You are on page 1of 96

DARI REDAKSI

TERBIT SEJAK 25 APRIL 1968


KEMERDEKAAN MISI:
Membimbing dan meningkatkan kecerdasan serta
DI TENGAH BENCANA kesadaran karyawan Direktorat Jend
Cukai terhadap tugas negara
eral Bea dan
Jende
Mendekatkan Hubungan antara atasan dan
bawahan serta antara karyawan Direktorat Jenderal
Jende

W
arta Bea Cukai dan keluarga besar Direktorat Jenderal Bea dan Bea dan Cukai dengan masyarakat

Cukai (DJBC) menyampaikan dukacita yang sedalam-dalamnya


IZIN DEPPEN: NO. 1331/SK/DIRJEN-G/SIT/72
kepada para korban gempa bumi dan tsunami yang melanda TANGGAL, 20 JUNI 1972 ISSN.0216-2483
sebagian pantai selatan Jawa. Belum usai duka akibat bencana gempa dan
PELINDUNG
banjir, bencana baru kembali datang. Siapapun berharap semoga bencana Direktur Jenderal Bea dan Cukai:
Drs. Anwar Suprijadi, MSc
ini menjadi yang terakhir di bumi Indonesia. PENASEHAT
Namun tentu saja kita tidak akan pernah tahu bagaimana alam bekerja, Direktur Penerimaan & Peraturan
Kepabeanan dan Cukai:
bagaimana Tuhan berkehendak. Rabu, 19 Juli sekitar pukul 18.00 WIB, Drs. M. Wahyu Purnomo, MSc
Direktur Teknis Kepabeanan
Jakarta diguncang gempa, termasuk ruangan tempat saya mengetik tulisan Drs. Teguh Indrayana, MA
Direktur Fasilitas Kepabeanan
ini di lantai 2 gedung WBC yang mendadak bergoyang. Hanya sekitar 5 Drs. Ibrahim A. Karim
Direktur Cukai
detik memang, namun getarannya lumayan terasa. Padahal, ketika gempa Drs. Frans Rupang
yang pertama mengguncang pada Senin sore 17 Juli, tidak terasa apapun di Direktur Pencegahan & Penyidikan
Drs. Endang Tata
tempat kami. Akankah ada bencana lagi ? Direktur Verifikasi & Audit
Drs. Thomas Sugijata, Ak. MM
Saya ingin sedikit menyinggung peristiwa menarik yang terjadi di Kantor Direktur Kepabeanan Internasional
Drs. Kamil Sjoeib, M.A.
Pusat Bea Cukai pada akhir Juni dan awal Juli lalu ketika DJBC bekerjasa- Direktur Informasi Kepabeanan & Cukai
Drs. Jody Koesmendro
ma dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyelenggarakan Kepala Pusat Pendidikan dan
retraining integritas dan sosialisasi Gratifikasi dan LHKPN (hal. 54). Pelatihan Bea dan Cukai
Drs. Sofyan Permana
Upaya DJBC secara organisasi untuk membangun tata kelola institusi Inspektur Bea dan Cukai
Drs. Bambang Heryanto, Ak
yang baik harus benar-benar didukung, dibudayakan dan diperlihatkan
secara nyata oleh para individu yang bekerja di dalamnya dari level KETUA DEWAN PENGARAH
Sekretaris Direktorat Jenderal
pimpinan sampai pegawai tingkat bawahan. Salah satu aspek yang Bea dan Cukai:
Drs. Sjahrir Djamaluddin
berkaitan erat dengan masing-masing individu tersebut dalam menjalankan WAKIL KETUA DEWAN PENGARAH/
pekerjaannya dalam bidang apapun adalah, kejujuran. PENANGGUNG JAWAB
Kepala Bagian Umum:
Tahun lalu di sebuah harian nasional, muncul tulisan berjudul “Kiat Soedirman A. Gani, S.E.
DEWAN PENGARAH
Berbisnis Tanpa Suap”. Dalam artikel tersebut penulis mengungkapkan Drs. Nofrial, M.A., Drs. Hanafi Usman,
Drs. Patarai Pabottinggi,
bahwa, kejujuran sangat bergantung pada integritas personal. Masalahnya, Drs. Bachtiar, M.Si., Dra. Cantyastuti Rahayu,
Drs. Nasar Salim, M. Si.,
integritas personal tak mungkin diregulasikan. Drs. Nirwala Dwi Heryanto,
Aspek kejujuran ini juga yang berkaitan dengan masalah gratifikasi dan Ir. Agung Kuswandono, M.A.,
Ir. Agus Sudarmadi, M. Sc.,
laporan kekayaan, seperti yang disosialisasikan oleh KPK. Sosialisasi Drs. Ahmad Dimyati
PEMIMPIN REDAKSI
tersebut diakui oleh para peserta sangat besar manfaatnya, seperti misalnya Lucky R. Tangkulung
REDAKTUR
mengetahui apa yang harus dilakukan berkaitan dengan pemberian. Aris Suryantini, Supriyadi Widjaya,
Ifah Margaretta Siahaan,
Beberapa waktu lalu saya pernah berbincang dengan seorang pegawai Zulfril Adha Putra
mengenai pemberian hadiah, sebuah pengakuan yang jujur, yang justru FOTOGRAFER
Andy Tria Saputra
saya salut karenanya. KORESPONDEN DAERAH
Donny Eriyanto (Balikpapan),
Sedikit melihat ke instansi lain, Ketua Mahkamah Agung belum lama ini Bendito Menezes (Denpasar),
Bambang Wicaksono (Surabaya)
di media massa dengan gamblang menyatakan memperbolehkan KOORDINATOR PRACETAK
Asbial Nurdin
anggotanya untuk menerima hadiah, dalam bentuk yang tidak SEKRETARIS REDAKSI
mempengaruhi keputusan, misalnya karangan bunga. Sebuah pernyataan Kitty Hutabarat
PIMPINAN USAHA/IKLAN
yang justru mendapat banyak kritikan. Piter Pasaribu
TATA USAHA
Dalam tataran pemikiran logis, kaum awam katakanlah, mungkin banyak Niko Budhi Darma, S. Sos, Untung Sugiarto
IKLAN
yang bisa memaklumi pernyataan Ketua MA, toh hanya karangan bunga Wirda Renata Pardede
SIRKULASI
yang hanya bisa dipajang, bahkan bila menggunakan bunga hidup, paling H. Hasyim, Amung Suryana
hanya bisa bertahan 2-3 hari. Lain soalnya bila disela-sela ranting bunga, BAGIAN UMUM
Rony Wijaya
terselip sebuah cek bertuliskan enam hingga bahkan sepuluh digit angka, PERCETAKAN
PT. BDL Jakarta
apalagi dengan kurs USD atau EUR. Disinilah kejujuran yang disebut
bagian dari integritas personal dipertaruhkan. ALAMAT REDAKSI/TATA USAHA
Kantor Pusat Direktorat Jenderal
Indonesia pada bulan Agustus ini merayakan hari kemerdekaan yang Bea dan Cukai,
ke 61 tahun. Enam puluh satu tahun yang penuh tantangan dan cobaan. Jl. Jenderal A. Yani (By Pass) Jakarta Timur
Telp. (021) 47865608, 47860504,
Dirgahayu Republik Indonesia, semoga Tuhan beserta kita. 4890308 Psw. 154 - Fax. (021) 4892353
E-Mail : - wbc@cbn.net.id
- majalah_wbc@yahoo.com
REKENING GIRO WARTA BEA CUKAI
Lucky R. Tangkulung BANK BNI CABANG JATINEGARA JAKARTA
Nomor Rekening : 8910841
Pengganti Ongkos Cetak Rp. 10.000,-

EDISI 381 AGUSTUS 2006 WARTA BEA CUKAI 1


DAFTAR ISI

5
Laporan Utama
Pemerintah melalui DJBC pada
Oktober mendatang akan member-
lakukan sistem Pertukaran Data
Elektronik Manifest. Sejauhmana
kesiapan yang telah dilakukan, baik
perangkat peraturan, sistem
maupun kesiapan unsur yang
terkait dengan penerapan sistem
ini. Kami angkat menjadi laporan
utama WBC edisi bulan ini.

19 72
Wawancara Selak
Sistem SAP PDE Manifes, disam- Wilayah perbatasan Indonesia
ping berfungsi sebagai administrasi dan Malaysia, khususnya di da-
pelayanan juga akan menjadi tools erah Entikong, kondisinya ham-
yang sangat penting dalam sistem pir dialami daerah-daerah lain.
pengawasan Bea dan Cukai, ma- Jalan yang rusak dan sebagian
ka itu kontrol atas lalu lintas barang belum tersentuh pembangunan
impor dan ekspor akan lebih mu- memberi tantangan dan kisah
dah dilakukan. Demikian disampai- menarik. Menempuh jalan tikus
kan Direktur P2, DJBC, Drs. En- sampai jalan mulus ke
dang Tata. Simak wawancara leng- perbatasan Malaysia menjadi
kapnya dalam rubrik wawancara. cerita kami dalam rubrik selak.

51
Pengawasan
Memperingati Hari Anti
Narkoba Internasional
pada 24 Juni 2006
menjadi salah satu
rangkaian materi dalam
rubrik pengawasan,
disamping juga hasil
liputan mengenai
Pelatihan Computer
Based Training Kanwil IV
DJBC Jakarta.

22 76
Daerah ke Daerah Profil
Bekasi, Pontianak dan Entikong Masukan dari para staf dalam
serta berbagai kabar mengenai membantu dan menjaga
aktivitas Kantor Pelayanan Bea kelancaran tugas institusi yang
dan Cukai di wilayah ini. dipimpinnya, merupakan hal
Sementara dari Kanwil X Balik- yang penting bagi Efratha
papan telah dilakukan sosiali- Simanjuntak. Baginya, staf
sasi Jalur Prioritas dan Impor adalah ujung tombak dalam
Barang Kiriman melalui PJT menjalankan tugas. Tanpa
dan catatan perjalanan kores- dukungan mereka ia tidak dapat
ponden WBC di Surabaya. menjalankan tugasnya sendiri
dengan hasil yang diharapkan.

2 WARTA BEA CUKAI EDISI 381 AGUSTUS 2006


1
3
DARI REDAKSI
SURAT PEMBACA Surat Pembaca
4 KARIKATUR Kirimkan surat anda ke Redaksi WBC melalui alamat
surat, fax atau e-mail. Surat hendaknya dilengkapi
37 PUSDIKLAT dengan identitas diri yang benar dan masih berlaku.
Penutupan DTSS I angkatan I,
Peserta Harus Siap Hadapi
Tantangan Tugas. RALAT DATA PEGAWAI
38 SEPUTAR BEACUKAI
44 SIAPA MENGAPA Sehubungan dengan pemuatan data pegawai pensiun dalam
rubrik info pegawai di WBC edisi 379 Juni 2006 yang bahannya
- Donatus Dananto
Redaksi terima dari bagian Kepegawaian, terdapat kesalahan
- Hendra penulisan pada nomor urut 9. Data yang sebenarnya adalah
- Karyanto seperti tersebut di bawah ini :
45 INFO PERATURAN
Nama : Kansil Elwinto R., S.Sos
46 CUKAI
NIP : 060059443
Sosialisasi Cukai Untuk Internal Gol : III/c
DJBC Jabatan : Korlak Distribusi Dokumen
48 INFORMASI KEPABEANAN Kedudukan : KPBC Tipe A Khusus Tg. Priok II
DAN CUKAI
Demikian kami perbaiki, atas perhatiannya kami ucapkan
Perkembangan Virus W32/ terima kasih.
MYBRO Varian Dari Virus Redaksi
Rontokbro.
50 INFO PEGAWAI
Pegawai Pensiun per 1 Agustus
RALAT TEKS FOTO
2006.
54 SEKRETARIAT Pada rubrik Profil WBC edisi 380 Juli 2006, pada penulisan
Menuju Good Governance DJBC teks foto di halaman 78, keterangan foto yang seharusnya tertulis
57 KEPABEANAN
adalah seperti tersebut di bawah ini :
- Studi Banding Single Window
di Swedia
- Nota Kesepahaman TPS
Online Aptesindo dan DJBC
60 KONSULTASI
KEPABEANAN DAN CUKAI
Seputar Penyelesaian
Kepabeanan Impor.
61 RUANG KESEHATAN
Cara Bijak menurunkan Berat
Badan.
62 RUANG INTERAKSI
Sepakbola dan Perilaku.
64 KOLOM
- Sisi Unik Bola dan Bea Cukai
- Intrep
69 OPINI
DI KPBC BOGOR. Posman Siahaan (tengah, baju safari) berfoto
- Biaya Pendidikan Tinggi,
bersama dengan para staff, ketika menjabat sebagai Kepala
Semangat Tetap Tinggi. KPBC Tipe B Bogor. (Foto : Dok. WBC)
- Penghapusan Asset.
69 APA KATA MEREKA Demikian kami perbaiki agar dapat dimaklumi, atas
- Andry Wongso
perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Redaksi
- Henry Yosodiningrat

EDISI 381 AGUSTUS 2006 WARTA BEA CUKAI 3


KARIKATUR

4 WARTA BEA CUKAI EDISI 381 AGUSTUS 2006


PDEManifes
LAPORAN UTAMA

SEBAGAI ALAT KONTROL LALULINTAS


BARANG EKSPOR IMPOR
Sistem aplikasi pelayanan dengan menggunakan sistem pertukaran data elektronik
(PDE) dalam pelayanan manifes, merupakan sistem pelayanan di bidang
kepabeanan terhadap penyerahan dan penatausahaan dokumen inward/outward
manifes melalui media elektronik dan jaringan pertukaran data elektronik.

P
erkembangan teknologi informa- mengakibatkan semakin tingginya fre- kiranya dibutuhkan adanya suatu sis-
si (TI) yang begitu pesat dewasa kuensi lalulintas barang ekspor/impor tem dan mekanisme kontrol secara
ini, tentunya membawa manfa- dari dan ke suatu negara. nasional terhadap lalulintas barang
at yang begitu besar bagi kehidupan Melihat perkembangan ini, maka ekspor/impor, yang dibangun, dikelola,
manusia di dunia ini. Selain dan dijalankan oleh suatu
WBC/ATS

dapat memudahkan hubung- institusi pemerintah dan swasta


an antara negara, juga yang terkait dengan proses
bermanfaat bagi penyampai- perdagangan internasional dan
an informasi yang saat ini lalulintas barang ekspor/impor.
dituntut cepat dan akurat. Untuk dapat mewujudkan hal
Di dalam suatu organisasi tersebut, maka langkah awal
atau institusi pemerintah, yang sangat diperlukan adalah
pemanfaatan teknologi infor- membangun sistem manaje-
masi diharapkan akan dapat men dan adminsitrasi manifes
meningkatkan kinerja, sebagai suatu dokumen yang
sehingga mampu mewujudkan mempresentasikan data
kinerja yang baik dan tata lalulintas barang-barang niaga
kelola pemerintahan yang baik antar negara.
(good governance) pula.
Namun demikian, berbagai PERAN BEA DAN CUKAI DALAM
kondisi empirik menunjukan PERDAGANGAN INTERNASIONAL
bahwa sebagian besar institusi Direktorat Jendaral Bea
pemerintahan di Indonesia dan Cukai (DJBC) adalah
belum mampu mendayaguna- institusi yang mutlak harus ada
kan potensi TI dengan baik, dalam pergerakan dan
sehingga perlu dilakukan lalulintas barang melewati
terobosan untuk dapat secara batas suatu negara. DJBC
efektif mempercepat pendaya- mempunyai pengaruh yang
gunaan TI, terutama dalam sangat signifikan terhadap
birokrasi pemerintahan, terma- perdagangan internasional dan
suk dalam pelayanan manifes industri nasional serta
kedatangan(inward) dan memberikan kontribusi yang
keberangkatan (outward) sara- sangat besar terhadap
na pengangkut. perekonomian di Indonesia
Hal ini dirasakan sangat sendiri.
penting, mengingat saat ini Sistem dan prosedur yang
telah bergulirnya era globalisa- efektif dan efisien sehingga
si ekonomi dan liberalisasi mampu menjamin kelancaran
perdagangan, sehingga sema- arus barang, tentunya juga
kin meningkatnya intensitas akan mampu menciptakan
dan volume perdagangan inter- IJIN BONGKAR. Sebelum pihak pelayaran menyerahkan manifes secara daya saing dan peran serta
nasional yang secara langsung PDE, maka ijin bongkar atau BC 1.1 tidak akan dikeluarkan oleh bea cukai. industri nasional dalam pasar

EDISI 381 AGUSTUS 2006 WARTA BEA CUKAI 5


LAPORAN UTAMA

global, yang tentunya juga akan mampu menjadi titik sentra dalam PDE Manifes yang diberlakukan secara
memberikan kontribusi nyata dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi bertahap di KPBC seluruh Indonesia.
peningkatan daya saing nasional, melalui partisipasi sektor usaha Menurut Kasubdit Manajemen
memicu terciptanya investasi dan nasional dalam perdagangan Risiko, yang juga bertindak selaku wakil
pengembangan industri, serta internasional. Untuk mewujukan ini ketua tim kerja penerapan SAP PDE
meningkatkan peran usaha kecil dan semua, tentunya hanya dapat dilakukan Manifes, Susiwiyono, penerapan SAP
menengah dalam perdagangan dengan penyempurnaan sistem seperti PDE Manifes secara mandatory
internasional. yang saat ini telah dilakukan oleh diberlakukan di Tanjung Priok pada 1
Dengan pentingnya peran DJBC DJBC, yaitu melalui PDE Manifes. Juli 2006, namun mengingat tanggal
dalam perdagangan internasional, yang Untuk mendukung rencana tersebut bertepatan dengan hari libur
saat ini telah mengacu pada sistem melakukan otomasi pelayanan manifes dan sesuai dengan hasil rapat tim kerja
perdagangan yang modern, tentunya di Kantor Pelayanan Bea dan Cukai DJBC dengan stakeholder, maka
juga mensyaratkan akan pentingnya (KPBC) ini, maka Menteri Keuangan disepakati SAP PDE Manifes mulai
sistem administrasi yang sederhana, telah mengeluarkan Keputusan Nomor diberlakukan secara mandatory pada
efisien, dan predictable dalam proses 39/PMK.04/2006 tertanggal 19 Mei Senin 3 Juli 2006.
Customs Clearance, sambil secara 2006, tentang tatalaksana penyerahan “Ada beberapa hal yang terkait
simultan tetap memperhatikan langkah- RKSP (Rencana Kedatangan Sarana dengan rencana penerapan SAP PDE
langkah pengamanan terhadap Pengangkut), Inward manifes dan Manifes ini, diantaranya, penyerahan
kepentingan nasional dan kebutuhan Outward manifes, sebagai dasar hukum RKSP dan inward manifes atas kapal/
masyarakat internasional untuk penerapan SAP (Sistem Aplikasi sarana pengangkut yang melakukan
menjamin kepatuhan terhadap Pelayanan) PDE Manifes secara pembongkaran barang impor/ekspor di
perundang-undangan nasional, mandatory di Tanjung Priok. pelabuhan Tanjung Priok, mulai 3 Juli
konvensi dan kesepakatan Kebijakan ini juga didukung 2006 harus diserahkan secara elektro-
internasional serta menjamin masalah sepenuhnya oleh Peraturan Dirjen Bea nik melalui sistem PDE kepabeanan,
keamanan. dan Cukai nomor P-10/BC/2006 pengangkut atau perusahaan pelayaran
tertanggal 16 Juni 2006 yang pada atau pihak yang bertanggung jawab
MANIFES SEBAGAI BAGIAN DARI dasarnya mengatur mengenai dua hal, atas pengoperasian sarana
PELAYANAN KEPABEANAN yaitu mengatur hal-hal yang sifatnya pengangkut, bertanggung jawab atas
Dalam lingkungan bisnis merupakan ketentuan teknis lebih lanjut pengiriman data RKSP dan inward
internasional saat ini, masalah prosedur yang menjelaskan secara rinci subtansi manifes secara elektronik ke KPBC,
kepabeanan yang sederhana, efisien, dari PerMenkeu, dan menetapkan batas waktu penyampaian RKSP ke
dan predictable, diharapkan akan batasan waktu pemberlakukan SAP KPBC, sesuai dengan PerMenkeu dan

6 WARTA BEA CUKAI EDISI 381 AGUSTUS 2006


WBC/ATS
PerDirjen, adalah paling lambat 24 jam
sebelum kedatangan sarana
pengangkut, dan atas perubahannya
wajib disampaikan paling lambat pada
saat kedatangan sarana pengangkut.
Sedangkan untuk penyerahan inward
manifes, paling lama sampai dengan
pada saat sebelum dilakukan
pembongkaran barang dari sarana
pengangkut,” jelas Susiwiyono.
Lebih lanjut Susiwiyono
menambahkan, penyerahan data
secara elektronik dilakukan oleh
pengangkut (perusahaan pelayaran)
dengan mengoperasikan modul
pengangkut yang sudah di-instal
pada sistem komputer mereka dan
mengirimkan melalui jaringan
komunikasi data secara elektronik ke
KPBC. Sedangkan untuk penyerahan
outward manifes masih dilayani
secara manual (penyerahan
hardcopy) dan akan mulai
diberlakukan kewajiban penyerahan
data elektronik secara mandatory
mulai tangal 1 Oktober 2006.
Agar keseluruhan itu dapat
tercapai dengan baik, maka di dalam
pembangunan otomasi sistem
pelayanan PDE manifes, DJBC
berupaya semaksimal mungkin untuk
dapat menerapkan prinsip-prinsip
good governance, dengan sejak awal
penyusunan konsepnya telah
melibatkan stakeholder yang terkait,
SOSIALISASI. Dengan jangka waktu yang cukup singkat, DJBC berusaha untuk terus melakukan
yaitu perusahaan pelayaran, dan sosialisasi kepada para pengguna jasa terkait dengan penerapan PDE Manifes secara madatory di
beberapa organisasi atau asosiasi Pelabuhan Tanjung Priok
yang terkait (DPP INSA Jaya dan
beberapa anggota OSRA), GAFEKSI, sebagai alat kontrol lalulintas barang manifes yang wajib diserahkan pada
GINSI, GPEI, PT.Pelindo II dan ekspor/impor? Jika pemerintah telah saat kedatangan sarana pengangkut di
beberapa penyedia jasa pengiriman menetapkan untuk memandatorykan suatu pelabuhan yang berisi daftar
data elektronik. PDE manifes, tentunya pemerintah muatan kargo alat angkut tersebut pada
telah memikirkan masak-masak akan saat datang di suatu pelabuhan.
MANIFES SEBAGAI KONTROL DARI apa keuntungan yang dihasilkan jika Sementara untuk kargo manifes, ini
SELURUH KEGIATAN PELAYANAN sistem ini diterapkan, baik dari segi adalah dokumen manifes selama
KEPABEANAN. penerimaan negara maupun dari segi sarana pengangkut tersebut dalam
Sebegitu pentingkah manifes ini pengawasannya. Jika demikian apakah perjalanan berangkat dan menuju suatu
WBC/ATS
definisi manifes ini juga akan tetap pelabuhan, yang berisi daftar muatan
sama atau adakah perubahan definisi kargo alat angkut tersebut selama
dari manifes ini? melakukan perjalanan dan membawa
Manifes (kargo manifes) atau yang barang-barang tersebut.
sering dikenal dengan kargo declara- Lalu bagaimana dengan outward
tion menurut Convention on Facilitation manifes, dokumen manifes ini adalah
of International Maritime Traffic 1965 dokumen yang wajib diserahkan pada
(FAL Convention of 1965), merupakan saat keberangkatan sarana pengangkut
dokumen yang berisikan semua dari suatu pelabuhan yang berisi daftar
informasi yang berkaitan dengan muatan kargo alat angkut tersebut pada
barang-barang niaga (kargo) yang saat berangkat dari suatu pelabuhan
diangkut sarana pengangkut (kapal) untuk menuju pelabuhan lainnya.
pada saat kedatangan, ataupun Sistem aplikasi pelayanan dengan
keberangkatan. Dengan demikian maka menggunakan sistem pertukaran data
semua barang ekspor dan impor yang elektronik dalam pelayanan manifes
dibawa oleh saranan pengangkut akan atau yang sering dikenal dengan istilah
terdata (recorded) semua ke dalam SAP PDE Manifes, merupakan suatu
kargo manifes. sistem pelayanan di bidang
Karena itulah setiap pergerakan kepabeanan terhadap penyerahan dan
barang dalam perdagangan, penatausahaan dokumen inward/
seharusnya dapat dikontrol melalui outward manifes melalui media
dokumen manifes tersebut yang secara elektronik dan jaringan pertukaran data
SUSIWIYONO. Dengan PDE Manifes, DJBC umum (dalam konteks kepabeanan) elektronik.
berusaha semaksimal mungkin untuk dapat dapat dikelompokan: Dengan SAP PDE Manifes ini, hal
menerapkan prinsip-prinsip good governance. Inward manifes, adalah dokumen terpenting yang dapat dicatat adalah

EDISI 381 AGUSTUS 2006 WARTA BEA CUKAI 7


LAPORAN UTAMA

adanya kemudahan dalam penyerahan yang tercantum dalam manifes,” papar pelayanan kepabeanan, apapun bentuk
data-data manifes yang sedemikian Susiwiyono. proses pelayanannya akan mengacu ke
banyak dimana kalau sebelumnya ha- Dengan adanya mekanisme ini, pos-pos dalam inward manifes dan
rus menyerahkan data print-out (hard- maka untuk menghindari adanya sebagai bentuk pertanggungjwaban
copy) sekian banyak, maka dengan manipulasi dan rekayasa terhadap administrasi kepabeanan, maka semua
sistem ini hanya cukup menyampaikan jumlah dan jenis barang, untuk itu sejak pos-pos tersebut harus ditutup dan di-
data softcopy melalu jaringan elektro- awal pihak pengangkut yang rekonsiliasi dengan dokumen
nik, sehingga tidak perlu lagi meng- bertanggungjawab mengoperasikan pemberitahuan pabean.
copy sekian banyak set untuk keperlu- alat angkut tersebut harus “Karena itulah aspek yang terpen-
an institusi-institusi yang berbeda. menyampaikan pemberitahuan/ ting dari dokumen inward manifes ini
Dari pengertian tersebut, maka declaration ke KPBC secara elektronik adalah sebagai alat kontrol terhadap
semua proses pelayanan kepabeanan dan setelah diproses dan dilayani oleh semua bentuk penyelesaian kewajib-
yang dilakukan oleh KPBC akan KPBC, maka akan di-upload ke internet an dan formalitas kepabeanan
mengacu ke dalam dokumen manifes untuk dapat dipantau dan dikontrol terhadap seluruh barang niaga yang
ini. Mulai dari proses pengeluaran secara langsung oleh seluruh stake- diangkut oleh sarana pengangkut
barang dengan penyelesaian kewajiban holder terkait dan masyarakat luas. dan dimasukan kedalam daerah
pabean (PIB), pengeluaran ke tempat pabean Indonesia,” ujar Susiwiyono.
penimbunan berikat (TPB, KB, GB, INWARD MANIFES Hal lain yang tidak ketinggalan
TBB), pengeluaran ke kawasan Berkaitan dengan hal tersebut, juga disampaikan oleh Susiwiyono,
pabean/TPS lainya dan semua proses Susiwiyono menambahkan, awal dari bahwa dengan penerapan PDE
pelayanan kepabeanan lainnya harus suatu kegiatan pelayanan kepabeanan manifes ini maka akan mengurangi
menunjuk dan rekonsiliasi dengan pos- dimulai dengan pelayanan atas kontak poin antara pengguna jasa
pos yang ada dalam inward manifes. dokumen RKSP atau dokumen BC 1.0 kepabeanan dengan para pegawai
Dengan demikian, pada saat yang memberitahukan akan tibanya bea cukai yang memberikan pelayan-
kedatangan kapal ke suatu pelabuh- sarana pengangkut (kapal atau an manifes sehingga diharapkan
an, maka perusahaan pelayaran pesawat udara) ke suatu pelabuhan akan dapat mengeliminasi praktek-
(shipping lines) akan mengajukan laut/udara di Indonesia. praktek penyalagunaan yang mung-
inward manifes ke KPBC yang berisi Atas barang-barang niaga yang kin dapat terjadi.
pemberitahuan atas semua barang dimuat sarana pengangkut tersebut, Untuk itu, dengan adanya PDE
niaga (ekspor/impor) yang diangkut- wajib dicantumkan dalam kargo manifes ini selain akan sangat
nya. Dari data yang ada pada inward manifes yang sudah harus diserahkan membantu dari sisi pelayanan
manifes inilah kemudian akan timbul sebelum sarana pengangkut tersebut kepabeanan, yang lebih penting lagi
berbagai bentuk pelayanan melakukan pembongkaran barang. adalah PDE manifes ini akan dapat
kepabeanan (di bidang impor Kargo manifes yang diserahkan pada menjadi tools untuk saling kontrol
maupun ekspor) sehingga setiap satu saat kedatangan inilah yang disebut terhadap lalulintas barang, terutama
transaksi (satu proses) pelayanan dengan inward manifes (dokumen BC yang terkait dengan pengangkutan,
akan menunjuk kepada satu pos 1.1) yang berisi daftar seluruh barang pemasukan dan pengeluaran barang-
(satu record) pada inward manifes. niaga yang diangkut oleh sarana barang impor/ekspor. Selain itu juga,
Demikian halnya pada saat pengangkut. data-data manifes juga dapat
keberangkatan kapal dari suatu Setiap inward manifes terdiri dari menjadi referensi untuk melakukan
pelabuhan. Pengangkut wajib pos-pos dimana setiap pos tersebut kontrol oleh institusi lainnya yang
menyerahkan outward manifes ke mewakili satu dokumen Bill of Lading memerlukan data-data lalulintas
KPBC yang berisi barang-barang (B/L) sehingga dapat dikatakan satu barang ekspor/impor seperti pihak
niaga yang diangkutnya, yang pos tersebut mewakili satu party barang perbankan, Bank Indonesia, BPS,
nantinya akan direkonsiliasi dengan tersendiri atau satu transaksi impor/ Ditjen Pajak, dan institusi-institusi
dokumen penyelesaiannya. Karena ekspor. Karena itulah setiap pos dalam penegak hukum yang memerlukan
itulah untuk mendorong efisiensi inward manifes tersebut harus data yang valid dan akurat tentang
pelayanan dan efektifitas diselesaikan dengan satu jenis lalulintas barang ekspor/impor.
pengawasan terhadap lalulintas penyelesaian kewajiban pabean atau Dengan membangun SAP PDE
barang ekspor/impor, sangat dengan kata lain satu pos dalam inward Manifes yang berbasis jaringan
diperlukan manajemen pengelolaan manifes akan ditutup dengan satu publik/internet (web-based) maka
data manifes yang baik sehingga dokumen penyelesaian kewajiban akan memudahkan akses bagi
akan memudahkan kontrol terhadap pabean. seluruh instansi pemerintah untuk
penanganan dan pemenuhan Jenis dokumen penyelesaian mendapatkan data yang terkait
kewajiban yang dipersyaratkan atas kewajiban pabean yang digunakan dengan lalulintas barang ekspor/
lalulintas barang ekspor/impor. untuk menutup pos-pos dalam inward impor, sesuai dengan domain
Menurut Susiwiyono, dalam manifes tersebut, tergantung kepada tugasnya masing-masing. Selain itu,
melakukan kontrol dan pengawasan status barang niaga dan tujuan dengan pilihan platfom web-based
terhadap dokumen manifes tersebut, pemasukannya. Misalkan untuk barang akan membantu instansi-instansi
tidak hanya sebatas apakah barang- impor yang akan langsung dikeluarkan pemerintah yang belum mempunyai
barang tersebut telah dilindungi ke peredaran bebas, maka harus in-house sistem sendiri untuk dapat
dengan dokumen manifes, namun menggunakan PIB atau BC 2.0, untuk mengakses data base dimaksud.
yang lebih penting adalah kontrol dan barang impor yang akan dikeluarkan Keuntungan lain denga platfom
pengawasan dengan melakukan dengan tujuan kawasan berikat harus teknologi web-based tersebut akan
pengecekan. menggunakan dokumen BC 2.3, untuk mendorong transparansi akses data
“Kita akan mengecek, apakah jenis barang impor yang ternyata tidak laulintas barang ekspor/impor oleh
barang yang diangkut oleh sarana sesuai pesanan/salah kirim dan akan di seluruh pihak yang terkait, bahkan
pengangkut tersebut (fisik barang) re-ekspor harus menggunakan PEB oleh masyarakat luas, sesuai dengan
sesuai dengan yang tercantum dalam atau BC 3.0 dan masih banyak hirarki otoritas dan keperluannya
manifes, lalu apakah jumlah barang dokumen-dokumen lainnya. masing-masing, sehingga akan
yang diangkut oleh sarana pengangkut Dari keterangan di atas maka dapat sangat mendukung penerapan prin-
tersebut (fisik barang) sesuai dengan disimpulkan, bahwa seluruh proses sip-prinsip good governance. adi

8 WARTA BEA CUKAI EDISI 381 AGUSTUS 2006


PDEManifes
MANDATORY DI PELABUHAN
TANJUNG PRIOK
Sesuai dengan ketentuan dari Peraturan Direktur Jenderal Nomor P-10/BC/2006,
maka sejak 1 Juli 2006 untuk pelabuhan Tanjung Priok seluruh proses pengajuan
RKSP/JKSP, inward manifes dan outward manifes harus dilakukan melalu sistem
PDE Kepabeanan, dalam hal ini menggunakan SAP PDE Manifes.

B
erbicara soal pertukaran data an dan penatausahaan pemberitahuan SETELAH TERTUNDA, 2004 PDE MANIFES
elektronik (PDE) manifes, memang rencana kedatangan sarana pengang- MULAI DIRANCANG KEMBALI
dirasakan tidak asing lagi bagi kut, pemberitahuan kedatangan barang Setelah tertunda beberapa waktu
instansi Direktorat Jenderal Bea dan impor dan pemberitahuan kedatangan dengan berbagai kendala yang ditemui,
Cukai (DJBC). Rencana yang lama barang ekspor. akhirnya pada tahun 2004 Dirjen Bea dan
tertunda ini sebenarnya sudah sejak lama Berdasarkan prosedur yang ada pada Cukai kembali mengeluarkan keputusan
didengung-dengungkan oleh DJBC akan surat keputusan tersebut, sebenarnya nomor 33/BC/2004 yang isinya
diterapkan, namun baru kali ini sistem telah dibuat sistem aplikasi yang pada membentuk tim kerja dalam rangka
tersebut dapat terwujud. dasarnya masih bersifat mengganti proses penerapan otomasi sistem dan prosedur
Rencana penerapan PDE manifes penatausahaan manifes yang masih tatakalsana penyerahan dan
sebenarnya sudah dimulai pada tahun manual menjadi penatausahaan manifes penatausahaan rencana kedatangan
2000, yaitu sejak diterbitkannya surat secara elektronik. Akan tetapi penerapan sarana pengangkut (RKSP) dan manifes.
keputusan Dirjen Bea dan Cukai nomor dan aplikasi tersebut tidak dapat berjalan Dengan keputusan tersebut, maka tim
61/BC/2000 tentang tatacara penyerah- sesuai yang diharapkan. memiliki tugas antara lain, melakukan
WBC/ATS
evaluasi dan pengkajian terhadap sistem
dan prosedur serta aplikasi RKSP dan
manifes yang telah ada, penyusun konsep
keputusan Dirjen Bea dan Cukai tentang
tatalaksana penyerahan dan
penatatusahaan pemberitahuan RKSP
manifes kedatangan sarana pengangkut
dan manifes keberangkatan sarana
pengangkut, selain itu juga mengkaji dan
memberikan masukan terhadap proses
penyusunan sistem aplikasi pelayanan
RKSP dan manifes.
Dari keputusan Dirjen tersebut, maka
dalam kurun waktu bulan April sampai
dengan November 2004, tim telah
melakukan kegiatan dalam rangka
pelaksanaan tugas tersebut, diantaranya
menyusun konsep keputusan Dirjen
tentang tatalaksana penyerahan dan
penatausahaan pemberitahuan RKSP dan
manifes kedatangan sarana pengangkut
dan manifes keberangkatan sarana
pengangkut, melakukan rapat dengan
stakeholder, yaitu perusahaan pelayaran
dalam rangka koordinasi dan
pembahasan semua permasalahan yang
mungkin timbul dalam rangka penerapan
EVALUASI HARI PERTAMA. Dirjen yang didampingi tim PDE manifes, saat melihat pelaksanaan hari sistem tersebut, dan menyempurnakan
pertama PDE Manifes di pelabuhan Tanjung Priok. program aplikasi yang telah ada bersama

EDISI 381 AGUSTUS 2006 WARTA BEA CUKAI 9


LAPORAN UTAMA
WBC/ATS
bea cukai serta mengetahui kendala-ken- waktu untuk koordinasi antara “local office”
dala yang mungkin terjadi. dengan kantor pusat/principal-nya dalam
Selain itu juga dilakukan tahap pararel pembuatan converter data manifes untuk
Run, tahap ini berfungsi sebagai pararel menghasilkan format data yang sesuai
system antara hard copy dan (data elek- dengan modul pengangkut.
tronik), termasuk untuk menguji fungsi- Adanya perubahan “perilaku” sistem
fungsi interaktif aplikasi inhouse (redress, penanganan manual dibandingkan elek-
pemecahan/penggabungan pos, penutup- tronik memerlukan tinjauan ulang terha-
an pos, dan lain-lain). Tahapan terakhir dap sisdur dan juklak petugas di lapang-
sebelum PDE manifes diberlakukan an. Untuk kepentingan integrasi, perlu
secara mandatory, adalah dilakukan tahap adanya penyesuaian dan penyempurnaan
pilot run yang merupakan tahapan pertu- pada sistem aplikasi pelayanan impor.
karan data elektronik yang sudah berfung- Perlu adanya sosialisasi yang lebih inten-
si penuh, namun belum mandatory. Dan sif terhadap pengangkut, importir, eksportir
setelah mandatory, tahapan yang dan pengguna jasa lainnya, terutama
dilakukan adalah penyampaian dokumen berkaitan dengan kewajiban pencatuman
manifes ke KPBC yang telah menerapkan nomor dan pos BC 1.1 pada PIB.
PDE manifes wajib dilakukan secara
elektronik untuk semua shipping line. UJI COBA DENGAN 19 PERUSAHAAN
Pada tahapan uji coba ini juga, Dirjen PELAYARAN
telah mengeluarkan keputusan nomor Melihat masih banyaknya hambatan
100/BC/2004 yang menetapkan, tempat yang dialami pada saat uji coba tersebut,
pelaksanaan uji coba PDE manifes adalah maka untuk mempercepat proses
KPBC Tipe A khusus Tanjung Priok I, II, penerapan PDE manifes ini, Dirjen
ANWAR SUPRIJADI. Rencana kedepan adalah dan III yang dimulai sejak 1 Dsember mengeluarkan keputusan nomor 35/BC/
mandatory di seluruh pelabuhan dan penerapan 2004, dengan melibatkan 19 perusahaan 2005 tentang pembentukan tim pelaksana
outward manifes. agen pelayaran,.shipping line, dan 1 dalam rangka penerapan SAP PDE
perusahaan jasa pengiriman data menifes manifes, yang tugasnya merumuskan dan
PT. EDI Indonesi selaku pelaksana pem- secara elektronik. melaksanakan semua kegiatan/pekerjaan
buatan sistem aplikasi pelayanan (SAP) Dengan ketetapan tersebut, maka tim dalam rangka tahapan pelaksanaan
PDE manifes. kerja melakukan koordinasi dengan penerapan SAP PDE manifes, sejak uji
Kepala KPBC Tipe A khusus Tanjung Priok coba sampai dengan tahapan mandatory,
TAHAP UJI COBA PENERAPAN SAP PDE I, II, dan III yang didasari pada surat nomor termasuk evaluasi dan monitoring.
MANIFES S-39/BC.51/2004 tentang pelaksanaan uji Tugas lainnya yang teremban dalam
Dari ketiga kegiatan yang dilakukan coba sistem aplikasi pelayanan PDE keputusan tersebut adalah, penyempur-
tersebut, maka pada tahap awal telah di- manifes. Setelah berjalan selama satu naan dan pengembangan terhadap SAP
selesaikan penyempurnaan sistem aplika- tahun, maka ketua tim operasional tim PDE manifes serta hal-hal lain yang terkait
si pelayanan PDE manifes, dari penyele- kerja otomasi sisdur manifes pun dengan permasalahan integrasi dengan
saian tersebut maka langkah selanjutnya mengirimkan hasil uji coba tersebut sistem SAP impor, ekspor dan SAP lain-
adalah menerapkan rencana SAP PDE kepada Dirjen degan ND-22/BC.9/2005, nya. Dengan dua tugas ini, maka Direktur
manifes melalui tahapan uji coba. yang berisikan antara lain: Informasi Kepaberanan dan Cukai (IKC)
Uji coba yang dilakukan ini dimaksud- Telah selesai disiapkan ruangan pela- berkoordinasi dengan Kepala Kantor Wila-
kan untuk menguji dan memonitor proses yanan di UPTK I, yang diperuntukan bagi yah IV DJBC Jakarta, untuk melaksana-
penyiapan dan pengiriman data manifes pelayanan manifes untuk KPBC Tanjung kan rencana pelaksanaan pararel run dan
secara elektronik oleh shipping line Priok I, II, dan III. Telah selesai dilakukan pilot run dalam rangka SAP PDE manifes.
peserta uji coba, termasuk proses penya- instalasi dan pemasangan perangkat Dengan ditetapkannya rencana
tuan data dari slot charter dan/atau komputer dan jaringan sebanyak 15 unit tersebut, maka dengan melibatkan 19
shipping partner lain ke server inhouse ditambah 2 unit printer. Telah dilakukan perusahaan pelayaran/agen pelayaran,
WBC/ATS instalasi sistem aplikasi pelayanan WBC/ATS
manifes di server KPBC Tanjung Priok dan
server Kantor Pusat DJBC. Pengiriman
data manifes secara elektronik dari modul
pengangkut perusahaan pelayaran/
shipping line peserta uji coba ke inhouse
sistem KPBC telah dapat berjalan dengan
baik. Dalam kaitannya dengan kewajiban
pencantuman nomor dari pos BC 1.1 pada
PIB, maka untuk kemudahan eksportir,
importir maupun pengguna jasa kepabea-
nan yang lain dalam memperoleh informa-
si nomor dan pos BC 1.1, telah dibangun
sarana yang setiap saat bisa diakses
melalui internet dan juga melalui SMS.
Namun demikin beberapa kendala
pada tahap uji coba itu masih ditemui oleh
tim, antara lain, bisnis proses dari agen
pelayaran yang memungnkinkan adanya
slot charter dan barang konsilidasi dari
forwader, merupakan kendala utama dari
SAIPULLAH NASUTION. Dengan terintegrasinya sisi pengangkut/agen pelayaran. RAHMAT SUBAGIO. Kedepan semua
semua sistem, maka sistem pengawasan akan Sebagian agen pelayaran merupakan sistem harus terintegrasi antara satu
berjalan lebh baik lagi. perusahaan asing, sehingga diperlukan sama lainnya.

10 WARTA BEA CUKAI EDISI 381 AGUSTUS 2006


pada 1 April 2005 dilaksanakanlah mencolok antara data hard copy dengan kapal yang diageninya,” papar Susiwi-
tahapan pararel run dan pilot run dengan soft copy. Perlunya dibuatkan feedback yono.
tahapannya sebagai berikut, pelayanan atau respon kepada pihak pengirim data Lebih lanjut Susiwiyono menambah-
manifes (BC 1.1) tetap dilakukan secara manifes secara elektronik yang berisi kan, hal tersebut sebenarnya oleh tim
manual, akan tetapi untuk 19 perusahaan/ informasi mengenai status data elektronik pelaksana telah dibuatkan solusi
agen pelayaran yang telah ditunjuk yang dikirim, apakah telah diterima pemecahannya, yaitu telah dibuatkan
sebagai peserta pararel run, pelayanan dengan baik oleh inhouse di KPBC. modul pengangkut untuk perusahaan slot-
manifes hanya dapat dilakukan setelah Menurut Kepala Sub Direktorat charter atau joint partner maupun forwader
mereka mengirimkan data manifes secara Manajemen Risiko, yang juga merupakan yang fungsinya adalah untuk entry data
elektornik/soft copy mengunakan modul Wakil Ketua Tim kerja SAP PDE Manifes, hard copy menifes sehingga menjadi data
pengangkut yang bersangkutan melalui Susiwiyono, faktor utama dari timbulnya soft copy. Dengan modul ini sebenarnya
SAP PDE manifes. kendala-kendala tersebut, adalah terkait slot charter maupun forwader dapat
Untuk perusahaan pelayaran diluar dengan bisnis proses dari sistem menyerahkan data manifes dalam bentuk
yang 19 perusahaan (non peserta pararel pengangkut barang/kontainer pada suatu soft copy kepada perusahaan pelayaran
run), mulai didorong untuk ikut serta sarana pengangkut/kapal pengangkut yang mengageni kapal tersebut, setelah
mencoba melakukan pengiriman data yang dalam hal ini diwakili oleh perusaha- data manifes dalam satu kapal terkumpul
manifes secara elektronik. an pelayaran yang menjadi penanggung- barulah pengangkut/agen pelayaran yang
Dari kedua tahapan ini ternyata jawab pengoperasian suatu kapal yang menjadi penanggung jawab dari kapal
hambatan masih tetap saja terjadi, pada dasarnya bukan merupakan pemilik tersebut mengirim data soft copy manifes
baik dari segi teknis maupun dari tunggal terhadap barang yang diangkut ke KPBC melalui PDE Manifes.
segi peraturan/dasar hukum akan dalam kapalnya. Dengan adanya solusi tersebut, maka
melaksanaan PDE manifes ini. “Barang/kontainer tersebut dapat tim melanjutkan tahapannya kepada
Hambatan teknis yang dialami adalah, merupakan milik dari agen pelayaran tahapan pilot run yang pada dasarnya
masih adanya kendala dalam pembentuk- lain yang menjadi slot-charter ataupun tahapan ini sudah sama dengan tahapan
an EDI flat-file di modul pengangkut pada joint-partner dan sebagian lagi adalah mandatory, namun yang berbeda
beberapa shipping line. Masih adanya milik forwaders, sehingga kendala hanyalah dilakukan oleh sebagian
kendala dalam penggabungan data elek- utama yang dialami oleh agen perusahaan pelayaran (peserta pilotting)
tronik untuk menggabungkan slot-charter pelayaran yang menjadi agen suatu dan belum dilakukan untuk seluruh
pada beberapa shipping line. Banyaknya kapal adalah dalam hal pengumpulan/ perusahaan pelayaran. Selain itu tahapan
kendala dalam pengiriman data secara meng-collect data soft copy manifes ini lebih ditujukan untuk melakukan
elektronik ke inhouse system di KPBC, dari perusahaan slot-charter maupun evaluasi atas semua kondisi dan
sehingga terjadi perbedaan data yang forwader yang merupakan bagian dari permasalahan yang mungkin akan terjadi

EDISI 381 AGUSTUS 2006 WARTA BEA CUKAI 11


LAPORAN UTAMA
WBC/ATS
dengan melihat semangat yang ada seka-
rang, DJBC optimis akan dapat menjalan-
kan sistem ini dengan sempurna dan
untuk masa transisi ini dimana tim baru
satu bulan menyempurnakan sistemnya,
untuk itu diharapkan kemaklumannya jika
masih ada beberapa hal yang menjadi
kendala yang dalam waktu dekat juga
akan langsung diselesaikan dengan baik
oleh tim.
Sementara itu menurut Kepala
Bidang Pencegahan dan Penyidikan
Kantor Wilayah IV DJBC Jakarta yang
juga bertindak selaku penanggunga
jawab IV sub tim kerja PDE manifes,
Rahmat Subagio, dengan ditetapkanya
PDE manifes secara mandatory, maka
para pengguna jasa akan memiliki
keuntungan yang terkait dengan
pelayanan yang efisien dimana para
pengguna jasa tidak perlu lagi datang
ke bea cukai dengan setumpuk hard
copy manifes, namun cukup mengirim
data dari kantor masing-masing ke
sistem KPBC.
SISTEM PDE MANIFES. Satu bulan penerapan mandatory, kendala masih akan dapat terjadi. “Hingga 10 hari pelaksanaan manda-
tory PDE manifes, tidak ada kendala
apabila dilakukan penerapan secara pe- Dengan dimandatorykannya SAP PDE dalam pengiriman data, jadi sistem telah
nuh (mandatory), sehingga masih mung- Manifes ini, hal penting yang juga harus berjalan dengan baik namun yang masih
kin dilakukan perbaikan dan penyempur- dilakukan adalah keharusan untuk banyak terjadi saat ini adalah
naan. melakukan integrasi sistim antara SAP ketidaksiapan beberapa pengangkut/
Pada tahapan ini juga, perusahaan PDE Manifes dengan SAP PDE impor dan forwader dalam melaksanakan proses
pelayaran peserta pilotting dalam SAP PDE ekspor, sehingga setiap PDE manifes,” ujar Rahmat Subagio.
mengirimkan data manifes sudah harus dokumen impor yang ada akan menunjuk Hal ini juga diamini oleh Kepala Seksi
sepenuhnya memulai sistem elektronik, ke dalam salah satu pos pada BC 1.1 dan Pencegahan dan Penyidikan KPBC Tipe A
dan data elektronik yang diterima di KPBC proses menutupan pos BC 1.1 juga akan Khusus Tanjung Priok II, Saipullah
sudah resmi dan sudah sah secara formal dapat dilakukan secara otomatis melalui Nasution, menurutnya KPBC Tipe A
menjadi dokumen pemberitahuan pabean program komputer. Demikian juga dengan Khusus Tanjung Priok II yang ditunjuk
(BC 1.1). Karena itulah untuk dapat masalah administrasi pengelolaan barang selalu pilot projec dari penerapan SAP
menerapkan tahapan pilot-run ini sudah tidak dikuasai yang secara otomatis akan PDE manifes, dari sisi sarana dan
harus ada dasar hukum penerapan SAP di generate dari SAP PDE Manifes. prasarana sudah siap, sedangkan untuk
PDE Manifes berupa peraturan Menkeu Satu hal yang cukup penting dengan soft ware dimana PT. EDI yang
dan peraturan Dirjen. dimandatorykannya SAP PDE Manifes di menyiapkan juga sudah siap, sehingga
Setelah kedua dasar hukum terbit, pelabuhan Tanjung Priok, maka untuk sebagai user sumber daya yang ada di
maka dalam tahapan pilot run dilakukan idealnya selain pengiriman data dari KPBC ini telah siap semua.
penetapan atas 5 perusahaan/agen perusahaan pelayaran ke KPBC sudah “Karena ini program baru, jadi masih
pelayaran yang ditunjuk sebagai peserta dilakukan secara elektronik, juga harus ada beberapa kendala yang kita hadapi
pilotting melalui keputusan Dirjen nomor ada sistem petukaran data elektronik misalnya dalam pengiriman data kita
69/BC/2006 tentang penetapan antara KPBC dengan pihak pengelola menerimanya tidak utuh dari satu kapal
perusahaan pelayaran yang ditunjuk pelabuhan (terminal operator/Pelindo), yang seharusnya 900 pos tapi yang kita
sebagai peserta pilot run. Kelima karena ada beberapa ketentuan yang terima hanya beberapa pos, hal ini
perusahaan tersebut adalah, PT. enforcement-nya baru dapat secara efektif merupakan kendala teknis dan sebagai
Samudera Indonesia, PT. Tresna Muda dilakukan kalau sudah ada koneksi user kita tidak bisa menanganinya,” papar
Sejati, PT. Layar Sentosa Shipping, PT. jaringan data antara KPBC dengan Saipullah Nasution
Andal Lautan, dan PT. APL Indonesia. pengelola pelabuhan. Lebih lanjut baik Rahmat Subagio
Menurut Direktur Jenderal Bea dan maupun Saipullah Nasution menjelaskan,
1 JULI MANDATORY DI PELABUHAN Cukai, Anwar Suprijadi, dengan hingga saat ini secara sistem memang
TANJUNG PRIOK ditetapkannya PDE manifes ini secara PDE manifes belum terintegrasi dengan
Dengan dikeluarkannya dasar hukum mandatory, maka DJBC tidak akan PDE impor, mereka berharap kedepan
akan penerapan SAP PDE Manifes, maka kompromi lagi kembali kepada sistem nanti dengan penerapan PDE manifes
seluruh pengiriman data manifes dari manual dan jika penerapan di Tanjung yang telah berjalan dengan sempurna
seluruh perusahaan pelayaran harus Priok sudah dapat berjalan dengan maka sudah dapat terintegrasi dengan
dilakukan secara elektronik dan semua sempurna tinggal di pelabuhan lainnya PDE impor maupun ekspor.
bentuk pelayanan manifes di KPBC harus yang juga akan di mandatorykan. Begitu juga dalam hal penutupan
dilakukan melalui SAP PDE Manifes, atau “Dari kendala-kendala yang kita pos BC 1.1, memang penutupan pos ini
dengan kata lain telah dilakukan hadapi syukur Alhamdulillah dapat kita tidak banyak berbeda antara sistem
penerapan secara penuh SAP PDE selesaikan dengan baik, dan untuk manual dengan PDE manifes, namun
Manifes di KPBC Tanjung Priok I, II, dan perusahaan-perusahaan pelayaran yang dengan penerapan PDE manifes kece-
III, sehingga kegiatan pelayanan yang memang belum memiliki sistem, kami patan dan keakuratan data akan lebih
diterima di KPBC adalah berupa data harap itu dapat disesuaikan dengan baik, sehingga bila semua telah terin-
elektronik yang tersimpan di data base secepatnya,” ujar Dirjen tegrasi maka penutupan terutama untuk
pada server KPBC. Lebih lanjut Dirjen menjelaskan, PIB sudah secara otomatis juga. adi

12 WARTA BEA CUKAI EDISI 381 AGUSTUS 2006


MEKANISME DAN SISTEM
PENGAWASAN
SAP PDE Manifes
Pada dasarnya data-data yang ada pada manifes merupakan pangkal
atau sumber data yang digunakan dalam dua fungsi utama kegiatan bea dan
cukai yaitu administrasi pelayanan dan pengawasan.

P
rosedur pelayanan kepabeanan lalulintas dan pergerakan barang mekanisme sistem dan dasar hukum
yang efektif dan efisien, saat ini eksapor/impor. Belum adanya yang dapat mengikatnya, sehingga
dituntut agar benar-benar dapat integrasi sistem dan belum pelayanan yang prima dapat terwujud
terwujud, sehingga mampu menjamin terwujudnya proses checks dan dan pengawasan yang efektif juga
kelancaran arus barang. Dengan balances yang mengakibatkan tidak akan terlaksana dengan baik. Untuk
tuntutan ini, maka diharapkan juga adanya proses rekonsiliasi data antar itulah dengan penerapan sistem
dengan pelayanan yang efektif dan instansi pemerintah yang terkait, aplikasi pelayanan (SAP) pertukaran
efisien, akan mendorong efisiensi sehingga menciptakan potensi risiko data elektronik (PDE) manifes, bisa
pelayanan dan efektifitas yang sangat besar terhadap praktek menjadi kunci utama atas persoalan
pengawasan terhadap lalulintas penyalagunaan. mendasar yang memang
barang ekspor/impor. Satu hal yang membutuhkan penanganan
terkait dengan efisiensi dan PEMANFAATAN DATA SEBAGAI secepatnya.
efektifitas yang ternyata sangat SUMBER UTAMA PENGAWASAN. Dengan dimandatorykannya SAP
diperlukan, yaitu manejemen Untuk mewujudkan itu semua, PDE manifes pada 1 Juli 2006 lalu di
pengelolaan data manifes yang baik tentunya diperlukan suatu pelabuhan Tanjung Priok, maka
sehingga akan WBC/ATS
memudahkan kontrol
terhadap penanganan
dan pemenuhan
kewajiban yang
dipersyaratkan atas
lalulintas barang
ekspor/impor.
Adanya tuntutan
pelayanan dan
pengawasan saat ini,
memang didasarkan
atas berbagai isu
nasional yang terkait
dengan masalah
kepabeanan yang
dalam tataran makro
berhubungan dengan
aspek lalulintas
barang ekspor/impor.
Isu tersebut muncul
karena permasalahan
mendasar yang saat
ini perlu mendapat
perhatian dari
berbagai pihak agar
dapat teratasi.
Permasalahan
mendasar tersebut,
misalnya belum
adanya sistem atau
perangkat yang
secara nasional dapat
digunakan untuk
melakukan kontrol SDM PERLU PENYESUAIAN. Dengan diterapkannya PDE Manifes, maka SDM di lapangan perlu penyesuaian, sehingga
yang jelas terhadap analisa intelijen dan pengawasan barang akan lebih optimal.

