Professional Documents
Culture Documents
W
arta Bea Cukai dan keluarga besar Direktorat Jenderal Bea dan Bea dan Cukai dengan masyarakat
5
Laporan Utama
Pemerintah melalui DJBC pada
Oktober mendatang akan member-
lakukan sistem Pertukaran Data
Elektronik Manifest. Sejauhmana
kesiapan yang telah dilakukan, baik
perangkat peraturan, sistem
maupun kesiapan unsur yang
terkait dengan penerapan sistem
ini. Kami angkat menjadi laporan
utama WBC edisi bulan ini.
19 72
Wawancara Selak
Sistem SAP PDE Manifes, disam- Wilayah perbatasan Indonesia
ping berfungsi sebagai administrasi dan Malaysia, khususnya di da-
pelayanan juga akan menjadi tools erah Entikong, kondisinya ham-
yang sangat penting dalam sistem pir dialami daerah-daerah lain.
pengawasan Bea dan Cukai, ma- Jalan yang rusak dan sebagian
ka itu kontrol atas lalu lintas barang belum tersentuh pembangunan
impor dan ekspor akan lebih mu- memberi tantangan dan kisah
dah dilakukan. Demikian disampai- menarik. Menempuh jalan tikus
kan Direktur P2, DJBC, Drs. En- sampai jalan mulus ke
dang Tata. Simak wawancara leng- perbatasan Malaysia menjadi
kapnya dalam rubrik wawancara. cerita kami dalam rubrik selak.
51
Pengawasan
Memperingati Hari Anti
Narkoba Internasional
pada 24 Juni 2006
menjadi salah satu
rangkaian materi dalam
rubrik pengawasan,
disamping juga hasil
liputan mengenai
Pelatihan Computer
Based Training Kanwil IV
DJBC Jakarta.
22 76
Daerah ke Daerah Profil
Bekasi, Pontianak dan Entikong Masukan dari para staf dalam
serta berbagai kabar mengenai membantu dan menjaga
aktivitas Kantor Pelayanan Bea kelancaran tugas institusi yang
dan Cukai di wilayah ini. dipimpinnya, merupakan hal
Sementara dari Kanwil X Balik- yang penting bagi Efratha
papan telah dilakukan sosiali- Simanjuntak. Baginya, staf
sasi Jalur Prioritas dan Impor adalah ujung tombak dalam
Barang Kiriman melalui PJT menjalankan tugas. Tanpa
dan catatan perjalanan kores- dukungan mereka ia tidak dapat
ponden WBC di Surabaya. menjalankan tugasnya sendiri
dengan hasil yang diharapkan.
P
erkembangan teknologi informa- mengakibatkan semakin tingginya fre- kiranya dibutuhkan adanya suatu sis-
si (TI) yang begitu pesat dewasa kuensi lalulintas barang ekspor/impor tem dan mekanisme kontrol secara
ini, tentunya membawa manfa- dari dan ke suatu negara. nasional terhadap lalulintas barang
at yang begitu besar bagi kehidupan Melihat perkembangan ini, maka ekspor/impor, yang dibangun, dikelola,
manusia di dunia ini. Selain dan dijalankan oleh suatu
WBC/ATS
global, yang tentunya juga akan mampu menjadi titik sentra dalam PDE Manifes yang diberlakukan secara
memberikan kontribusi nyata dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi bertahap di KPBC seluruh Indonesia.
peningkatan daya saing nasional, melalui partisipasi sektor usaha Menurut Kasubdit Manajemen
memicu terciptanya investasi dan nasional dalam perdagangan Risiko, yang juga bertindak selaku wakil
pengembangan industri, serta internasional. Untuk mewujukan ini ketua tim kerja penerapan SAP PDE
meningkatkan peran usaha kecil dan semua, tentunya hanya dapat dilakukan Manifes, Susiwiyono, penerapan SAP
menengah dalam perdagangan dengan penyempurnaan sistem seperti PDE Manifes secara mandatory
internasional. yang saat ini telah dilakukan oleh diberlakukan di Tanjung Priok pada 1
Dengan pentingnya peran DJBC DJBC, yaitu melalui PDE Manifes. Juli 2006, namun mengingat tanggal
dalam perdagangan internasional, yang Untuk mendukung rencana tersebut bertepatan dengan hari libur
saat ini telah mengacu pada sistem melakukan otomasi pelayanan manifes dan sesuai dengan hasil rapat tim kerja
perdagangan yang modern, tentunya di Kantor Pelayanan Bea dan Cukai DJBC dengan stakeholder, maka
juga mensyaratkan akan pentingnya (KPBC) ini, maka Menteri Keuangan disepakati SAP PDE Manifes mulai
sistem administrasi yang sederhana, telah mengeluarkan Keputusan Nomor diberlakukan secara mandatory pada
efisien, dan predictable dalam proses 39/PMK.04/2006 tertanggal 19 Mei Senin 3 Juli 2006.
Customs Clearance, sambil secara 2006, tentang tatalaksana penyerahan “Ada beberapa hal yang terkait
simultan tetap memperhatikan langkah- RKSP (Rencana Kedatangan Sarana dengan rencana penerapan SAP PDE
langkah pengamanan terhadap Pengangkut), Inward manifes dan Manifes ini, diantaranya, penyerahan
kepentingan nasional dan kebutuhan Outward manifes, sebagai dasar hukum RKSP dan inward manifes atas kapal/
masyarakat internasional untuk penerapan SAP (Sistem Aplikasi sarana pengangkut yang melakukan
menjamin kepatuhan terhadap Pelayanan) PDE Manifes secara pembongkaran barang impor/ekspor di
perundang-undangan nasional, mandatory di Tanjung Priok. pelabuhan Tanjung Priok, mulai 3 Juli
konvensi dan kesepakatan Kebijakan ini juga didukung 2006 harus diserahkan secara elektro-
internasional serta menjamin masalah sepenuhnya oleh Peraturan Dirjen Bea nik melalui sistem PDE kepabeanan,
keamanan. dan Cukai nomor P-10/BC/2006 pengangkut atau perusahaan pelayaran
tertanggal 16 Juni 2006 yang pada atau pihak yang bertanggung jawab
MANIFES SEBAGAI BAGIAN DARI dasarnya mengatur mengenai dua hal, atas pengoperasian sarana
PELAYANAN KEPABEANAN yaitu mengatur hal-hal yang sifatnya pengangkut, bertanggung jawab atas
Dalam lingkungan bisnis merupakan ketentuan teknis lebih lanjut pengiriman data RKSP dan inward
internasional saat ini, masalah prosedur yang menjelaskan secara rinci subtansi manifes secara elektronik ke KPBC,
kepabeanan yang sederhana, efisien, dari PerMenkeu, dan menetapkan batas waktu penyampaian RKSP ke
dan predictable, diharapkan akan batasan waktu pemberlakukan SAP KPBC, sesuai dengan PerMenkeu dan
adanya kemudahan dalam penyerahan yang tercantum dalam manifes,” papar pelayanan kepabeanan, apapun bentuk
data-data manifes yang sedemikian Susiwiyono. proses pelayanannya akan mengacu ke
banyak dimana kalau sebelumnya ha- Dengan adanya mekanisme ini, pos-pos dalam inward manifes dan
rus menyerahkan data print-out (hard- maka untuk menghindari adanya sebagai bentuk pertanggungjwaban
copy) sekian banyak, maka dengan manipulasi dan rekayasa terhadap administrasi kepabeanan, maka semua
sistem ini hanya cukup menyampaikan jumlah dan jenis barang, untuk itu sejak pos-pos tersebut harus ditutup dan di-
data softcopy melalu jaringan elektro- awal pihak pengangkut yang rekonsiliasi dengan dokumen
nik, sehingga tidak perlu lagi meng- bertanggungjawab mengoperasikan pemberitahuan pabean.
copy sekian banyak set untuk keperlu- alat angkut tersebut harus “Karena itulah aspek yang terpen-
an institusi-institusi yang berbeda. menyampaikan pemberitahuan/ ting dari dokumen inward manifes ini
Dari pengertian tersebut, maka declaration ke KPBC secara elektronik adalah sebagai alat kontrol terhadap
semua proses pelayanan kepabeanan dan setelah diproses dan dilayani oleh semua bentuk penyelesaian kewajib-
yang dilakukan oleh KPBC akan KPBC, maka akan di-upload ke internet an dan formalitas kepabeanan
mengacu ke dalam dokumen manifes untuk dapat dipantau dan dikontrol terhadap seluruh barang niaga yang
ini. Mulai dari proses pengeluaran secara langsung oleh seluruh stake- diangkut oleh sarana pengangkut
barang dengan penyelesaian kewajiban holder terkait dan masyarakat luas. dan dimasukan kedalam daerah
pabean (PIB), pengeluaran ke tempat pabean Indonesia,” ujar Susiwiyono.
penimbunan berikat (TPB, KB, GB, INWARD MANIFES Hal lain yang tidak ketinggalan
TBB), pengeluaran ke kawasan Berkaitan dengan hal tersebut, juga disampaikan oleh Susiwiyono,
pabean/TPS lainya dan semua proses Susiwiyono menambahkan, awal dari bahwa dengan penerapan PDE
pelayanan kepabeanan lainnya harus suatu kegiatan pelayanan kepabeanan manifes ini maka akan mengurangi
menunjuk dan rekonsiliasi dengan pos- dimulai dengan pelayanan atas kontak poin antara pengguna jasa
pos yang ada dalam inward manifes. dokumen RKSP atau dokumen BC 1.0 kepabeanan dengan para pegawai
Dengan demikian, pada saat yang memberitahukan akan tibanya bea cukai yang memberikan pelayan-
kedatangan kapal ke suatu pelabuh- sarana pengangkut (kapal atau an manifes sehingga diharapkan
an, maka perusahaan pelayaran pesawat udara) ke suatu pelabuhan akan dapat mengeliminasi praktek-
(shipping lines) akan mengajukan laut/udara di Indonesia. praktek penyalagunaan yang mung-
inward manifes ke KPBC yang berisi Atas barang-barang niaga yang kin dapat terjadi.
pemberitahuan atas semua barang dimuat sarana pengangkut tersebut, Untuk itu, dengan adanya PDE
niaga (ekspor/impor) yang diangkut- wajib dicantumkan dalam kargo manifes ini selain akan sangat
nya. Dari data yang ada pada inward manifes yang sudah harus diserahkan membantu dari sisi pelayanan
manifes inilah kemudian akan timbul sebelum sarana pengangkut tersebut kepabeanan, yang lebih penting lagi
berbagai bentuk pelayanan melakukan pembongkaran barang. adalah PDE manifes ini akan dapat
kepabeanan (di bidang impor Kargo manifes yang diserahkan pada menjadi tools untuk saling kontrol
maupun ekspor) sehingga setiap satu saat kedatangan inilah yang disebut terhadap lalulintas barang, terutama
transaksi (satu proses) pelayanan dengan inward manifes (dokumen BC yang terkait dengan pengangkutan,
akan menunjuk kepada satu pos 1.1) yang berisi daftar seluruh barang pemasukan dan pengeluaran barang-
(satu record) pada inward manifes. niaga yang diangkut oleh sarana barang impor/ekspor. Selain itu juga,
Demikian halnya pada saat pengangkut. data-data manifes juga dapat
keberangkatan kapal dari suatu Setiap inward manifes terdiri dari menjadi referensi untuk melakukan
pelabuhan. Pengangkut wajib pos-pos dimana setiap pos tersebut kontrol oleh institusi lainnya yang
menyerahkan outward manifes ke mewakili satu dokumen Bill of Lading memerlukan data-data lalulintas
KPBC yang berisi barang-barang (B/L) sehingga dapat dikatakan satu barang ekspor/impor seperti pihak
niaga yang diangkutnya, yang pos tersebut mewakili satu party barang perbankan, Bank Indonesia, BPS,
nantinya akan direkonsiliasi dengan tersendiri atau satu transaksi impor/ Ditjen Pajak, dan institusi-institusi
dokumen penyelesaiannya. Karena ekspor. Karena itulah setiap pos dalam penegak hukum yang memerlukan
itulah untuk mendorong efisiensi inward manifes tersebut harus data yang valid dan akurat tentang
pelayanan dan efektifitas diselesaikan dengan satu jenis lalulintas barang ekspor/impor.
pengawasan terhadap lalulintas penyelesaian kewajiban pabean atau Dengan membangun SAP PDE
barang ekspor/impor, sangat dengan kata lain satu pos dalam inward Manifes yang berbasis jaringan
diperlukan manajemen pengelolaan manifes akan ditutup dengan satu publik/internet (web-based) maka
data manifes yang baik sehingga dokumen penyelesaian kewajiban akan memudahkan akses bagi
akan memudahkan kontrol terhadap pabean. seluruh instansi pemerintah untuk
penanganan dan pemenuhan Jenis dokumen penyelesaian mendapatkan data yang terkait
kewajiban yang dipersyaratkan atas kewajiban pabean yang digunakan dengan lalulintas barang ekspor/
lalulintas barang ekspor/impor. untuk menutup pos-pos dalam inward impor, sesuai dengan domain
Menurut Susiwiyono, dalam manifes tersebut, tergantung kepada tugasnya masing-masing. Selain itu,
melakukan kontrol dan pengawasan status barang niaga dan tujuan dengan pilihan platfom web-based
terhadap dokumen manifes tersebut, pemasukannya. Misalkan untuk barang akan membantu instansi-instansi
tidak hanya sebatas apakah barang- impor yang akan langsung dikeluarkan pemerintah yang belum mempunyai
barang tersebut telah dilindungi ke peredaran bebas, maka harus in-house sistem sendiri untuk dapat
dengan dokumen manifes, namun menggunakan PIB atau BC 2.0, untuk mengakses data base dimaksud.
yang lebih penting adalah kontrol dan barang impor yang akan dikeluarkan Keuntungan lain denga platfom
pengawasan dengan melakukan dengan tujuan kawasan berikat harus teknologi web-based tersebut akan
pengecekan. menggunakan dokumen BC 2.3, untuk mendorong transparansi akses data
“Kita akan mengecek, apakah jenis barang impor yang ternyata tidak laulintas barang ekspor/impor oleh
barang yang diangkut oleh sarana sesuai pesanan/salah kirim dan akan di seluruh pihak yang terkait, bahkan
pengangkut tersebut (fisik barang) re-ekspor harus menggunakan PEB oleh masyarakat luas, sesuai dengan
sesuai dengan yang tercantum dalam atau BC 3.0 dan masih banyak hirarki otoritas dan keperluannya
manifes, lalu apakah jumlah barang dokumen-dokumen lainnya. masing-masing, sehingga akan
yang diangkut oleh sarana pengangkut Dari keterangan di atas maka dapat sangat mendukung penerapan prin-
tersebut (fisik barang) sesuai dengan disimpulkan, bahwa seluruh proses sip-prinsip good governance. adi
B
erbicara soal pertukaran data an dan penatausahaan pemberitahuan SETELAH TERTUNDA, 2004 PDE MANIFES
elektronik (PDE) manifes, memang rencana kedatangan sarana pengang- MULAI DIRANCANG KEMBALI
dirasakan tidak asing lagi bagi kut, pemberitahuan kedatangan barang Setelah tertunda beberapa waktu
instansi Direktorat Jenderal Bea dan impor dan pemberitahuan kedatangan dengan berbagai kendala yang ditemui,
Cukai (DJBC). Rencana yang lama barang ekspor. akhirnya pada tahun 2004 Dirjen Bea dan
tertunda ini sebenarnya sudah sejak lama Berdasarkan prosedur yang ada pada Cukai kembali mengeluarkan keputusan
didengung-dengungkan oleh DJBC akan surat keputusan tersebut, sebenarnya nomor 33/BC/2004 yang isinya
diterapkan, namun baru kali ini sistem telah dibuat sistem aplikasi yang pada membentuk tim kerja dalam rangka
tersebut dapat terwujud. dasarnya masih bersifat mengganti proses penerapan otomasi sistem dan prosedur
Rencana penerapan PDE manifes penatausahaan manifes yang masih tatakalsana penyerahan dan
sebenarnya sudah dimulai pada tahun manual menjadi penatausahaan manifes penatausahaan rencana kedatangan
2000, yaitu sejak diterbitkannya surat secara elektronik. Akan tetapi penerapan sarana pengangkut (RKSP) dan manifes.
keputusan Dirjen Bea dan Cukai nomor dan aplikasi tersebut tidak dapat berjalan Dengan keputusan tersebut, maka tim
61/BC/2000 tentang tatacara penyerah- sesuai yang diharapkan. memiliki tugas antara lain, melakukan
WBC/ATS
evaluasi dan pengkajian terhadap sistem
dan prosedur serta aplikasi RKSP dan
manifes yang telah ada, penyusun konsep
keputusan Dirjen Bea dan Cukai tentang
tatalaksana penyerahan dan
penatatusahaan pemberitahuan RKSP
manifes kedatangan sarana pengangkut
dan manifes keberangkatan sarana
pengangkut, selain itu juga mengkaji dan
memberikan masukan terhadap proses
penyusunan sistem aplikasi pelayanan
RKSP dan manifes.
Dari keputusan Dirjen tersebut, maka
dalam kurun waktu bulan April sampai
dengan November 2004, tim telah
melakukan kegiatan dalam rangka
pelaksanaan tugas tersebut, diantaranya
menyusun konsep keputusan Dirjen
tentang tatalaksana penyerahan dan
penatausahaan pemberitahuan RKSP dan
manifes kedatangan sarana pengangkut
dan manifes keberangkatan sarana
pengangkut, melakukan rapat dengan
stakeholder, yaitu perusahaan pelayaran
dalam rangka koordinasi dan
pembahasan semua permasalahan yang
mungkin timbul dalam rangka penerapan
EVALUASI HARI PERTAMA. Dirjen yang didampingi tim PDE manifes, saat melihat pelaksanaan hari sistem tersebut, dan menyempurnakan
pertama PDE Manifes di pelabuhan Tanjung Priok. program aplikasi yang telah ada bersama
P
rosedur pelayanan kepabeanan lalulintas dan pergerakan barang mekanisme sistem dan dasar hukum
yang efektif dan efisien, saat ini eksapor/impor. Belum adanya yang dapat mengikatnya, sehingga
dituntut agar benar-benar dapat integrasi sistem dan belum pelayanan yang prima dapat terwujud
terwujud, sehingga mampu menjamin terwujudnya proses checks dan dan pengawasan yang efektif juga
kelancaran arus barang. Dengan balances yang mengakibatkan tidak akan terlaksana dengan baik. Untuk
tuntutan ini, maka diharapkan juga adanya proses rekonsiliasi data antar itulah dengan penerapan sistem
dengan pelayanan yang efektif dan instansi pemerintah yang terkait, aplikasi pelayanan (SAP) pertukaran
efisien, akan mendorong efisiensi sehingga menciptakan potensi risiko data elektronik (PDE) manifes, bisa
pelayanan dan efektifitas yang sangat besar terhadap praktek menjadi kunci utama atas persoalan
pengawasan terhadap lalulintas penyalagunaan. mendasar yang memang
barang ekspor/impor. Satu hal yang membutuhkan penanganan
terkait dengan efisiensi dan PEMANFAATAN DATA SEBAGAI secepatnya.
efektifitas yang ternyata sangat SUMBER UTAMA PENGAWASAN. Dengan dimandatorykannya SAP
diperlukan, yaitu manejemen Untuk mewujudkan itu semua, PDE manifes pada 1 Juli 2006 lalu di
pengelolaan data manifes yang baik tentunya diperlukan suatu pelabuhan Tanjung Priok, maka
sehingga akan WBC/ATS
memudahkan kontrol
terhadap penanganan
dan pemenuhan
kewajiban yang
dipersyaratkan atas
lalulintas barang
ekspor/impor.
Adanya tuntutan
pelayanan dan
pengawasan saat ini,
memang didasarkan
atas berbagai isu
nasional yang terkait
dengan masalah
kepabeanan yang
dalam tataran makro
berhubungan dengan
aspek lalulintas
barang ekspor/impor.
Isu tersebut muncul
karena permasalahan
mendasar yang saat
ini perlu mendapat
perhatian dari
berbagai pihak agar
dapat teratasi.
Permasalahan
mendasar tersebut,
misalnya belum
adanya sistem atau
perangkat yang
secara nasional dapat
digunakan untuk
melakukan kontrol SDM PERLU PENYESUAIAN. Dengan diterapkannya PDE Manifes, maka SDM di lapangan perlu penyesuaian, sehingga
yang jelas terhadap analisa intelijen dan pengawasan barang akan lebih optimal.
