You are on page 1of 9

TUGAS RESUME TEORI EKONOMI MAKRO

OLEH : 1. 2. 3. 4. 5. 6. Dhika Setyo Arvin Lakhaye M. Zulfiqar Affan Irwanto Arif Nugroho Nigar Nuansa 108694066 108694063 108694062 108694093 108694082 108694083

S1 AKUNTANSI 2010 B FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

2011/2012

A.

Definisi Perekonomian Tertutup 2 Sektor

Perekonomian dua sektor adalah perekonomian yang terdiri dari sektor perusahaan dan sektor rumah tangga. Dalam perekonomian tidak terdapata pajak dan pengeluaran pemerintah. Perekonomian itu juga tidak melakukan perdagangan luar negeri dan dengan demikian perekonomian itu tidak melakukan kegiatan ekspor dan impor. Alasan mengapa perekonomian 2 sektor dinamakan

perekonomian tertutup sederhana karena terdapat sektor rumah tangga atau yang disebut konsumen dan sektor perusahaan atau produsen. Masing-masing sektor sudah terpisah antara satu dengan yang lain tetapi tidak ada campur tangan pemerintah dan luar negeri (ekspor-impor). Antara sektor rumah tangga dengan sektor perusahaan saling berhubungan (gambar dibawah). Sektor rumah tangga menyediakan faktor produksi untuk perusahaan atau produsen. Faktor produksi tersebut antara lain tenaga kerja/SDM, tanah, modal, dan skill. Faktor produksi ini digunakan perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa. Setelah perusahaan menghasilkan barang dan jasa,

perusahaan membagi upah atau gaji, laba, sewa tanah, bunga kepada rumah tangga penyedia faktor produksi. Pendapatan yang diterima perusahaan digunakan kembali untuk melanjutkan produksi barang dan jasa, mengkonsumsi, membeli barang-barang untuk perusahaan.

Pada perputaran tersebut setelah sektor rumah tangga mendapatkan upah/gaji nya tentu tidak semua upah tersebut dipakai untuk konsumsi. Sebagian dari upah tersebut disimpan atau ditabung di bank. Setelah menabung, sektor rumah tangga akan mendapatkan bunga. Setelah uang tabungan dari sektor-sektor rumah tangga dikumpulkan oleh bank. Bank meminjamkan uang tersebut kepada perusahaan untuk investasi mengembangkan perusahaan bunga modal. Dalam perekonomian dua sektor komponen pengeluaran agregat terdiri dari pembelanjaan konsumsi rumah tangga untuk membeli barang dan jasa serta untuk pembelanjaan perusahaanperusahaan untuk membeli barang modal. Dalam persamaan algebra, persamaan pengeluaran agregat adalah AE = C + I, dimana C = konsumsi , I = Investasi dan AE adalah pengeluaran agregat. Persamaan yang lain yaitu Y = C + S dimana S = Saving / Tabungan dan Y = Pendapatan nasional maka dapat ditarik kesimpulan bahwa AE = Y dimana C + I = C + S. Berikut adalah contoh kurva dari fungsi konsumsi, tabungan, dan pendapatan. atau menciptakan usaha baru. Jika perusahaan meminjam uang pada bank, maka perusahaan harus membayat

B. Hubugan Konsumsi dan Pendapatan

Keynes ini (current

menjelaskan diposable konsumsi

bahwa

konsumsi Jika tidak

saat

ini

(current

consumption) sangat dipengaruhi oleh pendapatan diposabel saat income). tersebut pendapatan sebesar disposabel peningkatan meningkat, maka konsumsi juga akan meningkat. Hanya saja peningkatan pendapatan diposabel. Pada pendapatan yang rendah rumah tangga menggorek tabungan. Kenaikan pendapatan menaikkan pengeluaran konsumsi. Biasanya pertambahan pendapatan adalah lebih tinggi daripada pertambahan konsumsi. Pada pendapatan yang tinggi rumah tangga akan menabung. Disebabkan pendapatan selalu lebih besar dari pertambahan konsumsi maka pada akhirnya rumah tangga tidak mengambil tabungan. C. Fungsi Konsumsi dan Fungsi Tabungan Fungsi konsumsi adalah suatu fungsi yang menggambarkan hubungan antara tingkat konsumsi rumah tangga dengan pendapatan nasional dalam suatu perekonomian. C=a+bY Keterangan : C = tingkat konsumsi a = konsumsi rumah tangga secara nasional pada saat pendapatan nasional 0 b = kecondongan konsumsi marginal Y = tingkat pendapatan nasional

Kecenderungan

mengkonsumsi

(Propensity

to

Consume)

dibedakan menjadi dua yaitu :


Kecenderungan mengkonsumsi marginal Kecenderungan kecenderungan mengkonsumsi mengkonsumsi marginal rata-rata yaitu

perbandingan antara pertambagan (AC) yang dilakukan dengan pertambahan pendapatan disporsabel (AY).