EDISI 381 AGUSTUS 2006 WARTA BEA CUKAI 13


LAPORAN UTAMA
WBC/ATS
otomatis segala bentuk pelayanan disimpulkan bahwa dengan adanya
yang diberikan dan dilayani oleh sistem PDE manifes tentunya akan
Kantor Pelayanan Bea dan Cukai lebih mendukung sistem pengawasan
(KPBC) Tipe A Khusus Tanjung Priok yang sudah ada, sehingga kedepan
I, II, dan III secara keseluruhan akan nanti sistem dan mekanisme
mengunakan sistem elektronik. pengawasan akan lebih
Dengan penerapan ini juga disempurnakan dengan tujuan untuk
diharapkan kedepan nanti menjamin hak-hak serta kepentingan
mekanisme pengawasannya juga masyarakat dan negara.
akan semakin jauh lebih baik dan Data memang menjadi dasar
efektif. untuk melakukan suatu analisis dan
Menurut Kasubdit Intelejen dengan data pula mekanisme
Direktorat Pencegahan dan pengawasan dapat ditentukan
Penyidikan (P2) yang juga keberhasilannya. Menanggapai hal
merupakan penanggung jawab sub terserbut, Nasar Salim mengatakan,
tim penerapan SAP PDE Manifes, pada dasarnya data-data yang ada
Drs. Nasar Salim, Msi, jika pada manifes merupakan pangkal
dipandang dari sudut bidang atau sumber. Dari data tersebut juga
pengawasan, data manifes digunakan pada dua fungsi utama
merupakan salah satu sumber kegiatan bea cukai, yaitu
informasi yang penting dalam administrasi pelayanan dan
mekanisme pengawasan pengawasan.
kepabeanan. Walaupun Untuk administrasi pelayanan,
pemberitahuan dalam manifes masih manifes merupakan alat kontrol
bersifat umum, akan tetapi manifes terhadap semua dokumen
merupakan dokumen pemberitahuan pemberitahuan pabean dan semua
pabean yang pertama kali Drs. NASAR SALIM, Msi. Dengan diberlakukannya bentuk kegiatan pelayanan
diberitahukan oleh pengangkut PDE Manifes, mekanisme pengawasan dapat kepabeanan, sehingga semua
dilakukan lebih efektif, dengan lebih
kepada bea cukai, tentunya setelah memanfaatkan data-data yang ada pada manifes. dokumen pelayanan kepabeanan,
rencana kedatangan sarana seperti BC 2.0, BC 2.3, BC 3.0 dan
pengangkut (RKSP). Dalam rangka lain-lain, harus me-reffer atau
pengawasan, banyak sekali analisa- lebih efektif lagi, yaitu dengan lebih merujuk/rekonsiliasi dengan pos-pos
analisa yang dapat dilakukan dari memanfaatkan data-data yang ada yang ada pada manifes.
data-data yang ada dalam manifes. pada manifes untuk kepentingan Sedangkan untuk kepentingan
“Dengan diberlakukannya PDE analisis intelijen dan untuk pengawasan, akan sangat membantu
manifes maka data manifes yang ada memonitoring lalulintas pergerakan dalam proses analisis intelijen dan
pada bea cukai sudah berbentuk barang impor maupun ekspor,” papar untuk memonitoring lalulintas
elektronik (soft copy) sehingga Nasar Salim. pergerakan barang ekspor dan impor.
pencarian dan pemanfaatan data Dengan demikian, diterapkannya
akan jauh lebih mudah dilakukan. DATA SEBAGAI DUA FUNGSI UTAMA PDE manifes tentunya pemanfaatan
Dengan kondisi ini maka mekanisme KEGIATAN BEA CUKAI data-data tersebut akan sangat lebih
pengawasan akan dapat dilakukan Dari penjelasan tersebut dapat optimal untuk kepentingan adminis-
trasi pelayanan dan
WBC/ATS
pengawasan.
“Sebagai gam-
baran pemanfaatan
data tersebut, yaitu
dalam tahap selan-
jutnya penutupan
pos manifes akan
dilakukan secara
elektronik terutama
untuk pos yang
diselesaikan dengan
PIB dan pemberian
atensi terhadap
analisis data yang
ada pada manifes,
dapat dilakukan dan
dikirimkan secara
elektronik baik ke
sistem aplikasi
pelayanan impor
maupun ke pejabat
yang bekepenting-
an, sehingga
informasi yang ada
dapat segera
ditindaklanjuti,” jelas
Nasar Salim.
Melihat begitu
ANALISIS INTELIJEN. Dapat dilakukan lebih awal, jika PDE Manifes telah berjalan dengan sempurna. berperannya data

14 WARTA BEA CUKAI EDISI 381 AGUSTUS 2006


WBC/ATS
yang ada di da-
lam manifes dan
saat ini DJBC
sudah dapat me-
ngetahui jauh
lebih awal dari
sebelumnya akan
data-data terse-
but, maka dengan
adanya PDE
manifes tentunya
diharapkan kebo-
coran-kebocoran
penerimaan ne-
gara dapat
ditekan sekecil
mungkin, teruta-
ma kerugian ne-
gara yang dikare-
nakan lemahnya
sistem adminis-
trasi pelayanan
dan sistem peng-
awasan
Memang dari
hasil uji coba se-
belumnya, bah-
kan sampai de-
ngan tahap awal
pemberlakukan
mandatory pada 1
Juli 2006, tim
penerapan PDE
manifes dan
KPBC Tanjung
Priok masih ber-
konsentrasi pada
kendala-kendala
teknis terutama
dari sisi aplikasi,
sehingga evalu-
asi kearah kebo-
coran penerima-
an negara saat ini MENEKAN KEBOCORAN NEGARA. Dengan lebih sempurnanya lagi sistem administrasi pelayanan dan sistem pengawasan,
masih belum dila- diharapkan kebocoran negara akan dapat lebih ditekan.
kukan.”Akan teta-
pi bila ditinjau dari sistem yang ada dalam mekanisme pengawasan PDE manifes diharapkan kedepan nanti
maka jika sistem PDE manifes ini manifes ini adalah, SDM yang terkait mekanisme pengawasan akan jauh
sudah dapat berjalan dengan baik langsung baik dengan data yang ada lebih baik seperti yang telah
dan sesuai dengan konsep awal yang maupun dengan analisis dari data- diungkapkan oleh Nasar Salim.
telah dirumuskan, maka hak-hak data tersebut. Untuk itu dengan Namun demikian, tentunya kendala
negara pasti akan lebih terjamin,” diberlakukannya PDE manifes, SDM baik dari segi sistem maupun dari
kata Nasar Salim. di lapangan tentu perlu penyesuaian- segi pelaksanaan di lapangan masih
Lalu bagaimana dengan penetapan penyesuaian dalam tugas. Pertama akan membayangi penerapan
jalur, apakah dengan PDE manifes ini juga tim PDE manifes bekerjasama mekanisme pengawasan dari SAP
akan cukup berpengaruh? Menurut Nasar dengan Kantor Wilayah dan KPBC PDE manifes ini.
Salim, penetapan jalur dalam SAP impor akan terus mengadakan sosialisasi Untuk itu proses penyempurnaan
didasarkan pada beberapa indikator kepada petugas di lapangan. Kedua, PDE manifes masih memerlukan
resiko, yang telah dipakai saat ini yaitu mensimulasikan proses operasional effort dan waktu, karena
profil importir dan profil komoditi, sehingga SAP PDE manifes. Ketiga, kesempurnaan sistem ini sangat
penetapan jalur saat ini akan sangat menyiapkan hardware yang tergantung dan membutuhkan
tergantung dari tingkat resiko importir dan diperlukan untuk proses pelayanan. dukungan teknis, yaitu integrasi
tingkat resiko komoditi yang diimpor. Akan “Pemanfaatan informasi sebagai sistem baik dari sistem intern yang
tetapi, kedepan nanti tentunya PDE unsur pengawasan tentunya akan telah ada seperti SAP impor dan
manifes akan mem-pengaruhi penetapan lebih efektif, karena dengan sistem ekspor maupun sistem yang ada
jalur, karena dengan penetapan PDE ini informasi dapat diterima dan pada instansi lain terutama yang ada
manifes ini akan memperlancar proses dianalisis lebih cepat dari di area pelabuhan. Sehingga
pelayanan bea cukai. sebelumnya, sehingga analisis sistem dan mekanisme pengawasan
intelijen dan pengawasan barang terkait dengan sistem PDE manifes
SDM SEBAGAI PENENTU ekspor dan impor akan jauh lebih nanti, tentunya akan tergantung
KEBERHASILAN optimal,” ungkap Nasar Salim. pada kesempurnaan SAP PDE
Satu hal yang terpenting juga Dengan penerapan SAP PDE manifes. adi

EDISI 381 AGUSTUS 2006 WARTA BEA CUKAI 15


PDEManifes
LAPORAN UTAMA

PELAYANAN DAN PENGAWASAN


MAKIN SEIMBANG
Perusahaan pelayaran, pengusaha TPS, dan forwarder adalah unsur terkait yang terlibat
dalam penerapan Pertukaran Data Elektronik (PDE) untuk manifes atau PDE Manifes.
Dari beberapa pihak ini umumnya mereka nyatakan siap untuk menjalankannya.

M
engenai dimandatorikannya PDE payung hukum itu sudah keluar pada 19 Masalahnya sekarang, lanjut Nugroho,
manifes pada 1 Juli 2006 lalu, Mei 2006 melalui Surat Keputusan Menteri bagaimana memasukkan data yang ada
Capten Nugroho Subroto, Jakarta Keuangan dan diperintahkan segera di pelayaran untuk bisa di up load ke
Terminal Manager, PT. APL Indonesia, mandatori pada 1 Juli 2006. modul pengangkut ke data base-nya bea
menyatakan, penerapan PDE manifes SK Menkeu ini, menurut Nugroho ke- cukai, sebab itu menjadi tugas pemilik
oleh pemerintah (DJBC), adalah tepat luar 3 bulan sebelum pemberlakuan dan 3 kapal. Setelah digabung dan direspon
dalam meningkatkan pelayanan, utama- bulan setelah pemberlakuan mungkin Bea Cukai, keluarlah BC.1.1 untuk mela-
nya pelayaran yang mana di beberapa masih ada waktu bagi Bea Cukai, forwar- kukan pembongkaran kapal.
negara, penerapan sistem seperti ini der, pelayaran dan PT. EDI untuk
sudah berlangsung lama. Pelayaran- menyempurnakan sistem. Menurutnya, KENDALA PADA PENGGABUNGAN
pelayaran besar terutama internasional, memang tidak semua pelayaran MANIFES
menurut Nugroho sudah siap untuk estabilished dengan sistem di internal Sementara itu, menurut Tresna Par-
menjalankan PDE manifes. masing-masing, namun PT. APL sendiri dosi, Operation & Claim Manager perusa-
Menyinggung pemberlakuan manda- siap dan telah menggunakan EDI (Elec- haan pelayaran PT Pacific International
tory untuk PDE, menurutnya waktu yang tronik Data Interchange), sebab menyada- Lines (PIL), menghadapi pemberlakuan
diberikan dirasa sangat sempit, dengan ri di beberapa negara lain pelabuhannya PDE, pihaknya yang bergerak di bidang
pilot run yang hanya satu minggu sudah menggunakan EDI , seperti pelayaran telah siap bahkan sejak tahun
langsung mandatory. Rencana pemberla- Singapura, Hongkong dan Amerika. 2000 begitu mendengar akan diberlaku-
kuan PDE manifes sudah cukup lama Lebih lanjut Nugroho menjelaskan, kannya PDE. Hanya saja, baru sekarang
yaitu sejak 2000. Hanya saja ketika itu sistem PDE manifes tidak terlalu rumit. diwujudkan dan memang harus
masih menunggu payung hukum. Saat ini Jika tidak memiliki sistem bisa saja dilaku- dipaksakan dibuat mandatory, sebagai
WBC/ATS kan di PDE Service Center (semacam WBC/ADI
warung EDI) dengan email, jadi dapat
disimpulkan, untuk sistem tidak membe-
ratkan, namun dari pelaku bisnis shipping
ada sedikit kesulitan, misalnya APL
memiliki kapal, isinya selain kontainer dari
kapalnya, juga kontainer dari pelayaran
lain, bukan satu perusahaan pelayaran
melainkan lebih dari 5. Lantas bagaimana
menggabungkan manifes yang ada
menjadi satu. Hal seperti inilah jika tidak
ditangani secara serius maka tujuan
penerapan PDE tidak akan tercapai.
Jika semua pihak terkait telah tahu
dan memahami soal PDE, maka tinggal
bagaimana mengkonversi sistem dari
pelayaran menjadi data EDI. Dari bahasa
yang dipakai masing-masing pelayaran
dikonversi ke bahasa internasional untuk
pertukaran data. Dalam hal ini PT.EDI
membuat satu modul pengangkut yang
dipakai seluruh pelayaran untuk mentran-
CAPT. NUGROHO SUBROTO. Di beberapa negara sfer data dimana jaringan data base Bea TRESNA PARDOSI. Sejak awal rencana penerapan
telah lama menerapkan sistem PDE Manifes. Cukai dibangun PT . EDI. PDE manifes pihak pelayaran telah siap.

16 WARTA BEA CUKAI EDISI 381 AGUSTUS 2006


WBC/ATS
awal menuju Asean Single Window dan ini Bea Cukai hanya memberikan waktu
National Single Window (NSW). sampai jam kerja kantor untuk sistem
Sama dengan pendapat sebelumnya clearance-nya. Padahal di negara lain
yang juga dialami pelayaran lain, untuk seperti Malaysia sistem clearance selama
menggabungan data dengan partner yang 24 jam, bahkan 7 hari seminggu dapat
menjadi langganan di perusahaan clearence termasuk pada hari minggu.
pelayarannya, sebelumnya manifes PT. Untuk hal ini, usulan JICT adalah
PIL dapat digabung dengan sistem menambah waktu clearance.
sendiri, namun pada saat dikirim ke Bea Hal ini, lanjutnya sangat penting bagi
Cukai belum dapat direspon sehingga Bea Cukai, sebab melihat pola
harus ditangani PT.EDI. “Kami rasa karena perdagangan di Indonesia terutama
masih baru jadi pasti ada kendala. Pihak Tanjung Priok, kapal paling banyak
kami tidak ada masalah dan kita memang datangnya pada Jumat, Sabtu dan
harus siap,” ujar Tresna yang mengaku Minggu, ini justru kritis. Sebaliknya, Bea
pihaknya selalu dilibatkan dalam Cukai pada hari minggu tidak ada proses
membahas draft Peraturan Dirjen Bea clearance kecuali posko yang menerima
Cukai sebagai tindak lanjut dari manifest. Akibatnya proses pengeluaran
Keputusan Menkeu tentang PDE manifes. barang berhenti pada hari Minggu, kecuali
Mengenai cepatnya menetapkan sta- YANTI AGUSTINOVA. Dengan respon yang cepat bagi yang telah mendapat Surat Perintah
tus PDE menjadi mandatori, menurutnya dari bea cukai, maka tidak akan ada kendala Pengeluaran Barang (SPPB).
itu tidak menjadi masalah dan bukan sua- keterlambatan bongkar muat kapal. “Usulan kami proses pengiriman data
tu hal yang dipaksakan karena rencana- juga bisa online dan Bea Cukai pada hari
nya memang sudah cukup lama. Meski Misalnya pakai surat, telepon, email, pakai minggu juga kerja, jadi 24 jam 7 hari. Mes-
ada yang pro dan kontra, namun mau on line, itu mungkin baru akan dibahas ki saat ini ada posko tapi saya baca hanya
tidak mau harus setuju meski dikeluhkan dalam seminar nanti,” ujar Yanti. penerimaan manifes saja sedangkan
tentang waktunya yang terlalu mendesak. Menurutnya, mungkin bagi Bea Cukai, pelayanan hanya pada hari kerja. Nah itu,
Terhadap penerapan sanksi, Tresna melihat ini sebagai kebijakan, jadi sebenarnya yang ideal 7 hari 24 jam,
memberi masukan, agar pengenaan sebelum data manifes sampai, maka sebab waktu setelah direspon baru akan
sanksi jangan langsung diterapkan, kapal tidak boleh dibongkar, tetapi bergerak, jika sudah dapat SPPB, tetapi
karena saat ini masih dalam masa transisi terminal sangat mengkhawatirkan kondisi sebaliknya tidak bisa bongkar karena
maka sulit untuk berjalan sempurna. Dari seperti itu, sebab jika kapal sudah sandar sudah hari minggu, tidak bisa clearance,
segi teknis ia menilai, PT EDI harus aktif di terminal, lantas ada perintah tidak boleh artinya bagi terminal, peti kemas akan
dalam menyempurnakan sistem karena dibongkar maka sudah merugi ribuan menumpuk di lapangan, padahal ekspor-
banyak sekali yang belum tercakup dan dolar. Jika 2 jam mungkin tidak masalah, tirnya sudah butuh.,” begitu usulannya.
masih banyak yang harus disempurnakan namun kalau lebih maka komplain
dari sistem tersebut. dilayangkan ke JICT. “Nah tidak efisiensi SEGERA ATASI KENDALA
inilah sudah jadi trademark-nya terminal. Sementara itu INSA, melalui Sekreta-
PELAYANAN 24 JAM, 7 HARI KERJA Maka itu proses bongkar muat harus pasti, ris Jenderal, Sungkono Ali, menyatakan
Mengenai kesiapan PT. JICT (Jakarta selain biaya juga ada faktor lainnya, telah siap dan mendukung penuh kebijak-
International Container Terminal) sebagai seperti schedule, jadi efeknya panjang. an DJBC menerapkan PDE manifes.
terminal operator, menurut Yanti Saya melihat Bea Cukai di sini cukup jeli Secara sistem sebenarnya INSA telah
Agustinova, Senior Manager Account & jadi tidak terlalu kaku untuk proses trial ini. memiliki sistem yang telah lama dibangun
Customer Service, pihaknya selalu Saya lihat semua pihak pasti akan menco- untuk menjalin hubungan dengan DJBC.
mengikuti setiap peraturan dari Bea Cukai, ba supaya jalannya lancar,” Ujar Yanti Untuk itu bagi para pengusaha pelayaran
termasuk mengenai penerapan PDE Untuk itu Yanti optimis, waktu tiga yang belum memiliki perangkat sistemnya,
manifes yang saat ini sudah mandatori. bulan bisa dipastikan sistem dapat INSA akan membantu menyediakannya.
Apalagi dengan adanya PDE manifes berjalan dan Bea Cukai harus siap selama Mengenai uji coba yang mulai dilaku-
maka lebih efisien lagi waktu dan 24 jam. Hal itu ia tekankan, sebab selama kan DJBC, Sungkono Ali berpendapat,
biayanya. “Dengan adanya PDE manisfes, bahwa dalam uji coba masih banyak
kita sangat support kalau ini bisa berjalan, WBC/ATS kendala dihadapi, bahkan hingga
dan kita terus memantau sampai proses ditetapkan mandatory. Namun pihaknya
trial berjalan sempurna,” ujar Yanti. yakin dengan semangat yang dimiliki tim
Hanya saja, menurut Yanti, mungkin dari DJBC kendala itu akan cepat teratasi.
karena kebetulan di Pelabuhan Tanjung “Masukan INSA, agar persoalan yang
Priok bisa dikatakan hampir 60 persen ditemui harus segera ditindaklanjuti, ini
kegiatan bongkar muatnya di JICT dan itu sangat penting karena dengan mensuk-
selalu dimonitor pelaksanaannya, maka seskan program PDE manifes, maka PR
jika ada masalah terutama di pelayaran DJBC yang lebih besar lagi yaitu NSW
maka refleks komplain akan dilayangkan dapat cepat terlaksana. Secara keseluruh-
ke JICT. an kendala yang dihadapi tidak ada,
Keterlambatan bagi JICT sangatlah namun untuk penerapan PDE manifest
esensial karena waktu up load merupakan kendala teknis pada DJBC dengan sistem
waktu bagi pihaknya menunggu eksekusi aplikasinya, kalau kami hanya tinggal
kegiatan. mengikuti saja,”demikian Sungkono.
“Kalau terhambat ya terminal yang ke- Mengenai sanksi, senada dengan
na efeknya, Yang paling enggak enaknya, yang lain Sungkono Ali menyatakan, se-
misalnya ada masalah dengan pengiriman baiknya penerapan sanksi jangan
data, walaupun mereka kirim soft copy langsung diterapkan, karena akan sangat
dan kapal sudah sandar tetapi tidak boleh menyulitkan pihaknya. DJBC sendiri be-
bongkar. Nah proses pengiriman infor- lum lancar dalam masalah teknis aplikasi-
masi ke terminal dari Bea Cukai kelihatan- SUNGKONO ALI. Sejak lama INSA memiliki nya tentunya berimbas pada pihaknya.
nya belum diatur secara pasti, pakai apa ? jaringan elektronik dengan pihak DJBC. Untuk itu DJBC jangan kaku menerapkan

EDISI 381 AGUSTUS 2006 WARTA BEA CUKAI 17


LAPORAN UTAMA
WBC/ATS
atas harus cepat diperbaiki dengan crash keberhasilan bagi pelabuhan, importir dan
program oleh PT.EDI . “Ini tidak bisa eksportir untuk mempercepat arus barang.
dengan kerja biasa, kalau tidak segera Bea Cukai harus terus melaju, jangan
diperbaiki maka kami user yang kena berhenti di PDE manifes saja, kita masih
akibatnya,harus kerja lembur terus pulang punya lagi agenda pemerintah, yaitu
dinihari,” ungkap Iskandar. single window yang pada akhirnya semua
Sehubungan dengan hal itu, pihaknya kegiatan di pelabuhan bisa dimonitor Bea
telah menyampaikan masukan ke DJBC, Cukai melalui komputer dan online secara
terutama sejak terbitnya Kepmenkeu dan tersistem. Saya lihat progress-nya akan
Kep. Dirjen. Namun usulan Gafeksi belum lebih baik,” begitu harapannya.
diakomodir. Ketika membahas rancangan
Peraturan Menkeu tentang Tatalaksana PENGAWASAN
Penyerahan Pemberitahuan RKSP, Dengan PDE Manifest menurut
Manifes Kedatangan Sarana Pengangkut Nugroho, dari sisi pengawasan adalah
dan Manifes Keberangkatan Sarana mengamankan hak negara sehingga
Pengangkut, di Depkeu, pihaknya berbagai bentuk penyimpangan akan lebih
dijanjikan,usulan Gefeksi akan ditampung diminimalisir lagi. Yang jelas hal ini akan
dalam Peraturan Dirjen Bea Cukai karena sangat berguna. Ia sudah dapat
adanya keterbatasan waktu untuk meng- membayangkan dengan adanya PDE
ubah Rancangan Permenkeu tersebut. Manifest, Bea Cukai punya database
ISKANDAR ZULKARNAIN. Mandatory PDE Manifes Menurut Iskandar, ketika membahas muatan yang masuk dan keluar.
masih terkesan terlalu terburu-buru. Rancangan Peraturan Dirjen Bea Cukai, ” Kalau ingin tahu kapalnya apa,
ditegaskan oleh pejabat Bea Cukai, usul- muatannya apa dan BL, tinggal enter
sanksi. Sanksi dapat diterapkan apabila an Gafeksi akan masuk menjadi salah akan ditemukan mudah, termasuk tujuan
sudah tidak menemui hambatan-hamba- satu pasal pada Peraturan Dirjen tersebut, barangnya apa saja, itu dari Bea Cukai,
tan teknis seperti yang terjadi saat ini. namun kenyataanya Peraturan Dirjen belum lagi dari instansi lain yang diberikan
Menurutnya, PDE Manifes adalah alat No.P.10 tahun 2006 tidak memasukkan akses masuk ke database Bea Cukai, bisa
kontrol, semua pihak harus siap dengan usulan Gafeksi, jadi ada dua janji dari mengetahui data impor, jadi tidak ada
sistem ini. Instansi di pelabuhan sudah pejabat Bea Cukai yang tidak dipenuhi, yang namanya fiktif, karena source
siap, namun ia belum yakin sekali bahwa padahal usulan Gafeksi untuk kelancaran datanya dari pelayaran dan pelayaran
Administrator Pelabuhan telah siap. Tetapi arus pengeluaran barang impor. tidak mungkin memasukan data fiktif.
itu bisa dibantu dengan Pelindo yang Gafeksi meminta agar penjelasan “Sehingga tidak ada lagi informasi kapal
akan mensuport segala perangkatnya. lebih lanjut (juklak) atas pasal ini dimuat fiktif, atau ekspor fiktif. Sehingga akan
Untuk hal ini kepada DJBC agar terus dalam SE Dirjen. Di samping itu, SE mempercepat dan mempermudah
berkoordinasi dengan instansi terkait, su- dimaksud juga memberi petunjuk bahwa kerjanya Bea Cukai dan pelayaran jadi
paya pelaksanaannya dapat terwujud baik perubahan consignee dari yang semula mudah, tinggal klik, apalagi setelah
dan segera teratasi dan tidak menjadi nama forwarder menjadi nama real adanya modul pengangkut akan lebih
kendala yang lebih besar dan sulit lagi. consignee untuk barang FCL yang mudah lagi.” Kata Nugroho.
diangkut forwarder bukanlah perbaikan Dari Gafeksi sendiri mengemukakan
POOLING DATA LEBIH CEPAT DAN manifes karena kesalahan bahwa sistem pengawasan adalah hal
AKURAT melainkan nature of business-nya utama dari tugas Bea Cukai. Dalam hal ini
Penerapan PDE Manifes seharusnya mengharuskan perubahan seperti itu. Gafeksi siap dan ingin mensinergikan
tidak langsung mandatori, tetapi ada wak- Karena itu perubahan nama consignee program dengan Bea Cukai ketika membi-
tu jeda sosialisasi atau katakan melalui seperti dimaksud seyogyanya tidak carakan SE nanti. Jika membicarakan
pola Pilot project sebagaimana telah dite- memerlukan persetujuan Kepala KPBC. pengawasan maka harus ada pihak yang
rapkan pada MLO (Mine Line Operator) diberi kewenangan untuk itu, maka sesuai
sebelumnya. Demikian disampaikan Is- HARAPAN dengan KM10/88 tentang kewenangan
kandar Zulkarnaen, Wakil Ketua Umum Perbaikan suatu sistem tentunya akan dari forwarder, hendaknya hanya forwar-
Gafeksi. Tujuannya, agar periode transisi lebih menuju iklim pelayanan yang lebih der anggota Gafeksi yang bisa melaksa-
dari hard paper ke elektronik ada ’sedikit baik lagi. Dan itu tentunya menjadi nakan clearance melalui PDE Manifest,
waktu’ penyesuaian dari para operatornya. harapan setiap stakeholder Bea dan karena ini menyangkut keamanan
“Secara umum sebagai pelaku usaha, Cukai. Seperti disampaikan Nugroho yang dan juga tanggung jawab atas barang,
kami bisa terima, walaupun sebagian be- berharap agar Bea Cukai memberikan tentunya Gafeksi sebagai asosiasi akan
sar dari teman-teman forwarder menjadi tenggang waktu sehingga masalah teknis memberikan prasyarat uang jaminan.
selalu lembur dalam minggu-minggu ini, dapat teratasi. Dan lebih memperhatikan Tanpa melibatkan asosiasi dan peng-
mungkin ini karena belum terbiasa, selain lagi kendala teknis di lapangan, karena awasan bersama seperti ini, lanjut Iskan-
itu dari sisi program PDE-nya sendiri bisa jadi kendala bagi semua pihak, dar maka akan sulit menghindari pelang-
masih belum semuanya siap,”ungkap termasuk pelayaran. garan terutama penyelundupan oleh peru-
Iskandar. Sementara mewakili JICT, Yanti sahaan-perusahaan forwarder ‘gelap’
Ia mencontohkan, seperti yang terjadi mengharapkan kerjasama yang sudah yang sangat banyak sekarang yang nota-
melalui Pelayaran Wanhai, Yang Ming, terjalin antara Bea Cukai , pelayaran dan bene bukan anggota Asosiasi Gafeksi.
dan Tresna yang sudah kirim data ke Bea JICT terus terjalin. Ia menilai saat ini Bea “Kami siap dijadikan mitra Bea Cukai
Cukai melalui email tetapi pada Cukai sangat proaktif. “Kalau bicara sosi- dalam pengawasan arus barang melalui
server Bea Cukai belum diterima, berarti alisasi sangat proaktif, banyak sekali penertiban anggota. Terkait dengan PDE
masih terjadi trouble, termasuk masih improvisasinya, ke terminal dan customer, Manifest supaya dibuatkan program
adanya perbaikan pada program, jadi lebih memperhatikan apa yang menja- sebagaimana di email ada semacam
seperti kurangnya space digit pada uraian di kebutuhan market forces dan itu jadi receipt verify sehingga jika data sudah
barang, juga di-marking, Jadi sekarang keinginan semua pihak di pelabuhan.” dikirimkan maka diterima atau tidaknya
seperti masih uji coba saja, padahal “Bea Cukai saat ini sedang menjadi- email yang sudah dikirimkan dapat
statusnya sudah mandatori. kan dirinya bukan hanya sebagai gover- diketahui oleh sender dengan acknow-
Maka itu sarannya, karena sudah nment tetapi juga sebagai rantai ekonomi. ledgement electronic receipt tersebut,”
mandatori hal-hal teknis seperti contoh di Bahwa keberhasilan bagi dirinya juga tandas Iskandar. adi

18 WARTA BEA CUKAI EDISI 381 AGUSTUS 2006


WAWANCARA

Dengan
dikeluarkannya
Keputusan Menteri
Keuangan Nomor
39/PMK.04/2006
yang ditandatangani
pada 19 Mei 2006,
dan berdasarkan
Peraturan Direktur
Jenderal Bea dan
Cukai Nomor 10/
BC/2006, tanggal
16 Juni 2006,
Sistem Aplikasi
Pelayanan (SAP)
Pertukaran Data
Elektronik (PDE)
Manifes, mulai 1 Juli
2006 ditetapkan
mandatory di
pelabuhan Tanjung
Priok.
Setelah tertunda
sekian tahun
dengan berbagai
hambatan yang
ditemui, kini kebijak-
an yang memang
sangat mendesak
untuk diterapkan itu,
mulai berjalan
dengan baik. Hal-hal
apa saja yang
melatar belakangi
hingga tertundanya
kebijakan ini, dan
apa saja kendala-
kendala yang
dihadapi oleh tim
kerja SAP PDE
Manifes? Untuk
mengetahui hal-hal
tersebut, reporter
WBC Supriyadi. W
dan fotografer Andi

Endang Tata
DIREKTUR PENCEGAHAN DAN PENYIDIKAN
Tria Saputra, mewa-
wancarai Direktur
Pencegahan dan
Penyidikan, yang
juga bertindak
“Selama Ini, Masalah Pengumpulan Data selaku Wakil Ketua
Tim Pengarah SAP

MENJADI KENDALA PDE Manifes,


Endang Tata di
ruang kerjanya.

YANG UTAMA” Berikut petikan


wawancaranya :

EDISI 381 AGUSTUS 2006 WARTA BEA CUKAI 19


WAWANCARA

Bisa diceritakan bagaimana akhir- Dari banyaknya pihak tersebut dan beragam. Tetapi kedepan DJBC
nya PDE Manifes dimandatorykan dapat dibayangkan bagaimana rantai optimis bahwa penerapan Sistem
pada tanggal 1 Juli 2006 setelah atau proses dari pengumpulan data Aplikasi Pelayanan (SAP) PDE Manifes
tertunda beberapa tahun ? barang yang ada dalam satu kapal ini akan berjalan sebagaimana yang
Rencana penerapan PDE Manifes untuk dijadikan pos-pos dalam inward telah diharapkan yaitu akan
sebenarnya sudah dimulai pada tahun manifest. Jika diantara pihak tersebut mempercepat pelayanan, memperbaiki
2000, yaitu sejak diterbitkannya ada satu saja yang tidak siap atau administrasi pelayanan dan mendukung
Keputusan Dirjen BC Nomor 61/BC/ sama sekali tidak care dengan sistem sistem pengawasan.
2000 tentang Tatacara Penyerahan dan ini maka akan menghambat proses
Penatausahaan Pemberitahuan RKSP, pengiriman manifes yang pada akhirnya Dari beberapa pihak yang kami
Pemberitahuan Kedatangan Barang Im- menghambat proses pembongkaran wawancarai berkaitan dengan
por dan Pemberitahuan Keberangkatan barang. Harus kita ketahui bersama, penerapan PDE Manifes ini,
Barang Ekspor, akan tetapi penerapan bahwa pihak-pihak yang terlibat dalam umumnya menyatakan kalau
dari sistem dan aplikasi tersebut masih pengangkutan barang tersebut sangat dimandatorykannya PDE Manifes
banyak kendala dan tidak berjalan bervariasi yaitu dari perusahaan besar terkesan terburu-buru, karena
sesuai yang diharapkan. sampai dengan perusahaan kecil yang hingga saat inipun masih ada
Kemudian pada tahun 2004 mulai bahkan komputer saja tidak punya. kendala yang ditemui dalam
dirintis kembali, yaitu dengan beberapa Dengan melihat fakta yang demikian penerapannya, bagaimana menurut
kali dibentuknya Tim Kerja Dalam maka Tim Kerja khususnya Sub Tim Bapak akan hal ini ?
Rangka Penerapan Otomasi Sistem Sistem Aplikasi telah menjembatani Kalau dibilang terburu-buru
dan Prosedur Tatalaksana Penyerahan dengan membangun sistem pengum- sepertinya tidaklah, karena rangkaian
dan Penatausahaan RKSP dan Manifes pulan data baik dengan pembentukan kegiatan persiapan dan tahapan
oleh Dirjen BC. Tim kerja inilah yang converter maupun pembuatan modul pemberlakukan sudah ditempuh sejak
melakukan tugas menyusun peraturan pengangkut dan modul entry data beberapa tahun lalu. Akan tetapi
dan membangun konsep sistem manifes, yang dapat dipakai pihak- memang selama ini sepertinya yang
aplikasinya secara simultan, tentunya pihak tersebut sebagai tools untuk entry juga menjadi kendala dari tahapan
dengan berkoordinasi dengan pihak- dan pengumpulan data. pemberlakukan yaitu tahapan uji coba
pihak lain yang terkait, misalnya dari dan Paralel Run adalah masalah dasar
Pelayaran, Penerbangan, Asosiasi, dan hukum, sehingga Bea dan Cukai belum
lain-lain
Pekerjaan ini sangat membutuhkan
HARUS KITA KETAHUI dapat ‘memaksa’ pengangkut untuk
mengirimkan data elektronik manifes
waktu dan tenaga terutama dari sisi BERSAMA, BAHWA secara lengkap, karena sifatnya hanya
pembangunan sistem aplikasi yang menghimbau atau kerja sama. Dengan
dapat menjembatani kepentingan dan PIHAK-PIHAK YANG diberlakukannya Permenkeu No. 39/
business process dari pihak
pelayaran, penerbangan, Forwarder
TERLIBAT DALAM PMK.04/2006 dan PerDirjen No. P-10/
BC/2006, maka mau tidak mau
dan pihak lain yang terkait, sehingga PENGANGKUTAN pengangkut wajib mengikuti sistem
tidak menimbulkan resitensi PDE Manifes ini. Mungkin dengan
dikemudian hari. BARANG TERSEBUT kewajiban ini, bagi perusahaan yang
Proses penyusunan peraturan dan
pembangunan aplikasi PDE Manifes
SANGAT BERVARIASI. kemarin-kemarin tidak serius bahkan
tidak care dengan rencana
telah dapat diselesaikan yaitu dengan pemberlakuan PDE Manifes,
telah diterbitkannya Permenkeu No. 39/ Kalau kita lihat masalah kesiapan menganggap penerapan ini terburu-
PMK.04/2006 dan PerDirjen No. P-10/ dalam penerapan PDE Manifes ini buru.
BC/2006, yang mengatur sebenarnya tidak dapat dilihat dari Dalam penerapan sistem baru pasti
pemberlakukan penerapan PDE satu sisi saja. Kesiapan Bea dan Cukai kendala-kendala akan timbul, tentunya
Manifes mulai tanggal 1 Juli 2006 adalah termasuk ketika Bea dan Cukai Tim Kerja Penerapan PDE Manifes
secara bertahap. bisa membantu apa yang menjadi bekerja sama dengan Kanwil IV dan
kendala dan permasalahan di sisi KPBC Tanjung priok telah menyiapkan
Sebenarnya apa kendala utama dari pelayaran seperti membantu langkah-langkah antisipatif dan
penerapan PDE Manifes ini? Dan membangun converter, karena penyempurnaan SAP PDE Manifes.
dari sisi siapa sebenarnya yang keberhasilan penerapan sistem ini Disamping itu penerapan SAP PDE
belum siap apakah DJBC atau dari sangat ditentukan oleh pihak-pihak Manifes ini dibuat secara bertahap, hal
sisi pelayaran ? yang terkait terutama Bea dan Cukai ini juga merupakan salah satu langkah
Dari seluruh rangkaian kegiatan dan pihak pelayaran sebagai satu yang ditempuh dalam rangka antisipasi
persiapan yang selama ini telah dilaku- kesatuan sistem yang saling dan penyempurnaan Sistem.
kan oleh Tim, kendala utama yang di- mendukung.
hadapi adalah masalah proses Tentunya DJBC sejak awal rencana
pengumpulan softcopy/data elektronik Bagaimana dengan kondisi saat ini, penerapan PDE Manifes juga telah
manifes. Dalam satu kapal yang datang apakah DJBC benar-benar sudah duduk bersama dengan instansi
dari luar negeri, tanggung jawab peng- siap baik dari segi sistem maupun terkait untuk membahasnya. Apa
angkutan atas barang-barang tersebut segi pelayanan ? masukan yang paling utama dari
dapat melibatkan puluhan hingga ra- Saat ini baik DJBC maupun mereka terhadap PDE Manifes ini ?
tusan pihak/perusahaan baik perusaha- pelayaran sudah siap baik dari segi Segala bentuk koordinasi dalam
an Main Carrier dalam hal ini sebagai sistem maupun dari aspek pelayanan. rangka penerapan SAP PDE Manifes
operator kapal, perusahaan partnernya Akan tetapi dalam proses penerapan telah dilakukan oleh Tim Kerja
yaitu dapat merupakan slot charter atau suatu sistem aplikasi pasti masih akan Penerapan SAP PDE Manifes, baik
joint slot, maupun perusahaan For- mengalami perbaikan dan penyesuaian berupa rapat pembahasan,
warder. Sedangkan pengiriman inward terutama untuk menampung konsinyering, sosialisasi, seminar
manifes harus sudah lengkap dan permasalahan-permasalah yang timbul, maupun kunjungan. Rapat
merupakan tanggung jawab pengang- apalagi permasalahan dalam kegiatan pembahasan intensif telah dilakukan
kut dalam hal ini adalah main carrier. pelayanan manifes ini relatif kompleks Tim dengan pihak pelayaran,

20 WARTA BEA CUKAI EDISI 381 AGUSTUS 2006


penerbangan dan Asosiasi (INSA, PerDirjen No. P-10/BC/2006 sehingga sebagai data awal yang diberitahukan
GAFEKSI/INFA, GINSI) dari sejak sudah pasti ada keseriusan dari oleh pengangkut, apalagi data-data
membuat Rancangan Peraturan yaitu pelayaran, karena dengan terbitnya tersebut dengan adanya SAP PDE
PerMenkeu dan Perdirjen, serta dalam peraturan tersebut sudah jelas kapan Manifes akan lebih mudah dan lebih
proses penyusunan konsep Sistem pemberlakukan Mandatorynya. cepat diperoleh karena sudah
Aplikasi. Koordinasi juga telah berbentuk data elektronik. Kondisi data
dilakukan Tim dengan instansi yang Apa keuntungan dari pengguna jasa yang demikian tentunya akan sangat
terkait yaitu PELINDO, Operator dengan diterapkannya PDE Manifes mendukung dalam proses analisis,
Pelabuhan (JICT, MTI, TPK Koja, dan ini ? sehingga akan lebih menjamin akurasi
sebagianya), dan perusahaan bongkar Sangat banyak keuntungan yang dan kecepatan dalam proses analisis
muat. dapat diperoleh oleh pengguna jasa data sebagai bahan masukan/informasi
Masukan paling utama pada dengan diterapkannya PDE Manifes ini. dalam sistem pengawasan barang
dasarnya adalah bahwa sistem PDE Bagi perusahaan pelayaran pengiriman impor dan ekspor.
Manifes yang dibangun dapat manifes dapat dilakukan secara elektro-
menampung kepentingan dan proses nik dari sistem di kantor perusahaan Bagaimana integrasi dengan sistem
bisnis dari pihak-pihak yang terkait tersebut sehingga tidak perlu datang ke yang lainnya, seperti impor dan
seperti Pelayaran, Penerbangan, KPBC dan pengiriman dapat dilakukan ekspor ?
Forwarder, dan Importir. Dengan sistem kapan saja dan langsung mendapat Setelah sistem berjalan dengan
ini harapan semua pihak adalah respon BC 1.1 sebagai ijin bongkar, stabil dan lancar, maka integrasi
terciptanya simplifikasi dan sehingga tentunya akan lebih dengan Sistem Aplikasi Pelayanan
mempermudah proses administrasi menghemat waktu dan biaya. Bagi (SAP) akan segera dilakukan, karena
baik dari sisi Bea dan Cukai maupun importir/PPJK yaitu penutupan pos- ini adalah kebutuhan yang sudah
dari sisi Pelayaran, Penerbangan, pos manifes yaitu terkait dengan pindah mendesak. Tahap pertama yang akan
Forwarder, dan Importir. Dan tentunya lokasi/ Over Brengen, BC 2.3 akan diintegrasikan adalah dengan SAP
SAP PDE Manifes juga diharapkan dapat dilakukan dengan cepat sehingga Impor yaitu dengan dokumen PIB,
dapat mendukung integrasi sistem tidak akan antri lebih lama. karena SAP impor ini yang relatif sudah
Kepelabuhanan. Kedepan nanti keuntungan yang siap untuk diintegrasikan dengan SAP
Manifes. Tahap selanjutnya adalah
Apakah hingga saat ini masih ada dengan SAP Ekspor dan dengan SAP
pihak-pihak terkait yang belum siap SAAT INI BAIK DJBC lainnya seperti BC 2.3.
dengan penerapan PDE Manifes ?
Kalau dilihat dari segi kesiapan, MAUPUN Bagaimana dengan SDM yang
saat ini semua pihak terutama mendukungnya, apakah semua
Pelayaran dan Forwarder yang PELAYARAN SUDAH sudah siap ?
beroperasi di Tanjung priok, menurut
saya sudah siap. Hal ini dapat dilihat
SIAP BAIK DARI SEGI Dari sisi Sumber Daya Manusia,
Bea dan Cukai telah siap, sebelum
dari perkembangan pelaksanaan SISTEM MAUPUN perberlakuan sistem ini pegawai di
Mandatory yang sudah berjalan hampir KPBC Tanjung priok I, II dan III yang
dua minggu. Memang pada minggu DARI ASPEK terlibat langsung dalam operasional
pertama penerapan masih saja ada
pihak yang masih belum tahu terutama
PELAYANAN. pelayanan manifes sudah diberikan
pelatihan mengenai fungsi operasi dari
untuk perusahaan forwarder, karena Sistem Aplikasi ini. Dan sepertinya
jumlah perusahaan forwarder ini kan optimal akan diperoleh dari SAP PDE mereka dengan cepat dapat
sangat banyak, bisa mencapai ribuan Manifes ini yaitu ketika sudah menyesuaikan dan mengaplikasikan
perusahaan, jadi wajar kalau ada diterapkannya integrasi sistem dengan sistem baru ini. Hal ini tentunya akan
beberapa yang belum tahu. Akan tetapi aplikasi pelayanan yaitu SAP Impor dan segera dilakukan terhadap pegawai di
seiring dengan berjalannya sistem ini, SAP Ekspor, sehingga sistem KPBC lainnya agar pada saat
pasti dengan cepat mereka akan tahu pelayanan dan adminstrasinya akan penerapan nanti pegawai yang terlibat
dan segera menyesuaikan. dapat berjalan dengan baik. langsung sudah dapat mengoperasikan
sistem aplikasi dengan lancar.
Bagaimana hasil selama uji coba Bagaimana dengan sistem
dan Pilot-Run kemarin ? pengawasan dari PDE Manifes ini ? Untuk penerapan mandatory secara
Uji coba dimulai sejak tahun lalu Sistem SAP PDE Manifes ini nasional nanti, apa kira-kira
dan diikuti 19 perusahaan pelayaran disamping berfungsi sebagai hambatan yang akan dialaminya ?
besar, sebenarnya proses pengiriman administrasi pelayanan juga akan Karena ini pemberlakukan sistem
data elektronik manifes untuk menjadi salah satu tools yang sangat aplikasi baru dan jangkauannya adalah
perusahaan-perusahaan ini relatif penting dalam sistem pengawasan Bea nasional, maka yang menjadi kendala
sudah lancar. Yang menjadi keluhan dan Cukai. Apabila sistem ini telah utama adalah masalah waktu dan
mereka dan memang masih sulit berjalan dengan baik dan telah berlaku jumlah pegawai yang dapat melakukan
dilakukan pada saat itu adalah masalah nasional, maka kontrol atas lalu lintas asistensi ke KPBC-KPBC yang akan
pengumpulan dan penggabungan data barang impor dan ekspor akan lebih diberlakukan SAP Manifes ini. Karena
dari pihak Partner dan dari pihak mudah untuk dilakukan. waktu yang relatif terbatas maka harus
Forwarder, karena belum ada dasar diatur strategi yang matang dalam
hukum, maka 19 perusahaan pelayaran Dengan diterapkannya PDE Manifes pemberlakuan mandatory secara
tidak dapat ‘memaksa’ pihak Partner tentunya akan lebih cepat dan nasional ini. Terkait dengan pegawai,
dan pihak forwarder untuk mudah lagi DJBC menerima data- karena ini permasalahan sistem
menyerahkan data softcopy dari data impor maupun ekspor. Apakah aplikasi yang benar-benar baru maka
manifes yang mereka punyai. yang akan dilakukan DJBC dengan untuk proses asistensi penerapan SAP
Untuk tahapan Pilot Run relatif data-data tersebut ? PDE Manifes ini tentunya dibutuhkan
sudah berjalan dengan baik, karena Dari sisi kami, sebagai unit yang pegawai yang tahu dan mengerti pro-
penerapan tahapan ini setelah terbitnya menjalankan fungsi pengawasan, data- ses instalasi maupun operasional sis-
Permenkeu No. 39/PMK.04/2006 dan data dalam manifes sangat penting tem aplikasi ini terutama dari DIKC.

EDISI 381 AGUSTUS 2006 WARTA BEA CUKAI 21


DAERAH KE DAERAH

KPBC Tipe A Bekasi


Setelah Sentuhan Perempuan
Selama 6 Bulan
Setelah dilantik Direktur Jenderal Bea dan Cukai, pada 25 Nopember 2005 lalu, Kantor
Pelayanan Bea dan Cukai (KPBC) Tipe A Bekasi kini di pimpin seorang perempuan. Merupakan
suatu keistimewaan bagi KPBC Tipe A Bekasi karena wilayah kerjanya bisa dibilang wilayah kerja
yang padat dengan kegiatan industri dengan orientasi ekspor dan impor.

J
WBC/ADI
ika selama ini KPBC Bekasi selalu untuk barang dari GB ke DPIL sejak
dipimpin oleh laki-laki dan saat ini 1 April 2006.
dipimpin oleh seorang perempuan, l menata fisik kantor sesuai ketentu-
tentunya ini bukan suatu kebetulan an sarana dan fasilitas standar
melainkan kompetensi dan pemikiran pelayanan prima
yang dimilikinya untuk memimpin dan l membudayakan bahwa Bea dan
memajukan KPBC Tipe A Bekasi yang Cukai adalah pelayan Pengguna
menjadi alasan mengapa ia dipilih Jasa Kepabeanan dan Cukai bukan
untuk menduduki jabatan Kepala otoritas namun tetap harus
Kantor Tipe A. menegakkan hukum.
Berbagai upaya pun telah l mengumumkan pelayanan KPBC
dilakukan Dra Istyastuti Wuwuh Asri Bekasi 24 jam seminggu bagi yang
M.Si selama enam bulan setelah ingin dilayani diluar jam kerja normal
dilantik, ia dipercaya memimpin KPBC diharapkan memberitahukan 2 hari
Bekasi. Upaya-upaya yang telah kerja sebelumnya, agar pegawai
dilakukannya antara lain mulai dari tidak harus piket (berkumpul dengan
peningkatan pelayanan kepada keluarga) jika tidak ada pelayanan
stakeholder sampai pada perubahan
suasana yang tujuannya untuk “Bea cukai jangan menonjolkan oto-
memperindah penampilan fisik kantor ritasnya tetapi kita melayani, misalnya
tempat ia dan para stafnya bekerja. begini, ada orang melanggar peraturan,
Bagi pembaca yang pernah di berita acara kita sampaikan mohon
berkunjung ke KPBC Bekasi pasti akan maaf dengan sangat terpaksa kami
melihat suasana baru dengan konsep MENERAPKAN KETELADANAN dan taat aturan akan menjatuhkan sanksi karena anda
interior yang tertata rapi dan asri. Dan pada anak buahnya. melanggar pasal ini yang sanksinya ini,
rasanya pendapat tentang keterlibatan bayangin orangnya yang bersalah tapi
perempuan dalam memberikan suasa- pelayanan, 3) Kepastian pelaksanaan dia yang dimintakan maaf, jadi begitu
na lebih indah dan nyaman memang pelayanan, 4) Mutu produk pelayanan, loh. Orang di loket melayani dokumen
benar, sebab dalam soal estetika para 5)Tingkat profesional petugas, 6) Tertib minta dilayani kita, setelah selesai kita
pakar dan kritikus mengakui pengelolaan administrasi dan bilang terimakasih pak jika ada yang
keterampilan perempuan melebihi laki- manajemen pelayanan, 7) Sarana dan masih kurang silahkan kembali, kita
laki. Perempuan, rata-rata berhasil fasilitas pelayanan, 8) Prestasi lain. yang melayani tetapi kita yang mengu-
memadukan aspek nalar dan aspek capkan terimakasih. Jika bertemu
perasaan dalam berbagai karya mere- PENINGKATAN PELAYANAN DAN stakeholder ucapkan selamat pagi apa
ka. Jadi dapat penulis simpulkan antara PENGAWASAN yang bisa saya bantu,” papar Isty.
menjalankan kewajiban sebagai Kebijakan-kebijakan teknis tentang Untuk meningkatkan pengawasan
Kepala KPBC, Isty, demikian panggilan- pelayanan kepabeanan dan pengawas- beberapa langkah juga telah dilakukan,
nya bisa memadukan unsur seni dan annya merupakan kewenangan Kantor antara lain;
keindahan yang tentunya banyak Pusat DJBC, dalam hal ini KPBC hanya l menginventaris jumlah Pengguna
memberi kesan positif bagi lingkungan mengimplementasikan kebijakan Jasa Kepabean dan Cukai
di sekitarnya termasuk stakeholder. tersebut. Namun begitu, KPBC Bekasi (Kawasan Berikat (KB), Gudang
Dalam suatu kesempatan telah melaksanakan beberapa program Berikat (GB), danTempat
wawancara dengan Isty, point pertama yang tujuannya untuk meningkatkan Penimpunan Sementara (TPS) dari
yang WBC tanyakan adalah mengenai pelayanan dan pengawasan hasil itu telah diusulkan untuk
prioritasnya untuk KPBC Bekasi setelah kepabeanan dan cukai yang berada di diaudit sampai dicabut izinnya
dilantik sebagai Kepala Kantor. Ia wilayah kerjanya. l menertibkan penyimpanan gembok
mengatakan akan menerapkan Untuk meningkatkan pelayanan, dan kunci Gudang Berikat sesuai
pengetahuannya tentang standar beberapa langkah telah dilakukan ketentuan, terdiri dari 2 disimpan
pelayanan prima yang ditetapkan oleh antara lain; Bea dan Cukai dan dengan yang
MENPAN Tahun 2002 Nomor 58/KEP/ l menerapkan tata laksana impor bersangkutan.
M.PAN 19/2002 yaitu dengan prinsip: sesuai KEP- 07/BC/2003 l mengajak pegawai untuk lebih
1) Prosedur tetap/ standar operasional (sebelumnya tidak sesuai) peka dan tanggap atas kemung-
pelayanan, 2) Keterbukaan informasi l menerapkan pelayanan PIB disket kinan tindakan pelanggaran.

22 WARTA BEA CUKAI EDISI 381 AGUSTUS 2006


DOK. KPBC BEKASI
Selain upaya-upaya peningkatan
untuk pelayanan dan pengawasan,
juga dilakukan pembenahan secara
internal yang dianggap mendasar, baik
yang telah maupun yang akan
dilakukannya. Pembenahan internal
yang telah dilakukan antara lain ;
l Pemisahan wewenang Kepala Seksi
Kepabeanan dan Kepala Seksi
Tempat Penimbunan yang
sebelumnya bercampur aduk
l Pembagian wilayah kerja secara
seimbang menjadi 6 bagian sesuai
jumlah Kasi Tempat Penimbunan.
l Mengusulkan gudang yang ada
untuk ditetapkan sebagai Tempat
Penimbunan Pabean untuk barang
yang tidak bertuan atau dikuasai
Negara
l Pencatan surat masuk dan keluar
secara online dengan para Kepala
Seksi

Sedangkan pembenahan internal


yang masih akan dilakukan antara lain;
l Menghimbau Pengusaha KB dan
GB untuk mendaftarkan diri masuk
Daftar Putih karena di KPBC KEPALA KANTOR saat memberikan presentasi ketika kunjungan Dirjen.
Bekasi hanya 15 pengusaha saja
dari 400-an yang ada. terhadap warisan budaya, 7) hingga 30 Juni 2006 sudah mencapai
l Menghimbau Pengusaha KB dan Pengumpulan informasi statistik Rp. 8.855.450.000. atau 56,35 persen,”
GB untuk melakukan registrasi Dalam hal ini, maka KPBC Bekasi ujarnya Isty yang untuk TA 2006, KPBC
importir lebih kepada point 2 dan 3. Dari 112 Bekasi dibebankan target sebesar Rp.
KPBC diseluruh Indonesia, KPBC 224.463,231 miliar, terdiri dari Bea
PENERIMAAN SEMESTER I Bekasi yang paling banyak melayani Masuk sebesar Rp. 208. 749,862 miliar
Tujuan pembentukan KPBC Bekasi Kawasan Berikat dan Gudang Berikat dan Cukai sebesar Rp. 15.714,379
yang utama adalah mendekati lokasi (KB 336 dan GB 123) selain KPBC miliar.
kawasan industri untuk memberikan Batam. Jadi konstribusi penerimaan
fasilitas perdagangan. Menurut Isty, negara terhadap DJBC sangat kecil jika KETELADANAN DAN TAAT ATURAN
jika diuraikan tugas pokok customs hanya dilihat dari hitungan desimal Ketika ditanya pedomannya dalam
secara universal di dunia ada 7, yaitu : tetapi kontribusi terhadap fasilitasi memimpin kantor, ia menuturkan
1) Memungut bea masuk, cukai dan perdagangan sangat besar. bahwa pedomannya sederhana saja
pajak dalam rangka impor, 2) “Target Bea Masuk nampaknya yaitu keteladanan dan mentaati
Pemberian fasilitas perdagangan, 3) belum tentu tercapai, hingga 30 Juni ketentuan yang berlaku. Dan untuk
Kepatuhan terhadap aturan-aturan 2006 baru terkumpul Rp. 76. merangkul anak buah sehingga
perdagangan, 4) Perlindungan 018.604.814 atau 37,18 persen. Tapi mereka merasa menjadi bagian dari
terhadap masyarakat. 5) Perlindungan target cukai pasti akan dicapai dan organisasi yang dipimpinnya, Isty pun
terhadap lingkungan, 6) Perlindungan bahkan mungkin melebihi target, mengemukakan tips-tipsnya.
DOK. KPBC BEKASI DOK. KPBC BEKASI

BERSAMA DIRJEN meninjau tempat DIRJEN, melakukan tanya jawab kepada stakeholder yang sedang
penyimpanan file PIB. mengurus dokumen di KPBC Bekasi.

