You are on page 1of 18

Agronomi dan Holtikultura IPB

SEJARAH

Sejarah Departemen Agronomi dan Hortikultura (AGH) tidak lepas dari sejarah berdirinya IPB, yang didirikan oleh Pemerintah Hindia Belanda tahun 1940, dengan nama Landbouw Hogeschool. Pada masa pendudukan Jepang, lembaga pendidikan tersebut ditutup. Pada tahun 1947 dibuka kembali dengan nama Faculteit van Landbouwwetenschap. Bersama-sama dengan Faculteit der Diergeneeskunde (Fakultas Kedokteran Hewan), lembaga pendidikan tersebut bernaung di dalam lingkungan Universiteit van Indonesie (sekarang Universitas Indonesia). Pada tahun 1950, nama lembaga pendidikan tinggi pertanian ini diubah menjadi Fakultas Pertanian, Universitas Indonesia dengan dua jurusan, yaitu Jurusan Pertanian dan Jurusan Kehutanan.

Pada tahun 1963, berdasarkan Surat Keputusan Menteri PTIP No. 19/1963, Fakultas Pertanian memisahkan diri dari Universitas Indonesia menjadi Institut Pertanian Bogor (IPB), dan disahkan berdasarkan Surat Keputusan Presiden No. 279/1965 tanggal 14 September 1965, yang terdiri atas Fakultas Pertanian dan Fakultas Kedokteran Hewan (FKH).

Sampai tahun 1981, Fakultas Pertanian mempunyai delapan departemen termasuk Departemen Agronomi. Sebagai implementasi Surat Keputusan (SK) Mendikbud RI No. 0174/0/1983 tentang Penataan Jurusan pada Fakultas di lingkungan Universitas/Institut Negeri yang dikukuhkan oleh SK Dirjen Dikti No. 137/DIKTI/Kep/1984 tanggal 22 Nopember 1984, mulai tahun 1984/1985, Fakultas Pertanian memiliki lima jurusan dengan sembilan program studi (PS) dimana Jurusan Budi Daya Pertanian (BDP) menggantikan nama Departemen Agronomi mengasuh tiga PS yaitu PS Agronomi, PS Ilmu dan Teknologi Benih dan PS Arsitektur Pertamanan. Mulai tahun akademik 1993/1994, Jurusan BDP membuka PS Hortikultura berdasarkan SK Rektor IPB No. 054/Um/1993 tanggal 5 Juli 1993 yang dikukuhkan oleh SK Dirjen Dikti No 28/DIKTI/KEP/1994 tanggal 28 Januari 1994, dan sebagai implementasi dari SK Mendikbud No 0311/U/1994 tanggal 30 Nopember 1994, mulai tahun akademik 1995/1996 dibuka Program Studi Pemuliaan Tanaman dan Teknologi Benih menggantikan PS. Ilmu dan Teknologi Benih.

Tahun 1981 dibuka Program Diploma Perkebunan (PLPT) bekerja sama dengan Departemen Pertanian. Sejak 1975, dibuka jenjang S2 dan S3 Ilmu Tanaman. Hingga awal tahun 2005, Jurusan BDP mengasuh 4 PS tingkat sarjana (PS Agronomi, PS Hortikultura, PS Pemuliaan dan Teknologi Benih dan PS Arsitektur Pertamanan) masing-masing dengan akreditasi A; ditambah PS Agronomi S2 dan S3, dan S0.

Seiring dengan kebijakan IPB sebagai PT BHMN (PP 154/2000), IPB melakukan penataan departemen untuk meningkatkan efisiensi, efektifitas, dan relevansi. Sejak 2006, Jurusan BDP diubah namanya menjadi Departemen Agronomi dan Hortikultura (AGH) dimana PS Agronomi, PS Hortikultura dan PS Pemuliaan dan Teknologi Benih dilebur menjadi satu Mayor Agronomi dan Hortikultura (AGH). PS Arsitektur Pertamanan berdiri sendiri sebagai Departemen Arsitektur Lanskap tetap di bawah Fakultas Pertanian. Pada level S2/S3 terdapat 3 mayor, yaitu: Mayor Agronomi dan Horticultura, Ilmu dan Teknologi Benih, dan Pemuliaan dan Bioteknologi Tanaman. Selanjutnya dengan keluarnya SK Rektor No. 062/I3/PP/2009, SK Rektor No. 063/I3/PP/2009, dan SK Rektor No. 064/I3/PP/2009, berturut-turut Magister Profesional (MP) Hortikultura, MP Perbenihan, dan MP Perkebunan diresmikan.

Bagian Departemen

Departemen Agronomi dan Hortikultura terbagi ke dalam 5 (lima) kelompok ilmu yang disebut dengan bagian, yaitu: 1. Produksi Tanaman 2. Ekofisiologi Tanaman 3. Genetika dan Pemuliaan Tanaman 4. Bioteknologi Tanaman 5. Ilmu dan Teknologi Benih

1. Bagian Produksi Tanaman

Kegiatan penelitian pengembangan teknologi produksi mencakup tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan, untuk peningkatan kuantitas, kualitas, kontinuitas dan produktivitas dalam rangka keamanan pangan. Kegiatan penelitian di bidang teknologi produksi selama lima tahun terakhir antara lain meliputi perbaikan teknik budidaya lapang, pengembangan teknik budidaya tanpa tanah (soiless culture) dan teknik budidaya organik.

