You are on page 1of 8

TUGAS MENEJEMEN PEMASARAN

ANALISIS BIAYA PADA USAHA TAHU KUPAT

Oleh : DEWANDONO BIMO SAKTI H0809024 AGB C

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

PENDAHULUAN Harga merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam pemasaran suatu produk karena harga adalah satu dari empat bauran pemasaran / marketing mix (4P = product, price, place, promotion / produk, harga, distribusi, promosi). Harga adalah suatu nilai tukar dari produk barang maupun jasa yang dinyatakan dalam satuan moneter. Harga merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu perusahaan karena harga menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh perusahaan dari penjualan produknya baik berupa barang maupun jasa. Menetapkan harga terlalu tinggi akan menyebabkan penjualan akan menurun, namun jika harga terlalu rendah akan mengurangi keuntungan yang dapat diperoleh organisasi perusahaan. Dalam menetapkan harga, perusahaan harus mengetahui terlebih dahulu tujuan dari penetapan harga itu sendiri. Makin jelas tujuannya, makin mudah harga ditetapkan. Pada dasamya, tujuan penetapan harga dapat dikaitkan dengan laba atau volume tertentu. Tujuan ini harus selaras dengan tujuan pemasaran yang dikembangkan dari tujuan perusahaan secara keseluruhan. Harga merupakan faktor penting dalam menentukan harga minimal yang harus ditetapkan agar perusahaan tidak mengalami kerugian. Perusahaan ingin menetapkan harga yang dapat menutup biaya produksi, distribusi, dan penjualan produknya, termasuk pengembalian yang memadai atas usaha dan resikonya. Untuk dapat menetapkan harga dengan tepat, manajemen perlu untuk mengetahui bagaimana biaya bervariasi bila level produksinya berubah. Penetapan harga atas barang atau jasa yang efisien sering menjadi masalah yang sulit bagi suatu perusahaan. Meskipun cara atau metode penetapan harga yang dipakai adalah sama bagi perusahaan (didasarkan pada biaya, persaingan, permintaan, laba dan sebagainya), tetapi kombinasi optimal dari faktor-faktor tersebut berbeda sesuai dengan sifat priodiknya, pasamya, dan tujuan perusahaan. Perusahaan memilih penetapan harga yang menyertakan satu atau lebih dari pertimbangan tersebut. Kotler mengemukakan enam metode-metode penetapan harga (2002 : 529 534), antara lain : penetapan harga mark-up, penetapan harga berdasarkan pengembalian yang diharapkan, penetapan harga berdasarkan nilai yang

dipersepsikan, penetapan harga nilai, penetapan harga sesuai harga berlaku, penetapan harga penawaran tertutup

BAB II PROFIL USAHA

Tahu kupat merupakan makanan khas di Jawa Tengah. Makanan ini berupa tahu goreng yang dipotong kecil-kecil dilengkapi dengan ketupat, sayuran dan pelengkap lainnya dengan saos gula merah. Bagi orang Jawa menu ini cukup populer. Tiap warung yang menjajakan tahu kupat ini memiliki variasi campuran dan kekhasan bumbu atau pelengkap tersendiri. Sebenarnya warung tahu kupat ini hampir mirip dengan menu masakan tahu kupat yang lainnya. Mungkin yang terasa berbeda adalah karena tekstur tahu yang halus, bumbu saos gula dan harganya yang relatif terjangkau untuk semua kalangan, sehingga membuat orang setia mendatangi warung ini. Sejarah Usaha Warung SIDO MAMPIR milik Mas Sholeh adalah salah satu warung makan yang menyediakan makanan tahu kupat. Dari awalnya usaha ini dirintis dengan berdagang melalui gerobak keliling di wilayah Mandan Sukoharjo pada tahun 2009. Usaha tersebut dimaksudkan untuk mencari pelanggan. Dimana produsen yang mendatangi para konsumennya. Usaha tahu kupat ini memang tak ada pesaing untuh daerah tersebut, karena tak ada penjual tahu kupat yang lain. Setelah 4 bulan usahanya ini dirintis dengan berkeliling di daerah sekitar dan mendapatkan respon yang baik oleh konsumen. Akhirnya Mas Sholeh memutuskan untuk menetap menjalankan usaha di rumahnya di pinggir jalan penghubung antara Sukoharjo dan Tawangsari. Meski hanya dengan warung yang sederhana. Saat ini usahanya telah berjalan selama 3 tahun. Usaha warung makan ini semakin laris. Hingga terkenal akan masakan tahu kupat yang paling enak pada daerah Sukoharjo dan sekitarnya. Warung makan tahu kupat tak sepi oleh pelanggan. Banyak para pegawai kantoran, para petani, orang yang sedang bepergian melewati daerah tersebut terkadang mampir untuk mencoba menikmati tahu kupat bikinan Mas Sholeh. Bisnis usahanya ditangani oleh pemiliknya sendiri yaitu Mas Sholeh dan adiknya yang membantu usaha ini. Warung makan ini buka dari jam 9 pagi hingga jam 4 sore. Namun, tak jarang kurang jam 4 kadang sudah tutup karena sudah habis. Bahan Baku Bahan bahan yang digunakan didapat dari pasar daerah tersebut. Yakni pasar Sukoharjo. Untuk memperoleh bahan baku tersebut Pak Sholeh berangkat pagi-pagi ke pasar. Untuk kecap, gula jawa, bawang putih, kacang tanah, minyak goreng dan

