You are on page 1of 10

ISSN 0215-8250 TINGKAT KEKOHESIFAN ABSTRAK DALAM ARTIKEL ANEKA WIDYA oleh I Wayan Wendra Jurusan Pendidikan Bahasa,

Sastra Indonesia dan Daerah Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni, IKIP Negeri Singaraja ABSTRAK Rancangan penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui tingkat kekohesifan artikel Aneka Widya Jurnal Pendidikan dan Pengajaran non-pendidikan bahasa IKIP Negeri Singaraja dan untuk mengetahui pemakaian piranti kohesi pada abstrak artikel tersebut. Melalui teknik porpusif sampling, sampel yang diteliti adalah abstrak jurnal pendidikan dan pengajaran non-pendidikan bahasa terbitan tahun 2001. Data penelitian ini dikumpulkan melalui pencatatan dokumen. Teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan analisis deskriptif, sedangkan untuk menentukan tingkat kekohesifan abstrak artikel tersebut digunakan formula Scinto. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kekohesifan abstrak artikel Jurnal Pendidikan dan Pengajaran non-pendidikan bahasa tergolong sedang. Sedangkan pemakaian piranti kohesinya yaitu: piranti kohesi referensi 22%, substitusi 4%, elipsis 2%, kojungsi 33%, dan piranti kohesi leksikal 39%. Kata kunci : pemakaian piranti kohesi, tingkat kekohesifan ABSTRACT This study use a descriptive research design. The aim of this study was ti find out the degre of cohesiveness of articles in Aneka Widya, the education and the teching of non-language education journal of IKIP Negeri Singaraja and to find out the uses of cohesive devices in the article abstracts. By using purposive sampling technique, the sample consisted of the articles in the education and the teaching of non-language edication published in 2001. The data were collected by recording the documenmts. The data in this study were analyzed descriptively and uhe degree of cohesiveness of the articles was determined by Scinto formula. The result of this study shows that the degree of cohesiveness of the abstract articles of the education and teaching of non-language education journal fell into the average category, where as the cohesive device used and their percentages are as follows reference (22%), substitution 4%, ellipses 2%, conjuction 33%, and lexical 39%.
_________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 1 TH. XXXVI Januari 2003

ISSN 0215-8250 Key words : used of cohesive device, degree of cohesiveness. 1. Pendahuluan Aneka Widya sebagai jurnal pendidikan dan pengajaran adalah media untuk mensosialisasikan dan mengkomunikasikan produk karya ilmiah seluruh staf dosen di IKIP Negeri Singaraja. Sebagai media komunikasi, Aneka Widya akan berperanan penting sebagai ujung tombak untuk mensosialisasikan dan mengkomunikasikan keberadaan produk lembaga dengan lembaga lain baik di tingkat lokal, nasional bahkan mungkin di tingkat internasional. Itu berarti, kualitas produk karya ilmiah yang berupa hasil penelitian maupun kajian pustaka dari seluruh staf dosennya akan tampak dan tercermin pada karya tulisnya di Aneka Widya. Dengan demikian kualitas karya tulis pada Aneka Widya sebagai jurnal pendidikan dan pengajaran milik IKIP Negeri Singaraja merupakan salah satu tolok ukur kualitas produktivitas lembaga. Menyadari peran penting tersebut, Aneka Widya sebagi jurnal pendidikan dan pengajaran harus tampil berkualitas melalui karya-karya tulis ilmiah para dosennya. Berdasarkan hasil penilain tim akreditasi jurnal ilmiah tahun 2001 dari Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Aneka Widya secara keseluruhan memperoleh nilai 79,50 yang berkategori baik. Perolehan akumulasi nilai tersebut setelah ditelusuri per butir kriteria penilaian, ternyata dari segi substansi dan penyunting terimplisit penggunaan bahasa, perolehan nilainya sebatas kategori C (sedang) (Tim Akreditasi, 2001). Bila dilihat secara keseluruhan, perolehan nilai tersebut untuk sementara dapat melegakan hati. Tetapi, kalau ditelusuri lebih jauh penyebab akumulasi perolehan nilai tersebut tentu kualitasnya masih perlu dibenahi dan ditingkatkan. Upaya pembenahan dan peningkatan mutu ini sebagai upaya untuk dapat meraih nilai yang lebih tinggi yakni nilai A, agar sejajar dengan jurnal karya ilmiah perguruan tinggi lain seperti ITB (Institut Teknologi Bandung), UI(Universitas Indonesia) dan lain-lainnya. Dengan demikian, segi penggunaan bahasanya sebagai salah satu faktor penyebabnya perlu mendapat perhatian untuk dibenahi dan ditingkatkan terutama tingkat kekohesifan teks yang mempengaruhi pembaca dalam upaya memahami bacaan. Abstrak merupakan bagian dari karya ilmiah yang berfungsi sangat strategis bagi keseluruhan isi karya ilmiah. Abstrak merupakan potret mini dari keseluruhan isi karya ilmiah. Pembaca yang memiliki waktu terbatas, cenderung
_________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 1 TH. XXXVI Januari 2003