Kegiatan perbaikan teknik budidaya lapang antara lain meliputi 1) perbaikan teknik pemupukan dan pengapuran pada budidaya ubijalar, 2).pemanfaatan mikorhiza pada budidaya ubi jalar, 3) tumpangsari ubi jalar, 4) teknologi fertigasi melalui irigasi drip pada budidaya sayuran, 5). teknologi produksi pepaya,

6). perbaikan teknik budidaya jati belanda sebagai tanaman obat, 6).teknik budidaya lidah buaya, 7) sistem budidaya jenuh air pada tumpangsari tanaman semusim dengan padi sawah, 8).budidaya padi bermasukan rendah, 9). sistem surjan basah padi-kacang-kacangan, dan 10). pengembangan turfgrass asli Indonesia. Kegiatan penelitian teknik budidaya juga telah dilaksanakan untuk budidaya tanpa tanah (hidroponik) meliputi 1). rekayasa lingkungan tumbuh pada budidaya hidroponik, dan 2) pengembangan teknologi hidroponik sistem terapung untuk sayuran.

Kegiatan penelitian untuk mengembangkan budidaya organik yang telah dilaksanakan selama 5 tahun terakhir meliputi 1). pengembangan pertanian organik pada budidaya kedelai panen muda, 2). pemanfaatan insektisida alami (selasih, tagetes, serai) pada tumpang gilir tomat dengan pakcoy, 3). pemanfaatan pupuk organik cair pada budidaya sawi pahit, 4), pemanfaatan pupuk organik pada budidaya tanaman hias, 5). pemanfaatan pupuk organik pada produksi padi sawah.

Teknologi produksi di lapang yang efisien dan ekonomis menjadi dasar pemikiran riset yang utama, baik pada komoditi sayuran, buah-buahan, tanaman hias, perkebunan, dan tanaman pangan. Isu tenaga kerja di lapang (labour) masih dominan karena sangat berpengaruh terhadap keberhasilan proses produksi di lapang. Aspek penelitian yang perlu dikembangkan meliputi : 1). Pengelolaan Tanaman Terpadu (Integrated Crop Management/ICM): Pengembangan pengelolaan tanaman terpadu akan dikembangkan pada padi dan tanaman pangan lainnya. 2) Pengembangan Teknologi Madya. Aspek yang harus segera mendapatkan perhatian yaitu: mekanisasi di lapang untuk proses produksi, aplikasi sistem irigasi, manajemen dan sistem produksi, budidaya terkendali, precision farming, dan transplant industry. 3). Kalibrasi Good Agriculture Practice (GAP) terutama pada komoditi hortikultura. Aspek yang dikembangkan merupakan applied research, yang meliputi: kualitas air, aplikasi pupuk yang ramah lingkungan, proses dan kebersihan dalam penanganan produk (pasca panen), residu pupuk dan pestisida pada produk, dan pertanian organik. 4). Pertanian Kota (Agropolitan). Pengembangan tanaman sayuran dan buah-buahan pada lahan perkotaan, serta pengembangan tanaman yang mampu menyerap polutan.

Sasaran ke depan, institusi/Fakultas Pertanian akan memiliki Public Extension Service (PES) yang akan menjembatani dise minasi hasil-hasil penelitian dengan aplikasi langsung di masyarakat secara berkelanjutan.

2. Bagian Ekofisiologi Tanaman

Penelitian di bidang ekofisiologi tanaman selama lima tahun terakhir mengarah pada kajian aspek ekofisiologi tanaman dalam upaya meningkatkan produktivitas tanaman terutama di lahan-lahan bercekaman abiotik. Penelitian yang dilakukan meliputi 1). studi mekanisme adaptasi terhadap cekaman keracunan hara pada tanaman padi sawah, padi gogo dan jagung, 2). studi mekanisme adaptasi terhadap cekaman naungan, dan 3). studi mekanisme adaptasi terhadap cekaman air baik genangan pada tanaman kedelai maupun kekeringan pada tanaman kacang tanah. Penelitian pada lima tahun terakhir juga meliputi

upaya mempelajari dan memanipulasi lingkungan dan fisiologi tanaman untuk menginduksi pembungaan di luar musim pada tanaman buah jeruk besar, jeruk kumquat dan manggis. Penelitian ekofisiologi juga meliputi tentang gulma yang selama lima tahun terakhir ini mencakup 1) kajian ekologi dan biologi gulma, 2) pengendalian gulma pada lahan pertanian 3). Olah tanah konservasi serta 4) peran ilmu gulma dalam pemanfaatan benih resisten herbisida hasil rekayasa genetika.

