You are on page 1of 97

TAHUN XXXVII EDISI 370 SEPTEMBER 2005

Menjadikan
Perbatasan
SEBAGAI HALAMAN DEPAN NEGARA

PROFIL WAWANCARA

MENUNGGU IMPLEMENTASI
ABDUL LATIEF NALENG
“JANGAN MENGHITUNG HARI DAN BERHARAP
SEGERA PINDAH “
HIKMAHANTO JUWANA
“KITA HARUS PUNYA PERANGKAT TERTENTU
UNTUK DUKUNG KEINGINAN PRESIDEN...”
DARI REDAKSI
TERBIT SEJAK 25 APRIL 1968

Penyelundupan MISI:
Membimbing dan meningkatkan kecerdasan serta
kesadaran karyawan Direktorat Jend
Cukai terhadap tugas negara
eral Bea dan
Jende

B
Mendekatkan Hubungan antara atasan dan
etulkah penyelundupan lebih berbahaya daripada tsunami? bawahan serta antara karyawan Direktorat Jenderal
Jende
Bea dan Cukai dengan masyarakat
Pertanyaan ini menjadi judul sebuah tulisan dalam rubrik opini di
edisi ini yang ditulis oleh Sdr. Donny Eriyanto dari Balikpapan.
IZIN DEPPEN: NO. 1331/SK/DIRJEN-G/SIT/72
Kalau anda baca tulisan tersebut selanjutnya, tentu saja penulis tidak TANGGAL, 20 JUNI 1972 ISSN.0216-2483
bermaksud untuk membandingkan apalagi menafikan fakta bahwa
PELINDUNG
tsunami seperti yang terjadi di NAD pada akhir tahun lalu yang telah Direktur Jenderal Bea dan Cukai:
Drs. Eddy Abdurrachman
meminta korban ratusan ribu jiwa, tidaklah lebih berbahaya dari aksi PENASEHAT
penyelundupan. Judul tersebut termasuk tulisan didalamnya tepatnya Direktur Penerimaan & Peraturan
Kepabeanan dan Cukai:
lebih melihat kepada dampak yang ditimbulkan oleh penyelundupan Drs. Sjahrir Djamaluddin
Direktur Teknis Kepabeanan
ternyata bisa menjadi sama seperti sebuah peristiwa alam maha Drs. Ibrahim A. Karim
Direktur Fasilitas Kepabeanan
dahsyat bernama tsunami. Drs. Kamil Sjoeib, M.A.
Opini soal penyelundupan tersebut punya benang merah dengan Direktur Cukai
Drs. Erlangga Mantik, M.A.
topik laporan utama yang redaksi hadirkan pada edisi ini yaitu tentang Direktur Pencegahan & Penyidikan
Drs. Sofyan Permana
kondisi perbatasan negara Indonesia. Selain masalah keterasingan, Direktur Verifikasi & Audit
Drs. Djoko Wiyono, M.A.
keterbelakangan serta kemiskinan khususnya bagi penduduk di wilayah Direktur Kepabeanan Internasional
Drs. Irwan Ridwan
perbatasan, masalah penyelundupan menjadi fakta yang sangat erat Direktur Informasi Kepabeanan & Cukai
dengan wilayah perbatasan negara, baik darat maupun laut. Drs. Jody Koesmendro
Kepala Pusat Pendidikan dan
Tapi yang namanya penyelundupan, tidak melulu soal barang-barang Pelatihan Bea dan Cukai
Toto Sugiatno Samingan, S.H.
yang dibawa keluar masuk secara ‘diam-diam’ melewati perbatasan Inspektur Bea dan Cukai
Drs. Bambang Heryanto, Ak
negara, apakah itu di wilayah Kalimantan, TBK atau Papua misalnya.
Seperti yang sudah umum diketahui, banyak dan bahkan sering terjadi KETUA DEWAN PENGARAH
penyelundupan barang juga melalui bandar udara internasional maupun Sekretaris Direktorat Jenderal
Bea dan Cukai:
pelabuhan-pelabuhan besar di Indonesia. Drs. Thomas Sugijata
WAKIL KETUA DEWAN PENGARAH/
Apa akibat penyelundupan, Anda sebagai pembaca yang datang dari PENANGGUNG JAWAB
Kepala Bagian Umum:
berbagai macam latar belakang pasti lebih ahli dalam menjawabnya Ariohadi, SH. MA.
secara lebih detail. Dalam tulisannya, Sdr. Donny juga mencuplikannya DEWAN PENGARAH
Ir. Oentarto Wibowo, MPA;
dari berbagai segi. Yang pasti, kita semua sepakat, bahwa Ir. Agus Sudarmadi,
M.Sc; Ir. Agung Kuswandono, MA.;
penyelundupan, apabila tidak ditangani dengan sungguh-sungguh, tidak Drs. Murjady; Drs. Bachtiar, M.Si.;
Sugiarto, SH.;
hanya berakibat buruk bagi masa sekarang tapi juga buat masa depan Drs, Sindarto Diwerno Putro, Ak.;
ekonomi bangsa ini. Dra. Istyastuti Wuwuh Asri, M.Si.;
Suwito, SH; Drs. Ahmad Dimyati
Lalu bagaimana cara memberantasnya? Banyak sekali jawaban PEMIMPIN REDAKSI
Lucky R. Tangkulung
untuk pertanyaan ini, berbagai opini dan kebijakan telah diumbar, namun REDAKTUR
Aris Suryantini, Supriyadi Widjaya, Ifah Margaretta
kenyataannya penyelundupan masih saja terjadi. Mengharapkan seluruh Siahaan, Zulfril Adha Putra
FOTOGRAFER
pengusaha importir dan eksportir menjalankan usahanya secara jujur Andy Tria Saputra
mungkin ibarat kata pepatah, bagai pungguk merindukan bulan. KORESPONDEN DAERAH
Ignatius Agus Nugraha (Medan), Leksi Andre
Salah satu jawaban yang logis adalah memperkuat “aturan main” Serumena (Jayapura), Syamsul Gunawan (Makassar)
Bendito Menezes (Denpasar),
yang diawasi oleh instansi yang berwenang, yang dalam hal ini oleh Bambang Wicaksono (Surabaya)
KOORDINATOR PRACETAK
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC). Dan ini sedang dilakukan Asbial Nurdin
melalui amandemen Undang-Undang No. 10/1995 tentang Kepabeanan. SEKRETARIS REDAKSI
Kitty Hutabarat
Dalam draf RUU amandemen undang-undang tersebut, selain PIMPINAN USAHA/IKLAN
Piter Pasaribu
pengertian penyelundupan diperluas dan terperinci, sanksi buat para TATA USAHA
Niko Budhi Darma, S. Sos, Untung Sugiarto
penyelundup juga semakin diperberat. Contohnya, hukuman pidana IKLAN
buat para penyelundup menjadi minimal dua tahun maksimal 10 tahun, Wirda Renata Pardede
SIRKULASI
dan denda menjadi maksimal 500 miliar. Ketentuan pidana tersebut H. Hasyim, Amung Suryana
BAGIAN UMUM
bahkan masih bisa berubah dalam pembahasan di DPR. Rony Wijaya
PERCETAKAN
Selain amandemen tersebut, yang tidak kalah logisnya tentu saja PT. BDL Jakarta
adalah mengharapkan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai khususnya
para aparatur di lapangan bekerja secara profesional. Mengutip tulisan di ALAMAT REDAKSI/TATA USAHA
Kantor Pusat Direktorat Jenderal
salah satu koran ibukota, pemberantasan penyelundupan menjadi Bea dan Cukai,
Jl. Jenderal A. Yani (By Pass) Jakarta Timur
‘pekerjaan rumah’ yang tidak ringan bagi pegawai negeri Ditjen Bea dan Telp. (021) 47865608, 47860504,
4890308 Psw. 154 - Fax. (021) 4892353
Cukai, selain dukungan teknologi informasi dan peralatan yang masih E-Mail : - wbc@cbn.net.id
kurang, lembaga itu juga harus memperbaiki sejumlah pegawainya yang - majalah_wbc@yahoo.com
REKENING GIRO WARTA BEA CUKAI
masih nakal. BANK BNI CABANG JATINEGARA JAKARTA
Nomor Rekening : 8910841
Lucky R. Tangkulung Pengganti Ongkos Cetak Rp. 10.000,-

EDISI 370 SEPTEMBER 2005 WARTA BEA CUKAI 1


DAFTAR ISI

5
Laporan Utama
Dalam kunjungannya
kebeberapa wilayah perbatasan,
presiden Susilo Bambang
Yudhoyono ingin menjadikan
wilayah perbatasan sebagai
halaman muka Indonesia. Untuk
mengetahui mengenai masalah
perbatasan serta peran DJBC
diwilayah perbatasan, dapat
disimak dalam Laporan Utama.

22 70
Wawancara Kepabeanan
Rubrik wawancara kali ini Kunjungan Menteri
akan menampilkan Keuangan dan
pengamat hukum Menteri
internasional Prof DR. Perdagangan di
Hikmahanto Juwana, Batam dan Bintan
SH.LLM yang berbicara dapat disimak
mengenai wilayah dalam rubrik
perbatasan dari perspektif Kepabeanan edisi
hukum Internasional. kali ini.

26
Pengawasan
Kerjasama yang baik antara
Kanwil IV Tanjung Priok dengan
Kepolisian KP3 menegah masuk
mobil mewah illegal. Selain itu
juga rapat koordinasi satgas AI
Juanda serta pelatihan precur-
sor dan optimalisasi ship
search, dapat dilihat dalam
rubrik Pengawasan kali ini.

37 76
Daerah ke Daerah Profil
KPBC Kota Baru dan “Merasa enjoy ditempatkan
KPBC Kendari adalah dua dimana saja”, itulah yang
kantor pelayanan yang dirasakan oleh oleh Drs. Abdul
menarik untuk disimak Latief Naleng Kepala KPBC
keberadaannya serta Tipe A Banjarmasin. Lebih
berbagai dinamikanya. lanjut mengenai jalan
Selengkapnya dapat hidupnya sampai akhirnya
disimak dalam rubrik menjadi pegawai DJBC, dapat
daerah. disimak dalam rubrik profil

2 WARTA BEA CUKAI EDISI 370 SEPTEMBER 2005


1
3
DARI REDAKSI
SURAT PEMBACA Surat Pembaca
4 KARIKATUR Kirimkan surat anda ke Redaksi WBC melalui alamat
surat, fax atau e-mail. Surat hendaknya dilengkapi
25 KONSULTASI KEPABEANAN dengan identitas diri yang benar dan masih berlaku.
& CUKAI
Gudang berikat
23 KONSULTASI KEPABEANAN
& CUKAI Pengangkatan CPNS
Hasil Tembakau Di luar Pabrik
32 OPINI
- Aparat DJBC : Redaksi Yth.
Melayani Sekaligus Mengawasi Pernah suatu saat Saya mengirimkan surat ke Warta
- Penyelundupan lebih berbahaya
Bea dan Cukai tentang pengangkatan tenaga honor
daripada Tsunami ?
46 RUANG INTERAKSI menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil. Saya sangat
Kesalahpahaman berterima kasih kepada Warta Bea dan Cukai, surat
48 PPKC
saya itu dimuat di halaman surat pembaca. Memang
Mengenal Lebih Dekat Wajah Baru
Website Resmi DJBC pada saat itu telah diberi jawaban langsung yang
53 PERISTIWA
menyatakan bahwa formasi untuk itu belum ada.
- RAPBN 2006, Sektor Pajak
Akan Mengalami Kenaikan Tapi setelah dimuatnya surat saya itu tidak selang
- Bea dan Cukai Isi jabatan berapa lama ternyata ada kesempatan bagi para
Kosatgas di BNN
Pegawai Honor untuk dapat menjadi Calon Pegawai
- CCC Gathering Fun Bike 2005
- Talk Show Jalur Prioritas Negeri Sipil dengan mengikuti seleksi ujian penyaringan.
58 SEPUTAR BEACUKAI Dan hal itu telah berlangsung selama 2 (dua) tahun
62 KOLOM
berturut-turut.
Menyikapi Pengaruh Pemberitaan
media Masa Bagi Anggota Akhirnya Saya dan juga rekan-rekan yang senasib
Keluarga dengan saya sudah diterima di Direktorat Jenderal Bea
63 RUANG KESEHATAN
Alergi Makanan Pada Penderita
dan Cukai. Kebahagiaan yang tiada taranya kami
Authis rasakan, impian yang selama ini kami dambakan
64 SIAPA MENGAPA
terwujud. Terima kasih Direktorat Jenderal Bea dan
- Sjarkawi
- Stefanus Okto Kamau Cukai, akhirnya kami bisa menjadi bagian dalam
- Artihah AZ instansimu.
66 SEKRETARIAT
Besar harapan saya buat teman-teman yang belum
Peraturan Atau keputusan ?
68 INFO PEGAWAI diangkat menjadi CPNS bersabarlah, yakinlah suatu saat
- Pegawai Pensiun per 1 kalian juga dapat menjadi seperti kami.
September 2005
68 INFO PERATURAN
Demikianlah surat ini saya kirimkan, terima kasih
69 BIMBINGAN ROHANI WBC atas dimuatnya surat saya ini.
Doa Sebagai Kebutuhan
FITRIA
76 APA KATA MEREKA
- Attalarik Syah KPBC Tipe C Pangkalan Susu
- Cornelia Agatha

EDISI 370 SEPTEMBER 2005 WARTA BEA CUKAI 3


KARIKATUR

4 WARTA BEA CUKAI EDISI 370 SEPTEMBER 2005


LAPORAN UTAMA

Wajah
PERBATASAN
INDONESIA
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan negara kepulauan dengan
garis pantai sekitar 81.900 km, terdiri dari 33 provinsi, 349 kabupaten, 91 kota dengan
luas kurang lebih 8,70 juta km2, luas daratan kurang lebih 2,90 juta km2 dan
kepulauan kurang lebih 5,80 juta km2 dengan jumlah pulau sebanyak 17.504 buah.

N
KRI memiliki wilayah yang berba- 2. Batas Zona Ekonomi Eksklusif mengingat batas terluar wilayah negara
tasan dengan 10 negara, baik di (ZEE) senantiasa berbatasan dengan wilayah
darat maupun di laut. Di Wilayah 3. Batas Landas Kontinen (BLK) atau perairan kedaulatan (yuridiksi)
darat Republik Indonesia (RI) , berba- 4. Batas Zona Tambahan (BZT) dan otoritas negara lain, maka penetapan
tasan langsung dengan negara-negara 5. Batas Zona Perikanan Khusus tersebut harus memperhatikan kewe-
Malaysia, Papua Nugini (PNG) dan (Special Fisheries Zone / SFZ) nangan otoritas negara lain sehingga
Republik Demokratik Timor Leste perlu dibangun suatu kerjasama yang
(RDTL). Batas Laut Teritorial (BLT), Batas adil dan saling menguntungkan.
Sedangkan di wilayah laut RI, Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) dan
berbatasan dengan 10 negara yaitu, Batas Landas Kontinen (BLK) diukur KONDISI UMUM KAWASAN PERBATASAN
India, Malaysia, Singapura, Thailand, jaraknya dari titik dasar/ garis pangkal ANTARNEGARA
Vietnam, Filipina, Palau, Australia, kepulauan, yang penetapannya Dalam Platform Penanganan Per-
Republik Demokratik Timor Leste dan bergantung pada keberadaan pulau- masalahan Perbatasan Antar Negara
Papua Nugini. pulau terluar, yang jumlahnya hingga oleh Tim dari Departemen Dalam
Wilayah perbatasan darat Indonesia saat ini kurang lebih 92 pulau, termasuk Negeri, Direktorat Jenderal Pemerintah-
berada di tiga pulau, yaitu Pulau pulau kecil yang beberapa diantaranya an Umum, Direktorat Wilayah
Kalimantan, Papua dan Pulau Timor, hingga kini memerlukan penataan dan Administrasi dan Perbatasan, telah
serta tersebar di empat provinsi dan 15 pengembangan yang lebih intensif mengidentifikasi, bahwa permasalahan
kabupaten/ kota yang masing-masing karena memiliki potensi terhadap upaya perbatasan yang dihadapi kawasan
memiliki ciri dan karakteristik yang ekspansi oleh negara lain. perbatasan Indonesia berbeda sifat dan
berbeda-beda. Setiap negara mempunyai kondisinya dengan kawasan lain.
Wilayah perbatasan laut meliputi : kewenangan untuk menetapkan sendiri Permasalahan yang terjadi di per-
1. Batas Laut Teritorial (BLT) batas-batas wilayahnya. Namun batasan dipengaruhi oleh faktor yang

EDISI 370 SEPTEMBER 2005 WARTA BEA CUKAI 5


LAPORAN UTAMA
FOTO : ISTIMEWA
bersama maupun di beberapa wilayah
laut yang belum dirundingkan.
Deliniasi (pemetaaan) dan
demarkasi (batas pemisah) garis batas
di darat dan laut antara RI dengan
negara tetangga adalah sebagai berikut
:

1. DELINIASI DI DARAT :
1. RI - Malaysia
Panjang garis batas kurang lebih
1900 km, 10 segmen batas
belum disepakati, yaitu 5
segmen RI-Serawak dan 5
segmen RI-Sabah.
2. RI - Papua Nugini (PNG)
Panjang garis batas kurang lebih
770 km, seluruhnya telah
disepakati dalam perjanjian
tahun 1973, namun terdapat
aspek kultural (tanah ulayat)
yang berpotensi menjadi konflik
3. RI - Republik Demokratik
Timor Leste (RDTL)
Panjang garis batas kurang lebih
150 km sektor timur dan 120 km
sektor barat, 10 persen batas
darat belum disepakati.

POTENSI PERBATASAN. Wilayah perbatasan. termasuk pulau-pulau kecil terluar memiliki potensi 2. DELINIASI DI LAUT :
sumber daya alam yang cukup besar, serta merupakan wilayah yang sangat strategis bagi 1. RI – Filipina
pertahanan dan keamanan negara. BLT, ZEE, dan BLK belum
didelimitasi, terdapat perbedaan
berbeda seperti geografis, ketersediaan pegunungan tersebut adalah pesawat pendapat dalam penentuan
sumber daya manusia dan alam, udara perintis atau helikopter. garis batas.
kondisi sosial, ekonomi, politik dan Di kawasan perbatasan Nusa Teng- 2. RI – Singapura
budaya serta tingkat kesejahteraan gara Timur (NTT), secara umum masih BLT belum didelimitasi
masyarakat negara tetangga. belum berkembang dan sarana serta 3. RI - Australia
Satu permasalahan utama yang prasarananya masih bersifat darurat. Memerlukan penataan ulang di
dihadapi oleh seluruh kawasan perba- Secara umum kondisi kawasan kawasan eks- Timor gap
tasan di Indonesia adalah kemiskinan perbatasan di NTT ini relatif lebih baik 4. RI- India
serta keterbatasan sarana dan dibanding dengan kawasan perbatasan ZEE belum didelimitasi.
prasarana dasar sosial dan ekonomi. di wilayah Timor Leste (RDTL). 5. RI – Republik Palau
Di Provinsi Kalimantan yang Kegiatan perdagangan barang dan ZEE belum didelimitasi
berbatasan langsung dengan Malaysia, jasa yang dibutuhkan masayarakat 6. RI – Thailand
kondisi sosial ekonomi negara tetangga Timor Leste disediakan oleh ZEE belum didelimitasi
masih jauh lebih baik. Selain itu, di masyarakat Indonesia dengan nilai jual 7. RI – Malaysia
kawasan perbatasan ini terjadi pula yang relatif cukup tinggi. Dalam jangka BLT, ZEE, BLK belum
penurunan kualitas sumber daya alam panjang kawasan ini perlu diantisipasi didelimitasi
akibat perambahan hutan secara sebagai negara tetangga yang cepat 8. RI – Republik Demokratik
secara illegal serta adanya pengiriman berkembang dengan tingkat Timor Leste (RDTL)
sumber daya manusia secara illegal kesejahteraan yang relatif lebih baik BLT, ZEE belum didelimitasi
(woman and children trafficking). daripada kesejateraan masyarakat NTT 9. RI – Vietnam
Di kawasan perbatasan Papua- pada umumnya, mengingat perhatian BLK belum didelimitasi
PNG, kondisi sosial dan ekonomi dan bantuan dunia internasional Sedangkan demarkasi yang
Indonesia yang masih relatif lebih baik termasuk PBB terhadap RDTL. telah dilakukan antara Republik
serta masih adanya keterikatan keluar- Indonesia dengan negara yang
ga dan suku bangsa sehingga menye- KERJASAMA REGIONAL PENEGASAN berbatasan meliputi : RI –
babkan terjadinya arus orang dan per- PERBATASAN Malaysia, RI – Papua Nugini
dagangan barang yang bersifat tradisio- Kerjasama regional dibidang survei (PNG), RI – Republik
nal (barter) melalui pintu-pintu perba- dan penegasan batas di wilayah darat Demokratik Timor Leste (RDTL)
tasan yang belum resmi. Kegiatan per- antara RI dengan negara tetangga,
dagangan yang bernilai ekonomi tinggi selama ini baik yang tertuang dalam POS LINTAS BATAS
dan bersifat resmi masih terbatas. Memorandum of Understanding (MoU) Keberadaan Pos Lintas Batas (PLB)
Sebagian besar kawasan maupun perjanjian-perjanjian penetap- dan Pos Pemeriksaan Lintas Batas
perbatasan di Papua terdiri atas areal an garis batas laut telah diundangkan (PPLB) beserta fasilitas Bea dan Cukai,
hutan, baik hutan konservasi maupun dengan Undang-undang Republik Indo- Imigrasi, Karantina dan Keamanan
hutan lindung , bergunung dan berbukit nesia Nomor 2 Tahun 1971, sedangkan (CIQS) sebagai gerbang yang menga-
yang sulit dijangkau kendaraan roda sisanya masih ada perbedaan panda- tur arus keluar masuk orang dan
dua atau roda empat. Satu-satunya ngan pada segmen-segmen tertentu barang di wilayah perbatasan sangat
sarana perhubungan yang dapat tersebar di sepanjang perbatasan penting. Sebagai pintu gerbang negara,
menjangkau kawasan perbatasan negara yang belum bisa disepakati sarana dan prasarana ini diharapkan

6 WARTA BEA CUKAI EDISI 370 SEPTEMBER 2005


FOTO : ISTIMEWA
bersih, irigasi, kesehatan, pendidikan giatan ilegal di daerah perbatasan yang
sehingga membuat pulau-pulau sulit dikhawatirkan dalam jangka panjang
berkembang. dapat menimbulkan kerawanan sosial.
Padahal, itu dari ribuan pulau-pulau Permasalahan utama dari keterting-
kecil tersebut banyak yang memiliki galan pembangunan di wilayah perba-
keindahan untuk dijadikan obyek tasan dikarenakan arah kebijakan pem-
pariwisata bahari, disamping itu pulau- bangunan kewilayahan yang selama ini
pulau kecil juga punya potensi untuk cenderung berorientasi ‘inward looking’
dikembangkan menjadi kota-kota sehingga seolah-olah kawasan
pantai berbasis industri perikanan. perbatasan hanya menjadi halaman
Secara garis besar pulau-pulau belakang dari pembangunan negara.
terluar yang memerlukan perhatian Akibatnya, wilayah-wilayah
khusus adalah sebagai berikut; Pulau perbatasan dianggap bukan merupakan
Rondo, Pulau Berhala, Pulau Nipah, wilayan prioritas pembangunan oleh
Pulau Sekatung,Pulau Marampit, Pulau pemerintah pusat maupun daerah.
Marore, Pulau Miangas, Pulau Fani, Sementara itu pulau-pulau kecil yang
Pulau Fanildo, Pulau Bras, Pulau Dana ada di Indonesia sulit berkembang
dan Pulau Batek, yang tersebar di terutama karena lokasinya sangat
sekitar wilayah Provinsi Nangroe Aceh terisolir dan sulit dijangkau.
Darusalam, Sumut, Kep. Riau, Sulut, Diantaranya banyak yang tidak
Papua dan NTT. berpenghuni atau sangat sedikit jumlah
penduduknya serta belum tersentuh
PENGELOLAAN PERBATASAN BELUM oleh pelayanan dasar dari pemerintah.
TERPADU Pengelolaan wilayah perbatasan
Jika dikelola dengan baik, sesung- belum dilakukan secara terpadu de-
guhnya wilayah perbatasan termasuk ngan mengintergrasikan seluruh sektor
TERTINGGAL. Permasalahan utama dari
ketertinggalan pembangunan di wilayah pulau-pulau kecil terluar memiliki terkait. Sampai saat ini permasalahan
perbatasan adalah arah kebijakan pembangunan potensi sumber daya alam yang cukup beberapa wilayah perbatasan masih
kewilayahan yang selama ini cenderung besar, serta merupakan wilayah yang ditangani secara ad-hoc (khusus),
berorientasi ‘inward looking’ sehingga kawasan sangat strategis bagi pertahanan dan sementara (temporer), parsial serta
perbatasan hanya menjadi halaman belakang. keamanan negara. Namun demikian, lebih didominasi oleh pendekatan
pembangunan di beberapa wilayah per- keamanan (security) melalui beberapa
dapat mengatur hubungan sosial dan batasan masih sangat jauh tertinggal kepanitiaan (committee), sehingga
ekonomi antara masyarakat Indonesia dibandingkan dengan pembangunan di belum memberikan hasil yang optimal.
dengan masyarakat di wilayah negara wilayah negara tetangga. Komite-komite kerjasama penangan-
tetangga. Kondisi sosial ekonomi masyarakat an masalah perbatasan yang ada saat ini
Disamping itu, adanya sarana dan perbatasan yang tinggal di daerah ini antara lain General Border Committee
prasarana perbatasan ini akan umumnya jauh lebih rendah dibanding- (GBC) RI – Malaysia, Joint Border
mengurangi keluar masuknya barang- kan dengan kondisi sosial ekonomi Committee (JBC) RI – Papua Nugini, dan
barang illegal. Namun demikian, jumlah warga negara tetangga. Hal ini telah Joint Border Committee RI – Republik
sarana dan prasarana PLB, PPLB dan mengakibatkan timbulnya berbagai ke- Demokratik Timor Leste. ris
CIQS di wilayah perbatasan secara
faktual masih minim.
Pulau-pulau kecil di Indonesia
khususnya pulau-pulau di perbatasan

UCAPAN TERIMA KASIH


dengan negara tetangga diyakini
memiliki nilai strategis, terutama
berkaitan dengan penentuan titik dasar
penetapan wilayah perairan Indonesia.
Selain itu karena letaknya yang berada Puri Gita Nusantara
di wilayah perbatasan dengan negara mengucapkan terima kasih kepada Kopesat DJBC
tetangga menyebabkan wilayah
tersebut menjadi lebih strategis dari sisi atas pelayanan penggunaan
ideologi, politik ekonomi, sosial budaya, Gedung Pertemuan Bojana Tirta pada
dan pertahanan dan keamanan.
Saat ini jumlah pulau-pulau terluar Pagelaran Seni Budaya Bali
maupun kecil sebanyak 92 pulau,
sedangkan dari 92 pulau tersebut, yang tanggal 20 Agustus 2005
perlu mendapat perhatian khusus dengan sangat memuaskan.
sebanyak 12 pulau yang kesemuanya
perlu dikelola dan dikembangkan Semoga dapat dipertahankan untuk
dengan lebih terencana, sistematis
serta berdasarkan pada kebijakan yang pengembangan usaha Kopesat DJBC.
bersifat komprehensif dan disertai
dengan optimalisasi peran masing-
masing instansi terkait. Pimpinan
Pulau-pulau kecil memang dicirikan
oleh keterisolasian penduduknya de- Ttd
ngan daratan besar, jumlah penduduk-
nya sedikit dan umumnya sulit dijang- Dr. RB. Permana Agung, Msc.
kau karena keterbatasan prasarana dan
sarana komunikasi, transportasi laut, air

EDISI 370 SEPTEMBER 2005 WARTA BEA CUKAI 7


LAPORAN UTAMA

Mewujudkan Paradigma Baru


Pengembangan Wilayah Perbatasan
Sudah saatnya kita menyadari dan segera mengubah paradigma penanganan wilayah
perbatasan, dimana wilayah perbatasan tidak dipandang sebagai wilayah belakang, melainkan
memposisikan wilayah perbatasan sebagai beranda depan dalam setiap aktifitas
pembangunan maupun pemberdayaan masyarakatnya
FOTO : DITJEN PUM
erat kaitannya dengan bagaimana
mengembangkan wilayah perbatasan.
Jadi tugas pokok dan fungsi
pemerintah atau penyelenggara negara di
dalam kaitannya dengan wilayah perba-
tasan, lanjut Suwarno, adalah berkaitan
dengan kedaulatan negara, makanya
perlu undang-undang batas wilayah
negara Indonesia. Selanjutnya, upaya
untuk mengembangkan batas wilayah
supaya bermanfaat dan dapat meningkat-
kan kesejahteraan masyarakatnya.
Berkaitan dengan dimensi pertama,
menjaga kedaulatan negara seharusnya
ada ketegasan untuk itu. “Wilayah kita itu
mana saja sih garis batasnya, maka itulah
menurut saya perlunya dibuat UU batas
wilayah NKRI dimana sampai saat ini kita
belum punya. Karena yang ada baru UU
batas wilayah NKRI dengan negara
tetangga di segmen-segmen tertentu, teta-
RAPAT KOORDINASI PERBATASAN ANTAR WILAYAH. Dirjen Pemerintahan Umum, diwakili Direktur pi batas wilayah NKRI secara keseluruh-
Wilayah Administrasi dan Perbatasan (selaku moderator) memandu acara pengarahan Menteri an itu yang mana..?,” tanya Suwarno.
Perencanaan Pembangunan (Kepala Bapenas) dan Menteri Kelautan dan Perikanan. Maka itu lanjutnya, jangan sampai ma-
syarakat ‘buta’ akan batas wilayah negara-

K
alau kita berpikir tentang perbatasan, secara historis sudah dimiliki Indonesia. nya, tanpa sadar nelayan melewati batas
maka yang akan terbayang identik Belajar dari pengalaman tersebut tiba-tiba ditangkap. Itulah pentingnya
dengan pengawasan ketat karena dalam menangani perbatasan antar mengenal batas wilayah. Dimana secara
sering menjadi tempat lalu lintas negara, sudah saatnya kita menyadari hukum juga merupakan amanat pasal 25
penyelundupan, pelarian narapidana dari dan segera mengubah paradigma a UUD 1945. “Makanya kita perjuangkan
negara tetangga, jalur TKI ilegal dan penanganan wilayah perbatasan, dimana terus, dan mengenai UU batas wilayah ini
tindak pelanggaran lainnya. wilayah perbatasan tidak dipandang relatif semuanya sudah setuju, yang
Maka tak heran diperbatasan lebih sebagai wilayah belakang, melainkan belum seratus persen tinggal Departemen
menitikberatkan pada pengawasan memposisikan wilayah perbatasan Luar Negeri, mungkin mereka memiliki
dibandingkan dengan menjadikannya sebagai beranda. Wilayah perbatasan alasan tersendiri,” ujarnya.
sebagai obyek kesejahteraan. Dan perlu digali keunggulannya dan Kemudian yang kedua, berkaitan
kebanyakan terlihat, wilayah perbatasan masyarakatnya pun perlu diberdayakan . dengan dimensi pengembangan wilayah
jauh dari pusat kegiatan dan sasaran Kuncinya adalah meningkatkan perbatasan dalam upaya meningkatkan
pembangunan, akibatnya kondisi wilayah kesejahteraan masyarakat perbatasan masyarakat perbatasan khususnya dan
perbatasan miskin dan terbelakang. (border communities) dalam bidang sosial, masyarakat Indonesia umumnya. Untuk
Jika dahulu pemerintah negara yang ekonomi, budaya dan pembinaan hal ini perlu adanya rencana induk
berbatasan seringkali mengabaikan ideologi-politik, serta pemantapan pengembangan wilayah perbatasan.
wilayah perbatasan antarnegaranya, kini ketahanan nasional. Untuk itu, lebih lanjut menurut Suwar-
wilayah perbatasan antar negara menjadi Dikatakan, Ir. Suwarno P. Rahardjo, no, telah dibuat rencana supaya pihak
pertaruhan yang cenderung berujung M.Si, Direktur Wilayah Administrasi dan yang hendak melakukan pembangunan
pada sengketa konflik wilayah perbatasan. Perbatasan, Direktorat Jenderal tidak sekedar membangun tetapi tahu
Apalagi bila kawasan itu memiliki signifi- Pemerintahan Umum, Departemen Dalam arahnya. Itulah paradigma yang sudah
kansi ekonomi, mengandung persediaan Negeri, jika berbicara mengenai lama 3-4 tahun didengungkan. Bagaima-
minyak yang melimpah misalnya. perbatasan, sesungguhnya ada dua na menjadikan wilayah perbatasan
Sentakan itu sungguh kita alami, keti- dimensi utama yang perlu menjadi beranda depan negara yang
ka Indonesia dikalahkan oleh Mahkamah diperhatikan.Dimensi pertama yang selama ini selalu dijadikan sebagai
Internasional di Den Haag yang meme- berkaitan dengan kedaulatan negara, wilayah belakang bahkan terbelakang.
nangkan Malaysia dalam pengklaiman maka erat hubungannya dengan batas “Nah kita sebagai bangsa mestinya
Pulau Sipadan dan Ligitan. Bahkan negeri negara itu sendiri, sedangkan dimensi malu, seharusnya pihak asing melihat
jiran itu melangkah lebih jauh dengan kedua, yang berkaitan dengan semakin ujung wilayah Indonesia semakin
mengklaim perairan Ambalat sebagai kesejahteraan masyarakat khususnya tertib, semakin bagus, tetapi saat ini
teritorialnya yang sah. Padahal, blok itu masyarakat diperbatasan, karena hal itu sebaliknya. Karena itu, dalam

8 WARTA BEA CUKAI EDISI 370 SEPTEMBER 2005


FOTO : ISTIMEWA
menciptakan wilayah perbatasan menjadi tiknya saat itu ada dua alternatif untuk
halaman depan negara, konsensinya pengelolanya. Satu, berbentuk dewan
harus jelas,” ujarnya. (antara lain; dewan otonomi daerah,
Sehubungan dengan upaya pengem- dewan maritim), kedua, badan yang
bangan wilayah, maka dibuatlah visi berbentuk operasional, dan kedua-duanya
pengembangan wilayah perbatasan, yang memiliki kelebihan dan kekurangan.
berbunyi : “Terwujudnya halaman depan Kelebihannya dewan, terdiri dari
negara dan wilayah perbatasan yang instansi terkait (pimpinan-pimpinannya), di
mencerminkan Negara Kesatuan Republik dalam policy-nya relatif komprehensif,
Indonesia, aman, sejahtera dan antisipatif tetapi implementasinya relatif nihil. Karena
terhadap perubahan global”. rata-rata hanya kebijakan, tidak ada yang
Di dalam pernyataan visi pengem- mau mengoperasionalkan karena diang-
bangan wilayah perbatasan tersebut yang gap ditindaklanjuti oleh masing-masing
dimaksud dengan : sektor, namun kenyataannya belum.
1. Halaman depan negara, , bahwa wila- Sebaliknya, kalau badan operasional,
yah perbatasan merupakan wilayah memang kelebihannya sudah ada visi,
yang harus diperhatikan dan dijaga misi, desain, rencana sampai bisa
sebagai halaman pintu masuk negara. dioperasionalkan. Kelemahannya,
2. Aman, bahwa pengembangan sementara yang mengurusi masalah
wilayah terbebas dari segala perbatasan terdiri dari beberapa
ancaman keamanan yang pada PRESIDEN SUSILO BAMBANG YUDHOYON0.
departemen, apakah lantas komponen-
akhirnya mengancam keamanan Pembangunan wilayah perbatasan merupakan komponen yang ada di perbatasan harus
negara secara keseluruhan. salah satu prioritas yang akan dilakukan ditarik masuk ke dalam badan itu misal-
3. Tatanan global, berarti pemerintah. Presiden ingin mengubah pandangan nya; bea cukai, karantina, pengamanan,
pemberlakuan sistem harus berlaku daerah perbatasan sebagai halaman belakang imigrasi? Tentunya tidak mudah.
secara umum baik ditingkat menjadi halaman depan sebuah negara. Sebagai salah satu komitmen nyata
nasional maupun internasional. pemerintah mengenai pengembangan
4. Dalam kerangka Negara Kesatuan wong yang sekolah cuma 10 orang wilayah perbatasan, beberapa waktu yang
Republik Indonesia, berarti upaya bangun aja di pusat kabupaten, akhirnya lalu presiden sudah menyatakan akan
pegembangan wilayah perbatasan tidak terbangun-bangun selamanya. Maka dibangun jalan sepanjang 2.000 km di
diupayakan untuk tetap menjaga itu dibutuhkan komitmen kuat” ujarnya. perbatasan Kalimantan. Jalan sepanjang
keutuhan wilayah Negara Republik Menjadikan wilayah perbatasan lebih dari 2000 kilometer paralel dengan
Indonesia. sebagai wilayah depan sangat diperlukan garis batas darat Indonesia dan Malaysia
komitmen semua pihak. Sebagai contoh ini menghubungkan Provinsi Kalimantan
Diakui Suwarno, untuk menjadikan Korea Selatan dengan Korea Utara, Barat dan Kalimantan Timur.
wilayah perbatasan menjadi halaman dimana wilayah perbatasannya justru Pembangunan ini bertujuan untuk
depan negara, secara paradigma sudah dijadikan kompetisi. Setiap kali Korsel menghidupkan ekonomi rakyat di perba-
terwujud dan saat ini tinggal mengimple- membangun fasilitas baru, Korea Utara tasan dan untuk menjaga kedaulatan
mentasikannya. Hal ini memang mengikutinya, begitu pula sebaliknya. Indonesia. Untuk itu, dalam waktu dekat
membutuhkan komitmen semua pihak. Perbatasan Amerika dengan Kanada saat pemerintah akan segera membuat aturan
“Kalau mau bangun wilayah ini lebih bagus wilayah perbatasan hukumnya dalam bentuk peraturan
perbatasan tidak ada komitmen yang kuat, Kanada dibandingkan Amerika, karena presiden mengenai pembangunan wilayah
sulit rasanya terwujud. Misalnya, kalau Kanada sadar ia kalah populer dengan perbatasan dan kemudian membentuk
perbatasan itu dibangun tapi selalu di- Amerika, maka itu digenjot pembangunan badan pelaksananya yang akan bertang-
comparative (dibanding-bandingkan-red), di perbatasan sedemikian rupa supaya gung jawab langsung kepada presiden.
mau bangun jalan, aah disitu belum ada orang tertarik mau datang ke Kanada. Presiden mengemukakan,
yang lewat kok, mau bangun sekolah Kondisi ini harusnya juga demikian, pembangunan wilayah perbatasan
WBC/ZAP
seperti di Indonesia, antara Entikong merupakan salah satu prioritas yang akan
(Indonesia) dengan Tebedu (Malaysia), dilakukan pemerintah. Presiden ingin
kita akan lihat perbedaan, wilayah Tebedu mengubah pandangan daerah perbatasan
lebih menarik dibandingkan Entikong. sebagai halaman belakang menjadi
“Sebagai bangsa mestinya kita malu, halaman depan sebuah negara.
paling tidak harus sama, … syukur-syukur Ada jaring-jaring jalan yang
lebih bagus,” ujar Suwarno. menghubungkan Kalimantan Barat dan
Begitu juga perbatasan-perbatasan Kalimantan Timur sehingga mobilitas
lain seperti Papua dengan PNG, NTT meningkat. Sebaliknya penyelundupan
dengan Timor Leste, katakanlah sekarang yang merugikan rakyat dapat dikontrol,
Indonesia memiliki posisi yang lebih baik, bahkan ditutup.
tetapi kalau tidak diperhatikan, maka suatu Untuk menghidupkan ekonomi rakyat
saat bisa kalah (bisa diakui seperti di sepanjang garis perbatasan Indonesia
Sipadan Ligitan). Kondisi seperti itu dan Malaysia yang kondisi geografisnya
sebenarnya sangat disayangkan, karena tidak sama, pemerintah tengah memikir-
itulah, mulai sekarang yang dibutuhkan kan peruntukan wilayahnya dengan pokok
adalah komitmen mulai dari atas sampai utama untuk perkebunan, misalnya kelapa
bawah, komitmen dari semua pihak. sawit.Untuk membangun wilayah yang
Diakui Suwarno, sebenarnya pena- kondisi geografisnya sulit, Presiden
nganan masalah perbatasan sudah dirintis mempertimbangkan untuk mengerahkan
sejak empat tahun lalu. Ketika itu bahkan TNI dari satuan-satuan zeni tempur.
Ir. SUWARNO P RAHARDJO, Msi. Perlu ada usulan satu badan khusus pengelola
dirumuskan suatu grand design yang mengatur
berbagai aktivitas dan keterlibatan instansi perbatasan. Saat itu dibuat suatu seminar, RENCANA INDUK PENGEMBANGAN
nasional dalam memberdayakan masyarakat di dan memang masalah perbatasan harus WILAYAH PERBATASAN NKRI
perbatasan antar negara. dikelola secara khusus. Cuma problema- Memperhatikan berbagai potensi dan

EDISI 370 SEPTEMBER 2005 WARTA BEA CUKAI 9


LAPORAN UTAMA
FOTO : ISTIMEWA FOTO : ISTIMEWA

MASYARAKAT PERBATASAN. Kebanyakan, wilayah perbatasan jauh dari SARANA JALAN DI PERBATASAN. Untuk menghidupkan
pusat kegiatan dan sasaran pembangunan, akibatnya kondisi wilayah ekonomi rakyat di perbatasan dan untuk menjaga
perbatasan miskin dan terbelakang. kedaulatan Indonesia.

keunggulan wilayah perbatasan, baik dari konsepsi tentang sarana dan prasarana, wilayah perbatasan, sebenarnya yang
sumber daya alam hayati maupun non konsepsi tentang kesehatan masyarakat, sangat pokok menjadi kunci utamanya
hayati lainnya, lanjut Suwarno, maka perlu konsepsi pendidikan untuk masyarakat, adalah semangat untuk berkomitmen.
dirumuskan suatu grand design yang ekonomi masyarakat di perbatasan. Apapun baiknya konsep pengembangan
mengatur berbagai aktivitas dan Tentang hal itu telah dikoordinasikan jika komitmennya sendiri lemah, rasanya
keterlibatan instansi nasional dalam dengan menteri terkait, antara lain, akan jauh untuk bisa terlaksana.
memberdayakan masyarakat di Menteri Pekerjaan Umum, Menteri Dan komitmen dari pemerintah sendiri,
perbatasan antar negara. Kesehatan, Menteri Diknas dan Menteri lanjut Suwarno, Presiden telah
Setidaknya melalui Rencana Induk Perdagangan. Sedangkan dari sisi menunjukkan komitmen yang memang
Pengembangan Wilayah Perbatasan implementasinya masih terus ditunggu. sejak dulu sudah concern dengan
NKRI, dapat menjadi starting point “Seperti kemarin dalam rapat masalah tersebut, maka itu saat ini yang
untuk menggarap secara lebih konkret koordinasi tentang wilayah perbatasan, penting adalah implementasinya.
berbagai kebutuhan di wilayah datang dari unsur terkait, seperti Bapenas, Kemudian, setelah ada komitmen dari
perbatasan. Selain itu nantinya akan dari Menteri Kelautan, Menteri semua pihak harus ada ajakan dari
menjadi motor penggerak Perdagangan, Alhamdulillah, akhirnya semua pihak dan image kepercayaan
perekonomian, sehingga keberadaan beliau-beliau mendengar langsung harus ditumbuhkan.
wilayah perbatasan merupakan wujud keluhan masyarakat di perbatasan. Jadi Kemudian, faktor yang lain adalah
kedaulatan dan rasa bangga kita konsensinya demikian,” ujar Suwarno. konsepsi. Konsep dianggap sudah
sebagai sebuah bangasa dan NKRI. Departemen Dalam Negeri (Dep- bagus, lalu diujicobakan kemudian
Sebenarnya dalam pengembangan dagri) sebagai Koordinator Penangan- diharapkan implementasinya, baik
wilayah perbatasan dilihat dari sisi fisiknya an Permasalahan Perbatasan Antar implementasi sektoral maupun
wilayah perbatasan pada hakekatnya ada Negera, berupaya mengkoordinasikan pemerintah daerah setempat harus
tiga (laut, darat dan udara), tetapi yang sedemikian rupa, semua pihak terkait support. Dan menurut Suwarno, dari
menonjol hanya dua, yaitu darat dan laut. sudah diajak, dan pihak Depdagri telah sisi kemauan, Pemda setempat
Berkaitan dengan darat, pada memberikan realisasi. Walaupun diakui tekadnya besar, cuma bagaimanapun
hakekatnya secara fisik sumber daya Suwarno, realisasinya masih kecil , juga, jika dirasa memberatkan Pemda
alam umumnya tinggi sedangkan karena terus terang Depdagri bukanlah biasanya akan diserahkan ke pusat,
sumber daya manusianya relatif institusi pemegang anggaran, tetapi sebaliknya jika ada hasilnya merasa
tertinggal. Sedangkan komunikasi pihaknya terus melakukan pembicaraan menjadi hak daerah.
antara wilayah perbatasan dengan dengan Departemen Keuangan untuk Menjadi tugas kita saat ini adalah
pusat-pusat penyelenggaraan membantu. Terutama dalam pengadaan bagaimana menjadikan masalah
pemerintahan relatif jauh jaraknya, sarana mobil, motor, pos perbatasan, perbatasan sebagai tanggung jawab
sarana dan prasarana juga sangat monitor dan lain-lain. bersama. Pemerintah pusat juga
terbatas. Sebaliknya, di negara-negara “Itu sebenarnya hanya untuk bertanggung jawab karena batas
tetangga sudah relatif maju terutama di merangsang teman-teman di negara terkait dengan luar negeri,
Kalimantan, kondisi ini lambat laun jika departemen lain mau secara riil tetapi pengembangan wilayah di dalam
tidak diantisipasi sangat berbahaya. kembangkan perbatasan. Kan kalau wilayah-wilayahnya supaya pemda juga
“Bisa jadi orang Kalimantan lebih mau membangun selalu dikoomperatif ikut mendukung dan memprioritaskan
bangga menyebutnya sebagai orang terus oleh pusat-pusat pemerintahan, dalam APBD-nya (Anggaran
Malaysia, ini lebih berbahaya, mereka jadinya tidak akan terbangun secara Penerimaan dan Belanja Daerah).
lebih kenal ringgit daripada rupiah. efektif perbatasan itu. Secara tertulis Tentunya tidak diinginkan, bila wilayah
Maka itu kita ajak sedemikian rupa memang komitmen dari instansi terkait perbatasan dijadikan bagian wilayah
supaya masyarakatnya bangga jadi sudah ada, hanya implementasinya pusat dan pihak daerah hanya ‘melihat’
orang Indonesia, itulah tantangan kita” masih terus kita gali,” ujarnya. saja. “Itulah gunanya kami melakukan
ujar Suwarno. rapat-rapat koordinasi membahas
Maka itu, saat ini sudah diupayakan, KUNCI UTAMA, KOMITMEN DAN TEKAD penanganan masalah perbatasan.” ujar
baik dari sisi konsep, bagaimana Dalam melakukan pengembangan Suwarno. ris

10 WARTA BEA CUKAI EDISI 370 SEPTEMBER 2005


KEBERADAAN
KARANTINA
DI PERBATASAN
Penyelenggaraan pelayanan prima Karantina Pertanian di perbatasan menjadi
perhatian khusus pemerintah dalam rangka melindungi usaha agribisnis, memfasilitasi
perdagangan dan mendukung pembangunan ekonomi wilayah perbatasan.

T
ugas dan fungsi Badan Karantina penyebarannya ke wilayah Negara melindungi kesehatan hewan, tumbuh-
Pertanian adalah mencegah Indonesia. an dan manusia serta kelestarian
masuknya Hama Penyakit dan Keempat, Disparitas harga dan lingkungan, belum klop rasanya kalau
Hewan Karantina (HPHK) dan lemahnya suplai bahan pangan dari kita tidak mengetahui situasi dan kon-
Organisme Pengganggu Tumbuhan wilayah lain di dalam negeri. Kenyataan disi karantina pertanian di perbatasan.
Karantina (OPTK) dari luar negeri serta harga bahan pangan lebih mudah dibeli
penyebarannya di wilayah Indonesia di negara tetangga dibandingkan jika l Stasiun Karantina Hewan dan
dalam rangka melindungi kesehatan dibeli di dalam negeri, serta kurang Tumbuhan Kelas II Entikong
hewan, tumbuhan dan manusia serta mencukupinya suplai bahan pangan Terletak di perbatasan Kalimantan
kelestarian lingkungan hidup dari wilayah lain di dalam negeri Barat dengan Sarawak, Malaysia.
Karantina pertanian juga berperan menyebabkan masyarakat perbatasan Perbatasan kedua negara tersebut
mencegah keluar masuknya hama dan tergantung dari bahan pangan yang merupakan dataran bergelombang, ber-
penyakit tertentu melalui komoditas berasal dari negara tetangga. Adanya bukit yang sebagian sudah diratakan
yang dilalu-lintaskan antar negara larangan impor bahan pangan seperti untuk akses jalan menghubungkan
dalam perdagangan internasional. daging dan telur dari negara tetangga kedua negara.
Dalam pengembangan ekonomi karena alasan penyakit, menyebabkan Pos Lintas Batas (PLB) Entikong
wilayah perbatasan sangat usaha penyelundupan daging dan telur dibuka mulai pukul 05.00-1700, tanpa
dimungkinkan dibukanya pos lintas tersebut cenderung meningkat. mengenal hari libur. Terletak 3 Km dari
batas baru, sehingga diperkirakan Untuk mewujudkan misi pemerintah Tebedu, merupakan kota terdekat.
terjadi penambahan pos-pos lintas
FOTO : ISTIMEWA
batas secara signifikan .

ANCAMAN POTENSIAL
Ada beberapa faktor yang menjadi
ancaman potensial bagi masuknya
hama dan penyakit baru, antara lain;
Pertama, Meningkatnya
perdagangan antar negara dan arus
lalu lintas orang dan barang menjadi
ancaman potensial terhadap masuknya
HPHK OPTK baru.
Kedua, Meningkatnya pintu masuk/
keluar tidak resmi (ilegal) dimanfaatkan
untuk penyelundupan barang yang
potensial membawa HPHK dan OPTK.
Kebijakan perdagangan menaikkan bea
impor merangsang terjadinya
penyelundupan barang yang potensial
membawa HPHK dan OPTK.
Ketiga, Kondisi hama dan penyakit
di negara tetangga. Status negara
tetangga terutama Malaysia yang belum
bebas penyakit hewan seperti Penyakit
Mulut dan Kuku (PMK) dan adanya
penyakit yang tidak ada di Indonesia
merupakan ancaman yang harus KARANTINA PERTANIAN. Juga berperan mencegah keluar masuknya hama dan penyakit tertentu melalui
diwaspadai dan dicegah komoditas yang dilalu-lintaskan antar negara dalam perdagangan internasional.

