You are on page 1of 96

TAHUN XXXVII EDISI 375 FEBRUARI 2006

EKONOMI
INDONESIA
2006
MENANTI PERTUMBUHAN,
MENANTI PERTUMBUHAN,
HADAPI TANTANGAN

PROFIL WAWANCARA

MENUNGGU IMPLEMENTASI
ANTHON DEGEY
“HARAPAN SAYA, ADA PUTRA DAERAH
YANG JADI PEJABAT DI PAPUA”
SRI MULYANI INDRAWATI
“UNTUK KEUANGAN SENDIRI, MASIH BANYAK
YANG HARUS KITA BERESKAN...”
DAFTAR ISI

5
Laporan Utama
Pertumbuhan ekonomi Indone-
sia sepanjang tahun 2005
sekalipun berat masih lebih
tinggi jika dibandingkan tahun
2004. Untuk itu pada laporan
utama kali ini, WBC
mengangkat tema Perkonomian
Indonesia pada 2005.

18 52
Wawancara Selak
Ditunjuknya Sri Mulyani Kali ini WBC
sebagai Menkeu mampu mengajak
memberikan efek cerah pada pembaca untuk
perekonomian Indonesia.
jalan-jalan ke Kota
Terbukti ketika ia dan tim
Kansai, Jepang.
ekonomi dilantik oleh SBY, nilai
tukar rupiah langsung menguat Simak keunikan
dan nilai indeks harga saham kota ini dalam
gabungan juga meningkat. rubrik Selak.

56
Kepabeanan
Tingginya tingkat inflasi
dan kurang
mendukungnya
perekonomian di dalam
negeri menjadi penyebab
utama realisasi target
penerimaan tidak
terpenuhi.

30 76
Daerah ke Daerah Profil
Pada rubrik ini WBC Profil kali ini menampilkan
kembali menampilkan Anthon Degey, seorang
KPBC Tipe A pegawai bea cukai yang
Jayapura. Selain itu juga merupakan seorang
peringatan satu tahun kepala suku di bumi
bencana tsunami di Papua. Ikuti perjalanan
Nanggroe Aceh kisah hidup dan
Darussalam. harapannya pada DJBC.

2 WARTA BEA CUKAI EDISI 375 FEBRUARI 2006


Surat Pembaca
1 DARI REDAKSI
3 SURAT PEMBACA
4 KARIKATUR Kirimkan surat anda ke Redaksi WBC melalui alamat
24 INFO PEGAWAI surat, fax atau e-mail. Surat hendaknya dilengkapi
dengan identitas diri yang benar dan masih berlaku.
- Pegawai Pensiun per
1 Februari 2006
- Siaran Pers Departemen
Keuangan RALAT
26 PENGAWASAN
Penembangan Kemempuan
Dalam rubrik wawancara WBC dengan Direktur Kepabeanan
Analisa Intelijen ACS-DJBC
29 INFO PERATURAN Internasional, Drs. Kamil Sjoeib, MA, edisi 374 Januari 2006 hal
38 SEPUTAR BEACUKAI 18, terdapat kesalahan pengutipan, tepatnya di pertanyaan
42 MITRA pertama pada alinea kedua. Semua kalimat yang berbunyi
Hasil Baru Dari Pertemuan Ratifikasi seharusnya menjadi Klasifikasi. Demikian kesalahan
Bulanan APKB Dengan DJBC ini telah kami perbaiki.
43 KONSULTASI Redaksi
KEPABEANAN DAN CUKAI
Mekanisme Pengeluaran barang
44 SIAPA MENGAPA
- C. Ken Indarto
Anjing Pelacak dan Anti Suap
- Alan Marton
- Fitra Harsanti Ega Putri Kami mengharapkan agar dalam rangka memperingati Hari
46 INFORMASI KEPABEANAN Pabean Internasional mendatang, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
DAN CUKAI (DJBC) mampu mensponsori/mempelopori lomba yang bersifat
Lokal Area Network dan Mainte tingkat nasional, yakni Lomba Ketangkasan Anjing atau Customs
nance Dog On The Road, dan lomba ini terbuka bagi masyarakat umum
49 OPINI
maupun lintas instansi. Anjing boleh terdiri dari jenis Herder, Labra-
- Mutasi Anugerah dan Bencana
dor, Root Willer, Doberman, Golden Ret maupun anjing biasa
- Promosi, Mutasi dan Koneksi
52 SELAK (kampung).
Yokoso Kansai - Japan Dalam hal ini selain DJBC sebagai pionir, juga berperan aktif
55 RENUNGAN ROHANI dalam menyikapi keadaan, penegakan security serta mewujudkan
Makan Bersama Sebagai Simbol salah satu daripada butir-butir pernyataan visi bersama (Vision
Persekutuan Statement) pada Asean Customs Vision 2020, yaitu meningkatkan
59 RUANG KESEHATAN efektifitas pengawasan dalam rangka mengurangi penyelundupan
Keracunan Makanan serta pelanggaran di bidang kepabeanan lainnya.
60 PERISTIWA
Kami percaya dengan momen seperti ini, mengadakan
- The 9 Th Asiana and Nuae
kontes terbuka, semua elemen masyarakat dan para pengusaha
International Open Para-
chuting Championship akan mendukung. Sehingga terciptanya keadaan yang aman dan
- Indonesia Menandatangani kondusif. Indikasinya dapat dilihat dengan banyaknya investor yang
Enam MOU Dengan Jordania masuk dan DJBC mendapatkan citra/image yang baik di mata publik,
64 RUANG INTERAKSI bahwa DJBC bukan hanya sebagai pengejar target APBN saja, tetapi
Adiksi Cinta menciptakan suasana yang sejuk dan sehat dengan kinerja lebih
66 KEPABEANAN profesional serta mengutamakan penegakan security dalam rangka
INTERNASIONAL memerangi tindak terorisme. Karena anjing-anjing itu kalau dilatih
- Konferensi Tingkat Menteri Ke-
khusus mendeteksi bom, amunisi atau jenis-jenis bahan peledak
6 WTO di Hongkong
- Juara II Lomba Karya Tulis
(explosive materials) sangat mumpuni, serta bisa (all round).
Bahasa Inggeris Disamping itu anjing punya kelebihan, yaitu tidak mau
- Juara II Lomba Karya Tulis disuap sebab binatang tersebut memang tidak doyan duit, doyannya
Bahasa Indonesia daging mentah. Betul tidak ? Bravo BC.
80 APA KATA MEREKA SARGIYATNO
- Dena Solo
- VJ Daniel

EDISI 375 FEBRUARI 2006 WARTA BEA CUKAI 3


KARIKATUR

JUARA II LOMBA KARIKATUR


HARI PABEAN INTERNASIONAL KE-54
TAHUN 2006
l KARYA : REDY BAMBANG SG. SH, MA
l NIP : 060067184
l UNIT KERJA : KPBC TIPE B KOTABARU

4 WARTA BEA CUKAI EDISI 375 FEBRUARI 2006


2005
LAPORAN UTAMA

Ekonomi
Indonesia
TANTANGAN EKSTERNAL
MASIH JADI PENGHAMBAT
Pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang tahun 2005 sekalipun berat masih
lebih tinggi jika dibandingkan tahun 2004.

S
etelah terpilih menjadi presiden investasi dan ekspor menjadi pendo- bahwa pertumbuhan ekonomi Indo-
dan wakil presiden pada 20 rong utama pertumbuhan menggan- nesia tahun 2005 yang lalu mengala-
Oktober 2004, duet Susilo tikan sektor konsumsi yang dominan mi peningkatan dari tahun 2004
Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla pada tahun sebelumnya. sebelumnya. Tingkat kepercayaan
(SBY-JK) menyatakan siap untuk Pemerintah juga menyatakan investor kepada Indonesia terlihat
meningkatkan perekonomian DOK. WBC dengan meningkatnya Indeks
Indonesia. Untuk itu pemerin- Harga Saham Gabungan
tahan SBY-JK membuat (IHSG) di pasar modal yang
beberapa prioritas nilainya mencapai 1104. Nilai
pembangunan ekonomi yang ini merupakan nilai tertinggi
bertumpu pada tiga hal yaitu; yang pernah tercatat dalam
revitalisasi sektor pertanian, sejarah pasar modal Indone-
pedesaan dan usaha kecil sia.
menengah (UKM) dalam Dalam hal investasi
rangka penciptaan lapangan realisasi investasi domestik
pekerjaan dan pengentasan dan asing sampai periode
kemiskinan, penguatan daya Januari hingga September
saing nasional, dan perce- 2005 tumbuh sebesar 123
patan iklim investasi yang se- persen. Total investasi
hat, menjadi agenda penting tersebut terdiri dari investasi
duet pemimpin bangsa yang Penanaman Modal Dalam
terpilih dalam pemilihan Negeri (PMDN) Rp 11,97
presiden dan wakil presiden triliun atau naik 20,97 persen
yang demokratis. dibandingkan periode yang
Pertumbuhan ekonomi di sama tahun sebelumnya,
Indonesia dalam sementara untuk investasi
perjalanannya mengalami Penanaman Modal Asing
berbagai tantangan eksternal (PMA) sebesar Rp. 72,53
di luar kendali, diantaranya, triliun atau naik 159,62
bencana tsunami di Aceh dan persen jika dibandingkan
sebagian Sumatera Utara, periode yang sama tahun
kenaikan suku bunga Ameri- sebelumnya.
ka Serikat, kenaikan harga
minyak dunia dan peristiwa HARGA MINYAK DUNIA
pemboman di Bali. BERPENGARUH
Walaupun mengalami Walaupun investasi
tekanan cukup berat, peme- dalam negeri dan asing
rintah mengklaim ekonomi meningkat, pada
Indonesia masih tumbuh kenyataanya pemerintah
dengan cukup baik, dimana BANK INDONESIA memperkirakan perekonomian tumbuh sekitar 5,3 - 5,6%. menghadapi dua tantangan

EDISI 375 FEBRUARI 2006 WARTA BEA CUKAI 5


LAPORAN UTAMA

SUMBER PERTUMBUHAN EKONOMI


DESEMBER 03 - JUNI 05

DIOLAH DARI DATA BPS


KONSUMSI INVESTASI EKSPOR KONSUMSI PEMERINTAH

eksternal yaitu kenaikan harga keuangan negara. Pemerintah PERTUMBUHAN EKONOMI MASIH
minyak dunia dan tingkat suku bunga beralasan jika harga minyak dunia CUKUP BAIK
Fed (suku bunga Bank sentral yang meroket dan sempat menyentuh Walaupun tantangan eksternal
Amerika, Federal Reserve) Harga US$60 bila tidak diikuti dengan yang dihadapi berat, namun
minyak dunia yang sempat mencapai kenaikan harga BBM dalam negeri, pertumbuhan ekonomi Indonesia
US$ 70 per barrel telah membuat akan menyebabkan terjadinya tahun 2005 masih tetap tinggi jika
beban subsidi BBM menjadi pembengkakan anggaran untuk dibandingkan dengan tahun
meningkat tajam dan juga menekan subsidi BBM yang bisa mencapai sebelumnya. Adanya tekanan
rupiah. Rp.120 triliun lebih. eksternal ini juga diakui oleh Bank
Harga minyak dunia yang tinggi Kenaikan harga minyak dunia Indonesia (BI).
ini diakui pemerintah memberikan yang masih tetap tinggi, tentunya Pada Evaluasi Perkembangan
dampak yang cukup berat bagi akan berpengaruh terhadap APBN Ekonomi 2005, BI mengatakan
DOK. WBC
2006, terutama pada pos subsidi kondisi perekonomian global kurang
BBM. Untuk mengurangi beban menguntungkan, terutama pada
subsidi BBM tersebut, pemerintah meningkatnya harga minyak dunia
pada 5 Oktober 2005 yang lalu telah dan siklus pengetatan kebijakan
menaikan harga BBM di dalam negeri moneter global yang menyebabkan
khususnya BBM bersubsidi seperti upaya menjaga momentum
minyak tanah, premium dan solar, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas
yang rata-rata kenaikannya sebesar makro mengalami gangguan yang
107 persen dengan kenaikan cukup berarti.
tertinggi terjadi untuk minyak tanah Ketergantungan kegiatan ekonomi
yang mencapai 185 persen. domestik pada impor menyebabkan
Untuk mengurangi dampak kondisi perekonomian secara
negatif kenaikan harga BBM pada 5 struktural cukup rentan terhadap
Oktober 2005, pemerintah perubahan kondisi eksternal.
mengeluarkan kebijakan yang Ekspansi ekonomi menjadi lebih
bernama paket insentif 1 Oktober lambat ketika kegiatan investasi
2005 yang ditujukan pada empat terkendala oleh membumbungnya
kelompok sasaran, yaitu pendu- biaya produksi akibat kenaikan harga
duk miskin, petani,pekerja konsumen BBM dan belum tuntasnya berbagai
dan kelompok industri, perdagangan peraturan-peraturan di bidang
serta Usaha Kecil Menengah (UKM) investasi dan pembangunan
Untuk kelopok miskin, menurut infrastruktur.
pemerintah, paket insentif yang Sementara itu, kegiatan konsumsi
diberikan dalam bentuk subsidi juga mengalami penurunan karena
KWIK KIAN GIE. Walaupun pertumbuhan ekonomi
Indonesia 2005 hanya mencapai 5,5 persen, langsung tunai (SLT) kepada 15,5 melemahnya daya beli masyarakat
namun masih lebih tinggi jika dibandingkan pada juta rumah tangga dengan jumlah dan mulai meningkatnya suku bunga.
2004 yang hanya mencapai 5,1 persen. dana Rp.5 triliun pada tahun 2005. Di sisi lain, kinerja ekspor juga belum

6 WARTA BEA CUKAI EDISI 375 FEBRUARI 2006


FOTO : ISTIMEWA
Lebih lanjut Kwik mengatakan,
kenaikan harga minyak dunia di satu
sisi berdampak negatif terhadap
perekonomian nasional karena
Indonesia telah menjadi net oil
importer, akan tetapi secara
keseluruhan Indonesia masih
berstatus sebagai net energy ex-
porter jika didalamnya termasuk gas
alam, sehingga kenaikan harga
minyak berdampak positif terhadap
perekonomian.
Sementara itu pengamat ekonomi
dari Universitas Indonesia, Faisal
Basri mengatakan, pertumbuhan
ekonomi Indonesia tahun 2005 masih
lebih tinggi dari tahun lalu, namun
meningkatnya pertumbuhan ekonomi
ini tidak berarti segala sesuatunya
berjalan mulus.
Faisal mengatakan,
ketidakdisiplinan dalam mengelola
ekonomi dan adanya konflik
kepentingan dalam pengelolaan
ekonomi menjadi penyebab
perkembangan ekonomi Indonesia
tidak meningkat.
HOTEL. Selain sektor pengangkutan, komunikasi, perdagangan, hotel dan restoran juga mengalami “Kalau kita disiplin, kalau baik
pertumbuhan paling tinggi. mengelola ekonomi, tidak ada konflik
kepentingan, sebetulnya ekonomi
begitu menggembirakan seiring Pengamat Ekonomi yang juga kita lebih tinggi growth-nya,”papar
dengan kondisi permintaan global mantan Menteri Perencanaan Pem- Faisal. Lebih lanjut ia mengatakan,
yang menurun dan melemahnya daya bangunan Nasional Ketua Bappenas, meningkatnya pertumbuhan ekonomi
saing. Untuk keseluruhan tahun Kwik Kian Gie memperkirakan, wa- Indonesia diikuti dengan
2005, Bank Indonesia laupun pertumbuhan ekonomi Indo- memburuknya indikator
memperkirakan perekonomian nesia 2005 hanya mencapai 5,5 per- perekonomian yang antara lain suku
tumbuh sekitar 5,3 - 5,6%. sen, namun ini masih lebih tinggi jika bunga, current account dan rate
Pemerintah mencatat, dibandingkan pada tahun 2004 lalu account yang balance, serta kurs
pertumbuhan ekonomi Indonesia yang hanya mencapai 5,1 persen. yang tinggi terhadap rupiah. zap
pada triwulan IV dan triwulan I 2005
DOK. WBC
sebesar 6,7 persen dan 6,2 persen.
Pertumbuhan ini merupakan
pertumbuhan yang tertinggi sejak
krisis ekonomi melanda Indonesia.
Kekhawatiran pemerintah akan
pertumbuhan ekonomi Indonesia
yang hanya berasal dari sektor
konsumsi tidak terbukti.
Pola pertumbuhan ekonomi dari pola
konsumsi bergeser ke arah
investasi, hal ini dimulai sejak
triwulan ke-3 tahun 2004. (lihat
tabel).
Lebih lanjut pemerintah
mengatakan, sampai dengan semes-
ter I tahun 2005, ekonomi tumbuh
sebesar 5,9 persen dimana
pertumbuhan ekonomi pada triwulan
II tahun 2005 ekonomi tumbuh
sebesar 5,5 persen.
Dari sisi produksi pemerintah juga
mencatat, hingga triwulan II tahun
2005 semua sektor mengalami
pertumbuhan positif, kecuali sektor
pertambangan dan penggalian.
Pertumbuhan paling tinggi berada
pada sektor pengangkutan dan
komunikasi, yang diikuti oleh
perdagangan, hotel dan restoran.
Begitu juga dengan sektor industri SPBU. harga BBM di dalam negeri khususnya BBM bersubsidi seperti minyak tanah, premium dan
pengolahan yang juga mengalami solar, yang rata-rata kenaikannya sebesar 107 persen dengan kenaikan tertinggi terjadi untuk
pertumbuhan sebesar 6,7 persen. minyak tanah yang mencapai 185 persen.

EDISI 375 FEBRUARI 2006 WARTA BEA CUKAI 7


LAPORAN UTAMA

PEMERINTAH HARUS

Bekerja
K eras
DI TAHUN 2006
Walaupun dibayang-bayangi oleh harga minyak dunia yang tetap tinggi, pemerintah
optimis bisa menjalankan perekonomian Indonesia tahun 2006

H
arga minyak Internasional yang perdagangan dunia pada tahun 2006 dukungan membaiknya perekonomian
cukup tinggi pada tahun 2006, tumbuh sedikit lebih baik dibandingkan global diperkirakan menjadi faktor-
masih membayang-bayangi tahun 2005 dan diperkirakan dapat faktor penting bagi penguatan kinerja
perekonomian Indonesia. Bukan hanya mencapai 7,4 persen. ekonomi nasional tahun 2006.
Indonesia, dunia pun masih harus Mengenai pertumbuhan ekonomi Konsumsi masyarakat menurut
berada dibawah bayang-bayang harga Indonesia tahun 2006, pemerintah pemerintah, masih tumbuh relatif tinggi
minyak Internasional. Perkiraan ini memperkirakan akan terus membaik sekitar 5,3 persen. Hal ini disebabkan
menurut analis ekonomi Kwik Kian Gie dan dapat mencapai 6,2 persen. antara lain oleh relatif terkendalinya
disebabkan pada tekanan permintaan Stabilitas ekonomi domestik yang tingkat harga domestik dan perkiraan
terutama permintaan yang berasal dari diperkirakan relatif terjaga, berbagai meningkatnya pendapatan masyarakat.
China dan India yang masih tetap upaya pembenahan di sektor riil serta Sementara itu suku bunga domestik
besar. Perkembangan harga minyak WBC/ATS
yang masih terkendali pada tingkat
internasional pada tahun 2006 dan yang relatif rendah diperkirakan dapat
tahun berikutnya, masih menurutnya, mendorong kredit konsumsi makanan.
juga diakibatkan oleh faktor penawaran Kinerja investasi diperkirakan akan
dan ketidakpastian mengenai biaya terus berlanjut dalam tahun 2006,
produksi minyak dunia dimasa yang dimana Pembentukan Modal Tetap
akan datang. Bruto (PMTB) diperkirakan dapat
Implikasi kenaikan harga minyak tumbuh sebesar 15,2 persen. Perkiraan
yang tinggi pada saat ini masih menurut penguatan ini terutama diharapkan
Kwik, dapat bersifat permanen atau berasal dari realisasi tindak lanjut
paling tidak dapat bertahan dalam infrastructure summit dan juga akibat
beberapa tahun ke depan. Sehingga perkiraan peningkatan kinerja industri
dengan kondisi seperti ini manufaktur terutama sub sector industri
perekonomian dunia pada tahun 2006 perlatan dan perlengkapan transportasi.
tidak berbeda jauh dengan perkiraan Sementara laju pertunbuhan ekspor
perekonomian pada tahun 2005. dalam tahun 2006 diperkirakan sekitar
Pertumbuhan ekonomi dunia tahun 10,2 persen. Tantangan eksternal
2006 menurut Kwik diperkirakan maupun internal masih mempengaruhi
sebesar 4,3 persen atau sama dengan perkiraan pertumbuhan ekspor.
perkiraan tahun 2005. Pertumbuhan Sementara seiring dengan
ekonomi di negara maju secara meningkatnya konsumsi masyarakat
keseluruhan diperkirakan sedikit dan investasi, impor barang dan jasa
membaik menjadi 2,7 persen, diperkirakan dapat tumbuh sebesar
sebaliknya pertumbuhan ekonomi di 13,4 persen.
negara-negara sedang berkembang di
kawasan Asia diperkirakan menjadi 7,2 MENKO PEREKONOMIAN BOEDIONO. Indonesia PEMERINTAH HARUS SERIUS
persen. Sedangkan volume bisa melewati masa rawan tersebut Pengamat ekonomi dari Universitas

8 WARTA BEA CUKAI EDISI 375 FEBRUARI 2006


WBC/ATS
Indonesia, Faisal H. Basri mengatakan, masih menurut Faisal, masyarakat
bahwa dirinya tidak membuat prediksi pedesaan yang bergerak dibidang
mengenai pertumbuhan ekonomi tahun konsumsi makanan akan meningkatkan
2006. Menurutnya, jika mengacu pada produksinya.
riset dan penelitian yang dilakukan oleh “Jika produksi meningkat maka ada
lembaga survey internasional dan juga tenaga kerja. Orang di pedesaan dan
lembaga survey di Indonesia, pertanian akan membeli barang
pertumbuhan ekonomi tahun depan kebutuhan dasar mereka yang nilai
lebih rendah dari tahun ini, atau eknomi dan teknologinya rendah dan ini
setidaknya sama dengan tahun 2005. bisa dihasilkan oleh Usaha Kecil
“Growth-nya sama dengan tahun 2005 Menengah (UKM),”papar Faisal.
bahkan lebih rendah,” papar Faisal. Lebih lanjut ia menyoroti mengenai
“Jika pertumbuhannya hanya kestabilan makro ekonomi Indonesia.
mencapai 5-5,3 persen pengangguran Menurutnya kestabilan makro ekonomi
akan mencapai 12 juta, akibatnya jika berhasil tidak secara optimal
jumlah orang miskin makin banyak, menciptakan dampak bagi
orang makin tidak bisa menjaga kesejahteraan bangsa secara
kesehatan dan timbul masalah-masalah keseluruhan. Untuk itu masih
sosial yang tidak bisa dikendalikan lagi. menurutnya harus ada keberpihakan,
Maka itu kita harus bertekad dan saya dan keberpihakan itu hanya tergantung
tidak mau berproyeksi, ingat! Minimal pada politisi.
kita mencapai 5,8%,” demikian ujarnya. “Maunya politisi itu apa? Jadi
Lebih lanjut Faisal mengatakan, jika pilihlah atau berpihaklah pada yang
melihat dari sisi tradable (sektor lebih memihak rakyat dan yang lebih
perdagangan) dan non tradable (bukan FAISAL H. BASRI. Pilihlah atau berpihaklah membutuhkan. Masalahnya sekarang
perdagangan) yang masing-masing pada yang lebih memihak rakyat dan yang lebih yang penting rupiah stabil. Memang
pertumbuhannya 3,8 persen dan 8,5 membutuhkan. menyenangkan bagi yang punya uang.
persen, hal ini menurutnya sudah Karena jika punya uang, dia (pemilik
cukup baik dan tidak perlu diutak-atik orang di pedesaan tadi, maka akan ada modal.red) kabur ke tempat lain, jadi ini
lagi, selanjutnya road base dari kedua multi player. Artinya, jika uang melayani siapa? Melayani satu
sisi tersebut dibenahi. ‘dibenamkan’ di desa dan pertanian golongan apa melayani rakyat secara
Namun menurutnya, ini tidak cukup sebesar Rp.30 triliun, maka keseluruhan,?” kata Faisal.
mengingat tenaga kerja yang diserap kemungkinan naiknya bisa mencapai Mengenai kinerja Direktorat
tidak cukup banyak. Untuk itu Faisal 10 kali lipat atau menjadi 300, sebab Jenderal Bea dan Cukai (DJBC), Faisal
mengatakan yang harus dilakukan orang desa butuh makan. Selanjutnya menyatakan dirinya sependapat
pemerintah adalah meningkatkan
DOK. WBC
kualitas pertumbuhan ekonomi agar
dapat memberikan kontribusi atau
sumbangan yang berarti bagi
penyelesaian masalah-masalah sosial
yang ada.
Untuk manufaktur yang komoditinya
antara lain pakaian, elektronik, mobil
dan lain sebagainya, Faisal
mengatakan, perlu ada identifikasi
untuk menentukan potensi mana saja
yang besar, yang dimulai dengan
melakukan identifikasi potensi terlebih
dulu.
Sedangkan untuk pertanian, harus
diberdayakan oleh pemerintah karena
sebagian besar pengangguran berada
di pedesaan, sehingga sektor pertanian
menjadi target pemerintah.
Untuk pemberdayaan masyarakat
pedesaan, Faisal mempunyai
perhitungan sendiri. Menurutnya
pemerintah memiliki dana sebesar Rp.
20 triliun dari sisa harga Bahan Bakar
Minyak (BBM) yang dinaikan dan Rp.
10 triliun lainnya berasal dari subsidi
yang tidak jadi dikeluakan dan juga sisa
dari anggaran yang lalu-lalu, sehingga
totalnya mencapai Rp.30 triliun.
Menurutnya jika anggaran tersebut
dimasukkan ke sektor pertanian dan
pedesaan untuk membangun proyek
padat karya, ada sejuta orang bekerja
dari nilai Rp30 triliun, termasuk untuk
upah para pekerja.
Faisal menjelaskan jika upah HARGA MINYAK INTERNASIONAL yang cukup tinggi pada tahun 2006, masih membayang-bayangi
tersebut sebagian dikonsumsi orang- perekonomian Indonesia.

EDISI 375 FEBRUARI 2006 WARTA BEA CUKAI 9


LAPORAN UTAMA
DOK. WBC
masyarakat juga permisif karena
sangat mudah untuk memberikan uang
pada aparat penegak hukum. Jadi kita
mulai start dari urat nadi mana yang
harus dibenahi,” papar Faisal.

KEMBALI PADA PRIORITAS UTAMA


Lebih lanjut Faisal menyayangkan
program unggulan duet Susilo
Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla (SBY-
Kalla) (lihat tulisan 1 ) yang tidak
tersentuh dan hanya sebatas retorika
belaka. Faisal mengatakan realisasi
program unggulan tersebut meleset
dari tujuan. Ia mencontohkan
kontroversi impor beras yang tidak
berpihak pada petani, kebijakan UMKM
tak terdengar, orang miskin dan
pengangguran meningkat.
Sementara itu daya saing nasional
terus merosot, sementara menurutnya
yang terlebih dahulu menyodok adalah
Infrastructure Summit. Bahkan dalam
waktu dekat akan digelar yang kedua.
Untuk itu Faisal mengatakan agar
EKSPOR INDONESIA. Dalam tahun 2006 diperkirakan sekitar 10,2 persen pemerintah fokus pada suatu
permasalahan yang dianggapnya
dengan hasil survey yang dilakukan sampai seburuk itu kok,”papar Faisal. sebagai urat nadi permasalahan, jika
oleh beberapa lembaga survey di Menurutnya DJBC dan Direktorat urat nadi permasalahan tadi dapat
Indonesia dan Internasional yang Jenderal Pajak banyak dikeluhkan oleh ditangani dengan baik dan fokus, maka
mengatakan bahwa DJBC merupakan banyak pihak karena kedua instansi sudah pasti keadaan perekonomian
salah satu lembaga yang bermasalah. tersebut merupakan sumber akan membaik,”Bukan hanya
Namun dirinya mengatakan bahwa penerimaan negara. “Negara kita ekonominya saja yang membaik tapi
permasalahan yang ada di DJBC termasuk negara yang paling korup di secara keseluruhan akan
jangan dibuat menjadi semacam ‘hantu’ Asia, bea cukai itu bukan terisolasi membaik.”lanjut Faisal.
yang harus ditakuti karena bea cukai itu pada satu sistem, tapi bagian dari satu Menanggapi upaya promosi untuk
susah untuk dibereskan. “Enggak sistem dimana pengusaha dan menarik para investor yang salah
WBC/ATS satunya dilakukan
Presiden Soesilo
Bambang Yudhoyono
dengan melakukan
lawatan ke beberapa
negara, Faisal
mengatakan,
sebenarnya lawatan
ke luar negeri tidak
perlu dilakukan, para
investor sudah
mengetahui Indonesia
dan seluk beluknya.
Menurutnya yang
terpenting, saat ini
adalah pembenahan
di dalam negeri. Ibarat
dapur, demikian
Faisal
mengumpamakan,
benahi dulu dapurnya.
Jika dapur sudah
bersih, pasti orang
mau datang. Karena
informasi apa saja
mengenai Indonesia,
investor asing
memilikinya.
“Jadi investor akan
tetap datang walau
SBY tidak melakukan
lawatan ke berbagai
negara, artinya
ELEKTRONIK. Untuk manufaktur yang komoditinya antara lain pakaian, elektronik, mobil dan lain sebagainya, perlu ada mereka mengetahui
identifikasi untuk menentukan potensi mana saja yang besar, yang dimulai dengan melakukan identifikasi potensi terlebih dulu. semua tentang

10 WARTA BEA CUKAI EDISI 375 FEBRUARI 2006


FOTO : ISTIMEWA
Indonesia
dikarenakan informasi
saat ini sudah sangat
terbuka,”lanjut Faisal.
Solusi untuk
semua masalah
negeri ini khususnya
dalam hal kebijakan di
bidang ekonomi,
Faisal Basri
menekankan perlu
adanya reformasi
birokrasi yang
dirasakannya sudah
mendesak dan
dirasakan belum
tersentuh oleh
Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono,
bahkan mulai dari
pemimpin
sebelumnya, baik itu
era Megawati
maupun
Abdurrachman Wahid.
Reformasi
birokrasi yang
dimaksud Faisal Basri
di sini adalah adanya
mekanisme check and
balances dari dalam.
Disamping itu, perlu
ada eksternal auditor
yang menjaga jarak PERTANIAN sektor pertanian menjadi target pemerintah.
dan independen,
termasuk juga gaji pegawai yang perlu menunda penyelesaian masalah sama genjot, tapi jangan sampai jatuh karena
dibenahi agar mereka dapat bekerja saja dengan membuat tumpukan tidak seimbang. Itulah tema di menko
secara tenang tidak diburu-buru oleh sampah kian menggunung, sehingga perekonomian untuk dijabarkan dalam
keperluan pribadi. makin sulit diatasi, sehingga langkah-langkah yang akan kita ambil,”
Menko Perekonomian Boediono, mempersempit peluangnya jika maju ujar Boediono.
seusai acara serah terima dari pejabat kembali pada pemilihan presiden pada Menyinggung soal upaya untuk
lama Aburizal Bakrie di Jakarta pada 7 2009. menurunkan tingkat kemiskinan,
Desember 2005, menyatakan, presiden Setelah Presiden Susilo Bambang Boediono mengakui hal itu tidak bisa
fokus pada masalah iklim investasi. Yudhoyono mengumumkan resufle dilakukan sendiri tanpa adanya
Sehingga perlu melakukan reformasi kabinet khususnya pada tim ekonomi pertumbuhan ekonomi. “Itu jelas
keadaan atau aturan-aturan yang ada pada 7 Desember 2005, masyarakat disinggung juga oleh presiden dan
sehingga gairah untuk melakukan pun optimis dan menyambut gembira harus disadari bahwa di Indonesia
investasi meningkat diberbagai bidang bahwa perekonomian akan maju, sedang mengalami inflasi tinggi dan
seperti perpajakan, hukum,perburuhan bahkan indicator perekonomian seperti proses kemiskinan,”ujar Boediono.
dan aturan daerah. Hal seperti ini yang IHSG dan nilai tukar rupiah menguat. Boediono selalu optimis. Ketika
perlu ada reformasi untuk Hal yang sama juga disampaikan dirinya menjabat sebagai Menteri
meningkatkan iklim investasi. Lebih Faisal, menurutnya penunjukan Menko Keuangan, situasi keuangan
lanjut Boediono mengatakan, reformasi Perekonomian Boediono dan Menteri pemerintah maupun di luar pemerintah
dilakukan jika ada yang menghambat Keuangan Sri Mulyani Indrawati oleh masih sangat rawan, namun Indonesia
investasi, menuju ke iklim yang presiden sudah tepat, keduanya bisa melewati masa rawan tersebut.
mendorong investasi. memenuhi syarat yang tak dimiliki Tantangan lain yaitu politik dan ekono-
sosok-sosok yang digantikannya, mi ia rasa perlu dimasukkan dalam
TETAP OPTIMIS sehingga kerangka makro ekonomi konteks pengambilan keputusan.
Mengenai kondisi di tahun 2006, akan lebih jelas dan terukur, sehingga Kondisi lain yang harus tetap dijaga
Faisal mengatakan bahwa dirinya tetap tak eksperimental. menurut Boediono adalah koordinasi
optimis menjalani tahun 2006 ini. Mengenai langkah yang akan fiskal moneter yang harus serasi
Menurutnya kemerosotan berbagai diambilnya setelah dilantik menjadi dengan Bank Indonesia pada suku
indikator makro ekonomi belakangan ini Menko Perekonomian Boediono bunga dan kredit, jika tetap ingin inflasi
terjadi bukan karena semakin mengatakan, akan mencoba untuk dapat diturunkan, karena dampaknya
memburuknya fondasi ekonomi, menormalkan kembali ekonomi akan ke beberapa aspek lain, termasuk
melainkan lebih karena buruk laku, tak Indonesia ketingkat yang stabil. goods dan suku bunga pada dana
disiplin, terlalu percaya diri, dan adanya Menurutnya Stabil bukan berarti pembiayaan dan pertumbuhan
conflict of interest sehingga gagal mandeg, tetapi artinya seimbang. ekonomi.
memanfaatkan momentum percepatan. “Inilah yang presiden katakan, “Inflasi ini adalah masalah makro,
Dari sisi Pemerintahan SBY yang pertumbuhan ekonomi kita genjot, tapi jadi ‘obat’ makro yang telah ditetapkan
baru setahun Faisal menyampaikan, jangan melupakan stabilitas, jangan pada masa lampau akan tetap kita
seharusnya SBY menyadari bahwa melupakan keseimbangan, terus jalankan,”tegasnya. zap

EDISI 375 FEBRUARI 2006 WARTA BEA CUKAI 11


LAPORAN UTAMA

Kebijakan Ekonomi
Pemerintah
Di Mata Dunia Usaha
Sejak duet kepemimpinan Soesilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla (SBY-JK)
terbentuk, pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan di bidang
ekonomi yang berupaya mengakomodir kepentingan banyak pihak. Namun buat
para pungusaha khususnya, implementasi dilapangan masih dirasakan lemah.

T
antangan berat yang dihadapi yang harus ditelan jika ingin sembuh tersebut tidak dapat bersaing
oleh pemerintah pada tahun dari sakit. karena negara kompetitor semakin
2005 lalu, memberi dampak Sofyan Wanandi, pimpinan banyak. Selain itu kendala dalam
besar bagi kehidupan masyarakat. kelompok usaha Gemala Group negeri juga memberikan dampak bagi
Harga minyak dunia yang meningkat mengatakan, dirinya masih bisa industri.
tajam mau tidak mau harus diikuti memaafkan keadaan perekonomian Toto menunjukkan beberapa
dengan kenaikan harga BBM dalam tahun 2005 karena adanya faktor kendala didalam negeri yang
negeri dan berimbas pula kepada eksternal dan faktor umur dihadapi oleh industrti seperti
berbagai faktor perekonomian yang pemerintahan SBY-JK yang masih kendala infrastruktur, sarana dan
lain. Kebijakan pemerintah menaikan muda dan masih baru. prasarana yang memang harus
harga BBM dalam negeri dinilai tidak Menurut Sofyan, ketika Kabinet mendapat perhatian khusus
populer oleh masyarakat, karena Indonesia bersatu terbentuk, dirinya pemerintah seperti transportasi dan
berimbas pada kenaikan harga-harga berharap pemerintah dapat juga sarana kepelabuhan.
kebutuhan lain. melakukan ‘coba-coba’ untuk bisa Tahun 2005 lalu menurut Toto,
Sedangkan bagi pengusaha, membawa Indonesia keluar dari banyak pengusaha yang berpikir
kenaikan ini akan membebani usaha krisis ekonomi yang dinilainya tidak realistis untuk menahan diri atau
dan menimbulkan biaya produksi kunjung usai. Namun kenyataannya tidak berinvestasi dan menanamkan
yang tinggi. Namun pemerintah pemerintah kehilangan prioritas uangnya karena kondisi
beralasan, ini merupakan obat pahit karena menghadapi tantangan perekonomian yang berat. “Dari pada
DOK. KY
eksternal seperti; bencana alam DOK. WBC
tsunami, flu burung, bom Bali dan
lain sebagainya.
Selanjutnya kabinet yang terdiri
dari berbagai macam latar belakang
seperti partai politik dan lain
sebagainya, dinilainya turut
memberikan dampak ketidakfokusan
pemerintah menangani
permasalahan yang ada sehingga
tidak ada koordinasi dan cenderung
menciptakan konflik yang ditakuti
oleh kalangan dunia usaha.
“Kalau ada tantangan eksternal
yang dihadapi pemerintah,
semestinya bisa membuat kabinet
kompak dan fokus untuk
menyelesaikan suatu permasalahan
yang ada, tapi kenyataannya tidak
kelihatan dan tidak kompak,”ujar
Sofyan kembali.
Ketua Gabungan Pengusaha
Ekspor Indonesia (GPEI), Toto
Dirgantoro mengatakan, tahun 2005
merupakan tahun yang
SOFYAN WANANDHI. Pemerintah kehilangan TOTO DIRGANTORO. DJBC lebih
prioritas karena menghadapi tantangan memprihatinkan bagi dunia usaha. menggiatkan lagi penekanan terhadap
eksternal seperti; bencana alam tsunami, flu Menurutnya industri menghadapi berbagai peraturan yang ada kepada
burung, bom Bali dan lain sebagainya. kendala dimana produk dari industri para petugas di lapangan.

12 WARTA BEA CUKAI EDISI 375 FEBRUARI 2006


DOK. WBC

INDUSTRI OTOMOTIF. Pasar Domestik masih bagus.

para investor menanamkan modal umum pabrik rokok masih bisa pabrik rokok legal yang kembang
untuk investasi dengan kondisi yang mengikuti keadaan pada saat itu. kempis dan tutup, karena peminatnya
berat, yang pada nantinya Pada saat harga BBM naik dan lain lebih cenderung membeli rokok
mengakibatkan tidak bisa membayar sebagainya naik, secara umum daya selundupan yang murah. “Ini setidak-
pesangon pekerjanya atau terjadi beli menurun. Namun tingkat nya harus diantisipasi oleh DJBC
PHK karena menutup pabrik, lebih menurunnya ini dikategorikannya ada melalui pengawasannya,”ujar Mufti.
baik mereka menahan uang. Tahun yang menurun sekali ada yang Teguh Trihono, Production Control
2005 menurut saya cukup signifikan menurun sedikit. Hal ini tergantung Export and Import Division Toyota
terjadi pemutusan hubungan pada merek rokok tersebut dan Motor Manufacturing Indonesia
kerja,”lanjut Toto segmen dari rokok tersebut. (TMIN) mengatakan, untuk tahun
Dari pengamatan Toto, dampak “Kalau suatu merek rokok 2005 memang menghadapi
market dalam negeri tahun 2005 bisa konsumennya menurun sekali akibat tantangan cukup berat dari sisi
dikatakan perekonomiannya tidak kenaikan BBM, kita harus lihat perekonomian domestik, namun
berjalan stabil dimana pasar menjadi menurunnya sampai sejauh mana, pihaknya kembali menyerahkan
lesu, daya saing juga berkurang dan apakah menurunnya ini sampai pada kebijakan menghadapi perekonomian
banjirnya barang impor. Dampak pengurangan pegawai atau 2005 lalu kepada pemerintah.
yang dirasakan terjadi pada saat tidak,”ujar Mufti. Namun ia Ia mengatakan TMIN masih bisa
momen yang bisa dibilang panen mengatakan pengurangan pegawai menjalani keadaan tahun 2005 lalu
bagi industri dalam negeri yaitu saat dan penutupan pabrik akibat mengingat pasar domestik Indonesia
menjelang hari raya dan tahun baru kenaikan harga BBM tidak ditemui cukup bagus untuk pemasaran
terjadi kelesuan. “Untuk produk sejauh ini, namun ia mengatakan Toyota Inova dan ekspor ke beberapa
khususnya tekstil sulit melempar kemungkinan itu ada. negara berlangsung sesuai dengan
produknya ke pasar. Itu kondisi yang Gapprindo mensinyalir akibat target yang dimilikinya, untuk jenis
kita alami tahun 2005,”jelas Toto. kenaikan BBM yang berimbas ke armada Toyota Avanza.
Muhaimin Mufti Ketua Gabungan segala lini ini memungkinkan subur-
Pengusaha Rokok Putih Indonesia nya pertumbuhan rokok-rokok ilegal HARUS CARI TEROBOSAN
(Gapprindo) mengatakan, tahun 2005 dan rokok selundupan dari luar neg- Belajar dari mini krisis yang
memang cukup berat, namun secara eri. Akibatnya menurut Mufti, banyak dihadapi oleh pemerintah pada tahun

EDISI 375 FEBRUARI 2006 WARTA BEA CUKAI 13


LAPORAN UTAMA
DOK. WBC
2005, Sofyan mengharapkan agar untuk dijadikan tempat berinvestasi,
pemerintah mampu membuat suatu ”tukas Toto.
terobosan yang sangat signifikan
untuk bisa bangkit dari keterpurukan PERLU REFOMASI BIROKRASI
ekonomi yang tidak kunjung usai. Sofyan mengatakan bahwa
Terobosan yang dimaksud Sofyan reformasi di tubuh birokrasi memang
adalah terobosan dibidang anggaran, perlu dilakukan agar iklim usaha bisa
ia berpendapat anggaran menjadi kondusif, namun secara
pembangunan yang sudah ada itu keseluruhan Sofyan tidak melihat
harus cepat dikeluarkan. Menurutnya bentuk nyata dari reformasi di tubuh
anggaran saat ini selalu keluar pada birokrasi dan ia mengatakan bahwa
akhir-akhir tahun dan semua itu masih dirasanya masih
pengeluarannya benar-benar ketat sekedar lips service belaka dan
“Anggaran ini harus cepat belum melihat bentuk konkrit dari
dikeluarkan, dan uangnya harus upaya pemerintah tersebut.
sudah ada, investment daripada Sementara Toto lebih menyorot
proyek-proyek itu harus cepat pada Otonomi Daerah (Otda) yang
dilaksanakan, itu yang menurut saya dinilainya tumpang tindih dengan
harus dikeluarkan supaya kebijakan yang dikeluarkan
pembangunan jadi bisa cepat pemerintah pusat yang akibatnya
dilaksanakan,”papar Sofyan. membuat panjang jalur birokrasi.
Lebih lanjut Sofyan mengatakan, Menurutnya banyak kebijakan pusat
ketika diangkat menjadi presiden, yang ditolak oleh daerah, sehingga
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) investor menahan diri untuk
sudah memiliki terobosan yang ada menanamkan modalnya di Indonesia
MUHAIMIN MUFTI. akibat kenaikan BBM yang
(lihat Laput 1), namun amat berimbas ke segala lini ini memungkinkan karena pusat dan daerah memiliki
disayangkan terobosan itu hanya suburnya pertumbuhan rokok-rokok ilegal dan kebijakan yang berbeda.
sekedar terobosan dan tidak rokok selundupan dari luar negeri. Toto mengatakan, jika investor
dijalankan dengan tepat, malah yang akan menanamkan modalnya di
terjadi kemunduran dari beberapa Disamping itu pemerintah harus Indonesia, waktu yang diperlukan
aturan yang dinilainya kontra berupaya meningkatkan jaminan sangat banyak untuk melakukan
produktif dengan terobosan yang keamanan. pengurusan tersebut mulai dari
dimaksud presiden. ”Jika presiden mencanangkan hal tingkat pusat hingga daerah
“Beberapa undang-undang tidak tersebut maka semua menterinya memakan waktu hingga ratusan hari.
mendukung terobosan tersebut, lihat akan bekerja kearah tersebut Namun jika dibandingkan dengan
saja UU Pajak, UU Tenaga Kerja dan sehingga investasi bisa masuk ke negara lain, waktu yang diperlukan
lain sebagainya, itu tidak Indonesia, pengangguran dapat untuk pengurusan investasi
memihak,”papar Sofyan. ditanggulangi dan ekonomi berjalan sangat singkat, tidak mencapai
Sedangkan Toto melihat, kini lancar,”papar Toto. ratusan hari.
pemerintah sudah mulai membuat “Seandainya presiden mempunyai Ketika ditanya mengenai upaya
suatu terobosan yang cukup agenda seperti ini, saya yakin Departemen Keuangan dalam
signifikan yaitu penurunan tarif THC investor akan banyak yang menghapus beberapa Perda yang
(Terminal Handling Charge) dari menanamkan modalnya Indonesia. dinilai tidak kondusif bagi investasi,
US$150 menjadi US$95. Presiden gak usah repot-repot Toto melihat hal itu belum dirasakan
Menurutnya, terobosan ini tandatangani MoU dengan negara oleh pengusaha dan belum terlihat
memberikan dampak penghematan lain, mereka akan datang sendiri, hasil nyatanya. Untuk itu reformasi
kepada para pengusaha nantinya.”Ini melihat bahwa Indonesia pantas di tubuh birokrasi mendesak
merupakan terobosan pemerintah DOK. ZAP dilakukan sehingga dapat memberi
yang berdampak sangat baik bagi kepastian usaha bagi pengusaha dan
pengusaha karena akan berdampak masuknya investasi baik dari dalam
pada penghematan perusahaan,”ujar maupun luar negeri.
Toto. Dari segi kebijakan yang
Masih menurut Toto, hal itu saja dikeluarkan pemerintah, Toto menilai,
tidak cukup, pemerintah dalam hal ini hal itu sudah mengakomodir
presiden harus mempunyai target kepentingan pengusaha, namun ia
yang jelas, ”Gak usah banyak- menyayangkan implemetasi di
banyak targetnya, cukup dua. lapangan masih belum mengena
Misalnya, SBY sebagai presiden RI kepada pengusaha akibat dari
mentargetkan untuk bisa menyerap panjangnya jalur birokrasi tersebut.
tenaga kerja dan menciptakan
lapangan kerja. Yang kedua, KEBIJAKAN DJBC
pemerintah mentargetkan agar Ketika ditanya mengenai
produk kita bisa bersaing di pasar kebijakan DJBC saat ini, Toto
global,”papar Toto. mengatakan bahwa kebijakan yang
Lebih lanjut Toto mengatakan, jika dikeluarkan oleh DJBC sudah bagus
ini menjadi perhatian pemerintah, dan mulai menuju ke arah perbaikan.
maka BKPM (Badan Koordinasi Namun disini Toto menyampaikan
Penanaman Modal) harus bahwa kebijakan tersebut harus
memangkas habis-habisan prosedur didukung dengan Sumber Daya
birokrasi untuk perizinan yang Manusia (SDM) yang terampil pula
memakan waktu sehingga TEGUH TRIHONO. Menyerahkan kebijakan sehingga kebijakan tersebut bisa
mempermudah investasi masuk. kepada pemerintah. memberikan keuntungan bagi

14 WARTA BEA CUKAI EDISI 375 FEBRUARI 2006


DOK. WBC

TPT. Tekstil dan produk tekstil sulit melempar produknya ke pasar

pengusaha dan juga bagi pendapat- transaksi, namun kadang-kadang pihak DJBC responsif sehingga
an negara. PFPD (Pejabat Fungsional hambatan dapat diselesaikan tanpa
Mengenai SDM, Toto menekankan Pemeriksa Dokumen) menentukan mengganggu produksi.
agar DJBC lebih menggiatkan lagi lain karena instruksi dari pusat Sementara Mufti mengatakan,
penekanan terhadap berbagai plafonnya harus sejumlah nilai DJBC sudah menjalankan tugas dan
peraturan yang ada kepada para tertentu, sehingga pengusaha kena fungsinya dengan maksimal.
petugas di lapangan. Hal ini agar tambah bayar. Ini yang dikeluhkan Kerjasama antara asosiasi dengan
tidak terjadi salah persepsi ketika pengusaha. DJBC pun terjalin sehingga hambatan-
pelaksanaan di lapangan. Selama ini “Kalau DJBC menjalankan ketentu- hambatan yang ditemui di lapangan
menurutnya, jika ada suatu aturan an yang ada dalam undang-undang, dapat diselesaikan bersama. Bahkan
baru, pengusaha selalu mendapat tidak usah khawatir mengenai adanya menurut Mufti, dalam amandemen
sosialisasi terlebih dahulu sedangkan under value, karena ada post audit, jadi Undang-Undang Cukai yang kini masih
petugas di lapangan tinggal audit saja,”papar Toto. dalam pembahasan di DPR, pihaknya
mendapatkannya setelah itu, hal ini Hal senada juga disampaikan merasa cukup didengar dan diakomodir
sering mengakibatkan terjadinya Teguh ketika ditanya mengenai kepentingannya.
ketidaksiapan petugas dilapangan. kebijakan yang dikeluarkan DJBC. “Namun memang, masih ada
Menurutnya, Undang-Undang Menurutnya kebijakan yang beberapa hal yang harus dibahas
nomor 10 tahun 1995 tentang dikeluarkan oleh DJBC sudah lebih lanjut mengenai Undang-
Kepabeanan, sudah cukup baik dan mengakomodir pihaknya dan Undang Cukai yang kini tengah
harus dijalankan dengan konsekuen, beberapa pengusaha lainnya, ia dibahas di DPR, dan secara
sehingga tidak akan ada keluhan dari mencontohkan adanya jalur prioritas keseluruhan Undang-Undang
beberapa pelaku usaha. Toto yang sangat membantu usahanya tersebut sudah baik,”papar Mufti
mencontohkan keluhan yang pernah dalam menjalankan produksi. yang juga terlibat sebagai tim review
ia temui seperti nilai pabean. Mengenai hambatan di lapangan dalam pembahasan amandemen
Menurutnya, nilai pabean adalah nilai menurutnya memang ditemui, namun Undang-Undang Cukai. zap

EDISI 375 FEBRUARI 2006 WARTA BEA CUKAI 15


LAPORAN UTAMA

“Setelah Semester I,
Growth perekonomian Indonesia
Akan Kembali Membaik”
Menjaga ekspektasi masyarakat adalah sangat penting untuk bisa meningkatkan
perekonomian Indonesia, karena pasar sangat sensitif terhadap statement yang
dikeluarkan pejabat. Jika statement tersebut tidak sesuai dengan ekspektasi
mereka, diperkirakan ekonomi akan kembali porak poranda.

P
erekonomian Indonesia pada awal Bagaimana menurut anda tim eko-
tahun 2006 masih dirasa agak nomi baru dalam Kabinet Indonesia
memberatkan bagi masyarakat dan Bersatu dimana disitu duduk Pak
juga dunia usaha. Hal ini menurut Direktur Boediono dan Ibu Sri Mulyani?
Lembaga Penyelidikan Ekonomi Saya tidak mau komentar mengenai
Masyarakat Universitas Indonesia (LPEM mbak Ani (Sri Mulyani.red) karena beliau
UI) M. Chatib Basri, lebih dikarenakan juga orang LPEM UI, nanti kalau saya
masih dibayangi harga minyak dunia yang komentar tentang beliau akan bias. Saya
tinggi pada tahun 2005 yang berdampak akan komentar mengenai Pak Boed. Saya
pada masalah sosial di masyarakat, lihat Pak Boediono merupakan orang
seperti kenaikan harga kebutuhan pokok yang memiliki reputasi baik dibidang
yang dipicu dari kenaikan harga BBM makro ekonomi. Ketika beliau menjadi
dalam negeri. Menteri Keuangan kinerjanya juga cukup
Namun Chatib Basri mengatakan, baik. Dan bisa lihat juga ekspektasi dari
pemerintah dalam hal ini presiden sudah pasar yang indeksnya menguat, nilai tukar
mampu melihat dan mengamati Rupiah menguat, responnya juga positif.
keinginan masyarakat termasuk juga Justru saya disini mengingatkan agar
pelaku pasar. Hal ini terbukti dengan harus ada kehati-hatian. Orang sangat
meningkatnya nilai tukar rupiah dan percaya pada Pak Boed, kalau orang
meningkatnya pula nilai Indeks Saham percaya pada beliau maka ekspektasinya
Gabungan di bursa saham ketika juga tinggi. Seperti yang tadi saya bilang,
dilantiknya Boediono dan Sri Mulyani CHATIB BASRI. Dengan adanya on-line sistem ini, dalam enam bulan ke depan pertumbuhan
Indrawati menjadi Menko Perekonomian maka kemungkinan untuk melakukan manuver ekonomi akan melambat. Jangan sampai
dan Menteri Keuangan. tentu akan jauh lebih berkurang ekspektasi orang berlebihan, nantinya
Ia kembali menambahkan, orang menganggap Pak Boed menjadi
pemerintah harus bisa menjaga sentimen saya bisa mencapai 5,5 persen sampai menko bagus, kok dalam tiga bulan
positif yang ada di masyarakat tersebut, 5,6 persen. Tapi efek dari harga minyak growth tidak naik, belum ada lapangan
jangan sampai pemerintah kembali dunia mengakibatkan kita harus meng- pekerjaan? Kalau ekspektasi dari
melakukan suatu langkah mundur di ambil kebijakan memotong subsidi. Dan masyarakat tidak terpenuhi maka nanti
bidang perekonomian dengan implikasi dari hal tersebut adalah inflasi. orang akan bilang tim ekonominya gagal.
mengeluarkan suatu statement yang bisa Inflasi kita pada tahun 2005 meningkat Padahal ini masalah ekspektasi yang
mengundang reaksi negatif pelaku pasar. tajam, kalau saya lihat ini adalah terlalu tinggi.
Selanjutnya Chatib Basri fenomena jangka pendek dan ini berlanjut
mengatakan, beberapa survey mengenai hingga semester I 2006. Pada semeseter I Seberapa jauh ekspektasi
perekonomian yang dilakukannya juga perekonomian masih melambat, tapi masyarakat berpengaruh pada
terhadap beberapa lembaga salah setelah itu saya melihat growth-nya akan ekonomi Indonesia?
satunya DJBC, Chatib mengatakan hal itu kembali membaik. Menurut saya mengelola ekspektasi ini
harus bisa dijadikan sebagai masukan adalah sangat penting. Jangan bikin
untuk bisa meningkatkan kinerja. Kadang-kadang dalam bahasa kebijakan yang “aneh-aneh” dalam arti
Mengenai kondisi perekonomian ekonomi dikatakan pertumbuhan kata yang membuat sentimen pasar
Indonesia dan sarannya tentang langkah ekonomi membaik, tapi dalam prak- menjadi terganggu. Seperti isu yang lagi
apa saja yang harus diambil pemerintah teknya, masyarakat melihat shock ramai dibicarakan orang mengenai
untuk bisa menjaga kepercayaan terbesar ada pada kenaikan harga apakah betul pemerintah mau buy back
masyarakat, berikut petikan wawancara BBM, bagaimana menurut Anda? Indosat? Itu hal yang sensitif buat pasar,
dengan Chatib Basri Kalau dari segi shock terbesar dari kemudian juga mengenai kebijakan utang,
dampak kenaikan BBM memang terasa, kok tiba-tiba kita mau minta debt relief.
Bagaimana menurut anda ekonomi seperti konsumsi menurun. Dan bisa dili- Buat pasar itu sensitif !
Indonesia tahun 2005 yang lalu? hat dari indikator impor mengalami penu- Kalau debt relief itu diminta berarti
Kalau dari segi pertumbuhan masih runan, itu yang saya katakan tadi, efeknya ratting kita turun dimata investor. Mereka
lebih baik dari tahun 2004. Tahun 2004 akan masih dirasakan hingga semester I. akan meninggalkan Indonesia. Mereka
lalu pertumbuhan ekonomi kita 5,1 persen, dan pada semseter II tahun 2006 yang saya maksud adalah investor yang
sedangkan kalau tahun 2005 perkiraan konsumsi akan kembali meningkat lagi. bermain di pasar uang atau modal, mere-

16 WARTA BEA CUKAI EDISI 375 FEBRUARI 2006


ka akan meningalkan Indonesia dengan
gampang. Jadi menurut saya kebijakan
yang baik itu adalah kebijakan yang hati-
hati. Begitu juga dengan membuat
statement, harus hati-hati, karena pasar
sangat sensitif dengan ini, kalau satu kali
saja ada statement yang mengatakan
ketidakpercayaan, atau menyatakan
kesalahan…responnya bisa cepat.
Yang tahu kondisi di sini (Indonesia)
ya orang yang ada disini. Kalau pemain-
pemain itu kan dapat info begitu banyak
dan tidak bisa dikontrol. Ketika ada
statement yang aneh-aneh tadi misalnya,
mereka dengan uang yang banyak harus
bikin keputusan yang cepat.

