You are on page 1of 97

TAHUN XXXVIII EDISI 383 OKTOBER 2006

PENEGAKAN
HUKUM
Mensinergikan Pelayanan
& Pengawasan

PROFIL WAWANCARA

MENUNGGU IMPLEMENTASI
AHMAD MS
“PERSONIL BARU HARUS TERUS DIBIMBING
TIDAK BISA LENGSUNG DILEPAS”
HARKRISTUTI HARKRISNOWO
“... ATASAN HARUS MENERAPKAN PRINSIP
GOOD GOVERNANCE”
DARI REDAKSI
TERBIT SEJAK 25 APRIL 1968
MISI:
Membimbing dan meningkatkan kecerdasan serta
kesadaran karyawan Direktorat Jenderal Bea dan
Jende
Cukai terhadap tugas negara
Mendekatkan Hubungan antara atasan dan
bawahan serta antara karyawan Direktorat Jenderal
Jende
Bea dan Cukai dengan masyarakat

IZIN DEPPEN: NO. 1331/SK/DIRJEN-G/SIT/72


TANGGAL, 20 JUNI 1972 ISSN.0216-2483

PELINDUNG
Direktur Jenderal Bea dan Cukai:
Drs. Anwar Suprijadi, MSc
PENASEHAT
Direktur Penerimaan & Peraturan
Kepabeanan dan Cukai:
Drs. M. Wahyu Purnomo, MSc
Direktur Teknis Kepabeanan
Drs. Teguh Indrayana, MA
Direktur Fasilitas Kepabeanan
Drs. Ibrahim A. Karim
Direktur Cukai
Drs. Frans Rupang
Direktur Pencegahan & Penyidikan
Drs. Endang Tata
Direktur Verifikasi & Audit
Drs. Thomas Sugijata, Ak. MM
Direktur Kepabeanan Internasional
Drs. Kamil Sjoeib, M.A.
Direktur Informasi Kepabeanan & Cukai
Drs. Jody Koesmendro
Kepala Pusat Pendidikan dan
Keluarga Besar Pelatihan Bea dan Cukai
Drs. Sofyan Permana
WARTA BEA CUKAI Inspektur Bea dan Cukai
Drs. Bambang Heryanto, Ak

mengucapkan : KETUA DEWAN PENGARAH


Sekretaris Direktorat Jenderal
Bea dan Cukai:
Drs. Sjahrir Djamaluddin
WAKIL KETUA DEWAN PENGARAH/
PENANGGUNG JAWAB
Kepala Bagian Umum:
M. Sadiatmo S., SE
DEWAN PENGARAH
Drs. Nofrial, M.A.,
Drs. Hanafi Usman,
Drs. Patarai Pabottinggi,
Drs. Bachtiar, M.Si.,
Dra. Cantyastuti Rahayu,
Drs. Nasar Salim, M. Si.,
Ir. Agung Kuswandono, M.A.,
Drs. Ahmad Dimyati
PEMIMPIN REDAKSI
Lucky R. Tangkulung
REDAKTUR
Aris Suryantini, Supriyadi Widjaya,
Ifah Margaretta Siahaan,
Zulfril Adha Putra
FOTOGRAFER
Andy Tria Saputra
KORESPONDEN DAERAH
Donny Eriyanto (Balikpapan),
Bendito Menezes (Denpasar),
Bambang Wicaksono (Surabaya)
KOORDINATOR PRACETAK
Asbial Nurdin
SEKRETARIS REDAKSI
Kitty Hutabarat
PIMPINAN USAHA/IKLAN
Piter Pasaribu
TATA USAHA
Niko Budhi Darma, S. Sos, Untung Sugiarto
IKLAN
Wirda Renata Pardede

Selamat Hari Raya


SIRKULASI
H. Hasyim, Amung Suryana
BAGIAN UMUM
Rony Wijaya

Idul Fitri 1427 H


PERCETAKAN
PT. BDL Jakarta

ALAMAT REDAKSI/TATA USAHA


Kantor Pusat Direktorat Jenderal
Bea dan Cukai,
Jl. Jenderal A. Yani (By Pass) Jakarta Timur
Minal Aidin Wal Faidzin Telp. (021) 47865608, 47860504,
4890308 Psw. 154 - Fax. (021) 4892353
Mohon Maaf Lahir dan Batin E-Mail : - wbc@cbn.net.id
- majalah_wbc@yahoo.com
REKENING GIRO WARTA BEA CUKAI
BANK BNI CABANG JATINEGARA JAKARTA
Nomor Rekening : 8910841
Pengganti Ongkos Cetak Rp. 10.000,-

EDISI 383 OKTOBER 2006 WARTA BEA CUKAI 1


DAFTAR ISI

1 DARI REDAKSI
3 SURAT PEMBACA

5 4
15
KARIKATUR
KEPABEANAN
Laporan Utama INTERNASIONAL
Kunjungan Delegasi Iran ke KPBC
UU mengenai Kepabeanan dan Tanjung Priok
Cukai dinilai sudah cukup untuk 16 PUSDIKLAT
memberikan ruang bagi petugas Diklat Kesamaptaan Untuk Fisik
untuk menegakan hukum,
Namun itu semua kembali pada dan Mental Tangguh Bagi Aparat
SDM-nya. Untuk mengetahui DJBC
lebih jauh mengenai penegakan 19 CUKAI
hukum (khususnya di DJBC), Kebijakan Baru Tentang Restitusi
simak liputan lengkapnya dalam Cukai
laporan utama kali ini. 22 PENGAWASAN
- Mengenal Anjing Pelacak
Narkotika

12
- Pelatihan Ketangkasan
Menembak dan Menyelam
28 PERISTIWA
Wawancara - Inkado Korda DKI Jaya dan
Jawa Barat Intensifkan
Hukum di Indonesia tidak
terlalu jelek, untuk itu Pelatihan Untuk Pegawai
pemerintah harus bekerja DJBC
keras menegakan hukum - Family Gathering and Outbond
tersebut. Demikian Keluarga Besar KPBC Tanjung
penjelasan Dr. Harkristuti Priok II
Harkrisnowo, Guru Besar 44 SIAPA MENGAPA
hukum Pidana Fakultas - Tommy Hutomo
Hukum Universitas Indone- - Gustami
sia, dalam wawancaranya - Kasmin
dengan WBC. 46 KONSULTASI
KEPABEANAN DAN CUKAI
Konsolidasi Barang Ekspor dari

76
KB
47 INFO PEGAWAI
- Pegawai Pensiun per 1
Profil Oktober 2006
“Mensyukuri semua - Mutasi dan Promosi Pejabat
kesempatan dan berkah Eselon II
yang telah diberikan - Dirjen Bea dan Cukai Melantik
Tuhan,” demikian yang 41 Pejabat Eselon III
diucapkan oleh Ahmad 54 SEPUTAR BEACUKAI
MS, Nakhoda Kapal 59 INFO PERATURAN
Patroli Kanwil II DJBC 60 KOLOM
TBK. Ikuti perjalanan “Pola Pembinaan SDM Bea dan
hidupnya dalam rubrik Cukai“ yang Transparan
profil.
64 OPINI
- Kawasan Berikat dan KITE
- Dirjen Baru Semangat Baru
68 RENUNGAN ROHANI

30 70
Menapaki Hari-hari Pasca
Ramadhan
RUANG INTERAKSI
Daerah ke Daerah Sumpah Serapah Amarah,
Ikuti perjalanan WBC Perlukah ?
beberapa waktu lalu ke 72 RUANG KESEHATAN
KPBC Belawan dan Kram dan terkilir Saat Olahraga
KPBC Pematang 73 SELAK
Siantar. Tak hanya itu
Berkunjung ke Akademi Kastam
rubrik ini juga
menyajikan kisah Diraja Malaysia
Perayaan Ultah RI di 80 APA KATA MEREKA
Kanwil X DJBC - Butet Kartaredjasa
Balikpapan. - Indra Brasco dan Mona
Ratuliu

2 WARTA BEA CUKAI EDISI 383 OKTOBER 2006


Surat Pembaca
Kirimkan surat anda ke Redaksi WBC melalui alamat
surat, fax atau e-mail. Surat hendaknya dilengkapi
dengan identitas diri yang benar dan masih berlaku.

KANTOR PELAYANAN UTAMA institusi DJBC yang kami cintai, 2006, target yang telah terkumpul sebesar
disamping itu kami juga mengucapkan Rp 216.904.321.284; atau 62,82 persen dari
Pada tanggal 29 Agustus 2006 telah terima kasih kepada Bapak Ngadiman, target yang ditetapkan. Penerimaan BM
terbit surat dengan Nomor 1033/BC.1/ SH, yang telah mengajarkan kami akan tersebut paling banyak berasal dari KPBC
UP.10/2006 perihal Penawaran kepemimpinan, Bapak J. Didit Krisnadi, Belawan yang hingga Juli 2006 berhasil
Pengisian Jabatan Pada Kantor SH, yang juga mengajarkan kami akan mengumpulkan BM sebesar Rp
Pelayanan Utama (KPU). Kami dari pentingnya hubungan baik antara atasan 197.801.745.305.
Kantor Pelayanan Bea dan Cukai dengan bawahan, Bapak Roebianto AS, Sedangkan untuk penerimaan dari sektor
Kendari dan tentunya pegawai di Kantor yang mengajarkan tentang hubungan cukai, target yang ditetapkan untuk Kanwil I
Bea dan Cukai yang lain merasa manusia dan penciptanya, Bapak Atong DJBC Medan untuk tahun 2006 sebesar Rp
gembira membaca dan memahami Soekirman, SE, yang mengajarkan kami 284.643.590.000. Hingga bulan Juli 2006,
surat tersebut serta berbondong- akan hubungan pegawai Bea dan Cukai telah terealisasi sebesar Rp
bondong membuat formulir pendaftaran dengan masyarakat, serta saudara- 160.344.670.000; atau 56,33 persen dari
sesuai lampiran 1 pada surat tersebut. saudara kami yang ikut andil dalam target yang ditetapkan. Untuk cukai,
Kami gembira karena momen ini pembelajaran kami sampai saat ini serta penerimaan terbesar berasal dari KPBC
mungkin adalah awal dari karir dan cita- istri tercinta yang selalu menemani dan Pematang Siantar yang hingga Juli 2006
cita untuk lebih baik dan jujur, namun memberi motivasi baik suka maupun telah berhasil mengumpulkan cukai sebesar
kami harap kegembiraan kami tidak duka. Rp 121.799.908.190.
hapus sirna oleh oknum yang Terima kasih juga kami ucapkan
memanfaatkan momen ini. Sebab pada Warta Bea Cukai serta segenap Demikian kami perbaiki, mohon maaf
momen ini adalah dimana DJBC Redaksi/Tata Usaha yang telah menjadi atas kesalahan penulisan yang terjadi. Atas
mempunyai peranan penting untuk media para pegawai DJBC di seluruh perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
memperbaiki citra yang selama ini Indonesia. Redaksi
disandang sebagai salah satu institusi
yang korup. AGUS BASUKI (ABAS)
Kami harapkan momen tersebut 060101980 RALAT FOTO
betul-betul untuk merekrut pegawai-
pegawai yang profesional, berdedikasi Pada rubrik Daerah ke Daerah WBC
tinggi, mempunyai visi dan misi RALAT TARGET PENERIMAAN edisi 382 September 2006, di halaman 37
kebesaran institusi dan bukan untuk terjadi kesalahan pemuatan foto dengan
memperbesar diri pribadi. Karena Pada WBC edisi September 2006, judul foto Piala Bergilir. Foto beserta
bukan hal rahasia lagi bila perekrutan- telah terjadi kesalahan penulisan pada keterangan foto yang seharusnya dimuat
perekrutan selama ini ada sebagian rubrik Daerah ke Daerah Kantor Wilayah adalah seperti tersebut di bawah ini :
mempunyai unsur money politik, I DJBC Medan. Pada hal 34, sub judul
pertemanan (angkatan masing-masing “Penerimaan paling banyak dari KPBC
/ keakraban), serta SKSD (Sok Kenal Belawan”, pada paragraf pertama
Sok dekat) meskipun sekarang sudah dituliskan sebagai berikut :
mulai berkurang, dan untuk
mengetahui hal tersebut kita tidak Saat disinggung mengenai target
perlu susah-susah menggali lebih penerimaan, Djasman mengatakan
dalam, cukup perhatikan saja skep bahwa target penerimaan untuk
mutasi dan perekrutan peserta Diklat Semester I (hingga Juli 2006) telah
selama ini. mencapai target. Untuk Bea Masuk (BM)
Kami bangga menjadi bagian dari sebesar 345.282.430 rupiah atau 58,16
institusi ini namun platform bila pegawai persen dari target yang ditetapkan.
bea cukai itu kaya, kerjanya ‘mengambil Penerimaan BM tersebut paling banyak
barang impor’ dan KKN, banyak istrinya berasal dari KPBC Belawan yakni
baik terlihat maupun tak terlihat, arogan, sebesar 303.260.920 rupiah. Sedangkan
masih melekat pada kita semua untuk penerimaan dari sektor cukai
disebabkan mental orang pribadi jumlahnya adalah 284.643.590 rupiah
ditempat ‘Ramai’ maupun ‘Sepi’ yang atau 54,07 persen dari target yang
membuat imej semua pegawai DJBC ditetapkan. Untuk cukai, penerimaan
menjadi jelek di mata masyarakat. terbesar berasal dari KPBC Pematang
Kami di daerah mengharapkan Siantar, sebesar 213.340.370 rupiah. PIALA BERGILIR. Dirjen Bea Cukai, Anwar
perekrutan-perekrutan baik untuk Suprijadi, tampak sedang menyerahkan
pendidikan maupun mutasi harus Seharusnya ditulis sebagai berikut : piala bergilir kepada Kepala KPBC Bekasi,
berdasar keadilan bukan atas Istyastuti Wuwuh Asri, dimana KPBC
kepentingan oknum-oknum tertentu baik Saat disinggung mengenai target Bekasi terpilih sebagai pemenang pertama
golongan maupun pribadi. Untuk penerimaan, Djasman mengatakan lomba Kantor Percontohan DJBC se-
memperbaiki citra institusi kita ini bahwa target penerimaan untuk Indonesia TA 2006. (WBC/ATS)
marilah kita bersama-sama Semester I (hingga Juli 2006) telah
membangun DJBC agar besar dan mencapai target. Untuk Bea Masuk (BM) Demikian kami perbaiki agar dapat
berwibawa serta bebas dari KKN. tahun 2006, Kanwil I DJBC Medan dimaklumi, atas perhatiannya kami ucapkan
Tidak lupa kami panjatkan sembah ditargetkan sebesar Rp terima kasih.
syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, 345.282.430.000. Hingga bulan Juli Redaksi

EDISI 383 OKTOBER 2006 WARTA BEA CUKAI 3


KARIKATUR

4 WARTA BEA CUKAI EDISI 383 OKTOBER 2006


LAPORAN UTAMA

PENEGAKAN

HUKUM
Masih Ditakuti, Belum Untuk Ditaati
Lemah kuatnya penegakan hukum oleh aparat akan menentukan persepsi ada
tidaknya hukum. Bila penegakan hukum oleh aparat lemah, masyarakat akan
mempersepsikan bahwa hukum dilingkungannya tidak ada atau seolah berada
dalam hutan rimba yang tanpa aturan

H
al tersebut disampaikan Hikmahanto merupakan salah satu contoh yang sering dimana pembuat peraturan perundang-
Juwana, Dekan Fakultas Hukum dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, undangan tidak memperhatikan dengan
Universitas Indonesia dalam orasi walaupun pada kenyataannya masih ada cukup baik apakah undang-undang yang
ilmiahnya pada acara wisuda program beberapa contoh lainnya. Hikmahanto dibuat tadi dapat dijalankan atau tidak.
Doktor, Magister dan Spesialis di kembali mengatakan, kenyataan pada Ia mencontohkan pada tingkat nasio-
Balairung Universitas Indonesia pada 4 saat ini hukum berfungsi dan difungsikan nal, undang-undang dibuat tanpa mem-
Februari 2006 bertepatan dengan acara sebagai instrumen untuk membuat perhatikan kemampuan suatu daerah
dies natalis Universitas Indonesia ke 56. masyarakat takut pada hukum, yang pada untuk melaksanakannya. Akibatnya ketika
Dalam orasinya ia mengatakan, pada saat saatnya nantinya masyarakat yang takut ada suatu daerah yang bisa menjalankan
ini masyarakat Indonesia masih pada taraf tadi akan menjadi tunduk pada hukum. sementara daerah lain tidak bisa
takut pada aparat hukum dan bukan pada Namun penegakan hukum sebagai in- menjalanakan, maka undang-undang
taraf taat hukum. Pada masyarakat yang strumen masih menurutnya, telah dihing- tidak dapat ditegakan di beberapa daerah
takut pada aparat penegak hukum gapi berbagai problem yang akut. Ia me- dan pada akhirnya undang-undang tadi
lanjutnya, masyarakat tidak akan tunduk ngatakan bahwa ada beberapa problem menjadi undang-undang yang mati atau
pada hukum bila penegakannya lemah, akut dalam proses penegakan hukum di tidak dapat dijalankan.
inkonsisten, dan tidak dapat dipercaya. Indonesia. Salah satunya problem Pembuatan undang-undang yang
Hikmahanto mencontohkan sikap penegakan hukum yang sudah ada sejak sering tidak realistis adalah alasan kedua
pengendara terhadap lampu lalu lintas di peraturan perundang-undangan dibuat, yang disampaikan Hikmahanto. Hal ini
jalan raya pada saat jam menunjukkan DOK. WBC
bisa terjadi karena karena undang-undang
pukul 1 dinihari. Bila lampu lalu lintas dibuat berdasarkan “pesanan” dan terka-
menyala merah dan pengendara berhenti dang dianggap sebagai komoditas. ”Pera-
maka pengendara tersebut dikategorikan turan perundang-undangan yang menjadi
sebagai taat pada hukum. Namun, bila komoditas, biasanya kurang memperha-
pengendara tersebut tidak berhenti walau- tikan isu penegakan hukum, sepanjang
pun lampu berwarna merah, maka pe- trade off telah didapat,”ujarnya kembali.
ngendara tersebut dikategorikan sebagai Tipologi masyarakat pencari
pengendara yang takut pada hukum. kemenangan dan bukan pencari keadilan
Pada ilustrasi pertama ia menunjukan, menurutnya juga mempunyai andil dalam
bahwa pengendara tadi sudah taat akutnya problem hukum di Indonesia, di-
kepada hukum. Pada ilustrasi kedua mana segala upaya baik yang sah mau-
masih menurutnya menunjukan bahwa, pun yang tidak sah akan dilakukan. Bagi
pengendara tadi masih takut pada hukum penegakan hukum, jelas ini merupakan
karena ia tahu bahwa pada pukul 1 problem, apabila penegak hukum kurang
dinihari tersebut tidak ada polisi lalu lintas berintegritas dan rentan suap, maka
yang akan menegakan aturan atau paling masyarakat akan memanfaatkan
tidak terbebas dari rasa khawatir untuk kekuasaan dan uang untuk memperoleh
“berdamai” dengan polisi. “Bagi pengen- kemenangan atau terhindar dari hukuman
dara yang takut dengan hukum, lampu la- Faktor lainnya adalah pengaruh uang
lu lintas dipersepsikan sebagai bukan hu- yang menyebabkan penegakan hukum
kum, melainkan sekedar benda mati,” menjadi lemah, dimana disetiap lini
ujarnya dihadapan para peserta wisuda. penegakan hukum, aparat dan pendukung
aparat penegak hukum sangat rentan dan
ADA MASALAH AKUT HIKMAHANTO JUWANA. Penegakan hukum yang terbuka peluang untuk praktek korupsi
Hal yang disampaikannya tadi tegas oleh aparat menunjukan bahwa hukum itu ada atau suap.

EDISI 383 OKTOBER 2006 WARTA BEA CUKAI 5


LAPORAN UTAMA
DOK. WBC
terhadap berbagai probelem penegakan
hukum. Penyederhanaan solusi dilakukan
dengan cara membuat peraturan
perundang-undangan dengan substansi
‘anti’ dari masalah yang dihadapi.
Dalam kenyataannya masih menurut
Hikmahanto, solusi demikian tidak
memberikan hasil, justru menjurus pada
pengambilan kebijakan yang tidak
dibenarkan menurut hukum dan ilmu
pengetahuan hukum. Fundamen
berikutnya adalah kesejahteraan aparat
penegak hukum, yang harus juga
mendapat perhatian. Mengedepankan
kesejahteraan harus dilihat sebagai
fundamen dari solusi tersebut dengan
tujuan, agar pengaruh uang dalam
penegakan hukum dapat diperkecil
Kesan tebang pilih dalam proses
FAKTOR UANG. Menyebabkan penegakan hukum menjadi lemah. penegakan hukum menurut Himahanto
harus dihilangkan, dan untuk itu perlu
Hukum yang dijadikan komoditas poli- lam penegakan hukum. Fundamen utama meletakkan fundamen yang kuat agar
tik juga menjadi penyebab problem akut- adalah agar para pengambil kebijakan aparat penegak hukum dalam
nya penegakan hukum. Pada masa orde harus dapat menerima bahwa berbagai menjalankan tugasnya dapat menjaga
baru lanjut Hikmahanto, penegakan hukum problem penegakan hukum memang ada konsistensi, paling tidak semua pihak,
bisa diatur jika kekuasaan yang mengke- atau dengan kata lain tidak menutup mata. termasuk pemerintah, dapat menciptakan
hendakinya, bahkan pula bisa menginter- Seharusnya para pengambil kebijakan suasana kondusif agar penegakan hukum
vensi dalam menegakan hukum. tidak dalam posisi menyangkal berbagai dilakukan secara konsisten.
“Ketika itu penegakan hukum akan problem yang ada. Penyangkalan lanjut Upaya membersihkan institusi hukum
dilakukan secara tegas karena penguasa Hikmahanto, sama saja menjadikan dari personil nakal dan bermasalah meru-
memerlukan alasan yang sah untuk berbagai solusi terhadap problem pakan fundamen yang menurut Hikma-
melawan kekuatan yang membela rakyat, penegakan hukum menjadi tidak relevan. hanto harus dilaksanakan segera. Karena
namun penegakan hukum akan dibuat Ia sepakat bahwa pembenahan terha- dalam konteks ini, para pengambil kebijak-
lemah oleh kekuasaan bila pemerintah dap problem penegakan hukum memerlu- an harus memahami bahwa mentalitas
atau elit politik yang menjadi pesakitan, kan kesabaran yang tinggi, karena aparat penegak hukum di Indonesia
”tukas Hikmahanto. sifatnya yang tidak instant atau cepat, adalah takut pada hukum. Oleh karena itu,
Problem lain adalah penegakan hu- dimana saat ini diterapkan dan pada saat perlu diciptakan penegakan hukum yang
kum yang dilakukan secara diskriminatif. ini pula problem tersebut terselesaikan. Ia tegas bagi para pejabat hukum yang
Ia kembali mencontohkan, mengenai sangat menyayangkan pengambil melakukan penyelewengan jabatan
tersangka koruptor dan tersangka pencuri kebijakan ataupun pakar hukum yang dengan mekanisme yang dapat bekerja
sandal yang mendapat perlakuan dan kerap menyederhanakan jalan keluar dan dapat dipercaya oleh masyarakat.
sanksi yang berbeda. Tersangka yang Fundamen berikutnya adalah
DOK. WBC
mempunyai status sosial yang tinggi di pembenahan pada institusi hukum, yang
tengah-tengah masyarakat akan harus dipahami sebagai pembenahan
diperlakukan secara istimewa. Dalam yang terkait dengan manusia.
kasus ini terang Hikmahanto, menunjukan Pembenahan terhadap manusia hukum
bahwa penegakan hukum seolah hanya harus dilakukan secara manusiawi yang
berpihak pada si kaya tetapi tidak pada si sedapat mungkin tidak menyinggung
miskin. Bahkan hukum berpihak pada harga diri, bahkan merendahkan diri
mereka yang memiliki jabatan dan koneksi mereka yang terkena kebijakan. Bila tidak,
dari para pejabat hukum atau juga akses akan ada perlawanan. Perlawanan lanjut
terhadap keadilan. Hikmahanto akan menjadikan proses
“Ini terjadi karena mentalitas aparat pembenahan semakin rumit dan panjang.
penegak hukum yang lebih melihat kedu- Oleh karenanya fundamen dari solusi
dukan seseorang di masyarakat daripada yang dicari adalah pembenahan yang
apa yang diperbuat,”paparnya kembali seminimal mungkin dapat menekan rasa
dendam atau perlawanan.
LIBATKAN MASYARAKAT Dalam pembenahan penegakan
Berbagai pihak yang berkompeten hukum, penting untuk disadarkan dan
lanjut Hikmahanto telah menyampaikan diintensifkan partisipasi publik.
solusi kepada pemerintah mengenai Menurutnya fundamen yang melibatkan
problem penegakan hukum dan sebagian masyarakat ini mempunyai peran dalam
telah diakomodasi pemerintah melalui pembenahan penegakan hukum.
berbagai kebijakan pemerintah. Namun Partisipasi publik harus dilakukan secara
solusi tersebut lanjutnya hanya memadai bottom up, bila perlu dilakukan secara
untuk sesaat saja tidak berorientasi pada virtual dan tidak dirasakan.
masa depan. Kebijakan tersebut hanya Penegakan hukum lanjut Hikmahanto
sekedar memenuhi suatu kebutuhan saja, merupakan faktor penting dalam
bahkan diadopsi agar pemerintah kehidupan hukum di Indonesia. “Tanpa
mendapat dukungan publik. LALU LINTAS. Pelanggaran lalu lintas sering penegakan hukum yang kuat, masyarakat
Ia kembali mengatakan bahwa ada terjadi karena menganggap rambu lalu lintas akan mempersepsikan bahwa hukum itu
beberapa fundamen yang terpenting da- bukan hukum, namun hanya sebagai benda mati tidak ada,”ujarnya kembali. zap

6 WARTA BEA CUKAI EDISI 383 OKTOBER 2006


DJBC Harus Optimal
Tegakan Hukum
Undang-undang mengenai Kepabeanan dan Cukai dinilai sudah cukup untuk
memberikan ruang bagi petugas untuk menegakan hukum, namun itu semua
kembali pada sumber daya manusianya

R
evenue collection, trade facilitation, yang juga mantan Dirjen Bea dan Cukai. orang-orang dan pimpinannya yang’ jem-
dan community protection, Permana Agung mengatakan kedua polan’ juga, walaupun undang-undangnya
merupakan tugas yang diemban undang-undang tadi merupakan alat yang jelek,”ungkapnya kembali.
oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai digunakan untuk memastikan proses Direktur Verifikasi dan Audit Thomas
(DJBC). Jika dijabarkan kedalam bahasa pelayanan dan pengawasan Kepabeanan Sugijata juga mempunyai pendapat
yang sederhana dan lugas, maka tugas dan Cukai berjalan lancar.Bukan hanya serupa dengan Agung. Menurutnya
DJBC adalah melakukan pemungutan stake holder saja yang harus patuh pada kualitas SDM yang baik di DJBC harus
pajak dan melayani masyarakat industri kedua aturan tadi tetapi juga petugas memenuhi kriteria yang mencakup
atau usaha secara prima, tanpa dilapangan, harus memberikan pelayanan integritas moral dan profesionalisme
meninggalkan pengawasan dalam rangka dan pengawasan kepada stake holder intelektual dalam penegakan hukum
melindungi masyarakat. Semua kegiatan seperti yang diinginkan undang-undang. terutama Undang-Undang nomor 10 dan
tersebut telah diatur dalam Undang- Undang-undang tersebut lanjut Agung, 11 tahun 1995. Kualitas intelektual tanpa
Undang nomor 10 tahun 1995 tentang masih memiliki celah yang diimbangi dengan integritas moral akan
Kepabeanan dan Undang-Undang nomor kemungkinannya bisa disalahgunakan menimbulkan rekayasa yang tidak
11 tahun 1995 tentang Cukai, sehingga oleh pihak–pihak yang tidak bertanggung dilandasi moral. Sementara integritas saja
dalam menjalankan tugas tersebut baik jawab.”Bukan cuma Undang-Undang tanpa diimbangi dengan profesionalisme
stake holder maupun petugas selalu Kepabeanan dan Cukai (yang memiliki dapat mengakibatkan penerapan dan
mengacu pada kedua aturan tadi yang celah.red) tapi juga undang-undang pemahaman penegakan hukum yang
kemudian diperjelas melalui aturan-aturan lainnya,”terang Agung keliru dan menyimpang.
seperti Surat Keputusam Menteri Untuk memperkecil celah tersebut ia Setiap petugas DJBC, lanjut Thomas
Keuangan sampai pada Surat Edaran mengatakan, harus ada kesamaan visi harus mentaati semua aturan yang
Dirjen Bea dan Cukai. antara pimpinan dan para petugas tertuang dalam Undang-Undang nomor 10
Pengamat Kepabeanan dan Cukai dilapangan agar ruang tersebut tidak dan 11 tahun 1995 tentang Kepabeanan
DOK. WBC
disalahgunakan dengan menggunakan WBC/ATS
interpretasi yang keliru, baik oleh petugas
maupun para stake holder. “Kalau ada
celah, maka pastikan pimpinan mengam-
bil langkah untuk memastikan bahwa yang
benar adalah benar dan yang salah
adalah salah, ini untuk menyempitkan
misinterpretasi tersebut, kalau ini
dijalankan berarti Undang-Undang nomor
10 dan nomor 11 ditegakan oleh petugas
kita,”lanjutnya kembali.
Mengenai Undang-Undang Kepa-
beanan dan Cukai yang saat ini dalam
proses amandemen, Agung berpendapat
bahwa itu sah-sah saja dilakukan, dan bu-
kan berarti sebelum diamandemen kedua
undang-undang tadi jelek. Disini Agung
menegaskan,tidak ada suatu undang-un-
dang yang sempurna, namun yang mem-
buat undang-undang itu berhasil ditegak-
kan adalah Sumber Daya Manusia (SDM)
yang melaksanakannya dilapangan,
”Di dunia tidak pernah ditemui
customs yang ‘jempolan’ sebagai akibat
THOMAS SUGIJATA. Palayanan dan undang-undangnya yang ‘jempolan’ PERMANA AGUNG. harus ada kesamaan visi
pengawasan yang tepat dan akurat yang diikuti antara pimpinan dan para petugas dilapangan agar
dengan penegakan hukum, baik secara internal sementara SDM-nya kurang baik. Tapi ruang tersebut tidak disalahgunakan dengan
maupun eksternal dapat meningkatkan yang selalu dijumpai adalah Customs menggunakan interpretasi yang keliru, baik oleh
efektifitas penegakan hukum. Administration yang ‘ jempolan’ hasil dari petugas maupun para stake holder

EDISI 383 OKTOBER 2006 WARTA BEA CUKAI 7


LAPORAN UTAMA
WBC/ATS
dan Cukai, tidak terkecuali, dimana selu- kelancaran arus barang tidak terganggu.
ruh pegawai harus menjalankan ketentuan Manajemen resiko, masih menurut
dalam undang-undang tadi sesuai dengan Thomas merupakan kegiatan pabean
wewenang dan kewajibannya. untuk mengelola resiko dalam rangka
“Penegakan hukum di DJBC tidak menjadi melakukan selektifitas walaupun interfensi
monopoli direktorat tertentu, tetapi menjadi pabean berkurang pada tahap pelayanan,
kewajiban setiap pegawai yang tugasnya sehingga kelancaran terjaga, peran
terkait dengan pelaksanaan peraturan pabean untuk melakukan pengawasan
perundang-undangan di bidang tetap dilakukan dengan menggunakan
kepabeanan dan cukai,”tegas Thomas. pengawasan pasca pengeluaran barang
Ia juga mencoba untuk meluruskan atau post clearence audit.
pendapat yang berkembang dimasyarakat Pelayanan dan pengawasan menurut
dimana penegakan hukum identik dengan Agung merupakan dua hal penting dan
pengawasan. Menurutnya pegawai yang tidak dapat dipisahkan bagi Bea Cukai
sedang melakukan pelayanan dokumen dalam menjalankan tugas. Menurutnya
juga melakukan penegakan hukum meski- jika dulu pengawasan ditempatkan
pun mereka tidak melakukan pengawasan didepan dimana suatu barang tidak bisa
atau bukan pengawas,”Pengurusan keluar sampai dipastikan bahwa barang
dokumen itu khan untuk kelancaran arus tersebut sesuai prosedur, maka sekarang
barang juga, berarti dia juga penegak ditempatkan dibelakang, atau setelah
hukum,’ujar Thomas. Penegakan hukum barang dikeluarkan dari kawasan pabean.
yang dilakukan oleh DJBC lanjutnya, telah Dengan konsepsi itu yang kini
build in proses pelayanan, dan didukung diterapkan DJBC, maka proses
dengan instrumen lainnya yaitu intelejen, DRADJAT H. WIBOWO. Harus ada “Elliot Ness” di pengeluaran barang yang menjadi cepat
surveillance dan post clearence audit. Bea Cukai untuk bisa memerangi mafia tersebut. dengan pengawasan yang dilakukan oleh
Untuk itu lanjut Thomas, kualitas SDM Direktorat Verifikasi dan Audit pada saat
harus memadai dan harus pula didukung pelayanan yang baik yaitu sederhana, barang telah keluar dari kawasan pabean,
dengan tekad nyata dari pimpinan dalam cepat dan murah. Dan ketika berbicara “Kita bisa mengaudit suatu perusahaan
bentuk program yang jelas agar peraturan mengenai pengawasan maka akan yang nakal jika mendapat laporan dari
perundang-undangan dapat ditegakan. dipastikan ada kegiatan pemeriksaan masyarakat, atau bahkan ada yang lolos
“Pelayanan dan pengawasan yang tepat yang notabene akan menghambat sekalipun,jadi disini pelayanan terhadap
dan akurat yang diikuti dengan penegakan kecepatan arus barang. masyarakat tetap berjalan baik tanpa
hukum baik secara internal maupun eks- Untuk itu lanjutnya kembali, DJBC meninggalkan faktor pengawasan, ”ujar
ternal dapat meningkatkan efektifitas pe- dengan konsep Kepabeanan yang Agung.
negakan hukum,”papar Thomas kembali. modern berupaya untuk mensinergikan Pengamat Kepabeanan dan Cukai
pelayanan dan pengawasan sehingga yang juga mantan Kepala Kantor
HARUS SEIMBANG pelayanan dan pengawasan dapat Pelayanan Bea dan Cukai (KPBC) Tipe A
Pelayanan dan pengawasan selalu berjalan dengan efektif. Untuk itu dalam Bandung Abdurrahman mengatakan,
identik dengan DJBC dimana dengan dua pelaksanaannya lanjut Thomas, DJBC mekanisme pengawasan yang dilakukan
tugas dan fungsi tersebut maka DJBC menerapkan tiga pilar Kepabeanan yaitu oleh DJBC sudah baik, apalagi dengan
diharapkan dapat memberikan pelayanan selektifitas, manajemen resiko dan audit pengawasan yang dilakukan menerapkan
yang prima kepada masyarakat tanpa pasca pengeluaran. post clearence audit. Ia mengusulkan agar
melupakan pengawasan yang berpotensi Selektifitas menurutnya, DJBC harus alat yang digunakan oleh DJBC dalam
pada kerugian negara seperti mencegah menggunakan kewenangannya untuk melakukan pengawasan seperti verifikasi
terjadinya penyelundupan. Thomas menarget pengawasan terhadap barang dan audit, manejemen resiko maupun
menjelaskan bahwa ciri utama dari secara selektif dan tepat sehingga intelejen ditempatkan dalam satu unit
tugas tertentu sehingga bisa
DOK. WBC mempercepat proses pengambilan
keputusan demi lancarnya pelayanan dan
pengawasan, karena alat-alat tersebut
saat ini berada pada Direktorat yang
berbeda seperti Direktorat Verifikasi dan
Audit, Direktorat Informasi Kepabeanan
dan Cukai untuk manajemen resiko dan
Direktorat P2 untuk intelejen.
Lain halnya dengan Abdurrahman,
Agung merasa penempatan instrumen
pengawasan pada beberapa Direktorat
sudah tepat, mengingat konsep ini
mengacu pada konsep check and
balance. “Kalau semua dilakukan pada
satu Direktorat tertentu, besar
kemungkinan terjadi penyalahgunaan
karena tidak ada yang melakukan check
and balance. Kalau sekarang khan
setelah dilakukan pengawasan oleh dit
P2, maka akan dicek kembali oleh dit.
verifikasi dan audit, setelah itu
menggunakan manajemen resiko untuk
pengambilan keputusan oleh pejabat yang
DJBC. Dengan konsep Kepabeanan yang modern berupaya untuk mensinergikan pelayanan dan berwenang, itu adalah konsep yang ideal
pengawasan sehingga pelayanan dan pengawasan dapat berjalan dengan efektif di dunia saat ini,”papar Agung.

8 WARTA BEA CUKAI EDISI 383 OKTOBER 2006


Ketika ditanya apakah dengan
adanya pemisahan ini akan menyulit-
kan koordinasi? Agung menjawab,
PELAYANAN DAN PENGAWASAN,

Tidak Selalu
“Kalau masalah koordinasi dalam pe-
ngambilan keputusan menjadi lambat,
itu yang harus diatasi kenapa jadi
lambat .”

MASIH KURANG

Identik Dengan
Sementara itu anggota komisi XI
DPR-RI yang membawahi bidang
perekonomian, Dradjat H. Wibowo
mengatakan, apa yang dilakukan oleh
DJBC dalam proses penegakan

Keterlambatan
hukum masih kurang dan masih harus
ditingkatkan. Menurutnya saat ini
penyelundupan masih terjadi dan itu
melibatkan pegawai yang mempunyai
integritas rendah dan juga pengusaha-
pengusaha nakal. Sebenarnya lanjut
Dradjat Undang-Undang nomor 10 Pengawasan yang dilakukan tidak harus selalu mengakibatkan
dan 11 tahun 1995 sudah cukup mem-
berikan ruang bagi DJBC untuk mene- terjadinya ketidaklancaran arus barang keluar. Post Clearence
gakan hukum, namun disini tinggal Audit (PCA) menjadikan pengawasan dan pelayanan berjalan
bagaimana SDM-nya yang menjalan- bersama, dan kelancaran arus barang terjaga
kan kedua undang-undang tadi.
“Dalam undang-undang sanksi ba-

S
gi para pelanggar itu banyak, tapi tidak eiring dengan perkembangan memprioritaskan pada pelayanan,
dijalankan dengan konsisten, dan ini dunia dan juga tuntutan namun faktor pengawasan tetap
membuka peluang untuk terjadinya masyarakat usaha akan diperhatikan tanpa harus menyebabkan
negosiasi. Sekarang diputuskan untuk kecepatan pelayanan, DJBC telah adanya ketidaklancaran akibat dari
diamandemen dan itu bagus sekali mengambil beberapa langkah untuk pengawasan yang dilakukan. Permana
menurut saya,”lanjut Dradjat. menjawab keinginan masyarakat Agung sebagai pengamat Kepabeanan
Masalah permainan dan penye- tersebut. Keberadaan kawasan berikat, dan Cukai mengatakan, sepakat bahwa
lundupan tersebut lanjutnya, sempat gudang berikat, sampai pada pengawasan yang dilakukan oleh DJBC
mengalami masa-masa sepi atau me- penyediaan jalur prioritas dan semata-mata dilakukan agar kerugian
nurut istilahnya “tiarap”. Hal ini terjadi penerapan PDE manifest merupakan negara akibat dari proses kepabeanan
setelah Presiden Susilo Bambang beberapa fasilitas dari sekian banyak yang tidak benar atau penyelundupan
Yudhoyono melakukan kunjungan ke fasilitas yang disediakan DJBC kepada dapat ditekan semaksimal mungkin.
DJBC. “Para pemain-pemain tersebut para pengusaha sebagai jawaban dari Kalau DJBC hanya berorientasi
sempat menghilang beberapa minggu perkembangan saat ini. pada penerimaan negara saja dimana
atau paling tidak dua bulan, setelah itu Tentunya DJBC tidak hanya setiap sen dari penerimaan negara
kembali bermain,”ujar Dradjat. Untuk DOK. WBC
bisa menekan para pemain-pemain
yang ingin mengambil keuntungan
untuk kepentingan pribadi tadi lanjut-
nya, harus diperlukan orang-orang
yang berani dan mempunyai nyali
yang cukup besar untuk bisa mem-
basmi mafia-mafia tersebut.
Dradjat mengatakan mafia karena
penyelewengan yang terjadi tersebut
sudah terorganisir, sehingga
menempatkan orang-orang yang
mempunyai integritas dan mampu
melabrak sistem yang bobrok tersebut
sangat dibutuhkan agar pendapatan
negara tidak menguap begitu saja.
“Harus ada “Elliot Ness” di Bea Cukai
untuk bisa memerangi mafia tersebut,
percuma kalau ganti pejabat tapi tidak
mempunyai nyali untuk memerangi
penyelewengan,”ujarnya kembali.
Untuk mengamankan penerima-
an negara dari pajak dan Bea dan
Cukai, Dradjat mengusulkan agar
kedua instansi tadi pajak dan DJBC
digabung menjadi satu dalam badan
penerimaan negara yang kemudian
diisi oleh orang-orang yang baru
dan fresh, selain orang lama yang TERMINAL KONTAINER. Pengawasan dan pelayanan kini berjalan bersamaan sehingga proses
track record-nya bagus. zap pengeluaran barang tidak selalu terganggu

EDISI 383 OKTOBER 2006 WARTA BEA CUKAI 9


LAPORAN UTAMA
DOK. WBC
Thomas Sugijata menjelaskan, DJBC
dalam hal ini Direktorat Verifikasi dan
Audit melakukan tiga tahap dalam
proses penegakan hukum yaitu tahap
pre clearance, clearence dan tahap
post clearence. Pada tahap pertama ini
lanjutnya, pengawasan dilakukan oleh
unit pengawas dari Kantor Pusat,
Kantor Wilayah dan Kantor Pelayanan
Bea Cukai, dan pelaksanaannya antara
lain dengan kegiatan intelejen dan
surveillance.
Pada tahap kedua yaitu tahap
clearence, pengawasan dilakukan oleh
unit pengawasan yang ia sebutkan tadi
dengan melibatkan Pejabat Fungsional
Pemeriksa Barang (PFPB) dan pejabat
Fungsional Pemeriksa Dokumen
(PFPD) yang dilaksanakan dengan
kegiatan intelejen, surveillance,
pemeriksaan fisik dan penegahan dan
SDM. Dit Verifikasi Audit selalu melakukan evaluasi guna menilai mutu serta profesionalisme pencegahan oleh unit P2 dari Kantor
auditor dengan menilai penerapan prosedur dan teknik audit. Pusat, Kanwil dan KPBC. Cara lain
yang digunakan pemeriksaan fisik yang
tidak bocor, maka dalam prakteknya Bea Cukai, bisa di audit, dan kita punya lebih mendalam oleh PFPB bersama
lanjut Agung, petugas harus melakukan hak 10 tahun untuk (mengaudit) dengan P2 dan penelitian dokumen
pengecekan terhadap setiap barang mereka. Tinggal bagaimana petugas oleh PFPD
yang masuk dengan cara membongkar kita menjalankan ketentuan yang ada Lebih lanjut Thomas menjelaskan
dan menelitinya, sementara jumlah dalam proses pengawasan yang telah mengenai tahap post clearance.
barang yang datang jumlahnya banyak diatur dalam undang-undang dan Penegakan hukum ini dilakukan oleh
bahkan sampai ratusan kontainer, dan aturan lainnya yang mendukung unit verifikasi (yang ada di Kanwil),
dibutuhkan waktu yang cukup banyak undang-undang tersebut,”tegas Agung. audit (yang ada di Kantor Pusat dan
untuk melakukan pemeriksaan Mantan Kasubdit Penyidikan Kanwil) dan P2 (yang ada di Kantor
tersebut. Direktorat P2 yang kini menjabat Pusat, Kanwil dan KPBC). Ini
Hal ini lanjutnya, akan menimbulkan sebagai Kepala Kantor Wilayah XII merupakan pelaksanaan penegakan
efek domino, dimana perusahaan yang DJBC Ambon CF. Sidjabat mengatakan, hukum dengan melakukan verifikasi,
mengimpor barang tersebut tidak bisa petugas DJBC yang berada di lapangan post clearence audit (PCA),
berproduksi, sementara sewa gudang baik itu yang melakukan pengawasan penyelidikan dan penyidikan.
dipelabuhan terus berjalan dan itu akan dan pelayanan adalah para penegak Kinerja petugas, lanjut Thomas
menimbulkan biaya ekonomi tinggi hukum, karena mereka bekerja akan meningkat apabila semua unit dan
akibat dari pemeriksaan tersebut. berdasarkan Undang-Undang nomor 10 elemen yang disebutkan tadi di atas
Apabila kelancaran barang yang dan 11 Tahun 1995 tentang kepabenan dapat bekerjasama dengan sinergi atau
dimaksud tidak melalui proses dan cukai. Pada Direktorat P2, dengan kata lain saling mendukung
pengawasan, Agung mengatakan, lanjutnya tugas yang dilakukan adalah
segala jenis barang dapat masuk ke memastikan para stakeholder DOK. WBC
Indonesia tanpa bea masuk, sehingga mematuhi ketentuan yang ada pada
industri dalam negeri akan tertekan. kedua undang-undang tadi.
Barang-barang larangan seperti Lebih lanjut ia mengatakan, kalau
narkoba dan lain sebagainya juga semua prosedur telah dilakukan, baik
dapat masuk tanpa diawasi yang akan itu oleh petugas dan para stakeholder,
menimbulkan pecandu narkoba baru. maka bisa dikatakan undang-undang
Saat ini masyarakat tidak perlu tersebut sudah ditegakkan. Untuk itu
merasa khawatir, karena pelayanan dan Dit P2 selalu melakukan koordinasi
pengawasan berjalan secara bersamaan dengan direktorat lainnya seperti
tanpa harus menimbulkan kelambatan. koordinasi yang dilakukan dengan
DJBC lanjut Agung, dalam menja- Direktorat Verifikasi dan Audit maupun
lankan pelayanan dan pengawasan juga Subdit Manajemen Resiko guna
menggunakan beberapa cara. Ia memastikan penegakan hukum itu
mencontohkan, petugas menerapkan dilakukan oleh para stakeholder.
manajemen resiko dimana petugas Sidjabat lebih lanjut mencontohkan,
menggunakan alat yang disebut profil pada suatu kasus Dit P2 bisa meminta
seperti profil harga, profil importir dan dilakukan audit investigasi kepada Dit
lain sebagainya, dan juga atas dasar Vera, atau bisa saja Dit P2 meminta
informasi yang diperoleh. Kalaupun ada dilakukan penyidikan. Jadi hubungan
barang yang tidak boleh masuk atau tersebut dilakukan dengan baik. Atau
tidak memenuhi prosedur kepabeanan untuk memastikan sesuatu hal lebih
lolos dari pemeriksaan awal, hal itu detail, pihaknya berkoordinasi dengan
masih bisa dilacak melalui proses audit Direktorat Teknis Kepabeanan maupun
yang dilakukan setelah barang keluar. direktorat lainnya.
“Audit itu post entry audit. Kalau ada CF. SIDJABAT. P2 selalu bekerjasama dengan
barang yang sudah lolos suatu ketika TIGA TAHAPAN Direktorat terkait guna memastikan proses
dicurigai masyarakat, dilaporkan ke Direktur Verifikasi dan Audit DJBC Kepabeanan dan Cukai dilakukan dengan benar.

10 WARTA BEA CUKAI EDISI 383 OKTOBER 2006


DOK. WBC
satu sama lain sesuai dengan
kewenangan masing-masing.
“Kasus tambah bayar dan tindak
pidana sering ditemui oleh petugas
ketika dilakukan audit oleh
petugas,”ujar Thomas.
Keterlibatan beberapa unit dari
direktorat lain dalam proses
pengawasan, lanjut Thomas dapat
berjalan sesuai dengan apa yang
diharapkan. Ia menjelaskan pihaknya
melakukan tukar menukar informasi
dan operasional dengan unit lain
seperti dengan Subdit Manajemen
Resiko, yang berada pada Direktorat
Informasi Kepabenan dan Cukai (IKC)
dan subdit intelejen pada Direktorat P2
seperti registrasi importir, dimana
Direktorat Verifikasi dan Audit
mengkoordinasikan penanganan
registrasi sesuai kriteria eksistensi ,
pembukuan dan adminsitratif lainnya.
Sementara Direktorat P2
mengkoordinasikan profil importir dan
komoditi untuk penilaian skor TEGAHAN. Walaupun lolos pada pemeriksaan awal, jika kemudian ditemukan ada penyimpangan,maka
pelayanan, sedangkan Direktorat IKC bisa diungkap melalui audit.
mengkoordinasikan Teknologi Informasi
(TI) dalam pelayanan dan mendukung nisme evaluasi audit. Menurutnya hal departemen atau non departemen akan
data dan informasi yang dikelolanya ini dilakukan guna menilai mutu serta memberikan rekomendasi kepada
dalam database. Mengenai profesionalisme auditor dengan menilai DJBC untuk mengeluarkan suatu
pelaksanaan penelitian lapangan, penerapan prosedur dan teknik audit. barang, untuk itu, DJBC selalu
dilakukan oleh kantor wilayah dan melakukan konfirmasi kepada instansi
pelaksanaan audit investigasi dilakukan BERHUBUNGAN DENGAN INSTANSI mengenai kebenaran dari rekomendasi
antara Direktorat P2 dan Direktorat TERKAIT tersebut. Dan rekomendasi tersebut
Verifikasi dan Audit Kegiatan yang dilakukan oleh DJBC yang kemudian digunakan oleh DJBC
Thomas kembali menjelaskan, agar dalam rangka menegakan hukum untuk mengeluarkan barang tersebut.
PCA dapat dilakukan dengan efektif tentunya akan berhubungan dengan Hal senada juga disampaikan
dan efisien pihaknya memperhatikan instansi pemerintah lainnya. Jika Sidjabat, menurutnya dalam beberapa
beberapa elemen infrastruktur baik diambil contoh adalah keterlibatan praktek di lapangan proses
dasar hukum maupun struktur lembaga Karantina dan Imigrasi di permohonan kepada Menteri Keuangan
organisasi. Selanjutnya para auditor wilayah Kepabeanan. Dalam pasal 53 dari instansi terkait guna pengeluaran
dituntut harus memiliki kualitas berupa (1) Undang-Undang nomor 10 tahun barang jarang dilakukan mengingat hal
keahlian dan pengetahuan yang cukup 1995 tentang Kepabeanan disebutkan ini terkait dengan masalah birokrasi,
yang tidak hanya sebatas pada prinsip “Untuk kepentingan pengawasan sementara kebutuhan agar barang
dan prakatek akuntansi tetapi juga terhadap pelaksanaan ketentuan tersebut sangat mendesak, sehingga
meliputi standard dan teknik audit, larangan dan pembatasan, instansi instansi terkait selalu memberikan surat
proses bisnis transaksi, peraturan teknis yang menetapkan peraturan pemberitahuan kepada pihak DJBC
perundang-undangan dibidang larangan dan /atau pembatasan atas yang ada dilapangan dengan berbagai
Kepabeanan dan Cukai maupun juga impor atau ekspor barang tertentu wajib tembusan kepada direktorat terkait
peraturan perundang-undangan yang memberitahukan kepada menteri”. maupun juga kepada Kantor Pusat.
dititipkan pada DJBC dan yang lebih Dalam penjelasan pasal tersebut Hal ini masih menurut Sidjabat tidak
utama lagi adalah memiliki kemampuan juga disebutkan bahwa instansi terkait melanggar ketentuan karena segala
yang memadai dalam bidang komputer. harus menyampaikan peraturan dokumen sudah diikutsertakan dan
Elemen lainnya adalah program dimaksud kepada Menteri Keuangan dilakukan pengecekan yang mendalam.
audit yang terstandarisasi beserta untuk ditetapkan dan dilaksanakan oleh Untuk dapat menjalankan ketentuan
manual yang jelas dan adanya suatu DJBC. Thomas menjelaskan, instansi pasal 53, Permana Agung mengatakan,
sistem dan mekanisme pemilihan objek terkait selalu memberitahukan kepada akan sangat baik jika antar instansi
audit yang jelas dan tepat serta Menteri Keuangan mengenai tersebut intens menjalin hubungan
menghindari adanya objek audit yang rekomendasi barang yang harus dengan Departemen Keuangan yang
diperiksa berulang-ulang, adalah dikeluarkan oleh DJBC, dan DJBC akan membawahi DJBC , sehingga pasal 53
elemen yang terus terus diperhatikan. mengeluarkan seperti yang tersebut dapat dijalankan dengan
Pihaknya, lanjut Thomas, juga diperintahkan Menteri Keuangan. efektif oleh DJBC dalam hal ini petugas
memperhatikan mekanisme audit yang “Seperti masuknya mobil bekas dari dilapangan. “Walaupun dalam
jelas dan terencana sejak tahap awal luar negeri, itu Departemen prakteknya pasal 53 jarang digunakan,
hingga tahap pelaporan. Dalam Perdagangan harus menyampaikan namun alangkah baiknya jika instansi
mekanisme audit lanjutnya, harus rekomendasi tersebut kepada Menteri pemerintah baik itu departemen mau-
disertai jadwal waktu yang diperlukan Keuangan, dan DJBC baru bisa pun non departemen dapat menjalin
serta mekanisme pengawasan yang mengeluarkan kalau sudah ada hubungan yang intens dengan Departe-
harus dilakukan kepada tim audit. ketetapan dari Menteri Keuangan,kalau men Keuangan untuk dapat menjalan-
Selanjutnya, untuk mengukur ting- tidak ada rekomendasi dari sana kita kan pasal 53 tersebut,sehingga pasal
kat kesuksesan audit Direktorat Verifi- tidak akan keluarkan,”ungkap Thomas. tersebut dapat dijalankan dengan
kasi dan Audit memberlakukan meka- Dalam prakteknya, lembaga konsekuen,”terang Agung. zap

EDISI 383 OKTOBER 2006 WARTA BEA CUKAI 11


WAWANCARA

Prof. Dr. Harkristuti Harkrisnowo, SH, MA


GURU BESAR HUKUM PIDANA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS INDONESIA

“...Harus Kerja Keras


Tegakkan Hukum...”
Hukum di Indonesia dinilai oleh pengamat hukum dan juga akademisi dari Fakultas Hukum Univer-
sitas Indonesia Dr. Harkristuti Harkrisnowo, SH, MA, sebenarnya tidak terlalu jelek, untuk itu
pemerintah harus bekerja keras menegakan hukum yang tidak terlalu jelek tersebut. Keengganan
masyarakat untuk mentaati hukum baik itu dalam kehidupan sehari-hari atau dalam suatu
pengurusan jangan dijadikan sebagai penyebab susahnya mengajak masyarakat untuk taat pada
hukum atau aturan yang berlaku, karena yang berkembang saat ini segala pengurusan tersebut
terlalu rumit, sehingga masyarakat lebih memilih “jalan praktis”.
Harkristuti menyempatkan waktu untuk berbincang dengan redaktur WBC Zulfril Adha Putra dan
Fotografer Andy Tria Saputra mengenai perkembangan penegakan hukum di Indonesia dan
fenomena yang terjadi dalam penegakan hukum di Indonesia.

