta yang menggunakan aplikasi SIG (Sistem Informasi Geografik) dengan teknik tumpang susun (over lay) sehingga menghasilkan peta analisis zonasi resapan air tanah, dapat dilihat pada Gambar 6 berikut.

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

Peta Penggunaan Lahan Peta Geologi Peta Sistem Lahan Peta Fungsi Hutan Peta Landsat Peta DAS dan Administrasi

Gambar 6. Teknik tumpang susun (over lay) untuk menghasilkan Peta Zonasi Resapan Air pada lokasi penelitian Analisis peta-peta yang memiliki skala peta yang berbeda dapat diproyeksikan ke skala lebih besar dengan menambah informasi dalam peta tersebut. Selanjutnya peta dikonversi dan dikoreksi dengan menggunakan skala yang lebih besar (skala 1:25.000) serta memasukkan data-data primer dari hasil survey lapangan (groundtruth) dimana skala peta-peta yang lebih kecil (1:250.000) dapat ditambah informasinya.

3.6. Metodologi Penelitian Penelitian dilakukan dengan metoda deskriptif. Secara harafiah dimaksudkan untuk membuat gambaran mengenai situasi, kondisi, atau kejadian, sehingga lebih mengarah menghimpun data dasar. Metoda ini secara lebih umum sering disebut sebagai metoda survei. Penelitian dilakukan untuk memperoleh fakta dari gejalagejala yang ada secara faktual (Nasir, 1988).

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

Kajian dalam penelitian ini memberi gambaran mengenai situasi yang berkaitan dengan bentang alam (land scape) berdasarkan peta topografi wilayah untuk menentukan batas-batas alami dari suatu kawasan daerah resapan (recharge area), sebaran batuan berdasarkan peta geologi dan sebaran vegetasi (tutupan lahan) berdasarkan peta landsat yang diperkirakan dapat memberi kontribusi atau pengaruh terhadap resapan air tanah. Penentuan besaran resapan air tanah juga dapat ditentukan berdasarkan faktorfaktor infiltrasi (infiltration), perkolasi (percolation), permeabilitas (permeability), kerapatan lindak (bulk density), curah hujan (precipitation), tutupan lahan dan pengelolaan lahan (land cover and land use). Lokasi titik-titik pengukuran dipetakan dengan menggunakan alat GPS untuk diplot pada peta dasar yang dikutip dari Peta Rupa Bumi Indonesia (1998) lembar Sibolangit skala 1:50.000.

3.6.1. Faktor Infiltrasi (Infiltration) Infiltasi adalah pergerakan air dari atas permukaan tanah ke dalam permukaan air tanah (water table) yang disebabkan oleh gaya gravitasi dan kapilaritas, air yang menginfiltrasi itu mula-mula diserap untuk meningkatkan kelembaban tanah, dan selebihnya akan turun ke dalam tanah melalui proses perkolasi mengalir kesamping (secara harizontal). Faktor-faktor yang mempengaruhi infiltrasi pada suatu bentang alam adalah : 1. Dalamnya genangan air di atas permukaan tanah 2. Kadar air dalam tanah
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

3. Tebal lapisan yang jenuh 4. Pemapatan oleh curah hujan 5. Penyumbatan oleh bahan-bahan halus 6. Pemapatan oleh manusia dan hewan 7. Tumbuh-tumbuhan Laju infiltrasi (f) kapasitas infiltrasi (fp). Hal ini dipengaruhi oleh intensitas curah hujan. Jika intensitas hujan < kapasitas infiltrasi maka laju infiltrasi akan < kapasitas infiltrasi, dan jika intensitas curah hujan > maka laju infiltrasi akan = kapasitas infiltrasi, dapat dilihat laju infiltrasi pada Gambar 7. f0 Laju Infiltrasi (cm/jam)

fc

I < fp

I > fp

Waktu (menit) Gambar 7. Intensitas curah hujan yang berpengaruh terhadap laju infiltrasi (Horton, 1935)

Nilai laju infiltrasi pada beberapa jenis tanah dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Nilai Laju Infiltrasi Beberapa Jenis Tanah Jenis Tanah Laju Infiltrasi (mm/menit) Tanah ringan (sandy soils) 0,02 Tanah sedang (loam clay, loam silt) 0,05 Tanah berat (clays, clay loam) 0,21 Sumber: (Horton, 1935)

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

Laju infiltrasi ini dapat di ukur dengan metoda Horton (1935) dengan persamaan; fp = fc + (f0 fc) e(-kt) Dimana; fp = Kapasitas infiltrasi pada waktu t fc = Laju infiltrasi pada saat konstan f0 = Laju infiltrasi awal k = Konstanta (0,0697) t = Waktu Kapasitas infiltrasi juga dapat diukur dengan infiltrometer silinder ganda pada kondisi apa adanya (existing), tanpa perlakuan. Pengukuran dilakukan dengan

infiltrometer silinder ganda berukuran silinder dalam diameter 30 cm dan silinder luar diameter 50 cm. Kedua silinder tersebut dibenamkan ke dalam tanah dengan

kedalaman antara 5 cm sampai 15 cm. Air dimasukkan ke dalam kedua silinder tersebut dengan ketinggian 1 cm sampai 2 cm di atas permukaan, dan terus dipertahankan dengan cara mengalirkan air ke dalam silinder tersebut dari suatu bejana yang diketahui volumenya. Dilakukan pencatatan terhadap waktu yang diperlukan untuk meresapkan sejumlah volume tertentu dari air yang dituangkan ke dalam silinder. Pengukuran dilakukan terhadap penurunan air pada silinder yang lebih kecil, air pada silinder yang besar berfungsi sebagai penyangga untuk menurunkan efek batas yang timbul oleh adanya silinder (Suharta, et al, 2008).

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

Koreksi terhadap pengaruh evaporasi (penguapan) dilakukan pengukuran penguapan dengan panci evaporasi. Prosedur pengukuran adalah dengan menuangkan 1.000 cc air bersih (sama dengan air yang digunakan dalam infiltrometer) dengan cara mengucurkan air ke dalam panci seperti mengucurkan dalam infiltrometer. Didiamkan selama satu jam, kemudian volume air sisa diukur kembali. Persentase penguapan adalah volume air yang menguap dalam panci dibagi dengan volume air yang dituangkan (1.000 cc) dikalikan 100%. Dengan asumsi penguapan yang terjadi di dalam infiltrometer sama dengan penguapan yang terjadi pada panci penguapan, maka volume air yang meresap dalam infiltrometer dikoreksi dengan persentase penguapan dari panci evaporasi. Laju infiltrasi (Linf) adalah volume air yang dituangkan dikalikan faktor evaporasi dibagi waktu yang dibutuhkan untuk peresapan. Linf diplot ke dalam grafik terhadap waktu (T). Harga konstan dari Linf yang didapat dari grafik merupakan kapasitas infiltrasi (Cinf) (Suharta, et al, 2008). Laju infiltrasi (Linf) adalah volume air yang yang dituangkan dikurangi faktor (koreksi) evaporasi dibagi dengan luas silinder kecil dari infiltrometer dan waktu yang dibutuhkan untuk peresapan, dihitung dengan persamaan sebagai berikut (Sosrodarsono dan Takeda, 1985): (1 E0) V0 Linf = (Ainf x T) Dimana ; Linf = Laju infiltrasi, E0 = faktor (koreksi) evaporasi,

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

V0 = volume air yang dituangkan ke silinder kecil infiltrometer, Ainf = luas silinder kecil infiltrometer, T = waktu peresapan.

Menurut Sosrodarsono dan Takeda (1985), pada saat yang bersamaan dengan pengukuran infiltrasi juga dilakukan pengukuran terhadap evaporasi. Koreksi

terhadap volume air dalam infiltrometer yang disebabkan oleh evaporasi, dilakukan pengukuran penguapan dengan panci evaporasi. Persentase penguapan adalah volume air yang menguap dalam panci evaporasi dibagi dengan volume air yang dituangkan (1.000 cc) dan waktu untuk penguapan kali 100% dihitung dengan persamaan : (V0 Vi) E0 = (V0 x t) Dimana ; E0 = Koreksi evaporasi (%/jam), x 100%

V0 = volume awal air dituangkan (ml), Vi t = volume akhir air setelah satu jam (ml), = selang waktu pengukuran (jam).

Untuk penelitian ini, persamaan yang dipakai adalah persamaan ini dimana pengambilan sampel dan pengamatan langsung di lapangan.

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

3.6.2. Faktor Perkolasi (Percolation) Perkolasi (percolation) adalah pergerakan air ke bawah dari profil tanah, melalui lapisan air tanah (groundwater) dan masuk ke lapisan akuifer. Jika kapasitas perkolasi kapasitas infiltrasi maka lapisan di bawah lapisan permukaan tidak akan jenuh air dan laju infiltrasi ditentukan oleh infiltrasi dan jika kapasitas perkolasi kapasitas infiltrasi maka lapisan bawah akan jenuh air dan laju infiltrasi ditentukan oleh laju perkolasi. Dasar perhitungan besarnya resapan air ke dalam tanah ditentukan oleh angka perkolasi dengan menggunakan alat uji perkolasi. Waktu perkolasi adalah waktu dalam satuan menit yang diperlukan oleh air untuk turun sedalam 2,54 cm (1 inchi). Satuan waktu perkolasi dinyatakan dalam menit (inchi), hubungan waktu perkolasi dengan luas tanah absorbsi dinyatakan dengan dalil makin lama waktu perkolasi makin luas tanah absorbsi yang diperlukan (Hardjowigeno, 1995). Kapasitas perkolasi diukur dengan infiltrometer yang sama tetapi dilakukan dengan menggali sumuran untuk menghilangkan tanah penutup. Pengukuran

dilakukan dengan infiltrometer silinder ganda berukuran silinder dalam diameter 30 cm dan silinder luar diameter 50 cm. Kedua silinder tersebut dibenamkan ke dalam tanah dengan kedalaman antara 5 cm sampai 15 cm dimana bagian permukaan tanah digali sampai sekitar 40 100 cm untuk menghilangkan pengaruh kepadatan dan penyumbatan pori oleh lumpur. Air dimasukkan ke dalam kedua silinder tersebut dengan ketinggian satu sampai dua cm di atas permukaan, dan terus dipertahankan

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

dengan cara mengalirkan air ke dalam silinder tersebut dari suatu bejana yang diketahui volumenya. Dilakukan pencatatan terhadap waktu yang diperlukan untuk meresapkan sejumlah volume tertentu dari air yang dituangkan ke dalam silinder. Pengukuran dilakukan terhadap penurunan air pada silinder yang lebih kecil, air pada silinder yang besar berfungsi sebagai penyangga untuk menurunkan efek batas yang timbul oleh adanya silinder (Suharta, et al, 2008). Koreksi terhadap pengaruh evaporasi (penguapan) dilakukan pengukuran penguapan dengan panci evaporasi. Prosedur pengukuran adalah dengan menuangkan 1.000 cc air bersih (sama dengan air yang digunakan dalam infiltrometer) dengan cara mengucurkan air ke dalam panci seperti mengucurkan dalam infiltrometer. Didiamkan selama satu jam, kemudian volume air sisa diukur kembali. Persentase penguapan adalah volume air yang menguap dalam panci dibagi dengan volume air yang dituangkan (1.000 cc) dikalikan 100 %. Dengan asumsi penguapan yang terjadi di dalam infiltrometer sama dengan penguapan yang terjadi pada panci penguapan, maka volume air yang meresap dalam infiltrometer dikoreksi dengan persentase penguapan dari panci evaporasi. Laju perkolasi (Lp) adalah volume air yang dituangkan dikalikan faktor evaporasi dibagi waktu yang dibutuhkan untuk peresapan. Lp diplot ke dalam grafik terhadap waktu (T). Harga konstan dari Lp yang didapat dari grafik merupakan kapasitas perkolasi (Cp) (Suharta, et al, 2008).