EDISI 370 SEPTEMBER 2005 WARTA BEA CUKAI 11


LAPORAN UTAMA
FOTO : ISTIMEWA
sanakan pencegahan terhadap masuk
dan menyebarnya OPTK antara lain,
banyaknya jalan masuk dan keluar baik
yang resmi dan tidak resmi, keterbatas-
an personil karantina, lemahnya sistem,
prosedur dan pedoman/ petunjuk
teknis.

l Stasiun Karantina Hewan Kelas I


dan Stasiun Karantina Tumbuhan
Kelas II Tenau, Nusa Tenggara
Timur
Unit pelaksanaan Teknis SKH Kelas
I dan SKT kelas II Tenau, Nusa
Tenggara Timur terletak di perbatasan
antara Atambua dengan Timor Leste.
Perbatasan antara kedua negara
tersebut merupakan daratan berbukit
dengan barier alam berupa sungai yang
memisahkan kedua negara.
PLB Tenau terletak 20 Km dari
Atambua dibuka mulai pukul 06.00-
16.00. Komoditi yang sering
dilalulintaskan di PLB Tenau antara lain;
telur untuk konsumsi, daging sapi, buah
segar dan sayuran.
Komoditi wajib periksa karantina
lewat PLB Tenau sering tidak disertai
sertifikat karantina, ini terjadi karena
kurangnya sosialisasi dan tingkat
pendidikan pelintas batas pada
PERAN BADAN KARANTINA. Berperan mencegah keluar masuknya hama dan penyakit tertentu melalui umumnya masih rendah, sehingga
komoditas yang dilalu-lintaskan antar negara dalam perdagangan internasional. kurang memahami fungsi dan peran
karantina. Tindakan karantina dilaku-
Selain PLB terdapat lebih dari 64 pintu beberapa komoditi karantina hewan kan oleh petugas SKH dan SKT Tenau
masuk dan keluar tidak resmi, sering seperti hewan dan produknya termasuk masih terbatas pada pemeriksaan
digunakan pelintas batas menyelundup- unggas ditambah harga barang yang dokumen dan fisik serta penolakan.
kan komoditi yang dilarang masuk ke lebih murah di Sarawak mendorong Sama seperti di Entikong,
Indonesia.Komoditi yang sering penyelundupan terutama komoditi koordinasi antar instansi CIQS di PLB
dilalulintaskan di PLB Entikong adalah daging dan produk unggas. Tenau untuk SKH sudah berjalan, tetapi
daging sapi, daging ayam, sosis, buah Kelemahan dirasakan dalam melak- pelaksanaannya belum efektif, dise-
segar, sayuran, kacang hijau, kedelai, FOTO : ISTIMEWA
kacang tanah dan bawang putih.
Berbicara tentang koordinasi antar
instansi Customs, Imigration, Quaran-
tine, Security (CIQS) di PLB Entikong
sudah berjalan, tetapi pelaksanaannya
belum bisa dilakukan terpadu. Ini
disebabkan belum adanya koordinator
yang ditetapkan secara definitif. Saat ini
koordinator dijabat oleh Camat Enti-
kong dengan tugas dan fungsi yang ti-
dak jelas, tidak mempunyai kewenang-
an kaitannya dengan CIQS di PLB.
Mengingat keterbatasan tempat
pemeriksaan, maka pemeriksaan
dilakukan di luar areal PLB.
Ketersediaan petugas semua unsur
CIQS juga sangat terbatas.
Sebenarnya, ketentuan yang termuat
dalam kesepakatan Sosek Malindo
memperbolehkan masyarakat pelintas
batas berbelanja 600 Ringgit Malaysia
tanpa dikenakan bea masuk. Tetapi
ternyata, ketentuan disalahartikan
masyarakat pelintas batas menjadi
bebas dari semua persyaratan terma-
suk persyaratan karantina.
Maka itu, perlu dijelaskan pada
masyarakat, ketentuan karantina tetap
berlaku terhadap barang bawaan. ANCAMAN POTENSIAL. Perdagangan antar negara serta arus lalu lintas orang dan barang yang makin
Adanya pelarangan pemasukan meningkat merupakan ancaman potensial terhadap masuknya HPHK OPTK baru.

12 WARTA BEA CUKAI EDISI 370 SEPTEMBER 2005


FOTO : ISTIMEWA
babkan sumber daya manusia, sarana
dan prasarana serta alat mobilisasi
belum memadai. Sedangkan di SKT
koordinasi antar instansi CIQS tidak
berjalan karena masing-masing memi-
liki portal kecuali karantina.

l Wilayah Kerja Skou-Wutung, Pos


Pelaporan Lintas Batas Laut
Hamadi Jayapura, Stasiun
Karantina Tumbuhan Kelas II
Sorong, Stasiun Karantina Hewan
Kelas I Sentani dan Stasiun
Tumbuhan II Merauke
Wilayah Kerja (Wilker) Skou-
Wutung dan Wilker Pos Pelaporan
Lintas Batas (PPLB) Laut Hamadi
terletak antara Jayapura dengan Papua
Nuginea (PNG). Perbatasan antara
kedua negara tersebut berupa dataran
tinggi dan pegunungan.
PPLB Laut Hamadi berjarak 50 km
dari negara tetangga dan kota terdekat
Jayapura berjarak 60 km. Pintu
gerbang perbatasan dibuka pukul
08.00-16.00. Berdasarkan peraturan
dari Badan Perbatasan memperboleh-
kan pelintas batas tradisional
berbelanja sampai batas Rp. 3 juta dan
itu tanpa dikenakan bea masuk.
Komoditi yang dilalulintaskan PLB
Skau-Wutung maupun Laut Hamadi
adalah vanili, coklat dan buah pinang,
merupakan komoditi wajib periksa
karantina. Komoditi wajib periksa
karantina masih sering tidak disertai BATAM-RIAU. Laju pembangunan Batam dan Riau yang cukup tinggi akan meningkatkan lalu lintas
sertifikat dari negara asal dan ijin barang di antara Batam dan Riau dengan ke dua negara tetangga.
pemasukan. Tindakan karantina yang
dilakukan petugas masih terbatas pada Sentani dan SKT kelas I Merauke ngan kapal Ferry kurang dari satu jam.
pemeriksaan dokumen dan fisik. sudah berjalan baik. Hal ini dapat dilihat Sebagai kawasan berikat (bonded
SKT kelas II Sorong dan Merauke, dalam penerapan sistem pelayanan zone), Batam mempunyai ketentuan-
berupa dataran mendatar dan CIQS terpadu diantaranya, Jika ada ketentuan khusus yang dijadikan
bergelombang. Secara alami barier pelintas batas, pemeriksaan dilakukan landasan hukum instansi-instansi
alam memisahkan negara tersebut oleh CIQS masing-masing sesuai terkait seperti ketentuan Bea dan Cukai
berupa dataran padang rumput campur dengan fungsi dan tugasnya. Setelah dalam memberikan pelayanan
tumbuhan perdu. petugas karantina melakukan kepabeanan untuk mengatur tata cara
Posisi dari PLB berkisar antara 20- pemeriksaan terhadap dokumen dan pemasukan dan pengeluaran serta
30 km. Komoditi yang dilalulintaskan barang. imigrasi melakukan pemindahan barang di daerah bonded
berupa hasil pertanian dan hasil hutan pemeriksaan paspor dan sejenisnya. zone berdasarkan Keputusan Presiden
sering mengalami kesulitan menerap- Jika tidak ada masalah atau setelah Nomor 22 Tahun 1978 yang merupakan
kan peraturan karantina karena ada clearence dari karantina dan landasan hukum bagi Bea dan Cukai
sebagian besar penumpang menolak imigrasi, maka proses selanjutnya dalam melayani kepabeanan di Batam.
diperiksa barang-barangnya oleh ditangani oleh Bea dan Cukai Laju pembangunan Batam dan Riau
petugas karantina. Ini diakibatkan yang cukup tinggi akan meningkatkan lalu
karena tingkat pengetahuan, kesadaran l Sub Direktorat Karantina Otorita lintas barang di antara Batam dan Riau
dan kepatuhan masyarakat masih Batam dan Stasiun Karantina dengan ke dua negara tetangga. Kondisi
rendah serta peraturan karantina Tumbuhan Kelas II Sultan Syarif geografis Batam dan Riau berupa dataran
pertanian belum dipahami. Kasim Pekan Baru. pantai yang landai sehingga sangat
SKH kelas I Sentani berupa Subdirektorat Karantina Otorita mudah untuk pendaratan kapal atau
dataran bergelombang, barier alam Batam merupakan unit pelayanan perahu (di Batam terdapat sekitar 72 pintu
yang membatasi berupa hutan alam. teknis yang terdiri dari karantina hewan, masuk tidak resmi). Tipe perumahan
Keberadaan pintu gerbang perbatasan ikan dan tumbuhan. Subdit Karantina pantai yang dapat digunakan sebagai
dengan negara tetangga (PNG) dimulai Otorita Batam terletak di perbatasan an- tempat berlabuhnya kapal/ perahu,
dari pukul 07.00-16.30 WIT. Arus tara pulau Batam dengan negara te- adanya hubungan dagang tradisional
komoditas masih sangat kurang karena tangga Malaysia dan Singapura. antara Batam dan Riau dengan negara
ada peraturan khusus bahwa pedagang Sedangkan SKT kelas II Sultan tetangga menyebabkan nelayan/ kapal-
dari PNG tidak boleh berdagang di Syarif Kasim Pekan Baru terletak di kapal kecil dapat leluasa keluar masuk
Jayapura, tetapi hanya diperbolehkan di perbatasan antara Kepulauan Riau, tanpa pemeriksaan.
perbatasan saja. Malaysia dan Singapura. Secara alami- Peran aktif petugas karantina di
Koordinasi antar instansi CIQS di ah antara Batam dan Riau dengan Ma- Batam dan Riau sangat diperlukan
Wilker Skau-Wutung, Laut Hamadi, laysia dan Singapura dibatasi oleh Se- untuk mencegah masuk dan
SKT kelas II Sorong, SKH kelas I lat Malaka yang dapat dihubungkan de- tersebarnya HPHK dan OPTK. ris

EDISI 370 SEPTEMBER 2005 WARTA BEA CUKAI 13


LAPORAN UTAMA

Harapan Sarana Operasi,


Personil dan Anggaran
yang Memadai
Di perbatasan darat dan laut, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) memiliki
peran sebagai pelayan dan pengawas, bagi pelintas batas dari wilayah RI atau ke
negara tetangga.

B
erbicara soal lingkup pengawasan Malaysia di Kalimantan kurang lebih 1.200 mengakibatkan maraknya perdagangan
DJBC di wilayah perbatasan, Kepala km di-mana sepanjang kurang lebih 847 ilegal di sepanjang perbatasan
Kantor Wilayah (Kanwil) II DJBC Tipe km berada di provinsi Kalbar dan baru Berdasarkan kondisi sosial ekonomi,
Khusus Tanjung Balai Karimun (TBK) sebagian mempunyai patok batas. Zona secara sosial penduduk perbatasan punya
Heru Santoso, SH mengatakan, pihaknya perbatasan Kalbar berada di 5 Kabupaten keterikatan dengan penduduk Sarawak.
melakukan pengawasan atas dua provin- dengan luas 2.035,164 Km2 dengan Mata pencaharian sebagian besar adalah
si, yaitu Provinsi Riau dan Provinsi Kepu- jumlah penduduk 152.720 orang dan petani tradisional dengan perbedaan
lauan Riau yang berbatasan dengan ne- kepadatan 8 org/km2 tingkat kesejahteraan sangat mencolok
gara Malaysia dan Singapura. Sedangkan Dari kesepakatan Sosek Malindo dibandingkan dengan penduduk Sarawak.
di Kanwil IX Pontianak menurut Kakanwil- ditetapkan 16 exit/entry point dimana Pengawasan sulit dilakukan karena
nya, Drs. Teguh Indrayana MA, mempu- selain PPLB(Pos Pemeriksaan Lintas terbatasnya sarana, prasarana ditambah
nyai wilayah kerja provinsi Kalimantan Batas) Entikong akan dibuka 4 titik pos kondisi geografis dan segala keterbatasan
Barat (Kalbar) dan Provinsi Kalimantan lintas batas (Aruk-Biawak, sosial masyarakat perbatasan menimbul-
Tengah (Kalteng) yang membawahi Jagoibabang-Serikin, Nanga Badau- kan perilaku mudah sekali terprovokasi
daerah perbatasan dan berhadapan Lubuk Hantu), namun sepanjang untuk mengedepankan people power
langsung dengan Serawak Malaysia. perbatasan banyak sekali jalan tidak daripada dialog serta gampang terhasut
Berdasarkan letak geografis, resmi digunakan sebagai pintu keluar- melakukan kegiatan ilegal untuk
perbatasan Republik Indonesia-Sarawak masuk kegiatan lintas batas, yang memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Kepala Kanwil X Balikpapan, Drs
Faried Syibli Barchia, MA, menjelaskan,
pos perbatasan darat wilayah kerja Kanwil
X DJBC Balikpapan merupakan perbatas-
an darat antara Provinsi Kalimantan
Timur-Negara Bagian Sabah, Malaysia,
yang sampai saat ini belum ada. Yang ada
hanyalah Pos Pengawasan di Aji Kuning,
Kecamatan Sebatik, Kabupaten Nunukan.
Sementara itu wilayah kerja Kanwil XII
DJBC Ambon meliputi; Provinsi Maluku,
Maluku Utara dan Papua. Dijelaskan,
Kakanwil XII DJBC Ambon, Drs.
Ismartono, Wilayah kerja di Papua,
Kanwil Bea dan Cukai Ambon berbatasan
dengan PNG (Papua New Guinea) dan
terdapat dua pos perbatasan darat dan
satu pos perbatasan laut yang sering
dilewati para pelintas batas dari masyara-
kat Papua (RI) dan PNG, yaitu pos darat
Skouw-Wutung dan Pos Laut Hamadi di
bawah pengawasan KPBC Tipe A
Jayapura dan Pos darat Sota di bawah
pengawasan KPBC Tipe C Merauke.
Sebetulnya, lanjut Ismartono, masih
ada beberapa pos darat, tetapi belum
dapat ditempatkan pegawai DJBC, karena
belum tersedia sarana dan prasarananya,
yaitu di Kabupaten Keerom, dan
SEKTOR PATROLI KWBC II TBK. Wilayah pengawasan Kanwil II TBK. Kabupaten Pegunungan Bintang di bawah

14 WARTA BEA CUKAI EDISI 370 SEPTEMBER 2005


DOK. WBC DOK. WBC
dan nilai harganya ditetapkan Pemda.
Pemda mengusulkan nilai barang pelintas
batas per orang per trip 6000 Ringgit
Malaysia (RM) atau USD 1.500, namun
berdasarkan Keputusan Menkeu Nomor:
490/KMK.05/1998 sebesar RM 600 atau
USD 150. Yang berlaku sekarang,
keputusan Menkeu tersebut. Peraturan
larangan dan pembatasan dari
Pemerintah Pusat (Departemen
perdagangan dan Instansi terkait) tetap
diberlakukan pada kegiatan perdagangan
lintas batas. Di Provinsi Riau sendiri
tercatat ada 11 exit/entry point.
Sementara itu, kerjasama dengan
pihak Kastam Diraja Malaysia Serawak
(KDRM) memerangi perdagangan illegal
kedua negara dalam kerangka SOSEK
MALINDO disamping Kerjasama dengan
aparat lainnya; TNI, Polri, Pemda, Imigrasi
dan lain-lain.mencegah dan
FARIED SYIBLI BARCHIA. Pos perbatasan darat menanggulangi perdagangan ilegal di HERU SANTOSO. Agar kerjasama instansi terkait
antara Provinsi Kaltim- Sabah, Malaysia, sampai daerah perbatasan. dan negara tetangga dapat lebih ditingkatkan.
saat ini belum ada. Yang ada hanya Pos Begitu juga di Kanwil X DJBC
Pengawasan di Aji Kuning, Kecamatan Sebatik, Balikpapan, secara nasional telah itu, setiap tahun dilakukan pertemuan
Kabupaten Nunukan. antara pemerintah Indonesia dengan PNG
dilakukan kerjasama beberapa bidang
antara Indonesia-Malaysia dalam payung membicarakan berbagai masalah, salah
pengawasan KPBC Jayapura, serta Bupul kerjasama Sosek Malindo. Secara satunya adalah MoU on Exchange of
dan Mindiptana di bawah pengawasan regional dilakukan kerjasama antara Customs Related Information antara
KPBC Merauke. Wilayah laut berbatasan Peringkat Negeri Sabah, Malaysia dan DJBC dengan Customs PNG.
langsung negara tetangga Australia dan Tingkat Daerah Kalimantan Timur (Kaltim)
Timor Leste. yang berlangsung selama 10 tahun, PELAYANAN DAN PENGAWASAN DI
secara berkala dievaluasi dan untuk PERBATASAN
KEBIJAKAN STRATEGIS MASALAH ditindaklanjuti sesuai kesepakatan. Pengawasan bea cukai di pos exit/
PERBATASAN Dalam persidangan ke-10 yang entry point Kanwil II DJBC TBK, dilakukan
Di Kanwil TBK, masalah perbatasan dilaksanakan Balikpapan, pada 21-23 Juli dengan memeriksa fisik barang yang
dilakukan dengan cara mendukung 2005, telah mengagendakan antara lain; dibawa pelintas batas, yang ke Malaysia
kerjasama dengan Pemerintah Daerah kerjasama pembangunan Pos Lintas atau pulang ke Indonesia. Apabila nilai
(Pemda) Riau dan Kepulauan Riau dalam Batas Laut (PLBL), Sungai Imam-Pasir barang melebihi ketentuan, kelebihannya
rangka kerja sama antara Provinsi Riau Putih, Tawao, Sabah, Malaysia dengan dikenakan Bea Masuk dan/ Cukai serta
dengan Provinsi Kepulauan Riau dengan Nunukan dan Sungai Nyamuk, Kabupaten Pajak Dalam Rangka Impor (PDRI)
Johor dan Malaka, terutama bidang Nunukan, Kaltim. Pembangunan PLBD, Arus pelintas batas pada masing-
Perdagangan Lintas Batas. Serudong, Sabah Malaysia-Simanggaris, masing exit/entry point (pos keluar masuk)
Jenis barang yang diperbolehkan dan Kaltim. Kemudian, pencegahan, penertib- yang berada di pengawasan Kanwil TBK
dilarang dalam perdagangan lintas batas an, penanggulangan penyelundupan di tidak begitu ramai, berbeda dengan arus
kawasan sempadan,perbatasan Negeri
DOK. WBC Sabah-Kaltim, Kerjasama bidang sosial, DOK. WBC

pendidikan,kesehatan,ekonomi dan
perdagangan Negeri Sabah-Kaltim.
Sebagai tindak lanjut dari kerjasama
pencegahan, penertiban dan
penanggulangan penyelundupan di
Kanwil X DJBC Balikpapan secara khusus
telah melakukan kerjasama dengan
Jabatan Kastam Negeri Sabah Malaysia
dalam bentuk Operasi Patroli Laut
Terkoordinasi (Patkorkastima) yang
sampai saat ini telah dilaksanakan selama
4 kali. Selain itu, akan dilakukan kerjasa-
ma khususnya menyangkut pemasukan
dan pengeluaran barang-barang ilegal
dan yang diatur tata niaga impor dan eks-
por (barang larangan dan pembatasan).
Di Kanwil XII DJBC Ambon, sesuai
rencana strategis DJBC berkaitan dengan
hubungan internasional yaitu
meningkatnya kerjasama di bidang
kepabeanan sebagai wilayah yang
ISMARTONO. Diperlukan kapal berbatasan langsung dengan PNG, maka TEGUH INDRAYANA. Di Kanwil Pontianak
patroli besar dan personil yang cukup merupakan daerah perbatasan yang rawan tindak
ditunjang anggaran memadai rencana strategisnya adalah tersusunnya pelanggaran UU Kepabeanan karena banyak jalan
untuk pengawasan wilayah Maluku Memorandum of Understanding (MoU) tembus ilegal sepanjang perbatasan serta
dan Papua. antara DJBC-Customs PNG. Disamping minimnya SDM dan sarana pengawasan.

EDISI 370 SEPTEMBER 2005 WARTA BEA CUKAI 15


LAPORAN UTAMA
DOK. WBC
dibangun dan masih dalam pembicaraan
dengan Malaysia, arus pelintas batas
dilayani sebagai penumpang sarana
pengangkut dan perahu-perahu kecil yang
keluar masuk ke atau dari Tawao melalui
Sungai Nyamuk dan Tonuntaka,
Nunukan.
Sementara itu, arus pelintas batas
masyarakat RI-PNG tidak ramai setiap
saat, tetapi saat-saat tertentu saja, yaitu
saat panen vanili dan coklat. Komoditi
yang dibawa masuk ke wilayah RI oleh
pelintas batas dari PNG umumnya berupa
vanili, coklat dan makanan ringan yang
jumlahnya beberapa kilogram saja (antara
1-10 kg). Kontribusi terhadap penerimaan
negara dari komoditi yang dibawa oleh
pelintas batas pada tahun anggaran 2004
hanya mencapai Rp. 246.445.238.
Sedangkan komoditi yang dibawa keluar
wilayah RI oleh pelintas batas dari RI
umumnya barang kebutuhan hidup.
Pelintas batas pada umumnya petani
yang berada di perbatasan RI-PNG yang
satu sama lainnya masih merasa
bersaudara, mereka tidak mengerti
mengenai ketentuan kepabeanan dan
peraturan lainnya. Disamping itu
perbatasan tersebut sangat luas dan sulit
dijangkau sehingga sangat rawan terjadi
tindak pelanggaran kepabeanan.
KAPAL PATROLI. Pengawasan penyelundupan hasil hutan dan hasil laut di perairan luar diperlukan kapal
patroli ukuran besar yang dapat menjangkau lautan luas. SARANA DAN PRASARANA DI POS
PERBATASAN
pelintas batas daratan seperti di Entikong perbatasan serta minimnya SDM dan Sarana operasi pengawasan di
karena lintas batas pada Kanwil II TBK sarana pengawasan. Barang bawaan perbatasan laut, Kanwil II TBK, saat ini
semuanya melalui lautan. pelintas batas umumnya kebutuhan pokok sudah memadai dengan kapal patroli
Sama seperti diperbatasan lainnya, sehari-hari dengan batas RM 600 per jenis FPB 28, VSV 15 atau speed boat
umumnya, pelintas batas ke Malaysia orang per bulan. Sedangkan komoditas didukung pengolahan data-data intelijen,
membawa hasil pertanian dan kerajinan rawan diselundupkan melalui lintas batas patroli darat, patroli rutin atau khusus di
yang dihasilkan masyarakat perbatasan, adalah semua barang-barang impor yang laut dan melakukan peningkatan SDM
seperti; kopra, kelapa bulat, ikan segar, diatur tata niaganya (beras, gula, daging, dengan pendidikan dan latihan.Saat ini
nenas, dan arang batik, kelapa. makanan minuman olahan/kaleng), sarana operasi yang dapat digunakan
Sedangkan pelintas batas yang datang sedangkan barang ekspor yang rawan sebagai berikut; FPB 28 alumunium ada 4
dari Malaysia membawa; kacang hijau, diselundupkan adalah kayu, pupuk dan unit, FPB 28 kayu ada 13 unit, VSV 15
ikan bilis, cabe kering, sarden, kecap, produk hasil hutan lainnya yang dilarang. ada 3 unit dan Speed boat ada 5 unit.
kerupuk ikan, bawang putih, bawang Lalu lintas perdagangan yang resmi Sementara kerjasama dengan aparat
merah, biscuit. dibuka kedua negara hanya PPLB terkait dilakukan dengan cara pertukaran
Menurut Heru Santoso, pelanggaran Entikong sedangkan lainnya dalam taraf informasi yang dibutuhkan dalam pelak-
terhadap UU Kepabeanan relatif tidak persiapan menyediakan sarana dan sanaan pengawasan dan patroli terkoor-
ada, karena pelintas batas tingkat prasarana walaupun secara prinsip dinasi. Setiap tahun tahun diadakan
pendapatannya relatif rendah dan barang ditetapkan 15 titik akan dibuka (baik PPLB pertemuan koordinasi secara rutin dengan
bawaan ke atau dari Malaysia atau Singa- maupun PLB). Hal ini sangat menyulitkan instansi terkait seperti dengan dinas
pura adalah kebutuhan pokok sehari- pangawasan karena rentang perbatasan perindustrian dan perdagangan serta
hari.Pelanggaran potensial memang tidak sepanjang kurang lebih 847 Km dengan pemerintah daerah setempat dan patroli
ada, hanya pelanggaran kecil, misalnya tempat pelayanan resmi hanya di PPLB terkoordinasi (Operasi Hiu Macan).
membawa barang yang terkena ketentuan Entikong, sedangkan disepanjang Di wilayah kerja Kanwil IX Pontianak,
barang larangan dan pembatasan. perbatasan sudah terjadi arus barang dan sarana dan prasarana diperbatasan
Kontribusi pungutan BM dan/ cukai PDRI orang keluar masuk kedua negara. Ini jadi sangat minim dan hanya PPLB Entikong
pada pos exit dan entry point, adalah kecil kendala pelayanan dan pengawasan yang sudah dilengkapi dengan X Ray,
sekali bahkan tidak ada. kegiatan perdagangan lintas batas karena namun hal ini tidak optimal karena mesin
Sedangkan komoditi rawan di luar PPLB Entikong belum bisa X Ray dimaksud sulit berfungsi dan sering
diselundupkan, ada beberapa jenis. Untuk diberikan pelayanan lintas batas (sampai rusak dikarenakan tidak normalnya
ke luar negeri antara lain; komoditi biji sekarang belum resmi dibuka, belum ada tegangan listrik di Entikong. Sedangkan
timah, BBM dan kayu. Sedangkan ke CIQS secara lengkap di lokasi dimaksud) pos lainnya lebih minim sarana dan
dalam wilayah Indonesia antara lain; Di Kanwil X DJBC Balikpapan, prasarana yang dimiliki baik alat transport,
daging sapi beku, pakaian bekas (ball mengingat PLBD maupun PLBL belum komunikasi, bahkan gedungnya sudah
pres), gula pasir, beras. ada, pelayanan dan pengawasan banyak tidak layak huni.
Di Kanwil IX Pontianak merupakan dilakukan di Pos Pengawasan Sungai Sarana operasi di perbatasan masih
daerah perbatasan yang rawan tindak Nyamuk dan Pelabuhan Tonuntaka, kurang memadai karena Kanwil Pontianak
pelanggaran UU Kepabeanan karena Nunukan. Meskipun Pos Lintas Batas, tidak memiliki kapal patroli untuk di laut
banyak jalan tembus ilegal sepanjang baik PLBD maupun PLBL belum lepas, sarana patroli yang dimiliki saat ini

16 WARTA BEA CUKAI EDISI 370 SEPTEMBER 2005


hanya mampu untuk patroli diperairan su- kerja Kanwil X Balikpapan, di perbatasan lokasi PPLB maupun PLB yang sudah
ngai saja. Adapun sarana penunjang sangat kurang memadai, komoditi rawan resmi ditetapkan dan akan dibuka dapat
pelaksanaan tugas yang dimiliki Kanwil IX diselundupkan melalui laut berupa; segera direalisasikan sarana dan prasa-
DJBC Pontianak antara lain : Speedboat/ ammonium nitrat, kayu gergajian, kayu rananya untuk personil CIQS secara res-
alat angkutan apung sebanyak 15 unit, 12 log, kayu bantalan, rotan, pakaian bekas, mi, sedangkan yang belum resmi dibuka
unit kondisinya baik namun daya jangkau- gula, telur, BBM dan sebagainya. dapat dibuatkan suatu Pos Pengawasan
nya terbatas (hanya di sungai-sungai) ka- KPBC Nunukan dan Tarakan awal Terpadu guna mengantisipasi kegiatan
rena sudah tua, dan 2 unit dalam kondisi 2005 telah memperoleh pembagian yang lintas batas yang terjadi
rusak dan 1 unit rusak sama sekali. masing-masing 1 unit kapal patroli laut. Di Sedangkan Faried Syibli Barchia,
Sedangkan untuk kendaraan bermotor perairan perbatasan juga diperoleh sesuai program kerja TA 2005, seperti;
roda empat sebanyak 33 buah, 1 buah bantuan kapal Patroli Cepat dari Kanwil XI pembinaan pegawai dapat berjalan baik,
rusak dan 1 buah dalam kondisi rusak DJBC Makassar yang di BKO ke Kanwil X peningkatan pelayanan sesuai harapan
sama sekali. Kendaraan bermotor roda DJBC Balikpapan. Sarana operasi yang masyarakat usaha, peningkatan
dua sebanyak 50 buah, 5 buah rusak dan dimiliki Kanwil Balikpapan berjumlah 7 pencegahan penyelundupan dan
3 buah dalam kondisi rusak sama sekali. buah kendaraan roda empat dengan 97 peredaran barang ilegal sehingga tidak
Alat komunikasi Radio SSB sebanyak 19 orang personil dan dirasa sangat kurang terjadi lagi pelanggaran di bidang
unit, 5 unit rusak, 1 unit rusak sama sekali mengingat wilayah yang diawasi kepabeanan dan cukai serta optimalisasi
dan alat komunikasi Radio UHF sebanyak sangatlah luas. penerimaan negara dengan harapan
14 unit dalam kondisi baik. Untuk Pos Perbatasan Skouw, (Wila- target penerimaan Kanwil X DJBC
Saat ini di Kanwil Pontianak dilengkapi yah XII Kanwil DJBC Ambon) Pemda Balikpapan dapat tercapai.
dengan 241 personil dan jumlah itu dirasa Jayapura melalui Badan Perbatasan dan Ismartono, dalam harapannya mene-
masih kurang ideal dibandingkan beban Kerjasama Daerah menyediakan gedung kankan perlunya penanganan yang
kerja pelayanan dan pengawasan yang yang ditempati berbagai instansi terkait komprehensif melihat kondisi geografis
harus dilakukan. Untuk saat ini masih dengan lalu lintas barang dan orang dari dan potensi sumber daya alam yang
terdapat kekurangan pegawai sebanyak dan ke wilayah RI maupun PNG, terma- dimiliki Maluku dan Papua dengan
90 pegawai. Guna mengantisipasi suk di Pos Laut Hamadi telah disediakan kekayaan sumberdaya alam sangat tinggi
penambahan volume kegiatan di masa ruangan khusus untuk Bea dan Cukai dan rawan penyelundupan sementara
depan khusunya rencana pengembangan melayani kegiatan impor dan ekspor. sarana transportasi minim. Untuk itu
wilayah perbatasan maka lebih banyak Khusus untuk PLB Skouw, direncanakan diperlukan penanganan yang komprehen-
lagi pegawai yang dibutuhkan, untuk itu pada akhir tahun 2005 sudah dapat sif dengan meningkatkan sarana operasi
diusulkan adanya peningkatan status melayani kendaraan yang masuk dan dan personil pengawasan yang memadai.
kantor/ kantor bantu/ pos pengawasan keluar wilayah RI maupun PNG. Diperlukan pula kapal patroli besar dan
diperbatasan dan penambahan SDM Sedangkan di Pos Sota tersedia ru- personil yang cukup ditunjang anggaran
sekitar 108 pegawai dengan rincian 2 mah dinas pegawai yang sekaligus dijadi- memadai dan dapat dibuat pangkalan
orang pejabat eselon IV, 21 orang Korlak kan tempat untuk melayani kegiatan kepa- kapal patroli agar DJBC dapat melakukan
dan 85 Pelaksana dengan kualifikasi beanan yang melalui Pos Lintas Batas. pengawasan sebagai bentuk tanggung
teknis kepabeanan dan cukai. Sarana yang tersedia di pos perbatasan jawab atas amanah yang diberikan UU
Secara resmi Kanwil IX DJBC hanya berupa peralatan kerja dan alat sebagai penjaga perbatasan wilayah RI
Pontianak telah mengusulkan kepada komunikasi saja, tanpa dilengkapi dengan dari masuk dan keluarnya barang impor
pemda dan instanti terkait lainnya untuk peralatan lainnya seperti X-Ray dan lain- maupun barang ekspor. ris
mengantisipasi perdagangan lintas batas lain. Sampai saat ini Kanwil DJBC Ambon DOK. WBC
yaitu : PPLB / PLB yang sudah disepakati tidak memiliki sarana operasi memadai
agar segera direalisasikan pembangunan untuk melakukan pengawasan. Hanya
sarana dan prasarananya karena telah beberapa KPBC memiliki speed boat
ditempatkan personil CIQS secara resmi, ukuran 15 M, yang hanya mampu untuk
bisa berbentuk Pos Pengawasan Terpadu boatzoecking di perairan dalam saja.
guna mengantisipasi kegiatan lintas batas.
HARAPAN UNTUK PERBAIKAN
KETERBATASAN BAHAN BAKAR MINYAK Sebuah harapan disampaikan dalam
(BBM) upaya meningkatkan pengawasan di
Kondisi keterbatasan BBM dirasakan perbatasan. Seperti disampaikan Heru
kanwil yang mempunyai tugas melakukan Santoso. Ia berharap agar kerjasama
patroli laut. Tingginya harga dan instansi terkait dan negara tetangga dapat
ketersediaan BBM menjadi kendala lebih ditingkatkan.
operasi kapal patroli. Padahal untuk Sementara, Teguh Indrayana,
perhitungan anggaran sebelumnya masih menyampaikan harapan-harapan yang
menggunakan harga BBM yang lama. ingin disampaikan kepada pimpinan untuk
Untuk mengatasi keterbatasan tersebut, perbaikan pelayanan dan pengawasan di
dilakukan patroli waktu-waktu tertentu wilayah perbatasan, yaitu peningkatan
yang sering digunakan untuk status kantor pelayanan, kantor bantu dan
penyelundupan dengan menggunakan pos pengawasan untuk dapat dibahas
risk management melalui analisis. dalam reorganiasasi, kekurangan SDM
Di Pontianak, yang menjadi kendala dapat segera dipenuhi sesuai usulan yang
utama pengawasan laut adalah tidak telah diajukan, segera dilakukan
adanya sarana kapal patroli dibawah pembangunan, perbaikan, pengadaan
Kanwil IX DJBC Pontianak, sehingga sarana dan prasarana di semua kantor
pelaksanaan patroli di laut lepas sangat dan pos pengawasan, adanya
tergantung pada BKO kapal patroli dari peningkatan anggaran biaya perjalanan
Kanwil TBK yang diperpanjang setiap dinas pegawai yang ditugaskan di
sebulan sekali. perbatasan karena sampai saat ini masih
Sementara, sarana prasarana yang sangat minim serta dilakukan KOMODITI RAWAN. Kayu dan rotan rawan
dimiliki kantor-kantor pelayanan, wilayah pembahasan ditingkat Pusat supaya di diselundupkan melalui jalur laut.

EDISI 370 SEPTEMBER 2005 WARTA BEA CUKAI 17


LAPORAN UTAMA

Aktivitas KPBC
DI WILAYAH PERBATASAN
Kami tampilkan dua profil KPBC yang melakukan pelayanan dan pengawasan di wilayah
perbatasan, antara lain; KPBC Entikong berbatasan dengan Malaysia dan KPBC
Atapupu berbatasan dengan Timor Leste

K
PBC Tipe C Atapupu berlokasi di Timor Leste adalah Motaain kurang lebih di luar daerah pabean, menimbulkan bia-
Jalan Pelabuhan No.2, Atapupu, 12 Km darat dari KPBC Atapupu dan ya tinggi dan ini dianggap sebagai ham-
Nusa Tenggara Timur dengan berstatus Kantor Pos Bantu yang dikepalai batan.
dilengkapi 26 personilnya. Menurut Kepala oleh seorang Kepala Kantor Pos Bantu Proses pelayanan untuk impor di
KPBC Tipe C Atapupu, M. Gauss Sitom- dengan 2 atau 3 anggota personil. KPBC Atapupu diusahakan menyesuaikan
pul, SH, pelaksanaan pengawasan, baik Berdasarkan data pelintas batas yang dengan ketentuan impor terbaru yang
ekspor maupun impor, di wilayah kerja ada di KPBC Atapupu, dalam sehari dikeluarkan oleh Kantor Pusat Bea dan
KPBC ini meliputi tiga wilayah kabupaten tercatat sebanyak 75-100 orang pelintas Cukai di Jakarta, walaupun hal ini sempat
di Provinsi Nusa Tenggara Timur, yaitu yang umumnya adalah pedagang membuat importir ‘pontang-panting’
Belu di Atambua, Timor Tengah Utara di Indonesia yang menjual atau mensuplai dalam menyelesaikan masalah adminis-
Kefamenanu dan Kalabahi di Pulau Alor. barangnya ke Timor Leste. Artinya volume trasinya, namun kelebihan dari cara itu
Artinya untuk pengawasan tidak saja lintas ekspor dalam satu tahun dapat dirata- diakui Gauss, tidak ada tetek bengek
darat, namun juga meliputi wilayah laut. ratakan sampai dengan 1200 dokumen bayar sewa gudang dan lain-lain. Hal ini
Lebih lanjut Gauss menjelaskan, PEB dan 1500 dokumen PIB. Arus barang pun tidak dikeluhkan importir. Lantas, me-
rentang panjang perbatasan darat meliputi ekspor umumnya barang keperluan ngingat kondisi yang ada di wilayah per-
200 Km dengan 9 titik pos resmi di luar sehari-hari yang di produksi di Indonesia, batasan sampai saat ini proses pengelola-
perbatasan laut di Kabupaten Alor dimana sedangkan impor hanya komoditi hasil an dokumen dilakukan secara manual.
terdapat satu pelabuhan resmi yaitu bumi berupa; kopi, kopra, kemiri, kacang Untuk sarana dan prasarana penun-
Pelabuhan Laut Kalabahi dan pelabuhan tanah dengan jumlah impor sangat jang, terus terang saja diakui Gauss,
laut yang sedang dikembangkan di terbatas dan masih bersifat tradisional. masih jauh dari memadai, namun tidak
Moratain di ujung Pulau Alor yang berjarak dijadikan kendala untuk tidak bekerja,
kurang lebih 3 mil dari Timor Leste. PEMERIKSAAN IMPOR YANG KETAT. sebab dalam keseharian pihaknya sudah
Berdasarkan Keputusan Menteri Lebih lanjut dijelaskan Gauss, untuk mempunyai Standar Operasi Bersama
Keuangan Nomor : 444 tahun 2002, untuk pelintas/ perlintasan barang yang melalui dengan Satgas Pengamanan di
sementara telah ditetapkan 3 titik resmi pos resmi, maka standar pemeriksaan Perbatasan (Pamtas) TNI dan Polri,
lintas batas darat, yaitu Motaain, Metama- dilakukan secara khusus. Untuk impor dimana sepanjang tidak di pos resmi,
sin dan Napan, selebihnya berdasarkan pemeriksaan dilakukan sangat ketat de- pengawasan diserahkan kepada Satgas
MoU tahun 2003 antara pemerintah ngan melibatkan unsur yang ada di per- Pamtas TNI dan Polri untuk selanjutnya
Indonesia dan Timor Leste yang sampai batasan, yaitu; TNI, Polri, Bea dan Cukai bila didapatkan adanya pelanggaran
saat ini masih belum berjalan. dan Karantina sekaligus. Hal ini dikarena- diserahkan kepada Bea dan Cukai untuk
Sementara itu, Pos yang menjadi kan dahulu sering ada keluhan dari im- ditindak lanjuti sesuai ketentuan.
gerbang utama di perbatasan darat RI- portir bahwa barang yang diperiksa ulang
BBM DAN GULA RAWAN
DISELUNDUPKAN
Komoditi yang rawan diselundupkan
sepanjang perbatasan darat dan laut
adalah BBM untuk ke Timor Leste,
sedangkan gula untuk maupun dari Timor
Leste. BBM memang sangat sulit diawasi
dikarenakan menjadi mata pencaharian
penduduk. Dan menurut Gauss, pelaku
sangat memahami seluk-beluk daerah
perbatasan yang dikenal dengan ‘jalan
tikus’. Sedangkan untuk gula (asal Dubai
atau Thailand) masuk dari Timor Leste ke
Indonesia melalui jalur laut.
Diakui Kepala Kantor Atapupu ini, ka-
sus yang diungkap memang sangat se-
derhana, yaitu selisih lebih atau kurang
denda administrasi, namun pihaknya
sering menjadi saksi ahli, baik di kepolisi-
an, kejaksaan maupun pengadilan untuk
kasus-kasus yang tidak terlalu rumit
PETA PERBATASAN NTT-RDTL . Tiga titik resmi lintas batas darat, yaitu Motaain, Metamasin dan seperti di KPBC tipe yang lebih besar.
Napan, selebihnya berdasarkan MoU tahun 2003, antara pemerintah Indonesia dan Timor Leste Mengenai kerjasama dengan instansi
yang sampai saat ini belum berjalan. terkait, dirasakan Gauss telah berjalan

18 WARTA BEA CUKAI EDISI 370 SEPTEMBER 2005


DOK/ WBC
dengan baik didukung oleh seluruh unsur Impor dengan menyerahkan bukti
Pemda, kejaksaan dan Polda maupun Pembayaran Pabean, Cukai dan
seluruh Polres. Pajak (BPPCP). Selanjutnya barang
Tahun ini KPBC Tipe C Atapupu diberi bawaan pelintas batas setuju di impor.
target Rp. 100 juta untuk bea masuk, dan l Barang Impor yang Dibawa Penum-
harapan Gauss, mudah-mudahan target pang. Penumpang bus atau sarana
itu dapat terpenuhi, dimana sebelumnya pengangkut lainnya, memberitahukan
tahun 2004 target sebesar Rp. 50 juta bawaannya dengan Customs
dapat terpenuhi sebesar Rp. 123 juta. Declaration (CD). CD diserahkan pada
Mengenai kendala, menurut Gauss, petugas yang memeriksa bus,
memang ditemui dalam pelaksanaan dilakukan pemeriksaan barang. Untuk
pengawasan, baik secara teknis maupun keperluan diri tidak dikenakan BM dan
operasional termasuk alat-alat PI. Apabila barang dagangan atau
penunjangnya. “Namun hal ini tidak kami lebih US $ 250 per orang, hasil
jadikan hambatan dalam bekerja. pemeriksaan CD diteruskan ke Kasi
Harapan kami, agar bapak-bapak di pusat Kepabeanan dan Cukai untuk
hanya ingat….bahwa kami masih ada dan menetapkan BM dan PI. Pembayaran
terus bekerja sesuai motto kami we are diserahkan pada Bendaharawan
here for you,” demikian tegas Gauss. Pembantu dengan menerima BPPCP,
M. GAUSS SITOMPUL, SH, pelaksanaan pengawas-
an, baik ekspor maupun impor, meliputi tiga wila- selanjutnya setuju impor.
PPLB ENTIKONG. yah kabupatern di Provinsi Nusa Tenggara Timur. l Barang Impor Kendaraan Bermotor
Penggambaran kondisi kerja di wila- (Ranmor) yang dibawa Wisatawan.
yah perbatasan, tepatnya di KPBC Enti- l Pelayanan impor yang dibawa Wisatawan pembawa ranmor mengisi
kong yang berlokasi di Jalan Raya Per- anggota masyarakat pelintas batas. formulir rangkap 3 yang disediakan
batasan Entikong, Kabupaten Sanggau Masyarakat pelintas batas yang Bea dan Cukai berdasarkan paspor,
Kalimantan Barat tidak jauh berbeda de- memiliki KILB (Kartu Ijin Lintas Batas) / Lesen Pemandu (SIM) dan Green
ngan di Atapupu, Nusa Tenggara Timur. BPBLB (Buku Pengangkutan Barang Card (STNK), kemudian diserahkan
Arus pelintas batas di wilayah kerja Lintas Batas), memberitahukan pada Kasi Kepabeanan dan Cukai,
KPBC Entikong cukup ramai, hanya saja, bawaannya secara lisan atau tertulis diperiksa dokumen dan Ranmor
menurut Kepala KPBC Entikong, Gusli M kepada petugas bea cukai atau dengan menunjuk petugas pemeriksa
Tambunan, SH, pelintas batas yang koordinator pelaksana bea cukai di didampingi petugas P2 dan
berjalan kaki berkurang sedangkan tempat kedatangan atau Hanggar Bea wisatawan/ pemandu. Bila hasilnya
pelintas batas yang berkendaraan roda dan Cukai. Lantas diperiksa KILB/ sesuai diberikan persetujuan impor,
empat semakin meningkat. Dalam sehari, BPBLB, meliputi jumlah, jenis dan formulir lembar 1 untuk wisatawan/
warga negara Indonesia berangkat ke harga barang. Apabila untuk pemandu, lembar II untuk Polantas
Malaysia, sekitar 550 orang dan masuk kebutuhan sehari-hari tidak dan lembar III untuk Dishubtel. Izin
kembali 450 orang per hari. Sedangkan diperdagangkan, tidak lebih 600 penggunaan ranmor selama 30 hari
warga negara asing masuk ke Indonesia Ringgit Malaysia (RM) per orang/ dan dapat diperpanjang 30 hari lagi.
sekitar 50 orang dan kembali ke Malaysia bulan dibebaskan pungutan Bea Apabila ranmor digunakan di luar
sekitar 40 orang. Masuk (BM) dan Pajak Impor (PI). Kalimantan Barat, wisatawan
Barang yang dibawa masuk (impor) ke KILB/BPBLB dikembalikan ke menjaminkan Customs Bond sebagai
wilayah Indonesia, antara lain; gula, susu, pemiliknya, barang disetujui diimpor. jaminan BM dan PI. Bila ranmor
mentega, terigu,makanan olahan, Sementara apabila lebih dari RM 600 dibawa kembali ke Malaysia, formulir I
minuman ringan, buah-buahan, ikan telur per orang/ bulan, hasil pemeriksaan diserahkan ke pejabat bea cukai di
dan daging. Barang yang dibawa keluar barang tersebut (KILB/BPBLB) pintu kedatangan dari Indonesia.
(ekspor) antara lain; lada hitam/putih, karet diteruskan ke Kasi Kepabeanan dan Petugas bea cukai yang bertugas di
basah, kacang tanah, jahe, kusen pintu/ Cukai untuk penetapan BM dan PI. pintu kedatangan memeriksa ranmor
jendela, seprai,selimut, kelambu,tikar Bendaharawan Pembantu di PPLB dan memberi catatan pada formulir I
rotan, mie instan dan buah-buahan. menerima pembayaran BM dan Pajak bahwa ranmor telah kembali ke
Sedangkan komoditi rawan diselundupkan Malaysia. KPBC Entikong membuat
DOK/ ADI
ke wilayah Indonesia (impor), antara lain; laporan secara periodik setiap bulan
gula, tepung terigu, telur, daging dan obat- untuk ranmor yang kembali dan
obatan. Untuk komoditi ekspor antara lain; belum kembali ke Malaysia. Laporan
kayu gergajian dan pupuk urea. dikirim kepada Polri, Dihubtel dan
Kanwil IX DJBC Pontianak.
PELAYANAN IMPOR
Proses pelayanan di KPBC Entikong PELAYANAN EKSPOR
kepada pelintas batas yang akan mengim- l Pelayanan Ekspor Umum.Eksportir
por barang dapat dilakukan dengan empat mengisi dan menandatangani
cara sesuai dengan jenis importirnya. Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB)
l Proses pelayanan impor umum. diserahkan pada Kasi Kepabeanan
Mengisi dan menandatangani PIB dan dan Cukai. PEB dan lampiran
menyerahkan ke Pejabat Penerima dokumen pelengkap pabean diteliti
Dokumen /Kasi Kepabeanan dan kebenarannya. Kasi Pabean
Cukai untuk diteliti. Selanjutnya menetapkan, apakah barang perlu
diperiksa fisik barang oleh pemeriksa dilakukan pemeriksaan fisik atau tidak.
barang didampingi petugas P2 dan PEB yang tidak diperiksa fisik
importir/ kuasanya. Jika hasilnya diberikan persetujuan ekspor dan PEB
sesuai diterbitkan Surat Persetujuan yang diperiksa fisik jika kedapatan
Pengeluaran Barang (SPPB), apabila GUSLI M TAMBUNAN, SH, Pelintas batas yang sesuai diberikan persetujuan ekspor,
tidak dikenakan tambah bayar dan berjalan kaki berkurang sedangkan pelintas batas tidak sesuai dilakukan penegahan/
denda berupa sanksi administrasi. berkendaraan roda empat semakin meningkat. Nota Pembetulan PEB.

