Professional Documents
Culture Documents
LANGKAH BARU
ORGANISASI BARU
DI TAHUN BARU
PROFIL WAWANCARA
MENUNGGU IMPLEMENTASI
SUNARYO
“JANGAN MENGHARAPKAN HASIL TANPA
KERJA KERAS”
ANWAR SUPRIJADI
“KPU ITU BASED -NYA PADA
PERFORMANCE...”
DARI REDAKSI
SEMANGAT BARU
Jende
Cukai terhadap tugas negara
Mendekatkan Hubungan antara atasan dan
bawahan serta antara karyawan Direktorat Jenderal
Jende
Bea dan Cukai dengan masyarakat
M
emasuki tahun yang baru, sering digunakan untuk melihat ke IZIN DEPPEN: NO. 1331/SK/DIRJEN-G/SIT/72
belakang, ke perjalanan selama 12 bulan yang telah dilalui, TANGGAL, 20 JUNI 1972 ISSN.0216-2483
tentang apa-apa saja yang telah dilakukan. Lalu apa yang PELINDUNG
telah dilakukan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Direktur Jenderal Bea dan Cukai:
Drs. Anwar Suprijadi, MSc
sepanjang tahun 2006? PENASEHAT
Direktur Penerimaan & Peraturan
Tanpa bermaksud hiperbola, kolom redaksi ini tentu tidak cukup Kepabeanan dan Cukai:
Drs. M. Wahyu Purnomo, MSc
untuk menceritakan apa-apa yang telah dilakukan DJBC. Faktanya, Direktur Teknis Kepabeanan
banyak sekali perubahan yang terjadi di tubuh DJBC hanya dalam Drs. Teguh Indrayana, MA
Direktur Fasilitas Kepabeanan
jangka waktu satu tahun saja. Beberapa yang bisa disebut Drs. Ibrahim A. Karim
Direktur Cukai
diantaranya seperti pergantian posisi Direktur Jenderal, penerapan Drs. Frans Rupang
Direktur Pencegahan & Penyidikan
SAP PDE Manifes, disahkannya UU Kepabeanan yang baru, Drs. Erlangga Mantik, MA
Direktur Verifikasi & Audit
penerapan SAD, termasuk reorganisasi di tubuh DJBC, yang kami Drs. Thomas Sugijata, Ak. MM
angkat dalam rubrik laporan utama edisi ini. Direktur Kepabeanan Internasional
Drs. Kamil Sjoeib, M.A.
Berbagai perubahan maupun pembenahan yang dilakukan, Direktur Informasi Kepabeanan & Cukai
Dr. Heri Kristiono, SH, MA
merupakan usaha untuk membuat DJBC semakin efisien dan efektif Kepala Pusat Pendidikan dan
Pelatihan Bea dan Cukai
dalam pelayanan dan pengawasan. Dalam bahasa yang sederhana, Drs. Endang Tata
Inspektur Bea dan Cukai
untuk membuat DJBC lebih baik lagi di bidang kinerja dan citra. Edy Setyo
Namun, satu hal yang tidak boleh terlupakan oleh DJBC adalah, KETUA DEWAN PENGARAH
perlu adanya komunikasi kepada publik tentang apa yang telah, Sekretaris Direktorat Jenderal
Bea dan Cukai:
sedang dan akan dikerjakan. Membangun strategi komunikasi yang Dr. Djunaedy Djusan
WAKIL KETUA DEWAN PENGARAH/
terencana dan intens dengan publik secara luas melalui media PENANGGUNG JAWAB
Kepala Bagian Umum:
merupakan upaya untuk lebih terbuka dan transparan sehingga M. Sadiatmo S., SE
publik bisa merasa lebih kenal, lebih dekat, dan tidak sungkan DEWAN PENGARAH
Drs. Nofrial, M.A.,
untuk memberikan dukungan. Ujung dari ini semua adalah Drs. Hanafi Usman,
Drs. Patarai Pabottinggi,
menciptakan citra yang lebih baik buat DJBC. Drs. Bachtiar, M.Si.,
Dra. Cantyastuti Rahayu,
Seorang pejabat DJBC dihadapan forum bisnis ketika Drs. Nasar Salim, M. Si.,
Ir. Agung Kuswandono, M.A.,
menyampaikan kebijakan Bea Cukai di bidang perdagangan J. Didit Krisnady, SH
mengatakan, telah banyak hal positif yang telah dilakukan DJBC Ir. Sucipto, M.M
Ir. Azis Syamsu Arifin
buat dunia usaha. Persoalannya adalah, apa-apa yang telah PEMIMPIN REDAKSI
Lucky R. Tangkulung
dilakukan tersebut kurang dipublikasikan, sehingga masyarakat REDAKTUR
Aris Suryantini, Supriyadi Widjaya,
melihat Bea Cukai begitu-begitu saja, tidak berubah. Ifah Margaretta Siahaan,
Zulfril Adha Putra
Menarik untuk melihat dalam re-organisasi yang dilakukan FOTOGRAFER
DJBC, dimasukkannya Humas dalam struktur organisasi yang baru, Andy Tria Saputra
KORESPONDEN DAERAH
tepatnya pada Subbagian Rumah Tangga dan Humas. Semoga unit Donny Eriyanto (Balikpapan),
Bendito Menezes (Denpasar),
ini tidak menjadi hiasan belaka, sekedar untuk memperlihatkan Bambang Wicaksono (Surabaya)
KOORDINATOR PRACETAK
bahwa Bea Cukai punya bagian Humas. Sangatlah penting untuk Asbial Nurdin
SEKRETARIS REDAKSI
membuat unit ini bekerja secara profesional untuk membangun Kitty Hutabarat
komunikasi, menjalin dan mempertahankan hubungan yang baik PIMPINAN USAHA/IKLAN
Piter Pasaribu
dengan berbagai komponen masyarakat. TATA USAHA
Niko Budhi Darma, S. Sos, Untung Sugiarto
DJBC adalah instansi yang high profile, sehingga rasanya tidak IKLAN
Wirda Renata Pardede
pantas untuk bersikap low profile atas perbaikan dan kemajuan yang SIRKULASI
H. Hasyim, Amung Suryana
dilakukan dengan asumsi “nanti toh masyarakat sendiri yang BAGIAN UMUM
merasakan perbaikan yang kita lakukan”. Rony Wijaya
PERCETAKAN
Membangun dan memperbaiki kinerja di bidang pelayanan dan PT. BDL Jakarta
pengawasan adalah tugas mutlak DJBC. Dan mempublikasikannya ALAMAT REDAKSI/TATA USAHA
Kantor Pusat Direktorat Jenderal
menjadi komponen penting lainnya untuk memperlihatkan apa yang Bea dan Cukai,
Jl. Jenderal A. Yani (By Pass) Jakarta Timur
telah dikerjakan, apa yang telah diperbaiki. Inilah yang akan Telp. (021) 47865608, 47860504,
4890308 Psw. 154 - Fax. (021) 4892353
membuat DJBC dikenal, didukung dan dihormati. E-Mail : - wbc@cbn.net.id
Selamat bekerja di tahun baru, 2007. - majalah_wbc@yahoo.com
REKENING GIRO WARTA BEA CUKAI
BANK BNI CABANG JATINEGARA JAKARTA
Nomor Rekening : 8910841
Lucky R. Tangkulung Pengganti Ongkos Cetak Rp. 10.000,-
5
Laporan Utama
Sebagai tindak lanjut dari
program reformasi
kepabeanan, DJBC
kembali melakukan
reorganisasi.
Selengkapnya mengenai
reorganisasi ditubuh
DJBC, dapat disimak
selengkapnya di Laporan
Utama WBC edisi kali ini.
19 72
Wawancara Selak
Kebutuhan reorganisasi ditubuh Propinsi di paling ujung
DJBC merupakan salah satu barat Indonesia,
jawaban dari keinginan menyimpan potensi
masyarakat untuk mencapai wisata besar, salah satu
suatu institusi kepabeanan tempat wisata yang
yang reformis. Hal tersebut menarik adalah
disampaikan Dirjen Bea dan Takengon. Selengkapnya
Cukai Anwar Suprijadi. mengenai Takengon
Selengkapnya dapat disimak dapat disimak dalam
dalam rubrik Wawancara rubrik selak.
54
Pengawasan
Dua kasus pelanggaran
kepabeanan berhasil diungkap
petugas DJBC. Salah satu
kasus tersebut menggunakan
modus baru. Selengkapnya
dapat disimak dalam rubrik
Pengawasan, selain kegiatan
intelejen dan juga kegiatan
dibidang pengawasan barang
larangan dan pembatasan.
30 76
Daerah ke Daerah Profil
Kunjungan Dirjen DJBC Kisah masa kecil yang penuh
Anwar Suprijadi selama dengan perjuangan dalam
enam jam di Kanwil X DJBC menjalani kehidupan, ternyata
Balikapan, serta kunjungan mampu membawanya menjadi
Kanwil X Balikpapan ke seorang yang tangguh dan kuat
KPBC Tarakan, dapat dalam menjalankan tugasnya
disimak dalam rubrik daerah sebagai pegawai DJBC. Seleng-
ke daerah selain profil kapnya mengenai kisah hidup
KPBC Kalianget di Pulau Soenaryo, Kasie Perbendahara-
Garam, Madura.
an KPBC tipe B Bontang, dapat
disimak dalam rubrik profil
“BEBAS
- Sosialisasi BTBMI 2007
- Asosiasi Perusahaan Jalur
PULSA”
Prioritas Resmi Terbentuk
28 INFORMASI KEPABEANAN
DAN CUKAI
Tanda tangan Digital
39 SEPUTAR BEACUKAI Saya tertarik dengan tulisan yang terpajang pada
43 KONSULTASI
Kantor Pelayanan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
KEPABEANAN DAN CUKAI
Keberatan dan Banding maupun Pos-pos Pelayanan Bea dan Cukai terutama di
44 SIAPA MENGAPA
Bandara, Kantor Pos dan lain-lain. Di mana pada
- Muhammad Suparto
- Muhammad Hussein Rambe dinding-dinding Kantor Pelayanan Bea dan Cukai
- Hasrizal
46 INFO PEGAWAI
tersebut dipasang gambar/poster yang diberi pigura
- Terjun Payung Bea dan Cukai, dan ada tulisan yang berbunyi :
Olah Raga Pemacu Adrenalin
- Pegawai Pensiun Per 1 Januari
2007 JIKA ANDA MEMILIKI INFORMASI PENYELUNDUPAN
- Perayaan Natal DJBC
53 INFO PERATURAN HUBUNGI KAMI :
59 OPINI NO: 0800 1287866 (BEBAS PULSA)
- Impor dan Impor Untuk
Dipakai (IUD)
62 KOLOM Tetapi kenapa nomor Informasi Bebas Pulsa tersebut
Mari Bermain POAC
65 PERISTIWA tidak bisa dihubungi, setiap dihubungi nadanya selalu
Jalur Serang-Anyer Sebagai berbunyi, “Maaf nomor yang anda tuju belum
Ajang Silaturahmi CCC
66 MITRA terpasang”.
Quality Shipment Monitoring Yang menjadi pertanyaan adalah, apakah nomor
System
67 RUANG KESEHATAN tersebut hanya sebagai hiasan/pajangan ? Bagaimana
Mata Minus Turunan ?
Tindak lanjutnya ?
68 RUANG INTERAKSI
Perencanaan Belanja Rumah Terima kasih atas dimuatnya surat saya ini.
Tangga
70 RENUNGAN ROHANI
Nilai-Nilai Haji dan Implikasinya Wassalam,
Dalam Kehidupan
80 APA KATA MEREKA
- Lucky Octavian SARGIYATNO
- Winda Viska
REORGANISASI
DJBC,
HARAPAN DAN TUNTUTAN
Untuk mempercepat proses reformasi, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC)
sebagai salah satu instansi pemerintah, tentunya mau tidak mau harus terus
melakukan pembenahan. Dipimpin Direktur Jenderal (Dirjen), Anwar Suprijadi,
instansi yang dewasa ini fungsinya semakin universal mengalami reorganisasi lagi,
setelah yang terakhir pada tahun 2004 melalui Keputusan Menteri Keuangan Nomor
302/KMK.01/2004. Lantas sejauhmana pelaksanaan reorganisasi DJBC 2006 ?
S
ebagai upaya meningkatkan efek- dan standarisasi teknis di bidang kepa- melaksanakan tugas dan tanggungja-
tivitas dan kinerja organisasi beanan dan cukai, merupakan salah wabnya sesuai peraturan perundang-
Departemen Keuangan (Depkeu) satu unit Direktorat Jenderal yang bera- undangan yang berlaku. Masih hangat
serta pelaksanaan peraturan Presiden da di bawah naungan Depkeu yang dalam ingatan tentang penegasan
RI melalui Peraturan Presiden mengalami reorganisasi. Dan rasanya Presiden SBY saat memberikan peng-
(Perpres) Republik Indonesia Nomor 66 memang sudah tepat, jika saatnya kini arahan di depan jajaran inti Depkeu
Tahun 2006 tentang perubahan keem- DJBC melakukan reorganisasi. pada pertengahan Januari 2006 di
pat atas Peraturan Presiden Nomor 10 Jauh-jauh hari sebelumnya, Presi- Auditorium Graha Sawala, Departemen
Tahun 2005 tentang Unit Organisasi den Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Keuangan.
dan Tugas Eselon I Kementerian sudah mewanti-wanti kepada seluruh Salah satu penegasan yang disam-
Negara Republik Indonesia, Presiden jajaran birokrasi agar selalu koreksi dan paikan Presiden ketika itu mengenai
kembali mengeluarkan peraturan. perlunya dilakukan penataan kembali
Beberapa ketentuan dalam Perpres organisasi di tubuh Depkeu, agar beban
PASAL 15
Nomor 10 Tahun 2005 tentang Unit tugas yang cukup banyak di departemen
Organisasi dan Tugas Eselon I yang dipimpin Dr. Sri Mulyani Indrawati
Kementerian Negara RI yang telah Departemen Keuangan ini dapat dikelola dengan baik.
beberapa kali diubah dengan Perpres terdiri dari : Dengan penataan organisasi ini,
No. 15 Tahun 2005, Nomor 63 Tahun A. SEKRETARIS JENDERAL, lanjut Presiden, diharapkan tidak ada
2005 dan Nomor 80 Tahun 2005. B. DIREKTORAT JENDERAL kemandekan di Depkeu dalam rangka
Dalam Pepres No.66 Tahun 2006 yang ANGGARAN, kelancaran tugas, baik pembuatan dan
diubah yaitu pasal 15 dan pasal 16. C. DIREKTORAT JENDERAL pengelolaan APBN yang sedang
Pasal 15 tentang unit eselon I PAJAK, berjalan, sekaligus memikirkan isu
Departemen Keuangan (Lihat Boks). D. DIREKTORAT JENDERAL BEA mendasar tentang penyelesaian hutang
Sedangkan pasal 16 mengatur ten- DAN CUKAI, melalui peningkatan kinerja sumber-
tang tugas masing-masing unit organi- E. DIREKTORAT JENDERAL sumber pendanaan negara dan lain-lain
sasi. Perpres tersebut secara tegas PERBENDAHARAAN, yang berada di jajaran Depkeu.
mengisyaratkan perlunya dilakukan pe- F. DIREKTORAT JENDERAL Ditekankan Presiden SBY, penataan
nyempurnaan organisasi dan tata kerja KEKAYAAN NEGARA, organisasi ditujukan untuk memberi
Depkeu. Pertimbangan penyempurna- G. DIREKTORAT JENDERAL peluang dan penyegaran bagi pejabat
an yang tertuang dalam Peraturan PERIMBANGAN KEUANGAN, lain dalam meningkatkan kinerja lemba-
Presiden Nomor 66 Tahun 2006 itu H. DIREKTORAT JENDERAL ga. Hal ini menyangkut banyak hal ,
bertujuan untuk lebih menunjang PENGELOLAAN UTANG, karena tidak boleh sebuah Direktorat
kelancaran pelaksanaan pembangunan I. INSPEKTORAT JENDERAL, Jenderal menangani masalah berlebih-
yang tentu saja mengacu kepada J. BADAN PENGAWAS PASAR an, akibatnya kewalahan, tidak
tuntutan efisiensi dan efektifitas kerja di MODAL DAN LEMBAGA tertangani, menghambat dan akhirnya
semua lini dalam kaitannya dengan KEUANGAN, terjadi keterlambatan. Karena itu presi-
tugas dan fungsi yang diembannya. K. BADAN KEBIJAKAN FISKAL, den memastikan bahwa beban tugas
L. BADAN PENDIDIKAN DAN harus sesuai dengan kapasitas dan
REORGANSIASI DJBC PELATIHAN KEUANGAN, kemampuan untuk melaksanakannya.
DJBC yang mempunyai tugas meru- M. STAF AHLI. “Jika ada dirjen yang overload,
muskan serta melaksanakan kebijakan maka menteri bisa mengusulkan pada
presiden untuk memisah atau menam- Cukai, ketika itu Eddy Abdurachman telah dikeluarkan Peraturan Menteri
bah fungsi. Dengan demikian semua mengeluarkan Keputusan Dirjen Keuangan Nomor 98/PMK 01/2006.
pekerjaan bisa dilakukan dengan tepat Nomor.10 tahun 2005 tanggal 23 Mengenai reorganisasi instansi
waktu dan lancar,” demikian penegasan Januari tentang Tim Pembahas vertikal, pembahasannya telah selesai
Presiden ketika itu. Penyempurnaan Organisasi DJBC. Dan dilakukan dan presiden telah mengelu-
Berkaitan dengan reorganisasi tahun 2006 diperpanjang lagi dengan arkan Peraturan Presiden yang baru
yang sedang dilakukan di tubuh DJBC, Keputusan Direktur Jenderal No.13 untuk organisasi vertikal, melalui
ada beberapa hal yang menjadi tahun 2006 tanggal 23 Januari 2006. Peraturan Presiden No. 95 Tahun 2006,
prioritas pembenahan. Penyempurna- Untuk reorganisasi instansi pusat tentang kedudukan, tugas, fungsi,
an struktur organisasi menjadi perhati- telah disahkan melalui Keputusan susunan organisasi di unit kerja instansi
an pertama, disusul pembenahan Menteri Keuangan Nomor 466/KMK.01/ vertikal di lingkungan Departemen Keu-
kualitas sumber daya aparat dan pem- 2006, (untuk selanjutnya istilah KMK, angan. Menyusul segera dikeluarkan-
benahan perangkat peraturan perun- diganti menjadi Peraturan Menteri nya Peraturan Menteri Keuangan ten-
dang-undangan untuk menjadi dasar Keuangan/ PMK). Seiring dengan telah tang hal tersebut.
pijak pelaksanaan tugas dan fungsi ins- dilakukannya reorganisasi di tingkat Perlunya dilakukan penggantian
tansi ini melalui amandemen Undang- pusat maka Menteri Keuangan segera Peraturan Presiden tersebut terkait
Undang Kepabeanan dan Cukai. melantik para pejabat eselon I dan dengan rencana penambahan jumlah
Pembahasan mengenai eselon II di jajaran Departemen Kantor Wilayah (Kanwil) Bea dan
reorganisasi sudah dilakukan tim Keuangan, termasuk DJBC pada 10 Cukai. Dimana dalam Keppres lama
penyusun rencana reorganisasi sejak November 2006. Sedangkan untuk yang mengatur Keputusan Menteri
Januari 2005. Untuk itu Dirjen Bea dan Tenaga Pengkaji di lingkungan DJBC Keuangan tentang organisasi DJBC,
FOTO : ISTIMEWA
ditetapkan bahwa untuk Bea dan Cukai
di dalam satu atau beberapa provinsi
hanya dapat dibuat satu Kanwil. Namun
seiring perkembangan kebutuhan tugas
dan perlunya penambahan Kanwil lebih
dari satu dalam satu provinsi, maka
aturan itu sudah harus direvisi.
organisasi yang berlaku selama ini, Tidak relevannya pengelompokan tugas selama ini ada fungsi semacam itu
lanjut Nofrial, ternyata mengakibatkan tersebut dapat dilihat dari beberapa seperti tim evaluasi, tetapi secara
beberapa masalah dalam pelaksanaan aspek, antara lain; tugas tertentu tidak tegas, tupoksinya tidak jelas, akibat-
tugas dan fungsi organisasi ini, antara sesuai dengan tugas pokok lainnya, nya pengawasan internal tidak berja-
lain; tugas tertentu tidak sejalan dengan lan sebagaimana mestinya. Ini
Struktur organisasi dan tupoksi tidak gambaran pada nomenklatur struktur, dikarenakan permasalahan redaksi-
relevan. Perkembangan sistim dan tugas pelayanan dikelompokkan ke onal di dalam tupoksi Kep Menkeu
prosedur pelayanan dan pengawasan dalam kelompok yang sama dengan yang lama. Maka itu dipertegas lagi.
menyebabkan tugas dan fungsi unit tugas pengawasan. Untuk tenaga pengkaji telah ditetap-
organisasi tertentu menjadi tidak “Kendala dalam organisasi yang kan dalam Peraturan Menkeu Nomor
relevan, misalnya Subdit Verifikasi dan terdahulu bisa saya katakan bahwa 98/PMK.01/2006,” ungkap Nofrial.
