You are on page 1of 9

Petunjuk praktikum fisika

Judul Percobaan : Pegas Tujuan massa beban Dasar teori : : 1. Menyelidiki hukum antara F dan l pegas 2. Menentukan hubungan antara periode pegas dan

Elastisitas dan hukum Hooke. Sifat sebuah benda yang dapat kembali ke bentuk semula disebut

sifat elastis. Sedangkan sifat benda yang tidak dapat kembali ke bentuk semula disebut plastis. Benda elastis memiliki batas elastisitas tertentu. Daerah dimana pegas masih bersifat elastis disebut daerah elastis. Besar gaya yang diberikan akan sebanding dengan pertambahan panjang pegas pada saat diberi gaya. Maka berlaku Hukum Hooke : jika gaya tarik tidak melampaui batas elastisitas pegas, maka pertambahan panjang pegas berbanding lurus dengan gaya tariknya. Persamaan dapat ditulis : F = k . x dimana : F = gaya tarik (N) k = konstanta pegas (N/m) x = pertambahan panjang (m) Gerak Harmonik. Gaya pegas dapat menyebabkan benda bergerak bolak balik secara periodik yang disebut gerak periodik. Gerak periodik memiliki persamaan gerak sebagai fungsi waktu berbentuk sinusoidal yang disebut gerak harmonik. Adapun gaya yang bekerja pada gerak harmonik yang selalu mengarah pada titik keseimbangan dan besarnya sebanding dengan simpangannya yaitu gaya pemulih. Gaya pemulih merupakan gaya pegas. Untuk gerak harmonik pada pegas, periode ( T ) dan frekuensi ( f ) dapat dihitung menggunakan :

F=mxa ( 2 / T )2 k x y = m x 2 x y k = m x 2 2 k/m

Mengingat bahwa = 2 / T , maka : k = m T = 2 m/k Karena = 1 / T , maka diperoleh :=1/

Alat Cara Kerja

: pegas, beban, penggaris, stopwatch. :

1. Gantungkan pegas bebas, ukur panjangnya (lo) Pegas pendek lo = 3,6 cm 2. Diujung pegas , gantungkan beban dimulai dari yang kecil , kemudian ukur panjang pegas sekarang. 3. lakukan beberapa kali dengan merubah massa beban dan hasilnya masukkan pada tabel pertama panjang pegas pendek (lo) = 3,6 cm Massa (gr) 50 100 150 170 180 Gaya (N) 0,5 N 1N 1,5 N 1,7 N 1,8 N Panjang (lt) 5 cm 8,5 cm 12,5 cm 14 cm 14,5 cm Pertambahan panjang (l) 2,4 cm 4,9 cm 8,9 cm 10,4 cm 10,5 cm

4. Gantungkan pegas dengan beban, tarik ke bawah beban yang digantung 5 cm , mintalah salah satu temanmu untuk mempersiapkan stopwatch dan mulai menjalankan dengan saat beban di lepaskan 5. Beri hitungan pertama ketika beban kembali di posisi semula dan seterusnya, matikan stopwatch ketika hitungan ke 6. bersama

6. lakukan hal yang sama dengan menambah massa beban , masukkan datanya dalam tabel 2. Percobaan menggunakan pegas panjang (lo)= 17 cm , beban 50 gr. Beban (gr) 6T(S) 50 4,9 s 90 7.6 s 100 8s 120 8.6 s 7. Lakukan petunjuk 4,5,6 dengan T(S) T2 (S) 0.8 s 0,64 s 1.26 s 1.588 s 1.33 s 1,69 s 1.43 s 2.04 s merubah massa beban dan

amplitudo , masukkan dalam tabel 3 Massa beban = 100 gr dan (lo)= 19 cm Amplitudo (cm) 3 cm 4 cm 5 cm Tugas : 1. Hitunglah konstanta masing masing pegas , kemudian rata-rata kan. 2. Simpulkan apa hubungan antara massa beban dan pertambahan panjang pegas. 3. Simpulkan hubungan antara massa beban dan periode pegas. 4. Buatlah grafik hubungan antara F- l serta hubungan antara m-T 5. Simpulkan hubungan antara amplitudo dan periode pegas Jawaban : 1. a. F = k . l 0,5 = k . 2,3 k = 0,5 : 2,3 = 0,22 b. F = k . l 1 = k . 4,9 k = 0,21 c. F = k . l k rata-rata = 0,22 + 0,21 + 0,16 + 0,16 + 0,17 5 6T 7.5 s 7.7 s 7.9 s T 1,26 s 1,28 s 1,31 s

