You are on page 1of 97

TAHUN XXXIX EDISI 395 OKTOBER 2007

UU
NO.39/2007
Semangat Reformasi Dibidang Cukai

PROFIL WAWANCARA

MENUNGGU IMPLEMENTASI
M. SYAWAL
“KALAU KITA KOMPAK... SEMANGAT JUANG
DAN KERJA AKAN TETAP TINGGI”
ANWAR SUPRIJADI
“SUATU KETENTUAN IDEALNYA SEJALAN
DENGAN KETENTUAN YANG LAIN”
DARI REDAKSI

TERBIT SEJAK 25 APRIL 1968


IZIN DEPPEN: NO. 1331/SK/DIRJEN-G/SIT/72
TANGGAL, 20 JUNI 1972 ISSN.0216-2483

PELINDUNG
Direktur Jenderal Bea dan Cukai:
Drs. Anwar Suprijadi, MSc
PENASEHAT
Direktur Penerimaan & Peraturan
Kepabeanan dan Cukai:
Drs. Hanafi Usman
Direktur Teknis Kepabeanan
Drs. Teguh Indrayana, MA
Direktur Fasilitas Kepabeanan
Keluarga Besar Drs. Kusdirman Iskandar
WARTA BEA CUKAI Direktur Cukai
Drs. Frans Rupang
Direktur Penindakan & Penyidikan
mengucapkan : Heru Santoso, SH
Direktur Audit
Drs. Thomas Sugijata, Ak. MM
Direktur Kepabeanan Internasional

Selamat
Drs. M. Wahyu Purnomo, MSc
Direktur Informasi Kepabeanan & Cukai
Dr. Heri Kristiono, SH, MA
Kepala Pusat Pendidikan dan
Pelatihan Bea dan Cukai
Drs. Endang Tata
Inspektur Bea dan Cukai

Hari Raya
Edy Setyo
Tenaga Pengkaji Bidang Pelayanan &
Penerimaan KC
Drs. Bambang Prasodjo
Tenaga Pengkaji Bidang Pengawasan &
Penegakan Hukum KC
Drs. Erlangga Mantik, MA

Idul Fitri
Tenaga Pengkaji Bidang Pengembangan
Kapasitas & Kinerja Organisasi KC
Drs. Joko Wiyono
KETUA DEWAN PENGARAH
Sekretaris Direktorat Jenderal
Bea dan Cukai:

1428 H
Dr. Kamil Sjoeib, MA
WAKIL KETUA DEWAN PENGARAH/
PENANGGUNG JAWAB
Kepala Bagian Umum:
Sonny Subagyo, S.Sos
DEWAN PENGARAH
Drs. Nofrial, M.A., Drs. Patarai Pabottinggi,
Dra. Cantyastuti Rahayu, Ariohadi, SH, MA.
Marisi Zainuddin Sihotang, SH.,M.M.
Hendi Budi Santosa,
Ir. Azis Syamsu Arifin, Muhammad Zein, SH, MA.
Maimun, Ir. Agus Hermawan, MA.
Minal Aidin Wal Faidzin PEMIMPIN REDAKSI
Lucky R. Tangkulung
Mohon Maaf Lahir dan Batin REDAKTUR
Aris Suryantini,
Supriyadi Widjaya,
Ifah Margaretta Siahaan,
Zulfril Adha Putra
FOTOGRAFER
Andy Tria Saputra
KORESPONDEN DAERAH
` Hilman Simbolon (Medan), Abdul Rasyid (Medan)
Ian Hermawan (Pontianak)
Donny Eriyanto (Makassar)
KOORDINATOR PRACETAK
Asbial Nurdin
SEKRETARIS REDAKSI
Kitty Hutabarat
PIMPINAN USAHA/IKLAN
Piter Pasaribu
TATA USAHA
Mira Puspita Dewi S.Pt., M.S.M.,
Untung Sugiarto
IKLAN
Wirda Renata Pardede
SIRKULASI
H. Hasyim, Amung Suryana
BAGIAN UMUM
Rony Wijaya
PERCETAKAN
PT. BDL Jakarta
ALAMAT REDAKSI/TATA USAHA
Kantor Pusat Direktorat Jenderal
Bea dan Cukai,
Jl. Jenderal A. Yani (By Pass) Jakarta Timur
Telp. (021) 47865608, 47860504,
4890308 Psw. 154 - Fax. (021) 4892353
E-Mail : - wbc@cbn.net.id
- majalah_wbc@yahoo.com
REKENING GIRO a/n :
MIRA PUSPITA DEWI
BANK BNI 1946 CABANG CIPINANG
RAWAMANGUN, JAKARTA TIMUR
Nomor Rekening : 131339374
Pengganti Ongkos Cetak Rp. 10.000,-

EDISI 395 OKTOBER 2007 WARTA BEA CUKAI 1


DAFTAR ISI

5-15
Laporan Utama
Upaya pemerintah untuk
melakukan amandemen UU
Cukai mendapat tanggapan
dan dukungan positif
karena sudah saatnya UU
tersebut menyesuaikan
perkembangan jaman saat
ini. Simak berita lengkap
amandemen UU Cukai
dalam rubrik ini.

16-18 37-39
Wawancara Selak
UU No. 39/2007 tentang Kali ini WBC mengajak
Cukai diharapkan dapat pembaca jalan-jalan ke Kota
menampung atau Pacitan. Sebuah sebuah
menjembatani kota kecil yang terletak di
perkembangan saat ini pantai selatan P. Jawan dan
dan masa depan. Simak berbatasan dengan Propinsi
wawancara WBC dengan Jateng dan DIY. Banyak
Direktur Jenderal Bea dan objek wisata yang menarik di
Cukai, Anwar Suprijadi kota itu, seperti pantai
seputar UU Cukai. Klayar, ritual upacara
Ceprotan dan goa Gong.

32-36
Pengawasan
KPU Tanjung Priok sita dan
tegah kapal crew boat
berbendera asing dan
gagalkan importasi illegal
MBM asal Inggris, serta
menyita replika senjata api
dan kayu illegal. Rubrik ini
juga memuat tegahan
tekstil illegal yang
dilakukan oleh Kanwil
DJBC Jakarta.

22-30 76-79
Daerah ke Daerah Profil
Rubrik ini berisi berita M. Syawal
tentang kegiatan merupakan tokoh
Kembara Lintas Batas profil kita kali ini. Ia
Aruk – Biawak yang merupakan Korlak
diprakarsai Kanwil DJBC Operasi P2 KPPBC
Kalbar, KPPBC Belawan Tarakan yang sering
musnahkan ribuan botol bertugas sebagai
MMEA, serta sosialisasi Komandan Patroli.
UU No. 39/2007 di Kanwil Simak perjalanan
DJBC Kaltim. hidup dan karirnya
dalam rubrik ini.

2 WARTA BEA CUKAI EDISI 395 OKTOBER 2007


1
3
DARI REDAKSI
SURAT PEMBACA Surat Pembaca
4 KARIKATUR Kirimkan surat anda ke Redaksi WBC melalui alamat
surat, fax atau e-mail. Surat hendaknya dilengkapi
19 INFO PEGAWAI dengan identitas diri yang benar dan masih berlaku.
Pegawai Pensiun per 1 Oktober

BEASISWA
2007
20 KEPABEANAN
INTERNASIONAL
Intelligence Analysis Training and Sebagai Pegawai Bea dan Cukai, kita kan tahu bahwa kita punya suatu
Trace Detection Training organisasi internasional yaitu WCO, saya sangat tertarik, walaupun mungkin
45 SEPUTAR BEACUKAI tidak terlalu banyak tahu akan hal itu, dan pada kesempatan ini saya ingin
menanyakan :
51 KEPABEANAN
- Registrasi PPJK Untuk 1. Program apa saja yang ditawarkan oleh Bea Cukai kita untuk bisa
Mendukung Profesionalisme menjadi Duta atau perwakilan ke negara lain, contohnya Jepang
PPJK 2. Beasiswa apa saja yang pernah ditawarkan dan apa saja
- Jalur Kuning dan MITA Mulai persyaratannya.
Diterapkan
Demikian pertanyaan saya, atas jawabannya saya ucapkan terimakasih.
- Sosialisasi Blue Print Penerapan
dan Rencana Ujicoba Sistem FATIMAH HANNUM (060107507)
NSW di Tanjung Priok Pelaksana Administrasi pada Kanwil DJBC Sumatera Utara
- Workshop Reformasi Pelayanan
Importasi di Indonesia
Jawaban :
58 KOLOM
- Kebiasaan Manusia yang Sehubungan dengan surat pembaca atas nama Sdri. Fatimah Hannum,
Efektif dengan ini kami sampaikan tanggapan sebagai berikut :
- Penyelarasan Kompetensi
Individu Pegawai DJBC dan 1. DJBC, sampai saat ini melaksanakan Technical Cooperation dengan
beberapa Institusi Pabean negara lain, antara lain: Amerika, Australia
Kompetensi Inti DJBC Dalam
dan Jepang. Kerjasama tersebut dapat berupa tawaran training, work-
Mewujudkan Competence- shop/lokakarya, seminar, atau kegiatan lainnya, baik dilaksanakan di
Based Organization dalam negeri maupun dilaksanakan di negara donor. Dari Pabean
63 OPINI Jepang, diantaranya training Course on Chemical Analysis, Post
- Mewaspadai Bahaya Distorsi Clearance Audit training (PCA), Customs Laboratory, dan HS Classifica-
tion.
dan Kontaminasi
2. Beasiswa yang pernah ditawarkan, khususnya dari luar negeri, antara
- Betah di tempat Kerja Dengan lain Beasiswa GRIPS-Jepang, Beasiswa PPSDM, Beasiswa KDI School
3K of Economic Policy - Korea, Beasiswa MPM Program di Singapura 2008
67 KOPERASI dan masih banyak jenis beasiswa lainnya. Informasi mengenai beasiswa
Meningkatkan Keunggulan baik dalam negeri maupun luar negeri disebarluaskan oleh Sekretaris
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai kepada seluruh unit eselon II DJBC,
Kompetitif Koperasi di Era
termasuk pula mengenai ketentuan persyaratannya (sesuai dengan
Kapitalisme program yang ditawarkan).
71 RUANG KESEHATAN
Sakit-sakitan Karena ASI ? Demikian disampaikan, atas kerjasamanya diucapkan terima kasih.
72 RENUNGAN ROHANI
KASUBDIT
Kembali kepada Fitrah
KERJASAMA INTERNASIONAL II
74 RUANG INTERAKSI HENDI BUDI SANTOSA
Memaafkan NIP. 060079938
80 APA KATA MEREKA
- Darius Sinathrya Tembusan :
Direktur Kepabeanan Internasional.
- Adrian Maulana

EDISI 395 OKTOBER 2007 WARTA BEA CUKAI 3


KARIKATUR

4 WARTA BEA CUKAI EDISI 395 OKTOBER 2007


LAPORAN UTAMA

Amandemen
UU Cukai Ikuti Alur Perkembangan Jaman
Undang-undang cukai agak berbeda, tidak terlalu banyak melakukan akomodasi kepada
pengusaha mengingat barang kena cukai itu adalah barang yang dalam peredarannya tidak
diinginkan bahkan juga dibatasi serta lebih pada penegasan hukum.

U
paya pemerintah untuk mengamandemen Undang- Namun kedepannya, untuk menentukan suatu objek cukai
Undang Nomor 11/1995(UU No.11/1995) tentang baru, maka ditetapkan berdasarkan empat karakteristik yaitu
Cukai mendapat tanggapan dan dukungan positif barang-barang yang konsumsinya harus dibatasi,barang-
dari politisi Senayan. DPR mendukung inisiatif meng- barang yang distribusinya harus diawasi, barang-barang yang
amandemen Undang-Undang Cukai, karena sudah konsumsinya berdampak pada rusaknya lingkungan hidup
saatnya undang-undang tersebut menyesuaikan perkembang- dan sebagai sarana untuk memenuhi rasa kebersamaan dan
an jaman saat ini. keadilan di masyarakat.
Dalam wawancara WBC dengan Ketua Pantia Khusus
Rancangan Undang-Undang Cukai Dewan Perwakilan KARAKTERISTIK CUKAI HASIL STUDI BANDING
Rakyat Republik Indonesia (Pansus RUU Cukai DPR-RI) Empat karakteristik tadi lanjut Irmadi, merupakan hasil
Irmadi Lubis mengatakan, DPR tidak hanya mendukung yang didapat Pansus RUU Cukai ketika melakukan studi ban-
inisiatif pemerintah bahkan DPR juga berinisiatif pula untuk ding ke beberapa negara Asia Tenggara seperti Malaysia dan
memperkuat tugas dan fungsi Direktorat WBC/ZAP Thailand. Hasil studi banding tersebut, lan-
Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) dalam hal jut Irmadi, yang melatar belakangi
ini Direktorat Cukai dalam menjalankan ekstensifikasi pada UU No.39/2009. Pada
tugasnya terutama yang berkaitan dengan beberapa kali pertemuan sempat terlontar
Cukai. Inisiatif DPR tersebut lanjut Irmadi wacana untuk menentukan langsung objek-
dapat dilihat pada pasal-pasal tentang in- objek yang dikenakan cukai seperti yang
sentif bagi DJBC sebagai suatu institusi diberlakukan di Malaysia dan Thailand.
dan juga adanya premi bagi para petugas Pada akhirnya hal tersebut tidak me-
yang berhasil menjalankan tugas terutama ngemuka dalam undang-undang mengingat
yang berkaitan dengan kegiatan penindak- masih diperlukan waktu untuk bisa mene-
an terhadap peredaran barang kena cukai tapkan langsung suatu objek dikenakan
illegal. cukai. “Dari situ kita berpandangan dengan
Pada amandemen undang-undang cara memperluas karakteristik sehingga
cukai yang kemudian ditetapkan menjadi nantinya kita bisa menentukan barang apa
UU No.39/2007, pemerintah bersama saja yang akan dikenakan cukai,”papar
dengan DPR mencoba untuk meluruskan Irmadi.
kembali filosofi cukai yang sebelumnya Selain perluasan objek cukai baru,
dinilai tidak tepat, dimana pengenaan cu- pada UU No.39/2007 lanjut Irmadi, juga
kai pada suatu produk hanya dilihat se- dicantumkan mengenai insentif yang
bagai sarana untuk mendapatkan pengha- diberikan kepada DJBC dan juga premi
silan bagi negara.”Jadi (Filosofi cukai) kepada para petugas maupun juga kepa-
harus diluruskan kembali, penerimaan IRMADI LUBIS. Ekstensifikasi cukai da anggota masyarakat yang berpres-
masuk dalam UU No.39/2007 setelah
negara dari sektor cukai merupakan sebelumnya melakuikan studi banding ke tasi.”Insentif dan premi itu kami usulkan
konsekuensi yang harus dijalankan dari beberapa negara. agar masuk dalam UU No 39/2007
maksud pengenaan cukai seperti untuk dengan tujuan agar petugas kita dapat
meningkatkan lapangan kerja, peningkatan bahan baku, menjalankan tugas dengan baik lagi,”ujarnya kembali.
kesehatan dan lain sebagainya,”ujar Irmadi. Ketika ditanya seberapa penting amandemen undang-
DPR juga mendukung upaya pemerintah untuk ke- undang cukai tersebut dilakukan, Irmadi mengatakan, aman-
mungkinan dilakukannya perluasan objek cukai yang ma- demen memang diperlukan terutama mengenai perluasan
suk dalam UU No.39/2007 yang kemungkinan berlakunya objek cukai. Selain itu juga terdapat beberapa permasalahan
tidak dalam waktu dekat ini. Menurutnya pada UU No.11/ yang memang perlu dilakukan perubahan agar dalam perja-
1995 pengenaaan cukai pada tiga produk yaitu hasil tem- lanannya nanti bisa mendukung tugas utama dalam pelaksa-
bakau, Minuman Mengandung Etil Alkohol (MMEA) dan naan undang-undang tersebut.
Etil Alkohol (EA) merupakan hasil penunjukkan dengan Irmadi mencontohkan mengenai masalah audit, jika bia-
berbagai pertimbangan berdasarkan aturan jaman Belanda. sanya ketika melakukan audit, petugas mengalami berbagai

EDISI 395 OKTOBER 2007 WARTA BEA CUKAI 5


LAPORAN UTAMA
WBC/ATS

GEDUNG CUKAI KP-DJBC. Pembayaran cukai dapat dilakukan berkala dengan jangka waktu paling lama 45 hari

halangan karena sesuatu yang sifatnya teknis seperti tidak cukai, dan bukan dari tingginya penerimaan negara dari
ada pimpinan perusahaan pada saat auditor Bea dan Cukai sektor cukai “Semakin rendah penerimaan dari sektor
melakukan tugasnya, maka kini sudah tidak ada permasala- cukai, maka semakin berhasil pelaksanaan undang-undang
han seperti itu lagi, karena bisa diganti oleh bawahan yang cukai,”papar Irmadi.
bertanggung jawab langsung, sehingga siapa saja harus Dengan adanya peta jalan (roadmap) cukai, konsep
mendukung kinerja petugas bea cukai untuk melakukan pemerintah sejalan dengan konsep daerah terutama bidang
audit. industri. Pada roadmap cukai pokok perhatian tertuju pada
“Tidak hanya itu saja pada bidang audit, jika memang di- masalah ketenagakerjaaan, penerimaan negara dan
perlukan perusahaan juga harus bersedia untuk meminjam- kesehatan, sehingga roadmap tersebut dijadikan acuan bagi
kan peralatan untuk mendukung kinerja petugas tersebut, pengusaha untuk dapat menjalankan industrinya. Dengan
dan itu dibenarkan oleh undang-undang,”papar Irmadi. adanya roadmap, ketidak sinkronan antara aturan daerah
dengan pusat yang berhubungan dengan cukai sangat
BERBEDA DENGAN UU LAINNYA sedikit, mengingat cukai sebagai instrumen fiskal merupakan
Undang-undang cukai hasil amandemen yang telah kewenangan absolut pusat, dan tidak ada aturan daerah
disahkan mempunyai karakter yang berbeda terutama yang yang ‘menyerempet’ ke cukai.
berhubungan dengan pengusaha atau produsen barang kena “Kalau mau kembangkan industri silahkan tapi cukainya
cukai. Menurut Irmadi, undang-undang cukai agak berbeda, dikenakan. Dan kedepannya sekali lagi saya sampaikan,
tidak terlalu banyak melakukan akomodasi kepada penurunan penerimaan negara dari cukai berarti program
pengusaha mengingat barang kena cukai itu adalah barang untuk membatasi konsumsi,membatasi peredaran semakin
yang dalam peredarannya tidak diinginkan bahkan juga berhasil,” paparnya.
dibatasi serta lebih pada penegasan hukum. Dari sisi penegakkan hukum, UU No.39/2007 sudah
“Jadi artinya undang-undang ini (UU No.39/2007) bu- memuat pengenaan sanksi yang cukup memadai dimana
kan mendorong industri agar perkembangannya menjadi untuk sanksi administratif diantaranya berupa denda nominal
pesat, karena filosofi cukai itu kan pengenaan cukai tetap mulai dari Rp. 10 juta hingga Rp.75 juta dan sanksi
pada produk yang tidak dikehendaki, dan ini berbeda de- pidana minimal satu tahun dan maksimal 5 tahun. Selain itu
ngan undang-undang lain yang business friendly, sehing- juga terdapat sanksi pidana kumulatif (pidana penjara paling
ga kalau dibilang mengakomodir produsen atau tidak, kita singkat satu tahun dan paling lama lima tahun dan pidana
jawab tidak,”ujar Irmadi. denda paling sedikit dua kali nilai cukai dan 10 kali nilai cukai
Tidak hanya itu, bahkan Irmadi mengatakan, dimasa yang seharusnya dibayar).
yang akan datang seharusnya sarana untuk mengukur Lebih lanjut mengenai penegakkan hukum, Bea Cukai
prestasi DJBC dilihat dari rendahnya penerimaan sektor harus bisa menekan jumlah peredaran barang kena cukai

6 WARTA BEA CUKAI EDISI 395 OKTOBER 2007


DOK. WBC
ilegal karena aturan dalam UU No
39/2007 memberikan kewenangan
bagi aparat untuk melakukan pe-
negakkan hukum terhadap pelaku
produksi barang kena cukai ilegal.
Karakter lain yang
membedakan antara UU No.39/
2007 dengan udang-undang lain
adalah mengenai Dana Bagi Hasil
(DBH) cukai. Menurut Irmadi, DBH
tersebut merupakan usul yang
disampaikan DPR kepada peme-
rintah yang kemudian terakomodir
dalam undang-undang tersebut.
Irmadi mencoba meluruskan
pemberitaan DBH yang selama ini
beredar. Menurutnya, DBH hanya
diberikan kepada daerah pengha-
sil produk tembakau, karena di
daerah tersebut bayak beredar
barang kena cukai ilegal, sehing-
ga daerah tersebut mendapat
DBH yang salah satu kegunaan-
nya adalah untuk memerangi pro-
duksi barang kena cukai ilegal,
”Kalau daerah lain ingin dapat INDUSTRI ROKOK. UU No.39/2007 bukan mendorong industri agar menjadi pesat
DBH juga, itu tergantung pada ke-
bijakan Menteri Keuangan yang mengaturnya,”papar Irmadi. ngenai penetapan besaran tarif cukai dalam rangka mem-
batasi jumlah konsumsi rokok untuk menjadikan dunia
LINGKUP PERUBAHAN semakin sehat.
Amandemen terhadap UU No. 11/1995 menghasilkan Sementara itu besaran tarif maksimal untuk barang kena
beberapa hal yang baru termasuk didalamnya jumlah cukai lainnya dirasakan cukup memadai untuk mencapai
pasal yang ada didalamnya, dimana 39 pasal mengalami target penerimaan cukai melalui kebijakan tarif tanpa
perubahan beserta dengan dua penjelasan pasal, 19 mengabaikan peran cukai sebagai instrumen untuk
pasal baru dan sembilan pasal yang dihapus, sehingga membatasi pemakaian barang tertentu serta guna
jumlah pasal yang terdapat dalam UU No.39/2007 seba- menciptakan rasa keadilan dan keseimbangan masyarakat
nyak 82 pasal. Dalam UU No 39/2007 ruang lingkupnya dalam pembebanan pungutan negara.
pun mengalami perubahan. Selain itu perubahan juga terdapat pada pasal 7 ayat 3(a),
Setidaknya ada sembilan lingkup perubahan yang ter- ayat (3b) dan ayat (4) mengenai pencetakkan pita cukai.
diri dari penegasan batasan objek cukai, tarif cukai paling Pada pasal tersebut pita cukai yang digunakan sebagai bukti
tinggi, pencetakan pita cukai, peningkatan pelayanan dan pelunasan cukai yang juga alat pengawasan,
optimalisasi penerimaan, pengawasan dan peningkatan pencetakkannya diselenggarakan oleh Badan Usaha Milik
kepatuhan, pemberatan sanksi di bidang cukai, Negara (BUMN) dan atau badan atau lembaga yang ditunjuk
pembinaan pegawai dalam rangka kesetaraan, dana bagi oleh menteri dengan syarat-syarat yang ditetapkan yang
hasil cukai hasil tembakau dan la-
DOK. WBC
in sebagainya.
Dalam penyusunan formulasi pa-
sal baru dalam UU No.39/2007 krite-
ria barang kena cukai telah disusun
dengan memperhatikan sifat
kekhususan yang dimiliki oleh cukai
yang menjadi faktor pembeda
antara cukai dengan pajak. Tiga
acuan digunakan untuk menentukan
sifat dan karakteristik yang dimiliki
cukai menjadi prinsip dasar
pengenaan cukai seperti, pemilihan
cakupan, dimana cukai hanya
dikenakan terhadap beberapa jenis
barang tertentu.
Terdapat dua pertimbangan
mengenai pengenaan tarif cukai
tertinggi yaitu 57 persen yang
juga merupakan salah satu dari
ruang lingkup perubahan pada
undang-undang cukai.
Pertimbangan tersebut berasal
dari organisasi kesehatan dunia
(WHO) melalui Framework
Convention on Tobacco Control
(FCTC) yang merekomendasikan
kepada negara anggotanya me- REWARD. Pada UU No.39/2007 ditujukan untuk meningkatkan kinerja petugas.