M
engenai dimandatorikannya PDE payung hukum itu sudah keluar pada 19 Masalahnya sekarang, lanjut Nugroho,
manifes pada 1 Juli 2006 lalu, Mei 2006 melalui Surat Keputusan Menteri bagaimana memasukkan data yang ada
Capten Nugroho Subroto, Jakarta Keuangan dan diperintahkan segera di pelayaran untuk bisa di up load ke
Terminal Manager, PT. APL Indonesia, mandatori pada 1 Juli 2006. modul pengangkut ke data base-nya bea
menyatakan, penerapan PDE manifes SK Menkeu ini, menurut Nugroho ke- cukai, sebab itu menjadi tugas pemilik
oleh pemerintah (DJBC), adalah tepat luar 3 bulan sebelum pemberlakuan dan 3 kapal. Setelah digabung dan direspon
dalam meningkatkan pelayanan, utama- bulan setelah pemberlakuan mungkin Bea Cukai, keluarlah BC.1.1 untuk mela-
nya pelayaran yang mana di beberapa masih ada waktu bagi Bea Cukai, forwar- kukan pembongkaran kapal.
negara, penerapan sistem seperti ini der, pelayaran dan PT. EDI untuk
sudah berlangsung lama. Pelayaran- menyempurnakan sistem. Menurutnya, KENDALA PADA PENGGABUNGAN
pelayaran besar terutama internasional, memang tidak semua pelayaran MANIFES
menurut Nugroho sudah siap untuk estabilished dengan sistem di internal Sementara itu, menurut Tresna Par-
menjalankan PDE manifes. masing-masing, namun PT. APL sendiri dosi, Operation & Claim Manager perusa-
Menyinggung pemberlakuan manda- siap dan telah menggunakan EDI (Elec- haan pelayaran PT Pacific International
tory untuk PDE, menurutnya waktu yang tronik Data Interchange), sebab menyada- Lines (PIL), menghadapi pemberlakuan
diberikan dirasa sangat sempit, dengan ri di beberapa negara lain pelabuhannya PDE, pihaknya yang bergerak di bidang
pilot run yang hanya satu minggu sudah menggunakan EDI , seperti pelayaran telah siap bahkan sejak tahun
langsung mandatory. Rencana pemberla- Singapura, Hongkong dan Amerika. 2000 begitu mendengar akan diberlaku-
kuan PDE manifes sudah cukup lama Lebih lanjut Nugroho menjelaskan, kannya PDE. Hanya saja, baru sekarang
yaitu sejak 2000. Hanya saja ketika itu sistem PDE manifes tidak terlalu rumit. diwujudkan dan memang harus
masih menunggu payung hukum. Saat ini Jika tidak memiliki sistem bisa saja dilaku- dipaksakan dibuat mandatory, sebagai
WBC/ATS kan di PDE Service Center (semacam WBC/ADI
warung EDI) dengan email, jadi dapat
disimpulkan, untuk sistem tidak membe-
ratkan, namun dari pelaku bisnis shipping
ada sedikit kesulitan, misalnya APL
memiliki kapal, isinya selain kontainer dari
kapalnya, juga kontainer dari pelayaran
lain, bukan satu perusahaan pelayaran
melainkan lebih dari 5. Lantas bagaimana
menggabungkan manifes yang ada
menjadi satu. Hal seperti inilah jika tidak
ditangani secara serius maka tujuan
penerapan PDE tidak akan tercapai.
Jika semua pihak terkait telah tahu
dan memahami soal PDE, maka tinggal
bagaimana mengkonversi sistem dari
pelayaran menjadi data EDI. Dari bahasa
yang dipakai masing-masing pelayaran
dikonversi ke bahasa internasional untuk
pertukaran data. Dalam hal ini PT.EDI
membuat satu modul pengangkut yang
dipakai seluruh pelayaran untuk mentran-
CAPT. NUGROHO SUBROTO. Di beberapa negara sfer data dimana jaringan data base Bea TRESNA PARDOSI. Sejak awal rencana penerapan
telah lama menerapkan sistem PDE Manifes. Cukai dibangun PT . EDI. PDE manifes pihak pelayaran telah siap.
Dengan
dikeluarkannya
Keputusan Menteri
Keuangan Nomor
39/PMK.04/2006
yang ditandatangani
pada 19 Mei 2006,
dan berdasarkan
Peraturan Direktur
Jenderal Bea dan
Cukai Nomor 10/
BC/2006, tanggal
16 Juni 2006,
Sistem Aplikasi
Pelayanan (SAP)
Pertukaran Data
Elektronik (PDE)
Manifes, mulai 1 Juli
2006 ditetapkan
mandatory di
pelabuhan Tanjung
Priok.
Setelah tertunda
sekian tahun
dengan berbagai
hambatan yang
ditemui, kini kebijak-
an yang memang
sangat mendesak
untuk diterapkan itu,
mulai berjalan
dengan baik. Hal-hal
apa saja yang
melatar belakangi
hingga tertundanya
kebijakan ini, dan
apa saja kendala-
kendala yang
dihadapi oleh tim
kerja SAP PDE
Manifes? Untuk
mengetahui hal-hal
tersebut, reporter
WBC Supriyadi. W
dan fotografer Andi
Endang Tata
DIREKTUR PENCEGAHAN DAN PENYIDIKAN
Tria Saputra, mewa-
wancarai Direktur
Pencegahan dan
Penyidikan, yang
juga bertindak
“Selama Ini, Masalah Pengumpulan Data selaku Wakil Ketua
Tim Pengarah SAP
Bisa diceritakan bagaimana akhir- Dari banyaknya pihak tersebut dan beragam. Tetapi kedepan DJBC
nya PDE Manifes dimandatorykan dapat dibayangkan bagaimana rantai optimis bahwa penerapan Sistem
pada tanggal 1 Juli 2006 setelah atau proses dari pengumpulan data Aplikasi Pelayanan (SAP) PDE Manifes
tertunda beberapa tahun ? barang yang ada dalam satu kapal ini akan berjalan sebagaimana yang
Rencana penerapan PDE Manifes untuk dijadikan pos-pos dalam inward telah diharapkan yaitu akan
sebenarnya sudah dimulai pada tahun manifest. Jika diantara pihak tersebut mempercepat pelayanan, memperbaiki
2000, yaitu sejak diterbitkannya ada satu saja yang tidak siap atau administrasi pelayanan dan mendukung
Keputusan Dirjen BC Nomor 61/BC/ sama sekali tidak care dengan sistem sistem pengawasan.
2000 tentang Tatacara Penyerahan dan ini maka akan menghambat proses
Penatausahaan Pemberitahuan RKSP, pengiriman manifes yang pada akhirnya Dari beberapa pihak yang kami
Pemberitahuan Kedatangan Barang Im- menghambat proses pembongkaran wawancarai berkaitan dengan
por dan Pemberitahuan Keberangkatan barang. Harus kita ketahui bersama, penerapan PDE Manifes ini,
Barang Ekspor, akan tetapi penerapan bahwa pihak-pihak yang terlibat dalam umumnya menyatakan kalau
dari sistem dan aplikasi tersebut masih pengangkutan barang tersebut sangat dimandatorykannya PDE Manifes
banyak kendala dan tidak berjalan bervariasi yaitu dari perusahaan besar terkesan terburu-buru, karena
sesuai yang diharapkan. sampai dengan perusahaan kecil yang hingga saat inipun masih ada
Kemudian pada tahun 2004 mulai bahkan komputer saja tidak punya. kendala yang ditemui dalam
dirintis kembali, yaitu dengan beberapa Dengan melihat fakta yang demikian penerapannya, bagaimana menurut
kali dibentuknya Tim Kerja Dalam maka Tim Kerja khususnya Sub Tim Bapak akan hal ini ?
Rangka Penerapan Otomasi Sistem Sistem Aplikasi telah menjembatani Kalau dibilang terburu-buru
dan Prosedur Tatalaksana Penyerahan dengan membangun sistem pengum- sepertinya tidaklah, karena rangkaian
dan Penatausahaan RKSP dan Manifes pulan data baik dengan pembentukan kegiatan persiapan dan tahapan
oleh Dirjen BC. Tim kerja inilah yang converter maupun pembuatan modul pemberlakukan sudah ditempuh sejak
melakukan tugas menyusun peraturan pengangkut dan modul entry data beberapa tahun lalu. Akan tetapi
dan membangun konsep sistem manifes, yang dapat dipakai pihak- memang selama ini sepertinya yang
aplikasinya secara simultan, tentunya pihak tersebut sebagai tools untuk entry juga menjadi kendala dari tahapan
dengan berkoordinasi dengan pihak- dan pengumpulan data. pemberlakukan yaitu tahapan uji coba
pihak lain yang terkait, misalnya dari dan Paralel Run adalah masalah dasar
Pelayaran, Penerbangan, Asosiasi, dan hukum, sehingga Bea dan Cukai belum
lain-lain
Pekerjaan ini sangat membutuhkan
HARUS KITA KETAHUI dapat ‘memaksa’ pengangkut untuk
mengirimkan data elektronik manifes
waktu dan tenaga terutama dari sisi BERSAMA, BAHWA secara lengkap, karena sifatnya hanya
pembangunan sistem aplikasi yang menghimbau atau kerja sama. Dengan
dapat menjembatani kepentingan dan PIHAK-PIHAK YANG diberlakukannya Permenkeu No. 39/
business process dari pihak
pelayaran, penerbangan, Forwarder
TERLIBAT DALAM PMK.04/2006 dan PerDirjen No. P-10/
BC/2006, maka mau tidak mau
dan pihak lain yang terkait, sehingga PENGANGKUTAN pengangkut wajib mengikuti sistem
tidak menimbulkan resitensi PDE Manifes ini. Mungkin dengan
dikemudian hari. BARANG TERSEBUT kewajiban ini, bagi perusahaan yang
Proses penyusunan peraturan dan
pembangunan aplikasi PDE Manifes
SANGAT BERVARIASI. kemarin-kemarin tidak serius bahkan
tidak care dengan rencana
telah dapat diselesaikan yaitu dengan pemberlakuan PDE Manifes,
telah diterbitkannya Permenkeu No. 39/ Kalau kita lihat masalah kesiapan menganggap penerapan ini terburu-
PMK.04/2006 dan PerDirjen No. P-10/ dalam penerapan PDE Manifes ini buru.
BC/2006, yang mengatur sebenarnya tidak dapat dilihat dari Dalam penerapan sistem baru pasti
pemberlakukan penerapan PDE satu sisi saja. Kesiapan Bea dan Cukai kendala-kendala akan timbul, tentunya
Manifes mulai tanggal 1 Juli 2006 adalah termasuk ketika Bea dan Cukai Tim Kerja Penerapan PDE Manifes
secara bertahap. bisa membantu apa yang menjadi bekerja sama dengan Kanwil IV dan
kendala dan permasalahan di sisi KPBC Tanjung priok telah menyiapkan
Sebenarnya apa kendala utama dari pelayaran seperti membantu langkah-langkah antisipatif dan
penerapan PDE Manifes ini? Dan membangun converter, karena penyempurnaan SAP PDE Manifes.
dari sisi siapa sebenarnya yang keberhasilan penerapan sistem ini Disamping itu penerapan SAP PDE
belum siap apakah DJBC atau dari sangat ditentukan oleh pihak-pihak Manifes ini dibuat secara bertahap, hal
sisi pelayaran ? yang terkait terutama Bea dan Cukai ini juga merupakan salah satu langkah
Dari seluruh rangkaian kegiatan dan pihak pelayaran sebagai satu yang ditempuh dalam rangka antisipasi
persiapan yang selama ini telah dilaku- kesatuan sistem yang saling dan penyempurnaan Sistem.
kan oleh Tim, kendala utama yang di- mendukung.
hadapi adalah masalah proses Tentunya DJBC sejak awal rencana
pengumpulan softcopy/data elektronik Bagaimana dengan kondisi saat ini, penerapan PDE Manifes juga telah
manifes. Dalam satu kapal yang datang apakah DJBC benar-benar sudah duduk bersama dengan instansi
dari luar negeri, tanggung jawab peng- siap baik dari segi sistem maupun terkait untuk membahasnya. Apa
angkutan atas barang-barang tersebut segi pelayanan ? masukan yang paling utama dari
dapat melibatkan puluhan hingga ra- Saat ini baik DJBC maupun mereka terhadap PDE Manifes ini ?
tusan pihak/perusahaan baik perusaha- pelayaran sudah siap baik dari segi Segala bentuk koordinasi dalam
an Main Carrier dalam hal ini sebagai sistem maupun dari aspek pelayanan. rangka penerapan SAP PDE Manifes
operator kapal, perusahaan partnernya Akan tetapi dalam proses penerapan telah dilakukan oleh Tim Kerja
yaitu dapat merupakan slot charter atau suatu sistem aplikasi pasti masih akan Penerapan SAP PDE Manifes, baik
joint slot, maupun perusahaan For- mengalami perbaikan dan penyesuaian berupa rapat pembahasan,
warder. Sedangkan pengiriman inward terutama untuk menampung konsinyering, sosialisasi, seminar
manifes harus sudah lengkap dan permasalahan-permasalah yang timbul, maupun kunjungan. Rapat
merupakan tanggung jawab pengang- apalagi permasalahan dalam kegiatan pembahasan intensif telah dilakukan
kut dalam hal ini adalah main carrier. pelayanan manifes ini relatif kompleks Tim dengan pihak pelayaran,
J
WBC/ADI
ika selama ini KPBC Bekasi selalu untuk barang dari GB ke DPIL sejak
dipimpin oleh laki-laki dan saat ini 1 April 2006.
dipimpin oleh seorang perempuan, l menata fisik kantor sesuai ketentu-
tentunya ini bukan suatu kebetulan an sarana dan fasilitas standar
melainkan kompetensi dan pemikiran pelayanan prima
yang dimilikinya untuk memimpin dan l membudayakan bahwa Bea dan
memajukan KPBC Tipe A Bekasi yang Cukai adalah pelayan Pengguna
menjadi alasan mengapa ia dipilih Jasa Kepabeanan dan Cukai bukan
untuk menduduki jabatan Kepala otoritas namun tetap harus
Kantor Tipe A. menegakkan hukum.
Berbagai upaya pun telah l mengumumkan pelayanan KPBC
dilakukan Dra Istyastuti Wuwuh Asri Bekasi 24 jam seminggu bagi yang
M.Si selama enam bulan setelah ingin dilayani diluar jam kerja normal
dilantik, ia dipercaya memimpin KPBC diharapkan memberitahukan 2 hari
Bekasi. Upaya-upaya yang telah kerja sebelumnya, agar pegawai
dilakukannya antara lain mulai dari tidak harus piket (berkumpul dengan
peningkatan pelayanan kepada keluarga) jika tidak ada pelayanan
stakeholder sampai pada perubahan
suasana yang tujuannya untuk “Bea cukai jangan menonjolkan oto-
memperindah penampilan fisik kantor ritasnya tetapi kita melayani, misalnya
tempat ia dan para stafnya bekerja. begini, ada orang melanggar peraturan,
Bagi pembaca yang pernah di berita acara kita sampaikan mohon
berkunjung ke KPBC Bekasi pasti akan maaf dengan sangat terpaksa kami
melihat suasana baru dengan konsep MENERAPKAN KETELADANAN dan taat aturan akan menjatuhkan sanksi karena anda
interior yang tertata rapi dan asri. Dan pada anak buahnya. melanggar pasal ini yang sanksinya ini,
rasanya pendapat tentang keterlibatan bayangin orangnya yang bersalah tapi
perempuan dalam memberikan suasa- pelayanan, 3) Kepastian pelaksanaan dia yang dimintakan maaf, jadi begitu
na lebih indah dan nyaman memang pelayanan, 4) Mutu produk pelayanan, loh. Orang di loket melayani dokumen
benar, sebab dalam soal estetika para 5)Tingkat profesional petugas, 6) Tertib minta dilayani kita, setelah selesai kita
pakar dan kritikus mengakui pengelolaan administrasi dan bilang terimakasih pak jika ada yang
keterampilan perempuan melebihi laki- manajemen pelayanan, 7) Sarana dan masih kurang silahkan kembali, kita
laki. Perempuan, rata-rata berhasil fasilitas pelayanan, 8) Prestasi lain. yang melayani tetapi kita yang mengu-
memadukan aspek nalar dan aspek capkan terimakasih. Jika bertemu
perasaan dalam berbagai karya mere- PENINGKATAN PELAYANAN DAN stakeholder ucapkan selamat pagi apa
ka. Jadi dapat penulis simpulkan antara PENGAWASAN yang bisa saya bantu,” papar Isty.
menjalankan kewajiban sebagai Kebijakan-kebijakan teknis tentang Untuk meningkatkan pengawasan
Kepala KPBC, Isty, demikian panggilan- pelayanan kepabeanan dan pengawas- beberapa langkah juga telah dilakukan,
nya bisa memadukan unsur seni dan annya merupakan kewenangan Kantor antara lain;
keindahan yang tentunya banyak Pusat DJBC, dalam hal ini KPBC hanya l menginventaris jumlah Pengguna
memberi kesan positif bagi lingkungan mengimplementasikan kebijakan Jasa Kepabean dan Cukai
di sekitarnya termasuk stakeholder. tersebut. Namun begitu, KPBC Bekasi (Kawasan Berikat (KB), Gudang
Dalam suatu kesempatan telah melaksanakan beberapa program Berikat (GB), danTempat
wawancara dengan Isty, point pertama yang tujuannya untuk meningkatkan Penimpunan Sementara (TPS) dari
yang WBC tanyakan adalah mengenai pelayanan dan pengawasan hasil itu telah diusulkan untuk
prioritasnya untuk KPBC Bekasi setelah kepabeanan dan cukai yang berada di diaudit sampai dicabut izinnya
dilantik sebagai Kepala Kantor. Ia wilayah kerjanya. l menertibkan penyimpanan gembok
mengatakan akan menerapkan Untuk meningkatkan pelayanan, dan kunci Gudang Berikat sesuai
pengetahuannya tentang standar beberapa langkah telah dilakukan ketentuan, terdiri dari 2 disimpan
pelayanan prima yang ditetapkan oleh antara lain; Bea dan Cukai dan dengan yang
MENPAN Tahun 2002 Nomor 58/KEP/ l menerapkan tata laksana impor bersangkutan.
M.PAN 19/2002 yaitu dengan prinsip: sesuai KEP- 07/BC/2003 l mengajak pegawai untuk lebih
1) Prosedur tetap/ standar operasional (sebelumnya tidak sesuai) peka dan tanggap atas kemung-
pelayanan, 2) Keterbukaan informasi l menerapkan pelayanan PIB disket kinan tindakan pelanggaran.
BERSAMA DIRJEN meninjau tempat DIRJEN, melakukan tanya jawab kepada stakeholder yang sedang
penyimpanan file PIB. mengurus dokumen di KPBC Bekasi.
U
ntuk mencapai harapan perusahaan pada sesi kedua untuk sosialisasi Impor 2006). Kedepannya dalam Desember
di atas diperlukan sebuah solusi Barang Kiriman melalui Perusahaan Jasa 2006 diharapkan mencapai 130 importir.
yang tepat. Salah satu solusi yang Titipan (PJT). Semua sesi dipresentasikan Secara kualitas, pengembangan jalur
diberikan oleh Direktorat Jenderal Bea oleh Bachtiar, Kasubdit Impor dan prioritas dilakukan dengan percepatan
dan Cukai (DJBC) adalah pemberian Ekspor, Direktorat Teknis Kepabeanan, pelayanan terhadap permohonan jalur
fasilitas Jalur Prioritas. Dengan diberlaku- dibantu oleh tiga orang staff. prioritas. Importir langsung mengajukan
kannya Peraturan Direktur Jenderal Bea Acara yang dimulai pukul 09.00 WITA permohonan kepada Dirjen BC melalui
dan Cukai Nomor P-11/BC/2005 tentang selain dihadiri oleh para pegawai Kanwil X Direktur Teknis Kepabeanan. Selain itu
Jalur Prioritas dan Peraturan Direktorat DJBC Balikpapan dan KPBC-KPBC di dengan perluasan fasilitas dengan peng-
Jenderal Bea dan Cukai Nomor P-06/BC/ lingkungan Kanwil X Balikpapan, juga gunaan PPJK dalam kegiatan importir
2006 tentang perubahan Keputusan mengundang sebanyak kurang lebih 50 jalur prioritas.
Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor orang pengguna jasa. Kegiatan sosialisasi Sekarang apa saja keuntungan dari
KEP-11/BC/2005 tentang Jalur Prioritas, di Balikpapan ini merupakan rangkaian Jalur Prioritas? Sangat banyak. Secara
diadakan sebuah sosialisasi mengenai kegiatan sosialisasi yang telah diadakan gamblang, Bachtiar menjelaskan
peraturan baru tersebut. sebelumnya di Jakarta dan Medan. perusahan yang memakai jalur ini akan
Sosialisasi yang diselenggarakan Diawal presentasinya, Bachtiar terlebih mendapatkan kepastian, sederhana dan
pada 19 Juni 2006 di ruang Aula Kanwil X dulu menyoroti tentang permasalahan kecepatan dalam penyelesaian impor.
DJBC Balikpapan, dibuka oleh Kabag perusahaan terhadap proses pengeluaran ”Artinya impor kini bisa diperkirakan,
Umum Kanwil X Balikpapan, Rudy Her- barang (clearance). Menurutnya, perma- dihitung, diukur dan terukur waktunya.
nanto mewakili Kakanwil dengan menam- salahan perusahaan tersebut antara lain Perusahaan bisa membuat perencanaan
pilkan dua sesi. Sesi pertama untuk waktu (lamanya waktu pengeluaran terhadap importasinya,” tambahnya.
sosialisasi Jalur Prioritas, sedangkan barang sehingga memperlambat proses Selain itu adanya penurunan biaya
Pasca
demikian hal ini akan dapat menjadi
bargaining ke business partners
karena adanya efisiensi dan efektifitas
perusahaan.
IMPOR PJT
Setelah istirahat sekitar 5 menit,
GEMPA
acara kembali dilanjutkan lagi. Dalam
sesi kedua untuk sosialisasi impor
barang kiriman melalui perusahaan
jasa titipan (PJT) ini tetap dipresenta-
sikan oleh Bachtiar. Sosialisasi ini
sejalan dengan diberlakukannya
Peraturan Dirjen BC Nomor P-05/BC/
2006 tanggal 25 April 2006.
Menurut Bachtiar, hal yang
melatarbelakangi terbitnya
peraturan tersebut adalah dari hasil “...
“...Masih seperti dulu tiap sudut menyapaku bersahabat
evaluasi terhadap pelayanan dan
pengawasan impor barang kiriman penuh selaksa makna ... ...Suasana Yogya... Ramai kaki lima,
melalui PJT. Hasilnya, perlu suatu menjajakan sajian khas berselera orang duduk bersila. Musisi
pengaturan kembali untuk penegas- jalanan mulai beraksi seiring laraku kehilanganmu…….”
an ketentuan, tertib administrasi dan Itulah sepotong lirik lagu Yogyakarta yang pernah dilantunkan
terjaminnya penerimaan negara.