Bisa diceritakan kondisi dilakukan agar bisa menghindari adanya penyelewengan, disini
penegakan hukum di Indonesia atau setidaknya pimpinan harus memiliki sikap yang
saat ini? meminimalisirnya? tegas untuk bisa menghadapi
Keadaanya saat ini adalah kita Kuncinya ada pada pimpinan, intervensi yang bisa mengakibatkan
harus bekerja keras untuk bisa dimana pimpinan harus menyadari penyelewengan tersebut, jadinya
menegakan hukum, karena hukum bahwa sudah ada pembagian disini pimpinan harus memback-up
kita memang tidak terlalu jelek. Tapi kewenangan. Kalau toh intervensi anak buah dengan policy yang clear.
ketika pada tataran implementasi, tersebut tidak dapat dihindari, harus
disini ada kesulitan karena berbagai dilihat intervensi itu jelas atau tidak, Ada wacana yang berkembang di
faktor seperti Sumber Daya Manusia karena tidak selalu intervensi itu masyarakat yang mengatakan
(SDM) kita memang belum hukum kita sebenarnya sudah
sepenuhnya profesional. Selain itu bagus, tapi pelaksanannya belum
juga sarana dan prasarana yang “…PENEGAKAN bagus, apakah anda setuju
masih terbatas. Mungkin kalau di dengan wacana yang berkembang
kota-kota besar seperti Jakarta itu HUKUM YANG IDEAL seperti itu?
sudah bagus tapi untuk daerah lain ITU ADALAH Seperti yang saya sampaikan di
saya rasa masih memerlukan banyak awal, hukum kita itu tidak jelek,
peningkatan. PELAYANAN HUKUM walaupun masih ada isinya yang
Kemudian juga sering kali policy berkaitan dengan interpretasi.
berubah-ubah. Sehingga masyarakat KEPADA MASYARAKAT Misalnya ada satu pasal, sementara
menjadi bingung. Kemudian juga interpretasinya berbeda-beda. Ini
untuk adanya kepastian hukum itu
DENGAN yang sering kali menimbulkan
harus ada informasi. Informasi MENGEDEPANKAN masalah. Seperti misalnya konflik
mengenai apa yang harus dilakukan antara Mahkamah Agung (MA)
oleh masyarakat untuk mendapatkan KEPENTINGAN Republik Indonesia, itu kan ada
sesuatu itu sering kali tidak jelas. landasan hukumnya, kemudian
Kemudian juga apa yang diperoleh MASYARAKAT…” interpretasinya Mahkamah Konstitusi
dilapangan tidak sesuai dengan apa (MK) sudah tidak laku lagi.
yang telah dirumuskan dalam satu jelek menurut saya. Misalnya, ada Kalau terjadi kemungkinan multi
dokumen, misalnya. Itu yang yang complain kepada petugas interpretasi, maka ketika orang ingin
menyulitkan masyarakat. Kalau hal- mengenai pelayanan yang lambat, pelayanan A misalnya, maka orang
hal yang saya sampaikan tadi sudah maka pimpinan akan mengatakan tersebut mendapatkan pelayanan B,
beres, maka diperlukan pimpinan- jangan lambat dong. Hal itu bisa padahal landasan hukumnya sama.
pimpinan yang memahami tugasnya dibilang intervensi. Jadi pimpinan itu Kemungkinan ada juga hal lain se-
sebagai penegak hukum harus mempunyai orientasi pada perti uang pelicin, kalau anda dikasih
pelayanan masyarakat. uang pelicin, maka anda akan
Terkadang intervensi sering Kalau dalam pelaksanaan tugas mendapatkan urusan yang beres.
dialami oleh para petugas dilapangan, suatu instansi mendapat Nah ini yang harus diperhatikan baik-
dilapangan lalu apa yang harus intervensi yang bisa mengakibatkan baik oleh para pegawai negeri.

12 WARTA BEA CUKAI EDISI 383 OKTOBER 2006


EDISI 383 OKTOBER 2006 WARTA BEA CUKAI 13
WAWANCARA

menjalankan tugasnya dilapangan instansi lain, mereka memiliki


“…PIMPINAN HARUS sering memiliki pertanyaan,”Apa Penyidik Pegawai Negeri Sipil
yang harus dilakukan?” Pertanyaan (PPNS) apakah kemapuan mereka
MENGONTROL ANAK tersebut akan terjawab melalui juklak cukup untuk menegakan hukum?
BUAHNYA SUPAYA yang menjadi panduan bagi petugas Saya kurang mendalami
dalam menjalankan tugas. mengenai PPNS ini. Tapi harus kita
MENJALANKAN akui kemampuan aparat penegak
Saat ini masyarakat kurang hukum kita masih terbatas. Dan
TUGAS DENGAN percaya pada hukum dan juga mungkin di Bea Cukai sudah berbeda
aparatnya, ketika petugas dengan penegak hukum lainnya. Dan
ATURAN YANG ADA.” menjalankan tugas dengan baik, untuk itu pastinya Bea Cukai sudah
masyarakat menilai petugas mengantisipasi untuk meningkatkan
“mengada-ada”. Sedangkan ketika kemampuan PPNSnya melalui
Walaupun undang-undang kita tidak menjalankan tugasnya training dan lain sebagainya.
sudah baik, pasti ditemui adanya dengan baik, masyarakat memberi
celah yang bisa digunakan oleh kritikan yang bertubi-tubi, kenapa Untuk mengukur kepuasan
para petugas untuk mengambil hal ini bisa terjadi? masyarakat akan kinerja lembaga
keuntungan, maupun juga oleh Nah disini harus dilihat, kenapa penegakan hukum dalam
masyarakat, lalu apa yang sebaik- ada pendapat yang mengatakan melakukan penerapan hukum, apa
nya dilakukan oleh pemerintah “mengada-ada” tadi? Ini terjadi yang harus dilakukan?
dan masyarakat agar celah hukum karena tidak ada keterangan jelas. Saya rasa harus ada assessment,
ini tidak disalahgunakan? Misalnya di kantor polisi ditempatkan saya rasa Bea Cukai harus
Nah untuk menghindari hal papan pengumuman yang jumlahnya melakukan assessment mengenai
tersebut, maka itu harus dimulai dari sekian poin misalnya, yang harus pandangan masyarakat terhadap
proses legislasi agar tidak membuka dijalankan oleh masyarakat. Tapi kinerja mereka. Saya tidak bisa
celah. Tapi harus diperhatikan juga dalam prakteknya dilapangan lain mengatakan Bea Cukai kinerja
bahwa hukum itu tidak bisa lagi. Jadi disini sudah jelas jangan kurang memuaskan atau sudah baik.
diperlakukan terlampau rigid apalagi ada interpretasi lain selain juknis dan Tapi secara umum pelayanan publik
kalau yang ada di undang-undang juklaknya. Disini pimpinan harus kita masih jelek.
dimana implementasinya tidak harus mengontrol anak buahnya supaya Nah untuk itu juga atasan juga
kaku. Nah ini yang menurut saya dari menjalankan tugas dengan aturan harus melakukan penerapan good
mulai legislasi dengan melibatkan yang ada. Jadi jangan pakai jalan governace, harus ada transparansi
stakeholder sehingga kemudian masing-masing. dan lain sebagainya, nah ini yang
rumusan yang ada dalam ketentuan harus melekat pada fungsi seorang
tersebut memang sudah Apakah faktor masyarakat yang atasan. Kalau atasannya tidak bisa
mengantisipasi masalah-masalah permisif dengan cara mudah menerapkan ini maka atasannya
yang ada dilapangan. memberi imbalan kepada petugas sudah gagal.
Disatu sisi kita harus ingat bahwa juga mempengaruhi?
undang-undang itu perlu politik. Tidak, masyarakat kita itu Terkadang ada kesulitan untuk
Sehingga akibatnya ada kepentingan sebenarnya tidak permisif, cuma menghilangkan kultur negatif
politik yang mungkin dimasukan mereka tidak mau repot. Jadi kita dalam suatu instansi seperti
kesana, nah kalau ini sudah masuk tidak bisa menyalahkan masyarakat, seperti uang pelicin dan lain
dan jadi suatu kepentingan, ini yang sebab beberapa pengurusan ada sebagainya, menurut anda apa
repot. keruwetan, jadi jangan membuat yang harus dilakukan?
suatu prosedur yang menyebabkan Saya setuju kalau praktek seperti
Apakah sulit menghindari suatu keruwetan. Tapi yang itu masih ada saat ini dan kita tidak
kepentingan yang masuk dalam diperlukan adalah prosedur yang menutup mata akan hal itu. Tapi
perumusan tersebut? jelas. Ini akhirnya akan mendorong bisakah kita memulai untuk sesuatu
Sebenarnya tidak sulit, kalau kita pelayanan masyarakat itu bisa yang baik? Kalau dulu suka terima
benar-benar membuat undang- cepat,sederhana dan biaya ringan. sogokan, bagaimana kalau sekarang
undang yang mengacu pada tidak lagi (terima sogokan).
kepentingan rakyat banyak. Apakah Sebenarnya siapa saja yang bisa Bagaimana kalau pimpinan tidak
yang saya sampaikan itu sudah pada disebut sebagai aparat penegak menerapkan waskat alias wajib setor
tahap itu apa belum? hukum? ke atas kepada anak buahnya lagi.
Penegak hukum dalam proses Kalau dia minta setoran
Apakah undang-undang yang ada peradilan cuma polisi, jaksa, hakim akibatnya, anak buah yang harus
saat ini sudah mengacu pada dan petugas LP(Lembaga kalang kabut mencari, akibatnya dia
kepentingan rakyat banyak? Pemasyarakatan.red). Nah kalau nyeleweng. Nah disitu atasannya
Belum seluruhnya, dan menurut yang lainnya menurut saya lebih harus menerapkan prinsip good
saya kembali lagi pada interpretasi kepada penerap hukum. Mereka governance untuk menghindari
pada peraturan. Jadi mungkin me- menerapkan hukum yang sudah ada. adanya penyelewengan dan lain
merlukan suatu perumusan yang de- Sebenarnya semua orang yang sebagainya.
tail semacam juklak yang memberi- masuk jajaran pemerintahan khan
kan informasi yang jelas kepada menerapkan hukum yang sudah ada. Lalu bagaimana menurut anda
petugas dilapangan. Petugas dalam Kalau bicara mengenai penegak penegakan hukum yang ideal?
hukum ini adalah istilah yang sudah Menurut saya, penegakan hukum
kita punya sejak lama dan aparat yang ideal itu adalah pelayanan hu-
“…HUKUM ITU TIDAK hukum penegak hukum ini adalah kum kepada masyarakat dengan me-
lembaga yang terlibat dalam proses ngedepankan kepentingan masyara-
BISA DIPERLAKUKAN peradilan. kat yang didasarkan pada aturan-
TERLAMPAU RIGID.” aturan yang memang sudah mengan-
Seperti halnya Bea Cukai dan juga dung keadilan pada masyarakat.

14 WARTA BEA CUKAI EDISI 383 OKTOBER 2006


KEPABEANAN INTERNASIONAL

KUNJUNGAN DELEGASI IRAN


KE KPBC TANJUNG PRIOK
Tahun depan Pemerintah Iran ingin mengimplementasikan VAT system (Pajak
red
Pertambahan Nilai atau PPN-red
red) dinegaranya.

P
WBC/ATS
ada 14 September 2006, untuk serba guna KPBC Tanjung Priok, dele-
pertama kalinya sejumlah 10 orang gasi Iran juga mengunjungi fasilitas-
delegasi dari The Islamic Republic of fasilitas yang ada di KPBC Tanjung
Iran, mengunjungi Direktorat Jenderal Bea Priok, seperti fasilitas pengurusan do-
dan Cukai, tepatnya ke Kantor Pelayanan kumen dan pusat data. Setelah kunju-
Bea dan Cukai Tipe A Khusus Tanjung ngan ke fasilitas tersebut, acara diakhiri
Priok II. Kunjungan delegasi Islamic dengan penyerahan cenderamata dari
Republic of Iran tersebut didampingi oleh delegasi Iran pada Iwan Riswanto dan
beberapa orang pegawai dari Direktorat Agung Kuswandono.
Jenderal Pajak (DJP). Menurut Agung Kuswandono,
Dalam menyambut kunjungan tujuan dari delegasi Iran tersebut
tersebut, DJBC diwakili oleh Agung datang ke KPBC Tanjung Priok adalah
Kuswandono, Kasubdit Kerjasama ingin mengetahui lebih jauh mengenai
Internasional I, Dit. Kepabeanan tax system. Pasalnya, mereka ingin
Internasional (yang juga memberikan menyusun UU mengenai PPN (Pajak
penjelasan pada delegasi Iran Pertambahan Nilai) di negaranya.
mengenai DJBC), serta didampingi oleh Karena DJBC memungut Pajak Dalam
Kepala KPBC Tanjung Priok II (saat itu Rangka Impor (PDRI) maka delegasi
masih dijabat oleh Iwan Riswanto-red) Iran tersebut ingin melihat sistem yang
dan Kepala Bagian Umum Kanwil IV dipakai oleh DJBC.
DJBC Jakarta, Ganot Wibowo. “Kita hanya menerangkan sebatas
Kesepuluh delegasi dari Islamic urusan Customs yang berkaitan dengan
Republic of Iran tersebut adalah PDRI, kita jelaskan kalau kita sudah
Mahmoud R. Radboy, Head of the ALIAKBAR ARABMAZAR. Selama 20 tahun
punya PDE, electronic payment, dan
Economic Section dari Embassy of The Indonesia telah berpengalaman sebagainya. Jadi mereka ingin
Islamic Republic of Iran; H.E. Ghasem mengimplementasikan VAT system. Sementara mempelajari sistem yang kita miliki,”
Azizi, H.E. Mostafa Mohammadi dan selama ini Iran tidak memiliki VAT system . imbuh Agung.
H.E.N. Ashoori Ghale’h (ketiganya Hal senada juga disampaikan Catur
merupakan anggota parlemen Iran); General of Major Tax Payers, Organi- Rini Widosari, Kasubdit PPN Perda-
H.E. Aliakbar Arabmazar, Deputy zation of State Tax Affairs; Mr. gangan, DJP, delegasi Iran tersebut
Minister of Economic Affairs and Mohammad Mirtakhraei, Secretary ingin menerapkan PPN di negaranya
Finance dan juga sebagai President of General of Managing Comprehensive sehingga mereka melakukan studi
Iranian National Tax Administration; Tax Plan of Iran; Mr. Reza Kabari, banding ke beberapa negara termasuk
H.E. Mahmoud Asgari Azad, Deputy Expert of VAT Plan Office; dan Indonesia. Di mata Pemerintah Iran,
Head of Management and Planning Mallanazar, Interpreter. Indonesia telah berkembang pesat
Organization for Social and Justice Dalam kunjungan singkat tersebut, dalam hal penerapan PPN, ditambah
Affairs; Mr. Ali Pourkargar Taff, Director selain medapatkan pemaparan di ruang lagi beberapa negara juga telah belajar
WBC/ATS WBC/ATS

KUNJUNGAN KE FASILITAS. Dalam kunjungan singkat tersebut, delegasi CENDERAMATA. Delegasi Iran memberikan
Iran mengunjungi fasilitas pengurusan dokumen dan pusat data yang ada cenderamata pada Iwan Riswanto dan Agung Kuswandono
di KPBC Tanjung Priok. dari DJBC.

EDISI 383 OKTOBER 2006 WARTA BEA CUKAI 15


PUSDIKLAT

DIKLAT
mengenai PPN dari Indonesia, se-
perti Malaysia, Vietnam, India dan
Pakistan.
Catur melanjutkan, delegasi Iran

KESAMAPTAAN,
tersebut ingin mempelajari PPN
secara lengkap, mulai dari UU, sistem,
flow, bentuk organisasi yang bisa
menunjang sistem PPN tersebut,
termasuk kendala-kendala yang
dihadapi Indonesia. “Kendala tersebut
perlu diungkapkan karena dimanapun
Untuk Fisik dan Mental Tangguh
juga kendala itu pasti ada, tapi untuk
menghilangkan kendala tersebut kita
katakan bahwa kita terus melakukan
Bagi Aparat DJBC
perbaikan untuk menghilangkan
kendala tersebut,” jelasnya. Memiliki fisik dan mental tangguh, yang didasari oleh sikap
Dalam wawancaranya dengan disiplin dan jiwa korsa (senasib sepenanggungan) wajib dimiliki
WBC, Aliakbar Arabmazar bagi para pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.
mengatakan, tujuannya datang ke
Indonesia adalah untuk mempelajari

F
tax system dalam hal ini VAT aktor ini mutlak dimiliki karena disebutkan bahwa aparat DJBC di
system (PPN-red) di Indonesia. petugas DJBC bukan hanya dalam melaksanakan tugasnya dapat
Karena VAT system juga bekerja di belakang meja dengan dilengkapi dengan senjata api baik di
dikumpulkan oleh Bea dan Cukai ruangan nyaman dan ber-AC, namun darat maupun di laut yang jenis dan
maka pihaknya sengaja datang pada bidang-bidang tertentu petugas syarat-syarat pengunaannya diatur
mengunjungi KPBC Tanjung Priok kerap kali turun ke lapangan dan dengan peraturan pemerintah, maka itu
untuk mengetahui lebih jauh bekerja di bawah terik matahari, bahkan diperlukan latihan kemiliteran.
mengenai proses aplikasi yang harus menghadapi tantangan kerja di Disamping juga diklat-diklat teknis
dilakukan para importir, bagaimana lapangan. Karena itu, selain fungsional maupun diklat teknis
para importir tersebut melakukan memerlukan pemikiran yang cerdas, penjenjangan dan sebagainya sesuai
pembayaran dan sebagainya. pegawai DJBC juga harus memiliki dengan pola pendidikan dan pelatihan
Ia mengaku melakukan studi kemampuan fisik dan mental yang baik pegawai Departemen Keuangan.
banding ke Indonesia karena selain Seperti diungkapkan Kepala Bidang Berdasarkan hal tadi maka dapat
Indonesia merupakan negara Penyelenggaraan, Pusdiklat DJBC, dipahami mengapa siswa ditugaskan
sahabat, Indonesia juga merupakan Maruli Sitompul, alasan dikirimnya para untuk mengikuti diklat kesamaptaan ini.
negara yang besar, memiliki wilayah siswa untuk mengikuti diklat Pemahaman ini, lanjut Maruli, akan
pengawasan laut yang luas serta kesamaptaan adalah, aparat DJBC semakin jelas setelah siswa mengikuti
berbatasan langsung dengan dalam melaksanakan tugasnya diklat yang dijadwalkan berjalan selama
negara lain. Selain Indonesia diwajibkan untuk mengenakan baju kurang lebih 2 minggu. Dan sasaran
pihaknya juga mengunjungi negara- seragam seperti yang selama ini sudah yang ingin dicapai pada diklat ini adalah
negara lain (Moroko, Korea Selatan, berlaku. merupakan suatu upaya agar setelah
Perancis, dan lainnya) untuk Disamping itu berdasarkan UU lulus diklat siswa dapat terbentuk
mempelajari pengetahuan dan No.10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan disiplinnya, akan terbiasa
pengalaman negara-negara khususnya pada pasal 74 ayat 2 melaksanakan kegiatan dengan cara
tersebut dalam hal VAT system. bekerjasama dan saling menghormati.
WBC/ZAP
Dalam hal pajak, Indonesia dan “Sikap penting yang diharapkan pada
Iran pada dasarnya tidak memiliki diri siswa adalah bagaimana mereka
perbedaan karena memiliki standar harus menghormati atasan, dan
sistem perpajakan yang sama. bagaimana bersikap dengan bawahan
Tetapi, lanjut Arabmazar, dalam hal atau teman sejawat.”
pengalaman terdapat perbedaan Untuk itu belum lama ini Pusdiklat
dan itu merupakan hal yang paling DJBC, pada 28 Agustus sampai 8
penting. Selama 20 tahun Indonesia September 2006, telah
telah berpengalaman dalam menyelenggarakan Diklat Kesamaptaan
mengimplementasikan VAT system. bagi Prodip III Kepabeanan dan Cukai
Sementara selama ini Iran tidak Tahun Anggaran 2006. Para peserta
memiliki dan belum pernah merupakan pegawai yang baru saja
mengimplementasikan VAT system. diterima sebagai pegawai DJBC pada
Untuk itulah pihaknya melakukan 2005 lalu.
studi banding ke beberapa negara Dalam Diklat Kesamaptaan ini
dengan harapan dapat menciptakan materi yang diajarkan tidak sekedar
VAT system dengan tingkat baris berbaris dan olahraga saja. Tetapi
kesalahan seminim mungkin. ada beberapa materi pokok dan
“Saya sangat senang berada di kurikulum yang lebih luas dari sekedar
Indonesia dan saya juga senang de- latihan berbaris, antara lain; Peraturan
ngan keramahan tuan rumah (Bea Baris-Berbaris, Peraturan
dan Cukai-red). Disini saya bisa Penghormatan Militer, Tata Upacara
belajar banyak mengenai sistem Militer, Peraturan Umum Dinas Dalam,
yang dipakai di Indonesia. Sebab, Beladiri dan Olahraga Umum,
TRI EDI. Untuk menggunakan senjata,
tahun depan Pemerintah Iran beren- siswa harus tahu karakteristiknya, Penggunaan Senjata, Ceramah dan
cana ingin mengimplementasikan cara membersihkan senjata dan Evaluasi yang semuanya berjumlah
VAT system,” kata Arabmazar. ifa memperlakukannya. 108 Jam Latihan.

16 WARTA BEA CUKAI EDISI 383 OKTOBER 2006


WBC/ZAP

SISWA dan para pelatih usai menjalani latihan.


Diklat Kesamaptaan merupakan bertempur maka di DJBC lebih bersifat ransel masing-masing 7 kilogram,
suatu alat dan sarana untuk untuk meningkatkan kedisiplinan dan masuk ke dalam parit, lari jalanan,
menciptakan kedisiplinan para pegawai membentuk jiwa korsa. tiarap, jongkok dan berdiri dan lari lagi.
DJBC dan membentuk jiwa korsa. Maka itu, lanjut Maruli, diharapkan
Selain itu juga menurut Maruli, manfaat dari semua pelatihan dalam PENGGUNAAN SENJATA
latihan ini adalah untuk menjaga sikap, kesamaptaan ini akan menumbuhkan Selesai melakukan orientasi, materi
tingkah laku dan tutur kata yang baik, sikap menghormati, menghargai, dan selanjutnya adalah Peraturan Baris-
meningkatkan ketahanan mental dan membentuk kerjasama tim yang Berbaris . Tujuan dari PBB ini, lanjut Tri,
fisik serta memberikan pemahaman kompak. Sebab kerjasama merupakan adalah untuk membentuk sikap disiplin.
olah persenjataan. keharusan dalam organisasi. Materi berikutnya adalah penghormatan
Namun kesamaptaan di DJBC tidak “Harapan kami kalau sudah ke unit militer, kemudian materi peraturan di
bisa disejajarkan seperti yang organisasi dimanapun dia ditempatkan dalam, baik itu di dalam kesatrian mau-
diterapkan di TNI, karena DJBC harus menjadi cermin yang lain, tidak pun di barak. Dalam barak sendiri ada
memiliki kerangka dan tujuan yang terkena erosi, mempunyai stamina yang peraturan bagaimana cara melipat pa-
berbeda. Jika tujuan kesamaptaan di baik, tepat waktu, disiplin tinggi, mampu kaian di dalam lemari, kerapihan barak,
TNI ditujukan untuk kepentingan menghadapi segala macam bentuk termasuk penempatan perlengkapan
pekerjaan apapun,” tandas Maruli.
WBC/ZAP WBC/ZAP
Pada diklat ini, tenaga pengajar
merupakan para pelatih dari TNI yang
didatangkan dari Rindam Jaya yang
Resimen Induknya adalah Kodam Jaya.
Seperti diketahui Resimen Induk
Kodam Jaya adalah satu resimen yang
bertanggung jawab di bidang
pendidikan dan pelatihan.
Untuk kepentingan pelatihan
tersebut, maka didatangkan sebanyak
tiga orang pelatih, masing-masing
Kapten Infantri Tri Edi untuk mata
pelajaran pengetahuan senjata dan
tehnik menembak, Pelda Leo untuk
mata pelajaran baris berbaris dan Sertu
Fery untuk beladiri militer.
Mengenai materi yang diberikan
selama mengikuti diklat
kesamaptaan,menurut salah seorang
pelatih, Kapten Infantri Tri Edi , sudah
disesuaikan dengan kurikulum yang
ada di Pusdiklat. Antara lain, untuk
pertama-tama adalah masa orientasi
setelah pembukaan Diklat
MARULI SITOMPUL. “Sikap penting yang GUNTUR SETIONO. Selesai samapta
diharapkan pada diri siswa adalah bagaimana Kesamaptaan, yaitu orientasi yang bertekad ingin menjadi pegawai yang baik
mereka harus menghormati atasan, dan bersikap sifatnya mental dan fisik, kegiatannya dan memberikan yang terbaik bagi
dengan bawahan atau teman sejawat.” antara lain membawa beban dalam bangsa dan negara.

EDISI 383 OKTOBER 2006 WARTA BEA CUKAI 17


PUSDIKLAT
WBC/ZAP
(Peraturan Baris Berbaris), demo
senjata api, demo beladiri militer dan
senam senjata yang akan disuguhkan
dalam upacara penutupan diklat
kesamaptaan pada 8 September 2006
di lapangan upacara Pusdiklat Bea dan
Cukai.
Tampak ketiga pelatih yang selama
pelatihan telah mendidik dan
membimbing para siswa
memperhatikan kemampuan dan
ketrampilan para anak didiknya
terhadap materi yang telah mereka
ajarkan selama ini.
Usai gladiresik, WBC sempatkan
untuk berbincang dengan salah
seorang siswa, Guntur Setiono yang
merupakan Komandan Pleton
Demonstrasi PBB. Ketika ditanyakan
mengenai kesannya selama mengikuti
diklat kesamaptaan, diakui Guntur
begitu ia disapa, awalnya saat
mengikuti samapta dirasakan sangat
BELADIRI MILITER. Salah satu atraksi yang ditampilkan para siswa diklat kesamaptaan. berat, mengingat kehidupan anak kos
yang mengatur sendiri jadwal dan
yang lain yang harus rapi dilakukan di adalah sikap menembak berdiri dan kegiataanya, tiba-tiba harus masuk
dalam barak, tujuannya adalah untuk duduk maupun bersila, sedangkan asrama, dengan kondisi yang penuh
membentuk mental disiplin. untuk tehnik menembak kering disiplin, aturan ketat. Tetapi setelah
Materi yang lain adalah Tata dilakukan dengan cara tiarap dengan beberapa hari menjalaninya baru ia
Upacara Militer. Untuk mengetahui jarak bidik 15 meter tanpa merasakan betapa penting dan baiknya
bagaimana cara melakukan upacara menggunakan peluru. arti disiplin.
baik itu upacara hari Senin maupun Tentunya untuk membentuk sikap “Jadi sangat baik untuk membentuk
setiap hari Kemerdekaan RI, termasuk disiplin bagi para siswa, bagian yang pribadi dan ketahanan mental kami.
kelengkapan perangkatnya yang paling terkecil yang harus dibiasakan Bahkan yang semula saya mudah sakit,
disesuaikan dengan buku pedoman pada para siswa adalah sikap disiplin di malah semakin fit begitu mengikuti
dari Angkatan Darat. dalam barak. Tentunya ada aturan- samapta,” ujar Guntur.
Khusus mengenai materi aturan yang wajib dijalankan yang jika Namun ada masukan dari Guntur
pengetahuan senjata. Pengetahuan dilanggar akan mendapatkan hukuman terhadap waktu pelaksanaan diklat
senjata dalam hal ini mengenai disiplin. Hukuman ini tentu saja berlaku kesamaptaan supaya dapat ditambah
karakteristik senjata. Senjata yang bagi siswa yang membuat kesalahan. lagi. Menurutnya antara 5-6 minggu
diajarkan adalah jenis Valmet kaliber Hukuman yang diberikan adalah 15 kali adalah waktu yang ideal untuk
0,22 MM buatan Finlandia yang push up atau sit up. kesamaptaan sehingga benar-benar
digunakan dalam demo senam senjata, Mengenai kesulitan yang dihadapi terbentuk fisik dan jiwa sesuai tujuan
kemudian jenis SKS kaliber 7,62 selama diklat, diakui Tri, karena siswa dari samapta. “Kalau hanya dua minggu
buatan Rusia yang dipakai dalam berasal dari umum dan dengan latar rasanya kita baru mulai betah-betahnya
materi pengetahuan dan bongkar belakang yang bukan dari militer berlatih, tetapi tiba-tiba sudah harus
pasang senjata, serta Taurus Kaliber ditambah lagi dengan waktu latihan selesai.”
0,32 MM yang digunakan untuk yang singkat bisa dikatakan belum terisi Mengenai latihan fisik yang
pengenalan dan pengetahuan senjata. (terbentuk) badannya artinya belum dilakukan, menurutnya, dirasakan
Dalam mempelajari senjata ini, memiliki power karena singkatnya cukup berat. Siswa harus bangun pagi
lanjut Tri Edi, selain menggunakan waktu latihan. pukul 3.30 WIB, sedangkan malam
senjata, siswa juga harus mengetahui Namun sekali lagi ia menegaskan, baru tidur pukul 22.00 WIB, setelah
nama bagian senjata dan cara bongkar yang paling utama adalah sebelumnya mempersiapkan segala
pasang senjata. “Jadi untuk pembentukan disiplin, karena disiplin keperluan untuk latihan esok harinya,
menggunakan senjata harus sudah mencakup keseluruhannya. sehingga tidak banyak waktu untuk
mengetahui bagaima karakteristiknya, Sikap disiplin dapat dilihat mulai dari beristirahat.
cara membersihkan senjata dan bangun tidur, waktu bekerja, sampai Diakui Guntur, sebagai pegawai
memperlakukannya.” selesai bekerja. Maka itu disiplin sudah baru dilingkungan DJBC, sebelumnya
Untuk senjata, ungkap Tri Edi mencakup keseluruhannya. ia tidak pernah terpikirkan jika harus
pengadaannya dilakukan oleh melalui Latihan Samapta. Dari itu
Pusdiklat, hanya dalam SELESAI DIKLAT SAMAPTA setelah selesai samapta Guntur
pelaksanaannya tidak ada dukungan Ketika WBC melakukan liputan ini di bertekad ingin menjadi pegawai yang
amunisi, maka itu siswa melaksanakan Pusdiklat Bea dam Cukai, Bojana Tirta baik dan memberikan yang terbaik bagi
tehnik menembak kering. Jadi maksud Rawamangun Jakarta Timur, Kamis, 7 bangsa dan negara. “Insya Allah
tehnik menembak kering adalah September 2006 lalu, tampak 58 siswa dengan samapta ini akan membentuk
sebelum menembak basah dengan pakaian ala militer melakukan disiplin. Sebenarnya pendidikan
(menembak dengan peluru yang persiapan untuk upacara penutupan samapta sangat baik untuk
sebenarnya) diajarkan bagaimana sebagai tanda berakhirnya ke-58 siswa memperkuat mental. Memang untuk
sikap menembak yang baik, bagaimana ini menjalani diklat kesamaptaan pertama kali badan akan terasa sakit
sikap menembak duduk, sikap selama dua minggu. namun seiring waktu maka kita jadi
menembak berdiri, dan sikap tiarap. Tampak para siswa melakukan kebal dari keluhan sakit, malah kita jadi
Yang telah dipraktekkan pada siswa berbagai atraksi antara lain demo PBB kuat dan tangguh,” tutur Guntur. ris

18 WARTA BEA CUKAI EDISI 383 OKTOBER 2006


CUKAI

Kebijakan Baru Tentang


Restitusi Cukai
Saat ini Kantor Pelayanan Bea dan Cukai (KPBC), tidak dapat secara langsung
mengeluarkan surat perintah pencairan dana (SP2D) kepada Bank untuk mencaikan
pengembalian cukai. Pencairan baru dapat dilakukan setelah Kantor Perbendaharaan
Negara (KPN) menyerahkan SP2D kepada Bank.

P
engembalian dan pemusnahan Menurut Kepala Seksi Perijinan dan pengembalian cukai dan/atau denda
pita cukai, merupakan mekanisme Fasilitas Hasil Tembakau, Tedy administrasi. Sedangkan untuk
alamiah yang dapat terjadi pada Himawan, proses yang berlangsung peraturan Direktur Jenderal bea dan
setiap pabrikan rokok. Pengembalian selama ini baik pengembalian pita cukai Cukai, secara otomatis juga telah
dan pemusnahan ini dapat dikarenakan ataupun pemusnahan pita cukai, diganti, yaitu keputusan Dirjen nomor
adanya kenaikan harga jual eceran berjalan dengan baik sesuai yang 62/BC/1996 diganti dengan peraturan
(HJE), atau juga dikarenakan masa diamanatkan oleh ketiga ketetapan Dirjen nomor 13/BC/2006, dan
berlaku pita tersebut telah habis karena tersebut, dan sesuai dengan kebijakan keputusan Dirjen nomor 67/BC/1996
adanya perubahan disain maupun itu pengembalian pita cukai hasil diganti dengan Peraturan Dirjen nomor
tahun pembuatan dan diharuskan untuk tembakau pun dikenakan biaya cetak 14/BC/2006.
diganti. yang masing masing seri nilainya “Saat ini seiring dengan aturan
Mekanisme pengembalian dan berbeda. Untuk seri I dikenakan biaya pengelolaan keuangan yang baru,
pemusnahan ini, sejak diterbitkannya Rp 18, seri II Rp 35, dan seri III Rp18. ketiga ketetapan tersebut telah dicabut
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995 Namun demikian dengan adanya dan diganti dengan yang baru, adapun
tentang Cukai, telah diatur dengan baik, semangat desentralisasi, maka ketiga kebijakan yang baru tersebut pada
bahkan keputusan Menteri Keuangan ketetapan tersebut kini telah diganti dasarnya tidak berubah secara total,
(Menkeu) dan peraturan Direktur dengan yang baru, yaitu Kep Menkeu namun hanya pada poin tertentu, yaitu
Jenderal (Dirjen) Bea dan Cukai, juga nomor 422 tahun 1996 diganti dengan tentang kewenangan KPBC yang
telah menatanya dengan sedemikian Keputusan Menteri Keuangan Nomor tadinya dapat memerintahkan langsung
rupa. Hal ini tercermin dengan 26/KMK.04/2006 tentang tatacara bank untuk mencairkan uang, kini
dikeluarkannya keputusan Menteri
WBC/KY
Keuangan nomor 422/KMK.05/1996
tentang pengembalian cukai, yang
ditindaklanjuti dengan keputusan Dirjen
nomor Kep-62/BC/1996 tentang
tatacara pemasukan dan pemusnahan
atau pengolahan kembali barang kena
cukai yang telah dilunasi cukainya dari
peredaran bebas untuk mendapatkan
pengembalian cukai.
Selain itu dikeluarkan juga
keputusan Dirjen nomor Kep-67/BC/
1996 tentang pengembalian cukai atas
pita cukai yang rusak atau tidak dipakai
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Dengan ketiga ketetapan tersebut, jelas
tergambar kalau pengembalian pita
cukai atau restitusi pita cukai
merupakan suatu hal yang pasti terjadi
dan akan dialami oleh semua pabrik
rokok, khususnya pabrik rokok yang
besar.

KEBIJAKAN BARU
Dari semangat ketiga ketetapan
tersebut, hingga sepuluh tahun berjalan
memang hampir tidak terdapat kendala
yang berarti, walaupun dari ketetapan
tersebut ada beberapa hal seperti
proses banding yang dilakukan oleh
pengusaha rokok kepada pengadilan
pajak, namun semua itu hingga saat ini PENGHITUNGAN. Tim KPBC Cirebon dan kantor wilayah Bandung, melakukan penghitungan terlebih
tidak pernah terjadi. dahulu sebelum proses pembakaran.

EDISI 383 OKTOBER 2006 WARTA BEA CUKAI 19


CUKAI
WBC/KY
tics Manager PT.BAT Indonesia, Paul
Ganda Carter Panjaitan, pemusnah-
an kali ini memang tertunda bebera-
pa bulan terkait dengan dikeluarkan-
nya peraturan baru, namun demikian
hal ini tidak menjadi permasalahan
yang berarti karena tetap dapat
dilaksanakan. Sementara itu untuk
pemusnahan kali ini ada empat merk
yang dimusnahkan dengan berbagai
variannya.
“Rokok yang kita musnahkan
merupakan rokok yang pita cukainya
sudah melewati batas waktu
peredarannya dan yang lainnya
dikarenakan adanya kenaikan HJE.
Selama ini setiap ada kenaikan
ataupun perubahan disain pada pita
cukai, perusahaan rokok diberikan
tenggang waktu untuk menghabiskan
stok yang ada ataupun menariknya
dari peredaran, jadi untuk
pemusnahan kali ini adalah rokok-
rokok yang telah habis masa
berlakunya,” kata Paul
Sementara itu menurut Kepala
KPBC Tipe B Cirebon, Bambang
Wahyudi, pemusnahan yang
dilakukan BAT untuk saat ini
pengawasannya cukup dilakukan
oleh tim dari KPBC Cirebon dan
pejabat dari kantor wilayah Bandung.
Hal ini tidak lain karena sesuai
DIMUSNAHKAN. Sebanyak tujuh ratus ribu karton rokok yang telah habis masa berlakuknya dan peraturan yang baru tidak perlu
pita cukai yang sudah tidak berlaku lagi, dimusnahkan dengan cara dibakar. Tampak dalam gambar melibatkan petugas dari Kantor
Kepala KPBC Tipe B Cirebon Saat menyulutkan api ke ribuan karton rokok yang akan dimusnahkan Pusat, walaupun jumlahnya melebihi
seratus juta rupiah.
kepala kantor pelayanan menerbitkan pada peraturan tersebut adalah pada “Proses pelayanan pemesanan
surat perintah membayar kembali cukai masalah pemusnahan barang kena pita cukai yang diberikan KPBC
(SPMKC) dan menyerahkan kepada cukai, dimana untuk saat ini Kantor Cirebon kepada PT. BAT selama ini
KPN, baru KPN memerintahkan kepada Pusat DJBC tidak lagi terlibat langsung memang tidak pernah mengalami
Bank untuk mencairkan uang dengan dalam proses pemusnahan. Dengan kendala, hal ini dikarenakan prosedur
SP2D,” jelas Tedy Himawan. demikian untuk jumlah nilai cukai yang yang dijalankan oleh merekapun
Lebih lanjut Tedy menjelaskan, tidak melebihi dari seratus juta rupiah, selalu berjalan tanpa ada masalah.
selain SP2D, hal lain yang juga dirubah pengawasannya cukup dilakukan oleh Terkait dengan pemusnahan ini,
WBC/ADI
Kepala KPBC yang beranggotakan WBC/KY
pejabat dari kantor pelayanan.
Sedangkan untuk nilai cukainya yang
melebihi seratus juta rupiah, maka
pengawasannya dilakukan oleh Kepala
Kantor Wilayah, yang beranggotakan
pejabat dari Kantor Wilayah dan kantor
pelayanan.

PEMUSNAHAN PITA CUKAI


Berkaitan dengan pemusnahan
pita cukai tersebut, pada 13 Septem-
ber 2006 lalu, WBC diberi
kesempatan untuk menyaksikan
langsung proses pemusnahan hasil
tembakau yang dilakukan oleh PT.
British American Tobacco (BAT) yang
berada di Cirebon. Dalam
pemusnahakan ini PT.BAT yang
memproduksi rokok putih dengan
merk Lucky Strike, Kansas, Ardath,
Dunhill, Commodore, Mars Brand
Shaq, dan Benson & Hedges,
memusnahkan lebih dari tujuh ratus
TEDY HIMAWAN. Hanya dua poin penting yang ribu karton rokok yang telah melebihi BAMBANG WAHYUDI. Sesuai dengan kebijakan
berubah pada peraturan baru mengenai restitusi batas berlakunya pita cukai. baru pemusnahan kali ini hanya tim KPBC dan
dan pemusnahan pita cukai hasil tembakau. Menurut Supply Planning & Logis- kantor wilayah saja.

20 WARTA BEA CUKAI EDISI 383 OKTOBER 2006


WBC/KY
KPBC sesuai dengan peraturan yang
baru, diberikan kewenangan untuk
mengawasi langsung jalannya
pemusnahan pita cukai, yang
didampingi oleh pejabat dari kantor
wilayah,” kata Bambang Wahyudi.
Dalam proses pemusnahan itu,
WBC menyaksikan secara langsung
mulai dari proses pembukaan segel
oleh tim KPBC dan kantor wilayah yang
dilanjutkan dengan penghitungan
jumlah pita cukai yang akan
dimusnahkan di gudang milik PT. BAT
yang terletak di daerah Pronggol
Cirebon, hingga proses pemusnahan
yang dilakukan dengan cara dibakar.
Untuk kali ini pemusnahan yang di-
lakukan oleh PT.BAT dengan cara diba-
kar, hal ini tidak lain karena rokok-rokok
tersebut selain pita cukainya yang telah
melewati batas waktu, rokok-rokoknya
pun juga telah kadaluarsa sehingga pe-
musnahannya dibakar secara keselu-
ruhan. Proses pembakarannya pun
dilakukan di luar pabrik, yaitu tepatnya
di lapangan milik TNI Angkatan Udara
di daerah Pilang Cirebon.
Menurut pihak BAT, pemilihan lokasi

Sekilas Tentang
yang jauh dan milik TNI ini, selain faktor
keamanan juga faktor kesehatan.
Dilokasi ini pemusnahan berjalan

PT. BAT Indonesia


dengan lancar tanpa adanya gangguan
dari masyarakat sekitar yang berpikiran
rokok tersebut masih dapat digunakan
sehingga mereka berniat untuk

S
menjarahnya, selain itu lokasi yang iapapun pasti tahu kalau PT. mampu menghasilkan 8000 rokok
jauh dari pemukiman penduduk British American Tobacco permenit dan 4000 kg tembakau per
menyebabkan polusi yang (BAT) adalah salah satu jamnya. Sehingga untuk per tahun-
dihasilkannya pun tidak berdampak perusahaan rokok putih terbesar nya PT. BAT mampu menghasilkan
pada penduduk sekitar. yang ada di Indonesia. Perusahaan 20 milyar batang rokok. Dari jumlah
Proses pemusnahan yang berjalan yang mulai beroperasi sejak tahun tersebut kini PT.BAT hanya
satu hari ini, akhirnya berjalan dengan 1924 di kota Cirebon, pada awal mempunyai tujuh merek rokok
lancar dan pada pagi harinya hanya berdirinya hingga kini telah dengan berbagai macam variannya.
tinggal terlihat gundukan abu saja sisa menghasilkan triliunan batang rokok Dengan pengelolaan aset yang
pembakaran . adi dan triliunan rupiah untuk pajak sangat transparan dan sangat sehat
WBC/KY cukainya. ini, PT.BAT mampu memperkerja-
PT. BAT yang menjadi salah satu kan 224 karyawan dengan status
“Landmark” nya kota Cirebon, pem- permanen, kontrak dan magang.
bangunan pabriknya telah dimulai Selain itu dengan manajemen yang
sejak tahun 1917 yang berlokasi di baik, PT. BAT pun telah berhasil
pingir pelabuhan Cirebon dengan mendapatkan ISO 9001, Zerro Acci-
arsitektur kolonial Belanda. Pada dent 6 kali dari BAT pusat, Golden
awal berdirinya PT. BAT memiliki 18 Flag 2 kali dari pemerintah pusat,
merk rokok yang banyak digemari LK3 Audit BAT internasional setiap 3
oleh masyarakat Indonesia. tahun, dan K3 Audit pemerintah
Seiring perkembangannya, PT (Succofindo) setiap tiga tahun. adi
BAT juga mendirikan pabrik di bebe- WBC/KY
rapa kota lain di pulau Jawa, yaitu
Semarang dan Surabaya. Namun
untuk kedua kota ini, saat ini sudah
tidak beroperasi lagi seiring dengan
penurunan produksi karena tingkat
persaingan yang semakin ketat.
Saat ini PT. BAT hanya memiliki
pabrik di kota Cirebon saja dengan
luas pabrik 1,1 hektar, dan 17
bangunan gudang tembakau di
daerah Pronggol Cirebon dengan
luas 4,7 hektar. Dengan pabrik
PAUL GANDA CARTER PANJAITAN. tersebut, kini PT. BAT yang
Keterlambatan pemusnahan lebih dikarenakan menggunakan middle technology,
menunggu efektifnya kebijakan yang baru..

EDISI 383 OKTOBER 2006 WARTA BEA CUKAI 21


PENGAWASAN
FOTO: ISTIMEWA
Setelah pada edisi September
lalu WBC menampilkan
pelatihan anjing pelacak
narkotika di DJBC, edisi kali ini
WBC mencoba mengungkap
lebih jauh mengenai anjing
pelacak narkotika yang ada di
Australia, Amerika dan Swedia.

A
njing merupakan salah satu makh-
luk ciptaan Tuhan. Jika ia dilatih dan
dipelihara secara baik dan benar,
anjing sangat bermanfaat bagi kehidupan
manusia. Misalnya saja dalam berburu
babi hutan (seperti yang dilakukan masya-
rakat Minang-red), anjing dipergunakan
sebagai alat untuk menangkap babi hutan.
Tak hanya itu, bagi penyandang tuna
netra, anjing juga bisa dijadikan sebagai
alat penuntun jalan. Bagi institusi penegak
Mengenal

Anjing
hukum, seperti kepolisian, anjing
dipergunakan untuk menghalau pelaku
kriminal ataupun perusuh. Sementara bagi
Bea dan Cukai di Indonesia, anjing
dipergunakan sebagai alat untuk
mendeteksi narkotika. Tak heran jika
anjing dikenal sebagai salah satu sahabat

Pelacak
terbaik manusia.
Banyak orang maupun institusi
dibelahan dunia menggunakan anjing
sebagai salah satu alat untuk membantu
mereka dalam kegiatannya sehari-hari.
Untuk membuat anjing menjadi alat yang
berguna bagi kehidupan manusia, perlu
dilakukan pemilihan dan pelatihan

Narkotika
terhadap anjing-anjing tersebut. Anjing
dengan kualitas terbaik dan didukung
dengan pelatihan yang baik akan
menghasilkan anjing yang bermutu tinggi.
Untuk melatih anjing, para pelatih
anjing terlebih dahulu harus memahami
karakteristik anjing. Banyak unsur-unsur
yang harus diperhatikan dalam melatih
anjing diantaranya unsur keturunan, naluri,
indra dasar, pengalaman, kemampuan si
anjing dan sebagainya. Orang yang
melatih anjing harus paham bahwa anjing
memiliki kepribadian masing-masing,
sama dengan manusia.
Dalam wacana mengenai tingkah laku,
ada pendapat umum yang mengatakan
bahwa “ anjing tidak berpikir, hanya berpe-
rilaku”. Rasanya hal itu merupakan penda-
pat yang salah sebab anjing dipandang
sama dengan robot atau sama seperti
menilai sesuatu hanya dari luarnya saja.
Padahal, anjing memiliki kemampuan un-
tuk berpikir meskipun tidak sedetil manu-
sia. Sebagai contoh, seekor anjing Herder
(German Sheppard) membawa pulang
dengan bangga seekor kelinci yang sudah
putus kaki tangannya kerumah
majikannya. Namun sang majikan tidak
memujinya (karena ingin memperbaiki
kebiasaan buruk anjing tersebut-red).
Waktu berikutnya, pada saat anjing
WORLD’S BEST PRACTISE. ACS berkomitmen
untuk menjadi ‘ world ’s best practice ’ dalam hal tersebut membawa pulang seekor kelinci,
pengembangbiakan, pelatihan maupun majikannya memarahinya habis-habisan.
penyebaran anjing pelacak. Dikesempatan lain, pada waktu

22 WARTA BEA CUKAI EDISI 383 OKTOBER 2006


FOTO: ISTIMEWA
membunuh kelinci lagi, anjing tersebut (peternak anjing ras). Anjing yang
menguburnya agar tidak ketahuan biasanya dipilih adalah German Sheppard
majikannya. Hal itu dilakukan agar tidak dan Labrador Retriever. Namun,
dimarahi jika pulang membawa kelinci belakangan ini seiring dengan pengenalan
yang mati. Dengan demikian hal itu bisa anjing pasif, Golden Retriever dan Cocker
dianggap sebagai salah satu bukti bahwa Spaniel juga mulai dipilih dan dilatih. Pada
anjing juga memiliki kemampuan berpikir. dasarnya, tidak ada jenis anjing yang
paling cocok sebagai anjing pelacak
PENCIUMAN YANG TAJAM narkotika. Namun, selain jenis diatas,
Nilai dasar anjing sebagai pelacak diluar negeri mulai direkrut Malinois dari
narkotika adalah kemampuannya dalam ras Sheppard dan berbagai ras lainnya
menunjukan fungsi deteksi. Banyak yang seperti Jack Russel.
tahu bahwa anjing memiliki hidung yang
hebat yang dapat mendeteksi bau, MELIHAT ANJING PELACAK NARKOTIKA DI
bahkan bau yang sangat halus sekalipun. AUSTRALIA
Anjing cukup mampu untuk mencari bau Tak hanya Indonesia, negara-negara
tertentu diantara bau yang lain. Hal itu yang tergabung dalam World Customs
dikenal dengan istilah ‘kemampuan Organization memiliki unit anjing pelacak
membedakan’. Untuk meningkatkan narkotika, seperti halnya Australian
‘kemampuan membedakan’ tersebut, Customs Service (ACS). ACS memiliki
dibutuhkan pelatihan yang cukup. Detector Dog Program yang telah menjadi
Dalam pelatihan anjing pelacak suatu hal yang sangat vital bagi customs
narkotika, seleksi calon anjing narkotika border management.
yang bermutu adalah syarat paling utama. Diawali pada 1969 dimana saat itu
Metode pelatihan anjing pelacak narkotika ACS hanya memiliki 2 ekor anjing
pun berbeda dengan metode pelatihan pelacak. Anjing tersebut direkrut dari
anjing untuk perekrutan umum. Karena tempat penampungan hewan dan dari
anjing pelacak narkotika dituntut untuk orang-orang yang tidak menyukai
menangkap dalam sesaat bau jenis binatang peliharaan. Dari situ ACS mulai
narkotika yang terbawa angin dan segera mengembangkan program detector dog
malacak asal bau tersebut dari tempat itu, (anjing pelacak) secara berkelanjutan
maka diperlukan kemampuan anjing untuk (1970-1980-an).
mencari berkeliling secara aktif. Awal 1990-an ACS mulai mengalami
Tak hanya itu, asal pasokan anjing kesulitan dalam mencari sumber/pasokan
merupakan unsur yang sangat penting. anjing yang berkualitas untuk mendukung
Biasanya asal pasokan calon anjing program detector dog. Akhirnya,
pelacak narkotika adalah dari tempat diputuskan untuk membangun customs
pelatihan anjing polisi swasta atau breeder detector dog breeding program yang
FOTO: ISTIMEWA
bertugas memproduksi anjing yang dapat
diandalkan dan berkualitas tinggi.
Pembangunan tersebut juga termasuk
penelitian untuk mendapatkan anjing
dengan kualitas terbaik sesuai dengan ANJING JENIS SPRINGER SPANIELS. Karena
persyaratan yang dibutuhkan oleh ACS. ukurannya kecil dan ringan, membuat sang
Pengembangbiakan anjing jenis handler mudah mengangkat dan menurunkannya
Labrador pun dipilih karena kefokusan sehingga cocok untuk memeriksa kendaraan.
anjing tersebut, kepandaiannya dalam
banyak hal, memiliki watak dan pemburu kan anggota masyarakat dalam melatih
yang baik serta memiliki sifat retrieve anjing pelacak tersebut. Hal itu bisa dilihat
(suka mengambil barang yang dilempar dari metode puppy foster care atau orang
dan mengembalikan pada tuannya-red). tua asuh. Jadi, masyarakat (sebagai
Selama 3 tahun penelitian orangtua asuh-red) membantu merawat
dilakukan secara intensif bersama-sama anak-anak anjing (hasil pengembang-
dengan Universitas Melbourne dan The biakan ACS-red) di rumah mereka selama
Royal Guide Dogs Association of Australia 12 bulan. Perkembangan anak-anak
di Customs National Breeding and anjing tersebut di monitor oleh ACS untuk
Development Centre di Melbourne. Awal mengetahui bagaimana cara mereka
1993, tepatnya bulan May, The Royal (anak anjing) bersosialisasi dalam ling-
Guide Dog Association of Australia Prog- kungan yang berbeda. Semua biaya ma-
ram berhasil mengembangbiakan jenis kan, kesehatan dan biaya lain untuk pe-
Labrador yang berkualitas tinggi, melewati rawatan anak anjing tersebut ditanggung
standar yang ditetapkan customs. oleh ACS.
Saat ini, program pengembangbiakan Setelah itu, anak-anak anjing tadi
tersebut menjadi satu-satunya sumber dilatih di Customs Detector Dog Training
pasokan anjing-anjing untuk customs Centre (DDTC) di Canberra, Australia
detector dog. Banyak instansi di Australia untuk mendeteksi secara spesifik bau-
yang menggunakan anjing yang dikem- bauan yang menjadi target utama seperti
bangbiakan oleh ACS, termasuk dianta- narkotika, senjata api dan bahan peledak.
ranya Australian Federal Police, Australian ACS melatih anjing-anjing untuk meres-
PUPPY FOSTER CARE. Masyarakat di Australia
ikut membantu merawat anak-anak calon Army, Australian Quarantine and Inspec- pon secara pasif dengan metode Multi
anjing pelacak dirumahnya hingga anak anjing tion Service, State and Territory Police. Purpose Response (MPR). Pasalnya,
tersebut kira-kira berusia 1 tahun. Namun perlu diketahui, ACS melibat- anjing-anjing pasif sangat berguna untuk

EDISI 383 OKTOBER 2006 WARTA BEA CUKAI 23


PENGAWASAN

mencari orang maupun cargo yang dicu- yang disengaja), food detection (mende- dan logistics yang berpusat di Lackland Air
rigai dan bisa bekerja dalam lingkungan teksi bahan makanan) serta mendeteksi Force Base, San Antonio, Texas. April
apapun. senjata api/bahan peledak. 1970, eksperimen narcotic detector dog
Anjing-anjing MPR dilatih untuk mem- training program dimulai. Saat itu yang
berikan respon pasif atau ‘duduk’ jika me- MENJADI WORLD ’S BEST PRACTICE menjadi titik berat pelatihan adalah
nemukan orang yang membawa atau me- Untuk menjadi seorang customs pelacakan pada marijuana dan hashish.
nyembunyikan barang-barang terlarang detector dog handler, yang dibutuhkan Namun pada Agustus 1970, U.S. Customs
ditubuhnya. Anjing-anjing MPR tersebut adalah stamina yang fit dan prima. Service menambah eksperimennya
juga bisa mengais-ngaiskan kakinya untuk Seorang handler (pawang anjing-red) dengan mencoba pelatihan untuk melacak
merespon jika ada kargo atau area yang yang bagus juga harus memiliki kecepatan heroin dan cocaine. Akhir September
menjadi tempat kemungkinan barang- berpikir, cerdas dan memiliki etika kerja 1970, telah terbukti bahwa satu ekor
barang berbahaya/terlarang disembunyi- yang kuat dengan kemampuan untuk anjing yang sama dapat dilatih untuk
kan. Dua kemampuan tersebut (duduk bekerja dengan atau tanpa pengawasan. mendeteksi sekaligus 4 jenis narkotika.
dan mengais-red) sangat baik bagi ACS Calon handler harus melalui kursus Juli 1974, lokasi pelatihan dipindah
dalam mengembangkan detector dogs. tahap basic selama 13 minggu di dari San Antonio, Texas ke Washington
Kemampuan anjing pelacak narkotika Canberra tepatnya di customs DDTC. D.C. pada saat itu lokasi pelatihan
tersebut dapat dibuktikan. Mereka mampu Setelah kursus tersebut berhasil menempati lahan seluas 240 hektar.
melacak ditempat-tempat yang tidak biasa diselesaikan, para handler kembali ke Pada 1980, detector dog program diubah
seperti, cocaine yang disembunyikan daerah mereka masing-masing, dimana namanya menjadi Canine Enforcement
didalam surat, ecstasy yang mereka akan menerima pelatihan lebih Program (CEP) dan pusat pelatihannya
disembunyikan lewat pengiriman udara, lanjut dibawah pengawasan handler diberi nama Canine Enforcement Training
cocaine yang disembunyikan di dalam senior yang sudah berpengalaman. Center (CETC). Pada 1993, fasilitas
tubuh penumpang, heroin yang diikat Setelah 3 bulan pelatihan di daerah pelatihan dibangun dengan menambah
ditubuh penumpang, maupun heroin yang masing-masing, para handler kembali ke 100 kandang baru, fasilitas laundry,
disembunyikan dalam botol shampoo. Canberra untuk melakukan final assess- gedung pelatihan, area pelacakan
Tak hanya untuk mendeteksi narkoti- ment selama 2 minggu dan jika berhasil kendaraan, gedung akademi, canine
ka, sejak tahun 2003 ACS mengembang- mereka lulus sebagai customs detector isolation dan fasilitas karantina.
kan Firearms/Explosive Detector Dogs dog handlers. Para handler tersebut CEP menggunakan beberapa variasi
(FEDD) atau pelatihan pada anjing untuk nantinya juga bertugas untuk selalu meng- anjing diantaranya Labrador Retrievers,
melacak berbagai tipe senjata api, kompo- update metode pelatihan dan teknik ope- Golden Retrievers, German Shepherds,
nen senjata api dan bahan peledak. Kini, rasional untuk meningkatkan kemampuan Belgian Malinois dan beberapa anjing
anjing-anjing pelacak tersebut mampu anjing pelacak. Selain itu, setiap tahun campuran lainnya. Dalam memilih anjing
mendeteksi berbagai hal, termasuk arson anjing pelacak dan handlernya selalu pelacak yang paling penting bukanlah dari
detection (melacak pembakaran rumah dievaluasi oleh Tim Evaluasi dari Kantor jenis/keturunannya tetapi sifat retrievenya.
WBC/ATS
Pusat mereka di Canberra. Anjing yang dipilihpun bisa betina maupun
Kini ACS berkomitmen untuk menjadi jantan tetapi usianya harus diantara 1-3
‘world’s best practice’ dalam hal pengem- tahun.
bangbiakan, pelatihan maupun penyebar- Anjing-anjing yang dipilih untuk dilatih
an anjing pelacak. ACS ingin dikenal di tersebut berasal dari tempat penampung-
seluruh dunia sebagai pemimpin dalam an hewan, LSM, maupun orang yang
memproduksi dan merawat anjing pelacak memiliki anjing (tapi tidak menginginkan
berkualitas tinggi. Sebagai bagian dari anjing tersebut-red), yang tersebar di se-
customs dunia, ACS juga mempunyai visi belah timur hingga barat AS. Bahkan, be-
untuk mendirikan global gene bank untuk berapa anjing milik masyarakat ada yang
pengembangbiakan anjing pelacak dikontrak oleh CEP untuk menjadi bagian
dimasa depan dengan menggunakan anjing pelacak U.S. Customs Service.
model anjing pelacak dari Australia. Untuk anjing pelacak yang memasuki
Beberapa customs dan instansi masa pensiun karena usianya sudah tua
hukum di dunia telah merasakan bantuan atau sakit atau kemampuannya berkurang
yang diberikan ACS berupa pelatihan (masa kerja anjing pelacak hingga 8
handler, metode pelatihan maupun pem- tahun), biasanya sang handlerlah yang
berian anjing pelacak itu sendiri. Negara- mengadopsi anjing pelacak tersebut atau
negara yang telah menikmati bantuan dari diberikan pada masyarakat yang
ACS tersebut antara lain Indonesia, menginginkannya.
Guam, Saipan, Papua New Guinea, CETC memiliki jumlah staff lebih dari
China, Japan, New Zealand dan Thailand. 50 orang yang bertugas sebagai
Saat ini, lebih dari 40 anjing dan metodo- instruktur, pengurus binatang, ahli
logi pengembangbiakan telah diberikan penyimpanan dan petugas administrasi.
ACS untuk Amerika Serikat (AS). Rata-rata, perharinya pusat pelatihan
tersebut diisi oleh 100-175 ekor anjing dan
UNIT K-9 DI AS tiap tahunnya sekitar 120 tim K-9 CBP
Pada tahun 1969, U.S Customs berhasil menyelesaikan pelatihannya.
Service membuat suatu perencanaan Maret 2003, Departement of Home-
untuk mempelajari bagaimana land Security dibentuk. Departemen
menggunakan anjing sebagai alat untuk tersebut menggabungkan antara unit K-9
mendeteksi narkotika dan obat-obatan hasil U.S. Customs Service, U.S. Border
terlarang. Setelah studi dilakukan secara Patrol, U.S. Immigration and Naturaliza-
intensif, perekrutan pelatih handler dari tion Service dan The Animal Plant Health
military service dimulai pada Januari 1970. Inspection Service of the U.S.
UNIT K-9 BC. Anjing pelacak narkotika dituntut
untuk menangkap dalam sesaat bau jenis Dalam tempo singkat, Maret 1970, Departemen of Agriculture dibawah
narkotika yang terbawa angin dan segera melacak telah diperoleh kerjasama antara instansi baru yang bernama U.S.
asal bau tersebut dari tempat tersebut. Departemen Pertahanan, training facilities Customs and Border Protection (CBP).