EDISI 395 OKTOBER 2007 WARTA BEA CUKAI 7


LAPORAN UTAMA

paling sedikit memenuhi asas keamanan, kontinuitas, efektifi- tindaklanjuti melalui peraturan Menteri Keuangan.
tas, efisiensi dan memperoleh kesempatan yang sama. Pengalaman krisis ekonomi yang pernah melanda
Indonesia pada 1997 yang menyebabkan terjadinya
HAL BARU BIDANG PENINGKATAN PELAYANAN DAN penutupan lapangan usaha,juga menjadi pertimbangan
OPTIMALISASI PENERIMAAN dalam UU No 39/2007, dimana untuk menghindari
Mengenai peningkatan pelayanan dan optimalisasi terjadinya penutupan usaha karena krisis ekonomi atau
penerimaan, UU No.39/2007 mengaturnya pada pasal 7 disebabkan oleh pihak ketiga, dalam melakukan
(3) mengenai penambahan cara pelunasan cukai. Hal ini pembayaran cukai hal ini dapat dilakukan secara
berbeda pada undang-undang sebelumnya dimana cara mengangsur.
pelunasan cukai dilakukan dengan cara pembayaran Perubahan pun juga dilakukan pada pegajuan kebe-
dan pelekatan pita cukai. Maka pada UU No.39/2007 cara ratan, banding dan gugatan yang terdapat pada pasal
pelunasan ditambah yaitu dengan pembubuhan tanda 41,43A, 43B dan pasal 43C. Pasal 41 ayat 1 dihapus
pelunasan cukai lainnya yang bisa dalam bentuk bar karena keberatan atas hasil penutupan buku rekening
code, track and trace atau hologram. Hal ini dimaksudkan barang kena cukai tidak mempunyai batasan yang jelas
untuk mengakomodir praktik bisnis yang berlaku dan antara yang mengakibatkan timbulnya utang cukai
memperhitungkan secara optimal cost of collection, maupun yang tidak. Sementara hak keberatan atas hasil
compliance, administration, accountability, prinsip penutupan buku rekening BKC telah diakomodir dalam
keadilan, serta kemungkinan perkembangan terknologi pasal 41 ayat 2 UU No.39/2007. Selanjutnya perubahan
dan penambahan objek cukai jangka waktu pengembalian jaminan dalam bentuk uang
Selain penambahan cara pelunasan, hal lain yang tunai dalam UU No.39/2007 menjadi 30 hari sejak
berhubungan dengan peningkatan pelayanan dan juga keberatan diterima. Hal ini dimaksudkan untuk memberi
optimalisasi penerimaan adalah adanya pembayaran waktu yang cukup bagi pemerintah untuk merealisasikan
cukai secara berkala (Pasal 7A) dengan jangka waktu pengembalian jaminan tunai setelah diterimanya
paling lama 45 hari, dimana hal tersebut tidak diatur keberatan.
dalam UU No 11/1995. Begitu juga dengan hal baru Hal baru juga terdapat pada kewenangan khusus
lainnya seperti jaminan dalam rangka pembayaran Direktur Jenderal yang terdapat pada UU No.39/2007
berkala dan penundaan cukai (Pasal 7A ayat 4, ayat 5 pasal 40A yang berbeda dengan undang-undang sebelum
dan ayat 6), dimana untuk mendapatkan kemudahan amandemen. Pada UU No.11/1995, belum mengatur ke-
tersebut pengusaha atau importir barang kena cukai wajib wenangan Direktur Jenderal untuk melakukan pembetul-
menyerahkan jaminan dengan tujuan untuk kepentingan an surat tagihan, pengurangan atau penghapusan denda
pengamanan hak negara dengan prinsip kehati-hatian. administrasi apabila terjadi kesalahan atau kekeliruan
Sedangkan bentuk jaminan tersebut dapat berupa manusiawi dalam suatu penetapan, sehingga sanksi
jaminan tunai, jaminan bank, jaminan dari perusahaan administrasi berupa denda dapat dihapus atau dikurangi
asuransi dan jaminan tertulis yang dipertaruhkan setiap oleh Direktur Jenderal Bea dan Cukai.
pengusaha tergantung pada tingkat kepatuhannya.
Sementara peraturan lebih lanjut mengenai hal ini akan di PENGAWASAN DAN PENINGKATAN KEPATUHAN
Hal-hal yang berkaitan dengan pengawasan dan
WBC/ATS
peningkatan kepatuhan, terdiri dari lima hal seperti keab-
sahan data yang dikirimkan secara elektronik sebagai alat
bukti yang sah menurut undang-undang, yang diatur
dalam pasal 3A. Peningkatan pengawasan peredaran
barang kena cukai, pada tingkat penyalur yang diwajibkan
memiliki Nomor Pokok Pengusaha Barang Kena Cukai
(NPPBKC), mengingat sering ditemukan pelanggaran
atas barang kena cukai di tempat penjualan eceran yang
tidak dapat ditelusuri saluran distribusinya.
Selain itu kewajiban melaksanakan pembukuan dan
pencatatan (pasal 16 dan pasal 16A) juga diatur dalam
UU No.39/2007 dimana pembukuan yang diwajibkan
adalah pembukuan yang sesuai dengan prinsip akuntansi
yang berlaku umum dan dilaporkan berdasarkan standar
akuntansi keuangan Indonesia, yang wajib dilakukan oleh
pengusaha pabrik, pengusaha tempat penyimpanan,
importer barang kena cukai atau penyalur.
Selain itu mengenai audit cukai yang terdapat pada
pasal 39 UU No.39/2007, mempertegas dan mengatur
lebih rinci kewenangan pejabat bea cukai untuk
melaksanakan audit cukai sehingga objek audit kooperatif
dalam membantu proses audit.
Penerapan sanksi pada UU No.39/2007 dilakukan
melalui dua jenis sanksi yaitu sanksi administrasi dan
sanksi pidana, yang juga terdapat pada UU No.17/2007
tentang Kepabeanan. Sebagai bagian dari hukum fiskal,
undang-uncang cukai selayaknya mengutamakan penye-
lesaian administrative sebagai pemulihan dan pemenuh-
an fiskus, sehingga penyelesaiannya cukup dengan
dengan pemberian sanksi berupa denda.
Namun jika terdapat unsur kejahatan seperti penggu-
naan pita cukai yang bukan haknya, memalsukan pita
PITA CUKAI. Pencetakkannya diatur dalam UU No.39/2007 dengan cukai dan lain sebagainya, maka dapat dikenakan sanksi
memperhatikan asas keamanan, kontinuitas, efektivitas, efisiensi dan pidana, baik pidana penjara dan pidana denda, maupun
memperoleh kesempatan yang sama. juga pidana penjara dan atau pidana denda. zap

8 WARTA BEA CUKAI EDISI 395 OKTOBER 2007


UU No.39/2007
Memungkinkan Perluasan
Obyek Cukai Baru
Terbuka kemungkinan, Indonesia memiliki obyek cukai baru selain dari hasil tembakau,
Minuman Mengandung Etil Alkohol (MMEA) dan Etil Alkohol (EA) yang selama ini telah
diberlakukan terhadap produk tersebut.

I
WBC/ATS
ni merupakan semangat yang terdapat pa- Baik pemerintah, DPR dan juga pengusa-
da Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2007 ha bertemu guna membahas berbagai perma-
(UU No. 39/2007) tentang Perubahan Atas salahan menarik mengenai aturan cukai terse-
Undang-Undang Nomor 11 tahun 1995 but. Frans mengatakan ketiga pihak masing-
(UU No.11/1995) tentang cukai, dimana masing telah melakukan identifikasi permasa-
pengenaan cukai terhadap barang-barang ter- lahan yang kemudian masuk dalam Daftar
tentu yang mempunyai sifat atau karakteristik Inventaris Masalah (DIM) guna dilakukan pem-
yang ditetapkan dalam undang-undang perlu bahasan. Ketika diwawancarai Menteri
diperluas batasan dan cakupannya, sehingga Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan
dapat memberikan keluwesan dan kekuatan hal yang sama soal dinamika pembahasan
hukum dalam rangka menambah atau mem- RUU Cukai, menurutnya banyak hal yang se-
perluas objek cukai dengan tetap memperha- belumnya tidak tertampung pada saat penga-
tikan aspirasi dan kemampuan masyarakat. juan RUU, namun berdasarkan pembahasan
Menurut Direktur Cukai Frans Rupang, dengan anggota dewan, baik yang disampai-
untuk dapat menentukan suatu komoditi dapat kan dalam DIM maupun yang berkembang
dikenakan cukai, tidak dapat diberlakukan se- pada saat pembahasan, telah menghasilkan
cara langsung melainkan harus melalui suatu rumusan akhir yang semakin baik.
proses panjang yang melibatkan berbagai “Amandemen telah selesai dilakukan,
instansi terkait di pemerintahan termasuk juga sekarang yang terpenting adalah bagaimana
dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Ia kita bisa menjalankan undang-undang
meluruskan pemberitaan yang muncul pada tersebut dengan baik, sesuai dengan apa
saat pembahasan RUU Cukai, dimana tersiar yang telah diamanatkan oleh undang-undang
kabar bahwa produk-produk tertentu akan FRANS RUPANG. Pembahasan RUU Cukai tadi,”papar Frans.
dikenakan cukai seiring dengan selesainya berlangsung penuh dinamika Ketika ditanya kesulitan yang ditemui
proses amandemen. dalam pembahasan RUU Cukai, Frans
Menurutnya hingga saat ini pemerintah belum menentukan mengatakan kesulitan tidak ditemui karena pada prinsipnya
objek cukai baru, namun kedepannya kemungkinan untuk antara pemerintah dengan DPR mempunyai pandangan yang
memperluas objek cukai baru memang ada, dan itu harus melalui sama yaitu bagaimana suatu peraturan harus memberikan
suatu tahapan yang panjang dan melibatkan instansi terkait. “Jadi manfaat bagi negara. Ketika ditanya proses penentuan tarif
hingga saat ini (wawancara dengan WBC berlangsung pada 23 maksimal terhadap produk hasil tembakau, Frans menjelas-
Juli 2007-red) masih produk hasil tembakau, Minuman kan, pada pembahasan mengenai tarif cukai maksimal pada
Mengandung Etil Alkohol (MMEA) dan Etil Alkohol (EA) yang produk hasil tembakau, pemerintah pada pembahasan RUU
dikenakan cukai,sementara yang lain belum ada, kalaupun ada mengusulkan agar tarif maksimal cukai pada hasil tembakau
itu harus melalui pembahasan yang cukup panjang,”papar Frans 65 persen.
yang mencoba meluruskan pemberitaan. Namun dalam berbagai pembahasan, nilai tersebut menjadi
Selain itu, Frans juga menjelaskan sifat dan karakteristik an- 57 persen untuk produk hasil tembakau, sementara untuk aneka
tara UU No. 11 tahun 1995 dengan undang-undang hasil cukai tarif maksimum yang diusulkan pemerintah sebesar 65
amandemen terdapat perbedaan, dimana pada UU No.11/1995, persen menjadi 80 persen. Penghitungannya dilakukan berda-
sifat dan karakteristiknya adalah dalam rangka pengawasan dan sarkan HJE dan bukan berdasarkan harga penjualan pabrik. “Ini
pembatasan konsumsi,sedangkan pada UU hasil amandemen, menunjukkan bahwa dalam pembahasan undang-undang
karakteristiknya menjadi untuk konsumsi yang perlu dikendalikan, tersebut terjadi dinamika,”ujarnya.
peredarannya perlu diawasi, pemakaiannya dapat menimbulkan Selain itu, lanjut Frans Rupang, dinamika lain dalam proses
dampak negatif bagi masyarakat atau lingkungan hidup dan pe- pembahasan RUU Cukai terlihat dengan adanya pasal yang
makaiannya perlu pembebanan pungutan negara demi keadilan mengatur mengenai Dana Bagi Hasil (DBH) Cukai bagi daerah
dan keseimbangan. penghasil cukai hasil tembakau yang jumlahnya mencapai 2
persen. Menurutnya usulan tersebut berasal dari salah satu fraksi
PENUH DINAMIKA di DPR yang tidak terdapat pada Daftar Inventaris Masalah (DIM)
Pembahasan proses amandemen lanjut Frans, berlangsung yang akan dibahas sebelumnya.
penuh dinamika, dimana pembahasan suatu pokok permasalah- Pasal yang mengatur mengenai DBH tersebut terdapat pada
an terus berkembang. Untuk mendapatkan masukkan mengenai pasal 66A, 66B, 66C dan pasal 66D, dimana DBH tersebut
gambaran yang ideal mengenai undang-undang cukai, pemerin- merupakan bagian kapasitas fiskal dalam formula dana alokasi
tah telah melakukan berbagai penelitian dan mencari berbagai umum yang diberikan kepada provinsi penghasil cukai hasil tem-
masukkan dari berbagai pihak, baik dari kalangan dunia usaha, bakau. DBH tersebut nantinya akan digunakan untuk mendanai
pemerintah sendiri maupun juga dengan kalangan akademisi. peningkatan kualitas bahan baku, pembinaan lingkungan sosial,

EDISI 395 OKTOBER 2007 WARTA BEA CUKAI 9


LAPORAN UTAMA
WBC/ATS
PENERAPAN CUKAI DI INDONE-
SIA
Sebelum berlakunya UU No.
11/1995 tentang Cukai, Indonesia
mengadopsi aturan mengenai
cukai dari pemerintah Belanda.
Aturan cukai buatan Belanda
tersebut mengenakan cukai pada
lima produk yaitu cukai minyak
tanah yang diatur dengan
ordonantie van 27 December
1886 stb. Nr. 249, cukai alkohol
sulingan yang keberadaannya
diatur dengan ordonantie van 27
Februari 1898 nr90 dan 92, cukai
Bir yang diatur dengan
Bieraaijen Ordonantie stb 1931
Nr 488, cukai tembakau yang
diatur dalam tabakaccijen
Ordonantie stbl 1932 Nr517 dan
cukai gula yang diatur dengan
suikerrraccijn ordonantie Stb 1933
Nr.451
Adanya undang-undang ter-
hadap lima produk tersebut me-
nurut pertimbangan pembentuk
undang-undang ketika itu, karena
karakteristik masing-masing
produk tersebut berbeda.
Misalnya alkohol sulingan dengan
gula mempunyai karakteristik
yang berbeda baik dari segi ke-
nikmatan maupun kegunaannya.
Alkohol bersifat merusak namun
dapat meningkatkan spirit,
sedangkan gula diperlukan untuk
tenaga dalam batas-batas terten-
tu dan dapat menambah kenik-
matan minuman atau makanan.
Kedua produk tersebut pada saat
itu dipandang sebagai barang
mewah untuk kalangan tertentu.
Namun dalam perkembang-
PENDAPAT AKHIR PEMERINTAH. Menandakan siap diberlakukannya UU No.39/2007. annya, kelima aturan tersebut
tidak efektif lagi. Selain karena
sosialisasi ketentuan dibidang cukai dan atau pemberantasan tidak sesuai dengan perkembangan jaman, dan karena political
Barang Kena Cukai ilegal lainnya. will dari pemerintah, maka cukai pada minyak tanah dan gula tidak
Dalam acara sosialisasi UU No.39/2007 kepada para diberlakukan lagi dan disatukan dengan pajak-pajak atas Bahan
pegawai di lingkungan Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea Bakar Minyak (BBM), sedangkan cukai gula dianggap membe-
dan Cukai (KP-DJBC) dan juga kepada para pengusaha dan bani sebagian besar konsumen yang terdiri dari masyarakat biasa,
juga asosiasi rokok dan MMEA dan EA di KP-DJBC pada 20- yang kemudian berujung pada penangguhan pengenaan cukai
23 Agustus 2007 hal tersebut juga disampaikan Frans pada gula di tahun 1986. Penangguhan ini berarti cukai yang se-
Rupang. Menurutnya UU No.39/2007 mengamanatkan DBH harusnya dibebankan kepada konsumen diambil alih oleh peme-
hanya diberikan kepada daerah penghasil cukai hasil rintah .
tembakau.”Disini kami meminta bantuan teman-teman untuk Kembali kepada awal terbentuknya UU No.11/1995 tentang
menyampaikan hal tersebut, jika ada yang menanyakan DBH cukai, pemerintah ketika itu melihat banyaknya masyarakat yang
tersebut katakan bahwa undang-undang mengamanatkan mengkonsumsi barang-barang yang dulunya hanya
DBH hanya diberikan kepada daerah penghasil produk cukai diperuntukkan bagi orang Belanda. Minuman keras, bir mulai
hasil tembakau,”ujarnya kembali. memasuki rumah-rumah masyarakat bahkan masuk ke desa-
Santernya pemberitaan mengenai DBH tersebut, juga desa sebagai simbol kemewahan. Hal itu menimbulkan ekses
ditanyakan kepada Dirjen Bea dan Cukai Anwar Suprijadi yang tidak diinginkan akibat konsumsi barang-barang tersebut.
yang ditemui setelah penyampaian pandangan akhir Ekses tersebut seperti terjadinya tindak kriminal, keresahan
pemerintah mengenai RUU Cukai di gedung DPR pada 20 masyarakat dan hal lain yang bersifat negatif.
Juli 2007. Kepada pers ketika itu Anwar Suprijadi Tahun 1984 hingga 1987, terbentuklah Tim Penyusunan RUU
mengatakan, DBH paling cepat diterapkan pada 2008, karena Cukai yang ketika itu dipimpin oleh Drs. Kusmayadi. Walaupun
masih menunggu peraturan pelaksanaan, Peraturan telah menjalankan tugasnya selama hampir empat tahun dan
Pemerintah (PP) dan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) dapat menyelesasikan RUU tarif beserta lampirannya, RUU
yang membutuhkan waktu pembahasan satu tahun.DBH Pabean dan Cukai, namun tim ini belum berhasil menelurkan
tersebut lanjutnya, tidak akan mengurangi penerimaan cukai, satu undang-undang.
hanya alokasinya dibagi-bagi ke daerah penghasil tembakau, Menurut salah seorang mantan anggota Tim Penyusunan
dimana dulu penerimaan dari sektor cukai masuk ke Dana Rancangan Undang-Undang Kepabeanan dan Cukai R. Soemitro,
Alokasi Umum (DAU). sangat sulit untuk melebur lima undang-undang tadi kedalam satu

