You are on page 1of 13

MAKALAH PERAN DAN FUNGSI PERAWAT

Monday, March 21, 2011


BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini dunia keperawatan semakin berkembang. Perawat dianggap sebagai salah satu profesi kesehatan yang harus dilibatkan dalam pencapaian tujuan pembangunan kesehatan baik di dunia maupun di Indonesia. Seiring dengan berjalannya waktu dan bertambahnya kebutuhan pelayanan kesehatan menuntut perawat saat ini memiliki pengetahuan dan keterampilan di berbagai bidang. Saat ini perawat memiliki peran yang lebih luas dengan penekanan pada peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit, juga memandang klien secara komprehensif. Perawat menjalankan fungsi dalam kaitannya dengan berbagai peran pemberi perawatan, pembuat keputusan klinik dan etika, pelindung dan advokat bagi klien, manajer kasus, rehabilitator, komunikator dan pendidik. Tujuan Makalah Untuk mengetahui/menjelaskan peran dan fungsi perawat. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Defenisi Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang sesuai kedudukannya dalam, suatu system. Peran dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari dalam maupun dari luar dan bersifat stabil. Peran adalah bentuk dari perilaku yang diharapkan dari seesorang pada situasi sosial tertentu. (Kozier Barbara, 1995:21). Perawat atau Nurse berasal dari bahasa latin yaitu dari kata Nutrix yang berarti merawat atau memelihara. Harlley Cit ANA (2000) menjelaskan pengertian dasar seorang perawat yaitu seseorang yang berperan dalam merawat atau memelihara, membantu dan melindungi seseorang karena sakit, injury dan proses penuaan dan perawat Profesional adalah Perawat yang bertanggungjawab dan berwewenang memberikan pelayanan Keparawatan secara mandiri dan atau berkolaborasi dengan tenaga Kesehatan lain sesuai dengan kewenanganya.(Depkes RI,2002). Peran perawat yang dimaksud adalah cara untuk menyatakan aktifitas perawat dalam praktik, dimana telah menyelesaikan pendidikan formalnya yang diakui dan diberi kewenangan oleh pemerintah untuk menjalankan tugas dan tanggung keperawatan secara professional sesuai dengan kode etik professional. Fungsi itu sendiri adalah suatu pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan perannya. Fungsi dapat berubah disesuaikan dengan keadaan yang ada.