Bidang Verifikasi pada Kantor Wilayah. organisasi tidak dapat lagi menam- Melalui reorganisasi, Nofrial
Disamping itu perkembangan sistim pung perkembangan pelaksanaan berharap, permasalahan yang selama
dan prosedur pelayanan lain seperti tugas. Pertama tugas hasil reformasi, ini belum dapat diatasi Bea dan Cukai
Jalur Prioritas, Registrasi Importir kedua perkembangan akibat secara organisasi dapat segera diatasi,
belum diatur dalam tugas dan fungsi perubahan kebijakan pemerintah, hanya ia perlu menyampaikan disini
organisasi yang berlaku. Tugas kemudian berkembangnya tuntutan bahwa organisasi DJBC tidak akan
tersebut untuk sementara dilaksanakan masyarakat. Nah sekarang kita pernah bisa berjalan utuh jika
oleh tim yang tidak permanen atau akomodir itu. Jadi yang sekarang kita penempatan personil di dalam tidak
dititipkan pada salah satu unit coba lebih akomodatif, baik untuk tepat, maka itu bidang sekretetariat
organisasi. menghadapi tantangan-tantangan harus sejalan antara organisasi dengan
Tugas dan fungsi tidak dapat kemarin. Disamping menghapus kepegawaian.
dilaksanakan. Masalah utama tidak tugas-tugas yang overlap, hapus “Antara rekrutmen dan penempatan
terlaksananya tugas dan fungsi tertentu yang sudah tidak perlu, ” demikian pegawai harus sesuai. Kalau itu sudah
adalah bahwa pada naskah Keputusan ungkap Nofrial. tepat, termasuk sistim pengawasan
Menteri Keuangan mengenai Prinsip yang digunakan dalam yang tepat, harapan saya, kita tidak
Organisasi dan Tata kerja, tugas dan penyusunan reorganisasi ini adalah akan lagi mudah menjadi sasaran
fungsi tidak didefinisikan secara efisiensi dan efektifitas. Intinya, lanjut resistensi. Sekarang agak repot ya,
sempurna atau tidak didelegasikan Nofrial, prinsip dilakukannya reorga- kalau kita bicara pengawasan yang
kepada pejabat dibawahnya nisasi adalah bagaimana membuat ngawasi itu sebenarnya siapa ? Karena
(menyangkut masalah redaksional) organisasi ini benar-benar merupa- semua ikut mengawasi, tetapi kalau kita
Tugas dan fungsi tumpang tindih. kan jawaban daripada permasalahan lihat siapa yang paling bertangggung
Masalah utama organisasi yang yang dihadapi Bea dan Cukai. jawab, siapa yang mengkoordinir dan
menimbulkan dampak negatif yang “Jadi kita membuat organisasi siapa yang merumuskan kebijakan itu,
signifikan terhadap kinerja DJBC yang akomodatif. Misalnya, ada yang saya rasa pengawasan akan tepat,”
adalah terdapat tugas dan fungsi yang mengatakan di satu wilayah tugas ujar Nofrial.
saling tumpang tindih antara unit-unit Bea dan Cukai tidak jelas, lho tolak Masukan juga ia sampaikan.
organisasi DJBC. Secara umum ukurnya apa ? Siapa yang pernah Kepada semua pegawai agar secara
terdapat 3 kondisi yang melakukan evaluasi seperti semacam konsisten melaksanakan tugas dan
mengindikasikan terjadinya tumpang itu ? Lantas pengawasannya seperti fungsinya sesuai dengan apa yang
tindih tugas dan fungsi pada unit apa sampai bisa mengatakan bea diperintahkan. “Jangan
organisasi DJBC, baik pusat maupun cukai kerjaanya amburadul, nah melaksanakan sesuatu di luar batas
vertikal, yaitu: maka itu sekarang kita buat sistim kewenangan, jangan merasa diri
l Tugas dan fungsi operasional, baik pengawasan internal.” lebih hebat dibandingkan dengan
dibidang pelayanan maupun Menurutnya, kebutuhan organi- yang lain. Laksanakanlah secara
pengawasan secara umum, sasi dalam hal ini Bea dan Cukai, maksimum dan optimum tugas yang
diselenggarakan oleh Kantor Pusat akan timbul bila Bea dan Cukai akan dibebankan kepada kita sesuai
dan instansi vertikal melakukan pengembangan atau dengan tupoksi masing-masing.
l Tugas dan fungsi yang sama evaluasi sistim, untuk itu diperlukan Boleh kita berinovatif, tetapi inovatif
diselenggarakan oleh 2 unit pengkajian terlebih dahulu. Lantas tetap ada koridornya. Jangan inovatif
organisasi atau lebih apakah pengkajian yang dilakukan cawe-cawe, maksudnya tugas orang
l Tugas dan fungsi yang mempunyai sudah efektif dan tepat serta siapa lain kita ambil sementara tugas kita
out put yang identik dilakukan oleh yang melakukan pengkajian terha- sendiri tidak terlaksana. Konsisten
2 unit organisasi atau lebih. dap sistim yang telah dimplementa- dan pahamilah dengan benar tugas
sikan, ternyata saat ini belum ada. dan fungsi kita, lalu laksanakanlah
Disamping itu juga ketidaksempur- Maka itu di reorganisasi kali ini akan secara konsisten dan komit.”
naan organisasi ini telah mengakibat- dibentuk tenaga pengkaji yang akan Perubahan baru pasti terjadi
kan beban kerja tidak seimbang. Baik melakukan pengkajian terhadap apa dalam setiap reorganisasi. Tapi itulah
pada organisasi pusat maupun vertikal, yang sudah diterapkan. Tenaga harapan-harapan dan tuntutan-
terdapat unit organisasi yang beban pengkaji ini berbeda dengan tim tuntutan yang menjadi keharusan
kerjanya terlalu kecil dan unit evaluasi. bahkan mutlak dilaksanakan agar
organisasi yang beban kerjanya terlalu “Jadi bedanya, kalau mengkaji, semakin pasti dalam melangkah.
besar sehingga tidak dapat ditangani kita lihat apakah existing system Dan memang penyesuaian atau
dengan baik. Ketidakseimbangan sudah tepat atau belum, sedangkan pembaharuan semakin menjadi
beban kerja tidak hanya meliputi evaluasi lebih banyak pada tuntutan bagi organisasi atau instansi
permasalahan yang berhubungan implementasi sistem itu. Apakah manapun, di era globalisasi dan
dengan volume pekerjaan, tetapi juga sistem ini sudah diimplementasikan liberalisasi perdagangan dewasa ini,
meliputi variasi jenis pekerjaan. secara benar atau belum oleh peja- tidak terkecuali DJBC. Namun, itu
Disamping itu juga pengelompokan bat. Jadi semacam sistim pengawas- semua tentu berpulang kepada
kerja kurang relevan. Pengelompokan an secara internal. Dan hasil dari integritas sumber daya manusia yang
tugas dan fungsi pada struktur reorganisasi sekarang kita sudah menjalankan tugas dan fungsi yang
organisasi tertentu kurang relevan. memiliki tenaga pengkaji. Memang, diemban DJBC. ris
D
ari hasil identifikasi masalah yang tersebut ia menjelaskan bahwa apabila dan Cukai sekarang adalah efisiensi di bi-
dilakukan Sekretariat DJBC, menu- dari organisasi menghendaki adanya ke- dang pelayanan, artinya tidak menimbul-
rut Sekretaris DJBC (Sekditjen), dr butuhan sarana dan prasarana, hal ini te- kan high cost, transparan dan sebagainya.
Djuneidy Djusan, telah tercakup semua lah diperhitungkan, artinya diajukan dalam Untuk itu kita harus ciptakan organisasi
direorganisasi DJBC 2006. Langkah- anggaran tahun yang akan datang, begitu yang bisa mengakomodir untuk menuju
langkah yang dilakukan Sekretariat Direk- pula dengan anggaran untuk kebutuhan efisiensi yang tidak terlalu banyak
torat Jenderal (Setditjen) Bea dan Cukai penempatan SDM telah dipersiapkan. birokrasi, ini salah satunya,” ujar Nofrial.
dalam rangka reorganisasi ini antara lain Mengenai ukuran keberhasilan sua- Begitu pun jika berbicara soal
dengan membentuk tim perumusan intern tu reorganisasi, Djuneidy menegaskan, efektifitas, maka hubungannya dengan
Sekretariat Direktorat Jenderal, meminta ukuran keberhasilan suatu reorganisasi pengawasan. Apakah pengawasan yang
masukan dari unit Eselon II Kantor Pusat, dapat dilihat dari pelaksanaannya, yaitu dilakukan DJBC telah sesuai, atau belum.
serta Kepala Kantor Wilayah dan Kantor tugas dan fungsi Direktorat Jenderal Jangan sampai yang telah dilayani Bea
Pelayanan Bea dan Cukai. dilaksanakan secara optimal dan tidak dan Cukai diawasi, sebaliknya yang
Yang dilakukan selanjutnya adalah tumpang tindih. diawasi justru dilayani.
menghimpun masukan-masukan tersebut, “Keseimbangan antara pelayanan dan
membentuk tim pembahas penyempurna- TUJUAN DAN SASARAN REORGANISASI pengawasan sangatlah penting bagi Bea
an organisasi dengan Keputusan Dirjen Dari kajian yang dilakukan tim reorga- dan Cukai. Terlalu berat ke pengawasan
untuk menyelenggarakan rapat nisasi maka diketahui tujuan dan sasaran akan mengakibatkan biaya tinggi bagi
pembahasan dan presentasi dengan staf yang hendak dicapai dari reorganisasi. pelayanan, sebaliknya, kalau terlalu long-
inti dan mengajukan usulan reorganisasi Seperti diungkap Ketua Tim Reorganisasi gar pada pelayanan juga menimbulkan
kepada Menteri Keuangan. DJBC 2006, Nofrial, bahwa salah satu tu- biaya bagi pengawasan karena
Mengenai peran Setditjen dalam reor- juan dilakukannya reorganisasi adalah un- mengancam penerimaan negara. Nah
ganisasi DJBC, dijelaskan Djuneidy, tuk mempercepat implementasi reformasi sekarang bagaimana menyeimbangkan
bahwa peran Sekretariat sesuai dengan dan peningkatan efisiensi dan efektifitas itu ? Maka dibuatlah sistim dan
salah satu fungsinya adalah sebagai pe- organisasi agar DJBC antisipatif terhadap organisasi pendukungnya,”lanjutnya lagi.
nyelenggara pengelolaan urusan organi- perkembangan pelaksanaan tugas. Selain yang telah diungkap Nofrial
sasi dan ketatalaksanaan. Dalam tim “Maksud saya begini, masalah Bea sebelumnya, berikut secara lengkap
pembahasan, Setditjen sebagai pengarah DOK. WBC
tujuan reorganisasi yang telah disusun
dalam rangka penyempurnaan organisasi. oleh tim reorganisasi. Berikut tujuan dan
Disinggung mengenai mekanisme penjelasannya.
reorganisasi DJBC, menurutnya, setelah
mendapat persetujuan dari Menteri Keu- l Organisasi pemerintah yang
angan lalu melakukan pembahasan de- sensitif dan akomodatif
ngan Biro Organta Departemen Keuangan Melalui reorganisasi ingin mencipta-
dan kemudian dengan kantor Kementeri- kan DJBC sebagai organisasi pemerintah
an Pendayagunaan Aparatur Negara yang sensitif dan akomodatif terhadap
(Menpan). perkembangan praktek perdagangan
Tentang kemungkinan terjadinya inefi- internasional sehingga mampu berperan
siensi akibat dari reorganisasi, ditegaskan secara optimal sebagai trade facilitator.
Djuneidy, bahwa reorganisasi tidak
ditentukan berdasarkan skala waktu, tetapi l Struktur organisasi DJBC yang
dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan akomodatif
organsasi. Menurutnya, reorganisasi Menciptakan struktur organisasi DJBC
dalam penyempurnaan organisasi tidak yang akomodatif terhadap perkembangan
akan mengakibatkan terjadinya inefisiensi. pelaksanaan tugas sebagai konsekuensi
Sebab organisasi dibentuk tentunya dari penyempurnaan yang dilakukan
dengan melakukan pengkajian terlebih dibidang sistim dan prosedur pelayanan
dahulu, apabila kedepan fungsinya dan pengawasan, baik dibidang impor,
semakin berkurang, maka organisasi ekspor maupun cukai.
tersebut perlu disempurnakan lagi. Terkait dengan hal tersebut, untuk me-
Setelah reorganisasi dilakukan, tugas ningkatkan kualitas pelayanan kepabean-
selanjutnya adalah pemenuhan kebutuh- an dibidang impor, DJBC menerapkan
an sarana dan prasarana, termasuk Sum- DJUNEIDY DJUSAN. Setditjen berperan sebagai pe- sistim pemeriksaan pabean secara selektif
ber Daya Manusia (SDM). Mengenai hal ngarah dalam rangka penyempurnaan organisasi. dengan menggunakan indikator risiko
ORGANISASI
kriteria penetapan jalur pemeriksaan,
sehingga masyarakat yang mempunyai
performance dan compliance level (tingkat
kepatuhan) yang tinggi mendapat perlaku-
an pelayanan yang kualitasnya relatif
sama dengan yang mempunyai perfor-
TERAKOMODIR
dan compliance level-nya relatif tinggi yang
umumnya adalah perusahaan industri dan
pedagang besar termasuk perwakilan
principal di Indonesia menjadi complain
(mengeluh.red) dan menyuarakan secara
terus menerus resistennya terhadap
intervensi pemerintah, khususnya Bea dan
Untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah
Cukai dibidang perdagangan. ditetapkan, tim reorganisasi telah menyusun
Sasaran selanjutnya adalah optimali- organisasi baru DJBC setelah melalui beberapa kali
sasi kinerja DJBC dalam memberantas
penyelundupan dan perdagangan illegal, pembicaraan antara staf pimpinan DJBC dan Biro
baik untuk tujuan optimalisasi penerimaan Organisasi dan Ketatalaksanaan (Organta)
negara maupun perlindungan terhadap
industri dalam negeri. Departemen Keuangan, maupun ditingkat Menpan
Dampak negatif terhadap rendahnya dan Sekretariat Kabinet. Lantas Apa saja yang telah
kinerja DJBC dalam memberikan
pelayanan yang tepat dan proposional dihasilkan oleh Tim Reorganisasi DJBC 2006 dalam
mempunyai pengaruh yang signifikan organisasi baru ini ?
terhadap kinerja dibidang pengawasan
D
sehingga illegal trader dapat beroperasi
dengan tingkat efisiensi yang sama ibandingkan dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 302/
bahkan dalam beberapa kasus lebih baik KMK.01/2004 tanggal 23 Juni 2004, didalam organisasi dan tata kerja
dibandingkan dengan legal trader. yang baru terdapat beberapa perubahan. Dan inilah hasil Reorganisa-
Dibidang perdagangan hal ini menye- si DJBC 2006.
babkan membanjirnya barang-barang
ilegal di dalam pasar domestik yang pada SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL
akhirnya menghancurkan industri dalam Di Sekretariat Direktorat Jenderal (Setditjen) terdapat penambahan Tata
negeri. Sementara itu dibidang penerima- Usaha Dirjen dibawah Bagian Umum. Hal ini mengingat pada Tata Usaha
an negara, terutama karena perilaku Dirjen hanya terdapat staf pelaksana administrasi dibawah Subbagian Tata
bisnis illegal trader cenderung korup dan Usaha Sekretariat. Mengingat beban kerja yang relatif tinggi dan
tidak bertanggungjawab. kompleksitas permasalahan, maka perlu dibentuk struktur organisasi
Optimalisasi kinerja DJBC dalam setingkat subbagian untuk melaksanakan penatausahaan administrasi
melakukan pembinaan terhadap dunia pada kantor Dirjen dan menangani tugas-tugas protokoler.
usaha merupakan sasaran selanjutnya. DOK. WBC
Selama ini pelayanan DJBC yang tidak
proposional berdasarkan performance dan
compliance level stakeholder
menimbulkan dampak negatif terhadap
pembinaan dunia usaha. Akibatnya
masyarakat usaha yang tidak merasakan
adanya insentif dibidang pelayanan sesuai
performance dan compliance level-nya
cenderung pesimis terhadap kebijakan
dan fasilitas yang diterapkan dan lebih
memilih menggunakan illegal trader dalam
penyelesaian formalitas barang impornya.
Terakhir, sasaran yang hendak dicapai
adalah optimalisasi kinerja DJBC dalam
mengalokasikan sumber daya terutama
SDM. Kemampuan DJBC dalam
mengindentifikasi permasalahan yang
dihadapi dalam melaksanakan tugas
pokok dapat meningkatkan kinerja DJBC
dalam mengalokasikan sumber daya
manusia. Pemberdayaan SDM secara
optimal dapat difokuskan kepada tugas
yang beresiko tinggi sementara tugas
yang beresiko rendah cukup dilayani oleh
sistim komputerisasi atau sumber daya PENGAWASAN KINERJA seluruh unsur dilingkungan DJBC diselenggarakan oleh Sekretaris
yang relatif kecil. ris Direktorat Jenderal (Sekditjen) yang selanjutnya didelegasikan kepada Bagian Ortala.
DJBC
Untuk mencapai kinerja seperti itu,
lanjutnya, tim yang ditunjuk untuk
pembentukan KPU mulai menyusun sistim
organisasi dan rekruitmen pegawai
secara tepat. Karena jika sampai salah,
bisa saja kondisinya yang terjadi, sistim
dan organisasi bagus, tetapi jika SDM-nya
tidak benar akan kacau. Sebaliknya jika
sistim dan SDM-nya bagus, tetapi
organisasinya tidak akomodatif akan
kacau juga. Begitu pun jika organisasi dan
SDM-nya bagus tetapi sistimnya tidak Dari hasil Reorganisasi DJBC 2006, terdapat
benar, akan kacau juga.
“Ini perlu pembahasan yang likuidasi, reposisi dan penambahan fungsi, baik
komperehensif antar tim, misalnya dalam ditingkat pusat maupun vertikal (Kanwil dan KPBC).
tim percepatan reformasi tergabung
berbagai unsur, seperti pengawasan dan Berarti, memasuki tahun 2007, DJBC mengawali
pelayanan, dalam konteks Direktorat langkah barunya dengan organisasi yang baru.
Teknis, Direktorat P2, Verifikasi dan
sebagainya,” tandas Nofrial.
KANTOR PUSAT DJBC
DIFUNGSIKANNYA KEMBALI JABATAN Direktorat Jenderal Bea dan Cukai terdiri dari :
ESELON V 1. Sekretaris Direktorat Jenderal
Salah satu pokok-pokok reorganisasi l Bagian Organta (Subbagian Kelembagaan, Subbagian Tata Laksana,
DJBC 2006 yang tak kalah pentingnya Subbagian Evaluasi Kinerja dan Pembakuan Prestasi Kerja Subbagian
adalah tim telah menyusun dan Evaluasi Laporan Hasil Pemeriksaan)
merumuskan kembali keberadaan jabatan l Bagian Kepegawaian (Subbagian Umum Kepegawaian, Subbagian
eselon V pada organisasi tingkat vertikal Mutasi Kepegawaian, Subbagian Pemberhentian dan Pemensiunan
DJBC. Seperti diungkap Indra Kusuma, Pegawai, Subbagian Pengembangan Pegawai)
Kasubbag Kelembagaan, Sekretariat l Bagian Keuangan (Subbagian Penyusunan Anggaran, Subbagian
DJBC yang juga Sekretaris Tim Perbendaharaan, Subbagian Akuntansi dan Pelaporan)
Reorganisasi DJBC 2006. l Bagian Perlengkapan (Subbagian Pengadaan, Subbagian Penyimpanan
Menurutnya, salah satu yang terpen- dan Distribusi, Subbagian Inventarisasi dan Penghapusan)
ting dalam reorganisasi ini adalah peru- l Bagian Umum (Subbagian Tata Usaha dan Kearsipan, Subbagian
bahan kebijakan pemerintah mengenai Rumah Tangga dan Humas, Subbagian Gaji dan Kesejahteraan,
keberadaan eselon V. Kalau dilihat secara Subbagian Tata Usaha Direktur Jenderal)
umum, lanjut Indra, dimungkinkannya l Kelompok Jabatan Fungsional
kembali pengadaan eselon V dirasa 2. Direktorat Teknis Kepabeanan
sangat penting bagi DJBC, sebab tugas di l Subdirektorat Impor dan Ekspor (Seksi Impor, Seksi Ekspor, Seksi
lapangan lebih banyak pada hal yang Penangguhan Bea Masuk, Seksi Pembebasan Mutlak)
bersifat pelayanan.”Bahkan kalau boleh l Subdirektorat Klasifikasi Barang (Seksi Klasifikasi I, II, III dan IV)
saya katakan, sangat padat pelayanan- · Subdirektorat Nilai Pabean (Seksi Nilai Pabean I,II, III, IV)
nya. Nah saat ini strukturalnya hanya sam- l Subbagian Tata Usaha
pai eselon IV padahal masalah-masalah l Kelompok Jabatan Fungsional
teknis di bawah banyak yang tidak 3. Direktorat Fasilitas Kepabeanan
tertangani karena selama ini kita pakai l Subdirektorat Pembebasan (Seksi Pembebasan Relatif I,II, III, Seksi
koordinator pelaksana (Korlak). Maka itu Pembebasan Proyek Pemerintah)
kita bentuk lagi eselon V,” ujarnya. l Subdirektorat Fasilitas Pertambangan (Seksi Fasilitas Minyak dan Gas
Lebih lanjut Indra menyampaikan Bumi, Seksi Fasilitas Aneka Tambang)
dasar dari pembentukan jabatan eselon V l Subdirektorat Kemudahan Ekspor dan Tempat Penimbunan (Seksi Ke-
adalah seperti yang diatur dalam pasal 3 mudahan Impor Tujuan Ekspor , Seksi Tempat Penimbunan I, II dan III)
Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun l Subbagian Tata Usaha
2002, bahwa penetapan eselon V dapat l Kelompok Jabatan Fungsional
dilaksanakan dengan memperhatikan
kebutuhan organisasi serta karakteristik 4. Direktorat Cukai
tugas pokok dan fungsi jabatan yang l Subdirektorat Cukai Hasil Tembakau (Seksi Perijinan dan Fasilitas Hasil
berhubungan langsung dengan pelayanan Tembakau, Seksi Analisis Tarif, Harga dan Produksi Hasil Tembakau)
kepada masyarakat. l Subdirektorat Aneka Cukai (Seksi Perizinan dan Fasilitas Aneka Cukai,
Artinya, didalam Peraturan Pemerin- Seksi Analisis Tarif, Harga dan Produksi Aneka Cukai)
tah (PP) tersebut telah diatur hanya ins- l Subdirektorat Pita Cukai (Seksi Penyediaan dan Penukaran, Seksi
tansi pemerintah yang berhubungan de- Penyimpanan dan Pendistribusian)
ngan pemberian pelayanan kepada ma- l Subbagian Tata Usaha
syarakat yang dapat mengangkat jabatan l Kelompok Jabatan Fungsional)
eselon V. 5. Direktorat Penindakan dan Penyidikan
“Sebagaimana diketahui, jabatan ese- l Subdirektorat Intelijen (Seksi Intelijen I, II, III, Seksi Pangkalan Data
lon V sempat ditiadakan dengan adanya Intelijen)
PP Nomor 100 Tahun 2000, sehingga l Subdirektorat Penindakan (Seksi Penindakan I, II,III,IV)
didalam struktur organisasi vertikal lama l Subdirektorat Penyidikan (Seksi Penyidikan I,II, Seksi Barang Bukti)
(Kep Menteri Keuangan RI No.444/KMK l Subdirektorat Sarana Operasi (Seksi Sarana Operasi I,II,III)
01/2001) tidak terdapat jabatan eselon V,” l Subbagian Tata Usaha
tandas Indra Kusuma. ris l Kelompok Jabatan Fungsional)
KANTOR WILAYAH
Dari reorgansasi yang dilakukan, jika
sebelumnya jumlah Kanwil sebanyak 13
KPBC Tipe B
1. KPBC Pangkalan Susu
2. KPBC Pematang Siantar
3. KPBC Kuala Tanjung
4. KPBC Sibolga
5. KPBC Sambu Belakang
6. KPBC Tarempa
7. KPBC Tanjung Pandan
8. KPBC Tasikmalaya
9. KPBC Pekalongan
Kalimantan Barat, Provinsi 2. KPBC Bekasi 10. KPBC Purwokerto
Kalimantan Tengah ) 3. KPBC Bogor 11. KPBC Tegal
15. Kanwil XV DJBC Kalimantan 4. KPBC Purwakarta 12. KPBC Kalianget
Bagian Timur, berlokasi di Balikpa- 5. KPBC Kudus 13. KPBC Bojonegoro
pan (meliputi ProvinsiKalimantan 6. KPBC Pasuruan 14. KPBC Benoa
Timur dan Provinsi Kalimantan Se- 7. KPBC Malang 15. KPBC Selat Panjang
latan) 8. KPBC Kediri 16. KPBC Bima
16. Kanwil XVI DJBC Sulawesi, 9. KPBC Tangerang 17. KPBC Atapupu
berlokasi di Makassar (meliputi 18. KPBC Kalabahi
Provinsi Sulawesi Selatan, Provinsi KPBC Tipe A3 19. KPBC Maumere
Sulawesi Tengah, Provinsi Sulawesi 1. KPBC Medan 20. KPBC Ketapang
Tenggara, Provinsi Sulawesi Utara, 2. KPBC Tanjung Balai Karimun 21. KPBC Jagoi Babang
Provinsi Gorontalo dan Provinsi 3. KPBC Batam 22. KPBC Pangkalan Bun
Sulawesi Barat) 4. KPBC Tanjung Pinang 23. KPBC Pulang Pisau
17. Kanwil XVII DJBC Maluku, Papua 5. KPBC Palembang 24. KPBC Sangata
dan Irian Jaya Barat, berlokasi di 6. KPBC Jambi 25. KPBC Pare-Pare
Ambon (meliputi Provinsi Maluku, 7. KPBC Bandar Lampung 26. KPBC Malili
Provinsi Papua, Provinsi Maluku 8. KPBC Bandung 27. KPBC Bajoe
Utara dan Provinsi Irian Jaya Barat) 9. KPBC Surakarta 28. KPBC Pomalaa
10. KPBC Gresik 29. KPBC Pantoloan
KANTOR PELAYANAN BEA DAN CUKAI 11. KPBC Juanda 30. KPBC Poso
(KPBC) 12. KPBC Ngurah Rai 31. KPBC Luwuk
Dari hasil reorganisasi, jika 13. KPBC Pontianak 32. KPBC Manado
sebelumnya KPBC menggunakan 14. KPBC Banjarmasin 33. KPBC Tual
golongan tipe A, Khusus, B dan C, 15. KPBC Balikpapan 34. KPBC Manokwari
untuk organisasi yang baru ini tipe 16. KPBC Samarinda 35. KPBC Bintuni
KPBC berubah menjadi A1(7 buah), A2 17. KPBC Makassar 36. KPBC Fak-Fak
(9 buah) , A3 (22 buah) , A4 (27 buah) 18. KPBC Jakarta 37. KPBC Kaimana
dan B (55 buah). Jumlah KPBC yang 19. KPBC Merak 38. KPBC Merauke
semula berjumlah 112 buah KPBC , kini 20. KPBC Pekanbaru 39. KPBC Biak
menjadi 120 buah KPBC. Dengan 89 21. KPBC Dumai 40. KPBC Nabire
Kantor Bantu dan 648 Pos 22. KPBC Teluk Bayur 41. KPBC Ulee-lheue
Pengawasan. Berikut ini, nama-nama 42. KPBC Iskandar Muda
KPBC berikut penggolongan tipenya. KPBC Tipe A4 43. KPBC Meulaboh
1. KPBC Teluk Nibung 44. KPBC Kuala Langsa
KPBC Tipe A1 2. KPBC Tanjung Uban 45. KPBC Kantor Pos Pasar Baru
1. KPBC Belawan 3. KPBC Bengkulu 46. KPBC Bengkalis
2. KPBC Tanjung Priok I 4. KPBC Pangkal Pinang 47. KPBC Bagan Siapi-Api
3. KPBC Tanjung Priok II 5. KPBC Cirebon 48. KPBC Dabo Singkep
4. KPBC Tanjung Priok III 6. KPBC Cilacap 49. KPBC Siak Sri Indrapura
5. KPBC Soekarno Hatta 7. KPBC Yogyakarta 50. KPBC Tulung Agung
6. KPBC Tanjung Perak 8. KPBC Mataram 51. KPBC Blitar
7. KPBC Tanjung Emas 9. KPBC Kupang 52. KPBC Madiun
10. KPBC Entikong 53. KPBC Panarukan
KPBC Tipe A2 11. KPBC Sintete 54. KPBC Banyuwangi
1. KPBC Batam Muka Kuning 12. KPBC Sampit 55. KPBC Probolinggo ris
“KALAU
BICARA
REORGANISASI
TIDAK BOLEH
STATIS...”
