Professional Documents
Culture Documents
EKONOMI
INDONESIA
2006
MENANTI PERTUMBUHAN,
MENANTI PERTUMBUHAN,
HADAPI TANTANGAN
PROFIL WAWANCARA
MENUNGGU IMPLEMENTASI
ANTHON DEGEY
“HARAPAN SAYA, ADA PUTRA DAERAH
YANG JADI PEJABAT DI PAPUA”
SRI MULYANI INDRAWATI
“UNTUK KEUANGAN SENDIRI, MASIH BANYAK
YANG HARUS KITA BERESKAN...”
DAFTAR ISI
5
Laporan Utama
Pertumbuhan ekonomi Indone-
sia sepanjang tahun 2005
sekalipun berat masih lebih
tinggi jika dibandingkan tahun
2004. Untuk itu pada laporan
utama kali ini, WBC
mengangkat tema Perkonomian
Indonesia pada 2005.
18 52
Wawancara Selak
Ditunjuknya Sri Mulyani Kali ini WBC
sebagai Menkeu mampu mengajak
memberikan efek cerah pada pembaca untuk
perekonomian Indonesia.
jalan-jalan ke Kota
Terbukti ketika ia dan tim
Kansai, Jepang.
ekonomi dilantik oleh SBY, nilai
tukar rupiah langsung menguat Simak keunikan
dan nilai indeks harga saham kota ini dalam
gabungan juga meningkat. rubrik Selak.
56
Kepabeanan
Tingginya tingkat inflasi
dan kurang
mendukungnya
perekonomian di dalam
negeri menjadi penyebab
utama realisasi target
penerimaan tidak
terpenuhi.
30 76
Daerah ke Daerah Profil
Pada rubrik ini WBC Profil kali ini menampilkan
kembali menampilkan Anthon Degey, seorang
KPBC Tipe A pegawai bea cukai yang
Jayapura. Selain itu juga merupakan seorang
peringatan satu tahun kepala suku di bumi
bencana tsunami di Papua. Ikuti perjalanan
Nanggroe Aceh kisah hidup dan
Darussalam. harapannya pada DJBC.
Ekonomi
Indonesia
TANTANGAN EKSTERNAL
MASIH JADI PENGHAMBAT
Pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang tahun 2005 sekalipun berat masih
lebih tinggi jika dibandingkan tahun 2004.
S
etelah terpilih menjadi presiden investasi dan ekspor menjadi pendo- bahwa pertumbuhan ekonomi Indo-
dan wakil presiden pada 20 rong utama pertumbuhan menggan- nesia tahun 2005 yang lalu mengala-
Oktober 2004, duet Susilo tikan sektor konsumsi yang dominan mi peningkatan dari tahun 2004
Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla pada tahun sebelumnya. sebelumnya. Tingkat kepercayaan
(SBY-JK) menyatakan siap untuk Pemerintah juga menyatakan investor kepada Indonesia terlihat
meningkatkan perekonomian DOK. WBC dengan meningkatnya Indeks
Indonesia. Untuk itu pemerin- Harga Saham Gabungan
tahan SBY-JK membuat (IHSG) di pasar modal yang
beberapa prioritas nilainya mencapai 1104. Nilai
pembangunan ekonomi yang ini merupakan nilai tertinggi
bertumpu pada tiga hal yaitu; yang pernah tercatat dalam
revitalisasi sektor pertanian, sejarah pasar modal Indone-
pedesaan dan usaha kecil sia.
menengah (UKM) dalam Dalam hal investasi
rangka penciptaan lapangan realisasi investasi domestik
pekerjaan dan pengentasan dan asing sampai periode
kemiskinan, penguatan daya Januari hingga September
saing nasional, dan perce- 2005 tumbuh sebesar 123
patan iklim investasi yang se- persen. Total investasi
hat, menjadi agenda penting tersebut terdiri dari investasi
duet pemimpin bangsa yang Penanaman Modal Dalam
terpilih dalam pemilihan Negeri (PMDN) Rp 11,97
presiden dan wakil presiden triliun atau naik 20,97 persen
yang demokratis. dibandingkan periode yang
Pertumbuhan ekonomi di sama tahun sebelumnya,
Indonesia dalam sementara untuk investasi
perjalanannya mengalami Penanaman Modal Asing
berbagai tantangan eksternal (PMA) sebesar Rp. 72,53
di luar kendali, diantaranya, triliun atau naik 159,62
bencana tsunami di Aceh dan persen jika dibandingkan
sebagian Sumatera Utara, periode yang sama tahun
kenaikan suku bunga Ameri- sebelumnya.
ka Serikat, kenaikan harga
minyak dunia dan peristiwa HARGA MINYAK DUNIA
pemboman di Bali. BERPENGARUH
Walaupun mengalami Walaupun investasi
tekanan cukup berat, peme- dalam negeri dan asing
rintah mengklaim ekonomi meningkat, pada
Indonesia masih tumbuh kenyataanya pemerintah
dengan cukup baik, dimana BANK INDONESIA memperkirakan perekonomian tumbuh sekitar 5,3 - 5,6%. menghadapi dua tantangan
eksternal yaitu kenaikan harga keuangan negara. Pemerintah PERTUMBUHAN EKONOMI MASIH
minyak dunia dan tingkat suku bunga beralasan jika harga minyak dunia CUKUP BAIK
Fed (suku bunga Bank sentral yang meroket dan sempat menyentuh Walaupun tantangan eksternal
Amerika, Federal Reserve) Harga US$60 bila tidak diikuti dengan yang dihadapi berat, namun
minyak dunia yang sempat mencapai kenaikan harga BBM dalam negeri, pertumbuhan ekonomi Indonesia
US$ 70 per barrel telah membuat akan menyebabkan terjadinya tahun 2005 masih tetap tinggi jika
beban subsidi BBM menjadi pembengkakan anggaran untuk dibandingkan dengan tahun
meningkat tajam dan juga menekan subsidi BBM yang bisa mencapai sebelumnya. Adanya tekanan
rupiah. Rp.120 triliun lebih. eksternal ini juga diakui oleh Bank
Harga minyak dunia yang tinggi Kenaikan harga minyak dunia Indonesia (BI).
ini diakui pemerintah memberikan yang masih tetap tinggi, tentunya Pada Evaluasi Perkembangan
dampak yang cukup berat bagi akan berpengaruh terhadap APBN Ekonomi 2005, BI mengatakan
DOK. WBC
2006, terutama pada pos subsidi kondisi perekonomian global kurang
BBM. Untuk mengurangi beban menguntungkan, terutama pada
subsidi BBM tersebut, pemerintah meningkatnya harga minyak dunia
pada 5 Oktober 2005 yang lalu telah dan siklus pengetatan kebijakan
menaikan harga BBM di dalam negeri moneter global yang menyebabkan
khususnya BBM bersubsidi seperti upaya menjaga momentum
minyak tanah, premium dan solar, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas
yang rata-rata kenaikannya sebesar makro mengalami gangguan yang
107 persen dengan kenaikan cukup berarti.
tertinggi terjadi untuk minyak tanah Ketergantungan kegiatan ekonomi
yang mencapai 185 persen. domestik pada impor menyebabkan
Untuk mengurangi dampak kondisi perekonomian secara
negatif kenaikan harga BBM pada 5 struktural cukup rentan terhadap
Oktober 2005, pemerintah perubahan kondisi eksternal.
mengeluarkan kebijakan yang Ekspansi ekonomi menjadi lebih
bernama paket insentif 1 Oktober lambat ketika kegiatan investasi
2005 yang ditujukan pada empat terkendala oleh membumbungnya
kelompok sasaran, yaitu pendu- biaya produksi akibat kenaikan harga
duk miskin, petani,pekerja konsumen BBM dan belum tuntasnya berbagai
dan kelompok industri, perdagangan peraturan-peraturan di bidang
serta Usaha Kecil Menengah (UKM) investasi dan pembangunan
Untuk kelopok miskin, menurut infrastruktur.
pemerintah, paket insentif yang Sementara itu, kegiatan konsumsi
diberikan dalam bentuk subsidi juga mengalami penurunan karena
KWIK KIAN GIE. Walaupun pertumbuhan ekonomi
Indonesia 2005 hanya mencapai 5,5 persen, langsung tunai (SLT) kepada 15,5 melemahnya daya beli masyarakat
namun masih lebih tinggi jika dibandingkan pada juta rumah tangga dengan jumlah dan mulai meningkatnya suku bunga.
2004 yang hanya mencapai 5,1 persen. dana Rp.5 triliun pada tahun 2005. Di sisi lain, kinerja ekspor juga belum
PEMERINTAH HARUS
Bekerja
K eras
DI TAHUN 2006
Walaupun dibayang-bayangi oleh harga minyak dunia yang tetap tinggi, pemerintah
optimis bisa menjalankan perekonomian Indonesia tahun 2006
H
arga minyak Internasional yang perdagangan dunia pada tahun 2006 dukungan membaiknya perekonomian
cukup tinggi pada tahun 2006, tumbuh sedikit lebih baik dibandingkan global diperkirakan menjadi faktor-
masih membayang-bayangi tahun 2005 dan diperkirakan dapat faktor penting bagi penguatan kinerja
perekonomian Indonesia. Bukan hanya mencapai 7,4 persen. ekonomi nasional tahun 2006.
Indonesia, dunia pun masih harus Mengenai pertumbuhan ekonomi Konsumsi masyarakat menurut
berada dibawah bayang-bayang harga Indonesia tahun 2006, pemerintah pemerintah, masih tumbuh relatif tinggi
minyak Internasional. Perkiraan ini memperkirakan akan terus membaik sekitar 5,3 persen. Hal ini disebabkan
menurut analis ekonomi Kwik Kian Gie dan dapat mencapai 6,2 persen. antara lain oleh relatif terkendalinya
disebabkan pada tekanan permintaan Stabilitas ekonomi domestik yang tingkat harga domestik dan perkiraan
terutama permintaan yang berasal dari diperkirakan relatif terjaga, berbagai meningkatnya pendapatan masyarakat.
China dan India yang masih tetap upaya pembenahan di sektor riil serta Sementara itu suku bunga domestik
besar. Perkembangan harga minyak WBC/ATS
yang masih terkendali pada tingkat
internasional pada tahun 2006 dan yang relatif rendah diperkirakan dapat
tahun berikutnya, masih menurutnya, mendorong kredit konsumsi makanan.
juga diakibatkan oleh faktor penawaran Kinerja investasi diperkirakan akan
dan ketidakpastian mengenai biaya terus berlanjut dalam tahun 2006,
produksi minyak dunia dimasa yang dimana Pembentukan Modal Tetap
akan datang. Bruto (PMTB) diperkirakan dapat
Implikasi kenaikan harga minyak tumbuh sebesar 15,2 persen. Perkiraan
yang tinggi pada saat ini masih menurut penguatan ini terutama diharapkan
Kwik, dapat bersifat permanen atau berasal dari realisasi tindak lanjut
paling tidak dapat bertahan dalam infrastructure summit dan juga akibat
beberapa tahun ke depan. Sehingga perkiraan peningkatan kinerja industri
dengan kondisi seperti ini manufaktur terutama sub sector industri
perekonomian dunia pada tahun 2006 perlatan dan perlengkapan transportasi.
tidak berbeda jauh dengan perkiraan Sementara laju pertunbuhan ekspor
perekonomian pada tahun 2005. dalam tahun 2006 diperkirakan sekitar
Pertumbuhan ekonomi dunia tahun 10,2 persen. Tantangan eksternal
2006 menurut Kwik diperkirakan maupun internal masih mempengaruhi
sebesar 4,3 persen atau sama dengan perkiraan pertumbuhan ekspor.
perkiraan tahun 2005. Pertumbuhan Sementara seiring dengan
ekonomi di negara maju secara meningkatnya konsumsi masyarakat
keseluruhan diperkirakan sedikit dan investasi, impor barang dan jasa
membaik menjadi 2,7 persen, diperkirakan dapat tumbuh sebesar
sebaliknya pertumbuhan ekonomi di 13,4 persen.
negara-negara sedang berkembang di
kawasan Asia diperkirakan menjadi 7,2 MENKO PEREKONOMIAN BOEDIONO. Indonesia PEMERINTAH HARUS SERIUS
persen. Sedangkan volume bisa melewati masa rawan tersebut Pengamat ekonomi dari Universitas
Kebijakan Ekonomi
Pemerintah
Di Mata Dunia Usaha
Sejak duet kepemimpinan Soesilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla (SBY-JK)
terbentuk, pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan di bidang
ekonomi yang berupaya mengakomodir kepentingan banyak pihak. Namun buat
para pungusaha khususnya, implementasi dilapangan masih dirasakan lemah.
T
antangan berat yang dihadapi yang harus ditelan jika ingin sembuh tersebut tidak dapat bersaing
oleh pemerintah pada tahun dari sakit. karena negara kompetitor semakin
2005 lalu, memberi dampak Sofyan Wanandi, pimpinan banyak. Selain itu kendala dalam
besar bagi kehidupan masyarakat. kelompok usaha Gemala Group negeri juga memberikan dampak bagi
Harga minyak dunia yang meningkat mengatakan, dirinya masih bisa industri.
tajam mau tidak mau harus diikuti memaafkan keadaan perekonomian Toto menunjukkan beberapa
dengan kenaikan harga BBM dalam tahun 2005 karena adanya faktor kendala didalam negeri yang
negeri dan berimbas pula kepada eksternal dan faktor umur dihadapi oleh industrti seperti
berbagai faktor perekonomian yang pemerintahan SBY-JK yang masih kendala infrastruktur, sarana dan
lain. Kebijakan pemerintah menaikan muda dan masih baru. prasarana yang memang harus
harga BBM dalam negeri dinilai tidak Menurut Sofyan, ketika Kabinet mendapat perhatian khusus
populer oleh masyarakat, karena Indonesia bersatu terbentuk, dirinya pemerintah seperti transportasi dan
berimbas pada kenaikan harga-harga berharap pemerintah dapat juga sarana kepelabuhan.
kebutuhan lain. melakukan ‘coba-coba’ untuk bisa Tahun 2005 lalu menurut Toto,
Sedangkan bagi pengusaha, membawa Indonesia keluar dari banyak pengusaha yang berpikir
kenaikan ini akan membebani usaha krisis ekonomi yang dinilainya tidak realistis untuk menahan diri atau
dan menimbulkan biaya produksi kunjung usai. Namun kenyataannya tidak berinvestasi dan menanamkan
yang tinggi. Namun pemerintah pemerintah kehilangan prioritas uangnya karena kondisi
beralasan, ini merupakan obat pahit karena menghadapi tantangan perekonomian yang berat. “Dari pada
DOK. KY
eksternal seperti; bencana alam DOK. WBC
tsunami, flu burung, bom Bali dan
lain sebagainya.
Selanjutnya kabinet yang terdiri
dari berbagai macam latar belakang
seperti partai politik dan lain
sebagainya, dinilainya turut
memberikan dampak ketidakfokusan
pemerintah menangani
permasalahan yang ada sehingga
tidak ada koordinasi dan cenderung
menciptakan konflik yang ditakuti
oleh kalangan dunia usaha.
“Kalau ada tantangan eksternal
yang dihadapi pemerintah,
semestinya bisa membuat kabinet
kompak dan fokus untuk
menyelesaikan suatu permasalahan
yang ada, tapi kenyataannya tidak
kelihatan dan tidak kompak,”ujar
Sofyan kembali.
Ketua Gabungan Pengusaha
Ekspor Indonesia (GPEI), Toto
Dirgantoro mengatakan, tahun 2005
merupakan tahun yang
SOFYAN WANANDHI. Pemerintah kehilangan TOTO DIRGANTORO. DJBC lebih
prioritas karena menghadapi tantangan memprihatinkan bagi dunia usaha. menggiatkan lagi penekanan terhadap
eksternal seperti; bencana alam tsunami, flu Menurutnya industri menghadapi berbagai peraturan yang ada kepada
burung, bom Bali dan lain sebagainya. kendala dimana produk dari industri para petugas di lapangan.
para investor menanamkan modal umum pabrik rokok masih bisa pabrik rokok legal yang kembang
untuk investasi dengan kondisi yang mengikuti keadaan pada saat itu. kempis dan tutup, karena peminatnya
berat, yang pada nantinya Pada saat harga BBM naik dan lain lebih cenderung membeli rokok
mengakibatkan tidak bisa membayar sebagainya naik, secara umum daya selundupan yang murah. “Ini setidak-
pesangon pekerjanya atau terjadi beli menurun. Namun tingkat nya harus diantisipasi oleh DJBC
PHK karena menutup pabrik, lebih menurunnya ini dikategorikannya ada melalui pengawasannya,”ujar Mufti.
baik mereka menahan uang. Tahun yang menurun sekali ada yang Teguh Trihono, Production Control
2005 menurut saya cukup signifikan menurun sedikit. Hal ini tergantung Export and Import Division Toyota
terjadi pemutusan hubungan pada merek rokok tersebut dan Motor Manufacturing Indonesia
kerja,”lanjut Toto segmen dari rokok tersebut. (TMIN) mengatakan, untuk tahun
Dari pengamatan Toto, dampak “Kalau suatu merek rokok 2005 memang menghadapi
market dalam negeri tahun 2005 bisa konsumennya menurun sekali akibat tantangan cukup berat dari sisi
dikatakan perekonomiannya tidak kenaikan BBM, kita harus lihat perekonomian domestik, namun
berjalan stabil dimana pasar menjadi menurunnya sampai sejauh mana, pihaknya kembali menyerahkan
lesu, daya saing juga berkurang dan apakah menurunnya ini sampai pada kebijakan menghadapi perekonomian
banjirnya barang impor. Dampak pengurangan pegawai atau 2005 lalu kepada pemerintah.
yang dirasakan terjadi pada saat tidak,”ujar Mufti. Namun ia Ia mengatakan TMIN masih bisa
momen yang bisa dibilang panen mengatakan pengurangan pegawai menjalani keadaan tahun 2005 lalu
bagi industri dalam negeri yaitu saat dan penutupan pabrik akibat mengingat pasar domestik Indonesia
menjelang hari raya dan tahun baru kenaikan harga BBM tidak ditemui cukup bagus untuk pemasaran
terjadi kelesuan. “Untuk produk sejauh ini, namun ia mengatakan Toyota Inova dan ekspor ke beberapa
khususnya tekstil sulit melempar kemungkinan itu ada. negara berlangsung sesuai dengan
produknya ke pasar. Itu kondisi yang Gapprindo mensinyalir akibat target yang dimilikinya, untuk jenis
kita alami tahun 2005,”jelas Toto. kenaikan BBM yang berimbas ke armada Toyota Avanza.
Muhaimin Mufti Ketua Gabungan segala lini ini memungkinkan subur-
Pengusaha Rokok Putih Indonesia nya pertumbuhan rokok-rokok ilegal HARUS CARI TEROBOSAN
(Gapprindo) mengatakan, tahun 2005 dan rokok selundupan dari luar neg- Belajar dari mini krisis yang
memang cukup berat, namun secara eri. Akibatnya menurut Mufti, banyak dihadapi oleh pemerintah pada tahun
pengusaha dan juga bagi pendapat- transaksi, namun kadang-kadang pihak DJBC responsif sehingga
an negara. PFPD (Pejabat Fungsional hambatan dapat diselesaikan tanpa
Mengenai SDM, Toto menekankan Pemeriksa Dokumen) menentukan mengganggu produksi.
agar DJBC lebih menggiatkan lagi lain karena instruksi dari pusat Sementara Mufti mengatakan,
penekanan terhadap berbagai plafonnya harus sejumlah nilai DJBC sudah menjalankan tugas dan
peraturan yang ada kepada para tertentu, sehingga pengusaha kena fungsinya dengan maksimal.
petugas di lapangan. Hal ini agar tambah bayar. Ini yang dikeluhkan Kerjasama antara asosiasi dengan
tidak terjadi salah persepsi ketika pengusaha. DJBC pun terjalin sehingga hambatan-
pelaksanaan di lapangan. Selama ini “Kalau DJBC menjalankan ketentu- hambatan yang ditemui di lapangan
menurutnya, jika ada suatu aturan an yang ada dalam undang-undang, dapat diselesaikan bersama. Bahkan
baru, pengusaha selalu mendapat tidak usah khawatir mengenai adanya menurut Mufti, dalam amandemen
sosialisasi terlebih dahulu sedangkan under value, karena ada post audit, jadi Undang-Undang Cukai yang kini masih
petugas di lapangan tinggal audit saja,”papar Toto. dalam pembahasan di DPR, pihaknya
mendapatkannya setelah itu, hal ini Hal senada juga disampaikan merasa cukup didengar dan diakomodir
sering mengakibatkan terjadinya Teguh ketika ditanya mengenai kepentingannya.
ketidaksiapan petugas dilapangan. kebijakan yang dikeluarkan DJBC. “Namun memang, masih ada
Menurutnya, Undang-Undang Menurutnya kebijakan yang beberapa hal yang harus dibahas
nomor 10 tahun 1995 tentang dikeluarkan oleh DJBC sudah lebih lanjut mengenai Undang-
Kepabeanan, sudah cukup baik dan mengakomodir pihaknya dan Undang Cukai yang kini tengah
harus dijalankan dengan konsekuen, beberapa pengusaha lainnya, ia dibahas di DPR, dan secara
sehingga tidak akan ada keluhan dari mencontohkan adanya jalur prioritas keseluruhan Undang-Undang
beberapa pelaku usaha. Toto yang sangat membantu usahanya tersebut sudah baik,”papar Mufti
mencontohkan keluhan yang pernah dalam menjalankan produksi. yang juga terlibat sebagai tim review
ia temui seperti nilai pabean. Mengenai hambatan di lapangan dalam pembahasan amandemen
Menurutnya, nilai pabean adalah nilai menurutnya memang ditemui, namun Undang-Undang Cukai. zap
“Setelah Semester I,
Growth perekonomian Indonesia
Akan Kembali Membaik”
Menjaga ekspektasi masyarakat adalah sangat penting untuk bisa meningkatkan
perekonomian Indonesia, karena pasar sangat sensitif terhadap statement yang
dikeluarkan pejabat. Jika statement tersebut tidak sesuai dengan ekspektasi
mereka, diperkirakan ekonomi akan kembali porak poranda.
P
erekonomian Indonesia pada awal Bagaimana menurut anda tim eko-
tahun 2006 masih dirasa agak nomi baru dalam Kabinet Indonesia
memberatkan bagi masyarakat dan Bersatu dimana disitu duduk Pak
juga dunia usaha. Hal ini menurut Direktur Boediono dan Ibu Sri Mulyani?
Lembaga Penyelidikan Ekonomi Saya tidak mau komentar mengenai
Masyarakat Universitas Indonesia (LPEM mbak Ani (Sri Mulyani.red) karena beliau
UI) M. Chatib Basri, lebih dikarenakan juga orang LPEM UI, nanti kalau saya
masih dibayangi harga minyak dunia yang komentar tentang beliau akan bias. Saya
tinggi pada tahun 2005 yang berdampak akan komentar mengenai Pak Boed. Saya
pada masalah sosial di masyarakat, lihat Pak Boediono merupakan orang
seperti kenaikan harga kebutuhan pokok yang memiliki reputasi baik dibidang
yang dipicu dari kenaikan harga BBM makro ekonomi. Ketika beliau menjadi
dalam negeri. Menteri Keuangan kinerjanya juga cukup
Namun Chatib Basri mengatakan, baik. Dan bisa lihat juga ekspektasi dari
pemerintah dalam hal ini presiden sudah pasar yang indeksnya menguat, nilai tukar
mampu melihat dan mengamati Rupiah menguat, responnya juga positif.
keinginan masyarakat termasuk juga Justru saya disini mengingatkan agar
pelaku pasar. Hal ini terbukti dengan harus ada kehati-hatian. Orang sangat
meningkatnya nilai tukar rupiah dan percaya pada Pak Boed, kalau orang
meningkatnya pula nilai Indeks Saham percaya pada beliau maka ekspektasinya
Gabungan di bursa saham ketika juga tinggi. Seperti yang tadi saya bilang,
dilantiknya Boediono dan Sri Mulyani CHATIB BASRI. Dengan adanya on-line sistem ini, dalam enam bulan ke depan pertumbuhan
Indrawati menjadi Menko Perekonomian maka kemungkinan untuk melakukan manuver ekonomi akan melambat. Jangan sampai
dan Menteri Keuangan. tentu akan jauh lebih berkurang ekspektasi orang berlebihan, nantinya
Ia kembali menambahkan, orang menganggap Pak Boed menjadi
pemerintah harus bisa menjaga sentimen saya bisa mencapai 5,5 persen sampai menko bagus, kok dalam tiga bulan
positif yang ada di masyarakat tersebut, 5,6 persen. Tapi efek dari harga minyak growth tidak naik, belum ada lapangan
jangan sampai pemerintah kembali dunia mengakibatkan kita harus meng- pekerjaan? Kalau ekspektasi dari
melakukan suatu langkah mundur di ambil kebijakan memotong subsidi. Dan masyarakat tidak terpenuhi maka nanti
bidang perekonomian dengan implikasi dari hal tersebut adalah inflasi. orang akan bilang tim ekonominya gagal.
mengeluarkan suatu statement yang bisa Inflasi kita pada tahun 2005 meningkat Padahal ini masalah ekspektasi yang
mengundang reaksi negatif pelaku pasar. tajam, kalau saya lihat ini adalah terlalu tinggi.
Selanjutnya Chatib Basri fenomena jangka pendek dan ini berlanjut
mengatakan, beberapa survey mengenai hingga semester I 2006. Pada semeseter I Seberapa jauh ekspektasi
perekonomian yang dilakukannya juga perekonomian masih melambat, tapi masyarakat berpengaruh pada
terhadap beberapa lembaga salah setelah itu saya melihat growth-nya akan ekonomi Indonesia?
satunya DJBC, Chatib mengatakan hal itu kembali membaik. Menurut saya mengelola ekspektasi ini
harus bisa dijadikan sebagai masukan adalah sangat penting. Jangan bikin
untuk bisa meningkatkan kinerja. Kadang-kadang dalam bahasa kebijakan yang “aneh-aneh” dalam arti
Mengenai kondisi perekonomian ekonomi dikatakan pertumbuhan kata yang membuat sentimen pasar
Indonesia dan sarannya tentang langkah ekonomi membaik, tapi dalam prak- menjadi terganggu. Seperti isu yang lagi
apa saja yang harus diambil pemerintah teknya, masyarakat melihat shock ramai dibicarakan orang mengenai
untuk bisa menjaga kepercayaan terbesar ada pada kenaikan harga apakah betul pemerintah mau buy back
masyarakat, berikut petikan wawancara BBM, bagaimana menurut Anda? Indosat? Itu hal yang sensitif buat pasar,
dengan Chatib Basri Kalau dari segi shock terbesar dari kemudian juga mengenai kebijakan utang,
dampak kenaikan BBM memang terasa, kok tiba-tiba kita mau minta debt relief.
Bagaimana menurut anda ekonomi seperti konsumsi menurun. Dan bisa dili- Buat pasar itu sensitif !
Indonesia tahun 2005 yang lalu? hat dari indikator impor mengalami penu- Kalau debt relief itu diminta berarti
Kalau dari segi pertumbuhan masih runan, itu yang saya katakan tadi, efeknya ratting kita turun dimata investor. Mereka
lebih baik dari tahun 2004. Tahun 2004 akan masih dirasakan hingga semester I. akan meninggalkan Indonesia. Mereka
lalu pertumbuhan ekonomi kita 5,1 persen, dan pada semseter II tahun 2006 yang saya maksud adalah investor yang
sedangkan kalau tahun 2005 perkiraan konsumsi akan kembali meningkat lagi. bermain di pasar uang atau modal, mere-
“Integritas Kita
TIDAK BISA DIPERJUALBELIKAN,
APALAGI DIKOMPROMIKAN...!”
Ditunjuknya Sri Mulyani Indrawati sebagai Menteri Keuangan yang baru oleh
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, mampu memberikan efek cerah pada
perekonomian Indonesia. Hal ini terbukti dengan menguatnya nilai tukar rupiah dan
meningkatnya nilai indeks harga saham gabungan tidak lama setelah ia (dan tim
ekonomi lainnya) dilantik oleh presiden. Namun itu saja belum cukup untuk
memajukan perekonomian Indonesia. Tugas besar dan segala permasalahan yang
kompleks dibidang fiskal menunggu untuk diselesaikan oleh Menteri Keuangan yang
baru. Untuk melihat ekonomi Indonesia tahun 2005 dan 2006, berikut wawancara
Redaktur WBC Zulfril Adha Putra dengan Menteri Keuangan DR. Sri Mulyani
Indrawati mengenai perekonomian Indonesia diruang kerjanya.
Apa yang menjadi prioritas Dari prioritas yang disampaikan kemampuan dari SDM-nya itu untuk
ketika anda diangkat sebagai tadi, bagaimana implementasinya bisa mengelola resiko dan mengelola
Menteri Keuangan ? di lapangan? keuangan negara secara lebih baik,
Ya pertama tentu memperkuat Contoh implementasinya, pertama sangat perlu ditingkatkan.
struktur dari pengelolaan keuangan kita lihat manajemen APBN-nya,
negara sehingga dia tidak data-data tidak terkonsolidasi secara Bagaimana hubungan dengan
menambah atau menciptakan tepat waktu dan tepat kualitas, lembaga terkait yang merupakan
tambahan resiko di dalam artinya seluruh eselon I Direktorat mitra kerja Departemen
perekonomian dan itu dilihat dari sisi Jenderal dibawah Departemen Keuangan?