1.2

Fungsi Perawat dalam melakukan pengkajian pada Individu sehat maupun sakit dimana segala aktifitas yang di lakukan berguna untuk pemulihan Kesehatan berdasarkan pengetahuan yang di miliki, aktifitas ini di lakukan dengan berbagai cara untuk mengembalikan kemandirian Pasien secepat mungkin dalam bentuk Proses Keperawatan yang terdiri dari tahap Pengkajian, Identifikasi masalah (Diagnosa Keperawatan), Perencanaan, Implementasi dan Evaluasi. 2.2 Peran Perawat Merupakan tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang sesuai dengan kedudukan dan system, dimana dapat dipengaruhi oleh keadaan social baik dari profesi perawat maupun dari luar profesi keperawatan yang bersifat konstan. 1. Pemberi Asuhan Keperawatan Sebagai pemberi asuhan keperawatan, perawat membantu klien mendapatkan kembali kesehatannya melalui proses penyembuhan. Perawat memfokuskan asuhan pada kebutuhan kesehatan klien secara holistic, meliputi upaya untuk mengembalikan kesehatan emosi, spiritual dan sosial. Pemberi asuhan memberikan bantuan kepada klien dan keluarga klien dengan menggunakan energy dan waktu yang minimal. Selain itu, dalam perannya sebagai pemberi asuhan keperawatan, perawat memberikan perawatan dengan memperhatikan keadaan kebutuhan dasar manusia yang dibutuhkan melalui pemberian pelayanan keperawatan dengan menggunakan proses keperawatan sehingga dapat ditentukan diagnosis keperawatan agar bisa direncanakan dan dilaksanakan tindakan yang tepat dan sesuai dengan tingkat kebutuhan dasar manusia, kemudian dapat dievaluasi tingkat perkembangannya. Pemberian asuhan keperawatannya dilakukan dari yang sederhana sampai yang kompleks. 2. Pembuat Keputusan Klinis Membuat keputusan klinis adalah inti pada praktik keperawatan. Untuk memberikan perawatan yang efektif, perawat menggunakan keahliannya berfikir kritis melalui proses keperawatan. Sebelum mengambil tindakan keperawatan, baik dalam pengkajian kondisi klien, pemberian perawatan, dan mengevaluasi hasil, perawat menyusun rencana tindakan dengan menetapkan pendekatan terbaik bagi klien. Perawat membuat keputusan sendiri atau berkolaborasi dengan klien dan keluarga. Dalam setiap situasi seperti ini, perawat bekerja sama, dan berkonsultasi dengan pembe ri perawatan kesehatan professional lainnya (Keeling dan Ramos,1995). 3. Pelindung dan Advokat Klien Sebagai pelindung, perawat membantu mempertahankan lingkungan yang aman bagi klien dan mengambil tindakan untuk mencegah terjadinya kecelakaan serta melindungi klien dari kemungkinan efek yang tidak diinginkan dari suatu tindakan diagnostic atau pengobatan. Contoh dari peran perawat sebagai pelindung adalah memastikan bahwa klien tidak memiliki alergi terhadap obat dan memberikan imunisasi melawat penyakit di komunitas. Sedangkan peran perawat sebagai advokat, perawat melindungi hak klien sebagai manusia dan secara hukum, serta membantu klien dalam menyatakan hak-haknya bila dibutuhkan. Contohnya, perawat memberikan informasi tambahan bagi klien yang sedang berusaha untuk memutuskan tindakan yang terbaik baginya. Selain itu, perawat juga melindungi hak-hak klien melalui cara-cara yang umum dengan menolak aturan atau tindakan yang mungkin membahayakan kesehatan klien atau menentang hak-hak klien. Peran ini juga dilakukan perawat dalam membantu klien dan keluarga dalam

4.

5.

6.

7.

8.

9.

menginterpetasikan berbagai informasi dari pemberi pelayanan atau informasi lain khususnya dalam pengambilan persetujuan atas tindakan keperawatan yang diberikan kepada pasien, juga dapat berperan mempertahankan dan melindungi hak-hak pasien yang meliputi hak atas pelayanan sebaik-baiknya, hak atas informasi tentang penyakitnya, hak atas privasi, hak untuk menentukan nasibnya sendiri dan hak untuk menerima ganti rugi akibat kelalaian. Manager Kasus Dalam perannya sebagai manager kasus, perawat mengkoordinasi aktivitas anggota tim kesehatan lainnya, misalnya ahli gizi dan ahli terapi fisik, ketika mengatur kelompok yang memberikan perawatan pada klien. Berkembangnya model praktik memberikan perawat kesempatan untuk membuat pilihan jalur karier yang ingin ditempuhnya. Dengan berbagai tempat kerja, perawat dapat memilih antara peran sebagai manajer asuhan keperawatan atau sebagai perawat asosiat yang melaksanakan keputusan manajer (Manthey, 1990). Sebagai manajer, perawat mengkoordinasikan dan mendelegasikan tanggung jawab asuhan dan mengawasi tenaga kesehatan lainnya. Rehabilitator Rehabilitasi adalah proses dimana individu kembali ke tingkat fungsi maksimal setelah sakit, kecelakaan, atau kejadian yang menimbulkan ketidakberdayaan lainnya. Seringkali klien mengalami gangguan fisik dan emosi yang mengubah kehidupan mereka. Disini, perawat berperan sebagai rehabilitator dengan membantu klien beradaptasi semaksimal mungkin dengan keadaan tersebut. Pemberi Kenyamanan Perawat klien sebagai seorang manusia, karena asuhan keperawatan harus ditujukan pada manusia secara utuh bukan sekedar fisiknya saja, maka memberikan kenyamanan dan dukungan emosi seringkali memberikan kekuatan bagi klien sebagai individu yang memiliki perasaan dan kebutuhan yang unik. Dalam memberi kenyamanan, sebaiknya perawat membantu klien untuk mencapai tujuan yang terapeutik bukan memenuhi ketergantungan emosi dan fisiknya. Komunikator Keperawatan mencakup komunikasi dengan klien dan keluarga, antar sesame perawat dan profesi kesehatan lainnya, sumber informasi dan komunitas. Dalam memberikan perawatan yang efektif dan membuat keputusan dengan klien dan keluarga tidak mungkin dilakukan tanpa komunikasi yang jelas. Kualitas komunikasi merupakan factor yang menentukan dalam memenuhi kebutuhan individu, keluarga dan komunitas. Penyuluh Sebagai penyuluh, perawat menjelaskan kepada klien konsep dan data-data tentang kesehatan, mendemonstrasikan prosedur seperti aktivitas perawatan diri, menilai apakah klien memahami hal-hal yang dijelaskan dan mengevaluasi kemajuan dalam pembelajaran. Perawat menggunakan metode pengajaran yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan klien serta melibatkan sumber-sumber yang lain misalnya keluarga dalam pengajaran yang direncanakannya. Kolaborator Peran perawat disini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim kesehatan yang terdiri dari dokter, fisioterapi, ahli gizi dan lain-lain dengan berupaya mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang diperlukan termasuk diskusi atau tukar pendapat dalam penentuan bentuk pelayanan selanjutnya.