Setelah dilantik menjadi Dirjen
Bea dan Cukai pada 27 April
2006, secara bertahap Anwar
Suprijadi bersama seluruh
jajaran DJBC menjawab
tantangan masyarakat
mengenai kinerja Bea dan
Cukai. Salah satu tantangan
yang coba dijawab oleh DJBC
adalah melalui reorganisasi.
Dalam reorganisasi ini, Anwar
mengharapkan aparat DJBC
bisa memberikan pelayanan
yang optimal kepada
masyarakat, termasuk harapan
membaiknya citra dan kinerja
DJBC. Berkaitan dengan itu,
Anwar Suprijadi menyempat-
kan waktu menyampaikan
pemikirannya mengenai
reorganisasi kepada Redaktur
WBC, Aris Suryantini.
Kita masih sering tumpang tindih dan turan Menteri Keuangan, Nomor 98/ nya KPBC ini karena tuntutan dari ne-
kadang-kadang di dalam satu kegiatan, PMK.01/2006 tentang Tenaga Pengkaji gara terdekat yaitu Singapura yang
baik di tingkat pusat, wilayah dan di Lingkungan Direktorat Jenderal Bea mengembangkan kawasan ekonomi
pelayanan disatu kegiatannya kadang- dan Cukai yang telah ditandatangani khusus, untuk ini mereka juga menuntut
kadang timbul overlap untuk ini. Menteri Keuangan tanggal 17 Oktober Single Administration Document (SAD)
Misalnya untuk pemeriksaan, kadang- 2006. dan sudah kami lakukan. Untuk
kadang dari P2 Pusat ada, P2 di pengembangan TI sudah kita lakukan di
wilayah ada, di pelayanan juga ada. Idealnya instansi kepabeanan yang sana, kemudian juga masalah audit dan
Nah yang perlu ditata adalah teman- reformis itu seperti apa ? sebagainya sudah kita kembangkan.
teman di lapangan untuk ini. Kalau kami inginnya ya kita dedi- Untuk yang sekarang kita sudah ada
cated terhadap klien kita. Jadi ke depan semacam joint committee dengan
Jadi lebih kepada penegasan tugas menurut saya birokrasi agak dikurangi. Customs Singapura.
dan fungsi ? Jangan terjadi misalnya masalah kebe-
Ya itu yang pertama. Kemudian ratan dan banding sampai berjenjang- Perlakuan apa yang membedakan
yang kedua, memang pada beberapa jenjang. Seharusnya kalau mereka antara pegawai KPU dengan
perkembangan terakhir bahwa DJBC menyampaikan keluhan di satu kantor pegawai bea cukai yang lain ?
harus dedicated kepada pelayanan, pelayanan saja. Kedua, kalau bisa kita Dari sisi pegawai, kalau KPU itu
misalnya di Jakarta ada Priok I, II, III paperless didukung teknologi informasi based-nya pada performance (kinerja),
dan ada Kanwil di Priok, sedangkan di (TI) kita yang sudah semakin baik. jadi nanti di sistim remunerasi (pengha-
Jakarta ada kawasan KITE, kawasan Ketiga, dalam hal rekrutmen pega- rgaan.red) dan sistim kenaikan pang-
berikat dan sebagainya, ini wai harus transparan dalam penanga- kat ditetapkan berdasarkan kinerjanya,
membutuhkan satu pengawasan untuk nannya. Beberapa KPBC kita (KPU.red) tetapi kalau yang biasa sama dengan
itu dan berarti perlu Kanwil lagi. mencoba membuka tawaran kepada pegawai negeri sipil lainnya, jadi ukur-
Lihat juga di Surabaya bagaimana teman-teman di dalam (pegawai bea annya tidak terlalu tajam. Sedangkan
masalah cukai begitu kompleksnya cukai. red) untuk melamar dan itu di KPU ada performance indicator yang
sehingga kita juga akan adakan Kanwil sudah kita lakukan test. Kemudian yang tidak hanya pada masalah penerimaan,
baru di sana. Kemudian di Pekanbaru keempat, kita ada Code of Conduct tetapi juga waktu pelayanan, kecepatan
kita juga melihat posisi Tanjung Balai (kode etik) untuk itu, sebenarnya su- waktu untuk jalur merah, jalur hijau dan
Karimun cukup jauh padahal di Riau dah ada aturannya tetapi kelihatannya jalur prioritas, lalu juga tentang kean-
begitu pesat perkembangannya maka perlu efektifitas penerapan kode etik. dalan dari audit, keandalan dari Nota
itu kita butuh Kanwil di sana. Begitu Hasil Intelijen, juga masalah keluhan
juga di Jawa sebelah barat, ternyata Dari pembahasan reorganisasi dari klien kita, itu akan diukur di KPU.
antara Jawa Barat dan Banten sudah bersama tim, apakah hasil
terpisah untuk pelayanannya reorganisasi ini sudah Artinya integritas dan kualitas
khususnya di Banten, padahal banyak mencerminkan semangat reformasi pegawai sangat diutamakan ?
pusat-pusat industri dan perdagangan kepabeanan ? Harapan kita iya, dan kita juga
yang berkembang begitu cepat. Kalau bicara mengenai reorganisa- butuh dedicated, artinya di kantor ini
Karena kita ingin mendekatkan si, kita tidak boleh statis. Mengapa ? yang berhubungan dengan Kantor
pelayanan kepada klien kita di sana Karena tuntutan masyarakat makin ce- Pelayanan yang compliance terhadap
maka dibentuk Kanwil baru. pat, minimal untuk dua atau tiga tahun mereka, tidak sembarang orang. Kalau
masih memadai, tetapi untuk ke depan- sekarang di Kantor Pelayanan yang
Sudah sejauhmana rencana pem- nya biasanya harus kita tata kembali, biasa kalau teman-teman juga meng-
bentukkan Kanwil-Kanwil baru ini ? sebab ke depannya kalau boleh kami hadapi PPJK dari yang kurang berkuali-
Konsepnya sudah dibahas di ingin di dalam reformasi Bea dan Cukai tas sampai kualitasnya baik, tetapi nanti
Sekretariat Kabinet (Seskab) pada ini ada Kantor Pelayanan Utama (KPU). kalau di KPU kita harus compliance
prinsipnya mereka sudah memahami, Nah untuk KPU ini kita tidak dan kita akan berikan sertifikat.
tinggal ditandatangani oleh Presiden. mengenal banyak strata, harapan kami
Selain itu dalam reorganisasi ini, kita dan memang menjadi usulan kami, Untuk tahun 2007, apakah KPU
juga telah membentuk tenaga pengkaji. agar kepala kantornya setingkat eselon sudah bisa diterapkan ?
Jadi ada tiga Tenaga Pengkaji di Kantor dua, sedangkan yang langsung Insya Allah, tetapi baru di tiga lokasi
Pusat. Tenaga Pengkaji ini kita perlukan membawahi bidang-bidang pelayanan piloting yaitu di Batam (Bintan,
karena saya sebagai Dirjen butuh think adalah eselon tiga, sehingga Karimun) kemudian Tanjung Priok dan
thank dibidang pelayanan, law enforce- birokrasinya makin kita kurangi. Kalau Soekarno-Hatta. Sedangkan
ment di bidang peraturan perundangan. sekarang ada tiga step antara Dirjen, kemungkinan tambahan KPU lain di
Itu yang kita perlukan. Kanwil dan KPBC, nanti ke depan kita tahap berikutnya.
uji coba kalau bisa dari Dirjen langsung
Siapa saja Tenaga Pengkaji Bea ke Kepala Kantor Pelayanan. Apakah KPU di DJBC mengikuti
dan Cukai ini ? Jadi, dalam reorganisasi ini konsep seperti di Direktorat
Jadi Tenaga Pengkaji ini merupakan rancangan mengenai KPU merupakan Jenderal Pajak ?
pegawai Bea dan Cukai. Stratanya embrio yang harus dilakukan secara Agak lain ya, karena kalau di pajak
hampir sama dengan eselon dua, bertahap, karena kita butuh bantuan, masih ada Kanwil tetapi kalau kita
mereka terdiri dari tiga orang. Periode pengalaman dan diskusi. Sebab, langsung kepada tujuan untuk
masa jabatannya sama dengan pejabat konsep itu bisa jadi cocok diterapkan di penyeimbangan antara pengawasan
struktural. Yang membedakan antara negara lain, tetapi di negara kita belum dengan pelayanan. Kalau di pajak
Tenaga Pengkaji dengan Tim Evaluasi tentu cocok. Makanya butuh satu masih ada strata Dirjen dan Kanwil,
adalah, jika Tenaga Pengkaji dedicated macam uji coba. sedangkan kalau kita bisa langsung
tanggung jawabnya kepada Dirjen. menuju satu yang tidak lebih birokratis.
Kalau tim evaluasi itu bisa kita yang Untuk uji coba penerapan KPU ini,
bentuk tim, bisa juga kita tunjuk KPBC mana yang dipilih ? Apakah reorganisasi ini salah satu-
pejabat, bisa juga tim evaluasi yang Rencananya kami akan uji coba nya karena tuntutan amandemen
anggotanya dari Tenaga Pengkaji. dulu di Batam dengan Tanjung Balai atas UU Kepabeanan dan Cukai ?
Tenaga Pengkaji diatur dalam Pera- Karimun, itu menjadi satu KPU. Dipilih- Kalau menurut saya, kebetulan
SOSIALISASI
tang, golongan II lebih dari 500 juta batang
tetapi tidak lebih dari 2 milyar batang, dan
golongan III tidak lebih dari 500 juta
KENAIKAN HJE
batang. Untuk SKT, golongan I lebih dari 2
milyar batang, golongan II lebih dari 500
juta batang tetapi tidak lebih 2 milyar ba-
tang, golongan IIIA lebih dari 6 juta batang
tetapi tidak lebih dari 500 juta batang, dan
D
i Indonesia saat ini, konsumsi rokok jumlah tenaga kerja yang diserap pun juga
oleh masyarakatnya cukup tinggi, telah mencapai jutaan orang.
bahkan menurut WHO, Indonesia Itu dari sisi penyerapan tenaga kerja,
dengan jumlah jiwa sebanyak 200 juta dari sisi penerimaan negara atau yang
lebih, diperkirakan sekitar 141 jiwanya dikenal dengan cukai hasil tembakau,
adalah pengkonsumsi rokok aktif yang rokok boleh dikatakan menjadi andalan
menghabiskan sekitar 215 milyar batang bagi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
per tahunnya (Media Indonesia 11 (DJBC) yang tiap tahunnya selalu
Desember 2006). mengalami kenaikan bahkan melampaui
Industri rokok memang menjadi salah dari target yang ditentukan. Untuk tahun
satu tulang punggung baik penerimaan 2006 target yang ditetapkan APBN-P
negara maupun penyerapan tenaga kerja. sebesar Rp 38,5 triliun dan ditahun 2007
Dapat dibayangkan dengan jumlah pabrik ini target cukai juga telah ditentukan dan
rokok yang saat ini telah mencapai 4416 dinaikan menjadi Rp 42,03 triliun.
pabrik ( golongan I: 6 pabrik, golongan II:
27 pabrik, golongan III: 106 pabrik, JENIS ROKOK DAN GOLONGAN PABRIK
golongan IIIA: 282 pabrik, dan sisanya Dengan jumlah 4416 pabrik rokok me- FRANS RUPANG. Saat ini gap HJE dan HTP sangat
adalah pabrik golongan IIIB) tentunya mang bukan suatu hal yang mudah untuk tinggi antara 10 sampai dengan 50 persen.
SOSIALISASI
mendistorsi pasar, mendorong industri
kecil untuk meningkatkan daya saing, dan
sangat tepat untuk menjalankan fungsi
BTBMI 2007
pengaturan (pembatasan konsumsi)
karena beban cukainya sama.
Sedangkan kekurangan dengan pe-
ngenaan tarif spesifik ini, tidak adil pabrik
besar dan kecil beban cukainya sama, jika
besaran tarif sama untuk semua golongan
akan mendorong oligopoli, dan belum se-
suai untuk industri tembakau di Indonesia BTBMI 2007 diberlakukan mulai 1 Januari 2007.
yang heterogen dan banyak jumlahnya.
B
Menurut Kepala Seksi Analisis Tarif erdasarkan Keputusan Presiden 2007 (BTBMI 2007). Penerbitan BTBMI
Harga dan Produksi Cukai Hasil RI No. 35 Tahun 1993, Indonesia 2007 ini merupakan konsekuensi logis
Tembakau, Sunaryo, latar belakang menjadi contracting party dari dari adanya amandemen keempat HS dan
timbulnya cukai spesifik ini lebih konvensi internasional, yang dikenal revisi AHTN yang wajib diimplementasikan
dikarenakan adanya gap antara HTP dengan nama Konvensi Harmonized mulai 1 Januari 2007.
dengan HJE, adanya gap nominal HJE System atau HS, yang disusun oleh Oleh sebab itu, pada 14 Desember
antar golongan dan jenis yang sangat World Customs Organization (WCO). 2006, bertempat di Kantor Pusat Direkto-
tinggi. Dan sebagai entry point untuk Sebagai contracting party dari rat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC),
kebijakan cukai jangka panjang, serta Konvensi HS, Indonesia harus selalu digelar sosialisasi BTBMI 2007 kepada
untuk kepentingan penerimaan negara, mengikuti setiap perubahan sistem masyarakat dunia usaha dan rekan-rekan
dan meringankan beban PPN pengusaha klasifikasi HS dan wajib menerapkan pers. Sebagai pembicara pada sosialisasi
akibat kebijakan cukai. Untuk itu maka perubahan tersebut sesuai jadwal hari itu adalah anggota tim penyusunan
dibuatlah alternatif kebijakan dengan yang telah ditentukan WCO. BTBMI 2007 yakni Djoko Sutoyo Riyadi,
mempertimbangkan aspek legal, fakta Untuk mengimplementasikan per- Oza Olavia dan Ardianto dari DJBC.
real, dan aspek penerimaan cukai tahun ubahan-perubahan yang terjadi sehu- BTBMI itu sendiri merupakan referensi
2007, yang pada akhirnya menetapkan bungan dengan telah diterbitkannya praktis bagi pegawai bea cukai, masyara-
penggunaan sistem tarif cukai yang Amandemen keempat Harmonized kat usaha, maupun instansi teknis terkait
mengkombinasikan sistem advalorum dan System (HS) 2007 oleh WCO dan yang digunakan sebagai dasar penetapan
spesifik (tarif gabungan) revisi ASEAN Harmonized Tariff No- bea masuk (BM) dan pajak dalam rangka
“Dengan tarif gabungan ini maka kita menclature (AHTN) yang mulai diber- impor (PDRI), serta ketentuan larangan
memiliki beberapa kelebihan, diantaranya lakukan 1 Januari 2007, maka dan pembatasan terhadap barang yang
HJE tidak berubah, mendorong HTP naik, pemerintah menerbitkan Peraturan diimpor ke dalam daerah pabean
membuat persaingan yang fair di Menteri Keuangan RI No. 110/ Indonesia. Untuk melengkapi BTBMI
lapangan karena yang menentukan HTP PMK.010/2006 tanggal 15 November 2007, DJBC juga telah menyusun dua
pasar, mendorong pabrik kecil untuk 2006 tentang Penetapan Sistem referensi penunjang BTBMI 2007 yakni
meningkatkan daya saing, mengurangi Klasifikasi Barang dan Pembebanan Supplementary Explanatory Notes (SEN)
kecenderungan mendirikan pabrik dengan Tarif Bea Masuk atas Barang Impor. atau catatan penjelasan tambahan dan
motif menjual pita cukai, dan tidak mengu- Berdasarkan peraturan tersebut, table korelasi BTBMI 2004-BTBMI 2007.
bah desain pita cukai,” jelas Sunaryo pemerintah kemudian menyusun Buku Dalam BTBMI 2007, perubahan
Lebih lanjut Sunaryo menjelaskan, Tarif Bea Masuk Indonesia Tahun mendasar dari BTBMI sebelumnya
untuk pengawasan yang dilakukan
WBC/ATS
dengan tarif gabungan ini tidak akan
berbeda dengan yang telah dijalankan
sebelumnya karena masih ada pita cukai.
Selain itu DJBC saat ini juga telah
menjalankan enam langkah pengawasan
khusus untuk cukai, diantaranya dengan
operasi pasar secara terbuka (terpadu),
operasi intelijen, pemanfaatan data teknis
dan data lapangan, sosialisasi kepada
masyarakat, sosialisasi kepada instansi
pemerintah, dan personalisasi.
Namun upaya-upaya tersebut juga
masih mengalami kendala-kendala,
diantaranya keterbatasan SDM, regulasi
pemerintah daerah yang memberikan
kemudahan izin pabrik, koordinasi intansi
terkait (terutama di daerah), hukuman
yang kurang memberikan efek jera,
investasi (industri HT) yang sangat murah,
dan aspek sosial masyarakat.
“Kalau saat ini ramai diberitakan peno-
lakan oleh asosiasi pengusaha rokok, hal
itu karena tidak ada pabrik rokok yang
mau beban pungutan cukai naik tiap
tahun. Namun khusus untuk penolakan
cukai spesifik lebih disebabkan karena
akan merubah peta persaingan di pasar
dan ketakutan akan adanya tarif cukai SOSIALISASI. Sosialisasi BTBMI 2007 tidak hanya dilakukan di Jakarta saja, tetapi juga di
spesifik murni,” tandas Sunaryo. adi beberapa kota di Indonesia.
SAAT KONFERENSI PERS. Direktur Jenderal Bea dan Cukai Anwar Suprijadi menggelar konferensi pers seputar maraknya pemberitaan di media massa mengenai
kesalahan penafsiran dalam impor chassis untuk transjakarta atau yang biasa disebut busway.
(BTBMI 2004-red) mencakup hal-hal suatu kejelasan terutama untuk PPN, Peraturan Menteri Keuangan No. 61/
sebagai berikut: PPH dan CEPT. Ia juga melihat BTBMI PMK.010/2006 tanggal 24 Juli 2006, impor
l Terdapat 354 Amandemen HS 2007 lebih baik dari BTBMI sebelumnya chassis bus tersebut mendapat fasilitas
berkaitan dengan struktur klasifikasi 6 (2004-red) terutama adanya penjelasan pembebasan bea masuk jika sesuai
digit, mencakup perubahan catatan yang lebih rinci dalam kolom keterangan dengan HS nomor 8706.0021.00.
bagian/bab, penambahan pos/sub pos sehingga area yang tadinya bersifat ‘abu- Sementara itu, chassis bus dengan
baru, penghapusan/penggabungan abu’, sekarang menjadi lebih jelas. mesin terpasang yang diimpor PT. BDI
pos/sub pos tertentu, perubahan “Berkat adanya website bea cukai termasuk klasifikasi dengan nomor HS
cakupan pos/sub pos tertentu, dan juga, pelaku usaha dapat memberikan 8706.0022.00. Oleh karenanya, PT. BDI
perubahan editorial. input-input terhadap grey area yang ada. mengajukan permohonan agar pada PMK
l Perubahan struktur klasifikasi delapan Dan saya melihat saat ini grey area No.61 tersebut, chassis yang diimpor PT.
digit berdasarkan AHTN (karena tersebut sudah mulai diperbaiki, misalnya BDI termasuk yang mendapatkan fasilitas
mengikuti Amandemen HS dan seka- lewat BTBMI 2007 ini, walaupun saya keringanan bea masuk.
ligus adanya upaya penyederhanaan belum melihat isinya tapi saya berharap Mengetahui hal itu, Bea dan Cukai pun
struktur klasifikasi AHTN). sekarang insya allah lebih baik,” harapnya. melakukan pengecekan terhadap chassis
l Perubahan stuktur klasifikasi di tingkat dengan mesin terpasang berbahan bakar
10 digit untuk mengakomodasi CHASSIS BUSWAY CNG tersebut berdasarkan pos tarif. DJBC
kepentingan nasional. Sementara itu, pada kesempatan yang berpendapat bahwa chassis dengan
sama, dengan didampingi oleh Teguh engine CNG termasuk dalam HS nomor
Dengan demikian, pada dasarnya Indrayana, Direktur Teknis Kepabeanan 8706.0022.00, dimana HS tersebut dikla-
tidak ada perubahan mendasar terhadap dan Agung Kuswandono, Kasubdit sifikasikan pada pos tariff dengan dikena-
pembebanan bea masuk, baik bea masuk Kerja sama Internasional II, Dit. kan bea masuk sebesar 40 persen, PPN
umum maupun bea masuk CEPT Kepabeanan Internasional, Direktur 10 persen dan PPnBM 10 persen. Dengan
(Common Effective Preferential Tarif) yang Jenderal Bea dan Cukai Anwar Suprijadi demikian, antara importir dan Bea Cukai
berlaku untuk impor barang dari negara menggelar konferensi pers mengenai terdapat perbedaan dalam klasifikasi tarif.
