You are on page 1of 4

Al-Quran Sebagai Sumber Hukum Seluruh mazhab dalam Islam sepakat bahwa al-Quran adalah sumber hukum yang

paling utama, dengan kata lain, al-Quran menempati posisi awal dari tertib sumber hukum dalam berhujjah. al-Quran dipandang sebagai sumber hukum yang utama dari sumber-sumber yang ada. Safi Hasan Abi Thalib[18] menegaskan :


Al-Quran dipandang sebagai sumber utama bagi hkum-hukum syariat. Adapun sumber-sumber lainnya adalah sumber yang menyertai dan bahkan cabang dari al-Quran. Dan dari sini, jelas bahwa al-Quran menempati posisi utama dalam berargumentasi, tidak boleh pindah kepada yang lain kecuali apabila tidak ditemukan di dalamnya. Berdasarkan penjelasan tersebut, jelaslah bahwa al-Quran adalah sumber hukum utama dalam ajaran Islam. Adapun sumber-sumber lainnya merupakan pelengkap dan cabang dari alQuran, karena pada dasarnya sumber-sumber lain itu akan kembali kepada al-Quran. AlGhazali[19] bahkan mengatakan , pada hakikatnya sumber hukum itu satu, yaitu firman Allah SWT. Sebab sabda Rasulullah bukanlah hukum, tetapi sabda beliau merupakan pemberitaan tentang bermacam-macam hukum Allah SWT.


Dari uraian di atas jelas bahwa al-Quran adalah wahyu Allah, menjadi sumber utama dalam melakukan istinbath hukum. Tidak seorang pun ulama dan umat Islam yang membantahnya.

A. Kedudukan Al-Quran Sebagai Sumber Hukum Al-quran merupakan dasar hukum yang pertama dan utama dalam islam. Ia berisi hukum, petunjuk dan pelajaran untuk mengatur hidup dan kehidupan manusia, agar mereka memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat. Allah SWT. berfirman : Kitab (Al-Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa. (Surat AlBaqarah, ayat 2) Firman-Nya pulan :

Sesungguhnya Al-Quran ini memberi petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi kabar gembira kepada orang-orang mukmin yang mengerjakan amal saleh, bahwa bagi mereka ada pahala yang benar. (Surat Al-Isra, ayat 9) Di antara isi khutbah Nabi Muhammad SAW. pada Hari Haji Wada ialah : Aku tinggalkan padamu dua perkara, sekali-kali kamu tidak akan sesat selama kamu berpegang teguh pada keduanya, yaitu : kitabullah (Al-Quran) dan sunnah Rasul-Nya. Al-Quran diturunkan untuk mengatur hidup dan kehidupan manusia supaya mereka memperoleh kebahagiaan di dunia dan akhirat. Ia bukankah diturunkan Allah untuk suatu bangsa pada suatu zaman, tetapi untuk seluruh umat manusia di sepanjang masa. Karena itu kandungan isinya cuku luas dan sempurna untuk mengatur dan menyelesaikan persoalan-persoalan yang dihadapi umat manusia di berbabagi zaman. Pokok-pokok hukum yang terkandung di dalamnya sejalan dengan hati nurani setiap orang dan prinsip-prinsip umum serta ide pembinaan hukum yang dibawanya, menyebabkan Al-Quran dapat melayani kebutuhan zaman.