10 WARTA BEA CUKAI EDISI 395 OKTOBER 2007


WBC/ATS
undang-undang. Alasannya ketika itu, berlaku lagi. Pengusaha hanya wajib
karena sifat karakteristik, saat berlaku- melaporkan jumlah produksi yang telah
nya pengenaan cukai dan cara penge- dicapai dalam kurun waktu tertentu.
naan cukai masing-masing produk Begitu juga dengan dipungutnya
berbeda, yang jika dijadikan satu akan cukai atas alkohol sulingan yang dibuat
terjadi benturan-benturan dalam pelak- secara tradisional yang oleh sebagian
sanaannya. masyarakat ketika itu dinilai
Dengan pedoman bahwa pengena- meresahkan, karena sebelum dibuatnya
an cukai bukan semata-mata sebagai UU No.11/1995 alkohol tersebut tidak
pengumpul dana dari masyarakat, tetapi dipungut cukai, sementara alkohol
juga untuk membatasi dan mengawasi sulingan tersebut mempunyai dampak
lebih ketat, maka pada tahun 1993 di- negatif.
bentuk tim RUU yang diketuai Sekerta-
ris Jenderal Departemen Keuangan SIAP DILAKSANAKAN
(Sekjen Depkeu) mengenai perlunya Setelah berlaku selama kurang lebih
undang-undang cukai yang baru meng- sebelas tahun, dan dinilai masih banyak
ingat, ordonansi cukai yang ada dida- yang perlu mendapat perubahan yang
sarkan pada kepentingan politik, ekono- sesuai dengan perkembangan jaman,
mi dan sistem kolonial, dimana ketika itu pemerintah berinisiatif melakukan
Indonesia masih dibawah penjajahan amandemen terhadap UU No.11/1995.
Belanda. Pertimbangan selanjutnya Proses amandemen tersebut
adalah untuk menjaga kevakuman dibi- berlangsung mulai tahun 2005 hingga
dang hukum tentang cukai, dimana ber- pertengahan tahun 2007,dimana dalam
dasarkan Undang-Undang Dasar 1945, proses amandemen tersebut
ordonansi cukai tetap diberlakukan. menghasilkan beberapa hal baru yang
Selain itu, kelima ordonansi cukai dira- disesuaikan dengan perkembangan
sakan bersifat diskriminatif, tidak jaman.
memenuhi tuntutan pembangunan dan Suksesnya amandemen UU No.11/
tidak dapat memenuhi perannya seba- 1995 tentang Cukai yang kini menjadi
gai alat pembaharuan social. UU No.39/2007 tentunya memerlukan
Pada penyusunan RUU Cukai, tim ROKOK. Salah satu objek cukai selain MMEA dan EA, kesiapan dari aparatnya untuk dapat
mengambil beberapa acuan aturan sementara objek lain yang akan dikenakan cukai perlu menjalankannya. Tidak lama setelah
cukai dari beberapa negara mengingat pembahasan ditandatangi presiden pada 15 Agustus
terbatasnya literatur yang membahas 2007, DJBC telah melakukan sosialisasi
mengenai cukai ketika itu dan mendesaknya waktu pembahasan kepada para aparatnya baik di kantor pusat,daerah dan juga
undang-undang. Pada pembahasan ketika itu, usulan barang kepada para pengusaha.
wajib cukai juga mengemuka yang berdasarkan pada Sosialisasi pertama kali dilakukan di Jakarta kepada para
kepentingan masyarakat dan pemasukkan keuangan negara. petugas dilingkungan Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan
Jumlah komoditi wajib kena cukai berdasarkan aturan Belanda Cukai (KP-DJBC) maupun juga kepada para pengusaha yang
berjumlah lima komoditi, dapat dikembangkan lebih lanjut. Pada dilakukanpada 27-30 Agustus 2007. Sosialisasi tersebut
akhirnya setelah selesai dibuat, UU No.11/1995 tentang cukai menampilkan berbagai hal yang baru yang terdapat pada UU
hanya terbatas pada tiga komoditi. No.39/2007 serta pemaparan mengenai berbagai pasal yang
Dalam tulisannya yang berjudul “Mengapa dan Bagaimana mengalami perubahan, maupun juga penambahan.
Undang-Undang kepabeanan dan Cukai yang Baru Lahir?”, Ali Sosialisasi tersebut menggunakan metode baru dengan
Purwito M, mantan anggota Tim Rancangan Undang-Undang menggunakan sarana multi media dimana pemaparan mengenai
Kepabeanan dan Cukai mengatakan, dalam pelaksanaannya, isi dari UU No.39/2007 disampaikan dalam bentuk tampilan
UU No11/1995 ketika itu agak sulit untuk dijalankan terutama multimedia dengan berbagai ilustrasi audio visual dengan tujuan
dalam bidang pengawasan. Jika jaman dulu produksi rokok dapat untuk mempermudah para peserta sosialisasi menerima
langsung diawasi oleh petugas Bea Cukai dengan cara penjelasan mengenai materi sosialisasi tersebut.
pencacahan dan sebagainya kini pengawasan demikian tidak Tentunya dalam pelaksanaan masih diperlukan penjelasan
WBC/ATS lebih lanjut yang disampaikan oleh tim sosialisasi. Dalam acara
sosialisasi tersebut muncul pertanyaan dari kalangan pegawai
DJBC seputar masalah pembinaan pegawai dan pengenaan
sanksi, serta pertanyaan yang berhubungan dengan masalah
pelaksanaan tugas dilapangan yang dilakukan oleh para petugas.
Sementara dari kalangan pengusaha,pertanyaan yang
muncul lebih cenderung pada pertanyaan yang menitikberatkan
pada masalah pembayaran berkala dan juga pemberian jaminan
kepada pihak Bea Cukai dari pihak pengusaha.
Dalam perjalanannya hingga saat UU No.11/1995 tentang
cukai diamandemen, dinilai oleh sebagian masyarakat berjalan
cukup baik, dimana berbagai aturan lain yang mendukung
undang-undang tersebut dibentuk, sehingga pelanggaran dan
juga tindak pidana cukai dapat ditekan. Sedangkan dari segi
pendapatan, penerimaan negara dari sektor cukai terus
mengalami peningkatan.
Dengan adanya UU No.39/2007 yang merupakan hasil
amandemen dari UU No.11/1995, diharapkan terjadi hubungan
yang saling menguntungkan antara pemerintah dengan
masyarakat. Kini tinggal bagaimana masyarakat dan pemerintah
SOSIALISASI. Suasana sosialisasi UU No.39/2007 di Kantor Pusat DJBC menjalankan aturan tersebut dengan baik sesuai dengan apa
Jakarta kepada para pegawai. yang diinginkan konstitusi hasil pembahasan bersama. zap

EDISI 395 OKTOBER 2007 WARTA BEA CUKAI 11


LAPORAN UTAMA

Pengawasan
di Bidang Cukai
Indikator keberhasilan bisa dilihat dengan adanya peningkatan penerimaan cukai,
penurunan tingkat pelanggaran cukai, peningkatan kepatuhan pengusaha BKC serta kesadaran
masyarakat untuk memenuhi/ melaksanakan ketentuan di bidang cukai.

D
alam pelaksanaan Undang-Undang Nomor 11 Ta- tempat lain yang bukan rumah tinggal, yang di dalamnya
hun 1995 tentang Cukai, disadari masih terdapat terdapat BKC; dan
hal-hal yang belum tertampung untuk mengoptimal- d. BKC dan/ atau barang lainnya yang terkait dengan BKC
kan upaya pengawasan dan pengendalian atas yang berada di tempat sebagaimana dimaksud pada
konsumsi dan peredaran BKC tersebut, sehingga huruf a, huruf b, dan huruf c.
menuntut perlunya penyempurnaan. (2). Dalam melakukan pemeriksaan sebagaimana dimaksud
Menurut Direktur Penindakan dan Penyidikan (P2) Direktorat pada ayat (1), pejabat bea
Jenderal Bea dan Cukai (DJBC), Heru Santoso, SH, kendala dan cukai berwenang mengambil contoh BKC.
tersebut sekarang sudah diantisipasi dengan hadirnya Undang- (3). Dalam melakukan pemeriksaan sebagaimana dimaksud
Undang No.39 tahun 2007 tentang Perubahan Atas Undang- pada ayat (1), huruf d, pejabat bea dan cukai berwenang
Undang Nomor 11 tahun 1995 (UU No.11/1995) tentang cukai, meminta catatan sediaan barang, dokumen cukai, dan/ atau
khususnya pada pasal 33, pasal 35 dan pasal 37. dokumen pelengkap cukai, yang wajib diselenggarakan
Dalam penyempurnaan ketentuan tersebut, Ketentuan pasal berdasarkan undang-undang ini.
33 diubah sehingga pasal pasal 33 berbunyi DOK. WBC (4). Setiap orang yang menyebabkan peja-
sebagai berikut : bat bea dan cukai tidak dapat
(1).Bahwa pejabat bea dan cukai berwe- melaksanakan ketentuan sebagaimana
nang : dimaksud pada ayat (1), ayat (2) dan
a. mengambil tindakan yang diperlukan ayat (3) dikenai sanksi administrasi
atas BKC dan/ atau barang lainnya berupa denda paling sedikit Rp.
yang terkait dengan BKC berupa 10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah)
penghentian, pemeriksaan, penegah- dan paling banyak Rp. 100.000.000,00
an, dan penyegelan untuk melaksana- (seratus juta rupiah).
kan undang-undang ini;
b. mengambil tindakan yang diperlukan Ketentuan pasal 37 ayat (1) dan ayat (4)
berupa tidak melayani pemesanan pita diubah sehingga pasal 37 berbunyi sebagai
cukai atau tanda pelunasan cukai berikut :
lainnya; dan (1) Pejabat bea dan cukai berwenang untuk
c. menegah BKC, barang lainnya yang menghentikan dan memeriksa sarana
terkait dengan BKC, dan/ atau sarana dan/ atau barang lainnya yang terkait de-
pengangkut. ngan BKC yang berada di sarana peng-
(2). Dalam melaksanakan kewenangan seba- angkut.
gaimana dimaksud pada ayat (1), pejabat (2) Pengangkut wajib menunjukkan doku-
bea dan cukai dapat dilengkapi dengan men cukai dan/ atau dokumen pelang-
senjata api yang jenis dan syarat-syarat kap cukai yang diwajibkan menurut
HERU SANTOSO, SH. Pada dasarnya
penggunaannya diatur dengan peraturan mekanisme pengawasannya sama hanya undang-undang ini.
pemerintah. saja perlu dilakukan perluasan lingkup (3) Sarana pengangkut yang disegel oleh
(3).Ketentuan lebih lanjut mengenai tata pengawasan sesuai dengan ketentuan UU dinas pos atau penegak hokum lain,
cara penindakan sebagaimana dimak- No.39 tahun 2007. dikecualikan dari pemeriksaan
sud pada ayat (1) huruf a dan huruf b sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
serta penegahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) (4) Setiap orang yang menyebabkan pejabat bea dan cukai
huruf c diatur dengan atau berdasarkan peraturan peme- tidak dapat melaksanakan ketentutan sebagaimana dimak-
rintah. sud pada ayat (1) dan pengangkut yang tidak mengindah-
kan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dike-
Ketentuan pasal 35 diubah sehingga pasal 35 berbunyi nai sanksi administrasi berupa denda paling sedikit Rp.
sebagai berikut : 2.500.000,00 (dua juta lima ratus ribu rupiah) dan paling
(1).Pejabat bea dan cukai berwenang melakukan banyak Rp. 25.000.000,00 (dua puluh lima juta rupiah).
pemeriksaan terhadap :
a. pabrik, tempat penyimpanan, atau tempat lain yang MEKANISME PENGAWASAN CUKAI
digunakan untuk menyimpan BKC dan/ atau barang Mengenai pengawasan dibidang cukai, lanjut Heru,
lainnya yang terkait dengan BKC, yang belum dilunasi mekanisme pengawasan di bidang cukai selama ini dilakukan
cukainya atau memperoleh pembebasan cukai; melalui perijinan bagi pengusaha dibidang cukai melalui
b. bangunan atau tempat lain yang secara langsung atau Nomor Pokok Pengusaha Barang Kena Cukai (NPPBKC),
tidak langsung berhubungan dengan bangunan atau dokumen cukai dan dokumen pelengkap cukai yang
tempat sebagaimana dimaksud pada huruf a; diwajibkan, terutama dokumen pembayaran, fasilitas dan
c. tempat usaha penyalur, tempat penjualan eceran atau dokumen pelindung pengangkutan Barang Kena Cukai.

12 WARTA BEA CUKAI EDISI 395 OKTOBER 2007


DOK. WBC
Kemudian juga, kewajiban melaksanakan pembukuan dan
pencatatan sehingga dapat dilakukan audit dibidang cukai
terhadap perusahaan pemegang NPPBKC maupun pemilik
fasilitas dibidang cukai.
Serta, kegiatan yang dilakukan oleh unit pengawasan berupa
pengumpulan informasi serta dengan penerapan manajemen
resiko, operasi intelijen dan penindakan, juga melakukan peneliti-
an dan analisa terhadap informasi serta isu-isu aktual yang
berkembang di masyarakat yang berkaitan dengan bidang cukai.
Dalam hal ini yang menjadi obyek pengawasan di bidang cu-
kai adalah produksi dan distribusi BKC mulai dari distributor sam-
pai dengan retailer. Baik untuk BKC yang bayar cukai maupun yang
mendapatkan fasilitas pembebasan atau tidak dipungut cukai.
Menurut Heru, dalam hal penindakan BKC, wewenang petu-
gas bea dan cukai dalam UU No.11 tahun 1995 adalah melaku-
kan penghentian, pemeriksaan, penegahan dan penyegelan
hanya terhadap BKC-nya saja, sehingga tidak ada dasar hukum
bagi petugas di lapangan untuk melakukan penindakan terhadap
barang-barang selain BKC yang terkait dengan BKC yang diduga
dapat digunakan sebagai bukti awal untuk pengembangan pe-
nyelidikan. Namun di dalam UU No.39/ 2007, penindakan berupa
penghentian, pemeriksaan, penegahan dan penyegelan dapat
dilakukan terhadap barang lainnya yang terkait dengan BKC.
Ketentuan ini memberikan kesempatan yang lebih luas untuk
mengumpulkan bukti awal yang cukup bagi keperluan penyidikan
jika diduga terjadi pelanggaran ketentuan cukai.
Ketika disinggung mengenai perbedaan dalam pelaksanaan
dan metode pengawasan antara UU No 11 tahun 1995 dengan
undang-undang cukai hasil amandemen (UU No.39 tahun 2007),
Heru menegaskan, pada dasarnya mekanisme pengawasannya
sama hanya saja perlu dilakukan perluasan lingkup pengawasan
sesuai dengan ketentuan UU No.39 tahun 2007 yang TOKO BEBAS BEA. Salah satu objek pengawasan.
mewajibkan NPPBKC mulai dari pengusaha pabrik, pengusaha
tempat penyimpanan, importer BKC, penyalur atau pengusaha diharapkan dapat lebih memberikan efek jera bagi pengusaha di
tempat penjualan eceran. bidang cukai maupun importir BKC.
“Menurut saya batasan sanksi minimum itu bisa membuat
POKOK PERUBAHAN BIDANG PENGAWASAN CUKAI pihak-pihak seperti pengusaha di bidang cukai maupun importir
Lebih lanjut menurut Heru, hal-hal baru yang terdapat dalam berpikir untuk melakukan pelanggaran,” ujar Heru.
UU Nomor 39 Tahun 2007, terutama yang berkaitan dengan Ketika disinggung mengenai indikator keberhasilan untuk
bidang pengawasan, antara lain; bidang pengawasan cukai bagi Direktorat P2, Heru menyata-
Pertama, dokumen cukai dan dokumen pelengkap cukai se- kan, bahwa indikator keberhasilan bisa dilihat dengan adanya
cara elektronik. Hal ini untuk mengantisipasi perkembangan peningkatan penerimaan cukai, penurunan tingkat
teknologi , karena itu diperlukan suatu kepastian hukum menge- pelanggaran cukai, peningkatan kepatuhan pengusaha BKC
nai keabsahan data yang dikirimkan secara elektronik yang dapat serta kesadaran masyarakat untuk memenuhi/ melaksanakan
digunakan sebagai alat bukti dengan menambah ketentuan yang ketentuan di bidang cukai.
mengatur bahwa dokumen cukai dan dokumen pelengkap cukai Saat ini, lanjut Heru, pengawasan peredaran BKC yang
berupa data elektronik merupakan alat bukti yang sah menurut dilakukan Bea dan Cukai hanya dapat dilakukan pada pengusaha
undang-undang ini. pabrik, importir, pengusaha tempat penyimpanan (TP), dan
Kedua, penyalur yang diwajibkan memiliki ijin berupa pengusaha tempat penjualan eceran (TPE) karena entry point
NPPBKC. Dengan adanya ketentuan ini maka lembaga per- pengawasan berupa pemberian izin NPPBKC hanya terbatas
antara yang terlibat dalam penyaluran BKC diwajibkan untuk pada pengusaha tersebut. Namun pada kenyataannya, dari
memiliki NPPBKC sehingga lingkup pengawasan peredaran pengawasan di lapangan di temukan pelanggaran-pelanggaran
BKC dapat ditingkatkan. atas BKC di tempat penjualan eceran yang tidak dapat ditelusuri
Ketiga, Penindakan berupa penghentian, pemeriksaan, saluran distribusinya.
penegahan dan penyegelan dapat dilakukan terhadap barang “Karena itu, strategi pengawasan perlu ditingkatkan dengan
lainnya yang terkait dengan BKC. Ketentuan ini memberikan melakukan ekstensifikasi lingkup pengawasan peredaran BKC di
kesempatan yang lebih luas untuk mengumpulkan bukti awal level distribusi dengan cara mewajibkan lembaga perantara yang
yang cukup bagi keperluan penyidikan jika diduga terjadi terlibat dalam penyaluran BKC untuk memiliki NPPBKC sebagai
pelanggaran ketentuan cukai. entry point pengawasan,” ujar Heru yang menurutnya dalam
Untuk kasus pidana di bidang cukai, biasanya modus melakukan pengawasan, kerjasama dengan instansi terkait saat
operandi digunakan pelaku ada dua aspek, yaitu aspek per- ini telah dilakukan dengan pemberian informasi dari instansi lain
syaratan ijin, dengan mendirikan TPE tanpa ijin (tanpa kepada petugas bea cukai mengenai adanya pelanggaran
NPPBKC). Kedua, aspek pelunasan pembayaran cukai dengan terhadap UU Cukai.
menyediakan atau menjual MMEA (Minuman Mengandung Dalam melakukan suatu kegiatan untuk mencapai tujuan dari
Ethil Alkohol) dan Hasil Tembakau tanpa dilekati pita cukai organisasi pastinya diperlukan sarana dan prasarana yang me-
yang diwajibkan (polos, palsu, tidak sesuai). Sedangkan nunjang pelaksanaan tugas. Menurut Heru, mengenai hal itu, baik
jumlah kasus dan tindak lanjutnya untuk tahun 2007 saat ini dari SDM maupun sarana operasional lainnya masih diperlukan
sebanyak 64 kasus. penambahan, sehubungan dengan lingkup pengawasan cukai
Mengenai batasan sanksi minimum yang diharapkan dapat yang semakin luas, sebagaimana diamanatkan dalam UU No. 39
memberikan efek jera, ditegaskan Heru, bahwa bentuk Tahun 2007 yang meliputi proses kegiatan cukai mulai dari pro-
pemberatan sanksi dalam Undang-Undang No.39 tahun 2007 ses produksi oleh pabrikan, proses distribusi oleh penyalur sam-
tentang cukai dengan memberikan batasan sanksi minimum ini pai proses distribusi oleh retailer atau pedagang eceran. zap

EDISI 395 OKTOBER 2007 WARTA BEA CUKAI 13


LAPORAN UTAMA

Penegakkan
Hukum,
Upaya Pembinaan Bagi Pengusaha
Selesainya proses amandemen terhadap Undang-Undang Nomor 11/1995
tentang Cukai ditanggapi positif oleh kalangan dunia usaha terutama produsen hasil tembakau.
Tanggapan positif muncul mengingat pada Undang-Undang Nomor 39 tahun 2007
(UU No.39/2007) selain pelurusan kembali filosofi cukai yang selama ini kurang tepat, masalah
jaminan kepastian hukum bagi para produsen rokok dari peredaran rokok ilegal yang
meresahkan pengusaha rokok legal, telah diakomodir dalam UU No.39/2007.

W
ajar saja kalangan dunia usaha menanggapi postif mengatur mengenai sanksi baik pidana maupun administratif
mengingat selama ini penegakkan hukum terha- kepada pengusaha rokok yang nakal.
dap pengusaha rokok ilegal dinilai masih kurang “Masalah penegakkan hukum pada UU No.39/2007 sudah
memberi efek jera. Tidak hanya itu, bahkan sanksi mengikuti perkembangan jaman, sehingga kedepannya sanksi
hukum yang dikenakan kepada pengusaha rokok yang diatur dalam undang-undang tadi dapat menekan peredaran
illegal bisa dibilang sangat rendah. Karena itu kini dalam UU rokok illegal dan memberikan kepastian hukum bagi kami dalam
No.39/2007 masalah sanksi bagi para pengusaha rokok illegal melaksanakan produksi,”papar Ismanu.
dinilai sudah cukup memadai, dimana selain adanya sanksi pida- UU No.39/2007 lanjut Ismanu sudah mengikuti perkembang-
na maksimal dan minimal, pada UU tersebut juga mengenal an jaman saat ini, terutama perkembangan rokok kretek di
adanya sanksi administratif yang cukup bervariasi hingga pada Indonesia yang secara keseluruhan menguasai pangsa pasar
perampasan terhadap asset suatu perusahaan rokok ilegal. sebanyak 93 persen dan sudah mengglobal dengan adanya
Sanksi-sanksi yang terdapat pada UU No.39/2007 melipu- produk rokok kretek asing.
ti sanksi denda nominal yang diatur dalam pasal 16 (4) pasal “Ini menunjukkan adanya perubahan dengan bentuk inovasi
16 (5) pasal 16 B dan pasal 39 (2). Selain itu sanksi berupa dimana undang-undang cukai hasil amandemen menyesuaikan-
nominal bertingkat diatur dalam pasal 14 (7), pasal 25 (4a) nya. Tidak hanya itu, dalam bidang Teknologi Informasi (TI) dan
pasal 26 (3), pasal 27 (4), pasal 31 (3), pasal 35 94) pasal 36 transportasi yang semakin maju saat ini, undang-undang juga
(2) dan pasal 37 (4). mengamanatkan penggunaan pertukaran data elektronik dan
Sanksi lainnya adalah berupa persentase atau kelipatan penggunaan transaksi elektronik sebagai alat bukti yang sah, jadi
dengan jumlah tetap yang diatur dalam pasal 7A (7dan 8), pasal undang-undang ini sudah cukup bagus,”ujar Ismanu.
16 (6), dan pasal 25 (4). Sanksi berupa persentase atau kelipatan Walaupun puas dengan hasil amandemen undang-undang
dengan jumlah bertingkat diatur dalam pasal 29 (2a). cukai, namun Ismanu mengatakan, akan lebih baik lagi jika pihak
Selain sanksi administrasi, sanksi pidana pada UU No.39/ pengusaha yang tergabung dalam asosiasi perusahaan juga
DOK. ATS
2007 juga bervariatif, di- dilibatkan dalam meru- DOK. WBC
antaranya sanksi pidana muskan aturan pelaksa-
kumulatif yaitu sanksi an agar tujuan dari un-
penjara dan pidana den- dang-undang cukai untuk
da yang diatur pada pasal melakukan pembinaan
50, pasal 52, pasal 53, kepada pengusaha dapat
pasal 55 dan pasal 56. terlaksana, mengingat
Selain itu juga terdapat pengusaha berada di lini
sanksi pidana secara ku- depan produksi yang ha-
mulatif alternatif yaitu rus terlindungi nasibnya
pidana penjara dan atau dalam undang-undang,
pidana denda yang diatur maupun juga dengan
pada pasal 57, pasal 58 berbagai peraturan pelak-
dan pasal 58A. sanaannya.
Menurut Ketua Ga- Menurut Ismanu,
bungan Perserikatan untuk dapat menjalankan
Pabrik Rokok Indonesia undang-undang cukai
(Gappri) Ismanu Soemi- hasil amandemen, maka
ran, amandemen yang yang harus diperlukan
dilakukan atas inisiatif kebulatan tekad untuk da-
pemerintah, dinilai su- pat menjalankannya de-
dah mengakomodir pi- ngan baik, bukan hanya
ISMANU SOEMIRAN. Tidak haknya, terutama dalam pemerintah tetapi juga ka- MUHAIMIN MUFTI. Dengan adanya
diperbolehkan pabrik rokok melakukan hal penegakkan hukum. langan masyarakat usa- roadmap maka kepastian hukum untuk
petualangan Dimana UU No.39/2007 ha.”Melangkah ke depan melakukan kegiatan usaha terjamin

14 WARTA BEA CUKAI EDISI 395 OKTOBER 2007


DOK. WBC
tanpa melihat kebelakang untuk melakukan
introspeksi tidak bisa,” ujarnya kembali.
Tidak semua hal yang terdapat pada UU
No11/1995 menurut Ismanu tidak sesuai de-
ngan perkembangan jaman dan tidak men-
dukung kalangan usaha. Ia mencontohkan
mengenai pembayaran cukai berkala yang
dinilainya cukup bagus dan sangat dirasa-
kan manfaatnya oleh masyarakat usaha. Ia
menjelaskan, ada tiga macam pilihan yang
dapat digunakan pengusaha untuk melaku-
kan pembayaran berkala yang berupa cor-
porate guarantee, ini memudahkan pengu-
saha,”jelasnya kembali.