EDISI 381 AGUSTUS 2006 WARTA BEA CUKAI 23


DAERAH KE DAERAH
WBC/ADI
tadi melengkapi ketentuan standar
pelayanan prima. “Bersyukur saya
merasa mendapat dukungan dari
seluruh jajaran KPBC Bekasi kalau
tidak mana mungkin semuanya saya
kerjakan sendiri. Begitu juga dukungan
dan semangat terus menerus dari
Kepala Kanwil V Bandung atasan saya
yang membuat spirit kerja kita tinggi”
“Ya kalau boleh saya sebutkan hasil
kuesioner penilaian kinerja yang kami
sediakan dalam 2 bulan ini dominan
mengatakan nyaman, tertib, bersih dan
memuaskan walaupun masih ada
saran-saran. Ada yang komentar ruang
tunggunya kayak ruang tunggu hotel,
tapi itu semua masih harus
dipertahankan bahkan ditingkatkan
terus. Karena yang dimaksud service
exellent ini adalah lebih baik dari
memuaskan, jadi kalau memuaskan
nilainya 100 tapi excellent nilainya 120,
maka masih harus ditingkatkan terus,”
ujarnya mengenai pendapat para
KPBC BEKASI, melayani 336 Kawasan Berikat dan 123 Gudang Berikat. stakeholder terhadap perubahan yang
terjadi di KPBC Bekasi.
“Saya menerapkan motto KPBC Menurutnya, tampil serasi dan menarik Aktivitas untuk menciptakan
Bekasi : “Jadikan tempat kerja sebagai adalah kepribadiannya. Ketika ia harus kebersihan dan kerapihan khususnya di
rumah kedua kita”, maksudnya atasan, menata kantor pelayanan, maka unsur lingkungan tempatnya bekerja
teman kerja dan bawahan dianggap
DOK. KPBC BEKASI
sebagai keluarga sendiri sehingga
dapat berkomunkasi formal maupun
informal dengan lancar dan tujuan
organisasi dapat tercapai. Pada saat
bicara urusan dinas ya formal, saat
istirahat makan bersama atau senam
bersama ya bicara informal, bercanda
bahkan kadang-kadang ada kritikan
konstruktif dari mereka kepada saya,”
demikian tipsnya.
Sebagai perempuan yang menjabat
sebagai kepala kantor, sejauh ini
dirinya merasa lancar-lancar saja
dalam menjalankan tugas dan
meyakinkan para stakeholder. Ia pun
sama sekali tidak menemui kendala
karena dirinya perempuan “Jangan
stereotip, saya tidak menemukan
masalah dalam kepemimpinan selama
ini di sini dan stakeholder juga tidak
mempermasalahkannya,” ujar Isty,
satu-satunya perempuan sebagai
Kepala KPBC Tipe A di Direktorat
Jenderal Bea dan Cukai.
Begitu juga kepada anak buahnya,
menurutnya tidak ada hal istimewa
yang ia lakukan untuk meyakinkan
mereka, sejauh ini diakuinya semua
tugas ia kerjakan dengan lancar tanpa
kendala. “Saya rasa staf akan
menjalankan tugas atau perintah saya
karena substansinya benar dan
rasional bukan karena atasan laki-laki
atau perempuan,” begitu pendapatnya.

NYAMAN, TERTIB, BERSIH DAN


MEMUASKAN
Memasuki KPBC Bekasi, kesan rapi
dan asri begitu terasa. Penataan
ruangan maupun taman diatur serasi
dan menarik. Dan itu merupakan
bagian dari kepribadian Isty. KEPALA KANTOR bersama para staf.

24 WARTA BEA CUKAI EDISI 381 AGUSTUS 2006


merupakan hal yang biasa bagi dirinya.
Maka tak heran terkadang Isty
memandu petugas cleaning service, Arahan Dirjen Bea dan Cukai
tentang bagaimana cara membersihkan Saat Kunjungan ke KPBC Bekasi,
yang baik, dan berapa kali waktu yang
tepat. Ia pun ikut terlibat memilih dan 29 Juni 2006
menempatkan dekorasi yang cocok 1. Ajak semua untuk meningkatkan citra Bea dan Cukai
disatu lokasi yang tepat. Sementara 2. Jika perlu kita pasang spanduk di kantor “BEBAS KKN”
untuk menyimpan dokumen ia mengan- 3. Jangan sampai ada lagi pegawai kita yang diperiksa Jaksa atau Polisi
jurkan agar dilakukan dengan cara 4. Yang dapat menolong kita ada dua yaitu : Tuhan dan Peraturan-peraturan,
membungkus dengan plastik setiap oleh sebab itu kalau saudara bekerja sesuai dengan peraturan-peraturan
betch PIB agar aman dari debu dan air yang ada saya sudah menang
jika mungkin tempat penyimpanan 5. Lakukan cek lapangan, misalkan harus ada gembok ternyata tidak ada
dokumen suatu saat bocor. Hal itu gembok seperti peristiwa di KPBC lain.
dilakukan karena dokumen PIB harus 6. Jika ada kesalahan kecil jangan dibiarkan agar segera diselesaikan supaya
disimpan selama 10 tahun sehingga tidak menjadi besar
terhindar dari kerusakan. 7. Pelayanan kita berbeda dengan manufacturing, kalau dalam manufacturing
ada 4 P yaitu Product, Promosi, Place, Personil sedangkan dalam
PERLAKUAN SAMA, LAKI-LAKI DAN pelayanan ditambah physicological impact, misalkan kita memberi contoh
PEREMPUAN untuk selalu tersenyum dan mengucapkan terimakasih
Meski dirinya kepala kantor yang 8. Tugas DJBC ini banyak godaan oleh sebab itu jika ada perintah dari atasan
nota bene perempuan, namun bukan yang salah jangan dilaksanakan. Dalam melaksanakan tugas harus sesuai
berarti ia memberi perlakuan khusus dengan peraturan-peraturan yang berlaku dan berpegang pada kode etik
bagi pegawai wanita ataupun dan perilaku pegawai yang sudah ada
sebaliknya. Isty menjelaskan, bahwa 9. Tingkatkan Pelayanan terus dengan :
definisi Pegawai Negeri Sipil (PNS) l Trust - Kepercayaan dari atasan, bawahan, stake holder dan juga
pada undang-undang sama sekali kepercayaan politik, contohnya jangan sampai terulang kembali tugas
tidak menyebutkan laki-laki atau DJBC diserahkan kepada surveyor (SGS)
perempuan, jadi dalam hal ini sama. l Kualitas - Dengan meningkatkan pengetahuan/ kemampuan dalam
“ Jadi wahai para perempuan melaksanakan tugas, misalkan perilaku cara menangani barang
jangan minta diistimewakan, pelayanan automotive, elektronik dan tekstil berbeda.
disini 24 jam seminggu, kalau harus l Jejaring - Berjejaring dengan instansi-instansi lain misal Karantina, POM
lembur ya tetap dijalankan. Bahwa dll
koordinator pelaksana khususnya laki- l Tahu visi kita ke depan yaitu sejajar dengan institusi Kepabeanan dan
laki mengatur petugas perempuan Cukai dunia dalam kinerja dan citra untuk menuju Good Governance
bekerja hanya sampai pukul 20.00 saja dengan kode etik dan prilaku pegawai
misalnya, hal itu manusiawi dan saya - Perhatikan juga anak-anak kita, masa depan mereka
sampaikan terimakasih atas pengertian - Draft buku profile KPBC Bekasi sudah saya baca akan saya tanda
ini,” tutur Isty. tangani setelah ditandangani Kepala Kanwil V, harap ditambah
Khusus kepada pegawai perempu- standar waktu pelayanan kepada setiap jenis pelayanan.
an, untuk memberdayakan mereka
dilakukan beberapa cara, antara lain
dengan mensosialisasikan tentang hak-
hak perempuan kepada seluruh puan. Harapannya. “Pada saat diberi pelayanan dokumen pemberitahuan
pegawai baik laki-laki ataupun kesempatan untuk tampil, tunjukkan impor barang. Dirjen melakukan tanya
perempuan agar mereka mengerti hak bahwa anda mampu dan berusahalah jawab langsung kepada mereka,
perempuan telah diatur UUD Pasal 28 untuk tidak mengecewakan. tentang pelayanan yang diberikan
dan UU No.39/1999. Bekerjasamalah dengan siapapun (laki- aparatnya di KPBC Bekasi.
“Saya kumpulkan pegawai laki dan perempuan) sehingga dapat Dalam kesempatan itu juga, di
perempuan secara khusus untuk memperoleh hasil yang optimal.” Saat ruang rapat KPBC Bekasi, Isty,
menyampaikan pesan saya bahwa kita ini KPBC didukung oleh 242 Sumber melakukan presentasi kepada dirjen
(perempuan) lebih teliti dan lebih punya Daya Manusia, dengan jumlah eselon mengenai tugas dan fungsi yang
rasa malu untuk grafitikasi dan itu III (satu orang), Eselon IV (17 orang), dijalankan KPBC Bekasi selama ini.
merupakan modal utama kita. Korlak (51 orang), Pelaksana Setelah memaparkan presentasinya,
Tingkatkan kompetensi dan kualitas Pemeriksa (108 orang), Pelaksana dirjen kemudian memberikan arahan
kerjamu hingga minimal sama dengan Administrasi (65 orang). kepada para pegawai. Dalam arahan
rata-rata laki-laki. Jangan minta tersebut ada sembilan poin yang
diistimewakan dan bekerja samalah KUNJUNGAN DIRJEN BEA DAN CUKAI disampaikan dirjen kepada para
dengan laki-laki untuk hasil yang Beberapa waktu lalu, tepatnya pada pegawai, yang secara garis besar
optimal,” demikian pesannya kepada 29 Juni 2006, secara mendadak mengajak seluruh pegawai bea cukai
para pegawai perempuan. Direktur Jenderal (Dirjen) Bea dan umumnya, dan pegawai KPBC Bekasi
Mengenai tingkat kemampuan Cukai, Anwar Suprijadi melakukan khususnya untuk meningkatkan kinerja
bekerja antara laki-laki dengan kunjungan ke KPBC Bekasi. Tujuan dan citra Bea dan Cukai (lihat boks).
perempuan, menurutnya hal itu mesti kunjungan tersebut adalah untuk Acara dilanjutkan dengan
melalui penelitian yang mendalam. melihat secara langsung mengenai kunjungan ke tempat-tempat kerja para
“Nanti dikira saya diskriminasi. Pegawai kinerja KPBC Bekasi, termasuk pegawai untuk melihat secara langsung
laki-laki yang biasa-biasa saja juga pelayanan yang diberikan KPBC ini kegiatan para pegawai di KPBC, tempat
banyak kok, sebaliknya pegawai kepada para stakeholder. penyimpanan dokumen kepegawaian
perempuan yang cerdas dan cepat Secara informal dalam suasana dan dokumen pelayanan, termasuk
tanggap juga ada.” santai, Dirjen berbincang-bincang melihat-lihat kondisi fisik gedung dan
Sebuah harapan ia sampaikan khu- kepada para stakeholder yang kelengkapan sarana dan prasarana
susnya kepada seluruh pegawai perem- kebetulan sedang berada di ruang yang dimiliki KPBC Bekasi. ris/adi

EDISI 381 AGUSTUS 2006 WARTA BEA CUKAI 25


DAERAH KE DAERAH
FOTO : DONNY ERIYANTO
produksi), biaya (terdapat banyak elemen-
elemen biaya yang harus ditanggung per-
usahaan dalam setiap importasi), keama-
nan barang dan pengurusan clearance.
Lebih lanjut Bachtiar menguraikan
bahwa biaya yang dikeluarkan oleh
perusahaan meliputi biaya pindah lokasi,
demorage, biaya handling, move on dan
lift on/lift off. Bahkan berdasarkan Harian
Bisnis Indonesia edisi 16 Januari 2003,
biaya yang dikeluarkan oleh setiap peru-
sahaan berkisar sampai dengan 2 juta
lebih/ kontainer.
Dengan sejumlah biaya-biaya yang
harus dikeluarkan tersebut, tentunya
perusahaan mempunyai suatu harapan
pada DJBC dalam efisiensi waktu
dengan peningkatan kecepatan pelayanan
dan kepastian waktu pelayanan, penghe-
matan biaya dengan pengurangan
ekonomi biaya tinggi serta kemudahan
prosedur dalam proses pelayanan yang
cepat dan sederhana. “Kalau dulu ada
paradigma, ‘kalau bisa dipersulit kenapa
harus dipermudah’, itu dulu, sekarang
beda. Percaya tidak percaya, sekarang
berubah, ‘kalau bisa dipermudah, kenapa
dipersulit,” tegas Bachtiar.
Berangkat dari harapan perusahaan di
atas, solusi yang tepat bagi DJBC dalam
memenuhi harapan tersebut adalah
dengan pemberian jalur prioritas. Apa itu
jalur prioritas ? Berdasarkan pasal 1 butir
1 Peraturan Dirjen BC No. P-11/BC/2006,
Kanwil X DJBC Balikpapan definisi dari Jalur Prioritas adalah fasilitas
yang diberikan kepada importir yang
memenuhi persyaratan yang ditentukan

SOSIALISASI JALUR PRIORITAS untuk mendapatkan pelayanan khusus,


sehingga penyelesaian importasinya

DAN IMPOR BARANG KIRIMAN


dapat dilakukan dengan lebih sederhana
dan cepat.
Sejalan dengan Inpres Nomor 3 tahun
MELALUI PJT 2006 tentang paket kebijakan perbaikan
iklim investasi dan perbaikan peraturan
yang berkaitan dengan penggunaan jalur
Efisiensi waktu, penghematan biaya dan kemudahan prosedur prioritas serta didukung dengan peralatan
menjadi harapan perusahaan terhadap perbaikan kinerja dan dan teknologi yang tepat sehingga dalam
pengembangan jalur prioritas sampai saat
citra institusi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. ini pemakai jalur tersebut bertambah dari
71 importir menjadi 100 importir (Juni

U
ntuk mencapai harapan perusahaan pada sesi kedua untuk sosialisasi Impor 2006). Kedepannya dalam Desember
di atas diperlukan sebuah solusi Barang Kiriman melalui Perusahaan Jasa 2006 diharapkan mencapai 130 importir.
yang tepat. Salah satu solusi yang Titipan (PJT). Semua sesi dipresentasikan Secara kualitas, pengembangan jalur
diberikan oleh Direktorat Jenderal Bea oleh Bachtiar, Kasubdit Impor dan prioritas dilakukan dengan percepatan
dan Cukai (DJBC) adalah pemberian Ekspor, Direktorat Teknis Kepabeanan, pelayanan terhadap permohonan jalur
fasilitas Jalur Prioritas. Dengan diberlaku- dibantu oleh tiga orang staff. prioritas. Importir langsung mengajukan
kannya Peraturan Direktur Jenderal Bea Acara yang dimulai pukul 09.00 WITA permohonan kepada Dirjen BC melalui
dan Cukai Nomor P-11/BC/2005 tentang selain dihadiri oleh para pegawai Kanwil X Direktur Teknis Kepabeanan. Selain itu
Jalur Prioritas dan Peraturan Direktorat DJBC Balikpapan dan KPBC-KPBC di dengan perluasan fasilitas dengan peng-
Jenderal Bea dan Cukai Nomor P-06/BC/ lingkungan Kanwil X Balikpapan, juga gunaan PPJK dalam kegiatan importir
2006 tentang perubahan Keputusan mengundang sebanyak kurang lebih 50 jalur prioritas.
Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor orang pengguna jasa. Kegiatan sosialisasi Sekarang apa saja keuntungan dari
KEP-11/BC/2005 tentang Jalur Prioritas, di Balikpapan ini merupakan rangkaian Jalur Prioritas? Sangat banyak. Secara
diadakan sebuah sosialisasi mengenai kegiatan sosialisasi yang telah diadakan gamblang, Bachtiar menjelaskan
peraturan baru tersebut. sebelumnya di Jakarta dan Medan. perusahan yang memakai jalur ini akan
Sosialisasi yang diselenggarakan Diawal presentasinya, Bachtiar terlebih mendapatkan kepastian, sederhana dan
pada 19 Juni 2006 di ruang Aula Kanwil X dulu menyoroti tentang permasalahan kecepatan dalam penyelesaian impor.
DJBC Balikpapan, dibuka oleh Kabag perusahaan terhadap proses pengeluaran ”Artinya impor kini bisa diperkirakan,
Umum Kanwil X Balikpapan, Rudy Her- barang (clearance). Menurutnya, perma- dihitung, diukur dan terukur waktunya.
nanto mewakili Kakanwil dengan menam- salahan perusahaan tersebut antara lain Perusahaan bisa membuat perencanaan
pilkan dua sesi. Sesi pertama untuk waktu (lamanya waktu pengeluaran terhadap importasinya,” tambahnya.
sosialisasi Jalur Prioritas, sedangkan barang sehingga memperlambat proses Selain itu adanya penurunan biaya

26 WARTA BEA CUKAI EDISI 381 AGUSTUS 2006


dalam clearance dan inventory serta
keuntungan financial berupa kredit MENENGOK
sampai dengan maksimal 2 bulan
untuk pembayaran berkala. Dengan DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Pasca
demikian hal ini akan dapat menjadi
bargaining ke business partners
karena adanya efisiensi dan efektifitas
perusahaan.

IMPOR PJT
Setelah istirahat sekitar 5 menit,

GEMPA
acara kembali dilanjutkan lagi. Dalam
sesi kedua untuk sosialisasi impor
barang kiriman melalui perusahaan
jasa titipan (PJT) ini tetap dipresenta-
sikan oleh Bachtiar. Sosialisasi ini
sejalan dengan diberlakukannya
Peraturan Dirjen BC Nomor P-05/BC/
2006 tanggal 25 April 2006.
Menurut Bachtiar, hal yang
melatarbelakangi terbitnya
peraturan tersebut adalah dari hasil “...
“...Masih seperti dulu tiap sudut menyapaku bersahabat
evaluasi terhadap pelayanan dan
pengawasan impor barang kiriman penuh selaksa makna ... ...Suasana Yogya... Ramai kaki lima,
melalui PJT. Hasilnya, perlu suatu menjajakan sajian khas berselera orang duduk bersila. Musisi
pengaturan kembali untuk penegas- jalanan mulai beraksi seiring laraku kehilanganmu…….”
an ketentuan, tertib administrasi dan Itulah sepotong lirik lagu Yogyakarta yang pernah dilantunkan
terjaminnya penerimaan negara.
Sehingga ada sebuah legalitas oleh Kla Project di tahun 90-an. Lagu ini pun sedang dilantunkan
penerapan sistem otomasi dalam oleh pengamen jalanan, ketika kami rehat sejenak melepas
pelayanan impor barang kiriman. penat di lesehan Malioboro, Yogyakarta selepas
“Selama ini tidak ada
penyampaian laporan-laporan
mendistribusikan bantuan bencana alam seharian.
mengenai dengan PIBT, sehingga

M
data kita di BPS dan Bank Indonesia emang tidak ada yang berubah dan Kabupaten Imogiri yang sempat kami
itu sangat berbeda dengan data yang dengan dengan pola kehidupan kunjungi, kondisinya sangat
dilaporkan oleh banyak pengamat dan aktivitas masyarakat kota memprihatinkan, rumah-rumah penduduk
internasional,” jelas Bachtiar. Yogyakarta pasca gempa yang terjadi roboh rata dengan tanah. Sekedar
Istilah PJT sendiri menurut P-05/ pada 27 Mei 2006 lalu . Sepanjang pusat diketahui Provinsi DIY terdiri dari lima
BC/2006 adalah perusahaan yang kota kerusakan bangunan tidak begitu kabupaten yaitu : Bantul, Gunung Kidul,
menangani layanan kiriman secara parah, hanya terdapat beberapa retakan Kulon Progo, Sleman, dan Yogya (kota)
ekspres atau peka waktu, memiliki ijin dinding, andaikata ada tembok yang dengan total luas wilayah 3.142 km2 dan
penyelenggaraan jasa titipan dari roboh itupun hanya sebagian. jumlah penduduk kurang lebih 5 juta jiwa.
instansi terkait serta mendapatkan per- Tetapi lain halnya di bagian Propinsi Penulis ( Bambang Wicaksono ) dan
setujuan untuk melaksanakan kegiat- Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Cahyo Wibowo mendapat tugas dari
an kepabeanan dari Kepala Kantor lainnya, misalnya , di Kabupaten Bantul Kepala Kantor Wilayah VII DJBC Suraba-
Pelayanan. Hal terpenting yakni berat-
FOTO : BAMBANG WICAKSONO
nya tidak melebihi 100 kg netto untuk
setiap House AwB atau House B/L.
Selain menyampaikan
presentasi, acara juga diisi dengan
kegiatan tanya jawab dari peserta
sosialisasi. Peserta sendiri, baik dari
pegawai maupun kalangan
pengguna jasa, tampak antusias
dengan kesempatan ini. Seperti
pertanyaan dari Dede Hendra, Kasi
Audit. Ia menanyakan mengenai
penetapan oleh Pejabat Seksi
Pabean bersifat final apakah masih
bisa diaudit. Menjawab pertanyaan
ini, Bachtiar mengatakan bahwa
sepanjang barang kiriman itu
bersifat personal (perorangan) tidak
bisa diaudit lagi. Tapi kalau barang
kiriman lainnya masih bisa diaudit.
”Kenapa? Karena ada yang tidak
kita ketahui, yaitu (harga) transaksi-
nya. Jadi meskipun penetapan bersifat
final, namun terhadap barang kiriman
melalui PJT masih dimungkinkan (di-
audit),” tegasnya. dons, balikpapan SEORANG PENDUDUK sedang membersihkan rumahnya setelah gempa merobohkan rumah mereka.

EDISI 381 AGUSTUS 2006 WARTA BEA CUKAI 27


DAERAH KE DAERAH
FOTO : BAMBANG WICAKSONO
berisi beraneka ragam mainan, alat tulis,
boneka, dan sebagainya.
Paket itu merupakan sumbangan dari
anak-anak di luar negeri yang juga
berumur 4-12 tahun baik laki–laki maupun
perempuan. Mereka, anak-anak pendonor
di luar negeri, dididik oleh orang tuanya
untuk menyisihkan uang saku untuk
berbagi dengan sesama anak yang
membutuhkan.

JUMAT, 30 JUNI 2006


Rombongan yang terdiri dari : DR.
Hana A.V. Ananda, Hari Ananda, Kristin (
Yayasan Pondok Kasih ), Abdul Hamid (
Satkorlak ), Bambang Wicaksono, Cahyo
Wibowo ( Bea dan Cukai ), dan Hengky
Go ( Yayasan Thedora ) bersama-sama
menuju Kepatihan kantor Wakil Gubernur
(Wagub) Sri Sultan Paku Alam IX untuk
bersama Wagub menuju lokasi gempa di
Dusun Tombratan, Desa Wirokerten,
Kecamatan Banguntapang, Kabupaten
Bantul.
Setiba di lokasi kami telah ditunggu
oleh penduduk setempat yang berada di
tenda-tenda. Kondisi perumahan rusak
WAGUB DIY YOGYAKARTA, Sri Sultan Paku Alam IX (no.4 dari kanan), sesaat sebelum ke lokasi berat hanya tertinggal puing-puing sisa
pengungsi berfoto bersama rombongan Pondok Kasih dan Yayasan Thedora. rumah mereka. Menurut Lurah
Wirokerten, Hendro S, tercatat 1547
ya dengan Surat Tugas Nomor : ST- ST- Yogya Bangkit, Yayasan Pondok Kasih, rusak total, 987 rusak berat, 10.064 rusak
169/WBC.07/2006 Tanggal 29 Juni 2006 dan Yayasan Theodora. ringan, korban meninggal 64 orang, luka
untuk mengikuti pendistribusian barang Pihak terkait merasa perlu memberi- berat 89 orang dan 5 diantaranya masih
bantuan untuk korban gempa dan sekali- kan bantuan yang tidak hanya berupa dirawat di rumah sakit.
gus memberikan laporan tentang kegiatan materi tetapi juga dapat berupa hiburan Untuk sementara mereka tinggal di
bersama Yayasan Pondok Kasih. yang mampu membantu menghilangkan tenda-tenda pengungsian. Bantuan yang
Yayasan Pondok Kasih merupakan stres dan trauma pasca gempa. Di akhir diberikan berupa semabako, alat
organisasi sosial yang beralamat di Jalan acara dibagikan bingkisan Samaritan’s pertukangan, pakaian , paket ibu/balita
Kendangsari II/69 Surabaya. Yayasan ini purse untuk 70 orang anak berumur 4-12 dan Samaritan’purse. Seusai
merupakan salah satu importir yang tahun. Samaritan merupakan paket yang menyerahkan bantuan Wagub menyalami
mengimpor barang bantuan dari luar ne- FOTO : BAMBANG WICAKSONO
geri untuk misi-misi sosial kemanusiaan.
Pada kesempatan kali ini pihak yaya-
san mengajukan permohonan kepada
Kanwil VII DJBC Surabaya untuk ikut serta
melihat langsung pendistribusian barang
bantuan tersebut kepada pihak-pihak
penerima yang berhak secara langsung.
Dalam tulisan ini, penulis mengabadikan
tugas pendistribusian bantuan tersebut,
baik dengan tulisan, foto, dan sekaligus
gambar video. Sayang untuk yang terakhir
penulis tidak dapat berbagi dengan
pembaca.
Bagi penulis ini merupakan tiga sisi
tugas yang menjadi satu, yaitu : tugas
kantor, tugas sosial, dan tugas jurnalis-
tik. Berikut penulis akan menceritakan
semua kegiatan dalam liputan day-per-
day :

KAMIS, 29 JUNI 2006


Tiba di Bandara Adi Sucipto, Yogyaka-
rta pukul 20.00 langsung menuju lokasi
gempa di Desa Kabregan, Kecamatan
Piyangan, Kabupaten Bantul. Desa ini
berpenduduk sekitar 800 orang. Rumah
penduduk 90 persen rusak berat dan
korban meninggal 6 orang. Pada malam
itu diadakan hiburan lawak menampilkan
“Den Bagus Ing Ngarso” Yogyakarta.
Acara ini terselenggara atas kerjasama PENDISTRIBUSIAN sumbangan bagi korban bencana alam gempa bumi oleh Yayasan Pondok Kasih.

28 WARTA BEA CUKAI EDISI 381 AGUSTUS 2006


FOTO : BAMBANG WICAKSONO
para pengungsi dan berkeliling ke tenda-
tenda tempat tinggal mereka sembari
memberikan dukungan moral.
“Yang tabah ya, yang kuat…sing
gedhe atine,” sapa Wagub berkali-kali
kepada pengungsi yang tidak bisa
menahan air mata. “Sekarang kita sedang
diuji dengan kesusahan. Marilah kita
bersama-sama menghadapi dan bangkit
membangun masa depan,”katanya.
Waktu menunjukkan pukul 12.00
acara ditutup dan rombongan menuju
gudang/posko Pondok Kasih di Gejayan
Yogyakarta, sedangkan Wagub kembali
ke Kepatihan untuk melanjutkan tugas.
Gudang Pondok Kasih menampung
berbagai barang-barang bantuan dari luar
negeri yang terdiri dari kursi roda, pakaian,
makanan, air mineral, dan sembako. Luas
gudang kurang lebih 400 m2.
Pukul 14.00 rombongan dengan
membawa dua truk besar, tiga mobil, dan
dua pick up membawa barang bantuan
disalurkan secara langsung kepada GEMPA BUMI berkekuatan 5,9 skala richter (SR) terjadi pada 27 Mei 2006 di Jawa Tengah dan
pengungsi di lokasi-lokasi antara lain : Daerah Istimewa Yogyakarta.
a. Desa Jonggrangan, Kecamatan
Pundo, Kabupaten Bantul, korban b. Desa Kerto, Kecamatan Pleret, dengan memberikan bantuan uang tunai,
meninggal 8 orang Kabupaten Bantul, jumlah 150 orang barang, dan tenaga.
b. Desa Wonolopo, Kecamatan Jetis, Hal ini juga terlihat, Pada 9 Juni
Kabupaten Bantul, korban meninggal Musibah bencana alam berupa gempa 2006 Kanwil VII DJBC Surabaya
8 orang bumi berkekuatan 5,9 skala richter (SR) melalui perwakilan KPBC Yogyakarta
c. Desa Kiringan, Kecamatan Jetis, yang terjadi pada 27 Mei 2006 di Jawa telah menyalurkan sumbangan berupa
Kabupaten Bantul, korban meninggal Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta uang tunai, kompor, selimut, makanan,
5 orang telah menelan korban jiwa kurang lebih dan mie instant. Semoga segala peran
6000-an orang dan 305.502 rumah rusak. serta Kanwil VII DJBC Surabaya
Waktu telah menunjukkan pukul 17.00 Sekitar 129.000 rumah roboh dan rusak menjadi nilai positif dan berguna bagi
rombongan beralih tujuan untuk menuju berat serta 172.854 rumah rusak sedang. warga yang tertimpa musibah dan
pengungsian di kaki Gunung Merapi Diperkirakan biaya untuk rehabilitasi dan mendapat pahala di sisi Tuhan Yang
Desa Umbulharjo, Kecamatan rekrontruksi tersebut sebesar Rp 1,2 triliun Maha Esa. Amin !
Cangkringan, Kabupaten Sleman. Kurang akan dikeluarkan oleh pemerintah. Minggu pagi 2 Juli 2006 pukul
lebih terdapat 1000 orang pengungsi yang Bea dan Cukai sebagai salah satu 07.00 kami meninggalkan kota
tinggal di tenda-tenda darurat. institusi pemerintah, khususnya Kanwil VII Yogyakarta ,dengan harapan DIY dapat
DJBC Surabaya selain memiliki fungsi bangkit kembali dari bencana yang
SABTU, 1 JULI 2006 revenue collector, trade fasilitator, dan menimpa. Semoga masyarakat DIY
Pagi hari bertolak dari gudang/posko community protector telah berperan serta juga tabah dalam menghadapi cobaan
Yayasan Pondok Kasih, rombongan secara aktif membantu saudara-saudara ini dan mengambil hikmahnya.
dengan membawa dua mobil, satu truk, kita yang tertimpa musibah tersebut Bambang Wicaksono. Koresponden Surabaya
dan satu pick up menuju Wisma Elfata, FOTO : BAMBANG WICAKSONO
Kaliurang, Kabupaten Sleman yang
berjarak 25 km dari kota Yogyakarta. Di
sini merupakan dataran tinggi salah satu
tempat pengungsian penduduk Merapi.
Suasana sekitar nampak sedikit gelap
tertutup kabut tebal sehingga puncak Gu-
nung Merapi pun tidak nampak, padahal
jarak dengan Gunung Merapi hanya seki-
tar 10 km. Abu putih menutupi genting ru-
mah, jalan, dan pepohonan,. Lokasi Wisa-
ta Gua Cerme di Kaliurang pun ditutup
total, suasana desa tersebut seperti desa
mati yang tidak ada aktivitas sama sekali
Pukul 12.00 kami kembali ke posko
Yayasan Pondok Kasih untuk mengambil
barang-barang untuk disalurkan lebih
lanjut ke tempat bencana gempa di dae-
rah Imogiri dan Bantul. Bekerja sama pula
dengan Yayasan Kasih Peduli Masyarakat
Indonesia ( YKPMI ) kami menyalurkan ke
titik-titik korban Gempa antara lain :
a. Desa Sriharjo, Kecamatan Imogiri,
Kabupaten Bantul, jumlah 31 KK /
107 penduduk PEMBERIAN bingkisan Samaritan”s purse untuk tujuh puluh orang anak berumur 4-12 tahun.

EDISI 381 AGUSTUS 2006 WARTA BEA CUKAI 29


DAERAH KE DAERAH

KPBC Tipe A Pontianak

INGIN JADI YANG TERBAIK DALAM


KINERJA DAN CITRA
Dalam hal penerimaan, KPBC ini merupakan tulang punggung bagi Kantor Wilayah IX DJBC
Pontianak, sebagai pengumpul penerimaan terbanyak di jajaran KPBC di lingkungan Kanwil
Pontianak, disusul KPBC Sampit, KPBC Pangkalan Bun, KPBC Entikong dan KPBC Pulang Pisau.

K
antor Pelayanan Bea dan Cukai pertama sebesar Rp. 7.722,395 000 atau industri perkebunan seperti minyak sawit
(KPBC) Tipe A Pontianak, terletak di 19,71 persen. mentah (CPO) dan karet dengan tujuan
ibukota Kalimantan Barat. Lokasi Menurut Pohan, kendala yang dihada- Malaysia . Sedangkan ekspor melalui
kantornya tidak jauh dari pelabuhan pi dalam pencapaian target penerimaan darat yang tujuannya Malaysia Timur dila-
Dwikora Pontianak, berada di tepi Sungai saat ini berupa adanya larangan, pemba- kukan di KPBC Entikong.
Kapuas. Suasana kantor yang bersih dan tasan dan pengaturan komoditi penyum- Selama periode TA 2005, pelayanan
terawat ini menjanjikan rasa nyaman bagi bang penerimaan bea masuk terbesar, dan pengawasan ekspor oleh KPBC
para pengguna jasa kepabeanan yang yaitu gula dan beras. Demikian juga Pontianak sebanyak 4.460 PEB dengan
datang ke KPBC Pontianak. Lantai putih berkurangnya komoditi andalan daerah, volume ekspor sebesar 611,388.44 Metrik
keramik yang mengkilap, tata ruang yang berupa kayu olahan dan hasil hutan, dan Ton dengan nilai ekspor sebesar Rp. 549,
rapi dengan hiasan tanaman hidup di FOTO : BAMBANG WICAKSONO 207.890. Dibandingkan KPBC-KPBC lain
setiap sudut ruangan menambah suasana di lingkungan Kanwil IX Pontianak, bila
makin asri. Tak heran kalau KPBC ini dilihat dari jumlah PEB, volume ekspor
pernah meraih gelar Kantor Pelayanan ataupun nilai ekspor terbesar dilakukan
Terbaik pada tahun 2005 lalu. melalui KPBC Pontianak.
Untuk melaksanakan tugas pokok dan Sama dengan kegiatan ekspor, kegiat-
fungsinya, KPBC Pontianak telah an impor dilakukan melalui Pelabuhan
menetapkan visi yaitu : “Menjadikan Laut Pontianak, Pelabuhan Udara Supa-
Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A dio dan Kantor Pos Lalu Bea Pontianak.
Pontianak Terbaik dalam Kinerja dan Komoditi yang diimpor melalui KPBC
Citra” dengan misi “Pelayanan Prima Di Pontianak pada umumnya berupa barang
Bidang Kepabeanan dan Cukai Dengan untuk keperluan operasional perusahaan
Pengawasan Yang Efektif”. industri kayu (plywood), barang untuk
Artinya, suatu pandangan jauh ke keperluan operasional perusahaan indus-
depan dan cita-cita menempatkan KPBC tri minyak sawit, barang kebutuhan pokok
Tipe A Pontianak yang merupakan bagian terutama beras dan gula. Namun untuk
dari DJBC menjadi yang terbaik diantara komoditi gula dan beras saat ini sedang
KPBC di seluruh Indonesia dalam diberlakukan larangan, pembatasan dan
melakukan pelayanan dan pengawasan pengaturan komoditi tersebut.
lalu lintas barang impor dan ekspor serta Selama periode TA 2005, pemasukan
pemungutan bea masuk, cukai dan pajak barang impor yang dilayani dan diawasi
dalam rangka impor dan selalu mendapat LARANGAN, PEMBATASAN dan pengaturan KPBC Pontianak sebanyak 1,976 Pembe-
penilain serta kesan yang baik dari para pada tahun ini untuk komoditi penyumbang ritahuan Impor Barang/Pemberitahuan
stakeholder. penerimaan bea masuk terbesar di KPBC Impor Barang Tertentu dengan volume
Dalam menjalankan fungsinya seba- Pontianak, yaitu gula dan beras, salah satu impor sebesar 107.641,92 ton.
gai pemungut penerimaan negara pada kendala pencapaian target penerimaan. Lebih lanjut disampaikan Pohan, untuk
tahun 2005 kemarin, KPBC ini berhasil meningkatkan kinerjanya, maka KPBC ini
mengumpulkan penerimaan negara dari investasi di bidang kehutanan turut mem- telah mengambil langkah-langkah yang
Bea Masuk (BM) sebesar lebih dari 35 pengaruhi dalam usaha pencapaian target dianggap perlu, guna menghadapi
miliar rupiah atau tepatnya Rp. penerimaan. tantangan yang dihadapi. Guna
35.651.929.868. atau 88,54 persen dari Namun demikian KPBC ini tetap opti- mendukung misi Direktorat Jenderal Bea
target penerimaan BM revisi kedua yang mis target yang telah ditetapkan akan dan Cukai (DJBC) terutama dalam hal
ditetapkan sebesar Rp. 40. 265.740.008. tercapai. Pohan pun mengatakan “Kami masalah pencapaian target penerimaan
Dan kalau dibandingkan dengan BM yang tidak ingin pesimis, karena jika demikian dan pelayanan, jajaran KPBC Pontianak
berhasil dipungut pada Tahun Anggaran maka kami akan layu sebelum berkem- sejak TA 2005 memutuskan untuk
(TA) 2004 sebesar Rp. 30.747.777.130. bang,” begitu katanya. melakukan monitoring target penerimaan
Maka terjadi peningkatan sebesar 15,95 dan mengevaluasinya secara periodik,
persen. EKSPOR DAN IMPOR serta melakukan pengawasan dan
Untuk target penerimaan TA 2006 ini Kegiatan ekspor di wilayah yang ber- pengendalian guna memastikan bahwa
menurut Kepala KPBC Tipe A Pontianak, ada di bawah pengawasan KPBC Pontia- pelayanan kepada pengguna jasa sudah
Posman Pohan Siahaan, besarnya target nak dilakukan melalui Pelabuhan Laut dilaksanakan sesuai peraturan.
yang dibebankan kepada KPBC Dwikora Pontianak, Pelabuhan Udara
Pontianak sebesar Rp. 39.170,720,000 Supadio dan melalui darat. Komoditi yang CUKAI
yang sudah terkumpul pada catur wulan dieskpor umumnya, kayu olahan dan hasil Dijelaskan Pohan, bahwa di wilayah

30 WARTA BEA CUKAI EDISI 381 AGUSTUS 2006


FOTO : BAMBANG WICAKSONO
kerja KPBC Pontianak tidak ada pengusa-
ha barang kena cukai maupun pabrik
Hasil Tembakau , maka KPBC ini tidak
dibebankan target penerimaan dari cukai.
“Penerimaan cukai di kami nihil, jadi
kami hanya melakukan operasi pasar,
caranya sedehana saja, kami beli dulu lalu
kami teliti pita cukainya. Sempat ketika itu
ada pita cukai yang kami duga palsu dan
kebetulan memang seksi cukai yang kami
miliki sangat aktif. Temuan itu selanjutnya
dikirim ke Kantor Pusat untuk diteliti lebih
lanjut ke Peruri, namun ternyata hasilnya
adalah pita cukai asli,” ujar Pohan yang
menyatakan bahwa KPBC Pontianak
hingga saat ini belum memiliki alat untuk
mendeteksi keaslian pita cukai.
Upaya yang dilakukan KPBC
Pontianak dibidang cukai saat ini ada-
lah dengan melakukan operasi pasar
untuk mencegah peredaran Barang
Kena Cukai dengan pita cukai palsu
atau dipalsukan dan Barang Kena Cu-
kai yang dibuat oleh pabrikan-pabrikan KEGIATAN EKSPOR di wilayah yang berada di bawah pengawasan KPBC Pontianak salah satunya
tanpa ijin, sesuai dengan tugas yang dilakukan melalui Pelabuhan Laut Dwikora Pontianak.
diemban KPBC ini yaitu perlindungan
kepada masyarakat dan pengamanan selain importirnya terdaftar juga jelas maka diperlukan Sumber Daya Manusia
penerimaan negara serta pencegahan nama perusahaannya,” tambah Pohan. (SDM) yang tangguh, profesional dan
terhadap terjadinya perdagangan berintegritas tinggi.
barang ilegal. SUMBER DAYA Jumlah pegawai di KPBC Pontianak
“Sedangkan untuk minuman beral- Sebagai fasilitator perdagangan, peng- sebanyak 80 orang. Disadari sepenuhnya
kohol tidak ditemukan adanya peredar- himpun penerimaan negara, pengawas bahwa komposisi itu memang belum
an minuman ilegal atau tanpa pita cu- lalu lintas perdagangn serta penegak sepenuhnya ideal untuk mencapai pelak-
kai, begitu juga tidak ada impor MMEA, hukum di bidang kepabeanan dan cukai, sanaan tugas pokok dan fungsi yang opti-
FOTO : BAMBANG WICAKSONO

DENGAN OPTIMISME, para pegawai di KPBC Pontianak berusaha untuk semaksimal mungkin memberikan pelayanan yang terbaik kepada para
pengguna jasa kepabeanan

EDISI 381 AGUSTUS 2006 WARTA BEA CUKAI 31


DAERAH KE DAERAH

mal. Namun dari struktur dan kompo-


sisi SDM yang ada dapat dikembang-
kan untuk optimalisasi pelaksanaan
tugas pokok dan fungsi KPBC.
Mengingat karakteristik tugas
DJBC sebagai suatu institusi yang
berfungsi sebagai fasilitator
perdagangan dan yang seperti telah
disebutkan di atas, maka pegawai
dituntut bertindak secara tepat,
efektif dan efisien. Oleh karena itu
merupakan tugas dari Kepala Kan-
tor dan staf pimpinan untuk senanti-
asa mendorong dan meningkatkan
kualitas SDM KPBC Pontianak,
sehingga dapat diharapkan para
pegawai yang telah meningkat
kualitasnya dapat dipakai sebagai
motor penggerak roda organisasi,
yang pada gilirannya dapat tercapai
kondisi yang ideal.
Untuk hal itu, Pohan punya kiat
tersendiri. Ia selalu meminta kepada
pegawai agar selalu menjadi team
dan jaringan kerja, sehingga setiap
hambatan yang ditemui dapat
dipecahkan bersama. Dan kepada
pengguna jasa jika menemui
masalah agar dicarikan jalan keluar
dengan baik, sehingga mencapai
win-win solution.
Dengan optimisme, para pega-

KPBC Tipe B Entikong


wai di KPBC Pontianak berusaha
untuk semaksimal mungkin membe-
rikan pelayanan yang terbaik kepa-
da para pengguna jasa kepabeanan
dan ini terus ditanamkan Pohan

TAK KENAL
kepada para pegawai. Pembinaan
yang dilakukan Pohan kepada
pegawai dilakukan melalui P2KP
sebanyak dua kali dalam sebulan

ISTILAH LIBUR
dilengkapi dengan ceramah agama
untuk bimbingan rohani pegawai
sekali dalam sebulan. Dan itu dira-
sakan sangat mendukung pelaksa-
naan tugas sehari-hari pegawai
KPBC Pontianak
Menyinggung masalah sarana
dan prasarana yang ada di KPBC Kantor Pelayanan Bea dan Cukai (KPBC) Tipe B Entikong
ini, banyak yang berumur lebih dari merupakan kantor pelayanan di bawah Kantor Wilayah IX
20 tahun, bahkan barang-barang Pontianak. KPBC ini memiliki tugas yang sangat penting karena
yang tidak bergerak berupa bangun- terletak di batas darat negara Indonesia dan Malaysia.
an tempat kerja, banyak yang telah
berusia lebih dari 30 tahun. Begitu

P
juga dengan barang-barang berge- erjalanan menuju KPBC Entikong Sanggau. Suasana di Entikong bisa
rak lainnya yang berumur lebib dari dari Pontianak dapat dilalui dikatakan masih belum banyak tersen-
10 tahun. Namun demikian dengan jalan darat selama kurang tuh pembangunan. Bagi pendatang
ditegaskan Pohan, KPBC ini dalam lebih enam sampai tujuh jam dengan yang berkunjung ke wilayah ini mungkin
melakukan kegiatan sehari-hari jarak tempuh sekitar 400 km. Jalan akan sulit mencari penginapan yang
berupaya mengoptimalkan sarana antar kota yang membentang tidaklah nyaman dan lebih layak. Di Entikong
dan prasarana yang ada tersebut. selebar dan seramai di pulau Jawa. hanya ada satu penginapan kelas
Untuk mengantisipasi perkem- Dalam perjalanan WBC ke KPBC melati yang bisa dikatakan lumayan
bangan di bidang teknologi informa- ini awal Juni 2006 lalu, hanya sesekali nyaman untuk menginap, sedangkan
si, transportasi dan telekomunikasi, kami berpapasan dengan kendaraan penginapan kelas melati lainnya belum
maka sudah saatnya dilakukan roda dua, mobil dan sesekali bis. bisa menjamin kenyamanan menginap.
modernisasi atas sarana dan prasa- Perkebunan kelapa sawit dan jeruk Bila semakin mendekati perbatasan
rana yang ada sehingga dapat khas Pontianak menjadi pemandangan dengan Malaysia, tepatnya di Pos Per-
memenuhi syarat untuk mendukung sepanjang jalan, disamping juga lahan- batasan Entikong, akan terlihat gedung
pelaksanaan tugas dengan baik, lahan yang ditanami pohon nanas. kantor milik instansi pemerintah yang
yang pada akhirnya akan mem- Entikong merupakan daerah mulai tertata rapi. Meski sederhana
pengaruhi dan meningkatkan kinerja setingkat kecamatan yang dipimpin namun terlihat rapi dan asri, tetapi jauh
KPBC Tipe A Pontianak. ris seorang camat di bawah Kabupaten dari kesan megah. Mendekati pos

32 WARTA BEA CUKAI EDISI 381 AGUSTUS 2006


FOTO : BAMBANG WICAKSONO
perbatasan maka akan terlihat, Kantor
Pelayanan Bea dan Cukai, Balai
Karantina, Kantor Polisi, Imigrasi dan
beberapa kantor pemerintah lainnya.
Kami berangkat dari Singkawang
menuju Entikong, pukul 09.00 WIB
setelah sehari sebelumnya melakukan
wawancara ke KPBC Sintete.
Sepanjang perjalanan untuk melepas
penat, kami sempatkan berhenti untuk
beristirahat siang dan kami makan di
salah satu rumah makan khas Jawa
yang merupakan milik perantauan dari
Blitar, Jawa Timur.
Tiba di Entikong, sekitar pukul 17.00
WIB. Pertama-tama pandangan kami
tertuju pada bangunan gedung KPBC
dengan atap bercat biru dan dindingnya
didominasi warna putih, tak lama
kemudian kami disambut Kepala KPBC
Entikong, Eisenhower. Kami pun
langsung dipersilahkan masuk ke ruang
kerjanya.
Sempat sebelum masuk ke ruangan
Kepala Kantor, kami lihat di ruang
utama terdapat ruang tunggu untuk PPLB ENTIKONG terletak 3 km dari Tebedu Malaysia, yang merupakan kota terdekat dengan Indonesia
pengguna jasa saat menunggu
penyelesaian dokumennya. Ruang jangka panjang akan dibuat driving selalu inginnya berada di wilayah Pulau
tunggu tersebut meskipun tidak range untuk berlatih golf, taman, dan Jawa, seperti Tanjung Perak atau
dilengkapi AC tapi cukup sirkulasi udara kolam ikan. “Rencananya ini akan Tanjung Priok dan Cengkareng. Lantas
karena banyak jendela, dilengkapi pula menjadi suatu konsep Kantor Wisata . yang dimutasi ke daerah-daerah perba-
tempat duduk bersandar, tempat air Di sela-sela waktu senggang pegawai tasan atau daerah terpencil seolah-olah
minum, information desk, dan tv dapat menikmati fasilitas yang ada merasa dibuang jauh.
berwarna. Para pengguna jasa benar- sehingga merasa betah dinas di “Nah untuk kita yang di Entikong
benar mendapat pelayanan yang baik perbatasan,”tutur Eisenhower memulai harus menciptakan suasana kerja agar
sehingga merasa nyaman dan betah. perbincangan dengan kami. mereka tidak merasa dibuang. Taruhlah
Di samping kantor terdapat Ketika lebih jauh kami tanyakan bahwa benar ada yang kerja di Priok,
beberapa rumah dinas yang nampak mengenai konsep kantor wisata, tetapi yang ditugaskan di sini jangan
asri berdiri di atas tanah pekarangan Eisenhower menjelaskan, bahwa itu menjadi beban bahwa mereka sedang
yang luas karena masih banyak tanah bermula dari pemikirannya, bahwa di hukum,” begitu Eisenhower menje-
yang kosong, sebagian dipakai untuk sudah menjadi keinginan setiap laskan latar belakang pemikirannya.
sarana olah raga seperti sepak bola, pegawai termasuk dirinya saat muda Eisenhower merasa bahwa Tuhan
bulu tangkis, dan volley. Bahkan untuk dulu, tujuan pegawai jika dimutasikan telah memberi kemudahan baginya
FOTO : BAMBANG WICAKSONO
mengenai angan-angannya itu. Kebe-
tulan ketika itu ia bertemu Kakanwil IX
DJBC Pontianak yang waktu itu dijabat
oleh Teguh Indrayana dan Eisenhower
saat itu baru saja dilantik menjadi
Kepala KPBC Entikong. Karena belum
memiliki jadwal dinas yang padat, ia
kemudian diajak Teguh Indrayana ke
suatu pertemuan para pimpinan
Pemda di Pontianak. Dalam pertemuan
itu, oleh Teguh Indrayana ia diperkenal-
kan kepada para pimpinan yang hadir,
seperti Gubernur, unsur Kepolisian dan
beberapa pejabat lainnya.
“Positifnya, saya ketemu pejabat-
pejabat kepolisian, polda, pemda di
Pontianak dimana suatu saat pasti saya
memerlukan mereka,” kenangnya.
Kemudian disuatu waktu,
Eisenhower bertemu kembali dengan
Gubernur Kalimantan Barat di Bandara
Supadio dikarenakan pesawat yang
akan ditumpanginya mengalami
penundaan (delay). Pada kesempatan
menunggu itu, ia mengatakan kepada
Gubernur bahwa sebenarnya daerah
perbatasan dapat segera dibangun
agar lebih maju dan itu memerlukan
PEMERIKSAAN barang pelintas melalui X-ray. suatu percepatan.

EDISI 381 AGUSTUS 2006 WARTA BEA CUKAI 33


DAERAH KE DAERAH
FOTO : BAMBANG WICAKSONO
Eisenhower. Ia meng-
inginkan gerbang di
border (perbatasan)
Entikong tidak kumuh.
Pemeriksaan antara
barang, bus dari
Kuching maupun
penumpangnya bisa
dipisahkan.
Kemudian di
sekitar lokasi KPBC
Entikong yang
lahannya masih luas
olehnya ingin dibuat
semacam kebun dan
berternak. “Selain
menampilkan nuansa
alam yang tertata rapi
dan bersih yang
setiap hari dilihat
warga Malaysia yang
datang ke Indonesia,
suasana seperti itu
juga akan membuat
semakin betah
pegawai bea cukai,”
ujar Eisenhower yang
diakuinya untuk saat
ini dirinya baru seba-
tas untuk memberikan
wawasan.
Tetapi apa yang
menjadi pemikiran
Eisenhower memang
sesuai dengan visi
KEPALA KPBC, Eisenhower bersama camat dan aparatnya, serta Danton Lintas Batas saat meninjau dan melakukan pengukuran tentang pengembang-
untuk pos pengawasan di wilayah Segumun. an wilayah perbatas-
an. Salah satu visi
Eisenhower yang asli dari suku giatan seperti olahraga maupun meng- tersebut adalah wilayah perbatasan se-
dayak ini mengatakan pada Gubernur, hilangkan kejenuhan dengan berpetua- bagai pusat pertumbuhan yang berarti
bahwa disekitar wilayah perbatasan langan ke perbatasan lewat jalan tikus perbatasan dapat dikembangkan
antara Indonesia-Malaysia memiliki yang tentunya sangat menantang. sebagai kawasan ekonomi dan perda-
potensi yang bagus jika dikembangkan, Kepada Kakanwil IX DJBC gangan bekerjasama dengan pihak
baik untuk resort (penginapan) maupun Pontianak yang baru pun yaitu investor dalam maupun luar negeri se-
wisata penelitian mengingat biota air Ismartono, Eisenhower juga cara legal yang berkelanjutan. Proses
maupun tanaman sangat kaya di Hutan menyampaikan pemikirannya untuk pembangunan di kawasan perbatasan
Kalimantan yang dapat mendatangkan menjadikan KPBC menjadi tempat pun harus memperhatikan aspek
devisa. Misalnya di lokasi Danau wisata. Karena dengan begitu, Bea dan pengelolaan sumberdaya alam, seperti
Sentarum maupun Danau Luar.Bahkan Cukai bisa dekat dengan masyarakat. hutan lindung dan laut secara
ada sekelompok peneliti asing Jika perlu didatangkan hiburan musik seimbang dan memperhatikan daya
beristirahat di sekitar lokasi Batang Air dari Jakarta, sehingga dengan begitu dukung alam yang tujuannya untuk
untuk melakukan penelitian yang masyarakat bisa mengetahui Bea dan meningkatkan kesejahteraan
terisolasi dan sangat menikmati Cukai. masyarakat lokal di perbatasan dan di
kesunyian. Selain untuk wisata “Yang utama adalah bagaimana daerah sekitarnya.
penelitian, lanjut Eisenhower, bisa saja pegawai disini bisa enjoy, mereka
di lokasi perbatasan dibuat wisata tidak merasa jauh dari keluarga, WILAYAH KERJA DAN TARGET
seperti di Genting Island maupun malahan bila selesai ditempatkan di PENERIMAAN
Macao. wilayah lain, jika sampai di Entikong Wilayah kerja KPBC Tipe B Enti-
“Jalan kita siapkan yang bagus dan bisa membandingkan bahwa di kong berada digaris Perbatasan antara
bisa saja kerjasama dengan pengem- Entikong jauh lebih nyaman dan betah. Kabupaten Sanggau dan Kabupaten
bang di Kuching (Malaysia) untuk Karena itu saya sebagai pimpinan Kapuas Hulu dengan Wilayah Tebedu
membuat sarana akomodasi. Kuncinya, untuk permulaan harus memberikan dan Seriaman Serawak Malaysia.
bagaimana menghidupkan perekono- yang terbaik. Saya ingin visi KPBC Entikong membawahi satu
mian masyarakat di sana, sebab menjadikan KPBC ini sebagai tujuan Kantor Bantu Pelayanan Bea dan Cukai
sesungguhnya potensi wilayah ini kaya wisata dapat terwujud,” begitu yaitu Kantor Bantu Nanga Badau dan
akan wisata alam, seperti air terjun, keinginannya. lima Pos Pengawasan, yaitu; Pos
dan akhirnya pegawai yang ditempat- Pengawasan Merakai Panjang, Pos
kan di sini pun akan betah,” ujar PEMERINTAH DAN SWASTA HARUS Pengawasan Nanga Bayan, Pos
Eisenhower yang mensyukuri bahwa BERPERAN Pengawasan Segumun , Pos
pegawai di Entikong tidak ada yang Melihat perbedaan kondisi Pengawasan Simpang Tiga Lubuk
stres, dikarenakan selain rutin menja- perbatasan dengan negara tetangga Sabuk , Pos Pengawasan Bantan.
lankan tugas mereka juga diselingi ke- menjadikan semangat tersendiri bagi Jarak KPBC Entikong dengan pos-

34 WARTA BEA CUKAI EDISI 381 AGUSTUS 2006


pos Bea dan Cukai tersebut ditempuh Negara (KPPN) Sanggau. Permasalah- dalam kawasan pabean, termasuk
melalui jalur darat Indonesia, antara an disebabkan penerimaan yang dila- gudang pemeriksaan menjadi tempat
lain; Bantan kurang lebih 50 Km, Segu- kukan secara tunai oleh KPBC Entikong berdagang dan peristirahatan tukang
mun kurang lebih 75 Km, Simpang Tiga tidak dapat disetorkan langsung pada pikul, parkir kendaraan yang menuggu
Lubuk kurang lebih 60 Km, Nangaba- hari yang sama ke Bank Persepsi dika- muatan dan tempat berkumpulnya para
yan kurang lebih 410 Km, Merakai Pan- renakan tidak adanya Bank Persepsi money changer.
jang kurang lebih 300 Km dan Nanga yang on line di Entikong. Empat, produk pertanian/
Badau kurang lebih 335 Km. Sampai saat ini BM, PDRI, dan peternakan yang dibatasi/ dilarang
Dengan wilayah kerja yang luas PNBP disetorkan sebagai titipan untuk diimpor. Adanya pemaksaan
tersebut diperlukan Sumber Daya sementara di unit pembantu Bank kehendak dengan cara perlawanan
Manusia (SDM) yang handal didukung Persepsi terdekat di Balai Karangan darimasyarakat setempat untuk impor
sarana dan prasarana yang memadai untuk diteruskan ke Bank Persepsi di daging segar, telur, ayam, gula yang
untuk mencapai tingkat pelayanan yang Sanggau pada hari kerja yang tidak melebihi kebutuhan hidup sehari-hari
prima dan efektif. Saat ini KPBC dapat ditentukan. Diusulkan agar BRI (FOB MYR 600/orang/bulan). Keadaan
Entikong memiliki pegawai sejumlah 55 unit Balai Karangan bisa menjadi Bank masyarakat yang kurang mengerti akan
orang. Persepsi dengan fasilitas on line. peraturan-peraturan dari instansi terkait
Sebagai pelaksanaan fungsi Kedua, kendaraan dinas menjadi kendala dalam pelaksanaan
revenue collector untuk mendapatkan operasional roda empat kurang. Saat tugas pengawasan , maka perlu adanya
penerimaan bagi negara dari sektor ini kendaraan dinas operasional roda sosialisasi peraturan-peraturan kepada
bea masuk dan cukai maka KPBC empat cuma ada dua unit. Dengan masyarakat di Kawasan Pabean PPLB
Entikong diberi beban target. Target komposisi Pejabat KPBC Entikong 1 Entikong
penerimaan Bea Masuk TA 2006 (satu) orang Kepala Kantor dan 8 Kelima, Importasi Gula. Tidak boleh
sebesar Rp.768.400.000. Realisasi dari (delapan) orang Kasi/Kasubag, dengan diimpor kecuali oleh importir yang
Januari sampai dengan 10 Mei 2006 volume kerja cukup tinggi, dan terdapat ditunjuk oleh Deperindag. Dalam hal ini
adalah Rp. 260.354.521. atau 33,88 5 (lima) Pos Pengawasan Bea dan Bea Cukai tidak mendapat dukungan
persen, dengan jumlah PIB sebanyak Cukai yang masih aktif, maka jumlah dari instansi lain untuk menghentikan
23 berkas, 95 berkas Customs Declara- kendaraan roda empat yang ada saat impor gula. Kemudian, penimbunan
tion dan pelunasan SPKPBM sebanyak ini dirasa masih kurang gula di wilayah Kecamatan Sekayam
satu buah. Ketiga, Kawasan Pabean PPLB dan Entikong. Kebijakan kepada
Sementara tahun lalu, target Entikong. Di perbatasan darat sering masyarakat Kecamatan Entikong dan
penerimaan Bea Masuk pada periode timbul upaya coba-coba untuk Sekayam diijinkan 1 karung/bulan=50
TA 2005 sebesar Rp.1.740.258.000 memasukkan barang yang dibatasi atau kg setiap orang. Penentuan jumlah gula
dan yang terealisasi sampai dengan diatur tata niaga impornya, berarti pasir yang diperbolehkan dalam Buku
akhir tahun adalah Rp 1.032.706.824. kawasan ini bisa dikatakan belum steril. Pas Barang Lintas Batas (BPBLB/Buku
atau 59,34 persen tercapai. Jika ketahuan petugas Bea Cukai maka Biru) tersebut berdasarkan hasil
Meski besarnya target penerimaan resikonya mereka akan diminta untuk kesepakatan Muspida Sanggau,
diturunkan pada TA 2006 ini dibanding- mere-ekspor atau mengirim kembali ke Deperindag dan Instansi terkait. Buku
kan TA 2005, namun realisasi peneri- Malaysia. Belum sterilnya di wilayah Pas Barang Lintas Batas (BPBLB/Buku
maan bea masuk sampai dengan 10 perbatasan ini dapat diartikan, masih Biru) saat ini telah diterbitkan sebanyak
Mei 2006 sudah mencapai target rata- banyak orang-orang yang tidak 3.111 buku untuk masyarakat
rata perkuartal yang ditetapkan sehing- berkepentingan bebas lalu-lalang di Kecamatan Entikong dan Kecamatan
ga dapat diprediksikan penerimaan bea FOTO : BAMBANG WICAKSONO
masuk untuk KPBC Tipe B Entikong
dapat tercapai. Sedangkan penerimaan
cukai di KPBC Entikong nihil, karena di
wilayah ini tidak ada pengusaha Barang
Kena Cukai .