Anggaran Penerimaan dan Belanja Keuangan harus mampu untuk Hubungan kerja dengan berbagai
Negara (APBN), yang berarti memproduce atau menghasilkan lembaga-lembaga yang selama ini
memperbaiki prestasi dari data-data mengenai area-area yang menjadi mitra kerja kita juga perlu
penerimaan negara, baik itu dari mereka harus manage secara tepat diperbaiki, apakah dalam hal ini BI,
pajak maupun non pajak, termasuk waktu dan dengan kualitas yang lebih dan Menko Perekonomian, atau
cukai dan mengurangi berbagai baik, dan kemudian data itu dikelola Bappenas sebagai pengelola
bentuk kebocoran yang selama ini atau diolah untuk bisa menghasilkan kebijakan secara makro maupun
dideteksi. Kemudian memperbaiki masukan terhadap kebijakan secara dengan berbagai share holder yang
sisi pengeluaran, baik dari sisi lebih struktural atau secara lebih lain, seperti investor yang membeli
prosedurnya, efisiensinya maupun baik. bond atau surat hutang negara
efektifitasnya, dan dari sisi financing- Kedua, memperbaiki sistem, maupun masyarakat secara umum.
nya (pembiayaannya) sistem itu berhubungan dengan Dan tentu saja ini adalah mengubah
mengoptimalkan sumber-sumber leadership, berhubungan dengan etos dari Departemen Keuangan
pembiayaan APBN, yang selama ini institusinya, kapasitasnya. Di yang selama ini relatif tertutup dan
menjadi sumber pembiayaan yang keuangan tentu saja dari sisi kapa- kurang dianggap responsive
secara historis sudah cukup lama sitas SDM-nya dengan tantangan terhadap kebutuhan kebijakan makro
dirintis, baik itu dalam bentuk hutang baru yang makin meningkat dan ataupun mikro ekonomi, sekarang
dalam negeri maupun luar negeri. makin dinamis, sebetulnya masalah harus menjadi Departemen
Keuangan yang menjadi lebih masih berkisar di atas US$50, dan pertumbuhan ekonomi tidak semakin
terbuka dan harus mampu memberi harga itu sebetulnya relatif hampir melemah.
services kepada pihak lain secara sama dengan asumsi APBN 2006 Yang kedua, melakukan
tepat waktu, tepat kualitas dan yang kita miliki, sehingga memang optimalisasi dari berbagai instrumen
mengurangi biaya semaksimal kita tidak mengharapkan adanya yang dimiliki, baik itu instrumen
mungkin. shock yang terlalu besar dari harga fiskal, instrumen policy secara
minyak. Meskipun kalau meleset dari structural untuk mempermudah
Bagaimana anda melihat angka 57 dollar, dan melesetnya itu sektor-sektor usaha dan masyarakat
perekonomian Indonesia tahun kebawah sangat besar pengaruhnya untuk bisa kembali memiliki daya beli
2005 yang lalu ? terhadap revenue kita, sehingga kita dan memiliki daya mampu untuk
Tahun 2005 banyak persoalan harus siap-siap paling tidak menghasilkan apa yang kita sebut
yang dihadapi oleh kita, baik yang mengurangi pengeluaran supaya sumber-sumber pertumbuhan
sifatnya shock eksternal maupun defisitnya tidak menggelembung ekonomi alternatif.
yang berasal dari dalam negeri. terlalu besar. Tapi kalau harga
Shock eksternal kita sudah baca minyak itu lebih tinggi tapi disisi lain Apakah masih ada Pekerjaan
dibanyak media seperti bencana penerimaan kita lebih banyak, tetap Rumah yang tidak terselesaikan
alam dan tsunami sampai kepada subsidinya juga akan meningkat pada tahun 2005 yang lalu?
harga minyak yang meningkat secara secara lebih besar. Banyak, karena di tahun 2005
tajam, dari harga asumsi APBN yang Nah ini semuanya juga harus kita seperti yang disebutkan tadi,
hanya US$24 perbarel naik hampir perhatikan dari sisi optimalisasi suasananya adalah suasana emer-
3 kali lipatnya dan ini menyebabkan ruangan ataupun optimalisasi dari gency yang banyak sekali, karena
perubahan yang luar biasa di dalam kemampuan APBN untuk 2006. adanya shock eksternal yang begitu
struktur APBN kita. Diharapkan bisa menjadi pendorong banyak maupun yang karena tahun
Di dalam negeri sendiri tentu pertumbuhan ekonomi karena seperti 2005 pemerintahan baru relatif masih
shock ini menimbulkan tantangan saya katakan tadi background-nya banyak yang harus dieja dari sisi
yang makin rumit karena tahun 2005 dengan adanya kenaikan mekanisme kerja dan lain-lain.
berhubungan dengan pos-pos harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Lantas tahun 2006 meneruskan
pengeluaran pemerintah yang tidak dan pengurangan subsidi sektor persoalan yang belum terselesaikan,
bisa diubah secara mudah, karena usaha dan sektor masyarakat katakanlah dulu kita punya proses
harus merubah keputusan politik jadi anggaran terlambat, 2006 sudah bisa
harus melalui konsultasi. Dengan kita atasi dengan lebih awal. Tetapi
shock-shock ini pemerintah membuat tahun 2005 katakanlah persoalan
pilihan-pilihan kebijakan yang “SAYA RASA bahwa investasi belum meningkat
mungkin tidak populer, tetapi seperti yang kita harapkan karena
mungkin hasilnya dari jangka
TANTANGAN PALING adanya persepsi tentang resiko
menengah panjang dianggap bisa BESAR DARI BEA DAN maupun iklim investasi yang belum
memberikan ruangan yang lebih baik. cukup, itu semuanya harus masuk
Kebijakan pengurangan subsidi CUKAI ADALAH kepada prioritas 2006, apakah itu
atau dengan menaikkan harga berhubungan dengan masalah iklim
minyak memang berdampak pada REPUTASI” investasi yang berhubungan dengan
dua hal, yaitu dunia usaha dan sektor keseimbangan ekonomi seperti
masyarakat, mereka harus dipulihkan stabilitas, tenaga kerja, masalah
kembali. Jadi disisi ini kelihatan menjadi relatif lemah kemampuan perpajakan, masalah arus barang
sekali disaat pemerintah harus mereka untuk menjadi pendorong dan jasa yang berhubungan dengan
memperbaiki kesehatan keuangan pertumbuhan ekonomi. pelabuhan, bea cukai, dan lain-lain,
negara, dampaknya tidak mudah bagi Jadi untuk satu semester, APBN kemudian masalah perijinan,
sektor usaha dan sektor masyarakat. kita masih harus menjadi salah satu masalah yang berhubungan dengan
Ketika pemerintah memiliki sumber pendorong pertumbuhan persoalan-persoalan yang ada di
‘ruangan’setelah menaikan harga ekonomi. dalam persetujuan investasi.
BBM, maka pemerintah mulai lagi Nah harga minyak ini tentu kita Untuk keuangan sendiri masih
harus berangsur-angsur memperbaiki tidak harapkan menimbulkan banyak hal yang harus kita bereskan,
situasi dimasyarakat dan di dunia persoalan yang banyak terhadap pertama manajemen APBN yang
usaha supaya mereka bisa pulih struktur APBN sehingga dia akan lebih pasti, atau lebih aman, lebih
kembali. mempengaruhi policy secara drastis kecil resikonya, berarti ini
Saya rasa itu yang merupakan dari APBN kita. membutuhkan informasi yang lebih
esensi penting dari tahun 2005, dan berkualitas, perencanaan kebijakan
apabila mekanisme ini berjalan Secara keseluruhan bagaimana yang lebih predictable dan juga
secara konsisten dan kontinyu anda melihat ekonomi Indonesia komunikasi yang lebih baik. Yang
mungkin akan menimbulkan kembali tahun 2006? kedua, kapasitas dan institusinya.
harapan dan confidence yang lebih Seperti saya sebutkan tadi bahwa Banyak masalah-masalah baik itu
baik dari masyarakat dan dunia pemerintah untuk tahap awal ini, dari sisi pengelolaan utang,
usaha untuk bisa lagi menjalankan akan mencoba mengkompensir pengelolaan anggaran, pengelolaan
kegiatan-kegiatan ekonomi mereka. berbagai perlemahan ekonomi yang penerimaan semuanya membutuhkan
terjadi baik karena adanya trend kemampuan untuk memperbaiki
Apakah Tahun 2006 ini,masih secara cukup bersistem semenjak kinerjanya.
dibayang-bayangi dengan harga akhir tahun 2004, maupun dalam hal Kemudian masalah hutang negara
minyak dunia yang tinggi? ini tidak adanya faktor-faktor yang berhubungan dengan bond
Ya, berbagai prediksi mengenai eksternal yang menyebabkan sumber dalam negeri kita masih punya
harga minyak dunia tidak akan pertumbuhan ekonomi mengalami keterbatasan dari sisi pasar utang
pernah bisa dipastikan secara 100 perlemahan. Jadi pemerintah secara dalam negeri yang dianggap masih
persen, tetapi berbagai prediksi umum, policy secara garis besarnya sangat dangkal. Ini semua adalah
menggambarkan bahwa harganya adalah, menjaga supaya PR-PR yang belum terselesaikan
sistematis. Nah inilah menurut saya selama ini masih dianggap tidak Masih jauh. Kalau semua orang
yang harus betul-betul diwaspadai berjalan secara seharusnya. sudah memberikan apresiasi yang baik
oleh kita. Nah tentu tidak semuanya ada di pada DJBC maka saya pantas untuk
dalam kewenangan DJBC, mereka juga puas. Kalau kita disebutkan diberbagai
Lalu apa yang akan dilakukan? dititipi oleh misi-misi yang lain, survei internasional maupun nasional
Kalau persoalannya ini, ya berarti katakanlah seperti departemen teknis bahwa dua institusi kita, Bea Cukai dan
seluruh sistemnya harus dilakukan yang harus melakukan fungsi-fungsinya Pajak termasuk yang paling buruk
perombakan secara total. Kalau yang karena Bea dan Cukai adalah gate reputasinya, tidak ada alasan saya
disini berarti kita hanya memberikan terakhir dalam hal ini atau gate puas pada hari-hari ini tentunya.
assurance policy untuk memperkuat pertama kalau kita berhubungan
proses pelaksanaan itu. Saya sudah dengan yang mau masuk, maka kita Pesan-pesan dan harapan Anda
katakan kepada Dirjen Bea dan Cukai, dihadapkan pada berbagai macam kepada pegawai Departemen
kalau persoalannya adalah policy, saya policy-policy yang berasal dari Keuangan khususnya DJBC ?
bertanggungjawab untuk memberikan departemen lain yang meminta supaya Pesan saya mungkin tugas yang
policy yang clear sehingga bagi gate ini diamankan. Apakah itu dalam paling berat dari Departemen
pimpinan maupun aparat di bawah tidak bentuk supaya mencegah barang Keuangan adalah menjaga fungsi
merasakan adanya kebingungan atau diselundupkan ke luar atau mencegah stabilitas sambil membangun reputasi
paling tidak keluhan bahwa policy-nya barang di selundupkan masuk. atau integritas. Menjaga stabilitas
jelek sehingga aparat saya bisa punya Nah reformasi di Bea dan Cukai ini berarti ada kontinuitas yang harus kita
ruangan untuk memanipulasi. sedang mengarah kepada bagaimana jaga dari sisi makro, kerangkanya
Pertanyaan pertama saya apakah memperlakukan para eksportir maupun maupun angkanya, tetapi di sisi lain
policy-nya sudah benar? Apakah ada importir yang memang sudah punya adalah memperbaiki reputasi dan
persoalan di dalam policy-nya atau kredibilitas bagus untuk mendapatkan membangun integritas, itu
sistemnya? Kalau persoalannya fasilitas yang optimal, mengurangi membutuhkan berbagai macam
memang ada sistem atau policy yang berinteraksi, maupun berbagai macam tantangan yang sifatnya manusia,
jelek,..perbaiki itu! sehingga tidak ada dari sisi prosedur maupun waktu dan kebijakan maupun institusinya.
alasan karena sistemnya jelek semua biaya. Mungkin, keduanya sama beratnya,
orang bisa melakukan pelanggaran. Tetapi persoalannya adalah, saya tidak ingin mengatakan bahwa
Tapi kalau persoalannya pada database atau track record dari kalau kita mau menjaga stabilitas,
manusianya, pada orang-orangnya eksportir atau importir kita masih berarti yang kedua dihilangkan, tetapi
yang tidak melakukan fungsi banyak yang masuk dalam kategori saya rasa sudah pada saatnya bahwa
pengawasan, tidak exercise yang tidak green atau prioritas ini yang jajaran Departemen Keuangan perlu,
(menjalankan tugas-red),maka masuk dalam kategori merah, artinya karena saya anggap Departemen
persoalannya ini adalah konsekuensi, karena barangnya sensitif, entah Keuangan relatif dari sisi pendapatan,
insentif atau punishment hanya pada perusahaannya tidak kredibel atau tidak sistemnya jauh lebih baik dibandingkan
masalah itu. memiliki track record yang baik departemen lain sehingga alasan untuk
Nah kita akan lihat tentu saja sehingga memang mereka masih mengatakan bahwa kita tidak memiliki
persoalan-persoalan ini terhadap kasus menjadi obyek berbagai macam pendapatan yang cukup mungkin tidak
yang sekarang terjadi maupun pemeriksaan. terlalu dibenarkan untuk posisi kita.
keseluruhannya karena masih restitusi Obyek pemeriksaan ini bisa Sehingga mungkin yang paling
ekspor hanya di satu kantor saja, memunculkan berbagai macam penting untuk Departemen Keuangan
sementara orang yang melaksanakan possibility pelanggaran, oleh karena itu adalah membangun integritas.
restitusi ekspor hampir di seluruh masih banyak yang masuk dalam Menurut saya integritas tidak bisa
kantor pajak dan berhubungan dengan kategori merah atau yang hijau dibangun sehari dan dia tergantung
banyak sekali kantor Bea dan Cukai diperiksa, maka kita harus memperkuat attitude kita. Saya rasa untuk
yang meng-endorse dokumen- pengawasannya. Jadi walaupun Departemen Keuangan dan Bea
dokumen ekspor. Berarti itu evaluasi. mereka melakukan tugas untuk Cukai mereka harus sudah punya
melakukan pengecekan, bukan berarti sikap ini. Integritas kita tidak bisa
Bagaimana anda melihat reformasi mereka punya kesempatan untuk diperjualbelikan, apalagi
yang sedang dijalankan DJBC ? melakukan abusing of power. Nah ini dikompromikan. Kalau integritas bisa
Ya reformasi dari sisi investasi yang salah satu menurut saya diperjualbelikan atau dikompromikan
database, kemudian investasi dari reformasi Bea dan Cukai maupun ya sebetulnya kita sudah pada level
membangun sistem supaya ada single keseluruhan Departemen Keuangan yang paling buruk dari kinerja
window, adanya electronic transaction masih sangat lemah di bidang Departemen Keuangan.
sehingga mengurangi interface atau pengawasan dan enforcement terhadap Nah sekarang saya akan
bersentuhan antara aparat kita dengan pengawasan itu. tanyakan kepada Departemen
yang kita layani sehingga mengurangi Keuangan dan jajaran Bea Cukai dan
kemungkinan terjadinya pelanggaran, Secara keseluruhan, apakah anda lain-lain, apakah kita sudah pada
saya rasa itu cukup baik dan harus sudah puas melihat kinerja Bea dan tahap bahwa kita memiliki prinsip
dioptimalkan tetapi sudah merupakan Cukai dengan program-programnya? bahwa power integrity adalah
inisiatif di tempat yang benar, yaitu Ya..tidak puas dong, kalau saya pertahanan pertama kita? Kalau itu
memperbaiki investasi dari sisi data- puas, saya tidak akan menekankan sudah dijualbelikan atau mudah
base dan sistem perangkatnya maupun pada build resiko Saya baru sebulan untuk dikompromikan, seluruh
dari sisi orangnya. menjabat dan itu adalah salah satu pertahanan lain akan mudah sekali
Namun seperti yang saya katakan reputation problem yang terus terang turun. Mau dikasih peraturan lebih
tadi, investasi ini atau reformasi dari sisi tidak bisa diselesaikan dalam jangka besar, mau dikasih berbagai macam
database, sistem dan mengurangi waktu pendek. Kalau saya dari awal pengawasam lebih tinggi, kalau
interaksi ternyata tidak mengurangi puas, saya tidak perlu memberikan semua lapisan ini memiliki prinsip
persoalan sistemik yang lain yang tidak semacam tolok ukur yang tinggi kepada bahwa integritas mudah
disebutkan, kelemahannya ada di aparat maupun dirjen bea cukai untuk dikompromikan dan bisa dijualbeli-
dalam sebuah sistem check and memperbaiki dirinya dan memperbaiki kan, maka seluruh upaya itu menjadi
recheck atau check and balances yang sistem yang ada di dalamnya. tidak akan sesuai kenyataan.
Good Governance
Harus Ditegakkan di Depkeu
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), pada 23 Januari
2006 melakukan kunjungan kerja ke Departemen Keuangan
(Depkeu) di Lapangan Banteng Jakarta Pusat untuk memberi
arahan pada para pejabat Eselon I dan II di lingkungan
Departemen Keuangan.
D
idampingi Menteri Keuangan, Dr. Sri TIGA HAL PENTING KUNJUNGAN KERJA PRESIDEN. Untuk memberi
Mulyani Indrawati (Menkeu), Setelah mendengarkan paparan yang arahan, menanggapi laporan dan paparan dari
Menteri Keuangan.
Presiden SBY memberikan gamblang dan komprehensif dari Menkeu,
pengarahan secara tertutup di aula SBY menyampaikan tiga hal penting. Per-
Departemen Keuangan, Graha Sawala, tama, ingin supaya Menkeu dan Menteri dengan baik dan mencapai sasaran.
selama kurang lebih dua setengah jam, Koordinator Perekonomian beserta para Pada arahan yang disampaikannya,
mulai pukul 14.00 WIB sampai dengan menteri ekonomi untuk ke depan melaku- SBY menyatakan dirinya menyambut baik
pukul 16.30 WIB. kan langkah lebih inovatif memanfaatkan usulan Menkeu untuk melakukan penata-
Hadir dalam pengarahan tersebut potensi yang ada di negeri ini, termasuk an organisasi agar tugas yang cukup ba-
antara lain; Menteri Energi dan Sumber potensi SDM, bertujuan supaya negara nyak dapat dikelola dengan baik. Sehing-
Daya Manusia, Purnomo Yusgiantoro, tidak gagal mendayagunakan semua ga tidak ada kemandekan di Depkeu
Menteri Negara Perencanaan sumber daya yang dimiliki. dalam rangka kelancaran tugas, baik
Pembangunan Nasional/ Ketua Kedua ditegaskan presiden, Menkeu pembuatan dan pengelolaan APBN yang
Bappenas, Paskah Suzetta, Kepala beserta jajarannya harus mulai sedang berjalan, sekaligus memikirkan
Badan Pengkajian Ekonomi Keuangan mempersiapkan, mendesain dan isu mendasar tentang penyelesaian
dan Kerjasama Internasional (Bappeki) menentukan agenda dan prioritas APBN hutang melalui peningkatan kinerja
Depkeu, Anggito Abimanyu, Direktur 2007. Tentunya ini akan dikomunikasikan sumber-sumber pendanaan negara dan
Jenderal Bea dan Cukai, Eddy lebih dulu dengan DPR-RI. Tahun 2005 lain-lain yang berada di jajaran Depkeu.
Abdurrachman beserta para staf inti, menurut SBY, khususnya bidang ekonomi Ditekankan SBY, penataan organisasi
Direktur Jenderal Pajak, Hadi Purnomo memang tidak mudah, banyak faktor ditujukan untuk memberi peluang dan
beserta staf inti, Sekretaris Kabinet, Sudi eksternal dan internal mengganggu penyegaran bagi pejabat lain dalam
Silalahi, serta Juru Bicara Kepresidenan, pencapaian sasaran tadi yang kondisinya meningkatkan kinerja lembaga tersebut.
Andy Malarangeng. masih berlanjut hingga 2006. Ini menyangkut banyak hal, karena tidak
Selesai melakukan pengarahan, SBY Sebagaimana ditetapkan di APBN 2006, boleh sebuah Direktorat Jenderal
mengadakan jumpa pers mengenai inti DPR dan pemerintah masih harus menangani masalah berlebihan, akibatnya
dari pertemuan tersebut. Dikatakan SBY, mengelola dengan serius dampak kewalahan, tidak tertangani, menghambat
kunjungan kerja dirinya untuk mende- perekonomian Indonesia 2005 secara dan akhirnya terjadi keterlambatan.
ngarkan laporan dan paparan dari Men- fokus untuk mengurangi kemiskinan dan Karena itu, dipastikan beban tugas harus
keu tentang tugas Depkeu, baik berkaitan kesenjangan sosial dengan menambah sesuai kapasitas dan kemampuan untuk
dengan reformasi di bidang keuangan lapangan kerja, meningkatkan melaksanakannya..
pengelolaan APBN dan penyiapan APBN pertumbuhan ekonomi, pendidikan, “Kalau ada dirjen yang overload, maka
tahun 2007 serta sejumlah langkah terkait kesehatan dan pertanian dan lain-lain menteri bisa mengusulkan pada presiden
kebijakan fiskal dan penyelamatan atau yang tentunya membutuhkan kerja keras untuk memisah atau menambah fungsi.
pendayagunaan aset negara. semua pihak. Dengan demikian semua pekerjaan bisa
Dikatakan presiden, Depkeu memiliki Tahun 2007, lanjut SBY, kita punya dilakukan dengan tepat waktu dan lancar,”
peran penting membantu presiden dalam ekspektasi dengan telah melakukan tegas SBY.
mengembangkan kebijakan fiskal dan banyak hal pada tahun 2006. Untuk itu Diakhir arahannya SBY juga menying-
fungsi lainnya, diantaranya; mendesain, harus sudah mulai meletakkan dasar- gung sasaran untuk Bea Cukai dan Pajak.
menyiapkan dan mengelola APBN, baik dasar APBN yang lebih sehat, agar Ia menginginkan kedua instansi ini betul-
pada tahun berjalan maupun menuju pertumbuhan distribusi dan pertumbuhan betul mendapat penghasilan yang riil.
tahun berikutnya. makro ekonomi yang lebih sehat bisa Kalaupun itu tidak bisa tercapai, bisa kare-
Disamping meningkatkan pendapatan dicapai pada RAPBN 2007 nanti. na faktor kemunduran ekonomi,
nasional dari sumber-sumber yang telah Di poin ketiga, SBY meminta semua penyimpangan dan lain-lain.
ditetapkan, Depkeu juga mengelola dan fungsi tugas kewajiban Depkeu dan “Kita pastikan, sesuai dengan arahan
mendayagunakan pendapatan dengan jajarannya dilaksanakan dengan baik. saya tadi. Semua sasaran dapat dicapai
sebaik-baiknya dan terus mengupayakan Presiden ingin good governance dan sasaran itu harus realistis
pemikiran setiap waktu sebagai upaya ditegakkan di Depkeu untuk menjadi mencerminkan potensi yang kita miliki.
mengembangkan kebijakan agar lebih lembaga yang responsif, bersih, efektif, Sementara itu menyangkut personil, jika
meningkatkan pendapatan atau efisien dan akuntabel yang dapat suatu saat terjadi penyegaran personil,
penerimaan negara, termasuk berkomunikasi baik dengan lembaga- bisa kita lihat, pertama, memang sudah
mendayagunakan, mengalokasikan dan lembaga lain, agar tidak terjadi saatnya terjadi pergantian pejabat atau
mendistribusikannya secara tepat guna keterlambatan dan semua mengalir tepat barangkali ada pejabat yang lalai atau
demi kepentingan pemerintahan dan waktu sesuai sasaran, sehingga APBN membuat kesalahan dan harus mendapat
tujuan pembangunan nasional. yang telah ditetapkan dapat digunakan sanksi,” tegas SBY. ris
PEGAWAI PENSIUN
T.M.T 01 PEBRUARI 2006 PERIODE T.A 2006
NO. NAMA NIP GOL JABATAN KEDUDUKAN
1. Drs. Suparman, MM 060035515 IV/b Kepala Seksi Pemantauan Direktorat PPKC KP DJBC
Penerimaan
2. Gusti Muhamad Jusuf 060035284 IV/a Kasubbag Keuangan Kantor Wilayah IV DJBC Jakarta
3. Dra. Imronah 060032210 IV/a Kepala Seksi Tempat KPBC Tipe A Khusus Tg. Perak
Penimbunan
4. Abang Ichsan 060034180 IV/a Kepala Seksi Tempat KPBC Tipe A Khusus Soekarno-Hatta
Penimbunan I
5. Mochamad Jamin 060034196 IV/a Kepala Seksi Kepabeanan KPBC Tipe A Khusus Tanjung Perak
dan Cukai I
6. Abdullah M. Farid 060051852 III/d Kepala Seksi Pabean dan KPBC Tipe A Khusus Tanjung Perak
Cukai VII
7. Sjarifuddin 060034176 III/c Korlak Administrasi TPB KPBC Tipe A Tanjung Mas
8. Siti Harmini 060045551 III/c Pelaksana KPBC Tipe A Malang
9. Muhammad 060045837 III/c Korlak Administrasi Ekspor KPBC Tipe A Banjarmasin
10. Nurhana 060040205 III/b Pelaksana KPBC Tipe A Khusus Tg. Priok II
11. Samingin 060040221 III/b Pelaksana KPBC Tipe A Khusus Tg. Priok II
12. Ester Sumbung 060032138 III/b Pelaksana KPBC Tipe C Pantoloan
13. Muhajar Jacob 060044074 III/b Pelaksana Kantor Wilayah I DJBC Medan
14. Umar Lamani 060048923 III/a Korlak Administrasi KPBC Tipe B Ternate
Penyidikan+Barang Bukti
15. Eduard Wetangky 060059106 III/a Kepala Kantor Pangkalan Sarana Operasi Tg. Priok
16. Zainal Abidin. M 060049183 III/a Pelaksana KPBC Tipe A Merak
17. Soaduon Lubis 060052580 III/a Pelaksana KPBC Tipe A Khusus Tg. Priok II
18. Asmudin 060052250 II/d Pelaksana KPBC Tipe A Khusus Tg. Priok III
19. Amir Hasan 060061733 II/c Pelaksana KPBC Tipe A Balikpapan
20. Tukidjo Bin Paimin 060045419 II/b Pelaksana Pangkalan Sarana Operasi Tg. Balai
Karimun
21. Syamsir 060056598 II/b Pelaksana KPBC Tipe A Medan
22. Samin 060056612 II/b Pelaksana KPBC Tipe A Khusus Tg. Priok III
23. Frits Bastian Masoara 060058181 II/b Pelaksana KPBC Tipe C Manado
Segenap jajaran Direktorat Jenderal Bea dan Cukai menyatakan duka yang sedalam-dalamnya. Bagi keluarga
yang ditinggalkan semoga diberikan ketabahan dan kekuatan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Amin.
Tulisan ini disusun pada saat KPDJBC menyelenggarakan Inteligence Analysis Training Course pada Desember 2005.
PENGEMBANGAN KEMAMPUAN
Analisa Intelijen
ACS-DJBC
(DALAM KERANGKA STSF PROJECT)
(Bagian I)
I. LATAR BELAKANG b. Pengembangan kemampuan tata kerangka STSF merupakan tindak
D
asar pemikiran tentang perlunya cara pemeriksaan kapal (skill lanjut nyata dari Program
program yang kemudian secara development in ship search); Pengembangan Kemampuan Analisa
resmi disebut Special Travel c. Pengembangan teknik identifikasi Intelijen. Pelaksanaan Training Analisa
Security Fund (STSF) under AusAID narkotika dan bahan peledak Intelijen ini dibagi dalam dua tahap
ini berawal dari survei yang (explosive in ship search); yaitu: Training on Trainers di Australia
dilaksanakan di Jakarta pada 2 - 20 d. Memperkuat teknik pengamatan di dan Training Analisa Intelijen bagi
Pebruari 2004 oleh Graham Kishohos, pelabuhan laut (strengthening pegawai DJBC di Jakarta.
Manager Compliance Assurance of technical capacity ini surveillance at Training on Trainers (ToT) di Austra-
Melbourne Office Australian Customs sea port). lia mengambil topik Customs Intelli-
Services (ACS), dan Basil Sawczuk, Sebagai bentuk keseriusan akan gence Analysis Course telah dilaksana-
Manager International Cooperation pentingnya STSF Project, kan pada 12 – 26 November 2005.
ACS. Survei dimaksud bertujuan untuk permasalahan ini kemudian dibahas Sedangkan tahap kedua dari training ini
mengidentifikasi kebutuhan DJBC dalam diskusi formal Australia and direncanakan akan dilaksanakan dua
dalam upaya untuk meningkatkan Indonesia Seventh Customs to kali di Jakarta yaitu pada Desember
kinerja institusi, khususnya dalam Customs Talk, pada 13-14 Mei 2004 di 2005 dan Januari 2006, dimana empat
kerangka reformasi kepabeanan. Sydney dan Customs to Customs Talk orang pegawai DJBC telah mengikuti
STSF menekankan pokok-pokok ke 8 di Bandung bulan Agustus 2005. ToT di Australia akan bertindak sebagai
permasalahan pada bidang maritime Sesuai proporsal yang telah disetujui instruktur dan dibantu oleh dua orang
security, cargo identification dan oleh AusAID, STSF Project dimaksud instruktur dari ACS.
intelligence, yang didasarkan pada harus dapat diselesaikan paling lama ToT sendiri terdiri dari dua
pengalaman ACS dalam bidang-bidang pada akhir tahun 2006. kegiatan yaitu Class Room Study dan
tersebut. Hasil konsultasi dan evaluasi Berikut ini adalah progress STSF On The Field Study sehingga
lebih lanjut mengidentifikasi empat Project dari keempat bidang yang diharapkan akan memberikan gam-
bidang utama yang menjadi fokus yaitu: menjadi fokus (Lihat Tabel). baran secara utuh kepada perserta
a. Pengembangan kemampuan training mengenai teori dan konsep
analisa intelijen (skill development II. TRAINING INTELIJEN proses intelijen yang dilakukan ACS
in intelligence analysis); Training Analisa Intelijen dalam serta penerapannya di lapangan.
