You are on page 1of 23

ILMU BAHAN MAKANAN Artikel Umbi : Bawang Putih Dosen Pembimbing : Fitriyono Ayustaningwarno S.TP, M.

Si

Disusun oleh : Eka Hermawati (22030111120016

Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang Tahun Ajaran 2011/2012

BAWANG PUTIH

ASAL USUL dan PENYEBARAN BAWANG PUTIH Bawang putih berasal dari kata gar dan lic.Gar berasal dari Inggris Kuno yang artinya adalah tombak atau ujung tombak,sedangkan lic berarti umbi atau bakung.Garlic sendiri dinamakan Allium sativum.Kata tersebut berasal dari kata All yang dalam bahasa Celtic berarti bau tak sedap(smelly),sedangkan sativum berate tumbuh(grown,cultivated). [1] Botani bawang putih sendiri mempunyai nama latin Allium sativum.Sativum yang berarti dibudayakan ,karena allium yang satu itu diduga merupakan keturunan dari bawang liar Allium longicurpis Regel.Keluarga atau genus Allium yang sebenarnya ada sekitar 500 jenis dan lebih dari 250 jenis lainnya adalah termasuk bawang-bawangan.Allium sativum L.termasuk family dari Amaryllidaceae, yang termasuk dalam golongan Spermatophyta,subgolongannya adalah Angiospermae,ordo dari Lilliflorae, dan didalam kelas Monocotyldone(tanaman yang berkeping satu). [4] Bawang putih diperkirakan berasal dari Kirgiz yang berada di daerah padang pasir Siberia. [2] Namun banyak sumber yang berpendapat bahwa bawang putih berasal dari Asia Tengah (daerah yang beriklim sedang) kemudian tersebar ke daerah-daerah Laut Tengah dan Negara-negara disekitarnya. [3]Tepatnya pada tahun 1665,terjadi wabah pes di Inggris dan mewabah sampai ke beberapa Negara-negara Eropa.Dan menurut catatan sejarah, bawang putihlah yang bisa mengobatinya.Lalu pada masa Perang Dunia I maupun Perang Dunia II,bawang putih menjadi obat yang sangat penting saat itu.Di bangsa Roma sendiri, bawang putih dipercaya sebagai sumber kekuatan.Hyppocrates sendiri yang hidup selama 460 tahun Sebelum Masehi(SM), memandang bahwa bawang putih dijadikan sebagai obat perangsang perspirasi untuk obat laksatif dan pelancar pengeluaran air seni yang manjur.Didalam catatan sejaarah Mesir Kuno yaitu sekitar 5000-6000 tahun yang lalu digunakan para budak pembuat Sphynx sebagai daya tahan tubuh mereka.[2] Di China sendiri,bawang putih merupakan komponen kunci pada makanan oriental.Didalam dunia kedokteran tradisional China sendiri, bawang putih merupakan bahan obat-obatan yang kompleks atau harus ada.Umur panjang rakyat China sendiri dipercaya karena khasiat bawang putih. [1]

Di Indonesia, penyebaran bawang putih berawal dari pedagang China dan Arab yang membawa ke Indonesia.Seiring jalannya waktu, bawang putih semakin akrab dimata rakyat Indonesia karena sudah sampai maramah ke daerah pedalaman. [4] Di berbagai daerah di Indonesia, bawang putih mempunyai beberapa nama sebutan. [2] SOSOK DARI BAWANG PUTIH Bawang putih ditemukan dalam bentuk terna(bergerombol), tumbuh tegak, dan bias mencapai ketinggian hingga 30-60 cm [4] dan membentuk rumpun.[2] Sistem perakaranya yang serabut dan juga tidak panjang serta tidak terlalu dalam berada di dalam tanah.Bawang putih tidak tahan dalam kekeringan karena sistem perakaran yang sedemikian rupa tersebut. [2] Berikut bagian-bagian dari tanaman bawang putih: Daun Daun dari bawang putih berbentuk pipih,kecil,rata,tidak berlubang, dan agak melipat kedalam. Struktur daunnya agak malipat kedalam(ke arah panjang atau membujur) dan dapat membentuk sudut di permukaan bawahnya. Jumlah daunnya sendiri lebih dari 10 helai.Daun bawang putih tidak seperti pada jenis bawang yang lain, perbedaannya pangkal daun bawang putih tidak menyimpan makanan, tetapi berbentuk sisik-sisik yang mongering dan menipis jika umur bawang putih sudah dewasa.Pelepah daunnya sendiri,kebanyakan berbentuk panjang sampai kedalam tanah yang pada dasarnya itu adalah kelopak daunnya.Pelepah atau kelopak daunnya ini sangat tipis namun kuat, yang berfungsi untuk membungkus kelopak daun yang lebih muda yang berada tepat dibawahnya, sehingga hal tersebut dapat membentuk batang semu yang panjang. [4] Batang Batang dari bawang putih merupakan batang semu yang panjang(bisa mencapai 30 cm) dan batangnya tersebut tersusun dari pelepah daun yang tipis namun kuat.Seperti yang sudah diketahui bahwa pelepah daun bawang putih merupakan kelopak daunnya juga, kelopak ini dapat membungkus kelopakkelopak daun yang lain yang lebih muda yang berada dibawahnya hingga pusat batang pokok dan membentuk batang semu yang muncul keluar tanah.Batang pokok dari bawang putih,sebenarnya merupakan batng pokok yang tidak sempurna(rundimeter) dengan pangkal atau bagian dasarnya yang menyerupai bentuk cakram. [4]