Sehingga ada sebuah legalitas oleh Kla Project di tahun 90-an. Lagu ini pun sedang dilantunkan
penerapan sistem otomasi dalam oleh pengamen jalanan, ketika kami rehat sejenak melepas
pelayanan impor barang kiriman. penat di lesehan Malioboro, Yogyakarta selepas
“Selama ini tidak ada
penyampaian laporan-laporan
mendistribusikan bantuan bencana alam seharian.
mengenai dengan PIBT, sehingga
M
data kita di BPS dan Bank Indonesia emang tidak ada yang berubah dan Kabupaten Imogiri yang sempat kami
itu sangat berbeda dengan data yang dengan dengan pola kehidupan kunjungi, kondisinya sangat
dilaporkan oleh banyak pengamat dan aktivitas masyarakat kota memprihatinkan, rumah-rumah penduduk
internasional,” jelas Bachtiar. Yogyakarta pasca gempa yang terjadi roboh rata dengan tanah. Sekedar
Istilah PJT sendiri menurut P-05/ pada 27 Mei 2006 lalu . Sepanjang pusat diketahui Provinsi DIY terdiri dari lima
BC/2006 adalah perusahaan yang kota kerusakan bangunan tidak begitu kabupaten yaitu : Bantul, Gunung Kidul,
menangani layanan kiriman secara parah, hanya terdapat beberapa retakan Kulon Progo, Sleman, dan Yogya (kota)
ekspres atau peka waktu, memiliki ijin dinding, andaikata ada tembok yang dengan total luas wilayah 3.142 km2 dan
penyelenggaraan jasa titipan dari roboh itupun hanya sebagian. jumlah penduduk kurang lebih 5 juta jiwa.
instansi terkait serta mendapatkan per- Tetapi lain halnya di bagian Propinsi Penulis ( Bambang Wicaksono ) dan
setujuan untuk melaksanakan kegiat- Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Cahyo Wibowo mendapat tugas dari
an kepabeanan dari Kepala Kantor lainnya, misalnya , di Kabupaten Bantul Kepala Kantor Wilayah VII DJBC Suraba-
Pelayanan. Hal terpenting yakni berat-
FOTO : BAMBANG WICAKSONO
nya tidak melebihi 100 kg netto untuk
setiap House AwB atau House B/L.
Selain menyampaikan
presentasi, acara juga diisi dengan
kegiatan tanya jawab dari peserta
sosialisasi. Peserta sendiri, baik dari
pegawai maupun kalangan
pengguna jasa, tampak antusias
dengan kesempatan ini. Seperti
pertanyaan dari Dede Hendra, Kasi
Audit. Ia menanyakan mengenai
penetapan oleh Pejabat Seksi
Pabean bersifat final apakah masih
bisa diaudit. Menjawab pertanyaan
ini, Bachtiar mengatakan bahwa
sepanjang barang kiriman itu
bersifat personal (perorangan) tidak
bisa diaudit lagi. Tapi kalau barang
kiriman lainnya masih bisa diaudit.
”Kenapa? Karena ada yang tidak
kita ketahui, yaitu (harga) transaksi-
nya. Jadi meskipun penetapan bersifat
final, namun terhadap barang kiriman
melalui PJT masih dimungkinkan (di-
audit),” tegasnya. dons, balikpapan SEORANG PENDUDUK sedang membersihkan rumahnya setelah gempa merobohkan rumah mereka.
K
antor Pelayanan Bea dan Cukai pertama sebesar Rp. 7.722,395 000 atau industri perkebunan seperti minyak sawit
(KPBC) Tipe A Pontianak, terletak di 19,71 persen. mentah (CPO) dan karet dengan tujuan
ibukota Kalimantan Barat. Lokasi Menurut Pohan, kendala yang dihada- Malaysia . Sedangkan ekspor melalui
kantornya tidak jauh dari pelabuhan pi dalam pencapaian target penerimaan darat yang tujuannya Malaysia Timur dila-
Dwikora Pontianak, berada di tepi Sungai saat ini berupa adanya larangan, pemba- kukan di KPBC Entikong.
Kapuas. Suasana kantor yang bersih dan tasan dan pengaturan komoditi penyum- Selama periode TA 2005, pelayanan
terawat ini menjanjikan rasa nyaman bagi bang penerimaan bea masuk terbesar, dan pengawasan ekspor oleh KPBC
para pengguna jasa kepabeanan yang yaitu gula dan beras. Demikian juga Pontianak sebanyak 4.460 PEB dengan
datang ke KPBC Pontianak. Lantai putih berkurangnya komoditi andalan daerah, volume ekspor sebesar 611,388.44 Metrik
keramik yang mengkilap, tata ruang yang berupa kayu olahan dan hasil hutan, dan Ton dengan nilai ekspor sebesar Rp. 549,
rapi dengan hiasan tanaman hidup di FOTO : BAMBANG WICAKSONO 207.890. Dibandingkan KPBC-KPBC lain
setiap sudut ruangan menambah suasana di lingkungan Kanwil IX Pontianak, bila
makin asri. Tak heran kalau KPBC ini dilihat dari jumlah PEB, volume ekspor
pernah meraih gelar Kantor Pelayanan ataupun nilai ekspor terbesar dilakukan
Terbaik pada tahun 2005 lalu. melalui KPBC Pontianak.
Untuk melaksanakan tugas pokok dan Sama dengan kegiatan ekspor, kegiat-
fungsinya, KPBC Pontianak telah an impor dilakukan melalui Pelabuhan
menetapkan visi yaitu : “Menjadikan Laut Pontianak, Pelabuhan Udara Supa-
Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A dio dan Kantor Pos Lalu Bea Pontianak.
Pontianak Terbaik dalam Kinerja dan Komoditi yang diimpor melalui KPBC
Citra” dengan misi “Pelayanan Prima Di Pontianak pada umumnya berupa barang
Bidang Kepabeanan dan Cukai Dengan untuk keperluan operasional perusahaan
Pengawasan Yang Efektif”. industri kayu (plywood), barang untuk
Artinya, suatu pandangan jauh ke keperluan operasional perusahaan indus-
depan dan cita-cita menempatkan KPBC tri minyak sawit, barang kebutuhan pokok
Tipe A Pontianak yang merupakan bagian terutama beras dan gula. Namun untuk
dari DJBC menjadi yang terbaik diantara komoditi gula dan beras saat ini sedang
KPBC di seluruh Indonesia dalam diberlakukan larangan, pembatasan dan
melakukan pelayanan dan pengawasan pengaturan komoditi tersebut.
lalu lintas barang impor dan ekspor serta Selama periode TA 2005, pemasukan
pemungutan bea masuk, cukai dan pajak barang impor yang dilayani dan diawasi
dalam rangka impor dan selalu mendapat LARANGAN, PEMBATASAN dan pengaturan KPBC Pontianak sebanyak 1,976 Pembe-
penilain serta kesan yang baik dari para pada tahun ini untuk komoditi penyumbang ritahuan Impor Barang/Pemberitahuan
stakeholder. penerimaan bea masuk terbesar di KPBC Impor Barang Tertentu dengan volume
Dalam menjalankan fungsinya seba- Pontianak, yaitu gula dan beras, salah satu impor sebesar 107.641,92 ton.
gai pemungut penerimaan negara pada kendala pencapaian target penerimaan. Lebih lanjut disampaikan Pohan, untuk
tahun 2005 kemarin, KPBC ini berhasil meningkatkan kinerjanya, maka KPBC ini
mengumpulkan penerimaan negara dari investasi di bidang kehutanan turut mem- telah mengambil langkah-langkah yang
Bea Masuk (BM) sebesar lebih dari 35 pengaruhi dalam usaha pencapaian target dianggap perlu, guna menghadapi
miliar rupiah atau tepatnya Rp. penerimaan. tantangan yang dihadapi. Guna
35.651.929.868. atau 88,54 persen dari Namun demikian KPBC ini tetap opti- mendukung misi Direktorat Jenderal Bea
target penerimaan BM revisi kedua yang mis target yang telah ditetapkan akan dan Cukai (DJBC) terutama dalam hal
ditetapkan sebesar Rp. 40. 265.740.008. tercapai. Pohan pun mengatakan “Kami masalah pencapaian target penerimaan
Dan kalau dibandingkan dengan BM yang tidak ingin pesimis, karena jika demikian dan pelayanan, jajaran KPBC Pontianak
berhasil dipungut pada Tahun Anggaran maka kami akan layu sebelum berkem- sejak TA 2005 memutuskan untuk
(TA) 2004 sebesar Rp. 30.747.777.130. bang,” begitu katanya. melakukan monitoring target penerimaan
Maka terjadi peningkatan sebesar 15,95 dan mengevaluasinya secara periodik,
persen. EKSPOR DAN IMPOR serta melakukan pengawasan dan
Untuk target penerimaan TA 2006 ini Kegiatan ekspor di wilayah yang ber- pengendalian guna memastikan bahwa
menurut Kepala KPBC Tipe A Pontianak, ada di bawah pengawasan KPBC Pontia- pelayanan kepada pengguna jasa sudah
Posman Pohan Siahaan, besarnya target nak dilakukan melalui Pelabuhan Laut dilaksanakan sesuai peraturan.
yang dibebankan kepada KPBC Dwikora Pontianak, Pelabuhan Udara
Pontianak sebesar Rp. 39.170,720,000 Supadio dan melalui darat. Komoditi yang CUKAI
yang sudah terkumpul pada catur wulan dieskpor umumnya, kayu olahan dan hasil Dijelaskan Pohan, bahwa di wilayah
DENGAN OPTIMISME, para pegawai di KPBC Pontianak berusaha untuk semaksimal mungkin memberikan pelayanan yang terbaik kepada para
pengguna jasa kepabeanan
TAK KENAL
kepada para pegawai. Pembinaan
yang dilakukan Pohan kepada
pegawai dilakukan melalui P2KP
sebanyak dua kali dalam sebulan
ISTILAH LIBUR
dilengkapi dengan ceramah agama
untuk bimbingan rohani pegawai
sekali dalam sebulan. Dan itu dira-
sakan sangat mendukung pelaksa-
naan tugas sehari-hari pegawai
KPBC Pontianak
Menyinggung masalah sarana
dan prasarana yang ada di KPBC Kantor Pelayanan Bea dan Cukai (KPBC) Tipe B Entikong
ini, banyak yang berumur lebih dari merupakan kantor pelayanan di bawah Kantor Wilayah IX
20 tahun, bahkan barang-barang Pontianak. KPBC ini memiliki tugas yang sangat penting karena
yang tidak bergerak berupa bangun- terletak di batas darat negara Indonesia dan Malaysia.
an tempat kerja, banyak yang telah
berusia lebih dari 30 tahun. Begitu
P
juga dengan barang-barang berge- erjalanan menuju KPBC Entikong Sanggau. Suasana di Entikong bisa
rak lainnya yang berumur lebib dari dari Pontianak dapat dilalui dikatakan masih belum banyak tersen-
10 tahun. Namun demikian dengan jalan darat selama kurang tuh pembangunan. Bagi pendatang
ditegaskan Pohan, KPBC ini dalam lebih enam sampai tujuh jam dengan yang berkunjung ke wilayah ini mungkin
melakukan kegiatan sehari-hari jarak tempuh sekitar 400 km. Jalan akan sulit mencari penginapan yang
berupaya mengoptimalkan sarana antar kota yang membentang tidaklah nyaman dan lebih layak. Di Entikong
dan prasarana yang ada tersebut. selebar dan seramai di pulau Jawa. hanya ada satu penginapan kelas
Untuk mengantisipasi perkem- Dalam perjalanan WBC ke KPBC melati yang bisa dikatakan lumayan
bangan di bidang teknologi informa- ini awal Juni 2006 lalu, hanya sesekali nyaman untuk menginap, sedangkan
si, transportasi dan telekomunikasi, kami berpapasan dengan kendaraan penginapan kelas melati lainnya belum
maka sudah saatnya dilakukan roda dua, mobil dan sesekali bis. bisa menjamin kenyamanan menginap.
modernisasi atas sarana dan prasa- Perkebunan kelapa sawit dan jeruk Bila semakin mendekati perbatasan
rana yang ada sehingga dapat khas Pontianak menjadi pemandangan dengan Malaysia, tepatnya di Pos Per-
memenuhi syarat untuk mendukung sepanjang jalan, disamping juga lahan- batasan Entikong, akan terlihat gedung
pelaksanaan tugas dengan baik, lahan yang ditanami pohon nanas. kantor milik instansi pemerintah yang
yang pada akhirnya akan mem- Entikong merupakan daerah mulai tertata rapi. Meski sederhana
pengaruhi dan meningkatkan kinerja setingkat kecamatan yang dipimpin namun terlihat rapi dan asri, tetapi jauh
KPBC Tipe A Pontianak. ris seorang camat di bawah Kabupaten dari kesan megah. Mendekati pos
KENDALA DI LAPANGAN
KPBC Entikong yang memiliki
peran sangat penting, yaitu menjaga
perbatasan darat langsung dengan
Malaysia di daerah yang terpencil
setingkat kecamatan, tidak terlepas dari
berbagai kendala di lapangan.
Kendala tersebut dapat terjadi dari
internal maupun eksternal. Di mana
faktor sarana, prasarana, komunikasi,
berbagai peraturan , dan dinamika
masyarakat setempat perlu menjadi
perhatian khusus agar tugas dan fungsi
Bea dan Cukai tetap berjalan secara
optimal.
Beberapa kendala itu antara lain
sebagai berikut ;
Pertama, Penyetoran Penerimaan
Harian. Terdapat kendala ketepatan
waktu antara realisasi penerimaan yang
dilaporkan oleh KPBC Entikong dengan
penerimaan yang sampai ke kas
negara yang dilaporkan oleh Kantor
Perbendaharaan dan Penerimaan POS PEMERIKSAAN LINTAS BATAS, aktivitasnya dimulai sejak pukul 5 pagi.
U
WBC/ZAP
ntuk meningkatkan kemampuan pe-
tugas dalam menjalankan tugasnya
khususnya yang berkaitan dengan
masalah Kepabeanan, Pusat Pendidikan
dan Pelatihan (Pusdiklat DJBC) mengada-
kan Diklat Teknis Substantif Spesialisasi I
(DTSS I) angkatan pertama. DTSS terse-
but diikuti oleh 90 peserta dari berbagai
kantor Pelayanan Bea dan Cukai (KPBC)
dan Kanwil dari seluruh Indonesia.
DTSS tersebut berlangsung selama
kurang lebih tiga bulan yang dimulai pada
11 April 2006 yang dibuka langsung oleh
Kapusdiklat DJBC Sofyan Permana dan
ditutup pada 5 Juli 2006 di Pusdiklat DJBC
Jakarta oleh kabid Penyelengaraan Maruli
Sitompul. Para peserta mendapatkan pe-
latihan dari para pengajar yang terdiri dari
widyaiswara DJBC maupun juga pejabat
DJBC dengan jumlah jam latihan yang ha-
rus diikuti peserta selama 552 jam latihan
dengan materi mengenai kepabeanan.
Materi tersebut diantaranya teknis Ke-
pabeanan, teknis cukai, pengantar hukum
kepabeanan dan cukai, teknis verifikasi
dan audit, teknis perdagangan internasio- PENYEMATAN TANDA PANGKAT. Dilakukan oleh Kabid Peerencanaan Maruli Sitompul sebagai tanda
nal dan lain sebagainya. Pelatihan berakhirnya masa Diklat selama tiga bulan.
tersebut pada akhirnya akan disimpulkan
oleh para peserta melalui karya tulis. dirinya selalu berusaha untuk menyerap untuk bisa mengikuti DTSS I ini dengan
Maruli Sitompul dalam acara penutup- materi yang diberikan, walaupun selama baik, dan ternyata ia bisa mengikutinya
an tersebut mengatakan, diklat yang diikuti ini ia bertugas di pangkalan sarana opera- dan mendapatkan peringkat pertama. Ia
oleh para peserta ini merupakan suatu si yang pekerjaannya tidak bersinggungan kembali mengatakan walaupun selama ini
upaya untuk menyiapkan Sumber Daya langsung dengan masalah Kepabeanan hanya mengurus masalah perkapalan, na-
Manusia (SDM) dilingkungan DJBC yang Pada awalnya Rusdin hanya bertekad mun ia mampu menguasai masalah teknis
siap untuk menghadapi tugas tantangan WBC/ZAP
Kepabeanan melalui ujian akhir dan karya
kedepan yang dihadapi oleh DJBC. Selain tulis sebagai syarat kelulusan DTSS I.
itu juga ia menambahkan agar para Mengenai materi yang disampaikan
peserta dapat mengimplementasikan ma- selama DTSS I ini ia mengatakan, bahwa
teri pelatihan yang didapat dalam para pengajarnya merupakan orang yang
menjalankan tugas kesehariannya dan telah berpengalaman dibidangnya
menyampaikannya kepada rekan-rekan- sehingga ia merasa mudah untuk
nya di tempat tugasnya. menyerap materi yang disampaikan para
Selain itu Maruli juga menambahkan pengajar baik itu widyaiswara maupun
tuntutan dunia industri agar terciptanya juga pejabat fungsional di DJBC.
pelayanan yang baik dan memuaskan pa- Ketika ditanya langkah selanjutnya
ra stake holder agar terus dijaga. Dengan setelah mengikuti DTSS, ia mengatakan
adanya pelayanan yang baik tentunya bahwa dirinya tidak mempunyai ambisi
citra DJBC akan semakin baik dimata untuk segera pindah ke bidang lain sesuai
masyarakat dan mampu untuk menseja- dengan apa yang diperolehnya dalam
jarkan diri dengan instansi Kepabeanan di DTSS tersebut. Namun sebagai pegawai
dunia internasional. negeri sipil ia selalu siap untuk ditempat-
Rusdin peserta DTSS I yang menda- kan dimana saja, apakah itu sesuai de-
pat peringkat pertama kepada WBC ngan pendidikan yang telah diperolehnya
mengatakan bahwa dirinya baru pertama melalui DTSS I ataupun tidak. Diakhir
kali mengikuti DTSS ini. Ia yang bertugas pembicaraan ia mengatakan akan
di pangkalan Sarana Operasi Tanjung berusaha untuk mengimplementasikan
Balai Karimun sebagai staf seksi perkapal- RUSDIN. siap mengimplementasikan apa yang apa yang diperolehnya pada DTSS dalam
an mengatakan, dalam menjalankan diklat diperolehnya dalam pekerjaannya. pekerjaannya. zap
JAKARTA. Para Pejabat eselon II, III, IV DJBC dilingkungan KP-DJBC dan Juga KPBC Soekarno-Hatta dan Bekasi mengikuti pengenalan ESQ di
Auditorium KP-DJBC pada 17 Juni 2006. Pengenalan ESQ yang dibawakan oleh ESQ Leadership Center pimpinan Ary Ginanjar Agustian, dibuka oleh
Sekretaris Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Sjahrir Djamaluddin. Tampak hadir dalam acara tersebut yakni Direktur Fasilitas Kepabeanan Ibrahim A.
Karim, Direktur Kepabeanan Internasional Kamil Sjoieb, Direktur Pencegahan dan Penyidikan, Endang Tata, Direktur Verifikasi dan Audit Thomas Sugijata,
Kakanwil IV DJBC Jakarta, Erlangga Mantik dan Kakanwil V DJBC Bandung Djoko Wiyono serta Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai. Acara diakhiri
dengan penyerahan cinderamata kepada salah satu pembicara ESQ, yang diserahkan oleh Sjahrir Djamaluddin.
FOTO : ADITO
DENPASAR. Pada 27 Juni 2006 dihadapan seluruh pegawai KPBC Ngurah Rai Kepala KPBC Ngurah Rai Adam R. Kembuan menyampaikan
pengarahan yang berkaitan dengan masalah Kode Etik Pegawai Negeri Sipil Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Acara tersebut diselenggarakan di aula
KPBC Ngurah Rai dihadiri juga para pejabat dilingkungan KPBC Ngurah Rai. Adito, Denpasar
DENPASAR. Kantor Wilayah VIII DJBC Denpasar pada 16 Juni 2006 dikunjungi oleh Menteri Negara (Meneg) Pendayagunaan Aparatur Negara (PAN)
Taufik Effendi bersama anggota DPR RI dari Komisi 11. Kedatangan Meneg PAN dan rombongan diterima langsung oleh Kakanwil VIII Heryanto Budi
Santoso diruang kerjanya. Dalam kunjungan ini, selain meminta masukan mengenai revisi UU no. 10 tahun 1995 tentang Kepabeanan, Meneg PAN juga
memberikan arahan bagaimana menjadi institusi birokrat yang ideal (gambar kiri). Gambar kanan, Kakanwil (no. 3 dari kiri) foto bersama dengan
rombongan yang dipimpin Meneg PAN (no.2 dari kanan). Adito, Denpasar
FOTO : ADITO
DENPASAR. Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Ngurah Rai pada 23 Mei 2006 melaksanakan pemusnahan terhadap barang-barang yang tidak dikuasai.
Pemusnahan dilakukan di tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung Kangin Denpasar (gambar kanan), yang sebelumnya dilakukan penandatangan naskah
pemusnahan dengan dihadiri selain pejabat Bea dan Cukai juga dihadiri instansi terkait (gambar kiri). Adito, Denpasar
WBC/ATS
JAKARTA. Dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan RI ke-61 Bapors (Badan Pelaksana Olaraga) Kantor Pusat DJBC menyelenggarakan
beberapa pertandingan olahraga yakni sepak bola, voli dan bulutangkis. Untuk pertandingan sepak bola pelaksanaannya dimulai/dilaksanakan pada 15 Juni
2006, pertandingan voli pelaksanaannya dimulai pada 16 Juni 2006, dan Tampak dalam gambar kanan, pertandingan bulutangkis yang pelaksanaannya
dimulai pada 20 Juni 2006 bertempat di aula gedung B dan pada pertandingan awal tim bulutangkis Sekretariat melawan Dit PPKC dengan skor akhir 3 –
0, dan gambar kiri kedua tim foto bersama dengan Ketua Bapors DJBC (berdiri no. 3) dan Revy Suhartantyo selaku ketua panitia pelaksana.
KOTABARU. KPBC Tipe B Kotabaru pada 3 Juni 2006 Ikut berpartisipasi dalam rangka HUT Kotabaru ke 56 dengan mengikuti pameran dalam Ekspo
56 Tahun Saija’an di Siring Laut Kotabaru. Pameran Ekspo 56 Tahun ini diselenggarakan selama dua minggu, dibuka oleh Bupati Kotabaru H. Drs.
