You are on page 1of 9

materi kelas 6 sd semester 1 Perkembangbiakan Hewan dan Tumbuhan

Standar Kompetensi : Memahami ciri-ciri dan penggolongan hewan dan tumbuhan, cara perkembangbiakan hewan dan tumbuhan, manfaat tumbuhan dan hewan bagi manusia, dan upaya pelestarian. Kompetensi Dasar : Menentukan cara perkembangbiakan hewan/tumbuhan. Indikator : Disajikan gambar tumbuhan, siswa dapat menentukan cara perkembangbiakannya. PENDAHULUAN Setiap makhluk hidup berkembang biak untuk mempertahankan keturunannya. Apakah kamu memelihara hewan piaraan, misalnya burung? Mula-mula burung dua ekor, yaitu burung jantan dan betina. Kemudian, burung betina bertelur. Setelah dierami, telurnya menetas dan lahirlah anak-anak burung. Sekarang, burung tersebut menjadi banyak. Begitu juga dengan tanaman, misalnya tanaman pisang. Mulamula ditanam satu batang, setelah beberapa bulan, keluar tunas di samping pohon yang pertama. Semakin lama, semakin banyak pohon pisang tersebut. Sekarang, marilah kita bahas bagaimana cara perkembangbiakan hewan dan tumbuhan ini. 1. Cara Hewan Berkembang Biak Perkembangbiakan pada hewan terjadi secara kawin (generatif) yang diawali dengan pembuahan. Pembuahan terjadi jika sel kelamin betina (sel telur) dan sel kelamin jantan (spermatozoid) berbaur (bersatu). Hasil pembuahan ini disebut zigot. Zigot tumbuh menjadi embrio (janin). Embrio inilah kelak menjadi keturunan baru. Cara perkembangbiakan hewan ada beberapa cara, di antaranya dengan cara melahirkan (vivipar), bertelur (ovipar), dan bertelur melahirkan (ovovivipar), serta ada yang berkembangbiak dengan cara membelah diri Mari kita bahas satu persatu. a. Melahirkan (Vivipar) Singa, kuda, kelinci, kambing, kerbau, dan sapi merupakan contoh hewan darat yang berkembang biak dengan cara melahirkan. Hewan yang hidup di air pun ada yang berkembang biak dengan cara melahirkan, seperti paus dan anjing laut. b. Bertelur (Ovipar)

Berdasarkan tempat terjadinya pembuahan, hewan yang berkembang biak dengan cara bertelur dikelompokan menjadi dua jenis, yaitu: 1) Hewan bertelur yang pembuahannya terjadi di dalam tubuh hewan betina. Contohnya: ayam dan burung. 2) Hewan bertelur yang pembuahannya terjadi di luar tubuh betina. Contohnya: katak dan ikan. Pada kedua jenis hewan bertelur tersebut, zigot (hasil pembuahan) tumbuh menjadi embrio di dalam telur. Embrio mendapatkan makanan dari makanan cadangan yang terdapat di dalam telur. Cadangan makanan berupa kuning telur yang banyak mengandung lemak dan putih telur yang banyak mengandung protein. Jika telah sempurna, embrio keluar dari telur pada saat akan menetas. Pembuahan telur katak terjadi di luar tubuhnya. Katak mengalami perubahan bentuk terlebih dahulu. Telur katak yang menetas tidal langsung menjadi katak dewasa (mengalami metamorfosis). c. Melahirkan dan Bertelur (Ovovivipar) Hewan yang berkembang biak dengan cara bertelur dan juga melahirkan di antaranya: ular, ikan hiu, dan kadal. Pembuahannya terjadi di dalam tubuh hewan betina. Setelah terjadi pembuahan, di dalam tubuh hewan betina akan terbentuk telur. Zigot tumbuh menjadi embrio di dalam telur tersebut. Proses ini di namakan kehamilan. Setelah embrio tumbuh dengan sempurna di dalam telur, induk mengeluarkannya sebagai keturunan baru. Kadang-kadang, anak yang dikeluarkan masih terbungkus dalam cangkang telur. 1) Ciri-ciri hewan bertelur Hewan bertelur menghasilkan telur terbungkus oleh cangkang telur. Sel telur hewan betina bertemu dengan sel kelamin jantan sebelum dibungkus cangkang. Telur yang di buahi jika dierami akan menetas menjadi anak. Hewan yang baru keluar dari telur tidak disusui oleh induknya karena hewan betina tidak memiliki kelenjar susu. Pada umumnya, hewan yang bertelur tidak memiliki daun telinga. 2) Ciri-ciri hewan beranak Hewan yang melahirkan juga menghasilkan telur. Akan tetapi, telur tidak dikeluarkan dari tubuh. Telur tetap berada di dalam rahim hewan betina. Telur tersebut juga tidak terbungkus oleh cangkang atau kulit yang keras. Setelah telur itu dibuahi, telur akan tumbuh menjadi calon bayi dan tumbuh menjadi bayi yang sempurna. Selama itu pula hewan betina mengalami masa kehamilan. Setelah mencapai umur tertentu dalam kandungan, maka anak hewan dilahirkan. Anak hewan yang baru lahir diberi makan oleh induknya dengan cara menyusui. Hewan yang menyusui anaknya disebut hewan mamalia. Hewan mamalia pada umumnya memiliki daun telinga. d. Membelah Diri Hewan yang bersel tunggal berkembang biak dengan cara membelah diri, tidak dengan cara kawin. Contohnya, amoeba berkembang biak dengan cara membelah diri. Pembelahan pertama

