You are on page 1of 10

Laporan Pendahuluan Antenatal Care Oleh Setya Murda Mustofa, 0806316253 I.

Definisi Dan Tujuan Antenatal Care

Antenatal care adalah adalah pemeriksaan/pengawasan kehamilan untuk mengoptimalisasi kesehatan mental dan fisik ibu hamil, sehingga mampu menghadapi persalinan, nifas, persiapan memberikan ASI, dan kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar. Tujuan antenatal : 1. Memantau kemajuan kehamilan dan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi. 2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik dan mental dan sosial ibu. 3. Mengenal secara dini adanya ketidaknormalan, komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan, dan pembedahan. 4. Mempersiapkan kehamilan cukup bulan, melahirkan dengans elamat ibu dan bayinya dengan trauma seminimal mungkin. 5. Mempersiapkan Ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI ekslusif. 6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara optimal. II. Alat-alat yang perlu disiapkan Spignomanomaeter Termometer tinggi badan timbangan stetoskop senter pengukur panjang alat spekulum Cusco (cocorbebek) Pelvimetri radiologic USG (Ultrasonografi) Test urin

III.

Urutan/langkah-langkah Tindakan

Pelayanan antenatal disesuaikan dengan standar pelayanan antenatal menurut Depkes RI yang terdiri dari : 1. Kunjungan Pertama
a) Catat identitas ibu hamil b) Catat kehamilan riwayat sekarang c) Catat riwayat kehamilan dan persalinan lain d) Catat penggunaan cara kontrasepsi sebelum kehamilan e) Pemeriksaan fisik diagnostic dan laboratorium f)

Pemeriksaan obstetric

g) Pemberian imunisasi tetanus toxoid (TT) h) Pemberian obat rutin seperti tablet Fe, calsium, multivitamin, dan

mineral lainnya serta obat-obatan khusus atas indikasi.


i) Penyuluhan/konseling

2. Jadwal Kunjungan Ibu Hamil Kunjungan antenatal sebaiknya di lakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan
a) Satu kali pada trimester pertama (sebelum 14 minggu) b) Satu kali pada trimester ke dua (antara minggu 14-28) c) Dua kali pada trimester ke tiga (antara minggu 28-36 minggu dan

sesudah minggu ke 36). 3. Pelayanan/asuhan standar minimal termasuk 7 T


a) (Timbang) berat badan b) Ukur (Tekanan) darah c) Ukur (Tinggi) fundus uteri d) Pemberian imunisasi (Tetanus Toxoid) e) Pemberian Tablet zat besi, minimum 90 tablet selama kehamilan f) Tes terhadap penyakit menular sexual g) Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan 4. Pemberian Vitamin Zat Besi

Di mulai dengan memberikan satu sehari sesegera mungkin setelah rasa mual hilang, sebanyak 90 tablet. Tablet besi sebaiknya tidak di minum bersama teh atau kopi, karena mengganggu penyerapan. Zat besi paling baik di konsumsi di antara waktu makan bersama jus jeruk (vitamin C).

5. Jadwal Imunisasi TT

TT1 Pada kunjungan antenatal pertama TT2 4 minggu setelah TT 1 3 tahun 80 TT3 6 bulan setelah TT2 5 tahun 95 TT4 1 tahun setelah TT 3 10 tahun 99 TT5 1 tahun setelah TT4 25 tahun/seumur hidup 99

6. Jadwal Kunjungan Ulang a) Kunjungan I (16 minggu) di lakukan untuk :


Penapisan dan pengobatan anemia Perencanaan persalinan Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya.

b) Kunjungan II (24 28 minggu) dan kunjungan III (32 minggu) dilakukan:


Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya Penapisan pre eklamesia, gamelli, infeksi alat reproduksi dan saluran perkemihan. Mengulang perencanaan persalinan. Sama seperti perkunjungan II dan III Mengenali adanya kelainan letak dan presentasi Mengenali tanda-tanda persalinan

c) Kunjungan IV (36 minggu sampai lahir) :

Pemeriksaan antenatal care


1.