Sjachrani Mantaja, MBA dan diikuti sebanyak kurang lebih 210 stand. Bupati Kotabaru dan Wakil Bupati menyempatkan diri mengujungi stand Bea dan
Cukai dan dengan antusias menyimak penjelasan dari Kasi. Pabean Redy Bambang. Pameran dihadiri pula oleh Meneg. PAN Taufik Effendi. Bea dan
Cukai khususnya KPBC Tipe B Kota Baru dalam pameran tersebut tentang tugas-tugasnya diantaranya pencegahan narkoba, memerangi illegal logging
dan pencegahan penambangan batubara liar. Tampak pada gambar kiri, Korlak Pabean Yuliansyah (batik), pelaksana Subbagian Umum Lili Sardiansyah
(kemeja putih) dan Pelaksana OKDD (baju safari) foto bersama didepan stan Bea dan Cukai, dan gambar kanan Korlak Pabean Yuliasyah tersenyum
menyambut kedatangan pengunjung ingin melihat gambar dan barang-barang yang dipamerkan oleh Be dan Cukai. Kiriman KPBC Kotabaru,
MANADO. Pada kejuaran terbuka karate POR Maesa yang JAKARTA. Pelatihan Computer Based Training kerjasama Bea dan
kembali diselenggarakan di GOR KONI Sario Manado pada 28 Cukai (Kanwil IV DJBC Jakarta) dengan Badan Narkotika Nasional (BNN)
Juni hingga 1 Juli 2006 lalu, perguruan karate Inkado korda Jawa yang diselenggarakan selama 10 hari ditutup pada 30 Juni 2006. Acara
Barat yang dipimpin oleh Agustinus Djoko Pinandojo yang juga penutupan diawali dengan kata sambutan dari Kakanwil IV DJBC Jakarta
merupakan Kepala Seksi Pencegahan dan Penyidikan Kantor yang dalam hal ini diwakili oleh Kepala Seksi P2 Kanwil IV DJBC Jakarta
Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A Khusus Soekarno-Hatta, GH Sutedjo dan sambutan Kepala Pusat Dukungan dan Penegakan Hukum
berhasil menduduki peringkat ke enam dari 40 perguruan karate (Kapusdukgakum) BNN Joko Satrio (Baju Safari) yang sekaligus menutup
seluruh Indonesia. Inkado korda Jawa Barat yang pada event kali acara pelatihan. Dalam acara tersebut dilakukan pelepasan atribut peserta
ini hanya menurunkan lima atletnya di kelas kadet, berhasil dan penyerahan sertifikat kepada 30 peserta yang berasal dari pegawai
meraih medali perak di kelas kata beregu kadet putri kadet, dan DJBC dilingkungan Kanwil IV Jakarta. Acara dilanjutkan dengan ramah
medali perunggu di kelas komite + 40 Kg. Putri. tamah dam makan siang bersama.
WBC/ADI
JAKARTA. Berkaitan dengan keluarnya
Peraturan Dirjen Bea dan Cukai nomor P-05/
BC/2006 tentang petunjuk pelaksana
penyelesaian impor barang kiriman melalui
perusahaan jasa titipan (PJT), dan peraturan
Dirjen nomor P-06/BC/2006 tentang jalur
prioritas yang menggantikan keputusan
Dirjen nomor Kep-11/BC/2005, tim kerja dari
Direktorat Teknis Kepabeanan, yang terdiri
dari Kasubdir Impor, Bahctiar dan Kepala
Seksi Impor, Heru Pambudi, pada 15 Juni
2006 lalu, melakukan sosialisasi di Kantor
Wilayah IV DJBC Jakarta. Acara yang dibuka
oleh Kabid Kepabeanan dan Cukai, Muryadi,
berlangsung di lantai 5 gedung induk KPBC
Tanjung Priok, dan diikuti oleh pegawai di
lingkungan Kanwil IV Jakarta. Pada
kesempatan sosialisasi ini, tim menjelaskan
mengenai mekanisme yang ada pada jalur
prioritas termasuk hal-hal yang diubah pada
peraturan sebelumnya. Sementara untuk
peraturan mengenai PJT, tim juga
menjelaskan hal-hal yang baru yang terkait
dengan peraturan tersebut.
FOTO : TOUPIK KUROHMAN
PALEMBANG. Kanwil III DJBC Palembang pada hari Kamis, 13 Juli 2006 menyelenggarakan Sosialisasi Retraining Integritas Pegawai untuk para
pejabat dilingkungan Kanwil III DJBC Palembang di Aula Kanwil III DJBC Palembang. Tampak dalam gambar Kakanwil III DJBC Palembang Heru Santoso
sedang memberikan arahan, didampingi sebelah kiri Kabag Umum Syamsul Bahri dan sebelah kanan Kabid P2 Argandiono dan gambar kanan, para
peserta Sosialisasi Retraining Integritas Pegawai yang terdiri dari perwakilan Kepala KPBC, Kepala Bidang, Kepala Seksi, Kasubag, dan Koordinator
Pelaksana dilingkungan kerja Kanwil III DJBC Palembang tengah antusias mengikuti acara tersebut. Kiriman Kanwil III DJBC Palembang,
H E N D R A
Begitu singkat nama pria kelahiran Palembang, 28 Juni 1977 ini.
Alumni Prodip III angkatan 11 ini menjalani penempatan pertamanya
sebagai pegawai Bea dan Cukai di Kanwil IX DJBC Pontianak.
Pegawai golongan II/d ini, Sekarang bertugas sebagai auditor di
Kanwil IX DJBC Pontianak. “Sebenarnya cita-cita saya dulu ingin jadi
akuntan, tapi meski gak kesampaian, tugas auditor juga tidak jauh
berbeda,” ucap pegawai yang menyelesaikan sarjana hukumnya di
Universitas Tanjung Pura, Pontianak.
Hendra, yang juga tercatat sebagai atlet nasional cabang olahraga
kempo, merupakan salah satu atlet yang dimiliki Propinsi Kalimantan
Barat. Berbagai juara dan penghargaan telah diraihnya dari cabang olah
raga ini. Dunia beladiri kempo memberi warna sendiri dalam hidupnya
disamping menjadi pegawai negeri. “Belum lama saya ikut kejuaraan
pra PON, tetapi gagal sewaktu bertanding Bali,” ujar pemegang sabuk
hitam yang pada 2003 berhasil menyabet 3 medali emas pada
kejuaraan nasional di Pontianak dan 1 buah perak pada kejuaraan
nasional di Jakarta.
Kegemarannya pada beladiri kempo, diakuinya mulai dilakoni sejak
duduk di bangku SMP, namun sempat terhenti. Baru kemudian setelah
ia menjadi pegawai bea cukai keinginan untuk aktif lagi di kempo
timbul.
“Menurut saya beladiri bagi pegawai perlu, sebab tantangan kerja
K A R Y A N T O
Penempatan tugas bagi pegawai tidak bisa ditebak. Tiga belas tahun
berkarir di DJBC Karyanto telah mengalami tiga perpindahan tugas yakni
KPBC Soekarno-Hatta, KPBC Tanjung Priok II dan Direktorat Cukai KP-
DJBC. Saat ditanya WBC mengenai penempatan ini, dengan lugas
Karyanto menjawab “Saya hanya mengikuti garis tangan saja,” ujarnya.
Pengalaman yang berkesan dalam menjalankan tugas yakni ketika ber-
tugas di KPBC Tanjung Priok. Ditempat itu situasi kerja mempunyai dinami-
ka yang sangat tinggi dan cepat, volume kerja sangat besar, serta memiliki
permasalahan-permasalahan yang sangat kompleks. Dengan modal pendi-
dikan yang dimiliki dan sarat dengan pengalaman dilapangan, ”Kontainer-
kontainer yang ada benar-benar saya periksa dengan teliti walaupun ada
sebagian orang yang memandang saya agak sinis karenanya,” tuturnya.
Menurutnya, setiap orang memiliki motivasi dalam bekerja. “Untuk itu,
dimanapun ditugaskan, kita harus bekerja sebagus mungkin, dan kita harus
menciptakan iklim kerja yang kondusif bagi pegawai. Untuk menciptakan
iklim kerja yang kondusif tersebut, tanggungjawab dan prestasi kerja bukan
mengarah pada individu tetapi kerjasama tim,” katanya lagi
Karyanto sendiri mulai berkarir di Bea dan Cukai melalui penerimaan
prodip III angkatan 6 tahun 1993. Setelah diterima, ia langsung mengikuti
pendidikan kesamaptaan. Usai mengikuti pendidikan kesamaptaan,
Karyanto langsung mengikuti pendidikan PPNS. Penempatan
pertamanya di KPBC Soekarno Hatta selama satu tahun. Kemudian
dipindahkan ke Kantor Pusat selama delapan tahun. Pada 2002 hingga
saat ini, ia ditempatkan dibagian P2 KPBC Tanjung Priok II.
DONATUS DANANTO
Berawal dari kakeknya yang banyak kenal dengan pegawai Bea dan
Cukai membuat ia ingin menjadi pegawai Bea dan Cukai. Setelah tamat
SMA maka ia pun mengikuti kursus komputer di Pontianak. Setelah lulus
dia mencoba untuk menjadi honorer karena belum ada lowongan
akhirnya ia kembali ke kampungnya di Sontas, Entikong untuk berkebun.
Pada akhir 1999 ia mendapat panggilan dari KPBC Pontianak untuk
menjadi tenaga honorer dengan tugas membantu administrasi dan
pengetikan surat-surat. Pada kesemapatan tes pertama CPNS dia
sempat gagal. Tetapi kegagalan tersebut tidak membuat dia patah
semangat. Pada saat ada test CPNS di Bea dan Cukai untuk kedua
kalinya akhirnya berhasil. Dengan demikian dia berhasil membuktikan
motto hidupnya “Gagal dalam perujuangan belum berarti kemunduran.
Karena setiap permasalahan ada pemecahannya”.
Penempatan tugas pertamanya sejak menjadi PNS pada 2005
adalah di KPBC Entikong seksi P2. Sedangkan sekarang dia bergeser
di bawah seksi Pabean dalam kantor yang sama. Ketika WBC
mewawancarainya, Dananto, demikian panggilannya sedang bertugas di
Pos Pengawasan Lintas Batas Entikong dimana aktivitas kesibukan di
SOSIALISASI PENDETEKSIAN PITA CUKAI DAN PERMASALAHAN CUKAI LAINNYA. Selain dari Direktorat Cukai dan P2, pengarahan juga diberikan oleh
tim dari PT. Pura Nusa Persada, PT. Kertas Padalarang dan Peruri.
P
WBC/ATS
ada 29 Juni 2006, bertempat di violet, loop (kaca pembesar), cairan
Aula Gedung B, Kantor Pusat atau larutan organik, serta pena.
DJBC, diselenggarakan sosialisasi Dengan menggunakan alat-alat
pendeteksian pita cukai dan permasa- tersebut, pegawai DJBC bisa dengan
lahan cukai lainnya. Sosialisasi tersebut mudah mendeteksi pita cukai apakah
diselenggarakan atas kerjasama antara itu palsu atau asli.
DJBC, PT. Pura Nusapersada, Peruri Saat diwawancara WBC, Direktur
dan PT. Kertas Padalarang. Cukai Frans Rupang menjelaskan, tujuan
Sosialisasi kali ini diperuntukan bagi dari sosialisasi ini dikarenakan adanya
kalangan internal atau pegawai DJBC. kesan bahwa peredaran rokok illegal
Sejumlah 109 orang peserta yang ber- semakin banyak dan mengkhawatirkan.
asal dari seluruh Kantor Wilayah dan Untuk memperkecil peredaran rokok
Kantor Pelayanan Bea dan Cukai hadir illegal tersebut, harus dilakukan operasi
pada hari itu. Selain oleh Direktorat pasar yang diharapkan menimbulkan dua
Cukai dan P2, pemaparan pendeteksi- kemungkinan. Pertama, berhenti menjadi
an pita cukai dan permasalahan cukai rokok illegal dan kedua, tetap berproduksi
lainnya juga dilakukan oleh tiga tim tetapi menjadi legal.
yang berasal dari PT. Pura Nusapersa- “Namun, sebelum melakukan
da, Peruri dan PT. Kertas Padalarang. operasi, para pegawai harus betul-betul
Dalam sosialisasi tersebut, para dibekali dengan langkah-langkah apa
peserta diberikan pembekalan saja yang harus dilakukan. Sebab,
pengetahuan mengenai pita cukai bagaimana pegawai mau melakukan
seperti ciri-ciri pita cukai yang asli dan operasi kalau pemahamannya terhadap
yang palsu dilihat dari kertas, cetakan rokok yang palsu dan yang asli belum
FRANS RUPANG. Sebelum melakukan operasi,
maupun hologram dan sebagainya. para pegawai harus betul-betul dibekali baik?” kata Frans.
Peserta juga diberikan alat pendeteksi dengan langkah-langkah apa saja yang harus Ia menambahkan, akibat adanya
pita cukai seperti sinar lampu ultra dilakukan. pergantian tugas atau mutasi, ada
PERKEMBANGAN
VIRUS W32/MYBRO
VARIAN DARI VIRUS RONTOKBRO
Perkembangan virus saat ini semakin cepa. Tahun lalu sekitar bulan oktober 2005 muncul
suatu virus lokal baru yang mulai beraksi yang kita kenal dengan virus Rontokbro, dan diantara
virus-virus lokal yang ada menurut sumber di suatu situs menyatakan bahwa virus Rontokbro
merupakan virus yang paling ganas.
R
ontokbro merupakan suatu virus MyBro adalah merename MSVBM60. akan melalukan monitoring pada akses
lokal pertama yang menyebar dll (Microsoft Visual Basic Virtual Machi- internet tersebut dan akan berusaha
melalui e-mail dengan melakukan ne) yaitu suatu virus yang menyerang mengambil file dari situs tertentu,dan
update melalui internet sehingga virus aplikasi VB(Visual Basic) sehingga se- sebenarnya file yang diambil tersebut
ini memiliki varian-varian yang semakin mua virus lokal maupun tools pembas- adalah virus.
banyak, hal ini sangat membingungkan mi virus lokal yang pada umumnya
user untuk dapat menghapus virus dibuat menggunakan Visual Basic(VB) BERMAIN DENGAN REGISTRY
tersebut. akan terserang virus ini. Akibat dari Registry merupakan suatu tool pada
Setiap varian dari virus ini memiliki tindakan yang dilakukan oleh virus ini windows, registry mengadung informasi
perbedaan dalam penamaan file dan adalah semua aplikasi yang dibuat windows selama beroperasi seperti
aksi yang dilakukan sehingga user dengan Visual Basic tidak berfungsi. informasi mengenai profile setiap
agak bingung dalam menghapus virus Akibat dari tindakan virus ini merename user,aplikasi apa saja yang terinstall
tersebut tetapi pada dasarnya karakte- MSVBM60.dll yaitu diantaranya: pada komputer dan tipe dari sebuah
ristik dari virus ini untuk masing-masing dokumen. Registry juga mengandung
varian hampir sama. Virus Rontokbro 1. Semua virus yang ditulis dalam VB informasi tentang hardware yang
sampai saat ini belum surut bahkan akan lumpuh dan tidak berfungsi sedang bekerja pada sistem dan
saat ini virus tersebut mengeluarkan 2. Semua tools removal yang ditulis merupakan informasi mengenai port
versi/varian terbaru yaitu W32/MyBro. dalam VB akan lumpuh dan yang sedang digunakan.
Menurut keterangan dari 3. Semua aplikasi non virus yang Registry merupakan salah satu
perusahaan antivirus PT.Vaksincom ditulis dalam VB juga akan lumpuh. komponen penting dalam Windows se-
dalam keterangannya yang tertulis dan hingga virus lebih menyenangi tempat
diterima oleh detiknet, selasa(11/4/ sehingga hal ini merupakan suatu hal ini. Virus masuk ke dalam registry dan
2006) mengatakan bahwa Mybro telah yang menakutkan bagi pengguna melakukan perubahan dengan men-
berkembang menjadi 24 varian. aplikasi VB. disable-kan registry editor, hal ini dila-
Penyebaran yang dilakukan oleh virus Virus W32/MyBro telah menyebar kukan agar proses scanning tidak ber-
Mybro ini menyebar melalui e-mail dan dengan sangat luas di masyarakat. Vi- jalan secara realtime. Pada MyBro fol-
menurut catatan perusahaan rus ini pun memiliki kemampuan untuk der option pada registry tidak di-disable
PT.Vaksincom, Rontokbro beserta social engineering atau rekayasa sosial , namun kita tidak bisa mengaksesnya
variannya menimbulkan 31.038 insiden artinya virus ini menyebar dengan me- karena virus ini akan segera men-
atau 55,25 % dari total insiden virus di nyamarkan diri ini sebagai sebuah fol- terminate process explorer.exe yang
Indonesia. der. Rekayasa social ini dilakukan de- merupakan suatu shell dari Windows.
MyBro memiliki kemampuan untuk ngan memanfaatkam sebuah icon fol- Hal serupa akan terjadi saat meng-
memperbaharui diri via internet me- der sebagai sebuah icon program virus. akses Schedule Task virus ini melaku-
mungkinkan virus ini melakukan down- kan perubahan di registry dengan tidak
load script atau file tertentu dimana PENYEBARAN W32/MYBRO menampilkan ekstensi dari setiap file
script yang di download tersebut berisi Selain penyebaran virus ini melalui dan menyembunyikan file-file hidden
kode-kode tertentu. MyBro secara fisik internet dan e-mail virus ini menyebar dari system. Terdapat suatu perubahan
tidak terlihat perbedaannya dengan melalui media-media lain seperti disket yang berpengaruh yaitu dengan adanya
Rontokbro versi sebelumnya dan dan flash. Selain itu, penyebaran juga penambahan value pada beberapa
secara fisik masih menggunakan icon melalui penggunaan jaringan section di registry yang dijadikan
folder, namun apabila virus tersebut di pengguna komputer yaitu apabila suatu autorun. Virus ini pun menginfeksi
gali lebih dalam maka perbedaan komputer terhubung ke jaringan maka value pada run in safe mode pada
tersebut akan tampak cukup besar. ia akan meng-copy-kan dirinya ke HKLM\SYSTEM\CurrentControl-
Perbedaan yang cukup mendalam setiap folder yang di sharing. Set\Control\SafeBoot\AlternateShell,
terdapat pada pemrograman. Dahulu Virus ini akan mengumpulkan setiap dengan mengalihkan nilai dari value
virus Rontokbro menggunakan pem- alamat e-mail yang ditemukan dari tersebut ke program utama virus.
rograman Visual Basic namun kini di- beberapa file ekstensi seperti ppt, cfm, Artinya virus ini dapat aktif walaupun
perkirakan menggunakan bahasa C++, eml, txt, xls, doc, dan pdf file tersebut dalam safe-mode.
hal ini bisa dilihat dari badan virus dikumpulkan pada directory tertentu, Virus ini akan aktif pada saat start
yang menggunakan run time library. setelah itu pengiriman virus ini di kirim windows dan virus tersebut akan aktif di
Virus Mybro akan melakukan beberapa dengan menggunakan SMPT engine memory. Mybro akan melakukan blok
perubahan pada pada lokasi file induk. berupa sebuah Trojan downloader akses ke Task Manager artinya apabila
Salah satu hal yang paling berba- sehingga apabila penerima e-mail terdapat suatu proses dan proses
haya yang dilakukan oleh virus W32/ mengeksekusi maka program tersebut tersebut akan /ingin di kill dari Task
PEGAWAI PENSIUN
T.M.T 01 AGUSTUS 2006 PERIODE T.A 2006
NO N A M A NIP GOL JABATAN KEDUDUKAN
P
enyalahgunaan narkoba di Indone- Irjen Pol I Made Mangku Pastika dalam dari bisnis narkoba mencapai Rp.12 triliun
sia kini sudah pada taraf yang acara renungan malam sejuta lilin di rupiah per tahun, dengan biaya sosial
meresahkan. Hal ini terungkap dari Bundaran HI Jakarta 24 Juni 2006 dalam penyalahgunaan narkoba akibat
hasil survei yang dilakukan Badan rangka memperingati Hari Anti Narkoba kriminalitas diperkirakan mencapai Rp.4,2
Narkotika Nasional (BNN) bekerja sama Internasional dengan tema “Drugs are not triliun. Saat ini jumlah penyalahguna nar-
dengan Lembaga Penelitian Pranata Child’s play”. koba sebanyak 1,5 persen atau sebesar
Universitas Indonesia mengenai Survey Lebih lanjut ia mengatakan, hasil 3,256 juta dari jumlah penduduk Indonesia
Nasional Penyalahgunaan dan penelitian lain dilakukan oleh BNN bekerja yang berjumlah 217.076.600 jiwa.
Peredaran Gelap Narkoba pada sama dengan Pusat Penelitian Kesehatan
Kelompok Rumah Tangga di Indonesia”. Universitas Indonesia (Puslitkes UI) tahun PEMERINTAH SERIUS
DOK. WBC
Pemerintah dalam hal ini Kepolisan ,
BNN dan instansi lainnya menanggapi
serius dampak yang ditimbulkan dari
penyalahgunaan dan peredaran gelap
narkoba Indonesia. Hal ini terlihat dari
keberhasilan pemerintah dalam mengung-
kap pabrik ecstasy dan shabu ketiga di
dunia dan yang terbesar yang terletak di
Cikande Serang, Banten. Pengembangan
dari kasus tersebut menghasilkan temuan
baru dimana beberapa daerah di Indone-
sia juga terdapat pabrik narkoba yaitu
daerah Batu dan Banyuwangi.
Begitu pula dalam proses penegakan
hukum, para pelaku peredaran narkoba
yang tertangkap mendapat ganjaran
hukuman yang sangat berat yaitu
hukuman mati. Made kepada para
wartawan mengatakan, pihaknya merasa
puas dengan sanksi yang dijatuhkan
kepada para pelaku, dan berharap
eksekusi mati terhadap para pelaku dapat
dilakukan sesegara mungkin.
