You are on page 1of 17

PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS JASA TELEKOMUNIKASI

KELOMPOK-11 :  Agnes Pinintani Banurea  Dwi Andika Irawan  Gizelly Cynthia Uli Saragih

Pasal 4 UU PPN 1984 Keputusan Menteri Keuangan Nomor

1333/KMK.04/1988 mengenai jasa telekomunikasi Keputusan Dirjend Pajak Nomor KEP-539/PJ2000 Surat Edaran Dirjend Nomor SE-48/PJ.3/1988 (seri PPN-134) mengenai pengekreditan PM perusahaan telekomunikasi SE-01/PJ.04/2000 Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP 539/PJ./2000 mengenai jasa interkoneksi

y Telekomunikasi adalah setiap pemancaran,

pengiriman atau penerimaan tiap jenis tanda, gambar, suara dan informasi dalam bentuk apapun melalui sistem kawat, optik, radio, atau sistem elektromagnetik lainnya.

y jasa telekomunikasi adalah pelayanan jasa untuk

berkomunikasi dengan menggunakan fasilitas telekomunikasi yang dilakukan oleh Perum Telekomunikasi dan P.T. (Persero) Indosat atau pengusaha lainnya yang dalam lingkungan perusahaan atau pekerjaannya melakukan kegiatan pelayanan jasa dimaksud, kecuali jasa Telepon Umum Coin Box, jasa telegram dan jasa atas penyewaan Transponder Luar Negeri.

y interkoneksi adalah keterhubungan jaringan

telekomunikasi antara Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi yang satu dengan yang lainnya. y Jasa interkoneksi adalah jasa penyediaan interkoneksi oleh Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi yang mengakibatkan tersedianya sarana untuk berkomunikasi bagi pelanggan Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi yang satu dengan lainnya.

y Wartel (warung telepon)

Warung telekomunikasi (WARTEL) adalah agen jasa telekomunikasi. Jenis jasa yang diserahkan bukan jasa telekomunikasi melainkan jasa Keagenan di bidang telekomunikasi

y Telematika adalah singkatan dari Telekomunikasi dan

Informatika. Istilah telematika sering dipakai untuk beberapa macam bidang, Secara umum dipakai untuk teknologi Sistem Navigasi atau GPS (Global Positioning System) sebagai bagian integral dari komputer dan teknologi komunikasi berpindah (mobile communication technology).

A. OBJEK PAJAK

1. 2.

3. 4. 5. 6.

Penyerahan jasa telekomunikasi yang dirinci dalam Surat Edaran seri PPN-134 sbb: telepon umum kartu Percakapan lokal/sambungan langsung jarak jauh/sambungan langsung internasional baik yang pembayarannya dilakukan secara tunai maupun secara kredit Sewa bulanan Percakapan sambungan telepon kendaraan bermotor (STKB) Telex baik dalam maupun luar negeri Komunikasi radio

(Lanjutan OBJEK PAJAK..) 7. Sirkit sewa baik dalam maupun luar negeri 8. Sistem komunikasi dan data paket 9. Radio Panggil Untuk Umum; 10. Sewa Transponder; 11. Tele Confrence; 12. VSAT; 13. Dinas Bergerak; 14. Biro Faks baik dalam maupun luar negeri; 15. Jasa Televisi (Jasa telekomunikasi yang khusus digunakan untuk keperluan televisi)

Atas pembayaran berupa biaya mutasi, ganti rugi, denda dan biaya lelang yang berkaitan dengan telepon, telex, telegraf tetapi tidak ada kaitannya dengan penyerahan jasa telekomunikasi tidak terutang Pajak Pertambahan Nilai.

B. PENGUSAHA KENA PAJAK y PT Telekomunikasi Indonesia y PT (Persero) INDOSAT y Pengusaha lainnya yang dalam lingkungan perusahaan atau pekerjaannya melakukan kegiatan penyerahan jasa jasa telekomunikasi

C. DASAR PENGENAAN PAJAK Nilai transaksi atas penyerahan jasa telekomunikasi D. TARIF 10%

E. FAKTUR PAJAK y tanda pembayaran atau kuitansi untuk penyerahan jasa telekomunikasi diperlukan sebagai Faktur Pajak Standar. y Dalam hal terjadi penyerahan jasa telekomunikasi dalam bentuk kontrak jangka panjang, misalnya persewaan transponder, wajib dibuat Faktur Pajak Standar sepanjang pihak penyewa memiliki identitas lengkap.

F. PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN y Perusahaan telekomunikasi dapat mengreditkan Pajak Masukan atas perolehan BKP dan atau JKP yang berhubungan langsung dengan kegiatan usaha melakukan penyerahan jasa telekomunikasi. y Pajak Masukan yang tercantum dalam Faktur Pajak atas perolehan BKP dan atau JKP sebelum 1 Januari 2001 tidak dapat dikreditkan.

y Contoh Khasus : y Transaksi atas penyerahan jasa keagenan Wartel (warung telepon)

Wartel X adalah salah satu wartel terbesar di kota Depok yang menyediakan jasa telekomunikasi. Atas penyerahan jasa keagenan kepada Pengusaha Jasa Telekomunikasi (Misalnya PT Telkom) wartel X mendapat komisi Rp 10.000,maka penghitung PPN adalah sbb: DPP=penggantian atas penyerahan jasa keagenan komisi atau imbalan lainnya DPP= Rp 10.000,PPN= Tarif x DPP =10% X 10.000 = Rp 1.000,Atas transaksi tersebut, WARTEL (selaku Pengusaha Kena Pajak) wajib membuat Faktur Pajak dan PT.Telkom wajib memungut pajak yang terutang. Faktur pajak yang digunakan adalah faktur pajak sederhana dan PT.Telkom berdasarkan peraturan Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP539/PJ/2000 dapat mengkreditkan Pajak Masukannya.
y

y Penyerahan jasa telekomunikasi adalah termasuk penyerahan Jasa

Kena Pajak. Penyerahan jasa telekomunikasi dapat diselenggarakan oleh: y a.PT Telekomunikasi Indonesia y b.PT (Persero) INDOSAT
y c. Pengusaha lainnya yang dalam lingkungan perusahaan atau

pekerjaannya melakukan kegiatan penyerahan jasa jasa telekomunikasi y Faktur pajak yang digunakan adalah faktur pajak sederhana dan Penyelenggara Jasa telekomunikasi berdasarkan peraturan Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-539/PJ/2000 dapat mengkreditkan Pajak Masukannya.

TERIMA KASIH

You might also like