Akar Akar bawang putih terletak di batang pokok bawang putih itu sendiri.Letaknya tepat pada bagian dasar umbi atau pangkal umbi yang berbentuk menyerupai cakram.Sistem perakarannya sendiri berupa akar serabut atau monokotil yang bentuknya pendek-pendek dan mengarah atau menghujam kedalam tanah namun tidak terlalu dalam,sehingga dimungkinkan dapat mudah goyah oleh angin ataupun air yang diberi secara berlebihan.Fungsi akar serabutnya sendiri sudah jelas sebagai distributor makanan, bukan pencari air dari dalam tanah.Akibat dari hal tersebut,dalam proses pertumbuhan dari bawang putih membutuhkan cukup banyak air.[4] Siung dan Umbi Siung bawang putih terletak didekat pusat batang pokok bagian bawah, tepatnya diantara daun muda didekat pusat batang pokok,suingnya ini berupa tunas-tunas yang bakal menjadi umbi-umbi kecil.Dihampir semua bagian daun muda yang berada didekat pusat batang pokok memiliki umbi,dan hanya sebagian kecil saja yang tidak mempunyai umbi.Oleh karena itu, daun-daun yang tidak berumbi akan berfungsi untuk pembungkus umbi yang kecil atau pembungkus suing.Siung ini tumbuh secara bergerombol membentuk umbi itu sendiri.Umbi bawang putih berbentuk menyerupai mainan gasing.Setiap umbi dari bawang putih mempunyai 3-12 siung. [4]Jumlah dan susunan siungnya ini tergantung dari jenisnya,jadi jumlahnya berbeda-beda. [2]Sebenarnya, siung bawang putih mempunyai dua bagian ,yaitu dua helai daun dan juga satu tunas vegetative.[4] Dibagian dalam siung bawang putih terdapat juga lubang kecil yaitu dari dasar sampai dengan keujung siung. [2] Daun dewasa yang berada di bagian luar suing berfungsi untuk pelindung dengan membungkus daun yang lebih muda yang berada di bawahnya.Sejalan dengan pertumbuhan bawang putih,daun pelindung tersebut akan menipis dan mengering, namun malah semakin kuat.Daun pelindungnya lama-kelamaan berbentuk silindris dan dibagian pucuknya terdapat lubang kecil.Jadi, helai daun yang lebih mudanya berfungsi untuk menyimpan makanan,sehingga daun yang lebih tebalnya akan menebal [4].Atau juga berfungsi sebagai pelopor pencari jalan ke luar bagi calon tanaman yang baru. [2]Bagian yang menebal tersebut akan membentuk suing dan umbi.Siungnya tumbuh secara bergerombol yang lama-lama akan menjadi lebih besar. [4]

Bunga Bunga dari bawang putih berbentuk bunga yang majemuk, dengan ciri-ciri bertangkai,berbentuk bulat,dan menghasilakan biji untuk keperluan genertifenya atau penyerbukannya.Pasti banyak yang menyangka bawang putih tidak mempunyai bunga, karena bawang putih mempunyai tangkai bunga yang tidak muncul keluar.Jadi,bagian bunganya hanya kelihatan sebagian dari luar,atau mungkin bias tidak kelihatan. [4] Lebih parahnya lagi kalau bunga tidak terbentuk karena sudah gugur sewaktu masih dalam tahap tunas bunga.Atau bisa saja karena tangkainya yang sangat pendek dan dapat membentuk umbi.Hal tersebut bisa terjadi pembengkakan pada batang semu.Dengan kata lain umbi bagian atasnya akan mengganggu umbi yang terdapat di bawahnya karena adanya perebutan makanan antara umbi atas dengan umbi bawahnya.Umbi atas tersebut juga dapat dimanfaatkan kembali dengan cara menanamnya kembali,namun umbi atas tidak seproduktif umbi bawah. [4]

Gambar1:sosok bawang putih(http://www.google.com/imgres? q=bawang+putih)

VARIETAS BAWANG PUTIH Bawang putih mempunyai beberapa varietas yang bermacammacam.Varietas bawang putih sendiri mempunyai perbedaan sifat ataupun ciri yang permanen atau tidak berubah,contohnya yang membedakan varietasnya tersebut seperti tinggi rendahnya tanaman,umur panen,besar kecilnya umbi,jumlah dan ukuran siung atau umbi,kandungan dalam umbi,iklim pertumbuhannya,[4]produktifitas tanaman,kandungan zat kimia di dalam umbi,persyaratan pertumbuhan,warna umbi,maupun daya tahan terhadap berbagai penyakit. [2]

Dan secara globalnya,berdasarkan iklim yang dibutuhkan tanaman untuk dapat tumbuh dengan baik,bawang putih dikelompokkan menjadi dua varietas, yaitu: Varietas-varietas yang dapat tumbuh di daerah dataran tinggi dengan iklim subtropis. Varietas-varietas yang mapu beradaptasi atau mampu tumbuh di daerah dataran rendah. [4]

Di Indonesia,terdapat tiga varietas yang telah diketahui termasuk varietas yang baik,yaitu lumbu hijau dan juga lumbu kuning yang termasuk dalam tanaman lahan dataran tinggi.Sedangkan untuk dataran rendah ada varietas lumbu putih.Dan untuk varietas yang lainnya merupakan modifikasi dari ketiga varietas yang lainnya. [4] Misal untuk varietas yang lain adalah : 1.varietas Lumbu kayu, 2.varietas Ilocos dari Filiphina, 3.varietas jenis Thailand, 4.varietas lokal Jatibarang, 5.varietas Sanur(Bali), 6.varietas Bagor 7.varietas Shanghai(China) dan 8.varietas lain-lain. [2] Berikut penjelasan dari beberapa varietas-varietas diatas: 1.Varietas unggul lumbu hijau Lumbu hijau merupakan jenis dari bawang putih yang unggul.Diduga berasal dari Malang(Jawa Timur).Lumbu hijau baik ditanam pada ketiggian 9001100 m dpl.Lumbu hijau sendiri tidak dapat berbunga.Tinggi tanamannya bisa mencapai 63-75 cm.Sedangkan diameter batang semunya berukuran dari 1,01,2 cm.[2] Umbi dari lumbu hijau berbentuk bulat seperti telur dengan ujungnya yang meruncing dan dasarnya rata. [2]