24 WARTA BEA CUKAI EDISI 383 OKTOBER 2006


FOTO: ISTIMEWA
CBP membagi dua program K-9, per-
tama Office of Field Operation (OFO)
canine program, yang meliputi lebih dari
800 tim K-9 yang bertugas di bandara,
pelabuhan dan perbatasan darat negara.
Kemudian yang kedua, Office of Border
Patrol (OBP) canine program, yang me-
miliki lebih dari 450 tim K-9 yang bertugas
bertanggungjawab terhadap daerah yang
berada diantara pelabuhan masuk.

TIM K-9 UNTUK MEMERANGI TERORIS


Kini, CBP telah memiliki jumlah Tim K-
9 yang besar dan bertugas dibeberapa
Federal Law Enforcement Agency. Tim K-
9 tersebut telah ditugaskan di lebih dari 73
pelabuhan masuk dan 69 perbatasan ne-
gara AS. Petugas CBP Canine, juga meng-
gunakan anjing pelacak yang terlatih untuk
memerangi teroris yang mungkin masuk
ke AS melalui perbatasan, pelabuhan, ban-
dara maupun international mail facilities.
Untuk menangkalnya, CBP Canine
Program membangun pelatihan dengan
spesialisasi pendeteksian yang meliputi:
l chemical detector dogs, anjing dilatih
untuk mendeteksi senjata kimia yang
menjadi senjata pemusnah massal.
l explosive detector dogs, anjing dilatih
untuk mendeteksi bahan peledak yang
disembunyikan di cargo, kendaraan,
pesawat terbang, bagasi dan pada
penumpang.
l currency detector dogs, bertugas
untuk mendeteksi bau mata uang/
jenis-jenis uang/jenis-jenis tinta, yang
hendak diselundupkan keluar AS
dimana kewajiban moneternya tidak
dilaporkan.
l agriculture detector dogs, mendeteksi
buah-buahan, sayuran, daging atau
bahan pertanian dan peternakan
lainnya, seperti membawa binatang
atau tumbuhan yang dilarang oleh
pemerintah AS. DIKONTRAK. Beberapa anjing milik masyarakat bahkan ada yang dikontrak oleh CEP untuk menjadi
l concealed human/narcotic detector bagian anjing pelacak U.S CBP.
dogs, mendeteksi penumpang yang
membawa narkotika maupun imigran 13 ekor anjing baru telah berhasil bisa terungkap. Bersama-sama dengan
gelap yang masuk ke AS. menyelesaikan latihannya. Tahun 2005, handlernya, anjing-anjing tersebut mende-
l borstar canines, melakukan patroli 40 ekor tim K-9 juga telah berhasil teksi hampir setengah dari jumlah seluruh
pada perbatasan, mencari orang yang menyelesaikan latihan, 2 diantaranya drugs yang berhasil ditemukan oleh Swe-
terluka dan sebagai tim penyelamat berasal dari Denmark. dish Customs. Nilai narkotika yang berha-
pada situasi darurat. Anjing-anjing ini Kini, Swedish Customs memiliki sil ditegah Swedish Customs pada tahun
dilatih untuk mencari orang hilang dan sekitar 50 ekor anjing pelacak narkotika. 2005 sebesar SEK 1,7 miliar, sedangkan
membantu handlernya menemukan Sebagian besar dari mereka merupakan pada tahun 2004 sebesar SEK 1,3 miliar.
lokasi orang hilang tersebut. anjing pemburu seperti Springer Spaniels, Di Swedia, terdapat lebih dari 50 tim penegak
l narcotic detector dogs, melacak dan Labradors, Golden dan Flat Coated hukum yang bekerja mulai dari wilayah Karesuan-
mendeteksi narkotika seperti mari- Retrievers. Tetapi keturunan lain juga ada, do (sebelah utara) hingga Trelleborg (se-
juana, hashish, heroin, cocaine, seperti jenis Alsatians. Anjing-anjing belah selatan). Tim-tim tersebut diantara-
ecstasy dan methamphetamine. tersebut memiliki pekerjaan yang sama nya terdiri dari tim ahli intelijen, pelacakan,
tetapi khusus untuk anjing kecil jenis penyeleksian, kontrol dan pemeriksaan
SEKILAS ANJING PELACAK NARKOTIKA DI Springer Spaniels, yang karena ukurannya terhadap komoditi, serta tim investigasi.
SWEDIA kecil dan ringan, membuat sang handler Untuk beberapa pengecualian, tiap tim
Untuk mendukung pengawasan, mudah mengangkat dan menurunkannya didukung oleh anjing pelacak narkotika.
selain dilengkapi dengan mobil dan sehingga cocok untuk melakukan Dalam jangka waktu sangat singkat
peralatan fixed X-ray, detector dan fibre pemeriksaan pada kendaraan (vehicle). (hanya 3 tahun-red), Unit K-9 di Swedia
optics, salah satu alat yang terbaik yang Anjing-anjing tersebut memiliki daya sudah memiliki stuktur dan pelatihan
dimiliki Swedish Customs adalah anjing penciuman yang tinggi. Sehingga, anjing yang handal, antara lain memiliki seki-
pelacak narkotika (drug detector dogs). yang didukung dengan handler yang ber- tar 50 ekor anjing dan tim-tim ahli yang
Swedish Customs melatih tim K-9nya pengalaman dan kedekatan diantara me- mendukung kegiatan oprasional anjing
sendiri sejak 2003 di Customs Training reka (anjing pelacak dan handlernya-red), pelacak. Akankah Indonesia Customs
Center di Norrtalje. Selama tahun 2004, penyelundupan dan peredaran narkotika memiliki hal yang sama? ifa

EDISI 383 OKTOBER 2006 WARTA BEA CUKAI 25


PENGAWASAN

Pelatihan Ketangkasan
Menembak dan Menyelam
Untuk meningkatkan fungsi pengawasan di Bea dan Cukai, diperlukan kemampuan yang lebih dari
sekedar kemampuan biasa. Kemampuan khusus seperti menembak dan menyelam misalnya,
termasuk yang sangat diperlukan.

S
WBC/ATS
ekitar pkl. 08.15 WIB, kapal patroli Umum Kanwil IV Ganot Wibowo, Kabid
Bea Cukai yang WBC tumpangi P2 Kanwil IV Rahmat Subagjo, Kepala
melaju meninggalkan Pangkalan Pangsarop Tj. Priok Pudjo Wibowo, Kasi
Sarana Operasi (Pangsarop) Tanjung P2 Kanwil IV Gatot Hariyo Sutejo, Kasi
Priok. Limabelas menit kemudian, kapal Nautika Pangsarop Tj. Priok S.N. Parangan.
tiba di sebuah pulau yang bernama Pulau Usai penyematan tanda peserta
Pondok Dayung. Di pulau kecil yang pelatihan oleh Kapt. Agus Purwanto dari
masih merupakan bagian dari kota Jakarta Kopaska, Kabag Umum Kanwil IV Ganot
tersebut, berdiri Markas Komando Armada Wibowo, memberikan pengarahan pada
RI Kawasan Barat Satuan Pasukan Katak peserta pelatihan. Setelah itu, pelatihan
(Kopaska) TNI-AL. secara resmi dibuka oleh Kapt. Agus
Hari itu (12/9) adalah hari pertama Purwanto, yang mewakili Komandan
dimulainya pelatihan menembak dan Satuan Pasukan Armada Barat.
menyelam bagi 21 orang pegawai bea Menurut Pudjo Wibowo, pelatihan
cukai yang bertugas di Pangkalan Sarana tersebut sengaja dilakukan mengingat
Operasi (Pangsarop) Tanjung Priok. kapal patroli Bea Cukai selama ini
Hingga 16 September 2006, mereka dilengkapi dengan senjata. Oleh sebab itu,
mengikuti pelatihan yang diselenggarakan seluruh ABK Pangsarop harus memiliki
atas kerjasama Subdit P2 Kanwil IV DJBC kemampuan untuk mengelola senjata,
Jakarta dan Kopaska TNI-AL. Pelatihan itu bagaimana merawatnya dan bagaimana
sendiri dibagi menjadi dua tahap, dimana menggunakannya.
tahap kedua dilaksanakan pada tanggal Dalam latihan tersebut, senjata yang
18 – 22 September 2006 dan diikuti oleh digunakan adalah senjata yang dimiliki
24 peserta dan dipergunakan oleh Bea dan Cukai,
Para peserta pelatihan akan menetap seperti valmet, Metraliur kaliber 12,7 dan
di Markas Kopaska selama 5 hari untuk pistol kaliber 38. Selain latihan tembak,
mengikuti pelatihan secara intensif juga dilakukan latihan penyelaman. Hal
dengan dilatih oleh 10 orang instruktur dari tersebut bertujuan jika pada suatu saat
Kopaska. dalam perjalanan patroli terdapat trouble
Acara pembukaan pelatihan tersebut dibawah air, maka para pegawai bisa SIAP-SIAP MENYELAM.
dihadiri oleh para pejabat Kanwil IV dan mengatasinya dengan segera.
Pangsarop Tanjung Priok, seperti Kabag Pudjo mengaku, pelatihan tembak dan selam itu sendiri baru pertama kalinya
dilakukan oleh Pangsarop Tj. Priok secara
WBC/ATS
formal bersama Kopaska. Jika pelatihan
ini berhasil maka kemungkinan besar
Pangsarop yang berada di Pantoloan dan
Tanjung Balai Karimun akan melakukan
pelatihan serupa Ia juga mengaku senang
dengan adanya pelatihan ini, sebab para
pegawai nantinya akan tampil lebih gagah,
berdisiplin tinggi dan memiliki rasa
kebersamaan.
Saat diwawancara WBC, Ganot
Wibowo mengatakan, pelatihan tersebut
sangat bermanfaat bagi para pegawai
dalam kaitannya dengan patroli dan
kegiatan pengawasan laut atau
pelabuhan. “Jadi, ini merupakan salah
satu sarana yang tepat untuk
meningkatkan kemampuan kita, apalagi
dengan bimbingan dari pasukan yang
profesional, sehingga kedepannya saya
berharap hasilnya akan bermanfaat bagi
kita semua,” imbuhnya.
Ia berharap agar pelatihan tersebut
bisa berlanjut, dengan anggota-anggota
peserta pelatihan yang diperluas, tidak
KERJASAMA DJBC dengan KOPASKA hanya dari Pangsarop tapi juga meliputi

26 WARTA BEA CUKAI EDISI 383 OKTOBER 2006


WBC/ATS
anggota-anggota lain yang berhubungan
dengan pengawasan pelabuhan dan area
sekitarnya.
Menurut Kapten Laut (S) AD.
Louhenapessy, Komandan Datasemen
Kopaska TNI-AL, materi yang diajarkan
dalam pelatihan tersebut antara lain pela-
tihan baris berbaris, teori kepemimpinan,
teori menyelam dan pengenalan alat
selam, praktek menyelam, teori dan
praktek menembak serta praktek bongkar
pasang senjata.
Saat ditanya kegunaan praktek bong-
kar senjata, Louhenapessy mengatakan,
hal tersebut diperlukan karena ada kala-
nya senjata yang digunakan mengalami
malfunction (tidak berfungsi). Sehingga
petugas dapat memperbaiki senjatanya
dalam situasi darurat.
Sedangkan untuk pelatihan
menyelam, peserta pelatihan diajarkan
teknik menyelam biasa, tujuannya adalah
agar personil bea cukai dapat melakukan
penyelamatan pada kapalnya sendiri.
Namun demikian, lanjutnya, untuk
pelatihan selam sebenarnya diperlukan
waktu 2 minggu secara full. Tetapi karena
keterbatasan waktu, pihaknya hanya
mengenalkan secara umum mengenai
prosedur penyelaman internasional
dengan instruktur yang berpengalaman INSTRUKTUR DAN SELURUH PESERTA berpose bersama usai pelatihan.
dan pernah mengecap pendidikan selam
di luar negeri. tersebut lebih dalam, kami menemukan 6 dapat digunakan. Tak hanya peluru,
benteng peninggalan Belanda, serta senjata milik Bea Cukai yang digunakan
PRAKTEK DI PULAU DAMAR BESAR sebuah benteng yang berada dibawah pun terlihat sudah tua sehingga beberapa
Pagi itu (16/9), usai mengambil senjata tanah (tempat masuknya seperti mulut kali mengalami kemacetan.
valmet dan peluru, para peserta pelatihan gua) tersembunyi diantara rimbunnya Setelah menyelesaikan seluruh
dan WBC meninggalkan Pangkalan Sarop pepohonan. tahapan pelatihan di P. Edam, rombongan
Tj. Priok menuju Pulau Damar Besar yang Usai menyusuri hutan kecil P. Edam, meninggalkan P. Edam untuk melakukan
terletak di gugusan Kepulauan Seribu, kami pun kembali ke base camp. Tak lama praktek menembak dengan
Jakarta. Di pulau yang juga dikenal kemudian, praktek pun segera dimulai, menggunakan senjata Metraliur kaliber
dengan sebutan Pulau Edam ini, para para instruktur membagi dua peserta 12,7 dengan sasaran tong yang diarung
peserta pelatihan akan melakukan praktek pelatihan, regu pertama (9 orang) praktek ditengah laut. Walaupun beberapa kali
menembak dan menyelam. menembak dan regu kedua praktek tembakan tersebut meleset, tong-tong
Pulau Edam merupakan pulau kecil menyelam (12 orang) dimana kedua regu yang diarung tersebut berhasil juga
tapi memilki peranan penting sebagai tersebut selanjutnya ditukar. ditembak dan tenggelam.
navigasi kapal. Pasalnya, dipulau tersebut Untuk praktek menyelam dilakukan di Saat ditanya WBC mengenai
terdapat sebuah menara mercusuar pinggir dermaga. Dengan menggunakan kesannya selama mengikuti pelatihan,
setinggi 52 m dengan jarak tampak 20 mil peralatan lengkap untuk menyelam (scuba Wahyu Hadi, Kepala Kamar Mesin BC
laut. Mercusuar itu sendiri dibangun pada diver) milik Kopaska, para peserta 024, Pangsarop Tj. Priok mengatakan, ia
1879 oleh Raja Willem III dari Kerajaan menyelam berpasangan menyusuri tali sangat terkesan dengan pelatihan
Belanda. Saat WBC bersama dengan yang berada dibawah laut sampai tersebut. Pasalnya, ia belum pernah
anggota Kopaska menyusuri pulau mencapai titik yang ditentukan. menggunakan senjata dan menyelam.
Sedangkan untuk praktek menembak Sehingga, lewat pelatihan tersebut ia
WBC/IFA dilakukan di pinggir pantai yang lokasinya mendapat ilmu yang sangat berguna.
cukup jauh dari dermaga. Hal tersebut Untuk itu ia menyarankan, agar pelatihan
untuk menghindari hal-hal yang tidak selanjutnya bisa lebih continue sehingga
diinginkan seperti peluru nyasar yang penguasaan untuk pengoperasian patroli
dapat melukai bahkan membunuh lebih baik lagi.
manusia (sebab jarak jangkauan senapan Dalam perjalanan pulang, Lettu
mencapai 400 m-red). Parwanto mengatakan bahwa sebagian
Usai menancapkan target tembakan, ilmu yang diberikan disesuaikan dengan
peserta diberi pengarahan bagaimana misi bea cukai yang cenderung untuk
teknik menembak dengan senjata valmet melakukan pengawasan perdagangan. Ia
sambil duduk dan tiarap. Setelah itu tiap sendiri menilai bagus hasil dari pelatihan
peserta dibekali 13 peluru (3 peluru untuk tersebut, apalagi motivasi pegawai untuk
percobaan dan 10 peluru untuk penilaian- mengikuti pelatihan terlihat sangat tinggi.
red) dan harus menembak dengan jarak Untuk itu ia berharap agar ilmu-ilmu yang
tembak 50 m. Saat praktek, banyak peluru diberikan nantinya akan banyak terpakai
yang tidak dapat terlontar karena isi peluru dilapangan.
tersebut lembab. Alhasil, peluru-peluru Ifa/H. Edy Sudarnoto SH,
MEMBIDIK SENJATA tersebut dijemur terlebih dahulu agar Pelaksana P2 KPBC Tanjung Priok II

EDISI 383 OKTOBER 2006 WARTA BEA CUKAI 27


PERISTIWA

Inkado Korda DKI Jaya Dan Jawa Barat pegawai yang telah mengikuti dan kini
vakum karena lokasi yang dialihkan ke

Intensifkan Pelatihan
Tanjung Priok. Selain itu, untuk ke depan
nanti kami juga akan memprogramkan
pada event pertandingan yang melibatkan

Untuk Pegawai DJBC


para pegawai, hal ini tentunya bagi
mereka yang telah selesai mengikuti
seleksi,” papar Maman Anurachman.
Sementara itu menurut Ketua Korda
Jawa Barat yang juga sekaligus sebagai
Kepala Seksi Pencegahan dan
Walau hanya sebagai kegiatan tambahan yang ada dilingkungan Penyidikan Kantor Pelayanan Bea dan
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC), namun eksistensinya Cukai (KPBC) Tipe A khusus Soekarno-
Hatta, Agustinus Djoko Pinandojo, untuk
kini cukup diperlukan karena banyak kegiatan diklat yang saat ini wilayah Jawa Barat juga sama halnya
telah menyertakan kemampuan bela diri dengan memberikan dengan DKI dimana program kedepan
pelatihan karate kepada siswa diklat. akan melibatkan secara langsung
pegawai untuk turun dalam setiap event
pertandingan.

I
ndonesia karate-Do (Inkado) adalah saja diikuti, yaitu kejuaran SIWO, Inkado “Jawa Barat memang memusatkan
perguruan karateka yang ada di Korda DKI berhasil keluar sebagai juara pelatihan di Kanwil V Bandung, namun
lingkungan DJBC selain perguruan umum dengan merebut 9 emas, 14 perak, demikian Dojo kami yang terbesar ada
karate Inkai. Dari beberapa koordinator dan 21 perunggu. Akan hasil ini berhak dilokasi Pondok Gede, sehingga para
daerah yang ada, salah satunya juga atas piala bergilir SIWO dan piala tetap pegawai yang kemungkinan memiliki
diketuai oleh pejabat di lingkungan DJBC. dari ketua umum PB. Forki. Sementara itu tempat tinggal yang dekat dengan kami
Akan hal tersebut kegiatan yang dilakukan Inkado korda Jawa Barat berhasil merebut juga dapat bergabung tidak hanya di
juga mengikut sertakan pegawai DJBC 2 emas dan 4 perunggu. Kantor Pusat,” ujar Agustinus.
baik yang mengikuti latihan secara Menurut Ketua Bidang Pembinaan Baik Maman Anurachman maupun
kontinyu maupun yang duduk sebagai Inkado sekaligus sebagai Pjs. Ketua Agustinus berharap agar para pegawai
pengurusnya. Korda DKI Jaya dan juga Kepala Kantor yang sebelumnya telah mengikuti
Untuk program pelatihan yang ada, Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A Jambi, pelatihan di Kantor Pusat, dapat
kini telah dipusatkan di KantorWilayah IV Maman Anurachman, program kejuaraan meneruskan pelatihannya yang kini telah
DJBC Tanjung Priok dan Kantor Wilayah yang akan diikuti mendatang adalah keju- ada di beberapa tempat, seperti untuk DKI
V DJBC Bandung. Untuk Kantor Pusat araan Mendagri Cup dan kejuaran Inkado ada di KPBC Tanjung Priok, Cempaka
yang pada beberapa waktu lalu juga wilayah Barat dan Jawa. Sementara itu Putih, Cilandak, dan beberapa sekolah
menjadi pusat pelatihan, untuk sementara berkaitan dengan program pelatihan, saat menegah pertama dan atas di Jakarta.
ini dialihkan. ini untuk pelatihan di Kantor Pusat renca- Sedangkan untuk wilayah Jawa Barat juga
Adapun program lainnya selain pela- nanya akan kembali diselenggarakan dan dapat mengikuti di Pondok Gede, Bekasi,
tihan tersebut, Inkado selalu aktif dalam kini lokasi pelatihan bertempat di halaman Cileungsi, Depok, dan Bandung.
mengikuti setiap event kejuaran baik yang Pusdiklat DJBC Jakarta.
dilaksanakan secara lokal maupun yang “Kita masih akan mengupayakan agar GASHUKU DI PANGALENGAN
dilaksanakan secara nasional. Untuk akhir pelatihan di Kantor Pusat dapat diseleng- Seperti telah dijelaskan di atas bahwa
tahun 2006 ini, event kejuaran yang baru garakan kembali, mengingat banyaknya program kerja di Inkado yang kini akan
lebih memfokuskan untuk pelatihan
WBC/ADI
kepada pegawai, program lainnya adalah
ujian ghasuku dan kyu yang dilaksanakan
setiap setahun sekali. Untuk Korda Jawa
Barat belum lama ini telah melaksanakan
ujian tersebut pada 19 hingga 20 Agustus
2006 yang dilaksanakan di Pangalengan
Jawa Barat.
Adapun kegiatan ujian tersebut selain
diikuti oleh pegawai dilingkungan Kanwil V
Bandung, juga beberapa putra-putri
pegawai DJBC dan peserta non pegawai.
Ujian yang kali ini berorientasi ke alam
diikuti kurang lebih 500 peserta. “Ini
adalah program tahunan kita selain
program lainnya, sedangkan untuk
program event pertandingan, korda Jawa
Barat akan memfokuskan pada kejuaran
Inkado wilayah Sumatera dan Jawa,
dimana pada tahun lalu Jawa Barat keluar
sebagai juara umum,” jelas Agustinus.
Dengan program-program tersebut,
diharapkan Inkado dapat tetap eksis di
DJBC karena saat ini kegiatan pelatihan
yang diselenggarakan oleh Direktorat
Pencegahan dan Penyidikan untuk
beberapa diklat juga telah menyertakan
KETERAMPILAN PEGAWAI. Inkado sebagai perguruan karate yang ada di DJBC, kini memfokuskan pada program bela diri karate sebagai dasar
perlatihan untuk pegawai sebagai dasar dari keterampilan pegawai. dari keterampilan pegawai. adi

28 WARTA BEA CUKAI EDISI 383 OKTOBER 2006


Family Gathering and Outbond
KELUARGA BESAR KPBC TANJUNG PRIOK II
Acara puncak yang juga mengawali kegiatan outbond atau team
building adalah atraksi terjun payung yang dilakukan oleh lima
orang pegawai bea cukai.
WBC/ATS
ungkapan saling memaafkan menjelang
masuknya bulan suci Ramadhan, sebagai
tanda syukur menyambut bulan penuh
berkah. Acara malam itu diakhiri dengan
pesta kembang api.
Paginya, kegiatan team building
activities atau yang sering pula disebut
sebagai kegiatan outbond dimulai. Acara
tersebut diawali dengan atraksi menarik
terjun payung yang dilakukan oleh 5 orang
pegawai bea cukai. Mereka adalah Edy
Sudarnoto, Dirgantoro, Tiyono, Wisnu dan
Tri Utomo. Kelima peterjun tersebut
berangkat dari Bandara Halim Perdana
Kusuma Jakarta dengan menggunakan MENDARAT. Peterjun dari bea cukai mendarat
pesawat Cesna 197. Dari ketinggian mulus ditengah lapangan.
6000 kaki, kelima peterjun tersebut terjun
dan mendarat dengan mulus di tengah- untuk kekeluargaan dimana menjelang
tengah lapangan bumi perkemahan bulan Ramadhan acara tersebut menjadi
Kinasih Resort. ajang silaturahmi, saling bermaafan dan
Setelah aksi terjun payung yang saling mengenal antar keluarga pegawai.
memukau para penonton tersebut, acara Sejak bekerja di Bagian Patroli Opera-
ANDHI PRAMONO. Diharapkan acara ini dapat
menjaga kekompakan antar sesama pegawai sehingga dilanjutkan dengan penyerahan kaos dan si, Andhi mengaku kegiatan outbond dan
pekerjaan di kantor bukan lagi suatu beban tetapi topi berlogo bea cukai secara simbolis dari family gathering tersebut baru pertama kali
suatu keseharian yang menyenangkan. para peterjun kepada Andhi Pramono, diselenggarakan. Pihaknya pun
Korlak Patroli dan Operasi KPBC Tanjung berencana menyelenggarakan acara
Pada 16 – 17 September 2006, Priok II yang juga merupakan ketua lanjutan yang lebih bagus setelah melihat
Keluarga Besar KPBC Tanjung Priok II panitia. Kemudian, acara dilanjutkan acara tersebut sangat menyenangkan.
melaksanakan kegiatan yang mengambil dengan kegiatan outbond, seperti spider Saat ditanya ide untuk menampilkan
tema Family Gathering and Team Building web, flying fox dan sebagainya dengan atraksi terjun payung, Andhi mengatakan,
Activities. Acara yang mengambil lokasi di didampingi oleh para fasilitator dari karena dirinya juga merupakan seorang
Kinasih Resort, Bogor tersebut, diikuti oleh Kinasih Resort. peterjun, ia menghubungi sesama peter-
seluruh pegawai bea cukai KPBC Tanjung Menurut Andhi Pramono, ada dua jun yang secara kebetulan juga banyak
Priok II beserta keluarganya. tujuan utama diadakannya acara family bekerja di Bagian Patroli dan Operasi di
Kegiatan family gathering dan outbond gathering dan outbond tersebut. Pertama, KPBC Tanjung Priok II. “Jadi, sekalian saja
tersebut dimulai pada sabtu malam. untuk pekerjaan. Diharapkan acara ini kita adakan kegiatan terjun payung,”
Sambil bernyanyi, menari dan dapat menjaga kekompakan antar imbuhnya. Ia berharap dengan adanya
sebagainya, para peserta duduk sesama pegawai sehingga pekerjaan di kegiatan outbond tersebut, keakraban dan
mengelilingi api unggun. Dalam acara kantor bukan lagi suatu beban tetapi suatu kekompakan antar pegawai dan antar
tersebut, diselipkan juga perenungan dan keseharian yang menyenangkan. Kedua, keluarga dapat terjalin. ifa
WBC/ATS

FOTO BERSAMA antara pegawai dan keluarga besar pegawai.

EDISI 383 OKTOBER 2006 WARTA BEA CUKAI 29


DAERAH KE DAERAH
WBC/ATS

KPBC TIPE C PEMATANG SIANTAR

URUTAN TERATAS
DALAM PENERIMAAN CUKAI
Kecil-kecil cabe rawit... Ungkapan tersebut rasanya pantas disandang oleh KPBC Tipe C
Pematang Siantar. Pasalnya, walaupun hanya merupakan kantor Tipe C, namun untuk urusan
target penerimaan, KPBC Pematang Siantar menempati urutan kedua terbesar setelah
KPBC Tipe A Belawan, bahkan untuk penerimaan cukai, KPBC Pematang Siantar menempati
urutan pertama terbesar se-Kanwil I DJBC Medan.

C
uaca di Medan hari itu (4/8) agak dengan lorong-lorong dan taman yang KPBC Pematang Siantar. Disamping itu
mendung. Hari itu WBC ingin terdapat di dalam gedung… mirip rumah sebelum tahun 1998 KPBC Pematang
menyambangi KPBC Tipe C sakit. Tak hanya itu, besarnya gedung Siantar berstatus sebagai Kantor Tipe B,
Pematang Siantar. Dengan diantar supir dengan jumlah pegawai yang hanya 24 namun sejak reorganisasi Departemen
dan Lilik (pegawai Kanwil I Medan-red), orang, membuat beberapa ruangan di Keuangan sekitar tahun 1998 KPBC
mobil yang kami kendarai melaju menuju lantai dasar terlihat kosong, hal itu terjadi Pematang Siantar berubah status menjadi
kota Pematang Siantar yang terletak di karena jumlah ruangan yg ada dengan tipe C. Menurut cerita, sebelum krisis
Kab. Simalungun, provinsi Sumatera pegawai lebih banyak jumlah ruangan. moneter pada tahun 1998, di wilayah
Utara. Jarak dari Medan ke Pematang Kondisi tersebut wajar saja terjadi se- KPBC Pematang Siantar banyak berdiri
Siantar sendiri sekitar 120 km dan kami bab, menurut Putri Stellarina, yang sejak pabrik hasil tembakau.
tempuh dalam waktu kurang lebih 3 jam. Januari 2006 menjabat sebagai Kepala Oleh sebab itu, ketika pertama kali
Sekitar Pkl. 10.00 WIB, WBC tiba di KPBC Tipe C Pematang Siantar, dari 24 ditugaskan sebagai Kepala KPBC Pema-
KPBC Tipe C Pematang Siantar, sebuah orang pegawai yang ada, 12 orang pega- tang Siantar, yang pertama kali terbersit
kantor berlantai dua. Ketika berada di wai diantaranya berdinas di Kawasan Be- dipikiran Stella adalah bagaimana mem-
dalam gedung, WBC sempat tertegun rikat (KB) dan Gudang Berikat yang ada di pertahankan dan menaikan penerimaan

30 WARTA BEA CUKAI EDISI 383 OKTOBER 2006


WBC/ATS
cukai dan bea masuk (BM). Kedua, bagai- son dengan pengusaha, seperti dengan
mana membina para pengusaha pabrik sekretaris KADIN. Saya katakan, disini
hasil tembakau, pengusaha GB/PPGB kami punya fasilitas KB dimana pengusa-
dan pengusaha KB agar tercipta kerjasa- ha diberikan fasilitas penundaan bea
ma yang baik antara market forces masuk dan PDRI untuk importasi barang,
dengan Bea Cukai. serta tidak dipungut PPN untuk barang-
KPBC Pematang Siantar sendiri me- barang dari dalam negeri yang masuk ke
miliki wilayah kerja yang sangat luas, pabrik yang produksinya lebih banyak
meliputi Kota Pematang Siantar, Kab. untuk dijual ke luar negeri atau ekspor,”
Simalungun, Kab. Dairi, Kab. Kaban Jahe imbuh Stella.
dan Kab. Toba Samosir. KPBC Pematang Untuk itu ia berharap agar KPBC
Siantar tidak memiliki Kantor Bantu Pematang Siantar tidak hanya dikenal
maupun Pos Pengawasan. Namun begitu, dengan hasil cukainya saja tetapi juga
KPBC Pematang Siantar mengawasi 4 dengan KB-nya. Ia juga optimis kalau
gudang berikat (PT. STTC, PT. Permona, sosialisasi KB sudah menyeluruh di
PT. Sri Deli dan PT Sintong Sari Union Sumut, kemungkinan untuk
yang berlokasi di Pematang Siantar), 2 membangun KBN (Kawasan Berikat
kawasan berikat (PT. Toba Pulp Lestari Nasional) di Sumut bisa terwujud.
yang terletak di Kab. Tobasa yang Dengan berkembangnya KB, tentunya
beroperasi sejak Januari 2005 dan PT. pegawai atau SDM yang ada juga harus
Nubika Jaya yang beroperasi sejak Sep- siap dengan tantangan yang dihadapi
tember 2005), 1 KITE dan 6 perusahaan seperti jauhnya wilayah pengawasan KB
hasil tembakau. PUTRI STELLARINA. Berharap agar KPBC
dari kantor dan masalah-masalah teknis
Pematang Siantar tidak hanya dikenal dengan lainnya. Saat ini saja, karena lokasi KB
PEMATANG SIANTAR POTENSIAL UNTUK hasil cukainya saja tetapi juga dengan kawasan yang ada jauh dari kantor yaitu di Porsea
BERKEMBANG berikat-nya. dan Kota Pinang maka pegawai harus rela
Diakui Stella, peluang berkembangnya menginap di mess yang disediakan oleh
kawasan berikat di wilayah Pematang Si- ha GB maupun pabrikan BKC (Barang Ke- pabrik/KB. Oleh sebab itu, untuk
antar cukup tinggi. Perkebunan karet dan na Cukai), cukup baik selama ini. Setiap mengurangi kejenuhan maka setiap bulan
kelapa sawit yang berorientasi ekspor ada peraturan baru yang menyangkut pegawai yang bertugas di KB dan GB
terbentang luas di wilayah kerja pematang kerja perusahaan-perusahaan tersebut dibuat bergantian atau dirolling.
siantar. Stella memang sangat concern selalu disosialisasikan, seperti pada Peb- “Menghadapi hal tersebut kami hanya
dengan perkembangan KB di wilayah Pe- ruari lalu KPBC Pematang Siantar menga- menghimbau kepada pegawai agar
matang Siantar. Ditambah lagi Presiden dakan sosialisasi P-22/BC/2006 tentang menikmati pekerjaan sehingga tidak
telah mengeluarkan Instruksi Presiden pemesanan pita cukai dan HJE, serta merasa terbebani oleh pekerjaan
Nomor 3 tahun 2006 tentang Paket Kebi- sosialisasi tentang Tempat Penimbunan walaupun jauh dari keluarga selama satu
jakan Investasi yang menginstruksikan Berikat kepada PGB/PPGB dan PKB/ bulan penuh dan berada ditengah hutan
agar Kawasan Berikat menjadi salah satu PDKB. Rencananya, KPBC Pematang atau kebun kelapa sawit,” imbuh Stella.
paket kebijakan pemerintah untuk menarik Siantar juga akan mengadakan sosialisasi Stella juga menyarankan agar aturan
investor. tentang Fasilitas KB bagi eksportir yang mengenai fasilitas yang diterima oleh
Menurut Stella, dengan adanya KB ada dalam wilayah kerja KPBC Pematang pegawai Bea dan Cukai yang bertugas
dapat dipastikan ribuan tenaga kerja akan Siantar dalam waktu dekat ini. menjaga KB harus jelas. Pasalnya, aturan
terserap. Sehingga, selain membantu pe- Stella mengaku, terkadang berbicara yang ada hanya menyebutkan bahwa
merintah menarik investor dan mencipta- person to person lebih tepat sasaran dari pengusaha KB/GB memberikan fasilitas
kan lapangan kerja, pengusaha KB yang pada dalam suatu forum. “Untuk sementa- yang memadai bagi pegawai Bea dan
melakukan kegiatan ekspor juga ikut ra ini, saya sudah meloby person to per- Cukai yang bertugas di KB/GB tersebut.
menyumbang devisa bagi negara. Untuk
DOK. KPBC PEMATANG SIANTAR
mendukung perkembangan KB di wilayah
Pematang Siantar, program yang akan
dilakukan KPBC Pematang Siantar pada
semester II ini adalah jemput bola,
diantaranya dengan mendatangi Kantor
Bupati Simalungun dan Kantor Bupati
Tobasa dan pemerintah daerah lainnya
untuk lebih memperkenalkan KB dan
fasilitas yang dimiliki KB.
Stella melanjutkan, yang perlu
diperhatikan pemerintah adalah masalah
infrastruktur berupa jalan raya. “Jarak
antara pabrik yang berada di dalam
perkebunan dengan jalan raya itu sekitar 8
km dan masih berupa jalan tanah. Jadi
seandainya pemerintah memperhatikan
infrastruktur tersebut, saya optimis banyak
investor yang akan menginvestasikan
modalnya dibidang pengolahan kelapa
sawit,” tandas Stella yang mengungkap-
kan bahwa kelapa sawit merupakan hasil
alam yang sangat potensial untuk
berkembang di Sumatera Utara (Sumut).
Hubungan KPBC Pematang Siantar
sendiri dengan pengusaha KB, pengusa- HASIL OPERASI CUKAI. Pita cukai yang dilekatkan berbeda personalisasi.

EDISI 383 OKTOBER 2006 WARTA BEA CUKAI 31


DAERAH KE DAERAH
WBC/ATS
Hingga kini, ada 6 perusahaan hasil
tembakau yang beroperasi di Pematang
Siantar yakni, PT. STTC (gol. II), PT.
Wongso Pawiro (SPM gol. II/SKM gol. III
A), PT. Permona (gol. III A), PR. Senang
Jaya (gol. III A), CV. Surya Agam (gol. III
B), CV. Mega Prima (gol. III B).
Stella menambahkan, saat ini perusa-
haan-perusahaan BKC di KPBC Pema-
tang Siantar sangat khawatir karena takut
kalah bersaing dengan rokok-rokok dari P.
Jawa yang sudah terkenal secara nasio-
nal seperti Gudang Garam, Dji Sam Soe,
Djarum, dan sebagainya. Untuk itu, mere-
ka (perusahaan BKC-red) berharap agar
HJE jangan terus dinaikan, mereka kha-
watir perusahaan tidak mampu bersaing
untuk meraih pasaran di dalam negeri.
Saat ini saja, peredaran rokok-rokok dari
P. Jawa sudah lebih banyak daripada
rokok produksi lokal. Melalui iklan yang
cukup gencar, rokok dari P. Jawa berhasil
merajai wilayah Pematang Siantar.
RUMAH DINAS. Kondisi rumah dinas tidak layak huni. Kalaupun bisa dihuni, itupun karena Untuk itu Stella berharap agar
perawatan ekstra yang diberikan oleh pegawai. kebijakan pemerintah dalam hal HJE
untuk pabrikan BKC di Pematang
Menurutnya, kata ‘memadai’ itu maknanya kenaikan sebesar Rp 384.310.000 atau Siantar, sebaiknya ada dispensasi.
relatif (bermacam-macam). Sehingga, ia 80,92 persen dibanding tahun 2005. Kalau pemerintah tidak memikirkan
berharap ada kejelasan atas fasilitas yang Sementara untuk cukai mengalami masalah HJE ini, Stella pesimis
‘memadai’ itu seperti apa. Sebab, para kenaikan sebesar Rp 26.775.600.000 atau dengan perkembangan pabrikan BKC
pegawai harus meninggalkan keluarganya mengalami kenaikan sekitar 14,35 persen tersebut.
dalam jangka waktu yang lama untuk dibanding tahun 2005.
mengawasi KB/GB tersebut. “Dalam 3 tahun terakhir, baik target PERKEMBANGAN ROKOK ILLEGAL TIDAK
Ia menambahkan, pada dasarnya maupun realisasi penerimaan mengalami MERESAHKAN
wilayah Pematang Siantar sangat kecenderungan meningkat. Hasil dari Saat ditanya mengenai tingkat
potensial untuk berkembang. Hal itu dapat target tersebut paling banyak berasal dari kepatuhan para pengusaha BKC terhadap
dilihat dari rencana dibangunnya cukai hasil tembakau,” kata Stella. peraturan cukai, Stella menerangkan
perpanjangan landasan lapangan terbang Ia melanjutkan, pencapaian target bahwa para pengusaha tersebut cukup
Silangit (agar dapat didarati pesawat jenis tersebut merupakan salah satu tantangan patuh. Hingga saat ini, pihaknya belum
Boeing-red), yang terletak di Siborong- dan kebanggaan bagi KPBC Tipe C Pe- menemukan pabrikan yang memasarkan
borong, Kab. Taput (yang pada tahun lalu matang Siantar. Sebab, walaupun KPBC rokok illegal. Ia juga menerangkan bahwa
diresmikan oleh Presiden SBY). Dengan Pematang Siantar merupakan kantor kecil perkembangan rokok illegal di Pematang
demikian, bandara tersebut kedepannya (Tipe C) namun dalam hal penerimaan BM Siantar dan sekitarnya tidak meresahkan.
bisa menampung kegiatan ekspor impor di dan cukai merupakan peringkat 2 (dua) Pabrikan di Pematang Siantar juga tidak
Sumut dan KPBC Pematang Siantar akan terbesar se-Kantor Wilayah I DJBC pernah mengeluhkan adanya rokok illegal
mempunyai pengawasan yang lebih luas. Medan (setelah KPBC Tipe A Belawan- WBC/ATS
red). Sementara itu, untuk penerima-
TARGET PENERIMAAN TERUS an cukai, KPBC Pematang Siantar meru-
MENINGKAT pakan salah satu tumpuan penerimaan
Pada 2006, target penerimaan Bea cukai se-Kanwil I DJBC Medan.
Masuk (BM) untuk KPBC Pematang Cukai memang menjadi primadona
Siantar sebesar Rp 859.230.000;. Hingga bagi KPBC Pematang Siantar. Komoditi
31 juli 2006, target BM yang sudah andalan untuk ekspornya saja berupa
terealisasi sebesar Rp 269.388.047; atau hasil tembakau (rokok) dan pulp.
sebesar 31,35 persen dari target yang Sedangkan untuk impor berupa daun
ditetapkan. Sedangkan untuk cukai, target tembakau. Kalau dilihat dari jumlah CK-8
tahun 2006 sebesar Rp 213.340.370.000;. (dokumen pelindung pengangkutan untuk
Hingga 31 Juli 2006, target cukai yang hasil tembakau tujuan ekspor), setiap
sudah terealisasi sebesar Rp bulannya KPBC Pematang Siantar rata-
121.799.908.190; atau sebesar 57,09 rata menerbitkan 20 dokumen dengan
persen dari target yang ditetapkan. devisa ekspor berkisar USD 8 juta.
Jika dibandingkan dengan target pe- Sedangkan untuk PIB, KPBC Pema-
nerimaan tahun 2005, BM yang terealisasi tang Siantar rata-rata menerbitkan 25 do-
sebesar Rp 712.661.618; atau 150,06 kumen setiap bulannya dimana 95 per-
persen, melebihi target yang ditetapkan sennya merupakan PIB dengan menggu-
yakni sebesar Rp 474.920.000;. nakan fasilitas KITE yaitu PT. STTC (Su-
Sedangkan untuk cukai, terealisasi matera Tobacco and Trading Company).
sebesar Rp 171.818.794.896; atau 92,10 PT. STTC merupakan pabrikan BKC terbe-
persen dari target yang ditetapkan yakni sar di wilayah Pematang Siantar bahkan
sebesar Rp 186.564.770.000;. di P. Sumatera. “Kalau untuk PEB, me-
Dengan demikian, target BM untuk mang tidak kami terbitkan karena ekspor- ABDUL AZIS HADY. Di Pematang Siantar belum
KPBC Pematang Siantar mengalami nya melalui KPBC Belawan,” ujar Stella. ditemukan pabrik rokok illegal.

32 WARTA BEA CUKAI EDISI 383 OKTOBER 2006


DOK. KPBC PEMATANG SIANTAR

SELURUH PEGAWAI KPBC Pematang Siantar berpose bersama.

yang mengganggu pasaran produk cara rutin dilakukan 3 bulan sekali. Setiap di Pulau Jawa” kata Azis. Azis juga meng-
mereka khususnya di wilayah Pematang ada kesempatan selalu dilakukan operasi, ungkapkan bahwa di Pematang Siantar
Siantar. terutama operasi-operasi pembinaan dan belum ditemukan pabrik rokok illegal.
Menurut Abdul Azis Hady, Korlak P2 penyadaran kepada penjual dan distribu- Stella menambahkan, penyuluhan dan
KPBC Pematang Siantar, beberapa waktu tor agar tidak menjual rokok illegal. sosialisasi tentang pendeteksian pita cukai
lalu (Juni 2006) dilakukan operasi cukai Dari operasi pasar yang dilakukan, palsu di Kantor Pusat DJBC pada akhir
dibawah komando Kanwil I DJBC Medan. temuan yang didapat adalah adanya Juni lalu, sangat berarti dalam
Hasilnya, di wilayah kerja KPBC penggunaan pita cukai yang bukan melaksanakan pengawasan terhadap pita
Pematang Siantar tidak ditemukan pabrik haknya atau beda personalisasi dan cukai palsu. Pihaknya sudah beberapa
rokok illegal, yang ditemukan hanya hasil adanya rokok-rokok dengan pita cukai kali melakukan tes kelapangan untuk
tembakau yang menggunakan pita cukai yang sudah kadaluarsa misalnya adanya mencoba alat-alat pendeteksi pita cukai
yang bukan haknya. (berbeda hasil tembakau dengan pita cukai dibawah tersebut, terutama lampu sinar ultra violet
personalisasinya), itupun hasil tembakau tahun 2006 yang masih di jual. Terhadap dan kaca pembesar. Untuk pendeteksian
yang berasal dari P. Jawa, bukan dari hal ini dilakukan pembinaan dan dengan cairan aktivator baru sesekali
pabrik yang ada di Pematang Siantar. sosialisasi kepada distributor dan penjual. digunakan karena belum ada indikasi
Sebagai antisipasi terhadap peredaran Pada dasarnya, pengetahuan para adanya pemalsuan pita cukai.
rokok illegal, selama ini KPBC Pematang penjual terhadap pita cukai atau mereka “Dengan cara kasat mata sudah bisa
Siantar telah mengadakan operasi pasar menyebutnya dengan istilah ‘bandrol’ di identifikasi pita cukai tersebut asli
dengan menekankan pada pentingnya sudah cukup baik. Mereka tidak akan mau sehingga cairan aktivator jarang diguna-
sosialisasi terhadap rokok illegal. Sosiali- menjual rokok tanpa bandrol namun yang kan, namun biasanya untuk meyakinkan
sasi tersebut antara lain memberikan mereka tidak tahu adalah masalah kami menggunakannya juga sesekali,”
gambaran bahwa menjual rokok illegal personalisasi. Tetapi hal ini dinilai wajar kata Azis.
adalah tindakan pidana dan dapat dipen- karena pita cukai dengan personalisasi Dalam melakukan pengawasan terha-
jara. Himbauan tersebut ditujukan kepada baru diterapkan dua tahun ini, itupun tidak dap peredaran pita cukai, Stella mengaku
distributor, toko/warung dan pedagang. semua rokok ada personalisasinya. tidak mengalami kendala yang signifikan.
“Untuk itu, upaya-upaya penyadaran “Sehingga, jika produk hasil tembakau “Selama pendekatan kita diterima terha-
pada masyarakat terus dilakukan. dengan beda personalisasi kami temukan dap objek yang diawasi maka bentrok
Operasi pasar rutin juga terus kami di pasar maka kami membeli beberapa atau konflik tidak terjadi,” jelas Stella.
lakukan dan kami siap bertindak jika bungkus rokok tersebut dan Berbicara mengenai penyelundupan,
ada informasi adanya rokok illegal di melaporkannya ke Kantor Pusat karena Stella mengungkapkan bahwa penyelun-
wilayah kerja kami,” tandas Stella. temuan yang kami temukan biasanya dupan secara langsung di Pematang
Azis menambahkan, operasi pasar se- hasil tembakau produksi pabrik yang ada Siantar tidak ada karena tidak adanya

EDISI 383 OKTOBER 2006 WARTA BEA CUKAI 33


DAERAH KE DAERAH

pelabuhan laut maupun udara. Namun


demikian, dua tahun lalu KPBC
Pematang Siantar pernah diminta
KPBC Tipe A Belawan
menjadi saksi ahli dalam persidangan

PENYELUNDUPAN
kasus penyelundupan gula yang
barang buktinya ditangkap di wilayah
Pematang Siantar.
Azis menambahkan, bersama-

MAKIN BERKURANG
sama dengan Pemerintah Kota
setempat dan jajaran intelijen lainnya,
KPBC Pematang Siantar juga masuk
dalam Komunitas Intelijen Daerah
(Kominda) dalam melakukan penga-
wasan. Tak hanya itu, kerjasama juga Target penerimaan semester I (hingga Juli 2006) untuk KPBC
dilakukan dengan para pengusaha Tipe A Belawan, telah melampaui target semester I. Target
BKC. Kerjasama tersebut berupa tersebut berasal dari Bea Masuk.
pemberitahuan informasi kalau ada
pedagang yang menjual rokok illegal.