Aspek penelitian di bagian Ekofisiologi tanaman dikelompokkan ke dalam dua peminatan, yaitu ekologi dan fisiologi tanaman. Untuk bidang Fisiologi Tanaman, aspek penelitian yang dikembangkan meliputi; 1). Manipulasi pada pembungaan tanaman buah-buahan (kuantitas bunga, fruit set, kualitas buah, dan partenokarpi), 2). Aplikasi nutrisi dan manipulasi lingkungan tumbuh pada sayuran buah (tomat, paprika dan cabai) dan 3). Mekanisme adaptasi tanaman pangan, sayuran, perkebunan dan buah-buahan pada kondisi cekaman abiotik dan biotik. Untuk bidang Ekologi Tanaman, aspek penelitian yang dikembangkan meliputi :1). Pertanian ramah lingkungan, 2). Pertanian terpadu (integrated farming system) dan 3). Pertanian organik (organic farming system).

3. Bagian Genetika dan Pemuliaan Tanaman

Kegiatan penelitian di bidang pemuliaan tanaman mencakup studi genetik, pemuliaan dan pemanfaatan penanda molekuler untuk mempercepat pemuliaan tanaman konvensional yang bertujuan untuk mengembangkan varietas unggul baru untuk tanaman hortikultura dan tanaman pangan melalui perbaikan daya hasil, perbaikan kualitas dan perbaikan adaptasi terhadap cekaman biotik dan abiotik. Kegiatan pemuliaan untuk perbaikan daya hasil antara lain dilakukan pada pemuliaan varietas padi tipe baru dengan daya hasil yang tinggi.

Kegiatan pemuliaan untuk perbaikan kualitas telah dilaksanakan dalam 1). pemuliaan buah pepaya, nenas, manggis dan pisang, 2). pengembangan varietas baru bunga krisan, anggrek, mawar dan anyelir 3). pemuliaan ubi jalar berbahan kering dan beta karoten tinggi dan 4) pemuliaan padi untuk kandungan lisin atau bahan yang sulit dicerna tinggi.

Untuk perbaikan daya adaptasi terhadap cekaman abiotik telah dilakukan dalam 1). Pemuliaan untuk adaptasi terhadap cekaman naungan pada padi gogo, kedelai dan ubi jalar, 2). permuliaan untuk adaptasi terhadap cekaman tanah masam untuk padi gogo, kedelai dan ubi jalar, dan 3) pemuliaan untuk adaptasi terhadap cekaman ganda pada padi gogo. Pemuliaan ke arah resistensi terhadap cekaman biotik telah dilakukan pada 1). pemuliaan semangka resisten penyakit layu fusarium, dan 2) pemuliaan cabai resisten penyakit antraknosa dan phytophtrora.

Pemuliaan tanaman ke depan masih diarahkan pada upaya perakitan varietas tanaman dalam rangka perbaikan tingkat produktivitas, kualitas dan adaptasi terhadap cekaman abiotik dan biotik. Namun pendekatan yang dilakukan akan lebih terarah pada 1). Pemuliaan untuk memperbaiki ideotype dan efisiensi fotosintesis untuk meningkatkan produktivitas, 2). Pemuliaan untuk perbaikan perakaran untuk adaptasi terhadap kekeringan dan penyerapan hara, 3). Perbaikan kandungan nutrisi dan pengurangan zat anti nutrisi 4). Perbaikan kualitas pada tanaman buah dan bunga, 5). Peningkatan resistensi tanaman terhadap penyakit, 6). Pemanfaatan informasi genomik tanaman dalam marker assisted breeding.

Dari hasil-hasil kegiatan pemuliaan yang lalu telah diperoleh galur-galur harapan tanaman padi sawah, padi gogo, kedelai, jagung manis, cabai dan kacang tanah yang telah siap diuji multi lokasi untuk pelepasan varietas. Oleh sebab itu kegiatan penelitian di bidang pemuliaan ke depan juga akan meliputi uji multi lokasi dengan lebih melibatkan masyarakat pengguna dan petani melalui participatory varietal selection.

4. Bagian Bioteknologi Tanaman

Penelitian bioteknologi tanaman di Departemen Agronomi dan Hortikultura IPB dilaksanakan untuk menunjang kegiatan pemuliaan tanaman, perbanyakan tanaman dan kajian ekofisiologi tanaman. Kegiatan penelitian di bidang bioteknologi yang antara lain meliputi teknik kultur jaringan dan rekayasa genetika, selama lima tahun terakhir mencakup 1) kajian molekuler mekanisme adaptasi terhadap cekaman abiotik, 2). induksi keragaman somaklonal tanaman sayuran, 3) perbanyakan in vitro tanaman obat (daun dewa, jahe, sambiloto), tanaman hias (angrek, bunga lipstik) dan tanaman sayuran (bawang merah, kentang), 4) pengembangan marka molekuler untuk seleksi kedelai toleran naungan, cabai toleran antraknosa, semangka toleran layu fusarium, dan analisis keragaman, 5) kultur antera padi gogo untuk mempercepat perolehan galur tanaman, dan 6). pengembangan tanaman transgenik (kentang, kacang tanah, cabai) 7). seleksi in vitro (kacang tanah).