10.

Edukator Peran ini dilakukan dengan membantu klien dalam meningkatkan tingkat pengetahuan kesehatan, gejala penyakit bahkan tindakan yang diberikan, sehingga terjadi perubahab perilaku dari klien setelah dilakukan pendidikan kesehatan. 11. Konsultan Peran disini adalah sebagai tempat konsultasi terhadap masalah atau tindakan keperawatan yang tepat untuk diberikan. Peran ini dilakukan atas permintaan klien tehadap informasi tentang tujuan pelayanan keperawatan yang diberikan. 12. Pembaharu Peran sebagai pembaharu dapat dilakukan dengan mengadakan perencanaan, kerjasama, perubahan yang sistematis dan terarah sesuai dengan metode pemberian pelayanan keperawatan. 2.3 Fungsi Perawat Definisi fungsi itu sendiri adalah suatu pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan perannya. Fungsi dapat berubah disesuaikan dengan keadaan yang ada. dalam menjalankan perannya, perawat akan melaksanakan berbagai fungsi diantaranya: 1. Fungsi Independen Merupakan fungsi mandiri dan tidak tergantung pada orang lain, dimana perawat dalam melaksanakan tugasnya dilakukan secara sendiri dengan keputusan sendiri dalam melakukan tindakan dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar manusia seperti pemenuhan kebutuhan fisiologis (pemenuhan kebutuhan oksigenasi, pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit, pemenuhan kebutuhan nutrisi, pemenuhan kebutuhan aktivitas dan lain-lain), pemenuhan kebutuhan dan kenyamanan, pemenuhan kebutuhan cinta mencintai, pemenuhan kebutuhan harga diri dan aktualisasi diri. 2. Fungsi Dependen Merupakan fungsi perawat dalam melaksanakan kegiatannya atas pesan atau instruksi dari perawat lain. Sehingga sebagai tindakan pelimpahan tugas yang diberikan. Hal ini biasanya silakukan oleh perawat spesialis kepada perawat umum, atau dari perawat primer ke perawat pelaksana. 3. Fungsi Interdependen Fungsi ini dilakukan dalam kelompok tim yang bersifat saling ketergantungan di antara satu dengan yang lainnya. Fungsi ini dapat terjadi apabila bentuk pelayanan membutuhkan kerja sama tim dalam pemberian pelayanan seperti dalam memberikan asuhan keperawatan pada penderita yang mempunyai penyakit kompleks. Keadaan ini tidak dapat diatasi dengan tim perawat saja melainkan juga dari dokter ataupun lainnya, seperti dokter dalam memberikan tindakan pengobatan bekerjasama dengan perawat dalam pemantauan reaksi onat yang telah diberikan. Peranan perawat sangat menunjukkan sikap kepemimpinan dan bertanggung jawab untuk memelihara dan mengelola asuhan keperawatan serta mengembangkan diri dalam meningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan keperawatan. BAB III PENUTUP

