Professional Documents
Culture Documents
Pengawasan
& Pelayanan
BARANG PENUMPANG
& BARANG KIRIMAN
PROFIL WAWANCARA
MENUNGGU IMPLEMENTASI
SUKARNO
“LAKUKAN SETIAP TUGAS
DENGAN BAIK”
HERU SANTOSO
“IDEALNYA DJBC HARUS MEMPUNYAI
X-RAY YANG CUKUP”
DARI REDAKSI
INDONESIA
IZIN DEPPEN: NO. 1331/SK/DIRJEN-G/SIT/72
TANGGAL, 20 JUNI 1972 ISSN.0216-2483
B
PELINDUNG
Direktur Jenderal Bea dan Cukai:
ulan Juli lalu ada dua peristiwa yang punya arti penting buat Drs. Anwar Suprijadi, MSc
PENASEHAT
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC). Yang pertama Direktur Penerimaan & Peraturan
Kepabeanan dan Cukai:
diluncurkannya Kantor Pelayanan Utama (KPU) di Tanjung Priok Drs. Hanafi Usman
Direktur Teknis Kepabeanan
pada 2 Juli. Dan yang kedua, disetujuinya RUU Cukai oleh DPR Drs. Teguh Indrayana, MA
Direktur Fasilitas Kepabeanan
RI untuk disahkan menjadi undang-undang dalam rapat paripur- Drs. Kusdirman Iskandar
Direktur Cukai
na pada 20 Juli. Bagaimana KPU berjalan dalam dua-tiga bulan ke Drs. Frans Rupang
Direktur Penindakan & Penyidikan
depan, serta bagaimana proses penetapan UU Cukai yang baru, masing- Heru Santoso, SH
masing akan redaksi bahas lebih dalam pada rubrik laporan utama edisi Direktur Audit
Drs. Thomas Sugijata, Ak. MM
mendatang sambil kami mengumpulkan bahan-bahan penulisan. Direktur Kepabeanan Internasional
Drs. M. Wahyu Purnomo, MSc
Dua bulan berturut-turut, laporan utama WBC membahas mengenai Direktur Informasi Kepabeanan & Cukai
Dr. Heri Kristiono, SH, MA
pengawasan oleh DJBC. Pada edisi Juli, redaksi menulis mengenai pokok- Kepala Pusat Pendidikan dan
Pelatihan Bea dan Cukai
pokok peningkatan pengawasan dalam undang-undang pabean yang baru, Drs. Endang Tata
Inspektur Bea dan Cukai
UU No.17/2006, sementara pada edisi Agustus ini kami membahas soal Edy Setyo
pengawasan terhadap barang penumpang dan barang kiriman. Tenaga Pengkaji Bidang Pelayanan &
Penerimaan KC
Salah satu alasan redaksi mengangkat masalah pengawasan terhadap Drs. Bambang Prasodjo
Tenaga Pengkaji Bidang Pengawasan &
barang bawaan penumpang baik di bandara maupun pelabuhan laut Penegakan Hukum KC
Drs. Erlangga Mantik, MA
internasional adalah upaya untuk membantu menyosialisasikan Tenaga Pengkaji Bidang Pengembangan
Kapasitas & Kinerja Organisasi KC
keberadaan customs declaration (CD). Dokumen pabean ini dimaksudkan Drs. Joko Wiyono
agar para penumpang yang datang dari luar negeri melaporkan dengan KETUA DEWAN PENGARAH
Sekretaris Direktorat Jenderal
benar jumlah dan jenis barang bawaannya yang terkait dengan peraturan. Bea dan Cukai:
Yang terjadi di lapangan, cukup banyak masyarakat yang tidak tahu apa Dr. Kamil Sjoeib, MA
WAKIL KETUA DEWAN PENGARAH/
maksud dari CD tersebut, atau, pura-pura tidak tahu apa fungsi CD dengan PENANGGUNG JAWAB
Kepala Bagian Umum:
maksud menyembunyikan barang yang dibawanya. Sonny Subagyo, S.Sos
DEWAN PENGARAH
WBC edisi Maret, April dan Mei 2007 memuat berita tegahan KPBC Drs. Nofrial, M.A.,
Drs. Patarai Pabottinggi,
Soekarno-Hatta terhadap barang-barang bawaan penumpang yang tidak Dra. Cantyastuti Rahayu,
Ariohadi, SH, MA.
dilaporkan maupun yang dilaporkan dengan tidak benar. Barang-barang Marisi Zainuddin Sihotang, SH.,M.M.
Drs. Martediansyah M.P.M,
tersebut diantaranya laptop, HP, sepatu, tas, DVD, majalah porno, obat- J. Didit Krisnady, SH
obatan, senjata, hingga perhiasan berupa emas dan berlian. Yang menarik, Ir. Sucipto, M.M, Ir. Azis Syamsu Arifin,
Muhammad Zein, SH, MA.
dalam beberapa bulan belakangan ini, perhiasan menjadi produk yang PEMIMPIN REDAKSI
Lucky R. Tangkulung
kerap dibawa secara ilegal. Sebuah tayangan berita di satu televisi swasta REDAKTUR
Aris Suryantini,
pada pertengahan bulan Juli lalu mengulas secara khusus mengenai Supriyadi Widjaya,
Ifah Margaretta Siahaan,
maraknya pemasukan barang-barang perhiasan melalui bandara Zulfril Adha Putra
FOTOGRAFER
Soekarno-Hatta. Jadi kalau ada yang menawarkan kepada pembaca Andy Tria Saputra
perhiasan dalam bentuk anting, gelang, kalung yang bertahtakan emas KORESPONDEN DAERAH
` Bambang Wicaksono (Surabaya)
dan berlian dengan harga miring, mungkin perlu hati-hati, jangan-jangan Ian Hermawan (Pontianak)
KOORDINATOR PRACETAK
perhiasan tersebut masuk ke Indonesia dengan tidak benar. Asbial Nurdin
SEKRETARIS REDAKSI
Redaksi menyampaikan terima kasih atas undangan dan sambutan Kitty Hutabarat
PIMPINAN USAHA/IKLAN
selama liputan WBC di KPBC Palembang, KPBC Kudus dan PT Pura pada Piter Pasaribu
TATA USAHA
akhir bulan Juli. Kunjungan di dua tempat terakhir dilakukan bersama- Mira Puspita Dewi S.Pt., M.S.M.,
Untung Sugiarto
sama dengan sekitar 40-an wartawan desk ekonomi dan keuangan yang IKLAN
dikoordinir Humas Departemen Keuangan. Wirda Renata Pardede
SIRKULASI
Sebagai penutup, selayaknya di bulan Agustus ini kita ucapkan H. Hasyim, Amung Suryana
BAGIAN UMUM
dirgahayu Republik Indonesia yang ke-62 tahun. Sekalipun beberapa Rony Wijaya
PERCETAKAN
peristiwa terdekat seperti Candi Borobudur yang tidak lagi dianggap tujuh PT. BDL Jakarta
keajaiban dunia, timnas sepakbola gagal di Piala Asia, serta Uni Eropa ALAMAT REDAKSI/TATA USAHA
Kantor Pusat Direktorat Jenderal
melarang maskapai penerbangan Indonesia masuk ke wilayahnya, Bea dan Cukai,
Jl. Jenderal A. Yani (By Pass) Jakarta Timur
menyiratkan sepertinya negara ini ‘bukan apa-apa’, bagaimanapun juga, Telp. (021) 47865608, 47860504,
Indonesia adalah negara kita yang kita cintai. 4890308 Psw. 154 - Fax. (021) 4892353
E-Mail : - wbc@cbn.net.id
Right is right, wrong is wrong, this is my country, INDONESIA. - majalah_wbc@yahoo.com
REKENING GIRO WARTA BEA CUKAI
BANK BNI CABANG JATINEGARA JAKARTA
Nomor Rekening : 8910841
Lucky R. Tangkulung Pengganti Ongkos Cetak Rp. 10.000,-
1 DARI REDAKSI
3 SURAT PEMBACA
5-19 4
24
KARIKATUR
KOPERASI
Laporan Utama - Hari Ulang Tahun Koperasi
Masih adanya penumpang dari luar da- Ke-60
erah pabean yang tidak memberitahu- - Meningkatkan Partisipasi
kan barang bawaannya melalui Cus- Anggota : Tantangan Koperasi
toms Declaration (CD), begitu juga ke-
beratan atas bea masuk yang ditentu- Pegawai Negeri
kan, menunjukkan bahwa masyarakat 44 SIAPA MENGAPA
umum masih banyak yang belum pa- - Rosira Ren
ham akan ketentuan ini. Laporan uta- - Baco. M
ma kali ini akan mengupas mengenai
hal yang terkait masalah tersebut. - Edward
46 CUKAI
- Disain baru Pita Cukai 2007
48 INFO PEGAWAI
76-79 - Reformasi Birokrasi di
Departemen Keuangan Mulai
Profil Disosialisasikan
Berbekal uang dari hasil - Peluncuran Kantor Pelayanan
penjualan jam Utama Bea dan Cukai Tanjung
tangannya, pergilah ia ke Priok
Jakarta untuk mengadu
nasib. Di kota inilah kisah - Pegawai Pensiun Per-1 Agustus
suka duka hidup 2007
merantau dimulai, hingga 54 SEPUTAR BEACUKAI
akhirnya nasib baik 57 PENGAWASAN
berpihak pada Sukarno
dengan menjadi seorang KPU Bea dan Cukai Tanjung Priok
PNS di DJBC. Tegah Eksportasi Rotan dan kayu
58 PUSDIKLAT
DJBC dan Pusdiklat BC Bentuk
28-36
Tim Pengkaji Pola Pendidikan dan
Pelatihan Pegawai
60 KEPABEANAN
Daerah ke Daerah Sosialisasi Aturan baru
Menampilkan keberhasilan Penyelenggaraan KB dan TPS
KPBC Dumai menggagalkan 62 OPINI
upaya penyelundupan kayu
balak. Keberhasilan KPBC - Manajemen Risiko dan Intelejen
Palembang menegah - Sanksi Hukum Terhadap PFPD
ballpressed dan pesawat yang Salah Dalam Menghitung
handphone. Disamping itu Bea Masuk/Keluar (Tinjauan
juga rubrik daerah juga diisi Yuridis Pasal 113B)
dengan berita kerjasama
penanganan penyelundupan 67 KOLOM
Malaysia-Indonesia. Sisi Unik Bola dan bea Cukai
69 PERISTIWA
Inkado Korda Jabar
37-43
Pertahankan Gelar Juara Umum
Pada Kejurwil III Wilayah barat
70 RENUNGAN ROHANI
Selak
Umat Islam dan Perjuangan
Kisah kali ini adalah Kemerdekaan
pengalaman menyelam
anggota Customs Diving 72 RUANG KESEHATAN
Club dan beberapa kru Mangatasi Bintik Kecoklatan
televisi Trans 7 dan Bekas jerawat
stasiun televisi lokal di 73 APA KATA MEREKA
Tarakan (Tarakan TV) - Nabila Marsya Nada
untuk melihat keindahan
alam bawah laut Derawan, - Misye Arsita
Sangalaki dan Kakaban. 74 RUANG INTERAKSI
Liburan
DANA KESEJAHTERAAN
PEGAWAI DJBC (I)
Sehubungan dengan Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor KEP-61/BC/1996
tanggal 11 September 1996 tentang Pengelolaan dan Penggunaan Dana Kesejahteraan
Pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, kami sampaikan hal-hal sebagai berikat :
1. Pada Lampiran XXIV menyatakan jenis dan besarnya bantuan dari Dana Kesejahteraan
Pegawai, dengan nilai nominal/rupiah.
2. Mengingat perkembangan situasi saat ini, kami rasa sudah tidak sesuai lagi mengenai
besarnya masing-masing jenis bantuan tersebut, terutama bila dikaitkan dengan
pemotongan Tunjangan Khusus yang menggunakan persentasi (2%), yang meskipun
ketentuannya dibuat tahun 1996, tetap bisa mengikuti perkembangan jaman.
Memperhatikan butir 1 dan 2 diatas, kami berharap agar Keputusan Direktur Jenderal
Bea dan Cukai No. 61/BC/1996 ditinjau kembali, terutama pada Lampiran XXIV-nya.
Demikian kami sampaikan, atas perhatian Bapak Direktur Jenderal serta dimuatnya surat ini
pada WBC kami ucapkan terima kasih.
Hormat kami,
SUTADIR
NIP 060040364
DANA KESEJAHTERAAN
PEGAWAI DJBC (II)
Melihat besarnya bantuan dari Dana Kesejahteraan Pegawai DJBC sesuai lampiran
Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai nomor : KEP-61/BC/1996, menurut pendapat
saya kiranya dapat dilakukan perubahan atas besarnya dana yang diberikan dari setiap jenis
bantuan. Hal ini mengingat :
1. Bahwa besarnya dana bantuan tersebut sudah tidak sesuai lagi dengan kondisi ekonomi
dan perkembangan harga saat ini, dimana keputusan tersebut ditetapkan saat krisis
moneter belum terjadi;
2. Potongan DKP sejumlah 2% yang setiap bulannya diambil dari Tunjangan Khusus
Pembinaan Keuangan Negara (TKPKN) otomatis menyesuaikan jika adanya perubahan
besarnya TKPKN. Dalam kurun waktu 1996 sampai dengan sekarang, besarnya TKPKN
telah mengalami kenaikan beberapa kali, sehingga menurut hemat saya besarnya dana
bantuan DKP harus disesuaikan dengan kenaikan besarnya TKPKN dimaksud.
Hormat saya,
DJOKO YUWONO
NIP 060057964
D
irektorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) memiliki dan Telekomunikasi (Ditjen Postel) yang dituangkan ke dalam
tiga tugas yang harus diemban, yaitu community surat keputusan bersama (SKB) dan surat edaran bersama
protector, revenue collector, dan trade facilitator. (SEB) nomor SE-20/BC/2000 dan SE-35/Dirutpos/2000 ten-
Sebagai community protector, DJBC dituntut untuk tang tatacara penyelesaian barang impor atau barang ekspor
dapat mencegah masuknya barang-barang yang yang dikirim melalui pos dengan menggunakan layanan logis-
dapat merugikan maupun membahayakan negara, baik yang tik dan komunikasi.
dikirim melalui kargo maupun yang dibawa oleh penumpang Lalu bagaimana kebijakan-kebijakan tersebut dapat
pesawat dan kapal laut dari luar negeri. mengantisipasi pemasukan barang ilegal yang dibawa oleh
Sebagai revenue collector, DJBC dituntut untuk dapat penumpang dari luar negeri dan kiriman barang melalui
menghimpun penerimaan negara dari beban bea masuk perusahaan jasa titipan (PJT). Lalu, bagaimana sebenarnya
yang telah ditentukan pada barang-barang baik yang dikirim SE bersama DJBC dengan Ditjen Postel dapat mengakomo-
maupun yang dibawa dari luar negeri. Sedangkan sebagai dir kepentingan pengirim barang, sudah efektifkah kebijakan
trade facilitator, DJBC diharuskan untuk dapat memfasilitasi tersebut hingga kini?
industri dalam negeri untuk dapat bersaing dan Dari kebijakan yang dikeluarkan oleh DJBC maupun SE
mempermudahkan dalam proses ekspor impornya. bersama antara DJBC dan Ditjen Postel, sebenarnya selu-
Terkait dengan tugas sebagai community protector dan ruhnya sudah cukup mengakomodir bahkan sudah disesuai-
revenue collector, DJBC yang juga merupakan penjaga pintu kan dengan perkembangan bisnis pengiriman barang saat
gerbang negara, telah berupaya dengan semaksimal ini. Sebagai contoh, untuk barang bawaan penumpang dari
mungkin melalui berbagai kebijakan yang dikeluarkan yang luar negeri, pada Kep-78/BC/1997 telah diatur dengan sangat
diharapkan dapat menekan seminimal mungkin upaya jelas pada Bab I pasal 1 ayat 4 yang berbunyi,”Barang
pemasukan barang ilegal ke dalam negeri dan berusaha penumpang adalah barang impor milik penumpang yang tiba
semaksimal mungkin memberikan penerimaan negara dari bersama penumpang, sebelum atau setelah kedatangan pe-
barang-barang yang dikenakan bea masuk. numpang bersangkutan, yang dapat berupa : a. Barang
keperluan diri dan sisa bekal penumpang yaitu barang baik
DASAR HUKUM PENGAWASAN BARANG PENUMPANG dalam keadaan baru atau bekas pakai yang wajar diperlukan
Kebijakan yang telah dikeluarkan untuk pengawasan ba- selama dalam perjalanannya. b. Barang bawaan penumpang
rang bawaan penumpang, awak sarana pengangkut, pelintas yaitu barang yang bukan merupakan barang keperluan diri
batas, dan kiriman melalui jasa titipan dan kiriman pos telah dan sisa bekal penumpang”.
diakomodir melalui Keputusan Menteri Keuangan Nomor: Selain di pasal 1 ayat 4, untuk barang penumpang juga
490/KMK.05/1996 tentang tatalaksana impor barang penum- dijelaskan pada pasal 2 ayat 1 hingga 5, yang menerangkan
pang, awak sarana pengangkut, pelintas batas, kiriman pos, tentang ketentuan barang bawaan penumpang dan awak
dan kiriman melalui perusahaan jasa titipan, serta Keputusan sarana pengangkut, wajib memberitahukannya melalui Cus-
Direktur Jenderal bea dan cukai nomor: Kep-78/BC/1997, toms Declaration (CD). Dengan CD ini maka barang bawaan
yang telah diubah menjadi Keputusan Direktur Jenderal Bea penumpang dan awak sarana pengangkut dapat dikategori-
dan Cukai Nomo: Kep-83/BC/2002 yang mana secara detail kan masuk ke dalam jalur hijau dan merah oleh pejabat bea
dijelaskan mengenai mekanisme dan tatacara barang, nilai cukai yang menerima CD, yang selengkapnya diatur pada pa-
maupun berat yang dapat dibawa maupun dikirim. sal 3 ayat 1 hingga 4.
Sementara itu untuk kiriman barang melalui kantor pos, Sementara itu untuk ketentuan nilai barang yang boleh
DJBC juga telah bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Pos dibawa oleh penumpang dan awak sarana pengangkut, juga
Bisa Jadi
dan berat pada pengiriman melalui kantor pos hingga kini
masih tetap mengacu pada Kep-78/BC/1997 tepatnya
pada Bab V yang mekanisme pelaksanaannya juga
mengacu pada SE 20/BC/2000 dan SE 35/Dirutpos/2000,
Trend,
juga SE 21/BC/2000 dan SE 36/Dirutpos/2000.
Dengan adanya SE bersama ini, maka segala bentuk
dokumen atau model-model yang dipergunakan dalam
tata cara penyelesaian barang impor atau barang ekspor
Bisa Karena
yang dikirim melalui kantor pos, dengan nilai FOB dan
berat yang telah ditentukan, maka dokumennya mengikuti
ketentuan yang telah dibuat oleh pihak kantor pos.
Tidak Tahu
Sementara itu untuk barang yang nilai FOB dan beratnya
melebihi ketentuan Kep-78/BC/1997, dokumennya tetap
menggunakan dokumen pabean seperti biasa.
Dengan kebijakan atau landasan hukum akan
pengawasan barang bawaan penumpang, PJT dan kiriman
melalui kantor pos, khususnya yang tertuang dalam Kep-78/
BC/1997, P-05/BC/2006 dan SEB DJBC dan Ditjen Postel,
jelas terlihat barang-barang yang akan masuk ke dalam
Dari peraturan yang ada, jelas disebutkan
daerah pabean Indonesia sangat diatur dengan selektif ketentuan nilai barang yang boleh dibawa oleh
namun tetap memperhatikan berbagai kepentingan. Namun penumpang asal luar negeri menuju Indonesia
kenyataan kini, khususnya untuk barang bawaan penumpang ada batasannya. Namun dari sekian banyak
dan kiriman melalui pos, masih banyak masyarakat yang penumpang, ada yang masih awam akan
kurang paham bahkan awam akan segala peraturan tersebut.
Salah satu kurang pahamnya masyarakat akan pera- ketentuan bahkan tidak mengerti apa saja yang
turan barang bawaan penumpang, terkadang ada yang harus dilakukan ketika mereka membawa
tidak menyebutkan barang bawaannya pada CD, sementa- barang yang nilainya lebih dari yang ditentukan.
ra untuk kiriman melalui pos, masih banyak masyarakat
S
yang komplain karena harus dikenakan bea masuk, kare-
na mereka merasa telah membayar ongkos kirim yang udah menjadi tradisi jika kita bepergian keluar nege-
cukup mahal. Maka sudah sepatutnya DJBC lebih pro ak- ri, biasanya ada banyak barang-barang souvenir
tif lagi dalam memberikan sosialisasi kepada masyarakat yang akan dibawa. Namun sadarkah kita jika semua
umum, baik melalui media maupun dengan sarana lainnya. barang yang kita bawa tersebut akan dihitung
Memang sifat peraturan adalah mengikat, dengan nilainya pabeannya. Kondisi dan kenyataan seperti
dikeluarkannya peraturan maka masyarakat diangap telah ini adalah keadaan sehari-hari yang harus dihadapi oleh
tahu. Namun semua itu masih perlu sosialisasi yang petugas bea cukai di pintu-pintu gerbang kedatangan luar
intensif hingga masyarakat dapat benar-benar negeri baik yang di bandara internasional, maupun di pelabu-
memahaminya. Jika masyarakat telah paham, tentunya han laut internasional, yang diharuskan mengetahui berapa
tidak akan ada lagi ditemukan penumpang pesawat atau nilai barang yang dibawa oleh penumpang tersebut.
kapal laut dari luar negeri yang membawa barang Menurut ketentuan yang tercantum pada Keputusan Me-
melebihi FOB karena tidak tahu, dan tidak ada lagi nteri Keuangan nomor: 490/KMK.05/1996 tentang tatalaksa-
masyarakat yang komplien dengan pengenaan bea na impor barang penumpang, awak sarana pengangkut,
masuk terhadap barang kirimannya. adi pelintas batas, kiriman pos, dan kiriman melalui perusahaan
WBC/ATS jasa titipan, tepatnya pada Bab I pasal II, dan Keputusan
Direktur Jenderal Bea dan Cukai nomor: Kep-78/BC/1997
tentang petunjuk pelaksanaan penyelesaian barang penum-
pang, awak sarana pengangkut, pelintas batas, kiriman
melalui jasa titipan, dan kiriman pos, tepatnya pada Bab II
pasal 4, nilai barang yang boleh dibawa oleh satu orang pe-
numpang adalah tidak melebihi freight on board (FOB) USD
250 atau FOB USD 1.000 untuk setiap keluarga.
PELABUHAN PENUMPANG INTERNASIONAL. Pengunaan CD pada pelabuhan penumpang internasional di daerah masih kurang efektif ketimbang
bandara internasional.
masuk kedalam daerah pabean suatu negara tertentu dalam kategori barang komersial, maka ketentuannya sesuai de-
rangka memenuhi kewajiban pabeannya sesuai peraturan ngan nilai FOB yang ada, namun jika barang tersebut masuk
perundang-undangan yang berlaku di negara yang dalam larangan pembatasan, maka kita tidak akan melihat
didatanginya, dengan memberitahukan/menulis didalam CD, FOB barang tersebut tapi yang kita lakukan adalah
barang-barang yang dibawa saat memasuki daerah pabean penegahan, karena barang-barang tersebut memang tidak
negara yang bersangkutan. dapat masuk ke wilayah pabean Indonesia,” jelas Eko.
“Berdasarkan data yang diberitahukan pada CD/BC 2.2,
petugas bea cukai melakukan penelitian secara profesional PELANGGARAN BARANG BAWAAN PENUMPANG SIKLUS YANG
apakah terhadap barang penumpang WBC/ATS
BERPUTAR
tersebut telah diberitahukan dengan benar Tegahan terhadap barang bawaan
terutama jenis, jumlah dan nilai pabeannya. penumpang, memang kerap dilakukan oleh
Artinya nilai pabeannya tidak melebihi KPBC Soekarno-Hatta, namun demikian
ketentuan pembebasan bea masuk dan baik Iwan maupun Eko menyatakan kalau
pajak dalam rangka impor sebesar FOB hal tersebut bukanlah menjadi trend saat
USD 250 per orang atau maksimal USD ini, karena modus pelanggaran pada
1.000 per keluarga. Serta meneliti apakah umumnya tidak mengalami perubahan dari
barang yang dibawa termasuk barang waktu ke waktu, hanya mengalami
larangan dan pembatasan yang ditetapkan perputaran.
oleh instansi terkait,” ujar Iwan Hermawan. “Kalaupun saat ini yang berhasil diung-
Lebih lanjut Iwan menjelaskan, bagi kap dengan modus barang bawaan penum-
petugas bea cukai, CD juga menjadi salah pang khususnya untuk komoditi narkotika,
satu sumber informasi/bahan analisa prekursor, obat-obatan terlarang, perhias-
intelijen dalam melakukan pengawasan an, senjata api, mainan berbentuk senjata
khususnya terhadap pemasukan barang- api dan/atau replikasinya, tidak berarti
barang larangan dan pembatasan. kecenderungan pelanggaran kepebeanan-
Sementara itu menurut Kepala Seksi nya hanya dengan menggunakan modus
Penindakan dan Penyidikan (P2) Kantor tersebut. Pengawasan terhadap barang
Pelayanan Bea dan Cukai (KPBC) Tipe A1 bawaan penumpang, barang-barang kargo/
Soekarno-Hatta, Eko Dharmanto, untuk kiriman melalui PJT, yang melalui bandara
barang bawaan penumpang sebenarnya tetap dilakukan, karena masih diduga dapat
dibagi menjadi dua, pertama barang menjadi modus yang dilakukan oleh pelaku
EKO DHARMANTO : Terkait dengan kegunaan
penumpang komersial dan kedua yang CD, KPBC Soekarno-Hatta selalu aktif dalam pelanggaran,” kata Iwan.
masuk ke dalam larangan memberikan sosialisasi baik kepada maska- Sementara itu menurut Eko, terkait
pembatasan.”Untuk yang masuk ke dalam pai maupun kepada masyarakat umum.. dengan maraknya barang penumpang yang
“
ADA DUA HAL YANG
MELATARBELAKANGI
Pengawasan
PENGATURAN
KEMBALI PELAYANAN
BARANG KIRIMAN
MELALUI PJT
& Pelayanan
PADA PERUSAHAAN
JASA TITIPAN
”
Untuk lebih memperlancar pelayanan dan barang kiriman yang menurut sifat dan jumlahnya tidak
pengawasan kiriman barang melalui dimaksudkan untuk diperdagangkan, yang dikirim oleh
pengirim tertentu dari luar negeri kepada penerima tertentu di
perusahaan jasa titipan (PJT), Direktorat dalam negeri dalam bentuk dokumen, sekogram, paket dan
Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) telah bungkusan kecil yang beratnya tidak melebihi 20 kilogram
mengeluarkan terobosan kebijakan dimana netto.