Tiap umbinya memiliki banyak siung sekitar 6-31 buah(rata-rata biasanya 15 buah).Panjang siung dapat mencapai hingga 2,1 cm dan diameternya sekitar 1,1-1,2 cm.Serta letak siungya sendiri seolah-olah saling bertumpukan dengan ukuran yang bervariasi.Aroma dari lumbu hijau sangatlah tajam dan kuat.Umbi lumbu hijau seringkali pecah karena tumbuh di tanah yang subur dan gembur.Umur panennya sekitar 95-125 hari, hal ini tergantung dari kesuburan tanah dan juga pemeliharaannya.Namun pada kondisi normal,lumbu hijau bisa dipanen sekitar umur 112-120 hari,dengan produksi rata-ratanya 8-10 ton umbui kering per hektar.Sifat lainnya,varietas lumbu hijau ini tidak tahan terhadap kapang yang bernama Alternaria sp. [2] 2.Varietas unggul lumbu kuning Lumbu kuning juga berasal dari Malang(Jawa Timur).Dapat tumbuh baik pada ketinggian 600-900 m dpl.Lumbu kuning mempunyai produksi panen yang cukup rendah dibandingkan lumbu hijau,hanya sekitar 6-8 ton umbi kering per hektar.Sedangkan umurnya hanya 85-100 hari,dan paling lama 105-116 hari.Dengan umurnya yang relative pendek tersebut,lumbu kuning dapat ditanam dua kali dalam jangka waktu setahun. [2] Seperti umur dan hasil produksi panennya,lumbu kuning juga mempunyai ukuran tanaman,umbi,dan siung yang semua nya lebih kecil dari lumbu hijau.Tinggi tanamannya mencapai 57-59 cm denagn diameter batang semunya 0,9-1,1cm.Tiap umbinya memiliki 14-17 buah siung.Panjang siungnya 2,0-2,1 cm dan lebarnya 1,04-1,10 cm.Lumbu kuning ini juga tidak mempunyai bunga seperti halnya lumbu hijau.Dan sama juga dengan lumbu hijau,lumbu kuning peka terhadap kapang/penyakit bernama Alternaria sp.(2)Daun dari lumbu kuning ini berwarna hijau muda. [3] 3.Varietas unggul lumbu putih(suren) Lumbu putih ini termasuk dalam varietas unggul dataran rendah,yaitu sekitar 6-200 m dpl.Lumbu putih ini dikembangkan di derah Yogyakarta.Kehebatan dari lumbu putih ini adalah kemampuannya untuk beradaptasi denagn iklim dan lingkungan di daerah dataran yang rendah. [2] Lumbu putih memiliki umbi putih sekitar 7 g,berdiameter 3,5-6,0 cm,panjang lumbu putih sekitar 2,6-4,0 cm,dan siung 15-20 siumg per umbinya.Seperti namanya,lumbu putih berwarna umbi putih dengan garis-garis ungu yang tidak merata di ujungnya.Dan warna siungnya agak putik krem.Varietas lumbu putih ini memiliki daun yang tegak bewarna agak keabuan dan daun yang sempit yaitu kurang dari 1 cm.Sedangkan produktifitasnya

mencapai 4-7 ton/ha.Serta umur panennya sekitar 100-110 per hari. [2]Bawang putih ini pada musim panas dapat dipanen pada umur 85 hari. [3]

Gambar2: varietas lumbu putih(http://www.google.com/imgres? q=bawang+putih+lumbu+putih) 4.Varietas Ilocos Varietas ini berasal dari Filiphina dan juga termasuk jenis bawang putih daerah dataran rendah.Di Indonesia sendiri,pernah dicoba untuk menanamnya.Dan hasilnya,setelah dua tahun berlangsung hasilnya menjadi besar.Ilocos sendiri mempunyai karakteristik seperti pada bawang putih lumbu kuning. [2]

Gambar3:bawang putih ilocos(http://www.google.co.id/imgres? q=bawang+putih+ilocos) 5.Varietas local Jatibarang Seperti pada namanya,varietas bawang putih ini dikembangkan di Brebes(Jawa Tengah).Warna dari varietas local Jatibarang ini adalah kekuningan dengan kulit luar berwarna putih.Ukuran umbinya cukup kecil,yaitu denagn diameter 3,5 cm,berat sekitar 10-13 g per umbi,dan dengan jumlah siung

mencapai 15-20 siung per umbi yang juga tersusun tidak teratur.Varietas ini juga mempunyai produksi rata-rata sekitar 3-3,5 ton/ha. [2] 6.Varietas lumbu kayu Bawang putih varietas ini memiliki siung dengan ukuran yang sedang,berdaun kaku dan bewarna hijau tua dan tahan terhadap berbagai penyakit.Lumbu kayu dapat dipanen pada umur 100 hari dan produksinya sedang. [3] 7.Varietas local Sanur(Bali) Varietas ini tentu dikembangkan di Denpasar,Pulau Dewata,Bali.Varietas ini seperti lumbu putih karena pada kemampuannya beradaptasi terhadap iklim dan keragaman lingkungan dataran rendah.Ukuran umbinya besar.Berdiameter 3,5-4 cm,beratnya 10-13 g/umbi dengan 15-20 siung/umbi.Dibandingkan lumbu putih,varietas ini memiliki beberapa keunggulan,yaitu umbinya lebih besar dan bobot siungnya lebih berat sehingga konsumen lebih suka dengan varietas ini.Umbi bawang putih ini memiliki kulit berwarna putih,sedangkan umbinya berwarna kuning dengan susunan siung yang tidak teratur.Produktifitasnya mencapai 4-6 to/ha.[2]Daun bawang putih ini berwarna hijau tua.Dan merupakan produksi panen yang rendah. [3] 8.Varietas Shanghai (China) Bawang putih varietas ini memiliki umbi yang terdiri dari 50-60 siung,dan siungnya ini kecil-kecil.Bawang putih ini dapat dipanen pada usia lebih dari 120 hari dan memiliki prodiuktifitas panen yang tinggi.Seperti pada namanya, pastilah bawang putih ini berasal dari China. [3]

Gambar4:bawang putih shanghai(http://www.google.co.id/imgres? q=bawang+putih+shanghai) 9.Varietas local Bagor

Varietas ini cocok di daerah rendah.Memiliki ciri khas berupa umbi yang kulitnya putih buram dengan warna umbi yang kekuningan.Bentuknya agak lonjong dan tidak terlalu berat,denagn diameter umbi yang mencapai 3-3,5 cm dan beratnya 8-10 g per umbi sebanyak 14-21 siung per umbinya.Dibandingkan varietas local yang lainnya,varietas Bagor tergolong memilki produktifitas yang lebih tinggi ,yaitu sebesar 5-7 ton/ha. [2] 10.Varietas lain-lain Di Indonesia pernah dicoba ditanam bawang putih dari China.Bawang putih tersebut adalah Kateng.Kateng dicoba ditanam Kebun Percobaan Cipanas,Jawa Barat,yang ketinggiannya mencapai sekitar 1.100 m dpl.Hasilnya tanaman tersebut dapat berumbi.Namun,baru dapat dipanen hasilnya pada umur enam bulan.Itu intinya dua bulan lebih lama dari varietas Lumbu Hijau.Hasil panennya pun tergolong masih rendah, yaitu sekitar 1,4 ton umbi kering per hektar. [2]