EDISI 370 SEPTEMBER 2005 WARTA BEA CUKAI 19


LAPORAN UTAMA
DOK/ WBC

Kesepakatan Indonesia

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○
Dengan Negara Tetangga
MENGENAI PERBATASAN
Kondisi perbatasan antar negara baik darat maupun
laut di Indonesia masih jauh tertinggal dibanding negara
tetangga, terutama perbatasan Malaysia di Pulau
Kalimantan, dan perlu diakui, pemerintah Indonesia
selama ini bukan tidak berbuat apa-apa, karena
berbagai upaya pembangunan perbatasan termasuk
RAWAN DISELUNDUPKAN DI PPLB ENTIKONG. Komoditi ra- pengawasan telah dilakukan, mulai dari perundingan
wan diselundupkan ke wilayah Indonesia (impor) antara lain;
gula, tepung terigu, telur, daging dan obat-obatan. Untuk
bilateral menangani kasus perbatasan yang terjadi,
komoditi ekspor antara lain; kayu gergajian dan pupuk urea. pembangungan pintu masuk perbatasan, sampai
penyusunan berbagai peraturan.
l Pelayanan Ekspor yang Dibawa Anggota
Masyarakat Pelintas Batas. Dalam jumlah RM

D
600 tidak diberlakukan ketentuan umum di alam menangani persoalan perbatasan terkait dengan penanganan
bidang ekspor. Barang Ekspor diberitahukan perbatasan, selama ini berbagai upaya telah ditempuh pemerintah,
secara lisan dan dicatat oleh petugas bea cukai namun penanganan yang dilakukan masih belum menunjukkan hasil
pada buku catatan barang yang dibawa pelintas yang optimal. Selama ini penanganan permasalahan kawasan perbatasan
batas (Daftar pengangkutan Barang Ekpor/ masih bersifat parsial dan ad hoc (panitia khusus) yang terbagi ke dalam
Impor). beberapa kepanitiaan (committee), antara lain;
1. General Border Committee (GBC) RI-Malaysia yang diketuai Panglima
KENDALA PENGAWASAN TNI
Beberapa kasus pelanggaran pabean yang 2. Joint Border-Committee (JBC) yang diketuai Menteri Dalam Negeri.
dilakukan pelintas batas berhasil diungkap KPBC 3. Joint Border Committee RI-RDTL yang diketuai oleh Ditjen PUM
Entikong antara lain pada komoditi ; importasi gula, Depdagri
obat,CD bajakan, pakaian bekas, sepatu dan 4. Joint Comission Meeting RI-Malaysia (JCM) yang diketuai oleh Menteri
daging, kendaraan bermotor roda dan eksportasi Luar Negeri yang sifatnya adalah kerjasama bilateral
kayu gergajian.
Secara formal, menurut Gusli, kerja sama Beberapa perundingan dan pertemuan yang telah dilakukan oleh
instansi terkait cukup baik, instansi terkait seperti pemerintah antara lain;
Polri dan TNI membantu petugas bea cukai bila 1. Perundingan JBC Meeting RI-PNG di PNG
ada ancaman keamanan dan pemaksaan 2. Perundingan JBC Meeting RI-PNG di Indonesia
pemasukan atau pengeluaran barang dari PPLB 3. Penandatanganan Review Basic Agreement di PNG pada Maret 2003
Entikong. Kerjasama ini memerlukan biaya 4. GBC Meeting antara RI-Malaysia di Malaysia
operasional yang tinggi. Karena keterbatasan biaya 5. Sidang Sosek Malindo di Kuala Lumpur, Malaysia
operasioanl kantor, sering juga Bea dan Cukai 6. Pertemuan khusus antara
DOK/ ADI
terpaksa melakukan sendiri tugas pengamanan. RI-Malysia dalam rangka
Kendala di KPBC yang memiliki 30 personil ini pembahasan Masalah
juga dirasakan. Kendala itu antara lain; instansi Batas Tanjung Datu
terkait belum sepenuhnya mendukung KPBC 7. Special JBC Meeting
mencegah penyelundupan dan pemasukan barang antara Pemerintah RI
secara paksa di PPLB. Masih ada oknum instansi dengan Timor Leste
terkait dan tokoh masyarakat membiarkan/ bekerja-
sama dengan pelintas batas melakukan impor Upaya percepatan pena-
illegal. Kemudian, biaya pencegahan perdagangan nganan masalah perbatasan,
illegal tidak memadai untuk biaya harian petugas baik mengenai pengembang-
Polri/TNI yang diperbantukan KPBC Entikong. an
Perlu kerjasama operasional Bea dan Cukai, kawasan perbatasan
Dit. Perdagangan Luar Negari dan Pemerintah maupun garis batas telah
Provinsi atau Kabupaten, lanjut Gusli. Kerjasama dilakukan. Selain penyusunan
itu, dalam hal pelayanan dan pengawasan barang peraturan perundangan serta
impor/ekspor yang diatur tata niaganya, pemberian perundingan bilateral antar
izin impor gula, pupuk dan terigu kepada pedagang dua negara, juga telah dilaku-
lintas batas serta sinkronisasi Kep Dirjen Bea dan kan kajian, studi, penelitian,
Cukai Nomor 78 tahun 1997 jo Kep. Menkeu No. seminar, lokakarya dan
490/KMK.05/1996 tentang Tata Laksana Impor Ba- sebagainya yang bertujuan
rang Penumpang, Awak Sarana Pengangkut, Pe- menyusun kebijakan
lintas Batas, Kiriman Pos dan Kiriman melalui Per- penanganan perbatasan.
usahaan Jasa Titipan dengan Keputusan Menteri ATONG SUHERMAN. Kita belajar dari Australia
adanya sinergi dengan mengenyampingkan ego
Perdagangan No. 36/KP/III/95 tentang Perdagang- PERAN AKTIF BEA DAN CUKAI sektoral pihak terkait maka penanganan
an Lintas Batas melalui Pos Perbatasan Lintas Ba- Salah satu bentuk duku- perbatasan akan lebih mudah dan dari sisi tugas
tas Entikong di Provinsi Kalimantan Barat. ris ngan nyata dari upaya yang Bea dan Cukai akan lebih ringan

20 WARTA BEA CUKAI EDISI 370 SEPTEMBER 2005


DOK/ WBC
mutual sistem, jadi saling memberikan
keuntungan bagi kedua belah pihak.
Keinginan ke depan dari perjanjian ini,
lanjut Atong, adalah bea cukai saling
kerjasama untuk keefektifan khususnya
untuk penegakan hukum, mapun dari sisi
audit contohnya ada dokumen yang
dijadikan alat-alat informasi kedua belah
pihak dan bila belum menemui kejelasan,
bisa dilakukan bantuan salah satu negara
untuk umpamanya memberikan informasi
pabean dan lain sebagainya.
Belum lama ini di Batam, tepatnya
pada 11-12 Agustus lalu diadakan rapat
yang dihadiri Duta Besar Malaysia,
Panglima Armada Barat (Pangamabar)
Angkatan Laut, enam Kapolda se-
Sumatera dan Gubernur. Pertemuan yang
diberi nama Rapat Koordinasi
Penanganan Masalah Politik Keamanan
Perbatasan RI-Malaysia di wilayah
Sumatera ini mengenai perbatasan
pengamanan Selat Malaka yang sering
menimbulkan masalah politik dan
PATKOR KASTIMA. Kerjasama dalam rangka pencegahan penyelundupan dilakukan dalam bentuk Operasi keamanan.
Patroli Laut Terkoordinasi (Patkorkastima) yang masih berada dibawah payung Sosek Malindo. Pertemuan Ini merupakan rapat
koordinasi perbatasan pertama yang
telah dilakukan pemerintah dalam negara termasuk permasalahan di disampaikan pihak Departemen Luar
menangani soal perbatasan, Bea dan perbatasan. Delegasi tersebut dipimpin Negeri dan dari pertemuan ini akan
Cukai terutama di wilayah perbatasan oleh Departemen Luar Negeri dan DJBC menjadi moment untuk rapat-rapat
berperan aktif melaksanakan hasil-hasil menjadi salah satu anggota delegasi yang selanjutnya. Mengenai isi dari pertemuan
kesepakatan tersebut yang dilakukan mewakili Departemen Keuangan. tersebut, antara lain secara global
secara periodik. Seperti yang dilakukan Pertemuan terakhir dilakukan pada 28-30 Indonesia harus mulai menyadari
Kanwil II DJBC TBK, Kanwil IX DJBC Nopember 2004 di Jakarta yang posisinya sebagai NKRI dengan
Pontianak, Kanwil X DJBC Balikpapan, merupakan pertemuan ke 23. Disamping perbatasan wilayahnya. Dari pertemuan
Kanwil XII DJBC Ambon dan KPBC yang itu setiap kali ada pertemuan antara itu juga akan mulai dilakukan pemberian
berada di PPLB seperti Entikong dan Pemda Papua dan Pemda PNG, Kanwil nama untuk pulau-pulau terluar di Aceh.
Atapupu, selalu melakukan pertemuan Ambon yang diwakili KPBC Jayapura Sebab mulai dilakukan pemberian
tahunan antar kedua negara termasuk selalu aktif ambil bagian, salah satunya nama itu, menurut Atong, akan
permasalahan di perbatasan. Kerjasama adalah Rapat Kerja Daerah Wilayah mempengaruhi batas-batas negara
pengawasan dengan negara tetangga Perbatasan antara Negara Provinsi di Indonesia dengan batas negara yang lain
Malaysia (Wilayah Kanwil TBK, Pontianak Merauke pada 29-30 Juni lalu. (Landas Kontinen, ZEE dan lain-lain) yang
dan Balikpapan) termasuk KPBC Entikong Sementara itu, seperti di Atapupu, disadari saat ini kita belum
dilakukan dalam kerangka Sosek Malindo setiap tiga bulan sekali TNI melakukan memperhatikan masalah itu. Maka itu
melalui Tim Teknis Pencegahan TCL Meeting (Tactical Coordination Line) akan ditindaklanjuti dengan pemberian
Penyelundupan yang diketuai oleh di Atambua atau Dili. Di sini Bea dan Cukai nama di pulau-pulau terluar.
masing-masing Kepala Kanwil. berkoordinasi dengan Bea dan Cukai Yang terpenting dari pertemuan itu,
Pertemuan Sosek Malindo ini Timor Leste termasuk juga dengan LO khususnya mengenai perbatasan di
dilakukan secara rutin minimal setahun dari UNMISET. sekitar Malaysia, saat ini sudah mulai
dua kali dan akan dilakukan koordinasi Untuk Kanwil Ambon, salah satunya digiatkan koordinasi. Jika sebelumnya ada
langsung apabila terjadi kendala dan akan melakukan MoU Exchange of Bakorkamla, mungkin sifatnya sama tetapi
hambatan diwilayah perbatasan kedua Customs Related Information antara koordinasinya berbeda. “Kebetulan yang
negara. Dalam kerja sama ini telah DJBC dengan Customs PNG. Untuk hadir kemarin, penegak hukum dari enam
ditanda tangani nota kesepakatan untuk materinya telah dibahas antara Kapolda, Pangamabar AL, Bea dan Cukai
mencegah dan memberantas penyelun- Direktorat Kepabeanan Internasional diwakili Heru Santoso (Kakanwil TBK )
dupan serta kesepakatan pengaturan DJBC dan Customs PNG dan tinggal dan dari Pusat saya sendiri,” ujar Atong.
keluar masuk barang lintas batas. menunggu penandatanganannya saja. Kita belajar dari Australia, dengan
Dengan adanya kesepakatan diatas Menurut Kepala Seksi Kerjasama adanya sinergi dengan mengenyamping-
maka diharapkan efektifitas pengawasan Bilateral, Dit. Kepabeanan kan ego sektoral pihak-pihak terkait maka
dapat ditingkatkan karena kedua belah Internasional, Atong Soekirman, penanganan perbatasan akan lebih
pihak telah bersedia untuk saling mengenai proposal MoU tersebut, mudah dan dari sisi tugas Bea dan Cukai
membantu, walaupun masih dirasakan sudah disepakati antara kedua belah akan lebih ringan karena adanya
belum optimal. Kerjasama dalam rangka pihak artinya sudah tidak ada kendala, koordinasi antar instansi.
pencegahan penyelundupan dilakukan hanya saja masih meminta waktunya Dari sisi Bea dan Cukai, lanjut Atong,
dalam bentuk Operasi Patroli Laut saja. Dalam hal ini draft, baik dari pihak kita berusaha membentuk suatu badan
Terkoordinasi (Patkorkastima) yang masih DJBC maupun Customs PNG sudah atau agensi yang selama ini belum ada
berada dibawah payung Sosek Malindo. disetujui. dan kalaupun ada tapi belum
Sedangkan di Kanwil XII DJBC Secara detail, MoU itu berisi mengenai dikembangkan lagi. Hal ini menurutnya
Ambon, Setiap tahun antara delegasi sharing information, bantuan-bantuan dipandang positif karena koordinasi yang
pemerintah RI dan delegasi PNG teknis, seperti bantuan mengenai masalah baik antara instansi penegak hukum di
menyelenggarakan pertemuan tahunan importasi yang bisa ditanyakan kepada laut sekali lagi ditegaskan hal itu akan
untuk membahas permasalahan kedua DJBC, jadi sifatnya resiprokal karena memudahkan tugas Bea dan Cukai. ris

EDISI 370 SEPTEMBER 2005 WARTA BEA CUKAI 21


WAWANCARA

Presiden Susilo Bambang


Yudhoyono setelah melakukan
kunjungan ke beberapa wilayah
perbatasan darat Indonesia
dengan negara tetangga, ingin
mengubah image mengenai
wilayah perbatasan yang
selama ini diibaratkan sebagai
halaman belakang yang tidak
mendapat prioritas. Presiden
ingin menjadikan wilayah
perbatasan Indonesia dengan
beberapa negara tetangga
sebagai halaman muka Indone-
sia. Untuk itu, dukungan instansi
terkait dan masyarakat menjadi
senjata ampuh bagi Presiden
untuk memuluskan niat
tersebut. Lebih jauh mengenai
wilayah perbatasan dan seluk
beluk permasalahannya dari sisi
hukum internasional, WBC
berkesempatan mewawancarai
Dekan sekaligus Guru Besar
Fakultas Hukum Universitas
Indonesia yang juga pengamat
hukum internasional Prof. DR
Hikmahanto Juwana, SH.
Berikut petikan wawancara
redaktur WBC Aris Suryantini
dan Zulfril Adha Putra.

Bagaimana Anda memandang


wilayah perbatasan suatu
negara ?
Secara yuridis di wilayah
perbatasan, terutama darat, terdapat
dua negara yang punya dua yurisdiksi
dan kedaulatan masing-masing. Namun
prakteknya ada semacam liniensi atau
fleksibilitas pengaturan. Fleksibilitas itu
timbul agar kedua negara tadi bisa
melakukan kegiatan komersial,
perdagangan dan sebagainya. Kalau
kita pergi ke Papua (Papua Nugini-red)
atau perbatasan, biasanya tidak terlalu
strict (keras/kaku-red) untuk masalah
kepabeanannya.
Misalnya di Kalimantan. Di satu sisi

Prof. DR. Hikmahanto Juwana, SH.LLM


“...Sejak Awal, Pemerintah Harus Mengidentifikasi
TITIK MASALAH YANG
MUNGKIN JADI SENGKETA”
22 WARTA BEA CUKAI EDISI 370 SEPTEMBER 2005
ide ini bagus agar perdagangan strategi untuk menjalankan peluang diperbatasan dilakukan penyelundupan.
diantara masyarakat bisa terjadi, dan bagaimana menghadapi masalah Bisa saja BBM diselundupkan lewat
karena biasanya masyarakat tidak yang ada. Ini harus dapat dukungan tempat-tempat tertentu. Subsidi yang
begitu memperhatikan soal kedaulatan pemerintah pusat, meski platformnya- ada pada BBM tersebut seharusnya
negara. Kegiatan mereka alamiah saja nya dari pemerintah daerah. untuk rakyat, tapi bagi mereka
dari dulu sampai sekarang. Setelah ada (penyelundup) digunakan untuk
negara dan perbatasan mereka harus Upaya apa saja yang harus menjual BBM keluar negeri dengan
patuhi aturan, namun kebanyakan tidak dilakukan instansi terkait untuk harga murah.
memperhatikan. Negara biasanya mendukung keinginan presiden Penyalahgunaan ini harus
memahami masalah tersebut. Itu baru tadi ? diberantas dan sistem pengembangan
di satu sisi. Kalau kita lihat pendahulu kita Sumber Daya Manusia (SDM) harus
Di sisi lain ada masyarakat ingin seperti Pak Juanda (Mantan Menteri dilakukan. Sehingga kalau kita buat
memanfaatkan biasanya pelaku usaha Luar Negeri), kegigihan Prof Mochtar aturan yang sangat bagus tapi tidak
kaliber besar. Kondisi ini bisa Kusumaatmaja (Mantan Menteri Luar ditegakkan oleh aparatur negara, maka
memancing untuk memanfaatkan Negeri dan ahli Hukum Laut) beliau- tidak ada artinya. Supaya bisa
keadaan sehingga bisa memasukkan beliau itu sudah menetapkan dasar. menegakkan aturan maka
barang luar negeri tanpa kena Kalau Pak Juanda menetapkan bahwa kesejahteraan aparatur harus
peraturan perundang-undangan atau negara kita adalah negara kepulauan diperhatikan. Kalau tidak ada
pajak impor, bea masuk dan lain dimana antara satu pulau dengan pulau kesejahteraan sementara mereka
sebagainya, ini permasalahan, sebab yang lainnya tidak terpisah-pisah. Itu punya wewenang untuk melakukan
yang melakukan secara besar-besaran sudah dilakukan, dan itu merupakan tindakan , ini yang kemudian bisa
ini bukan untuk kepentingan klaim sepihak yang tidak diakui oleh dikompromikan.Penting diperhatikan
masyarakat tapi untuk kepentingan masyarakat internasional. oleh pemerintah. Idenya bagus tapi
lebih luas. Ini kemudian diperjuangkan oleh harus dikembangkan oleh para pihak
Contohnya begini, Samsung, punya Prof Mochtar ketika menjabat menteri untuk bisa mengamankan ini.
produk Handphone (HP) di Indonesia. luar negeri. Sehingga konsep negara
Sedangkan dari Kuala Lumpur bisa kepulauan diakui internasional dan Kalau kita ambil contoh Korea
masuk padahal mereknya sama, Indonesia sebagai negara kepaulauan Utara dengan Korea Selatan,
Samsung. Samsung Indonesia pasti dapat diterima dan masuk dalam mereka berlomba-lomba untuk
akan marah karena melihat kok konvensi hukum laut tahun 1982 memperbaiki penampilan
Samsung Indonesia tidak laku, sebab tentang archipelago state atau negara wilayah perbatasannya, apakah
masyarakat lebih memilih Samsung kepulauan. itu bisa diterapkan di Indone-
buatan Malaysia, harganya lebih murah Yang sekarang harus dilakukan, sia?
karena tidak bayar bea masuk atau bagaimana Indonesia dalam hal ini Menurut saya bisa kalau ada
diselundupkan. instansi terkait menggunakan konvensi kemauan, terutama bagi pemda. Kalau
Ini dampak buruk bagi perekonomi- hukum laut tahun 1982 untuk berunding pemda bisa melihat ini sebagai potensi
an. Perlu mendapat perhatian. Saya dengan negara-negara yang wilayah pemasukan pendapatan asli daerah
sepakat dengan keinginan presiden lautnya berhubungan dengan Indonesia dan mau menjadikan ini sebagai
menjadikan wilayah perbatasan baik itu landas kontinennya, laut potensi bagi kesejahteraan masyarakat
sebagai muka negara supaya ada teritorialnya dan lain sebagainya. setempat kenapa tidak? Kalau pemda
kegiatan yang lebih aktif dan meningkat Karena tidak bisa hanya berdasarkan melihat itu untuk kemajuan masyarakat
di wilayah perbatasan. Tetapi juga konvensi hukum laut tahun 1982 setempat. Tapi kalau masa bodoh
jangan sampai disalahgunakan oleh masalah perbatasan ini beres dan tidak ya…tidak bisa.
pihak-pihak yang tidak bertanggung ada masalah. Ini yang harus dilakukan
jawab, kita harus mempunyai oleh pemerintah dalam menjaga Bagaimana cara menentukan
perangkat-perangkat tertentu untuk kedaulatan. perbatasan antar negara yang
mendukung keinginan presiden, sesuai dengan aturan hukum
termasuk Direktorat Jenderal Bea dan Bagaimana dengan pengamanan internasional?
Cukai untuk ikut memikirkannya. wilayah perbatasan ? Untuk menentukan wilayah
Kehidupan masyarakat Kita ini memiliki banyak wilayah, perbatasan ditentukan berdasarkan
diperbatasan tertinggal sehingga harus dilakukan pemetaan, kesepakatan dua negara. Batas wilayah
dibanding negara tetangga, perundingan dan penamaan pulau. kita sampai dimana. Lalu dibuat dalam
lantas apa yang harus dilakukan Bahkan kita perlu melakukan patroli suatu perjanjian. Untuk menentukannya
pemerintah untuk masalah ini ? yang dilakukan oleh TNI AL, Kepolisian dapat dilakukan dengan berbagai cara
Sangat tergantung pemerintah dan lain sebagainya diwilayah yang salah satunya dilihat dari sisi historis.
daerah untuk meningkatkan dianggap bagian NKRI. Itu yang Misalnya Indonesia, karena Indonesia
kemampuan dan daya beli masyarakat. pertama. Selain itu penegakkan hukum bekas jajahan Belanda dan Malaysia
Pemda harus melihat peluang apa saja terhadap kapal asing yang masuk ke bekas jajahan Inggris, maka apa yang
yang baik untuk kesejahteraan wilayah kita secara ilegal. telah disepakati Inggris dan Belanda
masyarakat. Yang kedua untuk perbatasan darat, ketika itu mengenai perbatasan, harus
Kita berharap Pemda setempat bisa masyarakat supaya lebih banyak kita anggap sebagai perbatasan
memberdayakan dan melihat peluang- berinteraksi dan bisa memanfaatkan Indonesia dan Malaysia.
peluang dan memfasilitasi masayarakat border (batas) ini dengan lebih baik. Mengenai perbatasan ini harus
untuk bisa meningkatkan taraf hidup, Disatu sisi harus ada pengawasan yang dituangkan dalam suatu perjanjian
seperti dicarikan peluang-peluang apa ketat sehingga kita tidak melarang Internasional yang mengatur mengenai
saja bisa dijual ke luar negeri. Sehingga masyarakat, tapi menindak mereka perbatasan ini seperti penetapan tapal
ada orang dari negara tetangga datang yang menyalahgunakan fleksibilitas batas. Setelah ditentukan tapal batas
ke kita. Jangan sampai ada barang- yang diberikan negara. itu, biasanya akan dibangun pos-pos
barang tertentu dari negara tetangga Penyalahgunaan oleh oknum diperbatasan sehingga masyarakat
lebih murah daripada di Indonesia. Jadi tertentu akan berimplikasi pada menjadi jelas. Tapi perbatasan yang
tugas Pemda untuk mengidentifikasi perekonomian nasional dan juga pada panjangnya sekian kilo itu ada posnya,
dan melihat peluang. Selanjutnya, ada produksi dalam negeri. Bisa saja dan biasanya disana ada pagar-pagar.

EDISI 370 SEPTEMBER 2005 WARTA BEA CUKAI 23


WAWANCARA

Kadang-kadang masyarakat masuk ke negara lain. Sebetulnya ada tapi karena bisa. Tapi kan tidak didiami. Tapi yang
wilayah negara lain melalui jalan-jalan tidak diekspos jadi kita tidak tahu. penting buat Indonesia dan Malaysia
yang tidak terlihat oleh pos Kemudian juga kita harus mengetahui sumber daya alam.
pengawasan. Oleh pemerintah harus gerak gerik negara tetangga mengenai Disini ada perbedaan cara pandang
dipantau, ada gak wilayah-wilayah yang suatu pulau atau suatu wilayah antara Indonesia dan Malaysia.
seperti itu. perbatasan Malaysia melihat sumber daya
alamnya. Sedangkan Indonesia melihat
Tadi anda mengatakan adanya Ada aturan internasional yang kedaulatan yang tidak bisa diambil oleh
kesepakatan antara Indonesia mengatur mengenai penentuan orang lain.
dan Malaysia, lalu mengapa wilayah perbatasan laut yaitu
Sipadan dan Ligitan bisa lepas? Konvensi Hukum Laut UNCLOS Ada nelayan asing masuk ke
Masalah Sipadan dan Ligitan. (United Nation Convention on Indonesia diurus beres dan
Merupakan masalah yang tidak dapat the Law of the Sea). Tapi tidak gampang, sementara kalau
diselesaikan oleh dua negara atau semua negara menandatangani nelayan Indonesia masuk ke
secara bilateral, sehingga Malaysia dan UNCLOS? negara lain sampai ditembaki,
Indonesia sepakat menyelesaikan Benar, saat ini masih ada dua menurut Anda penegakkan
masalah itu dengan melibatkan pihak aturan yang digunakan kalau kita hukum di wilayah perbatasan
ke-3. Mereka bernegosiasi dan berbicara mengenai hukum laut. Yang itu sudah cukup atau masih
memberi argumen mengenai masalah pertama adalah UNCLOS tahun 1982 lemah ?
ini dan tidak selesai. dan Geneva Convention on the Law of Ini menjadi pertanyaan.
Pada titik tertentu mereka sepakat the Sea tahun 1958. Negara-negara Penegakkan hukum kita sangat lemah
untuk memberikan masalah ini kepada besar seperti Amerika Serikat, Australia bukan karena peraturannya tapi kalau
pihak ketiga untuk memutuskan apakah dan lain sebagainya masih kita bicara penegakkan hukum di laut
Sipadan dan Ligitan itu sebenarnya ada menggunakan Geneva Convention harus ada infrastrukturnya dan lain
di kedaulatan siapa. Karena sudah tahun 1958. sebagainya. Kenyataannya infrastruktur
sepakat, apapun keputusannya kita Maka tidak heran waktu Timor-timor di Indonesia sangat minim. Karena
akan terima. Malaysia dan Indonesia (Repulik Demokrasi Timor Leste) masih anggaran untuk pertahanan lebih
sepakat untuk itu. menjadi bagian Indonesia, terjadi klaim banyak di darat daripada di laut dan
Sebenarnya ada alternatif lain yaitu tumpang tindih di palung timur karena lain sebagainya.
perang. Tapi kita kan gak mau perang. Indonesia pakai Unclos sementara Mungkin dengan kejadian-kejadian
Atau keterlibatan pihak ketiga sebagai Australia menggunakan konvensi kemarin (Kasus Sipadan-Ligitan dan
mediasi. Tapi Indonesia dan Malaysia hukum laut tahun 1958. Disitu ada Blok Ambalat) kita menjadi sadar
lebih memilih melibatkan pihak asing suatu wilayah yang bermasalah. Ini bahwa di laut dan udara ada potensi
sebagai pengambil keputusan itu yang terjadi karena Indonesia dan Australia yang besar untuk dilanggar. Untuk
dimasukan kedalam International Court menggunakan dua instrumen hukum menegakkan hukum di laut dan udara
of Justice (ICJ). Dan di ICJ itu harus internasional yang berbeda dan itu sangat penting dengan catatan
didengar argumentasi kedua belah secara hukum internasional kedua didukung peralatan yang memadai.
pihak tersebut mengenai klaim mereka aturan tadi diakui dan berlaku. Kalau ada kapal tradisional asing
terhadap dua pulau yang disengketa- Tidak seperti hukum nasional, masuk wilayah kita dimana kapal itu
kan. Dan akhirnya pada satu titik, ICJ dimana kalau ada undang-undang tidak punya peta, radar dan alat
mengambil putusan untuk menetapkan baru, maka undang-undang lama tidak navigasi lainnya untuk menentukan
Sipadan dan Ligitan milik Malaysia. berlaku. Ini bukan berarti kalau ada posisi, tidak bisa begitu saja ditangkap.
perjanjian internasional yang baru Karena dalam konvensi hukum laut 82
Bagaimana cara pemerintah perjanjian internasional lama tidak harus diakui bahwa mereka bisa
mengantisipasi agar kasus berlaku. Tergantung siapa yang melakukan itu. Tapi Kalau itu sudah
seperti Sipadan dan Ligitan menandatangani. diajukan secara komersial dengan
tidak terulang kembali? menggunakan trawl (pukat harimau),
Sejak awal pemerintah harus Bagaimana menentukan batas kemudian kapalnya dilengkapi dengan
mengidentifikasi titik masalah yang di wilayah laut? radar dan alat navigasi lainnya, itu baru
mungkin jadi sengketa Misalnya laut Ada di konvensi hukum laut kalau bisa ditangkap.
kita sampai dimana dan pulau kita ada dua negara berbatasan ada yang Nah… yang terjadi di Australia,
sampai dimana. Kemudian kita buat namanya equal distance, ada juga yang nelayan kita melanggar batas laut dan
petanya. Lalu kita identifikasi wilayah disepakati dengan peraturan tertentu mungkin nelayan itu salah, tapi kalau
mana yang bisa jadi potensi sengketa. dengan menterjemahkan bunyi pasal salah tidak bisa diperlakukan semena-
Pokoknya semuanya itu harus dan dilihat di peta seperti apa. Itu yang mena. Kalau sampai terbakar, seperti
diidentifikasi secara detail dan dari pihak Bakorsurtanal dan TNI AL yang terjadi di wilayah laut Australia,
menyeluruh. ada Hydros. Itu yang tahu betul harus dilihat apakah itu terbakar karena
Jadi kalau suatu saat ada sengketa bagaimana memetakan. Jadi peta itu memang dilakukan aparat Australia
dengan negara tetangga mengenai yang dipakai untuk berlayar. atau tidak sengaja terbakar, saya tidak
suatu masalah kita sudah ada tahu, tapi kalau dilakukan sengaja tidak
antisipasi masalah dengan berbagai Melihat dari kasus blok boleh. Sama seperti kalau kita
strategi. Kalau negara tetangga bilang Ambalat, apakah masih ada menangkap maling tidak boleh kita
A, maka kita kan jawab dengan A. wilayah-wilayah kita yang hakimi sendiri, ada proses hukumnya.
Kemudian juga dengan patroli, harus potensi menjadi sengketa Itu yang harus diperhatikan.
ditingkatkan tapi dengan syarat harus dengan negara tetangga?
didukung dengan anggaran. Masih…dan jumlahnya banyak. Bagaimana dengan perbatasan
Sekarang ini dimana perkembangan Kalau hanya pulau bebatuan yang tidak darat?
informasi sudah pesat, segala macam memiliki sumber daya alam itu tidak Realatif aman tapi yang rentan
masalah dapat diketahui, termasuk juga masalah. Tapi kalau pulau yang adalah pergerakan separatis. Kalau
mengenai masalah perbatasan. Kalau memiliki potensi sumber daya alam, ini ada negara tetangga melindungi dan
dulu seolah-olah kita dibuat aman tidak yang jadi masalah. Seperti Sipadan dan memberi suplai senjata dan lain
ada sengketa perbatasan dengan Ligitan, kalau untuk dijadikan resort sebagainya itu yang bahaya.

24 WARTA BEA CUKAI EDISI 370 SEPTEMBER 2005


KONSUL TASI
Kepabeanan & Cukai
Dengan ini kami informasikan agar setiap surat pertanyaan yang masuk ke Redaksi Warta Bea Cukai
baik melalui pos, fax ataupun e-mail, agar dilengkapi dengan identitas yang jelas dan benar. Redaksi
hanya akan memproses pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dengan menyebutkan identitas dan
alamat yang jelas dan benar. Dan sesuai permintaan, kami dapat merahasiakan identitas anda.
Demikian pemberitahuan ini kami sampaikan, atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih. Redaksi

GUDANG BERIKAT
S
aya Alexander, bekerja di salah satu perusahaan setelah mendapatkan persetujuan Direktur
otomotif yang mendapatkan fasilitas Gudang Berikat. Jenderal apabila dikeluarkan dari ETP untuk tujuan
Hal yang ingin saya tanyakan adalah sebagai berikut : DPIL.
1. Apakah barang impor dari Gudang Berikat dimasukkan ke - menggunakan PEB (BC 3.0) apabila dikeluarkan
ETP untuk pameran harus mendapat persetujuan dari dari ETP untuk tujuan diekspor kembali.
Dirjen Bea dan Cukai ? 4. Penelitian administratif :
2. Apakah setelah pameran selesai maka barang impor - Keputusan Menteri Keuangan No. 399/KMK.01/1996
yang semula dari Gudang Berikat dapat dimasukkan tanggal 6 Juni 1996 tentang Gudang Berikat jo.
kembali ke dalam Gudang Berikat asal? Dan, bagaimana Keputusan DJBC No. Kep-09/BC/1997 tanggal 31
ketentuan yang sebenarnya? Januari 1997 tidak mengatur pengeluaran barang
impor dari GB ke ETP;
Demikianlah hal yang ingin saya tanyakan pada rubrik ini, - Keputusan Menteri Keuangan No. 123/KMK.05/2000
atas bantuannya saya ucapkan terima kasih. tanggal 11 April 2000 tentang Entrepo Tujuan
Pameran (ETP) jo. Keputusan DJBC No. Kep-02/BC/
ALEXANDER 2003 tanggal 15 Januari 2003 tidak mengatur
Komp. Kodam Jaya Cililitan II pengeluaran barang impor dari ETP kembali ke GB
Blok W No. 7 Kramatjati asal;
Jakarta Timur 13510 5. Berdasarkan ketentuan di atas, menurut hemat kami perlu
disampaikan penjelasan kepada yang bersangkutan
mengenai hal-hal sebagai berikut :
JAWABAN : a. Pemasukan barang impor dari GB ke ETP untuk
pameran tidak perlu mendapat persetujuan dari Dirjen
Sehubungan surat pertanyaan Saudara Alexander, Bea dan Cukai, namun cukup dengan persetujuan
dengan ini kami sampaikan hal-hal sebagai berikut : KPBC yang mengawasi ETP, yaitu dilakukan mengacu
pada KMK No. 123 /KMK.05/2000 tanggal 11 April
1. Undang-Undang No. 10 tahun 1995 pasal 45 ayat (1) 2000 jo. Keputusan DJBC No. Kep-02/BC/2003
huruf d menyebutkan bahwa Barang dapat dikeluarkan tanggal 15 Januari 2003 sebagai berikut :
dari Tempat Penimbunan Berikat atas persetujuan - pemasukan barang dari GB ke ETP dilakukan
Pejabat Bea dan Cukai untuk antara lain diangkut ke dengan menggunakan formulir BC 2.3 dilampiri
Tempat Penimbunan Berikat lain; form PAM yang telah diisi dengan lengkap dan
2. Keputusan Menteri Keuangan No. 399/KMK.01/1996 benar;
tanggal 6 Juni 1996 tentang Gudang Berikat jo. - pengusaha ETP mengajukan formulir BC 2.3 yang
Keputusan DJBC No. Kep-09/BC/1997 tanggal 31 Januari telah diisi secara lengkap dan benar kepada
1997 tidak mengatur pengeluaran barang impor dari GB Pejabat Bea dan Cukai di ETP;
ke ETP, melainkan hanya mengatur pengeluaran barang - pengusaha ETP atau kuasanya menyerahkan
impor dari GB ke DPIL, dari GB ke KB, dan dari GB ke formulir BC 2.3 yang telah didaftarkan dan
LDP; ditandasahkan kepada Pejabat Bea dan Cukai di
3. Keputusan Menteri Keuangan No. 123/KMK.05/2000 GB untuk pengeluaran barangnya;
tanggal 11 April 2000 tentang Entrepo Tujuan Pameran b. Setelah pameran selesai, barang impor asal GB dapat
(ETP) antara lain menyatakan : dimasukkan kembali dari ETP ke GB dengan
a. pemasukan barang impor keperluan pameran ke ETP persetujuan Kepala KPBC yang mengawasi ETP, yang
dapat dilakukan dari TPS, GB, KB, ETP lainnya. pelaksanaannya mengacu pada ketentuan
b. pemasukan barang impor tersebut dilakukan dengan pengeluaran untuk tujuan KB atas barang pameran
menggunakan formulir BC 2.3 dilampiri B/L /AWB yang berasal dari KB, namun terhadap barang
dengan mencantumkan uraian jenis barang, jumlah pameran golongan A harus dilakukan dengan
dan golongan barang berikut nilai pabeannya secara persetujuan Direktur Jenderal up Direktur Teknis
rinci dan benar, serta dilakukan pemeriksaan pabean Kepabeanan.
dan penetapan golongan barang pameran.
c. pengeluaran barang impor keperluan pameran yang Demikian disampaikan untuk dimaklumi.
telah selesai dipamerkan dapat dilaksanakan dengan :
- menggunakan BC 2.3 apabila dikeluarkan dari Direktur Teknis Kepabeanan
ETP ke KB atau ETP lainnya.
- menggunakan PIB dengan melunasi BM, Cukai Ibrahim A. Karim
dan PDRI sesuai ketentuan impor yang berlaku NIP 060027872

EDISI 370 SEPTEMBER 2005 WARTA BEA CUKAI 25


PENGAWASAN

Optimalisasi
Ship Search
DALAM MENCEGAH PENYELUNDUPAN
Sebagaimana diketahui, kapal laut memiliki struktur yang sangat kompleks dan menjadikannya
sebagai sarana yang sangat ‘baik’ untuk menyembunyikan barang-barang ilegal.

D
ewasa ini hampir disetiap negara, seperti di Bandara Internasional Jakarta barang-barang seperti narkotika dan
tak terkecuali Indonesia, ancaman dan Denpasar. Suatu hal yang SANGAT keperluan terorisme sangat tinggi.
bahaya narkotika dan terorisme MEMBANGGAKAN!! Sebagaimana diketahui, kapal laut
sudah menjadi ancaman yang nyata. Penyelundupan narkotika yang memiliki struktur yang sangat kompleks
Perdagangan narkotika serta barang- berhasil digagalkan tersebut umumnya dan menjadikannya sebagai sarana
barang keperluan terorisme (seperti dilakukan dengan modus sebagai yang sangat ‘baik’ untuk
senjata api, bahan peledak dan lain- barang bawaan penumpang atau awak menyembunyikan barang-barang ilegal
lain) dapat diperoleh melalui jaringan pesawat. Barang bawaan tersebut tersebut. Ditambah lagi dengan kondisi
tertentu baik yang berskala nasional terjaring setelah melewati pos sistem keamanan yang kurang
maupun internasional melalui proses pemeriksaan petugas bea cukai. menunjang, baik ketika kapal sedang
impor atau ekspor. Namun demikian, walaupun sistem lego jangkar maupun sandar (hal
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai keamanan di bandara cukup baik, tersebut dapat dilihat dari cukup
(DJBC) merupakan salah satu instansi antara lain dengan didukung beberapa bebasnya orang-orang yang naik turun
yang mempunyai tanggung jawab besar alat penunjang, resiko atas kapal).
dalam mencegah masuknya barang- penyelundupan tidak serta merta Dari bahan pelatihan yang penulis
barang ilegal tersebut, sesuai dengan berkurang. Untuk menghindari dapatkan dari Australia Customs
salah satu fungsinya sebagai commu- pemeriksaan X-Ray, awak pesawat Service (ACS) diperoleh informasi
nity protector. dapat saja menyembunyikan atau tentang beberapa kapal yang berusaha
Dalam usaha mencegah barang- sengaja meninggalkan barang-barang menyelundupkan narkotika yang
barang ilegal tersebut, DJBC telah ilegal tersebut di dalam pesawat untuk berhasil ditangkap. (Seperti tampak
melakukan berbagai upaya dengan kemudian diambil oleh ‘petugas’ dalam gambar 1)
memanfaatkan sumber daya yang lainnya… (hal yang sangat mungkin Lalu, bagaimana upaya DJBC untuk
tersedia. Hasilnya, DJBC telah terjadi). mencegah penyelundupan yang
beberapa kali mengagalkan Begitu pula dengan kapal laut. dilakukan oleh awak sarana
penyelundupan narkotika dan senjata Dengan moda (alat transportasi) ini pengangkut?
api di beberapa pelabuhan udara resiko terjadi penyelundupan atas Berdasarkan peraturan perundang-

GAMBAR 2. Confined Spaces Ballast Tank. Manhole Cover Hidden under GAMBAR 3. 9,5 ton ganja disembunyikan
Wooden Floor Boards. di dalam tangki Ballast.

26 WARTA BEA CUKAI EDISI 370 SEPTEMBER 2005


GAMBAR 1. 10 kg kokain disembunyikan di Forepeak Store, 10 kg kokain disembunyikan di Rope Locker, 6 kg kokain disembunyikan di ventilasi udara di toilet.

undangan yang berlaku, salah satu 75 persen). Dengan demikian, materi KESIMPULAN
upaya yang dapat dilakukan oleh DJBC yang bersifat teori dapat langsung Berdasarkan uraian tersebut diatas,
adalah dengan melakukan ship search diaplikasikan. Selain itu, praktek sangatlah tepat bagi DJBC untuk lebih
atau boatzoeking atau pemeriksaan tersebut juga dilakukan bersamaan mengoptimalkan kegiatan ship search
kapal. dengan pelaksanaan “ship search” oleh di tempat-tempat kedatangan kapal dari
Kualitas pelaksanaan ship search petugas dari KPBC tempat sandar luar negeri, yang dimulai dengan
perlu dioptimalkan lagi, tidak hanya kapal, sehingga secara langsung turut langkah-langkah sebagai berikut:
melakukan kegiatan ship’s document membantu pelaksanaan tugas petugas 1. Meningkatkan jumlah petugas bea
collecting, tetapi juga memperhatikan tersebut. cukai yang memiliki kapabilitas
hal-hal sebagai berikut: dengan meningkatan frekuensi
a. Kapabilitas Petugas dalam PERALATAN PEMERIKSAAN DAN pelatihan ship search baik di Kantor
melakukan tugas ship search; PERALATAN PELINDUNG KESELAMATAN Pusat maupun di Kantor Wilayah
b. Peralatan pemeriksaan serta DJBC telah memiliki beberapa dan Kantor Pelayanan, sehingga
peralatan pelindung keselamatan; peralatan pemeriksaan dan peralatan dapat dibentuk tim pemeriksa kapal
c. Standard Operating Procedure pelindung keselamatan. Peralatan terutama di kantor yang sering
tersebut merupakan bantuan dari kedatangan kapal dari luar negeri.
KAPABILITAS PETUGAS ACS dalam rangka kerjasama ACS- 2. Pengadaan peralatan pemeriksaan
Untuk meningkatkan kapabilitas DJBC dalam rangka Indonesian dan peralatan pelindung
Petugas dalam melakukan ship search, Customs Security Capacity Building keselamatan, dengan skala prioritas
pada bulan Juli lalu telah dilatih project. berdasarkan tingkat kebutuhannya.
sebanyak 32 orang petugas dari Saat ini, peralatan tersebut 3. Membuat Standard Operating
berbagai Kantor Wilayah dan Kantor disimpan di Kantor Pusat dan telah Procedure khusus mengenai ship
Pelayanan di seluruh Indonesia. digunakan dalam pelatihan ship search.
Dalam pelatihan tersebut mereka search pada bulan Juli lalu. Pelaksanaan ship search
dilatih oleh 2 orang instruktur dari ACS berdasarkan Standard Operating
dan 4 orang instruktur dari DJBC (yang STANDARD OPERATING PROCEDURE Procedure oleh petugas bea cukai
telah menjalani pelatihan ship search di Standard Operating Procedure (yang memiliki kapabilitas yang tinggi
Australia), dengan materi pelatihan: sangat diperlukan sebagai panduan dalam pemeriksaan kapal) dan
1. Pemahaman kapal; dan petunjuk dalam melakukan ship ditunjang oleh peralatan pemeriksaan
2. Manajemen informasi; search. Sehingga, petugas dapat serta peralatan pelindung keselamatan,
3. Keselamatan dan kesehatan kerja; melakukan pemeriksaan kapal secara akan dapat menemukan barang-barang
4. Penggunaan dan perawatan sistematis dan seksama. yang sengaja disembunyikan di dalam
peralatan pemeriksaan dan Selain itu, Standard Operating kapal (baik itu berupa narkotika, senjata
peralatan pelindung keselamatan; Procedure juga diperlukan mengingat api, bahan peledak, atau barang lain-
dan struktur kapal yang sangat kompleks nya yang diimpor secara illegal).
5. Praktek pemeriksaan kapal. dan berpotensi tingginya resiko atas Sehingga, upaya penyelundupan ba-
keselamatan dan kesehatan kerja. rang-barang tersebut dapat dicegah.
Praktek pemeriksaan kapal adalah Dengan demikian, petugas dapat Sonny Wibisono, Pelaksana pada
materi yang dominan dalam pelatihan melakukan pemeriksaan dengan Direktorat Teknis Kepabeanan, yang juga
tersebut (dengan alokasi kurang lebih mengurangi resiko tersebut. sebagai Instruktur Ship Search

EDISI 370 SEPTEMBER 2005 WARTA BEA CUKAI 27


PENGAWASAN

Operasi Bersama DJBC Dengan KP3 yaitu, Bea dan Cukai.”Untuk kontainer
yang melanggar kepabeanan akan

Berhasil Tegah
diserahkan kepada bea dan cukai,
sementara untuk pelanggaran yang
dilakukan oleh mobil mewah khusunya
dokumen pelengkapnya, pihak KP3

Tiga Mobil Mewah


yang akan menuntaskan
penyelidikannya,” tutur Luki Hermawan.
Sementara itu menurut Kepala
Bidang Pencegahan dan Penyidikan
(P2) Kanwil IV DJBC Jakarta, Jusuf
Indiarto, pihaknya memang sering
menerima informasi akan masuknya
Maraknya aksi penyelundupan mobil mewah dengan dalih antar mobil-mobil mewah asal Pontianak
pulau di pelabuhan Tanjung Priok, kini dapat dibendung dengan dengan dalih antar pulau. Selain
melakukan analisa intelejen juga telah
adanya operasi bersama antara Direktorat Jenderal Bea dan berkoordinasi dengan pihak KP3, yang
Cukai (DJBC) khususnya Kantor Wilayah (Kanwil) IV Jakarta diwujudkan dengan operasi bersama di
dengan kepolisian yang diwakili oleh Kesatuan Pelaksana pelabuhan.
Pengamanan Pelabuhan (KP3). “Dengan operasi bersama tersebut
kita dapat menegah masuknya mobil-
mobil mewah asal Malaysia yang

S
ebanyak tiga unit mobil mewah Tegahan yang awalnya dilakukan penyidikan awalnya telah dilakukan
asal Malaysia yang dicoba untuk oleh pihak KP3, dan setelah dilakukan oleh KP3, dan pada 10 Agustus 2005
diselundupakan melalui Pontianak penyelidikan awal, diketahui kalau lalu perkaranya telah dilimpahkan
dengan dalih antar pulau ke Jakarta, mobil-mobil mewah dan beberapa kepada kami untuk dilakukan
berhasil ditegah oleh operasi bersama barang lainnya tersebut tanpa penyidikan lebih lanjut, berkaitan
DJBC dengan KP3 pada 7 Agustus dilengkapi dokumen. Sementara dengan pelanggaran kepabeanannya,”
2005. Tidak hanya itu beberapa mereka masuk melalui Pontianak dan ujar Jusuf Indiarto.
kontainer yang berisikan obat-obatan Batam dengan kapal-kapal besar yang Sedangkan untuk obat-obatan dan
dan sparepart juga ditegah karena diberitahukan sebagai general cargo. sparepart kini juga telah dilakukan
tanpa dilengkapi dokumen dan Ketiga mobil mewah tersebut penyelidikan lebih lanjut dan sebagian
merupakan barang eks-impor asal adalah, jenis LEXUS RX300 dengan perkaranya juga telah dilimpahkan ke-
Singapura yang masuk melalui Batam. nomor polisi BY 7803, Land Cruiser pada bea cukai. Namun untuk menge-
Kanwil IV DJBC Jakarta yang Prado QME 9555, dan Mitsubishi Turbo tahui lebih lanjut berapa kerugian
sebelumnya juga telah menerima QKU 9137, yang kesemuanya diangkut negara hingga kini masih dalam proses
informasi dari Kanwil IX DJBC oleh KM Tanto Harmoni. penyelidikan, karena selain pemilik
Pontianak akan masuknya mobil-mobil Menurut Kepala Kepolisian Resor barang tidak diketahui dan memang
mewah ex-impor asal Malaysia dan KP3 Luki Hermawan, seperti yang ternyata tidak ada, maka mobil mewah,
beberapa barang lainnya dari Batam dikutip pada media beberapa waktu obat-obatan dan sparepart tersebut
dengan dalih antar pulau, langsung lalu, akan menyerahkan sepenuhnya akan disita oleh negara, dan proses
melakukan penegahan bersama KP3. perkara tersebut kepada instansi terkait selanjutnya bisa dilelang. adi
DOK KANWIL IV JAKARTA

TIGA MOBIL MEWAH. Dengan melakukan operasi bersama antara DJBC dan KP3, upaya penyelundupan tiga mobil mewah asal Malaysia dengan dalih
antar pulau berhasil ditegah.

28 WARTA BEA CUKAI EDISI 370 SEPTEMBER 2005


WBC/ATS
FOTO BERSAMA. Para peserta berfoto bersama dengan Direktur P2 Drs. Sofyan Permana dan juga para pelatih dari ACS.

Kerjasama DJBC dan ACS


Dalam Illicit Drug Precursor Training Course
Diikuti oleh 29 peserta dari berbagai KPBC di seluruh Indonesia

D
irektorat Jenderal Bea dan gas dilapangan harus bisa meng- selalu berkembang sesuai dengan
Cukai bekerja sama dengan identifikasi precursor yang masuk perkembangan zaman dan kemajuan
Australia Customs Service, pada secara illegal dengan berbagai dunia industri,”ujar Rushby.
tanggal 8-9 Agustus 2005 macam cara, dan diharapkan para Mengenai penanganan masalah
mengadakan Illicit Drug Precursor petugas yang mengikuti pelatihan ini precursor di Indonesia apakah
Training Course yang dibuka dapat mengikuti pelatihan ini dengan
WBC/ATS
langsung oleh Direktur P2 DJBC Drs. baik.
Sofyan Permana. Dalam Robert Rushby selaku Director
sambutannya Sofyan mengatakan Law Enforcement Strategy dari
bahwa selain mewaspadai narkoba Australian Customs Service
masuk ke Indonesia, petugas juga memimpin enam personil yang
harus mewaspadai masuknya memberikan pelatihan dari Austrlian
precursor illegal masuk ke Indonesia. Customs Service (ACS), dalam
Dalam suatu kesempatan sambutannya mengatakan, pihaknya
wawancara dengan WBC Sofyan merasa sangat senang bisa
mengatakan, precursor merupakan mendapatkan kesempatan untuk
suatu zat kimia yang digunakan oleh melakukan kerja sama dengan pihak
kalangan industri, dan jika DJBC dalam penanganan masalah
disalahgunakan oleh pihak yang precursor ini dan bisa memberikan
tidak bertanggung jawab, precursor pengetahuan yang lebih luas tentang
tersebut bisa dijadikan sebagai precursor bagi para petugas DJBC.
bahan pembuatan narkoba. Dalam wawancaranya dengan
Oleh sebab itu lanjut Sofyan, penya- WBC disela-sela waktu pelatihan,
luran precursor tersebut harus dilaku- Rushby mengatakan bahwa pelatihan
kan oleh suatu institusi yang berwe- yang diberikan kepada para peserta
nang dan tidak bisa dibawa oleh pribadi ini adalah pelatihan yang pernah ia
tanpa izin dari lembaga yang terkait dan timnya sampaikan kepada
dengan masalah precursor tersebut petugas bea dan cukai Australia.
Untuk itu Sofyan mengatakan de- “Ini adalah pelatihan yang bisa ROBERT RUSHBY. Precursor selalu mengikuti per-
ngan adanya pelatihan ini para petu- dibilang penting karena precursor ini kembangan zaman dan kemajuan dunia industri

EDISI 370 SEPTEMBER 2005 WARTA BEA CUKAI 29


PENGAWASAN
WBC/ATS

RAPAT KOORDINASI

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○
SATGAS AI
BANDARA JUANDA SURABAYA
Letak dan kondisi geografis Indonesia yang strategis untuk jalur
perdagangan dunia juga telah dimanfaatkan oleh para sindikat
perdagangan gelap narkoba, bahkan dalam perkembangannya
Indonesia tidak hanya digunakan sebagai jalur transit namun
juga dijadikan sebagai sumber produksi narkoba, khususnya
psikotropika jenis ekstasi.

H
asil penelitian Universitas Rapat koordinasi yang dilaksanakan
Indonesia pada tahun 2004 di di ruang gedung TKI Bandara
sepuluh kota besar Indonesia Internasional Juanda Surabaya, pada
bahwa kebutuhan pemakai narkoba 26 Juli 2005, telah memutuskan
dalam satu bulan untuk ekstasi dan beberapa kebijakan yang diantaranya
sejenisnya adalah 1,7 ton dan kokain susunan organisasi Satgas AI daerah
dan sejenisnya adalah 0,5 ton. provinsi Jawa Timur.
SUASANA PELATIHAN. Para peserta dari Bandara Internasional Juanda Adapun susunan Organisasi Satuan
berbagai KPBC di Indoneisa mengikuti
pelatihan yang dilakukan antara DJBC Surabaya, merupakan salah satu pintu Tugas Airport Interdiction Daerah
dengan ACS lalu lintas perdagangan dan orang. Hal Propinsi Jawa Timur sebagai berikut :
tersebut terlihat adanya rute 1. Ketua BPNA, (Wagub Jatim),
berbeda dengan Australia, penerbangan dari dan ke Hongkong, 2. Wakil Ketua, Wakapolda Jatim.
Rushby mengatakan, memang Singapura, Malaysia, dan Brunei. Arus
ada perbedaan, mungkin dalam manusia berikut barang (cargo) dapat FOTO : BAMBANG WICAKSONO
produk hukum mengenai peran berbanding lurus dengan jumlah
DJBC dalam penanganan penerbangan, hal ini dapat merupakan
masalah precursor ini dan peluang kepada para pelaku
teknologi yang digunakan antara perdagangan gelap narkoba.
ACS dan DJBC dalam Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
penanganan masalah precursor dalam hal ini Kantor Pelayanan Bea
.”Tapi secara umum tugas kami dan Cukai Tipe A Juanda senantiasa
(ACS) dengan DJBC tidak berbe- melakukan langkah-langkah
da yaitu melakukan penegahan optimalisasi penegakan hukum baik
terhadap masuknya precursor dari segi kemampuan SDM, strategi,
illegal dari luar negeri yang dapat dan metode pengungkapan maupun
disalahgunakan,”ujar Rushby. perlatannya.
Lebih lanjut Rushby Dalam rangka membangun
mengatakan pelatihan ini diikuti keterpaduan penanggulangan
oleh para peserta dengan penyalahgunaan dan peredaran gelap
antusias dan tidak jarang sering narkoba, KPBC Juanda melaksanakan
terjadi diskusi yang menarik kerja sama lintas sektoral bersama-
antara para pelatih dengan para sama instansi terkait baik pertukaran
peserta, sehingga pelatihan ini informasi maupun operasional.
berlangsung dengan dinamis. Keterpaduan itu dapat dilihat pada
“Para peserta selalu menggali keputusan Ketua Badan
hal-hal baru dan menarik kepada Penanggulangan NAPZA dan AIDS
kami sehingga pelatihan ini Propinsi (BPNA) Jawa Timur Nomor :
sangat menarik,”ujarnya kembali. 188/1473/031/2004 tanggal 29 Sep-
Pelatihan yang berlangsung tember 2004 tentang Pembentukan
selama dua hari ini ditutup oleh Satuan Tugas Airport Interdiction (AI).
pejabat sementara Direktur Satuan Tugas tersebut terdiri atas
Hubungan Internasional DJBC KPBC Juanda, Direktorat Narkoba
DR. Heri Kristiono. Heri mengu- Polda Jatim, Polres Sidoarjo, Polsek
capkan terimakasih atas kesedia- Sedati, PT Angkasa Pura Bandara
an ACS memberikan pelatihan ini Juanda, Stasiun Karantina Hewan
kepada para peserta dan diharap- Bandara Juanda, Stasiun Karantina
SAMBUTAN. Ketua Satgas AI, Roeslan M.
kan para petugas bisa mengim- Tumbuhan Bandara Juanda, Balai Soetedjo yang juga merupakan Kepala KPBC
plementasikan apa yang telah Besar POM Surabaya, dan Badan Tipe A Juanda, memberikan kata sambutan
didapat dalam pelatihan ini. zap Narkotika Propinsi Jawa Timur. saat acara rapat Koordinasi AI.

30 WARTA BEA CUKAI EDISI 370 SEPTEMBER 2005


FOTO : BAMBANG WICAKSONO

DIALOG KOORDINASI. Kepala Kantor Wilayah VII DJBC Surabaya, Drs. Heryanto Budi Santoso, melakukan dialog koordinasi dengan jajaran AI, antara
lain Perum Angkasa Pura, Kepolisian, dan perwakilan Polda Jatim.