DUKUNG HASIL AMANDEMEN


Tanggapan senada juga disampaikan
oleh Ketua Gabungan Produsen Rokok
Putih Indonesia (Gaprindo) Muhaimin Mufti.
Menurutnya hasil amandemen terhadap un-
dang-undang cukai merupakan hasil maksi-
mal dari berbagai pemikiran baik itu peme-
rintah, DPR dan juga pengusaha.
Walaupun Gaprindo mendukung sepe-
nuhnya hasil maksimal dalam amandemen
tersebut, Muhaimin mempertanyakan Dana
Bagi Hasil (DBH) Cukai yang hanya diberi-
kan kepada daerah penghasil produk tem-
bakau. Menurutnya pemerintah sebaiknya
menyusun kriteria daerah yang mendapat
DBH Cukai tersebut dan mensosialisasikan
kepada pemerintah daerah.
Ia beralasan, jika hal tersebut tidak diso-
sialisasikan dengan cepat dikhawatirkan
nantinya akan ada suatu peraturan di dae-
rah penghasil tembakau atau penghasil pro-
duk pendukung lainnya yang kontra dengan
UU No.39/2007. “Misalnya jika nanti ada sa- PENEGAHAN ROKOK PALSU. Salah satu upaya penegakkan hukum.
lah satu daerah yang tidak mendapat DBH
mengeluarkan suatu kebijakan atau aturan yang mengharuskan asosiasi untuk melakukan pembinaan kepada para anggotanya
pengenaan biaya lain jika ingin mengirim tembakau atau produk agar mematuhi aturan harus ditingkatkan, mengingat pembinaan
pendukung lain keluar dari daerah penghasil tembakau, ini kan tidak hanya bisa dilakukan pemerintah sendiri tanpa adanya
bisa memberatkan pengusaha, tapi semoga saja hal tersebut bantuan dan peran serta dari asosiasi.
tidak terjadi dan saya yakin pemerintah dapat menyampaikan hal Ismanu mengatakan, pembinaan yang dilakukan pihaknya
tersebut kepada daerah-daerah dengan baik,”harap Muhaimin. adalah dengan melakukan pertemuan rutin dengan para anggota
Selain itu lanjut Muhaimin, dengan adanya UU No.39/2007 dan mencoba untuk mencari jalan keluar terhadap berbagai
maka pihak pengusaha diajak dalam penetapan suatu kebijakan permasalahan yang dialami oleh para anggotanya. Dengan cara
yang melibatkan pemerintah dan DPR,”Ini sesuai dengan peta demikian lanjutnya, maka para anggotanya yang mencapai 126
jalan (roadmap) cukai dimana setiap kebijakan akan Pabrik Rokok (PR) dapat mengikuti perkembangan peraturan
dikonsultasikan dengan industri, semoga saja dapat dijalankan dibidang cukai.
dengan baik dan kami mendukung hal tersebut,”papar Muhaimin. “Pembinaan yang dilakukan kepada para anggota kami
Selain berbicara mengenai UU No.39/2007, Muhaimin diharapkan dapat mencegah mereka melakukan kegiatan illegal
juga memaparkan roadmap cukai yang telah selesai dibuat. seperti penyalahgunaan pita cukai, tidak naik golongan
Menurutnya dengan adanya roadmap maka kepastian hukum sementara produksinya meningkat dan lain sebagainya,”ujarnya.
untuk melakukan kegiatan usaha terjamin. Ia mencontohkan, Pengenaan cukai pada pengusaha hasil tembakau
jika dalam roadmap ada pembatasan produksi dan industri menurutnya juga merupakan suatu upaya pembinaan yang
telah mengetahui sejak jauh-jauh hari, maka dapat dilakukan pemerintah, mengingat dengan adanya cukai yang
direncanakan dan pengusaha dapat mengambil keputusan dikenakan maka kontribusi bagi penerimaan negara semakin
yang cepat guna mengambil langkah lain dalam produksi. tinggi yang kesemuanya itu akan dikembalikan kepada
“Kalau kita kembali pada undang-undang yang sudah masyarakat juga. Menurutnya lagi, maraknya kegiatan illegal
bagus,peraturan-peraturan yang menyusul seperti peraturan yang berkaitan dengan produk hasil tembakau seperti
pelaksanaannya dibuat mengikuti roadmap yang telah dise- penyalahgunaan pita cukai, pita cukai palsu dan lain sebagainya
tujui dalam arti industri diajak bicara dalam penyusunannya di beberapa tempat di Indonesia menunjukkan bahwa kesadaran
dan kita sangat mendukung,”ujarnya. pengusaha akan pentingnya cukai bagi negara masih rendah.
“Pabrik rokok (PR) merupakan mitra Bea Cukai, sehingga
PEMBINAAN tidak diperbolehkan pabrik rokok melakukan petualangan
Baik Muhaimin maupun Ismanu sepakat bahwa keberadaan dengan mitranya dengan tujuan untuk mendapat keuntungan
undang-undang cukai hasil amandemen ini merupakan hasil belaka, menjadi mitra Bea Cukai maka yang diajarkan adalah
maksimal yang diperoleh dari berbagai macam pembahasan. kepercayaan, keadilan dan transparansi, sehingga semakin
Terutama dalam penegakkan hukum mereka mengharapkan besar PR maka semakin besar cukai yang dikenakan, dan
agar aturan tersebut dapat dijalankan dengan baik oleh pemerin- PR kecil akan dikenakan cukai yang sesuai dengan produksi-
tah dan juga pengusaha. Untuk itu peran dari para pengurus nya,”papar Ismanu. zap

EDISI 395 OKTOBER 2007 WARTA BEA CUKAI 15


WAWANCARA

16 WARTA BEA CUKAI EDISI 395 OKTOBER 2007


Drs. Anwar Suprijadi MSc, Direktur Jenderal Bea dan Cukai

“UU Nomor 39 Tahun 2007


Diharapkan Dapat Menampung atau Menjembatani
Perkembangan Saat Ini dan Masa Depan”
Selesainya proses amandemen terhadap Undang-Undang No 11 Tahun 1995 tentang cukai
yang kini menjadi Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2007, diharapkan dapat menampung atau
menjembatani perkembangan saat ini dan masa depan serta bermanfaat dalam
menciptakan iklim usaha industri di bidang cukai yang dapat membawa perekonomian Indonesia
ke arah yang lebih baik. Demikian disampaikan Direktur Jenderal Bea dan Cukai,
Drs. Anwar Suprijadi MSc. Lebih lanjut mengenai pendapatnya tentang
UU No.39 Tahun 2007 dan harapannya kepada DJBC, ia kemukakan melalui wawancara
dengan Redaktur WBC, Zulfril Adha Putra. Berikut petikan wawancaranya.

Bagaimana Tanggapan Bapak, mengenai berhasilnya etik pegawai, pemberian sanksi terhadap pejabat bea dan
proses amandemen terhadap Undang-Undang Nomor cukai yang salah dalam menghitung atau menetapkan,
11 Tahun 1995 tentang Cukai ? serta premi kepada pegawai bea dan cukai dan orang yang
Atas nama institusi, kami mengucapkan terima kasih berjasa dalam menanggulangi pelanggaran di bidang
dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh cukai. Juga pemberikan insentif kepada DJBC atas
Anggota Dewan yang terhormat yang telah pencapaian kinerja di bidang cukai. Pemberian insentif
mengorbankan tenaga, pikiran serta waktunya sehingga tersebut ditetapkan atas dasar kinerja melalui Anggaran
undang-undang ini dapat diselesaikan dengan baik. Pendapatan dan Belanja Negara.
Ucapan terima kasih juga kami sampaikan pada semua Terakhir, undang-undang ini juga telah mengakomodir
pihak yang telah banyak membantu kelancaran penyele- usulan DPR untuk mengalokasikan Dana Bagi Hasil
saian pembahasan sampai dengan Undang-Undang Cukai bagi provinsi penghasil cukai hasil tembakau.
diberlakukan.
Bisa diceritakan untuk bidang pengawasan dan
Lalu bisa diceritakan apa yang ingin dicapai oleh pelayanan, apa yang membedakan dengan undang-
pemerintah dengan adanya UU Cukai hasil undang sebelum amandemen ?
amandemen ? Penyempurnaan sistim pelayanan meliputi :
Pertama, dengan diberlakukannya undang-undang ini, penambahan cara pelunasan cukai yang baru dengan
kita telah membangun dasar pembaharuan di bidang pembubuhan tanda pelunasan cukai lainnya, pengaturan
cukai yang mampu memberdayakan peranan cukai pembayaran cukai secara berkala dengan jangka waktu
sebagai instrumen pengawasan dan pengendalian serta paling lama 45 hari dari penundaan pembayarana cukai
salah satu sumber penerimaan negara untuk disesuaikan dengan jangka waktu paling lama 90 hari, kemudahan
dengan perkembangan sosial ekonomi dan kebijakan melakukan pembayaran tagihan cukai dengan cara
pemerintah. mengangsur, penyempurnaan sistim penagihan cukai dan
Kedua, undang-undang ini mempertegas sifat atau ka- atau sanksi administrasi yang diselaraskan dengan ske-
rakteristik Barang Kena Cukai sehingga memberikan ma surat paksa dan penyetoran untuk menjamin peneri-
landasan dan kepastian hukum dalam upaya menambah maan negara.
atau memperluas obyek cukai dengan tetap memperhati- Sedangkan untuk peningkatan upaya penegakan
kan aspirasi dan kemampuan masyarakat. aturan (law enforcement) meliputi; menetapkan dokumen
Ketiga, dalam rangka transparansi pembuatan kebijak- cukai serta dokumen pelengkap cukai dalam bentuk elek-
an cukai, pemerintah telah membuat Roadmap Kebijakan tronik sebagai alat bukti yang sah, pengawasan dijalur
Cukai yang mempertimbangkan aspek penerimaan, tena- distribusi Barang Kena Cukai (BKC) dengan mewajibkan
ga kerja, dan kesehatan. Setelah melalui diskusi yang penyalur memiliki NPPBKC (Nomor Pokok Pengusaha
dinamis dengan pertimbangan segala aspek yang terkait Barang Kena Cukai), pengawasan sistim pembukuan
dengan bidang cukai, dan usulan dari pelaku usaha yang diselaraskan dengan perkembangan jaman dan
melalui Anggota Dewan, maka disepakati besarnya tarif ketentuan audit di bidang cukai, penegasan kewenangan
tertinggi hasil tembakau yaitu 57 persen dan 80 persen pejabat Bea dan Cukai untuk melakukan audit di bidang
untuk Barang Kena Cukai lainnya. cukai, pemberatan sanksi dibidang cukai.
Keempat, untuk mengoptimalkan penerimaan negara
dari sektor cukai, undang-undang ini mengatur antara lain Apakah karena ada “ruang kosong’ sehingga peme-
penyempurnaan sistim administrasi pemungutan cukai, rintah merasa perlu untuk mengamandemen Undang-
peningkatan upaya penegakan hukum (law enforcement), Undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cukai ?
penyesuaian sistim penagihan, penyesuian sistim pembu- Dalam pelaksanaan Undang-Undang Nomor 11 Tahun
kuan, dan penggunaan dokumen cukai serta dokumen 1995 tentang Cukai, disadari masih terdapat hal-hal yang
pelengkap cukai dalam bentuk elektronik. belum tertampung untuk memberdayakan peranan cukai
Kelima, undang-undang ini mengatur mengenai kode sebagai instrumen pengawasan dan pengendalian serta

EDISI 395 OKTOBER 2007 WARTA BEA CUKAI 17


WAWANCARA

sumber penerimaan negara sehingga menuntut perlunya akan dibuat peraturan pelaksanaannya yang melibatkan
penyempurnaan sejalan dengan perkembangan sosial beberapa instansi di lingkungan Depkeu antara lain
ekonomi dan kebijakan pemerintah. Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan(DJPK),
Direktorat Jenderal Perbendaharaan Negara (DJPBN),
Apakah Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995 Badan Keuangan dan Fiskal (BKF), DJBC perlu duduk
kapasitasnya belum mencukupi sebagai pijakan bagi bersama untuk membahas mekanismenya.
aparat dalam menjalankan tugasnya, maupun juga
bagi pengusaha dalam menjalankan usahanya ? Bagaimana mensinkronkan aturan daerah dengan
Secara prinsip UU No.11 Tahun 1995 sudah baik dan aturan DJBC terutama dalam bidang cukai ?
cukup untuk dijadikan pijakan bagi pejabat bea dan cukai Suatu ketentuan idealnya sejalan dengan ketentuan
dalam menjalankan tugasnya dan pengusaha dalam yang lain sehingga untuk sinkronisasi sebaiknya perlu
menjalankan usahanya. Namun demikian, dengan ada koordinasi yang baik antara aparat yang
perkembangan masa, UU Nomor 39 Tahun 2007 berkepentingan.
diharapkan dapat menampung atau menjembatani
perkembangan saat ini dan masa depan. Pengenaan sanksi administrasi cukup berat seperti
denda berdasarkan prosentase, bertingkat dan lain
Undang-Undang hasil amandemen memberikan sebagainya. Lantas bagaimana cara mengantisipasi
peluang guna diberlakukannya ekstensifikasi cukai, adanya permainan antara petugas dengan
apakah sudah dilakukan konsolidasi dengan instansi pengusaha yang dikenai sanksi administrasi
terkait mengenai ekstensifikasi cukai tersebut ? tersebut ?
Sebagai salah satu sumber penerimaan negara, Yang menjadi pertimbangan dilakukannya perubahan
pengenaan cukai terhadap barang-barang tertentu yang Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995 antara lain untuk
mempunyai sifat atau karakteristik yang ditetapkan dalam memberikan kepastian hukum termasuk dalam
undang-undang perlu diperluas batasan dan cakupannya pelaksanaan penegakkan hukum itu sendiri. Dengan
sehingga dapat memberikan keluwesan dan kekuatan demikian, dengan dilakukannya pemberatan sanksi pada
hukum dalam upaya menambah atau memperluas obyek setiap pelanggaran dalam undang-undang di bidang cukai
cukai dengan tetap memperhatikan aspirasi dan dapat memberikan efek jera, selain itu undang-undang ini
kemampuan masyarakat. Selain itu penambahahan obyek juga mengatur tentang yang salah dalam menghitung dan
cukai juga melalui mekanisme penyampaian kepada DPR menetapkan, akan diberikan sanksi sesuai dengan
untuk disetujui. Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. Oleh
karena itu, diharapkan dengan berlakunya undang-
Bagaimana tangapan Bapak dengan opini yang undang ini ‘permainan’ antara petugas dan pengusaha
berkembang saat ini bahwa dengan adanya Undang- dapat diminimalisasi atau dihilangkan.
Undang Cukai hasil amandemen, maka PPNBM bisa
dialihkan ke cukai ? Mengapa masalah pembinaan pegawai dan juga
Salah satu lingkup perubahan dalam undang-undang penerapan kode etik pegawai diatur dalam undang-
ini adalah mempertegas sifat atau karakteristik obyek undang hasil amandemen ?
cukai. Dalam hal pemakaiannya perlu pembebanan Dimasukkannya bab pembinaan pegawai dalam
pungutan negara demi keadilan dan keseimbangan undang-undang ini adalah untuk mewujudkan sistim
memiliki arti bahwa pungutan cukai dapat dikenakan pemerintahan yang baik (good governance) dan
barang yang dikategorikan sebagai barang mewah dan/ memberikan rasa keadilan kepada stakeholder cukai.
atau bernilai tinggi, namun bukan merupakan kebutuhan
pokok sehingga tetap terjaga keseimbangan Mengenai insentif kepada DJBC bila DJBC menapai
pembebanan pungutan antara konsumen yang kinerja yang diharapkan, apa maksud dari
berpenghasilan tinggi dengan konsumen yang diterapkannya insentif tersebut ?
berpenghasilan rendah. Pemberian insentif dimaksudkan untuk lebih
meningkatkan kinerja dan kemampuan DJBC dalam
Salah satu hal yang menarik adalah mengenai Dana menjalankan fungsinya.
Bagi Hasil bagi daerah atau provinsi penghasil cukai
hasil tembakau, bagaimana mekanismenya ? Dan Mengenai tarif maksimal 57 persen, apakah tidak
bagaimana dengan daerah penyedia bahan baku memberatkan pengusaha dan kapan kira-kira tarif
yang tidak menghasilkan produk hasil tembakau ? 57 persen tersebut dapat direalisasikan ?
Dana bagi hasil cukai merupakan bagian kapasitas Tarif 57 persen untuk BKC hasil tembakau dan 80 persen
fiskal dalam formula Dana Alokasi Umum yang diberikan untuk BKC lainnya adalah tariff setinggi-tingginya
kepada provinsi penghasil cukai hasil tembakau sebesar (maksimal) dalam undang-undang ini. Sebagai gambaran,
2 persen dari penerimaan cukai hasil tembakau yang di- dalam UU No.11 Tahun 1995 ditetapkan tarif setinggi-tinggi-
buat di Indonesia. Dana bagi hasil cukai ini hanya dibagi- nya adalah 55 persen, pada kenyataannya sampai dengan
kan kepada provinsi penghasil cukai hasil tembakau yang saat ini tariff tertinggi yang dikenakan terhadap BKC hasil
penggunaannya sudah ditentukan dalam undang-undang. tembakau baru mencapai 40 persen. Dalam hal ini Penetap-
an besaran tarif cukai dengan memperhatikan kondisi industri
Salah satu tujuan Dana Bagi Hasil tersebut adalah dan aspirasi pelaku usaha industri disampaikan kepada DPR
untuk melakukan sosialisasi dan juga pengawasan untuk mendapatkan persetujuan.
peredaran cukai hasil tembakau illegal, apakah
nantinya sosialisasi dan pengawasan juga dilakukan Harapan Bapak kepada DJBC dan juga kalangan
oleh pihak daerah selain Direktorat Jenderal Bea dunia usaha dengan adanya penerapan Undang-
dan Cukai (DJBC) ? Undang Nomor 39 Tahun 2007 ?
UU Nomor 39 Tahun 2007 mengatur tentang dana bagi Dengan berlakukanya Undang-Undang Nomor 39 Ta-
hasil cukai hasil tembakau yang penggunaannya untuk hun 2007 semoga bermanfaat bagi para pengusaha yang
mendanai peningkatan kualitas bahan baku, pembinaan selama ini telah bermitra dengan DJBC secara harmonis,
industri, pembinaan lingkungan sosial, sosialisasi terlebih bermanfaat dalam menciptakan iklim usaha
ketentuan di bidang cukai, dan/ atau pemberantasan dalam industri di bidang cukai yang dapat membawa per-
barang kena cukai ilegal. Untuk mengatur pasal tersebut ekonomian negara kita ke arah yang lebih baik.

18 WARTA BEA CUKAI EDISI 395 OKTOBER 2007


INFO PEGAWAI

PEGAWAI PENSIUN
T.M.T 01 OKTOBER 2007
NO N A M A N I P GOL J A B A T A N K E D U D U K A N

1 Drs. Mangarapot Siregar 060044498 IV/b Kepala Bidang Kepabeanan Kantor Wilayah DJBC Jawa
dan Cukai Timur I
2 H. Sofjan Usman, SE 060035061 IV/a Kepala Sub Bagian Umum KPPBC Tipe A2 Purwakarta
3 J u s u f H i l m i 060035294 III/d Kepala Seksi Kepabeanan KPPBC Tipe A1 Tanjung Perak
dan Cukai IV
4 Abdul Sjukur Raden, S.Sos 060045477 III/d Kepala Seksi Tempat KPPBC Tipe A2 Tangerang
Penimbunan VI
5 D j u n a e d i 060041306 III/d Kepala Seksi Cukai Kantor Wilayah DJBC Jawa
Timur II
6 Maryeni Marsidin 060040171 III/c P e l a k s a n a KPPBC Tipe A2 Bekasi
7 S u n a r t i , SH 060047963 III/c Korlak Administrasi TPB KPPBC Tipe A3 Juanda
8 Achdiat Hardjasumantri 060052413 III/b P e l a k s a n a KPPBC Tipe A3 Jakarta
9 Endang Sri Kusminartik 060045610 III/b Korlak Administrasi Umum KPPBC Tipe B Blitar
10 S u g i h a n 060045838 III/b Korlak Administrasi KPPBC Tipe A1 Soekarno Hatta
Pemeriksaan Dokumen
11 A c h m a d 060058238 III/a P e l a k s a n a KPPBC Tipe A2 Malang
12 Mamad Sadjiin 060040161 II/d P e l a k s a n a KPPBC Tipe A3 Bandung
13 D i k w a n 060056537 II/c P e l a k s a n a KPPBC Tipe A4 Cilacap
14 S u d j o k o 060056564 II/c P e l a k s a n a Kantor Wilayah DJBC Jakarta
15 Armadi Rachmad 060056041 II/c P e l a k s a n a KPPBC Tipe A1 Soekarno Hatta

BERITA DUKA CITA


Telah meninggal dunia, Aidil Adianto, Pelaksana Pemeriksa pada Kantor Pengawasan dan Pelayanan
Bea dan Cukai Tipe A3 Medan, pada hari Sabtu, 25 Agustus 2007, pukul 09.00 WIB. Jenazah telah dimakamkan
pada hari Sabtu, 25 Agustus 2007 di Medan.
Telah meninggal dunia, Fransina Sompi, Korlak Administrasi Impor pada Kantor Pengawasan dan Pelayanan
Bea dan Cukai Tipe A1 Soekarno Hatta, pada hari Minggu, 02 September 2007, pukul 05.00 WIB. Jenazah telah dimakamkan
pada hari Selasa, 04 September 2007 di Jakarta.