Dengan ketentuan tersebut, maka pengawasan dan
para PJT dapat lebih leluasa dalam mengirim pelayanan yang dilakukan DJBC pada pengeluaran barang
barang karena penekanannya kini pada berat impor melalui PJT, dilaksanakan setelah diajukan
dan bukan lagi pada nilai barang. pemberitahuan impor barang tertentu (PIBT) BC 2.1 dalam 2
P
lembar atau dokumen pelengkap pabean yang dilampiri, bill
erusahaan jasa titipan (PJT) merupakan stakeholder of landing atau air way bill, invoice, packing list dan daftar
DJBC yang perlu mendapatkan perhatian khusus, barang impor per master airway bill.
karena kerjasama antara DJBC dan PJT yang
memang telah terjalin sejak berkembangnya era pe- AWAL PENETAPAN NILAI DAN BERAT BARANG
ngiriman barang baik antar pulau maupun antar Namun seiring dengan berkembangnya era globalisasi
negara, membutuhkan suatu tatanan dan ketentuan khusus dan berkembangnya tuntutan masyarakat akan pelayanan
agar bisnis yang dijalankan PJT dapat berjalan dengan pengiriman barang melalui PJT ini, DJBC pun merasa
lancar, dan negara pun mendapatkan penerimaan negara da- perlu untuk merubah ketentuan yang ada agar dapat
ri bea masuk yang ditentukan. mengakomodir segala kepentingan baik PJT, masyarakat
Bertolak dari Keputusan Menteri Keuangan Nomor: umum, namun tetap tidak menghilangkan fungsi sebagai
490/KMK.05/1996 tentang tatalaksana WBC/ATS penerima pemasukan negara melalui
impor barang penumpang, awak sarana bea masuk.
pengangkut, pelintas batas, kiriman pos Akhirnya pada tahun 2002 dikeluarkan-
dan kiriman melalui perusahaan jasa lah kebijakan yang menurut sebagian besar
titipan. Dan Keputusan Direktur Jenderal PJT sebagai kebijakan adil yang sangat
Bea dan Cukai Nomor: Kep-78/BC/1997 mendukung perkembangan bisnis PJT saat
tentang petunjuk pelaksanaan penyele- itu. Kebijakan tersebut tertuang pada
saian barang penumpang, awak sarana Keputusan Direktur Jenderal Nomor: Kep-
pengangkut, pelintas batas, kiriman me- 83/BC/2002 tentang perubahan keputusan
lalui perusahaan jasa titipan dan kiriman Direktur Jenderal Bea dan Cukai nomor:
pos, segala ketentuan baik tatacara Kep-78/BC/1997 tentang petunjuk pelaksa-
pendirian maupun penerima-an barang naan penyelesaian barang penumpang,
oleh PJT telah diatur dengan sangat awak sarana pengangkut, pelintas batas,
bijaksana. kiriman melalui perusahaan jasa titipan dan
Seperti pada Kep. Menkeu nomor 490/ kiriman pos.
KMK.05/1996, dijelaskan bahwa untuk Pada Kep-83/BC/2002 ini ketentuan
barang impor yang dikirim melalui PJT tidak akan berat dan nilai FOB yang ditetapkan
melebihi freight on board (FOB) USD 50, berubah cukup signifikan, dan ini tertuang
maka diberikan pembebasan bea masuk pada pasal 11 ayat 2 yang berbunyi,
dan pajak dalam rangka impor. Selanjutnya “Barang kiriman adalah barang yang dikirim
atas kelebihan nilai FOB terhadap barang oleh pengirim tertentu di luar negeri kepada
kiriman tersebut, dikenakan bea masuk dan penerima tertentu di dalam negeri
pajak dalam rangka impor. sebagaimana tercantum dalam house
Selanjutnya pada Kep. Dirjen Bea dan TEGUH INDRAYANA. Ada empat hal baru AWB, dengan ketentuan harus memenuhi
Cukai nomor: Kep-78/BC/1997 dijelaskan, yang diatur dalam P-05/BC/2006. salah satu kriteria berat tidak melebihi 100
KETENTUAN
Sebagai jasa kiriman barang tertua, Kantor Pos
sejak dulu hingga kini terus menjalin hubungan
pengawasan dan pelayanan dengan Direktorat
Jenderal Bea dan Cukai (DJBC). Hubungan ini
tertuang melalui surat keputusan bersama
”
Pos. Akan bentuk kerjasama ini, dilakukan melalui dua meka-
nisme, yaitu dengan menerbitkan surat keputusan bersama
(SKB) antara DJBC dengan Direktorat Jenderal Pos dan Te-
lekomunikasi (Ditjen Postel) nomor: Kep-34/BC/2000 dan
Nomor : 41/Dirjen/2000 yang secara struktural membawahi
kegiatan Kantor Pos. Dan surat edaran bersama (SEB),
antara DJBC dengan Direktur Utama PT. Pos Indonesia,
(SKB) dan surat edaran bersama (SEB). nomor: SE-20/BC/2000 dan nomor: SE-35/Dirutpos/2000.
Ketentuan yang telah dijalankan lama ini, hingga Dengan SKB dan SEB ini, segala ketentuan berat dan
kini terus mengalami perubahan sesuai dengan nilai barang yang dapat masuk ke Indonesia juga diatur de-
kondisi dan perkembangan jasa kiriman barang. ngan seksama, sama seperti halnya pada PJT. Untuk kiriman
melalui Kantor Pos, menurut Keputusan Menteri Keuangan
S
Nomor : 490/KMK.05/1996 tentang tatalaksana impor barang
ejarah perkembangan pengiriman barang di Indo- penumpang, awak sarana pengangkut, pelintas batas,
nesia, tentunya tidak dapat dilepaskan dari jasa kiriman pos, dan kiriman melalui perusahaan jasa titipan,
yang telah dijalani oleh PT. Pos. Sejak masa pada Bab IV pasal 10 ayat 1 disebutkan,”Terhadap barang
pengiriman surat antar daerah atau antar negara, kiriman melalui pos yang nilainya tidak melebihi freight on
hingga mengalami perkembangan dengan board (FOB) USD 50 untuk setiap orang kiriman diberikan
elektronik, pelayanan jasa kiriman barang melalui Kantor pembebasan bea masuk dan pajak dalam rangka impor”
Pos terus mengalami perkembangan, hingga akhirnya ha- Sementara itu menurut Keputusan Direktur Jenderal Bea
rus bersaing dengan perusahaan jasa titipan (PJT) yang dan Cukai Nomor: Kep-78/BC/1997 tentang petunjuk
terus tumbuh subur hinga kini. pelaksanaan penyelesaian barang penumpang, awak sarana
Sebagai perusahaan milik negara, PT. Pos juga terus pengangkut, pelintas batas, kiriman melalui jasa titipan dan
WBC/ATS
memacu pelayanan- kantor pos, tepatnya pa- DOK. WBC
nya agar dapat terus da pasal 15 ayat 1,
eksis dan mampu ber- ditetapkan nilai barang
saing dengan para tidak melebihi FOB
PJT. Salah satu USD 50. Selengkapnya
bentuk pelayanan dan isi pasal tersebut ada-
pengawasan yang lah,”Terhadap barang
terus disempurnakan kiriman pos yang nilai-
oleh Kantor Pos, ada- nya tidak melebihi FOB
lah melakukan kerjasa- USD 50 untuk setiap
ma dengan berbagai orang per kiriman, dibe-
instansi terkait agar rikan pembebasan bea
apa yang selama ini masuk dan pajak dalam
dilayani dan diawasi rangka impor”
dapat berjalan sesuai Dengan adanya ke-
dengan yang diamanat- dua keputusan tersebut,
kan oleh negara. maka segala dokumen
pengiriman barang
KERJASAMA DJBC mengacu pada ketentu-
DENGAN PT. POS an yang dibuat oleh
INDONESIA Kantor Pos. Untuk itu,
DJBC sebagai pen- pada SEB disebutkan
jaga pintu gerbang khususnya Bab IV pasal
BAMBANG SUMARSONO. Berdasarkan AP7 bangsa juga tak luput 7 dan 8, yang berbunyi, HANA SURYANA. SKB dan
inilah KPBC Kantor Pos pasar Baru melakukan dari jalinan kerjasama ”Atas kiriman pabean SEB masih relevan namun perlu
pengawasan dan pelayanan kiriman barang. yang dilakukan oleh PT. sebagaimana dimaksud penyempurnaan lagi.
KANTOR POS UDARA LALU BEA Soekarno-Hatta dan KANTOR POS Pasar Baru.
pada pasal 7 dilakukan pemeriksaan pabean oleh pejabat petugas akan mengambalikan kepada pihak pos untuk mengi-
bea dan cukai untuk penetapan bea yang harus dibayar oleh rim paket-paket tersebut sesuai dengan wilayahnya.
penerima kiriman pabean. “Pemeriksaan sebagaimana Jika kedapatan paket atau barang tersebut melebihi
dimaksud meliputi penelitian dokumen dan pemeriksaan fisik ketentuan berat dan nilai FOB, maka pihak pos lah yang akan
barang”. melakukan pemberitahuan atau pemanggilan kepada pemilik
barang, jika barangnya telah sampai. Namun jika kedapatan
PENGAWASAN AWAL BARANG KIRIMAN POS barang tersebut ada yang masuk dalam barang larangan
Menurut Kepala Seksi Penindakan II Direktorat Penindak- pembatasan, maka barang tersebut akan langsung ditegah
an dan Penyidikan (P2), Iwan Hermawan, pengawasan awal oleh petugas bea cukai, dan pemilik akan diberitahukan
terhadap barang kiriman pos juga dilakukan melalui mesin X- melalui pos.
Ray pada pos lalu bea di bandara, atas setiap barang kiriman “Dengan penegahan ini, maka petugas akan membuat
pos bersangkutan guna mendeteksi ada atau tidaknya dokumen rangkap tiga, satu untuk bea cukai, satu untuk pos
barang larangan dan pembatasan. dan satu lagi untuk pemilik barang, dan terhadap barang ter-
“Pengawasan lebih lanjut dilakukan pada kantor Pos Pa- sebut petugas berhak menahannya selama tiga bulan sampai
sar Baru, yaitu melalui pemeriksaan mesin X-Ray dan peme- pemilik paket datang untuk mengurus ijin atau lainnya,
riksaan fisik barang pada saat dilakukan pencacahan dan namun jika dalam waktu tiga bulan pemilik tidak datang walau-
pembeaan kiriman pos (PPKP). Untuk itu dengan adanya pun sudah diberitahukan melalui pos, maka terhadap barang
SKB dan SEB antara DJBC dan Ditjen Postel justru efektif atau paket tersebut akan langsung dilakukan penegahan,”
memberikan kekuatan serta memberdayakan fungsi pengawas- jelas Bambang Sumarsono.
an yang dimiliki DJBC,” ujar Iwan. Hal ini juga diamini oleh Kepala Seksi Pabean III KPBC
Sementara itu menurut Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Tipe A1 Soekarno-Hatta, Slamet Mulyono, yang juga
Cukai (KPBC) Kantor Pos Pasar Baru, Bambang membawahi pengawasan dan pelayanan Kantor Pos Udara
Sumarsono, barang kiriman yang diterima dari pos bisa lalu bea Soekarno-Hatta. Menurutnya pengawasan dan pela-
diterima dari kiriman udara atau laut yang WBC/ATS
yanan di Kantor Pos udara lalu bea
umumnya dalam bentuk kantung-kantung Soekarno-Hatta tidak berbeda jauh dengan
pos dengan dokumen AP7. Berdasarkan Kantor Pos Pasar Baru, hanya bedanya un-
dokumen AP7 inilah KPBC melakukan pe- tuk di Seokarno-Hatta khusus untuk kiriman
ngawasan untuk nilai dan beratnya bersa- EMS.
ma-sama dengan petugas Kantor Pos. “Untuk Kantor Pos udara lalu bea
“Setelah diteliti di Kantor Pos lalu bea, Soekarno-Hatta hanya melayani kiriman
akan dilakukan pembukaan kantung-kan- EMS, jadi jika kiriman tersebut EMS ma-
tung dan dipisahkan karena untuk Kantor ka akan kita hitung dan timbang beratnya,
Pos Pasar Baru hanya menerima yang re- jika barang tersebut tidak memenuhi
guler saja, sedangkan untuk Express Mail salah satunya, maka akan kita hitung
Service (EMS) penghitungannya dilakukan berapa bea masuk yang harus dikena-
di pos udara lalu bea Soekarno-Hatta yang kan. Itu untuk EMS, untuk diluar EMS
diawasi oleh KPBC Soekarno-Hatta. akan langsung kita kirim ke Pasar Baru,”
Sehingga kami hanya menghitung bea kata Slamet Mulyono.
masuk yang reguler saja dan itupun untuk
wilayah Jabodetabek,” kata Bambang KURANG SOSIALISASI AKAN PENGENAAN
Sumarsono. BEA MASUK
Lebih lanjut dijelaskan oleh Bambang, Bambang Sumarsono menambahkan,
setelah diadakan pemeriksaan fisik dan jika ada barang yang harus dikenakan bea
penghitungan nilai barang, petugas bea masuk, maka setelah barang tersebut
cukai akan membuat nota pemeriksaan dihitung, pihak pos akan mengirim surat
dan penghitungannya lalu mengembalikan kepada penerima barang untuk melunasi
barang tersebut dalam bentuk asalnya SLAMET MULYONO. Di Kantor Pos Udara bea masuk. Untuk itu, pihak KPBC Pasar
sekaligus memberikan tanda pengaman. Soekarno-Hatta hanya melayani kiriman EMS Baru sebenarnya sudah memiliki data
Setelah itu dengan dilampirkan PPKP-nya, dan dihitung langsung beban bea masuknya. penerimaan dari PPKP, tinggal mendefinitif-
kan penerimaan tersebut setelah barang diambil oleh pemilik dalam hal ini Direktorat P2 untuk memprosesnya, dan bisa
dan membayar bea masuknya. juga berkoordinasi dengan instansi lain seperti Kepolisian
“Jika pemilik sudah mengambil dan membayar bea atau BNN, jika barang yang dimaksud adalah psikotropika
masuk, maka pihak pos akan menyerahkan kembali bukti dan narkotika.
pembayarannya. Itu semua adalah paket impor yang
pengawasannya juga dibantu oleh unit anjing pelacak dan KURANGNYA SARANA X-RAY DI KANTOR POS
dua unit X-Ray. Namun terkadang kami juga menggalami Sementara itu menurut Direktur Utama PT. Pos Indonesia,
kendala, para pemilik barang karena merasa telah membayar Hana Suryana, pengawasan kiriman barang dimulai pada
ongkos kirim cukup mahal, maka mereka berpikir ongkos saat pengeposan di loket berkaitan dengan isi dan kemasan
tersebut sudah termasuk beban bea masuk, padahal belum,” (packaging), pengawasan proses, angkutan, hingga ke
ungkap Bambang. pengantaran (delivery). Khusus untuk kiriman barang tujuan
Dengan kendala tersebut, pihak KPBC Pasar Baru pun luar negeri, dilakukan pemeriksaan terhadap kiriman yang
selalu berusaha untuk memberikan pengertian kepada termasuk larangan pembatasan, bekerja sama dengan pihak
pemilik barang. Memang pada awalnya banyak yang bea cukai.
keberatan, hal ini disebabkan oleh minimnya sosialisasi yang “Kendala yang kami hadapi pada umumnya bila isi kirim-
diberikan DJBC kepada pemilik barang akan ketentuan nilai an yang dicantumkan pada resi tidak sesuai dengan barang.
FOB dan berat yang diperbolehkan. Namun dengan Selain itu, keterbatasan sarana, misalnya loket pelayanan
penjelasan akan ketentuan dan peraturan yang ada, para tidak dilengkapi scanner/X-Ray untuk mendeteksi isi/jenis
pemilik barang pun dapat memahami pembebanan bea barang yang akan dikirim, juga dapat menjadi kendala kami
masuk yang dikenakannya. dalam memberikan pelayanan dan pengawasan terhadap
Lalu bagaimana sebenarnya pengawasan barang keluar barang kiriman,” ujar Hana Suryana.
dari Kantor Pos ini? Menurut Iwan, sesuai ketentuan, barang Terkait dengan nilai FOB dan berat yang telah ditentukan
kiriman yang dikirim melalui Kantor Pos dilakukan saat ini, Hana berkomentar kalau FOB bebas yang berlaku
pemeriksaan pabean yang meliputi penelitian dokumen dan saat ini adalah USD 50, sedangkan ketentuan berat barang
pemeriksaan fisik barang, yang dalam pelaksanaannya untuk kiriman internasional tergantung pada ketentuan
dilakukan secara selektif. masing-masing negara, sedangkan untuk kiriman domestik
“Setiap barang dilakukan pemeriksaan melalui mesin X- ditentukan kiriman maksimal 30 kilogram. Untuk kiriman
Ray dan/atau pemeriksaan fisik serta penetapan nilai pabean internasional di beberapa negara (seperti untuk kiriman ke
barang kiriman pos impor yang bersangkutan secara manual Jepang) menerapkan pembatasan berat sampai dengan 20
(pada saat pelaksanaan PPKP) oleh petugas KPBC setempat kilogram.
dengan disaksikan oleh petugas PT. Pos Indonesia yang “Saat ini banyak kiriman barang dari luar negeri yang diki-
ditunjuk sebagai wakil pemilik barang,” jelas Iwan. rim oleh para TKI dan dimaksudkan sebagai hadiah/souvenir
Selanjutnya Bambang Sumarsono menambahkan, untuk dengan nilai barang lebih dari USD 50, sehingga penerima
barang kiriman yang kedapatan berisi larangan pembatasan, merasa keberatan dalam membayar bea masuk, contoh ki-
maka barang tersebut selain langsung dilakukan penegahan, riman hanya berisi satu buah handphone. Sebaiknya keten-
pihak KPBC juga akan berkoordinasi dengan KP-DJBC tuan FOB juga tetap mempertimbangkan jumlah barang da-
WBC/ATS lam satu kiriman dan
maksud dari pengirim-
an (non commercial
value), sedangkan
ketentuan berat saat
ini masih dapat dilak-
sanakan,” ungkap
Hana Suryana.
Terkait dengan
banyaknya pihak yang
berasa keberatan
akan pengenaan be-
ban bea masuk yang
ditetapkan, karena
pengirim merasa telah
membayar ongkos
kirim yang cukup ma-
hal, maka pihak
Kantor Pos juga telah
melakukan sosialisasi
mengenai ketentuan
kiriman barang yang
berasal dari luar ne-
geri melalui website,
yaitu Forum Pelang-
gan Pos Indonesia
Pos Online (PIOL).
Selain itu pihak Pos
juga memberikan
penjelasan secara li-
san kepada penerima
barang pada saat
pengambilan barang
kiriman yang dikena-
kan bea masuk.
Lalu masih relevan-
10
20 WARTA BEA CUKAI EDISI 393 AGUSTUS 2007
Heru Santoso
DIREKTUR PENINDAKAN DAN PENYIDIKAN - DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI
Saat ini bagaimana pola pengawasan yang dilakukan lebih ketat dengan undercover mulai dari pintu pesawat
Direktorat P2 untuk barang bawaan penumpang, PJT udara, di koridor, sebelum pelayanan imigrasi, kamar
dan kiriman melalui kantor pos? kecil, membaur dengan penumpang dan dibelakang
Mengingat jumlah kemasan/pallet yang relatif banyak conveyor, termasuk koordinasi dengan imigrasi jika ada
dan pergerakan yang cepat maka pola pengawasan penumpang yang dicurigai.
adalah dengan meningkatkan kegiatan intelijen berupa
pengumpulan informasi, profile negara asal, profile Dari beberapa daerah perbatasan, seperti Batam dan
penumpang, profile pengangkut, berat dan dipergunakan Tanjung Pinang, penggunaan CD tidak se-efektif
X-Ray dan dilakukan pemeriksaan fisik. seperti di Soekarno-Hatta, padahal mereka sama-
sama pelabuhan internasional. Bagaimana menurut
Bagaimana dengan pengawasan melalui Customs Bapak hal tersebut?
“
Declaration (CD)? Untuk sosialisasi kepada Sebetulnya, kondisinya sama baik di Batam,
penumpang dan maskapai penerbangan Tanjung Pinang maupun di Soekarno-Hatta
apakah sudah dilakukan? bahwa CD berlaku untuk semua penumpang dari
CD berlaku umum dan internasional sehingga BELUM ADA luar negeri yang masuk ke Indonesia, hanya
semua maskapai penerbangan/pelayaran mungkin didaerah perbatasan melalui ferry
internasional mengetahui tentang CD yang juga TREND kebanyakan adalah penumpang yang sering
merupakan salah satu pelayanan maskapai BARANG bepergian karena kegiatan pekerjaan, sekedar
kepada penumpangnya. Usaha lain yang dilaku- ILEGAL DARI jalan-jalan atau berkunjung ke keluarga
kan untuk sosialisasi ketentuan dengan sehingga jarang sekali mereka membawa
penyebaran papan-papan informasi di bandara,
BAWAAN barang-barang dagangan yang perlu dilaporkan
PENUMPANG dengan CD. Namun pemberitahuan kewajiban
”
pamflet dan brosur, termasuk kepada penumpang
yang datang di meja pemeriksaan pabean mengisi CD tetap dilakukan oleh pegawai ferry
apakah sudah mengisi Customs Declaration. tersebut kepada setiap penumpang.
Saat ini apakah trend pemasukan barang ilegal me- Bagaimana dengan pengawasan barang penumpang
mang dari barang bawaan penumpang? yang sengaja digunakan pada tubuh (arloji) yang
Belum ada trend barang ilegal dari bawaan sebenarnya melebihi FOB yang ditentukan?
penumpang. Usaha penyembunyian melalui penumpang Barang-barang yang dipakai ditubuh seperti jam
memang selalu ada tapi terus diupayakan pengawasan, tangan/ perhiasan, topi, kaca mata, tidak termasuk
penertiban dan penegakan hukum. Dan untuk barang bawaan. Namun apabila bisa dibuktikan ada kotak
penerbangan tertentu dilaksanakan pengawasan yang perhiasan/arloji atau kuitansi pembelian dari luar negeri
berarti harus diperhitungkan sebagai barang penumpang. Kerjasama yang dilakukan terutama untuk pengawas-
Kelebihan dari hak penumpang itu yang dipungut bea ma- an adalah saling tukar menukar informasi, dan PJT
suk dan pungutan impor lainnya. memberitahukan apabila dicurigai ada barang larangan
dan pembatasan.
Bagaimana dengan rencana pemeriksaan outlet dan
mall terkait barang-barang penumpang yang lolos Untuk kiriman barang dari kantor pos, apakah
dari pemeriksaan petugas? pengawasan yang dilakukan sama dengan PJT?
Dalam proses pembahasan, karena harus benar-benar Apakah dengan adanya SKB dan SEB antara DJBC
diperhatikan efek hukumnya. dengan Ditjen Postel fungsi pengawasan DJBC
menjadi kurang efektif ?
Bagaimanakan Undang-Undang nomor 17 tahun 2006 Pengawasan barang kantor pos dengan PJT relatif
tentang Kepabeanan mengatur barang bawaan sama, dengan SEB justru menjadi lebih baik karena ada
penumpang termasuk sanksinya? dua pihak yang mengawasi masing-masing kantor pos
Secara khusus barang penumpang diatur dalam Un- dan bea cukai untuk barang via pos serta PJT itu sendiri
dang-Undang nomor 17 tahun 2006 pasal 25 (1) namun untuk barang-barang jasa titipan.
secara umum aturan/sanksi barang bawaan penumpang
sama dengan ketentuan barang impor/ekspor. Selain dengan SKB dan SEB tersebut, apakah ada
bentuk kerjasama lain dengan Kantor Pos
Bisa dijelaskan tentang ketentuan baru pada PJT untuk pengawasan barang kiriman melalui kantor
yang saat ini lebih menekankan pada berat bukan ni- pos?
lai FOB, apakah pengawasannya menjadi lebih sulit? Kerjasama yang dilakukan adalah saling tukar
Ketentuan mengenai PJT adalah merupakan peraturan menukar informasi apabila ada barang yang dicurigai
“
dari Dirjen Pos dan Telekomunikasi, sehingga ijin pengu- sebagai barang LARTAS (Larangan Pembatasan-red).
sahaan jasa titipan dikeluarkan oleh Dirjen
Pos dan Telekomunikasi yang diatur dalam Lalu bagaimana dengan pengawasan yang
peraturan Menteri Perhubungan No. 5 tahun dilakukan pada kantor pos lalu bea, apakah
2005 tentang penyelenggaraan jasa titipan SAAT INI KITA sama pengawasannya dengan yang dilaku-
dan keputusan Dirjen Pos dan Telekomunikasi SELALU kan oleh KPBC Kantor Pos Pasar Baru?
nomor: 108/Dirjen/1994 tentang petunjuk Ada perbedaan, pos lalu bea hanya diawasi
pelaksanaan perijinan pengusahaan jasa BERUSAHA bahwa barang-barang tersebut benar-benar
titipan, sehingga dalam setiap ijin melakukan MENGOPTIMALKAN dikirim ke kantor pos tujuan, sedangkan di
kegiatan jasa titipan juga memperhatikan SARANA DAN Pasar Baru sendiri dilakukan pemeriksaan fisik
batasan berat masing-masing jenis kiriman, satu persatu baik dibuka atau dengan X-Ray,
baik barang cetakan, surat kabar, sekogram,
PRASARANA YANG sedangkan untuk pelayanan cepat kantor pos
bungkusan kecil, paket dan uang. PJT juga ADA UNTUK (Express Mail Service) dimana dijanjikan oleh
diatur dalam Kep Menkeu RI nomor: 490/ PENGAWASAN kantor pos barang akan sampai di alamat tujuan
”
KMK.05/1996 tentang tatalaksana impor ba- paling lambat 24 jam dilaksanakan oleh kantor
rang penumpang, awak sarana pengangkut, pos bandara Soekarno-Hatta.
pelintas batas, kiriman melalui jasa titipan
dan kiriman pos. Pengawasan tetap dilaksanakan baik Bagaimana dengan pengawasan barang yang
dari tukar menukar informasi, dengan X-Ray, dengan transaksinya melalui media elektronik?
pemeriksaan fisik termasuk party barang yang tidak dapat Bila yang dimaksud adalah pembelian software atau
diselesaikan dengan PIBT tetapi harus dengan PIB, dan hak siar hingga saat ini belum diatur, namun yang
nilai jaminan harus lebih tinggi dari jumlah bea masuk dimaksud adalah proses pembayarannya/pemesanan
dan pungutan pabean lainnya yang telah ditentukan, saja melalui media elektronik maka prosesnya sama
karena barang keluar lebih dahulu, baru untuk PIBT dengan proses impor/ekspor biasa.
pembayaran bea masuk dan pungutan pabean lainnya
dilaksanakan. Kendala apa yang dihadapi DJBC untuk melakukan
pengawasan pada ketiga barang tersebut (barang
Bagaimana sarana dan prasarana yang dimiliki DJBC penumpang, barang kiriman melalui PJT, dan barang
untuk melakukan pengawasan pengeluaran barang kiriman melalui kantor pos)?
dari PJT. Apakah sudah cukup memadai? Kendala, bahwa baik barang penumpang/kiriman
Saat ini kita selalu berusaha mengoptimalkan sarana melalui PJT/pos, bea dan cukai dihadapkan pada barang
dan prasarana yang ada untuk pengawasan. Memang dalam volume yang kecil dan jumlah satuan kemasan
idealnya DJBC harus mempunyai X-Ray dengan jumlah yang banyak serta perlu kecepatan pergerakan barang
yang cukup di semua pelabuhan internasional yang dilalui sehingga diperlukan semangat juang dan komitment
barang-barang jasa titipan. yang tinggi dari para pegawai bea dan cukai dalam mela-
kukan pengawasan, maupun pelaksanaan risk
Bentuk kerjasama apa saja yang telah dilakukan manajemen, dan penempatan petugas pada tempat de-
DJBC dengan PJT terkait masalah pengawasan ngan jam-jam tertentu, dan waktu maupun penerbangan-
barang kiriman? penerbangan yang rawan.
12
22 WARTA BEA CUKAI EDISI 393 AGUSTUS 2007
PENGAWASAN
WBC/ATS
selanjutnya dilakukan pemeriksaan fisik 100 persen atas partai
barang yang rencananya akan di ekspor ke India (Source (HK) Li-
mited A/C Saturn Intel Co) dan Hongkong (Fok Hing (HK) Trading
Limited). Hasilnya, dalam dua kontainer berukuran 40 feet,
kedapatan 22.000 kg dan 25.000 kg rotan asalan yang belum
dikerjakan.
Potensi kerugian negara akibat eksportasi rotan tersebut se-
nilai kurang lebih Rp. 337.883.000 (dengan perkiraan HPE: US$
0.79/kg). Namun demikian, terdapat pula kerugian yang bersifat
immaterial, diantaranya terjadi kelangkaan bahan baku rotan
yang dapat mengganggu industri kerajinan rotan dalam negeri.
