You are on page 1of 5

Tari Tunggal Nusantara

Tari Tunggal adalah tarian yang dibawakan atau dimainkan oleh seorang penari, atau dua orang tetapi secara bergantian, Tarian ini biasanya menggambarkan watak seseorang tokoh ataupun seekor binatang. Tari tunggal (solo) dipahami sebagai tarian yang dibawakan oleh seorang penari dalam pertunjukan, dan ada pula yang menampilkan tarian tunggal dengan penari yang berbedabeda secara bergantian. Dalam penyajian tari tunggal, penari memiliki keleluasaan bergerak, karena ia tidak harus tergantung atau berhubungan dengan dengan penari yang lain. Penari harus mampu mengelola bentuk gerak dan iramanya berdasarkan kepekaan sehingga ia lebih leluasa menginterpretasikan atau melahirkan gerak spontan. Hal tersebut dapat dilihat dalam mengatur dan menentukan ruang gerak (maju, mundur, berputar-putar, meloncat, dsb), mengatur waktu (kuat-lemah) dan mengungkapkan ekspresi (memaknai gerak, tema dan isi), semua tergantung pada kemampuan dirinya sendiri.
Dra. Jamilah, M.Sn Berkah Utami (smp kls VIII-smstr ganjil) Tari tunggal nusantara adalah jenis tari dari nusantara kita, yang diperagakan oleh seorang penari. Pada dasarnya istilah tunggal hanya untuk menunjukkan jumlah penari saja. Sementara jenis tarian Sebenarnya dapat ditarikan oleh seorang penari atau kelompok. Tari merak, misalnya, dapat ditarikan oleh seorang atau lebih penari. Karena itu tari merak bisa menjadi tari tunggal, bisa pula menjadi tari berpasangan, atau tari kelompok. Demikian pula halnya dengan tari srimpi, remo, gandrung bayuwangi dsb. Seperti pada seni tari daerah (tari rakyat), didalam seni tari nusantarapun dikenal jenis tari tunggal, tari berp[asangan, tari kelompok dan sendra tari. Di jawa barat dikenal tari tungal seperti tari panji, tari samba, tari rumyang, tari tumenggung, dsb. Di jawa tengah dikenak tari srikandi. Sampai saai ini seni tari nusantara masih di jaga kelestariannya. Banyak pihak terlibat didalamnya termasuk dari dunia pendidikan. JENIS KARYA TARI TUNGGAL NUSANTARA Jenis tari tunggal nusantara yang begitu beragam pada dasarnya dapat di klasifikasikan menjadi empat kelompok berikut ini : 1. Tari Tunggal Ritual 2. Tari Keprajuritan 3. Tari Perang 4. Tari Pergaulan Tari Tunggal nusantara merupakan tari yang berasal dari daerah yang telah berkembang dan banyak dipelajari dan dipentaskan sehingga tari tersebut tidak saja menjadi ciri daerah, namun telah diakui menjadi ciri nasional. Dengan demikian tari tersebut menjadi tari nusantara. Berikut ini adalah beberapa contoh tari tunggal nusantara. Yudhistira, SB kelas VIII smstr ganjil Di pulau Sumatera dapat dilihat pada pertunjukan dabuik di minangkabau, di Jawa barat terdapat tari kandangan, tari golek di keraton Jogyakarta. Di Pulau bali atau yang lebih dikenal dengan nama Pulau Dewata terdapat tari topeng pajegan dan tari baris. Topeng pajegan adalah peretunjukan topeng dimana seorang pemain, memainkan beberapa jenis (karakter) topeng secara bergantian. Di Pulau Kalimantan terdapat tari kepahlawanan dari dayak kenyah (Kaltim). Masyarakat maluku dikenal sebagai orang suka mengungkapkan perasaannya dengan nyanyian dan gerak. Ungkapan perasaan semacam ini disebut Kapata. Apabila mereka mengungkapkan perasaan