R
“Jadi ketika pengusaha BKC abu (2/8), WBC tiba di Medan, Sinar matahari masih terik ketika
menyetorkan rokoknya ke warung- Ibukota provinsi Sumatera Utara. WBC tiba di KPBC Tipe A Belawan
warung, mereka juga mengecek Medan merupakan kota terbesar (yang berada dalam satu gedung
apakah diwarung tersebut ada rokok yang ada di Sumatera Utara. Tak heran dengan Kanwil I DJBC Medan-red).
yang diduga rokok illegal. Jika ada, jika kemacetan lalu lintas menjadi Saat ditemui WBC di ruang kerjanya,
mereka akan beli dan menyerah- pemandangan sehari-hari kota tersebut. Eddy Kusuma, Kepala KPBC Tipe A
kannya pada petugas bea cukai. Jadi Walaupun macet, para pengendara Belawan menyambut WBC dengan
mereka sangat pro aktif,” ujar Azis. sudah lebih tertib mematuhi peraturan ramah. Dalam perbincangan kami,
lalu lintas, mereka tidak lagi menerobos Eddy mengatakan bahwa beberapa
SULIT MERUBAH PARADIGMA lampu merah. Dengan demikian, waktu yang lalu, KPBC Belawan telah
Saat disinggung mengenai integri- umpatan Ini Medan bung, bukan Jakar- menyelesaikan proses serah terima
tas pegawai, Stella memberitahukan ta… (umpatan yang sering dikeluarkan kendaraan bermotor (mobil-red) hasil
pada anggotanya agar paradigma Bea jika ada pengemudi yang menghentikan tegahan yang telah ditetapkan sebagai
dan Cukai sebagai birokrat yang mobilnya saat lampu lalu lintas barang yang menjadi milik negara pada
berada diatas harus diubah, pasalnya berwarna merah-red), sepertinya sudah beberapa instansi pemerintah.
pegawai bea cukai merupakan tidak berlaku lagi. Sesuai nota dinas Ketua Tim
pelayan masyarakat. “Yang sulit Ketika mobil yang ditumpangi WBC Pengkajian Pemanfaatan Kendaraan-
adalah merubah paradigma dari yang mulai meninggalkan Kota Medan menuju kendaraan Bermotor yang telah
tadinya sebagai birokrat menjadi Pelabuhan Belawan yang terletak diluar ditetapkan sebagai barang yang menjadi
pelayan masyarakat,” katanya. Kota Medan, tampaknya peraturan tertib milik negara No. ND-43/TPPKB/2006
Ia juga berupaya menekankan lampu lalu lintas tidak berlaku lagi. Di tanggal 25 Nopember 2005, sejumlah 32
pada anggotanya bahwa menjalin setiap persimpangan yang ada lampu lalu unit mobil hasil tegahan KPBC Belawan,
komunikasi antar pegawai bea cukai lintasnya, para pengemudi tidak 1 unit mobil hasil tegahan KPBC
sangat penting. Dalam menjalankan mengindahkan lampu lalu lintas tersebut. Pekanbaru, 5 unit mobil hasil tegahan
tugas, Stella selalu melibatkan para Mereka dengan seenaknya menerobos KPBC Tanjung Pinang, disetujui untuk
anggotanya untuk bersama-sama lampu merah. Alhasil umpatan tadi seper- dijadikan inventaris instansi pemerintah.
berpikir dan mencari solusi atas suatu tinya masih berlaku di luar kota Medan. Sebanyak 32 unit mobil bekas jenis
masalah. Tak hanya itu, untuk mening- WBC/ATS sedan Toyota Corona berhasil ditegah
katkan keterampilan dan pemahaman KPBC Belawan pada tahun 2005.
pegawai terhadap peraturan, seba- Menurut Eddy, mobil-mobil tersebut
nyak 2 kali tiap bulan diselenggarakan menjadi barang milik negara karena
P2KP sebanyak dengan materi-materi dokumen impornya bermasalah.
kepabenan dan cukai yang dibutuhkan Diantaranya, importir yang mengimpor
dalam tugas rutin sehari-hari. mobil tersebut tidak bisa melengkapi
Ia juga mengatakan, SDM yang surat rekomendasi impor dari
dimiliki oleh KPBC Pematang Siantar Departemen Perdagangan hingga
saat ini sudah memadai dengan batas waktu yang ditentukan. Dengan
tingkat pendidikan yang cukup demikian sesuai peraturan yang ada,
memadai. Dari 24 pegawai, 5 pegawai jika importir melewati batas waktu yang
diantaranya adalah sarjana, 2 orang ditentukan maka mobil tersebut menjadi
sedang menempuh S2 dan sisanya milik negara.
lulusan SMA/sederajat. Terhadap 32 unit mobil tersebut
Mengenai permasalahan rumah dihibahkan ke beberapa instansi
dinas yang jumlahnya ada 29 rumah, pemerintah seperti BIN (4 unit), Kantor
Stella mengatakan bahwa semuanya Pelayanan Piutang dan Lelang Negara
dalam kondisi tidak layak. “Kalaupun Banda Aceh, Kanwil I Medan (2 unit),
sekarang bisa dihuni, itupun karena Komisi Yudisial (4 unit), KPPN Banda
perawatan ekstra yang diberikan oleh Aceh, Ditjen Perbendaharaan (1 unit),
pegawai,” tuturnya. Namun hal itu te- Kanwil DJP Sumatera Bagian Utara II
lah disampaikan ke Pusat dan telah men- (3 unit), Biro Hukum Depkeu (1 unit),
dapat tanggapan. Lokasi perumahan Kanwil XIII Banda Aceh, DJBC (3 unit),
EDDY KUSUMA. Saat ini pihaknya juga lebih
tersebut tersebar di beberapa tempat fokus pada upaya menertibkan para pengguna KPBC Sabang (2 unit), KPBC Ulee
yakni, Meranti, Asahan, Kabu-Kabu, jasa agar memberitahukan barangnya secara Lheue (2 unit), KPBC Iskandar Muda (2
Tualang dan Surung Dayung. ifa benar dan jujur. unit), KPBC Meulaboh (1 unit), KPBC

34 WARTA BEA CUKAI EDISI 383 OKTOBER 2006


WBC/ATS
an Pemanfaatan Kendaraan-kendaraan
Bermotor yang Telah Ditetapkan
sebagai Barang Milik Negara, yang ada
di Kantor Pusat DJBC (dalam hal ini Dit.
P2-red). Jadi, setelah ada persetujuan
Menteri Keuangan, mobil-mobil tersebut
dihibahkan sesuai keputusan tim.
KPBC Belawan hanya melakukan pro-
ses administrasi terhadap mobil-mobil
tersebut.

TARGET SEMESTER I TERLAMPAUI


Berbicara mengenai target
penerimaan, yang terealisasi pada tahun
2005 sebesar Rp 270.160.941.543; atau
87,46 persen dari target yang ditetapkan
yakni sebesar Rp 308.908.500.000;.
Sedangkan target yang dibebankan pada
KPBC Belawan untuk tahun 2006 adalah
sebesar Rp 303.260.920.000;. Untuk
semester I (hingga Juli 2006) target yang
sudah dicapai sebesar Rp
196.981.571.592; atau 111,92 persen dari
target semester I.
Menurut Eddy, target tersebut
berasal dari Bea Masuk (BM) karena di
Belawan tidak ada pemasukan cukai.
Hal itu bisa dilihat dari komoditi impor
yang paling banyak menyumbang
penerimaan diantaranya adalah beras,
gula, tepung terigu, jagung dan pakan
ternak. Barang-barang tersebut dianta-
ranya diimpor dari Eropa, Australia,
Hongkong dan India.
Dalam hal pengawasan Tommy
mengatakan, saat ini tingkat penyelun-
dupan di Belawan semakin menurun.
Barang-barang selundupan yang
ditegahpun tidak dalam bentuk massal
(banyak). Misalnya saja beberapa bulan
yang lalu, KPBC Belawan menegah
beberapa buah televisi selundupan
yang merupakan barang bawaan ABK.
“Jadi, sekarang ini yang kita tegah
biasanya hanya barang bawaan ABK
yang berasal dari kapal-kapal yang rutin
melalui jalur Medan-Singapura. Barang-
barang itu berupa televisi bekas, radio
bekas dan jumlahnya tidak banyak,”
imbuh Tommy.
Berkurangnya tingkat penyelundup-
an di Belawan juga dikarenakan sejak
tahun 2006 KPBC Belawan makin
mengintensifkan pemeriksaan barang.
Menurut Eddy, untuk importir yang
terkena jalur merah, pemeriksaan fisik
KPBC TIPE A BELAWAN yang dilakukan rata-rata mencapai 100
persen. “Makanya, sekarang kita tinggal
Lhokseumawe (1 unit), Dit. Teknis “Sebenarnya, tidak ada aturan yang meluruskan saja agar para importir dan
Kepabeanan DJBC (2 unit), Dit. P2 mengharuskan pengajuan permohonan eksportir yang nakal itu bisa kita ken-
DJBC (2 unit), Biro Hukum Depkeu (1 untuk memperoleh barang hibah. Tapi dalikan. Kita beritahukan pada mereka
unit), Kanwil I Banda Aceh, Ditjen kebetulan kali ini ada beberapa instansi bahwa sekarang bukan jamannya lagi
Perbendaharaan (1 unit). yang mengajukan permohonan. Dan melakukan penyelundupan,” imbuh
Namun demikian, hingga berita ini jika dilihat dari wilayah yang menerima, Eddy.
diturunkan (31/8), 3 unit mobil yang paling banyak dihibahkan ke instansi Tak hanya itu, saat ini pihaknya juga
akan dihibahkan ke Kanwil DJP yang ada di Aceh karena disana lebih fokus pada upaya menertibkan
Sumatera Bagian Utara II belum diambil kekurangan mobil akibat tsunami,” jelas para pengguna jasa agar memberitahu-
oleh pihak penerima. Eddy Eddy. kan barangnya secara benar dan jujur.
menambahkan, Kanwil I DJBC Medan Tommy T.S. Kepala Seksi P2 KPBC Caranya, dengan mengadakan
dan KPBC Belawan sendiri memang Belawan menambahkan, yang memu- pertemuan setiap bulan dengan para
tidak mendapatkan mobil hibah tuskan mobil-mobil tersebut dihibahkan pengguna jasa. Pertemuan tersebut
tersebut dikarenakan tidak memintanya. ke suatu instansi adalah Tim Pengkaji- diharapkan dapat menjadi ajang

EDISI 383 OKTOBER 2006 WARTA BEA CUKAI 35


DAERAH KE DAERAH
WBC/ATS
Menurut Eddy, aturan titipan terse- Kemudian, setiap ada ketentuan atau
but (wajib SNI-red) terlalu birokrasi dan peraturan baru, peraturan tersebut
Bea Cukai tidak bisa menyederhanakan dengan segera disosialisasikan pada
proses wajib SNI tersebut. Padahal tu- para pegawai.
gas Bea Cukai adalah menjaga kelan- Sesuai anjuran Dirjen Bea dan
caran arus barang baik ekspor maupun Cukai, dalam rangka meningkatkan
impor tanpa melemahkan pengawasan. integritas pegawai, upaya yang saat
“Jadi, dengan tertimbunnya pupuk ini dilakukan adalah meningkatkan
terlalu lama secara otomatis kelancaran disiplin pegawai diantaranya pada
arus barang terganggu. Padahal saat masuk maupun pulang kantor.
idealnya antara pengawasan dan men- Dengan meningkatnya disiplin pega-
jaga kelancaran arus barang harus wai diharapkan integritas pegawai
dilakukan secara seimbang,” tandas juga akan meningkat. Namun
Eddy. demikian, lanjut Eddy, untuk melatih
Saat disinggung mengenai infra- kedisiplinan pegawai bukanlah
struktur Pelabuhan Belawan, Tommy perkara yang mudah dan tidak bisa
mengatakan bahwa infrastruktur terwujud dalam waktu yang singkat,
tersebut perlu ditingkatkan kembali. dibutuhkan kesabaran.
Pasalnya, panjang dermaga yang Saat ini Eddy melihat para pega-
ada saat ini tidak bisa menampung wai di lingkungan KPBC Belawan
banyaknya kapal yang akan sudah mulai sadar dan saling mema-
bersandar. Akibatnya, antrian kapal hami dalam menjalankan kedisiplinan
TOMMY T.S. Kendala yang kerap dihadapi adalah untuk sandar pun terjadi dan hal itu tersebut. Apalagi belakangan ini
belum bisa diterimanya peraturan Bea dan Cukai
secara utuh oleh para pengguna jasa. menimbulkan high cost economy. KPBC Belawan sering dikunjungi pe-
Ditambah lagi masalah peralatan jabat negara. Seperti beberapa waktu
komunikasi antara KPBC Belawan dan seperti pipa untuk mengangkut CPO lalu (Juli), Menteri Perhubungan
pengguna jasa. Pengguna jasa bisa (crude palm oil) yang akan diekspor didampingi Dirjen Bea dan Cukai me-
memberitahukan kendala yang dialami- ke dalam kapal. Pipa tersebut berada lakukan sidak ke KPBC Belawan dan
nya di lapangan dan memberikan input di pelabuhan lama dimana infrastruk- Pelabuhan Belawan untuk memantau
pada Bea dan Cukai agar memperbaiki tur di pelabuhan lama tersebut masih kelancaran arus barang ekspor dan
kinerja Bea dan Cukai. minim. Kemudian mengenai crane impor.
Tommy menambahkan, kendala (alat untuk menurunkan kontainer Sedangkan kalau berbicara
yang kerap dihadapi adalah belum bisa dari kapal ke darat dan sebaliknya- mengenai kualitas pegawai yang ada
diterimanya peraturan Bea dan Cukai red) yang berada di Pelabuhan Bela- di KPBC Belawan, tentu berbeda
secara utuh oleh para pengguna jasa. wan, kerap mengalami kerusakan. dengan kualitas pegawai yang ada di
Ia mencontohkan masalah impor pupuk Dengan keadaan tersebut, Indonesia Jakarta. Tommy mencontohkan,
yang harus disertai dokumen dari sulit untuk bersaing dengan negara seorang pemeriksa yang bekerja di
instansi lain dan wajib mengirimkan tetangga seperti Malaysia dan Tanjung Priok, Jakarta, tentu
sample pupuk tersebut ke Jakarta (wa- Singapura. menghadapi banyak tantangan,
jib SNI-red). “Menunggu keluarnya su- diantaranya barang yang diperiksa
rat dari SNI itu kan bisa memakan wak- DISIPLIN PERLU DITINGKATKAN lebih bervariasi. Hal itu
tu 1-2 bulan dan pengguna jasa tidak Untuk meningkatkan SDM menyebabkan pegawai di Tanjung
mau tahu kenapa pupuknya kita timbun, pegawai KPBC Belawan, setiap bulan Priok memiliki pengalaman yang
tidak kita keluarkan,” kata Tommy. secara rutin dilakukan P2KP. lebih banyak dibandingkan pegawai
WBC/ATS
di Belawan. Di Belawan, barang yang
diperiksa cenderung itu-itu saja atau
kurang bervariasi.
“Tapi sebenarnya itu bukan
alasan, karena pegawai juga harus
belajar. Tapi kenyataannya ya seperti
itu,” imbuh Eddy.
Di akhir wawancara Eddy meng-
ungkapkan harapannya terhadap
institusi Bea dan Cukai. Karena ke-
depannya Bea dan Cukai berhadap-
an dengan lalu lintas barang eskpor
impor, ia berharap agar penyelundup-
an dapat diminimalisasikan. “Kita
tidak ingin yang muluk-muluk. Kita
hanya ingin arus barang lancar,
pengawasan juga berjalan lancar dan
semua importir patuh memberitahu-
kan apa adanya sehingga target ter-
capai, itu tujuan kita,” tandas Eddy.
Tommy menambahkan, kalau ada
kebijakan atau keputusan baru
diharapkan segera disosialisasikan
dan semua pegawai juga harus
mengetahuinya. “Kita juga berharap
MOBIL HIBAH. Sebanyak 32 unit mobil bekas jenis sedan Toyota Corona yang ditegah KPBC agar perekonomian negara kita lebih
Belawan, telah ditetapkan sebagai barang yang menjadi milik negara dan dihibahkan ke beberapa maju dan kegiatan ekspor impor ma-
instansi pemerintah. kin meningkat,” imbuh Tommy. ifa

36 WARTA BEA CUKAI EDISI 383 OKTOBER 2006


DAERAH KE DAERAH

Agustusan
warga Bea Cukai. Semoga keakraban dan
situasi ini bisa dipertahankan dan malah
ditingkatkan,” kata Rudy yang juga
bertindak sebagai penanggung jawab
panitia dalam sambutan pembukaannya.

di Kanwil X DJBC Balikpapan


Di sela-sela acara, ibu-ibu Dharma
Wanita memanfaatkan waktu dengan
mengadakan acara arisan di aula Kanwil
X Balikpapan. Selain arisan, Dharma
Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa-jasa Wanita juga membagi-bagikan hadiah
para pahlawannya. Untuk mengenang jasa para pahlawan dan bagi ibu-ibu.
“Satu…dua…tiga!,” teriak panitia dan
mengisi kemerdekaan RI, sudah menjadi tradisi kita untuk anak-anak mulai berlari untuk menjadi
merayakannya dengan berbagai kegiatan termasuk menggelar yang pertama. Para orangtua turut berte-
aneka perlombaan. riak memberi semangat ank-anaknya.
FOTO : DONS Anak-anak pun makin senang, pasalnya
disambut antusias dengan keikutsertaan selain hadiah lomba, panitia juga memba-
para pejabat dan pegawai di lingkungan gikan souvenir hadiah pada anak-anak.
Kanwil X dan KPBC Balikpapan dalam Untuk kategori dewasa, digelar lomba
berbagai ajang perlombaan. berjalan di atas kardus dan sepakbola
Salah satu lomba yang paling meriah terong. Sepakbola terong adalah
adalah sepakbola. Pertandingan sepak- menggunakan terong sebagai pemukul
bola mempertandingkan tim Kanwil X Ba- yang digantung dibelakang tubuh untuk
likpapan melawan tim KPBC Balikpapan di memukul jeruk sebagai bola sampai garis
lapangan Gunung Pasir. Pertandingan finis. Lomba ini sangat diminati pegawai
yang ditandai dengan kick-off opening termasuk pejabatnya, pasalnya hadiah
(tendangan bola pertama) oleh Rudy Her- yang diperebutkan adalah sebuah TV 14”.
nanto, Kabbag Umum Kanwil X Balikpa- Akhirnya hadiah TV itu berhasil direbut
pan, berlangsung cukup seru. Waktu 2 x oleh Andin dan diserahkan langsung oleh
35 menit cukup bagi tim Kanwil X untuk Rudy Hernanto.
mengalahkan tim KPBC Balikpapan de- Keakraban antar keluarga pegawai
SEPAKBOLA TERONG. Saling adu cepat memukul ngan skor 3-1. Atas kemenangan itu, tim semakin hangat seiring dengan acara
jeruk dengan terong untuk dapat TV. Kanwil X yang dikapteni oleh Heri makan siang bersama dan dilajutkan
Subagyo berhak menerima trophy dan pembagian doorprize. Dengan diiringi oleh

S
eperti yang diadakan di Kanwil X hadiah yang diserahkan langsung oleh sajian musik dari Douane Band, panitia
DJBC Balikpapan bekerjasama Rudy Hernanto. membagikan berbagai macam doorprize,
dengan KPBC Tipe A Balikpapan Puncak acara HUT Kemerdekaan RI seperti kompor gas, rice cooker, VCD, dan
menyelenggarakan berbagai perlombaan ke-61 di Kanwil X diadakan pada tanggal banyak lainnya.
untuk memperingati HUT Kemerdekaan 27 Agustus 2006 dengan menggelar Menutup rangkaian acara HUT Ke-
RI ke-61. Rangkaian perlombaan sudah acara semacam “Family day”. Acara yang merdekaan RI ke-61 Kanwil X Balikpapan,
dimulai sejak tanggal 19 Juli 2006 dengan diadakan di halaman Kanwil X Balikpapan pada tanggal 30 Agustus 2006 malam hari
menggelar lomba berbagai cabang ini khusus ditujukan kepada keluarga diadakan acara ramah tamah sekaligus
olahraga, seperti bulutangkis, tennis, tenis pegawai khususnya anak-anak. Untuk itu pembubaran panitia di Tip Top restaurant.
meja, gaple, futsal, sepakbola, bola voli panitia menggelar lomba yang bersifat Acara dihadiri sebagian besar pegawai
dan tarik tambang. ringan dan lucu, seperti lomba makan termasuk para pejabat, termasuk diantara-
Sejak semula panitia acara HUT kerupuk, memasukkan pensil dalam botol, nya Kakanwil X Balikpapan, Faried S.
Kemerdekaan RI ke-61 Kanwil X mewarnai dan berjalan dengan balon. Barchia. Hadir pula Kepala KPBC
Balikpapan yang diketuai oleh Acara tersebut dibuka oleh Rudy Samarinda (sekarang menjabat Kabid di
Sukawanto, Kasubbag Kepegawaian, Hernanto mewakili Kakanwil X Balikpapan Pusdiklat Bea Cukai), J. Didit Krisnadi
berusaha untuk mengemas acara yang berhalangan hadir. “Harapan saya yang turut menyumbangkan sebuah lagu
semeriah mungkin. Keinginan panitia pun (acara ini) bisa menjalin silaturahmi bagi di kesempatan itu. dons, balikpapan
FOTO : DONS FOTO : DONS

JUARA SEPAKBOLA. Rudy Hernanto


menyerahkan trophy kepada kapten sepakbola
tim Kanwil X Balikpapan, Hery Subagyo. TIM SEPAKBOLA. Sebelum pertandingan, kedua tim saling berfoto bersama.

EDISI 383 OKTOBER 2006 WARTA BEA CUKAI 37


Direktur
dan Seluruh Staf
DIREKTORAT
TEKNIS KEPABEANAN
Direktur
dan Seluruh Staf
DIREKTORAT
FASILITAS KEPABEANAN
Direktur
dan Seluruh Staf
DIREKTORAT
CUKAI
Pimpinan
dan Seluruh Staf
KANWIL I DJBC TIPE A
MEDAN
Pimpinan
dan Seluruh Staf
KPBC TIPE A
MEDAN
Pimpinan
dan Seluruh Staf
KPBC TIPE A
BELAWAN
Pimpinan
dan Seluruh Staf
KPBC TIPE B
TELUK NIBUNG
Pimpinan
dan Seluruh Staf
KPBC TIPE C

38 WARTA BEA CUKAI EDISI 383 OKTOBER 2006


RANAI
Direktur Jenderal Pimpinan
dan Seluruh Staf
KPBC TIPE A

BEA DAN TANJUNG PINANG

CUKAI
Pimpinan
dan Seluruh Staf
KPBC TIPE A
BANDAR LAMPUNG
Sekretaris Pimpinan
dan Seluruh Staf
dan Seluruh Staf KPBC TIPE B
PANGKAL PINANG
SEKRETARIAT Pimpinan
DIREKTORAT JENDERAL dan Seluruh Staf
KPBC TIPE C
BEA DAN CUKAI BENGKULU
Direktur Pimpinan
dan Seluruh Staf
dan Seluruh Staf KPBC TIPE A
JAKARTA
DIREKTORAT
PENCEGAHAN DAN Pimpinan
dan Seluruh Staf
KPBC TIPE C
PENYIDIKAN PASAR BARU
Pimpinan Pimpinan
dan Seluruh Staf
dan Seluruh Staf KPBC TIPE A
MERAK
KPBC TIPE A
B ATA M
Pimpinan
dan Seluruh Staf
KPBC TIPE A
PURWAKARTA
EDISI 383 OKTOBER 2006 WARTA BEA CUKAI 39
Pimpinan
dan Seluruh Staf
KPBC TIPE B
BOGOR
Pimpinan
dan Seluruh Staf
KPBC TIPE B
CIREBON
Pimpinan
dan Seluruh Staf
KANWIL VI DJBC TIPE A
SEMARANG
Pimpinan
dan Seluruh Staf
KPBC TIPE A
KUDUS
Pimpinan
dan Seluruh Staf
KPBC TIPE C
TEGAL
Pimpinan
dan Seluruh Staf
KPBC TIPE C
PEKALONGAN
Pimpinan
dan Seluruh Staf
KPBC TIPE A
JUANDA
Pimpinan
dan Seluruh Staf
KPBC TIPE A

40 WARTA BEA CUKAI EDISI 383 OKTOBER 2006


GRESIK
Pimpinan Pimpinan
dan Seluruh Staf
dan Seluruh Staf KPBC TIPE C
BOJONEGORO
KANWIL IV DJBC TIPE A
JAKARTA
Pimpinan
dan Seluruh Staf
KPBC TIPE C
BLITAR
Pimpinan Pimpinan
dan Seluruh Staf
dan Seluruh Staf KPBC TIPE C
PANARUKAN
KANWIL VII DJBC TIPE A
SURABAYA
Pimpinan
dan Seluruh Staf
KPBC TIPE C
PROBOLINGGO
Pimpinan dan Seluruh Staf Pimpinan
dan Seluruh Staf
KPBC TIPE A KPBC TIPE C
PEKAN BARU BENOA
Pimpinan dan Seluruh Staf Pimpinan
dan Seluruh Staf
KPBC TIPE A KPBC TIPE C
TANJUNG BALAI KARIMUN MAUMERE
Pimpinan dan Seluruh Staf Pimpinan
dan Seluruh Staf
KANWIL III DJBC TIPE B KANWIL IX DJBC TIPE B
PALEMBANG PONTIANAK
Pimpinan dan Seluruh Staf Pimpinan
dan Seluruh Staf
KPBC TIPE A KHUSUS KANWIL VIII DJBC TIPE B
TANJUNG PRIOK I DENPASAR
EDISI 383 OKTOBER 2006 WARTA BEA CUKAI 41
Pimpinan
dan Seluruh Staf
KPBC TIPE A
PONTIANAK
Pimpinan
dan Seluruh Staf
KPBC TIPE B
ENTIKONG
Pimpinan
dan Seluruh Staf
KPBC TIPE C
PULANG PISAU
Pimpinan
dan Seluruh Staf
KPBC TIPE C
KETAPANG
Pimpinan
dan Seluruh Staf
KPBC TIPE A
BALIKPAPAN
Pimpinan
dan Seluruh Staf
KPBC TIPE A
SAMARINDA
Pimpinan
dan Seluruh Staf
KPBC TIPE B
KOTABARU
Pimpinan
dan Seluruh Staf
KPBC TIPE B

42 WARTA BEA CUKAI EDISI 383 OKTOBER 2006


TARAKAN
Pimpinan dan Seluruh Staf Kepala Kantor
KPBC TIPE A KHUSUS Beserta Jajaran &
Pembina, Ketua
TANJUNG PRIOK II Beserta Jajaran
Dharma Wanita
Persatuan
Pimpinan dan Seluruh Staf
KPBC TIPE A KPBC TIPE A
BANDUNG BEKASI
Pimpinan dan Seluruh Staf Pimpinan
dan Seluruh Staf
KPBC TIPE A KPBC TIPE C
TANJUNG EMAS KUALA LANGSA
Pimpinan Pimpinan Pimpinan
dan Seluruh Staf dan Seluruh Staf dan Seluruh Staf
PANGKALAN
KPBC TIPE A KPBC TIPE C SARANA OPERASI TIPE B
MAKASSAR MERAUKE PANTOLOAN
Pimpinan Pimpinan Pimpinan
dan Seluruh Staf dan Seluruh Staf dan Seluruh Staf
PANGKALAN
KPBC TIPE C KANWIL XIII DJBC TIPE B SARANA OPERASI TIPE B
MANADO BANDA ACEH TANJUNG PRIOK
Pimpinan Pimpinan Pimpinan
dan Seluruh Staf dan Seluruh Staf dan Seluruh Staf
KPBC TIPE C KPBC TIPE C BPIB TIPE A
BAJO`E ULEELHEUE JAKARTA
Pimpinan Pimpinan Direktur
dan Seluruh Staf dan Seluruh Staf dan Seluruh Staf
KPBC TIPE C KPBC TIPE B DIREKTORAT
PANTOLOAN SABANG PENERIMAAN & PERATURAN
KEPABEANAN DAN CUKAI

Pimpinan Pimpinan Pimpinan


dan Seluruh Staf dan Seluruh Staf dan Seluruh Staf
KPBC TIPE C KPBC TIPE C KPBC TIPE A KHUSUS
POSO PANGKALAN BUN SOEKARNO HATTA
EDISI 383 OKTOBER 2006 WARTA BEA CUKAI 43
SIAPA MENGAPA
T O M M Y H U T O M O , S H.
Mungkin tidak banyak pegawai Bea Cukai yang seberuntung
Tommy Hutomo dengan mendapat kesempatan mengikuti kursus di
Jepang. Bagi pria kelahiran Jakarta, 13 Juli 1973 ini, pengalaman
selama 2 minggu di negeri matahari terbit untuk mengikuti “Training
Course for PCA” yang diadakan oleh Ministry of Finance Jepang
memberikan suatu pengalaman yang luar biasa.
”Orang Jepang punya pikiran dan teknologi maju, tetapi tetap
menjunjung nilai – nilai budaya mereka. Misalnya, kita yang belajar
di Pusdiklat mereka ( BC Jepang ), kita lihat anak – anak
Pusdiklatnya itu juga diajari tata cara minum teh, merangkai bunga
( ikebana ), menulis kaligrafi Jepang (Sodho). Jadi artinya seninya
tetap ( diajari ), tapi di Pusdiklat kita belum (mengajarkan seperti
itu),”ceritanya sambil menambahkan bahwa peraturan kepabeanan
kita banyak yang hampir sama dengan Jepang.
Tommy yang lulus Prodip III tahun 1995 ( Angkatan VIII ),
merasakan penempatan pertama kali di Polonia Medan sejak
Januari 1996. Menurutnya Medan mempunyai tipikal tersendiri,
terutama makanannya.”Orang-orangnya ramah, makanannya
mantap dan karena sering ada penempatan ( rolling ) jadi banyak
pengalaman,”kesannya.
Pada Maret 2000, Tommy dimutasikan di Kanwil IV Tanjung
Priok sebagai auditor. Tiga tahun kemudian, tepatnya Maret 2003,
kembali dia dipindahkan ke Kanwil X Balikpapan.“Di Balikpapan ini

G U S T A M I
Jalan hidup seseorang memang banyak misteri. Gustami yang
awalnya merantau dari kampungnya Teluk Pakadai untuk bekerja
di Perbatasan Entikong-Tebedu, kini menjadi seoarang pegawai
Bea dan Cukai. “ Saya dulu bekerja serabutan membantu orang-
orang yang lalu lalang di perbatasan seperti pengisian formulir,
paspor, dan dokumen lainnya,” tutur pria yang murah senyum ini
mengawali ceritanya.
“Selanjutnya pada suatu saat saya dipanggil oleh seorang
pegawai Bea dan Cukai bernama Sofyan Ahmadi untuk membantu
mengadministrasikan kendaraan yang keluar-masuk perbatasan.
Sejak saat Januari 2001 itu saya menjadi pegawai honor lepas
dalam artian tanpa ada skep pegawai honor dengan penghasilan
lima belas ribu rupiah sehari, “ kenangnya.
Tidak lama kemudian ia diperbantukan di KPBC Entikong karena
waktu itu kekurangan pegawai dengan melakukan tugas membuat
laporan dan pengetikan.
Ketika ditanya mengenai suka duka berdinas di Bea dan Cukai,
Gustami yang diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil pada

K A S M I N
Namanya cukup singkat dan mudah diingat. Lahir di Kudus 15
September 1957. Awal penempatannya sebagai pegawai Bea dan
Cukai, ia lalui di Tanjung Balai Karimun pada 1980 sebagai pelaksana
bidang P2. Mutasi berikutnya pada 1983 pelaksana P2 di KPBC
Semarang. 15 tahun di Semarang, tahun 1998 Kasmin mendapatkan
promosi sebagai Kasubsi Elektronik pada KPBC Pantoloan, tak lama
kemudian Kasmin dipromosikan kembali menjadi Kepala KPBC Bagan
Siapi-api pada 2002.
Selama tiga tahun bertugas di Bagan Siapi-api, Kasmin merasa
punya kesan tersendiri. Sebab selama penugasan dan memimpin ia
hampir tidak menemui kendala yang berarti.Tentu saja hal itu berkat
dukungan segenap pegawai KPBC Bagan Siapi-api. Pengalaman
bertugas yang juga sangat berkesan pada saat diperbantukan menjadi
Komandan Patroli kapal pada 2000.
Ketika berpatroli di perairan Nunukan jam sepuluh malam, ia dan
rekan-rekannya berhasil menangkap kapal bermuatan kayu hitam tanpa
dilengkapi dengan surat / dokumen pelindung yang akan diselundupkan
ke Malaysia. Berkat kewaspadaan dan kesigapan anak buah kapal
patroli Bea dan Cukai, kapal dan muatannya dapat diamankan dan
ditarik ke pangkalan.
Jabatan Kasmin saat ini sebagai Kepala KPBC Probolinggo. Ditanya
mengenai kiat-kiatnya dalam memimpin KPBC Probolinggo ia
mengutarakan selalu fleksibel dalam menjalankan tugas, hal itu juga
diterapkan kepada anak buahnya.

44 WARTA BEA CUKAI EDISI 383 OKTOBER 2006


info buku
saya ngerasain bahwa ternyata bisa mengunjungi
tempat-tempat yang tidak pernah terpikir
sebelumnya, kayak ujung Nunukan, Tarakan,
pedalaman Grogot dan Lawe – lawe. Kayaknya
nggak akan terlaksana kalau nggak mengaudit (
di Balikpapan ),”kata pria yang telah dikaruniai
seorang putri ( 6 tahun ) dari pernikahan dengan

BILA ANDA BERMINAT,


Evie Rusmana. Di Balikpapan ini Tommy selalu
dipercaya untuk menangani semua acara yang
diadakan oleh Kanwil X Balikpapan, baik sebagai
MC maupun berbagai kepanitiaan. MAJALAH WARTA BEA CUKAI MENYEDIAKAN
Selama berkarier di Bea Cukai, berbagai BUKU SEBAGAI BERIKUT:
pendidikan teknis telah didapatkan oleh pria yang

BUNDEL WBC 2005


juga menjadi pengajar di Balai Diklat Keuangan
Balikpapan, seperti Diklat Kontainer ( 1998 ),
Diklat PKN dan Customs Valuation (1999) serta
Bahasa Inggris (1999).
Kepada institusi DJBC, Tommy mempunyai suatu Bundel Majalah Warta Bea Cukai Tahun 2005 (Edisi
asa agar Bea Cukai harus benar-benar sejajar Januari - Desember)
dengan institusi kepabeanan lainnya. Bukan hanya
kualitas pelayanan, tapi juga gaji (kesejahteraan).
Diakhir wawancara Tommy berkesempatan menitip
salam.”Salam buat teman-teman di seluruh tanah air
dimanapun ditempatkan…” dons, balikpapan
Rp. 120.000
Desember 2004 ini mengatakan, “ Dulu ketika ada
Ibu Lili (mantan Kasi Pabean KPBC Entikong)
satu-satunya wanita yang ada di KPBC Entikong
terasa ada seorang ibu yang membimbing, dan
banyak acara contoh makan bersama dan buka
puasa bersama. Karena beliau pindah terasa lain, CATATAN:
perlu kiranya pegawai wanita di KPBC Entikong Ongkos kirim buku wilayah Jabotabek Rp. 25.000
untuk memberi warna bagi kantor”
Di usia yang menginjak 26 tahun ini Gustami ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○
merasa bersyukur menjadi pegawai DJBC karena
sudah memiliki masa depan yang jelas dan akan
selalu berpikir dan berbuat yang tebaik bagi
institusi yang dicintainya.Selain itu dia LANGGANAN MAJALAH
berkeinginan pula melanjutkan studi ke jenjang
yang lebih tinggi. WARTA BEA CUKAI
Gustami memiliki suatu harapan kepada organi-
sasi DJBC,”Saya harap Bea dan Cukai bisa diterima
masyarakat luas dengan citra yang baik ,” harap pria
kelahiran 9 Januari 1980. Bambang Wicaksono

“Fleksibel dalam artian meskipun serius dan


santai tapi faktor kedisiplinan juga perlu menjadi
perhatian,” ujar suami dari Widji Astuti, yang dari
pernikahannya telah dikaruniai dua orang anak, yaitu
Eko Widjaja dan Dwi Widjaya.
Beberapa pendidikan kedinasan yang pernah
diikuti antara lain DPT II tahun 1991 di Jakarta, Diklat
Pemeriksa Barang angkatan V 1992 di Jakarta,
Diklat PPNS tahun 1994 di Jakarta, dan DPT III
tahun 1998 di Jakarta.
Berpisah dengan anggota keluarga merupakan No Lama Diskon Harga Harga luar
resiko yang harus ia jalani. Kebetulan istrinya bekerja Berlangganan Jabotabek Jabotabek
sebagai perawat di Kudus, sehingga sulit untuk 1 3 Bulan (3 edisi) 0% Rp. 4040..500 Rp. 4343..500
menemaninya pindah. Namun Kasmin bersyukur
antara tugas dan keluarga keduanya bisa ia jalani 2 6 Bulan (6 edisi) 5% Rp. 7878..00
0000 Rp. 8484..00
0000
tanpa rintangan. Hubungan dengan istri dan anak- 3 1 Tahun (12 edisi) 10% Rp. 1150
50.000
50.000 Rp. 1162
62 .000
62.000
anaknya yang berada di kota yang berbeda tidak
pernah terputus. Setiap saat Kasmin menyem- Sudah Termasuk Ongkos Kirim
patkan diri untuk berkomunikasi dengan keluarga
lewat telepon. Bahkan jika waktu memungkinkan MAJALAH WARTA BEA CUKAI
beberapa minggu sekali Kasmin pulang ke Kudus Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
untuk berakhir pekan. Ketika ditanya mengenai hobi, Jl. A. Yani (By Pass) Jakarta Timur 13230
Kasmin mengaku bahwa ia tidak memiliki hobi yang Telp. (021) 47860504, 4890308 ex. 154
spesial. Hanya terkadang melakukan jogging, Fax. (021) 4892353 / E-mail: wbc.cbn.net.id
bersepeda, dan renang. Bambang Wicaksono dengan Hasim / Kitty

EDISI 383 OKTOBER 2006 WARTA BEA CUKAI 45


KONSULTASI
KEPABEANAN & CUKAI
Dengan ini kami informasikan agar setiap surat pertanyaan yang masuk ke Redaksi Warta Bea Cukai baik melalui pos, fax ataupun
e-mail, agar dilengkapi dengan identitas yang jelas dan benar. Redaksi hanya akan memproses pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
dengan menyebutkan identitas dan alamat yang jelas dan benar. Dan sesuai permintaan, kami dapat merahasiakan identitas anda.
Demikian pemberitahuan ini kami sampaikan, atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih. Redaksi

KONSOLIDASI
BARANG EKSPOR DARI KB
Memperhatikan Surat Keputusan Jawaban : jelas. Namun demikian apabila
Direktur Jenderal Bea dan Cukai Sehubungan dengan pertanyaan yang Saudara maksud dari
Nomor : KEP-151/BC/2003 tanggal dimaksud, kiranya dapat kami pertanyaan tersebut adalah
28 Juli 2003 tentang Tata Laksana sampaikan tanggapan/jawaban ketentuan pelaksanaan
Kepabeanan di Bidang Ekspor dan sebagai berikut : konsolidasi ekspor yang
Kep-63/BC/1997 tentang Tata 1) Bahwa konsolidasi barang ekspor dilakukan oleh beberapa PDKB
Laksana Pemasukan dan barang jadi hasil olahan antara yang tergabung dalam satu grup
Pengeluaran Barang dari dan ke PDKB dapat diijinkan dengan perusahaan, maka tatalaksana
Kawasan Berikat, dengan ini mohon pengawasan Bea dan Cukai. konsolidasi barang ekspor tetap
diberikan penjelasan tentang hal-hal Konsolidasi dimaksud dilakukan mengacu pada ketentuan dalam
berikut : oleh konsolidator yang telah lampiran XV Keputusan Dirjen BC
1. Apakah dapat diijinkan mendapat persetujuan sebagai Nomor Kep-63/BC/1997.
dilakukannya Konsolidasi Barang konsolidator barang ekspor dari 5) Bahwa yang melakukan
Ekspor barang jadi hasil olahan kantor pabean yang mengawasi. pengawasan terhadap
antar PDKB? Apakah harus 2) Pemberitahuan Konsolidasi pelaksanaan konsolidasi barang
dilakukan oleh perusahaan Barang Ekspor (PKBE) diajukan ekspor adalah petugas bea dan
Konsolidator? oleh pengusaha konsolidasi/ cukai di tempat konsolidasi.
2. Apakah perusahaan PDKB diijinkan konsolidator. PKBE dapat Dalam hal konsolidasi dilakukan
membuat pemberitahuan PKBE ? diajukan oleh PDKB dalam hal di KB, maka dapat dimungkinkan
3. Bagaimana bila lokasinya tidak PDKB dimaksud telah petugas yang mengawasi PKB/
dalam satu Kawasan Berikat ? mendapatkan persetujuan PDKB sekaligus merangkap
Misal PDKB di Semarang akan sebagai konsolidator barang sebagai petugas yang melakukan
mengkonsolidasi barang ekspor ekspor dari KPBC yang pengawasan konsolidasi.
pada PDKB di Surabaya dan akan mengawasi PDKB dimaksud. Ketentuan yang mengatur tentang
diekspor melalui Surabaya ? 3) Konsolidasi barang ekspor asal konsolidasi barang ekspor asal
4. Bagaimana apabila 2 atau lebih KB dapat dilakukan di KB, TPS, KB dapat Saudara pelajari lebih
perusahaan dalam satu grup telah atau Tempat Lain di Luar lanjut pada Keputusan Direktur
memberitahukan perusahaan Kawasan Pabean. Barang ekspor Jenderal Bea dan Cukai Nomor
antar PDKB dalam grupnya yang akan dilakukan konsolidasi Kep-63/BC/1997 tanggal 25 Juli
kepada Direktur Jenderal ? di KB dapat berasal dari PDKB 1997, pasal 49 dan lampiran XV
5. Apakah diijinkan Petugas/Pejabat dalam KB yang bersangkutan, serta pasal 16 Keputusan Direktur
Bea Cukai yang mengawasi PKB dari DPIL, dan/atau dari PDKB di Jenderal Bea dan Cukai Nomor
merangkap PDKB melakukan luar KB yang bersangkutan. Kep-151/BC/2003 tanggal 28 Juli
pengawasan konsolidasi Dengan demikian kasus seperti 2003.
tersebut? Apabila boleh yang Saudara pertanyakan dapat
bagaimanakah tata laksananya ? diperbolehkan dengan tatacara Demikian untuk dimaklumi.
sesuai ketentuan dalam lampiran
FERRY INDRAJAYA XV Keputusan Dirjen BC Nomor Direktur Teknis Kepabeanan
NIP. 060082369 Kep-63/BC/1997.
Pegawai pada Kantor Pelayanan 4) Maksud dari pertanyaan yang Teguh Indrayana
Tipe A Juanda Surabaya Saudara ajukan (nomor 4) kurang NIP 060054090

46 WARTA BEA CUKAI EDISI 383 OKTOBER 2006


INFO PEGAWAI

PEGAWAI PENSIUN
T.M.T 01 OKTOBER 2006 PERIODE T.A 2006
NO N A M A NIP GOL J A B A T A N KEDUDUKAN

1 Drs. Sjahrir Djamaluddin 060034881 IV/e Sekretaris Direktorat Jenderal Sekretariat KP DJBC

2 Nanang Tadjudin, SH 060034205 IV/c Kepala Bagian Umum Kanwil I DJBC Medan

3 Drs. Purwanto 060060010 IV/c Kepala Bagian Perlengkapan Sekretariat KP DJBC

4 Asan Sitanggang, SH 060034173 IV/c Kepala Perwakilan Bea dan Kedubes RI di Hongkong

Cukai

5 Edy Muljadi 060034189 IV/a Kepala Seksi Tempat KPBC Tipe A Tg. Balai Karimun

Penimbunan I

6 Said Attamimi 640009469 IV/a Kasubbag Umum KPBC Tipe A Bekasi

7 Zulnaidi, SH 060034193 IV/a Kasubbag Umum KPBC Tipe A Batam

8 Jusuf Indharto 060045635 III/c Korlak Adm. Pemeriksa KPBC Tipe A Tanjung Emas

Dokumen

9 Toersilowati 060040715 III/d Pelaksana Dit. IKC KP DJBC

10 Sri Redjeki 060032053 III/c Pelaksana KPBC Tipe A Khusus Tg. Priok I

11 Djamnur 060040051 III/b Pelaksana KPBC Tipe A Bekasi

12 Sjamsul Bachri 060052417 III/a Pelaksana KPBC Tipe A Tg. Pinang

13 Hatam Sadli 060032171 II/b Pelaksana KPBC Tipe C Bima

14 Giri Subagio 060045364 II/b Pelaksana Pangsarop Tipe A Tg. Balai Karimun

RALAT
Pada rubrik Info Pegawai di WBC Edisi 382/September 2006 terdapat kesalahan penulisan pada nomor urut 7.
Data yang sebenarnya adalah seperti tersebut di bawah ini ;
Nama : Trisno Wardoyo, SH
NIP : 060034199
Gol : IV/a
Jabatan : Kepala Seksi Perbendaharaan KPBC Tipe A Malang
Demikian disampaikan, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

BERITA DUKA CITA


Telah meninggal dunia, SIMPLISIUS KALU (35), pegawai Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe C Atapupu,
pada hari Selasa, 15 Agustus 2006 di Atambua, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur.
Jenazah telah dimakamkan di Atapupu, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur.
Kepala Kantor dan seluruh karyawan serta keluarga besar Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe C Atapupu
mengucapkan turut belasungkawa.

Segenap jajaran Direktorat Jenderal Bea dan Cukai menyatakan duka yang sedalam-dalamnya. Bagi keluarga yang ditinggalkan
semoga diberikan ketabahan dan kekuatan oleh Tuhan Yang maha Esa. Amin

EDISI 383 OKTOBER 2006 WARTA BEA CUKAI 47


INFO PEGAWAI

Mutasi Dan Promosi


PEJABAT ESELON II DILINGKUNGAN DJBC
DILANTIK. Sebanyak enam pejabat eselon II dilingkungan DJBC mendapatkan mutasi untuk kesekian kalinya, dan satu pejabat eselon III mendapat
promosi menjadi eselon II.

Menteri Keuangan melantik dan mengambil sumpah tujuh pejabat eselon II Direktorat Jenderal
Bea dan Cukai (DJBC), yang mendapatkan mutasi untuk yang kesekian kainya, sementara itu satu
orang pejabat eselon III di promosikan menjadi pejabat eselon II.

B
ertempat di Graha Shawala bertindak selalu tim pengawas kinerja ni mengatakan, mutasi yang dilaksana-
Departemen Keuangan (Depkeu), Depkeu dan beberapa pejabat tim kan pada kali ini adalah suatu hal yang
Menteri Keuangan Sri Mulyani pengawas lainnya. biasa dalam organisasi, selain untuk
Indrawati, sesuai dengan Keputusan Dalam kata sambutannya Sri Mulya- mengisi kekosongan jabatan juga seba-
Menteri Keuangan Republik Indonesia
nomor 572/KMK.01/UP.11/2006 dan
nomor 573/KMK.01/UP.11/2006 tentang
mutasi para pejabat eselon II
dilingkungan Departemen Keuangan,
pada Jum’at 1 September 2006
melantik tujuh pejabat eselon II
dilingkungan DJBC yang mendapatkan
mutasi pada akhir tahun ini. Pada
mutasi kali ini satu pejabat eselon III
mendapatkan promosi menjadi eselon
II untuk Kantor Wilayah XII DJBC
Ambon dan satu pejabat dimutasikan
dilingkungan BPPK.
Selain melantik dan mengambil
sumpah pejabat eselon II dilingkungan
DJBC, Menteri Keuangan (Menkeu)
juga melantik beberapa pejabat eselon
II dilingkungan Depkeu, antara lain
Direktorat Perbendaharaan, Inspektorat
Jenderal, Badan Pengkajian Ekonomi,
Keuangan dan Kerjasama
Internasional, dan Badan Pendidikan
dan Pelatihan Keuangan.
Acara yang dihadiri oleh seluruh
pejabat eselon I dan II dilingkungan
Depkeu, juga disaksikan oleh mantan ESELON IV. Di hari yang sama Sekditjen juga melantik tujuh pejabat eselon IV dan 18 CNPS
Menkeu Marie Muhamad yang juga dilingkungan DJBC

48 WARTA BEA CUKAI EDISI 383 OKTOBER 2006


KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 572/KMK.01/UP.11/2006 TANGGAL 30 AGUSTUS 2006
NOMOR 573/KMK.01/UP.11/2006 TANGGAL 30 AGUSTUS 2006
TENTANG
MUTASI PARA PEJABAT ESELON II DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN KEUANGAN
DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI
No. N A M A J A B A T A N
1 Drs. Erlangga Mantik, M.A. Diangkat sebagai Direktur Pencegahan dan Penidikan;
2 Dr. Heri Kristiono, S.H.,M.A. Diangkat sebagai Pj. Direktur Informasi Kepabeanan dan Cukai;
3 Drs. Joko Wiyono, M.A. Diangkat sebagai Kepala Kantor Wilayah III DJBC Tipe B Palembang;
4 Heru Santoso, S.H. Diangkat sebagai Kepala Kantor Wilayah IV DJBC Tipe A Jakarta;
5 Drs. Jody Koesmendro Diangkat sebagai Kepala Kantor Wilayah V DJBC Tipe A Bandung;
6 Cyrus Fidelis Sidjabat, S.H., MPA Diangkat sebagai Kepala Kantor Wilayah XII DJBC Tipe B Ambon;

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN


No. N A M A J A B A T A N
1 Drs. Endang Tata Diangkat sebagai Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bea dan Cukai;

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR 243/BC/UP.9/2006


TENTANG
MUTASI PEJABAT ESELON IV DILINGKUNGAN DJBC
No. N A M A N I P J A B A T A N
1 Sari Wulan 060040372 Pj. Kasubag Gaji dan Kesejahteraan Sekretariat DJBC
2 Nugroho Wahyu Widodo 060078254 Pj. Kepala Seksi Intelijen II Direktorat Pencegahan dan Penyidikan
3 Sugeng Apriyanto 060079869 Pj. Kepala Seksi Pencegahan I Direktorat Pencegahan dan Penyidikan
4 Agus Yulianto 060078080 Pj. Kepala Seksi Pencegahan III Direktorat Pencegahan dan Penyidikan
5 Mochamad Mulyono 060078264 Pj. Kepala Seksi Lingkungan Hidup Direktorat Pencegahan dan Penyidikan
6 Eko Rudi Hartono 060081790 Pj. Kepala Seksi Barang Bukti Direktorat pencegahan dan Penyidikan
7 Dwijanto Wahyudi 060078245 Pj. Kepala Seksi Verifikasi Ekspor Direktorat Verifikasi dan Audit.

gai mata rantai dari rangkaian upaya lembaga-lembaga publik, karena Dep- an peraturan merupakan salah satu
untuk menata organisasi pemerintahan keu adalah sumber sekaligus muara yang menjadikan image buruk bagi
khususnya dilingkungan Depkeu. dari seluruh kegiatan pemerintahan Depkeu secara umum maupun DJBC
Selain itu hal ini juga sebagai yang berkaitan dengan keuangan nega- secara khususnya untuk bisa diperbaiki
penugasan sekaligus untuk pemutaran ra, karena itu kinerja maupun aktifitas secara segera.
atau mutasi dari berbagai posisi, serta dan kualitas pekerjaan pegawai akan “Tentu saya mengharapkan jajaran
penyegaran bagi pejabat-pejabat yang sangat langsung dirasakan oleh masya- DJBC mampu untuk menjalankan atau
dilantik maupun yang digantikan. rakat dan berkaitan dengan keuangan memenuhi espektasi tersebut, saya
“Kegiatan yang dilakukan pada hari negara. selalu tekankan, dari mulai Presiden
ini tidak terlepas dari langkah awal Sementara itu khusus untuk DJBC, sampai dengan Menteri, kami tidak
pelaksanaan keputusan Presiden Menkeu mengharapkan perbaikan memberikan beban apapun atau titipan
nomor 66 tahun 2006 tentang unit kinerja yang salah satu elemennya ada- misi apapun, jadi kalau Dirjen Bea
organisasi dan tugas dari eselon I lah pencapaian target yang ada Cukai beserta seluruh jajarannya tidak
Kementerian negara Republik Indone- didalam dokumen APBN tahun 2006, mampu memperbaiki diri, itu berarti
sia, serta keputusan Menkeu nomor sebesar Rp 51,59 triliun dan untuk memang kualitas hidup kita yang tidak
466/KMK.01/2006 tentang organisasi tahun 2007 yang akan datang Rp.56,45 mampu memperbaiki kualitas diri,
dan tata kerja Depkeu. Pelantikan ini triliun atau ada peningkatan sebesar karena kami tidak membebani dengan
juga sebagai langkah awal bagi 6,9 persen. misi apapun kecuali memperbaiki citra
kelembagaan Depkeu yang bertujuan “Peningkatan setoran maupun dari institusi. Oleh karena itu ini adalah
untuk menciptakan suatu pembagian target penerimaan hanya satu hal suatu tahapan atau waktu untuk mem-
tugas yang makin jelas terutama saja, sisi lain DJBC juga memiliki buktikan apakah Depkeu umumnya
diantara unit eselon I dikaitkan dengan fungsi yang sangat penting untuk atau DJBC khususnya memang patut
tugas Depkeu,” ujar Menkeu. mengemban suatu fungsi pelayanan menjadi institusi yang masih bisa
Lebih lanjut Menkeu mengatakan, yang semakin hari semakin disorot diharapkan menjadi institusi yang baik,”
langkah awal akan menekankan oleh publik, ini yang perlu kita harap Menkeu.
kepada seluruh unit dan jajaran yang tingkatkan. Saya menggaris bawahi Sedangkan untuk Badan Pendidi-
ada di Depkeu terutama kerjasama di kepada seluruh pejabat yang dilantik kan dan Pelatihan Keuangan, Menkeu
antara masing-masing direktorat, pada hari ini, fungsi pelayanan dan juga mengharapkan, sebagai unit yang
karena Depkeu merupakan suatu menumbuhkan kepercayaan publik melaksanakan pembinaan koordinasi di
depertemen yang luar biasa pesat merupakan prioritas yang paling bidang pendidikan dan penataran
bahkan di dalam satu unit eselon I, tinggi,” kata Menkeu keuangan negara, semakin dituntut
maupun antar eselon I menjadi sangat Selain itu Menkeu juga mengharap- untuk mampu menjadi sentral efek dan
kritis untuk semakin diperbaiki dan kan pada DJBC karena masih adanya menjadi suatu tempat untuk membuah-
ditingkatkan. keluhan maupun berbagai indikasi kan menjadi SDM yang diharapkan
Yang kedua adalah, perbaikan dari kebocoran yang muncul, baik dari sisi sesuai dengan tantangan yang
sisi kemampuan pegawai untuk cukai maupun dari sisi kepabeanan. dihadapi. Untuk itu diharapkan seluruh
melayani publik atau melayani Bentuk kebocoran maupun pelanggar- jajaran BPPK untuk selalu mampu

EDISI 383 OKTOBER 2006 WARTA BEA CUKAI 49


INFO PEGAWAI

mengadopsi berbagai tantangan


dan perubahan menjadi suatu
kegiatan pelatihan dan pendidikan,
DIRJEN BEA DAN CUKAI
sehingga bisa mempersiapkan SDM
di lingkungan Depkeu secara baik.
Seusai acara pelantikan MELANTIK 41 PEJABAT
C.F.Sidjabat selaku pejabat yang
mendapatkan promosi sebagai
Kakanwil XII DJBC Ambon pada
pelantikan kali ini, ketika
ESELON III
diwawancarai WBC mengatakan Sebanyak 41 pejabat eselon III di lingkungan Direktorat
langkah awal yang akan Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) dilantik dan diambil
dilakukannya adalah dengan
mempelajari apa yang telah sumpahnya pada 6 September 2006. Dari 41 pejabat
dijalankan selama ini dan melihat tersebut, sebanyak tiga pejabat mendapatkan promosi
hal-hal apa saja yang perlu menjadi eselon IIIa dan sebanyak tujuh pejabat eselon IV
diperbaiki.”Kami akan mengevaluasi
target penerimaan sampai sejauh ini
mendapatkan promosi menjadi pejabat eselon IIIb.