KENDALA DI LAPANGAN
KPBC Entikong yang memiliki
peran sangat penting, yaitu menjaga
perbatasan darat langsung dengan
Malaysia di daerah yang terpencil
setingkat kecamatan, tidak terlepas dari
berbagai kendala di lapangan.
Kendala tersebut dapat terjadi dari
internal maupun eksternal. Di mana
faktor sarana, prasarana, komunikasi,
berbagai peraturan , dan dinamika
masyarakat setempat perlu menjadi
perhatian khusus agar tugas dan fungsi
Bea dan Cukai tetap berjalan secara
optimal.
Beberapa kendala itu antara lain
sebagai berikut ;
Pertama, Penyetoran Penerimaan
Harian. Terdapat kendala ketepatan
waktu antara realisasi penerimaan yang
dilaporkan oleh KPBC Entikong dengan
penerimaan yang sampai ke kas
negara yang dilaporkan oleh Kantor
Perbendaharaan dan Penerimaan POS PEMERIKSAAN LINTAS BATAS, aktivitasnya dimulai sejak pukul 5 pagi.

EDISI 381 AGUSTUS 2006 WARTA BEA CUKAI 35


DAERAH KE DAERAH
FOTO : BAMBANG WICAKSONO
pelintas batas yang berjalan kaki
datang membawa barang bawaan,
mobil angkutan penumpang/ travel, bus
antri berjajar menjalani pemeriksaan
baik oleh petugas imigrasi yang
mengontrol paspor / kartu pelintas
batas maupun Bea dan Cukai.
Pemeriksaan barang bawaan dilakukan
dengan cara menggunakan x-ray atau
manual. Para money changer hilir
mudik menawarkan penukaran uang
ringgit dan rupiah. Biasanya Ringgit
Malaysia dibeli seharga Rp 2.530.
Sebaliknya Ringgit Malaysia dijual
seharga sekitar Rp 2.500.
Komoditi yang biasa dibawa pelintas
batas masuk ke Indonesia (importasi)
antara lain; makanan-makanan ringan
dan minuman kaleng buatan Malaysia,
gula pasir yang dibatasi satu karung/
bulan=50 kg setiap orang, susu,
mentega, terigu, buah-buahan, ikan,
ADANYA KANTOR WISATA, tujuan yang utama adalah membuat pegawai di KPBC Entikong bisa enjoy, telur dan daging. Untuk ikan, telur, buah
sehingga tidak merasa jauh dari keluarga. segar, daging sapi, daging ayam ,
sosis, sayuran, kacang hijau, kedelai,
Sekayam Balai Karangan. Pemasukan ekpor produk industri kehutanan:harus kacang tanah dan bawang putih adalah
gula pasir dengan Buku Pas Barang dilakukan oleh ETPIK (Eksportir komoditi wajib periksa karantina untuk
Lintas Batas (BPBLB/Buku Biru) tidak Terdaftar Produk Industri Kehutanan) mendapat sertifikat dari badan
dikenakan pungutan impor dan wajib dilakukan verifikasi/ karantina di PPLB Entikong.
Keenam, mobil wisata dari Malaysia penelusuran teknis oleh surveyor Disamping komoditi yang
/ Brunei. Masih ada mobil wisata yang dengan diterbitkannya Laporan dimasukkan ke wilayah Indonesia,
belum kembali karena pemilik/ Surveyor. Sedangkan saat ini ekspor komoditi yang dibawa masyarakat
pembawa mobil wisata tidak produk industri kehutanan tersebut Indonesia ke Malaysia (eksportasi)
mempertaruhkan jaminan sehingga diberlakukan ketentuan perdagangan antara lain; lada hitam/putih, karet
pada waktu kembali tidak ada dorongan lintas batas berdasarkan Surat Kepala basah, kacang tanah, jahe, kusen pintu,
untuk melaporkan kembali pada bea Dinas Perindustrian, Perdagangan dan rotan, mie instan dan buah-buahan.
cukai. Untuk itu saat ini telah Koperasi Propinsi Kalimantan Barat Dari komoditi-komoditi tadi ada
diberlakukan Single Document Nomor : 510/382/DAGLU/III/2006 tgl beberapa komoditi yang rawan untuk
berdasarkan Kesepakatan Sosek 29-03-2006 diselundupkan antara lain untuk
Malindo 2006 yang Pemberlakuan Kendala yang terakhir adalah penyelundupan impor pada komoditi
Single Document telah disepakati mulai kekosongan Jabatan Kasi OKDD. gula, tepung terigu, telur, daging dan
tanggal 20 Mei 2006. Disamping itu Belum terisinya jabatan Kepala Seksi obat-obatan. Sedangkan
juga telah diadakan pertemuan OKDD sehingga tugas dan tanggung penyelundupan ekspor pada komoditi
bersama di Tebedu antara pihak jawab dirangkap Kepala Seksi kayu gergajian dan pupuk urea.
Indonesia (KPBC Entikong, Unit Perbendaharaan yang mengakibatkan Di sisi lain bagian gate out juga
Perhubungan Entikong, Pos Lantas tidak optimalnya pekerjaan nampak deretan orang berbaris di loket
Entikong) dan pihak Malaysia (Kastam imigrasi antri mengurus dokumen untuk
Diraja Malaysia, Polis dan JPJ Tebedu). AKTIVITAS DI PERBATASAN melintasi batas negara menuju Malay-
Dan telah disebarkan kepada para Waktu menunjukkan pukul 05.00 sia. Petugas Bea dan Cukai pun juga
pemilik / pengemudi kendaraan pagi WIB suasana masih gelap belum melayani dan mengawasi barang dan
wisatawan tentang adanya prosedur nampak matahari bersinar dan udara orang dengan ramah. Dalam satu hari
baru Pemberlakuan Single Document dingin menusuk sampai ke tulang. Pintu rata-rata ada 15 bus keluar dari
Ketujuh, registrasi importir . Masih pagar perbatasan Entikong dan Tebedu Malaysia masuk ke Indonesia dan 15
banyak terdapat Pedagang / Importir (Malaysia) mulai dibuka. Pos bus yang ke luar dari Indonesia masuk
yang belum teregister sehingga dalam Pengawasan Lintas Batas (PPLB) ke Malaysia. Sementara itu, dalam
dokumen Impor (PIB) masih memakai Entikong terletak 3 km dari Tebedu sehari, warga negara Indonesia
data identitas pengenal diri seperti KTP Malaysia, yang merupakan kota berangkat ke Malaysia sekitar 550
, PASPORT & PLB. Kendalanya adalah terdekat dengan Indonesia. Selain orang dan masuk kembali 450 orang
keterbatasan dalam melakukan tertib PPLB Entikong juga terdapat lebih 64 per hari. Sedangkan warga negara
administrasi ( pembukuan ) yang pintu masuk-keluar tidak resmi yang asing masuk ke Indonesia sekitar 50
merupakan syarat mutlak dalam sering digunakan pelintas batas untuk orang dan kembali ke Malaysia sekitar
mengajukan registrasi. Maka itu menyelundupkan komoditi yang 40 orang.
disarankan untuk menggunakan dilarang masuk ke Indonesia. Perbatasan Entikong-Tebedu ditutup
perusahaan yang telah teregistrasi PPLB Entikong nampak ramai jam 17.00 WIB atau 18.00 (waktu
Delapan, Pelayanan Ekspor. dipenuhi orang-orang dengan berbagai Malaysia), otomatis segala kegiatan
Pembatasan ekspor produk industri pekerjaan masing-masing dari peda- lintas batas berhenti dan akan dimulai
kehutanan, sehubungan dengan gang asongan, penjaja money changer, lagi keesokan harinya mulai pukul 5
adanya adanya Peraturan Menteri penjemput sampai dengan Polisi, TNI, pagi. Meskipun perbatasan hanya
Perdagangan Nomor : 02/M-DAG/PER/ Imigrasi, termasuk Bea dan Cukai dibuka 12 jam, tapi tidak kenal istilah
2/2006 tanggal 02-02-2006 (berlaku 30 terlibat dalam komunitas kehidupan di libur untuk aktivitas di perbatasan baik
hari setelah ditetapkan), yang pada pagi hari sampai sore pukul 17.00. itu hari Minggu maupun hari besar
intinya mengatur bahwa setiap kegiatan Di bagian gate in satu per satu nasional. bambang wicaksono/ris

36 WARTA BEA CUKAI EDISI 381 AGUSTUS 2006


PUSDIKLAT

Penutupan DTSS I Angkatan I


PESERTA HARUS SIAP
HADAPI TANTANGAN TUGAS
Peserta DTSS I ini diharapkan dapat menghadapi tantangan dan dinamika dalam menjalankan
tugasnya sebagai pegawai DJBC.

U
WBC/ZAP
ntuk meningkatkan kemampuan pe-
tugas dalam menjalankan tugasnya
khususnya yang berkaitan dengan
masalah Kepabeanan, Pusat Pendidikan
dan Pelatihan (Pusdiklat DJBC) mengada-
kan Diklat Teknis Substantif Spesialisasi I
(DTSS I) angkatan pertama. DTSS terse-
but diikuti oleh 90 peserta dari berbagai
kantor Pelayanan Bea dan Cukai (KPBC)
dan Kanwil dari seluruh Indonesia.
DTSS tersebut berlangsung selama
kurang lebih tiga bulan yang dimulai pada
11 April 2006 yang dibuka langsung oleh
Kapusdiklat DJBC Sofyan Permana dan
ditutup pada 5 Juli 2006 di Pusdiklat DJBC
Jakarta oleh kabid Penyelengaraan Maruli
Sitompul. Para peserta mendapatkan pe-
latihan dari para pengajar yang terdiri dari
widyaiswara DJBC maupun juga pejabat
DJBC dengan jumlah jam latihan yang ha-
rus diikuti peserta selama 552 jam latihan
dengan materi mengenai kepabeanan.
Materi tersebut diantaranya teknis Ke-
pabeanan, teknis cukai, pengantar hukum
kepabeanan dan cukai, teknis verifikasi
dan audit, teknis perdagangan internasio- PENYEMATAN TANDA PANGKAT. Dilakukan oleh Kabid Peerencanaan Maruli Sitompul sebagai tanda
nal dan lain sebagainya. Pelatihan berakhirnya masa Diklat selama tiga bulan.
tersebut pada akhirnya akan disimpulkan
oleh para peserta melalui karya tulis. dirinya selalu berusaha untuk menyerap untuk bisa mengikuti DTSS I ini dengan
Maruli Sitompul dalam acara penutup- materi yang diberikan, walaupun selama baik, dan ternyata ia bisa mengikutinya
an tersebut mengatakan, diklat yang diikuti ini ia bertugas di pangkalan sarana opera- dan mendapatkan peringkat pertama. Ia
oleh para peserta ini merupakan suatu si yang pekerjaannya tidak bersinggungan kembali mengatakan walaupun selama ini
upaya untuk menyiapkan Sumber Daya langsung dengan masalah Kepabeanan hanya mengurus masalah perkapalan, na-
Manusia (SDM) dilingkungan DJBC yang Pada awalnya Rusdin hanya bertekad mun ia mampu menguasai masalah teknis
siap untuk menghadapi tugas tantangan WBC/ZAP
Kepabeanan melalui ujian akhir dan karya
kedepan yang dihadapi oleh DJBC. Selain tulis sebagai syarat kelulusan DTSS I.
itu juga ia menambahkan agar para Mengenai materi yang disampaikan
peserta dapat mengimplementasikan ma- selama DTSS I ini ia mengatakan, bahwa
teri pelatihan yang didapat dalam para pengajarnya merupakan orang yang
menjalankan tugas kesehariannya dan telah berpengalaman dibidangnya
menyampaikannya kepada rekan-rekan- sehingga ia merasa mudah untuk
nya di tempat tugasnya. menyerap materi yang disampaikan para
Selain itu Maruli juga menambahkan pengajar baik itu widyaiswara maupun
tuntutan dunia industri agar terciptanya juga pejabat fungsional di DJBC.
pelayanan yang baik dan memuaskan pa- Ketika ditanya langkah selanjutnya
ra stake holder agar terus dijaga. Dengan setelah mengikuti DTSS, ia mengatakan
adanya pelayanan yang baik tentunya bahwa dirinya tidak mempunyai ambisi
citra DJBC akan semakin baik dimata untuk segera pindah ke bidang lain sesuai
masyarakat dan mampu untuk menseja- dengan apa yang diperolehnya dalam
jarkan diri dengan instansi Kepabeanan di DTSS tersebut. Namun sebagai pegawai
dunia internasional. negeri sipil ia selalu siap untuk ditempat-
Rusdin peserta DTSS I yang menda- kan dimana saja, apakah itu sesuai de-
pat peringkat pertama kepada WBC ngan pendidikan yang telah diperolehnya
mengatakan bahwa dirinya baru pertama melalui DTSS I ataupun tidak. Diakhir
kali mengikuti DTSS ini. Ia yang bertugas pembicaraan ia mengatakan akan
di pangkalan Sarana Operasi Tanjung berusaha untuk mengimplementasikan
Balai Karimun sebagai staf seksi perkapal- RUSDIN. siap mengimplementasikan apa yang apa yang diperolehnya pada DTSS dalam
an mengatakan, dalam menjalankan diklat diperolehnya dalam pekerjaannya. pekerjaannya. zap

EDISI 381 AGUSTUS 2006 WARTA BEA CUKAI 37


SEPUTAR BEACUKAI
WBC/ATS
JAKARTA. Kantor
Pusat Direktorat Jen-
deral Bea dan Cukai
mengadakan
Retraining Integritas
bagi pejabat eselon II,
III dan IV
dilingkungan Kantor
Pusat dan sekitarnya
di Aula Gedung B
pada 30 Juni 2006.
Acara dibuka oleh
Direktur Jenderal Bea
dan Cukai Anwar
Suprijadi dengan
menampilkan dua
pembicara yakni
Abdullah Hehamahua
dari penasehat
Komisi
Pemberantasan
Korupsi (KPK) dan
Andry Wongso, pakar
Motivator. Tampak
pada gambar,
Direktur Jenderal Bea
dan Cukai Anwar
Suprijadi
menyerahkan
kenang-kenangan
kepada Andry
Wongso.
WBC/ATS

JAKARTA. Para Pejabat eselon II, III, IV DJBC dilingkungan KP-DJBC dan Juga KPBC Soekarno-Hatta dan Bekasi mengikuti pengenalan ESQ di
Auditorium KP-DJBC pada 17 Juni 2006. Pengenalan ESQ yang dibawakan oleh ESQ Leadership Center pimpinan Ary Ginanjar Agustian, dibuka oleh
Sekretaris Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Sjahrir Djamaluddin. Tampak hadir dalam acara tersebut yakni Direktur Fasilitas Kepabeanan Ibrahim A.
Karim, Direktur Kepabeanan Internasional Kamil Sjoieb, Direktur Pencegahan dan Penyidikan, Endang Tata, Direktur Verifikasi dan Audit Thomas Sugijata,
Kakanwil IV DJBC Jakarta, Erlangga Mantik dan Kakanwil V DJBC Bandung Djoko Wiyono serta Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai. Acara diakhiri
dengan penyerahan cinderamata kepada salah satu pembicara ESQ, yang diserahkan oleh Sjahrir Djamaluddin.
FOTO : ADITO

DENPASAR. Pada 27 Juni 2006 dihadapan seluruh pegawai KPBC Ngurah Rai Kepala KPBC Ngurah Rai Adam R. Kembuan menyampaikan
pengarahan yang berkaitan dengan masalah Kode Etik Pegawai Negeri Sipil Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Acara tersebut diselenggarakan di aula
KPBC Ngurah Rai dihadiri juga para pejabat dilingkungan KPBC Ngurah Rai. Adito, Denpasar

38 WARTA BEA CUKAI EDISI 381 AGUSTUS 2006


FOTO : ADITO

DENPASAR. Kantor Wilayah VIII DJBC Denpasar pada 16 Juni 2006 dikunjungi oleh Menteri Negara (Meneg) Pendayagunaan Aparatur Negara (PAN)
Taufik Effendi bersama anggota DPR RI dari Komisi 11. Kedatangan Meneg PAN dan rombongan diterima langsung oleh Kakanwil VIII Heryanto Budi
Santoso diruang kerjanya. Dalam kunjungan ini, selain meminta masukan mengenai revisi UU no. 10 tahun 1995 tentang Kepabeanan, Meneg PAN juga
memberikan arahan bagaimana menjadi institusi birokrat yang ideal (gambar kiri). Gambar kanan, Kakanwil (no. 3 dari kiri) foto bersama dengan
rombongan yang dipimpin Meneg PAN (no.2 dari kanan). Adito, Denpasar
FOTO : ADITO

DENPASAR. Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Ngurah Rai pada 23 Mei 2006 melaksanakan pemusnahan terhadap barang-barang yang tidak dikuasai.
Pemusnahan dilakukan di tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung Kangin Denpasar (gambar kanan), yang sebelumnya dilakukan penandatangan naskah
pemusnahan dengan dihadiri selain pejabat Bea dan Cukai juga dihadiri instansi terkait (gambar kiri). Adito, Denpasar
WBC/ATS

JAKARTA. Dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan RI ke-61 Bapors (Badan Pelaksana Olaraga) Kantor Pusat DJBC menyelenggarakan
beberapa pertandingan olahraga yakni sepak bola, voli dan bulutangkis. Untuk pertandingan sepak bola pelaksanaannya dimulai/dilaksanakan pada 15 Juni
2006, pertandingan voli pelaksanaannya dimulai pada 16 Juni 2006, dan Tampak dalam gambar kanan, pertandingan bulutangkis yang pelaksanaannya
dimulai pada 20 Juni 2006 bertempat di aula gedung B dan pada pertandingan awal tim bulutangkis Sekretariat melawan Dit PPKC dengan skor akhir 3 –
0, dan gambar kiri kedua tim foto bersama dengan Ketua Bapors DJBC (berdiri no. 3) dan Revy Suhartantyo selaku ketua panitia pelaksana.

EDISI 381 AGUSTUS 2006 WARTA BEA CUKAI 39


40 WARTA BEA CUKAI EDISI 381 AGUSTUS 2006
EDISI 381 AGUSTUS 2006 WARTA BEA CUKAI 41
SEPUTAR BEACUKAI
WBC/ATS
JAKARTA. Dalam rangka kepedulian
terhadap korban bencana gempa bumi di
Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan
Jawa Tengah, Koperasi Pegawai KP-DJBC
yang dipimpin oleh R. Evy Suhartantyo
(ketua pelaksana donor darah) bekerjasama
dengan Palang Merah Indonesia (PMI) telah
menyelenggarakan donor darah sebanyak
dua kali di Auditorium Kantor Pusat DJBC.
Donor pertama diselenggarakan pada 1 Juni
2006 dengan 100 orang pendonor dan
kegiatan kedua diselenggarakan pada 26
Juni 2006 juga di Auditorium Gedung
Utama KP-DJBC. Sebanyak 52 orang dari
pejabat eselon II, III, IV serta pelksana
dilingkungan KP- DJBC dan sekitarnya ikut
berpartisipasi menyumbangkan sebagian
darahnya seperti tampak pada gambar.
Selain donor darah juga ada sumbangan
berupa barang senilai Rp. 18.325.850 yang
telah diserah terimakan melalui posko
Bencana Gempa Bumi di Kantor Pusat
DJBC pada 13 Juni 2006. Barang-barang
sumbangan berupa 9 dos (pakaian anak-
anak, makanan anak-anak dan susu untuk
bayi), 42 buah terpal plastik berukuran 4X6
meter dan 15 ikat tali tambang.
WBC/ADI
JAKARTA. Kantor
Pelayanan Bea dan Cukai
Tipe A Khusus Soekarno-
Hatta, pada 8 hingga 21 Juni
2006 lalu, mengadakan
program pelatihan Computer
Based Training (CBT) yang
bekerjasama dengan Pusat
Dukungan Penegak Hukum
Pelaksana Harian Badan
Narkotika Nasional (Pus Duk
Gakkum Lakhar BNN).
Pelatihan yang diikuti oleh
30 peserta dari delapan
instansi ini, terlaksana
berkat adanya bantuan dari
United Nation Office On
Drugs and Crime (UNODC),
dimana KPBC Soekarno-
Hatta telah ditunjuk sebagai
salah satu dari delapan CBT
Center di seluruh Indonesia.

FOTO : REDY BAMBANG

KOTABARU. KPBC Tipe B Kotabaru pada 3 Juni 2006 Ikut berpartisipasi dalam rangka HUT Kotabaru ke 56 dengan mengikuti pameran dalam Ekspo
56 Tahun Saija’an di Siring Laut Kotabaru. Pameran Ekspo 56 Tahun ini diselenggarakan selama dua minggu, dibuka oleh Bupati Kotabaru H. Drs.
Sjachrani Mantaja, MBA dan diikuti sebanyak kurang lebih 210 stand. Bupati Kotabaru dan Wakil Bupati menyempatkan diri mengujungi stand Bea dan
Cukai dan dengan antusias menyimak penjelasan dari Kasi. Pabean Redy Bambang. Pameran dihadiri pula oleh Meneg. PAN Taufik Effendi. Bea dan
Cukai khususnya KPBC Tipe B Kota Baru dalam pameran tersebut tentang tugas-tugasnya diantaranya pencegahan narkoba, memerangi illegal logging
dan pencegahan penambangan batubara liar. Tampak pada gambar kiri, Korlak Pabean Yuliansyah (batik), pelaksana Subbagian Umum Lili Sardiansyah
(kemeja putih) dan Pelaksana OKDD (baju safari) foto bersama didepan stan Bea dan Cukai, dan gambar kanan Korlak Pabean Yuliasyah tersenyum
menyambut kedatangan pengunjung ingin melihat gambar dan barang-barang yang dipamerkan oleh Be dan Cukai. Kiriman KPBC Kotabaru,

42 WARTA BEA CUKAI EDISI 381 AGUSTUS 2006


WBC/ADI WBC/ATS

MANADO. Pada kejuaran terbuka karate POR Maesa yang JAKARTA. Pelatihan Computer Based Training kerjasama Bea dan
kembali diselenggarakan di GOR KONI Sario Manado pada 28 Cukai (Kanwil IV DJBC Jakarta) dengan Badan Narkotika Nasional (BNN)
Juni hingga 1 Juli 2006 lalu, perguruan karate Inkado korda Jawa yang diselenggarakan selama 10 hari ditutup pada 30 Juni 2006. Acara
Barat yang dipimpin oleh Agustinus Djoko Pinandojo yang juga penutupan diawali dengan kata sambutan dari Kakanwil IV DJBC Jakarta
merupakan Kepala Seksi Pencegahan dan Penyidikan Kantor yang dalam hal ini diwakili oleh Kepala Seksi P2 Kanwil IV DJBC Jakarta
Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A Khusus Soekarno-Hatta, GH Sutedjo dan sambutan Kepala Pusat Dukungan dan Penegakan Hukum
berhasil menduduki peringkat ke enam dari 40 perguruan karate (Kapusdukgakum) BNN Joko Satrio (Baju Safari) yang sekaligus menutup
seluruh Indonesia. Inkado korda Jawa Barat yang pada event kali acara pelatihan. Dalam acara tersebut dilakukan pelepasan atribut peserta
ini hanya menurunkan lima atletnya di kelas kadet, berhasil dan penyerahan sertifikat kepada 30 peserta yang berasal dari pegawai
meraih medali perak di kelas kata beregu kadet putri kadet, dan DJBC dilingkungan Kanwil IV Jakarta. Acara dilanjutkan dengan ramah
medali perunggu di kelas komite + 40 Kg. Putri. tamah dam makan siang bersama.
WBC/ADI
JAKARTA. Berkaitan dengan keluarnya
Peraturan Dirjen Bea dan Cukai nomor P-05/
BC/2006 tentang petunjuk pelaksana
penyelesaian impor barang kiriman melalui
perusahaan jasa titipan (PJT), dan peraturan
Dirjen nomor P-06/BC/2006 tentang jalur
prioritas yang menggantikan keputusan
Dirjen nomor Kep-11/BC/2005, tim kerja dari
Direktorat Teknis Kepabeanan, yang terdiri
dari Kasubdir Impor, Bahctiar dan Kepala
Seksi Impor, Heru Pambudi, pada 15 Juni
2006 lalu, melakukan sosialisasi di Kantor
Wilayah IV DJBC Jakarta. Acara yang dibuka
oleh Kabid Kepabeanan dan Cukai, Muryadi,
berlangsung di lantai 5 gedung induk KPBC
Tanjung Priok, dan diikuti oleh pegawai di
lingkungan Kanwil IV Jakarta. Pada
kesempatan sosialisasi ini, tim menjelaskan
mengenai mekanisme yang ada pada jalur
prioritas termasuk hal-hal yang diubah pada
peraturan sebelumnya. Sementara untuk
peraturan mengenai PJT, tim juga
menjelaskan hal-hal yang baru yang terkait
dengan peraturan tersebut.
FOTO : TOUPIK KUROHMAN

PALEMBANG. Kanwil III DJBC Palembang pada hari Kamis, 13 Juli 2006 menyelenggarakan Sosialisasi Retraining Integritas Pegawai untuk para
pejabat dilingkungan Kanwil III DJBC Palembang di Aula Kanwil III DJBC Palembang. Tampak dalam gambar Kakanwil III DJBC Palembang Heru Santoso
sedang memberikan arahan, didampingi sebelah kiri Kabag Umum Syamsul Bahri dan sebelah kanan Kabid P2 Argandiono dan gambar kanan, para
peserta Sosialisasi Retraining Integritas Pegawai yang terdiri dari perwakilan Kepala KPBC, Kepala Bidang, Kepala Seksi, Kasubag, dan Koordinator
Pelaksana dilingkungan kerja Kanwil III DJBC Palembang tengah antusias mengikuti acara tersebut. Kiriman Kanwil III DJBC Palembang,

EDISI 381 AGUSTUS 2006 WARTA BEA CUKAI 43


SIAPA MENGAPA

H E N D R A
Begitu singkat nama pria kelahiran Palembang, 28 Juni 1977 ini.
Alumni Prodip III angkatan 11 ini menjalani penempatan pertamanya
sebagai pegawai Bea dan Cukai di Kanwil IX DJBC Pontianak.
Pegawai golongan II/d ini, Sekarang bertugas sebagai auditor di
Kanwil IX DJBC Pontianak. “Sebenarnya cita-cita saya dulu ingin jadi
akuntan, tapi meski gak kesampaian, tugas auditor juga tidak jauh
berbeda,” ucap pegawai yang menyelesaikan sarjana hukumnya di
Universitas Tanjung Pura, Pontianak.
Hendra, yang juga tercatat sebagai atlet nasional cabang olahraga
kempo, merupakan salah satu atlet yang dimiliki Propinsi Kalimantan
Barat. Berbagai juara dan penghargaan telah diraihnya dari cabang olah
raga ini. Dunia beladiri kempo memberi warna sendiri dalam hidupnya
disamping menjadi pegawai negeri. “Belum lama saya ikut kejuaraan
pra PON, tetapi gagal sewaktu bertanding Bali,” ujar pemegang sabuk
hitam yang pada 2003 berhasil menyabet 3 medali emas pada
kejuaraan nasional di Pontianak dan 1 buah perak pada kejuaraan
nasional di Jakarta.
Kegemarannya pada beladiri kempo, diakuinya mulai dilakoni sejak
duduk di bangku SMP, namun sempat terhenti. Baru kemudian setelah
ia menjadi pegawai bea cukai keinginan untuk aktif lagi di kempo
timbul.
“Menurut saya beladiri bagi pegawai perlu, sebab tantangan kerja

K A R Y A N T O
Penempatan tugas bagi pegawai tidak bisa ditebak. Tiga belas tahun
berkarir di DJBC Karyanto telah mengalami tiga perpindahan tugas yakni
KPBC Soekarno-Hatta, KPBC Tanjung Priok II dan Direktorat Cukai KP-
DJBC. Saat ditanya WBC mengenai penempatan ini, dengan lugas
Karyanto menjawab “Saya hanya mengikuti garis tangan saja,” ujarnya.
Pengalaman yang berkesan dalam menjalankan tugas yakni ketika ber-
tugas di KPBC Tanjung Priok. Ditempat itu situasi kerja mempunyai dinami-
ka yang sangat tinggi dan cepat, volume kerja sangat besar, serta memiliki
permasalahan-permasalahan yang sangat kompleks. Dengan modal pendi-
dikan yang dimiliki dan sarat dengan pengalaman dilapangan, ”Kontainer-
kontainer yang ada benar-benar saya periksa dengan teliti walaupun ada
sebagian orang yang memandang saya agak sinis karenanya,” tuturnya.
Menurutnya, setiap orang memiliki motivasi dalam bekerja. “Untuk itu,
dimanapun ditugaskan, kita harus bekerja sebagus mungkin, dan kita harus
menciptakan iklim kerja yang kondusif bagi pegawai. Untuk menciptakan
iklim kerja yang kondusif tersebut, tanggungjawab dan prestasi kerja bukan
mengarah pada individu tetapi kerjasama tim,” katanya lagi
Karyanto sendiri mulai berkarir di Bea dan Cukai melalui penerimaan
prodip III angkatan 6 tahun 1993. Setelah diterima, ia langsung mengikuti
pendidikan kesamaptaan. Usai mengikuti pendidikan kesamaptaan,
Karyanto langsung mengikuti pendidikan PPNS. Penempatan
pertamanya di KPBC Soekarno Hatta selama satu tahun. Kemudian
dipindahkan ke Kantor Pusat selama delapan tahun. Pada 2002 hingga
saat ini, ia ditempatkan dibagian P2 KPBC Tanjung Priok II.

DONATUS DANANTO
Berawal dari kakeknya yang banyak kenal dengan pegawai Bea dan
Cukai membuat ia ingin menjadi pegawai Bea dan Cukai. Setelah tamat
SMA maka ia pun mengikuti kursus komputer di Pontianak. Setelah lulus
dia mencoba untuk menjadi honorer karena belum ada lowongan
akhirnya ia kembali ke kampungnya di Sontas, Entikong untuk berkebun.
Pada akhir 1999 ia mendapat panggilan dari KPBC Pontianak untuk
menjadi tenaga honorer dengan tugas membantu administrasi dan
pengetikan surat-surat. Pada kesemapatan tes pertama CPNS dia
sempat gagal. Tetapi kegagalan tersebut tidak membuat dia patah
semangat. Pada saat ada test CPNS di Bea dan Cukai untuk kedua
kalinya akhirnya berhasil. Dengan demikian dia berhasil membuktikan
motto hidupnya “Gagal dalam perujuangan belum berarti kemunduran.
Karena setiap permasalahan ada pemecahannya”.
Penempatan tugas pertamanya sejak menjadi PNS pada 2005
adalah di KPBC Entikong seksi P2. Sedangkan sekarang dia bergeser
di bawah seksi Pabean dalam kantor yang sama. Ketika WBC
mewawancarainya, Dananto, demikian panggilannya sedang bertugas di
Pos Pengawasan Lintas Batas Entikong dimana aktivitas kesibukan di

44 WARTA BEA CUKAI EDISI 381 AGUSTUS 2006


INFO PERATURAN

yang kadang membutuhkan ketahanan mental dan PERATURAN MENTERI KEUANGAN


fisik, disebabkan karakter orang yang kita hadapi
bermacam-macam, itulah alasan mengapa saya ak-
Per Juli 2006
tif lagi. Alhamdulillah sekarang sudah terbentuk Do
KEPUTUSAN
Jo Ccustoms IX di Kanwil Pontianak, tetapi belum
No. P E R I H A L
resmi baru beberapa kali latihan, tapi sudah terben-
Nomor Tanggal
tuk dan rencananya akan diresmikan,” ujar pendiri
perkumpulan kempo di Kanwil IX DJBC Pontianak 1. 26/PMK.02/2006 23-03-06 Tata Cara Pengembalian
yang juga hobi berat pada olah raga menyelam. Cukai Dan/Atau Denda
Meskipun tantangan dalam bekerja cukup berat, Administrasi
lanjut Hendra, namun tugas tetap dijalankan berda- 2. 37/PMK.02/2006 16-05-06 Tata Cara Penyediaan,
sarkan koridor hukum. Untuk itu dalam menghindari Pelaksanaan Dan
hal-hal yang bersifat anarkis perlu diberikan bekal Pertanggungjawaban
beladiri. Alokasi Dana Iuran
Pegawai yang berpedoman hidup “bekerjalah Asuransi Kesehatan Dan
sesuai aturan yang berlaku dan hiduplah sesuai Tunjangan Pemeliharaan
dengan aturan agama yang ada, sehingga urusan Kesehatan Veteran Non
dunia dan akhirat bisa berjalan” ini, ingin merasakan Tunjangan Veteran
ditugaskan di tempat yang baru. “ Saya hanya berharap Tahun Anggaran 2006.
ada kejelasan sistem mutasi, urusan penempatan itu 3. 42/PMK.010/2006 19-06-06 Pengenaan Bea Masuk
sudah menjadi kebijakan pimpinan. Yang jelas, saya Anti Dumping (BMAD)
siap ditempatkan dimana saja,” ujar auditor yang telah Terhadap Impor Tepung
mengikuti diklat verifikator dan diklat PCA ini. ris
Gandum (HS.
1101.00.10.00) Dari
Negara Uni Emirat Arab.
Ketika ditanya kenapa memilih bekerja di Bea dan
Cukai, dijawabnya dengan jujur, ia mengaku sebenar-
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI
nya tidak mengenal Bea dan Cukai sebelumnya. Ia ha-
nya mengenal STAN Prodip yang didalamnya terdapat
jurusan Bea dan Cukai, dimana salah satu persyarat- Per Juli 2006
anya adalah lulusan IPA. Karyanto yang tertarik pada
pelajaran eksakta pun memilih jurusan Bea dan Cukai. PERATURAN
Saat ini sibuk dalam tim PDE Manifest yang berlaku No. P E R I H A L
mulai 1 Juli 2006. Mengenai hal ini, “Satu-satunya cara Nomor Tanggal
melakukan kontrol yang efektif mengenai pergerakan
barang dan kontainer di pelabuhan besar seperti 1. P-09/BC/2006 09-06-06 Perubahan Peraturan
Tanjung Priok, adalah dengan melakukan pertukaran
Direktur Jenderal Bea
data secara elektronik dengan para stake holder DJBC
dan instansi terkait lainnya,” tuturnya tanpa bermaksud
dan Cukai Nomor P-05/
mengabaikan cara-cara pengawasan lainnya. BC/2006 Tentang
Anak bontot dari tiga bersaudara kelahiran Ponoro- Petunjuk Pelaksanaan
go, 20 Mei 1970 ini, diakhir pembicaraannya berpesan, Penyelesaian Impor
“Bea dan Cukai terus-menerus menjadi sorotan tajam Barang Kiriman Melalui
oleh masyarakat, media, maupun unit pengawasan Perusahaan Jasa Titipan.
lainnya. Zaman sudah berubah, kita harus lebih terbuka 2. P-10/BC/2006 16-06-06 Tata Cara Penyerahan
dalam memberikan informasi kepada masyarakat Dan Penatausahaan
mengenai apa yang telah kita lakukan untuk mempe- Pemberitahuan Rencana
rbaiki citra dan mengenai kelemahan-kelemahan yang Kedatangan Sarana
masih kita miliki,” ujar pria yang menikah tahun 1998 Pengangkut, Manifes
dengan Yuninarita dan dikaruniai dua orang anak. ats Kedatangan Sarana
Pengangkut, Dan
Manifes Keberangkatan
border ini berlangsung mulai pukul lima pagi dan Sarana Pengangkut.
Dananto mengaku karena sudah menjadi
kebiasaannya bangun pagi jadi rasanya tidak ada
masalah.
Selama masa bertugas, ia punya kisah tak SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI
terlupakan setelah dirinya menjadi pegawai bea Per Juli 2006
cukai, yaitu ketika KPBC Entikong mendapat
serangan penduduk sekitar. “ Waktu itu kantor SURAT EDARAN
mendapat serangan dari warga yang tidak senang No. P E R I H A L
terhadap aturan yang diemban oleh Bea dan Cukai Nomor Tanggal
terakhir pada akhir puasa tahun lalu, saya ikut
merasakan bagaimana diintimidasi warga setempat 1 SE-22/BC/2006 21-06-06 Pedoman Proses
yang tidak puas. Tetapi itulah tantangan dalam Penetapan Klasifikasi
pekerjaan,”kenang bapak satu ini. Barang
Dananto memiliki suatu harapan kepada pega- 2 SE-23/BC/2006 04-07-06 Penegasan Pungutan
wai DJBC “Saya mengharapkan citra Bea dan Cukai Ekspor Atas Kayu
akan semakin baik tidak seperti anggapan masyara- Olahan Jointed Dalam
kat saat ini. ” harap pria kelahiran Sontas, Entikong Bentuk S4S, E2E, E3E,
7 Oktober 1978 ini. Bambang Wicaksono (Surabaya) E4E Dan End Jointed

EDISI 381 AGUSTUS 2006 WARTA BEA CUKAI 45


CUKAI

SOSIALISASI PENDETEKSIAN PITA CUKAI DAN PERMASALAHAN CUKAI LAINNYA. Selain dari Direktorat Cukai dan P2, pengarahan juga diberikan oleh
tim dari PT. Pura Nusa Persada, PT. Kertas Padalarang dan Peruri.

Sosialisasi Cukai Untuk Internal DJBC


Peserta sosialisasi diberikan alat pendeteksi pita cukai.

P
WBC/ATS
ada 29 Juni 2006, bertempat di violet, loop (kaca pembesar), cairan
Aula Gedung B, Kantor Pusat atau larutan organik, serta pena.
DJBC, diselenggarakan sosialisasi Dengan menggunakan alat-alat
pendeteksian pita cukai dan permasa- tersebut, pegawai DJBC bisa dengan
lahan cukai lainnya. Sosialisasi tersebut mudah mendeteksi pita cukai apakah
diselenggarakan atas kerjasama antara itu palsu atau asli.
DJBC, PT. Pura Nusapersada, Peruri Saat diwawancara WBC, Direktur
dan PT. Kertas Padalarang. Cukai Frans Rupang menjelaskan, tujuan
Sosialisasi kali ini diperuntukan bagi dari sosialisasi ini dikarenakan adanya
kalangan internal atau pegawai DJBC. kesan bahwa peredaran rokok illegal
Sejumlah 109 orang peserta yang ber- semakin banyak dan mengkhawatirkan.
asal dari seluruh Kantor Wilayah dan Untuk memperkecil peredaran rokok
Kantor Pelayanan Bea dan Cukai hadir illegal tersebut, harus dilakukan operasi
pada hari itu. Selain oleh Direktorat pasar yang diharapkan menimbulkan dua
Cukai dan P2, pemaparan pendeteksi- kemungkinan. Pertama, berhenti menjadi
an pita cukai dan permasalahan cukai rokok illegal dan kedua, tetap berproduksi
lainnya juga dilakukan oleh tiga tim tetapi menjadi legal.
yang berasal dari PT. Pura Nusapersa- “Namun, sebelum melakukan
da, Peruri dan PT. Kertas Padalarang. operasi, para pegawai harus betul-betul
Dalam sosialisasi tersebut, para dibekali dengan langkah-langkah apa
peserta diberikan pembekalan saja yang harus dilakukan. Sebab,
pengetahuan mengenai pita cukai bagaimana pegawai mau melakukan
seperti ciri-ciri pita cukai yang asli dan operasi kalau pemahamannya terhadap
yang palsu dilihat dari kertas, cetakan rokok yang palsu dan yang asli belum
FRANS RUPANG. Sebelum melakukan operasi,
maupun hologram dan sebagainya. para pegawai harus betul-betul dibekali baik?” kata Frans.
Peserta juga diberikan alat pendeteksi dengan langkah-langkah apa saja yang harus Ia menambahkan, akibat adanya
pita cukai seperti sinar lampu ultra dilakukan. pergantian tugas atau mutasi, ada

46 WARTA BEA CUKAI EDISI 381 AGUSTUS 2006


pegawai yang baru memahami cukai, bukti-buktinya, maka akan diproses pendeteksi pita cukai, kita bisa dengan
seperti dirinya yang bertugas selama hingga ke pengadilan. mudah dan cepat mendeteksi apakah
puluhan tahun di pelabuhan (dimana Oleh sebab itu, Frans berharap agar itu palsu atau tidak. Sekarang kan yang
tidak pernah terkait dengan cukai-red). para peserta sosialisasi akan melaku- palsu atau asli itu sulit dideteksi kalau
“Setelah masuk ke cukai saya jadi baru kan penyuluhan dikantornya masing- tidak pakai alat,” imbuhnya.
tahu bagaimana cukai itu,” imbuh masing sehingga, semua pegawai Di Probolinggo sendiri, rokok illegal
Frans. dapat memahami masalah rokok illegal, yang paling banyak beredar adalah
Menurut Frans, ide untuk sekaligus melakukan operasi cukai. rokok yang tidak memakai pita cukai
menyelenggarakan sosialisasi bagi Apalagi para peserta telah dibekali atau rokok polos yang diproduksi oleh
kalangan internal ini berawal dari alat-alat pendeteksi pita cukai. home industry. Hampir 25 persen rokok
adanya pertemuan di Semarang (Mei yang beredar di Probolinggo
2006) yang menghasilkan MoU antara SARANA YANG KURANG MEMADAI merupakan rokok polos golongan III B.
Kanwil IV DJBC Semarang dan Polda Saat diwawancara WBC mengenai Namun demikian, sejak adanya
Jawa Tengah diantaranya mengenai sosialisasi cukai tersebut, Yoko Rudy kemudahan peraturan perijinan
koordinasi dalam menegah rokok S, Kepala Seksi Pabean dan Cukai, mendirikan pabrik rokok, hingga saat ini
illegal. Selain itu juga adanya keinginan KPBC Kendari, mengatakan bahwa sudah 40 lebih pengusaha rokok yang
DJBC untuk melakukan operasi cukai di sosialisasi tersebut sangat bermanfaat mendaftar (dua bulan lalu baru 23
luar Pulau Jawa dimana selama ini baginya, sebab ia jadi mengetahui per- pengusaha yang mendaftar-red).
operasi selalu dilakukan di Pulau Jawa. edaran rokok illegal serta bagaimana Dengan begitu, peredaran rokok polos
Tak hanya itu, adanya informasi dari cara mengantisipasi, menindaklanjuti menjadi berkurang.
instansi terkait (seperti Departemen dan mendeteksi kalau terjadi suatu Selain masalah rokok polos, di
Perindustrian, kejaksaaan, polisi-red) pelanggaran yang menyangkut cukai Probolinggo pernah terjadi kasus rokok
maupun asosiasi rokok, mengenai seperti pemalsuan pita cukai. produksi Pasuruan yang meniru kemas-
banyaknya peredaran rokok illegal dan Berdasarkan informasi dari P2 di an sebuah rokok produksi Probolinggo.
adanya anggapan masyarakat bahwa Makassar, saat ini Kendari menjadi “Pitanya tidak tahu dari mana tapi
DJBC tidak gencar melakukan operasi salah satu kota yang dituju para kemasan rokoknya itu persis sama.
cukai (padahal saat ini operasi cukai pengedar rokok illegal. “Sebab, saat ini Ketika dicek ternyata rokok palsu itu
sudah mulai berjalan di seluruh Makassar sudah ditutup, jadi kabarnya produksi Pasuruan. Pelaku hanya
Indonesia dibawah komando Direktur banyak yang lari atau pindah ke dikenakan denda saja, tidak sampai ke
P2) juga merupakan salah satu Kendari, tapi kita belum mendeteksi pengadilan,” lanjut Bambang.
penyebab diselenggarakannya apakah itu memang benar,” lanjut Yoko. Untuk itu ia berharap agar, produksi
sosialisasi tersebut. Oleh karena itu, Ia sendiri mengaku bahwa KPBC rokok di Probolinggo makin tumbuh
lanjut Frans, seluruh Kanwil Bea dan Kendari kerap mengalami kesulitan da- berkembang dengan mulai banyaknya
Cukai yang ada di seluruh Indonesia lam melakukan operasi ataupun patroli. antusias pengusaha yang mengajukan
diundang untuk menghadiri sosialisasi. Pasalnya, dengan wilayah pengawasan perijinan. Ia pun berharap agar
Dalam pelaksanaan operasi cukai yang begitu luas, KPBC Kendari hanya sosialisasi seperti ini terus ditingkatkan
tersebut, selain detterent effect (efek memiliki dua unit mobil dinas dan lagi karena ia (yang hampir 13 tahun
jera), DJBC tidak menargetkan berapa hanya satu unit mobil yang layak pakai. bekerja di pelabuhan-red) harus terus
yang harus ditegah melainkan lebih Ditambah lagi dengan satu unit kapal belajar mengerti dan memahami lebih
kepada memperkecil peredaran rokok patroli yang juga tidak layak pakai. lanjut mengenai cukai. Ia pun menya-
illegal. Namun demikian, kalau dalam “Jadi, cost untuk menggunakan rankan agar sosialisasi tak hanya di
perjalanannya ada pihak-pihak yang kapal patroli itu lebih tinggi daripada selenggarakan di Kantor Pusat DJBC
tertangkap tangan melakukan hasil yang didapat malah kadang tidak tapi juga di Kanwil karena lebih dekat
peredaran rokok illegal dan selama ada mendapatkan hasil sama sekali,” ujar dengan kantor pelayanan. ifa
WBC/ATS Yoko yang menambahkan sepanjang WBC/ATS
pengetahuannya, di Kendari pernah
ada kasus rokok yang salah tarif
cukainya. Namun hal itu sudah selesai
diputus oleh pengadilan.
Untuk itu ia berharap agar
sosialisasi cukai tersebut didukung pula
dengan realisasi, apakah dalam bentuk
suatu keputusan Menteri Keuangan
atau skep Dirjen Bea dan Cukai. Sebab
menurut Yoko, selama ini aturan yang
ada masih bersifat ngambang atau
tidak secara spesifik menjelaskan
tindakan-tindakan apa yang harus
diambil kalau terjadi pelanggaran.
Sementara itu, saat diminta
komentarnya, Bambang Purwaka,
Korlak Pabean dan Cukai, KPBC
Probolinggo, mengatakan bahwa
sosialisasi ini sangat bermanfaat bagi
pegawai. Pasalnya, selama ini operasi
yang dilakukan KPBC Probolinggo tidak
pernah optimal. Hal itu disebabkan
kurangnya peralatan untuk mendeteksi
pita cukai.
BAMBANG PURWAKA. Di Probolinggo sendiri, YOKO RUDY S. Selama ini aturan yang ada masih
rokok illegal yang paling banyak beredar adalah “Selama ini kita hanya meraba saja, bersifat ngambang atau tidak secara spesifik
rokok yang tidak memakai pita cukai atau apakah ini palsu atau tidak. Tapi menjelaskan tindakan-tindakan apa yang harus
rokok polos. sekarang setelah diberikan alat diambil kalau terjadi pelanggaran.

EDISI 381 AGUSTUS 2006 WARTA BEA CUKAI 47


INFORMASI KEPABEANAN DAN CUKAI

PERKEMBANGAN
VIRUS W32/MYBRO
VARIAN DARI VIRUS RONTOKBRO
Perkembangan virus saat ini semakin cepa. Tahun lalu sekitar bulan oktober 2005 muncul
suatu virus lokal baru yang mulai beraksi yang kita kenal dengan virus Rontokbro, dan diantara
virus-virus lokal yang ada menurut sumber di suatu situs menyatakan bahwa virus Rontokbro
merupakan virus yang paling ganas.