sedih, mereka betul-betul dapat menyanyikannya sambil mencucurkan air mata. Tari-tarian yang ada sebagian besar digarap secara berpasang-pasangan atau kelompok sehingga hampir tidak didapatkan jenis tari yang disajikan satu orang atau secara tunggal. Tari-tarian yang berasal dari Papua, secara umum merupakan tari-tarian upacara yang dianggap keramat dan tidak boleh dipertunjukkan di sembarang tempat dan sembarang waktu. Tarian yang ada merupakan ekspresi jiwa manusia yang di dominir oleh kehendak untuk tujuan-tujuan tertentu dan bukan semata mata untuk di tonton. Berdasarkan hal tersebut maka pola penggarapannya dalam bentuk berpasangan atau kelompok. Seiring dengan perkembangan zaman maka banyak taritarian yang bersifat sekuler yang lebih merupakan garapan yang khusus untuk di tonton atau sebgai sarana ungkapan kegembiraan sehingga ada beberapa tarian yang sifatnya hiburan misalnya tari mapia dan tari galale gale. Dra. Jamilah, M.Sn Berkah Utami (smp kls VIII-smstr ganjil) Untuk lebih lengkapnya, berikut ini adalah beberapa contoh tari tunggal nusantara, yaitu : 1. Tari Kancet Ledo dari Kalimantan (Dayak Kenyah) 2. Tari Gandrung dari Batuwangi 3. Tari Taledhek dari Jawa timur 4. Tari Gambyong dari Jawa tengah 5. Tari Cokek dari Jawa tengah 6. Tari Batek baris dari Sumbawa 7. Tari Kancet papatai dari Kalimantan (Dayak kenyah) 8. Tari Kancet lasan dari Kalimantan (Dayak kenyah) 9. Tari Leleng dari Kalimantan 10. Tari Hudoq dari Kalimantan 11. Tari Persembahan dari Kutai Kertanegara 12. Tari Dewa memanah dari Kutai Kewrtanegara 13. Tari Srimpi dari Jawa Tengah 14. Tari Bondhan dari Jawa Tengah 15. Tari Golek manis dari Jawa Tengah 16. Tari Golek Kanya dari Jawa Tengah 17. Tari Mani poreng 18. Tari Merak dari Sunda dan Bali 19. Tari Pendet dari Bali Tari pada dasarnya merupakan pengekspresian gagasan dalam bentuk gerak tubuh. Karena itu setiap gerak ritmis tubuh manusia menjadi simbol atau lambang suatu maksud. Unsur-unsur gerak, baik gerak bagian tubuh maupun gerak tubuh, tersebut terangkai menjadi satu kesatuan untuk mewujudkan suatu gagasan atau tema. Tema tersebutlah yang kemudian biasanya digunakan sebagai nama sebuah tarian. Karena itu keseluruhan gerak ritmis dalam sebuah tari bertujuan untuk menggambarkan tema. Misalnya tari garuda adalah gerak ritmis tubuh manusia yang bertujuan menggambarkan seekor burung garuda. Beragam tema dapat dibuat dalam tarian, misalnya seperti : a. Cerita tentang jenis binatang, contohnya tari merak, tari kijang, tai garuda, dsb. b. Cerita tentang suatu peristiwa contohnya tari perang, tari penyambutan tamu, dsb. c. Cerita tentang seorang tokoh contohnya tari gatot kaca, tari klono, tari panji dsb d. Nama sebuah benda yang dijadikan properti tari contohnya tari lilin, tari panah, tari payung,dsb. Yudhistira, SB kelas VIII smstr ganjil