ISSN 0215-8250 memfokuskan perhatiannya untuk membaca bagian abstrak karya ilmiah tersebut. Sedangkan untuk membuat abstrak yang benar-benar mencerminkan hal-hal prinsip keseluruhan isi suatu karya ilmiah tidaklah pekerjaan mudah. Para penulis sering mengalami kesulitan dalam menciptakan kepaduan dan keutuhan teks. Berdasarkan pengamatan sekilas penulis sebagai staf redaksi pada Aneka Widya, bahwa kekurang paduan teks cenderung tampak pada jurnal pendidikan dan pengajaran bidang non-pendidikan bahasa. Untuk itu pengamatan dan penelitian yang intensif perlu dilakukan untuk memastikan kebenarannya. Berdasarkan pemikiran tersebut di atas, masalah yang akan dicari jawabannya dalam penelitian ini adalah : (1) seberapakah tingkat kekohesifan abstrak artikel Aneka Widya jurnal pendidikan dan pengajaran non-pendidikan bahasa, dan (2) bagaimanakah penggunaan piranti kohesi abstrak artikel Aneka Widya jurnal pendidikan dan pengajaran non-pendidikan bahasa IKIP Negeri Singaraja. Hasil penelitian ini akan bermanfaat memberikan informasi bagi para dosen sebagai umpan balik bagi penyempurnaan penulisan karya ilmiahnya untuk disalurkan ke jurnal Aneka Widya. Bagi para staf redaksi khususnya penyunting bahasa, hasil penelitian ini bermanfaat sebagai bahan evaluasi untuk penyempurnaan kinerja selanjutnya agar Aneka Widya tampil lebih berkualitas. Sedangkan bagi lembaga, hasil penelitian ini akan memberikan informasi sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan untuk mengambil langkah langkah penyempurnaan. Adapun teori yang melandasi penelitian ini adalah sebagai berikut. Teks bacaan terbangun atau terwujud atas sejumlah unsur pendukung yakni kata, frasa, klausa, kalimat, dan paragraf. Semua unsur tersebut terwujud dalam teks bacaan yang merupakan wahana penuangan ide atau pikiran penulisnya. Unsur-unsur tersebut diisyaratkan tidak sekadar memiliki hubungan yang menggambarkan kesatuan (unity), melainkan juga dituntut adanya tataan dan jalinan erat antara satu unsur dan unsur lain, sehingga tercipta keselarasan teks. Tataan dan jalinan erat antarunsur inilah yang secara kualitatif disebut hubungan kohesif (Widodo, 1987: 45). Kohesi dalam hubungannya dengan kepaduan atau kekohesifan, telah ditegaskan pula oleh para ahli bahwa kohesi merupakan suatu potensi untuk menghubungkan unsur-unsur dalam teks satu sama lain (Halliday dan Hasan,
_________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 1 TH. XXXVI Januari 2003