Anamnesis a. Identitas Pasien Identitas umum, perhatian pada usia ibu, status perkawinan dan tingkat pendidikan. b. Keluhan utama Sadar/tidak akan kemungkinan hamil, apakah semata-mata ingin periksa hamil, atau ada keluhan/masalah lain yang dirasakan. c. Riwayat kehamilan sekarang/riwayat penyakit sekarang Ada/tidaknya gejala dan tanda kehamilan Jika ada amenorea, kapan hari pertama haid terakhir, siklus haid biasanya berapa hari

Ditanyakan apakah sudah pernah periksa kehamilan ini sebelumnya atau belum (jika sudah, berarti ini bukan kunjungan antenatal pertama, namun tetap penting untuk data dasar inisial pemeriksaan kita)

Apakah ada keluhan/masalah dari sistem organ lain, baik yang berhubungan dengan perubahan fisiologis kehamilan maupun tidak

d. Riwayat penyakit dahulu Riwayat penyakit sistemik lain yang mungkin mempengaruhi atau diperberat oleh kehamilan, riwayat alergi makanan/obat tertentu, ada/tidaknya riwayat operasi umum/lainnya maupun operasi kandungan (miomektomi, sectio cesarea dan sebagainya. e. Riwayat penyakit keluarga f. Riwayat khusus obstetri ginekologi Adakah riwayat kehamilan /persalinan /abortus sebelumnya, berapa jumlah anak hidup, ada/tidaknya masalah-masalah pada kehamilan / persalinan sebelumnya seperti prematuritas, cacat bawaan, kematian janin, perdarahan dan sebagainya. Penolong persalinan terdahulu, cara persalinan, penyembuhan luka persalinan, keadaan bayi saat baru lahir, berat badan lahir jika masih ingat. Riwayat menarche, siklus haid, ada/tidak nyeri haid atau gangguan haid lainnya, riwayat penyakit kandungan lainnya. Riwayat kontrasepsi, lama pemakaian, ada masalah/tidak. g. Riwayat sosial / ekonomi Pekerjaan, kebiasaan, kehidupan sehari-hari.
2.

Pemeriksaan Fisis a. Status generalis / pemeriksaan umum Penilaian keadaan umum, kesadaran, komunikasi/kooperasi. Tanda vital (tekanan darah, nadi, suhu, pernapasan), tinggi/berat badan. b. Kepala ada/tidaknya nyeri kepala (anaemic headache nyeri frontal, hypertensive / tension headache nyeri suboksipital berdenyut).

c. Mata konjungtiva pucat /tidak, sklera ikterik / tidak. d. Mulut /THT ada tanda radang /tidak, lendir, perdarahan gusi, gigigeligi. e. Paru /jantung /abdomen inspeksi palpasi perkusi auskultasi umum. f. Ekstremitas diperiksa terhadap edema, pucat, sianosis, varises, simetri (kecurigaan polio, mungkin terdapat kelainan bentuk panggul).
3.

Status obstetricus / pemeriksaan khusus obstetric 1. Abdomen Inspeksi: membesar/tidak (pada kehamilan muda pembesaran abdomen mungkin belum nyata). Palpasi: tentukan tinggi fundus uteri (pada kehamilan muda dilakukan dengan palpasi bimanual dalam, dapat diperkirakan ukuran uterus pada kehamilan lebih besar, tinggi fundus dapat diukur dengan pita ukuran sentimeter, jarak antara fundus uteri dengan tepi atas simfisis os pubis). Pemeriksaan palpasi Leopold dilakukan dengan sistematika : Leopold I: Menentukan tinggi fundus dan meraba bagian janin yang di fundus dengan kedua telapak tangan. Leopold II: Kedua telapak tangan menekan uterus dari kiri-kanan, jari ke arah kepala pasien, mencari sisi bagian besar (biasanya punggung) janin, atau mungkin bagian keras bulat (kepala) janin. Leopold III: Satu tangan meraba bagian janin apa yang terletak di bawah (di atas simfisis) sementara tangan lainnya menahan fundus untuk fiksasi. Leopold IV: Kedua tangan menekan bagian bawah uterus dari kiri-kanan, jari ke arah kaki pasien, untuk konfirmasi bagian terbawah janin dan menentukan apakah bagian tersebut sudah masuk / melewati pintu atas panggul (biasanya dinyatakan dengan satuan x/5) Jika memungkinkan dalam palpasi diperkirakan juga taksiran berat janin