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

Menurut Sosrodarsono dan Takeda (1985), laju perkolasi (Lp) adalah volume air yang yang dituangkan dikurangi faktor (koreksi) evaporasi dibagi dengan luas silinder kecil dari infiltrometer dan waktu yang dibutuhkan untuk peresapan, dihitung dengan persamaan sebagai berikut : (1 E0) V0 Lp = (Ainf x T) Dimana ; Lp E0 = Laju perkolasi, = faktor (koreksi) evaporasi,

V0 = volume air yang dituangkan ke silinder kecil infiltrometer, Ainf = luas silinder kecil infiltrometer, T = waktu peresapan.

Untuk perkolasi, bagian permukaan tanah digali sampai sekitar 40 100 cm yang dimaksud untuk menghilangkan pengaruh kepadatan dan penyumbatan pori-pori tanah oleh lumpur yang dapat mengurangi kapasitas perkolasi. Pada saat yang bersamaan dengan pengukuran perkolasi juga dilakukan pengukuran terhadap evaporasi dimana bagian permukaan tanah digali sampai sekitar 40 100 cm. Koreksi terhadap volume air dalam infiltrometer yang disebabkan oleh evaporasi, dilakukan pengukuran penguapan dengan panci evaporasi. Persentase penguapan adalah volume air yang menguap dalam panci evaporasi dibagi dengan volume air yang dituangkan (1.000 cc) dan waktu untuk penguapan kali 100% dihitung dengan persamaan ;

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

(V0 Vi) E0 = (V0 x t) Dimana ; E0 = Koreksi evaporasi (%/jam), x 100%

V0 = volume awal air dituangkan (ml), Vi t = volume akhir air setelah satu jam (ml), = selang waktu pengukuran (jam).

Untuk penelitian ini, persamaan yang dipakai adalah persamaan di atas, dimana pengambilan sampel dan pengamatan langsung di lapangan.

3.6.3. Faktor Permeabilitas (Permeability) Permeabilitas adalah kemampuan butiran tanah untuk meloloskan air. Kuantitas aliran air yang melewati batuan kedap mungkin begitu kecil untuk dilewati aliran air tersebut karena evaporasi mencegah akumulasi air di atas permukaan yang terbuka. Di lain pihak, lapisan berisi butiran kecil dalam satu dinding lembah dapat mengalirkan air tanah dengan cepat untuk menciptakan mata air (air terjun kecil) (Sosrodarsono dan Takeda, 1985). Untuk aliran air satu dimensi pada lapisan tanah jenuh sempurna digunakan humus empiris Darcy : q = Aki atau, q v= A
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

= ki

Dimana ; q = volume aliran air per satuan waktu A = luas penampang tanah yang dilewati air k = koefisien permeabilitas I = gradien hidrolik V = kecepatan aliran (discharge velocity) satuan koefisien permeabilitas sama dengan satuan kecepatan, yaitu m/detik. Koefisien permeabilitas terutama tergantung pada ukuran rata-rata pori yang dipengaruhi oleh distribusi ukuran partikel, bentuk partikel dan struktur tanah. Koefisien permeabilitas juga bervariasi tergantung pada suhu (viskositas air juga tergantung pada suhu) (Sosrodarsono dan Takeda, 1985). Kalau harga k diambil 100% pada suhu 20C, maka nilainya pada 10C dan 0C berturut-turut adalah 77% dan 56%. Menurut Sosrodarsono dan Takeda (1985), koefisien permeabilitas dapat juga dinyatakan dengan rumus : Yw k= n Dimana ; Yw = berat isi air, n K = viskositas air, = koefisien absolut yang tergantung hanya pada karakteristik kerangka partikel tanah (satuannya m2). =K

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

3.6.4. Faktor Kerapatan Lindak (Bulk Density) Bulk density menunjukkan perbandingan antara berat tanah kering dengan volume tanah termasuk volume pori-pori tanah. Bulk density dapat diukur dengan persamaan; berat tanah kering (gr) Bulk Density = volume tanah (cc)

Bulk density merupakan petunjuk kepadatan tanah. Makin padat suatu tanah makin tinggi bulk density, yang berarti makin sulit meneruskan air atau ditembus akar tanaman. Pada umumnya bulk density berkisar antara 1,1 1,6 gr/cc. Beberapa jenis tanah mempunyai bulk density kurang dari 0,90 gr/cc (misalnya tanah Andosol), bahkan ada yang kurang dari 0.10 gr/cc (misalnya tanah gambut). Tanah mineral mempunyai particle density = 2,65 gr/cm3. Dengan

mengetahui besarnya bulk density dan particle density maka dapat dihitung banyaknya (%) pori-pori total tanah sebagai berikut : Bulk density x 100% = % bahan padat tanah Particle density % pori-pori total tanah = 100% - % bahan padat tanah. Dengan rumus ; Bulk density Ruang pori total (%) = (1 Particle density ) x 100%

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

Pori-pori tanah dapat menentukan besar kecilnya porositas tanah. Pori-pori tanah adalah bagian yang tidak terisi bahan padat tanah (terisi oleh udara dan air). Pori-pori tanah dapat dibedakan menjadi pori-pori kasar (macro pore) dan pori-pori halus (micro pore). Pori-pori kasar berisi udara atau air atau air gravitasi (air yang mudah hilang karena gaya gravitasi), sedang pori-pori halus berisi air kapiler atau udara. Tanah-tanah pasir mempunyai pori-pori kasar lebih banyak dari pada tanah liat. Tanah dengan banyak pori-pori kasar sulit menahan air sehingga tanaman

mudah kekeringan. Tanah-tanah liat mempunyai pori-pori total (jumlah pori-pori makro + mikro), lebih tinggi daripada tanah pasir (Hardjowigeno, 1995). Porositas tanah dipengaruhi oleh kandungan bahan organik, struktur tanah dan tekstur tanah. Porositas tanah tinggi kalau bahan organik tinggi. Tanah-tanah dengan struktur granuler atau remah, mempunyai porositas yang lebih tinggi daripada tanahtanah dengan struktur massive (pejal). Tanah dengan tekstur pasir banyak

mempunyai pori-pori makro sehingga sulit menahan air.

3.6.5. Faktor Curah Hujan (Precipitation) Hujan (precipitation), merupakan salah satu masukan daripada sistem tampungan. Hujan ini pertama kali akan mengisi tampungan interception canopy. Bila tampungan ini telah terisi, banyaknya air yang selebihnya akan tersedia untuk infiltrasi dan perkolasi. Hal ini dapat diperhitungkan dengan perkiraan curah hujan bulanan dalam 10 tahun terakhir.

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

3.6.6. Faktor Tutupan Lahan dan Pengelolaan Lahan Faktor tutupan lahan dan pengelolaan lahan dapat dihitung berdasarkan peta tutupan lahan yang ada atau bisa diturunkan dari interpretasi citra satelit dengan metode tumpang susun (over lay) dari data citra satelit. Berdasarkan klasifikasi tutupan yang sudah diterapkan di Indonesia pada skala 1:50.000 maka nilai faktor tutupan lahan dan pengelolaan lahan dimodifikasi seperti dalam Tabel 4. Tabel 4. Faktor Tutupan dan Pengelolaan Lahan Tutupan Lahan Nilai C Belukar 0,300 Danau 0,000 Hutan lahan basah 0,001 Hutan lahan kering 0,005 Sungai 0,000 Rawa 0,000 Ladang/tegalan 0,500 Lahan terbuka 1,000 Permukiman 0,000 Sumber: (Hardjowigeno, 1995)

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1. Keadaan Wilayah Lokasi penelitian berada pada bagian hulu dari DAS Deli, secara astronomis terletak pada 0313'55,89" - 0320'22,45" LU dan 9830'59,06" - 9835'25,47" BT dengan topografi termasuk datar sampai bergunung dan sedikit curam di daerah batuan, dengan ketinggian 325 m dpl 1.850 m dpl. Di tinjau dari letak geografis dan batas ekosistem DAS antara lain sebelah Utara berbatasan dengan laut (Selat Malaka), sebelah Selatan dengan DAS Wampu, sebelah Timur dengan DAS Percut dan sebelah Barat berbatasan dengan DAS Belawan, dan secara administrasi pemerintahan termasuk dalam Pemerintahan Kecamatan Berastagi dan Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo dan Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang. Di lihat dari luasannya, sebagian besar lokasi penelitian berada pada administrasi Pemerintahan Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang yaitu Desa Bandar Baru, Desa Suka Makmur, Desa Rumah Pil-pil, Desa Batu Layang, Desa Sibolangit, Desa Derek, Desa Durin Sirugun, Desa Betimus Baru, Desa Betimus Dekah, Desa Rumah Kinangkong, Desa Raja Berneh, Desa Puangaja dan Desa Rumah Sumbul dan sebagian kecil lokasi penelitian berada pada administrasi Pemerintahan Kabupaten Karo yaitu Desa Semangat Gunung Kecamatan Merdeka dan Desa Doulu Kecamatan Berastagi.

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

Ibukota Kecamatan Sibolangit terletak di Desa Bandar Baru yang berjarak 76 km dari Ibukota Kabupaten Deli Serdang (Lubuk Pakam) dan 56 km dari Ibukota Propinsi Sumatera Utara (Kota Medan). Jarak ibukota kecamatan dengan ibukota kabupaten dapat ditempuh dalam waktu 2 jam dan jarak ibukota kecamatan dengan ibukota propinsi dapat ditempuh dalam waktu 1,5 jam menggunakan kendaraan bermotor. Kecamatan Sibolangit terbagi dalam 30 desa. Wilayah keseluruhan seluas 179,96 ha berupa daerah yang berbukit-bukit dengan wilayah datar sampai berombak 20%, berombak sampai berbukit 55% dan wilayah berbukit sampai bergunung 25%. Luas wilayah ini terdiri dari 35,99 ha sawah dan 98,98 ha areal lahan kering. Daerah penelitian yang juga daerah tangkapan air DAS Deli dijumpai adanya Kawasan Pelestarian Alam (KPA) yaitu Taman Hutan Raya (Tahura) Bukit Barisan dan Taman Wisata Alam (TWA) Sibolangit dan Kawasan Suaka Alam (KSA) yaitu Cagar Alam (CA) Sibolangit. Tahura Bukit Barisan berada pada daerah hulu dari DAS Deli dan berbatasan dengan KPA Taman Nasional Gunung Leuser. Tahura Bukit Barisan ditetapkan sebagai KPA Tahura Bukit Barisan pada 29 Nopember 1988 melalui Surat Keputusan Presiden RI No. 48 Tahun 1988 dengan luas keseluruhan 51.600 Ha. TWA Sibolangit dan CA Sibolangit berada pada daerah tengah dari DAS Deli. Untuk TWA ditetapkan sebagai KPA TWA Sibolangit pada 2 September 1980 melalui Keputusan Menteri Pertanian No. 636/Kpts/Um/5/1980 dengan luas 24,85 Ha. Cagar alam ini ada sejak zaman Belanda, dahulu Kebun Raya Sibolangit. Kebun ini dibuat pada tahun 1914 oleh JA. Lorzing atas prakarsa Dr. J.C. Koningsberger
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

sebagai cabang Kebun Raya Bogor, CA Sibolangit ini ditetapkan sebagai KSA CA Sibolangit melalui surat ZB.No.37/PK pada 10 Maret 1938 dengan luas 95,15 Ha. Di hulu DAS Deli ini, pemukiman dan lahan usaha tani penduduk juga dijumpai pada KPA Tahura Bukit Barisan. Penduduk mulai menempati wilayah ini mulai tahun 1938 akibat dari kekalahan pada masa perang dengan Belanda. Penduduk yang menempati kawasan ini adalah veteran perang kemerdekaan dari kabupaten sekitar kawasan ini.

4.2. Iklim Daerah bagian hulu DAS Deli ini dicakup oleh kawasan dengan curah hujan yang tinggi pada kisaran 3.000 mm/tahun sampai lebih dari 4.000 mm/tahun yang dilingkupi oleh struktur tata guna lahan hutan primer, kebun campuran, sawah dan permukiman. Curah hujan pada bagian tengah DAS Deli ini pada kisaran 3.000 4.500 mm/tahun dan dilingkup oleh struktur tata guna lahan yang terdiri dari tegalan, kebun campuran, hutan belukar, sawah, permukiman dan jalan raya. Daerah penelitian mempunyai iklim tropis yang dapat dibedakan antara musim hujan dan kemarau. Hal ini menunjukkan bahwa daerah ini masih mendapat pengaruh dari angin moonson dimana musim hujan terjadi pada bulan November sampai dengan bulan April dan musim kemarau pada bulan Mei sampai bulan Oktober.