R
ontokbro merupakan suatu virus MyBro adalah merename MSVBM60. akan melalukan monitoring pada akses
lokal pertama yang menyebar dll (Microsoft Visual Basic Virtual Machi- internet tersebut dan akan berusaha
melalui e-mail dengan melakukan ne) yaitu suatu virus yang menyerang mengambil file dari situs tertentu,dan
update melalui internet sehingga virus aplikasi VB(Visual Basic) sehingga se- sebenarnya file yang diambil tersebut
ini memiliki varian-varian yang semakin mua virus lokal maupun tools pembas- adalah virus.
banyak, hal ini sangat membingungkan mi virus lokal yang pada umumnya
user untuk dapat menghapus virus dibuat menggunakan Visual Basic(VB) BERMAIN DENGAN REGISTRY
tersebut. akan terserang virus ini. Akibat dari Registry merupakan suatu tool pada
Setiap varian dari virus ini memiliki tindakan yang dilakukan oleh virus ini windows, registry mengadung informasi
perbedaan dalam penamaan file dan adalah semua aplikasi yang dibuat windows selama beroperasi seperti
aksi yang dilakukan sehingga user dengan Visual Basic tidak berfungsi. informasi mengenai profile setiap
agak bingung dalam menghapus virus Akibat dari tindakan virus ini merename user,aplikasi apa saja yang terinstall
tersebut tetapi pada dasarnya karakte- MSVBM60.dll yaitu diantaranya: pada komputer dan tipe dari sebuah
ristik dari virus ini untuk masing-masing dokumen. Registry juga mengandung
varian hampir sama. Virus Rontokbro 1. Semua virus yang ditulis dalam VB informasi tentang hardware yang
sampai saat ini belum surut bahkan akan lumpuh dan tidak berfungsi sedang bekerja pada sistem dan
saat ini virus tersebut mengeluarkan 2. Semua tools removal yang ditulis merupakan informasi mengenai port
versi/varian terbaru yaitu W32/MyBro. dalam VB akan lumpuh dan yang sedang digunakan.
Menurut keterangan dari 3. Semua aplikasi non virus yang Registry merupakan salah satu
perusahaan antivirus PT.Vaksincom ditulis dalam VB juga akan lumpuh. komponen penting dalam Windows se-
dalam keterangannya yang tertulis dan hingga virus lebih menyenangi tempat
diterima oleh detiknet, selasa(11/4/ sehingga hal ini merupakan suatu hal ini. Virus masuk ke dalam registry dan
2006) mengatakan bahwa Mybro telah yang menakutkan bagi pengguna melakukan perubahan dengan men-
berkembang menjadi 24 varian. aplikasi VB. disable-kan registry editor, hal ini dila-
Penyebaran yang dilakukan oleh virus Virus W32/MyBro telah menyebar kukan agar proses scanning tidak ber-
Mybro ini menyebar melalui e-mail dan dengan sangat luas di masyarakat. Vi- jalan secara realtime. Pada MyBro fol-
menurut catatan perusahaan rus ini pun memiliki kemampuan untuk der option pada registry tidak di-disable
PT.Vaksincom, Rontokbro beserta social engineering atau rekayasa sosial , namun kita tidak bisa mengaksesnya
variannya menimbulkan 31.038 insiden artinya virus ini menyebar dengan me- karena virus ini akan segera men-
atau 55,25 % dari total insiden virus di nyamarkan diri ini sebagai sebuah fol- terminate process explorer.exe yang
Indonesia. der. Rekayasa social ini dilakukan de- merupakan suatu shell dari Windows.
MyBro memiliki kemampuan untuk ngan memanfaatkam sebuah icon fol- Hal serupa akan terjadi saat meng-
memperbaharui diri via internet me- der sebagai sebuah icon program virus. akses Schedule Task virus ini melaku-
mungkinkan virus ini melakukan down- kan perubahan di registry dengan tidak
load script atau file tertentu dimana PENYEBARAN W32/MYBRO menampilkan ekstensi dari setiap file
script yang di download tersebut berisi Selain penyebaran virus ini melalui dan menyembunyikan file-file hidden
kode-kode tertentu. MyBro secara fisik internet dan e-mail virus ini menyebar dari system. Terdapat suatu perubahan
tidak terlihat perbedaannya dengan melalui media-media lain seperti disket yang berpengaruh yaitu dengan adanya
Rontokbro versi sebelumnya dan dan flash. Selain itu, penyebaran juga penambahan value pada beberapa
secara fisik masih menggunakan icon melalui penggunaan jaringan section di registry yang dijadikan
folder, namun apabila virus tersebut di pengguna komputer yaitu apabila suatu autorun. Virus ini pun menginfeksi
gali lebih dalam maka perbedaan komputer terhubung ke jaringan maka value pada run in safe mode pada
tersebut akan tampak cukup besar. ia akan meng-copy-kan dirinya ke HKLM\SYSTEM\CurrentControl-
Perbedaan yang cukup mendalam setiap folder yang di sharing. Set\Control\SafeBoot\AlternateShell,
terdapat pada pemrograman. Dahulu Virus ini akan mengumpulkan setiap dengan mengalihkan nilai dari value
virus Rontokbro menggunakan pem- alamat e-mail yang ditemukan dari tersebut ke program utama virus.
rograman Visual Basic namun kini di- beberapa file ekstensi seperti ppt, cfm, Artinya virus ini dapat aktif walaupun
perkirakan menggunakan bahasa C++, eml, txt, xls, doc, dan pdf file tersebut dalam safe-mode.
hal ini bisa dilihat dari badan virus dikumpulkan pada directory tertentu, Virus ini akan aktif pada saat start
yang menggunakan run time library. setelah itu pengiriman virus ini di kirim windows dan virus tersebut akan aktif di
Virus Mybro akan melakukan beberapa dengan menggunakan SMPT engine memory. Mybro akan melakukan blok
perubahan pada pada lokasi file induk. berupa sebuah Trojan downloader akses ke Task Manager artinya apabila
Salah satu hal yang paling berba- sehingga apabila penerima e-mail terdapat suatu proses dan proses
haya yang dilakukan oleh virus W32/ mengeksekusi maka program tersebut tersebut akan /ingin di kill dari Task

48 WARTA BEA CUKAI EDISI 381 AGUSTUS 2006


Manager maka hal itu tidak dapat Selain menghapus virus Nobron, otomatis komputer akan ter-Restart
dilakukan karena virus ini melakukan Mybro juga akan menghentikan sendiri sehingga proses scanning
blok akses ke Task Manager. setiap langkah dari virus-virus lokal tidak dapat dilakukan.
lainnya seperti Kangen, Pesin, Fawn, Terdapat cara untuk membasmi
YANG DILAKUKAN OLEH W32/MYBRO Riani_jangkaru, Romdil, Pluto serta virus W32/MyBro ini yaitu melalui
Virus W32/Mybro tidak hanya Decoy (Decoil) . safemode namun prosesnya cukup
bermain pada registry, virus ini juga rumit dan cukup memakan waktu
melakukan perubahan pada file host CARA MEMBASMI karena banyak file yang harus dibuat
milik Windows. File host ini digunakan Langkah yang dapat dilakukan dengan script/kode program khusus
oleh Windows untuk menterjemahkan untuk membasmi virus W32/MyBro dan caranya pun cukup rumit selain
sebuah hotname menjadi sebuah ini cukup sulit karena virus ini akan itu diperlukan juga suatu tools
alamat IP, virus ini mengalihkan setiap mematikan setiap antivirus yang pengganti Task manager seperti
IP dari hostname atau alamat situs berbasikan Vb seperti Norton, [IKnowProcess] yang dapat
internet ke IP 127.0.0.22, angka 22 Norman dan lain-lain sehingga saat didownload di internet dengan alamat
pada akhir alamat IP ini merupakan suatu komputer terinfeksi virus ini http://iknowprocess.com/
versi dari virus ini. dan antivirus mencoba untuk Untuk lebih mencoba dengan
Virus ini selalu mencoba untuk me- melakukan scanning maka secara menggunakan cara membasmi lewat
nyingkirkan program-prog- safemode dapat dilihat
ram antivirus atau security dengan mengakses inter-
yang terdapat pada net di alamat www.vaksin.
komputer.Varian-varian dari com pada situs tersebut
virus ini selalu melakukan di gambarkan secara
update un tuk data seputar detail script yang harus
data program apa saja yang dibuat dan file apa yang
disingkirkan. harus dibuat dengan
Pada sisi lain virus ini menggunakan script ter-
pun dapat bertindak meng- sebut.
untungkan yaitu dengan Cara lain untuk
menghapus virus-virus yang membasmi virus ini adalah
lain contohnya Romantic dengan menggunakan
Devil, NoBron dan beberapa satu komputer yang
virus-virus lokal lainnya. belum terinfeksi virus ini
Namun hal seperti ini tidak sebagai media atau sara-
mungkin dilakukan karena na untuk melakukan
untuk menghilangkan suatu scanning dengan menggu-
virus dengan menggunakan nakan antivirus yang telah
virus lagi. Hal ini tetap ter-update sehingga jika di
merugikan karena walaupun scan virus ini dapat terde-
sebagian virus telah hilang teksi.
namun virus baru muncul Misal: terdapat suatu
lagi dikomputer kita. komputer yang terinfeksi
Hal-hal yang dilakukan virus W32/mybro langkah
oleh virus W32/MyBro yang yang diambil sebaiknya
tidak dilakukan oleh keluarkan harddisk yang
pendahulunya diantara- terinfeksi tersebut setelah
nya : itu pasang hard disk
l Komputer tidak Restart tersebut di sebuah kompu-
ketika menjalankan ter yang belum terinfeksi
fungsi/tools tertentu virus ini dan memiliki
seperti: ProceeXP, Task antivirus yang telah ter-
Manager atau Registry update. Setelah dipasang
Editor maka lakukan scanning
l W32/Mybro tidak pada harddisk tersebut
membuat file duplikat setelah itu biarkan antivi-
pada Lokal Disk, tetapi rus menghapus virus
hanya membuat file tersebut. Sebaiknya untuk
duplikat pada media pembersihan virus secara
Disket/USB optimal dan mencegah
l W32/Mybro akan terinfesi ulang gunakan
mematikan setiap antivirus yang sudah me-
program yang dijalankan, ngenali virus lokal dengan
jika program tersebut baik dan cepat. Salah
masuk dalam daftar satunya Norman virus
hitamnya virus ini [Black Control yang telah dapat
list] mendeteksi lebih dari 20
l W32.Mybro akan ber- varian Mybro. Lakukan lah
usaha untuk memati- update terhadap antivirus
kan service dari anti- anda agar dapat
virus seperti Norton, mencegah komputer
Norman, Mcaffe, AVG, terinfeksi virus. Referensi :
Trendmicro, Panda, PC LAKUKAN LAH UPDATE terhadap antivirus anda agar dapat mencegah www.vaksin.com.
Cilin dan Bit Difender komputer terinfeksi virus. Puni Puspita - DIKC/OSPKC

EDISI 381 AGUSTUS 2006 WARTA BEA CUKAI 49


INFO PEGAWAI

PEGAWAI PENSIUN
T.M.T 01 AGUSTUS 2006 PERIODE T.A 2006
NO N A M A NIP GOL JABATAN KEDUDUKAN

1 Soedirman A. Ghani, SE 060034883 IV/c Kepala Bagian Umum Sekretariat


DJBC
2 Tatang 060040540 IV/a Ke pala Seksi Kepabeanan III KPBC Tipe A
Juanda
3 Sri Hartini 060040375 IV/a Kasubbag Gaji & Kesra Sekretariat
DJBC
4 Achmad Suhendi 060034190 IV/a Kepala Seksi Tempat Penimbunan V KPBC Tipe A
Bandung
5 Djoko Wardoyo 060035999 IV/a Kepala Seksi Cukai II KPBC Tipe A
Bandung
6 Hermawan Budiono 060035501 III/d Kepala Seksi Tempat Penimbunan III KPBC Tipe A
Tg. Perak
7 Husin Sjamsudin 060026691 III/c Korlak Adm. Keuangan & RT KPBC Tipe A
Teluk Bayur
8 M. Halim 060045399 III/c Korlak Adm. Ekspor KPBC Tipe A
Tg. Balai Karimun
9 Bambang Rochadi 060032083 III/c Korlak Adm. Impor KPBC Tipe A
Bandung
10 Bambang Mursito 060052397 III/b Pelaksana Kanwil IV DJBC
Jakarta
11 Wasiman 060044818 III/a Pelaksana KPBC Tipe B
Yogyakarta
12 Slamet 060044069 III/a Pelaksana KPBC Tipe A Khusus
Tg. Priok III
13 Yusuf Rembon 060052270 III/a Pelaksana KPBC Tipe A Khusus
Tg. Priok III
14 Tony Arsad 060052367 III/a Pelaksana KPBC Tipe A Khusus
Tg. Priok I
15 Andang Djaya 060052562 III/a Pelaksana KPBC Tipe A
Tg. Perak
16 Syafril 060045244 III/a Pelaksana Kanwil II DJBC
Tg. Balai Karimun
17 Ketut Sumiarta 060052335 III/a Pelaksana KPBC Tipe A Khusus
Soekarno-Hatta
18 Alexander 060057939 III/a Pelaksana KPBC Tipe A
Bitung
19 Mastur 060045246 III/a Pelaksana KPBC Tipe A
Pekanbaru
20 Sjam Sutrisno 060058264 III/a Pelaksana KPBC Tipe A
Bandung
21 Sutrisno 060058114 II/d Pelaksana KPBC Tipe A
Tg. Emas
22 Muchid 060058298 II/d Pelaksana KPBC Tipe A
Tg. Perak
23 Kuwat Satoto 060058804 II/d Pelaksana KPBC Tipe A
Tg. Perak
24 Humisar Lumban Toruan 060058964 II/d Pelaksana KPBC Tipe A Khusus
Soekarno-Hatta
25 Ismiati 060071326 II/d Pelaksana KPBC Tipe A
Jakarta
26 Jade Oksin Bulahari 060057611 II/d Pelaksana KPBC Tipe C
Manado
27 Abu Hanifah 060052820 II/d Pelaksana KPBC Tipe A
Batam
28 Muh. Arsjad 060057519 II/c Pelaksana KPBC Tipe A
Makassar
29 Ramli 060063288 II/c Pelaksana KPBC Tipe A
Teluk Bayur
30 Suratno 060045530 II/a Pelaksana KPBC Tipe B
Bogor

50 WARTA BEA CUKAI EDISI 381 AGUSTUS 2006


PENGAWASAN
DOK. WBC

Pemerintah Serius Tangani


Masalah Narkoba
Saat ini jumlah penyalahguna narkoba sebanyak 1,5 persen
atau sebesar 3,256 juta dari jumlah penduduk Indonesia yang
berjumlah 217.076.600 jiwa.
Dari hasil survey yang dilakukan pada 2004 mengenai biaya ekonomi dan sosial
tahun 2005 tersebut terungkap, bahwa akbat penyalahgunaan narkoba di 10 kota
penyalahgunaan narkoba rata-rata sudah besar di Indonesia. Menurutnya biaya
dimulai pada usia 10 sampai 19 tahun dan ekonomi yang ditimbulkan akibat dari
tertinggi pada kelompok umur 20-29. Para konsumsi narkoba di Indonesia tahun
penyalahguna narkoba ini masih menurut 2004 mencapai Rp. 23, 6 triliun dengan
survey tersebut, sering dan banyak perincian rata-rata biaya satuan per orang
dilakukan di rumah kost dari pada di dikalangan pemakai baru sebesar Rp.68
rumah tangga. Survey dilakukan di 23 ribu rupiah, yang teratur memakai sebesar
lokasi yang terdiri dari 16 kota dan tujuh Rp.1,5 juta dan pecandu sebesar Rp.7,8
KALAKHAR BNN I MADE MANGKU PASTIKA. desa di 16 propinsi ini juga melibatkan juta dalam satu tahun.
biaya ekonomi yang ditimbulkan akibat dari 4355 rumah tangga dan 20.303 orang Masih menurut Made, jika angka
konsumsi narkoba di Indonesia tahun 2004 responden yang terdiri dari 47 persen laki- tersebut dikalikan dengan jumlah seluruh
mencapai Rp. 23, 6 triliun. laki dan 53 persen perempuan. penyalahpengguna narkoba, maka
Demikian disampaikan Kalakhar BNN diperkirakan minimal uang yang beredar

P
enyalahgunaan narkoba di Indone- Irjen Pol I Made Mangku Pastika dalam dari bisnis narkoba mencapai Rp.12 triliun
sia kini sudah pada taraf yang acara renungan malam sejuta lilin di rupiah per tahun, dengan biaya sosial
meresahkan. Hal ini terungkap dari Bundaran HI Jakarta 24 Juni 2006 dalam penyalahgunaan narkoba akibat
hasil survei yang dilakukan Badan rangka memperingati Hari Anti Narkoba kriminalitas diperkirakan mencapai Rp.4,2
Narkotika Nasional (BNN) bekerja sama Internasional dengan tema “Drugs are not triliun. Saat ini jumlah penyalahguna nar-
dengan Lembaga Penelitian Pranata Child’s play”. koba sebanyak 1,5 persen atau sebesar
Universitas Indonesia mengenai Survey Lebih lanjut ia mengatakan, hasil 3,256 juta dari jumlah penduduk Indonesia
Nasional Penyalahgunaan dan penelitian lain dilakukan oleh BNN bekerja yang berjumlah 217.076.600 jiwa.
Peredaran Gelap Narkoba pada sama dengan Pusat Penelitian Kesehatan
Kelompok Rumah Tangga di Indonesia”. Universitas Indonesia (Puslitkes UI) tahun PEMERINTAH SERIUS
DOK. WBC
Pemerintah dalam hal ini Kepolisan ,
BNN dan instansi lainnya menanggapi
serius dampak yang ditimbulkan dari
penyalahgunaan dan peredaran gelap
narkoba Indonesia. Hal ini terlihat dari
keberhasilan pemerintah dalam mengung-
kap pabrik ecstasy dan shabu ketiga di
dunia dan yang terbesar yang terletak di
Cikande Serang, Banten. Pengembangan
dari kasus tersebut menghasilkan temuan
baru dimana beberapa daerah di Indone-
sia juga terdapat pabrik narkoba yaitu
daerah Batu dan Banyuwangi.
Begitu pula dalam proses penegakan
hukum, para pelaku peredaran narkoba
yang tertangkap mendapat ganjaran
hukuman yang sangat berat yaitu
hukuman mati. Made kepada para
wartawan mengatakan, pihaknya merasa
puas dengan sanksi yang dijatuhkan
kepada para pelaku, dan berharap
eksekusi mati terhadap para pelaku dapat
dilakukan sesegara mungkin.
Tidak kurang Jaksa Agung Adurrah-
man Saleh menyatakan hal serupa, ia
mengatakan pihaknya tidak akan
berkompromi dengan masalah narkoba,
dan tidak segan-segan untuk menuntut
mati para pelaku peredaran narkoba jika
mereka terbukti mengedarkan narkoba.
Begitu juga dengan peran Bea Cukai
di BNN. Menurut Arman Singgih, mantan
Kepala KPBC Semarang yang kini menja-
PABRIK ECSTASY. Pengungkapannya melibatkan berbagai instansi terkait. bat sebagai ketua koordinator satgas

EDISI 381 AGUSTUS 2006 WARTA BEA CUKAI 51


PENGAWASAN
WBC/ATS
Airport Interdiction di BNN mengata-
kan, Bea Cukai mempunyai peran
penting dalam meredam masuknya
narkoba dari luar negeri melalui
bandara internasional. Masih menurut-
nya, keberhasilan pemerintah meng-
ungkap pabrik ecstasy dan shabu-
shabu di Cikande beberapa waktu lalu,
tidak terlepas dari peran bea cukai,
kepolisian dan instansi terkait lainnya.
Lebih lanjut Arman mengatakan,
pihaknya kini tengah mengupaya-
kan untuk menempatkan parangkat
teknologi informasi di wilayah per-
batasan Indonesia dengan negara
tetangga untuk dapat meredam
masuknya narkoba ke Indonesia.
Untuk itu kini kajian dan penelitian
tengah dilakukan untuk
mempersiapkan segala sesuatunya
agar dapat digunakan dan efektif.
Mengenai instansi mana yang akan
mendapatkan tugas untuk
mengoperasikan perangkat terse-
but, Arman mengatakan, hal
tersebut masih dalam penelitian.
“Apakah nantinya Bea Cukai atau PEMBUKAAN PELATIHAN. Dibuka langsung oleh Kakanwil IV DJBC Jakarta..
instansi lain yang mengoperasi-
kannya, itu harus disesuaikan
dengan tugas dan keperluannya,” Pelatihan
papar Arman.

PERAN KELUARGA Computer Based Training


Wakapolri Jenderal Adang Doro-
jatun dalam acara tersebut menga-
takan pihaknya akan melakukan
di Lingkungan Kanwil IV DJBC Jakarta
tindakan hukum terhadap tempat Para peserta diharapkan dapat mengimplementasikan pelatihan
yang dijadikan produksi narkoba
yang ancamannya sangat serius
yang telah didapat dalam lingkungan kerja.
bagi generasi muda. Selain itu juga

K
ia menyampaikan bahwa untuk antor Wilayah (Kanwil) IV DJBC Bea Cukai dilingkungan tugas Kanwil IV
memerangi narkoba bukan hanya Jakarta bekerja sama dengan Badan DJBC Jakarta dengan para pelatih yang
peran pemerintah dengan instansi Narkotika Nasional (BNN) berasal dari BNN dan juga dari Bea Cukai.
terkait melainkan juga peran menyelenggarakan Pelatihan Computer Pembukaan pelatihan tersebut dibuka
keluarga dalam menjaga anak-anak Based Training yang berlangsung selama oleh Kakanwil IV DJBC Jakarta Erlangga
dari bahaya ancaman narkoba. 10 hari dari tanggal 19-30 Juni 2006. Mantik dan (Kepala Pusat Dukungan dan
Lebih lanjut Adang mengatakan Pelatihan tersebut melibatkan pegawai Penegakan hukum (Kapusdukgakum)
penanganan masalah narkoba yang BNN Joko Satrio serta dihadiri para peja-
WBC/ATS
dilakukan oleh BNN yaitu langsung bat dilingkungan Kanwil IV DJBC Jakarta
menuju pada akar masalah, seperti Dalam sambutan pembukaan
tindakan preemptive, preventif dan pelatihan tersebut Kepala Kanwil IV DJBC
represif. Untuk itu ia mendukung acara Jakarta Erlangga Mantik mengatakan
yang dilakukan oleh BNN melalui salah satu tugas Bea Cukai sebagai
acara renungan malam maupun jalan border protection dimana harus
santai yang menurutnya merupakan melindungi masyarakat dari dampak
upaya preventif, dimana keluarga yang negatif dalam perdagangan Internasional
terlibat dalam acara yang diselengga- yang semakin berkembang. Bukan hanya
rakan BNN diajak untuk menjaga melakukan pengawasan terhadap
anak-anak mereka dari penyalahguna- penyelundupan yang bisa merusak
an narkoba, tanpa melupakan perekonomian Indonesia, tetapi juga tugas
tindakan preemtif, dan represif yang lainnya adalah memerangi narkoba yang
dilakukan oleh pihak keamanan. masuk ke Indonesia melalui pintu masuk
Lebih lanjut Adang mengatakan seperti bandara dan pelabuhan laut.
bahwa jalur masuk narkoba ke Lebih lanjut Erlangga mengatakan,
Indonesia diantaranya berasal dari penanganan masalah narkoba ini bukan
kawasan Golden triangle dan hanya menjadi tanggung jawab BNN,
Golden Crescent, pihak kepolisian Polisi atau Bea Cukai,namun menjadi
melakukan kerja sama dengan tanggung jawab bersama dan harus
organisasi Interpol dikawasan dilakukan secara terkoordinir. Begitu juga
tersebut sehingga upaya masuknya dengan peran masyarakat yang juga
narkoba ke Indonesia dari kawasan M. ALI AZHAR. Pelatihan diberikan kepada memiliki peran yang cukup besar dalam
tersebut dapat diminimalisir. zap instansi terkait. memerangi peredaran narkoba.

52 WARTA BEA CUKAI EDISI 381 AGUSTUS 2006


Pelatihan Computer Based Training menarik menurutnya adalah pemeriksaan Azhar menyatakan bahwa komputer
ujarnya lagi, merupakan salah satu bentuk kontainer yang menurutnya prosesnya merupakan alat bantu yang mendukung
kerjasama yang terjalin dengan baik panjang dan modul yang diperlukan juga praktek petugas dilapangan. Ia
antara BNN dengan DJBC, dimana banyak sehingga diperlukan nalar yang mencontohkan, petugas dapat melacak
melalui pelatihan ini petugas dilapangan cukup baik untuk bisa mempelajarinya. sebuah kapal beserta dengan isinya,
mendapatkan pengetahuan yang cukup Materi tersebut lebih panjang dari apa berdasarkan informasi yang diperoleh dari
mengenai pendeteksian narkoba yang yag pernah didapatnya dalam pelatihan komputer yang telah on-line dengan
coba untuk dimasukan ke Indonesia lain yang pernah ia ikuti, mengingat negara asal kapal tersebut.
melalui pelabuhan dan tempat lainnya narkoba sangat mudah untuk disamarkan “Jika ada sesuatu yang
dengan menggunakan teknologi komputer dengan benda lain, sehingga prosesnya mencurigakan berdasarkan informasi
yang telah dimiliki oleh DJBC dan agak lebih panjang. dari komputer, petugas dapat dengan
ditempatkan dibeberapa titik yang Sementara M. Ali Azhar ketua segera melakukan tindakan preventif
strategis,salah satunya berada di penyelenggara pelatihan mengatakan dan kegiatan investigasi lainnya
Pelabuhan Tanjung Priok. Selain itu pelatihan ini bertujuan untuk mening- terhadap barang maupun pelaku
Erlangga menambahkan bahwa pihaknya katkan pengetahuan, kemampuan dan tadi,”ujar Azhar Selain itu BNN juga
dalam hal ini DJBC akan selalu siap untuk profesionalisme petugas dalam bidang akan memberikan pelatihan serupa
membantu pihak Kepolisian dalam hal ini penegakan hokum terutama dalam kepada kembaga terkait lainnya yang
BNN dalam mengungkap jaringan mengungkap kejahatan narkoba. memiliki PPNS. Para pelatih lanjut
narkoba jika dikemudian hari ditemukan. Program ini lanjutnya kembali Azhar adalah para pelatih yang telah
merupakan bantuan dari PBB United mengikuti berbagai pelatihan yang
SANGAT BERGUNA Nations on Drugs and Crime (UNODC) diselenggarakan oleh PBB,sehingga
Anhar salah satu peserta training dari kepada negara ASEAN khususnya diharapkan para peserta dapat dengan
Kanwil IV DJBC Jakarta mengatakan, Indonesia. mudah mengimplementasikannya
materi yang didapatnya dinilai sangat Pelatihan ini masih menurut Azhar dilapangan. Sementara para peserta
berguna dan sangat membantu tugasnya diberikan kepada berbagai instansi terkait masih menurutnya antusias mengikuti
dilapangan. Selain materi yang sudah yang berada di laut seperti di pelabuhan, pelatihan ini.
pernah didapatnya dari berbagai pelatihan di udara dalam hal ini bandara udara dan Hal senada juga diungkapkan
yang diselenggarakan oleh DJBC sendiri, di darat dalam hal ini kepada pihak Kapusdukgakum BNN Joko Satrio, ia
ia mengatakan bisa lebih berimprovisasi Kepolisian. Implementasi kedepannya mengatakan diharapkan upaya
lagi dalam menjalankan tugasnya dengan adalah para petugas penyidik Polisi pencegahan akan lebih maksimal lagi
ilmu tambahan yang didapatnya dari BNN. maupun Pegawai Negeri Sipil (PPNS) dengan adanya pelatihan tersebut
Semua materi masih menurutnya dapat mengungkap kasus kejahatan sehingga peredaran dan penyalahgunaan
mudah diikuti mengingat para pelatih narkoba. Menurut Azhar, materi-materi narkoba dapat diminimalisir.
merupakan orang-orang yang kompeten yang diajarkan diantaranya adalah Pelatihan tersebut ditutup pada 3
dalam bidangnya baik yang berasal dari mengenai identifikasi barang yang Juli 2006 di aula Kanwil IV Jakarta oleh
BNN maupun juga dari DJBC sendiri. mempunyai unsur narkoba, teknik Kasi P2 GH Sutedjo mewakili Kakanwil
Anhar kembali melanjutkan walaupun pencegahan, proses investigasi, IV DJBC Jakarta dan juga Kapusduk-
tidak ada kegiatan praktek dalam pemeriksaan dokumen sampai pada gakum BNN Joko Satrio dengan
pelatihan ini, ia bisa dan siap untuk proses wawancara dengan tersangka. peserta yang berjumlah 30 orang
mengimplementasikannya dilapangan. Mengenai peran komputer dalam berasal dari pegawai DJBC dilingkung-
Menurutnya materi pelatihan yang proses pengungkapan kejahatan narkoba an Kanwil IV Jakarta. zap
WBC/ATS

PESERTA PELATIHAN. Diharapkan dapat mengimplementasikan pelatihan tersbeut dalam praktek dilapangan.

EDISI 381 AGUSTUS 2006 WARTA BEA CUKAI 53


SEKRETARIAT
WBC/ATS
Bea dan Cukai Anwar Suprijadi, termasuk
didalamnya ide untuk mengundang para
pembicara mulai dari KPK sampai
motivator terkenal Andry Wongso.”Acara
ini merupakan bagian dari berbagai acara
yang sifatnya serupa seperti (Emotional
Spiritual Quotient (ESQ) dan lain
sebagainya,”ujarYusuf. Acara seperti ini
rencananya juga akan diselenggarakan di
berbagai Kanwil di Indonesia dan tinggal
menunggu realisasinya.
Yusuf kembali mengatakan,tujuan
diselenggarakan acara retraining tersebut
adalah agar para pejabat dilingkungan
DJBC mampu membangun rasa dan ko-
mitmen untuk menjadi pejabat dan pela-
yan yang melayani stake holder dengan
baik.
Abdullah Hehamahua yang mendapat
kesempatan pertama pada program
tersebut menyampaikan pendapatnya
mengenai integritas dan good Gover-
nance. Menurutnya untuk bisa
memastikan suatu kepemerintahan
tergolong baik (Good Governance) ada
tiga tolok ukur yang harus digunakan
secara berbarengan yaitu sistem yang
diterapkan, keperluan anggota dan warga
masyarakat, dan kualitas anggota dan
warga masyarakat.

INTEGRITAS PEJABAT DAN PEGAWAI


NEGERI SIPIL
Dari ketiga tolok ukur yang disampai-
kan tersebut menurut Abdullah, tolok ukur
mengenai kualitas anggota dan warga
masyarakat harus mendapat perhatian
pada program retraining tersebut, yang
berarti pula membicarakan kualitas
pejabat dan pegawai DJBC. Lebih lanjut ia
RETRAINING INTEGRITAS. Dibuka langsung oleh Dirjen Bea dan Cukai Anwar Suprijadi
mengatakan Menteri Keuangan, khusus-
mengundang penasehat KPK Abdullah Hehamahua sebagai pembicara dan Andry Wongso. nya Dirjen Bea dan Cukai harus memper-
hatikan proses rekrutmen pegawai dimana

Menuju Good
berbagai faktor harus mendapat perhatian
seperti kualitas ilmu, keterampilan,
pengalaman dan perilaku calon pegawai.
Penempatan pegawai harus sesuai

Governance DJBC
dengan kompetensi sesuai dengan prinsip
right man on the right place.
Hal lain yang menurutnya harus men-
dapat perhatian adalah kejujuran pejabat
dan pegawai, kualitas pengabdian pejabat
dan pegawai, dan kedisiplinan pejabat
DJBC bekerja sama dengan KPK menyelenggarakan dan pegawai yang menurutnya merupa-
program retraining integritas dan good governance kan salah satu modal dasar dalam
serta sosialisasi gratifikasi dan LHKPN selama dua hari memajukan setiap program, khususnya
pada 30Juni dan 3 Juli 2006 dalam membangun good governance.
Diakhir ceramahnya Abdullah
memberikan suatu kiat untuk

P
rogram “Retraining Integritas Peja- governance pada 30 Juni 2006, Direktorat meningkatkan integritas pegawai dimana
bat/Pegawai dan Good Governance” Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) juga ia mengatakan, agar selalu mencintai
yang diselenggarakan oleh Direktorat menyelenggarakan sosialisasi mengenai setiap pekerjaan yang digeluti, tidak
Jenderal Bea dan Cukai bekerja sama gratifikasi dan cara pengisian Laporan meninggalkan pekerjaan yang harus
dengan Komisi Pemberantasan Korupsi Hasil Kekakayaan Pejabat Negara diselesaikan hari ini untuk dikerjakan
(KPK) pada 30 Juni 2006 di Aula Gedung (LHKPN) dengan mengundang pembicara keesokan harinya. Mengenai hak yang
B KP-DJBC dibuka langsung oleh Eririana Harja Pamengkas, Wakil Ketua diperoleh dan kompensasi, ia mengatakan
Direktur Jenderal Bea dan Cukai Anwar KPK. agar selalu melihat kebawah, dan untuk
Suprijadi dan diikuti oleh pejabat eselon Yusuf Indarto, Kepala Kepagawaian berprestasi agar selalu melihat ke atas.
II,III dan IV dilingkungan KP-DJBC dan yang juga salah satu panitia acara dan ju- Kiat lain yang disampaikannya adalah
beberapa Kantor Wilayah Direktorat ga peserta retraining mengatakan, ide me- tidak mengambil sesuatu dari kantor yang
Jenderal Bea dan Cukai (Kanwil DJBC). ngadakan acara retraining tersebut meru- bukan haknya meskipun itu sangat kecil
Selain retraining integritas dan good pakan ide yang disampaikan oleh Dirjen dan agar melindungi anak dan istri de-

54 WARTA BEA CUKAI EDISI 381 AGUSTUS 2006


ngan makanan, minuman, pakaian, rumah korupsi itu ada penyebabnya. Orang Ketika diminta komentarnya seputar
dan kendaraan yang berasal dari sumber tersebut memang ingin melakukan sosialisasi ini, Kepala KPBC Bekasi,
yang halal. Pada sesi ini juga diselingi korupsi, atau karena dipaksa oleh Istyastuti Wuwuh Asri mengatakan,
dengan tanya jawab yang dilakukan oleh lingkungan untuk melakukan korupsi, atau manfaat yang diperoleh dari sosialisasi ini
para peserta dengan pembicara menge- karena dipaksa oleh sistem yang ada sangat besar. Ia jadi mengetahui apa yang
nai berbagai hal yang berkaitan dengan untuk melakukan korupsi. Demikian dimaksud dengan gratifikasi. “Dengan
masalah integritas dan good governance. penjelasan Eririana Rianaharja mengetahui gratifikasi kita akan berpikir
Pamengkas, Wakil Ketua KPK pada dua kali bahwa sebenarnya memberikan
“LUAR BIASA” acara sosialisasi Gratifikasi dan LHKPN, hadiah atau menerima hadiah tertentu
Pada sesi selanjutnya retraining diisi yang diselenggarakan di Aula Gedung B, dapat menjerumuskan kita. Seperti
oleh Andry Wongso, seorang motivator Kantor Pusat DJBC pada 3 Juli 2006. misalnya kalau kita memberikan atau
yang telah berhasil memberikan motivasi Sosialisasi atas kerjasama antara menerima hadiah pada saat perkawinan
kepada masyarakat melalui buku-buku Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) anak, ternyata hadiah itu termasuk
karangannya. Dalam acara tersebut, dan Komisi Pemberantasan Korupsi gratifikasi dan harus dilaporkan,” ujarnya.
Andry mengatakan bahwa sangat penting (KPK) tersebut dihadiri oleh seluruh Ketika masih menjabat sebagai
untuk menanamkan nilai-nilai kebaikan pejabat eselon II, III dan IV di lingkungan Kasubdit Kerjasama Internasional di
dalam menjalankan tugas sehari-hari. Kantor Pusat DJBC, Kepala Kanwil IV Direktorat Kepabeanan Internasional, Isty
Andry pada sesi tersebut mencerita- DJBC Jakarta, Kepala KPBC Tanjung mengaku belum diwajibkan untuk mengisi
kan pengalamannya dan kisah sukses Priok I, II dan III, Kepala BPIB Jakarta, laporan kekayaan. Tetapi setelah ia
orang-orang yang memulai kesuksesan Kepala Pangsarop Tanjung Priok, Kepala menjabat sebagai Kepala KPBC Bekasi,
dari titik nol. Dari pemaparannya tersebut KPBC Bogor, Kepala KPBC Soekarno dirinya wajib untuk mengisi formulir
yang ingin disampaikan disampaikan Hatta, Kepala KPBC Bekasi, Kepala pelaporan gratifikasi. Untuk itu, usai
bahwa kerja keras serta kemauan yang KPBC Purwakarta, serta para auditor di sosialisasi ia ingin mengisi dengan baik
besar dapat mengalahkan segala-galanya lingkungan Kantor Pusat DJBC. dan benar formulir tersebut agar dirinya
yang pada awalnya dirasakan tidak Pada hari itu, untuk pertama kalinya tidak diduga menerima gratifikasi dan
mungkin terjadi, termasuk didalamnya tim KPK yang terdiri dari Eririana Harja sebagainya.
kemampuan untuk berubah. Pamengkas (Wakil Ketua KPK), Lambok Dengan demikian ia berharap agar
Lebih lanjut ia mengatakan untuk H. Hutauruk (Direktur Gratifikasi KPK) dan sosialisasi ini bisa merubah prilaku dirinya
menjalankan segala sesuatu pekerjaan M. Sigit (KPK), memang sengaja dan seluruh pegawai bea cukai lainnya. Ia
harus senantiasan dilakukan dengan menyambangi DJBC untuk memberikan juga berharap agar gratifikasi ini bisa
semangat dan harus memandang jauh sosialisasi mengenai gratifikasi dan hal-hal menjadi warning bagi para pegawai bea
kedepan, karena yang berlalu sudah yang terkait didalamnya, serta cukai agar bisa bersikap baik. Namun
menjadi sejarah. Dalam retraining tersebut memberikan penjelasan mengenai demikian, ia meminta agar pemerintah
para perserta selalu diajak untuk Laporan Harta Kekayaan Pegawai/pejabat juga harus memperhatikan kebutuhan-
mengatakan dengan lantang ucapan “Luar Negara (LHKPN) dan bagaimana cara kebutuhan primer dan sekunder para PNS
Biasa!” setiap Andry menanyakan “Bea mengisi formulir pelaporan gratifikasi. yang selama ini belum terpenuhi.
Cukai…Apa Kabar?” Menurut Andry yang Dalam sambutannya, Dirjen Bea dan Oleh sebab itu ia menyarankan agar
ditemui WBC disela-sela retraining Cukai, Anwar Suprijadi mengatakan, remunerasi dapat dipertimbangkan
tersebut, ucapan lantang tersebut mampu sejalan dengan program reformasi di menjadi lebih besar. Pasalnya, dalam
menyemangati dan menimbulkan bidang kepabeanan, DJBC memiliki pilar kesehariannya pegawai bea cukai bekerja
keinginan untuk memberikan yang terbaik yang terus ditingkatkan, seperti code of berhadapan dengan importir yang
kepada DJBC. conduct, mengurangi contact person, cenderung ingin mendapatkan
meningkatkan law enforcement dan keuntungan yang sebesar-besarnya.
SOSIALISASI GRATIFIKASI DAN LHKPN integritas pegawai bea cukai. Untuk “Jadi, importir tersebut berpikir dari pada
Pada dasarnya orang yang melakukan peningkatan integritas pegawai ini, membayar besar kepada negara lebih
WBC/ATS
menurutnya tidak mungkin dilakukan DOK. WBC
tanpa perbaikan sistem remunerasi PNS.
Untuk itu, lanjut Anwar, sosialisasi
tersebut sangat penting bagi para
pegawai, terutama dalam hal pemahaman
gratifikasi, dimana ada hal-hal tertentu
yang ternyata harus dilaporkan ke KPK.
Untuk itu ia berharap dengan adanya
sosialisasi ini kepercayaan masyarakat
pada institusi pemerintah, terutama DJBC,
akan meningkat. Ia juga meminta pada
KPK agar sosialisasi ini tidak hanya
disampaikan pada saat ini saja tapi juga
dilakukan di daerah-daerah lainnya, sebab
jumlah pegawai bea cukai saat ini
mencapai sekitar 10.500 orang yang
tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
“Didalam mengisi laporan harta
kekayaan mungkin ada yang serba salah
ya, kalau tidak diisi atau tidak ditulis
semuanya nanti dikira ngumpetin, tapi
kalau diisi semua nanti dikira macam-
macam. Untuk itu saya ingin
menyampaikan pada teman-teman
ABDULLAH HEHAMAHUA. agar selalu mencintai pegawai bea cukai agar mengisinya YUSUF INDARTO. Acara serupa rencananya
setiap pekerjaan yang digeluti, tidak meninggalkan dengan baik sesuai dengan arahan yang juga akan diselenggarakan di beberapa Kanwil
pekerjaan yang harus diselesaikan hari ini diberikan oleh KPK,” himbau Anwar. di Indonesia

EDISI 381 AGUSTUS 2006 WARTA BEA CUKAI 55


SEKRETARIAT
WBC/IFA
sarana elektronik atau tanpa sarana
elektronik.
Setiap gratifikasi kepada pegawai
negeri atau penyelenggara negara
dianggap suap, apabila berhubungan
dengan jabatannya dan yang berla-
wanan dengan kewajiban atau tugas-
nya dengan ketentuan sebagai berikut:
l Yang nilainya Rp. 10 juta atau lebih,
pembuktian bahwa gratifikasi
tersebut bukan merupakan suap,
dilakukan oleh penerima gratifikasi
(pembuktian terbalik).
l Yang nilainya kurang dari Rp. 10
juta, pembuktian bahwa gratifikasi
tersebut bukan suap, dilakukan oleh
penuntut umum.
Namun demikian, ketentuan
tersebut diatas tidak berlaku jika
penerima melaporkan gratifikasi yang
diterimanya kepada KPK, paling lambat
30 (tiga puluh) hari kerja sejak tanggal
gratifikasi tersebut diterimanya.
Sanksi atas pelanggaran gratifikasi
adalah pidana bagi pegawai negeri atau
penyelenggara negara sebagaimana
dimaksud dalam pasal 12b ayat 1, UU No.
20 tahun 2001 adalah pidana penjara
seumur hidup atau pidana penjara paling
singkat 4 (empat) tahun dan paling lama
20 (dua puluh) tahun, dan pidana denda
paling sedikit Rp. 200.000.000; (dua ratus
SOSIALISASI GRATIFIKASI DAN LHKPN. Diharapkan dengan adanya sosialisasi ini kepercayaan juta rupiah) dan paling banyak Rp.
masyarakat pada institusi pemerintah, terutama DJBC, akan meningkat. 1.000.000.000; (satu miliar rupiah).
Contoh-contoh pemberian yang dapat
baik ia bayar separuh saja. Kemudian itu inginnya gaji itu cukup untuk sebulan dikategorikan sebagai gratifikasi:
sisanya untuk ia sendiri dan bea cukai. bahkan kalau bisa ada saving,” ujarnya. l Pemberian hadiah atau uang
Jadi godaan itu sangat besar,” katanya. Ketika ditanya keikutsertaan para sebagai ucapan terima kasih karena
Ia mencontohkan, sekitar tahun 1969, auditor dalam sosialisasi ini, Irwan telah dibantu.
pegawai yang bekerja di Departemen menjawab, kalau dilihat dari peserta l Hadiah atau sumbangan pada saat
Keuangan memperoleh gaji 9 kali lipat sosialisasi seharusnya tidak hanya perkawinan anak dari pejabat oleh
dibandingkan departemen lain. Sementara eselon I hingga eselon IV dan para rekanan kantor pejabat tersebut.
saat ini yang tinggal hanyalah tunjangan auditor saja yang mengikuti sosialisasi l Pemberian tiket perjalanan kepada
khusus saja. Padahal, pegawai bea cukai tersebut. Sebab, berdasarkan UU yang pejabat atau keluarganya untuk
yang tergabung dalam WCO memiliki gaji mengatur tentang gratifikasi, gratifikasi keperluan pribadi secara cuma-cuma.
yang sangat besar. Sebagai contoh, gaji adalah pemberian dalam arti luas l Pemberian biaya atau ongkos naik haji
pegawai bea cukai Indonesia sekitar kepada pegawai negeri atau pejabat dari rekanan kepada pejabat.
seperduapuluh gaji pegawai bea cukai penyelenggara negara, maka l Pemberian hadiah ulang tahun atau
Filipina. seharusnya seluruh pegawai bea cukai pada acara-acara pribadi lainnya
Dengan demikian Isty berharap, menjadi objek pelaporan. dari rekanan.
Dirjen Bea dan Cukai, Anwar Suprijadi, “Nah kalau sekarang yang diundang l Pemberian hadiah atau souvenir ke-
dapat menjadi teladan dan contoh bagi ini hanya auditor saja dan eselon saja, pada pejabat pada saat kunjungan
bawahan. “Biasanya akan lebih efektif saya tidak tahu dasarnya apa, tapi kalau kerja.
kalau atasan kita menjadi teladan,” menurut arti dari gratifikasi seharusnya l Pemberian hadiah atau parsel kepada
imbuhnya. semuanya diundang dan mengisi formulir pejabat pada saat hari raya keagama-
Senada dengan Isty, Kepala Seksi pelaporan gratifikasi,” tandas Irwan. an, oleh rekanan atau bawahannya.
Audit Impor Dit. Verifikasi dan Audit, Irwan l Seluruh pemberian tersebut diatas
Djuhais mengatakan, manfaat yang PENGERTIAN GRATIFIKASI dapat dikategorikan sebagai
diperolehnya dari sosialisi ini adalah bisa Berdasarkan UU No.20 tahun 2001 gratifikasi, apabila ada hubungan
lebih mengetahui arti gratifikasi dan apa tentang Gratifikasi dan kewajiban pela- kerja atau kedinasan antara
saja yang dapat dikategorikan sebagai porannya, Gratifikasi adalah pemberian pemberi dengan pejabat yang
gratifikasi. “Untuk itu, usai sosialisasi kita dalam arti luas kepada pegawai negeri menerima, dan/atau semata-mata
akan mencoba untuk mengikuti apa yang atau pejabat penyelenggara negara. kerna keterkaitan dengan jabatan
telah disampaikan dan melaporkan sesuai Pemberian dalam arti luas tersebut atau kedudukan pejabat tersebut.
dengan aturan yang ada,” katanya. meliputi pemberian uang, barang, rabat
Menurutnya, seseorang melakukan (diskon), komisi, pinjaman tanpa bunga, Seluruh pemberian tersebut diatas,
tindak korupsi diantaranya dikarenakan tiket perjalanan, fasilitas penginapan, dapat dikategorikan sebagai gratifikasi,
kebutuhan. Untuk itu ia menyarankan agar perjalanan wisata, pengobatan cuma- apabila ada hubungan kerja atau
tingkat penghasilan PNS dapat menutupi cuma dan fasilitas lainnya. Gratifikasi kedinasan antara pemberi dengan pejabat
kebutuhan hidup. “Banyak yang bilang gaji tersebut berlaku untuk yang diterima di yang menerima, dan/atau semata-mata
kita itu hanya cukup untuk 2 minggu saja. dalam negeri maupun di luar negeri dan karena keterkaitan dengan jabatan atau
Ini kan bisa digambarkan kalau pegawai yang dilakukan dengan menggunakan kedudukan pejabat tersebut. zap/ifa

56 WARTA BEA CUKAI EDISI 381 AGUSTUS 2006


KEPABEANAN

NOTA KESEPAHAMAN
Barang (SPPB) atau juga Persetujuan
ekspor, pengiriman laporan status barang
timbun dan laporan keluar masuk

TPS On line Aptesindo dan DJBC kontainer yang kesemuanya dapat


diakses melalui TPS on line.
Dengan pemberlakuan TPS on line ini
Penerapan Sistem TPS on line merupakan salah satu bentuk maka proses pengeluaran barang akan
berlangsung dengan cepat dan menekan
langkah nyata untuk meningkatkan daya saing Indonesia menuju biaya pengeluaran barang.“Kalau
perdagangan Internasional. prosedur secara manual memakan waktu,
WBC/ATS
maka dengan TPS on line ini kami tinggal
mengamati dari monitor dalam hitungan
jam,”papar Suryantono. Hal lainnya yang
tercakup dalam TPS on line ini masih
menurut Suryantono adalah pergerakan
barang dan pengamanannya yang dapat
termonitor dengan baik.

DIDUKUNG OLEH FINNET INDONESIA


Untuk kelancaran sistem TPS on line
ini, PT. Finnet Indonesia memfasilitasinya
melalui penyediaan sistem jaringan
komputer yang dibutuhkan oleh Aptesindo
dan Bea Cukai. Menurut Budi Siswanto
Muljadi Presiden Direktur PT Finnet
Indonesia, nantinya setiap TPS dapat
memonitor kondisi kontainer setiap saat,
dimana sebelumnya pengusaha TPS
harus melakukan rekap terlebih dahulu.
Dalam acara penandatanganan ini
pihak PT. Finnet Indonesia sebagai penye-
dia sistem jaringan pada TPS on line me-
lakukan presentasi mengenai keunggulan
TPS on line dihadapan rombongan Dirjen
Bea Cukai, para pengusaha TPS dan para
PENANDATANGANAN NOTA KESEPAHAMAN. Dilakukan oleh pengusaha yang tergabung dalam Aptesindo undangan
dengan DJBC yang dilakukan oleh Direktur Informasi Kepabeanan dan Cukai Jody Koesmendro yang Lebih lanjut Suryantono mengatakan
disaksikan oleh Dirjen Bea dan Cukai Anwar Suprijadi dan Kakanwil IV DJBCD Jakarta Erlangga Mantik. aplikasi TPS On line mempunyai bebera-
pa fitur unggulan seperti pencatatan tran-

P
erusahaan Tempat Penimbunan Se- Tanjung Priok, sehingga permasalahan saksi dan pelaporan perpindahan kontai-
mentara (TPS) yang juga merupakan yang timbul dapat diminimalisir. ner antar TPS, Transaksi yang terjadi ber-
anggota Asosiasi Pengusaha Tempat Ketua Aptesindo Suryantono mengata- langsung secara real time dengan basis
Penimbunan Sementara Indonesia kan perkembangan teknologi di Indonesia internet, yang kesemuanya berlangsung
(APTESINDO) diantaranya yaitu PT. Berdi- khususnya teknologi informasi mendapat secara online sehingga bisa diakses dari
kari, PT AIRIN, PT Transportindo Lima perhatian dari DJBC, salah satu penerap- mana saja dengan koneksi internet.
Perkasa dan PT Mustika Alam Lestari annya adalah TPS online yang menurut- TPS on-line ini rencananya akan
menyatakan kesiapannya menjalankan nya inisitif awal berasal dari Bea Cukai. diberlakukan pada bulan September
sistem pertukaran data elektronik dengan TPS online ini lanjutnya, merupakan apli- dan untuk sementara akan dijalankan di
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) kasi pertukaran data secara on line antara Tanjung Priok, menyusul nantinya
yang difasilitasi oleh Finnet Indonesia TPS dengan DJBC terkait dengan kedepan beberapa pelabuhan besar
yang tertuang dalam penandatanganan dokumen Surat Perintah Pengeluaran lainnya di Indonesia. zap
nota kesepahaman antara DJBC dengan WBC/ATS
Aptesindo tentang pemberlakuan Tempat
Penimbunan Sementara (TPS) On line.
Penandatanganan nota kesepahaman
tersebut dilakukan oleh Direktur Informasi
Kepabenanan dan Cukai Jody Koesmen-
dro dengan masing-masing pimpinan
perusahaan pengelola TPS yang disaksi-
kan oleh Dirjen Bea dan Cukai Anwar
Suprijadi, Kakanwil IV Jakarta Erlangga
Mantik, pejabat Kantor Pusat DJBC dan
pejabat dilingkungan Kanwil IV DJBC Ja-
karta, pada 12 Juli 2006 di Kanwil IV
DJBC Jakarta.
Dalam sambutannya Kakanwil IV
Jakarta Erlangga Mantik mengatakan
pihaknya sangat mendukung upaya
Aptesindo memberlakukan TPS on-line ini,
mengingat sistem ini sangat berguna
untuk memperlancar arus barang yang
masuk ke Indonesia melalui Pelabuhan PRESENTASI . PT. Finnet mempresentasikan TPS online kepada para undangan.