Isu produktivitas komoditi pertanian, khususnya tanaman pangan yang stagnan (levelling off), kebijakan GMO, produk metabolit sekunder yang mendukung industri farmasi dan bahan aditif lainnya, teknologi perbanyakan cepat dan masal mendukung efisiensi produksi, peran serta dalam perakitan varietas baru beberapa komoditi pada kondisi cekaman biotik dan abiotik serta industri tanaman hias nasional menjadi dasar pemikiran pengembangan riset dimasa mendatang. Aspek riset tersebut meliputi : 1) Penapisan gengen terkait sifat toleransi terhadap cekaman abiotik dan biotik. (kentang, cabai, kedelai, padi), 2). Rekayasa genetik pada tanaman dalam kaitannya untuk meningkatkan produksi, efisiensi dalam fotosintesis, resistensi terhadap hama atau penyakit tertentu, pengurangan alergen, penambahan kandungan asam amino, vitamin, atau mineral tertentu (biofortifikasi), 3). Pencarian marka molekuler sifat tertentu 4). Penggunaan teknik non-konvensional lain (kultur antera, fusi protoplas) untuk perolehan galur/genotipa baru tanaman 5). Teknik perbanyakan berbagai komoditi bernilai ekonomis.

5. Bagian Ilmu dan Teknologi Benih

Penelitian di bidang Ilmu dan Teknologi Benih berorientasi pada peningkatan mutu benih dan penyediaannya serta peningkatan iptek perbenihan. Aspek-aspek penelitian yang dilakukan mencakup biologi reproduksi, anatomi, fisiologi, produksi, pengolahan, penyimpanan, dan analisis benih melalui jalur pendekatan fisiologis, biokimiawi, kuantifikasi metabolisme benih dan fisikokimiawi.

Penelitian-penelitian tersebut mencakup : studi pembungaan dan pembuahan; struktur benih dan fungsinya; dormansi dan perkecambahan, seed treatment; faktor-faktor penentu hasil dan mutu benih, teknik produksi benih generatif dan vegetatif; pengeringan, pembersihan, pemilahan, dan efisiensi alat pengolahan; teknik penyimpanan benih ortodoks, intermediate, rekalsitran, simulasi penyimpanan benih, kemunduran benih; pengujian viabilitas dan vigor benih, seed health, pengembangan metode analisis mutu benih; serta dikembangkan pula design alat-alat pengolahan dan pengujian benih. Selain itu dilakukan pula kajian sistem perbenihan, kelembagaan, peraturan/perundangan.

Penelitian di bidang Ilmu dan Teknologi Benih tetap berorientasi pada peningkatan mutu benih dan penyediaannya serta peningkatan iptek perbenihan untuk menunjang sistem pertanian yang tangguh. Aspek-aspek penelitian yang dilakukan mencakup biologi reproduksi, anatomi, fisiologi, produksi, pengolahan, penyimpanan, dan analisis benih melalui jalur pendekatan fisiologis, biokimiawi, kuantifikasi metabolisme benih, fisikokimiawi, dan biomolekuler.

Penelitian-penelitian yang akan dikembangkan diarahkan untuk menjawab tantangan dan permasalahan perbenihan, terutama mencakup : studi biologi reproduksi berbagai tanaman penting, seed treatment untuk meningkatkan vigor tanaman, produksi benih hibrida, deteksi kesehatan benih, efisiensi pengolahan benih, teknik penyimpanan benih rekalsitran, pemanfaatan marka molekuler untuk indentifikasi mutu genetik, serta pengembangan metode analisis mutu benih.

SILABUS MATA KULIAH DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA

1. AGH 200 DASAR-DASAR AGRONOMI 3(2-1)/3

Mata kuliah Dasar Agronomi membahas peranan tanaman dalam kaitan dengan kebudayaan, kemajuan ekonomi dan kecukupan pangan dan gizi suatu masyarakat atau negara untuk memotivasi usaha peningkatan produksi tanaman; konsep aliran energi dalam pertanian dan peningkatan keefisienan penggunaan energi untuk budidaya; asal-usul, klasifikasi, fungsi dan struktur morfologi tanaman; pertumbuhan tanaman dengan fase-fasenya, bersangkutan dengan perimbangan penggunaan dan penumpukan karbohidrat untuk mengatur keseimbangan fase pertumbuhan; faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan dan hasil produksi tanaman; reproduksi dan cara pembiakan tanaman, pembibitan dan teknologi benih; teknik budidaya, membahas aspek Panca Usaha lebih mendasar; dan sistem budidaya: tanam ganda, sawah, ladang, perkebunan. Praktikum: Praktek untuk mengenal berbagai jenis tanaman; penggunaan sarana produksi dan mempelajari faktor produksi, pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman agronomi; melaksanakan percobaan lapang, pengamatan, analisa data dan membuat laporan ilmiah. Sudirman Yahya

2. AGH 210 GENETIKA UNTUK PEMULIAAN TANAMAN 2(2-0)/3

Mata kuliah ini memberikan pengetahuan kepada mahasiswa untuk mampu menjelaskan arti dan ruang lingkup genetika tanaman, mitosis dan meiosis, struktur dan ekspresi gen, dasar pewarisan Mendel, gen dan kromosom, keterpautan dan pemetaan genetik, mutasi gen dan kromosom, serta pewarisan kuantitatif dan pewarisan ekstra kromosomal.