B
bagaimana, dan bagaimana
realisasi yang akan kita dapatkan erdasarkan Keputusan Menteri Frans Rupang. Dalam pelantikan ini
nanti, selain itu kami juga akan Keuangan Republik Indonesia sebanyak tiga pejabat eselon IIIb
mengevaluasi SDM yang ada Nomor 576/KMK.01/UP.11/2006 mendapat promosi menjadi pejabat
sehingga apa yang kita harapkan tentang mutasi para pejabat eselon III eselon IIIa, dan sebanyak tujuh pejabat
dapat benar-benar terwujud,” jelas di lingkungan Departemen Keuangan, eselon IV mendapatkan promosi
Sidjabat. Direktur Jenderal Bea dan Cukai, menjadi pejabat eselon IIIb.
Sementara itu menurut Heru Anwar Suprijadi, melantik 41 pejabat Dalam kata sambutannya Dirjen
Santoso yang kini menjabat eselon III di lingkungan DJBC. Acara menjelaskan peran dan tugas yang
sebagai Kakanwil IV DJBC Jakarta, pengambilan sumpah dan pelantikan diemban oleh DJBC sebagai institusi
langkah awal yang akan yang berlangsung di aula gedung B global yang diharapkan mampu
dilakukannya adalah, dengan Kantor Pusat DJBC, juga dihadiri oleh menangani aktifitas-aktifitas global
meningkatkan pelayanan disamping seluruh pejabat eselon II dan III dengan biaya serendah mungkin
pengawasan dan integritas juga dilingkungan Kantor Pusat. sehingga mampu menciptakan com-
akuntabilitas. ”Kemampuan pegawai Pada acara pengambilan sumpah petitive edge bagi perekonomian
juga menjadi prioritas utama dan pelantikan ini, bertindak selaku nasional.
sehingga dalam pelaksanaan tugas saksi pejabat adalah Sekretaris DJBC, “Berkaitan dengan peran yang lebih
dapat berjalan dengan baik,” ujat Sjahrir Djamaluddin dan Direktur Cukai, diarahkan pada pelayanan terhadap
Heru Santoso. WBC/ATS

PELANTIKAN ESOLON IV DAN CPNS


Setelah pada pagi harinya di-
laksanakan pelantikan dan peng-
ambilan sumpah jabatan eselon
II, pada sore harinya Sekretaris
Jenderal Bea dan Cukai, Sjahrir
Djamaluddin, melantik dan
mengambil sumpah tujuh pejabat
eselon IV dan 18 Calon Pegawai
Negeri Sipil (CPNS) dilingkungan
DJBC. Acara yang berlangsung di
aula gedung B Kantor Pusat
DJBC ini, juga dihadiri oleh peja-
bat eselon II, III dan IV
dilingkungan Kantor Pusat DJBC.
Dalam kata sambutannya
Sekditjen kembali menekankan apa
yang telah disampaikan oleh
Menkeu, bahwa mulai dari Presiden
hingga Menteri tidak membebani
tugas yang khusus kepada DJBC,
untuk itu perbaikan kinerja dan citra
harus dilaksanakan dengan baik,
sehingga DJBC dapat menjadi
institusi yang dapat diharapkan.
Sementara itu menurut Theo
Dorus H.Z, yang juga merupakan
salah satu CPNS yang dilantik
dan diambil sumpahnya
mengatakan, dengan pelantikan
ini dirinya merasa benar-benar
menjadi pegawai DJBC dan akan
memberikan seluruh kemampuan- DILANTIK. Untuk yang pertama kalinya Dirjen Bea dan Cukai, Anwar Suprijadi, melantik 41 pejabat
nya untuk DJBC. adi eselon III dilingkungan DJBC

50 WARTA BEA CUKAI EDISI 383 OKTOBER 2006


Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia
Nomor 576/KMK.01/UP.11/2006
TENTANG
MUTASI PARA PEJABAT ESELON III DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN KEUANGAN
No. Pangkat Jabatan Dan Tempat Kedudukan
NAMA/NIP Golongan/
Ruang LAMA BARU

1 2 3 4 5

DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

Sekretariat Direktorat Jenderal


1 M. Sadiatmo S., S.H Penata TK.I Pj. Kepala Bagian Umum Kantor PJ. Kepala Bagian Umum
060050123 III/d Wilayah XII DJBC Ambon
Direktorat Fasilitas Kepabeanan
2 Drs. Gunawan Pembina TK.I Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Kepala Subdirektorat
060044473 IV/b Cukai Tipe A Jakarta Pembebasan
Direktorat Pencegahan dan Penyidikan
3 Marisi Zainudin Sihotang.,S.H.,M.M Pembina Kepala Bidang Rencana dan Program Kepala Subdirektorat
060053452 IV/a Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bea Pencegahan
dan Cukai BPPK
4 Gusli M. Tambunan, S.H.,M.Hum Pembina Kepala Bidang Pencegahan dan Kepala Subdirektorat
060050131 IV/a Penyidikan Kantor Wilayah IX DJBC Penyidikan
Tipe B Pontianak
Direktorat Verifikasi dan Audit
5 Ir. Aziz Syamsu Arifin. Pembina Kepala Bidang Verifikasi dan Audit Kepala Subdirektorat
060079907 IV/a Kantor Wilayah VIII DJBC Tipe B Perencanaan dan Evaluasi
Denpasar Audit
Direktorat Informasi Kepabeanan dan Cukai
6 Ir. Sucipto, M.M Penata TK.I Kepala Seksi Tempat Penimbunan III Pj. Kepala Subdirektorat
060079891 III/d Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A Manajemen Risiko
Pontianak
7 Susiwijono, S.E Penata TK.I Pj. Kepala Subdirektorat Manajemen Pj. Kepala Subdirektorat
060078074 III/d Risiko Direktorat Informasi Kepabeanan Otomasi Sistem dan Prosedur
dan Cukai Kepabeanan dan Cukai
Kantor Wilayah I DJBC Tipe A Medan
8 Tambos Maringan Naiborhu, S.H.,L.L.M Pembina TK.I Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Kepala Bidang Kepabeanan
060040560 IV/b Cukai Tipe A Merak dan Cukai
9 Amrullah Saidi, S.H. Pembina Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Kepala Kantor Pelayanan Bea
060052370 IV/a Cukai Tipe B Pangkal Pinang dan Cukai Tipe A Teluk Bayur
Kantor Wilayah II DJBC Tipe A Khusus Tanjung Balai Karimun
10 Drs. Roeslan Montjo Soetedjo Pembina TK.I Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Kepala Bagian Umum
060044452 IV/b Cukai Tipe A Malang
Kantor Wilayah III DJBC Tipe B Palembang
11 Ir. Setioko, M.M Pembina Kepala Seksi Tempat Penimbunan II Kepala Bidang Kepabeanan
060079906 IV/a Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A dan Cukai
Belawan
12 Wahidin, S.E., M.Si. Pembina TK.I Kepala Bidang Audit Kantor Wilayah VII Kepala Bidang Verifikasi dan
060079878 IV/b DJBC Tipe A Surabaya Audit
13 Drs. Bambang Irawan Aribasar Pembina TK.I Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Kepala Kantor Pelayanan Bea
060045072 IV/b Cukai Tipe A Khusus Tanjung Priok III dan Cukai Tipe A Palembang
14 Drs. Indra Buana, M.M Pembina Kepala Subbagian Evaluasi Laporan Kepala Kantor Pelayanan Bea
060034185 IV/a Hasil Pemeriksaan Sekretariat Direktorat dan Cukai Tipe B Pangkal
Jenderal Pinang
15 Maman Anurachman, S.H., M.Si Pembina Kepala Bidang Pencegahan dan Kepala Kantor Pelayanan Bea
060051195 IVa Penyidikan Kantor Wilayah V DJBC Tipe dan Cukai Tipe A Jambi
A Bandung
Kantor Wilayah IV DJBC Tipe A Jakarta
16 Mulia Simandjuntak, S.H., M.Hum Pembina Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Kepala Kantor Pelayanan Bea
060034175 IVa Cukai Tipe A Jambi dan Cukai Tipe A Khusus
Tanjung Priok II
17 Drs. Ganjar Nugraha Pembina TK.I Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Kepala Kantor Pelayanan Bea
060059697 IV/b Cukai Tipe A Purwakarta dan Cukai Tipe A Khusus
Tanjung Priok III
18 Sudi Rahardjo, S.IP. Pembina TK.I Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Kepala Kantor Pelayanan Bea
060035365 IV/b Cukai Tipe A Teluk Bayur dan Cukai Tipe A Jakarta

EDISI 383 OKTOBER 2006 WARTA BEA CUKAI 51


INFO PEGAWAI

Kantor Wilayah V DJBC Tipe A Bandung


19 Drs. Nurkiswar Eddy, M.M. Pembina Kepala Bidang Kepabeanan dan Cukai Kepala Bidang Pencegahan
060040547 IV/a Kantor Wilayah I DJBC Tipe A Medan dan Penyidikan
20 Ir. Agus Sudarmadi, M.Sc Pembina TK.I Kepala Subdirektorat Otomasi Sistem Kepala Kantor Pelayanan Bea
060079885 IV/b dan Prosedur Kepabeanan dan Cukai dan Cukai Tipe A Merak
Direktorat Informasi Kepabeanan dan Cukai
21 Iskandar, S.E., M.B.A Pembina Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Kepala Kantor Pelayanan Bea
060079965 IV/a Cukai Tipe B Gorontalo dan Cukai Tipe A Purwakarta
Kantor Wilayah VI DJBC Tipe A Semarang
22 Ir. Iwan Riswanto Pembina Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Kepala Bidang Kepabeanan
060079936 IV/a Cukai Tipe A Khusus Tanjung Priok II dan Cukai
23 Ir. Purwidi, M.M Penata TK.I PJ. Kepala Bidang Verifikasi dan Audit Pj. Kepala Bidang Audit
060079875 III/d Kantor Wilayah III DJBC Tipe B Palembang
Kantor Wilayah VII DJBC Tipe A Surabaya
24 Supriady, S.H., M.M Pembina Kepala Bidang Pencegahan dan Kepala Bidang Pencegahan
060051365 IV/a Penyidikan Kantor Wilayah XIII DJBC dan Penyidikan
Tipe B Banda Aceh
25 Gamal Saktaji, S.E., M.Si Pembina Kepala Bidang Audit Kantor Wilayah VI Kepala Bidang Audit
060079948 IV/a DJBC Tipe A Semarang

26 Ngadiman, S.H. Pembina Kepala Bidang Kepabeanan dan Cukai Kepala Kantor Pelayanan Bea
060041389 IV/a Kantor Wilayah VIII DJBC Tipe B Denpasar dan Cukai Tipe A Malang
Kantor Wilayah VIII DJBC Tipe B Denpasar
27 Drs. Hansen Hutagalung Pembina TK.I Kepala Subdirektorat Pencegahan Kepala Bidang Kepabeanan
060044468 IV/b Direktorat Pencegahan dan Penyidikan dan Cukai
28 Drs. Eksi Nugroho Heru Prasatiyo Pembina Kepala Bidang verifikasi dan Audit Kepala Bidang Verifikasi dan
060079881 IV/a Kantor Wilayah IX DJBC Tipe B Pontianak Audit
Kantor Wilayah IX DJBC Tipe B Pontianak
29 Budiman KaroKaro, S.E., M.M Pembina Kepala Bidang Pencegahan dan Kepala Bidang Pencegahan
060056416 IV/a Penyidikan Kantor Wilayah XII DJBC dan Penyidikan
Tipe B Ambon
30 Nirwala Dwi Heryanto, S.E. Pembina TK.I Kepala Subdirektorat Perencanaan dan Kepala Bidang Verifikasi dan
060079963 IV/b Evaluasi Audit Direktorat Verifikasi dan Audit
Audit
31 Hisenhower Penata TK.I Kepala Kantor Pelayanan Bea dan PJ. Kepala Kantor Pelayanan
060051278 III/d Cukai Tipe B Entikong Bea dan Cukai Tipe A Pontianak
32 Guntur Cahyo Purnomo, S.H. Penata TK.I Kepala Seksi Pencegahan dan Kepala Kantor Pelayanan Bea
060076049 III/d Penyidikan Kantor Pelayanan Bea dan dan Cukai Tipe B Entikong
Cukai Tipe A Bekasi
33 Robert Darmadio Sadarpo, S.H. Penata TK.I Kepala Seksi Kepabeanan IV Kantor Kepala Kantor Pelayanan Bea
060066341 III/d Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A Jakarta dan Cukai Tipe B Sampit
Kantor Wilayah X DJBC Tipe B Balikpapan
34 Drs. Zulfikri Pembina TK.I Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Kepala Kantor Pelayanan Bea
060044381 IV/b Cukai Tipe A Palembang dan Cukai Tipe A Samarinda
Kantor Wilayah XI DJBC Tipe B Makassar
35 Ir. Hary Budi Wicaksono, M.Si Pembina Kepala Seksi Kerjasama WCO III Kepala Bidang Kepabeanan
060079883 IV/a Direktorat Kepabeanan Internasional dan Cukai
36 Alamsyah, S.H., M.Si Penata TK.I Kepala Seksi Pencegahan dan Kepala Kantor Pelayanan Bea
060075091 III/d Penyidikan Kantor Pelayanan Bea dan dan Cukai Tipe B Gorontalo
Cukai Tipe A Purwakarta
Kantor Wilayah XII DJBC Tipe B Ambon
37 Natal Siahaan, S.H., M.H Pembina Kepala Bidang Pencegahan Dan Kepala Bagian Umum
060040269 IV/a Penyidikan Kantor Wilayah VII DJBC
Tipe A Surabaya
38 Chairul Saleh, S.H., M.Si Penata TK.I Kepala Seksi Tempat Penimbunan IV Pj. Kepala Bidang Pencegahan
060076057 III/d Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A dan Penyidikan
Jakarta
Kantor Wilaah XIII DJBC Tipe B Banda Aceh
39 Drs. Posman Pohan Siahaan Pembina TK.I Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Kepala Bidang Pencegahan
060047795 IV/b Cukai Tipe A Pontianak dan Penyidikan
Badan Pendidikan Dan Pelatihan Keuangan
40 Joseph Didit Krisnadi, S.H Pembina Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Kepala Bidang Rencana dan
060035376 IV/a Cukai Tipe A Samarinda Program Pusat Pendidikan dan
Pelatihan Bea dan Cukai
Diperbantukan Pada Departemen Luar Negeri
41 Ir. Decy Arifinsjah, M.A. Pembina Kepala Bidang Kepabeanan dan Cukai Kepala Bidang Keuangan/
060079896 IV/a Kantor Wilayah XI DJBC Tipe B Atase Keuangan pada Konsulat
Makassar Jenderal RI di Hongkong

52 WARTA BEA CUKAI EDISI 383 OKTOBER 2006


WBC/ATS

PENGARAHAN. Dirjen Bea dan Cukai, Anwar Suprijadi, memberikan pengarahan kepada seluruh pejabat eselon II dan pejabat eselon III yang baru saja dilantik.

masyarakat dan dunia usaha, bea dan dan pelantikan pejabat eselon III, acara kesejahteraan pegawai juga akan terus
cukai perlu didukung oleh SDM yang kembali dilanjutkan di ruang Loka Muda diperhatikan, khususnya pada mereka
kompetitif dan memiliki integritas tinggi gedung B Kantor Pusat DJBC. Pada yang menjalankan tugas patroli laut
sehingga bea dan cukai dapat kesempatan ini Dirjen menyaksikan dimana uang lauk pauk yang saat ini
menyelenggarakan fungsi serah terima jabatan pejabat eselon II sudah sangat tidak memungkinkan,
pelayanannya dan masyarakat usaha yang baru dilantik pada 1 September akan lebih ditingkatkan lagi.
yang menjadi pengguna jasa dari bea 2006 lalu. “Kepada seluruh pegawai dan
dan cukai merasakan suatu kepuasan Seusai serah terima jabatan pejabat pejabat DJBC, saudara diharapkan
karena lancarnya arus barang dan eselon II, acara dilanjutkan dengan untuk dapat mengemban tugas institusi
dokumen dengan biaya yang minimal,” pengarahan yang diberikan oleh Dirjen yang diemban oleh negara kepada bea
ujar Dirjen. kepada seluruh pejabat eselon II dan dan cukai. Jadikanlah diri saudara
Selain hal tersebut Dirjen juga pejabat eselon III yang baru saja menjadi pejabat yang selalu dapat
kembali mengingatkan apa yang telah dilantik. Pada pengarahan itu kembali mengemban amanat dengan baik yang
disampaikan oleh Menteri Keuangan Dirjen mengingatkan pesan Menteri dapat ditunjukan melalui prestasi
dalam kata sambutannya pada Keuangan yang ditujukan kepada DJBC saudara dalam bekerja. Bekerjalah
pelatikan pejabat eselon II di agar terus berupaya kepada tiga hal dengan penuh integritas. Berbuat dan
Departemen Keuangan pada 1 Septem- pokok yang tentunya diharapkan akan berfikirlah yang terbaik untuk bea dan
ber 2006 lalu, dimana untuk DJBC ada dapat membangun kinerja dan citra cukai. Semoga niat baik kita semua
tiga hal penting untuk dilaksanakan DJBC. untuk bersama-sama membangun
sehingga apa yang selama ini “Kita cukup prihatin dengan target negara dan membawa bangsa ini ke
dikeluhkan oleh masyatakat dapat penerimaan bea masuk dan cukai yang masa depan yang lebih baik melalui
terjawab dan terlaksana dengan baik. hingga saat ini belum dapat pelaksanaan tugas yang diamanatkan
Adapun ketiga hal tersebut adalah, terealisasikan dengan baik, untuk itu kepada kita selalu dibimbing dan
pencapaian target penerimaan, fungsi langkah-langkah yang kita jalankan dilindungi Tuhan yang Maha Kuasa,”
pelayanan yang semakin baik, dan sudah jelas dengan menerapkan nilai harap Dirjen.
meminimalkan kebocoran-kebocoran pabean yang sesuai dengan nilai Pada akhir pengarahannya Dirjen
yang selama ini menjadi sorotan transaksi. Dengan demikian diharapkan juga mengharapkan kepada seluruh
masyarakat. pada November nanti kita bisa pejabat untuk tidak segan-segan
“Dengan menjadi institusi mengatasinya. Sedangkan khusus memberikan koreksi kepada Dirjen jika
kepabeanan dan cukai yang efektif dan untuk nilai pabean, dari Direktorat ada hal-hal yang memang perlu
efisien, maka bea dan cukai akan dapat PPKC, akan ada peraturan baru yang dikoreksi, karena menurutnya proses
memulihkan kepercayaan market perlu kita sosialisasikan bersama,” kata pembelajaran kepabeanan dan cukai
forces untuk lebih memilih bea dan Dirjen. juga memerlukan waktu sehingga akan
cukai sebagai institusi yang menangani Lebih lanjut Dirjen mengarahkan un- sangat berterimakasih sekali jika
administrasi kepabeanan dan cukai tuk lebih meningkatkan lagi post audit, terdapat saling koreksi dan pendapat.
dibandingkan dengan menggunakan sehingga akan membantu dalam pen- “Saya berprinsip lebih baik diganti
PSI,” jelas Dirjen. capaian target penerimaan. Sementara ketimbang harus menyalahgunakan
untuk pencegahan penyelundupan, peraturan, dan saya harap ini juga
PENGARAHAN DIRJEN PADA SELURUH perlu ditingkatkan lagi khususnya pada dapat dijadikan prinsip oleh pejabat
PEJABAT ESELON II DAN III kantor-kantor dan pelabuhan-pelabuh- sekalian dalam menjalankan tugas,”
Seusai acara pengambilan sumpah an utama. Untuk meningkatkan tandas Dirjen. adi

EDISI 383 OKTOBER 2006 WARTA BEA CUKAI 53


SEPUTAR BEACUKAI
WBC/ATS

JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berserta staf eksekutif dilingkungan Departemen Keuangan melakukan pertandingan persahabatan
dengan tim voli Forkem (Forum Diskusi Wartawan Keuangan dan Moneter) pada 4 September 2006. Pertandingan persabatan ini dalam rangka memperingati
Hari Keuangan ke-60. Tampak pada gambar kiri Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melancarkan smash ke lawan, dan gambar kanan, Menteri Keuangan
memberi salam kepada kapten tim voli Forkem seusai pertandingan yang dimenangkan oleh tim pejabat Departemen Keuangan dengan skor 2 – 1.
WBC/ATS-SYS

JAKARTA. Dalam rangka memperingati Hari Keuangan ke-60, Departemen Keuangan (Depkeu) RI pada 10 September 2006 menyelenggarakan gerak
jalan santai bagi keluarga besar di lingkungan Depkeu. Acara dibuka oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, ditandai dengan pengangkatan bendera
start (gambar kiri). Acara dimeriahkan juga dengan Tarian Gentong dari Kantor Perbendaharaan Negara Purwakarta. serta panggung gembira yang
menampilkan artis-artis Departemen Keuangan dengan diselingi penyerahan hadiah bagi para pemenang lomba yakni lomba voli, bilyard, dan tenis meja.
DJBC tahun ini hanya meraih juara II dalam lomba voli putra dan putri dan bilyard. Tampak pada gambar kanan, Anggito Abimanyu menyerahkan piala
juara II voli yang diterima oleh Dirjen Bea dan Cukai Anwar Suprijadi.
WBC/ATS

JAKARTA. Usai penyambutan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di garis finish dengan tarian Gentong dalam acara gerak jalan santai pada 10
September 2006, Marching Band Bea dan Cukai pimpinan Frans Rupang juga ikut tampil memeriahkan Hari Keuangan ke-60. Marching Band (gambar kiri)
mendemontrasikan kebolehannya memainkan beberapa lagu diantaranya lagu karya band “Samson” (kenangan yang terindah). Dalam demo ini Menteri
Keuangan ikut menyanyikan lagu tersebut beserta beberapa pejabat lain (gambar kanan).

54 WARTA BEA CUKAI EDISI 383 OKTOBER 2006


WBC/ATS WBC/ATS

JAKARTA. Usai sholat Jumat pada 8 Oktober 2006 di BANDUNG. Bertempat di kediaman Nisfu Chasbullah jalan Cilaki No. 22 Bandung pada 19
Aula Intelijen lantai 4 gedung B diselenggarakan acara Agustus 2006 diselenggarakan acara silaturahmi “Paguyuban Purna Bakti Bea dan Cukai
pisah sambut Direktur P2 dari pejabat lama Endang Tata Bandung” yang dihadiri para mantan pejabat Bea dan Cukai. Paguyuban Purna Bakti Bea dan
dan pejabat baru Erlangga Mantik. Setelah penyampaian Cukai Bandung yang baru dibentuk Mei 2006 ini diketuai Soepardjo, Sekretarias Kristianto,
pesan dan kesan dari pejabat lama dan baru. acara bendahara Melva Marpaung dan sebagai penasehat Nisfu Chasbullah dan Noek Soefoeroh. Bagi
dilanjutkan dengan pembacaan doa serta diakhiri ucapan para pensiunan Bea dan Cukai yang ingin ikut bergabung khususnya yang berdomisili di wilayah
selamat dari seluruh pegawai kepada pejabat baru dan Bandung dapat menghubungi sekretariat paguyuban Jl. Ciheulang No.4A Bandung, telp. (022)
lama, didampingi nyonya. 2511008, HP. 08122009673.
WBC/ATS

JAKARTA. Pada 6 September 2006 diselenggarakan final voli tim putra dan putri Bea dan Cukai dalam rangka Hari Keuangan ke-60 . Tampak pada gambar kanan
tim putra Bea dan Cukai (kostum kuning) melawan tim Direktorat Jenderal Pengelolaan Lelang Negara (DJPLN) dan pada gambar kiri tim putri Bea dan Cukai
(kostum hitam) melawan tim Direktorat Pajak (DJP). Pertandingan yang diselenggarakan di lapangan voli Departemen Keuangan untuk tim putra dimenangkan oleh
tim DJPLN dengan skor 3 – 1 dan untuk putri dimenangkan oleh DJP juga dengan skor 3 – 1.
FOTO : KIRIMAN

JAKARTA. BAPORS Kantor Pusat DJBC dalam rangka Hari Kemerdekaan RI ke-61 menyelenggarakan final voli antara tim Direktorat Teknis Kepabeanan melawan
Tim Sekretariat DJBC. Final yang diselenggarakan pada 4 Agustus 2006 ini dimenangkan tim voli Direktorat Teknis Kepabeanan dengan skor 3 – 1, dan memperoleh
piala bergilir dari Dirjen yang diserahkan oleh Nirwansyah Rahim mewakili ketua BAPORS.

EDISI 383 OKTOBER 2006 WARTA BEA CUKAI 55


SEPUTAR BEACUKAI
FOTO : KIRIMAN WBC/ZAP

MEDAN. Workshop sehari tentang Peran dan Fungsi DJBC dalam Rezim Anti-
Pencucian Uang di Indoneia diselenggarakan pada 15 Agustus 2006. Workshop yang
menghadirkan nara sumber dari PPATK, Bank Indonesia dan DJBC ini diperuntukan
untuk petugas dari Kanwil I DJBC Medan, Kanwil II DJBC Tanjung Balai Karimun, Kanwil JAKARTA. Bertempat di gedung pertemuan kompleks perumahan Bea
III DJBC Palembang dan Kanwil XIII DJBC Aceh. Penyelenggaraan workshop ini Cukai Pasar Minggu Jakarta, dilakukan acara reuni sekaligus
merupakan terakhir setelah sebelumnya diadakan di Jakarta, Bali dan Makassar, memperingati ulang tahun Pusat Pelatihan DJBC (sekarang Pusdiklat
dengan tujuan untuk mensosialisasikan PBC 01/BC/2005 tentang Tatalaksana DJBC) ke 40 pada 20 Mei 2006. Acara yang diselenggarakan oleh alumni
Pengeluaran dan Pemasukan Uang Tunai sebagai peraturan pelaksanaan dari Puspla juga dihadiri oleh Direktur Jenderal Bea dan Cukai Drs. Anwar
UUTPPU (Undang-undang Nomor 15 tahun 2002 sebagaimana telah diamandemenkan Suprijadi dan juga beberapa pejabat eselon II dilingkungan DJBC. Alumni
dengan 25 tahun 2003 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang) dan Peraturan Bank Puspla yang masih aktif juga hadir diantaranya Drs. ZA. Likumahwa dan
Indonesia nomor : 4/8/2002 tentang Tata Cara Membawa Uang Rupiah Keluar atau Drs. Ibrahim Karim yang masing-masing menjabat sebagai Kakanwil VII
Masuk wilayah Pabean RI. Kiriman Subdit PBLP Dit. P2 KP-DJBC DJBC Surabaya dan Direktur Fasilitas Kepabeanan DJBC.
WBC/ATS

JAKARTA. Dharma Wanita Persatuan Kantor Pusat DJBC pada 24 Agustus 2006 menyelenggarakan acara dalam rangka Hari Anak Nasional di Auditorium
Gedung Utama KP-DJBC. Acara dihadiri oleh sekolah taman kanak-kanak yang dibina oleh yayasan DJBC yakni TK Bahtera Cipta Pondok Bambu dan TK Bahtera
Trisna Pasar Minggu. Dalam acara tersebut dilakukan penyerahan cinderamata kepada empat guru pada TK tersebut yang telah lama mengabdi dan yang akan
pensiun, yang dalam hal ini diserahkan oleh Ny. Anwar Suprijadi didampingi Ketua Panitia Ny. Teguh Indayana (foto kiri). Selain itu acara dimeriahkan oleh tarian-
tarian yang dibawakan oleh anak-anak kedua TK tersebut, dan juga paduan suara Dharma Wanita KP-DJBC serta dimeriahkan pula oleh badut-badut lokal. Acara
diakhiri dengan ramah tamah dan foto bersama (gambar kanan).
WBC/ATS

JAKARTA. Seluruh pejabat eselon III, IV dan para pegawai menghadiri acara pisah sambut Pejabat eselon II Direktorat Informasi Kepabeanan dan Cukai
yang diselenggarakan pada 7 September 2006 di Auditorium gedung B KP-DJBC. Pisah sambut dari pejabat lama Jody Koesmendro (sekarang Kakanwil V
DJBC Bandung) kepada pejabat baru Heri Kristiono dan pelepasan Kasubdit Otomasi Sistem dan Prosedur Kepabeanan dan Cukai Agus Sudarmadji
(sekarang Kepala KPBC Merak). Acara diawali kesan dan pesan kedua pejabat serta dari pegawai yang diwakili oleh pegawai senior dan dilanjutkan
dengan penyerahan kenang-kenangan kepada Jody Koesmendro yang diserahkan oleh pejabat baru Heri Kristiono. Acara diakhiri ramah tamah dengan
makan siang bersama diiringi dengan organ tunggal Alan Marton didampingi artis penyanyi ibukota.

56 WARTA BEA CUKAI EDISI 383 OKTOBER 2006


WBC/ATS

JAKARTA. PT. Dwipa Manunggal Containa untuk pertama kali menyelenggarakan kegiatan lomba dalam rangka memperingati hari Kemerdekaan RI ke-61
dilingkungan pelabuhan Tanjung Priok yakni pertandingan Futsal, dorong forklift, bulutangkis dan voli. Dalam pertandingan tersebut Kepala Hanggar Bea dan Cukai
ikut tiga kategori lomba yakni dorong forklift, bulutangkis dan voli. Tampak pada gambar kiri, foto bersama dua tim dalam final voli yang diselenggarakan pada 16
Agustus 2006 antara Tim Kanwil IV DJBC Jakarta yang dimotori oleh Korlak Hanggar Tanjung Priok II Machmud Ali, melawan tim PT. Glorius Interbuana (Forwarder),
yang berakhir dengan skor 3 – 2 dimenangkan tim PT. Glorius Interbuana. Dalam penyelenggaraan lomba ini dari seluruh hasil pertandingan tersebut Bea dan Cukai
dinobatkan menjadi juara umum dan memegang piala bergilir dari PT. Dwipa Manunggal Containa yang dalam hal ini diserahkan langsung oleh Direktur Utama
kepada Machmud Ali (mengangkat piala) pada 24 Agustus 2006 di Kelapa Gading Sport Club seperti tampak pada gambar.
FOTO : BENDITO

DENPASAR. Jumat 15 September 2006, bertempat diaula Kanwil VIII DJBC Denpasar, berlangsung acara Sertijab dan Pisah Sambut Pejabat Eselon III di lingkungan
Kanwil VIII. Tampak dalam gambar, KakanwilVIII Heryanto Budi Santoso menyaksikan penandatanganan naskah serah terima jabatan dan menyerahkan cinderamata
kepada kedua pejabat yang akan pindah ketempat tugas yang baru yaitu Aziz Syamsu Arifin dan Ngadiman. Adito, Denpasar
FOTO : BENDITO

DENPASAR. Kamis 14 September 2006, KPBC Ngurah Rai menyelenggarakan Sosialisasi SAP PDE Manifes yang dihadiri oleh Agen Penerbangan, Ground
Handling, BPS dan Bank Indonesia. Tampil sebagai pembicara pada kesempatan tersebut, Susiwijono Kasubdit Otomasi Sistem dan Prosedur Direktorat IKC (pada
saat sosialisasi menjabat sebagai Kasubdit Manejemen Resiko). Adito, Denpasar

EDISI 383 OKTOBER 2006 WARTA BEA CUKAI 57


SEPUTAR BEACUKAI
FOTO : BENDITO FOTO : BENDITO

DENPASAR. Kamis 17 Agustus 2006, jajaran DENPASAR. Rabu, 9 Agustus 2006, Kakanwil VIII DJBC Denpasar Heryanto Budi Santoso,
Perwakilan Departemen Keuangan Republik Indonesia dengan didampingi Kepala KPBC Atapupu Agung Saptono melakukan kunjungan kerja ke
Propinsi Bali menggelar upacara bendera merayakan Makodam IX/Udayana. Kunjungan ini dimaksudkan untuk lebih meningkatkan kerjasama antara
HUT Kemerdekaan ke-61 Republik Indonesia di DJBC, utamanya Kanwil VIII dengan TNI dalam melakukan pengawasan di wilayah perbatasan
halaman Gedung Keuangan Negara I Niti Mandala RI – Timor Leste. Dalam kunjungan kali ini Kakanwil VIII diterima oleh Pangdam IX / Udayana
Renon. Tampil sebagai Pembina Upacara adalah Mayjen TNI Zamroni diruang kerjanya. Diakhir kunjungan Kakanwil VIII menyerahkan
Kepala Perwakilan Depkeu RI Propinsi Bali. Adito, cinderamata berupa profil Kanwil VIII untuk lebih memperkenalkan Kanwil VIII khususnya KPBC
Denpasar Atapupu. Adito, Denpasar
FOTO : BAMBANG WICAKSONO FOTO : KIRIMAN

SURABAYA. Pemotongan tumpeng oleh Kakanwil VII Surabaya Zeth BEKASI. Poliklinik KPBC Bekasi bekerjasama dengan Laboratorium pada
Likumahwa dalam rangka HUT RI ke-61 dilakukan usai upacara HUT RI yang tanggal 14 September 2006 menyelenggarakan pemeriksaan kesehatan
dipimpin langsung oleh Kakanwil VII DJBC Surabaya. Upacara dan pemotongan lengkap bagi pegawai. Tampak pada gambar Kepala KPBC Bekasi Istyastuti
tumpeng diikuti oleh pagawai dan pejabat dilingkungan Kanwil VII DJBC Wuwuh Asri didampingi dokter Victoria dan para pegawai sedang antri rontgen
Surabaya. Bambang Wicaksono, Surabaya dihalaman belakang kantor. Kiriman KPBC Bekasi
FOTO : BENDITO

DENPASAR. Dalam rangka merayakan HUT Kemerdekaan Ke-61 Republik Indonesia, Pemprov Bali menyelenggarakan Pameran Pembangunan yang berlangsung
mulai tanggal 14 – 23 Agustus 2006 di lapangan Kapten Japa Padanggalak Denpasar. Perwakilan Depkeu Propinsi Bali ikut ambil bagian dalam pameran kali ini. Tampak
dalam gambar, Wagub Bali I Gusti Alit Kelakan menabuh kulkul sebagai tanda pembukaan pameran pembangunan, dan Kakanwil VIII DJBC Denpasar berfoto bersama
dengan panitia di Stand Depkeu dengan latar belakang bahan display dari Direktorat Jenderal Bea Cukai. Adito, Denpasar

58 WARTA BEA CUKAI EDISI 383 OKTOBER 2006


FOTO : BENDITO
DENPASAR. Dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI yang ke-61,
Keluarga Besar Kanwil VIII DJBC Denpasar mengelar perlombaan Catur, Tenis Meja,
Bola Volley, serta Sepak bola terong yang bertujuan untuk semakin memperkuat rasa
kekeluargaan diantara pegawai dilingkungan Kanwil VIII dengan motto Sport For
Togetherness, sebagai Kordinator acara ini adalah Hanif AZ. Tampak dalam gambar
Kakanwil VIII Heryanto sedang mengikuti lomba sepakbola terong dan Kakanwil sedang
memotong tumpeng untuk merayakan HUT RI. Acara ini berlangsung dari tanggal 8-25
Agustus 2006. Adito, Denpasar

FOTO : KIRIMAN

FOTO : DONNY ERIYANTO

BEKASI. Kepala KPBC Bekasi Istyastuti Wuwuh Asri (baju kuning) foto
bersama dengan Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) KWBC V
Bandung Ibu Joko Wiyono (duduk nomor 4 dari kanan) beserta Ketua-
BALIKPAPAN. Bertempat di Musholla Baitut Taqwim Kanwil X ketua DWP Persatuan KPBC se-Jawa Barat beserta jajarannya dalam
DJBC Balikpapan, pengurus masjid secara rutin setiap 2 minggu acara pertemuan tiga bulanan. KPBC Bekasi dalam pertemuan tersebut
sekali mengadakan pengajian. Kegiatan yang dimaksudkan sebagai yang diselenggarakan pada tanggal 3 Agustus 2006 menjadi tuan rumah.
siraman rohani diikuti seluruh pegawai muslim di Kanwil X Acara diisi dengan beberapa kegiatan diantaranya lomba kuis, Lomba
Balikpapan. Seperti tampak dalam gambar, Ust. Rahmat Abu Zahra pengetahuan tentang wanita dan lain sebagainya. Selain itu acara juga
menyampaikan ceramah bertema “Syukur Nikmat” pada tanggal 10 dimeriahkan dengan pemberian door prize dan diakhiri dengan ramah
Agustus 2006. Don’s, Balikpapan tamah. Kiriman KPBC Bekasi

INFO PERATURAN
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI
Per Agustus 2006
PERATURAN PERIHAL
No. Nomor Tanggal

1. P-11/BC/2006 08-08-2006 Perubahan Ketiga Atas Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor KEP-
205/BC/2003 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Tatalaksana Kemudahan Impor
Tujuan Ekspor dan Pengawasannya
2. P-12/BC/2006 15-08-2006 Penyelesaian Jasa Layanan Pertukaran Data Elektronik (PDE) Kepabeanan
Dalam Rangka Penyerahan Rencana Kedatangan Sarana Pengangkut (RKSP),
Inward Manifest dan Outward Manifest
3. P-13/BC/2006 15-08-2006 Pengembalian Cukai Atas Barang Kena Cukai Yang Dimusnahkan Atau Diolah
Kembali
4. P-14/BC/2006 15-08-2006 Pengembalian Cukai Atas Pita Cukai Yang Rusak Atau Tidak Dipakai
5. P-15/BC/2006 25-08-2006 Perubahan Atas Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor P-10/BC/2006
Tentang Tata Cara Penyerahan dan Penatausahaan Pemberitahuan Rencana
Kedatangan Sarana Pengangkut, Manifest Kedatangan Sarana Pengangkut, dan
Manifest Keberangkatan Sarana Pengangkut.

SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI


Per Agustus 2006
SURAT EDARAN
No. Nomor Tanggal PERIHAL

1 SE-27/BC/2006 15-08-2006 Petunjuk Pelaksanaan Pembayaran Biaya Pengganti, Pengembalian Berkas


Pbck-3 Dan Pengisian Formulir Ck-2 Dan Ck-3

EDISI 383 OKTOBER 2006 WARTA BEA CUKAI 59


KOLOM

Oleh: (Alm.) Dibyosusilo*

“Pola Pembinaan SDM”


Bea dan Cukai
YANG TRANSPARAN
T
ulisan ini hanyalah merupakan si yang dapat menghambat tercapainya l Keselarasan antar kepentingan dinas
telaah untuk mencermati dan tujuan. dan perorangan.
menggaris bawahi tulisan (Alm.) Dalam tulisan “urun rembug” l Ajang kompetisi positif.
Bp. Moerdoko berjudul “urun rembug” tersebut, disebutkan kondisi teritorial l Sejauh mungkin mengurangi
(sumbang saran) yang disampaikan intern Bea dan Cukai adalah bersifat subyektifitas.
kepada (mantan) Dirjen BC Bapak majemuk antara lain : l Sistem “karir” dan “merit”.
Soehardjo, tanggal 5 Oktober 1992 (a) tempat kerja dan jenis kerja yang
(buku ini terdapat di Perpustakaan KP menyebabkan perbedaan dalam b.) Dari Tulisan Sdri. Dian Jusrijati,
DJBC) , dikaitkan/dipadukan dengan memperoleh dalam tambahan rejeki, baik S.E. yang berjudul “Promosi, Mutasi dan
tulisan Sdri. Dian Jusriyati, SE, dengan dengan cara yang masih dipandang Koneksi”
judul “Promosi, Mutasi dan Koneksi” memakai “irama” mapun dengan “main Dalam tulisan Sdri. Dian Jusrijati, yang
(Warta Bea dan Cukai edisi 375 Bulan kayu” (tempat enak dan tempat tidak berjudul “Promosi, Mutasi dan Koneksi”,
Februari 2006) enak). (b) masalah rekrutmen (pengadaan pada intinya juga mengulas kerawanan-
pegawai) yang berasal dari berbagai kerawanan dan penyakit organisasi di
ARTI PENTING POLA PEMBINAAN macam latar belakang tingkat pendidikan. tubuh Bea Cukai, sebagai akibat belum
SDM Kondisi tersebut mempunyai potensi untuk ada tolak ukur yang baku, tertulis dan
a.) Dari tulisan Bpk Moerdoko terdapat timbulnya kerawanan-kerawanan seperti : transparan khususnya dalam
pengakuan tentang pentingnya SDM: l Tumbuhnya isu-isu kelompok yang kebijaksanaan promosi dan mutasi.
l …demikian pula sewaktu ditunjuk menjurus kearah rivalitas/kompetisi “Kebijaksanaan yang cenderung subj-
menjabat Kepala Bagian Kepega- yang tidak sehat dan tidak masuk akal ektif dan tidak ada tolak ukur tertulis-
waian DJBC tahun 1983-1986, yang berdampak muncul dan nya, akan berakibat “bias”. Artinya dari
dibandingkan pengalaman Teknis suburnya keresahan (kelompok TP sudut pegawai, masing-masing
Kebeacukaian, ternyata masalah dan TRIP; kelompok STIKN dan mengambil langkah kompulsif, dan
personalia lebih memerlukan Penilik; kelompok Pasar Minggu, IIK, dari sudut pemegang kebijaksanaan
ketekunan sekaligus kecermatan Sarmud, dan Akuntan). terbuka peluang adanya “koneksi”
yang berhati-hati dan adil, karena l Surat Kaleng dan Katebelece dalam arti negatif. Misalnya,
disini terletak kekuatan… l Suburnya iri hati, pilih kasih, budaya pengertian “prestasi” bisa diartikan
l Masalah personalia adalah pen- “ngatok”, setor “upeti”, dsb. dengan bermacam leksikal padahal
ting, karena dalam setiap pelaksa- prestasi adalah syarat untuk promosi,
naan tugas, motto “the man behind Dalam upaya untuk meminimalkan muncul isu adanya pilih kasih terhadap
the gun” tetap berlaku walaupun risiko kerawanan-kerawanan tersebut dan pegawai atau sekelompok pegawai
teknologi semakin maju (kepega- di lain pihak untuk memacu tumbuhnya tertentu dengan julukan “orang kuat”
waian merupakan garis depan partisipasi dan motivasi positif, perlu dipi- sehingga hampir tak tersentuh oleh
organisasi). kirkan adanya Pola Jalur Karir Jabatan, siapapun, karena sering nongol untuk
Pola Mutasi, Pola Promosi, Persyaratan unjuk badan, unjuk kerja, unjuk gigi,
Maksud dari tulisan tersebut tidak lain Jabatan, Tolak Ukur Prestasi, dan dan yang paling menyesakkan unjuk
bahwa akhirnya sumber daya manusialah sebagainya. Singkatnya penyakit-penyakit dana”. (ringkasan penulis)
sebagai “unsur penentu” dalam setiap organisasi itu muncul antara lain
upaya untuk mencapai tujuan. Kesadaran disebabkan belum adanya Pola Pembi- Sangat yakin dan dapat memperkira-
tersebut telah diketahui dan menjadi pen- naan SDM yang dibakukan dalam suatu kan bahwa Sdri. Dian belum pernah
dapat umum, oleh karena itu tidak menjadi sistem menuju kearah Peningkatan membaca bahkan melihat buku “urun
permasalahan lagi. Yang menjadi masalah Profesionalisme. rembug” tersebut, tapi terdapat “benang
adalah “manusia yang bagaimana” dan Dalam “urun rembug” tersebut merah” yang sejalan dalam alur pemikiran,
“bagaimana mengelola dan mendayagu- tersirat petunjuk bahwa Kebijaksanaan solusi dan harapan akan perlunya dibuat
nakan SDM tersebut untuk mencapai Personalia harus berdasar dan meng- Pola Pembinaan SDM yang baku dalam
tujuan”. acu Undang-undang Nomor 8 Tahun suatu sistem menuju ke arah
Kekurangan dalam hal perlakuan kea- 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawai- peningkatan profesionalisme dalam
dilan, ketekunan, kecermatan, dan kehati- an; dan bahkan harus merupakan tubuh Bea Cukai.
hatian dalam kebijaksanaan pengelolaan penjabaran dan pelaksanaannya. Ada- Sehingga dapat disimpulkan bahwa
SDM dapat menyebabkan timbulnya kera- pun asas-asas Undang-undang Nomor dambaan dan harapan akan terciptanya
wanan-kerawanan dan penyakit organisa- 8 Tahun 1974 tersebut antara lain: Pola Pembinaan SDM tersebut (untuk me-

60 WARTA BEA CUKAI EDISI 383 OKTOBER 2006


minimalkan risiko kerawanan dan menja- untuk itu mutlak harus jelas alat ukurnya. Sebagaimana dimaklumi bahwa
ga sejauh mungkin tegaknya rasa keadil- Kalau untuk mengetahui “panjang” atau tujuan mutasi (tour of duty dan tour of
an) adalah hal yang sangat wajar, alami “jarak” dengan ukuran meter/mil. Kalau area), antara lain :
dan manusiawi, karena bertumpu pada untuk mengukur berat, ukurannya kg/ton. l untuk mengurangi potensi kolusi
“akal sehat” (common sense) dan “nurani Demikian terhadap kemampuan manusia, antara pegawai dan market forces
bening” yang bersemayam pada setiap manusia mempunyai kemampuan yang l memberikan pengayaan
manusia. Walaupun terpaut jauh dalam “terlihat” dan “tidak terlihat”. Untuk menilai pengalaman dan pematangan sikap
ukuran rentang generasi (Bpk. Moerdoko kemampuan yang “terlihat” seperti kese- l serta memberikan pemerataan
tahun 1983 dan Sdri. Dian tahun 2006) hatan, kecerdasan relatif lebih mudah de- dalam kesempatan memperoleh
pengamatan dan kesimpulannya, sejalan. ngan menggunakan tes fisik atau tes IQ. keadilan.
Namun terhadap kemampuan “tidak
c.) Contoh-contoh permasalahan terlihat” seperti kejujuran, integritas, komit- Tujuan tersebut harus selalu menjadi
Promosi dan Mutasi (dalam buku “urun men ukurannya sangat sulit. Maksimal pedoman atau acuan. Patut dicatat dalam
rembug”) hanya dapat diamati dari indikator-indika- tour of duty terdapat beberapa jenis penu-
Promosi tornya. Padahal ini maha penting (Knowl- gasan, antara lain bidang Cukai, Pabean,
Sebagai akibat dari kemajemukan edge is Power, but Character is More) Sarhub, Auditor, P-2, Sekretariat bahkan
dalam tubuh Bea Cukai, apabila dari Arsip dan Perpustakaan. Sedangkan
masing-masing tingkat dan latar belakang Mutasi dalam tour of area dikenal adanya
pendidikan tersebut pada suatu saat yang Dalam pembinaan personil diamanat- Wilayah Barat (Sumatra), Wilayah Tengah
sama dapat mencapai pangkat yang kan oleh Undang-undang Nomor 8 Tahun (Jawa), dan Wilayah Timur (Kalimantan,
sama, sedangkan jumlah lowongan 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian Sulawesi, Ambon, Irja, NTT/NTB).
jabatan yang sesuai dengan pangkat untuk “sejauh mungkin menyelaraskan Disini juga diingatkan adanya dua
tersebut lebih kecil/lebih sedikit; timbul antara kepentingan dinas dan kepenting- fenomena yang menarik menurut Mantan
masalah dalam memilih mana yang harus an perorangan”. Namun apabila terjadi Mendikbud Fuad Hasan yang dimuat di
dipertimbangkan lebih dulu untuk mengisi perbenturan, kepentingan dinaslah yang Harian Kompas tanggal 13 Januari 1987
jabatan tersebut (promosi). harus didahulukan. Jangka waktu mutasi antara lain sebagai berikut :
Misalnya : ditentukan antara 2 (dua) sampai 5 (lima) l Surat kaleng ; apakah isinya keluhan,
- SMA pangkat III/a masa kerja : laporan atau fitnahan tempatnya tetap
18 tahun. disampah. Hanya pengecut, yang
- Sarmud pangkat III/a masa kerja melempar batu sembunyi tangan.
: 13 tahun NAMUN TERHADAP Penulisnya biasanya menderita
- Sarjana pangkat III/a masa kerja
: 4 tahun
KEMAMPUAN “TIDAK kekerdilan jiwa.
l Kalung kucing ; ini merupakan
TERLIHAT” SEPERTI terjemahan keliru untuk cortabelle
Jumlah personil III/a : 90 orang, yang dikenal dengan kattabelletje.
lowongan eselon IV : 40 orang. Memang KEJUJURAN, INTEGRI- “Jadi tak ada sangkat pautnya dengan
sebagai pertimbangan menurut peraturan
kepegawaian dapat dipecahkan sesuai
TAS, KOMITMEN kalung atau kucing,” kata Fuad.
Secara bebas dan ilustratif Mendikbud
dengan daftar urut kepangkatan (DUK). UKURANNYA SANGAT menerjemahkan dengan kalung
Tetapi sering ada pemikiran oleh karena kucing, karena genta mungil yang
belum seragam serta mantapnya SULIT. bergantung pada leher kucing
pendidikan, dalam praktek pangkat/ memang menjadi sinyal bagi
golongan belum tentu mencerminkan penerimanya. “Tetapi kucing yang
tingkat kemampuan, atau kalau harus tahun disesuaikan dengan tersedianya berkalung genta, tak akan pernah
“urut kacang” kapan kesempatan maju anggaran. berhasil menangkap tikus”.
bagi generasi berikutnya, yang mungkin Demikian juga dalam pelaksanaan
lebih baik kualitasnya, luntuk mutasi, secara sederhana dapat dikatakan Barangkali Ditjen Bea dan Cukai pada
mendapatkan giliran memberikan pada dasarnya setiap pegawai perlu atau saat ini masih menghadapi kasus-kasus
sumbangsih kemampuannya (merit). butuh 3 (tiga) hal yang dalam bahasa jawa serupa dalam promosi dan mutasi,
Pada saat itu di DJBC, selalu diringkas menjadi 3 J yaitu : paparan ini mungkin dapat dipergunakan
kekurangan jatah baik Sespa, Sepadya, l Jenang (rejeki) : sandang, pangan sebagai acuan.
Sepala maupun Sepada. Sebagai dan papan. Sebagai perbandingan, pembinaan
perbandingan dan terobosan apakah l Jeneng (jabatan, pangkat) : karier. personil dilingkungan TNI dan POLRI
tidak mungkin diatur sebagai berikut : l Jenak (ketenangan) : misal, dekat dapat terlaksana dengan baik oleh karena
Untuk jabatan eselon III, kecuali bagi keluarga. adanya sistem yang relatif baku sejak
yang telah lulus Sepadya atau punya “rekrutmen” sampai “pengakhiran tugas”.
kualifikasi Master di tentukan dengan tes Dalam memindahkan seseorang un- Walaupun tidak semua yang baik untuk
dari Lembaga Manajemen Independen tuk kepentingan dinas, perlu diupayakan organisasi TNI dan POLRI cocok diterap-
seperti LPEM UI (diumumkan dan sejauh mungkin agar minimal menda- kan di organisasi Pegawai Negeri Sipil
disosialisasikan) dengan syarat : pangkat patkan salah satu dari 3 (tiga) J terse- khususnya Ditjen Bea dan Cukai. Tetapi
minimal III c eselon IV, umur maks. 50 but, supaya timbul gairah dan motivasi tidak ada jeleknya memetik pengalaman
tahun, kesempatan tes 2 (dua) kali atau postif dalam melaksanakan tugas. dan penerapan prinsip-prinsip pembinaan
kalau perlu persyaratan lain seperti Manakala salah satu dari 3 (tiga) J tidak personil TNI dan POLRI yang dapat
penguasaan bahasa asing dan komputer. didapatkan, berdasarkan pengalaman berlaku umum, disesuaikan dengan
Bagi yang sudah 2 (dua) kali tidak akan timbul perasaan negatif yang dapat kondisi dan situasi setempat.
lulus tidak dapat dipertimbangkan lagi diringkas menjadi 2 (dua) J yaitu : Dalam hubungannya dengan arti
untuk menduduki jabatan eselon III. l Jendhel (terpasung di suatu penting dari Pola Pembinaan SDM yang
Demikian juga untuk menduduki jabatan tempat) : merasa dianaktirikan. transparan, sebagai analog patut dicatat
eselon II dan IV perlu ditentukan l Jeleh (putus asa dan apatis) : tidak tulisan Solahuddin Wahid yang berjudul
persyaratannya sebagaimana diatas. bergairah, justru menjurus tidak “Sumber Manusia Tak Berdaya” (Suara
Secara filosofis hakekat “memilih” ada- produktif dan bisa menjadi beban/ Pembaruan, 21 Februari 2006) antara lain:
lah menilai, inti menilai adalah mengukur, merusak organisasi. ”Tanpa upaya serius membenahi pendidik-