EDISI 381 AGUSTUS 2006 WARTA BEA CUKAI 57


KEPABEANAN

Studi Banding Single Window di Swedia


Setelah bulan lalu menurunkan laporan utama mengenai perkembangan National Single Window
(NSW) di Indonesia, kali ini WBC hendak mengulas studi banding single window di Swedia yang
beberapa waktu lalu diikuti DJBC.
DOK. PRIBADI
Medio Juli lalu, tepatnya 19-21 Juli
2006, ASEAN Sekretariat dibawah
program The ASEAN-EU Programme for
Regional Integration Support (APRIS)
project, mengorganisir kegiatan studi
komparatif tentang penerapan single
window di otoritas kepabeanan Swedia.
Kegiatan tersebut diikuti oleh 7 negara
anggota ASEAN, ASEAN Sekretariat dan
Technical Expert on single window dari
APRIS.
Agus Sudarmadi, Kasubdit Otomasi
Sistem dan Prosedur Kepabeanan dan
Cukai, Direktorat IKC, yang turut serta
dalam studi banding tersebut
mengatakan, dalam upaya mendukung
pelaksanaan ASEAN single window,
APRIS juga membiayai dan mengadakan
workshop yang terkait dengan single RUANG MEETING SWEDIA CUSTOMS. Agus Sudarmadi (kedua dari kiri-red) di ruang meeting
window bagi negara-negara ASEAN. Swedia Customs.
Workshop yang pertama dilakukan di
Manila, lalu di Bangkok, kemudian di information transaction system, dimana hal melakukan proses pengambilan kepu-
Manila kembali, dan studi banding ke NSW dibangun dengan menggunakan tusan, distribusi data dan informasi
Swedish Customs atau Swedia Customs. sebuah mediator yang dinamakan perijinan, perpajakan, keamanan dan
Studi banding single window tersebut Aplication Service Provider (ASP) dengan sebagainya.
dilakukan oleh customs. “Jadi, yang tidak menghilangkan sistem ICT Implementasi single window di Swedia
berangkat melakukan studi banding hanya (Informasi, Komunikasi dan Teknologi) tidak hanya mencakup kegiatan pengelu-
dari customs saja karena dibanyak masing-masing instansi yang sudah ada. aran barang saja, tetapi juga mencakup
negara, customs merupakan lead dari Single window yang digunakan di fasilitasi pergerakan moda transportasi
single window,” terang Agus. Swedia sendiri menggunakan bentuk dan orang melalui perbatasan, dimana
Agus menjelaskan, tujuan dari studi single authority, dimana satu instansi (da- hampir 96 persen kegiatan telah menggu-
banding tersebut adalah dalam rangka lam hal ini Swedia customs -red) diberi nakan sistem elektronik dan rata-rata time
menggali dan memahami : kewenangan penuh untuk mengatasna- release cargo clearance hanya memakan
1) Pengalaman Otoritas Kepabeanan makan instansi terkait lainnya didalam me- waktu 90 menit.
Swedia didalam membangun dan lakukan kegiatan pengambilan keputusan “Sembilan puluh menit itu waktu paling
menerapkan Single Window. terhadap kegiatan perdagangan lama yang dibutuhkan untuk cargo clea-
2) Design dan arsitektur dari Single internasional. Dengan demikian, seluruh rance. Waktu 90 menit tersebut juga su-
Window di Swedia. kegiatan single window menggunakan dah termasuk inspeksi dan sebagainya,”
3) Kerjasama dengan instansi lintas sek- infrastruktur teknologi komunikasi dan imbuh Agus.
toral yang terkait dalam hal pena- informasi yang dibangun Swedia customs.
nganan cargo clearance di Swedia. Untuk itu studi banding tersebut juga PROGRAM STAIRWAY
bertujuan untuk melihat, mempelajari ma- Sejak tahun 2002 customs Swedia
Pada studi banding tersebut, disam- najemen dan pelaksanaan single window mengembangkan program Stairway (yang
ping saling bertukar pikiran, juga disam- yang dilakukan oleh customs Swedia. kalau di Indonesia mirip jalur prioritas-red)
paikan informasi pada customs Swedia Didalam pelaksanaannya, instansi terkait yang digabungkan dengan program The
mengenai bentuk single window yang hanya memerlukan akses ke sistem yang Stairsec (program keamanan).
disepakati oleh ASEAN yakni automated dimiliki oleh otoritas kepabeanan dalam Pengembangan konsep Stairway tersebut
DOK. SWEDISH CUSTOMS
dilandasi oleh adanya kebutuhan fasilitasi
perdagangan internasional di Swedia.
Keunikan dari konsep Stairway ini terletak
pada kedua fokusnya yakni keamanan
dalam hal pergerakan logistik dan
kemudahan dalam hal customs prosedur.
Konsep Starway ini adalah penyediaan
system cargo clearance yang mengako-
modasi Customs to Customs Pillar yang
terdiri atas sebelas standar, yakni Integ-
rated Supply Chain Management, Cargo
Inspection Authority, Modern Technology
in Inspection Equipment, Risk Manage-
ment system, High Risk cargo or contai-
ner, Advance Electronic Information, Tar-
THE LAW ENFORCEMENT PROCESS getting and Communication, Performance

58 WARTA BEA CUKAI EDISI 381 AGUSTUS 2006


DOK. PRIBADI
Measures, Security assessment, Emplo- struktur organisa-
yee integrity dan Outbound Security Ins- si, customs Swe-
pection. dia memiliki divisi
Yang kemudian di integrasikan pengembangan
dengan Customs to Bussiness Pillar yang dan pembangun-
terdiri atas 6 standar, yakni partnership, an ICT tersendiri
security, authorization, technology, di kota Lulea.
communication dan facilitation. Divisi tersebut ju-
Secara umum, The Stairway system ga memiliki kele-
adalah sistem kepabeanan yang didasar- luasaan pengelo-
kan atas prinsip quality assurance yang laan anggaran
dikombinasikan dengan security. Untuk tersendiri.
menjamin tingkat kualitas pelayanan, “Swedia ini
otoritas kepabenan membangun front end memang agak
dan back end process yang terintegrasi unik, customsnya
dengan program Stair-Sec. beda dengan kita.
Didalam program stairway, Mereka punya
perusahaan yang memenuhi persyaratan divisi IT sendiri
yang di set didalam sistem akan diberi yang sangat kuat
akreditasi oleh Otoritas Kepabeanan dimana divisi IT
Swedia, untuk selanjutnya bagi yang tersebut bisa men-
terkareditasi akan menerima berbagai jadi software ho-
kemudahan dan fleksibilitas didalam use dan sebagai- AGUS SUDARMADI. Studi banding tersebut juga bertujuan untuk melihat,
pelayanan kepabeanannya. Didalam nya, pendanaan- mempelajari manajemen dan pelaksanaan single window yang dilakukan
program stairway, seluruh kegiatan nya juga tersendi- oleh customs Swedia.
kepabenan dilakukan secara elektronik ri. Jadi mereka
yang berbasiskan single window dan merekrut tenaga ahli IT lalu dididik masa- Menurut Agus, dari studi banding
sudah 100 persen paper less. lah kepabeanan dan mereka dipekerjakan tersebut, ada beberapa ide menarik yang
Seluruh perusahaan dapat sebagai IT atau engineer, tidak bekerja di bisa dikembangkan di Indonesia.
mengajukan diri untuk diakreditasi tanpa lapangan, jadi jalur karirnya khusus,” jelas Diantaranya penggunaan mobile devices,
membedakan besar kecilnya perusahaan Agus. dimana customs declaration dapat dikirim
atau kontribusi terhadap penerimaan Agus menambahkan, divisi IT tersebut dan direspon dengan menggunakan sms
negara, sepanjang memenuhi syarat memiliki sistem analisis yang kuat dan melalui handphone. “Teknologi mobile
dapat menjadi perusahaan terakreditasi. para programmer. Namun demikian, jika devices tersebut ternyata available di kita.
Tentunya, level akreditasi setiap programmer yang mereka miliki tidak Benefitnya juga banyak dan murah dari
perusahaan tidak sama, tergantung pada cukup memadai, customs Swedia akan segi pembangunan infrastruktur, hanya
hasil analisis manajemen resiko yang melakukan outsourcing dengan tetap menggunakan jaringan provider dan
dilakukan oleh pihak pabean Swedia. menggunakan sistem analisis dari lainnya,” kata Agus.
Pada gilirannya otoritas kepabeanan customs Swedia. Divisi IT tersebut yang Ide lain yang akan dikembangkan
akan membimbing perusahaan untuk membuat sistem single window yang kini adalah menggunakan sistem Stairway di
setapak demi setapak meningkatkan level dipakai oleh customs Swedia. kantor pelayanan bea cukai utama, dalam
compliancenya dimana pada level tertinggi Seluruh kegiatan kepabeanan di hal ini KPBC Tanjung Priok. KPBC
(level 5, skala 0-5), perusahaan yang Swedia sudah menerapkan konsep single Tanjung Priok akan dijadikan liaison
terakreditasi akan mendapat kepercayaan document didalam pemberitahuan ultimate office.
penuh. Pihak otoritas pabean hanya akan pabeannya. Lebih jauh lagi proses
melakukan post clearance audit saja, atau informasi dan pengelolaan data untuk SEKILAS SWEDISH CUSTOMS
sedikit pemeriksaan (dokumen maupun kepentingan customs clearance telah Swedish Customs telah berdiri sejak
fisik) bilamana hal itu diperlukan. terintegrasi dalam konsep single window. 1636. Total jumlah pegawai yang bekerja
Konsep single window di Swedia sangat di Swedish Customs hingga akhir tahun
DIVISI IT YANG KUAT sukses dalam memfasilitasi perdagangan 2005 adalah 2.186 pegawai, terdiri dari
Dalam pengembangan teknologi ko- internasional di Swedia dan terbukti 1.012 pegawai perempuan dan 1.174
munikasi dan informasi (ICT), otoritas ke- mampu meningkatkan kinerja penerimaan pegawai laki-laki.
pabeanan Swedia melakukan pengem- negara, dimana pada saat yang Sebanyak 96 persen pendanaan
bangan dan pembuatan sendiri (inhouse bersamaan juga mampu meningkatkan Swedish Customs berasal dari negara,
development). Hal ini dikarenakan secara kepatuhan pengguna jasa. sisanya sebanyak 4 persen dari customs
DOK. SWEDISH CUSTOMS

MANAGING THE TRADE PROCESS

EDISI 381 AGUSTUS 2006 WARTA BEA CUKAI 59


KEPABEANAN
KONSULTASI
KEPABEANAN & CUKAI
duties dan pungutan lainnya. Untuk ta-
hun 2005, pendanaan yang diberikan
pemerintah untuk Swedish Customs
mencapai sekitar SEK 1,3 miliar. Dengan ini kami informasikan agar setiap surat pertanyaan yang masuk ke Redaksi
Swedish Customs mampu Warta Bea Cukai baik melalui pos, fax ataupun e-mail, agar dilengkapi dengan identitas
mengumpulkan penerimaan sebesar yang jelas dan benar. Redaksi hanya akan memproses pertanyaan-pertanyaan yang
SEK 48 miliar (tahun 2005) yang diajukan dengan menyebutkan identitas dan alamat yang jelas dan benar. Dan sesuai
berasal dari duties, taxes dan other permintaan, kami dapat merahasiakan identitas anda. Demikian pemberitahuan ini kami
fees. Sementara hasil dari penegahan sampaikan, atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih. Redaksi
terhadap drugs mencapai SEK 1,7
miliar. Area kerja Swedish Customs
mulai dari Ystad yang terletak SEPUTAR PENYELESAIAN KEPABEANAN IMPOR
disebelah selatan hingga Karesuando
di sebelah utara. Perusahaan kami PT. Green Planet rutin melakukan importasi pupuk organic
Swedish Customs bertugas untuk (mineral). Hal-hal yang kerap ditemukan pada waktu penyelesaian formalitas
memberikan kontribusi terhadap ke- kepabeanan impor yang kami lakukan sendiri di KPBC adalah :
amanan dan keselamatan masyara-
kat. Hal tersebut dilakukan dengan 1. Surat Tugas Bermeterai,
mencegah produk-produk seperti (Surat Tugas dari tempat saya bekerja. Hal ini menyebabkan saya harus selalu
drugs, weapons, hazardous chemical, mempersiapkan 2 jenis yang bermeterai dan tidak. Sekali waktu tak bermeterai
radioactive material, alcohol, tobacco seperti yang diminta petugas Pendok, saya berargumen. Hasilnya petugas
dan binatang illegal masuk maupun ngambek dan tidak menerima berkas PIB kami. Menurut ketentuan umum Surat
meninggalkan Swedia. Swedish Cus- Tugas tidak perlu bermeterai)
toms juga bertugas mengumpulkan 2. Certificate of Origin, yang dimintakan petugas Pendok
customs duties, taxes selain customs (Petugas kerap meminta SKA sebagai dokumen pelengkap pabean tanpa
duty and charge pada saat perusaha- mengerti Rules of Origin, bahwa impor kami tidak ada preferential tarif, bukan
an maupun pengusaha swasta objek PP tentang BMAD BMI, dll)
melakukan kegiatan ekspor impor 3. Pemeriksaan Fisik
dengan negara-negara diluar EU. Untuk saksi, diharuskan juga mendaftar ke P2 KWBC. Pada waktu pemeriksaan
Kegiatan operasi yang dilakukan pelaksana tersebut tidak dapat hadir, akibatnya menghambat proses
Swedish Customs terdiri dari dua hal pemeriksaan barang.
yang utama, yakni law enforcement Apakah pelaksana P2 KPBC tidak cukup sebagai saksi pada unit level
dan managing the trade. Law pengawasan ?
enforcement terdiri dari anti-smuggling Memang dimungkinkan pengawasan oleh tiga level, jika ada operasi rutin,
dan customs investigation. Salah satu namun saksi P2 KWBC kerap harus dihadirkan.
tugas utama law enforcement adalah Catatan : LHP kami selama periode 5 tahun terakhir sejak berdirinya
memerangi penyelundupan drugs. perusahaan adalah sesuai.
The anti-smuggling dan investigation Demikian pertanyaan pertanyaan ini saya ajukan dengan maksud
staff bertanggung jawab atas seluruh mendapatkan jawaban secara tertulis, dengan bermaksud juga agar dapat di
rantai mulai dari mengontrol hingga klipping di Konsultasi Kepabeanan yang saya lakukan sejak 1996.
menyelesaikan investigasi. Dalam
melakukan tugas mengontrol dan in- Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
vestigasi crime, mereka juga melibat-
Hormat saya,
kan analisis, inteijen dan surveillance
operation. Irwan Susantio
Untuk mendukung pengawasan,
Swedish Customs dilengkapi dengan JAWABAN :
mobil dan peralatan fixed X-ray, Sehubungan dengan surat dari Irwan Susantio yang disampaikan melalui
detector dan fibre optics. Salah satu Redaksi WBC perihal pertanyaan penyelesaian formalitas kepabeanan di bidang
alat yang terbaik yang dimiliki Swedish impor yang dilakukan oleh PT. Green Planet dengan komoditi pupuk organic,
Customs adalah anjing pelacak dengan ini disampaikan jawaban sebagai berikut :
narkotika (drug detector dogs), yang 1. Terkait dengan pertanyaan yang bersangkutan tentang Surat Tugas bermeterai,
bersama-sama dengan handlernya dapat ditegaskan bahwa pengurusan dokumen impor yang dilakukan oleh
mendeteksi hampir setengah dari pegawai yang mendapat Surat Tugas dari Perusahaan tertentu, Surat Tugas
jumlah seluruh drugs yang berhasil tersebut tidak perlu bermeterai. Namun demikian perlu dituangkan
ditemukan. Swedish Customs memiliki dalam format surat resmi dengan kop perusahaan tersebut.
sekitar 50 ekor anjing, diantaranya 2. Untuk pertanyaan nomor 2 tentang Certificate of Origin dapat ditegaskan bahwa
berjenis Alsatians, springer spaniels Certificate of Origin tidak diperlukan untuk importasi yang dilakukan oleh
dan Labradors. Perusahaan Saudara, karena komoditas impornya bukan merupakan objek dari
The law enforcement process peraturan perundang-undangan yang mengharuskan adanya Certificate of
bekerjasama dengan polisi, Swedish Origin (contoh : CEPT, BMAD, BMI dll).
tax agency, penjaga pantai dan 3. Untuk pertanyaan nomor 3 mengenai Pemeriksaan Fisik dapat dijelaskan
lainnya. Untuk meningkatkan bahwa berdasarkan Kep-07/BC/2003 tanggal 31 Januari 2003 tentang Petunjuk
keamanan masyarakat, kerjasama Pelaksanaan Tatalaksana Kepabeanan di Bidang Impor dan SE-05/BC/2003
juga dilakukan dengan emergency tanggal 31 Januari 2003 tentang Petunjuk Teknis Pemeriksaan Fisik Barang
management agency. Impor, tidak mengharuskan Importir untuk menghadirkan Saksi dari P2.
Sedangkan dalam hal managing
the trade, Swedish Customs mengum- Demikian jawaban dari kami, atas perhatiannya diucapkan terima kasih.
pulkan taxes, duties dan pungutan Direktur Teknis Kepabeanan
lainnya. Untuk menyederhanakan tu-
gas tersebut, Swedish Customs mem- Teguh Indrayana
bangun sistem The Stairway. ifa NIP. 060054090

60 WARTA BEA CUKAI EDISI 381 AGUSTUS 2006


RUANG KESEHATAN

Cara Bijak Menurunkan Anda


Anda Bertanya
Bertanya
Dokter Menjawab
Dokter Menjawab

Berat Badan DIASUH OLEH PARA DOKTER


DI KLINIK KANTOR PUSAT DJBC

S
aya seorang ibu (30) yang setahun bertujuan untuk mengatur menu makanan maka tetap bertahan dengan pola makan-
lalu melahirkan anak. Setelah rendah lemak yang kaya serat, vitamin, an yang baru. Ada beberapa pilihan
melahirkan berat badan saya terus mineral dan zat gizi dapat membantu ibu. olahraga yang bisa dijadikan pertimbang-
bertambah, tidak terkontrol. Sekarang Dasar piramida adalah jenis makanan an untuk menentukan jenis olahraga
berat badan saya 75 kg padahal tinggi yang boleh dimakan lebih banyak dan berdasarkan keuntungannya. Lihat pada
saya 164 cm. Saya sudah berusaha makin ke atas adalah jenis makanan yang tabel.
berhati-hati untuk menahan napsu makan harus dibatasi. Manfaat menurunkan berat badan
saya, tetapi hanya berlangsung sesaat, l Kelompok I : (dasar piramid); roti, yang pasti akan membuat rasa lebih
karena yang ada diwaktu kemudian saya sereal, nasi, pasta nyaman terhadap diri sendiri baik
akan makan lebih banyak lagi karena l Kelompok II : Sayur-sayuran atau penampilan dan kebugaran. Sedangkan
merasa tersiksa menahan-nahan keingin buah-buahan dalam segi kesehatan memberi
untuk makan. Yang ingin saya tanyakan, l Kelompok III : kelompok daging, keuntungan antara lain dapat mengurangi
bagaimanan cara menurunkan berat ayam, ikan, kacang-kacangan, telur, resiko tekanan darah tinggi, jantung,
badan dengan bijaksana tanpa menyiksa yoghurt, susu, keju. penyakit gula, gangguan persendian, nyeri
diri dan selain penampilan menjadi lebih l Kelompok IV : (puncak piramida) punggung, batu empedu, gangguan
baik ? Apa manfaat kehilangan atau kelompok lemak, minyak dan manis- pernapasan dan lain-lain.
menurunkan berat badan saya ? manis. Ini adalah kelompok yang Beberapa tips yang bisa digunakan
RISKA-Malang digunakan dalam jumlah sedikit. sebelum menjalankan diet :
l Jangan mulai program pengendalian
JAWAB : Tubuh akan melakukan pembaharuan berat badan bila sedang depresi
Ibu Riska, dalam kehamilan, pada cadangan lemak tubuh bila kalori l Tentukan sasaran penurunan berat
melahirkan dan menyusui boleh dikatakan makanan yang masuk tidak memenuhi badan yang masuk akal (jangka
hampir semua ibu mengalami kenaikan kebutuhan energinya, sehingga secara pendek dan jangka panjang)
berat badan yang ber- l Cermati asupan makanan
makna. Puncak kenaikan berat KEUNTUNGAN l Belajar menikmati makanan
badan pada saat hamil tua karena sehat (gunakan piramida
bertambah dengan berat bayi di kegiatan daya kelenturan kekuatan makanan)
kandungan. Setelah melahirkan tahan l Kurangi lemak pada makanan
akan terjadi penurunan lagi, hingga kurang dari 30 persen
kemudian dapat bertambah atau aerobik **** *** ** l Jangan lewatkan waktu
menetap pada saat ibu menyusui. makan. Makan pada waktunya
Yang penting diperhatikan adalah sepeda **** ** *** membuat napsu makan dan
gizi yang cukup pada ibu selama naik tangga * * * * * *** pilihan makanan lebih
menyusui anak. terkendali.
golf * ** *
Bila asupan gizi sudah berle- l Buat catatan dan juga catatan
bihan maka akan disimpan tubuh jogging **** ** ** olahraga
dalam bentuk lemak yang kemu- berenang **** **** **** l Catat faktor yang mempenga-
dian menyebabkan kegemukan. ruhi usaha pengendalian berat
Berdasarkan Indeks Massa Tubuh tenis ** *** ** badan, apakah tergantung
(IMT) yang dimodifikasikan oleh jalan ** * * mood, waktu, jenis makanan
Lembaga Nasional untuk atau kegiatan tertentu.
Pedoman Klinis Kesehatan tahun yoga * **** * l Perhatikan apa yang diminum,
1998 maka IMT ibu yang baik alkohol mengandung banyak
berkisar 52,5 kg-66 kg. Keterangan : Jumlah * menunjukkan tinggi kalori yang meningkatkan
Pada dasarnya kenaikan be- keefektifitasannya nafsu makan dan menurunkan
rat badan tejadi akibat asupan niat .
makan berlebih dan kurangnya olahraga. bertahap berat badan akan turun dengan l Batasi gula dan yang manis-manis
Cara terbaik untuk menurunkan berat berkurangnya cadangan lemak tubuh. l Makan perlahan-lahan, dengan de-
badan adalah mengubah gaya hidup. Karena itu kurangi asupan kalori makanan mikian porsi yang dimakan akan lebih
Perlu punya niat yang kuat untuk 500-1000 kalori/ hari dengan mengurangi sedikit, sebab sudah merasa kenyang
mengurangi berat badan. Kurangi berat makanan berlemak tinggi (keju, kue, l Jangan makan sambil melakukan
badan secara perlahan-lahan (2-4 kg/ gorengan) dan konsumsi makanan kalori sesuatu, misalnya membaca atau
bulan) dan berusahalah mengubah rendah seperti sayur dan buah-buahan. menonton TV
kebiasaan makan berkalori tinggi dan Perhatikan jumlah l Gunakan piring kecil
berolah raga secara teratur. makanan.Mengkonsumsi makanan kalori l Kendalikan diri bila ada makanan
Bila ibu cenderung atau tergoda rendah tapi dalam jumlahnyang besar kesukaan. Keinginan itu akan
memilih jenis makanan yang salah, maka hasilnya tidak berbeda. Olahraga segera hilang
mulailah membuat daftar makanan dan pada dasarnya tidak usah terlalu berat,
membeli makanan sehat saja. Untuk yang penting adalah teratur (minimal 3-4 Mudah-mudahan tips ini dapat
mempermudah memilih jenis makanan kali seminggu). Hati-hati karena olahraga membantu Ibu menurunkan berat badan.
maka “Piramida Pedoman Makanan” yang juga dapat meningkatkan nafsu makan, Semoga berhasil.

EDISI 381 AGUSTUS 2006 WARTA BEA CUKAI 61


RUANG INTERAKSI

Oleh: Ratna Sugeng

Sepak Bola
DAN PERILAKU
“Image is a powerful force in football and, once
cemented in people’s minds, can linger far longer than
reality, even when that reality is at complete odds
with the mythology” (Rohan Connolly)

D
emam sepak bola di seluruh dunia keberhasilan tim sepakbola dijiwakan Persaingan antar klub seringkali
terasa dimana-mana, kegiatan sebagai keberhasilan penggemarnya, melebar ke persaingan antar
apapun seakan dinomor duakan demikian juga kegagalannya. Orang pendukung. Persaingan dapat tampil
untuk kepentingan dunia yang satu ini. yang sedang merasa gagal sekalipun, dalam kemeriahan dandanan, memoles
Penduduk seluruh dunia seakan akan merasa terangkat kenyamanan wajah, menata rambut, bahkan umbul-
terbius, terfokus, mengikuti pemilu dirinya ketika tim sepak bola yang umbul dan daya tarik lainnya. Kita
siapa yang bakal memimpin dunia. dijagoinya menang. sering menyaksikan bagaimana
Senang, sedih, kecewa, perasaan yang Suatu terapi mengangkat mood JakMania berdandan baju oranye
ikut mengimbas dunia kerja selama yang boleh dijadikan booster juga. Ini sambil membawa umbul-umbul dan
pertandingan ditayangkan di layar kaca. diperkuat oleh pernyataan pemimpin penarik perhatian lainnya duduk di atap
Bahkan di Indonesia layar kaca pun klub sepakbola Collingwood Australia, metro mini sambil meneriakkan kata-
dikuasai oleh sponsor tunggal di Eddie McGuire, ”The great thing about kata kebanggaan mengunggulkan klub
Indonesia. Tak ada stasiun lain yang this football club is we celebrate Persija. Sementara itu ketika
dapat menyiarkannya langsung. pendukung klub Arema muncul
Kuatnya imbas sepakbola ini memberi beriringan dengan mereka dapat
insipirasi untuk menulis artikel ini tentu PERSAINGAN ANTAR terlihat persaingan kemeriahan sorak
saja dari sudut pandang seorang sorai dan riuh rendah berbagai bunyi-
pengamat hubungan manusia. KLUB SERINGKALI bunyian serta teriakan dari memuji diri
Menjadi penggemar dengan sampai mengejek lawan.
menjagoi satu klub, seakan membuat MELEBAR KE
seseorang percaya diri bahwa ia orang PERSAINGAN ANTAR PERMUSUHAN DALAM PERMAINAN
yang diperhitungkan dalam masyarakat BOLA, PERMUSUHAN PENDUKUNG
karena pengelompokkan sosialnya. PENDUKUNG Musuh bebuyutan di lapangan hijau,
Siapa yang tak bangga kalau ia betul dapat mengimbas permusuhan para
memahami bagaimana sepak terjang pendukung di luar lapangan hijau. Lihat
pemain, galaknya wasit, tekanan together, we cry together, we love kelompok pendukung yang langsung
pelatih, hebatnya presenter mengolah, together and we hate together but as turun ke lapangan di luar lapangan
memprediksi dan menyajikan our theme song says ‘side by side we hijau karena keteguhan membela tim
permainan? stick together». kesayangannya membuahkan sakit hati
Inilah topik yang menguasai seluruh pada kelompok pendukung tim lawan.
nafas kehidupan. Bahkan para pacar PERSAINGAN ANTAR KLUB ATAU Bila terjadi perdebatan tentang
atau pendamping pemain pun menjadi PERSAINGAN ANTAR PENDUKUNG ? bintang pujaan, yang tersinggung
buah bibir. Makanan enak buat para Prasangka antar klub dituliskan oleh adalah status kelompok, maka mungkin
pengelola dunia hiburan dan Tajfel, H. and Turner, JC (1986) - ”The terjadi perdebatan bahkan perkelahian
pemasaran, barang berlogo, beraksen social identity theory of intergroup seru membela mati-matian bintang
ataupun hanya sedikit sentuhan bola behaviour”. Salah satu teori pujaannya. Semangat yang terbakar
menjadi laris terjual. Dengan demikian mengatakan bahwa seorang individu kemudian menjadi sulit dikendalikan
bola, membentuk perilaku khusus bagi yang menjadi bintang akan mewarnai dan bahkan sering berbuah huru-hara
penggemarnya. ciri khas kelompok seperti Beckham yang amat merugikan.
mewarnai klubnya, sekaligus Pengamat bola di Australia
KEBERHASILAN TIM ADALAH meningkatkan status kelompok. Serta mengatakan bahwa permusuhan antar
KEBERHASILAN PENGGEMAR juga meningkatkan rating penonton di klub sangat besar bilamana citra klub
Pengamatan atas kelompok layar kaca bagi seluruh penggemar dan mereka serupa. Misalnya tentang klub
penggemar membuktikan bahwa meluas ke keluarga penggemar. Collingwood’s yang berival besar

62 WARTA BEA CUKAI EDISI 381 AGUSTUS 2006


dengan Carlton and Richmond, karena meningkatkan nilai kontrak dari berba- kaus baju bertuliskan Manchester Uni-
keduanya berakar dari tempat yang gai sumber yang dapat diiklankan ted di punggungnya.
sama, dan dari kelas masyarakat yang melalui diri bintang persepak bolaan Surat kabar Jepang bahkan
sama. Rivalitasnya akan kecil bilamana atau timnya. Masih ada sisi lain yang mengemukakan bahwa para
akarnya berbeda termasuk strata juga menggelindingkan rejeki karena perempuan Jepang menggunakan
masyarakatnya, seperti kata pelatih menjadi trendsetter berbagai gaya dandanan rambut Beckham Mohican
Collingwood, Mick Malthose. Akar yang dandanan dari kepala sampai sepatu. untuk rambut pubisnya. Majalah
sama membuat para pemuja atau Sebagai contoh ketika David Beck- mingguan Shukan Jitsuwa,
pendukung sulit mempunyai batas ham mengunjungi Jepang, ia disambut memberitakan bahwa gaya Beckham
tegas citra antar klub. oleh ribuan penggemarnya seperti popular dikalangan pekerja kantoran
Dengan melontarkan makian atau layaknya superstar. Para remaja dan perempuan.
hinaan, mereka membangun jarak guna bahkan orang lebih tua menggunakan
memudahkan pembedaan antar gaya rambutnya, dan banyak PEMAIN MENGIDOLAKAN PEMAIN
mereka dan klub pesaingnya. Simak penggemar menge- Ronaldinho, pemain Brazilia
saja apa yang dikatakan dalam puisi na- kan diberitakan mengagumi kapten sepak
Robert Frost, “Good fences make good bola Perancic Zinedine Zidane, se-
neighbours”. Konflik muncul jika batas perti yang diberitakan oleh zaman.
tidak jelas, seperti penggemar com pada 1 Juli 2006. Ronaldhino
Collingwood menyatakan kebencian bahkan mengatakan bahwa ia
pada klub Richmond, ”Kami sangat memujanya dan ang-
sangat membencinya, sebab gota tim sepak bola Brazilia
mereka seperti kita - bernafsu juga menaruh hormat
untuk menang, bersungguh- pada Zidane. Ia berjuang
sungguh dan saling keras untuk dapat
mendukung”. menyamai permainan
yang baik dari idola-
BOLA MENGGELINDING- nya. Suatu dorong-
KAN REJEKI an keberhasilan.
Para ahli pema-
saran sangat mema- MEMILIH KLUB
hami bahwa bola PUJAAN SEBUAH
punya nilai jual PERHITUNGAN
tinggi. Jasa ide ATAS FAKTA ?
pembuat iklan di- Fakta yang
minta untuk men- terambil dari
curi perhatian pe- pendukung klub
nonton akan pro- Fremantle
duk yang dipasar- Dockers,
kan, seperti kita menunjukkan
lihat disepanjang bahwa mereka
tepi lapangan adalah kaum
terpampang pekerja
iklan berbagai dengan peng-
produk. Juga hasilan ting-
produk yang gi. Sementara
menginspirasi para pendu-
pemain bola kung sebah
agar diluaskan klub bola yang
pasarnya untuk juga sering
dibeli masyara- bertanding di
kat. Mengguna- Jakarta, lebih
kan produk di- banyak berasal
maksud mengang- dari kelompok
kat harkat berbulat tekad
pendukung bahwa ia tanpa cukup mem-
setara dengan bintang bawa bekal. Mereka
bola pujaannya. tak segan hidup
Bagi tim sepak bola, seadanya di Jakarta,
ide digunakan untuk asal dapat mendukung
meraih kemenangan klubnya.
dan meningkatkan Astrid, psikolog
luasnya penggemar, konselor untuk anak mu-
yang berimbas me- da di Surabaya, mence-
ningkatnya harga ritakan kepada saya
diri, kepuasan. bahwa cara memilih
Sementara itu dari klub pujaan bagi perem-
sisi komersial juga puan lebih didasarkan
atas tampilan fisik
pemain yang mempeso-
TREN. Dandanan rambut ala
David Beckham sempat na, sementara laki-laki
menjadi tren di kalangan anak lebih memilih atas dasar
muda di Jepang. strategi permainan.

EDISI 381 AGUSTUS 2006 WARTA BEA CUKAI 63


KOLOM

Oleh: Suko Wibowo

Sisi Unik

Bola
DAN BEA CUKAI
U
npredictable, bola itu bundar, permainan puzzle? Sepak bola terdiri Mungkin main bola sewaktu kita kecil
wow …. adalah beberapa dari banyak kepingan puzzle. Bagian dulu. Main di lapangan desa berhenti
ungkapan yang terucap apabila dari puzzle tersebut perlu disatukan ketika pak Imam masjid
salah memprediksi atau mengobati untuk membuat satu kesatuan yang mengumumkan lewat pengeras suara
hati bila ada sesuatu yang tidak utuh dan kuat sebentar lagi waktu magrib. He..he..
tercapai atau malah-malah itu sudah Yang akan dipaparkan dalam tulisan he... indahnya kenangan masa lalu.
rahasia Illahi. Piala dunia 2006 kali ini dan Insya Allah akan berlanjut Dalam waktu yang ditentukan
sudah berlalu, tim Italia akhirnya ke tulisan berikutnya adalah : tersebut pemain bola harus tahu be-
merebut juara setelah mengalahkan nar bagaimana memanfaatkan
tim ayam jantan Perancis lewat 1. PEMANFAATAN WAKTU waktu dengan sebaik-baiknya. Kalau
drama adu penalti. Jagoan penulis Dalam Al Quran surat Al Asr dalam keadaan unggul, tim harus
yang mengusung strategi total begitu jelas Allah SWT menekankan menggunakan cara mengulur waktu
football sudah kalah oleh Portugal di dengan tepat, tentu dengan menghin-
babak perdelapan final. dari hukuman dari wasit. Apalagi
Kembali ke pokok permasalahan, kalau ketinggalan gol, tim sudah pas-
kenapa penulis mengemukakan dan PEMIMPIN JUGA ti harus mengejar ketinggalan
berbicara panjang lebar mengenai SALAH SATU FAKTOR tersebut.
sepak bola. Mengapa sepak bola? Piala Champions Eropa tahun
Ngomong kok bola melulu? La wong SESEORANG BETAH 2005 salah satu contohnya. AC Milan
satu bola kok diperebutkan 22 orang ATAU GELISAH DI vs Liverpool, ketika itu Liverpool
? Kenapa mereka tak dikasih satu tertinggal 0–3. Tetapi dengan
orang satu bola? Apa hubungannnya LAPANGAN KERJA semangat dan kerja sama yang satu
dengan Bea Cukai? Why don’t we tujuan akhirnya Liverpool bisa
discuss our job? Talk about our menyamakan kedudukan bahkan
work? betapa pentingnya waktu dan menang lewat adu penalti.
Hal inilah membuat penulis yang bagaimana memanfaatkan waktu itu Nah sekarang kita lihat dari sisi
mengumpulkan dari berbagai sumber dengan sebaik-baiknya. Bea Cukai. Akhir-akhir ini, salah satu
merasa tertarik untuk Pertandingan bola juga hanya satu yang menjadi perbincangan hangat
mengungkapkan beberapa sisi kali saja. Kalaupun bertemu lagi adalah mutasi. Pengumuman mutasi
hubungan sepak bola dengan dengan tim yang menjadi lawannya dan promosi lewat situs internet
manajemen dan fungsi tugas Bea dulu, tentu situasinya berbeda. adalah sebuah terobosan bagaimana
Cukai. Sepakbola adalah permainan Waktu juga demikian, ia tak akan memanfaatkan teknologi yang ada.
yang sederhana. Tetapi dalam sama. Pertandingan bola mempunyai Sampai- sampai kalau ada mutasi,
kalimat sederhana itu mengandung waktu tertentu dengan klasifikasi situs www.beacukai.go.id terasa
banyak aspek atau bagian yang sesuai usia pemain. Untuk yang lambat koneksinya, saking banyak-
masing-masing diperlukan perhatian dewasa 2 X 45 menit. Mana ada main nya yang mengakses, he..he..he.
khusus. Ingatkah anda akan bola yang tidak dibatasi waktu? Itulah salah satu usaha untuk membi-

64 WARTA BEA CUKAI EDISI 381 AGUSTUS 2006


asakan atau mengenalkan internet pemain baru, juga menjual pemain.
Bea Cukai. Walau hanya sekedar LEBIH BAIK MENJADI Tentunya pelatih yang sangat
info mutasi, paling tidak para pega- dirindukan pemain adalah yang bisa
wai tahu menu utama situs BINTANG DI TIM KECIL memotivasi pemain secara bersaha-
www.beacukai.go.id. DARIPADA CADANGAN bat dan manusiawi, mengayomi serta
Ada yang senang, sedih, tetapi menyayangi mereka.
bagaimana? Itulah romantika dan DI KLUB BESAR Dari ilustrasi di atas, apa yang
dinamika kerja. Apakah pola mutasi bisa diambil, alasan yang membuat
sudah berjalan dengan baik? Sesuai seseorang betah di lapangan kerja
dengan kebutuhan SDM? Apa bersaing dengan mereka. Ditambah yang mungkin saja, kurang
diperlukan kuesioner pilihan pertama, lagi, ia sering rindu ke keluarga di memuaskan (bonafid) atau bergaji
kedua, dan ketiga kantor untuk kampung halaman,“ home sick “, “no kecil. Mungkin banyak tempat yang
masing-masing pegawai? home like my home village” (istilah menawarkan pendapatan yang besar,
Tentunya pihak yang berwenang kalau penulis ingat indahnya fasilitas yang memadai, tapi tetap
telah berusaha sebaik-baiknya kampung halaman), sehingga keha- saja tak bisa ke lain hati.
mengatur dan berbuat yang terbaik dirannya kurang berpengaruh untuk Pemimpin juga salah satu faktor
untuk kemajuan Bea Cukai. Kita kemajuan sebuah tim. seseorang betah atau gelisah di
sendiri bagaimana? Bila kita bisa Akhirnya Owen balik ke Inggris lapangan kerja. Bukankah pimpinan
memanfaatkan waktu yang ada, tepatnya di Newcastle United. Di tim yang mengayomi dan melindungi
tidaklah rugi dimanapun berada. ini, Owen bertemu dengan Alan akan membuat suasana kerja
Istilah dalam bahasa Jawa “Eman – Shearer mantan striker timnas Inggris menyenangkan? Semoga pimpinan
eman“ , witing tresno jalaran soko yang begitu setia dengan klub atau level manajemen Bea Cukai
kulino. Newcastle United. Lingkungan yang bisa membawa kesuksesan dan
cocok, merasa nyaman dan tentram perubahan yang berarti. Lebih baik
2. MANAJEMEN SDM adalah jawabannya, walaupun Alan menjadi bintang di tim kecil
Salah satu komponen yang Shearer sendiri juga belum daripada cadangan di klub besar. Toh
terpenting dalam sebuah organisasi memberikan sesuatu yang terbaik selama pekerjaan itu halal, sesuai
adalah SDM. Manajemen SDM untuk klubnya. Sebuah contoh lain reward dan punishment, mengapa
adalah proses memperoleh, melatih, akan dedikasi pemain terhadap tidak?
menilai, dan memberikan kompensa- klubnya adalah Paolo Maldini di AC Rencana Kantor Pelayanan
si kepada karyawan, memperhatikan Milan merasa nyaman dan betah di Utama dengan sistem reward
hubungan kerja mereka, kesehatan klub Milan. punishment yang jelas sungguh
dan keamanan, serta masalah Ilustrasi lain adalah ketika pelatih sebuah harapan tersendiri. Seorang
keadilan (Gary Dessler). Fabio Capello pindah ke Juventus, pegawai senior bilang kepada
Di dalam sepakbola terkandung kon- beberapa pemain AS Roma ikut penulis “kamu itu alah bisa karena
sep-konsep dan teknik yang menentukan pindah. Ketika Jose Maurinho masuk biasa “ ( mulanya bisa karena
aspek “personil”/ manusia dalam Chelsea beberapa pemain Portugal terbiasa ), itu menjadi modal utama
pekerjaan manajemen, diantaranya : mengikuti kepindahannya. Contoh dan berharga. Kalimat tersebut
lain di Indonesia, ketika Beny Dollo merupakan salah satu kalimat
l Melakukan analisa pekerjaan pindah ke tim kebanggaan publik semangat yang membuat seseorang
(menentukan tugas setiap Malang, Firman Utina pun terlecut, tentunya perlu dibedakan
pemain) mengikutinya. Dan yang paling anyar “sikap mental sedang sedang saja“,
l Merencanakan kebutuhan tim dan “rata–rata mau yang biasa saja”, “
merekrut pemain nrimo ing pandum“ tidak mau
l Memilih calon pemain berkembang dan belajar.
l Mengarahkan dan melatih pemain BILA KITA BISA Succes is no accident. It is hard
baru MEMANFAATKAN work, perseverance, learning,
l Pengaturan upah dan gaji ( studying, sacrifice and most of all,
kompensasi kepada pemain) WAKTU YANG ADA, love what you are doing or learning
l Menilai prestasi ( reward and TIDAKLAH RUGI to do. Sukses bukanlah sebuah
punishment ) kebetulan, tapi sebuah kerja keras,
l Kesempatan yang sama dalam DIMANAPUN BERADA ketabahan, pengertian, pembelajar-
pelatihan dan pengembangan an, pengorbanan, dan lebih dari itu,
pemain kecintaan pada apa yang kamu
l Membangun komitmen dan yaitu pelatih Rahmad Darmawan ke lakukan atau kamu pelajari. (Pele,
kebersamaan Persija dengan membawa beberapa legenda sepak bola Brasil).
pemain Persipura. Akhirnya, hormati yang tua,
Berikut ini adalah sebuah ilustrasi Pelatih merupakan salah satu sayangi yang muda, komitmen
dalam hal The Right Man on the faktor penyebab besar kepindahan bersama untuk maju, tak ada one
Right Place, Comfortable in working. anak asuhnya. Pemain juga akan man show (tidak ada seseorang
Siapa tidak kenal dengan Michael merasa nyaman bila bekerja sama yang bisa bekerja sendiri), semua
Owen, pemain muda asal Inggris. dengan orang yang sudah diketahui sama saja demi kemajuan Bea
Owen ditransfer ke Real Madrid dari visi dan misinya. Ngapain melanjut- Cukai. Berdoa dan berusahalah. Bea
Liverpool dengan nilai transfer yang kan bekerja dengan seseorang yang Cukai bisa. Enjoy dan nikmati yang
tinggi dan gaji pun besar, namun di visi dan misinya beda. Pelatih ada, maju terus… mohon maaf.
Real Madrid sendiri sudah berjejer 3 mempunyai kewenangan untuk Penulis adalah pelaksana DIKC,
nama striker. Jadi Owen harus mengganti pemain-pemain, membeli wasit C2 Pengda PSSI DKI Jaya

EDISI 381 AGUSTUS 2006 WARTA BEA CUKAI 65


KOLOM

Oleh: Abdul Rachman

INTREP
M
enjadi kurikulum tidak resmi dalam yang disampaikan selama ini mengenai beberapa ayat dalam Al- Quran antara
diklat Bea Cukai pada setiap kegiatan intelijen Nabi Musa a.s. sampai lain, surat Asy-Syura ayat 56-66, surat
pertemuan hari pertama selalu ada menduduki Canaan di Palestina dan Taahaa ayat 42-47, surat Almaidah ayat
perkenalan antara peserta dan instruktur/ dalam tulisan ini juga akan disampaikan 20-26 dan Al Baqarah ayat 248-252.
pengajar. Khusus diklat intelijen beberapa hal yang dalam dilklat belum
perkenalannya tidak hanya data pribadi dibahas secara luas, pembahasannya DINAS INTELIJEN
tetapi peserta diberikan basic test untuk secara garis besar saja. Pembahasan Pemberantasan Penyelundupan
mengetahui bakat dan kemampuan secara garis besar tersebut terpaksa (Tasdup) cukup seram untuk dilaksanakan
peserta sebagai calon customs intelli- ditempuh karena terbatasnya jamlat yang karena berkaitan dengan tantangan yang
gence officer (CIO). disediakan dalam diklat (kurang dari 60 memerlukan pengorbanan, mungkin
Tes tersebut sangat sederhana, jamlat - tidak termasuk praktek lapangan melebihi pengorbanan untuk merebut Irian
sebagai illustrasi, peserta diminta dan presentasi). Barat (Papua dan Irian Jaya Barat) dari
membuat daftar kegiatan apa saja yang Dalam diklat tersebut selalu dijelaskan tangan Belanda. Merebut Irian Barat
dilakukan sejak bangun pagi sampai bahwa Nabi Musa a.s. yang terkenal hanya memerlukan beberapa tahun sejak
berangkat ke kantor kecuali pekerjaan dengan Mosesinto System-nya penyerahan kedaulatan. Irian Barat sudah
mempersiapkan sarapan pagi dan melakukan kegiatan intelijen untuk dapat menjadi bagian NKRI, memberantas
membersihkan rumah, menyapu, pel memasuki Canaan di Palestina setelah penyelundupan nampaknya memerlukan
lantai dan menyiram taman. meninggalkan Mesir sebagai tempat waktu yang lebih panjang.
Diklat pengawasan/intelijen dimulai pemukiman baru bagi umatnya. Ternyata Tasdup ini merupakan tugas utama
tahun 1994 sebagai angkatan pertama berdasarkan sumber informasi yang baru DJBC, untuk itu dalam struktur organisasi
sampai tahun 2005 (5 angkatan). DJBC, dilengkapi unit tasdup (Direktorat
Jawaban para peserta pada umumnya di tingkat Pusat, Bidang di tingkat Wilayah
sama hanya berbeda dalam urut- ...MUSUH BEA CUKAI dan Seksi di tingkat Kantor Pelayanan).
urutannya. Rata-rata peserta menjawab; Nomenklatur Pemberantasan
bangun pagi jam 04.30, shalat subuh bagi TIDAK TERDUGA Penyelundupan (P2) menurut cerita yang
yang muslim, ke toilet untuk urusan beredar, diciptakan oleh para senior Bea
belakang, sikat gigi, mandi, mengenakan Cukai yang dikenal dengan sebutan
pakaian, sarapan pagi, memanaskan kami dapatkan -dari Presiden Direktur angkatan TP/TRIP (Bapak Padang
mesin kendaraan, pakai sepatu dan salah satu bank BUMN di Jakarta- bahwa Sudirdjo Alm. Cs).
berangkat ke kentor. menurut beberapa buku yang beliau baca, Pada tahun 80-an nomenklatur P2 ini
Walaupun instruktur meminta agar Nabi Musa a.s. setelah diusir oleh Firaun kemudian berubah menjadi P3
para peserta mencatat semua kegiatan tertahan di gurun Sinai selama 40 tahun (Pencegahan dan Penyidikan
bagaimanapun kecilnya tetapi esensial dan meninggal disana, jadi dengan Penyelundupan) dimana pada saat itu
(sebenarnya walaupun tidak esensial demikian Nabi Musa a.s. tidak sempat pimpinan DJBC didominasi oleh angkatan
tetap diperlukan untuk analisis dan memasuki Canaan. Sekolah Pengamat Pabean (Bapak
sebagai informasi tetap akan difilter) dan Sepeninggal Nabi Musa a.s. umatnya Soehardjo cs). Setelah berlakunya UU No.
ini dimaksudkan bahwa seorang CIO dipimpin oleh Nabi Harun a.s. yang masih 10 tahun 1995 tentang Kepabeanan dan
harus mengetahui hal-hal yang sekecil saudara Nabi Musa a.s. sendiri. Nabi UU No. 11 tahun 1995 tentang Cukai, P3
apapun di bidang tugasnya, tetapi dalam Harun pun tidak berhasil menduduki berubah lagi menjadi Pencegahan dan
lima angkatan diklat pengawasan/ Canaan. Yang berhasil menaklukkan Penyidikan (P2), tetapi berbeda P2
intelijen tidak seorang pun peserta yang Canaan adalah Nabi Daud a.s. putra dari sebelumnya secara nomenklatur.
mencantumkan kegiatan tentang Nabi Harun a.s. yang meneruskan Perubahahan dari P2 80-an ke P3
mematikan lampu teras atau lampu kegiatan Nabi Musa a.s. dan atas bantuan konon ceritanya bahwa nomenklatur
taman rumahnya. Justru ada yang hebat tentara Thalut dibawah pemerintahan raja Pemberantasan Penyelundupan terlalu
karena masih sempat mencuci mobil Thalut yang berperang melawan raja Jalut berat untuk dilaksanakan sehingga diubah
sebelum berangkat ke kantor. Kealpaan yang berkuasa pada saat itu. Dan dalam menjadi Pencegahan dan pada saat yang
mematikan lampu tadi bukan berarti peperangan itu Nabi Daud a.s. sendiri bersamaan DJBC dapat melakukan
peserta tersebut tidak berbakat/mampu, yang membunuh raja Jalut penguasa penyidikan dengan berlakunya KUHAP,
justru merupakan informasi bagi Palestina. Kemudian Nabi Daud a.s. dan sedangkan perubahan dari P3 ke P2 era
instruktur untuk menekankan hal-hal umatnya menduduki Canaan. UU No. 10 tahun 1995 konon katanya
yang perlu pembahasan lebih Kemungkinan umat Daud inilah nenek untuk mengembalikan citra P2 seperti P2
mendalam dalam diklat itu. moyang dari agen-agen rahasia Mosad 80-an walaupun singkatan itu berbeda.
Selama penulis menjadi instruktur sekarang ini. Untuk lebih akurasinya Perubahan nomenklatur itu tidak terla-
ada hal yang perlu dikoreksi tentang apa informasi ini beliau mencocokkan dengan lu berarti, pertanyaannya adalah sanggup-

66 WARTA BEA CUKAI EDISI 381 AGUSTUS 2006


kah DJBC melakukan tasdup walaupun yang dianggap efektif terhadap hasil
istilahnya pencegahan. Pencegahan LAPORAN INTELIJEN tembakau/ rokok adalah dengan melekati
dapat dikonotasikan hanya sebagai upaya produk rokok itu dengan pita cukai.
untuk mencegah agar tidak terjadi sesua- MENGGAMBARKAN Melekati pita cukai berarti memerlukan
tu, namun bagaimana kalau sudah terjadi, biaya bahkan menambah tugas
tentu masih diperlukan tindakan untuk
APA YANG TELAH, pengawasan yaitu jangan sampai pita
memberantasnya, pemberantasan lebih SEDANG DAN AKAN cukai itu dipalsukan, sehinga menurut teori
luas sesuai nomenklaturnya berarti dibe- intelijen hal ini tidak efisien.
rantas habis sampai keakar-akarnya. Apa- TERJADI... Pengawasan efektif dan efisien
pun nomenklatur yang dipakai yang pen- terhadap hasil tembakau/ rokok
ting adalah DJBC harus dapat melakukan khususnya produk dari pabrik rokok yang
pengawasan yang efektif dan efisien. Bagaimana intelijen yang efektif dan tergolong pabrik besar dan sebagai
Seperti selalu dikemukakan bahwa efisien? Berdasarkan teori harus pembayar pajak yang patuh dan besar
ada 4 faktor yang menentukan keberhasil- mengikuti “siklus intelijen” yang meliputi jumlahnya seperti PT Gudang Garam Tbk,
an pengawasan yaitu; peraturan perun- perencanaan, pengumpulan, evaluasi, PT HM Sampoerna, PT Phillip Morris, PT
dang-undangan, sistem dan prosedur (sis- penilaian, analisis, penyebaran dan BAT, Djarum dan lain-lain ialah dengan
dur), SDM (sumber daya manusia) dan evaluasi. Pelaksanaan siklus intelijen melibatkan mereka dalam mengawasi
fasilitas (sarana dan dana). Disamping dipengaruhi oleh empat faktor, yaitu: hasil produksi masing-masing jangan
keempat faktor itu pengawasan juga harus l Kemampuan mengelola sumber sampai ada yang dipalsukan dengan cara
didukung oleh kegiatan intelijen yang efek- informasi. tidak perlu dilekati pita cukai tetapi dilekati
tif dan efisien. Efisien disini tidak sepenuh- l Struktur organisasi (garis komando, banderol yang didesain, dicetak dan
nya berkaitan dengan efisiensi anggaran. span of control, kedudukan handler, dilekatkan sendiri oleh pabrik rokok yang
Kenapa diperlukan kegiatan intelijen? status informan, wewenang setiap bersangkutan.
Jawabnya adalah karena hanya dengan unit dan lain-lain). Keuntungan dari sistem ini adalah
memiliki dan melaksanakan peraturan l Kuantitas dan kualitas CIO. tidak perlu mencetak pita cukai dan tidak
perundang-undangan, sisdur, SDM dan l Pengelolaan data base (pangkalan perlu khawatir dipalsukan, pabrik rokok
fasilitas tidak dapat menjamin tercapainya data). yang bersangkutan mengenal betul jika
tujuan organisasi dalam hal ini salah produknya dipalsukan termasuk banderol
satunya pemberantasan penyelundupan. LAPORAN INTELIJEN yang dilekatkannya sebagai alat kontrol.
Sebagai illustrasi, Bea Cukai Inggris Rencana untuk menerapkan Asean Pemerintah tidak perlu mengeluarkan
pada tahun 1995 yang sudah memiliki Single Window (ASW) dan National biaya pencetakan pita cukai yang kalau
dan melaksanakan dengan baik Single Window (NSW) merupakan pun itu dibebankan kepada pabrik maka
keempat faktor tersebut diatas namun tambahan sumber informasi bagi unit biaya cetak banderol lebih murah dari
masih kecolongan. Atas hasil kegiatan intelijen Bea Cukai yang selanjutnya dapat biaya cetak pita cukai. Mungkin ada yang
intelijen yang dilakukan akhirnya dapat menghasilkan produk intelijen untuk bertanya bagaimana mengontrol
mengungkap penyelundupan yang tasdup. Baik ASW maupun NSW pada pembayaran cukainya, jawabnya sangat
dilakukan oleh suatu importir dengan dasarnya bertujuan untuk kelancaran mudah yaitu Bea Cukai cukup memasang
tehnik yang kemudian dikenal dengan pelayanan dan efisiensi. Sebagai sumber alat penghitung pada mesin packing
nama “hiding data”. informasi bagi unit intelijen akan sangat pabrik rokok atau “counter”.
Importir tersebut dalam melaksanakan membantu jika isi kedua sistem itu berupa Bahkan saat ini mesin-mesin pabrik
pendataan (pembukuan yang diwajibkan “Customs Declaration” dari Administrasi rokok dapat didesain sehingga secara
bagi perusahaan) impornya mengguna- Pabean negara pengekspor. Jika elemen elektronik menampilkan jumlah produksi-
kan program aplikasi komputer ganda data dari kedua sistem itu berupa nya dalam ukuran, pak, slop atau karton
sehingga pada saat pegawainya mengin- “General Declaration“ dari pengangkut tergantung mana yang dikehendaki.
put data impor ke dalam data basenya yang secara luas dikenal dengan istilah Dengan demikian Bea Cukai cukup
maka secara otomatis data tersebut manifest, maka bagi unit intelijen hanya menyegel alat penghitung atau pencatat
tercatat dalam dua tempat, satu sesuai merupakan raw data. tadi agar jumlah produksi sebagai dasar
data sebenarnya dan satu lagi data yang Dalam era serba canggih sekarang ini perhitungan jumlah cukai yang harus
lebih rendah dari data sebenarnya (jumlah para ahli menyarankan agar unit intelijen dibayar tidak dimanipulasi. Demikian pula
dan harga barang serta pajak yang harus melakukan kerjasama dengan stakeholder halnya dengan pabrik bir, dengan alat
dibayar secara otomatis menjadi lebih untuk melakukan tasdup bahkan kalau pencatat tadi petugas dapat mengetahui
sedikit). Apabila petugas Bea Cukai atau perlu memberikan wewenang kepadanya berapa botol/liter yang telah diproduksi.
Pajak Inggris memeriksanya maka data untuk melakukan pengawasan. Sebagai Teori intelijen ini adalah teori yang
yang muncul adalah data yang lebih kecil. illustrasi, hingga saat ini pengawasan masih sangat sederhana katakanlah
Tidak diketahui kapan tepatnya masih setingkat dengan teori siskamling
struktur organisasi DJBC dilengkapi atau pamskawarsa di kawasan perumah-
dengan unit Intelijen. Pertama kali unit an atau pabrik. Tentu tidak semua pabrik
intelijen DJBC dengan nomenklatur Dinas MENURUT DATA rokok atau pabrik bir diperlakukan atau
Intelijen dan Kepala Dinasnya yang dilayani seperti itu, hanya kepada yang
pertama adalah Bapak Drs. Soeharnomo TAHUN 2000 BEA CUKAI termasuk dalam white list tadi. Bahkan
yang pensiun pada saat menjabat
Sekretaris DJBC. Menurut beliau, pada
PERANCIS DENGAN beberapa pabrik yang masih harus
diawasi dengan sistim DOANE (Bea Cukai
saat itu tidak ada yang berminat untuk JUMLAH PEGAWAI era tahun 60-an), yaitu menempatkan
menduduki jabatan itu, namun ia pegawai pencacahan hasil produksi di
memandang bahwa jabatan itu penting SEKITAR 17.000, LEBIH pabrik rokok atau pabrik bir.
untuk melakukan pemberantasan
penyelundupan sehingga ia menerima
DARI SEPARUHNYA BIDANG IMPOR
perintah itu untuk menduduki jabatan BERTUGAS DI BIDANG Dibidang impor dengan adanya
tersebut walaupun belum tahu persis pelayanan jalur prioritas dan jalur hijau
bagaimana melaksanakan tugas intelijen. PENGAWASAN/ ada baiknya pengawasannya melibatkan
Dinas Intelijen itulah cikal bakal dari Sub INTELIJEN importir yang bersangkutan agar tidak
Direktorat Intelijen saat ini. disalahgunakan pihak-pihak yang tidak

EDISI 381 AGUSTUS 2006 WARTA BEA CUKAI 67


KOLOM
bertanggung jawab. Caranya antara lain Pada setiap tahap dalam siklus intelijen terhadap sisdur barang impor
setiap kali melakukan importasi harus intelijen, hasil post seizure analysis, yang mendapat fasilitas seperti fasilitas
memberitahukan kepada unit pengawas/ penyidikan, keputusan peradilan, bahkan KITE, KB atau GB. Barang impor yang
intelijen bahwa barangnya telah sampai di selama pelaku dipenjara dan setelah tujuannya tempat penimbunan milik yang
tempat tujuan/ di gudangnya. selesai dipenjara, hasil audit, hasil mendapat fasilitas KITE, KB atau GB
Pemberitahuan itu dapat dalam bentuk verifikasi, hasil patroli, pengawasan yang diselesaikan baru persyaratan
SMS atau melalui fax misalnya. penumpang dan sebaginya harus dibuat pabean (dokumen yang dipersyaratkan)
Demikian pula importir yang mendapat laporan intelijen. Disamping faktor RAT belum diselesaikan kewajiban pabeannya
fasilitas KITE, importir di Kawasan Berikat (relevan, akurat dan tepat), laporan (BM +PDRI). Kalau kita menggunakan
dan Gudang Berikat. Risiko bagi Bea intelijen juga harus memperhatikan hal-hal analisis intelijen dengan logika induktif
Cukai yang lebih tinggi sebenarnya terjadi yang berkaitan dengan: maka perlu dibuat suatu laporan intelijen
di bidang ekspor karena hampir semua l Periode laporan dan saat pelaporan yang menyatakan bahwa seharusnya
eksportasi dilayani dengan jalur hijau. (per-jam, hari, minggu, bulan, triwulan, barang impor tersebut masih menjadi
Musuh intelijen Bea Cukai tidak seperti semester, tahun atau perperistiwa/ tanggung jawab pengangkut karena
musuh militer yang bisa diperkirakan kejadian atau obyek) tujuannya belum merupakan wilayah
kekuatannya (jumlah personil, senjata, l Klien yang berhak menerima (primer, peredaran bebas.
kendaraan, pesawat, kapal, logistik dan sekunder) Artinya pengangkut harus membawa
sebagainya) dan kemampuan tempur l Bentuk laporan (lisan/briefing/ barang tersebut ke tujuan akhir atau final
(kualitas persenjataan dan SDMnya), debriefing, tertulis) destination sebagaimana selalu tercantum
tetapi musuh Bea Cukai tidak terduga. l Media yang digunakan (buku laporan, dalam B/L atau AWB. Jika laporan intelijen
Kenapa tidak terduga, bayangkan saja HP, telepon, fax, disket, internet) seperti ini disajikan kepada klien primer
seseorang yang memiliki uang banyak l Cara penyampaian laporan (langsung, no.1 atau klien sekunder no.1 (Menteri
tiba-tiba berangkat ke Singapura dan tidak langsung, normal, segera, sangat Keuangan) dengan sendirinya klien
tergiur membeli permata berlian sebanyak segera) tersebut mungkin akan menetapkan
setengah kilogram. Karena dia tau bahwa l Keamanan laporan (berkaitan dengan kebijakan/ sisdur bahwa importasi tujuan
permata itu bea masuknya tinggi/mahal penyadapan) tempat-tempat tersebut diatas menjadi
maka dia sembunyikan di badannya agar tanggung jawab pengangkut. Disamping
tidak terdeteksi oleh petugas Pabean. itu laporan intelijen semacam ini tidak
Pada awalnya orang tersebut tidak BAGAIMANA INTELIJEN muncul karena tidak pernah ada laporan
berniat untuk belanja apalagi berniat untuk intelijen kepada kedua klien tersebut
menyelundup atau pekerjaannya memang YANG EFEKTIF DAN diatas mengenai apa yang telah terjadi
bukan penyelundup tetapi hal itu dan kelemahan sisdur.
dilakukannya. Dari seribu penumpang EFISIEN ? Hasil analisis intelijen kadang-kadang,
misalnya diantara mereka tidak satu pun bahkan sering, menyimpulkan bahwa
musuh Bea Cukai atau hanya ada satu suatu peristiwa penyelundupan telah
yang membawa narkotika, itulah musuh l Klasifikasi laporan (biasa, rahasia, top terjadi, sedang terjadi dan akan terjadi lagi
Bea Cukai, jadi tidak dapat diperkirakan. rahasia) yang dilakukan oleh kelompok yang
Berdasarkan contoh ini karena jumlah l Pemusnahan dokumen laporan berbeda, lebih celaka lagi hasil analisis itu
musuh tidak dapat diperhitungkan maka (dimusnahkan, disimpan berapa lama, menyatakan dilakukan oleh kelompok
jumlah CIO yang diperlukan susah ditetap- diarsipkan) yang sama dan berulang terus menerus
kan tetapi yang pasti adalah kualitas CIO l Tempat menyampaikan laporan namun tidak dibuatkan laporan intelijen
harus melebihi intelijen bidang lainnya. (kantor, tempat tertentu, tempat transit/ tertulis kepada klien.
Berbeda dengan organisasi intelijen drop area) Hal ini sebenarnya telah diatur
yang bertujuan menanggulangi gangguan ketentuannya dalam bentuk Nota Dinas,
keamanan atau kriminal ringan, setelah KLIEN PRIMER NO.1 Instruksi dan Surat Keputusan Direktur
mengetahui jumlah penduduk yang Direktur Jenderal Bea dan Cukai Jenderal, tetapi nampaknya ketentuan
menganggur dan penyebaran serta karak- sebagai klien primer no.1 menerima tersebut yang ditujukan kepada para COI
teristiknya maka langsung dapat ditetap- laporan intelijen melalui pejabat khusus dan Kepala Intelijen Bea Cukai (Direktur,
kan jumlah personil intelijen yang diperlu- yang ditunjuk untuk itu, biasanya disebut Kasubdit, Kabid dan Kasi ) tidak
kan bahkan pemecahaannya sekaligus Kepala Intelijen Bea Cukai (KIBC). Jadi terlaksana sebagaimana mestinya.
yaitu siskamling tadi. Bayangkan hebatnya melalui satu pintu dan hanya menerima Laporan CIO juga belum mencakup
Amerika, tetapi tetap pusing mengawasi produk intelijen, bukan laporan intelijen kinerja pejabat pelayanan di KPBC
jalur narkotika antara San Diego (di USA) seperti yang disebutkan di atas. KIBC apalagi kinerja stakeholder yang berkaitan
dan Tijuana (di Mexico). tersebut ada pada tingkat Pusat, Wilayah dengan kepabeanan dan cukai. Apakah
Sebagai gambaran, itu sebabnya dan Kantor Pelayanan. seorang CIO mengerti dengan jelas
menurut data tahun 2000 Bea Cukai Laporan intelijen menggambarkan apa mengenai proses pembuatan dan
Perancis dengan jumlah pegawai sekitar yang telah, sedang dan akan terjadi pengelolaan pita cukai? Laporan
17.000, lebih dari separuhnya bertugas bahkan kadang-kadang laporan tersebut semacam ini juga tidak pernah kita dengar
di bidang pengawasan/intelijen. Jika sekaligus memuat risiko yang dihadapi bagaimana pita cukai dikelola oleh pihak
dibandingkan dengan jumlah pegawai pegawai pada setiap bagian yang lain? Laporan yang ada berkisar tentang
Bea Cukai Indonesia kurang dari berkaitan dengan obyek yang dilaporkan pemalsuan pita cukai yang mungkin tidak
12.000, berapa yang bertugas di bidang (misalnya penyalahgunaan fasilitas KITE). disertai analisis yang mendalam termasuk
pengawasan / intelijen? Laporan intelijen pabean tidak melulu menjawab 5W+1H. Pemalsuan pita cukai
Biasanya separuh dari kekuatan dibidang penyelundupan tetapi intelijen merupakan kejadian yang selalu berulang.
intelijen bergerak di bidang pengumpulan juga melakukan analisis terhadap sisdur Laporan intelijen harus disampaikan
informasi dan pembuatan laporan intelijen bahkan sebelumnya yaitu sisdur masih secara periodik. Kalau saja CIO
dalam berbagai tingkatan penugasan dalam bentuk draf surat keputusan, inteli- menyampaikan laporan intelijen secara
(strategis, operasional dan taktis) dan jen sudah harus bekerja dan mempelajari periodik bahwa pabrik rokok yang
hanya sedikit yang bertugas di bidang kelemahan draf tersebut dan melaporkan- disebutkan sebagai contoh diatas, mereka
analisis karena bidang analisis ini nya kepada klien primer nomor 1. termasuk dalam white list dan sudah 25
membutuhkan keahlian setingkat lebih Jarang terdengar mengenai laporan tahun berpredikat seperti itu mungkin
tinggi dari petugas intelijen lainnya. intelijen yang menyangkut hasil analisis saja pengambil kebijakan mengambil