PENGELOMPOKAN UMBI Pengelompokan umbi bawang putih dilakukan menurut mutunya dan ukurannya(grading and sortasi).Pengelompokan ini dilakukan pada saat selesai umbi dikeringkan(sebelum dijual dan disimpan).Untuk memudahkan proses grading and sortasi ini,dapat dapat diikuti beberapa pedoman di bawah ini baik menurut jenis,mutu,maupun pada ukurannya [2] : Bila ada beberapa jenis bawang putih yang dihasilkan ,umbi dikelompokkan menurut jenisnya.Jangan mencampurkan dua atau lebih jenis bawang putih menjadi satu kelompok. Untuk setiap kelompok yang sudah dipisah-pisahkan menurut jenisnya ini , selanjutnya dipilah-pilah kembali.Dasar pemilahannya atau pengelompokannya dapat dlihat sebagai berikut : Keseragaman umur umbi.Umbi-umbi bawang putih yang sudah cukup tua dipisahkan dari umbi-umbi yang masih muda.Kriteria biasanya kelihatan keriput dan lunak serta kurang kompak pada dagingnya. Keseragaman warna umbi.Umbi dipisahakan menurut jenis warnanya. Tingkat kekeringan pada umbi.Umbi yang kering dan yang cukup basah dipisahkan.Dan jika mungkin,umbi yang basah sebaiknya juga

dikeringkan dahulu.Dengan demikian,setiap kelompok memiliki tingkat kekeringan yang seragam. Keutuhan dan kesehatan umbi.Umbi-umbi yang cacat maupun yang tidak cacat sebaiknya dipisahkan pada kelompok tersendiri.Dan demikian pula pada umbi-umbi yang rusak karena hama atau penyakit.Biasanya,umbi-umbi yang demikian itu disebut umbi sortiran. Bentuk umbi.Umbi bawang putih memiliki bentuk yang berbedabeda.Umbi-umbi yang bulat atau lonjong maupun tidak mulus bentuknya meskipun mutu dan ukurannya sama,dapat dipisahkan menjadi kelompok tersendiri.

Tindakan yang berikutnya yaitu memilah-milah umbi bawang putih yang telah dipisahkan diatas menurut ukuran umbinya dari ukuran diameter umbi.Adapun beberapa grade atau kelas yang dapat dibuat,yaitu: Kelas A : Umbi bawang putih yang diameternya lebih dari 4 cm. Kelas B : Umbi bawang putih yang diameternya antara 3-4 cm. Kelas C : Umbi bawang putih yang diameternya antara 2-3 cm. Kelas D : Umbi bawang putih yang sangat kecil atau yang sudah pecah-pecah dan juga rusak. Biasanya untuk kelas D ini, merupakan juga termasuk dalam kelas sortiran.Dengan kata lain,umbi yang sudah rusak karena hama ataupun penyakit atau cacat atau masih muda dan keriput atau lunak , sering dikelompokkan menjadi satu dengan kelompok atau kelas D ini. [2]

PENGAWETAN dan PENYIMPANAN Dalam keadaan kering yang sempurna, umbi dapat tahan disimpan dalam waktu tertentu dan dengan penyimpanan yang baik pula.Kira-kira,umbi bawang putih dapat disimpan selama 6 bulan.Untuk dapat menyimpan dalam watu yang lama,umbi itu sendiri juga tidak rusak sewaktu memanennya.Baik rusak fisik

seperti adanya luka , pecah dan sebagainya, maupun rusak karena hama atau penyakit. [2] Adapun cara pengawetan yang baik untuk mengawetkan bawang putih.Contohnya dengan cara pengasapan,bahan kimia,atau menyimpannya dalam suhu yang rendah.Namun,pengawetan dengan cara bahan kimia seringkali tidak dikehendaki karena dimungkinkan dapat menjadi penharuh yang negative pada konsumennya.Sementara itu, penyimpanan pada suhu rendah dalam kamar dingin (cold storage),tentu saja memerlukan dampak atau keuntungan yang sangat kecil.Misalnya dalam pembuatan kamar pendingin,pastilah tidak ekonomis.Contoh yang lainnya juga karena untuk penyimpanan di kamar pendingin hanya untuk muatan yang lebih besar,sedangkan untuk penyimpanan jumlah sedikit,kurang efisien.Untuk penyimpanan yang jumlah sedikit dapat menggunakan lemari es,namun hal ini juga tidak efisien karena dapat mempengaruhi kualitas bawang putih itu sendiri. [2] Cara atau jalan yang paling mudah dan sering dilakukan adalah dengan cara pengasapan.Pengasapan dilakukan ketika bawang putih sudah berumur 555 hari setelah panen.Cara ini sering dilakukan pada daerah pedesaan. [2] a.Pengawetan dan penasapan Kulit umbi yang terluar dibuang dan ditinggalkan selapis saja.Perlakuan ini digunakan untuk memudahkan kontak asap dengan daging umbi,sekaligus digunakan untuk melindungi daging umbi.Kemudian,batangnya dipotong dan disisakan kira-kira 2 cm dari umbi.Atau apat juga umbi tersebut tidak dipotong jika pengasapan yang dilakukan dalam jumlah besar.Lalu umbi-umbi tersebut dapat diasapkan. [2] b.Penyimpanan Umbi bawang putih disimpan dengan cara digantungkan ikatan-ikatannya pada rak-rak. Umbi bawang putih tahan paa tempat yang bersuhu kering.Jika terkontaminasi pada suhu yang cukup lembab,maka bawang putih akan cepat membusuk. Umbi bawang putih juga jangan dibungkus dengan plastik,karena hal itu dapat mengurangi pergerakan udara sehingga bawang juga akan cepat busuk.Kombinasi suhu 30 derajat Celcius dan kelembaban (RH) 70% memberikan mutu bawang putih terbaik.[2] Komponen penting pada bawang putih yang dapat menghasilkan aroma khas adalah sulfur,yang terdiri dari 60 % diallyl disulfida, 20 % diallyl trisulfida, 6 % allyl propyl disulfida, dengan sedikitdietil disulfida, diallyl polisulfida dan sedikit

alliin dan allisin . Prekursor utama aroma pada bawang putih adalah S-allyl cysteine sulfoxide. Enzim pemecah asam allyl sulfenic akan membentuk senyawa alliicin atau diallyl thiosulfinate. Allicin adalah komponen volatil utama pada ekstrak bawang putih segar. Komposisi prekursor aroma pada bawang putih: Senyawa S-Methyl cysteine sulfoxide S-Propyl cysteine sulfoxide S-Propenyl cysteine sulfoxide S-Allyl cysteine sulfoxide Jumlah ++ + 0 +++