3. Ketua Satgas AI, Kepala KPBC D. Melaksanakan kegiatan intelijen menjadi jalur peredaran narkoba
4. Wakasatgas AI, Direktur Narkotika dalam rangka pengumpulan internasional.
Polda Jatim informasi dan data Namun demikian diduga telah terjadi
E. Melaksanakan kegiatan pencegahan pemetaan lokasi Bandara Internasional
Unit I Analisa Intelejen : terhadap perdagangan gelap Narkoti- Juanda akan dijadikan sebagai pintu
Bea dan Cukai, BPNA, POLRI, Imigrasi, ka dan Psikotropika melalui Bandara masuk perdagangan gelap Narkoba oleh
Angkasa Pura, Balai POM, dan Balai Juanda berdasarkan hasil intelijen sindikat Internasional, dengan
Karantina. F. Menyampaikan laporan hasil penangkapn dua orang warga Kongo yaitu
pelaksanaan tugas serta menyusun Nzuba Bantola dan Yean Pierre Ilanga
Unit II Pencegahan: evaluasinya Engondo oleh Mabes Polri Jakarta.
Bea dan Cukai, Imigrasi, Angkasa Pura, G. Melakukan penyelidikan/ penyidikan Pemetaan tersebut dimulai dengan
POLRI (Control Delivery), dan Karantina. atas kasus Narkotika dan kedatangan kedua orang itu di Bandara
Psikotropika untuk menyelesaikan Internasional Juanda pada tanggal 13 Mei
Unit III Penyidikan dan Penyelesaian perkara serta melaporkan 2005 dari Yohannesburg, transit di
Perkara : perkembangannya Singapura.
POLRI, BPNA, Bea dan Cukai, Imigrasi, Hasil penyelidikan bahwa kedua
dan Balai Karantina. Sejauh ini sejak ditetapkan orang tersebut setibanya di Juanda
pembentukan Satgas Airport Interdic- melakukan pergerakan ke Pontianak-
Kegiatan yang dilaksanakan oleh tion Bandara Internasional Juanda Jakarta-Medan-Jakarta (ditangkap
Satuan Tugas Airport Interdiction Bandara belum ditemukan kasus penangkapan mabes POLRI di bandara Soekarno
Internasional Juanda sebagai berikut : Narkoba melalui kedatangan Hatta karena disamping menjadi Target
A. Menyusun rencana kegiatan dan Internasional Bandara Juanda. Menurut Operasi juga membawa tujuh buah
anggaran satgas informasi dari Mr.Brian Connely, agent paspor palsu).
B. Menerima laporan/ pengaduan/ Drug Enforcement Administration (DEA) Kantor Pelayanan Bea dan Cukai
informasi serta menganalisisnya di Singapura serta laporan dari RILO Tipe A Juanda dalam waktu dekat akan
dari sumber kasus Narkotika dan (Regional Intelligence Laison Office for mendapat 3 (tiga) Anjing Pelacak
Psikotropika Asia and The Pacific) bulan November Narkotika Direktorat Jenderal Bea dan
C. Menyusun langkah-langkah dalam 2004, bahwa jalur peredaran gelap Cukai (APN DJBC) berikut pawang APN
melaksanakan upaya pencegahan Narkoba Internasional di Indonesia dari Kantor Pusat Bea dan Cukai
dan pemberantasan peredaran melalui Bandara Internasional Jakarta untuk mendukung pelaksanaan
gelap Narkotika dan Psikotropika Soekarno Hatta dan Denpasar Bali. tugas Airport Interdiction di Bandara
melalui bandara Juanda berdasar Sedangkan di luar kedua Bandara Internasional Juanda.
hasil intelejen Internasional tersebut tidak cukup bukti Bambang Wicaksono/Surabaya

EDISI 370 SEPTEMBER 2005 WARTA BEA CUKAI 31


OPINI

Oleh: Agung Kuswandono

APARAT DJBC:
Melayani Sekaligus
Mengawasi
K
alau pembaca WBC yang perlindungan masyarakat, silakan seperti ini, maka yang akan muncul
pegawai Direktorat Jenderal Bea baca di berbagai media massa adalah pemisahan masing-masing
dan Cukai (DJBC) ditanya: betapa DJBC menjadi sorotan publik tugas pokok yang seolah-olah berdiri
mana yang lebih penting dan harus berkaitan dengan maraknya sendiri.
didahulukan, revenue collection, penyelundupan narkoba, senjata api, Yang agak “membahayakan”
trade facilitation/industrial assis- bahan pembuat bom, satwa dan flora adalah apabila kita menganggap
tance, atau community protection, langka, pornografi, daging ketiga aspek tersebut berjalan
apa jawabnya? Jawaban yang paling berpenyakit, dan sebagainya. Itu sendiri-sendiri, misalnya, “saya orang
“arif” adalah memungut pajak semua menunjukkan betapa pengawasan, urusan pelayanan
sebesar-besarnya dan melayani pentingnya fungsi DJBC dalam urusan anda”. Atau, “kita terima saja
masyarakat usaha secara prima rangka perlindungan masyarakat. pemberitahuannya, toh nanti ada
tanpa meninggalkan pengawasan Kembali ke pertanyaan awal, verifikasi dan audit yang punya tugas
dalam rangka melindungi mana yang paling penting? Kalau mengawasi”. Pola pikir semacam ini
masyarakat. kita hanya membandingkan ketiga sedikit banyak sudah ada di antara
aspek tadi, maka kita akan terus kita lho.
APARAT PENEGAK HUKUM terjebak dalam lingkaran “mana yang Sebenarnya kita tidak perlu
Memang susah untuk menentukan lebih dulu, telur atau ayam”. Apabila membandingkan tugas pokok mana
mana yang lebih dominan di antara kita menggunakan pembandingan yang lebih penting dari yang lain,
ketiga aspek di atas. Pemungutan karena ketiga tugas pokok tersebut
pajak tidak bisa dinomor-duakan memang harus dijalankan bersama-
karena DJBC adalah lembaga fiskus sama. Ada benang merah yang
(pemungut pajak), bahkan sampai YANG AGAK menghubungkan ketiga tugas pokok
saat ini penerimaan pajak merupakan
tolok ukur keberhasilan DJBC.
“MEMBAHAYAKAN” tersebut (dan aspek-aspek
kepabeanan lainnya) yaitu
Melayani masyarakat? Ini juga bukan ADALAH APABILA Penegakan Hukum! Ya, jati diri
hal yang dapat disepelekan. DJBC KITA MENGANGGAP seorang aparat DJBC sebenarnya
merupakan salah satu instansi yang
bertanggungjawab terhadap KETIGA ASPEK adalah aparat penegak hukum
bahkan pada saat ia memberikan
kelangsungan ekonomi dan industri TERSEBUT pelayanan prima kepada masyarakat
karena bidang tugasnya berkaitan
dengan kelancaran arus barang BERJALAN SENDIRI- usaha.
Ibarat sebuah bangunan,
ekspor-impor.
Kalau mengenai aspek
SENDIRI... pemungutan penerimaan negara,
fasilitasi perdagangan, dan

32 WARTA BEA CUKAI EDISI 370 SEPTEMBER 2005


perlindungan masyarakat adalah lah “the real” aparat Bea dan Cukai! l Peraturan yang tidak sesuai/
pilar-pilar yang mendukung atap bertentangan dengan peraturan
bangunan (yaitu keadilan dan DIREKTORAT PERATURAN lain atau peraturan di atasnya;
kesejahteraan masyarakat). Berapa KEPABEANAN DAN CUKAI? l Peraturan yang diterbitkan tidak
pun jumlah pilar yang dibutuhkan, Karena penegakan hukum adalah berdasarkan hirarki perundangan
yang paling penting adalah tugas utama kita, maka alangkah yang berlaku;
fondasinya. Itulah kepastian hukum. baiknya kalau kita memberikan l Peraturan yang diterbitkan oleh
Percaya atau tidak, apapun tugas perhatian khusus kepada peraturan pihak yang tidak kompeten atau
dan pekerjaan yang harus perundang-undangan yang menjadi tidak berwenang;
dilaksanakan aparat DJBC, semua- dasar bagi kita dalam melaksanakan l Peraturan yang tidak jelas apakah
nya harus berlandaskan hukum, tugas sehari-hari. Kita sudah masih berlaku atau sudah dicabut;
sejak dari undang-undang sampai ke mempunyai Undang-undang l Peraturan yang tidak applicable
peraturan pelaksanaannya. Kita Kepabeanan dan Undang-undang isinya; dan lain-lain.
memungut Bea Masuk, Cukai. Ini merupakan dasar hukum
melaksanakan pemberian yang paling esensial bagi DJBC dan Tatacara penyusunan atau
keringanan/pembebasan Bea Masuk, menjadi payung hukum bagi berbagai penyempurnaan peraturan
karena diperintah oleh Undang- peraturan pelaksanaan tugas sehari- pelaksanaan yang ada selama ini
undang Kepabeanan, kita memungut hari. Belum lagi berbagai “peraturan cenderung bersifat “ad hoc” dan
cukai karena diperintah oleh Undang- titipan” dari berbagai instansi yang menjadi tanggungjawab sektoral.
undang Cukai. Kita melakukan audit, selama ini kita laksanakan dengan Padahal fondasi hukum yang kita
penggeledahan, penangkapan, patuh tanpa membantah. bangun seharusnya bersifat holistik
penahanan dan tindakan-tindakan Karena begitu inginnya dan mencakup semua pilar tugas
pengawasan semacam itu juga memberikan pelayanan terbaik, kita pokok DJBC.
berlandaskan hukum. tanpa sadar telah menjadi “pelayan” Karena itulah, barangkali sudah
Bila kita bertitik tolak dari fondasi saatnya kita mulai memikirkan
ini, yaitu penegakan hukum, maka sebuah unit kerja setingkat eselon II
mudah sekali kita menjawab perta- yang khusus mengelola dasar hukum
nyaan di awal tulisan ini. Mana yang ...SEHINGGA dan peraturan perundang-undangan
didahulukan? Ya penegakan hukum-
nya. Jadi, barangkali lebih tepat kita PEMBENTUKAN kebea-cukaian ini. Kita tidak usah
malu-malu mencontoh saudara kita
menjelaskan kepada khalayak bahwa “DIREKTORAT Direktorat Jenderal Pajak yang
tugas pokok DJBC adalah penegak-
an hukum yang meliputi aspek
PERATURAN mempunyai direktorat khusus yang
bertugas mengkaji dan mengelola
penerimaan negara, fasilitasi perda- KEPABEANAN DAN peraturan-peraturan perpajakan.
gangan, dan perlindungan masyara-
kat. Atau, silakan menambah
CUKAI” RASANYA Dari sisi dasar hukum, DJBC jelas
lebih kompleks dari DJP, sehingga
berapapun aspek yang diinginkan BUKANLAH HAL pembentukan “Direktorat Peraturan
asalkan ada dasar hukumnya, maka
itulah tugas pokok DJBC.
YANG BERLEBIHAN Kepabeanan dan Cukai” rasanya
bukanlah hal yang berlebihan.
Perlu dipahami bahwa semua Dengan adanya unit kerja yang
aspek tersebut harus ada dalam diri khusus bertugas mengkaji,
seorang petugas DJBC di manapun berbagai instansi dimaksud, padahal menyempurnakan, dan mengelola
dia bertugas. Hanya mungkin ada tatacara pelaksanaan tugas dari peraturan kepabeanan dan cukai ini,
kedalaman masing-masing fungsi instansi lain yang dengan jelas diatur diharapkan kelemahan-kelemahan
tersebut berbeda tergantung uraian dalam Pasal 53 UU Kepabeanan. hukum yang ada sebagaimana
pekerjaannya. Bayangkan, betapa Tanpa sadar kita memberikan disebutkan di atas dapat dihilangkan
buruknya citra DJBC apabila seorang pemahaman yang keliru kepada dan tidak perlu lagi dibentuk
pegawai DJBC yang bertugas instansi lain bahwa siapapun dan berbagai tim ad hoc yang outputnya
melakukan pengawasan tidak peraturan apapun dapat dititipkan sering harus dikaji kembali oleh tim
memberikan pelayanan yang baik kepada DJBC untuk dijalankan tanpa ad hoc berikutnya. Saya yakin, unit
kepada masyarakat usaha, misalnya pandang bulu. Padahal berdasarkan kerja ini akan diperlukan secara
dalam bentuk kecepatan Pasal 53 UU Kepabeanan peraturan permanen karena peraturan
pemeriksaan, ketaatan terhadap titipan tersebut seharusnya baru perundang-undangan di negeri kita
sistem dan prosedur, dan dijalankan DJBC setelah ada ini begitu kompleks dan begitu
sebagainya. perintah atau penetapan dari Menteri dinamis sehingga memerlukan
Demikian juga sebaliknya, apabila Keuangan sebagai “bos” DJBC. Kita perhatian yang serius oleh DJBC.
seorang pegawai DJBC yang begitu memfokuskan diri pada “pilar Barangkali ide ini sudah ada
bertugas memberikan pelayanan pelayanan” tetapi tanpa sadar dalam pikiran sebagian pembaca
tidak membekali diri dengan keahlian mengabaikan “fondasi hukum” yang jauh hari sebelum tulisan ini dimuat.
pengawasan, maka dapat menjadi dasarnya. Yang paling penting adalah bahwa
dibayangkan betapa akan suburnya Inilah yang selama ini (menurut ide ini nampaknya layak untuk
yang namanya penyelundupan atau saya) sedikit terlupakan. Berbagai segera diwujudkan. Semoga teman-
manipulasi. peraturan pelaksanaan kita susun, teman yang mempunyai kompetensi
Sekali lagi, semua bidang keahli- berbagai tim dibentuk, berbagai di bidang ini dapat menangkap
an baik pelayanan maupun peng- “juklak” diterbitkan, namun sedikit intisari pandangan ini dan sudi
awasan harus dimiliki dan diterapkan yang peduli akan pengelolaannya. menjadikannya bahan pertimbangan
oleh setiap pegawai DJBC di mana- Kalau kita mau sedikit meluangkan demi kemaslahatan DJBC.
pun dia ditugaskan. Kita tidak perlu waktu mempelajari peraturan- Mari kita selau berusaha menjadi
takjub kalau suatu saat nanti ada peraturan pelaksanaan yang menjadi aparat Bea dan Cukai yang utuh, di
kasus manipulasi dokumen impor/ acuan kita bekerja sehari-hari, manapun kita bertugas.
ekspor dapat dibongkar berkat kejeli- barangkali kita akan melihat Penulis adalah Kasubdit Kemudahan Ekspor II,
an seorang pegawai tata usaha. Itu- fenomena seperti ini: Direktorat Fasilitas Kepabeanan

EDISI 370 SEPTEMBER 2005 WARTA BEA CUKAI 33


OPINI

Oleh: Donny Eriyanto, SE, MM

PENYELUNDUPAN LEBIH
BERBAHAYA DARIPADA

Tsunami?
P
emerintahan baru dibawah pimpinan selama ini tentunya menjadi konsekuensi mengimpor atau mengekspor barang
Presiden Susilo Bambang tugas kita sebagai aparat DJBC untuk yang telah mengindahkan ketentuan
Yudhoyono dan Wakil Presiden M. melakukan pemberantasan sesuai undang-undang ini, walaupun tidak
Jusuf Kalla di dalam salah satu program dengan fungsi DJBC sebagaimana sepenuhnya, tidak termasuk perbuatan
100 harinya menyatakan akan melakukan tercantum dalam Keputusan Menteri tindak penyelundupan.
upaya serius untuk pemberantasan Keuangan RI Nomor 2/KMK.01/2001
penyelundupan. Bahkan untuk tanggal 3 Januari 2003 tentang Organisasi DAMPAK PENYELUNDUPAN
menegaskan pernyataannya tersebut, dan Tata kerja Departemen Keuangan. Lembaga Penyelidikan Ekonomi
genap seminggu sejak pelantikannya yaitu Arti penyelundupan ( Smuggling ) Masyarakat Universitas Indonesia (LPEM-
tanggal 27 Oktober 2004, Presiden sebenarnya selama ini belum banyak UI) melakukan penelitian mengenai
berkenan menyempatkan diri berkunjung diketahui secara pasti oleh masyarakat penyelundupan dengan kesimpulan
ke Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea awam dalam menginterpretasikannya. bahwa potensi kerugian negara akibat
dan Cukai (DJBC). Dalam kunjungannya, Pengertian penyelundupan secara hukum praktek penyelundupan yakni antara US$
Presiden kembali menekankan dan sendiri terdapat di dalam UU No.10 tahun 1,6 miliar dan US$1,9 miliar per tahun.
memerintahkan kepada DJBC sebagai 1995 pasal 102 yang menyebutkan Dengan asumsi kurs rupiah terhadap
instansi yang berwenang melakukan bahwa, barangsiapa yang mengimpor dollar AS Rp. 9.500, maka kerugian yang
pengawasan keluar masuknya barang, atau mengekspor atau mencoba harus ditanggung negara akibat
untuk berupaya lebih serius dalam mena- mengimpor atau mengekspor barang penyelundupan mencapai sekitar Rp. 16
ngani pemberantasan penyelundupan. tanpa mengindahkan ketentuan undang- triliun per tahun.
Pada tanggal 26 Desember 2004, Jumlah ini didapat dengan cara
Provinsi Nangroe Aceh Darussalam (NAD) melihat perbedaan antara angka yang
dan Sumatera Utara (Sumut) dilanda diekspor oleh negara asal dan angka yang
gempa tektonik dan gelombang tsunami KEGAGALAN diimpor yang tercatat di Indonesia. Angka
yang sangat dahsyat sehingga
menewaskan lebih dari 100.000 orang SISTEM BEA DAN kerugian sebesar Rp. 16 trilliun itu belum
termasuk kerugian yang harus ditanggung
penduduk. Menurut Wapres M. Jusuf CUKAI ? produsen lantaran usahanya tergencet
Kalla, selaku Ketua Bakornas, nilai
kerugian yang ditaksir atau dana yang MUNGKINKAH? atau bahkan gulung tikar akibat serbuan
produk selundupan.
dibutuhkan untuk membangun kembali Lalu bagaimana dengan penyelun-
NAD dan Sumut adalah berkisar antara dupan yang dilakukan ke luar Indonesia
Rp. 5-10 triliun. undang ini dipidana karena melakukan (ekspor)? Total nilai kerugian negara
Dua kejadian di atas tentunya kita penyelundupan dengan pidana penjara akibat penyelundupan minyak mencapai
sudah mengetahui semua, tetapi dengan paling lama delapan tahun dan denda Rp. 56 triliun per tahun. Angka ini jauh
tanpa mengurangi rasa duka dan paling banyak Rp.500.000.000 (lima ratus lebih besar dibandingkan dengan jumlah
belasungkawa kepada korban tsunami juta rupiah). utang yang dinegosiasikan pemerintah
serta tidak bermaksud memberi Hal inilah yang belum dimengerti dengan para donor CGI setiap tahunnya !
perbandingan (karena sifatnya kualitatif), sepenuhnya oleh masyarakat, Belum lagi aksi ilegal loging yang
penulis terusik untuk berusaha membahas umumnya mereka menganggap semua menurut catatan Depatemen Kehutanan,
masalah penyelundupan dilihat dari pemasukan barang ke dalam daerah setiap tahun sedikitnya 10 juta meter kubik
seberapa pentingkah arti pemberantasan pabean baik yang tidak diberitahukan kayu diselundupkan dari Kalimantan,
penyelundupan dan seberapa parahkah maupun yang diberitahukan secara Papua, Sumut, Jambi, Riau dan Nangroe
dampak yang timbul akibat tidak benar dianggap sebagai Aceh Darussalam (NAD) dengan tujuan
penyelundupan tersebut, sampai–sampai penyelundupan. Padahal menurut antara lain Malaysia, Cina, India dan
untuk pertama kalinya seorang Presiden pengertian UU No. 10/1995 diatas, Vietnam. Nilai kerugian kayu-kayu hutan
harus datang ke DJBC untuk perbuatan mereka baru dapat yang dijarah sekitar US$ 3-4 miliar.
menginstruksikan hal tersebut. dikategorikan penyelundupan hanya Data penyelundupan yang ada dalam
apabila dalam hal tanpa mengindahkan website Bea Cukai (hanya terdapat data
PENGERTIAN PENYELUNDUPAN ketentuan undang-undang tersebut, untuk empat tahun, yaitu 1996-2000)
Adanya penyelundupan yang terjadi dalam arti kata, apabila seseorang menunjukkan angka yang fluktuatif dima-

34 WARTA BEA CUKAI EDISI 370 SEPTEMBER 2005


na penyelundupan ekspor jauh lebih tinggi
dari impor. (Lihat Tabel)
Melihat data-data yang telah
DATA PENYELUNDUPAN
dijabarkan, terlihat begitu besar dampak No Tahun Bidang Jumlah kasus Kerugian negara
kerugian negara yang ditimbulkan akibat
penyelundupan. Hal ini baru dilihat dari
sisi ekonomis saja, belum termasuk 1. 1996/1997 Impor 2 298.304.122,00
bahaya atau kerugian lainnya, yaitu antara
lain mengacaukan data statistik yang real
dan hilangnya lapangan pekerjaan akibat Ekspor 214 18.023.763.589,00
banyaknya industri yang gulung tikar
sebagai imbas dari kalah bersaingnya
dengan produk impor ilegal. 2. 1997/1998 Impor 35 651.600.972,00
Dari segi lingkungan hidup, akibat
maraknya illegal loging dan illegal trading
membuat hutan gundul dan kerusakan Ekspor 26 399.282.863,00
lingkungan yang amat dahsyat. Kerugian
bertambah besar bila ditambah dengan 3. 1998/1999 Impor 2 543.875.360,00
kerusakan lingkungan lainnya, seperti
pasir laut dan satwa langka. Segi
hankam, penyelundupan senjata akan Ekspor 159 19.023.073.091,00
mengakibatkan maraknya kriminalitas dan
gangguan keamanan bangsa.
Sedangkan dari sisi sosial, banyak- 4. 1999/2000 Impor 10 124.019.020,00
nya penyelundupan narkoba mengakibat-
kan kejahatan sosial, ketergantungan obat
dikalangan remaja dan yang Ekspor 155 6.689.710.341
mengkhawatirkan adalah ancaman lost
generation bagi bangsa Indonesia. Jadi, SUMBER : Website DJBC (www.beacukai.go.id)
dampak penyelundupan ini tidak hanya
dirasakan oleh satu pihak saja tetapi oleh pada terciptanya perbedaan harga Secara teknis, proses importasi relatif
hampir seluruh bangsa Indonesia yang barang domestik dengan harga di luar kompleks dan ruwet dengan melibatkan
berjumlah lebih dari 210 juta penduduk! negeri. banyak kepentingan atau pihak, baik itu
kegiatan-kegiatan sebelum barang tiba,
SEBAB TIMBULNYA PENYELUNDUPAN Kegagalan sistem Bea dan Cukai ? proses pada saat barang tiba, proses
Seringkali apabila ada upaya Mungkinkah? Kalau acuannya dari pasal customs clearence hingga pada proses
penyelundupan atau beredarnya 102 UU No.10/1995 mungkin bisa pengeluaran barang tiba.
barang-barang impor ilegal di kalangan dimaklumi karena pasal tersebut membuat Sebagus apapun sistem yang
masyarakat, maka masyarakat condong suatu “lubang besar” bagi pengawasan digunakan apabila tidak didukung oleh
untuk memojokkan bahkan memvonis tindak penyelundupan dengan minimnya aparat yang bersih atau profesional
aparat DJBC sebagai salah satu “biang kriteria suatu tindak penyelundupan ditambah oleh pihak-pihak yang berusaha
kerok” timbulnya hal tersebut. Kalangan sehingga memberikan toleransi sangat memanfaatkan kelemahan peraturan yang
masyarakat umumnya menuding DJBC besar bagi penyelundup atau pihak-pihak ada untuk kepentingan pribadi, tentunya
sebagai ‘part of the problem’ bukan yang berkepentingan. sistem tersebut tidak akan bisa berjalan
sebagai ‘solve the problem’. Sistem self assessment yang dianut dengan baik atau malah sia-sia.
Tudingan tersebut walaupun sangat Bea dan Cukai selama ini mengundang Masalah penyelundupan punya
naïf, tapi tentu dapat kita maklumi suatu dilema dimana di satu sisi lebih substance sangat dalam dan ruwet.
karena DJBC adalah satu-satunya mengutamakan pelayanan dengan Aspek formal dan kegiatan-kegiatan
aparat yang berwenag dalam kelancaran arus barang dan dokumen, prosedural, utamanya yang berkaitan
pengawasan keluar masuknya barang. tapi disisi lain dituntut untuk melakukan dengan pencegahan dan penindakan
Masalah penyelundupan adalah pengawasan lebih mendalam. Salah penyelundupan relatif tidak sulit.
masalah yang sangat complicated satu bentuk pengawasan terhadap Permasalahan selalu timbul begitu kita
dengan melibatkan banyak kepentingan sistem self assessment ini adalah post mulai “menyimpang” dari proses
atau perorangan yang mempunyai clearence audit. Efektifkah sistem audit standar. Penyebab penyimpangan bisa
kepentingan-kepentingan tertentu selama ini dalam mengatasi masalah banyak, bervariasi dan punya tingkat
(vested interest ) yang bermain disana. penyelundupan ? Hal ini yang masih kedalaman beda-beda yang satu sama
Mereka itulah yang berusaha mengeruk bisa diperdebatkan. lain tergantung pada modus “intervensi”
keuntungan dengan adanya yang ada.
penyelundupan. Semua keruwetan peraturan, sistem,
Pengamat Ekonomi, Chatib Basri, prosedur, bertumpuk dan tumpang
bersama Lembaga Penyelidikan Ekonomi ...KERUGIAN YANG tindihnya institusi, hanyalah merupakan
Masyarakat Universitas Indonesia (LPEM-
UI) telah melakukan penelitian ihwal HARUS aspek-aspek yang dapat menjadi
“kambing hitam” dari persepsi yang tidak
penyelundupan yang terjadi di Indonesia, DITANGGUNG sama dari pimpinan-pimpinan, pejabat-
mulai dari dampak, akibat, penyebab,
hingga solusinya. Dari penelitian tersebut, NEGARA AKIBAT pejabat, pegawai-pegawai yang punya
“relevansi” dengan upaya mencegah dan
Chatib menyimpulkan bahwa PENYELUNDUPAN memberantas penyelundupan.
penyelundupan bisa terjadi akibat tiga hal
yang saling berkaitan, yaitu :
MENCAPAI SEKITAR Tahun lalu dilansir hasil penelitian
oleh Transparency Internasional Indonesia
1. Kegagalan sistem Bea dan Cukai. RP. 16 TRILIUN PER (TII) yang menyebutkan bahwa Bea dan
2. Aparat yang korup.
3. Kebijakan pemerintah yang menuntun
TAHUN Cukai menduduki rangking kedua
dibawah parpol dan parlemen sebagai

EDISI 370 SEPTEMBER 2005 WARTA BEA CUKAI 35


OPINI
instansi terkorup di Indonesia ( Jawa Pos penyelundup. Dikhawatirkan apabila tapi untuk menjawabnya sangat sulit.
edisi 10 Desember 2004). Sungguh suatu terbentuknya opini masyarakat yang Tidak ada satupun orang bisa menjamin
“prestasi” yang sangat menampar muka akan mendiskreditkan Bea Cukai dalam kapan penyelundupan bisa berakhir.
kita, ditengah-tengah usaha kita untuk kemampuannya untuk mengatasi Segala teori mungkin bisa dijabarkan dan
membangun citra Bea Cukai di mata masalah pemberantasan penyelundup- masuk logika tapi dalam prakteknya susah
masyarakat. Hasil penelitian itu mungkin an dibanding instansi lainnya. sekali penerapannya. Penyelundupan
masih bisa diperdebatkan, akan tetapi Kebijakan pemerintah yang menun- tidak mungkin dihapuskan sama sekali,
yang lebih utama bagi kita adalah hal itu tun pada terciptanya perbedaan harga tapi yang memungkinkan adalah
bisa menjadi bahan untuk lebih barang domestik dengan harga di luar diminimalisir seminim mungkin tingkat
instropeksi. negeri turut menyumbang timbulnya penyelundupan, baik dari kuantitas
Bea Cukai sendiri punya segudang penyelundupan. Semakin tinggi maupun kualitasnya.
masalah internal, antara lain aspek perbedaan harga, maka semakin besar Upaya untuk meminimalkan
infrastruktur, anggaran, sistem dan kemungkinan terjadinya penyelundupan penyelundupan bisa dimulai dari kita
prosedur sampai kualitas SDM karena adanya disparitas harga. sendiri sebagai aparat DJBC yang diberi
termasuk kepemimpinan (leadership) Sistem yang tidak efektif tentulah wewenang oleh undang-undang untuk
dari tiap strata yang sudah pekat akan berimplikasi pada tingkat harga memberantas penyelundupan. Komitmen
dengan suasana yang tidak kondusif. jual produk yang semakin besar. Sebut dan integritas penuh serta dilandasi
Masalah-masalah tersebut tidak berdiri misalnya kasus harga gula dengan tata keseriusan aparat sangat diperlukan.Visi,
sendiri, tetapi saling terkait bahkan niaganya yang panjang dan tidak misi, strategi harus menjadi komitmen
disebabkan oleh sumber-sumber masalah efisien. Akibatnya, harga gula menjadi praktis dan filosofis agar tidak terjadi
di luar institusi Bea dan Cukai. Keruwetan mahal dan orang pun menjadi tumpang tindih dalam pelaksanaannya.
dan tumpang tindih kewenangan antar cenderung menyelundupkan gula. Tanpa hal itu tidak heran jika sikap-sikap
instansi yang ada di pelabuhan, sebagai Penyebab lain maraknya penyelun- aparat yang tampak dipermukaan adalah
akibat banyaknya kepentingan pihak- dupan adalah seperti yang ditengarai tidak adanya professional judgement
pihak institusi-institusi yang bercokol di oleh Gabungan Perusahaan Eksportir positif, aparat tidak kompeten, tidak
pelabuhan-pelabuhan, menjadikan suatu Indonesia (GPEI) yaitu akibat adanya konsisten, tertutup, penuh intimidasi dan
permasalahan tersendiri, yang walau ada Importir Umum (IU) yang memiliki dalam banyak hal timbulkan kebingungan-
di luar Bea dan Cukai, tapi punya imbas kebingungan. Setidaknya ada goodwill
kepada permasalahan internal Bea Cukai. dari kita untuk serius bersama-sama bahu
Banyaknya instansi tersebut tentunya membahu memerangi penyelundupan
harus diiringi dengan penyamaan visi dan SETIDAKNYA ADA dan kalau perlu…say goodbye with
persepsi serta koordinasi antar instansi
yang jelas dalam menangani upaya GOODWILL DARI “importir famili”…
Kesatuan visi, persepsi, komitmen,
pemberantasan penyelundupan. KITA UNTUK saling percaya, saling koordinasi dan
Realitasnya, kecurigaan antar instansi dan
koordinasi yang masih lemah dalam SERIUS BERSAMA- bekerja sama antar instansi menjadi hal
yang mutlak dilakukan untuk
menangani dan menegakkan hukum bagi SAMA BAHU memberantas penyelundupan. Dengan
pelaku menjadi hambatan dalam upaya
pemberantasan penyelundupan di Tanah
MEMBAHU demikian diharapkan tumbuh united effort
antar instansi untuk mengatasi lemahnya
Air. Masing-masing instansi bisa berbeda- MEMERANGI koordinasi antar instansi, sehingga dapat
beda visi dan misinya dalam menangani
penyelundupan. Apalagi, masing-masing
PENYELUNDUPAN bersama-sama memberantas
penyelundupan demi menyelamatkan
instansi punya aturan atau kebijakan DAN KALAU negara dari ambang kehancuran
sendiri.
Untuk mengatasi hal tersebut di atas,
PERLU…SAY Langkah berikutnya mungkin dengan
penurunan PPnBM dimana diharapkan
seharusnya Bea Cukai harus bisa menjadi GOODBYE WITH dapat meningkatkan kembali kepercayaan
“lokomotif” atau leader bagi instansi-
instansi lain dalam menangani upaya
“IMPORTIR FAMILI”... luar negeri kepada Indonesia dari
berkurangnya penyelundupan. Dengan
pemberantasan penyelundupan. Hal ini demikian produksi barang-barang di
sangat dimungkinkan karena apabila kita dalam negeri menjadi lebih kompetitif.
mengacu pada UU No.10 tahun 1995 Angka Pengenal Impor (API) Produsen, Dampaknya, perusahaan lokal menjadi
pasal 76 (1) yang menyebutkan, “dalam sehingga produk yang diimpor oleh lebih bergairah dengan pasar yang lebih
melaksanakan tugas berdasarkan perusahaan IU tidak masuk jalur terbuka sehingga permintaan barang
undang-undang ini, Pejabat Bea dan merah. Hal ini tentunya bisa dihindari menjadi meningkat dan pada akhirnya
Cukai dapat meminta bantuan angkatan apabila Depperindag lebih selektif pajak bisa ditarik dari sana.
bersenjata dan/atau instansi lainnya.” memberikan ijin untuk API Produsen Sekali lagi, cara-cara di atas adalah
Dengan demikian jelas bahwa karena DJBC kesulitan menindaklanjuti sekedar teori belaka dan tidak akan
berdasarkan undang-undang ini, yang kasus ini bila alamat yang tercantum berlaku tanpa adanya usaha nyata dari
mempunyai wewenang penuh dalam dalam dokumen IU tersebut fiktif. kita sebagai aparat DJBC. Tentu kita tidak
menangani pemberantasan Banyaknya tangkahan-tangkahan akan pernah menginginkan sistem PSI
penyelundupan adalah tetap pada (pelabuhan kecil milik perorangan) juga yang selalu menghantui kita diterapkan
“pundak” Bea Cukai. Sedangkan instansi menyulitkan Bea Cukai untuk disini. Atau seperti yang pernah diusulkan
lainnya hanya bersifat membantu saja, memberantas penyelundupan karena oleh Gus Dur untuk mengimpor hakim,
itupun apabila diminta oleh Pejabat Bea tidak memungkinkan untuk mengawasi berlaku juga buat kita. Tidak pernah
dan Cukai sehubungan dengan segala satu-persatu tangkahan tersebut. Para terbayangkan bagaimana bila pemerintah
kegiatan yang dilakukan oleh Pejabat Bea penyelundup dalam modusnya mengimpor Bea Cukai asing atau malah
dan Cukai berdasarkan peraturan seringkali dalam memasukkan barang ada yang membentuk “Bea Cukai
perundang-undangan. tidak melalui kawasan pabean tetapi Tandingan” seperti yang lagi ngetrend
Realitasnya, kalau kita lihat di melalui tangkahan tersebut. belakangan ini. Jadi, kapan penyelundup-
media, justru instansi lainnya terutama an berakhir? Wallahualam…
TNI/Polri lebih banyak diekspos dalam KAPAN SIH BERAKHIRNYA ? Penulis adalah
keberhasilannya menangkap Pertanyaan di atas mudah diucapkan, Pelaksana pada Kanwil X DJBC Balikpapan

36 WARTA BEA CUKAI EDISI 370 SEPTEMBER 2005


DAERAH KE DAERAH
WBC/ATS

PROPINSI
KALIMANTAN
SELATAN

KOTABARU

KPBC TIPE B KOTABARU. Unik, karena posisi kantor yang berada di bukit, pengawasan terhadap kapal- kapal asing yang datang dapat pula dilakukan
dari depan kantor dengan menggunakan teropong.

KPBC Tipe B Kotabaru


Berkat Importasi Alat-alat Berat,
Target Penerimaan Berhasil Terlampaui
Target penerimaan TA. 2005 telah terlampui sebesar 220,86 persen dari target yang telah ditetapkan.

P
agi itu (7/7) sekitar pukul 07.30 berjarak sekitar 10 km dari bandara. Jalan KPBC Kotabaru itu sendiri baru tiga ta-
WITA, mobil yang mengangkut WBC raya dari bandara menuju pusat kota hun (tepatnya sejak 2002) beralih menjadi
tengah melaju di Jalan Ahmad Yani, hanya satu jalan saja, jadi jangan khawatir Tipe B (sebelumnya Tipe C-red) dengan
Banjarmasin, Kalimantan Selatan, menuju bakal nyasar. wilayah kerja yang meliputi dua kabupa-
bandara Syamsudin Noor. Hari itu, WBC Dua puluh menit kemudian kami tiba ten, yakni Tanah Bumbu dan Kotabaru.
hendak menuju KPBC Kotabaru yang di KPBC Tipe B Kotabaru. WBC sempat Wilayah kerja KPBC Tipe B Kotabaru
lokasinya berada di sebuah pulau kecil di terhenyak melihat gedung KPBC Kota- terdiri dari laut dan pantai yang
sebelah tenggara Pulau Kalimantan, yang baru. Pasalnya, gedung KPBC Kotabaru mengelilingi Pulau Laut dan pesisir darat-
bernama Pulau Laut. menyerupai sebuah vila (tempat peristira-
WBC/ATS
Setibanya di bandara, pesawat yang hatan). Bangunan kantor terletak di
akan kami tumpangi telah menunggu di dataran tinggi sehingga untuk masuk ke
landasan pacu. Sebuah pesawat jenis dalam kantor harus melewati anak tangga
Cassa yang menggunakan mesin baling- yang lumayan tinggi (setelah dihitung,
baling akan membawa kami terbang jumlah anak tangganya ada 43-red). Tak
menuju Pulau Laut. Tepat pukul 08.00 hanya itu, dari pintu masuk kantor WBC
WITA, pesawat pun tinggal landas dengan dapat melihat laut. Sebab, tak jauh dari
membawa sekitar 40 penumpang. depan kantor membentang lautan biru nan
Setengah jam kemudian, kami luas.
mendarat di Bandara Stagen, Kabupaten Menurut Nurtjahjo Budidananto,
Kotabaru, Kalsel. Perjalanan via udara ini Kasubag Umum KPBC Tipe B Kotabaru,
memang relatif singkat dibanding via darat pada waktu perencanaan pembangunan
(baca boks: Duabelas jam Kotabaru - KPBC Kotabaru, sebenarnya gundukan
Banjarmasin via darat). Begitu turun dari tanah yang tinggi di lokasi kantor hendak
pesawat, hembusan angin segar langsung diratakan sesuai dengan jalan raya di
menyapa WBC. depannya. Namun, di dalam gundukan
Bandara Stagen merupakan sebuah tanah tersebut terdapat batu-batu besar
bandara kecil yang baru dibuka sekitar yang sebagian besar tidak dapat dikikis.
satu tahun yang lalu untuk jalur Alhasil, kantor pun dibangun di dataran
penerbangan Banjarmasin – Kotabaru. Di yang tinggi dimana pembangunannya
bandara, kami dijemput oleh Asep selesai pada April 1992. Tak heran jika HARMANTO. Akan mengoptimalkan fungsi
Munandar, Kasi P2 KPBC Kotabaru dan kini KPBC Kotabaru dikenal dengan pelayanan dan pengawasan dengan sarana dan
segera meluncur menuju pusat kota yang istilah kantor diatas bukit. sumber daya manusia yang ada.

EDISI 370 SEPTEMBER 2005 WARTA BEA CUKAI 37


DAERAH KE DAERAH

an Kalimantan Selatan bagian tengga-

Duabelas Jam
ra. Pelabuhan yang ada (seperti Pela-
buhan Stagen-red), tidak memungkin-
kan bagi kapal-kapal dengan bobot
besar untuk bersandar. Dengan
demikian, kegiatan bongkar muat
terjadi di tengah laut atau disepanjang
pantai. Contohnya saja untuk
pemuatan ekspor batubara. KOTABARU-BANJARMASIN
VIA DARAT
Pemuatan ekspor batubara
dilakukan di lokasi yang paling dekat
dengan tempat penimbunannya
(batubara-red). Itu berarti, pemuatan

K
batubara dilakukan disepanjang
pantai. Saat ini, ada tiga perusahaan otabaru gunungnya bak mega… yang ramai dikunjungi warga adalah
besar penambang batubara yang itulah sepenggal lirik lagu yang pantai Gedambaan. Pantai Gedambaan
berada dibawah pengawasan KPBC sangat akrab di telinga WBC. merupakan pantai yang sangat landai
Kotabaru, yakni PT. Arutmin Indonesia, Sebuah lagu yang menggambarkan dengan panorama yang indah. Namun
PT. Bahari Cakrawala Sebuku, dan sebuah kota kecil di Propinsi Kalimantan sayang, kelihatannya tempat tersebut
PT. Adaro Indonesia. Selatan. Kotabaru berada di sebuah pulau kurang dikelola oleh pemda setempat. Hal
Terdapat dua pelabuhan besar kecil yang bernama Pulau Laut (yang itu bisa dilihat dari minimnya sarana untuk
tempat pemuatan batubara (terminal karena kecilnya, dari ujung ke ujung pulau berekreasi dan banyaknya sampah yang
coal) yaitu North Pulau Laut Coal bisa ditempuh via darat dengan memakan berserakan di areal pantai.
Terminal (NPLCT) di Tanjung waktu kurang lebih 12 jam-red). Pagi itu (9/7) sekitar pukul 09.30
Pemancingan, khusus pemuatan Masyarakat Kotabaru terdiri dari suku WITA, WBC meninggalkan Kotabaru
batubara milik PT. Arutmin, dan Banjar, Bugis dan pendatang (mayoritas untuk kembali ke Banjarmasin dengan
Indonesia Bulk Terminal (IBT) di transmigran dari Pulau Jawa-red) yang menggunakan kendaraan roda empat.
daerah Mekar Putih. bekerja sebagai nelayan, petani dan Perjalanan kali ini memang sengaja kami
Menurut Harmanto, Kepala KPBC pedagang. pilih via darat karena tertarik dengan
Tipe B Kotabaru, 95 persen kegiatan Kota kecil yang nyaman dan sangat ‘pesona’ yang ditawarkan disepanjang
ekspor di Kotabaru didominasi oleh khas dengan suasana lautnya menyapa perjalanan.
batubara. Sehingga pihaknya juga WBC ketika berkunjung ke Kotabaru. Dengan ditemani oleh Sjarkawi, Kasi
harus mengawasi banyaknya kegiatan Seperti malam itu (7/7), WBC singgah di Cukai dan Kepabeanan I, KPBC Tipe B
ekspor ditempat yang terpisah-pisah. Siring Laut, sebuah tempat rekreasi yang Kotabaru, kendaraan yang kami tumpangi
Dalam satu bulan, sekitar 40 kapal- selalu ramai dikunjungi warga menjelang pun meluncur menembus jalan-jalan di
kapal besar parkir di tengah laut senja. Siring Laut merupakan suatu tanah Kotabaru. Menurut Sjarkawi, jalan di luar
menunggu pemuatan batubara (yang lapang di pinggir laut dimana banyak kota masih tergolong angker. Banyak
dibawa oleh kapal-kapal tongkang) berdiri warung tenda yang menjajakan sea kejadian-kejadian aneh yang menimpa
untuk diekspor ke Eropa dan Asia, food. Tanpa memperdulikan angin malam, warga yang melewati jalan luar kota ketika
antara lain Philipina, Thailand, Jepang, WBC pun mencoba sea food yang malam tiba. Terang saja… untuk menuju
Malaysia, India, Pakistan, Korea, dan dijajakan di tempat itu dan ternyata enak… pelabuhan fery Tanjung Serdang,
Cina. Selain Siring Laut, tempat rekreasi terkadang kami masih harus melewati
Dalam satu bulan pula, KPBC WBC/ATS
Kotabaru melayani sekitar 40 doku-
men PEB. Selain batubara, komoditas
ekspor lain yang ditangani KPBC
Kotabaru adalah CPO (Crude Palm
Oil), hasil laut (udang) serta semen
(yang dilakukan oleh PT. Indocement
Tunggal Perkasa) yang diekspor ke
Bangladesh dan Singapura.

KURANGNYA SARANA PENGAWASAN


Luasnya wilayah perairan yang
harus diawasi KPBC Kotabaru tidak
didukung oleh sarana yang memadai.
Kondisi kapal patroli yang hanya satu-
satunya sering mengalami kerusakan.
Untuk menyiasati hal itu, ada
beberapa cara yang dilakukan dalam
melakukan pengawasan. Antara lain
dengan memanfaatkan pengguna
jasa, misalnya agen pelayaran, selaku
perwakilan untuk clearance atas kapal
yang bersangkutan.
“Jadi, dengan menggunakan
speedboat yang diusahakan oleh
agen pelayaran, kami melakukan
boatzooking atau pemeriksaan pada
kapal-kapal asing yang baru datang
maupun pemeriksaan terhadap kapal- PANTAI PAGATAN
kapal berbendera asing yang

38 WARTA BEA CUKAI EDISI 370 SEPTEMBER 2005


WBC/ATS
hutan-hutan kecil.
Selain itu, sepanjang jalan luar kota
penuh dengan lubang dan turun naik,
sehingga kami harus ekstra hati-hati
melaluinya. Jalan yang kami lewati juga
hanya cukup untuk dua mobil saja.
Sehingga, kalau ada mobil truk besar
yang berjalan lambat, maka antrian
dibelakangnya pun tak bisa dihindari.
Tak berapa lama kami melewati Desa
Sunggup dan menjumpai Perkebunan
Tanaman Hutan Rakyat, dengan berbagai
jenis tanaman didalamnya antara lain,
sengon, jati dan buah-buahan. Setelah
mampir sebentar di perkebunan, kami pun
melanjutkan perjalanan melewati Desa
Cenaro.
Uniknya, di Desa Cenaro inilah kami
bertemu dengan seorang laki-laki tua yang
sedang asyik memperbaiki jalan raya
yang berlobang. Jalan-jalan tersebut
ditutupinya dengan tanah merah yang
diambil dari pinggir jalan. Suatu usaha
yang patut diacungi jempol… beberapa
pengguna jalan pun memberikan uang
sekedarnya…
Tak berapa lama kemudian, sekitar
pkl. 10.00 WITA kami tiba di pelabuhan
fery Tanjung Serdang. Lima belas menit
kemudian, fery bergerak menyusuri selat
Laut. Dari atas fery, WBC melihat sebuah TAMBANG BATUBARA
gunung yang bernama Gunung
Saranjana. Menurut legenda masyarakat Konon, dulunya adalah hutan rimba yang penambang batubara hanya sebentar
setempat, gunung tersebut merupakan kini telah habis dibabat, menyedihkan … melakukan penambangan. Pasalnya,
Kab. Saranjana yang dihuni oleh makhluk Masih di Pagatan, kami kembali berhenti dalam waktu 2 –3 hari saja, sebuah
halus. Masyarakat Kotabaru percaya sejenak untuk menikmati indahnya Pantai bukit yang didalamnya terkandung
bahwa makhluk halus tersebut merupakan Pagatan. Di pantai ini terdapat tempat batubara bisa habis dan rata dengan
bagian dari masyarakat Kotabaru. Hm… wisata yang bernama Pulau Selak. tanah. Penambang pun biasanya
kabarnya banyak kejadian-kejadian aneh Dari Pagatan, kami melanjutkan langsung mencari lokasi tambang
di sekitar gunung tersebut. perjalanan dan tiba di Kec. Satui sekitar baru. Hmm… habis digunduli
Sekitar pkl. Pkl.11.50 WITA kami tiba di pkl.14.45 WITA. Selain jalan yang hutannya, sekarang isi buminya yang
pelabuhan fery Batu Licin. Jarak dari Batu berlubang, kami temui banyak sekali diambil…
Licin ke Banjarmasin yang harus kami tempat penumpukan batu bara (stockpail) Di sepanjang jalan, berkali-kali
tempuh sekitar 315 km. Batu Licin yang berada tak jauh dari pinggir jalan. kami melihat tulisan ‘lintasan
merupakan pusat kota Kab. Tanah Selain itu juga truk-truk pengangkut batubara’. Itu berarti, di tempat itu ada
Bumbu. Pendapatan masyarakat Batu batubara pun ramai hilir mudik tempat penimbunan batubara berikut
Licin cukup tinggi, sebab daerah tersebut disepanjang jalan. Otomatis, jalan raya pelabuhan yang akan mengangkut
merupakan daerah yang tengah pun penuh dengan debu dan ceceran batubara tersebut.
berkembang pesat akibat adanya batubara. Untungnya, tak berapa lama Tak berapa lama, kami melewati
tambang batubara. kami berpapasan dengan truk air yang Desa Ampar-Ampar yang berada di
Pkl. 13.15 WITA, kami tiba di Pagatan memang khusus menyiram jalanan. Kec. Kintap. Di desa ini juga terdapat
(Kab. Tanah Bumbu) dan berhenti untuk Di Satui kami melewati sebuah kota tambang batubara. Mulai dari Kintap,
makan siang di Warung Alan Z. H. Kami yang bernama Sungai Danau. Kota jalan yang kami lalui mulai bagus,
pun memesan ikan bakar dan ternyata tersebut merupakan kota yang terdekat tidak berlubang. Setelah itu kami
rasanya sangat lezat… pantas saja kalau dengan tambang batubara dan melewati daerah Jorong yang terletak
warung tersebut sangat ramai stockpailnya. di Kab. Tanah Laut.
pengunjung... Melihat begitu banyaknya tambang Di Desa Tajau Pecah, kami
Setelah beristirahat sejenak, batubara, WBC pun hendak berhenti sejenak di Warung
perjalanan pun kami lanjutkan. Tak jauh mengabadikannya lewat kamera. Namun, Kaganangan untuk beristirahat,
berbeda dengan keadaan jalan luar kota ternyata tidak semudah itu kami bisa waktu telah menunjukan pukul.
Kotabaru, jalan di Kab. Tanah Bumbu juga mengambil foto. Ketika kami ingin 18.00 WITA. Kami memesan mie
rusak parah. Sepanjang jalan kami temui mengambil foto di sebuah tambang yang jepit (mie instant diseduh langsung
jalanan yang berlubang. Tak heran, jika tak jauh dari jalan raya, ada ‘penjaga’ yang dibungkusnya dan dijepit dengan
kendaraan roda empat yang berkeliaran di mengawasi tambang tersebut. Kami pun jepitan atau garpu-red). Setelah
jalan-jalan merupakan kendaraan off road, mengurungkan niat. Namun, rasa beristirahat kurang lebih 40 menit,
karena kendaraan jenis itulah yang penasaran membuat kami terus mencari. kami melanjutkan perjalanan kembali
mampu melewati jalanan yang penuh Tak berapa lama kami pun melewati ke Banjarmasin. Sekitar pkl. 21.00
dengan lubang. sebuah tambang batubara dan akhirnya WITA kami tiba di Kota Banjarmasin.
Selain itu di kiri kanan jalan, sering bisa mengabadikannya, syukurlah… Suatu perjalanan yang melelahkan…
kami jumpai padang savanna yang luas. Menurut Sjarkawi, biasanya para tapi sangat berkesan… ifa

EDISI 370 SEPTEMBER 2005 WARTA BEA CUKAI 39


DAERAH KE DAERAH

PT. Arutmin Indonesia NPLCT WBC/ATS


pengawasan KPBC Tipe B
Kotabaru. Maka
pelayanan dokumen ekspor
batubara dilakukan di KPBC
Kotabaru. Demikian pula untuk
kegiatan impor, yang berupa alat-
alat berat dan sparepartnya untuk
menunjang kegiatan produksi
batubara di daerah tambang
Satui, Batulicin dan Senakin.
Sebagai coal terminal, NPLCT
merupakan tempat penampungan/
penimbunan batubara milik PT.
Arutmin yang berasal dari daerah
tambang tersebut diatas.
Pengangkutan batubara dari
daerah tambang ke NPLCT
menggunakan kapal tongkang.
Selanjutnya batubara yang siap
diekspor disalurkan ke ship loader
melalui conveyor yang
panjangnya sekitar 1.300 m.
Batubara tersebut kemudian di
ekspor ke berbagai
negara, seperti Korea, Taiwan,
Jepang dan negara-negara
PT. ARUTMIN INDONESIA NPLCT Eropa. Untuk pasaran di dalam
negeri, Arutmin juga mengirim

K
etika berada di Kotabaru, terminal yang dimiliki Arutmin batubara tersebut ke
WBC juga berkesempatan merupakan ketiga yang terbesar di PT.Indonesia Power di Suralaya,
mengunjungi Pelabuhan Indonesia dan diakui sebagai world tapi jumlahnya relatif sedikit
NPLCT (North Pulau Laut Coal class terminal. Terletak di Tanjung Pada awal berdirinya, Arutmin
Terminal) milik PT Arutmin. Pemancingan, Kab. Kotabaru, Kalsel, menargetkan 6 juta ton batubara
Sebuah pelabuhan yag dibangun Arutmin menempati lahan seluas 11 pertahun yang dapat diangkut.
khusus untuk pemuatan hektar dan diperkuat oleh 500 Namun, sejalan dengan waktu,
batubara dari tempat karyawan yang terdiri dari pegawai targetpun berkembang menjadi 18
penumpukan (stockpile) ke kapal Arutmin dan kontraktornya. juta ton pertahun pada 2005.
besar ( mother vessel). Karena lokasinya berada di Kab. Target tersebut sudah termasuk
Berdiri pada tahun 1994, coal Kotabaru, Arutmin berada dibawah transhipment offshore. ifa

mendapat fasilitas impor sementara,”


imbuh Harmanto.
Satu hal yang unik, pengawasan
terhadap kapal-kapal asing yang datang
dapat pula dilakukan dari depan kantor
dengan menggunakan teropong. Hal itu
dikarenakan posisi kantor yang berada di
bukit dan didepannya langsung
berhadapan dengan laut. Jadi, kalau ada
kapal-kapal asing yang belum melapor
dapat segera diketahui.
Selain sarana yang kurang memadai,
sumber daya manusia (SDM) yang
dimiliki juga masih dirasa kurang,
khususnya tenaga-tenaga muda.
Pasalnya, medan pengawasan terlalu
berat. Contohnya saja, jarak antara
kantor lokasi bongkar muat sangat jauh
(misalnya, jarak dari kantor ke ke Muara
Satui, salah satu tempat pemuatan
ekspor batubara milik PT. Arutmin, sekitar
120 km dan memakan waktu 5 jam sekali
jalan-red). Selain itu, pegawasan juga
harus dilakukan disepanjang pesisir
pantai. Dengan demikian, ketahanan fisik
maupun mental sangat diperlukan. RUMAH DINAS. Rumah dinas yang jumlahnya 10 rumah, dirasa kurang memenuhi kebutuhan pegawai.