ISSN 0215-8250 1980: 27), dan menjadi suatu hal yang mendasar bagi pembentukan teks (Fowler, 1986: 61). Dalam hal ini, piranti kohesi sangat berperanan sebagai penjalin hubungan, karena teks yang kohesif akan membawa pengaruh pada kejelasan hubungan antara kesatuan bentuk kebahasaan yang satu dan yang lainnya. Hubungan ini benar adanya terbukti dari adanya formula untuk menentukan tingkat kekohesifan teks (tulisan) yang dikembangkan oleh penulisnya berdasarkan frekuensi pemakaian piranti kohesi pada tulisan (teks) tersebut yang telah dikembangkan oleh Scinto (dalam Hartnett, 1986: 410). Formula ini melihat kekohesifan teks berdasarkan frekuensi pemakaian piranti kohesi dalam teks dengan membandingkan jumlah satuan topik (topic unit) yang ada dalam teks. Dalam pemahaman bacaan terjadi proses interaksi antara pembaca dan teks dalam suatu peristiwa membaca. Goodman (dalam Smith, 1973: 25) mengemukakan bahwa pembaca menggunakan sistem simbul (cue system) secara serentak yaitu graphophonic, syntactic, dan semantic. Melalui tiga sistem simbul ini pembaca meramalkan makna teks. Itu berarti dalam upaya pemahaman bacaan akan terjadi interaksi komunikasi antara pembaca dan teks yang dibaca. Tindak membaca melibatkan unsur pembaca, teks, dan interaksi antara pembaca dan teks. Unsur interaksi tersebut merupakan proses interpretasi makna teks yang bertujuan untuk menangkap pesan atau gagasan dari penulis. Teks itu sendiri adalah suatu kesatuan makna (Halliday dan Hasan, 1980: 2), dan kepaduan makna teks direalisasikan oleh kohesi dengan piranti kohesinya. Dengan demikian memahami teks melibatkan aspek memahami pesan yang direalisasikan dalam satu kesatuan makna oleh kohesi melalui piranti kohesi dalam teks. Tingkat kekohesifan teks yang diwujudkan melalui pemakaian piranti kohesi dalam wacana tulis (karya ilmiah) merupakan faktor penting kebahasaan yang dapat mendukung atau pun menghambat upaya pembaca untuk memahami isi wacana tulis. Sebagaimana yang dikemukakan oleh De Beaugrande (1980) bahwa piranti kohesi berfungsi membangun keefektifan suatu teks. Piranti kohesi terdiri atas unsur pengulangan (recurrence), kepastian (definiteness), koreferensi anafora, katafora, elipsis dan penghubung. Efesiensi teks terbentuk karena adanya piranti kohesi tersebut, yang berfungsi menjalin dan membentuk makna dan keurutannya dalam suatu teks, sehingga mudah bagi pembaca menginterpretasikan makna teks tersebut. Widodo (1987) lebih jauh menegaskan bahwa peranan dan fungsi piranti
_________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 1 TH. XXXVI Januari 2003

ISSN 0215-8250 kohesi secara formal hadir sebagai alat penjalin keselarasan dan kepaduan teks akan berimplikasi pada kelancaran pemahaman teks. Hasil penelitian Domel (1990) dan Wendra (1995) menyimpulkan bahwa keamampuan mengidentifikasi piranti kohesi dan kemampuan memahami bacaan menunjukkan korelasi yang tinggi. Tingkat kekohesifan teks mempengaruhi upaya pembaca dalam memahami bacaan. Dengan demikian tingkat kekohesifan teks bacaan berperanan penting dan mempengaruhi upaya pembaca dalam memahami bacaan. 2. Metode Penelitian Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan deskriptif, karena penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kondisi atau fenomena apa adanya. Populasi penelitian ini adalah seluruh abstrak artikel Aneka Widya jurnal pendidikan dan pengajaran non-pendidikan bahasa yang diterbitkan oleh IKIP Negeri Singaraja. Jumlah populasi sangat besar, untuk mengefektifkan penelitian ini ditentukan sampel penelitian. Teknik penyampelan yang digunakan adalah teknik porpusif sampling sehingga sampel penelitian ini adalah abstrak artikel Aneka Widya jurnal pendidikan dan pengajaran non-pendidikan bahasa terbitan rutin tahun 2001 yang jumlahnya 51 buah.. Hal ini dimaksudkan agar hasil penelitian ini memberikan informasi yang mutakhir. Data penelitian ini adalah berupa piranti kohesi yang terpakai pada abstrak artikel Aneka Widya. Dengan demikian, sumber data penelitian ini adalah abstrak artikel majalah ilmiah jurnal pendidikan dan pengajaran IKIP Negeri Singaraja. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah melalui pencatatan dokumen karena sumber datanya berupa jurnal atau pun buku-buku (Denscombe, 1998: 159). Analisis data dilakukan secara deskriptif. Untuk mengetahui bagaimana penggunaan piranti kohesi, cara yang ditempuh dengan teknik pengkartuan. Jumlah kartu yang disediakan disesuaikan dengan jumlah frekuensi klasifikasi piranti kohesi yang muncul pada data. Data diidentifikasi, diklasifikasi, dan kemudian dianalisis dan diinterpretasikan sesuai dengan tujuan kajian, sehingga dapat disimpulkan bagaimana penggunaan piranti kohesi pada abstrak Jurnal. Untuk menentukan tingkat kekohesifan abstrak, digunakan formula Scinto yang pernah digunakan oleh Harnett (1986 : 410) yakni : jumlah piranti kohesi dibagi
_________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 1 TH. XXXVI Januari 2003