KEUNIKAN SENI TARI TUNGGAL NUSANTARA Seni tari di Indonesia sangat beragam, baik dari segi gaya, gerak, maupun fungsinya. Keaneka ragaman ini disebabkan oleh setiap daerah memiliki ciri khasnya masing-masing. Kita tidak bisa membandingkan satu tari daerah dengan tari daerah lain sebab setiap tari daerah bersumber dari unsur-unsur daerah sendiri yang berbeda dengan daerah lain. Yang dapat kita pelajari adalah ciri-ciri khusus tarian daerah tertentu. Ciri khusus tersebut dapt dilihat dari hal-hal berikut ini : 1. Busana dan tata Rias 2. Alat yang digunakan 3. Gerakan yang mendominasi 4. Musik pengiring Yudhistira, SB kelas VIII smstr ganjil Keunikan Seni Tari Tunggal Nusantara dapat dilihat ciri khasnya sebagai berikut : 1. Gerak Tari Penari terbebas dari keterikatan atau ketergantungan dari penari lainnya. Penampilan personalnya merupakan daya tarik tersendiri. Penari harus mampu menarikan koreografi yang telah tersusun, maupun dalam menarikan gerakan-gerakan spontan atau improvisasi. Penari tunggal menjadi fokus perhatian, baik penonton yang menyaksikannya maupun pemusik yang mengiringinya. 2. Pola Lantai Pola lantai didalam tari tunggal lebih mengarah kepada pengaturan tentang keseimbangan ruang atau pentas tempat pertunjukan. Penari tunggal harus mampu membuat pola lantai yang berfariasi yang disesuaikan dengan tempat pertunjukannya. Desain yang muncul bisa berupa garis lurus dan garis lengkung atau perpaduan keduanya. 3. Musik Iringan Musik dan tari merupakan satu elemen yang tidak dapat dipisahkan. Musik didalam pertunjukan sebuah tari bisa berfungsi sebagai pengiring tari, bisa pula berfungsi sebagai illustrasi. Musik pengiring tari terbagi dua, yaitu musik yang berasal dari penari lewat bunyibunyian properti penari atau tepukan tangan, hentakan-hentakan kaki (musik internal) dan musik yang berasal dari luar penari yang dimainkan oleh musisi (musik eksternal). Musik iringan didalam tari tunggal, lebih mengutamakan musik dari luar (musik eksternal) ketimbang musik internal, supaya suasananya lebih hidup dan lebih ekspressif. 4. Kostum (Tata Busana) Kostum atau tata busana merupan elemen penunjang didalam sebuah pertunjukan. Dari kostum yang dikenakan penari, maka penonton dapat menebak asal tarian tersebut. Banyak jenis tari-tarian yang mempergunakan pakaian tari sesuai dengan pakaian adat yang menjadi kostum atau tata busananya, dan ada pula yang membuat kostum tari sesuai denga karakter tari tersebut. Misalnya tari-tarian yang berasal dari suku dayak di Kalimantan, Papua yang memakai rumbai-rumbai dari daun-daunan. Dra. Jamilah, M.Sn Berkah Utami (smp kls VIII-smstr ganjil)

Berikut ini beberapa contoh ciri tari tunggal daerah di wilayah nusantara. 1. Tari Kancet Papatai/Tari Perang Tarian ini menceritakan tentang seorang pahlawan dayak kenyak berperang melawan musuhnya. Gerakan tarian ini sangat lincah, gesit, penuh semangat, dan kadang-kadang diikuti oleh pekikan si penari, pakaian menggunaka pakaian tradisional suku dayak kenyah dilengkapi peralatan perang seperti mandau, perisai dan baju perang. Tari ini diiringi dgn lagu sak paku dan hanya menggunakan alat musik sampe.