kali tejadi pada inti sel, kemudian bagian tubuh lain ikut membelah. Pembelahan ini menghasilkan dua sel yang kembar. Tiap sel hasil pembelahan menjadi individu baru yang dapat tumbuh dan berkembang biak. Selain amoeba, ada juga hewan yang berkembang biak dengan cara pemisahan bagian tubuh, contohnya bintang laut. Bila bintang laut dibelah menjadi dua bagian, maka tiap bagian tubuhnya itu dapat tumbuh menjadi individu baru. Cara perkembangbiakan dengan pemisahan bagian tubuh ini dinamakan fragmentasi. 2. Cara Tumbuhan Berkembang Biak Perkembangbiakan pada tumbuhan ada dua cara, yaitu dengan cara vegetatif dan generatif. Perkembangbiakan vegetatif adalah perkembangbiakan melalui bagian tumbuhan itu sendiri, sedangkan perkembangbiakan generatif adalah perkembangbiakan melalui penyerbukan. a. Perkembangbiakan Vegetatif Perkembangbiakan vegetatif terbagi dua, yaitu perkembangbiakan vegetatif alami dan perkembangbiakan vegetatif buatan. 1) Perkembangbiakan vegetatif alami Perkembangbiakan vegetatif alami dimulai dari tumbuhnya tunas pada bagian tumbuhan. Tunas selanjutnya akan menjadi tanaman baru. Pada umumnya, tunas tumbuh pada ruas batang, ketiak daun, ujung akar, dan tepi daun. Tunas yang tumbuh pada ujung akar atau tepi daun disebut tunas adventif Jika tunas tumbuh dekat induknya dinamakan rumpun, seperti rumpun bambu dan rumpun pisang. Perkembangbiakan vegetatif alami di antaranya adalah sebagai berikut. a) Akar tinggal Akar tinggal adalah batang yang tumbuh menjalar dalam tanah atau disebut juga akar tinggal, akar rimpang, atau akar tongkat. Tanaman yang berkembang biak dengan akar tinggal adalah lengkuas, jahe, bunga tasbih, kunyit, dan temulawak. b) Umbi lapis Tanaman yang membengkak dalam tanah karena menyimpan cadangan makanan disebut umbi. Pada umbi lapis, tunas tumbuh di antara daun dan cakram. Contoh tanaman yang berkembang biak dengan umbi lapis di antaranya adalah bawang. c) Umbi batang Umbi batang adalah batang yang tumbuh membengkak dalam tanah. Bagian ini sesungguhnya merupakan cadangan makanan yang disimpan pada bagian batang. Jika umbi ini ditanam, tunas dapat tumbuh dan menjadi tanaman baru. Contohnya adalah kentang dan ubi jalar.