ASEAN. Perubahan tariff bea masuk yang maraknya pemberitaan di media massa “DJBC memiliki peraturan dan tidak
ada semata-mata karena mengikuti mengenai kesalahan penafsiran dalam mungkin bermain-main dalam pos tarif.
perubahan struktur klasifikasi yang baru impor chassis untuk transjakarta atau Bea Cukai juga tidak ingin menghalang-
dan juga mengikuti program harmonisasi yang biasa disebut busway. halangi masuknya chassis bus tersebut.
tariff untuk tahun 2007 yang telah Kepada pers Anwar menjelaskan Justru kami konsisten terhadap HS ini.
ditetapkan Menteri Keuangan. kronologis kesalahan penafsiran tersebut. Kami juga melakukan cek ke pembuat
Saat ditemui WBC disela-sela acara PT. Bali Dufree Indonesia (BDI) merupa- chassis yakni Daewoo hingga melakukan
sosialisasi, Suyitno, Production Plan & kan perusahaan yang ditunjuk oleh bebe- cross cek ke beberapa website termasuk
Material Manager, PT. Tanashin Indonesia rapa perusahaan angkutan umum sebagai WCO, untuk mengetahui klasifikasi ba-
yang bergerak dibidang assembly importir atas impor chassis bus dengan rang tersebut. Hasilnya sangat jelas bah-
electronic car audio mengatakan, dengan mesin terpasang untuk pembuatan wa chassis tersebut seharusnya terkena
adanya sosialisasi ini, ia merasa ada angkutan komersial. Berdasarkan bea masuk,” kata Anwar. Hingga berita ini
ASOSIASI PERUSAHAAN
rakat bahwa untuk mengklasifikasi barang,
tidak hanya melihat kode penomoran ba-
rang saja, tapi cara mengklasifikasikannya
juga harus dipahami. Di dalam buku
BTBMI 2007 tersebut, tidak hanya JALUR PRIORITAS
RESMI TERBENTUK
terdapat daftar barang, tetapi juga catatan
bagian, ketentuan umum menginterpretasi
HS, catatan bab dan lainnya. Semua itu
harus dibaca satu per satu agar dapat
melakukan klasifikasi dengan benar.
Dengan demikian, perbedaan persepsi Beranggotakan 93 perusahaan yang terdiri dari 90 importir
tadi dapat dihindari. produsen dan tiga importir umum.
Teguh Indrayana menambahkan,
S
selain untuk mengklasifikasikan barang, etelah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC ) meluncurkan
BTBMI juga digunakan sebagai instrumen program Jalur Prioritas berdasarkan Peraturan Dirjen nomor 11/BC/
untuk berbagai macam kegiatan, misalnya 2005 Jo P.06/BC/2006 tentang Jalur Prioritas, para pengusaha yang
penyusunan berbagai kegiatan ekonomi mendapatkan fasilitas tersebut membentuk wadah komunikasi dan
yang terkait dengan perdagangan interna- informasi bagi perusahaan penerima fasilitas jalur prioritas dengan instansi
sional, penyusunan posisi tawar Indonesia pemerintah terkait yang tergabung dalam Asosiasi Perusahaan Jalur
dalam berbagai negosiasi dalam rangka Prioritas (APJP).
kerjasama RI dengan negara lain baik di Peresmian APJP ini dilakukan oleh Direktur Jenderal Bea dan Cukai
tingkat bilateral maupun multilateral, Anwar Suprijadi di Aula Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
penetapan asal barang (rules of origin), (KP-DJBC), pada 11 Desember 2006. Acara peresmian ini diikuti oleh
perhitungan bisnis bagi masyarakat hampir seluruh perusahaan penerima jalur prioritas dan juga beberapa
usaha, penyusunan statistik perdagangan, pejabat eselon dua dilingkungan DJBC.
klasifikasi barang impor dan sebagainya. Dalam sambutannya Ketua APJP Gunadi Sindhunata mengatakan,
Dalam BTBMI 2007, terdapat penurun- bahwa harapan perusahaan dalam hal efisiensi waktu dimana peningkatan
an jumlah klasifikasi barang, yang semula kecepatan pelayanan, kepastian waktu pelayanan, efisiensi biaya dimana
berjumlah 11.173 barang menjadi 8.744 pengurangan pada ekonomi biaya tinggi dan kemudahan prosedur dalam
barang. Hal itu terjadi karena adanya hal kemudahan proses pelayanan, direspon baik oleh DJBC dengan
penggabungan dan penyederhanaan adanya jalur prioritas.
klasifikasi barang. “Tak hanya itu, pada Menurutnya jalur prioritas tersebut merupakan fasilitas yang diberikan
BTBMI 2007, barang yang dikenakan tarif DJBC kepada importir tertentu untuk mendapatkan pelayanan khusus,
rendah semakin banyak mengikuti sehingga proses penyelesaian importasinya lebih sederhana dan
kecenderungan dalam perdagangan cepat.“Program jalur prioritas ini merupakan program yang sangat baik
internasional, dimana semakin lama tarif patut didukung, karena dengan jalur prioritas ini tentunya akan semakin
memang semakin turun. Untuk itu akan meningkatkan citra Indonesia di mata investor, bukan hanya investor
mempengaruhi target penerimaan dari dalam negeri tetapi juga investor luar negeri, dan tentunya juga para
bea masuk,” ungkap Teguh. ifa pengusaha yang mendapat fasilitas ini harus benar-benar menjaga
FOTO BERSAMA. Para pengurus APJP berfoto bersama dengan Dirjen DJBC dan para pejabat eselon dua dilingkungan DJBC
TANDA TANGAN
DIGITAL
Seringkali tanda tangan digital ini dianggap sebagai hasil proses
image scanning dari tanda tangan biasa
Tanda
tangan
Digital
S
ering kali penulis melihat Pengguna pada KPBC Tanjung Priok, KPBC Soekar-
Jasa Kepabeanan (PJK) meminta no Hatta dan KPBC Belawan. Metode
tanda tangan dan cap basah transaksi elektronik ini terus diperluas,
terhadap dokumen PIB, PEB, SPPB dan hingga saat ini Bea Cukai telah menerap-
PE mereka di Kantor Pelayanan Bea kan transaksi elektronik pada KPBC
Cukai (KPBC). Tanjung Priok, Soekarno Hatta, Tanjung
Iseng-iseng penulis tanya ke PJK ter- Mas, Tanjung Perak, Belawan untuk
sebut, kenapa mereka masih membutuh- Sistem Aplikasi dan Prosedur (SAP) Impor GAMBAR 1. Dokumen SPPB
kan tanda tangan dan cap basah, padahal dan Manifest dan ditambah KPBC Dengan Tanda Tangan Digital
mereka tahu kalau Bea Cukai tidak mem- Bandung untuk SAP ekspor.
butuhkan tandatangan dan cap basah lagi Inti dari transaksi elektronik disini Topik utama dari uraian di atas
untuk dokumen (repon) yang dikirim adalah PJK mengirimkan dokumen PIB/ adalah berbicara tentang bagaimana
Server Bea Cukai ke komputer PJK. Rata- PEB secara elektronik (menggunakan teknologi informasi dapat menjamin
rata jawaban mereka sama yaitu tanda media telekomunikasi) dari kantor PJK ke keabsahan atas dokumen yang
tangan dan cap basah tersebut digunakan Server Kantor Pelayanan Bea Cukai. diterima oleh pengguna. Memang harus
untuk pelindung dokumen yang mereka Selanjutnya data yang dikirim oleh PJK kita sadari suatu pertukaran informasi
bawa dari pemeriksaan instansi lain. tadi otomatis di proses oleh komputer Bea melalui media elektronik (internet) yang
Kemudian penulis coba-coba mencari Cukai dan respon dari proses komputer terkait dengan transaksi bisnis atau
kebenaran kepada instansi pengawas lain Bea Cukai melalui media komunikasi diki- perdagangan secara elektronik,
atas jawaban PJK tadi. Sebagian besar rim kembali ke PJK. Respon persetujuan memerlukan pengamanan melalui
jawaban dari instansi pengawas lain Bea Cukai (SPPB/PE) yang diterima oleh infrastruktur teknologi informasi agar
mengakui kalau mereka meragukan keva- PJK dapat dicetak dan dijadikan dokumen informasi yang dipertukarkan hanya
lidan atas dokumen yang di bawa oleh yang sah dalam pengeluaran/ bisa dibaca oleh penerima yang berhak
PJK. Selain itu ada beberapa petugas pemasukkan barang ke/dari TPS. dan tidak dapat dipahami oleh pihak
yang mengakui kalau dokumen yang asli Namun Dokumen yang sah menurut yang tidak berhak (Privacy/Confidenti-
adalah dokumen yang ada tanda tangan Bea Cukai masih diragukan oleh pihak ality); identitas pihak yang terkait dapat
dan cap basah. lain sehingga dalam kenyataannya diketahui atau dijamin otentisitasnya
Bea Cukai telah melakukan otomatisa- walaupun Bea Cukai sudah menyata- (Authentification); informasi yang
si sistem dan prosedur impor dan ekspor kan bahwa dokumen yang dicetak ber- dikirim dan diterima tidak berubah
sejak tahun 1990. Perubahan yang paling dasarkan respon yang dikirim komputer (Integrity); dan pihak yang terkait tidak
revolusioner dibidang otomasi sistem dan Bea Cukai adalah dokumen yang sah, dapat menyangkal telah melakukan
prosedur impor dan ekspor terjadi pada masih banyak PJK yang rela jauh-jauh transaksi (Non Repudiation).
tahun 1997, dimana pada tahun tersebut datang dari kantornya hanya untuk
Bea Cukai berani melakukan transaksi do- meminta tanda tangan dan cap basah TANDA TANGAN DIGITAL
kumen PIB secara elektronik dengan PJK untuk melindungi dokumen mereka. Yang dimaksud dengan tanda
tangan digital di sini adalah terjemahan
dari “digital signature”. Dalam
implementasinya, digital signature
berupa rentetan angka yang panjang
yang dihasilkan oleh sebuah
algoritma tertentu. Seringkali tanda
tangan digital ini dianggap sebagai
hasil proses image scanning dari tanda
tangan biasa, yang hasilnya adalah
sebuah graphical image (dalam format
GIF, JPEG, atau PNG). Bukan ini yang
dimaksud dengan digital signature!
Kalau hasil scanning tanda tangan, ini
mungkin lebih tepat disebut “digitalized
signature”.
Tanda tangan digital ini dapat berguna
untuk memastikan keaslian pesan yang
disampaikan, bahwa suatu pesan yang
disampaikan pada kita benar-benar
berasal dari pengirim. Tanda tangan digital
juga menjamin integritas pesan. Teknologi
GAMBAR 2. Tanda Tangan Digital ini memungkinkan kita mendeteksi bila
S
ekilas, Madura hanyalah sebuah nya belum ditunjang dengan sarana nep ini belum terpublikasikan secara
kepulauan yang tandus dan prasarana yang mumpuni. memadai. sehingga di benak masyara-
dan panas. Siapa sangka di balik Sumenep juga terkenal dengan kat luar, khususnya yang belum pernah
‘kegarangan’-nya itu pulau ini menyim- salah satu peninggalan sejarahnya datang ke sana, Pulau Madura
pan pesona alam penuh keelokan?. yaitu Asta Tinggi ( makam para raja- hanyalah gugusan tanah yang gersang
Tandus dan panas sepertinya itulah raja) yang terletak di Desa Lenteng dan panas. Hingga pelancong enggan
kesan pertama yang didapat orang, sebelah selatan Kabupaten Sumenep. datang ke sana.
begitu mendengar nama Pulau Madura Konon menurut cerita di Kabupaten Mungkin tidak semua pegawai
disebut. Anggapan ini berlaku terutama Sumenep ini Raden Aria Wiraraja dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai di
bagi warga luar daerah yang belum kerajaan Kediri menyusun kekuatan Nusantara ini yang tahu kalau di Pulau
pernah datang ke sana. untuk menghancurkan pasukan Tar-Tar Madura terdapat KPBC Tipe C
Madura memang gambaran dari China sehingga namanya Kalianget tepatnya di Kecamatan
masyarakat bertemperamen keras, diabadikan menjadi nama universitas Kalianget Kabupaten Sumenep. Letak
memiliki budaya karapan sapi dan swasta di Kabupaten Sumenep. Kabupaten Sumenep yang berada di
carok (perkelahian dengan senjata Hanya saja potensi wisata di Sume- ujung Timur Pulau Madura merupakan
clurit antar lelaki hingga tewas, Red). FOTO : BAMBANG WICAKSONO
wilayah yang unik karena selain terdiri
Tipologi tanah tandus dan udara panas wilayah daratan juga terdiri dari
itu, kian mengesankan Madura sebagai kepulauan yang tersebar berjumlah 126
pulau yang tak punya pepohonan hijau pulau.
dan panorama alam yang elok Gugusan pulau-pulau yang ada di
dipandang mata. Sumenep, pulau yang paling utara
Anggapan tersebut tidak seutuhnya adalah Pulau Karamian yang terletak di
benar. Pulau terbesar di Provinsi Jawa Kecamatan Masalembu dengan jarak
Timur ini memang tandus dan panas. ±151 mil laut dari Pelabuhan Kalianget,
Namun, ini tak berarti Pulau Madura dan pulau yang paling Timur adalah
tidak memiliki potensi wisata yang Pulau Sakala dengan jarak ±165 MiI
mempesona. Contohnya saja di daerah laut dari Pelabuhan Kalianget.
paling timur ‘’Pulau Garam’’ tersebut, Sumenep memiliki batas-batas
tepatnya Kabupaten Sumenep. Daerah sebagai berikut :
ini memiliki ragam objek wisata, mulai 1. Sebelah selatan berbatasan dengan :
pantai, kepulauan, keraton, masjid - Selat Madura
peninggalan hingga sejumlah situs 2. Sebelah Utara berbatasan dengan :
makam raja-raja Madura masa silam. - Laut Jawa
Seperti Pantai Lomban, Pantai 3. Sebelah Barat berbatasan dengan :
Slopeng dan Pantai Camplong dan - Kabupaten Pamekasan
tempat wisata religius yaitu makam 4. Sebelah Timur berbatasan dengan :
Syekh Yusuf. Untuk Pantai Lomban, - Laut Jawa / Laut Flores
keindahannya sungguh menakjubkan,
karena disana keindahannya hampir Sumenep (bahasa Madura :
menyerupai Pantai Kuta Bali, sayang- HERAWATI. Kepala Kantor KPBC Kalianget. Songanab) adalah sebuah kabupaten
KPBC KALIANGET
Untuk menuju Kantor Pelayanan
Bea dan Cukai (KPBC) Tipe C
Kalianget ini dapat ditempuh melalui
perjalanan darat setelah melalui
penyeberangan ferry Ujung-Kamal
Surabaya. Kalau dari Surabaya sampai
di KPBC Tipe C Kalianget diperkirakan
kurang lebih empat jam.
Perjalanan darat menuju Kalianget
sungguh sangat menyenangkan karena
jalannya halus tapi agak kecil dan kita
bisa menikmati suasana pedesaan
dengan rumah-rumah yang teratur rapi
dan perbukitan. Sampai di Sampang
sepanjang Pamekasan dan sepanjang
Kalianget kita akan bisa menikmati
suasana laut seperti di Pantai Utara
Jawa, tapi dengan panorama laut yang
masih alami.
KPBC Kalianget berlokasi di
pelabuhan Kalianget, tepatnya di Jl.
Pelabuhan No.1 Kalianget, Kabupaten
Sumenep. Berdiri di atas lahan 500m2
dan luas bangunan 400 m2, meskipun PELABUHAN KALIANGET hanya melayani penumpang dan angkutan perdagangan garam antar pulau
hanya berlantai satu kondisi kantor
tertata rapi. KPBC Kalianget dipimpin Pelayanan berada di bawah Kantor l Pos Bea dan Cukai Branta
oleh Herawati dan merupakan satu- Wilayah VII DJBC Surabaya memiliki l Pos Bea dan Cukai Telaga Biru
satunya pegawai wanita di kantor wilayah kerja yang luas meliputi wilayah l Pos Bea dan Cukai Bandara
tersebut. Madura dan Kepulauan disekitar Trunijyo
Madura. Pelabuhan Kalianget hanya l Pos Bea dan Cukai Kalianget
TARGET DAN REALISASI PENERIMAAN melayani penumpang dan l Pos Bea dan Cukai Sapudi
Beban target penerimaan bea pengangkutan garam antar pulau l Pos Bea dan Cukai Kangean
masuk dan cukai di KPBC Kalianget sehingga praktis tidak ada kegiatan l Pos Bea dan Cukai Pagerungan
merupakan yang terkecil dibandingkan ekspor dan impor di pelabuhan
dengan KPBC lainnya di Jawa Timur. tersebut. Namun keberadaan pos-pos
Targetnya untuk tahun 2006 Bea Masuk KPBC Kalianget membawahi 10 pos tersebut sudah tidak difungsikan lagi
sebesar Rp. 161.300.000. dan cukai Bea dan Cukai yang tersebar di seluruh dan kondisi bangunannya banyak yang
sebesar 1.300.800.000. pelosok kepulauan di pulau Madura memprihatinkan. Keberadaan pos-pos
Sampai dengan awal bulan yaitu : tersebut terakhir digunakan sampai
Desember 2006 target cukai hampir l Pos Bea dan Cukai Pasean tahun 1985 karena DJBC mempunyai
99 persen persen terpenuhi l Pos Bea dan Cukai Sampang kewenangan untuk melakukan
sementara untuk Bea Masuk masih l Pos Bea dan Cukai Dungkek pemeriksaan barang-barang antar
65 persen terpenuhinya dikarenakan FOTO : BAMBANG WICAKSONO
importasi yang dilayani oleh KPBC
Kalianget kebanyakan impor
sementara yaitu impor untuk
kebutuhan pengeboran minyak yang
berdasarkan PMK No. 615 dan PMK
20 dibebaskan. Dalam setahun
hanya terdapat 36 dokumen PIB (
Pemberitahuan Impor Barang) dan
36 dokumen PEB (Pemberitahuan
Ekspor Barang)
LINGKUP PELAYANAN
Di bidang pelayanan KPBC
Kalianget berusaha untuk
memberdayakan sumber daya yang
ada untuk memenuhi tuntutan dunia
usaha dan industri khususnya dalam
rangka menjamin kelancaran arus
barang dan dokumen, mengurangi
ekonomi biaya tinggi dan menciptakan
iklim usaha yang kondusif .
KPBC Kalianget sebagai Kantor PABRIK ROKOK Gudang Mangga Pamekasan, 80 org pegawai, SKT gol.3b.
KENDALA-KENDALA
Ketika ditanya mengenai kendala,
Herawati mengatakan ada kendala
internal dan eksternal. “Kendala utama
dalam menciptakan layanan prima di
KPBC Kalianget adalah masalah
keterbatasan sumber daya manusia.
Untuk yang akan datang kiranya perlu
ditambah. Sekarang jumlah pegawai
POS BEA DAN CUKAI BRANTA yang kondisinya memprihatinkan. hanya 13 orang termasuk kepala
B
eberapa hari setelah dilantik oleh an Bea dan Cukai (KPBC) Tarakan Muna- ekstensifikasi dan tidak lupa pula
Menteri Keuangan RI, Kakanwil X dy Radiani dan Kepala KPBC Nunukan disampaikan untuk segera menerapkan
Balikpapan Ismartono langsung Martediansyah yang telah lebih dulu tiba. standar pelayanan publik sesuai surat
melakukan kunjungan kerja ke Kantor Kakanwil X Balikpapan langsung me- edaran Direktur Jenderal Bea dan Cukai.
Pelayanan dibawah wilayah kerjanya, nuju Dermaga Malundung Tarakan untuk Keesokan harinya dengan mengguna-
untuk mengetahui kondisi dan situasi serta membuka Patroli Bersama dan memberi- kan kapal patroli bea cukai, Kakanwil
kendala yang dihadapi dilapangan. kan pengarahan kepada para Kopat, berkesempatan melakukan patroli laut
Kunjungan pertama Kakanwil X Nakhoda dan ABK Kapal Patroli BC. mengelilingi Tarakan dan sekitarnya yang
Balikpapan adalah ke Kantor Pelayanan Dalam pengarahannya Kakanwil antara termasuk dalam wilayah pengawasan
Bea dan Cukai Tipe B Tarakan sekaligus lain menekankan beratnya tantangan Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tarakan
dalam rangka membuka acara Patroli yang diemban oleh Direktorat Jenderal untuk mengetahui kondisi medan tugas
Bersama antara Kanwil X Balikpapan, Bea dan Cukai kedepan terutama pengawasan yang sangat luas.
KPBC Tarakan, KPBC Nunukan. pengawasan barang-barang illegal yang Perlu diketahui bahwa pengawasan
Tepat pada pukul 12.00 WIT tanggal merugikan keuangan negara, dimana Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tarakan
29 Nopember 2006 pesawat yang secara geografis Tarakan dan Nunukan meliputi satu Kotamadya yaitu Tarakan
membawa Kakanwil X mendarat mulus di yang berbatasan langsung dengan Tawao dan tiga kabupaten yaitu Bulungan, Mali-
Bandara Juwata Tarakan, dimana bebera- Malaysia sangat riskan dengan tindak nau dan Berau. Dengan melihat secara
pa hari sebelumnya bandara ini selalu dili- penyelundupan, sehingga pengawasan langsung kondisi dilapangan tentunya da-
puti kabut tebal sehingga sangat meng- perlu dilakukan secara terus menerus. pat menjadi masukan dalam mengambil
ganggu penerbangan. Dengan didampingi Terbukti dengan tangkapan Kapal Pat- langkah dan kebijakan yang diperlukan.
Kepala Bagian Umum Rudy Hernanto, roli BC dalam dua bulan terakhir yaitu pa- Karena keterbatasan waktu, serta
dan Kepala Bidang Pencegahan dan da tanggal 3 Oktober 2006 berupa kayu padatnya tugas maka hari itu juga
Penyidikan Aflah Farobi, Kakanwil disam- ulin sebanyak 60 m3 dan pada 24 Nopem- Kakanwil harus kembali Ke Balikpapan.
but langsung oleh Kepala Kantor Pelayan- ber 2006 berupa kayu hitam (ebony) seba- warman, kpbc tarakan
DOK. KPBC TARAKAN DOK. KPBC TARAKAN
PENGARAHAN. Para pegawai yang hadir dalam pengarahan yang FOTO BERSAMA. Ismartono berfoto bersama dengan para ABK yang ikut
diberikan Kakanwil. dalam patroli.
ENAM JAM
aplikasi impor yang menginformasikan
status PIB. Berikutnya, Anwar menuju
ke ruang perbendaharaan yang letak-
nya bersebelahan. Kepada Suyono,
Kasi Perbendaharaan, Anwar menanya-
kan beberapa hal. “Pembayarannya
KUNJUNGAN DIRJEN BEA DAN CUKAI lancar semua, ya, Pak? Selamat kerja,
ya. Hati-hati, nggih,” kata Anwar.