EDISI 383 OKTOBER 2006 WARTA BEA CUKAI 61


KOLOM
an/pola pembinaan personil, maka tidak dan masalah bersama yang harus lunak (software); – Perangkat keras
mungkin kita memiliki Sumber Daya dipecahkan secara bersama- (hardware)
Manusia, kita hanya akan memiliki sama, agar semua aliran b. Perangkat relatif adalah – Perangkat
Sumber Manusia Tak Berdaya”. pemikiran dapat tertampung dan Otak (brain ware) yang bukan saja
hasilnya adalah merupakan karya berarti kecerdasan, kepintaran tetapi
LANGKAH-LANGKAH DIREKTORAT “kebersamaan”. Anggota tim terdiri juga kekenyalan nalar ; - Tak kalah
JENDERAL BEA DAN CUKAI dari wakil : Penilik 1963, Puspla pentingnya adalah perangkat mental
Kronologis Upaya Pasar Minggu 1968, IIK 1977, IIK (mental ware).
Sebenarnya pimpinan DJBC dari (Umum) 1978, Sarmud 1973 dan Gabungan perangkat keras (absolut
waktu ke waktu juga sudah menaruh Sarjana Akuntan 1979. ware) dan perangkat relatif (relatif
perhatian terhadap masalah Pembinaan b. Draft dari rancangan tersebut, se- ware) disebut sebagai
Personil, terbukti : telah selesai dikirimkan ke seluruh PRODUKTIFITAS MULTI FAKTOR.
1. Pada tahun 1979, saat Dirjen dijabat wilayah untuk mendapatkan Setelah itu masih perlu :
oleh Bpk. Tahir (Sekditjen. Bpk. Koes- tanggapan dan masukan. c. Faktor-faktor budaya, kerja keras,
mayadi, Kabag Kepeg. Bpk. Karyoso) Selanjutnya disempurnakan dalam disiplin, sifat inovatif dan lain
pernah dibentuk Tim Kepegawaian. pleno dengan mengikutsertakan/ sebagainya (CONDITIONAL WARE).
masukan dari : Pakar/Kampus, Hasil interaksi dari Produktifitas Multi
2. Pada tahun 1982, saat Dirjen dijabat Biro Kepegawaian Depkeu, BAKN, Faktor dengan Conditional Ware telah
oleh Bpk. Wahono (Sekditjen. Bpk. Bagian Personalia TNI-Polri, Para mengintroduksi satu konsep yang
Abdul Masis, Kabag Kepeg. Bpk. Kar- Senior/Pensiunan BC. disebut PRODUKTIFITAS PRESTASI.
yoso) pernah diterbitkan Surat Edaran c. Setelah selesai, oleh Dirjen akan Padahal Pola Pembinaan SDM mung-
Dirjen BC No. : SE-163/BC/1982 diajukan kepada Menteri Keuang- kin hanya termasuk perangkat lunak
tanggal 23 Agustus 1982, tentang an untuk mendapatkan rekomen- (software) saja. Jadi bagian kecil dari
Pedoman Kebijaksanaan Kepegawai- dasi dengan maksud agar supaya syarat penopang keberhasilan sistem.
an Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. lebih mengikat walaupun jabatan
Penerapan dan pelaksanaan SE Dirjen setiap saat dapat berganti. Demikian juga tulisan English
tersebut terhambat, dengan terbitnya d. Pelaksanaan penyusunan Nainggolan dengan judul “Pengangkatan
INPRES No. 4 tahun 1985 yang rancangan tersebut sesederhana PNS Dalam Jabatan Struktural” (Suara
akibatnya menggoyahkan sendi-sendi mungkin (baik tempat dan waktu), Karya, Mei 1994) antara lain
tubuh Direktorat Jenderal Bea dan yang penting “semangatnya” . …”Obyektifitas akan terwujud apabila
Cukai, baik menyangkut kewenangan/ pejabat atau pimpinan instansi masing-
jatidiri, organisasi tata kerja dan perso- masing dapat menghilangkan unsur
nil. Sehingga seluruh potensi Bea dan kepentingan pribadi atau subyektifitasnya.
Cukai pada saat itu terserap ke arah
MASALAH “ADIL” Bagaimanapun bagusnya peraturan
upaya untuk tetap “survive”. ADALAH SULIT DAN apabila tidak ada kemauan untuk
Keberanian dan keberhasilan mener- menerapkan secara konsisten maka
bitkan SE tersebut adalah merupakan SANGAT RELATIF. peraturan tersebut hanya merupakan ke-
upaya positif dan patut dicatat, bahkan kuatan di atas kertas. Sebaliknya, sekali-
prinsip-prinsip dan kearifan yang pun suatu peraturan kurang mendukung
terkandung didalamnya mungkin 4. Pada tahun 2002, saat Dirjen dijabat atau banyak kelemahannya, akan tetapi
masih relevan dan berguna sebagai oleh Bpk. DR. R.B. Permana Agung/ pejabat tersebut melaksanakannya secara
bahan untuk dikaji dan dikembangkan Eddy Abdurachman (Sekditjen. Bpk. arif bijaksana, obyektif, maka peraturan
sesuai dengan situasi dan kondisi. Thomas Sugijata, Kabag Kepeg. Bpk. tersebut akan lebih sempurna”. (Justru
Dalam rangka alur rumusan : Oentarto Wibowo) dibentuk Tim Pra- Pejabat dan Pimpinan Instansi lah yang
Kesinambungan, Peningkatan, karsa Peningkatan Integritas Pegawai. pertama-tama harus terikat dengan
Koreksi, dan Pembaharuan yang ketentuan Pola Pembinaan SDM).
terus menerus tiada henti. KENDALA DAN HAMBATAN Sementara itu di lain pihak ada juga
Mungkin muncul pertanyaan, menga- yang berpandangan skeptis, karena
3. Pada tahun 1988, saat Dirjen dijabat pa sampai saat ini Bea Cukai belum juga dengan adanya Pola Pembinaan SDM
oleh Bpk. Hardjono (Sekditjen. Bpk. berhasil merealisasikannya? Untuk mem- yang transparan justru akan menimbulkan
Martono Sukastowo, Kabag Kepeg. buat Pola Pembinaan SDM yang baku, gejolak yang dapat mendorong maraknya
Bpk. Ibrahim A. Karim) dibentuk Tim adil, seimbang, transparan, layak terap, protes-protes dan bermacam-macam
Kepegawaian dengan ketua Bpk. berkesinambungan serta lestari ternyata tuntutan; lebih-lebih masalah “adil” adalah
Ibrahim A. Karim, yang bertugas untuk mudah diucapkan tetapi sulit untuk mewu- sulit dan sangat relatif.
membuat draft (rencana) : judkannya. Merumuskan sesuatu yang Kekuatan manusia terletak pada
- Pola Jalur Karir Jabatan berhubungan dengan manusia adalah hal “kebersamaan” dan “kerjasamanya”. Oleh
- Pola Mutasi dan Promosi yang sangat pelik karenanya memerlukan karena itu semuanya diharapkan peduli
- Ukuran Penilaian Keberhasilan kajian yang mendalam, belum lagi me- dan turut bertanggung jawab mendorong
Tugas/Prestasi nyangkut kelembagaan yang diserahi tu- terhadap terciptanya habitat/lingkungan
- Syarat-syarat Jabatan gas sebagai perumus, pelaksana, penga- yang nyaman, dimana dapat berlangsung
was, dan pengkaji agar selalu sesuai de- ajang kompetisi sehat dan fairplay. Ibarat
Karena inilah masalah yang penting ngan tuntutan jaman dan tempat. Integri- permainan sepak bola, tersedia arena/
dan mendesak, namun secara berta- tas dan komitmen menjadi persyaratan lapangan yang mulus, aturan main
hap akan disusul pembahasan pola- pokoknya. Disinilah perlunya dipertim- yang jelas dan transparan, serta wasit
pola lainnya yang berhubungan de- bangkan adanya “Dewan Jabatan”. yang adil-tidak memihak.
ngan masalah SDM dari sejak proses Patut disimak tulisan Bpk. DR. R.B.
rekrutmen sampai pengakhiran tugas. Permana Agung, yang berjudul Beberapa PERANAN AGAMA
Butir-butir pengarahan Dirjen Aspek “Makro” dari CFRS (WBC edisi 193 T.B. Simatupang dalam tulisannya
Hardjono, antara lain : bulan Desember 1990) yang pada intinya yang berjudul “Persiapan Doktrin,
a. Anggota Tim terdiri dari semua dikemukakan, bahwa suatu sistem dapat Kader, dan Lembaga” (Kompas 26 April
unsur kelompok yang ada, dengan berjalan dan berhasil kalau ditopang oleh : 1985), menyatakan ”…tanpa kesadaran
alasan karena ini masalah besar a. Perangkat absolut adalah – Perangkat tentang dimensi teologis, masalah

62 WARTA BEA CUKAI EDISI 383 OKTOBER 2006


politik, ekonomi dan sosial akan diha- selaras dengan makna keadilan sosial keadilan) dapat terwujud dan terlaksana
dapi secara dangkal…” dari tafsir Quraish Shihab terhadap Al dengan benar, diharapkan akan tercipta
Demikian pula DR. Nurcholis Madjid, Baqarah (2) :148, dan Al Zumar (39) :9 kondisi yang dapat menuntun langkah
dalam bukunya “Islam, Doktrin dan yaitu : “mempersamakan dalam kesem- kearah lajur dan jalur yang juga benar (on
Peradaban” menulis antara lain, “Dan dari patan mengukir prestasi”. the right track), menuju masyarakat Bea
penuturan sekitar Adam (dan istrinya, Juga selaras definisi Kamus Besar dan Cukai yang aman sejahtera.
Hawa) dapat disimpulkan bahwa agama Bahasa Indonesia “…sehingga setiap Upaya sungguh-sungguh untuk men-
atau, lebih tepatnya, berbagai ajaran (kali- anggota masyarakat memiliki kesem- jabarkan, melaksanakan serta menegak-
mat) dari Tuhan itu adalah untuk patan yang sama dan nyata untuk tum- kan “keadilan” dalam konteks dan lingkup
melengkapi manusia agar ilmu pengeta- buh berkembang sesuai kemampuan Ditjen Bea dan Cukai, kiranya juga dapat
huannya yang menjadikannya diangkat masing-masing”. dikatakan sebagai melaksanakan
sebagai penguasa di bumi tidak justru Dengan demikian dapat disimpulkan “amanah/amal”, “kebajikan” (kasih
membuatnya sesat dan menjerumuskan- asas-asas yang tersirat dalam Undang- sayang), “dharma” atau ”laku”.
nya kepada kesengsaraan. Atau, sebut- undang Nomor 8 Tahun 1974 dapat K.H. Mustofa Bisri mengingatkan
kanlah dalam bahasa Kontemporer, dikategorikan sebagai “keadilan sosial”. dalam tulisannya di harian Indo Pos
orientasi ilmiah manusia dilengkapi Selanjutnya Pola Pembinaan SDM yang tanggal 20 Februari 2006 sebagi berikut ;
dengan, dan harus dibimbing oleh nilai merupakan peraturan pelaksanaan dan Adil : Sulit, Tapi Harus.
rohaniah”. penjabaran dari Undang-undang Nomor 8 Berlaku Adillah !…itu dekat kepada
Tahun 1974 tersebut, kiranya juga dapat takwa…(QS Al Maidah (5) :8)
Makna Keadilan Sosial dikatakan sebagai salah satu usaha
Agama apapun pasti bermaksud me- sungguh-sungguh untuk menegakkan PENUTUP
nuntun manusia ke arah “adil” dan “sejah- keadilan. Korps kita, Direktorat Jenderal Bea
tera”. Dalam agama Islam makna “keadil- dan Cukai pernah merasakan pahit dan
an sosial” menurut tafsir Quraish Shihab Makna Kesejahteraan Sosial sakitnya mendapatkan stigma dari
dalam bukunya Wawasan Al-Quran, hal. Dari buku Wawasan Al-Quran, masyakarat yang intinya : “Bea Cukai
124 : Alquran menetapkan bahwa salah karangan Quraish Shihab dikatakan, telah menistakan dirinya sendiri, maka
satu sendi kehidupan masyarakat sejahtera menurut Kamus Besar Bahasa patut untuk dinistakan”. Mimpi buruk ini
adalah keadilan. Tidak lebih dan tidak Indonesia adalah aman, sentosa, makmur, terjadi pada tahun 1985 pada saat
kurang. selamat (terlepas) dari segala macam terbitnya Inpres Nomor 4 Tahun 1985. Dan
Hal 125 : Setiap anggota masyarakat gangguan, kesukaran dan sebagainya. sampai saat ini kiranya sayup-sayup
dituntut untuk Fastabiqul Khairat/ masih terdengar suara-suara miring,
berlomba-lomba dalam kebajikan (Al bahkan Menkeu DR. Sri Mulyani Indrawati
Baqarah (2):148). Setiap perlombaan memberikan sinyal dengan menyatakan :
menjanjikan “hadiah”. Disini hadiahnya DISINILAH PERLUNYA “Saya Rasa Tantangan Paling Besar Dari
adalah mendapatkan keistimewaan bagi
yang berprestasi. Tentu akan tidak adil jika
DIPERTIMBANGKAN ADA- Bea Cukai Adalah Reputasi” dan “Saya
Rasa Masih Jauh Kita Mengatakan Bahwa
peserta lomba dibedakan atau tidak diberi NYA “DEWAN JABATAN” Kita Merasa Cukup Puas Dan Bangga
kesempatan yang sama. Tetapi tidak adil Dengan Kinerja Bea dan Cukai Selama
juga setelah berlomba dengan prestasi Ini…” (WBC Edisi 375 Februari 2006).
yang berbeda hadiahnya dipersamakan. Makna/gambaran kesejahteraan sosial Adakah hubungannya dengan
Sebab akal maupun agama menolak hal menurut tafsir Quraish Shihab tercantum Pengelolaan dan Pembinaan Sumber
ini. Keadilan sosial seperti terlihat di atas, dalam Al-Quran Surat : Thaha (20) :117- Daya Manusia?
bukan mempersamakan semua anggota 119; Al-Waqiah (56) :25-26; Ya Sin (36) : Terlepas apakah suara-suara tersebut
masyarakat, melainkan mempersamakan 55-58, dan Al-Thur (52) : 21. benar atau salah, ada dua kata bijak
dalam kesempatan mengukir prestasi. Untuk masa kini kita dapat berkata yang perlu dicermati :
Dalam Kamus Besar Bahasa Indone- bahwa yang sejahtera adalah terhindar 1. George Santanaya (Filsuf Amerika) :
sia, Keadilan Sosial didefinisikan sebagai dari rasa takut terhadap penindasan, “those who cannot remember the past,
“kerjasama untuk mewujudkan kelaparan dan dahaga, penyakit, are condemned to repeat it”. (Mereka
masyarakat yang bersatu secara organik, kebodohan, masa depan diri dan sanak yang melupakan sejarah, akan
sehingga setiap anggota masyarakat keluarga bahkan lingkungan. terkutuk untuk mengulanginya)
memiliki kesempatan yang sama dan Tafsir/makna keadilan sosial tersebut 2. Kearifan Cina Kuno : “Daripada
nyata untuk tumbuh berkembang sesuai senafas dengan tulisan Sdri. Dian Jusrijati, tenggelam meratapi kegelapan, lebih
kemampuan masing-masing”. yang berbunyi antara lain : “Adalah suatu baik berusaha menyalakan lilin”.
Kalau ada yang tidak dapat meraih kebutuhan yang mendasar bagi seorang
prestasi, masyarakat berkeadilan sosial pegawai untuk bisa merasakan kehidupan Tulisan “urun rembug” Bpk. Moerdoko
terpanggil membantu mereka agar dapat yang tenang, damai dan bahagia bersama ditutup dengan kiasan dalam bahasa jawa
juga menikmati kesejahteraan. Keadilan seluruh anggota keluarganya. Unsur dari : “Klungsu-klungsu kenoa kanggo
akan mengantarkan kesejahteraan. adanya rasa tenang itu diantaranya ada- sesawat”, yang artinya ibarat “biji buah
Dengan kata lain, bukti atau anak sah lah fungsi perencanaan hidup keluarga asem” sudah barang tentu tidak menarik,
keadilan adalah kesejahteraan sosial. dimasa depan serta kepastian akan apa tidak berbobot dan tidak bernilai ; gunanya
Jika memang demikian, asas-asas yang telah dan akan di perbuat hanya sebagai pelengkap kalau-kalau
yang tersirat dalam Undang-undang dikemudian hari, tingkat pencapaian yang ingin melempar. Demikian jugalah untuk
Nomor 8 tahun 1974 seperti dikemukakan diinginkan serta fungsi jaminan hidup bagi tulisan ini. Kalau tidak, anggap saja
diatas antara lain : keluarganya”. “ocehan” lansia yang sedang mengigau
- Keselarasan antar kepentingan dinas (jawa : wong tuwo kang lagi ngomyang,
dan perorangan. Hubungan Pola Pembinaan SDM – ngelindur lan ndleming). Mohon maaf,
- Ajang kompetisi positif. Keadilan – Kesejahteraan wassalam.
- Sejauh mungkin mengurangi Oleh karena dikatakan bahwa bukti * Almarhum Dibyo Susilo adalah Pensiunan
subyektifitas. atau anak sah keadilan adalah Pegawai Bea Cukai, terakhir menjabat sebagai
- Sistem “karir” dan “merit”. kesejahteraan sosial, maka apabila Pola Manager Toko Kopesat DJBC. Almarhum tutup usia
Pembinaan SDM (dapat ditafsirkan pada tanggal 2 Agustus 2006. Tulisan ini diserahkan
Khusus asas “ajang” kompetisi positif sebagai usaha pelaksanaan asas kepada WBC sebelum wafatnya almarhum.

EDISI 383 OKTOBER 2006 WARTA BEA CUKAI 63


OPINI

Oleh: Wirawan Sahli

Kawasan Berikat
dan KITE
B
ea Cukai memberikan kemudahan mayoritas kegiatannya impor / ekspor dan karena mereka sudah biasa sejak dulu
atau fasilitasi perdagangan kepada penjualan ke dalam negerinya kecil menggunakan fasilitas KITE dan oleh
dunia usaha. Kemudahan dan sebaiknya mendirikan KB saja. Sebaliknya orang-orang Bapeksta dulu selalu
fasilitas perdagangan yang tersedia kalau sebagian besar kegiatannya adalah dianjurkan untuk terus memakai fasilitas
antara lain Kawasan Berikat (KB) dan penjualan ke dalam negeri sedangkan KITE tanpa tahu perbedaan dasarnya.
KITE (Kemudahan Impor Tujuan Ekspor). kegiatan ekspornya sekali sekali saja Sebaliknya ada juga pengusaha
Banyak pengusaha yang masih belum sebaiknya menggunakan fasilitas KITE. yang kegiatan impor / ekspornya kecil
jelas apa bedanya antara Kawasan Di lapangan sering saya temukan tetapi menggunakan fasilitas KB,
Berikat dan KITE karena kedua fasilitas pengusaha KITE yang mayoritas bahan mayoritas bahan bakunya dari dalam
ini sama-sama memungkinkan pengusa- bakunya impor dan mayoritas produk- negeri, demikian juga pemasaran
ha mengimpor bahan baku dengan nya diekspor. Tentu ia sangat repot ka- barang jadinya ke dalam negeri. Hanya
pembebasan bea masuk, PPN dan PPh rena misalnya setiap bulan harus meng- sekali-sekali saja ia mendapat order
kemudian mengolah dan mengekspor urus rata-rata 20 kali pengimporan dari luar negeri dengan bahan baku
hasil olahannya. bahan baku dan 30 kali pengeksporan yang harus diimpor. Jadi fasilitas KB-
barang jadi. Untuk mengimpor bahan nya kurang dimanfaatkan (idle).
PERBEDAAN baku ia harus mengurus Skep pembe- Padahal KB tadi sudah memenuhi
Meskipun kedua jenis fasilitas ini basan bea masuk. Kemudian setiap persyaratan lokasi yang harus di kawasan
mempunyai persamaan namun ada juga pengimporan bahan baku ia harus industri, syarat bangunannya dan ada
perbedaannya yaitu : menyerahkan jaminan atas BM, PPN, penjagaan dari Bea Cukai. Karena jarang
ada kegiatan impor / ekspor maka
No. Kawasan Berikat No. KITE petugas Bea Cukai yang ada disitu
banyak menganggur, jadi mubazir.
1. Harus berlokasi di kawasan 1. Tidak harus di kawasan industri Petugas Bea Cukai di KB mestinya
industri dan bangunannya dan tidak harus memenuhi bertugas mengawasi barang impor
harus memenuhi syarat yang persyaratan bangunan yang yang belum dibayar beanya yang ada
ditentukan Menteri Keuangan. ditetapkan Menteri Keuangan. disitu tetapi karena mayoritas bahan
2. Dijaga petugas Bea Cukai 2. Tidak perlu dijaga Bea Cukai baku yang masuk kesitu adalah barang
karena berstatus sebagai karena berada di peredaran dalam negeri dan penjualan barang jadi
kawasan pabean bebas juga ke dalam negeri sehingga kebera-
daan Bea Cukai disitu kurang relevan.
3. Pengawasan Bea Cukai terus 3. Pengawasan Pabean insidentil Terhadap pengusaha seperti ini biasa-
menerus (full customs control) nya saya sarankan untuk memakai
4. Tidak perlu jaminan bea 4. Harus menaruh jaminan atas faslitas KITE saja.
masuk, PPN, PPh atas bahan bea masuk, PPN, PPh atas
baku yang diimpor bahan baku impor TIDAK MUNGKIN DIGABUNG
Ada yang berpendapat bahwa karena
Perusahaan KITE tidak perlu dijaga PPh dan membuat PIB. Setelah barang kedua jenis fasilitas ini (KB dan KITE)
Bea Cukai karena atas bahan baku jadi diekspor ia harus menarik jaminan hampir sama sebaiknya digabung saja
yang diimpor sudah dijamin bea masuk Prosedur yang harus ditempuh dalam menjadi satu sistem atau satu jenis
dan PPN/PPh-nya. Sebaliknya pengimporan bahan baku pada fasilitas fasilitas misalnya KITE dihapus dan
perusahaan KB harus dijaga Bea Cukai KITE lebih panjang dan lebih sulit semua KITE menjadi KB atau KB dihapus
karena tidak ada jaminan bea masuk / dibandingkan pada fasilitas KB. Adanya dan semua KB menjadi KITE. Kalau hal ini
PPN/PPh atas impor bahan bakunya. kewajiban menyerahkan jaminan bea kita jalankan tentu ada pihak yang
Jadi kontrol yang dilakukan Bea Cukai masuk/ PPN/PPh juga menjadikan fasilitas dirugikan karena KITE dan KB
terhadap perusahaan KITE ada pada KITE memakan biaya yang lebih besar mempunyai perbedaan dan masing-
jaminan yang diserahkan, sedangkan dibandingkan fasilitas KB. Karena itu jika masing mempunyai karakteristik tertentu
kontrol terhadap perusahaan KB adalah volume dan frekuensi impor bahan baku serta cocok untuk perusahaan tertentu.
penjagaan fisik oleh petugas Bea Cukai cukup tinggi akan lebih murah dan mudah Perusahaan yang mayoritas
terhadap bahan baku impor yang belum jika pengusaha yang bersangkutan beroperasi di pasar domestik yang
dibayar beanya yang ada didalam KB. menggunakan KB. hanya kadang-kadang saja melayani
Saya pernah ditanya seorang peng- Saya sering menasehati pengusaha pesanan dari luar negeri akan dirugikan
usaha yang akan memproduksi garmen kelompok ini untuk berpindah ke fasilitas kalau harus menggunakan fasilitas KB.
untuk diekspor, apakah sebaiknya mendi- KB saja. Mereka ini pada umumnya belum Karena perusahaannya (pabriknya)
rikan KB atau cukup memakai fasilitas tahu kemudahan dan keuntungan yang harus ditempatkan dibawah
KITE saja. Menurut hemat saya kalau bisa dinikmati pengusaha KB. Hanya pengawasan pabean terus menerus

64 WARTA BEA CUKAI EDISI 383 OKTOBER 2006


(dijaga petugas) padahal hanya sekali- tarif yang berlaku pada saat diimpor untuk Aneks Khusus F ini tentang impor
sekali saja ada bahan baku impor dipakai, jadi kalau pada saat diimpor untuk untuk diolah (Inward Processing) sama
disitu. Seperti kita ketahui di KB yang dipakai sudah dalam keadaan barang jadi dengan prosedur KITE kita.
dijaga Bea Cukai juga diwajibkan harus dikenakan tarif barang jadi. Hal tersebut di atas berbeda dengan
adanya pemberitahuan pemasukan dan Tetapi peraturan pelaksanaan untuk KB yang pada pemasukan bahan baku
pengeluaran barang meskipun barang KB yaitu Keputusan Menteri Keuangan impornya belum ada perhitungan bea ma-
tersebut berasal dari dalam negeri yang No. 291/KMK.05/1997 Tanggal 26 Juni suk. Pada saat bahan baku impor masuk
tidak wajib bea. Jadi penjagaan Bea 1997 tentang Kawasan Berikat, malah ke KB pengusaha harus mengajukan
Cukai tidak tepat guna atau bahkan mu- mengenakan tarif bea masuk atas bahan Pemberitahuan Pengangkutan Barang
bazir terhadap perusahaan seperti ini. baku atas barang jadi yang diimpor ke Dalam Pengawasan Pabean (BC 2.3)
Sebaliknya perusahaan yang mayori- peredaran bebas. Sebenarnya pengenaan yang tidak ada / belum ada perhitungan
tas operasinya adalah pasar luar negeri tarif bea masuk bahan baku ini adalah bea masuk dan pajak sehingga kalau ba-
yang frekuensinya impor bahan bakunya prinsip untuk KITE. Mengapa demikian ? rang jadi hasil olahan akan diimpor untuk
tinggi (katakanlah 30 kali sebulan) tentu Karena pada saat bahan baku masuk dipakai ( ke peredaran bebas ) harus
akan repot sekali jika harus memakai fasi- ke KITE pengusaha sudah mengajukan dikenakan tarif bea masuk barang jadi.
litas KITE karena setiap kali mengimpor Pemberitahuan Impor Barang (PIB) Dalam Konvensi Internasional
harus menaruh jaminan bea masuk, dengan perhitungan Bea Masuk dan Tentang Penyederhanaan dan
PPN/PPh dan setelah mengekspor harus Pajak atas bahan baku tersebut. Harmonisasi Prosedur Pabean (yang
mengurus penarikan jaminan tersebut. Pengusaha KITE sudah menyerahkan telah diamandemen) kita tidak
Pengaturan dalam UU Kepabeanan jaminan bea masuk dan pajak menurut menemukan Aneks tentang Kawasan
juga dibuat terpisah antara KITE dan KB. perhitungan tersebut. Pengusaha KITE Berikat (KB). Aneks yang mendekati
KITE diatur dalam Pasal 25 tentang juga sudah menyerahkan perhitungan atau bisa dirujuk untuk pengaturan KB
pembebasan Bea Masuk atas impor konversi bahan baku menjadi barang jadi. adalah Aneks Khusus D Bab 2 tentang
barang dan bahan untuk diolah, dirakit, Berapa banyak bahan baku yang Kawasan Bebas ( Free Zones ) karena
atau dipasang pada barang lain dengan diperlukan untuk membuat satu unit Aneks ini mengatur pemasukan barang
tujuan untuk diekspor. Bisa juga disebut barang jadi sudah diberitahukan kepada impor tanpa dipungut bea masuk dan
sebagai prosedur impor untuk diolah dan Bea Cukai. Karena itu apabila ada barang pajak untuk diolah di tempat tersebut.
diekspor kembali. jadi yang diimpor ke peredaran bebas Dalam Aneks tersebut ada standar
KB diatur dalam pasal 44 s.d 47 seharusnya perhitungan bea masuk ketentuan kalau barang yang sudah diolah
Undang-undang Kepabeanan dalam dapat dipindahkan ke Kawasan Bebas lain
bagian tentang Tempat Penimbunan atau dialihkan ke prosedur pabean lain.
Berikat bersama-sama dengan Gudang
Berikat, Entrepot Partikelir untuk pameran
KB DAN KITE HARUS Dialihkan ke prosedur pabean lain ini
berarti barang tersebut dapat diekspor
dan Toko Bebas Bea. TETAP atau diimpor untuk dipakai (ke dalam
KB dan KITE masing-masing ada peredaran bebas). Jika diimpor untuk
keuntungan dan kerugiannya. DIPERTAHANKAN DAN dipakai harus memenuhi persyaratan dan
Keuntungan sistem KB adalah tidak perlu KEDUA-DUANYA formalitas yang berlaku untuk prosedur
menyerahkan jaminan BM, PPN dan PPh impor untuk dipakai.
tetapi perusahaannya harus dijaga Bea HARUS TETAP ADA... Kalau prosedur impor untuk dipakai
Cukai. Setiap pemasukan dan berarti harus ada penelitian tentang jenis
pengeluaran barang harus mendapat dan tarif bea masuknya. Karena barang
persetujuan dari petugas Bea Cukai, jadi berdasarkan perhitungan pada saat bahan sudah diolah dan waktu masuk bahan
laporan / pemberitahuan yang harus baku masuk ke KITE. bakunya belum ada perhitungan bea
dibuat banyak sekali. Barang dalam negeri Pada saat masuk ke KITE dengan PIB masuknya, maka tentu tarif bea masuknya
pun keluar masuk KB harus diberitahukan yang tercantum adalah bahan baku adalah tarif bea masuk barang jadi.
kepada Bea Cukai yang bertugas disitu. dengan tarif bea masuknya. Karena
Sebaliknya KITE meskipun harus perhitungan bea masuk (duty assesment) KESIMPULAN
menyerahkan jaminan BM, PPN, PPh sudah dilakukan dimuka pada saat PIB 1. KB dan KITE harus tetap dipertahan-
tetapi pabriknya tidak perlu dijaga Bea diajukan, maka jika barang jadi di impor ke kan dan kedua-duanya harus tetap
Cukai dan keluar / masuk barang ke peredaran bebas semestinya dikenakan ada karena memang diperlukan oleh
pabrik tidak perlu mendapat persetujuan tarif bea masuk atas bahan baku. perusahaan-perusahaan yang
dari Bea Cukai. Hal ini sesuai dengan Aneks Khusus F berbeda tipe operasinya.
Bahwa pada saat ini banyak orang Bab I butir 23 Konvensi Internasional 2. Perusahaan yang mayoritas bahan
bingung membedakan antara KITE dan Tentang Penyederhanaan dan bakunya diimpor dan mayoritas pro-
KB karena dalam peraturan Harmonisasi Prosedur Pabean (yang telah duknya diekspor dianjurkan memakai
pelaksanaannya ada prinsip-prinsip KITE diamandemen) yang berbunyi : fasilitas KB, sebaliknya perusahaan
yang diberlakukan untuk KB dan “ Peraturan Perundang-undangan yang mayoritas bahan bakunya dalam
sebaliknya ada prinsip KB yang nasional hendaknya menetapkan negeri dan produknya dijual di dalam
diberlakukan untuk KITE. bahwa dalam hal produk kompensasi negeri dan hanya kadang-kadang saja
Contohnya adalah Bea Masuk yang tidak diekspor, jumlah bea masuk dan mendapat pesanan untuk ekspor
harus dibayar untuk pengusaha KITE pajak yang dikenakan tidak melebihi dengan bahan baku impor dianjurkan
yang menjual hasil olahan ke peredaran jumlah bea masuk dan pajak yang untuk memakai fasilitas KITE.
bebas menurut Pasal 16 ayat (1) berlaku terhadap barang impor yang 3. Prinsip yang berlaku untuk KITE
Keputusan Dirjen Bea dan Cukai No.KEP- dimasukkan untuk diolah “ seyogyanya tidak diberlakukan untuk
205/BC/2003 tanggal 31 Desember 2003, (“National legislation should provide KB dan sebaliknya prinsip KB tidak
berdasarkan tarif bea masuk barang jadi. that the amount of import duties and diberlakukan untuk KITE. Untuk ini
Pengenaan bea masuk dengan tarif taxes applicable in the case where Konvensi Internasional Tentang
barang jadi sebenarnya adalah prinsip the compensating products are not Penyederhanaan dan Harmonisasi
untuk Kawasan Berikat. exported shall not exceed the Prosedur Pabean ( yang telah diaman-
Dalam pasal 45 Undang-undang amount of import duties and taxes demen ) dapat dijadikan rujukan.
Kepabeanan dinyatakan bahwa produk applicable to the imported goods Penulis adalah Kepala Kantor
KB yang diimpor untuk dipakai dikenakan admitted for inward processin” ). Pelayanan Bea dan Cukai Bandung

EDISI 383 OKTOBER 2006 WARTA BEA CUKAI 65


OPINI

Oleh: Toupik Kurohman

Dirjen
Baru
SEMANGAT BARU
K
ini DJBC memiliki pemimpin baru, jaksaan Agung dan DJP. Pada kunjungan DJBC memberikan pelayanan publik
setumpuk harapan dipikul di pundak tersebut presiden sangat menaruh sekaligus melaksanakan pengawasan
beliau. Para pegawai DJBC pada harapan terhadap peran strategis DJBC melekat pada para pengguna jasa. Seba-
umumnya cukup surprise atas prosesi dalam menyukseskan pembangunan na- gai institusi yang menetapkan kebijakan,
suksesi kali ini, tak lain karena yang men- sional. Pada kesempatan tersebut presi- pelaksana kebijakan sekaligus pengawas
jadi dirjen kali ini Bapak Anwar Supriyadi den bahkan memberikan garansi ‘kertas kebijakan jelas sangat membutuhkan
bukan orang karir DJBC. Penunjukan putih’ kepada DJBC untuk memulai per- struktur kelembagaan yang kokoh, yang
dirjen di luar kalangan DJBC hendaklah baikan kinerjanya. menjamin berjalannya mekanisme cek
disikapi dengan postif dan proporsional. Kini tak terasa sudah satu setengah and balance dan penilaian akuntabilitas
Dirjen bukanlah jabatan politis, yang men- tahun berjalan sejak kunjungan mendadak kinerja yang memadai.
jadi pertimbangan mendasar penunjukan presiden tersebut. Apa yang berkembang Dualisme peran di atas seringkali
dirjen semata-mata berdasarkan pada dan terjadi di DJBC tentunya menjadi menimbulkan monopoli kekuasaan dan
kebutuhan dan kepentingan strategis catatan dan evaluasi tersendiri pimpinan di menciptakan kewenangan diskresi yang
instansi yang bersangkutan. negeri ini. Banyak hal yang sudah terjadi, terlau besar. Sehingga jalan keluarnya
Bagi DJBC menculnya Bapak Anwar mulai dari reshuffle Kabinet Indonesia adalah penataan struktur kelembagaan
Supriyadi dengan segudang pengalaman yang dapat mencegah penyalahgunaan
dan latar belakang di bidang penataan kewenangan tersebut.
kelembagaan, manajemen administrasi
dan manajemen SDM memberikan ruh
MARI KITA BERSAMA- Ibarat dua belah tangan pada orang
Indonesia umumnya, tangan kanan biasa-
baru untuk menuntaskan permasalahan SAMA MEMBANGUN nya merupakan simbul sopan santun,
dan tantangan yang dihadapi DJBC. penghargaan dan keluhuran etika menja-
Bagi kami para pegawai siapa pun KEMBALI JATI DIRI lankan berfungsi dominan melayani aktifi-
yang diberi amanah memimpin institusi ini DAN REPUTASI DJBC tas sehari-hari seperti makan, minum, me-
adalah orang pilihan yang oleh Presiden nulis, berjabat tangan, inilah hakekatnya
dianggap layak untuk membuat DJBC le- fungsi pelayanan yang bertujuan membe-
bih baik lagi. Arus besar reformasi di tubuh Bersatu yang menempatkan Dr. Sri Mulya- rikan kepuasan kepada pengguna jasa
DJBC ini membutuhkan kepemimpinan ni Indrawati menjadi Menteri Keuangan dengan pelayanan sepenuh hati dengan
yang mampu memecahkan kejumudan sampai pada pergantian eselon satu di menjunjung tinggi etika dan kehormatan.
kultural yang selama ini sulit diubah, departemen keuangan. Hal ini menunjuk- Sedangkan tangan kiri biasanya
kepemimpinan yang mampu mengurai kan pemerintah serius untuk mengadakan disimbolkan sebagai ungkapan ketidakso-
benang kusut birokrasi yang menghambat perubahan-perubahan, untuk setiap panan, tidak menghargai berfungsi ‘maaf’
perputaran roda organisasi DJBC, instansi harus siap merespon dinamika sebagai pembersih sama halnya dengan
kepemimpinan yang bisa membuat DJBC perubahan yang setiap saat bisa terjadi. fungsi pengawasan yang sama sekali
lebih responsif, dinamis, dan dapat berdiri Yang menjadi pertanyaan sekarang tidak memberikan toleransi terhadap pe-
tegak memberikan pelayanan publik serta adalah sudahkah ada perubahan langgaran, membersihkan berbagai pe-
memberikan kontribusi optimal bagi signifikan pada DJBC ataukah kita malah nyimpangan terhadap peraturan, menjaga
pertumbuhan ekonomi dalam negeri, berjalan di tempat? Inilah PR besar yang institusi tetap bersih. Kedua belah tangan
kepemimpinan yang mampu mengangkat harus kita semua buktikan bersama itu saling bekerjasama dan melengkapi,
reputasi DJBC dalam kinerja dan citra. dibawah kepemimpinan dirjen yang baru. ada pembagian tugas, pemisahan fungsi
Kita semua percaya bahwa pendahu- satu sama lain begitulah sejatinya fungsi
lu-pendahulu sebelumnya pun telah AGENDA INTERNAL pelayanan dan pengawasan.
bekerja keras membangun DJBC. Bahkan Agenda internal pertama adalah Agenda internal kedua adalah mana-
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pun penataan kelembagaan. Dualisme peran jemen sumber daya manusia. Turunnya
sangat memberi perhatian pada DJBC, yang terkesan antagonistik seperti yang reputasi, kinerja dan citra DJBC penyebab
hal ini terbukti ketika masa-masa awal Ibu Menteri Keuangan sampaikan pada utamanya adalah manajemen sumber
kepemimpinan beliau DJBC mendapat saat pelantikan eselon satu dijalankan daya manusia yang tidak optimal sehing-
prioritas untuk dikunjungi selian Polri, Ke- sekaligus oleh institusi fiskal seperti DJBC. ga terjadi penodaan terhadap karakter

66 WARTA BEA CUKAI EDISI 383 OKTOBER 2006


organisasi sebagai akibat berkembangnya jelas di kantor-kantor. Perlu kiranya dibuat terbentuk selama ini memang pada intinya
budaya kerja yang tidak sehat di tubuh standarisasi dan petunjuk teknis yang menghendaki adanya perubahan
organisasi. Sistem dan struktur kelemba- memberikan ketegasan kepada pegawai mendasar dari behavior seluruh aparat
gaan yang telah dirancang sedemikian yang mudah dipahami dan ditindaklanjuti DJBC. Untuk itu perlu dilakukan reformasi
rupa menjadi mandul oleh perilaku terkait dengan tindakan yang dikategori- sikap dan profesionalisme DJBC.
pegawai yang menyimpang. Perilaku kan korupsi dalam lingkungan dinas. Tuntuan tersebut menjadi masalah
disintegritas pegawai menciptakan budaya DJBC sebenarnya sudah memiliki yang cukup serius dengan turunnya misi
tidak sehat, berpengaruh destruktif dan modal dasar yang cukup bagus untuk International Monetary Fund (IMF) untuk
pembunuhan karakter organisasi. menunjang berjalannya mekanisme memberikan bantuan teknis dan
Harus diakui perilaku disintegritas kelembagaan. Warna semi militer yang mengidentifikasi permasalahan utama
yang berkembang menjadi mata rantai tak terbentuk pada para pegawai DJBC yang terjadi di DJBC serta merumuskan
terputus di berbagai lini, sudah berlang- seharusnya menanamkan kedisplinan, strategi untuk mengatasi permasalahan
sung turun-temurun bahkan cenderung jiwa pengabdian pada bangsa dan tersebut. Hasilnya tanggal 11 Februari
sistemik dan menjadi habit. Perilaku dis- negara, semangat patriotik, dan jiwa 2002 misi tersebut menyampaikan Aide-
integritas bentuk dan faktor penyebabnya korsat/korps yang tinggi, hal ini pula yang Memoire, Republic of Indonesia : Customs
bermacam-macam. Hal yang paling menjadi karakter khas DJBC yang Administration At a Critical Juncture yang
mengemuka adalah masalah disintegritas membedakan dengan instansi lain di berisi 4 butir rekomendasi program
seperti misalnya masalah korupsi di departemen keuangan. reformasi DJBC, yaitu :
lingkungan administrasi kepabeanan yang Keberhasilan kepemimpinan sebuah 1. Program pemberantasan
antara lain disebabkan oleh : organisasi ditentukan oleh sejauh mana penyelundupan
1. Terdapatnya monopoli kekuasaan, para pengambil keputusan tersebut dapat 2. Program peningkatan pemberian
misalnya : keputusan clearance memahami betul karakteristik organisasi fasilitas perdagangan
barang di pelabuhan adalah untuk selanjutnya dapat mereduksi 3. Program peningkatan integritas
kewenangan penuh DJBC, tidak dapat kelemahan-kelemahan serta menyatukan pegawai
dilakukan oleh instansi lain. seluruh potensi dan kekuatan yang 4. Program koordinasi dengan
2. Terdapatnya discretionary power dimiliki untuk bersama-sama mencapai Stakeholders
(kewenangan diskresi) yang terlalu
besar dimana dengan kekuasaan itu Diperlukan perubahan paradigma
dapat menentukan ”nasib” pengguna ...SUDAHKAH ADA pegawai untuk mengedepankan asek
jasa, misalnya: dengan dimilikinya pelayanan kepada para pengguna jasa.
kewenangan untuk membuat profes- PERUBAHAN SIGNIFI- DJBC ini adapun berfungsi untuk
sional judgement terhadap dokumen melayani para pengguna jasa tersebut.
PIB ataupun barang penumpang. KAN PADA DJBC ATAU- Perlu penataan dan polesan teknis untuk
3. Tidak terdapatnya penilaian KAH KITA MALAH BER- bisa memberikan tampilan yang lebih
akuntabilitas kinerja yang memadai. ramah, nyaman, mudah di unit-unit
JALAN DI TEMPAT? pelayanan terdepan. Perlu dibangun
Di negara berkembang seperti Indone- komunikasi yang intensif dengan para
sia tindak korupsi dapat berkembang lebih pengguna jasa untuk menghindari
dahsyat lagi karena faktor- faktor berikut : tujuan yang telah ditetapkan, disinilah kesalahpahaman dan cepat merespon
1. Tingginya tingkat toleransi terhadap tantangan bapak dirjen yang baru. keinginan mereka.
korupsi, ada anggapan kewajaran dan Hal ini bukan berarti mengabaikan
sudah menjadi ’kebiasaan’ orang timur AGENDA EKSTERNAL aspek pengawasan, karena standar
untuk suatu tindakan korupsi. Agenda Eksternal DJBC berorentasi peraturan kita jelas. Kita akan melayani
2. Rendahnya law enforcement pada fungsi DJBC sebagai public service. dengan baik tentunya para pengguna jasa
(penegakan hukum) yang Arahnya sangat jelas yakni berusaha yang patuh dan memenuhi persyaratan
mengakibatkan rendahnya hukuman memberikan pelayanan terbaik dengan sedangkan bagi mereka yang tidak
yang dijatuhkan. tujuan pada kepuasan para pengguna memenuhi persyaratan diberikan proses
3. Rendahnya resiko yang ditanggung jasa. Ada beberapa keluhan stakeholder komunikasi yang transparan sehingga
pelaku yang harus direspon secara postif oleh mereka bisa memperbaiki dan bagi para
4. Rendahnya gaji dan insentif yang DJBC sebagaimana dirilis oleh hasil pelanggar yang jelas-jelas melawan per-
legitimate penelitian LP3M UI: aturan tentunya kita tindak dengan tegas.
5. Belum dipatuhinya kode etik dan 1. Ketidakjelasan besarnya biaya Pergantian pimpinan DJBC ini
perilaku dengan baik. pengurusan kepabeanan yang dise- hendaklah bisa menjadi momentum yang
babkan banyaknya cost, baik yang tepat untuk memantapkan kembali gaung
Diperlukan komitmen dan political will resmi maupun tidak resmi yang harus perubahan yang selama ini didengung-
yang kuat dari para pimpinan untuk dikeluarkan kan. Mari kita bersama-sama membangun
menuntaskan masalah disintegritas. 2. Ketidakpastian waktu yang dibutuhkan kembali jati diri dan reputasi DJBC. Komit-
Gerakan peningkatan integritas pegawai untuk menyelesaikan prosedur men dan itikad baik dari para pemimpin
hendaklah menjadi agenda prioritas. kepabeanan kita harus kita respon untuk mengembali-
Dimulai dari pimpinan sampai ke pegawai- 3. Kegagalan DJBC dalam memberantas kan kepercayaan publik terhadap DJBC.
pegawai pelaksana di lapangan. Selama penyeludupan dan mengatasi pelang- Dirjen kita yang baru sudah berupaya
ini program peningkatan integritas garan pabean lainnya di pelabuhan menampilkan citra dan sosok baru wajah
pegawai belum menyeluruh, menyentuh, (misalnya praktek undervaluation) kepemimpinan di DJBC, beliau mengata-
terhujam dalam diri setiap pegawai, dan 4. Bocornya penerimaan negara kan akan memulai dari dirinya sendiri
tidak dipahami secara utuh oleh pegawai. dengan harapan mudah-mudahan arus itu
Contohnya mengenai korupsi, diakui Terlepas dari masalah apakah tuntutan terus berkembang sampai ke pegawai-
atau tidak realitas di lapangan masih tersebut lebih banyak dilatarbelakangi oleh pegawai di bawah. Kita juga harus
terjadi, disamping masih banyak pegawai vasted interest (kepentingan tertentu) se- memulai dari diri kita, sedikit atau banyak
teknis di lapangan yang masih memiliki kelompok orang atau cerminan dari perfor- kita juga berkontribusi atas keadaan DJBC
persepsi yang berbeda tentang tindakan mance DJBC sesungguhnya, kita wajib sekarang ini. Wallahu a’lam
yang termasuk korupsi, walaupun memberi perhatian serius. Bagaimanapun Penulis adalah Pelaksana pada Bidang
peringatan larangan korupsi terpampang juga opini masyarakat yang terlanjur Verifikasi dan Audit Kanwil III DJBC Palembang

EDISI 383 OKTOBER 2006 WARTA BEA CUKAI 67


RENUNGAN ROHANI

Menapaki Hari-hari
Pasca R
KONDISI KEHIDUPAN DI DUNIA Ketiga, sebagai orang yang sedang

R
asulullah SAW menggambarkan mengadakan perjalanan, jangan
kehidupan ini dengan membawa barang-barang yang tidak
mensitirkan pernyataan Lukman berguna. Sebab, perjalananmu itu
al-Hakim, seorang yang zuhud, alim panjang dan berliku-liku. Untuk itu,
dan namanya terpatri di dalam al- hendaknya sisa umur itu
Quran. Katanya, hidup di dunia itu dimanfaatkan untuk hal-hal yang
bagaikan kita hidup di atas perahu berguna, jangan disia-siakan.
yang sedang mengapung di atas Dalam kaitan ini, Allah SWT
gelombang besar dan diterjang angin memberikan kesempatan yang
kencang. Lautnya sangat dalam dan sangat luas bagi umat Islam untuk
banyak orang yang menjadi korban. segera bertaubat. Selagi ruh itu
Dalam keadaan itu, dipesankan belum kembali kepada Allah, pintu
bahwa dalam bahtera yang penuh taubat senantiasa terbuka lebar.
gelombang, perahu yang dipakai Diantara ayat al-Quran yang
hendaknya perahu taqwa kepada membimbing agar bertaubat adalah
Agaknya tidaklah berlebihan Allah dan penumpangnya agar tetap QS.al-Baqarah (2):286 “Ya Tuhan
jika dikatakan orang-orang beriman kepada Allah SWT. kami, janganlah Engkau hukum kami
yang beriman itu sungguh Berkaitan dengan ini, Allah SWT jika lupa atau bersalah. Ya Tuhan
beruntung. Disamping term berfirman, “Barangsiapa yang kami, janganlah Engkau bebankan
bertaqwa kepada Allah niscaya Dia kepada kami beban yang berat
beriman itu merupakan akan mengadakan baginya jalan sebagaimana Engkau bebankan
predikat yang luhur dari Allah keluar. Dan memberinya rezki dari kepada orang-orang sebelum kami.
SWT, juga bagi orang-orang arah yang tiada disangka- Ya Tuhan kami, janganlah Engkau
yang beriman mendapat sangkanya.” (QS. al-Thalaq (65):2-3). pikulkan kepada kami apa yang tak
jaminan dari Allah yaitu akan sanggup kami memikulnya. Beri
PASCA RAMADHAN maaflah kami, ampunilah kami dan
mendapatkan ketenangan Ramadhan telah kita lalui, selama rahmatilah kami. Engkaulah
dalam hidupnya. Hal ini Ramadhan itu kita telah dididik, Penolong kami, maka tolonglah kami
dinyatakan oleh Allah SWT dibina dan ditempa oleh Allah SWT terhadap kaum yang kafir.”
dalam firman-Nya (Artinya) yang tujuannya adalah agar kita Keempat, hendaklah menanam
“Sesungguhnya beruntunglah menjadi orang yang bertaqwa. segala aktivitas kita, baik aktivitas
Selama bulan Ramadhan itu kita dalam konteks horizontal maupun
orang-orang yang beriman: menikmati aroma yang vertikal dengan penuh keikhlasan.
(QS. al- Mukminun (23) :1) mengasyikkan, tenang, indah, Sebab, Allah SWT senantiasa me-
Mengapa orang yang beriman bahagia dan khusyu beribadah mantau segala aktivitas kita. Empat
itu beruntung, dijawab oleh kepada Allah SWT. Maka, setelah pesat tersebut, menurut pengakuan
Allah dalam firman-Nya yang Ramadhan berlalu, kita berhadapan Abu Dzar al-Ghifari , sangat baik dan
dengan aroma yang pengak dan kebaikannya itu melebihi daripada
lain (artinya) “Mereka itulah gersang. kebaikan kehidupan dunia ini. Dan,
yang tetap mendapat petunjuk Rasulullah SAW berpesan kepada empat pesan di atas jika diterapkan
dari Tuhan mereka, dan sahabatnya yang wara’, Abu Dzar al- dalam kehidupan pasca Ramadhan
merekalah orang-orang yang Ghifari. Ada empat point penting agaknya sangat tepat.
untuk dibawa oleh manusia, terutama
beruntung” (QS. al-Bawarah untuk menghadapi pasca Ramadhan. DZUL HIJJAH
(2):5). Yakni, sebab mereka Pertama, kencangilah; kuasai dan Sebagai bulan setelah Ramadhan,
mau menuruti dan diatur oleh teliti perahu kehidupan kamu dengan bulan Dzul Hijjah merupakan bulan
Allah SWT. Dan firman Allah taqwa. Meskipun menjadi orang yang yang memiliki kelebihan tersendiri, di
yang lain menyatakan (Artinya) sangat senior dalam kezuhudan, Abu antaranya adalah adanya kewajiban
Dzarat al-Ghifari tetap diberi pesan haji dan dianjurkannya untuk
“Maka barangsiapa yang untuk menjaga ketaqwaannya oleh berkurban.
mengikuti petunjuk-Ku, Nabi SAW. Oleh karena itu, apalagi Pertama, ibadah haji. Haji
niscaya tidak ada kita yang tidak sebanding dengan merupakan salah satu ketentuan
kekhawatiran atas mereka dan kezuhudan Abu Dzar al-Ghifari. agama yang telah disyariatkan sejak
tidak (pula) mereka bersedih Kedua, banyak-banyaklah mencari zaman Nabi Ibrahim AS. Firman Allah
bekal untuk masa kemudian agar SWT menyatakan “Dan berserulah
hati” (QS. al-Baqarah(2):38). mendapatkan rida Allah SWT. Bekal kepada manusia untuk mengerjakan
itu adalah petunjuk Allah SWT. haji, niscaya mereka akan datang

68 WARTA BEA CUKAI EDISI 383 OKTOBER 2006


Ramadhan
kepadamu dengan berjalan kaki, dan
mengendarai unta yang kurus yang
datang dari segenap penjuru yang
diberi nama Ismail. Ketika Ismail
menginjak usia remaja, Nabi Ibrahim
bermimpi menyembelihnya. Mimpiitu
“Hai anakku sesungguhnya aku melihat
dalam mimpi bahwa aku menyembelih-
mu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu”
jauh. Supaya mereka menyaksikan terulang tida kali. Mimpi pertama Ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakan-
berbagai manfaat bagi mereka dan terjadi ketika Ibrahim berangkat lah apa yang diperintahkan kepadamu;
supaya mereka menyebut nama Allah untuk menunaikan ibadah jai. Besok Insya Allah kamu akan mendapatiku
pada hari yang telah ditentukan atas malamnya di Mina, Nabi Ibrahim termasuk orang-orang yang sabar”.
rezki yang Allah telah berikan kepada bermimpi yang sama. Berangkat ke (QS, al-Shafat(37):102).
mereka berupa binatang ternak. Arafah pada malah ke-9 Dzul Hijjah, Oleh karena keikhlasan kedua
Maka makanlah sebahagian Nabi Ibrahim mimpi menyembelih orang itu, kurban yang pada awalnya
daripadanya dan (sebahagian lagi) berbentuk manusia itu kemudian
berikanlah untuk dimakan orang- diganti oleh Allah SWT dengan se-
orang yang sengsara lagi fakir. (QS. ekor gibas. Hal ini diterangkan oleh
al-Hajj (22):27-28). PESAN RASULULLAH al-Quran. Atkala keduanya telah ber-
Ibadah haji sesungguhnya
bukanlah rekayasa penguasa atau
SAW, ADA EMPAT serah diri dan Ibrahim membaringkan
anaknya di atas pelipis(nya),
pemerintah Arab Saudi. Akan tetapi, POINT PENTING (nyatalah kesabaran keduanya). Dan
itu merupakan kewajiban yang kami panggillah dia, “Hai Ibrahim
ditetapkan oleh Allah SWT. Ibadah ini UNTUK DIBAWA OLEH sesungguhnya kamu telah membe-
tidak diwajibkan semua umat Islam,
tetapi hanya kepada orang-orang
MANUSIA, TERUTAMA narkan mimpi itu”, Sesungguhnya
demikianlah Kami memberi balasan
Islam yang memiliki kemampuan dan UNTUK MENGHADAPI kepada orang-orang yang berbuat
bekal untuk pergi berhaji. Allah SWT baik. Sesungguhnya ini benar-benar
berfirman, “Mengerjakan haji adalah PASCA RAMADHAN. suatu ujian yang nyata. Dan kami
kewajiban manusia terhadap Allah, PERTAMA, tebus anak itu dengan seekor
yaitu (bagi) orang yang sanggup sembelihan yang besar.” (QS. al-
mengadakan perjalanan ke KENCANGILAH; Shafat (37): 103-107).
Baitullah”. (QS. Ali Imran (3):97). Pada zaman Nabi Muhammad
Kedua, ibadah kurban. Ibadah KUASAI DAN TELITI SAW, ibadah kurban disyariatkan
kurban disebut oleh oleh Al-Quran PERAHU KEHIDUPAN oleh Allah SWT dengan firman-Nya,
dalam tiga kurun waktu : masa Nabi “Sesungguhnya Kami telah
Adam, Nabi Ibrahim dan Nabi KAMU DENGAN memberikan kepadamu ni’mat yang
Muhammad. Ibadah kurban masa banyak. Maka dirikanlah shalat
Nabi Adam diceritakan oleh Firman TAQWA. KEDUA, karena Tuhanmu dan berkorbanlah.
Allah SWT yang menyatakan, Sesungguhnya orang-orang yang
“Ceritakanlah kepada mereka kisah
BANYAK-BANYAKLAH membenci kamu dialah yang
kedua putera Adam (Habil dan Qabil) MENCARI BEKAL terputus”. (QS. al-Kautsar (108):1-3).
menurut yang sebenarnya, ketika Dengan uraian di atas, ibadah
keduanya mempersembahkan UNTUK MASA kurban merupakan ibadah yang
korban, maka diterima dari salah memiliki akar histories yang panjang.
seorang dari mereka berdua (Habil) KEMUDIAN AGAR Oleh karena itu, hendaknya kita
dan tidak diterima dari yang lain MENDAPATKAN RIDA dapat melaksanakan ibadah ini.
(Qabil). Ia berkata (Qabil): “Aku pasti Sebab, ibadah kurban merupakan
membunuhmu !”. Berkata Habil :”Se- ALLAH SWT....” ibadah yang banyak imbalannya.
sungguhnya Allah hanya menerima Disebutkan setiap tetesan darah
(korban) dari orang-orang yang yang mengalir dari hewan kurban itu
bertaqwa”. (QS. al-Maidah) (5):27). Ismail juga. Meninggalkan Arafah menjadi saksi di hadapan Allah
Pada masa Ibrahim, ibadah menuju Muzdalifah, Ibrahim mimpi bahwa seseorang telah melakukan
kurban juga pernah disyariatkan. yang sama juga. kurban. Dan setiap bulu dari hewan
Diceritakan bahwa dalam usia 96 Nabi Ibrahim belum tega itu dapat menghapus kesalahan yang
tahun lebih, Nabi Ibrahim belum menyampaikan mimpinya itu kepada pernah dilakukan oleh orang yang
dikaruniai anak. Ketika itu Nabi Ismail. Ketika di Mina, Ibrahim memiliki berkurban. Semoga Allah senantiasa
Ibrahim berdoa “Ya Allah, keberanian untuk memberitahukan memberikan kekuatan kepada kita
anugerahkanlah kepadaku (seorang mimpinya itu. Dalam firman Allah SWT, semua. Amin. Minal Aidzin
anak) yang termasuk orang-orang dialog antara ayah dan anaknya itu Walfaidzin. Mohon Maaf Lahir dan
saleh)” (QS. al-Shafat (37):100). Lalu diabadikan. “Maka tatkala anak itu Batin. Selamat Hari Raya Idul Fitri, 1
ia dan isteri Ibrahim yang bernama sampai (pada umur sanggup) berusaha Syawal 1427 Hijriah.
Siti Hajar, lahirlah seorang anak yang bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata KH. Masyuri Syahid, MA. Titian Dakwah

EDISI 383 OKTOBER 2006 WARTA BEA CUKAI 69


RUANG INTERAKSI

Oleh: Ratna Sugeng

SUMPAH SERAPAH AMARAH

PERLUKAH ?
Mereka yang mudah marah dalam psikologi disebut ambang
toleransi marahnya rendah, mudah frustasi, mudah merasa
tak nyaman, atau mengomel. Mereka tak dapat berpikir positif,
dengan sedikit koreksi untuk kesalahan kecil saja mereka
merasa sangat tersinggung dan marah besar.