3.1

3.2

Kesimpulan Keperawatan profesional mempunyai peran dan fungsi sebagai berikut yaitu : Melaksanakan pelayanan keperawatan profesional dalam suatu sistem pelayanana kesehatan sesuai dengan kebijakan umum pemerintah khususnya pelayanan atau asuhan keperawatan kepada individu, keluarga, kelompok dan komunitas. Dengan demikian peran dan fungsi perawat itu sangat penting untuk pelayanan kesehatan, demi meningkatkan dan melaksanakan kualitas kesehatan yang lebih baik. Saran Dengan disusunnya makalah ini mengharapkan kepada semua pembaca agar dapat mengetahui dan memahami peran dan fungsi perawat. DAFTAR PUSTAKA

www.google.co.id

A. PERAN, FUNGSI DAN TUGAS TENAGA KEPERAWATAN A.1 PERAN Peran Perawat Kesehatan a. Pelaksana Pelayanan Keperawatan Perawat bertanggung-jawab dalam memberikan pelayanan keperawatan dari yang bersifat sederhana sampai pada yang paling kompleks kepada pasien, keluarga, kelompok dan masyarakat b. Pengelola dalam bidang Pelayanan Keperawatan Tenaga keperawatan secara fungsional mengelola pelayanan keperawatan termasuk perlengkapan, peralatan dan lingkungan.Disamping itu membimbing petugas kesehatan yang berpendidikan lebih rendah, bertanggung-jawab dalam hal administrasi keperawatan baik di masyarakat maupun di dalam institusi dalam mengelola pelayanan keperawatan untuk pasien, keluarga, kelompok dan

masyarakat. c. Pendidik Pelayanan Keperawatan Tenaga Keperawatan bertanggung jawab dalam hal pendidikan dan pengajaran ilmu keperawatan dasar bagi tenaga kesehatan lainnya dan tenaga anggota keluarga. A.2 FUNGSI TENAGA PERAWAT Tenaga keperawatan diharapkan dapat melaksanakan fungsi (pada pasien-pasien yang dirawat) sebagai berikut : a. Menentukan kebutuhan kesehatan pasien dan mendorong pasien untuk berperan serta di dalam memenuhi kebutuhan kesehatannya. b. Memberikan penyuluhan kesehatan mengenai kebersihan perorangan, kesehatan lingkungan, kesehatan mental, gizi, kesehatan ibu dan anak, pencegahan penyakit dan kecelakaan. c. Memberikan Asuhan Keperawatan kepada pasien yang meliputi perawatan darurat,serta bekerjasama dengan dokter dalam program pengobatan d. Melaksanakan rujukan terhadap kasus-kasus yang tidak dapat ditanggulangi dan menerima rujukan dari organisasi kesehatan lainnya. e. Melaksanakan pencatatan pelaporan asuhan Keperawatan. A.3 TUGAS Sebagai penjabaran dari fungsi maka tugas tenaga keperawatan adalah : a. Memelihara kebersihan dan kerapihan di dalam ruangan b. Menerima pasien baru c. Melaksanakan asuhan keperawatan dengan menggunakan metode proses keperawatan d. Mempersiapkan pasien keluar e. Membimbing dan mengawasi pekarya kesehatan dan pekarya rumah tangga f. Mengatur tugas jaga g. Mengelola peralatan medik dan keperawatan, bahan habis pakai dan obat h. Mengelola administrasi B. PROFIL PERAWAT PROFESIONAL Pelayanan Keperawatan di masa mendatang harus dapat memberikan Consumer Minded terhadap pelayanan yang diterima.Implikasi pelayanan keperawatan akan terus mengalami perubahaan dan hal ini akan dapat terjawab dengan memahami dan melaksanakan karakteristik perawat professional dan perawat millennium. Menurut Nursalam Peran perawat di masa depan harus berkembang seiring dengan perkembangan IPTEK dan tuntutan kebutuhan masyarakat, sehingga perawat, dituntut mampu manjawab dan mengantisipasi terhadap dampak dari perubahan.Sebagai Perawat professional maka peran yang diemban adalah CARE yang meliputi : C = COMMUNICATION C = COMPLETE A = ACCURATE R = RAPID E = ENGLISH A = ACTIVITY C = COOPERATIVE