Kalau tadi anda katakan jagan buat


kebijakan yang “aneh-aneh” DJBC. Survey yang dilakukan oleh lembaga survey termasuk LPEM UI harus dilihat secara konstruktif.
rencana kenaikan Tarif Dasar
Listrik (TDL) apakah akan membikin Isu yang paling penting ke depan Departemen Keuangan yang selalu
shock yang cukup kuat juga? adalah hal mengenai production network, berhubungan langsung dengan proyek
Kalau menurut saya begini, saya gak cirinya ini, satu barang diproduksi dan bisnis. Jadi mau gak mau tudingan seperti
tahu ya pemerintah maunya apa, lihat dulu “dikeroyok” oleh banyak negara. Kalau itu ada. Kalau ada institusi Departemen
perkembangan inflasinya, kalau sudah production network inventori yang dimiliki Keuangan yang tidak ada hubungan
stabil baru boleh naikan TDL. Saya meli- perusahaan itu harus tepat waktu. Kalau dengan bisnis seperti yang dipimpin oleh
hat inflasi ada kemungkinan akan naik ka- tepat waktu maka institusi kepabeanan itu Pak Anggito (Anggito Abimayu Ketua
rena harga beras. Kalau harga beras naik menjadi sangat penting. karena delayed BAPEKI.red) gak akan ada orang yang
maka inflasi masih mungkin akan naik. disini akan menjadi persoalan. ribut memperebutkan itu.
Jadi kita musti hati-hati lihat perkembang- Di Indonesia menurut saya Nah Bea Cukai dan Pajak itu
an berapa bulan, kalau inflasi sudah stabil persoalannya bukan hanya di instiusi isntrumen, sehingga kalau dari instrumen
bisa dinaikan, toh kenaikannya tidak kepabeanannya karena ada port clear- itu ada ketidakpuasan maka timbul survey
terlalu tinggi menurut perkiraan saya. ance-nya juga, jadi dalam hal ini perlu ini. Ini harus dihadapi dengan tenang
dilakukan perbaikan-perbaikan juga. Jadi dalam arti, kalau ada masalah, maka dua
Jadi Hal krusial apa saja yang harus saya sambut baik adanya on-line sistem institusi itu harus buat improvement apa
dilakukan oleh pemerintah karena itu akan memperbaiki atau yang harus dilakukan. Saya melihat
menghadapi semester I tahun 2006 mempermudah prosesnya. Belum lagi ada sekarang sudah menuju ke arah sana.
ini dibidang ekonomi? upaya ASEAN Single Window itu harus di Seperti ASEAN Single window, kalau
Menurut Saya kebijakan fiskal. Karena dukung, karena dengan adanya ini maka ini bisa dilaksanakan dan dijalankan de-
dalam semester pertama investasi swas- segala macam proses yang menyangkut ngan konsekuen, maka pungli akan turun
tanya akan turun, konsumsi swastanya produksi akan sangat cepat. sangat jauh. Jadi kalau survey bilang
akan melemah, ekspornya juga akan Dengan adanya on-line sistem ini, ma- seperti itu, yang paling penting dilakukan
melemah. Jadi satu-satunya yang bisa ka kemungkinan untuk melakukan manu- introspeksi. Dan saya kira Bea Cukai pu-
meng-counter hal tersebut adalah penge- ver tentu akan jauh lebih berkurang seperti nya langkah strategis dalam rencananya.
luaran pemerintah, disitu peran menteri adanya contact person antara pengguna Waktu saya menghadiri suatu
keuangan menjadi sangat penting. jasa dengan petugas di lapangan. Lalu seminar, Bea Cukai bersama Japan
saya melihat direction ke arah pengurang- International Cooperation Agency (JICA)
Mengenai masalah investasi, kita an manuver yang saya sebutkan tadi memaparkan mengenai rencananya atau
kayaknya masih susah bikin sudah mulai dijalankan, tapi kalau langkah strategisnya. Kalau ini sudah
kebijakan yang mempermudah izin- masalah pungli, itu masih tetap ada, dan dijalankan maka saya yakin Bea Cukai
izin, bagaimana menurut Anda studi yang pernah kita lakukan (LPEM UI) akan sangat baik sekali.
masalah birokrasi ini? Salah satu isu menarik adalah
Saya setuju dengan hal tersebut dan mengenai Customs Broker, mungkin Jadi apa yang harus dilakukan oleh
itu juga menjadi streamline yang mesti di- karena peraturan mengenai masalah DJBC menghadapi survey tersebut?
perbaiki. Persoalannya adalah wewenang- kepabeanan itu sulit, sehingga pengusaha Menurut saya, survey tersebut harus
nya tidak disatu Departemen di Badan membutuhkan konsultan. Kalau dilihat ini secara konstruktif, misalnya
Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). peraturannya mudah dan dimengerti begini ada survey yang bilang Bea Cukai
Misalnya yang berkaitan dengan masalah mungkin kebutuhan akan customs broker begini…, maka kita harus cari langkah
ketenagakerjaan, ada urusan dengan itu tidak akan tinggi, sehingga biayanya yang baik untuk memperbaikinya.
Perda, deal dengan pemerintah daerah dapat dikurangi.
ada urusan dengan macam-macam . Jadi Kalau begitu langkah apa yang
ada masalah belum terintegrasi. Beberapa waktu lalu LPEM UI harus dilakukan oleh Bea Cukai
Kalau saya lihat untuk menangani melakukan penelitian mengenai terlebih dahulu, memberitahukan
masalah ini dengan cepat adalah adanya biaya tidak resmi di DJBC, kepada masyarakat mengenai
debirokratisasi, kalau aturannya dan Transparancy International langkah-langkah tersebut atau
dipermudah itu akan lebih gampang, Indonesia juga mengkategorikan memperlihatkan kepada
investor akan masuk. Indonesia sebagai negara yang masyarakat langkah yang telah
korup dan institusi Bea Cukai juga diambil?
Bagaimana menurut Anda kinerja disebut disana, Apakah ini hanya Saya rasa harus dua-duanya, kalau
Bea Cukai satu tahun terakhir ini, sekedar persepsi? ada progres pasti orang akan bilang, jadi
dan apa masukan anda buat Bea Saya kira begini, Bea Cukai dan Pajak lakukan saja yang terbaik untuk menuju
dan Cukai tahun 2006? itu dua institusi yang berada di hal yang terbaik. zap/ky

EDISI 375 FEBRUARI 2006 WARTA BEA CUKAI 17


WAWANCARA

18 WARTA BEA CUKAI EDISI 375 FEBRUARI 2006


DR. Sri Mulyani Indrawati
MENTERI KEUANGAN RI

“Integritas Kita
TIDAK BISA DIPERJUALBELIKAN,
APALAGI DIKOMPROMIKAN...!”
Ditunjuknya Sri Mulyani Indrawati sebagai Menteri Keuangan yang baru oleh
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, mampu memberikan efek cerah pada
perekonomian Indonesia. Hal ini terbukti dengan menguatnya nilai tukar rupiah dan
meningkatnya nilai indeks harga saham gabungan tidak lama setelah ia (dan tim
ekonomi lainnya) dilantik oleh presiden. Namun itu saja belum cukup untuk
memajukan perekonomian Indonesia. Tugas besar dan segala permasalahan yang
kompleks dibidang fiskal menunggu untuk diselesaikan oleh Menteri Keuangan yang
baru. Untuk melihat ekonomi Indonesia tahun 2005 dan 2006, berikut wawancara
Redaktur WBC Zulfril Adha Putra dengan Menteri Keuangan DR. Sri Mulyani
Indrawati mengenai perekonomian Indonesia diruang kerjanya.

Apa yang menjadi prioritas Dari prioritas yang disampaikan kemampuan dari SDM-nya itu untuk
ketika anda diangkat sebagai tadi, bagaimana implementasinya bisa mengelola resiko dan mengelola
Menteri Keuangan ? di lapangan? keuangan negara secara lebih baik,
Ya pertama tentu memperkuat Contoh implementasinya, pertama sangat perlu ditingkatkan.
struktur dari pengelolaan keuangan kita lihat manajemen APBN-nya,
negara sehingga dia tidak data-data tidak terkonsolidasi secara Bagaimana hubungan dengan
menambah atau menciptakan tepat waktu dan tepat kualitas, lembaga terkait yang merupakan
tambahan resiko di dalam artinya seluruh eselon I Direktorat mitra kerja Departemen
perekonomian dan itu dilihat dari sisi Jenderal dibawah Departemen Keuangan?
Anggaran Penerimaan dan Belanja Keuangan harus mampu untuk Hubungan kerja dengan berbagai
Negara (APBN), yang berarti memproduce atau menghasilkan lembaga-lembaga yang selama ini
memperbaiki prestasi dari data-data mengenai area-area yang menjadi mitra kerja kita juga perlu
penerimaan negara, baik itu dari mereka harus manage secara tepat diperbaiki, apakah dalam hal ini BI,
pajak maupun non pajak, termasuk waktu dan dengan kualitas yang lebih dan Menko Perekonomian, atau
cukai dan mengurangi berbagai baik, dan kemudian data itu dikelola Bappenas sebagai pengelola
bentuk kebocoran yang selama ini atau diolah untuk bisa menghasilkan kebijakan secara makro maupun
dideteksi. Kemudian memperbaiki masukan terhadap kebijakan secara dengan berbagai share holder yang
sisi pengeluaran, baik dari sisi lebih struktural atau secara lebih lain, seperti investor yang membeli
prosedurnya, efisiensinya maupun baik. bond atau surat hutang negara
efektifitasnya, dan dari sisi financing- Kedua, memperbaiki sistem, maupun masyarakat secara umum.
nya (pembiayaannya) sistem itu berhubungan dengan Dan tentu saja ini adalah mengubah
mengoptimalkan sumber-sumber leadership, berhubungan dengan etos dari Departemen Keuangan
pembiayaan APBN, yang selama ini institusinya, kapasitasnya. Di yang selama ini relatif tertutup dan
menjadi sumber pembiayaan yang keuangan tentu saja dari sisi kapa- kurang dianggap responsive
secara historis sudah cukup lama sitas SDM-nya dengan tantangan terhadap kebutuhan kebijakan makro
dirintis, baik itu dalam bentuk hutang baru yang makin meningkat dan ataupun mikro ekonomi, sekarang
dalam negeri maupun luar negeri. makin dinamis, sebetulnya masalah harus menjadi Departemen

EDISI 375 FEBRUARI 2006 WARTA BEA CUKAI 19


WAWANCARA

Keuangan yang menjadi lebih masih berkisar di atas US$50, dan pertumbuhan ekonomi tidak semakin
terbuka dan harus mampu memberi harga itu sebetulnya relatif hampir melemah.
services kepada pihak lain secara sama dengan asumsi APBN 2006 Yang kedua, melakukan
tepat waktu, tepat kualitas dan yang kita miliki, sehingga memang optimalisasi dari berbagai instrumen
mengurangi biaya semaksimal kita tidak mengharapkan adanya yang dimiliki, baik itu instrumen
mungkin. shock yang terlalu besar dari harga fiskal, instrumen policy secara
minyak. Meskipun kalau meleset dari structural untuk mempermudah
Bagaimana anda melihat angka 57 dollar, dan melesetnya itu sektor-sektor usaha dan masyarakat
perekonomian Indonesia tahun kebawah sangat besar pengaruhnya untuk bisa kembali memiliki daya beli
2005 yang lalu ? terhadap revenue kita, sehingga kita dan memiliki daya mampu untuk
Tahun 2005 banyak persoalan harus siap-siap paling tidak menghasilkan apa yang kita sebut
yang dihadapi oleh kita, baik yang mengurangi pengeluaran supaya sumber-sumber pertumbuhan
sifatnya shock eksternal maupun defisitnya tidak menggelembung ekonomi alternatif.
yang berasal dari dalam negeri. terlalu besar. Tapi kalau harga
Shock eksternal kita sudah baca minyak itu lebih tinggi tapi disisi lain Apakah masih ada Pekerjaan
dibanyak media seperti bencana penerimaan kita lebih banyak, tetap Rumah yang tidak terselesaikan
alam dan tsunami sampai kepada subsidinya juga akan meningkat pada tahun 2005 yang lalu?
harga minyak yang meningkat secara secara lebih besar. Banyak, karena di tahun 2005
tajam, dari harga asumsi APBN yang Nah ini semuanya juga harus kita seperti yang disebutkan tadi,
hanya US$24 perbarel naik hampir perhatikan dari sisi optimalisasi suasananya adalah suasana emer-
3 kali lipatnya dan ini menyebabkan ruangan ataupun optimalisasi dari gency yang banyak sekali, karena
perubahan yang luar biasa di dalam kemampuan APBN untuk 2006. adanya shock eksternal yang begitu
struktur APBN kita. Diharapkan bisa menjadi pendorong banyak maupun yang karena tahun
Di dalam negeri sendiri tentu pertumbuhan ekonomi karena seperti 2005 pemerintahan baru relatif masih
shock ini menimbulkan tantangan saya katakan tadi background-nya banyak yang harus dieja dari sisi
yang makin rumit karena tahun 2005 dengan adanya kenaikan mekanisme kerja dan lain-lain.
berhubungan dengan pos-pos harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Lantas tahun 2006 meneruskan
pengeluaran pemerintah yang tidak dan pengurangan subsidi sektor persoalan yang belum terselesaikan,
bisa diubah secara mudah, karena usaha dan sektor masyarakat katakanlah dulu kita punya proses
harus merubah keputusan politik jadi anggaran terlambat, 2006 sudah bisa
harus melalui konsultasi. Dengan kita atasi dengan lebih awal. Tetapi
shock-shock ini pemerintah membuat tahun 2005 katakanlah persoalan
pilihan-pilihan kebijakan yang “SAYA RASA bahwa investasi belum meningkat
mungkin tidak populer, tetapi seperti yang kita harapkan karena
mungkin hasilnya dari jangka
TANTANGAN PALING adanya persepsi tentang resiko
menengah panjang dianggap bisa BESAR DARI BEA DAN maupun iklim investasi yang belum
memberikan ruangan yang lebih baik. cukup, itu semuanya harus masuk
Kebijakan pengurangan subsidi CUKAI ADALAH kepada prioritas 2006, apakah itu
atau dengan menaikkan harga berhubungan dengan masalah iklim
minyak memang berdampak pada REPUTASI” investasi yang berhubungan dengan
dua hal, yaitu dunia usaha dan sektor keseimbangan ekonomi seperti
masyarakat, mereka harus dipulihkan stabilitas, tenaga kerja, masalah
kembali. Jadi disisi ini kelihatan menjadi relatif lemah kemampuan perpajakan, masalah arus barang
sekali disaat pemerintah harus mereka untuk menjadi pendorong dan jasa yang berhubungan dengan
memperbaiki kesehatan keuangan pertumbuhan ekonomi. pelabuhan, bea cukai, dan lain-lain,
negara, dampaknya tidak mudah bagi Jadi untuk satu semester, APBN kemudian masalah perijinan,
sektor usaha dan sektor masyarakat. kita masih harus menjadi salah satu masalah yang berhubungan dengan
Ketika pemerintah memiliki sumber pendorong pertumbuhan persoalan-persoalan yang ada di
‘ruangan’setelah menaikan harga ekonomi. dalam persetujuan investasi.
BBM, maka pemerintah mulai lagi Nah harga minyak ini tentu kita Untuk keuangan sendiri masih
harus berangsur-angsur memperbaiki tidak harapkan menimbulkan banyak hal yang harus kita bereskan,
situasi dimasyarakat dan di dunia persoalan yang banyak terhadap pertama manajemen APBN yang
usaha supaya mereka bisa pulih struktur APBN sehingga dia akan lebih pasti, atau lebih aman, lebih
kembali. mempengaruhi policy secara drastis kecil resikonya, berarti ini
Saya rasa itu yang merupakan dari APBN kita. membutuhkan informasi yang lebih
esensi penting dari tahun 2005, dan berkualitas, perencanaan kebijakan
apabila mekanisme ini berjalan Secara keseluruhan bagaimana yang lebih predictable dan juga
secara konsisten dan kontinyu anda melihat ekonomi Indonesia komunikasi yang lebih baik. Yang
mungkin akan menimbulkan kembali tahun 2006? kedua, kapasitas dan institusinya.
harapan dan confidence yang lebih Seperti saya sebutkan tadi bahwa Banyak masalah-masalah baik itu
baik dari masyarakat dan dunia pemerintah untuk tahap awal ini, dari sisi pengelolaan utang,
usaha untuk bisa lagi menjalankan akan mencoba mengkompensir pengelolaan anggaran, pengelolaan
kegiatan-kegiatan ekonomi mereka. berbagai perlemahan ekonomi yang penerimaan semuanya membutuhkan
terjadi baik karena adanya trend kemampuan untuk memperbaiki
Apakah Tahun 2006 ini,masih secara cukup bersistem semenjak kinerjanya.
dibayang-bayangi dengan harga akhir tahun 2004, maupun dalam hal Kemudian masalah hutang negara
minyak dunia yang tinggi? ini tidak adanya faktor-faktor yang berhubungan dengan bond
Ya, berbagai prediksi mengenai eksternal yang menyebabkan sumber dalam negeri kita masih punya
harga minyak dunia tidak akan pertumbuhan ekonomi mengalami keterbatasan dari sisi pasar utang
pernah bisa dipastikan secara 100 perlemahan. Jadi pemerintah secara dalam negeri yang dianggap masih
persen, tetapi berbagai prediksi umum, policy secara garis besarnya sangat dangkal. Ini semua adalah
menggambarkan bahwa harganya adalah, menjaga supaya PR-PR yang belum terselesaikan

20 WARTA BEA CUKAI EDISI 375 FEBRUARI 2006


yang akan menjadi salah satu dari Bea dan Cukai adalah reputasi. pemerintah atau negara dalam hal
agenda besar dalam pelaksanaan Selama ini masyarakat menganggap ini.
2006 ini. Bea dan Cukai merupakan institusi Tentu saja kasus ini merupakan
yang banyak terdapat kebocoran di suatu puncak gunung es dari
Bea Masuk agak turun dari tahun dalamnya, kemudian tidak persoalan mendasar di Bea dan
lalu, sementara penerimaan dari memberikan fasilitasi mengenai arus Cukai maupun jajaran perpajakan
sektor cukai mengalami surplus, barang dan jasa secara efisien dan kita. Kalau mereka melakukan ini
apakah saat ini kita masih bisa baik, dan juga dari sisi optimalisasi karena insentif atau gaji yang kurang,
menambah obyek cukai baru? revenue yang seharusnya diperoleh. kemudian gaji atau insentif mereka
Kalau policy-policy mengenai Hal-hal ini yang harus menjadi dinaikkan 4 kali, tetap ini tidak akan
apakah kita akan melakukan cukai salah satu prioritas dari pimpinan cukup karena jumlah sogokan yang
baru atau tidak, tentu sangat Bea dan Cukai untuk mereka terima jauh lebih tinggi dari
tergantung sebetulnya dari policy memperbaikinya. jumlah kenaikan gaji berapapun yang
industri kita, pembangunan industri Tentu yang paling sulit adalah kita naikkan.
maupun keberpihakan kita pada yang untuk membangun reputasinya atau Kemudian yang berhubungan
mana? Antara keberpihakan pada kepercayaan karena itu tidak bisa dengan lemahnya pengawasan. Saya
konsumen versus produsen atau dilakukan dalam waktu sehari atau bisa mengatakan barangkali atasan
berpihak pada produksi dalam negeri semalam, baik itu dalam hal investasi yang seharusnya melakukan
versus ekspor, itu semuanya memiliki di sistem, peningkatan pengawasan (pengawasan.red) atau lapisan-
berbagai macam pilihan-pilihan atau secara lebih efektif terhadap lapisan pengawasan yang sudah ada
trade off. pelanggaran-pelanggaran yang dalam sistem kita, gagal melakukan
Saya katakan bahwa instrumen dilakukan, perbaikan dari sisi pengawasan tersebut, mungkin
cukai maupun instrumen Bea Masuk kebijakan supaya tidak menimbulkan karena pura-pura tidak tahu, dalam
tidak hanya merupakan instrumen berbagai salah tanggapan maupun hal ini tidak mau menindak. Mereka
revenue (penerimaan), tetapi dia juga salah implementasi di tingkat jadi lemah dalam bertindak karena
merupakan instrumen untuk aparatnya, itu semuanya menjadi mereka tidak cukup punya keyakinan
pembangunan yang berarti untuk bagian yang harus menjadi prioritas. bahwa kalau mereka menindak
memperbaiki daya saing, Saya rasa masih jauh kita dalam hal pengawasan itu
mempermudah arus barang dan lain- dampaknya akan sangat efektif, dan
lain. Karena adanya pilihan yang mereka tidak menyadari bahwa
tujuannya tidak hanya satu, tidak mereka di-back up secara hukum,
hanya revenue, maka tidak hanya “SAYA RASA MASIH secara birokrasi maupun secara
kita berfokus pada bagaimana kita politis. Karena inilah, sehingga
meningkatkan revenue saja, dengan JAUH KITA MENGATA- mereka tidak melakukan tindakan
cost konsekuensinya akan banyak. apa-apa
Oleh karena itu saya rasa untuk
KAN BAHWA KITA Kalau mungkin persoalannya
berbagai kemungkinan apakah akan MERASA CUKUP PUAS seperti itu maka presiden, menteri,
memperluas basis cukainya, ataukah kita semua jajaran direktorat,
akan makin menurunkan bea masuk DAN BANGGA DENGAN dirjennya, eselon satunya harus
sesuai dengan terutama perjanjian- memberikan keyakinan bahwa
perjanjian regional maupun KINERJA BEA DAN mereka harus melaksanakan
internasional yang kita tanda tangani CUKAI SELAMA INI…” fungsinya dan kalau melaksanakan
atau kita akan kembalikan pada fungsinya efektif mereka akan
policy pemerintah secara umum mendapatkan reward yang baik,
nasional, yaitu dari sisi industri sehingga mereka tidak lagi merasa
apakah kita akan menggunakan itu mengatakan bahwa kita merasa takut atau terhalangi oleh persepsi
sebagai instrumen untuk cukup puas dan bangga dengan itu. Kalau persoalannya itu.
memperbaiki daya saing dan kinerja Bea dan Cukai selama ini,
membangun industri-industri dalam jadi ini berarti masih menjadi PR kita Kalau bukan itu persoalannya?
negeri. bersama antara menteri, dirjen dan Yang saya khawatir kalau
Dalam hal ini saya akan aparatnya. persoalannya masuk dalam jenis
bekerjasama dengan Menko yang kedua, yang bahkan sampai
Perekonomian dan menteri-menteri Bagaimana tanggapan anda pada seluruh layer-layer pengawasan
teknis terkait seperti dengan Menteri tentang adanya kasus ekspor melindungi penyelewengan itu, jadi
Perdagangan dan Menteri fiktif yang melibatkan beberapa bukan hanya pura-pura tidak tahu
Perindustrian untuk melihat berbagai oknum di jajaran Departemen atau membiarkan, tetapi sudah
konsekuensi dari instrumen- Keuangan? masuk di dalam sistem yang buruk
instrumen cukai maupun bea masuk Kasus yang sekarang ini terjadi, itu, sehingga mereka secara
yang kita miliki. sebenarnya jika dalam pandangan berlapis-lapis bukannya mengawasi
masyarakat seperti mengkonfirmasi tetapi berlapis-lapis melindungi.
Bagaimana melihat institusi Bea versi yang selama ini sudah ada atau Memang yang melakukan
dan Cukai saat ini ? ada di dalam masyarakat, yaitu di barangkali aparat yang paling bawah
Bea dan Cukai sebagai salah satu dalam Bea dan Cukai dan Pajak, ada yang langsung pelaksana, itu mereka
sumber penerimaan negara tetapi atau cukup banyak permainan, baik mengatakan ”oh itu pelaksana
juga pada saat yang sama menjadi itu dilakukan pengusaha yang satu..dua..dan seterusnya.”
salah satu sumber policy untuk reputasinya jelek bekerjasama Pelaksana ini bisa melakukan
menciptakan perbaikan dan iklim dengan aparat kita yang reputasinya penyelewengan setahun dua tahun
investasi maupun memfasilitasi jelek juga, sehingga mereka bisa bahkan sampai 10 tahun. Ini hanya
berbagai kemudahan arus barang bersama-sama melakukan akan terjadi kalau mereka tidak
dan jasa, menjadi salah satu institusi manipulasi maupun mengambil ditindak, lemah atau mereka
yang tantangannya sangat besar. sumber-sumber penerimaan negara dilindungi. Nah kalau yang dilindungi
Saya rasa tantangan paling besar yang seharusnya dikuasai ini, berarti sudah terjadi sangat

EDISI 375 FEBRUARI 2006 WARTA BEA CUKAI 21


WAWANCARA

sistematis. Nah inilah menurut saya selama ini masih dianggap tidak Masih jauh. Kalau semua orang
yang harus betul-betul diwaspadai berjalan secara seharusnya. sudah memberikan apresiasi yang baik
oleh kita. Nah tentu tidak semuanya ada di pada DJBC maka saya pantas untuk
dalam kewenangan DJBC, mereka juga puas. Kalau kita disebutkan diberbagai
Lalu apa yang akan dilakukan? dititipi oleh misi-misi yang lain, survei internasional maupun nasional
Kalau persoalannya ini, ya berarti katakanlah seperti departemen teknis bahwa dua institusi kita, Bea Cukai dan
seluruh sistemnya harus dilakukan yang harus melakukan fungsi-fungsinya Pajak termasuk yang paling buruk
perombakan secara total. Kalau yang karena Bea dan Cukai adalah gate reputasinya, tidak ada alasan saya
disini berarti kita hanya memberikan terakhir dalam hal ini atau gate puas pada hari-hari ini tentunya.
assurance policy untuk memperkuat pertama kalau kita berhubungan
proses pelaksanaan itu. Saya sudah dengan yang mau masuk, maka kita Pesan-pesan dan harapan Anda
katakan kepada Dirjen Bea dan Cukai, dihadapkan pada berbagai macam kepada pegawai Departemen
kalau persoalannya adalah policy, saya policy-policy yang berasal dari Keuangan khususnya DJBC ?
bertanggungjawab untuk memberikan departemen lain yang meminta supaya Pesan saya mungkin tugas yang
policy yang clear sehingga bagi gate ini diamankan. Apakah itu dalam paling berat dari Departemen
pimpinan maupun aparat di bawah tidak bentuk supaya mencegah barang Keuangan adalah menjaga fungsi
merasakan adanya kebingungan atau diselundupkan ke luar atau mencegah stabilitas sambil membangun reputasi
paling tidak keluhan bahwa policy-nya barang di selundupkan masuk. atau integritas. Menjaga stabilitas
jelek sehingga aparat saya bisa punya Nah reformasi di Bea dan Cukai ini berarti ada kontinuitas yang harus kita
ruangan untuk memanipulasi. sedang mengarah kepada bagaimana jaga dari sisi makro, kerangkanya
Pertanyaan pertama saya apakah memperlakukan para eksportir maupun maupun angkanya, tetapi di sisi lain
policy-nya sudah benar? Apakah ada importir yang memang sudah punya adalah memperbaiki reputasi dan
persoalan di dalam policy-nya atau kredibilitas bagus untuk mendapatkan membangun integritas, itu
sistemnya? Kalau persoalannya fasilitas yang optimal, mengurangi membutuhkan berbagai macam
memang ada sistem atau policy yang berinteraksi, maupun berbagai macam tantangan yang sifatnya manusia,
jelek,..perbaiki itu! sehingga tidak ada dari sisi prosedur maupun waktu dan kebijakan maupun institusinya.
alasan karena sistemnya jelek semua biaya. Mungkin, keduanya sama beratnya,
orang bisa melakukan pelanggaran. Tetapi persoalannya adalah, saya tidak ingin mengatakan bahwa
Tapi kalau persoalannya pada database atau track record dari kalau kita mau menjaga stabilitas,
manusianya, pada orang-orangnya eksportir atau importir kita masih berarti yang kedua dihilangkan, tetapi
yang tidak melakukan fungsi banyak yang masuk dalam kategori saya rasa sudah pada saatnya bahwa
pengawasan, tidak exercise yang tidak green atau prioritas ini yang jajaran Departemen Keuangan perlu,
(menjalankan tugas-red),maka masuk dalam kategori merah, artinya karena saya anggap Departemen
persoalannya ini adalah konsekuensi, karena barangnya sensitif, entah Keuangan relatif dari sisi pendapatan,
insentif atau punishment hanya pada perusahaannya tidak kredibel atau tidak sistemnya jauh lebih baik dibandingkan
masalah itu. memiliki track record yang baik departemen lain sehingga alasan untuk
Nah kita akan lihat tentu saja sehingga memang mereka masih mengatakan bahwa kita tidak memiliki
persoalan-persoalan ini terhadap kasus menjadi obyek berbagai macam pendapatan yang cukup mungkin tidak
yang sekarang terjadi maupun pemeriksaan. terlalu dibenarkan untuk posisi kita.
keseluruhannya karena masih restitusi Obyek pemeriksaan ini bisa Sehingga mungkin yang paling
ekspor hanya di satu kantor saja, memunculkan berbagai macam penting untuk Departemen Keuangan
sementara orang yang melaksanakan possibility pelanggaran, oleh karena itu adalah membangun integritas.
restitusi ekspor hampir di seluruh masih banyak yang masuk dalam Menurut saya integritas tidak bisa
kantor pajak dan berhubungan dengan kategori merah atau yang hijau dibangun sehari dan dia tergantung
banyak sekali kantor Bea dan Cukai diperiksa, maka kita harus memperkuat attitude kita. Saya rasa untuk
yang meng-endorse dokumen- pengawasannya. Jadi walaupun Departemen Keuangan dan Bea
dokumen ekspor. Berarti itu evaluasi. mereka melakukan tugas untuk Cukai mereka harus sudah punya
melakukan pengecekan, bukan berarti sikap ini. Integritas kita tidak bisa
Bagaimana anda melihat reformasi mereka punya kesempatan untuk diperjualbelikan, apalagi
yang sedang dijalankan DJBC ? melakukan abusing of power. Nah ini dikompromikan. Kalau integritas bisa
Ya reformasi dari sisi investasi yang salah satu menurut saya diperjualbelikan atau dikompromikan
database, kemudian investasi dari reformasi Bea dan Cukai maupun ya sebetulnya kita sudah pada level
membangun sistem supaya ada single keseluruhan Departemen Keuangan yang paling buruk dari kinerja
window, adanya electronic transaction masih sangat lemah di bidang Departemen Keuangan.
sehingga mengurangi interface atau pengawasan dan enforcement terhadap Nah sekarang saya akan
bersentuhan antara aparat kita dengan pengawasan itu. tanyakan kepada Departemen
yang kita layani sehingga mengurangi Keuangan dan jajaran Bea Cukai dan
kemungkinan terjadinya pelanggaran, Secara keseluruhan, apakah anda lain-lain, apakah kita sudah pada
saya rasa itu cukup baik dan harus sudah puas melihat kinerja Bea dan tahap bahwa kita memiliki prinsip
dioptimalkan tetapi sudah merupakan Cukai dengan program-programnya? bahwa power integrity adalah
inisiatif di tempat yang benar, yaitu Ya..tidak puas dong, kalau saya pertahanan pertama kita? Kalau itu
memperbaiki investasi dari sisi data- puas, saya tidak akan menekankan sudah dijualbelikan atau mudah
base dan sistem perangkatnya maupun pada build resiko Saya baru sebulan untuk dikompromikan, seluruh
dari sisi orangnya. menjabat dan itu adalah salah satu pertahanan lain akan mudah sekali
Namun seperti yang saya katakan reputation problem yang terus terang turun. Mau dikasih peraturan lebih
tadi, investasi ini atau reformasi dari sisi tidak bisa diselesaikan dalam jangka besar, mau dikasih berbagai macam
database, sistem dan mengurangi waktu pendek. Kalau saya dari awal pengawasam lebih tinggi, kalau
interaksi ternyata tidak mengurangi puas, saya tidak perlu memberikan semua lapisan ini memiliki prinsip
persoalan sistemik yang lain yang tidak semacam tolok ukur yang tinggi kepada bahwa integritas mudah
disebutkan, kelemahannya ada di aparat maupun dirjen bea cukai untuk dikompromikan dan bisa dijualbeli-
dalam sebuah sistem check and memperbaiki dirinya dan memperbaiki kan, maka seluruh upaya itu menjadi
recheck atau check and balances yang sistem yang ada di dalamnya. tidak akan sesuai kenyataan.

22 WARTA BEA CUKAI EDISI 375 FEBRUARI 2006


NASIONAL
WBC/RIS

DARI KUNJUNGAN KERJA PRESIDEN RI


KE DEPARTEMEN KEUANGAN :

Good Governance
Harus Ditegakkan di Depkeu
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), pada 23 Januari
2006 melakukan kunjungan kerja ke Departemen Keuangan
(Depkeu) di Lapangan Banteng Jakarta Pusat untuk memberi
arahan pada para pejabat Eselon I dan II di lingkungan
Departemen Keuangan.

D
idampingi Menteri Keuangan, Dr. Sri TIGA HAL PENTING KUNJUNGAN KERJA PRESIDEN. Untuk memberi
Mulyani Indrawati (Menkeu), Setelah mendengarkan paparan yang arahan, menanggapi laporan dan paparan dari
Menteri Keuangan.
Presiden SBY memberikan gamblang dan komprehensif dari Menkeu,
pengarahan secara tertutup di aula SBY menyampaikan tiga hal penting. Per-
Departemen Keuangan, Graha Sawala, tama, ingin supaya Menkeu dan Menteri dengan baik dan mencapai sasaran.
selama kurang lebih dua setengah jam, Koordinator Perekonomian beserta para Pada arahan yang disampaikannya,
mulai pukul 14.00 WIB sampai dengan menteri ekonomi untuk ke depan melaku- SBY menyatakan dirinya menyambut baik
pukul 16.30 WIB. kan langkah lebih inovatif memanfaatkan usulan Menkeu untuk melakukan penata-
Hadir dalam pengarahan tersebut potensi yang ada di negeri ini, termasuk an organisasi agar tugas yang cukup ba-
antara lain; Menteri Energi dan Sumber potensi SDM, bertujuan supaya negara nyak dapat dikelola dengan baik. Sehing-
Daya Manusia, Purnomo Yusgiantoro, tidak gagal mendayagunakan semua ga tidak ada kemandekan di Depkeu
Menteri Negara Perencanaan sumber daya yang dimiliki. dalam rangka kelancaran tugas, baik
Pembangunan Nasional/ Ketua Kedua ditegaskan presiden, Menkeu pembuatan dan pengelolaan APBN yang
Bappenas, Paskah Suzetta, Kepala beserta jajarannya harus mulai sedang berjalan, sekaligus memikirkan
Badan Pengkajian Ekonomi Keuangan mempersiapkan, mendesain dan isu mendasar tentang penyelesaian
dan Kerjasama Internasional (Bappeki) menentukan agenda dan prioritas APBN hutang melalui peningkatan kinerja
Depkeu, Anggito Abimanyu, Direktur 2007. Tentunya ini akan dikomunikasikan sumber-sumber pendanaan negara dan
Jenderal Bea dan Cukai, Eddy lebih dulu dengan DPR-RI. Tahun 2005 lain-lain yang berada di jajaran Depkeu.
Abdurrachman beserta para staf inti, menurut SBY, khususnya bidang ekonomi Ditekankan SBY, penataan organisasi
Direktur Jenderal Pajak, Hadi Purnomo memang tidak mudah, banyak faktor ditujukan untuk memberi peluang dan
beserta staf inti, Sekretaris Kabinet, Sudi eksternal dan internal mengganggu penyegaran bagi pejabat lain dalam
Silalahi, serta Juru Bicara Kepresidenan, pencapaian sasaran tadi yang kondisinya meningkatkan kinerja lembaga tersebut.
Andy Malarangeng. masih berlanjut hingga 2006. Ini menyangkut banyak hal, karena tidak
Selesai melakukan pengarahan, SBY Sebagaimana ditetapkan di APBN 2006, boleh sebuah Direktorat Jenderal
mengadakan jumpa pers mengenai inti DPR dan pemerintah masih harus menangani masalah berlebihan, akibatnya
dari pertemuan tersebut. Dikatakan SBY, mengelola dengan serius dampak kewalahan, tidak tertangani, menghambat
kunjungan kerja dirinya untuk mende- perekonomian Indonesia 2005 secara dan akhirnya terjadi keterlambatan.
ngarkan laporan dan paparan dari Men- fokus untuk mengurangi kemiskinan dan Karena itu, dipastikan beban tugas harus
keu tentang tugas Depkeu, baik berkaitan kesenjangan sosial dengan menambah sesuai kapasitas dan kemampuan untuk
dengan reformasi di bidang keuangan lapangan kerja, meningkatkan melaksanakannya..
pengelolaan APBN dan penyiapan APBN pertumbuhan ekonomi, pendidikan, “Kalau ada dirjen yang overload, maka
tahun 2007 serta sejumlah langkah terkait kesehatan dan pertanian dan lain-lain menteri bisa mengusulkan pada presiden
kebijakan fiskal dan penyelamatan atau yang tentunya membutuhkan kerja keras untuk memisah atau menambah fungsi.
pendayagunaan aset negara. semua pihak. Dengan demikian semua pekerjaan bisa
Dikatakan presiden, Depkeu memiliki Tahun 2007, lanjut SBY, kita punya dilakukan dengan tepat waktu dan lancar,”
peran penting membantu presiden dalam ekspektasi dengan telah melakukan tegas SBY.
mengembangkan kebijakan fiskal dan banyak hal pada tahun 2006. Untuk itu Diakhir arahannya SBY juga menying-
fungsi lainnya, diantaranya; mendesain, harus sudah mulai meletakkan dasar- gung sasaran untuk Bea Cukai dan Pajak.
menyiapkan dan mengelola APBN, baik dasar APBN yang lebih sehat, agar Ia menginginkan kedua instansi ini betul-
pada tahun berjalan maupun menuju pertumbuhan distribusi dan pertumbuhan betul mendapat penghasilan yang riil.
tahun berikutnya. makro ekonomi yang lebih sehat bisa Kalaupun itu tidak bisa tercapai, bisa kare-
Disamping meningkatkan pendapatan dicapai pada RAPBN 2007 nanti. na faktor kemunduran ekonomi,
nasional dari sumber-sumber yang telah Di poin ketiga, SBY meminta semua penyimpangan dan lain-lain.
ditetapkan, Depkeu juga mengelola dan fungsi tugas kewajiban Depkeu dan “Kita pastikan, sesuai dengan arahan
mendayagunakan pendapatan dengan jajarannya dilaksanakan dengan baik. saya tadi. Semua sasaran dapat dicapai
sebaik-baiknya dan terus mengupayakan Presiden ingin good governance dan sasaran itu harus realistis
pemikiran setiap waktu sebagai upaya ditegakkan di Depkeu untuk menjadi mencerminkan potensi yang kita miliki.
mengembangkan kebijakan agar lebih lembaga yang responsif, bersih, efektif, Sementara itu menyangkut personil, jika
meningkatkan pendapatan atau efisien dan akuntabel yang dapat suatu saat terjadi penyegaran personil,
penerimaan negara, termasuk berkomunikasi baik dengan lembaga- bisa kita lihat, pertama, memang sudah
mendayagunakan, mengalokasikan dan lembaga lain, agar tidak terjadi saatnya terjadi pergantian pejabat atau
mendistribusikannya secara tepat guna keterlambatan dan semua mengalir tepat barangkali ada pejabat yang lalai atau
demi kepentingan pemerintahan dan waktu sesuai sasaran, sehingga APBN membuat kesalahan dan harus mendapat
tujuan pembangunan nasional. yang telah ditetapkan dapat digunakan sanksi,” tegas SBY. ris

EDISI 375 FEBRUARI 2006 WARTA BEA CUKAI 23


INFO PEGAWAI

PEGAWAI PENSIUN
T.M.T 01 PEBRUARI 2006 PERIODE T.A 2006
NO. NAMA NIP GOL JABATAN KEDUDUKAN

1. Drs. Suparman, MM 060035515 IV/b Kepala Seksi Pemantauan Direktorat PPKC KP DJBC
Penerimaan
2. Gusti Muhamad Jusuf 060035284 IV/a Kasubbag Keuangan Kantor Wilayah IV DJBC Jakarta
3. Dra. Imronah 060032210 IV/a Kepala Seksi Tempat KPBC Tipe A Khusus Tg. Perak
Penimbunan
4. Abang Ichsan 060034180 IV/a Kepala Seksi Tempat KPBC Tipe A Khusus Soekarno-Hatta
Penimbunan I
5. Mochamad Jamin 060034196 IV/a Kepala Seksi Kepabeanan KPBC Tipe A Khusus Tanjung Perak
dan Cukai I
6. Abdullah M. Farid 060051852 III/d Kepala Seksi Pabean dan KPBC Tipe A Khusus Tanjung Perak
Cukai VII
7. Sjarifuddin 060034176 III/c Korlak Administrasi TPB KPBC Tipe A Tanjung Mas
8. Siti Harmini 060045551 III/c Pelaksana KPBC Tipe A Malang
9. Muhammad 060045837 III/c Korlak Administrasi Ekspor KPBC Tipe A Banjarmasin
10. Nurhana 060040205 III/b Pelaksana KPBC Tipe A Khusus Tg. Priok II
11. Samingin 060040221 III/b Pelaksana KPBC Tipe A Khusus Tg. Priok II
12. Ester Sumbung 060032138 III/b Pelaksana KPBC Tipe C Pantoloan
13. Muhajar Jacob 060044074 III/b Pelaksana Kantor Wilayah I DJBC Medan
14. Umar Lamani 060048923 III/a Korlak Administrasi KPBC Tipe B Ternate
Penyidikan+Barang Bukti
15. Eduard Wetangky 060059106 III/a Kepala Kantor Pangkalan Sarana Operasi Tg. Priok
16. Zainal Abidin. M 060049183 III/a Pelaksana KPBC Tipe A Merak
17. Soaduon Lubis 060052580 III/a Pelaksana KPBC Tipe A Khusus Tg. Priok II
18. Asmudin 060052250 II/d Pelaksana KPBC Tipe A Khusus Tg. Priok III
19. Amir Hasan 060061733 II/c Pelaksana KPBC Tipe A Balikpapan
20. Tukidjo Bin Paimin 060045419 II/b Pelaksana Pangkalan Sarana Operasi Tg. Balai
Karimun
21. Syamsir 060056598 II/b Pelaksana KPBC Tipe A Medan
22. Samin 060056612 II/b Pelaksana KPBC Tipe A Khusus Tg. Priok III
23. Frits Bastian Masoara 060058181 II/b Pelaksana KPBC Tipe C Manado

BERITA DUKA CITA


Telah meninggal dunia, G. SUCIPTO, Mantan Direktur Cukai, pada hari Selasa, 27 Desember 2005. Jenazah telah
dimakamkan pada hari Rabu, 28 Desember 2005, pukul 13.00 WIB di TMP Kalibata, Jakarta Selatan.

Segenap jajaran Direktorat Jenderal Bea dan Cukai menyatakan duka yang sedalam-dalamnya. Bagi keluarga
yang ditinggalkan semoga diberikan ketabahan dan kekuatan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Amin.

24 WARTA BEA CUKAI EDISI 375 FEBRUARI 2006


INFO PEGAWAI

SIARAN PERS DEPARTEMEN KEUANGAN RI


Dugaan Pemalsuan Dokumen Ekspor
Terkait dengan Restitusi Pajak
Beberapa hari terakhir ini, pada beberapa media massa ramai dimuat masalah tentang dugaan pemalsuan dokumen ekspor yang
berkaitan dengan restitusi pajak, yang masih dalam proses penyelidikan dan penyidikan oleh Polda Metro Jaya.
Atas hal tersebut, Departemen Keuangan memandang perlu menyampaikan sebagai berikut :
1. Kami mengucapkan terima kasih kepada Kapolri dan jajarannya (Polda Metro Jaya & KPPP Tanjung Priok), karena dengan
tindakan tersebut, kami memperoleh data adanya ekspor fiktif dan juga mengetahui modus operandi-nya. Di samping itu,
Departemen Keuangan sangat mendukung segala tindakan dan gerakan pemberantasan KKN.
2. Berdasarkan sistem perpajakan yang dianut Indonesia saat ini, yaitu prinsip self assessment, Wajib Pajak diberi kepercayaan
penuh untuk menghitung, memperhitungkan, menyetor dan melaporkan kewajiban perpajakannya. Sedangkan fungsi
pemerintah (dalam hal ini aparat pajak) adalah memberikan pelayanan, penyuluhan, dan pengawasan kepada Wajib Pajak.
3. Dalam hal Pajak Pertambahan Nilai (PPN), pada dasarnya PPN dikenakan atas konsumsi barang dan jasa di dalam negeri.
Sedangkan untuk mendorong ekspor, Pemerintah telah memberikan banyak insentif, diantaranya kebijakan restitusi pajak,
yaitu bahwa atas ekspor barang yang dilakukan oleh Pengusaha Kena Pajak (PKP) dikenakan PPN (Pajak Keluaran) dengan
tarif pajak sebesar 0% (nol persen). Dengan demikian PPN (Pajak Masukan) atas perolehan barang yang diekspor tersebut
dapat direstitusi (diminta kembali dari DJP).
4. Undang-undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP) mengatur jangka waktu penyelesaian permohonan
pengembalian kelebihan pembayaran pajak (restitusi) paling lambat 12 (dua belas) bulan. Namun dalam rangka melaksanakan
kebijakan pemerintah untuk mendorong ekspor dan memberikan pelayanan prima kepada Wajib Pajak, maka terhadap Wajib
Pajak yang melakukan ekspor diberikan insentif berupa kemudahan dan percepatan penyelesaian restitusi PPN menjadi paling
lambat 2 (dua) bulan sejak saat diterimanya permohonan, dengan syarat :
a. Wajib Pajak mengajukan permohonan restitusi.
b. Dokumen yang dilampirkan :
1) Faktur Pajak Masukan dan Faktur Pajak Keluaran yang berkaitan dengan kelebihan pembayaran PPN yang dimintakan
pengembalian;
2) Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai;
3) Bill of Lading (B/L) atau Airway Bill;
4) Wesel ekspor atau bukti transfer.
Setelah melalui Pemeriksaan Sederhana Kantor dan Wajib Pajak memenuhi persyaratan tersebut di atas, maka permohonan
restitusi tersebut akan dikabulkan.
5. Kantor Pajak menerima dokumen PEB, B/L atau airway bill dan wesel ekspor atau bukti transfer tersebut dikemudian hari,
karena transaksi/kegiatan ekspornya sudah terjadi, sehingga pemeriksaan yang dilakukan oleh Kantor Pajak hanya meliputi
keabsahan dan kebenaran dokumen-dokumen tersebut (post audit).
Jadi untuk melakukan penelitian/pemeriksaan terhadap permohonan restitusi ekspor yang diajukan oleh Wajib Pajak, aparat
pajak hanya berdasar dokumen-dokumen PEB, dan B/L atau Airway Bill, serta wesel ekspor atau bukti transfer tersebut.
Karena pemeriksaan yang dilakukan merupakan post audit, maka aparat pajak tidak dapat melakukan pemeriksaan fisik
terhadap barang yang diekspor dan hal itu di luar kewenangan mereka untuk memeriksanya.
6. Apabila suatu permohonan restitusi telah diajukan sesuai dengan Standar Operasional Procedure (SOP) dan dengan dilampiri
dokumen-dokumen yang disyaratkan, dan post audit dilakukan, maka permohonan restitusi tersebut dikabulkan.
7. Untuk mengefektifkan penerimaan negara, langkah-langkah yang sedang dan segera dilakukan oleh jajaran Departemen
Keuangan, adalah :
a. Direktorat Jenderal Pajak
1. Meneliti, mengevaluasi dan memperbaiki ketentuan, sistem dan prosedur pemberian restitusi dalam rangka ekspor;
2. Memeriksa ulang pemberian restitusi yang berasal dari ekspor;
3. Mempercepat penerapan sistem administrasi modern di seluruh Indonesia guna meningkatkan pelayanan dan peng-
awasan, termasuk sistem manajemen SDM, hingga konsep reward and punishment dapat berjalan dengan optimal.
4. Mengembangkan pertukaran data elektronik dengan perusahaan pelayaran dan semua pihak terkait.
b. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
1. Menciptakan sistem dan prosedur ekspor yang dapat memberikan keyakinan atas kebenaran ekspor barang sehingga
tidak memberi peluang terjadinya ekspor fiktif;
2. Melakukan rekonsiliasi dokumen PEB dengan dokumen-dokumen pelayaran (outward manifest);
3. Mengembangkan pertukaran data elektronik dengan perusahaan pelayaran dan semua pihak terkait.
8. Departemen Keuangan akan memberikan bantuan penuh untuk keberhasilan penyelidikan dan penyidikan yang dilakukan oleh
Polri atas kasus-kasus ini dan telah menyusun langkah-langkah tegas untuk melakukan tindakan-tindakan hukum terhadap
semua pejabat dan pegawai Departemen yang terlibat sesuai dengan ketentuan hukum dan peraturan yang berlaku.
Demikian penjelasan dan langkah-langkah yang dilakukan oleh Departemen Keuangan dalam menangani kasus dugaan
pemalsuan dokumen ekspor (ekspor fiktif) yang saat ini sedang dalam tahap penyelidikan dan penyidikan oleh pihak Kepolisian.

EDISI 375 FEBRUARI 2006 WARTA BEA CUKAI 25


PENGAWASAN

Tulisan ini disusun pada saat KPDJBC menyelenggarakan Inteligence Analysis Training Course pada Desember 2005.

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN
Analisa Intelijen
ACS-DJBC
(DALAM KERANGKA STSF PROJECT)
(Bagian I)
I. LATAR BELAKANG b. Pengembangan kemampuan tata kerangka STSF merupakan tindak

D
asar pemikiran tentang perlunya cara pemeriksaan kapal (skill lanjut nyata dari Program
program yang kemudian secara development in ship search); Pengembangan Kemampuan Analisa
resmi disebut Special Travel c. Pengembangan teknik identifikasi Intelijen. Pelaksanaan Training Analisa
Security Fund (STSF) under AusAID narkotika dan bahan peledak Intelijen ini dibagi dalam dua tahap
ini berawal dari survei yang (explosive in ship search); yaitu: Training on Trainers di Australia
dilaksanakan di Jakarta pada 2 - 20 d. Memperkuat teknik pengamatan di dan Training Analisa Intelijen bagi
Pebruari 2004 oleh Graham Kishohos, pelabuhan laut (strengthening pegawai DJBC di Jakarta.
Manager Compliance Assurance of technical capacity ini surveillance at Training on Trainers (ToT) di Austra-
Melbourne Office Australian Customs sea port). lia mengambil topik Customs Intelli-
Services (ACS), dan Basil Sawczuk, Sebagai bentuk keseriusan akan gence Analysis Course telah dilaksana-
Manager International Cooperation pentingnya STSF Project, kan pada 12 – 26 November 2005.
ACS. Survei dimaksud bertujuan untuk permasalahan ini kemudian dibahas Sedangkan tahap kedua dari training ini
mengidentifikasi kebutuhan DJBC dalam diskusi formal Australia and direncanakan akan dilaksanakan dua
dalam upaya untuk meningkatkan Indonesia Seventh Customs to kali di Jakarta yaitu pada Desember
kinerja institusi, khususnya dalam Customs Talk, pada 13-14 Mei 2004 di 2005 dan Januari 2006, dimana empat
kerangka reformasi kepabeanan. Sydney dan Customs to Customs Talk orang pegawai DJBC telah mengikuti
STSF menekankan pokok-pokok ke 8 di Bandung bulan Agustus 2005. ToT di Australia akan bertindak sebagai
permasalahan pada bidang maritime Sesuai proporsal yang telah disetujui instruktur dan dibantu oleh dua orang
security, cargo identification dan oleh AusAID, STSF Project dimaksud instruktur dari ACS.
intelligence, yang didasarkan pada harus dapat diselesaikan paling lama ToT sendiri terdiri dari dua
pengalaman ACS dalam bidang-bidang pada akhir tahun 2006. kegiatan yaitu Class Room Study dan
tersebut. Hasil konsultasi dan evaluasi Berikut ini adalah progress STSF On The Field Study sehingga
lebih lanjut mengidentifikasi empat Project dari keempat bidang yang diharapkan akan memberikan gam-
bidang utama yang menjadi fokus yaitu: menjadi fokus (Lihat Tabel). baran secara utuh kepada perserta
a. Pengembangan kemampuan training mengenai teori dan konsep
analisa intelijen (skill development II. TRAINING INTELIJEN proses intelijen yang dilakukan ACS
in intelligence analysis); Training Analisa Intelijen dalam serta penerapannya di lapangan.