ISSN 0215-8250 jumlah satuan topik (topic unit) dikalikan 100%. Adapun pedoman penentuan tingkat kekohesifannya sebagai berikut: apa bila >85% tergolong sangat tinggi, 70 85% tergolong tinggi, 55 69 % tergolong sedang, 35 54 % tergolong rendah, dan <35% tergolong sangat rendah. 3. Hasil dan Pembahasan 3.1 Hasil Penelitian Setelah keseluruhan data dianalisis, ditemukan hasil sebagai berikut. Jumlah piranti kohesi yang terpakai pada abstrak artikel jurnal pendidikan dan pengajaran non-pendidikan bahasa serbanyak 574 buah. Sedangkan jumlah satuan topik (topic unit) secara keseluruhan sebanyak 843 buah. Dengan demikian tingkat kekohesifan abstrak artikel jurnal dapat ditentukan dengan formula Scinto yakni jumlah piranti kohesi dibagi jumlah topik unit dikalikan 100%. Hasil yang diperoleh adalah 68% yang tergolong sedang. Dengan demikian tingkat kekohesifan abstrak artikel Aneka Widya jurnal pendidikan dan pengajaran bidang ilmu non-pendidikan bahasa tergolong sedang. Hasil penelitian yang lainnya adalah tentang pemakaian piranti kohesi pada abstrak artikel Aneka Widya jurnal pendidikan dan pengajaran non-pendidikan bahasa. Dari keseluruhan pemakaian piranti kohesi pada abstrak yang berjumlah 574 buah tersebut deskripsi rinciannya adalah sebagai berikut : peamakaian piranti kohesi leksikal sebanyak 224 buah (= 39%), piranti kohesi konjungsi sebanyak 188 buah (=33%), piranti kohesi referensi 126 buah (=22%), piranti kohesi substitusi 23 buah (=4%), dan piranti kohesi elipsis sebanyak 13 buah (=2%). 3.2 Pembahasan Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kekohesifan abstrak artikel jurnal pendidikan dan pengajaran non-pendidikan bahasa IKIP Negeri Singaraja tergolong sedang. Perolehan ini tentunya sebagai akibat dari frekuensi pemakaian piranti kohesi yang tidak sejalan dengan banyaknya satuan topik (topic unit) yang dikemukakan dalam abstrak tersebut sehingga keselarasan hubungan antarunsur dalam abstrak dan makna abstrak tersebut juga akan dipengaruhi. Kecenderungan ini tampak dalam tulisan dalam bentuk kalimat-kalimat yang dibuat penulisnya
_________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 1 TH. XXXVI Januari 2003