Serta, kerusakan hutan dan ekosistem sebagai akibat penebang-
an rotan secara liar yang potensi kerugiannya tidak ternilai.
Tegah
“Penegahan ini bukan hanya terkait dengan ekonomi tapi ju-
ga lingkungan. Kayu Cendana ini sudah langka, kalau sekian
banyak diekspor tanpa kita ketahui tentu sebentar lagi kita tidak
akan punya kayu Cendana. Jadi, yang jadi masalah adalah
Eksportasi
lingkungan, ini kan kayu langka yang harusnya kita lindungi, kita
jaga,” tandas Agung.
B
Dua dari tiga kontainer tersebut memuat 78 pallet atau sama
au rotan dan kayu cendana langsung menyengat hi- dengan 15.600 pieces atau 85,8 m3 kayu balok (kaso), yang
dung saat kontainer yang ditempeli segel merah Bea diketam di keempat sisinya dan merupakan jenis barang yang
dan Cukai dibuka oleh petugas. Di balik kontainer-kon- dilarang di ekspor sesuai Permendag No. 09/M-DAG/Per/2/2007.
tainer tersebut, terpampang rotan dan kayu yang ber- Sementara satu kontainer lainnya berisi 20 pallet atau sama
hasil digagalkan eksportasinya oleh petugas bea cukai. dengan 7.852 pieces atau 44,3362 m3 kayu olahan seperti solid
Hari itu (10/7), Kantor Pelayanan Utama (KPU) Bea dan Cukai door, jamb, door lipping, finger jointed laminating dan finger
Tanjung Priok, menggelar jumpa pers di lapangan Terminal Peti jointed stick. Kayu tersebut merupakan jenis barang yang hanya
Kemas Koja, Tanjung Priok, berkaitan dengan penegahan yang dapat diekspor oleh perusahaan pemegang ETPIK (eksportir ter-
dilakukan petugas atas puluhan ribu kilo rotan dan kayu cendana daftar produk industri kehutanan).
serta ratusan ribu kubik kayu olahan. Atas upaya penyelundupan 130,1362 m3 kayu olahan oleh
Agung Kuswandono, Kepala Kantor Wilayah VII DJBC Ja- PT. PU, potensi kerugian yang dialami negara mencapai sekitar
karta I, yang didampingi oleh Direktur Audit, Thomas Sugijata Rp. 195.204.300 (perkiraan harga Rp. 1.500.000/m3). Tak hanya
yang juga merupakan Ketua Kelompok Kerja Tim Percepatan itu, penyelundupan terhadap kayu tersebut juga menyebabkan
Reformasi Kebijakan Bidang Pelayanan Bea dan Cukai, me- kerugian immaterial, yakni kerusakan hutan dan ekosistem
ngatakan bahwa penegahan tersebut dilakukan berdasarkan sebagai akibat penebangan liar.
hasil analisis intelijen KPU Bea dan Cukai Tanjung Priok. Agung melanjutkan, saat ini tersangka penyelundup kayu dan
Ia menjelaskan, penegahan terhadap kayu dan rotan itu dila- rotan tersebut sudah ada tapi masih dalam proses penyelidikan.
kukan karena barang tersebut merupakan barang yang memerlu- “Beberapa pihak sudah dicurigai, jadi ada perusahaan yang
kan ijin dari instansi terkait (untuk mengekspornya-red) dan ter- sebenarnya sudah tidak terdaftar tapi masih melakukan kegiatan.
masuk barang yang dilarang untuk diekspor. Dari analisis tersebut, kita coba telusuri dan akhirnya
Dari analisis intelijen tersebut, terdapat indikasi adanya pe- menghasilkan seperti yang kita lihat sekarang ini,” ungkap Agung.
langgaran pemberitahuan dalam hal ekspor. Indikasi pertama Selanjutnya, atas pelanggaran tersebut telah terjadi tindak pi-
adalah yang dilakukan oleh PT. SE dan PT. KSP. Dalam dokumen dana kepabeanan sebagaimana dimaksud dalam pasal 102A hu-
pabeannya diberitahukan bahwa partai barang tersebut merupa- ruf (b) jo. Pasal 103 huruf (a) UU No. 10/1995 tentang Kepabean-
kan fox crystal mix fruit (permen) dan nata de coco. Atas dasar an yang telah dirubah dengan UU No. 17/2006 dengan sanksi
kecurigaan tersebut, dikeluarkan Nota Hasil Intelijen (NHI) untuk minimal penjara 10 tahun dan denda maksimal Rp. 5 milyar. ifa
4
3
5
Dirjen Bea dan Cukai Anwar Suprijadi memberikan sambutan
sekaligus membuka acara bazar (Foto 1) Dirjen Bea dan
Cukai Anwar Suprijadi meninjau stan-stan bazaar yang ada
(Foto 2) Bazaar Kopesat DJBC (Foto 3) Kegiatan donor
darah (Foto 4) Foto bersama para pemenang Lomba Karya
Tulis dengan Dirjen Bea Cukai dan staf Inti (Foto 5) Senam
aerobic di halaman parkir KP-DJBC dalam rangka hari
kopersi (Foto 6) Suasana lomba mewarnai yang diikuti anak-
anak pegawai DJBC dari tingkat TK dan SD (Foto 7) 7
K
operasi adalah bentuk badan usaha yang paling sesuai Usaha Kecil dan Menengah. Posisi di kabinet yang berubah-ubah
dengan ketentuan UUD 1945 yang menyebutkan setidaknya menunjukkan bahwa kebijakan koperasi di negeri ini
bahwa perekonomian disusun sebagai usaha bersama tidak cukup konsisten.
berdasar atas asas kekeluargaan1 . Di negara-negara
barat koperasi lahir sebagai gerakan untuk melawan PERAN MASYARAKAT
ketidakadilan pasar. Di Indonesia cikal-bakal ide perkoperasian Tetapi semata berharap pada pemerintah juga tidak tepat.
dimunculkan oleh R. Aria Wiraatmadja ketika mendirikan bank Pembangunan koperasi merupakan tugas dan tanggung jawab
untuk pegawai negeri pada tahun 1896.2 pemerintah dan seluruh rakyat secara bersama-sama7 . Dengan
Di masa kemerdekaan, koperasi dijadikan gerakan ekonomi demikian, anggota masyarakat pun seharusnya terlibat dalam
rakyat yang berperan untuk mewujudkan masyarakat yang maju, pengembangan koperasi, sesuai dengan kapasitas dan
adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang kemampuan yang dimilikinya. Pendidikan perkoperasian ”nyaris
Dasar 1945. Koperasi memegang tugas berat untuk memperko- tak terdengar,” baik pemerintah maupun koperasi tampaknya
koh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan tidak cukup telaten menyelenggarakan pendidikan perkoperasian,
perekonomian nasional. Koperasi dalam hal ini diposisikan padahal hal tersebut adalah salah satu prinsip untuk
sebagai sokoguru perekonomian nasional. ”Sokoguru” adalah mengembangkan koperasi sesuai UU Perkoperasian.
istilah dari bahasa Jawa yang artinya ”pilar utama”.3 Pendidikan perkoperasian mestinya juga dilakukan oleh
Pemahaman atas posisi koperasi yang sangat penting inilah koperasi, setidaknya terhadap para anggotanya. Tidak berlebihan
yang mewarnai pemikiran para peserta kongres gerakan koperasi kiranya koperasi mensyaratkan anggotanya mengikuti pendidikan
di Tasikmalaya pada tanggal 12 Juli 1947. Kongres yang dasar perkoperasian sebelum ia diterima menjadi anggota.
disponsori oleh Jawatan Koperasi di bawah pimpinan R. Suria Pengetahuan, nilai dan prinsip-prinsip koperasi tidak diwariskan,
Atmadja itu menetapkan tanggal 12 Juli sebagai Hari Koperasi, sehingga kita harus melakukan pendidikan perkoperasian secara
yang hingga kini kita peringati setiap tahun. berkesinambungan. Dengan cara itu koperasi akan dapat tumbuh
Di peringatan Hari Koperasi yang ke-60 kali ini, sudahkah ko- dan berkembang dengan baik.
perasi telah menjadi pilar utama perekonomian nasional? Melihat kondisi saat ini, mengembangkan koperasi sebagai
Jawabannya adalah belum. Jangankan menjadi pilar utama, ko- badan usaha sekaligus gerakan ekonomi rakyat adalah hal yang
perasi bahkan belum cukup sebanding peranannya dengan masih (sangat) mungkin untuk dilakukan. Salah satu varian
badan usaha yang lain, terutama dengan badan usaha swasta koperasi yang potensial untuk dikembangkan adalah koperasi
seperti Perusahaan Terbatas (PT)4 . Dalam hal kesadaran berko- yang basis anggotanya pegawai negeri sipil. Koperasi macam ini
perasi, bahkan terdapat fenomena unik, yakni koperasi yang telah memiliki beberapa kelebihan yang dapat direkayasa untuk
mapan justru membentuk PT untuk mengelola salah satu unit menjadikannya mampu berkembang dengan pesat. Tentu saja,
usahanya.5 hal itu juga harus dibarengi dengan langkah-langkah untuk
mengeliminasi atau meminimalisir kekurangan-kekurangan yang
PERAN PEMERINTAH juga melekat pada dirinya.
Dari sisi peran pemerintah, terdapat dua pendapat yang Koperasi Pegawai Negeri (KPN), sebagaimana koperasi
berseberangan. Pendapat pertama melihat pemerintah sudah pada umumnya, lahir dari kebutuhan para anggotanya.
cukup berperan dalam pengembangan (dan pembinaan) Karena itu, jangan heran apabila dilakukan survei terhadap
koperasi, terbukti dengan berdirinya koperasi hingga ke pelo- anggota KPN, barangkali asosiasi yang muncul pertama kali
sok desa (KUD) dan ditunjuknya seorang menteri di kabinet dalam pikiran mereka ketika disebutkan kata ”koperasi”
yang khusus menangani koperasi. adalah ”toko” dan ”nyicil”. KPN umumnya memang bergerak
Pendapat kedua melihat bahwa pemerintah salah arah dalam di dua bidang tersebut, yaitu bidang konsumsi (melalui toko
pembentukan koperasi. Koperasi Unit Desa (KUD) memang di- koperasi) dan bidang kredit (simpan-pinjam).8
dirikan di setiap desa, namun prinsip dan nilai-nilai koperasi tidak
ditularkan secara memadai. Hasilnya, KUD-KUD tidak banyak KELEBIHAN KPN
yang berhasil sebagai gerakan koperasi untuk memberdayakan Beberapa ciri KPN yang merupakan kelebihan antara lain
kekuatan ekonomi anggota. KUD menjadi sekadar ”koperasi adalah, pertama, kemudahan mengumpulkan simpanan
pengurus”6 . Koperasi semacam ini akhirnya berkembang sebagai wajib. Berbeda dengan koperasi lainnya yang harus mengha-
”koperasi proyek”, yang cenderung menjadi semacam makelar dapi permasalahan kesulitan mengumpulkan simpanan wajib
atas proyek-proyek yang diselenggarakan pemerintah. dari anggotanya, KPN justru sangat diuntungkan karena sim-
Pembentukan unit khusus di lingkaran eksekutif yang mena- panan wajib biasanya dikumpulkan dengan cara memotong
ngani koperasi pun memunculkan kritik. Suatu saat koperasi gaji para anggotanya.
disatukan dengan bidang perdagangan, di saat lainnya digabung- Para pengurus KPN yang sebelumnya tidak berpengalaman
kan dengan bidang transmigrasi dan pembangunan masyarakat sebagai aktivis koperasi kerapkali tidak menyadari bahwa “di luar
desa, kemudian dengan bidang pembinaan pengusaha kecil, dan sana” mengumpulkan simpanan wajib sulitnya setengah mati.
akhirnya saat ini koperasi di bawah Menteri Negara Koperasi dan Pengurus KPN seringkali menganggap uang yang tiap bulan
JUSUF INDARTO tampak bersama istri, ketika memberikan kata-kata CINDERA MATA berupa karikatur ini menggambarkan prestasi Jusuf
perpisahan. Indarto selama menjabat Kakanwil XVI Sulawesi
“Meskipun di Ujung
rangka tugas dinas maupun diluar kedinasan memberikan moti-
vasi tersendiri bagi para pegawai.
Luar Biasa…”
tugas, seperti kuliner bersama atau olahraga,” kata Kepala Bagi-
an Umum Kanwil XVI Sulawesi, Tutung Budi karya.
Diluar tugas kedinasan, Jusuf memang kerap mengajak para
Enam bulan lamanya, Kepala Kantor Wilayah pegawai untuk menikmati makan malam bersama atau bahkan
menyempatkan diri untuk berolahraga bulutangkis bersama di
(Kakanwil) XVI DJBC Sulawesi, Jusuf Indarto lapangan kompleks rumah dinas Bea Cukai. Tidak ada jarak yang
telah melaksanakan tugas di Kanwil XVI membatasi antara pimpinan dengan bawahan.
Sulawesi. Banyak suka maupun duka yang
dialaminya selama bertugas. PULANG KAMPUNG
Dilain pihak, bagi Kakanwil XVI Sulawesi yang baru, Bachtiar,
H
bertugas di Makassar kali ini ibaratnya seperti ‘pulang kampung’.
al tersebut terungkap dalam sambutan Jusuf Indarto Pasalnya, pada tahun 1990-1991 dia pernah bertugas di Makas-
ketika acara pisah sambut Kakanwil XVI Sulawesi dari sar. Kala itu ia bertugas sebagai Kasubsi Hanggar di Kantor Ins-
Jusuf Indarto kepada Bachtiar sebagai Kakanwil XVI peksi Makassar.
Sulawesi yang baru. Pisah sambut yang diadakan pada “Ada dua kebanggaan yang saya rasakan (sebagai Kakanwil
18 Juni 2007 dengan mengambil tempat di Hotel Sahid XVI Sulawesi). Pertama, saya menggantikan seorang Jusuf
Makassar ini selain dihadiri para pejabat eselon III, IV serta staff di Indarto yang begitu perfect memimpin kantor ini. Kedua, (selama)
jajaran Kanwil XVI Sulawesi, turut dihadiri pula jajaran pejabat saya bertugas sebagai kakanwil, yang pertama di daerah Teuku
dilingkungan Departemen Keuangan yang meliputi Kakanwil Umar (Pahlawan Aceh) dan yang kedua sekarang dipindahkan di
Ditjen Pajak Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat dan Sulawesi daerah Sultan Hasanuddin (Pahlawan Sulsel). Semua daerah
Tenggara, Ditjen Perbendaharaan, dan Ditjen Kekayaan Negara. pahlawan. Mudah-mudahan saya menjadi pejuang bagi Bea Cu-
Meskipun hanya enam bulan saja, akan tetapi Jusuf Indarto kai,” kata Bachtiar yang sebelumnya menjabat sebagai Kakanwil
telah menorehkan berbagai prestasi gemilang dalam memimpin I NAD (Nanggroe Aceh Darussalam)
Kanwil XVI Sulawesi selama ini. Sembilan (9) kasus tangkapan Bachtiar sendiri mempunyai harapan besar untuk tempat tu-
berbagai komoditi barang yang hendak diselundupkan, saat ini gas barunya ini. ”Kita mencoba mengetengahkan Kanwil XVI
statusnya sudah dilimpahkan ke Kejaksaan (P21) dengan nilai Sulawesi ini menjadi kantor yang mempunyai dedikasi dan loyali-
total barang mencapai Rp. 6.076.000.000 (baca WBC edisi 392 tas yang dapat diandalkan DJBC,” harapannya.
bulan Juli 2007). Selain itu, keberhasilan dalam tiga (3) kasus Dalam kesempatan pisah sambut itu, diserahkan pula
penangkapan rokok illegal juga berhasil menyelamatkan kerugian penghargaan kepada beberapa pegawai yang berprestasi dalam
negara sebesar Rp. 2.166.330.672. melakukan beberapa penangkapan. Selanjutnya acara yang
“Saya mengucapkan terimakasih dan apresiasi yang setinggi- dipandu oleh MC Miskam ini dimeriahkan dengan beberapa
tingginya, sejujur-jujurnya saya mengucapkannya atas pencapai- sumbangan lagu termasuk dari Jusuf Indarto dan Bachtiar.
an kinerja selama ini dan Alhamdulillah target bea masuk sudah Sebagai kenang-kenangan, diserahkan beberapa cindera
terlewati dan cukai sudah (mencapai) 80 persen meskipun baru mata yang diberikan oleh beberapa pejabat dan masing-masing
lima bulan,” kata Jusuf dengan penuh kebanggaan. Lebih lanjut, Kepala KPBC di lingkungan Kanwil XVI Sulawesi. Salah satu
bagi Jusuf Indarto sendiri maupun jajaran dibawahnya, prestasi cindera mata adalah karikatur yang diberikan oleh Tutung Budi
tersebut memberikan kesan dan kebanggaan yang mendalam. Karya mewakili para pegawai Kanwil XVI Sulawesi. Karikatur
“Bahwa meskipun diujung, tapi ternyata keinginan untuk mengab- tersebut memuat gambar Jusuf Indarto dengan background
di sangat luar biasa…” gambar hasil tangkapan selama ini.
Keakraban makin terjalin tatkala ditengah – tengah suasana
TEGAS TETAPI LENTUR ramah tamah, Jusuf Indarto berjalan mendatangi meja-meja para
Waktu enam bulan memang terasa sangat cepat berlalu, hadirin untuk sekedar menyapa dan berdiskusi ringan. Tidak ada
tidak hanya bagi Jusuf Indarto saja, tapi juga bagi segenap pega- sedikitpun kecanggungan. Akhirnya, selamat bertugas ditempat
wai di Kanwil XVI Sulawesi. Para pegawai sangat merasakan yang baru, Pak Yosi… dons, makassar
N
yang dapat membawa Aceh menjadi daerah industri,”
anggroe Aceh Darussalam (NAD) merupakan salah katanya.
satu propinsi dengan sumber daya alam terbesar di Pada kesempatan itu, Direktur Jenderal Bea dan Cukai
Indonesia. Ketersediaan sumber daya alam adalah menugaskan Drs. Kusdirman Iskandar, Direktur Fasilitas
modal dasar stimulus bagi kemajuan perekonomian Kepabeanan DJBC untuk menyampaikan materi berupa : ke-
di Aceh. Namun untuk mengelola potensi sumber bijakan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dalam mendukung
daya tersebut dibutuhkan para investor. regulasi dan insentif investasi di NAD.
Untuk mencapai suatu iklim investasi yang dinamis ada Materi yang disampaikan oleh Direktur Fasilitas Kepabean-
DOK. KANWIL I an ini antara lain mencakup semua hal yang berkaitan
dengan fasilitas yang diberikan oleh instansi kepabeanan, ya-
itu tempat penimbunan berikat (kawasan berikat dan gudang
berikat), Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE) dan
fasilitas penanaman modal bagi industri/industri jasa (135/
KMK.05/2000).
Pemakalah lainnya adalah Kepala BKPM yang menyata-
kan keyakinannya bahwa Undang-undang investasi yang
baru akan membuat Indonesia menjadi negara yang sangat
diperhitungkan oleh investor, lewat fasilitas one stop investor
facility sehingga pengurusan lisensi dan prosedur investasi
menjadi lebih mudah. “Bentuk insentif lain berupa bentuk ijin
kepemilikan tanah bagi investor luar. Jika negara China
menawarkan hak guna tanah hingga 90 tahun, maka Indone-
sia menawarkan lebih, yaitu 95 tahun,” ujarnya.
Deputi Bidang Ekonomi dan Usaha BRR NAD-Nias me-
nambahkan, “Regulasi dan insentif investasi yang kompetitif
diharapkan dapat menjadi solusi tepat untuk menciptakan
iklim investasi yang menarik di Aceh.”
Dari seminar ini muncul sedikit asa semoga
perekonomian Aceh baru yang modern dan kompetitif
bukan lagi menjadi mimpi. Jika berbagai pihak memiliki
keinginan kuat dan serius berusaha menciptakan iklim
investasi yang kondusif, maka kesejahteraan masyarakat
MEMBERIKAN SAMBUTAN. Kakanwil I DJBC NAD, Drs. Bachtiar, Msi Aceh akan segera tercapai.
(sekarang menjabat sebagai Kakawil XVI DJBC Sulawesi (Makassar)) saat Handoko Nindyo Wardono,
memberikan sambutannya di depan peserta seminar. Kasi Keberatan dan Banding I, Kanwil I DJBC NAD
D
i tengah gencarnya kampanye terkait pemberantas- berdasarkan informasi tersebut, oleh tim intelijen di analisis
an praktek illegal logging, KPBC Tipe A3 Dumai di untuk mendapatkan suatu data yang akurat.
bawah pimpinan Saipullah Nasution, kembali Selanjutnya Kasi P2, Arie Papiano langsung mengum-
berhasil menjalankan perannya dalam mengawasi pulkan anggota tim patroli untuk diadakan briefing tertutup
lalu lintas arus barang ekspor-impor dan dalam guna memberikan penjelasan dan mengatur strategi. Tepat
rangka mengamankan aset-aset negara. Dengan posisi Du- pukul 20.00 WIB tim patroli yang dipimpin oleh Yusuf Effendy
mai yang strategis dimana berbatasan langsung dengan Se- Harahap dan nahkoda Rela Ginting mulai melakukan perge-
lat Malaka yang merupakan salah satu jalur lalu lintas pelayar- rakan menuju lokasi target dengan dilengkapi persenjataan
an internasional, maka kerja keras dan kesigapan petugas dan menggunakan armada BC 15016. Perjalanan ke lokasi
sangat diperlukan. kira – kira membutuhkan waktu 2 jam.
Penegahan pertama kali dilakukan oleh Kapal Patroli berno- Setelah mengapung di sekitar lokasi selama 5 jam akhirnya
mor lambung BC 15016 dengan Kopat Ali Tahir dan dinahkodai pukul 03.30 WIB dari muara Sungai Penuntun terdengar suara
oleh Rela Ginting pada hari Kamis 7 Juni 2007 di sekitar Perairan mesin kapal sayup-sayup. Kopat langsung memerintahkan
Sungai Penuntun (dekat Pulau Babi), Rupat Utara, Kab. Bengka- nahkoda untuk mendekati sumber bunyi tersebut dan didapatkan
lis, sebagaimana telah diberitakan pada WBC edisi sebelumnya. kapal dengan muatan kayu balak. Selanjutnya anggota tim
Dua minggu kemudian, tepatnya Kamis, 21 Juni 2007, langsung turun ke kapal dan memeriksa kelengkapan dokumen.
berawal dari informasi adanya aktifitas di suatu tempat yang Dari hasil pemeriksaan sementara, kapal motor tanpa nama
mengindikasikan ke arah pelanggaran di bidang kepabeanan, bernomor S.21 No.2982 tersebut diketahui tidak dilengkapi
L
uas wilayah pengawasan KPBC Tipe A3 Palembang
memang terbentang cukup luas, dimulai dari
perbatasan Propinsi Lampung hingga ke perbatasan
Propinsi Jambi, wilayah ini juga banyak dilintasi oleh
pecahan alur sungai-sungai. Dengan banyaknya
pecahan alur sungai ini, membuat wilayah Palembang
menjadi salah satu celah bagi upaya penyelundupan barang-
barang ilegal yang memanfaatkan tangkahan-tangkahan
untuk menurunkan barang-barang selundupan.
Upaya KPBC Palembang untuk mencegah aksi penyelun-
dupan memang terkadang terbentur oleh kondisi yang sulit
dan rawan, namun semua itu selalu dapat dihadapi dengan
baik walaupun dari segi sarana dan prasarana sangat keku-
rangan sekali. Salah satu upaya maksimal yang dilakukan
LIMA TRUK. Pengejaran darat terhadap lima truk yang penuh risiko ini,
KPBC Palembang dalam mencegah penyelundupan, terbukti
akhirnya dapat diselesikan dengan bantuan KPBC Jambi dan pihak Kepolisian. ketika KPBC Palembang mendapat informasi akan adanya
dua kapal yang sedang melakukan pembongkaran
ballpressed ilegal asal WBC/ATS
KPBC PALEMBANG
Malaysia yang dilaku-
kan di dermaga Merki,
Sungai Lalan, Mendis,
Ballpressed dan
Banyuasin.
TEGAHAN DARAT
TERHADAP LIMA TRUK
Handphone BERMUATAN
BALLPRESSED
Berdasarkan infor-
masi yang diterima dari
Direktorat P2 Kantor
Dengan berbagai kendala yang dihadapi Pusat yang diteruskan
akhirnya Kantor Pelayanan Bea dan Cukai kepada Kepala Bidang
(KPBC) Tipe A3 Palembang yang bekerja sama P2 Kantor Wilayah V
dengan Kantor Wilayah V DJBC Sumatera DJBC Sumatera Bagian
Selatan (Sumbagsel)
Bagian Selatan dan Kantor Pelayanan Bea dan pada tanggal 21 Juni
Cukai (KPBC) Tipe A3 Jambi berhasil menegah 2007 tersebut, KPBC
2.016 ball pakaian bekas (ballpressed) ilegal Palembang bersama
asal Malaysia. Tegahan yang dilakukan di tim P2 Kantor Wilayah
V Sumbagsel segera
BAMBANG I ARIBASAR: Luasnya wilayah
darat dan sungai ini juga mendapat dukungan pengawasan KPBC Tipe A3 Palembang,
menurunkan tim surveil- menuntut petugas untuk bekerja semaksi-
yang positif dari masyarakat sekitar. lance untuk melakukan mal mungkin.
FOTO BERSAMA. Tim Teknik Pencegahan Penyelundupan Peringkat Negeri Sarawak, Malaysia dengan Tim Teknis Penyelundupan Daerah Kalimantan
Barat Republik Indonesia berpose bersama di Kuching, Sarawak saat pertemuan SOSEK MALINDO, 2 - 3 juli 2007.
Malaysia - Indonesia
Penyelundupan yang marak terjadi hingga XIV DJBC Kalimantan Bagian Barat pada saat pidato pem-
perlukannya kerjasama antar negara bukaan SOSEK MALINDO tahun 2007.
Masalah krusial yang diangkat pada pertemuan tersebut
yang berbatasan langsung, menjadi dasar adalah penyeludupan kayu, ekspor gula pasir ke Indonesia,
diadakannya kerjasama dan penaganan kegiatan ekspor impor ternakan, produk/hasil ternakan,
serius mengenai aktivitas penyelundupan biologik ternak/sarana produksi ternakan serta hasil olahan
ternak, buah segar, sayur segar, tumbuhan dan ikan.
di daerah perbatasan. Kegiatan ekspor impor obat-obatan termasuk vaksin, obat-
B
obatan tradisional, makanan, minuman, barangan kosmetik,
elum tertatanya stuktur alam di sekitar daerah per- produk komplemen/food supplement, narkotika, psikotropika
batasan yang menjadi lintas keluar masuknya orang serta alat kesehatan, kegiatan ekspor impor beras, rokok,
dan barang menjadi sebuah peluang emas untuk batik sarung, senjata api, senjata api mainan (imitation gun),
memudahkan orang beraktifitas tanpa mengindah- mercon/bunga api dan VCD porno, penjualan barang-barang
kan peraturan yang ada. Apalagi krisis ketidaktahu- eceran oleh warga negara Indonesia di Pekan Serikin dan
an warga di daerah perbatasan mengenai peraturan ataupun permasalahan lain yang berkaitan dengan impor/ekspor ba-
‘kenakalan’ eksportir dan importir selalu menjadi titik awal rang-barang larangan serta pembatasan lainnya.
aktivitas penyelundupan.