1,5 = k . 8,9 k = 0,16 d. F = k . l 1,7 = k . 10,4 k = 0,16 e. F = k . l 1,8 = k . 10,5 k = 0,17

= 0,184

2. Berdasarkan percobaan tersebut semakin berat masa benda, semakin besar pula dengan persamaan : m.g = k . l massa dan pertambahan panjang pegas berbanding lurus. 3. Berdasarkan percobaan tersebut semakin berat massa beban, semakin besar waktu yang diperlukannya untuk satu kali bergetar, sesuai dengan persamaan : T = 2 m/k Periode dan massa benda berbanding lurus. 4. pertambahan panjang pegas nya, sesuai

5 . Berdasarkan percobaan tersebut semakin besar amplitudo pegas ( A ) , semakin besar pula waktu yg diperlukan untuk sekali bergetar.

Petunjuk praktikum fisika


Judul Tujuan : Titik berat : Menentukan letak titik berat benda dan

membandingkan dengan rumus secara teori Dasar Teori : Kesetimbangan Benda ( Titik berat ) Setiap benda terdiri atas partikel-partikel yang masing-masing memiliki berat. Resultan dari seluruh berat partikel disebut gaya berat benda. Titik tangkap gaya berat benda inilah disebut titik berat. Istilah lain untuk titik berat yaitu pusat gravitasi. Berdasarkan cara penentuan koordinat titik tangkap gaya resultan, maka koordinat titik berat benda dapat ditentukan sebagai berikut : = X1 x A1 + X2 x A2 A1 + A2 Y = Y1 x A1 + Y2 x A2 A1 + A2 X

Langkah Kerja : 1. Siapkan karton yang sudah digunting dalam bentuk lingkaran , segitiga dan trapesium. 2. Buatlah sebuah lubang , gantungkan benang pengukur tegak lurus melalui lubang tersebut , buatlah dua tanda di sepanjang benang. Kemudian hubungkan.

3. Buatlah lubang ke dua dan ketiga , lakukan hal yang sama , perhatikan apakah perpotongan dari ke 3 garis tadi. Perpotongan garis merupakan titik berat benda tersebut . jika anda menumpukan titik tadi di ujung jari , maka karton akan seimbang. 4. Buatlah hitungan yang dapat digunakan untuk membandingkan apakah letak titik berat secara teori dan praktek sama? 5. Simpulkan percobaan anda dan carilah sumber kesalahan dari hasil percobaan! 6. pernahkah kalian melihat penerapan materi ini pada kehidupan sehari-hari ? Pembahasan : 4. Menurut pengukuran penggaris dan teori : *Persegi panjang :

Menurut percobaan P= 19 cm L= 11 cm Lingkaran titik berat titik berat X= 9.5 cm Y= 5.5 cm

Secara rumus dan teori : titik berat benda adalah (x,y) = ( 9.5, 5.5 )

Menurut Perobaan titik berat benda (7,5 , 5 ) Sedangkan Teori dan rumus (8.9 , 5.12) 5. Sumber kesalahan : 1. Karton yang tidak lurus dan berlipat, sehingga kurang stabil. 2. Berat karton yang digunakan terlalu ringan, sehingga gampang tertiup angin 3. Benang dan jarum sulit untuk stabil. 4. Beban yang di gunakan untuk mengukur dan diikatkan pada tali terlalu ringan 6. Pada kehidupan sehari-hari titik berat sering dimanfaatkan untuk halhal sebagai berikut: a. Timbangan yang model lama, timbangan geser. b. jungkat- jungkit c. mengangkat besi yang berat pada proyek pembangunan ke tempat yang tinggi d. Globe agar bisa diputar e. memutar bola basket dengan jari f. atraksi pring putar pada sulap atau sirkus g. menentukan letak tiang utama pada suatu bangunan

Mohon maaf jika ada kesalahan sekian dan terimakasih

Hasil praktikum Fisika II

PEGAS DAN TITIK BERAT

Nama Kelompok: Abdi Rifki Nur (1)

Muhammad Syawaludin (16) Muhammad Tio Gamanda Reskial (17) Rohayatun (26) KELAS : XII IPA 2

You might also like