Tabel1: Komposisi prekursor aroma pada bawang putih Keterangan : +++ = tinggi, ++ = sedang, + = rendah, 0 = tidak ada Sumber : Brewster dan Robinowtch (1990)

Mutu Bawang Putih Sejak diterapkannya Peraturan Pemerintah no 15 Tahun 1991, standar mutu yang berlaku diIndonesia adalah standar nasional Indonesia (SNI). Standar mutu yang berlaku sebelum adanya PP tersebut (SP, SPI, SII, dll) perlu direvisi jadi SNI. Sebagai tindak lanjut dari PP tersebut ditetapkan Keputusan Presiden No 12 Tahun 1991 tentang penyusunan, penerapan dan pengawasan SNI, yangberlaku sejak tanggal 1 April 1994. Sebagai tindak lanjut penetapan Standar Nasional Indonesia,melalui Keputusan Menteri Pertanian Nomor:303/Kpts/OT.210/ 4/1994 tanggal 27 April 1994, Standar Nasional Indonesia sektor pertanian adalah standar yang ditetapkan oleh Menteri Pertanian setelahmendapatkan persetujuan dari Dewan Standar-disasi Nasional (yang sekarang menjadi BadanStandardisasi Nasional, berdasarkan Keputusan Presiden Nomor: 13 tahun 1997) dan berlaku secara nasional di seluruh wilayah Indonesia.Dalam SNI tersebut bawang putih mempunyai nomor: SNI 01-3160-1992, dengan deskripsi bawang putih adalah umbi dari tanaman bawang putih (Allium sativum L.)yang terdiri dari siung-siung bernas, kompak dan masih terbungkus oleh kulita luar, bersih dan tidak berjamur. Selanjutnya bawang putih digolongkan dalam dua jenis mutu, yaitu mutu I dan mutu II.

Karakteristik Keseragamanvarieta s Tingkat ketuaan Kelompok siung Kebernasan siung Kekeringan Kulit luar pembungkus Umbi Mahkota

Mutu I Seragam Tua Kompak Bernas Kering simpan Sempurna Menutup umbi ukuran Satu, utuh, rapi normal 5

Mutu I Seragam Tua Kurang kompak Kurang bernas Kering simpan Kurang sempurna Menutup umbi Tidak dipersyaratkan 8 2 2,5 Tidak ada

Cara Pengujian Organoleptik Organoleptik Organoleptik Organoleptik Organoleptik Organoleptik Organoleptik SP-SMP-3101977 SP-SMP-3101981 SP-SMP-3101981 Organoleptik

Kerusakan, % (bobot/bobot) maks Busuk, % 1 (bobot/bobot) Diameter minimum, 3,0 cm Kotoran Tidak ada Tabel2:Mutu Bawang Putih

Sumber : Brewster dan Robinowtch (1990) KANDUNGAN KIMIA dan MANFAAT BAWANG PUTIH Masyarakat banyak yang percaya akan khasiat bawang putih,namun mereka hanya mengetahui sepintas saja.Yang mereka tahu adalah sebatas bentuknya saja yang menyerupai gasing dengan bau yang menyengat dan berwarna putih.Pemanfaatannya secara umum adalah digunakan untuk bumbu penyedap makanan. [4] Sebenarnya,komponen utama dari bawang putih baik dari umbinya maupun dayanya adalah air.Kandungan zat gizi yang lain seperti karbohidrat,lemak,dan protein terhitung sangat rendah.Oleh sebab itu, mengharapkan untuk gizi dari bawang putih tidaklah tepat.Selain komponen gizi tersebut,umbi dan daun bawang putih mengandung mineral seperti Ca,Fe,Na,K,dan fosfat dalam jumlah yang tidak terlalu besar.Kandungan vitamin juga terdapat dalam umbi ataupun daunnya.Contoh vitamin yang terdapat pada bawang putih adalah thimin,riboflavin,niasin,dan asam askorbat.Kandunagn karoten yang merupakan bentuk vitamin A dalam bahan nabati,juga sangat kecil.Sebaliknya,-karoten banyak dijumpai pada daun bawang putih. [2]

Berikut tabel komposisi kimia pada umbi dan daun bawang putih : KOMPOSISI KIMIA PADA UMBI DAN DAUN BAWANG PUTIH Komponen Kimia Umbi Daun Air(%) 60,9-67,8 86,4 Protein(%) 3,5-7,0 2,6 Lemak(%) 0,3 0,5 Karbohirat(%) 24,0-27,4 9,5 Kalori(%) 122 44 Mineral dan Fosfat Kalsium(Ca) (mg%) 26-28 58 Fosfat(mg%) 79-109 46 Zat Besi(mg%) 1,4-1,5 0,6 Natrium (mg%) 16-28 4,6 Kalium(mg%) 346-377 326 Vitamin Kecil Kecil thiamin,riboflavin,niasin,da n asam askorbat -karoten(g) Sangat Kecil 920 Tabel3: komposisi kimia pada umbi dan daun bawang putih [2] Umbi bawang putih mengndung senyawa aktif alisin(diallyl thiosulfinate) dan ajoene yang berperan sebagai antimikroba(antibakteri dan jamur).Sebenarnya,alisin tidak ditemukan didalam bawang putih,tetapi merupakan produk yang dihasilkan oleh kerja enzim allin alkyl-sulfenate-lyase terhadap anilin(asam amino non-protein S-allylcysteine S-oxide). [5]Alisin sendiri merupakan zat aktif yang mempunyai daya antibiotika yang cukup ampuh.Banyak yang membandingkan zat aktif ini dengan si raja antibiotik yaitu penisilan.Namun banyak yang beranggapan bahwa kemampuan alisin 15 kali lebih ampuh dan kuat dibandingkan dengan penisilin. [4]Pada tanaman bawang putih,asam amino dan enzim disimpan dalam komparten seluler yang terpisah.Ketika tanaman bawang putih mengalami luka,pembatas antara komparten ini pecah dan allin lyase mengatalisis eliminasi beta dari allin menghasilkan piruvat,amonia dan asam alilsulfenat,dua molekul yang secara spontan bereaksi membentuk alisin. [5] Sementara itu,ajoene merupakan turunan dari allicin.Beberapa mikroba penyebab penyakit kronisapat dihmbat oleh senyawa-senyawa tersebut. [5]