40 WARTA BEA CUKAI EDISI 370 SEPTEMBER 2005


PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.
S
WBC/ATS
etelah mengunjungi Arutmin,
keesokan harinya (8/7) kami
bergerak menuju PT.
Indocement Tunggal Prakarsa
dengan menggunakan speed boat.
Berdiri pada 1992, Indocement
beberapa kali mengalami
perubahan nama dan pergantian
kepemilikian saham, hingga
akhirnya pada 2000 kepemilikan
saham Indocement sepenuhnya
dimiliki oleh Indocement Tunggal
Prakarsa.
Pabrik yang berlokasi di delta
(diantara dua sungai) tepatnya di
Tarjun, Kab. Kotabaru, Kalsel, ini
merupakan pabrik yang ke 12 dari
grup Indocement. Pabrik pertama
hingga ke delapan berada di
Citereup, yang ke sembilan dan
sepuluh berada di Cirebon.
Kesebelas berada di Citereup dan
yang terakhir di Tarjun yang
menempati areal seluas 586,10 PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA
hektar.
Indocement memiliki beberapa ekspor ke Bangladesh, Singapura dan kalau dalam satu kali shipment
areal pertambangan, antara lain di Brunai. Dalam satu bulan, rata-rata membawa sekitar 7000 - 8000 ton
daerah Sidomulyo, Batu Asung dan terjadi 3 - 4 shipment, yang kalau dilihat gypsum.
Suarga. Kapasitas semen yang dari jumlah tonasenya sekitar 40 - 50 Untuk pelaksanaan pengawasan
mampu dihasilkan sebanyak 2,45 ribu ton ekspor clinker curah per bulan. impornya (impor gypsum-red), PT.
juta ton pertahunnya. Semen-semen Selain melakukan kegiatan ekspor, Indocement menyediakan tempat
yang dihasilkan Indocement adalah Indocement juga melakukan kegiatan atau ruang khusus sebagai pos pe-
bag cement (semen kantong) dan impor, yakni impor gypsum natural ngawasan untuk petugas bea cukai.
clinker curah (semen yang masih (salah satu material untuk pembuatan Jumlah pegawai tetap di Indo-
mentah atau belum digiling masih semen agar daya rekatnya tinggi). sement Tajur ini sekitar 411 pega-
berupa butiran seperti batu). Gypsum tersebut diimpor dari Thailand wai. Namun untuk pegawai yang ti-
Namun, pada 2005 Indocement dan tergantung pada kebutuhan dan dak resmi, jumlahnya mencapai
lebih menfokuskan pada semen musim. Rata-rata pertahun impor 2000 pegawai yang direkrut dari
curah atau clinker dengan tujuan dilakukan 2 - 3 kali shipment, yang masyarakat setempat. ifa

PALING BANYAK IMPOR ALAT-ALAT BERAT Menkeu Nomor: 615/PMK.04/2004, Sementara itu, ketika ditanya menge-
Selain impor sementara kapal, dimana jangka waktu impor sementara 12 nai objek cukai, Harmanto menjelaskan
kegiatan impor yang paling banyak bulan dan dapat diperpanjang paling bahwa tidak ada pabrik rokok dibawah
ditangani KPBC Kotabaru adalah alat-alat banyak dua kali 12 bulan. pengawasan KPBC Kotabaru, demikian
berat dan spare part untuk kebutuhan Sjarkawi, Kasi Kepabeanan dan pula dengan MMEA. Pasalnya, masyara-
perusahaan pertambangan besar seperti Cukai I KPBC Tipe B Kotabaru kat Kotabaru tergolong masyarakat
PT. Arutmin, yang dilakukan perusahaan menjelaskan bahwa banyak alat-alat agamis yang menentang peredaran minu-
kontraktor PT. THIESS Indonesia. Alat-alat berat dan spare part yang dimasukkan man keras.
berat tersebut sangat dibutuhkan untuk dengan impor umum artinya dengan Sedangkan untuk ilegal loging,
perluasan areal pertambangan batubara membayar Bea Masuk dan Pajak pengawasan yang dilakukan KPBC
yang banyak terdapat di daerah Satui, Dalam Rangka Impor (PDRI). Kotabaru dilaksanakan melalui monitor-
Senakin dan Batu Licin. Tingginya harga alat-alat berat dan ing pengangkutan kayu antar pulau.
Namun demikian, menurut Redy spare part tersebut menyebabkan Hasil kayu dari daerah Kotabaru
Bambang S.G, Kasi Perbendaharaan pemasukan untuk negara menjadi banyak dikirim ke luar daerah, terutama
KPBC Tipe B Kotabaru, impor alat-alat besar. Hal itu bisa dilihat dari ke Jawa dan Bali.
berat tersebut sifatnya insidentil. terlampauinya target penerimaan bea KPBC Kotabaru juga melakukan
Perusahaan mengimpor alat-alat berat masuk untuk TA. 2004 yakni 282,56 pengawasan antar pulau dengan
tersebut 2 – 3 tahun sekali. Sebab, alat- persen atau sebesar 11.003.104.357 berkoordinasi bersama Syahbandar
alat berat yang digunakan untuk rupiah dari target yang ditetapkan yakni dan KP3. Apalagi berkaitan dengan
pertambangan hanya dipakai untuk 3.894.096.896 rupiah. keluarnya Inpres No.4 Tahun 2005
jangka waktu 2 - 3 tahun saja. Setelah Demikian pula untuk target tentang pengawasan antar pulau
jangka waktu tersebut, pihak perusahaan penerimaan bea masuk TA. 2005 sebesar khususnya ilegal loging, Harmanto
(yang mengimpor alat-alat berat-red) 7.882.914.900 rupiah, telah terealisasi menegaskan akan melakukan
mere-ekspor alat-alat berat yang lama ke sebesar 17.277.366.000 rupiah (sampai pengawasan semaksimal mungkin
luar negeri dan mendatangkan alat-alat dengan bulan Juni 2005) atau 220,86 terhadap kemungkinan ilegal loging
berat yang baru. Ini sejalan dengan Kep. persen melampaui target. dengan sarana yang ada.

EDISI 370 SEPTEMBER 2005 WARTA BEA CUKAI 41


DAERAH KE DAERAH

KANTOR BANTU PERLU PERBAIKAN kegiatan ekspor dan impor di Batulicin 24 pegawai dimana untuk pegawai
Sesuai dengan daftar inventaris, akan meningkat di masa yang akan pelaksana, diroling setiap empat bulan
secara fisik Kantor Bantu Bea dan Cukai datang. Pertimbangannya, selain sekali. Hal ini untuk penyegaran dan
(KB) yang berada dibawah KPBC Kabupaten Tanah Bumbu (yang pembinaan pegawai.
Kotabaru berada di Batu Licin, sedangkan membawahi Batulicin-red) merupakan Berbicara mengenai pembinaan
untuk Pos Pelayanan Bea dan Cukai kabupaten pemekaran dari Kabupaten pegawai, Harmanto menjelaskan,
berada di Pagatan. Kotabaru, Tanah Bumbu juga memiliki “Sebulan sekali kami juga memberikan
Namun demikian, kondisi bangunan sumber daya alam yang beragam pengarahan untuk menambah
KB Batu Licin dan Pos Pengawasan sehingga memiliki prospek untuk pengetahuan pegawai. Sebulan sekali
Pagatan mengalami kerusakan dan perlu berkembang dan mampu mengundang juga kami melakukan pertemuan dengan
perbaikan. Menurut rencana, tahun depan investasi asing. Beberapa waktu lalu, instansi lain untuk melakukan koordinasi
anggaran rutin pemeliharaan kantor akan Batulicin juga sempat menjadi salah dan berbagi pengetahuan,” imbuh
dialokasikan untuk perbaikan atau satu dari sebelas daerah yang akan Harmanto
pemeliharaan KB Batulicin dan Pos dikembangkan sebagai Kawasan Asep Munandar, Kasi P2 KPBC
Pengawasan Pagatan. Ekonomi Terpadu (KAPET). Tipe B Kotabaru menambahkan,
Sementara itu, kalau ada suatu pertemuan dengan instansi lain
perusahaan yang melakukan kegiatan RUMAH DINAS tersebut sangat penting mengingat
ekspor atau impor memerlukan Kendala lain yang dihadapi KPBC keterbatasan sarana pengawasan yang
pengawasan petugas bea cukai, maka Kotabaru adalah masalah rumah dinas dimiliki KPBC Kotabaru. Koordinasi
pihak perusahaan tersebut akan yang jumlahnya 10 rumah, dirasa dengan instansi pemerintah lainnya itu
menyediakan tempat atau ruang kurang memenuhi kebutuhan pegawai. dikenal dengan istilah KIS (Koordinasi
khusus bagi petugas bea cukai. Seperti Tak hanya itu, kondisi kantor pun perlu Integrasi Sinkronisasi).
pos pengawasan bea cukai di Tanjung dilakukan perluasan. Saat ini KPBC Kerjasama dengan pihak pemda
Pemancingan yang menumpang pada Kotabaru berdiri diatas lahan seluas setempat memang perlu dilakukan
perusahaan PT. Arutmin Indonesia dan 800 m2 dengan luas bangunan kantor untuk meningkatkan pengawasan.
pos pengawasan di Tajur yang sekitar 400 m2. Karena posisinya yang Sebab, terkadang Bea dan Cukai
menumpang pada PT. Indocement berada diatas bukit, KPBC Kotabaru Kotabaru menerima aturan titipan dari
Tunggal Prakarsa (baca boks: PT. tidak memiliki tempat parkir kendaraan pemda setempat, contohnya seperti
Arutmin Indonesia dan PT. roda empat (tempat parkir mobil hanya pengawasan terhadap ekspor batubara.
Indocement Tunggal Prakarsa). cukup untuk satu mobil-red). Selain itu, di Kotabaru juga terdapat
Redi menambahkan, keberadaan Pos Harmanto menjelaskan, pihaknya forum yang disebut Komunitas Intelijen
Pengawasan Pagatan dan KB Batu Licin sudah mengajukan permintaan untuk Daerah (KOMINDA) dimana Bea dan
tersebut bermula pada pelayanan antar penambahan luas dan rehabilitasi kantor Cukai menjadi salah satu anggotanya.
pulau seperti rotan dan kayu sebelum seperti penambahan ruangan, aula, Secara rutin KOMINDA melaksanakan
keluarnya Inpres No.4 Tahun 1985. tempat parkir untuk mobil dan motor. pertemuan untuk membahas berbagai
Namun demikian, pengawasan antar Tetapi, anggaran yang disetujui hanya masalah strategis yang terjadi di
pulau secara insidentil dan bersifat untuk perbaikan rumah dinas. Dengan Kabupaten Kotabaru.
monitoring sampai saat ini masih tetap dana sebesar 120 juta rupiah, perbaikan Selain bekerjasama dengan pemda
dijalankan sesuai dengan sifat yang dilakukan pun hanya cukup untuk setempat, Bea dan Cukai Kotabaru juga
pengawasan dan ketersediaan personil. perbaikan atap seluruh rumah dinas saja. menjalin kerjasama dengan
Harmanto memprediksi bahwa Saat ini KPBC Kotabaru didukung oleh masyarakat dan pengusaha dengan
memberikan
WBC/ATS
sosialisasi menge-
nai kepabeanan.
“Masyarakat di
Kotabaru dan
pengguna jasa di
Kotabaru sudah
cukup paham
bagaimana prosedur
kegiatan ekspor,
tetapi masih kurang
memahami
prosedur impor,
khususnya impor
sementara,” kata
Redi.
Untuk itu,
petugas bea cukai
secara aktif membe-
rikan pengarahan
dan sosialisasi
terhadap peraturan-
peraturan baru,
antara lain dengan
mengundang para
pengguna jasa serta
penyebaran pamflet
dan brosur yang
berisi aturan
kepabeanan kepada
FOTO BERSAMA. Kepala Kantor beserta seluruh pegawai KPBC Tipe B Kotabaru berpose bersama. masyarakat. ifa

42 WARTA BEA CUKAI EDISI 370 SEPTEMBER 2005


FOTO : SIGIT
KPBC TIPE B KENDARI. Dengan wilayah kerja yang luas namun minim sarana, berusaha untuk tetap optimal dalam melakukan pelayanan dan pengawasan

KPBC Kendari
Menatap Masa Depan
Era global adalah sebuah kepastian. Era ini ditandai dengan meningkat pesatnya volume
perdagangan internasional. Persaingan antar negara menjadi kian ketat, mengingat pola
perdagangan yang makin borderless.

E
ra global merupakan sebuah Namun, melihat peta perdagangan Woltermonginsidi, dan Pelabuhan Laut
realitas yang harus direspon internasional secara makro, tidaklah akan Nusantara Kendari.
dengan cermat oleh bangsa sedasyat bila kita melihatnya secara Volume kerja di KPBC Kendari
Indonesia. Persaingan dunia yang mikro. Seiring dengan tidak meratanya relatif rendah. Tercatat sampai tengah
meningkat menuntut peningkatan persebaran industri, tidak merata pula tahun 2005 ini saja baru 14 PIB dan 38
kompetensi yang bangsa kita miliki. Era persebaran pintu perdagangan PEB yang diajukan. Atau rata-rata 2 PIB
ini menghadirkan dua kemungkinan internasional di tanah air kita. Dan dan 6 PEB per bulan. Itupun hanya
sekaligus. Tantangan untuk menjadikan menjadi tidak merata pula pertumbuhan berasal dari 5 importir dan 11 eksportir.
kita bangsa yang maju, apabila kita siap perekonomiannya. Termasuk di Kendari, Meskipun demikian, target
menghadapinya, sekaligus ancaman ibukota Provinsi Sulawesi Tenggara. penerimaan untuk tahun 2005 telah
untuk memperburuk perekonomian kita, tercapai sejak bulan April yang lalu.
bila industri kita tak mampu bersaing. SEKILAS KPBC KENDARI Sampai dengan bulan April, sudah
Di era global, kepentingan bisnis KPBC Kendari berubah status dari terkumpul penerimaan sebesar Rp
akan sangat ditentukan oleh Adminis- tipe C menjadi tipe B sejak tahun 2001. 3.384.435.303,00, padahal target yang
trasi Pabean, termasuk Direktorat Wilayah kerjanya mencakup seluruh ditetapkan hanyalah sebesar Rp.
Jenderal Bea dan Cukai. Intensitas Provinsi Sulawesi Tenggara minus 1.032.190.000,00. Hal ini tidak lain
perdagangan yang meningkat akan Pomalaa yang berdiri KPBC sendiri. karena adanya importasi gula untuk
meramaikan pertumbuhan Untuk menjalankan fungsinya, Sulawesi Tenggara. Namun,
perekonomian. Menjadi tugas Bea dan KPBC Kendari memiliki 1 Kantor Bantu sebagaimana kita ketahui, fungsi Bea
Cukai untuk memfasilitasinya, yaitu di Bau-Bau (Buton), dan 9 Pos Bea dan dan Cukai belum tentu optimal meski
dengan memeperlancar arus barang Cukai, masing-masing di Raha, target penerimaan telah tercapai.
tersebut. Fungsi customs sebagai trade Banabungi, Wanci, Sikeli, Ereke, Tercapainya target penerimaan menjadi
facilitator lebih menonjol di sini. Wawonii, Lasolo, Pelabuhan Udara salah satu indikator saja.

EDISI 370 SEPTEMBER 2005 WARTA BEA CUKAI 43


DAERAH KE DAERAH
FOTO : SIGIT FOTO : SIGIT

PARA PEGAWAI. Jumlah pegawai yang cukup minim, PELABUHAN LAUT NUSANTARA KENDARI. Di
memungkinkan seluruh pegawai kumandah bergiliran ke kantor pelabuhan laut yang cukup besar sarana
bantu dan pos-pos yang ada. pengawasan masih kurang memadai.

Dari sisi pelayanan, KPBC Kendari Barang Kena Cukai yang wajib merupakan tantangan yang besar.
memang hanya melayani kegiatan membayar cukai. Yang ada hanya Wilayah kerja yang luas, sayangnya
pabean saja. Kegiatan pabean tersebut tempat penjualan saja. tidak diimbangi dengan jumlah SDM
hanya melalui laut, belum termasuk Berbeda dari sisi pelayanan (dalam dan sarana yang memadai
barang via pos. Dari kegiatan cukai, arti yang lazim), pengawasan yang (selengkapnya lihat di Kendala yang
sampai saat ini belum ada pengusaha menjadi tanggung jawab KPBC Kendari Dihadapi)

KENDALA YANG DIHADAPI


PROPINSI 1. Dengan jumlahnya yang sedikit,
SULAWESI TENGGARA komoditi dalam transaksi ekspor
impor di Kendari belum lah
beragam. Selama 2005 ini, selain
gula, barang impor lainnya hanyalah
spare parts kapal dan peralatan
industri, sedang komoditi ekspor
hanya berasal dari hasil laut saja.
2. Keberadaan importir dan eksportir
Kendari di Kendari dan Sulawesi Tenggara
s

sangat minim. Dari 11 eksportir


sebagaimana di atas, hanya 4 yang
berasal dari Kendari, itupun 2 di
antaranya adalah branch dari
perusahaan di Jakarta. Ditambah 1
di Unaaha dan 2 di Bau-Bau, berarti
hanya 7 eksportir dari Sulawesi
Tenggara, yang keseluruhannya
bergerak di bidang hasil laut. Belum
lagi adanya pelaku usaha yang
belum mengerti prosedur
kepabeanan, sehingga azas self
assessment untuk pemberitahuan
pabean belum dapat diterapkan
sepenuhnya.
3. Wilayah pengawasan yang sangat
luas memunculkan kemungkinan
terjadinya penyimpangan Undang-
undang yang terbuka lebar, seperti
penyelundupan ataupun illegal
loging. Belum lagi untuk

44 WARTA BEA CUKAI EDISI 370 SEPTEMBER 2005


menghadapi wilayah seperti Wanci lainnya di Sulawesi Tenggara. Sebagai tinggi. Saat ini yang diperlukan adalah
yang oknum masyarakatnya ibukota provinsi, Kendari memang mengundang investor untuk
terkenal ganas. sedang gencar-gencarnya melakukan menanamkan modalnya dan tentu saja
4. Keterbatasan SDM untuk pembangunan. Visinya, yang menggerakkan perekonomian rakyat
melakukan pengawasan. Sampai merupakan visi provinsi, adalah Sultra semaksimal mungkin, melalui
saat ini KPBC Kendari terdiri dari 20 Raya 2020, yakni menjadikan Kendari pemberian kredit, pembinaan dan lain
orang pegawai dan 3 calon kota dalam taman. Program yang sebagainya.
pegawai. Selama ini tugas dicanangkan adalah Stelseel Bergeraknya Kendari dan Sulawesi
pengawasan dijalankan melalui Masyarakat Sejahtera (SMS). Tenggara dalam pembangunan,
kumandah bergilir ke Kantor Bantu Setelah menetapkan 2004 sebagai menjadi sebuah harapan besar bagi
dan Pos-pos yang ada (tidak semua tahun investasi, Kendari bersiap KPBC Kendari untuk dapat melaksana-
pos, karena tidak semua terdapat menjadi tuan rumah MTQ Nasional di kan fungsinya secara optimal di masa
bangunan posnya). Namun terlihat tahun 2006. Proyek-proyek prestisius yang akan datang. Hal ini mengandung
belum optimal karena tiap lokasi pun direncanakan. Dari revitalisasi konsekuensi akan perlunya keberadaan
hanya ditempatkan maksimal 2 kawasan Kota Lama, pendirian SDM yang profesional (kompeten) dan
(seringnya 1) petugas saja, bangunan super megah untuk berintegritas tinggi.
mengingat letak, medan, dan pelaksanaan MTQ, sampai Secara makro, mungkin pemerintah
sarana kumandah yang sangat pembangunan bandara internasional pusat perlu mencontoh China yang
terbatas. Kendari. menumbuhkan industri di 8 wilayahnya,
5. Sarana yang dimiliki juga terbatas. Pembangunan Kendari sebagai dengan tiap bagian itu disediakan sewa
Selain tidak semua pos terdapat ibukota, merupakan bagian integral dari lahan yang murah dan fasilitas listrik
bangunan, KPBC Kendari juga pembangunan Sulawesi Tenggara. gratis. Sehingga penyebaran industri di
hanya memiliki satu buah motor Meskipun masih dikritik dari berbagai negara kita merata, yang berujung pada
boat kecil yang sudah lama tidak pihak, keinginan Pemprov Sulawesi tingkat perekonomian dan
digunakan. Padahal dengan wilayah Tenggara untuk membangun, kesejahteraan yang merata pula. Dan
pengawasan yang sebagian besar merupakan sebuah goodwill yang patut Indonesian Customs pun memperoleh
di laut, keberadaan kapal patroli kita hargai. kesempatan yang layak untuk
yang layak merupakan sebuah Dengan segenap potensi kekayaan menunjukkan kepada dunia bahwa
konsekuensi. Apalagi untuk alam, baik hutan maupun laut, DJBC mampu berdiri sejajar dengan
melaksanakan Inpres No. 4 tahun pertanian, perkebunan, kerajinan, dan Customs negara lain.
2005 tentang penebangan kayu lainnya, Kendari dan Sulawesi Darmawan Sigit Pranoto, Pelaksana
illegal yakni mengawasi lalu lintas Tenggara pada umumnya seharusnya pada KPBC Tipe B Kendari
kayu dalam daerah pabean. memiliki tingkat perekonomian yang Tulisan ini merupakan pandangan pribadi penulis

TANTANGAN KE DEPAN FOTO : SIGIT


Kota Kendari terletak di sepanjang
Teluk Kendari, dan dikelilingi oleh hutan
yang hijau. Dengan keindahannya itu,
Kendari menyimpan sejuta potensi. Dari
keberadaan Teluk Kendari saja, dapat
diambil beragam manfaat. Keindahan
Teluk Kendari yang kesohor merupakan
potensi wisata yang sangat bernilai.
Kekayaan laut yang dikandungnya
adalah potensi industri perikanan yang
dapat diandalkan untuk ekspor. Dengan
pelabuhan laut yang dikembangkan,
sarana transportasi dapat pula turut
berkembang.
Dari hutan yang ada, terbuka
peluang untuk pemanfaatan hasil hutan
yang besar dan bernilai ekspor.
Termasuk di dalamnya industri
kerajinan kayu yang keberadaannya
sekarang sudah lumayan. Meski diakui
bermutu internasional, sampai saat ini
belum ada yang tergerak untuk
mengekspornya.
Belum lagi potensi dari pertanian
dan perkebunan. Kendari, dan juga
Sulawesi Tenggara pada umumnya,
adalah penghasil mete yang besar.
Namun belum ditopang oleh industri
setempat yang dapat mengelola
dengan baik sehingga layak ekspor.
Padahal kita tahu mete banyak
dikonsumsi masyarakat dunia. Selain
mete ada juga coklat, kopi, dan lainnya,
yang semuanya juga belum terkelola
dengan baik.
Itu potensi dari Kendari yang secara
umum mewakili beragam potensi BUNDARAN MANDONGA. Merupakan pusat kota Kendari yang memiliki potensi wisata cukup besar.

EDISI 370 SEPTEMBER 2005 WARTA BEA CUKAI 45


RUANG INTERAKSI

Oleh: Ratna Sugeng

Kesalahpahaman
Kesalahpahaman hal yang amat sangat sering terjadi dalam
kehidupan sehari-hari, di tempat kerja, di rumah, di masyarakat
luas. Meski manusia mengklaim dirinya berkomunikasi dari
bangun tidur sampai tidur lagi, namun kesalahpahaman tetap
menjadi atribut sehari-hari. Kesalahpahaman sumber
peperangan dan penyebab perceraian. Kesalahpahaman terjadi
jika kita pikir kita memahami tetapi sebenarnya tidak, apalagi jika
bahasanya berbeda dan antar planet pula, seperti kata John
Gray, perempuan dari Venus dan laki-laki dari Mars.

PERBEDAAN KERANGKA PIKIR konflik. Seorang pemimpin laki-laki, sampai ke rumah kembali, Windo

S
etiap orang dibesarkan dengan atau seorang suami pikirannya melihat gelagat yang tidak
cara yang berbeda, karena itu terpusat pada gol, sehingga setiap menyenangkan dari istrinya, yang
kerangka pikirnya berbeda pula. orang yang berada pada jalan segera menunjukkan suatu daftar
Kalau kembali kepada perbedaan perlintasannya akan bersama panjang ketidak beresan seperti kaus
perempuan dan laki-laki, Deborah diprosesnya menuju goal dan tak peduli kaki yang tergeletak di lantai, sajadah
Tannen dalam You Just Don’t Under- apa perasaan mereka. Sementara yang diletakkan di sofa, handuk yang
stand, mengatakan bahwa laki-laki lebih perempuan jika melakukan proses, tergantung digantungan baju kamar
dididik untuk mandiri dan perempuan seringkali pikirannya turut diramaikan (yang tadi pagi tak jadi masalah bagi
diasuh dalam tatacara untuk oleh hal-hal lain dijalur utamanya. keduanya).
memelihara relasi. Jadi ketika seorang laki-laki sedang Windo segera mengambil solusi,
Nampak dalam kehidupan sehari- memproses pekerjaan, maka yang ia seperti biasanya laki-laki lebih cekatan
hari saat laki-laki menghadapi kesulitan lihat hanyalah tujuan akhir tanpa dengan mengambil solusi,
ia akan mengutak-atiknya lebih dahulu menoleh manusia yang mengikuti membereskan semua hal yang
sampai ia memang tak dapat prosesnya, dan ia akan bingung ketika berantakan. Ia bingung mengapa
melakukannya, sementara jika anak perempuan mengeluh tentang Windy menjadi memasalahkan hal
perempuan mengalami kesulitan, tersebut, sementara diantara mereka
ayahnya akan mendekat dan tak ada masalah apapun yang terjadi
membantunya. Seorang perempuan dari berangkat kantor sampai pulang.
berlari memohon bantuan melalui JIKA ATASAN ANDA Menurut Jay Carter, laki-laki modus
hubungan antar manusia, seorang laki- SEORANG LAKI- utama komunikasinya adalah melalui
laki mencoba mengatasinya sendiri.
Perempuan tak pernah malu meminta LAKI, MAKA GOAL kata-kata, maka ia mendengarkan
kalimat yang mengalir dari mulut
pertolongan, laki-laki merasa malu ORIENTED LEBIH isterinya tanpa memaknai perasaan
minta tolong.
Kebanyakan laki-laki dibesarkan DISUKAI DARIPADA Windy. Windo bahkan tak
memperhatikan perasaan Windy, dan
dengan cara langsung menuju tujuan
yang menghasilkan seperti mencari
PROSES ini membuat Windy makin marah, serta
membuat Windo makin jauh.
uang, dan dengan sedikit hal yang
mempengaruhi tujuan langsungnya. kesertaan mereka membereskan SISI PANDANG PEREMPUAN
Jadi semacam menggiring ke dalam banyak hal yang berserakan dari Seorang perempuan senantiasa
lorong searah, fokus pada gol, tak pekerjaan tersebut, tak mendapat melibatkan perasaan dalam
banyak menoleh. penghargaan, seperti membereskan komunikasinya, jadi dalam menjalin
Menurut Jay Carter dalam Nasty file, pesan tempat pertemuan dan relasi maka konversasi diiringi
Men, laki-laki seperti kesebelasan sebagainya. perasaan, baik di kantor maupun di
bermain bola, ia bekerja untuk rumah. Sementara seperti telah
memasukkan bola ke gawang. SISI PANDANG LAKI-LAKI dikatakan diatas laki-laki kurang
Perempuan diasuh dengan cara Windo dan Windy, pasangan suami- memperhatikan perasaan, dengan
meletakkan orang sebelum bola istri, keduanya bekerja. Pagi itu mereka demikian perempuan tak punya banyak
menuju gawang. Perempuan sangat berangkat dengan riang, Windy kesempatan berbicara pada laki-laki
memikirkan orang demi orang agar menyediakan semua yang harus tentang perasaannya. Sehingga
permainan dapat cantik dan bola dibawa dalam perjalanan ke kantor. perempuan seringkali merasa
menuju ke gawang. Berkas kantor suaminya dan berkasnya diabaikan.
Didalam keluarga dan organisasi sendiri. Mereka bekerja di kantor yang Sedikit pemahaman akan perasaan
perbedaan ini sering menimbulkan berbeda. Malam hari ketika mereka satu sama lain akan banyak membantu

46 WARTA BEA CUKAI EDISI 370 SEPTEMBER 2005


mengatasi kesenjangan ini, seperti daripada perjalanan. Bagi perempuan
sapaan tentang bagaimana keadaanmu ...PEREMPUAN perjalanan seringkali menjadi penting,
hari ini. Jika laki-laki makhluk yang goal
directed, maka duduklah bersama dan MELONTARKAN proses baginya sangat berarti. Jika
dikombinasikan merupakan hal yang
bicarakan perempuan mempunyai EMPATI, LAKI-LAKI indah, perempuan menikmati proses
kesempatan masuk di dalam jadwal
harian, misalnya berbicara mengenai MEMBERIKAN perjalanan dan laki-laki dapat diimbas
kesenangan menikmati perjalanan.
pembenahan atau pengaturan rumah SOLUSI Ketika sampai tujuan laki-laki akan
atau kantor. relaksasi dan melepas ketegangan.

KOMUNIKASI hal yang baik untuk memudahkan BAGAIMANA BEKERJA BERDAMPINGAN


Perempuan diasuh oleh budaya mencapai goal, seberat apapun Jika bos anda seorang perempuan,
untuk mengetahui perasaannya dan perjalanan. Bagi laki-laki, kata maka anda perlu belajar bagaimana
membangun intuisinya. Perempuan mempunyai beribu arti yang dapat memproses dengan baik setiap
akan merasa nyaman memulai membakar otaknya untuk merespon. pekerjaan sesuai visi dan misi
pembicaraan dengan saling berbagi Rasa percaya diri laki-laki sangat organisasi. Maka rapikanlah setiap lini
pengalaman. Sebaliknya lelaki, sedikit dipengaruhi oleh apa yang dipikirkan proses, pekerjaan yang rapi akan
sekali berbicara tentang perasaan, mitranya tentang dirinya. Citra dirinya mengesankan anda memperhatikan sisi
kalau boleh dikatakan tak usah lebih banyak ditopang oleh apa yang empati seorang perempuan.
dibicarakan, bagi mereka berbicara dikatakan orang yang ia ‘miliki’. Jika atasan anda seorang laki-laki,
yang nyata ada sekarang seperti sport Perempuan jika ingin perasaannya maka goal oriented lebih disukai dari-
lebih memberikan arti. didengar, maka ia perlu mengatakan, pada proses. Mungkin ketika berproses
Bila seorang perempuan berbicara ”Saya akan menceriterakan perasaan dengan susah payah anda merasa tak
dengan perempuan, ia akan saya. Ini perlu bagi saya, saya tidak dihargai, namun ketika hasil akhirnya
memperhatikan perasaan orang itu, berharap anda melakukan apapun berjaya, maka anda akan mendapat
lebih daripada orang laki-laki tentang itu“. Sebaiknya perempuan penghargaan karena kelegaannya.
memperhatikan. Ketika ia mengatakan, perlu memahami laki-laki dengan tidak Bila pengikut anda sebagian barisan
”Saya bingung bagaimana menyelesai- mengambil alih perasaannya, jika perempuan yang tahu benar visi-misi
kan seluruh tagihan pengeluaran bulan seorang laki-laki berbicara tentang organisasi, dan nakhodanya laki-laki,
ini”, maka perempuan lain akan perasaan, dengarkan saja, jangan pekerjaan akan tampak rapih dari sisi
berespon, “Hmm…. bulan yang sedang berasumsi anda tahu selalu lebih tahu proses, dan memuaskan dalam
banyak pengeluaran ya, saya juga lagi perasaannya daripada dirinya. pencapaian gol.
berat”. Mungkin respon laki-laki, ”Baik, Perlu diingat, ulasan diatas merupa-
saya punya sekian, kalau kau mau MOTIVASI kan sisi laki-laki dan sisi perempuan
pinjam dulu, bulan depan kembalikan”. Prioritas tertinggi bagi lak-laki tanpa memandang bahwa perempuan
Bedanya adalah perempuan adalah keinginan untuk bebas, yang mempunyai sisi laki-laki dan laki-laki
melontarkan empati, laki-laki kedua baru relasi atau kedekatan. mempunyai sisi perempuan. Beberapa
memberikan solusi. Sementara buat perempuan, prioritas laki-laki ditempat kerja saya
Sejak dahulu, entah mulai kapan, tertinggi adalah relasi dengan intimasi, mempunyai sisi feminitas, dalam arti
laki-laki senantiasa berjalan lebih dan mandiri pada posisi kedua. memahami perasaan seseorang, lebih
banyak dengan mengatasi masalah Karena laki-laki goal oriented, maka besar daripada perempuan sendiri.
dengan menyisihkan perasaan. Suatu sampai tujuan baginya lebih penting Bagaimana ditempat anda?

KESALAHPAHAMAN. Hal yang amat sangat sering terjadi antara perempuan dan laki-laki dalam kehidupan sehari-hari.

EDISI 370 SEPTEMBER 2005 WARTA BEA CUKAI 47


PPKC

Mengenal Lebih Dekat

WAJAH BARU
WEBSITE RESMI DJBC
(http://www.beacukai.go.id)
(BAGIAN II)
Melanjutkan tulisan mengenai website baru DJBC yang ditulis oleh Ir. Agus Sudarmadi M.Sc,
Kasubdit Penerimaan dan Faldi Jazztra AA, Pelaksana, pada Direktorat PPKC, tulisan kali ini
mengangkat mengenai fitur-fitur yang terdapat dalam website baru DJBC. Dan pada edisi
mendatang akan diangkat mengenai data statistik pengunjung situs DJBC dan e-mail DJBC.

FITUR WEBSITE
Home
Merupakan tampilan awal website (index), anda dapat
segera melihat perbedaannya melalui desain baru yang
lebih menarik serta tampilan warna yang lebih sejuk
dipandang mata.

GAMBAR 4. Tampilan halaman Tentang Kami

GAMBAR 3. Tampilan Halaman Home


Tentang kami
Berisi tentang profil Direktorat Jenderal Bea dan Cukai,
tugas fungsi, visi, misi, logo, kode etik, logo, mars, alamat
kantor-kantor DJBC dan perwakilannya di luar negeri
(berdasarkan update terakhir).

Berita
Berisi dua jenis pemberitaan yaitu berita dari DJBC dan
berita dari surat kabar. Terima Kasih kepada teman-teman di
Warta Bea dan Cukai yang telah membantu dalam
memberikan materi pemberitaan yang terkini seputar
kegiatan DJBC untuk mengisi kolom berita dari DJBC
disamping berita lainnya yang diangkat dari surat kabar yang
beredar di Jakarta untuk bagian berita dari surat kabar. GAMBAR 5. Tampilan Halaman Berita

48 WARTA BEA CUKAI EDISI 370 SEPTEMBER 2005


mengenai hasil registrasi akan dapat dipantau oleh si
pendaftar secara real time melalui website ini pada menu
status registrasi, paling lambat 30 hari sejak tanggal
diterimanya formulir isian secara lengkap dan benar. Di
perkenalkan pertama kali pada tahun 2002, aplikasi ini
merupakan pelopor e-services di website DJBC dan suatu
bentuk baru dari pada transparansi dan pemanfaatan
teknologi dalam pelayanan DJBC.

GAMBAR 6. Tampilan Halaman Pustaka DJBC


Pustaka DJBC
Berisi lima kategori yaitu Peraturan, Prosedur tentang
berbagai jenis kegiatan terkait, Leaflet, majalah Warta Bea
dan Cukai (versi online), Galeri foto, dan info terkini.

Cukai
Sesuai dengan permintaan dan saran dari berbagai pihak GAMBAR 8. Tampilan Aplikasi Registrasi Importir
pada website baru ini ditampilkan menu tersendiri untuk
permasalahan cukai. Berisi dua buah sub menu yaitu untuk Aplikasi Keberatan dan Banding
menampilkan data mengenai NPPBKC dan Merk serta data Aplikasi ini dibuat dengan maksud untuk mempermudah
lainnnya seputar permasalahan cukai. dan meningkatkan pelayanan DJBC khususnya di bidang
Pelayanan atas pengajuan Keberatan dan Banding. Pada
aplikasi ini permohonan akan langsung diajukan oleh KPBC
melalui jaringan yang terhubung ke Kantor Pusat DJBC, yang
kemudian akan diproses oleh sistem Keberatan dan Banding.
Dalam aplikasi ini si pemohon, akan dapat melihat status
pergerakan dokumen keberatan yang diajukan, dengan
terlebih dahulu mengisikan data SPKPBM, tanggal/bulan/
tahun, dan Kantor tempat pengajuan dilakukan. Sebagai
perwujudan transparansi dan akuntabilitas pelayanan DJBC,
anda juga akan dapat melihat nama dan NIP pegawai/pejabat
DJBC yang sedang memproses dokumen tersebut serta
waktu pemrosesannya.
Aplikasi ini juga nantinya akan dapat dimanfaatkan oleh

GAMBAR 7. Tampilan Halaman Cukai


E-Services
Sebagai salah satu menu unggulan website baru DJBC,
menu e-services ini terdiri dari:

Aplikasi Registrasi Importir


Aplikasi ini dibuat dengan tujuan untuk mengetahui bahwa
importir yang akan dilayani oleh Direktorat Jenderal telah
memenuhi persyaratan untuk dapat melakukan kegiatan
kepabeanan di bidang impor. Pada aplikasi ini importir yang
belum terdaftar dapat mengajukan permohonan secara
online, yang kemudian akan mendapatkan Tanda Terima
setelah proses pengisian formulir online selesai yang
kemudian akan diproses oleh tim registrasi. Keputusan GAMBAR 9. Tampilan Aplikasi Keberatan dan Banding

EDISI 370 SEPTEMBER 2005 WARTA BEA CUKAI 49


PPKC
KPBC terkait untuk melihat status keberatan dan banding ada. Status dan hasil pengajuan anda dapat terus anda
perusahaan yang mengajukan melalui kantor tersebut, hal ini pantau melalui website ini pada menu hasil PKSI tentunya
dilakukan dalam kaitannya dengan proses selanjutnya setelah anda melakukan login dengan menggunakan NPWP
setelah keluarnya keputusan mengenai suatu pengajuan. dan SRP anda. Hasil dari aplikasi ini nantinya juga akan
bermanfaat bagi Subdit Keberatan dan Banding dalam
Aplikasi Importasi Mobil melakukan tugas dan fungsi mereka, khususnya dalam
Aplikasi ini dibuat agar publik dapat mengetahui dan melihat history penetapan yang pernah ditetapkan. Dengan
melihat secara langsung data dan pergerakan importasi keberadaan aplikasi ini diharapkan DJBC akan dapat
kendaraan bermotor, khususnya mobil, yang masuk ke memberikan dan mempermudah pelayanan PKSI, bagi
Indonesia melalui kantor-kantor Pelayanan DJBC di seluruh semua pengguna jasa dimanapun mereka berada.
Indonesia. Pada aplikasi ini anda akan dapat melihat Jenis
kendaraan, KPBC tempat pemasukan, dokumen pemasukan, Aplikasi Tarif Bea Masuk Indonesia
nomor rangka, pre number, importir dan data-data lainnya, Aplikasi ini dibuat dengan maksud untuk mempermudah
sehingga masyarakat akan benar-benar mengetahui kegiatan dan meningkatkan pelayanan DJBC khususnya di bidang
importasi mobil yang terjadi di Indonesia. pelayanan Tarif Bea Masuk Indonesia atau yang lebih dikenal
sebagai e-BTBMI. Aplikasi terintegrasi ini akan dapat mem-
permudah dan mempercepat anda dalam mencari dan me-
nentukan tarif suatu jenis barang, anda tinggal mengetikkan
kata kunci barang yang anda cari tarifnya maka dalam
beberapa saat maka anda akan mendapatkan apa yang anda
cari. Karena sifatnya yang terupdate secara otomatis (real
time) dan pengklasifikasian yang langsung memisahkan
antara barang berbahasa Inggris dan Indonesia anda tidak
perlu khawatir lagi mengenai keabsahan data tersebut.
Dengan keberadaan aplikasi-aplikasi e-services ini diha-
rapkan berbagai kegiatan pelayanan DJBC akan mendapat-
kan dukungan yang maksimal dari pihak terkait dalam
usahanya mewujudkan dan meningkatkan pelayanan yang
cepat, tepat, transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan
di hadapan publik.

GAMBAR 10. Tampilan Aplikasi Importasi Mobil


Aplikasi PKSI
Aplikasi ini dibuat dengan maksud untuk mempermudah
dan meningkatkan pelayanan DJBC khususnya di bidang
Penetapan Klasifikasi Sebelum Importasi (PKSI)/Pre Entry
Classification. Pada aplikasi ini anda dapat melakukan peng-
ajuan PKSI dengan terlebih dahulu melakukan login dengan
memasukkan nomor NPWP dan SRP perusahaan anda.
Kemudian anda dapat melakukan pengajuan dengan
memasukkan data-data sesuai dengan formulir isian yang

GAMBAR 12. Tampilan Aplikasi BTBMI


Kurs Mata Uang
Berisi materi Kurs mingguan yang digunakan sebagai nilai
kurs dasar penghitungan pengenaan Bea Masuk.

Download
Berisi dua sub menu yaitu download umum yang dikelola
oleh Dit. PPKC dan download aplikasi kepabeanan dan cukai
yang berisi materi download dari Dit. IKC.

Forum Diskusi
Berisi dua sub menu yaitu Forum Diskusi dan mailing list
DJBC.

Forum Diskusi DJBC


Forum ini dibuat dengan maksud untuk menjadi wadah
komunikasi dan pertukaran informasi mengenai berbagai
GAMBAR 11. Tampilan Aplikasi PKSI permasalahan di bidang kepabeanan dan cukai. Dengan

50 WARTA BEA CUKAI EDISI 370 SEPTEMBER 2005


Selain itu forum DJBC ini dapat juga dimanfaatkan seba-
gai media bagi para pejabat dan pegawai DJBC untuk me-
ngetahui saran, kritik, maupun permasalahan yang sekiranya
perlu mendapatkan tindakan atau menjadi bahan pemikiran
dalam menentukan kebijakan di masa yang akan datang.
Keberadaan forum ini cukup mendapatkan respon yang
positif dari masyarakat, hal ini terbukti dimana hingga saat ini
forum DJBC telah beranggotakan 1413 orang yang cukup
aktif dalam melakukan komunikasi dan pertukaran informasi
melalui forum ini.

Mailing List DJBC


Mailing List DJBC dibuat dengan maksud sebagai salah
satu media dalam pertukaran informasi dan komunikasi
dengan memanfaatkan fasilitas email masing-masing
anggota. Dengan mendaftarkan diri pada mailing list (baca:
milis) DJBC maka anda akan mendapatkan informasi dan
permasalahan terbaru seputar kepabeanan dan cukai di
mana anda dapat melakukan interaksi dengan ikut serta
GAMBAR 13. Tampilan Halaman Kurs Mata Uang dalam memberikan sumbangan ide atau pemikiran mengenai
permasalahan yang sedang terjadi.

Laporan Tahunan
Berisi materi data-data statistik kegiatan yang
berhubungan dengan kepabeanan dan cukai.

GAMBAR 14. Tampilan Halaman download


GAMBAR 16. Tampilan Halaman Laporan Tahunan
berbagai bidang permasalahan yang lengkap dan terkini
forum diskusi ini menjadi media yang efekif dalam Poling
menjembatani komunikasi dan pertukaran informasi yang Berisi materi poling baik yang pernah atau sedang
terjadi baik antar masyarakat usaha dengan masyarakat dilakukan oleh DJBC melalui website, sebagai media untuk
usaha, masyarakat usaha dan pegawai DJBC maupun antar
pegawai DJBC itu sendiri.

GAMBAR 15. Tampilan Halaman Forum GAMBAR 17. Tampilan Halaman Poling

EDISI 370 SEPTEMBER 2005 WARTA BEA CUKAI 51


PPKC
melihat tanggapan masyarakat terhadap suatu kebijakan atau
hal yang dianggap perlu oleh DJBC. Pada menu poling ini
juga dilengkapi dengan fitur komentar sehingga anda dapat
mengirimkan pendapat anda mengenai suatu hal yang
sedang dipolingkan.

Link
Berisi sub menu link-link menuju ke website organisasi
regional, internasional, PBB, organisasi lainnya, dan pada
menu ini terdapat penambahan sub menu baru yaitu link
menuju situs departemen-departemen RI lainnya.

Gambar19. Tampilan Halaman Hubungi DJBC


Pada menu ini berisi halaman dimana anda dapat meng-
ajukan pertanyaan dan saran serta kritik seputar
permasalahan yang anda hadapi langsung kepada unit kerja
terkait, khususnya unit kerja yang terdapat pada Kantor Pusat
DJBC. Anda akan dapat melihat unit-unit kerja/subdirektorat-
subdirektorat yang terdapat pada direktorat-direktorat terkait
dan penjelasan tentang jenis permasalahan yang dapat anda
sampaikan pada unit/subdit tersebut beserta dan melalui
alamat email mereka.
Dengan adanya fitur ini, merupakan suatu terobosan baru
dalam sistem informasi DJBC khususnya dalam pemanfaatan
teknologi informasi guna menunjang pelaksanaan pelayanan
dan pemberian informasi kepada masyarakat, dimana
GAMBAR 18. Tampilan Halaman Link masyarakat dapat secara langsung menyampaikan
permasalahan mereka kepada pihak yang berhubungan
Email langsung dengan hal tersebut.
Berisi sub menu webmail DJBC dan Daftar Email DJBC.
Pada sub menu webmail anda akan diantarkan menuju ke FAQ (Frequently Asked Question)
halaman webmail DJBC, dimana anda dapat melakukan login Pada menu ini anda dapat melihat pertanyaan-pertanyaan
dengan menggunakan user name dan password yang dibe- yang paling sering diajukan dan jawaban dari pertanyaan-
rikan dan dapat anda ubah sesuai dengan keinginan anda. pertanyaan tersebut.
Webmail ini dipersiapkan untuk semua pegawai DJBC yang
ingin memiliki email account dengan domain beacukai.go.id Search engine
sebagai corporate identity masing-masing pegawai. Menggunakan teknologi yang didukung oleh google
Sedangkan pada sub menu daftar email DJBC berisi daftar (www.google.com) sebagai salah satu situs pencari paling
email yang dimiliki oleh unit-unit kerja yang ada di DJBC. populer saat ini, search engine ini juga dilengkapi
beberapa menu kriteria pencarian sehingga akan semakin
mempermudah anda dalam melakukan pencarian di
website ini. Ir. Agus Sudarmadi M.Sc dan Faldi Jazztra A
(B E R S A M B U N G)

GAMBAR 19. http://mail.beacukai.go.id


Hubungi DJBC
Fitur ini dibuat dengan maksud untuk mempermudah dan
mengelompokkan pertanyaan, kritik, dan saran seputar per-
masalahan yang berhubungan dengan DJBC agar dapat se-
cara langsung ditujukan dan mendapatkan jawaban atau res-
pon dari unit-unit kerja terkait dengan permasalahan tersebut. GAMBAR 20. Tampilan Search Engine

52 WARTA BEA CUKAI EDISI 370 SEPTEMBER 2005


PERISTIWA

RAPBN Tahun 2006,

SEKTOR PAJAK
Akan Mengalami Kenaikan
Untuk pertama kalinya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan pidato kenegaraan
pada 16 Agustus 2005 di gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Dalam pidato tersebut
Presiden mengatakan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun
2006 sebesar Rp 559,3 triliun, sementara penerimaan sebesar Rp 539 triliun. Sehingga ada
kenaikan dari realisasi RAPBNP 2005 yang ditetapkan sebesar Rp 542,4 triliun.

U
ntuk memberikan kejelasan tentang
tentang RAPBN 2006 yang telah
dibacakan Presiden di hadapan
DPR, bertempat di Graha Sawala
Departemen Keuangan (Depkeu), pada
16 Agustus 2005 diadakan jumpa pers
oleh beberapa Menteri terkait, seperti
Menkeu Jusuf Anwar, Menko Ekuin
Aburizal Bakrie, Kepala Bappenas Sri
Mulyani, Menteri ESDM Poernomo
Yusgiantoro, Menteri Kelautan dan
Perikanan Freddy Numberi, Menhub Hatta
Rajasa, Menristek Kusmayanto Kadiman,
Meneg Koperasi dan UKM Suryadharma
Ali, dan Meneg BUMN Sugiharto.
Pada RAPBN 2006 telah ditetapkan
tujuh prioritas pembangunan, yaitu pe-
nanggulangan kemiskinan dan pengu-
rangan kesenjangan, peningkatan kesem-
patan kerja, investasi dan ekspor, revitali-
sasi pertanian dan kesehatan, peningkat-
an aksesibilitas dan kuantitas pendidikan PAJAK DIGENJOT. Dengan adanya defisit 0,7 persen dari PDB, maka RAPBN tahun 2006 akan
dan kesehatan, penegakan hukum, pem- menggenjot sektor pajak sebagai tulang punggung penerimaan.
berantasan korupsi dan reformasi birok-
rasi, penguatan kemampuan pertahanan, masuk, mampu menyumbang Rp 402 Di sektor migas sendiri Menteri
pemantapan keamanan, ketertiban serta triliun, sementara di tahun 2005 ESDM mengatakan, dalam kurun waktu
penyelesaian konfik, dan rehabilitasi dan penerimaan dari sektor tersebut 2002 hingga 2003 harga rata-rata
rekonstruksi Aceh dan Nias. diperkirakan mencapai Rp 347 triliun. Hal minyak WTI (West Texas Intermediate)
Dengan prioritas ini maka sektor ini dikarenakan peningkatan rasio pajak adalah US$28 per barel, ditahun 2003
pendidikan mendapat alokasi anggaran non-migas telah memperhitungkan harga minyak mentah mulai melonjak
terbesar yang disusul dengan sektor kemungkinan dampak dari implementasi dan hingga Agustus 2005 ini telah
kesehatan. Selain itu RAPBN 2006 yang paket UU pajak dan Pabean yang akan mencapai US$ 54 per barel. Penyebab
disusun dalam rangka menjaga disampaikan segera ke DPR. utamanya adalah pertumbuhan ekonomi
kesinambungan fiskal agar defisit APBN Sementara itu, Menkeu menyatakan dunia yang besar sehingga terjadi
tetap berada dalam tren penurunan, disektor penerimaan pajak, khususnya lonjakan peningkatan permintaan
sehingga memungkinkan rasio utang pajak perdagangan internasional (bea minyak dunia yang luar biasa tinggi.
pemerintah terus mengalami penurunan. masuk) dan cukai, pada tahun 2006 nanti Di samping itu makin terbatasnya
Dengan defisit yang direncanakan akan ada kenaikan, yaitu dari Rp16.012,7 kapasitas cadangan produksi minyak
sebesar 0,7 persen dari Produk triliun pada RAPBNP 2005 untuk bea mentah OPEC serta kapasitas cadangan
Domestik Bruto (PDB) dibandingkan masuk, menjadi Rp 17.044,8 triliun di kilang-kilang dunia, menimbulkan persepsi
tahun 2005 mencapai 1 persen, maka tahun 2006. Sedangkan cukai dari Rp kecemasan akan terhambatnya suplai bila
diharapkan rasio utang pemerintah 33.387,9 triliun pada RAPBNP 2005, terjadi suatu kerawanan geopolitik di
mengalami penurunan dari 49,1 persen menjadi Rp 36.058,0 triliun di tahun 2006. negara produsen minyak. Sehingga faktor
dari PDB akhir tahun 2005 menjadi 42,8 Penambahan ini tentunya juga akan kecemasan di tahun 2005 ini menjadi
persen pada akhir tahun 2006. didukung dengan adanya amandemen lebih besar, akibatnya harga tetap berta-
Selain itu target kesinambungan fiskal UU Kepabeanan dan Cukai, seperti han lebih tinggi mencapai US$ 67 per
dilakukan dengan peningkatan pajak non- perluasan cakupan pengertian penyelun- barel. Dengan mempertimbangkan prinsip
migas, dari 11,3 persen (2005) menjadi dupan dan pemberatan sanksi, penam- kehati-hatian anggaran (prudent budget-
12,5 persen pada RAPBN 2006. Sehingga bahan jumlah barang yang mendapatkan ing), maka pemerintah mengusulkan
pemerintah mengharapkan sektor pembebasan, serta perluasan objek cukai harga minyak Indonesia sebesar US$ 40
perpajakan, termasuk cukai dan bea dan penyesuaian tarif cukai. per barel untuk tahun 2006. adi

EDISI 370 SEPTEMBER 2005 WARTA BEA CUKAI 53


PERISTIWA

BEA DAN CUKAI ISI JABATAN


Kosatgas di BNN
Program jangka pendek yang harus dikerjakan adalah penyediaan peralatan yang mendukung
untuk mendeteksi narkoba yang masuk, baik melalui pintu pelabuhan laut dan udara,.