cabai rawit dibelinya untuk jangka waktu tertentu. Hanya untuk kubis, daun sledri, loncang, bakmi dan tepung trigu yang selalu dibelinya untuk tiap hari. Sementara itu adik Mas Sholeh yang meracik bumbu pada caitan gula dan kecap serta menggoreng bakwan dan kacang tanah nya. Untuk kupatnya Mas Sholeh menerima pesanan dari seorang pembuat kupat. Itu dikarenakan dalam pembuatan kupat membutuhkan waktu yang lama. Dari segi bahan baku yang berupa janur yang kadang sulit dicari, menganyamnya membentuk kupat serta cara membuatanya kupat itu sendiri yang membutuhkan waktu lama. Ciri Khas Racikan bumbu hidangan ini bukanlah semata-mata terdiri dari bawang putih dan gula jawa. Bagi yang belum pernah mencicipi, tahu kupat sebenarnya merupakan hidangan yang memiliki keistimewaan dari paduan bumbu yang diulek langsung di atas piring pelanggan. Jika para pelanggan suka makanan yang pedas maka pelanggan bisa memesan berapa jumlah cabai rawit yang nantinya akan di ulek. Untuk bumbu, yang utama dalam membuat tahu kupat adalah bawang putih dan gula jawa. Setelah itu dimasukan kupat yang telah dipotong kecil-kecil, kubis, bakmi kuning, bakwan yang di potong kecil, kemudian tahu yang digoreng yang masih hangat yang dipotong dadu. Sebagai pelengkapnya di taburi kacang tanah yang telah digoreng dan disiram dengan cairan gula dan kecap. Kemudian sebagai pemanisnya di beri irisan daun sledri.

BAB III KOMPONEN HARGA

Tahu Kupat Mas Sholeh ini merupakan warung makan yang tergolong relatif kecil. Tempatnya berjualannya yang seadanya yang telah direnovasi ulang menjadikannya pelanggan lebih nyaman. Untuk masalah rasa tahu kupat ini telah banyak orang yang mengakuinya. Selain harganya yang terjangkau untuk semua kalangan yaitu Rp 3,500,-per porsinya. Persaingan untuk tahu kupat itu sendiri mungkin hanya pada warung mie ayam dan bakso pada daerah tersebut. Akan tetapi itu tidak begitu berpengaruh, karena selera konsumen yang berbeda. Dalam sehari Mas Sholeh mampu menjual 150 porsi tahu kupat antara pukul 09.00 16.00 WIB. Jarang sekali dagangan Mas Sholeh sisa. Walaupun sisa pasti sedikit. Mas Sholeh selalu memesan 150 kupat jadi kepada penjual kupat jadi dengan diantarkannya. Jumlah tersebut sengaja tidak ditambah ataupun dikurangi mengingat rata-rata perharinya mampu menjual dalam jumlah tersebut, meski kadang tutup lebih awal karena kehabisan. Untuk analisis biaya dari 150 porsi tahu kupat perhari sebagai berikut : Biaya produksi : Kupat jadi 150 biji Tahu 1 kotak jiregen Cabe rawit 3/4 kg 4 Kubis @ Rp 3000 Loncang + sledri Mie kuning 2 kg @ Rp 8.000,-/kg Minyak goreng 2kg @ Rp 9.500,- /kg Toge Kacang tanah kg Bawang putih kg Bawang merah kg Kecap 5 botol @ Rp 6.000,-/botol Gula Merah 5kg @ Rp 10.000,-/kg Tepung terigu 2kg @ Rp 7.000,-/kg LPG 3kg 2tabung @ Rp 15.000,-/tabung Total biaya Rp 55.000,Rp 80.000,Rp 22.000,Rp 12.000,Rp 6.000,-