3. Pengembangan Teknik Identifikasi Narkotika dan Bahan Peledak a. Pengadaan Itemizer Finalisasi
(exsplosive and narcotics) b. Training on Trainers In Progress
c. Pelatihan Operator Proses
1. Perencanaan (Planning)
Mempelajari proses dimana suatu
pekerjaan intelijen direncanakan dan
dipersiapkan. Pada tahap ini, hal yang
paling ditutamakan adalah komunikasi
yang baik dari pemberi tugas dengan
analis sebagai pelaksana tugas, karena
dari komunikasi tersebut akan didapat
pengetahuan dan uraian yang jelas
tentang hal-hal yang diinginkan oleh
pemberi tugas kepada analis (misalnya, PARA TRAINER dari DJBC Saat berada di class room/training room di Canbera, Australia.
tentang hasil apa yang ingin didapat,
batas waktu pelaksanaan tugas, untuk menilai Relliability dari sumber ada pertanyaan yang berkaitan dengan
informasi awal yang diketahui, bentuk informasi dan Accuracy dari informasi). kasus yang tengah ditangani dapat
dari laporan dan lain sebagainya). Juga Informasi itu sendiri dapat dibagi diberikan jawaban dengan cepat.
dari komunikasi antara pemberi tugas menjadi 3 kategori, yakni:
dengan analis akan diketahui juga 1. Fact yaitu sesuatu yang diketahui 5. Analisa (analysis)
tentang hal-hal yang akan menjadi terjadi dan dapat dibuktikan Proses analisis adalah proses
kendala dan sumber daya yang 2. Opinion yaitu penilaian atau mengidentifikasi dan mengolah
diperlukan dalam pelaksanaan tugas pendapat yang belum pasti, tapi hal berbagai bagian informasi yang telah
tesebut. terasebut mungkin terjadi dikumpulkan dan membangunnya
Adanya proses perencanaa ini, berdasarkan kenyataan yang ada. menjadi sebuah pengetahuan baru
diharapkan akan membuat pekerjaan 3. Allegation yaitu pernyataan yang untuk memahami suatu kasus secara
analis menjadi efektif dan efisien serta diyakini benar namun belum baik dan jelas. Langkah-langkah yang
meminimalkan kemungkinan timbulnya dibuktikan kebenarannya. dilakukan dalam melakukan proses
ketidakpuasan dari pemberi tugas atas analisa adalah:
hasil pekerjaan analis. 4. Penyusunan Informasi (Collation) 1. Meneliti, menguji dan memeriksa
Collation adalah bagaimana informasi yang telah dikumpulkan.
2. Pengumpulan informasi memanage dan menyusun sejumlah 2. Membuat hipotesa.
(Collection) informasi yang telah dikumpulkan dan 3. Mengumpulkan, mengevaluasi dan
Mempelajari teknik dan proses akan digunakan dalam melakukan menyusun informasi tambahan yang
pengumpulan informasi dengan analisis. Penyusunan informasi tersebut diminta dan diterima.
memperhatikan informasi apa saja meluputi kegiatan sorting, indexing dan 4. Mengidentifikasi alasan/premis yang
yang dibutuhkan, sumber informasi, filing. mendukung hipotesa.
batasan waktu dan ketersediaan Kegiatan ini akan membantu dalam 5. Membuat kesimpulan.
informasi tersebut. Secara garis besar mengidentifikasikan hal-hal penting 6. Membuat argumen/penalaran atas
kita dapat membagi sumber informasi yang ditemukan, langkah awal dalam kesimpulan yang telah dibuat.
menjadi 4 bagian yaitu: menemukan keterkaitan antar informasi
- Internal Customs. yang telah dikumpulkan. Untuk membantu dalam
- Jaringan instansi penegak hukum. Adanya proses collation melakukan analisa, perlu dibuat
- Instansi pemerintah lainnya dan memungkinkan pengalihan tugas beberapa diagram sebagai alat bantu
perusahaan swasta/asosiasi kepada orang lain (analis lain) untuk proses analisa, yaitu :
- Sumber informasi lainnya misalnya melanjutkan proses intelijen yang telah 1. Diagram jaringan dan keterkaitan.
hotline telepon, internet, surat dilakukan (misalnya apabila si analis 2. Diagram alur kejadian.
kabar. berhalangan/sakit maka terhadap tugas 3. Diagram alur kegiatan.
yang telah berjalan dapat dialihkan 4. Diagram alur komoditi.
3. Evaluasi Informasi (Evaluation) kapada analis lain).
Mempelajari proses menilai Proses collation akan memberikan 6. Pelaporan (Reporting)
informasi yang telah dikumuilkan kemudahan mengakses dalam melihat Pelaporan (reporting) bertujuan
dengan menggunakan Admiralty kembali atas semua informasi yang untuk menyampaikan hasil analisa
System (merupakan matrik kombinasi telah dikumpulkan sehingga apabila yang telah dilakukan pada proses
intelijen termasuk didalamnya juga penyebaran produk intelijen adalah Kantor Pelayanan (Distric Office).
adalah memberikan rekomendasi yang bahwa salah satu karakteristik produk Tempat yang dikunjungi dalam
relevan kepada pemberi tugas (client) intelijen yang baik adalah tepat waktu rangka On The Field Studi tersebut
atau pihak-pihak lain yang berkepen- dan juga bahwa produk intelijen adalah satu Regional Branch Office
tingan untuk membantu mereka dalam tersebut diperlukan dalam kerangka yaitu di Queensland dan dua Distric
membuat suatu keputusan. menunjang keberhasilan perencanaan Branch Office yaitu di Townsville dan
Bentuk pelaporan ada 2 macam, dan pelaksanaan tugas. Cairns.
yaitu : Dalam penyebaran informasi yang
1. Laporan tertulis. perlu dipertimbangkan adalah: 1. Queensland Regional Branch
2. Laporan lisan. 1. Perjanjian dengan instansi Office.
Pada laporan tertulis yang perlu terkait. Unit intelijen pada Regional Branch
diperhatikan adalah: 2. Persyaratan legal. Office terbagi menjadi beberapa sub
1. Akurat. 3. Persyaratan keamanan. unit yaitu:
2. Penyampaian alasan yang tepat. 4. Prinsip “Need to Know”. 1. Collecting Information.
3. Kejelasan Penyampaian. Sub unit ini bertugas untk
4. Ringkas. 8. Review mengumpulkan informasi dari
5. Sopan. Review atas proses intelijen dapat semua sumber informasi seperti
6. Selektivitas dalam penyampaian dilakukan pada saat proses intelijen yang telah disebutkan diatas dan
data. masih berlangsung ataupun setelah untuk kemudian meneruskannya
Semua bentuk laporan tersebut (tertulis terdapat laporan/hasil atas pelaksanaan pada analis intelijen.
maupun lisan) harus diklasifikasikan proses intelijen. 2. Liaison Officers.
menurut tingkat keamanan dan kepen- Review atas hasil dan proses Sub unit ini beranggotakan petugas
tingan dari informasi yang disampaikan. intelijen dapat dilakukan oleh tiga dari instansi penegak hukum yang
Pada laporan lisan yang perlu tingkatan yang berbeda: terkait (misal: polisi, imigrasi,
diperhatikan adalah: 1. Review oleh analis lain. Austrac) yang ditempatkan pada
1. Ketepatan waktu. 2. Review oleh pemberi tugas. Regional Branch Office ACS.
2. Akurat. 3. Review oleh lingkup yang lebih Mereka bertugas sebagai
3. Ringkas. tinggi dari pemberi tugas (client). penghubung antara customs
4. Menyampaikan informasi yang dengan instansi penegak hokum
relevan. B. On The Field Study lainnya dalam rangka pencarian
5. Menggunakan format penyampaian, Kegiatan On The Field Study ataupun pertukaran informasi.
intonasi suara dan bahasa yang dilakukan pada minggu kedua program 3. Vessel Risk Assessment.
tepat. training, yaitu dengan melihat Sub unit ini melakukan tugas untuk
penerapan dari proses intelijen yang melakukan analisa terhadap kapal-
7. Penyebaran Informasi dilakukan oleh ACS pada kantor kapal yang memasuki wilayah
(Dissemination) setingkat Kantor Wilayah (Regional negara bagian Queensland, baik
Hal yang perlu diingat pada proses Branch Office) adan kantor setingkat mengenai muatan maupun
FOTO: HENDRY DARNADI mengenai identitas awak kapal
(crew) serta juga alur perjalanan
kapal tersebut.
4. Profiling.
Sub unit ini melakukan tugas untuk
melakukan analisa terhadap
kegiatan impor dan ekspor yang
dikaitkan dengan profil yang
terdapat dalam database ACS dan
instansi penegak hukum terkait,
dimana hasil dari profiling ini akan
menentukan dalam penetapan jalur
pemeriksaan terhadap importasi/
eksportasi dimaksud ataupun bisa
dalam bentuk memberikan atensi
(alert) terhadap sesuatu kegiatan
impor/ekspor.
INFO PERATURAN
K
arena sebagian orang di Jayapura lalu.Hanya tulisan pada saat ini lebih komposisi pegawai KPBC Jayapura.
berasumsi Merauke itu berada pada difokuskan pada kinerja KPBC Jayapura perlahan namun pasti terjawab
daerah selatan dan Jayapura dalam nuansa “ada dan tiada”. Mungkin sedikit demi sedikit masalah yang
berada tepat di daerah timur (lihat peta). pembaca merasa kaget dan bertanya ada di KPBC Jayapura. Mengacu
Tapi cukuplah sudah perdebatan ini bukan dalam hati seperti kata lagu milik group pada Kep.No.444/KMK.01/2001
suatu yang harus memisahkan tapi tetap band Peterpan “Ada Apa Denganmu, Tanggal 23 Juli 2001 tentang
mengikat jiwa raga bangsa Indonesia KPBC Jayapura”? sehingga posisimu Organisasi dan Tata Kerja Kanwil
yang didalamnya ada Bea Cukai Indone- sekarang antara ada dan tiada. DJBC, KPBC Jayapura merupakan
sia atau DJBC termasuk Bea Cukai KPBC yang berada dibawah
Jayapura. KOMPOSISI DAN KINERJA BEA CUKAI Pengawasan Kanwil XII DJBC Ambon
KPBC Jayapura sudah pernah penulis JAYAPURA dengan klasifikasi digrade/tipe A.
jelaskan dalam tulisan beberapa tahun Dengan melihat pada tabel I, Bukan rahasia umum, semua orang
Tsunami
T
ak terasa satu tahun sudah berlalu. rumah dinas musnah diterjang tsunami.
TSUNAMI Di pesisir pantai India, Thailand, KPBC Sabang juga tidak luput dari
Srilangka, Malaysia dan Indonesia, bencana, sebagian kantor dan rumah
Pagi yang tenang… khususnya di Nanggroe Aceh Darussalam dinas retak akibat gempa dan sebuah
(NAD), terjadi bencana Tsunami yang Kantor Pos Bantu yang berada di
Tawa terdengar menyambut pagi mengguncangkan dan meluluhlantakkan Pelabuhan Balohan hancur diterjang
Ulas senyum menghantar sejuta propinsi NAD. tongkang yang hanyut oleh gelombang
Pada hari minggu, 26 Desember 2004 tsunami. Hingga kini tongkang tersebut
makna bahagia pukul 07.57 WIB gempa berkekuatan 9,0 masih belum dipindahkan.
Teduh dan tenang laksana pagi skala richter mengguncang NAD. Tak Keadaan Saudara-saudara kita se-
berapa lama kemudian, pada pukul 08.16 korps Bea dan Cukai pasca bencana juga
lainnya WIB menyusul ombak yang menggunung cukup memilukan. Pegawai DJBC di
setinggi 10 – 20 meter menyapu semua Kanwil XIII Aceh dan KPBC di lingkungan
Tiba-tiba ……Rrrrrhh……..krak
yang ada di depannya. Dalam waktu Kanwil XIII yang meninggal dan tidak
Tanah bergerak dan bergetar singkat (sekitar 30 menit) dimana-mana diketahui keberadaannya sebanyak 25
terlihat pemandangan memilukan. Dari orang, ditambah dengan 26 pegawai
Rumah berderak-derak seakan total penduduk NAD sebanyak 4.372.000 honorer dari Kanwil maupun KPBC.
segera rubuh orang, kurang lebih 137.000 orang Dengan demikian, total jumlah anggota
meninggal, lebih dari 70.000 orang keluarga besar Kanwil XIII yang
Tiap detik terasa semakin kuat dilaporkan hilang, serta lebih dari 500 ribu meninggal dan hilang sebanyak 51 orang.
dan semakin kuat orang lainnya kehilangan tempat tinggal. Selain itu, jumlah keluarga pegawai
Infrastruktur di propinsi Aceh yang bea dan cukai yang meninggal pun cukup
Allahu Akbar……..Allahu Akbar berada di sepanjang 800 km garis pantai banyak, terutama pegawai-pegawai yang
Ya Allah, gempa ini kuat sekali pun rusak dan binasa. Tak hanya itu, jalan berasal dari Nanggroe Aceh Darusalam.
raya sepanjang 600 km, 199 jembatan Dari 25 orang pegawai bea cukai dalam
Detik-detik berlalu dalam histeris utama, 122 fasilitas kesehatan, 64 ribu lingkungan Kanwil XIII yang meninggal
Menit-menit dalam tangisan dan hektar lahan pertanian, dan 15 ribu hektar maupun hilang, tercatat 13 anggota
tambak perikanan, hancur tak tersisa. keluarga yang kini menjadi yatim maupun
teriakan Hasil perhitungan kerusakan (Damage yatim piatu dan menjadi tanggungan
Assessment) yang dilakukan Bank Dunia keluarga yang ditinggalkan. Umumnya,
Sesaat bumi diam dalam jeda
mengungkapkan, total kerugian gempa ketiga belas anak yatim tersebut masih di
Lalu……………… dan tsunami Aceh sebesar US$ 5,1 miliar. bangku SD hingga SMA.
Angka tersebut berarti melampaui Produk
Dingin yang mendirikan bulu roma Domestik Bruto (PDB) Aceh tahun 2003 MASA TANGGAP DARURAT
Tiba-tiba datang menusuk tulang sebesar US$ 4,5 miliar (Rp. 38,6 trilyun). Dunia pun terhentak oleh bencana
Keberadaan Kantor Wilayah XIII paling besar dari bencana apapun dalam
Gemuruh terdengar dekat DJBC, KPBC Ulee-Lheue (pelabuhan laut) seabad ini. Perhatian internasional sontak
Air laut naik!…… air laut naik! dan KPBC Iskandar Muda (pelabuhan tertuju ke Aceh. Solidaritas kemanusiaan
udara) yang berada dalam satu bangunan tiba-tiba mengental begitu cepat. Aceh
Ya Allah, berita buruk apa lagi ini. beserta rumah dinas pegawai yang seolah menjadi “milik” dunia. Entah dari
Belum hilang debaran jantung berada disekelilingnya pun tak luput mana ia datang, warna kulitnya,
dilanda guncangan gempa dan terjangan perbedaan agama dan bahasa, tidak
Keringat dingin belum terseka ombak yang dahsyat. Pasalnya, lokasi menjadi penghambat. Tiba-tiba, Bandara
Kini menjadi hangat oleh air laut kantor hanya berjarak sekitar 15 – 35 Sultan Iskandar Muda menjadi sangat
meter dari garis pantai Laut Ulee-Lheue. sibuk dengan lalu lintas pesawat yang
Ombak besar menjemput datang Tak ayal lagi, kantor, mess dan rumah mencapai 190 penerbangan dalam sehari
dinas pun menjadi rata dengan tanah. (diluar penerbangan helikopter). Yang
Tsunami...................... Bahkan sebagian bangunan mess dan pasti, semuanya berkumpul di sini, di
Nyawa seperti kapas….. putih rumah dinas tenggelam tanpa bekas Bumi Serambi Mekah.
karena telah menjadi laut. Maha Besar Mereka mencari, mengumpulkan dan
Ringan beterbangan Allah, tempat berdiri imam pada mushola menguburkan jenazah para korban,
Pulang padaMu yaa Rabbi kantor yang berdindingkan gambar Ka’bah memberi obat-obatan disertai mengobati
masih utuh. yang sakit dan terluka, memberi tenda
Banda Aceh, 26 Desember 2004 KPBC Meulaboh pun mengalami hal untuk mereka yang kehilangan tempat
Safuadi yang tidak jauh berbeda. Kantor beserta tinggal, makanan, air, pakaian dan
○
○
saboh riwayat kisahkan satu
○
riwayat
○
Kisah barö that... Kisah yang baru
○
barö that sekali.. baru sekali
○
di Aceh Raya ○
di Aceh Raya
Lam karu Aceh, Dalam keributan
○
○
e…barat barat
○
ngon poma
○
pat sekarang
○
eu rupa wajahnya
○
alamat alamatnya KAPAL TERDAMPAR DI TENGAH KOTA. Sekretaris DJBC dan Kakanwil XIII DJBC berpose di depan
○
Ulon jak seutët... Saya akan cari sebuah kapal listrik terapung milik PLN yang terdampar di tengah-tengah Kota Banda Aceh.
○
Nyoe ka Jika telah non perang terbesar yang belum pernah agar memiliki hari esok yang lebih
○
meuninggai meninggal dimana terjadi sesudah perang dunia kedua, baik,” imbuh Presiden.
○
○
meupat keuh jrat makamnya kemudian bantuan dari para donatur Sekretaris DJBC Sjahril Djamaluddin
○
Ulon jak siat… Saya datangi untuk asing serta Non Government Organiza- dan Kakanwil XIII DJBC Aceh Muhammad
○
lon baca do’a memanjatkan do’a tion (NGO) asing dan lokal. Chariri beserta rombongan, pada Rabu,
○
Ventura Building 7th. Fl, Jl. R.A. Kartini Kav. 26, Cilandak, Jakarta 12430,
Phone : 62 21 750 4406, Fax : 62 21 750 4415-16
Website : http://www.schneider-electric.co.id
SURABAYA. Direktur Jenderal Bea dan Cukai Eddy Abdurrahman (no. 4 dari kiri, duduk) didampingi Direktur Teknis Kepabeanan Teguh Indrayana (no 5 dari kiri,
duduk), Direktur IKC Jody Koesmendro (no. 2 dari kiri, duduk), Direktur P2 Endang Tata (no 6 dari kiri, duduk) dan Kepala Subdirektorat Manajemen Resiko
Susiwiyono, melakukan kunjungan kerja ke Kanwil VII DJBC Surabaya pada kamis 22 Desember 2005. Kunjungan ini diterima oleh Kepala Kanwil VII DJBC
Surabaya Zeth Likumahwa dan para pejabat Kepala Kantor BC dilingkungan Kanwil VII DJBC Surabaya seperti tampak pada gambar.
WBC/ATS
JAKARTA. Panitia Masjid Baitut Taqwa pada 10 Januari 2006 menyelenggarakan sholat Idul Adha di lapangan Kantor Pusat DJBC (gambar kiri). Sholat Ied dihadiri
pegawai dan masyarakat sekitar lingkungan KP-DJBC dengan menghadirkan penceramah Syaparuddin Tanjung dari Bina Imtaq Korps Mubaligh Akbar Utan Kayu.
Hadir dalam sholat tersebut Direktur Jenderal Bea dan Cukai Eddy Abdurrachman, Direktur P2 Endang Tata, Kanwil V DJBC Bandung Djoko Wiyono, Direktur Teknis
Kepabeanan Teguh Indrayana dan beberapa pejabat eselon III, IV. Usai ceramah Idul Adha, Direktur Jenderal Bea dan Cukai dan pejabat lainnya menuju tempat pe-
motongan hewan kurban yang berada di belakang kantor. Tahun ini hewan yang kurban sebanyak 18 ekor sapi dan 58 ekor Kambing dengan membagikan kupon ke-
pada warga yang kurang mampu sebanyak 1700 kupon. Gambar kanan, hewan kurban milik Direktur Jenderal Bea dan Cukai Eddy Abdurrachman sedang dipotong.
WBC/ATS
JAKARTA. Bertempat di Aula
gedung B diselenggarakan
pisah sambut pejabat eselon III,
IV di lingkungan Direktorat
Verifikasi dan Audit pada 22
Desember 2005. Acara
bertemakan “Ingat Hari Ini”,
selain dihadiri oleh Direktur
Verifikasi dan Audit Thomas
Sugijata beserta ibu, juga hadir
para pejabat, pegawai dan
Dharma Wanita serta mitra
kerja Bea dan Cukai. Pada
gambar, Thomas Sugijata
beserta ibu memberikan
cindera mata sebagai kenang-
kenangan kepada para pejabat
yang pindah tugas dan
dilakukan foto bersama
JAKARTA. Usai sambutan dari perwakilan pejabat eselon IV lama dan baru, Direktur Fasiliatas Kepabenan Ibrahim A. Karim juga memberikan wejangan
kepada pejabat yang lama dan baru dalam acara pisah sambut pejabat eselon IV pada akhir desember 2005 di Aula Dit. Fasilitas. Acara dilanjutkan dengan
pemberian cindera mata sebagai kenang-kenangan dari Ibrahim A. Karim dan Nyonya. Usai pemberian cindera mata acara dilanjutkan ramah tamah
dengan makan siang bersama. Tampak pada gambar kiri, Ny Ibrahim A Karim menyerahkan cinderamata dan gambar kanan, Direktur Fasilitas Ibrahim A.
Karim foto bersama dengan pejabat yang akan bertugas ditempat yang baru.
WBC/ATS
JAKARTA. Pada 5 Januari 2006 dilakukan acara pisah sambut pejabat eselon III, IV dan pelaksana di lingkungan Direktorat Cukai yang diselenggarakan di
Auditorium KP-DJBC gedung B, dan dihadiri Ketua Gappri, Ketua Gaprindo dan pejabat Peruri. Pejabat eselon III yang pindah tugas sebanyak dua orang, eselon IV
sebanyak 4 orang dan pelaksana sebanyak delapan orang. Usai beberapa sambutan acara dilanjutkan dengan penyerahan cindera mata dari Direktur Cukai Frans
Rupang sebagai kenang-kenangan kepada pegawai yang akan menempati tugas baru.
WBC/ATS
JAKARTA. Senin 2 Januari 2006 berlangsung acara pisah sambut jabatan Kabag Umum Kantor Pusat DJBC dari yang lama Ariohadi kepada Kabag Umum yang
baru Soedirman A. Ghani di Auditorium gedung B Kantor Pusat. Acara pisah sambutyang juga sekaligus acara serah terima jabatan wakil ketua dewan pengarah
sekaligus penanggung jawab WBC ini, berlangsung dengan cukup sederhana. Dalam Kata sambutannya , Ariohadi mengatakan rasa terimakasihnya kepada seluruh
jajaran secretariat khususnya uang berada di bagian umum, akan dukungannya selama ini, begitu juga kepada para mitra kerja yang selama ini menjadi bagian dari
pekerjaannya sehari-hari. Kepada WBC, Ariohadi juga mentampaikan rasa terimakasihnya atas kepercayaan dan dukungannya selama menjabat sebagai wakil ketua
dewan pengarah sekaligus penanggung jawab. Komunikasi yang selalu terbuka dan rasa kekeluargaan yang terjalin selama ini merupakan kenangan yang tidak
mungkin dapat terlupakan. Sementara itu Kabag Umum yang baru Soedirman A. Ghani dalam kata sambutannya meminta kepada seluruh jajaran secretariat maupun
WBC akan dukungan yang selama ini diberikan kepada Kabag Umum yang lama , juga tak kalah baiknya diberikan kepada nya, karena hanya dukungan itulah yang
dapat membuat kinerja semuanya menjadi baik. “Gaya kepemimpinan mungkin boleh beda, tapi saya berusaha untuk sebaik-baiknya agar jajaran sekeretariat
khusunya bagian umum tetap lebih baik dari hari ke hari,”. Acara yang dihadiri oleh seluruh jajaran yang berada di bawah bagian secretariat, dilanjutkan dengan
pemberian cindera mata dari para staf yang berada di bawah bagian umum kepada kabag umum yang lama, dan ditutup dengan doa bersama dan ramah tamah.
PALEMBANG. Kantor Wilayah III DJBC Palembang menyelenggarakan pemotongan hewan kurban pada 11 Januari 2006 bertempat di Kantor Wilayah III DJBC
Palembang. Dengan segala keterbatasan yang dihadapi, kegiatan pemotongan hewan kurban dapat berlangsung dengan lancar yang diawali oleh sambutan dan
penyerahan secara simbolis hewan kurban oleh Kakanwil III DJBC Palembang yang diwakili oleh Ir. Purwidi, Kabid Verifikasi dan Audit (baju Safari coklat). Dalam
sambutannya, Purwidi berharap kegiatan ini dapat menjadi wahana silaturahim sekaligus pemicu mulai tumbuhnya kembali syiar Islam di lingkungan Kanwil III
Palembang melalui pemakmuran Mushola Al Barokah yang berada di lingkungan Kanwil III . Acara kemudian dilanjutkan dengan pemotongan hewan kurban oleh
para pegawai yang dilanjutkan dengan pendistribusian kepada yang berhak. Daging hewan tersebut disalurkan kepada para pegawai, tenaga honorer, dan tenaga
cleaning service. Kiriman Kanwil III DJBC Palembang
FOTO : KIRIMAN FOTO : KIRIMAN
JAKARTA. Korps Mahasiswa Bea dan Cukai (STAN Prodip BC) pada 16 Januari 2006- 27 Januari 2006 menyelenggarakan Invitasi Futsal Antar Universitas Piala
Direktur Bea Dan Cukai 2006 bertemakan ”Be The Real Champion”. Invitasi Futsal Antar Universitas yang berlangsung selama 12 hari ini diselenggarakan di Kampus
STAN, Bintaro Jakarta Selatan, bertujuan Membina Rasa Sportivitas Dalam Bidang Keolahragaan, Membina Hubungan Persahabatan Antar Universitas, Meningkatkan
Rasa Kekompakkan Dan Kebersamaan Antar Angkatan Prodip Bea Cukai dan Pelaksanaan Proram Kerja KMBC 2005-2006.Acara ini diikuti UNJ (Juara Bertahan), STEI
Rawamangun (Juara Liga Futsal Indonesi Difamata 2005), STAN A & STAN B (Tim Tuan Rumah), Universitas Trisakti, Universitas Indonesia (UI), Akademi
Meteorologi Geofisika (AMG), Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS) dan STIE BP, STMT Trisakti, Universitas Katolik Atmajaya, Universitas Kristen Indonesia (UKI), Sekolah
Tinggi Ilmu Penerbangan Indonesia (STPI), Universitas Budi Luhur (UBL), USNI, dan Universitas Swadharma. Selain invitasi ini juga diselenggarakan dua pertandingan
persahabatan yakni STAN Prodip BC vs Alumni Prodip (Sebelum Pertandingan Semi Final), All Stars Turnamen vs Timnas PSSI (Sebelum Pertandingan Grand Final).
Tampak pada gambar kiri foto bersama panitia penyelenggara dan gambar kanan pertandingan futsal. Kiriman STAN Prodip BC
JAKARTA. Pada 21 Januari 2006 Sekolah Yayasan Kesejahteraan Bhakti Tugas menyelenggarakan acara syukuran dalam rangka memperingati HUT SD Bhakti Tugas
ke-39 (20 Januari 1967 – 20 januari 2006) dan HUT Sekolah TPA Bhakti Tugas ke-6 (20 Januari 1999 – 20 Januari 2006) dengan melakukan upacara di halaman sekolah
Bakti Tugas Pasar Minggu. Acara diawali kata-kata sambutan dari Kepala Sekolah Yohanes dan Ny. Yayok, dihadiri oleh seluruh pengurus Yayasan Bhakti Tugas dan Ibu
Dharma Wanita Persatuan yang dalam hal ini diwakili oleh Ny. Maimun. Acara dilanjutkan dengan pemotongan dua tumpeng (gambar kanan), seperti terlihat pada
gambar. Acara dimeriahkan pula dengan penampilan siswa dan siswi dalam paduan suara yang diiringi oleh grup musik dan juga beberapa tarian. Selanjutnya acara
dilanjutkan dengan pemberian hadiah juara-juara lomba mewarnai dari sekolah TK yang berada disekitar sekolah (gambar kiri) dan diakhiri dengan acara ramah tamah.
FOTO : KIRIMAN WBC/ATS
JAKARTA. Sabtu, 21 Januari 2006, Panitia Bakti Sosial Hari Pabean Internasional ke-54 mengadakan Sumbangan Buku Layak Baca ke Perpustakaan Rumah Cahaya
Depok. Buku yang disumbangkan adalah buku dan bacaan layak baca berupa Buku Pelajaran Sekolah, Buku Ilmu Pengetahuan Populer / Hobi, Buku Cerita, dan
Majalah. Perpustakaan Rumah Cahaya didirikan oleh Forum Lingkar Pena (FLP) yang mencoba menawarkan konsep berupa RUMAH MEMBACA DAN MENULIS.