Untuk itulah pada tanggal 2 - 3 Juli 2007 diselenggarakan HASIL PERTEMUAN
kerja sama Sosial Ekonomi Malaysia - Indonesia (SOSEK Hasil pertemuan yang dicapai di antara Tim Teknik Pence-
MALINDO) untuk membahas permasalahan seputar kegiatan gahan Penyeludupan Peringkat Negeri Sarawak-Malaysia
sosial ekonomi kedua negara. Dalam hal ini, Bea dan Cukai dengan Tim Teknis Penyelundupan Daerah Kalimantan Barat
melakukan kerja sama penanganan penyelundupan di - Republik Indonesia di Kuching - Sarawak pada 2 Juli 2007
daerah perbatasan antara Indonesia dengan Malaysia untuk sebagai berikut :
wilayah pengawasan Kanwil XIV DJBC Kalimantan Bagian
Barat. Dalam Hal Perdagangan :
“Kesepakatan yang akan disahkan, diharapkan nantinya A. Penyeludupan Kayu
dapat dilaksanakan dengan baik dan memberikan manfaat Pertama, adanya kesepakatan antara Malaysia – Indone-
yang lebih besar bagi kedua belah pihak terutama dalam sia untuk saling membantu menangani masalah penye-
penanganan penyelundupan dan perdagangan ilegal lintas ludupan kayu dengan menahan dan tidak mengijinkan
batas. Dengan tersusunnya suatu kesepakatan atau kesepa- kendaraan/alat angkut yang membawa muatan kayu ma-
haman dalam penanganan penyelundupan diharapkan suk melintasi batas tanpa dokumen Pemberitahuan
kegiatan penyelundupan ataupun perdagangan ilegal dapat Ekspor Barang (PEB) yang diterbitkan berdasarkan peng-
dikurangi seminimal mungkin sehingga masing-masing pihak ajuan dari Eksportir Terdaftar Produksi Industri Kehutanan
tidak dirugikan,” ungkap Muhammad Chariri, Kepala Kanwil (ETPIK), dasar dokumen kehutanan berupa surat ketera-
ijinkan keluar masuk produk-produk tersebut yang tidak berbahaya (B2), serta barang impor tertentu yang
sesuai dengan peraturan yang berlaku di negara masing- wajib penerapan standar nasional Indonesia (SNI).
masing. Kedua belah pihak setuju untuk meningkatkan
pengawasan serta pematuhan terhadap masuk dan
F. Penjualan barang-barang eceran oleh warga negara keluarnya semua barang-barang larangan dan
Indonesia di Pekan Serikin, Bau. pembatasan selain dari yang dinyatakan pada butir A - G
Pihak Indonesia setuju untuk membantu dengan mem- di atas, termasuk pupuk, makanan dan minuman, barang
beri penyuluhan/penerangan kepada warga negara kategori bahan berbahaya beracun (B3) dan bahan
Indonesia yang menjual barang eceran ke Malaysia berbahaya (B2), serta barang impor tertentu yang wajib
agar mematuhi peraturan yang berlaku di Malaysia. penerapan standar nasional Indonesia (SNI).
Pihak Malaysia setuju untuk menahan dan merampas
barang-barang eceran yang dijual oleh warga negara H. Kedua belah pihak sepakat untuk meningkatkan
Indonesia yang tidak mematuhi peraturan yang berla- pelaksanaan kerja sama di atas dengan cara :
ku di Malaysia. Melakukan pertukaran informasi terus-menerus mengenai
peraturan-peraturan yang berlaku di negara masing-
G. Isu-isu lain berkaitan dengan impor/ekspor barang- masing. Mekanisme yang digunakan sebagai contoh
barang larangan dan pembatasan lainnya, antara lain dengan pembuatan dan pemasangan brosur,
termasuk pupuk, makanan dan minuman, barang poster atau pamflet pada tempat-tempat yang strategis di
kategori bahan berbahaya beracun (B3) dan bahan perbatasan kedua belah pihak.
DOK. WBC Pihak Indonesia meminta supaya pihak
Malaysia menginformasikan daftar
kendaraan termasuk motosikal yang
dilaporkan hilang di Malaysia kepada Bea
dan Cukai Indonesia agar dapat membantu
penyelesaian persoalan yang ada.
USUL BARU
- Adanya pos kawalan tambahan di Sempa-
dan Serikin/Jagoi Babang.
Pihak Malaysia meminta kerjasama pihak
Indonesia untuk menginformasikan kepada
warganegara Indonesia di Sempadan Jagoi
Babang mengenai cadangan pos kawalan
tambahan Malaysia ini yang bertujuan untuk
mengawasi keluar/masuk barang dan pen-
duduk Indonesia yang melakukan perdaga-
ngan di Pekan Serikin.
- Penanganan permasalahan pada tahun
2006 mengenai keluar masuknya kendara-
an pribadi/kendaraan bermotor wisatawan
melalui PPLB Entikong/Pos Kawalan
PENYELUNDUPAN SENJATA API. Merupakan salah satu masalah krusial yang diangkat pada Sempadan Tebedu dianggap telah berjalan
pertemuan SOSEK MALINDO. dengan baik dan lancar. ian
Eksotisme
Bawah Laut
DERAWAN,
SANGALAKI DAN
KAKABAN
Pertengahan Mei lalu
(15/5), WBC mengunjungi Kota
Tarakan, yang terletak di
Kalimantan Timur. Dalam
DOK. CDC
perjalanan tersebut, WBC
mendapat kesempatan untuk
turut serta dalam ekspedisi
penyelaman bawah laut ber-
sama-sama dengan Customs
Diving Club, Jejak Petualang
Trans7 dan Tarakan TV.
P
agi hari (16/5), dari Tarakan tim
ekspedisi berangkat menuju
gugusan Kepulauan Derawan.
Perjalanan dari Tarakan ke
Kepulauan Derawan cukup jauh
dan dapat ditempuh melalui laut dan
udara. Cuaca pagi itu sangat cerah ketika
kami tiba di Bandara Juwata, Tarakan,
Kalimantan Timur. Dengan menaiki
pesawat bermesin baling-baling kami ter-
bang menuju Pulau Berau. Sekitar 22
menit kami melayang diketinggian 8000
kaki dan mendarat di Bandara Kalimaru,
Tanjung Redeb, Kabupaten Berau,
Kalimantan Timur, pada pukul 08.50 WITA.
Usai mendarat, kami langsung me-
nuju Dermaga Berau Coal yang letaknya
tidak jauh dari Kantor Bantu Bea dan
Cukai Tanjung Redeb. Sekitar pukul 09.40
WITA kami berangkat meninggalkan
Dermaga Berau Coal menuju Pulau De-
rawan dengan menggunakan speed boat
bermesin 200 PK.
Dengan kecepatan tinggi, speed BERMAIN-
boat yang membawa kami melaju di MAIN
atas sungai Segah. Sungai Segah dengan
memiliki lebar kira-kira 200 m. Disepan- ubur-ubur
di Danau
jang sungai, banyak ditumbuhi pohon kakaban.
nipah, bakau dan pohon tropis lainnya.
Sesekali boat yang kami tumpangi
berjalan zig-zag menghindari sampah-
sampah kayu yang ada di sepanjang
sungai. Beberapa kali boat juga harus
terhempas saat melaju di atas riak
gelombang yang ditimbulkan kapal lain.
Entah karena tidak banyak penduduk di sepanjang sungai menceburkan diri ke dalam air laut yang mulai pasang. Hari
Segah atau tidak banyak penduduk yang menggunakan itu air laut cukup jernih dengan tingkat visibility (jarak pan-
transportasi air, disepanjang perjalanan kami jarang melihat dang di dalam laut) sekitar 15 - 20 m sehingga WBC mampu
kapal kayu maupun speed boat yang melintas. Hanya saja melihat dengan jelas indahnya terumbu karang di dasar laut.
beberapa kali kami berpapasan dengan kapal tongkang yang Berbagai macam sponges (bunga karang) tampak meng-
mengangkut batu bara milik PT. Berau Coal, itu pun bisa hiasi dasar laut. Ada giant barrel sponge (seperti gunung
dihitung dengan jari. Kebayang… hanya speed boat yang dengan lubang ditengahnya), spiky sponge, tube sponge,
kami tumpangi saja yang melaju sendiri di atas sungai Segah giant clam (sejenis molluscs) dan sponge lainnya. Berbagai
yang panjang, meliuk-liuk bagaikan ular naga yang besar. bentuk coral (karang) pun bisa dijumpai di perairan ini,
Perjalanan siang itu terasa begitu lama karena seperti Table Coral, Wire Coral, Gorgonian Fan, Dome Coral,
disepanjang sungai tidak banyak pemandangan yang bisa Wrinkled Soft Coral (bentuknya seperti otak manusia) dan
kami lihat. Sekitar pukul 11.00 WITA, speed boat mulai masih banyak lagi. (Berkat buku ‘Marine Life of Southeast
meninggalkan sungai Segah dan memasuki lautan lepas. Asia and The Pasific’, published by Periplus Nature Guides,
Siang itu laut begitu biru dan tenang, tidak bergelombang, written by Gerald Allen, makanya sedikit banyak WBC tahu
hmm… setidaknya kami bisa segera tiba di Pulau Derawan. nama-nama biota laut yang ada di Kepulauan Derawan).
Empat puluh lima menit kemudian, dari kejauhan kami Tak hanya coral dan sponge, berbagai warna bintang laut
melihat Pulau Derawan. Senang rasanya mengetahui kami serta ikan-ikan yang melayang disekitar kami terlihat sangat
telah tiba di Pulau Derawan, pulau yang terkenal dengan indah. Diantaranya jenis Lionfish, Butterflyfish, pufferfish,
pasir putih dan keelokkan biota lautnya. Parrotfish (kebanyakan yang kami temui berwarna biru) dan
Saat menginjakkan kaki di Dermaga P. Derawan, bibir ini Crocodilefish. WBC juga melihat berbagai ikan jenis Clown
tidak putus-putusnya mengagumi keindahan P. Derawan. Anemonefish, Palette Surgeonfish dan Mooris Idol, hmm…
Apalagi siang itu air laut sedang surut sehingga dasar laut jadi inget film ‘Nemo…
terlihat jelas. Tampak ikan-ikan laut dengan warnanya yang Sebenarnya masih banyak lagi jenis ikan yang WBC lihat,
indah wara-wiri disekitar dermaga. Beberapa ekor penyu tapi karena keterbatasan pengetahuan, WBC tidak tahu
hijau berukuran cukup besar pun terlihat berenang dengan semua nama-nama ikan laut yang ditemui. Saat sedang asyik
tenangnya di pinggir dermaga seolah hendak mengucapkan menikmati pemandangan laut, sambil berfoto-foto dan meli-
selamat datang ke Pulau Derawan. hat rekan dari Jejak Petualang Trans7 mengambil gambar
Pulau Derawan merupakan salah satu pulau dari 21 pulau dengan kameranya, beberapa kali kami terkena arus laut
yang ada di gugusan Kepulauan Derawan yang yang cukup kuat. Kalau sudah begitu, kami segera meraih
dikembangkan menjadi kawasan wisata laut dan konservasi karang yang ada didekat kami untuk berpegangan agar tidak
biota laut. Pulau Derawan terkenal sebagai salah satu terbawa arus.
kawasan pengembangbiakkan penyu hijau untuk melindungi Sekitar 35 menit WBC berada di kedalaman 17,4 m.
satwa ini dari kepunahan. Begitu melihat tanda di regulator bahwa persediaan oksigen
Usai istirahat, sekitar pukul 16.30 WITA kami menuju sudah menipis, WBC segera memberi tanda pada buddy dan
ujung dermaga untuk mempersiapkan diri melakukan kami pun memutuskan untuk naik kepermukaan. Sebelum
penyelaman disekitar dermaga Pulau Derawan, tepatnya di naik ke permukaan, kami harus berhenti dulu di kedalaman 4
Jetty Spot. Setelah menyiapkan alat-alat scuba diving, kami - 5 m untuk melakukan safety stop selama tiga menit. Safety
pun melakukan briefing dan berdoa sejenak yang dipandu stop atau berhenti sejenak dilakukan untuk menghindari
oleh dua orang dive guide setempat. Ada 9 orang yang kejadian yang tidak diinginkan pada diver (paru-paru bisa
melakukan penyelaman, terdiri dari tiga orang kru Jejak Petu- pecah jika penyelam langsung naik ke permukaan dengan
alang Trans7, redaktur WBC dan Customs Diving Club (Heru cepat tanpa melakukan safety stop).
Hariadi, Marlon W, Bambang Wahyudi, M. Syawal, Otto). Alhamdulillah, penyelaman pertama berhasil kami lalui
Setelah briefing dan berdoa, berikutnya adalah penentuan dengan baik. Usai penyelaman pertama, kami pun beristira-
buddy (mitra/rekan saat penyelaman). Kebetulan yang hat sejenak sambil menunggu penyelaman yang kedua,
menjadi buddy redaktur WBC adalah Dive Master, Marlon W. night dive (menyelam di malam hari). Menjelang malam, kami
(Customs Diving Club) yang sekaligus merupakan pelatih se- pun bersiap-siap untuk melakukan penyelaman yang kedua.
lam redaktur WBC. Kemudian, para diver satu persatu mulai Sempat terbersit rasa khawatir dalam diri WBC ketika hendak
WBC/KY WBC/KY
BERSIAP-SIAP untuk melakukan penyelaman sore dan malam hari di Dermaga Pulau Derawan.
FOTO 1,2,3,5/KY
1 2
FOTO 4,6,7/DOK. CDC
5 4
6 7
(1) Pulau Derawan (2) Snorkling di Pulau Sangalaki (3) WBC bersama buddy (4) Persiapan diving di tangga dermaga Pulau Derawan. (5) Danau
Kakaban (6) Pemandangan bawah laut (7) Lionfish di perairan Pulau Derawan.
B A C O . M
M.
Lewat olahraga sepak bola Baco berkenalan dengan Bea dan Cukai. Waktu
itu akhir tahun 1981, Baco baru saja lulus SMU di Jakarta. Ia tinggal di rumah
kerabatnya (H. Omon Miftahudin, orang tua angkat) yang bekerja sebagai
pegawai bea cukai. Kerabatnya ini tahu bahwa Baco sangat menyukai olahraga
sepak bola. Olehnya, Baco dimasukkan menjadi anggota klub sepak bola Bea
dan Cukai Tanjung Priok, Jakarta.
Awal tahun 1982, Baco mendengar ada penerimaan menjadi pegawai bea
dan cukai dengan menggunakan ijasah SMP. Tak mau menyia-nyiakan kesem-
patan itu, Baco pun mengikuti tes penerimaan yang diselenggarakan di Surabaya
pada Pebruari 1982. Oktober 1982, dari sekitar 5000 orang yang mengikuti tes
penerimaan, hanya sekitar 350 orang yang lulus tes, termasuk Baco.
Pertama kali bertugas, Baco ditempatkan di Kanwil Surabaya. Selanjutnya, ia
dipindahkan ke Kantor Inspeksi Tanjung Perak. Kemudian, Juli tahun 1996 ia
dimutasi ke Kantor Inspeksi Sampit, Kalimantan Tengah selama kurang lebih satu
setengah tahun sebagai Pelaksana. Awal 1998, tepatnya bulan Pebruari, ia
dimutasi kembali ke Kanwil Surabaya. Kemudian, pertengahan tahun 2002 ia
diangkat menjadi Korlak Administrasi Ekspor di KPBC Tanjung Perak hingga
akhir 2005. Lalu, ia dipromosi menjadi Kepala Seksi Kepabeanan dan Cukai di
KPBC Tipe A4 Tarakan. Terakhir, ia menjabat sebagai Kasi Dukungan Teknis dan
Distribusi Dokumen KPBC Tipe A4 Tarakan, hingga saat ini.
Pria kelahiran Jakarta, 2 Pebruari 1962 ini mengaku terkesan saat bertugas
di Surabaya. “Karena saya sudah lama tinggal di Surabaya dan menikah juga di
Surabaya,” ujar suami dari Sony Rita ini seraya tersenyum.
Ayah tiga orang anak ini juga mengaku terkesan saat bertugas di KPBC
Tanjung Perak. Waktu itu ia bertugas di dinas laut (boatzooking) selama dua
setengah tahun. Sebagai anggota, ia memperoleh banyak pengetahuan tentang
karakter anak buah kapal dari berbagai bangsa dan negara.
Tak hanya itu ia juga mendapatkan pengalaman yang menarik saat
E D W A R D
Pepatah buah jatuh tidak jauh dari pohonnya tampaknya berlaku bagi
Edward. Pria asli Sumatera Utara yang lahir (17 Januari 1963) dan besar di
Tanjung Balai Karimun (TBK) ini, mengikuti jejak ayahnya menjadi pegawai bea
cukai. “Saya ingat waktu itu, dalam pikiran saya, pekerjaan bea cukai adalah
memberantas penyulundupan, ini karena ayah saya tugasnya di kapal patroli di
pangsarop (Pangkalan Sarana Operasi di TBK -red)”.
Tahun 1982 ketika ada lowongan di Departemen Keuangan di TBK, Edward
melamar. Tahun 1983, ia diterima dan resmi bergabung dengan Bea Cukai.
Seperti ayahnya, Edward juga bertugas di kapal patroli yaitu sebagai ABK Kapal
BC 7003 di bagian mesin, yang dulu disebut sebagai juru minyak. Di tempat
inilah Edward ditempatkan untuk pertama kali sebagai pegawai bea cukai.
Edward mengaku pada awalnya ia merasa asing dengan mesin kapal
berhubung latar belakangnya yang SMA. Namun pada akhirnya ia menikmati
tugasnya tersebut, kegiatan rutin di kapal patroli menjadi hal yang menarik.
Edward misalnya menjadi tahu bagaimana cara merawat mesin kapal yang besar.
”Dalam kecepatan memburu kita harus di kamar mesin untuk melihat bagian
mesin mana yang bekerja dengan normal atau tidak”.
Hanya enam bulan Edward ditempatkan di bagian mesin, setelah itu ia pindah ke
bagian navigasi. Cukup panjang masa kerja Edward di pangkalan sarana operasi TBK,
terhitung mulai tahun 1983 hingga 2002. Dalam rentang waktu tersebut, ia termasuk
pegawai yang memiliki banyak pengalaman dengan kapal patroli.
Tahun 1987, ketika pulang dari tugas patroli di daerah Tual menuju ke Ambon, di
Laut Banda kapal BC 8002 yang mereka gunakan dihantam ombak besar hingga 4
meter, sedangkan kapal yang mereka gunakan hanya setinggi 3 meter dengan
panjang 28 meter. Ombak besar tersebut berlangsung selama 4 jam. Saat itu, ia dan
rekan-rekannya sempat berpikir tidak akan mau berlayar kembali. Lucunya, begitu tiba
dengan selamat di dermaga, pikiran semacam itu lenyap.
Ia kembali bercerita, pernah suatu kali bersama tim dengan menggunakan kapal
patroli BC 10001, mereka memburu kapal yang membawa kayu dari daerah Bengkalis
yang akan menuju Malaysia. Kapal tersebut melakukan perlawanan, padahal sudah
LANGGANAN MAJALAH
dapat menyalurkan hobinya bermain sepak bola.
Dalam bekerja, ia selalu berpegang pada keikhlasan.
“Kalau kita ikhlas apapun jadi enak. Makanya, apa yang
saya peroleh hingga saat ini semuanya saya syukuri,
alhamdulillah,” katanya merendah.
Kedepannya ia berharap agar citra Bea dan Cukai
WARTA BEA CUKAI
semakin baik di mata masyarakat. Ia juga berharap
agar pegawai bea cukai dapat lebih disiplin dalam
bekerja. “Pegawai juga sebaiknya harus jujur, terus
meningkatkan prestasi, menambah pengetahuan,
supaya dapat meningkatkan citra bea dan cukai,
sekarang dan akan datang,” imbuhnya. ifa
Disain Baru
Pita Cukai 2007
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC), KPBC yang di wilayah kerjanya ada kegiatan cukainya, serta per-
melalui Direktorat Cukai, wakilan Kanwil di seluruh Indonesia, lanjut Suparyanto,
dikemukakan mengenai disain pita cukai 2007, meliputi profil pita
telah mengeluarkan, disain pita cukai baru cukai 2007, sistim pengaman pita cukai dan cara mendeteksi
untuk produksi Hasil Tembakau (HT) dan antara pita cukai asli dengan pita cukai palsu. “Minimal teman-
mulai berlaku sejak 1 Juli 2007. teman di pelayanan mengetahui cara mendeteksi awal untuk mem-
bedakan antara yang asli dengan yang palsu.”
F
Sosialisasi ini selain disampaikan para pembicara dari Direk-
ungsi pita cukai selain sebagai bukti pelunasan cukai, torat Cukai, juga disampaikan oleh tiga pihak yang terkait dengan
juga untuk pengamanan serta pengawasan, baik pembuatan pita cukai, yaitu PT. Kertas Padalarang selaku
oleh pegawai bea cukai, masyarakat maupun oleh penyedia kertas, PT Pura Nusantara Persada selaku pembuat
pengusaha pabrik hasil tembakau. Untuk tetap hologram, dan Perum Peruri selaku pencetak pita cukai.
menjaga kualitas pita cukai sebagai alat pengaman-
an serta pengawasan, maka setiap tahun dilakukan perubah- SULIT DITIRU MUDAH DIDETEKSI
an disain pita cukai oleh Direktorat Cukai dengan melibatkan Disinggung mengenai profil disain pita cukai 2007, Supar-
tiga unsur terkait yang menangani produksi pita cukai selama yanto menjelaskan, bahwa antara pita cukai 2006 dengan
ini, yaitu PT Kertas Padalarang yang menangani fitur-fitur pita cukai 2007 berbeda sama sekali, artinya di pita cukai
security pada kertas bandrol, PT Pura yang menangani ten- memiliki tiga unsur yaitu kertas, hologram dan cetakan. Ketiga
tang spesifikasi hologram pita cukai HT, dan PT Peruri seba- unsur ini setiap tahunnya diusahakan untuk selalu dirubah.
gai pencetak pita cukai. Tetapi tetap dengan persyaratan dari Bea dan Cukai, yaitu
Sejak 1 Juli 2007 telah diberlakukan pita cukai hasil temba- mudah dideteksi dan sulit ditiru, layaknya mendeteksi uang.
kau yang menggunakan disain baru, setelah sebelumnya Sebaliknya jika sulit dideteksi untuk mengetahui apakah pita
pada 12 Juni 2007 di lakukan sosialisasi. Mengenai waktu cukai itu asli atau palsu, maka akan menyulitkan aparat bea
penerapan dan sosialisasi disain pita cukai 2007, Suparyanto, cukai di lapangan.
Seksi Penyediaan dan Penukaran, Subdirektorat Pita Cukai, Jadi kuncinya adalah sulit ditiru tetapi mudah dideteksi.
Direktorat Cukai mengatakan, “sosialisasi yang biasanya Misalnya untuk pita cukai yang sebelumnya, kertas broken white
dilakukan awal tahun (2007) untuk kali ini memang waktunya dan warnanya agak kuning, pada disain baru warnanya agak
mundur karena adanya mutasi eselon IV, sehingga kalau hijau dan tampilan fisiknya agak kasar, ini disajikan dari PT
dipaksakan awal tahun hal itu kurang efektif jika pejabat yang Padalarang. Untuk hologram dibuat oleh PT Pura Nusa Persada,
definitif tadi belum duduk sudah dipanggil untuk sosialisasi. jika sebelumnya warna dasarnya agak kehijaun, untuk disain baru
Makanya baru terlaksana bulan Juni lalu. Sebab target agak soft orange dan warnanya agak muda. Untuk cetakan dari
sosialisasi yang dituju adalah eselon IV yang menangani PT Peruri, cetakan lebih jelas tampak ada perubahan dari
bidang cukai dan P2. Untuk ke depan mudah-mudahan bisa sebelumnya. Secara kasat mata saja sudah bisa membedakan
diselenggarakan awal tahun,” demikian Suparyanto. antara yang lama dengan yang baru.
Dalam sosialisasi yang dihadiri seluruh Kasi Cukai dan P2 di “Sebetulnya orang awam juga bisa menggunakan alat yang
PERINGKAT JABATAN. Ada 27 peringkat jabatan di lingkungan Departemen Keuangan. Untuk analisis dan eva-
luasi jabatan, meliputi
empat kegiatan yaitu pe-
REFORMASI BIROKRASI nyusunan uraian jabatan,
spesifikasi jabatan, peta ja-
DI DEPARTEMEN KEUANGAN batan dan peringkat jabat-
an yang tujuannya meng-
Mulai Disosialisasikan
hasilkan adanya peringkat
jabatan yang akan diguna-
kan sebagai input
penyusunan struktur remu-
nerasi berbasis pekerjaan.
Reformasi birokrasi Departemen Keuangan bertujuan untuk Dari hasil itu telah tersusun
meningkatkan kinerja pengelolaan keuangan negara dan kekayaan negara 27 peringkat untuk seluruh
termasuk pasar modal, secara terencana dan bertahap jabatan fungsional, struk-
tural dan pelaksana yang
D
saat ini masih dalam pro-
epartemen Keuangan (Depkeu) merupakan departe- ses penyusunan Peraturan Menteri Keuangan (PMK).
men yang strategis dan kita kenal sebagai pengelola Untuk penyusunan SOP (Standar Operasional Prosedur) me-
fiskal. Instansi ini juga dikenal sebagai pengumpul dana liputi 2 kegiatan, yaitu: penyusunan pedoman SOP dan penyusun-
terbesar dalam APBN (Anggaran Penerimaan dan an SOP. Tujuan akhir yang hendak dicapai adalah peningkatan
Belanja Negara) yang memiliki kantor vertikal yang efektivitas dan efisiensi melalui simplifikasi dan standarisasi
tersebar di seluruh Indonesia dan bersifat holding type organiza- business process. Untuk itu telah disusun 6.292 SOP untuk selu-
tion, dengan jumlah pegawai sekitar 60.000 orang. ruh unit di lingkungan Departemen Keuangan. Dari jumlah terse-
Depkeu yang memiliki kewenangan dalam pengaturan kebi- but, 3.743 SOP mengalami revisi dan 535 SOP telah ditetapkan.
jakan publik di bidang ekonomi dan fiskal sehingga terkait erat Untuk SOP layanan unggulan telah siap ditetapkan dengan PMK.
dengan pasar, mulai melakukan reformasi birokrasi di tubuhnya, Selanjutnya direncanakan untuk dipublikasikan kepada
sesuai dengan KMK 30/KMK.01/2007 tentang Reformasi masyarakat.
Birokrasi Departemen Keuangan dan KMK 31/KMK.01/2007 ten- Mengenai analisis beban kerja, meliputi dua kegiatan yaitu,
tang Pembentukan Tim Reformasi Birokrasi Pusat Departemen mengkompilasi hasil analisis jabatan untuk dipergunakan sebagai
Keuangan Tahun Anggaran 2007. input dalam melaksanakan analisis beban kerja dan melakukan
Sehubungan dengan itu, pada 25 Juni 2007 bertempat di analisis beban kerja. Semua itu dilakukan bertujuan untuk pening-
Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) tepatnya katan efektivitas dan efisiensi melalui rightsizing/ penataan PNS
di Aula Loka Muda, berlangsung acara Sosialisasi Reformasi (kuantitas dan kualitas pegawai sesuai dengan yang dibutuhkan).
Birokrasi Departemen Keuangan yang disampaikan oleh Tim Disamping itu, kuesioner analisis beban kerja akan segera
Reformasi Birokrasi Pusat Departemen keuangan. Bertindak disebarkan ke seluruh unit kerja di lingkungan Eselon I Depkeu.
sebagai pembicara adalah Eddy Abdurachman, Staf Ahli Menteri Tentang masalah remunerasi, Eddy Abdurachman
Keuangan, Bidang Kerjasama Ekonomi Internasional. mengatakan bahwa bisa berbentuk gaji. Sedangkan untuk
Dalam sosialisasi yang dihadiri seluruh pejabat eselon II di pejabat yang menduduki suatu jabatan biasa disebut dengan
DJBC dan beberapa pejabat eselon III serta beberapa Kepala tunjangan jabatan yang dikenal dengan istilah Tunjangan Khusus
Kantor tersebut, materi yang diberikan selain mengenai Pembinaan Keuangan Negara (TKPKN) atau populer dengan
Reformasi Birokrasi Depkeu yang disampaikan oleh Eddy sebutan TC (Tunjangan Khusus).