(meskipun kemungkinan kesalahan juga masih cukup besar). Pada kehamilan aterm, perkiraan berat janin dapat menggunakan rumus cara Johnson-Tossec yaitu : tinggi fundus (cm) (12/13/14)) x 155 gram. Auskultasi : dengan stetoskop kayu Laennec atau alat Doppler yang ditempelkan di daerah punggung janin, dihitung frekuensi pada 5 detik pertama, ketiga dan kelima, kemudian dijumlah dan dikalikan 4 untuk memperoleh frekuensi satu menit. Batas frekuensi denyut jantung janin normal adalah 120-160 denyut per menit. Takikardi menunjukkan adanya reaksi kompensasi terhadap beban / stress pada janin (fetal stress), sementara bradikardi menunjukkan kegagalan kompensasi beban / stress pada janin (fetal distress/gawat janin). 2. Genitalia eksterna Inspeksi luar : keadaan vulva / uretra, ada tidaknya tanda radang, luka / perdarahan, discharge, kelainan lainnya. Labia dipisahkan dengan dua jari pemeriksa untuk inspeksi lebih jelas. Inspeksi dalam menggunakan spekulum (in speculo): Labia dipisahkan dengan dua jari pemeriksa, alat spekulum Cusco (cocorbebek) dimasukkan ke vagina dengan bilah vertikal kemudian di dalam liang vagina diputar 90o sehingga horisontal, lalu dibuka. Deskripsi keadaan porsio serviks (permukaan, warna), keadaan ostium, ada/tidaknya darah/cairan/ discharge di forniks, dilihat keadaan dinding dalam vagina, ada/tidak tumor, tanda radang atau kelainan lainnya. Spekulum ditutup horisontal, diputar vertikal dan dikeluarkan dari vagina. 3. Genitalia interna Palpasi: vaginal touche dengan dua jari sebelah tangan dan Bimanual dengan tangan lain menekan fundus dari luar abdomen. Ditentukan konsistensi, tebal, arah dan ada/tidaknya pembukaan serviks. Diperiksa ada/tidak kelainan uterus dan adneksa yang dapat ditemukan. Ditentukan bagian terbawah Pada pemeriksaan di atas 34-36 minggu dilakukan perhitungan pelvimetri klinik untuk memperkirakan

ada/tidaknya disproporsi fetopelvik/ sefalopelvik. 4. Pemeriksaan rektal (rektal touche): dilakukan atas indikasi. Pemeriksaan Lanjutan 1. Jadwal kunjungan Idealnya seperti di atas (sampai 28 minggu 1 kali setiap bulan, 2936 minggu setiap 2 minggu sekali dan di atas 36 minggu setiap minggu sekali). Pada kunjungan pemeriksaan lanjutan, diperiksa: a. Keluhan ibu, tekanan darah, berat badan, dan tinggi fundus uteri. b. Terhadap janin diperiksa perkiraan besar / berat janin, presentasi dan letak janin, denyut jantung janin, aktifitas janin, perkiraan volume cairan amnion dan letak plasenta (jika memungkinkan dengan USG).

