You are on page 1of 1

MENEGAKKAN KHILAFAH DENGAN METODE YANG KELIRU

Kewajiban mengangkat seorang khalifah dan menegakkan khilafah mestinya bukan perkara yang diperdebatkan lagi di tengah-tengah umat dan diantara para ulama . Sebab hal itu sudah ditetapkan secara shaarih dalam qur an, sunnah, Ijma sahabat sehingga wajarlah jika para ulama semua madzhab bersepakat tentang wajibnya mengangkat seorang kholifah dan menerapkan syariah Islam secara kaaffah. Kewajiban tersebut adalah kewajiban yang terpenting dalam Islam karena ia menjadi penyangga bagi terlaksananya banyak fardhu dan kewajiban lain sehingga sangat tepat jika runtuhnya khilafah dianggap sebagai ummul jaraa im (Induknya kejahatan) atau a dlomul munkaraat (kemungakaran yang paling besar) karena tiadanya kekhilafahan melahirkan kemungkaran system yang luar biasa dan belum pernah dialami oleh umat Islam sebelum runtuhnya khilafah Islamiyyah. Setelah 87 tahun umat Islam sedunia tidak memiliki kekhilafahan maka sampai saat ini kesadaran umat akan kebutuhan mereka terhadap syari ah dan khilafah sudah semakin meningkat. Berbagai macam survey menunjukkan hal itu. Arus kesadaran umat Islam akan syari ah dan khilafah mestinya dibarengi juga dengan upaya yang benar, tepat dan pas untuk meraih cita-cita mulia yaitu penerapan syari ah dan penegakkan khilafah. Dengan kata lain jangan sampai upaya tersebut berada pada track yang salah dan keliru atau bukan pada jalannya yang pada akhirnya tidak akan bias menghantarkan pada tujuan yang semestinya. Oleh karena itu, perlu kiranya kita memahami apa saja jalan dan metode yang keliru tersebut. Hanya saja dalam tulisan ini, kami hanya membahas beberapa hal saja diantaranya : 1. Gradualisme (tajriijiyyan atau berangsur-angsur) 2. 3. 4.

You might also like