68 WARTA BEA CUKAI EDISI 381 AGUSTUS 2006


OPINI

keputusan bahwa hasil produksinya


tidak perlu dilekati pita cukai tetapi
Oleh: Hotmauli Simamora
cukup dibanderol oleh mereka sendiri
sebagaimana diuraikan diatas.
Kenapa laporan intelijen tidak
berjalan? Untuk menjawab pertanyaan
ini perlu dianalisa kembali yang
berkaitan dengan:
l Struktur organisasi
l Uraian Tugas
l Sisdur di bidang pengawasan
(SOP)
l Jumlah dan kualitas SDM (CIO)

BIAYA
BASIC TEST
Pembaca yang budiman (kecuali
yang pernah mengikuti diklat intelijen)
apabila mempunyai minat untuk me-
ngembangkan bakat intelijen dipersi-
lahkan menjawab basic test berikut:

PENDIDIKAN
Anda bersama isteri Claudy (30
tahun) dan anak-anak anda, Jhon (5
tahun), Andrew (3 tahun), Grace (1 ta-
hun) serta mertua laki-laki anda Philips
(56 tahun) dan mertua perempuan

TINGGI,
anda Jenny (54 tahun). Anda dan
keluarga anda tersebut bertamasya ke
Danau Toba. Dalam tamasya anda
tersebut semua sepakat untuk naik
perahu dan berencana untuk
mengelilingi Pulau Samosir.
Di danau Toba biasanya tidak ada
atau jarang sekali ada ombak, kalau-
pun ada, ombaknya tidak setinggi
ombak di laut yang dapat menengge-
lamkan perahu sehingga perahu anda
Semangat Tetap Tinggi
tidak dilengkapi dengan alat
pelampung dan keluarga anda pun

P
tidak mempersiapkannya karena emerintah usahakan anggaran beralasan, kita harus hidup sederha-
pengalaman selama ini di Danau Toba pendidikan 20% pada 2007. na, jangan membuat teman-teman
tidak pernah terjadi sampai perahu Aku tersenyum membaca judul yang lain iri hati.
terbalik karena ombak. berita di sebuah situs internet. Apakah masa kecilku kurang
Pada saat anda dan kelurga Pikiranku melayang ke masa belasan bahagia? Wah masa kecilku sangat
sedang asyik berlayar tiba-tiba datang tahun silam, saat ayahku menekan- bahagia, tidak ada bukit atau sungai
angin kencang bertiup dan
kan betapa pentingnya pendidikan di kotaku yang belum aku kunjungi.
menimbulkan gelombang yang sangat
tinggi. Sedikit beruntung karena jarak itu. Aku ingat kala itu, teman- Berenang di kali, memanjat pohon
perahu dengan daratan belum terlalu temanku mengeluhkan tidak diberi jambu sudah sering aku lakoni.
jauh, tetapi apa mau dikata perahu uang oleh orang tuanya untuk Mainanku selalu disediakan oleh
yang anda tumpangi langsung terbalik membeli buku alam ini. Dan
dan kondisi yang menambah pelajaran karena sekarang aku
ketidakberuntungan anda karena tidak punya uang. NEGARA-NEGARA merasa bersyu-
hanya anda saja yang dapat Aku sempat kur sekali. Selain
berenang. Pertanyaan, dari enam heran, karena di
MAJU MENGRATISKAN Baby-G, Roller
keluarga anda tersebut, siapakah yang saat yang sama PENDIDIKAN UNTUK Blade, atau
anda tolong pertama kali, kedua,
mereka memakai Tamagotchi,
ketiga dan seterusnya, berikan alasan
jam tangan Casio
WARGANYA kebutuhan pendi-
masing-masing sesuai urut-urutan
yang ditolong. Baby-G yang dikanku semua-
Apabila anda dapat menjawab lumayan mahal pada masa itu atau nya terpenuhi. Buku pelajaran yang
dengan tepat berarti anda termasuk memiliki roller blade ataupun mainan lengkap, pembayaran uang sekolah
orang yang mempunyai cara tamagotchi yang menjamur saat itu. atau uang kursus yang tidak pernah
berpikir, mengambil keputusan dan Sekali lagi aku tersenyum. terlambat.
bertindak secara logis dan sistimatis Bohong bila pada saat itu aku tidak Aku juga teringat kepada bebera-
serta dapat menetapkan skala menginginkan benda-benda seperti pa teman kuliahku yang selalu sibuk
prioritas sebagai syarat utama untuk
itu. Aku sangat menginginkannya, mencari pinjaman di saat pemba-
menjadi CIO. Dan kepada klien CIO,
anggaplah tulisan ini sebagai apalagi aku tahu sekali orang tuaku yaran uang semester yang kala itu
laporan intelijen yang lebih dikenal memiliki kemampuan yang jauh lebih Rp 600.000 per semesternya.
dengan instilah INTREP (Intelli- dari itu. Tapi orang tuaku tidak Namun, sekali lagi aku teringat pada
gence Report). Selamat bekerja. pernah mau memberikanku benda- gaya penampilan mereka yang selalu
Penulis adalah pensiunan pegawai Bea Cukai benda seperti itu. Saat itu mereka mengikuti tren mode saat itu, nonton

EDISI 381 AGUSTUS 2006 WARTA BEA CUKAI 69


OPINI

MENGHARAPKAN Oleh: Julius Agung Prijono, SE


PENDIDIKAN YANG
MURAH BAHKAN
GRATIS BUKANLAH
HAL YANG SALAH...
bioskop (di kota besar, nonton
bioskop itu cukup mahal), jalan-
jalan ke mall, makan di restoran

PENGHAPUSAN
cepat saji yang kalau aku hitung-
hitung minimal bisa mencapai Rp
100.000 tiap bulannya. Sungguh

ASSET
sebuah ironi.
Aku sangat setuju dengan niat
baik pemerintah untuk menaikkan
anggaran pendidikan. Karena
negara-negara maju mengratis-
kan pendidikan untuk warganya
Namun demikian, bukankah seti-
ap orang tua seharusnya sangat
menginginkan anak-anaknya
memiliki pendidikan yang cukup

B
tinggi. Apakah dengan mahalnya agi pegawai bea dan cukai yang Cukai yang ada di wilayah Kalimantan
biaya pendidikan merupakan pernah bertugas di bagian Timur (KPBC Balikpapan, KPBC Sam-
alasan pemakluman jika anak- umum / rumah tangga tentu per- arinda dan KPBC Bontang).
nah mengalami bagaimana sibuknya Pelayanan impor dan ekspor terha-
anak kita tidak bersekolah? Bila
untuk mempersiapkan proses peng- dap Pertamina/ BP Migas di wilayah
iya, sepertinya kita sudah mulai hapusan asset (pelelangan asset) Kalimantan Timur biasanya melalui
tergantung pada orang lain. terhadap barang-barang (asset) perusahaan-perusahaan pemegang
Di suatu ketika, hatiku miris “inventaris” kantor yang sudah tidak Kontrak Production Sharing seperti
sekali melihat jajanan anak di layak pakai secara de jure meskipun Chevron (Unocal), Total, dan Vico
beberapa Sekolah Dasar seka- secara de facto barang-barang Indonesia, meskipun ada juga sebagian
rang seperti nugget, sosis, dan tersebut masih bisa berfungsi dan transaksi yang langsung diurus oleh
sebagainya. Selain dikarenakan bernilai ekonomis terutama bagi Pertamina/ BP Migas.
alasan kesehatan, bukankah bila pihak lain di luar instansi Direktorat Pada prinsipnya importasi yang
ingin menghemat, mereka Jenderal Bea dan Cukai (DJBC). dilakukan oleh setiap perusahaan
Dengan analogi proses penghapus- pemegang Kontrak Production Sha-
membekali anak-anaknya dengan an asset pada direktorat kita, penulis ring di bawah “otoritas Pertamina/
makanan yang mereka buat akan mencoba berbagi pengetahuan BP Migas“ dibebaskan dari pungutan
sendiri. Sekali lagi, sungguh dan pengalaman impor, selama
sebuah ironi. tentang pengha- memenuhi
Pemerintah kita berusaha pusan asset pada persyaratan yang
untuk terus menganggarkan lebih perusahaan pe- KEJANGGALAN telah ditentukan.
untuk sektor pendidikan. Mereka ngelola asset ne- INILAH YANG Terhadap
berharap terciptanya kecerdasan gara di bawah barang-barang
bangsa di bumi Indonesia tercinta “otoritas” Perta- MENJADI TEMUAN dimaksud,
mina (BP Migas) selanjutnya wajib
ini. Sungguh niat yang mulia,
yang pernah pe- TIM AUDIT KAMI dipergunakan
apalagi jika didukung oleh masya- nulis alami ketika semata-mata
rakat yang memiliki semangat bertugas di Kanwil untuk kepentingan
juang yang tinggi. X DJBC Balikpapan selama melakukan pertambangan minyak dan gas sesuai
Mengharapkan pendidikan audit pada salah satu perusahaan kontrak antara mereka dengan
yang murah bahkan gratis bukan- pemegang Kontrak Production Sharing pemerintah (Pertamina/ BP Migas).
lah hal yang salah, namun apakah (KPS) perminyakan dan gas dengan Selama barang-barang tersebut masih
kita juga harus kehilangan se- Pertamina/ BP Migas (pemerintah) di dapat berfungsi sebagaimana mestinya
mangat berjuang kita untuk me- wilayah Muara Badak - Kalimantan dan “belum diserahkan kembali kepada
ngenyam pendidikan yang tinggi? Timur. pemerintah (Pertamina/ BP Migas)”,
Bagi Kantor Pelayanan Bea dan mereka berkewajiban mutlak untuk
Terkadang tanpa kita sadari, di Cukai (KPBC) yang menjadi tempat menyimpan, merawat serta mengadmi-
saat kita memprotes melangitnya pelaksanaan impor maupun ekspor nistrasikan secara tepat. “Nyata sekali
biaya pendidikan, kita tidak meng- Pertamina/ BP Migas, sudah pasti bahwa terhadap barang-barang
ajarkan pola hidup sederhana paham dengan fasilitas-fasilitas tersebut masih mengandung pungutan
pada anak-anak kita. Ya, semoga (kemudahan-kemudahan) prosedur dan impor yang belum terpungut”. Oleh
saja kita tidak seperti itu. proses impor dan ekspor yang dimiliki sebab itu perlu dilaksanakan penga-
Penulis adalah pegawai Pertamina/ BP Migas. Demikian halnya wasan terhadap kepatuhan prosedur
pada SubDit OSPKC, Dit.IKC dengan Kantor Pelayanan Bea dan tersebut melalui post clearance audit.

70 WARTA BEA CUKAI EDISI 381 AGUSTUS 2006


PROSEDUR PENGAWASAN Bersama Menteri Pertambangan Dan
Secara sederhana proses pengha- Sebenarnya tugas pengawasan Energi, Menteri Keuangan dan Menteri
pusan asset “negara” yang dikelola instansi kita pada point ini terasa Perindustrian Dan Perdagangan No
oleh Pertamina/ BP Migas dapat menjadi lebih mendesak, karena 1122.K/92/M.PE/1997; 321/KMK.01/
digambarkan sebagai berikut; terhadap barang-barang yang telah 1997 dan 251/MPP/Kep/7/1997
Setiap perusahaan pemegang dihapuskan, kemungkinan untuk tanggal 18 Juli 1997 tentang Tatacara
Kontrak Production Sharing (KPS) dipakai selain untuk tujuan Dan Penyelesaian Impor Barang Yang
tunduk pada kebijakan yang ditetapkan sebagaimana dipersyaratkan dalam Dipergunakan Untuk Operasi
secara standar/baku oleh Pertamina/ Master List Impor, menjadi sangat Pertambangan Minyak Dan Gas Bumi
BP Migas tentang pengelolaan asset. terbuka. Barang-barang tersebut Dan Pengusahaan Sumberdaya Panas
Setiap perusahaan memiliki suatu divisi tidak lagi dicadangkan untuk Bumi menyatakan bahwa “Hibah atau
yang bertugas secara internal untuk keperluan “proses produksi“ penjualan oleh Pertamina kepada pihak
mengelola asset yang “dikuasakan” pertambangan minyak dan gas. lain atas Barang Operasi Golongan I,
Pertamina/ BP Migas kepada mereka, Kondisi yang terjadi di lapangan dikenakan Bea Masuk dan Pajak dalam
divisi tersebut diberi label Supply Chain selanjutnya adalah penanggung jawab rangka impor sesuai ketentuan yang
Management (SCM). divisi SCM membuat berita acara berlaku”.
Salah satu tugas mereka adalah penyerahan barang yang ditandatangani Untuk periode 1 Januari 2000 - 31
memantau pergerakan (mutasi) barang- bersama-sama, antara pihak yang Mei 2004 nilai tambah bayar yang
barang yang dipakai dalam operasi menyerahkan dan pihak yang menerima harus dilunasi oleh Vico Indonesia Co.
pertambangan. Untuk setiap jenis barang, dan Pertamina/ BP Migas sebagai (Pertamina/ BP Migas) sebagai akibat
barang yang tidak aktif selama kurun pihak yang mengawasi serta mengetahui. adanya penjualan asset yang telah
waktu lebih dari tiga tahun diajukan Dimana pihak yang menyerahkan barang dihapuskan mencapai lebih dari 116
dalam daftar rencana penghapusan milyar rupiah.
asset. Adapun penyebab tidak aktifnya Di seluruh wilayah Indonesia ini BP
barang-barang tersebut antara lain Migas membawahi puluhan perusahaan
karena pada saat ini barang tersebut SECARA DE JURE pemegang Kontrak Production Sharing
sudah tidak cocok lagi/ menjadi kurang (KPS). Secara baku proses penghapus-
efisien dibanding barang substitusinya. ASSET YANG TELAH an asset ditetapkan seragam seperti
Untuk diketahui, tidak selalu barang- DIHAPUSKAN TIDAK uraian di atas. Vico Indonesia Co.
barang tersebut merupakan barang merupakan perusahaan pertama yang
bekas, ada kemungkinan barang yang LAYAK PAKAI LAGI, terungkap penjualan assetnya,
sama sekali baru belum pernah dipakai. bagaimana dengan KPS yang lainnya
Sebagai solusi untuk mengurangi NAMUN SECARA DE dengan nilai asset yang relatif lebih
pemborosan biaya merawat barang
yang tidak bisa dipakai lagi, (sebagai
FACTO BANYAK besar nilainya dibanding dengan Vico
Indonesia Co. ?
gambaran, secara materil nilai dari SEKALI PIHAK LAIN Berpijak dari pemikiran ini,
barang-barang tersebut relatif besar, menurut hemat penulis ada “wilayah
mencapai ratusan milyar bahkan YANG TERTARIK kerja baru” yang memang menjadi
mungkin bisa mencapai trilyun rupiah
untuk satu perusahaan pemegang
UNTUK MEMILIKINYA wewenang kita dan selama ini belum
pernah kita kerjakan karena data dan
Kontrak Production Sharing) terhadap KARENA SANGAT informasinya sama sekali tidak
barang-barang seperti dimaksud, sampai ke direktorat kita. Kerjaan
secara periodik oleh SCM diajukan BERNILAI EKONOMIS baru itu adalah :
proposal penghapusan asset kepada
direksi. 1. Pelayanan penjualan asset BP
Secara prosedural, proposal berstatus sebagai penjual ( adalah KPS ) Migas, dimana transaksi ini rutin
penghapusan asset ini harus dan pihak penerima barang adalah pihak terjadi secara periodik.
diketahui dan mendapat ijin dari ketiga yang berstatus sebagai pembeli Pelayanan ini diperlukan untuk
Departemen Pertambangan dan atau penerima hibah, sama sekali bukan menghitung dan menetapkan
Energi (sekarang Departemen Energi mewakili pemerintah. pungutan impor (persepsi Bea dan
dan Sumber Daya Mineral) dan Kejanggalan inilah yang menjadi te- Cukai) yang harus dibayar.
Departemen Keuangan (Depkeu). muan tim audit kami terlebih atas transaksi Barangkali data dan laporannya
Oleh sebab itu divisi SCM selalu jual beli ini tidak dilaporkan kepada KPBC bisa disampaikan secara terpusat
mengirim data-data rencana setempat untuk diperhitungkan pungutan melalui Sub.Dit Pertambangan
penghapusan asset ini selain kepada impornya yang masih “belum terpungut”. Kantor Pusat DJBC oleh BP Migas
Direksi yang bersangkutan juga “Secara de jure asset yang telah untuk mendapatkan petunjuk teknis
mengirimkannya kepada Deptamben. dihapuskan tidak layak pakai lagi, namun perhitungan pungutan impornya
melalui Pertamina (BP Migas) dan secara de facto banyak sekali pihak lain berkaitan dengan adanya
kepada Departemen Keuangan yang tertarik untuk memilikinya karena kemungkinan penyusutan nilai
melalui Direktorat Jenderal sangat bernilai ekonomis”. barang, sedangkan penerimaan
Perbendaharaan Negara. Ijin yang diberikan oleh Departemen pungutan impornya tetap melalui
Setelah semua ijin ini diperoleh, Keuangan (induk dari DJBC) KPBC setempat.
direksi memutuskan untuk “menghapus merupakan ijin untuk menghapuskan
asset” dimaksud. Dengan terbitnya asset bukan ijin untuk memberikan 2. Pengawasan penjualan asset BP
keputusan penghapusan asset, secara pembebasan pungutan impor atas Migas, baik melalui bidang P2
tertulis perusahaan pemegang Kontrak penjualan asset. Salah satu klausul maupun bidang Audit, mengingat
Production Sharing tidak lagi memiliki dalam ijin yang diberikan Depkeu besarnya nilai asset yang dijual
hak maupun wewenang atas asset (Direktorat Jenderal Perbendaharaan diperlukan pengawasan yang lebih
tersebut. Selanjutnya wewenang, hak Negara) menyebutkan bahwa proses intensif, untuk itu perlu kiranya
maupun kewajiban atas barang penjualan asset tersebut harus sesuai pengawasan ini dimasukkan dalam
tersebut menjadi tanggung jawab dengan prosedur Kepabeanan. SOP secara baku.
Pertamina/ BP Migas sepenuhnya. Sesuai pasal 27 dari Keputusan Penulis adalah Pegawai pada KPBC Tipe A Gresik

EDISI 381 AGUSTUS 2006 WARTA BEA CUKAI 71


SELAK

CATATAN KECIL DARI


WEST BORNEO

Kota
Khatulistiwa
Secara estafet kami singgah
dari satu kota ke kota lain dari
Indonesia sampai ke Malaysia,
mulai dari jalan tikus sampai
jalan mulus menuju negara
tetangga Malaysia. Meski
istirahat kurang, tetapi
semangat kami mengalahkan
rasa lelah karena kurang tidur.
Barulah setibanya di Jakarta,
rasa lelah yang amat sangat
benar-benar kami rasakan.

P
ontianak merupakan ibu kota propin-
si Kalimantan Barat, dari kota ini
pula kisah perjalanan kami dimulai.
Kami, Bambang Wicaksono (Korespon-
den WBC) dan Aris Suryantini (Redaktur
WBC), mendarat di Bandara Supadio
pagi hari ketika waktu masih menunjuk-
kan pukul 07.20 WIB setelah satu jam
penerbangan dari Jakarta, Senin 29 Mei
2006. Dari bandara kami harus
menempuh jarak sekitar 20 km untuk tiba
di pusat kota. Tidak sehijau seperti yang
terlihat dari atas pesawat, jalan menuju
pusat Pontianak bahkan terlihat gersang
dengan hamparan ilalang di beberapa sisi
jalan.
Kota yang terkenal dengan sebutan
kota Khatulistiwa memiliki populasi sekitar
600 ribu penduduk dengan komposisi 30
persen etnis Tionghoa, 30 persen Dayak,
30 persen Melayu dan 10 persen etnis
lainnya seperti Jawa, Madura, Bugis, dan
lain sebagainya.
Untuk mengakomodasi kultur yang
beragam banyak, arsitektur bangunan
pemerintahan di kota ini memadukan
rumah panjang yang merupakan rumah
tradisional Dayak dengan pilar-pilar rumah
panggung Melayu. Contohnya bisa dilihat
pada kantor gubernuran.
Sepanjang mengunjungi tempat-tem-
pat tujuan untuk melakukan tugas wawan-
cara, kami selalu ditemani Pak Memed,
pegawai Kanwil IX DJBC Pontianak, mulai
ke Sintete, Entikong sampai hari terakhir
kami di Pontianak. Dan disetiap sisi kota
yang menarik untuk disinggahi Pak
Memed selalu menunjukkan dan
mengajak kami singgah sejenak sambil
mengabadikan momen lewat foto.
Dalam perjalanan tersebut, kami
berkesempatan mengunjungi Monumen
TUGU KHATULISTIWA. Monumen
ini pertama kali dibangun pada Tugu Khatulistiwa. Tugu ini merupakan
1928 oleh tim ekspedisi Astronomi tanda bahwa Pontianak tepat berada pada
dari negeri Belanda. garis 0 derajat yang membelah bumi

72 WARTA BEA CUKAI EDISI 381 AGUSTUS 2006


FOTO : BAMBANG WICAKSONO
bagian utara dan selatan. Monumen ini
pertama kali dibangun pada 1928 oleh tim
ekspedisi Astronomi dari negeri Belanda.
Pada 1938 monumen ini dibangun
kembali menggunakan kayu ulin setinggi
4,2 meter oleh arsitek Opzichter Silaban.
Selanjutnya untuk melindungi monumen
tersebut, pada 1990 dibangun monumen
baru yang terbuat dari semen di luar
bangunan setinggi 17 meter. Monumen
terdiri dari empat tiang dengan lingkaran
bumi dan panah yang menunjukkan arah
mata angin di puncaknya.
Menurut tradisi, festival bumi khatulis-
tiwa selalu diadakan di lokasi ini setiap 21-
23 Maret atau 21-23 September.
Perayaan ini merupakan agenda tahunan
pemerintah Pontianak bertepatan dengan
terjadinya fenomena alam di mana pada
tanggal tersebut semua bayangan
menghilang beberapa saat tepat pukul
12.00WIB. ketika matahari tepat di atas
kepala. Sayangnya di sekitar tempat tugu
tersebut kurang terawat padahal
merupakan salah satu asset tujuan wisata,
dimana beberapa meter di depan juga BERSAMA CAMAT SEKAYAM di batas Sungai yang memisahkan batas negara Indonesia-Malaysia..
nampak indahnya aliran Sungai Kapuas
yang dilalui kapal dan perahu nelayan. Tionghoa. Nama Singkawang diambil dari saat perayaan Cap Go Meh yang dilaku-
Malam hari di kota Pontianak nampak bahasa Cina ‘Shan Keu Jong’ yang berarti kan lima belas hari setelah tahun baru Im-
ramai. Kedua sisi jalan Gajah Mada, jalan lembah subur yang dialiri sungai dan lek. Perayaan Cap Go Meh Singkawang
utama kota ini, bisa jadi pilihan. Sejak sore diapit laut serta gunung sesuai dengan sangat khas dan tidak bisa ditemukan di
hari jalan ini ramai dipenuhi oleh kedai kondisi geografisnya. Untuk memudahkan tempat lain. Tak heran jika banyak orang
penjual makanan mulai dari makanan pengucapan akhirnya nama itu menjadi Tionghoa perantauan dari daerah lain
China, penjual buah, seafood, minuman Singkawang. Julukan kota ini adalah kota bahkan negara lain datang khusus untuk
segar, roti bakery, serta jajanan lain. seribu kuil, tidak mengherankan karena perayaan ini.
Kedai-kedai tersebut baru tutup pada dengan luas hanya 54.000 ha, Kalau di Jakarta atau kota besar di
pukul 23.00 atau bahkan lebih malam, Singkawang memiliki lebih dari 600 kuil Indonesia lainnya kita lebih sering melihat
tergantung pengunjungnya. yang tersebar di seluruh kota. orang Tionghoa berkulit putih dan bergaya
Menyandang slogan Anchiang yang trendi dengan telepon selular terbaru hilir
SINGGAH DI KOTA ‘SERIBU KUIL’ dalam bahasa Cina berarti cantik, kota ini mudik di mall, jangan kaget di Singkawang
Kali ini tujuan kami adalah KPBC terlihat begitu bersih dengan nuansa Cina anda menemukan orang Tionghoa
Sintete. KPBC Sintete merupakan kantor kental yang terasa dari bangunan ruko- dengan kulit coklat pekat terlihat
pelayanan di bawah Kanwil IX Pontianak. ruko tua di sepanjang jalan. Kuil tertua , Tri mencangkul di ladang. Awal kedatangan
Perjalanan dimulai pukul 07.30 pagi pada Darma Bumi Raya, terletak tepat di pusat mereka di Singkawang menurut sejarah
Selasa, 30 Mei 2006 dari Hotel Kapuas kota. Kuil ini menjadi pusat perayaan hari- dimulai sejak abad XVI karena daerah ini
Palace tempat kami menginap. Ditemani hari besar masyarakat Tionghoa seperti dikenal sebagai penghasil emas.
oleh pegawai KPBC Pontianak, Memed imlek dan cap go meh. Kemudian mereka mendulang emas di
kami melintas di atas Sungai Kapuas, Pesta terbesar kota singkawang terjadi sini dan menguasai perekonomian kota.
Sungai terpanjang di Indonesia, dengan FOTO : BAMBANG WICAKSONO
airnya yang coklat. Perkebunan kelapa
sawit dan jeruk khas Pontianak menjadi
pemandangan yang menemani perjalan
kami. Jalan antar kota yang membentang
tidaklah selebar dan seramai di pulau
Jawa. Hanya sesekali kami berpapasan
dengan kendaraan roda dua atau empat.
Perjalanan Pontianak–Sintete dapat
ditempuh dalam waktu empat jam dengan
kendaraan pribadi atau lima jam dengan
bus umum melalui Singkawang. Sebelum
memasuki kota Singkawang terbentang
Pantai Pasir Panjang dengan pasir
putihnya dan nampak pulau-pulau kecil di
lepas lautnya yang merupakan perairan
Laut Cina Selatan. Selesai melakukan
tugas ke KPBC Sintete, malamnya kami
menginap di Hotel Khatulistiwa di Kota
Singkawang yang berjarak kurang lebih
40 km dari Sintete.
Kota Singkawang terkenal dengan
julukan Kota Seribu Kuil, kota kecil dengan
60 persen penduduknya beretnis SAAT BERADA DI SINGKAWANG, salah satu kuil terbesar di kota seribu kuil bernama Kuil Sebakau.

EDISI 381 AGUSTUS 2006 WARTA BEA CUKAI 73


SELAK
FOTO : BAMBANG WICAKSONO
Eisenhower melakukan perjalanan ke
Segumon menempuh waktu kurang lebih
2 jam. Dalam perjalanan ini rombongan
pertama, menggunakan mobil jenis ranger
gardan ganda yang dalam istilah orang
Malaysia disebut mobil ‘setengah jadi’ dan
tiga buah motor trail. Dalam kendaraan
pertama ditumpangi empat orang, masing-
masing, Eisenhower, Sumadi Haryoko
(Camat Segumon), Aris Suryantini dan
pengemudi, Sedangkan rombongan
kedua menggunakan kendaraan jenis
troper terdiri dari Bambang Wicaksono,
Ahmad Taufik ( Kasi Pabean ), Susila
Barata (Kasi Pabean ), Pontas Aritonang (
Kasubbag. umum ), Abeng ( Kasi P2 ),
dan petugas dari Badan Pertanahan
Nasional (BPN) serta beberapa pegawai
yang menggunakan motor trail.
Di tengah jalan, kami bertemu
rombongan mobil kedua yang ternyata
mengalami kerusakan dan tidak bisa
melanjutkan perjalanan. Mau tidak mau
akhirnya mobil harus diganti. Mobil perta-
ma tiba di Pos Lintas Batas (Poslinbas). Di
pos kami bertemu dengan Komandan
Pleton Lintas Batas (Dantonlinbas), Lettu
Sugino dengan 20 anak buahnya yang
DI POS PLETON LINTAS BATAS, sesaat akan melanjutkan perjalanan ke lokasi pengukuran. mendapat gilir tugas di poslinbas setiap
tiga bulan sekali. Kami menunggu
Namun akibat perdagangan candu, makan malam bersama, selanjutnya kami kedatangan mobil kedua, tetapi tidak
terjadi penurunan moral yang mengakibat- beristirahat di penginapan. kunjung tiba. Setelah kurang lebih 1 jam
kan pengaruh kepada perekonomian Kami ingin memulihkan tenaga dan menunggu akhirnya mobil kedua tiba, kali
mereka. Untuk melanjutkan kehidupan, fisik setelah seharian melakukan perjalan- ini mobil diganti dengan jenis Toyota jep
banyak dari mereka yang kemudian an supaya keesokan harinya kondisi kami Hardtop yang dikendarai ‘Pak Cik’ begitu
beralih profesi menjadi petani, peternak, fit kembali karena, sebab dalam rekan-rekan pegawai memanggilnya.
pedagang serta membuat keramik. Seper- perbincangan kami dengan Kepala KPBC Setelah semua rombongan tiba, kami
ti di daerah Sekok setengah kilometer Entikong, Eisenhower, bahwa besok pagi selanjutnya makan siang bersama. Kami
arah selatan Singkawang, anda akan kami akan diajak melihat perbatasan yang memakan dengan lahapnya nasi kotak
menjumpai pengrajin keramik tradisional rencananya juga akan dilakukan pengu- yang telah dipersiapkan sebelumnya.
yang masih menggunakan tungku api kuran tanah untuk lokasi pembangunan Suasana penuh keakraban berbaur
pembakarannya dengan lukisan dan pos lintas batas di Segumun. menjadi satu antara aparat bea cukai
desain bergaya cina. Namun begitu Pagi hari, Kamis, 1 Juni pukul 08.30 dengan anggota TNI Tonlinbas.
keramik berhuruf arab atau kaligrafi juga WIB kami beserta rombongan yang Selesai makan siang, kami bersama
diproduksi oleh para pengrajin. dipimpin Kepala KPBC Entikong, dengan Dantonlinbas berangkat ke lokasi
Pasir Pantai Panjang yang telah kami FOTO : BAMBANG WICAKSONO
lewati sebelumnya sesuai namanya
Pantai Pasir Panjang memiliki garis Pantai
yang mencapai 20 km dengan pasir putih-
nya. Pantainya yang landai membuatnya
menjadi tempat yang cocok untuk bere-
nang. Sayangnya abrasi yang belakangan
terjadi membuat pantai nampak tidak
terawat. Untuk yang menyukai olah raga
menyelam, pulau Randaian yang terletak
tak jauh dari pantai bisa dijadikan tujuan.
Atau sekedar menikmati matahari terbe-
nam, gazebo yang menjorok ke pantai
juga bisa menjadi pilihan.

MENEMBUS BATAS NEGARA MELALUI


‘JALAN TIKUS’
Setelah bermalam di Singkawang,
esok harinya Rabu 31 Mei pukul 09.00
kami melanjutkan perjalanan. Kali ini
tujuan kami adalah Entikong yaitu wilayah
perbatasan antara Indonesia dengan Ma-
laysia. Setelah menempuh perjalanan ku-
rang lebih enam jam melalui darat dengan
jarak tempuh sekitar 400 km, akhirnya
kami sampai, tepatnya pukul 17.15 WIB . SELESAI PENGUKURAN TANAH, kami semua berpose mengabadikan momen bersejarah ini karena
Setelah melakukan wawancara dan akan dibangun pos pengawasan untuk para pelintas batas.

74 WARTA BEA CUKAI EDISI 381 AGUSTUS 2006


FOTO : BAMBANG WICAKSONO
pengukuran tanah tempat lokasi akan
didirikan Pos Pengawas Segumun yang
jaraknya kurang lebih 1,5 kilometer dari
Poslinbas. Sedangkan Jarak antara
KPBC Entikong dangan lahan Pos
Segumon kurang lebih 75 km dengan
waktu tempuh satu setengah jam. Tapi
jalan yang dilalui tidak dapat dilewati oleh
sembarang kendaraan karena medan
yang sangat berat karena banyak lubang
dan tanah berlumpur. Jadi hanya
kendaraan jenis double gardan dan motor
trail yang mampu menembusnya.
Kawasan Segumun, sebagian besar
adalah hutan-hutan, bayangkan jika Pos
Pengawasan Bea dan Cukai nantinya
sudah berdiri dan ditempatkan pegawai
antara 3-4 orang di sana, kesunyian dan
suara jangkrik saja yang menemani
mereka, sesekali para pelintas batas
melewati jalan itu. Namun memang sudah
menjadi konsekuensinya, siap tidak siap
mau tidak mau pegawai bersedia
ditempatkan dimana saja, termasuk di
tengah hutan belantara.
Segumun merupakan desa yang
terpencil di bawah Kecamatan Sekayam.
Penduduknya rata-rata bekerja sebagai
petani dan pedagang kecil. Rumah-rumah
penduduk kebanyakan dari kayu dan
beratap seng, listrik hanya dibantu dengan
genset karena PLN belum masuk.
Segumun merupakan daerah perbatasan
langsung dengan Mongkos,Serawak-
Malaysia. Perbatasan kedua negara
hanya dipisahkan aliran sungai kecil yang
lebarnya hanya satu meter.
Hubungan warga Segumun dengan
warga Mongkos (Malaysia) sangat erat,
selain ada hubungan kekerabatan juga
hubungan perekonomian perdagagangan.
Hubungan kekerabatan di antara mereka MENUNTUN MOTOR DAN TERPELESET kerap kami alami untuk ke Mongkos Malaysia.
diwujudkan dengan tradisi perayaan
Gawai yang merupakan ungkapan rasa Di kedai itu kami diminta untuk menuliskan hari mulai malam, Eisenhower memerin-
syukur setelah keberhasilan masa panen. nama kami dalam buku terima tamu satu tahkan rombongan langsung ke rumah
Pada perayaan Gawai masyarakat kedua persatu. Ternyata itu ada tujuannya adalah makan.
batas negara saling mengunjungi. untuk menunjukkan bahwa kedai ini telah Lucu juga, ibarat pasukan pulang
Hubungan mereka dilakukan dengan dikunjungi warga dari negara seberang dari perang, kami makan dengan
menembus perbatasan, baik dengan dan untuk penilaian dinas pariwisata di lahapnya sambil mengeluarkan
motor atau jalan kaki melalui jalan tikus. Mongkos bahwa kedai ini ramai dikunjungi celetukan-celetukan lucu menceritakan
Jalan tikus ini berjarak kurang lebih 5 km dan menjadi salah satu tujuan wisatawan. kembali petualangan kami tadi, meski
dengan dikelilingi pepohonan yang lebat Di kedai, kami minum dan sesekali sepatu dan pakaian kotor. Bahkan
dan jalan tanah yang berlumpur, licin dan bergurau, bahkan gurauan-gurauan sempat ada pengunjung rumah makan
banyak celukan-celukan yang bisa Pontas Aritonang dan Susila Brata menye- terheran-heran melihat penampil-
membenamkan ban motor. mangati kami supaya pulang kembali ke an sepatu-sepatu kami yang dihiasi
Karena rasa ingin tahu dan penasaran Segumun kami semua masih dalam lumpur yang telah mulai mengering.
kami dan beberapa rekan antara lain kondisi bersemangat. Tidak terasa hari Waktu menunjukkan pukul 20.15
Susila Brata, Ahmad Taufik, P. aritonang, telah menunjukkan pukul 16.00 WIB atau ketika WBC tiba di penginapan diantar
Tri Novian,Riyanto,Kusmayana,Nanda, 17.00 Waktu Malaysia (perbedaan satu semua rekan-rekan. Tak terasa, kami
Ageng dan Tri Nugroho, akhirnya menco- jam) dan telah ditunggu oleh tim berdua telah memulai aktifitas padat
ba menaklukkan jalan tikus tersebut pengukuran pos Segumun. dan menantang mulai pagi hingga
dengan motor trail melewati medan yang Akhirnya kami kembali dengan oleh- malam. Maka tak heran, sampai di
berat, tidak jarang kami harus turun dan oleh pakaian dan sepatu penuh noda penginapan, rasa lelah dan mengantuk
terperosok dari kendaraan. Bahkan Lumpur. Pulang ke Segumun pun mulai menghinggapi. Dan tidak buang-
teriakan-teriakan rekan Aris Suryantini bukannya tanpa perjuangan, karena kami buang waktu, setelah membersihkan
spontan keluar dari mulutnya karena harus melewati jalan semula. Dengan badan dari lumpur dan menunaikan
nyaris terpeleset melewati jalan tanah Noda Kotor yang melekat kami banyak sholat, saya langsung tidur sampai
yang licin. Dengan penuh perjuangan dan dapat pembelajaran berpetualang. pulas untuk mengumpulkan tenaga
kelelahan, kami akhirnya tiba di Kampung So….Noda Kotor…siapa takut ?! Meski supaya besok harinya tenaga sudah
Mongkos, Serawak Malaysia. pakaian kotor dan semua anggota pulih untuk melanjutkan perjalanan ke
Di Mongkos, kami sempatkan rehat rombongan tampak lelah, tetapi semuanya Kuching Malaysia.
sejenak dengan minum di kedai terdekat. gembira. Untuk menghemat waktu, karena Bambang Wicaksono/Koresponden Surabaya

EDISI 381 AGUSTUS 2006 WARTA BEA CUKAI 75


PROFIL

Efratha Simanjutak
KEPALA KPBC TIPE A SURAKARTA

“...Hadapi Kritikan
Dengan Perilaku yang Baik...”
Ditengah kesibukannya menjalankan tugas sebagai pegawai negeri sipil, tidak
membuatnya lupa memantau perkembangan pendidikan anak-anaknya, karena menurutnya
pendidikan adalah investasi tak ternilai.

T
idak pernah terlintas dipikirannya menuju Jakarta untuk mendaftar di IIK. untuk bisa menguasai mata kuliah dibare-
ketika itu, jangankan jadi pegawai Setelah merayakan Natal bersama keluar- ngi dengan ketekunan dan keseriusan
Bea Cukai, cita-cita pun ia akui tidak ga, pada malam harinya ia pergi menuju belajat, akhirnya ia bisa mengalahkan se-
terpikirkan bahkan sampai tamat SMA. Jakarta untuk mendaftar kuliah di IIK. mua keraguan, hingga akhirnya bisa lan-
Efratha Simanjuntak, tokoh profil kita kali “Karena saya takut telat mendaftar, jadi car mengikuti perkuliahan dan menamat-
ini, ketika itu hanya berpikir bagaimana saya putuskan untuk pergi ke Jakarta kan sarjana muda IIK.
bisa membantu ibunya untuk membiayai pada malam hari 25 Desember setelah Setelah lulus Sarjana Muda tahun
kehidupan ia dan adik-adiknya setelah merayakan natal bersama keluarga,”ujar 1975, penempatan pertamanya ketika itu
ayahnya meninggal pada akhir tahun Efratha kembali. Orang tua ketika itu adalah di Tanjung Balai Karimun (TBK)
1971, tepat setelah ia menamatkan SMA hanya bisa merestui saja keberangkatan- sebagai Komandan Patroli (Kopat) yang
di Tasikmalaya. nya ke Jakarta tepat pada hari Natal, bertugas melakukan patroli di wilayah laut
“Ayah saya seorang tentara dengan dengan harapan agar ia bisa lulus tes dan antara perbatasan Indonesia dengan
pangkat rendah, sementara anak-anak diterima di IIK. negara tetangga Malaysia dan Singapura.
beliau jumlahnya tujuh orang, jadi setelah Setelah menempuh perjalanan selama Tugas sebagai Kopat ia jalani walaupun
saya tamat SMA saya tidak terpikir untuk 12 jam dari Tasikmalaya ke Jakarta ketika ketika itu ia berusia 23 tahun sementara
melanjutkan sekolah atau bekerja, itu, sampailah ia di Jakarta dan tinggal para Anak Buah Kapal (ABK) terbilang
pokoknya yang ada dipikiran saya adalah bersama salah seorang kerabat tempat ia berusia diatasnya.
membantu ibu saya membesarkan anak- menumpang di Jakarta. Mereka turut Walaupun ia memiliki para ABK yang
anaknya, karena ayah saya meninggal gembira dan mendukung keinginan Efrat- sudah lama melaut, namun Efratha dapat
ketika saya lulus SMA” ujar anak kedua ha untuk masuk IIK. Berbagai masukan ia bergabung dan menyesuaikan diri dan
dari tujuh bersaudara. dapatkan termasuk saat memilih jurusan bekerjasama dengan mereka dalam
Dalam perjalanan hidupnya, Efratha di IIK. Ketika itu ia berminat masuk jurusan menjalankan tugas patroli, walau pada
demikian panggilannya, mengaku cukup akuntansi karena jurusan itu yang paling awalnya masih ada ABK yang bisa dibi-
prihatin, sampai akhirnya sebuah iklan banyak peminatnya selain jurusan, Bea lang tidak peduli. “Walaupun awalnya ada
harian yang juga terbit di kota Tasikmala- Cukai, Pajak dan Perbendaharaan. ABK yang cuek, tapi pada akhirnya kami
ya tempat dimana ia menghabiskan masa Namun keinginannya untuk masuk bisa bersama dan menjalankan tugas
kecilnya hingga remaja mengubah jalan jurusan akuntansi berubah setelah patroli,” kenang Efratha.
hidupnya. Tanggal terbit koran itu masih pamannya memberikan masukan bahwa Menjadi Kopat adalah pengalaman
diingatnya, yaitu 23 Desember 1971. Bea Cukai adalah jurusan yang bagus pertamanya bertugas di lingkungan Bea
Di koran tersebut memuat selain jurusan yang ada. Pamannya yang Cukai, Efratha mengisahkan, karena ja-
pengumuman yang mengusik hatinya. Pe- anggota TNI AL sering bergaul dan batannya sebagai kopat, ia berhak meng-
ngumuman tersebut ternyata beisi pembu- banyak mempunyai kenalan pegawai Bea gunakan senjata api tipe FN, “Waktu saya
kaan penerimaan mahasiswa baru di Cukai. Setelah mendapat masukan dari bertugas pertama kali, saya mendapat
Institut Ilmu Keuangan (IIK) di Jakarta. Hal sang paman, Efratha pun mencoba men- pistol. Tapi rasanya gak pantas, karena
itulah yang membuka pikirannya dan me- daftar pada jurusan Bea Cukai. Serangkai- badan saya kurus, jadi kalau ada pistol di
macunya untuk menggali informasi lebih an tes harus dilalui, mulai dari tes ilmu pe- pinggang rasanya badan saya miring ke
lanjut mengenai IIK dari berbagai sumber. ngetahuan, psikologi sampai pada test fi- kiri, mungkin karena pistolnya lebih berat
“Saya baru tahu dari koran bahwa IIK sik yang kesemuanya itu dapat ia lalui dan dari berat badan saya,”seloroh Efratha.
ada ikatan dinasnya, saya langsung terta- mengantarkannya ke bangku kuliah di IIK. Setelah 1,5 tahun bertugas di TBK,
rik dan mempersiapkan segala sesuatu Ketika ia dinyatakan lulus dan diterima Efratha kemudian mendapat tugas belajar
untuk mendaftar di IIK. Terus terang saja pada jurusan Bea Cukai, sempat terlintas lagi di IIK untuk program sarjana yang
itu yang membuat saya tertarik masuk di pikirannya apakah ia mampu mengikuti berhasil ia tamatkan pada tahun 1980.
IIK,”ujar Efratha yang kini menjabat kuliah mengenai Bea Cukai mengingat ia
sebagai Kepala KPBC Tipe A Surakarta. tidak mengetahui secara mendalam JATUH BANGUN DI BANJARMASIN
mengenai Bea Cukai. Yang ia tahu ketika Setelah menamatkan kuliah program
MENJADI KOPAT DI TBK itu Bea Cukai adalah Duane yang betugas sarjana di IIK, Efratha langsung membuat
Masih jelas diingatan awal dirinya di pelabuhan. Berkat tekad dan keinginan komitmen untuk hidup bersama dengan

76 WARTA BEA CUKAI EDISI 381 AGUSTUS 2006


EDISI 381 AGUSTUS 2006 WARTA BEA CUKAI 77
PROFIL
DOK. PRIBADI
an. Selang dua tahun kemudian satu ke-
bahagian lagi mereka dapatkan yaitu
lahirnya putra kedua yang mereka
namakan Jesse. Lahirnya kedua anak
mereka di sana bisa dibilang suatu
kebahagiaan baginya ditengah dinamika
kehidupan yang mereka hadapi.
“Terus terang Banjarmasin mempunyai
kesan tersendiri buat saya, disamping
saya mendapat anugrah dari Tuhan atas
lahirnya kedua putra kami, di Banjarmasin
itu pula-lah saya bersama dengan istri dan
anak-anak jatuh bangun menjalani
kehidupan,”papar Efratha. Selain pernah
bertugas di Banjarmasin perjalanan karir
Efratha sebelum ditempatkan di Surakarta
iapun pernah bertugas di Balikpapan,
Kediri, Jakarta dan Medan.
Banyak pelajaran yang dipetiknya
dalam kehidupan yang ia jalani bersama
keluarga. Berbagai dinamika yang ia
hadapi tersebut menuntutnya menjadi
seorang yang sabar dan belajar lagi untuk
menjadi orang berhasil baik dalam
kehidupan maupun juga dalam berkarir.
Efratha mengatakan dalam menjalani
kehidupannya tidak usah terlalu ambisi
BERSAMA KELUARGA. Berdiri dari ki-ka, Jesse, Efratha, Albert. Bawah ki-ka. Embun, Marlene untuk mengejar sesuatu yang sifatnya
duniawi. “Toh kalau kita sabar dan
Marlene, wanita pilihannya dalam ikatan ke Banjarmasin untuk turut serta bersama- menjalani kehidupan dengan wajar yang
perkawinan yang dilakukan di Jakarta nya. Di Banjarmasin lah anak pertama namanya rejeki duniawi akan kita
pada 1980. Ia mengisahkan hubungannya mereka Albert lahir pada 25 September dapatkan, tinggal bagaimana kita
dengan Marlene sudah berlangsung 1982, sehingga lengkaplah kebahagian mencarinya. Terlalu ambisi juga tidak baik
cukup lama, yaitu semenjak ia masuk IIK. mereka sebagai pasangan muda. karena itu menyebabkan stres yang
Hubungan jarak jauh sempat mereka jala- Dinamika menjalankan bahtera rumah berujung pada menurunnya kesehatan
ni selama satu tahun lebih, tepatnya ketika tangga dan pekerjaan juga ia rasakan fisik dan psikis,”ujar penggemar olahraga
Efratha mendapat tugas sebagai kopat di disana. Ia mengatakan sebagai pasangan joging dan renang.
TBK, sementara Marlene di Jakarta. muda, tidak jarang suatu permasalahan Sedikit berfilosofi, ia mengatakan, “Tu-
“Dulu kami sempat tidak pernah harus mereka hadapi bersama dan dicari han telah mengatur rejeki masing-masing
ketemuan selama satu tahun karena jarak jalan keluarnya, mulai dari permasalahan umat Nya, bahkan burung pipit yang
kami yang berjauhan, mau telepon ketika besar sampai masalah kecil, semua ia terbang di udara, yang tidak menanam
itu belum ada sambungan langsung jarak hadapi bersama dengan sang istri tercinta dan tidak menuai bahkan juga tidak mem-
jauh seperti sekarang, jadinya kami surat- dan jarang melibatkan sanak saudara punyai lumbung, masih diberi kehidupan
suratan aja,” kenang Efratha mengisahkan untuk diajak membantu memecahkan ma- oleh Tuhan, konon pula manusia,” Prinsip
hubungannya dengan Marlene ketika itu. salah selain mereka berdua. itulah yang kemudian ia jadikan “referensi”
Tidak lama setelah mereka menikah, Dari sana ia yakin bahwa Tuhan itu dalam menjalani kehidupan.
Efratha mendapat promosi sebagai memang adil dan sayang kepada mereka,
Kepala Seksi di Kanwil Banjarmasin (dulu karena mereka harus menjalani kehidup- BAHU MEMBAHU
Kantor Inspeksi Bea dan Cukai). Mau ti- an yang telah digariskan Tuhan dan Dalam menjalankan tugasnya, Efratha
dak mau ia langsung memboyong istrinya menghadapinya dengan penuh keikhlas- selalu menghargai masukan dari para staf
DOK. WBC untuk membantunya menjaga kelancaran
tugas institusi di kantor yang dipimpinnya.
Menurutnya staf adalah ujung tombak
dalam menjalankan tugas, dan tidak bisa
semua pekerjaan kepabeanan dan cukai
ia jalankan sendiri tanpa adanya dukung-
an dari para staf.
“Kepala kantor atau pejabat lainnya
tidak akan mungkin menguasai seluruh
aturan mengenai Kepabeanan dan Cukai
yang jumlahnya begitu banyak. Terkadang
salah satu staf menguasai suatu permasa-
lahan dan mampu memecahkannya,
sehingga masukan dari para staf sangat
berarti dan saya sangat menghargai
pekerjaan dari para staf saya, walaupun
keputusan akhir tetap berada ditangan
saya,”ujar Efratha.
Ia juga menceritakan mengenai
MENERIMA KUNJUNGAN. Efratha (depan ke-empat dari kiri) bersama dengan staff KPBC Tipe B penanganan bantuan dari luar negeri ke
Cilacap saat menerima kunjungan Direktur Fasilitas Kepabeanan ketika itu Kamil Sjoeib beserta Yogyakarta saat terjadinya gempa pada
pejabat dilingkungan kanwil VI DJBC Semarang tahun 2005 27 Mei 2006 lalu. Ketika terjadi gempa,

78 WARTA BEA CUKAI EDISI 381 AGUSTUS 2006


DOK. WBC
keadaan di Yogyakarta menurutnya dalam
keadaan yang serba tidak pasti, dan kegi-
atan disana bisa dibilang lumpuh. Tidak
lama setelah berita mengenai gempa
sampai ke negara sahabat, bantuan dari
sanapun mulai mengalir, dan Bandara
Adisumarmo Solo menjadi tempat untuk
pendaratan pesawat militer dari negara
sahabat yang membawa bantuan.
Sementara bandara Adisucipto Yogyakarta
pada 27 Mei ditutup untuk penerbangan
umum dan baru dibuka pada 1 Juni 2006.
Pada tanggal tersebut otomatis semua
bantuan mendarat di Adisumarmo.
Efratha kembali mengisahkan, sambil
menunggu surat keputusan mengenai
prosedur kepabeanan untuk penanganan MENGIKUTI PENATARAN. Foto bersama dengan para peserta penataran keterampilan manajemen
bantuan dari luar negeri turun dari pusat, yang diikuti oleh seluruh pejabat eselon III se Indonesia di Pusdiklat DJBC tahun 2004
ia segera mengambil suatu langkah pen-
dataan singkat, dengan cara mengambil mu solusinya, bahkan mereka akan me- (24), Jesse Rajabosi Simanjuntak (22) dan
general declaration dari pesawat militer mojokkan kita terus. Hadapi kritikan de- Embun Marintan Simanjuntak (15)
yang membawa barang bantuan. Dan me- ngan perilaku yang baik”ujarnya kembali. Ketekunan dan keseriusan memantau
merintahkan para staf untuk terus standby Efratha mengatakan, ia lebih memilih perkembangan pendidikan anak-anaknya
di bandara melakukan pendataan, menjawab kritikan masyarakat melalui bisa dibilang berhasil, kedua anaknya
mengingat jadwal kedatangan pesawat perilaku dan prestasi kerja. “Karena de- diterima kuliah di Universitas Indonesia,
dari luar negeri yang membawa bantuan ngan cara itu, masyarakat akan mengerti anak pertamanya kuliah di Fakultas Ilmu
tidak tetap dan bisa datang kapan saja. bahwa penilaian mereka itu salah, berikan Sosial dan Ilmu politik dan kini sudah
“Saya mendapat masukan dari Pak semacam sosialisasi kepada keluarga lulus, sementara anak keduanya kuliah di
Edy (Edy Setyo. Kabid P2 Kanwil VI DJBC maupun lingkungan mengenai pekerjaan Fakultas Farmasi.
Semarang.red) mengenai mekanisme kita dan berperilakulah terpuji di masyara- Tidak hanya dua anak mereka saja
proses kepabeanan terhadap bantuan luar kat,”ujarnya kembali. yang berhasil, anak ketiganya pun juga
negeri untuk Aceh yang mendarat di mempunyai nilai bagus di bangku
Polonia, karena beliau pernah tugas disa- PERHATIKAN PENDIDIKAN ANAK sekolahnya. Ketika berbincang-bincang
na. Dan masukan mengenai mekanisme Walaupun sibuk dengan rutinitas dengan WBC, awal Juli 2006, ia menceri-
itu saya perhatikan untuk dapat saya ja- pekerjaannya, Efratha mengatakan ia takan putri bungsunya telah lulus SMP
lankan bersama dengan para staf,” terang sangat memperhatikan pendidikan anak- dengan nilai rata-rata 9 lebih dan telah
Efratha kembali. anaknya. Sejak anak-anaknya mulai diterima di salah satu SMA di Jakarta.
Ia juga mencontohkan peran stafnya masuk bangku sekolah ia tidak segan- Untuk urusan karir dan masa depan
ketika ia menjadi Kepala KPBC Cilacap. segan memantau perkembangan mereka, anak-anak, Efratha memberikan kesem-
Ketika itu masyarakat di wilayah Cilacap bahkan memilih guru les untuk anak- patan luas kepada anak-anaknya, karena
dan sekitarnya yang relatif banyak peng- anaknya ia lakukan sendiri, sementara mereka yang akan merasakan dan yang
usaha tembakau sangat kecil, mengang- sang istri hanya mengurus kepentingan menjalani kehidupan, sedangkan
gap bahwa aturan mengenai cukai yang anak-anak mereka. “Saya ingin anak-anak tugasnya hanya memberi pendapat dan
dijalankan oleh KPBC Cilacap menyulit- kami menjadi orang yang berhasil, karena masukan mengenai langkah yang akan
kan usaha mereka. Mendapat tanggapan pendidikan merupakan investasi yang diambil anak-anaknya. ”Untuk urusan karir
tersebut Efratha bersama dengan para tidak ternilai harganya, kalau anak saya saya tidak memaksa mereka harus jadi
staf berusaha memberikan pengertian kurang di satu mata pelajaran tertentu, pegawai negeri atau yang lainnya, seba-
bahwa usaha mereka tersebut harus saya cari tahu penyebabnya dan saya gai orang tua saya hanya memberikan
sesuai dengan Undang-Undang Nomor 11 langsung carikan guru privat,” ujar ayah masukan yang terbaik untuk mereka,
tahun 1995 tentang Cukai. dari Albert Raymond Samuel Simanjuntak ”ujarnya mengakhiri perbincangan. zap
“Saya bersama para staf berusaha DOK. PRIBADI
memberikan pengertian kepada masyara-
kat bahwa mereka harus mengurus
NPPBKC (Nomor Pokok Pengusaha
Barang Kena Cukai) sendiri, agar
pengurusannya cepat dan mereka dapat
menjalankan usahanya dengan sah. Disini
peran staf sangat berarti dan tidak mung-
kin semuanya saya kerjakan sendiri”papar
Efratha mengenai peran staf dalam
membantunya menjalankan tugas. Pada
akhirnya mampu meyakinkan masyarakat
mengenai pentingnya NPPBKC untuk
menjalankan usaha.
Tugasnya di jajajaran DJBC tidak ja-
rang pula mendapat kritikan dari masyara-
kat. Untuk menghadapi hal tersebut,
Efratha mempunyai sikap untuk tidak me-
nanggapi kritikan tersebut dengan suatu
perdebatan yang menurutnya tidak akan
berujung pada penyelesaian. ”Kalau kita OUTBOND. Menjadi peserta outbond bersama dengan pejabat eselon III DJBC seluruh Indonesia di
berdebat dengan mereka, tidak akan kete- Puncak Jawa Barat