Segenap jajaran Direktorat Jenderal Bea dan Cukai menyatakan duka yang sedalam-dalamnya. Bagi keluarga yang
ditinggalkan semoga diberikan ketabahan dan kekuatan oleh Tuhan Yang maha Esa. Amin.

INFO PERATURAN
PERATURAN MENTERI KEUANGAN
Per September 2007
No. PERATURAN PERIHAL
Nomor Tanggal
1. 83/PMK.02/2007 30-07-07 Perubahan Keenam Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 92/PMK.02/2005 Tentang Penetapan
Jenis Barang Ekspor Tertentu Dan Besaran Tarif Pungutan Ekspor

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI


Per September 2007
PERATURAN
No. Nomor Tanggal PERIHAL
1. P-26/BC/2007 30-08-07 Tatalaksana Pindah Lokasi Penimbunan Barang Impor Yang Belum Diselesaikan Kewajiban Kepa-
beanannya Dari Satu Tempat Penimbunan Sementara Ke Tempat Penimbunan Sementara Lainnya.
2. P-25/BC/2007 30-08-07 Perubahan Atas Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor P-21/BC/2007 Tentang Petunjuk
Pelaksanaan Tatalaksana Kepabeanan Di Bidang Impor Pada Kantor Pelayanan Utama Bea dan
Cukai Tanjung Priok.

SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI


Per September 2007
PERATURAN
No. Nomor Tanggal PERIHAL
1. SE-16/BC/2007 09-08-07 Kewajiban Menyampaikan Laporan Realisasi Ekspor Hasil Tembakau Dengan Fasilitas Tidak Dipungut
Cukai.
2. SE-17/BC/2007 04-09-07 Penyalahgunaan Nama Direktur Jenderal Untuk Kemudahan Dalam Pelayanan Di Bidang
Kepabeanan Dan Cukai.

EDISI 395 OKTOBER 2007 WARTA BEA CUKAI 19


KEPABEANAN INTERNASIONAL

Intelligence Analysis Training


and Trace Detection Training
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) bekerjasama dengan Australian
Customs Service (ACS) melakukan pelatihan bagi pegawai bea cukai mengenai analisa intelijen
dan pelatihan mengenai deteksi awal yang berlangsung mulai 3- 7 September 2007.

P
WBC/ATS
elatihan ini berlangsung selain di bantuan teknis bagi para petugas DJBC,” ujar
Kantor Pusat (KP) DJBC, juga dilaku- Wahyu.
kan di Kantor Pelayanan Utama Lebih lanjut menurut Wahyu, globalisasi di
(KPU) Tanjung Priok dan Kantor Pe- seluruh dunia berjalan dengan cepat, begitu
ngawasan dan Pelayanan Bea dan juga dengan tingkat kejahatan terorisme lebih
Cukai (KPPBC ) Soekarno-Hatta. meningkat dari sebelumnya. Seperti yang te-
Sebelumnya, pada 3 September 2007, lah diketahui bahwa terorisme menjadi musuh
pukul 8.30 WIB bertempat di Ruang Rapat internasional, untuk itu training ini diharapkan
Loka Muda Gedung B, KP DJBC berlangsung dapat memberikan manfaat bagi DJBC
pembukaan training. Hadir dalam pembukaan terutama dalam penanganan masalah-masa-
tersebut Direktur Kepabeanan Internasional, lah tersebut dalam rangka memberikan per-
M. Wahyu Purnomo, Direktur P2, Heru lindungan kepada masyarakat.
Santoso, Kepala KPU Tanjung Priok, Agung
Kuswandono, Consellor (ACS) Australian MENDUKUNG PELAKSANAAN TUGAS
Embassy Jakarta, Ms. Kate Walker dan Mr. Dalam pelatihan ini para peserta akan
Malcolm Mcalliester yang juga dihadiri para dilatih, baik secara teori maupun praktek
trainers dari ACS , antara lain; Mr. Denis mengenai cara melakukan deteksi dengan
Graham, Mr. Martin Kaltoum, Mr. Paul Yager menggunakan sarana yang dimiliki untuk
dan para peserta training yang merupakan melakukan deteksi terhadap narkotika,
pegawai DJBC yang ditunjuk untuk mengikuti bahan peledak, dan lain sebagainya.
training tersebut. Diharapkan pelatihan ini dapat berjalan
Dalam sambutannya Wahyu Purnomo M. WAHYU PURNOMO. intinya adalah dengan sukses sesuai dengan apa yang
menyatakan penghargaan atas kedatangan untuk meningkatkan kemampuan pegawai diinginkan sehingga dapat diterapkan
tim trainer dalam rangka untuk membagi bea cukai. dalam pelaksanaan tugas sehar-hari.
ilmu sekaligus pengalaman dan kemampu- Intelligence Training bagi pegawai DJBC
an kepada para petugas bea cukai, dan merasa yakin bah- bertujuan untuk memberikan pelatihan analisis intelijen kepada
wa kedatangan tim dari ACS akan sangat berharga bagi para pegawai DJBC, antara lain untuk mengetahui dan
DJBC untuk mencapai tujuan. Sedangkan kepada para membantu dalam hal pengiriman analisa intelijen. Sedangkan
peserta training, Wahyu berharap melalui training tersebut Trace Detection Training, praktek dan teori dalam hal
dapat memberikan manfaat bagi institusi DJBC. penggunaan 3 jenis narkotik dan melacak pendeteksian bahan
Menurut Wahyu, untuk kesekian kalinya DJBC mendapat peledak beserta kelengkapannya dan alat pelengkap deteksi
sharing experience dengan ACS, bahkan telah beberapa kali radiologi GR 100 dan GR 135.
DJBC mendapatkan berbagai macam bantuan dan asistensi Dalam kegiatan yang berlangsung selama lima hari ter-
yang intinya adalah untuk meningkatkan kemampuan pega- sebut, pada hari pertama dan kedua diisi dengan kelas teori
wai bea cukai dan capacity building, sehingga dapat melak- dan praktek berlokasi di Kantor Pusat. Hari ketiga melakukan
sanakan tugasnya menjadi lebih baik lagi. WBC/ATS praktek di Pelabuhan Tanjung Priok II di
Dalam kesempatan kali ini, DJBC fasilias X-Ray Container. Hari keempat,
mendapat asistensi dari ACS untuk bidang in- praktek di Bandara Soekarno-Hatta dan
telijen dan detektor. “Saya yakin kita sudah hari kelima merupakan acara penutupan
mempunyai pengalaman dan kita juga sudah training pada 7 September 2007.
melaksanakan apa yang sudah selama ini kita Dalam acara penutupan, WBC, berke-
lakukan, tetapi di dalam melaksanakan tugas sempatan melakukan wawancara dengan
itu, saya yakin bahwa saudara-saudara semua salah seorang peserta dan seorang trainer
juga menghadapi masalah yang menjadi dari ACS. Salah seorang peserta, Munthea
question mark bagi kita atau bagaimana kita Julastuti, Pelaksana pada Direktorat. P2,
mengoptimalkan seluruh equipment kita.” mengemukakan kesan-kesannya selama
“Karena itu, pada kesempatan ini pe- mengikuti training. Dirinya merasa beruntung
serta perlu menyerap pengalaman dari bisa diberi kesempatan untuk mengikuti
ACS, dan saya meminta saudara-saudara training ini. Training dari ACS ini dinilainya
yang ditunjuk untuk mengikuti training ini sangat berguna sekali dalam pelaksanaan
aktif melakukan diskusi dan menanyakan tugas-tugasnya di lapangan sebagai analis.
apa yang selama ini menjadi problem kita. “Informasi yang saya peroleh dari pelatih-
Untuk itu, dari KPU dan Direktur P2 akan nya sendiri bilang kalau saya ini peserta
ikut memonitor pelaksanaan training ini wanita pertama yang mengikuti intelligence
supaya berjalan lancar dan kita aktif analysis, karena itu saya berharap untuk
mengikuti latihan ini,” ujar Wahyu Purnomo. kedepannya bisa ada peserta lain selain saya.
MUNTHEA JULASTUTI. Dari materi yang
“Mewakili Dirjen DJBC, dan secara pribadi ia peroleh hampir 80 persen tugasnya Di Australia sendiri untuk analis hampir
saya juga menyampaikan penghargaan kepa- tercakup di dalam materi yang diberikan seimbang, yaitu 50 persen wanita, 50 persen
da ACS dalam penyediaan dan pengaturan dalam training. pria, lalu kenapa kita tidak ?,” ujar Munthea

20 WARTA BEA CUKAI EDISI 395 OKTOBER 2007


WBC/ATS

PARA PESERTA berfoto bersama sesaat setelah acara pembukaan Intelligence Analysis Training And Trace Detection Training.

yang menurutnya pekerjaan sebagai analisis tidak didominasi gai penelaah, jadi klien kita adalah Kepala Seksi, atau paling
laki-laki saja. tidak atasan kita. Sedangkan untuk Kepala Seksi dari daerah
Materi yang ia peroleh dari training tersebut hampir 80 yang ikut training ini ada segi positifnya karena SDM di daerah
persen berhubungan dengan tugasnya di P2 Kantor Pusat untuk mencari analis susah, maka mau tidak mau Kepala Seksi di
sehingga jika diterapkan didalam tugasnya sehari-hari ia me- daerah juga harus jadi analis,” imbuh Munthea.
rasa tidak terlalu mengalami kesulitan untuk menyesuaikan- Mengenai kendala selama mengikuti training, diakui Munthe
nya dan dari hasil training merupakan pendalaman tugasnya hal itu tidak ia temui. Diakuinya, penyampaian materi sampai
di lapangan. dengan sarana prasarananya sudah sangat lengkap. “Materi
Menurut informasi yang ia ketahui, training ini ditujukan untuk yang diberikan sangat bagus, mungkin keuntungan bagi saya
level Kepala Seksi, tetapi Munthea yang baru pelaksana diikutkan adalah karena saya pernah di kantor pelayanan sehingga teori
juga, karena justru petugas pelaksana yang akan menyampaikan dan prakteknya pernah saya lakukan. Maka itu untuk ke
data hasil analisanya kepada para Kepala Seksi. depannya bagi peserta yang belum pernah bertugas di Kantor
“Analis itu tugasnya sebagai penyaji dan Kepala Seksi seba- Pelayanan perlu rasanya dilakukan simulasi lapangan.” ris

Dalam kesempatan yang sama, WBC melakukan wawancara seputar


Intelligence Analysis Training And Trace Detection Training, dengan salah satu
trainer dari ACS, Paul Yager. Berikut petikannya :

Seberapa penting pelatihan ini bagi DJBC?


Saya rasa pelatihan ini tidak hanya penting bagi Indonesia atau Australia, tetapi juga
bagi negara-negara lain, dimana pada pelatihan ini kami memberikan pelatihan kepada
para petugas dalam memahami dasar dalam pelatihan analysis and trace detection.

Secara garis besar, materi apa saja yang diberikan kepada para peserta ?
Kita memberikan pelatihan dan memastikan bahwa tindakan yang diambil petugas
dalam menjalankan tugas sudah benar dan untuk melakukan analisis diperlukan alat
yang berbeda, terutama mengenai analysis intelligence dan trace dectection-nya
Untuk itu kami datang untuk membagi pengalaman dalam bidang analisis dan juga
pengoperasian alat deteksi. Pelatihan ini sangat berguna bagi petugas intelijen yang
masih baru maupun juga dari petugas yang berasal dari bidang yang berbeda.

Apakah ada perbedaan antara Indonesia dengan Australia dalam


pelaksanaan hasil dari training?
DJBC dapat mengadopsi hasil dari pelatihan ini dan agenda serta pelatihannya
sehingga dapat dilaksanakan secara utuh. Kami mengharapkan bahwa DJBC dapat menerapkan hasil dari pelatihan ini.
Dan menurut saya tidak begitu banyak ada perbedaannya.

Bagaimana menurut anda kemampuan petugas DJBC dalam melakukan tugasnya terkait dengan pelatihan
yang telah dilaksanakan?
Pada prinsipnya menurut penilaian saya, mereka dapat mengikuti pelatihan ini dengan baik sehingga pada saat
pelaksanaan di lapangan diharapkan dapat menjalankan tugasnya dengan baik.

Bagaimana tanggapan para peserta mengenai training ini ?


Menurut saya selama memberikan training kepada mereka, para peserta sangat aktif dan mempunyai rasa
keingintahuan yang tinggi dalam pelatihan ini dan ini sangat menggembirakan. ris

EDISI 395 OKTOBER 2007 WARTA BEA CUKAI 21


DAERAH KE DAERAH

Kembara Lintas Batas


Malaysia-Indonesia
Salah satu kesepakatan yang telah dibuat pada sidang ke-23 kerjasama Sosek Malindo
Tingkat Daerah Kalimantan Barat – Negeri Sarawak yang diselenggarakan pada tanggal 4-6
Agustus 2007 di Pontianak adalah membuka Pos Pengawasan Lintas Batas (PPLB)
Aruk (Kalbar) - Biawak (Serawak) yang direncanakan akan mulai beroperasi pada tahun 2009.

P
ada tanggal 19 - 21 Agustus 2007 diadakan kegiatan DJBC Kalimantan Barat berangkat dari Pontianak menuju
Kembara Lintas Batas Aruk-Biawak yang diprakarsai Singkawang, beranggotakan sembilan orang, menggunakan
Kantor Wilayah (Kanwil) DJBC Kalimantan Bagian dua mobil. Waktu tempuh menuju Singkawang sekitar tiga
Barat dan dibantu Bupati Sambas sebagai fasilitator jam dengan kecepatan kendaraan lebih kurang 100 km/jam.
Kastam Diraja Malaysia untuk melakukan peninjau- Perjalanan ke Singkawang memang cukup melelahkan
an langsung situasi dan kondisi perbatasan. “Saya membawa namun dapat diobati dengan keakraban dalam mengisi
46 anggota dalam rombongan Kembara Lintas Batas. Kembara kejenuhan di dalam kendaraan. Apalagi di sepanjang jalan
artinya mengembara, tujuan kami mengembara adalah menin- menuju Singkawang, keadaan alamnya masih terlihat asri. Di
jau jalan Biawak - Sambas dan meninjau Pelabuhan Sintete,” sepanjang jalan terlihat banyak perkebunan pohon kelapa.
ungkap Datuk Muhammad Hasyim bin Pardi, Pengarah Bukit yang cukup tinggi. Ditambah di pesisir jalan terhampar
Kastam Negeri Sarawak (setingkat Kepala Kanwil Bea Cukai pantai luas seakan berbicara bahwa inilah Indonesia. Negara
Serawak -red) saat berpidato di Balairung Bupati Sambas. dengan kekuasaan bumi yang sangat besar, kekayaan alam
Ikut serta instansi lain terkait dalam kegiatan ini. Kegiatan yang melimpah dan mampu duduk di atas kursi kerajaan
Kembara Lintas Batas dimulai dari kunjungan Kastam Diraja dunia namun sayang banyak potensi alam yang belum bisa
Malaysia ke Perbatasan Aruk untuk meninjau lokasi dimanfaatkan secara maksimal oleh penduduk.
perbatasan, sarana dan prasarana yang telah ada serta Uniknya untuk sampai di Singkawang, kami harus mele-
kondisi infrastruktur jalan dari Aruk menuju Sambas. “Kami wati daerah dengan nama-nama yang diawali kata Sungai,
berharap pembangunan infrastruktur jalan dapat dipercepat yaitu Sungai Pinyuh, Sungai Duri, Sungai Kunyit, dan Sungai
penyelesaiannya mengingat infrastruktur jalan sangat Raya. Bukan berarti kami harus berkendara di atas sungai,
mempengaruhi kehidupan perniagaan kedua negara,” ujar karena nama-nama itu diambil dari sungai-sungai yang ber-
Datuk Muhammad Hasyim bin Pardi, yang masih memiliki ada di daerah tersebut. Keunikan lain yang kami lihat adalah
darah keturunan Jawa. suasana aman yang ditampilkan oleh penduduk di sekitar
Hal tersebut diakui Sekretaris Daerah Sambas saat mem- jalan. Konflik berkepanjangan beberapa tahun yang lalu
berikan sambutan di Balairung Sari Rumah Jabatan Bupati antara Melayu, Dayak, Madura di tanah Kalimantan, termasuk
Sambas mewakili Bupati Sambas yang tidak bisa hadir, Kalimantan Barat memang benar-benar sudah tidak ada.
bahwa infrastruktur jalan menuju Aruk memang masih dalam Sekarang mereka sudah bisa hidup berdampingan, menghi-
tahap pembangunan. Pernyataan Datuk Hasyim memang langkan rasa dendam.
bisa dimaklumi karena kondisi jalan masih mengkhawatirkan Sekitar pukul 16.30 WIB kami tiba di Singkawang,
apabila dilalui, terlebih kalau hujan bisa cukup berbahaya. sebuah kota dengan mayoritas penduduk beretnis
Tetapi itulah seninya mengembara, ada tantangan yang harus Tionghoa, sedikit melayu, dan sebagian kecil pendatang.
dilalui dan ditaklukan. Singkawang bukan kota yang besar ataupun luas. Kita
bisa mengelilingi Kota Singkawang hanya dalam waktu
PERJALANAN ROMBONGAN KANWIL lebih kurang dua jam perjalanan.
Minggu siang sekitar pukul 13.30, rombongan Kanwil Keadaan alam di Singkawang masih tergolong natural
FOTO : IAN FOTO : IAN

PPLB ARUK KONDISI JALAN ARUK

22 WARTA BEA CUKAI EDISI 395 OKTOBER 2007


FOTO : IAN
PARA PEJABAT BEA CUKAI Kanwil DJBC Kalimantan Bagian Barat saat tiba di Pelabuhan Sintete, tampak Kepala Kanwil DJBC Kalimantan Bagian
Barat, Muhammad Chariri (ketiga dari kanan).

terbukti dengan adanya perbukitan yang cukup tinggi dan dipertegas Kepala Kanwil DJBC Kalimantan Bagian Barat,
suhu udara yang dingin. Kebersihan jalan terjaga dan tata Muhammad Chariri saat berbicara dalam pertemuan di
kota cukup rapi teratur. Kegiatan perekonomian terpusat aula Administrator Pelabuhan (Adpel) Sintete. “Kami dari
pada masyarakat Tionghoa. Hampir di sepanjang jalan pihak bea cukai sudah siap dalam pembukaan border di
tempat-tempat usaha dari yang terkecil hingga terbesar Aruk karena kami disana sudah memiliki kantor dan
dimiliki etnis Tionghoa, termasuk tempat usaha makanan. perumahan, dan kami siap untuk memajukan daerah ini”.
Untuk itulah bagi seorang muslim yang berkunjung ke Senin pagi rombongan Bea Cukai Indonesia (Kanwil
Singkawang, alangkah baiknya untuk lebih berhati-hati DJBC Kalimantan Bagian Barat) berangkat menuju Pela-
dalam memilih makanan agar terjaga dari makanan yang buhan Sintete. Sementara itu karena ada perubahan jad-
haram apalagi malam hari banyak pedagang kaki lima wal, Kastam Diraja Malaysia terpisah berkunjung ke Ke-
yang membuka tenda-tenda warung makanan di sepan- raton Sambas. Bea Cukai Indonesia melakukan persiapan
jang jalan Singkawang. Beraneka makanan pun disajikan. kunjungan Kastam Diraja Malaysia di Pelabuhan Sintete
Inilah salah satu hiburan di Singkawang untuk bersama Adpel, KPBC Sintete, dan Camat Sintete.
menikmati kelap-kelip lampu malam. Selain objek wisata Sintete adalah nama sebuah kecamatan di kabupaten
tersebut, kita bisa menikmati pula keindahan pantai Sambas. Waktu tempuh perjalanan darat dari
Singkawang seperti pantai Pasir Panjang, pantai Sinka, Singkawang menuju Sintete lebih kurang satu setengah
ataupun pantai Gosong. Nama-nama pantainya memang jam, melewati jalanan lurus Selakau dan Pemangkat.
agak unik. Kami pun menginap di sebuah hotel, bersama Kepadatan penduduk disepanjang jalan tidak tinggi.
rombongan Kastam yang sebelumnya telah melakukan Masih cukup jauh jarak yang memisahkan antara satu
kunjungan ke perbatasan Aruk. rumah dengan rumah lainnya. Tanah kosong ataupun
perkebunan masih terlihat luas. Keramaian pasar sudah
KEGIATAN TIM KEMBARA LINTAS BATAS tidak jarang ditemui. Infrastruktur jalan cukup baik untuk
Kegiatan Tim Kembara dimulai dengan kunjungan digunakan. Penerangan lampu di sisi-sisi jalan jarang
rombongan Kastam Diraja Malaysia ke perbatasan Aruk ditemui. Penerangan jalan lebih banyak didukung oleh
pada Minggu pagi 19 Agustus 2007. Aruk merupakan sorot lampu mobil yang melintas dan rumah-rumah warga
wilayah perbatasan Indonesia yang berbatasan langsung di pinggir jalan jika malam telah tiba.
dengan perbatasan Biawak-Malaysia. Aruk masih berada Kunjungan Tim Kembara Lintas Batas di Pelabuhan
dalam wilayah Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat. Sintete diisi dengan kunjungan ke KPBC Sintete, menin-
Pos Pengawasan Lintas Batas Bea Cukai berada di jau pelabuhan dan melakukan pertemuan di aula Adpel.
bawah KPPBC tipe A4 Sintete, Kanwil DJBC Kalimantan Percakapan ringan pun diadakan untuk saling meng-
Bagian Barat. Sarana dan prasarana daerah masih dalam akrabkan kembali hubungan kedua negara dalam ikatan
tahap pembangunan, termasuk infrastruktur jalan masih kerja sama di wilayah perbatasan Kalimantan Barat.
dalam tahap pengerjaan. Setelah kunjungan di pelabuhan selesai, Tim Kembara
Pos Pengawasan Lintas Batas (PPLB) Bea Cukai telah Lintas Batas kembali ke Singkawang. Pada pukul 17.00 WIB,
ada dan sudah siap melakukan pengawasan lalu lintas kegiatan dilanjutkan dengan kunjungan ke Balairung Sari Ru-
barang dalam perdagangan kedua negara. Hal tersebut mah Jabatan Bupati Sambas. Tim Kembara berkonvoi meng-