Bawang putih juga mengandung minyak asiri yang sangat mudah menguap di udara bebas.Minyak asiri ini mampu sebagai antibakteri dan antiseptik.Selain itu,zat yang dapat berperan sebagai pemberi aroma bawang putih yang khas adalah alisin,karena alisin mengandung sulfur dengan struktur tidak jenuh. [4]Selain itu,bawang putih juga mengandung yodium yang cukup tinggi. [3] Dalam bawang putih juga terdapat scordinin yang berperan sebagai enzim pertumbuhan dalam proses germinasi(proses pembuntukan tunas) dan pengeluaran akar bawang putih.Scordinin ini ditemukan oleh Dr.Kominato yang mendapat dorongan dari Dr.Shiga. [2]Scordinin dapat memberikan atau meningkatkan daya tahan tubuh (stamina) dan perkembangan tubuh.Hal ini dapat terjadi karena kemampuan bawang putih dalam bergabung dengan protein dan menguraikannya,sehingga protein tersebut mudah dicerna oleh tubuh. [4] Dr.Paavo Airola,seorang peneliti gizi dan pendiri The International Academy of Biological Medicine,beliau telah berhasil menemukan dan mengisolasikan sejumlah komponen aktif dari bawang putih,yaitu sebagai berikut : Allicin,zat aktif yang mempunyai daya tahan tubuh terhadap bakteri dan daya anti radang. Allin,suatu asam amino yang antibiotik. Gurwichrays(sinar gurwitch),radiasi mitogenetik yang merangsang pertumbuhan sel tubuh dan mempunyai daya peremajaan (rejuvenating effect) pada semua fungsi dalam tubuh. Antihemolytic factor,faktor anti lesu darah atau anti kekurangan sel-sel darah merah. Antiarthritic factor(faktor antirematik),yang dibuktikan dalam penelitianpenelitian di Jepang, terutama di rumah sakit Angkatan Darat. Sugar regulating factor(faktor pengatur pembakaran gula secara normal efisien di dalam tubuh),yang bermanfaat bagi pengobatan penunjang terhadap diabetes dan reaktife atau functional hypoglycemia.Hypoglycemia raktife merupakan kebalikan dari kondisi diabetes,yaitu merosotnya gula-darah di bawah normal angka 100,akibat dirangsangnya produksi hormon insulin dalam jumlah yang berlebihan karena terlalu banyak makan gula pasir,serta tepung-tepungan hasil

penggilingan medern seperti nasi putih,roti,bakmi,bihun,makaroni,yang smua sudah bersih dari kulit selaput beras atau gandum(bekatul). Allithimine,suatu sumber ikatan-ikatan (compounds) biologik yang aktif serta vitamin B(thiamine,aneurin). Selenium,suatu mikro mineral yang merupakan faktor yang bekerja sbebagai anti-oksidan(anti kerusakan,anti oksidasi sel-sel tubuh oleh ztzat racun yang merusak sel-sel),yang mengakibatkan pengapuran pembuluh darah,mmbuat sel-sel tubuh yang normal menjai lemah dan berubah menjadi sel-sel kanker ,serta membuat orang menjao cepat tua.Selenium berfungsi mencegah terbentuknya gumpalan darah yang dapat menyumbat pembuluh darah jantung dan otak. Germanium,seperti paa selenium,yaitu merupakan mineral anti kanker yamg ampuh dan dapat menghambat atau mematikan sel-sel kanker. Antioksidan,anti racun atau pembrih darah ari racun-racun bakteri ataupun polusi logam-logam berat .Juga berfungsi sebagai anti alergi,dan memperkuat aya tahan tubuh terhadap asma. Scordin,zat aktif yang mempercepat pertumbuhan tubuh,meningkatkan berat badan,meningkatkan energi,menyembuhkan penyakit kardiovaskuler,dan sebagai antioksidan. Methyllyl trisulfide,mencegah pengentalan darah atau mencegah penggumpalan piringan-piringan yang dapat menyumbat pembuluh darah jantung dan juga otak. [6]

Potensi bawang putih akan sedikit berkurang jika bawang putih dimasak,seperti digoreng.Dengan demikian,pendapat yang menyatakan bahwa bawang putih jika dipanaskan khasiatnya akan hilang adalah salah.Dosis yang dianjurkan untuk memakan bawang putih adalah -3 siung per hari.Jika melebihi dosis tersebut,maka dapat menimbulkan diare,sebah,kentut,demam,bahkan bisa mengakibatkan pendarahan pada lambung.Sampai saat ini,masyarakat lebih menyukai khasiat pada bawang putih jenis lokal. [4] Berbagai penyakit yang dapat disembuhkan dengan bawang putih : Diabetes: Diabetes bisa membahayakan ginjal, fungsi sistem saraf, menyebabkan gangguan jantung dan bahkan menyebabkan penglihatan miskin. Minyak yang diekstrak dari bawang putih dapat membantu pasien diabetes dari efek samping.

Kadar kolesterol tinggi: Dari dua jenis kolesterol-LDL dan HDL, yang pertama adalah tidak bagi kesehatan manusia. Bawang putih, kaya allicin kompleks efektif mencegah oksidasi kolesterol LDL dari. Semua orang yang memiliki tingkat kolesterol tinggi harus menyertakan bawang putih dalam makanan mereka sehari-hari. Hipertensi: Ini adalah bahan herbal untuk menyembuhkan hipertensi. Ketika terkena tingkat tinggi tekanan, allicin dalam bawang putih hadir melemaskan pembuluh darah. Bawang putih juga perkelahian melawan trombosis dengan mengurangi agregasi trombosit. Pencernaan: dimasukkannya harian bawang putih dalam makanan membantu dalam menghilangkan masalah pencernaan. Bawang putih membantu dalam fungsi normal dari usus untuk pencernaan yang baik. Bahkan setiap pembengkakan atau iritasi dari saluran lambung dapat rectifies dengan pengobatan bawang putih. Manfaat Bawang Putih Bagi Kesehatan Perawatan mata: Bawang putih kaya nutrisi seperti Selenium, Quercetin dan Vitamin C yang membantu mengobati infeksi mata dan pembengkakan. Earache: Hal ini digunakan untuk mengobati sakit telinga , karena memiliki sifat antivirus, antijamur dan antibiotik beberapa. Minyak bawang putih dapat dibuat di rumah sendiri, dengan memeras jus cengkeh bawang putih dan menambahkannya ke minyak zaitun . Campuran harus disimpan pada suhu kamar selama beberapa hari. Masalah pencernaan: Ini membersihkan sebagian besar masalah usus seperti disentri, diare dan radang usus besar. Perannya dalam mengusir cacing adalah fenomenal. Ini tidak mempengaruhi fungsi organisme berguna dalam usus, yang membantu pencernaan tetapi tidak menghancurkan bakteri berbahaya hadir dalam usus. Dingin: Bawang putih mentah digunakan untuk mengobati dingin dan batuk. Luka yang terinfeksi: Bawang putih dapat ditempatkan pada luka yang terinfeksi untuk pengobatan herbal. Ini harus dicampur dengan tiga tetes air , daripada menggunakan dalam bentuk mentah, seperti jus langsung dapat mengiritasi kulit. Jerawat: Setengah orang-orang di dunia menderita dari ringan untuk memutuskan bentuk jerawat . Bawang putih dapat digunakan bersama