Sriani Sujiprihati

3. AGH 211 DASAR PEMULIAAN TANAMAN 3(2-1)/4

Mata kuliah ini memberikan pengetahuan kepada mahasiswa melalui kuliah dan praktikum untuk mampu menjelaskan arti dan ruang lingkup ilmu pemuliaan tanaman dan teknik-teknik perbaikan tanaman, dan seleksi pada tanaman menyerbuk sendiri, menyerbuk silang, dan membiak secara vegetatif, pemanfaatan teknik mutasi dan bioteknologi dalam pemuliaan tanaman serta pengetahuan prosedur pelepasan dan perlindungan varietas.

Trikoesoemaningtyas

4. AGH 240 DASAR-DASAR HORTIKULTURA 3(2-1)/4

Kuliah ini membahas pengertian dasar dan ruang lingkup hortikultura, ciri tanaman dan budidaya hortikultura, perkembangan hortikultura dunia dan Indonesia serta faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan hortikultura, perimbangan dan pengendalian fase pertumbuhan, teknologi produksi hortikultura (persemaian, setek, induksi pembungaan, pengaturan pertumbuhan, training, pemangkasan, irigasi, fertigasi, bangunan tumbuh dan media tanam), aspek intensifikasi pekarangan, peningkatan gizi dan taraf hidup masyarakat, koleksi, hibridisasi dan pemuliaan tanaman, sistem produksi hidroponik dan pertanian organik, estetika, kualitas hasil dan pemasaran hortikultura. Aspek-aspek teknik hortikultura berupa budidaya intensif tanaman hortikultura akan diperdalam dalam praktikum. Kegiatan praktikum diarahkan pada pengembangan wawasan dan peningkatan keterampilan mahasiswa dalam beberapa aspek budidaya hortikultura.

Anas D. Susila

5. AGH 331 PEMBIAKAN TANAMAN 3(2-1)/6

Kuliah ini membahas konsep umum tentang pembiakan tanaman secara vegetatif baik konvensional maupun dengan teknik kultur jaringan beserta aspek biologi dan fisiologi yang mendasarinya, tujuan, aplikasi, keuntungan, dan kerugiannya. Materi bahasan lebih ditekankan pada teknik-teknik pembiakan vegetatif konvensional (stek, cangkok, penyambungan dan penempelan), pembiakan dengan organ-organ khusus tanaman, apomiktik dan teknik kultur jaringan (organogenesis, embryogenesis), fasilitas laboratorium, teknik aseptik, media kultur jaringan dan zat pengatur tumbuh, faktor-faktor yang mempengaruhi organogenesis dan embriogenesis, serta produksi bahan tanaman bermutu (bebas penyakit). Pada praktikum, mahasiswa diarahkan kepada penguasaan teknik-teknik pembiakan vegetatif baik secara konvensioanal maupun teknik kultur jaringan.

Agus Purwito

6. AGH 250 DASAR ILMU DAN TEKNOLOGI BENIH 3(2-1)/4

Materi bahasan mencakup aspek pentingnya benih dan bibit bermutu dalam budidaya tanaman, falsafah perbenihan, pembentukan dan perkembangan benih, pengertian viabilitas benih dan metoda pengujian viabilitas benih, , proses pengadaan benih bermutu meliputi aspek ;produksi, pengolahan, penyimpanan, distribusi, pemasaran serta sertifikasi benih dan bibit, kesehatan benih serta kelembagaan perbenihan di Indonesia. Praktikum meliputi kegiatan pengukuran kadar air benih ,Produksi benih Identifikasi varietas ,Identifikasi benih, Uji Kekuatan benih ,Efisiensi alat pembersih dan pemilah benih (Air Screen Cleaner), Dormansi benih, Pemilahan benih ,Penyimpanan benih dan Uji Daya Berkecambah

Eny Widajati

7. AGH 330 DASAR BIOTEKNOLOGI TANAMAN 3(2-1)/5

Mata kuliah ini memberikan pengetahuan kepada mahasiswa tentang arti dan ruang lingkup dari bioteknologi tanaman serta aplikasinya dibidang pertanian. Pokok bahasan meliputi pengertian bioteknologi tanaman, kultur jaringan tanaman, proses biologi sel dan jaringan, zat pengatur tumbuh, variasi somaklonal, kultur protoplas, produksi metabolit sekunder, produksi benih sintetik, transformasi gen, preservasi plasma nutfah, penerapan bioteknologi pada tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan. Pada praktikum mahasiswa diharapkan dapat memperoleh pengalaman penerapan teknikteknik sederhana dalam bioteknologi tanaman. Ni. Made Armini Wiendi

8. AGH 340 ILMU TANAMAN PANGAN 3(2-1)/5

Mata kuliah Ilmu Tanaman Pangan menyajikan materi kuliah mencakup tanaman pangan dari golongan serealia, kacangan dan umbi. Pembahasan meliputi peran dan fungsi, prospek dan pengembangannya di Indonesia, asal dan adaptasi, botani dan fisiologi, lingkungan dan syarat tumbuh, dan teknik budidayanya. Untuk menunjang materi kuliah maka diadakan praktikum dimana materinya mencakup teknologi produksi tanaman serealia, kacangan dan umbi baik di sawah maupun di lahan kering.