Tidak kurang Jaksa Agung Adurrah-
man Saleh menyatakan hal serupa, ia
mengatakan pihaknya tidak akan
berkompromi dengan masalah narkoba,
dan tidak segan-segan untuk menuntut
mati para pelaku peredaran narkoba jika
mereka terbukti mengedarkan narkoba.
Begitu juga dengan peran Bea Cukai
di BNN. Menurut Arman Singgih, mantan
Kepala KPBC Semarang yang kini menja-
PABRIK ECSTASY. Pengungkapannya melibatkan berbagai instansi terkait. bat sebagai ketua koordinator satgas
K
ia menyampaikan bahwa untuk antor Wilayah (Kanwil) IV DJBC Bea Cukai dilingkungan tugas Kanwil IV
memerangi narkoba bukan hanya Jakarta bekerja sama dengan Badan DJBC Jakarta dengan para pelatih yang
peran pemerintah dengan instansi Narkotika Nasional (BNN) berasal dari BNN dan juga dari Bea Cukai.
terkait melainkan juga peran menyelenggarakan Pelatihan Computer Pembukaan pelatihan tersebut dibuka
keluarga dalam menjaga anak-anak Based Training yang berlangsung selama oleh Kakanwil IV DJBC Jakarta Erlangga
dari bahaya ancaman narkoba. 10 hari dari tanggal 19-30 Juni 2006. Mantik dan (Kepala Pusat Dukungan dan
Lebih lanjut Adang mengatakan Pelatihan tersebut melibatkan pegawai Penegakan hukum (Kapusdukgakum)
penanganan masalah narkoba yang BNN Joko Satrio serta dihadiri para peja-
WBC/ATS
dilakukan oleh BNN yaitu langsung bat dilingkungan Kanwil IV DJBC Jakarta
menuju pada akar masalah, seperti Dalam sambutan pembukaan
tindakan preemptive, preventif dan pelatihan tersebut Kepala Kanwil IV DJBC
represif. Untuk itu ia mendukung acara Jakarta Erlangga Mantik mengatakan
yang dilakukan oleh BNN melalui salah satu tugas Bea Cukai sebagai
acara renungan malam maupun jalan border protection dimana harus
santai yang menurutnya merupakan melindungi masyarakat dari dampak
upaya preventif, dimana keluarga yang negatif dalam perdagangan Internasional
terlibat dalam acara yang diselengga- yang semakin berkembang. Bukan hanya
rakan BNN diajak untuk menjaga melakukan pengawasan terhadap
anak-anak mereka dari penyalahguna- penyelundupan yang bisa merusak
an narkoba, tanpa melupakan perekonomian Indonesia, tetapi juga tugas
tindakan preemtif, dan represif yang lainnya adalah memerangi narkoba yang
dilakukan oleh pihak keamanan. masuk ke Indonesia melalui pintu masuk
Lebih lanjut Adang mengatakan seperti bandara dan pelabuhan laut.
bahwa jalur masuk narkoba ke Lebih lanjut Erlangga mengatakan,
Indonesia diantaranya berasal dari penanganan masalah narkoba ini bukan
kawasan Golden triangle dan hanya menjadi tanggung jawab BNN,
Golden Crescent, pihak kepolisian Polisi atau Bea Cukai,namun menjadi
melakukan kerja sama dengan tanggung jawab bersama dan harus
organisasi Interpol dikawasan dilakukan secara terkoordinir. Begitu juga
tersebut sehingga upaya masuknya dengan peran masyarakat yang juga
narkoba ke Indonesia dari kawasan M. ALI AZHAR. Pelatihan diberikan kepada memiliki peran yang cukup besar dalam
tersebut dapat diminimalisir. zap instansi terkait. memerangi peredaran narkoba.
PESERTA PELATIHAN. Diharapkan dapat mengimplementasikan pelatihan tersbeut dalam praktek dilapangan.
Menuju Good
berbagai faktor harus mendapat perhatian
seperti kualitas ilmu, keterampilan,
pengalaman dan perilaku calon pegawai.
Penempatan pegawai harus sesuai
Governance DJBC
dengan kompetensi sesuai dengan prinsip
right man on the right place.
Hal lain yang menurutnya harus men-
dapat perhatian adalah kejujuran pejabat
dan pegawai, kualitas pengabdian pejabat
dan pegawai, dan kedisiplinan pejabat
DJBC bekerja sama dengan KPK menyelenggarakan dan pegawai yang menurutnya merupa-
program retraining integritas dan good governance kan salah satu modal dasar dalam
serta sosialisasi gratifikasi dan LHKPN selama dua hari memajukan setiap program, khususnya
pada 30Juni dan 3 Juli 2006 dalam membangun good governance.
Diakhir ceramahnya Abdullah
memberikan suatu kiat untuk
P
rogram “Retraining Integritas Peja- governance pada 30 Juni 2006, Direktorat meningkatkan integritas pegawai dimana
bat/Pegawai dan Good Governance” Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) juga ia mengatakan, agar selalu mencintai
yang diselenggarakan oleh Direktorat menyelenggarakan sosialisasi mengenai setiap pekerjaan yang digeluti, tidak
Jenderal Bea dan Cukai bekerja sama gratifikasi dan cara pengisian Laporan meninggalkan pekerjaan yang harus
dengan Komisi Pemberantasan Korupsi Hasil Kekakayaan Pejabat Negara diselesaikan hari ini untuk dikerjakan
(KPK) pada 30 Juni 2006 di Aula Gedung (LHKPN) dengan mengundang pembicara keesokan harinya. Mengenai hak yang
B KP-DJBC dibuka langsung oleh Eririana Harja Pamengkas, Wakil Ketua diperoleh dan kompensasi, ia mengatakan
Direktur Jenderal Bea dan Cukai Anwar KPK. agar selalu melihat kebawah, dan untuk
Suprijadi dan diikuti oleh pejabat eselon Yusuf Indarto, Kepala Kepagawaian berprestasi agar selalu melihat ke atas.
II,III dan IV dilingkungan KP-DJBC dan yang juga salah satu panitia acara dan ju- Kiat lain yang disampaikannya adalah
beberapa Kantor Wilayah Direktorat ga peserta retraining mengatakan, ide me- tidak mengambil sesuatu dari kantor yang
Jenderal Bea dan Cukai (Kanwil DJBC). ngadakan acara retraining tersebut meru- bukan haknya meskipun itu sangat kecil
Selain retraining integritas dan good pakan ide yang disampaikan oleh Dirjen dan agar melindungi anak dan istri de-
NOTA KESEPAHAMAN
Barang (SPPB) atau juga Persetujuan
ekspor, pengiriman laporan status barang
timbun dan laporan keluar masuk
P
erusahaan Tempat Penimbunan Se- Tanjung Priok, sehingga permasalahan saksi dan pelaporan perpindahan kontai-
mentara (TPS) yang juga merupakan yang timbul dapat diminimalisir. ner antar TPS, Transaksi yang terjadi ber-
anggota Asosiasi Pengusaha Tempat Ketua Aptesindo Suryantono mengata- langsung secara real time dengan basis
Penimbunan Sementara Indonesia kan perkembangan teknologi di Indonesia internet, yang kesemuanya berlangsung
(APTESINDO) diantaranya yaitu PT. Berdi- khususnya teknologi informasi mendapat secara online sehingga bisa diakses dari
kari, PT AIRIN, PT Transportindo Lima perhatian dari DJBC, salah satu penerap- mana saja dengan koneksi internet.
Perkasa dan PT Mustika Alam Lestari annya adalah TPS online yang menurut- TPS on-line ini rencananya akan
menyatakan kesiapannya menjalankan nya inisitif awal berasal dari Bea Cukai. diberlakukan pada bulan September
sistem pertukaran data elektronik dengan TPS online ini lanjutnya, merupakan apli- dan untuk sementara akan dijalankan di
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) kasi pertukaran data secara on line antara Tanjung Priok, menyusul nantinya
yang difasilitasi oleh Finnet Indonesia TPS dengan DJBC terkait dengan kedepan beberapa pelabuhan besar
yang tertuang dalam penandatanganan dokumen Surat Perintah Pengeluaran lainnya di Indonesia. zap
nota kesepahaman antara DJBC dengan WBC/ATS
Aptesindo tentang pemberlakuan Tempat
Penimbunan Sementara (TPS) On line.
Penandatanganan nota kesepahaman
tersebut dilakukan oleh Direktur Informasi
Kepabenanan dan Cukai Jody Koesmen-
dro dengan masing-masing pimpinan
perusahaan pengelola TPS yang disaksi-
kan oleh Dirjen Bea dan Cukai Anwar
Suprijadi, Kakanwil IV Jakarta Erlangga
Mantik, pejabat Kantor Pusat DJBC dan
pejabat dilingkungan Kanwil IV DJBC Ja-
karta, pada 12 Juli 2006 di Kanwil IV
DJBC Jakarta.
Dalam sambutannya Kakanwil IV
Jakarta Erlangga Mantik mengatakan
pihaknya sangat mendukung upaya
Aptesindo memberlakukan TPS on-line ini,
mengingat sistem ini sangat berguna
untuk memperlancar arus barang yang
masuk ke Indonesia melalui Pelabuhan PRESENTASI . PT. Finnet mempresentasikan TPS online kepada para undangan.
S
aya seorang ibu (30) yang setahun bertujuan untuk mengatur menu makanan maka tetap bertahan dengan pola makan-
lalu melahirkan anak. Setelah rendah lemak yang kaya serat, vitamin, an yang baru. Ada beberapa pilihan
melahirkan berat badan saya terus mineral dan zat gizi dapat membantu ibu. olahraga yang bisa dijadikan pertimbang-
bertambah, tidak terkontrol. Sekarang Dasar piramida adalah jenis makanan an untuk menentukan jenis olahraga
berat badan saya 75 kg padahal tinggi yang boleh dimakan lebih banyak dan berdasarkan keuntungannya. Lihat pada
saya 164 cm. Saya sudah berusaha makin ke atas adalah jenis makanan yang tabel.
berhati-hati untuk menahan napsu makan harus dibatasi. Manfaat menurunkan berat badan
saya, tetapi hanya berlangsung sesaat, l Kelompok I : (dasar piramid); roti, yang pasti akan membuat rasa lebih
karena yang ada diwaktu kemudian saya sereal, nasi, pasta nyaman terhadap diri sendiri baik
akan makan lebih banyak lagi karena l Kelompok II : Sayur-sayuran atau penampilan dan kebugaran. Sedangkan
merasa tersiksa menahan-nahan keingin buah-buahan dalam segi kesehatan memberi
untuk makan. Yang ingin saya tanyakan, l Kelompok III : kelompok daging, keuntungan antara lain dapat mengurangi
bagaimanan cara menurunkan berat ayam, ikan, kacang-kacangan, telur, resiko tekanan darah tinggi, jantung,
badan dengan bijaksana tanpa menyiksa yoghurt, susu, keju. penyakit gula, gangguan persendian, nyeri
diri dan selain penampilan menjadi lebih l Kelompok IV : (puncak piramida) punggung, batu empedu, gangguan
baik ? Apa manfaat kehilangan atau kelompok lemak, minyak dan manis- pernapasan dan lain-lain.
menurunkan berat badan saya ? manis. Ini adalah kelompok yang Beberapa tips yang bisa digunakan
RISKA-Malang digunakan dalam jumlah sedikit. sebelum menjalankan diet :
l Jangan mulai program pengendalian
JAWAB : Tubuh akan melakukan pembaharuan berat badan bila sedang depresi
Ibu Riska, dalam kehamilan, pada cadangan lemak tubuh bila kalori l Tentukan sasaran penurunan berat
melahirkan dan menyusui boleh dikatakan makanan yang masuk tidak memenuhi badan yang masuk akal (jangka
hampir semua ibu mengalami kenaikan kebutuhan energinya, sehingga secara pendek dan jangka panjang)
berat badan yang ber- l Cermati asupan makanan
makna. Puncak kenaikan berat KEUNTUNGAN l Belajar menikmati makanan
badan pada saat hamil tua karena sehat (gunakan piramida
bertambah dengan berat bayi di kegiatan daya kelenturan kekuatan makanan)
kandungan. Setelah melahirkan tahan l Kurangi lemak pada makanan
akan terjadi penurunan lagi, hingga kurang dari 30 persen
kemudian dapat bertambah atau aerobik **** *** ** l Jangan lewatkan waktu
menetap pada saat ibu menyusui. makan. Makan pada waktunya
Yang penting diperhatikan adalah sepeda **** ** *** membuat napsu makan dan
gizi yang cukup pada ibu selama naik tangga * * * * * *** pilihan makanan lebih
menyusui anak. terkendali.
golf * ** *
Bila asupan gizi sudah berle- l Buat catatan dan juga catatan
bihan maka akan disimpan tubuh jogging **** ** ** olahraga
dalam bentuk lemak yang kemu- berenang **** **** **** l Catat faktor yang mempenga-
dian menyebabkan kegemukan. ruhi usaha pengendalian berat
Berdasarkan Indeks Massa Tubuh tenis ** *** ** badan, apakah tergantung
(IMT) yang dimodifikasikan oleh jalan ** * * mood, waktu, jenis makanan
Lembaga Nasional untuk atau kegiatan tertentu.
Pedoman Klinis Kesehatan tahun yoga * **** * l Perhatikan apa yang diminum,
1998 maka IMT ibu yang baik alkohol mengandung banyak
berkisar 52,5 kg-66 kg. Keterangan : Jumlah * menunjukkan tinggi kalori yang meningkatkan
Pada dasarnya kenaikan be- keefektifitasannya nafsu makan dan menurunkan
rat badan tejadi akibat asupan niat .
makan berlebih dan kurangnya olahraga. bertahap berat badan akan turun dengan l Batasi gula dan yang manis-manis
Cara terbaik untuk menurunkan berat berkurangnya cadangan lemak tubuh. l Makan perlahan-lahan, dengan de-
badan adalah mengubah gaya hidup. Karena itu kurangi asupan kalori makanan mikian porsi yang dimakan akan lebih
Perlu punya niat yang kuat untuk 500-1000 kalori/ hari dengan mengurangi sedikit, sebab sudah merasa kenyang
mengurangi berat badan. Kurangi berat makanan berlemak tinggi (keju, kue, l Jangan makan sambil melakukan
badan secara perlahan-lahan (2-4 kg/ gorengan) dan konsumsi makanan kalori sesuatu, misalnya membaca atau
bulan) dan berusahalah mengubah rendah seperti sayur dan buah-buahan. menonton TV
kebiasaan makan berkalori tinggi dan Perhatikan jumlah l Gunakan piring kecil
berolah raga secara teratur. makanan.Mengkonsumsi makanan kalori l Kendalikan diri bila ada makanan
Bila ibu cenderung atau tergoda rendah tapi dalam jumlahnyang besar kesukaan. Keinginan itu akan
memilih jenis makanan yang salah, maka hasilnya tidak berbeda. Olahraga segera hilang
mulailah membuat daftar makanan dan pada dasarnya tidak usah terlalu berat,
membeli makanan sehat saja. Untuk yang penting adalah teratur (minimal 3-4 Mudah-mudahan tips ini dapat
mempermudah memilih jenis makanan kali seminggu). Hati-hati karena olahraga membantu Ibu menurunkan berat badan.
maka “Piramida Pedoman Makanan” yang juga dapat meningkatkan nafsu makan, Semoga berhasil.
Sepak Bola
DAN PERILAKU
“Image is a powerful force in football and, once
cemented in people’s minds, can linger far longer than
reality, even when that reality is at complete odds
with the mythology” (Rohan Connolly)
D
emam sepak bola di seluruh dunia keberhasilan tim sepakbola dijiwakan Persaingan antar klub seringkali
terasa dimana-mana, kegiatan sebagai keberhasilan penggemarnya, melebar ke persaingan antar
apapun seakan dinomor duakan demikian juga kegagalannya. Orang pendukung. Persaingan dapat tampil
untuk kepentingan dunia yang satu ini. yang sedang merasa gagal sekalipun, dalam kemeriahan dandanan, memoles
Penduduk seluruh dunia seakan akan merasa terangkat kenyamanan wajah, menata rambut, bahkan umbul-
terbius, terfokus, mengikuti pemilu dirinya ketika tim sepak bola yang umbul dan daya tarik lainnya. Kita
siapa yang bakal memimpin dunia. dijagoinya menang. sering menyaksikan bagaimana
Senang, sedih, kecewa, perasaan yang Suatu terapi mengangkat mood JakMania berdandan baju oranye
ikut mengimbas dunia kerja selama yang boleh dijadikan booster juga. Ini sambil membawa umbul-umbul dan
pertandingan ditayangkan di layar kaca. diperkuat oleh pernyataan pemimpin penarik perhatian lainnya duduk di atap
Bahkan di Indonesia layar kaca pun klub sepakbola Collingwood Australia, metro mini sambil meneriakkan kata-
dikuasai oleh sponsor tunggal di Eddie McGuire, ”The great thing about kata kebanggaan mengunggulkan klub
Indonesia. Tak ada stasiun lain yang this football club is we celebrate Persija. Sementara itu ketika
dapat menyiarkannya langsung. pendukung klub Arema muncul
Kuatnya imbas sepakbola ini memberi beriringan dengan mereka dapat
insipirasi untuk menulis artikel ini tentu PERSAINGAN ANTAR terlihat persaingan kemeriahan sorak
saja dari sudut pandang seorang sorai dan riuh rendah berbagai bunyi-
pengamat hubungan manusia. KLUB SERINGKALI bunyian serta teriakan dari memuji diri
Menjadi penggemar dengan sampai mengejek lawan.
menjagoi satu klub, seakan membuat MELEBAR KE
seseorang percaya diri bahwa ia orang PERSAINGAN ANTAR PERMUSUHAN DALAM PERMAINAN
yang diperhitungkan dalam masyarakat BOLA, PERMUSUHAN PENDUKUNG
karena pengelompokkan sosialnya. PENDUKUNG Musuh bebuyutan di lapangan hijau,
Siapa yang tak bangga kalau ia betul dapat mengimbas permusuhan para
memahami bagaimana sepak terjang pendukung di luar lapangan hijau. Lihat
pemain, galaknya wasit, tekanan together, we cry together, we love kelompok pendukung yang langsung
pelatih, hebatnya presenter mengolah, together and we hate together but as turun ke lapangan di luar lapangan
memprediksi dan menyajikan our theme song says ‘side by side we hijau karena keteguhan membela tim
permainan? stick together». kesayangannya membuahkan sakit hati
Inilah topik yang menguasai seluruh pada kelompok pendukung tim lawan.
nafas kehidupan. Bahkan para pacar PERSAINGAN ANTAR KLUB ATAU Bila terjadi perdebatan tentang
atau pendamping pemain pun menjadi PERSAINGAN ANTAR PENDUKUNG ? bintang pujaan, yang tersinggung
buah bibir. Makanan enak buat para Prasangka antar klub dituliskan oleh adalah status kelompok, maka mungkin
pengelola dunia hiburan dan Tajfel, H. and Turner, JC (1986) - ”The terjadi perdebatan bahkan perkelahian
pemasaran, barang berlogo, beraksen social identity theory of intergroup seru membela mati-matian bintang
ataupun hanya sedikit sentuhan bola behaviour”. Salah satu teori pujaannya. Semangat yang terbakar
menjadi laris terjual. Dengan demikian mengatakan bahwa seorang individu kemudian menjadi sulit dikendalikan
bola, membentuk perilaku khusus bagi yang menjadi bintang akan mewarnai dan bahkan sering berbuah huru-hara
penggemarnya. ciri khas kelompok seperti Beckham yang amat merugikan.
mewarnai klubnya, sekaligus Pengamat bola di Australia
KEBERHASILAN TIM ADALAH meningkatkan status kelompok. Serta mengatakan bahwa permusuhan antar
KEBERHASILAN PENGGEMAR juga meningkatkan rating penonton di klub sangat besar bilamana citra klub
Pengamatan atas kelompok layar kaca bagi seluruh penggemar dan mereka serupa. Misalnya tentang klub
penggemar membuktikan bahwa meluas ke keluarga penggemar. Collingwood’s yang berival besar
Sisi Unik
Bola
DAN BEA CUKAI
U
npredictable, bola itu bundar, permainan puzzle? Sepak bola terdiri Mungkin main bola sewaktu kita kecil
wow …. adalah beberapa dari banyak kepingan puzzle. Bagian dulu. Main di lapangan desa berhenti
ungkapan yang terucap apabila dari puzzle tersebut perlu disatukan ketika pak Imam masjid
salah memprediksi atau mengobati untuk membuat satu kesatuan yang mengumumkan lewat pengeras suara
hati bila ada sesuatu yang tidak utuh dan kuat sebentar lagi waktu magrib. He..he..
tercapai atau malah-malah itu sudah Yang akan dipaparkan dalam tulisan he... indahnya kenangan masa lalu.
rahasia Illahi. Piala dunia 2006 kali ini dan Insya Allah akan berlanjut Dalam waktu yang ditentukan
sudah berlalu, tim Italia akhirnya ke tulisan berikutnya adalah : tersebut pemain bola harus tahu be-
merebut juara setelah mengalahkan nar bagaimana memanfaatkan
tim ayam jantan Perancis lewat 1. PEMANFAATAN WAKTU waktu dengan sebaik-baiknya. Kalau
drama adu penalti. Jagoan penulis Dalam Al Quran surat Al Asr dalam keadaan unggul, tim harus
yang mengusung strategi total begitu jelas Allah SWT menekankan menggunakan cara mengulur waktu
football sudah kalah oleh Portugal di dengan tepat, tentu dengan menghin-
babak perdelapan final. dari hukuman dari wasit. Apalagi
Kembali ke pokok permasalahan, kalau ketinggalan gol, tim sudah pas-
kenapa penulis mengemukakan dan PEMIMPIN JUGA ti harus mengejar ketinggalan
berbicara panjang lebar mengenai SALAH SATU FAKTOR tersebut.
sepak bola. Mengapa sepak bola? Piala Champions Eropa tahun
Ngomong kok bola melulu? La wong SESEORANG BETAH 2005 salah satu contohnya. AC Milan
satu bola kok diperebutkan 22 orang ATAU GELISAH DI vs Liverpool, ketika itu Liverpool
? Kenapa mereka tak dikasih satu tertinggal 0–3. Tetapi dengan
orang satu bola? Apa hubungannnya LAPANGAN KERJA semangat dan kerja sama yang satu
dengan Bea Cukai? Why don’t we tujuan akhirnya Liverpool bisa
discuss our job? Talk about our menyamakan kedudukan bahkan
work? betapa pentingnya waktu dan menang lewat adu penalti.