2. Laboratorium Jika terdapat kelainan, ditatalaksana dan diperiksa ulang terus sampai mencapai normal. Jika sejak awal laboratorium rutin dalam batas normal, diulang kembali pada kehamilan 32-34 minggu. Periksa juga infeksi TORCH (Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus, Hepatitis / HIV). Periksa gula darah pada kunjungan pertama, bila normal, periksa ulang pada kunjungan minggu ke 26-28, untuk deteksi dini diabetes mellitus gestasional. 3. Lain-lain Pelvimetri radiologik (akhir trimester 3), jika diperlukan, untuk perhitungan jalan lahir. Pada trimester 3 akhir, pembentukan dan pematangan organ janin sudah hampir selesai, sehingga kemungkinan mutasi / karsinogen jauh lebih kecil dibandingkan pada trimester pertama / kedua. Tetap harus digunakan dosis radiasi sekecil-kecilnya. Ultrasonografi (USG) tidak berbahaya karena menggunakan gelombang suara. Frekuensi yang digunakan dari 3.5, 5.0, 6.5 atau 7.5 MHz. 4. Nasehat Untuk Perawatan Umum sehari-hari Aktifitas fisik Dapat seperti biasa (tingkat aktifitas ringan sampai sedang), istirahat minimal 15 menit tiap 2 jam. Jika duduk/berbaring dianjurkan kaki agak ditinggikan. Hindari pekerjaan yang membahayakan atau terlalu berat atau

berhubungan dengan radiasi / bahan kimia, terutama pada usia kehamilan muda. Imunisasi Terutama tetanus toksoid. Imunisasi lain sesuai indikasi. Berpergian dengan pesawat diperbolehkan. Mandi cukup seperti biasa. Pemakaian sabun khusus / antiseptik vagina tidak dianjurkan karena justru dapat mengganggu flora normal vagina. Sanggama / coitus Dapat seperti biasa, kecuali jika terjadi perdarahan atau keluar cairan dari kemaluan, harus dihentikan (abstinentia). Perawatan mammae dan abdomen Jika terjadi papila retraksi, dibiasakan papillla ditarik manual dengan pelan. Striae/hiperpigmentasi dapat terjadi, tidak perlu dikuatirkan berlebihan. Menhindari hewan peliharaan seperti kucing. Merokok / minuman keras / obat-obatan harus dihentikan sekurangkurangnya selama kehamilan dan sampai persalinan, nifas dan menyusui selesai. Obat-obat depresan adiktif (narkotik dsb.) mendepresi sirkulasi janin dan menekan perkembangan susunan saraf pusat pada janin. Gizi / nutrisi Makanan sehari-hari dianjurkan yang memenuhi standar kecukupan gizi untuk ibu hamil (detail cari/baca sendiri ya). Untuk pencegahan anemia defisiensi, diberi tambahan vitamin dan tablet Fe. IV. Hal-hal yang harus dievaluasi & dilaporkan

Temuan pada pemriksaan dicatat dan dilaporkan, jika ada yang tidak sesuai, harus berkolaborasi dengan tenaga medis lain. Hasil pemeriksaan tanda-tanda vital Hasil tes urin Tinggi fundus Hasil USG Hasil pemeriksaan laboratorium

Perubahan berat badan Hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik serta pemeriksaan laboratorium.

Daftar Pustaka Anonim. Antenatal care. Diakses dari http://www.nhs.uk/Planners/pregnancycareplanner/Pages/Antenatalhome.aspx pada hari sabtu 26 Februari 2011 pukul 00.05 WIB Nenk. (2010). Antenatal Care. Diakses dari http://www.lenterabiru.com/2010/01/antenatalcare.htm pada hari Sabtu 26 Februari 2011 pukul 23.55 WIB NHS. (2008). Antenatal Care. Diakses dari http://www.nhs.uk/Planners/pregnancycareplanner/Pages/Antenatalhome.aspx pada hari sabtu 26 Februari 2011 pukul 00.10 WIB Santoso, Agung. (2010). Pemeriksaan Antenatal Care. Diakses dari http://nersgoeng.blogspot.com/2010/12/pemeriksaan-ante-natal-care.html pada hari

sabtu 26 Februari 2011 pukul 00.23 WIB

You might also like