Abdurachman, juga disampaikan materi mengenai Kantor Dalam sosialisasi, Eddy Abdurachman yang lebih khusus
Pelayanan Utama Bea dan Cukai oleh Thomas Sugijata (Direktur membahas masalah remunerasi menyatakan, hal-hal yang harus
Audit) dan Pokok-Pokok Penyempurnaan Instansi Vertikal DJBC dilakukan sebelum memberikan remunerasi atau untuk mencapai
oleh Nofrial, Kabag Organisasi Tata Laksana (OTL) KP DJBC. ke arah perbaikan remunerasi maka langkah pertama adalah me-
PERESMIAN PAPAN NAMA. Dirjen Bea dan Cukai, Anwar Suprijadi meresmikan papan nama Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tanjung Priok.
PELUNCURAN
Kantor Pelayanan Utama
Bea dan Cukai Tanjung Priok
Mulai tanggal 2 Juli 2007, Kantor Pelayanan terminal 009. Sekitar 20 menit Menkeu dan Menhub melihat
Utama (KPU) Bea dan Cukai Tanjung Priok dan bertanya-tanya tentang keadaan dan situasi di tempat itu.
Kemudian, rombongan bergerak lagi menuju TPS (tempat
secara resmi berjalan. penimbunan sementara), Terminal Peti Kemas Koja. Di
B
tempat itu Menkeu dan Menhub melihat barang-barang yang
eberapa waktu yang lalu (22/6), lantai dasar gedung terkena pemeriksaan fisik (jalur merah).
KPU Bea dan Cukai Tanjung Priok tampak penuh Setelah itu, rombongan bergerak kembali menuju gedung
sesak. Beberapa rekan-rekan pers tampak sibuk hi co x-ray scan untuk melihat dan bertanya mengenai proses
membidikkan lensanya ke arah seorang perempuan pemeriksaan kontainer dengan menggunakan hi co x-ray
yang sedang melakukan tanya jawab dengan para scanner. Kepada pers Menkeu mengatakan bahwa tujuannya
pejabat bea dan cukai (eselon I dan eselon II) yang berada di melakukan inspeksi mendadak ke KPU Bea dan Cukai
tempat itu. Orang-orang pun berebutan untuk melihat lebih Tanjung Priok bersama dengan Menhub adalah ingin melihat
dekat sosok perempuan yang ternyata adalah Menteri secara fisik sehubungan dengan beberapa pemberitaan di
Keuangan, Sri Mulyani. media massa yang akhir-akhir ini mengatakan bahwa di
Hari itu Menkeu, didampingi Menteri Perhubungan, Jusman Tanjung Priok terdapat masalah, terutama terkait dengan arus
Syafei Djamal, melakukan sidak (inspeksi mendadak) ke KPU barang masuk maupun keluar.
Bea dan Cukai Tanjung Priok. Menkeu yang hadir lebih dulu “Kebetulan tanggal 1 Juli akan dimulai secara resmi Kan-
(Menhub menyusul kemudian-red) melihat-lihat situasi di tor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tanjung Priok, dimana
lantai dasar gedung KPU Bea dan Cukai Tanjung Priok. Pada para pegawai yang duduk di kantor tersebut merupakan
kesempatan itu, Menkeu juga melakukan tanya jawab dengan pegawai baru yang disaring melalui suatu seleksi untuk
para stakeholder yang ada disana mengenai keluhan mereka melihat kapasitas dan integritasnya. Sistem yang digunakan
dan tanggapan mereka seputar KPU. Suasana ditempat itu juga baru, seperti reward dan disiplin yang berbeda.
tampak akrab. Sesekali gelak tawa membahana di seluruh Kemudian pada saat yang bersamaan pemerintah juga
ruangan kala Menkeu dan para stakeholder saling melempar merapikan TPS, mendisiplinkan perusahaan konsultan jasa
joke. kepabeanan,” kata Sri Mulyani.
Selama kurang lebih 30 menit, Menkeu dan Menhub ber- Ia menambahkan dengan terbentuknya KPU, diharapkan
ada di lantai dasar gedung KPU Bea dan Cukai Tanjung Priok. Bea dan Cukai dapat memberikan pelayanan yang lebih baik
Setelah itu, rombongan bergerak menuju dermaga container dengan waktu yang lebih cepat dan biaya yang secara formal
KETERANGAN PADA PERS. Menteri Keungan, Sri Mulyani dan Menteri SIDAK MENKEU DAN MENHUB. Menteri Keuangan, Sri Mulyani dan
Perhubungan, Jusman Syafei Djamal, saat memberikan keterangan pada Menteri Perhubungan, Jusman Syafei Djamal, saat berbincang-bincang
pers di gedung hi co x-ray scan container. dengan para stakeholder di gedung KPU Bea dan Cukai Tanjung Priok.
INFO PERATURAN
PERATURAN MENTERI KEUANGAN
Per Juli 2007
No. Peraturan P E R I H A L
Nomor Tanggal
1. 60/PMK.04/2007 14-06-07 Perubahan Kedua Atas Keputusan Menteri Keuangan Nomor 240/KMK.05/1996
Tentang Pelunasan Cukai
2. 65/PMK.04/2007 20-06-07 Pengusaha Pengurusan Jasa Kepabeanan
3. 70/PMK.04/2007 27-06-07 Kawasan Pabean Dan Tempat Penimbunan Sementara
1. P-15/BC/2007 04-06-07 Petunjuk Pelaksanaan Penyelesaian Kewajiban Pabean Atas Jam Tangan Dan
Perhiasan Yang Pada Saat Pemasukannya Ke Dalam Daerah Pabean Indonesia
Belum Diselesaikan Kewajiban Pabeannya
2. P-20/BC/2007 28-06-07 Petunjuk Pelaksanaan Penetapan Kawasan Pabean Dan Tempat Penimbunan
Sementara
3. P-22/BC/2007 04-07-07 Petunjuk Pelaksanaan Pemberian Nomor Pokok Dan Pengawasan Pengusaha
Pengurusan Jasa Kepabeanan
JAKARTA. Direktur Jenderal Bea dan Cukai Anwar Suprijadi pada 22 Juni 2007 menghadiri acara serah terima jabatan 15 pejabat
eselon II DJBC di Aula Loka Muda gedung B lantai 5. (data lengkap lihat edisi Juli WBC 392). Acara diawali penandatanganan
naskah jabatan dan penyerahan memorandum jabatan yang dilakukan dalam tiga tahap. Usai serah terima Direktur Jenderal Bea dan
Cukai Anwar Suprijadi memberikan briefing kepada pejabat didampingi Sekretaris Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kamil Sjoeib.
WBC/ATS
JAKARTA. Bertempat di Auditorium Gedung Utama Kantor Pusat DJBC, pada 29 Juni 2007 dilaksanakan pelantikan pejabat eselon
III dan IV untuk ditempatkan di Kantor Pelayanan Utama Tanjung Priok dan Batam. Upacara pelantikan dipimpin langsung oleh
Direktur Jenderal Bea dan Cukai Anwar Suprijadi yang melantik 85 orang, terdiri dari 18 pejabat eselon III dan 67 pejabat eselon IV.
Acara diawali dengan pembacaan sumpah jabatan oleh Dirjen, dan selanjutnya dilakukan dengan penandatanganan naskah sumpah
jabatan serta penyematan tanda jabatan.
6
54 WARTA BEA CUKAI EDISI 393 AGUSTUS 2007
FOTO : KIRIMAN
ACEH. Pada 21 Juni 2007, di Banda Aceh berlangsung acara pisah sambut pejabat Kepala Kantor Wilayah I DJBC NAD dari pejabat lama
Drs. Bachtiar, M.Si kepada pejabat baru, Drs. Achmad Riyadi. Dalam acara tersebut dilakukan pula pelepasan bagi pegawai pelaksana Kanwil
I NAD yang dimutasikan ke Kanwil VII DJBC Jakarta II, serta pemberian tanda mata kepada Kakanwil I DJBC NAD yang lama, Bachtiar, yang
selanjutnya akan menempati posnya yang baru di Kanwil XVI DJBC Sulawesi di Makassar. Tampak pada gambar Kakanwil I DJBC NAD,
Bachtiar, sedang memberikan tanda mata kepada para pelaksana pemeriksa Kanwil I DJBC NAD yang dimutasikan ke Kanwil VII DJBC
Jakarta II. Selain itu juga diserahkan cindera mata kepada Bachtiar dari Kepala KPBC Lhoksemauwe, Sugeng Aprianto, dengan diakhiri foto
bersama Pejabat Kakanwil I DJBC NAD yang lama, Bachtiar beserta ibu dengan Pejabat Kakanwil I DJBC NAD yang baru, Achmad Riyadi
beserta ibu. Kiriman Handoko Nindyo Wardono, Kanwil I DJBC Nanggroe Aceh Darusalam
FOTO : KIRIMAN
FOTO : KIRIMAN s
DENPASAR. Musholla Al Muhajirin Kanwil XIII DJBC
Bali, NTB, dan NTT diresmikan oleh Kepala Kantor
Wilayah XIII DJBC Bapak Faried Syibli Barchia pada
tanggal 20 Juni 2007. Musholla ini dibangun di halaman
depan kantor wilayah, dengan swadaya dari pegawai
pada kantor wilayah, KPBC Ngurah Rai, KPBC Benoa,
dan sumbangan-sumbangan pribadi yang tidak mau
disebutkan. Acara tersebut juga disertai dengan
santunan kepada anak-anak yatim piatu dari Yayasan
Hidayatullah dan taushiah dari Ustadz Hasibli, diakhiri
dengan sholat dzuhur berjamaah. Selaku ketua panitia
pembangunan musholla adalah Kepala Bidang Audit
Bapak Siswa Murwono. Kiriman Kanwil XIII DJBC Bali,
NTB, dan NTT
SURABAYA. Serah terima sekaligus pisah sambut Dharma Wanita Kanwil XI DJBC Jawa Timur I berlangsung di ruang perpustakaan
Kanwilpada 28 juni 2007 yaitu dari ketua lama Ny. Bambang Prasodjo kepada ketua baru Ny. Djasman Soetedjo. Acara ini dihadiri
oleh pengurus dan para anggota serta dihadiri pejabat dan pegawai di lingkungan Kanwil XI DJBC Jawa Timur I serta para stake
holder. Tampak pada gambar kiri usai serah terima dilakukan foto bersama dengan para pejabat, dan gambar kanan, Dharma Wanita
foto bersama dengan ketua lama dan baru. Bambang Wicaksono, Surabaya
FOTO : KIRIMAN
SEMARANG. Kantor Wilayah X DJBC Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta pada 22 – 31 Mei 2007 menyelenggarakan
cukai tentang Perijinan Hasil Tembakau dan Kebijakan Cukai, yang berlangsung diberbagai daerah meliputi KPBC Tipe B Pekalongan
(22/5), KPBC Tipe B Tegal (23/5), KPBC Tipe A4 Cilacap (24/5), KPBC Tipe A4 Yogyakarta (26/5), KPBC Tipe A3 Surakarta (29/5),
KPBC Tipe A2 Kudus (30/5) dan KPBC Tipe A1 Tanjung Emas (31/5). Dalam sosialisasi tersebut hadir sebagai pembicara Kabid
Kepabeanan dan Cukai Kanwil X DJBC Jawa Tengah dan DIY, Iwan Riswanto, Kepala Seksi Tempat Penimbunan IV KPBC Tipe A2
Tangerang Moch Ma’mun dan Kepala Seksi Keberatan Banding II Kanwil DJBC Sumatera Utara, Kunawi. Tampak pada gambar kiri,
dalam sosialisasi yang diadakan di KPBC Tipe A4 Cilacap, Kepala Kanwil Z. A. Likumahwa hadir sebagai narasumber dan gambar
kanan, suasana sosialisasi yang diadakan di Yogyakarta. Kiriman Kanwil X DJBC Jawa Tengah dan DIY
FOTO : KIRIMAN
SEMARANG. Pada 10 Mei 2007 dilaksanakan Pelantikan Pejabat Eselon IV dan Pengambilan Sumpah Pegawai Negeri Sipil
dilingkungan Kanwil X DJBC Jawa Tengah dan DIY. Pelantikan dilaksanakan diaula Kanwil yang dipimpin langsung oleh Z. A.
Likumahwa sebagai Inspektur Upacara. Tampak pada gambar kiri, pegawai yang dilantik dan diambil sumpahnya dan gambar kanan,
dilakukan foto bersama usai pelantikan. Kanwil X DJBC Jawa Tengah dan DIY
8
56 WARTA BEA CUKAI EDISI 393 AGUSTUS 2007
FOTO : KIRIMAN
PALEMBANG. Bertempat di lapangan olah raga Kanwil V Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) diselenggarakan acara peresmian
sarana olahraga di Kanwil V Sumbagsel (Palembang) pada tanggal 8 Juni 2007, yang dihadiri para pejabat eselon III dan IV serta
para pegawai dilingkungan Kanwil V dan KPBC Tipe A3 Palembang. Peresmian dilakukan dengan acara pemotongan tumpeng dan
pengguntingan pita oleh Kepala Bagian Umum (KBU) Achjar serta ditutup dengan pertandingan Futsal antara para pejabat dan
pegawai. Lapangan olah raga multifungsi ini dapat digunakan sebagai lapangan futsal, bulutangkis serta bola voli. Kiriman Toupik
Kurohman, Kanwil DJBC Sumatera Bagian Selatan
WBC/IFA
JAKARTA. Bertempat di
Pulau Sangyang, Anyer,
beberapa pegawai bea
cukai Kantor Pusat dan
Soekarno Hatta yang
tergabung dalam Customs
Diving Club, menempuh
ujian selam untuk
mendapatkan sertifikat star
one. Dalam ujian yang
dilaksanakan pada 17 Juli
2007 tersebut, para peserta
menyelam sebanyak dua
kali dan harus mampu
mempraktekkan teori dan
pelatihan yang sebelumnya
dilakukan di kolam renang
Senayan, Jakarta. Tampak
dalam gambar, para
pegawai bea cukai berpose
bersama sebelum
melakukan penyelaman.
K
ajaran. Selain itu, Dirjen Bea dan Cukai juga menyarankan
esepakatan tersebut dibuat dalam pertemuan yang untuk membentuk tim kecil yang segera melakukan pertemu-
berlangsung pada 17 Januari 2007, yang ditindak- an untuk mengkaji pola diklat.
lanjuti dengan ditetapkannya keputusan bersama Ketika ditanya mengenai rancangan Pusdiklat Bea dan
antara Sekretaris DJBC dan Kepala Pusdiklat Bea Cukai agar suatu diklat dapat mencapai suatu keberhasilan,
dan Cukai dengan Nomor : 03/BC.1/2007 dan Tata mengatakan, ada beberapa hal seperti, harus
Nomor : 036/PP.5/2007 pada 31 Januari 2007 tentang Pem- disiapkannya program diklat yang sesuai dengan kebutuhan
bentukan Tim Pengkaji Pola Pendidikan dan Pelatihan user dalam hal ini DJBC, dan adanya koordinasi yang intensif
Pegawai DJBC yang diketuai oleh Kapusdiklat dan Sekretaris antara DJBC dengan Pusdiklat Bea dan Cukai dalam
DJBC. Tim tersebut mulai bekerja pada 26 Februari 2007 merencanakan dan menyelenggarakan diklat dan rekrutmen
dengan 11 prioritas tugas pengkajian. (lihat box) siswa yang harus benar.
Setelah adanya kesepakatan tersebut, DJBC bersama Hal lainnya adalah, perkuliahan atau proses pembelajar-
dengan Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK) an yang harus benar, penempatan yang benar setelah
tetap melakukan koordinasi dalam rangka pengembangan menyelesaikan diklat, adanya evaluasi pasca diklat, adanya
Sumber Daya Manusia (SDM) DJBC, salah satunya melalui feed back dari DJBC sehubungan dengan penggunaan lulus-
pertemuan yang diselenggarakan di Kantor Pusat DJBC (KP- an diklat dan tersedianya sarana dan anggaran yang cukup.
DJBC) pada 15 Juni 2007, yang dihadiri oleh Dirjen Bea dan
Cukai beserta beberapa pejabat KP-DJBC, Kepala BPPK, DIKLAT YANG EFEKTIF
Kapusdiklat Bea dan Cukai, Direktur Sekolah Akuntansi Endang Tata mengatakan, maksud dari kesepakatan
Negara (STAN) dan pihak lain dibawah BPPK yang terkait bersama tersebut adalah untuk mengatur kedudukan dan
dengan masalah SDM (lihat WBC 392) hubungan kerja antara DJBC dengan BPPK dalam
Menurut Kepala Pusdiklat Bea dan Cukai Endang Tata, menyelenggarakan diklat bagi pegawai DJBC. Sedangkan
dalam kesepakatan yang dibuat pada pertemuan 17 Januari tujuannya adalah untuk meningkatkan koordinasi dan sinergi
2007 lalu, Dirjen Bea Cukai Anwar Suprijadi menyatakan, antara DJBC dan BPPK dalam menyelenggarakan diklat bagi
pihaknya sebagai user bersedia untuk membantu Pusdiklat pegawai DJBC yang efektif dan efisien.
Bea dan Cukai apabila dalam penyelenggaraan diklat meng- Ada beberapa ruang lingkup dari kesepakatan tersebut
B
peraturan. Ini sangat mendesak, di Tanjung Priok dalam hal ini
ertempat di Auditorium Gedung B, Kantor Pusat Direk- Pelindo II sudah mulai mencoba menata lini 1 pada restrict area
torat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) pada 29 Juni 2007 dengan memanfaatkan shuttle bus,” ujar Anwar Suprijadi.
berlangsung sosialisasi Peraturan Menteri Keuangan Untuk itu dan bersamaan pada 1 Juli diresmikan KPU (Kantor
No. 70/ PMK 04/ 2007 tanggal 7 Juni 2007 tentang Ka- Pelayanan Utama) di Tanjung Priok, merupakan jawaban dan
wasan Pabean (KB) dan Tempat Penimbunan Sementa- salah satu solusi mengatasi permasalahan di Tanjung Priok.
ra (TPS). Acara ini dihadiri selain dihadiri para pegawai bea cukai “Karena yang menjadi sasaran dari permasalahan selama
juga pengusaha KB dan TPS di wilayah Jabodetabek dan otoritas ini ditujukan kepada Bea dan Cukai, akhirnya kami coba
pelabuhan. lakukan pembenahan dari diri kita sendiri yang sudah dimulai
Beberapa hal penting dan ajakan kepada para pengusaha sejak 1 April. Dalam uji coba memang ada beberapa hal
disampaikan Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Anwar Suprijadi yang dulu biasa salah dianggap sesuatu yang benar
melalui sambutannya sekaligus membuka acara sosialisasi misalnya penempatan kontainer ekspor dan kontainer lokal,
tersebut. Ia menyatakan, latar belakang dikeluarkannya aturan itu dijadikan satu dianggap sesuatu yang biasa, tetapi sebe-
yang baru mengenai kawasan pabean dan tempat penimbunan narnya adalah salah,” imbuh Anwar Suprijadi.
sementara karena adanya tuntutan dari berbagai pihak khusus- “Kemudian kebiasaan kami biasanya barang tidak dibongkar,
nya dari dunia usaha kepada pemerintah dalam hal ini Direktorat setelah ‘tengok’ kiri kanan lalu di-release, itu dianggap sesuatu
Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) untuk memberikan pelayanan yang biasa dan benar, padahal itu salah. Terus terang kami mela-
yang prima dan pengawasan yang memadai. Untuk memenuhi kukan pembenahan, khususnya di Tanjung Priok, posisi semula
tuntutan tersebut salah satunya adalah dengan telah keluarnya 1300 pegawai kami coba menjadi 842 pegawai, caranya kita ta-
satu produk dari Menteri Keuangan mengenai Peraturan Menteri warkan pada 11.000 pegawai DJBC, yang melamar 4000, lulus
Keuangan No. 70/PMK04/2007 tentang kawasan pabean dan 1700, sisanya akan kami tempatkan pada KPU yang lainnya,
tempat penimbunan sementara. kemudian teman-teman yang tidak lulus seleksi kita sudah ambil
Tujuan dikeluarkannya peraturan ini, lanjut Anwar adalah training dan ditempatkan pada posisi-posisi yang tepat. Karena
upaya yang utama dari DJBC untuk membenahi kelancaran arus Tanjung Priok adalah sesuatu yang strategik bagi kami hingga ka-
barang khususnya di pelabuhan dan bandar udara. Hal ini sangat mi pilih SDM Bea dan Cukai yang terbaik, supaya kami bisa men-
diperlukan karena dunia usaha kini semakin tidak kompetitif. jadi pelayan yang terbaik untuk ini,” tegas Anwar.
Manajemen Oleh :
Wirawan
“
RISK MANAGEMENT
MENGARAHKAN
PENGGUNAAN
SUMBERDAYA DENGAN
SEBAIK-BAIKNYA AGAR
Risiko
Sahli MEMPEROLEH
KEMANFAATAN YANG
MAKSIMAL
dan
Intelejen
”
S
ewaktu bertugas di Kantor Pusat pada tahun rekan anggota Tim kalau saya tadi menjawab sekenanya
2002 saya ditunjuk menjadi salah satu anggota dan sebenarnya saya sependapat dengan orang IMF tadi.
Tim Reformasi Kepabeanan. Tim ini dibentuk Saya tidak tahu pasti riwayatnya mengapa ada Subdit
sebagai pelaksanaan rekomendasi IMF (Interna- Manajemen Risiko padahal sudah ada Subdit Intelejen.
tional Monetary Funds). Sebagaimana diketahui Kalau tidak salah Subdit Manajemen Risiko dibentuk se-
setelah krisis ekonomi tahun 1998 Indonesia meminta jak tahun 2000. Mungkin Subdit Manajemen Risiko diben-
bantuan dari IMF dan sebagai konsekuensinya Indonesia tuk setelah adanya pelatihan Risk Management yang
harus melakukan program-program penyembuhan seperti diberikan oleh para penatar dari Bea Cukai Australia.
yang disarankan oleh IMF. Saya ingat pada tahun 1997 ada pelatihan manajemen
Di bidang Bea Cukai, IMF juga memberikan saran-sa- risiko yang diberikan oleh pejabat Bea Cukai Australia
ran dan rekomendasi. Rekomendasi yang telah disetujui kepada pejabat-pejabat Bea Cukai Indonesia. Pelatihan ini
oleh pimpinan Bea dan Cukai harus dilaksanakan dan sebagai bagian dari program WCO (World Customs Organi-
untuk melaksanakan ini dibentuk Tim Tindaklanjut zation) untuk mengenalkan Risk Management kepada
Rekomendasi IMF yang kemudian disebut sebagai Tim negara-negara anggota. Buku yang digunakan dalam
Reformasi Kepabeanan. Tiga bulan sekali orang-orang pelatihan itu adalah “Risk Management: A Customs Perspec-
IMF datang ke Indonesia untuk bertemu dengan pimpinan tive” karya Colin Vasarotti seorang pakar Bea Cukai Australia.
Bea Cukai berikut anggota Tim Reformasi untuk Menurut Vasarotti dalam bukunya tersebut risk
mengevaluasi program yang sudah dibuat. Pertemuan management sudah lebih dulu diterapkan di perusahaan
evaluasi itu biasanya diisi dengan diskusi dan tanya asuransi, perbankan dan investasi portofolio. Khusus di
jawab tentang kemajuan program yang sudah dibuat. Bea Cukai, risk management digunakan untuk law
Dalam suatu pertemuan, salah seorang anggota IMF enforcement (penegakan hukum). Bidang-bidang tugas
mengajukan pertanyaan kepada Tim kita, mengapa di Bea yang menggunakan risk management adalah : audit,
Cukai Indonesia ada Subdirektorat Manajemen Risiko dan control dan interdiction (anti-smuggling).
ada Subdirektorat Intelejen, bukankah kedua bidang itu Audit adalah pemeriksaan pembukuan perusahaan,
sama saja dan biasanya di negara lain dijadikan satu unit control yang dimaksud disini adalah patroli atau
kerja. Karena tidak ada yang menjawab saya jawab saja pengawasan laut dan perbatasan dan juga pengawasan
sekenanya, kalau Subdit Manajemen Risiko itu menangani terhadap pengangkutan barang ke kawasan berikat.
informasi-informasi yang bersifat strategis dan Sedangkan yang dimaksud interdiction adalah
konsepsional sedangkan Subdit Intelejen menangani pencegahan atau penangkapan atas barang-barang yang
informasi yang bersifat operasional dan taktis. Orang IMF disembunyikan (concealment).
itu rupanya tidak puas dengan jawaban saya dan bertanya Risk management mengarahkan penggunaan sumberda-
lebih lanjut bagaimana membagi informasi yang strategis ya dengan sebaik-baiknya agar memperoleh kemanfaatan
dan yang operasional itu. Saya jawab kalau kita sudah yang maksimal. Manajer-manajer di Bea Cukai diharapkan
mempunyai panduan dan ukuran-ukurannya untuk itu. bisa mengambil keputusan dimana dan kapan sumber daya
Memang orang IMF tadi langsung diam tetapi dari raut (orang dan dana) harus ditempatkan dan digunakan untuk
mukanya nampak tidak puas dengan jawaban saya. menjawab kebutuhan. Aplikasinya yang lebih teknis lagi
Dalam hati saya mengaku kalau jawaban saya itu adalah dalam rangka seleksi dan targeting. Menyeleksi
jawaban asal-asalan daripada tidak ada yang menjawab. barang impor yang harus diperiksa, menyeleksi penumpang
Sejujurnya saya sependapat dengan orang IMF itu bahwa atau kapal yang harus diperiksa dan menyeleksi perusahaan-
manajemen risiko dan intelejen itu hakekatnya sama saja perusahaan yang akan diaudit.
dan harusnya berada dalam satu unit kerja saja. Setelah Seleksi dan penetapan sasaran (targeting) itu mau
pertemuan itu bubar saya juga mengaku kepada rekan- tidak mau harus dilakukan di Bea Cukai karena Bea
ment Solution------ Evaluation and Audit------ Performance luas menjadi risk management seperti sekarang ini.
s s
pengolahan data (analisis)------ penyebaran data------ Objectives (MBO), Planning Programing Budgeting
s
tindakan (action)------ kaji ulang dan seterusnya. Systems (PPBS) dan sebagainya. Masalahnya apakah
s
Dalam manajemen risiko setelah proses analisis ada cabang-cabang ilmu pengetahuan tadi perlu dibuat wadah
proses solusi manajemen risiko yang sebenarnya ini tersendiri dalam organisasi kita. Apakah kita perlu
adalah tindakan yang harus diambil atau dilakukan dan membentuk Subdirektorat Akuntansi meskipun akuntansi
sesudah itu ada review atau kaji ulang. Dalam siklus sebagai disiplin ilmu itu sudah diterapkan di Bagian
intelejen setelah proses analisis pasti juga ada tindakan Keuangan dan Bagian Perlengkapan misalnya.
yang harus diambil dan sesudah itu pasti juga ada review Demikian juga, apakah kita perlu membentuk Subdi-
atau kaji ulang dan hasilnya akan menjadi informasi baru. rektorat Manajemen Resiko kalau sebenarnya substansi-
Prinsip dan cara kerjanya sama saja. nya sudah ditangani oleh Subdirektorat Intelejen. Mung-
Memang harus diakui bahwa istilah intelejen itu terasa kin dibentuknya Subdirektorat Manajemen Resiko oleh
menakutkan dan tidak akrab dengan dunia usaha. Istilah pimpinan Bea Cukai waktu itu adalah sebagai respons
manajemen risiko terasa lebih bersahabat. Dahulu Bea Cukai atas pelatihan yang diberikan oleh pejabat Bea Cukai
hanya mengenal istilah intelejen saja sedangkan manajemen Australia, namun dalam pemikiran saya mereka tentu
risiko sudah lama digunakan di dunia asuransi dan tidak merekomendasikan dibentuknya satu unit kerja baru
perbankan. Namun karena adanya perubahan paradigma kalau sudah ada unit yang menangani bidang tersebut.
dalam dunia pabean yang harus lebih mengutamakan Manajemen Resiko adalah alat yang digunakan untuk
kemitraan dengan dunia usaha maka istilah manajemen keperluan penegakan hukum (enforcement) karena itu sudah
risiko lebih sering digunakan karena lebih bersahabat. selayaknya kalau yang mengkoordinasikan kegiatan ini ada-
Dahulu intelejen digunakan oleh kalangan militer lah Direktorat P2 meskipun data dan informasi yang diguna-
untuk kepentingan pertahanan. Baru kemudian diadopsi kan itu disimpan dan disiapkan oleh Direktorat Informasi
oleh kalangan pabean untuk keperluan seleksi dan Kepabeanan. Dalam pelaksanaannya manajemen resiko ini
targeting. Menyusul kemudian manajemen risiko juga akan dioperasikan oleh unit masing-masing yang memerlu-
diadopsi oleh pabean untuk keperluan yang sama. kannya misalnya menetapkan sasaran audit, pemeriksaan
Sebenarnya intelejen bukan suatu kata yang menakutkan barang, penumpang dan sarana pengangkut.
atau yang buruk artinya. Intelejen dapat berarti kecerdasan. Penulis adalah pensiunan Bea dan Cukai
“
BANYAK PARA
PFPD YANG
Sanksi
TAKUT
MENGAMBIL
Oleh: RISIKO UNTUK
Sutardi DIANGGAP
Hukum
MELANGGAR
PASAL 113B...