PROGRESS STSF PROJECT


NO. P R O G R A M TINDAK LANJUT STATUS

1. Pengembangan Kemampuan Pemeriksaan Kapal a. Training on Trainers Selesai


b. Pelatihan Petugas Patroli Selesai

2. Pengembangan Kemampuan Analisa Intelijen a. Training on Trainers Selesai


b. Pelatihan Analis Intelijen Proses

3. Pengembangan Teknik Identifikasi Narkotika dan Bahan Peledak a. Pengadaan Itemizer Finalisasi
(exsplosive and narcotics) b. Training on Trainers In Progress
c. Pelatihan Operator Proses

4. Memperkuat Teknik Pengamatan di Pelabuhan Laut a. Instalasi CCTV Finalisasi


b. Training on Trainers In Progress
c. Pelatihan Operator CCTV Proses

26 WARTA BEA CUKAI EDISI 375 FEBRUARI 2006


FOTO: HENDRY DARNADI
A. Class Room Study
Kegiatan Class Room Study
dilaksanakan pada minggu pertama
training. Materi pada Class Room Study
adalah teori dan konsep dari proses
intelijen, yaitu bagaimana membuat
sebuah produk intelijen yang baik dan
akan berguna dalam memberikan
pengetahuan yang mendalam, tentang
sesuatu hal yang dibutuhkan oleh
pemberi tugas (client) serta berguna
dalam pengambilan keputusan. Client
dapat merupakan unsur pimpinan yang
membutuhkan analisa intelijen tentang
potensi-potensi negatif sehingga dapat
mengambil tindakan antisipatif yang
tepat. Proses intelijen sesuai materi
training sendiri merupakan sebuah
siklus intelijen (intelligence cycle) yang
berkesinambungan, yaitu meliputi:

1. Perencanaan (Planning)
Mempelajari proses dimana suatu
pekerjaan intelijen direncanakan dan
dipersiapkan. Pada tahap ini, hal yang
paling ditutamakan adalah komunikasi
yang baik dari pemberi tugas dengan
analis sebagai pelaksana tugas, karena
dari komunikasi tersebut akan didapat
pengetahuan dan uraian yang jelas
tentang hal-hal yang diinginkan oleh
pemberi tugas kepada analis (misalnya, PARA TRAINER dari DJBC Saat berada di class room/training room di Canbera, Australia.
tentang hasil apa yang ingin didapat,
batas waktu pelaksanaan tugas, untuk menilai Relliability dari sumber ada pertanyaan yang berkaitan dengan
informasi awal yang diketahui, bentuk informasi dan Accuracy dari informasi). kasus yang tengah ditangani dapat
dari laporan dan lain sebagainya). Juga Informasi itu sendiri dapat dibagi diberikan jawaban dengan cepat.
dari komunikasi antara pemberi tugas menjadi 3 kategori, yakni:
dengan analis akan diketahui juga 1. Fact yaitu sesuatu yang diketahui 5. Analisa (analysis)
tentang hal-hal yang akan menjadi terjadi dan dapat dibuktikan Proses analisis adalah proses
kendala dan sumber daya yang 2. Opinion yaitu penilaian atau mengidentifikasi dan mengolah
diperlukan dalam pelaksanaan tugas pendapat yang belum pasti, tapi hal berbagai bagian informasi yang telah
tesebut. terasebut mungkin terjadi dikumpulkan dan membangunnya
Adanya proses perencanaa ini, berdasarkan kenyataan yang ada. menjadi sebuah pengetahuan baru
diharapkan akan membuat pekerjaan 3. Allegation yaitu pernyataan yang untuk memahami suatu kasus secara
analis menjadi efektif dan efisien serta diyakini benar namun belum baik dan jelas. Langkah-langkah yang
meminimalkan kemungkinan timbulnya dibuktikan kebenarannya. dilakukan dalam melakukan proses
ketidakpuasan dari pemberi tugas atas analisa adalah:
hasil pekerjaan analis. 4. Penyusunan Informasi (Collation) 1. Meneliti, menguji dan memeriksa
Collation adalah bagaimana informasi yang telah dikumpulkan.
2. Pengumpulan informasi memanage dan menyusun sejumlah 2. Membuat hipotesa.
(Collection) informasi yang telah dikumpulkan dan 3. Mengumpulkan, mengevaluasi dan
Mempelajari teknik dan proses akan digunakan dalam melakukan menyusun informasi tambahan yang
pengumpulan informasi dengan analisis. Penyusunan informasi tersebut diminta dan diterima.
memperhatikan informasi apa saja meluputi kegiatan sorting, indexing dan 4. Mengidentifikasi alasan/premis yang
yang dibutuhkan, sumber informasi, filing. mendukung hipotesa.
batasan waktu dan ketersediaan Kegiatan ini akan membantu dalam 5. Membuat kesimpulan.
informasi tersebut. Secara garis besar mengidentifikasikan hal-hal penting 6. Membuat argumen/penalaran atas
kita dapat membagi sumber informasi yang ditemukan, langkah awal dalam kesimpulan yang telah dibuat.
menjadi 4 bagian yaitu: menemukan keterkaitan antar informasi
- Internal Customs. yang telah dikumpulkan. Untuk membantu dalam
- Jaringan instansi penegak hukum. Adanya proses collation melakukan analisa, perlu dibuat
- Instansi pemerintah lainnya dan memungkinkan pengalihan tugas beberapa diagram sebagai alat bantu
perusahaan swasta/asosiasi kepada orang lain (analis lain) untuk proses analisa, yaitu :
- Sumber informasi lainnya misalnya melanjutkan proses intelijen yang telah 1. Diagram jaringan dan keterkaitan.
hotline telepon, internet, surat dilakukan (misalnya apabila si analis 2. Diagram alur kejadian.
kabar. berhalangan/sakit maka terhadap tugas 3. Diagram alur kegiatan.
yang telah berjalan dapat dialihkan 4. Diagram alur komoditi.
3. Evaluasi Informasi (Evaluation) kapada analis lain).
Mempelajari proses menilai Proses collation akan memberikan 6. Pelaporan (Reporting)
informasi yang telah dikumuilkan kemudahan mengakses dalam melihat Pelaporan (reporting) bertujuan
dengan menggunakan Admiralty kembali atas semua informasi yang untuk menyampaikan hasil analisa
System (merupakan matrik kombinasi telah dikumpulkan sehingga apabila yang telah dilakukan pada proses

EDISI 375 FEBRUARI 2006 WARTA BEA CUKAI 27


PENGAWASAN

intelijen termasuk didalamnya juga penyebaran produk intelijen adalah Kantor Pelayanan (Distric Office).
adalah memberikan rekomendasi yang bahwa salah satu karakteristik produk Tempat yang dikunjungi dalam
relevan kepada pemberi tugas (client) intelijen yang baik adalah tepat waktu rangka On The Field Studi tersebut
atau pihak-pihak lain yang berkepen- dan juga bahwa produk intelijen adalah satu Regional Branch Office
tingan untuk membantu mereka dalam tersebut diperlukan dalam kerangka yaitu di Queensland dan dua Distric
membuat suatu keputusan. menunjang keberhasilan perencanaan Branch Office yaitu di Townsville dan
Bentuk pelaporan ada 2 macam, dan pelaksanaan tugas. Cairns.
yaitu : Dalam penyebaran informasi yang
1. Laporan tertulis. perlu dipertimbangkan adalah: 1. Queensland Regional Branch
2. Laporan lisan. 1. Perjanjian dengan instansi Office.
Pada laporan tertulis yang perlu terkait. Unit intelijen pada Regional Branch
diperhatikan adalah: 2. Persyaratan legal. Office terbagi menjadi beberapa sub
1. Akurat. 3. Persyaratan keamanan. unit yaitu:
2. Penyampaian alasan yang tepat. 4. Prinsip “Need to Know”. 1. Collecting Information.
3. Kejelasan Penyampaian. Sub unit ini bertugas untk
4. Ringkas. 8. Review mengumpulkan informasi dari
5. Sopan. Review atas proses intelijen dapat semua sumber informasi seperti
6. Selektivitas dalam penyampaian dilakukan pada saat proses intelijen yang telah disebutkan diatas dan
data. masih berlangsung ataupun setelah untuk kemudian meneruskannya
Semua bentuk laporan tersebut (tertulis terdapat laporan/hasil atas pelaksanaan pada analis intelijen.
maupun lisan) harus diklasifikasikan proses intelijen. 2. Liaison Officers.
menurut tingkat keamanan dan kepen- Review atas hasil dan proses Sub unit ini beranggotakan petugas
tingan dari informasi yang disampaikan. intelijen dapat dilakukan oleh tiga dari instansi penegak hukum yang
Pada laporan lisan yang perlu tingkatan yang berbeda: terkait (misal: polisi, imigrasi,
diperhatikan adalah: 1. Review oleh analis lain. Austrac) yang ditempatkan pada
1. Ketepatan waktu. 2. Review oleh pemberi tugas. Regional Branch Office ACS.
2. Akurat. 3. Review oleh lingkup yang lebih Mereka bertugas sebagai
3. Ringkas. tinggi dari pemberi tugas (client). penghubung antara customs
4. Menyampaikan informasi yang dengan instansi penegak hokum
relevan. B. On The Field Study lainnya dalam rangka pencarian
5. Menggunakan format penyampaian, Kegiatan On The Field Study ataupun pertukaran informasi.
intonasi suara dan bahasa yang dilakukan pada minggu kedua program 3. Vessel Risk Assessment.
tepat. training, yaitu dengan melihat Sub unit ini melakukan tugas untuk
penerapan dari proses intelijen yang melakukan analisa terhadap kapal-
7. Penyebaran Informasi dilakukan oleh ACS pada kantor kapal yang memasuki wilayah
(Dissemination) setingkat Kantor Wilayah (Regional negara bagian Queensland, baik
Hal yang perlu diingat pada proses Branch Office) adan kantor setingkat mengenai muatan maupun
FOTO: HENDRY DARNADI mengenai identitas awak kapal
(crew) serta juga alur perjalanan
kapal tersebut.
4. Profiling.
Sub unit ini melakukan tugas untuk
melakukan analisa terhadap
kegiatan impor dan ekspor yang
dikaitkan dengan profil yang
terdapat dalam database ACS dan
instansi penegak hukum terkait,
dimana hasil dari profiling ini akan
menentukan dalam penetapan jalur
pemeriksaan terhadap importasi/
eksportasi dimaksud ataupun bisa
dalam bentuk memberikan atensi
(alert) terhadap sesuatu kegiatan
impor/ekspor.

Setiap importasi atau eksportasi


yang mengena kepada profil yang
sudah dibuat akan terkena alert untk
kemudian diambil tindakan yang
bersesuaian (pemeriksaan fisik,
penegahan, dsb).
Data statistik dari Brisbane Distric
Office menunjukan prosentase
importasi yang terkena alert system
karena memenuhi profil yang
ditargetkan rata-rata hanya 5 persen
saja dari volume total impor. Sebagai
perbandingan di Indonesia rata-rata
prosentasi volume impor yang terkena
pemeriksaan fisik rata-rata 30 persen.

TOWNSVILLE CUSTOMS MEETING 2. Townsville Distric Office

28 WARTA BEA CUKAI EDISI 375 FEBRUARI 2006


Townsville Distric Office adalah 2. Penggalangan dengan masyarakat kegiatan utama atau yang menjadi
kantor setingkat Kantor Pelayanan yang setempat untuk membantu ACS fokus adalah pelayanan terhadap
relatif kecil (jumlah pegawai 15 orang). dalam melakukan tugasnya. industri pariwisata. Pada kantor ini
Melayani satu Bandar udara 3. Penggalangan dengan instansi memiliki unit intelijen sendiri yang terdiri
internasional dan beberapa pelabuhan terkait yang terdapat pada wilayah dari beberapa orang pegawai yang
laut. Kegiatan utama kantor ini adalah tersebut. mempunyai tugas secara spesifik untuk
memberikan pelayanan pada bidang Untuk pelayanan terhadap Bandar melakukan analisa terhadap beberapa
industri yang banyak terdapat di udara, ACS Townsville Distric Office hal, antara lain:
wilayah tersebut. tidak menempatkan petugas secara a. Passanger Analysis di airport.
Pada kantor ini terdapat satu orang tetap di bandar udara tersebut, b. Vessel and Smallcraft Analysis di
pegawai yang bertugas sebagai analis melainkan hanya mengirimkan petugas pelabuhan.
intelijen. Mengingat jumlah pegawai bila ada kedatangan pesawat udara. c. Cargo Analysis.
yang terbatas dengan wilayah Dalam pelaksanaan pengumpulan
pengawasan yang cukup luas, ada 3. Cairns Distric Office. informasi kantor ini juga dibantu oleh
beberapa hal yang dilakukan oleh ACS Cairns Distric Office adalah kantor sebuah unit yang disebut coastwatch
di wilayah ini dalam rangka optimalisasi setingkat Kantor Pelayanan yang lebih (seperti unit patroli, udara dan laut).
pelaksanaan tugasnya yaitu: besar dari Townsville Distric Office (BERSAMBUNG)
1. Penggunaan CCTV pada setiap (dengan jumlah pegawai sekitar 100 M. Nur Eko Yuwono, Kasi Pencegahan
dermaga/pelabuhan yang berada orang). Melayani satu Bandar udara dan Penyidikan KPBC Yogyakarta, salah satu trainer
dalam wilayah pengawasan. internasional dan beberapa pelabuhan. Intelligence Analysis Training Course dari DJBC
○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

INFO PERATURAN

PERATURAN MENTERI KEUANGAN


Per Januari 2006
NO. KEPUTUSAN P E R I H A L
NOMOR TANGGAL
1. 87/PMK.010/2005 30-09-05 Pemberian Pembebasan Bea Masuk Atas Impor Bahan Baku Dan Bagian
Tertentu Untuk Pembuatan Bagian Alat-Alat Besar Serta Bagian Tertentu
Untuk Perakitan Alat-Alat Besar Oleh Industri Alat-Alat Besar
2. 116/PMK.04/2005 25-11-05 Perubahan Atas Keputusan Menteri Keuangan Nomor 118/KMK.04/2003
Tentang Tata Laksana Pembayaran Dan Penyetoran Penerimaan Negara
Bukan Pajak (PNBP) Yang Berlaku Pada Direktorat Jenderal Bea
dan Cukai.

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI


Per Januari 2006
NO. KEPUTUSAN P E R I H A L
NOMOR TANGGAL
1. P-23/BC/2005 12-12-05 Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia
Nomor 87/PMK.010/2005 Tentang Pemberian Pembebasan Bea Masuk
Atas Impor Bahan Baku Dan Bagian Tertentu Untuk Pembuatan Bagian
Alat-Alat Besar Serta Bagian Tertentu Untuk Perakitan Alat-Alat Besar
Oleh Industri Alat-Alat Besar.
2. P-24/BC/2005 16-12-05 Desain Dan Warna Pita Cukai Hasil Tembakau.
3. P-25/BC/2005 16-12-05 Perubahan Kedua Atas Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai
Nomor KEP-205/BC/2003 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Tatalaksana
Kemudahan Impor Tujuan Ekspor Dan Pengawasannya.

EDISI 375 FEBRUARI 2006 WARTA BEA CUKAI 29


DAERAH KE DAERAH
FOTO : LANSER

KPBC TIPE A JAYAPURA


MINI JUMLAH PEGAWAI,
MAKSI PELAYANAN
Matahari mulai bersinar di ufuk timur dan daerah di Indonesia yang pertama merasakan hangatnya
sang surya di pagi hari adalah kota Jayapura. Banyak orang di kota ini yang berkata sembari
bergurau, lagu dengan judul “ Dari Sabang sampai Merauke” yang menjelaskan dari barat sampai
timur Indonesia, mungkin itu salah. Seharusnya dari Sabang sampai Jayapura.

K
arena sebagian orang di Jayapura lalu.Hanya tulisan pada saat ini lebih komposisi pegawai KPBC Jayapura.
berasumsi Merauke itu berada pada difokuskan pada kinerja KPBC Jayapura perlahan namun pasti terjawab
daerah selatan dan Jayapura dalam nuansa “ada dan tiada”. Mungkin sedikit demi sedikit masalah yang
berada tepat di daerah timur (lihat peta). pembaca merasa kaget dan bertanya ada di KPBC Jayapura. Mengacu
Tapi cukuplah sudah perdebatan ini bukan dalam hati seperti kata lagu milik group pada Kep.No.444/KMK.01/2001
suatu yang harus memisahkan tapi tetap band Peterpan “Ada Apa Denganmu, Tanggal 23 Juli 2001 tentang
mengikat jiwa raga bangsa Indonesia KPBC Jayapura”? sehingga posisimu Organisasi dan Tata Kerja Kanwil
yang didalamnya ada Bea Cukai Indone- sekarang antara ada dan tiada. DJBC, KPBC Jayapura merupakan
sia atau DJBC termasuk Bea Cukai KPBC yang berada dibawah
Jayapura. KOMPOSISI DAN KINERJA BEA CUKAI Pengawasan Kanwil XII DJBC Ambon
KPBC Jayapura sudah pernah penulis JAYAPURA dengan klasifikasi digrade/tipe A.
jelaskan dalam tulisan beberapa tahun Dengan melihat pada tabel I, Bukan rahasia umum, semua orang

30 WARTA BEA CUKAI EDISI 375 FEBRUARI 2006


FOTO : LANSER
Bea Cukai setuju KPBC Jayapura baru kembali karena Kasi atau pelak-
pastilah sibuk dan memiliki jumlah sana sedang tidak ada.
pegawai yang cukup sebagai kantor Diharapkan hal ini menjadi
bertipe A. Ternyata tidaklah demikian. pedoman bagi KPBC-KPBC lain yang
Dilihat dari jumlah pegawai yang ada di Republik ini. Jangan berharap
hanya 27 orang termasuk didalamnya The Right man on the right place tapi
Kepala Kantor dan para kepala seksi, tidak mau bekerjasama membantu
bisa dikatakan aneh bin ajaib, seksi lain, alangkah baik bekerjasama
kenapa? Sangat terasa di Jayapura membantu seksi lain on the right place
pelaksana yang ada sebagian in the right way.
menempati 2 kantor Bantu dengan
jumlah pegawai 5 orang. 1 pos lintas TARGET PENERIMAAN FLUKTUATIF
batas laut dan 1 pos laut dengan DAN PELAYANAN PRIMA
jumlah pegawai 3 orang. Serta 1 pos Dengan jumlah pegawai yang ada
lalu bea dengan jumlah pegawai 1 KPBC Jayapura tetap eksis dalam
orang. Jumlah seluruh pegawai yang mengemban tugas sebagai aparat
bertugas pada kantor-kantor Bantu fiskal negara. Khusus untuk KPBC
dan pos-pos pengawasan ini adalah Jayapura dalam 2 tahun terakhir,
9 0rang. Sisanya 18 orang target yang diembankan yakni tahun
menempati KPBC Jayapura. 2004 Bea Masuk sebesar Rp.
Dengan situasi dan kondisi yang 1.353.144 milyar realisasinya
ada, dari 18 pegawai yang tersisa di sebesar Rp. 1.318.510.952 miyar
KPBC Jayapura kadang-kadang terlihat atau persentasenya 97,44%.(lihat
7 sampai dengan 10 pegawai karena SUDARDJO, SH, Kepala KPBC Jayapura. Tetap tabel II) Dapat dikatakan cukup
Kepala Kantor atau para kepala seksi meningkatkan kinerja Bea dan Cukai di Jayapura. maksimal. Adapun penerimaan
ada yang cuti ataupun dinas, didapat dari importasi mobil eks
katakanlah 2 orang. Pelaksana yang menempati posisi pada seksi Jepang , yang beberapa waktu lalu
ada jarang masuk lagi dengan perbendaharaan namun pada saat ada mengalami kebuntuan akibat salah
bermacam alasan cuti, sakit, ijin, tanpa kegiatan importasi bisa saja pelaksana prosedur terhadap pemahaman
keterangan plus bolos, katakanlah 6 di seksi P2 atau pabean tidak masuk. 2 aturan Menteri Perdagangan. Namun
orang. Berarti sisa pegawai yang ada orang pegawai ini bisa bekerja setelah sekian lama terbengkalai
10 orang yang terdiri dari 3 (Ka.Kantor membantu seksi yang kosong sehingga akhirnya mobil eks Jepang ini atas
dan para kasi) serta 7 orang pelaksana tidak ada gap antara seksi yang satu dasar surat Menperindag dapat
di kantor yang mau bekerja. dengan yang lainnya. Yang ada hanya diselesaikan sesuai prosedur pabean
Bisa dibayangkan bagaimana sisa satu seksi yakni seksi bekerja sama. dalam tahun 2004 itu juga. Importasi
10 pegawai yang ada bila tidak bekerja Hal inilah yang membuat KPBC lain berasal dari impor vanili asal
berarti tiadalah KPBC Jayapura yang Jayapura memiliki pegawai yang Papua New Guinea (PNG) yang
gedungnya sangat besar bila fleksibel karena pegawai-pegawainya cukup menambah kas penerimaan
dibandingkan dengan kantor-kantor lain dapat bekerjasama disemua seksi, KPBC Jayapura. Hanya masalah
di area pelabuhan Jayapura. Tapi tanpa harus ada gengsi. Dengan importasi vanili di Jayapura walaupun
dibandingkan jumlah pegawai KPBC demikian sedikit banyaknya telah dapat dikatakan rutin namun tidak
Jayapura sangat minim untuk membuat Bea Cukai Jayapura itu dapat diandalkan karena merupakan
menempati gedung kantor yang besar dinilai oleh para pengguna jasa tetap produk pertanian yang harganya
ini yang mana pernah dilihat oleh ada pelayanannya, yang tidak sudah pasti fluktuatif dari tahun ke
Kepala Kantor Wilayah XII saat itu Drs. pernah katakan tunggu/nanti esok tahun plus Bea Masuk cuma 5
Ismartono (Sekarang Ka.Kanwil FOTO : LANSER
persen. Dalam tahun 2004 jumlah
Pontianak-Red) yang berencana dokumen PIB yang terbit 111, PIBT 7,
menjadikan lantai 2 KPBC Jayapura dan PEB 37.
sebagai Kantor Wilayah XII DJBC Penerimaan dalam tahun 2005,
Ambon apabila situasi di Ambon belum dimana target Bea Masuk yang
juga aman. diemban KPBC Jayapura sebesar
Hal ini mungkin diilhami oleh Rp.1.672.590.000 milyar realisasinya
karena sedikitnya pegawai KPBC sebesar Rp. 717.500.295 juta atau
Jayapura sedangkan gedungnya persentasenya 42,89 persen. Berarti
besar. Namun rencana inipun gagal dapat disimpulkan mengalami
karena kota Ambon kembali pulih penurunan cukup drastis bila
keamanannya dan akhirnya KPBC dibandingkan dengan tahun 2004.
Jayapura kembali sepi kantornya Adapun masalah yang dihadapi dalam
dengan minim pegawai. Padahal hal penerimaan di tahun 2005 ini
kabarnya di era tahun 1980 sampai karena importasi yang ada hanya
dengan 2000 KPBC ini pernah importasi vanili asal PNG yang untuk
memiliki pegawai berjumlah 80 tahun ini harganya turun sangat
orang. signifikan. Disisi lain walaupun tahun
Dari sisi pegawai yang ada dapat 2005 realisasi penerimaan turun namun
penulis dengan lantang katakan punya dapat dikatakn berhasil secara
etos kerja yang tinggi. Walaupun setiap pelayanan karena hanya 1 jenis barang
bulan di rolling dan para pelaksana impor, berbeda dengan tahun 2004
menempati tugas diseksi masing- yang ada impor mobilnya. Pelayanan di
masing namun kenyataannya dalam tahun 2005 berhasil indikasinya karena
bekerja semua disesuaikan dengan Drs. WELLINGTON SE,MM, Mantan Kepala dokumen yang terbit PIB sebanyak 121
sikon yang ada. Sebagai contoh, sering KPBC Jayapura. Pelayanan prima dan lebih banyak dibandingkan tahun 2004.
terjadi 1 atau 2 orang pegawai di rolling perlindungan hokum harus terus diperhatikan. Jumlah PIBT 6, dan PEB 30. Intinya

EDISI 375 FEBRUARI 2006 WARTA BEA CUKAI 31


DAERAH KE DAERAH

kegiatan importasi di Jayapura kadang- TABEL I saja dalam perjalanannya melewati


kadang tidak ada. KOMPOSISI PEGAWAI perbatasan darat atau laut tetap
Sisi lain penerimaan PNBP yang
baru digalakan DJBC dalam tahun 2004
KPBC JAYAPURA tersendat akibat ulah oknum
keamanan yang mencoba memeriksa
dapat terlaksana dengan baik. Dalam No. Eselon/ Jumlah dokumen, barang, orang, termasuk
tahun 2004 PNBP yang dikumpulkan Urut Non Eselon petugas Bea Cukai yang bertugas
sebesar Rp.12.401.400 juta dan dalam mengawal barang tersebut dan
tahun 2005 PNBP yang berhasil oknum aparat ini mempunyai
dikumpulkan meningkat sebesar 1. Eselon III 1 persepsi yang berbeda terhadap
Rp.21.763.800 juta. barang yang menurut Bea Cukai
2. Eseslon IV 4 sudah sah tapi bagi mereka belum
TINGKATKAN YANG TELAH ADA 3. Korlak 4 tentu.
Dalam tahun 2005 terjadi mutasi Seringkali Wellington
eselon III di DJBC. Dalam 2 tahun 4. Pelaksana 18 menyarankan kepada importir
terakhir ini KPBC Jayapura dipimpin sekiranya dokumen sudah sesuai
oleh Drs. Wellington, SE.MM yang JUMLAH PEGAWAI 27 prosedur pabean yang benar dan
sekarang menjabat sebagai Kepala kalau ada oknum aparat yang
KPBC Bitung. mencoba menahannya, biarkan saja
Dalam wawancara singkat Ambon dan Teluk Nibung ini, semua dan tempuhlah jalur hukum, pastilah
menjelang keberangkatannya ke penerimaan yang didapat khususnya dibantu.
tempat tugas baru, Wellington importasi vanili asal PNG, adalah Dan hal ini sudah dibuktikannya.
memberikan tanggapan terhadap karena pelayanan yang prima Sehingga walaupun jumlah pegawai
kinerja KPBC Jayapura dalam 2 terhadap pengguna jasa. Pelayanan KPBC Jayapura minim bahkan di
tahun kepemimpinannya. Menurutnya prima menurutnya termasuk mata oknum aparat mungkin
target 2004 yang didapat 80 persen didalamnya mengarahkan importir ke dipandang sebelah mata namun dari
dari importasi mobil eks Jepang, arah yang lebih baik dan utamanya beberapa kasus yang terjadi
selebihnya dari importasi vanili asal perlindungan hukum atau law merupakan tamparan keras buat
PNG. Dibandingkan tahun 2005, enforcement terhadap importir harus oknum-oknum aparat ini, imbasnya
mengalami penurunan karena cuma terus ditingkatkan. Bea Cukai Jayapura dipandang ada
ada impor vanili asal PNG. Tambahnya, walaupun dokumen/ dengan kedua kelopak mata. Bagi
Namun menurut pria yang pernah prosedur pabean sudah jelas khusus Wellington, prinsipnya, jika benar
bertugas sebagai Kepala KPBC untuk impor vanili asal PNG masih harus dibantu dan jika salah harus
FOTO : LANSER

PEGAWAI JAYAPURA. Sedikit namun fleksibel saling membantu.

32 WARTA BEA CUKAI EDISI 375 FEBRUARI 2006


FOTO : LANSER
Namun baginya yang pasti tetap pejabat ini kurang lebih memiliki
memperhatikan kinerja terbaik dari pendapat yang sama. Menurut
Kepala KPBC Jayapura yang lama keduanya jumlah pegawai yang ada
dan kalau bisa ditingkatkan. ini dirasakan cukup apabila
Tambahnya lagi, mungkin perlu dibandingkan dengan volume kerja
diadakannya sosialisasi ekspor dan KPBC Jayapura yang hanya monoton
impor di Jayapura yang mana melayani impor vanili asal PNG.
dibutuhkan kerjasama yang baik Namun kedua pejabat ini juga
antara impotir, Bea Cukai, dan memberikan masukan bahwa tidak
semua intansi terkait. Gambarannya menutup kemungkinan suatu saat
bahwa daerah timur Indonesia nanti ada kegiatan kepabeanan di
khususnya Jayapura merupakan arah Jayapura yang terus meningkat. Mau
pembangunan bangsa Indonesia tidak mau pegawai KPBC Jayapura
kedepan dalam rangka harus ditambah. Akibat minim
pengembangan kawasan timur pegawai rumah dinas Bea Cukai di
Indonesia (KTI), yang terkenal akan Jayapura banyak yang kosong,
sumber daya alamnya. fatalnya banyak yang rusak akibat
Saran Sudardjo, bahwa sekiranya tidak ditempati. Ditakutkan aset
ada ekspor dari Jayapura kenapa rumah dinas ini hilang. Demikian
tidak ada impor ke Jayapura? harapan kedua pejabat ini sekaligus
Sebagai masukan, ekspor dari merupakan masukan bagi DJBC.
Jayapura tidak ada yang langsung ke Akhirnya, dari KPBC Jayapura,
negara-negara tujuan tapi harus penulis ingin sampaikan di KPBC
melewati pelabuhan transit seperti Jayapura penulis belajar menjadi
Makasar, Surabaya, ataupun Jakarta. seorang PNS Bea Cukai. Disini juga
Begitu juga sebaliknya impor antara hidup dan mati pernah
sebagian besar penyelesaiannya di dipertaruhkan. Perlu diketahui
pelabuhan-pelabuhan transit di atas, setelah bertugas kira-kira 4 tahun,
pada hal nyatanya barang impor penulis dan beberapa teman harus
tersebut dipakai di Papua khususnya menjalani proses mutasi dan
Jayapura. akhirnya harus meninggalkan kota
Harapan Kepala KPBC Jayapura matahari terbit ini. Penulis (Leksi
yang baru ini, kiranya ditahun-tahun Andre. Serumena dan Amaludin
mendatang seirama dengan dimutasikan ke KPBC Tg. Priok II,
percepatan pembangunan kawasan Dominggus.R.Olua dan Arfin Ke
timur Indonesia akan ada kapal KPBC Tg.Priok I serta Presley dan
ekspor dari Jayapura dan kapal itu Tomy ke KPBC Juanda. Sementara
juga yang akan mengimpor barang itu ada juga 5 (lima) pegawai yang
dari luar ke Jayapura. Semua berlatarbelakang D1 Bea Cukai
harapan hanyalah waktu yang dimutasikan ke Jayapura yang
LEKSI ANDRE SERUMENA (kiri/ penulis) bergaya di menjawab. KPBC Jayapura tetap barangkali menggantikan kami ber-6.
depan KPBC Jayapura yang akan ditinggalkan. akan lebih serius meningkatkan Sekali lagi. Selamat tinggal KPBC
kinerja dan koordinasinya dengan Jayapura. Selamat Tinggal Kantor
ditindak. Reward and Punishment semua instansi yang terkait. Khusus Bantu Skow di perbatasan RI-PNG.
tetap dijalankannya. dengan aparat Kepolisian diharapkan Selamat tinggal hutan belantara yang
Sementara itu, Kepala KPBC tahun-tahun ke depan koordinasi masih perawan. Selamat tingal lautan
Jayapura yang baru. Sudardjo, SH, lebih ditingkatkan lagi. yang belum dijelajah. Selamat tinggal
yang terakhir menjabat sebagai Tentang jumlah pegawai yang ada masyarakat yang baik hati dan penuh
Ka.KPBC Jogyakarta, menurutnya yang bila dibandingkan dengan tipe kasih. Karena kasih kita bertemu dan
belum memiliki gambaran yang jelas kantor berskala “A” tidaklah sepadan, karena kasih jugalah kita berpisah.
tentang Bea Cukai Jayapura karena ketika hal ini ditanyakan kepada Sampai ketemu lagi Jayapura.
baru saja bertugas di Jayapura. Wellington dan Sudardjo, kedua Leksi Andre. Serumena, Koresponden Jayapura
TABEL II
PERKEMBANGAN DAN PERBANDINGAN PENERIMAAN T.A. 2004/2005
No. Jenis Target Realisasi Target Realisasi
Urut Penerimaan 2004 2004 2005 2005

1. Bea Masuk 1.353.144.000,- 1.318.510.952,- 1.672.590.000,- 717.500.295,-


2. Penerimaan --- --- --- 5.000.000.-
PabeanLainnya
3. PPN Impor --- 755.081.173,- --- 1.402.410.768,-
4. PPn Bm Impor --- 1.024.488.420,- --- ---
5. Pph Pasal 22 --- 240.031.535,- --- 382.666.289,-

J U M L A H 3.338.112.080,- --- 2.507.568.352,-

EDISI 375 FEBRUARI 2006 WARTA BEA CUKAI 33


DAERAH KE DAERAH

REFLEKSI SATU TAHUN

Tsunami
T
ak terasa satu tahun sudah berlalu. rumah dinas musnah diterjang tsunami.
TSUNAMI Di pesisir pantai India, Thailand, KPBC Sabang juga tidak luput dari
Srilangka, Malaysia dan Indonesia, bencana, sebagian kantor dan rumah
Pagi yang tenang… khususnya di Nanggroe Aceh Darussalam dinas retak akibat gempa dan sebuah
(NAD), terjadi bencana Tsunami yang Kantor Pos Bantu yang berada di
Tawa terdengar menyambut pagi mengguncangkan dan meluluhlantakkan Pelabuhan Balohan hancur diterjang
Ulas senyum menghantar sejuta propinsi NAD. tongkang yang hanyut oleh gelombang
Pada hari minggu, 26 Desember 2004 tsunami. Hingga kini tongkang tersebut
makna bahagia pukul 07.57 WIB gempa berkekuatan 9,0 masih belum dipindahkan.
Teduh dan tenang laksana pagi skala richter mengguncang NAD. Tak Keadaan Saudara-saudara kita se-
berapa lama kemudian, pada pukul 08.16 korps Bea dan Cukai pasca bencana juga
lainnya WIB menyusul ombak yang menggunung cukup memilukan. Pegawai DJBC di
setinggi 10 – 20 meter menyapu semua Kanwil XIII Aceh dan KPBC di lingkungan
Tiba-tiba ……Rrrrrhh……..krak
yang ada di depannya. Dalam waktu Kanwil XIII yang meninggal dan tidak
Tanah bergerak dan bergetar singkat (sekitar 30 menit) dimana-mana diketahui keberadaannya sebanyak 25
terlihat pemandangan memilukan. Dari orang, ditambah dengan 26 pegawai
Rumah berderak-derak seakan total penduduk NAD sebanyak 4.372.000 honorer dari Kanwil maupun KPBC.
segera rubuh orang, kurang lebih 137.000 orang Dengan demikian, total jumlah anggota
meninggal, lebih dari 70.000 orang keluarga besar Kanwil XIII yang
Tiap detik terasa semakin kuat dilaporkan hilang, serta lebih dari 500 ribu meninggal dan hilang sebanyak 51 orang.
dan semakin kuat orang lainnya kehilangan tempat tinggal. Selain itu, jumlah keluarga pegawai
Infrastruktur di propinsi Aceh yang bea dan cukai yang meninggal pun cukup
Allahu Akbar……..Allahu Akbar berada di sepanjang 800 km garis pantai banyak, terutama pegawai-pegawai yang
Ya Allah, gempa ini kuat sekali pun rusak dan binasa. Tak hanya itu, jalan berasal dari Nanggroe Aceh Darusalam.
raya sepanjang 600 km, 199 jembatan Dari 25 orang pegawai bea cukai dalam
Detik-detik berlalu dalam histeris utama, 122 fasilitas kesehatan, 64 ribu lingkungan Kanwil XIII yang meninggal
Menit-menit dalam tangisan dan hektar lahan pertanian, dan 15 ribu hektar maupun hilang, tercatat 13 anggota
tambak perikanan, hancur tak tersisa. keluarga yang kini menjadi yatim maupun
teriakan Hasil perhitungan kerusakan (Damage yatim piatu dan menjadi tanggungan
Assessment) yang dilakukan Bank Dunia keluarga yang ditinggalkan. Umumnya,
Sesaat bumi diam dalam jeda
mengungkapkan, total kerugian gempa ketiga belas anak yatim tersebut masih di
Lalu……………… dan tsunami Aceh sebesar US$ 5,1 miliar. bangku SD hingga SMA.
Angka tersebut berarti melampaui Produk
Dingin yang mendirikan bulu roma Domestik Bruto (PDB) Aceh tahun 2003 MASA TANGGAP DARURAT
Tiba-tiba datang menusuk tulang sebesar US$ 4,5 miliar (Rp. 38,6 trilyun). Dunia pun terhentak oleh bencana
Keberadaan Kantor Wilayah XIII paling besar dari bencana apapun dalam
Gemuruh terdengar dekat DJBC, KPBC Ulee-Lheue (pelabuhan laut) seabad ini. Perhatian internasional sontak
Air laut naik!…… air laut naik! dan KPBC Iskandar Muda (pelabuhan tertuju ke Aceh. Solidaritas kemanusiaan
udara) yang berada dalam satu bangunan tiba-tiba mengental begitu cepat. Aceh
Ya Allah, berita buruk apa lagi ini. beserta rumah dinas pegawai yang seolah menjadi “milik” dunia. Entah dari
Belum hilang debaran jantung berada disekelilingnya pun tak luput mana ia datang, warna kulitnya,
dilanda guncangan gempa dan terjangan perbedaan agama dan bahasa, tidak
Keringat dingin belum terseka ombak yang dahsyat. Pasalnya, lokasi menjadi penghambat. Tiba-tiba, Bandara
Kini menjadi hangat oleh air laut kantor hanya berjarak sekitar 15 – 35 Sultan Iskandar Muda menjadi sangat
meter dari garis pantai Laut Ulee-Lheue. sibuk dengan lalu lintas pesawat yang
Ombak besar menjemput datang Tak ayal lagi, kantor, mess dan rumah mencapai 190 penerbangan dalam sehari
dinas pun menjadi rata dengan tanah. (diluar penerbangan helikopter). Yang
Tsunami...................... Bahkan sebagian bangunan mess dan pasti, semuanya berkumpul di sini, di
Nyawa seperti kapas….. putih rumah dinas tenggelam tanpa bekas Bumi Serambi Mekah.
karena telah menjadi laut. Maha Besar Mereka mencari, mengumpulkan dan
Ringan beterbangan Allah, tempat berdiri imam pada mushola menguburkan jenazah para korban,
Pulang padaMu yaa Rabbi kantor yang berdindingkan gambar Ka’bah memberi obat-obatan disertai mengobati
masih utuh. yang sakit dan terluka, memberi tenda
Banda Aceh, 26 Desember 2004 KPBC Meulaboh pun mengalami hal untuk mereka yang kehilangan tempat
Safuadi yang tidak jauh berbeda. Kantor beserta tinggal, makanan, air, pakaian dan

34 WARTA BEA CUKAI EDISI 375 FEBRUARI 2006


FOTO : FEBRA
berbagai keperluan pokok lainnya. Setiap
hari semua pihak berkejaran dengan
waktu untuk menghindari kondisi lebih
buruk pasca bencana, yakni mewabahnya
penyakit kolera yang menakutkan. Semua
orang yang terlibat dalam masa tanggap
darurat bekerja tanpa mengenal waktu.
Bahkan malam hari pun digunakan untuk
bekerja, membuat laporan perkembangan
pekerjaan di pendopo Gubernur.
Solidaritas kemanusiaan pun
menghinggapi keluarga besar Bea dan
Cukai yang turut tergugah hatinya untuk
membantu saudara-saudaranya di
NAD. Bantuan tersebut berupa
penggalangan dana di lingkungan
DJBC dan pengiriman pegawai dari KP
DJBC ke Aceh sebagai tim relawan.
Setelah tiba di Banda Aceh, tim rela-
wan membantu pegawai-pegawai di ling-
kungan Kanwil XIII yang bertahan di NAD
untuk mencari pegawai yang meninggal
maupun hilang. Tim relawan juga mem-
bantu meringankan beban pelaksanaan
tugas yang pada saat itu sangat tinggi
volume kerjanya, terutama pelayanan
pemasukan barang bantuan baik melalui
bandar udara maupun pelabuhan laut. Tak
hanya itu, tim relawan turut menghidupkan
kembali pekerjaan kantor terutama
mengamankan arsip-arsip negara.
Mengingat gedung kantor sudah tidak TINGGAL PUING-PUING. Gedung Kanwil XIII DJBC, KPBC Iskandar Muda dan KPBC Ulee Lheue yang
ada lagi, maka Kantor Wilayah XIII DJBC berada dalam satu atap, kini tinggal puing-puing yang berserakan.
Aceh dipindahkan ke Gedung Keuangan
Negara unit II Lantai 6 di Medan. sebuah rumah yang berfungsi sebagai karena itu, Sekretaris DJBC memutasikan
Sedangkan KPBC Ulee-Lheue dan KPBC kantor di Meulaboh Aceh Barat, dengan 34 pegawai lama ke tempat yang baru di
Iskandar Muda menyewa satu rumah tujuan agar kegiatan kantor tetap berjalan luar NAD dan mengangkat 28 pejabat dan
untuk dijadikan kantor di Jl. T. Nyak dengan baik. 20 pegawai pelaksana baru dari luar NAD.
Makam No. 7 Lampineung Banda Aceh. Secara psikologis, pegawai lama Target penerimaan dari Kanwil XIII Aceh
Begitu juga KPBC Meulaboh menyewa masih dihinggapi oleh rasa trauma. Oleh pun ditetapkan menjadi nol, tanpa meng-
FOTO : FEBRA abaikan segi pelayanan dan pengawasan
pada masyarakat.

SATU TAHUN KEMUDIAN


Senin, 26 Desember 2005,
bertempat di bekas pelabuhan Ulee-
Lheue yang hancur diterjang tsunami,
diadakan peringatan satu tahun tsunami
yang dipimpin langsung oleh Presiden
RI. Acara tersebut juga dihadiri oleh
Ketua MPR RI, 37 Duta Besar (Utusan)
dari berbagai Negara, Menteri-Menteri
Negara, Plt Gubernur NAD, Panglima
TNI, Kapolda Aceh, Ketua BRR, LSM,
Pegawai-pegawai Pemerintah, tak
terkecuali dari DJBC yang diwakili oleh
Iskandar (KaKPBC Ulee-Lheue),
Safuadi (KaKPBC Sabang) dan Febra
Faturrahman (Kasi Kepabeanan dan
Cukai II KPBC Sabang). Tema yang
diambil pada peringatan itu adalah Aceh
dan Nias Remember Rebuild: National
Communication of the Tsunami.
Pukul 08.16 WIB, acara peringatan
tersebut dimulai dengan
mengheningkan cipta yang dipimpin
langsung oleh Presiden RI. Kemudian
dilanjutkan dengan nyanyian oleh anak-
anak yatim NAD yang menyentuh kalbu
siapapun yang mendengarkan.
GAMBAR KA’BAH YANG TERSISA. Tempat berdiri imam pada mushola kantor Kanwil XIII DJBC yang Sebagian bait syair lagu “Aneuk
berdindingkan gambar Ka’bah masih utuh, tidak tersapu tsunami. Yatim” tersebut adalah :

EDISI 375 FEBRUARI 2006 WARTA BEA CUKAI 35


DAERAH KE DAERAH
FOTO : FEBRA
Jino lon kisah Sekarang saya



saboh riwayat kisahkan satu


riwayat


Kisah barö that... Kisah yang baru


barö that sekali.. baru sekali

di Aceh Raya ○
di Aceh Raya
Lam karu Aceh, Dalam keributan

timu ngon barat Aceh timur dan


e…barat barat

Bak saboh Di suatu tempat,


tempat... tempat beginilah


meuno caritra ceritanya


Na sidroe aneuk Ada seorang anak



jimo siat at terus menangis


Lam jeut-jeut Pada setiap


saat...saat dua saat berdua ibu


ngon poma

Ditanyëng bak Ditanyakan pada


ma, ayah jinoe ibu, ayah dimana



pat sekarang

Ulon rindu Saya rindu sekali


that... keuneuk ingin melihat


eu rupa wajahnya

Nyoe manteng Kalau masih hidup


hudep meupat diketahuilah



alamat alamatnya KAPAL TERDAMPAR DI TENGAH KOTA. Sekretaris DJBC dan Kakanwil XIII DJBC berpose di depan

Ulon jak seutët... Saya akan cari sebuah kapal listrik terapung milik PLN yang terdampar di tengah-tengah Kota Banda Aceh.

’oh watee raya ketika dewasa


Nyoe ka Jika telah non perang terbesar yang belum pernah agar memiliki hari esok yang lebih

meuninggai meninggal dimana terjadi sesudah perang dunia kedua, baik,” imbuh Presiden.

meupat keuh jrat makamnya kemudian bantuan dari para donatur Sekretaris DJBC Sjahril Djamaluddin

Ulon jak siat… Saya datangi untuk asing serta Non Government Organiza- dan Kakanwil XIII DJBC Aceh Muhammad

lon baca do’a memanjatkan do’a tion (NGO) asing dan lokal. Chariri beserta rombongan, pada Rabu,

Presiden juga mengajak seluruh 28 Desember 2005, berkesempatan


Berikutnya, Presiden RI memberikan masyarakat semua untuk bersama- datang ke Banda Aceh untuk melakukan
sambutan yang intinya mengenang para sama berbuat yang terbaik terhadap peninjauan rencana pembangunan kantor
korban tsunami dan mensyukuri kekuatan mereka yang telah kehilangan orang- dan rumah dinas baru Kanwil XIII serta
rakyat Nanggroe Aceh Darussalam untuk orang yang disayangi dan dicintai, meninjau lokasi kantor dan rumah dinas
bangkit kembali. Presiden juga tak pernah terutama kepada anak-anak yatim Bea dan Cukai yang terkena bencana
menduga bahwa bencana tsunami di piatu. “Dengan kasih sayang, kita tsunami. Selain itu juga merencanakan
Aceh telah menumbuhkan semangat dapat membantu mereka melangkah penyewaan kantor dan rumah dinas
solidaritas yang menghasilkan bibit-bibit ke depan untuk hari esok yang lebih selama satu tahun untuk para pegawai di
persaudaraan global. Hal itu dapat dilihat cerah dan terus mendorong mereka lingkungan Kanwil XIII, KPBC Ulee Lheue
dari pengerahan angkatan bersenjata dari untuk terus bersekolah, beribadah, dan KPBC Iskandar muda.
44 negara yang merupakan operasi militer berpengetahuan dan berketrampilan, Pada Jumat, 6 Januari 2006, keluar-
FOTO : FEBRA ga pegawai bea cukai yang menjadi
korban tsunami berinisiatif berkumpul di
Ulee Lheue, Banda Aceh, untuk
mengenang dan memanjatkan doa bagi
mereka yang telah lebih dahulu berpu-
lang ke rahmatullah. Dalam kunjungan
tersebut muncul keinginan untuk saling
membantu dan saling memperhatikan
keluarga korban tsunami.
Status mereka yang kini menjadi janda
pegawai dengan 13 anak anggota
keluarga pegawai yang telah menjadi
yatim/yatim piatu, memerlukan bantuan
untuk bertahan hidup terutama biaya
sekolah. Pada kesempatan itu, mereka
menyampaikan harapannya agar keluarga
besar Bea dan Cukai memperhatikan
nasib ke-13 anak-anak pegawai tersebut.
Bencana tsunami memberikan
pelajaran bagi kita bahwa bencana dapat
terjadi tanpa diduga, menimpa siapa saja,
dimana saja berada dan kapan saja.
Membuktikan betapa lemahnya manusia,
tidak ada kekuatan yang lebih besar
kecuali Kuasa Tuhan. Allahu Akbar.
BEKAS KANTOR. KaKPBC Sabang, KaKPBC Ulee Lheue dan Kasi Kepabeanan dan Cukai II KPBC Febra Faturrahman, Kepala Seksi
Sabang, berpose di atas reruntuhan kantor Kanwil XIII DJBC. Kepabeanan dan Cukai II, KPBC Sabang

36 WARTA BEA CUKAI EDISI 375 FEBRUARI 2006


SEGENAP RELASI DAN MITRA KERJA
DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI
MENGUCAPKAN
Dirgahayu
Hari Kepabeanan Internasional
Ke-54
26 JANUARI 2006

Ventura Building 7th. Fl, Jl. R.A. Kartini Kav. 26, Cilandak, Jakarta 12430,
Phone : 62 21 750 4406, Fax : 62 21 750 4415-16
Website : http://www.schneider-electric.co.id

EDISI 375 FEBRUARI 2006 WARTA BEA CUKAI 37


SEPUTAR BEACUKAI
FOTO : KIRIMAN

SURABAYA. Direktur Jenderal Bea dan Cukai Eddy Abdurrahman (no. 4 dari kiri, duduk) didampingi Direktur Teknis Kepabeanan Teguh Indrayana (no 5 dari kiri,
duduk), Direktur IKC Jody Koesmendro (no. 2 dari kiri, duduk), Direktur P2 Endang Tata (no 6 dari kiri, duduk) dan Kepala Subdirektorat Manajemen Resiko
Susiwiyono, melakukan kunjungan kerja ke Kanwil VII DJBC Surabaya pada kamis 22 Desember 2005. Kunjungan ini diterima oleh Kepala Kanwil VII DJBC
Surabaya Zeth Likumahwa dan para pejabat Kepala Kantor BC dilingkungan Kanwil VII DJBC Surabaya seperti tampak pada gambar.
WBC/ATS

JAKARTA. Panitia Masjid Baitut Taqwa pada 10 Januari 2006 menyelenggarakan sholat Idul Adha di lapangan Kantor Pusat DJBC (gambar kiri). Sholat Ied dihadiri
pegawai dan masyarakat sekitar lingkungan KP-DJBC dengan menghadirkan penceramah Syaparuddin Tanjung dari Bina Imtaq Korps Mubaligh Akbar Utan Kayu.
Hadir dalam sholat tersebut Direktur Jenderal Bea dan Cukai Eddy Abdurrachman, Direktur P2 Endang Tata, Kanwil V DJBC Bandung Djoko Wiyono, Direktur Teknis
Kepabeanan Teguh Indrayana dan beberapa pejabat eselon III, IV. Usai ceramah Idul Adha, Direktur Jenderal Bea dan Cukai dan pejabat lainnya menuju tempat pe-
motongan hewan kurban yang berada di belakang kantor. Tahun ini hewan yang kurban sebanyak 18 ekor sapi dan 58 ekor Kambing dengan membagikan kupon ke-
pada warga yang kurang mampu sebanyak 1700 kupon. Gambar kanan, hewan kurban milik Direktur Jenderal Bea dan Cukai Eddy Abdurrachman sedang dipotong.
WBC/ATS
JAKARTA. Bertempat di Aula
gedung B diselenggarakan
pisah sambut pejabat eselon III,
IV di lingkungan Direktorat
Verifikasi dan Audit pada 22
Desember 2005. Acara
bertemakan “Ingat Hari Ini”,
selain dihadiri oleh Direktur
Verifikasi dan Audit Thomas
Sugijata beserta ibu, juga hadir
para pejabat, pegawai dan
Dharma Wanita serta mitra
kerja Bea dan Cukai. Pada
gambar, Thomas Sugijata
beserta ibu memberikan
cindera mata sebagai kenang-
kenangan kepada para pejabat
yang pindah tugas dan
dilakukan foto bersama

38 WARTA BEA CUKAI EDISI 375 FEBRUARI 2006


WBC/ATS

JAKARTA. Usai sambutan dari perwakilan pejabat eselon IV lama dan baru, Direktur Fasiliatas Kepabenan Ibrahim A. Karim juga memberikan wejangan
kepada pejabat yang lama dan baru dalam acara pisah sambut pejabat eselon IV pada akhir desember 2005 di Aula Dit. Fasilitas. Acara dilanjutkan dengan
pemberian cindera mata sebagai kenang-kenangan dari Ibrahim A. Karim dan Nyonya. Usai pemberian cindera mata acara dilanjutkan ramah tamah
dengan makan siang bersama. Tampak pada gambar kiri, Ny Ibrahim A Karim menyerahkan cinderamata dan gambar kanan, Direktur Fasilitas Ibrahim A.
Karim foto bersama dengan pejabat yang akan bertugas ditempat yang baru.
WBC/ATS

JAKARTA. Pada 5 Januari 2006 dilakukan acara pisah sambut pejabat eselon III, IV dan pelaksana di lingkungan Direktorat Cukai yang diselenggarakan di
Auditorium KP-DJBC gedung B, dan dihadiri Ketua Gappri, Ketua Gaprindo dan pejabat Peruri. Pejabat eselon III yang pindah tugas sebanyak dua orang, eselon IV
sebanyak 4 orang dan pelaksana sebanyak delapan orang. Usai beberapa sambutan acara dilanjutkan dengan penyerahan cindera mata dari Direktur Cukai Frans
Rupang sebagai kenang-kenangan kepada pegawai yang akan menempati tugas baru.
WBC/ATS

JAKARTA. Senin 2 Januari 2006 berlangsung acara pisah sambut jabatan Kabag Umum Kantor Pusat DJBC dari yang lama Ariohadi kepada Kabag Umum yang
baru Soedirman A. Ghani di Auditorium gedung B Kantor Pusat. Acara pisah sambutyang juga sekaligus acara serah terima jabatan wakil ketua dewan pengarah
sekaligus penanggung jawab WBC ini, berlangsung dengan cukup sederhana. Dalam Kata sambutannya , Ariohadi mengatakan rasa terimakasihnya kepada seluruh
jajaran secretariat khususnya uang berada di bagian umum, akan dukungannya selama ini, begitu juga kepada para mitra kerja yang selama ini menjadi bagian dari
pekerjaannya sehari-hari. Kepada WBC, Ariohadi juga mentampaikan rasa terimakasihnya atas kepercayaan dan dukungannya selama menjabat sebagai wakil ketua
dewan pengarah sekaligus penanggung jawab. Komunikasi yang selalu terbuka dan rasa kekeluargaan yang terjalin selama ini merupakan kenangan yang tidak
mungkin dapat terlupakan. Sementara itu Kabag Umum yang baru Soedirman A. Ghani dalam kata sambutannya meminta kepada seluruh jajaran secretariat maupun
WBC akan dukungan yang selama ini diberikan kepada Kabag Umum yang lama , juga tak kalah baiknya diberikan kepada nya, karena hanya dukungan itulah yang
dapat membuat kinerja semuanya menjadi baik. “Gaya kepemimpinan mungkin boleh beda, tapi saya berusaha untuk sebaik-baiknya agar jajaran sekeretariat
khusunya bagian umum tetap lebih baik dari hari ke hari,”. Acara yang dihadiri oleh seluruh jajaran yang berada di bawah bagian secretariat, dilanjutkan dengan
pemberian cindera mata dari para staf yang berada di bawah bagian umum kepada kabag umum yang lama, dan ditutup dengan doa bersama dan ramah tamah.