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

Faktor iklim yang sangat besar pengaruhnya terhadap besaran air resapan adalah curah hujan. Air resapan semakin besar bila intensitas dan lama hujan tinggi dan faktor pengendali resapan air lainnya tetap. Di Daerah Resapan Air dijumpai ada 2 stasiun iklim, yaitu di Tongkoh dan Pancur Batu.

4.4. Deskripsi Tanah di Daerah Resapan Air Jenis tanah di daerah resapan air yang menjadi kajian dalam studi ini berdasarkan taksonomi tanah pusat Penelitian Tanah Bogor (1983) di kelompokkan menjadi 6 (enam) golongan yang dapat dilihat pada Tabel 5 yaitu : Tabel 5. Jenis Tanah di Daerah Resapan Air
Taksonomi Tanah (PPT 1983) Litosol, Regosol, Podsolik Litosol, Regosol Andosol Coklat Podsolik Coklat Kekuningan Taksonomi Tanah (USDA, 1975) Entisol Entisol Inceptisol Alfisol

Sumber : Puslittanag, 1983 Sebaran keruangan dari masing-masing golongan (order) tanah tersebut di daerah kajian dapat dicermati pada Peta Jenis Tanah terlampir dan deskripsi pada DAS Deli yang dapat dicermati pada Tabel 6. Deskripsi Jenis Tanah pada Daerah Resapan Air (Hulu dan Tengah) sebagai berikut :

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

Tabel 6. Deskripsi Jenis Tanah pada Daerah Resapan Air


Komponen Deskripsi Jenis Tanah (Puslittan, 1983) Tekstur Kedalaman Tanah (Cm) Litologi (batuan dasar) Bentang alam Ketinggian (m) DAS Deli Hulu Tengah Litosol, Regosol, Podsolik. Podsolik Coklat Kekuningan Podsolik Coklat Kekuningan Geluh Lempung pasiran Geluh Lempungan Lempung < 30 30-60 60-90 Lava, Piroklastik Piroklastik (pasir dan debu gunung api) Pegunungan Perbukitan >2000 100-500 1500-2000 1000-1500 500-1000 >40 15-40 15-40 2-15 2-15 Hutan, Tegalan, Kebun Kebun campuran, Tegalan, campuran, Belukar, Sawah, Permukiman Permukiman 2500-3000 3000-4000 3000-4000 >4000

Kemiringan (%)

Tataguna lahan

Curah hujan (mm/tahun)

Sumber : Puslittannak, 1983

4.4. Struktur Geologi dan Hidrogeologi Struktur geologi yang berkembang di Daerah Resapan Air (DRA) Sibolangit yang menjadi objek kajian adalah struktur patahan dan rekahan. Struktur patahan tersebut umumnya berarah barat laut-tenggara dan berarah timur laut-barat daya, tetapi beberapa diantaranya memiliki arah utara-selatan. Umumnya struktur patahan yang berkembang adalah struktur patahan normal atau patahan turun, panjang segmen patahan antara 1-15 km memotong hampir semua lapisan batuan yang terdapat di DRA.

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

Struktur patahan tersebut terkonsentrasi pada bahagian tengah DRA dan antara satu DAS dengan DAS yang lainnya memiliki intensitas ataupun tingkat kerapatan yang hampir sama terkecuali pada DAS Belawan yang lebih rendah intensitas patahannya. Struktur rekahan dan retakan terutama dijumpai pada daerah Sibolangit di daerah sumber air PDAM Tirtanadi di kawasan Lau Kaban, Lau Bengklewang dan Lau Rumah Sumbul. Kehadiran atau terdapatnya struktur patahan dan struktur

retakan pada batuan di satu sisi memperkaya sifat atau kemampuan meresapkan air ke dalam batuan, tetapi pada sisi lain menempatkan daerah yang dilalui jalur patahan pada kondisi yang tidak stabil. Selain struktur patahan yang lurus dan memanjang di DRA terdapat pula struktur patahan yang melingkar yang terdapat pada daerah puncak Gunung Sibayak. Struktur geologi baik berupa patahan maupun rekahan terbentuk sebelum maupun sesudah kehadiran Gunung Sibayak. Struktur patahan yang terbentuk

sebelum kehadiran Gunung Sibayak berkaitan dengan keterdapatan batuan-batuan pra-kwarter yaitu : serpih dan batu pasir dari Formasi Kuala (MTk), batu pasir dan konglomerat Formasi Bruksah (Tob), batu lumpur Formasi Bampo, batu gamping Formasi Belumai (Tmpb). (Tlb), batu lumpur dan batu pasir Formasi Baong (Tmb). Kedudukan batuan-batuan berumur pra-kwarter dalam tatanan keadaan bentang alam dan topografi sekarang ini dipengaruhi dan dikendalikan oleh proses terbentuknya struktur geologi sebelum maupun pada saat dan setelah berlangsungnya perkembagan kegiatan gugus gunung api Gunung Sibayak.
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

Batuan lainnya yang berumur kwarter yang merupakan produk dari evolusi gugus gunung api Gunung Sibayak tertata secara struktural mengikuti pola topografi dan bentang alam bentukan aktivitas gunung api tiper strato volcano.

4.4.1. Struktur Geologi dan Hidrogeologi Daerah Resapan Air Sibolangit Sungai Deli yang di hulu bercabang 2 (dua) yaitu Sungai Betimus dan Sungai Petani berhulu pada lingkungan Gunung Sibayak (2.212 m). Sungai Deli melintasi berbagai jenis batuan. Dibahagian hulu DAS Deli batuannya adalah gabungan batuan piroklastik, lava andesit dan dasit (Qvbj), tufa yang bergabung dengan lava andesit, dasit dan mikrodiorit dari Satuan Singkut (Qvbs) dan tufa batu apung dari Satuan Mentar (QTvm). Dibahagian tengah DAS Deli ditempati oleh tufa batu apung Satuan Mentar, tufa Toba dan tufa dari Satuan Singkut dan di bahagian hilir ditempati oleh tufa Toba dan endapan kerikil, pasir, lempung dari Formasi Medan (Qpme). Endapan sungai mengisi sepanjang alur Sungai Deli dari hulu ke hilir. Karakteristik fisik dari setiap unit batuan diperkirakan sebagai berikut : Batuan piroklastik dari Satuan Singkut (Qvbs) menempati kawasan bahagian hulu DAS Deli sebagaimana dapat dicermati di lintasan Sibolangit pada km 37 km 42. Batuan piroklastik berupa tufa tidak berlapis ini berbutir halus-kasar,

mengandung fragmen batu apung padat dengan retakan-retakan, berwarna abu-abu cerah, porositas dan permeabilitas sedangbaik. Batuan ini juga menempati kawasan bagian tengah dan hilir DAS Deli. Ke arah hilir dari Sembahe ke kawasan

Sukamulia, batuan berikutnya yang menempati DAS Deli bahagian hulu adalah tufa
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

batu apung dari Satuan Mentar (QTvm), berwarna abu-abu cerah, berbutir halus kasar dengan kandungan fragmen-fragmen batu apung dengan prosentase bervariasi dari 10% - 80%, rapuh, porositas dan permeabilitas sangat baik. Singkapan tufa batu apung dari Satuan Singkut di DAS Deli bahagian hulu ini dapat di cermati di daerah Bekukul, Tianglayar, dan Rimomungkur. Tufa Toba menempati kawasan bahagian tengah hingga kawasan bahagian hilir dari DAS Deli, mulai dari Namorambe hingga ke Deli Tua terutama pada belahan bahagian timur Sungai Deli. Tufa Toba pada DAS Deli ini berwarna abuabu, abu-abu kecoklatan dan kemerah-merahan, berbutir halus-kasar, memiliki porositas dan permeabilitas sedang-baik. Endapan kerikil, pasir dan lempung dari Formasi Medan (Qpme) menempati daerah sekitar alur Sungai Deli di sekitar Deli Tua. Batuan ini belum terkonsolidasi secara sempurna dan merupakan akuifer yang sangat baik. Endapan sungai (Qh) mengisi alur Sungai Deli pada bahagian hulu hingga ke bahagian hilir DAS Deli. Akumulasi endapan terdapat di segmen Namolandur hingga ke Deli Tua. Data yang diperoleh dari beberapa jenis batuan yang terdapat di areal penelitian dari yang tertua sampai termuda dapat dilihat pada Tabel 7 sebagai berikut :

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

Tabel 7. Jenis Batuan yang Terdapat di Areal Penelitian dari yang Tertua ke yang Termuda
Jenis batuan dan assosiasi (simbol) Piroklastik batu apung (Qtvm) Tufa (Qvt) Andesit, dasit, mikrodiorit, tufa (Qvbs) Breksi aliran (Qvbj) Andesit, dasit piroklastik (Qvba) Krikil, pasir, lanau (Qpme) Endapan sungai (Qh) Formasi/Satuan Mentar Toba Singkut Binjai Sibayak Medan Umur (tahun) Pleistosen (2,5jt) Pleistosen (2,0jt) Plestosen (2,0jt) Plestosen (2,0jt) Plestosen (2,0jt) Holosen (5000) Resen (Sekarang)

Sumber : Pusat Penelitian Geologi Tata Lingkungan, 1990

4.5. Deskripsi Akuifer Akuifer yang menempati ruang Daerah Resapan Air dalam kajian ini membentang dari Gunung Sibayak (2.212 m) ke kawasan Deli Tua pada arah barat daya - timur laut. Akuifer yang menempati ruang DAS Deli terdiri dari 3 (tiga) tipe yaitu : akuifer dengan aliran melalui ruang antar bukit, akuifer intergranular dengan rekahan dan akuifer dengan aliran melalui celahan (fissures) rongga-rongga dan saluran (channel). Ruang DAS Deli bahagian hulu dari kawasan Gunung Sibayak hingga ke kawasan Sibolangit dan sekitarnya di tempati oleh akuifer dengan aliran melalui celahan, rongga maupun saluran yang di bentuk oleh lava andesit dan dasit yang terbreaksiasikan berupa bongkahan-bongkahan yang tersusun secara acak dari lava. Satuan Sibayak (Qvba) sebagaimana dapat di cermati di kawasan Gunung Sibayak hingga ke daerah Bandar Baru. Susunan bongkah-bongkah lava yang acak menciptakan ruang antar bongkah berupa celah-celah yang tidak diatur, selain itu pada tubuh lava juga terdapat rongga-rongga dan saluran-saluran.