A = APPLICABLE R = RESPOSIVE E = EMPATHY R = REVIEW C = CONSIDERED A = APPROPRIATE R = REASONED E = EVALUATED E = EDUCATION C = COMMITED A = ACADEMIC R = RESEARCH E = EXTENDED 1. COMMUNICATION Perawat memberikan pelayanan keperawatan harus dapat berkomunikasi secara lengkap, adekuat, cepat. Setiap melakukan komunikasi (lisan dan tulis) harus memenuhi tiga syarat di atas dan juga harus mampu berbicara dan menulis dalam bahasa asing minimal bahasa inggris. 2. ACTIVITY Prinsip melakukan aktifitas/pemberian asuhan keperawatan harus dapat bekerjasama dengan teman sejawat dan tenaga kesehatan lainnya, khususnya tim medis sebagai mitra kerja dalam memberikan asuhan kepada pasien.Ativitas ini harus ditunjang dengan menunjukan suatu kesungguhan dan sikap empati dan bertanggung-jawab terhadap setiap tugas yang diemban. Tindakan keperawatan harus dilakukan dengan prinsip : CWIPAT C : Check the orders & Equipment W : Wash Your hands I : Identify of Patient P : Provide for Safety &Privacy A : Asses the Problem T : Tell the person or teach the patient about what you are going to do 3. REVIEW Prinsip utamanya adalah moral dan Etika keperawatan. Dalam memberikan setiap asuhan keperawatan perawat harus selalu berpedoman pada nilai-nilai etik keperawatan dan standar keperawatan yang ada serta ilmu keperawatan. Untuk menghindari kesalahan dalam pelaksanaan peran ini maka perawat harus berpegangan pada prinsip-prinsip etik keperawatan yang meliputi : Justice : Asas keadilan Setiap prioritas tindakan yang diberikan harus berdasarkan kondisi pasien, tidak ada diskriminasi pasien dan alat Autnomy : Asas menghormati otonomi Setiap manusia mempunyai hak untuk menentukan tindakan terhadap dirinya sendiri Benefienc : Asas Manfaat Setiap tindakan yang diberikan kepada klien harus bermanfaat bagi klien dan menghindarkan dari kecacatan