EDISI 375 FEBRUARI 2006 WARTA BEA CUKAI 39


SEPUTAR BEACUKAI
FOTO : KIRIMAN

PALEMBANG. Kantor Wilayah III DJBC Palembang menyelenggarakan pemotongan hewan kurban pada 11 Januari 2006 bertempat di Kantor Wilayah III DJBC
Palembang. Dengan segala keterbatasan yang dihadapi, kegiatan pemotongan hewan kurban dapat berlangsung dengan lancar yang diawali oleh sambutan dan
penyerahan secara simbolis hewan kurban oleh Kakanwil III DJBC Palembang yang diwakili oleh Ir. Purwidi, Kabid Verifikasi dan Audit (baju Safari coklat). Dalam
sambutannya, Purwidi berharap kegiatan ini dapat menjadi wahana silaturahim sekaligus pemicu mulai tumbuhnya kembali syiar Islam di lingkungan Kanwil III
Palembang melalui pemakmuran Mushola Al Barokah yang berada di lingkungan Kanwil III . Acara kemudian dilanjutkan dengan pemotongan hewan kurban oleh
para pegawai yang dilanjutkan dengan pendistribusian kepada yang berhak. Daging hewan tersebut disalurkan kepada para pegawai, tenaga honorer, dan tenaga
cleaning service. Kiriman Kanwil III DJBC Palembang
FOTO : KIRIMAN FOTO : KIRIMAN

TULUNGAGUNG. Baru-baru ini pada 20 Desember 2005


dalam rangka mengisi Program Pembinaan Ketrampilan Pegawai
(PPKP), KPBC Tulungagung mengundang Petugas Pemadam
Kebakaran (PMK) untukmemberikan pelatihan kepada para
pegawai KPBC Tulungagung dan ibu-ibu Dharma Wanita
Persatuan (DWP) dalam menanggulangi bahaya kebakaran.
Pelatihan ini dimaksud untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran
di kantor yang mana penuh dengan dokumen dan pita cukai yang
jumlahnya milyaran rupiah, serta buat ibu-ibu DWP yang sebagian MALILI. Pada 22 Desember 2005 diselenggarakan pisah sambut Kepala Kantor Pelayanan
besar menempati rumah dinas guna mengantisipasi dalam Bea dan Cukai Tipe C Malili dari pejabat lama Robi Toni kepada pejabat baru Mas
mengamankan aset negara. Tampak pada gambar,para pegawai Sundrijoprodjo. Acara diselenggarakan di Aula KPBC Tipe C Malili. Acara berlangsung dengan
dan ibu-ibu DWP dengan antusias melihat dan mendengarkan meriah walaupun dalam keadaan padam listrik. Usai acara tersebut dilanjutkan dengan foto
instruktur PMK memberi pelatihan secara teori dan praktek. bersama di halaman KPBC Malili yang diikuti juga oleh Karyawan dari PT. International Nickel
Kiriman KPBC Tulungagung Indonesia Tbk. Kiriman KPBC Malili
FOTO : KIRIMAN

JAKARTA. Korps Mahasiswa Bea dan Cukai (STAN Prodip BC) pada 16 Januari 2006- 27 Januari 2006 menyelenggarakan Invitasi Futsal Antar Universitas Piala
Direktur Bea Dan Cukai 2006 bertemakan ”Be The Real Champion”. Invitasi Futsal Antar Universitas yang berlangsung selama 12 hari ini diselenggarakan di Kampus
STAN, Bintaro Jakarta Selatan, bertujuan Membina Rasa Sportivitas Dalam Bidang Keolahragaan, Membina Hubungan Persahabatan Antar Universitas, Meningkatkan
Rasa Kekompakkan Dan Kebersamaan Antar Angkatan Prodip Bea Cukai dan Pelaksanaan Proram Kerja KMBC 2005-2006.Acara ini diikuti UNJ (Juara Bertahan), STEI
Rawamangun (Juara Liga Futsal Indonesi Difamata 2005), STAN A & STAN B (Tim Tuan Rumah), Universitas Trisakti, Universitas Indonesia (UI), Akademi
Meteorologi Geofisika (AMG), Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS) dan STIE BP, STMT Trisakti, Universitas Katolik Atmajaya, Universitas Kristen Indonesia (UKI), Sekolah
Tinggi Ilmu Penerbangan Indonesia (STPI), Universitas Budi Luhur (UBL), USNI, dan Universitas Swadharma. Selain invitasi ini juga diselenggarakan dua pertandingan
persahabatan yakni STAN Prodip BC vs Alumni Prodip (Sebelum Pertandingan Semi Final), All Stars Turnamen vs Timnas PSSI (Sebelum Pertandingan Grand Final).
Tampak pada gambar kiri foto bersama panitia penyelenggara dan gambar kanan pertandingan futsal. Kiriman STAN Prodip BC

40 WARTA BEA CUKAI EDISI 375 FEBRUARI 2006


WBC/ATS

JAKARTA. Pada 21 Januari 2006 Sekolah Yayasan Kesejahteraan Bhakti Tugas menyelenggarakan acara syukuran dalam rangka memperingati HUT SD Bhakti Tugas
ke-39 (20 Januari 1967 – 20 januari 2006) dan HUT Sekolah TPA Bhakti Tugas ke-6 (20 Januari 1999 – 20 Januari 2006) dengan melakukan upacara di halaman sekolah
Bakti Tugas Pasar Minggu. Acara diawali kata-kata sambutan dari Kepala Sekolah Yohanes dan Ny. Yayok, dihadiri oleh seluruh pengurus Yayasan Bhakti Tugas dan Ibu
Dharma Wanita Persatuan yang dalam hal ini diwakili oleh Ny. Maimun. Acara dilanjutkan dengan pemotongan dua tumpeng (gambar kanan), seperti terlihat pada
gambar. Acara dimeriahkan pula dengan penampilan siswa dan siswi dalam paduan suara yang diiringi oleh grup musik dan juga beberapa tarian. Selanjutnya acara
dilanjutkan dengan pemberian hadiah juara-juara lomba mewarnai dari sekolah TK yang berada disekitar sekolah (gambar kiri) dan diakhiri dengan acara ramah tamah.
FOTO : KIRIMAN WBC/ATS

JAYAPURA. Kepala KPBC Jayapura Sudardjo, SH Pada 20


Desember 2005, bertempat di Aula KPBC Jayapura melantik dan
mengambil sumpah Endro Sudarmanto SH sebagai Kepala Seksi JAKARTA. Sejumlah kurang lebih 15 ribu botol minuman MMEA Impor hasil tegahan bulan
Kepabeanan I KPBC Jayapura. Acara pelantikan yang April 2005 oleh petugas Bea dan Cukai Kanwil IV DJBC Jakarta dimusnahkan di halaman
diselenggarakan secara sederhana ini berjalan lancer, dihadiri pool kendaraan Kantor Pusat pada 29 Desember 2005. Acara pemusnahan yang dilakukan
seluruh pejabat dilingkungan KPBC Jayapura dan pegawai. Acara dengan cara dihancurkan dengan mesin giling, disaksikan langsung oleh Kasubdit
diakhiri dengan ramah tamah. Koresponden Jayapura, Leksi AS Penyidikan F. C. Sidjabat dan beberapa pejabat eselon IV lainnya.
FOTO : KIRIMAN

JAKARTA. Sabtu, 21 Januari 2006, Panitia Bakti Sosial Hari Pabean Internasional ke-54 mengadakan Sumbangan Buku Layak Baca ke Perpustakaan Rumah Cahaya
Depok. Buku yang disumbangkan adalah buku dan bacaan layak baca berupa Buku Pelajaran Sekolah, Buku Ilmu Pengetahuan Populer / Hobi, Buku Cerita, dan
Majalah. Perpustakaan Rumah Cahaya didirikan oleh Forum Lingkar Pena (FLP) yang mencoba menawarkan konsep berupa RUMAH MEMBACA DAN MENULIS.
Rumah baca ini diberi nama Rumah CAHAYA, yang artinya Rumah (tempat) BaCA dan HAsilkan KarYA. Perpustakaan ini memberikan kesempatan bagi kalangan
umum, khususnya kaum dhuafa untuk membaca lebih banyak buku, majalah dan sebagainya sehingga wawasan mereka akan lebih berkembang. Tampak dalam
gambar Panitia Bakti Sosial Sumbangan Buku Hari Pabean Internasional, Fitra Krisdianto, menyerahkan Sumbangan yang terkumpul dari para pegawai di lingkungan
Kantor Pusat DJBC kepada Penanggung Jawab Perpustakaan Rumah Cahaya Depok, Denny Prabowo (gambar kiri) serta foto kanan foto bersama Panitia Bakti Sosial
bersama Penanggung jawab Perpustakaan Rumah Cahaya Depok. Kiriman Direktorat Kepabeanan Internasional (Dua Foto gandeng Dibesarkan)

EDISI 375 FEBRUARI 2006 WARTA BEA CUKAI 41


MITRA
DOK. APKB
dahan dari instansi pemerintah lainnya.
Seperti pada 21 Desember 2005 lalu,
APKB juga mengadakan pertemuan rutin
dengan jajaran DJBC diantaranya dengan
Direktur Teknis kepabeanan, Direktur
Informasi Kepabeanan dan Cukai,
Kakanwil IV DJBC Jakarta, dan sebagai
tuan rumah Kakanwil V DJBC Bandung.
Pada pertemuan kali ini yang salah
satu agendanya membahas masalah
perubahan terakhir Kepmen no. 291/
KMK.05/1997 menjadi kep no 101/
PMK.04/2005 tentang kawasan berikat,
cukup menarik bagi para anggota karena
begitu banyak hal-hal baru yang mereka
belum ketahui dan dapat menjawab
keluhan yang selama ini mereka rasakan.
Menurut Sekretaris APKB, Ade R.
Sudrajat pada pertemuan kali itu cukup
memuaskan, karena salah satu keluhan
mereka dapat terjawab, bahkan harapan
PERTEMUAN RUTIN. Tampak dalam gambar Direktur Tenis Kepabeanan, Direktur IKC, Kakanwil IV DJBC Jakarta mereka akan kemudahan dari instansi pe-
dan Kakanwil V DJBC Bandung, saat menjadi pembicara yang di dampingi oleh ketua dan sekretaris APKB. merintah lain juga akan segera terjawab.
“Kami sangat puas sekali pada
Hasil Baru Dari Pertemuan Bulanan pertemuan itu, karena seperti untuk

APKB Dengan DJBC


masalah BBM yang selama ini sangat
memberatkan kami sebagai pengusaha,
pada pertemuan itu sudah ada titik
terangnya dan DJBC menjanjikan akan
meneruskannya ke instansi yang
Setelah berjuang untuk mendapatkan beberapa fasilitas yang berwenang,” papar Ade Sudrajat.
lebih mendukung dunia industri, Asosiasi Pengusaha Kawasan
Berikat (APKB) akhirnya mendapatkan beberapa hasil yang SOSIALISASI DI KPBC BEKASI
memuaskan setelah mengadakan pertemuan bulanan dengan Jika di Kanwil V DJBC Bandung
diadakan acara pertemuan rutin antara
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC). APKB dan DJBC, di Kantor Pelayanan
Bea dan Cukai (KPBC) Tipe A Bekasi,

S
ejak berdirinya APKB pada 21 Mei selain DJBC sebagai fasilitator dalam pada 18 Januari 2006 lalu juga mengada-
2002 yang merupakan wadah bagi perdagangan juga fasilitas yang mereka kan acara sosialisasi dengan para
para pengusaha kawasan berikat, dapatkan selama ini dapat dinikmati pengusaha yang berada di wilayahnya.
sudah banyak disampaikan beberapa melalui DJBC. Acara sosialisasi yang dibarengi dengan
masukan baik kepada DJBC maupun Beberapa keluhan yang disampaikan acara perkenalan dengan jajaran di KPBC
kepada instansi lain. Beberapa yang itu, kini dijadikan sebagai pertemuan rutin Bekasi, mendapat respon yang cukup baik
disampaikan juga berupa keluhan karena tiap dua atau tiga bulan sekali dengan dari kalangan pengusaha.
ketidakadilan terhadap pengusaha baik DJBC dan menjadi agenda tetap mereka. Acara yang terbagi menjadi 2 sesi ini,
mengenai kebijakan yang dikeluarkan Pertemuan yang juga dimanfaatkan selain difokuskan sebagai ajang perkenal-
oleh pemerintah maupun keluhan akan sebagai ajang diskusi dan pendalaman an, juga sebagai ajang diskusi dan
fasilitas yang mereka dapatkan selama ini. terhadap kebijakan-kebijakan di bidang pendalaman terhadap segala peraturan
Untuk memperjuangkan itu, APKB kawasan berikat, selalu membuahkan ha- yang ada di DJBC. Acara yang sederhana
selalu berkonsultasi terlebih dahulu sil-hasil baru baik terhadap fasilitas yang namun cukup antusia ini berlangsung
dengan jajaran DJBC, hal ini dikarenakan didapatkan, maupun harapan akan kemu- dengan baik, ini terlihat dari para
WBC/ATS
pengusaha yang menanyakan berbagai
persoalan yang selama ini mereka hadapi
dan menjadi kendala bagi mereka.
Menurut Kepala KPBC Tipe A Bekasi,
Istyastuti Wuwuh Asri, sosialisasi sudah
menjadi kewajiban bagi setiap KPBC,
untuk itu di momen yang cukup baik ini,
KPBC Bekasi memanfaatkannya sebagai
acara diskusi dan pendalaman segala
peraturan yang ada di DJBC.
“Mayoritas industri disini adalah
kawasan berikat jadi untuk lebih
meningkatkan pengetahuan mereka
terhadap peraturan yang ada, kami
mengadakan acara sosialisasi ini. Selain
itu di acara ini kami juga menyebarkan
kuesioner kepada mereka untuk
mengetahui sejauhmana pelayanan yang
diberikan selama ini dan apa tanggapan
SOSIALISASI. Kepala KPBC Tipe A Bekasi, Istyastuti Wuwuh Asri saat memberikan sambutan pada mereka terhadap pelayanan yang kami
acara sosialisasi yang didamping oleh beberapa pejabat lainnya.. berikan,” ujar Istyastuti Wuwuh Asri. adi

42 WARTA BEA CUKAI EDISI 375 FEBRUARI 2006


KONSUL TASI
Kepabeanan & Cukai
Dengan ini kami informasikan agar setiap surat pertanyaan yang masuk ke Redaksi Warta Bea Cukai
baik melalui pos, fax ataupun e-mail, agar dilengkapi dengan identitas yang jelas dan benar. Redaksi
hanya akan memproses pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dengan menyebutkan identitas dan
alamat yang jelas dan benar. Dan sesuai permintaan, kami dapat merahasiakan identitas anda.
Demikian pemberitahuan ini kami sampaikan, atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih. Redaksi

MEKANISME
PENGELUARAN BARANG
Dengan ini saya ingin mengajukan pertanyaan sebagai contoh berupa barang jadi KB dari KB ke perusahaan
berikut : di DPIL penerima pekerjaan sub kontrak dan tatacara
pengembaliannya.
Pada saat PKB atau PDKB akan mengeluarkan bahan 3. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 291/KMK.05/
baku dalam rangka sub kontrak ke Pengusaha di DPIL, 1997 tanggal 26 Juni 1997 dan Keputusan Direktur
PKB/PDKB perlu mengirimkan beberapa barang contoh Jenderal Bea dan Cukai Nomor KEP-63/BC/1997
(sample) yang merupakan produk jadi PKB/PDKB tanggal 25 Juli 1997 tidak mengatur secara tegas
tersebut ke Pengusaha di DPIL sebagai contoh barang mengenai tatacara pengeluaran barang hasil produksi
jadi hasil sub kontrak dan barang contoh (sample) PDKB ke DPIL untuk kemudian dimasukkan kembali
tersebut selanjutnya akan dikembalikan ke PKB/PDKB ke PDKB tanpa adanya pengolahan lebih lanjut di
sebelum atau setelah proses sub kontrak selesai. DPIL.
Pertanyaannya adalah, bagaimana mekanisme dan 4. Namun pengeluaran barang contoh dalam rangka
atau dokumen yang harus digunakan untuk pengeluaran mendukung pekerjaan sub kontrak dari KB ke DPIL
barang contoh (sample) berupa produk jadi tersebut dari dapat diberikan dengan kebijakan Direktur Jenderal
PKB/PDKB ke Pengusaha di DPIL dan pada saat barang Bea dan Cukai dengan ketentuan :
tersebut masuk kembali ke PKB/PDKB ? a. Pengeluaran barang contoh dari KB ke DPIL
Atas perhatian dan jawabannya saya ucapkan terima dilakukan dengan menggunakan dokumen BC 2.3;
kasih b. Setiap pengeluaran barang contoh tersebut wajib
dipertaruhkan jaminan sebesar bea masuk dan
YUS YULIUS, S.E. pajak dalam rangka impor yang terutang.
PT Dewhirst Menswear c. Setiap pengeluaran barang contoh dimaksud
Jl. Raya Rancaekek Km. 27 dilakukan pemeriksaan fisik oleh Pejabat Bea dan
Sumedang 40394 Cukai di KB
d. Pemasukan kembali barang contoh dimaksud dari
Jawaban : DPIL ke KB dilakukan dengan dokumen BC 2.3
dengan dilampiri copy BC 2.3 pengeluaran
Sehubungan dengan pertanyaan yang diajukan, terdahulu dan dilakukan pemeriksaan fisik oleh
dengan ini disampaikan hal-hal sebagai berikut : Pejabat Bea dan Cukai di KB.
e. Jaminan dikembalikan setelah barang contoh
1. PKB/PDKB PT Dewhirts Menswear berencana akan dimaksud dikembalikan ke KB
memberikan pekerjaan sub kontrak kepada
perusahaan industri di DPIL. Sebelum sub kontrak Demikian untuk dimaklumi.
dilaksanakan, PT. Dewhirst Menswear perlu
mengirimkan beberapa barang contoh (sample) Direktur Jenderal
sebagai contoh barang jadi hasil sub kontrak. Barang u.b.
contoh tersebut akan dikembalikan ke KB sebelum/ Direktur Teknis Kepabeanan
sesudah proses sub kontrak selesai.
2. Untuk itu PT. Dewhirst Menswear mengajukan TEGUH INDRAYANA
pertanyaan mengenai tatacara pengeluaran barang 060054090

EDISI 375 FEBRUARI 2006 WARTA BEA CUKAI 43


SIAPA MENGAPA
C. K E N I N D A R T O
“Segala sesuatu itu pasti ada suka dan dukanya. Kalau kita lebih
cenderung ke sukanya maka kita harus lebih banyak bersyukur dengan
demikian kalau ada duka maka dukanya insyaallah akan tertutup dengan
sendirinya,” itulah yang keluar dari mulut pegawai yang satu ini ketika
ditanya suka dukanya bekerja di Bea dan Cukai.
Pegawai yang biasa dipanggil Ken ini mulai bekerja di Bea dan Cukai
sejak lulus dari STAN pada 1996. Awalnya ia ditugaskan di Kanwil IV DJBC
bagian verifikasi. Kemudian pada 2002 ia dipindahkan ke bagian P2 Kanwil
IV DJBC sebagai pelaksana hingga saat ini.
Selama bekerja di Bea dan Cukai, Ken yang pada 2001 menyelesaikan S1-
nya di STEI (Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia) Jakarta, jurusan akutansi,
merasa pengalaman yang paling banyak ia peroleh adalah ketika bertugas di
bagian P2. Pasalnya, ia harus tahu banyak hal seperti pemeriksaan terhadap
barang, prosedur kepabeanan, patroli laut dan sebagainya. “Untuk tugas-tugas di
luar kantor kita juga harus stand by 24 jam,” ujar Ken.
Selama menjalankan tugas, ia mengaku tidak mengalami kendala
selama ia mengikuti perintah atasan. Ia merasa, tugasnya di P2
membuatnya semangat untuk belajar lebih banyak tentang peraturan dan
belajar bergaul dengan orang lain.
Ken yang lahir di Malang, tepatnya 24 Mei 1974 ini merupakan salah
satu pegawai di lingkungan Bea dan Cukai yang aktif dalam menekuni
olahraga terjun payung. Bisa dikatakan, Ken mempunyai spesialisasi
tertentu dalam olahraga terjun payung yakni sebagai wasit atau juri untuk
kategori accuracy (ketepatan mendarat).
Keterlibatannya sebagai wasit dimulai ketika pada September 2002 ia
menggantikan posisi wasit yang kosong pada kejuaraan terjung payung di

A L A N M A R T O N
Sosok pegawai yang kalem dan pendiam ini sudah tak asing lagi di lingkungan
Kantor Pusat Bea dan Cukai. Kemahirannya memainkan organ tunggal pada acara-
acara resmi di Kantor Pusat seperti acara pisah sambut pejabat, sudah tidak diragukan
lagi. Alan selalu mengiringi artis dalam bernyanyi dan melayani request lagu dari siapa
saja, bahkan untuk mengiringi pegawai yang “ditodong” untuk bernyanyi.
Bagi Alan, bermain organ tidak hanya di lingkungan Bea dan Cukai saja. Di rumah
pun ia kerap menghilangkan stressnya dengan bermain organ. Bahkan pada waktu libur,
ia kerap mengisi acara pada pesta khitanan dan pernikahan.
Kebolehan Alan memainkan organ ini dirintis sejak masih di bangku SD. Awalnya, ia
dibelikan sebuah organ kecil dari orangtuanya. Lantaran melihat bakatnya bermain organ
itulah, orang tuanya pun memberikan organ yang lebih bagus. Sejak saat itu pula Alan
yang pada awalnya belajar secara otodidak, mulai serius dan giat belajar bermain organ
dengan mengikuti kursus.
Akhirnya, ketika duduk di bangku SMP, ia sudah bisa mencari penghasilan sendiri
berkat bermain organ tunggal pada acara pesta pernikahan maupun khitanan di
kampungnya. Dan sejak bekerja di Bea dan Cukai, Alan pun terus mengembangkan
kemampuannya bermain organ dengan mengikuti kursus di Purwacaraka.
Diluar kedinasan, ia pernah mengikuti lomba band sejabotabek bersama
dengan kelompok band Bea dan Cukai yang diselenggarakan oleh Seven
Production. Kelombok band Bea dan Cukai yang bernama Borneo mendapat juara
I dan dijanjikan rekaman album kompilasi. “Ternyata album tersebut hingga kini
nggak keluar,” ujarnya mengenang.
Mendengar namanya yang berbau Perancis, WBC sempat mengira ia diberikan
nama tersebut berdasarkan nama orang Perancis. Padahal, menurut organis Bea
dan Cukai ini, nama tersebut diberikan oleh orang tuanya berdasarkan kepanjangan
dari Anak Lanange Martono yang artinya Anak Bapak Martono.

F I T R A H A R S A N T Y E G A P U T R I
Buah hati pasangan Efriadi dan Muharni yang berkerja di Bea dan Cukai
Soekarno-Hatta ini sering disapa Ega..Berkat kerja keras, semangat tinggi
dan disiplin, Ega berhasil mengantongi beberapa prestasi dalam dunia
olahraga tenis meja. Misalnya saja pada PORSENI SD 2003 ia berhasil
menjadi juara I Kodya Padang, di Sumatera Barat. Kemudian pada 2004
kembali menyabet juara I Sumatera Barat. Lalu pada Agustus 2004 ia
berhasil masuk 9 besar untuk tingkat Nasional di Jakarta. Pada 2005 ia
berhasil meraih juara I Jawa Timur. Sedangkan untuk tingkat nasional di
Jakarta yang diadakan Agustus 2005, ia meraih Juara III. Tak hanya itu,
pada November 2005, ia berhasil meraih juara I tingkat SD untuk kejuaraan
PORDA Jatim di Malang. Pada bulan yang sama ia pun memenangkan
turnamen open di Solo, Jateng, tingkat SD.
Ega mengaku, sederet keberhasilannya tersebut tak lepas dari
dukungan para guru, teman-teman, orang tua (sekaligus manager) serta
kontribusi pelatih di Teluk Bayur dan Kediri yaitu Musran Chai. Selain itu juga
berkat dukungan dari Koordinator PTM (Persatuan Tenis Meja) Bea dan
Cukai Drs. Nofrial MA, Drs. Erlangga Mantik MA dan Maimun SH, MBA.
Untuk itu ia sangat bersyukur dengan keberadaan PTM Bea dan Cukai
(didirikan pada 7 Januari 2001) yang tetap eksis hingga saat ini.
Ia juga merasa bahwa keberhasilannya ini tak terlepas dari motivasi
yang ditanamkan dalam dirinya. Ia yakin kalau orang lain bisa mengapa ia

44 WARTA BEA CUKAI EDISI 375 FEBRUARI 2006


info buku
Tenggarong, Kalimantan Timur. “Waktu itu saya belum satu ta-
hun menjadi penerjun dan baru pertama kali pula menjadi wa-
sit,” ucap Ken. Alhasil, ia pun banyak belajar dan bertanya pada
para seniornya bagaimana menjadi wasit, walaupun pada waktu
itu tugasnya sebagai wasit hanyalah mengantarkan hasil juri.
“Saya memang ingin tahu lebih jauh mengenai terjun
payung. Jadi saya terima saja ditugaskan sebagai wasit
maupun atlit, saya siap,” ungkap Ken yang kini memiliki jam

BILA ANDA BERMINAT,


terjun sebanyak 100 kali lompatan.
Ketika ditanya apakah ia pernah mengikuti pendidikan
sebagai wasit terjun payung, Ken mengaku bahwa selama ini
tim nasional belum pernah mengadakan pendidikan wasit. Ia MAJALAH WARTA BEA CUKAI MENYEDIAKAN
sendiri tidak tahu apa penyebabnya. Namun demikian, pada
ajang international open parachuting championship yang
BUKU SEBAGAI BERIKUT:
diselenggarakan di Manado pada tahun lalu, Ken yang saat

BUNDEL WBC 2005


itu bertugas sebagai wasit, berkesempatan mengikuti kursus
wasit yang diselenggarakan oleh FAI (Federation
Aeronautique Internationale) untuk kategori accuracy. Dari
15 orang peserta kursus wasit, hanya lima orang yang lulus
dan Ken salah satu diantaranya. Bundel Majalah Warta Bea Cukai Tahun 2005 (Edisi
Hingga kini, tercatat sudah enam kali ia pernah bertugas
sebagai wasit. Dari enam kali menjadi wasit, ia sangat
Januari - Desember)
terkesan dengan kejuaraan di Manado. Pasalnya, selain
mengikuti kursus sebagai wasit, ia benar-benar merasakan

Rp. 120.000
sepenuhnya tugas sebagai wasit. “Sebab, tadinya kan tugas
saya sebagai wasit hanya mencatat nilai dan mengantar
hasilnya saja,” imbuh Ken. ats

Ketika ditanya mengenai karirnya di Bea dan Cukai, ia mencerita-


kan bahwa pada awalnya, ia dan orang tuanya ingin mencari sekolah
yang lulusannya langsung bisa bekerja. Maka, ia pun mencoba ikut tes
STAN program D1 Bea dan Cukai di Malang. Setelah ikut tes ia pun
berhasil lulus dan pergi ke Jakarta untuk melanjutkan pendidikannya.
Setelah mengikuti pendidikan dan lulus pada 1997, ia langsung
bekerja di Direktorat Pabean Kantor Pusat DJBC sampai tahun 2005.
CATATAN:
Kemudian pada awal 2006, ia dipindahkan ke Direktorat P2 KP Ongkos kirim buku wilayah Jabotabek Rp. 25.000
DJBC. Ia mengaku, selama bekerja di Kantor Pusat ia tidak
memperoleh banyak pengalaman, berbeda dengan pegawai yang
bekerja di lapangan. Namun demikian, bekerja di Kantor Pusat ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○
membuat ia harus banyak membaca peraturan. Pasalnya, kalau di
kantor pelayanan ada masalah yang tidak bisa diselesaikan, maka
kantor pelayanan pasti akan berkonsultasi ke Kantor Pusat.
“Itu berarti, Pusat menentukan porsi kebijakan. Sehingga, LANGGANAN MAJALAH
WARTA BEA CUKAI
kita harus banyak membaca peraturan, baik itu peraturan dari
Bea dan Cukai juga peraturan di luar Bea dan Cukai seperti
Peraturan Perdagangan, Kehutanan dan lain sebagainya,” jelas
pegawai yang bermotokan bekerja adalah ibadah, jadi berbuat
dan berpikirlah yang terbaik untuk DJBC.
Alan mengakui, dalam menyelesaikan masalah pada awalnya
ia mengalami kendala lantaran belum pernah bertugas di lapangan.
Namun demikian, kalau ada kasus di lapangan maka ia akan
mencari solusinya dengan cara mempelajari laporan dari orang
lapangan yang dipaparkan secara tertulis. “Dari situ kita berusaha
mencari bagaimana cara penyelesaiannya,” kata Alan, kelahiran
Bondowoso,1 Desember 1974, diakhir wawancara. ats

tidak. “Dan kalau kita mau kita pasti bisa,” ujar Ega yang
juga memiliki hobi berenang dan membaca ini. Tak hanya
motivasi, giat berlatih dan mengkonsumsi makanan yang
sehat serta istirahat yang cukup juga dilakoninya.
Ega, yang lahir pada 22 April 1994 ini mengaku bahwa
sejak duduk di bangku kelas 2 SD, ia sudah menggeluti
dunia olahraga tenis meja. Awalnya ia hanya melihat-lihat No Lama Diskon Harga Harga luar
saja, lama kelamaan ia pun mulai ikut-ikutan kakaknya Berlangganan Jabotabek Jabotabek
bermain tenis meja. Setelah mencoba, ia merasa ketagihan
dan senang. 1 3 Bulan (3 edisi) 0% Rp. 4040..500 Rp. 4343..500
Ia pun mulai menggeluti olahraga tenis meja tanpa per- 2 6 Bulan (6 edisi) 5% Rp. 7878..00
0000 Rp. 8484..00
0000
nah mengikuti kursus tennis meja. Namun, sejak menjadi
juara beberapa kali dan pindah ke Kediri (Juli 2004), 3 1 Tahun (12 edisi) 10% Rp. 1150
50.000
50.000 Rp. 1162
62 .000
62.000
barulah ia mengikuti pendidikan khusus tenis meja. Ia pun Sudah Termasuk Ongkos Kirim
diasramakan dengan mengikuti program Nusantara di PTM
Surya Gudang Garam Kediri yang dipimpin oleh Diana W.
Tedjasukmana, SH, MM (mantan atlet dan pelatih nasional). MAJALAH WARTA BEA CUKAI
Saat ini, Ega sedang menambah jam latihan untuk Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
ikut International Open Table Tenis Of Indonesia Solo Jl. A. Yani (By Pass) Jakarta Timur 13230
Open I 2006 pada 16 - 19 Pebruari. “Kedepannya, aku Telp. (021) 47860504, 4890308 ex. 154
ingin jadi juara Sea Games,” harap Ega yang bercita- Fax. (021) 4892353 / E-mail: wbc.cbn.net.id
cita ingin menjadi dokter. ats dengan Hasim / Kitty

EDISI 375 FEBRUARI 2006 WARTA BEA CUKAI 45


INFORMASI KEPABEANAN DAN CUKAI

Local Area Network


dan Maintenance
Sekian lama kita bekerja dengan dukungan teknologi computerize yang saling terhubung, tapi
apakah kita sudah cukup mengetahui apakah itu komputer-komputer yang saling terhubung satu
sama lain dalam satu ruangan, antar ruangan, kantor bahkan antar kantor atau gedung?

J TIME SHARING SYSTEM


aringan computer lokal atau Local Gambar 1
Area Network (LAN) relatif memiliki
jangkauan yang kecil, kebanyakan
LAN dirancang untuk suatu kantor
(bangunan/gedung), meskipun suatu
LAN dapat terhubung dengan LAN lain
yang jaraknya berjauhan dapat
terhubung oleh media komunikasi
seperti lease line atapun wireless,
jaringan antar LAN dengan LAN yang
terhubung, kita sebut WAN (wide area
network).
Pembahasan LAN kali ini akan kita
batasi sejauh mana keberadaan LAN
yang ada di kantor kita (DJBC). Host
Kebanyakan kantor yang terpasang Computer Terminal Terminal Terminal Terminal
LAN memiliki konfigurasi (topologi) star.
Topologi adalah suatu susunan device
atau perangkat yang tekoneksi. Jenis dibuatlah proses beruntun (Batch Pro- duan teknologi komputer dan teknologi
topologi star yaitu topologi atau cessing), sehingga beberapa program telekomunikasi yang pada awalnya
susunan network yang menyerupai bisa dijalankan dalam sebuah komputer berkembang sendiri-sendiri (Gambar 1).
bintang. dengan dengan kaidah antrian. Memasuki tahun 1970-an, setelah
Sebelum lebih jauh kita akan mene- Ditahun 1950-an ketika jenis komputer beban pekerjaan bertambah banyak dan
laah apa sebenarnya LAN itu. Koneksi mulai membesar sampai terciptanya super harga perangkat komputer besar mulai
LAN antara server dan PC, dengan PC komputer, maka sebuah komputer mesti terasa sangat mahal, maka mulailah
yang memiliki CPU sendiri-sendiri, yang melayani beberapa terminal. Untuk itu digunakan konsep proses distribusi
berguna untuk mengeksekusi program, ditemukan konsep distribusi proses (Distributed Processing). Seperti pada
akses data dari perangkat manapun berdasarkan waktu yang dikenal dengan Gambar 2., dalam proses ini beberapa
yang terhubung dengan LAN, yang ar- nama TSS (Time Sharing System), maka host komputer mengerjakan sebuah
tinya banyak PC atau user yang dapat untuk pertama kali bentuk jaringan pekerjaan besar secara paralel untuk
berbagi apa saja termasuk printer, data (network) komputer diaplikasikan. Pada melayani beberapa terminal yang
atau informasi, chatting, berkirim email sistem TSS beberapa terminal terhubung tersambung secara seri disetiap host
dan banyak jenis komunikasi lainnya secara seri ke sebuah host komputer. komputer. Dala proses distribusi sudah
kita akan menelusuri bagaimana se- Dalam proses TSS mulai nampak perpa- mutlak diperlukan perpaduan yang
jarah suatu jaringan itu mendalam antara teknologi
dapat begitu popular dan Gambar 2 komputer dan
banyak dipakai. DISTRIBUTED PROCESSING telekomunikasi, karena
selain proses yang harus
SEJARAH LAN didistribusikan, semua host
Konsep jaringan kom- komputer wajib melayani
puter lahir pada tahun terminal-terminalnya dalam
1940-an di Amerika dari satu perintah dari komputer
sebuah proyek pengem- Terminal Terminal Terminal Terminal pusat (Gambar 2).
bangan komputer MODEL I Selanjutnya ketika
di laboratorium Bell dan Host Computer harga-harga komputer kecil
group riset Harvard sudah mulai menurun dan
University yang dipimpin konsep proses distribusi
profesor H. Aiken. Pada Host sudah matang, maka
mulanya proyek tersebut Com- penggunaan komputer dan
hanyalah ingin meman- puter jaringannya sudah mulai
faatkan sebuah perangkat Terminal Terminal Terminal Terminal beragam dari mulai
komputer yang harus menangani proses bersama
dipakai bersama. Untuk maupun komunikasi antar
mengerjakan beberapa komputer (Peer to Peer
proses tanpa banyak System) saja tanpa melalui
membuang waktu kosong Host Computer Terminal Terminal Terminal Terminal komputer pusat. Untuk itu

46 WARTA BEA CUKAI EDISI 375 FEBRUARI 2006


mulailah berkembang teknologi jaringan Tabel 1.
lokal yang dikenal dengan sebutan LAN. FAKTOR-FAKTOR MENDESAIN LAN
Demikian pula ketika Internet mulai
diperkenalkan, maka sebagian besar LAN
yang berdiri sendiri mulai berhubungan
dan terbentuklah jaringan raksasa WAN.
Sebetulnya LAN itu dapat di
bedakan dari beberapa perbedaan
yang mendasar seperti :
- Topology; yaitu susunan geometric
dari perangkat kerasnya yang
menyusun konfigurasinya, seperti
topology star, bus atau ring.
- Protokol; aturan dan pengkodean
untuk mengirim data. Protokol dapat
menentukan jenis layanan data dari
arsitektur peer-to-peer atau client
server.
- Media komunikasi; perangkat
keras dapat dihubungkan dengan
jenis kabel twisted pair, coaxial atau
fiber optik bahkan dengan
gelombang radio.

LAN mampu mentransmisikan data


sangat cepat bahkan kecepatannya
melebihi transmisi data menggunakan
line telepon hanya saja LAN memiliki
keterbatasan ruang dan keterbatasan
jumlah user yang dapat terhubung yang tidak beraturan namun MEDIA KOMUNIKASI
dalam suatu ruang lingkup LAN itu kelemahannya apabila salah satu media Media komunikasi yang banyak dan
sendiri. komunikasi putus (cable) maka node yang umum kita gunakan yaitu teknik
ada diseberangnya akan putus. Oleh pengabelan (cabling) yang terdiri dari
FAKTOR-FAKTOR MENDESAIN LAN karena itu untuk mengantisipasinya kabel UTP dan fiber optic (sebagai
Untuk mendesain suatu LAN, dilakukan pengabelan secara redundan backbone) dan wireless dengan
desain jaringan harus sesuai yang kita (kabel ganda), jadi kabel yang terpasang menggunakan frekuensi radio.
perlukan. Apakah jaringan yang akan ada dua. Dari pengembangan itu maka
kita bangun akan berbentuk garis lurus topology ini dapat berubah sesuai dengan MAINTENANCE
(bus), bintang (star), lingkaran (ring), kebutuhan akan kenyamanan network, Untuk merawat network butuh sekali
ataukah jaring (mesh) yang paling menjadi topology mesh bahkan full mesh biaya yang banyak, namun bagaimana
rumit? Juga apakah kecepatan dimana semua node terhubung satu untuk menurunkan cost (biaya) dalam
transmisi jaringan kita merupakan dengan yang lainnya. maintenance ini. Karena dalam perwatan
jaringan rendah sampai menengah suatu network banyak sekali dibutuhkan
(beberapa M s/d 20Mbps), jaringan PROTOKOL DAN REFERENSI OSI daya dan upaya mengingat jaringan
berkecepatan tinggi (ratusan Mbps) Protokol yang digunakan untuk PC beacukai tersebar di pelosok negeri. Coba
atau berkecepatan ultra tinggi (lebih ke PC yaitu protokol TCP/IP (transport anda bayangkan betapa lelah nya
dari 1Gbps)? Demikian pula media apa control protocol/internet protocol). seorang admin bahkan sekelompok
yang akan kita gunakan, apakai Protokol ini berguna untuk menyama- admin untuk memantau setiap kegiatan
berbentuk jaringan kabel (wireline) atau kan bahasa dalam beberapa device dalam jaringan yang besar, bahkan
memanfaatkan gelombang radio (wire- berbeda dalam suatu network. Jadi dengan teknologi yang tinggi belumlah
less)? Yang terakhir, apakah jaringan protokol itu seperti panyatuan bahasa, cukup untuk mengontrol itu semua (infra-
kita untuk jaringan utama (backbone dengan sejumlah device yang berbeda. struktur network dan PC). Itu dibutuhkan
LAN) ataukah jaringan biasa (floor Dibawah ini adalah tabel untuk bantuan dari para user sebagai pengguna.
LAN) yang tentu saja memerlukan pra- protokol-protokol dan refernsi OSI Ada beberapa hal pokok yang harus
sarana yang berbeda (Lihat tabel 1). (Lihat tabel 2). dilakukan dan dimiliki oleh para user
dimana saja berada.
TOPOLOGY 1. merasa memiliki;
Seperti yang telah di apabila kita telah merasa
jelaskan diatas pada memiliki kita akan menjaga
penyusunan Lan di di dari segala kerusakan
DJBC menggunakan yang dapat terjadi,
beberapa teknik misalkan saja apabila
konfigurasi diantaranya terdapat virus pada PC,
yang paling mendasar kita akan menyegerakan
adalah topology star. untuk mencari anti
Topology star yaitu suatu virusnya. Kami telah
penyusunan network memfasilitasi dengan
yang mirip dengan menyediakan layanan
bentuk bintang. download antar LAN yang
Kelebihan dari topology melewati portal beacukai
ini dapat disusun dengan dengan alamat http://
device dengan node helpdesk.customs.go.id

EDISI 375 FEBRUARI 2006 WARTA BEA CUKAI 47


INFORMASI KEPABEANAN DAN CUKAI

Tabel 2 cara mendownload antivirus pun telah


PROTOKOL DAN REFERENSI OSI kami sajikan beberapa edisi WBC
yang lalu, namun untuk menyegarkan
anda akan kami coba ingatkan
kembali cara awal dari download anti
virus norton 2005 tersebut.
a. Unistall terlebih dahulu Norton anti
virus yang ada di PC anda dengan
cara sbb : click start ,setting,
control panel pilih add or remove
programs dan hapus semua anti
virus yang ada di pc anda - restart
PC anda.- Download file anti virus
dari : http://helpdesk.customs.go.id
, -> pilih Download – antivirus –
avg (Gambar 2)
untuk lebih jelasnya cara
pengisntalan dapat dibaca file SOP
di download – Symantec
antivirus – SOP install client
antivirus. Dapat anda save atau
pun hanya buka (open).
2. peduli; ini adalah suatu sifat yang
sangat penting sekali dimiliki setiap
user. Bukan sekedar sebagai pemakai
tapi juga harus dapat mengantisipasi
segala keadaan yang mungkin terjadi,
dengan memberikan perawatan harian
pada PC seperti defrag atau clean
files. Peduli ketika PC kotor, dapat
membersihkannya secara fisik dan
telaten.
3. bertanggungjawab; apabila dalam
suatu jaringan yang terhubung ke
internet, rasa tanggung jawab itu harus
dimiliki, itu mutlak tidak bisa ditawar-
tawar lagi. Karena dengan mengalir
keluar suatu komunikasi maka
terbukalah beberapa port, yang dapat
menjadi pintu masuk juga bagi para
netter atau hacker dari luar. Apalagi
dengan seringnya anda ber-email, ini
harus diwaspadai dengan perhatian
yang lebih. Karena ketika anda
membuka email saja, peluang
terinsfeksi worm dari spam-spam yang
terdapat dari email anda itu sangat
riskan. Begitu anda buka emial anda
maka otomatis anda akan
membangunkan ”singa tidur”. Dan
bekerjalah virus worm di PC anda.
Seperti yang terjadi akhir-akhir ini.
Begitu banyak PC yang terserang
worm BRONTOK.A atau dengan nama
lain RONTOK.BRO, padahal worm
seperti ini sangat mudah anda kuasai
dengan menjalan kan antivirus norton
2005 ter-update. Nah sekarang tinggal
bagaimana anda menjalaninya. Lebih
aktif untuk merawat atau acuh kepada
keadaan yang terjadi. Karena semua
jalan hidup harus memilih begitupun
pernagkat yang tersaji dengan
teknologi tertinggi di meja anda.

Akhir kata tanpa itu semua apalah


artinya teknologi tinggi dan perangkat
yang mahal, itu menjadi sia-sia, karena
selain hardware dan software yang
terintegrasi tinggi faktor brainware-lah
yang menentukan teknologi itu tinggi atau
tidak, bermanfaat atau tidak. dit. ikc

48 WARTA BEA CUKAI EDISI 375 FEBRUARI 2006


OPINI

Oleh: Gunawan, S.E.

Mutasi
ANUGERAH DAN BENCANA
J
udul di atas selalu menjadi issue mosi) pada kenyataannya belum tentu kontrak yang kita teken sewaktu diangkat
utama di institusi ini. Sesuatu yang akan merasa nyaman dan bahagia menjadi pegawai negeri ? Menurut saya,
sangat dinanti-nantikan oleh dengan anugerah jabatan itu. Seorang kalau kita berpendapat demikian, sama
mereka yang berada di tempat jauh kepala kantor di daerah terpencil dengan kita beranggapan bahwa
terpencil, mereka yang bertugas di bahkan berniat untuk mengajukan semuanya sudah menjadi garis tangan,
tempat yang “kering”, mereka yang jauh pensiun dini karena keinginannya untuk nasib, atau takdir kita. Dalam suatu
dan sepi dari sanak keluarga, pendek- kembali ke pulau Jawa tidak kesampai- pertandingan, kalau kebetulan kita kalah,
nya mereka yang sedang “menderita”. an menjelang masa pensiun yang apakah itu semata-mata memang sudah
Mereka yang mengalami salah satu sebenarnya, setelah bertahun-tahun dia digariskan bahwa kita bakal kalah? Tidak
“penderitaan” tersebut barangkali hari- hanya muter-muter di wilayah yang bijaksana apabila kita tidak berpikir untuk
harinya hanya dipakai untuk dianggapnya membuat dia menderita. mencari penyebabnya, kenapa kita kalah?
menghitung hari. Kapan saya pindah ? Sudah banyak kita mendengar sese- Kenapa hal seperti ini bisa terjadi?
Keadaan akan berbeda seratus orang yang bersedia untuk melepaskan Bukankah mereka yang berwenang dan
delapan puluh derajat bila kita melihat jabatannya asalkan bisa kembali peraturan-peraturan yang ada seharusnya
kepada mereka yang sedang berada di berkumpul dengan keluarganya. Biar mampu memberikan sesuatu yang lebih
kutub yang berbeda. Mereka yang menjadi pelaksana tapi dekat dengan adil dan pasti.
berada di tempat yang “basah”, atau keluarga, begitu kira-kira. Sebagai ilustrasi sederhana tentang
mereka yang berada dekat, berkumpul Tidak berlebihan jika dikatakan pentingnya sebuah kepastian. Ketika
dengan keluarga dan sanak famili. sepanjang karier kita harus berurusan krisis ekonomi terjadi, nilai tukar sangat
Wajar apabila mutasi menjadi sesuatu dengan masalah mutasi. Artinya, se- fluktuatif dan tidak menentu. Siapapun
yang mungkin harus dihindari. Mudah- panjang masa kerja kita sampai waktu akan sulit untuk mengambil keputusan
mudahan saya tidak pindah ! pensiun tiba, kita akan menghadapi atau membuat sebuah perencanaan
Masih dalam hitungan belasan suatu ketidakpastian dalam hidup kita. dalam situasi seperti itu. Sebaliknya,
tahun, belum puluhan tahun, penulis Satu hal, kita tidak bisa merencanakan jika nilai tukar stabil (pasti) pada level
bekerja pada direktorat tercinta ini. Hal dengan baik masa depan kita. tertentu maka keputusan dan
yang tidak pernah terpikirkan sebelum- Berlebihankah? Tidak! Bagaimana kita perencanaan akan mudah dilakukan.
nya sewaktu masih dalam masa pendi- bisa merencanakan hidup kita dengan Hal yang paling utama adalah kita
dikan, kebetulan keterima di PRODIP baik kalau sepanjang waktu kita harus membutuhkan suatu kepastian yang
Keuangan, dengan pola mutasi yang berpindah dari satu tempat ke tempat selama ini terabaikan. Sehingga paling
ada seperti sekarang ini. Ternyata yang lain. Di mana saya harus tidak kita bisa merencanakan
setelah menjadi pegawai betulan harus membangun sebuah tempat tinggal, (menyusun) masa depan dengan lebih
menghadapi kenyataan bahwa bagaimana seandainya isteri atau baik. Adanya perubahan pola mutasi
sepanjang karier kita harus berurusan suami kita kebetulan juga bekerja, dan yang dapat memberikan sebuah
dengan yang namanya mutasi siap atau yang paling utama bagaimana meren- harapan tentang masa depan yang
tidak, suka atau tidak. Sesuatu yang canakan pendidikan anak-anak kita. lebih pasti merupakan sebuah cita-cita.
tidak sederhana menurut saya. Semuanya kompleks dan tidak mudah. Memang tidak sesederhana itu. Tetapi
Banyak hal yang justru menghasilkan Sementara, apa sebenarnya yang kenapa tidak dilakukan kalau hal itu
masalah baru berkaitan dengan menjadi kriteria seorang pegawai untuk untuk sebuah perbaikan.
perpindahan tempat tugas tersebut. dimutasi? Faktor-faktor penentu untuk Mungkin wacana ini kedengarannya
Betapa rumit masalah harus dihadapi. layak atau tidaknya pegawai dimutasi klise, namun bagi mereka yang telah
Saya kira dua kutub yang berbeda di atas pun masih menjadi “misteri”. Bisa merasakan akan menjadi sebuah pilih-
akan menghadapi masalah yang sama. sebagai sarana untuk promosi, karena an yang sangat sulit. Mustikah kita pas-
Secara pribadi, tugas baru, tempat tugas pegawai yang bersangkutan sudah rah seperti syair dalam salah satu lagu
baru, rekan kerja baru, tempat tinggal sekian tahun ditempat yang sama, Ebit G. Ade yang sepenggal lirirknya
baru, tetangga baru. Bagaimana dengan pegawai yang terkait dengan kasus berbunyi “Anugerah dan Bencana...
mereka yang telah berkeluarga? Ternyata tertentu, atau untuk kemerataan antara adalah kehendak-Nya. Kita mesti tabah
masalah yang dihadapi jauh lebih tempat “basah” dan “kering”, atau menjalani….”. Mudah-mudahan tulisan
kompleks. isteri atau suami dan anak- karena rekomendasi dari seorang singkat ini mampu menjadi penghibur
anak menjadi faktor penyebabnya. pejabat? Wallahuallam. Bagi saya, pola buat mereka yang saat ini belum
mutasi yang ada selama ini cukup berkesempatan untuk pindah setelah
BAGAIMANA BISA MERENCANAKAN menimbulkan pertanyaan tentang sekian lama menanti dan selamat buat
MASA DEPAN ? kriteria dan dasar yang dipakai untuk mereka yang “akhirnya” pindah.
Seseorang yang mendapat sebuah melakukan mutasi seorang pegawai. Penulis adalah pelaksana pada Bagian Organisasi
tugas struktural yang lebih tinggi (pro- Bukankah itu sebuah konsekuensi dari dan Tata Laksana Sekretariat KP DJBC

EDISI 375 FEBRUARI 2006 WARTA BEA CUKAI 49


OPINI

Oleh: Dian Jusriyati, S.E.

PROMOSI,
MUTASI dan
KONEKSI
A
dalah suatu kebutuhan yang bisa ditampung dengan memberikan saling merugikan di antara mereka
mendasar bagi seorang batasan-batasan, kriteria-kriteria, sendiri.
pegawai untuk bisa merasakan acuan suatu pencapaian target Jadi, saat ini, dirasakan sangat
kehidupan yang tenang, damai dan tertentu dan konsekuensi logis dari mendesak untuk dilakukan
bahagia bersama seluruh anggota pilihan-pilihan yang diberikan dengan perumusan secara tertulis
keluarganya. Unsur dari adanya rasa berlandaskan pada pola-pola yang (konseptual) pada bagian-bagian
tenang itu di antaranya adalah fungsi telah ditentukan. yang secara langsung bersinggungan
perencanaan hidup keluarga di masa Kesadaran diri akan pentingnya dengan kebutuhan dasar pegawai
depan serta kepastian akan apa yang keseimbangan antara hak dan agar fungsi perencanaannya dapat
telah dan akan diperbuat di kewajiban serta penghormatan dijalankan.
kemudian hari, tingkat pencapaian terhadap nilai-nilai kemanusian yang
yang diinginkan serta fungsi jaminan diberikan dalam pelaksanaan PROMOSI
hidup bagi keluarganya. kebijakan kepegawaian akan Sudah jamak terjadi bahwa
Dalam berbagai kesempatan, berdampak pada peningkatan upaya promosi merupakan alur yang dituju
kebutuhan-kebutuhan mendasar profesionalisme kerja dan juga kebanyakan pegawai, akan tetapi,
tersebut dapat saja terkalahkan peningkatan dengan apa yang saat sudah jamak pula bahwa kriteria apa
dengan apa yang sering disebut yang menjadikan seorang pegawai
sebagai kewajiban, yang secara mendapatkan promosi tidak akan
terstruktur beralur dapat dijadikan selalu sama. Memang telah ada
sebagai alat untuk menekan ...SEHARUSNYALAH aturan mengenai kepangkatan dan
keseimbangan perolehan hak dan jabatan, tapi itu semua biasanya
kewajiban. DIBUAT TOLOK UKUR hanya sekedar syarat formalitas,
Dalam ruang lingkup ini,
senatiasa akan selalu ada alasan di
YANG BAKU PADA sedangkan syarat utamanya setelah
itu adalah adanya “prestasi” yang
mana peraturan tentang TIAP-TIAP BAGIAN telah diraih oleh yang bersangkutan.
kepegawaian serta kebijaksanaan Pengertian prestasi di sini bisa
yang ditempuh digunakan untuk PEKERJAAN... diartikan dengan bermacam makna
memposisikan seseorang atau leksikal.
sekelompok orang pegawai pada Ambil contoh, seorang pegawai
keadaan take it or leave it, keadaan ini sangat sering didengung- yang bekerja di bidang tertentu yang
di mana memang secara sadar dengungkan namun implementasinya saat ini banyak digemari, kemudian
dibiaskan menjadi standar ganda masih menjadi tanda tanya besar – dia berhasil mengamankan sejumlah
dalam menangani sejumlah integritas – suatu kohesivitas yang barang yang diduga akan diselun-
keinginan yang tidak tertampung diinginkan terlaksana pada seluruh dupkan atau menyalahi prosedur
dengan penyelesaian prioritas lapisan pegawai. kepabeanan, atas kinerjanya itu dia
berdasar unsur like and dislike serta Menilik lebih lanjut pada mendapatkan penghargaan. Padahal
absurditas dari subyektivitas pemberi perenungan kalimat-kalimat di atas, di bidang tersebut biasanya yang
kebijakan. kompetensi dari suatu kebijaksanaan diamankan tidak lebih dari seperlima
Dalam hal pemenuhan hak men- (terutama kebijakan yang cenderung dari total barang yang dengan
dasar itulah sebenarnya dibutuhkan subyektif dan tidak ada tolok ukur sengaja maupun agak sengaja
suatu acuan yang didasarkan pada tertulisnya) dapat menimbulkan dilepas begitu saja.
kajian-kajian profesionalisme yang distorsi penilaian secara umum pada Kemudian ada pegawai yang
tinggi dengan integritas pengabdian diri tiap-tiap pegawai untuk selanjut- ditempatkan di bagian arsip bekerja
terhadap kemanusian secara nya masing-masing mengambil keras setiap hari untuk
menyeluruh, mengakomodasikan langkah-langkah kompulsif yang bisa mengamankan arsip dan membenahi
sebanyak mungkin keinginan yang jadi justru pada gilirannya akan penataannya sehingga terlihat rapi

50 WARTA BEA CUKAI EDISI 375 FEBRUARI 2006


dan teratur, adakah penghargaan Lalu apa yang diharapkan dari oleh akibat langsung dari pengenaan
untuknya? Prestasi di sini juga bisa mutasi? Transparansi tentunya. hukuman kepegawaian, akan tetapi
saja diartikan sebagai sering nongol Harus ada suatu pedoman atau bagaimana standarisasi tingkat
unjuk badan, unjuk kerja, unjuk gigi acuan yang dapat dijadikan hukuman dan jauh dekatnya mutasi
dan yang paling menyesakkan pegangan pegawai untuk bertindak. itu, tidak ada tolok ukur yang secara
adalah adanya unjuk dana. Acuan maupun pedoman itu harus tertulis dapat dimengerti semua
Tidak bisa dipungkiri hal-hal dibuat dengan mengakomodasikan pihak. Perlu juga dipikirkan mengenai
tersebut akan mempermudah keinginan-keinginan berbeda yang jangka waktu mutasi, keinginan untuk
seseorang untuk mendapatkan timbul pada diri masing-masing tidak dimutasikan, keinginan untuk
promosi dibanding dengan yang tidak pegawai, toh tidak semua pegawai di dimutasikan, keterkaitan antara
mempunyai kemampuan memberikan daerah ingin pindah ke kota, tidak pentingnya mutasi dengan
prestasi seperti dimaksud di atas. semua pegawai ingin ditempatkan di pembinaan kepegawaian serta
Saat ini apabila ditanyakan kepada kantor pelayanan tertentu, bahkan kehidupan keluarganya.
sebagian pegawai mengenai ada juga sebagian pegawai yang
gambarannya tentang bagaimana ingin sampai pensiun tetap di kota KONEKSI
cara seseorang agar bisa kelahirannya. Dalam pengertian gramatikalnya
mendapatkan promosi maka akan Sangat wajar apabila pilihan- bisa diartikan sebagai hubungan.
dijawab dengan gelengan kepala pilihan itu diakomodasikan maka Terkait dengan judul di atas, koneksi
sebagai tanda ketidaktahuannya. akan menimbulkan konsekuensi logis yang dimaksud berhubungan dengan
Guna memberikan gambaran yang harus ditanggung oleh pegawai promosi dan mutasi. Koneksi di
kepada seluruh pegawai bagaimana yang bersangkutan. Demikian halnya dalam permasalahan ini tidak hanya
caranya agar bisa mendapatkan dengan acuan untuk menentukan terbatas pada hubungan masing-
promosi, seharusnyalah dibuat tolok “hukuman” mutasi bagi sebagian masing pribadi sebagai makhluk
ukur yang baku pada tiap-tiap bagian pegawai yang dianggap lalai dalam sosial, akan tetapi melebar pada
pekerjaan sehingga semua hasil melaksanakan tugasnya. Inipun pengertian pemberian pelayanan
kerja pegawai dapat dinilai dengan harus ada pedoman yang jelas dan atau akomodasi tertentu, pemberian
seadil-adilnya untuk memenuhi sejumlah barang atau uang untuk
kriteria kecakapannya mendapatkan tujuan tertentu, kedekatan primodial
promosi sebagai penghargaan atas maupun bentuk lainnya pada
prestasi kerja kerasnya. …MUNGKINKAH kelompok tertentu, serta bentuk-
Sebelumnya bisa diberikan bentuk nepotisme kepegawaian yang
gambaran mengenai tahapan- TULISAN INI BISA memberi keutamaan tertentu.
tahapan yang harus ditempuh untuk
mendapatkan promosi, peniliaian-
DITERIMA BERBAGAI Muara dari keseluruhan
permasalahan yang timbul dari
penilaian yang akan diberikan, PIHAK DENGAN adanya mutasi maupun promosi
mekanisme pemberian penghargaan dapat dikaitkan dengan adanya
serta pemberian pengakuan atas LAPANG DADA? koneksi, baik yang berpengertian
prestasi yang telah dicapainya. positif maupun yang berkonotasi
Rumusan mengenai semua itu dapat dengan hal-hal yang bersifat negatif.
disusun dengan melibatkan unsur transparan untuk menghindari Apakah dengan demikian koneksi ini
kepegawaian yang berkompeten dan adanya pilih kasih terhadap pegawai dapat dihapuskan sama sekali?
mempunyai cukup pengalaman atau sekelompok pegawai tertentu Tentu saja tidak, bagaimanapun
dalam menetapkan kebijaksanaan yang saat ini lebih sering disebut koneksi antar pegawai akan tetap
mendasar bagi seluruh pegawai sebagai “orang kuat” sehingga terjadi, hanya saja apabila ada
secara adil. hampir tidak tersentuh oleh standarisasi secara tertulis tata cara
siapapun. untuk mendapatkan promosi serta
MUTASI Mutasi pada hakekatnya harus mutasi maka dengan sendirinya
Siapa yang tahu esok hari kita dikembalikan pada makna segala macam bentuk koneksi dalam
mau dipindah tugaskan ke mana? sesungguhnya yaitu “tour of duty”, konotasi negatif dapat ditekan
Apa salah saya hingga saat ini tidak bukan pada makna lainnya yang seminimal mungkin, apalagi bila
dipindah? Kenapa saya dipindah jauh pada gilirannya menyengsarakan memang ada political will dari
sementara si A yang jelas-jelas kehidupan pribadi maupun keluarga pegawai-pegawai yang mempunyai
bersalah hanya dimutasikan ke sekelompok pegawai tertentu. kekuasaan untuk semaksimal
tempat tertentu yang bisa ditempuh Penyengsaraan kehidupan pegawai mungkin memberikan pelayanan
tanpa uang SPPD? Mengapa saya yang diakibatkan oleh mutasi pada kepegawaian dengan
hanya setahun di sini sementara hakekatnya adalah kejahatan mengedepankan norma-norma
yang lain sudah sepuluh tahun? terhadap kemanusiaan itu sendiri kemanusiaan, agama dan sosial
Mengapa si B selalu mendapat karena pada dasarnya seluruh yang tinggi sehingga keluhan-
tempat pindah yang enak sementara pegawai mempunyai hak dan keluhan yang bernada sinis atas
saya tidak? kewajiban yang sama dalam kinerja bagian kepegawaian dapat
Masih banyak pertanyaan yang mengemban tugas negara yang dihilangkan.
dapat dihubungkan dengan menjadi tanggung jawabnya. Bagaimanapun juga kita sepakat
kepindahan pegawai, baik dari Soal berapa besar atau kecilnya untuk menyadari bahwa hidup ini
jajaran pelaksana biasa maupun tugas itu, berapa besar tingkat tidak hanya di dunia, maka
yang telah menduduki suatu jabatan. kesalahan yang dilakukannya, selayaknyalah apabila kita harus
Mutasi selalu saja menjadi momok berapa besar pengaruh dan kekua- selalu berusaha untuk berguna dan
bagi sebagian besar pegawai, saan yang dimilikinya, semua itu menyenangkan kehidupan sesama.
tentunya ada juga sebagian kecil tidak menjadi pembenaran terhadap Tetapi, mungkinkah tulisan ini bisa
pegawai yang tidak takut dengan “hukuman” mutasi seperti yang diterima berbagai pihak dengan
mutasi karena telah memiliki jurus selama ini berjalan. Pada kriteria- lapang dada? Wallahualam.
tertentu untuk menaklukkan kriteria tertentu memang dibenarkan Penulis adalah Pelaksana pada
kedahsyatan mutasi tersebut. adanya mutasi yang disebabkan Kantor Pusat DJBC

EDISI 375 FEBRUARI 2006 WARTA BEA CUKAI 51


SELAK

Yokoso
KANSAI - JAPAN
WELCOME TO KANSAI - JAPAN
M
Kerjasama bilateral antara Pemerintah Indonesia dengan engingat Jepang selintas pikiran kita
Pemerintah Jepang khususnya yang diwakili oleh JICA (Japan maka akan terbayang teknologi
canggih, sakura yang mekar indah
International Cooperation Agency), telah menghasilkan beberapa di musim semi atau group-group band
tenaga ahli yang cukup memiliki peranan dalam menjalankan beraliran J-Rock yang sekarang lagi naik
tugasnya. Untuk kali ini negeri sakura kembali menerima daun di Indonesia. Memang Jepang
begitu banyak memiliki asset yang
beberapa calon tenaga ahli untuk mengikuti pendidikan yang memberi pengaruh bagi banyak negara di
oleh JICA program tersebut diberi nama Youth Invitation dunia. Lepas dari contoh yang telah
Programme, khusus untuk bidang Asean Country Finance. disebutkan, ternyata Jepang masih
menyimpan banyak potensi lain yang
begitu mengagumkan. Parawisata
misalnya, kita harus mengacungkan ibu
jari bagi Jepang.
Sebut saja Kansai sebagai daerah yang
menyimpan begitu banyak potensi yang
digarap dan ditata dengan sangat rapi dan
profesional. Daerah yang meliputi
beberapa distrik seperti Osaka, Kyoto,
Kobe, dan Nara ini begitu mempesona
dengan keunggulannya masing-masing.
Pada setiap distrik kita dapat menemukan
tempat-tempat yang sangat
menarik untuk dikunjungi,
dari mulai tempat bersejarah
hingga pusat perbelanjaan
modern yang sangat
disayangkan jika tidak
kita singgahi.