d) Geragih Geragih adalah batang yang tumbuh dan menjalar di permukaan tanah. Tanaman baru akan tumbuh pada buku-bukunya dan tidak bergantung pada induknya. Jenis tanaman yang berkembang biak dengan geragih di antaranya adalah stroberi, pegagan atau antanan, dan rumput teki. e) Tunas adventif Tunas adventif adalah tunas liar yang tumbuh di luar bagian batang. Tunas ini tumbuh pada tepi daun, seperti cocor bebek. Selain pada tepi daun, tunas ini dapat tumbuh pada akar, seperti suskun dan kesemek. 2) Perkembangbiakan vegetatif buatan Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, cepat berbuah, dan menyerupai induknya, pembiakan ini sengaja dibantu manusia. Pembiakan secara vegetatif buatan di antaranya adalah cangkok, stek, okulasi, enten, dan runduk. a) Cangkok Mencangkok adalah mengembangbiakkan tanaman agar cepat berbuah dan mempunyai sifatsifat yang sama dengan induknya. Jika tanaman induknya berbuah manis, maka cangkokannya menghasilkan buah yang manis pula. Selain itu, mencangkok lebih cepat memberikan hasil jika dibandingkan dengan menanam bijinya. Tanaman yang dapat dicangkok adalah tanaman yang mempunyai batang kayu dan berkambium, seperti jambu, rambutan, dan mangga. b) Stek Stek adalah cara berkembang biak tumbuhan dengan menggunakan bagian dari batang tumbuhan tersebut. Contohnya adalah ubi kayu, tebu, kangkung, dan mawar. Cara membuat stek adalah batang dipotong sekitar 20 cm, kemudian ditanam ke dalam tanah sekitar 10 cm. b. Perkembangbiakan Tumbuhan dengan Cara Generatif Perkembangbiakan generatif pada tumbuhan adalah perkembangbiakan melalui biji. Biji adalah bagian dari buah. Perkembangbiakan ini dapat dilakukan oleh manusia, serangga, dan angin. Hasil pembiakan ini bisa sama dengan induknya, bisa juga berbeda. Oleh karena itu, hasil perkembangbiakan ini diperoleh tanaman baru dengan bermacam-macam jenisnya. 3. Bunga dan Biji sebagai Alat Perkembangbiakan Tumbuhan Bunga dan biji terdapat pada tumbuhan tertentu. Fungsinya perkembangbiakan tumbuhan. Ayo cermati uraian berikut ini. a. Bagian Bunga Biji adalah bagian dari buah. Buah terjadi apabila ada peristiwa penyerbukan atau persarian. Peristiwa penyerbukan terjadi jika serbuk sari menempel di kepala putik. Penyerbukan dapat adalah sebagai alat

terjadi pada tumbuhan yang mempunyai bunga, baik bunga sempurna maupun bunga tidak sempurna. Bunga sempurna adalah bunga yang memiliki benang sari dan putik. Bunga tidak sempurna adalah bunga yang hanya memiliki benangsari atau putik saja. Perhatikan bagianbagian bunga berikut ini. Benang sari merupakan alat kelamin jantan pada tumbuhan. Benang sari terdiri atas tangkai sari dan kepala sari. Sedangkan, putik merupakan alat kelamin betina. Putik terdiri dari kepala putik dan tangkai putik. b. Biji sebagai Alat Perkembangbiakan Tumbuhan Biji merupakan bakal tumbuhan baru setelah mengalami perubahan akibat disemai. Bagian yang tumbuh pada biji setelah disemai di antaranya akar, tunas, dan lembaga. Setelah mengalami pertumbuhan, akar akan bercabang dan memanjang. Tunas akan membentuk batang dari daun, sedangkan lembaga akan menyusut setelah akar mampu menyerap makanannya sendiri dan akhirnya lepas dari batangnya. Kedua jenis biji itu memiliki bakal tunas. Kemudian, tunas tumbuh menjadi tumbuhan dewasa. Selama pertumbuhan, tunas mendapatkan makanan dari tempat penyimpanan cadangan makanan yang disebut keping biji. 4. Penyerbukan Telah kita ketahui bahwa peristiwa penyerbukan terjadi jika serbuk sari menempel di kepala putik. Saat penyerbukan, kepala putik berfungsi sebagai penerima serbuk sari. Kemudian, serbuk sari disalurkan ke bakal biji oleh tangkai putik. Setelah serbuk sari dan bakal biji bertemu, bakal biji berkembang menjadi biji. Biji inilah yang kemudian dapat tumbuh menjadi individu baru. Cara penyerbukan berdasarkan asal putik dan serbuk sarinya dapat dikelompokan menjadi empat cara, yaitu: penyerbukan sendiri, penyerbukan tetangga, penyerbukan silang, dan penyerbukan bastar. a. Penyerbukan Sendiri Penyerbukan sendiri terjadi jika serbuk sari dan putik berasal dari satu bunga. Penyerbukan ini terjadi pada bunga sempurna, misalnya: tumbuhan kacang tanah, jambu, atau mangga. b. Penyerbukan Tetangga Penyerbukan tetangga terjadi jika serbuk sari dan putik berasal dari bunga yang berlainan, tetapi masih berada dalam satu tumbuhan, misalnya: penyerbukan pada tumbuhan jeruk dan rambutan. c. Penyerbukan Silang Penyerbukan silang terjadi apabila serbuk sari dari suatu tumbuhan jatuh pada kepala putik bunga tumbuhan lainnya yang sejenis, contohnya pada tanaman padi dan jagung. d. Penyerbukan Bastar