Veracity : Asas kejujuran Perawat dalam berkomunikasi harus mengatakan yang benar dan jujur kepada klien Confidentiality : Asas Kerahasiaan Apa yang dilaksanakan oleh perawat harus didasarkan pada tanggung-jawab moral dan profesi 4. EDUCATION Perawat harus mempunyai komitmen yang tinggi terhadap profesi dengan jalan terus menerus menambah ilmu melalui melalui pendidikan formal/nonformal, sampai pada suatu keahlian tertentu. Pengembangan pelayanan keperawatan yang paling efektif harus didasarkan pada hasil temuan-temuan Ilmiah yang dapat diuji ke-sahihannya. C. PROFIL PERAWAT MILLENIUM Karakteristik Perawat Millenium : C : Career A : Activity R : Role E : Enhancement 1. Career Perawat dalam memberikan asuhan keperawatan kepada klien, harus mempunyai dasar pendidikan yang memadai, karena dengan keahlian dan dasar pendidikan yang tinggi sebagai indicator jaminan kualitas pelayanan kepada konsumen dan menghindarkan dari kesalahan-kesalahan yang fatal. Perawat juga harus memahami bagaimana konsep manajemen secara keseluruhan, khususnya Manajemen Keperawatan. 2. Activity Perawat harus memahami tentang semua tindakan yang dilakukan, baik dari segi keilmuan maupun etik dan moral Keperawatan. 3. Role Dalam melaksanakan perannya, perawat dituntut mampu bekerjasama dengan profesi lain. Oleh karena itu Perawat harus dapat membedakan peran yang dimaksud. 4. Enhancement Prinsip utama pelayanan keperawatan adalah pengembangan diri secara terusmenerus seiring dengan perkembangan jaman yang dinamis, berubah setiap saat.Perawat dituntut untuk menunjukan independensi dalam memberikan asuhan dan tumbuhnya rasa percaya diri yang tinggi.Hal ini bisa ditempuh dengan mulai mempersiapkan diri dan membekali diri yang baik mulai sekarang. Dengan memahami bagaimana karakteristik Perawat Profesional & Milenium seperti yang sudah dijelaskan di atas maka diharapkan agar para perawat mau mengembangkan dirinya masing-masing dengan mengikuti pelatihan-pelatihan untuk menambah pengetahuan dan keterampilannya agar dimasa mendatang mampu memenuhi kriteria-kriteria dari perawat profesional dan perawat

millenium. A. KONSEP MANAJEMEN KEPERAWATAN Pada langkah awal kita perlu memahami terlebih dahulu apa yang dimaksudkan dengan Manajemen Keperawatan Manajemen merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan proaktif dalam menjalankan suatu kegiatan di organisasi.Sedangkan Manajemen Keperawatan adalah : proses bekerja melalui anggota staff keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan secara professional. Proses Manajemen Keperawatan sejalan dengan proses keperawatan sebagai suatu metode pelaksanaan asuhan keperawatan secara professional, sehingga diharapkan keduanya saling menopang.Sebagaiman yang terjadi di dalam proses keperawatan, di dalam Manajamenen Keperawatan-pun terdiri dari Pengumpulan data, identifikasi masalah, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi hasil.Karena Manajemen Keparawatan mempunya kekhususan terhadap mayoritas tenaga daripada seorang pegawai, maka setiap tahapan di dalam proses manajemen lebih rumit jika dibandingkan dengan proses keperawatan. Bagaimana langkah-langkah di dalam Proses Manajemen Keperawatan akan dijelaskan di dalam proses Manajemen Keperawatan di bawah ini B. PROSES MANAJEMEN KEPERAWATAN Proses adalah suatu rangkaian tindakan yang mengarah pada suatu tujuan. Di dalam proses keperawatan, bagian akhir mungkin berupa sebuah pembebasan dari gejala, eliminasi resiko, pencegahan komplikasi, argumentasi pengetahuan atau ketrampilan kesehatan dan kemudahan dari kebebasan maksimal.Di dalam proses manajemen Keperwatan, bagian akhir adalah perawatan yang efektif dan ekonomis bagi semua kelompok pasien. Proses Manajemen Keperawatan : 1. PENGKAJIAN PENGUMPULAN DATA Pada tahap ini perawat dituntut tidak hanya megumpulkan informasi tentang keadaan pasien, melainkan juga mengenai institusi (rumah sakit/puskesmas), tenaga keperawatan, administrasi dan bagian keuangan yang akan mempengaruhi fungsi organisasi keperawatan secara keseluruhan. Pada tahap ini harus mampu mempertahankan level yang tinggi bagi efisiensi salah satu bagian dengan cara menggunakan ukuran pengawasan untuk mengidentifikasikan masalah dengan segera, dan setelah mereka terbentuk kemudian dievaluasi apakah rencana tersebut perlu diubah atau prestasi yang perlu dikoreksi. 2. PERENCANAAN Perencanaan disini dimaksudkan untuk menyusun suatu rencana yang strategis dalam mencapai tujuan, seperti menentukan kebutuhan dalam asuhan keperawatan kepada semua pasien, menegakkan tujuan, mengalokasikan anggaran belanja, memutuskan ukuran dan tipe tenaga keperawatan yang dibutuhkan, membuat pola struktur organisasi yang dapat mengoptimalkan efektifitas staf serta menegakkan kebijaksanaan dan prosedur operasional untuk mencapai visidan misi yang telah ditetapkan.