Rumah baca ini diberi nama Rumah CAHAYA, yang artinya Rumah (tempat) BaCA dan HAsilkan KarYA. Perpustakaan ini memberikan kesempatan bagi kalangan
umum, khususnya kaum dhuafa untuk membaca lebih banyak buku, majalah dan sebagainya sehingga wawasan mereka akan lebih berkembang. Tampak dalam
gambar Panitia Bakti Sosial Sumbangan Buku Hari Pabean Internasional, Fitra Krisdianto, menyerahkan Sumbangan yang terkumpul dari para pegawai di lingkungan
Kantor Pusat DJBC kepada Penanggung Jawab Perpustakaan Rumah Cahaya Depok, Denny Prabowo (gambar kiri) serta foto kanan foto bersama Panitia Bakti Sosial
bersama Penanggung jawab Perpustakaan Rumah Cahaya Depok. Kiriman Direktorat Kepabeanan Internasional (Dua Foto gandeng Dibesarkan)
S
ejak berdirinya APKB pada 21 Mei selain DJBC sebagai fasilitator dalam pada 18 Januari 2006 lalu juga mengada-
2002 yang merupakan wadah bagi perdagangan juga fasilitas yang mereka kan acara sosialisasi dengan para
para pengusaha kawasan berikat, dapatkan selama ini dapat dinikmati pengusaha yang berada di wilayahnya.
sudah banyak disampaikan beberapa melalui DJBC. Acara sosialisasi yang dibarengi dengan
masukan baik kepada DJBC maupun Beberapa keluhan yang disampaikan acara perkenalan dengan jajaran di KPBC
kepada instansi lain. Beberapa yang itu, kini dijadikan sebagai pertemuan rutin Bekasi, mendapat respon yang cukup baik
disampaikan juga berupa keluhan karena tiap dua atau tiga bulan sekali dengan dari kalangan pengusaha.
ketidakadilan terhadap pengusaha baik DJBC dan menjadi agenda tetap mereka. Acara yang terbagi menjadi 2 sesi ini,
mengenai kebijakan yang dikeluarkan Pertemuan yang juga dimanfaatkan selain difokuskan sebagai ajang perkenal-
oleh pemerintah maupun keluhan akan sebagai ajang diskusi dan pendalaman an, juga sebagai ajang diskusi dan
fasilitas yang mereka dapatkan selama ini. terhadap kebijakan-kebijakan di bidang pendalaman terhadap segala peraturan
Untuk memperjuangkan itu, APKB kawasan berikat, selalu membuahkan ha- yang ada di DJBC. Acara yang sederhana
selalu berkonsultasi terlebih dahulu sil-hasil baru baik terhadap fasilitas yang namun cukup antusia ini berlangsung
dengan jajaran DJBC, hal ini dikarenakan didapatkan, maupun harapan akan kemu- dengan baik, ini terlihat dari para
WBC/ATS
pengusaha yang menanyakan berbagai
persoalan yang selama ini mereka hadapi
dan menjadi kendala bagi mereka.
Menurut Kepala KPBC Tipe A Bekasi,
Istyastuti Wuwuh Asri, sosialisasi sudah
menjadi kewajiban bagi setiap KPBC,
untuk itu di momen yang cukup baik ini,
KPBC Bekasi memanfaatkannya sebagai
acara diskusi dan pendalaman segala
peraturan yang ada di DJBC.
“Mayoritas industri disini adalah
kawasan berikat jadi untuk lebih
meningkatkan pengetahuan mereka
terhadap peraturan yang ada, kami
mengadakan acara sosialisasi ini. Selain
itu di acara ini kami juga menyebarkan
kuesioner kepada mereka untuk
mengetahui sejauhmana pelayanan yang
diberikan selama ini dan apa tanggapan
SOSIALISASI. Kepala KPBC Tipe A Bekasi, Istyastuti Wuwuh Asri saat memberikan sambutan pada mereka terhadap pelayanan yang kami
acara sosialisasi yang didamping oleh beberapa pejabat lainnya.. berikan,” ujar Istyastuti Wuwuh Asri. adi
MEKANISME
PENGELUARAN BARANG
Dengan ini saya ingin mengajukan pertanyaan sebagai contoh berupa barang jadi KB dari KB ke perusahaan
berikut : di DPIL penerima pekerjaan sub kontrak dan tatacara
pengembaliannya.
Pada saat PKB atau PDKB akan mengeluarkan bahan 3. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 291/KMK.05/
baku dalam rangka sub kontrak ke Pengusaha di DPIL, 1997 tanggal 26 Juni 1997 dan Keputusan Direktur
PKB/PDKB perlu mengirimkan beberapa barang contoh Jenderal Bea dan Cukai Nomor KEP-63/BC/1997
(sample) yang merupakan produk jadi PKB/PDKB tanggal 25 Juli 1997 tidak mengatur secara tegas
tersebut ke Pengusaha di DPIL sebagai contoh barang mengenai tatacara pengeluaran barang hasil produksi
jadi hasil sub kontrak dan barang contoh (sample) PDKB ke DPIL untuk kemudian dimasukkan kembali
tersebut selanjutnya akan dikembalikan ke PKB/PDKB ke PDKB tanpa adanya pengolahan lebih lanjut di
sebelum atau setelah proses sub kontrak selesai. DPIL.
Pertanyaannya adalah, bagaimana mekanisme dan 4. Namun pengeluaran barang contoh dalam rangka
atau dokumen yang harus digunakan untuk pengeluaran mendukung pekerjaan sub kontrak dari KB ke DPIL
barang contoh (sample) berupa produk jadi tersebut dari dapat diberikan dengan kebijakan Direktur Jenderal
PKB/PDKB ke Pengusaha di DPIL dan pada saat barang Bea dan Cukai dengan ketentuan :
tersebut masuk kembali ke PKB/PDKB ? a. Pengeluaran barang contoh dari KB ke DPIL
Atas perhatian dan jawabannya saya ucapkan terima dilakukan dengan menggunakan dokumen BC 2.3;
kasih b. Setiap pengeluaran barang contoh tersebut wajib
dipertaruhkan jaminan sebesar bea masuk dan
YUS YULIUS, S.E. pajak dalam rangka impor yang terutang.
PT Dewhirst Menswear c. Setiap pengeluaran barang contoh dimaksud
Jl. Raya Rancaekek Km. 27 dilakukan pemeriksaan fisik oleh Pejabat Bea dan
Sumedang 40394 Cukai di KB
d. Pemasukan kembali barang contoh dimaksud dari
Jawaban : DPIL ke KB dilakukan dengan dokumen BC 2.3
dengan dilampiri copy BC 2.3 pengeluaran
Sehubungan dengan pertanyaan yang diajukan, terdahulu dan dilakukan pemeriksaan fisik oleh
dengan ini disampaikan hal-hal sebagai berikut : Pejabat Bea dan Cukai di KB.
e. Jaminan dikembalikan setelah barang contoh
1. PKB/PDKB PT Dewhirts Menswear berencana akan dimaksud dikembalikan ke KB
memberikan pekerjaan sub kontrak kepada
perusahaan industri di DPIL. Sebelum sub kontrak Demikian untuk dimaklumi.
dilaksanakan, PT. Dewhirst Menswear perlu
mengirimkan beberapa barang contoh (sample) Direktur Jenderal
sebagai contoh barang jadi hasil sub kontrak. Barang u.b.
contoh tersebut akan dikembalikan ke KB sebelum/ Direktur Teknis Kepabeanan
sesudah proses sub kontrak selesai.
2. Untuk itu PT. Dewhirst Menswear mengajukan TEGUH INDRAYANA
pertanyaan mengenai tatacara pengeluaran barang 060054090
A L A N M A R T O N
Sosok pegawai yang kalem dan pendiam ini sudah tak asing lagi di lingkungan
Kantor Pusat Bea dan Cukai. Kemahirannya memainkan organ tunggal pada acara-
acara resmi di Kantor Pusat seperti acara pisah sambut pejabat, sudah tidak diragukan
lagi. Alan selalu mengiringi artis dalam bernyanyi dan melayani request lagu dari siapa
saja, bahkan untuk mengiringi pegawai yang “ditodong” untuk bernyanyi.
Bagi Alan, bermain organ tidak hanya di lingkungan Bea dan Cukai saja. Di rumah
pun ia kerap menghilangkan stressnya dengan bermain organ. Bahkan pada waktu libur,
ia kerap mengisi acara pada pesta khitanan dan pernikahan.
Kebolehan Alan memainkan organ ini dirintis sejak masih di bangku SD. Awalnya, ia
dibelikan sebuah organ kecil dari orangtuanya. Lantaran melihat bakatnya bermain organ
itulah, orang tuanya pun memberikan organ yang lebih bagus. Sejak saat itu pula Alan
yang pada awalnya belajar secara otodidak, mulai serius dan giat belajar bermain organ
dengan mengikuti kursus.
Akhirnya, ketika duduk di bangku SMP, ia sudah bisa mencari penghasilan sendiri
berkat bermain organ tunggal pada acara pesta pernikahan maupun khitanan di
kampungnya. Dan sejak bekerja di Bea dan Cukai, Alan pun terus mengembangkan
kemampuannya bermain organ dengan mengikuti kursus di Purwacaraka.
Diluar kedinasan, ia pernah mengikuti lomba band sejabotabek bersama
dengan kelompok band Bea dan Cukai yang diselenggarakan oleh Seven
Production. Kelombok band Bea dan Cukai yang bernama Borneo mendapat juara
I dan dijanjikan rekaman album kompilasi. “Ternyata album tersebut hingga kini
nggak keluar,” ujarnya mengenang.
Mendengar namanya yang berbau Perancis, WBC sempat mengira ia diberikan
nama tersebut berdasarkan nama orang Perancis. Padahal, menurut organis Bea
dan Cukai ini, nama tersebut diberikan oleh orang tuanya berdasarkan kepanjangan
dari Anak Lanange Martono yang artinya Anak Bapak Martono.
F I T R A H A R S A N T Y E G A P U T R I
Buah hati pasangan Efriadi dan Muharni yang berkerja di Bea dan Cukai
Soekarno-Hatta ini sering disapa Ega..Berkat kerja keras, semangat tinggi
dan disiplin, Ega berhasil mengantongi beberapa prestasi dalam dunia
olahraga tenis meja. Misalnya saja pada PORSENI SD 2003 ia berhasil
menjadi juara I Kodya Padang, di Sumatera Barat. Kemudian pada 2004
kembali menyabet juara I Sumatera Barat. Lalu pada Agustus 2004 ia
berhasil masuk 9 besar untuk tingkat Nasional di Jakarta. Pada 2005 ia
berhasil meraih juara I Jawa Timur. Sedangkan untuk tingkat nasional di
Jakarta yang diadakan Agustus 2005, ia meraih Juara III. Tak hanya itu,
pada November 2005, ia berhasil meraih juara I tingkat SD untuk kejuaraan
PORDA Jatim di Malang. Pada bulan yang sama ia pun memenangkan
turnamen open di Solo, Jateng, tingkat SD.
Ega mengaku, sederet keberhasilannya tersebut tak lepas dari
dukungan para guru, teman-teman, orang tua (sekaligus manager) serta
kontribusi pelatih di Teluk Bayur dan Kediri yaitu Musran Chai. Selain itu juga
berkat dukungan dari Koordinator PTM (Persatuan Tenis Meja) Bea dan
Cukai Drs. Nofrial MA, Drs. Erlangga Mantik MA dan Maimun SH, MBA.
Untuk itu ia sangat bersyukur dengan keberadaan PTM Bea dan Cukai
(didirikan pada 7 Januari 2001) yang tetap eksis hingga saat ini.
Ia juga merasa bahwa keberhasilannya ini tak terlepas dari motivasi
yang ditanamkan dalam dirinya. Ia yakin kalau orang lain bisa mengapa ia
Rp. 120.000
sepenuhnya tugas sebagai wasit. “Sebab, tadinya kan tugas
saya sebagai wasit hanya mencatat nilai dan mengantar
hasilnya saja,” imbuh Ken. ats
tidak. “Dan kalau kita mau kita pasti bisa,” ujar Ega yang
juga memiliki hobi berenang dan membaca ini. Tak hanya
motivasi, giat berlatih dan mengkonsumsi makanan yang
sehat serta istirahat yang cukup juga dilakoninya.
Ega, yang lahir pada 22 April 1994 ini mengaku bahwa
sejak duduk di bangku kelas 2 SD, ia sudah menggeluti
dunia olahraga tenis meja. Awalnya ia hanya melihat-lihat No Lama Diskon Harga Harga luar
saja, lama kelamaan ia pun mulai ikut-ikutan kakaknya Berlangganan Jabotabek Jabotabek
bermain tenis meja. Setelah mencoba, ia merasa ketagihan
dan senang. 1 3 Bulan (3 edisi) 0% Rp. 4040..500 Rp. 4343..500
Ia pun mulai menggeluti olahraga tenis meja tanpa per- 2 6 Bulan (6 edisi) 5% Rp. 7878..00
0000 Rp. 8484..00
0000
nah mengikuti kursus tennis meja. Namun, sejak menjadi
juara beberapa kali dan pindah ke Kediri (Juli 2004), 3 1 Tahun (12 edisi) 10% Rp. 1150
50.000
50.000 Rp. 1162
62 .000
62.000
barulah ia mengikuti pendidikan khusus tenis meja. Ia pun Sudah Termasuk Ongkos Kirim
diasramakan dengan mengikuti program Nusantara di PTM
Surya Gudang Garam Kediri yang dipimpin oleh Diana W.
Tedjasukmana, SH, MM (mantan atlet dan pelatih nasional). MAJALAH WARTA BEA CUKAI
Saat ini, Ega sedang menambah jam latihan untuk Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
ikut International Open Table Tenis Of Indonesia Solo Jl. A. Yani (By Pass) Jakarta Timur 13230
Open I 2006 pada 16 - 19 Pebruari. “Kedepannya, aku Telp. (021) 47860504, 4890308 ex. 154
ingin jadi juara Sea Games,” harap Ega yang bercita- Fax. (021) 4892353 / E-mail: wbc.cbn.net.id
cita ingin menjadi dokter. ats dengan Hasim / Kitty
Mutasi
ANUGERAH DAN BENCANA
J
udul di atas selalu menjadi issue mosi) pada kenyataannya belum tentu kontrak yang kita teken sewaktu diangkat
utama di institusi ini. Sesuatu yang akan merasa nyaman dan bahagia menjadi pegawai negeri ? Menurut saya,
sangat dinanti-nantikan oleh dengan anugerah jabatan itu. Seorang kalau kita berpendapat demikian, sama
mereka yang berada di tempat jauh kepala kantor di daerah terpencil dengan kita beranggapan bahwa
terpencil, mereka yang bertugas di bahkan berniat untuk mengajukan semuanya sudah menjadi garis tangan,
tempat yang “kering”, mereka yang jauh pensiun dini karena keinginannya untuk nasib, atau takdir kita. Dalam suatu
dan sepi dari sanak keluarga, pendek- kembali ke pulau Jawa tidak kesampai- pertandingan, kalau kebetulan kita kalah,
nya mereka yang sedang “menderita”. an menjelang masa pensiun yang apakah itu semata-mata memang sudah
Mereka yang mengalami salah satu sebenarnya, setelah bertahun-tahun dia digariskan bahwa kita bakal kalah? Tidak
“penderitaan” tersebut barangkali hari- hanya muter-muter di wilayah yang bijaksana apabila kita tidak berpikir untuk
harinya hanya dipakai untuk dianggapnya membuat dia menderita. mencari penyebabnya, kenapa kita kalah?
menghitung hari. Kapan saya pindah ? Sudah banyak kita mendengar sese- Kenapa hal seperti ini bisa terjadi?
Keadaan akan berbeda seratus orang yang bersedia untuk melepaskan Bukankah mereka yang berwenang dan
delapan puluh derajat bila kita melihat jabatannya asalkan bisa kembali peraturan-peraturan yang ada seharusnya
kepada mereka yang sedang berada di berkumpul dengan keluarganya. Biar mampu memberikan sesuatu yang lebih
kutub yang berbeda. Mereka yang menjadi pelaksana tapi dekat dengan adil dan pasti.
berada di tempat yang “basah”, atau keluarga, begitu kira-kira. Sebagai ilustrasi sederhana tentang
mereka yang berada dekat, berkumpul Tidak berlebihan jika dikatakan pentingnya sebuah kepastian. Ketika
dengan keluarga dan sanak famili. sepanjang karier kita harus berurusan krisis ekonomi terjadi, nilai tukar sangat
Wajar apabila mutasi menjadi sesuatu dengan masalah mutasi. Artinya, se- fluktuatif dan tidak menentu. Siapapun
yang mungkin harus dihindari. Mudah- panjang masa kerja kita sampai waktu akan sulit untuk mengambil keputusan
mudahan saya tidak pindah ! pensiun tiba, kita akan menghadapi atau membuat sebuah perencanaan
Masih dalam hitungan belasan suatu ketidakpastian dalam hidup kita. dalam situasi seperti itu. Sebaliknya,
tahun, belum puluhan tahun, penulis Satu hal, kita tidak bisa merencanakan jika nilai tukar stabil (pasti) pada level
bekerja pada direktorat tercinta ini. Hal dengan baik masa depan kita. tertentu maka keputusan dan
yang tidak pernah terpikirkan sebelum- Berlebihankah? Tidak! Bagaimana kita perencanaan akan mudah dilakukan.
nya sewaktu masih dalam masa pendi- bisa merencanakan hidup kita dengan Hal yang paling utama adalah kita
dikan, kebetulan keterima di PRODIP baik kalau sepanjang waktu kita harus membutuhkan suatu kepastian yang
Keuangan, dengan pola mutasi yang berpindah dari satu tempat ke tempat selama ini terabaikan. Sehingga paling
ada seperti sekarang ini. Ternyata yang lain. Di mana saya harus tidak kita bisa merencanakan
setelah menjadi pegawai betulan harus membangun sebuah tempat tinggal, (menyusun) masa depan dengan lebih
menghadapi kenyataan bahwa bagaimana seandainya isteri atau baik. Adanya perubahan pola mutasi
sepanjang karier kita harus berurusan suami kita kebetulan juga bekerja, dan yang dapat memberikan sebuah
dengan yang namanya mutasi siap atau yang paling utama bagaimana meren- harapan tentang masa depan yang
tidak, suka atau tidak. Sesuatu yang canakan pendidikan anak-anak kita. lebih pasti merupakan sebuah cita-cita.
tidak sederhana menurut saya. Semuanya kompleks dan tidak mudah. Memang tidak sesederhana itu. Tetapi
Banyak hal yang justru menghasilkan Sementara, apa sebenarnya yang kenapa tidak dilakukan kalau hal itu
masalah baru berkaitan dengan menjadi kriteria seorang pegawai untuk untuk sebuah perbaikan.
perpindahan tempat tugas tersebut. dimutasi? Faktor-faktor penentu untuk Mungkin wacana ini kedengarannya
Betapa rumit masalah harus dihadapi. layak atau tidaknya pegawai dimutasi klise, namun bagi mereka yang telah
Saya kira dua kutub yang berbeda di atas pun masih menjadi “misteri”. Bisa merasakan akan menjadi sebuah pilih-
akan menghadapi masalah yang sama. sebagai sarana untuk promosi, karena an yang sangat sulit. Mustikah kita pas-
Secara pribadi, tugas baru, tempat tugas pegawai yang bersangkutan sudah rah seperti syair dalam salah satu lagu
baru, rekan kerja baru, tempat tinggal sekian tahun ditempat yang sama, Ebit G. Ade yang sepenggal lirirknya
baru, tetangga baru. Bagaimana dengan pegawai yang terkait dengan kasus berbunyi “Anugerah dan Bencana...
mereka yang telah berkeluarga? Ternyata tertentu, atau untuk kemerataan antara adalah kehendak-Nya. Kita mesti tabah
masalah yang dihadapi jauh lebih tempat “basah” dan “kering”, atau menjalani….”. Mudah-mudahan tulisan
kompleks. isteri atau suami dan anak- karena rekomendasi dari seorang singkat ini mampu menjadi penghibur
anak menjadi faktor penyebabnya. pejabat? Wallahuallam. Bagi saya, pola buat mereka yang saat ini belum
mutasi yang ada selama ini cukup berkesempatan untuk pindah setelah
BAGAIMANA BISA MERENCANAKAN menimbulkan pertanyaan tentang sekian lama menanti dan selamat buat
MASA DEPAN ? kriteria dan dasar yang dipakai untuk mereka yang “akhirnya” pindah.
Seseorang yang mendapat sebuah melakukan mutasi seorang pegawai. Penulis adalah pelaksana pada Bagian Organisasi
tugas struktural yang lebih tinggi (pro- Bukankah itu sebuah konsekuensi dari dan Tata Laksana Sekretariat KP DJBC
PROMOSI,
MUTASI dan
KONEKSI
A
dalah suatu kebutuhan yang bisa ditampung dengan memberikan saling merugikan di antara mereka
mendasar bagi seorang batasan-batasan, kriteria-kriteria, sendiri.
pegawai untuk bisa merasakan acuan suatu pencapaian target Jadi, saat ini, dirasakan sangat
kehidupan yang tenang, damai dan tertentu dan konsekuensi logis dari mendesak untuk dilakukan
bahagia bersama seluruh anggota pilihan-pilihan yang diberikan dengan perumusan secara tertulis
keluarganya. Unsur dari adanya rasa berlandaskan pada pola-pola yang (konseptual) pada bagian-bagian
tenang itu di antaranya adalah fungsi telah ditentukan. yang secara langsung bersinggungan
perencanaan hidup keluarga di masa Kesadaran diri akan pentingnya dengan kebutuhan dasar pegawai
depan serta kepastian akan apa yang keseimbangan antara hak dan agar fungsi perencanaannya dapat
telah dan akan diperbuat di kewajiban serta penghormatan dijalankan.
kemudian hari, tingkat pencapaian terhadap nilai-nilai kemanusian yang
yang diinginkan serta fungsi jaminan diberikan dalam pelaksanaan PROMOSI
hidup bagi keluarganya. kebijakan kepegawaian akan Sudah jamak terjadi bahwa
Dalam berbagai kesempatan, berdampak pada peningkatan upaya promosi merupakan alur yang dituju
kebutuhan-kebutuhan mendasar profesionalisme kerja dan juga kebanyakan pegawai, akan tetapi,
tersebut dapat saja terkalahkan peningkatan dengan apa yang saat sudah jamak pula bahwa kriteria apa
dengan apa yang sering disebut yang menjadikan seorang pegawai
sebagai kewajiban, yang secara mendapatkan promosi tidak akan
terstruktur beralur dapat dijadikan selalu sama. Memang telah ada
sebagai alat untuk menekan ...SEHARUSNYALAH aturan mengenai kepangkatan dan
keseimbangan perolehan hak dan jabatan, tapi itu semua biasanya
kewajiban. DIBUAT TOLOK UKUR hanya sekedar syarat formalitas,
Dalam ruang lingkup ini,
senatiasa akan selalu ada alasan di
YANG BAKU PADA sedangkan syarat utamanya setelah
itu adalah adanya “prestasi” yang
mana peraturan tentang TIAP-TIAP BAGIAN telah diraih oleh yang bersangkutan.
kepegawaian serta kebijaksanaan Pengertian prestasi di sini bisa
yang ditempuh digunakan untuk PEKERJAAN... diartikan dengan bermacam makna
memposisikan seseorang atau leksikal.
sekelompok orang pegawai pada Ambil contoh, seorang pegawai
keadaan take it or leave it, keadaan ini sangat sering didengung- yang bekerja di bidang tertentu yang
di mana memang secara sadar dengungkan namun implementasinya saat ini banyak digemari, kemudian
dibiaskan menjadi standar ganda masih menjadi tanda tanya besar – dia berhasil mengamankan sejumlah
dalam menangani sejumlah integritas – suatu kohesivitas yang barang yang diduga akan diselun-
keinginan yang tidak tertampung diinginkan terlaksana pada seluruh dupkan atau menyalahi prosedur
dengan penyelesaian prioritas lapisan pegawai. kepabeanan, atas kinerjanya itu dia
berdasar unsur like and dislike serta Menilik lebih lanjut pada mendapatkan penghargaan. Padahal
absurditas dari subyektivitas pemberi perenungan kalimat-kalimat di atas, di bidang tersebut biasanya yang
kebijakan. kompetensi dari suatu kebijaksanaan diamankan tidak lebih dari seperlima
Dalam hal pemenuhan hak men- (terutama kebijakan yang cenderung dari total barang yang dengan
dasar itulah sebenarnya dibutuhkan subyektif dan tidak ada tolok ukur sengaja maupun agak sengaja
suatu acuan yang didasarkan pada tertulisnya) dapat menimbulkan dilepas begitu saja.
kajian-kajian profesionalisme yang distorsi penilaian secara umum pada Kemudian ada pegawai yang
tinggi dengan integritas pengabdian diri tiap-tiap pegawai untuk selanjut- ditempatkan di bagian arsip bekerja
terhadap kemanusian secara nya masing-masing mengambil keras setiap hari untuk
menyeluruh, mengakomodasikan langkah-langkah kompulsif yang bisa mengamankan arsip dan membenahi
sebanyak mungkin keinginan yang jadi justru pada gilirannya akan penataannya sehingga terlihat rapi
Yokoso
KANSAI - JAPAN
WELCOME TO KANSAI - JAPAN
M
Kerjasama bilateral antara Pemerintah Indonesia dengan engingat Jepang selintas pikiran kita
Pemerintah Jepang khususnya yang diwakili oleh JICA (Japan maka akan terbayang teknologi
canggih, sakura yang mekar indah
International Cooperation Agency), telah menghasilkan beberapa di musim semi atau group-group band
tenaga ahli yang cukup memiliki peranan dalam menjalankan beraliran J-Rock yang sekarang lagi naik
tugasnya. Untuk kali ini negeri sakura kembali menerima daun di Indonesia. Memang Jepang
begitu banyak memiliki asset yang
beberapa calon tenaga ahli untuk mengikuti pendidikan yang memberi pengaruh bagi banyak negara di
oleh JICA program tersebut diberi nama Youth Invitation dunia. Lepas dari contoh yang telah
Programme, khusus untuk bidang Asean Country Finance. disebutkan, ternyata Jepang masih
menyimpan banyak potensi lain yang
begitu mengagumkan. Parawisata
misalnya, kita harus mengacungkan ibu
jari bagi Jepang.
Sebut saja Kansai sebagai daerah yang
menyimpan begitu banyak potensi yang
digarap dan ditata dengan sangat rapi dan
profesional. Daerah yang meliputi
beberapa distrik seperti Osaka, Kyoto,
Kobe, dan Nara ini begitu mempesona
dengan keunggulannya masing-masing.
Pada setiap distrik kita dapat menemukan
tempat-tempat yang sangat
menarik untuk dikunjungi,
dari mulai tempat bersejarah
hingga pusat perbelanjaan
modern yang sangat
disayangkan jika tidak
kita singgahi.
MENGIKUTI SELEKSI
JICA
Perjalanan penulis
ke negeri sakura
diawali dengan adanya
tawaran dari pihak
JICA kepada beberapa
instansi pemerintah,
bank, maupun
swasta untuk
publik
finance,
atau
Oleh: Miskam
Makan Bersama
SEBAGAI SIMBOL PERSEKUTUAN
(MATIUS 9:9-13)
Makan bersama yang dilakukan oleh Matius dengan Yesus memiliki arti persekutuan dalam
penghapusan dosa, keterbukaan hati kita terhadap Kristus, dan transformasi.
K
isah dalam ayat ini merupakan cerita tunggal, supaya setiap orang yang per- tiap doa kita menurut kekayaan dan kemu-
tentang Yesus memanggil seorang caya kepadaNya tidak binasa, melain- lianNya yang sempurna. Karena janji
pemungut cukai yang bernama kan beroleh Hidup kekal”. Kunci untuk firmanNya tetap dalam Filipi 4:19 menye-
Matius yang dikenal juga dengan nama mendapatkan berkat dan perjanjianNya butkan, Allahku akan memenuhi segala
Lewi (Lukas 5:27-32). Adapun tugas dari adalah mau mengakui serta disucikan dari keperluanMu menurut kekayaan dan
pemungut cukai adalah mengumpulkan segala dosa yang kita perbuat. kemuliaanNya dalam Kristus Yesus.
bea yang dikenakan pada barang–barang Selanjutnya, perkara-perkara besar dapat Arti ketiga dari makan bersama
yang diangkut melalui jalan raya. mengalir dalam setiap orang yang adalah transformasi (perubahan).