MENGIKUTI SELEKSI
JICA
Perjalanan penulis
ke negeri sakura
diawali dengan adanya
tawaran dari pihak
JICA kepada beberapa
instansi pemerintah,
bank, maupun
swasta untuk
publik
finance,
atau

Oleh: Miskam

52 WARTA BEA CUKAI EDISI 375 FEBRUARI 2006


FOTO : ISTIMEWA
yang disebut dengan Youth Invitation
Programme, khususnya pada bidang
Asean Country Finance. Kesempatan ini
merupakan kesempatan emas bagi
penulis untuk dapat mengembangkan
keterampilan dalam bidang finance,
karena tugas yang dijalankan saat ini di
DJBC berkaitan dengan bidang finance.
Dari hasil seleksi yang dilakukan oleh
JICA, akhirnya penulis dapat memenuhi
segala persyaratan yang telah ditentukan,
bahkan penulis ditunjuk sebagai sub
leader dari delegasi Indonesia, yang juga
beranggotakan, Kurniawan dari Deplu,
Dewi Kartika dari Pemda DKI, dan Putra
Hanhika dari Sekneg. Suatu pengalaman
yang tiada nilainya karena pelatihan yang
berlangsung mulai 16 Mei 2005 hingga 28
Juni 2005, tidak hanya diikuti oleh peserta
dari Indonesia saja, melainkan juga oleh
ASEAN Countries Member And Japan.
Karena ini merupakan pengalaman
penulis yang pertama di negeri sakura,
maka kesan kagum akan keindahan dan
kebersihan negeri sakura yang selama ini
hanya terdengan melalui kabar saja, dapat
penulis rasakan dengan penuh rasa haru
dan penulis ingin menggambarkannya
melalui tulisan ini.

KOTA TERBESAR KE-II DI JEPANG


Mengawali perjalanan dari Osaka
sebagai kota megapolitan yang
menggabungkan antara fasilitas modern
dengan warisan budaya, merupakan
daerah pertama yang paling strategis
untuk selanjutnya mengunjungi distrik-
distrik lainnya. Dengan menggunakan
Kansai Airport Rapid Service selama 50
menit dan membayar tiket seharga ¥
1,160 kita akan sampai ke pusat kota ini.
Bayangan akan Jepang sebagai negara
yang unggul dalam banyak hal meski
sudah tergambar sejak menginjakan kaki
di Bandara Internasional Kansai akhirnya
tersaji juga di depan mata.
Osaka sebagai pusat perdagangan
terbesar ke-dua di Jepang setelah Tokyo KOTA OSAKA. Kota terbesar nomor dua di Jepang yang syarat dengan aneka ragam pariwisatanya.
terus berkembang, keunikan geografi
yang terus ditata dengan sangat apik dan kota Osaka, begitu juga dengan National di pusat hiburan yang menampilkan
cermat menjadikan Osaka kota modern Bunraku Theater yaitu gedung theater replika dan proses pembuatan dari seri-
yang begitu indah. Dengan banyak kanal yang menampilkan bunraku (pertunjukan seri film box office dunia yang dibuat di
yang saling menyilang serta sungai yang kesenian tradisional Jepang). Masih Hollywood. Meskipun harus mengeluarkan
mengelilingi, membuat kota ini dikenal tentang sejarah dan budaya, kita juga biaya tiket masuk yang tidak murah tetapi
dengan sebutan ”Water City” yang bukan dapat mengunjungi Osaka Castle Park semua terbayarkan ketika kita memasuki
berarti Kota Banjir. Kita harus banyak (Osaka Castle). Tempat ini merupakan pusat hiburan ini. Sungguh menghibur dan
belajar dan bertekad menerapkan disiplin benteng yang dibangun pada abad ke16 menyenangkan atraksi-atraksi yang
tinggi agar kota Jakarta tercinta bisa oleh Toyotomi Hideyoshi yaitu salah disajikan, serta bersiap-siaplah untuk
menjadi seperti Osaka. seorang kesatria perang dan pemersatu bertemu dengan tokoh-tokoh film idola
Osaka sebagai kota modern yang bangsa Jepang, Anda.
indah, semakin lengkap dengan Untuk sampai di tempat tujuan ini, kita
banyaknya tourist spot yang tersebar PUSAT HIBURAN TERBESAR. dapat memilih dua jalur yang bisa kita
dengan fasilitas penunjang yang sangat Jika Anda menyukai wisata tekhnologi sesuaikan dengan waktu yang kita miliki.
baik dan canggih, menjadikan kota ini dan hiburan, maka Osaka-lah tempatnya! Jika kita ingin lebih menikmati, kita bisa
sebagai kota yang harus masuk dalam Banyak sekali pilihan tempat yang mengambil jalur melalui Osaka Aquarium
agenda liburan. Dari mulai wisata budaya, menggoda untuk segera dikunjungi. Kaiyukan. Sebelum melanjutkan ke
kota ini memiliki kebudayaan yang tinggi Universal Studios Japan dan Universal Universal Studios Japan dan Universal
dan terus dipegang teguh oleh para City Walk mungkin menjadi must visit City Walk, terlebih dahulu kita mampir ke
warganya. Di sini kita dapat mengunjungi places bagi pecinta film dan tempat Osaka Aquarium Kaiyukan sebagai salah
Osaka Castle Museum of History yang permainan. Dengan membeli tiket masuk satu aquarium terbesar di dunia dengan
memamerkan bermacam-macam hasil seharga minimal ¥ 5,500 belum termasuk mengangkat tema Asia-Pacific Volcanic
karya seni yang berhubungan dengan permainan, kita dapat bersenang-senang Zone, dengan membeli tiket masuk ¥

EDISI 375 FEBRUARI 2006 WARTA BEA CUKAI 53


SELAK
DOK. PRIBADI
penumpang sesuai kapasitas,
disamping itu penumpangnya pun
disiplin dan memanfaatkan waktunya di
dalam kereta dengan membaca,
mendengarkan musik atau beristirahat
sehingga tidak menimbulkan suasana
hiruk-pikuk.
Setelah sampai di JR Kyoto Station
kita menuju ke Kyoto City Bus dengan
berjalan kaki karena jaraknya sangat
dekat. Kemudian dilanjutkan dengan
mengendarai bus sekitar 25 menit kita
akan sampai ke Golden Temple atau
Kinkaku-ji temple, dengan membayar
tiket masuk ¥ 400 kita dapat melihat
salah satu warisan budaya yang
terkenal di dunia. Selain Golden
Temple, Kyoto masih memiliki warisan
budaya lainnya yang bernilai tinggi
yaitu Kyoto Imperial Palace. Istana
kediaman penguasa yang berdiri lebih
dari 1100 tahun ini terlihat begitu
elegant dan kokoh.
Masih banyak tempat menarik
lainnya yang dapat dikunjungi di
wilayah Kansai, dan masing-masing
mempunyai pesona tersendiri. Kobe,
Nara, Shin-Osaka, Koyasan dan
beberapa kota lainnya mempunyai
obyek wisata yang dapat dihandalkan.
Masalah profesionalitas dalam
pengelolaannya? Anda tidak perlu
GOLDEN TEMPLE. Kuil yang dilapisi emas dan dijadikan pusat kebudayaan dunia. meragukannya lagi, begitu pula dengan
kenyaman dan keamanan selama di
2,200 Anda bisa melihat pemandangan jiwa. Kyoto dulu merupakan Ibu kota Jepang tidak perlu dikhawatirkan. Jika
kehidupan satwa-satwa di bawah laut asia Jepang sebelum dipindahkan ke Tokyo, Anda mempunyai kesempatan, silahkan
- pasifik. Jika ingin menikmati maka Kyoto dikenal juga dengan menikmati pesona Kansai dan berbagi
pemandangan Osaka dari ketinggian, sebutan The Oldest Capital of Japan. ceritalah dengan sahabat di sekeliling
Anda tidak perlu ragu untuk memilih Kyoto merupakan pusat kebudayaan kita untuk sama-sama belajar seperti
Tempozan Giant Wheel sebagai yang penting dan artistic lebih dari Jepang untuk kemajuan
sarananya, kincir yang sangat besar dan ribuan tahun. Selain dikenal sebagai bersama.YOKOSO KANSAI –
tinggi dapat menghantarkan kita kota budaya, Kyoto juga sekarang JAPAN!!!...
menikmati keindahan Osaka dari atas dikenal dengan kota pendidikan. Penulis adalah Pegawai Pada KPBC Tipe A
puncak ketinggian giant wheel ini. Bila Dimana terdapat banyak sekali Tanjung Priok III
Anda pecinta belanja, jangan pernah perguruan-perguruan tinggi di kota ini DOK. PRIBADI
khawatir karena tepat disebelah Giant dengan mutu yang sangat baik.
Wheel ini terdapat ATC (Asia & Pacific Karena dikenal dengan warisan
Trade Center) sebagai pusat entertain- budaya lampaunya, maka tujuan wisata
ment lengkap dengan pertokoan, kota ini pun banyak dipusatkan pada
restaurant dan pusat berbagai tempat-tempat bersejarah dan
pertunjukan. kebudayaan. Seperti Golden Temple
Selanjutnya, kita dapat menuju atau dalam bahasa Jepang-nya disebut
Universal Studios Japan dan Universal Kinkaku-ji Temple, pasti sebuah nama
City Walk dengan menggunakan kapal yang sudah tidak asing lagi bagi
penyeberangan khusus yang berada di pendengaran kita. Kuil yang terkenal
dermaga Osaka Bay. Kapal-kapal karena dilapisi emas ini dijadikan
penyeberangan ini disiapkan khusus sebagi pusat kebudayaan dunia yang
untuk melayani pengunjung yang ingin terus dirawat dan dilindungi.
berangkat ke Universal Studio. Dengan Untuk sampai ke tempat tujuan
membeli tiket seharga ¥ 5,000 Anda termasyur di dunia ini, dari Osaka kita
bisa mengendarai kapal yang sangat dapat menggunakan kereta JR Tokaido
nyaman ini untuk sampai ke tempat Line atau kereta Hankyu Kyoto Line.
tujuan. Dengan harga tiket yang tidak mahal,
kita dapat mengendarai kereta yang
WARISAN BUDAYA YANG TAK PERNAH nyaman ke stasiun kereta (JR Kyoto
PUDAR. station) dan pusat kota Kyoto. Jangan
Setelah puas mengelilingi Osaka, dibayangkan sama dengan kereta di
maka kota lain yang juga harus kita Jakarta karena memang sangat kontras
kunjungi adalah Kyoto. Kyoto untuk dibandingkan, mungkin secara
UNIVERSAL STUDIOS JAPAN. Penulis dengan latar
merupakan ibu kota dari Kyoto Prefec- teknologi dan jenis kereta sama, tetapi belakang universal studios Japan, yang juga
ture yang memiliki luas wilayah kereta ini lebih nyaman karena bersih, merupakan pusat hiburan yang menampilkan replika
4.612,97 km² dan dihuni 2.563.773 tidak coret-moret, bermuatan dan proses pembuatan dari film-film box office.

54 WARTA BEA CUKAI EDISI 375 FEBRUARI 2006


RENUNGAN ROHANI

Makan Bersama
SEBAGAI SIMBOL PERSEKUTUAN
(MATIUS 9:9-13)
Makan bersama yang dilakukan oleh Matius dengan Yesus memiliki arti persekutuan dalam
penghapusan dosa, keterbukaan hati kita terhadap Kristus, dan transformasi.

K
isah dalam ayat ini merupakan cerita tunggal, supaya setiap orang yang per- tiap doa kita menurut kekayaan dan kemu-
tentang Yesus memanggil seorang caya kepadaNya tidak binasa, melain- lianNya yang sempurna. Karena janji
pemungut cukai yang bernama kan beroleh Hidup kekal”. Kunci untuk firmanNya tetap dalam Filipi 4:19 menye-
Matius yang dikenal juga dengan nama mendapatkan berkat dan perjanjianNya butkan, Allahku akan memenuhi segala
Lewi (Lukas 5:27-32). Adapun tugas dari adalah mau mengakui serta disucikan dari keperluanMu menurut kekayaan dan
pemungut cukai adalah mengumpulkan segala dosa yang kita perbuat. kemuliaanNya dalam Kristus Yesus.
bea yang dikenakan pada barang–barang Selanjutnya, perkara-perkara besar dapat Arti ketiga dari makan bersama
yang diangkut melalui jalan raya. mengalir dalam setiap orang yang adalah transformasi (perubahan).
Pada jaman itu pemungut cukai ada- percaya kepada Bapa kita Yesus Kristus. Kehidupan dari Matius sebelum bertobat
lah sebuah pekerjaan yang sangat dibenci Arti kedua dari makan bersama ada- adalah seorang pemungut cukai. Sikap
oleh masyarakat Yahudi pada jaman itu. lah Keterbukaan hati untuk menerima dan sifat pemungut cukai seringkali
Hal itu dikarenakan mereka memunggut Tuhan dengan apa adanya. Matius mengecewakan masyarakat Yahudi pada
cukai lebih kejam dari apa yang membuka hati kepada Kristus ketika Ia waktu itu. Hal ini disebabkan mereka
pemerintah tetapkan. Oleh sebab itu dipanggil untuk menjadi muridNya. Ia tidak secara semena-mena dalam memunggut
jabatan pemungut cukai merupakan satu memperhatikan resiko apa yang akan cukai dari masyarakat setempat, melebihi
hal yang sangat hina dari pada penjahat. terjadi pada dirinya melainkan matanya dari apa yang Pemerintah tetapkan.
di masyarakat Yahudi pada waktu itu. hanya tertuju kepada Yesus pada waktu Namun perubahan besar terjadi pada
Namun demikian, Tuhan Yesus itu. Sebagai akibat, ia menerima kasih saat Matius menerima ajakan Yesus. Ia
dengan penuh belas kasihan memanggil mengalami perubahan dari hidup lama
Matius dan menerima dia apa adanya. dan mendapatkan kehidupan yang baru
Alhasil, Matius mau menjadi pengikut sebagai hamba Allah. Sebagai cinta
Kristus. Sebagai tanda untuk meresponi DIA AKAN MENJAWAB kasihnya kepada Yesus ditujukan dengan
panggilan sebagai murid Yesus, Matius mengadakan perjamuan besar untuk
mengundang Tuhan Yesus dan murid- SETIAP DOA KITA Tuhan (lihat Matius 9:10, Lukas 5:29).
muridnya untuk singgah sebentar dan MENURUT KEKAYAAN Lebih jauh, bukan saja Matius yang
makan bersama dirumahnya bersama menikmati perubahan dalam hidupnya
dengan beberapa rekan-rekan pemungut DAN KEMULIANNYA namun ada beberapa pemungut cukai dan
cukai dan orang–orang berdosa. orang–orang berdosa mengikuti perjamu-
Bila kita melihat kebudayaan Yahudi YANG SEMPURNA an yang diselenggarakan oleh Matius. Hal
pada waktu itu, makan bersama memiliki ini mengingatkan kita bahwasanya kita
arti persekutuan. Melihat Yesus adalah umat ciptaan yang sangat spesial
bersekutu dengan para pemungut cukai anugerah Allah. Bahkan arti nama Matius di hadapan Allah. Allah memiliki kerinduan
dan orang-orang berdosa menimbulkan disebut dengan Anugerah Allah (Mary H. yang sangat besar untuk merubah
reaksi keras dari orang-orang Farisi. Widiasih, Biodata tokoh-tokoh Alkitab kehidupan lama untuk digantikan menjadi
Mereka merasa keberatan dengan Perjanjian Baru). kehidupan yang dibaharui serta berkenan
tindakan Yesus dan menyampaikannya Allah kita adalah Allah yang memiliki kepadaNya. Dia tidak pernah terlambat
kepada murid-murid Yesus dengan kasih karunia. Dia dapat masuk dalam hati untuk memperbaharui kita secara total.
mengatakan, “Mengapa gurumu makan kita jika kita mau membuka hati untuk Yesus adalah Allah pembaharu dalam
bersama–sama dengan pemungut cukai menerimaNya dengan segenap hati. Hal setiap keadaan.
dan orang-orang berdosa?” (ayat 11). ini dapat kita dilakukan dengan membuka Selanjutnya, pembaharuan itu tidak
Ketika keberatan hati dari orang-orang hati kita dengan berkomunikasi kepada dirasakan untuk diri kita sendiri namun
Yahudi diungkapan maka Yesus menja- Dia baik dalam susah maupun sukacita. juga bagi lingkungan sekitar kita mulai dari
wab dengan sangat arif dan bijaksana, Komunikasi ini dapat diwujudkan keluarga, kampung, kota, dan yang
“Bukan orang sehat yang memerlukan dengan merenungkan firmanNya dan doa terbesar adalah bangsa.
tabib tetapi orang sakit (ayat 12). setiap hari. Sebab dengan merenungkan Yesus adalah Allah yang sempurna
Yesus bersekutu dengan pemungut firmanNya maka kita mendapatkan dalam jalanNya. Makan bersama yang di-
cukai dan beberapa orang yang berdosa rancangan Allah yang jelas dalam kehi- lakukan oleh Matius dengan Yesus memi-
memiliki arti yang sangat penting. Arti dupan kita. Hal ini persis seperti yang liki arti persekutuan dalam penghapusan
penting pertama adalah Yesus tidak dikemukakan oleh Daud dalam Mazmur dosa, keterbukaan hati kita terhadap
menginginkan adanya dosa melekat 119:105: FirmanMu itu pelita bagi Kristus, dan transformasi. Hanya dengan
pada pemungut cukai dan beberapa kakiku dan terang bagi jalanku. memiliki persekutuan tersebut maka ada
orang–orang yang berdosa. Ia datang Selanjutnya, hal lain yang penting jaminan yang tidak tergoyahkan dalam
dengan kasih Bapa untuk memberikan berhubungan dengan komunikasi dengan mengarungi dunia yang kelam ini.
keselamatan dan hidup yang kekal bagi Tuhan adalah doa. Doa merupakan alat Sebagai hasil, kita akan menerima berkat
mereka yang percaya kepadaNya. komunikasi yang menjembatani kita seba- dan janji yang luar biasa di bumi dan di
Hal ini seirama dengan Yohanes 3 :16 gai anak-anakNya dengan Tuhan. Dida- surga. Amin
yang mengatakan, ”Karena begitu besar lam doa, kita dapat mengutarakan segala Petrus Titus R Spd, M.hum, Alumnus pengkajian
kasih Allah akan dunia ini, sehingga pergumulan kita kepada Dia. Seperti Bapa Amerika, UGM Jogjakarta dan Jemaat
Ia telah mengaruniakan Anak Nya yang sayang anakNya, Dia akan menjawab se- Surabaya International Christian Fellowship

EDISI 375 FEBRUARI 2006 WARTA BEA CUKAI 55


KEPABEANAN

Kondisi
Perekonomian
PENENTU PEMENUHAN TARGET PENERIMAAN
Tingginya tingkat inflasi dan kurang mendukungnya perekonomian di dalam negeri, menjadi
penyebab utama realisasi target tidak terpenuhi. Sementara itu kebijakan internasional
di bidang perdagangan, kian tahun kian menjadi kendala yang terus membayangi pemenuhan
target penerimaan.

S
udah menjadi suatu keharusan pada bulan berikutnya pemerintah mengubah
instansi pemerintah, yang tugas nya APBN-P kembali dan menjadi APBN-P II.
sebagai pemungut sumber keuang- Di APBNP-II target yang ditetapkan
an negara, dapat memenuhi semua target bagi DJBC cukup besar. Dalam kurun
penerimaan yang telah ditetapkan.. waktu tiga bulan DJBC ditargetkan meng-
Salah satu pemungut sekaligus hasilkan penerimaan baik bea masuk
pengawas dalam hal perdagangan dalam maupun cukai sebanyak Rp 48,835,300
dan luar negeri, Direktorat Jenderal Bea triliun, atau Rp 16,590,500 triliun untuk
dan Cukai (DJBC) dalam lima tahun bea masuk dan Rp 32,244,800 triliun
terakhir ini, untuk target penerimaannya untuk cukai, ini mengalami kenaikan
menunjukan peningkatan yang cukup sebesar 5,97 persen. (Lihat Tabel-I)
signifikan. Hal ini tidak lain karena Menurut Direktur Perencanaan dan
pemerintah telah memberikan kepercaya- Peraturan Kepabeanan dan Cukai
an penuh kepada DJBC yang tidak hanya (PPKC), Wahyu Purnomo, hingga 30 De-
sebagai memungut pajak bea masuk dan sember 2005 target penerimaan baik bea
cukai tapi juga sebagai fasilitator masuk maupun cukai yang berhasil terpe-
perdagangan dalam dan luar negeri. nuhi adalah Rp 48.318,129,95 triliun, de-
Mengenai target penerimaan baik bea ngan demikian secara keseluruhan, target
masuk maupun cukai yang dibebankan bea masuk maupun cukai yang berhasil
kepada DJBC di tahun 2005, pada awal dicapai oleh DJBC pada tahun 2005
tahun 2005 ditetapkan sebesar Rp secara prosentase adalah 98,90 persen.
12,017,900 triliun untuk bea masuk dan WAHYU PURNOMO. Upaya optimal DJBC dilakukan “Banyak hal yang mempengaruhi me-
Rp 28,933,600 triliun untuk cukai, atau dengan melakukan intensifikasi penerimaan dan ngapa target tersebut tidak tercapai, salah
secara keseluruhan menjadi Rp. menekan segala kebocoran-kebocoran yang ada. satunya adalah tingginya inflasi di dalam
40,951,500 triliun. Target ini dalam kurun negeri dan kurang baiknya perekonomian
waktu sembilan bulan mengalami dua kali dan Rp 31,439,600 triliun untuk cukai atau kita pada tahun 2005 kemarin. Selain itu
perubahan yang disesuaikan dengan seluruhnya menjadi Rp. 46,086,100 triliun, dengan adanya kebijakan internasional di
adanya perubahan pada Anggaran atau mengalami kenaikan sebesar 12,54 bidang perdagangan seperti AFTA dimana
Pendapatan dan Belanja Negara persen. Angka ini rupanya tidak cukup beberapa komoditi tarif nya berubah anta-
Perubahan (APBN-P) oleh pemerintah. sampai disitu. Dengan banyaknya faktor ra 5 hingga 0 persen, juga ikut menentu-
Perubahan pertama pada APBN-P I, perekonomian yang memang sangat kan ketidak tercapaiannya target peneri-
target penerimaan DJBC berubah menjadi membutuhkan dana bagi maan DJBC,”papar Wahyu Purnomo.
Rp 14,646,500 triliun untuk bea masuk penyelenggaraan negara, maka pada tiga Sementara itu dari dalam negeri sendi-
TABEL-I
PERBANDINGAN TARGET PENERIMAAN TAHUN 2005
MULAI DITETAPKAN APBN HINGGA APBN-P II (JUTAAN RUPIAH)
T A R G E T KENAIKAN TARGET
NO URAIAN APBN APBN-P I APBN-P II APBN-P I APBN-P II TOTAL
1 2 3 4 5 6=(4-3)/3 7=(5-4)/4 8=(5-3)/3
1 BEA MASUK 12,017,900 14,646,500 16,590,500 21,87% 13,27% 38,05%
2 CUKAI 28,933,600 31,439,600 32,244,800 8.66% 2,56% 11,44%
TOTAL 40,951,500 46,086,100 48,835,300 12.54% 5,97% 19,25%
Sumber Data : Dit.PPKC

56 WARTA BEA CUKAI EDISI 375 FEBRUARI 2006


TABEL-II
TARGET DAN REALISASI PENERIMAAN BEA MASUK
TIAP KANWIL BEA DAN CUKAI TAHUN ANGGARAN 2005
POSISI PER 30 DESEMBER 2005 (Juta Rupiah)
KANTOR WILAYAH TARGET APBN-P II TOTAL PENERIMAAN % DARI TARGET +/- DARI TARGET TAHUNAN
I MEDAN 352,277.47 305,609.06 86.75% -46,668.68
II TB. KARIMUN 332,050.98 222,793.21 67.10% -109.257.77
III PALEMBANG 463,070.59 190,826.51 41.21% -272,244.08
IV JAKARTA 9,751,117.55 9,119,111.31 93.52% -632,006.25
V BANDUNG 2,477,965.76 2,539,400.10 102.48% 61,434.34
VI SEMARANG 443,016.13 429,256.77 96.89% -13,759.36
VII SURABAYA 2,078,160.12 1,668,762.76 80.30% -409,397.35
VIII DENPASAR 71,844.98 46,763.79 65.09% -25,081.18
IX PONTIANAK 48,512.95 41,039.26 84.59% -7,473.69
X BALIKPAPAN 348,269.50 367,157.19 105.42% 18,887.69
XI MAKASAR 147,386.95 93,444.21 63.40% -53,942.74
XII AMBON 55,292.24 71,060.84 128.52% 15,768.60
XIII BANDA ACEH 21,534.52 16,859.02 78.29% -4,675.50
JUMLAH 16,590,500.00 15,112,084.03 91.09% -1,478,415.972000.
- Sumber Data : Instruksi Direktur Jenderal Nomor INS-09/BC/2000 tanggal 31 Maret 2000. - Belum dikurangi restitusi

Tabel-III
TARGET DAN REALISASI PENERIMAAN CUKAI
TIAP KANWIL BEA dan CUKAI TAHUN ANGGARAN 2005
POSISI PER 30 DESEMBER 2005 (Juta Rupiah)
KANTOR WILAYAH TARGET APBN-P II TOTAL PENERIMAAN % DARI TARGET +/- DARI TARGET TAHUNAN
I MEDAN 263,976.21 224,897.82 85.19% -39,096.39
II TG B. KARIMUN 1,282.88 2,247.50 175.19% 964.62
III PALEMBANG 481.06 1,037.45 215.66% 556.39
IV JAKARTA 116,164.21 114,775.99 124.63% 28,611.78
V BANDUNG 969,051.15 876,197.42 90.42% -92,853.73
VI SEMARANG 8,461,646.24 9,068,077.62 107.17% 606,431.38
VII SURABAYA 22,431,364.25 22,886,877.79 102.03% 455,513.54
VIII DENPASAR 589.41 738.94 129.77% 169.53
IX PONTIANAK 0.00 0.00 0.00% 0.00
X BALIKAPAPAN 20.27 16.46 81.20% -3.81
XI MAKASAR 242.44 1,169.12 482.23% 926.68
XII AMBON 1.89 27.79 1470.48% 25.90
XIII BANDA ACEH 0.00 0.00 0.00% 0.00
JUMLAH 32,244,800.00 33,206045.92 102.98% 961,245.91
- Sumber Data : Instruksi Direktur Jenderal Nomor INS-09/BC/2000 tanggal 31 Maret 2000. - Belum dikurangi restitusi

ri beberapa faktor yang ikut menjadi malah melebihi ini cukup membuat kita Rp 16,572,600 triliun, sementara itu cukai
penyebab ketidak tercapaiannya target bangga juga, karena disaat-saat akhir sebesar Rp 36,519,700 triliun Atau secara
penerimaan bea masuk adalah dari yang sekiranya kita pastikan kelebihan cu- keseluruhan target DJBC di tahun 2006
beberapa komoditi seperti minyak yang kai hanya beberapa milyar, namun kenya- adalah sebesar, Rp 53,092,300 triliun.
terhitung sejak 1 Januari 2005 lalu tarifnya taannya melebihi hingga satu triliun,”ujar Jika dibandingkan dengan target
berubah menjadi 0 persen, padahal Wahyu Purnomo. penerimaan di tahun 2005 secara
minyak juga merupakan salah satu Di tahun 2006 target penerimaan keseluruhan memang mengalami
andalan dalam penerimaan bea masuk. DJBC kembali ditingkatkan, namun untuk kenaikan sebesar 8,72 persen (Lihat
Sedangkan untuk komoditi beras, gula target bea masuk sedikit mengalami Tabel-IV), dan kenaikan hanya pada cukai
dan terigu yang mempunyai andil dalam penurunan namun tidak signifikan, saja sementara untuk bea masuk sedikit
penerimaan bea masuk masih belum da- sedangkan cukai mengalami kenaikan mengalami penurunan. Namun demikian
pat diandalkan. yang cukup signifikan. Untuk bea masuk dipertengahan tahun nanti pemerintah
“Untuk cukai target yang ditetapkan tahun 2006 ini DJBC ditetapkan sebesar kemungkinan akan kembali merubah

EDISI 375 FEBRUARI 2006 WARTA BEA CUKAI 57


KEPABEANAN
Tabel-IV
PERBANDINGAN TARGET PENERIMAAN BEA MASUK DAN CUKAI
TIAP KANTOR WILAYAH PERIODE TA. 2005 DAN 2006 (dalam juta Rupiah)
T A R G E T P E N E R I M A A N
KANTOR BEA MASUK CUKAI TOTAL
WILAYAH 2005 2006 % PER- 2005 2006 % PER- 2005 2006 % PER-
UBAHAN UBAHAN UBAHAN
1 2 3 4((3-2)/2) 5 6 7((6-5)/5) 8 9 10 ((9-8)/8)
I MEDAN 352,277.74 345,282.43 -1.99% 263,976.21 284,643.59 7.83% 616,253.95 629,926.02 2.22%
II TG. BALAI K. 332,050.98 305,584.30 -7.97% 1,282.88 4,335.81 237.97% 333,333.86 309,920.10 -7.02%
III PALEMBANG 463,070.59 231,208.03 -50.07% 481.06 703.36 46.21% 463,551.65 231,911.39 -49.97%
IV JAKARTA 9,751,117.55 9,848,051.14 0.99% 116,164.21 170,466.16 46.75% 9,867,281.76 10,018,517.30 1.53%
V BANDUNG 2,477,965.76 2,677,488.32 8.05% 969,051.15 1,024,151.04 5.69% 3,447,016.91 3,701,639.36 7.39%
VI SEMARANG 443,016.13 438,994.32 -0.91% 8,461,646.24 8,929,406.16 5.53% 8,904,662.37 9,368,400.48 5.21%
VII SURABAYA 2,078,160.12 2,036,446.31 -2.01% 22,431,364.25 26,104,277.97 16.37% 24,509,524.37 28,140,724.27 14.82%
VIII DENPASAR 71,844.98 64,360.91 -10.42% 569.41 581.67 2.15% 72,414.39 64,924.58 -10.32%
IX PONTIANAK 48,512.95 43,908.44 -9.49% 0.00 0.00 0.00% 48,512.95 43,908.44 -9.49%
X BALIKPAPAN 348,269.50 368,805.50 5.90% 20.27 15.47 -23.68% 348,289.77 368,820.97 5.89%
XI MAKASSAR 147,386.95 121,678.60 -17.44% 242.44 1,117.55 360.96% 147,629.39 122,796.15 -16.82%
XII AMBON 55,292.24 72,128.85 30.45% 1.89 1.22 -35.31% 55,294.13 72,130.07 30.45%
XIII BANDA ACEH 21,534.52 18,662.86 -13.34% 0.00 0.00 0.00% 21,534.52 18,662.86 -13.34%
JUMLAH 16,590,500.00 16,572,600.00 -0.11% 32,244,800.00 36,519,700.00 13.26% 48,835,300.00 53,092,300.00 8.72%
Sumber Data : Dit.PPKC

APBN dan target DJBC kembali dinaikan. DJBC juga berhasil memungut beberapa masuk maupun cukai memang sudah
“Melihat performan DJBC di tahun sektor pajak dalam rangka impor (PDRI) seoptimal mungkin, dengan
2005 yang belum dapat memenuhi target hingga mencapai Rp 60 triliun (Lihat meningkatkan intensifikasi penerimaan
yang telah ditetapkan, kemungkinan Tabel-IV). Ini menunjukan kinerja DJBC dan berusaha untuk menutup segala
kenaikan itu ada saja, namun sebagai pemungut pajak bea masuk dan kebocoran-kebocoran yang ada,
kemungkinan juga naik tapi tidak terlalu cukai, dapat terimbangi dengan pungutan termasuk meningkatkan peranan audit,
besar,” ujar Wahyu Purnomo. pajak lainnya yang disertakan pada saat diharapkan target dapat terpenuhi.
Satu hal yang cukup menggembirakan kegiatan ekspor-impor. Namun sekali lagi kondisi perekonomi-
juga di tahun 2005, adalah walaupun Upaya DJBC untuk dapat an dalam negeri ikut menjadi penentu
target hanya 98 persen terpenuhi, namun memenuhi target penerimaan baik bea semua itu. adi
Tabel-V
REALISASI PENERIMAAN PDRI TAHUN ANGGARAN 2005 (Juta Rupiah)
Sumber Data :
JENIS PAJAK JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI Ditjen. Per-
bendaharaan
a. PPN Impor 2,880,334.79 3,214,502.45 3,884,375.20 3,607,854.78 3,884,473.90 3,687,126.38 per 30
b. PPnBM Impor 192,716.72 201,142.29 245,129.09 211,872.17 208,300.75 230,946.77 Desember
2005
c. PPh Impor 850,379.28 971,244.74 1,137,773.84 1,072,480.56 1,196,092.05 1,114,889.82

Total Bruto 3,923,430.80 4,386,889.48 5,267,278.13 4,892,207.51 5,288,866.70 5,032,962.97

Restitusi 0.00 944,482.91 4,278.52 9,503.75 10,414.20 988,09

Total Netto 3,923,430.80 3,442,406.57 5,262,999.62 4,882,703.76 5,278,452.50 5,031,974.88

JENIS PAJAK JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER TOTAL

a. PPN Impor 3,679,830.65 4,126,793.09 4,652,338.38 4,382,792.74 3,663,311.04 4,189,375.91 45,853,109


b. PPnBM Impor 226,829.11 244,350.19 220,715.87 193,338.73 188,549.98 139,687.18 2,503,578
c. PPh Impor 1,116,175.32 1,219,753.14 1,347,156.31 1,332,673.46 995,587.30 1,179,448.61 13,533,654

Total Bruto 5,022,835.08 5,590,896.42 6,220,210.55 5,908,804.93 4,847,4468.32 5,508,511.70 61,890,342

Restitusi 13,871.41 2,077.89 2,222.44 6,490.32 13,834.25 13,545.65 1,021,709

Total Netto 5,008,963.67 5,588,818.53 6,217,988.11 5,902,314.61 4,833,614.07 5,494,966.05 60,868,633

58 WARTA BEA CUKAI EDISI 375 FEBRUARI 2006


RUANG KESEHATAN

Anda
Anda Bertanya
Bertanya
Dokter Menjawab
Dokter Menjawab
Keracunan
Makanan
DIASUH OLEH PARA DOKTER
DI KLINIK KANTOR PUSAT DJBC

S
aya ingin menanyakan pada dok- untuk menghindari berkurangnya cair- air kecil berkurang, dan saat mencubit
ter bagaimana untuk melakukan an tubuh melalui keringat kulit di punggung tangan kulitnya tetap
pertolongan pertama pada orang Pada bayi, anak-anak dan orang tua dalam bentuk saat dicubit atau
yang mengalami keracunan makanan ? sangat rentan untuk terjadi dehidrasi. Yang kembali keposisi semulanya lambat.
Lantas langkah-langkah apa saja untuk mempunyai penyakit kronis dan gangguan Untuk mencegah atau menghindari
menghindari kita dari keracunan makan- imunitas, keracunan makanan dapat men- kita terkena keracunan makanan, caranya
an ? Dan bagaimana untuk merawat si jadi fatal. Maka pada kelompok beresiko dengan menjaga kebersihan makanan
sakit yang keracunan ? ini sebaiknya segera konsultasikan. minuman dari mulai persiapan,
LINDA – Jakarta Gejala-gejala lain yang perlu dikonsultasi- penyimpanan dan pengolahan makanan
kan ke dokter antara lain bila terjadi : minuman tersebut.
JAWAB : l Kesulitan makan, berbicara atau Bakteri dalam makanan akan
Keracunan makanan adalah keluhan bernapas, gangguan penglihatan, berkembang lebih cepat bila makanan
atau gejala mendadak timbul berada di ruangan dengan
yang disebabkan karena temperatur kamar. Akan lebih
mengkonsumsi makanan aman bila tersimpan dalam
minuman terkontaminasi oleh lemari es (suhu dingin) karena
racun atau bakteri. Makanan dapat menghambat
minuman tersebut dapat saja pengembangbiakan bakteri.
terasa biasa. Mendiagnosa Yang dapat dilakukan
keracunan makanan mudah, untuk mengurangi resiko
antara lain bila sekelompok makanan terkontaminasi
orang setelah mengkonsumsi antara lain :
makanan yang sama l Cuci tangan dengan air
mengalami gejala yang sama hangat dan sabun paling
antara lain muntah dan diare. sedikit 20 detik sebelum dan
Gejalanya dapat timbul sesudah mengelola
dalam hitungan beberapa jam makanan. Terutama setelah
atau hari. Biasanya gejala memegang daging mentah
yang timbul berhubungan dan telur. Bila ada infeksi
dengan saluran pencernaan. atau luka ditangan gunakan
Tapi dalam beberapa kasus sarung tangan plastik.
gejala yang timbul bisa dalam l Penyimpanan daging,
bentuk kelemahan otot, ikan, ayam mentah dilemari
kelumpuhan, gejala seperti flu es ditutup dan terpisah dari
dan lain-lain. bahan makanan lain.
Biasanya gejala keracunan l Menyimpan bahan
yang ringan akan hilang atau makanan sedapat mungkin
sembuh sendiri dalam waktu dalam wadah kedap udara
1-2 hari. Bila sudah melebihi 3- dan perhatikan tanggal
4 hari konsultasikan pada kaduluarsa makanan.
dokter. Prinsip menolong l Makanan beku bila akan
orang yang keracunan adalah dimasak dibiarkan dulu
mencegah terjadinya sampai tidak membeku lagi.
kekurangan cairan tubuh Sesudah diolah jangan
(dehidrasi) lebih lanjut pada dibekukan lagi.
orang tersebut. Langkah- l Makanan tersisa setelah
langkahnya antara lain : dingin disimpan dalam
l Banyak minum boleh oralit, keadaan tertutup dilemari es.
teh manis, air soda atau l Perhatikan suhu lemari
minum pengganti ion tubuh lainnya. kelemahan otot/kelumpuhan es agar sesuai seperti yang direko-
l Makan diberi makanan lunak (bubur) l Suhu tubuh meningkat panas mendasi dan secara rutin dibersihkan.
dan yang mudah dicerna. l Muntah-muntah yang berlebihan l Cuci papan pemotong daging
l Usahakan konsumsi air sekitar 500 ml sehingga makanan atau minuman dengan air hangat dan sabun.
setiap 1-2 jam selama gejala diare tidak dapat masuk Setelah itu keringkan.
masih ada. l Diare yang berlanjut lebih dari 1 l Bersihkan bagian permukaan dapur
l Jangan berikan susu pada anak- atau 2 hari dengan air hangat dan disinfektan
anak karena dapat meningkatkan l Nyeri perut yang terus menerus (cairan anti kuman).
frekwensi diarenya kecuali untuk l Diare terdapat darah Mudah-mudahan saran-saran ini
ASI dapat diteruskan. l Ada tanda-tanda dehidrasi yaitu rasa dapat membantu anda dalam
l Hindari udara panas atau matahari haus berlebihan, mulut kering, buang menghadapi keracunan makanan.

EDISI 375 FEBRUARI 2006 WARTA BEA CUKAI 59


PERISTIWA

th Tim Persatuan Terjun Payung


THE 9 ASIANA AND NUAE Bea dan Cukai (PTPBC)
mengirim seorang wasitnya
INTERNATIONAL OPEN pada kejuaraan internasional
tersebut.

Parachuting P
ada 1 – 10 Desember 2005 yang
lalu, bertempat di kota Umm Al
Quwain, United Arab Emirates
(UAE), diselenggarakan dua

Championship
kejuaraan internasional terjung
payung, yakni The 9 th Asiana Para-
chuting Championship dan NUAE
Internasional Open Parachuting
Championship.
Asiana Parachuting Champion-
ship merupakan agenda rutin
kejuaraan terjun payung yang
anggotanya adalah negara-negara di
kawasan Asia. Sementara NUAE
merupakan ajang internasional bagi
para penerjun diseluruh dunia.
Dengan demikian, para peserta yang
ambil bagian dalam Asiana Parachut-
ing Championship secara otomatis
ikut serta dalam kejuaraan NUAE
International Open.
Kategori yang dilombakan dalam
ajang tersebut antara lain accuracy
(untuk men and women), formation
skydiving (FS), canopy formation
(CF) dan style. Untuk kategori CF
dan FS masing-masing tim terdiri dari
4 penerjun plus satu orang
kameramen. Sedangkan untuk
accuracy (ketepatan mendarat), satu
tim terdiri dari 5 penerjun yang
berhak ikut bertanding dalam
kategori style.
Para peserta yang ikut
berpartisipasi dalam ajang tersebut
antara lain berasal dari Thailand,
Malaysia, Mesir, Rusia, Singapura,
Kazakhstan, Morocco, UAE, China,
DPR Korea (Korut), Austria, Indone-
sia, Syria, Kanada, Slovakia,
Jordania, Great Britain, Hongkong,
Italy, Jerman, Australia, Jepang dan
Czecho.
Selain mengirimkan penerjunnya,
setiap tim diminta untuk mengirim
satu orang wasit internasionalnya
dalam ajang tersebut. Demikian pula
tim dari Indonesia, FASI (Federation
Aero Sport Indonesia) mengirim
seorang wasitnya yang berasal dari
PTPBC yakni C. Ken Indarto. Pada
kejuaraan itu sendiri Indonesia
diwakili oleh tim dari Polri yang terdiri
dari 10 penerjun yang ikut bertanding
dalam kategori accuracy (men and
women) dan dua orang official
(sebagai team leader dan head of
delegation).
C. Ken Indarto yang juga
merupakan pelaksana P2 Kanwil IV
DJBC mengakui, pengalamannya
ACCURACY. Peserta dari Indonesia mendarat sebagai wasit di ajang international
di atas electric pad untuk kategori accuracy open parachuting championship di
(ketepatan mendarat).
Manado beberapa waktu lalu, yang

60 WARTA BEA CUKAI EDISI 375 FEBRUARI 2006


WBC/ATS
menjadi bekalnya selama menjadi tim dari Indonesia tidak berhasil
wasit di UEA. Sebab pada saat di memperoleh juara. Namun hal itu
Manado, selain menjadi wasit ia diakui Ken karena kurangnya jam
sekaligus mengikuti kursus wasit terjun para penerjun. Sebagai
internasional dan berhasil contoh, untuk penerjun senior di tim
memperoleh sertifikat pengakuan Polri, jam terjunnya hanya 2500 kali
sebagai wasit dari FAI (Federation lompatan. Sedangkan tim China,
Aeronautique Internationale). sekedar untuk latihan saja terjun
Hasil dari pertandingan tersebut sebanyak 600 kali lompatan.
adalah sebagai berikut, untuk Tim PTPBC sendiri tidak
kategori CF dijuarai oleh Thailand, menurunkan para penerjunnya pada
Malaysia dan Mesir. Untuk FS pertandingan itu. Pasalnya, PTPBC
dimenangkan oleh Russia, Singapura tengah mempersiapkan diri untuk
dan Kazakhstan. Sedangkan untuk event serupa di Malaysia. Tetapi
accuracy individual women ternyata Malaysia membatalkan
seluruhnya dimenangkan oleh China. event tersebut. Alhasil karena
Sementara untuk accuracy individual PTPBC sudah terlanjur menolak,
men disabet oleh Syria, China dan akhirnya tim Polri yang kemudian
Korea. Untuk kategori accuracy team mengisi event Asiana.
women diraih China, Kazakhstan dan Diakhir wawancara Ken
Korea, dan untuk accuracy team men mengatakan bahwa tim PTPBC
diraih oleh China, UAE dan Korea. sangat potensial untuk mengangkat
Juara untuk kategori style women KEN INDARTO. penyeleggaraan kejuaraan nama instansi Bea dan Cukai
dimenangkan oleh China dan parachuting di Manado, Indonesia, masih lebih sekaligus nama bangsa Indonesia.
Kazakhstan (juara II dan III). baik dari UEA. Menurutnya, fasilitas untuk berlatih
Sedangkan style men diraih China terjun banyak tersedia dan tidak
(juara I dan II) dan Kazakhstan. demikian diluar itu semua, seluruh mahal. Sebab ketika latihan,
pertandingan berjalan dengan penerjun bisa bekerjasama dengan
INDONESIA JAUH LEBIH BAIK lancar, tidak ada protes dari peserta tim lainnya sehingga biaya yang
Menurut Ken, penyelenggaraan dan zero accident. dikeluarkan bisa lebih minim
kejuaraan internasional parachuting Yang patut dicatat, untuk dibandingkan dengan berlatih terjun
di Manado, jauh lebih baik dari UEA. menghindari kecurangan oleh para sendiri.
Pasalnya, walaupun kala itu Indone- penerjun kategori lomba accuracy, “Jadi, disini tinggal kemauan dari
sia baru pertama kali pihak penyelenggara pertandingan anggota PTPBC saja untuk memaju-
menyelenggarakan kejuaraan menggunakan electric mat (yang kan dirinya dan juga dukungan dari
internasional parachuting, namun lebarnya 1,4 x 1,4 m) yang diletakan atasan masing-masing. Saya sendiri
secara organisasi, Indonesia jauh dibawah electric pad, sehingga ketika mengucapkan terima kasih atas
lebih baik dari UEA. penerjun menyentuh electric mat dukungan yang selama ini diberikan
“Contohnya saja, sejak kami tiba maka pada layar electric langsung oleh ketua PTPBC, Dirjen Bea dan
di bandara, saya harus menunggu 16 terlihat angka yang diperoleh. Cukai dan Ketua FASI,” imbuh Ken
jam untuk keluar dari bandara dan Dalam pertandingan itu sendiri, mengakhiri pembicaraan. ifa
selama itu pula kami tidak FOTO : KEN
ditemani oleh satu orang-
pun pihak panitia disana,”
ungkap Ken.
Tak hanya itu, setiba-
nya di hotel, para penerjun
termasuk official dan wasit
ditempatkan di satu kamar
dengan kapasitas yang
hanya cukup untuk empat
orang saja. Kemudian
pada saat pertandingan
dimulai, tidak satupun pa-
nitia dari UEA yang mun-
cul. Akhirnya, pihak Asia-
nia mengambil alih
dengan mengeluarkan
berbagai macam kebijak-
sanaan. Demikian pula
untuk urusan manifest, pi-
hak panitia tidak ada yang
menghandle, alhasil
para wasit mengambil alih
kegiatan itu.
“Sehingga, saya hanya
menjadi wasit pada dua
pertandingan accuracy sa-
ja, sebab selebihnya saya
bekerja di manifest, pada-
hal manifest bukan urusan
wasit,” jelas Ken. Namun WASIT. Ken (paling kiri bawah) berpose bersama para wasit dari berbagai negara

EDISI 375 FEBRUARI 2006 WARTA BEA CUKAI 61


PERISTIWA
WBC/ATS

DITANDATANGANI. Enam dari enam belas perjanjian kersama Indonesia dengan Jordania berhasil ditandatangani oleh masing-masing Sekjen perdagangan.

INDONESIA MENANDATANGANI
ENAM MOU DENGAN JORDANIA
Sejak pertemuan kedua di tahun 1996, Indonesia dan Jordania sepakat akan melakukan
kerjasama di bidang ekonomi, namun tidak kunjung terwujud. Akhirnya setelah sepuluh tahun dari
pertemuan itu, sebanyak enam dari 16 bidang kerjasama ekonomi antara Indonesia dengan
Jordania disepakati dan ditandatangani.

I
ndonesia mempunya nilai penting bagi JORDANIA, PASAR YANG MENJANJIKAN sawit, plywood, whiteboard, partical board,
Jordania dalam hal perekonomian, hal Berdasarkan data Badan Pusat kertas, alat tulis lainnya, tekstil, alat
ini terbukti dengan terus meningkatnya Statistik (BPS), hubungan perdagangan keperluan rumah tangga, gelas, keramik,
nilai ekspor dan impor dari kedua negara kedua negara selama lima tahun ban mobil, suku cadang mobil, furniture,
yang hingga kini masih berstatus sebagai terakhir (2000-2004) menunjukan tuna dalam kaleng, teh, kopi dan rempah-
negara berkembang. Kerjasama Indone- peningkatan dengan tren rata-rata 31,08 rempah, serta produk plastik lainnya.
sia dengan negara timur tengah khusus- persen, dengan nilai ekspor mencapai Sementara impor Indonesia dari
nya dengan Jordania, memang sudah US$ 333,1 juta dan impor mencapai Jordania sebagian besar adalah pupuk
terjalin sejak lama, bahkan kunjungan ma- US$ 22,5 juta, yang keseluruhannya buatan pabrik dan pupuk alam kasar atau
sing-masing kepala negara sudah adalah bidang non migas. calcium phosphate. Dengan komoditi yang
berlangsung sejak sepuluh tahun lalu. Sementara dalam periode Januari- cukup banyak diekspor oleh Indonesia
Dari pertemuan delegasi Indonesia September 2005, total perdagangan mencerminkan potensi pasar Jordania
ke Jordania di tahun 1996 dimana nega- kedua negara mencapai US$ 137,7 juta, memang cukup menjanjikan, hal ini terlihat
ra ini menginginkan kerjasama yang di mana nilai ekspor Indonesia tercatat dari GDP Jordania di tahun 2004
lebih baik lagi, disambut dengan baik sebesar US$ 119,8 juta, sementara untuk mencapai US$ 11,51 milyar dan
oleh Indonesia sebagai patner dalam impor US$ 17,8 juta. Dengan hasil ini pendapatan perkapita JD (Jordan Dinar)
berbisnis. Kendati dari kerjasama terse- neraca perdagangan kedua negara 2,173 atau sekitar US$ 3.100, dengan
but belum terwujud dalam bentuk selama priode tersebut selalu menunjukan tingkat pertumbuhan ekonomi mencapai
Memodandum of Understanding (MoU), surplus bagi Indonesia. kurang lebih 7,5 persen.
namun peningkatan nilai ekspor dan im- Untuk komoditi utama yang diekspor Melihat potensi yang besar tersebut,
por dari kedua negara terus meningkat. Indonesia ke Jordania adalah, minyak baik Indonesia maupun Jordania

62 WARTA BEA CUKAI EDISI 375 FEBRUARI 2006


WBC/ATS
berusaha untuk menjadikan jalinan kerja-
sama itu menjadi lebih baik lagi. Masih
banyaknya faktor teknis diantara kedua
negara menyebabkan perjanjian tersebut
tertunda hingga 10 tahun. Kini setelah
melakukan beberapa kali pertemuan,
akhirnya kedua negara sepakat untuk
membuat kesepakatan bersama yang
dinilai menguntungkan bagi kedua negara.
Perundingan yang berlangsung
selama dua hari 17-18 Januari 2006 dan
bertempat di Hotel Borobudur Jakarta,
akhirnya membuahkan hasil yang cukup
menggembirakan. Sebanyak enam dari
16 perjanjian kesepakatan ditandatangi
oleh kedua negara. Untuk Indonesia
penandatangan diwakili oleh Sekteraris
Jenderal Departemen Perdagangan,
Hartanto, sementara untuk Jordania
diwakili oleh Sekretaris Jenderal
Departemen Perdagangan, DR. Mutaser.