D
irektorat Jenderal Bea dan bidang permasalahan prekusor yang masih segar dalam ingatan,
Cukai, kini menempatkan salah untuk Kosatgas III, sedangkan pabrik ekstasi di Tangerang, kasus
satu personilnya di Kosatgas V membidangi tugas yang produksi gelap ekstasi di Bojong
kepengurusan Badan Narkotik berkaitan dengan koordinasi Jaipong Bogor, kasus peracik shabu
Nasional (BNN). Untuk mengisi salah pelaksanaan tugas operasional di perumahan Green Garden Jakarta
satu jabatan Kosatgas yang satuan tugas airport dan seaport Utara dan masih banyak lagi kasus-
merupakan posisi strategis terutama interdiction. kasus seperti itu yang memberikan
dalam mendinamisir pelaksanaan Mencermati tugas di atas maka satu gambaran bahwa Indonesia
tugas operasional BNN melalui menurut pendapatnya jabatan sudah menjadi produsen gelap
satuan-satuan tugasnya. kosatgas ini merupakan jabatan narkoba.
Bertempat di aula Pamardi Siwi yang sangat strategis terutama Bahan bakunya sangat jelas yaitu
lantai dua, gedung BNN pada Jumat, dalam mendinamisir pelaksanaan prekusor, yang berasal dari luar
3 Juni 2005, telah dilakukan acara tugas operasional BNN melalui negeri. Hal ini lanjut Arifin,
pelantikan dua pejabat Koordinator satuan-satuan tugas. menunjukkan adanya importasi baik
Satuan Tugas. Pejabat yang dilantik Ia contohkan, beberapa kasus legal maupun ilegal yang kemudian
masing-masing Richard Situmorang terbongkarnya pabrik gelap ekstasi disalahgunakan menjadi ilegal.
sebagai Koordinator Satuan Berarti pula ada praktek
DOK. WBC
Tugas III dan Drs. Arman pengawasan yang lemah telah
Singgih (mantan Kepala dilakukan. Secara
Kantor Pelayanan Bea dan administrasi bisa saja
Cukai Semarang) sebagai dikatakan mampu melakukan
Koordinator Satuan Tugas V. pengawasan, baik melalui
Pengangkatan itu aturan menteri perindustrian,
dipandang perlu dalam rangka perdagangan atau menteri
pelaksanaan tugas dinas kesehatan maupun kepala
lingkup Kosatgas pelaksana Badan POM, tetapi belum
harian BNN untuk memiliki legal trading yang
melaksanakan tugas sesuai jelas.
dengan lingkup bidang tugas “Kita akan berpikir strategis
koordinator satuan tugas untuk perlindungan kepada
kalakhar BNN. Dan dalam masyarakat dan pelayanan
pelaksanaan tugasnya kepada publik, untuk itu saya
tersebut agar dilakukan menghendaki agar koordinasi
koordinasi dengan dinas satgas III lebih intensif lagi
instansi terkait secara melakukan langkah-langkah
seksama dan penuh rasa koordinasi dalam rangka
tanggung jawab. mengatasi permasalahan
Pengangkatan kedua tersebut”, ujar Arifin.
pejabat ini sesuai dengan
surat perintah BNN nomor B- KERJASAMA POTONG JALUR
31/V/2005 yang dikeluarkan PEREDARAN
pada 12 Mei 2005 di Jakarta Disisi lain, saat ini BNN
oleh Kepala Lakhar BNN juga telah mampu membuat
ketika itu Drs. Soetanto peta peredaran gelap narkoba,
Komjen Polisi . maupun peta jaringan gelap
Usai memimpin internasional, mulai dari
pengambilan sumpah, Brigjen golden cresent maupun gol-
Polisi Arifin Rachim den triangle, yakni bagaimana
(Wakalakhar BNN) yang narkoba masuk ke Indonesia
mewakili Kalakhar BNN, melalui pelabuhan-pelabuhan
menyampaikan sambutannya. laut dan udara. Bahkan sudah
Kosatgas yang baru saja bisa mengidentifisir jumlah
dilantik ini, menurut Airifin, PEREDARAN NARKOBA. Saat ini BNN telah mampu membuat peta dokumen penyalahgunaan
peredaran gelap narkoba, maupun peta jaringan gelap
nantinya akan berkoordinasi internasional, mulai dari golden cresent maupun golden narkoba.
dalam pelaksanaan tugas triangle, yakni bagaimana narkoba masuk ke Indonesia melalui Faktor-faktor tadi kemudian
operasional satuan tugas pelabuhan-pelabuhan laut dan udara. dibandingkan dengan hasil

54 WARTA BEA CUKAI EDISI 370 SEPTEMBER 2005


WBC/ADI

PELANTIKAN. Dua pejabat baru Kosatgas III dan V menandatangani surat pelantikan setelah membaca sumpah jabatan.

pengungkapan kasus tanpa di instansi masing-masing diharap- penyediaan peralatan yang mendu-
mengurangi arti keseriusan kan dapat memberikan sumbangan kung untuk mendeteksi narkoba yang
pelaksanaan tugas di lapangan bagi BNN. masuk baik melalui pintu pelabuhan
dalam rangka untuk lebih Usai acara pelantikan dan laut dan udara,. karena untuk
meningkatkan kerjasama dalam pemberian selamat kepada kedua mendeteksi narkoba menurutnya
memotong jalur peredaran narkoba pejabat Kosatgas, Kosatgas V, masih cukup sulit dan harga alat
dari sektor hulu. Arman Singgih berkesempatan tersebut masih mahal.
Salah satu tugas berat ini ada diwawancarai sejenak. Ketika WBC Sedangkan untuk program jangka
pada satuan tugas airport dan menanyakan posisinya di BNN, yang lebih panjang, fungsi BNN
seaport interdiction. Karena itu Arman mengutarakan, bahwa posisi menurut Arman adalah menjadikan
kepada Kosatgas V, Wakalakhar yang baru dipegangnya ini untuk Indonesia tahun 2015 sebagai
mempersyaratkan agar lebih membantu Kepala BNN dalam negara yang bebas dari narkoba.
mengintensifkan aktivitas satgas rangka pemberantasan narkoba di Ketika disinggung sumbangan
tersebut melalui langkah-langkah pintu-pintu pelabuhan laut dan udara pemikiran yang akan diberikan
koordinasi didukung perencanaan melalui satgas, baik airport interdic- kepada BNN sebagai Kosatgas V,
yang matang dengan sarana dan tion maupun seaport interdiction. Arman mengatakan, tentunya
prasarana yang memadai. “Jadi kita memutus jalur , kalau kita pengetahuannya sebagai aparat bea
Kepada seluruh jajaran Kosatgas, lebih awas diharapkan jalur itu akan cukai yang pernah bertugas di air
Arifin menekankan agar melakukan terputus,” ujar Arman yang port dan cukup lama di pelabuhan
rapat lengkap dalam rangka jabatannya sebagai Kepala Kantor laut ini akan membantunya
mengoperasionalkan satuan tugas Semarang telah diserahterimakan mengetahui celah-celah yang bisa ia
yang telah terbentuk secara pada pejabat yang ditunjuk gunakan untuk menempatkan
terkoordinasi, inovatif dan kreatif sementara sebagai Kepala KPBC peralatan deteksi tadi, baik deteksi
dalam rangka mengemban tugas Semarang. barang maupun cara melihat orang
operasional BNN. Bahkan Mengenai masa tugasnya di BNN yang dicurigai termasuk juga melihat
menurutnya, sangat memungkinkan ini, menurut Arman, tergantung pada jalur-jalur datangnya barang. “Nah
satgas ini akan terbentuk di BNN kebijksanaan Menteri Keuangan dan peranan-peranan yang mana
propinsi, namun dengan Kepala BNN. nantinya akan saya terapkan
memperhatikan situasi dan kondisi Program jangka pendek yang mudah-mudahan berguna di sini
setempat dan berbekal pengalaman harus dikerjakannya adalah (BNN-red). ris

EDISI 370 SEPTEMBER 2005 WARTA BEA CUKAI 55


PERISTIWA

FOTO : BAMBANG WICAKSONO


CCC Gathering Fun Bike 2005
SINGGAH SEJENAK. Para peserta singgah sejenak di Cangar setelah menempuh perjalanan Pacet- Batu Malang.

K
ali ini Customs Cycling Club (CCC) Selorejo. Acara yang dilaksanakan dalam mencapai finish di Hotel Grand Palem
mengadakan kegiatan di wilayah rangka latihan, wisata, sekaligus sebagai Batu. Pukul 12.00 seluruh peserta makan
Jawa Timur, pada 30-31 Juli 2005 pertemuan anggota klub. Peserta yang siang bersama dan istirahat di Hotel
dengan menempuh rute Pacet-Batu- mengikuti kegiatan ini sebanyak 76 orang Grand Palem Batu
dari berbagai kantor Bea dan Cukai, Malam hari pukul 19.30 acara dilan-
FOTO : BAMBANG WICAKSONO antara lain : Medan, Gorontalo, jutkan dengan ramah tamah bertempat di
Tasikmalaya, Bandung, Bali, Bitung, Rumah Makan Inggil Malang, pada
Tanjung Priok, Tanjung Perak, Juanda kesempatan tersebut juga bertepatan
dan Kantor Pusat. Pada kesempatan ini dengan ulang tahun Sofyan Permana
yang menjadi tuan rumah adalah KPBC (Ketua CCC ) yang ke-53. Seluruh peserta
Juanda yang dimotori oleh Roeslan M. hadir dan juga beberapa pejabat di
Soetedjo (Ka.KPBC Juanda). Turut hadir lingkungan Kanwil VII DJBC Surabaya.
pula pejabat eselon II DJBC Thomas Suasana rumah makan yang khas tempo
Sugijata, Sofyan Permana, dan Wahyu dulu, diiringi musik gamelan, masakan
Poernomo. khas Jawa Timur, dan dinginnya hawa
Pada hari pertama rute yang ditempuh kota Malang melupakan kepenatan seje-
adalah Pacet (Kabupaten Mojokerto) - nak setelah bersepeda sepanjang siang.
Cangar-menuju Batu (Malang). Jarak yang Hari kedua pukul 07.30 setelah
ditempuh kurang lebih 26 km. Medan sarapan pagi peserta mulai start dari
yang ditempuh cukup berat terdiri dari Grand Palem Batu menuju Selorejo,
tanjakan, tikungan dan turunan, itupun Ngantang. Kali ini medan yang ditempuh
terdapat pula jalan yang tidak bersahabat tidak begitu sulit dari hari sebelumnya.
karena penuh pasir dan berdebu. Jarak yang ditempuh kurang lebih 25 km
Beberapa peserta ada yang terjatuh dari dan jalanan beraspal halus dan banyak
sepeda dan ada pula ban sepeda yang turunan. Waktu menunjukkan pukul 09.00
bocor. Meskipun demikian semangat satu persatu masuk garis finish di Waduk
peserta tak pantang menyerah mereka Selorejo, Ngantang. Setelah acara santai
tetap mengayuh sepeda menembus dan makan siang para peserta segera
keindahan alam dan dinginnya hawa berkemas dan mengepak sepeda masing-
DITAMBAL DI PINGGIR JALAN. Karena medan pegunungan. masing untuk pulang karena esok harinya
yang terjal menyebabkan ban sepeda bocor dan Setelah menempuh waktu kurang harus melaksanakan tugas kembali.
terpaksa ditambal di pinggir jalan. lebih tiga jam peserta satu-persatu Bravo CCC ! Bambang Wicaksono-Surabaya

56 WARTA BEA CUKAI EDISI 370 SEPTEMBER 2005


WBC/ATS

Talk Show
Jalur
Prioritas
DI PAMERAN POTENSI 60
TAHUN INDONESIA MERDEKA
Diadakan pada pameran poten-
si 60 tahun Indonesia Merdeka
di arena Pekan Raya Jakarta.

U
ntuk lebih mengenalkan program
jalur prioritas kepada kalangan
usaha, Direktorat Jenderal Bea dan
Cukai menyelenggarakan talk show
mengenai jalur prioritas pada acara
Pameran Potensi 60 tahun Indonesia TALK SHOW. Direktur Teknis Kepabeanan Ibrahim. A. Karim (tengah) memaparkan mengenai program
Merdeka di arena Pekan Raya Jakarta jalur prioritas dalam talk show yang dipandu oleh Parwito pemred Bisnis Indonesia (kiri) dan pembicara
(PRJ). Direktur Teknis Kepabeanan Drs. lain I Made Dana (Kanan) Gm. Toyota Motor Manufacture
Ibrahim A. Karim yang hadir sebagai
pembicara utama pada talk show tersebut takan, bahwa jalur prioritas tidak hanya Talk show yang diikuti oleh 20
memberikan pemaparan secara mendetail bisa dinikmati oleh para importir produsen peserta dari berbagai perusahaan, juga
mengenai jalur prioritas kepada para tetapi juga bisa dinikmati oleh para importir diselingi tanya jawab dari para
pengusaha dari berbagai perusahaan. umum, sejauh mereka telah memenuhi peserta kepada narasumber baik itu
Dalam acara tersebut Ibrahim A. Karim persyaratan yang telah ditentukan oleh pertanyaan mengenai syarat untuk
mengatakan bahwa jalur prioritas DJBC. mendapatkan fasilitas jalur prioritas
merupakan suatu sarana yang diberikan Ketika ditanya mengenai syarat yang sampai pada pertanyaan yang sifatnya
kepada para pengusaha yang patuh dan cukup banyak, Ibrahim A. Karim menga- teknis dilapangan. Pertanyaan-
tidak bermasalah,”Jalur prioritas takan bahwa syarat tersebut dikeluarkan pertanyaan tersebut langsung
merupakan suatu fasilitas yang diberikan agar tidak terjadi penyalahgunaan fasilitas ditanggapi oleh Ibrahim A. Karim.
kepada pengusaha yang tidak tersebut yang berpotensi memberikan
bermasalah dan patuh, jadi mereka tidak kerugian bagi negara oleh pihak yang PAMERAN POTENSI 60 TAHUN INDONE-
perlu lagi dilakukan pemeriksaan fisik dan tidak bertanggung jawab.”Karena hanya SIA MERDEKA
dokumen,”ujar Ibrahim A. Karim. perusahaan yang patuh yang tidak Pameran Potensi Pembangunan yang
Lebih lanjut Ibrahim A. Karim menga- menyalah gunakan fasilitas tersebut,”ujar diselenggarakan di kawasan arena Pekan
WBC/ATS Ibrahim Karim Raya Jakarta dibuka langsung oleh Wakil
I Made Dana, Presiden M. Jusuf Kalla pada tanggal 12
General Manager Agustus 2005. Pameran yang diikuti oleh
(GM) PT Toyota berbagai instansi pemerintahan ini, juga
Motor Manufac- diikuti oleh kalangan dunia usaha, dime-
ture yang riahkan dengan talk show mengenai kebe-
mendapat fasilitas radaan instansi tersebut dan juga hiburan
jalur prioritas yang dimeriahkan oleh artis ibu kota.
mengatakan, Sementara itu Direktorat Jenderal
bahwa pihaknya Bea dan Cukai yang turut dalam
merasa sangat pameran tersebut menempati paviliun
terbantu dengan berdekatan dengan paviliun Departemen
adanya jalur Keuangan. Selain talk show, DJBC juga
prioritas ini dan memeriahkan pavilunnya dengan atraksi
sangat membantu anjing pelacak dari Direktorat P2.
proses produksi. Secara keseluruhan, pameran ini
“Kami merasa tampaknya kurang mendapat minat dari
terbantu dengan masyarakat walaupun pameran ini dibuka
adanya fasilitas langsung oleh Wakil Presiden dan
jalur prioritas ini, dipromosikan ke masyarakat dalam
sehingga kelan- bentuk iklan yang dilakukan oleh media
caran produksi massa. Hal ini tampak terlihat dari sepinya
kami dapat berja- pengunjung dan kurang antusiasnya
lan dengan baik, masyarakat untuk melihat pameran di
PAVILIUN DJBC. Menampilkan mengenai keberadaan DJBC beserta dengan ”ujarnya dalam setiap stand dan paviliun yang diikuti oleh
tugas dan fungsi DJBC acara tersebut. instansi pemerintah. zap

EDISI 370 SEPTEMBER 2005 WARTA BEA CUKAI 57


SEPUTAR BEACUKAI
WBC/ATS

JAKARTA. Pada 10 Agustus 2005 lalu Menteri Keuangan Jusuf Anwar melakukan latihan menembak di ruangan tembak Direktorat Jenderal Bea
dan Cukai Basement gedung utama Kantor Pusat DJBC. Dalam latihan menembak sambil sekaligus melihat fasilitas senjata Bea dan Cukai ini,
Menkeu didampingi Direktur Jenderal Bea dan Cukai Eddy Abdurrachman, Sekretaris Ditjen Bea dan Cukai Thomas Sugijata, Direktur P2 Sofyan
Permana, Direktur Verifikasi Audit Joko Wiyono, Direktur Teknis Kepabeanan dan Cukai Ibrahim A. Karim dan beberapa pejabat eselon III dan IV
lainnya. Dalam latihan ini juga hadir mantan Direktur P2 Nisfu Chasbullah dan beberapa pelatih serta pejabat dari kepolisian.
FOTO : SIAHAAN/DEPKEU
JAKARTA. Menteri
Keuangan RI Jusuf Anwar
(kanan) memimpin
langsung upacara bendera
dalam rangka
memperingati Hari
Kemerdekaan RI ke-60 di
halaman gedung
Departemen Keuangan
Lapangan Banteng pada
17 Agustus 2005 lalu.
Dalam upacara ini
Direktorat Jenderal Bea
dan Cukai bertindak
sebagai pemandu dalam
jalannya upacara,
diantaranya sebagai
komandan upacara Kepala
Bagian Kepegawaian
Oentarto Wibowo (kiri).
Upacara dihadiri seluruh
pegawai dan para pejabat
yang berada dilingkungan
Departemen Keuangan
diantaranya Direktur
Jenderal Pajak Hadi
Purnomo dan Direktur
Jenderal Bea dan Cukai
Eddy Abdurrachman serta
pejabat eselon III dan IV
lainnya.
WBC/ATS

JAKARTA. DJBC Direktorat P2 berkerjasama dengan Australia Customs Service (ACS) pada 8 Agustus 2005 lalu menyelenggarakan acara Illicid
Drug Precursor Training Course. Training yang diikuti 28 pegawai dibuka oleh Direktur P2 Sofyan Permana. Usai pemberian sambutan dilakukan
penyerahan cindera mata dari Dir P2 Sofyan Permana kepada para instruktur dari ACS (gambar kiri). Keesokan harinya pada 9 Agustus 2005 lalu Heri
Kristiono Pjs Direktur Kepabeanan Internasional menutup acara Illicid Drug Precursor Training Course dengan ditandai penyerahan sertifikat kepada
dua perwakilan peserta dan juga dilakukan penyerahan cindera mata dari kedua belah pihak (gambar kanan).

58 WARTA BEA CUKAI EDISI 370 SEPTEMBER 2005


WBC/ATS

JAKARTA. Masjid Baitut Taqwa terpilih menjadi juara I se-Jakarta Timur dalam kategori masjid yang berada di lingkungan kantor, dan masjid ini
diikutsertakan dalam lomba Masjid tingkat Propinsi DKI Jakarta. Pada 4 Agustus 2005 lalu tim juri Binaul Masajid Tingkat Propinsi DKI Jakarta datang
ke Masjid Baitut Taqwa diterima oleh pengurus masjid Joko Sutoyo Riyadi dan beberapa pengurus lainnya serta Lurah Pisangan Timur, pejabat dari
Departemen Agaman, Pejabat Pemda DKI Jakarta, dan Kepolisian. Kunjungan Tim Juri ini yang akan melihat dan memberi nilai kepada Masjid Baitut
Taqwa, diawali dengan beberapa sambutan dari pengurus masjid Baitut Taqwa, Pejabat dari Pemda dan sambutan ketua tim juri. Kemudian dilanjutkan
dengan Joko Sutoyo Riyadi penyerahan buku panduan tentang profil masjid kepada ketua tim juri (gambar kiri) dan dilanjutkan dengan pemutaran film
sejarah berdirinya Baitut Taqwa dan beberapa kegiatan yang telah dilakukannya (gambar kanan). Ikut dalam lomba masjid tingkat DKI Jakarta yakni
diantaranya masjid RCTI dan masjid Bank Indonesia.
WBC/ATS

JAKARTA. Kepala Seksi Keberatan dan Banding Dit. PPKC, Usman Rusmen, menerima cindera mata dari pimpinan rombongan mahasiswa
Universitas Lampung pada 20 Juli 2005 lalu di Aula Loka Muda Gedung B lantai 5. Rombongan mahasiswa Universitas Lampung sebanyak 50
mahasiswa/mahasiswi dan 5 Dosen melakukan kunjungan belajar dalam rangka Praktek Kerja Lapangan Hukum untuk lebih mengenal hukum
perdagangan internasional dan juga ada diantara mahasiswa yang ingin membuat tugas akhir.
WBC/ATS

JAKARTA. Sekolah Yayasan Bhakti Tugas Cabang Pasar Minggu Jakarta Selatan pada 17 Agustus 2005 lalu menyelenggarakan Upacara Bendera
Merah Putih dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan RI ke-60 dipimpin oleh Kepala Sekolah SD Yohanes Gunawan dan dihadiri seluruh murid
Sekolah Dasar dan Sekolah Menegah Pertama (SMP) dan para guru serta para pengurus sekolah Yayasan Bhakti Tugas. Hadir juga dalam upacara
para mantan pegawai Bea dan Cukai yang pernah menjadi tentara dalam membela negara RI dan Pengurus Pusat Yayasan Kesejahteraan Bhakti
Tugas. Usai upacara dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng oleh Kepala Yayasan Kesejahteraan Bhakti Tugas Cabang Jakarta Selatan Sri
Soemaryati (Yayok) dan diserahkan kepada Kepala Sekolah SMP Katena Spd, dalam rangka memperingati hari ulang tahun sekolah Yayasan Bhakti
Tugas yang ke-19. Setelah itu acara dilanjutkan dengan penyerahan hadiah kepada juara I, II, III dari masing-masing kelas dalam lomba mengarang,
menggambar untuk SD, dance, voli, basket, dan futsal, parcel untuk SMP.

EDISI 370 SEPTEMBER 2005 WARTA BEA CUKAI 59


SEPUTAR BEACUKAI
WBC/ATS

JAKARTA. Kepala Badan Pelaksana Olahraga Bea dan Cukai, Maimun menyerahkan piala kepada kapten tim voli Direktorat Informasi
Kepabeanan dan Cukai (Dit. IKC) yang menjadi jura I dalam lomba voli antar Direktorat Bea dan Cukai di Lapangan parkir KP-DJBC (gambar kanan).
Final voli yang diselenggarakan pada 12 Agustus 2005 lalu dalam rangka Hari Kemerdekaan RI ke-60 mempertemukan tim Dit. IKC (kostum hijau)
melawan tim Dit. Teknis Kepabeanan (kostum biru tua). Dalam pertandingan final ini Direktur Teknis Kepabeanan hadir dalam memberi dukungan
kepada tim Teknis Kepabeanan. Gambar kiri, sebelum bertanding kedua tim berfoto bersama.
FOTO : BAMBANG WICAKSONO
SURABAYA.
Sosialisasi Asean –
China Free Trade
Area di Aula Kanwil
VII DJBC Surabaya
pada 29 Juli 2005
lalu, dihadiri oleh
pejabat di lingkungan
Kanwil VII DJBC dan
beberapa asosiasi
stake holder.
Sosialisasi ini
menghadirkan
pembicara yakni
Sekretaris Bappeki
(Badan Pengkajian
Ekonomi Keuangan
dan Kerjasama
Internasional),
Winarno, Kasubdit
Tarif KP-DJBC, Joko
Sutoyo dan Kepala
Pusat Pengkajian
Perpajakan,
Kepabeanan dan
PNBP, Budi Sitepu.
Bambang
Wicaksono/ SBY
FOTO : BAMBANG WICAKSONO

SURABAYA. Pada 29 Juli 2005 lalu Kanwil VII DJBC Surabaya menyelenggarakan perpisahan purnabakti A. Husni Pjs Kabid Verifikasi KWBC VII
Surabaya di Aula kanwil. Perpisahan ini dihadiri beberapa pejabat dan para pegawai dilingkungan Kanwil. Bambang Wicaksono/ SBY

60 WARTA BEA CUKAI EDISI 370 SEPTEMBER 2005


FOTO : SIGIT (IKC)
JAKARTA. Pameran Potensi
60 Tahun Indonesia Merdeka
dilaksanakan pada 12 Agustus
2005 di Arena Pekan Raya
Jakarta (PRJ) Kemayoran dibuka
oleh Wakil Presiden Jusuf kalla.
Dalam pameran potensi ini
seluruh unit eselon I di
lingkungan Departemen
Keuangan turut berpartisipasi
dengan membuka paviliun
Departemen Keuangan. Untuk
Bea dan Cukai selain membuka
paviliun juga menyelenggarakan
talk show dengan tema jalur
prioritas pada tanggal 16 Agustus
2005 dan demo anjing pelacak
narkotika pada tanggal 13
Agustus dan 17 Agustus 2005
serta mengadakan kuis dengan
hadiah menarik.

WBC/ADI
JAKARTA. Bertempat
di Auditorium KP-DJBC,
dilakukan sosialisasi
pemberlakuan EDI Manifes
pada 16 Agustus 2005.
Sosialisasi ini mengundang
para pengusaha yang
tergabung dalam asosiasi
perkapalan dan juga
pengusaha yang terlibat
dalam kegiatan ekspor
impor. Hadir sebagai
pembicara Direktur P2 Drs.
Sofyan Permana, Kakanwil
IV DJBC Jakarta Drs. Frans
Rupang dan Kepala Seksi
Intelijen Susiwiyono. EDI
Manifes sudah diujicoba-
kan sejak tanggal 1 De-
sember 2004 di Pelabuhan
Tanjung Priok Jakarta.
WBC/ATS
MALANG. Pada 30 Mei hingga 1 Juni 2005 bertempat di pabrik hasil
tembakau PT. Rothmas of Pall Mall Indonesia, dilakukan pemusnahan Pita
Cukai sebanyak 401434 keping dengan nilai cukai sebesar Rp. 725.996.384.
Pemusnahan yang didasarkan atas Kep. Menkeu nomor 442/KMK.05/1996
tentang pengembalian Cukai, dan Kep. Dirjen nomor 62/BC/1996 tentang
tatacara pemasukan dan pemusnahan atau pengolahan kembali barang kena
cukai yang telah dilunasi cukainya dari peredaran bebas untuk mendapatkan
pengembalian Cukai, dilakukan dengan cara merusak pita cukai. Acara
pemusnahan yang dihadiri oleh pejabat Kantor Pusat DJBC karena melebihi
nilai Rp. 100 juta ini. Untuk pemusnahan ini, PT. Rothmas mendapatkan
pengembalian nilai Cukai sebesar Rp. 18 per keping dan dikenakan PNBP
sebesar 2,5 persen dari nilai cukai yang ada. Kiriman Dit. Cukai

FOTO : KIRIMAN

JAKARTA. Pelepasan Kasubdit Otomasi Sistem dan


Prosedur Kepabeanan dan Cukai Dit. Informasi Kepabeanan dan
Cukai (OSPKC Dit. IKC) Suwito dilaksanakan pada 10 Agustus
2005 di Aula Gedung B lantai dasar. Dalam pelepasan ini diawali
dengan beberapa sambutan yakni Direktur IKC, Jody
Koesmendro, Kepala Sub Direktorat Pengolahan Data dan
Dukungan Teknis, Purwanto mewakili sambutan dari pegawai dan
Kepala Seksi OSPKC Dit. IKC, Jamin. Acara dilanjutkan dengan
pemutaran film dokumenter perjalanan Suwito, pembacaan puisi
dan nasyid IKC. Dalam acara tersebut juga diisi dengan
penyerahan cinderal mata dari Direktur IKC Jody Koesmendro.

EDISI 370 SEPTEMBER 2005 WARTA BEA CUKAI 61


KOLOM

Oleh: Edy Setyo

Menyikapi Pengaruh
Pemberitaan Media Massa
BAGI ANGGOTA KELUARGA
S
ekali lagi kita menghadapi ujian tidak mendiamkan yang akhirnya tanpa putra/putri, juga orangtua dan
besar dalam menjalankan tugas timbul suatu pertanyaan. saudara (bagi yang belum berumah
negara, berita adanya pungli di Penjelasan yang diberikan tangga). Sehingga agar penyampaian
instansi yang kita cintai, menjadi kepada keluarga ini, tentunya penjelasaan dapat tepat sasaran,
suatu pertanyaan besar bagi merupakan suatu tanggung jawab kiranya perlu juga disesuaikan atau
keluarga kita. Terlepas benar atau akan kepedulian pegawai, khususnya dipertimbangkan kapasitas dari
tidaknya berita tersebut, kita tetap kepada keluarga masing-masing. masing-masing anggota keluarga.
harus menjelaskan kepada keluarga Peran humas (hubungan Namun demikian, prioritas utama
yang sekarang ini juga sudah mulai masyarakat) dalam skala keluarga berkaitan dengan pengaruh kejiwaan,
merasakan pengaruhnya. memang perlu dilakukan pegawai tentunya dirasakan oleh anak/putra-
Diterima atau tidak, berita tentang saat ini juga, agar anggota keluarga putri kita, sehingga mereka perlu
pungutan liar atau pungli di dapat mengetahui kejelasan mendapatkan informasi yang
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai pemberitaan dari sisi seorang disesuaikan dengan kemampuan
(DJBC) yang mencapai Rp. 7 triliun nalarnya. Karena tidak menutup
di beberapa media massa di Jakarta kemungkinan anak/putra-putri kita,
maupun daerah pada minggu terakhir justru mendapatkan pertanyaan-
bulan Juni 2005, merupakan
informasi yang tidak terbendung
BAGI ANGGOTA pertanyaan tentang pemberitaan
tersebut sesuai kapasitasnya sebagai
dan masuk ke dalam anggota KELUARGA YANG pelajar, mahasiswa, bahkan sebagai
keluarga kita, baik secara langsung
atau tidak
MENERIMA pekerja, atau di tempat aktivitas
mereka masing-masing.
Penulis berharap, dengan tulisan INFORMASI Bukankah hal ini menjadi beban
ini dapat berperan sebagai masukan/ PEMBERITAAN pikiran bagi anak/putra-putri kita,
informasi bagi pembaca (yang
sebagian besar adalah pegawai TERSEBUT, bahkan hal ini juga dapat
mempengaruhi kejiwaan mereka ke
DJBC dan keluarganya) akan berita TENTUNYA CUKUP depan (terkecuali yang masa bodoh
di media massa, yang cukup
mengejutkan dan menyita sebagian TERPENGARUH dan tidak peduli)? Akankah kita
biarkan beban jiwa anak/putra-putri
pikiran setiap orang yang membaca
atau yang mendengarnya. Namun
PIKIRANNYA kita? Kalau begitu sampai kapan hal
tersebut akan membekas dalam jiwa
sekali lagi penulis menekankan, mereka?
terlepas dari benar/tidaknya Selain kepada anak/putra-putri
pemberitaan tersebut. pegawai Bea Cukai yang sekaligus kita, beban pikiran ini tentunya juga
Bagi anggota keluarga yang keluarganya. Apalagi di era akan dihadapi oleh anggota keluarga
menerima informasi pemberitaan keterbukaan saat ini, terkadang kita lainnya, yaitu orangtua, saudara-
tersebut, tentunya cukup terpengaruh penyampaian informasi akan saudari kita (bagi yang belum
pikirannya. Memang tidak dapat membawa dampak yang bermacam- berkeluarga). Apa yang menjadi
dipastikan seberapa banyak yang macam, dari tingkat kebenaran dan beban jiwa orangtua dan saudara-
membaca, tetapi dapat diperkirakan akurasinya. saudari kita?
betapa besar pengaruhnya, terutama Dalam penyampaian penjelasan Akhirnya setelah kita memberikan
bagi putra-putri, meskipun tidak ini, diperlukan suatu sikap yang penjelaskan kepada anggota
semua. Menyikapi hal tersebut, terbuka/objektif namun tanpa keluarga, kini muncul pertanyaan
tentunya masing-masing pegawai menghilangkan kata-kata bijaksana. besar dalam diri kita, apakah cukup
Bea dan Cukai perlu sikap bijaksana Karena penjelasan ini ditujukan dengan kata-kata saja? Sulit
dalam menjelaskan hal tersebut kepada anggota keluarga, yang memang…
kepada anggota keluarga, sehingga terdiri dari suami/istri dengan atau Penulis adalah Kepala Kantor KPBC Tipe A Medan

62 WARTA BEA CUKAI EDISI 370 SEPTEMBER 2005


RUANG KESEHATAN

Alergi Makanan Anda


Anda Bertanya
Bertanya
Dokter Menjawab
Dokter Menjawab

Pada Penderita Authis DIASUH OLEH PARA DOKTER


DI KLINIK KANTOR PUSAT DJBC

A
nak saya (5) adalah penderita 3. MATA gah pertumbuhan jamur Candida
authis. Saya mendengar kalau Terdapat mata gatal, mata merah dan Albicans yaitu :
makanan dari bahan tepung berair. 1. Pemberian diet berupa pengurangan
tidak baik untuk anak penderita 4. PARU-PARU gula, pengurangan ragi yang dapat
authis, benarkah dok ? Terdapat ASMA ALERGIKA dengan menyuburkan Candida Albicans.
gejala tersering : sesak nafas, nafas 2. Obat-obat anti jamur kadang-kadang
JAWAB : pendek, bunyi mengi pada waktu perlu diberikan.
Saya ikut prihatin atas keadaan anak bernafas, dan dada terasa tertekan.
ibu, semoga diberi kesabaran oleh Tuhan 5. KULIT Jadi sebaiknya untuk anak ibu
Yang Maha Esa pada ibu dan keluarga. Terdapat EKSIM, URTIKARIA/ dilakukan dulu tes alergi dengan
Pada penderita authis terdapat Biduran/Kaligata dengan gejala, pemeriksaan Ig E RAST dalam darah,
kelainan/gangguan pada sistem imun bentol-bentol dengan berbagai sehingga diketahui makanan yang alergi
dimana sistem ini mendasari terjadinya ukuran berwarna merah, hangat, saja yang dipantang olehnya dan tidak
alergi makanan pada individu tersebut. dan sangat gatal pada sebagian terjadi kekurangan gizi.
Sebagian besar sistem imun berlokasi atau seluruh permukaan tubuh. Pemeriksaan Ig E dan Ig G spesifik ini
di dalam atau dibuat dengan saluran akan diperoleh hasil dengan 4 kategori
cerna, ini merupakan usaha dari tubuh Ada beberapa jenis alergen makanan yaitu : tinggi, sedang, rendah dan sangat
untuk mencegah masuknya benda- yang barangkali perlu ibu ketahui dapat rendah. Makanan yang harus dipantang
benda asing ke dalam berbagai bagian terkena pada anak authis seperti : susu adalah makanan dengan kategori tinggi
tubuh yang lain. sapi, telur ayam, kacang-kacangan dan dan sedang.
Akibat dari gangguan pada sistem kacang kedelai, ikan, makanan laut seperti Dari hasil pemeriksaan Ig E dan Ig G
imun tadi, dapat menyebabkan peningkat- udang, lobster dan kepiting. Spesifik tersebut, anak ibu melakukan
an pertumbuhan mikroorganisme (kuman) Cara penanggulangannya barangkali diet rotasi 4 hari, yaitu dengan merotasi-
tertentu seperti jamur Candida albicans ada baiknya kita bicarakan juga disini jika kan makanan-makanan yang memiliki
didalam saluran cerna. Pertumbuhan ini anak ibu terkena alergi makanan yaitu kategori rendah dan sangat rendah.
menyebabkan kerusakan pertahanan di dengan mengadakan pemeriksaan Ig E Susu sapi dan gandum (tepung terigu)
dalam saluran cerna sehingga terjadi RAST dalam darah karena Ig E merupa- sebaiknya dihindari karena adanya protein
reaksi alergi terhadap berbagai makanan. kan IMUNOGLOBULIN ESPESIFIK casein dan protein glutein dalam susu sa-
Salah satunya ya bu makanan dari bahan sebagai antibody/zat anti khusus terhadap pi/gandum menyebabkan kerusakan en-
tepung terigu (gandum, wheat). Selain itu alergen tertentu. zim untuk mencerna protein tersebut pada
jewawut, nye (Beras Belanda sejenis Dengan demikian kita lakukan elimi- anak authis dan sisa pencernaannya me-
gandum, jagung, nasi/padi/beras (rice). nasi (menghilangkan) alergen makanan nimbulkan gangguan pada otak. Sedang-
Tepung terigu mengandung protein tersebut dari diet anak ibu. kan Minuman yang dianjurkan adalah air
gandum (gluten) yang tidak akan tercerna Untuk meningkatkan daya tahan tubuh suling. Salam untuk keluarga.
sempurna dan hanya menjadi molekul anak dan menjaga flora
dipeptida saja yang disebut gluteomor- usus anak dalam keadaan
phin. Gluteomorphin ini dapat diserap oleh seimbang
saluran cerna anak authis yang mengala- (saluran
mi peradangan menuju ke otak dan pencernaan
menjadi neurotransmitter (penghubung) anak tidak terkena
palsu berikatan dengan reseptor morphin peradangan)
sehingga terjadi gangguan perilaku. barangkali diberikan
Gangguan perilaku akibat reaksi antioksidan dan
alergi dapat berupa hiperaktif beberapa vitamin
(aktivitas berlebihan), kurang serta mineral seba-
perhatian, tidak disiplin, perilaku gai suplemennya.
yang kurang baik disekolah. Flora usus ini
Selain gangguan perilaku terdapat terganggu akibat
manifestasi lain dari alergen makanan pertumbuhan
dengan gejala alergi yang tergantung jamur Candida
pada kepekaan penderita. Gejala alergi Albicans dalam
yang sering timbul adalah pada organ- pencernaan anak
organ sebagai berikut : authis karena
1. SALURAN CERNA terjadinya
Terdapat gejala gangguan pencerna- gangguan
an, seperti kram pada perut disertai pada
mual, muntah, kembung dan diare. sistem
2. HIDUNG imun
Terdapat PILEK ALERGI NON (ke-
RHINITIS ALERGIKA dengan kebalan).
gejala tersering : bersin, hidung Terdapat
gatal dan tersumbat, dan beberapa cara
mengeluarkan ingus yang encer. untuk mence-

EDISI 370 SEPTEMBER 2005 WARTA BEA CUKAI 63


SIAPA MENGAPA

S J A R K A W I
Ketika pertama kali WBC bertemu dengannya, sosok pegawai yang satu
ini terlihat tenang dan berwibawa. Tetapi ketika sudah mengenalnya lebih
lama, barulah terlihat bahwa pria yang lahir pada tahun 1952 ini penuh
humor dan asyik diajak berbicara. Kalau sudah ngobrol dengannya, waktu
berjam-jam pun bisa dihabiskan tanpa terasa.
“Itulah kiat saya dalam menjalani hidup, kalau tidak begini kita akan
stress. Makanya harus kita selingi dengan humor atau kegiatan yang
lainnya,” ujar ayah empat anak ini.
Ketika diwawancara WBC, Sjarkawi bercerita banyak tentang dirinya dan
pengalamannya di Bea dan Cukai. Ketika ia hendak mengikuti tes
penerimaan pegawai negeri di Departemen Keuangan pada 1978, ia
menggunakan ijasah SLTP sebagai salah satu syaratnya. Pasalnya, kalau
menggunakan ijasah SMA, persaingannya sangat ketat. Ketika itu yang
mendaftar dari lulusan SMA sekitar 5000 orang, sedangkan untuk SLTP
hanya 800 orang.
Selain ketatnya persaingan dari lulusan SMA, trik ini ia pergunakan
karena pengalaman pada tahun-tahun sebelumnya dimana ia pernah ikut tes
dengan menggunakan ijasah SMA namun tidak lulus. “Selain itu, seandainya
saya diterima dengan menggunakan ijasah SLTP, teman-teman saya ada
yang bilang nanti dengan sendirinya akan ada penyesuaian ijasah,” tutur
Sjarkawi yang sejak kecil hingga lulus SMA, akrab dengan dunia wiraswasta.
Setelah ikut tes dengan menggunakan ijasah SLTP, ia pun diterima
menjadi pegawai Bea dan Cukai. Namun, harapannya untuk bisa
disesuaikan tidak terjadi. Kalau mau disesuaikan ijasah SLTAnya, ia harus
mengikuti tes lagi. Sjarkawi pun terpaksa melakoni tes tersebut dan berhasil

STEFANUS OKTO KAMAU


Kalau kebanyakan pegawai masih berpikir keras mengenai kegiatan apa
yang akan dilakukan untuk mengisi masa pensiunnya, Stefanus (yang pensiun
pada 1 Nopember 2005-red) tidak perlu memikirkan hal itu. Pasalnya, sewaktu
masih aktif bekerja ia telah merintis usaha kecil-kecilan di bidang garmen.
Tetapi karena krisis moneter, usaha garmennya di Kupang, NTT, saat ini
dalam kondisi kembang kempis. Sehingga untuk sementara waktu, ia pun
menangguhkan usahanya sambil melihat perkembangan selanjutnya. Alhasil,
kegiatan yang dilakukannya saat ini hanyalah berkumpul dengan keluarga.
Untuk itu ia berharap agar usaha garmen dapat segera membaik. Pasalnya,
hasil dari usaha tersebut dapat membantunya memenuhi kebutuhan rumah
tangga dan membiayai anak-anaknya yang masih kuliah.
Bapak lima anak ini bekerja di Bea dan Cukai sejak tahun 1971. Awalnya ia
menjadi pegawai harian yang tugasnya membersihkan kamar kecil,
membersihkan halaman, membersihkan setiap ruangan kantor dan sebagainya.
Selama 4 tahun ia melakukan pekerjaan itu sampai akhirnya pada 1 Otober
1975, ia diusulkan menjadi calon pegawai bea cukai dengan menggunakan
ijasah SLTP.
Dua tahun kemudian, ia resmi diangkat menjadi pegawai negeri sipil dan
ditempatkan di Kupang. Pada 1993 ia dipindahkan ke Jakarta, tepatnya di KPBC
Tanjung Priok III sebagai Pelaksana. Sebelas tahun kemudian ia dipindahkan lagi
hingga sekarang di KPBC Jakarta juga sebagai Pelaksana.

A R T I N A H A Z
Tidak ada waktu lagi yang tersisa bagi Artinah untuk mengabdi kepada
negara. Agustus lalu, Kepala Seksi OKDD KPBC Banjarmasin ini memasuki
masa pensiunnya. Bagi Artinah, masa pensiun seharusnya diisi dengan
kegiatan yang bermanfaat.
“Ada banyak kegiatan yang dapat dilakukan untuk mengisi masa
pensiun, salah satunya usaha wiraswasta,” ujar Artinah. Namun, ia tidak
dapat melakukan hal itu karena uang gaji pensiunnya habis digunakan
untuk membiayai kedua anaknya yang masih kuliah. Tetapi paling tidak,
kegiatan yang bermanfaat yang dapat dilakukannya adalah berkumpul
dengan anak-anak, yang selama ini sering ia tinggal karena pindah tugas.
Artinah, pegawai yang merangkap sebagai single parent, mulai berkarir
di Bea dan Cukai sejak tahun 1971. Waktu itu ia menjadi tenaga honorer di
KPBC Samarinda. Selama menjadi honorer, ia aktif dalam kegiatan
Drumband Bea dan Cukai Samarinda.
Setelah tujuh tahun dua bulan bekerja sebagai tenaga honorer, ia
diangkat menjadi pegawai Bea dan Cukai melalui tes penerimaan pegawai.
Ia pun ditempatkan di Samarinda. Selama 12 tahun bertugas di KPBC
Samarinda, ia sempat mengikuti DPT II dan pernah menjabat sebagai
Kepala Urusan Rumah Tangga.
Pada 1998 ia dipindahtugaskan ke Surabaya pada Kantor Pos sebagai
Kepala Urusan Umum selama 5 tahun. Lantaran Kantor Pos Surabaya
dilikuidasi, semua pegawai dialihkan ke KPBC Juanda. Di KPBC Juanda, ia
menjabat sebagai pelaksana di bagian Operasional Komputer Distribusi
Dokumen (OKDD).
Dua bulan di KPBC Juanda, Artinah diangkat menjadi Korlak Ekspor
Fasilitas. Setelah itu ia dipindahkan ke KPBC Banjarmasin dan menjabat
sebagai Kepala Seksi OKDD hingga pensiun.

64 WARTA BEA CUKAI EDISI 369


370 SEPTEMBER
AGUSTUS 2005
2005
info buku
lulus dengan pangkat II A.
Penempatan pertamanya di KPBC Banjarmasin,
kemudian pada 1980 ia dipindahkan ke KPBC Balikpapan
selama 13 tahun. Setelah itu pada 1994 dipindahkan ke
KPBC Tanjung Priok II sebagai Asisten PFPD. Empat tahun
di KPBC Tanjung Priok, ia dimutasi ke KPBC Kotabaru
hingga saat ini dan menjabat sebagai Kepala Seksi
Kepabeanan dan Cukai I.

BILA ANDA BERMINAT,


Sebelum diterima menjadi pegawai di Bea dan Cukai,
Sjarkawi pernah kuliah diploma I di IKIP Yogyakarta jurusan
Crash Program yakni jurusan Bahasa Inggris untuk
mengajar di SMP. Baru sembilan bulan kuliah, tiba-tiba ia MAJALAH WARTA BEA CUKAI MENYEDIAKAN
mendapat kabar dari keluarganya di kampung bahwa ia
diterima di Bea dan Cukai. Akhirnya, kuliahnya pun
BUKU SEBAGAI BERIKUT:
ditinggalkan.

BUNDEL WBC 2004


Namun demikian, semangatnya untuk menuntut ilmu
tidak pernah padam. Walaupun usianya telah lanjut, ketika
ia bertugas di KPBC Tanjung Priok, ia mencoba kuliah di
Universitas Terbuka pada 1995 dan berhasil lulus.
Diakhir cerita, pegawai yang menikah dengan Sri Bundel Majalah Warta Bea Cukai Tahun 2004 (Edisi
Rahayu pada 1980 ini berharap agar pegawai bea dan
cukai bekerja dengan jujur serta menjalankan visi dan misi Januari - Desember)
Bea dan Cukai, sehingga akan dipercaya oleh masyarakat.
“Pesan saya bagi generasi muda, jangan lupa

Rp. 100.000
meningkatkan pengalaman, pengetahuan dan pendidikan,”
ujar Sjarkawi yang pernah mengikuti diklat DPI I, DPI III dan
DPT II, serta DIKLATPIM IV. ats

Menurutnya, keakraban yang terjalin antar pegawai


maupun dengan masyarakat dimana ia bekerja, tidak ada
perbedaan alias sama. Yang berbeda hanyalah pengalaman
mengenai masalah Bea dan Cukai yang ia peroleh di daerah
yang satu dengan daerah lainnya.
Pegawai yang pernah mengikuti diklat DPI dan DPT ini CATATAN:
Ongkos kirim buku wilayah Jabotabek Rp. 25.000
mencontohkan, kalau di Jakarta, ia banyak memperoleh ilmu
dan pengalaman tentang kebeacukaian. Ilmu tersebut juga
dapat langsung diterapkannya ketika bertugas di lapangan.
Sementara di Kupang, penerapan dari ilmu kebeacukaian yang
diperolehnya agak berbeda.
○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○
Menurut Stefanus, dalam bekerja sudah pasti ada suka dan
duka. Baginya hal itu merupakan suatu keseimbangan.
“Bekerja itu yang penting harus tekun, ulet dan disiplin. Jadi,
untuk kesuksesan dalam berkarir kita harus disiplin,” ujar suami LANGGANAN MAJALAH
dari Doritje ini. Ia menambahkan, rasa disiplin yang ia tanam
pada dirinya diperoleh dari orangtuanya yang bekerja sebagai
petani.
WARTA BEA CUKAI
Untuk yang terakhir kalinya melalui majalah WBC, Pegawai
kelahiran Alor-Panter Kupang NTT, 17 Oktober 1949 ini
mengucapkan terimakasih kepada DJBC. Ia berharap agar
ditahun-tahun yang akan datang, DJBC dapat sejajar dengan
Bea Cukai dunia dan dapat dipercaya oleh masyarakat. ats

Ibu tiga anak ini bercerita, ada pengalaman yang lucu


yang tak terlupakan ketika ia mengikuti Diklat DPT II.
Kejadiannya begini, waktu usai makan malam salah
seorang temannya mendapat kabar bahwa malam itu akan
ada kontra apel (sidak). Mendengar kabar tersebut,
terpaksa ia tidak tidur. Ketika malam tiba semua siswi
perempuan telah siap berbaris dilapangan. Namun setelah
ditunggu selama 10 menit, tidak ada yang datang untuk
melakukan kontra apel.
Pengalaman lucu lainnya terjadi ketika ia ikut serta
dalam mengisi acara perpisahan DPT II. Pada acara
tersebut, Artinah yang memiliki hobi menari ini, menari No Lama Diskon Harga Harga luar
tarian Gong. “Pada saat pentas diatas panggung, lagu yang
mengiringi saya menari tiba-tiba mati, disitulah saya sangat
Berlangganan Jabotabek Jabotabek
malu sekali,” ujarnya mengenang. 1 3 Bulan (3 edisi) 0% Rp. 4040..500 Rp. 4343..500
Ketika ditanya kiatnya dalam bekerja, Artinah menjawab,
“Dalam bekerja, yang penting kita harus enjoy dengan pekerja- 2 6 Bulan (6 edisi) 5% Rp. 7878..00
0000 Rp. 8484..00
0000
an apapun yang dipercayakan pada kita. Dengan demikian, kita
tidak akan stress. Jadi, pekerjaan seberat atau sesulit apapun 3 1 Tahun (12 edisi) 10% Rp. 1150
50.000
50.000 Rp. 1162
62 .000
62.000
akan mampu kita kerjakan dengan baik,” ujar Artinah. Sudah Termasuk Ongkos Kirim
Oleh karena itu, jika ia di tugaskan atau diberikan
beban kerja yang sama porsinya dengan laki-laki, Artinah
tidak keberatan, bahkan ia sangat senang sekali. Namun
apa boleh buat, pekerjaan yang selama ini dibebankan
MAJALAH WARTA BEA CUKAI
kepadanya disesuaikan dengan beban kerja seorang Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
perempuan yang telah berkeluarga. Untuk itu Artinah Jl. A. Yani (By Pass) Jakarta Timur 13230
berharap pada DJBC, agar kaum perempuan saat ini Telp. (021) 47860504, 4890308 ex. 154
diberikan kesempatan yang sama untuk maju kedepan Fax. (021) 4892353 / E-mail: wbc.cbn.net.id
sebagaimana halnya dengan kaum pria. ats dengan Hasim / Kitty

EDISI 370 SEPTEMBER 2005 WARTA BEA CUKAI 65


SEKRETARIAT

PERATURAN ATAU
KEPUTUSAN ?
Peraturan dan keputusan merupakan produk hukum yang bersifat pengaturan dan penetapan.

S
ejak diundangkannya UU Nomor apa dan bagaimana melakukan suatu 2005 tanggal 25 Pebruari 2005 Jo.
10 Tahun 2004 tentang kegiatan, berupa produk hukum yang Pasal 56 UU No. 10 Tahun 2004
Pembentukan Peraturan bersifat pengaturan dan penetapan, tentang Pembentukan Peraturan Per-
Perundangan-undangan, produk hukum naskah yang bersifat bimbingan, serta undangan-undangan disebutkan bahwa
berupa peraturan mulai banyak naskah yang bersifat perintah melaksa- Keputusan Menteri yang sifatnya
diterbitkan dan dikenal masyarakat, nakan tugas. Peraturan dan keputusan mengatur yang berlaku sebelum
seperti Peraturan Presiden, Peraturan merupakan produk hukum yang bersifat tanggal 1 November 2004 harus dibaca
Menteri, Peraturan Direktur Jenderal pengaturan dan penetapan. Peraturan. Sehingga sejak tanggal 1
Bea dan Cukai, dan peraturan lainnya. November 2004, penggunaan istilah
Produk hukum berupa peraturan yang DASAR HUKUM Keputusan Menteri Keuangan yang
biasa kita kenal sebelumnya adalah Tata cara, bentuk, dan susunan sifatnya mengatur berubah menjadi
Peraturan Pemerintah dan Peraturan dalam menyusun rancangan keputusan Peraturan Menteri Keuangan, sedang-
Daerah. Pertanyaannya adalah kapan di lingkungan DJBC berpedoman pada kan Keputusan Menteri Keuangan yang
kita menggunakan peraturan dan kapan Keputusan Menteri Keuangan Nomor sifatnya menetapkan menggunakan
menggunakan keputusan ? Uraian 283/KMK.01/2003 tanggal 23 Juni 2003 istilah Keputusan Menteri Keuangan.
berikut ini diharapkan dapat tentang Pedoman Penyusunan Hal tersebut berlaku juga di lingkungan
memberikan gambaran mengenai Peraturan Perundang-undangan di DJBC, yaitu menggunakan istilah
persamaan dan perbedaan antara Lingkungan Departemen Keuangan. Peraturan Direktur Jenderal Bea dan
peraturan dan keputusan. Keputusan terdiri dari 2 jenis, yaitu Cukai untuk materi keputusan yang
keputusan yang bersifat mengatur dan sifatnya mengatur, dan menggunakan
NASKAH DINAS ARAHAN keputusan yang bersifat menetapkan. istilah Keputusan Direktur Jenderal Bea
Naskah Dinas Arahan adalah Berdasarkan Surat Kepala Biro Hukum dan Cukai untuk materi keputusan yang
naskah yang berisi informasi mengenai Departemen Keuangan No. S-472/SJ.5/ sifatnya menetapkan.