MPC=C/Yd Keterangan: MPC = Marginal Propensity to concume (kecondongan mengosumsi marginal) C= pertambahan konsumsi Yd = pertambahan pendapatan APC= C/Yd Keterangan: APC = konsumsi rata-rata C = tingkat konsumsi Yd = besarnya pendapatan disposabel Fungsi tabungan adalah suatu fungsi yang menggambarkan hubungan antara tingkat tabungan rumah tangga dengan pendapatan nasional dalam perekonomian. S = -a + (1 b) Y Keterangan : S = besarnya tabungan (save)

A = konnsumsi yang harus dipenuhi pada saat pendapatan nol 1-b = marginal prospensity to save Y = pendapatan nasional Marginal Prospensity to Save (MPS) adalah Kecenderungan menabung marginal merupakan perbandingan antara pertambahan tabungan dengan pertambahan pendapatan disposabel. MPS= S/Yd Keterangan : MPS : Marginal Prospensity to saving (kecondongan menabung marginal) S : pertambahan tabungan Yd : pertambahan pendapatan Average Prospensity to Save (APS) adalah Kecondongan menabung tabungan rata-rata (S) merupakan tingkat perbandingan pendapatan. antara tingkat antara dengan Hubungan

pendapatan, dan tabungan dinyatakan dalam rumus:

Y=C+S Keterangan Y : Pendapatan C : konsumsi S : Tabungan Antara MPC dengan MPS mempunyai hubungan yang cukup erat, hal in bisa kita buktikan dengan mempergunakan persamaan sebagai berikut: MPS + MPC = 1 MPC = 1 MPS atau MPS = 1 MPC Hubungan antara Pendapatan, Konsumsi, dan Tabungan dinyatakan dengan rumus sebagai berikut: Y=C+S Keterangan

Y : Pendapatan C : konsumsi S : Tabungan Antara MPS dan MPS mempunyai hubungan yang cukup erat hal ini dapat dibuktikan dengan menggunakan persamaan sebagai berikut MPS + MPC = 1 MPC = 1 MPS atau MPS = 1 MPC

D.Perhitungan Keseimbangan Pendapatan Nasional dalam Perekonomian 2 sektor

Keseimbangan penawaran Keseimbangan

perekonomian sama dapat ini

negara dengan

akan

dicapai

apabila agregat.

agregat

perbelanjaan dengan

ditunjukkan

pendekatan-

pendekatan sebagai berikut:

Secara grafik Dalam perekonomian tertutup perbelanjaan agregat dibedakan kepada dua komponen: konsumsi rumah tangga investasi swasta Keseimbangan pendapatan nasional dicapai pada keadaan Y = C + I, Nilai Y menggambarkan pendapatan nasional atau penawaran agregat yang wujud, C + I adalah perbelanjaan agregat dalam ekonomi dua sektor. Setiap tingkat pendapatan nasional, dalam perekonomian tertutup berlaku kesamaan Pendapatan nasional = kosumsi + tabungan + pajak, atau Y =

C + S + T. Dengan demikian pada keseimbangan akan berlaku keadaan C+I = C+S+T Atau I = S + T

Pada keadaan seimbang seperti pada kurva di samping dipenuhi syarat keseimbangan yaitu pendapatan sama dengan pengeluaran merupakan (C + I). Atau tabungan (S) keseimbangan sama dengan yaitu pengeluaran investasi sektor swasta (I). Sedangkan Y = E syarat perekonomian, pendapatan sama dengan pengeluaran. Dalam hal ini belum dikenakan pajak. Menentukan Tingkat Pendapatan Nasional Pada Keseimbangan Untuk menentukan pendapatan nasional pada keseimbangan akan digunakan pemisalan: Fungsi konsumsi: C = a + bYd Investasi perusahaan: I Artinya keseimbangan akan terjadi jika fungsi konsumsi (a+bYd) sama dengan fungsi investasi (I).

You might also like