Heni Purnamawati

9. AGH 341 ILMU TANAMAN PERKEBUNAN 3(2-1)/6

Mata kuliah ini menjelaskan asal-usul, nilai ekonomi, botani dan ekofisiologi tanaman-tanaman perkebunan utama seperti kelapa, kelapa sawit dan karet serta teknik budidaya sejak pengadaan bahan

tanaman, penyiapan lahan, penanaman, pemelihaan, panen dan pengolahan primer hasil ketiga jenis tanaman tersebut. Kegiatan praktikum diarahkan pada pengembangan wawasan dan peningkatan keterampilan mahasiswa dalam beberapa aspek budidaya ketiga jenis tanaman perkebunan tersebut.

Supijatno 10. AGH 241 TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN 3(1-2)/4

Mata kuliah ini membahas teknik budidaya tanaman yang meliputi : ragam lapang produksi secara umum, pembukaan dan konservasi lahan, pengukuran wilayah, persiapan lahan dan pengolahan tanah, persiapan tanam dan penanaman, persiapan bahan tanam, pemeliharaan tanaman, teknik peremajaan tanaman, budidaya tanaman dalam rumah kaca, media tanam, irigasi, dan pemupukan dan manfaat rumah kaca. Praktikum lebih diarahkan pada kemampuan untuk memahami dan mempraktekan teknik-teknik budidaya tanaman tersebut di atas

Ade Wachjar

11. AGH 320 EKOLOGI PERTANIAN 3(2-1)/5

Mata kuliah Ekologi Pertanian menjelaskan pengertian ekosistem pertanian, serta uraian komponenkomponennya, interaksi antara tanaman dan lingkungannya dan manipulasi budidaya untuk mencapai produksi pertanian yang tinggi dan berkelanjutan serta penggunaan sumber optimal. Praktikum : Praktek dengan melaksanakan percobaan lapang untuk memberikan keterampilan dalam mengidentifikasi faktor lingkungan tumbuh tanaman baik abiotik maupun biotik; memperlihatkan pengaruh faktor tanah, iklim dan organisme pengganggu tanaman dan interaksi ketiga faktor tersebut; merancang agroekosistem tanaman berdasarkan kebutuhan lingkungan tumbuh tanaman.

Munif Ghulamahdi

12. AGH 321 PENGENDALIAN GULMA 3(2-1)/5

Kuliah ini membahas pengertian gulma, manfaat dan kerugian akibat gulma di bidang pertanian, aspek biologi dan ekologi gulma, cara-cara pengendalian gulma (kultur teknis dan hayati), klasifikasi herbisida, sifat herbisida, dan penggunaan herbisida dalam pertanian, pengendalain gulma pada tanaman pangan, perkebunan, dan hortikultura, serta dalam sistem perairan. Kegiatan praktikum diarahkan pada pengembangan wawasan dan peningkatan keterampilan mahasiswa dalam berbagai pengendalian gulma.

M. Achmad Chozin 13. AGH 400 PRAKTIK USAHA PERTANIAN 1(0-1)/7

Mata Kuliah Praktik Usaha Pertanian merupakan bentuk pembelajaran bagi mahasiswa untuk melaksanakan teknik usaha pertanian secara nyata di lapangan dengan terlibat dalam suatu proses produksi tanaman dari perencanaan hingga evaluasi hasil usaha pertanian.

Iskandar Lubis

14. AGH 401 PERTANIAN TERPADU 2(2-0)/7

Kuliah membahas posisi pertanian terpadu perkembangan pertanian tropika; pengertian dan lingkup pertanian terpadu; ragam dan karakteristik pertanian terpadu versus pertanian monokultur; peran pertanian terpadu dalam pembangunan pertanian Indonesia; prinsip dalam produksi pertanian (tanaman, ternak, dan ikan) monokultur; rekayasa eko-ekologis dan sosial dalam pembangunan pertanian terpadu; konsepsi dasar untuk perancangan pertanian terpadu; prinsip dalam perancangan pertanian terpadu; optimasi dalam perancangan pertanian terpadu; langkah-langkah normatif dalam perancangan pertanian

terpadu; kasus dan kelayakan finansial rancangan pertanian terpadu di lahan basah dan lahan kering; arah penelitian pertanian terpadu. Sudrajat

15. AGH 322 MANAJEMEN AIR DAN HARA TANAMAN 3(2-1)/5

Kuliah ini membahas Pengembangan sumber daya air, Kebutuhan air tanaman, Kualitas air, Sistem irigasi dan drainase, Penyerapan hara oleh akar, Pemupukan melalui daun, Transpor hara, Rhizosfer, Larutan hara, Struktur dan Perkembangan akar, Fiksasi Nitrogen., Fungsi hara makro dan mikro, Gejala defisiensi dan toksisitas. Faktor-faktor yang mempengaruhi ketersediaan hara, Keseimbangan hara, Hubungan air, hara dan produksi. Praktikum mata kuliah ini melakukan pengembangan sumber daya air hujan, pengukuran kebutuhan air tanaman, penggunaan alat-alat manajemen air, pengoperasian sistem irigasi, pengaturan dan penghitungan kebutuhan hara tanaman.