Penyerbukan bastar terjadi apabila serbuk sari suatu bunga jatuh ke putik bunga tumbuhan lain yang berbeda varietasnya. Tujuannya adalah untuk menggabungkan sifat yang dikehendaki dari dua jenis tumbuhan dalam satu tumbuhan.

Perkembangbiakan Tumbuhan dan Hewan


Perkembangbiakan Tumbuhan Dan Hewan A. Reproduksi Vegetatif (Tidak Kawin) Perkembangabiakan terjadi tanpa adanya peleburan sel jantan dan betina, dapat terjadi pada tumbuhan maupun hewan. 1. Perkembangbiakan Vegetatif Pada Hewan dan Tumbuhan Tingkat Rendah Membelah diri dan fragmentasi. Contoh: organisme yang membelah diri, protozoa, alga biru (bakteri). Sedangkan fragmentasi yaitu dengan cara memotong-motong tubuhnya, contoh: algae (ganggang) dan planaria (cacing pipih). Tunas, contoh: Hydra dan ragi (Saccharomyces). Spora perkembangbiakan dengan spora antara lain: jamur, alga, lumut dan paku. Pada jamur, spora dibentuk di dalam kotak spora (sporangium). Pada ganggang (alga), sporanya dilengkapi dengan alat gerak berupa bulu cambuk atau bulu getar sehingga dapat bergerak, spora ini disebut zoospora. Pada paku, biasanya spora terletak di daun-daun sebelah bawah, tampak sebagai bintik-bintik hitam yang dinamakan sorus. Sorus tersebut dilindungi indisium. 2. Perkembangbiakan Vegetatif Pada Tumbuhan Biji a. Vegetatif Alami (Tanpa Bantuan Manusia) Rhizoma atau akar rimpang, yaitu batang yang tumbuh mendatar yang terletak di bawah permukaan tanah. Rhizoma berbuku-buku dan bersisik, dan di ujungnya ada kuncup. Pada ketiak sisik terdapat tunas. Contoh: lengkuas, kunyit, temulawak, alang-alang dan sebagainya. Umbi lapis, terdiri atas cakram dan umbi yang belapis-lapis. Contoh: bawang putih, bawang merah, bakung dan bunga tulip. Umbi batang, merupakan batang yang tumbuh ke dalam tanah yang menggembung dan membentuk umbi dilengkapi dengan mata tunas. Contoh: kentang dan gembili. Umbi akar, adalah akar yang berubah fungsi menyimpan makanan. Contoh: singkong dan bunga dahlia. Geragih atau stolon, yaitu batang yang menjalar di atas permukaan tanah. Contoh: pegagan, rumput teki dan arbei. b. Vegetatif Buatan (Dengan Bantuan Manusia) Mencangkok, yaitu dengan mengupas kulit sampai ke bagian kayunya. Bagian yang licin dari kayu yaitu kambium harus dibuang, selanjutnya ditutup dengan tanah basah yang subur kemudian dibungkus. Contoh: jeruk, mangga, jambu, rambutan dan tumbuhan berkambium lainnya. Menempel atau okulasi, yaitu dengan menempelkan mata tunas dari suatu tanaman ke mata tunas tanaman lainnya yang sejenis. Menyambung (mengenten/kopulasi) yaitu menggabungkan bagian tanaman satu ke bagian tanaman lain untuk mendapatkan tanaman baru yang memiliki sifat lebih baik. Stek, yaitu memotong batang atau daun untuk ditanam di tempat lain. Ada stek batang dan stek daun. Contoh stek batang: singkong, ketela rambat, sirih, lada dan lain-lain. Contoh stek daun:

cocor bebek. Merunduk, yaitu dengan merundukkan batang atau cabang yang dibengkokkan ke bawah serta ditimbuni tanah untuk menimbulkan akar-akar baru. Contoh: apel, alamanda, kaca piring dan sebagainya. Keuntungan memperbanyak secara vegetatif: 1. diperoleh sifat keturunan baru sama dengan induknya 2. lebih cepat memperoleh hasil (berbuah) Kerugian memperbanyak secara vegetatif: 1. tanamannya tidak sekokoh bila ditanam dari biji. 2. jumlah turunan baru yang diperoleh dalam waktu tertentu terbatas 3. tanaman induk akan menderita bila terlalu banyak bagian tanaman yang di-stek atau dicangkok. B. Reproduksi Generativ (Kawin) 1. Perkembangbiakan Generatif pada Hewan Perkembangbiakan generatif pada hewan meliputi perkembangbiakan dengan konjungsi dan pleburan dua sel gamet. a. Konjugasi, yaitu perkembangbiakan secar kawin pada organisma yang belum jelas alat kelaminnya, contohnya Spirogyra. b. Peleburan dua sel gamet, dapat terjadi pada hewan yang telah memiliki alat kelamin tertentu, sebagai contoh pada cacing tanah terjadi perkawinan silang antara dua cacing yang kawin. Cacing A dibuahi oleh sperma dari cacing B, sedangkan cacing B dibuahi oleh sperma dari cacing A. cacing tanah tergolong hewan hermafrodit yang memiliki alat kelamin jantan dan berin pada satu tubuh. Selain cacing tanah yang tergolong hermafrodit antara lain cacing pita, siput darat dan bekicot. Pembuahan Pada Hewan Berdasarkan tempat terjadinya, pembuahan dibedakan atas: 1. pembuahan luar, pertemuan sperma dan ovum terjadi di luar tubuh, mislnya: ikan dan katak 2. pembuahan dalam, pertemuan sperma dan ovum terjadi di dalam tubuh, misalnya reptilia, burung dan manusia Pada pembuahan eksternal (pembuahan luar), sel telur dan sel sperma dihasilkan dalam jumlah besar karena: 1. kemungkinan terjadinya fertilisasi kecil 2. kemungkinan telur yang dihasilkan akan dimakan oleh hewan lain atau mati karena perubahan lingkungan. Perkembangan Burung Burung berkembang biak dengan bertelur. Bagian-bagian telur burung antara lain adalah cangkang terbuat dari zat kapur untuk melindungi isi telur, membran luar, membran dalam, putih telur, kuning telur, sel-sel embrio, kalaza dan rongga udara. Albumen (putih telur) melindungi telur dari guncangan dan sebagai cadangan makanan. Kuning telur tempat embrio berada juga sebagai cadangan makanan bagi embrio. Kalaza berfungsi menjaga embrio tetap berada di bagian atas kuning telur, sehingga dekat dengan sumber panas dari induknya apabila dierami.