2. Tari Kancet Ledo/Tari Gong Jika tari kanmcet papatai menggambarkan kejantanan dan keperkasaan pria dayak kenyah, sebaliknya tari kancet ledo menggambarkan kelemah lembutan seorang gadis bagai sebatang padi yang meliuk-liuk lembut ditiup oleh angin. Tari ini dibawakan oleh seorang wanita dengan memakai pakaian tradisional suku dayak kenyah, dan pada kedua belah tangannya memegang rangkaian bulu-bulu ekor burung enggang. Biasanya tari ini ditarikan diatas sebuah gong sehingga tari kancet ledo disebut juga tari gong. 3. Tari Kancet Lasan Tari ini menggambarkan kehidupan sehari-hari burung enggang, yaitu burung yang dimuliakan oleh masyarakat suku dayak kenyah karena dianggap sebagai tanda keagungan dan kepahlawanan. Tari kancet lasan merupakan tarian tunggal wanita suku dayak kenyah yang sama gerak dan posisinya seperti tari kancet ledo, namun sipenari tidak mempergunaklan gong dan bulu-bulu burung enggang. Disamping itu, dalamk tarian ini penari banyak mempergunakan posisi merendah dan berjongkok atau duduk dagn lutut menyentuh lantai. Tarian ini lebih ditekankan pada gerak-gerak burung enggan ketika terbang melayang dan hinggap bertengger di dahan pohon. 4. Tari Tor-Tor Tari Tor-tor, sebuiah tarian dari daerah batak yang merupakan tarian khas dengan gerakan tangan dan badan,. Pada zaman dahulu tor-tor berfungsi sebagai pengisi acara adat dan keagamaan (keyakinan nenek moyang sebelum adanya agama Islam). Karena pengaruh perkembangan zaman, tor-tor sekarang ini berfungsi untuk mengisi acara pesta siriaon (suka ria) dan juga dapat ditampilkan di acara lain yang berfungi sebagai hinburan atau menyambut tamu, musiknya yang khas dan lembut sangat enak didengar. Beragam gerak mereka suguhkan, menegaskan kostum etnis yang mereka pakai dan irama lagu yang di perdengarkan. 5. Tari jaipong Jaipongan atau tari jaipong sebetulnya merupakan tari yang sudah moderen kartena merupakan modifikasi atau pengembangan dari tari tradisional khas sunda yaitu ketuk tilu. Sebuah genre seni tari yang lahir dari kreatifitas seorang seniman asal bandung, Gugun gumbira. Perhatiannya pada kesenian dan mengenal betul perbendaharaan pola-pola gerak tari tradisi yang ada pada kliningan/bajidorang atau ketuk tilu. Tari jaipong ini dibawakan dgn iringa musik yang khas pula, yaitu dengung. Musik ini merupakan kumpulan beragam alat musik seperti kendang, Goong, sarong, kacapi, dsb. 6. Tari Tanggai Tari tanggai merupakan salah satu tarian tradisional dari daerah Sumatera selatan. Tari tanggai ini dapat ditampilkan oleh satu, dua, atau empat orang penari yang masing-masing memegang kipas. Didalam membawakan tari tanggai para penari i ni mengguakan aksesoris berupa kuku-kuku panjang yang terbuat dari perak yanmg dipasang di ujung jari para penari. Tari tersebut diiringi oleh irama gamelan/kolintang dengan ditingkahi para meghanai yang membawakan bait tertentu yang dinamakan ngadidang. 7. Tari Gandrung Bayuwangi Tari Gandrung bayuwangi berasal dari kata gandrung, yang berarti tergila-gila atau cinta habis-habisan dalam bahasa jawa. Kesenian ini masih satu gendre dengan seperti ketuk tilu di Jawa barat, Tayub di jawa tengah dan jawa timur bagian barat, lengger di wilayah banyumas dan joged bumbung di Bali, dengan melibatkan seorang penari wanita profesional yang menari bersama-sama tamu (terutamna pria) dengan iringan musik (gamelan)

8. Tari Gandrung Bali Tari gandrung di Bali sangat erat dengan perkembangan budaya masyarakat desa Ketapian, Denpasar. Menurut beberapa sumber, tari gandrung sudah muncul sejak masa pemerintahan I Dewa Agung Anom yang bergelar I Dewa Agung Mantuk Ring Petermon di Sukawati, Di abad ke XVIII atau tahun 1800 Masehi. Sementara di ketapoian sendiri, gandrung diperkirakan sudah ada sekitar tahun 1896 masehi. 9. Tari Gambyong Tari gambyong pada awalnya adalh penari jalanan (tledehek) yang bernama isi gambyong. Dia hidup pada zaman sinihun pakubuwono IV di Surakarta (1788 1820). Maka terciptalah sebuah tarian bernama tari gambyong. Itu sejenis tarian pergaulan di msyarakat.Dalam beberapa varian, penamaannya memunculkan istilah tari tayub. Jenis tarian itu berkaitan erat dgn istilah ledhek atau taledhek atau tledhek. Terlepas dari konotasi buruk yang sering mengiringi jenis tariuan itu, ciri paling menonjol pada gambyonmg atau tayub adalah ruh kerakyatannya. Ciri khas pertunjukan tari gambyong, sebelum dimulai selalu di buka dengan gendhing pangkur. Ciri lainnya, tarian terlihat indah elok apabila sipenari mampu menyelaraskan gerak dengan iram,a kendang. Yudhistira, SB kelas VIII smstr ganjil

You might also like