EDISI 395 OKTOBER 2007 WARTA BEA CUKAI 23


DAERAH KE DAERAH
FOTO : IAN

FOTO BERSAMA Tim Lintas Batas di halaman KPBC Sintete.


gunakan 16 mobil. Suasana perjalanan seakan lebih menarik campuran kebudayaan dalam arsitektur bangunan, antara
ketika kelap-kelip lampu sirine mobil dihidupkan dalam ukiran khas Kalimantan dengan kebudayaan Eropa yang
suasana jalan yang gelap. Mobil melesat beriringan. Jalan diperlihatkan dengan pintu-pintu yang tinggi dan agak lebar
yang kami lewati sama seperti tadi siang, hanya saja harus dari biasanya. Kami disambut dengan Tarian Bubur Pedas.
melewati daerah Tebas baru kami bisa sampai di kediaman Salah satu tarian khas Sambas dalam menyambut tamu,
Bupati Sambas. diiringi nyanyian berbahasa melayu mendayu-dayu.
Ada yang menarik dari daerah Tebas ini karena ada Bubur pedas merupakan makanan khas Sambas. Bahan-
hubungannya dengan ‘jeruk Pontianak’. Masyarakat Indone- bahannya hampir sama dengan bubur pada umumnya.
sia lebih banyak mengenal kota Pontianak sebagai penghasil Namun lebih banyak air atau cair, warna bubur terlihat hitam
jeruk terbesar yang mempunyai rasa yang khas dibanding kecoklatan, lebih banyak sayuran, dan yang paling penting
dengan jeruk pada umumnya. Padahal sebenarnya yang rasanya pedas.
orang anggap jeruk Pontianak itu adalah Jeruk Sambas yang Tidak kalah menarik, Kastam Diraja Malaysia pun
dihasilkan di daerah Tebas. Mungkin orang bisa beranggapan menunjukkan kebolehannya dengan menarikan sebuah
seperti itu karena jeruk Tebas ini lebih banyak diperjualkan tarian khas Malaysia, yaitu Tarian Rampaian Kenyala, tarian
oleh masyarakat Pontianak atau mungkin penjualannya kombinasi dari berbagai tarian suku di Malaysia.
banyak disajikan di Pontianak. Suasana keakraban terlihat sudah. Semua orang duduk
Kunjungan rombongan di Balairung Sari Rumah Jabatan berbaur. Masalah yang sering terjadi antar Indonesia-
Bupati Sambas disambut dengan cukup meriah. Terlihat Malaysia khususnya dalam hal perbatasan kepulauan,
bangunan rumah yang tua namun elegan. Sepertinya ada memang sudah seharusnya diselesaikan dalam suasana
FOTO : IAN
kekeluargaan. Sudah menjadi keharusan pula bagi Indonesia
untuk lebih serius mengamankan garis perbatasan
khususnya perbatasan darat. Jangan sampai terjadi lagi
seperti apa yang dikatakan Sekretaris Daerah Sambas dalam
pidato sambutannya, bahwa pernah terjadi pergeseran tapal
batas. Namun hal tersebut sudah ditindaklanjuti untuk
diperbaiki oleh instansi terkait.
Bahkan diinformasikan bahwa sekarang dalam angga-
ran APBN pusat telah dianggarkan dana untuk pemba-
ngunan pagar batas, gerbang batas, dan perumahan
untuk instansi terkait di perbatasan Aruk nantinya.
Pengerjaan infrastruktur jalan pun diharapkan dapat ce-
pat selesai, karena cukup mengkhawatirkan kondisi jalan
Aruk menuju Sambas. Badan jalan masih tanah dan
sebagian ada yang ditimbun dengan batu. Apalagi kalau
hujan datang bisa berbahaya. Kekhawatiran itu pun dira-
sakan rombongan Kastam Diraja Malaysia yang berenca-
na pulang kembali ke Malaysia tidak lagi melalui jalan
Aruk tapi lewat perbatasan Jagoi Babang, karena ada
informasi bahwa akan turun hujan cukup deras untuk dua
hari ke depan.
PEMBICARAAN RINGAN di Kantor Administrator Pelabuhan Sintete. Kegiatan Tim Kembara Lintas Batas berakhir pada pukul
Rombongan Kastam Diraja Malaysia terlihat menggunakan seragam 22.00 WIB. Rombongan kembali berkonvoi ke Singkawang untuk
berwarna biru. beristirahat menjelang kepulangan. ian hermawan, pontianak

24 WARTA BEA CUKAI EDISI 395 OKTOBER 2007


KPPBC Belawan
Musnahkan Ribuan Botol MMEA
Pelanggaran dengan modus manipulasi manifes, berhasil digagalkan petugas
penindakan dan penyidikan (P2) Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC)
Tipe A1 Belawan, yang bekerjasama dengan petugas P2 Kantor Wilayah (Kanwil)
Sumatera Utara. Barang yang dalam manifes diberitahukan sebagai general cargo, kedapatan
minuman mengandung etil alkohol (MMEA) yang berjumlah ribuan botol.

K
WBC/ADI
PPBC Tipe A1 Belawan pada 6 Agustus 2007
memusnahkan ribuan botol MMEA yang berhasil
ditegahnya. Keberhasilan petugas KPPBC
Belawan dalam menegah ribuan botol MMEA ini,
diawali dengan kecurigaan petugas P2 terhadap
inward manifes kapal MV. Tantor Star Voy 911 yang
datang dari Singapura pada 2 April 2007. Pada salah satu
manifes yang ada diberitahukan kalau barang yang di
impor tersebut adalah general cargo.
Berdasarkan hasil analisis manifes diketahui, ada
kejanggalan dimana penerima barang diberitahukan
adalah agen (perwakilan) dari pemilik kontainer, sehingga
muatan kontainer tidak menggambarkan uraian barang
secara spesifik. Dengan kejanggalan ini, maka Kepala
Bidang P2 Kanwil Sumatera Utara, mengeluarkan nota
hasil intelijen (NHI) yang ditindaklanjuti dengan
pemeriksaan jabatan oleh petugas P2 KPPBC Belawan.
Dari hasil pemeriksaan jabatan, diketahui bahwa
barang yang disebutkan sebagai general kargo kedapatan
1.242 carton atau 11.187 liter MMEA dari berbagai merek.
Sehingga potensi kerugian negara dari pungutan bea
masuk, cukai, dan pajak dalam rangka impor,
diperkirakan sebesar Rp. 10.423.178.343,50. Dan
AGUSTINUS DJOKO PINANJOJO. Tegahan MMEA ini merupakan berdasarkan hasil penyelidikan, ternyata PT. NYK Lines
koordinasi yang baik antara petugas P2 KPPBC Belawan dan petugas P2 yang tercantum pada manifes selaku penerima barang
Kanwil Sumatera Utara. WBC/ADI

DIMUSNAHKAN. Kakanwil Sumatera Utara, Heryanto Budi Santoso bersama-sama dengan pejabat dan para undangan menyaksikan pemusnahan ribuan
botol MMEA yang ditandai dengan peleparan botol MMEA oleh Kakanwil.

EDISI 395 OKTOBER 2007 WARTA BEA CUKAI 25


DAERAH KE DAERAH

tidak terbukti sebagai importir MMEA, karena yang


bersangkutan hanya sebagai perwakilan pemilik kon-
tainer. Sosialisasi
DIMUSNAHKAN
Dengan tegahan MMEA ini, dan sesuai dengan ke-
putusan Menteri Keuangan, maka ribuan botol MMEA
UU No.39/2007
tersebut dimusnahkan. Acara pemusnahan yang
dilakukan di halaman kantor KITE Kanwil Sumatera
Di Kanwil DJBC
Utara, dihadiri langsung oleh Kepala Kanwil DJBC Su-
matera Utara, Heryanto Budi Santoso yang mewakili Kalimantan Timur
Direktur Jenderal Bea dan Cukai, seluruh Kepala
Bidang Kanwil Sumatera Utara, Kepala KPPBC Bela-
wan, dan Kepala KPPBC Medan.
Undang-undang No.39 tahun 2007
Selain itu acara pemusnahan MMEA ini juga turut tentang perubahan atas Undang-undang
dihadiri oleh, Kepala KP3 Belawan, Kepala Badan No.11 tahun 1995 tentang Cukai
POM Belawan, Asisten Intel Danramal Belawan, Kepa- merupakan bentuk manifestasi
la Polairud Belawan, Pelindo, Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Belawan, dan keluarga besar Maritim Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC)
Belawan. untuk mengoptimalkan
Menurut Kepala Seksi P2 KPPBC Tipe A1 Belawan, pengawasan dan pengendalian
Agustinus Djoko Pinanjojo, dalam kata sambutannya penerimaan negara di bidang Cukai.
pada acara pemusnahan, berdasarkan hasil

S
penyelidikan yang telah dilakukan, maka sesuai surat
Kepala KPPBC Tipe A1 Belawan, MMEA tersebut etelah dibidang kepabeanan diundangkannya
ditetapkan sebagai barang yang dikuasai negara, dan Undang-undang No.17 tahun 2006 tentang
sesuai dengan peraturan Menteri Keuangan, barang Perubahan atas Undang-undang No.10 tahun
yang dikuasai negara yang merupakan barang kena 1995 tentang Kepabeanan, kini DJBC berhasil
cukai MMEA harus segera dimusnahkan. mengundangkan Undang-undang No.39 tahun
“Hasil tegahan ini merupakan upaya kerja keras 2007 tentang Perubahan atas Undang-undang No.11
dari petugas KPPBC Belawan dan Kanwil Sumatera tahun 1995 tentang Cukai untuk menyempurnakan
Utara dalam memberantas segala upaya undang-undang sebelumnya sejalan dengan
penyelundupan, khususnya MMEA dan barang kena perkembangan sosial ekonomi dan kebijakan Pemerintah.
cukai lainnya, yang hingga kini masih marak beredar Untuk menyebarluaskan perubahan tersebut maka
bukan hanya di daerah Sumatera Utara, tapi juga diadakan sosialisasi baik di Kantor Pusat (KP) DJBC
diberbagai daerah lainnya,” ujar Agustinus. maupun didaerah tidak terkecuali di Balikpapan.
Menurut Kepala KPPBC Tipe A1 Belawan, Karuna, Hari Selasa 11 September 2007 tampak cerah
nilai sepuluh milyar mungkin tidak ada artinya jika menyambut tamu-tamu yang menghadiri acara sosialisasi
dibandingkan dengan kerugian yang diderita masya- tersebut. Bertempat di Aula Kanwil DJBC Kalimantan
rakat akibat minuman ini. Selain itu upaya penyelun- Bagian Timur acara dilangsungkan tepat pada pukul
dupan ini juga dapat mencemarkan nama baik para 09.00 WITA dengan menghadirkan Tim Sosialisasi dari
pengusaha khususnya di Belawan yang selama ini te- KP DJBC yang diketuai oleh Tenaga Pengkaji Bidang
lah melakukan usahanya dengan jujur, untuk itu Pelayanan dan Penerimaan Kepabeanan & Cukai,
Karuna juga ingin memberikan penghargaan dan rasa Bambang Prasodjo serta empat orang pembicara yakni
terima kasih yang setinggi-tingginya kepada para Aminullah Yusuf (Kepala KPPBC Lhokseumawe), Deny
pengusaha yang telah menjalankan usahanya dengan Surjantoro, Galih Elkam Setiawan dan Akbar Harfianto.
baik. FOTO : MUQSITH H
“Pemusnahan ini juga merupakan pesan bagi
pelaku usaha yang ingin bertindak macam-macam
atau melakukan penyelundupan di daerah kami, kalau
mereka ingin bertindak macam-macam, maka mereka
akan berhadapan dengan kami,” kata Karuna.
Sementara itu Kepala Kanwil DJBC Sumatera
Utara, Heryanto Budi Santoso, atas nama Direktur
Jenderal Bea dan Cukai, mengucapkan selamat
kepada jajaran KPPBC Belawan dan Kanwil Sumatera
Utara, karena dengan kerjasama dan analisa yang
baik, akhirnya dapat menegah ribuan MMEA.
“Walaupun hingga saat ini belum ada tersangka
dalam kasus ini, namun hingga saat ini telah
dilakukan pengetatan terhadap importir MMEA, dan
benar angka 10 milyar itu kecil dibandingkan dengan
dampak yang diakibatkannya, untuk itu kita melakukan
gebrakan untuk menangkap, dengan koordinasi yang
baik diharapkan tidak ada lagi pelanggaran,” jelas
Heryanto Budi Santoso.
Akhirnya secara simbolis pemusnahan pun ditandai
dengan pelemparan botol MMEA oleh Kakanwil dan
beberapa pejabat di lingkungan Kanwil DJBC Sumatera
Utara dan pejabat dilingkungan KPPBC Belawan, yang
selanjutnya seluruh MMEA tersebut dimusnahkan dengan
cara dilindas oleh mesin penghalus. adi SUASANA saat dilakukan sosialisasi UU No. 39/2007.

26 WARTA BEA CUKAI EDISI 395 OKTOBER 2007


FOTO : MUQSITH H
FOTO BERSAMA Tim Sosialisasi yang diketuai Bambang Prasodjo (ketiga dari kanan) dengan Kakanwil DJBC Kalimantan bagian Timur, Ismartono
(keempat dari kiri).

Hadir dalam acara sosialisasi tersebut Kepala Kanwil Bambang Prasodjo juga meminta dukungan dari
DJBC Kalimantan Bagian Timur, Ismartono bersama segenap pihak baik pejabat bea dan cukai di lingkungan
segenap jajaran pejabat eselon III dan IV di Lingkungan Kanwil DJBC Kalimantan Bagian Timur maupun pengguna
Kanwil DJBC Kalimantan Bagian Timur; para pegawai dari jasa untuk menjalankan aturan baru tersebut sehingga
Kanwil DJBC Kalimantan Bagian Timur dan KPPBC Tipe menciptakan kepastian hukum dan akuntabilitas
A3 Balikpapan, serta para pengguna jasa di bidang cukai pelayanan yang baik.
tentunya di wilayah Kaltim dan Kalsel. Acara dilanjutkan dengan presentasi materi Undang-
Acara sosialisasi dibuka dengan sambutan dari Kakanwil, undang No.39 tahun 2007 yang berupa pemutaran
Ismartono yang menyambut hangat akan adanya Undang- multimedia yang menggambarkan perkembangan pesat
undang No.39 tahun 2007 ini dan optimis bahwa melalui un- dunia industri dibidang cukai sehingga diperlukan
dang-undang yang telah diamendemen ini menjadi langkah perubahan terhadap aturan yang berlaku mengikuti
maju DJBC menuju institusi kepabeanan yang setara interna- kemajuan tersebut. Kemudian penyajian lengkap
sional. Ismartono melanjutkan, adanya amandemen terhadap mengenai perubahan undang-undang dijelaskan secara
Undang-undang No.11 tahun 1995 selain sebagai penyem- rinci oleh pembicara dari Tim Sosialisasi. Secara
purnaan juga untuk mengoptimalkan upaya pengawasan dan bergantian Aminullah Yusuf, Deny Surjantoro, Galih
pengendalian serta memberdayakan peranan cukai sebagai Elkam Setiawan dan Akbar Harfianto menjelaskan dengan
salah satu sumber penerimaan negara. diselingi tanya jawab dari peserta yang hadir dalam acara
Sementara itu Ketua Tim Sosialisasi, Bambang sosialisasi tersebut.
Prasodjo, dalam sambutannya menjelaskan mengenai Undang-undang No.39 tahun 2007 merupakan
garis besar yang melatarbelakangi amandemen terhadap pelengkap dari Undang-undang No.11 tahun 1995 karena
Undang-undang No.11 tahun 1995. Adapun latar belakang tidak semua pasal mengalami perubahan. Terdapat 39
amandemen tersebut meliputi : pasal dan 2 penjelasan pasal yang diubah, 19 pasal yang
1. Adanya hal-hal tertentu yang belum tertampung dalam baru dan 9 pasal yang dihapus. Sehingga pada Undang-
undang-undang sebelumnya sehingga diperlukannya undang No.39 tahun 2007 mempunyai 82 pasal dimana
suatu penyempurnaan seiiring perkembangan sosial sebelumnya hanya terdapat 72 pasal pada Undang-
ekonomi. undang No.11 tahun 1995.
2. Lebih mengoptimalkan upaya pengawasan dan Acara Sosialisasi ini dibagi dalam 2 sesi yakni pada
pengendalian Barang Kena Cukai (BKC). pukul 09.00 - 12.15 WITA dikhususkan untuk
3. Sebagai salah satu sumber penerimaan negara tentunya stakeholders atau pengguna jasa. Sedangkan setelah jam
dibidang Cukai perlu ditingkatkan kontribusinya. istirahat yakni pukul 13.00 WITA acara dimulai kembali
4. Untuk memperluas batasan dan cakupan terhadap yang diperuntukkan bagi para pegawai di lingkungan
barang-barang tertentu yang memiliki sifat atau Kanwil DJBC Kalimantan Bagian Timur. Pada pukul 16.00
karakteristik sesuai undang-undang yang baru ini WITA acara selesai dilaksanakan dan ditutup secara
dalam upaya menambah obyek cukai. langsung oleh Kakanwil, Ismartono. Secara keseluruhan
5. Penyempurnaan sistem administrasi pungutan cukai. Kakanwil merasa puas dengan sosialisasi yang diadakan
6. Meningkatkan upaya penegakan hukum (law enforce- karena berjalan dengan sukses dan lancar dengan
ment) bagi yang melanggar undang-undang ini, dan banyaknya tamu undangan yang menghadiri acara so-
7. Penegasan pembinaan pegawai dalam rangka tata peme- sialisasi ini. Sekarang tinggal menjadi tugas kita sebagai
rintah yang baik (good governance) untuk meningkatkan aparat bea cukai untuk menegakkan aturan tersebut,
kinerja dan motivasi pegawai di lingkungan DJBC. demikian ujar Ismartono. muqsith hamidi, balikpapan

EDISI 395 OKTOBER 2007 WARTA BEA CUKAI 27


DAERAH KE DAERAH

Penutupan Patkor Kastima Borneo Ke-6

DJBC Indonesia-
Kastam Diraja Malaysia
“ Suatu Lonjakan Paradigma, Melayari yaitu kepada Md. Zanul dan Ismartono, serta pelepasan
Samudera, Merentasi Sempadan “ demikian balon yang menandakan ditutupnya Patkor Kastima
Borneo ke-6 tahun 2007.
kiasan yang didengungkan Sebelumnya, telah dilaksanakan rangkaian acara
Kastam Diraja Malaysia dalam acara untuk mempererat tali silaturahmi yang sudah terjalin,
Penutupan Patkor Kastima Borneo ke-6 pada seperti Malam Titian Muhibah yang dilaksanakan pada 26
Agustus 2007 bertempat di Belmont Marco Polo Hotel.
27 Agustus 2007 di Tawao, Malaysia. Dimana rombongan DJBC yang mengikuti acara

P
Penutupan Patkor Kastima Borneo ke-6 dijamu dalam
atkor Kastima Borneo ke-6 yang berlangsung Majlis Makan Malam.
selama tujuh hari yakni dari tanggal 20 – 27 Malam berikutnya diadakan Majlis Penutupan yang
Agustus 2007 berakhir sukses dengan harapan juga berlangsung meriah karena tidak hanya acara ramah
kedepannya akan terus dilaksanakan untuk tamah dalam acara tersebut tetapi diisi juga dengan
mempererat kerjasama dalam menangani perkenalan budaya berupa tarian daerah yang
masalah penyelundupan di perbatasan kedua negara. memperkukuhkan ikatan budaya dan kerjasama yang erat
Patkor Kastima ditutup secara langsung oleh Timbalan sebagai rasa persaudaraan bangsa yang serumpun dan
Pengarah Kastam Bahagian Pencegahan Negeri Sabah, sebudaya.
Malaysia, Md. Zanul Rashid, didampingi Kepala Kanwil Seperti halnya pada acara pembukaan Patkor di
DJBC Kalimantan Bagian Timur, Ismartono. Turut hadir Tarakan yang mengadakan pertandingan persahabatan
pula para undangan dari instansi pemerintah Negeri sepakbola, maka di Tawao diadakan pertandingan
Sabah, Malaysia maupun Angkatan Laut Diraja Malaysia persahabatan futsal yang berakhir dengan kemenangan
dan Kepolisian Diraja Malaysia. Kastam Diraja Malaysia dengan skor 12-8. Pada
Dalam acara penutupan tersebut dilakukan pertandingan sepakbola di Tarakan sebelumnya, DJBC
penyerahan berkas laporan Patkor Kastima Borneo ke-6 berhasil memenangkan pertandingan dengan skor 2-0.
dari masing-masing Komandan Patroli kepada masing- Lepas dari hasil pertandingan tersebut yang terpenting
masing Ketua Tim Teknis Pencegahan Penyelundupan, adalah terciptanya suasana kekeluargaan diantara para
DOK. KANWIL DJBC KALTIM

BARISAN PESERTA UPACARA. Tegap gagah walau lelah telah melaksanakan tugasnya.