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

Pada posisi topografis dan stratigrafis, di bawah akuifer dari Satuan Sibayak (Qvba) tersebut terletak akuifer intergranular dari breksi aliran Satuan Binjai (Qvbj) dan tufa Satuan Singkut (Qvbs). Breksi aliran dari Satuan Binjai (Qvbj) merupakan aliran lahar yang padat dan kompak dengan permeabilitas yang rendah. Akuifer intergranular yang diberntuk oleh breksi aliran ini memiliki potensi penyimpanan (cadangan) air yang rendah <5 l/d. Selanjutnya pada posisi stratigrafis dan topografi dibawah breksi aliran Satuan Binjai (Qvbj) terletak tufa dari Satuan Singkut (Qvbs). Akuifer interanular ini dibangun oleh endapan tufa (Qvbs) berwarna abu-abu cerah, dalam keadaan lapuk berwarna coklat dan ungu, sebagaimana dapat dicermati di Bumi Perkemahan Pramuka Desa Suka Makmur Kecamatan Sibolangit. Di daerah komplek mata air PDAM Tirtanadi di Lau Kaban, Lau Bengklewang, Lau Rumah Sumbul, Sibolangit, tufa (Qvbs) ini berwarna abu-abu cerah, berbintik-bintik hitam pada beberapa tempat berwarna putih susu, berbutir halus sampai kasar, terdapat perulangan gradasi ukuran butir dari ukuran kasar ke halus balik ke arah lateral maupun ke arah vertikal. Massa dasar atau matrik penyusun batuan tersebut adalah debu gunung api (volkanic ash) hasil letusan Gunung Sibayak, susunan mineraloginya adalah kwarsa, plagioklas, biotit, muskovit, selain itu pada massa dasar terdapat pula fragmen-fragmen batu apung dan batuan beku dalam ukuran dan prosentasi kandungan yang bervariasi tetapi lebih kecil dari 10%. Kandungan

fragmen-fragmen batu apung pada tufa dari Satuan Singkut sebagaimana dapat di cermati pada penampang tegak di Lau Bengklewang semakin banyak di bahagian bawah dibandingkan dengan penampang di bahagian tengah dan bahagian atas.
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

Derajat kesarangan, kelulusan dan keterusan air dari tufa (Qvbs) ini adalah sedang sampai baik, hambatan permeabilitas pada arah vertikal dan lateral pada tubuh akuifer terdapat pada sisipan tufa berbutir halus sampai sangat halus. Tebal tubuh akuifer mencapai lebih dari 100m dengan kapasitas produksi dapat mencapai 10 l/d pada akuifer intergranular. Kapasitas produksi akuifer intergranular dari tufa (Qvbs) ini meningkat secara drastis pada daerah dimana struktur rekahan berkembang intensif seperti di daerah sumber mata air Lau Kaban, Lau Bengklewang, Lau Rumah Sumbul dengan produksi 200 l/d pada masing-masing sumber mata air atau total 600 l/d dari ketiga sumber mata air tersebut dan pada mata air di desa Tambunen debit mata air sekitar 100 l/d. Akuifer lainnya pada bagian hulu DAS Deli ini adalah tufa batu apung dari Satuan Mentar (QTvm) yang menyebar di kawasan Sembahe dan sekitarnya, dicirikan oleh warna abu-abu cerah, berbutir halus hingga kasar, umumnya di dominasi oleh butiran yang kasar, dengan kandungan fragmen batu apung yang melimpah dengan derajat kesarangan, derajat kelulusan dan keterusan air yang tinggi. Curah hujan yang turun dikawasan bahagian hulu ini diresapkan ke dalam tubuh-tubuh akuifer yang berbeda derajat kelulusan dan kelulusannya merupakan sumber air aliran tetap dari Sungai Deli di bahagian hulu. Limpahan dari akuifer muncul sebagai rembesan dan mata air pada tebing-tebing sungai dan bidang topografi yang curam dan mengalir dan memasok segmen-segmen sungai yang terdapat di hulu yaitu Sungai Betimus dan Sungai Petani yang merupakan cabang utama dari Sungai Deli.
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

Ruang bahagian tengah DAS Deli pada rentang jarak antara Sembahe ke Namorambe di tempati oleh akuifer dimana air di dalam batuan mengalir selain melalui ruang antar butiran penyusun batuan juga pada ruang antar rekahan. Akuifer tersebut dibangun oleh tufa batu apung dari Satuan Mentar (QTvm) sebagaimana dapat dicermati di daerah Sembahe, Bintang Meriah, Sugau, Durinpitu, Tianglayar, Rimomungkur, Bekukul dan Sukamulia, dicirikan oleh warna abu-abu cerah, abu-abu kekuningan, matrik tufa berukuran sedang-kasar, terpilah sedang sampai baik mengandung fragmen-fragmen batu apung antara 20% sampai 80% berukuran 1 cm sampai 3 cm, beberapa di antaranya mencapai 10 cm tertanam dengan kemas terbuka. Kesarangan, kelulusan dan keterusan dari tufa batu apung (QTvm) pada bagian tengah DAS Deli ini adalah baik sampai sangat baik. Pengaruh struktur patahan yang intensif di bahagian tengah DAS Deli ini meningkatkan karakteristik hidrogeologis dari tubuh akuifer dalam meresapkan, menyimpan dan meluahkan air. Tebal satuan tufa batu apung (QTvm) di bahagian tengah ini mencapai 100 m. Curah hujan yang turun di kawasan ini dengan intensitas tersebut diresapkan ke dalam tubuh akuifer, tersimpan sebagai air bawah tanah dan dilepaskan sebagai aliran tetap bagi Sungai Deli dengan cabang-cabangnya Sungai Simei-mei, Sungai Kelumat, Sungai Simantri dan Sungai Bekusah. Kapasitas produksi melalui sumur berkisar 5-10 l/d. Luahan dari akuifer muncul sebagai rembesan dan mata air pada tebing lembah sungai dan pada bagian ujung punggung perbukitan.

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

4.4. Arahan Rencana Tata Ruang Kabupaten Deli Serdang Dari data Bapeda Kabupaten Deli Serdang, Rencana Tata Ruang Kabupaten untuk kawasan penelitian (Kecamatan Sibolangit) merupakan peruntukan untuk daerah pengembangan Pusat Pariwisata Berwawasan Lingkungan yang nantinya akan di perkuat dengan Peraturan Presiden yang masih dalam draft. Adapun kawasan tersebut dapat dilihat pada Gambar 8 berikut:

Arahan Pengembangan Kabupaten Deli Serdang

Pusat Pembangkit Ekonomi Pusat Industri/Manufaktur Pusat Perdagangan dan Jasa


Pusat Pariwisata berwawasan Lingkungan Pusat Pertanian/Perkebunan/Agrobisnis

Gambar 8. Peta Rencana Tata Ruang Kabupaten Deli Serdang

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Pembentukan Zonasi Daerah Resapan Air Zonasi merupakan pengelompokan dari suatu kawasan yang memiliki satu kesamaan atau keseragaman. Zonasi dalam ilmu bentang alam (land scape) adalah pembentukan zona atau wilayah yang memiliki keseragaman tertentu di suatu kawasan dengan pembatasan wilayah atau bentukan topografi. Teknik zonasi ini juga digunakan untuk menjaga kualitas air dan menjaga debit produktifitas air disuatu kawasan, dengan menentukan luas daerah wilayah dan mengkaji daya serap tanah dengan teknik peresapan air melalui penanaman tumbuhan yang tepat dan pembangunan sumur-sumur resapan. Zonasi juga terkait erat dengan perilaku masyarakat sekitar daerah zonasi, apakah sebuah wilayah zona tertentu akan dijaga atau dialih-fungsikan. Untuk menentukan zonasi perlindungan sumberdaya air atau mata air perlu dilakukan analisis zonasi dimana akan ditentukan zona I, II, III dan seterusnya dengan pembatasan wilayah atau bentukan topografi. Wilayah-wilayah ini kemudian diberikan peraturan atau rekomendasi perlakuan bagi fungsi-fungsi yang dapat diberlakukan pada tanah baik pengelolaan maupun tutupan lahan dalam wilayah tersebut.

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

5.1.1. Deliniasi Zonasi Kawasan Dalam konsep perlindungan sumberdaya air atau mata air ini adalah menentukan zonasi dari kawasan daerah resapan yang telah ditentukan batas-batas alaminya (delineasi). Setelah dilakukannya dilineasi zonasi daerah resapan air

dengan proses Sistem Informasi Geografis dengan metoda tumpang susun (over lay) yang menggunakan data-data dan peta-peta (peta tapografi, peta geologi, peta hidrogeologi, peta sistem lahan, peta jenis tanah, peta landsat dan peta penggunaan lahan), maka terbentuknya peta arahan zonasi. Pembagian dan banyaknya zonasi dari sebuah daerah resapan mata air tersebut sangat tergantung kepada sifat dan karakteristik dari kawasan daerah resapan itu sendiri, misalnya jenis dan karakteristik batuan penyusun kawasan, penggunaan dan peruntukan lahan daerah resapan, kondisi topografi dan lainnya. Di Indonesia dan khususnya di kalangan PDAM, dikenal dengan pembagian zonasi kawasan daerah resapan dalam 3 (tiga) zona, yaitu zona I, zona II dan zona III. Pembagian ke dalam tiga zona tersebut lebih mempertimbangkan kepada aspek mobilitas dan daya tahan hidup bakteri dalam aliran air tanah (air bawah permukaan), dimana asumsinya bahwa bakteri akan dapat bertahan hidup didalam tanah dalam aliran air selama kurang lebih 30 hari, dimana secara umum dianggap bahwa kecepatan aliran air tanah adalah sekitar 2 meter per harinya, sehingga disimpulkan bahwa diperlukan jarak sekitar 60 meter sejak bakteri masuk pertama kali kedalam tanah dan diharapkan akan mati pada saat keluar terbawa oleh air dari mata air setelah melewati jarak dalam tanah sekitar 60 meter, sehingga PDAM membuat pedoman
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

batasan untuk zona I adalah sekitar 60 s/d 70 meter dari lokasi dimana mata air keluar dari dalam tanah. Secara teknis model pembagian zona seperti tersebut, maka pembagian zona dapat dibagi ke dalam beberapa zona yang dapat disesuaikan dengan kompleksitas dan kondisi dilapangan juga disesuaikan dengan tujuan dilakukannya pembagian zonasi tersebut. Berdasarkan kompilasi data dan peta, kondisi dan data-data dilapangan juga berdasarkan hasil diskusi dan kesepakatan dengan pihak-pihak yang berkepentingan, maka dalam proses pembuatan model zonasi ini dibuat ke dalam 3 (tiga) zonasi, antara lain :

5.1.1.1. Zona I Suatu kawasan yang berada dibagian hulu (atas) dari lokasi keluarnya mata air atau kolam penampungan alami. Tidak ada batasan luas area dan jarak mendatar, adapun dalam penentuan batasan dilapangan sangat tergantung kepada kondisi topografi dan geologi (jenis batuan) serta penggunaan lahan. Zona I ini berada dan berbatasan langsung dengan kolam penampungan alami dari suatu mata air, maka penggunaan lahan untuk zona ini hanya diperuntukan sebagai kawasan konservasi dan kawasan lindung dengan penggunaan lahan sebagai hutan, tidak boleh ada kegiatan pengolahan dan penggunaan lahan secara konvensional, pemukiman, kandang ternak, lokasi penimbunan sampah dan sumbersumber potensi polutan lainnya.
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

Pada zona I ini tidak boleh ada aliran air permukaan (run-off) yang dapat masuk kedalam kolam penampungan alami, untuk menghindari adanya berbagai material polutan yang terbawa oleh aliran air permukaan sehingga akan menurunkan kualitas sumberdaya air tersebut, sehingga pada umumnya PDAM melakukan pembangunan kolam dan bangunan penampungan sumberdaya air yang keluar dari mata air tersebut.

5.1.1.2. Zona II Zona II adalah kawasan yang berada lebih ke arah hulu dan berbatasan langsung dengan zona I, tetapi tidak ada batasan jarak secara mendatar dan batasan luas. Beberapa kondisi dalam menentukan jarak mendatar dan luas zona II ini adalah penggunaan dan peruntukan lahan, jenis batuan dan geologi, kondisi topografi dan kelerengan. Pada zona II ini mulai diperbolehkan melakukan beberapa penggunaan dan pengolahan lahan secara sangat terbatas. Kegiatan pada area zona II ini tidak akan secara langsung mempengaruhi kondisi kualitas sumberdaya air, akan tetapi masih sangat besar pengaruhnya terhadap potensi sumberdaya air dari mata air tersebut. Pada area zona II ini diperbolehkan terdapatnya aktifitas pemukiman dengan batasan-batasan yang secara ekologi, tidak diperbolehkan terdapatnya aktifitas penimbunan sampah atau tempat pembuangan sampah akhir (TPS/TPA), lokasi penimbunan bahan kimia, kandang ternak dan peternakan serta kegiatan yang berpotensi menimbulkan pencemaran seperti perbengkelan dan industri. Akan tetapi
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

pada area zona II ini masih diperbolehkan beberapa kegiatan budidaya pertanian kering, seperti ladang, kebun dengan tanaman keras dan tumpangsari dan pertanian dengan menggunakan pupuk organik dan memperhatikan kaidah-kaidah ekologi kawasan.