ENAM KESEPAKATAN YANG BERHASIL


DITANDATANGANI
Menurut Direktur Jenderal Perdagang-
an Internasional Departemen Perdagang-
an, Heru Susanto, perjanjian tersebut
masih menyisakan 10 bidang lagi karena
belum ada kesepahaman antara kedua
negara.”Ke 10 bidang itu masih berkaitan KONPRENSI PERS. Kedua delegasi saat memberikan konprensi pers tentang apa yang baru saja
dengan perdagangan dan salah satunya ditandatangani oleh kedua negara
adalah bidang kepabeanan. Untuk bidang
kepabeanan ini kita masih menunggu Adapun ke enam pejanjian kesepakat- Indonesia and the Ministry of
kesepakatan antara kedua Menteri an yang berhasil di tandatangai pada The Environment of the Hashemite
Keuangan dari Indonesia dan Jordania, 3’ Joint Commission Meeting on Trade and Kingdom of Jordan in the field of
sedangkan yang lainnya masih dalam Economic Cooperation Between The Environment Protection and
proses penelitian,” papar Heru Susanto. Republic of Indonesia and The Hashemite Resources Preservation. Tujuan
Hal tersebut juga di amini oleh Sekjen Kingdom of Jordan, adalah : perjanjian kerjasama ini adalah untuk
Departemen Perdagangan, Hartanto, A) Mou Between Jordan Enterprise mengembangkan dan memelihara
yang menurutnya kerjasama di bidang Development Cooperation (JEDCO) perlindungan lingkungan hidup,
kepabeanan memang sangat diperlukan, and National Agency for Export preservasi lingkungan serta
apalagi ke depan nanti Indonesia juga Development (NAFED). Tujuan penurunan tingkat polusi.
akan menganut sistem Asean Single perjanjian kerjasama ini adalah untuk E) MoU between the Ministry of Health
Window (ASW), namun karena belum meningkatkan pengembangan dan of the Republic of Indonesia and the
adanya kesepahaman akan sistem diversifikasi perdagangan yang Ministry of Health of the hashemite
tersebut maka perjanjian di bidang bermanfaat bagi dunia usaha di kedua Kingdom of Jordan in the field of
kepabeanan belum dapat dilakukan. negara (misalnya promosi dan Health. Tujuan perjanjian kerjasama
WBC/ATS pertukaran informasi) ini adalah untuk upaya
B) MoU Between the Investment pengembangan di bidang kesehatan
coordinating Board of the Republic (seperti pertukaran SDM, informasi
Indonesia and the Jordan Invest- dan lain-lain)
ment Board of the Hashemite F) MoU on Cooperation Between the
Kingdom of Jordan Concerning the National Standarization Agency of
Establishment of the joint Invest- Indonesia (BSN) and Jordan
ment Committee and Fostering Institution for Standars and Metrol-
Business Partnership between the ogy (JISM) on Standarization and
Indonesia and Jordan Private Firms. Metrology and Other Related Acti-
Tujuan perjanjian kerjasama ini adalah vities. Tujuan dari perjanjian kerjasa-
untuk memperkuat business partner- ma ini adalah untuk peningkatan
ship antara kalangan pengusaha kerjasama teknis dan ilmiah di bidang
Indonesia dan Jordania melalui pem- standarisasi, metrologi, sertifikasi,
bentukan komite investasi bersama akreditasi dan pertukaran informasi.
(Joint Investment Committee).
C) MoU between Batam Industrial Dengan ditandatanganinya ke enam
Development Agency (BIDA) and perjanjian kerjasama tersebut, maka
Jordan Free Zone Cooperation Indonesia dan Jordania berharap
(JFZC). Tujuan perjanjian kerjasama perekonomian kedua negara dapat lebih
ini adalah memperkuat dan baik lagi. Sementara untuk ke sepuluh
memperluas dalam kerangka perjanjian yang masih belum dapat
HERU SUSANTO. Untuk bidang kepabeanan kerjasama free zone. terlaksana, kedua negara berharap dalam
masih menunggu kesepakatan Menteri D) MoU between the Ministry of waktu yang tidak lama lagi semuanya
Keuangan kedua negara. Environment of the Republic of dapat terwujud. adi

EDISI 375 FEBRUARI 2006 WARTA BEA CUKAI 63


RUANG INTERAKSI

ADIKSI
CINTA
Oleh: Ratna Sugeng

Mungkinkah ?
Dalam beberapa Jurnal Psikologi dan Psikiatri didefinisikan
sebagai pengalaman ketidak berdayaan atas dorongan yang tak
terkendali untuk mendapatkan cinta.

B
eberapa bulan ini saya kembali Mendekati baginya bukan hal tidak pernah bertahan lama, karena
bekerja di kalangan adiksi. sulit, karena ia memang pandai memang tak dapat mempertahankan
Addiction dalam bahasa Indone- bercerita dengan topik menarik. Apa kekaguman dalam jangka panjang. Ia
sia oleh kalangan terapis kita yang dicari dari setiap orang yang selalu gagal memuaskan dirinya
diterjemahkan sebagai adiksi, yang didekatinya adalah kehangatan untuk memperoleh kehangatan
berarti ketergantungan. Tentu saja perhatian, kekaguman, dan hubungan relasi antar manusia,
pemerintah membuat Rumah Sakit keintiman. Berkali ia mencari, seperti memberikan atensi, berbagi
Ketergantungan Obat karena berulangkali ia merasa mendapatkan, perasaan dan pikiran, saling
banyaknya kasus ketergantungan berulangkali ia menyesal, merasa mendukung dalam suka dan duka.
obat, bukan membuat rumah sakit bersalah atau kecewa. Rasa tak Ia hanya memperoleh kebutuhan
ketergantungan cinta. nyaman ini ia tutupi lagi dengan fisik, yang mula-mula meningkatkan
Cinta, seperti juga adiksi lainnya mencari cinta baru, demikian harga dirinya, menurunkan
menimbulkan gangguan fisik dan lingkaran yang tak pernah putus. kecemasan atau stres dari
psikologik serta membuat Hubungan dengan suami tetap pekerjaannya, kekaguman sesaat
penderitaan bagi individu itu sendiri bertahan sampai saat ini. Suaminya dari ’pemuja’nya. Setelah itu ia
dan lingkungannya. Dalam merasa kosong, hampa, tak berdaya
perjalanan berhadapan serta secara psikologik. Sampai pada titik
berproses dengan klien dan ini ia merasa menyesal, tak ingin lagi
keluarga, terapis di seluruh dunia, BAGI TEMAN KERJA, mengulang, menjauhkan diri
akan berhadapan dengan adiksi beberapa saat dari ketertarikan cinta,
lainnya, termasuk adiksi cinta.
HINDARI BERADA namun hal ini tak pernah bertahan
Penulis tersentuh pikiran tentang HANYA BERDUA lama, terulang lagi kisah sebelumnya
hal ini ketika teman dari FEMINA dengan perempuan lainnya.
mengajak berdiskusi tentang hiper- DENGANNYA...
seksualitas, yang identik dengan ADIKSI CINTA
adiksi seks dan lebih lebar lagi, Dalam beberapa Jurnal Psikologi
adiksi cinta. Kami menelusuri kasus seorang wiraswasta berhasil yang dan Psikiatri didefinisikan sebagai
yang masuk dalam benak kami, waktunya habis untuk bisnis dan judi. pengalaman ketidak berdayaan atas
menemukan hal-hal menarik dari Lain lagi cerita Herman, bukan dorongan yang tak terkendali untuk
pecandu cinta, dari para love-addict. nama sebenarnya, sekarang 52 mendapatkan cinta. Jika dorongan
Untuk hal ini saya juga ingin berbagi tahun. Ia senantiasa haus akan cinta. terlampiaskan, apa yang didambakan
dengan teman-teman WBC. Ia menikah dengan dua orang tak pernah terujud, menimbulkan
Rita, bukan nama sebenarnya, 37 perempuan, mempunyai banyak rasa bersalah, dan berjanji pada diri
tahun, telah berulang kali datang anak. Ia pengusaha cukup berhasil. untuk tak mengulang, memahami
pada saya untuk konseling tentang Ia datang pada saya karena masalah konsekuensi buruk atas dampak
penderitaan dirinya kecanduan cinta. anak-anaknya yang kecanduan perilakunya, namun tak kuasa
Ia menikah, mempunyai dua orang heroin, kemudian klien saya mengendalikan dorongan untuk
anak, suaminya warga negara asing. bertambah dengan dirinya yang mengulang lagi.
Rita tak pernah berhenti mencari kecanduan cinta. Adiksi cinta bukan semata
cinta, kemanapun ia beraktivitas Ia senantiasa memikat dorongan nafsu seks atau ditentukan
seperti ke pesta, salon, klinik, rumah perempuan di kesempatan apa saja oleh jenis aktivitas seksual dan
sakit ia selalu mencari perhatian laki- sejak usianya masih belia. Ia selalu frekuensi melakukan aktivitas
laki dan harus dapat mendekatinya. berhasil. Hubungan keterpikatan tersebut, namun suatu dorongan tak

64 WARTA BEA CUKAI EDISI 375 FEBRUARI 2006


terkendali, berulangkali terjadi, mempertimbangkan hubungan rekan kerja pelecehan seksual lebih
disadari konsekuensinya, tindakan persahabatan, kesehatan, pekerjaan mudah diatasi dengan penghindaran,
ini merespon kebutuhan emosional dalam mengejar impuls yang tak namun bagi pasangan hidup dan
yang bersifat non seksual. Hubungan terkendalikan. keluarga, situasinya sangat berbeda,
itu sendiri dapat berjalan dengan karena itu terapi atas perilaku ini
baik, namun tak mampu memenuhi HIDUP DENGAN PECANDU CINTA perlu mendapat perhatian orang
‘pencarian’ guna memenuhi Pecandu cinta juga memberi sekitarnya.
kebutuhan dibalik itu. Ketertarikan dampak perilakunya pada keluarga, Bagi pasangannya, pastikan hu-
cinta hanya pada saat memulai pasangan dan rekan kerja. Para bungan intim yang akan berlangsung
kontak, namun tak dapat memenuhi pecandu cinta seringkali mendorong- aman dari penyakit, lindungi diri anda
harapan mental emosionalnya. kan desakan impuls tak dari serangan berbagai penyakit
terkendalinya untuk akibat hubungan intim. Bagi
GEJALA berakhir pada teman kerja, hindari berada
Para ahli berpendapat bahwa hubungan intim. hanya berdua dengannya,
cinta atau hubungan intim hanya Orang sekeliling- usahakan melindungi diri
digunakan sebagai alat untuk nya sering menja- dari hal-hal yang
melarikan diri menghindari stress, di target sasaran, membuat ketertarikan
kendala emosi, kecemasan, rasa sehingga kerap- secara seksual
malu, ketersingkiran dari lingkungan. kali orang seputar seperti sentuhan,
Hubungan intim dirasakan sebagai merasa pakaian, cara bicara
peningkat rasa keberda- terancam termasuk humor,
yaan atau peningkatan dan tak sikap duduk dan se-
penguasaan atas tahu ka- bagainya.
diri seseorang. pan waktu- Untuk jatuh cinta
Biasanya adiksi nya men- tentu saja berbagai
atau jadi sa- alasan emosi dan sosial
ketergantungan saran. dapat dikemukakan, juga
ini tak berdiri Bagi para pecandu cinta.
tunggal, ia Kebanyakan pecandu,
disertai dengan apa saja jenis ke-
ketergantungan canduannya, mem-
lainnya seperti punyai akar masa-
adiksi kerja atau lah pada riwayat
bahan kimia. keluarga dengan
Para pecandu kekerasan
meningkatkan seksual dan
rasa percaya ketergantungan
dirinya dari (alkohol, nar-
rasa infe- kotika, zat la-
rioritas, innya). Terapi
disingkir- dapat dimulai
kan atau dari konseling,
diabaikan juga program
lingkungan terapi bagi ke-
dekatnya. tergantungan zat
lainnya sesuai
KONSEKU- situasi dan kondi-
ENSI si kesehatan
Ling- mental mereka,
kungan sekitar dan psikoterapi.
pecandu cinta mene- Pasangan dari
rima dampak dari mereka juga
perilaku adiksi ini, se- perlu mendapat-
perti pemaksaan dan kan dukungan
pelecehan seksual pada psikologi dari
teman sekerja, teman lain dan para terapis.
pasangannya. Ini akan membuat Terapi untuk
para pecandu cinta merasa ditolak, pecandu cinta
depresi dan mungkin terdorong untuk tidak semata
mengakhiri kehidupan. Sementara dapat meng-
dalam berhubungan cinta para hentikan peri-
pecandu seringkali mengabaikan laku mereka,
pengamanan diri dari berbagai tetapi lebih
konsekuensi kesehatan seperti menempatkan
penularan HIV/AIDS dan penyakit relasi antar
FOTO: ISTIMEWA

infeksi menular seksual lainnya, manusia yang


dengan demikian juga lebih sehat,
membahayakan pasangan bermakna,
seksual lainnya termasuk dan bukan do-
pasangan di rumahnya. Seperti PECANDU CINTA. Seringkali mendorongkan rongan kom-
para pecandu jenis lainnya, desakan impuls tak terkendalinya untuk berakhir pulsif tak ter-
mereka amat jarang pada hubungan intim. kendali.

EDISI 375 FEBRUARI 2006 WARTA BEA CUKAI 65


KEPABEANAN INTERNASIONAL

KONFERENSI TINGKAT MENTERI KE-6


WORLD TRADE ORGANIZATION (WTO)
DI HONGKONG, CHINA
Konferensi Tingkat Menteri (KTM) dalam struktur WTO merupakan pemegang kekuasaan
tertinggi dan merupakan tempat pengambilan keputusan untuk berbagai hal berkaitan dengan
perjanjian perdagangan multilateral.

S
ejak tahun 1995, WTO telah melak- Dibidang Fasilitasi Perdagangan, JALANNYA KTM VI WTO
sanakan 5 (lima) kali KTM yaitu di Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Dalam kesempatan tersebut, Indone-
Singapura pada tahun 1996, Jenewa menugaskan 3 (tiga) orang pejabatnya, sia memberikan statement yang antara
tahun 1998, Seattle tahun 1999, Doha- antara yaitu; Asan Sitanggang (kepala lain berisikan pandangan Indonesia
Qatar tahun 2001, dan Cancun-Meksiko Bidang Keuangan/ Bea dan Cukai pada terhadap perkembangan perundingan
tahun 2003. KTM VI WTO diselenggara- Konsulat Jenderal RI Hongkong, Samsuar Putaran Doha. Dalam pandangannya,
kan di Hong Kong – China pada tanggal Said (mantan Kepala Bidang Keuangan/ Indonesia menyatakan bahwa perkemba-
13 s.d. 18 Desember 2005. Secara umum Bea dan Cukai pada PRIME Brussel dan ngan Putaran Doha menunjukan
KTM diselenggarakan sekurang-kurang- Fitra Krisdinato (mantan Kepala Seksi kemajuan yang cukup berarti setelah
nya satu kali setiap dua tahun dengan Kerjasama WTO pada Direktorat terjadinya kegagalan perundingan pada
tujuan untuk memberikan arah bagi Kepabeanan Internasional DJBC). KTM V WTO di Cancun. Berkenaan
organisasi WTO. KTM VI WTO ini sangat dengan itu Indonesia mengingatkan untuk
penting terutama untuk penyelesaian AGENDA DAN TUJUAN KTM VI WTO tidak melupakan kata “pembangunan” (D
putaran perundingan Agenda Pembangu- KTM VI WTO diselenggarakan selama – Development) yang terdapat dalam
nan Doha (Doha Development Agenda – enam hari (13 s.d. 18 Desember 2005) DDA, mengingat pembangunan adalah
DDA) pada akhir tahun 2006. jantung dari perundingan saat ini dan
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sekaligus merupakan tulang punggung
merupakan anggota Tim Perundingan dari Putaran Doha. Dalam kaitannya
Perdagangan Internasional (PPI) sesuai dengan pembangunan, Indonesia
dengan Keputusan Presiden RI Nomor 28 menyatakan antara lain bahwa perdaga-
Tahun 2005 tentang Pembentukan Tim ngan merupakan hal yang fundamental
Nasional Untuk Perundingan Perdagang- dalam proses pembangunan dan
an Internasional. reformasi perdagangan, pembangunan
Salah satu tujuan dari pembentukan merupakan dasar putaran perundingan,
Tim PPI adalah untuk mempersiapkan dan Special & Differential Treatment
dan merumuskan posisi dan strategi (S&DT) harus terus diperlakukan sebagai
suatu perundingan perdagangan jantung dari setiap perundingan.
internasional berdasarkan kepentingan Hasil KTM VI WTO, walaupun belum
nasional secara terpadu dan menelorkan suatu agreement, namun
terkoordinasi sehingga secara telah berhasil menyetujui suatu Deklarasi
maksimal mampu mengamankan Tingkat Menteri yang dapat dijadikan
rencana, program dan pelaksanaan sebagai suatu pendorong untuk tetap me-
pembangunan nasional, khususnya lanjutkan negosiasi putaran DDA kearah
guna meningkatkan akses pasar bertempat di Hong Kong Convention and penyelesaian berbagai isu perundingan,
internasional maupun pertumbuhan Exhibition Center (HKCEC). Konferensi antara lain bidang Pertanian, NAMA,
ekonomi nasional serta merundingkan dipimpin oleh Mr. John Tsang, Sekretaris Services, dan fasilitasi perdagangan. Isu
dan memperjuangkan posisi dan Menteri Perdagangan, Industri dan Tekno- pertanian, NAMA, dan jasa merupakan
strategi berdasarkan kepentingan logi Hong Kong, China dan dihadiri oleh isu-isu yang sifatnya contentious yang
nasional sebagaimana tersebut diatas delegasi-delegasi dari 149 anggota WTO, berjalan alot dan banyak mengundang
dalam setiap perundingan perdagangan 76 Organisasi Internasional (termasuk perdebatan, menyita banyak waktu serta
internasional. WCO) serta 40 negara yang belum men- perhatian. Sementara isu Fasilitasi
Anggota Delegasi RI (DELRI) jadi anggota WTO sebagai pengamat. Perdagangan merupakan satu-satunya
berdasarkan surat persetujuan dari Agenda dalam KTM VI WTO antara lain isu yang telah diadopsi dan sekaligus
Sekretaris Kabinet RI Nomor : KL.0703/ adalah pandangan umum mengenai merupakan isu yang deliverable yang
UMPL/6311 tanggal 06 Desember 2005 kegiatan-kegiatan WTO, proposal yang modalitas berikut rencana implementasi-
berjumlah 75 orang. DELRI untuk KTM VI diajukan oleh para anggota, aksesi nya dapat dibahas lebih lanjut dalam
ini dipimpin oleh Menteri Perdagangan, terhadap perjanjian-perjanjian WTO, dan pertemuan-pertemuan pasca Hong Kong.
Marie Elka Pangestu. Para anggota tindakan-tindakan yang akan dilakukan Negosiasi isu pertanian merupakan isu
DELRI terbagi atas Kelompok Perunding para Menteri. yang paling banyak mendapat perhatian
Bidang Jasa, Bidang Akses Pasar Produk Tujuan dari penyelenggaraan KTM VI dari seluruh negara anggota, mengingat
Non-Pertanian (Non Agricultural Market WTO ini adalah untuk mencapai kesepa- masih banyaknya perbedaan pendapat
Access – NAMA), Bidang Pertanian, katan Agenda Pembangunan Doha yang antara negara berkembang dengan
Bidang Hak Atas Kekayaan Intelektual dijadwalkan berakhir pada bulan negara maju, khususnya yang terkait
(Trade Related Aspect of Intellectual Desember 2006. Agenda Pembangunan dengan isu akses pasar, subsidi domestic,
Property Rights – TRIPs), Bidang Fasilitasi Doha meliputi perundingan untuk berbagai dan subsidi ekspor. Mengenai akses
Perdagangan, Bidang Trade and Environ- isu, diantaranya pertanian, akses pasar pasar, negara berkembang yang dimotori
ment, Development, and Special & produk non-pertanian (NAMA), perdaga- oleh kelompok G-33 yang dipimpin Indo-
Differential Treatment, dan Bidang Rules. ngan jasa, dan fasilitasi perdagangan. nesia dan G-20 telah berhasil menggolkan

66 WARTA BEA CUKAI EDISI 375 FEBRUARI 2006


usulannya tentang Special Products Perta- yang sifatnya multilateral dalam rang- kepada negara maju yang telah
nian (SP) dan Special Safeguard Mea- ka memperjelas dan menyempurna- memberikan bantuannya diminta
sures (SSM). Dengan demikian kepada kan GATT Articles V/VIII/X, meningkat- untuk tetap meningkatkan
negara berkembang diberikan fleksibilitas kan kerjasama antara Customs dan dukungannya secara komprihensif,
didalam menetapkan beberapa tariff lines Lembaga terkait lainnya guna menfa- jangka panjang, dan
SP-nya dan berhak menggunakan volume silitasi perdagangan, dan meningkat- berkesinambungan yang didukung
trigger serta price trigger guna kan derajat kepatuhan terhadap dengan ketersediaan pembiayaannya.
mengantisipasi membanjirnya impor yang peraturan perundangan dibidang 6. Berikutnya guna menghadirkan
akan merugikan para petani. Disamping kepabeanan. ketentuan-ketentuan Special and
itu pula kepada negara berkembang 3. Melaksanakan berbagai bidang Differential Treatment (SDT) secara
dikecualikan dari penurunan tarif maupun kegiatan lainnya yang sifatnya “cross- tepat, efektif, dan operasional yang
kuota tarif. Sementara dibidang subsidi cutting” dalam rangka meningkatkan pelaksanaannya bersifat fleksibel
domestic, kepada negara berkembang upaya menfasilitasi perdagangan. direkomendasikan untuk lebih menda-
yang tidak memiliki subsidi Aggregate Untuk itu kepada negara anggota lami dan mengintensifkan proses
Measurement of Support (AMS) telah diminta untuk berupaya agar proses negosiasi ketentuan SDT dalam
diberikan kemudahan untuk dikecualikan negosiasi trade facilitation dapat rangka pelaksanaan GATT Articles V/
dari pemotongan subsidi de minimis dan diselesaikan secepatnya pasca Hong VIII/X serta kegiatan-kegiatan lain
dibidang subsidi ekspor disepakati untuk Kong, sehingga text-based negotia- yang sifatnya cross-cutting.
menghapuskan seluruh berbagai bentuk tions diberbagai bidang kegiatan
subsidi pada tahun 2013, separuhnya tersebut dapat diselesaikan sebagai- PENGAMATAN
pada tahun 2009, dengan ketentuan mana mestinya. Proses negosiasi dibidang trade faci-
adanya full parallelism dibidang food aid 4. Selanjutnya kegiatan-kegiatan tersebut litation sejauh ini telah berjalan lancar dan
dan praktek state trading enterprises diatas perlu diperjelas dan dikaji lebih efektif yang ditandai dengan diadopsinya
yang mendistorsi pasar. Kondisi laporan NGTF kepada TNC
sebagaimana tersebut diatas oleh para Menteri dalam KTM
sangat diperlukan guna me- VI WTO. Laporan tersebut pada
ningkatkan upaya pengentasan dasarnya berisikan berbagai
kemiskinan, ketahanan pangan, proposal negara anggota
dan pengembangan pedesaan. didalam mengupayakan
Dalam perundingan isu kemudahan perdagangan
NAMA, negara anggota sebagaimana tersebut dalam
menyepakati untuk mengguna- Annex E: Trade Facilitation.
kan Swiss Formula dengan Apabila berbagai proposal
multi-coefficient, penerapan tersebut yang jumlahnya enam
prinsip penurunan tariff sektoral puluhan, dicermati secara
yang sifatnya tidak mandatory, seksama, maka dapatlah disim-
mekanisme penangan hamba- pulkan bahwa pada prinsipnya
tan non-tariff, dan perlakuan proposal-proposal tersebut
terhadap unbound tariff. telah diakomodir didalam ber-
Tentang negosiasi isu jasa bagai instruments internasional
telah terjadi perdebatan yang yang ada antara lain UN/
alot antara negara maju dan ne- EDIFACT, UNCTAD Columbus
gara berkembang. Negara maju Declaration, World Bank Trade
menuntut dibukanya akses and Transport Facilitation Tool-
pasar yang lebih luas dari ting- kit, WTO Agreements, WCO
kat komitment yang telah ada; Conventions, IMO Conventions,
sementara negara berkembang ICAO Conventions, ICC
(termasuk Indonesia) meng- KONFERENSI TINGKAT MENTERI ini diselenggarakan selama enam hari International Customs Guide-
(13 s.d. 18 Desember 2005) bertempat di Hong Kong Convention and
hendaki agar liberalisasi yang Exhibition Center (HKCEC). lines, dan ISO Standards.
lebih luas hanya dapat dilaku- Disamping itu perlu
kan atas dasar fleksibilitas, tingkat per- lanjut guna mengenali “needs and diketahui bahwa core dari pada upaya
tumbuhan ekonomi, dan prioritas priorities” upaya menfasilitasi kemudahan perdagangan tersebut pada
kebijakan pembangunan nasional. Pada perdagangan yang diperlukan oleh dasarnya terfokus kepada kegiatan-
akhirnya negara maju dapat menerima masing-masing negara anggota kegiatan yang sifatnya “trade-border
rumusan liberalisasi yang lebih mengako- berikut implikasi biaya management” yang implementasinya
modir keterbatasan negara berkembang. pelaksanaannya. Untuk itu didalam memerlukan upaya koordinasi tinggi.
Berkaitan dengan negosiasi isu Fasi- pelaksanaannya direkomendasikan Selanjutnya untuk memudahkan rencana
litasi Perdagangan, para Menteri WTO untuk melibatkan organisasi implementasinya kepada masing-masing
telah mengadopsi rekomendasi laporan internasional terkait yang dikenali telah negara anggota diminta untuk segera
Negotiating Group on Trade Facilitation memberikan kontribusi konkritnya. menyusun “needs and priorities-nya”.
(NGTF) kepada Trade Negotiating 5. Guna mendorong negara-negara Dari perspektif Indonesia, khususnya
Committee (TNC) sebagaimana tersebut berkembang/kurang berkembang Ditjen. Bea dan Cukai, needs and priorities
dalam Annex E: Trade Facilitation, butir dapat berperan serta aktif didalam Indonesia pada tingkat ini adalah Advance
3,4,5,6 dan 7. Pada dasarnya setiap proses negosiasi trade Rulings, Appeal System, Single Window,
rekomendasi dimaksud berisikan hal-hal facilitation, maka direkomendasikan Risk Management and Post Clearance
sebagai berikut: agar pemberian bantuan teknis (TA) Audit, dan Authorized Traders. Dalam ka-
1. Ajakan agar negara anggota dapat dan pengembangan sendi-sendi itan ini, TA & CB seyogyanya dapat lebih
berbagi pengalamannya didalam kapasitas (CB) kepada negara-negara difokuskan kepada elemen Single
melakukan proses reformasi nasional tersebut dapat dilaksanakan dengan Window, Risk Management, dan Autho-
dalam rangka meningkatkan upaya cara-cara yang tepat, efektif dan rized Traders.
menfasilitasi perdagangan. operasional sesuai masing-masing Disela-sela KTM VI WTO tersebut,
2. Mengembangkan sejumlah komitmen needs and priorities-nya. Untuk itu DELRI yang terlibat dibidang Fasilitasi

EDISI 375 FEBRUARI 2006 WARTA BEA CUKAI 67


KEPABEANAN INTERNASIONAL
Perdagangan berkesempatan menghadiri memberikan suatu Information Note Bea dan Cukai memperhatikan hal-hal
Simposium bertajuk : Trade Facilitation berkaitan dengan instrumen WCO dan sebagai berikut :
and Development: What Will and Won’t Artikel V, VIII, dan X GATT 1994. Selain itu a. Perlu melakukan self-assessment
the DDA Accomplish. Simposium tersebut WCO juga memberikan kontribusi berupa untuk menentukan needs & priorities
yang merupakan kegiatan sampingan Checklist for WTO Trade Facilitation yang diperlukan untuk mendukung
(side activities) dari rangkaian perunding- Negotiation untuk mempermudah para fungsinya sebagai fasilitator
an pada KTM VI diselenggarakan oleh negara anggota dalam melakukan self- perdagangan. Untuk itu questionnaire
Bank Dunia dengan mengambil tempat di assessment atas implementasi isu tentang needs & priorities harus
Hong Kong Exhibition Center. fasilitasi perdagangan. Jepang sebagai segera diselesaikan dan disampaikan
Dalam kesempatan tersebut telah negara donor meminta kepada negara kepada Departemen Perdagangan.
dihadirkan lima orang pembicara dari berkembang dan negara-negara b. Perlu memberikan masukan secara
akademisi, Bank Dunia, Sektor Swasta, terbelakang untuk dengan seksama berkesinambungan kepada tim perun-
dan LSM (Non-Governmental Organiza- melakukan analisa tentang bantuan teknik ding bidang Fasilitasi Perdagangan
tion – NGOs) dengan topic pembahasan dan prioritas yang diperlukan. dalam menyelesaikan perundingan
mengenai isu Fasilitasi Perdagangan Sementara Canada telah menyatakan Putaran Doha sehingga hasil
dalam kaitannya dengan perundingan kesediaannya untuk memberikan bantuan kesepakatan Agenda Pembangunan
WTO saat sekarang dan yang akan da- dalam rangka TA & CB. Untuk itu kepada Doha pada akhir tahun 2006 dapat
tang. Mengenai yang akan datang, negara anggota yang memerlukan memberikan kontribusi positif pada
pembicara dari Bank Dunia antara lain bantuan diminta untuk segera pembangunan nasional.
menyatakan agar negara anggota dapat menyampaikan needs and priorities-nya c. Perlu melanjutkan upaya modernisasi
melakukan persiapan negosiasi yang lebih guna memudahkan donor countries dan reformasi kepabeanan yang telah
matang, mengingat hasil negosiasi men- didalam pemberian bantuan tersebut. berjalan selama ini dengan melakukan
datang bersifat binding secara hukum. Sementara Indonesia mengusulkan evaluasi dan penyempurnaan secara
Disamping itu DELRI juga agar kiranya WCO dapat membantu berkesinambungan, mengingat mo-
berkesempatan menghadiri pertemuan merumuskan suatu language yang dernisasi dan reformasi kepabeanan
informal yang diselenggarakan oleh World sifatnya fleksibel yang terkait dengan pada hakekatnya merupakan inti dari
Customs Organization (WCO) untuk hasil-hasil negosiasi yang nantinya upaya menfasilitasi perdagangan.
membahas isu fasilitasi perdagangan. Hal- sifatnya mengikat secara hukum, d. Untuk mewujudkan keberhasilan
hal yang dibahas antara lain mengenai mengingat sejauh ini donor countries pemberian fasilitas perdagangan
dampak isu fasilitasi perdagangan terha- hanya memberikan sekedar komitment sebagaimana mestinya dan
dap administrasi pabean, redefinisi dari saja. Ditegaskan bahwa hasil-hasil mengingat pula bahwa core dari upaya
fasilitasi perdagangan, dan koordinasi negosiasi tidak akan dapat berjalan efektif, menfasilitasi perdagangan pada
antara WCO dan WTO. Sebagai organi- tanda adanya bantuan yang sifatnya dasarnya adalah trade-border mana-
sasi internasional yang mempunyai misi konkrit dari donor countries. gement, maka mutlak diperlukan
untuk meningkatkan efektivitas dan efisi- Disamping itu diusulkan juga agar adanya upaya koordinasi yang kom-
ensi dari administrasi pabean, WCO me- didalam upaya menfasilitasi perdagangan, prehensif dan efektif dari suatu instansi
nyatakan dukungannya terhadap WTO peran WTO dapat lebih difokuskan kepa- yang ditunjuk sebagai coordinator.
dalam isu fasilitasi perdagangan. Meng- da upaya perumusan kebijakan perdaga- Dalam kaitan tersebut pada hemat
ingat banyaknya elemen yang terkandung ngan; sementara peran WCO seyogyanya kami akan lebih baik apabila Ditjen.
dalam isu fasilitasi perdagangan serta dapat lebih difokuskan kepada upaya pe- Bea dan Cukai dapat ditunjuk sebagai
adanya perbedaan level of development laksanaan kegiatan kebijakan perdagang- koordinatornya, mengingat Ditjen. Bea
dari masing masing negara disepakati an. Dengan demikian terdapat pembagian dan Cukai memiliki kapasitas, kapabi-
bahwa Bantuan Teknis dan Peningkatan tugas yang jelas antara WTO dan WCO. litas dan pengalaman yang lebih luas
Sendi-Sendi Kapasitas (Technical Assis- dibidang pelaksanaan kebijakan
tance and Capacity Building – TA & CB) KESEPAKATAN perdagangan. Berkenaan dengan itu
secara komprehensif dan berkesinambung- KTM VI WTO telah berhasil perlu diketahui bahwa Ditjen. Bea dan
an sangat diperlukan dalam rangka imple- menyepakati Program Kerja Doha (Doha Cukai adalah salah satu instansi
mentasinya, terutama bagi negara-negara Work Program) yang dituangkan dalam pokok yang menggerakkan kebijakan
berkembang dan negara-negara terbela- bentuk Deklarasi Menteri (Ministerial perdagangan di lapangan. Untuk itu
kang (Least Deveoping Countries – LDCs). Declaration). Deklarasi Menteri tersebut kepada Ditjen. Bea dan Cukai telah
Sebagai salah satu organisasi secara umum telah menghasilkan kema- dipercayakan melaksanakan lebih dari
internasional yang diminta kontribusinya juan yang berarti bila dibandingkan 120 peraturan titipan dari berbagai
pada perundingan WTO terutama dalam dengan KTM V WTO di Cancun, namun instansi terkait. Disamping itu upaya
isu Fasilitasi Perdagangan, WCO telah negara-negara anggota termasuk Indone- menfasilitasi perdagangan tersebut
sia masih perlu bekerja lebih keras lagi harus juga melibatkan semua instansi
untuk menyelesaikan perundingan lanjut- terkait antara lain Departemen
an di semua isu untuk mencapai tujuan- Perdagangan, Departemen Keuangan
tujuan dari Agenda Pembangunan Doha. (Bea dan Cukai), Departemen
Dalam bidang fasilitasi perdagangan, Perhubungan (Ditjen. Perhubungan
pokok-pokok hasil kesepakatan yang Laut, Darat dan Udara), Departemen
tercantum dalam Deklarasi Menteri adalah Pertanian ( Badan Karantina), Perban-
menyepakati untuk melakukan perunding- kan dan Kamar Dagang Indonesia.
an lanjutan untuk membahas elemen- Atas dasar itu selanjutnya dapat
elemen/proposal dalam isu fasilitasi per- disusun mekanisme upaya koordinasi,
dagangan, yaitu yang berkaitan dengan kegiatan dan jenis-jenis informasi
Annex E: Trade Facilitation, berikut yang akan dikoordinasikan.
rencana implementasinya. - Samsuar Said ( Mantan Kepala Bidang Keuangan/
Mengingat isu fasilitas perdagangan Bea dan Cukai pada PRIME Brussel)
dalam Deklarasi Menteri ini sebagian - Fitra Krisdianto (mantan Kasi kerjasama WTO
DITJEN. BEA DAN CUKAI telah dipercayakan besar berkaitan erat dengan tugas dan pada Dit. Kepabeanan Internasional DJBC
melaksanakan lebih dari 120 peraturan titipan fungsi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, - Asan sitanggang (Kabid Keuangan/BC pada
dari berbagai instansi terkait. maka disarankan agar Direktorat Jenderal konsulat Jenderal RI Hongkong

68 WARTA BEA CUKAI EDISI 375 FEBRUARI 2006


JUARA II LOMBA KARYA TULIS BAHASA INGGRIS
DALAM RANGKA HARI PABEAN INTERNASIONAL KE-54

SUSTAINING A STRONG CAPACITY BUILDING


To Support Customs
Officers’ Integrity
WITHIN THE INDONESIAN CUSTOMS
Prepared by: Yulia Anna Surya, S.S, MA.

INTRODUCTION tion among Stakeholders Program, and Promoting Integrity

T
he rapid advances in the fields of transportation, Program. In the early 2004 a new Task Force Team was
communications and information technology make the established to deal with tasks on Designing of Excises Policy,
world a lot smaller. It has also eased the flow of Improvement of Trade Facility, Settlement of Smuggling, and
information, goods and people across borders, which in turn, Improvement of Integrity.
have become increasing porous. This development has led to While there is no universally, accepted model for a
a progressive rise in the level of trade. All of these develop- modern Customs administrations the key principles of the
ment converged to pose a unique challenge to customs Revised Kyoto Convention provide a recommended focus for
administrations (Ray, Debraj, 1998). The increased level and improving Customs performance through capacity building
rate of trade slows impose work burdens that would be close activities (OCO, 2003). The Revised Kyoto Convention, which
to impossible to address without the use of the modern shall enter in to force on February 3, 2006, provides prin-
techniques and technology. This has given rise to a strong ciples for capacity building such as integrity, transparency,
impetus for many to modernize customs administrations, accountability, predictability, facilitation and control, client
despite of having to face tight budget constraints. service, standardization, simplification, minimum intervention,
Customs modernization relates to the full range of information and communication technology, co-operation and
Customs operations. Its main objective is to ensure that partnership, continuous improvement, and compliance
Customs administrations constantly keep pace with develop- improvement.
ments in international trade, whether of a technological, legal The scheduling to accede to the Revised Kyoto Convention
or economic nature. The modernization program for Customs on April 2006 is indeed a big leap for Indonesian Customs to
administrations seeks to develop a competent and efficient accelerate the customs modernization program as well as
administration, determine the optimum management of staff increase the quality of the existing capacity building program.
and available technical resources, and in still a culture of What has to be realized is that by acceding to the Revised Kyoto
good governance and integrity to facilitate the crucial role Convention Indonesian Customs obliges to conform to the
played by Customs in the global trading systems. Without an Standards, Transitional Standards and Recommended Practices
efficient and effective Customs administration, government in the Annexes of the Convention. It means Indonesian Customs
will not be able to meet their policy objectives in respect pf is bounded to promote simplification and harmonization of
revenue collection, trade facilitation trade security, and the customs procedures in accordance with the provisions of the
protection of society from a range of social and national Revised Kyoto Convention.
security concerns. The Indonesian Customs Law Number 10/1995 and national
The Customs modernization program is accelerated by legislation concerning customs have been reviewed and com-
the parallel introduction of a customized capacity building pared to the Revised Kyoto Convention to study the possibility to
plan to enable a Customs administration to implement the accede the Convention. The result is very promising since the
necessary changes to its management and operational regulations in customs law and national legislations have
environment. In the customs context, capacity building is provided principles of simplification and harmonization of customs
commonly understood to mean developing or acquiring the procedures and practices, which is then essential to make a major
skills, competencies, tools, process and resources needed to contribution to facilitating of international trade.
improve the capacity of the administrations to carry out its Acceding to Revised Kyoto Convention demonstrates a
allotted functions and achieve its objectives (OCO, 2003). strong political will of Indonesian Customs to build a world-
class customs administration with a fully functional civil
CAPACITY BUILDING IN INDONESIAN CUSTOMS service. The response from clients and stakeholders for sure,
Indonesian Customs has formulated capacity building would be very staggering for public trust.
program by establishing a Working Team for Customs
Reform in early 2002. The program consists of 4 group, WHAT HAPPEN TO THE INDONESIAN CUSTOMS INTEGRITY ?
namely Trade Facility Improvement Program, Smuggling and It has been widely spread that the Indonesian Customs has a
Under-invoicing Elimination Program, Improvement Coordina- sensitive image in terms of public trust and integrity. People will

EDISI 375 FEBRUARI 2006 WARTA BEA CUKAI 69


KEPABEANAN INTERNASIONAL
tend to judge that most of Customs officers are corrupt. It is quite are going to after one position and what criteria they have to fulfil
annoying when people identify customs officers they come to a to hold a certain position. By doing so, we will drive the officers to
picture of wealthy and prosperous government officers ever. compete fairly. Anyone who get promoted or rotated to a certain
The Indonesian Customs employees more than 11.000 position will be acknowledged due to his or her capacity, capabil-
officers posted in a network of 13 Regional Officers and about ity, skill, education background and other criteria.
125 Customs Service Offices throughout the nation. This
year, the Indonesian Customs has to achieve revenue 3. Lack of training follow-up
targeted by the government, in terms of customs duty and According to the Arusha Declaration, customs officials should
excise, as much as US$ 5 billion approximately. The figure receive adequate professional training throughout their careers,
illustrates how demanding the ask every single officer has to which should include coverage of ethics and integrity issues. This
carry on; assuming that one customs officer is entitled to bear has been done by the Indonesian Customs. The training that has
the responsibility to collect national revenue approximately been designed together by Customs Human Resources, Ministry
US$ 500,000 per year. On the other hand, frankly speaking, of Finance Training Centre and Customs Training Centre resulting
the Indonesian Customs officers receive insufficient salary. better quality of training and higher skill and competence of the
The receive vary, depending upon their rank or status, that is officers. Things need to be more re-evaluated are training
from US$1,800 to 12,000 per year. selection process ( no more favouritism) and officers should be
The fact of insufficient salary has triggered Customs officers to posted to the unit relevant with his skill and expertise. It is of use
receive bigger income to support their needs. They cannot rely on to avoid any appearance of tiresome feeling of being posted in
the monthly salary and incidental premium received. On the other inappropriate position, not considering of no use functions skill
hand, due to the high rate of import tariff duty the importer tends obtained from the training. More concern is how to follow up the
to avoid paying as least tax as possible. These two interests have training itself, since, to be honest, there is only a few adequate
flourished the corruption and collusion as a mutual beneficial post-training evaluation program designed to measure the
practice to take place. effectiveness of the training outcomes.
Stakeholders always closely observe customs officers’
integrity, in terms of service and officer. This is sensible recogni- 4. Segmentation behaviour
zing the vital rules of customs; revenue collection, trade facilitator, It is acknowledged that the Indonesian Customs officers are
industrial assistance, and community protector. The Indonesian segmented into groups, which compete to each other to gain the
Customs is an essential instrument for the key position within the organization. The
effective management of national emergence of this segmentation behaviour
economy. The strategic issue facing the
Indonesian Customs organisation is how to
INDONESIAN CUS- has been initiated from the recruitment
process. An officers tends to have a strong
gain the public trust. TOMS HAS FORMU- brotherhood or sense of belonging to other
The Indonesian Customs Human officers who were recruited at the same
Resource Management has been facing LATED CAPACITY period, or graduating the Customs Diploma
ongoing integrity issue within the
organisation. The issue is mostly caused
BUILDING PROGRAM at the same year. Once an officer who
belongs to a certain (informal) group has
by the following existing conditions: BY ESTABLISHING A been promoted to assume responsibility of
l Unfair reward and punishment scheme a key manager position, her or she will tend
l Non purely merit-based promotion WORKING TEAM FOR to favour or benefit his or her group
system and uncertain rotation scheme CUSTOMS REFORM members.
l Lack of training follow-up This problem is closely related to
l Segmentation (grouping) behaviour IN EARLY 2002. promotion and rotation scheme, as among
l Insufficient salary those groups is attempting to compete to
each other in promotion and rotation of
Regarding insufficient salary, the solution will be difficult to officers. The recommendation to design an open, clear and fair
address. Increasing officers’ salary or having adequate remunera- promotion and rotation scheme as mentioned earlier will eradicate
tion will not simply solve the problem. The problem is that this segmentation problem. More importantly, a new ethical
Indonesia implements a single remuneration system designed behaviour and organizational culture has to be forced to shift the
and decided by the National Budget Agency. Therefore, it is not paradigm that we are one, a member of Indonesian Customs, not
easy overcome the salary problem and there is nothing much a member of certain group within Customs. At the end, the
Indonesian Customs can do have adequate remuneration. segmentation problem in Indonesian Customs will be gradually
vanished.
1. Unfair reward and punishment scheme
The 2002 Code of Conduct of Indonesian Customs has to be INTRODUCING VIRTUE ETHICS IN INDONESIAN CUSTOMS AND ITS
evaluated to provide a clear rule of things to do and not to do. The CONSISTENT IMPLEMENTATION.
Code must also contain the consequences of breaking it. Since The strong will to modernize customs administrations in
organization has put integrity as major issue concerned, it has to term of simplification and harmonization of system and
implement serious punishment scheme and fair reward system. procedure would be meaningless if it is not equipped with
On the other hand, every single officer has to start to shift their professional personnel with integrity. Again, no matter how
paradigm on integrity issue. Last but not least, the consistency in good the policy, structure, regulation or system is it will
implementing reward and punishment scheme is a must to gain depend on ‘the man behind the gun’.
public and employee’s trust. The existence of an indispensable scheme is of importance to
enable ‘the men behind the gun’ to conform to the laws with the
2. Non-purely merit-based promotion system and intention of driving them to create a new organization culture,
uncertain rotation scheme which contain high level mental awareness and appropriate
To be frank, there has not been any open, fair, planned, and behaviour. The given scheme is to introduce virtue ethics and its
collectively agreed promotion and rotation scheme designed by consistent implementation within Indonesian Customs.
the Human Resource Management. The idea of making it open Virtue ethics is a character-based account of ethics. Preston,
and accessible by all officers may enlighten the Human Resource et.al. (2002) quote what Mac Intyre defines virtue as an acquired
Management’s tasks. A scheme has to be developed to enable human quality the possession and exercise of which tends to
officers to have a clear picture of where they are going to after one enable us to achieve those good, which are internal to practice,
position and what criteria they have a clear picture of where they and the lack of which effectively prevents us from achieving any

70 WARTA BEA CUKAI EDISI 375 FEBRUARI 2006


such goods. Virtue ethics is quite suitable to describe what kind of officer may feel, if he has been announced as the officer of the
public servant should be. Since public sector has a coercive month, in a monthly ceremony. His name will be called during the
power to regulate or influence citizen, therefore, the man behind ceremony to receive the reward from the Director General,
the gun, the public managers and public servant, should be shaking hands, stand by him, taken pictures to be displayed in the
someone who has good traits. This is to ensure that every policy, in-house magazine distributed and read by all officers throughout
regulation and law created will have an excellent output and the country. This kind of reward is more powerful than money or
outcome to the whole clients. similar form or rewards. On the other hand, the punishment
Conversely, if they are corrupt, have less integrity, and have should be treated in the similar way.
no good moral traits, then the service delivery and implementation Thing that may become the obstacle in implementing the
of government policies and regulations may benefit their personal virtue ethics within the Indonesian Customs is that if the programs
interests, or do not reflect what clients need. mentioned above were only implemented by the Indonesian
Almost all public agencies put character building as an Customs, while other Indonesian public bodies do not do the
important element in one of its core values and strategies. same thing, it will be useless. There should be a nationwide
Preston, et. Al. (2002) argue that virtue theory commends itself for program initiated by the President, Parliament or at least the
its relevance to public sector ethics. Their contention is because Coordinating Ministry for Public Sector Reform. This is because
virtue theory has potential for code development and subsequent corruption and moral crisis in Indonesia is a national epidemic in
ethics education, provides support for the communitarian both private and public sectors.
perspective which may be aligned with institutional emphasis, is a
useful tool for identifying core values in an organization or pluralist CONCLUSION
community, and emphasizes character-building or the agent’s The Indonesian Customs is endeavouring to become more
personal or institutional response to moral situations. effective against a background of ever-faster globalisation and an
The Indonesian Customs has introduced many policies and increasing complex international trade environment. Capacity
regulations to eradicate corruption within the organization. Its building, along with integrity, is prerequisite for the proper
vision, mission, objective, and strategy have already contained functioning of a customs administration. Reforms will only have
with the value of moral integrity. However, those initiatives are not lasting effects if they are accompanied by a solid foundation of
more than just jargons and lip services as the corruption problem well-designed capacity building and effective integrity. The
remains. The initiatives are just well framed-nice words hung on scheduling to accede to the Revised Kyoto Convention on April
the wall. They are not embedded in officers’ 2006 is indeed a big leap for Indonesian
heart and mind. Customs to accelerate the customs
To implement the virtue ethics within modernization program as well as increase
the organization, the Indonesian ACCORDING TO THE the quality of the existing capacity building
Customs should initiate the following two ARUSHA DECLARA- program. Acceding to the Revised Kyoto
approaches : Convention will gain public trust, especially
TION, CUSTOMS OFFI- from clients and stakeholders.
a. Role modelling by top managers and Is it true that corruption needs
potential leaders CIALS SHOULD RE- national efforts to deal with, since it
Since virtue ethics is to determine what happens not only in a single administra-
kind of person one should be, therefore
CEIVE ADEQUATE tion and not just in public sectors. The
managers and potential leaders within PROFESSIONAL TRAI- Indonesian Customs can start to deal
organization play significant function to be with its own corruption and integrity
a role model. Leaders and managers must NING THROUGHOUT issues by setting up some Human
behave and conduct the virtuous values so Resources policies, which enable to
as to attract staff to follow their actions. THEIR CAREERS,...” encounter factors affecting customs
Participative leaderships and role modelling officers’ integrity at the maximum point.
are sometimes more effective than laws Meanwhile, moral issue, which is in fact
and regulations. This will require the managers to be consistent in the core problem, should be dealt in a more fundamental
their policies and actions. It happens that sometimes managers action by implementing virtue ethics in order to create the
ask the staff not to breach the law and not to take or receive illegal desired and environment.
money, but secretly the managers do. How can the managers ask It is also important to correct the existing vision into a
the staff to obey the law while they do not ? What mostly happen simple and realistic one; a vision with a picture of a desirable
is that staff will tend to behave more intolerantly. future using a mechanism to control organization’s consis-
One reason is that they might think that their boss will not tency in designing policies, which are accordance with the
punish them for acting so, because the staffs know the secret of international customs principles of timeliness, transparency,
the boss. Another reason is because they feel frustrated, nothing and fairness. When the given vision is embedded in officers’
much they can do to make things better and so they will behave hearts and minds, the maximum performance of task in
conversely, worsening the condition. One of the Indonesia collecting revenue and facilitating trade will be reached.
cultures is that young people should honour the older, and that
REFERENCE
older people should be able to be role model for the young. Arusha Declaration. Available at http://www.wcoomd.org.
Therefore, role modelling by managers and potential leaders Beer, et al. (1984). Managing Human Assets. New York : The Free Press.
within the Indonesian Customs is an important step to initiate the Wright, PM and McMahan, GC (1992). Theoretical Perspectives for Human
implementation of virtue ethics. Resouerce Management. Journal of Management Vol.18 (2)
Oceania Customs Organisation (2003). Capacity Building Guidelines.
Pfeffer, J.(1998). Seven Practises of Successful Organisations : In The
b. New model reward and punishment approach Human Equation-Building Profits by Putting People First. Massachusetts :
The approach to compliment the role modelling approach is to Harvard Business School Press.
have a new model reward and punishment approach within the Ray, Debraj. (1998).Development Economics. New Jersey: Princenton
organization. Reward should be given to those who perform University Press.
virtuous values and behave conform to the law. It should not only The Directorate General of Indonesian Customs and Excise’s Website
be given to those who achieve measurable output such as (http://www.beacukai.go.id)
seizure, inventing new system or procedures, etc. The reward Biodata Penulis
does not have to be monetary rewards. It can be things like Nama : YULIA ANNA SURYA, S.S, MA.
Employment of the Month program, certificate or plague signed by NIP : 060090133
the Director General. Imagine how happy and prestigious an Unit Kerja : KPBC Tipe A Khusus Soekarno-Hatta

EDISI 375 FEBRUARI 2006 WARTA BEA CUKAI 71


KEPABEANAN INTERNASIONAL

JUARA II LOMBA KARYA TULIS BAHASA INDONESIA


DALAM RANGKA HARI PABEAN INTERNASIONAL KE-54

“Customs
Marketing ”
SEBAGAI SUATU BENTUK PENDEKATAN KONSEP
PENCITRAAN ORGANISASI DAN PUBLIKASI FASILITAS KEPABEANAN
Oleh: Donny Eriyanto, SE, MM

P
emasaran dewasa ini telah sedemikian rupa serta mensosialisasikan melakukan serangkaian tindakan terpadu
mencakup segala aspek. Tidak setiap kegiatan dan peraturan menuju keunggulan kompetitif yang
hanya terpaku pada masalah kepabeanan sehingga tercipta sinergi berkelanjutan. Strategi pemasaran lebih
bagaimana menjual suatu produk atau yang dinamis antara Bea dan Cukai mengedepankan upaya untuk
jasa saja, tetapi telah meluas ke dalam dengan pengguna jasa (market forces) memberikan pemahaman kepada
aspek-aspek global yang diperlukan oleh terkait. Idealnya, Customs Marketing akan masyarakat umumnya dan pengguna jasa
suatu organisasi dalam memperkenalkan menciptakan emotional market bagi khususnya mengenai tugas pokok dan
organisasinya. Hal ini yang sering pengguna jasa terhadap organisasi Bea fungsi Bea dan Cukai.
‘dilupakan’ atau tidak dianggap penting, dan Cukai. Emotional market akan Faktor-faktor yang mempengaruhi
apalagi oleh organisasi atau perusahaan menciptakan kepuasan pengguna jasa Strategi pemasaran yang diambil Bea dan
yang monopolistik, seperti Bea dan Cukai. terhadap kinerja Bea dan Cukai. Atau Cukai dalam Customs Marketing adalah :
Jika marketing dapat diterapkan pada secara singkat adalah terpenuhinya 1. Faktor mikro, yaitu importir, eksportir,
perusahaan yang bergerak pada produksi kebutuhan market forces. PPJK, instansi pemerintah yang terkait
barang atau jasa, mungkinkah bisa Bea dan Cukai sebagai satu-satunya dan masyarakat.
diterapkan dalam Bea dan Cukai? instansi kepabeanan di Indonesia 2. Faktor Makro, yaitu demografi,
Customs Marketing (Pemasaran Bea tentunya tetap perlu suatu strategi ekonomi, politik, hukum, teknologi/fisik
dan Cukai) adalah salah satu bentuk pemasaran. Tetapi strategi pemasarannya dan sosial budaya.
pemasaran yang digunakan oleh Bea dan berbeda dengan lainnya. Strategi
Cukai dalam suatu proses sosial dan pemasaran yang diambil Bea dan Cukai Strategi pemasaran dalam Customs
manajerial untuk mengetahui kebutuhan dalam Customs Marketing adalah Marketing dapat juga mengambil konsep
dan keinginan pengguna jasa, bauran pemasaran (Marketing mix)
memperkenalkan organisasi, yang dikenal dengan 4P dengan beberapa
mengomunikasikan dan mempublikasikan perubahan disesuaikan dengan
segala bentuk peraturan kepabeanan.
Secara singkat dapat diartikan Customs
“PETUGAS SERING kebutuhan dan kondisi Bea dan Cukai.
Konsep 4P adalah :
Marketing ini sebagai alat public relations HANYA BEKERJA
(hubungan masyarakat) bagi Bea dan 1. Place ( Tempat )
Cukai. Customs Marketing merupakan BERDASARKAN ATAS Berdasarkan Keputusan Menkeu No.
suatu bentuk pemasaran jasa dalam
pelayanan pada masyarakat (public
‘TRADISI’ SAJA, TANPA 444/KMK.01/2001 Bea dan Cukai telah
memiliki 13 Kanwil dan 112 KPBC
services). TAHU PERATURAN- ditambah dengan 88 Kantor Bantu
Pengertian jasa menurut Philip Kotler pelayanan serta 629 Pos Pengawasan
adalah setiap tindakan atau kegiatan yang NYA... IRONISNYA, Bea dan Cukai dimana sebagian besar
dapat ditawarkan oleh satu pihak lain,
pada dasarnya tidak berwujud dan tidak
PENGGUNA JASA kantor pelayanan berada dekat di
pelabuhan atau bandara sehingga mudah
mengakibatkan kepemilikan apapun. JUSTRU CENDERUNG dijangkau dan memudahkan pengguna
Kunci utama organisasi yang memberikan jasa untuk lebih cepat dalam pengurusan
jasa/pelayanan adalah memenuhi atau LEBIH MENGETAHUI pengeluaran barang. Bahkan dalam UU
melebihi ekspektasi kualitas jasa yang PERATURAN YANG No. 10/1995, apabila sarana pengangkut
diharapkan pengguna jasa. dalam keadaan darurat dapat melakukan
Tujuan dari Customs Marketing adalah BERLAKU...” pembongkaran di kantor pelayanan
mengenal dan memahami pengguna jasa terdekat atau yang paling mudah dicapai.