dengan bahan lain seperti madu , krim dan kunyit untuk mengobati bekas jerawat dan bahkan mencegah pertumbuhan jerawat. Bawang putih bertindak sebagai pembersih dan antibiotik untuk ruam kulit menenangkan. Asma: Rebus siung bawang putih melakukan keajaiban bagi asma pengobatan. Setiap malam sebelum tidur, segelas dari susu dengan 3 siung bawang putih direbus dapat membawa bantuan selanjutnya untuk pasien tersebut. Serangan asma dapat dikendalikan dengan memiliki siung bawang putih dihancurkan dengan cuka malt. Masalah seksual: Bawang putih memiliki sifat afrodisiak, yang bisa dimanfaatkan sebagai mujarab seks peremajaan. Manfaat kesehatan dari bawang putih adalah lebih dikenal untuk meningkatkan kecakapan libido baik pria & wanita. Orang yang overindulge aktivitas seksual harus mengambil bawang putih dalam bentuk makanan atau suplemen untuk melindungi diri mereka dari kelelahan saraf belaka. Kanker: Reguler asupan bawang putih mengurangi resiko usus besar, lambung dan esofagus kanker . Hal ini membantu dalam mengurangi produksi senyawa karsinogenik. Hal ini juga mengurangi terjadinya tumor dan kanker payudara . [1]

Pemanfaatan bawang putih yang lain menurut penelitian : 1.Dalam dunia kesehatan bawang putih sering digunakan sebagai obat yaitu diantaranya untuk mengobati penyakit hipertensi, asma, batuk, sakit kepala, sakit kuning, sesak nafas, busung air, ambeien, sembelit, luka memar, a b s e s , l u k a benda tajam, digigit serangga, cacingan, sulit tidur (insomnia) (Anonim, 2009) Bawang putih juga terbukti dapat menghambat pertumbuhan dan respirasifungi patogenik. Daya anti mikroba tinggi yang dimiliki bawang putih dan bawang bombay dikarenakan kandungan alisin dan senyawa sulfida lain yang terkandung d a l a m m i n y a k a t s i r i b a w a n g p u t i h d a n b a w a n g b o m b a y . P e n g u j i a n a k t i v i t a s antimikroba bawang putih pertama kali dilakukan oleh Cavalito dan Bailey pada tahun 1944. Dialil sulfida dan dialil polisulfida (komponen flavor utama bawang p u t i h ) t i d a k m e n u n j u k k a n a k t i v i t a s a n t i m i k r o b a . N a m u n a l i s i n m e n u n j u k k a n aktivitas penghambatan bagi pertumbuhan bakteri Gram positif dan Gram negatif (Yongki, 2009).Suharti (2004) meneliti tentang sifat antibakteri bawang putih terhadap bakteri. Salmonella typhimurium

. Hasilnya adalah serbuk bawang putih dengank o n s e n t r a s i 5 % d a p a t m e n g h a m b a t p e r t u m b u h a n b a k t e r i y a n g s e t a r a d e n g a n tetrasiklin 100 g/ml. Penelitian Safithri (2004) menunjukkan bahwa ekstrak air dan etanol bawang putih dapat menghambat pertumbuhan bakteri.

Streptococcusagalactie, S. aureus, dan E . c o l i . Ekstrak air bawang putih dengan konsentrasi20% mempunyai aktivitas antibakteri yang sama dengan ampicillin 5 g terhadap Streptococcus agalactie, S. aureus,dan E. coli.[4] 2.Pengaruh Bawang Putih dan Komponen-komponennya Terhadap Penyakit Kanker dan Kardiovaskuler. Komponen bioaktif dari suatu bahan pangan memegang peranan penting dalam memberikan efek kesehatan. Komponen aktif yang terdapat pada bahan tanaman dikenal dengan istilah fitokimia. Pengertian fitokimia adalah suatu bahan dari tanaman (phytos = tanaman), yang dapat memberikan fungsi-fungsi fisiologis untuk pencegahan penyakit. Bahan yang dimaksud adalah senyawa kimia (chemical = kimia) berupa komponen bioaktif yang dapat digunakan untuk pencegahan atau pengobatan penyakit. Karena banyaknya komponen-komponen yang terkandung di dalam bawang putih menyebabkan metode persiapan dan ekstraksi (lama dan metode ekstraksi serta jenis pelarut) memegang peranan penting untuk mendapatkan komponen bioaktif dari bawang putih. Pelarut (solvent) yang sering digunakan adalah ethanol, methanol, aseton, dan air atau kombinasinya. Komponenkomponen bioaktif yang terdapat di bawang putih bekerja secara sinergis satu sama lain untuk menimbulkan efek kesehatan. Diantara beberapa komponen bioaktif yang terdapat pada bawang putih, senyawa sulfida adalah senyawa yang banyak jumlahnya. Senyawa-senyawa tersebut antara lain adalah dialil sulfida atau dalam bentuk teroksidasi disebut dengan alisin. Sama seperti senyawa fenolik lainnya, alisin mempunyai fungsi fisiologis yang sangat luas, termasuk diantaranya adalah antioksidan, antikanker, antitrombotik, antiradang, penurunan tekanan darah, dan dapat menurunkan kolesterol darah. Data epidemiologis juga menunjukkan bahwa terdapat korelasi antara konsumsi bawang putih dengan penurunan penyakit kardiovaskuler, seperti aterosklerosis (penumpukan lemak), jantung koroner, dan hipertensi. Penurunan kolesterol darah disebabkan terhambatnya beberapa enzim yang berkaitan dengan pembentukan kolesterol, salah satunya adalah 3hydroxy-3-methylglutaryl CoA reductase (HMGCR). Penurunan tekanan darah disebabkan oleh terhambatnya aktivitas angiotensin I-converting enzyme (ACE); suatu enzim yang bertanggung jawab terjadinya peningkatan tekanan darah. Sebagai antioksidan bawang putih sangat efektif sebagai komponen yang dapat mencegah pembentukan radikal bebas baik secara invitro maupun invivo.