5.1.1.3. Zona III Zona III adalah suatu kawasan yang berada pada bagian hulu diatas kawasan zona II, tidak terdapat batasan jarak mendatar dan besarnya luas. Dalam menentukan batasan zona III ini sangat ditentukan oleh kondisi dilapangan sehingga dalam proses analisis dan penentuan zonasi diperlukan data primer yang langsung diamati dilapangan dan juga verifikasi data pada saat penentuan batas zonasi. Beberapa aspek yang mempengaruhi zona III ini adalah aspek topografi dan kelerengan, tata guna dan peruntukan lahan serta geologi dan jenis batuan. Di dalam zona III ini tidak diperbolehkan ada kegiatan pengolahan dan aktifitas masyarakat, karena kawasan ini merupakan Kawasan Pelestarian Alam lindung (Tahura Bukit Barisan) dan juga kawasan lindung untuk kawasan zona II, di luar kawasan lindung kegiatan pertanian diperbolehkan dengan batasan-batasan yang harus mengacu kepada konservasi tanah dan air dan penggunaan pupuk organik, pemukiman penduduk skala kecil (bukan komplek perumahan yang besar) yang sangat tergantung pada aspek jenis dan sifat batuan penyusun daerah tersebut dan lain-lain.

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

5.2. Analisis Zonasi 5.2.1. Analisis Topografi Analisis topografi menggunakan peta kontur skala 1:50.000 dari Peta Rupa Bumi Indonesia yang dideliniasi menjadi zonasi resapan dengan melihat karaketristik dan keseragaman sebaran kontur diperoleh luas 3.796,78 ha dengan pembagian 3 zona dengan rincian zona I memiliki luas 656,80 ha, zona II memiliki luas 2.005,16 ha dan zona III memiliki luas 1.134,82 ha. Hasil analisis topografi menunjukkan bahwa zona II lebih datar dibandingkan dengan zona I dan zona III sehingga kuantitas air lebih besar meresap ke dalam tanah.

5.2.2. Analisis Data Geologi Lokasi penelitian yang telah di deliniasi dan di over lay dengan data dan Peta Geologi diperoleh luasan untuk satuan jenis batuan di dalam zonasi dapat dijabarkan sebagai berikut. Untuk QTvm seluas 415,72 ha (10,95% dari luas zona), Qvbs seluas 2.459,83 ha (64,79% dari luas zona), Qvbj seluas 448,45 ha (11,81% dari luas zona), Qvba seluas 468,13 ha (12,33% dari luas zona) dan Qh seluas 4,65 ha (0,12% dari luas zona) dapat dilihat pada Tabel 8.

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

Tabel 8. Jenis Batuan Berdasarkan Luas dalam Zonasi


Simbol QTvm Qvbs Qvbj Qvba Qh Deskripsi PLIO-PLEISTOCENE PLEISTOCENE PLEISTOCENE UPPER PLEISTOCENE MIDDLE MIOCENE Jumlah Luas Jenis Batuan (ha) 415,72 2.459,83 448,45 468,13 4,65 3.796,78 Prosentase per Jenis Batuan (%) 10,95 64,79 11,81 12,33 0,12 100,00

Sumber : Hasil Over lay Peta Geologi dengan Zonasi data dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, 2004 Pada ketiga zona ini terdapat perbedaan sebaran sifat batuan yang dapat menentukan tingkat stabilitas dan kapasitas resap air. Dari sifat batuan tersebut zona I memiliki jenis batuan Gunung Api dengan Satuan Mentar (piroklastika batu apung bersusunan andesit sampai dasit), Mentar Unit : andesitic sampai dacitic pumiceous pyroclastics dengan deskripsi plio-pleistocene (dengan simbol QTvm) seluas 238,80 ha (36,36% dari luas zona I) dan Satuan Singkut (andesit, dasit mikrodiorit, tufa), Singkut Unit : Andesites, dacites, microdiorites, tuffs dengan deskripsi pleistocene (dengan simbol Qvbs) seluas 418 ha (63,64% dari luas zona I). Kawasan zona II memiliki jenis batuan yang sama dengan zona I yaitu Gunung Api dengan Satuan Mentar (piroklastika batu apung bersusunan andesit sampai dasit), Mentar Unit : andesitic sampai dacitic pumiceous pyroclastics dengan deskripsi plio-pleistocene (dengan simbol QTvm) seluas 176,93 ha (8,82% dari luas zona II) dan Satuan Singkut (andesit, dasit mikrodiorit, tufa), Singkut Unit :

Andesites, dacites, microdiorites, tuffs dengan deskripsi pleistocene (dengan simbol Qvbs) seluas 1.828,23 ha (91,18% dari luas zona II).

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

Zona III memiliki jenis batuan Gunung Api dengan Satuan Binjai (breksi aliran bersusun andesit sampai dasit), Binjai Unit : andesitic sampai dacitic breccia flows dengan deskripsi pleistocene (dengan simbol Qvbj) seluas 448,45 ha (39,52% dari luas zona III), Satuan Singkut (andesit, dasit mikrodiorit, tufa), Singkut Unit : Andesites, dacites, microdiorites, tuffs dengan deskripsi pleistocene (dengan simbol Qvbs) seluas 213,60 ha (18,82% dari luas zona III), Satuan Sibayak (andesit, dasit dan piroklastika), Sibayak Unit : Andesites, dacites, piroclastics dengan deskripsi upper pleistocene (dengan simbol Qvba) seluas 468,13 ha (41,25% dari luas zona III), dan jenis batuan Sedimen dan Metasedimen dengan Alluvium (kerikil, pasir dan lempung) dengan deskripsi middle miocene (dengan Simbol Qh) seluas 4,65 ha (0,41% dari luas zona III) dapat dilihat pada Tabel 9 berikut. Tabel 9. Sebaran Jenis Batuan dalam Zonasi Resapan Air Daerah Penelitian
Zonasi Zona I Zona II Zona III Simbol QTvm Qvbs QTvm Qvbs Qvbj Qvbs Qvba Qh Deskripsi PLIO-PLEISTOCENE PLEISTOCENE PLIO-PLEISTOCENE PLEISTOCENE PLEISTOCENE PLEISTOCENE UPPER PLEISTOCENE MIDDLE MIOCENE Jumlah Total Luas Zona (ha) 656,80 2.005,16 Luas (ha) 238,80 418,00 176,93 1.828,23 448,45 213,60 468,13 4,65 Prosentase per Zona (%) 36,36 63,64 8,82 91,18 39,52 18,82 41,25 0,41

1.134,82

3.796,78

Sumber : Hasil Over lay Peta Geologi dengan Zonasi data dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, 2004

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

Hasil analisis geologi juga menunjukkan zona II merupakan zona yang potensial untuk peresapan air ke dalam tanah lebih besar dibandingkan zona I dan zona III dilihat dari susunan dan struktur batuan yang terdapat pada daerah penelitian.

5.2.3. Analisis Data Hidrogeologi Sebaran data dan peta hidrologi di daerah penelitian diperoleh berdasarkan luas pada masing-masing zona yang dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10. Sebaran Hidrogeologi dalam Zonasi Resapan Air Daerah Penelitian
Zonasi Zona I Zona II Zona III Hidrogeologi Akuifer dengan produktivitas sedang dan penyebaran luas Akuifer dengan produktivitas sedang dan penyebaran luas Setempat akuifer produktif Daerah air tanah langka Setempat akuifer produktif Jumlah Luas (ha) 656,80 1.648,83 356,32 248,90 885,93 3.796,78 Prosentase Luas (%) 17,30 43,43 9,38 6,56 23,33 100,00

Sumber : Hasil Over lay Peta Hidrogeologi dengan Zonasi Data dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, 2004 Hasil over lay peta zonasi daerah resapan air dengan data dan peta hidogeologi maka zona II merupakan kawasan yang sangat potensial untuk kawasan resapan air yang memiliki kawasan akuifer dengan produktivitas sedang dan penyebaran luas dimana akuifer dengan keterusan sangat beragam; kedalaman muka air tanah beragam; debit mata air beragam, dapat mencapai 200 l/det; debit sumur umumnya kurang dari 5 l/det dengan luas 1.648,83 ha (43,43% dari luas keseluruhan zonasi) dan kawasan setempat akuifer produktif dimana akuifer dengan keterusan sangat beragam; umumnya air tanah tidak dimanfaatkan karena dalamnya muka air
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

tanah; setempat mata air dapat diturap dengan luas 356,32 ha (9,38% dari luas keseluruhan zonasi). Pada zona I merupakan zona inti peresapan air tanah yang memiliki kawasan akuifer dengan produktivitas sedang dan penyebaran luas dimana akuifer dengan keterusan sangat beragam; kedalaman muka air tanah beragam; debit mata air beragam, dapat mencapai 200 l/det; debit sumur umumnya kurang dari 5 l/det dengan luas 656,80 ha (17,30% dari luas keseluruhan zonasi). Sedangkan zona III memiliki kawasan daerah air tanah langka dimana permukaan air tanah sangat dalam dengan luas 248,90 ha (6,56% dari luas keseluruhan zonasi) dan kawasan setempat akuifer produktif dimana akuifer dengan keterusan sangat beragam; umumnya air tanah tidak dimanfaatkan karena dalamnya muka air tanah; setempat mata air dapat diturap dengan luas 885,93 ha (23,33% dari luas keseluruhan zonasi).

5.3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Resapan Air Tanah Penelitian ini mengambil 10 titik lokasi pengambilan sampel yang mewakili daerah-daerah yang berpeluang memberi kontribusi terhadap resapan air, koordinat pengambilan sampel dapat dilihat pada tabel 11 sebegai berikut.

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

Tabel 11. Titik Koordinat Pengambilan Sampel dan Pengamatan Daerah Penelitian
Lokasi Sampel dan Pengamatan Bujur Timur (Longitude) Lintang Utara (Latitude)

Ttitk 1 98 31' 17,38" Titik 2 98 31' 56,41" Titik 3 98 32' 00,29" Titik 4 98 32' 06,21" Titik 5 98 33' 01,51" Titik 6 98 33' 05,62" Titik 7 98 33' 39,37" Titik 8 98 34' 41,04" Titik 9 98 34' 26,16" Titik 10 98 33' 59,95" Sumber : Hasil Pengamatan Lapangan, Maret 2009

03 15' 00,14" 03 14' 03,77" 03 14' 55,09" 03 15' 58,20" 03 16' 56,04" 03 16' 05,63" 03 17' 48,19" 03 18' 21,46" 03 19' 11,31" 03 18' 38,61"

Daerah pengambilan sampel daerah resapan air juga dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:

5.3.1. Faktor Infiltrasi (Infiltration) Infiltrasi pada kawasan penelitian diperoleh 9,93 cm/jam sampai 14,16 cm/jam setelah pengamatan 1 jam di lapangan, dapat dilihat pada Tabel 12 sebagai berikut.

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

Tabel 12. Laju Infiltrasi di Daerah Penelitian


Kode Sampel

Linf 1 Linf 2 Linf 3 Linf 4 Linf 5 Linf 6 Linf 7 Linf 8 Linf 9 Linf 10 Sumber : Hasil Pengamatan Lapangan, Maret 2009

Jenis Tanah Taksonomi Tanah (USDA 1975) Entisol Entisol Entisol Entisol Inceptisol Inceptisol Inceptisol Alfisol Alfisol Alfisol

Laju Infiltrasi (cm/jam)

9,93 10,50 12,14 14,10 14,16 13,21 12,51 12,79 13,95 13,29

Laju infiltrasi pada daerah penelitian relatif tinggi dengan sampel tanah Linf 4 dan Linf 5, hal ini dipengaruhi oleh kondisi struktur tanah dan tutupan lahan yang masih alami, daerah hulu atau Linf 1 dan Linf 2 laju infiltrasi relatif sedang disebabkan oleh jenis tanah yang mengandung liat dan struktur geologi yang sulit meloloskan air. Dari hasil pengamatan infiltrasi di lapangan diperoleh titik jenuh pada 1 jam dengan rata-rata 12,66 cm/jam. Menurut Asdak (2004), proses infiltrasi dipengaruhi beberapa faktor, antara lain, tekstur dan struktur tanah, persediaan air awal (kelembaban awal), kegiatan biologi tanah dan unsur organik, jenis dan kedalaman serasah dan tumbuhan bawah atau tajuk penutup tanah lainnya. Laju infiltrasi ditentukan oleh: (a) Jumlah air yang tersedia di permukaan tanah. (b) Sifat permukaan tanah. (c) Kemampuan tanah untuk mengosongkan air di atas permukaan tanah.

