You are on page 1of 6

TUGAS PENGENALAN TEKNIK KIMIA

PERPINDAHAN KALOR RADIASI


Dosen Mata Kuliah : Ir. BAMBANG ISMUYANTO

NAMA : ALFONSINA A. A. TORIMTUBUN NIM : 115061100111027

PROGRAM STUDI TEKNIK FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG TAHUN AJARAN 2011 2012

PENGERTIAN
Radiasi atau sinaran termal (thermal radiation) ialah radiasi elektromagnetik yang dipancarkan oleh suatu benda karena suhunya. Menurut referensi lain, radiasi adalah proses perpindahan panas melalui gelombang elektromagnet atau paket-paket energi (photon) yang dapat dibawa sampai jarak yang jauh tanpa medium perantara. Perpindahan-kalor dengan cara radiasi berbeda dari konduksi dan konveksi dalam dua aspek penting : (1) radiasi tidak memerlukan medium (zat antara) dan (2) perpindahan energi sebanding dengan pangkatempat atau pangkat-lima suhu benda. Radiasi elektromagnetik terdiri dari beberapa jenis, radiasi thermal termasuk salah satunya. Radiasi thermal didefinisikan sebagai bagian spektrum yang mempunyai panjang gelombang 1x10-7 m dan 1x10-4 m. Radiasi ini merambat dengan kecepatan cahaya, 3x108 m/s. Kecepatan ini (C) sama dengan hasil perkalian panjang gelombang () dengan frekuensi (V) radiasi : C= .V Perambatan radiasi termal belangsung dalam bentuk kuantum-kuantum yang diskrit. Setiap kuantum mengandung energi sebesar : E=h.v di mana, E : energi yang dipindahkan, h : konstanta Planck= 6,625x10-34 J.s, dan v=frekuensi Frekuensi radiasi tidak akan berubah pada saat cahaya tersebut memasuki suatu medium ke medium lain selama energinya tetap. Laju radiasi energi dari permukaan berbanding lurus dengan luas penampang A. Laju meningkat sangat cepat seiring kenaikan suhu, tergantung pada pangkat empat dari suhu mutlak (Kelvin). Laju juga tergantung pada sifat alami permukaan, ketergantungan ini dideskripsikan dengan kuantitas e yang disebut emisivitas (emisivity). Ini adalah angka tak berdimensi antara 0 dan 1, yang menggambarkan perbandingan laju radiasi dari permukaan tertentu terhadap laju radiasi dari permukaan radiasi ideal dengan luas yang sama dan suhu yang sama. Emisivitas juga tergantung pada suhu. Maka arus panas H=dQ/dt akibat radiasi dari luas permukaan A dengan emisivitas e pada suhu mutlak T dapat dinyatakan sebagai H = AeT4 (arus panas pada radiasi)

Laju energi yang dipindahkan tergantung kepada beberapa faktor, yaitu : 1. Temperatur (permukaan yang mengemisi dan menerima radiasi) 2. Emisivitas (permukaan yang terradiasi) 3. Refleksi, absorpsi, dan transmisi

4. Faktor pandang (views factor) antara permukaan yang mengemisi dan yang menerima radiasi (sudut pandang antara manusia terhadap sumber radiasi)

SIFAT-SIFAT RADIASI
Reflektivitas, Absorptivitas, dan Transmisivitas Bila energi radiasi menimpa permukaan suatu bahan, sebagian akan dipantulkan (refleksi), sebagian diserap (absorpsi), dan sebagian lagi diteruskan (transmisi). Fraksi yang dipantulkan dinamakan reflektivitas , fraksi yang diserap absorptivitas , dan fraksi yang diteruskan transmisivitas . Maka, + + = 1 Kebanyakan benda padat tidak meneruskan radiasi termal, sehingga transmisivitas dianggap nol. Sehingga : + = 1 Absorpsitivitas = fraksi yang diserap/ jumlah total energi radiasi yang datang menuju permukaan. Refleksivitas dari suatu permukaan tergantung kepada dua arah, yaitu arah datang irradiasi dan arah dari energi yang dipantulkan. Transmisivitas adalah fraksi dari jumlah energi radiasi yang ditransmisikan per jumlah total energi radiasi yang diterima suatu permukaan. Seperti halnya refleksivitas, transmisivitas selain merupakan fungsi temperatur dan panjang gelombang (atau frekuensi) juga tergantung kepada arah datang dan perginya sinar radiasi.

Daya Emisi, Iradiasi dan Radiositas Daya emisi (emissive power) E suatu benda ialah energi yang dipancarkan benda itu per satuan luas per satuan waktu. Daya emisi dari suatu permukaan bergantung pada (1) bahan atau zat, (2) keadaan permukaan (termasuk kekesatan), dan (3) suhu. Iradiasi (irradiation) adalah total radiasi yang menimpa suatu permukaan per satuan waktu per satuan luas. Radiositas (radiosity), J, menunjukkan energi-termal total yang meninggalkan suatu permukaan per satuan waktu per satuan luas permukaan. Jadi, radiositas ialah jumla fluks energi-radiasi yang dipancarkan atau dipantulkan dari suatu permukaan.

Permukaan Spekular dan Permukaan Difusi Jika dimensi (tinggi) kekesatan suatu permukaan nyata jauh lebih kecil dari panjang gelombang iradiasi yang menimpa, permukaan itu berlaku sebagai permukaan spekular; jika sebaliknya, maka permukaan itu memantul secara difusi. Kekasaran permukaan berpengaruh terhadap sifat-sifat radiasi termal bahan.