28 WARTA BEA CUKAI EDISI 395 OKTOBER 2007


DOK. KANWIL DJBC KALTIM

Kapal Patroli Cepat ( KPC ) 28M


BC 9003 :
NO NAMA JABATAN

1 Mugito Komandan Patroli


2 Fridaus Abdi M. Nakhoda
3 Betlajulsaju Wakil Komandan Patroli
4 Deni Juliansyah Wakil Komandan Patroli
5 Sutrisno Pujianto Mualim I
6 Boy Iskandar Mualim II
7 Sainal Kepala Kamar Mesin
8 Eka Sugiharta Juru Motor I
9 Rizal Permana Juru Motor II
10 Amat Rudi Juru Minyak I
11 Sufianto Juru Minyak III
12 Syaifullah Azis Kelasi
13 Jati Purnomo Kelasi
14 Mujianto Kelasi / TM

Kapal Patroli Cepat ( KPC ) 28M


BC 9005 :
NO NAMA JABATAN

1 Masdar Komandan Patroli


BERKAS LAPORAN. Masing-masing Komandan Patroli
menyerahkan berkas laporan kepada masing-masing Ketua Tim 2 Johannes BW Nakhoda
Teknis Pencegahan Penyelundupan yakni kepada Ismartono dan 3 Anwar Lubis Wakil Komandan Patroli
Md. Zanul Rashid. 4 Alvino Ricardo Mustamu Wakil Komandan Patroli
5 Hanafi Mualim I
peserta yang mengikuti keseluruhan acara 6 Anisral Mualim II
penutupan Patkor Kastima Borneo ke-6. 7 Dias Irwanto P. Kepala Kamar Mesin
8 Suantono Juru Motor I
Daftar Pejabat yang mengikuti Penutupan 9 Mastur Juru Motor II
Patkor Kastima Borneo ke-6 : 10 Fuad Hasan Juru Mudi III
1. Drs. Ismartono (Ka Kanwil DJBC Kalimantan 11 Jamaluddin Juru Minyak III
Bagian Timur) 12 Sulaiman Kelasi
2. Wisnu Wibowo (Kabid Kepabeanan dan Cukai ) 13 Riyandi Gautama Kelasi
3. Ambang Priyonggo (Kabid Pencegahan dan 14 M. Bayu Nirwana Kelasi
Penindakan) 15 Kiki Kusno Susilo Kelasi / TM
4. Heru Hariadi (Kepala KPPBC Tipe A4 Tarakan)
5. Sudirman Mamma (Kepala KPPBC Tipe A4
Nunukan) Kapal Patroli Cepat ( KPC ) 15M
BC 10014 - Nunukan :
6. Agung M.P. (Kasi Penindakan Kanwil DJBC
Kalimantan Bagian Timur)
7. Akhmad Yulianto (Pjs.Kasi P2 KPPBC Tipe A4
Nunukan) NO NAMA JABATAN
8. Refli Feller Silalahi (Staf P2 Kanwil DJBC
Kalimantan Bagian Timur) 1 Ihklas Mulyana Komandan Patroli
2 Ilyas Muhktar Wakil Komandan Patroli
Seminggu sudah perhelatan Patkor Kastima 3 Bambang Riyadi Nakhoda
digelar, tentunya banyak pengalaman serta kesan 4 Rahmat P. Juru Mudi
yang didapat oleh para pegawai yang mengikuti 5 Adhi Inderaputra Kepala Kamar Mesin
Patroli terkoordinasi tersebut. Tak terkecuali Anwar 6 Angga Kusumah Juru Motor
Lubis, Wakil Komandan Patroli Kapal BC 9005 7 M. Fadli Plontir I
yang mengikuti dari awal (Pembukaan -red) hingga 8 Iwan Plontir II
berakhirnya Patkor Kastima Borneo ke-6 tahun
2007. Menurutnya, waktu yang singkat merupakan
salah satu kendala yang mengakibatkan hasil Kapal Patroli Cepat ( KPC ) 15M
daripada patroli terkoordinasi ini kurang maksimal
karena walaupun Patkor Kastima ini dilaksanakan BC 15024 - Tarakan :
dari tanggal 20-27 Agustus 2007 namun
pelaksanaannya dipotong dengan berbagai acara NO NAMA JABATAN
yang diadakan ketika Pembukaan dan Penutupan.
Untuk kedepannya secara pribadi Anwar Lubis 1 M. Sabil Komandan Patroli
menyarankan apabila Patkor Kastima ini diadakan 2 Abdullah Nakhoda
kembali pada tahun-tahun mendatang agar tidak 3 Irvan Hencahyo Kepala Kamar Mesin
terekspose dulu ke media massa sebelum 4 Hasanuddin Juru Mudi
pelaksanaannya berakhir sehingga para pelaku 5 Sugiyadi Kelasi

EDISI 395 OKTOBER 2007 WARTA BEA CUKAI 29


DAERAH KE DAERAH

Titik Koordinat wilayah Indonesia yang diawasi selama Patkor Kastima berlangsung

penyelundupan dapat tertangkap, ataupun tidak selama pelaksanaan Patkor Kastima tidak diketemukan
menghentikan aksinya hanya saat Patroli terkoordinasi ini adanya tindak pelanggaran penyelundupan maupun
berlangsung lanjutnya. pelanggaran dibidang lain. Sesuai dengan misi yang
Pegawai yang akan pensiun pada bulan Nopember diemban “Melaksanakan patroli secara terkoordinasi di
tahun ini mengungkapkan pula, jika setiap pegawai perairan yurisdiksi nasional masing-masing negara
ditanya mengenai perasaannya ketika mengikuti Patkor secara optimal seperti di perairan perbatasan Kalimantan
Kastima maka tidak lain dan tidak bukan semua akan Timur dengan Tawao, Sabah-Malaysia untuk mencegah
menjawab senang sekali ikut bergabung dalam Patroli dan memberantas kegiatan penyelundupan”, akhirnya
terkoordinasi ini. “Selain banyak pengalaman yang akan dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
didapat, juga bisa jalan-jalan keluar negeri” imbuhnya Namun meski semua telah berakhir dengan sukses
sambil tersenyum. dan lancar tentunya masih ada pekerjaan rumah (PR)
bagi DJBC juga KDRM seperti singkatnya waktu
Berikut nama daftar kapal beserta anak buah kapal pelaksanaan agar dapat dipertimbangkan untuk
yang digunakan selama Patkor Kastima Borneo ke-6 menambah lama pelaksanaan Patkor Kastima, dan juga
tahun 2007 : (Lihat Tabel) kurangnya informasi dari Intelijen Tim Teknis Pencegahan
Penyelundupan pada unsur patroli kedua negara, agar
PENCAPAIAN DAN MASALAH perlunya pengumpulan informasi yang akurat sehingga
Dengan dilaksanakannya patroli laut (Patkor Kastima- mengetahui kapan waktu yang tepat untuk melaksanakan
red.), maka telah diupayakan penegakan hukum Patroli sehingga pada pelaksanaan Patkor Kastima
kepabeanan dan cukai di daerah kepabeanan Indonesia berikutnya mendapatkan hasil yang lebih maksimal.
guna pengamanan hak-hak negara. Hal ini dapat dilihat Muqsith Hamidi, Balikpapan
DOK. KANWIL DJBC KALTIM

TAMU KEHORMATAN. Kakanwil DJBC Kalimantan Bagian Timur, Ismartono (duduk no. 4 dari kiri) sebagai tamu kehormatan Timbalan Pengarah
Kastam Bahagian Pencegahan Negeri Sabah-Malaysia, Md. Zanul Rashid (no. 3 dari kiri).

30 WARTA BEA CUKAI EDISI 395 OKTOBER 2007


FOTO: DONNY FOTO: DONNY

PENYERAHAN HADIAH. Kakanwil DJBC Sulawesi, Bachtiar, berkenan LOMBA BAKIAK. Butuh kerjasama tim untuk
menyerahkan hadiah kepada pemenang lomba. memenangkan lomba.

Semarak Agustusan
di Kanwil DJBC Sulawesi
Murah meriah tapi berkesan, itulah yang tergambar dalam rangkaian kegiatan peringatan
HUT Republik Indonesia ke-62 di lingkungan Kantor Wilayah DJBC Sulawesi.
Bagaimana tidak, dengan minimnya dana yang tersedia, panitia berusaha mengemas acara
tersebut sedemikian menarik. Peringatan HUT RI tersebut ditandai dengan penyelenggaraan
berbagai kegiatan yang menarik dan melibatkan seluruh pegawai Kanwil DJBC Sulawesi.

A
cara dimulai dengan penyelenggaraan kegiatan Tidak hanya para pegawai dan staff, Kakanwil dan para
Jalan Sehat Bersama yang diadakan pada 10 pejabat eselon III dan IV juga mengikuti lomba tersebut.
Agustus 2007. Acara ini diikuti oleh para Bahkan Kakanwil tampil sebagai pemenang juara satu lomba
pegawai Kanwil DJBC Sulawesi, termasuk gaple. Sedangkan untuk juara satu lomba tenis lapangan
Kepala Kanwil DJBC Sulawesi, Bachtiar dan adalah pasangan bidang Pabean, yaitu Awan Jogjantoro dan
jajaran pejabat eselon III dan IV. Peserta jalan sehat ini Firman Akbar. Tenis meja dimenangkan oleh pasangan
harus menempuh jarak kurang lebih 4 Km. Start dimulai Thomas/Adil (P2) dan Audit kebagian juara satu bulutangkis
dari Kanwil DJBC Sulawesi melewati KPPBC Makassar dengan pasangan Feris / Eva.
yang berlokasi di area pelabuhan Makassar dan balik Seminggu kemudian, tepatnya 24 Agustus 2007,
kembali ke Kanwil DJBC Makassar. sebagai puncak acara HUT RI di Kanwil DJBC Sulawesi
Tepat tanggal 17 Agustus 2007 dilaksanakan upacara ini digelar acara “Fun Game” di halaman depan Kanwil
bendera peringatan HUT Republik Indonesia ke-62 di DJBC Sulawesi. Sengaja dinamakan “Fun Game”, dengan
Gedung Keuangan Negara (GKN) Makassar. Selain pegawai tujuan untuk menjalin keakraban antar pegawai. Ini
DJBC (perwakilan Kanwil DJBC Sulawesi dan KPPBC tipe A3 dikarenakan acara yang digelar hampir semuanya berisi
Makassar), upacara tersebut diikuti oleh para pegawai dari lomba yang mengundang suasana tawa dan ceria.
direktorat lain di lingkungan Departemen Keuangan. “Jangan melihat lomba ini dari hadiahnya, hadiahnya
Untuk acara khusus keluarga pegawai Kanwil DJBC memang kecil tapi acara ini dapat menambah keakraban
Sulawesi diadakan sehari sebelumnya, tepatnya 16 para pegawai,” kata Kakanwil. Keakraban pegawai
Agustus 2007. Khusus untuk kegiatan ini, acara tidak memang dapat terjalin di acara ini. Pasalnya, Kakanwil
diadakan di Kanwil DJBC Sulawesi tetapi di kompleks sendiri beserta para pejabat eselon III dan IV ikut
perumahan Bea Cukai jalan Mappaodang Makassar. langsung dalam lomba makan kerupuk.
Acara disini sangat menarik karena diisi dengan lomba- Jenis lomba yang dilombakan selain makan kerupuk
lomba yang diikuti oleh anak-anak pegawai. Polah adalah dalam bentuk permainan tim yang membutuhkan
tingkah lucu dari anak-anak tersebut menambah kerjasama. Seperti, lomba bakiak untuk 3 orang, roda
keceriaan di hari HUT RI. Berbagai lomba digelar untuk tank (empat orang yang berjalan di dalam karet yang
anak-anak, mulai dari lomba makan kerupuk, berbentuk roda tank), permainan memindahkan air dalam
memasukkan pensil dalam botol dan lain sebagainya. bambu yang satu tim membutuhkan 6-7 orang dan juga
Selain untuk anak-anak, panitia juga mengadakan permainan bola kerucut.
berbagai lomba pertandingan olahraga untuk para Setelah berbagai lomba tersebut selesai digelar, acara
pegawai. Pertandingan olahraga yang dilombakan sangat berikutnya adalah pembagian door prize yang diundi untuk
variatif, yaitu tenis lapangan, tenis meja, bulutangkis dan para pegawai yang beruntung. Rangkaian kegiatan HUT RI
gaple. Sistem pertandingannya adalah mempertemukan ke-62 Kanwil Sulawesi akhirnya ditutup dengan pembagian
perwakilan masing-masing bidang/bagian. hadiah kepada para pemenang lomba. dons, makassar

EDISI 395 OKTOBER 2007 WARTA BEA CUKAI 31


PENGAWASAN

WBC/ATS
ACARA PRESS RELEASE. Agung Kuswandono, Kepala KPU Bea dan Cukai Tanjung Priok sedang memberikan keterangan pada pers seputar
penggagalan upaya importasi MBM illegal.

KPU Tanjung Priok kasi di laboratorium Balai Pengujian dan Identifikasi Barang (BPIB)
DJBC dan Laboratorium Kesehatan Masyarakat Veterinary Dinas

Gagalkan Importasi Peternakan, Perikanan dan Kelautan Pemda DKI Jakarta untuk
mengetahui jenis barang yang sesungguhnya.

Ilegal Meat Bone Meal


Hasil pengujian dan identifikasi dari kedua laboratorium
tersebut disimpulkan bahwa barang tersebut merupakan

Asal Inggris
tepung dari daging hewan (babi, sapi dan ayam) dan sisanya
dari jenis meat bone meal (MBM) yang terkena ketentuan
barang larangan dan pembatasan, sehingga dilakukan pene-
Dalam pemberitahuan pabeannya, gahan atas barang-barang tersebut.
Agung melanjutkan, barang bukti yang ditegah tersebut terdiri
diberitahukan sebagai bird feed. dari 22 kontainer 20 feet, berikut isinya berupa 506.380 kg tepung

A
dari daging dan sisanya dari jenis MBM yang sudah dibuktikan
roma tidak sedap langsung menyeruak saat satu per dari hasil tes laboratorium BPIB DJBC Jakarta dan Laboratorium
satu pintu kontainer berisi meat bone meal (MBM) Kesehatan Masyarakat Veterinary Dinas Peternakan, Perikanan
dibuka oleh petugas bea cukai. Rekan-rekan pers dan Kelautan Pemda DKI Jakarta.
yang sedang mengantri di depan pintu kontainer untuk Kemudian, sejumlah 90 kontainer 20 feet berikut isinya
mengambil gambar, serempak menutup hidungnya berupa 2.056.780 kg yang diduga berindikasi sama, yakni
dengan tangan dan pakaiannya. Bau MBM pun langsung sebagai tepung dari daging dan sisanya dari jenis MBM yang
menyebar ke sekitar kontainer. masih dalam proses penelitian. “Jadi, total seluruh kontainer
Siang itu, 23 Agustus 2007, Kantor Pelayanan Utama (KPU) sejumlah 112 kontainer 20 feet yang diindikasikan berisi MBM
Bea dan Cukai Tanjung Priok menggelar acara press release yang sekarang ada dalam pengawasan KPU Bea dan Cukai
terkait dengan penggagalan upaya importasi terhadap 112 Tanjung Priok,” tandas Agung.
kontainer berisi MBM ilegal. Dalam acara tersebut diantaranya WBC/ATS
hadir Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Anwar Suprijadi, Direktur
P2, Heru Santoso, Direktur Audit, Thomas Sugijata, Kepala
Laboratorium BPIB, Balai Karantina Hewan dan Tumbuhan, serta
rekan-rekan pers.
Upaya penggagalan importasi tersebut terjadi berkat koordi-
nasi KPU Bea dan Cukai Tanjung Priok dan Balai Karantina
Tanjung Priok. Dalam keterangannya pada pers, Agung Kuswan-
dono, Kepala KPU Bea dan Cukai Tanjung Priok mengatakan,
importasi MBM atau tepung daging dan tulang dari ruminansia,
asal Inggris tersebut, diberitahukan dalam dokumen manifestnya
sebagai bird feed atau makanan burung, untuk menghindari
aturan larangan/pembatasan dari pemerintah.
Berdasarkan hasil kegiatan intelijen, petugas P2 KPU Tanjung
Priok mencurigai indikasi pemberitahuan importasi barang yang
tidak benar. Atas hasil kecurigaan tersebut, dikeluarkan nota hasil
intelijen (NHI) untuk selanjutnya dilakukan pemeriksaan fisik 100
persen atas partai barang dimaksud.
Sebagai tindak lanjut dari NHI tersebut, diterbitkan Surat
Perintah Pemeriksaan Fisik yang selanjutnya dilakukan koordina-
si dengan Balai Karantina Hewan Kelas I Tanjung Priok dan Balai
besar Karantina Tumbuhan Tanjung Priok untuk pengambilan
contoh (sample). Dari hasil pemeriksaan fisik tersebut, kedapatan
serbuk warna coklat. MEAT BONE MEAL. Asal Inggris yang diindikasi mengandung virus sapi
Selanjutnya, barang tersebut dilakukan pengujian dan identifi- gila, lidah biru dan flu burung.

32 WARTA BEA CUKAI EDISI 395 OKTOBER 2007


Jumlah yang spektakuler tersebut (112 kontainer-red), bagi
KPU Bea dan Cukai Tanjung Priok merupakan tegahan terbesar. Replika Senjata Api
“Tetapi sebelum menjadi KPU, Bea dan Cukai Tanjung Priok
pernah menangkap sejumlah 279 kontainer pada tahun 2006,” dan Kayu Ilegal
Disita Bea dan Cukai
ujar Heru Santoso, Direktur P2.
Adapun seluruh barang illegal tersebut diimpor oleh PT. TMW.
Terhadap PT. TMW masih dilakukan pemeriksaan untuk melihat
apakah memang benar ada modus operandi yang menuju kearah
pelanggaran di bidang kepabeanan. Ke-112 kontainer itu sendiri Terus dilakukan penyelidikan untuk
masuk ke Indonesia dalam kurun waktu yang berbeda, dimulai proses hukum lebih lanjut.
pada 30 Juni – 21 Juli 2007. WBC/ATS
Agung menambahkan, yang terpenting adalah bahan
makanan ternak tersebut tidak sampai lolos dari pengawasan.
“Bisa dibayangkan berapa banyak hewan yang terjangkit penyakit
berbahaya ini kalau sampai barang tersebut lolos. Selanjutnya,
kalau setelah dilakukan penyelidikan ternyata MBM ini tidak layak,
maka akan ditindaklanjuti oleh pihak dari Karantina, opsi yang
paling memungkinkan adalah barang illegal tersebut akan
dimusnahkan,” lanjut Agung.
Potensi kerugian negara yang timbul akibat importasi illegal
ini, kurang lebih sebesar Rp. 5.155.800.000. Namun demikian,
hal yang lebih membahayakan adalah potensi penyakit menular
yang bisa menyebar dan menular ke manusia jika ternyata MBM
yang diimpor dimaksud mengandung virus berbahaya.
drh. Basir Nainggolan, Kepala Balai Karantina Hewan Tanjung
Priok menjelaskan, dari tiga jenis tepung (sapi, babi dan unggas-
red), terdapat indikasi penyakit sapi gila atau BSE pada tepung
sapi. Sedangkan pada tepung babi terdapat indikasi penyakit
lidah biru dan pada tepung unggas terindikasi membawa virus flu
burung.
“Sehingga, barang illegal tersebut dapat menyebabkan
kerugian yang besar, baik ekonomi maupun jiwa manusia dan
hewan. Yang lebih parah lagi, Indonesia bisa terkena larangan TIGA KONTAINER kayu yang akan diekspor secara illegal ke negeri Cina.
untuk mengekspor produk tumbuhan dan hewan keluar negeri

A
dengan alasan Indonesia belum bebas dari penyakit/virus yang
berbahaya,” jelas Basir. parat Kantor Pelayanan Utama (KPU) Tipe A
Saat ini, penanganan terhadap kasus tersebut telah dilakukan Tanjung Priok, berhasil menggagalkan upaya
dengan menyegel 112 kontainer tersebut. Namun untuk dapat impor illegal 75 pucuk senjata replika yang
mengungkap kasus tersebut menjadi lebih jelas dan memperoleh dikirim oleh Meca Storage & Club Service
bukti atau keterangan yang cukup, kini sedang dilakukan Ltd, Hongkong dan sebagai penerimanya ber-
penyelidikan untuk proses hukum lebih lanjut. inisial NS. Importasi senjata api berupa replika senja-
Penyelidikan lebih lanjut dilakukan dengan berkoordinasi ta yang terbuat dari logam ini diberitahukan sebagai
dengan Balai Karantina Hewan Kelas I atas pelanggaran barang pindahan (personal effect) untuk menghindari
terhadap UU No. 10 tahun 1995 tentang Kepabeanan yang telah aturan larangan/ pembatasan dari pemerintah. Upaya
diubah dengan UU No. 17 tahun 2006 dan UU No. 16 tahun 1992 ini biasanya dimasukkan ke Indonesia melalui bandar
tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan dan Peraturan udara dan jarang dilakukan melalui pelabuhan laut.
Pemerintah No. 82 tahun 2000 tentang Karantina Hewan. ifa Kasus ini terungkap berdasarkan hasil kegiatan
WBC/ATS intelijen, petugas Bea dan Cukai KPU Tanjung Priok
mencurigai importasi atas barang dengan
Pemberitahuan Impor Barang Tertentu (PIBT) nomor
000871/KPU.PAB I/2007, sebagai penerimanya, NS,
Warga Negara Indonesia yang tinggal di Hongkong.
Atas kecurigaan tersebut kemudian dilakukan peme-
riksaan fisik 100 persen atas partai barang tersebut,
dan dari hasil pemeriksaan kedapatan sejumlah
barang yang menyerupai senjata api terbuat dari logam
beserta kelengkapannya dalam berbagai bentuk, tipe
dan ukuran.
Selanjutnya barang bukti berupa 75 buah replika
senjata api dan kelengkapannya yang terbuat dari
logam dengan rincian; 5 unit replika senjata api laras
panjang kondisi terakit (built up), 2 unit replika senjata
api laras panjang kondisi terurai, 13 unit replika senja-
ta api laras pendek kondisi terakit, 55 buah kelengkap-
an replika senjata api, oleh petugas bea cukai dilaku-
kan penegahan.
Dalam press conference yang diadakan pada 6
September 2007 di aula ruang X-Ray, Kepala KPU
Tipe A Tanjung Priok, Agung Kuswandono
mengatakan, dalam dokumen pemberitahuan (PIBT)
MENUNGGU. Kontainer-kontainer berukuran 20 feet berisi MBM berjejer diinformasikan bahwa peti kemas itu mengangkut ba-
rapih menunggu penyelidikan lebih lanjut. rang pindahan milik NS, warga Indonesia yang tinggal