Hal inilah membuat penulis yang bagaimana memanfaatkan waktu itu Nah sekarang kita lihat dari sisi
mengumpulkan dari berbagai sumber dengan sebaik-baiknya. Bea Cukai. Akhir-akhir ini, salah satu
merasa tertarik untuk Pertandingan bola juga hanya satu yang menjadi perbincangan hangat
mengungkapkan beberapa sisi kali saja. Kalaupun bertemu lagi adalah mutasi. Pengumuman mutasi
hubungan sepak bola dengan dengan tim yang menjadi lawannya dan promosi lewat situs internet
manajemen dan fungsi tugas Bea dulu, tentu situasinya berbeda. adalah sebuah terobosan bagaimana
Cukai. Sepakbola adalah permainan Waktu juga demikian, ia tak akan memanfaatkan teknologi yang ada.
yang sederhana. Tetapi dalam sama. Pertandingan bola mempunyai Sampai- sampai kalau ada mutasi,
kalimat sederhana itu mengandung waktu tertentu dengan klasifikasi situs www.beacukai.go.id terasa
banyak aspek atau bagian yang sesuai usia pemain. Untuk yang lambat koneksinya, saking banyak-
masing-masing diperlukan perhatian dewasa 2 X 45 menit. Mana ada main nya yang mengakses, he..he..he.
khusus. Ingatkah anda akan bola yang tidak dibatasi waktu? Itulah salah satu usaha untuk membi-
INTREP
M
enjadi kurikulum tidak resmi dalam yang disampaikan selama ini mengenai beberapa ayat dalam Al- Quran antara
diklat Bea Cukai pada setiap kegiatan intelijen Nabi Musa a.s. sampai lain, surat Asy-Syura ayat 56-66, surat
pertemuan hari pertama selalu ada menduduki Canaan di Palestina dan Taahaa ayat 42-47, surat Almaidah ayat
perkenalan antara peserta dan instruktur/ dalam tulisan ini juga akan disampaikan 20-26 dan Al Baqarah ayat 248-252.
pengajar. Khusus diklat intelijen beberapa hal yang dalam dilklat belum
perkenalannya tidak hanya data pribadi dibahas secara luas, pembahasannya DINAS INTELIJEN
tetapi peserta diberikan basic test untuk secara garis besar saja. Pembahasan Pemberantasan Penyelundupan
mengetahui bakat dan kemampuan secara garis besar tersebut terpaksa (Tasdup) cukup seram untuk dilaksanakan
peserta sebagai calon customs intelli- ditempuh karena terbatasnya jamlat yang karena berkaitan dengan tantangan yang
gence officer (CIO). disediakan dalam diklat (kurang dari 60 memerlukan pengorbanan, mungkin
Tes tersebut sangat sederhana, jamlat - tidak termasuk praktek lapangan melebihi pengorbanan untuk merebut Irian
sebagai illustrasi, peserta diminta dan presentasi). Barat (Papua dan Irian Jaya Barat) dari
membuat daftar kegiatan apa saja yang Dalam diklat tersebut selalu dijelaskan tangan Belanda. Merebut Irian Barat
dilakukan sejak bangun pagi sampai bahwa Nabi Musa a.s. yang terkenal hanya memerlukan beberapa tahun sejak
berangkat ke kantor kecuali pekerjaan dengan Mosesinto System-nya penyerahan kedaulatan. Irian Barat sudah
mempersiapkan sarapan pagi dan melakukan kegiatan intelijen untuk dapat menjadi bagian NKRI, memberantas
membersihkan rumah, menyapu, pel memasuki Canaan di Palestina setelah penyelundupan nampaknya memerlukan
lantai dan menyiram taman. meninggalkan Mesir sebagai tempat waktu yang lebih panjang.
Diklat pengawasan/intelijen dimulai pemukiman baru bagi umatnya. Ternyata Tasdup ini merupakan tugas utama
tahun 1994 sebagai angkatan pertama berdasarkan sumber informasi yang baru DJBC, untuk itu dalam struktur organisasi
sampai tahun 2005 (5 angkatan). DJBC, dilengkapi unit tasdup (Direktorat
Jawaban para peserta pada umumnya di tingkat Pusat, Bidang di tingkat Wilayah
sama hanya berbeda dalam urut- ...MUSUH BEA CUKAI dan Seksi di tingkat Kantor Pelayanan).
urutannya. Rata-rata peserta menjawab; Nomenklatur Pemberantasan
bangun pagi jam 04.30, shalat subuh bagi TIDAK TERDUGA Penyelundupan (P2) menurut cerita yang
yang muslim, ke toilet untuk urusan beredar, diciptakan oleh para senior Bea
belakang, sikat gigi, mandi, mengenakan Cukai yang dikenal dengan sebutan
pakaian, sarapan pagi, memanaskan kami dapatkan -dari Presiden Direktur angkatan TP/TRIP (Bapak Padang
mesin kendaraan, pakai sepatu dan salah satu bank BUMN di Jakarta- bahwa Sudirdjo Alm. Cs).
berangkat ke kentor. menurut beberapa buku yang beliau baca, Pada tahun 80-an nomenklatur P2 ini
Walaupun instruktur meminta agar Nabi Musa a.s. setelah diusir oleh Firaun kemudian berubah menjadi P3
para peserta mencatat semua kegiatan tertahan di gurun Sinai selama 40 tahun (Pencegahan dan Penyidikan
bagaimanapun kecilnya tetapi esensial dan meninggal disana, jadi dengan Penyelundupan) dimana pada saat itu
(sebenarnya walaupun tidak esensial demikian Nabi Musa a.s. tidak sempat pimpinan DJBC didominasi oleh angkatan
tetap diperlukan untuk analisis dan memasuki Canaan. Sekolah Pengamat Pabean (Bapak
sebagai informasi tetap akan difilter) dan Sepeninggal Nabi Musa a.s. umatnya Soehardjo cs). Setelah berlakunya UU No.
ini dimaksudkan bahwa seorang CIO dipimpin oleh Nabi Harun a.s. yang masih 10 tahun 1995 tentang Kepabeanan dan
harus mengetahui hal-hal yang sekecil saudara Nabi Musa a.s. sendiri. Nabi UU No. 11 tahun 1995 tentang Cukai, P3
apapun di bidang tugasnya, tetapi dalam Harun pun tidak berhasil menduduki berubah lagi menjadi Pencegahan dan
lima angkatan diklat pengawasan/ Canaan. Yang berhasil menaklukkan Penyidikan (P2), tetapi berbeda P2
intelijen tidak seorang pun peserta yang Canaan adalah Nabi Daud a.s. putra dari sebelumnya secara nomenklatur.
mencantumkan kegiatan tentang Nabi Harun a.s. yang meneruskan Perubahahan dari P2 80-an ke P3
mematikan lampu teras atau lampu kegiatan Nabi Musa a.s. dan atas bantuan konon ceritanya bahwa nomenklatur
taman rumahnya. Justru ada yang hebat tentara Thalut dibawah pemerintahan raja Pemberantasan Penyelundupan terlalu
karena masih sempat mencuci mobil Thalut yang berperang melawan raja Jalut berat untuk dilaksanakan sehingga diubah
sebelum berangkat ke kantor. Kealpaan yang berkuasa pada saat itu. Dan dalam menjadi Pencegahan dan pada saat yang
mematikan lampu tadi bukan berarti peperangan itu Nabi Daud a.s. sendiri bersamaan DJBC dapat melakukan
peserta tersebut tidak berbakat/mampu, yang membunuh raja Jalut penguasa penyidikan dengan berlakunya KUHAP,
justru merupakan informasi bagi Palestina. Kemudian Nabi Daud a.s. dan sedangkan perubahan dari P3 ke P2 era
instruktur untuk menekankan hal-hal umatnya menduduki Canaan. UU No. 10 tahun 1995 konon katanya
yang perlu pembahasan lebih Kemungkinan umat Daud inilah nenek untuk mengembalikan citra P2 seperti P2
mendalam dalam diklat itu. moyang dari agen-agen rahasia Mosad 80-an walaupun singkatan itu berbeda.
Selama penulis menjadi instruktur sekarang ini. Untuk lebih akurasinya Perubahan nomenklatur itu tidak terla-
ada hal yang perlu dikoreksi tentang apa informasi ini beliau mencocokkan dengan lu berarti, pertanyaannya adalah sanggup-
BIAYA
BASIC TEST
Pembaca yang budiman (kecuali
yang pernah mengikuti diklat intelijen)
apabila mempunyai minat untuk me-
ngembangkan bakat intelijen dipersi-
lahkan menjawab basic test berikut:
PENDIDIKAN
Anda bersama isteri Claudy (30
tahun) dan anak-anak anda, Jhon (5
tahun), Andrew (3 tahun), Grace (1 ta-
hun) serta mertua laki-laki anda Philips
(56 tahun) dan mertua perempuan
TINGGI,
anda Jenny (54 tahun). Anda dan
keluarga anda tersebut bertamasya ke
Danau Toba. Dalam tamasya anda
tersebut semua sepakat untuk naik
perahu dan berencana untuk
mengelilingi Pulau Samosir.
Di danau Toba biasanya tidak ada
atau jarang sekali ada ombak, kalau-
pun ada, ombaknya tidak setinggi
ombak di laut yang dapat menengge-
lamkan perahu sehingga perahu anda
Semangat Tetap Tinggi
tidak dilengkapi dengan alat
pelampung dan keluarga anda pun
P
tidak mempersiapkannya karena emerintah usahakan anggaran beralasan, kita harus hidup sederha-
pengalaman selama ini di Danau Toba pendidikan 20% pada 2007. na, jangan membuat teman-teman
tidak pernah terjadi sampai perahu Aku tersenyum membaca judul yang lain iri hati.
terbalik karena ombak. berita di sebuah situs internet. Apakah masa kecilku kurang
Pada saat anda dan kelurga Pikiranku melayang ke masa belasan bahagia? Wah masa kecilku sangat
sedang asyik berlayar tiba-tiba datang tahun silam, saat ayahku menekan- bahagia, tidak ada bukit atau sungai
angin kencang bertiup dan
kan betapa pentingnya pendidikan di kotaku yang belum aku kunjungi.
menimbulkan gelombang yang sangat
tinggi. Sedikit beruntung karena jarak itu. Aku ingat kala itu, teman- Berenang di kali, memanjat pohon
perahu dengan daratan belum terlalu temanku mengeluhkan tidak diberi jambu sudah sering aku lakoni.
jauh, tetapi apa mau dikata perahu uang oleh orang tuanya untuk Mainanku selalu disediakan oleh
yang anda tumpangi langsung terbalik membeli buku alam ini. Dan
dan kondisi yang menambah pelajaran karena sekarang aku
ketidakberuntungan anda karena tidak punya uang. NEGARA-NEGARA merasa bersyu-
hanya anda saja yang dapat Aku sempat kur sekali. Selain
berenang. Pertanyaan, dari enam heran, karena di
MAJU MENGRATISKAN Baby-G, Roller
keluarga anda tersebut, siapakah yang saat yang sama PENDIDIKAN UNTUK Blade, atau
anda tolong pertama kali, kedua,
mereka memakai Tamagotchi,
ketiga dan seterusnya, berikan alasan
jam tangan Casio
WARGANYA kebutuhan pendi-
masing-masing sesuai urut-urutan
yang ditolong. Baby-G yang dikanku semua-
Apabila anda dapat menjawab lumayan mahal pada masa itu atau nya terpenuhi. Buku pelajaran yang
dengan tepat berarti anda termasuk memiliki roller blade ataupun mainan lengkap, pembayaran uang sekolah
orang yang mempunyai cara tamagotchi yang menjamur saat itu. atau uang kursus yang tidak pernah
berpikir, mengambil keputusan dan Sekali lagi aku tersenyum. terlambat.
bertindak secara logis dan sistimatis Bohong bila pada saat itu aku tidak Aku juga teringat kepada bebera-
serta dapat menetapkan skala menginginkan benda-benda seperti pa teman kuliahku yang selalu sibuk
prioritas sebagai syarat utama untuk
itu. Aku sangat menginginkannya, mencari pinjaman di saat pemba-
menjadi CIO. Dan kepada klien CIO,
anggaplah tulisan ini sebagai apalagi aku tahu sekali orang tuaku yaran uang semester yang kala itu
laporan intelijen yang lebih dikenal memiliki kemampuan yang jauh lebih Rp 600.000 per semesternya.
dengan instilah INTREP (Intelli- dari itu. Tapi orang tuaku tidak Namun, sekali lagi aku teringat pada
gence Report). Selamat bekerja. pernah mau memberikanku benda- gaya penampilan mereka yang selalu
Penulis adalah pensiunan pegawai Bea Cukai benda seperti itu. Saat itu mereka mengikuti tren mode saat itu, nonton
PENGHAPUSAN
cepat saji yang kalau aku hitung-
hitung minimal bisa mencapai Rp
100.000 tiap bulannya. Sungguh
ASSET
sebuah ironi.
Aku sangat setuju dengan niat
baik pemerintah untuk menaikkan
anggaran pendidikan. Karena
negara-negara maju mengratis-
kan pendidikan untuk warganya
Namun demikian, bukankah seti-
ap orang tua seharusnya sangat
menginginkan anak-anaknya
memiliki pendidikan yang cukup
B
tinggi. Apakah dengan mahalnya agi pegawai bea dan cukai yang Cukai yang ada di wilayah Kalimantan
biaya pendidikan merupakan pernah bertugas di bagian Timur (KPBC Balikpapan, KPBC Sam-
alasan pemakluman jika anak- umum / rumah tangga tentu per- arinda dan KPBC Bontang).
nah mengalami bagaimana sibuknya Pelayanan impor dan ekspor terha-
anak kita tidak bersekolah? Bila
untuk mempersiapkan proses peng- dap Pertamina/ BP Migas di wilayah
iya, sepertinya kita sudah mulai hapusan asset (pelelangan asset) Kalimantan Timur biasanya melalui
tergantung pada orang lain. terhadap barang-barang (asset) perusahaan-perusahaan pemegang
Di suatu ketika, hatiku miris “inventaris” kantor yang sudah tidak Kontrak Production Sharing seperti
sekali melihat jajanan anak di layak pakai secara de jure meskipun Chevron (Unocal), Total, dan Vico
beberapa Sekolah Dasar seka- secara de facto barang-barang Indonesia, meskipun ada juga sebagian
rang seperti nugget, sosis, dan tersebut masih bisa berfungsi dan transaksi yang langsung diurus oleh
sebagainya. Selain dikarenakan bernilai ekonomis terutama bagi Pertamina/ BP Migas.
alasan kesehatan, bukankah bila pihak lain di luar instansi Direktorat Pada prinsipnya importasi yang
ingin menghemat, mereka Jenderal Bea dan Cukai (DJBC). dilakukan oleh setiap perusahaan
Dengan analogi proses penghapus- pemegang Kontrak Production Sha-
membekali anak-anaknya dengan an asset pada direktorat kita, penulis ring di bawah “otoritas Pertamina/
makanan yang mereka buat akan mencoba berbagi pengetahuan BP Migas“ dibebaskan dari pungutan
sendiri. Sekali lagi, sungguh dan pengalaman impor, selama
sebuah ironi. tentang pengha- memenuhi
Pemerintah kita berusaha pusan asset pada persyaratan yang
untuk terus menganggarkan lebih perusahaan pe- KEJANGGALAN telah ditentukan.
untuk sektor pendidikan. Mereka ngelola asset ne- INILAH YANG Terhadap
berharap terciptanya kecerdasan gara di bawah barang-barang
bangsa di bumi Indonesia tercinta “otoritas” Perta- MENJADI TEMUAN dimaksud,
mina (BP Migas) selanjutnya wajib
ini. Sungguh niat yang mulia,
yang pernah pe- TIM AUDIT KAMI dipergunakan
apalagi jika didukung oleh masya- nulis alami ketika semata-mata
rakat yang memiliki semangat bertugas di Kanwil untuk kepentingan
juang yang tinggi. X DJBC Balikpapan selama melakukan pertambangan minyak dan gas sesuai
Mengharapkan pendidikan audit pada salah satu perusahaan kontrak antara mereka dengan
yang murah bahkan gratis bukan- pemegang Kontrak Production Sharing pemerintah (Pertamina/ BP Migas).
lah hal yang salah, namun apakah (KPS) perminyakan dan gas dengan Selama barang-barang tersebut masih
kita juga harus kehilangan se- Pertamina/ BP Migas (pemerintah) di dapat berfungsi sebagaimana mestinya
mangat berjuang kita untuk me- wilayah Muara Badak - Kalimantan dan “belum diserahkan kembali kepada
ngenyam pendidikan yang tinggi? Timur. pemerintah (Pertamina/ BP Migas)”,
Bagi Kantor Pelayanan Bea dan mereka berkewajiban mutlak untuk
Terkadang tanpa kita sadari, di Cukai (KPBC) yang menjadi tempat menyimpan, merawat serta mengadmi-
saat kita memprotes melangitnya pelaksanaan impor maupun ekspor nistrasikan secara tepat. “Nyata sekali
biaya pendidikan, kita tidak meng- Pertamina/ BP Migas, sudah pasti bahwa terhadap barang-barang
ajarkan pola hidup sederhana paham dengan fasilitas-fasilitas tersebut masih mengandung pungutan
pada anak-anak kita. Ya, semoga (kemudahan-kemudahan) prosedur dan impor yang belum terpungut”. Oleh
saja kita tidak seperti itu. proses impor dan ekspor yang dimiliki sebab itu perlu dilaksanakan penga-
Penulis adalah pegawai Pertamina/ BP Migas. Demikian halnya wasan terhadap kepatuhan prosedur
pada SubDit OSPKC, Dit.IKC dengan Kantor Pelayanan Bea dan tersebut melalui post clearance audit.
Kota
Khatulistiwa
Secara estafet kami singgah
dari satu kota ke kota lain dari
Indonesia sampai ke Malaysia,
mulai dari jalan tikus sampai
jalan mulus menuju negara
tetangga Malaysia. Meski
istirahat kurang, tetapi
semangat kami mengalahkan
rasa lelah karena kurang tidur.
Barulah setibanya di Jakarta,
rasa lelah yang amat sangat
benar-benar kami rasakan.
P
ontianak merupakan ibu kota propin-
si Kalimantan Barat, dari kota ini
pula kisah perjalanan kami dimulai.
Kami, Bambang Wicaksono (Korespon-
den WBC) dan Aris Suryantini (Redaktur
WBC), mendarat di Bandara Supadio
pagi hari ketika waktu masih menunjuk-
kan pukul 07.20 WIB setelah satu jam
penerbangan dari Jakarta, Senin 29 Mei
2006. Dari bandara kami harus
menempuh jarak sekitar 20 km untuk tiba
di pusat kota. Tidak sehijau seperti yang
terlihat dari atas pesawat, jalan menuju
pusat Pontianak bahkan terlihat gersang
dengan hamparan ilalang di beberapa sisi
jalan.
Kota yang terkenal dengan sebutan
kota Khatulistiwa memiliki populasi sekitar
600 ribu penduduk dengan komposisi 30
persen etnis Tionghoa, 30 persen Dayak,
30 persen Melayu dan 10 persen etnis
lainnya seperti Jawa, Madura, Bugis, dan
lain sebagainya.
Untuk mengakomodasi kultur yang
beragam banyak, arsitektur bangunan
pemerintahan di kota ini memadukan
rumah panjang yang merupakan rumah
tradisional Dayak dengan pilar-pilar rumah
panggung Melayu. Contohnya bisa dilihat
pada kantor gubernuran.
Sepanjang mengunjungi tempat-tem-
pat tujuan untuk melakukan tugas wawan-
cara, kami selalu ditemani Pak Memed,
pegawai Kanwil IX DJBC Pontianak, mulai
ke Sintete, Entikong sampai hari terakhir
kami di Pontianak. Dan disetiap sisi kota
yang menarik untuk disinggahi Pak
Memed selalu menunjukkan dan
mengajak kami singgah sejenak sambil
mengabadikan momen lewat foto.
Dalam perjalanan tersebut, kami
berkesempatan mengunjungi Monumen
TUGU KHATULISTIWA. Monumen
ini pertama kali dibangun pada Tugu Khatulistiwa. Tugu ini merupakan
1928 oleh tim ekspedisi Astronomi tanda bahwa Pontianak tepat berada pada
dari negeri Belanda. garis 0 derajat yang membelah bumi
Efratha Simanjutak
KEPALA KPBC TIPE A SURAKARTA
“...Hadapi Kritikan
Dengan Perilaku yang Baik...”
Ditengah kesibukannya menjalankan tugas sebagai pegawai negeri sipil, tidak
membuatnya lupa memantau perkembangan pendidikan anak-anaknya, karena menurutnya
pendidikan adalah investasi tak ternilai.