Pada jaman itu pemungut cukai ada- percaya kepada Bapa kita Yesus Kristus. Kehidupan dari Matius sebelum bertobat
lah sebuah pekerjaan yang sangat dibenci Arti kedua dari makan bersama ada- adalah seorang pemungut cukai. Sikap
oleh masyarakat Yahudi pada jaman itu. lah Keterbukaan hati untuk menerima dan sifat pemungut cukai seringkali
Hal itu dikarenakan mereka memunggut Tuhan dengan apa adanya. Matius mengecewakan masyarakat Yahudi pada
cukai lebih kejam dari apa yang membuka hati kepada Kristus ketika Ia waktu itu. Hal ini disebabkan mereka
pemerintah tetapkan. Oleh sebab itu dipanggil untuk menjadi muridNya. Ia tidak secara semena-mena dalam memunggut
jabatan pemungut cukai merupakan satu memperhatikan resiko apa yang akan cukai dari masyarakat setempat, melebihi
hal yang sangat hina dari pada penjahat. terjadi pada dirinya melainkan matanya dari apa yang Pemerintah tetapkan.
di masyarakat Yahudi pada waktu itu. hanya tertuju kepada Yesus pada waktu Namun perubahan besar terjadi pada
Namun demikian, Tuhan Yesus itu. Sebagai akibat, ia menerima kasih saat Matius menerima ajakan Yesus. Ia
dengan penuh belas kasihan memanggil mengalami perubahan dari hidup lama
Matius dan menerima dia apa adanya. dan mendapatkan kehidupan yang baru
Alhasil, Matius mau menjadi pengikut sebagai hamba Allah. Sebagai cinta
Kristus. Sebagai tanda untuk meresponi DIA AKAN MENJAWAB kasihnya kepada Yesus ditujukan dengan
panggilan sebagai murid Yesus, Matius mengadakan perjamuan besar untuk
mengundang Tuhan Yesus dan murid- SETIAP DOA KITA Tuhan (lihat Matius 9:10, Lukas 5:29).
muridnya untuk singgah sebentar dan MENURUT KEKAYAAN Lebih jauh, bukan saja Matius yang
makan bersama dirumahnya bersama menikmati perubahan dalam hidupnya
dengan beberapa rekan-rekan pemungut DAN KEMULIANNYA namun ada beberapa pemungut cukai dan
cukai dan orang–orang berdosa. orang–orang berdosa mengikuti perjamu-
Bila kita melihat kebudayaan Yahudi YANG SEMPURNA an yang diselenggarakan oleh Matius. Hal
pada waktu itu, makan bersama memiliki ini mengingatkan kita bahwasanya kita
arti persekutuan. Melihat Yesus adalah umat ciptaan yang sangat spesial
bersekutu dengan para pemungut cukai anugerah Allah. Bahkan arti nama Matius di hadapan Allah. Allah memiliki kerinduan
dan orang-orang berdosa menimbulkan disebut dengan Anugerah Allah (Mary H. yang sangat besar untuk merubah
reaksi keras dari orang-orang Farisi. Widiasih, Biodata tokoh-tokoh Alkitab kehidupan lama untuk digantikan menjadi
Mereka merasa keberatan dengan Perjanjian Baru). kehidupan yang dibaharui serta berkenan
tindakan Yesus dan menyampaikannya Allah kita adalah Allah yang memiliki kepadaNya. Dia tidak pernah terlambat
kepada murid-murid Yesus dengan kasih karunia. Dia dapat masuk dalam hati untuk memperbaharui kita secara total.
mengatakan, “Mengapa gurumu makan kita jika kita mau membuka hati untuk Yesus adalah Allah pembaharu dalam
bersama–sama dengan pemungut cukai menerimaNya dengan segenap hati. Hal setiap keadaan.
dan orang-orang berdosa?” (ayat 11). ini dapat kita dilakukan dengan membuka Selanjutnya, pembaharuan itu tidak
Ketika keberatan hati dari orang-orang hati kita dengan berkomunikasi kepada dirasakan untuk diri kita sendiri namun
Yahudi diungkapan maka Yesus menja- Dia baik dalam susah maupun sukacita. juga bagi lingkungan sekitar kita mulai dari
wab dengan sangat arif dan bijaksana, Komunikasi ini dapat diwujudkan keluarga, kampung, kota, dan yang
“Bukan orang sehat yang memerlukan dengan merenungkan firmanNya dan doa terbesar adalah bangsa.
tabib tetapi orang sakit (ayat 12). setiap hari. Sebab dengan merenungkan Yesus adalah Allah yang sempurna
Yesus bersekutu dengan pemungut firmanNya maka kita mendapatkan dalam jalanNya. Makan bersama yang di-
cukai dan beberapa orang yang berdosa rancangan Allah yang jelas dalam kehi- lakukan oleh Matius dengan Yesus memi-
memiliki arti yang sangat penting. Arti dupan kita. Hal ini persis seperti yang liki arti persekutuan dalam penghapusan
penting pertama adalah Yesus tidak dikemukakan oleh Daud dalam Mazmur dosa, keterbukaan hati kita terhadap
menginginkan adanya dosa melekat 119:105: FirmanMu itu pelita bagi Kristus, dan transformasi. Hanya dengan
pada pemungut cukai dan beberapa kakiku dan terang bagi jalanku. memiliki persekutuan tersebut maka ada
orang–orang yang berdosa. Ia datang Selanjutnya, hal lain yang penting jaminan yang tidak tergoyahkan dalam
dengan kasih Bapa untuk memberikan berhubungan dengan komunikasi dengan mengarungi dunia yang kelam ini.
keselamatan dan hidup yang kekal bagi Tuhan adalah doa. Doa merupakan alat Sebagai hasil, kita akan menerima berkat
mereka yang percaya kepadaNya. komunikasi yang menjembatani kita seba- dan janji yang luar biasa di bumi dan di
Hal ini seirama dengan Yohanes 3 :16 gai anak-anakNya dengan Tuhan. Dida- surga. Amin
yang mengatakan, ”Karena begitu besar lam doa, kita dapat mengutarakan segala Petrus Titus R Spd, M.hum, Alumnus pengkajian
kasih Allah akan dunia ini, sehingga pergumulan kita kepada Dia. Seperti Bapa Amerika, UGM Jogjakarta dan Jemaat
Ia telah mengaruniakan Anak Nya yang sayang anakNya, Dia akan menjawab se- Surabaya International Christian Fellowship
Kondisi
Perekonomian
PENENTU PEMENUHAN TARGET PENERIMAAN
Tingginya tingkat inflasi dan kurang mendukungnya perekonomian di dalam negeri, menjadi
penyebab utama realisasi target tidak terpenuhi. Sementara itu kebijakan internasional
di bidang perdagangan, kian tahun kian menjadi kendala yang terus membayangi pemenuhan
target penerimaan.
S
udah menjadi suatu keharusan pada bulan berikutnya pemerintah mengubah
instansi pemerintah, yang tugas nya APBN-P kembali dan menjadi APBN-P II.
sebagai pemungut sumber keuang- Di APBNP-II target yang ditetapkan
an negara, dapat memenuhi semua target bagi DJBC cukup besar. Dalam kurun
penerimaan yang telah ditetapkan.. waktu tiga bulan DJBC ditargetkan meng-
Salah satu pemungut sekaligus hasilkan penerimaan baik bea masuk
pengawas dalam hal perdagangan dalam maupun cukai sebanyak Rp 48,835,300
dan luar negeri, Direktorat Jenderal Bea triliun, atau Rp 16,590,500 triliun untuk
dan Cukai (DJBC) dalam lima tahun bea masuk dan Rp 32,244,800 triliun
terakhir ini, untuk target penerimaannya untuk cukai, ini mengalami kenaikan
menunjukan peningkatan yang cukup sebesar 5,97 persen. (Lihat Tabel-I)
signifikan. Hal ini tidak lain karena Menurut Direktur Perencanaan dan
pemerintah telah memberikan kepercaya- Peraturan Kepabeanan dan Cukai
an penuh kepada DJBC yang tidak hanya (PPKC), Wahyu Purnomo, hingga 30 De-
sebagai memungut pajak bea masuk dan sember 2005 target penerimaan baik bea
cukai tapi juga sebagai fasilitator masuk maupun cukai yang berhasil terpe-
perdagangan dalam dan luar negeri. nuhi adalah Rp 48.318,129,95 triliun, de-
Mengenai target penerimaan baik bea ngan demikian secara keseluruhan, target
masuk maupun cukai yang dibebankan bea masuk maupun cukai yang berhasil
kepada DJBC di tahun 2005, pada awal dicapai oleh DJBC pada tahun 2005
tahun 2005 ditetapkan sebesar Rp secara prosentase adalah 98,90 persen.
12,017,900 triliun untuk bea masuk dan WAHYU PURNOMO. Upaya optimal DJBC dilakukan “Banyak hal yang mempengaruhi me-
Rp 28,933,600 triliun untuk cukai, atau dengan melakukan intensifikasi penerimaan dan ngapa target tersebut tidak tercapai, salah
secara keseluruhan menjadi Rp. menekan segala kebocoran-kebocoran yang ada. satunya adalah tingginya inflasi di dalam
40,951,500 triliun. Target ini dalam kurun negeri dan kurang baiknya perekonomian
waktu sembilan bulan mengalami dua kali dan Rp 31,439,600 triliun untuk cukai atau kita pada tahun 2005 kemarin. Selain itu
perubahan yang disesuaikan dengan seluruhnya menjadi Rp. 46,086,100 triliun, dengan adanya kebijakan internasional di
adanya perubahan pada Anggaran atau mengalami kenaikan sebesar 12,54 bidang perdagangan seperti AFTA dimana
Pendapatan dan Belanja Negara persen. Angka ini rupanya tidak cukup beberapa komoditi tarif nya berubah anta-
Perubahan (APBN-P) oleh pemerintah. sampai disitu. Dengan banyaknya faktor ra 5 hingga 0 persen, juga ikut menentu-
Perubahan pertama pada APBN-P I, perekonomian yang memang sangat kan ketidak tercapaiannya target peneri-
target penerimaan DJBC berubah menjadi membutuhkan dana bagi maan DJBC,”papar Wahyu Purnomo.
Rp 14,646,500 triliun untuk bea masuk penyelenggaraan negara, maka pada tiga Sementara itu dari dalam negeri sendi-
TABEL-I
PERBANDINGAN TARGET PENERIMAAN TAHUN 2005
MULAI DITETAPKAN APBN HINGGA APBN-P II (JUTAAN RUPIAH)
T A R G E T KENAIKAN TARGET
NO URAIAN APBN APBN-P I APBN-P II APBN-P I APBN-P II TOTAL
1 2 3 4 5 6=(4-3)/3 7=(5-4)/4 8=(5-3)/3
1 BEA MASUK 12,017,900 14,646,500 16,590,500 21,87% 13,27% 38,05%
2 CUKAI 28,933,600 31,439,600 32,244,800 8.66% 2,56% 11,44%
TOTAL 40,951,500 46,086,100 48,835,300 12.54% 5,97% 19,25%
Sumber Data : Dit.PPKC
Tabel-III
TARGET DAN REALISASI PENERIMAAN CUKAI
TIAP KANWIL BEA dan CUKAI TAHUN ANGGARAN 2005
POSISI PER 30 DESEMBER 2005 (Juta Rupiah)
KANTOR WILAYAH TARGET APBN-P II TOTAL PENERIMAAN % DARI TARGET +/- DARI TARGET TAHUNAN
I MEDAN 263,976.21 224,897.82 85.19% -39,096.39
II TG B. KARIMUN 1,282.88 2,247.50 175.19% 964.62
III PALEMBANG 481.06 1,037.45 215.66% 556.39
IV JAKARTA 116,164.21 114,775.99 124.63% 28,611.78
V BANDUNG 969,051.15 876,197.42 90.42% -92,853.73
VI SEMARANG 8,461,646.24 9,068,077.62 107.17% 606,431.38
VII SURABAYA 22,431,364.25 22,886,877.79 102.03% 455,513.54
VIII DENPASAR 589.41 738.94 129.77% 169.53
IX PONTIANAK 0.00 0.00 0.00% 0.00
X BALIKAPAPAN 20.27 16.46 81.20% -3.81
XI MAKASAR 242.44 1,169.12 482.23% 926.68
XII AMBON 1.89 27.79 1470.48% 25.90
XIII BANDA ACEH 0.00 0.00 0.00% 0.00
JUMLAH 32,244,800.00 33,206045.92 102.98% 961,245.91
- Sumber Data : Instruksi Direktur Jenderal Nomor INS-09/BC/2000 tanggal 31 Maret 2000. - Belum dikurangi restitusi
ri beberapa faktor yang ikut menjadi malah melebihi ini cukup membuat kita Rp 16,572,600 triliun, sementara itu cukai
penyebab ketidak tercapaiannya target bangga juga, karena disaat-saat akhir sebesar Rp 36,519,700 triliun Atau secara
penerimaan bea masuk adalah dari yang sekiranya kita pastikan kelebihan cu- keseluruhan target DJBC di tahun 2006
beberapa komoditi seperti minyak yang kai hanya beberapa milyar, namun kenya- adalah sebesar, Rp 53,092,300 triliun.
terhitung sejak 1 Januari 2005 lalu tarifnya taannya melebihi hingga satu triliun,”ujar Jika dibandingkan dengan target
berubah menjadi 0 persen, padahal Wahyu Purnomo. penerimaan di tahun 2005 secara
minyak juga merupakan salah satu Di tahun 2006 target penerimaan keseluruhan memang mengalami
andalan dalam penerimaan bea masuk. DJBC kembali ditingkatkan, namun untuk kenaikan sebesar 8,72 persen (Lihat
Sedangkan untuk komoditi beras, gula target bea masuk sedikit mengalami Tabel-IV), dan kenaikan hanya pada cukai
dan terigu yang mempunyai andil dalam penurunan namun tidak signifikan, saja sementara untuk bea masuk sedikit
penerimaan bea masuk masih belum da- sedangkan cukai mengalami kenaikan mengalami penurunan. Namun demikian
pat diandalkan. yang cukup signifikan. Untuk bea masuk dipertengahan tahun nanti pemerintah
“Untuk cukai target yang ditetapkan tahun 2006 ini DJBC ditetapkan sebesar kemungkinan akan kembali merubah
APBN dan target DJBC kembali dinaikan. DJBC juga berhasil memungut beberapa masuk maupun cukai memang sudah
“Melihat performan DJBC di tahun sektor pajak dalam rangka impor (PDRI) seoptimal mungkin, dengan
2005 yang belum dapat memenuhi target hingga mencapai Rp 60 triliun (Lihat meningkatkan intensifikasi penerimaan
yang telah ditetapkan, kemungkinan Tabel-IV). Ini menunjukan kinerja DJBC dan berusaha untuk menutup segala
kenaikan itu ada saja, namun sebagai pemungut pajak bea masuk dan kebocoran-kebocoran yang ada,
kemungkinan juga naik tapi tidak terlalu cukai, dapat terimbangi dengan pungutan termasuk meningkatkan peranan audit,
besar,” ujar Wahyu Purnomo. pajak lainnya yang disertakan pada saat diharapkan target dapat terpenuhi.
Satu hal yang cukup menggembirakan kegiatan ekspor-impor. Namun sekali lagi kondisi perekonomi-
juga di tahun 2005, adalah walaupun Upaya DJBC untuk dapat an dalam negeri ikut menjadi penentu
target hanya 98 persen terpenuhi, namun memenuhi target penerimaan baik bea semua itu. adi
Tabel-V
REALISASI PENERIMAAN PDRI TAHUN ANGGARAN 2005 (Juta Rupiah)
Sumber Data :
JENIS PAJAK JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI Ditjen. Per-
bendaharaan
a. PPN Impor 2,880,334.79 3,214,502.45 3,884,375.20 3,607,854.78 3,884,473.90 3,687,126.38 per 30
b. PPnBM Impor 192,716.72 201,142.29 245,129.09 211,872.17 208,300.75 230,946.77 Desember
2005
c. PPh Impor 850,379.28 971,244.74 1,137,773.84 1,072,480.56 1,196,092.05 1,114,889.82
Anda
Anda Bertanya
Bertanya
Dokter Menjawab
Dokter Menjawab
Keracunan
Makanan
DIASUH OLEH PARA DOKTER
DI KLINIK KANTOR PUSAT DJBC
S
aya ingin menanyakan pada dok- untuk menghindari berkurangnya cair- air kecil berkurang, dan saat mencubit
ter bagaimana untuk melakukan an tubuh melalui keringat kulit di punggung tangan kulitnya tetap
pertolongan pertama pada orang Pada bayi, anak-anak dan orang tua dalam bentuk saat dicubit atau
yang mengalami keracunan makanan ? sangat rentan untuk terjadi dehidrasi. Yang kembali keposisi semulanya lambat.
Lantas langkah-langkah apa saja untuk mempunyai penyakit kronis dan gangguan Untuk mencegah atau menghindari
menghindari kita dari keracunan makan- imunitas, keracunan makanan dapat men- kita terkena keracunan makanan, caranya
an ? Dan bagaimana untuk merawat si jadi fatal. Maka pada kelompok beresiko dengan menjaga kebersihan makanan
sakit yang keracunan ? ini sebaiknya segera konsultasikan. minuman dari mulai persiapan,
LINDA – Jakarta Gejala-gejala lain yang perlu dikonsultasi- penyimpanan dan pengolahan makanan
kan ke dokter antara lain bila terjadi : minuman tersebut.
JAWAB : l Kesulitan makan, berbicara atau Bakteri dalam makanan akan
Keracunan makanan adalah keluhan bernapas, gangguan penglihatan, berkembang lebih cepat bila makanan
atau gejala mendadak timbul berada di ruangan dengan
yang disebabkan karena temperatur kamar. Akan lebih
mengkonsumsi makanan aman bila tersimpan dalam
minuman terkontaminasi oleh lemari es (suhu dingin) karena
racun atau bakteri. Makanan dapat menghambat
minuman tersebut dapat saja pengembangbiakan bakteri.
terasa biasa. Mendiagnosa Yang dapat dilakukan
keracunan makanan mudah, untuk mengurangi resiko
antara lain bila sekelompok makanan terkontaminasi
orang setelah mengkonsumsi antara lain :
makanan yang sama l Cuci tangan dengan air
mengalami gejala yang sama hangat dan sabun paling
antara lain muntah dan diare. sedikit 20 detik sebelum dan
Gejalanya dapat timbul sesudah mengelola
dalam hitungan beberapa jam makanan. Terutama setelah
atau hari. Biasanya gejala memegang daging mentah
yang timbul berhubungan dan telur. Bila ada infeksi
dengan saluran pencernaan. atau luka ditangan gunakan
Tapi dalam beberapa kasus sarung tangan plastik.
gejala yang timbul bisa dalam l Penyimpanan daging,
bentuk kelemahan otot, ikan, ayam mentah dilemari
kelumpuhan, gejala seperti flu es ditutup dan terpisah dari
dan lain-lain. bahan makanan lain.
Biasanya gejala keracunan l Menyimpan bahan
yang ringan akan hilang atau makanan sedapat mungkin
sembuh sendiri dalam waktu dalam wadah kedap udara
1-2 hari. Bila sudah melebihi 3- dan perhatikan tanggal
4 hari konsultasikan pada kaduluarsa makanan.
dokter. Prinsip menolong l Makanan beku bila akan
orang yang keracunan adalah dimasak dibiarkan dulu
mencegah terjadinya sampai tidak membeku lagi.
kekurangan cairan tubuh Sesudah diolah jangan
(dehidrasi) lebih lanjut pada dibekukan lagi.
orang tersebut. Langkah- l Makanan tersisa setelah
langkahnya antara lain : dingin disimpan dalam
l Banyak minum boleh oralit, keadaan tertutup dilemari es.
teh manis, air soda atau l Perhatikan suhu lemari
minum pengganti ion tubuh lainnya. kelemahan otot/kelumpuhan es agar sesuai seperti yang direko-
l Makan diberi makanan lunak (bubur) l Suhu tubuh meningkat panas mendasi dan secara rutin dibersihkan.
dan yang mudah dicerna. l Muntah-muntah yang berlebihan l Cuci papan pemotong daging
l Usahakan konsumsi air sekitar 500 ml sehingga makanan atau minuman dengan air hangat dan sabun.
setiap 1-2 jam selama gejala diare tidak dapat masuk Setelah itu keringkan.
masih ada. l Diare yang berlanjut lebih dari 1 l Bersihkan bagian permukaan dapur
l Jangan berikan susu pada anak- atau 2 hari dengan air hangat dan disinfektan
anak karena dapat meningkatkan l Nyeri perut yang terus menerus (cairan anti kuman).
frekwensi diarenya kecuali untuk l Diare terdapat darah Mudah-mudahan saran-saran ini
ASI dapat diteruskan. l Ada tanda-tanda dehidrasi yaitu rasa dapat membantu anda dalam
l Hindari udara panas atau matahari haus berlebihan, mulut kering, buang menghadapi keracunan makanan.
Parachuting P
ada 1 – 10 Desember 2005 yang
lalu, bertempat di kota Umm Al
Quwain, United Arab Emirates
(UAE), diselenggarakan dua
Championship
kejuaraan internasional terjung
payung, yakni The 9 th Asiana Para-
chuting Championship dan NUAE
Internasional Open Parachuting
Championship.
Asiana Parachuting Champion-
ship merupakan agenda rutin
kejuaraan terjun payung yang
anggotanya adalah negara-negara di
kawasan Asia. Sementara NUAE
merupakan ajang internasional bagi
para penerjun diseluruh dunia.
Dengan demikian, para peserta yang
ambil bagian dalam Asiana Parachut-
ing Championship secara otomatis
ikut serta dalam kejuaraan NUAE
International Open.
Kategori yang dilombakan dalam
ajang tersebut antara lain accuracy
(untuk men and women), formation
skydiving (FS), canopy formation
(CF) dan style. Untuk kategori CF
dan FS masing-masing tim terdiri dari
4 penerjun plus satu orang
kameramen. Sedangkan untuk
accuracy (ketepatan mendarat), satu
tim terdiri dari 5 penerjun yang
berhak ikut bertanding dalam
kategori style.
Para peserta yang ikut
berpartisipasi dalam ajang tersebut
antara lain berasal dari Thailand,
Malaysia, Mesir, Rusia, Singapura,
Kazakhstan, Morocco, UAE, China,
DPR Korea (Korut), Austria, Indone-
sia, Syria, Kanada, Slovakia,
Jordania, Great Britain, Hongkong,
Italy, Jerman, Australia, Jepang dan
Czecho.
Selain mengirimkan penerjunnya,
setiap tim diminta untuk mengirim
satu orang wasit internasionalnya
dalam ajang tersebut. Demikian pula
tim dari Indonesia, FASI (Federation
Aero Sport Indonesia) mengirim
seorang wasitnya yang berasal dari
PTPBC yakni C. Ken Indarto. Pada
kejuaraan itu sendiri Indonesia
diwakili oleh tim dari Polri yang terdiri
dari 10 penerjun yang ikut bertanding
dalam kategori accuracy (men and
women) dan dua orang official
(sebagai team leader dan head of
delegation).
C. Ken Indarto yang juga
merupakan pelaksana P2 Kanwil IV
DJBC mengakui, pengalamannya
ACCURACY. Peserta dari Indonesia mendarat sebagai wasit di ajang international
di atas electric pad untuk kategori accuracy open parachuting championship di
(ketepatan mendarat).
Manado beberapa waktu lalu, yang
DITANDATANGANI. Enam dari enam belas perjanjian kersama Indonesia dengan Jordania berhasil ditandatangani oleh masing-masing Sekjen perdagangan.
INDONESIA MENANDATANGANI
ENAM MOU DENGAN JORDANIA
Sejak pertemuan kedua di tahun 1996, Indonesia dan Jordania sepakat akan melakukan
kerjasama di bidang ekonomi, namun tidak kunjung terwujud. Akhirnya setelah sepuluh tahun dari
pertemuan itu, sebanyak enam dari 16 bidang kerjasama ekonomi antara Indonesia dengan
Jordania disepakati dan ditandatangani.
I
ndonesia mempunya nilai penting bagi JORDANIA, PASAR YANG MENJANJIKAN sawit, plywood, whiteboard, partical board,
Jordania dalam hal perekonomian, hal Berdasarkan data Badan Pusat kertas, alat tulis lainnya, tekstil, alat
ini terbukti dengan terus meningkatnya Statistik (BPS), hubungan perdagangan keperluan rumah tangga, gelas, keramik,
nilai ekspor dan impor dari kedua negara kedua negara selama lima tahun ban mobil, suku cadang mobil, furniture,
yang hingga kini masih berstatus sebagai terakhir (2000-2004) menunjukan tuna dalam kaleng, teh, kopi dan rempah-
negara berkembang. Kerjasama Indone- peningkatan dengan tren rata-rata 31,08 rempah, serta produk plastik lainnya.
sia dengan negara timur tengah khusus- persen, dengan nilai ekspor mencapai Sementara impor Indonesia dari
nya dengan Jordania, memang sudah US$ 333,1 juta dan impor mencapai Jordania sebagian besar adalah pupuk
terjalin sejak lama, bahkan kunjungan ma- US$ 22,5 juta, yang keseluruhannya buatan pabrik dan pupuk alam kasar atau
sing-masing kepala negara sudah adalah bidang non migas. calcium phosphate. Dengan komoditi yang
berlangsung sejak sepuluh tahun lalu. Sementara dalam periode Januari- cukup banyak diekspor oleh Indonesia
Dari pertemuan delegasi Indonesia September 2005, total perdagangan mencerminkan potensi pasar Jordania
ke Jordania di tahun 1996 dimana nega- kedua negara mencapai US$ 137,7 juta, memang cukup menjanjikan, hal ini terlihat
ra ini menginginkan kerjasama yang di mana nilai ekspor Indonesia tercatat dari GDP Jordania di tahun 2004
lebih baik lagi, disambut dengan baik sebesar US$ 119,8 juta, sementara untuk mencapai US$ 11,51 milyar dan
oleh Indonesia sebagai patner dalam impor US$ 17,8 juta. Dengan hasil ini pendapatan perkapita JD (Jordan Dinar)
berbisnis. Kendati dari kerjasama terse- neraca perdagangan kedua negara 2,173 atau sekitar US$ 3.100, dengan
but belum terwujud dalam bentuk selama priode tersebut selalu menunjukan tingkat pertumbuhan ekonomi mencapai
Memodandum of Understanding (MoU), surplus bagi Indonesia. kurang lebih 7,5 persen.
namun peningkatan nilai ekspor dan im- Untuk komoditi utama yang diekspor Melihat potensi yang besar tersebut,
por dari kedua negara terus meningkat. Indonesia ke Jordania adalah, minyak baik Indonesia maupun Jordania
ADIKSI
CINTA
Oleh: Ratna Sugeng
Mungkinkah ?
Dalam beberapa Jurnal Psikologi dan Psikiatri didefinisikan
sebagai pengalaman ketidak berdayaan atas dorongan yang tak
terkendali untuk mendapatkan cinta.
B
eberapa bulan ini saya kembali Mendekati baginya bukan hal tidak pernah bertahan lama, karena
bekerja di kalangan adiksi. sulit, karena ia memang pandai memang tak dapat mempertahankan
Addiction dalam bahasa Indone- bercerita dengan topik menarik. Apa kekaguman dalam jangka panjang. Ia
sia oleh kalangan terapis kita yang dicari dari setiap orang yang selalu gagal memuaskan dirinya
diterjemahkan sebagai adiksi, yang didekatinya adalah kehangatan untuk memperoleh kehangatan
berarti ketergantungan. Tentu saja perhatian, kekaguman, dan hubungan relasi antar manusia,
pemerintah membuat Rumah Sakit keintiman. Berkali ia mencari, seperti memberikan atensi, berbagi
Ketergantungan Obat karena berulangkali ia merasa mendapatkan, perasaan dan pikiran, saling
banyaknya kasus ketergantungan berulangkali ia menyesal, merasa mendukung dalam suka dan duka.
obat, bukan membuat rumah sakit bersalah atau kecewa. Rasa tak Ia hanya memperoleh kebutuhan
ketergantungan cinta. nyaman ini ia tutupi lagi dengan fisik, yang mula-mula meningkatkan
Cinta, seperti juga adiksi lainnya mencari cinta baru, demikian harga dirinya, menurunkan
menimbulkan gangguan fisik dan lingkaran yang tak pernah putus. kecemasan atau stres dari
psikologik serta membuat Hubungan dengan suami tetap pekerjaannya, kekaguman sesaat
penderitaan bagi individu itu sendiri bertahan sampai saat ini. Suaminya dari ’pemuja’nya. Setelah itu ia
dan lingkungannya. Dalam merasa kosong, hampa, tak berdaya
perjalanan berhadapan serta secara psikologik. Sampai pada titik
berproses dengan klien dan ini ia merasa menyesal, tak ingin lagi
keluarga, terapis di seluruh dunia, BAGI TEMAN KERJA, mengulang, menjauhkan diri
akan berhadapan dengan adiksi beberapa saat dari ketertarikan cinta,
lainnya, termasuk adiksi cinta.
HINDARI BERADA namun hal ini tak pernah bertahan
Penulis tersentuh pikiran tentang HANYA BERDUA lama, terulang lagi kisah sebelumnya
hal ini ketika teman dari FEMINA dengan perempuan lainnya.
mengajak berdiskusi tentang hiper- DENGANNYA...
seksualitas, yang identik dengan ADIKSI CINTA
adiksi seks dan lebih lebar lagi, Dalam beberapa Jurnal Psikologi
adiksi cinta. Kami menelusuri kasus seorang wiraswasta berhasil yang dan Psikiatri didefinisikan sebagai
yang masuk dalam benak kami, waktunya habis untuk bisnis dan judi. pengalaman ketidak berdayaan atas
menemukan hal-hal menarik dari Lain lagi cerita Herman, bukan dorongan yang tak terkendali untuk
pecandu cinta, dari para love-addict. nama sebenarnya, sekarang 52 mendapatkan cinta. Jika dorongan
Untuk hal ini saya juga ingin berbagi tahun. Ia senantiasa haus akan cinta. terlampiaskan, apa yang didambakan
dengan teman-teman WBC. Ia menikah dengan dua orang tak pernah terujud, menimbulkan
Rita, bukan nama sebenarnya, 37 perempuan, mempunyai banyak rasa bersalah, dan berjanji pada diri
tahun, telah berulang kali datang anak. Ia pengusaha cukup berhasil. untuk tak mengulang, memahami
pada saya untuk konseling tentang Ia datang pada saya karena masalah konsekuensi buruk atas dampak
penderitaan dirinya kecanduan cinta. anak-anaknya yang kecanduan perilakunya, namun tak kuasa
Ia menikah, mempunyai dua orang heroin, kemudian klien saya mengendalikan dorongan untuk
anak, suaminya warga negara asing. bertambah dengan dirinya yang mengulang lagi.