PERBANDINGAN ANTARA PERATURAN DAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL


URAIAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL

Pengertian Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai adalah keputusan Keputusan Direktur Jenderal adalah keputusan yang memuat
yang memuat kebijakan DJBC dan merupakan pelaksanaan kebijakan Direktur Jenderal Bea dan Cukai dan yang
peraturan yang lebih tinggi atau yang sederajat, yang bersifat merupakan pelaksanaan peraturan yang lebih tinggi atau yang
mengikat/berlaku untuk masyarakat luas (umum), abstrak, dan sederajat, yang bersifat mengikat secara individual dan
pada umumnya berlaku terus menerus serta dimuat dalam konkrit, dan berlaku untuk jangka waktu tertentu serta tidak
Berita Negara Republik Indonesia. Contoh : dimuat dalam Berita Negara Republik Indonesia. Contohnya
adalah Keputusan tentang
Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai tentang
Penundaan Pembayaran Cukai atas Pemesanan Pita Cukai l Pembentukan Tim;
Hasil Tembakau l Pemindahan Pegawai.

Wewenang Direktur Jenderal atau pejabat eselon II atas nama Direktur Direktur Jenderal, pejabat eselon II, atau eselon dibawahnya
Penetapan dan Jenderal sesuai pelimpahan wewenang. Dalam hal keadaan atas nama Direktur Jenderal, sesuai dengan pelimpahan
Penandatanganan mendesak dan Direktur Jenderal berhalangan, maka Peraturan wewenang. Dalam hal keadaan mendesak dan Direktur
Direktur Jenderal ditandatangani oleh Pjs. Direktur Jenderal. Jenderal berhalangan, maka Keputusan Direktur Jenderal
ditandatangani oleh Pjs. Direktur Jenderal.

Konsiderans (a) Kata “Menimbang” diletakkan di margin kiri, dengan huruf Konsiderans pada Keputusan Direktur Jenderal sama dengan
awal kapital dan diakhiri dengan tanda baca titik dua (:) konsiderans pada peraturan Direktur Jenderal, kecuali:
diikuti dengan abjad dan kata “bahwa” dengan huruf awal (a) Dalam pembukaan dapat diawali dengan kata “Membaca”,
kecil yang memuat uraian singkat mengenai pokok-pokok dicantumkan setelah jabatan pembentuk keputusan pada
pikiran yang menjadi latar belakang dan alasan margin kiri dengan huruf kapital pada awal kata dan
pembuatan peraturan ; diakhiri dengan tanda baca titik dua (:);
(b) Kata “Mengingat” dicantumkan setelah konsiderans (b) Membaca pada umumnya memuat surat, nomor surat dan
“Menimbang” dengan huruf awal kapital dan diakhiri tanggal surat, perihal adanya suatu permohonan atau
dengan tanda baca titik dua (:) diikuti dengan angka arab usulan tentang suatu hal dari suatu instansi tertentu atau
yang memuat peraturan perundang-undangan yang pihak lain kepada Direktur Jenderal Bea dan Cukai;
memerintahkan pembuatan peraturan atau yang
mempunyai kaitan langsung dengan materi yang akan
diatur diawali dengan huruf kapital;
(c) Kata “Memperhatikan” apabila dipandang penting dapat
dicantumkan setelah konsiderans “Mengingat” yang

66 WARTA BEA CUKAI EDISI 370 SEPTEMBER 2005


memuat nomor surat/keputusan/peraturan dari suatu
instansi terkait tentang persetujuan atau rekomendasi atau
keterangan lain sebagai rujukan untuk mendukung
penerbitan Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai.
Penulisannya ditempatkan di margin kiri sejajar kata
“Menimbang” dan “Mengingat” yang diawali dengan huruf
kapital dan diakhiri tanda baca titik dua (:). Apabila
persetujuan atau rekomendasi berasal lebih dari satu
instansi, maka setiap persetujuan atau rekomendasi
didahului dengan angka arab 1, 2, 3, dan seterusnya
sesuai dengan tingkatannya

Diktum (a) Diktum dimulai dengan kata “MEMUTUSKAN” ditulis Pada dasarnya diktum pada keputusan sama dengan diktum
dengan huruf kapital tanpa spasi, dan diakhiri dengan pada peraturan
tanda baca titik dua (:) serta diletakkan ditengah margin;
(b) Kata “Menetapkan” dicantumkan setelah kata
“MEMUTUSKAN” yang disejajarkan ke bawah dengan kata
Menimbang dan Mengingat. Huruf awal kata Menetapkan
ditulis dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda baca
titik dua (:);
(c) Substansi kebijakan yang ditetapkan, dicantumkan setelah
kata “Menetapkan” ditulis dengan huruf kapital.
(d) Nama yang tercantum dalam judul Peraturan Direktur
Jenderal Bea dan Cukai dicantumkan lagi setelah kata
Menetapkan dan didahului dengan jenis/bentuk Peraturan
Direktur Jenderal Bea dan Cukai serta ditulis seluruhnya
dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda baca titik (.).

Batang Tubuh (a) Batang tubuh Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai (a) Batang tubuh Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai
memuat semua substansi peraturan; yang bersifat menetapkan memuat materi yang
(c) Substansi dalam batang tubuh dikelompokkan ke dalam: dikelompokkan dalam diktum: Pertama, Kedua, dan
- Ketentuan Umum; seterusnya sebagai pengganti pasal, ditempatkan sejajar
- Materi Pokok yang diatur; dibawah kata “Menetapkan”, ditulis seluruhnya dengan
- Ketentuan Sanksi Administratif (bila diperlukan); huruf kapital dan diakhiri tanda baca titik dua (:);
- Ketentuan Peralihan (bila diperlukan); (b) Materi atau isi pengelompokan Pertama, Kedua, dan
- Ketentuan Penutup. seterusnya pada umumnya berisikan uraian tentang
(d) Jika Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai persetujuan atas permohonan atau usul, dari instansi
mempunyai materi yang ruang lingkupnya sangat luas dan terkait atau pihak lainnya;
karena itu mempunyai banyak pasal, maka pasal-pasal
tersebut dapat dikelompokkan menjadi bab, bagian, dan
paragraf;
(e) Pengelompokan materi peraturan perundang-undangan
dalam bab, bagian, dan paragraf tidak merupakan
keharusan;
(f) Pengelompokan materi dalam bab, bagian, dan paragraf
dilakukan atas dasar kesamaan materi;
(g) Pada umumnya urutan pengelom-pokan adalah sebagai
berikut:
3 Pasal-pasal (tanpa bab, bagian, dan paragraf);
3 Bab dengan pasal-pasal tanpa bagian dan paragraf;
3 Bab dengan bagian dan pasal-pasal, tanpa paragraf;
3 Bab dengan bagian dan paragraf yang berisi pasal-
pasal.

Distrinusi (a) Untuk peraturan tanpa dicantumkan salinan peraturan, Salinan / petikan keputusan, didistribusikan kepada yang
maka salinan yang disahkan didistribusikan kepada bersangkutan, pejabat yang tercantum pada salinan, dan
masyarakat melalui Berita Negara Republik Indonesia dan pejabat lain yang terkait dengan materi keputusan.
pejabat yang terkait.
(b) Untuk peraturan dengan salinan peraturan, maka salinan
yang disahkan didistribusikan kepada pemohon, para
pejabat yang tertulis pada salinan, dan para pejabat lain
yang terkait dengan materi peraturan.

Hal Yang Perlu 1. Pengabsahan merupakan suatu pernyataan bahwa sebelum digandakan dan didistribusikan dengan sah, suatu peraturan/
Diperhatikan keputusan telah dicatat dan diteliti sehingga dapat disahkan oleh Sekretaris Direktorat Jenderal atau pejabat yang
bertanggungjawab di bidang administrasi umum yang ditunjuknya.
2. Pengabsahan dicantumkan di bawah ruang tanda tangan sebelah kiri bawah, terdiri atas kata salinan/petikan dan dibubuhi
tanda tangan pejabat yang berwenang dan cap dinas unit organisasi pejabat penandatangan.
3. Salinan Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai wajib disampaikan kepada Sekretaris Jenderal Departemen Keuangan
dan Kepala Biro Hukum. Kepala Biro Hukum mengumumkan Salinan Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai dalam
Berita Negara Republik Indonesia.
4. Salinan Peraturan / Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai yang ditandatangani oleh Direktur Jenderal Bea dan Cukai,
Pejabat Eselon II atau eselon dibawahnya di Kantor Pusat DJBC, dibuat oleh Sekretariat Direktorat Jenderal atau pejabat
yang ditunjuknya dan disampaikan kepada unit organisasi eselon II pemrakarsa (konseptor).
5. Salinan Peraturan / Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai yang ditandatangani oleh Kepala Kantor Wilayah atau
eselon dibawahnya, dibuat oleh Unit organisasi yang menangani administrasi umum dan disampaikan kepada unit
organisasi pemrakarsa (konseptor).

Sumber : Rancangan Pedoman Tata Naskah Dinas Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Oleh : Bagian Organisasi dan Tatalaksana Sekretariat DJBC

EDISI 370 SEPTEMBER 2005 WARTA BEA CUKAI 67


INFO PEGAWAI

PEGAWAI PENSIUN T.M.T 01 SEPTEMBER 2005 PERIODE T.A 2005


NO. NAMA NIP GOL JABATAN KEDUDUKAN
0600
1 Sunarno, SH 40842 IV/a Kepala Seksi Kepabeanan II KPBC Tipe A Gresik
2 Sudradjad 35502 IV/a Kepala Seksi Tempat Penimbunan II KPBC Tipe A Khusus Tg. Perak
3 Artinah Anang Zainuddin 51480 III/d Kepala Seksi Operasional Komputer KPBC Tipe A Banjarmasin
4 Latief 43558 III/d Kepala Seksi Kepabeanan I KPBC Tipe B Teluk Nibung
5 Ramli Ali 45302 III/c Korlak Administrasi Ekspor KPBC Tipe A Tg. Balai Karimun
6 Hotma Pohan 45983 III/b Pelaksana KPBC Tipe A Belawan
7 R. Sjachrif 58492 III/a Pelaksana KPBC Tipe A Khusus Soekarno-Hatta
8 Abdullah 40664 III/a Pelaksana KPBC Tipe A Bekasi
9 Hasyim 45983 II/d Pelaksana KPBC Tipe A Tg. Balai Karimun
10 Suryati Sadin Kenari 40847 II/d Pelaksana KPBC Tipe A Jakarta
11 Tarsisius Suharto 49454 II/d Pelaksana KPBC Tipe B Yogyakarta
12 Sopandi 27489 II/c Pelaksana KPBC Tipe A Bandung
13 Sjahdan M. Noor 57927 II/c Pelaksana KPBC Tipe C Bagan Siapiapi
14 Johardizal 59587 II/b Pelaksana Kanwil I DJBC Medan

INFO PERATURAN
KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN
Per Agustus 2005
No. KEPUTUSAN P E R I H A L
Nomor Tanggal
1. 46/PMK.04/2005 17-06-05 Perubahan Atas Keputusan Menteri Keuangan Nomor 98/KMK.05/2000 Tentang Keringanan Bea Masuk Atas
Bahan Baku/Subkomponen/Bahan Penolong Untuk Pembuatan Komponen Elektronika
2. 47/PMK.04/2005 17-06-05 Perubahan Kedua Atas Keputusan Menteri Keuangan Nomor 135/KMK.05/2000 Tentang Keringanan Bea
Masuk Atas Impor Mesin, Barang dan Bahan, Dalam Rangka Pembangunan/Pengembangan Industri/Industri
Jasa
3. 48/PMK.04/2005 21-06-05 Perubahan Kedelapan Atas Keputusan Menteri Keuangan Nomor 101/KMK.05/1997 Tentang Pemberitahuan
Pabean
4. 60/PMK.04/2005 21-07-05 Tempat Penimbunan Berikat Di Pulau Batam, Bintan dan Karimun
5. 61/PMK.04/2005 21-07-05 Perlakuan Perpajakan Dan Kepabeanan Dalam Rangka Proyek Pengembangan Pulau Bintan Dan Pulau
Karimun
6. 18/PMK.010/2005 03-03-05 Penurunan Tarif Bea Masuk Cordless Handset Dengan Nomor Hs. 8517.11.00.00
7. 26/PMK.010/2005 27-04-05 Pembebasan Bea Masuk Atas Impor Barang Untuk Kegiatan Usaha Panas Bumi
8. 49/PMK.010/2005 21-06-05 Pembebasan Bea Masuk Atas Impor Komponen/Suku Cadang Untuk Industri Perkapalan Dan Jasa Pelayaran
9. 62/PMK.010/2005 26-07-05 Pembebasan Bea Masuk Atas Impor Bagian Dan Perlengkapan Kendaraan Bermotor Untuk Pembuatan
Kendaraan Bermotor Tujuan Ekspor

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI


Per Agustus 2005
No. KEPUTUSAN P E R I H A L
Nomor Tanggal
1. 09/BC/2005 10-06-05 Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 26/PMK.010/2005 Tentang Pembebasan Bea
Masuk Atas Impor Barang Untuk Kegiatan Usaha Panas Bumi
2. 10/BC/2005 10-06-05 Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 06/PMK.010/2005 Tentang Pembebasan Bea
Masuk Atas Impor Barang Untuk Kegiatan Usaha Hulu Minyak Dan Gas Bumi Sebagaimana Telah Diubah
Dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 21/PMK.010/2005
3. 14/BC/2005 29-07-05 Perubahan Atas Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor KEP-205/BC/2003 Tentang Petunjuk
Pelaksanaan Tatalaksana Kemudahan Impor Tujuan Ekspor Dan Pengawasannya

SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL


Per Agustus 2005
No. EDARAN P E R I H A L
Nomor Tanggal
1. 16/BC/2005 01-07-05 Tentang Penetapan Tarif Bea Masuk Atas Barang Impor Mobil CBU Dari Malaysia
2. 18/BC/2005 20-07-05 Penghematan Energi Di Lingkungan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
3. 19/BC/2005 20-07-05 Tanda Pengenal Baru Di Lingkungan DJBC

INSTRUKSI DIREKTUR JENDERAL


Per Agustus 2005
No. INSTRUKSI P E R I H A L
Nomor Tanggal
1. INS-01/BC/2005 12-07-05 Peningkatan Upaya Pengawasan Dan Pembinaan Pegawai Di Lingkungan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
2. INS-02/BC/2005 13-07-05 Peningkatan Pelayanan Kepabeanan Dan Disiplin Pegawai

68 WARTA BEA CUKAI EDISI 370 SEPTEMBER 2005


RENUNGAN ROHANI

do’a
SEBAGAI KEBUTUHAN
“Berdoalah kalian, karena doa merupakan permintaan dari Allah yang dapat
menolak bencana yang telah lalu dari sisi qadha dan qadar, dan doa tidaklah
lain kecuali penyempurnaan.” (Iman Musa bin Ja’far al-Kazhim as).

B
erdoa termasuk salah satu kebutuh- kepada Siapa pun yang memintanya. kesempurnaan dan sampai pada sebuah
an manusia, sebab doa adalah pang- Bahkan menantang dan memerintahkan- tingkat dan kedudukan tinggi di sisi-Nya
gilan jiwa manusia. Dalam kehidupan nya mereka memohon apa saja, dan Ia Swt. Oleh karenanya, semua orang
seorang muslim, doa menempati posisi berjanji akan mengabulkannya. Dan diharuskan membentangkan tangan-
strategis. Bahkan frekwensi doa dapat Tuhanmu berfirman : Berdoalah kepada- tangannya sebagaiwujud permintaan
dijadikan barometer sampai sejauhmana Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. tolong atas penjagaan Ilahiah yang suci.
kedekatan dan keharmonisan seorang Sesungguhnya orang-orang yang akan Dalam kondisi apapun, ketika
hamba dengan Rabbnya. menyombongkan diri dari menyembah-Ku seseorang telah keluar dari segala
Orang yang banyak berdoa adalah akan masuk neraka jahanam dalam kegelisahan, atau saat ia hidup dalam
seorang hamba yang tawadhu’, rendah keadaan hina dina. (QS. Al-Mukmin : 60). kenyamanan dan kemakmuran dan
hati di hadapan Allah Swt. Sedangkan Setiap keberadaan seseorang saat ia telah mendapatkan apa yang ia
mereka yang tidak pernah berdoa adalah selalu dikelilingi problem; kefakiran, cita-citakan, maka tidaklah berarti ia
orang yang sombong dan angkuh, sebab kemiskinan dan kebutuhan, dan pada tidak lagi membutuhkan doa, karena
ia menyangka dengan kemampuan dasarnya orang yang mengingkari atau doa merupakan kebutuhan fitri yang
pribadinya segala persoalan dapat diatasi. tidak mengetahui bahwa ia butuh dan mendasar, yang dengannya seseorang
Oleh karena itu, Nabi Muhammad saw bergantung kepada Sang Pemberi Azza dapat menggapai ketinggian maqam
mengingatkan kita agar jangan melalaikan wa Jalla adalah orang sombong yang dan selamat dari berbagai
unsur doa dalam kehidupan beliau, beliau telah Allah janjikan neraka jahanam. keterjurumusan dan kehancuran.
Bersabda, “Barang Siapa tidak berdoa Alangkah tidak tahu diri apabila seo- Bahkan, doa adalah sebaik-baiknya
kepada Allah, maka Allah akan murka rang miskin, yang tidak punya apa-apa, perantara dalam ikhtiar seseorang, yang
kepadanya.”(HR.Bukhari). dan memiliki ketergantungan yang tinggi dengannya ia dapat memperkokoh
“Berdoalah kalian, karena doa kepada-Nya tidak mau memohon dan hubungannya dengan Allah dan mencari
merupakan permintaan dari Allah yang membentangkan tangannya kepada Dzat ampunan serta kedermawanan-Nya
dapat menolak bencana yang telah lalu yang Maha Kaya (Al-Ghany). terhadap dosa-dosa dan maksiat yang ia
dari sisi qadha dan qadar, dan doa Sebuah doa mempunyai peranan lakukan, seperti yang kita baca dalam doa
tidaklah lain kecuali penyempurnaan.” penting dan mendasar dalam Kumail,”Wahai yang cepat keridhaannya,
(Iman Musa bin Ja’far al-Kazhim as). pemenuhan berbagai kebutuhan. Doa ampunilah orang yang tidak memiliki
Sesungguhnya kita adalah miskin dan memiliki berbagai macam fungsi dan apa-apa selain doa.”
tidak punya apa-apa. Apa yang kita klaim manfaat yang tidak terhitung, di mana Doa adalah wujud ketulusan hati,
sebagai milik kita adalah nisbi sifatnya, seseorang dapat memperoleh realisasi kesungguhan dan gambaran
dan kapan pun bisa lepas dari kita. manfaatnya dalam kehidupan. sebuah harapan. Melalui doa seorang
Bagaikan mobil inventaris yang diklaim Doa-doa tersebut akan mengajari hamba merefleksikan seluruh harapan,
seseorang sebagai miliknya. Instansi atau dan mengantarkan seseorang kepada ikhtiar, dan permohonannya kepada Allah.
perusahaan sebagai pemilik sebenarnya kondisi yang lebih baik dan lebih Dengan berdoa seseorang membangun
kapan pun dapat mengambilnya kembali, pantas. Berdoa merupakan kebutuhan harapan dan semangat dalam dirinya,
setelah masa kerjanya berakhir atau mendasar yang harus dipenuhi setiap sehingga dengan doanya yang tulus,
karena dinilai telah disalahgunakan untuk saat, pada kondisi senang atau sedih, seorang hamba akan terjauh dari rasa
kepentingan-kepentingan pribadi. kondisi beruntung atau pun merugi. frustasi, keputusasaan dan keterasingan,
Semua yang kita miliki pada Kebutuhan akan doa bagaikan karena Allah Swt senantiasa bersamanya.
hakikatnya bukanlah miliki kita, melainkan kebutuhan meminum air dan menghirup Dia mendengar, melihat dan
milik Sang Pemberi (al-Mu’thy). Ia udara yang dibutuhkan setiap orang memperhatikan apa yang diminta
hanyalah barang inventaris sebagai dalam setiap kondisi dan waktu. Demikian hambanya, seperti yang disebutkan dalam
fasilitas yang dianugerahkan kepada kita pula kebutuhan seseorang kepada Sang al-Quran, Dan apabila hamba-hamba-Ku
untuk menjalankan seluruh perintah-Nya, Pemberi Azza Wajalla. Allah Swt berfir- bertanya keapda mu tentang Aku, maka
dan saat terjadi penyalahgunaan, Ia man, Hai manusia, kamulah yang butuh jawablah bahwasanya Aku adalah dekat.
berhak mencabut kembali seluruhnya. kepada Allah : dan Allah Dia-lah Yang Aku mengabulkan permohonan orang
Allah Swt adalah tuan yang paling Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) yang mendo’a apabila ia berdoa kepada-
mengerti akan segala kebutuhan hamba- Lagi Maha Terpuji. (QS. Fathir:15), dan Ku. (QS. Al-Baqarah: 186).
hamba-Nya dan karena itu ia berjanji dan doa adalah perwujudan ketergantungan Akhirnya doa akan melahirkan
ia tidak pernah ingkar pada janji-Nya- seorang hamba kepada Rabbnya. kekuatan jiwa dan kebersihan hati dari
sebagaimana firman-Nya, maka sesung- Keinginan memperoleh keutamaan- prasangka buruk terhadap Allah,
guhnya Allah tidak akan memungkiri janji- keutamaan dan selamat dari segala sehingga akan tumbuhlah rasa optimis
Nya? (QS. Al Baqarah:80) akan meng- bencana dan kebejatan telah terkandung dan gairah dalam hidup. Dan akhirnya,
anugerahkan berbagai fasilitas untuk dalam berbagai doa, dan ketika selamat berdoa dan bekerja.
kebahagiaan dan kesempurnaannya seseorang berdoa, ia dapat melewati jalan Hasan Mawardi, SPd. Akademik ICAS Jakarta

EDISI 370 SEPTEMBER 2005 WARTA BEA CUKAI 69


KEPABEANAN

Kunjungan Kerja
Menkeu dan Mendag
DI PULAU BATAM DAN BINTAN
Tanpa bermaksud untuk mengistimewakan, ketiga pulau tersebut kini telah diberikan beberapa
fasilitas kemudahan dalam bidang, perdagangan, kepabeanan dan perpajakan. Ketiga pulau ini
merupakan wilayah yang terdekat dengan negara tetangga dan juga menjadi jalur perekonomian
yang cukup vital bagi perdagangan antara Indonesia dengan negara tetangga, sehingga perlu
upaya peningkatan investasi.

P
ulau Batam, Bintan, dan Karimun Badan Pengkajian Ekonomi Keuangan dilanjutkan dengan sosialisasi di pu-
yang kesemuanya berada dalam dan Kerjasama Internasional (Bappeki) lau Bintan dan Karimun.
provinsi Riau kepulauan, Anggito Abimanyu dan Irjen Depkeu,
merupakan wilayah yang cukup Agus Muhamad, melakukan sosialisasi PERTEMUAN SELURUH JAJARAN
diandalkan bagi Indonesia dalam hal kebijakan fasilitas di bidang DEPKEU
perdagangan. Selain itu wilayah yang perdagangan, kepabeanan dan Sebelum melakukan sosialisasi di
terhubungkan dengan selat Malaka ini, perpajakan, di ketiga pulau tersebut. Batam, Menkeu terlebih dahulu
yang juga menjadi selat pemisah antara Acara yang berlangsung sejak 22 mengadakan pertemuan dengan
Indonesia dengan negara Malaysia dan hingga 24 Juli 2005, dimulai dengan seluruh jajaran Depkeu yang ada di
Singapura, sejak dahulu memang sosialisasi di Pulau Batam, dimana provinsi Riau, baik jajaran Depkeu yang
sudah menjadi sentra perdagangan dan sejak tanggal 21 Juli 2005 telah ada di Riau daratan, maupun Riau
jalur perdagangan yang cukup padat. ditetapkan satu peraturan kepulauan, seperti pajak, bea cukai,
Untuk dapat lebih meningkatkan pemerintah, dua peraturan Menkeu anggaran, perbendaharaan dan
peranan dari ketiga pulau tersebut, dan satu peraturan Mendag (Ulasan lainnya, di gedung Otorita Batam.
pada akhir bulan Juli Menteri Keuangan lengkap akan ketiga peraturan dan Dalam pertemuan tersebut, Menkeu
(Menkeu) Jusuf Anwar bersama fasilitas tersebut dapat dilihat pada mengharapkan agar seluruh jajaran
dengan Menteri Perdagangan tulisan “Kebijakan Pemerintah Dalam Depkeu untuk meningkatkan kinerja
(Mendag) Mari Elka Pangestu, dan juga rangka Mendorong Peningkatan dan memberikan pelayanan yang prima
didampingi oleh Dirjen Bea dan Cukai Investasi di Pulau Batam, Bintan , kepada masyarakat atau para
Eddy Abdurracahman dan Dirjen Pajak dan Karimun, pada halaman penggguna jasa.
Hadi Poernomo termasuk Kepala berikutnya ). Setelah di Batam acara “Di era saat ini dimana tuntutan
FOTO : ARIF/P2
akan pelayanan yang cepat dan prima
dari jajaran Depkeu, harus diwujudkan
dengan sesegera mungkin. Untuk itu
kepekaan terhadap kebutuhan
masyarakat khususnya kebutuhan
industri harus diberikan dengan sebaik
mungkin, sehingga dapat meningkatkan
investasi yang ada, dan memberikan
kenyamanan pada investasi tersebut,”
ujar Menkeu.
Di hari kedua tepatnya 23 Juli 2005,
Menkeu dan Mendag melakukan acara
patroli bersama di sekitar Perairan
Philip dan Selat Malaka. Dimulai dari
pelabuhan Batu Ampar Batam, Menteri
beserta rombongan dengan
menggunakan kapal patroli BC 10001
dan di kawal oleh BC 8005 dan BC
5002, termasuk dua VSV BC 1601 dan
BC 1602, menuju ke perairan
internasional dan melihat kegiatan di
Perairan Philip hingga ke Pulau Labun
yang berhadapan dengan Singapura.
Di tengah acara patroli dan setelah
cukup lama memantau kegiatan yang
ada di perairan internasional tersebut,
DITEGAH. Direktur P2 Sofjan Permana, memberikan penjelasan kepada Menkeu dan Mendag yang tiba-tiba cuaca tidak mendukung hujan
menyempatkan diri untuk melihat KM Bulan Purnama, yang berhasil di tegah oleh patroli Bea dan Cukai. turun dengan lebat dan ombak cukup

70 WARTA BEA CUKAI EDISI 370 SEPTEMBER 2005


FOTO : ARIF/P2

PATROLI BERSAMA. Menkeu dan Mendag meninjau perairan Philip dan selat Malaka yang merupakan salah satu perairan tersibuk di dunia namun rawan upaya
penyelundupan. Tampak pada gambar Menkeu dan Mendag yang didampingi oleh Dirjen Bea dan Cukai dan Kepala Bappeki, saat berada di kapal patroli BC 10001

tinggi. Dengan keadaan ini membuat tersebut tanpa dilengkapi dengan Irjen Depkeu, Direktur P2, Kakanwil II
rombongan kembali berbalik arah dan manifes, dan hanya ada manifes antar TBK, dan Kepala Seksi Pencegahan,
melanjutkan tujuan patroli ke Pulau Li- pulau saja. mencoba untuk merasakan langsung
ma yang berhadapan dengan Malaysia. “Barang-barang yang dibawa oleh kehebatan dari kapal patroli VSV BC
KM Bulan Purnama merupakan barang- 1601 yang dikenal sebagai macan
MELIHAT HASIL TEGAHAN LANGSUNG barang bekas yang masuk dalam pemburu.
Namun ditengah perjalanan, barang larangan, seperti sepeda, Dalam uji coba tersebut kapal patroli
rombongan menerima kabar kalau kulkas, mesin cuci, kasur dan lain-lain VSV BC 1601 dengan kecepatan penuh
kapal patroli BC 1512 yang merupakan yang jika dilihat kerugian negaranya 60 knot/jam mencoba untuk menempuh
speedboat milik Kantor Pelayanan Bea tidak terlalu besar, namun akibatnya jarak antara Lobam hingga ke Lagoy
dan Cukai (KPBC) Tipe C Sambu cukup besar bagi masyarakat. Selain dengan waktu tempuh 15 menit. Tidak
Belakang Padang, dan di komandoi barang tersebut belum tentu layak hanya itu kapal patroli VSV yang cukup
oleh Yudi Setia Dharma, berhasil pakai, kerugian di sektor perekonomi- canggih dan dapat menembus ombak
menegah KM Bulan Purnama di an juga cukup besar,” tutur Yudi. tersebut, juga melakukan manuver
perairan Pulau Nipah, yang membawa Masih di Pulau layang dimana disitu berputar 180° tanpa ada hambatan, dan
barang-barang larangan asal Singapura juga terdapat pos bantu Bea dan Cukai ini juga dirasakan langsung oleh
dengan tujuan Dumai. yang berada di bawah KPBC Tipe C Menkeu beserta rombonganya.
Dengan adanya berita tersebut, Sumbu Belakang Padang. Menkeu Setelah melakukan uji coba dengan
Menteri memerintahkan untuk melihat menyempatkan diri untuk melihat salah kapal patroli VSV, Menkeu dan Mendag
langsung hasil tegahan tersebut dan satu keajaiban yang ada di pulau beserta rombongan, langsung
melihat barang-barang larangan apa tersebut, yaitu sebuah sumur dekat melakukan sosialisasi di pulau Bintan
saja yang di bawa oleh KM Bulan pantai yang airnya tawar. yang juga menerima fasilitas
Purnama tersebut. Menurut Kopat BC Dari Pulau Layang Menteri beserta kemudahan dalam bidang, perpajakan,
1512, Yudi Setia Dharma, timnya yang rombongan melanjutklan patroli ke kepabeanan, dan perdagangan. Dan
terus memantau kegiatan kapal-kapal Pulau Lima yang berhadapan langsung acara sosialisasi tersebut ditutup
kayu asal Indonesia dari Pulau Layang, dengan Malaysia, dan langsung menuju dengan melihat langsung maket dari
melihat ada satu kapal yang cukup pulai Bintan tepatnya ke daerah Lobam. Bintan Industrial Estate yang
mencurigakan dan setelah dilakukan Sesampainya di Lobam, Menkeu de- merupakan sentra industri yang ada di
pemeriksaan dokumen, ternyata kapal ngan didampingi oleh Kepala Bappeki, Pulau Bintan. adi

EDISI 370 SEPTEMBER 2005 WARTA BEA CUKAI 71


KEPABEANAN

KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM RANGKA


MENDORONG
PENINGKATAN INVESTASI
DI PULAU BATAM, BINTAN DAN KARIMUN
Sebagai upaya untuk mempertahankan investasi dan kelangsungan usaha bagi industri dan dalam
rangka mendorong peningkatan investasi di Pulau Batam, Bintan dan Karimun maka perlu
ditetapkan kebijakan pemerintah melalui pemberian berbagai kemudahan dan fasilitas bagi sektor
industri, terutama yang ditujukan untuk meningkatkan efisiensi proses produksi, menurunkan
biaya-biaya produksi dan memberikan kepastian waktu dalam proses produksi sehingga mampu
mendorong sektor industri untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas produksinya.

U
ntuk memberikan kepastian Nomor 61/PMK.03/2005 Tanggal 21 Batam, Bintan dan Karimun sebagai
hukum dan kejelasan usaha maka Juli 2005 tentang Perlakuan tujuan utama investasi.
berbagai kebijakan Pemerintah Perpajakan dan Kepabeanan dalam
tersebut dituangkan dalam bentuk rangka Proyek Pengembangan KERANGKA PEMIKIRAN
aturan hukum berupa : Pulau Bintan dan Pulau Karimun; l Untuk lebih menarik investasi maka
1. Peraturan Pemerintah Nomor 30 4. Peraturan Menteri Perdagangan RI dalam tahap awal harus diberikan
Tahun 2005 tanggal 19 Juli 2005 Nomor 14/M-DAG/PER/7/2005 kemudahan dalam menyelesaikan
tentang Perubahan Atas Peraturan Tanggal 21 Juli 2005 tentang berbagai ijin dan persyaratan
Pemerintah Nomor 63 Tahun 2003 Ketentuan Impor Beberapa Produk industri sehingga perlu dilakukan
Tentang Perlakuan PPN dan Untuk Kawasan Berikat Daerah penyederhanaan proses perijinan
PPnBm di Kawasan Berikat Industri Pulau Batam, Kawasan Tempat Penimbunan Berikat.
(Bonded Zone) Daerah Industri Industri di Pulau Bintan, dan l Untuk dapat meningkatkan efisiensi
Pulau Batam; Kawasan Industri di Pulau Karimun. proses produksi dan peningkatan
2. Peraturan Menteri Keuangan RI kuantitas dan kualitas produksi,
Nomor 60/PMK.04/2005 Tanggal 21 Dengan berbagai kemudahan dan perlu dilakukan penyederhanaan
Juli 2005 tentang Tempat fasilitas tersebut diharapkan akan dapat prosedur pemasukan dan
Penimbunan Berikat di Pulau meningkatkan daya saing industri di pengeluaran barang ke/dari TPB,
Batam, Bintan dan Karimun; Pulau Batam, Bintan dan Karimun simplifikasi dokumen pabean,
3. Peraturan Menteri Keuangan RI sehingga akan mampu menjadikan efisiensi pengawasan dan
FOTO : ARIF/P2 minimalisasi pelaporan.
l Untuk menekan biaya-biaya
produksi dan untuk menjamin
keberlangsungan usaha, perlu
diberikan fasilitas perpajakan dan
kepabeanan berupa tidak
dipungutnya PPN atas Jasa dan
pengenaan tarif BM terhadap
barang jadi apabila tarif barang jadi
lebih kecil dari bahan baku, serta
tidak lagi diperlukan jaminan
terhadap kegiatan sub kontrak.
l Untuk lebih mendorong pendirian
industri baru dan pengembangan
industri yang sudah ada maka
diberikan kemudahan dengan
memberikan fasilitas di bidang
perdagangan atas pemasukan dan
pengeluaran barang-barang modal
dengan menghilangkan kewajiban
untuk memperoleh persetujuan
impor dan kewajiban pemeriksaan
oleh Surveyor atas pemasukan
barang modal bukan baru,
diperbolehkannya impor barang
modal bukan baru sepanjang
MAKET. Menteri Keuangan dan Menteri Perdagangan, saat melihat maket Bintan Industrial Estate merupakan bagian dari barang yang
yang menerima fasilitas.. diimpor dalam rangka relokasi

72 WARTA BEA CUKAI EDISI 370 SEPTEMBER 2005


FOTO : ARIF/P2
pabrik dan menghilangkan
kewajiban untuk memiliki Nomor
Pengenal Importir Khusus (NPIK).

KEBIJAKAN PEMERINTAH
Secara umum kebijakan pemerintah
yang dituangkan kedalam 2 (dua)
Peraturan Menteri Keuangan dan 1
(satu) Peraturan Menteri Perdagangan
tersebut dapat diuraikan sebagai
berikut :

A. KEBIJAKAN DI BIDANG
KEPABEANAN :
Kebijakan di bidang Kepabeanan ini
lebih ditujukan untuk memberikan
kemudahan, kecepatan dan
kepastian dalam proses pelayanan
kepabeanan serta memberikan
fasilitas berupa tidak dipungutnya
Bea Masuk dan Pajak-pajak dalam
rangka impor :
l Penyederhanaan perijinan yang
terkait dengan pendirian dan
perubahan keputusan pendirian
Tempat Penimbunan Berikat di
Batam, Bintan dan Karimun, SOSIALISASI. Menteri Keuangan Jusuf Anwar bersama Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu,
dimana kalau sebelumnya yang juga didampingi oleh Dirjen Bea dan Cukai Eddy Abdurrachman dan Dirjen Pajak Poernomo
diberikan Menteri Keuangan Hadi, melakukan sosialisasi akan fasilitas perdagangan, kepabeanan dan pajak khusus untuk pulau
atau Direktur Jenderal maka Batam, Bintan, dan Karimun.
sekarang hanya oleh Kepala
Kantor Pelayanan oleh Pengusaha di Pulau Bintan Secara umum Peraturan
l Penyederhanaan prosedur dan Pulau Karimun, yang Pemerintah ini merevisi Peraturan
pemasukan dan pengeluaran melakukan proyek Pemerintah Nomor 63 Tahun 2003
barang ke dan dari Tempat pengembangan di Pulau Bintan yang mengatur mengenai perlakuan
Penimbunan Berikat dimana dan Pulau Karimun. Pemberian perpajakan di Kawasan Berikat
untuk beberapa hal menjadi fasilitas ini mempunyai daya (Bonded Zone) Daerah Industri
tidak lagi diperlukan dokumen laku surut sejak 1 Januari 2004 Pulau Batam :
pabean, dilakukan simplifikasi dan berlaku sampai dengan 31 l Atas penyerahan / impor BKP
dokumen pabean, efisiensi Desember 2008 selain yang digunakan untuk
pengawasan dimana hanya menghasilkan BKP yang
dilakukan di kawasan pelabuhan C. KEBIJAKAN DI BIDANG diekspor, terutang PPN dan/
serta menghilangkan kewajiban PERDAGANGAN : atau PPnBm atas penyerahan /
pelaporan penggunaan bahan l Pembebasan dari keharusan impor BKPdi / ke Kawasan
baku dan barang jadi. untuk memperoleh persetujuan Berikat Batam yang
l Pemberian fasilitas kepabeanan impor dan pemeriksaan Sur- pengenaannya dilakukan secara
berupa Pembebasan Bea Masuk veyor atas impor barang dalam bertahap :
atas impor Barang Kena Pajak keadaan bukan baru; a. Mulai 1 Januari 2004 è
yang dilakukan oleh Pengusaha l Barang modal dalam keadaan Kendaraan Bermotor segala
di Pulau Bintan dan Pulau bukan baru diperbolehkan jenis, Rokok dan hasil
Karimun, yang melakukan diimpor sepanjang barang tembakau lainnya, Minuman
proyek pengembangan di Pulau tersebut merupakan bagian tidak mengandung alkohol
Bintan dan Pulau Karimun. terpisahkan dari keseluruhan b. Mulai 1 Maret 2004 è Barang
barang yang diimpor dalam Elektronik segala jenis
B. KEBIJAKAN DI BIDANG rangka pemindahan (relokasi) dengan tenaga baterai atau
PERPAJAKAN : pabrik; listrik
l Pemberian fasilitas perpajakan l Tidak ada lagi kewajiban untuk l Atas pemanfaatan BKP tidak
berupa tidak dipungutnya PPN memiliki Nomor Pengenal berwujud dan atau JKP di
Jasa atas penyerahan Jasa Importir Khusus (NPIK) terhadap Kawasan Berikat Batam, yang
Kena Pajak dari dan ke Tempat semua barang yang dikenakan berasal dari Luar Daerah
Penimbunan Berikat di Pulau kewajiban memiliki NPIK. Pabean, diberikan fasilitas Tidak
Batam, Bintan dan Karimun. Dipungut PPN sejak 1 Januari
l Tidak dipungutnya PPN, PPnBm POKOK-POKOK KEBIJAKAN DALAM 1995 s.d 31 Desember 2003,
dan PPh Pasal 22 impor, atas PERATURAN PEMERINTAH DAN maka sejak 1 Januari 2004
impor Barang Kena Pajak PERATURAN MENTERI TERKAIT : Dikenakan PPN.
maupun pemanfaatan Barang Secara umum berbagai kebijakan
Kena Pajak tidak berwujud dan yang dituangkan dalam 4 (empat) B. Peraturan Menteri Keuangan
Jasa Kena Pajak yang berasal produk hukum tersebut dapat diuraikan Nomor 60/PMK.04/2005 :
dari Luar Daerah Pabean secara sebagai berikut : Secara umum ada empat hal yang
Indonesia, serta atas perolehan diatur dalam Permenkeu ini yaitu
dalam negeri Barang Kena A. Peraturan Pemerintah Nomor 30 mengenai masalah Perijinan,
Pajak atau Jasa Kena Pajak Tahun 2005 : Prosedur, Fasilitas Kepabeanan dan

EDISI 370 SEPTEMBER 2005 WARTA BEA CUKAI 73


KEPABEANAN

Perpajakan, serta Fasilitas di atas pengeluaran barang modal fasilitas Kepabeanan dan
Bidang Perdagangan : bukan baru yang cukup Perpajakan tersebut mempunyai
l Penyederhanaan perijinan yang diberikan oleh Dinas daya laku surut sejak 1 Januari
terkait dengan pendirian TPB Perdagangan Pemerintah 2004 dan berlaku sampai
dan perubahan keputusan Daerah setempat. dengan 31 Desember 2008
pendirian TPB, dimana kalau (selama lima tahun);
sebelumnya diberikan oleh C. Peraturan Menteri Keuangan l Atas Bea Masuk, PPN, PPnBm
Menteri Keuangan atau Direktur Nomor 61/PMK.04/2005 : dan PPh Pasal 22 yang telah
Jenderal maka sekarang diubah l Diberikan Pembebasan Bea terlanjur dipungut atau dibayar,
menjadi oleh Kepala Kantor Masuk dan Tidak Dipungut PPN, dapat dimintakan pengembalian;
Pelayanan PPnBm dan PPh Pasal 22 atas :
l Penyederhanaan prosedur a. Impor Barang Kena Pajak D. Peraturan Menteri Perdagangan
pemasukan dan pengeluaran (BKP) maupun pemanfaatan RI Nomor 14/M-DAG/PER/7/2005
barang ke dan dari TPB dimana BKP tidak berwujud dan Jasa Tanggal 21 Juli 2005:
untuk beberapa hal menjadi Kena Pajak (JKP) yang l Pembebasan dari keharusan
tidak lagi diperlukan dokumen berasal dari Luar Daerah untuk memperoleh persetujuan
pabean, dilakukan simplifikasi Pabean; impor dan pemeriksaan Sur-
dokumen pabean, efisiensi b. Perolehan dalam negeri BKP veyor atas impor barang dalam
pengawasan dimana hanya atau JKP; keadaan bukan baru;
dilakukan di kawasan pelabuhan yang dilakukan oleh Pengusaha l Barang modal dalam keadaan
serta menghilangkan kewajiban di Pulau Bintan dan Pulau bukan baru diperbolehkan diim-
pelaporan penggunaan bahan Karimun yang melakukan por sepanjang barang tersebut
baku dan barang jadi. Proyek dalam lingkup kerjasama merupakan bagian tidak terpi-
l Pemberian fasilitas perpajakan ekonomi antara Pemerintah RI sahkan dari keseluruhan barang
dan kepabeanan berupa tidak dan Republik Singapura dalam yang diimpor dalam rangka
dipungutnya PPN Jasa atas rangka pengembangan : pemindahan (relokasi) pabrik;
penyerahan Jasa Kena Pajak a. Kawasan yang l Tidak ada lagi kewajiban untuk
dari dan ke TPB, pengenaan dikembangkan untuk usaha memiliki Nomor Pengenal
tarif Bea Masuk yang lebih kepariwisataan; Importir Khusus (NPIK) terhadap
rendah apabila ada perbedaan b. Kawasan Industri di Pulau semua barang yang dikenakan
tarif antara barang jadi dan Bintan; kewajiban memiliki NPIK.
bahan baku serta tidak perlu lagi c. Kawasan Pengembangan
dipertaruhkan jaminan atas Sumber-sumber air di Pulau PERBANDINGAN TPB – TPB BBK
pengeluaran barang dalam Bintan; Untuk dapat melihat lebih jelas
rangka sub kontrak. d. Kawasan penimbunan, berbagai kemudahan dan fasilitas
l Pemberian fasilitas di bidang distribusi, dan pengolahan yang diberikan kepada TPB di Pulau
Perdagangan dengan minyak bumi serta kawasan Batam, Bintan dan Karimun sesuai
menghilangkan kewajiban industri maritim (galangan dengan Peraturan Menteri Keuangan
meminta ijin Depperdag dan kapal) dan konstruksi lepas Nomor 60/PMK.04/2005 maka dapat
meniadakan kewajiban Certifi- pantai di Pulau Karimun dilihat perbandingan antara TPB di
cate of Inspection dari Surveyor Besar dan pulau-pulau kawasan lainnya dengan TPB di
atas pemasukan barang modal sekitarnya. Pulau Batam, Bintan dan Karimun
bukan baru serta pemberian ijin l Jangka waktu pemberian (TPB BBK) sebagai berikut :
FOTO : ARIF/P2

FOTO BERSAMA. Menteri Keruangan dan Menteri Perdagangan menyempatkan diri berfoto bersama dengan jajaran Bea dan Cukai, saat berkunjung ke
Batam, Bintan dan Karimun.

74 WARTA BEA CUKAI EDISI 370 SEPTEMBER 2005


PERBANDINGAN TPB – TPB BBK
NO TPB Umum (di Kawasan Lainnya) TPB BBK
I. PERIJINAN :

1 Perizinan pendirian KB diberikan oleh Menteri Keuangan Perizinan pendirian KB, GB, TBB dan ETP diberikan dengan
dan perizinan GB, TBB dan ETP diberikan oleh Direktur persetujuan Kepala KPBC atas nama Menteri Keuangan
Jenderal atas nama Menteri Keuangan

2 Izin Perubahan Keputusan pendirian TPB, izin menerima Izin Perubahan Keputusan pendirian TPB, izin menerima sub kontrak
sub kontrak dari DPIL, izin daftar putih diberikan oleh dari DPIL, izin daftar putih diberikan oleh Kepala KPBC atas nama
Direktur Jenderal atas nama Menteri Keuangan Menteri Keuangan

3 Penambahan pintu gerbang (gate) pemasukan dan Penambahan pintu gerbang (gate) pemasukan dan pengeluaran
pengeluaran barang di TPB diperlukan izin dari Direktur barang di TPB tidak diperlukan izin
Jenderal atas nama Menteri Keuangan

4 Peminjaman barang antar TPB atau dari TPB ke DPIL Peminjaman barang barang dari TPB ke TPB lainnya di Batam atau
diperlukan izin dari Direktur Jenderal dari TPB Batam ke DPIL Batam tidak memerlukan izin

II. PROSEDUR :

1 Pemasukan Barang dari LDP ke TPB dilakukan penyegelan Pemasukan Barang dari LDP ke TPB tidak dilakukan penyegelan
oleh Bea dan Cukai oleh Bea dan Cukai

2 Pengiriman Barang antar TPB yang berada dalam zPengiriman Barang antar TPB di BBK yang berada dalam satu
pengawasan satu KPBC dilakukan penyegelan oleh Bea KPBC tidak dilakukan penyegelan oleh Bea dan Cukai
dan Cukai

3 Pengeluaran barang dari TPB ke DPIL menggunakan Pengeluaran barang dari TPB di Batam ke DPIL Batam tidak
dokumen Pabean menggunakan dokumen Pabean (kecuali terhadap barang yang
wajib dipungut BM dan PDRI)

4 Pemasukan dan pengeluaran barang ke dan dari TPB Pemasukan barang dari LDP ke TPB menggunakan dokumen BC
menggunakan dokumen BC 2.3 kecuali pengeluaran 2.3 BBK dan pengeluaran barang dari TPB menggunakan dokumen
barang dari TPB ke DPIL menggunakan dokumen BC BC 2.5 BBK.
2.0 (PIB) Dokumen BC 2.3 BBK dan BC 2.5 BBK lebih sederhana.

5 Pengeluaran hasil produksi KB ke DPIL dapat dilakukan Pengeluaran hasil produksi KB ke DPIL :
setelah ada realisasi ekspor dengan ketentuan sebesar l tidak dipersyaratkan untuk dilakukan ekspor terlebih dahulu
50% dari nilai realisasi ekspor (untuk barang yg dapat l tidak dikaitkan dengan nilai realisasi ekspor(semua hasil olahan
berfungsi sendiri) atau sebesar 100% dari nilai realisasi PDKB dapat dijual ke DPIL)
ekspor (untuk barang yg masih perlu diproses lebih lanjut)

6 Pengawasan kepabeanan dilakukan mulai dari Pelabuhan Pengawasan kepabeanan hanya dilakukan di kawasan pelabuhan
pemasukan, kegiatan di TPB, sampai pengeluaran barang pada saat pemasukan atau pengeluaran
dari TPB

7 Kewajiban membuat dan menyampaikan laporan tiga Tidak diwajibkan membuat laporan penggunaan bahan baku,
bulanan tentang penggunaan bahan baku, barang barang setengah jadi dan barang jadi
setengah jadi, barang jadi ke KPBC

8 Pengawasan kepabeanan Di TPB dilakukan dengan Di TPB tidak dilakukan Pengawasan kepabeanan
menempatkan pegawai BC di TPB

III. FASILITAS PERPAJAKAN DAN KEPABEANAN :

1 Penyerahan Jasa Kena Pajak dari dan ke TPB dipungut Penyerahan Jasa Kena Pajak dari dan ke TPB tidak dipungut PPN
PPN atas jasa atas jasa

2 Pembayaran BM berdasarkan tarif BM bahan baku Pembayaran BM berdasarkan tarif BM bahan baku atau berdasarkan
tarif BM barang jadi dalam hal pembebanan tarif BM barang jadi
lebih kecil dari tarif BM bahan bakunya (Optional)

3 Pengeluaran hasil olahan dari PDKB ke DPIL dipungut BM Pengeluaran hasil olahan dari PDKB di Batam ke DPIL di Batam
dan PDRI tidak dipungut BM dan PDRI kecuali terhadap 4 komoditi (Kendaraan
bermotor, Hasil Tembakau, Minuman Mengandung Alkohol dan
produk elektronik) yang berdasarkan ketentuan yang berlaku
dipungut BM dan PDRI

4 Pengeluaran barang asal impor dari PDKB ke DPIL dalam Pengeluaran barang asal impor dari PDKB Batam ke DPIL Batam
rangka sub kontrak, peminjaman dan perbaikan harus dalam rangka sub kontrak, peminjaman dan perbaikan tidak perlu
dipertaruhkan jaminan dipertaruhkan jaminan

IV. FASILITAS PERDAGANGAN :

1 Importasi barang modal bukan baru (termasuk relokasi Importasi barang modal bukan baru (termasuk relokasi pabrik) tidak
pabrik) perlu izin Deperdag dan Certificate of Inspection perlu izin Deperdag dan tidak perlu Certificate of Inspection dari
dari Surveyor. Surveyor.

2 Pengeluaran barang modal bukan baru dari TPB ke DPIL Pengeluaran barang modal bukan baru dari TPB di BBK ke DPIL,
diperlukan izin Deperdag izin cukup diberikan oleh Dinas Perdagangan Pemkab/Pemkot
(Bahan Presentasi Direktur Jenderal Bea dan Cukai di Batam, 22 Juli 2005)

EDISI 370 SEPTEMBER 2005 WARTA BEA CUKAI 75


PROFIL

Drs. Abdul Latief Naleng


KEPALA KANTOR PELAYANAN BEA DAN CUKAI TIPE A BANJARMASIN

“JANGAN MENGHITUNG HARI DAN


Berharap Segera Pindah”
Menjalani hidup bagaikan air mengalir dan mensyukuri segala nikmat yang diberikan Allah SWT
menjadi kunci suksesnya. Tak heran jika ia merasa enjoy dimanapun ia ditugaskan.