Eko Sulistyono 16. AGH 440 PASCA PANEN TANAMAN PERTANIAN 3(2-1)/7

Mata kuliah Pasca Panen Tanaman Pertanian membahas dasar-dasar pasca panen hasil pertanian dan teknik penanganan pasca panen komoditas. Dasar-dasar pasca panen hasil pertanian meliputi batasan dan ruang lingkup pasca panen hasil pertanian, pembersihan, sortasi dan grading, pengeringan, penggilingan (size reduction), manajemen mutu, pengepakan dan penyimpanan. Teknik penanganan pasca panen komoditas meliputi sifat fisikokimia bahan dan teknik penanganan pasca panen khusus komoditas (tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan). Praktikum lebih diarahkan pada wawasan dan ketrampilan mahasiswa dalam teknik penanganan pasca panen beberapa komoditas tanaman terutama dalam penentuan kematangan hasil, sortasi, pengeringan, penggilingan dan rendemen, serta analisis beberapa komponen mutu hasil pertanian.

Sugiyanta

17. AGH 441 MANAJEMEN PRODUKSI TANAMAN 3(2-1)/7

Kuliah membahas pengertian dan lingkup manajemen produksi tanaman (MPT); perkembangan MPT; sistem produksi tanaman (SPT); kebijakan pemerintah dalam bidang produksi tanaman; manajerial dan pengambilan keputusan; strategi produksi dan organisasi produksi tanaman; perancangan SPT; pengoperasian SPT. Praktikum melatih mahasiswa untuk menyusun rancangan dan mengevaluasi kinerja suatu sistem produksi tanaman.

R. Poerwanto

18. AGH 342 TANAMAN SAYURAN 3(2-1)/6

Kuliah ini membahas secara komprehensif komoditas sayuran utama dan sayuran eksotis yang diusahakan di Indonesia, dan di dunia dikaitkan dengan aspek teknologi produksi tanaman (persemaian, sistem tanam, pemupukan, irigasi, pengendalian gulma, pengendalian hama dan penyakit, pemanenan), fisiologi, ekologi, botani, perbenihan dan pemuliaan, pasca panen, serta pemasaran. Aspek-aspek teknik produksi sayuran, serta perencanaan produksi dalam pengusahaan komoditas sayuran akan diarahkan agar dapat dilakukan dan dianalisis oleh mahasiswa dalam praktikum. Kegiatan praktikum diarahkan pada pengembangan wawasan dan peningkatan keterampilan mahasiswa dalam beberapa aspek budidaya sayuran.

Anas D. Susila

19. AGH 350 PRODUKSI DAN PENGOLAHAN BENIH 3(2-1)/6

Tujuan serta peran produksi dan pengolahan benih dalam system pengadaan benih bermutu. Prinsipprinsip dalam memproduksi dan mengo-lah benih. Teknik produksi benih non hibrida dan hibrida. Teknologi terkini pengolahan benih. Proses pengolahan benih dan mekanisme kerja alat/ mesin yang digunakan. Pengelolaan unit pengolahan benih. Praktikum Produksi dan pengolahan benih jagung (Zea mays L.), kacang panjang (Vigna sinensis), kacang hijau (Vigna radiate L.), kacang tanah (Arachis hypogea L.), kedelai (Glycine max L. ), cabe besari (Capsicum annum) dan mentimun (Cucumis sativus). Pengolahan benih padi (Oryza sativa). Design tata-letak alat/mesin pengolahan dalam unit pengolahan benih yang efisien.

Abdul Qodir

20. AGH 343 TANAMAN HIAS DAN BUNGA 3(2-1)/6

Kuliah ini membahas secara komprehensif mengenai berbagai aspek penting dalam budidaya bunga dan tanaman hias. Aspek-aspek tersebut meliputi botani, fisiologi, ekologi, pemuliaan, persemaian atau penyediaan bahan tanaman/bibit, penanaman, pemupukan, pengairan, perlakuan khusus untuk pembungaan atau mempertahankan pertumbuhan vegetatif, pengendalian hama dan penyakit, pemanenan, perlakuan pasca panen dan pemasaran. Aspek-aspek budidaya tersebut dibahas secara spesifik pada beberapa tanaman bunga dan hias penting seperti anggrek, krisan, dianthus, lily, gerbera, heliconia, beberapa jenis tanaman bedengan, tanaman untuk indoor dan outdoor dan tanaman hias aromatik. Mata kuliah ini juga membahas tentang bagaimana pengelolaan usaha bunga dan tanaman hias Kegiatan praktikum diarahkan pada pengembangan wawasan dan peningkatan keterampilan mahasiswa dalam beberapa aspek budidaya tanaman hias dan bunga. Nurhajati Ansori Mattjik

