You are on page 1of 4

BAB III ADMINISTRASI PENDIDIKAN JASMANI

Administrasi pendidikan jasmani merupakan segenap proses penyelenggaraan setiap usaha kerjasama sekelompok manusia untuk mencapai tujuan pendidikan jasmani. Fungsi Administrasi Pendidikan Jasmani Dengan memahami administrasi pendidikan jasmani diharapkan guru pendidikan jasmani dapat bekerja dengan efektif dan efisien,yang berarti akan memperoleh penghematan waktu,tenaga,dan biaya dalam mencapai tujuan. 1. Perencanaan Perencanaan dibuat berdasarkan tujuan yang akan dicapai dan sudah ditentukan,peraturan yang mengikat,situasi khusus yang dihadapi,kemampuan para guru,jumlah dan jenis kelamin para siswa,senioritas serta keahlian para guru,minat dan bakat para siswa,dan GBPP yang berlaku. 2. Pengorganisasian Pengorganisasian telah ditentukan oleh Depdikbud,Kakanwil Depdikbud setempat,atau kepala sekolah. 3. Penentuan petugas 4. Penentuan anggaran. Sumber dan pengeluaran disesuaikan dengan kebutuhan.

Tugas pokok guru pendidikan jasmani ialah: 1. Mengajar dan mendidik dengan aktivitas jasmani. 2. Menyelenggarakan ekstrakurikuler. 3. Pengadaan,pemeliharaan,dan pengaturan alat dan fasilitas olahraga. 4. Menyelenggarakan pertandingan. 5. Mengajar pendidikan kesehatan. 1. Mengajar dan mendidik. Mengajar merupakan peristiwa bertujuan,artinya bahwa mengajar itu merupakan peristiwa terikat oleh tujuan mengarah kepada tujuan,dan dilaksanakan semata untuk mencapai tujuan itu. A. Tujuan pendidikan nasional: untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya,yaitu manusia yang beriman dan

bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur,memiliki pengetahuan,dan keterampilan,kesehatan jasmani,dan rohani,kepribadian yang mantap dan mandiri,serta tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Tujuan ini dapat dikelompokakan;(1) ketuhanan, (2) jasmaniah, (3) psikik, (4) sosial. B. Tujuan Institusional: tujuan pendidikan tiap lembaga yaitu lembaga pendidikan dasar,lembaga pendidikan menengah umum,lembaga pendidikan sekolah kejuruan, dan lembaga pendidikan tinggi. C. Tujuan Kurikuler. Merupakan penjabaran tujuan institusional dan merupakan bidang studi tertentu. Dalam pendidikan jasmani dapat dijabarkan menjadi empat ranah: jasmani, psikomotorik, kognitif,dan afektif. D. Tujuan instruksional. Tujuan instruksional umum (TIU atau TPU) Perumusannya masih secara umum, belum operasional. Tujuan insruksional khusus (TIK atau TPK) Perumusannya lebih operasional,komponen pokok dalam perumusan tujuan pengajaran khusus ialah murid,yang berkaitan dengan tingkah laku,kondisi tertentu, dan derajat kemampuan.

Dalam menyusun satuan pelajaran guru harus mengingat beberapa faktor seperti berikut: a. Tingkat umur,iklas,atau kemampuan anak b. Satuan waktu semester atau catur wulan c. Jumlah alokasi waktu d. Tata urutan yang digunakan e. Luas dan dalamnya bahan yang dipelajari Bagi seorang guru pendidikan jasmani,penentuan satuan pelajaran perlu juga memperhatikan: a. Diagnosis unsur gerak suatu cabang olahraga b. Tata urutan teknik dari yang mudah menuju yang sukar c. Bila mana perlu juga memperhatikan tingkat umur dan jenis kelamin anak Bagi guru pendidikan jasmani pengelolakan kelas meliputi:

1. Ruang kelas. a Pengaturan tempat duduk. 1) Pengaturan tempat secara tradisional. 2) Pengaturan tempat dengan bentuk setengah lingkaran dan bertingkat. 3) Bentuk susunan CBSA. b. Pengaturan udara. c. Kebersihan ruang. d. Pemasangan gambar dan hiasan. e. Penyinaran dalam klas. 2. Kelas terbuka atau lapangan. a. Keuntungan adanya penyusunan formasi yang baik: 1) Kelancaran dapat terjamin. 2) Giliran lebih merata. 3) Mempermudah pengawasan. 4) Tuntutan terhadap teknik olahraga yang diajarkan dapat terpenuhi. 5) Para siswa dapat melihat dan menilai gerak yang benar atau salah dari yang Dilakukan temannya. 6) Ketenangan dan rasa aman dapat terjamin. b. Syarat-syarat menyusun formasi dalam pembelajaran: 1) Sesuai dengan kegiatan yang diajarkan. 2) Sesuai dengan kemampuan anak. 3) Sesuai dengan alat yang digunakan. 4) Jangan dihadapkan ke arah sumber cahaya ( matahari) atau ke arah hal-hal yang mudah menarik perhatian para siswa. c. Bentuk,kegunaan,dan pengawasan dalam formasi. 1) Bentuk setengah lingkaran. Gunanya: bilamana guru akan menerangkan,memberi instruksi dan sangat baik untuk mengadakan pengembangan penguasaan teknik berolahraga. 2) Deret memanjang. Susunan ini baik untuk latihan-latihan teknik bagi pemula. 3) Bentuk lingkaran. Gunanya: untuk melakukan permainan kecil. 4) Dua syaf berhadapan. Siswa dipaksa tetap di tempat,berkonsentrasi pada teknik yang akan dilakukan.

5) Dua baris berhadapan Formasi ini menuntut pelaksanaan teknik tertentu, tetapi lebih dituntut sedikit kesulitan. 6) Baris segi tiga. Banyak dijumpai adanya tuntutan kemampuan untuk memoros kemudian melempar. 7) Bentuk bujur sangkar. Gunanya: untuk pengajaran latihan teknik dengan bermain. 3. Pengelolaan kelas dalam ruang senam. Faktor-faktor yang harus diperhatikan: a. Latihan yang harus dilaksanakan. b. Senam dasar dengan alas (matras). c. Menggunakan alat atau perkakas.

You might also like