4. PELAKSANAAN Pada tahap ini Manajemen Keperawatan memerlukan kerja melalui orang lain, maka tahap implementasi di dalam proses manajemen terdiri dari dan bagaimana memimpin orang lain untuk menjalankan tindakan yang telah direncanakan. 4. EVALUASI Tahap akhir dari proses manajerial adalah melakukan evaluasi seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan.Pada tahap ini manajemen akan memberikan nilai seberapa jauh staf mampu melaksanakan tugasnya dan mengidentifikasi factorfaktor yang menghambat dan mendukung dalam pelaksanaan. Sistim di dalam manajemen Keperawatan : a. Pengumpulan data Personalia, Pasien, Peralatan dan persediaan b. Perencanaan Tujuan, Sistim, Standar, Kebijaksanaan, Prosedur, Anggaran c. Pengaturan Tabel organisasi, Evaluasi Tugas, Deskripsi kerja, Pembentukan kerjasama tim d. Kepegawaian Klasifikasi pasien, penentuan kebutuhan staff, rekrutmen, pemilihan orientasi, penjadualan, penugasan, minimalisasi ketidakhadiran, penurunan pergantian, pengembangan staff. e. Kepemimpinan Penggunaan kekuatan, pemecahan masalah,pengambilan keputusan, mempengaruhi perubahan, menangani konflik, komunikasi dan analisa transaksional. f. Pengawasan penelitian, Jaminan Keselamatan, Audit pasien, penilaian prestasi, disiplin, hubungan pekerja tenaga kerja, sistim informasi computer

PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dunia profesi keperawatan terus bergerak. Hampir dua dekade profesi ini menyerukan perubahan paradigma. Perawat yang semula tugasnya hanyalah semata-mata menjalankan perintah dokter kini berupaya meningkatkan perannya sebagai mitra kerja dokter seperti yang sudah dilakukan di negara-negara maju. Sebagai sebuah profesi yang masih berusaha menunjukkan jati diri, profesi keperawatan dihadapkan pada banyak tantangan. Tantangan ini bukan hanya dari eksternal tapi juga dari internal profesi ini sendiri. D. Peran, Fungsi dan Tugas Perwat a. Peran Perawat