U
ntuk menghindari adanya tuntutan aparat Lalu kapan suatu putusan dalam menghitung atau
penegak hukum berdasarkan pelanggaran pasal menetapkan bea masuk atau bea keluar tersebut
113B tersebut seorang pejabat PFPD, atau dikatakan telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap?
pejabat yang bertugas untuk menetapkan nilai Pada tingkat pertama, putusan pejabat bea dan cukai
pabean dan/atau tarif dan/atau menghitung bea dalam menghitung atau menetapkan bea masuk atau bea
masuk dan bea keluar harus: keluar tersebut dikatakan telah mempunyai kekuatan
1. Dalam menghitung atau menetapkan bea masuk atau hukum yang tetap apabila suatu putusan pejabat bea dan
bea keluar harus sesuai dengan Undang-Undang cukai tentang perhitungan bea masuk atau bea keluar
nomor 17 tahun 2006 sebagai perubahan Undang- telah disetujui oleh si pemberitahu. Keputusan PFPD di
Undang nomor 10 tahun 1995, dan keputusannya front line yang tidak diajukan keberatan oleh si
tersebut tidak mengakibatkan belum terpenuhinya pemberitahu merupakan suatu keputusan yang telah
pungutan negara; atau punya keputusan hukum yang tetap. Demikian juga
2. Dalam menghitung atau menetapkan bea masuk atau keputusan atas keberatan ke Kantor Pusat yang tidak
bea keluar meskipun tidak sesuai dengan Undang- dilakukan banding ke Pengadilan Pajak, serta putusan
Undang nomor 17 tahun 2006 sebagai perubahan Pengadilan Pajak yang tidak dimintakan upaya hukum
Undang-Undang nomor 10 tahun 1995, akan tetapi luar biasa dalam hal ini (d.h.i.) peninjauan kembali ke
keputusannya tersebut harus tidak mengakibatkan Mahkamah Agung (MA), atau putusan MA. Masing-masing
belum terpenuhinya pungutan negara; atau putusan tersebut adalah merupakan suatu keputusan
3. apabila penetapan pejabat tersebut mengakibatkan yang telah punya keputusan hukum yang tetap.
belum terpenuhinya pungutan negara, maka dalam Keputusan PFPD di front line yang memenuhi unsur
menghitung atau menetapkan bea masuk atau bea delik berdasarkan pasal 113B, belum dapat dipakai untuk
keluar harus sesuai dengan Undang-Undang nomor menguji/ membuktikan bahwa suatu penetapan pejabat
17 tahun 2006 sebagai perubahan Undang-Undang telah terbukti mengakibatkan belum terpenuhinya
nomor 10 tahun 1995 dan peraturan pelaksanaannya. pungutan negara, karena keputusan PFPD di front line
masih belum final (dapat diajukan keberatan), demikian
Berkenaan dengan butir 3, meskipun pejabat bea cu- juga keputusan atas keberatan oleh Kantor Pusat,
kai dalam menghitung atau menetapkan bea masuk atau karena keputusan atas keberatan tersebut masih dapat
bea keluar telah sesuai dengan Undang-Undang nomor dimintakan banding ke Pengadilan Pajak.
17 tahun 2006 yang merupakan perubahan Undang- Sarana yang dapat dipakai sebagai alat uji/ alat bukti
Undang nomor 10 tahun 1995 dan peraturan pelaksana- bahwa suatu penetapan pejabat telah terbukti mengaki-
annya akan tetapi mengakibatkan belum terpenuhinya batkan belum terpenuhinya pungutan negara adalah
pungutan negara, maka meskipun terhadap pejabat keputusan pengadilan pajak yang tidak dimintakan upaya
tersebut tidak dapat dituntut berdasarkan ketentuan pasal hukum luar biasa d.h.i. peninjauan kembali atau Putusan
113B, akan tetapi yang bersangkutan dapat dijatuhi Mahkamah Agung, hal ini karena sudah menyangkut ma-
hukuman jabatan PP30 Tahun 1980, apalagi apabila per- salah pidana dimana dalam hukum pidana dianut
buatan tersebut dilakukan dengan sengaja. kebenaran materiel (kebenaran hakiki), bukan kebenaran
Untuk menguji apakah perhitungan atau penetapan formil, oleh karenanya hanya alat uji yang telah punya
pejabat tersebut terbukti mengakibatkan belum kekuatan hukum yang tetaplah yang dapat dipakai untuk
terpenuhinya pungutan negara, tentu saja putusan peja- menguji apakah putusan pejabat bea cukai yang dituntut
bat tersebut harus dimintakan suatu putusan yang telah melanggar pasal 113B tersebut telah terbukti meng-
putusannya merupakan suatu putusan yang telah mempu- akibatkan belum terpenuhinya pungutan negara apa tidak.
nyai kekuatan hukum yang tetap (in kracht van gewijsde). Pasal 113B Undang-Undang nomor 10 tahun 1995
“
dan Cukai, Menteri dapat menugasi unit pemeriksa an pendahuluan, dibuatkan pemberitahuan dimulainya
internal di lingkungan Departemen Keu- penyidikan sampai pemberkasan sebelum
angan untuk melakukan pemeriksaan diserahkan kepada penuntut umum oleh
pegawai guna menemukan bukti permu- Inspektorat Jenderal. Akan tetapi hal ini ti-
laan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada PESAN MORAL DARI dak secara eksplisit diamanatkan oleh
Undang-Undang yaitu dalam pasal 113C,
ayat (1) diatur lebih lanjut dengan pera- PASAL 113B INI selain daripada itu dalam pasal 112 ayat (1)
turan menteri.
ADALAH AGAR TIDAK dinyatakan secara eksplisit bahwa penyidik-
an terhadap tindak pidana kepabeanan
Sebagaimana telah dijelaskan dimuka ADA PENYIMPANGAN dilakukan oleh Penyidik Pegawai Negeri
bahwa yang dimaksud dengan pemeriksa Sipil (PPNS) Bea dan Cukai. Oleh karena
internal di lingkungan Departemen (KKN) YANG itu penulis setuju apabila penyidikan tetap
Keuangan adalah Inspektorat Jenderal DILAKUKAN OLEH dilakukan oleh PPNS Bea Cukai yang seca-
Departemen Keuangan, faktanya bahwa ra teknis maupun substansil telah mengua-
Inspektorat Jenderal Departemen PEJABAT BEA CUKAI sai masalah kepabeanan.
Keuangan tidak mempunyai PPNS. Yang TERUTAMA YANG
dipunyai oleh Inspektorat Jenderal SYNDROMA EKSISTENSI PASAL 113B ?
Departemen Keuangan adalah Inspektorat BERTUGAS UNTUK Pesan moral dari pasal 113B ini adalah
Bidang Investigasi yang tugasnya melaku- MENETAPKAN TARIF agar tidak ada penyimpangan (KKN) yang
kan investigasi terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh pejabat bea cukai terutama
DAN NILAI PABEAN yang bertugas untuk menetapkan tarif dan
”
dilakukan oleh pejabat di lingkungan unit
Eselon I Departemen Keuangan di bidang nilai pabean (dalam menghitung atau
Hukum Administrasi Negara, bukan mela- menetapkan bea masuk atau bea keluar),
kukan penyidikan yang merupakan proses sehingga Undang-Undang mewajibkan
penyelesaian dibidang hukum pidana. Akan tetapi setidak- mereka untuk bekerja sesuai dengan ketentuan dalam
nya ada room untuk Inspektorat Jenderal untuk melakukan Undang- Undang Kepabeanan dan peraturan-peraturan
pemeriksaan sebelum dilakukan proses pidana sesuai ke- pelaksanaannya seperti Peraturan Pemerintah, Peraturan
tentuan yang berlaku. Menteri Keuangan, maupun Peraturan Direktur Jenderal
Mengingat pelanggaran pasal 113B, apabila ada indi- Bea dan Cukai, serta putusannya tidak mengakibatkan
kasi tindak pidana, adalah merupakan Tindak Pidana Ke- belum terpenuhinya pungutan negara. Penciptaan pasal
pabeanan yang terkait dengan Hukum Pidana dan telah tersebut seperti apa yang dimaksudkan oleh Roscoe
mempunyai hukum acara sendiri yaitu Undang-Undang Pound bahwa hukum merupakan alat pembaharuan
Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana, maka dalam tata kehidupan bermasyarakat, yang dalam hal ini
pelaksanaan penyidikannya, sebagaimana telah kami yang menjadi sasaran utamanya adalah pihak fiskus,
jelaskan dimuka, mau tidak mau harus dilakukan oleh tepatnya perilaku/ sikap tindak fiskus.
PPNS Bea Cukai, akan tetapi sesuai bunyi pasal 113C Efek psikologis pasal tersebut pada kinerja pejabat
tersebut diatas, sebelum dilakukan penyidikan, atas kasus bea cukai terutama yang bertugas untuk menetapkan tarif
tersebut Menteri dapat memerintahkan agar kasusnya dan nilai pabean (PFPD) berimbas juga pada perfoman-
diperiksa terlebih dahulu oleh Inspektorat Jenderal ce-nya dan sedikit banyak mempengaruhi performance/
Departemen Keuangan yang dalam hal ini dilakukan oleh citra bea cukai. Secara sadar banyak para PFPD yang
Inspektorat Bidang Investigasi yang proses tidak mau ambil risiko sehingga menghindari untuk mela-
pemeriksaannya merupakan kegiatan pra-penyidikan. Hal kukan penetapan nilai pabean dan klasifikasi HS yang
ini dipertegas dalam frasa terakhir pasal 113C ayat (1) mengakibatkan kekurangan pembayaran bea masuk dan
yang berbunyi .... guna menemukan bukti permulaan, bea keluar, apalagi kebijakan Kantor Pusat dengan menge-
yang merupakan starting point untuk dilakukannya suatu luarkan profil harga yang seakan-akan merupakan harga
penyidikan. mati yang harus dipedomani oleh para PFPD, sehingga
Secara implisit, pasal 113C mewajibkan kepada Direk- dalam banyak hal suatu nilai pebean yang didasarkan
tur Jenderal Bea dan Cukai untuk melaporkan kepada pada transaction value yang benar dan yang berdasarkan
Menteri Keuangan apabila ada pelanggaran atas Undang- Undang-Undang merupakan nilai pabean sebagai dasar
Undang Kepabeanan yang menyangkut pegawai Direk- perhitungan bea masuk sering dikalahkan dengan harga
torat Jenderal Bea dan Cukai, dan pelanggaran tersebut berdasarkan profil yang payung yuridisnya hanya
terdapat indikasi tindak pidana kepabeanan, sehingga se- Peraturan Menteri bahkan peraturan Direktur Jenderal.
Dalam beberapa kasus yang terpantau oleh penulis, tuan undang-undang, dengan tujuan agar pejabat terse-
bahwa banyak para PFPD yang takut mengambil risiko but dianggap sekali lagi dianggap ketat/ “bersih”
untuk dianggap melanggar pasal 113B dengan tetap sebagaimana yang sempat penulis amati, tanpa menghi-
menetapkan nilai pabean berdasarkan harga profile tanpa raukan kepentingan industri dan perdagangan yang legal
didasari adanya profesional judgement meskipun si (legitimate trade), maka hal tersebut berarti pejabat
pemberitahu sudah melampirkan bukti-bukti transaction tersebut dapat dianggap egois, yaitu mementingkan diri
value seperti telegraphic transfer (TT), dan barangnya sendiri akan tetapi merugikan orang lain bahkan merusak
pun bukan merupakan barang yang dijual bebas di citra bea cukai, karena pejabat tersebut menyampingkan
pasaran atau yang dapat mendistorsi pasar, bahkan prinsip hukum yang tertuang dalam adagium “Lex
merupakan peralatan pabrik yang sangat diperlukan bagi Superiori Derogat Lex Inferiori” yang dalam konteks
kelangsungan proses produksi, dan telah beberapa kali tulisan ini bahwa instruksi Direktur Jenderal oleh pejabat
dilakukan importasi, serta bukan merupakan Very High tersebut dipakai untuk menyampingkan ketentuan yang
Risk Importers (VHRI) sehingga akibatnya terjadi suatu diatur Undang-Undang, yang ujung-ujungnya adalah
in-efisiensi, dan sangat merugikan pemakai jasa berefek negatif pada kualitas pelayanan.
kepabeanan terutama dibidang industri. Untuk menghilangkan hal-hal tersebut yang tentunya
Hal ini karena bagi PFPD penetapan Nilai Pabean secara akumulatif akan menciptakan citra buruk bagi
berdasarkan harga profile tidak mempunyai efek Departemen Keuangan pada umumnya, khususnya
kepegawaian (civil effect), lebih mudah, lebih terukur instansi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, sebaiknya
serta dianggap taat kepada pimpinan (compliance) dalam diberikan dorongan kepada market forces yang
hal ini Kantor Pusat, sedangkan penetapan nilai pabean mendapatkan perlakuan yang tidak proporsional dan/atau
berdasarkan transaction value bahkan truly transaction irasional dari oknum aparat Bea Cukai terutama yang
value dianggap masih mengandung resiko kepegawaian, berada di front line tersebut baik PFPD, Kasi Pabean,
bahkan apabila ada komplain dari pemakai jasa yang PFPB, maupun Petugas Pelaksana lainnya atau petugas
dirugikan dengan enteng mereka menjawab “bukan P2 yang mengada-ada, untuk segera melaporkan hal
urusan gue”. tersebut secara tertulis kepada Direktur Jenderal Bea dan
Bagi PFPD yang bertugas dengan prinsip, yang Cukai dengan tembusan kepada Inspektur Jenderal
penting “safety for myself,” tersebut memang putusannya Departemen Keuangan yang merupakan pengawas
“
tidak merugikan keuangan negara akan tetapi Internal Departemen Keuangan.
hal tersebut dapat menurunkan citra/perfoman- Inspektorat Jenderal pasti akan merespon
ce bea cukai sehingga ada kesan berurusan demi terciptanya tata kelola pemerintahan
dengan bea cukai selalu dihadapkan pada yang baik, bersih dan transparans (good
time consuming dan high cost. Pejabat yang PADA KPU governance), yang penting laporan jelas
demikian seharusnya tidak dapat ditempatkan dengan menyebutkan nama pejabat, tempat
di front line seperti PFPD, karena menurunkan HARUS ADA dan waktu terjadinya perlakuan tidak
citra institusi sebenarnya hampir sama SUATU STANDAR proporsional/irasional tersebut, kemudian
dengan merugikan keuangan negara. Seba- nama dan alamat pelapor juga harus jelas,
gaimana pernah diucapkan Permana Agung PELAYANAN yang penting jangan merupakan suatu fitnah,
semasa menjabat Direktur Jenderal Bea dan YANG BAKU ... penulis yakin Dirjen Bea dan Cukai pun juga
”
Cukai, bahwa “untuk membangun citra bea akan merespon demi perbaikan citra
cukai diperlukan kerjasama oleh banyak orang Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.
dan dilakukan dalam kurun waktu yang lama Jangan sampai KPU yang merupakan
(perlu dilakukan oleh seluruh pegawai), akan singkatan dari Kantor Pelayanan Utama, yang
tetapi untuk merusak citra bea cukai hanya perlu waktu diharapkan merupakan masterpiece produk Direktorat
singkat dan tidak perlu dilakukan oleh orang banyak, Jenderal Bea dan Cukai dibidang pelayanan yang
bahkan cukup satu orang oknum pejabat bea cukai saja”. semboyannya adalah pelayanan prima dan efektifitas
Apabila melihat beberapa kesepakatan institusi kepa- pengawasan, kemudian berubah menjadi Kantor
beanan internasional maupun dalam praktek kepabeanan Pengawasan Utama yang mengakibatkan pelayanan
internasional (Best Customs Practices) bahwa sebagai menjadi amburadul, dikarenakan semua pejabat di front
institusi bea cukai yang modern hendaknya pabean tidak line memposisikan dirinya sebagai yang penting safety for
menjadi faktor penghambat (barrier) terhadap pergerakan myself players, penuh hati-hati dan rasa takut, acuh dan
penumpang internasional maupun nasional juga terhadap masa bodoh tanpa memperhatikan kepentingan market
transaksi perdagangan (Modern Customs Administration forces, serta perekonomian nasional yang belum
involves minimal intervention by officials in travel move- sepenuhnya pulih.
ments and trade transaction), dan ini telah tercermin Yang pada gilirannya apabila tidak ada perubahan
dalam pembentukan Kantor Pelayanan Utama (KPU) oleh yang signifikan terutama dibidang pelayanan di KPU,
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang untuk tahap orang dapat saja mengatakan bahwa pembentukan KPU
pertama baru dilaksanakan di Tanjung Priok dan Batam hanya membuang waktu tenaga pikiran dan
(lihat Laporan Utama WBC bulan Mei 2007). Dengan misi penghamburan dana, karena toh tidak ada bedanya
peningkatan pelayanan dan efektifitas pengawasan, oleh antara KPU dengan Kantor Pelayanan (KPBC)
karenanya pada KPU harus ada suatu standar pelayan- sebelumnya, dan sayangnya prinsip “hati-hati” dan “rasa
an yang baku sehingga untuk kasus yang sama harus di takut” berbuat salah tersebut ditunjukkan kepada
treatment sama meskipun dilakukan oleh pejabat yang market forces yang kurang dikenal meskipun most of
berbeda, selain daripada itu secara periodik perlu them adalah legitimate traders, bukan kepada mahluk
dievaluasi ada beberapa kasus penerapan profil harga yang disebut “family” yang tentu saja ada udang dibalik
yang mengesampingkan “truly transaction value”, batu.
sehingga kesan high cost dan time consuming setiap Kalau demikian halnya, apakah hal ini merupakan aki-
berurusan dengan bea cukai tersebut dapat dihilangkan. bat dari adanya pasal 113B (merupakan syndroma pasal
Oleh karena itu apabila fenomena yang kami 113B), atau inikah barangkali coreng-moreng atau carut
kemukakan diatas dibiarkan terus menerus, yaitu dalam marut wajah sebagian birokrasi di Indonesia saat ini.
beberapa kasus penetapan tarif dan/atau nilai pabean Silahkan pembaca melakukan evaluasi sendiri.
dilakukan secara yang penting safety for myself bagi Penulis adalah pengamat masalah bea cukai,
pejabat yang bersangkutan, dengan mengabaikan keten- sekarang menjabat sebagai Inspektur Bidang VII pada Itjen Depkeu
SISI UNIK
“
IMPIANLAH
YANG MEMBUAT
ANDA MEMULAI.
SEMENTARA
Bola dan
DISIPLIN
Oleh: MEMBUAT
Suko ANDA MAJU
Wibowo
TERUS
Bea Cukai ”
T
ulisan pertama saya yang mengungkap sisi unik speak about players individually. Players don’t win trophies,
bola dan Bea Cukai (BC) berkaitan dengan squad win tropies’. Pernyataan Jose Maurinho tersebut
momen Piala Dunia. Tulisan lanjutan kali ini akan seperti juga apa yang diinginkan Pak Dirjen yang dimuat
bertepatan dengan momen Piala Asia 2007. WBC edisi 391 Juni 2007. Beliau berharap agar pegawai BC
Indonesia ditunjuk sebagai tuan rumah Piala dapat menyingkirkan kepentingan pribadi maupun kelompok.
Asia 2007 yang dimulai awal bulan Juli. Sebelumnya Beliau mengatakan, “Saya berharap teman-teman di BC
penulis telah mengemukakan mengenai pemanfaatan berani menerapkan peraturan dan tidak kompromi meskipun
waktu dan manajemen SDM. Pada kesempatan kali ini, kadangkala resiko jabatan menjadi taruhannya. Sebab,
penulis yang mengumpulkan dari berbagai sumber akan jabatan itu tidak tergantung pada manusia tetapi pada Tuhan
mengupas bola dan BC dari sisi strategi, disiplin, dan dan reputasi kita. Kalau mencari kecukupan, manusia mana
kompetensi. yang ada yang cukup. Untuk itu, apa yang kita perolah harus
kita optimalkan dan syukuri“.
A. STRATEGI
Dalam bahasa umum, strategi didefinisikan sebagai B. DISIPLIN
sekumpulan langkah-langkah yang terencana untuk Dalam bukunya Bussiness and the Beatiful Game karya
mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Theo Theobald & Cary Cooper, ada istilah ‘Impianlah yang
Sedangkan dalam kaitannya dengan SDM, strategi membuat Anda memulai. Sementara disiplin membuat Anda
merupakan rangkaian tindakan SDM yang digunakan maju terus‘. Disiplin merupakan unsur penting dalam lingkup
untuk mencapai sasaran (Gary Dessler). Jadi segala sepak bola maupun kerja. Disiplin apabila diterapkan pada
aktifitas untuk mencapai suatu tujuan pasti menggunakan diri kita sendiri akan menghasilkan hal yang bermanfaat.
strategi, termasuk permainan sepakbola. Dalam sepakbola kita kenal tendangan bebas nan indah ala
Tentunya pembaca masih ingat, istilah ‘sepakbola David Beckham dan pemain Indonesia Bima Sakti. Mereka
gajah’ yang dipopulerkan oleh salah satu kesebelasan adalah orang-orang yang terlatih. Prinsip mereka tiada hari
papan atas di negara kita, dengan cara mengalah 12-0 tanpa melatih diri untuk membuat tendangan akurat.
kepada lawan yang di atas kertas sangat mudah Semuanya tidak datang dengan secara instan dan otomatis.
dikalahkan. Contoh lain, ketika salah seorang pemain Semua adalah berkat kerja keras dan punya sikap menuntut
timnas Indonesia (yang notabene juga salah satu pemain diri untuk menang.
dari klub papan atas tadi) melakukan gol ke gawangnya Kita juga bisa mengambil contoh dalam buku serial
sendiri alias bunuh diri ( silahkan tebak sendiri nama Franklin karya Paulette dan Brenda Clark, “Franklin
klubnya). Apakah ini salah? Jawabannya adalah ‘salah’ Bermain Sepakbola“. Disana diceritakan bahwa Franklin
kalau tujuannya adalah untuk memenangkan si kura-kura dan teman-temannya merasa sangat sedih
pertandingan, tapi bisa berarti ‘tidak salah’ kalau karena tidak pernah mencetak gol dan selalu kalah dalam
tujuannya adalah untuk memilih lawan di pertandingan pertandingan. Pelatih dan ayah Franklin selalu
berikutnya untuk memenangkan turnamen. memotivasi Franklin, Rabbit, Beaver dan Goose. Sebelum
Strategi diperlukan karena sepakbola merupakan bertanding, mereka selalu berlatih dan berlatih bahkan
permainan tim. Bila tim yang dihadapi cukup baik dan kita ketika hujan turun. Akhirnya, dalam pertandingan melawan
bermain tanpa strategi tentunya hasilnya pasti dapat tim Bear, tim Franklin mampu mencetak gol untuk perta-
ditebak. Penulis jadi teringat tatkala menyusun strategi ma kalinya, walaupun pada akhirnya tim Bear lah yang
bersama untuk memenangkan kejuaraan bola antar tetap memenangkan pertandingan dengan skor 2 – 1.
direktorat KP-DJBC (7 tahun penulis ikut ambil bagian, Belajar secara tekun dan berhati-hati dalam mengam-
tapi belum pernah juara…). bil tindakan ‘action’ akan membuat seseorang pemula
Jose Maurinho pelatih Chelsea pernah berujar, ‘I hate to menjadi mahir dalam bekerja. Modalnya adalah panduan
Keluarga
Semua pada “sibuk sendiri”? Ataukah penyusun sendiri
yang memang bingung ..he he.. Sabar, pantang menyerah
dan ambil hikmahnya (terima kasih atas semuanya). Hal
inilah yang membuat penyusun mengambil inisiatif untuk
membuat sebuah catatan panduan buat para pemula.
Inkado
WBC/ATS
Korda Jabar
Pertahankan Gelar
Juara Umum
PADA KEJURWIL III
WILAYAH BARAT
Dengan persaingan yang sangat ketat dan
diramaikan dengan aksi protes kepada para
wasit, akhirnya Indonesia Karete-Do
(Inkado) Koordinator Daerah (Korda) Jawa
Barat, berhasil mempertahankan gelar juara
umum untuk yang kedua kalinya, dengan
mengalahkan Korda Sumatera Barat dengan
selisih satu emas.
U
ntuk yang ketiga kalinya Inkado wilayah barat
yang meliputi Sumatera dan Jawa, mengadakan
kejuaraan wilayah (kejurwil). Kejurwil ketiga kali
ini yang bertemakan “Raih prestasi dengan
semangat dan sportifitas, jadilah karateka sejati,”
berlangsung di gelanggang olahraga (GOR) Saburai
Bandar Lampung pada 13 hingga 15 Juli 2007. Dengan
diikuti 315 atau 12 Korda se-Sumatera dan Jawa,
kejuaraan karate yang cukup bergengsi ini, dibuka oleh
Gubernur Propinsi Lampung, yang diwakili oleh Sekretaris
Propinsi, M.S. Djoko Umar Said.
Sejak hari pertama pertandingan, para atlet karateka
berjuang dengan penuh persaingan karena masing-
masing Korda ingin menunjukan kalau atletnya yang JUARA UMUM. Tim Korda Jawa Barat untuk yang kedua kalinya meraih gelar
paling terbaik dan berhak atas gelar juara umum. Korda juara umum, dengan meraih 11 emas, 11 perak, dan 21 perunggu.
WBC/ATS WBC/ATS
KEJURNAS MENDAGRI. Di Kejurnas Mendagri, walaupun PB. Inkado hanya PERINGKAT ENAM. Walaupun hanya mengirimkan 17 atlet lapis kedua, namun
menurunkan 19 atlet, namun bisa mengimbangi permainan lawan. tim Korda DKI Jaya berhasil meraih peringkat enam.
Umat
Jawa Barat yang dipimpin oleh Agustinus Djoko
Pinandjojo, yang juga merupakan Kepala Seksi
Penindakan dan Penyidikan Kantor Pelayanan Bea
dan Cukai (KPBC) Tipe A2 Belawan, pada kejurwil
kali ini menurunkan atlet-atlet terbaiknya guna
Islam
mempertahankan gelar juara umum yang diraihnya
pada kejurwil II di Pekanbaru dua tahun lalu.
“Pada kejurwil kali ini kami menurunkan 55 atlet
untuk mengikuti 54 kelas pertandingan, persiapan
yang kami lakukan cukup matang karena selain
training center yang kami lakukan tiap minggu, pa-
ra atlet juga digembleng dengan mengikuti
beberapa kejuaraan sebelumnya,” ujar Agustinus.