M
enjalani hidup bagaikan air menga- tinggal di rumah sanak familinya sehingga tidak menyangka kalau bisa diterima se-
lir. Itulah yang selama ini dilakoni sepulang sekolah atau kuliah, ia harus bagai PNS di Depkeu.
oleh profil WBC kali ini, Drs. Abdul membantu pekerjaan di rumah. Dengan rasa setengah percaya, Latief
Latief Naleng, Kepala KPBC Tipe A Namun demikian, ketekunan dan rasa memutuskan untuk pergi ke Ujung
Banjarmasin. Latief, begitu ia biasa di- percaya diri yang tinggi tidak pernah Pandang melihat pengumuman kelulusan
panggil, sangat bersyukur dengan keada- hilang dari dirinya. Misalnya saja, ia masih tersebut di kampusnya, Unhas. Begitu
an yang diberikan Allah SWT padanya memakai sepeda untuk pergi ke sekolah melihat namanya tertera di secarik kertas
saat ini. Betapa tidak, anak terakhir dari maupun ke kampus, padahal teman- yang ditempel di papan pengumuman, ba-
sembilan bersaudara ini mengalami hidup temannya yang lain memakai motor. rulah ia percaya bahwa ia diterima seba-
yang penuh keprihatinan pada masa “Saya tidak pernah merasa malu atau gai CPNS di Depkeu. Setelah itu, ia pun
kecilnya. minder sebab saya tidak melihat yang bergegas pulang untuk memberitahukan
Latief lahir pada 5 Mei 1954 di suatu pakai motor tapi saya melihat saudara pada orangtuanya bahwa ia lulus tes dan
desa di daerah terpencil di daerah peda- saya masih banyak yang jalan kaki,” diterima bekerja di Depkeu Jakarta.
laman Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan ujarnya seraya tersenyum. Sementara ia tengah mempersiapkan
(Sulsel). Ayahnya, La Naleng (alm) dan keberangkatannya ke Jakarta,
Ibunya, Hani (alm) bekerja sebagai petani DITERIMA BEKERJA DI TIGA TEMPAT pengumuman penerimaan sebagai dosen
dengan penghasilan yang minim. Seperti orang lain pada umumnya, dari Dep. P&K keluar dan Latief
Dengan latarbelakang pendidikan setelah menamatkan kuliah dan meraih dinyatakan lulus. Tetapi kesempatan itu ia
yang kurang, orangtua Latief pun tidak gelar Sarjana Ekonomi, Latief ingin sege- tolak, ia tetap berpikir dan berusaha
mampu mengarahkan Latief dalam hal ra bekerja untuk membantu meringankan bagaimana caranya agar bisa berangkat
pendidikan. Apalagi pada saat itu beban orangtuanya. Kebetulan pada saat ke Jakarta dan bekerja di Depkeu.
didaerahnya terjadi pergolakan itu ada penerimaan pegawai negeri di Waktu itu, Latief belum tahu akan
pemberontakan DI-TII pimpinan Kahar Departemen Dalam Negeri (Depdagri), ia ditempatkan di direktorat mana. Walaupun
Muzakar, yang menyebabkan kondisi pun mencoba ikut tes. demikian, baginya kesempatan tersebut
keamanan kurang stabil, sehingga Tak berapa lama kemudian (kira-kira merupakan berkah dari Allah SWT. Oleh
keluarga Latief sering berpindah-pindah satu bulan), Departemen Pendidikan dan sebab itu, ia memutuskan untuk berangkat
tempat. Namun demikian, Latief berhasil Kebudayaan (P&K) melalui Kopertis Wila- ke Jakarta sekalipun teman-teman, keluar-
menyelesaikan SD-nya. yah III Ujung Pandang menerima tenaga ga, termasuk orangtuanya melarang.
Setelah lulus SD, Latief pun melanjut- dosen, Latief juga mencoba ikut test. Karena keberangkatannya kurang
kan pendidikan ke Sekolah Lanjutan Selang beberapa waktu kemudian, mendapat dukungan dari keluarga, maka
Pertama (SLTP). Setiap hari ia harus ber- Departemen Keuangan bekerjasama dengan pakaian dan uang seadanya, ia
jalan kaki sejauh sekitar 10 km untuk dengan Unhas juga membuka lowongan berangkat ke Jakarta. Di Jakarta ia
bersekolah. penerimaan PNS. Latief pun lagi-lagi menumpang di rumah sanak familinya.
Ketika di SLTP, Latief berhasil mencoba mengadu nasib dengan Tiba di Jakarta, Latief langsung
menorehkan kebahagiaan bagi diri dan mendaftar dan menjalani tes. melapor ke Gedung Keuangan di
orangtuanya, ia memperoleh nilai ujian Dari ke tiga lowongan pekerjaan Lapangan Banteng. Pada saat itu baru
kelulusan terbaik se-Kab. Barru. Dengan tersebut, pengumuman penerimaan diketahui kalau ia ditempatkan pada
demikian, ia pun memperoleh pegawai yang paling cepat keluar adalah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
rekomendasi untuk melanjutkan sekolah Depdagri. Latief diterima sebagai CPNS (DJBC). Padahal pada saat itu Latief
ke SMU di Ujung Pandang (Makasar-red) dan ditempatkan di lingkungan Pemda sama sekali tidak mengetahui apa itu
tanpa tes. Pada saat itulah Latief berpisah Kabupaten Barru, tepatnya di bagian DJBC. Tetapi ia ingat bahwa salah
dari orangtuanya dan tinggal bersama Perencanaan Pembangunan Daerah seorang temannya yang sama-sama dari
familinya di Ujung Pandang. (sekarang Bappedalak-red). Unhas Ujung Pandang, yaitu Patarai
Setelah lulus SMU, Latief melanjutkan Bekerja di kampung halamannya Pabotinggi (sekarang Ka. KPBC Kudus-
pendidikannya ke perguruan tinggi. Ia dite- sendiri membuat Latief merasa tidak puas. red), ditempatkan di direktorat yang sama.
rima di Fakultas Ekonomi Universitas Ha- Ia merasa kurang bisa berkembang. Latief pun merasa senang dan cukup
sanudin (Unhas), Ujung Pandang, Sulsel. Berbeda dengan orangtuanya yang begitu puas dengan penempatannya di DJBC.
Pada saat sekolah maupun kuliah, bahagia melihat Latief bekerja di pemda Kemudian Latief diberi surat
Latief tidak memiliki banyak kegiatan. Ia kampung halamannya. pengantar dari Sekjen Depkeu dan pergi
pun tidak penah aktif dalam suatu Selang dua minggu, teman-temannya ke Kantor Pusat DJBC pada keesokan
organisasi di kampusnya. Sepulangnya di Unhas memberitahukan bahwa Latief harinya. “Nah, ketika mau masuk ke
dari sekolah maupun kampus, ia langsung diterima di Departemen Keuangan Kantor Pusat Bea dan Cukai, saya
pulang ke rumah. Latief sadar bahwa ia (Depkeu). Latief merasa kaget, sebab ia dicegah oleh PKD (Penjaga Keamanan

76 WARTA BEA CUKAI EDISI 370 SEPTEMBER 2005


EDISI 370 SEPTEMBER 2005 WARTA BEA CUKAI 77
PROFIL
WBC/ATS
Mouna Megasuri, yang sekarang menjadi
ibu dari anak-anaknya.
Lalu, pada 1992 ia dimutasi ke Kinsp
Tipe C Pare-Pare sebagai kepala kantor.
Ditempat ini Latief juga merasa senang,
sebab jarak dari Pare-Pare ke kampung
halamannya (Kab. Barru) relatif dekat.
Dua tahun kemudian, tepatnya pada
1994 ia dimutasi ke Kanwil IX DJBC
Pontianak sebagai Kasubag Rumah
Tangga. Selanjutnya, pada 1997 Latief
dimutasi ke Kantor Pelayanan Bea dan
Cukai Tanjung Priok III sebagai Pejabat
Fungsional Pemeriksa Dokumen (PFPD).
Setelah itu, pada 2001 Latief diangkat
menjadi Kepala Seksi Impor pada Kanwil
VIII Denpasar, Bali. Kemudian pada 2002,
ia dipromosi menjadi Kepala Bidang
Kepabeanan pada Kanwil II DJBC Tanjung
Balai Karimun.
Hampir semua daerah tempatnya
bertugas, memiliki kesan tersendiri.
Misalnya saja ketika ia bertugas di Kanwil
II TBK, ia pernah ditunjuk untuk mewakili
Ka.Kanwil dalam pertemuan Sosek
Malindo Tingkat Daerah Riau dengan
Johor – Malaka (Malaysia) di Kota Johor.
Selain itu, pengalaman lain yang ber-
kesan ketika di TBK, ia harus menjelajahi
banyak pulau dengan alat transportasi
speed boat. Baginya, bertugas di daerah
tersebut sangat menyenangkan. Namun,
harus dibarengi dengan ketahanan fisik
BERSAMA KELUARGA. (ki-ka) Putri kedua (Amalia), A. Latief Naleng, putri pertama (Herlina), istri atau mental yang prima. Betapa tidak,
(drg. Mouna Megasuri) dan putri bungsunya (Amirani). dengan keadaan alam yang sebagian
besar terdiri dari perairan, serta
Dalam-red). Mereka ragu dengan penam- Di kantor ini pun Latief sangat bersyu- berbatasan langsung dengan negara
pilan saya yang berpakaian seadanya kur, sebab selama bertugas ia dapat mela- tetangga Singapura dan Malaysia,
dengan postur tubuh yang kecil dan yani tiga kepala kantor, yakni Parinding menyebabkan daerah tersebut sangat
kurus,” kenang Latief. Namun, setelah ia (pensiun-red), B. Lirungan (pensiun-red) rentan akan kegiatan penyelundupan.
memperlihatkan SK dari Depkeu, ia pun dan Ibrahim Karim (sekarang Direktur Ditempat ini pula Latief merasa ber-
diperbolehkan masuk. Teknis Kepabeanan-red). syukur bertemu dengan Sofyan Permana
Setelah surat pengantar penempatan Kemudian, pada 1990 Latief dipromosi (pada saat itu sebagai Ka.Kanwil II TBK).
(SK) di proses, pada 1981 Latief ditempat- menjadi Kepala Kantor Inspeksi Tipe D Sebab, kepemimpinannya sangat demok-
kan di Direktorat Harga pada Subdit Muntok. Selama bertugas di Kinsp Muntok ratis dan bijaksana, serta tegas tapi tidak
Pengendalian Teknis. Selama di Dit. (sejak 1990-1992), ia merasakan perbe- kaku. “Selain itu, beliau juga sangat peduli
Harga (sejak 1981-1986), Latief memper- daan yang amat sangat dibandingkan dengan anak buah sehingga menjadi
oleh banyak pengetahuan dan pengala- ketika ia bertugas di Jakarta. Muntok, yang bawahan beliau sangat menyenangkan,”
man, khususnya berkaitan dengan proses biasa disebut Mentok, merupakan suatu kata Latief.
dan penetapan harga barang impor. Pada kota kecil yang terletak di ujung timur Namun demikian, Latief merasa enjoy
saat F. Simlae menjabat sebagai Direktur Pulau Bangka. DOK. PRIBADI
Harga, Latief dipercaya untuk menangani Walaupun ke-
tata usaha atau administrasi Tim Harga cil, kota tersebut
Patokan Barang Impor. merupakan kota
Tugas tersebut cukup penting, sebab bersejarah karena
disamping mempersiapkan bahan-bahan di kota itu, Presi-
tim, setiap hari juga harus selalu mendam- den RI yang per-
pingi direktur harga untuk mengikuti rapat tama, Soekarno
Tim Terpadu bersama instansi terkait di pernah diasing-
Departemen Perdagangan. kan oleh penjajah
(tepatnya di Gu-
MUTASI BUKAN BEBAN nung Manum-
Pada 1986 atau setelah Inpres No. 4 bing). Di kota itu
Tahun 1985, terjadi reorganisasi. Latief pula, Latief memi-
dipindahkan ke Kantor Inspeksi (Kinsp) liki kenangan ma-
Soekarno Hatta Cengkareng sebagai nis yang takkan
Kepala Urusan Rumah Tangga. Tugas terlupa. Ia berte-
tersebut bagi Latief dirasa cukup berat mu dengan seo-
karena sewaktu Kinsp Soekarno Hatta rang dara manis
masih berstatus Kanwil, tugas-tugas berdarah campur-
rumah tangga atau perlengkapan an Aceh - Betawi ACARA PERPISAHAN. Acara perpisahan A. Sjauranie Kasi Kepabeanan dan Cukai
ditangani pejabat setingkat eselon III. bernama drg. II KPBC Banjarmasin, yang memasuki masa purnabakti di Banjarmasin.

78 WARTA BEA CUKAI EDISI 370 SEPTEMBER 2005


WBC/ATS
bagai air, apa adanya. Ia berpikir bahwa menjadi panutan bagi anak-anaknya.
memiliki cita-cita itu boleh tapi jangan “Alhamdulillah, ketiga putri saya termasuk
dengan ambisi yang berlebihan. anak-anak yang lucu dan
“Jadi, saya merasa betah dimanapun menyenangkan,” ujar Latief.
ditugaskan. Kita jangan menghitung hari Ketika ditanya mengenai hobi, Latief
dan berharap segera pindah kalau kita mengaku bahwa ia tidak memiliki hobi
ditempatkan disuatu daerah tapi kita harus yang special. Hampir semua cabang
berusaha bagaimana caranya agar bisa olahraga ia senangi. Namun saat ini,
bekerja dengan baik dan tetap enjoy,” sesuai dengan usia, ia cenderung
tandas Latief, apalagi ia telah terbiasa mengikuti cabang olahraga yang tidak
hidup diperantauan. memerlukan faktor emosional tinggi, tetapi
Alhasil, berpisah dengan keluarga lebih kepada faktor ketenangan,
merupakan resiko yang harus ia jalani. keseimbangan dan pengendalian.
Kebetulan istrinya, drg. Mouna Megasuri Lewat olahraga golf ketiga faktor
bekerja sebagai dokter gigi di Jakarta, se- tersebut dapat diperolehnya. Menurut
SIDANG KEDUA. Sidang kedua KK/JKK Sosek hingga sulit untuk menemaninya pindah. Latief, olahraga golf juga bermanfaat bagi
Malindo Tingkat Daerah Riau Peringkat Negeri Namun Latief bersyukur antara tugas orang yang menderita kelainan jantung,
Johor/Malaka, 13 – 15 Agustus 2003 di
Pekanbaru. dan keluarga, keduanya bisa ia jalani seperti yang pernah ia alami. Namun,
tanpa rintangan. Hubungan dengan istri setelah berlatih golf (dimana ia harus
dan tidak pernah menganggap dan anak-anaknya yang berada di Jakarta mengendalikan emosi, menjaga
penempatannya di daerah-daerah pun tidak pernah terputus. Setiap hari keseimbangan dan banyak berjalan),
tersebut menjadi suatu beban. Bahkan ia DOK. PRIBADI
justru menganggapnya sebagai suatu
rahmat yang tidak ternilai harganya. Ia
tidak pernah berpikir bagaimana caranya
agar bisa pindah dari tempat itu
secepatnya. Menurutnya, tiga bulan
pertama adalah masa orientasi dan
penyesuaian pada lokasi atau lingkungan
kerja, setelah itu ia merasa enjoy.
Seperti saat ini, setelah ia bertugas
hampir dua tahun lamanya di
Banjarmasin, ia merasa senang. Sebab
selama penugasan, ia hampir tidak
menemui kendala yang berarti. Tentu saja
hal itu berkat dukungan segenap jajaran
Bea dan Cukai Banjarmasin dan kerjasa-
ma yang baik dengan instansi setempat.
Latief mengatakan bahwa dalam
memanage pekerjaan, termasuk
hubungan dengan bawahan, ia
menerapkan sistem demokrasi terbuka
dan fleksibel. Artinya, faktor lingkungan SIDANG PERTAMA. Latief (baris kedua dari atas, empat dari kiri) pada Sidang pertama JKK/KK Sosek
sangat ia perhatikan, sehingga tercipta Malindo Peringkat Negeri Johor/Melaka – Tingkat Daerah Riau Johor Bahru, 22 – 24 Des 2002.
rasa percaya diri dan saling menghargai
antara atasan dan bawahan. Latief menyempatkan diri untuk berko- lambat laun gejala kelainan jantung yang
Jadi, kalau ditanya kiat suksesnya munikasi dengan keluarga via telepon. dideritanya pun hilang.
selama ini, ia tidak pernah merasa ngoyo Ayah dari Herlina (21), Amalia (12) dan Tak heran jika diusianya yang
dalam melakukan ataupun menginginkan Amirani (8) ini selalu berusaha menjadikan menginjak 51 tahun, Latief tetap terlihat
sesuatu. Semuanya dibiarkan mengalir posisinya sebagai orangtua yang dapat bugar. Untuk itu ia memberikan resep.
DOK. PRIBADI “Kalau sedang marah, kita harus
secepatnya sadar dan meredamnya,
setelah itu segera lakukan sesuatu yang
bisa membuat kita senang. Jadi, kita harus
berusaha merasa senang dalam kondisi
yang buruk sekalipun,” tandas Latief.

HARAPAN PADA BEA DAN CUKAI


Sekitar empat tahun lagi, Latief akan
memasuki masa purna bhakti. Untuk itu,
Latief menaruh harap besar pada instansi
DJBC, agar reformasi di segala bidang
yang telah dan sedang dilaksanakan tetap
dilanjutkan.
“Jika reformasi tersebut didukung oleh
segenap jajaran Bea dan Cukai, termasuk
mitra usaha, Insya Allah suatu waktu nanti,
citra Bea dan Cukai di mata masyarakat
dan bangsa akan lebih baik dan tetap
menjadi kebanggaan,” imbuh Latif yang
SOSIALISASI. Sosialisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan Buku Tarif Bea Masuk Indonesia mengaku merasa senang dan bangga
(BTBMI) tahun 2004, di Banjarmasin, 21 Januari 2004. menjadi pegawai bea cukai. ifa

EDISI 370 SEPTEMBER 2005 WARTA BEA CUKAI 79


APA KATA MEREKA

ATTALARIK SYAH
“ Petugas Punya Naluri Tajam”
“Perjalanan ke luar negeri paling tidak dua atau tiga kali dalam satu tahun,”tutur
Attalarik Syah kepada WBC. Bagi artis sinetron yang mengawali karirnya dari dunia
model, petugas bea cukai sudah bertindak sesuai dengan aturan yang ada.”Saya
tahu kalau petugas bea cukai itu pasti bekerja pakai naluri, kalau ada yang
mencurigakan pasti diperiksa, tapi kalau enggak ada yang dicurigai ya gak
diperksa, nalurinya tajam”tuturnya kembali.
Walaupun dirinya adalah seorang public figure yang sudah di kenal
masyaratkat luas, dirinya lebih nyaman jika ia mengikuti prosedur pabean yang
sudah ada tanpa mendapat keistimewaan.”Kalau pulang dari luar negeri saya gak
pernah diperlakukan istimewa oleh petugas, saya lebih nyaman begitu daripada
dapat keistimewaan seperti didahulukan dari penumpang lain atau tas saya tidak
diperiksa sama sekali,”ungkapnya kembali.
Arik demikian sapaan akrabnya mengatakan, bahwa petugas diluar negeri atau
di negara lain dianggapnya terlalu paranoid (ketakutan.red) kalau menemukan
benda yang mencurigakan dalam tas seorang penumpang.”Mereka kadang
paranoid kalau melihat hal yang mencurigakan, jadi penumpang tadi harus bongkar
tas, kalau sudah diperiksa tidak dibantu untuk merapihkan isi tas penumpang tadi,
kan dia (penumpang.red) jadi repot,”ujarnya lagi. zap

CORNELIA AGATHA

“Banyakin
Senyum Dong ”
Cornelia Agatha atau yang lebih dikenal masyarakat
sebagai Sarah dalam sinetron Si Doel Anak Sekolahan,
kini mencoba peruntungannya sebagai penyanyi untuk
album rohani. “Peluncuran album rohani ini sudah
dilakukan pada hari Jumat (12 Agustus 2005),”tutur
Lia kepada WBC disela-sela acara final Indonesian
Idol di JHCC.
Ketika ditanya siapa yang ia dukung dalam final
Indonesian Idol, Lia mengatakan kedua-duanya
bagus dan bingung untuk memilih siapa yang
menjadi idola,”Kedua-duanya bagus, boleh gak milih
dua-duanya,”ujar Lia disertai dengan tawanya yang
khas.
Ketika ditanya mengenai petugas bea dan cukai
yang pernah ia temui ketika pulang dari luar negeri,
Lia mengatakan, petugas bea cukai sudah
menjalankan tugasnya dengan baik.
“Petugas bea cukai di bandara itu saya rasa
sudah menjalankan tugasnya dengan baik, buktinya
walau saya artis saya diperlakukan sama dengan
penumpang lain,”tuturnya lagi. Lebih lanjut Lia
mengatakan setiap dirinya pulang dari luar negeri ia
tidak pernah bawa barang-barang yang tidak perlu
karena bisa mempersulit dirinya kalau barang
yang dibawanya itu barang yang dilarang.
“Aku gak pernah bawa barang yang berlebihan
kalau pulang dari luar negeri…ribet, bisa
nyusahin,” ujarnya lagi. Di akhir
wawancara Lia mengatakan petugas
boleh bertindak tegas dan harus bekerja
secara professional.”Tegas sih boleh tapi
jangan lupa senyum dong biar orang yang
diperiksa itu nyaman, kalo bisa banyakin senyum
dong” tutur Lia kembali. zap

80 WARTA BEA CUKAI EDISI 370 SEPTEMBER 2005


KEPUTUSAN & KETETAPAN
LAMPIRAN III
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR 07/BC/2005
TENTANG TATA CARA PENETAPAN HARGA JUAL ECERAN HASIL TEMBAKAU

CK-21B
KALKULASI HARGA JUAL ECERAN
HASIL TEMBAKAU IMPOR
Yang didasarkan atas perhitungan per kemasan
Nama Importir :
Alamat Tempat Usaha :
Nama Pemilik :
Alamat Pemilik :
NPPBKC :
Nomor API/APIT :
NPWP :
Nomor PKP :
Jenis Hasil Tembakau :
Merek :
Isi per kemasan : Batang/gram
Berat per batang : Gram
Harga Jual Eceran per kemasan : Rp
Tarif Cukai :
Perhitungan Kurs US$ 1.00 : Rp
No HARGA BAHAN-BAHAN DAN BIAYA-BIAYA JUMLAH
1 Nilai Pabean (CIF) Rp
2 Bea masuk Rp
3 Bea masuk Tambahan Rp
4. Cukai : …… % x Rp (angka 15) Rp +
5. Nilai Impor Rp
6. PPh Impor ….. % x Rp (angka 5) Rp
7. PPN HT : 8,4 % x Rp (angka 15) Rp
8. Pungutan Negara lainnya : Rp
9. Biaya Perusahaan Rp
10. Biaya lain-lain Rp +
11. Total Harga Pokok Rp
12. Keuntungan Importir Rp +
13. Harga Transaksi Pabrik Rp
14. Keuntungan distributor, agen, dan pengecer Rp +
15. Harga Jual Eceran (HJE) Rp
Mengetahui, ……………………………
KEPALA KANTOR PELAYANAN Pengusaha Pabrik

DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI,


ttd,-
EDDY ABDURRACHMAN
NIP 060044459

1
BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 370 SEPTEMBER 2005
LAMPIRAN IV
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR 07/BC/2005
TENTANG TATA CARA PENETAPAN HARGA JUAL ECERAN HASIL TEMBAKAU

2
2
DAFTAR HARGA JUAL ECERAN MEREK HASIL TEMBAKAU
YANG MASIH BERLAKU
ATAS NAMA :
NNPBKC :

Keputusan Terakhir Penetapan HJE


No. Merek Kode Jenis HT Tarif Cukai Isi (Merek Baru) HJE (Rp)
Merek (%)
Nomor Tanggal

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Kota……., Tanggal/Bulan/Tahun
Mengetahui,
Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Pengusaha Pabrik
……..

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 370 SEPTEMBER 2005


Nama Nama
KEPUTUSAN & KETETAPAN

NIP

DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI


ttd,-
EDDY ABDURRACHMAN
NIP 060044459
KEPUTUSAN & KETETAPAN
LAMPIRAN V
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR 07/BC/2005
TENTANG TATA CARA PENETAPAN HARGA JUAL ECERAN HASIL TEMBAKAU

SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya :
Nama :
Jabatan :
Alamat :

selaku Pemilik / kuasa dari :


Nama Perusahaan :
NPPBKC :
NPWP :
Nomor PKP :
Alamat :

dengan ini menyatakan dengan sebenarnya, bahwa merek/desain merek hasil tembakau
sebagaimana dimaksud dalam Surat Permohonan Penetapan Harga Jual Eceran Hasil
Tembakau Merek Baru atas nama ………………………....……………… nomor : ……...………..
tanggal …….......….........................…. yang kami ajukan kepada Kepala Kantor Pelayanan
Bea dan Cukai … ………....………...........…..., adalah :

a. tidak memiliki kesamaan nama, baik tulisan maupun pengucapannya, atau kemiripan
dengan merek/desain kemasan hasil tembakau lainnya sehingga tidak mudah untuk
membedakannya, yang telah terlebih dahulu dimiliki oleh Pengusaha Pabrik atau Importir
lainnya dan tercatat pada administrasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai; atau

b. tidak memiliki kesamaan pada pokoknya atau pada keseluruhannya dengan merek/desain
kemasan milik orang lain yang telah terlebih dahulu didaftarkan dan telah mendapat hak
merek dari instansi yang berwenang.

Dalam hal pernyataan ini tidak benar adanya, maka saya selaku pemilik/kuasa dari
……………………………………… bersedia menerima sanksi pembatalan Penetapan Harga
Jual Eceran Hasil Tembakau Merek Baru, sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Direktur
Jenderal Bea dan Cukai Nomor 07/BC/2005 tentang Tata Cara Penetapan Harga Jual Eceran
Hasil Tembakau.

Demikian Surat Pernyataan ini saya buat untuk memenuhi persyaratan Permohonan
Penetapan Harga Jual Eceran Hasil Tembakau Merek Baru.

Yang Membuat Pernyataan,

Meterai

…………………….

DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI,


ttd,-
EDDY ABDURRACHMAN
NIP 060044459

3
3
BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 370 SEPTEMBER 2005
KEPUTUSAN & KETETAPAN
LAMPIRAN VI
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR 07/BC/2005
TENTANG TATA CARA PENETAPAN HARGA JUAL ECERAN HASIL TEMBAKAU

Nomor : ………….….,………….
Hal : Permohonan Penetapan Kenaikan
Harga Jual Eceran Hasil Tembakau
a.n . ……………………………..
di ………………………………

Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai


…………………………………………
di………………………….

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama :
Jabatan :
Alamat :

Kuasa/Pemilik dari :
NPPBKC :
NPWP :
Nomor PKP :
Alamat Perusahaan :

dengan ini mengajukan permohonan Penetapan Kenaikan Harga Jual Eceran untuk hasil
tembakau yang sebelumnya telah mendapatkan Keputusan Penetapan HJE dengan rincian
sebagaimana tercantum dalam Lampiran Permohonan Penetapan Kenaikan HJE ini.

Permohonan ini dibuat untuk memenuhi ketentuan dalam Peraturan Direktur Jenderal
Bea dan Cukai Nomor 07/BC/2005 tentang Tata Cara Penetapan Harga Jual Eceran Hasil
Tembakau.

Demikian untuk dimaklumi.

Diterima tanggal : Pemohon,


Nomor Agenda
Nama Pejabat :
BC :
NIP : Meterai
Tanda tangan :

…….........……
Catatan :
Contoh format ini dapat diubah /
disesuaikan dengan kebutuhan

DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI,

ttd,-

EDDY ABDURRACHMAN
NIP 060044459

4
4
BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 370 SEPTEMBER 2005
Lampiran
Permohonan Kenaikan HJE Hasil Tembakau
Nomor :
Tanggal :

RINCIAN DAFTAR MEREK HASIL TEMBAKAU YANG DIAJUKAN KENAIKAN HARGA JUAL ECERANNYA
ATAS NAMA :
NNPBKC :

Keputusan Terakhir Penetapan HJE


Tarif ( Merek Baru) HJE (Rp)
No Merek Kode Jenis HT Cukai Isi
Merek (%) Nomor Tanggal LAMA BARU

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Pengusaha Pabrik,

Nama

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 370 SEPTEMBER 2005


NIP
KEPUTUSAN & KETETAPAN

DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI


ttd,-

5
EDDY ABDURRACHMAN
NIP 060044459
KEPUTUSAN & KETETAPAN
LAMPIRAN VII
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR 07/BC/2005
TENTANG TATA CARA PENETAPAN HARGA JUAL ECERAN HASIL TEMBAKAU

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI
KANTOR WILAYAH ........…
KANTOR PELAYANAN BEA DAN CUKAI … …………….
KEPUTUSAN KEPALA KANTOR PELAYANAN BEA DAN CUKAI
NOMOR KEP- … /WBC. …/KP. …/….
TENTANG
PENETAPAN HARGA JUAL ECERAN HASIL TEMBAKAU MEREK BARU
ATAS NAMA …………………………

KEPALA KANTOR PELAYANAN BEA DAN CUKAI … …………,

Menimbang : bahwa berdasarkan ketentuan dalam Peraturan Direktur Jenderal Bea


dan Cukai Nomor 07/BC/2005 tentang Tata Cara Penetapan Harga
Jual Eceran Hasil Tembakau, perlu menetapkan Keputusan Kepala
Kantor Pelayanan Bea Dan Cukai ….…......………..tentang Penetapan
Harga Jual Eceran Hasil Tembakau Merek Baru atas nama
………………....................………….. ;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 75,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3612);
2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cukai (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 76, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3613);
3. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 43/
PMK.04/2005 tentang Penetapan Harga Dasar Dan Tarif Cukai
Hasil Tembakau;
4. Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor 07/BC/2005
tentang Tata Cara Penetapan Harga Jual Eceran Hasil Tembakau;

Memperhatikan : Surat permohonan …………………… di ……. nomor ………………


tanggal ………. hal Permohonan Penetapan Harga Jual Eceran Hasil
Tembakau Merek Baru atas nama. …………......….. di …………….…..;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA KANTOR PELAYANAN BEA DAN CUKAI .........


TENTANG PENETAPAN HARGA JUAL ECERAN HASIL TEMBAKAU
ATAS NAMA.....…………………………..…….. DI ……….......…………..

Pertama : Memberikan Penetapan Harga Jual Eceran Hasil Tembakau kepada :


Nama Pengusaha :
Alamat :
NPPBKC :
NPWP :
Nomor PKP :

dengan rincian merek sebagai berikut :

6
6
BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 370 SEPTEMBER 2005
KEPUTUSAN & KETETAPAN
a. Merek :
Jenis Hasil Tembakau :
Harga Jual Eceran :
Tarif Cukai :
Isi kemasan :
Bahan kemasan :
Warna dasar bahan :
kemasan

Tampilan kemasan :
l Sisi depan :

l Sisi belakang :

l Sisi kiri :

l Sisi kanan :

l Sisi atas :

l Sisi bawah :

b. Merek :
Jenis Hasil Tembakau :
Harga Jual Eceran :
Tarif cukai :
Isi kemasan :
Bahan kemasan :
Warna dasar bahan :
kemasan
Tampilan kemasan :
l Sisi depan :

l Sisi belakang :

l Sisi kiri :

l Sisi kanan :

l Sisi atas :

l Sisi bawah :

7
BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 370 SEPTEMBER 2005
KEPUTUSAN & KETETAPAN
Kedua : Keputusan ini dapat dicabut dalam hal :

a. merek/desain kemasan hasil tembakau yang bersangkutan


memiliki kesamaan nama, baik tulisan maupun pengucapannya
atau kemiripan dengan merek/desain kemasan milik
Pengusaha Pabrik atau Importir lainnya sehingga tidak mudah
untuk membedakannya, yang telah terlebih dahulu dimiliki oleh
Pengusaha Pabrik atau Importir lainnya dan tercatat pada
administrasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai;

b. atas permohonan/gugatan Pengusaha Pabrik atau Importir


lainnya, yang berdasarkan keputusan pengadilan yang telah
mempunyai kekuatan hukum tetap, bahwa merek atau desain
kemasan yang bersangkutan memiliki kesamaan pada
pokoknya atau pada keseluruhannya dengan merek atau
desain kemasan miliknya yang telah terlebih dahulu
didaftarkan dan telah mendapat sertifikat merek dari instansi
yang berwenang.

Ketiga : Keputusan ini mulai berlaku terhitung sejak (tanggal ditetapkan/


atau tanggal tertentu).

Ditetapkan di …………
pada tanggal ……………..

KEPALA KANTOR PELAYANAN,

NAMA
NIP.

Catatan :
Format dan lainnya dapat disesuaikan
Sesuai dengan materi yang diperlukan.

DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI,

ttd,-

EDDY ABDURRACHMAN
NIP 060044459

8
8
BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 370 SEPTEMBER 2005
KEPUTUSAN & KETETAPAN
LAMPIRAN VIII
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR 07/BC/2005
TENTANG TATA CARA PENETAPAN HARGA JUAL ECERAN HASIL TEMBAKAU

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI
KANTOR WILAYAH …
KANTOR PELAYANAN BEA DAN CUKAI …………….
KEPUTUSAN KEPALA KANTOR PELAYANAN BEA DAN CUKAI
NOMOR KEP- … /WBC. …/KP. …/......
TENTANG
PENETAPAN KENAIKAN HARGA JUAL ECERAN HASIL TEMBAKAU
ATAS NAMA …………………………NPPBKC ………….
KEPALA KANTOR PELAYANAN BEA DAN CUKAI …………,
Menimbang : bahwa berdasarkan ketentuan dalam Peraturan Direktur Jenderal Bea
dan Cukai Nomor 07/BC/2005 tentang Tata Cara Penetapan Harga Jual
Eceran Hasil Tembakau, perlu menetapKan Keputusan Kepala Kantor
Pelayanan Bea Dan Cukai ………………………………… tentang
Penetapan Kenaikan Harga Jual Eceran Hasil Tembakau atas nama
……………… NPPBKC……………..…;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 75,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3612);
2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cukai (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 76, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3613);
3. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 43/PMK.04/
2005 tentang Penetapan Harga Dasar dan Tarif Cukai Hasil Tembakau;
4. Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor 07/BC/2005 tentang
Tata Cara Penetapan Harga Jual Eceran Hasil Tembakau;
Memperhatikan : Surat permohonan ………………..…… di ……..…. nomor ………………
tanggal ………. hal Permohonan Kenaikan Harga Jual Eceran Hasil
Tembakau a.n. …………NPPBKC…….. di ……..;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA KANTOR PELAYANAN BEA DAN CUKAI …….
TENTANG PENETAPAN KENAIKAN HARGA JUAL ECERAN HASIL
TEMBAKAU ATAS NAMA ……………..NPPBKC....... DI ………………..
PERTAMA : Menaikan HJE hasil tembakau untuk merek yang tersebut pada lajur 2
dari HJE dan tarif cukai sebagaimana tersebut pada lajur 9 menjadi
sebagaimana tersebut pada lajur 10 lampiran surat Keputusan Kepala
Kantor Pelayanan Bea dan Cukai ini.
KEDUA : Apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan/kesalahan/kekurangan di
dalamnya akan diadakan pembetulan seperlunya.
Keputusan Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai ini mulai berlaku terhitung sejak
(tanggal ditetapkan/atau tanggal tertentu).
Ditetapkan di …………
pada tanggal ……………..
KEPALA KANTOR PELAYANAN BEA DAN CUKAI
………………………………….,
NAMA
NIP
DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI,
ttd,-
EDDY ABDURRACHMAN
NIP 060044459

9
BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 370 SEPTEMBER 2005
Lampiran
Keputusan Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai
Nomor :
Tanggal :

10
10
DAFTAR KENAIKAN HARGA JUAL ECERAN HASIL TEMBAKAU
ATAS NAMA :
NNPBKC :

Keputusan Terakhir Penetapan HJE


(Merek Baru) HJE (Rp)
No Merek Kode Jenis HT Tarif Cukai Isi
Merek (%) Nomor Tanggal LAMA BARU

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Kota…........…., Tanggal/Bulan/Tahun
Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai
…........…

Nama

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 370 SEPTEMBER 2005


NIP
KEPUTUSAN & KETETAPAN

DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI


ttd,-
EDDY ABDURRACHMAN
NIP 060044459
KEPUTUSAN & KETETAPAN
LAMPIRAN IX
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR 07/BC/2005
TENTANG TATA CARA PENETAPAN HARGA JUAL ECERAN HASIL TEMBAKAU

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI
KANTOR WILAYAH …
KANTOR PELAYANAN BEA DAN CUKAI …………….
KEPUTUSAN KEPALA KANTOR PELAYANAN BEA DAN CUKAI
NOMOR KEP- … /WBC. …/KP. …/2005
TENTANG
PENETAPAN KENAIKAN HARGA JUAL ECERAN HASIL TEMBAKAU
ATAS NAMA …………………………NPPBKC…………
KEPALA KANTOR PELAYANAN BEA DAN CUKAI …………,
Menimbang : bahwa berdasarkan ketentuan dalam Peraturan Direktur Jenderal Bea
dan Cukai Nomor 07/BC/2005 tentang Tata Cara Penetapan Harga Jual
Eceran Hasil Tembakau, perlu menetapkan Keputusan Kepala Kantor
Pelayanan Bea dan Cukai ………………………………………………
tentang Penetapan Kenaikan Harga Jual Eceran Hasil Tembakau atas
nama ……………………………….NPPBKC……….;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 75,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3612);
2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cukai (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 76, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3613);
3. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 43/PMK.04/
2005 tentang Penetapan Harga Dasar dan Tarif Cukai Hasil
Tembakau;
4. Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor 07/BC/2005
tentang Tata Cara Penetapan Harga Jual Eceran Hasil Tembakau;
Memperhatikan : Pasal 11 Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor 07/BC/2005
tentang Tata Cara Penetapan Harga Jual Eceran Hasil Tembakau;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA KANTOR PELAYANAN BEA DAN CUKAI ........…
TENTANG PENETAPAN KENAIKAN HARGA JUAL ECERAN HASIL
TEMBAKAU ATAS NAMA ……...….. NPPBKC…….....… DI ……………..
PERTAMA : Menaikan HJE hasil tembakau untuk merek yang tersebut pada lajur 2
dari HJE sebagaimana tersebut pada lajur 9 menjadi sebagaimana
tersebut pada lajur 10 lampiran Keputusan Kepala Kantor Pelayanan ini.
KEDUA : Apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan/kesalahan/kekurangan di
dalamnya akan diadakan pembetulan seperlunya.
Keputusan Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai ini mulai berlaku
tanggal 1 Juli 2005.
Ditetapkan di …………
pada tanggal ……………..
KEPALA KANTOR PELAYANAN BEA DAN CUKAI
………………………………….,

NAMA
NIP
DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI,
ttd,-
EDDY ABDURRACHMAN
NIP 060044459

11
BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 370 SEPTEMBER 2005
Lampiran
Keputusan Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai
Nomor :
Tanggal :

12
12
DAFTAR KENAIKAN HARGA JUAL ECERAN HASIL TEMBAKAU
ATAS NAMA :
NPPBKC :

Keputusan Terakhir Penetapan HJE


(Merek Baru) HJE (Rp)
No Merek Kode Jenis HT Tarif Cukai Isi
Merek (%) Nomor Tanggal LAMA BARU

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Kota…........…., Tanggal/Bulan/Tahun
Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai
…........…

Nama

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 370 SEPTEMBER 2005


NIP
KEPUTUSAN & KETETAPAN

DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI


ttd,-
EDDY ABDURRACHMAN
NIP 060044459
KEPUTUSAN & KETETAPAN
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI
Jalan Jenderal A. Yani Telepon : 4890308
Jakarta – 13230 Faksimili : 4890871
Kotak Pos 108 Jakarta – 10002

Yth. Para Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai


Di seluruh Indonesia

SURAT EDARAN
Nomor SE-13/BC/2005

TENTANG

PETUNJUK PELAKSANAAN PENETAPAN


KENAIKAN HARGA JUAL ECERAN HASIL TEMBAKAU
DAN PELAYANAN PEMESANAN PITA CUKAI

Sehubungan dengan diterbitkannya Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia


Nomor 43/PMK.04/2005 tentang Penetapan Harga Dasar dan Tarif Cukai Hasil Tembakau jo
Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor 07/BC/2005 tentang Tata Cara Penetapan
Harga Jual Eceran, dipandang perlu menyampaikan petunjuk pelaksanaan penetapan
kenaikan HJE hasil tembakau dan pelayanan pita cukai sebagai berikut :

1. Penggolongan Pengusaha Pabrik

a. Batasan penggolongan Pengusaha Pabrik yang berlaku 1 Juli 2005 adalah sesuai
Pasal 2 ayat (1) jo. Lampiran I Peraturan Menteri Keuangan Nomor 43/PMK.04/2005.
Penghitungan produksi hasil tembakau dilakukan berdasarkan pemesanan pita cukai
(dokumen CK-1).
Sebagai contoh :
Pengusaha Pabrik pada tahun takwim 2004 memproduksi (sesuai dokumen CK-1)
Sigaret Kretek Mesin (SKM) sebanyak 2,4 milyar batang dan klobot (KLB) sebanyak
5,2 juta batang, maka Pengusaha tersebut termasuk golongan II untuk jenis KLB (tidak
lebih dari 6 juta batang).
b. Untuk Pabrik yang mempunyai lokasi di bawah pengawasan lebih dari satu KPBC,
maka golongan Pengusaha Pabrik ditentukan berdasarkan gabungan CK-1 dari
keseluruhan lokasi pabrik.
c. Pengusaha Pabrik baru dapat mengajukan permohonan untuk ditetapkan golongannya
berdasarkan rencana produksi untuk setiap jenis hasil tembakau dalam jangka waktu
satu tahun takwim.
d. Kenaikan golongan Pengusaha Pabrik dapat terjadi apabila dalam satu takwim berjalan
produksinya melebihi batasan produksi untuk golongannya.
Sebagai contoh :

1) Pengusaha Pabrik padaTahun 2004 untuk jenis SKT termasuk golongan II


(lebih dari 500 juta batang tetapi tidak lebih dari 2 milyar batang), dalam tahun
2005 yaitu pada tanggal 15 Oktober 2005 Pengusaha yang bersangkutan
untuk jenis SKT produksi berdasarkan CK-1 sudah mencapai 2 milyar batang,
terhadap pemesanan pita cukai (CK-1) berikutnya harus mengikuti ketentuan
HJE dan tarif sesuai golongan I.

13
13
BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 370 SEPTEMBER 2005
KEPUTUSAN & KETETAPAN
2) Pengusaha Pabrik untuk jenis SKM termasuk golongan III (tidak lebih dari
500 juta batang), berdasarkan penelitian administrasi pada tanggal 20
September 2005 produksi berdasarkan CK-1 telah mencapai 700 juta batang,
atas kelebihan produksi dari batas maksimum, sebanyak 200 juta batang
ditagih kekurangan cukai dan pungutan lain dengan menggunakan ketentuan
HJE dan tarif golongan II dan untuk pemesanan pita cukai (pengajuan CK-1)
selanjutnya harus menyesuaikan HJE dan tarifnya sesuai dengan golongan II.

e. Penurunan golongan Pengusaha Pabrik dapat dilakukan apabila dalam satu


tahun takwim produksinya kurang dari batasan produksi untuk golongannya.
Penurunan golongan tersebut harus ditetapkan oleh Kepala Kantor Pelayanan
Bea dan Cukai dan penurunan golongan yang diperkenankan hanya untuk satu
tingkat lebih rendah dari golongan sebelumnya.

Sebagai contoh :

1) Pengusaha Pabrik SKT golongan II tarif cukai 16 % selama Tahun 2005


memproduksi sebanyak 489 juta batang, maka Pengusaha yang bersangkutan
dapat mengajukan penurunan golongan menjadi golongan III/A dengan tarif cukai 8
% untuk tahun takwim berikutnya (tahun 2006).
2) Pengusaha Pabrik SKM golongan I tarif cukai 40 % selama Tahun 2005 hanya
memproduksi sebanyak 450 juta batang, maka Pengusaha yang bersangkutan
hanya diperkenankan menurunkan golongannya menjadi golongan II tarif cukai 36
% untuk tahun takwim berikutnya (tahun 2006).

f. Pengusaha Pabrik yang mengalami penurunan golongan dilarang menurunkan HJE.

2. Perhitungan dan Penetapan Harga Jual Eceran

a. HJE semua jenis hasil tembakau yang masih berlaku, mulai 1 Juli 2005 dinaikkan
sebesar 15 % (lima belas persen) sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 43/PMK.04/2005.
Perhitungan kenaikan HJE :
HJE Baru = {(HJE per bungkus dibagi isi per bungkus) dikali 115 % } dikali isi per
bungkus.
Hasil perhitungan dibulatkan ke atas kelipatan 100 rupiah.

Sebagai contoh :

1) Merek “A” jenis SKM isi 12 batang merupakan produk Pengusaha Pabrik golongan
I maka perhitungannya sebagai berikut :
HJE yang berlaku saat ini Rp 5.900,00 HJE per batang sebesar Rp 491,67, mulai 1
Juli 2005 HJEnya dinaikkan 15 % per batang menjadi Rp 565,42 atau Rp 6.785,04
per bungkus, dibulatkan menjadi Rp 6.800,00 perbungkus.
2) Merek “X” jenis TIS isi 100 gram merupakan produk Pengusaha Pabrik golongan
III/B, maka perhitungannya sebagai berikut :
HJE yang berlaku saat ini Rp. 2.200,00, HJE per gram sebesar Rp 22,00, mulai 1
Juli 2005 HJEnya dinaikkan 15 % per gram menjadi Rp 25,30 atau Rp 2.530,00 per
100 gram, dibulatkan menjadi Rp 2.600,00 per 100 gram.
b. Atas kenaikan tersebut Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai segera menetapkan
kenaikan HJE untuk semua HJE yang masih berlaku tanpa harus menunggu
permohonan dari Pengusaha Pabrik atau Importir, dengan catatan HJE baru, berlaku
terhitung mulai tanggal 1 Juli 2005.
c. Penetapan HJE hasil tembakau merek baru untuk semua jenis hasil tembakau

14
BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 370 SEPTEMBER 2005
KEPUTUSAN & KETETAPAN
mulai tanggal 1 Juli 2005 berlaku HJE minimum sesuai Lampiran II Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 43/PMK.04/2005, dan tidak boleh lebih rendah dari
HJE untuk jenis tembakau yang sama yang dimiliki Pengusaha yang
bersangkutan yang masih berlaku.
d. HJE hasil tembakau untuk tujuan ekspor ditetapkan sama besarnya dengan HJE hasil
tembakau dari jenis dan merek yang sama yang dipasarkan di dalam negeri.
e. Tembusan Penetapan Kenaikan HJE paling lambat dalam 5 hari kerja.

3. Tarif Cukai

a. Tarif cukai yang berlaku mulai 1 Juli 2005 untuk setiap jenis hasil tembakau yang
dibuat di dalam negeri adalah tarif cukai sesuai yang ditetapkan dalam Lampiran II
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 43/PMK.04/2005.
b. Tarif cukai yang berlaku mulai 1 Juli 2005 untuk setiap jenis hasil tembakau yang
dibuat di dalam negeri untuk tahun anggaran berjalan, yang jumlah ekspornya
melebihi jumlah produksi dari jenis yang sama yang dipasarkan di dalam negeri
sebelum tahun anggaran berjalan adalah tarif cukai sesuai yang ditetapkan
dalam Lampiran III Peraturan Menteri Keuangan Nomor 43/PMK.04/2005.
Perhitungan jumlah hasil tembakau yang diekspor berdasarkan realisasi ekspor
dengan menggunakan Dokumen Cukai CK-8 dan perhitungan jumlah hasil
tembakau yang dipasarkan di dalam negeri dilakukan berdasarkan Dokumen
Cukai CK-1.
c. Tarif cukai hasil tembakau untuk tujuan ekspor ditetapkan sama dengan tarif cukai dari
jenis dan merek hasil tembakau yang sama, yang ditujukan untuk pemasaran di dalam
negeri.
d. Dalam hal terjadi kenaikan atau penurunan golongan Pengusaha Pabrik, maka tarif
yang berlaku mulai 1 juli 2005 setelah terjadi kenaikan atau penurunan golongan
adalah tarif cukai sesuai dengan yang ditetapkan dalam Lampiran II Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 43/PMK.04/2005.

4. Pita Cukai

a. Jumlah pemesanan pita cukai non personalisasi pada bulan Juni 2005
yangdiperkenankan maksimum 150% (seratus lima puluh persen) dari rata-rata
produksi per bulan berdasarkan pemesanan pita cukai (CK-1) selama bulan Januari
sampai dengan April 2005, untuk setiap tarif dan HJE yang sama.

Sebagai contoh :

Pesanan pita cukai PR. “ABC” dengan Tarif 40%, HJE Rp. 5.900 :
Bulan Januari : 100.000 lembar
Bulan Pebruari : 150.000 lembar
Bulan Maret : 120.000 lembar
Bulan April : 110.000 lembar
Rata-rata per bulan : 120.000 lembar
Pesanan pita cukai (CK-1) bulan Juni 2005 maksimum : (150 % X 120.000) = 180.000
lembar
b. Jumlah pemesanan pita cukai personalisasi pada bulan Juni 2005 yang
diperkenankan maksimum 150 % (seratus lima puluh persen) dari rata-rata produksi
per bulan berdasarkan pemesanan pita cukai (CK-1) selama bulan Januari sampai
dengan bulan April 2005 atau 100 % (seratus persen) dari jumlah pemesanan pita
cukai (CK-1) tertinggi dalam satu bulan antara bulan Januari sampai dengan April
2005, untuk setiap tarif dan HJE yang sama.

15
15
BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 370 SEPTEMBER 2005
KEPUTUSAN & KETETAPAN
Sebagai contoh :
Pesanan pita cukai PR. “XYZ” dengan Tarif 4%, HJE Rp. 2.600 :
Bulan Januari : 0 lembar
Bulan Pebruari : 200 lembar
Bulan Maret : 100 lembar
Bulan April : 300 lembar
Rata-rata per bulan : 150 lembar
150 % dari rata-rata : (150 % X 150) = 225 lembar atau
100 % dari tertinggi : Bulan April = 300 lembar
Pesanan pita cukai (CK-1) bulan Juni maksimum : 300 lembar.
c. Jumlah pemesanan pita cukai pada bulan Juni 2005 untuk Pabrik baru, Pabrik
yang belum melakukan pemesanan pita cukai (Januari s.d. April 2005) atau
Pabrik yang naik golongan pada Tahun 2005 diperkenankan maksimum 100%
(seratus persen) dari 1/12 batasan produksi untuk golongannya.
d. Permohonan Penyediaan Pita Cukai Personalisasi (PPPCP), Permohonan
Penyediaan Pita Cukai (PPPC), Daftar Permohonan Penyediaan Pita Cukai
(DPPPC), Daftar Permohonan Penyediaan Pita Cukai Tambahan (DPPPCT)
sudah harus diterima di Direktorat Cukai paling lambat tanggal 10 Juni 2005. (Fax
021-4897544, dan konfirmasi ke 021-4890308 ext. 403 atau fax 021-4891472
dan konfirmasi ke 021-4890308 ext. 424, 425).
e. CK-1 untuk Pita Cukai HJE lama, yang pita cukainya disediakan di KPBC paling
lambat diterima di KPBC pada tanggal 20 Juni 2005, untuk pita cukai yang
disediakan di Kantor Pusat DJBC, CK-1 paling lambat diterima di Kantor Pusat
tanggal 20 Juni 2005.
f. Pengadaan pita cukai dengan personalisasi memerlukan waktu sekitar 1 bulan,
maka PPPCP, PPPC, DPPPC dan DPPPCT untuk pita cukai dengan HJE baru,
sudah dapat diajukan sejak HJE baru ditetapkan oleh Kepala KPBC. Sebagai
contoh : apabila DPPPC diajukan pada tanggal 13 Juni 2005 maka pita cukai HJE
baru tersedia di KPBC paling cepat pada tanggal 13 Juli 2005.
g. Batas waktu pelekatan pita cukai HJE lama adalah tanggal 9 Agustus 2005.
h. Batas waktu pencacahan sisa pita cukai HJE lama yang tidak habis dilekatkan
sampai batas waktu pelekatannya adalah tanggal 19 Agustus 2005.
i. Batas waktu pengiriman hasil pencacahan (BACK-1) pita cukai HJE lama yang
tidak habis dilekatkan sampai batas waktu pelekatannya dari KPBC ke Kantor
Pusat DJBC adalah tanggal 24 Agustus 2005.
j. Batas waktu pengembalian sisa pita cukai HJE lama yang tidak habis dilekatkan
sampai batas waktu pelekatannya adalah tanggal 8 September 2005.
k. Batas waktu peredaran hasil tembakau dalam negeri yang dilekati pita cukai HJE
lama adalah tanggal 7 Nopember 2005.
l. Batas waktu penarikan hasil tembakau yang dilekati pita cukai HJE lama untuk
pemusnahan atau pengolahan kembali dengan mendapatkan pengembalian
cukai adalah tanggal 22 Nopember 2005.
m. Kepala Kantor wajib memperhatikan batas waktu sesuai huruf g, h, i, j, k, l dan
melakukan pengawasan dan pengecekan terhadap pelaksanaannya.

Demikian disampaikan untuk dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 8 Juni 2005
DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI

ttd
EDDY ABDURRACHMAN
NIP 060044459

16
BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 370 SEPTEMBER 2005

You might also like