D
alam tayangan televisi dan media cetak, nampak kema- secara sadar dan nirsadar. Ada tiga pendekatan terhadap marah,
rahan kerap tak terbendung, diluapkan dengan akibat yakni mengekspresikan, meredam, dan menenangkan.
kematian anak atau orang, perlukaan, kecacatan, dan Mengekspresikan kemarahan dengan mengungkapkan perasaan
kerugian masa depan lainnya. Inikah kesan masa modern di- asertif -bukan agresif - adalah cara yang paling baik. Untuk dapat
mana isi hati boleh tertuang dalam bentuk bebas dan merugi- melakukannya diperlukan proses pembelajaran diri. Mulailah
kan tanpa rasa sungkan ? dengan menegaskan pada diri apa sebenarnya yang diinginkan
Marah merupakan bagian hidup manusia, tidak berbeda dan bagaimana meraihnya, tanpa melukai orang lain. Menjadi
dengan rasa senang, namun dampak keduanya seringkali asertif bukan berarti menekan atau menuntut, tetapi menghargai
amat berbeda. Apakah marah perlu ditampilkan atau dikenda- diri sendiri dan orang lain.
likan ? Atau biarkan marah berbuah kekerasan ? Kemarahan dapat disupresi, diredam, dan kemudian diputar
arah tujuannya. Caranya dengan menangkap kemarahan anda,
MARAH, MENGAPA TERJADI ? berhenti memikirkan kemarahan tersebut, dan fokus pada sesu-
“Marah merupakan keadaan emosi dengan berbagai tahap atu yang positif. Tujuannya adalah menghambat atau meredam
intensitas mulai dari tersinggung ringan sam- kemarahan dan membalik arahkan ke
pai marah besar dengan kekerasan,” kata perilaku lebih konstruktif. Keburukan dari
Charles Spielberger, PhD, seorang psikolog APA YANG ME- cara ini adalah ketika anda membalikkan
yang ahli dalam psikologi marah. Seperti arahnya, masuk ke diri sendiri tanpa digeser
emosi lainnya, ia juga menyertakan tanda fi- NYEBABKAN ORANG ke pemikiran positif. Kemarahan yang
sik, seperti denyut jantung, nadi dan tekanan diputarbalikkan ke diri sendiri akan membuat
darah yang meningkat, akibat peningkatan MUDAH MARAH? tekanan darah meningkat, atau asam
hormon adrenalin dan noradrenalin. BEBERAPA HAL lambung meninggi, atau depresi.
Kemarahan dapat dibangkitkan oleh Kemarahan yang tidak diekspresikan
suasana diluar diri atau dari dalam diri. SEPERTI GENETIK, akan membuat masalah, seperti perilaku
Boleh jadi kita marah pada seseorang pasif-agresif (ngambek dan berpura-pura
tertentu, seperti isteri/suami, teman kerja, FISIOLOGIK, SANGAT tak marah tetapi tak mau melakukan apa
atau oleh situasi seperti kemacetan lalu
lintas, tertundanya penerbangan, atau
MEMPENGARUHI. yang seharusnya dilakukan), disini dapat
juga dicerminkan dengan tindakan yang
marah yang disebabkan kecemasan atau senantiasa bermusuhan atau sinis.
masalah pribadi. Teringat akan kejadian traumatik dan kejadi- Orang-orang yang kerapkali dan hampir selalu merendahkan
an yang membangkitkan emosi kemarahan dimasa lalu akan orang lain, mengkritik segala sesuatu, dan berkomentar sinis
dapat memicu perasaan marah sekarang. adalah mereka yang belum belajar mengekspresikan
kemarahan secara konstruktif. Tipe kepribadian seperti ini
MENGEKSPRESIKAN KEMARAHAN biasanya tidak disukai lingkungan, dan sulit mencapai
Ketika orang marah, wajah sebenarnya telah menampil- keberhasilan dalam berelasi.
kannya, meski kadangkala diingkari. Marah dilampiaskan se- Anda dapat menenangkan diri, artinya mengendalikan
cara agresif. Marah adalah respon dari sebuah kondisi atau amarah keluar, dengan mengontrol respon internal, seperti
situasi yang dianggap mencemaskan, tenaga menjadi menarik nafas dalam menurunkan debar jantung yang
demikian besar, garang, seringkali agresif , perasaan dan meninggi akibat marah, dan merelakan perasaan meredup
perilaku menggambarkan seorang yang sangat bertenaga dari kemarahan. Dr. Spielberger mengatakan, “Jika tiga teknik
dan menakutkan, seperti menyerang musuh agar diri mengekspresikan marah dapat dilakukan, maka akan ada
terlindungi dari bahaya, semacam menyelamatkan diri dari orang yang terluka, termasuk diri sendiri.”
kehancuran.
Kehidupan bermasyarakat kita, membuat kemarahan tidak MENGELOLA AMARAH
bisa diledakkan pada setiap orang dan obyek, terutama secara Tujuan mengelola amarah adalah menurunkan perasaan
fisik. Pada sekelompok masyarakat, marah tak boleh ditampilkan, emosional dan bangkitan fisiologik yang ditimbulkan olehnya.
terutama pada orang yang berarti dalam hidup. Pada budaya Anda dapat menghindar, atau lari dari orang atau obyek
tertentu, sampai suatu batas, marah boleh diekspresikan . pembangkit amarah, namun kita tak dapat mengubahnya,
Kebanyakan orang dapat mengendali kan kemarahan, baik dan kita dapat mengendalikan reaksi emosi kita.

70 WARTA BEA CUKAI EDISI 383 OKTOBER 2006


APAKAH ANDA TERLALU MARAH? Lakukanlah teknik ini setiap saat anda punya waktu. Jika telah
Ada beberapa tes psikologi yang mengukur intensitas terampil, dapat dilakukan setiap anda menghadapi ketegangan.
perasaan marah, seberapa mudah anda menjadi marah, dan
seberapa kuat anda mengelolanya. Sekarang anda dapat MENYUSUN KEMBALI KOGNITIF
mencoba mengenali diri bahwa amarah sudah menyentuh Kata ringkasnya adalah mengubah cara berpikir. Orang
perasaan anda. Jika sudah kenal tanda-tanda bahwa diri anda yang marah cenderung berkata berapi-api semua isi
marah, cobalah berpikir positif tentang sebab marah anda marah pikirannya. Jika marah, maka orang akan mengucapkan kata-
dan apa sebenarnya yang anda mau dari marah ini. Bila amarah kata dramatik seperti : ”Gila, Mati, Kiamat”. Cobalah
diluar kendali anda dan anda juga takut menghadapinya, carilah mengubah kata-kata tersebut lebih rasional, misalnya : “bikin
bantuan untuk mengelola emosi ini. frustrasi, kecewa“. Dengan kata frustasi atau kecewa orang
dapat memahami kemarahan anda. Dan marah bukanlah
MENGAPA SESEORANG MUDAH MARAH SEMENTARA LAINNYA kiamat dan bukan pula menyelesaikan masalah.
TIDAK? Berhati-hatilah dalam mengucapkan “selalu, tak pernah“ bila
Menurut Jerry Deffenbacher, PhD, seorang ahli manajemen membicarakan perilaku seseorang. Misalnya : ”Kamu selalu saja
marah, beberapa orang gampang naik darah daripada lainnya; membuat saya sakit hati“, “Ini orang tak pernah bikin senang
mereka mudah tersinggung dan marahnya berat dari orang rata- orang” atau “Dasar kamu selalu lupa“. Dengan kata-kata ini kita
rata. Juga ada orang yang tak menunjukkan kemarahannya berasumsi tak akan pernah ada suatu perbaikan, tak ada solusi.
secara spektakuler akan tetapi mudah tersinggung kronis dan Ingatkan diri sendiri bahwa marah bukanlah
galak. Mudahnya mereka menjadi marah bukan berarti mereka untuk memastikan segala sesuatu, sehingga
secara nyata menunjukkan kemarahan di depan umum dan tak dapat lagi diperbaiki, dan tentu saja
bertindak kasar, kadang mereka menarik diri dari pergaulan, keadaan akan makin buruk.
merajuk atau secara fisik sakit. Kemarahan seringkali menga-
Mereka yang mudah marah dalam psikologi disebut ambang caukan pikiran rasional. Dapatkah
toleransi marahnya rendah, mudah frustasi, mudah merasa tak kita membuat otak kita berpikir
nyaman, atau mengomel. Mereka tak dapat berpikir positif, dingin dan logik, sehingga tak perlu
dengan sedikit koreksi untuk kesalahan kecil saja mereka merasa dididihkan oleh amarah ? Dunia tidak
sangat tersinggung dan marah besar. akan seburuk yang anda bayangkan,
Apa yang menyebabkan orang mudah marah? Beberapa hal atau marah akan membuat
seperti genetik, fisiologik, sangat mempengaruhi. Beberapa anak penyelesaian menjadi lebih baik. Ketika
dilahirkan mudah marah, tersinggung, merajuk, dan ini sudah menjumpai seseorang marah, refleksikan
dapat dilihat sejak umur muda sekali. Lainnya mungkin perasaannya dan pahami bahwa ia marah.
sosial budaya. Marah merupakan hal yang oleh Kebanyakan orang yang marah menuntut
banyak budaya dianggap negatif, karena itu perhatian, dipahami, dikenali, dan jika
kita seringkali tak dibekali keterampilan ini didapatkan, kemarahannya
mengelola amarah. akan menurun.
Riset membuktikan bahwa peran Lakukan penyusun
keluarga cukup besar. Dalam keluarga kognitif kembali
yang kacau dan mudah marah maka cara dengan
ini telah terpolakan pada anak-anak.

BIARKAN WAKTU YANG MEMBERESKAN?


Mitos ini menyesatkan, beberapa orang menggunakan
cara ini untuk menyakiti orang lain. Riset psikolologi
membuktikan bahwa membiarkan kemarahan tertelan waktu,
sebenarnya makin menggunungkan kemarahan. Kemarahan mem-
demi kemarahan ditimbun sampai pada suatu saat ledakan pelajari
agresif meledak tanpa dapat dikendalikan. Keadaan menjadi keinginan
semakin buruk. dibalik kemarahan, lalu tuntun
Cobalah untuk menelusuri apa pemicu kemarahan, kemudian diri bahwa sekarang sedang
susun strategi agar penyebab marah tidak menggiring anda kecewa, dan kita dapat me-
kepada suatu ledakan. ngatakan : ”saya mengingin-
kan ..... dan sekarang tak saya
STRATEGI MEMBUAT KEMARAHAN TETAP DALAM KENDALI dapatkan, saya kecewa ....”.
Relaksasi Dengan demikian
Relaksasi sederhana seperti menarik nafas panjang dan kemarahan telah di-
membuat bayangan dalam kepala bahwa kita sedang berada gantikan cerminan
di ruang/situasi menyenangkan dan santai. Relaksasi demiki- keinginan akan
an akan menurunkan ketegangan perasaan marah. Jika sesuatu yang be-
anda dan pasangan keduanya orang yang mudah ‘mendi- lum terpenuhi.
dih’, maka keduanya akan menolong jika belajar relaksasi. Pernyataan kece-
Langkah mudah relaksasi : wa telah mengu-
l Tarik nafas panjang dari dada, keluarkan nafas dari bah kognitif kita, ka-
perut. Mengeluarkan nafas dari dada tak akan rena kita telah men-
membuat anda rileks coba tahu apa
l Ulangi perlahan kata-kata menenangkan : yang kita ke-
rileks.. rileks .. ketika anda sedang hendaki dan
bernafas dalam. apa yang
l Berkhayalah seolah anda berada di tidak kita da-
tempat tenang, danau yang sejuk, patkan, dan
gunung yang biru, air terjun yang berpikir ulang
mengalir mendinginkan diri. menyusun stra-
l Jika anda pandai yoga, lakukanlah tegi ke depan.

EDISI 383 OKTOBER 2006 WARTA BEA CUKAI 71


RUANG KESEHATAN

KRAM DAN TERKILIR Anda


Anda Bertanya
Bertanya
Dokter Menjawab
Dokter Menjawab
SAAT OLAHRAGA DIASUH OLEH PARA DOKTER
DI KLINIK KANTOR PUSAT DJBC

S
etiap kali saya berolahraga saya sering khawatir kalau- Pemanasan biasanya melibatkan latihan yang sifatnya
kalau saya mengalami terkilir atau kram. Padahal saya aerobik yang kemudian diikuti peregangan. Aerobik
sangat menyenangi olah raga seperti fitness, marathon meningkatkan aliran darah melalui jaringan tubuh. Hal ini akan
dan sepeda. Untuk menghindari kram dan terkilir tadi, meningkatkan aliran darah melalui jaringan tubuh. Hal ini akan
pemanasan apa saja yang harus dilakukan dokter ? meningkatkan temperatur tubuh dan membuat jaringan tubuh/
ANDRI - Batam otot lebih flesibel (lakukan selama 8-10 menit), setelah puncak
JAWAB : olah raga turunkan intensitas olah raga supaya tubuh masih
Terkilir dan kram adalah dua gangguan yang berbeda tapi dalam keadaan panas, sementara dilakukan regangan pada
sama-sama sering timbul pada saat melakukan kegiatan otot. Ulangi peregangan pada kedua sisi tubuh dan
fisik atau olahraga (cedera olahraga). Terkilir ada dua pertahankan regangan kurang lebih 10 detik. Ini yang
jenis, yaitu terkilir otot dan terkilir ligamen. Terkilir otot disebut pendinginan.
terjadi pada saat mengerut secara kuat dengan tiba-tiba
seperti pada saat terpeleset, salah angkat, sehingga CONTOH-CONTOH PEMANASAN DAN PENDINGINAN
menimbulkan rasa sakit dan kaku bila digerakkan. l Latihan aerobik seperti jogging dan sepeda statis
Sedangkan terkilir ligamen yang sering disebut adalah latihan yang cukup baik dimana dapat
orang keseleo, timbul karena sendi meningkatkan denyut jantung secara bertahap.
kita ber- l Peregangan bagian tubuh atas yaitu bagian
gerak dada dan leher. Latihan ini dapat mengurangi
melebihi ketegangan di bagian atas punggung. Contoh
kisaran geraknya peregangan dada dengan tangan digenggam di
yang normal biasanya disebabkan oleh belakang tubuh. Dalam keadaan posisi pundak
karena gerakan pemutaran. Sering terjadi pada per- tetap, tangan perlahan dibawa menjauhi sumbu
gelangan kaki, lulut, atau lengkungan telapak kaki. tubuh. Peregangan leher salah satu dengan
Terkilir menyebabkan terjadinya pembengkakan membiarkan kepala jauh ke arah sisi kiri, kanan,
dengan cepat. Umumnya, semakin hebat rasa sakit- depan dan belakang atau memutarkan kepala 360
nya, semakin berat cederanya. Kram dapat terjadi derajat ke arah kiri kana bergantian.
pada semua otot terutama pada otot kaki. Timbul l Peregangan otot lengan dan pundak, terutama
pada saat olahraga akibat penumpukan sisa pem- dilakukan pada olah raga yang menggunakan raket
bakaran kimia di otot. Penyebab lain kram adalah atau tangan. Salah satunya dengan cara menyilang
kehilangan air dan garam dari tubuh secara lengan kanan kiri dan ke dua telapak tangan
berlebihan, misalnya karena berkeringat terlalu berhadapan. Angkat lengan tersebut ke atas kepala
banyak.Gejala pada otot yang kram terasa sakit terus ke belakang telinga dan regangkan ke atas.
dan terasa lebih keras dan kaku. Dapat berlang- l Peregangan otot kaki. Banyak cedera olah raga
sung dalam beberapa menit. yang terjadi di daerah kaki, karena itu peregangan
Ada banyak cedera yang dapat dicegah de- otot kaki sangat penting. Contoh peregangan otot
ngan pemanasan sebelum olahraga. Pemanasan kaki bagian bawah, salah satu kaki berada di
yang baik akan meningkatkan fleksibilitas dan posisi depan dan kedua tangan menempel di
menurunkan kekakuan di otot dan persendian. permukaan dinding, kemudian berat badan
Contoh pada olah raga lari, mulailah secara perla- dijatuhkan ke kaki depan, tumit kaki belakang
han dan ditingkatkan secara bertahap untuk meng- menekan ke bawah. Peregangan otot dalam paha
hindari penekanan terlalu banyak dan mendadak dengan regangkan kedua kaki lebar. Berat badan
pada tubuh. Gunakan pakaian, sepatu olah raga dan ditumpukan ke salah satu kaki dengan menekukkan
peralatan lain sesuai dengan rekomendasi untuk olah- punggung dalam keadaan tegak. Lakukan peregang-
raga tersebut. an juga pada otot panggul dan otot paha belakang.
l Peregangan otot punggung dan otot samping
MENCEGAH CEDERA OLAH RAGA : tubuh. Bila peregangan ini dilakukan akan membantu
l Pilih olah raga secara seksama misalnya jangan mencegah sakit pinggang. Contoh peregangan otot
melakukan jogging bila menderita sakit punggung kronis punggung bawah dengan berlutut, kepala di depan
atau nyeri di lutut lutut lengan disamping kepala,kemudian regangkan
l Lakukan pemanasan, kendurkan, regangkan dan secara lengan menjauh dari tubuh. Peregangan sisi tubuh
perlahan tambahkan kegiatan 5-10 menit dengan membuka kedua kaki selebar pundak.
l Setelah olah raga lakukan pendinginan dengan Berdiri tegak, kemudian salah satu lengan
meregangkan otot diayunkan ke atas kepala, berat badang ditumpu
l Bila melakukan jenis olah raga baru, lakukan secara ke panggul sisi lainnya. Rasakan regangan
bertahap. Tingkatkan intensitas dalam beberapa disisi tersebut.
minggu
l Hati-hati menggunakan obat penghilang rasa sakit, ka- Masih banyak contoh-contoh pemanas-
rena kita cenderung lebih mudah melakukan gerakan an dan pendinginan yang dapat dilaku-
berlebihan dan merusak jaringan tanpa menyadarinya kan. Yang penting lakukan pemanasan
atau kehilangan kesadaran meskipun sebentar. dan pendinginan secara benar sebe-
l Bila sudah cedera, lakukan kegiatan olahraga se- lum dan sesudah olah raga. Mudah-
cara bertahap atau ganti jenis olah raga lain sam- mudahan dapat meminimalkan
pai cedera itu sembuh. terjadinya cidera olah raga.

72 WARTA BEA CUKAI EDISI 383 OKTOBER 2006


SELAK
DOK. PRIBADI

AKMAL MELAKA. Seluruh peserta, pejabat dan


pegawai AKMAL berpose bersama di dalam area
AKMAL Melaka.

BERKUNJUNG KE
AKADEMI KASTAM DIRAJA MALAYSIA
Selama di Kuala Lumpur diisi dengan kegiatan kunjungan ke Akademi Tax Malaysia, kantor yang
mengolah Anggaran dan Kantor Pusat Kastam Diraja Malaysia.

I
ni adalah perjalanan pertama saya ke Soekarno-Hatta dengan menggunakan bis KUALA LUMPUR INTERNATIONAL
luar negeri dalam rangka tugas Damri yang berangkat dari terminal AIRPORT SEPANG
belajar yang diselenggarakan oleh Rawamangun menuju bandara. Jadwal “Beberapa saat lagi kita akan tiba di
Akademi Kastam Diraja Malaysia flight saya pukul 15.45 WIB dengan Kuala Lumpur Internatioanal Airport
(AKMAL), namun sewaktu saya masih menggunakan maskapai nasional negeri (KLIA) Sepang dan silakan untuk
tinggal di Tarakan Kalimantan Timur, jiran yaitu MAS. Tepat pukul 15.30 WIB, menggunakan sabuk pengaman, lipat
setiap liburan saya pasti pergi ke Tawau saya boarding dan duduk pada kursi meja di depan dan luruskan sandaran
- Sabah, karena kota saya dan salah nomor 21d, di sebelah saya seorang kursi, waktu sekarang menunjukkan
satu kota di Malaysia tersebut sangat bapak dan anaknya yang berwajah India 6.40 waktu Kuala Lumpur lebih cepat 1
dekat yang hanya memakan waktu yang setelah berkenalan ternyata orang jam dari waktu di Jakarta,” itulah kata-
sekitar 4 jam dengan menggunakan Malaysia. kata yang disampaikan oleh kru.
speed boat. Jakarta ke Kuala Lumpur menempuh Segera saya pasang sabuk pengaman
Perjalanan ini adalah untuk memenuhi waktu kurang lebih dua jam, selama di dan berdoa dalam hati agar pendaratan
undangan dalam mengikuti The Malaysian perjalanan saya habiskan waktu ini berjalan lancar. Beberapa saat
Technical Coorperation Programme membaca koran tempatan (Malaysia) dan kemudian pesawat mendarat dengan
(MTCP) di Akademi Kastam Diraja ngobrol dengan orang Malaysia yang lancar dan hati saya merasa lega dan
Malaysia dengan tema Commercial Fraud duduk di sebelah saya, dia banyak bahagia. Begitu pesawat berhenti segera
Course yang di selenggarakan 27 Maret bertanya tentang Indonesia terutama saya ambil ransel saya dan keluar dari
sampai 8 April 2006. Jakarta karena dia berkeinginan untuk pesawat melalui belalai gajah. Di luar pintu
pindah kerja di Jakarta. Dari masalah belalai gajah saya melihat seseorang
KEBERANGKATAN tempat tinggal, sekolah dan harga dengan membawa secarik kertas
Waktu menunjukkan pukul 13.05 WIB, kebutuhan sehari-hari, dia menyimpulkan bertuliskan nama dan asal saya. Saya
saya berpamitan dengan keluarga saya bahwa di Jakarta sangat murah hampiri orang tersebut dan memperkenal-
untuk berangkat menuju bandara dibandingkan dengan Kuala Lumpur. kan diri saya begitu pula sebaliknya.

EDISI 383 OKTOBER 2006 WARTA BEA CUKAI 73


SELAK
DOK. PRIBADI

FOTO BERSAMA. Di kantor pusat Kastam Diraja Malaysia Kuala Lumpur, penulis paling kanan.
Dia bernama Zul, Zul adalah pegawai pukul 20.45 WIB, kami tiba di Melaka. Per- MINGGU PERTAMA DENGAN 25 NEGARA
dari agen travel yang ditunjuk langsung o- jalanan dari bandara Sepang ke Melaka Waktu menunjukkan pukul 7.50, saya
leh AKMAL untuk mengantar jemput saya. memakan waktu kurang lebih dua jam, turun menuju ke ruang makan untuk sara-
Dia berkata pada saya agar menuju coun- namun perjalanan tersebut tidak melelah- pan dengan berpakaian jas. Sesampainya
ter imigrasi dan mengambil barang bawa- kan bagi saya karena jalanan yang sangat di ruang makan sudah banyak peserta
an dan tunggu di counter kastam (bea bagus. Setibanya di Melaka atau tepatnya yang sedang sarapan dan sambil meng-
cukai Malaysia) karena dia harus menjem- seperti Asrama di AKMAL, saya disambut ucapkan kata “Good Morning” semua pe-
put peserta dari Myanmar dulu. Saya pun oleh petugas atau pegawai AKMAL yang serta yang ada di ruangan tersebut
menuju ke counter imigrasi, antrian cukup memberikan perlengkapan alat tulis dan membalasnya dengan “Good Morning”.
panjang tapi hanya beberapa menit saja yang lainnya serta kunci kamar. Pukul 8.30 kami semua memasuki
sudah selesai urusan imigrasi saya, ke- Di depan ruangan kantor ada bebera- ruang kelas yang dekat dengan ruang
mudian saya menuju tempat pengambilan pa peserta yang telah dahulu datang dan makan. Pada hari pertama di ruang kelas
bagasi, saya melihat sekeliling bandara menghampiri saya. Kami berkenalan, ada kami memperkenakan diri masing-masing,
dan saya merasa takjub karena bandara yang dari Sudan, Malaysia, Brunei, Timor seluruhnya ada 30 peserta dari 25 negara
Sepang sangat bagus jauh dibandingkan Leste dan Kamboja. Lalu saya menuju ke seperti negara Asean, Asia, Kepulauan
dengan bandara Soekarno-Hatta. kamar untuk menaruh barang-barang Karibia, Afrika, Amerika Llatin dan Osea-
Setelah mengambil bagasi, saya me- bawaan saya dan melihat betapa nia. Setelah “coffe break” kami berganti
nuju counter Kastam dekat pintu keluar. menyenangkan tinggal di kamar tersebut pakaian sport untuk dinamik program yaitu
Sesampainya di counter kastam saya karena kamar tersebut seperti hotel seperti outbound. Tujuannya adalah untuk
bertemu dengan petugas dan memberita- bintang 4 dimana sudah tersedia AC, TV mengakrabkan sesama peserta agar lebih
hukan bahwa saya dari Customs Indone- satelit dan air panas untuk mandi. mengenal lebih dekat lagi.
sia, dan dia langsung bereaksi senang Kemudian saya kembali ke lobby asrama Hari berikutnya diisi dengan presentasi
dan berkata, “Bea Cukai ya, sila masuk (dekat dengan ruang komputer dimana country report dari masing-masing peser-
bapak, tunggu di dalam saja”. Saya pun kita bisa akses internet selama 24 jam ta. Di AKMAL juga tersedia bagi yang suka
mengucapkan terima kasih dan saya dengan gratis) untuk menemui rekan tadi. menyanyi yaitu ruangan khusus untuk ka-
bilang, “Saya duduk di luar saja cik”. Saya berbincang-bincang dengan raoke yang cukup lumayan bagus, ketika
Di pikiran saya saat itu, saya ingin peserta dari Malaysia yang bernama cik malam tiba dan waktu ada kami pergi ke
menelpon keluarga saya dan segera saya Rameli pegawai Kastam Kuala Lumpur. ruangan tersebut untuk bernyanyi bersa-
menuju ke telepon umum karena hand- Tidak berapa lama kemudian cik Rameli ma dan sudah pasti peserta dari Indonesia
phone tidak ada sinyal. Di telepon umum mengajak saya keluar asrama untuk pergi wajib menyanyi dan berjoget dangdut.
tersebut dapat menggunakan kartu kredit mencari minum. Sekembalinya dari men- Setiap ada kesempatan waktu, di sore
tapi setelah dicoba berkali-kali selalu cari minum kami masih ngobrol sampai hari diisi dengan acara jalan-jalan
gagal, saya berpikir untuk menelepon dari sekitar pukul 23.50 waktu setempat. mengunjungi tempat-tempat bersejarah
Malaka saja. Menunggu hampir 30 menit, Malam itu saya susah tidur karena (Melaka Kota Sejarah) dan sudah pasti
Zul dan peserta dari Myanmar mengham- terlalu banyak pikiran terutama mall-mall yang ada di Melaka baik secara
piri saya dan kami bersama-sama menuju memikirkan keluarga. Sekitar pukul 5.55 rombongan atau perorangan. Kadang
ke pintu keluar. Dengan menggunakan terdengar azan subuh, saya pun shalat juga diselingi dengan bermain sepakbola.
mobil sedan nasional Malaysia yaitu dan setelah shalat saya keluar kamar Yang paling berkesan sewaktu kami
Proton yang saya lihat agak mewah juga. bermaksud berolahraga dengan berlari mengunjungi tempat yang bernama China
dan berjalan. Suasana di sekitar asrama Town di mana disana disajikan atraksi
AKADEMI KASTAM DIRAJA MALAYSIA pada pukul 6.15 masih gelap sekali, hal ini khas dari china dan pedagang kaki lima
MELAKA berbeda dengan di Jakarta karena pada yang menjajakan barang dagangannya
Sekitar pukul 21.45 waktu Melaka atau jam tersebut suasana sudah mulai cerah. khas Malaysia. Disana juga ada panggung

74 WARTA BEA CUKAI EDISI 383 OKTOBER 2006


terbuka dimana kita dapat menyumbang- ini cukup melelahkan tapi menyenangkan tengah kota dan stasiun yang disinggahi
kan lagu dengan menyanyi secara karena kita berada di suasana yang hanya dari mall ke mall.
karaoke. sangat baru dan di negara orang lain. Saya sempat pergi ke suatu tempat
Saya berbincang-bincang dengan Sepanjang perjalanan kami beberapa yang di sebut “Little India” karena disana
panitia panggung dan dia menawarkan kali berhenti untuk beristirahat sejenak di adalah pertokoan yang rata-rata pemilik
saya untuk menyanyi di panggung dengan tempat peristirahatan yang tersedia tem- dan pegawainya orang yang berwajah
syarat harus membayar 2 ringgit (sekitar pat makan. Kebanyakan pegawai tempat India. Selama di Kuala Lumpur diisi
5000 rupiah). Saya memberanikan diri makan tersebut berasal dari Indonesia dengan kegiatan kunjungan ke Akademi
untuk menyanyi, dan saya menanyakan karena kebetulan saya memakai kaos Tax Malaysia, kantor yang mengolah
lagu Indonesia apa yang tersedia, mereka yang bertuliskan Indonesia. Sekitar pukul Anggaran dan Kantor Pusat Kastam
menyodorkan 1 VCD lagu keroncong 4.30 kami harus melewati jembatan Diraja Malaysia. Sewaktu kami berkunjung
yang salah satu lagunya saya tahu yaitu sepanjang 5 km yang akan mengantarkan ke Akademi Tax Malaysia, saya melihat
“Bengawan Solo”. kita ke Pulau Penang. Dari jembatan betapa majunya negeri jiran kita ini dalam
Dengan hati deg-degan karena ini tersebut kita dapat melihat kota Pulau hal membangun prasarana pendidikan.
adalah pertama kalinya saya tampil di atas Penang yang begitu indah dan cantik. Dan sewaktu berkunjung ke Kantor
panggung untuk menyanyi. Kenapa saya Tepat jam 5 sore hari kami tiba di sebuah Anggaran dan Kantor Pusat Kastam
nekat untuk berani tampil menyanyi di hotel di dekat pantai, hotel tersebut sangat Diraja Malaysia yang kebetulan satu lokasi
panggung tersebut karena saya pikir “Toh bagus dimana di belakangnya pantai yang yaitu Putra Jaya. Putra Jaya adalah suatu
tidak ada yang mengenal saya dan saya cantik dan indah. kota mandiri dimana disana berdiri
ingin menampilkan kepada teman-teman Kegiatan selama di Pulau Penang gedung-gedung megah untuk perkantoran
saya bahwa inilah Indonesia dan inilah adalah mengunjungi Kastam Pulau Pe- pejabat pemerintahan Malaysia. Dari
lagu Indonesia”. nang dan selebihnya diisi dengan melihat- salah seorang rekan peserta dari Malay-
Begitu saya mulai bernyanyi, penonton lihat keindahan Pulau Penang seperti ke sia, gedung tersebut disewa (leasing) oleh
dan terutama teman-teman peserta lainya Bukit Bendera dimana untuk menuju ke Kerajaan Malaysia kepada donator yang
memberikan tepuk tangan yang begitu puncak bukit tersebut kita hanya dapat membangun kota tersebut yaitu Petronas.
meriah. Setelah selesai bernyanyi kembali menggunakan kereta listrik yang menggu- Selebihnya kami juga mengunjungi
tepuk tangan saya terima dan turun ke nakan rel dengan membayar 4 ringgit (10 Menara Kembar Petronas dan Kuala
panggung, seluruh teman-teman saya ribu rupiah). Dari atas bukit tersebut kita Lumpur Tower.
memberikan ucapan selamat. Saya dapat menyaksikan kota Pulau Penang
sempat bingung, apa karena lagu dan yang begitu indah dan cantik. Di bukit BACK TO MELAKA DAN JAKARTA
suaranya bagus atau karena lucunya saya tersebut juga ada penduduknya. Dua hari di Kuala Lumpur cukup
menyanyi. menyenangkan dan tepat di sore Kamis
Namun kata panitia baru kali ini ada KUALA LUMPUR kami kembali ke Melaka. Di hari Jum’at
peserta yang mau menyanyi di atas Setelah dua hari di Pulau Penang, te- kami melakukan kegiatan di kelas berupa
panggung tersebut. Setelah saya amati pat selasa pagi kami menuju Kuala Lum- presentasi kelompok mengenai ilmu dan
rata-rata penonton panggung tersebut pur. Perjalanan ditempuh sekitar 6 jam. pengalaman yang diperoleh selama
orang-orang yang sudah tua yang Pada pukul 15.15 kami memasuki kota mengikuti kursus ini. Dan malam harinya,
kebanyakan berwajah cina. Teman Kuala Lumpur, saya tertegun dalam hati, bertempat di sebuah hotel di Melaka
peserta dari Malaysia nyeletuk mereka itu begitu cantik, rapi, teratur dan megah kota diadakan acara penutupan. Acara penu-
“Cina Senyap”, maksudnya adalah orang Kuala Lumpur. Dari dalam bis kita juga tupan tersebut dihadiri seluruh pejabat
cina kaya yang pura-pura miskin. dapat melihat di kejauhan Menara Kembar tinggi dan pegawai AKMAL.
yang menjadi kebanggaan Malaysia. Di acara tersebut kita bersuka cita dan
PULAU PENANG Tepat pukul 16.00 kami tiba di hotel bersedih karena harus berpisah dan lagi-
Di Minggu pagi kami menuju Pulau yang tepat di tengah kota Kuala Lumpur. lagi saya didaulat untuk menyanyi dan
Penang salah satu kota besar di Malaysia Setelah mandi saya diajak cik Rameli dan berjoget dangdut yang diikuti seluruh pe-
setelah Kuala Lumpur. Perjalanan dari cik Ibnul dari Brunei untuk berkeliling kota serta. Keesokan harinya saya menuju
Melaka ke Pulau Penang menempuh wak- dengan menggunakan kereta listrik dan bandara Sepang untuk kembali ke Jakar-
tu sekitar delapan jam dengan mengguna- monorel, sekali lagi saya tertegun. ta. Malaysia pengalaman yang tak terlupa-
kan bis yang dimiliki AKMAL. Perjalanan Monorel tersebut hanya melewati di kan. Ade, SE. Kasi Verifikasi Ekspor Dit. Vera
DOK. PRIBADI DOK. PRIBADI

GEREJA TUA. Penulis ketika sedang berpose PETRONAS. Dari atas Kuala Lumpur Tower kita dapat melihat seluruh kota
di sebuah gereja tua di kota Melaka yang dikenal Kuala Lumpur, tampak dibelakang menara kembar Petronas yang menjadi
dengan kota sejarah. kebanggaan rakyat Malaysia.

EDISI 383 OKTOBER 2006 WARTA BEA CUKAI 75


PROFIL

Ahmad MS
NAKHODA KAPAL PATROLI KANWIL II DJBC TBK

Mensyukuri Semua Kesempatan dan


Berkah yang Telah Diberikan Tuhan
Nama baik dan kepercayaan yang diberikan pada diri seseorang haruslah utuh dijaga.

“S
ama halnya dengan kita kalau akhirnya ia menambahkan nama MS yang untuk mengikuti pendidikan Mualim
berlayar pakai perahu, pakai merupakan nama orang tuanya yaitu Pelayaran Terbatas (MPT) di Tanjung
kapal, atau pakai apa sajalah, itu Maksum untuk membedakan dengan Pinang, selama tiga bulan. Lulus dari
adalah sarana. Kapal, perahu, atau yang Ahmad yang lainnya. Jadi nama yang pendidikan tersebut pada tahun 1993
lain-lainnya sebagai sarana itu haruslah tertera dalam daftar nama pegawai adalah Abbas diangkat menjadi juru mudi.
dipelihara dengan baik. Kalau perahu atau Ahmad Maksum. Selanjutnya tahun 1999, Abbas diangkat
kapal itu sudah bocor, harus didempul; Abbas merupakan anak ketiga dari menjadi Mualim Satu dan langsung
kalau catnya sudah luntur, supaya enam bersaudara, pasangan alm Maksum diperintahkan mengambil kapal yang
kayunya bisa tahan lama, harus dicat dan almarhumah Fatimah. Ayahnya juga waktu itu sedang ada pengadaan kapal
kembali dan mesin-mesinnya harus seorang pegawai bea cukai di TBK era baru jenis VSP.
dirawat kembali, dengan demikian kapal tahun 1950-an. Unik memang kisahnya “Ketika saya diangkat menjadi mualim
ini bisa berlayar mengarungi lautan yang hingga menjadi pegawai bea cukai. satu, kepala pangkalannya saat itu Bapak
luas sekali untuk mencapai tujuan daratan Mungkin karena ayahnya berada di Harry Wahyudi. Tahun 2001 saya
yang akan kita tuju,” demikian bait lingkungan bea cukai maka ia pun tertarik dipanggil lagi oleh Pak Harry, beliau
ungkapan dari salah seorang nakhoda mengikuti jejak ayahnya untuk menyampaikan bahwa saya diangkat
kapal patroli yang dimiliki Direktorat berkecimpung di lingkungan bea cukai. menjadi nahkoda, wah senang sekali saya
Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) saat ini, Hanya berbekal ijasah Sekolah Dasar dan sejak saat itu saya menjadi nakhoda
khususnya di Kanwil II DJBC Tanjung (SD), Abbas melamar ke Bea dan Cukai. kapal patroli,” ujar Abbas yang telah empat
Balai Karimun (TBK). Ia tamat SD tahun 1971. Almarhum kali mengikut Patkor Kastima, tepatnya
Ahmad MS, demikian nama yang ayahnya sebenarnya sangat meninginkan mulai tahun 2001.
melantunkan bait tersebut. Pria kelahiran supaya Abbas mau melanjutkan sekolah,
Tanjung Balai Karimun pada 22 Mei 1957 namun dengan alasan dirinya malu di MENGARUNGI LAUTAN SEBAGAI
ini, biasa disapa oleh rekan-rekannya sekolah karena hanya dapat menulis NAKHODA KAPAL
dengan panggilan Abbas. Panggilan itu dengan tangan kiri (kidal), Abbas pun Sejak 2001, Abbas resmi menjadi
lebih familiar di telinga rekan-rekannya enggan melanjutkan sekolahnya setamat nakhoda kapal patroli Bea dan Cukai.
ketimbang nama aslinya. Usut punya usut, SD. Ia meminta pada ayahnya untuk Berbagai pengalaman telah ia rasakan,
ternyata nama panggilan itu memiliki mengijinkan dirinya bekerja dan tidak lagi mulai dari yang menyenangkan dan
sejarah. Alkisah dari cerita orang tuanya, melanjutkan sekolah. menegangkan menghadapi ganasnya
Akhmad adalah nama pemberian kedua Tahun 1972 mulailah Abbas mengenal gelombang lautan. Pengalaman itu pun ia
orang tuanya sejak dilahirkan. Namun lingkungan bea cukai dengan bekerja di rasakan bukan saja sejak diangkat
karena Akhmad kecil saat itu sering bagian bengkel mobil milik Bea Cukai menjadi nakhoda, tetapi sejak dipercaya
menderita sakit, maka digantilah nama TBK. Kemudian pada tahun 1979 ada menjadi juru masak kapal patroli.
Akhmad menjadi Abbas. Boleh percaya penerimaan pegawai bea cukai di TBK Seperti kisah yang yang dialaminya
atau tidak, ternyata setelah namanya dengan persyaratan ijasah SD untuk pada tahun 1987 saat ke Ujung Pandang.
diganti dengan Abbas, ia pun jarang ditempatkan dibagian kapal. Kesempatan Dengan kapal patroli BC 8004, tim yang
menderita sakit. Hingga kini pun orang yang ia idam-idamkan itupun tidak ia ada di kapal tersebut harus terombang-
lebih sering memanggilnya dengan siakan-siakan. Abbas akhirnya ambing karena kuatnya gelombang lautan
sebutan Abbas. mendaftarkan diri dan menjalani test dan sampai ketinggian tiga meter. Tujuannya
“Sayapun sempat bingung, ketika hasilnya ia dinyatakann lulus. ketika itu dari Ujung Pandang ke Kendari.
masih kecil saya tanyakan pada mamak, Akhirnya Abbas mengawali Sambil bergumul melawan ombak-ombak
mengapa bisa memiliki dua nama… oh pengabdiannya menjadi pegawai bea yang kuat dan kapal yang terombang-
ternyata saat menyandang nama cukai pada tahun 1979. Awal ambing dimainkan gelombang, ia hanya
panggilan Ahmad saya sering sakit. penempatannya tahun 1980 ia pasrah dengan nasib yang akan
Bahkan setiap ada pejabat yang baru ditempatkan di bengkel, bagian perbaikan diterimanya. Abbas baru kali itu
datang memanggil saya dengan sebutan dinamo. Kira-kira satu tahun, baru merasakan ketakutan yang luar biasa.
Ahmad dari buku absen, selang setelah kemudian ia ditempatkan di kapal sebagai Apalagi ombak yang kuat itu hampir
beberapa lama mulai tahu panggilan saya juru masak. “Pengalaman saya mengenal mematahkan kapal yang ditumpanginya.
Abbas dan dijelaskan kisahnya, tak laut, dimulai dengan menjadi tukang “Saya hanya termenung dan sangat
sampai seharipun mereka panggil saya masak, waktu itu ditugaskan berlayar ke pasrah karena ombak begitu besarnya.
Abbas,” demikian ungkap Abbas dengan Jakarta, naik kapal patroli BC 2002, tujuan Saya terus berdoa, Tuhan kasihanilah
logat melayunya. TBK-Tanjung Priok selama satu bulan. kami, tolonglah kami Tuhan, selamatkan
Begitu juga dengan menuliskan nama Tahun 1983 saya pindah kapal ke BC kami dari badai ini,” begitu doanya saat itu,
Ahmad MS pada daftar nama pegawai. 5001 tugas ke Belawan selama satu lebih lanjut Abbas menceritakan, setelah
Dikarenakan di kantornya tempat bekerja bulan, kembali lagi ke TBK.” melewati waktu yang lumayan lama,
lebih dari 10 orang bernama Ahmad, Tahun 1990, Abbas diperintahkan akhirnya laut kembali tenang, dan ombak

76 WARTA BEA CUKAI EDISI 383 OKTOBER 2006


EDISI 383 OKTOBER 2006 WARTA BEA CUKAI 77
PROFIL
DOK. PRIBADI
baru satu jam di darat bertemu istri sudah
harus berangkat lagi kalau ada perintah
patroli, dan bersyukur istrinya sangat
mengerti tugasnya. Kalau sedang
bernasib, Abbas bisa berhasil menangkap
enam buah kapal tanker dalam waktu dua
bulan saja.

SUKA DUKA HADAPI PENYELUNDUP


Belajar mengemudikan kapal,
sebenarnya tidak pernah ia pelajari secara
khusus. Abbas memperolehnya secara
otodidak karena terbiasa dengan bidang
perkapalan selama menjadi pegawai bea
cukai. Jadi ibarat pepatah asa bisa karena
biasa, mungkin ungkapan itu tepat
ditujukan padanya.
Sebagai juru mudi yang menang
pengalaman, Abbas merupakan nakhoda
yang sangat profesional membawa kapal.
Dan memang kemahiran bermanuver dan
mengolah gerak kapal namun tetap
waspada menjadi syarat utama menjadi
nakhoda kapal patroli bea cukai, karena
diketahui jalur pelayaran yang akan
dilewati banyak kayu mengapung dan
tentunya berisiko bagi kapal.
“Berdasarkan pengalaman saya, dari
mana kapal itu keluar, saya tahu akan
SAAT MENIKAHKAN ANAK YANG PERTAMA. (Dari kiri ke kanan.) Riki Sirajudin (anak kedua) ketemu dengan kapal itu di wilayah yang
Mahrani (istri), menantu, Mardiana (anak pertama), Abbas, Rini Mailani (anak ketiga), (barisan sudah saya tentukan karena kita
depan) Poppy Juwita (anak keempat) dengan seorang keponakannya. menggunakan radar, satelit dan GPS,
kalau tidak ada radar susah juga,” ujarnya.
badai yang menyerang kapal patroli yang menjalani tugas ini, ” begitu ucap Ketika matahari mulai menapak tinggi,
ditumpanginya telah berlalu. penerima penghargaan sebagai pegawai jika musim badai tiba, maka cuaca sangat
Dari sekian banyak nakhoda yang berprestasi luar biasa sebanyak dua kali buruk karena hujan deras yang disertai
dimiliki DJBC, Abbas memiliki keunikan, ini, yaitu tahun 2002 dan 2003. angin bertiup kencang. Dan kalau cuaca
tanpa membandingkan dengan nakhoda Pengalaman menangkap kapal buruk seperti ini biasanya dimanfaatkan
yang lain, dari beberapa pendapat yang penyelundup tidak dapat dihitung lagi oleh penyelundup untuk melakukan
terlontar mengenai Abbas, ia merupakan yang otomatis dilakukannya sejak aksinya.
salah satu nakhoda yang handal. Seperti mengenal laut dan berkecimpung dengan Hal ini dapat dimengerti karena
disampaikan Septia Atma, Kabid P2 patroli laut. Ia akui, ia sangat mencintai wilayah perairan Tanjung Balai Karimun
Kanwil II DJBC TBK. Menurut Atma, pekerjaannya ini. Bahkan tidak jarang terkenal sebagai surga bagi penyelundup,
Abbas memiliki satu kelebihan, ia tidak WBC/RIS
pernah meleset dalam mencapai suatu
tempat tujuan jika mendapat perintah
untuk melakukan patroli di satu wilayah
perairan.
“Boleh dikatakan seluruh perairan di
Tanjung Balai Karimun telah ia kuasai,
bahkan bukan di TBK saja, melainkan dari
Sabang sampai Merauke karena
pengalamannya mengarungi lautan
sampai ke ujung Indonesia. Kalau
diperintahkan untuk patroli dia tidak
pernah terdampar. Kalau dikasih perintah
cegat kapal penyelundup di posisi lintang
dan bujur yang telah disebutkan selalu
tepat dan menemukan obyek sasaran.
Itulah salah satu kelebihan yang dimiliki
Abbas,” demikian pendapat Atma
mengenai Abbas.
Menanggapi pendapat Atma, Abbas
dengan rendah hati menyatakan, bahwa
dirinya hanya menjalan tugas yang
diberikan atasan. “Setiap diberi informasi
oleh Pak Atma alhamdulillah saya pasti
dapat menangkap kapalnya. Saya tidak
tahulah mengapa Pak Atma
mempercayakan saya, kalau beliau
mendapat informasi, pasti saya yang
dipanggilnya, yang jelas saya senang PADA ACARA PENUTUPAN PATKOR KASTIMA ke-12 Tahun 2006 di Hotel Novotel, Batam.