Rita tak pernah berhenti mencari kecanduan cinta. Adiksi cinta bukan semata
cinta, kemanapun ia beraktivitas Ia senantiasa memikat dorongan nafsu seks atau ditentukan
seperti ke pesta, salon, klinik, rumah perempuan di kesempatan apa saja oleh jenis aktivitas seksual dan
sakit ia selalu mencari perhatian laki- sejak usianya masih belia. Ia selalu frekuensi melakukan aktivitas
laki dan harus dapat mendekatinya. berhasil. Hubungan keterpikatan tersebut, namun suatu dorongan tak
S
ejak tahun 1995, WTO telah melak- Dibidang Fasilitasi Perdagangan, JALANNYA KTM VI WTO
sanakan 5 (lima) kali KTM yaitu di Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Dalam kesempatan tersebut, Indone-
Singapura pada tahun 1996, Jenewa menugaskan 3 (tiga) orang pejabatnya, sia memberikan statement yang antara
tahun 1998, Seattle tahun 1999, Doha- antara yaitu; Asan Sitanggang (kepala lain berisikan pandangan Indonesia
Qatar tahun 2001, dan Cancun-Meksiko Bidang Keuangan/ Bea dan Cukai pada terhadap perkembangan perundingan
tahun 2003. KTM VI WTO diselenggara- Konsulat Jenderal RI Hongkong, Samsuar Putaran Doha. Dalam pandangannya,
kan di Hong Kong – China pada tanggal Said (mantan Kepala Bidang Keuangan/ Indonesia menyatakan bahwa perkemba-
13 s.d. 18 Desember 2005. Secara umum Bea dan Cukai pada PRIME Brussel dan ngan Putaran Doha menunjukan
KTM diselenggarakan sekurang-kurang- Fitra Krisdinato (mantan Kepala Seksi kemajuan yang cukup berarti setelah
nya satu kali setiap dua tahun dengan Kerjasama WTO pada Direktorat terjadinya kegagalan perundingan pada
tujuan untuk memberikan arah bagi Kepabeanan Internasional DJBC). KTM V WTO di Cancun. Berkenaan
organisasi WTO. KTM VI WTO ini sangat dengan itu Indonesia mengingatkan untuk
penting terutama untuk penyelesaian AGENDA DAN TUJUAN KTM VI WTO tidak melupakan kata “pembangunan” (D
putaran perundingan Agenda Pembangu- KTM VI WTO diselenggarakan selama – Development) yang terdapat dalam
nan Doha (Doha Development Agenda – enam hari (13 s.d. 18 Desember 2005) DDA, mengingat pembangunan adalah
DDA) pada akhir tahun 2006. jantung dari perundingan saat ini dan
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sekaligus merupakan tulang punggung
merupakan anggota Tim Perundingan dari Putaran Doha. Dalam kaitannya
Perdagangan Internasional (PPI) sesuai dengan pembangunan, Indonesia
dengan Keputusan Presiden RI Nomor 28 menyatakan antara lain bahwa perdaga-
Tahun 2005 tentang Pembentukan Tim ngan merupakan hal yang fundamental
Nasional Untuk Perundingan Perdagang- dalam proses pembangunan dan
an Internasional. reformasi perdagangan, pembangunan
Salah satu tujuan dari pembentukan merupakan dasar putaran perundingan,
Tim PPI adalah untuk mempersiapkan dan Special & Differential Treatment
dan merumuskan posisi dan strategi (S&DT) harus terus diperlakukan sebagai
suatu perundingan perdagangan jantung dari setiap perundingan.
internasional berdasarkan kepentingan Hasil KTM VI WTO, walaupun belum
nasional secara terpadu dan menelorkan suatu agreement, namun
terkoordinasi sehingga secara telah berhasil menyetujui suatu Deklarasi
maksimal mampu mengamankan Tingkat Menteri yang dapat dijadikan
rencana, program dan pelaksanaan sebagai suatu pendorong untuk tetap me-
pembangunan nasional, khususnya lanjutkan negosiasi putaran DDA kearah
guna meningkatkan akses pasar bertempat di Hong Kong Convention and penyelesaian berbagai isu perundingan,
internasional maupun pertumbuhan Exhibition Center (HKCEC). Konferensi antara lain bidang Pertanian, NAMA,
ekonomi nasional serta merundingkan dipimpin oleh Mr. John Tsang, Sekretaris Services, dan fasilitasi perdagangan. Isu
dan memperjuangkan posisi dan Menteri Perdagangan, Industri dan Tekno- pertanian, NAMA, dan jasa merupakan
strategi berdasarkan kepentingan logi Hong Kong, China dan dihadiri oleh isu-isu yang sifatnya contentious yang
nasional sebagaimana tersebut diatas delegasi-delegasi dari 149 anggota WTO, berjalan alot dan banyak mengundang
dalam setiap perundingan perdagangan 76 Organisasi Internasional (termasuk perdebatan, menyita banyak waktu serta
internasional. WCO) serta 40 negara yang belum men- perhatian. Sementara isu Fasilitasi
Anggota Delegasi RI (DELRI) jadi anggota WTO sebagai pengamat. Perdagangan merupakan satu-satunya
berdasarkan surat persetujuan dari Agenda dalam KTM VI WTO antara lain isu yang telah diadopsi dan sekaligus
Sekretaris Kabinet RI Nomor : KL.0703/ adalah pandangan umum mengenai merupakan isu yang deliverable yang
UMPL/6311 tanggal 06 Desember 2005 kegiatan-kegiatan WTO, proposal yang modalitas berikut rencana implementasi-
berjumlah 75 orang. DELRI untuk KTM VI diajukan oleh para anggota, aksesi nya dapat dibahas lebih lanjut dalam
ini dipimpin oleh Menteri Perdagangan, terhadap perjanjian-perjanjian WTO, dan pertemuan-pertemuan pasca Hong Kong.
Marie Elka Pangestu. Para anggota tindakan-tindakan yang akan dilakukan Negosiasi isu pertanian merupakan isu
DELRI terbagi atas Kelompok Perunding para Menteri. yang paling banyak mendapat perhatian
Bidang Jasa, Bidang Akses Pasar Produk Tujuan dari penyelenggaraan KTM VI dari seluruh negara anggota, mengingat
Non-Pertanian (Non Agricultural Market WTO ini adalah untuk mencapai kesepa- masih banyaknya perbedaan pendapat
Access – NAMA), Bidang Pertanian, katan Agenda Pembangunan Doha yang antara negara berkembang dengan
Bidang Hak Atas Kekayaan Intelektual dijadwalkan berakhir pada bulan negara maju, khususnya yang terkait
(Trade Related Aspect of Intellectual Desember 2006. Agenda Pembangunan dengan isu akses pasar, subsidi domestic,
Property Rights – TRIPs), Bidang Fasilitasi Doha meliputi perundingan untuk berbagai dan subsidi ekspor. Mengenai akses
Perdagangan, Bidang Trade and Environ- isu, diantaranya pertanian, akses pasar pasar, negara berkembang yang dimotori
ment, Development, and Special & produk non-pertanian (NAMA), perdaga- oleh kelompok G-33 yang dipimpin Indo-
Differential Treatment, dan Bidang Rules. ngan jasa, dan fasilitasi perdagangan. nesia dan G-20 telah berhasil menggolkan
T
he rapid advances in the fields of transportation, Program. In the early 2004 a new Task Force Team was
communications and information technology make the established to deal with tasks on Designing of Excises Policy,
world a lot smaller. It has also eased the flow of Improvement of Trade Facility, Settlement of Smuggling, and
information, goods and people across borders, which in turn, Improvement of Integrity.
have become increasing porous. This development has led to While there is no universally, accepted model for a
a progressive rise in the level of trade. All of these develop- modern Customs administrations the key principles of the
ment converged to pose a unique challenge to customs Revised Kyoto Convention provide a recommended focus for
administrations (Ray, Debraj, 1998). The increased level and improving Customs performance through capacity building
rate of trade slows impose work burdens that would be close activities (OCO, 2003). The Revised Kyoto Convention, which
to impossible to address without the use of the modern shall enter in to force on February 3, 2006, provides prin-
techniques and technology. This has given rise to a strong ciples for capacity building such as integrity, transparency,
impetus for many to modernize customs administrations, accountability, predictability, facilitation and control, client
despite of having to face tight budget constraints. service, standardization, simplification, minimum intervention,
Customs modernization relates to the full range of information and communication technology, co-operation and
Customs operations. Its main objective is to ensure that partnership, continuous improvement, and compliance
Customs administrations constantly keep pace with develop- improvement.
ments in international trade, whether of a technological, legal The scheduling to accede to the Revised Kyoto Convention
or economic nature. The modernization program for Customs on April 2006 is indeed a big leap for Indonesian Customs to
administrations seeks to develop a competent and efficient accelerate the customs modernization program as well as
administration, determine the optimum management of staff increase the quality of the existing capacity building program.
and available technical resources, and in still a culture of What has to be realized is that by acceding to the Revised Kyoto
good governance and integrity to facilitate the crucial role Convention Indonesian Customs obliges to conform to the
played by Customs in the global trading systems. Without an Standards, Transitional Standards and Recommended Practices
efficient and effective Customs administration, government in the Annexes of the Convention. It means Indonesian Customs
will not be able to meet their policy objectives in respect pf is bounded to promote simplification and harmonization of
revenue collection, trade facilitation trade security, and the customs procedures in accordance with the provisions of the
protection of society from a range of social and national Revised Kyoto Convention.
security concerns. The Indonesian Customs Law Number 10/1995 and national
The Customs modernization program is accelerated by legislation concerning customs have been reviewed and com-
the parallel introduction of a customized capacity building pared to the Revised Kyoto Convention to study the possibility to
plan to enable a Customs administration to implement the accede the Convention. The result is very promising since the
necessary changes to its management and operational regulations in customs law and national legislations have
environment. In the customs context, capacity building is provided principles of simplification and harmonization of customs
commonly understood to mean developing or acquiring the procedures and practices, which is then essential to make a major
skills, competencies, tools, process and resources needed to contribution to facilitating of international trade.
improve the capacity of the administrations to carry out its Acceding to Revised Kyoto Convention demonstrates a
allotted functions and achieve its objectives (OCO, 2003). strong political will of Indonesian Customs to build a world-
class customs administration with a fully functional civil
CAPACITY BUILDING IN INDONESIAN CUSTOMS service. The response from clients and stakeholders for sure,
Indonesian Customs has formulated capacity building would be very staggering for public trust.
program by establishing a Working Team for Customs
Reform in early 2002. The program consists of 4 group, WHAT HAPPEN TO THE INDONESIAN CUSTOMS INTEGRITY ?
namely Trade Facility Improvement Program, Smuggling and It has been widely spread that the Indonesian Customs has a
Under-invoicing Elimination Program, Improvement Coordina- sensitive image in terms of public trust and integrity. People will
“Customs
Marketing ”
SEBAGAI SUATU BENTUK PENDEKATAN KONSEP
PENCITRAAN ORGANISASI DAN PUBLIKASI FASILITAS KEPABEANAN
Oleh: Donny Eriyanto, SE, MM
P
emasaran dewasa ini telah sedemikian rupa serta mensosialisasikan melakukan serangkaian tindakan terpadu
mencakup segala aspek. Tidak setiap kegiatan dan peraturan menuju keunggulan kompetitif yang
hanya terpaku pada masalah kepabeanan sehingga tercipta sinergi berkelanjutan. Strategi pemasaran lebih
bagaimana menjual suatu produk atau yang dinamis antara Bea dan Cukai mengedepankan upaya untuk
jasa saja, tetapi telah meluas ke dalam dengan pengguna jasa (market forces) memberikan pemahaman kepada
aspek-aspek global yang diperlukan oleh terkait. Idealnya, Customs Marketing akan masyarakat umumnya dan pengguna jasa
suatu organisasi dalam memperkenalkan menciptakan emotional market bagi khususnya mengenai tugas pokok dan
organisasinya. Hal ini yang sering pengguna jasa terhadap organisasi Bea fungsi Bea dan Cukai.
‘dilupakan’ atau tidak dianggap penting, dan Cukai. Emotional market akan Faktor-faktor yang mempengaruhi
apalagi oleh organisasi atau perusahaan menciptakan kepuasan pengguna jasa Strategi pemasaran yang diambil Bea dan
yang monopolistik, seperti Bea dan Cukai. terhadap kinerja Bea dan Cukai. Atau Cukai dalam Customs Marketing adalah :
Jika marketing dapat diterapkan pada secara singkat adalah terpenuhinya 1. Faktor mikro, yaitu importir, eksportir,
perusahaan yang bergerak pada produksi kebutuhan market forces. PPJK, instansi pemerintah yang terkait
barang atau jasa, mungkinkah bisa Bea dan Cukai sebagai satu-satunya dan masyarakat.
diterapkan dalam Bea dan Cukai? instansi kepabeanan di Indonesia 2. Faktor Makro, yaitu demografi,
Customs Marketing (Pemasaran Bea tentunya tetap perlu suatu strategi ekonomi, politik, hukum, teknologi/fisik
dan Cukai) adalah salah satu bentuk pemasaran. Tetapi strategi pemasarannya dan sosial budaya.
pemasaran yang digunakan oleh Bea dan berbeda dengan lainnya. Strategi
Cukai dalam suatu proses sosial dan pemasaran yang diambil Bea dan Cukai Strategi pemasaran dalam Customs
manajerial untuk mengetahui kebutuhan dalam Customs Marketing adalah Marketing dapat juga mengambil konsep
dan keinginan pengguna jasa, bauran pemasaran (Marketing mix)
memperkenalkan organisasi, yang dikenal dengan 4P dengan beberapa
mengomunikasikan dan mempublikasikan perubahan disesuaikan dengan
segala bentuk peraturan kepabeanan.
Secara singkat dapat diartikan Customs
“PETUGAS SERING kebutuhan dan kondisi Bea dan Cukai.
Konsep 4P adalah :
Marketing ini sebagai alat public relations HANYA BEKERJA
(hubungan masyarakat) bagi Bea dan 1. Place ( Tempat )
Cukai. Customs Marketing merupakan BERDASARKAN ATAS Berdasarkan Keputusan Menkeu No.
suatu bentuk pemasaran jasa dalam
pelayanan pada masyarakat (public
‘TRADISI’ SAJA, TANPA 444/KMK.01/2001 Bea dan Cukai telah
memiliki 13 Kanwil dan 112 KPBC
services). TAHU PERATURAN- ditambah dengan 88 Kantor Bantu
Pengertian jasa menurut Philip Kotler pelayanan serta 629 Pos Pengawasan
adalah setiap tindakan atau kegiatan yang NYA... IRONISNYA, Bea dan Cukai dimana sebagian besar
dapat ditawarkan oleh satu pihak lain,
pada dasarnya tidak berwujud dan tidak
PENGGUNA JASA kantor pelayanan berada dekat di
pelabuhan atau bandara sehingga mudah
mengakibatkan kepemilikan apapun. JUSTRU CENDERUNG dijangkau dan memudahkan pengguna
Kunci utama organisasi yang memberikan jasa untuk lebih cepat dalam pengurusan
jasa/pelayanan adalah memenuhi atau LEBIH MENGETAHUI pengeluaran barang. Bahkan dalam UU
melebihi ekspektasi kualitas jasa yang PERATURAN YANG No. 10/1995, apabila sarana pengangkut
diharapkan pengguna jasa. dalam keadaan darurat dapat melakukan
Tujuan dari Customs Marketing adalah BERLAKU...” pembongkaran di kantor pelayanan
mengenal dan memahami pengguna jasa terdekat atau yang paling mudah dicapai.
4P 4C
mudah, aman dan murah.
Selain itu, konsep place juga dapat
berupa kondisi fisik kantor/pos pelayanan
beserta infrastruktur didalamnya yang
Bea Cukai
Pengguna Jasa
menunjang operasional. Hal ini sangat l PLACE 1. CUSTOMER NEEDS
penting mengingat pengguna jasa akan & WANTS
merasa lebih nyaman berada dalam l PRODUCT T O T A L 2. COST TO THE
s
s
sarana fisik yang bersih, rapi, aman dan
teratur sehingga menimbulkan kesan awal CUSTOMER CUSTOMER
l PRICE SATISFACTION
bahwa aparat Bea Cukai sebagai pemberi
jasa pelayanan benar-benar telah siap
3. CONVENIENCE
l PROMOTION
memberikan pelayanan. 4. COMMUNICATION
2. Product (Produk)
Dalam konteks Bea dan Cukai, produk
yang dihasilkan oleh Bea dan Cukai relations (hubungan masyarakat). Konsep ini salah satu konsep tertua,
adalah jasa (service) dan produk-produk Sosialisasi peraturan kepabeanan yaitu pengguna jasa akan memilih
peraturan kepabeanan dan cukai, bagi kepentingan dunia usaha memegang pelayanan yang cepat dan murah
termasuk pemberian fasilitas kepabeanan. peranan penting dalam rangka biayanya. Dalam hal ini memusatkan
Bea dan Cukai sebagai trade facilitation pelaksanaan prosedur dan praktek perhatiannya untuk mencapai efisiensi
dalam pelayanannya dituntut untuk selalu pabean yang transparan, konsisten dan jasa pelayanan yang tinggi serta fasilitas
memberikan service yang time-sensitive, dapat diprediksi (predictable) sehingga kepabeanan yang semakin besar. Konsep
predictable, available (saat dibutuhkan) market forces dapat mengantisipasi, ini dapat dijalankan apabila permintaan
dan adjustable sesuai dengan prinsip- merencanakan dan mempersiapkan diri jasa pelayanan Bea dan Cukai yang cepat
prinsip atau aspek-aspek fairness, dalam kegiatan bisnis dan pemenuhan dan murah melebihi jumlah SDM dan
timeliness, transparency dan facilitation. kewajiban pabean. Sosialisasi dapat fasilitas Kepabeanan yang diberikan
Totalitas pelayanan ini pada kerangka dilakukan dengan melakukan seminar, dimana biaya ekonomi sangat tinggi (high
dasarnya bersumber pada fenomena workshop, pelatihan dan melalui teknologi cost economy ).
speed (kecepatan) dan flexibility internet via website Bea dan Cukai.
(fleksibilitas). Bea dan Cukai harus Public relations (PR) dibentuk untuk B. Konsep Pemasaran Berwawasan
mampu mewujudkan kombinasi dari dua menekankan pada pemberian informasi Jasa Pelayanan.
besaran tersebut sehingga formula untuk dan penciptaan pemahaman. PR yang Konsep ini berpendapat bahwa
pelayanan Bea dan Cukai (Customs dikemas dengan baik akan membantu pengguna jasa akan memilih jasa
services). menciptakan pencitraan yang positif dan pelayanan yang menawarkan mutu,
kredibel. Stigma masyarakat terhadap Bea kinerja terbaik dan inovatif dalam hal ini
3. Price (Harga) dan Cukai yang cenderung memojokkan memuaskan perhatian untuk membuat
Berkaitan dengan Customs Marketing, akan tereduksi dengan sendirinya apabila jasa pelayanan yang lebih baik dan terus
price yang dimaksud adalah biaya yang masyarakat umumnya dan pengguna jasa menyempurnakannya. Instansi yang
harus dikeluarkan oleh market forces khususnya diberi pemahaman yang baik berwawasan ini cenderung tidak
dalam pengurusan dokumen. Fashion dan benar tentang tupoksi DJBC dan memperhatikan keinginan dan kebutuhan
(kebiasaan) dari implementasi peraturan peraturan kepabeanan. Pemberitaan yang dari pengguna jasa, sehingga akan
perundang-undangan yang berlaku positif dan kontinyu seperti pemberitaan di mengalami kesulitan dalam
seringkali menyebabkan high cost media massa mengenai penangkapan mempromosikan citra dan kinerjanya.
economy (ekonomi biaya tinggi) serta kasus penyelundupan misalnya,
pelayanan Bea dan Cukai yang inefficient. setidaknya akan meng-counter stigma C. Konsep Pemasaran berwawasan
Bea dan Cukai diharapkan dapat do more buruk masyarakat. ‘Menjual’.
with less atau do more with reduced cost. Sedangkan strategi pemasaran dari Konsep ini berpendapat bahwa kalau
Sebagaimana kita ketahui kegiatan bisnis sudut pandang pengguna jasa adalah pengguna jasa dibiarkan saja, pengguna
semakin tergantung pada performance konsep 4 C, yaitu : jasa tidak akan melakukan atau mengu-
Bea dan Cukai dimanapun. 1. Customer needs and wants ( rangi kegiatan impor dan cenderung
Kegagalan Bea dan Cukai dalam kebutuhan dan keinginan pengguna beralih membeli produk lokal serta tidak
menekan ekonomi biaya tinggi tidak saja jasa) memanfaatkan fasilitas kepabeanan yang
akan mengakibatkan kegagalan ekonomi 2. Cost to the customer ( biaya pengguna diberikannya. Dengan demikian harus
dalam negeri guna menangkap opportu- jasa) dilakukan usaha sosialisasi dan promosi
nity, mengubah keuntungan komparatif 3. Convenience (kenyamanan) yang lebih agresif lagi.
menjadi keuntungan kompetitif, akan 4. Communication ( komunikasi)
tetapi juga secara substansial dapat D. Konsep Pemasaran Berwawasan
mengakibatkan munculnya Trade Tujuan akhir dari seluruh konsep, kiat Pemasaran.
Divertion (larinya para investor dari suatu dan strategi pemasaran diatas (4P dan Konsep ini berpendapat bahwa kunci
negara ke negara lain dalam melakukan 4C) semuanya bermuara pada kepuasan untuk mencapai tujuan korporat terdiri dari
investasinya) dengan segala implikasi pengguna jasa sepenuhnya (Total penentuan kebutuhan dan keinginan
ekonomi negatif lainnya. Customer Satisfaction).(Lihat Gambar 1) market forces serta memberikan
kepuasan yang diinginkan secara lebih
4. Promotion (Promosi) Dalam konsep inti pemasaran terdapat efektif dan efisien. Konsep berwawasan
Promosi disini dapat diartikan sebagai lima konsep pemasaran yang mendasari pemasaran dapat dilakukan selain dengan
sosialisasi kepada para pengguna jasa cara korporat (Bea Cukai) melakukan memenuhi kebutuhan dan keinginan
terhadap semua peraturan kepabeanan kegiatan Customs Marketing; pengguna jasa, juga berusaha sekuat
termasuk didalamnya pemberian fasilitas A. Konsep Pemasaran Berwawasan tenaga memberikan nilai, mutu dan
kepabeanan serta pembentukan public Produktifitas. kepuasan tertinggi bagi pengguna jasa.
t t
t
perancangan berorientasi market forces.
Kinerja pegawai bea cukai yang DIALAMI
produktif dituntut untuk memperhatikan
kualitas jasa pelayanan yang diberikan
kepada pengguna jasa dalam pengurusan GAP 5 s
setiap pengeluaran dokumen. Misalnya,
dengan pelayanan tepat waktu, cepat,
penuh keramahan dan tanpa dipersulit.
JASA YANG
Pengguna DIPERSEPSIKAN
t
Kinerja demikian secara tidak langsung
akan membantu Bea dan Cukai dalam Jasa
upaya meningkatkan citra positif di mata s
masyarakat dan pengguna jasa. ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○
ANTHON DEGEY
KOORDINATOR PELAKSANA KPBC TIPE B AMAMAPARE
HARAPAN SEORANG
KEPALA SUKU
Menulis kisah seorang pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) bernama Anthon Degey
yang berasal dari bumi Papua pada edisi ini, bisa dikatakan terjadi secara “kebetulan”. Peristiwa
kebetulan ini terjadi ketika WBC ikut berkunjung ke KPBC Amamapare bersama rombongan
Kakanwil XII DJBC Ambon pada medio Desember 2005 (WBC Edisi 374, Januari 2006).
P
agi hari tanggal 12 Desember 2005 Mungkin tegang, mungkin grogi, sekian banyak yang mengikuti ujian dari
ketika rombongan belum lama tiba di entahlah. Dan mungkin karena memang seluruh Papua, hanya 96 orang yang
KPBC Amamapare, di halaman ia merasa sedikit dalam bercakap-cakap, berhasil masuk, dan dari 96 orang
depan kantor, beberapa pegawai sedang maka ketika wawancara akan dimulai, tersebut, 8 orang ditempatkan di Bea
berkumpul menantikan acara serah terima Anthon memberikan secarik kertas berisi Cukai, dan Anthon termasuk salah
jabatan dari Kepala KPBC Amamapare data mengenai dirinya dari nama, jabatan, satunya. Keberhasilannya tersebut
yang lama, Hartono Singgih kepada yang tempat tanggal lahir, riwayat pekerjaan, membuat Anthon tidak menyelesaikan
baru Agus Hermawan. Tiba-tiba, Hartono perkawinan, hingga empat poin harapan pendidikan SMA-nya pada saat itu.
Singgih berkata kepada WBC, kepada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Ketika dittanya apa yang membuat ia
“Bagaimana kalau Pak Degey dijadikan (lihat boks). Semuanya dalam satu tertarik melamar di Depkeu, Anthon
profil di WBC, Pak Degey itu pegawai lembar kertas. menjawab, ”Saya tertarik karena saya
disini, dia juga seorang Kepala Suku”. Tapi justru itulah salah satu hal (ketika itu) memiliki kekurangan dalam
Sedikit terkejut WBC mendengar hal menarik dari seorang Anthon Degey. biaya pendidikan, jadi saya putuskan
itu terlebih karena jabatan Kepala Suku Seorang pegawai di KPBC Amamapare untuk bekerja saja, dan saya memang
yang bagaimanapun juga bermakna mengakui kalau ia dikenal tidak banyak kepingin sekali bekerja di Depkeu”.
khusus, apalagi dari wilayah Papua, berbicara. “Pak Degey itu memang orang Tahun 1978, Anthon untuk pertama
sekalipun kami belum pernah mengenal- yang tidak banyak ngomong, tapi rajin. kalinya bekerja di Bea Cukai dan ia
nya. Beberapa pegawai yang juga Kalau datang kantor itu pagi-pagi, ditempatkan di Jayapura di bagian
mendengar percakapan kami langsung langsung sibuk kerja”. Perbendaharaan. Gaji yang ia terima saat
bersahutan memberi komentar tanda Hal yang sama dikemukakan oleh itu sebesar 8000 rupiah. Selama karirnya,
setuju. Maka Pak Degey pun dipanggil. Hartono Singgih. Selama menjabat Anthon beberapa kali berpindah tugas dari
Ketika bertemu, kami saling berjabat sebagai Kepala KPBC Amamapare, Jayapura ke Amamapare dan sebaliknya.
tangan dan Anthon Degey tidak berkata menurutnya Anthon Degey termasuk Tahun 1981 ia diangkat menjadi pegawai
apa-apa, hanya tersenyum. Pun ketika orang yang rajin, tekun, disiplin dan negeri sipil, dan sejak tahun 1986 ia
diberitahukan bahwa ia akan diwawan- bertanggung jawab dalam melaksanakan ditetapkan bertugas di KPBC Amamapare
cara WBC untuk rubrik profil, ia hanya tugas yang dibebankan kepadanya. “Pak hingga sekarang. Bisa dikatakan Anthon
mengangguk kecil sambil tersenyum. Degey selalu melaksanakan tugasnya Degey telah bertugas cukup lama di
Belakangan baru diketahui bahwa Anthon dengan baik dan tanpa mengeluh. Dalam Amamapare, yaitu dari tahun 1986 ketika
Degey memang sosok yang “irit” dalam hal ada kendala atau kesulitan, beliau kantor bea cukai tersebut masih berstatus
percakapan. Ketika wawancara tidak segan untuk berkonsultasi dengan Kantor Inspeksi Tipe D, lalu kemudian
berlangsung, WBC harus berusaha keras Kepala Seksi-nya, atau kadang-kadang berubah menjadi Kantor Pelayanan Tipe
memancing agar ia mau lebih banyak langsung dengan saya sebagai Kepala C, hingga saat ini menjadi Kantor
bercerita. Setiap pertanyaan yang Kantor demi mengatasi masalah”. Pelayanan Tipe B.
diajukan selalu dijawab dengan singkat. Agus Hermawan, yang baru menjabat Setelah mulai menjadi Pelaksana
Hal ini tentu berbeda bila dibanding- Kepala KPBC Amamapare sekitar dua sejak tahun 1986, peristiwa yang belum
kan wawancara dengan sosok-sosok profil bulan juga punya penilaian yang sama. lama terjadi yang tentu menggembirakan
sebelumnya dimana percakapan selalu “Pak Degey nggak terlalu banyak omong, dirinya adalah jabatan Anthon Degey yang
mengalir dengan lancar. Tidak ada tapi kerjanya bagus. Dia tidak menunda kini menjadi Koordinator Pelaksana di
kendala bahasa tentu saja, jawaban yang pekerjaan yang jadi tanggung jawabnya”. KPBC Amamapare. Berdasarkan
disampaikan Anthon Degey selalu jelas Keputusan Dirjen Bea dan Cukai Nomor
namun terasa terlalu singkat. Transkrip BEA CUKAI 88 tanggal 30 Desember 2005 tentang
wawancara dengannya membuktikan Anthon Degey telah mengabdi di Pengangkatan Koordinator Pelaksana di
kalau ia tidak pernah menjawab lebih dari DJBC selama 28 tahun. Sejarahnya lingkungan DJBC Departemen Keuangan,
dua paragraf. Herannya, ketika wawanca- bermula ketika ia duduk di kelas 2 SMA Anthon Degey diangkat menjadi Koordina-
ra selesai dan tape rekaman dimatikan, Jayapura, Anthon mengikuti tes masuk tor Pelaksana Administrasi Penyidikan dan
obrolan dengan Anthon Degey berlang- Departemen Keuangan yang waktu itu Barang Bukti KPBC Amamapare.
sung dengan santai dan lebih panjang. dikhususkan untuk putra daerah. Dari Pengangkatan tersebut sangat pantas
M
edio Januari lalu, bertempat dise-
buah café di bilangan Jakarta
Pusat, digelar launching film Indo-
nesia yang akan memasuki masa
syuting. Film tersebut berjudul
D’Girlz Begins dan disponsori oleh
sebuah perusahaan pembalut wan-
ita. Film garapan sutradara Tengku
Firmansyah ini bercerita tentang
seorang polisi wanita (polwan) yang
menyamar dan menyusup ke
sebuah kampus untuk melacak
gembong narkoba.
Salah satu pemainnya, Dena
mengatakan, saat ini ia sedang me-
lakukan persiapan untuk film perda-
nanya. Persiapan tersebut antara
lain dengan berkonsentrasi, banyak
VJ Daniel
berolahraga serta minum air putih
dan jamu untuk menjaga stamina.
Tujuannya agar pada saat
“Berharap Ada Anjing Pelacak
syuting yang dimulai bulan Pebru-
ari, fisiknya tidak mengalami drop.
Dalam film ini, Dena berperan yang Ditempatkan di Bandara”
sebagai Amanda, seorang super
K
smart DJ. Seorang cewek yang etika ditemui WBC disela-sela
smart, pintar dan hobi bermusik. launching film D’Girls Begins, VJ
“Seru dan senang ya aku bisa main Daniel yang datang pada malam itu
di film ini, aku diberikan kepercaya- mengatakan tidak pernah mengalami
an untuk memerankan tokoh Aman- kesulitan dengan petugas bea cukai di
da, sehingga aku tidak boleh me- Bandara Soekarno Hatta. Menurutnya,
nyia-nyiakan kesempatan ini,” ujar petugas yang ada sangat ramah padanya.
cewek yang sebelum terjun di dunia “Apa mungkin mereka kenal sama gue
film menekuni dunia modeling ini. ya hehe…” ujarnya. Tetapi menurutnya,
Setelah menyelesaikan film sebelum ia berprofesi sebagai VJ MTV,
perdananya, Dena berencana untuk petugas bea cukai selalu ramah padanya.
menyelesaikan kuliahnya di London Barang-barang yang ia bawa dari luar negeri
School yang saat ini memasuki selalu diperiksa. Seperti tas jinjing yang
semester terakhir jurusan public selalu dibawanya, selalu di periksa di x-ray
relation. Ketika ditanya WBC apa- sementara tas besarnya diperiksa atau
kah ia pernah mengalami kesulitan dibongkar, tapi itu bukan masalah bagi
dengan petugas bea cukai di cowok yang dalam setahun bisa dua atau
bandara, cewek yang lahir pada 9 tiga kali pergi keluar negeri.