DI BALIKPAPAN Di ruang P2, Anwar mengamati
pelaksanaan penanganan manifes dan
selanjutnya hampir semua ruangan
Selasa 21 November 2006, tepat sehari setelah kunjungan dikunjungi pula, termasuk ruang Hang-
Presiden AS, George W. Bush, ke Indonesia, Direktur Jenderal gar II Pelabuhan Semayang. Disini
Bea dan Cukai, Anwar Suprijadi melakukan kunjungan untuk Anwar mendapat laporan adanya
sejumlah barang yang kelebihan bong-
pertama kali ke Balikpapan. Walaupun lamanya kunjungan kar (unmanifest) tanpa diketahui pemilik-
sama-sama enam jam, kunjungan Dirjen Bea cukai ini tidak nya serta, barang perkusor (hydrochlo-
memerlukan persiapan yang berlebihan sebagaimana kunjungan ride Acid) yang tidak dilengkapi ijin
Bush. Maklum kunjungan Dirjen Bea cukai ini terbilang Depkes. Mendapat laporan tersebut,
Anwar memeriksa manifes barang
mendadak. tersebut dan menginstruksikan untuk
dilakukan penyegelan.
S
iang itu suasana Kantor Pelayan- Dirjen Bea dan Cukai, Anwar Suprijadi Agar lebih mengetahui situasi dan
an Bea dan Cukai (KPBC) Tipe A datang mengunjungi KPBC Balikpapan. wilayah kerja KPBC Balikpapan, Anwar
Balikpapan berjalan seperti biasa. Kunjungan orang nomor satu di Bea Suprijadi mencoba menggunakan
Di sudut ruang depan kantor, belasan dan Cukai ini sebetulnya sangat dinan- speedboat melihat wilayah kerja KPBC
orang PPJK dan importir hilir mudik tikan oleh para pegawai di Balikpapan. Balikpapan lainnya. Untuk diketahui,
mengurus dokumen PIB. Para pegawai Pasalnya, Dirjen Bea dan Cukai telah wilayah kerja KPBC Balikpapan selain
Bea dan Cukai juga tampak sibuk mela- melakukan kunjungan ke beberapa da- daratan Balikpapan, juga daerah
yani mereka. Sedang diluar, hujan geri- erah lain sebelumnya. Sehingga wajar Penajam, Grogot, Tanjung Batu dan
mis masih mengguyur kota Balikpapan pula bila para pegawai di Balikpapan Jenebora yang untuk mencapai ke dae-
sedari pagi. mengharapkan kedatangan Dirjen Bea rah tersebut harus ditempuh dengan
Sekitar pukul 10.30 WITA, suasana dan Cukai yang baru ini. speedboat.
kantor sedikit berubah ketika tiba-tiba Dirjen yang datang seorang diri ini Anwar yang didampingi Muqoddam,
“KITA HARUS
speedboat BC 7001 S. Rombongan
hanya berputar-putar di sekitar Teluk
Balikpapan. Anwar sendiri sempat
PERBAIKI DATABASE
sedikit bernostalgia ketika melewati
perusahaan pertambangan Petro-
sea. Pasalnya, ia pernah berkarir di
DAN BUTUH
Petrosea beberapa waktu lampau.
Speedboat yang ditumpangi
rombongan sempat dua kali
TALENT SCOUTING
berhenti karena baling-baling
speedboat tersangkut oleh sampah
dan sekali berhenti kehabisan
PEGAWAI DI DAERAH...”
ini buatan tahun 1992/1993. Panel-
panel di ruang kemudi bahkan
sudah tidak berfungsi. ”Speedboat
ini masih bisa dipakai karena
perawatan kita saja yang bagus. Di
daerah lain, speedboat seperti ini Mungkin bisa dibilang sangat jarang selama ini, seorang Dirjen
pasti sudah pada rusak, Mas,” kata Bea dan Cukai yang berkunjung ke daerah, khususnya
Laode yang kerap menggunakan
BC 7001 S ini untuk boatzoeking.
Balikpapan. Untuk itu ketika Dirjen Bea dan Cukai, Anwar
Didalam perjalanan ini, Anwar Suprijadi berkunjung ke Balikpapan, Koresponden WBC, Donny
Suprijadi sempat memberikan bebera- Eriyanto mencoba mencari kesempatan mewawancarainya di
pa wejangan. ”Kita dalam bekerja itu ruang executive lounge Bandara Sepinggan, Balikpapan
harus berpegang pada dua hal, yaitu
Tuhan dan peraturan. Kalau anda me- sebelum kepulangan beliau. Untuk mengetahui lebih jauh tujuan
lihat atasan anda salah, anda jangan dan hasil kunjungannya, berikut petikan wawancara :
segan untuk menegurnya. Itu berarti
anda sayang pada pimpinan,” kata
Anwar dengan tutur kata yang halus. Bagaimana pendapat Bapak por. Jadi saya tidak bisa membanding-
Setelah kurang lebih 45 menit ber- mengenai Balikpapan selama kan antara sini (Balikpapan) dengan
keliling, rombongan kembali ke KPBC kunjungan ini ? Priok, tidak bisa membandingkan sini
K
Balikpapan. Setelah sholat Dhuhur alau saya lihat, ya kinerjanya dengan Makassar. Tapi intinya, teman-
berjamaah dan dilanjutkan makan cukup baik. Tapi perlu beberapa teman semangat kerjanya cukup bisa
siang bersama, Anwar Suprijadi ber- peningkatan karena tuntutan yang diandalkan.
pamitan balik menuju Jakarta. lebih baik. Sebagai salah satu contoh,
Sebelum menaiki pesawat, Anwar sebelum ke bandara ini, (saya) mampir Menurut Bapak, apa kira-kira yang
Suprijadi berkesempatan mampir ke di DHL. Di DHL ini ada problem di dia, perlu dibenahi dari kondisi kantor
Gudang Cargo Angkasa Pura Bandara (yaitu) pesawat (yang datang pada hari) Balikpapan ini ?
Sepinggan, tempat ruang Hanggar III Jum’at itu tiba di Balikpapan jam 17.00 Kalau saya, kelihatannya harus ada
Bandara Sepinggan dan DHL berada. WITA. Kalau harus ngurus SPPB atau pemikiran baru, inovasi baru supaya
Di tempat ini, Anwar berkeliling disket ke kantor dekat pelabuhan itu perubahan lingkungan itu bisa kita
sejenak mengamati kondisi gudang. Di butuh waktu, sehingga tutup. Problem penuhi. Misalnya, tadi kita, kan ikut
gudang DHL, Anwar mendapat yang dihadapi kalau tutup, (barang itu) kapal (Speedboat BC 7001.S -Red), itu
beberapa penjelasan dari pihak DHL nginap. Barang kena (sewa) gudang. kan sudah berkembang (perusahaan)
dan Anwar berjanji untuk Tadi saya sudah minta waktu ke Kepa- Petrosea, berkembang (perusahaan -
menindaklanjutinya ( baca wawancara la Kantor Pelayanan Bea dan Cukai, perusahaan) batubara. Kemudian kita
dengan Dirjen Bea dan Cukai ). Pak Muqoddam, bisa nggak mereka kan terbatas kepada (sumber daya)
Sekitar pukul 15.30 WITA, Anwar layani, diex-kan waktunya. Lembur, manusianya. Ke depan, kita harus
Suprijadi akhirnya bertolak menuju misalnya kalau Jum’at sampai jam de- memikirkan sistem bagaimana bisa on-
Jakarta dengan pesawat Adam Air. lapan malam. Kelihatannya Pak Kepala line dengan mereka.
Walaupun hanya enam jam, Kantor bisa memahami hal ini. Sehing-
kunjungan Dirjen Bea Cukai ini ga terjadi optimalisasi dari keinginan Balikpapan ini secara geografis
sangat bermakna terutama bagi klien dengan keinginan kita. Prosedur jauh dari pusat. Kira-kira
pegawai di Balikpapan karena kita penuhi dan mereka juga bisa bisa tidak mengejar
kinerjanya akan semakin termotivasi menyampaikan barang dengan delivery ketertinggalan atau keterlambat-
dengan mendapat perhatian dari yang cukup baik. an informasi dan bagaimana
pimpinan pusat Bea Cukai. mengatasinya ?
Tentunya Dirjen Bea Cukai juga Bapak sudah berkunjung ke Itu harusnya dibangun dengan web-
mengetahui secara langsung daerah-daerah lain, menurut nya Bea Cukai, supaya teman-teman
kondisi dan potensi pegawai- Bapak, bagaimana kondisi disini (Balikpapan -Red) bisa tidak
pegawai di daerah khususnya Balikpapan dibandingkan dengan terlambat. Misalnya kemarin, case, ada
Balikpapan yang tidak kalah dengan daerah lain tersebut ? rencana untuk ikut (beasiswa) S2/S3,
daerah lain. Sampai jumpa di Kelihatannya tidak bisa apple to tapi teman-teman di Balikpapan, kan ti-
Balikpapan lagi. apple, karena tergantung dari kondisi, dak pada tahu. Ini karena mungkin ke-
Don’s, Balikpapan jumlah importasi, kemudian juga eks- betulan kita di pusat (seharusnya ber-
DI HANGAR PELABUHAN SEMAYANG. Tampak Dirjen Anwar Suprijadi didampingi Ka KPBC Balikpapan, Muqoddam ketika berada di hanggar Pebuhan Semayang.
KITE
Bersama ini saya ingin mengajukan pertanyaan sebagai berikut : Petunjuk Pelaksanaan Tatalaksana Kepabeanan di Bidang Ekspor.
Dalam Kep-152/BC/2003 mengenai Petunjuk Pelaksanaan Tatalaksana 3. Kep. DJBC No. KEP-151/BC/2003 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Kepabeanan di Bidang Ekspor untuk Barang Ekspor yang mendapat Tatalaksana Kepabeanan di Bidang Ekspor selanjutnya mengatur
Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE) dijelaskan bahwa untuk hal-hal sebagai berikut :
Eksportir dapat melakukan ekspor bahan baku asal impor (Re-Ekspor) Pasal 1 butir 17 : Barang diekspor kembali adalah barang asal
dengan terlebih dahulu mengajukan permohonan kepada Kepala Kantor impor atau asal impor sementara yang
Pelayanan setempat dengan melampirkan dokumen impor, invoice, P/L, dibawa atau dikirim kembali ke luar negeri.
surat pembatalan order, sales contract dan lain-lain. Pasal 2 ayat (1) : Barang yang akan diekspor wajib
Dikarenakan kami adalah PKB merangkap PDKB, bagaimana diberitahukan oleh eksportir/kuasanya
prosedur pelaksanaan re-ekspor di PKB/PDKB, apakah juga harus dengan menggunakan PEB.
mengajukan permohonan kepada Kepala KPBC yang mengawasi PKB/ Pasal 6 ayat (1) : PEB didaftarkan oleh eksportir/kuasanya ke
PDKB tersebut ? Kantor Pemuatan.
Atas segala perhatian dan jawabannya saya ucapkan terimakasih. Selanjutnya tatalaksana pendaftaran PEB diatur dalam Lampiran II
Kep. DJBC No. KEP-151/BC/2003 tanggal 28 Juli 2003.
YUS YULIUS, S.E 4. Berdasarkan hal tersebut, hemat kami dapat disampaikan bahwa
PT Dewhirst Menswear pelaksanaan reekspor di PKB/PDKB dilakukan dengan
Jl. Raya Rancaekek Km. 27 mendaftarkan PEB di Kantor Pemuatan dan Tatalaksana
Sumedang 40394 pendaftaran tersebut dilakukan sesuai tatalaksana yang diatur
dalam Lampiran II Kep. DJBC No. KEP-151/BC/2003 tanggal 28
Jawaban : Juli 2003 jo. Surat Edaran DJBC No. SE-10/BC/2004 tanggal 23
Menanggapi surat pertanyaan Sdr. Yus Yulius , dengan ini April 2004.
disampaikan sebagai berikut :
1. Bahwa Sdr. Yus Yulius mengajukan permohonan penjelasan Demikian untuk dimaklumi.
prosedur pelaksanaan reekspor di PKB/PDKB, apakah harus
mengajukan permohonan kepada Kepala KPBC yang mengawasi DIREKTUR JENDERAL
PKB/PDKB tersebut. u.b.
2. Butir 1 SE DJBC No. SE-10/BC/2004 tanggal 23 April 2004 Pjs. Direktur Teknis Kepabeanan
menyatakan bahwa terhitung mulai tanggal 1 Mei 2004, kegiatan
ekspor oleh PDKB dari Kawasan Berikat diberlakukan ketentuan ISWAN RAMDANA
Kep. DJBC No. KEP-151/BC/2003 tanggal 28 Juli 2003 tentang NIP 060044391
JAKARTA. Pada 6-10 Nopember 2006 bertempat di Balai Pengujian dan Identifikasi Barang (BPIB) Tipe A Jakarta, Jl.Letjen Suprapto
no.66 Jakarta diadakan Training Course On Customs Laboratory. Training lima hari yang terselenggara atas kerja sama DJBC dan
JICA ( Japan International Cooperation Agency), menampilkan tiga orang pemberi materi dari JICA Expert yakni Fumio Nakamura,
Naoki Kurashima dan Tanaka Sumino. Materi yang disajikan meliputi antara lain pengujian Meat Bone Meal (MBM), Poultry Meat
Meal (PMM), Drug/Narkotika dan Pelumas. Kiriman BPIB Tipe A Jakarta
FOTO : KIRIMAN
JAKARTA. Perwakilan dari
Departemen Keuangan yakni
Direktorat Jenderal (Ditjen) Bea dan
Cukai, Ditjen Pajak dan unit
Manajemen Risiko pada 1
Nopember 2006 ikut serta dalam
Pameran Indonesia Infrastructure
Conference and Exhibition (IICE)
2006 di Jakarta Convention Center
(JCC) yang diselenggarakan
Pemerintahan RI dan Komite
Kebijakan Percepatan Penyediaan
Infrastruktur (KKPPI). Pameren tiga
hari ini dibuka Presiden RI Susilo
Bambang Yudhoyono, dan diikuti
oleh perusahaan-perusahaan yang
bergerak dibidang transportasi,
telekomunikasi, kelistrikan dan
infrastruktur. Tampak pada gambar
di stand Bea dan Cukai, Nasrudin
(Dit Fasilitas) dan Tutung Budikarya
(Dit Teknis) sedang memberikan
penjelasan kepada pengunjung.
Kiriman Subdit. Publikasi dan
Penyuluhan Dit. PPKC
FOTO : DONNY ERIYANTO
BALIKPAPAN. Untuk mempererat tali silaturahmi antar pegawai, SURABAYA. Pisah sambut Kakanwil VII DJBC Surabaya dari pejabat
pada 15 November 2006 Kanwil X Balikpapan mengadakan lama Zeth A. Likumahwa kepada pejabat baru Bambang Prasodjo
acara Halal Bihalal yang diikuti segenap pejabat dan pegawai di diselenggarakan di aula Kanwil VII DJBC Surabaya pada 29 Novem-
lingkungan Kanwil X Balikpapan. Acara yang bertempat di Aula ber 2006, dihadiri pejabat dan pegawai dilingkungan, dan stake
Kanwil X Balikpapan ini diisi oleh ceramah agama oleh Ustadz holder. Dan dilakukan penyerahan cindera mata dari pegawai diwa-
Sartono. Tampak dalam gambar, para pegawai sedang serius kili oleh Kabid P2 Kanwil VII DJBC Surabaya Supriadi diserahkan
mendengarkan sambutan. Don’s, Balikpapan kepada Zeth A. Likumahuwa. Bambang Wicaksono, Surabaya
FOTO : KIRIMAN
JAYAPURA. Dalam rangka
memperingati Hari Keuangan ke-60
tepatnya tanggal 30 Oktober 2006
diselenggarakan Upacara Pengibaran
Bendera yang dilaksanakan
dihalaman Gedung Keuangan Negara
Jl. A. Yani No. 8 Jayapura. Bertindak
sebagai pembina upacara Kepala
Perwakilan Departemen Keuangan
Propinsi Papua R. Prajono
Soewongso didampingi perwira
upacara Novian Dermawan (Kepala
Seksi OKDD KPBC Jayapura) dan
sebagai Komandan Upacara Reinold
Sahara (Pelaksana KPBC Jayapura).
Upacara sederhana ini dihadiri
keluarga besar Departemen
Keuangan setempat diisi dengan
pemberian piagam penganugerahan
Satyalencana Karya Satya dan
pemberian piagam penghargaan
pensiun tahun 2006. Kiriman Novian
Dermawan, SH, Kasi OKDD KPBC
Jayapura
FOTO : KIRIMAN
BEKASI. Menjelang Hari Raya Idul Adha 1427 H, Dharma Wanita Persatuan KPBC Bekasi bersama karyawati melakukan kegiatan Bakti
Sosial mengujungi Panti Asuhan “Muthmainnah” Bekasi dan memberikan santunan berupa uang dan sembako. Kiriman KPBC Bekasi
M U H A M M A D S U P A R T O
Takdir dan nasib manusia adalah rahasia Tuhan, manusia tidak mengetahui
apa yang akan terjadi. Karena manusia hanya berencana dan Tuhan yang
menentukan. Demikian pula yang dialami oleh Suparto. Ia tidak pernah
menyangka nasib baik berpihak kepadanya dengan menjadi pegawai Bea dan
Cukai. Semua bermula dari ayahnya (alm) Summo yang bekerja sebagai tenaga
teknisi lepas di Kanwil VII DJBC Surabaya pada 1952 sampai dengan 1987,
sekaligus mengelola warung di halaman belakang kantor. Selepas SLTA karena
keterbatasan biaya tidak dapat melanjutkan pendidikan, Suparto sebagai anak
kelima dari sembilan bersaudara turut membantu ayahnya mulai tahun 1985.
Sehingga dia pun banyak mengenal pejabat dan pegawai di lingkungan Kanwil VII
DJBC Surabaya. Selama empat belas tahun ia pun menjadi tenaga teknisi harian
mewarisi keahlian ayahnya. Keahlian tekhnisi itu didapat dari belajar sendiri tanpa
kursus atau sekolah.
Pada tahun 1999 ada lowongan pegawai di lingkungan Direktorat Jenderal
Bea dan Cukai. Berbekal ijasah SMA ia mencoba ikut test dan hasilnya ia lulus
dan diterima dengan tujuh orang lainnya dari dua puluh tujuh peserta untuk wila-
yah Jawa Timur. Penempatan awalnya di Subag. Tata Usaha dan Rumah Tangga
sesuai dengan keahliannya. Sampai ini selama enam tahun menjadi pegawai Bea
dan Cukai ia belum pernah berpindah tugas. Dia sangat menikmati bertugas di
rumah tangga karena banyak berhubungan dengan masalah teknis. Setiap ada
acara atau kegiatan Suparto pasti didapuk menjadi seksi perlengkapan karena
berhubungan dengan segala perlengkapan termasuk perangkat sound systems.
Berbicara mengenai sound system dan perlengkapannya ia pernah mengala-
mi pengalaman pahit. “ Ketika ada kunjungan pejabat Direktur Cukai yang
berkunjung ke Kanwil VII dan memberikan pengarahan dan sosialisasi tiba-tiba
listrik padam sedangkan genset pun mati, akhirnya saya kena tegor bapak-bapak
pejabat,” kenang pegawai yang memiliki semboyan hidup bekerja adalah ibadah.
O
lahraga terjun payung di sebagainya. Hal itu terus berlanjut sendirian. Artinya, si penerjun menyewa
lingkungan Direktorat Jenderal Bea hingga tahun 1990-an. Memasuki tahun sendiri pesawat, pilot, peralatan terjun dan
dan Cukai kini ibarat mati suri. 2000, kegiatan terjun payung di Bea sebagainya. Tetapi, jika terjun payung
Pasalnya, sepanjang tahun 2006, tim dan Cukai pun mulai berkurang dan kini dilakukan oleh banyak orang, misalnya
Persatuan Terjun Payung Bea dan Cukai mati suri. WBC/ATS
(PTPBC) tidak memiliki aktivitas yang Berbagai faktor dianggap sebagai
bersifat continue, seperti latihan maupun penyebab mati surinya terjun payung di
mengikuti event-event terjun payung. Bea dan Cukai. Selain karena mutasi
Demikian pula dengan regenerasi pegawai, banyak yang beranggapan
penerjun di Bea dan Cukai. Hingga saat bahwa olahraga terjun payung merupakan
ini, (PTPBC) hanya memiliki 38 penerjun, olahraga yang terbilang ekseklusif dan
itu pun tidak semuanya aktif. mahal. Tak hanya itu, keselamatan jiwa
Memang, berbagai faktor ikut andil para penerjun juga menjadi taruhan yang
dalam keaktifan para penerjun bea cukai. cukup membuat banyak orang tidak
Diantaranya, mutasi yang terus bergulir ke berani menggeluti olahraga yang sangat
berbagai daerah di belahan Nusantara, memacu adrenalin ini.
membuat intensitas latihan atau refreshing Lantas, semahal dan se-ekseklusif
untuk menambah jumlah penerjunan, apakah olahraga terjun payung ini?
secara otomatis berkurang. Apalagi bagi Adakah cara untuk menyiasati mahalnya
penerjun perempuan, yang ketika biaya yang harus dikeluarkan? Lalu,
menikah biasanya lebih memilih mundur bagaimana tingkat keamanan olahraga
dari kegiatan terjun payung. tersebut? Dan bagaimanakah kondisi
Terjun payung di lingkungan Bea terjun payung di Bea dan Cukai saat ini?
dan Cukai sendiri sudah berdiri sekitar
tahun 1970-an. Pada saat MAHAL JIKA DILAKUKAN SENDIRIAN
kemunculannya tersebut, PTPBC Permana Agung, Inspektur Jenderal
sudah memiliki kegiatan latihan yang Departemen Keuangan, yang juga
continue dan turut serta dalam event- merupakan salah satu pembina PTPBC
NISFU CHASBULLAH. Saat ini tim terjun payung
event internasional di berbagai negara mengatakan, olahraga terjun payung bea cukai sedang memulai kembali program
seperti Turki, Spanyol, Uni Emirat Arab, dapat digolongkan menjadi olahraga yang latihannya, untuk ikut serta dalam ajang PON
Australia, Paris, Amerika Serikat dan ekseklusif dan mahal jika dilakukan XVII di Kaltim, Agustus 2007.