72 WARTA BEA CUKAI EDISI 375 FEBRUARI 2006


Hal ini sesuai dengan kepentingan GAMBAR 1
perdagangan dan perekonomian STRATEGI PEMASARAN DARI SUDUT PANDANG
sehingga dapat dipenuhi dengan lebih BEA CUKAI DAN PENGGUNA JASA

4P 4C
mudah, aman dan murah.
Selain itu, konsep place juga dapat
berupa kondisi fisik kantor/pos pelayanan
beserta infrastruktur didalamnya yang

Bea Cukai

Pengguna Jasa
menunjang operasional. Hal ini sangat l PLACE 1. CUSTOMER NEEDS
penting mengingat pengguna jasa akan & WANTS
merasa lebih nyaman berada dalam l PRODUCT T O T A L 2. COST TO THE

s
s
sarana fisik yang bersih, rapi, aman dan
teratur sehingga menimbulkan kesan awal CUSTOMER CUSTOMER
l PRICE SATISFACTION
bahwa aparat Bea Cukai sebagai pemberi
jasa pelayanan benar-benar telah siap
3. CONVENIENCE
l PROMOTION
memberikan pelayanan. 4. COMMUNICATION
2. Product (Produk)
Dalam konteks Bea dan Cukai, produk
yang dihasilkan oleh Bea dan Cukai relations (hubungan masyarakat). Konsep ini salah satu konsep tertua,
adalah jasa (service) dan produk-produk Sosialisasi peraturan kepabeanan yaitu pengguna jasa akan memilih
peraturan kepabeanan dan cukai, bagi kepentingan dunia usaha memegang pelayanan yang cepat dan murah
termasuk pemberian fasilitas kepabeanan. peranan penting dalam rangka biayanya. Dalam hal ini memusatkan
Bea dan Cukai sebagai trade facilitation pelaksanaan prosedur dan praktek perhatiannya untuk mencapai efisiensi
dalam pelayanannya dituntut untuk selalu pabean yang transparan, konsisten dan jasa pelayanan yang tinggi serta fasilitas
memberikan service yang time-sensitive, dapat diprediksi (predictable) sehingga kepabeanan yang semakin besar. Konsep
predictable, available (saat dibutuhkan) market forces dapat mengantisipasi, ini dapat dijalankan apabila permintaan
dan adjustable sesuai dengan prinsip- merencanakan dan mempersiapkan diri jasa pelayanan Bea dan Cukai yang cepat
prinsip atau aspek-aspek fairness, dalam kegiatan bisnis dan pemenuhan dan murah melebihi jumlah SDM dan
timeliness, transparency dan facilitation. kewajiban pabean. Sosialisasi dapat fasilitas Kepabeanan yang diberikan
Totalitas pelayanan ini pada kerangka dilakukan dengan melakukan seminar, dimana biaya ekonomi sangat tinggi (high
dasarnya bersumber pada fenomena workshop, pelatihan dan melalui teknologi cost economy ).
speed (kecepatan) dan flexibility internet via website Bea dan Cukai.
(fleksibilitas). Bea dan Cukai harus Public relations (PR) dibentuk untuk B. Konsep Pemasaran Berwawasan
mampu mewujudkan kombinasi dari dua menekankan pada pemberian informasi Jasa Pelayanan.
besaran tersebut sehingga formula untuk dan penciptaan pemahaman. PR yang Konsep ini berpendapat bahwa
pelayanan Bea dan Cukai (Customs dikemas dengan baik akan membantu pengguna jasa akan memilih jasa
services). menciptakan pencitraan yang positif dan pelayanan yang menawarkan mutu,
kredibel. Stigma masyarakat terhadap Bea kinerja terbaik dan inovatif dalam hal ini
3. Price (Harga) dan Cukai yang cenderung memojokkan memuaskan perhatian untuk membuat
Berkaitan dengan Customs Marketing, akan tereduksi dengan sendirinya apabila jasa pelayanan yang lebih baik dan terus
price yang dimaksud adalah biaya yang masyarakat umumnya dan pengguna jasa menyempurnakannya. Instansi yang
harus dikeluarkan oleh market forces khususnya diberi pemahaman yang baik berwawasan ini cenderung tidak
dalam pengurusan dokumen. Fashion dan benar tentang tupoksi DJBC dan memperhatikan keinginan dan kebutuhan
(kebiasaan) dari implementasi peraturan peraturan kepabeanan. Pemberitaan yang dari pengguna jasa, sehingga akan
perundang-undangan yang berlaku positif dan kontinyu seperti pemberitaan di mengalami kesulitan dalam
seringkali menyebabkan high cost media massa mengenai penangkapan mempromosikan citra dan kinerjanya.
economy (ekonomi biaya tinggi) serta kasus penyelundupan misalnya,
pelayanan Bea dan Cukai yang inefficient. setidaknya akan meng-counter stigma C. Konsep Pemasaran berwawasan
Bea dan Cukai diharapkan dapat do more buruk masyarakat. ‘Menjual’.
with less atau do more with reduced cost. Sedangkan strategi pemasaran dari Konsep ini berpendapat bahwa kalau
Sebagaimana kita ketahui kegiatan bisnis sudut pandang pengguna jasa adalah pengguna jasa dibiarkan saja, pengguna
semakin tergantung pada performance konsep 4 C, yaitu : jasa tidak akan melakukan atau mengu-
Bea dan Cukai dimanapun. 1. Customer needs and wants ( rangi kegiatan impor dan cenderung
Kegagalan Bea dan Cukai dalam kebutuhan dan keinginan pengguna beralih membeli produk lokal serta tidak
menekan ekonomi biaya tinggi tidak saja jasa) memanfaatkan fasilitas kepabeanan yang
akan mengakibatkan kegagalan ekonomi 2. Cost to the customer ( biaya pengguna diberikannya. Dengan demikian harus
dalam negeri guna menangkap opportu- jasa) dilakukan usaha sosialisasi dan promosi
nity, mengubah keuntungan komparatif 3. Convenience (kenyamanan) yang lebih agresif lagi.
menjadi keuntungan kompetitif, akan 4. Communication ( komunikasi)
tetapi juga secara substansial dapat D. Konsep Pemasaran Berwawasan
mengakibatkan munculnya Trade Tujuan akhir dari seluruh konsep, kiat Pemasaran.
Divertion (larinya para investor dari suatu dan strategi pemasaran diatas (4P dan Konsep ini berpendapat bahwa kunci
negara ke negara lain dalam melakukan 4C) semuanya bermuara pada kepuasan untuk mencapai tujuan korporat terdiri dari
investasinya) dengan segala implikasi pengguna jasa sepenuhnya (Total penentuan kebutuhan dan keinginan
ekonomi negatif lainnya. Customer Satisfaction).(Lihat Gambar 1) market forces serta memberikan
kepuasan yang diinginkan secara lebih
4. Promotion (Promosi) Dalam konsep inti pemasaran terdapat efektif dan efisien. Konsep berwawasan
Promosi disini dapat diartikan sebagai lima konsep pemasaran yang mendasari pemasaran dapat dilakukan selain dengan
sosialisasi kepada para pengguna jasa cara korporat (Bea Cukai) melakukan memenuhi kebutuhan dan keinginan
terhadap semua peraturan kepabeanan kegiatan Customs Marketing; pengguna jasa, juga berusaha sekuat
termasuk didalamnya pemberian fasilitas A. Konsep Pemasaran Berwawasan tenaga memberikan nilai, mutu dan
kepabeanan serta pembentukan public Produktifitas. kepuasan tertinggi bagi pengguna jasa.

EDISI 375 FEBRUARI 2006 WARTA BEA CUKAI 73


KEPABEANAN INTERNASIONAL
E. Konsep Pemasaran Berwawasan pengawasan (fungsi kontrol) dimana cepat. Kurangnya standar mutu atau skill
Bermasyarakat. kedua peran tersebut harus dijalankan yang dimiliki oleh petugas bea cukai
Konsep ini beranggapan bahwa secara seimbang. Hal ini yang kurang karena minimnya pengetahuan mereka
tugas korporat/instansi adalah disadari pihak pengguna jasa. Sebagai akan peraturan kepabeanan.
menentukan kebutuhan, keinginan contoh, Bea dan Cukai menganut sistem Dalam praktek, petugas sering hanya
serta kepentingan market forces dan self assessment dimana pihak pengguna bekerja berdasarkan atas ‘tradisi’ saja,
memenuhi dengan lebih efektif serta jasa diberikan kebebasan dalam tanpa tahu peraturannya. Padahal
efisien dengan cara mempertahankan memberitahukan dokumennya sebagai peraturan terus berubah dan berkembang
atau meningkatkan fasilitas konsekuensi logis atas kebebasan yang disesuaikan situasi dan kondisi
kepabeanan yang dibutuhkan dan diberikan, dilakukan audit. perekonomian global. Ironisnya,
kebutuhan masyarakat. pengguna jasa justru cenderung lebih
Bea dan Cukai sebagai trade 2. Kesenjangan (Gap) antara persepsi mengetahui peraturan yang berlaku,
facilitator mempunyai peran sangat Bea dan Cukai dengan spesifikasi mengingat mereka diharuskan mengikuti
penting dan strategis dalam konteks kualitas jasa. diklat PPJK.
pengembangan dan pembangunan Bea dan Cukai mungkin memahami
ekonomi. Dana yang ‘diinvestasikan’ secara tepat keinginan pengguna jasa 4. Kesenjangan (Gap) antara
secara bijaksana dalam Bea dan cukai tetapi tidak menetapkan suatu set standar penyampaian jasa dengan
dengan bentuk Bea Masuk dan kinerja spesifik. Standar kinerja pelayanan komunikasi eksternal.
pungutan impor lainnya akan bisa dilihat dari kualitas petugas bea cukai Harapan pengguna jasa dipengaruhi
menghasilkan manfaat-manfaat yang dalam melakukan pelayanan, terutama oleh pernyataan yang dibuat oleh para
tidak saja dinikmati oleh pemerintah dalam hal kecepatan. Faktor waktu sangat petinggi bea cukai dan slogan-slogan visi
dalam bentuk penerimaan negara yang penting bagi dunia usaha. Pelayanan dan misi Bea dan Cukai. Misalnya, dalam
semakin meningkat, kontrol yang lebih harus dilakukan secara real time, lewat sosialisasi pelayanan dinyatakan bahwa
baik, dapat menghindari future cost Bea dan Cukai siap memberikan
yang mungkin lebih berat, tetapi juga pelayanan dengan menghilangkan segala
manfaat bagi trading community dalam pungutan yang menimbulkan high cost
bentuk fasilitas perdagangan. “FASHION (KEBIASAAN) economy. Disetiap Kantor Bea dan Cukai
Tugas Bea dan cukai selain sebagai sering dijumpai slogan-slogan yang
trade facilitator, juga mempunyai tugas DARI IMPLEMENTASI dipajang, baik berisi visi dan misi Bea dan
sebagai community protection. Dalam arti PERATURAN PER- Cukai maupun slogan-slogan yang
kata, Bea dan Cukai melindungi bersifat promosi, seperti kata-kata ‘Kami
masyarakat dari ancaman masuknya UNDANG-UNDANGAN Siap Melayani Anda’, Dukung Bea dan
barang-barang terlarang yang Cukai dalam Memberantas
diselundupkan ke dalam negeri. Dengan YANG BERLAKU Penyelundupan, dan slogan lainnya.
upaya pemberantasan penyelundupan SERINGKALI
secara terpadu diharapkan masyarakat 5. Kesenjangan (Gap) antara jasa yang
memberikan stigma positif bagi Bea dan MENYEBABKAN HIGH dialami dan jasa yang diharapkan.
Cukai. Gap ini terjadi apabila muncul persepsi
COST ECONOMY yang keliru mengenai kualitas jasa
tersebut. Pengguna jasa akan puas bila
MODEL KUALITAS JASA (EKONOMI BIAYA TING- pelayanan diterima sesuai atau bahkan
Pengukuran kualitas jasa sangat sulit GI) SERTA PELAYANAN melebihi ekspektasi yang mereka miliki.
dilakukan mengingat sifatnya intangible Ada beberapa hal yang dapat
dan tidak ada parameter yang jelas dalam BEA DAN CUKAI YANG mempengaruhi ekspektasi dari pengguna
mengontrolnya. Salah satu tolok ukur jasa, yaitu: apa yang didengar dari
dalam mengetahui kualitas jasa yang INEFFICIENT.” pengguna jasa lainnya, pengalaman masa
diberikan oleh pegawai bea cukai adalah lalu dalam menerima pelayanan,
dengan mengadopsi Model Kualitas Jasa ketentuan perundang-undangan dan
yang dikemukakan oleh Christopher H. dari waktu yang diharapkan maka karakteristik maupun keinginan individu
Lovelock, dalam bukunya Services menimbulkan kerugian. dari pengguna jasa kepabeanan.
Marketing (New Jersey, Prentice hall, Standar kinerja untuk petugas bea
1991).Model kualitas jasa dalam Customs cukai sebetulnya telah diatur dalam Kep UPAYA CUSTOMS MARKETING DALAM
Marketing adalah seperti gambar 2 yang 07/BC/2003 pasal 52, yang memberikan PENINGKATAN CITRA DAN FUNGSI
telah disesuaikan dengan konteks Bea kepastian jangka waktu pelayanan PUBLIKASI
dan Cukai. penyelesaian barang impor untuk dipakai Beberapa analisa, strategi dan konsep
Model kualitas jasa diatas dalam waktu paling lama 4 (empat) jam pemasaran dalam Customs Marketing
mengidentifikasikan adanya lima kerja. Hal tersebut diperkuat juga dengan telah dijabarkan diatas dimana semuanya
kesenjangan (Gap) yang dapat adanya kartu kontrol waktu. Tetapi bertujuan untuk meningkatkan citra Bea
menyebabkan timbulnya hambatan dalam semuanya hanya ‘diatas kertas’, kondisi di dan Cukai dan fungsi publikasi dalam
penyampaian jasa sehingga bisa lapangan jauh berbeda. Pasalnya, hal menyosialisasikan fasilitas kepabeanan.
menurunkan kualitas jasa; tersebut kurang spesifik dan mengikat. Hal tersebut akan lebih konkrit, apabila
dibarengi dengan langkah konstruktif
1. Kesenjangan (Gap) antara harapan 3. Kesenjangan (Gap) antara dalam Customs Marketing;
pengguna jasa dengan persepsi spesifikasi kualitas jasa dan
Bea dan Cukai. penyampaian jasa. a. Perancangan produk service yang
Pihak Bea dan Cukai tidak selalu Para petugas mungkin kurang terlatih, berorientasi pada market forces.
dapat memahami secara tepat apa yang tidak mampu atau tidak mau memenuhi Dalam merancang dan membangun
diinginkan pengguna jasa. Di satu sisi, standar. Atau mereka dihadapkan pada suatu produk service yang dapat
pengguna jasa menginginkan proses standar yang berlawanan, seperti meningkatkan citra, terkenal dengan dua
clearance yang cepat dan murah, dilain menyediakan waktu untuk mendengarkan pendekatan, yaitu perancangan
pihak Bea dan Cukai selain mempunyai komplain para pengguna jasa yang berorientasi produk service (service
tugas pelayanan juga punya peran menuntut dalam melayani mereka dengan driven) dan perancangan berorientasi

74 WARTA BEA CUKAI EDISI 375 FEBRUARI 2006


market forces (market forces driven), GAMBAR 2
cenderung lebih memperhatikan output MODEL KUALITAS JASA DALAM CUSTOMS MARKETING
saja, sehingga apabila Bea dan Cukai
hanya berorientasi pada produk service
maka hanya akan memprioritaskan KOMUNIKASI KEBUTUHAN PENGALAMAN
proses pengeluaran barang saja tanpa DARI MULUT MASA LALU
memperhatikan kualitas jasa yang KE MULUT
diberikan pada market forces t
sebagaimana yang ada dalam
JASA YANG

t t

t
perancangan berorientasi market forces.
Kinerja pegawai bea cukai yang DIALAMI
produktif dituntut untuk memperhatikan
kualitas jasa pelayanan yang diberikan
kepada pengguna jasa dalam pengurusan GAP 5 s
setiap pengeluaran dokumen. Misalnya,
dengan pelayanan tepat waktu, cepat,
penuh keramahan dan tanpa dipersulit.
JASA YANG
Pengguna DIPERSEPSIKAN

t
Kinerja demikian secara tidak langsung
akan membantu Bea dan Cukai dalam Jasa
upaya meningkatkan citra positif di mata s
masyarakat dan pengguna jasa. ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

b. Pemanfaatan website Bea dan GAP 4 KOMUNIKASI


Bea Cukai sekarang ini telah Cukai PENYAMPAIAN JASA EKSTERNAL KE
menggunakan teknologi website melalui PENGGUNA
situs www.beacukai.go.id. Website ini
sangat efektif dalam mempublikasikan s JASA
atau sosialisasi dari peraturan-peraturan
maupun fasilitas-fasilitas kepabeanan
yang diberikan kepada pengguna jasa.
PENERJEMAHAN
Dengan hanya membuka website Bea PERSEPSI MENJADI
dan Cukai, kebutuhan informasi yang
mereka inginkan sudah tersedia. Segala GAP 3 s
permasalahan yang dihadapi dapat GAP 1
terselesaikan hanya dengan mengunjungi
satu website saja. SPESIFIKASI
Konsekuensi logis yang harus KUALITAS
dihadapi pengelola website adalah harus
menyediakan informasi yang up to date
JASA
dan terus diperbarui. Tentunya terlebih
s
dulu pengelola website harus GAP 2
mengidentifikasikan apa saja yang
PERSEPSI
menjadi kebutuhan para pengguna jasa
tersebut. Pengelola website harus
berusaha agar website-nya dikunjungi BEA CUKAI
t

orang sebanyak mungkin, karena salah TENTANG HARAPAN


satu ukuran keberhasilan suatu website
adalah banyak-sedikitnya pengunjung. Hal PENGGUNA JASA
demikian mengingat berapa banyak yang
dapat diandalkan sebagai sumber
informasi dan media pembelajaran sumber daya yang menganggur adalah Sumber Bacaan
1. Mathilda M.F Christynar, Pemasaran Menghadapi
masyarakat. Banyak instansi pemerintah sumber utama pemborosan. Konsumen “Baru” dengan Inovasi, Sinar Harapan,
yang ikut ‘latah’ membuat website, namun JIT yg pertama kali ditemukan oleh 2002.
bingung setelah website itu selesai dibuat. Taiichi Ohno dapat diterapkan dalam 2. Trioso Purnawarman, Strategi Pemasaran dan
sector publik, terutama jika Bea dan Cukai Pengendalian Mutu Produk, Jakarta, 2001.
3. Suparjo, One Stop Shopping, Arsitektur Website
c. Just in Time dalam sektor publik. menerapkan sebagian atau seluruh Pemerintah yang Ideal, Jakarta, 2001.
Konsep just in time (JIT) yang prinsip JIT diharapkan pelayanan kepada 4. Michael E. Sendow & Fredy Sidabutar, Pemasaran
biasanya digunakan oleh perusahaan, pengguna jasa dapat lebih berkualitas dan Kualitas Jasa, Jakarta, 2005.
5. Suparjo, Just In Time Mungkinkah Diterapkan pada
secara filosofi dapat diterapkan dalam terdapat jaminan akan waktu pelayanan sektor Publik (BAKUN?), Jakarta, 2005.
Customs Marketing mengingat sistem JIT yang lebih optimal. Hal demikian 6. Suara Merdeka, Kreatifitas adalah roh Pemasaran,
berusaha melakukan pekerjaan secara mengingat tujuan dari JIT adalah untuk Semarang, 2005.
terus-menerus dengan menghilangkan memuaskan konsumen dengan kualitas 7. Republika Online, Pemasaran : Buat Rencana
Pemasaran Efektif, Jakarta, 2004.
segala pemborosan dan segala sesuatu yang prima dan ketepatan waktu 8. C.M. Lingga Purnama, MM, Strategic Marketing
yang tidak memberi nilai tambah dengan pelayanan kepada pengguna jasa Plan, Gramedia, Jakarta, 2004.
menyediakan sumber daya pada tempat sehingga efektif didalam pencapaian 9. Philip Kotler, Manajemen Pemasaran : Analisa,
Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian.
dan waktu yang tepat. Filosofi utama JIT tujuan organisasi. Mungkin tidak semua Jilid I, edisi kedelapan, Jakarta, 1995.
adalah melakukan proses produksi (dalam prinsip dan kaidah dalam sistem JIT 10. John M. Echols & Hassan Shadily, Kamus Inggris-
Customs Marketing diadopsi menjadi diterapkan pada proses kerja di Bea dan Indonesia, Gramedia,Jakarta, 2000.
proses pengeluaran barang impor) secara Cukai, namun bisa beberapa prinsip Biodata Penulis
tepat waktu dan sampai pada lini (bidang) diterapkan, sehingga membantu Nama : Donny Eriyanto, SE, MM.
berikutnya secara tepat waktu tanpa idle pencapaian visi dan misi Bea dan Cukai NIP : 060086451
waktu dan sumber daya. Waktu dan sebagai sebuah institusi kepabeanan. Unit Kerja : KPBC Balikpapan

EDISI 375 FEBRUARI 2006 WARTA BEA CUKAI 75


PROFIL

ANTHON DEGEY
KOORDINATOR PELAKSANA KPBC TIPE B AMAMAPARE

HARAPAN SEORANG
KEPALA SUKU
Menulis kisah seorang pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) bernama Anthon Degey
yang berasal dari bumi Papua pada edisi ini, bisa dikatakan terjadi secara “kebetulan”. Peristiwa
kebetulan ini terjadi ketika WBC ikut berkunjung ke KPBC Amamapare bersama rombongan
Kakanwil XII DJBC Ambon pada medio Desember 2005 (WBC Edisi 374, Januari 2006).

P
agi hari tanggal 12 Desember 2005 Mungkin tegang, mungkin grogi, sekian banyak yang mengikuti ujian dari
ketika rombongan belum lama tiba di entahlah. Dan mungkin karena memang seluruh Papua, hanya 96 orang yang
KPBC Amamapare, di halaman ia merasa sedikit dalam bercakap-cakap, berhasil masuk, dan dari 96 orang
depan kantor, beberapa pegawai sedang maka ketika wawancara akan dimulai, tersebut, 8 orang ditempatkan di Bea
berkumpul menantikan acara serah terima Anthon memberikan secarik kertas berisi Cukai, dan Anthon termasuk salah
jabatan dari Kepala KPBC Amamapare data mengenai dirinya dari nama, jabatan, satunya. Keberhasilannya tersebut
yang lama, Hartono Singgih kepada yang tempat tanggal lahir, riwayat pekerjaan, membuat Anthon tidak menyelesaikan
baru Agus Hermawan. Tiba-tiba, Hartono perkawinan, hingga empat poin harapan pendidikan SMA-nya pada saat itu.
Singgih berkata kepada WBC, kepada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Ketika dittanya apa yang membuat ia
“Bagaimana kalau Pak Degey dijadikan (lihat boks). Semuanya dalam satu tertarik melamar di Depkeu, Anthon
profil di WBC, Pak Degey itu pegawai lembar kertas. menjawab, ”Saya tertarik karena saya
disini, dia juga seorang Kepala Suku”. Tapi justru itulah salah satu hal (ketika itu) memiliki kekurangan dalam
Sedikit terkejut WBC mendengar hal menarik dari seorang Anthon Degey. biaya pendidikan, jadi saya putuskan
itu terlebih karena jabatan Kepala Suku Seorang pegawai di KPBC Amamapare untuk bekerja saja, dan saya memang
yang bagaimanapun juga bermakna mengakui kalau ia dikenal tidak banyak kepingin sekali bekerja di Depkeu”.
khusus, apalagi dari wilayah Papua, berbicara. “Pak Degey itu memang orang Tahun 1978, Anthon untuk pertama
sekalipun kami belum pernah mengenal- yang tidak banyak ngomong, tapi rajin. kalinya bekerja di Bea Cukai dan ia
nya. Beberapa pegawai yang juga Kalau datang kantor itu pagi-pagi, ditempatkan di Jayapura di bagian
mendengar percakapan kami langsung langsung sibuk kerja”. Perbendaharaan. Gaji yang ia terima saat
bersahutan memberi komentar tanda Hal yang sama dikemukakan oleh itu sebesar 8000 rupiah. Selama karirnya,
setuju. Maka Pak Degey pun dipanggil. Hartono Singgih. Selama menjabat Anthon beberapa kali berpindah tugas dari
Ketika bertemu, kami saling berjabat sebagai Kepala KPBC Amamapare, Jayapura ke Amamapare dan sebaliknya.
tangan dan Anthon Degey tidak berkata menurutnya Anthon Degey termasuk Tahun 1981 ia diangkat menjadi pegawai
apa-apa, hanya tersenyum. Pun ketika orang yang rajin, tekun, disiplin dan negeri sipil, dan sejak tahun 1986 ia
diberitahukan bahwa ia akan diwawan- bertanggung jawab dalam melaksanakan ditetapkan bertugas di KPBC Amamapare
cara WBC untuk rubrik profil, ia hanya tugas yang dibebankan kepadanya. “Pak hingga sekarang. Bisa dikatakan Anthon
mengangguk kecil sambil tersenyum. Degey selalu melaksanakan tugasnya Degey telah bertugas cukup lama di
Belakangan baru diketahui bahwa Anthon dengan baik dan tanpa mengeluh. Dalam Amamapare, yaitu dari tahun 1986 ketika
Degey memang sosok yang “irit” dalam hal ada kendala atau kesulitan, beliau kantor bea cukai tersebut masih berstatus
percakapan. Ketika wawancara tidak segan untuk berkonsultasi dengan Kantor Inspeksi Tipe D, lalu kemudian
berlangsung, WBC harus berusaha keras Kepala Seksi-nya, atau kadang-kadang berubah menjadi Kantor Pelayanan Tipe
memancing agar ia mau lebih banyak langsung dengan saya sebagai Kepala C, hingga saat ini menjadi Kantor
bercerita. Setiap pertanyaan yang Kantor demi mengatasi masalah”. Pelayanan Tipe B.
diajukan selalu dijawab dengan singkat. Agus Hermawan, yang baru menjabat Setelah mulai menjadi Pelaksana
Hal ini tentu berbeda bila dibanding- Kepala KPBC Amamapare sekitar dua sejak tahun 1986, peristiwa yang belum
kan wawancara dengan sosok-sosok profil bulan juga punya penilaian yang sama. lama terjadi yang tentu menggembirakan
sebelumnya dimana percakapan selalu “Pak Degey nggak terlalu banyak omong, dirinya adalah jabatan Anthon Degey yang
mengalir dengan lancar. Tidak ada tapi kerjanya bagus. Dia tidak menunda kini menjadi Koordinator Pelaksana di
kendala bahasa tentu saja, jawaban yang pekerjaan yang jadi tanggung jawabnya”. KPBC Amamapare. Berdasarkan
disampaikan Anthon Degey selalu jelas Keputusan Dirjen Bea dan Cukai Nomor
namun terasa terlalu singkat. Transkrip BEA CUKAI 88 tanggal 30 Desember 2005 tentang
wawancara dengannya membuktikan Anthon Degey telah mengabdi di Pengangkatan Koordinator Pelaksana di
kalau ia tidak pernah menjawab lebih dari DJBC selama 28 tahun. Sejarahnya lingkungan DJBC Departemen Keuangan,
dua paragraf. Herannya, ketika wawanca- bermula ketika ia duduk di kelas 2 SMA Anthon Degey diangkat menjadi Koordina-
ra selesai dan tape rekaman dimatikan, Jayapura, Anthon mengikuti tes masuk tor Pelaksana Administrasi Penyidikan dan
obrolan dengan Anthon Degey berlang- Departemen Keuangan yang waktu itu Barang Bukti KPBC Amamapare.
sung dengan santai dan lebih panjang. dikhususkan untuk putra daerah. Dari Pengangkatan tersebut sangat pantas

76 WARTA BEA CUKAI EDISI 375 FEBRUARI 2006


EDISI 375 FEBRUARI 2006 WARTA BEA CUKAI 77
PROFIL
FOTO : PRIYONO
jadi kita belum pernah mengetik. Pekerja-
an sehari-hari saya berkebun untuk
makan sehari-hari. Saya dulu ikut kursus
mengetik, itu menarik karena menurut
saya agak susah, dan selain itu juga untuk
meringankan tangan sehingga di kantor
saya dapat lancar mengetik,” cerita
Anthon.
Sekarang tentu saja Anthon sudah
lancar mengetik, tidak hanya mesin tik tapi
juga komputer. Secarik kertas yang
diberikan kepada WBC membuktikan hal
itu. Dalam kertas tersebut, 4 (empat)
harapan yang ia tulis merupakan cermin
kepeduliannya yang besar terhadap
KPBC Amamapare dan juga terhadap
generasi muda putra daerah papua yang
bekerja di DJBC.
Ia misalnya, berharap ada
perumahan dinas bagi pegawai di
Amamapare. Masalahnya, seperti
dikemukakan Hartono Singgih, selama
ini PT Freeport memberikan fasilitas
hanya berupa mess untuk bujangan.
FOTO BERSAMA. Muka, dari kiri ke kanan: Yohanna Gobai, Anthon Degey, Anthon Gobay (cucu), Nwiance
Padahal hampir seluruh pegawai telah
Degey, Wilhelmina Degey (cucu, dipangku), Stef Gobay (cucu). Belakang, dari kiri ke kanan: Jonmania berkeluarga, sehingga mereka terpaksa
Degey (anak angkat), Alsafina Degey, Natalia Degey, Alfince Degey. mengontrak rumah, yang di Kota Timika
biayanya cukup mahal.
menurut Agus Hermawan yang ia mulai bekerja adalah pengalaman Anthon juga berharap suatu saat
sebelumnya menjabat sebagai Kepala belajar mengetik. Kehidupan Anthon ada putra daerah Papua yang
Subbagian Umum Kepegawaian sewaktu kecil di pedalaman, seperti memenuhi syarat menjadi pejabat
Sekretariat DJBC. “Kami mengusulkan umumnya masyarakat Papua, yang erat DJBC. “Harapan saya ke depan nanti
pengangkatan tersebut dilihat dari segi dengan pekerjaan berkebun dan ada putra daerah yang menjadi
diklat teknis, pangkat yang telah berladang, membuat ia terbiasa pejabat disini baik kepala seksi
mencukupi, dan kondite kerja yang cukup memegang alat-alat pertanian. Hal maupun kepala kantor, karena
baik, “ ujar Agus. tersebut yang membuat jari-jari tangannya banyak sudah putra daerah Papua
Rentang kerja yang cukup panjang mengalami kesulitan ketika pertama kali yang bekerja di DJBC tapi belum ada
tentu saja menghasilkan banyak harus bekerja dengan mesin tik yang yang sampai menjadi pejabat.”
pengalaman menarik. Salah satu hal membutuhkan keluwesan saat mengetik.
menarik yang diingat Anthon Degey ketika “Karena kita dibesarkan di pedalaman KEPALA SUKU
Anthon lahir dari pasangan Fitalis
Degey (ayah) dan Donci Gobay (ibu). Ia
memiliki dua saudara laki-laki dan dua
saudara perempuan. Dalam curriculum
vitae pegawai DJBC yang kami terima,
tertulis, Anthon lahir tanggal 1 Januari
1954. Padahal menurut pengakuannya,
tanggal dan bulan kelahirannya tidak jelas
diketahui. “Waktu saya lahir kondisi orang
tua masih memakai koteka, jadi masih
belum jelas tepatnya kapan saya lahir dan
bulannya. Yang jelas hanya tahunnya
yaitu tahun 1954, sebelum pemerintahan
Indonesia masuk”.
Anthon Degey lahir di kampung Dey,
Kabupaten Enarotali, Paniai. Di wilayah
inilah asal suku Anthon yaitu Suku Mee.
Wilayah Enarotali, Paniai terletak tidak
jauh dari ‘kota’ Tembagapura. Suku Mee
(Ekagi) hanyalah satu dari tujuh (7) suku
yang tinggal tersebar di sekitar areal
operasi PT Freeportt Indonesia di
Papua. Ke-enam suku lainnya adalah
Suku Amungme, Komoro, Dani, Moni,
Nduga dan Damal.
Di antara ketujuh suku tersebut,
hanya suku Kamoro yang tinggal di
sepanjang pesisir pantai serta di
pedalaman yang tidak jauh dari pantai.
Sementara suku-suku lainnya tinggal di
dataran tinggi, di wilayah pegunungan.
Suku Dani dan Mee adalah golongan

78 WARTA BEA CUKAI EDISI 375 FEBRUARI 2006


etnis Papua yang terbesar, sedangkan
suku-suku lain jauh lebih kecil. Menurut
Anthon, di Suku Mee ada sekitar 5000- HARAPAN KEPADA DIREKTORAT
an jiwa. “Yang paling sedikit itu Suku JENDERAL BEA DAN CUKAI :
Nduga, sekitar 2000-an jiwa”.
Ia kembali menjelaskan, Suku Mee 1. Diharapkan agar dapat dipersiapkan rumah dinas bagi pegawai
hingga kini terus mendapatkan Amamapare, karena selama ini pegawai hanya menyewa rumah dengan
pembinaan di berbagai bidang oleh biaya yang cukup tinggi
pemerintah sehingga sekarang sukunya
2. Diharapkan agar ada formasi khusus untuk putra daerah orang Papua
tersebut menjadi pembina bagi suku-suku
dalam penerimaan pegawai baik itu di tingkat SMA, D-I, D-III Bea Cukai,
lainnya. “Dari Suku Mee banyak yang jadi
maupun Sarjana dalam mewujudkan tercapainya UU Otsus bagi
guru dan pegawai negeri, dalam arti Suku
Propinsi Papua
Me ini banyak yang terdidik ketimbang
suku lainnya, “kata Anthon. Dan Anthon 3. Dimohon agar pegawai Bea Cukai khusus putra daerah yang telah
adalah salah satu buktinya. memenuhi syarat agar dapat dipromosikan menjadi pejabat di
Tahun 1996 Anthon dipilih menjadi lingkungan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kepala Suku Mee, dan belum
ditentukan kapan jabatannya tersebut 4. Dimohon agar pegawai yang ada di Kantor Pelayanan Bea dan Cukai
berakhir. “Bagaimana anda bisa Amamapare dapat diikut sertakan dalam setiap kegiatan Diklat yang
menjadi Kepala Suku Me,“ tanya WBC. diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal bea dan Cukai
“Itu pemilihan masyarakat yang dilihat
dari perbuatan kita dan pergaulan kita,“
jawab Anthon singkat. Ketika ditanya segera berperang. Lucunya, ketika jam kedatangan suku-suku lain walaupun
apakah berat menjadi seorang kepala makan siang tiba, perang yang sedang sekedar berbincang-bincang.
suku, ia mengatakan, “Karena berlangsung otomatis akan berhenti.
masyarakat mempercayakan kepada Perang akan berlanjut setelah istirahat KELUARGA
saya, jadi tidak bisa menolak”. makan siang. Anthon sendiri menegas- Anthon Degey dan keluarga saat ini
Salah satu tugas seorang kepala suku kan bahwa Suku Mee tidak pernah tinggal di kota Timika. Ia mengenang kota
seperti Anthon adalah menyelesaikan berperang. “Kita hanya sebagai penasehat Timika dulu yang digambarkannya gelap
persoalan atau masalah-masalah yang saja”. Anthon mengaku memang sering karena masih berupa hutan. “Yang kita
terjadi di lingkungan duduk sekarang ini hutan.
masyarakatnya. Setiap WBC/KY (Wawancara dengan Anthon
minggu, cerita Anthon, berlangsung di teras kamar
terutama di hari Sabtu dan Hotel Sheraton Timika. Di
Minggu, pasti ada saja depan teras kamar hotel
persoalan di masyarakat hingga kini pun masih beru-
yang harus ia hadapi dan pa hutan lebat, karena hotel
selesaikan, dari hal-hal ini memang dibangun di
ringan sampai misalnya tengah hutan -red). Di kota
kasus perkelahian hingga itu (Timika) juga hutan, ma-
pembunuhan. Bahkan syarakat belum ada. Kalau
Anthon juga harus ada hanya penampungan”.
berhadapan dengan kasus Tahun 1981Anthon
terberat yaitu perang suku. menikah dengan Yohanna
Di daerah Papua me- Gobai yang juga berasal dari
mang masih terjadi perang Suku Mee. Mereka dikaru-
suku. Perang dalam arti niai empat putri masing-
sesungguhnya yang meli- masing Alfince Degey,
batkan alat-alat seperti Nwiance Degey, Natalia
tombak, parang, pisau dan Degey dan Alsafina Degey.
panah ini tidak hanya terjadi Empat tahun yang akan
di wilayah hutan pedalaman. datang tepatnya tahun
Perang bahkan terjadi juga di 2010, Anthon akan
kota seperti di Timika. memasuki masa pensiun.
Menurut Anthon, pihaknya Seperti biasa, ia
sudah terus melakukan tersenyum ketika ditanya
pembinaan terhadap suku- apa yang akan
suku yang ada, namun tetap dilakukannya setelah
saja perang terjadi. “Perang pensiun nanti. Ia hanya
itu baru akan usai jika menjawab singkat,
masing-masing pihak ada “Rencana sudah ada tapi
yang meninggal, jadi harus masih mempelajari”.
seimbang.” Anthon mengaku
Hal yang sama senang bekerja di bea cukai,
diceritakan oleh beberapa dan kembali menegaskan
pegawai KPBC Amamapare harapannya, “Saya mohon
kepada WBC. Bahkan ketika promosi atau pendidikan,
WBC berkeliling kota Timika, dan penerimaan pegawai
sempat diperlihatkan lokasi- Direktotar Jenderal Bea dan
lokasi di kota tersebut tempat JABAT TANGAN. Anthon Degey memperagakan kepada Agus Hermawan, cara khas Cukai khususnya putra
berkumpulnya massa dari berjabat tangan Suku Mee dan lima suku lainnya yang berasal dari pegunungan. daerah Papua yang baru
kedua belah pihak yang akan Sementara Suku Komoro punya cara lain dalam berjabat tangan. berkembang ini”. ky

EDISI 375 FEBRUARI 2006 WARTA BEA CUKAI 79


APA KATA MEREKA
WBC/IFA

M
edio Januari lalu, bertempat dise-
buah café di bilangan Jakarta
Pusat, digelar launching film Indo-
nesia yang akan memasuki masa
syuting. Film tersebut berjudul
D’Girlz Begins dan disponsori oleh
sebuah perusahaan pembalut wan-
ita. Film garapan sutradara Tengku
Firmansyah ini bercerita tentang
seorang polisi wanita (polwan) yang
menyamar dan menyusup ke
sebuah kampus untuk melacak
gembong narkoba.
Salah satu pemainnya, Dena
mengatakan, saat ini ia sedang me-
lakukan persiapan untuk film perda-
nanya. Persiapan tersebut antara
lain dengan berkonsentrasi, banyak

VJ Daniel
berolahraga serta minum air putih
dan jamu untuk menjaga stamina.
Tujuannya agar pada saat
“Berharap Ada Anjing Pelacak
syuting yang dimulai bulan Pebru-
ari, fisiknya tidak mengalami drop.
Dalam film ini, Dena berperan yang Ditempatkan di Bandara”
sebagai Amanda, seorang super

K
smart DJ. Seorang cewek yang etika ditemui WBC disela-sela
smart, pintar dan hobi bermusik. launching film D’Girls Begins, VJ
“Seru dan senang ya aku bisa main Daniel yang datang pada malam itu
di film ini, aku diberikan kepercaya- mengatakan tidak pernah mengalami
an untuk memerankan tokoh Aman- kesulitan dengan petugas bea cukai di
da, sehingga aku tidak boleh me- Bandara Soekarno Hatta. Menurutnya,
nyia-nyiakan kesempatan ini,” ujar petugas yang ada sangat ramah padanya.
cewek yang sebelum terjun di dunia “Apa mungkin mereka kenal sama gue
film menekuni dunia modeling ini. ya hehe…” ujarnya. Tetapi menurutnya,
Setelah menyelesaikan film sebelum ia berprofesi sebagai VJ MTV,
perdananya, Dena berencana untuk petugas bea cukai selalu ramah padanya.
menyelesaikan kuliahnya di London Barang-barang yang ia bawa dari luar negeri
School yang saat ini memasuki selalu diperiksa. Seperti tas jinjing yang
semester terakhir jurusan public selalu dibawanya, selalu di periksa di x-ray
relation. Ketika ditanya WBC apa- sementara tas besarnya diperiksa atau
kah ia pernah mengalami kesulitan dibongkar, tapi itu bukan masalah bagi
dengan petugas bea cukai di cowok yang dalam setahun bisa dua atau
bandara, cewek yang lahir pada 9 tiga kali pergi keluar negeri.
September 1984 ini mengaku tidak Menurutnya, petugas bea cukai di
pernah mengalaminya. Ia merasa bandara sudah berlaku sopan. Namun ia
pekerjaan yang dilakukan petugas menyarankan agar petugas di bandara
bea cukai seperti mengge- bersikap lebih ramah lagi pada penumpang.
ledah barang bawaan penumpang “Sebab, mungkin saja diantara penumpang
merupakan suatu hal yang wajar. tersebut adalah investor asing atau
“So far, aku merasa petugas business man yang ingin menanamkan
bea cukai yang ada di Bandara modalnya di Indonesia,” ujar bintang iklan
Soekarno Hatta sudah melakukan sebuah pasta gigi ini.
tugasnya dengan baik, tidak kalah Namun demikian, yang mungkin menjadi
dengan petugas-petugas bea cukai kekurangan adalah perlu adanya anjing
di negara lainnya,” imbuh cewek pelacak drugs yang ditempatkan di bandara
yang kerap pergi ke luar negeri khususnya Soekarno Hatta. “Jujur aja, gue
dalam rangka liburan. sangat berharap banget adanya anjing
Namun ia menyarankan agar pelacak di bandara sebab itu bisa
petugas lebih ramah pada penum- mengurangi masuknya narkoba ke Indone-
pang, sehingga ia sebagai sia,” katanya lagi.
penumpang merasa senang. Ia membandingkan kondisi Bandara
“Apalagi turis-turis dari luar negeri Soekarno Hatta dengan bandara di Perth,
yang datang ke Indonesia juga bisa Australia dimana dulu ia sering bolak-balik

Dena
WBC/IF

merasa nyaman ketika sampai di ke negeri kangguru tersebut untuk keperluan


airport kita,” tambahnya. sekolah. Menurutnya, bandara di Australia
A

Ia menghimbau agar petugas dilengkapi dengan anjing pelacak. Sementa-


bea cukai bisa lebih giat lagi dalam ra di Indonesia tidak seperti itu. Untuk itu, ia
bekerja untuk mencegah agar yang kini sering ke Australia dalam rangka
gembong-gembong narkoba tidak liburan, berharap agar Bea dan Cukai juga
masuk ke Indonesia. Ia juga men- menaruh anjing pelacaknya di bandara.
ilai equipment yang dimiliki petu- Ia juga meminta agar kinerja petugas
“NGGAK KALAH gas bea cukai masih kurang
dibandingkan dengan luar negeri.
bea cukai yang ada selama ini terus
dipertahankan dan lebih meningkatkan
DENGAN PETUGAS Namun ia memaklumi bahwa hal itu
dikarenakan keterbatasan dana.
pengawasan khususnya terhadap
barang-barang terlarang seperti narkoba
BEA CUKAI Untuk itu ia berharap agar suatu dan bahan peledak. Sebab Daniel sangat

DI NEGARA LAIN”
saat nanti Bea dan Cukai Indo- berharap agar Indonesia tidak menjadi
nesia bisa lebih maju lagi. ifa. sarang teroris. Akur deh Dan… ifa

80 WARTA BEA CUKAI EDISI 375 FEBRUARI 2006


K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
PERATURAN MENTERI KEUANGAN
NOMOR 93/PMK.02/2005

T E N T A N G
TATA CARA PEMBAYARAN DAN
PENYETORAN PUNGUTAN EKSPOR

MENTERI KEUANGAN
Menimbang :
bahwa dalam rangka pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2005 tentang Pungutan
Ekspor Atas Barang Ekspor Tertentu untuk memudahkan pelaksanaan pemungutan Pungutan Ekspor,
perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Tata Cara Pembayaran dan Penyetoran
Pungutan Ekspor.

Mengingat :
1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3612).
2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3687).
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286).
4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355).
5. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1997 tentang Jenis dan Penyetoran Penerimaan Negara
Bukan Pajak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 57, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3694).
6. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2003 tentang Tarip Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan
Pajak yang Berlaku Pada Departemen Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2003 Nomor 95, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4313).
7. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2005 tentang Pemeriksaan Penerimaan Negara Bukan
Pajak (PNBP).
8. Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2005 tentang Pungutan Ekspor atas barang Ekspor
Tertentu (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 82, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4531).
9. Keputusan Presiden Nomor 187/M Tahun 2004.
10. Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan APBN.
11. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 5/KMK.01/1993 tentang penunjukan Bank sebagai Bank
Persepsi dalam rangka pengelolaan setoran penerimaan negara.
12. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 557/KMK.04/2003 tentang Tatalaksana Kepabeanan di Bidang
Ekspor.

MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG TATA CARA PEMBAYARAN DAN PENYETORAN
PUNGUTAN EKSPOR.

Pasal 1
Dalam peraturan Menteri Keuangan ini yang dimaksud dengan :
1. Pungutan Ekspor adalah pungutan yang dikenakan atas barang ekspor tertentu.
2. Barang ekspor adalah barang yang dikeluarkan dari Daerah Pabean.
3. Bank Devisa Persepsi adalah bank devisa persepsi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
4. Nilai kurs adalah nilai kurs yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan secara berkala.

Pasal 2
(1) Terhadap barang ekspor tertentu dapat dikenakan Pungutan Ekspor.
(2) Barang ekspor tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Menteri Keuangan setelah
mendapat pertimbangan dan atau usul Menteri di bidang perdagangan dan atau Menteri Teknis terkait
lainnya.

Pasal 3
(1) Perhitungan Pungutan Ekspor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 1 adalah sebagai berikut :
a. Dalam hal tarif Pungutan Ekspor ditetapkan secara advalorum, penentuan jumlah Pungutan Ekspor
dihitung berdasarkan rumus :

1
BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 375 FEBRUARI 2006
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
Tarif Pungutan Ekspor x Jumlah Satuan Barang x Harga Patokan Ekspor (HPE) x Nilai Kurs
Contoh :
Ekspor komoditi ” X ” bulan Februari 2003 sejumlah 1.000 MT dengan tarif Pungutan Ekspor sebesar
3% , HPE sebesar US$ 160,00 /MT dan kurs 1 US$ = RP. 8.800,00 maka jumlah Pungutan Ekspor
terutang adalah :
3% x 1.000 MT x US$ 160,00 x Rp. 8.800,00 = RP. 42.240.000,00

b. Dalam hal tarif Pungutan Ekspor ditetapkan secara spesifik, penentuan jumlah Pungutan Ekspor
dihitung berdasarkan rumus :
Tarif Pungutan Ekspor dalam satuan mata uang tertentu x Jumlah Satuan Barang x Nilai Kurs
Contoh :
Ekspor Komoditi ”Y” bulan Mei 2003 sejumlah 1.000 M3 dengan tarif Pungutan Ekspor sebesar US$
5,00 /M3, dan Kurs 1 US$ = Rp. 8.600,00 maka jumlah Pungutan Ekspor terutang adalah :
US$ 5,00 x 1.000 M3 x Rp. 8.600,00 = Rp. 43.000.000,00

(2) Tarif Pungutan Ekspor yang digunakan untuk perhitungan Ekspor adalah tarif Pungutan Ekspor yang
berlaku pada saat PEB didaftarkan pada Kantor Pelayanan Bea dan Cukai (KPBC).
(3) Harga Patokan Ekspor (HPE) yang digunakan untuk perhitungan Pungutan Ekspor adalah HPE yang
berlaku pada saat PEB didaftarkan pada Kantor Pelayanan Bea dan Cukai (KPBC).
(4) Nilai kurs yang digunakan untuk perhitungan Pungutan Ekspor adalah nilai kurs yang berlaku pada saat
dilakukan pembayaran Pungutan Ekspor.
(5) Dalam hal tidak ada Harga Patokan Ekspor (HPE) penentuan jumlah Pungutan Ekspor dihitung
berdasarkan Harga Free On Board (FOB) yang tercantum dalam PEB dengan rumus sebagai berikut :
Tarif Pungutan Ekspor x Jumlah Satuan Barang x Harga Free On Board (FOB) x Nilai Kurs
Contoh :
Ekspor komoditi ”Z” bulan Februari 2003 sejumlah 1.000 MT dengan tarif Pungutan Ekspor sebesar
3%, Harga FOB sebesar US$ 200,00 /MT dan kurs 1 US$ = Rp. 8.800,00 maka jumlah Pungutan
Ekspor terutang adalah :
3% x 1.000 MT x US$ 200,00 x Rp. 8.800,00 = Rp. 52.800.000,00

Pasal 4
(1) Pungutan Ekspor terutang pada saat Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) didaftarkan pada Kantor
Pelayanan Bea dan Cukai tempat pemenuhan kewajiban pabean sesuai Tarif, dan Harga Patokan Ekspor
(HPE) yang berlaku.
(2) Pembayaran Pungutan Ekspor sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan secara tunai selambat-
lambatnya pada saat PEB didaftarkan pada Kantor Pelayanan Bea dan Cukai tempat pemenuhan
kewajiban pabean.
(3) Dalam hal pembayaran Pungutan Ekspor melampaui batas waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
eksportir dikenakan denda administrasi sebesar 2% (dua persen) sebulan untuk paling lama 24 (dua
puluh empat) bulan dan bagian dari bulan dihitung satu bulan penuh.

Pasal 5
(1) Pembayaran Pungutan Ekspor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) hanya dapat dilakukan di
Bank Devisa Persepsi.
(2) Dalam hal ekspor dilakukan pada hari libur dan atau di daerah Kantor Pelayanan Bea dan Cukai tidak ada
Bank Devisa Persepsi maka pembayaran Pungutan Ekspor dapat dilakukan melalui Bendahara Penerima
pada Kantor Pelayanan Bea dan Cukai tempat PEB didaftarkan.
(3) Bank Devisa Persepsi yang menerima pembayaran Pungutan Ekspor, kekurangan Pungutan
Ekspor dan atau denda administrasi dari eksportir wajib menerbitkan Surat Tanda Bukti Setor
(STBS) sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran I Peraturan Menteri Keuangan ini.
(4) Bendahara Kantor Pelayanan Bea dan Cukai yang menerima pembayaran Pungutan Ekspor,
kekurangan Pungutan Ekspor dan atau denda administrasi dari eksportir wajib menerbitkan Surat
Tanda Bukti Setor (STBS) pada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, sebagaimana ditetapkan dalam
Lampiran I Peraturan Menteri Keuangan ini.

Pasal 6
(1) Bendahara Penerima Kantor Pelayanan Bea dan Cukai yang menerima pembayaran Pungutan
Ekspor, kekurangan Pungutan Ekspor dan atau denda administrasi dari eksportir, wajib segera
menyetorkan penerimaan dimaksud untuk untung rekening Bendahara Umum Negara (BUN)
Nomor rekening 502.000.000 di Bank Indonesia selambat-lambatnya pada hari kerja berikutnya
melalui Bank Devisa Persepsi.
(2) Bank Devisa Persepsi yang menerima pembayaran Pungutan Ekspor, kekurangan Pungutan
Ekspor dan atau Denda Administrasi dari eksportir dan atau Bendahara Kantor Pelayanan Bea dan
Cukai, wajib menyetorkan penerimaan dimaksud untuk untung rekening Bendahara Umum Negara

2
2
BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 375 FEBRUARI 2006
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
(BUN) Nomor rekening 502.000.000 di Bank Indonesia selambat-lambatnya 2 (dua) hari kerja
terhitung sejak pembayaran dimaksud diterima.
(3) Atas setiap penyetoran sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Bank Devisa Persepsi wajib
membuat Daftar Penyetoran Pungutan Ekspor (DPPE) dengan menggunakan format sebagaimana
ditetapkan dalam Lampiran II Peraturan Menteri Keuangan ini.
(4) Bank Devisa Persepsi wajib menyampaikan DPPE sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) kepada
Direktur Jenderal Anggaran dan Perimbangan Keungan dengan tembusan kepada Direktur
Jenderal Perbendaharaan, dengan melampirkan sekurang-kurangnya fotocopy PEB, copy STBS
dan fotocopy surat bukti setor ke rekening BUN selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja sejak
tanggal penyetoran Pungutan Ekspor.
(5) Jumlah Pungutan Ekspor, kekurangan Pungutan Ekspor dan atau denda administrasi yang
disetorkan oleh Bank Devisa ke rekening BUN sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak dipotong
biaya jasa perbankan.

Pasal 7
(1) Kantor Pelayanan Bea dan Cukai setiap akhir bulan wajib melaporkan rekapitulasi kegiatan ekspor
komoditi yang terkena Pungutan Ekspor kepada Direktur Jenderal Anggaran dan Perimbangan
Keuangan dengan menggunakan format sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran III Peraturan
Menteri Keuangan ini.
(2) Bank Devisa Persepsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2) setiap akhir bulan wajib
melaporkan rekapitulasi penyetoran Pungutan Ekspor, kekurangan Pungutan Ekspor dan atau
denda administrasi kepada Direktur Jenderal Anggaran dan Perimbangan Keuangan dengan
menggunakan format sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran III Peraturan Menteri Keuangan ini.