21. AGH 344 TANAMAN KARBOHIDRAT NON BIJI DAN PEMANIS 3(2-1)/6

Mata kuliah tanaman karbohidrat non biji dan pemanis membahas arti penting tanaman karbohidrat, jenis karbohidrat berasal dari umbi, batang, dan bagian tanaman lainnya, serta metabolisme karbohidrat dalam tanaman. Dibahas juga daerah asal, botani, kebutuhan lingkungan tumbuh, budidaya mulai persiapan bahan tanaman sampai dengan pengolahan hasil. Jenis tanaman yang dibahas adalah kelompok tanaman dan tanaman umbian (singkong, ubikayu, dan talas), kelompok palmae (aren dan sagu), kelompok Graminae (tebu). Praktikum direncanakan untuk menambah wawasan, pemahaman, dan keterampilan mahasiswa terhadap materi yang telah diberikan dalam teori. Materi praktikum meliputi pengenalan

berbagai tanaman karbohidrat non biji, budidaya tanaman umbian dan tanaman tebu. Kunjungan ke pabrik gula untuk melihat proses pengolahan gula dan budidaya secara langsung. Purwono

22. AGH 450 PENYIMPANAN DAN PENGUJIAN MUTU BENIH 3(2-1)/7

Kuliah ini membahas (1) mutu benih dan faktor-faktor yang mempengaruhinya; (2) prinsip dan standarisasi pengujian benih; (3) prosedur pengambilan contoh benih; (4) berbagai jenis pengujian mutu benih fisik, genetik, fisiologis dan patologis; (5) tujuan penyimpanan dikaitkan dengan karakteristik benih; (6) faktor-faktor yang mempengaruhi daya simpan dan pengendaliannya; (7) pendugaan daya simpan benih kualitatif dan kuantitatif; (8) teknik penyimpanan benih; dan (9) pengendalian mutu benih. Materi praktikum mencakup berbagai teknik pengujian mutu benih dan penyimpanan benih.

Satriyas Ilyas

23. AGH 410 PEMULIAAN TANAMAN TERAPAN 3(2-1)/7

Mata kuliah ini menjelaskan teknik-teknik perakitan kultivar unggul yang adaptif dan stabil, mencakup tahap pembentukan keragaman genetik, seleksi, dan pengujiannya, serta teknik konservasi sumber daya plasma nutfah pemuliaan dan teknik merakit kultivar tanaman transgenik. Praktikum dalam mata kuliah ini mencakup praktik persilangan padi dengan memanfaatkan vakum emaskulator, penanganan bahan kegenetikaan di lapangan hingga analisis parameter genetik karakter untuk komoditas yang dipraktikkan, analisis data pemuliaan tanaman secara manual atau menggunakan komputer, serta presentasi dan diskusi metode pemuliaan beberapa komoditas tanaman pertanian

Yudiwanti

24. AGH 442 TANAMAN BUAH 3(2-1)/7

Kuliah ini menyajikan materi mengenai lingkungan tumbuh tanaman buah-buahan tropika; struktur dan fungsi organ serta pertumbuhan pohon buah-buahan tropika, proses pembungaan dan pembuahan; perkembangan dan pertumbuhan buah serta pasca panen buah; manajemen pembibitan; pembangunan dan pengelolaan kebun buah-buahan; plasma nutfah dan pemuliaan tanaman buah-buahan; serta agribisnis buah-buahan penting Indonesia. Kegiatan praktikum diarahkan pada pengembangan wawasan dan peningkatan keterampilan mahasiswa dalam beberapa aspek budidaya dan agribisnis tanaman buah.

Winarso D. Widodo

25. AGH 443 TANAMAN PENYEGAR, OBAT DAN AROMATIK 3(2-1)/7

Mata kuliah ini memberikan pengetahuan kepada mahasiswa untuk mampu menjelaskan ruang lingkup dan arti penting tanaman penyegar, obat dan aromatik dengan pokok bahasan kandungan kimia dan kegunaan tanaman, tinjauan tanaman penyegar, obat dan aromatik dari aspek botani, ekologi, dan agronomi; budidaya dan penanganan pasca panen primer tanaman penyegar, obat dan aromatik. Praktikum Praktikum diarahkan untuk lebih menambah wawasan, pengetahuan dan keterampilan mahasiswa terhadap materi perkuliahan. Materi praktikum meliputi budidaya tanaman penyegar, obat dan aromatic dan penanganan pasca panen primernya serta kunjungan ke instansi/perusahaan yang mengusahakan tanaman penyegar (perkebunan teh/kakao/kopi) dan tanaman obat (kebun obat).

Ani Kurniawati

26. AGH 402 KAPITA SELEKTA PERTANIAN 1(1-0)/7

Kuliah ini membahas kebijakan pembangunan pertanian (tanaman pangan, perkebunan, hortikultura dan perbenihan), studi kelayakan usaha pertanian dan penentuan komoditi unggulan, penerapan Total Quality Managment dalam agribisnis, keagrarian, permodalan dan perkreditan, manajemen tenaga kerja, manajemen keuangan, pemasaran komoditi pertanian, dan karakteristik produksi berbagai kelompok tanaman.

Memen Surahman

You might also like