T
idak pernah terlintas dipikirannya menuju Jakarta untuk mendaftar di IIK. untuk bisa menguasai mata kuliah dibare-
ketika itu, jangankan jadi pegawai Setelah merayakan Natal bersama keluar- ngi dengan ketekunan dan keseriusan
Bea Cukai, cita-cita pun ia akui tidak ga, pada malam harinya ia pergi menuju belajat, akhirnya ia bisa mengalahkan se-
terpikirkan bahkan sampai tamat SMA. Jakarta untuk mendaftar kuliah di IIK. mua keraguan, hingga akhirnya bisa lan-
Efratha Simanjuntak, tokoh profil kita kali “Karena saya takut telat mendaftar, jadi car mengikuti perkuliahan dan menamat-
ini, ketika itu hanya berpikir bagaimana saya putuskan untuk pergi ke Jakarta kan sarjana muda IIK.
bisa membantu ibunya untuk membiayai pada malam hari 25 Desember setelah Setelah lulus Sarjana Muda tahun
kehidupan ia dan adik-adiknya setelah merayakan natal bersama keluarga,”ujar 1975, penempatan pertamanya ketika itu
ayahnya meninggal pada akhir tahun Efratha kembali. Orang tua ketika itu adalah di Tanjung Balai Karimun (TBK)
1971, tepat setelah ia menamatkan SMA hanya bisa merestui saja keberangkatan- sebagai Komandan Patroli (Kopat) yang
di Tasikmalaya. nya ke Jakarta tepat pada hari Natal, bertugas melakukan patroli di wilayah laut
“Ayah saya seorang tentara dengan dengan harapan agar ia bisa lulus tes dan antara perbatasan Indonesia dengan
pangkat rendah, sementara anak-anak diterima di IIK. negara tetangga Malaysia dan Singapura.
beliau jumlahnya tujuh orang, jadi setelah Setelah menempuh perjalanan selama Tugas sebagai Kopat ia jalani walaupun
saya tamat SMA saya tidak terpikir untuk 12 jam dari Tasikmalaya ke Jakarta ketika ketika itu ia berusia 23 tahun sementara
melanjutkan sekolah atau bekerja, itu, sampailah ia di Jakarta dan tinggal para Anak Buah Kapal (ABK) terbilang
pokoknya yang ada dipikiran saya adalah bersama salah seorang kerabat tempat ia berusia diatasnya.
membantu ibu saya membesarkan anak- menumpang di Jakarta. Mereka turut Walaupun ia memiliki para ABK yang
anaknya, karena ayah saya meninggal gembira dan mendukung keinginan Efrat- sudah lama melaut, namun Efratha dapat
ketika saya lulus SMA” ujar anak kedua ha untuk masuk IIK. Berbagai masukan ia bergabung dan menyesuaikan diri dan
dari tujuh bersaudara. dapatkan termasuk saat memilih jurusan bekerjasama dengan mereka dalam
Dalam perjalanan hidupnya, Efratha di IIK. Ketika itu ia berminat masuk jurusan menjalankan tugas patroli, walau pada
demikian panggilannya, mengaku cukup akuntansi karena jurusan itu yang paling awalnya masih ada ABK yang bisa dibi-
prihatin, sampai akhirnya sebuah iklan banyak peminatnya selain jurusan, Bea lang tidak peduli. “Walaupun awalnya ada
harian yang juga terbit di kota Tasikmala- Cukai, Pajak dan Perbendaharaan. ABK yang cuek, tapi pada akhirnya kami
ya tempat dimana ia menghabiskan masa Namun keinginannya untuk masuk bisa bersama dan menjalankan tugas
kecilnya hingga remaja mengubah jalan jurusan akuntansi berubah setelah patroli,” kenang Efratha.
hidupnya. Tanggal terbit koran itu masih pamannya memberikan masukan bahwa Menjadi Kopat adalah pengalaman
diingatnya, yaitu 23 Desember 1971. Bea Cukai adalah jurusan yang bagus pertamanya bertugas di lingkungan Bea
Di koran tersebut memuat selain jurusan yang ada. Pamannya yang Cukai, Efratha mengisahkan, karena ja-
pengumuman yang mengusik hatinya. Pe- anggota TNI AL sering bergaul dan batannya sebagai kopat, ia berhak meng-
ngumuman tersebut ternyata beisi pembu- banyak mempunyai kenalan pegawai Bea gunakan senjata api tipe FN, “Waktu saya
kaan penerimaan mahasiswa baru di Cukai. Setelah mendapat masukan dari bertugas pertama kali, saya mendapat
Institut Ilmu Keuangan (IIK) di Jakarta. Hal sang paman, Efratha pun mencoba men- pistol. Tapi rasanya gak pantas, karena
itulah yang membuka pikirannya dan me- daftar pada jurusan Bea Cukai. Serangkai- badan saya kurus, jadi kalau ada pistol di
macunya untuk menggali informasi lebih an tes harus dilalui, mulai dari tes ilmu pe- pinggang rasanya badan saya miring ke
lanjut mengenai IIK dari berbagai sumber. ngetahuan, psikologi sampai pada test fi- kiri, mungkin karena pistolnya lebih berat
“Saya baru tahu dari koran bahwa IIK sik yang kesemuanya itu dapat ia lalui dan dari berat badan saya,”seloroh Efratha.
ada ikatan dinasnya, saya langsung terta- mengantarkannya ke bangku kuliah di IIK. Setelah 1,5 tahun bertugas di TBK,
rik dan mempersiapkan segala sesuatu Ketika ia dinyatakan lulus dan diterima Efratha kemudian mendapat tugas belajar
untuk mendaftar di IIK. Terus terang saja pada jurusan Bea Cukai, sempat terlintas lagi di IIK untuk program sarjana yang
itu yang membuat saya tertarik masuk di pikirannya apakah ia mampu mengikuti berhasil ia tamatkan pada tahun 1980.
IIK,”ujar Efratha yang kini menjabat kuliah mengenai Bea Cukai mengingat ia
sebagai Kepala KPBC Tipe A Surakarta. tidak mengetahui secara mendalam JATUH BANGUN DI BANJARMASIN
mengenai Bea Cukai. Yang ia tahu ketika Setelah menamatkan kuliah program
MENJADI KOPAT DI TBK itu Bea Cukai adalah Duane yang betugas sarjana di IIK, Efratha langsung membuat
Masih jelas diingatan awal dirinya di pelabuhan. Berkat tekad dan keinginan komitmen untuk hidup bersama dengan
Henry Yosodiningrat
PERANG LAWAN NARKOBA
Walaupun sudah dikenal sebagai seorang pengacara handal, Henry memiliki
kewajiban moral kepada masyarakat yaitu mengajak masyarakat memerangi
narkoba. Menurutnya ia sendiri pernah mengalami bagaimana narkoba telah
membuat salah satu anaknya kecanduan dan hampir tidak memiliki masa depan.
Berbagai usaha pun ia lakukan demi kesembuhan anaknya tersebut.
Mulai sejak itulah ia bersama dengan rekan-rekannya masyarakat dan juga para
selebriti mendirikan suatu Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang fokus pada
usaha memerangi peredaran gelap narkoba. “Kami tidak ingin semakin banyak
pemuda kita yang rusak karena narkoba,”ujarnya kepada WBC ditengah acara malam
sejuta lilin dalam rangka memperingati Hari Anti Narkoba Internasional pada 25 Juni
di Bundaran HI Jakarta.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa apa yang dilakukan oleh pemerintah seperti
Polisi menangkap para gembong narkoba harus mendapat dukungan dari
masyarakat. Dan ia juga berharap agar eksekusi mati terhadap para pengedar
narkoba dapat dilaksanakan secepat mungkin agar memberikan efek jera.
Mengenai Bea Cukai, pengacara yang selalu menolak mendampingi klien dalam
kasus narkoba mengatakan, bahwa ia salut dengan Bea Cukai karena selalu berhasil
menegah masuknya narkoba dari luar negeri,”Saya salut dengan Bea Cukai karena
beberapa kasus penyelundupan
narkoba selalu berhasil
diungkap, dan Bea
Andry Wongso
Cukai selalu
menjalin kerja-
sama dengan
ADA KEINGINAN
instansi
terkait dalam hal
UNTUK BERUBAH
penanganan pe- Mempunyai tekad dan keinginan yang kuat
nyelundupan merupakan salah satu kunci sukses bagi sese-
narkoba dari orang untuk bisa meraih cita-cita. Demikian hal
luar negeri, tersebut disampaikan Andry Wongso didepan
”tutur peserta retraining integritas pada 30 Juni 2006
Henry. lalu di Kantor Pusat DJBC. Menurut tokoh
zap motivator yang sukses memotivasi masyarakat
ini, kunci sukses tersebut ia peroleh berdasar-
kan pengalamannya ketika masih muda.
Hasilnya, ia berhasil ke Hongkong menjadi
bintang film laga. “Karena saya mempunyai
keinginan dan tekad yang kuat, akhirnya saya
bisa pernah menjadi bintang film laga, karena
waktu dulu cita-cita saya memang ingin menjadi
bintang film laga,”ujar pria kelahiran Malang ini.
Karena keberhasilan dirinya memotivasi diri
sendiri akhirnya ia kini lebih dikenal sebagai
seorang motivator daripada seorang bintang film
laga. Ketika ditanya kesannya setelah
memberikan motivasi pada acara retraining di
Bea Cukai Andry mengatakan bahwa, ada suatu
keinginan atau niat luhur dari para peserta untuk
melakukan suatu perubahan yang luar biasa
bersama dengan pemimpin yang baru.
Lebih lanjut ia mengatakan perubahan itu
dapat dilihat dengan diundangnya ia untuk
memberikan motivasi di depan para pejabat Bea
Cukai dan antuisiasnya para peserta mengikuti
acara tersebut. “Setelah saya memberikan
training saya yakin dalam waktu dekat akan ada
perubahan, dalam arti ada keinginan untuk
maju dan terlepas dari stigma negatif yang ada
di masyarakat,”ujar Andry kembali.
Untuk menghilangkan stigma negatif
masyarakat terhadap Bea Cukai, ia mengatakan
harus ada perubahan dalam kinerja, dan
peningkatan pelayanan karena hal itu yang
dituntut oleh masyarakat. “Kalau sudah berubah
sudah pasti stigma negatif tersebut akan hilang
dari pandangan masyarakat. Untuk berubah
menuju kepada suatu hal yang lebih baik,
keinginan dan tekad yang kuat harus dimiliki,
tidak hanya Dirjennya, eselon dua-nya atau
tiganya tapi semua pihak,”ujar Andry mengakhiri
perbincangan dengan WBC. zap
TENTANG
MENTERI KEUANGAN,
Menimbang :
a. bahwa dalam rangka menyesuaikan Anggaran Belanja Pemerintah Pusat dengan perubahan
kebutuhan dan percepatan pencapaian kinerja Kementerian Negara/Lembaga, perlu dilakukan
revisi/perubahan/ pergeseran anggaran dalam DIPA Tahun 2006;
b. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 2 Peraturan Presiden Nomor 73 Tahun 2005 tentang
Rincian Anggaran Belanja Pemerintah Pusat, perubahan rincian Anggaran Belanja Pemerintah
Pusat Tahun 2006 ditetapkan oleh Menteri Keuangan;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b, perlu
menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Tata Cara Revisi Daftar Isian Pelaksanaan
Anggaran Tahun 2006;
Mengingat :
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4286);
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4355);
3. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2005 tentang Angggaran Pendapatan dan Belanja Negara
Tahun 2006 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 133 Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4571);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan
anggaran Kementerian Negara/Lembaga;
5. Peraturan Presiden Nomor 73 Tahun 2005 tentang Rincian Anggaran Belanja Pemerintah
Pusat Tahun 2006;
6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 54/PMK.02/2005 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan
dan Penelaahan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKA-KL) Tahun
2006;
7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96/PMK.06/2005 tentang Petunjuk Penyusunan,
Penelaahan, Pengesahan dan Revisi DIPA Tahun Anggaran 2006;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
PERATURAN MENTERI KEUANGAN T E N TA N G TATA C A R A R E V I S I D A F TA R I S I A N
PELAKSANAAN ANGGARAN (DIPA) TAHUN 2006
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
(1) Revisi DIPA adalah perubahan/pergeseran Anggaran Belanja Pemerintah Pusat sebagaimana
dimuat dalam DIPA sebagai akibat perubahan rincian anggaran menurut alokasi anggaran
per satuan kerja sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Presiden Nomor 73 Tahun 2005
tentang Rincian Anggaran Belanja Pemerintah Pusat Tahun Anggaran 2006.
(2) Revisi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. Pergeseran anggaran belanja :
(1) antar unit organisasi dalam satu bagian anggaran;
(2) antar kegiatan dalam satu program sepanjang pergeseran tersebut merupakan hasil
optimalisasi; dan/atau
(3) antar jenis belanja dalam satu kegiatan;
Pasal 3
Revisi DIPA sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 dapat dilakukan sepanjang tidak mengurangi
alokasi anggaran untuk :
a. Gaji dan berbagai tunjangan yang melekat dengan gaji;
b. Belanja untuk langganan listrik, telepon, gas dan air;
c. Pembayaran untuk berbagai tunggakan;
d. Belanja Barang untuk pengadaan bahan makanan (kode MAK 521113); dan
e. Belanja mengikat perwakilan RI termasuk perwakilan Kementerian Negara/Lembaga di luar
negeri,
BAB II
REVISI DIPA ANTAR PROVINSI/KABUPATEN/KOTA
Pasal 4
(1) Revisi DIPA sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 dapat dilakukan sepanjang masih dalam
satu provinsi/kabupaten/kota untuk kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka tugas pembantuan,
atau dalam satu provinsi untuk kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka dekonsentrasi.
(2) Revisi DIPA sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 dapat dilakukan antar provinsi/kabupaten/
kota untuk kegiatan operasional yang dilaksanakan oleh unit organisasi di tingkat pusat
maupun oleh instansi vertikal di daerah.
(3) Kegiatan operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (2) merupakan kegiatan yang
didanai dari belanja pegawai mengikat dan belanja barang mengikat dalam rangka menunjang
pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya.
BAB III
TATA CARA REVISI DIPA
Pasal 5
(1) Revisi DIPA sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 dilakukan setelah ditetapkannya perubahan
rincian anggaran menurut alokasi anggaran/satuan anggaran per satuan kerja (SAPSK).
(2) Sekretaris Jenderal/Sekretaris Utama/Sekretaris/Pejabat Eselon I Kementerian Negara/
Lembaga selaku kuasa pengguna anggaran menyampaikan usulan revisi DIPA sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) kepada Menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal Anggaran dan
Perimbangan Keuangan dengan tembusan kepada Direktur Jenderal Perbendaharaan.
Pasal 6
(1) Menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal Anggaran dan Perimbangan Keuangan menetapkan
perubahan SAPSK.
(2) Direktur Jenderal Anggaran dan Perimbangan Keuangan menyampaikan surat penetapan perubahan
SAPSK kepada Direktur Jenderal Perbendaharaan dan Sekretaris Jenderal/Sekretaris Utama/
Sekretaris/Pejabat Eselon I Kementerian Negara/Lembaga selaku kuasa pengguna anggaran.
(3) Berdasarkan surat penetapan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Sekretaris Jenderal/
Sekretaris Utama/Sekretaris/Pejabat Eselon I Kementerian Negara/Lembaga selaku kuasa
pengguna anggaran menyusun dan menandatangani revisi DIPA untuk selanjutnya
disampaikan kepada Direktur Jenderal Perbendaharaan.
(4) Surat penetapan perubahan SAPSK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) menjadi
dasar pengesahan revisi DIPA oleh Direktur Jenderal Perbendaharaan atas nama Menteri Keuangan.
BAB IV
PELAPORAN PERUBAHAN SAPSK KEPADA DPR-RI
Pasal 7
(1) Perubahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 dilaporkan oleh Direktur Jenderal Anggaran
dan Perimbangan Keuangan atas nama Menteri Keuangan kepada DPR-RI sebelum
dilaksanakan dan dilaporkan pelaksanaannya dalam APBN-Perubahan (APBN-P) dan/atau
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP).
(2) Pelaporan oleh Direktur Jenderal Anggaran dan Perimbangan Keuangan atas nama Menteri
Keuangan kepada DPR-RI sebelum dilaksanakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan dengan cara mengirimkan tembusan surat penetapan perubahan SAPSK dari
Departemen Keuangan kepada DPR-RI berdasarkan usulan Kementerian Negara/Lembaga.
(3) Yang dilaporkan pelaksanaannya dalam APBN-P sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah
untuk perubahan SAPSK yang dilakukan sebelum APBN-P diajukan kepada DPR-RI.
(4) Yang dilaporkan pelaksanaannya dalam LKPP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah
perubahan SAPSK yang dilakukan sepanjang tahun berjalan.
(5) Diagaran tata cara revisi DIPA digambarkan dalam Lampiran Peraturan Menteri Keuangan ini.
BAB V
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 8
Perubahan/pergeseran Anggaran Belanja Pemerintah Pusat yang memerlukan persetujuan DPR-
RI diajukan kepada Menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal Anggaran dan Perimbangan
Keuangan untuk selanjutnya dimintakan persetujuan DPR-RI.
Pasal 9
Ketentuan teknis yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan Peraturan Menteri Keuangan ini
ditetapkan lebih lanjut oleh Direktur Jenderal Anggaran dan Perimbangan Keuangan dan Direktur
Jenderal Perbendaharaan secara bersama-sama atau secara sendiri-sendiri sesuai dengan bidang
tugas masing-masing.
Pasal 10
Dengan berlakunya Peraturan Menteri Keuangan ini maka ketentuan mengenai revisi/perubahan/
pergeseran anggaran yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 54/
PMK.02/2005 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan dan Penelaahan RKAKL Tahun 2006 dan
Pasal 11
Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 11April 2006
MENTERI KEUANGAN,
ttd,-
SRI MULYANI INDRAWATI
○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○
2. Penelaahan Usulan
s
Revisi
3. Penetapan Perubahan
Satuan Anggaran s
Per Satuan Kerja
(SAPSK)
○
○
○
4. Penyampaian
s
s
○
Perubahan SAPSK
○
○
5. Penyusunan Konsep
○
s
Revisi DIPA
○
○
○
6. Penyampaian Konsep s
○
Revisi DIP
○
○
○
7. Pengesahan Revisi
○
DIPA
○
○
s
○
8. Pelaporan Perubahan
Rincian Anggaran ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○
s
Belanja Pemerintah
Pusat
TENTANG
TATALAKSANA PENYERAHAN PEMBERITAHUAN
RENCANA KEDATANGAN SARANA PENGANGKUT,
MANIFES KEDATANGAN SARANA PENGANGKUT DAN
MANIFES KEBERANGKATAN SARANA PENGANGKUT
MENTERI KEUANGAN,
Menimbang :
a. bahwa pengangkut yang sarana pengangkutnya akan memasuki Kawasan Pabean atau akan
meninggalkan Kawasan Pabean, wajib menyerahkan pemberitahuan rencana kedatangan
sarana pengangkut dan/atau manifes kedatangan sarana pengangkut atau manifes
keberangkatan sarana pengangkut;
b. bahwa penyerahan pemberitahuan sebagaimana dimaksud dalam huruf a diperlukan untuk
meningkatkan pelayanan dan pengawasan di bidang kepabeanan serta untuk melakukan
pengamanan hak-hak negara;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b, perlu
menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Tatalaksana Penyerahan Pemberitahuan
Rencana Kedatangan Sarana Pengangkut, Manifes Kedatangan Sarana Pengangkut dan
Manifes Keberangkatan Sarana Pengangkut;
Mengingat :
1. Undang-Undang nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1995 Nomor 3612);
2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1997 Nomor 3687);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1996 tentang Pengenaan Sanksi Administrasi
Kepabeanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 37, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3627);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2003 tentang Tarif atas Jenis Penerimaan Negara
Bukan Pajak di Lingkungan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 95, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4313);
5. Keputusan Presiden Nomor 20/P Tahun 2005;
6. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 575/KMK.05/1996 tentang Tatalaksana Pengangkutan
Terus Atau Pengangkutan Lanjut Barang Impor Atau Barang Ekspor;
7. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 101/KMK.05/1997 tentang Pemberitahuan Pabean
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
48/PMK.04/2005;
8. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 453/KMK.04/2002 tentang Tatalaksana Kepabeanan Di
Bidang Impor sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Menteri
Keuangan Nomor 112/KMK.04/2003;
9. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 557/KMK.04/2002 tentang Tatalaksana Kepabeanan Di
Bidang Ekspor;
10. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 118/KMK.04/2004 tentang Tatalaksana Pembayaran
dan Penyetoran Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Direktorat Jenderal
Bea dan Cukai;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
P E R AT U R A N M E N T E R I K E U A N G A N T E N TA N G TATA L A K S A N A P E N Y E R A H A N
PEMBERITAHUAN RENCANA KEDATANGAN SARANA PENGANGKUT DAN MANIFES
KEBERANGKATAN SARANA PENGANGKUT.
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri Keuangan ini yang dimaksud dengan :
1. Barang impor adalah barang yang dimasukkan ke dalam Daerah Pabean.
Pasal 2
(1) Pengangkut yang sarana pengangkutnya akan datang dari :
a. luar Daerah Pabean; atau
b. dalam Daerah Pabean yang mengangkut barang impor, barang ekspor dan/atau
barang asal Daerah Pabean yang diangkut ke dalam Daerah Pabean lainnya melalui
luar Daerah Pabean, wajib menyerahkan pemberitahuan berupa Rencana Kedatangan
Sarana Pengangkut (RKSP) kepada Pejabat di setiap Kantor Pabean yang akan
disinggahi, paling lambat 24 (dua puluh empat) jam sebelum kedatangan sarana
pengangkut.
(2) Pengangkut sebagaimana dimaksud pada ayat (1), yang sarana pengangkutnya mempunyai
jadwal kedatangan secara teratur dalam suatu periode tertentu, cukup menyerahkan Jadwal
Kedatangan Sarana Pengangkut (JKSP) kepada Pejabat di setiap Kantor Pabean yang akan
disinggahi paling lambat 24 (dua puluh empat) jam sebelum kedatangan yang pertama dalam
jadwal tertentu.
(3) Pengangkut wajib memberitahukan setiap perubahan:
a. RKSP sebagaimana dimaksud pada ayat (1), paling lambat pada saat kedatangan sarana
pengangkut;
b. JKSP sebagaimana dimaksud pada ayat (2), paling lambat pada saat kedatangan pertama
sarana pengangkut.
Pasal 3
(1) Pengangkut yang sarana pengangkutnya datang dari :
a. luas Daerah Pabean; atau
b. dalam Daerah Pabean dengan mengangkut barang impor, barang ekspor dan/atau barang
asal Daerah Pabean yang diangkut ke dalam Daerah Pabean lainnya melalui luar Daerah
Pabean,
wajib menyerahkan pemberitahuan berupa Manifes Kedatangan Sarana Pengangkut
(Inward Manifest) dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris kepada Pejabat di Kantor
Pabean.