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

Menurut Philip (1954), laju infiltrasi dipengaruhi oleh tiap jenis tanah dengan ciri-ciri fisika, kimia, biologi dan mineral yang berdeda-beda yang memerlukan perhitungan kebutuhan air yang berbeda-beda dalam tujuan pemberian air. Di daerah penelitian pada umumnya memiliki jenis tanah dan struktur geologi yang mendukung untuk laju infiltrasi yang tinggi.

5.3.2. Faktor Perkolasi (Percolation) Perkolasi pada kawasan penelitian diperoleh 2,35 cm/jam sampai 3,43 cm/jam setelah pengamatan 1 jam di lapangan dengan beberapa kedalaman tanah, dapat dilihat pada Tabel 13 sebagai berikut. Tabel 13. Laju Perkolasi di Daerah Penelitian Kode Sampel Laju Perkolasi (cm/jam) Kedalaman Galian (cm) Lp 1 2,35 Liat (55) Lp 2 2,39 Liat (55) Lp 3 2,65 Lempung (85) Lp 4 2,43 Lempung (80) Lp 5 3,17 Lempung (125) Lp 6 3,29 Lempung (120) Lp 7 2,93 Lempung (90) Lp 8 2,86 Lempung (110) Lp 9 3,43 Lempung Berpasir (150) Lp 10 3,37 Lempung Berpasir (140) Sumber : Hasil Pengamatan Lapangan, Maret 2009 Laju perkolasi pada daerah penelitian relatif tinggi pada Lp9 atau zona I, Lp10, Lp6 dan Lp5 pada zona II, hal ini dipengaruhi oleh struktur tanah yang masih alami dan sususnan batuan dalam yang relatif masih dapat meloloskan air. Dari hasil

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

pengamatan perkolasi dilapangan diperoleh titik jenuh pada 1 jam dengan rata-rata 2,89 cm/jam. Menurut Philip (1954), laju perkolasi sama dengan laju infiltrasi, perkolasi sangat dipengaruhi oleh struktur tanah dalam dan bahan pembentuk tanah (sifat geologi) dari tiap-tiap jenis tanah dengan ciri-ciri fisika, kimia dan mineral yang berdeda-beda yang memerlukan perhitungan kebutuhan air yang berbeda-beda dalam tujuan pemberian air. Di daerah penelitian pada umumnya memiliki jenis tanah dan struktur geologi yang mendukung untuk laju perkolasi yang tinggi.

5.3.3. Faktor Permeabilitas (Permeability) Data Permeabilitas yang diperoleh pada daerah penelitian setelah dilakukan tes di laboratorium adalah 0,35 cm/jam sampai 20,54 cm/jam yang dilakukan dengan tes laboratorium, dapat dilihat pada Tabel 14 berikut. Tabel 14. Tingkat Permeabilitas di Daerah Penelitian Kode Sampel Permeabilitas (cm/jam) T1b 0,36 T2b 0,35 T3b 2,45 T4b 1,82 T5b 19,36 T6b 13,35 T7b 0,35 T8b 0,38 T9b 20,54 T10b 5,21 Sumber : Hasil tes laboratorium Ilmu Tanah Fakultas Pertanian USU

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

Dari hasil yang diperoleh permeabilitas pada daerah penelitian relatif baik pada T9b atau zona I, T5b dan T6b pada zona II, hal ini dipengaruhi oleh struktur tanah yang masih alami yang relatif masih dapat meloloskan air. Sedangkan

permeabilitas di T1b, T2b atau zona III kurang baik karena dipengaruhi oleh struktur tanah dan T7b, T8b atau zona II kurang baik karena dipengaruhi oleh pengelolaan lahan yang tidak ramah lingkungan. Menurut Horton (1935), permeabilitas dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain geologi, sifat fisik dan morfologi tanah. Di daerah penelitian pada umumnya permeabilitas dipengaruhi oleh sifat fisik tanah dan struktur geologi pembentukan tanah, makin besar nilai permealilitas tanah maka tanah makin mudah meloloskan air kedalam tanah yang akhirnya terbentuk air tanah.

5.3.4. Faktor Kerapatan Lindak (Bulk Density) Kerapatan Lindak (Bulk Density) pada daerah penelitian diperoleh 0,37 gr/cm3 sampai 0,82 gr/cm3 yang dilakukan dengan tes laboratorium, dapat dilihat pada Tabel 15 berikut.

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

Tabel 15. Tingkat Kerapatan Lindak (Bulk Density) di Daerah Penelitian Kode Sampel Kerapatan Lindak (gr/cm3) T1a 0,82 T2a 0,68 T3a 0,42 T4a 0,37 T5a 0,45 T6a 0,57 T7a 0,48 T8a 0,55 T9a 0,61 T10a 0,66 Sumber : Hasil tes laboratorium Ilmu Tanah Fakultas Pertanian USU Dari hasil yang diperoleh kerapatan lindak (bulk density) pada daerah penelitian relatif baik terdapat pada T4a atau zona III, hal ini dipengaruhi oleh tutupan lahan dan struktur tanah yang masih alami yang relatif masih dapat meloloskan air. Sedangkan kerapatan lindak di T1a, T2a atau zona III kurang baik karena dipengaruhi oleh struktur tanah dan jenis tanah yang liat. Menurut Arsyad (2000), pada umumnya bulk density berkisar antara 1,1 1,6 gr/cc. Beberapa jenis tanah mempunyai bulk density kurang dari 0,90 gr/cc (misalnya tanah Andosol), bahkan ada yang kurang dari 0.10 gr/cc (misalnya tanah gambut), tanah mineral mempunyai particle density = 2,65 gr/cm3. Pada aderah penelitin kerapatan lindak (bulk density) adalah 0,37 gr/cm3 sampai 0,82 gr/cm3, hal ini menunjukkan bahwa pada daerah penelitian mempunya jenis tanah yang sesuai yaitu Andosol dan Latosol. Makin besar nilai kerapatan lindak (bulk density) maka tanah makin sukar meloloskan air.

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

5.3.5. Faktor Curah Hujan (Precipitation) Di wilayah studi dalam konservasi dan pengelolaan Daerah Resapan Air PDAM Tirtanadi Sibolangit ini, diperlukan data-data curah hujan untuk perhitungan ketersediaan air. Perlu digarisbawahi disini dipakai data curah hujan yang representatif dengan data-data observasi yang ada. Di wilayah studi konservasi dan pengelolaan daerah resapan air PDAM Tirtanadi ini, dipakai data aktual 10 tahunan dari Januari 1999 sampai Mei 2009, dimana data-data tersebut berkorelasi positif dengan data-data debit observasi yang ada. Di daerah penelitian didapat data curah hujan yang diperoleh dari stasiun Curah Hujan Tongkoh dan Pancur Batu. Adapun data curah hujan untuk stasiun Tongkoh dan Pancur batu dapat dilihat pada Tabel 16 dan Tabel 17 sebagai berikut: Tabel 16. Data Curah Hujan Stasiun Tongkoh
B TAHUN JAN 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 297 180 386 262 213 149 220 203.5 187 167 372 PEB 136 199 207 193 352 217 89 347 198 215 96 MAR 226 288 83 374 284 215 186 126 161 537 287 APR 134 114 228 378 370 371 225 347 268 294 323 MEI 195 70 62 212 151 204 125 234 315 51 153 JUN 88 38 115 172 146 97 37 134 83.5 164 JUL 51 96 53 102 141 253 58 65 106 216 AGT 349 164 63 61 209 48 128 165 119.5 231 SEP 396 347 295 168 147 409 101 191 197 170 OKT 450 78 213 277 115 286 246 354 198 484 NOP 151 202 235 292 356 501 221 284 186 241 DES 151 202 235 292 356 501 221 284 186 241 2.624,0 1.978,0 2.175,0 2.783,0 2.840,0 3.251,0 1.857,0 2.734,5 2.205,0 3.011,0 1.231,0 U L A N Total

Sumber : BMG Stasiun Tongkoh, 2009

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

Tabel 17. Data Curah Hujan Stasiun Pancur Batu


B TAHUN JAN 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 285 92 344 173 219 103 423 306 189 163 205 PEB 214 186 130 94 301 108 46 50.5 55 134.5 94 MAR 212 387 247 125 136 288 95 142 260 188 332 APR 463 195 86 42 175 170 86 223.5 163 214.5 197 MEI 321 229 245.5 262 220.5 179 319 305 372 224 238 JUN 293 159 231 28 324 228 192 383 122 119 JUL 95 159 239 217 267 317 189 260 203 154 AGT 210 292 356 144 305 231 123 250 220 179 SEP 695 658 420 570 558.5 547 223 300.5 378 538 OKT 241 447 821 431 450 460 190 330.5 471 275 NOP 238 128 656 204 249 192 157 246.5 336 209 DES 432 197 468 154 318 221 230.5 240 293 210 3.699,0 3.129,0 4.243,5 2.444,0 3.523,0 3.044,0 2.273,5 3.037,5 3.062,0 2.608,0 1.066,0 U L A N Total

Sumber : BMG Stasiun Pancur Batu, 2009 Untuk stasiun curah hujan Tongkoh, curah hujan sepuluh tahunan yang tercatat dari Januari 1999 Mei 2009 menunjukkan curah hujan pada wilayah Daerah Resapan Air berkisar dari 1.857 mm sampai dengan 3.251 mm per tahun. Untuk stasiun curah hujan Pancur Batu, curah hujan sepuluh tahunan yang tercatat dari Januari 1999 Mei 2009 menunjukkan curah hujan pada wilayah Daerah Resapan Air berkisar dari 2.273,5 mm sampai dengan 4.243,5 mm per tahun dapat dilihat pada Gambar 9 yang mengacu kepada data curah hujan di atas.

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

4,500.00

Stasiun Tongkoh
4,000.00

Stasiun Pancur Batu

3,500.00
Curah Hujan Tahunan (mm)

3,000.00

2,500.00

2,000.00

1,500.00

1,000.00

500.00

0.00 1999 2000 2001 2002 2003 2004 Tahun 2005 2006 2007 2008 Mei 2009

Gambar 9. Grafik Curah Hujan Tahunan di Stasiun Tongkoh dan Pancur Batu dari Januari 1999 sampai Mei 2009 Menurut Schmidth Fergusson (1951), data curah hujan dapat di golongkan menjadi tipe-tipe curah hujan dengan rumusan : Jumlah BK (mm) Q = Jumlah BB (mm) Dimana ; Q = Nilai penentuan tipe Curah Hujan,

BK = Bulan Kering (< 60 mm), BB = Bulan Basah (>100 mm), Menurut Schmidth Fergusson (1951), tipe-tipe curah hujan dapat digolongkan kedalam 8 tipe curah hujan yaitu tipe A (<0,143), tipe B (0,143 0,333), tipe C (0,333 0,666), tipe D (0,666 1,000), tipe E (1,000 1,677), tipe F (1,677 3,000), tipe G (3,000 7,000) dan tipe H (>7,000). Dari data curah hujan di dua stasiun
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa curah hujan rata-rata di daerah penelitian digolongkan ke dalam curah hujan tipe A, dengan perhitungan untuk stasiun curah hujan Tongkoh dan Pancur Batu diperoleh nilai 0,0. Hal ini memungkinkan

terjaganya kuantitas air yang akan diresapkan ke dalam tanah dengan asumsi perhitungan (dengan mengabaikan faktor resapan oleh serasah, kanopi daun, evaporasi, transpirasi dan run-off); Q=CxIxA Dimana ; Q = Jumlah air larian (jumlah air yang dapat diresapkan), C = Koefisien air larian (0,02 dengan asumsi semak belukar), I = Intensitas curah hujan rata-rata di 2 stasiun,

A = Luas areal (zona II dan III) maka asumsi air yang dapat diserap pada zonasi II dan III adalah: Q=CxIxA = 0,02 x 2.826,10 mm/tahun x 2.661,96 ha = 0,02 x 2,82610 m/tahun x 26.619.600 m2 = 1.504.593,031 m3/tahun. maka air yang dapat dimasukkan kedalam tanah lebih kurang 1.504.593,031 m3/tahun, dengan asumsi tidak mempertimbangkan faktor-faktor pembatas yang lain. Menurut Horton (1919), besar intersepsi oleh tumbuhan adalah sekitar 0,5 mm hingga 1,8 mm, dalam perhitungan ini, besarnya evaporasi selama terjadinya hujan dapat diabaikan.