ISSN 0215-8250 terlalu panjang karena pada kalimat yang panjang beberapa satuan topik (topic unit) digabungkan tanpa menggunakan piranti kohesi sebagaimana mestinya. Salah satu contoh cuplikan data sebagai berikut. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan model pembelajaran tematis dan kooperatif dalam pengajaran sejarah yang berwawasan miltidimensional dalam meningkatkan motivasi dan partisipasi siswa, serta mengidentifikasi kendala-kendala yang dihadapi dalam penerapapan model pembelajaran tematis dan kooperatif dalam pengajaran sejarah yang berwawasan multidimensional. Cuplikan data tersebut dapat direvisi dan disederhanakan dengan memanfaatkan penggunaan piranti kohesi dengan benar sehingga bentuknya menjadi sebagai berikut. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan model pembelajaran tematis dan kooperatif dalam pengajaran sejarah yang berwawasan multidimensional, dan meningkatkan motivasi dan partisipasi siswa, serta mengidentifikasi kendala-kendala yang dihadapi dalam penerapan model pembealajaran tersebut. Abstrak merupakan teks bacaan sebagai bentuk tulisan yang dibuat oleh penulisnya, tentunya bertujuan menyampaikan gagasan/ide dengan cara yang singkat, dan sejelas-jelasnya kepada pembacanya. Gagasan yang terdapat dalam kode kebahasaan yang terdapat dalam teks tersebut tentunya tidak dibentuk oleh elemen-elemen yang terpisah antara yang satu dan yang lainnya, tetapi didukung oleh elemen-elemen yang membangun kesatuan dan keselarasan teks sehingga tercipta hubungan yang kohesif. Kohesi dalam hubungannya dengan kepaduan atau kekohesifan merupakan suatu potensi untuk menghubungkan unsur-unsur dalam teks satu sama lain (Halliday dan Hasan, 1980 :27), dan menjadi suatu hal yang mendasar bagi pembentukan teks (Fowler, 1986: 61). Dalam hal ini piranti kohesi sangat berperanan sebagai penjalin hubungan, karena teks yang kohesif akan membawa pengaruh pada kejelasan hubungan antara kesatuan bentuk kebahasaan yang satu dengan yang lainnya. Demikian pula ide dalam teks dapat terarah secara jelas dan halus (Tadros dalam Widodo, 1987: 46). Efesiensi teks akan terbentuk karena adanya piranti kohesi tersebut dan berfungsi menjalin dan membentuk makna dan keurutannya dalam suatu teks sehingga memudahkan bagi
_________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 1 TH. XXXVI Januari 2003

ISSN 0215-8250 pembaca menginterpretasikan makna teks tersebut. Peranan dan fungsi piranti kohesi secara formal hadir sebagai alat penjalin keselarasan dan kepaduan teks berimplikasi pada kelancaran pemahaman teks atau karangan (Widodo,1987: 46). Hal ini diperkuat dan didukung oleh temuan hasil penelitian. Hasil penelitian Domel (1990) dan Wendra (1995) menyimpulkan bahwa kemampuan mengidentifikasi piranti kohesi dan kemampuan memahami bacaan menunjukkan korelasi yang tinggi. Tingakat kekohesifan teks mempengaruhi upaya pembaca dalam memahami bacaan. Itu berarti tingkat kekohesifan teks bacaan berperanan penting dan mempengaruhi upaya pembaca dalam memahami bacaan. Temuan penelitian ini menunjukkan tingkat kekohesifan abstrak artikel Aneka Widya pada kategori sedang. Abstrak sebagai bagian dari suatu karya ilmiah ini, ternyata temuan ini sejalan dengan sebagian hasil penilaian dari Tim Akriditasi jurnal ilmiah tahun 2001 dari Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi. Dengan demikian dapatlah dipahami bahwa perolehan nilai terhadap Aneka Widya Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singara dari segi penyuntingan terimplisit penggunaan bahasa dari Tim Akriditasi jurnal ilmiah tahun 2001 sebatas kategori C (sedang) (Tim Akriditasi, 2001). Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa pemakaian piranti kohesi yang tampak dari prosentase pemunculannya pada abstrak artikel Aneka Widya sebagaian besar adalah piranti leksikal, konjungsi, dan referensi. Piranti kohesi leksikal yakni mengulang penggunaan kata yang sama dan pengulangan dikuti dengan unsur penunjuk ini contoh: penelitian, dan penelitian ini. Penggunaan piranti konjungsi yang muncul yaitu: dan, kemudian, sedangkan penggunaan piranti referensi yang muncul yaitu: ini, itu, tersebut, dan berikut. Dapat ditegaskan bahwa piranti kohesi leksikal yang cenderung muncul adalah repetisi sama tepat, piranti konjungsi yang cenderung muncul adalah piranti kohesi penambahan dan piranti kohesi referensi yang cenderung muncul adalah piranti kohesi kata ganti tunjuk. Semua piranti kohesi yang cenderung muncul yang telah disebutkan di atas adalah tergolong piranti kohesi statis. Kohesi dalam hubungannya dengan membaca telah dikemukakan oleh Hartnett (1986) bahwa kohesi merefleksikan proses mental baik penampilan penulis maupun bagi penampilan pembaca. Semua piranti kohesi tidak menunjukkan proses mental yang sama. Ada piranti kohesi yang statis yang mempertahankan perhatian
_________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 1 TH. XXXVI Januari 2003