(2) Kewajiban menyerahkan pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilaksanakan
paling lama:
a. pada saat sebelum melakukan pembongkaran barang, untuk sarana pengangkut yang
melalui laut dan udara;
b. pada saat kedatangan sarana pengangkut, untuk sarana pengangkut yang melalui
darat.
(3) Dalam hal pembongkaran tidak dapat segera dilakukan kewajiban sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilaksanakan dalam jangka waktu:
a. paling lama 24 (dua puluh empat) jam sejak kedatangan sarana pengangkut, untuk sarana
pengangkut yang melalui laut;
b. paling lama 8 (delapan) jam sejak kedatangan sarana pengangkut, untuk sarana
pengangkut yang melalui udara.
(4) Pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuat secara rinci dalam pos-pos serta
dikelompokkan secara terpisah dengan pengelompokan sebagai berikut:
a. barang impor yang kewajiban pabeannya diselesaikan di Kantor Pabean setempat;
b. barang impor yang akan diangkut lanjut;
c. barang impor yang akan diangkut terus;
d. barang ekspor yang dibongkar kemudian diangkut lanjut;
e. barang ekspor yang akan diangkut terus; dan/atau
f. barang asal Daerah Pabean yang diangkut dari satu Kawasan Pabean ke Kawasan Pabean
lainnya melalui luar Daerah Pabean.
(5) Selain Pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), paling lama pada saat
kedatangan sarana pengangkut, Pengangkut wajib menyerahkan pemberitahuan dalam
bahasa Indonesia atau bahasa Inggris secara elektronik atau manual kepada Pejabat di Kantor
Pabean, berupa:
a. Daftar penumpang dan/atau awak sarana pengangkut;
b. Daftar bekal kapal;
c. Stowage plan;
d. Daftar senjata api; dan
e. Daftar obat-obatan termasuk narkotika yang digunakan untuk kepentingan pengobatan.
(6) Untuk sarana pengangkut yang tiba melalui udara, Pengangkut wajib menyerahkan Daftar
Penumpang sebagaimana dimaksud pada ayat (5) huruf a paling lambat 1 (satu) jam sebelum
kedatangan sarana pengangkut.
(7) Pengangkut yang sarana pengangkutnya datang dari luar Daerah Pabean, apabila sarana
pengangkutnya tidak mengangkut barang sebagaimana dimaksud pada ayat (1), wajib
menyerahkan pemberitahuan nihil.
(8) Dalam hal sarana pengangkut dalam keadaan darurat, pengangkut dapat melakukan
pembongkaran barang terlebih dahulu, dan wajib:
a. melaporkan keadaan darurat tersebut ke Kantor Pabean terdekat pada kesempatan
pertama; dan
b. menyerahkan pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (5) paling
lama 72 (tujuh puluh dua) jam sesudah pembongkaran.
(9) Kewajiban pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku bagi sarana
pengangkut yang tidak melakukan kegiatan bongkar/muat dan:
a. berlabuh/lego jangkar tidak lebih dari 24 (dua puluh empat) jam untuk sarana pengangkut
laut; atau
b. mendarat tidak lebih dari 8 (delapan) jam untuk sarana pengangkut udara.
Pasal 4
(1) Sepanjang dapat dibuktikan dengan dokumen pendukung, pengangkut atau pihak-pihak lain
Pasal 5
(1) Pengangkut yang sarana pengangkutnya akan berangkat menuju:
a. ke luar Daerah Pabean; atau
b. ke dalam Daerah Pabean dengan membawa barang impor, barang ekspor dan/atau barang
asal Daerah Pabean yang diangkut ke dalam Daerah Pabean lainnya melalui luar Daerah
Pabean, wajib menyerahkan pemberitahuan berupa Manifes Keberangkatan Sarana
Pengangkut (Outward Manifest) dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris kepada Pejabat
di Kantor Pabean.
(2) Kewajiban menyerahkan pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilaksanakan
paling lama 24 (dua puluh empat) jam sejak keberangkatan sarana pengangkut.
(3) Manifes Keberangkatan Sarana Pengangkut (Outward Manifest) sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dibuat secara rinci dalam pos-pos serta dikelompokkan secara terpisah dengan
pengelompokan sebagai berikut:
a. barang ekspor yang dimuat di Kantor Pabean setempat;
b. barang ekspor yang diangkut terus;
c. barang impor yang diangkut lanjut;
d. barang impor yang diangkut terus; dan/atau
e. barang asal Daerah Pabean yang diangkut dari satu Kawasan Pabean ke Kawasan Pabean
lainnya melalui luar Daerah Pabean.
(4) Pengangkut, yang sarana pengangkutnya menuju ke luar Daerah Pabean dengan tidak
mengangkut barang sebagaimana dimaksud pada ayat (1), wajib menyerahkan pemberitahuan
nihil.
(5) Kewajiban pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku bagi sarana
pengangkut yang tidak melakukan kegiatan bongkar/muat dan:
a. lego jangkar tidak lebih dari 24 (dua puluh empat) jam untuk sarana pengangkut laut;
atau
b. mendarat tidak lebih dari 8 (delapan) jam untuk sarana pengangkut udara.
Pasal 6
Atas pelayanan Manifes, Pengangkut wajib membayar jasa pelayanan berupa Penerimaan Negara
Bukan Pajak (PNBP) sesuai ketentuan yang berlaku.
Pasal 7
(1) Pengangkut yang tidak memenuhi kewajiban sebagaimana diatur dalam Pasal 2
ayat (1), ayat (2) atau ayat (3), dikenal sanksi administrasi berupa denda sesuai ketentuan
yang diatur dalam Pasal 7 ayat (3) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang
Kepabeanan.
(2) Pengangkut yang sarana pengangkutnya datang dari luar Daerah Pabean, yang tidak
Pasal 8
(1) Penyerahan pemberitahuan berupa Manifes Kedatangan Sarana Pengangkut (Inward Mani-
fest) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) dan pemberitahuan berupa Manifes
Keberangkatan Sarana Pengangkut (Outward, Manifest) sebagaimana dimaksud dalam Pasal
5 ayat (1) dilakukan :
a. melalui system Pertukaran Data Elektronik (PDE) Manifes, untuk Kantor-kantor Pelayanan
Bea dan Cukai yang menerapkan system PDE Kepabeanan;
b. melalui system media disket, untuk Kantor-kantor Pelayanan Bea dan Cukai yang
menerapkan system pertukaran data dengan disket;
c. secara manual untuk Kantor-kantor Pelayanan Bea dan Cukai lainnya.
(2) Pemberlakuan penyerahan pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan
dengan Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai.
Pasal 9
Ketentuan teknis yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan Peraturan Menteri Keuangan ini
diatur lebih lanjut dengan Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai.
Pasal 10
Pada saat Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku, sepanjang mengenai Pemberitahuan
Rencana Kedatangan Sarana Pengangkut, Manifes Kedatangan Sarana Pengangkut dan Manifes
Keberangkatan Sarana Pengangkut, berlaku ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan
Menteri Keuangan ini.
Pasal 11
Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku pada tanggal 1 Juli 2006.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 19 Mei 2006
MENTERI KEUANGAN
ttd,
SRI MULYANI INDRAWATI
TENTANG
PEMBERIAN PENUNDAAN PEMBAYARAN CUKAI ATAS
PEMESANAN PITA CUKAI HASIL TEMBAKAU
Mengingat :
1. Undang–Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3612);
2. Undang–Undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cukai (Lembaran Negara Republik Indone-
sia Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3613);
3. Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2006 tentang Paket Kebijakan Perbaikan Iklim Investasi;
4. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 240/KMK.05/1996 tentang Pelunasan Cukai
sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 105/KMK.05/1997;
5. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 469/KMK.06/2003 tentang Pelimpahan Wewenang
Kepada Pejabat Eselon I Di Lingkungan Departemen Keuangan Untuk Dan Atas Nama Menteri
Keuangan Menandatangani Surat Atau Keputusan Menteri Keuangan;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI TENTANG PEMBERIAN PENUNDAAN
PEMBAYARAN CUKAI ATAS PEMESANAN PITA CUKAI HASIL TEMBAKAU
Pasal 1
(1) Kepada Pengusaha Pabrik Hasil Tembakau yang termasuk sebagai Pengusaha Kena Pajak
atau Importir Hasil Tembakau dapat diberikan penundaaan pembayaran cukai atas pemesanan
pita cukai selama-lamanya dua bulan terhitung sejak dari tanggal dilakukan pemesanan pita
cukai.
(2) Dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada Pengusaha Pabrik
Hasil Tembakau yang termasuk sebagai Pengusaha Kena Pajak dapat diberikan penundaaan
pembayaran cukai atas pemesanan pita cukai untuk produksi hasil tembakau selain dari
jenis Sigaret Kretek Mesin (SKM ) dan Sigaret Putih Mesin (SPM) selama – lamanya tiga
bulan terhitung sejak dari tanggal dilakukan pemesanan pita cukai.
Pasal 2
Pemberian penundaan pembayaran cukai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 dilakukan oleh:
a. Kepala Kantor Pelayanan a.n. Direktur Jenderal untuk jumlah sampai dengan Rp
2.000.000.000,00 (dua milyar rupiah);
b. Kepala Kantor Wilayah a.n. Direktur Jenderal untuk jumlah lebih dari Rp 2.000.000.000,00
(dua milyar rupiah) sampai dengan Rp 20.000.000.000,00 (dua puluh milyar rupiah);
c. Direktur Cukai a.n. Direktur Jenderal untuk jumlah lebih dari Rp 20.000.000.000,00 (dua
puluh milyar rupiah).
Pasal 3
(1) Untuk mendapatkan pemberian penundaan pembayaran cukai sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2 huruf a, Pengusaha Pabrik atau Importir Hasil Tembakau mengajukan permohonan
kepada Kepala Kantor Pelayanan setempat dengan menggunakan formulir sebagaimana
contoh dalam Lampiran I Peraturan Direktur Jenderal ini.
Pasal 4
Perhitungan besarnya penundaan pembayaran cukai atas pemesanan pita cukai sebagaimana
dimaksud dalam pasal 3 ayat (4) huruf c dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a. Untuk Sigaret Kretek Mesin (SKM) dan Sigaret Putih Mesin (SPM) sebanyak dua kali dari
nilai cukai rata – rata per bulan yang dihitung dari pemesanan pita cukai dalam masa 6
(enam) bulan terakhir atau dua kali dari nilai cukai rata-rata per bulan yang dihitung dari
pemesanan pita cukai 3 (tiga) bulan bulan terakhir.
b. Untuk Sigaret Kretek Tangan (SKT), Sigaret Kelembak Kemenyan (KLM), Sigaret Klobot (KLB),
Tembakau Iris (TIS), Cerutu (CRT) dan Hasil Tembakau lainnya sebanyak tiga kali dari nilai
cukai rata – rata per bulan yang dihitung dari pemesanan pita cukai dalam masa 6 (enam)
bulan terakhir atau tiga kali dari nilai cukai rata – rata per bulan yang dihitung dari pemesanan
pita cukai 3 (tiga) bulan bulan terakhir.
c. Hasil penjumlahan perhitungan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan/atau huruf b
ditambah dengan separuh (50%) dari hasil penjumlahan tersebut.
Pasal 5
(1) Kepala Kantor Pelayanan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai berkewajiban, dalam jangka
waktu paling lama 14 (empat belas) hari terhitung sejak tanggal diterimanya permohonan
secara lengkap dan benar, memberi keputusan atas permohonan tersebut. Dalam hal jangka
waktu 14 (empat belas) hari dilampaui, permohonan yang bersangkutan dianggap diterima.
(2) Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai berkewajiban, dalam jangka waktu
paling lama 21 (dua puluh satu) hari terhitung sejak tanggal diterimanya permohonan secara
lengkap dan benar, memberi keputusan atas permohonan tersebut. Dalam hal jangka waktu
21 (dua puluh satu) hari dilampaui, permohonan yang bersangkutan dianggap diterima.
(3) Direktur Cukai berkewajiban, dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari terhitung
sejak tanggal diterimanya permohonan secara lengkap dan benar, memberi keputusan atas
permohonan tersebut. Dalam hal jangka waktu 30 (tiga puluh) hari dilampaui, permohonan
yang bersangkutan dianggap diterima.
(4) Setiap persetujuan pemberian penundaan pembayaran atas pemesanan pita cukai diberikan
untuk jangka waktu paling lama 1 (satu) tahun terhitung sejak tanggal diterbitkannya.
Pasal 6
(1) Dalam hal terjadi perubahan Peraturan Menteri Keuangan atas Harga Jual Eceran dan/atau
Tarif yang mengakibatkan kenaikan nilai cukai yang wajib dibayar, maka jumlah penundaan
yang telah diberikan berdasarkan perhitungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4,
disesuaikan sebesar prosentase perubahan Harga Jual Eceran dan/atau Tarif baru.
(2) Untuk kenaikan jumlah penundaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak diperlukan
permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3.
(3) Direktur Jenderal menetapkan keputusan kenaikan jumlah penundaan pembayaran cukai
sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
Pasal 7
(1) Bagi Importir Hasil Tembakau yang telah mendapat persetujuan penundaan pembayaran
sebagaimana dimaksud dalam pasal 1, wajib menyerahkan jaminan bank atau jaminan
Pasal 8
Persetujuan pemberian penundaaan pembayaran cukai atas pemesanan pita cukai sebagaimana
dimaksud dalam pasal 2:
a. Dibekukan, dalam hal pengusaha yang bersangkutan tidak melunasi pembayaran cukai pada
tanggal jatuh tempo sebagaimana dimaksud pada pasal 9 dan pasal 10, sampai dengan
pengusaha yang bersangkutan melunasinya;
b. Dibekukan untuk jangka waktu enam bulan, terhitung sejak tanggal pencabutan, dalam hal
pengusaha yang bersangkutan melanggar ketentuan larangan penjualan hasil tembakau berhadiah;
c. Dibekukan selama enam bulan dalam hal pemeriksaan atau hasil audit yang dilakukan Pejabat
Bea dan Cukai kedapatan selisih kurang jumlah pita cukai yang seharusnya ada, sesuai
Buku Daftar Pita Cukai (BDCK-4);
d. Dicabut, dalam hal dari hasil pemeriksaan atau audit yang dilakukan oleh Pejabat Bea dan
Cukai terbukti bahwa lampiran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (4) ternyata tidak
benar. Atas pencabutan ini pengusaha yang bersangkutan dapat mengajukan permohonan
kembali setelah 6 (enam) bulan, terhitung sejak tanggal pencabutan; atau
e. Dicabut, dalam hal terhadap pengusaha yang bersangkutan berdasarkan putusan tetap dari
pengadilan dijatuhi sanksi pidana karena melakukan pelanggaran peraturan
perundangundangan di bidang Cukai.
Pasal 9
(1) Pembayaran cukai atas pemberian penundaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat
(1) paling lama pada tanggal yang sama dengan tanggal pengajuan dokumen pemesanan
pita cukai (CK-1) dari bulan kedua setelah bulan pengajuan CK-1 bersangkutan.
(2) Dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), terhadap :
a. Dokumen pemesanan pita cukai (CK -1) dari setiap tanggal 31, kecuali yang ditentukan
pada huruf b ayat ini, ditetapkan tanggal akhir pembayaran selambat lambatnya pada
akhir bulan kedua setelah bulan pengajuan CK-1 yang bersangkutan.
b. Dokumen pemesan pita cukai (CK-1) dari setiap tanggal 29 sampai dengan tanggal 31
dalam bulan Desember ditetapkan tanggal akhir pembayaran selambat-lambatnya pada
tanggal terakhir bulan Pebruari tahun berikutnya.
(3) Pembayaran cukai atas pemberian penundaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat
(2) paling lama pada tanggal yang sama dengan tanggal pengajuan dokumen pemesanan
pita cukai (CK-1) dari bulan ketiga setelah bulan pengajuan CK-1 bersangkutan.
(4) Dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (3), terhadap:
a. Dokumen pemesanan pita cukai (CK-1) dari setiap tanggal 31, kecuali yang ditentukan
pada huruf b ayat ini, ditetapkan tanggal akhir pembayaran selambat lambatnya pada
akhir bulan ketiga setelah bulan pengajuan CK-1 yang bersangkutan.
b. Dokumen pemesan pita cukai (CK-1) dari setiap tanggal 28 sampai dengan tanggal 30
dalam bulan Nopember ditetapkan tanggal akhir pembayaran selambat-lambatnya pada
tanggal terakhir bulan Pebruari tahun berikutnya.
Pasal 10
Dalam hal tanggal akhir pembayaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 jatuh pada hari
libur, hari diliburkan, atau bukan hari kerja dari Bank Persepsi, Bank Devisa Persepsi, dan/atau
PT (Persero) Pos Indonesia, maka pembayaran cukainya wajib dilakukan paling lama pada hari
kerja sebelum tanggal akhir pembayaran
Pasal 11
Keputusan Persetujuan Penundaan yang telah diberikan berdasarkan keputusan Direktur Jenderal
Bea dan Cukai Nomor KEP-58/BC/1999 tentang Pemberian Penundaan Pembayaran Cukai Atas
Pemesanan Pita Cukai Hasil tembakau sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan
Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor KEP-52/BC/2001 dinyatakan tetap berlaku
sampai habis masa berlakunya
Pasal 12
Pada saat berlakunya Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai ini, maka Keputusan Direktur
Jenderal Bea dan Cukai Nomor KEP-58/BC/1999 tentang Pemberian Penundaan Pembayaran
Pasal 13
Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 30 Mei 2006
DIREKTUR JENDERAL,
ttd
ANWAR SUPRIJADI
NIP 120050332
○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○
Lampiran I
Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor : P-08/BC/2006 Tanggal : 30 Mei 2006
………, …………...........………………..
Nomor : .…………….......
Lampiran : ………………....
Perihal : Permohonan Penundaan Pembayaran Cukai Atas Pemesanan
Pita Cukai Hasil Tembakau
Kepada :
Kepala Kantor Pelayanan
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
di …………………………………
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : ……………………………….
Jabatan : ……………………………….
Alamat : ............................................
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama ........................ NPPBKC ......... berkedudukan di
........................... dengan ini mengajukan permohonan Penundaan Pembayaran Cukai atas
pemesanan pita cukai hasil tembakau sebesar Rp ................................
(........................................................................................) dengan lampiran sebagai berikut :
1. Laporan Keuangan Perusahaan tahun.... yang telah diaudit oleh Akuntan Publik.
2. Daftar pemesanan pita cukai selama 6 (enam) bulan terakhir.
3. Perhitungan besarnya nilai cukai yang dapat diberikan penundaan pembayaran dan
perhitungan rasio keuangan perusahaan.
Demikian surat permohonan ini dibuat dengan sebenarnya dan kami menyatakan sanggup
menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku apabila di kemudian hari ternyata
permohonan ini tidak benar.
Pemohon
(Materai)
(………………………….)
Tembusan:
1. Kepala Kantor Wilayah ... (nama kantor Wilayah)
2. Direktur Cukai.
DIREKTUR JENDERAL,
ttd
ANWAR SUPRIJADI
NIP 120050332
………, …………………………..
Nomor : .……………...
Lampiran : ……………….
Perihal : Permohonan Penundaan Pembayaran
Cukai Atas Pemesanan Pita Cukai
Hasil Tembakau
Kepada :
Yth. Kepala Kantor Wilayah………
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
di …………………………………
Melalui :
Kepala Kantor Pelayanan..............
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
di …………………………………
Nama : ……………………………….
Jabatan : ……………………………….
Alamat : ............................................
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama ........................ NPPBKC ......... berkedudukan di
........................... dengan ini mengajukan permohonan Penundaan Pembayaran Cukai atas
pemesanan pita cukai hasil tembakau sebesar Rp .................................................
(........................................................................) dengan lampiran sebagai berikut :
1. Laporan Keuangan Perusahaan tahun.... yang telah diaudit oleh Akuntan Publik.
2. Daftar pemesanan pita cukai selama 6 (enam) bulan terakhir.
3. Perhitungan besarnya nilai cukai yang dapat diberikan penundaan pembayaran dan
perhitungan rasio keuangan perusahaan.
Demikian surat permohonan ini dibuat dengan sebenarnya dan kami menyatakan sanggup
menerima sanksi sesuai dengan ketentuaan yang berlaku apabila di kemudian hari ternyata
permohonan ini tidak benar.
Pemohon
(Materai)
(………………………….)
Tembusan:
Direktur Cukai.
DIREKTUR JENDERAL,
ANWAR SUPRIJADI
ttd
NIP 120050332
………, …………………………..
Nomor : .……………...
Lampiran : ……………….
Perihal : Permohonan Penundaan Pembayaran
Cukai Atas Pemesanan Pita Cukai
Hasil Tembakau
Kepada :
Yth. Direktur Cukai
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
di …………………………………
Melalui :
Kepala Kantor Pelayanan
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
di …………………………………
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama ........................ NPPBKC ......... berkedudukan di
........................... dengan ini mengajukan permohonan Penundaan Pembayaran Cukai atas
pemesanan pita cukai hasil tembakau sebesar Rp .................................................
(.........................................................................) dengan lampiran sebagai berikut :
1. Laporan Keuangan Perusahaan tahun.... yang telah diaudit oleh Akuntan Publik.
2. Daftar pemesanan pita cukai selama 6 (enam) bulan terakhir.
3. Perhitungan besarnya nilai cukai yang dapat diberikan penundaan pembayaran dan
perhitungan rasio keuangan perusahaan.
Demikian surat permohonan ini dibuat dengan sebenarnya dan kami menyatakan sanggup
menerima sanksi sesuai dengan ketentuaan yang berlaku apabila di kemudian hari ternyata
permohonan ini tidak benar.
Pemohon
(Materai)
(………………………….)
Tembusan :
Kepala Kantor Wilayah ...... (nama kantor Wilayah)
DIREKTUR JENDERAL,
ttd
ANWAR SUPRIJADI
NIP 120050332
Pemohon
(………………………….)
DIREKTUR JENDERAL,
ttd
ANWAR SUPRIJADI
NIP 120050332