Perkembangbiakan Mamalia dan Manusia Mamalia tergolong hewan vivipar Melahirkan anak), mempunyai alat kelamin jantan dan betina. 1. Alat kelamin jantan (pria) a. Sepasang testes (buah pelir), yaitu penghasil sperma. b. Saluran sperma (vas deferen) c. Penis, yaitu alat kelamin luar 2. Alat kelamin betina (wanita) a. Ovarium (indung telur) yaitu penghasil ovum. b. Pembuluh/saluran falopii (tuba falopii) atau saluran ovum atau oviduk. c. Rahim atau uterus, yaitu tempat pertumbuhan dan perkembangan embrio. d. Vagina (lubang peranakan) adalah saluran terluar dari alat alat kelamin betina. Pertemuan sperma dan ovum (fertilisasi) terjadi pada saluran falopii menghasilkan zygot. Zygot tersebut tumbuh menjadi embrio. Embrio akan berkembang menjadi fetus dan akhirnya lahir sebagai bayi. Embrio memperoleh zat makanan dari induknya melalui plasenta. Penghubung antara plasenta dengan embrio adalah tali pusat. Untuk melindungi embrio dari benturan terdapat cairan yang disebut air ketuban. 2. Perkembangbiakan Generatif Pada Tumbuhan Biji Bunga pada tumbuhan mengandung alat-alat perkembangbiakan. Bagian-bagian dari bunga antara lain: dasar bunga, kelopak, mahkota, sari dan putik. Mahkota dan kelopak bunga merupakan alat perhiasan bunga yang umumnya berwarna warni. Sedangkan sari dan putik merupakan alat kelamin bunga. Benang sari meliputi kepala sari dan tangkai sari. Pada kepala sari terdapat kotak sari yang di dalamnya terdapat serbuk sari .Putik terdiri atas kepala putik, tangkai putik dan bakal buah Macam-macam bunga berdasarkan kelengkapan alat perkembang biakan: 1. Bunga lengkap, memiliki perhiasan dan alat kelamin. 2. Bunga tidak lengkap apabila satu atau lebih dari perhiasan bunga tidak ada. 3. Bunga sempurna, apabila sari dan putik terdapat dalam satu bunga. 4. Bunga tidak sempurna, apabila hanya salah satu alat kelamin saja yang terdapat pada satu bunga. Dikenal bunga jantan (hanya sari saja yang ada) dan bunga betina (hanya putik saja). Tumbuhan berumah satu, apabila dalam satu pohon terdapat alat kelamin jantan dan betina. Tumbuhan berumah dua, apabila dalam satu pohon terdapat hanya satu alat kelamin. Penyerbukan. Penyerbukan yaitu jatuhnya sari di atas kepala putik. Penyerbukan dipengaruhi oleh empat faktor yaituangin, hewan, air dan manusia. Macam-macam penyerbukan berdasarkan penyerbukannya: a. Penyerbukan oleh anginciri bunganya mahkota kecil/tidakbermahkota, warna mahkota tidak menarik, tidak ada kelenjar madu, sari kecil, jumlah sari banyak dan ringan (mudah dibawa angin), sari memiliki sayap, kedudukan sari. bergantungan, putik besar dan menjulur ke luar, tangkai bunga panjang. b. Penyerbukan oleh hewan seperti serangga, kupu-kupu, burung dan kelelawar. Ciri bunga yang penyerbukannya dibantu serangga; mahkota besar dan mencolok warnanya, mempunyai bau yang khas, menghasilkan kelenjar madu, serbuk sari mudah melekat. c. Penyerbukan oleh air, misalkan Hydrilla. d. Penyerbukan oleh manusia misalnya vannili.

Sifat penyerbukan berdasarkan asal serbuk sari: 1. penyerbukan sendiri, sari jatuh pada putik dalam satu bunga. 2. penyerbukan tetanggasari jatuh ke putik pada bunga yang berbeda dalam satu pohon. 3. penyerbukan silang, sari dan putik berasal dari pohon yang berbeda yang sejenis. 4. penyerbukan bastar, sari dan putik berasal dari tanaman yang berbeda varietasnya. Pembuahan (Fertilisasi) Pada Tumbuhan : 1. Setelah terjadi penyerbukan menyusul pembuahan (peleburan antara sperma dengan ovum. 2. Serbuk sari tumbuh menjadi buluh serbuk sari menuju ke ruang bakal biji. Inti serbuk sari membelah menjadi dua, yaitu inti vegetatif dan generatif. Inti generatif menghasilkan 2. 3. spermatozoid. Spermatozoid masuk ke ruang bakal biji melalui mikrofi. Bersamaan dengan pembentukan sperma pada sari, di ruang bakal biji terjadi juga pembentukan sel telur dan inti kandung lembaga (inti ganda lembaga). 4. Sperma 1 + sel telur => zygot => menjadi lembaga. 5. Sperma 2 + inti kandung lembaga => endosperm (putik lembaga). 6. Putik lembaga merupakan tempat cadangan makanan bagi lembaga.

You might also like