Riset pasar yang dilakukan oleh Clute pada tahun 2004, menyebutkan bahwa bawang putih adalah suplemen utama rempah-rempah yang dikonsumsi oleh keluarga di USA. Beberapa produk bawang putih yang telah dikomersialkan adalah garlic essential oil, garlic oil macerated oil,garlic powder, dan age garlic extract (AGE). Diantara beberapa bentuk komersial tersebut, AGE adalah produk dari hasil ektraksi bawang putih dengan komponen bioaktif lebih besar dibandingkan dengan produk-produk lainnya. Metode ektraksi sederhana menggunakan H2O (air) sebagai pelarut beberapa komponen bioaktif dapat diperoleh dari produk ini seperti S-methyl-L-cysteine (SMC), saponin, dan beberapa komponen oil-soluble sulfur. Uji klinis AGE rentang dosis 1-7,2 gram per hari mampu menurunkan kolesterol darah pada manusia dan rentang dosis 1,8-10 gram per hari dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh manusia. Pada uji klinis lainnya produk AGE tidak mempunyai efek toksik jika dikonsumsi berlebihan. Dalam kehidupan sehari-hari, mengkonsumsi bawang putih mentah akan sangat bermanfaat. Tanpa harus membeli produk komersial seperti disampaikan diatas, mengkonsumsi bawang putih mentah akan sama baiknya dengan mengkonsumsi produk komersial. Dengan satu siung bawang putih per hari, manfaat kesehatan akan kita peroleh. Untuk para pekerja dan eksekutif dengan mobilitas tinggi, merupakan pilihan bijak mengkonsumsi bawang putih yang telah disiapkan dalam bentuk kapsul atau tablet dimana setiap saat dapat dikonsumsi.[4] 3. Mengatasi kerusakan jaringan akibat radiasi Peneliti dari N.I Vavilov Institute of General Genetics, Moskwa, Rusia, menyatakan bahwa bawang putih sangat efektif untuk mengatasi kerusakan jaringan akibat radiasi. Cara kerjanya, dengan "mengusir" radikal bebas dan melindungi DNA dari kerusakan. Sementara itu, peneliti dari Darwin Medical Center, Australia menyebutkan, obat yang mengandung ekstrak bawang putih bisa mengatasi infeksi usus, infeksi saluran pernafasan, kulit, dan luka-luka akibat gigitan hewan. Terakhir, peneliti dari Amerika Serikat dan Swedia menyatakan bahwa bawang putih merupakan obat mujarab untuk mengatasi sakit maag dan masalah pada jantung. Bawang putih menjadi makanan kesehatan yang hebat karena ia memiliki senyawa allisin (pemberantas penyakit) dan scordinin (memberikan kekuatan dan pertumbuhan pada tubuh manusia). Ia juga mengandung vitamin B6, vitamin C, dan mineral (selenium dan mangan). Saat ini, bawang putih memang bisa dimakan dalam bentuk serpihan, bubuk, maupun tablet. Namun efek kesehatan terbaik diberikan oleh bawang yang utuh dan segar (tidak lembek dan warnanya putih).[4] 4. Pencegah Stroke Hasil penelitian Journal of the Royal College of Physicians pada tahun 1993 menunjukkan bahwa konsumsi bawang putih selama 4 minggu mampu menurunkan kadar kolesterol hingga 12 %, bahkan bisa mencegah

penggumpalan darah. Pengobatan menggunakan tablet bawang putih membuat tekanan darah pasien berkurang antara 1-5 % sehingga mencegah timbulnya stroke hingga 30-40 % dan mengurangi penyakit hati hingga 20 25 %. 5.Penurun kadar kolesterol Menurut penelitian, bawang putih ternyata mempunyai khasiat bagi kesehatan. Manfaat bawang putih bagi masakan dan kesehatan ternyata sudah digunakan sejak zaman Yunani dan Romawi kuno, untuk dikonsumsi dan pengobatan. Selain itu di dalam resep makanan Libanon, bawang putih digunakan sebagai resep untuk diet. Seiring berjalannya waktu, semakin banyak ditemukan khasiat bawang putih bagi kesehatan. Manfaat bawang putih antara lain sebagai pembantu penurun kadar kolesterol. Hal ini disebabkan karena adanya zat ajoene yang terkandung di dalamnya, yaitu suatu senyawa yang bersifat antikolesterol dan membantu mencegah penggumpalan darah. Menurut penelitian lain menemukan bahwa mengonsumsi bawang putih secara teratur, sekitar 2-3 siung setiap hari dapat membantu mencegah serangan jantung. Pasalnya bawang putih ini bermanfaat membantu mengecilkan sumbatan pada arteri jantung sehingga meminimalkan terjadinya serangan. Bawang putih juga dapat membantu menghindari kanker yang dibuktikan melalui penelitian yang dilakukan oleh University of Minnesota. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa risiko terkena kanker di usia tua berkurang sebanyak 50 persen bila mengonsumsi bawang putih secara rutin.[4]

DAFTAR PUSTAKA

1.Roser,David.1991.Bawang Putih untuk Kesehatan.Jakarta:BUMI AKSARA 2.Wibowo,Singgih.2009.Budiya Bawang Putih.Jakarta:Penebar Swadaya 3.Suhaeni,Neni.2007.Petunjuk Praktis Menanam Bawang Putih.Bandung:JEMBAR 4.Syamsiyah,Siti.2003.Khasiat dan Manfaat Bawang Putih:Raja Antibiotik Alami.Jakarta:AgroMedia Pustaka 5.Ahkam Subroto,Muhammad.2008.Real Food True Health.Jakarta:AgroMedia Pustaka 6.Budi Santoso,Hieronymus.1988.Bawang Putih.Yogyakarta:KANISIUS

You might also like