Peran merupakan tingkah laku yang diharapakan oleh orang lain terhadap seseorang sesuai dengan kedudukan dalam system, dimana dapat dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari profesi yang bersifat konstan. Peran perawat menurut konsorium ilmu kesehatan tahun 1989 terdiri dari peran sebagi pemeberi asuhan keperawatan, advocate pasien, pendidik, coordinator, kolaborator, konsultan dan peneliti. b. Fungsi Perawat Fungsi merupakan suatu pekerjaan yang dilakukan sesuang dengan perannya. Dalam menjalankan perannya, perawat akan melaksanankan berbagai fungsi diantaranya: fungsi independen, fungsi dependen, dan fungsi interdependen. Fungsi independen Merupakan fungsi mandiri dan tidak tergantung pada orang lain, dimana perawat dalam menjalankan tugasnya dilakukan secara sendiri dengan keputusan sendiri dalam melakukan tindakan dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia. Fungsi Dependen Merupakan fungsi perawat dalam melaksanakan kegiatannya atas pesan atau intruksi dari perawat lain. Fungsi Interpenden Fungsi ini dilakukan dalam kelompok tim yang bersifat saling ketergantungan diantara tim satu dengan lain. c. Tugas Perawat Tugas perawat dalam menjalankan peranya sebagi pemberi asuhan keperawatan ini dapat dilaksanakan sesuai dengan tahapan dalam prsoes keperawatan. Tugas perawat ini disepakati dalam lokakarya tahun 1983 yang berdasarkan fungsi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan adalah sebagai berikut:No Fungsi Perawat Tugas Perawat 1 Mengkaji kebutuhan pasien, keluarga, kelompok dan masyarakat serta sumber yagn tersedia dan potensi untuk memenuhi kebutuhan tsb. Mengumpul data Menganilisis dan menginterpetasikan data 2 Merencanakan tindakan keperawatan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat berdasarkan diagnosis keperawatan Mengmbangkan rencana tindakan keperawata 3 Melaksanakan rencana keperawatan yang meliputi upaya peningkatan kesehatan, pencegah penyakit, penyembuhan, pemulihan dan pemeliharaan kesehatan termasuk pelayanan klien dan keadaan terminal Menggunakan dan menerapkan konsep-konsep dan prinsip-prinsip ilmu prilaku, sosial budaya, ilmu biomedik dalam melaksanakan asuhan keperawatan dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar manusia

4 Mengevaluasi hasil asuhan keperawatan Menentukan criteria yang dapat diukur dalam menilai rencana keperawatan Menilai tingkat pencapaian tujuan Mengidentifikasi perubahamn-perubahan yang diperlukan 5 Mengdokumnetasi prosses keperawatan Mengevaluasi data permasalahan keperawatan Mencatat data dalam proses keperawatan Menggunakan catatan klien untuk memonitor asuhan keperawatan. 6 Mengidentifikasi hal-hal yang perlu diteliti atau dipelajari serta merncanakan studi kasus guna meningkatkan pengetahuan dan mengembangakan keterampilan dalam praktek keperawatan Mengidentifikasi masalah-masalah penelitian dalam bidang keperawatan Membuat ususlan rencana penelitian keperawatan Menerapkan hasil penelitian dalam praktek keperawatan 7 Berperan serta dalam melaksanakan penyuluhan kesehatan kepada klien keluarga kelompok serta masyarakat Mengidentifikasi kebutuhan pendidikan kesehatan Membuat rencana penyuluhan kesehatan Melaksanakan penyuluhan kesehatan Mengevaluasi hasil penyuluhan kesehatan 8 Bekerja sama dengan disiplin ilmu terkai dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada klien, keluarga, kelompok, dan masyarakat Berperan serta dalam pelayanan kesehatan kepada individu, keluarga kelompok dan masyarakat Menciptakan komunikasi yang efektif baik dengan tim keperawatan maupun tim kesehatan lain 9 Mengelola perawatan klien dan berperan sebagai ketua tim dalam melaksanakan kegiatan keperawatan Menerapkan kereampilan manajemen dalam keperawatan klien secara menyeluruh. BAB III PENUTUP A. SIMPULAN Dengan melihat definisi,ciri profesi yang telah disebutkan diatas dapat kita analisis bahwa keperawatan di indonesia dapat dikatakan sebagai suatu profesi. Karena memiliki cirri-ciri dari profesi yaitu mempunyai body of knowledge, pendidikan berbasis keahlian pada jenjang pendidikan tinggi, memberikan pelayanan kepada masyarakat melalui praktik dalam bidang profesi, memiliki perhimpunan/organisasi profesi, pemberlakuan kode etik keperawatan, otonomi, dan motivasi bersifat altruistic. B. SARAN Penyusun berharap bagi perawat sebaiknya lebih meningkat kulitas kerja sebagai perawat dan mampu menjadi perawat yang profesional dibidangnya. DAFTAR PUSATAKA

A. Aziz Alimu Hidayat (2004), Pengantar Konseo Dasar Keperawatan, Salemba Medika, Jakarta www.google.co.id

You might also like