Professional Documents
Culture Documents
A. Latar Belakang
Hak Asasi Manusia
B. Identifikasi Masalah
1) Pembatasan Masalah Dalam makalah ini penulis membahas masalah Hak Asasi Manusia yang menjadi salah satu tugas kami mahasiswa/i fakultas hukum Universitas Islam Jakarta mata kuliah Kewarganegaraan. 2) Rumusan Masalah Apa pengertian Hak Asasi Manusia ? Sebutkan macam-macam Hak Asasi Manusia ? Bagaimana instrumen hukum Hak Asasi Manusia nasional ? Bagaimana latarbelakang lahirnya Undang-Undang Hak Asasi Manusia ?
C. Tujuan Penulisan
y y y
Untuk menambah pengetahuan setiap individu mahasiswa/i Universitas Islam Jakarta Untuk mengetahui pengertian Hak Asasi Manusia ? Untuk mengetahui macam-macam dari Hak Asasi Manusia ?
D. Manfaat Penulisan
Diharapkan dapat memberikan kritik dan saran yang membangun untuk lebih lanjut mengenai Hak Asasi Manusia kepada mahasiswa/I Universitas Islam Jakarta khususnya Fakultas Hukum.
BAB II PEMBAHASAN
anugerah-NYA yang wajib di hormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia ( pasal 1 butir 1 UU no.39 tahun 1999 tentang hAk Asasi Manusia dan pasal 1 butir 1 UU no.26 tahun 2000 tentang pengadilan Hak Asasi Manusia.
Adapun tata cara musyawarah dalam berbagai kehidupan harus mengandung prinsipprinsip sebagai berikut: a. Musyawarah bersumber pada paham kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. b. Setiap putusan yang diambil harus selalu dipertanggung jawabkan dan tidak boleh bertentangan dengan pancasila dan UUD 1945. c. Setiap peserta musyawarah mempunyai hak dan kesempatan yang sama dalam mengeluarkan pendapat d. Hasil musyawarah baik sebagai hasil mufakat maupun berdasarkan suara terbanyak harus diterima dan dilaksanakan. e. Apabila cara musyawarah untuk mufakat tidak dapat mempertemukan pendapat yang berbeda dan hal ini sudah diupayakan berkali-kali dapat dipergunakan cara lain, misalnya cara pengambilan keputusan dengan suara terbanyak (voting) Cara pengambilan suara terbanyak (voting) dalam demokrasi pancasila dilakukan dengan persyaratan berikut:
a. Jika jalan musyawarah untuk mufakat sudah ditempuh secara maksimal, tetapi tidak berhasil mencapai mufakat. b. Musyawarah untuk mufakat tidak mungkin diusahakan lagi karena terjadi perbedaan pendapat dan pendirian yang tidak mungkin lagi ditemukan dan didekatkan. c. Karena faktor waktu yang mendesak.sehingga harus segera diambil keputusan d. Sebelum dilakukan voting kepada semua peserta rapat diberikan kesempatan untuk mempelajari pendirian-pendirian atau pendapat-pendapat yang berbeda itu. e. Pengambilan keputusan berdasarkan suara terbanyak adalah sah jika diambil dalam rapat yang dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 jumlah anggota rapat dan disetujui oleh lebih dari separuh jumlah anggota yang hadir memenuhi kuorum.
musyawarah untuk mencapai mufakat. Jika musyawarahtidak tercapai, putusan diambil berdasarkan suara terbanyak (voting). d. Peradilan Yang Merdeka Sudah merupakan suatu prinsip di negara kita bahwa badan peradilan (kehakiman) merupakan badan yang merdeka, artinya terlepas dari pengaruh kekuasaan pemerintah dan kekuasaan lainnya. e. Partai Politik (Parpol) Dan Organisasi Sosial Politik (Orsospol) Walaupun dalam pasal 28 UUD 1945 negara menjamin kemerdekaan berserikat dan berkumpul mengeluarkan pendapat baik dengan lisan maupun tulisan, hal ini tidak berati rakyat atau warga negara dapat menggunakan haknya dengan sesuka hatinya, tetapi disalurkan melalui partai politik atau orsospol. f. Pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) Indonesia merupakan negara yang berkedaulatan rakyat, artinya rakyat diakui sebagai sumber dan pendukung kedaulatan dalam negara. Untuk pengisian wakil-wakil rakyat yang akan duduk dalam lembaga perwakilan rakyat (MPR, DPR, DPD, dan DPRD) dilakukan melalui pemilihan umum. Pemilihan umum telah diatur dalam UU nomor 12 tahun 2003 tentang pemilihan umum. Oleh karena itu, dapat dikatakan pemilihan umum merupakan perwujudan dari demokrasi pancasila.
B .Saran
Untuk mewujudkan atau melaksanakan fungsi dan tujuan dibentuknya suatu negara masyarakat dan pemerintah harus bekerja sama dan lebih mengutamakan Tujuan dari suatu negara demi terciptanya perdamaian dan kertiban didalam masyarakat.
Kata Pengantar
Segalah Puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya kepada penulis,sehingga dapat menyelesaikan materi Sistem Demokrasi Pancasila dalam suatu negara dalam bentuk makalah.Maksud dan tujuan penyusunan makalah ini untuk memenuhi kelengkapan bahan ajar bagi para mahasiswa/i dalam mata kuliah wajib Fakultas Hukum Universitas Islam Jakarta yaitu mata kuliah Kewarganegaraan Pancasila. Dalam penyusunan makalah ini penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam makalah ini yang memerlukan kritik dan saran demi kesempurnaan makalah kami ini.Semoga dengan hadirnya makalah ini memberikan manfaat bagi mahasiswa/i Universitas Islam Jakarta khususnya Fakultas Hukum.
Kelompok III
Daftar Isi
Kata Pengantar .
BAB I PENDAHULUAN. a) b) c) d) Latar Belakang Identifikasi Masalah Tujuan Penulisan Manfaat Penulisan . BAB II PEMBAHASAN a) Pengertian Demokrasi. b) Sistem Politik Demokrasi Pancasila. c) Pelaksanaan Prinsip Demokrasi Pancasila. BAB II PENUTUP . a) Kesimpulan. b) Saran
Daftar Pustaka .
Daftar Pustaka
Salmah,Yayah Yarotul.2005 .Ilmu Negara.Jakarta :Yayasan Pendidikan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (YPPSDM). Karim,Abdul Aim.2004.Kewarganegaraan Jilid II.Bandung :Grafindo media Pratama. Karim,Abdul Aim,2006. Kewarganegaraan Jilid I,Bandung : Grafindo media Pratama.
Tugas 3
Disusun Oleh: Kelompok III (Fakultas Hukum) Kiki Rizki Amalia (11.11.042) Fani Maharani Zamani (11.11.021) Alviana Putri Solichah (11.11.011) Nadia Ayunita (11.11.037)