PEGAWAI PENSIUN
T.M.T 01 JANUARI 2007
NO NAMA NIP GOL JABATAN KEDUDUKAN
Segenap jajaran Direktorat Jenderal Bea dan Cukai menyatakan duka yang sedalam-dalamnya. Bagi keluarga yang
ditinggalkan semoga diberikan ketabahan dan kekuatan oleh Tuhan Yang maha Esa
L
DOK. PANITIA
agu-lagu gerejawi berkumandang dan tak lupa syahdunya O Holy Night
sejak pagi, mengiringi yang dibawakan oleh Vanstenes KD.
pemasangan dekorasi sederhana Ibadah dipimpin secara bergantian
menghiasi panggung dan pintu masuk. oleh Romo St. Sumardiyo Adipranoto Pr
Ruangan auditorium yang cukup luas dan Pdt. Y. Sipahelut. Dalam renungan
telah ditata rapi. Sebuah pohon Natal Natal, Romo Adipranoto menyatakan
kerlap kerlip menjulang di pojok kanan bahwa institusi bea dan cukai telah
panggung. Senyum sukacita dan tawa dikenal sejak ribuan tahun yang lalu.
canda disertai jabat tangan erat Kisah-kisah Injil yang diilhami kejadian-
terdengar disana-sini. Itulah suasana kejadian kurang lebih 2000 tahun yang
awal Perayaan Natal tahun 2006 DJBC lalu, banyak memuat kisah tentang
yang mengambil tema “Dialah damai pemungut cukai. Hanya saja, bagi
sejahtera yang telah mempersatukan orang Yahudi jaman itu, pemungut
kita”, dari Efesus 2:14. cukai terkesan sebagai orang yang
Tepat jam 17.00 Lucia Itaning dan penuh dosa. Pesan Romo, kesan itu
Ignatius Hendro Y., yang bertugas sebaiknya sudah tidak terjadi lagi di
sebagai MC membuka ibadah dengan tahun-tahun ini.
mengajak umat menyanyikan lagu “Tahun 2006, DJBC sudah tidak
Natal klasik Hai Mari Berhimpun. Para termasuk dalam 12 besar institusi
tamu yang terdiri pegawai, pejabat, dan terkorup di Indonesia. Semoga ditahun-
pensiunan Kristiani DJBC beserta tahun mendatang, DJBC juga tidak
keluarganya larut dalam hikmat iringan masuk dalam 20 besar, 50 besar dan
kidung-kidung Natal. seterusnya menjadi instansi yang
Selanjutnya pengisi acara silih bersih dari korupsi,” kata Romo sambil
berganti memeriahkan ibadah natal. juga menekankan perlunya umat PENYAPU JALANAN. Panitia bakti sosial hari
Parasian Silitonga mempersembahkan Kristiani dalam Natal kali ini Natal PWK KP DJBC, memberikan bantuan kepada
lagu Above All, paduan suara PMK- menunjukkan kepedulian dan kepekaan 50 orang penyapu jalan yang berlokasi di Jalan
Jend. A. Yani, Jakarta Timur. Tampak dalam
KMK STAN mengiringi ibadah dengan sosial kepada sesama dan lingkungan. gambar salah seorang panitia baksos, Vanstenes
mengidungkan Hark the Herald Angels Sementara Pendeta Y. Sipahelut KD (kanan) sedang menyerahkan bantuan ke salah
Sing dan Kubersujud di PalunganMu, dalam doa syafaat memimpin umat satu penyapu jalan.
PANTI ASUHAN. Rangkaian kegiatan bakti sosial diantaranya melakukan kunjungan ke Panti Asuhan Cacat Ganda Dwi Tuna Rawinala yang berlokasi di
Condet, Jakarta Timur. Dalam kunjungan ini panitia memberikan bantuan berupa dana dan makanan kecil.
3. 105/PMK.010/2006 7-11-06 Penetapan Tarif Bea Masuk Atas Impor Barang Dalam Rangka Asean
Integration System Of Preferences (AISP) Untuk Negara-Negara
Anggota Baru Asean (Cambodia, Laos, Myanmar, dan Vietnam).
5. 112/PMK.04/2006 27-11-06 Penyediaan Dan Desain Pita Cukai Minuman Mengandung Etil Alkohol
asal Impor.
6. 118/PMK.04/2006 1-12-06 Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 43/
PMK.04/2005 tentang Penetapan Harga Dasar Dan Tarif Cukai Hasil
Tembakau.
2. P-19/BC/2006 28-11-06 Perubahan Kedua Atas Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai
Nomor P-10/BC/2006 Tentang Tata Cara Penyerahan Dan
Penatausahaan Pemberitahuan Rencana Kedatangan Sarana
Pengangkut, Manifes Kedatangan Sarana Pengangkut, Dan Manifes
Keberangkatan Sarana Pengangkut.
3. P-20/BC/2006 30-11-06 Perubahan atas Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor
KEP-27/BC/2004 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Pembayaran Dan
Penatausahaan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Direktorat
Jenderal Bea dan Cukai.
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) kini tengah melakukan reorganisasi di masing-masing unit kerjanya, salah satu unit kerja yang juga dilakukan
penataan kembali adalah unit Direktorat Pencegahan dan Penindakan (P2). Pada direktorat ini, terdapat satu Sub Direktorat yang dilikuidasi yaitu Subdit
Pengawasan Barang Larangan dan Pembatasan (PBLP), yang tugas dan fungsinya direposisi ke Subdit Intelijen dan Subdit Penindakan dan Operasi.
Pada tulisan kali ini, WBC akan mengulas mengenai tugas dan fungsi dari penggabungan kedua Subdit tersebut yaitu Subdit Intelijen dan PBLP, dan
tulisan ini akan diturunkan secara berseri. Untuk edisi kali ini selain menjelaskan tugas dan fungsi dari kedua Subdit tersebut juga akan dijelaskan sekilas
mengenai kinerja dari Handler dan anjing pelacak yang menjadi tugas dari seksi Narkotika dan Psikotropika yang berada di bawah Subdit PBLP. Dan untuk
edisi selanjutnya akan mengulas mengenai masalah Lingkungan Hidup dan HAKI. Redaksi
INTELIJEN
dan PBLP
MERUPAKAN UJUNG TOMBAK UNIT PENGAWASAN DJBC
Secara alamiah tanggung jawab dan lingkup kerja intelijen berlandaskan pada manajemen risiko yang
tidak semata-mata berfungsi sebagai penopang kegiatan taktis, tetapi menjadi suatu unit yang dapat
menyajikan produk intelijen untuk kepentingan strategis organisasi di masa mendatang.
S
ebagai penjaga pintu gerbang an. Pengolahan informasi tersebut subdit ini digabungkan, bagaimana
negara kesatuan Republik saat ini dijalankan oleh kedua subdit dengan kinerja kedua subdit ini?
Indonesia, DJBC memang tersebut, sehingga kalau dikatakan
memiliki tugas dan fungsi yang cukup sebagai ujung tombak, memang KINERJA PBLP
strategis. Maraknya upaya benar juga karena dengan informasi Secara teknis sebenarnya kedua
penyelundupan barang-barang yang tersebut unit lain di unit pengawasan subdit ini memiliki kesamaan dalam
dapat menghancurkan perekonomian dapat melakukan tugasnya dengan tugasnya, yaitu pengolahan data. Oleh
bangsa ini, menjadi tanggung jawab mudah dan baik. sebab itu tugas dan fungsi Subdit PBLP
yang harus dijalankan, selain itu Kedua subdit tersebut adalah saat ini pada hakekatnya memiliki
mencegah masuknya barang-barang Subdit Intelijen dan Subdit unsur/sifat pengumpulan dan analisa
berbahaya juga menjadi tugas utama Pengawasan Barang Larangan dan informasi/data sebagaimana yang
yang diemban DJBC. Pembatasan (PBLP) yang keduanya dilakukan oleh Subdit Intelijen dan
Untuk menjalankan itu semua, kini setelah dilakukan reorganisasi unsur/sifat operasional yang
DJBC telah menunjukan kepada ma- menjadi satu unit. Lalu kenapa kedua dilaksanakan oleh Subdit Pencegahan.
syarakat akan tugas tanggung jawab DOK. WBC
Untuk menghindari tumpang tindih dan
dan fungsinya melalui hasil-hasil sekaligus mengoptimalkan tugas dan
tegahan yang telah banyak diberita- fungsi yang diemban Subdit PBLP
kan baik melalui media elektronik tersebut, maka Subdit PBLP direposisi
maupun media cetak. Berbicara ke Subdit Intelijen dan Penindakan,
tentang keberhasilan dalam melaku- yang tentu saja dengan konsekuensi
kan penegahan, hal ini tentunya tidak akan ada penambahan jumlah pejabat
terlepas dari upaya dan kerja keras dibawahnya.
dari unit pengawasan yang bekerja Menurut Kepala Sub Direktorat
tanpa mengenal lelah. Intelijen, Drs. Nasar Salim, MSi Subdit
Tanpa ingin mengecilkan tugas PBLP mempunyai tugas melaksanakan
dan fungsi unit lainnya di DJBC yang penyiapan penyusunan perumusan
memang masing-masing unit kebijakan dan standarisasi teknis, eva-
tersebut memiliki tugas dan fungsi luasi dan bimbingan serta pemantauan
yang juga sangat penting, pada unit dan pelaksanaan kebijakan dan
pengawasan memang memiliki standarisasi teknis pencegahan dan
keunikan dan karateristik tersendiri penindakan pelanggaran peraturan
dalam menjalankan tugasnya. Untuk perundang-undangan kepabeanan dan
menjalankan tugas dengan baik, cukai di bidang barang larangan dan
maka di unit pengawasan terdapat pembatasan.
dua subdit yang sebenarnya menjadi Dengan tugas tersebut, maka
ujung tombak dalam keberhasilan PBLP memiliki tiga fungsi yang harus
tegahan selama ini. dijalankan, pertama, menyiapkan
Berbicara soal pengawasan, ten- bahan penyusunan perumusan dan
tunya tidak terlepas dari pengolahan DRS. NASAR SALIM, MSI. Selama ini peran standarisasi teknis, evaluasi dan
informasi yang akurat dan tepat dan fungsi intelijen hanya dipandang sebagai bimbingan serta pemantauan
terhadap upaya-upaya penyelundup- unit penangkap. pelaksanaan dan standarisasi teknis
D
ua kasus pelanggaran dibidang dang TTJ di kawasan Cakung-Cilincing. administrasi paling sedikit 100 persen dari
kepabeanan berhasil diungkap Pada saat penegahan berlangsung di BM yang seharusnya dibayar, dan paling
petugas bea dan cukai. Hal tersebut gudang tersebut, pelaku sempat menge- banyak 500 persen dari BM yang
disampaikan Kasubdit Intelijen Nasar luarkan isi kontainer dengan menggu- seharusnya dibayar. zap
Salim kepada pers di Kantor Pusat nakan 12 truk kecil dan masih tersisa WBC/ATS
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (KP- 15 balles garmen. Untuk memuluskan
DJBC) Jakarta, 8 Desember 2006. Pada usaha tersebut pelaku telah menyiap-
kasus pertama yang berhasil diungkap kan kontainer hasil cloning dengan no-
pada 6 Desember 2006, para pelaku yang mor dan warna yang sama dengan kon-
diotaki FM dan NS mengeluarkan barang tainer yang ditegah tadi, yang berdasar-
impor secara ilegal dari pelabuhan kan hasil pemeriksaan berisi gypsum.
Tanjung Priok Jakarta sebanyak dua Sementara kerugian negara dari
kontainer yang berisi tekstil. Bea Masuk (BM) dan pajak yang
Penegahan dua kontainer garmen ini ditimbulkan akibat kegiatan tersebut
menurut Nasar, didasari pada serangkaian menurut Nasar, mencapai Rp.5,1 Milyar
operasi intelijen yang dimulai dari adanya dengan nilai barang diperkirakan
informasi pengeluaran barang berupa sebesar Rp.30,5 Milyar.
tekstil dengan menggunakan SPPB palsu. Sedangkan pasal yang dijerat
Atas informasi tersebut, petugas bea cukai kepada para pelaku yaitu pasal 102 d
langsung melakukan pengumpulan dimana pelaku dapat dipidana paling
informasi dan penilaian terhadap akurasi sedikit satu tahun dan paling lama 5
informasi yang mengarah pada tahun dan denda paling sedikit Rp.10
kesimpulan dugaan pengeluaran barang juta dan paling banyak Rp.1 Milyar.
impor secara ilegal dengan modus cloning
Untuk mengelabui petugas, kedua PENYALAHGUNAAN FASILITAS
kontainer tekstil ilegal itu dipindah loka- Masih dalam kesempatan yang sama,
sikan ke gudang milik PT.Lautan Tirta petugas bea dan cukai juga menegah
untuk dilakukan pemeriksaan fisik. produk tekstil yang diduga berasal dari TPT. Truk yang Berisi TPT ilegal yang
Namun dalam perjalannya lanjut Nasar, impor dengan fasilitas kawasan berikat menyalahi prosedur yang berhasil ditegah di
kedua kontainer tersebut dibawa ke gu- dan Kemudahan Impor Tujuan Impor Pasar Tanah Abang
Oleh: Sutardi
IMPOR
DAN IMPOR
UNTUK DIPAKAI (IUD)
(Bagian II)
KURANG SOSIALISASI TERMINOLOGI barang sebagaimana dimaksud dalam ”Free Zone” means a part of the
IMPOR UNTUK DIPAKAI Pasal 7 Ayat (7) huruf b s/d f Undang- territory of the contracting party where
T
erus terang memang sangat Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang any goods introduced are generally
kurang atau boleh dibilang hampir Kepabeanan yang telah kita bahas tadi. regarded, insofar as import duties and
tidak pernah sosialisasi maupun Jadi jelas bahwa barang yang tidak taxes are concerned, as being outside
penjelasan khusus masalah Impor diimpor untuk dipakai, terhadap barang the Customs territory. ( “Kawasan
untuk dipakai dalam arti sebenarnya. tersebut tidak dipungut Bea Masuk, Bebas” adalah suatu bagian dari
Hal ini dapat dimengerti karena dalam demikian juga barang yang belum daerah Contracting Party dimana setiap
mind set pejabat Bea Cukai andaikata diimpor untuk dipakai, terhadap barang barang yang dibawa masuk
mereka membahas masalah impor tersebut belum dipungut Bea Masuk kedalamnya, sepanjang menyangkut
yang dipikirkan adalah impor dalam arti dan tentu saja dengan PDRI-nya, bea masuk dan pajak, pada umumnya
impor untuk dipakai, meskipun sadar karena PDRI dipungut oleh petugas dianggap sebagai berada di luar daerah
atau tidak instansi lain menafsirkan Bea Cukai bersama-sama dengan Bea pabean).
sebagai impor sebagaimana dimaksud Masuk.
pada butir 13 ayat 1 Undang-Undang Barang-barang yang berasal dari Dalam free zone tersebut belum
Nomor 10/ 1995, sehingga setelah ada luar daerah pabean yang masih dilakukan pemungutan bea masuk dan
dispute atau protes disadari bahwa berada pada zona berwarna putih pada pajak, bahkan dalam praktek
yang dimaksud pejabat tadi adalah gambar 1 dan zona berwarna abu-abu kepabeanan internasional (intenational
diimpor untuk dipakai bukan sekedar pada gambar 2 merupakan barang best customs practices), belum juga
diimpor sebagaimana dimaksud pada yang belum diimpor untuk dipakai diberlakukan trade regulations.
butir 13 ayat 1 Undang-Undang Nomor belum subyek pada BM dan PDRI, Apabila dilihat pada gambar 2
10/ 1995 tersebut. demikian pula segala kegiatan yang nampak bahwa barang yang dibawa
Pada bagian pertama dari tulisan ini dilakukan pada zona tersebut dari luar daerah pabean yang dibawa
(WBC edisi 385 Desember 2006) telah semuanya belum subyek pada pungut- ke TPS kemudian dari TPS dibawa ke
kami jelaskan bahwa, ”Bagi negara- an bea masuk dan pajak, pada zona TPB merupakan barang yang belum
negara yang mempunyai perbatasan kawaan tersebut Kyoto Convention diimpor untuk dipakai dan barang-
darat dengan negara-negara mendefinisikannya sebagai Free Zone barang tersebut masih berada dibawah
tetangganya, pengawasan lalu lintas (daerah bebas). Lihat Kyoto Convention pengawasan pabean, sejak barang
barang yang akan keluar daerah Specific Annex Chapter 2 E1/F1 Free tersebut melewati batas daerah
pabean tidaklah sulit karena Zones yang menyatakan bahwa : pabean, ditimbun ke TPS diangkut ke
pengawasan dapat dilakukan di daerah
GAMBAR 1
perbatasan dengan cara membangun
Kantor-kantor Pabean di Entry Point
(Pos Lintas Batas)”, sehingga
pengertian impor dan impor untuk
dipakai dapat diimplementasikan
bersama-sama, karena begitu barang
melalui perbatasan negara (masuk ke
dalam daerah pabean, hampir pada
saat yang bersamaan barang tersebut
diimpor untuk dipakai, kecuali barang
tersebut ditujukan untuk ditimbun/
diproses di Tempat Penimbunan
Berikat). Lihat gambar 1.
Barang yang belum diimpor untuk
dipakai belum subyek pada BM dan
PDRI. Adapun contoh barang yang
belum/tidak diimpor untuk dipakai
adalah antara lain terhadap barang-
TPB sampai barang barang barang adalah terminologi impor sebagaimana Penimbunan Berikat (Lembaran
tersebut di release dari TPS maupun dimaksud dalam pasal 1 butir 13, akan Negara Tahun 1996 Nomor 50,
TPB. tetapi aplikasinya harus diartikan Tambahan Lembaran Negara
Titik hitam (black dot) pada gambar sebagai diimpor untuk dipakai. Nomor 3638);
1 maupun gambar 2 merupakan titik Menurut Undang-undang UU No. 8 3. Keputusan Menteri Keuangan
pelepasan (releasing point) barang dari tahun 1983 tentang PPN dan PPn BM Nomor : 291/KMK.05/1997
pengawasan pabean sehingga bea jo. UU No. 18 tahun 2000 dinyatakan Tanggal 26 Juni 1997 Tentang
masuk dan pajak baru diberlakukan bahwa PPN dan Ppn BM dipungut saat Kawasan Berikat, Sebagaimana
sejak barang tersebut direlease dari impor Barang Kena Pajak, dan pemu- telah diubah dan ditambah
pengawasan pabean. Dalam gambar 2 ngutannya dilakukan melalui DJBC. Ini terakhir dengan Peraturan
nampak bahwa TPB (KB, GB, ETP harus diartikan bahwa terhadap barang Menteri Keuangan Nomor : 101/
maupun TBB) merupakan zona tersebut dilakukan pemungutan PDRI KMK.05/2005 Tanggal 19
perpanjangan dari TPS. pada waktu DJBC melakukan pemu- Oktober 2005;
Kyoto Convention menyebut penge- ngutan atas barang impor tersebut, 4. Keputusan Direktur Jenderal
luaran barang ke peredaran bebas (free meskipun dalam banyak kasus, seba- Bea dan Cukai Nomor : 63/BC/
circulation) sebagai clearance for home gaimana telah kami kemukakan dimu- 1997 Tanggal 25 Juli Tentang
use atau penyelesaian untuk dipakai ka, justru Bea Masuk yang dipungut Tata Cara Pendirian dan
yang disyaratkan dengan membayar adalah 0 %. Pemasukan dan Pengeluaran ke
bea masuk dan pajak yang berlaku, Sedangkan atas PDRI tetap dilaku- dan dari Kawasan Berikat.
dan menyelesaikan semua formalitas kan pemungutan (Pemungutan PDRI
pabean yang diperlukan. Apabila dilakukan pada waktu yang bersamaan B. Fasilitas di Kawasan Berikat.
dikaitkan dengan tulisan ini clearance dengan waktu pemungutan Bea Sebelum kita bahas mengenai
for home use adalah saat me-release Masuk), oleh karenanya PDRI dipungut Fasilitas di Kawasan Berikat perlu kita
barang dari TPS maupun TPB melewati pada saat BM dipungut yaitu pada saat ketahui definisi Tempat Penimbunan
black dot sebagaimana di gambar 1 barang diimpor untuk dipakai, dan Berikat dan Kawasan Berikat sebagai
dan gambar 2. pelaksanaannya dilaksanakan oleh berikut :
Peraturan Pemerintah Nomor 33 Kantor Pelayanan Bea dan Cukai, pada Tempat Penimbunan Berikat
Tahun 1996 tentang Tempat saat barang direlease dari pengawasan adalah bangunan, tempat, atau
Penimbunan Berikat (Lembaran Negara Bea Cukai (dikeluarkan dari TPS atau kawasan yang memenuhi persyaratan
Tahun 1996 Nomor 50, Tambahan TPB) ke peredaran bebas atau secara tertentu di dalam Daerah Pabean yang
Lembaran Negara Nomor 3638) teknis pabean diberi istilah Daerah digunakan untuk menimbun, mengolah,
menganut prinsip yang direkomendasi- Pabean Indonesia Lainnya (DPIL). memamerkan, dan/atau menyediakan
kan oleh Kyoto Convention tersebut. Hal inilah yang hingga sekarang barang untuk dijual dengan
mendapatkan perlakuan khusus di
GAMBAR 2
bidang Kepabeanan, Cukai, dan
perpajakan yang dapat berbentuk
Kawasan Berikat, Pergudangan Berikat,
Entrepot untuk Tujuan Pameran, atau
Toko Bebas Bea.
Sedangkan definisi Kawasan
Berikat adalah suatu bangunan,
tempat, atau kawasan dengan batas-
batas tertentu yang di dalamnya
dilakukan kegiatan usaha industri peng-
olahan barang dan bahan, kegiatan
rancang bangun, perekayasaan,
penyortiran, pemeriksaan awal,
pemeriksaan akhir, dan pengepakan
atas barang dan bahan asal impor atau
barang dan bahan dari dalam Daerah
Pabean Indonesia lainnya, yang
hasilnya terutama untuk tujuan ekspor.