Masih menurut Agustinus, dengan target juara
dan Perjuangan
umum, para atlet sudah bermain dengan sangat
memuaskan dan ini terbukti dengan diraihnya kem-
bali gelar juara umum ke dua untuk korda Jawa
Kemerdekaan
Barat dengan meraih 11 emas, 11 perak dan 21 pe-
runggu. Dengan hasil tersebut, korda Jawa Barat
unggul satu emas atas korda Sumatera Barat yang
keluar sebagai runer up, dengan meraih 10 emas,
5 perak, dan 8 perunggu.
Dari hasil tersebut, maka kejurwil yang diada-
kan tiap dua tahun ini, pada 2009 mendatang
“Dan janganlah kalian merasa lemah (hina) dan
Korda Jawa Barat akan menjadi tuan rumah dan, janganlah (pula) kamu bersedih hati,
perjuangan untuk meraih kembali gelar juara padahal kalianlah orang-orang yang paling
umum yang ketiga kalinya semakin lebar. tinggi (derajatnya), jika kalian adalah
Sementara itu korda DKI Jaya yang dipimpin
oleh Maman Anurachman, yang juga merupakan orang-orang yang (benar-benar) beriman,”
Kepala Subdirektorat Intelijen, Direktorat (Ali Imran (3) ayat : 139)
Penindakan dan Penyidikan, Kantor Pusar Direkto-
P
rat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC), dan Ketua
Bidang Pembinaan PB. Inkado, pada kejurwil kali ada awal da’wah Islam telah menghantarkan
ini hanya menurunkan 17 atlet dan berada di posisi ummatnya pada kebebasan dan kemerdekaan
enam, dengan meraih 4 emas, 6 perak dan 3 yang hakiki. Itulah sebabnya, kita dapat mudah
perunggu. melihat keistimewaan masyarakat muslim yang
“Secara keseluruhan dengan melihat meratanya merdeka dan tampilnya kaum muslimin disetiap
hasil perolehan medali, pembinaan karateka perjuangan kemerdekaan. Kalaupun umat islam
Inkado boleh dikatakan sudah berhasil, baik hasil memasuki suatu wilayah, maka sesungguhnya tujuan
yang diperoleh DKI Jaya maupun Korda lainnya, utamanya bukanlah untuk menjajah atau megurangi
menunjukkan masing-masing Korda telah kemerdekaan masyarakat setempat, seperti yang biasa
mempersiapkan atletnya untuk menggantikan atlet dilakukan oleh bangsa-bangsa dan umat lain, yakni
senior, sehingga walaupun mereka ini adalah lapis menjajah.
kedua dari masing-masing Korda, tapi prestasi Tidak ada dalam catatan sejarah di belajan dunia
mereka bisa menyamai lapis pertamanya,” jelas manapun bahwa islam datang untuk menjajah. Bahkan
Maman Anurachman. kehadiran kaum muslimin itu justru untuk membebaskan
dan melepaskan masyarakat yang didatanginya dari
KEJURNAS PIALA MENDAGRI segala bentuk belenggu dan perbudakan, sehingga
Sementara itu pada kejuaraan nasional mereka hanya terikat dengan garis-garis serta ketentuan
(kejurnas) piala Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Allah yang maha kuasa. Tidak lagi bergantung kepada
yang berlangsung di Palembang pada 6 hingga 8 sesama mahluk; Katakanlah: Dia-lah yang Maha Esa;
Juli, PB. Inkado berhasil meraih 1 emas, 2 perak, Allah (semata) tempat kita bergantung
dan 4 perunggu. Dengan hasil tersebut, baik (meminta).´(Q.S.112:1-2)
Agustinus maupun Maman Anurachman Lantas mengapa kemudian keadaannya justru
menyatakan, cukup bangga karena walaupun pada berbalik? Setidak-tidaknya, pada periode abad ke tujuh
kejurnas kali ini PB. Inkado hanya menurunkan 19 belas sampai pertengahan abad kedua puluh, hampir
atletnya, namun secara keseluruhan atlet-atlet semua dunia islam berada di bawah telapak kaki
Inkado banyak yang diminta untuk mewakili propin- penjajahan yang kotor dan hina.
si, sehingga secara keseluruhan dari kejurnas Tentu banyak faktor penyebabnya.di satu sisi, para
tersebut perolehan medali hampir seluruhnya dire- penjajah itu memiliki kemampuan fiskal untuk melakukan
but oleh atlet Inkado. dominasi, ditambah dengan sifat mereka yang rakus harta
“Rencana kami kedepan adalah mempersiap- dan kekuasaan yang dipergunakan untuk memperkuat
kan atlet-atlet Inkado untuk persiapan PON 2008 di dominasi mereka, juga disertai dengan misi-misi tertentu,
Kalimantan Timur, dan terus mencari bibit-bibit seperti menyebarkan agama yang akan mendukung
baru untuk dipersiapkan menjadi atlet nasional, ka- upaya penjajahan yang mereka lakukan..
rena sampai saat ini Inkado masih sebagai penyum- Perhatikanlah sejarah perjuangan kemerdekaan
bang atlet nasional terbanyak, dengan 4 atlet dan 1 nasional, umpamanya; sebagian besar gerak perlawanan
pelatih, untuk persiapan Sea Games mendatang. terhadap penjajah relative hanya timbul dari kalangan
Selain itu kami juga akan terus menambah jam umat islam; dimotori oleh para tokoh pesantren, ulama
terbang dari para atlet dengan mengikuti setiap dan kyai; sedangkan yang menjadi antek-antek imprelialis
event baik yang diadakan Forki maupun oleh nasio- boleh dikata mereka yang bukan muslim.
nal,” tandas Maman Anurachman. adi Di sisi yang lain, dan ini tampaknya yang terpenting,
“
an umat, maka hilanglah idealisme. Dan itu takbir yang membahana “Allahu Akbar”
adalah sebagian dari pertanda ke- jatuhan Berkat peran serta tokoh-tokoh islam
suatu umat dan ancamanpun akan mudah pula, kemerdekaan Indonesia diakui dan
diarahkan kepada mereka. diterima oleh dunia internasional. Bahkan
Hilangnya idealisme menjadikan MENYEBUT JASA-JASA negara-negara islam-lah yang pertama
umat tidak lagi memiliki Izzah (harga mengakui kemerdekaan Indonesia pada
diri), terutama dalam menghadapi PARA PAHLAWAN masa-masa awal yang sangat genting dan
musuh-musuhnya. Padahal kalau saja MUSLIM BUKAN BERARTI rawan. Maka kalau kini peran umat islam
muslimin sadar, niscaya mereka akan akan dilecehkan, jelas itu merupakan ironi
mudah memahami bahwa KITA MENGHILANGKAN yang harus diluruskan kembali, juga
sesuangguhnya kemuliaan dan harga NILAI KEIKHLASAN dengan gerak perjuangan da’wah yang
diri itu terletak pada keimanan yang ikhlas, untuk menegakkan agama Allah di
benar sebagaimana dimaksud dalayan PERJUANGAN MEREKA, muka bumi ini hingga akhir nanti.
ayat yang telah dikutip di muka tulisan BUKAN PULA KARENA
ini (QS.3:139) juga sura An-Nisa 104; NI’MAT KEMERDEKAAN
Yunus 65;Fathir 10 dan Al Munafiqun 8. BERAMBISI AGAR Kemerdekaan merupakan ni’mat Allah
karena Izzah dan semangat jihad-lah, DIHARGAI, TETAPI dan rahmatNya yang wajib kita syukuri.
tokoh-tokoh kaum muslimin dan para Hal ini pun diakui pula secara nyata dan
ulama memobilisasi, mengerahkan SEMUA ITU HARUS termaktub di dalam konstitusi, mukadimah
massa umat islam, masyarakat muslim DIPAHAMI DEMI UUD 1945
untuk mengusir penjajah dan membe- Bersyukur terhadap ni’mat Allah tentu
baskan wilayah negeri ini dari KEADILAN DAN AMANAH saja bukan hanya sekedar pada ucapan
penjajahan, sehingga kemudian umat SEJARAH YANG HARUS lisan atau dengan acara-acara syukuran
dapat melaksanakan tugas ibadah ke- yang diadakan di mana-mana yang seba-
pada Allah dengan baik DISAMPAIKAN KEPADA hagiannya dalam bentuk yang sangat lo-
DUKUNGAN DUNIA ISLAM
UMAT ISLAM, TERUTAMA gis.seperti, apa hubungan syukur dengan
bermain di Lumpur, umpamanya,atau
Gerak perjuangan mengusir penjajah KAUM MUDANYA anak dara dan ibu-ibu yang bermain se-
”
itu bukan hanya dilakukan oleh muslimin pak bola dengan pakaian yang seadanya
di dalam negeri, melainkan oleh umat ditonton oleh khalayak yang bersorak-
islam di berbagai belahan dunia. Bahkan sorai seperti yang banyak dilakukan
tercatat dalam sejarah nasional, wilayah dalam perayaan 17-an tetapi syukur dalam
(kerajaan) Islam Aceh relatif tidak dapat ditaklukkan oleh pengertian yang sebenarnya, yang dinyatakan dengan
penjajahan Belanda, karena dalam perjuangannya, umat lisan dan dibuktikan dengan amal perbuatan.
islam disana mendapat bantuan material serta dukungan Sebagaimana dikemukakan oleh Syeikh Ahmad Mustafa
militer dari kekhalifahan Utsmaniyah, yang berpusat di Al Maraghi di dalam kitab tafsirnya, bahwa syukur itu
Turki sekarang ini. Sehingga kemudian, wilayah ini adalah mendayagunakan segala pemberian dan karunia
memperoleh status yang khusus dalam pemerintahan Allah, yang sesuai dengan tuntunan dan kehendakNya.
Indonesia: Daerah Istimewa Aceh atau Nanggroe Aceh Dengan cara demikian, Insya Allah akan terasalah
Darussalam berkah kemerdekaan ini, dan karunia Allah yang lain pun
Demikian juga,proklamasi kemerdekaan Indonesia se- bercucuran. Namun jika teryata kita melakukan hal-hal
gera diakui dan diterima muslimin sedunia seperti Mesir, yang sebaliknya, meskipun dipoles dan diatasnamakan
Turki dan negara islam lainnya di wilayah Arab dan lain- syukur, maka bukan tidak mungkin jika Allah akan
lain. Sementara sekutu barat justru sangat menentang mengurangi ni’matnya itu, atau bahkan mencabutnya,
proklamasi kemerdekaan Indonesia. Buktinya mereka sehingga apa yang ada pada kita berupa materi, hanya
terus merongrong dan menggugat keberadaan Indonesia menimbulkan ketidaktentraman. Na’udzubilahi mindzalik.
Indonesia merdeka, yang harus dihadapi melalui berbagai Sebagaimana maksud firman Allah, “ Jika kamu bersyukur
perundingan yang sengit dan berat. niscaya akan aku tambah (ni’mat lagi) kepadamu, namun
Menyebut jasa-jasa para pahlawan muslim bukan ber- jika kamu kufur (ni’mat) maka sesungguhnya adzabKu
arti kita menghilangkan nilai keikhlasan perjuangan sangat pedih,” (Qs. 14:7) As-Salaam
Anda
Anda Bertanya
Bertanya
Dokter Menjawab
Dokter Menjawab
DIASUH OLEH
PARA DOKTER
DI KLINIK KANTOR
PUSAT DJBC
Mengatasi Bintik Kecoklatan
Bekas Jerawat
S
aya seorang gadis berusia 23 tahun, memiliki jenis pemakaian adapalene gel 0,2 ini. Sebagai obat yang
kulit berminyak. Wajah saya mudah berjerawat. bersifat retinoids (memperbaiki sel-sel kulit) karena
Ketika jerawat muncul saya obati dengan salep anti pemakaiannya harus teratur sampai 1 bulan dan me-
jerawat. Setelah sembuh, jerawat menimbulkan merlukan pemakaian secara maintenance setiap hari.
bekas kecoklatan. Memang bekas kecoklatan itu Jika jerawat anda termasuk yang berat dan sangat
akan hilang sendiri, tetapi cukup lama. Menyiasati masalah beradang diberikan terapi kombinasi, yaitu :
ini selalu memakai alas bedak sedikit tebal, hanya saja bedak l Topical di wajah dengan retinoid seperti adapalene
yang saya pakai mudah luntur, terutama bila berkeringat dan gel 0,2
saya harus memakai bedak kembali, cara ini tentu l Sistemik (minum obat) dengan antibiotika.
merepotkan. Yang ingin saya tanyakan, bagaimana
menghilangkan flek coklat bekas jerawat supaya tidak timbul B. Menghindari factor pemicu
lagi dan bagaimana mengurangi a. Melakukan gaya hidup sehat
kadar minyak pada kulit wajah ? b. Penggunaan kosmetika
sesuai jenis kulit.
Jawab : Sebaiknya memakai satu seri
Saya turut prihatin dengan ke- kosmetik seperti pelembab,
adaan anda yang mudah berjera- foundation dan bedak harus
wat yang dalam istilah kedokter- tabur dalam 1 seri/ 1 merek,
annya disebut acne (Akne). Akne karena tiap-tiap bagian
adalah penyakit kulit yang terjadi seperti pelembab, foundation,
akibat peradangan menahun bedak tabur tersebut telah
folikel pilosebasea yang ditandai diatur komponen-komponen
dengan adanya komedo, popul, untuk wajah dengan jenis
pastul, modus dan kista pada kulit tertentu. Sebaiknya cari
tempatnya. Biasanya timbul pada produk yang tidak komedoge-
umur 12 sampai 24 tahun. nik. Setiap pagi dan malam
Komedo, popul, pastul, modus harus memakai sunblok yang
adalah beberapa bentuk akne yang diatas 20 SPF. Sebaiknya 25
hilang sembuh tidak menghilangkan atau 30 SPF yang oil free be-
bekas flek di wajah, kista yang me- rupa lotion. Pemakaian
rupakan bentuk akne yang mening- sunblock untuk malam hanya
galkan flek berupa parut yang dapat untuk menghindari lampu-
sembuh dengan perawatan secara lampu berhalogen yang ter-
teratur pada dokter. nyata memberikan efek
Anda memiliki jenis kulit wajah seperti cahaya matahari pada
berminyak sehingga harus dilaku- kulit wajah di siang hari.
kan pencegahan dengan cara : Sunblock pada pagi hari dipa-
kai sesudah pelembab, baru
A. Menghindari peningkatan diberikan sunblock, founda-
jumlah sebum tion dan bedak tabur.
a. Diet rendah lemak dan c. Menjauhi minuman keras, al-
kabohidrat. Hindari makan kohol, merokok dan lain-lain.
kacang-kacangan seperti d. Menghindari polusi debu,
somay, satai, ketoprak dan pemencetan jerawat . Untuk
gado-gado pemencetan jerawat ini pen-
b. Harus rutin melakukan perawatan kulit dengan perawatan ting sekali dihindari karena infeksi/ akne yang beradang
dasar dan melakukan facial di klinik perawatan. Sebaiknya menjadi lebih serius dan bisa meninggalkan flek kecoklatan.
tiap dua minggu sekali harus kontrol sampai keadaan
minyak agak berkurang kemudian dilakukan teratur Cara menghilangkan flek cokelat bekas jerawat adalah
sebulan sekali untuk regenerasi kulit dan untuk mencegah mengikuti pencegahan yang diatas dan paling utama mendisip-
terjadinya keratinisasi kulit wajah, setiap 1 bulan sekali. linkan diri membersihkan muka dengan facial wash berupa
Saat ini keratinisasi (terjadinya sel-sel mati yang diha- sabun muka sebelum tidur malam dan penggunaan krim ma-
silkan kulit wajah setiap 1 bulan sekali) dapat dibersih- lam secara teratur. Besok paginya diulang, dicuci muka dengan
kan dengan teratur memakai Adapalene 0,2 gel untuk facial wash sebelumnya, kemudian ditepuk-tepuk dengan ka-
jerawat dengan lesi beradang dan lesi tidak beradang. pas memakai toner, baru diberi pelembap, sublock, foundation,
Saya anjurkan konsultasi segera ke dokter kulit untuk bedak tabur. Untuk flek coklatnya tersebut bisa diupayakan
Mengalami Kendala…”
gi anak-anak muda.
Pasalnya, selain
menghindari
kebosanan, mereka Sore itu (25/6) bundaran HI, Jakarta, terlihat berbeda dari
jadi memiliki banyak biasanya. Saat itu sejumlah artis ibukota hadir di bundaran HI untuk
kegiatan di luar membagi-bagikan bunga maupun brosur pada pengendara roda dua
kegiatannya sehari- maupun roda empat yang melintasi tempat tersebut. Gerangan apa
hari (sekolah-red). yang menyebabkan hal itu terjadi?
“Dari pada Ditemui WBC usai membagi-bagikan bunga, Nabila Marsya
melakukan kegiatan Nada, salah satu finalis Indonesia Idol mengatakan, dirinya datang
yang tidak jelas di ke bundaran HI hari itu dalam rangka memperingati hari anti madat
luar, anak-anak atau anti narkoba yang jatuh pada 26 Juni 2007.
muda ini bisa Saat ditanya komentarnya mengenai pengalamannya dengan
mengembangkan petugas bea cukai dibandara internasional, seperti Soekarno Hatta,
bakat mereka. Marsya, begitu ia biasa dipanggil mengatakan bahwa selama ini ia
Paling tidak mereka belum pernah berurusan dengan petugas bea cukai sepulangnya dari
memiliki kegiatan luar negeri. “Alhamdulillah Marsya gak pernah mengalami kendala
yang positif,” kata dengan petugas bea cukai baik saat berangkat maupun keluar
Misye Arsita saat negeri,” katanya.
ditemui WBC usai Cewek hitam manis dan bertubuh mungil ini melihat, selama ini
acara pencarian petugas bea cukai sudah melakukan pekerjaannya dengan baik.
bakat di salah satu Menurutnya, tugas bea cukai di bandara memang sangat diperlukan
pusat perbelanjaan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan seperti masuknya
di bilangan Depok. narkoba. Hanya saja, ia menyayangkan ada petugas yang bersikap
Saat ditanya berbeda antara satu penumpang dengan penumpang yang lainnya.
pengalamannya de- Misye Arsita
“Tau Beresnya
“Kadang aku ngeliat ada orang yang diperiksa secara detail,
ngan petugas bea sementara penumpang yang lainnya tidak diperiksa sedetail itu, jadi
cukai, Misye meng- ada perbedaan perlakuan,” imbuh cewek yang lahir tanggal 14 Maret
Saja…”
aku hingga saat ini 1991 ini.
ia belum pernah Saat ditanya mengenai pemeriksaan barang oleh petugas bea cukai,
berurusan dengan Marsya mengaku tidak tahu soal itu. “Soalnya kalau menyangkut barang-
petugas bea cukai barang biasanya urusan mama sama papa. Mereka yang ngurusin soal
di bandara internasional, seperti Bandara Soekarno Hatta. barang, kalau passport baru aku sendiri yang ngurusin,” ujar cewek yang
“Sejauh ini semuanya lancar-lancar saja, mungkin karena aku telah memiliki album solo dan ikut membintangi film Sumanto ini.
juga memiliki surat-surat yang lengkap,” katanya. Hingga saat ini ia menga-
Sebelumnya, ia kerap melakukan perjalanan ke Perth, ku telah mengunjungi Si-
Australia, karena ia pernah memiliki sebuah rumah di negara itu. ngapura dan Thailand
Tak hanya itu, terkadang ia juga sering berpergian ke Singapura dalam rangka mengisi
atau Timur Tengah dalam rangka jalan-jalan dan refreshing. waktu liburan. Selain
Ia sendiri mengaku tidak mengetahui secara pasti perbedaan an- menyanyi, kegiatan
tara petugas bea cukai Indonesia dan petugas bea cukai di luar nege- Marsya sekarang
ri. Pasalnya, selama ini perjalanannya ke luar negeri di urus oleh tra- adalah sibuk bela-
vel yang bersangkutan sehingga, ia tidak pernah menemui kesulitan. jar. Saat ini ia me-
“Tau beresnya saja hehe…kalau mengurus sendiri mungkin rupakan siswi ke-
aku bakal kesulitan kali ya karena aku gak mengerti aturannya. las 1 dari SMU
Jadi, aku serahkan saja semuanya ke biro travel. Aku pun cari bi- Labs School.
ro travel yang sudah qualified sehingga aku gak pernah mengala-
ifa
mi kesulitan,” katanya.
Ia juga mengatakan bahwa barang bawaannya tidak pernah
ditegah oleh petugas bea cukai. “Malahan aku pernah bawa ta-
naman, kan seharusnya tidak boleh dibawa tuh... Aku masukkan
tanaman itu ke dalam koperku dan itu gak ketahuan. Pada-
hal koper aku diperiksa oleh petugas,” katanya. Waktu itu
ia membawa tanaman yang berasal dari Mesir, sejenis
tanaman zaitun tetapi masih berupa bibit. Ia juga tidak
mengerti apa karena petugas mengenal dirinya seba-
gai public figure sehingga kopernya tidak diperiksa
secara teliti.
Saat ditanya apakah ia tahu tugas dan fungsi Bea
dan Cukai, Misye mengatakan bahwa sepengetahuan
dirinya, tugas Bea dan Cukai adalah memeriksa
identitas penumpang dan memeriksa segala macam
bentuk bawaan penumpang, apakah legal atau
tidak. Tak hanya itu, petugas juga bertugas
menjaga agar barang-barang terlarang tidak lolos
atau tidak bisa masuk ke dalam wilayah negara
Indonesia.
Kedepannya, ia menyarankan agar petugas
bea cukai perlu memasang tampang nice. A
EW
“Soalnya kalau tidak begitu nanti penumpang ISTIM
:
pada takut. Saya lihat pemeriksaan petugas TO
FO
juga sudah bagus, makanya banyak ba-
rang terlarang yang tidak lolos, kalaupun
ada yang lolos mungkin itu karena
faktor x ya,” tambah Misye yang saat
ini lebih banyak syuting sinetron le-
pas dan mengajar di beberapa tem-
pat kursus akting miliknya. ifa
Liburan
Rencanakan transportasi dan akomodasi jauh um yang menggambarkan sejarah negeri maupun sejarah keraja-
hari sebelum berangkat. an dan intrik-intriknya. Topik pembicaraan dengan anak adalah
diskusi tentang kebesaran sebuah negeri, kejayaan pemimpinnya,
M
dan kejatuhan negeri karena kegagalan atau kekalahan
asa liburan panjang sekolah menjelang. Banyak kelu- pemimpinnya, menjadikan pencerahan pikiran dari pembelajaran
arga mempersiapkan untuk bersama menikmatinya. keberhasilan dan kegagalan seorang tokoh negeri.
Liburan tidak selamanya berbiaya mahal,
kesempatan memanfaatkan fasilitas terkait pekerjaan Cerita Frans
termasuk sebuah strategi menikmati liburan. Saya Frans, 60 tahun senantiasa memperpanjang masa tinggalnya
coba mendekati kawan-kawan yang memang senang menikmati selama beberapa hari di tempat ia ditugaskan sebagai konsultan,
liburan. Berikut ini ceritanya. sebelum ia kembali ke Jakarta. Ia kemudian menikmati perjalan-
an ke hutan, gunung, danau atau laut seorang diri. Dikatakannya,
Cerita Dyah kala menikmati pemandangan membuatnya merasa dekat de-
Dyah, seorang manajer program, 45 tahun, yang sering men- ngan Tuhan sambil merenung apa yang telah, sedang dan akan
jalani rute penerbangan dalam negeri maupun luar negeri, meng- dilakukannya. Ia hanya memerlukan tambahan sedikit uang hotel
ambil kesempatan liburan tahun ini ke negeri kanguru. Ia dan untuk dapat menikmati hidupnya dengan alam, sementara
ketiga anaknya (berumur 17, 15 dan 7 tahun) telah jauh hari me- transportasi sudah masuk dalam biaya perjalanan konsultannya.
nyiapkan dokumen perjalanan, tempat berlibur, apa yang akan Bagaimana proses menentukan tujuan, menjalaninya bah-
dilihat dan dinikmati, siapa yang terlibat didalamnya, tempat meng- kan mengganti tujuan tempat liburan, merupakan hal yang
inap. Dyah senantiasa menyiapkan liburan setahun sebelumnya, memperkuat kemampuan anggota keluarga dalam
dengan mempertimbangkan anggaran yang tersedia dengan mak- membangun kebersamaan dan kesatuan keluarga dapat kita
“
sud memberi imbalan atas prestasi anak, memperlu- ikuti tutur mereka sebagai bahan renungan yang
as wawasan mereka, mendekatkan diri satu sama memperkaya wawasan.
lain sambil memotivasi ke arah cita-cita mereka. Bia-
sanya ia berlibur ke tempat adik-adiknya tinggal PERENCANAAN
sehingga efisiensi biaya akomodasi dapat dilakukan. MELIHAT Ide yang mencetuskan penyusunan rencana
dapat datang dari anak atau orangtua. Dyah
Cerita Utami
PEMANDANGAN menentukan rencana atas dasar permintaan anak-
Utami, 45 tahun, wakil direktur sebuah organi- DISEPANJANG nya ketika mereka santai mengobrol bersama,
sasi, bersama suami yang direktur sebuah dengan pertimbangan ke negeri kanguru sekali-
perusahaan perkapalan dan keluarga besarnya
PERJALANAN gus menengok adik perempuannya yang sedang
menjalani liburan di Pangandaran pada bulan la- DAPAT menuntut ilmu S3 di Melbourne. Maka surat
lu. Ketika itu air gelombang pasang laut mening- menyurat pun diurus, mulai menyiapkan undang-
gi. Pemerintah daerah setempat mengumumkan MERUPAKAN an untuk datang ke Australia sebagai persyaratan
bahwa wilayah tersebut tidak aman dari terpaan TOPIK BAHASAN permohonan visa, mengurus paspor, visa, jadwal
gelombang laut, maka mereka sesampainya di penerbangan, jadwal kunjungan ke tempat yang
YANG HANGAT
”
Pangandaran memutuskan mengalihkan rute per- diminati untuk berlibur, dan transportasi yang dipi-
jalanan ke Garut dan menikmati keindahan bumi lih. Faktor pendukung anggaran pun disiapkan.
Garut. Keluarga ini lebih sering berliburan bersa- Anak dilibatkan memilih tempat liburan ke
ma keluarga besar, satu nenek dengan banyak kota sekitar Melbourne, dengan pandangan yang
cucu. Tujuannya lebih pada mengakrabkan para anggota ke- jelas dari sang ibu tentang The Great Barrier, studio film,
luarga, mempelajari hubungan hirarki generasi pertama pantai selatan Australia yang indah dengan batu karangnya.
sampai ketiga, memahami posisi dan peran masing-masing. Kebetulan adik ibu Dyah bekerja di agen perjalanan, dan
mereka ke Melbourne tak perlu tinggal di hotel, dengan
Cerita Nani begitu terjadi penghematan uang menginap, dan kemudahan
Nani, 57 tahun, hampir dipastikan tak pernah merencanakan mengatur rute perjalanan.
cuti sepanjang hidupnya. Perjalanannya ke berbagai negeri Anggaran telah disiapkan setahun sebelumnya, karena
karena tugasnya seringkali dimulai atau diakhiri dengan perjalan- merupakan budaya keluarga ini untuk memberikan imbalan
an ‘cuti’. Jadwal tugasnya biasanya dapat diadaptasi oleh anak- prestasi puteri-puteranya dengan berlibur kenaikan kelas ke
nya. Tugas ke Eropa di bulan Juli misalnya, membuat sang anak negeri dimana anggota keluarga mereka tinggal. Kebetulan
dapat mengawal ibundanya. Hitung-hitung gratis hotel dan anggota keluarga mereka ada yang tinggal di negara Paman
kemudahan mendapatkan visa. Ketika ia bekerja di suatu tempat Sam, dan negeri kanguru.
selama beberapa hari, anaknya dapat menikmati perjalanan di Utami dan suami memimpin ‘rapat’ skenario liburan kare-
sekitar tempat tersebut yang tujuannya telah dipelajari sebelum- na tempat tujuan liburan semula tidak dapat dikunjungi.
nya melalui internet. Biasanya Nani akan memperpanjang masa Mengatasi kekecewaan bermain dilaut bagi anak-anak dilaku-
tinggal di negeri tempat tugasnya dua hari, agar dapat bersama kan melalui pendekatan logika akan risiko, serta
anaknya menikmati keindahan pemandangan, menelusuri muse- mengalihkannya berlibur ke gunung. Suatu contigency plan.