Kedudukan Al Quran Sebagai Sumber Hukum Islam

Dec 3, '10 10:26 AM for everyone

Quran berasal dari kata " " yang berarti membaca. Kata al-Quran itu berbentuk masdar dengan arti isim maful yaitu yang bearti ; dibaca. Pengertian ini terdapat dalam Al-Quran surat al-Qiyamah ayat 17-18 ; Artinya :Sesungguhnya atas tanggungan Kami-lah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya. Apabila Kami telah selesai membacakannya maka ikutilah bacaannya Sedangkan definisi Al Quran adalah ; Artinya : Kalam Allah yang merupakan mujizat yang diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad SAW, yang ditulis di dalam mushaf-mushaf, diriwayatkan secara mutawatir dan membacanya adalah ibadah Dengan definisi ini, Kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi-nabi selain Nabi Muhammad SAW tidak dinamakan Al-Quran, seperti Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa a.s. atau Injil yang diturunkan kepada Nabi Isa a.s. Demikian juga Kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang membacanya tidak dianggap sebagai ibadah, seperti Hadis Qudsi, tidak pula di namakan Al-Quran. Al-Qur-an adalah sumber hukum pertama dan utama dalam Islam. Dalam Al-Quran surat An Nisa ayat 105 Allah berfirman : Artinya :Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab kepadamu dengan membawa kebenaran, supaya kamu mengadili antara manusia dengan apa yang telah Allah wahyukan kepadamu, dan janganlah kamu menjadi penantang (orang yang tidak bersalah), karena (membela) orang-orang yang khianat Sebagai sumber dari segala sumber (masdarul mashadir) hukum Islam, Al-Quran berisi hukum, petunjuk dan pelajaran untuk mengatur tata kehidupan manusia agar memperoleh kebahagiaan di dunia dan akhirat (as-saadah fi darain). Hukum-hukum yang dikandung dalam Al Qur-an secara garis besar terdiri atas ; al-Ahkam al-Itiqadiyyah (hukum-hukum yang terkait dengan aqidah),al-Ahkam al-Khuluqiyyah (hukum-hukum yang terkait dengan akhlak) dan al-Ahkam al-Amaliyyah (hukum-hukum yang berhubungan dengan perbuatan orang mukallaf). Hukum-hukum yang berhubungan dengan perbuatan orang mukallaf dibedakan menjadi dua macam, yaitu ; 1. 2. Hukum-hukum yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhannya yang disebut ahkam al-ibadah, seperti shalat, puasa, zakat, haji dan lain-lain. Hukum-hukum yang mengatur pergaulan hidup manusia dengan sesamanya yang disebut ahkam al-muamalah, seperti jual beli, sewa menyewa, perkawinan, qishash, hubungan antar kelompok, antar bangsa, antar Negara dan lainlain.

Dalam kontek kehidupan sekarang, dalam hukum muamalah dikenal beberapa istilah, yaitu ; 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Ahkam al-Ahwal as-Syahsiyyah (hukum keluarga, seperti perkawinan dan waris) al-Ahkam al-Madaniyyah (hukum perdata) al-Ahkam al-Jinaiyyah (hukum pidana) al-Ahkam al-Murafaaat (hukum acara) al-Ahkam ad-Dusturiyyah (hukum tata Negara) al-Ahkam ad-Dauliyyah (hukum antar bangsa/hukum internasional) al-Ahkam al-Iqtishadiyyah wal Maliyyah (hukum ekonomi dan keuangan).

Hukum-hukum yang terdapat di dalam Al-Quran itu tidak bertentangan dengan nurani dan akal sehat manusia, sehingga mudah diterima dan tidak memberatkan. Jika diteliti dengan cermat, ada tiga hal yang menjadi dasar penetapan hukum dalam Al-Quran, yaitu : 1. Tidak memberatkan ( ,) artinya : hukum-hukum yang terdapat dalam Al-Quran itu sesuai dengan kemampuan manusia, tidak memaksa dan tidak memberatkan. Dalam Al-Quran surat Al Baqarah ayat 185 Allah berfiaman :

Artinya :Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dalam surat An Nisa ayat 28 Allah berfirman : Artinya :Allah hendak memberikan keringanan kepadamu dan manusia dijadikan bersifat lemah 1. Menyedikitkan beban ( ,) maksudnya adalah hukum yang terdapat dalam Al Quran itu tidak menyulitkan sehingga setiap orang yang normal dapat melaksanakannya. Termasuk dalam dasar ini adalah adanya rukhshah dalam beberapa jenis ibadah, seperti menjamak dan mengqasar shalat.

Berangsur-angsur dalam menetapkan hukum ( ) maksudnya hukum-hukum dalam Al Quran itu ditetapkan secara bertahap, seperti keharaman minuman keras (khamr), berjudi dan lain-lain. Prev: Memilih Pendekatan Suatu Proses Terwujudnya Keberhasilan Pen

You might also like