78 WARTA BEA CUKAI EDISI 383 OKTOBER 2006


WBC/RIS WBC/RIS

BERPOSE DI ATAS KAPAL PATROLI BC 9004 sebelum berangkat tugas ABBAS, siap menjalankan tugas berlayar
patroli laut. dimanapun ia ditugaskan.

diantaranya sembako, bahan bakar dulu, mungkin orang baru sedikit yang Abbas menunjukkan bagaimana cara
minyak dan kayu bahkan terdapat memiliki telepon satelit. Sekarang, mengemudikan kapal yang baik.
beberapa kasus penyelundupan bayi. Tak teknologi yang makin canggih ini justru Termasuk karakteristik perairan di TBK
jarang jika akan ditangkap, penyelundup jadi menyulitkan kami.” yang banyak batunya sehingga harus
melakukan berbagai macam perlawanan. Lancar menjalankan pekerjaan, tetap sangat berhati-hati membawa kapalnya.
Pengalaman seperti itupun pernah sehat hingga mendekati usia 50 tahun ini, “Saya pesankan kepada kapten kapal,
Abbas alami tepatnya pada 2003 bersama merupakan karunia bagi Abbas. Setiap seandainya kalian ragu membawa kapal
tim patroli bea cukai. Suatu ketika timnya rezeki dan berkah yang diberikan Tuhan ini, berhentilah dulu jangan dipaksa,
yang akan menangkap kapal bermuatan selalu ia syukuri. Hal itu seiring dengan sebab kapal yang kita bawa ini sangat
kayu sudah jadi (furniture) di sekitar motto hidup yang dijalaninya. Tidak ngoyo mahal sparepart-nya termasuk propeller-
Perairan Changi, dekat Singapura apa adanya saja, begitu ia menjalani nya. Jadi berhati-hatilah karena itu dari
mendapat perlawanan yang bisa hidup ini. Ia sangat sadar bahwa dirinya pengalaman saya. Jadi nakhoda harus
membahayakan awak kapal patroli bea tidak memiliki banyak pilihan untuk pindah tahu kondisi kapal, apalagi daerah Batam
cukai. Kapal pengangkut kayu itu berasal ke tempat tugas di wilayah lain karena ini banyak daerah batu, kalau kita tidak
dari Dabo Singkep dengan tujuan pendidikan formalnya. Dengan polos dan hati-hati kapal akan tertumbuk batu.”
Singapura. Saat kapal patroli mendekat rendah hati Abbas mengutarakan isi “Syukurlah mereka mau menerima
untuk menangkap kapal, tiba-tiba orang hatinya, bahwa apa yang telah masukan saya, sebab kapal yang selama
dari dalam kapal kayu itu menyiram kapal diperolehnya saat ini sudah lebih dari ini saya bawa tidak pakai peta,
patroli dengan bensin dan segera akan cukup. Penghargaan dari DJBC yang ia hanya berdasarkan GPS dan radar, maka
membakarnya. Sebagai pengemudi kapal terima atas jasa-jasanya, ia rasakan kalau tidak berdasarkan pengalaman kita
dengan sigap Abbas memutar haluan dan sudah sangat cukup, karena itu ia sangat bisa kandas.Maka itu anak baru harus
terpaksa melarikan kapal untuk menjauh, mensyukuri semua kesempatan dan terus dibimbing, tidak bisa langsung di
setelah keadaan kapal sudah aman dan berkah yang telah diberikan Tuhan. lepas,” ungkap ayah dari empat orang
bersih dari siraman bensin, akhirnya kapal Ibarat kapal, Abbas mengumpamakan, anak ini.
sandar lagi dan menangkap kapal panjang sekali perjalanan kapal kehidupan Status Abbas saat ini, tercatat sebagai
penyelundupn tersebut. ini. Maka karena itu, sarana-sarana seperti nakhoda di bagian P2 Kanwil II DJBC
Diakui Abbas, jika ia mendapat jasmani, pikiran, dan kesadaran yang kita TBK. Saat ini ia ditugaskan sebagai
informasi dari atasan mengenai adanya punyai itu harus dirawat dengan baik nakhoda kapal patroli jenis speed. Namun
upaya penyelundupan, di perairan sekali, digunakan sebagai alat untuk ia akui terkadang keberadaannya tidak
manapun pasti dapat diketemukannya. mencapai tujuan akhir. Supaya badan tetap. Terkadang atas permintaan Kabid
Namun untuk saat ini sudah sangat sulit. jasmani ini, yang diumpamakan sebagai P2, mengharuskan ia membawa kapal
Kondisi ini dikarenakan semakin majunya kapal yang mengarungi kehidupan yang patroli jenis VSP, tidak lama kemudian
teknologi informasi. “Oke, disatu sisi maha luas ini, bisa dipakai terus sampai jenis boat. Namun secara resmi ia tercatat
kemajuan teknologi informasi memberi tujuan tercapai. Jadi harus kita rawat. anggota P2 Kanwil TBK.
manfaat bagi kita, namun disisi lain Merawat jasmani dan pikiran ini. Abbas yang menikah dengan Mahrani
memberi kesulitan dan kendala, seperti pada tahun 1982 di Medan ini telah
yang saat ini kami alami. Karena MENULARKAN ILMU KEPADA JUNIOR dikaruniai empat orang anak. Anak
canggihnya teknologi, kadangkala Sebagai orang yang berpengalaman pertama, Mardiana telah berumahtangga,
informasi bocor sehingga menemui dibidang perkapalan, Abbas tak segan- anak kedua, Riki Sirajudin dan ketiga, Rini
kegagalan. Saat akan berangkat segan selalu memberikan tips dan Mailani saat ini berkuliah di Sumatera
berdasarkan informasi ternyata sudah ada masukan kepada pegawai-pegawai bea Utara sedangkan anak keempat Popy
yang membocorkan dengan telepon cukai di TBK yang baru masuk. Kepada Juwita masih duduk di bangku sekolah
seluler atau telepon satelit. Beda seperti mereka, berdasarkan pengalamannya, menengah pertama. ris

EDISI 383 OKTOBER 2006 WARTA BEA CUKAI 79


APA KATA MEREKA

BUTET KARTAREDJASA
“Rikuh Karena Tidak Diperiksa...”
Wajah dan namanya sangat popular setelah ia berhasil tampil sebagai aktor monolog yang mampu meni-
rukan suara “mantan orang nomor satu dinegeri ini”. Sejak tahun 1978, anak kelima seniman tari Alm. Bagong
Kusudiardja ini memang giat berteater. Kini Butet Kartaredjasa banyak memiliki kegiatan kesenian, sejumlah
sinetron dan film (Petualangan Sherina) pernah dibintangi. Akhir-akhir ini pun anda pasti sering melihat wajah
seniman panggung asal Jogjakarta ini sebagai bintang iklan ditelevisi untuk produk kendaraan bermotor.
Ditemui WBC saat lunch disebuah hotel berbintang dibilangan Jakarta Pusat, Butet mengaku tidak pernah
mendapat masalah dengan petugas bea cukai saat pulang dari luar negeri. “Malah mereka sangat membantu
misalnya dengan tidak memeriksa barang-barang saya, sampai saya jadi rikuh karena tidak diperiksa,” ujarnya.
Kejadian tersebut (tidak diperiksa-red) kerap ia alami sepulangnya dari luar negeri. “Mereka percaya bahwa
saya orang baik-baik, tapi kan tidak enak sama penumpang lainnya, meskipun saya senang karena tidak repot,”
imbuh Butet yang kerap keluar negeri untuk melakukan performace musik Djaduk Ferianto, adik kandungnya.
Tetapi hal yang tidak menyenangkan dengan petugas bea cukai pernah ia alami sewaktu menemani
sang ayah saat pulang performace pameran lukisan dari Singapura. Kejadian tersebut terjadi sekitar awal 1990-an. Dalam pameran
tersebut, tidak seluruh lukisan ayahnya laku terjual. Lukisan yang tidak laku dibawa pulang kembali ke Indonesia. Setibanya di
Bandara Soekarno Hatta, lukisan tersebut ditahan karena dianggap barang impor sehingga harus membayar tax.
“Kan aneh, itu kan barang kami sendiri kenapa kami harus bayar. Ujung-ujungnya mereka minta duit dan saya tidak mau ngasih,” kata
Butet. Tetapi karena tidak ingin lukisannya ditahan, akhirnya sang ayahpun membayar sejumlah uang.
Butet menambahkan, kejadian tersebut tak hanya dialami oleh ayahnya, tetapi teman-temannya yang berprofesi sebagai pelukis, juga
kerap mengalami hal yang sama. “Jadi, saat mereka diundang untuk pameran keluar negeri, pada saat balik lagi itu biasanya ujung-ujungnya
duit. Padahal lukisan itu koleksi pribadi, tidak dijual. Nah, saya tidak mengerti peraturannya bagaimana,” ujarnya.
Butet merasa bahwa ketidaktahuan masyarakat terhadap peraturan di Indonesia, khususnya, Bea Cukai, selalu dimanfaatkan oleh oknum
birokrasi untuk mengadali rakyat. Untuk itu ia berharap agar aparat birokrat tidak membodohi rakyatnya. Kalau memang rakyat tidak mengetahui
peraturan tertentu, hendaknya diberikan pengarahan supaya rakyat mendapatkan rasa aman dan tidak terperangkap dalam sebuah permainan.
“Jadi, jangan mentang-mentang Bea Cukai itu suatu institusi yang mempunyai kekuasaan malah justru memainkan kekuasaannya untuk
mempermainkan rakyat kecil,” tandas Butet yang mengaku tidak tahu tugas dan fungsi institusi Bea dan Cukai.
Selain itu, Butet melihat para pegawai bea cukai yang bertugas dibandara kurang ramah. Sering ia melihat para TKI, TKW maupun
masyarakat keturunan diperlakukan dan diperiksa secara ‘over’, dicari-cari kesalahannya. Ia melihat masih ada perlakuan diskriminatif antar
penumpang. Untuk itu ia menyarankan agar petugas jangan diskriminatif, sebab semua adalah sama-sama orang Indonesia. ifa

INDRA BRASCO DAN MONA RATULIU


“Disangka Jualan...”
Saat ditemui WBC di sebuah acara yang menyajikan permainan tradisional untuk anak-anak, pasangan selebritis muda Indra Brasco dan
istrinya, Mona Ratuliu yang datang ke acara tersebut bersama putri mereka, mengaku sangat senang dengan acara yang disponsori oleh salah
satu produsen deterjen itu. Menurut Mona, tempat bermain di Jakarta sangat sedikit sehingga, anak-anak kekurangan tempat untuk bermain.
“Makanya, setelah melihat disini ada sarana permainan tradisional, saya jadi inget kalau dulu suka banget
mainan kotor-kotoran kaya gini. Sekarang kan permainan tradisional itu sudah jarang banget ya,” ujar Mona.
Untuk itu ibu satu anak ini menyarankan agar pemerintah membuat taman kota dan taman bermain untuk
anak-anak. Tak hanya membuat, ia juga berharap agar pemerintah juga merawat
taman tersebut agar keberadaannya tetap terjaga.
Ketika ditanya apakah pasutri ini pernah berurusan dengan petugas
bea cukai di Bandara Soekarno Hatta, Indra menjawab cepat, “Pernah…
waktu Mona belanja lumayan banyak dari luar negeri, dari Singapura.”
Mona pun langsung nyeletuk, “Soalnya keluarga aku dan dia
(Indra-red) banyak yang suka nitip barang-barang kalo kita lagi
pergi keluar negeri. Jadi waktu itu aku bawa pulang sepatu dua
kardus besar. Eh dicurigai sama petugas bea cukai, disangkanya
saya mau jualan.”
Namun, persoalan tersebut bisa diatasi setelah Indra dan Mona
menjelaskan bahwa mereka tidak hendak berjualan dan sepatu itu
adalah barang titipan dari keluarganya. Indra mengaku biasanya ke-
luarga mereka pergi ke luar negeri dalam rangka liburan. Dalam seta-
hun, mereka bisa 2-3 kali pergi keluar negeri. Tempat favorit mereka
selama berwisata masih diseputar Asia, seperti Singapura dan Malaysia.
Ketika ditanya Mona apakah ia tahu tugas dari institusi Bea dan
Cukai, Mona langsung menjawab tidak. Namun Indra buru-buru menga-
takan bahwa sepanjang pengetahuannya, tugas Bea dan Cukai
adalah memeriksa semua barang yang keluar masuk dari luar
dan dalam negeri. Bea dan Cukai juga mengatur pajak-
pajak pembelian barang-barang tersebut.
“Terus terang saya kurang mengerti dengan tugas-
tugas Bea Cukai, jadi kalau ditanya saran untuk Bea Cu-
kai, paling yang perlu diperbarui adalah SDM Bea Cukai,”
kata Indra. Menurutnya, terkadang orang memikirkan Bea
Cukai secara negatif, misalnya gampang disuap dan
sebagainya. Oleh karena itu, SDM yang berkualitas harus
dimiliki oleh Bea dan Cukai.
“Dan yang pasti, pemerintah harus memberikan gaji
yang besar pada pegawai Bea Cukai dan pegawai negeri
lainnya karena kalau gaji pegawainya kecil kadang jadi
gampang disuap,” tambah Indra. ifa

80 WARTA BEA CUKAI EDISI 383 OKTOBER 2006


K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
LAMPIRAN I
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P-10/BC/2006 TENTANG
TATA CARA PENYERAHAN DAN PENATAUSAHAAN PEMBERITAHUAN RENCANA
KEDATANGAN SARANA PENGANGKUT, MANIFES KEDATANGAN SARANA PENGANGKUT,
DAN MANIFES KEBERANGKATAN SARANA PENGANGKUT

TATA CARA PENYERAHAN DAN PENATAUSAHAAN


PEMBERITAHUAN RKSP/JKSP SECARA MANUAL

A. Pengangkut :
1. Menyerahkan RKSP/JKSP kepada Pejabat yang mengelola manifes di Kantor
Pabean yang disinggahi dalam rangkap 2 (dua), dengan elemen data
sekurangkurangnya :
a) nama Sarana Pengangkut;
b) nomor pengangkutan (voyage/flight number);
c) nama pengangkut;
d) pelabuhan asal;
e) pelabuhan tujuan/bongkar;
f) perkiraan tempat sandar/kade/parkir;
g) perkiraan tanggal dan jam kedatangan Sarana Pengangkut;
h) jumlah kemasan, petikemas, atau barang curah yang diangkut;
i) perkiraan tanggal dan jam keberangkatan Sarana Pengangkut;

2. Menerima kembali RKSP/JKSP lembar kedua setelah diberi nomor dan tanggal
pendaftaran BC 1.0 dari Pejabat yang mengelola manifes, sebagai tanda bukti
penerimaan;
3. Memberitahukan kepada Pejabat yang mengelola manifes, apabila ada perubahan
RKSP/JKSP;
4. Menerima tanda bukti penerimaan perubahan RKSP/JKSP dari Pejabat yang
mengelola manifes.

B. Pejabat yang Mengelola Manifes :


1. Menerima RKSP/JKSP dalam rangkap 2 (dua) dari Pengangkut;
2. Meneliti kelengkapan data isian pada RKSP/JKSP;
3. Memberikan nomor dan tanggal pendaftaran BC 1.0 serta membukukannya ke dalam
Buku Catatan Pabean (BCP BC 1.0);
4. Menyerahkan RKSP/JKSP lembar kedua setelah diberi nomor dan tanggal
pendaftaran BC 1.0 kepada Pengangkut sebagai tanda bukti penerimaan;
5. Menerima pemberitahuan perubahan RKSP/JKSP dari Pengangkut, dalam hal ada
perubahan;
6. Menyerahkan tanda bukti penerimaan perubahan RKSP/JKSP kepada Pengangkut.

DIREKTUR JENDERAL,
ttd
ANWAR SUPRIJADI
NIP 120050332
BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 383 OKTOBER 2006
1
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
LAMPIRAN II
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P-10/BC/2006 TENTANG
TATA CARA PENYERAHAN DAN PENATAUSAHAAN PEMBERITAHUAN RENCANA
KEDATANGAN SARANA PENGANGKUT, MANIFES KEDATANGAN SARANA PENGANGKUT,
DAN MANIFES KEBERANGKATAN SARANA PENGANGKUT

TATA CARA PENYERAHAN DAN PENATAUSAHAAN PEMBERITAHUAN


RKSP/JKSP MELALUI MEDIA PENYIMPAN DATA ELEKTRONIK
A. Pengangkut:
1. Menyiapkan RKSP/JKSP dengan menggunakan program aplikasi manifes/ modul
pengangkut dengan elemen data:
a) nama Sarana Pengangkut;
b) nomor pengangkutan (voyage/flight number);
c) nama pengangkut;
d) pelabuhan asal;
e) pelabuhan tujuan/bongkar;
f) perkiraan tempat sandar/kade/parkir;
g) perkiraan tanggal dan jam kedatangan Sarana Pengangkut;
h) jumlah kemasan, petikemas, atau barang curah yang diangkut;
i) perkiraan tanggal dan jam keberangkatan Sarana Pengangkut;
2. Mencetak RKSP/JKSP dan melakukan transfer data RKSP/JKSP ke Media
Penyimpan Data Elektronik;
3. Menyerahkan hasil cetak RKSP/JKSP dan Media Penyimpan Data Elektronik kepada
Pejabat yang mengelola manifes di Kantor Pabean yang disinggahi;
4. Menerima kembali RKSP/JKSP setelah diberi nomor dan tanggal pendaftaran BC
1.0 dari Pejabat yang mengelola manifes, sebagai tanda bukti penerimaan;
5. Memberitahukan kepada Pejabat yang mengelola manifes, apabila ada perubahan
RKSP/JKSP;
6. Menerima bukti penerimaan perubahan RKSP/JKSP dari Pejabat yang mengelola
manifes.
B. Pejabat yang Mengelola Manifes :
1. Menerima hasil cetak RKSP/JKSP dan Media Penyimpan Data Elektronik dari
Pengangkut;
2. Memeriksa kondisi Media Penyimpan Data Elektronik dan data yang ada di
dalamnya;
3. Melakukan transfer data RKSP/JKSP dari Media Penyimpan Data Elektronik ke
dalam Sistem Aplikasi Pelayanan Manifes di Kantor Pabean;
4. Menyerahkan RKSP/JKSP yang telah diberi nomor dan tanggal pendaftaran BC
1.0 dan Media Penyimpan Data Elektronik kepada Pengangkut sebagai tanda bukti
penerimaan;
5. Menerima pemberitahuan perubahan RKSP/JKSP dari Pengangkut, dalam hal ada
perubahan;
6. Menyerahkan tanda bukti penerimaan perubahan RKSP/JKSP kepada Pengangkut.
C. Sistem Aplikasi Pelayanan Manifes di Kantor Pabean :
1. Menerima dan meneliti kelengkapan data (validasi) RKSP/JKSP;
2. Memberikan nomor dan tanggal pendaftaran BC 1.0;
3. Mengubah data RKSP/JKSP, dalam hal ada perubahan.
DIREKTUR JENDERAL,
ttd
ANWAR SUPRIJADI
NIP 120050332
BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 383 OKTOBER 2006
2
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
LAMPIRAN III
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P-10/BC/2006 TENTANG
TATA CARA PENYERAHAN DAN PENATAUSAHAAN PEMBERITAHUAN RENCANA
KEDATANGAN SARANA PENGANGKUT, MANIFES KEDATANGAN SARANA PENGANGKUT,
DAN MANIFES KEBERANGKATAN SARANA PENGANGKUT

TATA CARA PENYERAHAN DAN


PENATAUSAHAAN PEMBERITAHUAN RKSP/JKSP
MELALUI SISTEM PDE

A. Pengangkut :

1. Menyiapkan RKSP/JKSP dengan menggunakan program aplikasi manifes/ modul


pengangkut dengan elemen data:
a) nama Sarana Pengangkut;
b) nomor pengangkutan (voyage/flight number);
c) nama pengangkut;
d) pelabuhan asal;
e) pelabuhan tujuan/bongkar;
f) perkiraan tempat sandar/kade/parkir;
g) perkiraan tanggal dan jam kedatangan Sarana Pengangkut;
h) jumlah kemasan, petikemas, atau barang curah yang diangkut;
i) perkiraan tanggal dan jam keberangkatan Sarana Pengangkut;

2. Mengirimkan data RKSP/JKSP melalui sistem PDE ke Kantor Pabean yang


disinggahi;
3. Menerima respon dan mencetak bukti penerimaan berupa nomor dan tanggal
pendaftaran BC 1.0;
4. Mengirimkan data perubahan RKSP/JKSP, dalam hal ada perubahan;
5. Menerima respon dan mencetak bukti penerimaan perubahan RKSP/JKSP.

B. Sistem Aplikasi Pelayanan Manifes di Kantor Pabean :

1. Menerima dan meneliti kelengkapan data (validasi) RKSP/JKSP yang dikirim melalui
sistem PDE oleh Pengangkut;
2. Mengirimkan respon penerimaan RKSP/JKSP yang berupa nomor dan tanggal
pendaftaran BC 1.0 kepada pengangkut apabila RKSP/JKSP telah diisi dengan
lengkap;
3. Menerima dan meneliti perubahan data (validasi) RKSP/JKSP, dalam hal ada
perubahan;
4. Mengirimkan respon penerimaan perubahan data RKSP/JKSP.

DIREKTUR JENDERAL,
ttd
ANWAR SUPRIJADI
NIP 120050332
BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 383 OKTOBER 2006
3
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
LAMPIRAN IV
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P-10/BC/2006 TENTANG
TATA CARA PENYERAHAN DAN PENATAUSAHAAN PEMBERITAHUAN RENCANA
KEDATANGAN SARANA PENGANGKUT, MANIFES KEDATANGAN SARANA PENGANGKUT,
DAN MANIFES KEBERANGKATAN SARANA PENGANGKUT

CONTOH PENULISAN URAIAN BARANG PADA


INWARD MANIFEST DAN OUTWARD MANIFEST
No Tidak Sesuai Ketentuan Sesuai Ketentuan

1. Spare parts, auto parts Gear, Nut, Bolt, Chain, Camshaft


2. Electronic parts, Electric parts Diode, transistor, LED, IC, PCB, cable
3. Foodstuff Noodle, Candy, Tea, Coffee
4. Stationery Books, pencil, pen, ink
5. Household Refrigerator, Washing machine, Chair,
Television
6. Chemical product, chemicals, Dyestuff, Surfactant, Soap, Toothpaste
chemical goods
7. Fabrics, textile Jeans, T-shirt, underwear, socks,
sweater, hat
8. Plastic products Toys, Tooth brass
9. Electrical goods, Electronics Television, Radio, Video player, CD
player, magic jar
10. Machinery Drilling machine, sewing machine, knitting
machine, printing machine
11. Tools Screwdriver, hammer, saw, drill
12. Home appliances Blender, Juicer, Mixer, Stove, Microwave
oven
13. Various goods Diuraikan sesuai jenis barang
14. Sundry goods Diuraikan sesuai jenis barang
15. General cargo, general Diuraikan sesuai jenis barang
merchandise
16. Personal effect Diuraikan sesuai jenis barang
17. Raw Material Diuraikan sesuai jenis barang

DIREKTUR JENDERAL,
ttd
ANWAR SUPRIJADI
NIP 120050332
BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 383 OKTOBER 2006
4
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
LAMPIRAN V
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P-10/BC/2006 TENTANG
TATA CARA PENYERAHAN DAN PENATAUSAHAAN PEMBERITAHUAN RENCANA
KEDATANGAN SARANA PENGANGKUT, MANIFES KEDATANGAN SARANA PENGANGKUT,
DAN MANIFES KEBERANGKATAN SARANA PENGANGKUT

TATA CARA PENYERAHAN DAN PENATAUSAHAAN


PEMBERITAHUAN INWARD MANIFEST SECARA MANUAL
A. Pengangkut :
1. Menyiapkan Inward Manifest dengan elemen data sekurang-kurangnya :
a) Bagi Sarana Pengangkut melalui laut :
1) nama Sarana Pengangkut;
2) bendera/kebangsaan;
3) nomor pelayaran(voyage number);
4) nama pengangkut;
5) pelabuhan asal/ pelabuhan muat;
6) pelabuhan tujuan/bongkar;
7) tanggal dan jam kedatangan;
8) jumlah Bill of Lading;
9) nomor urut;
10) nomor dan tanggal Bill of Lading;
11) nama dan alamat pengirim (shipper/supplier);
12) nama dan alamat penerima (consignee);
13) nama dan alamat pemberitahu (notify address/notify party);
14) nomor dan merek kemasan/petikemas;
15) nomor segel kemasan/petikemas;
16) jumlah dan jenis kemasan/petikemas;
17) ukuran dan tipe kemasan/petikemas;
18) uraian barang;
19) berat kotor (brutto);
20) ukuran/volume barang;
21) mother vessel, apabila ada;
22) keterangan;
23) tanda tangan dan nama jelas pengangkut.
b) Bagi Sarana Pengangkut melalui udara :
1) nama Sarana Pengangkut;
2) Bendera/Kebangsaan;
3) nomor penerbangan (flight number);
4) nama pengangkut;
5) pelabuhan asal / pelabuhan muat);
6) pelabuhan bongkar;
7) tanggal dan jam kedatangan;
8) jumlah Airway Bill;
9) nomor urut;
10) nomor dan tanggal Airway Bill;
11) nama dan alamat pengirim (shipper/supplier);
12) nama dan alamat penerima (consignee);
13) nama dan alamat pemberitahu (notify address/notify party);
14) nomor dan merek kemasan;
15) jumlah dan jenis kemasan;
16) uraian barang;
17) berat kotor (brutto);
BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 383 OKTOBER 2006
5
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
18) ukuran/volume barang;
19) first carrier, apabila ada;
20) keterangan;
21) tanda tangan dan nama jelas pengangkut.
c) Bagi Sarana Pengangkut melalui darat :
1) nomor tanda kendaraan (car registration number);
2) nama pengangkut;
3) tempat asal;
4) tempat tujuan;
5) tanggal kedatangan;
6) nomor urut;
7) nama dan alamat pengirim (supplier);
8) nama dan alamat penerima barang;
9) jumlah dan jenis kemasan/petikemas;
10) ukuran dan tipe kemasan/petikemas;
11) uraian barang;
12) berat kotor (brutto);
13) ukuran/volume barang;
14) keterangan;
15) tanda tangan dan nama jelas pengangkut.
2. Melakukan pembayaran Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sesuai tarif yang
ditetapkan atas pelayanan manifes melalui Bank Devisa Persepsi atau Kantor
Pabean dan menerima tanda bukti pembayaran;
3. Menyerahkan Inward Manifest dengan dilampiri bukti pembayaran PNBP kepada
Pejabat yang mengelola manifes di Kantor Pabean yang disinggahi;
4. Menerima tanda bukti penerimaan berupa BCF 1.1 yang berisi nomor dan tanggal
pendaftaran BC 1.1.

B. Pejabat yang Mengelola Manifes :


1. Menerima Manifes Inward Manifest dari Pengangkut beserta bukti pembayaran
PNBP dari Pengangkut;
2. Meneliti kelengkapan dan kebenaran elemen data Inward Manifest;
3. Membukukan Inward Manifest ke dalam Buku Catatan Pabean (BCP BC 1.1) dan
mencantumkan nomor dan tanggal pendaftaran BC 1.1 pada Inward Manifest
bersangkutan;
4. Memberikan bukti penerimaan berupa BCF 1.1 dengan mencantumkan nomor dan
tanggal BC 1.1 dan menyerahkan kepada Pengangkut;
5. Meneliti uraian barang dalam BC 1.1 dan mencatat nomor pos BC 1.1 yang uraian
barangnya kurang jelas;
6. Melakukan penutupan pos BC 1.1;
7. Meneliti dan memproses pos-pos BC 1.1 yang masih terbuka serta memindahkan
pos BC 1.1 yang masih terbuka kedalam BCF 1.5 apabila jangka waktu
penimbunannya sudah melebihi:
a) 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal BC 1.1, bagi barang yang ditimbun di TPS
dalam area pelabuhan; atau
b) 60 (enam puluh) hari sejak tanggal BC 1.1, bagi barang yang ditimbun di TPS di
luar area pelabuhan;
8. Menyerahkan BCF 1.5 kepada Pejabat yang mengelola Tempat Penimbunan Pabean
(TPP).
DIREKTUR JENDERAL,
ttd
ANWAR SUPRIJADI
NIP 120050332
BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 383 OKTOBER 2006
6
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
LAMPIRAN VI
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P-10/BC/2006 TENTANG
TATA CARA PENYERAHAN DAN PENATAUSAHAAN PEMBERITAHUAN RENCANA
KEDATANGAN SARANA PENGANGKUT, MANIFES KEDATANGAN SARANA PENGANGKUT,
DAN MANIFES KEBERANGKATAN SARANA PENGANGKUT
TATA CARA PENYERAHAN DAN PENATAUSAHAAN PEMBERITAHUAN
INWARD MANIFEST MELALUI MEDIA PENYIMPAN DATA ELEKTRONIK
A. Pengangkut:
1. Menyiapkan Inward Manifest menggunakan program aplikasi manifes/modul
pengangkut dengan elemen data sekurang-kurangnya :
a) Bagi Sarana Pengangkut melalui laut:
1) nama Sarana Pengangkut;
2) bendera/kebangsaan;
3) nomor pelayaran (voyage number);
4) nama pengangkut;
5) pelabuhan asal/ pelabuhan muat;
6) pelabuhan bongkar;
7) tanggal dan jam kedatangan;
8) jumlah Bill of Lading;
9) nomor urut;
10) nomor dan tanggal Bill of Lading;
11) nama dan alamat pengirim (shipper/supplier);
12) nama dan alamat penerima (consignee);
13) nama dan alamat pemberitahu (notify address/notify party);
14) nomor dan merek kemasan/petikemas;
15) nomor segel kemasan/petikemas;
16) jumlah dan jenis kemasan/petikemas;
17) ukuran dan tipe kemasan/petikemas;
18) uraian barang;
19) berat kotor (brutto);
20) ukuran/volume barang;
21) mother vessel, apabila ada;
22) keterangan;
23) tanda tangan dan nama jelas pengangkut.
b) Bagi Sarana Pengangkut melalui udara:
1) nama Sarana Pengangkut;
2) Bendera/Kebangsaan;
3) nomor penerbangan (flight number);
4) nama pengangkut;
5) pelabuhan asal / pelabuhan muat;
6) pelabuhan bongkar;
7) tanggal dan jam kedatangan;
8) jumlah Airway Bill;
9) nomor urut;
10) nomor dan tanggal Airway Bill;
11) nama dan alamat pengirim (shipper/supplier);
12) nama dan alamat penerima (consignee);
13) nama dan alamat pemberitahu (notify address/notify party);
14) nomor dan merek kemasan;
15) jumlah dan jenis kemasan;
16) uraian barang;
17) berat kotor (brutto);
18) ukuran/volume barang;
19) first carrier, apabila ada;
20) keterangan;
21) tanda tangan dan nama jelas pengangkut.
c) Bagi Sarana Pengangkut melalui darat:
BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 383 OKTOBER 2006
7
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
1) nomor tanda kendaraan (car registration number);
2) nama pengangkut;
3) tempat asal;
4) tempat tujuan;
5) tanggal kedatangan;
6) nomor urut;
7) nama dan alamat pengirim (supplier);
8) nama dan alamat penerima barang;
9) jumlah dan jenis kemasan/petikemas;
10) ukuran dan tipe kemasan/petikemas;
11) uraian barang;
12) berat kotor (brutto);
13) ukuran/volume barang;
14) keterangan;
15) tanda tangan dan nama jelas pengangkut.
2. Melakukan pembayaran PNBP sesuai tarif yang ditetapkan atas pelayanan
manifes melalui Bank Devisa Persepsi atau Kantor Pabean dan menerima tanda
bukti pembayaran;
3. Mencetak lembar pengantar Inward Manifest serta melakukan transfer data In-
ward Manifest ke Media Penyimpan Data Elektronik;
4. Menyerahkan Media Penyimpan Data Elektronik yang berisi data Inward
Manifest dan lembar pengantarnya dengan dilampiri bukti pembayaran PNBP
kepada Pejabat yang mengelola manifes di Kantor Pabean yang disinggahi;
5. Menerima tanda bukti penerimaan berupa BCF 1.1 yang berisi nomor dan tanggal
pendaftaran BC 1.1.
A. Pejabat yang Mengelola Manifes :
1. Menerima Media Penyimpan Data Elektronik yang berisi data Inward Manifest
beserta bukti pembayaran PNBP dari Pengangkut;
2. Memeriksa kondisi Media Penyimpan Data Elektronik dan data yang ada di
dalamnya;
3. Melakukan transfer data Inward Manifest dari Media Penyimpan Data Elektronik
ke dalam Sistem Aplikasi Pelayanan Manifes di Kantor Pabean;
4. Memberikan bukti penerimaan berupa BCF 1.1 dengan mencantumkan nomor
dan tanggal BC 1.1 dan menyerahkan kepada Pengangkut;
5. Meneliti uraian barang dalam BC 1.1 dan mencatat nomor pos BC 1.1 yang
uraian barangnya kurang jelas;
6. Melakukan penutupan pos BC 1.1 dengan dokumen penyelesaian kewajiban
pabean dalam hal penutupan pos masih dilakukan secara manual (entry data);
7. Menyerahkan BCF 1.5 kepada Pejabat yang mengelola Tempat Penimbunan
Pabean (TPP).
C. Sistem Aplikasi Pelayanan Manifes di Kantor Pabean :
1. Menerima dan meneliti kelengkapan data (validasi) Inward Manifest;
2. Memberikan nomor dan tanggal pendaftaran BC 1.1;
3. Mencetak tanda terima pendaftaran dengan mencantumkan nomor dan tanggal
pendaftaran BC 1.1;
4. Melakukan penutupan pos BC 1.1;
5. Meneliti dan memproses pos-pos BC 1.1 yang masih terbuka serta memindahkan
pos BC 1.1 yang masih terbuka kedalam BCF 1.5 apabila jangka waktu
penimbunannya sudah melebihi:
a) 30 (tiga puluh) hari sejak ditimbun, bagi barang yang ditimbun di TPS dalam
area pelabuhan; atau
b) 60 (enam puluh) hari sejak ditimbun, bagi barang yang ditimbun di TPS di
luar area pelabuhan.
DIREKTUR JENDERAL,
ttd
ANWAR SUPRIJADI
NIP 120050332
BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 383 OKTOBER 2006
8
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
LAMPIRAN VII
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P-10/BC/2006 TENTANG
TATA CARA PENYERAHAN DAN PENATAUSAHAAN PEMBERITAHUAN RENCANA
KEDATANGAN SARANA PENGANGKUT, MANIFES KEDATANGAN SARANA PENGANGKUT,
DAN MANIFES KEBERANGKATAN SARANA PENGANGKUT

TATA CARA PENYERAHAN DAN PENATAUSAHAAN


PEMBERITAHUAN INWARD MANIFEST MELALUI SISTEM PDE
A. Pengangkut :
1. Menyiapkan Inward Manifest menggunakan program aplikasi manifes/modul
pengangkut, dengan elemen data sekurang-kurangnya:
a) Bagi Sarana Pengangkut melalui laut:
1) nama Sarana Pengangkut;
2) bendera/kebangsaan;
3) nomor pelayaran (voyage number);
4) nama pengangkut;
5) pelabuhan asal/ pelabuhan muat;
6) pelabuhan bongkar;
7) tanggal dan jam kedatangan;
8) jumlah Bill of Lading;
9) nomor urut;
10) nomor dan tanggal Bill of Lading;
11) nama dan alamat pengirim (shipper/supplier);
12) nama dan alamat penerima (consignee);
13) nama dan alamat pemberitahu (notify address/notify party);
14) nomor dan merek kemasan/petikemas;
15) nomor segel kemasan/petikemas;
16) jumlah dan jenis kemasan/petikemas;
17) ukuran dan tipe kemasan/petikemas;
18) uraian barang;
19) berat kotor (brutto);
20) ukuran/volume barang;
21) mother vessel, apabila ada;
22) keterangan;
23) tanda tangan dan nama jelas pengangkut.
b) Bagi Sarana Pengangkut melalui udara :
1) nama Sarana Pengangkut;
2) Bendera/Kebangsaan;
3) Nomor penerbangan (flight number);
4) nama pengangkut;
5) pelabuhan asal / pelabuhan muat;
6) pelabuhan bongkar;
7) tanggal dan jam kedatangan;
8) jumlah Airway Bill;
9) nomor urut;
10) nomor dan tanggal Airway Bill;
11) nama dan alamat pengirim (shipper/supplier);
12) nama dan alamat penerima (consignee);
13) nama dan alamat pemberitahu (notify address/notify party);
14) nomor dan merek kemasan;
15) jumlah dan jenis kemasan;
16) uraian barang;
17) berat kotor (brutto);
BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 383 OKTOBER 2006
9
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
18) ukuran/volume barang;
19) first carrier, apabila ada;
20) keterangan;
21) tanda tangan dan nama jelas pengangkut.
c) Bagi Sarana Pengangkut melalui darat:
1) nomor tanda kendaraan (car registration number);
2) nama pengangkut;
3) tempat asal;
4) tempat tujuan;
5) tanggal kedatangan;
6) nomor urut;
7) nama dan alamat pengirim (supplier);
8) nama dan alamat penerima barang;
9) jumlah dan jenis kemasan/petikemas;
10) ukuran dan tipe kemasan/petikemas;
11) uraian barang;
12) berat kotor (brutto);
13) ukuran/volume barang;
14) keterangan;
15) tanda tangan dan nama jelas pengangkut.
2. Melakukan pembayaran PNBP sesuai tarif yang ditetapkan atas pelayanan
manifes melalui Bank Devisa Persepsi atau Kantor Pabean dan menerima tanda
bukti pembayaran;
3. Mengirim Inward Manifest ke Kantor Pabean yang disinggahi melalui sistem
PDE;
4. Menyerahkan tanda bukti pembayaran PNBP kepada Pejabat yang mengelola
manifes di Kantor Pabean;
5. Menerima respon bukti penerimaan Inward Manifest yang telah diberi nomor
dan tanggal pendaftaran BC 1.1.
B. Sistem Aplikasi Pelayanan Manifes di Kantor Pabean :
1. Menerima dan meneliti kelengkapan data (validasi) Inward Manifest yang dikirim
melalui sistem PDE oleh Pengangkut;
2. Mengirim respon bukti penerimaan Inward Manifest yang dengan memberi nomor
dan tanggal pendaftaran BC 1.1;
3. Melakukan penutupan pos BC 1.1;
4. Meneliti dan memproses pos-pos BC 1.1 yang masih terbuka serta memindahkan
pos BC 1.1 yang masih terbuka kedalam BCF 1.5 apabila jangka waktu
penimbunannya sudah melebihi:
a) 30 (tiga puluh) hari sejak ditimbun, bagi barang yang ditimbun di TPS dalam
area pelabuhan; atau
b) 60 (enam puluh) hari sejak ditimbun, bagi barang yang ditimbun di TPS di
luar area pelabuhan.
C. Pejabat yang Mengelola Manifes :
1. Meneliti uraian barang dalam BC 1.1 dan mencatat nomor pos BC 1.1 yang
uraian barangnya kurang jelas;
2. Melakukan penutupan pos BC 1.1 dengan dokumen penyelesaian kewajiban
pabean dalam hal penutupan pos masih dilakukan secara manual (entry data);
3. Menyerahkan BCF 1.5 kepada Pejabat yang mengelola Tempat Penimbunan
Pabean (TPP).
DIREKTUR JENDERAL,
ttd
ANWAR SUPRIJADI
NIP 120050332
BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 383 OKTOBER 2006
10
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
LAMPIRAN VIII
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P-10/BC/2006 TENTANG
TATA CARA PENYERAHAN DAN PENATAUSAHAAN PEMBERITAHUAN RENCANA
KEDATANGAN SARANA PENGANGKUT, MANIFES KEDATANGAN SARANA PENGANGKUT,
DAN MANIFES KEBERANGKATAN SARANA PENGANGKUT
TATA CARA PERBAIKAN TERHADAP BC1.1
A. Pengangkut atau Pihak-pihak Lain yang Bertanggung Jawab Atas Barang:
1. Menyiapkan permohonan perbaikan BC 1.1 mengenai:
1) nomor, merek, ukuran dan jenis kemasan dan/atau petikemas;
2) jumlah kemasan dan/ atau peti kemas serta jumlah barang curah;
3) consignee dan/atau notify party;
4) penggabungan pos BC 1.1;
5) kesalahan data lainnya atau perubahan pos BC 1.1;
2. Menyiapkan permohonan untuk perbaikan BC 1.1 mengenai perincian lebih lanjut atas pos BC 1.1 dari
Barang impor yang dikirim secara konsolidasi;
3. Melakukan pembayaran PNBP atas pelayanan Inward manifest melalui Bank Devisa Persepsi atau
Kantor Pabean dan menerima tanda bukti pembayaran;
4. Menyerahkan permohonan perbaikan BC 1.1 sebagaimana dimaksud pada angka 1, kepada Kepala
Kantor Pabean disertai bukti pembayaran PNBP dan dokumen pendukung sebagai lampiran permohonan
perbaikan BC 1.1 berupa :
a) Bill of Lading/Airway Bill;
b) lembaran Inward manifest perbaikan, untuk Kantor Pabean yang menerapkan penyerahan data
secara manual;
c) soft copy Inward manifest perbaikan, untuk Kantor Pabean yang menerapkan sistem PDE atau
sistem pertukaran data dengan Media Penyimpan Data Elektronik;
d) Invoice dan/atau Packing List, dalam hal perbaikan BC 1.1 berupa perubahan Consignee dan/atau
Notify Party;
e) dokumen pendukung lainnya;
5. Menyerahkan permohonan perbaikan BC 1.1 sebagaimana dimaksud pada angka 2, kepada Pejabat
yang mengelola manifes;
6. Menerima pemberitahuan persetujuan atau penolakan perbaikan BC 1.1 dari Pejabat yang mengelola
manifes;
7. Menerima Surat Penetapan Sanksi Administrasi (SPSA) dan/atau penetapan kekurangan pembayaran
Bea Masuk, Cukai dan Pajak Dalam Rangka Impor (PDRI), dalam hal perbaikan BC 1.1 dilakukan
karena adanya kelebihan bongkar atau kekurangan bongkar yang wajib membayar Bea Masuk, Cukai,
PDRI dan/atau sanksi administrasi berupa denda;
8. Membayar Bea Masuk, Cukai, PDRI dan/atau sanksi administrasi berupa denda berdasarkan Surat
Pemberitahuan Kekurangan Pembayaran Bea Masuk (SPKPBM) dan/atau SPSA yang telah diterbitkan.
B. Pejabat yang Mengelola Manifes :
1. Menerima permohonan perbaikan BC 1.1 disertai bukti pembayaran PNBP dan dokumen pendukung
dari Pengangkut atau pihak-pihak lain yang bertanggung jawab atas barang;
2. Melakukan penelitian terhadap permohonan perbaikan BC 1.1 dan dokumen pendukung serta
mencocokkannya dengan BC 1.1 yang bersangkutan, sedangkan untuk Kantor Pabean yang menerapkan
sistem PDE atau sistem pertukaran data dengan Media Penyimpan Data Elektronik, dilakukan juga
pencocokkan antara permohonan dan dokumen pendukung dengan data BC 1.1 di Sistem Aplikasi
Pelayanan Manifes;
3. Menerbitkan SPSA, dalam hal perbaikan BC 1.1 disebabkan adanya kelebihan bongkar yang
mengakibatkan dikenakannya sanksi administrasi berupa denda;
4. Menerbitkan SPSA dan penetapan kekurangan pembayaran Bea Masuk, Cukai dan PDRI dalam hal
perbaikan BC 1.1 disebabkan adanya kekurangan bongkar yang mengakibatkan dikenakannya Bea
Masuk, Cukai, PDRI dan/ atau sanksi administrasi berupa denda;
5. Apabila permohonan perbaikan BC 1.1 disetujui :
a) melakukan perbaikan pada pos BC 1.1 atau menggabungkan lembaran Inward Manifest perbaikan
pada BC 1.1, untuk Kantor Pabean yang menerapkan penyerahan data secara manual;
b) merekam atau melakukan transfer data perbaikan BC 1.1 ke Sistem Aplikasi Pelayanan Manifes,
untuk Kantor Pabean yang menerapkan sistem PDE atau sistem pertukaran data dengan Media
Penyimpan Data Elektronik;
c) menyerahkan pemberitahuan persetujuan atas permohonan perbaikan BC 1.1;
6. Apabila permohonan perbaikan BC 1.1 ditolak, menyerahkan pemberitahuan penolakan atas permohonan
perbaikan BC 1.1.
C. Sistem Aplikasi Pelayanan Manifes di Kantor Pabean :
1. Menerima dan memproses perbaikan BC 1.1 yang telah diberikan persetujuan untuk dilakukan perbaikan;
2. Mengirimkan respon elektronik berupa pemberitahuan mengenai persetujuan perbaikan BC 1.1.
DIREKTUR JENDERAL,
ttd
ANWAR SUPRIJADI
NIP 120050332
BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 383 OKTOBER 2006
11
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
LAMPIRAN IX
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P-10/BC/2006 TENTANG TATA CARA
PENYERAHAN DAN PENATAUSAHAAN PEMBERITAHUAN RENCANA KEDATANGAN SARANA
PENGANGKUT, MANIFES KEDATANGAN SARANA PENGANGKUT, DAN MANIFES KEBERANGKATAN
SARANA PENGANGKUT

TATA CARA PENYERAHAN DAN PENATAUSAHAAN PEMBERITAHUAN


OUTWARD MANIFEST SECARA MANUAL
A. Pengangkut:
1. Menyiapkan Outward Manifest dengan
elemen data sekurang-kurangnya :
a) Bagi Sarana Pengangkut b) Bagi Sarana Pengangkut c) Bagi Sarana Peng-
melalui laut : melalui udara : angkut melalui darat:
1) nama Sarana Pengangkut; 1) nama Sarana 1) nomor tanda
2) bendera/kebangsaan; Pengangkut; kendaraan (car
3) nomor pelayaran (voyage 2) Bendera/Kebangsaan; registration
number); 3) nomor penerbangan; number);
4) nama pengangkut; 4) nama pengangkut; 2) nama
5) pelabuhan asal/ pelabuhan 5) pelabuhan asal / pengangkut;
muat; pelabuhan muat; 3) tempat asal;
6) pelabuhan bongkar; 6) pelabuhan bongkar; 4) tempat tujuan;
7) tanggal dan jam kedatangan; 7) tanggal dan jam 5) tanggal
8) jumlah Bill of Lading; kedatangan; kedatangan;
9) nomor urut; 8) jumlah Airway Bill; 6) nomor urut;
10) nomor dan tanggal Bill of 9) nomor urut; 7) nama dan
Lading; 10) nomor dan tanggal alamat pengirim
11) nama dan alamat pengirim Airway Bill; (supplier);
(shipper/supplier); 11) nama dan alamat 8) nama dan
12) nama dan alamat penerima pengirim (shipper/ alamat penerima
(consignee); supplier); barang;
13) nama dan alamat pemberitahu 12) nama dan alamat 9) jumlah dan jenis
(notify address/notify party); penerima (consignee); kemasan/
14) nomor dan merek kemasan/ 13) nama dan alamat petikemas;
petikemas; pemberitahu (notify 10) ukuran dan tipe
15) nomor segel kemasan/ address/notify party); kemasan/
petikemas; 14) nomor dan merek petikemas;
16) jumlah dan jenis kemasan/ kemasan; 11) uraian barang;
petikemas; 15) jumlah dan jenis 12) berat kotor
17) ukuran dan tipe kemasan/ kemasan; (brutto);
petikemas; 16) uraian barang; 13) ukuran/volume
18) uraian barang; 17) berat kotor (brutto); barang;
19) berat kotor (brutto); 18) ukuran/volume barang; 14) keterangan
20) ukuran/volume barang; 19) first carrier, apabila ada; (nomor dan
21) mother vessel, apabila ada; 20) keterangan (nomor dan tanggal PEB/
22) keterangan (nomor dan tanggal PEB/ Pemberitahuan
tanggal PEB/Pemberitahuan Pemberitahuan Pabean lainnya);
Pabean lainnya); Pabean lainnya); 15) tanda tangan
23) tanda tangan dan nama jelas 21) tanda tangan dan na- dan nama jelas
pengangkut. ma jelas pengangkut. pengangkut.

2. Melakukan pembayaran PNBP sesuai tarif yang ditetapkan atas pelayanan manifes melalui Bank
Devisa Persepsi atau Kantor Pabean dan menerima tanda bukti pembayaran;
3. Menyerahkan Outward Manifest dengan dilampiri bukti pembayaran PNBP kepada Pejabat yang
mengelola manifes di Kantor Pabean;
4. Menerima tanda bukti penerimaan yang telah diberi nomor dan tanggal pendaftaran BC 1.1.

B. Pejabat yang Mengelola Manifes :


1. Menerima Outward Manifest dari Pengangkut beserta bukti pembayaran PNBP dari Pengangkut;
2. Meneliti kelengkapan dan kebenaran elemen data Outward Manifest;
3. Membukukan Outward Manifest ke dalam Buku Catatan Pabean (BCP BC 1.1) dan memberikan
nomor dan tanggal pendaftaran BC 1.1 pada Outward Manifest bersangkutan;
4. Memberikan bukti penerimaan dengan mencantumkan nomor dan tanggal pendaftaran BC 1.1 dan
menyerahkan kepada Pengangkut;
5. Meneliti uraian barang dalam BC 1.1 dan mencatat nomor pos BC 1.1 yang uraian barangnya kurang jelas;
6. Menyampaikan data pos BC 1.1 kepada Pejabat yang memeriksa dokumen ekspor barang untuk
dilakukan rekonsiliasi.
DIREKTUR JENDERAL,
ttd
ANWAR SUPRIJADI
NIP 120050332

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 383 OKTOBER 2006


12
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
LAMPIRAN X
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P-10/BC/2006 TENTANG
TATA CARA PENYERAHAN DAN PENATAUSAHAAN PEMBERITAHUAN RENCANA
KEDATANGAN SARANA PENGANGKUT, MANIFES KEDATANGAN SARANA PENGANGKUT,
DAN MANIFES KEBERANGKATAN SARANA PENGANGKUT

TATA CARA PENYERAHAN DAN PENATAUSAHAAN


PEMBERITAHUAN OUTWARD MANIFEST MELALUI MEDIA
PENYIMPAN DATA ELEKTRONIK
A. Pengangkut :
1. Menyiapkan Outward Manifest menggunakan program aplikasi manifes/modul
pengangkut dengan elemen data sekurang-kurangnya :
a) Bagi Sarana Pengangkut melalui laut :
1) nama Sarana Pengangkut;
2) bendera/kebangsaan;
3) nomor pelayaran (voyage number);
4) nama pengangkut;
5) pelabuhan asal/ pelabuhan muat;
6) pelabuhan bongkar;
7) tanggal dan jam kedatangan;
8) jumlah Bill of Lading;
9) nomor urut;
10) nomor dan tanggal Bill of Lading;
11) nama dan alamat pengirim (shipper/supplier);
12) nama dan alamat penerima (consignee);
13) nama dan alamat pemberitahu (notify address/notify party);
14) nomor dan merek kemasan/petikemas;
15) nomor segel kemasan/petikemas;
16) jumlah dan jenis kemasan/petikemas;
17) ukuran dan tipe kemasan/petikemas;
18) uraian barang;
19) berat kotor (brutto);
20) ukuran/volume barang;
21) mother vessel, apabila ada;
22) keterangan (nomor dan tanggal PEB/Pemberitahuan Pabean lainnya);
23) tanda tangan dan nama jelas pengangkut.
b) Bagi Sarana Pengangkut melalui udara :
1) nama Sarana Pengangkut;
2) Bendera/Kebangsaan;
3) nomor penerbangan (flight number);
4) nama pengangkut;
5) pelabuhan asal / pelabuhan muat;
6) pelabuhan bongkar;
7) tanggal dan jam kedatangan;
8) jumlah Airway Bill;
9) nomor urut;
10) nomor dan tanggal Airway Bill;
11) nama dan alamat pengirim (shipper/supplier);
12) nama dan alamat penerima (consignee);
13) nama dan alamat pemberitahu (notify address/notify party);
14) nomor dan merek kemasan;
15) jumlah dan jenis kemasan;
16) uraian barang;
BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 383 OKTOBER 2006
13
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
17) berat kotor (brutto);
18) ukuran/volume barang;
19) first carrier, apabila ada;
20) keterangan (nomor dan tanggal PEB/Pemberitahuan Pabean lainnya);
21) tanda tangan dan nama jelas pengangkut.
c) Bagi Sarana Pengangkut melalui darat:
1) nomor tanda kendaraan (car registration number);
2) nama pengangkut;
3) tempat asal;
4) tempat tujuan;
5) tanggal kedatangan;
6) nomor urut;
7) nama dan alamat pengirim (supplier);
8) nama dan alamat penerima barang;
9) jumlah dan jenis kemasan/petikemas;
10) ukuran dan tipe kemasan/petikemas;
11) uraian barang;
12) berat kotor (brutto);
13) ukuran/volume barang;
14) keterangan (nomor dan tanggal PEB/Pemberitahuan Pabean lainnya);
15) tanda tangan dan nama jelas pengangkut.
2. Melakukan pembayaran PNBP sesuai tarif yang ditetapkan atas pelayanan
manifes melalui Bank Devisa Persepsi atau Kantor Pabean dan menerima tanda
bukti pembayaran;
3. Mencetak lembar pengantar Outward Manifest serta melakukan transfer data
Outward Manifest ke Media Penyimpan Data Elektronik;
4. Menyerahkan Media Penyimpan Data Elektronik yang berisi data Outward Mani-
fest dan lembar pengantarnya dengan dilampiri bukti pembayaran PNBP kepada
Pejabat yang mengelola manifes di Kantor Pabean;
5. Menerima tanda bukti penerimaan yang telah diberi nomor dan tanggal
pendaftaran BC 1.1.
B. Pejabat yang Mengelola Manifes :
1. Menerima Media Penyimpan Data Elektronik yang berisi data Outward Mani-
fest beserta bukti pembayaran PNBP dari pengangkut;
2. Memeriksa kondisi Media Penyimpan Data Elektronik dan data yang ada di
dalamnya;
3. Melakukan transfer data Outward Manifest dari Media Penyimpan Data Elektronik
ke dalam Sistem Aplikasi Pelayanan Manifes di Kantor Pabean;
4. Menyerahkan tanda bukti penerimaan yang telah diberi nomor dan tanggal
pendaftaran BC 1.1 kepada Pengangkut;
5. Meneliti uraian barang dalam BC 1.1dan mencatat nomor pos BC 1.1 yang
uraian barangnya kurang jelas.
C. Sistem Aplikasi Pelayanan Manifes di Kantor Pabean :
1. Menerima dan meneliti kelengkapan data (validasi) Outward Manifest;
2. Memberikan nomor dan tanggal pendaftaran BC 1.1;
3. Mencetak tanda bukti penerimaan dengan mencantumkan nomor dan tanggal
BC 1.1;
4. Melakukan rekonsiliasi PEB dan Pemberitahuan Pabean lainnya dengan pos
BC 1.1.
DIREKTUR JENDERAL,
ttd
ANWAR SUPRIJADI
NIP 120050332
BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 383 OKTOBER 2006
14
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
LAMPIRAN XI
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P-10/BC/2006 TENTANG
TATA CARA PENYERAHAN DAN PENATAUSAHAAN PEMBERITAHUAN RENCANA
KEDATANGAN SARANA PENGANGKUT, MANIFES KEDATANGAN SARANA PENGANGKUT,
DAN MANIFES KEBERANGKATAN SARANA PENGANGKUT

TATA CARA PENYERAHAN DAN PENATAUSAHAAN


PEMBERITAHUAN OUTWARD MANIFEST
MELALUI SISTEM PDE
A. Pengangkut :
1. Menyiapkan Outward Manifest menggunakan program aplikasi manifes/Modul
Pengangkut, dengan elemen data sekurang-kurangnya :
a) Bagi Sarana Pengangkut melalui laut :
1) nama Sarana Pengangkut;
2) bendera/kebangsaan;
3) nomor pelayaran (voyage number);
4) nama pengangkut;
5) pelabuhan asal/ pelabuhan muat;
6) pelabuhan bongkar;
7) tanggal dan jam kedatangan;
8) jumlah Bill of Lading;
9) nomor urut;
10) nomor dan tanggal Bill of Lading;
11) nama dan alamat pengirim (shipper/supplier);
12) nama dan alamat penerima (consignee);
13) nama dan alamat pemberitahu (notify address/notify party);
14) nomor dan merek kemasan/petikemas;
15) nomor segel kemasan/petikemas;
16) jumlah dan jenis kemasan/petikemas;
17) ukuran dan tipe kemasan/petikemas;
18) uraian barang;
19) berat kotor (brutto);
20) ukuran/volume barang;
21) mother vessel, apabila ada;
22) keterangan (nomor dan tanggal PEB/Pemberitahuan Pabean lainnya);
23) tanda tangan dan nama jelas pengangkut.
b) Bagi Sarana Pengangkut melalui udara :
1) nama Sarana Pengangkut;
2) Bendera/Kebangsaan;
3) nomor penerbangan (flight number);
4) nama pengangkut;
5) pelabuhan asal / pelabuhan muat;
6) pelabuhan bongkar;
7) tanggal dan jam kedatangan;
8) jumlah Airway Bill;
9) nomor urut;
10) nomor dan tanggal Airway Bill;
11) nama dan alamat pengirim (shipper/supplier);
12) nama dan alamat penerima (consignee);
BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 383 OKTOBER 2006
15
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
13) nama dan alamat pemberitahu (notify address/notify party);
14) nomor dan merek kemasan;
15) jumlah dan jenis kemasan;
16) uraian barang;
17) berat kotor (brutto);
18) ukuran/volume barang;
19) first carrier, apabila ada;
20) keterangan (nomor dan tanggal PEB/Pemberitahuan Pabean lainnya);
21) tanda tangan dan nama jelas pengangkut.
c) Bagi Sarana Pengangkut melalui darat:
1) nomor tanda kendaraan (car registration number);
2) nama pengangkut;
3) tempat asal;
4) tempat tujuan;
5) tanggal kedatangan;
6) nomor urut;
7) nama dan alamat pengirim (supplier);
8) nama dan alamat penerima barang;
9) jumlah dan jenis kemasan/petikemas;
10) ukuran dan tipe kemasan/petikemas;
11) uraian barang;
12) berat kotor (brutto);
13) ukuran/volume barang;
14) keterangan (nomor dan tanggal PEB/Pemberitahuan Pabean lainnya);
15) tanda tangan dan nama jelas pengangkut.
2. Melakukan pembayaran PNBP sesuai tarif yang ditetapkan atas pelayanan
manifes melalui Bank Devisa Persepsi atau Kantor Pabean dan menerima
tanda bukti pembayaran;
3. Mengirimkan Outward Manifest ke Kantor Pabean melalui sistem PDE;
4. Menyerahkan tanda bukti pembayaran PNBP kepada Pejabat yang
mengelola Manifes;
5. Menerima respon bukti penerimaan Outward Manifest yang telah diberi
nomor dan tanggal pendaftaran BC 1.1.

B. Sistem Aplikasi Pelayanan Manifes di Kantor Pabean :


1. Menerima dan meneliti kelengkapan data (validasi) Outward Manifest yang
dikirim melalui sistem PDE oleh Pengangkut;
2. Mengirimkan respon bukti penerimaan Outward Manifest kepada
Pengangkut yang telah diberikan nomor dan tanggal pendaftaran BC 1.1;
3. Melakukan rekonsiliasi PEB dan Pemberitahuan Pabean lainnya dengan
pos BC 1.1.

C. Pejabat yang Mengelola Manifes:


Meneliti uraian barang dalam BC 1.1 dan mencatat nomor pos BC 1.1 yang uraian
barangnya kurang jelas.
DIREKTUR JENDERAL,
ttd
ANWAR SUPRIJADI
NIP 120050332
BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 383 OKTOBER 2006
16

You might also like