You are on page 1of 4

LAPORAN LABA-RUGI

Dosen : Muji Mranani, SE

Disusun oleh : Kelompok 3(Akuntansi Reguler B) 1. 2. 3. 4. 5. 6. Evid Febriyanto Sandi Ariesanto Zumrodi Marhamzah Rico Yuda Pramudya Andre Nurdiantoro PRODI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG 2011/2012 10.0102.0004 10.0102.0038 10.0102.0052 10.0102.0054 10.0102.0114 10.0102.0116

I.

Laporan Laba Rugi

Laporan yang mengukur kesuksesan operasi perusahaan dalam jangka waktu tertentu. Laporan laba rugi bermanfaat untuk mengevaluasi kinerja perusahaan dimasa lalu, sebagai dasar untuk memprediksi kinerja perusahaan di masa depan,membantu menilai resiko atau ketidakpastian dalam penerimaan aliran kas dimasadepan. Namun laporan laba rugi ini memiliki keterbatsan, yaitu tidak melaporkan item-item yang tidak dapat diukur secara andal seperti loyalitas customer , walaupun efek dari item tersebut mempengaruhi kinerja perusahaan. Selain itu, laporan laba rugi melibatkan judgment (pertimbangan) dan dipengaruhi oleh metode akuntansi yang digunakan.

A. Kegunaan Laporan Laba-Rugi Laporan laba-rugi membantu pemakai laporan keuangan memprediksikan arus kas masa depan dengan berbagai cara. Sebagai contoh, investor dan kreditor dapat menggunakan informasi yang terdapat dalam laporan laba-rugi untuk: a. Mengevaluasi kinerja masa lalu perusahaan b. Memberikan dasar untuk memprediksikan kinerja masa depan c. Membantu menilai resiko atau ketidakpastian pencapaian arus kas masa depan

B. Keterbatasan Laporan Laba-Rugi Karena laba bersih merupakan suatu estimasi dan mencerminkan sejumlah asumsi, para peakai laporan laba-rugi perlu menyadari keterbatasan tertentu dari informasi yang terdapat dalam laporan laba-rugi. Beberapa di antaranya adalah: a. Pos-pos yang tidak dapat diukur secara akurat tidak dilaporkan secara akurat tidak dilaporkan dalam laporan laba-rugi b. Angka-angka laba dipengaruhi oleh metode akuntansi yang digunakan c. Pengukuran laba yang melibatkan pertimbangan

C. Kualitas Laba Pengelolaan laba sering didefinisikan sebagai perencanaan waktu pendapatan, beban, keuntungan dan kerugian untuk mengurangi gejolak laba. Dalam sebagian besar kasus, pengelolaan laba digunakan untuk menaikkan laba tahun berjalan sehingga menurunkan laba tahun-tahun berikutnya. Pengelolaan laba juga dapat digunakan untuk menurunkan laba tahun berjalan dalam rangka menaikkan laba masa depan. Pengelolaan laba semacam itu memiliki dampak negative terhadap kualitas laba (quality of earnings) jika hal itu mendistorsi informasi yang terdapat dalam laporan laba-rugi sedemikian rupa sehingga mengurangi manfaatnya untuk tujuan peramalan laba dan arus kas masa depan. Penyelidikan atas praktek pengelolaan laba diperlukan untuk menjamin kualitas laba dan mempertahankan keyakinan investor atas laporan laba-rugi.

II.

Format Laporan Laba-Rugi


A. Unsur-Unsur Laporan Laba-Rugi Laporan laba rugi mempunyai 2 unsur yaitu: a. Penghasilan (income) Adalah kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode akutansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal. Pendapatan timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan seperti penjualan barang dagang, penghasilan jasa (fee), pendapatan bunga dan lainnya. b. Beban (expanse) Adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akutansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya nilai aktiva atau kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal. Contoh yang termasuk dalam kategori beban/biaya adalah harga pokok (penjualan atau produksi/HPP), biaya pemasaran, biaya gaji karyawan, biaya penyusutan dan sejenisnya.

You might also like