Professional Documents
Culture Documents
Sila ke dua : Hak asasi manusia (manusia diperlakukan sesuai dengan martabatnya.
Sila Ketiga
Sila keempat : Demokrasi (prinsip kedaulatan rakyat) + (Prinsip perwakilan, prinsip mayoritas tidak menjadi diktator)
Sila Kelima : keadilan sosial (norma paling dasar) Contoh, ketidakadilan : kemiskinan, diskriminasi (ras, suku budaya, perempuan)
No
Jenis
Pertanyaan
Hasil/jawaban
Landasan Historis
SK Dirjen Dikti 1985 : MKU (Agama dan Pancasila ) SK Dirjen Dikti 1999 : MKDU (Agama, Pancasila, Alamiah Dasar dan Budaya Dasar) SK Dirjen Dikti 2000 : MKPK (agama, pancasila dan pendidikan Kewiraan)
SK Dirjen Dikti No 38 thn 2002 : MPK (Pendidikan Agama, Pendidikan Pancasila dan Pendidikan Kewarganegaraan)
UU Sisdiknas Tahun 2003 : MPK (Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan dan Bahasa)
Landasan Kultural
Pancasila sebagai budaya bangsa Pancasila sebagai kepribadian bangsa
Landasan Yuridis
a. Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alenia 4 (Mencerdaskan kehidupan bangsa) b. Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 31 ayat (1) dan (2) (1) Tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan dan memilih pendidikan dan pengajaran (2) Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem mengajaran nasional yang diatur dengan undang-undang.
Landasan Filosofis
Pendekatan etika/ filsafat moral Pendekatan epistemologi/filsafat ilmu Pendekatan aksiologis/ filsafat nilai Pendekatan ontologis Pendekatan antropologis
Melalui Pendidikan Pancasila, warga negara Republik Indonesia diharapkan mampu memahami, menganalisis dan menjawab masalahmasalah yang dihadapi oleh masyarakat bansanya secara berkesinambungan dan konsisten dengan cita-cita dan tujuan nasional dalam Pembukaan UUD 1945
Lanjutan (ad.1)
Pancasila merupakan komsensus bersama dan merupakan perjanjian luhur yang mempersatukan antar golongan untuk menegakkan negara Pancasila yang disebut negara Theis Demokratis yang dapat menyatukan seluruh rakyat Indonesia
Lanjutan (ad.1)
Ideologi Golongan Islam Negara Islam Ide Golongan Nasionalis Negara Sekuler
Lanjutan (ad.2)
Individu : sistem masyarakat individualis
Liberalis : hak individu yang dapat menguasai hajat hidup orang banyak.
Sosial : sistem masyarakat kolektif/komunis yang tidak mengakui hak milik individu.
Lanjutan (ad.2)
Sifat Kodrat Individu Aliran Individualisme Sifat Kodrat Sosial Aliran Kolektivisme
Lanjutan (ad.3)
Ide Besar Dunia Sistem Demokrasi Ide Asli Indonesia Musyawarah Mufakat
Pendekatan Etis
Pandangan Hidup Landasan moral
Pendekatan Politis
Ideologi Negara
Landasan kebijakan Nasional
ETIKET
1. 2. Sopan Santun Cara suatu perbuatan yang tepat dan baik. Misal : memberi dengan tangan kanan
1. 2. Moral
ETIKA
Norma suatu perbuatan itu sendiri. Misalnya : Jangan mencuri (baik dengan tangan kanan/kiri)
3. Hanya berlaku dalam pergaulan dan ada saksi mata Misal : Etiket makan 4. Yang Nampak dari segi lahiriah Misal : Musang berbulu ayam, lembut tetapi munafik 5. Etiket bersifat relatif Contoh : makan dengan tangan dan bersendawa
3. Etika berlaku tanpa hadirnya saksi Misalnya: Larangan mencuri 4. Manusia dari segi dalamnya Misal : Manusia yang sungguhsungguh baik, tidak munafik 5. Etika bersifat Absolud. Misalnya : jangan membunuh, jangan berdusta
Budaya
Budaya Pembangunan
Moral
Manusia
Ideologi
Nasionalisme