Rp 20.000,Rp 19.000,Rp 20.000,Rp Rp Rp 8.000,4.000,3.000,-

Rp 30.000,Rp 50.000,Rp 14.000,Rp 30.000,Rp 373.000,-/150 = Rp 2.486,67

Return cast : 15 x Rp 2.486,67 Margin Profit : 150 porsi x 1000 Total biaya produksi Total Harga tahu kupat per porsi

Rp 37.300,Rp 150.000,Rp 393.000,Rp 580.300,-/150 Rp 3869,-

BAB IV ANALISIS PENETAPAN HARGA

A. Analisis Kedekatan Biaya Berdasarkan analisis kedekatan biaya dengan margin profit Rp 1.000,- dan return cash sebanyak 15 porsi. Tahu kupat Mas Sholeh seharusnya dihargai Rp 3869,- per porsi. Akan tetapi faktanya Tahu Kupat Mas Sholeh dijual dengan harga Rp 3.500,- per porsi. Perbedaan ini mungkin terjadi karena pada praktiknya dengan margin profit Rp 1.000,-per porsi dan mengansumsikan jika yang tidak laku 15 porsi sudah bisa menutupi biaya produksi untuk tiap porsinya. Dihitung dari kedekatan biaya ini dari usaha tahu kupat milik Mas Sholeh dengan mengambil untung Rp 1.000,- tiap porsinya dari keseluruhan penjualan tiap harinya 150 porsi maka Mas Sholeh hanya mendapatkan Rp 150.000,- untuk tiap harinya. Akan tetapi pendapatan tersebut belum termasuk dari hasil penjualan minum dan makanan kecil lainnya. B. Analisis Persepsi Pelanggan Bila kita menganalisis dengan pendekatan persepsi pelanggan maka harga tahu kupat Mas Sholeh ini memiliki harga yang berbeda beda. Banyak pelanggan lebih banyak menghargai tahu kupat ini dengan harga Rp 4.000,-. Itu dikarenakan harga makanan di warung warung sekitar seperti warung yang menjual mie ayam mematok harga sebesar Rp 4.000,- serta tempat penjualannya yang dipikir tempatnya dipinggir kota. Akan tetapi harga untuk tahu kupat di kota Sukoharjo sendiri biasanya di patok Rp 5.000,- meski porsinya yang lebih banyak sedikit dibanding tahu kupat milik Mas Sholeh yang porsinya biasa, namun rasanya yang lebih enak. Akan tetapi jika Mas Sholeh menaikan harga seperti harga pada kota Sukoharjo muungkin pelanggan akan beralih ke makanan yang lain. Mengingat sebagian besar pembelinya petani atau buruh tani yang banyak pekerja pada daerah tersebut. Pendekatan berdasarkan Persepsi Pelanggan ini mempunyai gambaran yang berbeda-beda tiap orangnya. Pelanggan hanya menilai dari apa yang mereka ketahui, seperti rasa, lokasi, pesaing di daerah sekitar, dll. Akan tetapi bagi Mas Sholeh untung yang dia dapat meskipun hanya sedikit, akan tetapi mas sholeh tidak kehilangan pelanggannya penikmat tahu kupat.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim,

2011.

Masakan

tradisional.

http://liburan.info/content/view/1000/46/lang,indonesian/. Diakses pada hari Sabtu 17 Desember 2011. Pukul 13.15 WIB. Anonim, 2011. Tahu Kupat. http://aridharmayanti.wordpress.com/tag/tahu-kupat/. Diakses pada hari Sabtu 17 Desember 2011. Pukul 13.15 WIB. Anonim, 2011. Teknik Analisis Biaya Diakses pada dan hari Manfaat. Sabtu 17

http://kuliah.dinus.ac.id/ika/prc8.html. Desember 2011. Pukul 13.15 WIB.

Kotler, Philip, Manajemen Pemasaran, Jilid I, Edisi Indonesia, Edisi Milenium,Edisi Kesepuluh , Penerbit PT. Prenhallindo, Jakarta,2002

You might also like