Berdasarkan pasal 3 ayat (1)
Untuk lebih jelasnya berkenaan berlaku yaitu pengeluaran barang impor Keputusan Menteri Keuangan Nomor :
dengan pemungutan PDRI oleh DJBC dari KB ke DPIL berlaku ketentuan 291/KMK.05/1997 Tentang Kawasan
lihat Penjelasan Pasal 4 huruf b, UU umum di bidang impor yang secara Berikat, perusahaan yang dapat
No. 8 tahun 1983 tentang PPN dan PPn yuridis formal diatur dalam PP 33 tahun diberikan persetujuan sebagai PKB
BM jo. UU No. 18 tahun 2000 yang 1996. adalah perusahaan :
menyatakan Pajak juga dipungut saat a. Dalam rangka Penanaman Modal
impor Barang Kena Pajak. Pemungutan FASILITAS KAWASAN BERIKAT, IMPOR Dalam Negeri (PMDN);
dilakukan melalui Direktorat Jenderal DAN IMPOR UNTUK DIPAKAI b. Dalam rangka Penanaman Modal
Bea dan Cukai…..dst., sehingga A. Dasar Hukum mengenai Kawasan Asing (PMA), baik sebagian atau
menurut hemat penulis norma pemu- Berikat diatur dalam : seluruh modal sahamnya dimiliki
ngutan pajak yang dilakukan aparat 1. Pasal 44 sampai dengan pasal oleh peserta asing;
Bea Cukai dalam melakukan pungutan 47 Undang-Undang Nomor 10 c. Non PMA/PMDN yang berbentuk
PDRI sama dengan norma pemungutan Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas (PT);
bea masuk dan pelaksanaannya pun Kepabeanan (Lembaran d. Koperasi yang berbentuk badan
dilakukan bersama-sama yaitu saat Negara Tahun 1995 Nomor 75, hukum; atau
barang diimpor untuk dipakai, meskipun Tambahan Lembaran Negara e. Yayasan.
terminologi impor yang dipakai dalam Nomor 3612);
UU No. 8 tahun 1983 tentang PPN dan 2. Peraturan Pemerintah Nomor 33 Terhadap impor barang yang
PPn BM jo. UU No. 18 tahun 2000 Tahun 1996 tentang Tempat dimasukkan ke Tempat Penimbunan
MARI BERMAIN
Apabila dikaji lebih mendalam
tersirat bahwa fasilitas yang dibe-
POAC
rikan kepada Tempat Penimbunan
Berikat dalam hal ini Kawasan
Berikat adalah dikarenakan barang
yang dimasukkan ke dalam lokasi
Kawasan Berikat serta kegiatan
pemindahan barang antar Kawasan
Berikat, kendati telah diimpor
sebagaimana dimaksud pada Pasal
1 butir 13 Undang-Undang Nomor
10 Tahun 1995 tentang Kepabean-
an, akan tetapi masih merupakan
barang dalam pengawasan Bea
Cukai (Under Customs Control),
yang belum dimanfaatkan di dalam
daerah pabean (dalam negeri) dan
K
barang tersebut masih dalam pro- ata orang, untuk menjalankan al, maka tindakan yang dibutuhkan
ses pengolahan. Dengan demikian, suatu usaha, ada baiknya bila cukup bersifat efektif saja.
terhadap barang-barang tersebut kita menggunakan ilmu manaje- Dengan efektifitas, hasilnya akan
belum wajib dilunasi Bea Masuk men dengan benar. Ada beberapa tampak jelas dan akan memuaskan
dan pungutan negara lainnya, teori yang bisa digunakan untuk bagi para anggota organisasi.
karena barang-barang tersebut memulai suatu usaha, dan yang pa- Artinya, kalau mau bekerja bakti di
tidak/ belum diimpor untuk dipakai. ling sederhana adalah POAC. hari Minggu yang cerah bersama
Dalam Customs Moderniza- Sebelum melakukan POAC, perlu para tetangga merapikan tanah dan
tion Handbook, pada Bab 10 yang kita terlebih dahulu menentukan: rumput lapangan bola di kampung,
berjudul Duty Relief And Exemption Pertama, apakah usaha yang akan maka tentunya peralatan yang
Control, Andrien Goorman pada kita jalani bersifat profitable atau dibawa adalah alat pemotong
halaman 217 mengatakan : non-profitable. Bila usaha bersifat rumput, bisa berupa mesin atau
profitable, maka semua tindakan sabit, cangkul, keranjang sampah,
The economic justification for yang dilakukan dalam rangka menja- yah seapes-apesnya cethok lah.
relieving export producers of the lankan usaha haruslah mengikuti Jangan membawa peralatan buldoser
payment of duties on imported kaidah teori ekonomi, yaitu harus atau obeng untuk acara kerja bakti
inputs rest on the destination bersifat efektif dan efisien. Apa itu ? itu, mau pamer, merusak, atau
principle of taxation, under which Efektif, artinya tindakan kita harus mengorek kuping ? Jangan jadi
no indirect taxes should be tepat pada sasaran, tidak berbelit- bahan fitnah ah !
levied on goods that are not belit atau berputar-putar untuk Bagaimana dengan efisiensi?
destined for domestic consum- mencapai sasaran yang jelas di Yah, bolehlah sedikit diperhatikan
ption. depan mata, dalam jangkauan kita. agar agak sinkron dengan efektifitas
Janganlah untuk membunuh seekor tadi. Tetapi kalau mau kerja bakti
Jadi jelas apa yang dikatakan nyamuk saja harus digunakan tadi, semakin banyak orang, semakin
Andrien Goorman bahwa BM dan meriam yang dapat menghancurkan banyak makanan, minuman, dan
pajak tidak langsung tersebut nyamuk itu berikut rumah yang rokok yang harus disediakan nooo..
baru dikenakan terhadap barang dimasukinya, termasuk manusia yang problem. Biar keluar banyak biaya,
hasil produksi KB pada saat dihisap darahnya. yang penting, kumpul-kumpul sama
barang tersebut diimpor untuk Efisien, artinya setiap tindakan tetangga, mempererat silaturrahim,
dipakai (dikonsumsi/dimanfaatkan kita tidak boros biaya, bahkan kalau
di dalam daerah pabean). perlu tanpa biaya dengan
Barang hasil produksi KB yang memanfaatkan segala sumber daya
dipindahkan ke KB lain apapun kita yang banyak menganggurnya itu. JADI, KALAU SDM
alasannya tidak subject pada
indirect taxes tersebut karena tidak
Jangan hamburkan uang untuk
membeli peluru meriam, bila untuk
MELEMPEM DAN
ditujukan untuk konsumsi dalam membunuh nyamuk nakal itu cukup MANAJERNYA SENDIRI
negeri (yang dalam teknis dengan cara menepukkan tangan
kepabeanan disebut “diimpor untuk saja. JUGA MEMBLE, YA
dipakai”). (Bersambung) Bila usaha kita bersifat non- GOOD BYE
Penulis adalah Kasubdit Tempat Penimbunan profitable atau mungkin bersifat sosi-
Dalam membentuk organisasi perlu ban belakang, 2 ban kanan, 2 ban masalah hukum, unit Pemasaran
diingat, jangan membentuk unit-unit depan, dan 2 ban kiri, maka dapat meminta bantuan dari unit
yang memiliki tugas dan fungsi kebutuhan ban untuk masing- Hukum.
hampir mirip dan tumpang tindih. masing mobil adalah sebanyak 9
Sebuah pabrik mobil mempekerja- buah. Dari uraian di atas, dapat disimpul-
kan beberapa montir spesialis 1 Apa ya demikian ? kan bahwa :
bagian belakang, spesialis 2 bagian
kanan, spesialis 3 bagian depan, c. Actuating (Penggerakan) 1. Tim Perencanaan hanya dibentuk
dan spesialis 4 bagian kiri mobil. Penggerakan ini senantiasa harus pada awal dimulainya suatu
Untuk mengetahui kebutuhan per- dilakukan oleh pimpinan unit usaha, dan setelah organisasi de-
sediaan ban mobil yang akan dipro- terhadap bawahannya, dan ngan unit-unit organisasi terben-
duksi, kepala pabrik memerintahkan senantiasa memberikan motivasi tuk, maka selanjutnya tim tersebut
para montir sesuai dengan bidang agar mau bekerja, bersama-sama dibubarkan.
spesialisasinya menghitung dalam satu tim, untuk mencapai 2. POAC merupakan fungsi tugas dari
kebutuhan ban tersebut. tujuan organisasi. Tidak semua semua pimpinan, dari pimpinan
Spesialis 1 menghitung ada 2 ban SDM memiliki motivasi dan puncak (ketua organisasi) sampai
sebelah belakang dan berdasarkan semangat kerja yang setara. Ilmu ke pimpinan terendah (supervisor),
ingatannya ada sebuah ban serep manajemen memanfaatkan kinerja tidak dapat dipisah-pisahkan
yang dibutuhkan. orang lain untuk secara sinergi menjadi tugas tersendiri dari unit-
Spesialis 2 menghitung ada 2 ban mencapai tujuan bersama. Jadi, unit organisasi tertentu, misalnya
sebelah kanan dan berdasarkan kalau SDM melempem dan Planning merupakan tugas unit
ingatannya ada sebuah ban serep manajernya sendiri juga memble, ya Perencanaan, Organizing
yang dibutuhkan. good bye. merupakan tugas unit Organisasi
Spesialis 3 menghitung ada 2 ban atau SDM, Actuating merupakan
sebelah depan dan berdasarkan d. Controlling (Pengawasan) tugas unit SDM atau Diklat, Control-
ingatannya ada sebuah ban serep Fungsi pengawasan secara intern ling merupakan tugas unit Audit
yang dibutuhkan. fungsi dan tugas unit, dilakukan Intern atau unit Hukum, dan
Spesialis 4 menghitung ada 2 ban oleh masing-masing pimpinan unit sebagainya. Kalau terjadi yang
sebelah kiri dan berdasarkan untuk setiap tugas kerja yang sedemikian, lantas siapa membantu
ingatannya ada sebuah ban serep diberikan kepada bawahan maupun siapa ? Siapa sih yang sebenarnya
yang dibutuhkan. kepada sub-unit di bawahnya. merupakan unit intinya, yang perlu
Berdasarkan hasil penelitian para Khusus untuk unit Pemasaran yang dibantu oleh unit penunjang ? Siapa
montir spesialis, kepala pabrik atas banyak berkecimpung di luar sih yang berfungsi melayani
dasar kepercayaan terhadap organisasi, ada tambahan kebutuhan unit-unit organisasi yang
keahlian montir spesialis pengawasan ekstern terhadap ada ? Siapa sih ? Siapa sih ? Siapa
menetapkan ada kesamaan kemungkinan pemalsuan produk sih ? (Ah, main-main atuh...).
kebutuhan ban serep sebanyak 1 oleh maupun pelanggaran hak cipta Penulis adalah Kepala Seksi Analisis
buah, ditambah kebutuhan akan 2 yang dilakukan oleh pesaing. Dalam Tarif Harga dan Produksi Aneka Cukai, KP DJBC
JALUR
lebih 10 Km, maka dimulailah tantangan
bagi para peserta karena harus melewati
SERANG-ANYER jalur tanjakan yang cukup jauh dengan
pemandangan alam yang cukup asri.
SEBAGAI
Di jalur inilah para peserta mulai
terlihat kepiawayannya sebagai pecinta
AJANG
olah raga sepeda sejati, kendati
usia rata-rata sudah tidak muda lagi,
namun semangat dan tenaganya
SILATURAHMI membuat kagum para peserta lain yang
usianya lebih muda. Terlebih lagi di jalur
CCC tanjakan yang cukup jauh ini peserta juga
dihibur oleh aroma buah durian yang
cukup menggoda, karena sepanjang jalur
ini banyak ditumbuhi pohon durian yang
memang sedang berbuah.
Setelah melewati Pos I, peserta pun
mulai dihibur dengan jalur yang lebih
TETAP SEMANGAT. Setelah melewati jalur datar di kota Serang, peserta pun tetap semangat kendati mulai banyak menurun dengan pemandangan
menghadapi jalur menanjak yang cukup jauh. warga sekitar yang sedang mengikuti
pemilihan kepala daerah. Setelah menem-
Customs Cycling Club (CCC) kembali mengadakan acara puh perjalanan kurang lebih 20 Km, maka
bersepeda santai. Acara yang juga sekaligus sebagai ajang di Pos II tepatnya di daerah cagar alam
Rawa Danau, seluruh peserta beristirahat
silaturahmi ini, memilih daerah Serang hingga Anyer sebagai jalur sejenak untuk menghilangkan lelah sambil
tantangan yang harus dilalui. menikmati pemandangan alam cagar
alam yang cukup indah dan sejuk.
C
CC yang merupakan wadah bagi tenya melewati pegunungan dan finish di Setelah beristirahat minum di Pos II,
penggemar olah raga bersepeda di daerah pantai, untuk itu sebelumnya dila- maka perjalanan dilanjutkan hingga finish
lingkungan pegawai Direktorat kukan survei dan akhirnya memilih Serang ke daerah Anyer. Perjalanan menuju finish
Jenderal Bea dan Cukai (DJBC), kembali hingga Anyer sebagai jalur yang cukup memang relatif cukup mudah karena jalur
menggelar acara sepeda santai dengan menarik untuk acara kali ini dengan waktu yang dilalui lebih banyak menurun
jarak tempuh sejauh 43 Km. Acara yang tempuh yang diperkirakan selama 2 jam. sehingga para peserta pun dapat
juga sekaligus sebagai ajang silaturahmi Lebih lanjut menurut Darsim, setelah mempercepat laju sepeda hingga tepat
ini, memilih jalur Kota Serang hingga Anyer dua bulan absen maka acara kali ini juga waktu untuk sampai di finish.
dengan tantangan yang cukup mengasyikan. dikhususkan sebagai ajang silaturahmi Tepatnya di rumah makan Sambolo
Acara yang digelar pada 26 Nopember dan halal bil halal bagi kalangan pengge- Anyer, pukul 10.00 wib para peserta satu
2006 lalu, yang juga bertepatan dengan mar sepeda di DJBC. persatu memasuki garis finish dengan
acara pesta demokrasi pemilihan kepala Berkaitan dengan jumlah peserta yang waktu tempuh yang cukup cepat, yaitu 2
daerah propinsi Banten, menambah turut serta dalam kegiatan CCC di Serang jam. Dan setelah seluruh peserta sampai,
pemandangan dan suasana yang cukup ini, menurut Kepala KPBC Cirebon, Bam- sambil melepaskan lelah acara dilanjutkan
menarik sepanjang jalur yang dilalui. bang Wahyudi, penyelenggaraan kegiat- dengan makan bersama dan kembali ke
Menurut Kepala Bidang P2 Kanwil V an CCC kali ini yang dilaksanakan bersa- kota Serang untuk kembali ke daerah
DJBC Bandung, Edi Nurkiswar, rute yang ma-sama oleh pegawai Kanwil V DJBC masing-masing. adi
dilalui oleh peserta ini cukup bagus WBC/ADI
terutama bagi pemula, karena jarak
tempuhnya tidak terlalu jauh dan tidak ada
rintangan berupa tanjakan yang tinggi.
“Dari segi safety, jalan yang dilalui juga
cukup aman, karena bukan jalan yang bi-
asa dilalui kendaraan umum. Namun un-
tuk lokasi finish memang tidak terlalu rep-
resentatif, karena dengan finish di daerah
pantai namun pemandangan pantai tidak
kita jumpai. Mungkin untuk acara selanjut-
nya yang direncanakan di daerah Tanjung
Pinang namun untuk waktu belum dapat
ditentukan, kegiatan ini dapat berjalan le-
bih baik lagi,” tutur Edi Nurkiswar.
Sementara itu, Kepala Seksi P2 Kan-
wil V DJBC Bandung, Darsim menyata-
kan, CCC dalam setiap event nya belum MELEPAS LELAH. Di Pos II ini seluruh peserta beristirahat sejanak sambil melepaskan lelah untuk
pernah menyelenggarakan acara yang ru- bersiap-siap melanjutkan perjalanan yang masih cukup jauh.
P
ada 12 Desember 2006, DHL, Control (APQCC) di Singapura. QCC Filipina, Singapura, Kamboja dan
penyedia layanan ekspres dan DHL dapat setiap saat memonitor Taiwan. Sampai dengan akhir 2007,
logistik, menggelar jumpa pers semua pengiriman DHL baik melalui sistem ini diperkirakan akan
sehubungan dengan dimulainya udara maupun darat. beroperasi di 41 negara dan wilayah
penggunaan generasi terbaru dari QCC beroperasi selama 24 jam da- di Asia Pasifik. ifa
sistem manajemen pengiriman gobal
WBC/ATS
yang dinamakan Quality Shipment
Monitoring System (QSMS).
Sistem QSMS merupakan sistem
yang memungkinkan DHL secara pro
aktif memonitor semua pengiriman
(yang dimulai dari pengambilan
kiriman oleh kurir sampai ke service
center DHL lalu dilanjutkan dengan
armada pesawat sampai ke tujuan
akhir). Pengiriman tersebut dapat
langsung dimonitor di 17 check point
yang berbeda, dengan menunjukan
real time dari seluruh kawasan yang
dilintasi. Dengan demikian DHL
dapat mengidentifikasi masalah-
masalah potensial yang muncul serta
merekomendasikan perbaikan
strategi sebelum situasi semakin
memburuk.
Menurut Maria Christina, Na-
tional Operations Manager, PT Biro-
tika Semesta/DHL Express, sistem
QSMS telah dipasang pada QCC
(Quality Control Centers) DHL, yang
berada di lokasi-lokasi strategis yang
melewati semua wilayah dan terhu- RUANG QCC. Di ruang inilah semua informasi penerbangan serta data pengiriman dokumen/paket mulai
bung ke DHL’s Asia Pasific Quality pada saat dokumen/paket diambil dari pelanggan hingga tiba ditempat tujuan, dapat dimonitor.
A
da beberapa pendapat yang suatu objek terfokus di belakang tidak menimbulkan gejala dapat tera-
mengatakan, jika ayah ibunya retina, dan terlihat kabur. sa diusia pertengahan.
menggunakan kacamata maka
itu akan menurun ke anaknya. ASTIGMATISMA
Apakah itu benar dok ? Bagaimana Kurva kornea tidak
cara menghindari anak agar saat seimbang sehingga
dewasa tidak menggunakan terjadi ketidakmampuan
kacamata ? fokus pada semua
AFI – DEPOK bagian suatu objek pada
saat bersamaan.
JAWAB : Contoh :
Problem pada mekanisme garis horisontal bisa
pemfokusan mata dikenal dengan fokus.
kesalahan refraktif (pembiasaan) garis vertikal tampak
dimana kesalahan refraktif ini akan kabur.
menyebabkan pandangan kabur Ada beberapa gejala
sampai beberapa tingkat. Kesalahan yang secepatnya harus
refraktif cenderung berlaku pada satu anda perhatikan
keluarga. Ada tiga tipe kesalahan sehingga bila anak anda
refraktif yaitu : RABUN DEKAT mengalami kesalahan refraktif (rabun
1. Rabun jauh (myopia) Bola mata terlalu panjang dan kekuat- jauh, rabun dekat atau Astigmatisma)
2. Rabun dekat (hypermetropia) an fokus pada kornea yang melengkung dapat sedini mungkin diketahui.
3. Astigmatisma (silindris). tajam terlalu kuat. Gambar suatu objek Jika anak Anda mengalami rabun
terfokus didepan retina dan terlihat kabur. jauh atau astigmatisma ia mungkin
Rabun dekat dan Astigmatisma tidak menyadari bahwa
seringkali sudah ada sejak lahir. Ada ada yang salah.
baiknya untuk memperjelas mengapa Kemungkinan-
bisa terjadi kesalahan refraktif yang kemungkinan gejalanya
akhirnya harus memakai kacamata terjadi bila anak anda :
kita bahas mengenai pandangan l Duduk terlalu dekat
normal, rabun jauh, rabun dekat dan dengan televisi
Astigmatisma. l Bermasalah dengan
pelajaran di sekolah atau
PANDANGAN NORMAL terlihat tidak tertarik,
Bentuk bola mata dan kekuatan karena ia tak dapat
fokus pada kornea terhubung melihat apa yang terjadi
dengan benar. Gambar suatu objek di depan kelas.
terfokus pada retina, dan dapat l Anak mengeluh
dilihat secara jelas. melihat sesuatu di
kejauhan kabur.
Anak de- Jika anak Anda mengalami rabun
ngan rabun dekat akut terdapat beberapa gejala :
dekat, l mata terlihat juling
ringan atau l mengeluh bahwa melihat sesuatu
sedang yang dekat menjadi kabur.
mampu
melihat de- Untuk menghindari pemakaian
ngan jelas kacamata diwaktu dewasa terutama
karena pada ditujukan untuk rabun jauh atau
mata muda, astigmatisma adalah dengan
akomodasi membiasakan anak membaca atau
(proses belajar dengan lampu yang
penyesuai- penerangannya cukup dan harus dalam
an mata ter- keadaan duduk dengan jarak yang
hadap fokus cukup baik dikala menulis, membaca
dekat) cukup atau mengerjakan suatu hal jangan
kuat untuk dalam keadaan sedang tidur-tiduran
memungkin- dan penerangan kurang cukup karena
RABUN JAUH kan bintik fokus dibawa kebagian kebiasaan-kebiasaan ini dalam waktu
Bola mata terlalu pendek dan depan retina. Namun, karena kekuat- lama membuat bola mata terlalu lelah
kekuatan focus pada kornea yang an akomodasi berkurang sesuai dan mempercepat keadaan pada
cukup datar terlalu lemah. Gambar umur, rabun dekat yang sebelumnya mekanisme pemfokusan mata.
B
elanja merupakan pengeluaran Langkah 2 l Asuransi : kendaraan, rumah,
sehari-hari yang sering Kelompokkan dan catat kebakaran, kesehatan, jiwa
membuat kita terperanjat ketika pengeluaran bulanan, golongkan l Liburan : piknik, jalan-jalan
mengetahui sisa uang di dalam dalam 2 kategori , l Dan pengeluaran lain di rumah
kocek tak lagi memadai. Belanja a. pengeluaran tidak rutin tangga anda
rumah tangga seperti juga anggaran b. pengeluaran bulanan rutin Jumlahkan seluruh pengeluaran
negara atau kantor, perlu dibuatkan ini, catatlah dalam kelompok
rancangannya, agar tidak terperosok a. Pengeluaran Tidak Rutin pengeluaran tidak rutin, bagilah
ke dalam hutang. Catatlah semua pengeluaran yang dalam 12, sehingga didapat rata-
Sebelum memulai, renungkanlah tidak rutin artinya yang tidak rata pengeluaran tidak rutin dalam
dari mana sumber uang anda: gaji dikeluarkan hampir di setiap satu bulan. Besaran uang ini
bulanan, honorarium konsultan, bulan. Pengeluaran ini memang perlu diadakan terpisah dari
dagang sampingan, sewa tanah- tidak tetap dalam setiap bulan, pengeluaran rutin, sisihkan
rumah-mobil, dan sebagainya. namun harus dibayar pada suatu anggaran yang anda terima untuk
Kemudian mulailah dengan saat dalam tahun berjalan. kepentingan ini. Jadi ketika anda
menelusuri kemana saja uang itu Contohnya : menerima uang masuk, sisihkan
pergi, didasarkan atas pengalaman l Pajak : PBB, pajak mobil, sejumlah yang dapat disisihkan
lalu. Ini merupakan tugas lumayan motor untuk keperluan ini dan bayarkan
pelik, namun harus dijalani. l Kendaraan : pemeliharaan, pada masanya.
Bersama pasangan anda, lihatlah perbaikan
pengeluaran sepanjang minggu lalu, l Rumah : pemeliharaan, b. Pengeluaran Rutin
baik yang dibayar tunai, kartu kredit perbaikan Catat semua pengeluaran rutin
atau kartu debit, arisan dan cicilan, setiap bulan dalam buku
tuliskan semua ini. Melihat pengeluaran Perencanaan Belanja Rumah
ini kita akan disadarkan berapa banyak HAL YANG PERLU Tangga anda. Jika terdapat
uang telah meleleh dari kocek. pengeluaran bulanan yang
Gambaran yang dapat diperoleh MENDAPAT PERHATIAN fluktuatif, hitunglah rata-ratanya
misalnya beli bensin, uang parkir, tip, setiap bulan, masukkan angka
belanja mingguan, arisan, tagihan LAINNYA ADALAH rata-rata ini dalam buku, sediakan
cicilan motor, makan siang di tempat kolom untuk ralat jika ditemui
kerja, minum kopi bersama kawan,
PENGELUARAN TIDAK kesalahan hitung.
mentraktir teman, menonton, dan TERDUGA Pengeluaran rutin rumah tangga,
seterusnya. Lumayan besar bukan ! misalnya :
l Bahan bakar : minyak tanah,
CIPTAKAN RUMAH TANGGA BEBAS l Binatang peliharaan : gas, listrik, batere
HUTANG kandang, vaksinasi, l Makanan dan minuman :
Langkah 1 pemeliharaan beras, gula, teh, kopi, sirup,
Hitung uang masuk anda, bisa l Hadiah : uang kado kecap, bumbu, air minum dan
mingguan, dapat juga bulanan. perkawinan, ulang tahun, seterusnya
Hitunglah dalam bulan, termasuk kunjungi orang sakit, bantuan l Keperluan pribadi : bedak,
uang pemasukan di luar gaji dan kepada keluarga, uang pembersih muka,deodoran,
penghasilan dari pasangan anda. lebaran, tajilan buka puasa pasta gigi, sabun, shampo,
Atau jika anda berpenghasilan masjid, uang saku pulang parfum, gel rambut
mingguan, anda dapat menghitung keluarga yang berkunjung l Alat kebersihan : kain pel,
masukan bulanan sebagai 4,33 X l Kesehatan : pemeriksaan pembersih, sikat, sapu
uang mingguan, kalikan 52 minggu kesehatan, obat, alat kesehatan l Perawatan anak : baby sitter,
dan bagilah dalam 12 bulan, l Perlengkapan sekolah : buku, popok, susu, makanan bayi,
sehingga didapat uang bulanan. pakaian seragam, tas, jas vitamin
Angka 4,33 berasal dari hitungan hujan, payung, alat olah raga, l Asuransi : kesehatan
satu bulan, seringkali ada 4 atau 5 musik l Komunikasi : telepon , HP,
minggu. Tulislah angka ini dalam l Pakaian : menjahitkan Internet, TV kabel
Perencanaan Belanja Rumah Tangga seragam pengantin, beli l Hiburan : nonton, makan
sebagai “Total Masukan Bulanan.” seragam pengajian, pesta diluar, tenis, golf
Personal Finance
Compare free quotes from up to 4
lenders. Lower your monthly pay-
ments. Bad credit okay. No obliga-
tion. We make banks compete for
your business. Refinance with a
trusted and reputable lender.
www.quotescompete.com
KOTA WISATA
TAKENGON
ACEH TENGAH
Kabupaten Aceh Tengah dengan ibu kota Takengon, berlokasi di daerah pegunungan
dengan ketinggian 1.200 meter diatas permukaan laut dengan pemandangan alamnya yang
indah, suhu rata-rata 20 derajat Celcius.