September 1984 ini mengaku tidak Menurutnya, petugas bea cukai di
pernah mengalaminya. Ia merasa bandara sudah berlaku sopan. Namun ia
pekerjaan yang dilakukan petugas menyarankan agar petugas di bandara
bea cukai seperti mengge- bersikap lebih ramah lagi pada penumpang.
ledah barang bawaan penumpang “Sebab, mungkin saja diantara penumpang
merupakan suatu hal yang wajar. tersebut adalah investor asing atau
“So far, aku merasa petugas business man yang ingin menanamkan
bea cukai yang ada di Bandara modalnya di Indonesia,” ujar bintang iklan
Soekarno Hatta sudah melakukan sebuah pasta gigi ini.
tugasnya dengan baik, tidak kalah Namun demikian, yang mungkin menjadi
dengan petugas-petugas bea cukai kekurangan adalah perlu adanya anjing
di negara lainnya,” imbuh cewek pelacak drugs yang ditempatkan di bandara
yang kerap pergi ke luar negeri khususnya Soekarno Hatta. “Jujur aja, gue
dalam rangka liburan. sangat berharap banget adanya anjing
Namun ia menyarankan agar pelacak di bandara sebab itu bisa
petugas lebih ramah pada penum- mengurangi masuknya narkoba ke Indone-
pang, sehingga ia sebagai sia,” katanya lagi.
penumpang merasa senang. Ia membandingkan kondisi Bandara
“Apalagi turis-turis dari luar negeri Soekarno Hatta dengan bandara di Perth,
yang datang ke Indonesia juga bisa Australia dimana dulu ia sering bolak-balik
Dena
WBC/IF
DI NEGARA LAIN”
saat nanti Bea dan Cukai Indo- berharap agar Indonesia tidak menjadi
nesia bisa lebih maju lagi. ifa. sarang teroris. Akur deh Dan… ifa
T E N T A N G
TATA CARA PEMBAYARAN DAN
PENYETORAN PUNGUTAN EKSPOR
MENTERI KEUANGAN
Menimbang :
bahwa dalam rangka pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2005 tentang Pungutan
Ekspor Atas Barang Ekspor Tertentu untuk memudahkan pelaksanaan pemungutan Pungutan Ekspor,
perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Tata Cara Pembayaran dan Penyetoran
Pungutan Ekspor.
Mengingat :
1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3612).
2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3687).
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286).
4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355).
5. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1997 tentang Jenis dan Penyetoran Penerimaan Negara
Bukan Pajak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 57, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3694).
6. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2003 tentang Tarip Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan
Pajak yang Berlaku Pada Departemen Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2003 Nomor 95, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4313).
7. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2005 tentang Pemeriksaan Penerimaan Negara Bukan
Pajak (PNBP).
8. Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2005 tentang Pungutan Ekspor atas barang Ekspor
Tertentu (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 82, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4531).
9. Keputusan Presiden Nomor 187/M Tahun 2004.
10. Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan APBN.
11. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 5/KMK.01/1993 tentang penunjukan Bank sebagai Bank
Persepsi dalam rangka pengelolaan setoran penerimaan negara.
12. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 557/KMK.04/2003 tentang Tatalaksana Kepabeanan di Bidang
Ekspor.
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG TATA CARA PEMBAYARAN DAN PENYETORAN
PUNGUTAN EKSPOR.
Pasal 1
Dalam peraturan Menteri Keuangan ini yang dimaksud dengan :
1. Pungutan Ekspor adalah pungutan yang dikenakan atas barang ekspor tertentu.
2. Barang ekspor adalah barang yang dikeluarkan dari Daerah Pabean.
3. Bank Devisa Persepsi adalah bank devisa persepsi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
4. Nilai kurs adalah nilai kurs yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan secara berkala.
Pasal 2
(1) Terhadap barang ekspor tertentu dapat dikenakan Pungutan Ekspor.
(2) Barang ekspor tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Menteri Keuangan setelah
mendapat pertimbangan dan atau usul Menteri di bidang perdagangan dan atau Menteri Teknis terkait
lainnya.
Pasal 3
(1) Perhitungan Pungutan Ekspor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 1 adalah sebagai berikut :
a. Dalam hal tarif Pungutan Ekspor ditetapkan secara advalorum, penentuan jumlah Pungutan Ekspor
dihitung berdasarkan rumus :
1
BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 375 FEBRUARI 2006
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
Tarif Pungutan Ekspor x Jumlah Satuan Barang x Harga Patokan Ekspor (HPE) x Nilai Kurs
Contoh :
Ekspor komoditi ” X ” bulan Februari 2003 sejumlah 1.000 MT dengan tarif Pungutan Ekspor sebesar
3% , HPE sebesar US$ 160,00 /MT dan kurs 1 US$ = RP. 8.800,00 maka jumlah Pungutan Ekspor
terutang adalah :
3% x 1.000 MT x US$ 160,00 x Rp. 8.800,00 = RP. 42.240.000,00
b. Dalam hal tarif Pungutan Ekspor ditetapkan secara spesifik, penentuan jumlah Pungutan Ekspor
dihitung berdasarkan rumus :
Tarif Pungutan Ekspor dalam satuan mata uang tertentu x Jumlah Satuan Barang x Nilai Kurs
Contoh :
Ekspor Komoditi ”Y” bulan Mei 2003 sejumlah 1.000 M3 dengan tarif Pungutan Ekspor sebesar US$
5,00 /M3, dan Kurs 1 US$ = Rp. 8.600,00 maka jumlah Pungutan Ekspor terutang adalah :
US$ 5,00 x 1.000 M3 x Rp. 8.600,00 = Rp. 43.000.000,00
(2) Tarif Pungutan Ekspor yang digunakan untuk perhitungan Ekspor adalah tarif Pungutan Ekspor yang
berlaku pada saat PEB didaftarkan pada Kantor Pelayanan Bea dan Cukai (KPBC).
(3) Harga Patokan Ekspor (HPE) yang digunakan untuk perhitungan Pungutan Ekspor adalah HPE yang
berlaku pada saat PEB didaftarkan pada Kantor Pelayanan Bea dan Cukai (KPBC).
(4) Nilai kurs yang digunakan untuk perhitungan Pungutan Ekspor adalah nilai kurs yang berlaku pada saat
dilakukan pembayaran Pungutan Ekspor.
(5) Dalam hal tidak ada Harga Patokan Ekspor (HPE) penentuan jumlah Pungutan Ekspor dihitung
berdasarkan Harga Free On Board (FOB) yang tercantum dalam PEB dengan rumus sebagai berikut :
Tarif Pungutan Ekspor x Jumlah Satuan Barang x Harga Free On Board (FOB) x Nilai Kurs
Contoh :
Ekspor komoditi ”Z” bulan Februari 2003 sejumlah 1.000 MT dengan tarif Pungutan Ekspor sebesar
3%, Harga FOB sebesar US$ 200,00 /MT dan kurs 1 US$ = Rp. 8.800,00 maka jumlah Pungutan
Ekspor terutang adalah :
3% x 1.000 MT x US$ 200,00 x Rp. 8.800,00 = Rp. 52.800.000,00
Pasal 4
(1) Pungutan Ekspor terutang pada saat Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) didaftarkan pada Kantor
Pelayanan Bea dan Cukai tempat pemenuhan kewajiban pabean sesuai Tarif, dan Harga Patokan Ekspor
(HPE) yang berlaku.
(2) Pembayaran Pungutan Ekspor sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan secara tunai selambat-
lambatnya pada saat PEB didaftarkan pada Kantor Pelayanan Bea dan Cukai tempat pemenuhan
kewajiban pabean.
(3) Dalam hal pembayaran Pungutan Ekspor melampaui batas waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
eksportir dikenakan denda administrasi sebesar 2% (dua persen) sebulan untuk paling lama 24 (dua
puluh empat) bulan dan bagian dari bulan dihitung satu bulan penuh.
Pasal 5
(1) Pembayaran Pungutan Ekspor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) hanya dapat dilakukan di
Bank Devisa Persepsi.
(2) Dalam hal ekspor dilakukan pada hari libur dan atau di daerah Kantor Pelayanan Bea dan Cukai tidak ada
Bank Devisa Persepsi maka pembayaran Pungutan Ekspor dapat dilakukan melalui Bendahara Penerima
pada Kantor Pelayanan Bea dan Cukai tempat PEB didaftarkan.
(3) Bank Devisa Persepsi yang menerima pembayaran Pungutan Ekspor, kekurangan Pungutan
Ekspor dan atau denda administrasi dari eksportir wajib menerbitkan Surat Tanda Bukti Setor
(STBS) sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran I Peraturan Menteri Keuangan ini.
(4) Bendahara Kantor Pelayanan Bea dan Cukai yang menerima pembayaran Pungutan Ekspor,
kekurangan Pungutan Ekspor dan atau denda administrasi dari eksportir wajib menerbitkan Surat
Tanda Bukti Setor (STBS) pada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, sebagaimana ditetapkan dalam
Lampiran I Peraturan Menteri Keuangan ini.
Pasal 6
(1) Bendahara Penerima Kantor Pelayanan Bea dan Cukai yang menerima pembayaran Pungutan
Ekspor, kekurangan Pungutan Ekspor dan atau denda administrasi dari eksportir, wajib segera
menyetorkan penerimaan dimaksud untuk untung rekening Bendahara Umum Negara (BUN)
Nomor rekening 502.000.000 di Bank Indonesia selambat-lambatnya pada hari kerja berikutnya
melalui Bank Devisa Persepsi.
(2) Bank Devisa Persepsi yang menerima pembayaran Pungutan Ekspor, kekurangan Pungutan
Ekspor dan atau Denda Administrasi dari eksportir dan atau Bendahara Kantor Pelayanan Bea dan
Cukai, wajib menyetorkan penerimaan dimaksud untuk untung rekening Bendahara Umum Negara
2
2
BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 375 FEBRUARI 2006
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
(BUN) Nomor rekening 502.000.000 di Bank Indonesia selambat-lambatnya 2 (dua) hari kerja
terhitung sejak pembayaran dimaksud diterima.
(3) Atas setiap penyetoran sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Bank Devisa Persepsi wajib
membuat Daftar Penyetoran Pungutan Ekspor (DPPE) dengan menggunakan format sebagaimana
ditetapkan dalam Lampiran II Peraturan Menteri Keuangan ini.
(4) Bank Devisa Persepsi wajib menyampaikan DPPE sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) kepada
Direktur Jenderal Anggaran dan Perimbangan Keungan dengan tembusan kepada Direktur
Jenderal Perbendaharaan, dengan melampirkan sekurang-kurangnya fotocopy PEB, copy STBS
dan fotocopy surat bukti setor ke rekening BUN selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja sejak
tanggal penyetoran Pungutan Ekspor.
(5) Jumlah Pungutan Ekspor, kekurangan Pungutan Ekspor dan atau denda administrasi yang
disetorkan oleh Bank Devisa ke rekening BUN sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak dipotong
biaya jasa perbankan.
Pasal 7
(1) Kantor Pelayanan Bea dan Cukai setiap akhir bulan wajib melaporkan rekapitulasi kegiatan ekspor
komoditi yang terkena Pungutan Ekspor kepada Direktur Jenderal Anggaran dan Perimbangan
Keuangan dengan menggunakan format sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran III Peraturan
Menteri Keuangan ini.
(2) Bank Devisa Persepsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2) setiap akhir bulan wajib
melaporkan rekapitulasi penyetoran Pungutan Ekspor, kekurangan Pungutan Ekspor dan atau
denda administrasi kepada Direktur Jenderal Anggaran dan Perimbangan Keuangan dengan
menggunakan format sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran III Peraturan Menteri Keuangan ini.
Pasal 8
(1) Dalam hal sebelum barang diekspor diketahui terjadi kekurangan pembayaran Pungutan Ekspor yang
disebabkan oleh kesalahan pengenaan tarif Pungutan Ekspor, jumlah satuan barang, HPE, kurs,
perhitungan atau kesalahan administrasi, eksportir wajib untuk segera melunasinya melalui Bank Devisa
Persepsi dan atau Kantor Pelayanan Bea dan Cukai tempat PEB didaftarkan.
(2) Dalam hal eksportir yang bersangkutan belum melunasi kekurangan pembayaran Pungutan Ekspor
sebagaimana dimaksud ayat (1) maka Kantor Pelayanan Bea dan Cukai tempat PEB didaftarkan wajib
melakukan penagihan kepada eksportir yang bersangkutan dengan menerbitkan Surat Tagihan Pertama
dengan tembusan kepada Direktorat Jenderal Anggaran dan Perimbangan Keuangan.
(3) Apabila dalam jangka waktu 1 (satu) bulan sejak Surat Tagihan pertama sebagaimana dimaksud ayat (2)
diterbitkan, dan eksportir belum/tidak melunasi kewajibannya, KPBC melimpahkan penagihan selanjutnya
ke Direktorat Jenderal Anggaran dan Perimbangan Keuangan.
(4) Berdasarkan pelimpahan penagihan dimaksud pada ayat (3), Direktorat Jenderal Anggaran dan
Perimbangan Keuangan menerbitkan Surat Tagihan Kedua.
(5) Apabila dalam jangka waktu 1 (satu) bulan sejak Surat Tagihan Kedua sebagaimana dimaksud ayat (4)
diterbitkan, dan eksportir belum/tidak melunasi kewajibannya, Direktorat Jenderal Anggaran dan
Perimbangan Keuangan menerbitkan Surat Tagihan Ketiga.
(6) Apabila dalam jangka waktu 1 (satu) bulan sejak Surat Tagihan Ketiga sebagaimana dimaksud ayat (5)
diterbitkan, dan eksportir belum/tidak melunasi kewajibannya, Direktorat Jenderal anggaran dan
Perimbangan Keuangan menerbitkan Surat Penyerahan Tagihan kepada Direktorat Jenderal Piutang dan
Lelang Negara untuk proses penyelesaian lebih lanjut.
Pasal 9
(1) Dalam hal setelah barang diekspor ditemukan adanya kekurangan pembayaran Pungutan Ekspor
berdasarkan hasil pemeriksaan Kantor Pelayanan Bea dan Cukai (KPBC) dan hasil audit Direktorat
Jenderal Bea dan Cukai, KPBC yang bersangkutan wajib melakukan penagihan kepada eksportir yang
bersangkutan dengan menerbitkan Surat Tagihan Pertama dengan tembusan kepada Direktorat Jenderal
Anggaran dan Perimbangan Keuangan.
(2) Apabila dalam jangka waktu 1 (satu) bulan sejak Surat Tagihan pertama sebagaimana dimaksud ayat (1)
diterbitkan, dan eksportir belum/tidak melunasi kewajibannya, KPBC melimpahkan penagihan selanjutnya
ke Direktorat Jenderal Anggaran dan Pertimbangan Keuangan.
(3) Berdasarkan pelimpahan penagihan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Direktorat Jenderal Anggaran
dan Perimbangan Keuangan menerbitkan Surat Tagihan Kedua.
(4) Apabila dalam jangka waktu 1 (satu) bulan sejak Surat Tagihan Kedua sebagaimana dimaksud ayat (3)
diterbitkan, dan eksportir belum/tidak melunasi kewajibannya, Direktorat Jenderal Anggaran dan
Perimbangan Keuangan menerbitkan Surat Tagihan ketiga.
(5) Dalam jangka waktu 1 (satu) bulan sejak Tagihan Ketiga sebagaimana dimaksud ayat (4) diterbitkan dan
eksportir belum/tidak melunasi kewajibannya, Direktorat Jenderal Anggaran dan Perimbangan Keuangan
menerbitkan Surat Penyerahan Tagihan kepada Direktorat Jenderal Piutang dan Lelang Negara untuk
proses penyelesaian lebih lanjut.
3
3
BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 375 FEBRUARI 2006
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
Pasal 10
(1) Dalam hal ditemukan adanya kekurangan pembayaran Pungutan Ekspor oleh Direktorat Jenderal
Anggaran dan Perimbangan Keuangan, Direktorat Jenderal Anggaran dan Perimbangan Keuangan
wajib melakukan penagihan kepada eksportir yang bersangkutan dengan menerbitkan Surat
Tagihan Pertama.
(2) Apabila dalam jangka waktu 1 (satu) bulan sejak Surat Tagihan pertama sebagaimana dimaksud ayat (1)
diterbitkan dan eksportir belum/tidak melunasi kewajibannya, Direktorat Jenderal Anggaran dan
Perimbangan Keuangan menerbitkan Surat Tagihan Kedua.
(3) Apabila dalam jangka waktu 1 (satu) bulan sejak Surat Tagihan Kedua sebagaimana dimaksud ayat (2)
diterbitkan dan eksportir belum/tidak melunasi kewajibannya, Direktorat Jenderal Anggaran dan
Perimbangan Keuangan menerbitkan Surat Tagihan Ketiga.
(4) Apabila dalam jangka waktu 1(satu) bulan sejak Surat Tagihan Ketiga sebagaimana dimaksud ayat (3)
diterbitkan dan eksportir belum/tidak melunasi kewajibannya, Direktorat Jenderal Anggaran dan
Perimbangan Keuangan menerbitkan Surat Penyerahan Tagihan kepada Direktorat Jenderal Piutang dan
Lelang Negara untuk proses penyelesaian lebih lanjut.
Pasal 11
Terhadap kekurangan pembayaran Pungutan Ekspor sebagaimana dimaksud Pasal 8 ayat (1), Pasal 9 ayat
(1) dan Pasal 10 ayat (1) dikenakan denda administrasi sebesar 2% (dua persen) sebulan untuk paling lama
24 (dua puluh empat) bulan dan bagian dari bulan dihitung satu bulan penuh.
Pasal 12
(1) Eksportir dapat mengajukan permohonan untuk mengangsur atau menunda pembayaran Pungutan
Ekspor terutang kepada Menteri Keuangan dengan sekurang-kurangnya melampirkan dokumen Laporan
Keuangan.
(2) Atas permohonan eksportir sebagaimana dimaksud ayat (1), Menteri Keuangan dapat memberikan
persetujuan tertulis kepada eksportir untuk mengangsur atau menunda pembayaran Pungutan Ekspor
yang terutang setelah memenuhi persyaratan yang ditentukan, dengan dikenakan bunga sebesar 2% (dua
persen) sebulan.
(3) Dalam hal Menteri Keuangan memberikan persetujuan untuk mengangsur atau menunda pembayaran
Pungutan Ekspor, proses penagihan kekurangan pembayaran Pungutan Ekspor dilakukan sebagaimana
ketentuan dalam Pasal 10.
Pasal 13
(1) Dalam hal terjadi kelebihan pembayaran Pungutan Ekspor sebagai akibat kesalahan pengenaan Tarif
Pungutan Ekspor, jumlah satuan barang, HPE, kurs, penghitungan atau kesalahan administrasi, eksportir
dapat mengajukan permohonan pengembalian atas kelebihan pembayaran Pungutan Ekspor tersebut
kepada Direktur Jenderal Anggaran dan Perimbangan Keuangan dengan sekurang-kurangnya
melampirkan dokumen asli atau fotocopy yang telah dilegalisasi sebagai berikut :
l Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB);
l Surat Tanda Bukti Setor (STBS);
l Daftar Penyetoran Pungutan Ekspor (DPPE) dari Bank Devisa;
l Bukti Penyetoran dari Bank Devisa ke Rekening BUN (Completion Advise);
l Nota Pembetulan dan PEB Perbaikan dari KPBC dan
l Bill of Lading (B/L).
(2) Atas permohonan pengembalian sebagaimana dimaksud ayat (1) Direktur Jenderal Anggaran dan
Perimbangan Keuangan atas nama Menteri Keuangan menerbitkan keputusan tentang kelebihan
pembayaran Pungutan Ekspor.
(3) Dalam hal permohonan pengembalian sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) disetujui, kelebihan
pembayaran Pungutan Ekspor diperhitungkan sebagai pembayaran di muka atas jumlah Pungutan
Ekspor yang terutang dari eksportir yang bersangkutan pada periode berikutnya.
(4) Dalam hal terjadi pengakhiran kegiatan usaha eksportir dan terdapat kelebihan pembayaran Pungutan
Ekspor sebagaimana dimaksud ayat (2), maka jumlah kelebihan tersebut dapat dikembalikan secara tunai
kepada eksportir.
(5) Pengakhiran kegiatan usaha eksportir sebagaimana dimaksud ayat (4) meliputi :
a. Eksportir tidak akan melakukan kegiatan ekspor barang yang terkena Pungutan Ekspor dalam waktu
sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan berturut-turut dan dinyatakan dengan surat pernyataan di atas
kertas bermeterai.
b. Pailit yang dibuktikan dengan surat keterangan dari instansi yang berwenang.
c. Pemerintah menetapkan tarif Pungutan Ekspor sebesar 0% (nol persen) dan eksportir tidak
melakukan kegiatan ekspor barang yang terkena Pungutan Ekspor, atau
d. Pemerintah menetapkan larangan ekspor atas komoditi yang bersangkutan dan eksportir tidak
melakukan kegiatan ekspor barang yang terkena Pungutan Ekspor.
4
4
BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 375 FEBRUARI 2006
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
(6) Dalam hal kelebihan pembayaran Pungutan Ekspor dikembalikan secara tunai, Menteri Keuangan
menerbitkan Surat Keputusan tentang kelebihan pembayaran Pungutan Ekspor.
(7) Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan sebagaimana dimaksud ayat (6), Direktur Jenderal
Anggaran dan Perimbangan Keuangan Otorasi (SPPSKO) kepada Direktur Jenderal Perbendaharaan
untuk proses pencairan dananya.
(8) Dalam hal terjadi pengakhiran kegiatan usaha Wajib Bayar, maka jumlah kelebihan pembayaran
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dikembalikan kepada Wajib Bayar selambat-lambatnya 1 (satu)
bulan sejak dikeluarkannya ketetapan kelebihan pembayaran sebagaimana dimaksud ayat (6).
(9) Dalam hal pengembalian kelebihan pembayaran dilakukan melampaui batas waktu sebagaimana
dimaksud ayat (8), kelebihan pembayaran tersebut dikembalikan kepada eksportir dengan ditambah
imbalan bunga sebesar 2% (dua persen) sebulan untuk waktu paling lama 24 (dua puluh empat) bulan.
Pasal 14
(1) Dalam hal ekspor dibatalkan, eksportir dapat mengajukan permohonan pengembalian Pungutan Ekspor
secara tertulis kepada Direktur Jenderal Anggaran dan Perimbangan Keuangan dengan sekurang-
kurangnya melampirkan dokumen asli atau fotocopy yang telah dilegalisasi sebagai berikut:
l Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB);
l Surat Tanda Bukti Setor (STBS);
l Daftar Penyetoran Pungutan Ekspor (DPPE) dari Bank Devisa;
l Bukti Penyetoran dari Bank Devisa ke Rekening BUN (Complation Advise) dan
l Surat Persetujuan pembatalan dari KPBC tempat PEB didaftarkan.
(2) Pengembalian Pungutan Ekspor sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenakan biaya administrasi
sebesar 2% (dua persen) dari jumlah Pungutan Ekspor yang dibayarkan.
(3) Eksportir dapat dibebaskan dari pengenaan biaya administrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3),
dengan terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Menteri Keuangan apabila :
a. eksportir dapat membuktikan secara tertulis adanya pembatalan sepihak oleh pihak pembeli;
b. tidak ada kapal pengangkut yang dibuktikan dengan surat keterangan dari instansi yang berwenang;
atau
c. ada force majuer.
(4) Atas permohonan pengembalian sebagaimana dimaksud ayat (1) Direktur Jenderal Anggaran dan
Perimbangan Keuangan atas nama Menteri Keuangan menerbitkan keputusan tentang kelebihan
pembayaran Pungutan Ekspor.
(5) Dalam hal permohonan pengembalian sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) disetujui, kelebihan
pembayaran Pungutan Ekspor diperhitungkan sebagai pembayaran di muka atas jumlah Pungutan
Ekspor yang terutang dari eksportir yang bersangkutan pada periode berikutnya.
(6) Dalam hal terjadi pengakhiran kegiatan usaha eksportir dan terdapat kelebihan pembayaran Pungutan
Ekspor, maka jumlah kelebihan tersebut dapat dikembalikan secara tunai kepada eksportir.
(7) Prosedur pengembalian kelebihan pembayaran Pungutan Ekspor secara tunai dilakukan sesuai
ketentuan sebagaimana ditetapkan dalam Pasal 13.
Pasal 15
(1) Menteri Keuangan c.q Direktur Jenderal Anggaran dan Perimbangan Keuangan dapat meminta instansi
yang berwenang untuk melakukan pemeriksaan terhadap eksportir sesuai ketentuan yang berlaku,
berdasarkan :
a. Hasil pemantauan Departemen Keuangan terhadap eksportir yang bersangkutan.
b. Laporan dari pihak ketiga
c. Permintaan eksportir atas kelebihan pembayaran Pungutan Ekspor yang terutang.
(2) Pemeriksaan sebagaimana dimaksud ayat (1) dilakukan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam
Peraturan Pemerintah tentang Pemeriksaan Penerimaan Negara Bukan Pajak.
(3) Dalam hal berdasarkan hasil pemeriksaan sebagaimana dimaksud ayat (1) terdapat kekurangan
pembayaran Pungutan Ekspor, Menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal Anggaran dan Perimbangan
Keuangan menerbitkan penetapan atas kekurangan tersebut selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sejak
Laporan Hasil Pemeriksaan Diterima.
(4) Atas kekurangan pembayaran Pungutan Ekspor sebagaimana dimaksud ayat (3), eksportir dikenakan
denda administrasi sebesar 2% (dua persen) sebulan untuk waktu paling lambat 24 (dua puluh empat)
bulan terhitung sejak Pungutan Ekspor Terutang.
(5) Eksportir wajib melunasi kekurangan pembayaran Pungutan Ekspor dan denda administrasi
sebagaimana dimaksud ayat (4) selambat-lambatnya dalam jangka waktu 1 (satu) bulan sejak surat
penetapan diterima oleh eksportir.
(6) Dalam hal eksportir tidak melunasi dan tidak mengajukan permohonan untuk mengangsur atau
menunda pembayaran kekurangan Pungutan Ekspor dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud
dalam ayat (5), penagihan atas Pungutan Ekspor dimaksud dilimpahkan kepada Direktorat Jenderal
Piutang dan Lelang Negara (DJPLN).
5
BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 375 FEBRUARI 2006
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
(7) Dalam hal berdasarkan hasil pemeriksaan sebagaimana dimaksud ayat (1) terdapat kelebihan
pembayaran Pungutan Ekspor, Menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal Anggaran dan Perimbangan
Keuangan menerbitkan penetapan atas kelebihan tersebut selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sejak
Laporan Hasil Pemeriksaan (LPH) diterima.
(8) Kelebihan pembayaran Pungutan Ekspor sebagaimana dimaksud ayat (7) diperhitungkan sebagai
pembayaran di muka atas jumlah Pungutan Ekspor yang terutang dari eksportir yang bersangkutan pada
periode berikutnya.
(9) Dalam hal terjadi pengakhiran kegiatan usaha eksportir, jumlah kelebihan pembayaran Pungutan Ekspor
sebagaimana dimaksud ayat (7), dikembalikan secara tunai kepada eksportir selambat-lambatnya 1 (satu)
bulan sejak dikeluarkannya penetapan.
(10) Prosedur pengembalian kelebihan pembayaran Pungutan Ekspor secara tunai dilakukan sesuai
dengan ketentuan sebagaimana ditetapkan dalam Pasal 13.
Pasal 16
(1) Dalam hal eksportir keberatan atas penetapan jumlah Pungutan Ekspor terutang, eksportir dapat
mengajukan keberatan secara tertulis kepada Menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal Anggaran
dan Perimbangan Keuangan selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sejak tanggal dikeluarkannya
penetapan kekurangan pembayaran Pungutan Ekspor.
(2) Pengajuan keberatan sebagaimana dimaksud ayat (1) tidak menunda kewajiban membayar
Pungutan Ekspor yang terutang.
(3) Menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal Anggaran dan Perimbangan Keuangan menerbitkan
penetapan atas keberatan selambat-lambatnya 12 (dua belas) bulan sejak Surat Keberatan
diterima secara lengkap.
(4) Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud ayat (3) telah lewat, dan Menteri Keuangan c.q.
Direktur Jenderal Anggaran dan Perimbangan Keuangan tidak memberi suatu penetapan, maka
keberatan yang diajukan oleh Wajib Bayar tersebut dikabulkan.
(5) Dalam hal keberatan ditolak dan ternyata masih terdapat kekurangan pembayaran Pungutan
Ekspor yang tercantum dalam penetapan sebagaimana dimaksud ayat (3), Eksportir wajib melunasi
kekurangan pembayaran Pungutan Ekspor dimaksud ditambah sanksi berupa denda administrasi
sebesar 2% (dua persen) sebulan dari kekurangan tersebut untuk paling lama 24 (dua puluh
empat) bulan.
(6) Dalam hal keberatan dikabulkan dan ternyata terdapat kelebihan pembayaran Pungutan Ekspor
yang tercantum dalam penetapan sebagaimana dimaksud ayat (3), kelebihan pembayaran
Pungutan Ekspor dimaksud diperhitungkan sebagai pembayaran dimuka atas jumlah Pungutan
Ekspor Terutang Eksportir yang bersangkutan pada periode berikutnya.
(7) Dalam hal terjadi pengakhiran kegiatan usaha Wajib Bayar, maka jumlah kelebihan pembayaran
sebagaimana dimaksud ayat (6) dapat dikembalikan kepada Wajib Bayar secara tunai selambat-
lambatnya 1 (satu) bulan sejak dikeluarkan ketetapan kelebihan pembayaran.
(8) Dalam hal pengembalian kelebihan pembayaran dilakukan melampaui batas waktu sebagaimana
dimaksud ayat (7), kelebihan pembayaran tersebut dikembalikan kepada Wajib Bayar dengan
ditambah imbalan bunga 2% (dua persen) sebulan untuk paling lama 24 (dua puluh empat) bulan.