Pasal 8
(1) Dalam hal sebelum barang diekspor diketahui terjadi kekurangan pembayaran Pungutan Ekspor yang
disebabkan oleh kesalahan pengenaan tarif Pungutan Ekspor, jumlah satuan barang, HPE, kurs,
perhitungan atau kesalahan administrasi, eksportir wajib untuk segera melunasinya melalui Bank Devisa
Persepsi dan atau Kantor Pelayanan Bea dan Cukai tempat PEB didaftarkan.
(2) Dalam hal eksportir yang bersangkutan belum melunasi kekurangan pembayaran Pungutan Ekspor
sebagaimana dimaksud ayat (1) maka Kantor Pelayanan Bea dan Cukai tempat PEB didaftarkan wajib
melakukan penagihan kepada eksportir yang bersangkutan dengan menerbitkan Surat Tagihan Pertama
dengan tembusan kepada Direktorat Jenderal Anggaran dan Perimbangan Keuangan.
(3) Apabila dalam jangka waktu 1 (satu) bulan sejak Surat Tagihan pertama sebagaimana dimaksud ayat (2)
diterbitkan, dan eksportir belum/tidak melunasi kewajibannya, KPBC melimpahkan penagihan selanjutnya
ke Direktorat Jenderal Anggaran dan Perimbangan Keuangan.
(4) Berdasarkan pelimpahan penagihan dimaksud pada ayat (3), Direktorat Jenderal Anggaran dan
Perimbangan Keuangan menerbitkan Surat Tagihan Kedua.
(5) Apabila dalam jangka waktu 1 (satu) bulan sejak Surat Tagihan Kedua sebagaimana dimaksud ayat (4)
diterbitkan, dan eksportir belum/tidak melunasi kewajibannya, Direktorat Jenderal Anggaran dan
Perimbangan Keuangan menerbitkan Surat Tagihan Ketiga.
(6) Apabila dalam jangka waktu 1 (satu) bulan sejak Surat Tagihan Ketiga sebagaimana dimaksud ayat (5)
diterbitkan, dan eksportir belum/tidak melunasi kewajibannya, Direktorat Jenderal anggaran dan
Perimbangan Keuangan menerbitkan Surat Penyerahan Tagihan kepada Direktorat Jenderal Piutang dan
Lelang Negara untuk proses penyelesaian lebih lanjut.

Pasal 9
(1) Dalam hal setelah barang diekspor ditemukan adanya kekurangan pembayaran Pungutan Ekspor
berdasarkan hasil pemeriksaan Kantor Pelayanan Bea dan Cukai (KPBC) dan hasil audit Direktorat
Jenderal Bea dan Cukai, KPBC yang bersangkutan wajib melakukan penagihan kepada eksportir yang
bersangkutan dengan menerbitkan Surat Tagihan Pertama dengan tembusan kepada Direktorat Jenderal
Anggaran dan Perimbangan Keuangan.
(2) Apabila dalam jangka waktu 1 (satu) bulan sejak Surat Tagihan pertama sebagaimana dimaksud ayat (1)
diterbitkan, dan eksportir belum/tidak melunasi kewajibannya, KPBC melimpahkan penagihan selanjutnya
ke Direktorat Jenderal Anggaran dan Pertimbangan Keuangan.
(3) Berdasarkan pelimpahan penagihan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Direktorat Jenderal Anggaran
dan Perimbangan Keuangan menerbitkan Surat Tagihan Kedua.
(4) Apabila dalam jangka waktu 1 (satu) bulan sejak Surat Tagihan Kedua sebagaimana dimaksud ayat (3)
diterbitkan, dan eksportir belum/tidak melunasi kewajibannya, Direktorat Jenderal Anggaran dan
Perimbangan Keuangan menerbitkan Surat Tagihan ketiga.
(5) Dalam jangka waktu 1 (satu) bulan sejak Tagihan Ketiga sebagaimana dimaksud ayat (4) diterbitkan dan
eksportir belum/tidak melunasi kewajibannya, Direktorat Jenderal Anggaran dan Perimbangan Keuangan
menerbitkan Surat Penyerahan Tagihan kepada Direktorat Jenderal Piutang dan Lelang Negara untuk
proses penyelesaian lebih lanjut.

3
3
BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 375 FEBRUARI 2006
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
Pasal 10
(1) Dalam hal ditemukan adanya kekurangan pembayaran Pungutan Ekspor oleh Direktorat Jenderal
Anggaran dan Perimbangan Keuangan, Direktorat Jenderal Anggaran dan Perimbangan Keuangan
wajib melakukan penagihan kepada eksportir yang bersangkutan dengan menerbitkan Surat
Tagihan Pertama.
(2) Apabila dalam jangka waktu 1 (satu) bulan sejak Surat Tagihan pertama sebagaimana dimaksud ayat (1)
diterbitkan dan eksportir belum/tidak melunasi kewajibannya, Direktorat Jenderal Anggaran dan
Perimbangan Keuangan menerbitkan Surat Tagihan Kedua.
(3) Apabila dalam jangka waktu 1 (satu) bulan sejak Surat Tagihan Kedua sebagaimana dimaksud ayat (2)
diterbitkan dan eksportir belum/tidak melunasi kewajibannya, Direktorat Jenderal Anggaran dan
Perimbangan Keuangan menerbitkan Surat Tagihan Ketiga.
(4) Apabila dalam jangka waktu 1(satu) bulan sejak Surat Tagihan Ketiga sebagaimana dimaksud ayat (3)
diterbitkan dan eksportir belum/tidak melunasi kewajibannya, Direktorat Jenderal Anggaran dan
Perimbangan Keuangan menerbitkan Surat Penyerahan Tagihan kepada Direktorat Jenderal Piutang dan
Lelang Negara untuk proses penyelesaian lebih lanjut.

Pasal 11
Terhadap kekurangan pembayaran Pungutan Ekspor sebagaimana dimaksud Pasal 8 ayat (1), Pasal 9 ayat
(1) dan Pasal 10 ayat (1) dikenakan denda administrasi sebesar 2% (dua persen) sebulan untuk paling lama
24 (dua puluh empat) bulan dan bagian dari bulan dihitung satu bulan penuh.

Pasal 12
(1) Eksportir dapat mengajukan permohonan untuk mengangsur atau menunda pembayaran Pungutan
Ekspor terutang kepada Menteri Keuangan dengan sekurang-kurangnya melampirkan dokumen Laporan
Keuangan.
(2) Atas permohonan eksportir sebagaimana dimaksud ayat (1), Menteri Keuangan dapat memberikan
persetujuan tertulis kepada eksportir untuk mengangsur atau menunda pembayaran Pungutan Ekspor
yang terutang setelah memenuhi persyaratan yang ditentukan, dengan dikenakan bunga sebesar 2% (dua
persen) sebulan.
(3) Dalam hal Menteri Keuangan memberikan persetujuan untuk mengangsur atau menunda pembayaran
Pungutan Ekspor, proses penagihan kekurangan pembayaran Pungutan Ekspor dilakukan sebagaimana
ketentuan dalam Pasal 10.

Pasal 13
(1) Dalam hal terjadi kelebihan pembayaran Pungutan Ekspor sebagai akibat kesalahan pengenaan Tarif
Pungutan Ekspor, jumlah satuan barang, HPE, kurs, penghitungan atau kesalahan administrasi, eksportir
dapat mengajukan permohonan pengembalian atas kelebihan pembayaran Pungutan Ekspor tersebut
kepada Direktur Jenderal Anggaran dan Perimbangan Keuangan dengan sekurang-kurangnya
melampirkan dokumen asli atau fotocopy yang telah dilegalisasi sebagai berikut :
l Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB);
l Surat Tanda Bukti Setor (STBS);
l Daftar Penyetoran Pungutan Ekspor (DPPE) dari Bank Devisa;
l Bukti Penyetoran dari Bank Devisa ke Rekening BUN (Completion Advise);
l Nota Pembetulan dan PEB Perbaikan dari KPBC dan
l Bill of Lading (B/L).

(2) Atas permohonan pengembalian sebagaimana dimaksud ayat (1) Direktur Jenderal Anggaran dan
Perimbangan Keuangan atas nama Menteri Keuangan menerbitkan keputusan tentang kelebihan
pembayaran Pungutan Ekspor.
(3) Dalam hal permohonan pengembalian sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) disetujui, kelebihan
pembayaran Pungutan Ekspor diperhitungkan sebagai pembayaran di muka atas jumlah Pungutan
Ekspor yang terutang dari eksportir yang bersangkutan pada periode berikutnya.
(4) Dalam hal terjadi pengakhiran kegiatan usaha eksportir dan terdapat kelebihan pembayaran Pungutan
Ekspor sebagaimana dimaksud ayat (2), maka jumlah kelebihan tersebut dapat dikembalikan secara tunai
kepada eksportir.
(5) Pengakhiran kegiatan usaha eksportir sebagaimana dimaksud ayat (4) meliputi :
a. Eksportir tidak akan melakukan kegiatan ekspor barang yang terkena Pungutan Ekspor dalam waktu
sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan berturut-turut dan dinyatakan dengan surat pernyataan di atas
kertas bermeterai.
b. Pailit yang dibuktikan dengan surat keterangan dari instansi yang berwenang.
c. Pemerintah menetapkan tarif Pungutan Ekspor sebesar 0% (nol persen) dan eksportir tidak
melakukan kegiatan ekspor barang yang terkena Pungutan Ekspor, atau
d. Pemerintah menetapkan larangan ekspor atas komoditi yang bersangkutan dan eksportir tidak
melakukan kegiatan ekspor barang yang terkena Pungutan Ekspor.

4
4
BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 375 FEBRUARI 2006
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
(6) Dalam hal kelebihan pembayaran Pungutan Ekspor dikembalikan secara tunai, Menteri Keuangan
menerbitkan Surat Keputusan tentang kelebihan pembayaran Pungutan Ekspor.
(7) Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan sebagaimana dimaksud ayat (6), Direktur Jenderal
Anggaran dan Perimbangan Keuangan Otorasi (SPPSKO) kepada Direktur Jenderal Perbendaharaan
untuk proses pencairan dananya.
(8) Dalam hal terjadi pengakhiran kegiatan usaha Wajib Bayar, maka jumlah kelebihan pembayaran
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dikembalikan kepada Wajib Bayar selambat-lambatnya 1 (satu)
bulan sejak dikeluarkannya ketetapan kelebihan pembayaran sebagaimana dimaksud ayat (6).
(9) Dalam hal pengembalian kelebihan pembayaran dilakukan melampaui batas waktu sebagaimana
dimaksud ayat (8), kelebihan pembayaran tersebut dikembalikan kepada eksportir dengan ditambah
imbalan bunga sebesar 2% (dua persen) sebulan untuk waktu paling lama 24 (dua puluh empat) bulan.

Pasal 14
(1) Dalam hal ekspor dibatalkan, eksportir dapat mengajukan permohonan pengembalian Pungutan Ekspor
secara tertulis kepada Direktur Jenderal Anggaran dan Perimbangan Keuangan dengan sekurang-
kurangnya melampirkan dokumen asli atau fotocopy yang telah dilegalisasi sebagai berikut:
l Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB);
l Surat Tanda Bukti Setor (STBS);
l Daftar Penyetoran Pungutan Ekspor (DPPE) dari Bank Devisa;
l Bukti Penyetoran dari Bank Devisa ke Rekening BUN (Complation Advise) dan
l Surat Persetujuan pembatalan dari KPBC tempat PEB didaftarkan.

(2) Pengembalian Pungutan Ekspor sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenakan biaya administrasi
sebesar 2% (dua persen) dari jumlah Pungutan Ekspor yang dibayarkan.
(3) Eksportir dapat dibebaskan dari pengenaan biaya administrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3),
dengan terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Menteri Keuangan apabila :
a. eksportir dapat membuktikan secara tertulis adanya pembatalan sepihak oleh pihak pembeli;
b. tidak ada kapal pengangkut yang dibuktikan dengan surat keterangan dari instansi yang berwenang;
atau
c. ada force majuer.
(4) Atas permohonan pengembalian sebagaimana dimaksud ayat (1) Direktur Jenderal Anggaran dan
Perimbangan Keuangan atas nama Menteri Keuangan menerbitkan keputusan tentang kelebihan
pembayaran Pungutan Ekspor.
(5) Dalam hal permohonan pengembalian sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) disetujui, kelebihan
pembayaran Pungutan Ekspor diperhitungkan sebagai pembayaran di muka atas jumlah Pungutan
Ekspor yang terutang dari eksportir yang bersangkutan pada periode berikutnya.
(6) Dalam hal terjadi pengakhiran kegiatan usaha eksportir dan terdapat kelebihan pembayaran Pungutan
Ekspor, maka jumlah kelebihan tersebut dapat dikembalikan secara tunai kepada eksportir.
(7) Prosedur pengembalian kelebihan pembayaran Pungutan Ekspor secara tunai dilakukan sesuai
ketentuan sebagaimana ditetapkan dalam Pasal 13.

Pasal 15
(1) Menteri Keuangan c.q Direktur Jenderal Anggaran dan Perimbangan Keuangan dapat meminta instansi
yang berwenang untuk melakukan pemeriksaan terhadap eksportir sesuai ketentuan yang berlaku,
berdasarkan :
a. Hasil pemantauan Departemen Keuangan terhadap eksportir yang bersangkutan.
b. Laporan dari pihak ketiga
c. Permintaan eksportir atas kelebihan pembayaran Pungutan Ekspor yang terutang.
(2) Pemeriksaan sebagaimana dimaksud ayat (1) dilakukan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam
Peraturan Pemerintah tentang Pemeriksaan Penerimaan Negara Bukan Pajak.
(3) Dalam hal berdasarkan hasil pemeriksaan sebagaimana dimaksud ayat (1) terdapat kekurangan
pembayaran Pungutan Ekspor, Menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal Anggaran dan Perimbangan
Keuangan menerbitkan penetapan atas kekurangan tersebut selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sejak
Laporan Hasil Pemeriksaan Diterima.
(4) Atas kekurangan pembayaran Pungutan Ekspor sebagaimana dimaksud ayat (3), eksportir dikenakan
denda administrasi sebesar 2% (dua persen) sebulan untuk waktu paling lambat 24 (dua puluh empat)
bulan terhitung sejak Pungutan Ekspor Terutang.
(5) Eksportir wajib melunasi kekurangan pembayaran Pungutan Ekspor dan denda administrasi
sebagaimana dimaksud ayat (4) selambat-lambatnya dalam jangka waktu 1 (satu) bulan sejak surat
penetapan diterima oleh eksportir.
(6) Dalam hal eksportir tidak melunasi dan tidak mengajukan permohonan untuk mengangsur atau
menunda pembayaran kekurangan Pungutan Ekspor dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud
dalam ayat (5), penagihan atas Pungutan Ekspor dimaksud dilimpahkan kepada Direktorat Jenderal
Piutang dan Lelang Negara (DJPLN).

5
BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 375 FEBRUARI 2006
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
(7) Dalam hal berdasarkan hasil pemeriksaan sebagaimana dimaksud ayat (1) terdapat kelebihan
pembayaran Pungutan Ekspor, Menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal Anggaran dan Perimbangan
Keuangan menerbitkan penetapan atas kelebihan tersebut selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sejak
Laporan Hasil Pemeriksaan (LPH) diterima.
(8) Kelebihan pembayaran Pungutan Ekspor sebagaimana dimaksud ayat (7) diperhitungkan sebagai
pembayaran di muka atas jumlah Pungutan Ekspor yang terutang dari eksportir yang bersangkutan pada
periode berikutnya.
(9) Dalam hal terjadi pengakhiran kegiatan usaha eksportir, jumlah kelebihan pembayaran Pungutan Ekspor
sebagaimana dimaksud ayat (7), dikembalikan secara tunai kepada eksportir selambat-lambatnya 1 (satu)
bulan sejak dikeluarkannya penetapan.
(10) Prosedur pengembalian kelebihan pembayaran Pungutan Ekspor secara tunai dilakukan sesuai
dengan ketentuan sebagaimana ditetapkan dalam Pasal 13.

Pasal 16
(1) Dalam hal eksportir keberatan atas penetapan jumlah Pungutan Ekspor terutang, eksportir dapat
mengajukan keberatan secara tertulis kepada Menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal Anggaran
dan Perimbangan Keuangan selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sejak tanggal dikeluarkannya
penetapan kekurangan pembayaran Pungutan Ekspor.
(2) Pengajuan keberatan sebagaimana dimaksud ayat (1) tidak menunda kewajiban membayar
Pungutan Ekspor yang terutang.
(3) Menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal Anggaran dan Perimbangan Keuangan menerbitkan
penetapan atas keberatan selambat-lambatnya 12 (dua belas) bulan sejak Surat Keberatan
diterima secara lengkap.
(4) Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud ayat (3) telah lewat, dan Menteri Keuangan c.q.
Direktur Jenderal Anggaran dan Perimbangan Keuangan tidak memberi suatu penetapan, maka
keberatan yang diajukan oleh Wajib Bayar tersebut dikabulkan.
(5) Dalam hal keberatan ditolak dan ternyata masih terdapat kekurangan pembayaran Pungutan
Ekspor yang tercantum dalam penetapan sebagaimana dimaksud ayat (3), Eksportir wajib melunasi
kekurangan pembayaran Pungutan Ekspor dimaksud ditambah sanksi berupa denda administrasi
sebesar 2% (dua persen) sebulan dari kekurangan tersebut untuk paling lama 24 (dua puluh
empat) bulan.
(6) Dalam hal keberatan dikabulkan dan ternyata terdapat kelebihan pembayaran Pungutan Ekspor
yang tercantum dalam penetapan sebagaimana dimaksud ayat (3), kelebihan pembayaran
Pungutan Ekspor dimaksud diperhitungkan sebagai pembayaran dimuka atas jumlah Pungutan
Ekspor Terutang Eksportir yang bersangkutan pada periode berikutnya.
(7) Dalam hal terjadi pengakhiran kegiatan usaha Wajib Bayar, maka jumlah kelebihan pembayaran
sebagaimana dimaksud ayat (6) dapat dikembalikan kepada Wajib Bayar secara tunai selambat-
lambatnya 1 (satu) bulan sejak dikeluarkan ketetapan kelebihan pembayaran.
(8) Dalam hal pengembalian kelebihan pembayaran dilakukan melampaui batas waktu sebagaimana
dimaksud ayat (7), kelebihan pembayaran tersebut dikembalikan kepada Wajib Bayar dengan
ditambah imbalan bunga 2% (dua persen) sebulan untuk paling lama 24 (dua puluh empat) bulan.

Pasal 17
Dengan berlakunya keputusan ini :
a. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 241/KMK.01/1998 tentang Penetapan Besarnya Tarip dan
Tata Cara Pembayaran serta Penyetoran Pajak Ekspor Atas Beberapa Komoditi Tertentu.
b. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 335/KMK.017/1998 tentang Tata Cara Pembayaran dan
Penyetoran Pajak Ekspor Kelapa Sawit, Minyak Sawit, Minyak Kelapa dan Produk turunannya.
c. Keputusan Menteri Keuangan No. 567/KMK.017/1998 tentang Besarnya Tarip Ekspor Atas
Beberapa Komoditi tertentu.
dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 18
Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Peraturan Menteri Keuangan ini
dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 10 Oktober 2005

MENTERI KEUANGAN,
ttd,-
JUSUF ANWAR

6
6
BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 375 FEBRUARI 2006
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
LAMPIRAN I
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 93/PMK.02/2005
Tentang Tatacara Pembayaran dan Penyetoran Pungutan Ekspor

BANK DEVISA PERSEPSI / KPBC


………………………………………………… NO. STBS …….....….………..

SURAT TANDA BUKTI SETOR


(STBS)

1. Nama Eksportir : .......................... NPWP : .................................

2. Alamat : ..........................................................................

3. Nomor PEB : ..........................................................................

4. Jenis Komoditi : ..........................................................................

5. Pos Tarip : ..........................................................................

6. Tarip Pungutan Ekspor : ..........................................................................

7. Jumlah Tonase (MT) : ..........................................................................

8. Nilai Ekspor (US$) : ..........................................................................

9. Harga Patokan Ekspor (HPE) : ..........................................................................

10. Nilai Dasar Perhitungan (Kurs) : ..........................................................................

11. Jumlah Setoran Pungutan Ekspor : ..........................................................................

Jumlah Pungutan Ekspor tersebut diatas untuk disetor ke Rekening Bendahara Umum
Negara (BUN) pada Bank Indonesia Nomor Rekening 502.000.000.

.............................. Tanggal ...........................................

(Pejabat yang berwenang)

Lembar :
1. Eksportir
2. Ditjen APK
3. KPBC
4. Bank Devisa
5. Bank Indonesia

7
BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 375 FEBRUARI 2006
LAMPIRAN II
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 93/PMK.02/2005
Tentang Tatacara Pembayaran dan Penyetoran Pungutan Ekspor

8
8
Kepada Yth :
Menteri Keuangan
c.q. Direktur Jenderal Anggaran dan Perimbangan Keuangan
Jl. Dr. Wahidin No.1
JAKARTA

DAFTAR PENYETORAN PUNGUTAN EKSPOR (DPPE)


KE REKENING BUN NO.502.000.000 DI BANK INDONESIA

PEB KOMODITI JUMLAH STBS BUKTI SETOR KE BI


PUNGUTAN
EKSPORTIR NOMOR TGL NAMA JUMLAH SATUAN EKSPOR NOMOR TGL. NOMOR TGL. KETERANGAN
BARANG

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
K E P U T U S A N
&

JUMLAH

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 375 FEBRUARI 2006


Penyampaian ...................................TGL.......................................
Lembar 1 untuk Bank Indonesia setempat
Lembar 2 untuk Ditjen Anggaran dan Perimbangan Keuangan BANK DEVISA PERSEPSI / KPBC
Lembar 3 untuk BPS Jakarta
Lembar 4 untuk Bank Devisa yang bersangkutan
Lembar 5 untuk Bank Indonesia Bagian Pengelolaan Data Informasi Ekonomi dan Moneter (.............................................)
K E T E T A P A N

Lembar 6 untuk Kantor Pusat Ditjen Bea dan Cukai Jakarta u.p. Direktur Perencanaan Penerimaan
Lembar 7 untuk eksportir yang bersangkutan
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
LAMPIRAN III
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 93/PMK.02/2005
Tentang Tatacara Pembayaran dan Penyetoran Pungutan Ekspor

Kepada Yth :
Menteri Keuangan
c.q. Direktur Jenderal Anggaran dan Perimbangan Keuangan
Jl. Dr. Wahidin No.1
JAKARTA

REKAPITULASI EKSPOR KOMODITI YANG


DIKENAKAN PUNGUTAN EKSPOR
BULAN : ...................

NO JENIS KOMODITI JUMLAH EKSPOR BARANG JUMLAH KETERANGAN


YANG DIKENAKAN PUNGUTAN
PUNGUTAN EKSPOR EKSPOR

VOLUME NILAI EKSPOR

(MT) US$ Rp

1 2 3 4 5 6 7

JUMLAH

................................. Tanggal ..............................

BANK DEVISA PERSEPSI/KPBC

(...................................................)

9
BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 375 FEBRUARI 2006
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI
NOMOR KEP-105/BC/2005
T E N T A N G
PERUBAHAN KETIGA ATAS KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN
CUKAI NOMOR KEP-67/BC/1999 TENTANG PEMBAGIAN DAN PEMAKAIAN
PAKAIAN DINAS SERAGAM DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI
DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI,
Menimbang :
a. bahwa dalam rangka meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas dan efektivitas fungsi
pemakaian pakaian dinas seragam Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, dipandang perlu melakukan
perubahan Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor KEP-67/BC/1999;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan
Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai tentang Perubahan Ketiga Atas Keputusan Direktur
Jenderal Bea dan Cukai Nomor KEP-67/BC/1999 tentang Pembagian dan Pemakaian Pakaian
Dinas Seragam Direktorat Jenderal Bea dan Cukai;
Mengingat :
1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 3612);
2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cukai (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1995 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 3613);
3. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 302/KMK.01/2004 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Departemen Keuangan;
4. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 466/KMK.05/1999 tentang Pakaian Dinas Seragam Direktorat
Jenderal Bea dan Cukai sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor
282/KMK.04/2001;
5. Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor KEP-67/BC/1999 tentang Pembagian dan
Pemakaian Pakaian Dinas Seragam Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sebagaimana telah dua kali
diubah, terakhir dengan Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor KEP-187/BC/2003;
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR KEP-67/BC/1999 TENTANG PEMBAGIAN
DAN PEMAKAIAN PAKAIAN DINAS SERAGAM DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI.

Pasal I
Ketentuan dalam BAB IV Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor KEP-67/BC/1999 tentang
Pembagian dan Pemakaian Pakaian Dinas Seragam Direktorat Jenderal Bea dan Cukai diubah,
sehingga secara keseluruhan berbunyi sebagai berikut :
BAB IV
PENGECUALIAN DARI KEWAJIBAN PEMAKAIAN
DINAS SERAGAM DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI
Pasal 12
(1) Diizinkan untuk dapat tidak memakai pakaian dinas seragam Direktorat Jenderal Bea dan Cukai bagi :
a. Pegawai yang memangku Jabatan Struktural Eselon I dan II di Kantor Pusat dan Kantor Wilayah;
b. Pegawai yang memangku Jabatan Struktural Eselon III di Kantor Pusat dan Kantor Wilayah,
kecuali pada hari Senin;
c. Pegawai yang memangku Jabatan Struktural Eselon III dan IV yang memangku jabatan Kepala
Kantor Pelayanan Bea dan Cukai, Kepala Pangkalan Sarana Operasi Bea dan Cukai, atau
Kepala Balai Pengujian dan Identifikasi Barang, kecuali pada hari Senin;
d. Pegawai yang memangku Jabatan Struktural Eselon IV ke atas di lingkungan Direktorat
Jenderal Bea dan Cukai, bila menghadiri acara diluar kantor;
e. Pegawai yang memangku Jabatan Struktural Eselon IV ke atas di lingkungan Direktorat
Jenderal Bea dan Cukai, pada setiap hari Jum’at.
(2) Pejabat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, b, c dan d, apabila tidak memakai pakaian
dinas seragam Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, dalam menjalankan tugasnya sehari-hari wajib
mengenakan “Kartu Tanda Pengenal” Pegawai dan memakai :
a. Pakaian Sipil Lengkap (PSL) dengan atau tanpa jas;
b. Pakaian Sipil Resmi (PSR);
c. Pakaian Sipil Harian (PSH); atau
d. Pakaian Harian Sipil (PHS)
(3) Pejabat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf e yang tidak memakai pakaian dinas seragam
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dalam menjalankan tugasnya sehari-hari diwajibkan :

10
10
BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 375 FEBRUARI 2006
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
a. Untuk pegawai pria, memakai kemeja batik lengan pendek atau panjang dan celana panjang
warna gelap.
b. Untuk pegawai wanita, memakai kemeja batik lengan panjang dan rok warna gelap model span
paling tinggi 2 cm di bawah lutut dan paling rendah 5 cm di bawah lutut.
c. Untuk pegawai wanita yang menggunakan busana muslimah, memakai kemeja batik lengan
panjang dan rok warna gelap, model sesuai ketentuan busana muslimah.
d. Mengenakan Kartu Tanda Pengenal Pegawai
(4) Dikecualikan dari ketentuan ayat (1) di atas, yaitu :
a. Pada saat mengikuti apel sebagaimana dimaksud dalam Keputusan Direktur Jenderal Bea dan
Cukai Nomor KEP-22/BC/2002;
b. Pada saat mengikuti Upacara sebagaimana dimaksud dalam BAB III Pasal 7 huruf (c)
Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor KEP-67/BC/1999.
Pasal 13
Diizinkan untuk dapat tidak memakai pakaian dinas seragam Direktorat Jenderal Bea dan Cukai bagi :
a. Pegawai yang sedang melaksanakan tugas penyamaran dalam rangka penyelidikan, pengawasan atau
pengamatan guna pencegahan dan penyidikan pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang
kepabeanan dan cukai. Pegawai dimaksud selama menjalankan tugasnya memakai pakaian sesuai
dengan kebutuhan/keperluannya, dengan ketentuan bahwa izin untuk tidak memakai pakaian dinas
seragam Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dibuatkan dalam surat tugas pegawai yang bersangkutan.
b. Pegawai yang sedang melaksanakan tugas pemeriksaan dalam rangka penyusunan Berita Acara
Pemeriksaan terhadap pelaku pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang kepabeanan dan
cukai. Pegawai dimaksud selama menjalankan tugasnya memakai Pakaian Sipil Lengkap tanpa jas dan
mengenakan “Kartu Tanda Pengenal Pegawai”.
c. Pegawai yang sedang melaksanakan tugas audit di bidang kepabeanan dan cukai; Pegawai dimaksud
selama menjalankan tugasnya memakai Pakaian Sipil Lengkap tanpa jas dan mengenakan “Kartu Tanda
Pengenal Pegawai”, dengan ketentuan bahwa izin untuk tidak memakai pakaian dinas seragam Direktorat
Jenderal Bea dan Cukai dibuatkan dalam surat tugas pegawai yang bersangkutan.
d. Pegawai yang sedang melaksanakan tugas menghadiri sidang banding di Pengadilan Pajak. Pegawai
dimaksud selama menjalankan tugasnya memakai Pakaian Sipil Lengkap tanpa jas dan mengenakan
“Kartu Tanda Pengenal Pegawai”, dengan ketentuan bahwa izin untuk tidak memakai pakaian dinas
seragam Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dibuatkan dalam surat tugas pegawai yang bersangkutan.
e. Pegawai wanita yang sedang hamil. Pegawai dimaksud adalah yang usia kehamilannya 2 (dua)
bulan sampai dengan mulai menjalankan cuti hamil, dengan ketentuan memakai pakaian hamil
yang layak dan mengenakan “Kartu Tanda Pengenal Pegawai”.
f. Pegawai yang pada hari Jum’at berangkat dari tempat tinggalnya menuju tempat pelaksanaan
Senam Kesegaran Jasmani. Setelah selesai Senam Kesegaran Jasmani, pemakaian pakaian olah
raga diizinkan dalam waktu selama-lamanya 1 (satu) jam setelah selesainya senam dimaksud.
Pasal 14
Pegawai yang dalam tugas perbantuan pada instansi di luar lingkungan Direktorat Jenderal Bea dan
Cukai, dalam melaksanakan tugasnya memakai pakaian sesuai dengan ketentuan yang berlaku di
instansi tempat pegawai yang bersangkutan diperbantukan.
Pasal 15
Pengecualian lain berkaitan dengan pemakaian Pakaian Dinas Seragam Direktorat Jenderal Bea dan
Cukai dapat diberikan atas persetujuan Direktur Jenderal Bea dan Cukai.
Pasal II
Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Salinan Keputusan Direktur Jenderal ini disampaikan kepada :
1. Menteri Keuangan Republik Indonesia;
2. Sekretaris Jenderal Departemen Keuangan;
3. Sekretaris Direktorat Jenderal Bea dan Cukai;
4. Para Direktur dan Kepala Pusdiklat Bea dan Cukai;
5. Para Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai;
6. Para Kepala Bidang Keuangan/Perwakilan Bea dan Cukai pada KBRI di Singapura, Tokyo,
Brussels dan pada Konjen RI di Hongkong;
7. Para Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai;
8. Para Kepala Pangkalan Sarana Operasi Bea dan Cukai;
9. Para Kepala Balai Pengujian dan Identifikasi Barang;
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 27 Oktober 2005
DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI,
ttd,-
EDDY ABDURRACHMAN
NIP 060044459

11
BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 375 FEBRUARI 2006
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
Yth. 1. Sekretaris Direktorat Jenderal
2. Para Direktur
3. Para Kepala Kantor Wilayah
4. Para Kepala Kantor Pelayanan
5. Para Kepala Balai Pengujian dan Identifikasi Barang
6. Para Kepala Pangkalan Sarana Operasi
Di lingkungan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai

SURAT EDARAN
NOMOR SE-29/BC/2005

T E N T A N G
PENEGASAN KEMBALI PEMAKAIAN PAKAIAN DINAS SERAGAM
PEGAWAI DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

Dalam rangka lebih meningkatkan ketertiban dan disiplin pemakaian pakaian dinas seragam di
lingkungan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, dengan ini ditegaskan kembali ketentuan mengenai
pakaian dinas seragam Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sebagai berikut :

A. DASAR HUKUM
1. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 466/KMK.05/1999 tentang Pakaian Dinas Seragam
Pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai;
2. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 282/KMK.04/2001 tentang Perubahan Atas Keputusan
Menteri Keuangan Nomor 466/KMK.05/1999 tentang Pakaian Dinas Seragam Pegawai
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai;
3. Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor KEP-67/BC/1999 tentang Pembagian dan
Pemakaian Pakaian Dinas Seragam Direktorat Jenderal Bea dan Cukai;
4. Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor KEP-31/BC/2001 tentang Perubahan Atas
Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor KEP-67/BC/1999 tentang Pembagian dan
Pemakaian Pakaian Dinas Seragam Direktorat Jenderal Bea dan Cukai;
5. Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor KEP-187/BC/2003 tentang Perubahan
Kedua Atas Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor KEP-67/BC/1999 tentang
Pembagian dan Pemakaian Pakaian Dinas Seragam Direktorat Jenderal Bea dan Cukai;
6. Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor KEP-105/BC/2005 tentang Perubahan
Ketiga Atas Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor KEP-67/BC/1999 tentang
Pembagian dan Pemakaian Pakaian Dinas Seragam Direktorat Jenderal Bea dan Cukai;

B. KEWAJIBAN PEMAKAIAN PAKAIAN DINAS SERAGAM


1. Pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dalam menjalankan tugas dan fungsinya diwajibkan
memakai pakaian dinas seragam Direktorat Jenderal Bea dan Cukai beserta kelengkapannya sesuai
dengan ketentuan dalam Keputusan Menteri Keuangan Nomor 466/KMK.05/1999 sebagaimana telah
diubah dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 282/KMK.04/2001.
2. Pengecualian dari kewajiban memakai pakaian dinas seragam sebagaimana dimaksud pada butir 1
dapat diberikan, sepanjang memenuhi ketentuan yang diatur oleh Direktur Jenderal Bea dan Cukai.
Secara lebih rinci akan diuraikan dalam huruf F Surat Edaran Direktur Jenderal Bea dan Cukai ini.
3. Para Pimpinan Unit Organisasi di Lingkungan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai agar
mensosialisasikan kembali dan menegakkan ketentuan mengenai pemakaian pakaian dinas
seragam Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.

C. JENIS PAKAIAN DINAS SERAGAM


Pakaian Dinas Seragam Direktorat Jenderal Bea dan Cukai terdiri dari :
1. Pakaian Dinas Harian (PDH-BC), untuk dipakai oleh pegawai yang tugasnya di dalam bangunan
Kantor Bea dan Cukai atau terminal penumpang di Pelabuhan Udara/Laut;
2. Pakaian Dinas Lapangan (PDL-BC), untuk dipakai oleh pegawai yang tugasnya tidak termasuk di
tempat tugas sebagaimana dimaksud dalam butir a di atas;
3. Pakaian Dinas Upacara (PDU-BC), untuk dipakai oleh pegawai pada :
a. Upacara Peringatan Hari Besar Nasional yang dilaksanakan di lingkungan Direktorat Jenderal
Bea dan Cukai;
b. Upacara Pengambilan sumpah, pelantikan dan serah terima jabatan yang dilaksanakan di
lingkungan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai;
c. Upacara Pemakaman jenazah pegawai atau pensiunan di Taman Makam Pahlawan;
d. Upacara Lain yang akan diinstruksikan secara khusus oleh Direktur Jenderal Bea dan Cukai.

D. PEMAKAIAN PAKAIAN DINAS SERAGAM


1. Warna pakaian dinas seragam Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ditentukan sebagai berikut :
a. Tutup Badan meliputi :
(1) kemeja berwarna coklat muda dan celana panjang atau rok berwarna coklat kehijau-hijauan,
dengan tutup kepala dan tanda pangkat harian berwarna coklat kehijau-hijauan;

12
12
BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 375 FEBRUARI 2006
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
(2) kemeja dan celana panjang atau rok berwarna biru kehitam-hitaman;
b. Ikat pinggang dan kaos kaki berwarna hitam.
c. Sepatu berwarna hitam
2. Waktu pemakaian pakaian dinas seragam Direktorat Jenderal Bea dan Cukai diatur sebagai berikut :
a. seragam dinas berwarna coklat muda (bagian atas) dan coklat kehijau-hijauan (bagian bawah),
dipakai pada setiap hari Senin, Selasa, Rabu dan hari-hari lainnya selain hari Kamis dan Jum’at;
b. seragam dinas berwarna biru kehitam-hitaman, dipakai pada setiap hari Kamis dan Jum’at;
c. Pengecualian dari ketentuan huruf a dan b diatas, dapat diberikan atas persetujuan Direktur
Jenderal Bea dan Cukai.
Contoh : Pegawai Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A Khusus Soekarno Hatta terutama
yang sedang melaksanakan tugas dan fungsinya di Terminal Bandara Internasional
Soekarno Hatta Cengkareng, setiap hari kerja diperkenankan memakai pakaian dinas
seragam berwarna biru kehitam-hitaman berdasarkan persetujuan Direktur Jenderal
Bea dan Cukai Nomor S-555/BC/2001 tanggal 25 September 2001.
d. Pegawai yang melaksanakan tugas patroli, kru kapal/pesawat patroli Bea dan Cukai dan pawang
anjing pelacak narkotika memakai pakaian dinas seragam berwarna biru kehitam-hitaman.
3. Pegawai Pria memakai ikat pinggang, sepatu dan kaos kaki berwarna hitam.
4. Pegawai Wanita memakai ikat pinggang dan sepatu berwarna hitam tanpa kaos kaki.
5. Pegawai wanita yang memakai busana muslimah memakai sepatu dan kaos kaki berwarna hitam,
tanpa ikat pinggang.
6. Pakaian dinas seragam Direktorat Jenderal Bea dan Cukai meliputi tutup kepala, tutup badan dan
tutup kaki.
7. Bentuk dan model pakaian dinas seragam Direktorat Jenderal Bea dan Cukai diatur sebagai berikut :
a. PDH-BC
1) Tutup Kepala
a) Untuk pegawai pria dan wanita menggunakan tutup kepala bivakmuts dalam bentuk
dan ukuran sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran I Keputusan Menteri Keuangan
No. 282/KMK.04/2001;
b) Untuk pegawai wanita yang menggunakan busana muslimah menggunakan jilbab
sesuai dengan warna pakaian dinas seragam yang dipakai, yaitu berwarna coklat
kehijau-hijauan dan/atau biru kehitam-hitaman dengan ukuran 100 cm x 100 cm;
2) Tutup badan PDH-BC :
a) Untuk pegawai pria, terdiri dari :
(1) Kemeja lengan pendek krah tegak dengan epolet yang dipasang di atas bahu,
kemeja di bagian depan ditutup dengan 6 (enam) buah kancing dan dengan 2
(dua) buah saku tertutup dalam bentuk lurus setinggi dada, dipakai dalam celana,
dalam bentuk dan model sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran II Keputusan
Menteri Keuangan No. 466/KMK.05/1999;
(2) Celana panjang tanpa plui, tanpa lipatan di bawah, dengan 2 (dua) buah saku
samping berbentuk miring, dalam bentuk dan model sebagaimana ditetapkan
dalam Lampiran II Keputusan Menteri Keuangan No. 466/KMK.05/1999;
(3) Ikat pinggang berwarna hitam, lebar lebih kurang 3,50 cm.
b). Untuk pegawai wanita, terdiri dari :
(1) Kemeja lengan pendek krah tegak dengan epolet yang dipasang di atas bahu,
kemeja di bagian depan ditutup dengan 5 (lima) buah kancing dan dengan 2 (dua)
buah saku tertutup dalam bentuk lurus setinggi dada, dipakai di dalam rok, dalam
bentuk dan model sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran III Keputusan Menteri
Keuangan No. 466/KMK.05/1999;
(2) Rok model span paling tinggi 2 cm di bawah lutut dan paling rendah 5 cm di bawah
lutut dengan 2 (dua) buah saku samping berbentuk miring, dengan 2 (dua) buah
lipatan berhadapan setinggi-tingginya 25 cm di belakang sebelah bawah, dalam
bentuk dan model sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran III Keputusan Menteri
Keuangan No. 466/KMK.05/1999, atau celana panjang tanpa plui dan lipatan di
bawah 2 (dua) buah saku samping berbentuk miring, dalam bentuk dan model
sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran II Keputusan Menteri Keuangan No. 466/
KMK.05/1999;
(3) Ikat pinggang berwarna hitam, lebar lebih kurang 3,50 cm.
c) Untuk pegawai wanita yang menggunakan busana muslimah, terdiri dari :
(1) Kemeja lengan panjang krah tegak dengan epolet yang dipasang di atas bahu,
kemeja di bagian depan ditutup dengan 5 (lima) buah kancing dan dengan 2 (dua)
buah saku tertutup dalam bentuk lurus setinggi dada, dipakai di luar rok, dalam
bentuk dan model sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran IV Keputusan Menteri
Keuangan No. 466/KMK.05/1999;
(2) Rok model span sebatas mata kaki, dengan 2 (dua) buah lipatan berhadapan
setinggi-tingginya 50 cm di belakang, dalam bentuk dan model sebagaimana
ditetapkan dalam Lampiran IV Keputusan Menteri Keuangan No. 466/KMK.05/
1999;
(3) Ikat pinggang berwarna hitam, lebar lebih kurang 3,50 cm.

13
13
BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 375 FEBRUARI 2006
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
3) Tutup kaki, terdiri dari :
a) Untuk pegawai pria, terdiri dari :
Tutup kaki kulit berwarna hitam memakai tali dengan bagian belakang setinggi-
tingginya lebih kurang 3 cm di atas mata kaki dan kaos kaki berwarna hitam;
b) Untuk pegawai wanita, terdiri dari :
Tutup kaki kulit berwarna hitam, dengan tumit setinggi-tingginya lebih kurang 7 cm di
atas mata kaki dan tanpa kaos kaki;
c) Untuk pegawai wanita yang menggunakan busana muslimah, terdiri dari :
Tutup kaki kulit berwarna hitam, dengan tumit setinggi-tingginya lebih kurang 7 cm di
atas mata kaki dan kaos kaki berwarna hitam;

b. PDL-BC
1) Tutup Kepala PDL-BC terdiri dari :
a) Baret bagi kru kapal patroli Bea dan Cukai dan pawang anjing pelacak narkotika;
b) Topi lapangan untuk pegawai lainnya;
c) Untuk pegawai wanita yang menggunakan busana muslimah menggunakan jilbab sesuai
dengan warna pakaian dinas seragam yang dipakai, yaitu berwarna coklat kehijau-hijauan
dan/atau biru kehitam-hitaman dengan ukuran 100 cm x 100 cm;
d) Bentuk dan model sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran II Keputusan Menteri
Keuangan No. 282/KMK.04/2001;
(2) Tutup badan PDL-BC
a) Untuk pegawai pria, terdiri dari :
1) Kemeja lengan panjang polos tanpa manset, dengan model yang sama dengan kemeja
untuk PDH-BC, sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran VI Keputusan Menteri
Keuangan No. 466/KMK.05/1999;
2) Celana panjang, dengan model yang sama dengan celana panjang untuk PDH-BC,
sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran VI Keputusan Menteri Keuangan No. 466/
KMK.05/1999;
b) Untuk pegawai wanita, terdiri dari :
1) Kemeja lengan panjang polos tanpa manset, dengan model yang sama dengan kemeja
untuk PDH-BC, sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran VII Keputusan Menteri
Keuangan No. 466/KMK.05/1999;
2) Rok Kulot paling tinggi 2 cm di bawah lutut dan paling rendah 5 cm di bawah lutut
dengan 2 (dua) buah saku samping berbentuk miring, sebagaimana ditetapkan dalam
Lampiran VII Keputusan Menteri Keuangan No. 466/KMK.05/1999;
c) Untuk pegawai wanita yang menggunakan busana muslimah, terdiri dari :
1) Kemeja lengan panjang polos tanpa manset, dengan model yang sama dengan kemeja
untuk PDH-BC, sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran VIII Keputusan Menteri
Keuangan No. 466/KMK.05/1999;
2) Rok Kulot sebatas mata kaki, sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran VIII Keputusan
Menteri Keuangan No. 466/KMK.05/1999;
d) Khusus untuk kru kapal/pesawat udara patroli Bea dan Cukai dan pawang anjing pelacak
narkotika, memakai tutup badan berupa pakaian kerja dengan warna biru kehitam/hitaman,
sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran IX Keputusan Menteri Keuangan No. 466/
KMK.05/1999;
3) Tutup kaki PDL-BC
Tutup kaki PDL-BC sama dengan tutup kaki PDH-BC.

c. PDU-BC
1) Tutup Kepala PDU-BC terdiri dari :
a) Tutup Kepala PDU-BC adalah pet, dalam bentuk dan model sebagaimana ditetapkan dalam
Lampiran X Keputusan Menteri Keuangan No. 466/KMK.05/1999;
b) Untuk pegawai wanita yang menggunakan busana muslimah menggunakan jilbab berwarna
coklat kehijau-hijauan dengan ukuran 100 cm x 100 cm;
2) Tutup badan PDU-BC
a) Untuk pegawai pria, terdiri dari :
1) Kemeja berbentuk jas lengan pendek dengan epolet yang dipasang di atas bahu
kemeja dan dengan 4 (empat) buah kancing dan 2 (dua) buah saku atas dengan lipatan
di tengah dan tutup saku berbentuk alokade, 2 (dua) buah saku bawah tanpa lipatan di
tengah dengan tutup saku berbentuk lurus. Bagian depan ditutup dengan 4 (empat)
buah kancing saku, bagian belakang diberi satu belahan lipatan di tengah-tengah
bagian bawah.
Ikat pinggang dibuat dari kain yang sama dengan bahan kemeja lebar 5 cm. Kancing
dan kepala ikat pinggang berwarna kuning emas untuk golongan III dan IV serta
berwarna putih perak untuk golongan I dan II, kancing-kancing memakai Tanda Korps
Bea dan Cukai, sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran XI Keputusan Menteri
Keuangan No. 466/KMK.05/1999;
2) Celana panjang dengan model yang sama dengan celana untuk PDH-BC.

14
BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 375 FEBRUARI 2006
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
b) Untuk pegawai wanita, terdiri dari :
1) Kemeja berbentuk jas lengan panjang dengan epolet yang dipasang di atas
bahu kemeja dan dengan 4 (empat) buah kancing dan 2 (dua) buah saku
atas dengan lipatan di tengah dan tutup saku berbentuk alokade. Bagian
depan ditutup dengan 4 (empat) buah kancing dan 2 (dua) buah kancing saku,
dipakai di luar rok. Kancing berwarna kuning emas untuk golongan III dan IV
serta berwarna putih perak untuk golongan I dan II, kancing-kancing memakai
Tanda Korps Bea dan Cukai. Contoh gambar sebagaimana ditetapkan dalam
Lampiran XI Keputusan Menteri Keuangan No. 466/KMK.05/1999;
2) Rok dengan model yang sama dengan rok PDH-BC;
3) Rok untuk wanita yang menggunakan busana muslimah sama dengan rok
PDH-BC.
3) Tutup kaki PDU-BC
Tutup kaki PDU-BC sama dengan tutup kaki PDH-BC
8. Pakaian Dinas Seragam bagi pegawai yang sedang mengikuti pendidikan dan pelatihan di Pusdiklat
Bea dan Cukai diatur sebagai berikut :
a. PDL-BC warna biru kehitam-hitaman dan topi lapangan warna biru kehitam-hitaman, untuk
kegiatan Latihan Kesamaptaan dan kegiatan lain di luar kelas atau ruangan;
b. PDH-BC untuk kegiatan pelajaran/pelatihan di kelas, pesiar, dan upacara;
c. Tidak memakai tanda jabatan struktural;
d. Memakai tanda pangkat siswa;
e. Memakai kartu siswa yang dikeluarkan Pusdiklat Bea dan Cukai.

E. KELENGKAPAN PAKAIAN DINAS SERAGAM


1. Kelengkapan dan penggunaan kelengkapan pakaian dinas seragam Direktorat Jenderal Bea dan
Cukai secara rinci diuraikan dalam Pasal 7 Keputusan Menteri Keuangan No. 282/KMK.04/2001;
2. Kelengkapan Pakaian Dinas Seragam bagi pegawai yang sedang mengikuti pendidikan dan
pelatihan di Pusdiklat Bea dan Cukai diatur sebagai berikut :
a. PDL-BC warna biru kehitam-hitaman dan topi lapangan warna biru kehitam-hitaman, untuk
kegiatan Latihan Kesamaptaan dan kegiatan lain di luar kelas atau ruangan;
b. PDH-BC untuk kegiatan pelajaran/pelatihan di kelas, pesiar, dan upacara;
c. Tidak memakai tanda jabatan struktural;
d. Memakai tanda pangkat siswa;
e. Memakai kartu siswa yang dikeluarkan Pusdiklat Bea dan Cukai.
3. Kelengkapan PDH-BC bagi pegawai yang bertugas di Terminal Penumpang Pelabuhan Laut/Udara
diatur sebagai berikut :
a. tidak memakai tanda pangkat;
b. tidak memakai tanda jabatan (untuk pejabat struktural eselon III, IV dan V);
c. memakai dasi;
d. memakai jas (untuk pejabat struktural eselon III, IV dan V);
e. memakai celana panjang bagi pegawai wanita.

F. PENGECUALIAN DARI KEWAJIBAN PEMAKAIAN PAKAIAN DINAS SERAGAM


DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI
1. Diizinkan untuk dapat tidak memakai pakaian dinas seragam Direktorat Jenderal Bea dan Cukai,
bagi :
a. Pegawai yang memangku Jabatan Struktural Eselon I dan II di Kantor Pusat dan Kantor
Wilayah;
b. Pegawai yang memangku Jabatan Struktural Eselon III di Kantor Pusat dan Kantor Wilayah,
kecuali pada hari Senin;
c. Pegawai yang memangku Jabatan Struktural Eselon III dan IV yang memangku jabatan
Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai, Kepala Pangkalan Sarana Operasi Bea dan
Cukai, atau Kepala Balai Pengujian dan Identifikasi Barang, kecuali pada hari Senin;
d. Pegawai yang memangku Jabatan Struktural Eselon IV ke atas di lingkungan Direktorat
Jenderal Bea dan Cukai, bila menghadiri acara diluar kantor;
e. Pegawai yang memangku Jabatan Struktural Eselon IV ke atas di lingkungan Direktorat
Jenderal Bea dan Cukai, pada setiap hari Jum’at.
2. Pejabat sebagaimana dimaksud dalam angka 1 huruf e di atas, apabila tidak memakai pakaian
dinas seragam Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dalam menjalankan tugasnya sehari-hari
diwajibkan memakai :
a. Pakaian Sipil Lengkap (PSL) dengan atau tanpa jas;
b. Pakaian Sipil Resmi (PSR);
c. Pakaian Sipil Harian (PSH); atau
d. Pakaian Harian Sipil (PHS); dan
e. Kartu Tanda Pengenal Pegawai.
3. Pejabat sebagaimana dimaksud dalam angka 1 huruf e di atas, apabila tidak memakai pakaian
dinas seragam Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dalam menjalankan tugasnya sehari-hari
diwajibkan :

15
15
BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 375 FEBRUARI 2006
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
a. Untuk pegawai pria, memakai kemeja batik lengan pendek atau panjang dan celana
panjang warna gelap.
b. Untuk pegawai wanita, memakai kemeja batik lengan panjang dan rok warna gelap
model span paling tinggi 2 cm di bawah lutut dan paling rendah 5 cm di bawah lutut.
c. Untuk pegawai wanita yang menggunakan busana muslimah, memakai kemeja batik
lengan panjang dan rok warna gelap, model sesuai ketentuan busana muslimah.
d. Mengenakan Kartu Tanda Pengenal Pegawai.
4. Dikecualikan dari ketentuan ayat (1) di atas, yaitu :
a. Pada saat mengikuti apel sebagaimana dimaksud dalam Keputusan Direktur Jenderal
Bea dan Cukai Nomor KEP-22/BC/2002;
b. Pada saat mengikuti Upacara sebagaimana dimaksud dalam BAB III Pasal 7 huruf (c)
Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor KEP-67/BC/1999.
5. Diizinkan untuk dapat tidak memakai pakaian dinas seragam Direktorat Jenderal Bea dan
Cukai, bagi :
a. Pegawai yang sedang melaksanakan tugas penyamaran dalam rangka penyelidikan,
pengawasan atau pengamatan guna pencegahan dan penyidikan pelanggaran
peraturan perundang-undangan di bidang kepabeanan dan cukai. Pegawai dimaksud
selama menjalankan tugasnya memakai pakaian sesuai dengan kebutuhan/
keperluannya, dengan ketentuan bahwa izin untuk tidak memakai pakaian dinas
seragam Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dibuatkan dalam surat tugas pegawai
yang bersangkutan.
Catatan : Pada saat berada di kantor Bea dan Cukai diwajibkan memakai pakaian dinas
seragam Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, sesuai ketentuan yang berlaku.
b. Pegawai yang sedang melaksanakan tugas pemeriksaan dalam rangka penyusunan Berita
Acara Pemeriksaan terhadap pelaku pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang
kepabeanan dan cukai. Pegawai dimaksud selama menjalankan tugasnya memakai
Pakaian Sipil Lengkap tanpa jas dan mengenakan “Kartu Tanda Pengenal Pegawai”.
c. Pegawai yang sedang melaksanakan tugas audit di bidang kepabeanan dan cukai; Pegawai
dimaksud selama menjalankan tugasnya memakai Pakaian Sipil Lengkap tanpa jas dan
mengenakan “Kartu Tanda Pengenal Pegawai”, dengan ketentuan bahwa izin untuk tidak
memakai pakaian dinas seragam Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dibuatkan dalam surat
tugas pegawai yang bersangkutan.
Catatan : Pada saat berada di kantor Bea dan Cukai diwajibkan memakai pakaian dinas
seragam Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, sesuai ketentuan yang berlaku.
d. Pegawai yang sedang melaksanakan tugas menghadiri sidang banding di Pengadilan
Pajak. Pegawai dimaksud selama menjalankan tugasnya memakai Pakaian Sipil
Lengkap tanpa jas dan mengenakan “Kartu Tanda Pengenal Pegawai”, dengan
ketentuan bahwa izin untuk tidak memakai pakaian dinas seragam Direktorat Jenderal
Bea dan Cukai dibuatkan dalam surat tugas pegawai yang bersangkutan.
Catatan : Pada saat berada di kantor Bea dan Cukai diwajibkan memakai pakaian dinas
seragam Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, sesuai ketentuan yang berlaku.
e. Pegawai wanita yang sedang hamil. Pegawai dimaksud adalah yang usia kehamilannya 2
(dua) bulan sampai dengan mulai menjalankan cuti hamil, dengan ketentuan memakai
pakaian hamil yang layak dan mengenakan “Kartu Tanda Pengenal Pegawai”.
f. Pegawai yang pada hari Jum’at berangkat dari tempat tinggalnya menuju tempat
pelaksanaan Senam Kesegaran Jasmani. Setelah selesai Senam Kesegaran Jasmani,
pemakaian pakaian olah raga diizinkan dalam waktu selama-lamanya 1 (satu) jam
setelah selesainya senam dimaksud.
6. Pegawai yang dalam tugas perbantuan pada instansi di luar lingkungan Direktorat Jenderal
Bea dan Cukai, dalam melaksanakan tugasnya memakai pakaian sesuai dengan
ketentuan yang berlaku di instansi tempat pegawai yang bersangkutan diperbantukan.
7. Pengecualian lain berkaitan dengan pemakaian Pakaian Dinas Seragam Direktorat Jenderal
Bea dan Cukai diberikan hanya atas persetujuan Direktur Jenderal Bea dan Cukai.

Demikian untuk dilaksanakan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 01 Nopember 2005

Direktur Jenderal,

Eddy Abdurrachman
NIP 060044459
Tembusan :
1. Sekretaris Jenderal Departemen Keuangan RI;
2. Inspektur Jenderal Departemen Keuangan RI;
3. Kepala Pusdiklat Bea dan Cukai;
4. Para Kepala Perwakilan Bea dan Cukai di Luar Negeri.

16
BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 375 FEBRUARI 2006

You might also like