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

5.3.6. Faktor Tutupan Lahan dan Pengelolaan Lahan 5.3.6.1. Faktor Tutupan Lahan (Land Cover) Jenis tanaman yang dibudidayakan di daerah penelitian adalah tanaman palawija (padi dan jagung), hortikultura (sayuran dan buah-buahan), tanaman perkebunan (karet, kakao, kemiri dan aren) dan tanaman kehutanan (mahoni dan ingul). Jenis tanaman, pola tanam ataupun teknik bercocok tanam mempunyai

peranan penting dalam upaya konservasi tanah dan air untuk suatu Daerah Resapan Air. Kebun campuran yang di kembangkan di lahan kering terdiri dari berbagai jenis tanaman tahunan. Tanaman tahunan ini ditanam dalam pola yang acak dalam artian tidak tertata sedemikian rupa dan tidak mengacu pada kaidah-kaidah pengawetan tanah. Demikian pula pola tanam dari tanaman semusim yang

diusahakan belum secara terarah menerapkan prinsip konservasi seperti pola tanam budidaya lorong, mengikuti kontur/topografi, saluran penyalur air, mulsa dan lain sebagainya. Dari hasil analisis faktor tutupan lahan yang dihitung berdasarkan peta tutupan lahan yang ada bisa diturunkan dari interpretasi citra satelit dengan metode tumpang susun (over lay) dari data citra satelit, maka diperoleh tutupan lahan, dapat dilihat pada Gambar 10 dan luasan masing-masing tutupan lahan dalam zonasi pada Tabel 18. Berdasarkan klasifikasi tutupan yang sudah diterapkan di Indonesia pada peta skala 1:50.000.

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

Gambar 10. Peta Tutupan Lahan Daerah Penelitian

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

Tabel 18. Luasan Masing-Masing Tutupan Lahan dalam Zonasi


Zonasi Zona I Jenis Tutupan Lahan Kebun Campuran dan Hutan Masyarakat (Community Forest) Lahan Terlantar dan Semak Ladang (Cultivation) Hutan (Cagar Alam dan Taman Wisata Alam Sibolangit) Kebun Campuran dan Hutan Masyarakat (Community Forest) Kebun Campuran (Kemiri) Lahan Terlantar dan Semak Ladang (Cultivation) dan Sawah Hutan (Cagar Alam dan Taman Wisata Alam Sibolangit) Hutan (Tahura Bukit Barisan) Pemukiman (Settelment) Lahan Terlantar dan Semak Hutan (Tahura Bukit Barisan) Pemukiman (Settelment) Jumlah Luasan (ha) 181,79 73,69 152,23 249,09 940,77 19,48 533,39 22,70 102,08 17,25 369,49 103,62 1.000,77 30,43 656,80 Luasan Zona (ha) Prosentase per Zona (%) 27,68 11,22 23,18 37,92 46,92 0,97 26,60 1,13 5,09 0,86 18,43 9,13 88,19 2,68 Prosentase Zonasi (%) 4,79 1,94 4,01 6,56 24,78 0,51 14,05 0,60 2,69 0,45 9,73 2,73 26,36 0,80 100,00

Zona II

2.005,16

Zona III

1.134,82 3.796,78

Sumber : Hasil Interpretasi Peta Landsat, 2008 Dari data hasil interpretasi peta landsat diperoleh peta tutupan lahan dan data luasan dari masing-masing zona menunjukkan bahwa setiap zona masih memiliki kawasan hutan yang masih luas. Zona I memiliki kawasan hutan (Cagar Alam dan Taman Wisata Alam Sibolangit) dengan luas 249,09 ha (37,92% dari luas zona I atau 6,56% dari luas zonasi), zona II memiliki kawasan Kebun Campuran dan Hutan Masyarakat (Community Forest) dengan luas 940,77 ha (46,92% dari luas zona II atau 24,78% dari luas zonasi), Kebun campuran berupa kemiri dengan luas 19,48 ha (0,97% dari luas zona II atau 0,51% dari luas zonasi), Hutan (Cagar Alam dan Taman Wisata Alam Sibolangit) dengan luas 102,08 ha (5,09% dari luas zona II atau 2,69% dari luas zonasi) dan Hutan (Tahura Bukit Barisan) dengan luas 17,25 ha (0,86% dari luas zon II atau 0,45% dari luas zonasi) dan zona III memiliki kawasan Hutan
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

(Tahura Bukit Barisan) dengan luas 1.000,77 ha (88,19% dari luas zona III atau 26,36% dari luas zonasi). Dengan demikian setiap zona masih memiliki kawasan yang potensial untuk daerah resapan air. Cara vegetatif mempertimbangkan bahwa aktivitas utama program konservasi tanah dengan cara vegetatif bertumpu pada penanaman vegetasi maka hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan tanam-menanam perlu dipersiapkan dengan seksama. Halhal tersebut berkaitan dengan teknik- teknik silvikultur, pengetahuan tentang iklim, tanah dan tidak kalah pentingnya adalah pengaruh manusia terhadap keberhasilan atau kegagalan kegiatan penanaman vegetasi tersebut (Asdak, 2002). Menurut Asdak (2002), secara umum, keberhasilan penanaman vegetasi untuk tujuan konservasi tanah akan ditentukan oleh keadaan sebagai berikut : (a) Tanah (kedalaman dan kesuburan) dan curah hujan harus cukup memadai untuk menjamin kelangsungan tumbuh vegetasi. Curah hujan yang lebih tinggi di

daerah dengan tipe tanah lempung (clay) umumnya lebih menjamin pertumbuhan tanaman daripada tanah dengan tipe pasir. (b) Jenis tanaman yang mudah beradaptasi dengan lingkungan setempat atau jenis spesies vegetasi lokal harus diprioritaskan penanamannya. (c) Jumlah biji vegetasi yang akan ditanam harus cukup, disiapkan dengan baik dan ditanam dengan kedalam yang memadai. daripada biji yang besar. Biji kecil ditanam lebih dangkal

Penanaman biji juga harus dilakukan pada saat Sementara menunggu pertumbuhan lebih

kelembaban tanah cukup tersedia.

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

lanjut, biji-biji tersebut harus dijaga dari gangguan binatang dan faktor-faktor eksternal yang dapat mengganggu pertumbuhan biji. (d) Persiapan lapangan secara mekanis seringkali diperlukan untuk lebih menjamin keberhasilan tanaman. Tetapi pada banyak kasus tidak dilakukan karena

pertimbangan ekonomis dan waktu.

5.3.6.2. Faktor Pengelolaan Lahan Pengelolaan tanah terutama pada kawasan daerah resapan air yang melingkupi suatu DAS berpengaruh terhadap kesetimbangan hidrologis DAS tersebut. Pengelolaan tanah pada dasarnya meliputi 2 (dua) hal pokok yaitu jenis tanaman yang dibudidayakan dan teknik atau metoda pengolahan tanah yang diterapkan. Kombinasi keduanya ataupun secara tersendiri berpengaruh terhadap komponen hidrologi seperti run-off dan infiltrasi yang menentukan perilaku hidrologi DAS. Di daerah penelitian usaha tani atau budidaya pertanian di mulai dengan pembukaan lahan, pembersihan lahan, pengolahan tanah, pembibitan, penanaman, pemupukan, pemeliharaan tanaman dan panen. Pengolahan tanah ataupun perlakuan terhadap tanah dilakukan secara tradisional seperti tebang bakar pada pembukaan lahan hutan oleh peladang berpindah-pindah, secara manual dengan peralatan pertanian semi konvensional seperti pacul, bajak kerbau dan tenaga manusia, sedangkan secara mekanis dengan peralatan mesin-mesin pertanian seperti traktor, buldozer dan lain sebagainya. Masing-masing teknik ataupun metoda pengolahan tanah tersebut memiliki dampak kepada kelestarian tanah. Dalam pengolahan tanah
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

hal yang terpenting adalah menghindarkan kerusakan tanah karena hilangnya unsur hara yang dapat mengganggu bahkan menghambat pertumbuhan tanaman yang merupakan komponen penting dalam sistem tata air dan upaya mengurangi secara signifikan laju erosi dan run-off. Pengolahan tanah yang salah dapat memadatkan tanah baik pemadatan di permukaan maupun pada horizon-horizon di bawahnya yang akan menciptakan horizon kedap air (impervious layer) pada tanah dengan konsekuensinya penurunan infiltrasi dan perkolasi, meningkatkan kerapatan lindak (buld density), peningkatan run off dan laju erosi. Menurut Asdak (2002), pencegahan erosi dengan cara mekanik bertumpu pada pembuatan bangunan pencegah erosi. Mempertimbangkan bahwa usaha

konservasi cara mekanik termasuk mahal, maka cara ini dapat dianjurkan apabila : (a) Air larian dan sedimen yang berasal dari daerah hulu akan mengancam fasilitasfasilitas penting di daerah hilir. (b) Reklamasi di daerah hulu tersebut dianggap penting bagi kehidupan orang-orang di daerah tersebut. (c) Hasil produksi (pertanian, kehutanan dan sumberdaya air) di daerah tersebut paling tidak sama atau bahkan lebih besar daripada biaya yang akan dikeluarkan untuk pembuatan bangunan pencegah erosi.

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

5.4.

Zonasi Daerah Resapan Air Berdasarkan Rencana Tata Ruang Kabupaten Deli Serdang

Berdasarkan Rencana Tata Ruang Kabupaten Deli Serdang, kawasan penelitian yaitu zona II daerah resapan air (Kecamatan Sibolangit) akan diperuntukkan untuk daerah pengembangan Pusat Pariwisata Berwawasan

Lingkungan, dimana pengembangan kawasan ini harus memperhatikan dan mempertimbangkan perubahan dari peruntukan lahan dan keseimbangan ekologi kawasan mengingat daerah ini merupakan daerah resapan air untuk PDAM dan untuk kebutuhan ketersediaan air dimasa yang akan datang. Menurut Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang untuk Nasional, Pulau dan Pulau-pulau Kecil, Propinsi dan Kabupaten, Rencana Tata

Ruang Nasional menjadi acuan dan pedoman bagi seluruh program pembangunan baik di pusat maupun di daerah. Demikian pula, Rencana Tata Ruang Propinsi yang dijabarkan dari rencana nasional merupakan acuan dan pedoman bagi penyusunan program pembangunan di Kabupaten, maka daerah penelitian merupakan kawasan lindung untuk daerah resapan air dan konservasi sumberdaya air tanah untuk Kabupaten Deli Serdang dan Kota Medan. Pengembangan kawasan ini harus diperkuat dengan analisis-analisis yang lebih mendalam tentang ekosistem dan sifat-sifat geologi kawasan dan pola-pola penggunaan lahan yang selama ini tidak diperhitungkan bahwa kawasan ini merupakan kawasan daerah resapan air yang sangat potensial.