EDISI 381 AGUSTUS 2006 WARTA BEA CUKAI 79


APA KATA MEREKA

Henry Yosodiningrat
PERANG LAWAN NARKOBA
Walaupun sudah dikenal sebagai seorang pengacara handal, Henry memiliki
kewajiban moral kepada masyarakat yaitu mengajak masyarakat memerangi
narkoba. Menurutnya ia sendiri pernah mengalami bagaimana narkoba telah
membuat salah satu anaknya kecanduan dan hampir tidak memiliki masa depan.
Berbagai usaha pun ia lakukan demi kesembuhan anaknya tersebut.
Mulai sejak itulah ia bersama dengan rekan-rekannya masyarakat dan juga para
selebriti mendirikan suatu Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang fokus pada
usaha memerangi peredaran gelap narkoba. “Kami tidak ingin semakin banyak
pemuda kita yang rusak karena narkoba,”ujarnya kepada WBC ditengah acara malam
sejuta lilin dalam rangka memperingati Hari Anti Narkoba Internasional pada 25 Juni
di Bundaran HI Jakarta.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa apa yang dilakukan oleh pemerintah seperti
Polisi menangkap para gembong narkoba harus mendapat dukungan dari
masyarakat. Dan ia juga berharap agar eksekusi mati terhadap para pengedar
narkoba dapat dilaksanakan secepat mungkin agar memberikan efek jera.
Mengenai Bea Cukai, pengacara yang selalu menolak mendampingi klien dalam
kasus narkoba mengatakan, bahwa ia salut dengan Bea Cukai karena selalu berhasil
menegah masuknya narkoba dari luar negeri,”Saya salut dengan Bea Cukai karena
beberapa kasus penyelundupan
narkoba selalu berhasil
diungkap, dan Bea
Andry Wongso
Cukai selalu
menjalin kerja-
sama dengan
ADA KEINGINAN
instansi
terkait dalam hal
UNTUK BERUBAH
penanganan pe- Mempunyai tekad dan keinginan yang kuat
nyelundupan merupakan salah satu kunci sukses bagi sese-
narkoba dari orang untuk bisa meraih cita-cita. Demikian hal
luar negeri, tersebut disampaikan Andry Wongso didepan
”tutur peserta retraining integritas pada 30 Juni 2006
Henry. lalu di Kantor Pusat DJBC. Menurut tokoh
zap motivator yang sukses memotivasi masyarakat
ini, kunci sukses tersebut ia peroleh berdasar-
kan pengalamannya ketika masih muda.
Hasilnya, ia berhasil ke Hongkong menjadi
bintang film laga. “Karena saya mempunyai
keinginan dan tekad yang kuat, akhirnya saya
bisa pernah menjadi bintang film laga, karena
waktu dulu cita-cita saya memang ingin menjadi
bintang film laga,”ujar pria kelahiran Malang ini.
Karena keberhasilan dirinya memotivasi diri
sendiri akhirnya ia kini lebih dikenal sebagai
seorang motivator daripada seorang bintang film
laga. Ketika ditanya kesannya setelah
memberikan motivasi pada acara retraining di
Bea Cukai Andry mengatakan bahwa, ada suatu
keinginan atau niat luhur dari para peserta untuk
melakukan suatu perubahan yang luar biasa
bersama dengan pemimpin yang baru.
Lebih lanjut ia mengatakan perubahan itu
dapat dilihat dengan diundangnya ia untuk
memberikan motivasi di depan para pejabat Bea
Cukai dan antuisiasnya para peserta mengikuti
acara tersebut. “Setelah saya memberikan
training saya yakin dalam waktu dekat akan ada
perubahan, dalam arti ada keinginan untuk
maju dan terlepas dari stigma negatif yang ada
di masyarakat,”ujar Andry kembali.
Untuk menghilangkan stigma negatif
masyarakat terhadap Bea Cukai, ia mengatakan
harus ada perubahan dalam kinerja, dan
peningkatan pelayanan karena hal itu yang
dituntut oleh masyarakat. “Kalau sudah berubah
sudah pasti stigma negatif tersebut akan hilang
dari pandangan masyarakat. Untuk berubah
menuju kepada suatu hal yang lebih baik,
keinginan dan tekad yang kuat harus dimiliki,
tidak hanya Dirjennya, eselon dua-nya atau
tiganya tapi semua pihak,”ujar Andry mengakhiri
perbincangan dengan WBC. zap

80 WARTA BEA CUKAI EDISI 381 AGUSTUS 2006


K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
PERATURAN MENTERI KEUANGAN
NOMOR 33/PMK.02/2006

TENTANG

TATA CARA REVISI DAFTAR ISIAN


PELAKSANAAN ANGGARAN (DIPA) TAHUN 2006

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI KEUANGAN,
Menimbang :
a. bahwa dalam rangka menyesuaikan Anggaran Belanja Pemerintah Pusat dengan perubahan
kebutuhan dan percepatan pencapaian kinerja Kementerian Negara/Lembaga, perlu dilakukan
revisi/perubahan/ pergeseran anggaran dalam DIPA Tahun 2006;
b. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 2 Peraturan Presiden Nomor 73 Tahun 2005 tentang
Rincian Anggaran Belanja Pemerintah Pusat, perubahan rincian Anggaran Belanja Pemerintah
Pusat Tahun 2006 ditetapkan oleh Menteri Keuangan;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b, perlu
menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Tata Cara Revisi Daftar Isian Pelaksanaan
Anggaran Tahun 2006;

Mengingat :
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4286);
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4355);
3. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2005 tentang Angggaran Pendapatan dan Belanja Negara
Tahun 2006 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 133 Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4571);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan
anggaran Kementerian Negara/Lembaga;
5. Peraturan Presiden Nomor 73 Tahun 2005 tentang Rincian Anggaran Belanja Pemerintah
Pusat Tahun 2006;
6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 54/PMK.02/2005 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan
dan Penelaahan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKA-KL) Tahun
2006;
7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96/PMK.06/2005 tentang Petunjuk Penyusunan,
Penelaahan, Pengesahan dan Revisi DIPA Tahun Anggaran 2006;

MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
PERATURAN MENTERI KEUANGAN T E N TA N G TATA C A R A R E V I S I D A F TA R I S I A N
PELAKSANAAN ANGGARAN (DIPA) TAHUN 2006

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
(1) Revisi DIPA adalah perubahan/pergeseran Anggaran Belanja Pemerintah Pusat sebagaimana
dimuat dalam DIPA sebagai akibat perubahan rincian anggaran menurut alokasi anggaran
per satuan kerja sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Presiden Nomor 73 Tahun 2005
tentang Rincian Anggaran Belanja Pemerintah Pusat Tahun Anggaran 2006.
(2) Revisi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. Pergeseran anggaran belanja :
(1) antar unit organisasi dalam satu bagian anggaran;
(2) antar kegiatan dalam satu program sepanjang pergeseran tersebut merupakan hasil
optimalisasi; dan/atau
(3) antar jenis belanja dalam satu kegiatan;

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 381 AGUSTUS 2006


1
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
b. Perubahan anggaran belanja yang bersumber dari peningkatan penerimaan negara bukan
pajak (PNBP); dan/atau
c. Perubahan pagu pinjaman dan hibah luar negeri (PHLN) sebagai akibat dari luncuran
PHLN.
Pasal 2
(1) Hasil optimalisasi dari pergeseran anggaran belanja antar kegiatan dalam satu program
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (2) huruf a (2) merupakan hasil lebih atau sisa
dana yang diperoleh setelah pelaksanaan dari suatu kegiatan yang target sasarannya telah
tercapai.
(2) Hasil optimalisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat digunakan untuk meningkatkan
sasaran atau untuk kegiatan lainnya dalam program yang sama.
(3) Perubahan anggaran belanja yang bersumber dari peningkatan PNBP sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 1 ayat (2) huruf b merupakan kelebihan realisasi penerimaan dari target yang
direncanakan dalam APBN.
(4) Peningkatan PNBP sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat digunakan oleh Kementerian
Negara/Lembaga penghasil sesuai dengan ketentuan yang perundangan yang berlaku.
(5) Perubahan pagu PHLN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (2) huruf c merupakan
peningkatan pagu PHLN sebagai akibat adanya luncuran pinjaman proyek dan hibah luar
negeri yang bersifat multi years.
(6) Luncuran pinjaman proyek dan hibah luar negeri sebagaimana dimaksud ayat (3) tidak
mencakup PHLN yang belum disetujui dalam APBN tahun berjalan dan pinjaman yang
bersumber dari kredit ekspor;
(7) PHLN yang belum disetujui dalam APBN tahun berjalan sebagaimana dimaksud pada
ayat (6) adalah pinjaman luar negeri yang naskah perjanjiannya belum ditandatangani
sampai dengan APBN 2006 ditetapkan.

Pasal 3
Revisi DIPA sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 dapat dilakukan sepanjang tidak mengurangi
alokasi anggaran untuk :
a. Gaji dan berbagai tunjangan yang melekat dengan gaji;
b. Belanja untuk langganan listrik, telepon, gas dan air;
c. Pembayaran untuk berbagai tunggakan;
d. Belanja Barang untuk pengadaan bahan makanan (kode MAK 521113); dan
e. Belanja mengikat perwakilan RI termasuk perwakilan Kementerian Negara/Lembaga di luar
negeri,

BAB II
REVISI DIPA ANTAR PROVINSI/KABUPATEN/KOTA

Pasal 4
(1) Revisi DIPA sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 dapat dilakukan sepanjang masih dalam
satu provinsi/kabupaten/kota untuk kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka tugas pembantuan,
atau dalam satu provinsi untuk kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka dekonsentrasi.
(2) Revisi DIPA sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 dapat dilakukan antar provinsi/kabupaten/
kota untuk kegiatan operasional yang dilaksanakan oleh unit organisasi di tingkat pusat
maupun oleh instansi vertikal di daerah.
(3) Kegiatan operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (2) merupakan kegiatan yang
didanai dari belanja pegawai mengikat dan belanja barang mengikat dalam rangka menunjang
pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya.

BAB III
TATA CARA REVISI DIPA

Pasal 5
(1) Revisi DIPA sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 dilakukan setelah ditetapkannya perubahan
rincian anggaran menurut alokasi anggaran/satuan anggaran per satuan kerja (SAPSK).
(2) Sekretaris Jenderal/Sekretaris Utama/Sekretaris/Pejabat Eselon I Kementerian Negara/
Lembaga selaku kuasa pengguna anggaran menyampaikan usulan revisi DIPA sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) kepada Menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal Anggaran dan
Perimbangan Keuangan dengan tembusan kepada Direktur Jenderal Perbendaharaan.

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 381 AGUSTUS 2006


2
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
(3) Usulan revisi DIPA sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sekurang-kurangnya dilampiri:
a. Format 1.5 Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKA-KL) yang
memuat usulan perubahan/pergeseran anggaran per kegiatan, baik yang dananya bersumber
dari Rupiah Murni maupun dari luncuran PHLN;
b. Perhitungan anggaran yang diusulkan untuk dilakukan perubahan/pergeseran, termasuk
penyediaan dana pendamping untuk Luncuran PHLN yang mensyaratkan adanya dana
rupiah pendamping;
c. Rincian sisa dana PHLN yang ditandatangani oleh kepala satuan kerja dan diketahui
oleh Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara setempat, khusus untuk
perubahan pagu PHLN sebagai akibat dari luncuran PHLN;
d. Data Pendukung yang terkait.

Pasal 6
(1) Menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal Anggaran dan Perimbangan Keuangan menetapkan
perubahan SAPSK.
(2) Direktur Jenderal Anggaran dan Perimbangan Keuangan menyampaikan surat penetapan perubahan
SAPSK kepada Direktur Jenderal Perbendaharaan dan Sekretaris Jenderal/Sekretaris Utama/
Sekretaris/Pejabat Eselon I Kementerian Negara/Lembaga selaku kuasa pengguna anggaran.
(3) Berdasarkan surat penetapan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Sekretaris Jenderal/
Sekretaris Utama/Sekretaris/Pejabat Eselon I Kementerian Negara/Lembaga selaku kuasa
pengguna anggaran menyusun dan menandatangani revisi DIPA untuk selanjutnya
disampaikan kepada Direktur Jenderal Perbendaharaan.
(4) Surat penetapan perubahan SAPSK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) menjadi
dasar pengesahan revisi DIPA oleh Direktur Jenderal Perbendaharaan atas nama Menteri Keuangan.

BAB IV
PELAPORAN PERUBAHAN SAPSK KEPADA DPR-RI

Pasal 7
(1) Perubahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 dilaporkan oleh Direktur Jenderal Anggaran
dan Perimbangan Keuangan atas nama Menteri Keuangan kepada DPR-RI sebelum
dilaksanakan dan dilaporkan pelaksanaannya dalam APBN-Perubahan (APBN-P) dan/atau
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP).
(2) Pelaporan oleh Direktur Jenderal Anggaran dan Perimbangan Keuangan atas nama Menteri
Keuangan kepada DPR-RI sebelum dilaksanakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan dengan cara mengirimkan tembusan surat penetapan perubahan SAPSK dari
Departemen Keuangan kepada DPR-RI berdasarkan usulan Kementerian Negara/Lembaga.
(3) Yang dilaporkan pelaksanaannya dalam APBN-P sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah
untuk perubahan SAPSK yang dilakukan sebelum APBN-P diajukan kepada DPR-RI.
(4) Yang dilaporkan pelaksanaannya dalam LKPP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah
perubahan SAPSK yang dilakukan sepanjang tahun berjalan.
(5) Diagaran tata cara revisi DIPA digambarkan dalam Lampiran Peraturan Menteri Keuangan ini.

BAB V
KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 8
Perubahan/pergeseran Anggaran Belanja Pemerintah Pusat yang memerlukan persetujuan DPR-
RI diajukan kepada Menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal Anggaran dan Perimbangan
Keuangan untuk selanjutnya dimintakan persetujuan DPR-RI.

Pasal 9
Ketentuan teknis yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan Peraturan Menteri Keuangan ini
ditetapkan lebih lanjut oleh Direktur Jenderal Anggaran dan Perimbangan Keuangan dan Direktur
Jenderal Perbendaharaan secara bersama-sama atau secara sendiri-sendiri sesuai dengan bidang
tugas masing-masing.

Pasal 10
Dengan berlakunya Peraturan Menteri Keuangan ini maka ketentuan mengenai revisi/perubahan/
pergeseran anggaran yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 54/
PMK.02/2005 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan dan Penelaahan RKAKL Tahun 2006 dan

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 381 AGUSTUS 2006


3
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96/PMK.06/2005 tentang Petunjuk Penyusunan, Penelaahan,
Pengesahan dan Revisi DIPA Tahun Anggaran 2006 sepanjang belum diatur dan tidak bertentangan
dengan Peraturan Menteri Keuangan ini dinyatakan tetap berlaku.

Pasal 11
Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Peraturan Menteri Keuangan


ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 11April 2006

MENTERI KEUANGAN,
ttd,-
SRI MULYANI INDRAWATI

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 33/PMK.02/2006


TENTANG TATA CARA REVISI DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (DIPA) TAHUN 2006

DIAGRAM TATA CARA REVISI DIPA TAHUN 2006

No. Uraian Kegiatan Kementerian Dep. Keuangan Dep. Keuangan DPR-RI


Lembaga (DJAPK) (DJPBN)

1. Usulan Revisi DIPA s


2006
s

2. Penelaahan Usulan
s
Revisi

3. Penetapan Perubahan
Satuan Anggaran s
Per Satuan Kerja
(SAPSK)


4. Penyampaian
s

s

Perubahan SAPSK

5. Penyusunan Konsep

s
Revisi DIPA


6. Penyampaian Konsep s

Revisi DIP


7. Pengesahan Revisi

DIPA

s

8. Pelaporan Perubahan
Rincian Anggaran ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○
s

Belanja Pemerintah
Pusat

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 381 AGUSTUS 2006


4
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
PERATURAN MENTERI KEUANGAN
NOMOR 39/PMK.04/2006

TENTANG
TATALAKSANA PENYERAHAN PEMBERITAHUAN
RENCANA KEDATANGAN SARANA PENGANGKUT,
MANIFES KEDATANGAN SARANA PENGANGKUT DAN
MANIFES KEBERANGKATAN SARANA PENGANGKUT

MENTERI KEUANGAN,
Menimbang :
a. bahwa pengangkut yang sarana pengangkutnya akan memasuki Kawasan Pabean atau akan
meninggalkan Kawasan Pabean, wajib menyerahkan pemberitahuan rencana kedatangan
sarana pengangkut dan/atau manifes kedatangan sarana pengangkut atau manifes
keberangkatan sarana pengangkut;
b. bahwa penyerahan pemberitahuan sebagaimana dimaksud dalam huruf a diperlukan untuk
meningkatkan pelayanan dan pengawasan di bidang kepabeanan serta untuk melakukan
pengamanan hak-hak negara;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b, perlu
menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Tatalaksana Penyerahan Pemberitahuan
Rencana Kedatangan Sarana Pengangkut, Manifes Kedatangan Sarana Pengangkut dan
Manifes Keberangkatan Sarana Pengangkut;

Mengingat :
1. Undang-Undang nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1995 Nomor 3612);
2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1997 Nomor 3687);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1996 tentang Pengenaan Sanksi Administrasi
Kepabeanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 37, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3627);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2003 tentang Tarif atas Jenis Penerimaan Negara
Bukan Pajak di Lingkungan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 95, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4313);
5. Keputusan Presiden Nomor 20/P Tahun 2005;
6. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 575/KMK.05/1996 tentang Tatalaksana Pengangkutan
Terus Atau Pengangkutan Lanjut Barang Impor Atau Barang Ekspor;
7. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 101/KMK.05/1997 tentang Pemberitahuan Pabean
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
48/PMK.04/2005;
8. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 453/KMK.04/2002 tentang Tatalaksana Kepabeanan Di
Bidang Impor sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Menteri
Keuangan Nomor 112/KMK.04/2003;
9. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 557/KMK.04/2002 tentang Tatalaksana Kepabeanan Di
Bidang Ekspor;
10. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 118/KMK.04/2004 tentang Tatalaksana Pembayaran
dan Penyetoran Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Direktorat Jenderal
Bea dan Cukai;

MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
P E R AT U R A N M E N T E R I K E U A N G A N T E N TA N G TATA L A K S A N A P E N Y E R A H A N
PEMBERITAHUAN RENCANA KEDATANGAN SARANA PENGANGKUT DAN MANIFES
KEBERANGKATAN SARANA PENGANGKUT.

Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri Keuangan ini yang dimaksud dengan :
1. Barang impor adalah barang yang dimasukkan ke dalam Daerah Pabean.

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 381 AGUSTUS 2006


5
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
2. Barang ekspor adalah barang yang dikeluarkan dari Daerah Pabean untuk dibawa atau dikirim
ke luar negeri.
3. Barang diangkut terus adalah barang yang diangkut dengan sarana pengangkut melalui Kantor
Pabean tanpa dilakukan pembongkaran terlebih dahulu.
4. Barang diangkut lanjut adalah barang yang diangkut dengan sarana pengangkut melalui Kantor
Pabean dengan dilakukan pembongkaran terlebih dahulu.
5. Kantor Pabean adalah Kantor dalam lingkungan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai tempat
dipenuhinya kewajiban Pabean.
6. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal Bea dan Cukai.
7. Pejabat adalah Pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang ditunjuk dalam jabatan
tertentu untuk melaksanakan tugas tertentu berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun
1995.
8. Pengangkut adalah orang, kuasanya, atau yang bertanggung jawab atas pengoperasian sarana
pengangkut yang mengangkut barang dan/atau orang.
9. Sarana Pengangkut adalah kendaraan/angkutan melalui laut, udara, atau darat yang dipakai
untuk mengangkut barang dan/atau orang.
10. Pelabuhan adalah pelabuhan laut dan pelabuhan udara.
11. Rencana Kedatangan Sarana Pengangkut adalah pemberitahuan tentang rencana kedatangan
sarana pengangkut yang disampaikan oleh pengangkut ke suatu Kantor Pabean.
12. Jadwal Kedatangan Sarana Pengangkut adalah pemberitahuan tentang rencana kedatangan
sarana pengangkut yang mempunyai jadwal kedatangan secara teratur dalam suatu periode
tertentu, yang disampaikan oleh pengangkut ke suatu Kantor Pabean.
13. Manifes Kedatangan Sarana Pengangkut (Inward Manifest) adalah daftar barang niaga yang
diangkut oleh sarana pengangkut melalui laut, udara dan darat pada saat memasuki Kawasan
Pabean.
14. Manifes Keberangkatan Sarana Pengangkut (Outward Manifest) adalah daftar barang niaga
yang diangkut oleh sarana pengangkut melalui laut, udara, dan darat pada saat meninggalkan
Kawasan Pabean.
15. Saat kedatangan sarana pengangkut adalah :
a. untuk sarana pengangkut melalui laut pada saat sarana pengangkut tersebut lego jangkar
di perairan pelabuhan;
b. untuk sarana pengangkut melalui udara pada saat sarana pengangkut tersebut mendarat
di landasan bandar udara;
c. untuk sarana pengangkut melalui darat pada saat sarana pengangkut tersebut tiba di
Kawasan Pabean di daerah lintas batas.
16. Saat keberangkatan sarana pengangkut adalah:
a. untuk sarana pengangkut melalui laut pada saat sarana pengangkut tersebut angkat
jangkar dari perairan pelabuhan dalam Kawasan Pabean;
b. untuk sarana pengangkut melalui udara pada saat sarana pengangkut tersebut lepas
landas dari landasan Bandar udara dalam Kawasan Pabean;
c. untuk sarana pengangkut melalui darat pada saat sarana pengangkut tersebut
meninggalkan Kawasan Pabean di daerah lintas batas.

Pasal 2
(1) Pengangkut yang sarana pengangkutnya akan datang dari :
a. luar Daerah Pabean; atau
b. dalam Daerah Pabean yang mengangkut barang impor, barang ekspor dan/atau
barang asal Daerah Pabean yang diangkut ke dalam Daerah Pabean lainnya melalui
luar Daerah Pabean, wajib menyerahkan pemberitahuan berupa Rencana Kedatangan
Sarana Pengangkut (RKSP) kepada Pejabat di setiap Kantor Pabean yang akan
disinggahi, paling lambat 24 (dua puluh empat) jam sebelum kedatangan sarana
pengangkut.
(2) Pengangkut sebagaimana dimaksud pada ayat (1), yang sarana pengangkutnya mempunyai
jadwal kedatangan secara teratur dalam suatu periode tertentu, cukup menyerahkan Jadwal
Kedatangan Sarana Pengangkut (JKSP) kepada Pejabat di setiap Kantor Pabean yang akan
disinggahi paling lambat 24 (dua puluh empat) jam sebelum kedatangan yang pertama dalam
jadwal tertentu.
(3) Pengangkut wajib memberitahukan setiap perubahan:
a. RKSP sebagaimana dimaksud pada ayat (1), paling lambat pada saat kedatangan sarana
pengangkut;
b. JKSP sebagaimana dimaksud pada ayat (2), paling lambat pada saat kedatangan pertama
sarana pengangkut.

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 381 AGUSTUS 2006


6
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
(4) Penyerahan pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) tidak berlaku
bagi sarana pengangkut yang datang dari luar Daerah Pabean melalui darat.

Pasal 3
(1) Pengangkut yang sarana pengangkutnya datang dari :
a. luas Daerah Pabean; atau
b. dalam Daerah Pabean dengan mengangkut barang impor, barang ekspor dan/atau barang
asal Daerah Pabean yang diangkut ke dalam Daerah Pabean lainnya melalui luar Daerah
Pabean,
wajib menyerahkan pemberitahuan berupa Manifes Kedatangan Sarana Pengangkut
(Inward Manifest) dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris kepada Pejabat di Kantor
Pabean.
(2) Kewajiban menyerahkan pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilaksanakan
paling lama:
a. pada saat sebelum melakukan pembongkaran barang, untuk sarana pengangkut yang
melalui laut dan udara;
b. pada saat kedatangan sarana pengangkut, untuk sarana pengangkut yang melalui
darat.
(3) Dalam hal pembongkaran tidak dapat segera dilakukan kewajiban sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilaksanakan dalam jangka waktu:
a. paling lama 24 (dua puluh empat) jam sejak kedatangan sarana pengangkut, untuk sarana
pengangkut yang melalui laut;
b. paling lama 8 (delapan) jam sejak kedatangan sarana pengangkut, untuk sarana
pengangkut yang melalui udara.
(4) Pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuat secara rinci dalam pos-pos serta
dikelompokkan secara terpisah dengan pengelompokan sebagai berikut:
a. barang impor yang kewajiban pabeannya diselesaikan di Kantor Pabean setempat;
b. barang impor yang akan diangkut lanjut;
c. barang impor yang akan diangkut terus;
d. barang ekspor yang dibongkar kemudian diangkut lanjut;
e. barang ekspor yang akan diangkut terus; dan/atau
f. barang asal Daerah Pabean yang diangkut dari satu Kawasan Pabean ke Kawasan Pabean
lainnya melalui luar Daerah Pabean.
(5) Selain Pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), paling lama pada saat
kedatangan sarana pengangkut, Pengangkut wajib menyerahkan pemberitahuan dalam
bahasa Indonesia atau bahasa Inggris secara elektronik atau manual kepada Pejabat di Kantor
Pabean, berupa:
a. Daftar penumpang dan/atau awak sarana pengangkut;
b. Daftar bekal kapal;
c. Stowage plan;
d. Daftar senjata api; dan
e. Daftar obat-obatan termasuk narkotika yang digunakan untuk kepentingan pengobatan.
(6) Untuk sarana pengangkut yang tiba melalui udara, Pengangkut wajib menyerahkan Daftar
Penumpang sebagaimana dimaksud pada ayat (5) huruf a paling lambat 1 (satu) jam sebelum
kedatangan sarana pengangkut.
(7) Pengangkut yang sarana pengangkutnya datang dari luar Daerah Pabean, apabila sarana
pengangkutnya tidak mengangkut barang sebagaimana dimaksud pada ayat (1), wajib
menyerahkan pemberitahuan nihil.
(8) Dalam hal sarana pengangkut dalam keadaan darurat, pengangkut dapat melakukan
pembongkaran barang terlebih dahulu, dan wajib:
a. melaporkan keadaan darurat tersebut ke Kantor Pabean terdekat pada kesempatan
pertama; dan
b. menyerahkan pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (5) paling
lama 72 (tujuh puluh dua) jam sesudah pembongkaran.
(9) Kewajiban pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku bagi sarana
pengangkut yang tidak melakukan kegiatan bongkar/muat dan:
a. berlabuh/lego jangkar tidak lebih dari 24 (dua puluh empat) jam untuk sarana pengangkut
laut; atau
b. mendarat tidak lebih dari 8 (delapan) jam untuk sarana pengangkut udara.

Pasal 4
(1) Sepanjang dapat dibuktikan dengan dokumen pendukung, pengangkut atau pihak-pihak lain

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 381 AGUSTUS 2006


7
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
yang bertanggung jawab atas barang dapat mengajukan perbaikan Manifes Kedatangan
Sarana Pengangkut (Inward Manifest) dalam hal :
a. terdapat kesalahan mengenai nomor, merek, ukuran dan jenis kemasan dan/atau
petikemas;
b. terdapat kesalahan mengenai jumlah kemasan dan/atau petikemas serta jumlah barang
curah;
c. terdapat kesalahan nama consignee dan/atau notify party pada Manifes;
d. diperlukan penggabungan beberapa pos menjadi satu pos, dengan syarat:
1) pos Inward Manifest yang akan digabungkan berasal dari Inward Manifest yang
sama;
2) nama dan alamat shipper/supplier, consignee, notify address/notify party, dan
pelabuhan pemuatan harus sama untuk masing-masing pos yang akan digabungkan;
3) telah diterbitkan revisi Bill of Lading/Airway Bill;
e. terdapat kesalahan data lainnya atau perubahan pos manifes.
(2) Perbaikan Manifes sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan dengan persetujuan
Kepala Kantor Pabean.
(3) Dalam hal diperlukan perincian lebih lanjut atas pos Manifes dari barang impor yang dikirim
secara konsolidasi, Pengangkut atau pihak-pihak lain yang bertanggung jawab atas barang
dapat mengajukan perbaikan Manifes Kedatangan Sarana Pengangkut (Inward Manifest) tanpa
persetujuan Kepala Kantor Pabean.

Pasal 5
(1) Pengangkut yang sarana pengangkutnya akan berangkat menuju:
a. ke luar Daerah Pabean; atau
b. ke dalam Daerah Pabean dengan membawa barang impor, barang ekspor dan/atau barang
asal Daerah Pabean yang diangkut ke dalam Daerah Pabean lainnya melalui luar Daerah
Pabean, wajib menyerahkan pemberitahuan berupa Manifes Keberangkatan Sarana
Pengangkut (Outward Manifest) dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris kepada Pejabat
di Kantor Pabean.
(2) Kewajiban menyerahkan pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilaksanakan
paling lama 24 (dua puluh empat) jam sejak keberangkatan sarana pengangkut.
(3) Manifes Keberangkatan Sarana Pengangkut (Outward Manifest) sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dibuat secara rinci dalam pos-pos serta dikelompokkan secara terpisah dengan
pengelompokan sebagai berikut:
a. barang ekspor yang dimuat di Kantor Pabean setempat;
b. barang ekspor yang diangkut terus;
c. barang impor yang diangkut lanjut;
d. barang impor yang diangkut terus; dan/atau
e. barang asal Daerah Pabean yang diangkut dari satu Kawasan Pabean ke Kawasan Pabean
lainnya melalui luar Daerah Pabean.
(4) Pengangkut, yang sarana pengangkutnya menuju ke luar Daerah Pabean dengan tidak
mengangkut barang sebagaimana dimaksud pada ayat (1), wajib menyerahkan pemberitahuan
nihil.
(5) Kewajiban pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku bagi sarana
pengangkut yang tidak melakukan kegiatan bongkar/muat dan:
a. lego jangkar tidak lebih dari 24 (dua puluh empat) jam untuk sarana pengangkut laut;
atau
b. mendarat tidak lebih dari 8 (delapan) jam untuk sarana pengangkut udara.

Pasal 6
Atas pelayanan Manifes, Pengangkut wajib membayar jasa pelayanan berupa Penerimaan Negara
Bukan Pajak (PNBP) sesuai ketentuan yang berlaku.

Pasal 7
(1) Pengangkut yang tidak memenuhi kewajiban sebagaimana diatur dalam Pasal 2
ayat (1), ayat (2) atau ayat (3), dikenal sanksi administrasi berupa denda sesuai ketentuan
yang diatur dalam Pasal 7 ayat (3) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang
Kepabeanan.
(2) Pengangkut yang sarana pengangkutnya datang dari luar Daerah Pabean, yang tidak

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 381 AGUSTUS 2006


8
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
memenuhi kewajiban sebagaimana diatur dalam Pasal 3 ayat (1), ayat (2), ayat (3), ayat (7)
atau ayat (8), dikenai sanksi administrasi berupa denda sesuai ketentuan yang diatur dalam
Pasal 7 ayat (3) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan.
(3) Pengangkut yang sarana pengangkutnya datang dari dalam Daerah Pabean, yang tidak
memenuhi kewajiban sebagaimana diatur dalam Pasal 3 ayat (1), ayat (2), ayat (3); atau ayat
(8), dikenai sanksi administrasi berupa denda sesuai ketentuan yang diatur dalam Pasal 11
ayat (3) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan.
(4) Pengangkut yang tidak memenuhi kewajiban sebagaimana diatur dalam Pasal 3 ayat (5)
atau ayat (6) dikenai sanksi administrasi berupa denda sesuai ketentuan yang diatur dalam
Pasal 91 ayat (4) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan.
(5) Pengangkut yang tidak memenuhi kewajiban sebagaimana diatur dalam Pasal 5
ayat (1), ayat (2) atau ayat (4), dikenai sanksi administrasi berupa denda sesuai ketentuan
yang diatur dalam Pasal 11 ayat (3) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang
Kepabeanan.
(6) Pengangkut yang mengajukan perbaikan Manifes sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4
ayat (1) huruf b:
a. Dalam hal jumlah kemasan dan/atau jumlah petikemas atau jumlah barang curah yang
dibongkar kurang dari yang diberitahukan dan tidak dapat membuktikan bahwa kesalahan
tersebut terjadi di luar kemampuannya, disamping wajib membayar Bea Masuk, Cukai
dan Pajak Dalam Rangka Impor (PDRI) atas barang yang kurang dibongkar, dikenai sanksi
administrasi berupa denda sesuai ketentuan yang diatur dalam Pasal 7 ayat (4) Undang-
Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan.
b. Dalam hal jumlah kemasan dan/atau jumlah petikemas atau jumlah barang curah yang
dibongkar lebih banyak dari yang diberitahukan, dikenai sanksi administrasi berupa denda
sesuai ketentuan yang diatur dalam Pasal 7 ayat (5) Undang-Undang Nomor 10 Tahun
1995 tentang Kepabeanan.

Pasal 8
(1) Penyerahan pemberitahuan berupa Manifes Kedatangan Sarana Pengangkut (Inward Mani-
fest) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) dan pemberitahuan berupa Manifes
Keberangkatan Sarana Pengangkut (Outward, Manifest) sebagaimana dimaksud dalam Pasal
5 ayat (1) dilakukan :
a. melalui system Pertukaran Data Elektronik (PDE) Manifes, untuk Kantor-kantor Pelayanan
Bea dan Cukai yang menerapkan system PDE Kepabeanan;
b. melalui system media disket, untuk Kantor-kantor Pelayanan Bea dan Cukai yang
menerapkan system pertukaran data dengan disket;
c. secara manual untuk Kantor-kantor Pelayanan Bea dan Cukai lainnya.
(2) Pemberlakuan penyerahan pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan
dengan Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai.

Pasal 9
Ketentuan teknis yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan Peraturan Menteri Keuangan ini
diatur lebih lanjut dengan Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai.

Pasal 10
Pada saat Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku, sepanjang mengenai Pemberitahuan
Rencana Kedatangan Sarana Pengangkut, Manifes Kedatangan Sarana Pengangkut dan Manifes
Keberangkatan Sarana Pengangkut, berlaku ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan
Menteri Keuangan ini.

Pasal 11
Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku pada tanggal 1 Juli 2006.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Peraturan Menteri Keuangan


ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 19 Mei 2006

MENTERI KEUANGAN
ttd,
SRI MULYANI INDRAWATI

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 381 AGUSTUS 2006


9
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI
NOMOR : P-08/BC/2006

TENTANG
PEMBERIAN PENUNDAAN PEMBAYARAN CUKAI ATAS
PEMESANAN PITA CUKAI HASIL TEMBAKAU

DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI,


Menimbang :
a. bahwa berdasarkan Pasal 3 dan 4 Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor:
240/KMK.05/1996 tanggal 1 April 1996 tentang Pelunasan Cukai, persyaratan untuk
mendapatkan penundaan pembayaran cukai serta petunjuk pelaksanaan teknis keputusan
tersebut diatur lebih lanjut oleh Direktur Jenderal Bea dan Cukai;
b. bahwa dalam rangka mempercepat proses pemberian persetujuan penundaan pembayaran
cukai, petunjuk pelaksanaan pemberian penundaan pembayaran yang telah dikeluarkan
sebelumnya dipandang perlu disempurnakan kembali guna kepentingan perencanaan
penerimaan negara di bidang cukai;
c. bahwa untuk melakukan penyempurnaan sebagaimana dimaksud pada huruf b perlu ditetapkan
dalam Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai.

Mengingat :
1. Undang–Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3612);
2. Undang–Undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cukai (Lembaran Negara Republik Indone-
sia Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3613);
3. Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2006 tentang Paket Kebijakan Perbaikan Iklim Investasi;
4. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 240/KMK.05/1996 tentang Pelunasan Cukai
sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 105/KMK.05/1997;
5. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 469/KMK.06/2003 tentang Pelimpahan Wewenang
Kepada Pejabat Eselon I Di Lingkungan Departemen Keuangan Untuk Dan Atas Nama Menteri
Keuangan Menandatangani Surat Atau Keputusan Menteri Keuangan;

MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI TENTANG PEMBERIAN PENUNDAAN
PEMBAYARAN CUKAI ATAS PEMESANAN PITA CUKAI HASIL TEMBAKAU

Pasal 1
(1) Kepada Pengusaha Pabrik Hasil Tembakau yang termasuk sebagai Pengusaha Kena Pajak
atau Importir Hasil Tembakau dapat diberikan penundaaan pembayaran cukai atas pemesanan
pita cukai selama-lamanya dua bulan terhitung sejak dari tanggal dilakukan pemesanan pita
cukai.
(2) Dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada Pengusaha Pabrik
Hasil Tembakau yang termasuk sebagai Pengusaha Kena Pajak dapat diberikan penundaaan
pembayaran cukai atas pemesanan pita cukai untuk produksi hasil tembakau selain dari
jenis Sigaret Kretek Mesin (SKM ) dan Sigaret Putih Mesin (SPM) selama – lamanya tiga
bulan terhitung sejak dari tanggal dilakukan pemesanan pita cukai.

Pasal 2
Pemberian penundaan pembayaran cukai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 dilakukan oleh:
a. Kepala Kantor Pelayanan a.n. Direktur Jenderal untuk jumlah sampai dengan Rp
2.000.000.000,00 (dua milyar rupiah);
b. Kepala Kantor Wilayah a.n. Direktur Jenderal untuk jumlah lebih dari Rp 2.000.000.000,00
(dua milyar rupiah) sampai dengan Rp 20.000.000.000,00 (dua puluh milyar rupiah);
c. Direktur Cukai a.n. Direktur Jenderal untuk jumlah lebih dari Rp 20.000.000.000,00 (dua
puluh milyar rupiah).

Pasal 3
(1) Untuk mendapatkan pemberian penundaan pembayaran cukai sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2 huruf a, Pengusaha Pabrik atau Importir Hasil Tembakau mengajukan permohonan
kepada Kepala Kantor Pelayanan setempat dengan menggunakan formulir sebagaimana
contoh dalam Lampiran I Peraturan Direktur Jenderal ini.

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 381 AGUSTUS 2006


10
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
(2) Untuk mendapatkan pemberian penundaan pembayaran cukai sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2 huruf b, Pengusaha Pabrik atau Importir Hasil Tembakau mengajukan permohonan
Kepada Kepala Kantor Wilayah Bea dan Cukai setempat melalui Kantor Pelayanan Bea dan
Cukai yang mengawasi dengan menggunakan formulir sebagaimana contoh dalam Lampiran
II Peraturan Direktur Jenderal ini.
(3) Untuk mendapatkan pemberian penundaan pembayaran cukai sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2 huruf c, Pengusaha Pabrik atau Importir Hasil Tembakau mengajukan permohonan
kepada Direktur Jenderal Bea dan Cukai u.p Direktur Cukai melalui Kepala Kantor Pelayanan
Bea dan Cukai yang mengawasi dengan menggunakan formulir sebagaimana contoh dalam
Lampiran III Peraturan Direktur Jenderal ini.
(4) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) wajib dilampiri
dengan :
a. Laporan Keuangan Perusahaan yang telah diaudit oleh Akuntan Publik.
b. Daftar pemesanan pita cukai tiap – tiap jenis hasil tembakau dari Pabrik atau Importir
Hasil Tembakau yang bersangkutan selama enam bulan terakhir.
c. Perhitungan besarnya penundaan pembayaran cukai atas pemesanan pita cukai yang
diminta sebagaimana contoh dalam Lampiran IV Peraturan Direktur Jenderal ini.

Pasal 4
Perhitungan besarnya penundaan pembayaran cukai atas pemesanan pita cukai sebagaimana
dimaksud dalam pasal 3 ayat (4) huruf c dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a. Untuk Sigaret Kretek Mesin (SKM) dan Sigaret Putih Mesin (SPM) sebanyak dua kali dari
nilai cukai rata – rata per bulan yang dihitung dari pemesanan pita cukai dalam masa 6
(enam) bulan terakhir atau dua kali dari nilai cukai rata-rata per bulan yang dihitung dari
pemesanan pita cukai 3 (tiga) bulan bulan terakhir.
b. Untuk Sigaret Kretek Tangan (SKT), Sigaret Kelembak Kemenyan (KLM), Sigaret Klobot (KLB),
Tembakau Iris (TIS), Cerutu (CRT) dan Hasil Tembakau lainnya sebanyak tiga kali dari nilai
cukai rata – rata per bulan yang dihitung dari pemesanan pita cukai dalam masa 6 (enam)
bulan terakhir atau tiga kali dari nilai cukai rata – rata per bulan yang dihitung dari pemesanan
pita cukai 3 (tiga) bulan bulan terakhir.
c. Hasil penjumlahan perhitungan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan/atau huruf b
ditambah dengan separuh (50%) dari hasil penjumlahan tersebut.

Pasal 5
(1) Kepala Kantor Pelayanan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai berkewajiban, dalam jangka
waktu paling lama 14 (empat belas) hari terhitung sejak tanggal diterimanya permohonan
secara lengkap dan benar, memberi keputusan atas permohonan tersebut. Dalam hal jangka
waktu 14 (empat belas) hari dilampaui, permohonan yang bersangkutan dianggap diterima.
(2) Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai berkewajiban, dalam jangka waktu
paling lama 21 (dua puluh satu) hari terhitung sejak tanggal diterimanya permohonan secara
lengkap dan benar, memberi keputusan atas permohonan tersebut. Dalam hal jangka waktu
21 (dua puluh satu) hari dilampaui, permohonan yang bersangkutan dianggap diterima.
(3) Direktur Cukai berkewajiban, dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari terhitung
sejak tanggal diterimanya permohonan secara lengkap dan benar, memberi keputusan atas
permohonan tersebut. Dalam hal jangka waktu 30 (tiga puluh) hari dilampaui, permohonan
yang bersangkutan dianggap diterima.
(4) Setiap persetujuan pemberian penundaan pembayaran atas pemesanan pita cukai diberikan
untuk jangka waktu paling lama 1 (satu) tahun terhitung sejak tanggal diterbitkannya.

Pasal 6
(1) Dalam hal terjadi perubahan Peraturan Menteri Keuangan atas Harga Jual Eceran dan/atau
Tarif yang mengakibatkan kenaikan nilai cukai yang wajib dibayar, maka jumlah penundaan
yang telah diberikan berdasarkan perhitungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4,
disesuaikan sebesar prosentase perubahan Harga Jual Eceran dan/atau Tarif baru.
(2) Untuk kenaikan jumlah penundaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak diperlukan
permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3.
(3) Direktur Jenderal menetapkan keputusan kenaikan jumlah penundaan pembayaran cukai
sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

Pasal 7
(1) Bagi Importir Hasil Tembakau yang telah mendapat persetujuan penundaan pembayaran
sebagaimana dimaksud dalam pasal 1, wajib menyerahkan jaminan bank atau jaminan

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 381 AGUSTUS 2006


11
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
asuransi yang masing-masing berlaku tersendiri untuk setiap dokumen pemesanan pita cukai
(CK-1) yang diajukannya.
(2) Jaminan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikeluarkan oleh bank atau perusahaan
asuransi yang berlokasi di wilayah pengawasan Kantor Pelayanan Bea dan Cukai setempat.

Pasal 8
Persetujuan pemberian penundaaan pembayaran cukai atas pemesanan pita cukai sebagaimana
dimaksud dalam pasal 2:
a. Dibekukan, dalam hal pengusaha yang bersangkutan tidak melunasi pembayaran cukai pada
tanggal jatuh tempo sebagaimana dimaksud pada pasal 9 dan pasal 10, sampai dengan
pengusaha yang bersangkutan melunasinya;
b. Dibekukan untuk jangka waktu enam bulan, terhitung sejak tanggal pencabutan, dalam hal
pengusaha yang bersangkutan melanggar ketentuan larangan penjualan hasil tembakau berhadiah;
c. Dibekukan selama enam bulan dalam hal pemeriksaan atau hasil audit yang dilakukan Pejabat
Bea dan Cukai kedapatan selisih kurang jumlah pita cukai yang seharusnya ada, sesuai
Buku Daftar Pita Cukai (BDCK-4);
d. Dicabut, dalam hal dari hasil pemeriksaan atau audit yang dilakukan oleh Pejabat Bea dan
Cukai terbukti bahwa lampiran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (4) ternyata tidak
benar. Atas pencabutan ini pengusaha yang bersangkutan dapat mengajukan permohonan
kembali setelah 6 (enam) bulan, terhitung sejak tanggal pencabutan; atau
e. Dicabut, dalam hal terhadap pengusaha yang bersangkutan berdasarkan putusan tetap dari
pengadilan dijatuhi sanksi pidana karena melakukan pelanggaran peraturan
perundangundangan di bidang Cukai.

Pasal 9
(1) Pembayaran cukai atas pemberian penundaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat
(1) paling lama pada tanggal yang sama dengan tanggal pengajuan dokumen pemesanan
pita cukai (CK-1) dari bulan kedua setelah bulan pengajuan CK-1 bersangkutan.
(2) Dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), terhadap :
a. Dokumen pemesanan pita cukai (CK -1) dari setiap tanggal 31, kecuali yang ditentukan
pada huruf b ayat ini, ditetapkan tanggal akhir pembayaran selambat lambatnya pada
akhir bulan kedua setelah bulan pengajuan CK-1 yang bersangkutan.
b. Dokumen pemesan pita cukai (CK-1) dari setiap tanggal 29 sampai dengan tanggal 31
dalam bulan Desember ditetapkan tanggal akhir pembayaran selambat-lambatnya pada
tanggal terakhir bulan Pebruari tahun berikutnya.
(3) Pembayaran cukai atas pemberian penundaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat
(2) paling lama pada tanggal yang sama dengan tanggal pengajuan dokumen pemesanan
pita cukai (CK-1) dari bulan ketiga setelah bulan pengajuan CK-1 bersangkutan.
(4) Dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (3), terhadap:
a. Dokumen pemesanan pita cukai (CK-1) dari setiap tanggal 31, kecuali yang ditentukan
pada huruf b ayat ini, ditetapkan tanggal akhir pembayaran selambat lambatnya pada
akhir bulan ketiga setelah bulan pengajuan CK-1 yang bersangkutan.
b. Dokumen pemesan pita cukai (CK-1) dari setiap tanggal 28 sampai dengan tanggal 30
dalam bulan Nopember ditetapkan tanggal akhir pembayaran selambat-lambatnya pada
tanggal terakhir bulan Pebruari tahun berikutnya.

Pasal 10
Dalam hal tanggal akhir pembayaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 jatuh pada hari
libur, hari diliburkan, atau bukan hari kerja dari Bank Persepsi, Bank Devisa Persepsi, dan/atau
PT (Persero) Pos Indonesia, maka pembayaran cukainya wajib dilakukan paling lama pada hari
kerja sebelum tanggal akhir pembayaran

Pasal 11
Keputusan Persetujuan Penundaan yang telah diberikan berdasarkan keputusan Direktur Jenderal
Bea dan Cukai Nomor KEP-58/BC/1999 tentang Pemberian Penundaan Pembayaran Cukai Atas
Pemesanan Pita Cukai Hasil tembakau sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan
Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor KEP-52/BC/2001 dinyatakan tetap berlaku
sampai habis masa berlakunya

Pasal 12
Pada saat berlakunya Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai ini, maka Keputusan Direktur
Jenderal Bea dan Cukai Nomor KEP-58/BC/1999 tentang Pemberian Penundaan Pembayaran

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 381 AGUSTUS 2006


12
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
Cukai Atas Pemesanan Pita Cukai Hasil Tembakau sebagaimana telah diubah beberapa kali
terakhir dengan Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor KEP-52/BC/2001 dicabut
dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 13
Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman peraturan ini dengan


penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia

Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 30 Mei 2006

DIREKTUR JENDERAL,
ttd
ANWAR SUPRIJADI
NIP 120050332
○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

Lampiran I
Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor : P-08/BC/2006 Tanggal : 30 Mei 2006
………, …………...........………………..
Nomor : .…………….......
Lampiran : ………………....
Perihal : Permohonan Penundaan Pembayaran Cukai Atas Pemesanan
Pita Cukai Hasil Tembakau
Kepada :
Kepala Kantor Pelayanan
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
di …………………………………
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : ……………………………….
Jabatan : ……………………………….
Alamat : ............................................
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama ........................ NPPBKC ......... berkedudukan di
........................... dengan ini mengajukan permohonan Penundaan Pembayaran Cukai atas
pemesanan pita cukai hasil tembakau sebesar Rp ................................
(........................................................................................) dengan lampiran sebagai berikut :
1. Laporan Keuangan Perusahaan tahun.... yang telah diaudit oleh Akuntan Publik.
2. Daftar pemesanan pita cukai selama 6 (enam) bulan terakhir.
3. Perhitungan besarnya nilai cukai yang dapat diberikan penundaan pembayaran dan
perhitungan rasio keuangan perusahaan.
Demikian surat permohonan ini dibuat dengan sebenarnya dan kami menyatakan sanggup
menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku apabila di kemudian hari ternyata
permohonan ini tidak benar.
Pemohon

(Materai)

(………………………….)
Tembusan:
1. Kepala Kantor Wilayah ... (nama kantor Wilayah)
2. Direktur Cukai.

DIREKTUR JENDERAL,
ttd
ANWAR SUPRIJADI
NIP 120050332

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 381 AGUSTUS 2006


13
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
Lampiran II
Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor : P-08/BC/2006 Tanggal : 30 Mei 2006

………, …………………………..
Nomor : .……………...
Lampiran : ……………….
Perihal : Permohonan Penundaan Pembayaran
Cukai Atas Pemesanan Pita Cukai
Hasil Tembakau

Kepada :
Yth. Kepala Kantor Wilayah………
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
di …………………………………

Melalui :
Kepala Kantor Pelayanan..............
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
di …………………………………

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : ……………………………….
Jabatan : ……………………………….
Alamat : ............................................

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama ........................ NPPBKC ......... berkedudukan di
........................... dengan ini mengajukan permohonan Penundaan Pembayaran Cukai atas
pemesanan pita cukai hasil tembakau sebesar Rp .................................................
(........................................................................) dengan lampiran sebagai berikut :

1. Laporan Keuangan Perusahaan tahun.... yang telah diaudit oleh Akuntan Publik.
2. Daftar pemesanan pita cukai selama 6 (enam) bulan terakhir.
3. Perhitungan besarnya nilai cukai yang dapat diberikan penundaan pembayaran dan
perhitungan rasio keuangan perusahaan.

Demikian surat permohonan ini dibuat dengan sebenarnya dan kami menyatakan sanggup
menerima sanksi sesuai dengan ketentuaan yang berlaku apabila di kemudian hari ternyata
permohonan ini tidak benar.

Pemohon

(Materai)

(………………………….)

Tembusan:
Direktur Cukai.

DIREKTUR JENDERAL,
ANWAR SUPRIJADI
ttd
NIP 120050332

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 381 AGUSTUS 2006


14
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
Lampiran III
Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor : P-08/BC/2006 Tanggal : 30 Mei 2006

………, …………………………..
Nomor : .……………...
Lampiran : ……………….
Perihal : Permohonan Penundaan Pembayaran
Cukai Atas Pemesanan Pita Cukai
Hasil Tembakau

Kepada :
Yth. Direktur Cukai
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
di …………………………………

Melalui :
Kepala Kantor Pelayanan
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
di …………………………………

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : ……………………………….
Jabatan : ……………………………….
Alamat : ............................................

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama ........................ NPPBKC ......... berkedudukan di
........................... dengan ini mengajukan permohonan Penundaan Pembayaran Cukai atas
pemesanan pita cukai hasil tembakau sebesar Rp .................................................
(.........................................................................) dengan lampiran sebagai berikut :

1. Laporan Keuangan Perusahaan tahun.... yang telah diaudit oleh Akuntan Publik.
2. Daftar pemesanan pita cukai selama 6 (enam) bulan terakhir.
3. Perhitungan besarnya nilai cukai yang dapat diberikan penundaan pembayaran dan
perhitungan rasio keuangan perusahaan.

Demikian surat permohonan ini dibuat dengan sebenarnya dan kami menyatakan sanggup
menerima sanksi sesuai dengan ketentuaan yang berlaku apabila di kemudian hari ternyata
permohonan ini tidak benar.

Pemohon

(Materai)

(………………………….)

Tembusan :
Kepala Kantor Wilayah ...... (nama kantor Wilayah)

DIREKTUR JENDERAL,
ttd
ANWAR SUPRIJADI
NIP 120050332

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 381 AGUSTUS 2006


15
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
Lampiran IV
Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor : P-08/BC/2006 Tanggal : 30 Mei 2006

PERHITUNGAN BESARNYA PENUNDAAN

Nama Pengusaha/Importir : ………………………………………………….

Nama Perusahaan : …………………………………………(NPPBKC......)

Alamat Perusahaan : ……………………........………………………………

Data pemesanan pita cukai dalam 6 (enam) bulan terakhir :

No Bulan Jumlah Cukai (Rp)

SKM / SPM Selain SKM / SPM Jumlah

1 Pebruari 214.500.000,00 79.920.000,00 294.420.000,00


2 Maret 534.900.000,00 152.820.000,00 687.720.000,00
3 April 218.700.000,00 75.600.000,00 294.300.000,00
4 Mei 187.200.000,00 71.280.000,00 258.480.000,00
5 Juni 624.000.000,00 71.280.000,00 695.280.000,00
6 Juli 468.000.000,00 118.320.000,00 586.320.000,00

Jumlah 3 bulan 426.400.000,00 86.960.000,00 1.540.080.000,00

Jumlah 6 bulan 374.550.000,00 94.870.000,00 2.816.520.000,00

1) Pesanan pita cukai rata-rata per bulan :

a. Dalam 6 (enam) bulan terakhir


Sigaret Kretek Mesin (SKM) sebesar Rp. 374.550.000,00
Selain SKM / SPM sebesar Rp. 94.870.000,00

b. Dalam 3 (tiga) bulan terakhir


Sigaret Kretek Mesin (SKM) sebesar Rp. 426.400.000,00
Selain SKM / SPM sebesar Rp. 86.960.000,00

2) Kredit maksimum + cadangan 50% diperhitungkan sebagai berikut :

a. untuk SKM/SPM : ( 2 x Rp. 426.400.000,00) x 150% = Rp. 1.279.200.000,00

b. untuk selain SKM/SPM : ( 3 x Rp. 86.960.000,00) x 150% = Rp. 391.320.000,00 +

c. Plafon kredit diperhitungkan a + b sebesar Rp. 1.670.520.000,00

Pemohon

(………………………….)

DIREKTUR JENDERAL,
ttd
ANWAR SUPRIJADI
NIP 120050332

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 381 AGUSTUS 2006


16

You might also like