Identitas Kirchhoff Pada keseimbangan, energi yang diserap benda itu mesti sama dengan energi yang dipancarkan; sebab jika tidak, tentu ada energi yang mengalir masuk atau keluar benda itu dan menyebabkan suhunya naik atau turun. Pada keseimbangan dapat ditulis : EA = qiA biarkan mencapai keseimbangan pada suhu yang sama, maka : EA = qiA(1) =1 karena absorptivitas () benda hitam ialah satu. Jika persamaan (1) dibagi dengan persamaan (2), diperoleh : E/Eb = didapat bahwa perbandingan daya emisi suatu benda dengan daya emisi benda hitam pada suhu yang sama ialah sama dengan absorptivitas benda itu. Perbandingan itu disebut emisivitas benda, = E/Eb sehingga, = Prsamaan (4) disebut identitas Kirchhoff. Perlu dijelaskan bahwa emisivitas dan absroptivitas yang dibahas ialah sifat-sifat total benda, artinya merupakan tingkah laku integral bahan itu untuk keseluruhan panjang gelombang. Benda-benda nyata memancarkan radiasi lebih sedikit dari permukaan benda hitam sempurna. Pada kenyataannya, emisivitas bahan berubah menurut suhu dan panjang gelombang radiasi. ......(4) ......(2) ......(1)

Jika benda diganti benda hitam yang bentuk dan ukurannya sama, dan benda-hitam itu kita

Intensitas Radiasi Intensitas radiasi (radiation intensity), I, didefinisikan sebagai energi-radiasi per satuan waktu per satuan sudut-ruang per luas permukaan-emisi diproyeksikan normal terhadap garis-pandang permukaan-penerima radiasi itu.

RADIASI BENDA HITAM


Jika gelombang elektromagnet berjalan melalui suatu medium dan mengenai suatu permukaan, maka sebagian gelombang akan menembus ke medium tersebut dan jika tidak ada lagi gelombang yang mampu menembus, maka permukaan ini disebut sebagai benda yang bertingkah-laku seperti benda hitam. Permukaan ideal dalam pengkajian perpindahan-kalor radiasi ialah benda-hitam (blackbody), yang didefinisikan oleh b = 1. Jadi, benda hitam itu menyerap semua radiasi termal yang menimpanya, betapa pun karakteristik spektrum dan karakteristik arahnya. Konsep benda hitam sebetulnya merupakan suatu idealisasi; artinya, benda hitam sempurna tidak ada, setiap permukaan benda selalu memantulkan, betapapun kecilnya.

Daya-Emisi Benda Hitam Daya-emisi total (hemisfer) suatu benda hitam diberikan oleh persamaan Stefan-Boltzman : Eb = T4 di mana , yaitu konstanta Stefan-Boltzman, ialah 0,1714 x 10-8 Btu/hr.ft2.R4 atau 5,6697 x 10-8 W/m2K4 ; Eb disebut daya emisi benda hitam (W/m2); T adalah temperature dalam derajat K.

Intensitas Benda Hitam Emisi dari benda hitam tidak bergantung pada arah, sehingga Eb = T4 = Ib

Apabila perpindahan panas dengan mengabaikan unsur waktu pada dinding datar yang punya luas penampang konstan dengan temperatur input T1 dan temperatur output T2, sedang jarak antara titik 1 dengan titik 2 = x2-x1; maka persamaannya : = -k.
dx = -k. dt .x ] dx = -k = -k .T ]

(x2-x1) = -k. (T2-T1) =k ; k harus konstan

Jika k = f(T) atau tidak konstan, dipengaruhi oleh temperatur, maka


dx = = (x2-x1) = -

Faktor Pandang (views factor)


Apabila ada dua buah permukaan hitam A1 dan A2 mempunyai suhu yang berlainan, akan didapat suatu persamaan umum untuk pertukaran energi anatara kedua permukaan itu. Untuk menentukan jumlah energi yang meninggalkan permukaan yang satu dan mencapai permukaan lain, didefinisikan faktor pandang (views factor) atau faktor bentuk radiasi (radiation shape factor) sebagai berikut : F1-2 = fraksi energi yang meninggalkan permukaan 1 yang mencapai pemrukaan 2 F2-1 = fraksi energi yang meninggalkan pemrukaan 2 yang mencapai permukaan 1 Fm-n = fraksi energi yang meninggalkan permukaan m yang mencapai permukaan n Energi yang meinggalkan permukaan 1 dan sampai di permukaan 2 ialah Eb1A1F12 dan energi yang meninggalkan permukaan 2 dan sampai di permukaan 1 ialah Eb2A2F21 Oleh karena semua permukaan itu hitam, seluruh radiasi yang menimpanya akan diserap, dan pertukaran energi netto ialah Eb1A1F12 - Eb2A2F21 = Q1-2 Jika kedua perrmukaan itu mempunyai suhu yang sama, maka tidak terjadi pertukaran kalor, artinya Q1-2 = 0. Juga Eb1 = Eb2 A1F12 = A2F21 Q1-2 = A1F12(Eb1 - Eb2) = A2F21 ( Eb1 - Eb2)

sehingga

Persamaan A1F12 = A2F21 berlaku juga untuk dua permukaan m dan n :


AmFmn = AnFnm

Walaupun hubungan itu diturunkan untuk benda hitam, namun ia berlaku juga untuk permukaan lain, selama terdapat radiasi baur.

You might also like