Pasal 17
Dengan berlakunya keputusan ini :
a. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 241/KMK.01/1998 tentang Penetapan Besarnya Tarip dan
Tata Cara Pembayaran serta Penyetoran Pajak Ekspor Atas Beberapa Komoditi Tertentu.
b. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 335/KMK.017/1998 tentang Tata Cara Pembayaran dan
Penyetoran Pajak Ekspor Kelapa Sawit, Minyak Sawit, Minyak Kelapa dan Produk turunannya.
c. Keputusan Menteri Keuangan No. 567/KMK.017/1998 tentang Besarnya Tarip Ekspor Atas
Beberapa Komoditi tertentu.
dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 18
Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Peraturan Menteri Keuangan ini
dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 10 Oktober 2005
MENTERI KEUANGAN,
ttd,-
JUSUF ANWAR
6
6
BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 375 FEBRUARI 2006
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
LAMPIRAN I
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 93/PMK.02/2005
Tentang Tatacara Pembayaran dan Penyetoran Pungutan Ekspor
2. Alamat : ..........................................................................
Jumlah Pungutan Ekspor tersebut diatas untuk disetor ke Rekening Bendahara Umum
Negara (BUN) pada Bank Indonesia Nomor Rekening 502.000.000.
Lembar :
1. Eksportir
2. Ditjen APK
3. KPBC
4. Bank Devisa
5. Bank Indonesia
7
BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 375 FEBRUARI 2006
LAMPIRAN II
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 93/PMK.02/2005
Tentang Tatacara Pembayaran dan Penyetoran Pungutan Ekspor
8
8
Kepada Yth :
Menteri Keuangan
c.q. Direktur Jenderal Anggaran dan Perimbangan Keuangan
Jl. Dr. Wahidin No.1
JAKARTA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
K E P U T U S A N
&
JUMLAH
Lembar 6 untuk Kantor Pusat Ditjen Bea dan Cukai Jakarta u.p. Direktur Perencanaan Penerimaan
Lembar 7 untuk eksportir yang bersangkutan
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
LAMPIRAN III
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 93/PMK.02/2005
Tentang Tatacara Pembayaran dan Penyetoran Pungutan Ekspor
Kepada Yth :
Menteri Keuangan
c.q. Direktur Jenderal Anggaran dan Perimbangan Keuangan
Jl. Dr. Wahidin No.1
JAKARTA
(MT) US$ Rp
1 2 3 4 5 6 7
JUMLAH
(...................................................)
9
BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 375 FEBRUARI 2006
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI
NOMOR KEP-105/BC/2005
T E N T A N G
PERUBAHAN KETIGA ATAS KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN
CUKAI NOMOR KEP-67/BC/1999 TENTANG PEMBAGIAN DAN PEMAKAIAN
PAKAIAN DINAS SERAGAM DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI
DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI,
Menimbang :
a. bahwa dalam rangka meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas dan efektivitas fungsi
pemakaian pakaian dinas seragam Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, dipandang perlu melakukan
perubahan Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor KEP-67/BC/1999;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan
Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai tentang Perubahan Ketiga Atas Keputusan Direktur
Jenderal Bea dan Cukai Nomor KEP-67/BC/1999 tentang Pembagian dan Pemakaian Pakaian
Dinas Seragam Direktorat Jenderal Bea dan Cukai;
Mengingat :
1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 3612);
2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cukai (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1995 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 3613);
3. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 302/KMK.01/2004 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Departemen Keuangan;
4. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 466/KMK.05/1999 tentang Pakaian Dinas Seragam Direktorat
Jenderal Bea dan Cukai sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor
282/KMK.04/2001;
5. Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor KEP-67/BC/1999 tentang Pembagian dan
Pemakaian Pakaian Dinas Seragam Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sebagaimana telah dua kali
diubah, terakhir dengan Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor KEP-187/BC/2003;
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR KEP-67/BC/1999 TENTANG PEMBAGIAN
DAN PEMAKAIAN PAKAIAN DINAS SERAGAM DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI.
Pasal I
Ketentuan dalam BAB IV Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor KEP-67/BC/1999 tentang
Pembagian dan Pemakaian Pakaian Dinas Seragam Direktorat Jenderal Bea dan Cukai diubah,
sehingga secara keseluruhan berbunyi sebagai berikut :
BAB IV
PENGECUALIAN DARI KEWAJIBAN PEMAKAIAN
DINAS SERAGAM DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI
Pasal 12
(1) Diizinkan untuk dapat tidak memakai pakaian dinas seragam Direktorat Jenderal Bea dan Cukai bagi :
a. Pegawai yang memangku Jabatan Struktural Eselon I dan II di Kantor Pusat dan Kantor Wilayah;
b. Pegawai yang memangku Jabatan Struktural Eselon III di Kantor Pusat dan Kantor Wilayah,
kecuali pada hari Senin;
c. Pegawai yang memangku Jabatan Struktural Eselon III dan IV yang memangku jabatan Kepala
Kantor Pelayanan Bea dan Cukai, Kepala Pangkalan Sarana Operasi Bea dan Cukai, atau
Kepala Balai Pengujian dan Identifikasi Barang, kecuali pada hari Senin;
d. Pegawai yang memangku Jabatan Struktural Eselon IV ke atas di lingkungan Direktorat
Jenderal Bea dan Cukai, bila menghadiri acara diluar kantor;
e. Pegawai yang memangku Jabatan Struktural Eselon IV ke atas di lingkungan Direktorat
Jenderal Bea dan Cukai, pada setiap hari Jum’at.
(2) Pejabat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, b, c dan d, apabila tidak memakai pakaian
dinas seragam Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, dalam menjalankan tugasnya sehari-hari wajib
mengenakan “Kartu Tanda Pengenal” Pegawai dan memakai :
a. Pakaian Sipil Lengkap (PSL) dengan atau tanpa jas;
b. Pakaian Sipil Resmi (PSR);
c. Pakaian Sipil Harian (PSH); atau
d. Pakaian Harian Sipil (PHS)
(3) Pejabat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf e yang tidak memakai pakaian dinas seragam
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dalam menjalankan tugasnya sehari-hari diwajibkan :
10
10
BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 375 FEBRUARI 2006
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
a. Untuk pegawai pria, memakai kemeja batik lengan pendek atau panjang dan celana panjang
warna gelap.
b. Untuk pegawai wanita, memakai kemeja batik lengan panjang dan rok warna gelap model span
paling tinggi 2 cm di bawah lutut dan paling rendah 5 cm di bawah lutut.
c. Untuk pegawai wanita yang menggunakan busana muslimah, memakai kemeja batik lengan
panjang dan rok warna gelap, model sesuai ketentuan busana muslimah.
d. Mengenakan Kartu Tanda Pengenal Pegawai
(4) Dikecualikan dari ketentuan ayat (1) di atas, yaitu :
a. Pada saat mengikuti apel sebagaimana dimaksud dalam Keputusan Direktur Jenderal Bea dan
Cukai Nomor KEP-22/BC/2002;
b. Pada saat mengikuti Upacara sebagaimana dimaksud dalam BAB III Pasal 7 huruf (c)
Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor KEP-67/BC/1999.
Pasal 13
Diizinkan untuk dapat tidak memakai pakaian dinas seragam Direktorat Jenderal Bea dan Cukai bagi :
a. Pegawai yang sedang melaksanakan tugas penyamaran dalam rangka penyelidikan, pengawasan atau
pengamatan guna pencegahan dan penyidikan pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang
kepabeanan dan cukai. Pegawai dimaksud selama menjalankan tugasnya memakai pakaian sesuai
dengan kebutuhan/keperluannya, dengan ketentuan bahwa izin untuk tidak memakai pakaian dinas
seragam Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dibuatkan dalam surat tugas pegawai yang bersangkutan.
b. Pegawai yang sedang melaksanakan tugas pemeriksaan dalam rangka penyusunan Berita Acara
Pemeriksaan terhadap pelaku pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang kepabeanan dan
cukai. Pegawai dimaksud selama menjalankan tugasnya memakai Pakaian Sipil Lengkap tanpa jas dan
mengenakan “Kartu Tanda Pengenal Pegawai”.
c. Pegawai yang sedang melaksanakan tugas audit di bidang kepabeanan dan cukai; Pegawai dimaksud
selama menjalankan tugasnya memakai Pakaian Sipil Lengkap tanpa jas dan mengenakan “Kartu Tanda
Pengenal Pegawai”, dengan ketentuan bahwa izin untuk tidak memakai pakaian dinas seragam Direktorat
Jenderal Bea dan Cukai dibuatkan dalam surat tugas pegawai yang bersangkutan.
d. Pegawai yang sedang melaksanakan tugas menghadiri sidang banding di Pengadilan Pajak. Pegawai
dimaksud selama menjalankan tugasnya memakai Pakaian Sipil Lengkap tanpa jas dan mengenakan
“Kartu Tanda Pengenal Pegawai”, dengan ketentuan bahwa izin untuk tidak memakai pakaian dinas
seragam Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dibuatkan dalam surat tugas pegawai yang bersangkutan.
e. Pegawai wanita yang sedang hamil. Pegawai dimaksud adalah yang usia kehamilannya 2 (dua)
bulan sampai dengan mulai menjalankan cuti hamil, dengan ketentuan memakai pakaian hamil
yang layak dan mengenakan “Kartu Tanda Pengenal Pegawai”.
f. Pegawai yang pada hari Jum’at berangkat dari tempat tinggalnya menuju tempat pelaksanaan
Senam Kesegaran Jasmani. Setelah selesai Senam Kesegaran Jasmani, pemakaian pakaian olah
raga diizinkan dalam waktu selama-lamanya 1 (satu) jam setelah selesainya senam dimaksud.
Pasal 14
Pegawai yang dalam tugas perbantuan pada instansi di luar lingkungan Direktorat Jenderal Bea dan
Cukai, dalam melaksanakan tugasnya memakai pakaian sesuai dengan ketentuan yang berlaku di
instansi tempat pegawai yang bersangkutan diperbantukan.
Pasal 15
Pengecualian lain berkaitan dengan pemakaian Pakaian Dinas Seragam Direktorat Jenderal Bea dan
Cukai dapat diberikan atas persetujuan Direktur Jenderal Bea dan Cukai.
Pasal II
Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Salinan Keputusan Direktur Jenderal ini disampaikan kepada :
1. Menteri Keuangan Republik Indonesia;
2. Sekretaris Jenderal Departemen Keuangan;
3. Sekretaris Direktorat Jenderal Bea dan Cukai;
4. Para Direktur dan Kepala Pusdiklat Bea dan Cukai;
5. Para Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai;
6. Para Kepala Bidang Keuangan/Perwakilan Bea dan Cukai pada KBRI di Singapura, Tokyo,
Brussels dan pada Konjen RI di Hongkong;
7. Para Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai;
8. Para Kepala Pangkalan Sarana Operasi Bea dan Cukai;
9. Para Kepala Balai Pengujian dan Identifikasi Barang;
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 27 Oktober 2005
DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI,
ttd,-
EDDY ABDURRACHMAN
NIP 060044459
11
BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 375 FEBRUARI 2006
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
Yth. 1. Sekretaris Direktorat Jenderal
2. Para Direktur
3. Para Kepala Kantor Wilayah
4. Para Kepala Kantor Pelayanan
5. Para Kepala Balai Pengujian dan Identifikasi Barang
6. Para Kepala Pangkalan Sarana Operasi
Di lingkungan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
SURAT EDARAN
NOMOR SE-29/BC/2005
T E N T A N G
PENEGASAN KEMBALI PEMAKAIAN PAKAIAN DINAS SERAGAM
PEGAWAI DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI
Dalam rangka lebih meningkatkan ketertiban dan disiplin pemakaian pakaian dinas seragam di
lingkungan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, dengan ini ditegaskan kembali ketentuan mengenai
pakaian dinas seragam Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sebagai berikut :
A. DASAR HUKUM
1. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 466/KMK.05/1999 tentang Pakaian Dinas Seragam
Pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai;
2. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 282/KMK.04/2001 tentang Perubahan Atas Keputusan
Menteri Keuangan Nomor 466/KMK.05/1999 tentang Pakaian Dinas Seragam Pegawai
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai;
3. Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor KEP-67/BC/1999 tentang Pembagian dan
Pemakaian Pakaian Dinas Seragam Direktorat Jenderal Bea dan Cukai;
4. Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor KEP-31/BC/2001 tentang Perubahan Atas
Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor KEP-67/BC/1999 tentang Pembagian dan
Pemakaian Pakaian Dinas Seragam Direktorat Jenderal Bea dan Cukai;
5. Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor KEP-187/BC/2003 tentang Perubahan
Kedua Atas Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor KEP-67/BC/1999 tentang
Pembagian dan Pemakaian Pakaian Dinas Seragam Direktorat Jenderal Bea dan Cukai;
6. Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor KEP-105/BC/2005 tentang Perubahan
Ketiga Atas Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor KEP-67/BC/1999 tentang
Pembagian dan Pemakaian Pakaian Dinas Seragam Direktorat Jenderal Bea dan Cukai;
12
12
BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 375 FEBRUARI 2006
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
(2) kemeja dan celana panjang atau rok berwarna biru kehitam-hitaman;
b. Ikat pinggang dan kaos kaki berwarna hitam.
c. Sepatu berwarna hitam
2. Waktu pemakaian pakaian dinas seragam Direktorat Jenderal Bea dan Cukai diatur sebagai berikut :
a. seragam dinas berwarna coklat muda (bagian atas) dan coklat kehijau-hijauan (bagian bawah),
dipakai pada setiap hari Senin, Selasa, Rabu dan hari-hari lainnya selain hari Kamis dan Jum’at;
b. seragam dinas berwarna biru kehitam-hitaman, dipakai pada setiap hari Kamis dan Jum’at;
c. Pengecualian dari ketentuan huruf a dan b diatas, dapat diberikan atas persetujuan Direktur
Jenderal Bea dan Cukai.
Contoh : Pegawai Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A Khusus Soekarno Hatta terutama
yang sedang melaksanakan tugas dan fungsinya di Terminal Bandara Internasional
Soekarno Hatta Cengkareng, setiap hari kerja diperkenankan memakai pakaian dinas
seragam berwarna biru kehitam-hitaman berdasarkan persetujuan Direktur Jenderal
Bea dan Cukai Nomor S-555/BC/2001 tanggal 25 September 2001.
d. Pegawai yang melaksanakan tugas patroli, kru kapal/pesawat patroli Bea dan Cukai dan pawang
anjing pelacak narkotika memakai pakaian dinas seragam berwarna biru kehitam-hitaman.
3. Pegawai Pria memakai ikat pinggang, sepatu dan kaos kaki berwarna hitam.
4. Pegawai Wanita memakai ikat pinggang dan sepatu berwarna hitam tanpa kaos kaki.
5. Pegawai wanita yang memakai busana muslimah memakai sepatu dan kaos kaki berwarna hitam,
tanpa ikat pinggang.
6. Pakaian dinas seragam Direktorat Jenderal Bea dan Cukai meliputi tutup kepala, tutup badan dan
tutup kaki.
7. Bentuk dan model pakaian dinas seragam Direktorat Jenderal Bea dan Cukai diatur sebagai berikut :
a. PDH-BC
1) Tutup Kepala
a) Untuk pegawai pria dan wanita menggunakan tutup kepala bivakmuts dalam bentuk
dan ukuran sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran I Keputusan Menteri Keuangan
No. 282/KMK.04/2001;
b) Untuk pegawai wanita yang menggunakan busana muslimah menggunakan jilbab
sesuai dengan warna pakaian dinas seragam yang dipakai, yaitu berwarna coklat
kehijau-hijauan dan/atau biru kehitam-hitaman dengan ukuran 100 cm x 100 cm;
2) Tutup badan PDH-BC :
a) Untuk pegawai pria, terdiri dari :
(1) Kemeja lengan pendek krah tegak dengan epolet yang dipasang di atas bahu,
kemeja di bagian depan ditutup dengan 6 (enam) buah kancing dan dengan 2
(dua) buah saku tertutup dalam bentuk lurus setinggi dada, dipakai dalam celana,
dalam bentuk dan model sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran II Keputusan
Menteri Keuangan No. 466/KMK.05/1999;
(2) Celana panjang tanpa plui, tanpa lipatan di bawah, dengan 2 (dua) buah saku
samping berbentuk miring, dalam bentuk dan model sebagaimana ditetapkan
dalam Lampiran II Keputusan Menteri Keuangan No. 466/KMK.05/1999;
(3) Ikat pinggang berwarna hitam, lebar lebih kurang 3,50 cm.
b). Untuk pegawai wanita, terdiri dari :
(1) Kemeja lengan pendek krah tegak dengan epolet yang dipasang di atas bahu,
kemeja di bagian depan ditutup dengan 5 (lima) buah kancing dan dengan 2 (dua)
buah saku tertutup dalam bentuk lurus setinggi dada, dipakai di dalam rok, dalam
bentuk dan model sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran III Keputusan Menteri
Keuangan No. 466/KMK.05/1999;
(2) Rok model span paling tinggi 2 cm di bawah lutut dan paling rendah 5 cm di bawah
lutut dengan 2 (dua) buah saku samping berbentuk miring, dengan 2 (dua) buah
lipatan berhadapan setinggi-tingginya 25 cm di belakang sebelah bawah, dalam
bentuk dan model sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran III Keputusan Menteri
Keuangan No. 466/KMK.05/1999, atau celana panjang tanpa plui dan lipatan di
bawah 2 (dua) buah saku samping berbentuk miring, dalam bentuk dan model
sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran II Keputusan Menteri Keuangan No. 466/
KMK.05/1999;
(3) Ikat pinggang berwarna hitam, lebar lebih kurang 3,50 cm.
c) Untuk pegawai wanita yang menggunakan busana muslimah, terdiri dari :
(1) Kemeja lengan panjang krah tegak dengan epolet yang dipasang di atas bahu,
kemeja di bagian depan ditutup dengan 5 (lima) buah kancing dan dengan 2 (dua)
buah saku tertutup dalam bentuk lurus setinggi dada, dipakai di luar rok, dalam
bentuk dan model sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran IV Keputusan Menteri
Keuangan No. 466/KMK.05/1999;
(2) Rok model span sebatas mata kaki, dengan 2 (dua) buah lipatan berhadapan
setinggi-tingginya 50 cm di belakang, dalam bentuk dan model sebagaimana
ditetapkan dalam Lampiran IV Keputusan Menteri Keuangan No. 466/KMK.05/
1999;
(3) Ikat pinggang berwarna hitam, lebar lebih kurang 3,50 cm.
13
13
BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 375 FEBRUARI 2006
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
3) Tutup kaki, terdiri dari :
a) Untuk pegawai pria, terdiri dari :
Tutup kaki kulit berwarna hitam memakai tali dengan bagian belakang setinggi-
tingginya lebih kurang 3 cm di atas mata kaki dan kaos kaki berwarna hitam;
b) Untuk pegawai wanita, terdiri dari :
Tutup kaki kulit berwarna hitam, dengan tumit setinggi-tingginya lebih kurang 7 cm di
atas mata kaki dan tanpa kaos kaki;
c) Untuk pegawai wanita yang menggunakan busana muslimah, terdiri dari :
Tutup kaki kulit berwarna hitam, dengan tumit setinggi-tingginya lebih kurang 7 cm di
atas mata kaki dan kaos kaki berwarna hitam;
b. PDL-BC
1) Tutup Kepala PDL-BC terdiri dari :
a) Baret bagi kru kapal patroli Bea dan Cukai dan pawang anjing pelacak narkotika;
b) Topi lapangan untuk pegawai lainnya;
c) Untuk pegawai wanita yang menggunakan busana muslimah menggunakan jilbab sesuai
dengan warna pakaian dinas seragam yang dipakai, yaitu berwarna coklat kehijau-hijauan
dan/atau biru kehitam-hitaman dengan ukuran 100 cm x 100 cm;
d) Bentuk dan model sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran II Keputusan Menteri
Keuangan No. 282/KMK.04/2001;
(2) Tutup badan PDL-BC
a) Untuk pegawai pria, terdiri dari :
1) Kemeja lengan panjang polos tanpa manset, dengan model yang sama dengan kemeja
untuk PDH-BC, sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran VI Keputusan Menteri
Keuangan No. 466/KMK.05/1999;
2) Celana panjang, dengan model yang sama dengan celana panjang untuk PDH-BC,
sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran VI Keputusan Menteri Keuangan No. 466/
KMK.05/1999;
b) Untuk pegawai wanita, terdiri dari :
1) Kemeja lengan panjang polos tanpa manset, dengan model yang sama dengan kemeja
untuk PDH-BC, sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran VII Keputusan Menteri
Keuangan No. 466/KMK.05/1999;
2) Rok Kulot paling tinggi 2 cm di bawah lutut dan paling rendah 5 cm di bawah lutut
dengan 2 (dua) buah saku samping berbentuk miring, sebagaimana ditetapkan dalam
Lampiran VII Keputusan Menteri Keuangan No. 466/KMK.05/1999;
c) Untuk pegawai wanita yang menggunakan busana muslimah, terdiri dari :
1) Kemeja lengan panjang polos tanpa manset, dengan model yang sama dengan kemeja
untuk PDH-BC, sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran VIII Keputusan Menteri
Keuangan No. 466/KMK.05/1999;
2) Rok Kulot sebatas mata kaki, sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran VIII Keputusan
Menteri Keuangan No. 466/KMK.05/1999;
d) Khusus untuk kru kapal/pesawat udara patroli Bea dan Cukai dan pawang anjing pelacak
narkotika, memakai tutup badan berupa pakaian kerja dengan warna biru kehitam/hitaman,
sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran IX Keputusan Menteri Keuangan No. 466/
KMK.05/1999;
3) Tutup kaki PDL-BC
Tutup kaki PDL-BC sama dengan tutup kaki PDH-BC.
c. PDU-BC
1) Tutup Kepala PDU-BC terdiri dari :
a) Tutup Kepala PDU-BC adalah pet, dalam bentuk dan model sebagaimana ditetapkan dalam
Lampiran X Keputusan Menteri Keuangan No. 466/KMK.05/1999;
b) Untuk pegawai wanita yang menggunakan busana muslimah menggunakan jilbab berwarna
coklat kehijau-hijauan dengan ukuran 100 cm x 100 cm;
2) Tutup badan PDU-BC
a) Untuk pegawai pria, terdiri dari :
1) Kemeja berbentuk jas lengan pendek dengan epolet yang dipasang di atas bahu
kemeja dan dengan 4 (empat) buah kancing dan 2 (dua) buah saku atas dengan lipatan
di tengah dan tutup saku berbentuk alokade, 2 (dua) buah saku bawah tanpa lipatan di
tengah dengan tutup saku berbentuk lurus. Bagian depan ditutup dengan 4 (empat)
buah kancing saku, bagian belakang diberi satu belahan lipatan di tengah-tengah
bagian bawah.
Ikat pinggang dibuat dari kain yang sama dengan bahan kemeja lebar 5 cm. Kancing
dan kepala ikat pinggang berwarna kuning emas untuk golongan III dan IV serta
berwarna putih perak untuk golongan I dan II, kancing-kancing memakai Tanda Korps
Bea dan Cukai, sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran XI Keputusan Menteri
Keuangan No. 466/KMK.05/1999;
2) Celana panjang dengan model yang sama dengan celana untuk PDH-BC.
14
BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 375 FEBRUARI 2006
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
b) Untuk pegawai wanita, terdiri dari :
1) Kemeja berbentuk jas lengan panjang dengan epolet yang dipasang di atas
bahu kemeja dan dengan 4 (empat) buah kancing dan 2 (dua) buah saku
atas dengan lipatan di tengah dan tutup saku berbentuk alokade. Bagian
depan ditutup dengan 4 (empat) buah kancing dan 2 (dua) buah kancing saku,
dipakai di luar rok. Kancing berwarna kuning emas untuk golongan III dan IV
serta berwarna putih perak untuk golongan I dan II, kancing-kancing memakai
Tanda Korps Bea dan Cukai. Contoh gambar sebagaimana ditetapkan dalam
Lampiran XI Keputusan Menteri Keuangan No. 466/KMK.05/1999;
2) Rok dengan model yang sama dengan rok PDH-BC;
3) Rok untuk wanita yang menggunakan busana muslimah sama dengan rok
PDH-BC.
3) Tutup kaki PDU-BC
Tutup kaki PDU-BC sama dengan tutup kaki PDH-BC
8. Pakaian Dinas Seragam bagi pegawai yang sedang mengikuti pendidikan dan pelatihan di Pusdiklat
Bea dan Cukai diatur sebagai berikut :
a. PDL-BC warna biru kehitam-hitaman dan topi lapangan warna biru kehitam-hitaman, untuk
kegiatan Latihan Kesamaptaan dan kegiatan lain di luar kelas atau ruangan;
b. PDH-BC untuk kegiatan pelajaran/pelatihan di kelas, pesiar, dan upacara;
c. Tidak memakai tanda jabatan struktural;
d. Memakai tanda pangkat siswa;
e. Memakai kartu siswa yang dikeluarkan Pusdiklat Bea dan Cukai.
15
15
BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 375 FEBRUARI 2006
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
a. Untuk pegawai pria, memakai kemeja batik lengan pendek atau panjang dan celana
panjang warna gelap.
b. Untuk pegawai wanita, memakai kemeja batik lengan panjang dan rok warna gelap
model span paling tinggi 2 cm di bawah lutut dan paling rendah 5 cm di bawah lutut.
c. Untuk pegawai wanita yang menggunakan busana muslimah, memakai kemeja batik
lengan panjang dan rok warna gelap, model sesuai ketentuan busana muslimah.
d. Mengenakan Kartu Tanda Pengenal Pegawai.
4. Dikecualikan dari ketentuan ayat (1) di atas, yaitu :
a. Pada saat mengikuti apel sebagaimana dimaksud dalam Keputusan Direktur Jenderal
Bea dan Cukai Nomor KEP-22/BC/2002;
b. Pada saat mengikuti Upacara sebagaimana dimaksud dalam BAB III Pasal 7 huruf (c)
Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor KEP-67/BC/1999.
5. Diizinkan untuk dapat tidak memakai pakaian dinas seragam Direktorat Jenderal Bea dan
Cukai, bagi :
a. Pegawai yang sedang melaksanakan tugas penyamaran dalam rangka penyelidikan,
pengawasan atau pengamatan guna pencegahan dan penyidikan pelanggaran
peraturan perundang-undangan di bidang kepabeanan dan cukai. Pegawai dimaksud
selama menjalankan tugasnya memakai pakaian sesuai dengan kebutuhan/
keperluannya, dengan ketentuan bahwa izin untuk tidak memakai pakaian dinas
seragam Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dibuatkan dalam surat tugas pegawai
yang bersangkutan.
Catatan : Pada saat berada di kantor Bea dan Cukai diwajibkan memakai pakaian dinas
seragam Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, sesuai ketentuan yang berlaku.
b. Pegawai yang sedang melaksanakan tugas pemeriksaan dalam rangka penyusunan Berita
Acara Pemeriksaan terhadap pelaku pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang
kepabeanan dan cukai. Pegawai dimaksud selama menjalankan tugasnya memakai
Pakaian Sipil Lengkap tanpa jas dan mengenakan “Kartu Tanda Pengenal Pegawai”.
c. Pegawai yang sedang melaksanakan tugas audit di bidang kepabeanan dan cukai; Pegawai
dimaksud selama menjalankan tugasnya memakai Pakaian Sipil Lengkap tanpa jas dan
mengenakan “Kartu Tanda Pengenal Pegawai”, dengan ketentuan bahwa izin untuk tidak
memakai pakaian dinas seragam Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dibuatkan dalam surat
tugas pegawai yang bersangkutan.
Catatan : Pada saat berada di kantor Bea dan Cukai diwajibkan memakai pakaian dinas
seragam Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, sesuai ketentuan yang berlaku.
d. Pegawai yang sedang melaksanakan tugas menghadiri sidang banding di Pengadilan
Pajak. Pegawai dimaksud selama menjalankan tugasnya memakai Pakaian Sipil
Lengkap tanpa jas dan mengenakan “Kartu Tanda Pengenal Pegawai”, dengan
ketentuan bahwa izin untuk tidak memakai pakaian dinas seragam Direktorat Jenderal
Bea dan Cukai dibuatkan dalam surat tugas pegawai yang bersangkutan.
Catatan : Pada saat berada di kantor Bea dan Cukai diwajibkan memakai pakaian dinas
seragam Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, sesuai ketentuan yang berlaku.
e. Pegawai wanita yang sedang hamil. Pegawai dimaksud adalah yang usia kehamilannya 2
(dua) bulan sampai dengan mulai menjalankan cuti hamil, dengan ketentuan memakai
pakaian hamil yang layak dan mengenakan “Kartu Tanda Pengenal Pegawai”.
f. Pegawai yang pada hari Jum’at berangkat dari tempat tinggalnya menuju tempat
pelaksanaan Senam Kesegaran Jasmani. Setelah selesai Senam Kesegaran Jasmani,
pemakaian pakaian olah raga diizinkan dalam waktu selama-lamanya 1 (satu) jam
setelah selesainya senam dimaksud.
6. Pegawai yang dalam tugas perbantuan pada instansi di luar lingkungan Direktorat Jenderal
Bea dan Cukai, dalam melaksanakan tugasnya memakai pakaian sesuai dengan
ketentuan yang berlaku di instansi tempat pegawai yang bersangkutan diperbantukan.
7. Pengecualian lain berkaitan dengan pemakaian Pakaian Dinas Seragam Direktorat Jenderal
Bea dan Cukai diberikan hanya atas persetujuan Direktur Jenderal Bea dan Cukai.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 01 Nopember 2005
Direktur Jenderal,
Eddy Abdurrachman
NIP 060044459
Tembusan :
1. Sekretaris Jenderal Departemen Keuangan RI;
2. Inspektur Jenderal Departemen Keuangan RI;
3. Kepala Pusdiklat Bea dan Cukai;
4. Para Kepala Perwakilan Bea dan Cukai di Luar Negeri.
16
BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 375 FEBRUARI 2006