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Hasil analisis topografi menggunakan peta kontur skala 1:50.000 dari Peta Rupa Bumi Indonesia yang dideliniasi menjadi zonasi resapan dengan melihat karaketristik dan keseragaman sebaran kontur diperoleh luas 3.796,78 ha dengan pembagian 3 zona dengan rincian zona I memiliki luas 656,80 ha, zona II memiliki luas 2.005,16 ha dan zona III memiliki luas 1.134,82 ha. b. Dari hasil analisis Sistem Informasi Geografis, luas struktur geologi yang terdapat di dalam zonasi resapan air, maka struktur geologi terluas terdapat pada zona II dengan Satuan Singkut simbol Qvbs sebesar 1.828,23 ha (91,18% dari luas zona II) atau 2.459,83 ha (64,79% dari luas keseluruhan zonasi) dan tersempit pada zona III dengan jenis batuan sedimen dan metasedimen dengan alluvium simbol Qh sebesar 4,65 ha (0,41% dari luas zona III) atau 4,65 ha (0,12% dari luas keseluruhan zonasi). c. Dari hasil analisis Sistem Informasi Geografis, luas struktur hidrogeologi yang terdapat di dalam zonasi resapan air, maka luas struktur hidrogeologi terluas terdapat pada zona II dengan akuifer produktifitas sedang dan penyebaran luas dimana akuifer dengan keterusan sangat beragam; kedalaman muka air tanah beragam; debit mata air beragam, dapat mencapai 200 l/det; debit sumur umumnya kurang dari 5 l/det dengan luas 1.648,83 ha (43,43% dari luas
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

keseluruhan zonasi) dan tersempit pada zona III dengan daerah air tanah langka dimana permukaan air tanah sangat dalam dengan luas 248,90 ha (6,56% dari luas keseluruhan zonasi). d. Dari hasil pengamatan dilapangan selama satu jam untuk laju infiltrasi, maka nilai tertinggi terdapat pada zona II titik Linf 5 sebesar 14,16 cm/jam di daearah Desa Derek dan terendah pada zona III titik Linf 1 sebesar 9,93 cm/jam di daerah Utara Desa Bandar Baru. e. Dari hasil pengamatan dilapangan selama satu jam untuk laju perkolasi, maka nilai tertinggi terdapat pada zona I titik Lp 9 sebesar 3,43 cm/jam di daearah Desa Puangaja dan terendah pada zona III titik Lp 1 sebesar 2,35 cm/jam di daerah Utara Desa Bandar Baru. f. Dari hasil analisis permeabilitas, maka nilai tertinggi terdapat pada zona I titik T9b sebesar 20,54 cm/jam di daearah Desa Puangaja dan terendah pada zona III titik T2b dan zona II titik T7b sebesar 0,35 cm/jam di daerah Desa Doulu dan Desa Betimus. g. Dari hasil analisis kerapatan lindak, maka nilai tertinggi terdapat pada zona III titik T1a sebesar 0,82 gr/cm3 di daearah Utara Desa Bandar Baru dan terendah pada zona III titik T4a sebesar 0,37 gr/cm3 di daerah Desa Bandar Baru. h. Dari hasil analisis peta landsat melalui Sistem Informasi Geografis, maka tutupan lahan di daerah penelitian masih baik, pada zona I (hutan, ladang, lahan terlantar dan semak serta kebun campuran dan hutan masyarakat), zona II (hutan, ladang, lahan terlantar dan semak, kebun campuran dan hutan masyarakat serta
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

pemukiman) dan zona III (hutan, lahan terlantar dan semak serta pemukiman). Hasil interpretasi peta landsat diperoleh peta tutupan lahan dan data luasan dari masing-masing zona menunjukkan bahwa setiap zona masih memiliki kawasan resapan air yang masih baik berupa kawasan hutan yang masih luas dimana, zona I memiliki kawasan hutan (Cagar Alam dan Taman Wisata Alam Sibolangit) dengan luas 249,09 ha (37,92% dari luas zona I atau 6,56% dari luas zonasi), zona II memiliki kawasan hutan (Tahura Bukit Barisan, Cagar Alam dan Taman Wisata Alam Sibolangit) dengan luas 119,33 ha (5,95% dari luas zona II atau 3,14% dari luas zonasi) dan zona III memiliki kawasan hutan (Tahura Bukit Barisan) dengan luas 1.000,77 ha (88,19% dari luas zona III atau 26,36% dari luas zonasi). i. Hasil dari pengolahan data curah hujan untuk 2 stasiun diperoleh rata-rata curah hujan 2.826,10 mm/tahun dengan asumsi air yang tersedia dan dapat diresapkan kedalam tanah 1.504.593,031 m3/tahun untuk zona II dan III.

6.2. Saran Saran-saran yang dapat disampaikan dalam penelitian ini adalah : a. Disarankan kepada PDAM Tirtanadi untuk membuat daerah kantung-kantung resapan air mengingat kawasan resapan air pada zona II dan zona III sudah mulai menurun kuantitas resapan akibat dari pembangunan yang tidak ramah lingkungan, penebangan hutan dan pertanian yang konvensional.

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

b. Disarankan

kepada

Pemerintah

Daerah

Kabupaten

Deli

Serdang

agar

mempertimbangkan kembali Rencana Tata Ruang Kabupaten Deli Serdang yang memperuntukkan kawasan ini tepatnya di zona II sebagai Pusat Pariwisata Berwawasan Lingkungan, mengingat kawasan ini merupakan kawasan potensial untuk daerah resapan air PDAM Tirtanadi dan kebutuhan akan air minum untuk keberlangsungan hidup yang akan datang. c. Disarankan kepada PDAM Tirtanadi agar membuat perlakuan sivil teknis berupa sumur-sumur resapan, biopori-biopori dan hempangan-hempangan air larian pada zona II agar air dari curah hujan dapat meresap ke dalam tanah. d. Dari hasil penelitian perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk melihat pengaruh pembukaan kawasan hutan untuk pertanian pada zona II dan zona III dan pembangunan Pusat Pariwisata Berwawasan Lingkungan di zona II terhadap penurunan resapan air tanah. e. Perlu dilakukan penelitian lebih terperinci mengenai pengaruh musim hujan dan kemarau terhadap fluktuasi debit air pada beberapa titik mata air yang dimanfaatkan oleh PDAM Tirtanadi.

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

DAFTAR PUSTAKA

Ahnert, F.A. and Williams, P.W. 1997. Karst Landform Development in a Threedimensional Theoretical Model. Z. Geonlorph. N.F, Suppl. Bd108, 63 80. Aref, El.M.M.; Kadrah, A.M.A. and Lotfy Z.H. 1987. Karst Topography and Karstification Processes in the Eocene Limestone Plateau of El Bahariya. Z. Geonlorph, N. (31)1, 45-64. Arsyad, S. 2000. Konservasi Tanah dan Air. IPB Press. Bogor. Asdak, C. 2002. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika. 2009. Data Curah Hujan Periodik Januari 1999 Mei 2009. Stasiun Medan Bouwer, H. 1978. Ground Water Hydrology. McGraw-Hill Book Company., New York. Bowless, J.E. 1986. Sifat-sifat Fisis dan Geoteknis Tanah. Erlangga. Jakarta. CIFOR, 2002, Warta Kebijakan, Ford Foundation and ADB. Chorley. 1969. Introduction to Physical Hydrology. Barnes and Noble Inc., New York. Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah. 2003. Direktorat Jendral Sumber Daya Air. FAO. 2002. Crops and Drops: Making the Best Use of Water for Agriculture. Fetter, C.W. 1988. Applied Hydrogeology. Second edition. MacMillan, New York. Ford, D.C. and Williams, P.W. 1989. Karst Geomorphology and Hydrology. Chapman and Hall, London. Gunn, J. 1981. Hydrological Processes in Karst Depression. Z. Geomorph. N.F., (25) 3, 313-331.

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

Handoyo, B. 2008. http://www.malang.ac.id/e-Learning/FMIPA/BudiHandoyo/ geografi.htm. tanggal 5 Mei 2008. Hardjowigeno, S. 1995. Ilmu Tanah. Akademika Pressindo, Jakarta. Haryono, E.; Hadi, M.P.; Suprojo, S.W. dan Sunarto. 2000. Kajian Mintakat Epikarst Gunung Kidul untuk Penyediaan Air Bersih. Laporan PHB VIll, LIT-UGM, Yogyakarta. Herlambang, A. 1996. Kualitas Air tanah Dangkal di Kabupaten Bekasi. Program Pascasarjana, IPB. Bogor. Horton, R.E. 1935. Surface Runof Phenomena: Part I Analysis of the Hydrograph. Horton Hydrol. Lab. Pub. 101. Ann Arbor, M.I; Edward Bros. Huntoon, P.W. 1992. Exploration and Development of Groundwater from the Stone Forest Aquifer in South China. Ground Water, 30. 324-330. Kodoatie, R.J. 1996. Pengantar Hidrogeologi. Penerbit Andi, Yogyakarta. Krussman, G.P. and Ridder, N.A.de. 1970. Analysis and Evaluation of Pumping Test Data. International Institute for Land Reclamation and Improvement, Wageningen. Linhua, S. 1996. Mechanism of Karst Depression Evolution and HydrologIcal Evolution, ActaGeographica Sinica, 41. 41-50. Linsley, R.K. and Franzini, J.B. 1986. Teknik Sumber Daya Air. edisi ke dua, Erlangga. MacDonald and Partners. 1984. Greater Yogyakarta, Ground Water Resources Study Volume III : Ground Water. Overseas Development Administration, London, Directorate General of Water Development. Ground Water Development Project (P2AT) Indonesia. MacDonald and Patners. 1984. Greater Yogyakarta, Groundwater Resources Study, Volume 8. Directorat General of Water Resources Development. Marker, M.E. 1989. Cone karst in South Africa. Z. Geomorph. N.F., Suppl Bd 75, 83-93.

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

Mati, B.M.; Morgan, R.P.C.; Gichuki, F.N.; Quinton, J.N.; Brewer, T.R. and Liniger, H.P. 2000. Assessment of rosion hazard with the USLE and GIS - A case study of the upper ewaso Ng'iro North basin of Kenya. International Journal of Applied Earth Observation and Geoinformation. Vol. 2 Issue 2. p 78 - 86. Nasir, M. 1988. Metoda Penelitian. Darussalam: Ghalia Indonesia. Philip, J.R. 1954. An Infiltration Equation with Physical Significance. Soil Sci. Purnama, S. 2004. Infiltrasi Tanah di Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo, Propinsi Jawa Tengah. Majalah Geografi Indonesia 18 (1) : 1-14. Purnama, S. 2006. Model Konservasi Air Tanah di Dataran Pantai Kota Semarang. Forum Geografi 20 (2) : 35-47. Seyhan, E. 1977. Fundamentals of Hydrology. Geografisch Institut der RijksUniversiteit te Utrecht, Utrecht. Simoen, S. 2001. Sistem Akuifer di Lereng Gunung Api Merapi bagian Timur dan Tenggara : studi kasus di kompleks Mataair Sungsang Boyolali Jawa Tengah. Majalah Geografi Indonesia 15 (1) : 141-152. Sosrodarsono, S. and Takeda, K. 1985. Hidrologi Untuk Pengairan. Pradnya Paramita, Cetakan ke lima, Jakarta. Stauffer, R.E and Canfield, D.E. 1992. Hydrology and Alkalinity Regulation of Soft Flourida Waters: an Integrated Asessment. Water Resources Research 28 (6) : 1901- 1923. Suharta, K.; Merit, N. dan Sunarta, N. 2008. Studi Peresapan Air Hujan di Kota Denpasar. Journal Ecotropic 3 (2) : 49 - 54. Sunarto. 1997. Paleogeomorfologi dalam Analisis Perubahan Lingkungan Kompleks Gua Karst Maros. Majalah Geogafi Indonesia, (11) 19,31-52. Sweeting, M.M. 1990. The Guilin Karst. Z. Geomorph N.F, SuppL Bd 77, 47-65. Todd, D.K. 1980. Ground Water Hydrology. John Wiley and Sons Inc., New York. Todd, D. K. 1980. Ground Water Hydrology. Mc Graw Hill Book Company., New York. Trudgill, S. 1985. Limestone Geomorphology. Longman. London.
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

Verstappen, H.Th. 1960. Some Observations on Karst Development in the Malay Archipelago. Journal of Tropical Geography, 14, 1-10. Wagner, J.M.; Shamir, U. and Nemati, H.R. 1992. Ground Water Quality Management Under Urcertainty : Stochastic Programming Approach and the Value of Information. Water Resources Research 28 (5) : 1511-1530. Walton, W.C. 1970. Ground Water Resources Evaluation. John Wiley and Sons Inc., New York.

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!

You might also like