D
anau Laut Tawar, sebuah danau TRANSPORTASI kota Takengon merupakan kota tempat
yang terbesar di Aceh bukan Semenjak perjanjian damai (MoU) berdomisili orang tua Bp. Safuadi,
saja memberikan tambahan antara pemerintah Indonesia dan GAM Kepala KPBC Sabang sehingga
keindahan alam di wilayah ini tetapi ditandatangani pada bulan Agustus informasi tempat pariwisata menjadi
memberikan tambahan potensi lain 2005, faktor keamanan secara semakin lengkap.
diantaranya potensi ikan. Di sektor keseluruhan di propinsi Nanggroe Aceh Untuk mendapatkan pengalaman
perkebunan, kopi adalah komoditi Darussalam sudah kondusif dan aman. menikmati wisata kota Takengon yang
kebanggaan Aceh Tengah. Terkenal Jalan darat menuju Takengon saat ini maksimal dan ditunjang dengan
dengan nama Kopi Gayo, jenis kopi setiap hari sudah ramai dilalui baik oleh rencana yang mau ikut ke Takengon
Arabica yang tumbuh subur di kendaraan angkutan umum baik bis sebanyak 26 pegawai Bea Cukai serta
kawasan dataran tinggi Gayo dengan maupun L 300 dan kendaraan pribadi, rencana bermalam dengan
ketinggian antara 1.200 - 1.600 m di bahkan transportasi udara dengan menggunakan tenda (kemping) selama
atas permukaan laut. pesawat kecil jenis SMAC sudah rutin 2 hari di Danau Laut Tawar, maka kami
Takengon oleh pemerintah dilakukan satu minggu sekali pada hari mencoba jauh-jauh hari merencanakan
Kabupaten Aceh Tengah sejak awal Rabu, penerbangan dari Medan jam secara baik pergi ke Takengon.
memang dirancang sebagai kota 07.00 WIB dan penerbangan dari Setelah persiapan selesai dilakukan
wisata, dengan diwujudkan pada Banda Aceh jam 10.00. dan setelah mendapatkan kepastian
motto Kota Takengon yaitu sebagai Dengan jarak tempuh 297 km dari yang ikut berjumlah 18 orang pegawai
Kota Wisata, hal ini dilatarbelakangi Banda Aceh dan 480 km dari Medan terdiri dari pegawai KPBC Sabang dan
potensi wisata Kabupaten Aceh serta 4 jam dari Meulaboh ke Takengon, KPBC Meulaboh, sedangkan pegawai
Tengah yang memiliki kurang lebih dan kondisi jalan yang baik serta dari Kanwil DJBC Banda Aceh, KPBC
20 obyek wisata yang dapat keadaan geografi yang masih alami Ismud, Ulee-Lheeu tidak jadi ikut
dinikmati disana, seperti Danau Laut dengan pemandangan alam yang karena ada keperluan, maka schedule
Tawar, Gua Loyang Koro, Loyang menarik membuat perjalanan menuju awal adalah membagi tim yang
Sekam, Loyang Datu, Tempat Takengon terasa menyenangkan. berangkat ke Takengon menjadi 2
Pacuan Kuda, Air Terjun, Pemandian bagian. Hal ini disebabkan antara
Air Panas Wih Sekam, hiking ke Atu PERJALANAN MENUJU TAKENGON. Sabang dan Meulaboh jaraknya jauh
Tingok dan Puncak Gunung Burni Keindahan panorama alam (wisata) (kurang lebih 16 jam ditempuh jalan
Telong, Monumen Radio, Taman Takengon membuat kami ingin darat) dan lebih efektif apabila
Buru, Singah Mata dan lain-lain. menikmatinya, apalagi ditunjang bahwa berangkat dari tempat masing-masing
SUNARYO, SE. MM
KASI PERBENDAHARAAN KPBC TIPE B BONTANG
G
aya berbicaranya yang tegas dan dur pulas sampai stasiun Jatinegara. Saya man. Meski kecewa dan berat hati, ia pun
caranya mengenakan baret kira kereta baru sampai di Stasiun bisa menerima keputusan itu.
seragam Bea dan Cukai, adalah ciri Kemayoran atau Senen, ternyata sudah Beberapa rekannya yang di-DO tidak
khas Sunaryo diantara rekan-rekan sampai Jatinegara, padahal saya harus sedikit mengalami stres berat bahkan ada
seprofesinya. Mulai dari berjalan sampai turun di Stasiun Kramat, Rawasari. Maka yang sampai hilang ingatan karena
berpakaian rapi ala tentara bisa terlihat sambil membawa dagangan saya jalan kecewa yang mendalam. Namun Sunaryo
bahwa Sunaryo, pernah mengenyam kaki menyusuri rel kereta api dari Stasiun sangat bersyukur karena iman kuat dan
pendidikan militer. Tak heran, semasa ia Jatinegara ke Pos Kramat Rawasari. Tiba pengalaman hidup sejak kecil yang
bertugas di Tanjung Balai Karimun (TBK), di rumah pukul 23.00 semua keluarga mengharuskannya mandiri dan tangguh
Sunaryo yang merupakan veteran Kawah menunggu dengan cemas dan was-was,” menjalani hidup, kejadian yang seperti
Candradimuka Bukit Tidar Magelang ini kenang Sunaryo. dialami teman-temannya tidak ia alami.
dijuluki rekan-rekannya sebagai ’Si Mayor Ia juga pernah mengalami razia karcis. “Maka itu, dengan iman jadi terkendali
Kopassus’. Kejadiannya di stasiun Tanjung Priok, karena kita memiliki filter sehingga terarah.
Namun begitu, meski sempat menge- kebetulan ia tidak punya karcis, akhirnya Dengan ilmu, paling tidak mempunyai
nyam pendidikan militer, sikap kurang langsung digiring oleh Polsus Kereta Api wawasan luas, baik cara berpikir maupun
terpuji atau melanggar kepatutan yang se- ke Stasiun Tanjung Priok. ”Saking takutnya untuk mengambil keputusan dan akan
mena-mena ia tinggalkan. Yang ada, si- saya kabur, dan pulang sambil membawa mempermudah segalanya. Dengan seni
kap disiplin dan kerapihan ala militer yang dagangan menyusuri rel kereta api dari semuanya akan menjadi indah, penuh
sampai kini ia terapkan dalam hidupnya. Tanjung Priok-Ancol-Rajawali-Kemayoran- warna dalam menjalani hidup ini, jadi tidak
Mengawali kisah hidupnya, Sunaryo Kramat Sentiong. Bisa dibayangkan jarak mudah stres,” begitu kiatnya.
anak kedua dari tiga bersaudara yang la- yang cukup jauh saya tempuh dengan DO dari AKABRI, Sunaryo lantas be-
hir di Pemalang, Jawa Tengah pada 1 Mei berjalan kaki.” kerja sebagai rekanan pengadaan peralat-
1957 ini merupakan anak dari pasangan Di bangku SMP, Sunaryo menyambi an laboratorium di wilayah Jalan Hayam
H. Abdullah dan Syarifah. Sunaryo pada berjualan koran sebelum berangkat Wuruk Jakarta. Kemudian tahun 1978 ada
tahun 1964 meninggalkan kampung hala- sekolah masuk siang pukul 12.00. Pulang pembukaan lowongan di Departemen Ke-
mannya karena diajak bibinya ke Jakarta, sekolah pukul 17.00 ia lanjutkan uangan (Depkeu), ia pun melamar untuk
setelah ibunya meninggal dan kemudian sambilannya dengan ikut menjadi kernet dapat bekerja di Depkeu, ketika itu lamar-
ayahnya menikah kembali. oplet jurusan Jatinegara – Kota/Beos dan an dikirim ke Kantor Departemen Tenaga
Saat meninggalkan Pemalang, pulang sampai di rumah pukul 21.00. Kerja Jakarta Pusat samping Taman
Sunaryo ketika itu masih duduk di kelas 2 Bakat seni juga mengalir dalam diri Ismail Marzuki. Menjalani testing awal ta-
SD. Di Jakarta seharusnya melanjutkan Sunaryo, sekitar tahun 1974 sampai 1975 hun 1979 di Senayan dan setelah dinyata-
kelas 2 SD, namun karena ia belum bisa semasa remaja, ia mulai menyenangi kan lulus test, Sunaryo ditempatkan di
berbahasa Indonesia secara lancar maka dunia seni peran, maka itu Sunaryo aktif Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan
dimasukkan ke kelas 1 SD. Setelah duduk di teater calon Bintang Grup Pos Film di Cukai (DJBC) akhir tahun 1979 ia dikirim
dibangku kelas 2 SD, Sunaryo diajarkan Gelanggang Remaja Planet Senen, Jakar- ke Pusdik Litbang Tel Perumtel Bandung,
berjualan berbagai macam makanan ja- ta Pusat dengan instrukturnya ketika itu tepatnya sejak Maret 1980 sampai
janan seperti combro, misro dan kue-kue Wim Umboh (sutradara) dan para artis, dengan Maret 1981 untuk dididik sebagai
untuk dijual keliling kampung di Jakarta. diantaranya Hadi Syam Tahak, Hendra Telegrafis Radio (Markonis).
Berangkat berjualan pukul 5.30 sam- Cipta, Ratno Timur, Sophan Sophian, Juli 1981, Sunaryo, menginjakkan
pai 7.00 dilakoninya, setelah itu berangkat Kusno Sujarwadi dan lain-lain. Namun itu kaki di pulau Karimun Kepulauan Riau.
sekolah. Pulang sekolah pukul 12.00 dianggapnya hanya mencari pengalaman Pertama kali menginjakkan kaki di Tanjung
siang, lalu pukul 14.00 sampai 17.00 ber- saja meski beberapa peran figuran pernah Balai Karimun, ketika itu terasa agak
jualan keliling lagi sampai ke Jatinegara ia lakoni dalam beberapa film. aneh dan unik kesannya tentang pulau ini,
hingga Tanjung Priok di atas kereta api sebab di tingkat kecamatan terdapat
Gujes ( sebutan untuk kereta api berba- VETERAN KAWAH CANDRADIMUKA Kantor Wilayah DJBC dan transportasi bis
han bakar batu bara,). Terkadang jika sore BUKIT TIDAR MAGELANG bentuknya unik dan supirnya warga
hari menjelang magrib sudah sampai Setamat dari SLTA tahun 1976, Sunar- Tionghoa. Amoy (gadis-gadis Tionghoa) di
rumah dan mandi, Sunaryo sudah ada di yo melanjutkan ke AKABRI Darat di Mage- sana memikul air untuk dijual, ada juga
mushola untuk mengumandangkan suara lang. Ia merasakan yang namanya di- yang menjadi pramuwisma (pembantu
adzan magrib untuk berjamaah sholat gojlok di Kawah Candradimuka Bukit Tidar rumah tangga), beda dengan di Jakarta
magrib dan kemudian mengaji sampai Magelang. Namun baru setahun di Bukit yang berpenampilan perlente.
selesai Isya. Tidar ia dinyatakan Drop Out (DO). Saat Awal 1982, Sunaryo mendapat tugas
Ada pengalaman yang sampai seka- itu Gubernur AKABRI Darat adalah May- BKO GUSKAMLA (Gugus Keamanan
rang tidak ia lupakan. ”Mungkin karena jen Wiyogo Atmodarminto dan Komandan Laut) di Belawan. Saat itu ia membawa
kelelahan, sekitar pukul 20.00 saya terti- Jenderal AKABRI Letjen Susilo Soedar- rombongan Pangdam Bukit Barisan dari
BERSAMA KAKANWIL X DJBC BALIKPAPAN, Drs. Faried Syibli Barchia, BERSIAP untuk patroli laut. Sedang mengambil senjata berat dan ringan
MA, usai pelantikan/ pengambilan sumpah PNS KPBC Bontang, Juni di gudang senjata KPBC TBK (tahun 1994, saat Sunaryo menjadi
2006 (Sunaryo, baris depan no.4 dari kanan). Komandan patroli).
TENTANG
PENETAPAN TARIF CUKAI
ETIL ALKOHOL ATAU ETANOL
MENTERI KEUANGAN,
Menimbang :
a. bahwa berdasarkan Pasal 5 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang
Cukai, Menteri Keuangan diberi kewenangan untuk mengatur besarnya tarif
cukai untuk setiap jenis Barang Kena Cukai;
b. bahwa besaran tarif cukai spesifik Etil Alkohol atau Etanol yang berlaku dinilai
sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan harga yang terjadi;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan
huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Penetapan
Tarif Cukai Etil Alkohol atau Etanol;
Mengingat :
1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 1612);
2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cukai (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 1613);
3. Keputusan Presiden Nomor 20/P Tahun 2005;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG PENETAPAN TARIF CUKAI ETIL
ALKOHOL ATAU ETANOL.
Pasal 1
Tarif cukai sebagai dasar perhitungan besarnya pungutan cukai atas Etil Alkohol
atau Etanol yang dibuat di dalam negeri atau yang diimpor ditetapkan berdasarkan
sistem tarif cukai spesifik sebesar Rp 10.000,00 (sepuluh ribu rupiah) per liter.
Pasal 2
Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pemungutan cukai Etil Alkohol atau
Etanol diatur dengan Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai.
BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 386 JANUARI 2007
1
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
Pasal 3
Pada saat Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku, Keputusan Menteri
Keuangan Republik Indonesia Nomor 230/KMK.05/1996 tentang Penetapan Tarif
Cukai Etil Alkohol Atau Etanol dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 4
Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku pada tanggal 1 November 2006.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Peraturan
Menteri Keuangan ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik
Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 13 Oktober 2006
MENTERI KEUANGAN
ttd
TENTANG
PENETAPAN TARIF CUKAI
MINUMAN DAN KONSENTRAT
YANG MENGANDUNG ETIL ALKOHOL
MENTERI KEUANGAN,
Menimbang :
a. bahwa berdasarkan Pasal 5 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang
Cukai, Menteri Keuangan diberi kewenangan untuk mengatur besarnya tarif
cukai untuk setiap jenis Barang Kena Cukai;
b. bahwa tarif cukai spesifik Minuman dan Konsentrat Yang Mengandung Alkohol
yang berlaku dinilai kurang efektif untuk membatasi konsumsi kedua jenis
Barang Kena Cukai tersebut;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan
tentang Penetapan Tarif Cukai Minuman dan Konsentrat Yang Mengandung
Etil Alkohol;
Mengingat :
1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 1612);
2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cukai (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 1613);
3. Keputusan Presiden Nomor 20/P Tahun 2005;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG PENETAPAN TARIF CUKAI
MINUMAN DAN KONSENTRAT YANG MENGANDUNG ETIL ALKOHOL.
Pasal 1
Tarif cukai sebagai dasar perhitungan besarnya pungutan cukai atas
Minuman dan Konsentrat Yang Mengandung Etil Alkohol ditetapkan berdasarkan
sistem tarif cukai spesifik sebesar sebagaimana dimaksud dalam Lampiran
Peraturan Menteri Keuangan ini.
BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 386 JANUARI 2007
3
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
Pasal 2
Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pemungutan cukai Minuman dan
Konsentrat Yang Mengandung Etil Alkohol diatur dengan Peraturan Direktur
Jenderal Bea dan Cukai.
Pasal 3
Pada saat Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku, Keputusan Menteri
Keuangan Republik Indonesia Nomor 546/KMK.05/2000 tentang Penetapan
Tarif Cukai Minuman Mengandung Etil Alkohol Dan Konsentrat Yang
Mengandung Etil Alkohol sebagaimana diubah terakhir dengan Keputusan
Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 125/KMK.04/2002 dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 4
Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku pada tanggal 1 November 2006.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Peraturan
Menteri Keuangan ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik
Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 13 Oktober 2006
MENTERI KEUANGAN
ttd
MENTERI KEUANGAN
ttd
TENTANG
PEMBERITAHUAN
HARGA JUAL ECERAN
MINUMAN MENGANDUNG
ETIL ALKOHOL
Mengingat :
1. Undang-undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 1612);
2. Undang-undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cukai (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 1612);
3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor P-90/PMK.04/2006 tentang Penetapan
Tarif Cukai Minuman Dan Konsentrat Yang Mengandung Etil Alkohol;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI TENTANG
PEMBERITAHUAN HARGA JUAL ECERAN MINUMAN MENGANDUNG
ETIL ALKOHOL.
Pasal 1
Dalam Peraturan Direktur Jenderal ini yang dimaksud dengan :
1. Kalkulasi Harga Jual Eceran adalah semua komponen yang meliputi :
a. untuk Minuman Mengandung Etil Alkohol produksi dalam negeri :
seluruh biaya yang diminta atau seharusnya diminta oleh penjual
karena penyerahan Barang Kena Cukai (Harga Pokok, keuntungan
pengusaha, Cukai, PPN, PPnBM, keuntungan penyalur dan pengecer).
Pasal 2
Pengusaha Pabrik atau Importir minuman mengandung etil alkohol wajib
memberitahukan Harga Jual Eceran dari minuman mengandung etil alkohol yang
diproduksi atau diimpor untuk setiap jenis dan merk minuman mengandung etil
alkohol kepada Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai yang mengawasi,
dengan tembusan kepada Direktur Cukai dan Kepala Kantor Wilayah.
Pasal 3
(1) Pengusaha Pabrik atau Importir minuman mengandung etil alkohol mengajukan
Pemberitahuan Harga Jual Eceran Minuman Mengandung Etil Alkohol dengan
menggunakan formulir CK-18 disertai dengan surat pengantar sebagaimana
dimaksud dalam Lampiran I dan II Peraturan Direktur Jenderal ini.
(2) Pemberitahuan Harga Jual Eceran sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilampiri dengan:
a. kalkulasi Harga Jual Eceran untuk masing-masing jenis dan merek sesuai
dengan format sebagaimana dimaksud dalam Lampiran III dan IV
Peraturan Direktur Jenderal ini.
b. label untuk masing-masing jenis dan merek minuman mengandung etil
alkohol sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan yang
berlaku;
c. contoh barang, kecuali untuk produk yang pernah diajukan;
Pasal 4
Dalam hal terdapat keragu-raguan atas kadar etil alkohol dalam minuman
mengandung etil alkohol yang diberitahukan, Direktur Cukai atau Kepala Kantor
Pelayanan dapat melakukan pengujian laboratorium atas biaya pengusaha pabrik
atau importir yang bersangkutan.
Pasal 5
Untuk keperluan pengawasan, Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai wajib
mencatat/membukukan Harga Jual Eceran yang diberitahukan dalam Buku
Pengawasan khusus untuk itu dalam bentuk lajur sesuai format Lampiran V
Peraturan Direktur Jenderal ini.
BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 386 JANUARI 2007
7
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
Pasal 6
Kepala Kantor Pelayanan wajib membuat laporan triwulan monitoring Harga Jual
Eceran minuman mengandung etil alkohol kepada Direktur Cukai dengan
tembusan Kepala Kantor Wilayah dengan menggunakan format sebagaimana
dimaksud dalam Lampiran VI Peraturan Direktur Jenderal ini.
Pasal 7
Pada saat Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku, Keputusan Direktur
Jenderal Bea dan Cukai Nomor KEP-01/BC/2001 tentang Pemberitahuan Harga
Jual Eceran Minuman Mengandung Etil Alkohol dan peraturan pelaksanaan lainnya
yang bertentangan dengan Peraturan Direktur Jenderal ini dicabut dan dinyatakan
tidak berlaku.
Pasal 8
Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal 1 Nopember 2006.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Peraturan
Direktur Jenderal ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik In-
donesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 20 Oktober 2006
DIREKTUR JENDERAL
Ttd,-
ANWAR SUPRIJADI
NIP 120050332
CK-18
Nomor : Lembar : Asli/Kedua/Ketiga/Keempat
Tanggal :
No. Merek Negara Kadar Kemasan Isi Harga Harga Jual Tarif
Dagang Asal*) Etil (ml) Jual Eceran Cukai
Alkohol Eceran perLiter Per liter
(%) (Rp.) (Rp.) (Rp)
Demikian Pemberitahuan ini kami buat dengan sebenarnya dan apabila di kemudian
hari ternyata pemberitahuan ini tidak benar, kami bersedia dituntut dan dikenai
sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
......................., tanggal .....................
Pengusaha
Lembar asli untuk Kepala Kantor Pelayanan
Lembar Kedua untuk Pengusaha Pabrik/Importir
Lembar Ketiga untuk Kepala Kantor Wilayah DJBC
Lembar Keempat untuk Direktur Cukai
Ttd,-
ANWAR SUPRIJADI
NIP 120050332
BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 386 JANUARI 2007
9
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
Lampiran II
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI
NOMOR P-17/BC/2006 TENTANG PEMBERITAHUAN
HARGA JUAL ECERAN MINUMAN MENGANDUNG ETIL ALKOHOL
Kepada Yth.
Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai ……........…………
di
……….......…………
SURAT PENGANTAR
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama :
Pekerjaan :
Alamat :
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama ……………................……………………
berkedudukan di …………............... pemegang NPPBKC Nomor: ………….......……..
dengan ini mengajukan Pemberitahuan Harga Jual Eceran minuman mengandung
etil alkohol produksi dalam negeri / asal impor*)
sebagaimana tersebut pada CK -18 terlampir.
Dibuat di……………………………….
Pada tanggal …………………………
Pengusaha Pabrik/Importir,
…………………..
Tembusan :
1. Direktur Cukai;
2. Kepala Kantor Wilayah.
Ttd,-
ANWAR SUPRIJADI
NIP 120050332
(tempat), (tanggal)
PENGUSAHA,
(nama)
DIREKTUR JENDERAL,
Ttd,-
ANWAR SUPRIJADI
NIP 120050332
BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 386 JANUARI 2007
11
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
Lampiran IV
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI
NOMOR P-17/BC/2006 TENTANG PEMBERITAHUAN
HARGA JUAL ECERAN MINUMAN MENGANDUNG ETIL ALKOHOL
(tempat), (tanggal)
PENGUSAHA,
(nama)
DIREKTUR JENDERAL,
Ttd,-
ANWAR SUPRIJADI
NIP 120050332
KEMASAN LITER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
K E P U T U S A N
*) khusus impor
**) Diisi tanggal pemberitahuan HJE, dll
DIREKTUR JENDERAL,
Ttd,-
ANWAR SUPRIJADI
NIP 120050332
Lampiran VI
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI
NOMOR P-17/BC/2006 TENTANG PEMBERITAHUAN HARGA
K E T E T A P A N
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
K E P U T U S A N
14
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
catatan :