SUKARNO
KEPALA SEKSI PABEAN I KPBC BANDUNG
K
bulu ayam membantu kakaknya.
eputusan Sukarno, sosok profil WBC kali ini, datang Rupanya Sukarno tidak puas dengan pekerjaannya, ia
ke Jakarta pada 12 Januari 1973, sebenarnya tidak pun minta ijin kepada kakaknya untuk tidak bekerja satu hari
mendapat persetujuan dari ayahnya, almarhum untuk melihat-lihat Jakarta dan mencari informasi lowongan
Ronowiyono, seorang petani di Ngawi Jawa Timur, pekerjaan lain. Dari Kampung Melayu, Sukarno naik
karena sang ayah sudah mempersiapkan Sukarno angkutan umum menuju daerah Gandaria daerah yang cukup
bekerja sebagai pegawai di salah satu pabrik gula di Ngawi. banyak pabrik di daerah Jakarta Timur. Sampai di Gandaria
Namun Sukarno ketika itu tidak ingin menjadi pegawai pabrik hari sudah siang, dan ia pun singgah di sebuah rumah
gula karena ia ingin mencoba merubah nasibnya di Jakarta makan untuk mengisi perutnya. Rumah makan tersebut mulai
agar wawasannya berkembang tidak hanya sebatas di Ngawi dipenuhi oleh para pegawai pabrik yang ingin makan siang.
tempat kelahirannya.“Wawasan yang luas ketika itu cuma Ia pun semakin punya keinginan kuat untuk menjadi pegawai.
bisa di dapat di Jakarta,karena itu saya berangkat ke Melihat upaya Sukarno yang begitu gigih mencari
Jakarta,”terang Karno sapaan akrab Sukarno. pekerjaan, salah seorang kerabat kakak angkatnya
Ia mengisahkan, orang tuanya ketika itu tidak membekali menyarankan Sukarno untuk mengurus kartu pencari kerja
sepeser pun uang untuknya merantau ke Jakarta. Akhirnya ia atau kartu kuning untuk mencari lowongan pekerjaan di
menjual jam tangan kesayangannya sebagai modal untuk Departemen Tenaga Kerja (Depnaker). Informasi tersebut
merantau ke Jakarta. Setelah memiliki ongkos dan langsung ditindaklanjuti Sukarno ke Kantor Departemen Te-
persyaratan untuk mencari kerja yang menurutnya ketika itu naga Kerja dan pada Oktober 1973 ia lolos seleksi adminis-
cukup dengan ijasah, surat keterangan kelakuan baik dari trasi dan mengikuti tes penerimaan pegawai Departemen
kepolisian dan juga surat keterangan tidak terlibat G30S/PKI, Keuangan yang diselenggarakan melalui Depnaker.
maka pergilah Sukarno ke Jakarta bersama dengan seorang
sahabatnya. Tidak ada perasaan was-was atau bingung pada MENITI KARIR SEBAGAI OPERATOR RADIO
dirinya walaupun perjalanan ke Jakarta adalah yang pertama Tes yang diselenggarakan oleh Departemen Keuangan
kali buatnya. berlangsung di Jalan Bojana Tirta tepatnya di Puspla (Pusat
Bagi Sukarno, sikap dan tingkah laku haruslah baik dima- Pelatihan Bea Cukai yang kini menjadi Pusdiklat Bea Cukai).
na pun dan kepada siapa pun, sehingga buah dari kebaikan Serangkaian tes yang diikuti Sukarno ternyata kembali
akan dirasakan tanpa disadari. Ia kembali mengisahkan, membuahkan hasil. Ia pun lulus tes. “Dari hasil tes tersebut
dalam perjalanannya dari Madiun menuju Jakarta mengguna- baru diketahui kalau saya akan ditempatkan di Departemen
kan kereta api, ia bertemu dengan seorang penumpang yang Keuangan, dan dilimpahkan ke Bea Cukai, sebagai tenaga
membawa serta anaknya yang masih kecil. Sepanjang operator radio telegrafis,”kenang kakek dua cucu yang masih
perjalanan anak tersebut selalu menangis dan rewel karena aktif bermain tenis.
udara dalam kereta yang panas. Pendidikan operator radio diikuti Sukarno di daerah
Ia melihat bagaimana payahnya orang tua anak tersebut Gambir Jakarta Pusat tepatnya di di Kantor Postel (Pos dan
membujuk agar si anak tadi bisa diam dan tidak rewel. Telekomunikasi) selama satu tahun. “Untuk mendapatkan
Setelah meminta ijin dari orang tua si anak untuk membujuk uang saku, pagi hari sebelum mengikuti pendidikan, saya
anak yang rewel tersebut, Sukarno menggendong anak menjaga kios penyewaan komik,”kenangnya kembali.
tersebut dan mengajaknya bermain. Ternyata si anak tadi Pada 20 Februari 1975 Sukarno resmi menjadi pegawai
tidak rewel dan tidak menangis lagi, bahkan anak tadi sempat Bea Cukai sebagai operator radio di Kantor Pusat DJBC.
tertidur di gendongan Sukarno. Menjadi operator radio menurut Sukarno mempunyai suatu
Ketika si anak tadi tertidur terjadilah pembicaraan dengan tantangan tersendiri, dimana ia harus cekatan dalam
orang tua si anak tadi. Dari pembicaraan tersebut, orang tua menyampaikan informasi ke daerah dan cekatan pula
si anak tadi mengajaknya untuk tinggal bersama mereka di menerima informasi dari daerah. “Informasi yang kita terima
daerah Kampung Melayu dan bahkan diajak bekerja ditempat atau yang kita kirimkan itu harus tepat dan cepat karena
orang tua sang anak tadi (yang kemudian menjadi kakak dikirim dengan menggunakan kode morse,” terang Sukarno.
angkatnya di Jakarta). Walaupun sudah memiliki dasar pendidikan operator
“Mungkin karena prinsip saya tersebut, makanya Allah radio, Sukarno harus bisa mengikuti irama kerja. Ia
memberikan kemudahan bagi saya sampai ke Jakarta dengan mencontohkan persepsi penerimaan dari berbagai kantor di
TENTANG
PENYEDIAAN DAN PEMESANAN PITA CUKAI
HASIL TEMBAKAU
Mengingat :
1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3612)
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4661);
2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cukai (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1995 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3613);
3. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 240/KMK.05/1996 tentang Pelunasan Cukai sebagaimana
telah diubah dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 105/KMK.05/1997;
4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 610/PMK.04/2004 tentang Penyediaan dan Desain Pita Cukai
Hasil Tembakau;
5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 131/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Departemen Keuangan;
6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 133/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi
Vertikal Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI TENTANG PENYEDIAAN DAN PEMESANAN
PITA CUKAI HASIL TEMBAKAU.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai ini, yang dimaksud dengan :
1. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal Bea dan Cukai.
2. Direktur adalah Direktur Cukai pada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.
3. Kantor Pusat adalah Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.
4. Kantor Wilayah adalah Kantor Wilayah Bea dan Cukai yang membawahi Kantor Pelayanan Bea dan
Cukai yang mengawasi pabrik atau lokasi tempat usaha importir hasil tembakau.
5. Kantor Pelayanan adalah Kantor Pelayanan Bea dan Cukai yang mengawasi pabrik atau lokasi
tempat usaha importir hasil tembakau.
6. Kepala Kantor adalah Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai.
7. Kepala Seksi Kepabeanan dan Cukai adalah Kepala Seksi Kepabeanan dan Cukai pada Kantor
Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A1, A2, A3, atau A4.
8. Kepala Subseksi Kepabeanan dan Cukai adalah Kepala Subseksi Kepabeanan dan Cukai pada
Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe B.
9. Kepala Seksi Perbendaharaan adalah Kepala Seksi Perbendaharaan pada Kantor Pelayanan Bea
dan Cukai Tipe A1, A2, A3, atau A4.
10. Kepala Subseksi Perbendaharaan adalah Kepala Subseksi Perbendaharaan pada Kantor
Pelayanan Bea dan Cukai Tipe B.
11. Pengusaha adalah pengusaha pabrik atau importir hasil tembakau atau kuasanya.
12. Permohonan Penyediaan Pita Cukai (P3C) adalah dokumen yang digunakan Pengusaha untuk
mengajukan permohonan penyediaan pita cukai sebelum pengajuan CK-1.
13. Permohonan Penyediaan Pita Cukai Tambahan (P3CT) adalah dokumen yang digunakan
Pengusaha untuk mengajukan permohonan penyediaan pita cukai dalam hal jumlah yang diajukan
dengan P3C tidak mencukupi.
14. Daftar Permohonan Penyediaan Pita Cukai (DP3C) adalah dokumen yang digunakan Kantor
Pelayanan untuk mengajukan permohonan penyediaan pita cukai ke Kantor Pusat yang merupakan
rekapitulasi P3C yang pita cukainya disediakan di Kantor Pelayanan.
BAB II
PENYEDIAAN PITA CUKAI
Pasal 2
(1) Pita cukai hasil tembakau disediakan di Kantor Pusat dan di Kantor Pelayanan.
(2) Pita cukai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disediakan berdasarkan P3C, P3CT, DP3C, dan/
atau DP3CT.
(3) Tata cara penyediaan pita cukai hasil tembakau dilaksanakan sebagaimana ditetapkan dalam
Lampiran I Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai ini.
Pasal 3
(1) Pita cukai hasil tembakau untuk Pengusaha dengan total produksi semua jenis hasil tembakau
dalam 1 (satu) tahun takwim sebelumnya lebih dari 100.000.000 (seratus juta) batang dan/atau
gram, disediakan di Kantor Pusat.
(2) Pita cukai hasil tembakau untuk Pengusaha dengan total produksi semua jenis hasil tembakau
dalam 1 (satu) tahun takwim sebelumnya sampai dengan 100.000.000 (seratus juta) batang dan/
atau gram, disediakan di Kantor Pelayanan.
(3) Pengusaha sebagaimana dimaksud pada ayat (2) atas permintaan yang bersangkutan dapat
mengambil sendiri pita cukainya di Kantor Pusat.
Pasal 4
(1) Untuk penyediaan pita cukai, Pengusaha wajib mengajukan P3C dengan menggunakan format
sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran II Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai ini kepada
Kepala Kantor.
(2) Untuk Pengusaha golongan I, II, III, dan IIIA, P3C sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan
mulai tanggal 1 (satu) sampai tanggal 10 (sepuluh) untuk kebutuhan periode 1 (satu) bulan
berikutnya.
(3) Untuk Pengusaha golongan IIIB, P3C sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan mulai tanggal
1 (satu) sampai tanggal 10 (sepuluh) untuk kebutuhan periode 3 (tiga) bulan berikutnya.
(4) Batas waktu pengajuan P3C sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dapat diberikan
pengecualian dalam hal:
a. Pengusaha mengalami kenaikan golongan; atau
b. Pengusaha yang Nomor Pokok Pengusaha Barang Kena Cukai (NPPBKC)-nya diaktifkan
kembali setelah pembekuannya dicabut.
(5) Untuk pita cukai yang disediakan di Kantor Pusat, Kepala Kantor menyampaikan P3C sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) ke Kantor Pusat pada hari kerja berikutnya setelah P3C diterima.
(6) Untuk pita cukai yang disediakan di Kantor Pelayanan, Kepala Kantor menyampaikan DP3C ke
Kantor Pusat pada hari kerja berikutnya setelah P3C diterima.
(7) DP3C sebagaimana dimaksud pada ayat (6) menggunakan format sebagaimana ditetapkan dalam
Lampiran III Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai ini.
Pasal 5
(1) Dalam hal pita cukai yang telah disediakan berdasarkan P3C sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 tidak
mencukupi, Pengusaha dapat mengajukan P3CT kepada Kepala Kantor dan diterima di Kantor Pusat
paling lambat tanggal 20 (dua puluh) pada bulan pengajuan CK-1 dengan menggunakan format
sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran IV Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai ini.
(2) Pengajuan P3CT sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya dapat dilakukan 1 (satu) kali dalam
jangka waktu 1 (satu) bulan setelah didahului dengan pengajuan P3C untuk jenis pita cukai dengan
spesifikasi jenis hasil tembakau, seri, warna, tarif, dan Harga Jual Eceran (HJE) yang sama.
(3) Batas waktu pengajuan P3CT pada akhir tahun dan menjelang adanya kebijakan baru di bidang
cukai diterima di Kantor Pusat paling lambat tanggal 10 (sepuluh) bulan pengajuan CK-1.
(4) Untuk pita cukai yang disediakan di Kantor Pusat, Kepala Kantor menyampaikan P3CT
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ke Kantor Pusat pada hari kerja berikutnya setelah P3CT
diterima.
(5) Untuk pita cukai yang disediakan di Kantor Pelayanan, Kepala Kantor menyampaikan DP3CT ke
Kantor Pusat pada hari kerja berikutnya setelah P3CT diterima.
(6) DP3CT sebagaimana dimaksud pada ayat (5) menggunakan format sebagaimana ditetapkan dalam
Lampiran V Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai ini.
BAB III
PEMESANAN PITA CUKAI
Pasal 7
(1) Untuk mendapatkan pita cukai, Pengusaha mengajukan pemesanan pita cukai dengan
menggunakan dokumen pemesanan pita cukai (CK-1) kepada Kepala Kantor.
(2) Tata cara pemesanan pita cukai hasil tembakau sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran VI
Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai ini.
BAB IV
PENGEMBALIAN PITA CUKAI
Pasal 8
(1) Setelah berakhirnya tahun anggaran dan/atau berlakunya kebijakan baru di bidang cukai, terhadap
pita cukai yang telah disediakan berdasarkan P3C, DP3C, P3CT, dan/atau DP3CT yang belum
direalisasikan dengan CK-1 yang masih berada di Kantor Pelayanan dan Kantor Pusat dilakukan
pencacahan.
(2) Pencacahan pita cukai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 60 (enam
puluh) hari oleh:
a. Kepala Kantor atas sisa persediaan pita cukai di Kantor Pelayanan; dan
b. Kasubdit Pita Cukai atas nama Direktur atas sisa persediaan pita cukai di Kantor Pusat.
(3) Hasil pencacahan pita cukai sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a, dituangkan dalam Berita
Acara Pencacahan yang dibuat rangkap 2 (dua) dengan peruntukan:
a. Asli untuk Kepala Kantor Pelayanan; dan
b. Tembusan untuk Kepala Kantor Wilayah.
(4) Hasil pencacahan pita cukai sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b, dituangkan dalam Berita
Acara Pencacahan dan disampaikan kepada Direktur.
(5) Sisa pita cukai sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a dan Berita Acara Pencacahan
sebagaimana dimaksud pada ayat (3), dikembalikan oleh Kepala Kantor ke Kantor Pusat, paling
lambat 60 (enam puluh) hari setelah dilakukan pencacahan.
(6) Kantor Pusat melakukan pemusnahan atas sisa pita cukai sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
sesuai ketentuan yang berlaku.
(7) Pemusnahan atas pita cukai sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a dapat dilakukan oleh
Kepala Kantor atau Kepala Kantor Wilayah setelah mendapatkan ijin dari Direktur Jenderal.
BAB V
BIAYA PENGGANTI PENYEDIAAN PITA CUKAI
Pasal 9
(1) Pengusaha yang telah mengajukan P3C dan/atau P3CT yang tidak menyelesaikan seluruhnya dengan CK-1
karena pita cukainya sudah tidak dapat digunakan lagi, dikenakan biaya pengganti penyediaan pita cukai.
BAB VI
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 10
(1) P3C dan/atau DP3C untuk pita cukai kebutuhan bulan Juli 2007 diterima di Kantor Pusat DJBC
paling lambat tanggal 15 Juni 2007.
(2) P3C dan DP3C yang diajukan sebelum tanggal 1 Juni 2007, pengajuan CK-1:
a. diterima di Kantor Pelayanan paling lambat tanggal 27 Juni 2007, dalam hal pita cukai
disediakan di Kantor Pelayanan; dan
b. diterima di Subdit Pita Cukai paling lambat tanggal 27 Juni 2007, dalam hal pita cukai
disediakan di Kantor Pusat.
(3) P3CT dan/atau DP3CT untuk pita cukai kebutuhan bulan Juni 2007 sudah harus diterima di Kantor
Pusat DJBC paling lambat tanggal 12 Juni 2007.
(4) Pengajuan permohonan penyediaan/pemesanan yang melewati jangka waktu sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) tidak dilayani.
BAB VII
PENUTUP
Pasal 11
Pada saat Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai ini mulai berlaku, maka Peraturan Direktur
Jenderal Bea dan Cukai Nomor P-22/BC/2005 tentang Penyediaan dan Tata Cara Pemesanan Pita
Cukai Hasil Tembakau sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai
Nomor P-04/BC/2006 dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi.
Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku sejak tanggal 2 Juli 2007.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Peraturan Direktur Jenderal Bea dan
Cukai ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 06 Juni 2007
-ttd-
ANWAR SUPRIJADI
NIP 120050332
2. Kepala Seksi Kepabeanan dan Cukai/Kepala Subseksi Kepabeanan dan Cukai melakukan kegiatan
sebagai berikut:
a. menerima P3C atau P3CT dari pengusaha;
b. meneliti apakah pengusaha yang bersangkutan termasuk dalam daftar pengusaha yang dapat
atau tidak dapat dilayani pemesanan pita cukainya;
c. dalam hal pengusaha tidak dapat dilayani pemesanan pita cukainya, P3C atau P3CT
dikembalikan pada yang bersangkutan dengan mengunakan format Nota Penolakan
sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran VIII Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai ini;
d. meneliti kebenaran pengisian P3C meliputi seri, warna, tarif, peruntukan, HJE, dan kode
personalisasi jika ada, dan periode pengajuan P3C;
e. meneliti apakah P3C untuk periode yang sama pernah diajukan dalam hal pengusaha
mengajukan P3CT;
f. mengembalikan dokumen tersebut kepada pengusaha yang bersangkutan untuk diperbaiki
dalam hal pengisian P3C atau P3CT tidak lengkap dan/atau tidak benar;
g. menandatangani, memberi nomor dan membukukan P3C atau P3CT dalam buku bambu P3C
dan/atau P3CT dalam hal P3C atau P3CT lengkap dan benar; dan
h. mengarsipkan lembar pertama P3C dan/atau P3CT untuk diperhitungkan dengan CK-1nya,
mengirimkan lembar kedua untuk Direktur u.p. Kasubdit Pita Cukai, dan lembar ketiga untuk
pengusaha yang bersangkutan.
3. Kasubdit Pita Cukai melakukan kegiatan sebagai berikut:
a. menerima P3C atau P3CT dari Kepala Seksi Kepabeanan dan Cukai/Kepala Subseksi
Kepabeanan dan Cukai; dan
b. meneruskan P3C atau P3CT tersebut kepada Kepala Seksi Penyimpanan dan Pendistribusian.
4. Kepala Seksi Penyimpanan dan Pendistribusian melakukan kegiatan sebagai berikut:
a. menerima P3C atau P3CT dari Kasubdit Pita Cukai;
b. membukukan P3C atau P3CT dalam buku bambu;
c. membuat usulan pesanan pita cukai hasil tembakau kepada Kepala Seksi Penyediaan dan
Penukaran;
d. mengarsipkan P3C atau P3CT tersebut;
e. menerima pita cukai dari Kepala Seksi Penyediaan dan Penukaran; dan
f. menyimpan pita cukai yang diterima.
5. Kepala Seksi Penyediaan dan Penukaran melakukan kegiatan sebagai berikut:
a. menerima usulan pesanan pita cukai dari Kepala Seksi Penyimpanan dan Pendistribusian;
b. meneliti usulan pesanan pita cukai;
c. membuat daftar pesanan pita cukai kepada penyedia pita cukai;
d. menerima pita cukai dari penyedia pita cukai;
e. menyerahkan pita cukai kepada Kepala Seksi Penyimpanan dan Pendistribusian; dan
f. mengarsipkan usulan pesanan pita cukai tersebut.
-ttd-
ANWAR SUPRIJADI
NIP 120050332
7
NOMOR : P-17/BC/2007 TANGGAL : 06 JUNI 2007
K E T E T A P A N
8
ANWAR SUPRIJADI
NIP 120050332
LAMPIRAN IV
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI
9
NOMOR : P-17/BC/2007 TANGGAL : 06 JUNI 2007
K E T E T A P A N
10
ANWAR SUPRIJADI
NIP 120050332
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
LAMPIRAN VI
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI
NOMOR : P-17/BC/2007 TANGGAL : 06 JUNI 2007
1. Pengusaha mengajukan CK-1 kepada Kepala Seksi Kepabeanan dan Cukai/Kepala Subseksi
Kepabeanan dan Cukai dengan cara mengisi dan menandatangani CK-1 paling sedikit rangkap
5 dengan perincian sebagai berikut:
a. Lembar pertama untuk Direktorat Cukai;
b. Lembar kedua untuk Kantor Pelayanan;
c. Lembar ketiga untuk Pengusaha;
d. Lembar keempat untuk Kantor Wilayah DJBC; dan
e. Lembar kelima untuk Kantor Pelayanan Pajak.
2. Kepala Seksi Kepabeanan dan Cukai/Kepala Subseksi Kepabeanan dan Cukai melakukan
kegiatan sebagai berikut:
a. meneliti apakah pengusaha yang bersangkutan termasuk dalam daftar pengusaha yang
dapat atau tidak dapat dilayani pemesanan pita cukainya;
b. dalam hal pengusaha tidak dapat dilayani pemesanan pita cukainya, dokumen CK-1
dikembalikan pada yang bersangkutan dengan mengunakan format Nota Penolakan
sebagaimana ditetapkan dalam lampiran VIII Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai
ini;
c. meneliti kelengkapan dan kebenaran pengisian dokumen CK-1 meliputi:
1) nama pengusaha atau kuasanya yang berhak menandatangani CK-1;
2) nama dan alamat perusahaan;
3) NPPBKC;
4) merek, HJE, dan tarif cukai dari jenis hasil tembakau yang dipesankan pita cukainya;
5) isi per kemasan hasil tembakau;
6) jumlah lembar dan seri pita cukai yang dipesan; dan
7) kebenaran perhitungan dan jumlah cukai, PPN, dan PNBP.
d. meneliti apakah saldo P3C dan/atau P3CT untuk pita cukai dimaksud cukup untuk
memenuhi CK-1 yang diajukan;
e. dalam hal pengisian CK-1 telah lengkap dan benar serta saldo P3C dan/atau P3CTnya
mencukupi, mencatat data CK-1 pada Buku Daftar Dokumen Pemesanan Pita Cukai
(BDCK-3) dan memberi nomor CK-1 dari buku BDCK-3;
f. dalam hal pengisian CK-1 tidak lengkap atau tidak benar atau saldo P3C dan P3CT-nya
tidak mencukupi, CK-1 dikembalikan kepada Pengusaha untuk dilengkapi/diperbaiki atau
mengajukan P3C/P3CT terlebih dahulu;
g. untuk pemesanan pita cukai secara kredit, CK-1 diteruskan kepada Kepala Seksi
Perbendaharaan / Kepala Subseksi Perbendaharaan;
h. untuk pemesanan pita cukai secara tunai CK-1 lembar ketiga dikembalikan kepada
Pengusaha agar dilakukan pembayaran dengan cara sebagai berikut:
1) pembayaran dapat dilakukan di Bank Persepsi yang sewilayah/sekota dengan Kantor
Pelayanan;
2) dalam hal tidak terdapat Bank Persepsi yang sewilayah/sekota dengan Kantor
Pelayanan maka pembayaran dapat dilakukan melalui PT Pos Indonesia yang
sewilayah / sekota dengan Kantor Pelayanan; dan
3) apabila telah dilunasi, CK-1 lembar ketiga dan SSCP diserahkan kepada Kepala Seksi
Kepabeanan dan Cukai / Kepala Subseksi Kepabeanan dan Cukai.
i. Kepala Seksi Kepabeanan dan Cukai/Kepala Subseksi Kepabeanan dan Cukai
menandatangani halaman pertama CK-1 dan meneruskannya kepada Kepala Seksi
Perbendaharaan / Kepala Subseksi Perbendaharaan.
4. Pengusaha menyerahkan CK-1 lembar pertama kepada Direktur Cukai u.p. Kasubdit Pita
Cukai guna pengambilan pita cukai.
1. Pengusaha mengajukan CK-1 kepada Kepala Seksi Kepabeanan dan Cukai/Kepala Subseksi
Kepabeanan dan Cukai dengan cara mengisi dan menandatangani CK-1 paling sedikit rangkap
5 dengan perincian sebagai berikut:
- Lembar pertama untuk Direktorat Cukai;
- Lembar kedua untuk Kantor Pelayanan;
- Lembar ketiga untuk Pengusaha;
- Lembar keempat untuk Kantor Wilayah DJBC; dan
- Lembar kelima untuk Kantor Pelayanan Pajak.
2. Kepala Seksi Kepabeanan dan Cukai/Kepala Subseksi Kepabeanan dan Cukai melakukan
kegiatan sebagai berikut:
a. meneliti apakah pengusaha yang bersangkutan termasuk dalam daftar pengusaha yang
dapat atau tidak dapat dilayani pemesanan pita cukainya;
b. Dalam hal pengusaha yang bersangkutan termasuk dalam daftar pengusaha yang tidak
dapat dilayani pemesanan pita cukainya, dokumen CK-1 dikembalikan kepada pengusaha
yang bersangkutan dengan format Nota Penolakan sebagaimana ditetapkan dalam
Lampiran VIII Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai ini;
c. meneliti kelengkapan dan kebenaran pengisian dokumen CK-1 meliputi:
1) nama pengusaha atau kuasanya yang berhak menandatangani CK-1;
2) nama dan alamat perusahaan;
5. Setelah berakhirnya tahun anggaran atau setelah berlakunya kebijakan, Kepala Kantor segera
melakukan kegiatan sebagai berikut:
a. membuat Berita Acara Pencacahan Pita Cukai Sisa Persediaan di Kantor Pelayanan; dan
b. menerbitkan dan mengirimkan Surat Pemberitahuan Pengenaan Biaya Pengganti (SPPBP)
pita cukai jika ada.
-ttd-
ANWAR SUPRIJADI
NIP 120050332
NOMOR K E T E R A N G A N
NOMOR K E T E R A N G A N
1 Diisi nomor P3C dari buku bambu P3C yang ada di KPBC.
2 Tanggal P3C tersebut disetujui KPBC dan diberi nomor dari buku bambu P3C.
3 Coret yang tidak perlu, sesuai dimana pabrik tersebut dilayani pita cukainya.
20 KPBC dimana P3C tersebut diajukan
22 Kasi Kepabeanan dan Cukai untuk KPBC Tipe A1,A2, A3 dan A4 atau Kepala Subseksi
Kepabeanan dan Cukai untuk KPBC Tipe B
23 NIP. (cukup jelas)
NOMOR K E T E R A N G A N
NOMOR K E T E R A N G A N
1 Diisi nomor P3CT dari buku bambu P3CT yang ada di KPBC.
2 Tanggal P3CT tersebut disetujui KPBC dan diberi nomor dari buku bambu P3CT
3 Coret yang tidak perlu, sesuai dimana pabrik tersebut dilayani pita cukainya.
21 KPBC dimana P3C tersebut diajukan
23 Kasi Kepabeanan dan Cukai untuk KPBC Tipe A1,A2, A3 dan A4 atau Kepala Subseksi
Kepabeanan dan Cukai untuk KPBC Tipe B
24 NIP. (cukup jelas)