ISSN 0215-8250 pembaca pada satu topik, ada juga piranti kohesi yang dinamis yang secara teoretis mengembangkan topik atau mengemban fungsi pengembangan (developmental function), seperti konjungsi sebab-akibat, kojungsi perbandingan, kunjungsi pertentangan. Kecenderungan penggunaan piranti kohesi statis dalam penelitian ini akan mempertahankan perhatian pembaca pada satu topik. Sedangkan satuan topik (topic unit) yang lainnya dalam abstrak kurang mendapat perhatian pembaca sehingga kekohesifan teks dipengaruhi dan akan berpengaruh bagi pembaca dalam memahami bacaan. Dengan demikian kecenderungan penggunaan piranti kohesi statis dalam abstrak akan mempertahankan perhatian pembaca pada satu topik yang tentunya akan mempengaruhi pemahaman bacaan. Dari uraian di atas dapatlah dipahami temuan penelitian ini yakni pemakaian jenis piranti kohesi akan mempengaruhi kekohesifan bacaan dan juga membawa pengaruh terhadap pemahaman bacaan. 4. Penutup Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan sebagai berikut : (1) tingkat kekohesifan abstrak artikel Aneka Widya jurnal pendidikan dan pengajaran nonpendidikan bahasa IKIP Negeri Singaraja tergolong sedang, (2) pemakaian piranti kohesinya secara rinci sebagai berikut: pemakaian piranti kohesi leksikal 224 buah (=39%), piranti kohesi konjungsi 188 buah (=33%), piranti kohesi referensi 126 buah (=22%), piranti kohesisubstitusi 23 buah (=4%), dan pemakaian piranti kohesi elipsis 13 buah (=2%). Berdasarkan simpulan dia atas, maka dapat dikemukakan saran kepada seluruh staf dosen IKIP Negeri Singaraja sebagai penulis pengisi jurnal agar lebih cermat dan hati-hati serta mengupayakan peningkatan kuantitas maupun kualitas pemakaian piranti kohesi dalam tulisannya agar tulisan yang dihasilkan lebih kohesif sehingga mempermudah pembaca dalam memahami tulisannya. Demikian halnya kepada staf redaksi khususnya penyunting bahasa disarankan agar lebih intensif mencermati kekohesifan tulisan yang akan dimuat dan sekaligus memberikan masukan untuk penyempurnaanya agar tulisan yang akan terbit dalam jurnal lebih berkualitas

_________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 1 TH. XXXVI Januari 2003

ISSN 0215-8250 DAFTAR PUSTAKA Denscombe, Martyn, 1988. The Good Risearch Guide. Philadelphia : University Press. De Baugrande, Robert. 1980. Text, Discourse and Proces : ToWard a Multidiciplinnary Scince of Text. New York : Longman. Demel, M.C. 1990. The Relationship Between Overall Reading Comprehension of Coreferention Ties for Second Language Readers of English. TESOL, Quarterly vol. 24 No. 2 p. 267 292. Depdiknas. 2001. Surat Keputusan Penilaian Akreditasi Jurnal Ilmiah Th 2001. Fowler, Roger. 1986. Linguistic Criticsm. Oxford : Oxford University Press. Halliday, M.A.K. and Ruqaiya Hasan. 1980. Cohesion in English. London: Longman. Hartnett, Carolyn. 1986. Static and Dynamic Cohesion : Signal of Thinking in Writing in Couture, Barbara Functional Approachess to Writing Research Perspectives. London : Prances Pronter (Publisher). Smith, Frank. 1973. Psycholinguistics and Reading. New York : Renehart and Winston, Inc. Wendra, I . Wayan. 1995. Pengaruh Pemakaian Piranti Kohesi pada Bacaan terhadap Kemampuan memahami Bacaan Oleh Siswa Sekolah Menengah Umum. (Tesis) FPS. IKIP Malang. Widodo. 1987. Piranti Kohesi sebagai Unsur Teks (Telaah Aspektual Bidang Menulis) dalam Nurhadi (ed). Kapita Selekta : Kajian Bahasa dan Sastra dan Pengajarannya. Malang : IKIP Malang.

_________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 1 TH. XXXVI Januari 2003

You might also like