EDISI 395 OKTOBER 2007 WARTA BEA CUKAI 33


PENGAWASAN
WBC/ATS
di Hongkong. “Senjata-senjata ini dicampur dengan ba-
rang-barang rumah tangga, pelaku menggunakan modus
itu supaya bisa bebas bea masuk.”
“Senjata-senjata replika ini mirip dengan aslinya, baik
dari tampilan visual maupun bobot. Dan biasanya diincar
oleh kolektor senjata atau penggemar mainan airsoft
gun,” ujar Agung yang mengaku belum dapat
mengidentifikasi nilai total replika sejata impor tersebut,
namun ada kerugian negara secara materiil berupa bea
masuk yang tidak dibayar serta imateriil berupa potensi
gangguan keamanan jika senjata tersebut beredar secara
gelap dan disalahgunakan.
Hingga saat ini, lanjut Agung, aparat masih memburu
pelaku, NS yang tercatat sebagai pemilik barang, dan
akan dijerat dengan pasal 103 UU Nomor 17 Tahun 2006
tentang Kepabeanan dengan ancaman 8 tahun kurungan
dan denda maksimal Rp. 5 miliar rupiah.
Untuk mengungkap kasus tersebut menjadi lebih jelas
dan memperoleh bukti dan keterangan yang cukup
sedang dilakukan penyelidikan untuk proses hukum lebih
lanjut. Penyelidikan lebih lanjut guna mengetahui jenis
barang sebenarnya akan dikoordinasikan dengan pihak
Kepolisian terkait dugaan pelanggaran ketentuan berlaku,
yaitu sesuai surat Direktur I Delpampol nomor B/337/VI/
1998/ Dit Ipp perihal Pemasukan Pistol Mainan dan surat
Kepala Badan Intelijen Keamanan Kepolisian Republik AGUNG KUSWANDONO. Senjata-senjata replika mirip dengan aslinya, baik
Indonesia nomor R/13/1/2005 perihal Pengawasan dan dari tampilan visual maupun bobot.
Pengendalian Terhadap Peredaran dan Pemasukan Sen-
jata Api/ Amunisi dan Peralatan Keamanan lainnya yang jen, petugas Bidang Penindakan dan Penyidikan P2 Bea
digolongkan Senjata Api. dan Cukai KPU Tanjung Priok yang mencurigai tiga buah
container, masing-masing kontainer berukuran 1 x 20’
KAYU EBONY ILEGAL dikirim oleh PT MMS ke penerima yang berbeda.
Dalam jum pers tersebut juga diungkap upaya peng- Kontainer pertama sebagai penerima adalah Sheng Yia
gagalan oleh aparat bea cukai KPU Tanjung Priok atas Bao Woo Co Ltd tujuan Taiwan. Kontainer kedua, Pin-
eksportasi kayu olahan dan kayu gelondongan ebony nacle Global Logistics Co Ltd tujuan Cina dan kontainer
ilegal. Modus operandi yang digunakan oleh pelaku, PT. ketiga, penerimanya adalah Shanghai Sanchang Import &
MMS dalam upaya mengekspor kayu gelondongan dan Export Co. Ltd tujuan Cina.
ebony tujuan China, diberitahukan sebagai Wooden Selanjutnya, terhadap ketiga kontainer itu dilakukan Nota
Product Sono Keling S4S dengan tujuan untuk menghin- Hasil Intelijen untuk dilakukan pemeriksaan fisik 100 persen
dari aturan larangan dan pembatasan dari pemerintah. atas partai barang tersebut dan kedapatan kayu olahan ber-
Kasus ini terungkap berdasarkan hasil kegiatan inteli- bagai ukuran berwarna hitam dam kayu gelondongan dengan
WBC/ATS kondisi kulit dikupas kasar berwar-
na coklat kehitaman dan bergetah
dari jenis kayu ebony.
Sampai saat ini hasil peme-
riksaan fisik tersebut masih da-
lam proses penelitian mendalam
di Badan Revitalisasi Industri
Kehutanan (BRIK). Dan terhadap
barang bukti berupa dua
kontainer berikut isinya berupa
1.052 barang = kurang lebih 40
M3 kayu olahan berbagai ukuran
berwarna hitam dari jenis kayu
ebony dan satu kontainer berikut
isinya berupa 42 batang =
kurang lebih 20 M3 kayu gelon-
dongan dilakukan penegahan.
Perbuatan ini melanggar UU
No. 17 Tahun 2006 tentang
Kepabeanan pasal 102 A dengan
sanksi penjara maksimal 10 tahun
dan denda maksimal Rp. 5 miliar.
Sedangkan nilai barang yang
berhasil ditegah kurang lebih
sebesar Rp. 1.200.000.000 (satu
miliar dua ratus juta rupiah).
Sedangkan kerugian yang bersifat
imateriil yaitu kerusakan hutan dan
ekosistem sebagai akibat
penebangan kayu secara liar yang
REPLIKA SENJATA API, yang berhasil diamankan aparat KPU Tanjung Priok. tidak ternilai kerugiannya. ris

34 WARTA BEA CUKAI EDISI 395 OKTOBER 2007


Kanwil DJBC Jakarta
Kembali Tegah Tiga Kontainer Tekstil Ilegal
Modus penyalahgunaan nama perusahaan penerima fasilitas kawasan berikat kembali terjadi, kali
ini modus yang dilakukan adalah mengeluarkan barang dengan menggunakan dokumen BC 2.3
atas nama PT. DA yang merupakan perusahaan penerima fasilitas kawasan berikat.

K
WBC/ATS
antor Wilayah (Kanwil)
Direktorat Jenderal Bea
dan Cukai (DJBC) Ja-
karta, kembali menegah
tiga kontainer berisikan
tekstil ilegal yang berusaha dikelu-
arkan oleh oknum yang mengatas
namakan PT. DA dengan modus,
penyalagunaan fasilitas kawasan
berikat.
Tegahan diawali dengan kecu-
rigaan petugas Penindakan dan
Penyidikan (P2) Kanwil DJBC Ja-
karta pada 29 Agustus 2007, yang
menerima laporan akan adanya
barang keluar dari tempat penim-
bunan sementara lapangan UPTK
I pelabuhan Tanjung Priok, dengan
menggunakan dokumen BC 2.3
milik PT. DA, yang merupakan per-
usahaan penerima fasilitas
kawasan berikat berupa, 176 pkg
(12.290 kilogram) polyester 100
persen jersey (tenterinic), 346 pkg
(13.267 kilogram) knitted fabric, dan
215 pkg (15.657 kilogram) span- TEKSTIL ILEGAL. Sebanyak tiga kontainer tekstil ilegal asal Korea berhasil ditegah petugas Bea dan Cukai
dex knitted fabric. Kanwil DJBC Jakarta.
Atas dokumen tersebut, petu-
gas langsung melakukan penyelidikan, dan terbukti barang-ba- tempat lain di bawah pengawasan pabean tanpa persetujuan
rang tersebut ternyata bukan milik PT. DA melainkan milik pejabat bea cukai yang mengakibatkan tidak terpenuhinya
perorangan atau perusahaan yang tidak memiliki fasilitas kawas- pungutan negara.
an berikat. Dengan pelanggaran tersebut, petugas melakukan pe- Dengan tegahan ini, maka petugas menahan tersangka
ngembangan penyelidikan, dan kedapatan barang-barang ilegal ID dan kawan-kawan, untuk proses penyidikan lebih lanjut,
sebanyak tiga kontainer asal Korea tersebut, diperkirakan memili- karena tersangka telah melanggar ketentuan Undang-
ki nilai sebesar tiga kali USD. 246.784,35 dengan perkiraan tarif Undang nomor 17 tahun 2007 tentang Kepabeanan, tepatnya
sebesar 27 persen (bea masuk dan pajak dalam rangka impor). pada pasal 103 huruf a dan c. Sedangkan kerugian negara
Menurut Kepala Kantor Wilayah DJBC Jakarta, Nasir diperkirakan mencapai Rp. 1,6 milyar.
Adenan, dengan modus ini, tersangka berusaha mengeluarkan
barang impor yang belum diselesaikan kewajiban pabeannya dari KPPBC SOEKARNO-HATTA TEGAH HP DAN MOBIL MEWAH
kawasan pabean atau dari tempat penimbunan berikat atau dari Sementara itu pada priode 15 Juni 2007 hingga 20 Agustus
2007, Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai
WBC/ATS
(KPPBC) Tipe A1 Soekarno-Hatta, telah berhasil menegah
sebanyak delapan kasus upaya penyelundupan beberapa
komoditi, diantaranya telepon selular (HP) Blackberry, O2, dan
Nokia dengan jumlah kurang lebih 700 pcs, dan nilai barang
sebesar kurang lebih Rp. 1,2 milyar, yang tidak dilengkapi dengan
perijinan dan tidak diberitahukan dengan benar melalui terminal
kedatangan internasional bandara Soekarno-Hatta dan Kantor
Pos tukar udara Soekarno-Hatta.
Komoditi lain yang juga berhasil ditegah oleh KPPBC
Soekarno-Hatta pada periode tersebut, adalah delapan unit mobil
bekas yang masuk tanpa memiliki perijinan dari Departemen
perdagangan. Mobil-mobil mewah yang ditegah dari gudang milik
PT. RPG, antara lain Mercedes Benz E240, Mercedes Benz E200
kompresor, Toyota Camry 2.0, Toyota Vios, Honda Civic 2.0,
BMW 318I, Toyota Altis, dan Toyota Unser.
Hingga kini baik telepon selular maupun mobil mewah,
masih berada gudang milik KPPBC Soekarno-Hatta untuk
proses lebih lanjut, hingga menunggu keputusan Menteri
MOBIL MEWAH. Sebanyak delapan mobil mewah yang berhasil ditegah Keuangan untuk pemusnahan maupun peruntukan lainnya
petugas KPPBC Soekarno-Hatta, menunggu proses lebih lanjut. sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan. adi

EDISI 395 OKTOBER 2007 WARTA BEA CUKAI 35


PENGAWASAN

WBC/ATS
KAPAL CREW BOAT . Kapal Crew Boat yang berhasil disita dan ditegah petugas.

KPU Tanjung Priok saingan yang tidak sehat antara operator pelayanan dalam
negeri dan kapal berbendera asing.

Sita dan Tegah Kapal


Dalam proses penangkapan atas 8 (delapan) kapal
tersebut yang dilakukan di perairan laut Jawa, telah

Crew Boat
ditugaskan Kapal Patroli Pangkalan Sarana Operasi Tanjung
Priok BC 8004 untuk melakukan pengejaran dengan Surat

Berbendera Asing
Perintah Berlayar No. Print 01/TOPP/KPU.PRIOK/BD.08/
2007 tanggal 9 Agustus 2007.
Berdasarkan informasi awal yang diterima, petugas KPU
Bea dan Cukai Tipe A Tanjung Priok melakukan penelitian
Modus operandi memalsukan dokumen dan pengumpulan bahan keterangan untuk mendapatkan
impor sementara. bukti permulaan. Setelah mendapatkan bukti permulaan yang

B
cukup, dilakukan proses penyidikan oleh PPNS KPU Bea dan
erkat kerjasama dan koordinasi dengan Dit. Pol Air Cukai Tipe A Tanjung Priok dengan Surat Perintah Tugas
POLRI, Kantor Pelayanan Utama (KPU) Bea dan Penyidikan Nomor. STP-01/KPU.PRIOK/BD.09/2007 tanggal
Cukai Tipe A Tanjung Priok, berhasil menyita 7 1 Agustus 2007.
(tujuh) kapal Crew Boat berbendera asing dan Dalam proses penyidikan telah dilakukan tindakan hukum
menegah satu Kapal Crew Boat berbendera asing. dengan menyita 7 (tujuh) kapal Crew Boat berbendera asing
Dalam modus operandi penegahan kapal tersebut, yakni Kapal dengan inisial EX. 2 (bobot mati 31,96 ton, tahun
diketahui bahwa importasi kapal-kapal Crew Boat dilakukan pembuatan 2004), EX. 3 (bobot mati 47,70 ton, tahun 2004),
oleh PT. E dengan menggunakan dokumen impor sementara EX. 8, EX. 12, EX. 14, EX. 15, EX. 16 (kelimanya buatan
yang palsu atau dipalsukan dengan mengatasnamakan PT. tahun 1991 dengan bobot mati masing-masing 84 ton).
NSS (sebuah perusahaan pelayaran dalam negeri yang me- Seluruh kapal berasal dari Singapura.
miliki hak melakukan impor sementara kapal-kapal). Aparat juga melakukan tindakan hukum dengan menegah
Selain itu, PT. E sebagai sebuah perusahaan jasa peng- satu kapal Crew Boat berbendera asing dengan inisial EX. 9
angkutan karyawan pengeboran lepas pantai (yang melaku- dengan bobot mati 95 ton, tahun 1989 asal Singapura. Saat
kan importasi-red) juga melakukan penyalahgunaan terhadap ini, penegahan terhadap kapal tersebut masih dalam proses
fasilitas impor sementara atas pengoperasian kapal-kapal penelitian dan pengumpulan bahan keterangan untuk dapat
Crew Boat karena perusahaan tersebut tidak memiliki ijin mengungkap kasus tersebut menjadi lebih jelas dan
impor sementara. Untuk sementara, telah ditetapkan seorang memperoleh bukti atau keterangan yang cukup untuk proses
tersangka dengan inisial “F” yang beralamat di Jakarta. hukum lebih lanjut.
Akibat importasi dengan menyerahkan dokumen impor Karena telah terjadi tindak pidana kepabeanan sebagaimana
sementara yang palsu atau dipalsukan tersebut maka potensi dimaksud dalam pasal 103 huruf (a) jo. Pasal 103 huruf (c) UU
kerugian negara senilai kurang lebih Rp. 5.519.256.564. No. 10/1995 tentang Kepabeanan yang telah diubah dengan UU
Selain itu juga terdapat kerugian immaterial yaitu merugikan No. 17/2006, terhadap pelaku dapat dikenakan sanksi maksimal
perkembangan industri pelayaran nasional, serta terjadi per- penjara 10 tahun dan denda maksimal Rp. 5 milyar. ifa

36 WARTA BEA CUKAI EDISI 395 OKTOBER 2007


SELAK

Pacitan
Kuatnya
Hati,
Meski
Berlikunya
Jalan
Kota Pacitan memang sangat
kecil, mungkin hanya sekitar 10
menit kita berkeliling dalam kota, kita
sudah hapal dengan rute jalan kita

M
ungkin Anda mendengar “kata” Pacitan belum lama menjadi pendorong penulis untuk sedikit belajar mencurahkan
ini. Mungkin pula Anda belum bisa menentukan dan “Pacitan” kepada pembaca.
membayangkan di mana dan bagaimana letak dan Kabupaten Pacitan yang terletak di Pantai Selatan Pulau Jawa
kondisi kota Pacitan itu. Memang, semenjak putra- dan berbatasan dengan Propinsi Jawa Tengah dan Daerah Istime-
putra daerah asli Pacitan mulai berkecimpung dan wa Yogyakarta, merupakan pintu gerbang bagian barat dari Jawa
mendapat kesempatan untuk memegang amanah negara pada Timur dengan kondisi fisik pegunungan kapur selatan yang mem-
beberapa bidang kementerian negara, terlebih dengan terpilihnya bujur dari Gunung Kidul ke Kabupaten Trenggalek menghadap ke
Bapak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang merupakan salah Samudera Indonesia. Adapun wilayah administrasinya terdiri dari
satu putra daerah Pacitan sebagai Presiden RI, secara tidak 12 Kecamatan, 5 kelurahan dan 159 desa, dengan letak
langsung memberikan nilai lebih kepada kota kecil yang bernama geografis berada antara 110º 55’ - 111º 25’ Bujur Timur dan 7º 55’
“Pacitan” ini. - 8º 17’ Lintang Selatan. Banyak orang yang mengenal kabupaten
Salah satunya mungkin kota ini menjadi perbincangan hangat Pacitan adalah kota yang tandus, kering, terpencil, dan tertinggal.
segenap lapisan rakyat, yang mungkin lebih banyak gurauan Perjalanan darat menuju kota Pacitan adalah salah satu pe-
canda yang memandang Pacitan sebagai salah satu kota kecil, ngalaman yang tak terlupakan, terlebih bagi Anda yang baru
terisolir, susah mendapatkan air bersih dan akses untuk menca- pertama kali kesana. Jalan panjang dan berliku-liku merupakan
pai lokasinya sangat susah. Ya, begitulah sebuah gambaran menu perjalanan anda. Untuk mencapai kota Pacitan dengan me-
umum apa yang dinamakan dengan “Pacitan” itu. nempuh perjalanan darat dari arah kota Ponorogo maupun kota
Perjalanan penulis ke kota Pacitan, mungkin sudah tidak bisa Solo, mungkin kita akan menikmati kurang lebih 300 kelokan
terhitung dengan jari, karena penulis adalah wong asli Pacitan jalan. Dan inilah yang menjadi simbol kekuatan dan semangat
(orang asli Pacitan). Keinginan berbagi dan menjalin silaturahmi putra daerah Pacitan dalam lamunan dan moto perantauannya, “
DOK. PENULIS DOK. PENULIS

POS PACITAN. Penulis di depan gedung SUDUT KOTA. Pemandangan salah satu sudut kota Pacitan dari atas jembatan
Pos DJBC Pacitan. Arjowinangun (jembatan yang membelah anak sungai Bengawan Solo).

EDISI 395 OKTOBER 2007 WARTA BEA CUKAI 37


SELAK
DOK. PENULIS
Perjalanan darat yang akan kita tempuh antara Yogyakarta –
Pacitan memakan waktu kurang lebih 2-3 jam. Memang, jalur
darat Yogyakarta – Pacitan ini terasa lebih pendek daripada jalur
darat Solo – Pacitan, karena melalui Kabupaten Wonosari yang
merupakan jalan tembus ke Pacitan. Namun, tantangan dan nyali
kita makin teruji dijalan “tembusan” ini.
Sekitar 2 jam perjalanan yang berliku-liku, akhirnya terlihat
juga gapura bertuliskan “Selamat Datang Di Kota Pacitan”. Lega
dan syukur tampaknya tidak berlangsung lama, karena jalan me-
nuju kota masih berkelok-kelok. Dalam perjalanan menuju kota,
kita melewati beberapa kecamatan di wilayah Kabupaten Pacitan.
Yang pertama adalah Kecamatan Donorojo, sebuah kecamatan
yang memilki berbagai obyek wisata menarik. Diantaranya adalah
Pantai Klayar, yaitu sebuah pantai berpasir putih yang memiliki
suatu keistimewaan yaitu adanya seruling laut yang sesekali ber-
siul di antara celah batu karang dan semburan ombak. Di samping
itu juga terdapat Air Mancur Alami yang sangat indah. Air mancur
ini terjadi karena tekanan ombak air laut yang menerpa tebing
karang berongga. Air muncrat yang dapat mencapai ketinggian
10 meter menghasilkan gerimis dan embun air laut yang diyakini
masyarakat sekitar memiliki khasiat sebagai obat awet muda.
Di kecamatan ini juga terdapat upacara ritual adat yang masih
melekat tradisinya sampai sekarang, yaitu Upacara Ceprotan.
Upacara ini sudah menjadi acara/event yang masuk kalender
DERMAGA. Dermaga batu pada Pantai Teleng Ria Pariwisata Jawa Timur, upacara ini merupakan kegiatan tradisi
adat di desa Sekar secara turun temurun yang selalu
...metu soko Pacitan wis susah lan mbutuhne perjuangan, maka- dilaksanakan tiap tahun pada bulan Dulkangidah (lngkang) hari
ne susah ning rantauan wis biasa...” (keluar dari kota Pacitan itu jum’at atau senin. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengenang
sudah susah, makanya keadaan susah diperantauan itu sudah Legenda rakyat Desa Sekar yaitu Dewi Sekartaji dan Panji
biasa). Sadar dengan keadaan tersebut, mungkin menjadi Asmorobangun melalui kegiatan bersih desa. Di kecamatan ini,
semangat dan pemicu putra-putra daerah Pacitan untuk lebih juga terkenal dengan berbagai batuan mulia/aji yang sudah
giat, bekerja keras, ulet dan berihktiar untuk mendapatkan apa memasuki pangsa ekspor.
yang dicitakan dan memberikan andil terbaik bagi kota kelahiran Lepas dari perjalanan berkelok-kelok Kecamatan Donorojo,
dan nusa bangsa. perjalanan kita memasuki Kecamatan Punung. Obyek wisata yang
Daerah yang memiliki luas 1.119,44 kilometer persegi dengan kita lewati selama perjalanan adalah berbagai goa yang sungguh
penduduk tak lebih dari satu juta jiwa ini sebenarnya memiliki po- memukau dan membuat kita tak hentinya mengucap kebesaran-
tensi alam yang menarik. Selain memiliki pantai yang indah, Nya, diantaranya adalah Goa Gong. Goa dengan stalagtit dan
Pacitan juga memiliki goa paling menarik di Asia Tenggara. Berba- stalagmit yang konon terindah se-Asia Tenggara. Goa yang
gai macam objek wisata yang masih alami, indah dan memukau mempunyai kedalaman kurang lebih 256 meter itu mempunyai 5
dapat diketemukan di Pacitan. sendang yaitu Sendang Jampi Rogo, Sendang Panguripan,
Sendang Relung Jiwo, Sendang Kamulyan, dan Sendang Ralung
PERJALANAN KE PACITAN Nisto yang konon memiliki nilai magis untuk menyembuhkan
Perjalanan menuju kota Pacitan akan semakin cepat bila kita penyakit.
menggunakan sarana angkutan udara. Namun, pesawat tentu Keindahan stalagtit dan stalagmit-nya sangat memukau, yang
saja tidak bisa landing di Pacitan loh...namun dapat landing di diabadikan dengan nama Selo Cengger Bumi, Selo Gerbang Giri,
bandara kota terdekat yaitu di Lanud Adi Sucipto Yogyakarta atau- Selo Citro Cipto Agung, Selo Pakuan Bomo, Selo Adi Citro
pun Lanud Adi Soemarmo Solo. Dari perjalanan udara, perjalan- Buwono, Selo Bantaran Angin dan Selo Susuh Angin. Tidak jauh
an kita lanjutkan melalui darat dengan mobil travel atau taksi. dari lokasi Goa Gong, terdapat Goa Tabuhan. Dinamakan Goa
Saat ini ada 3 perusahaan travel yang melayani rute Pacitan-Yog- Tabuhan karena stalagtit dan stalagmit-nya dapat ditabuh/dipukul
ja PP dengan jam keberangkatan yang bervariasi. Biaya menggu- dan mengeluarkan berbagai bunyi gamelan (pesinden atau
nakan travel jauh lebih murah dibandingkan menggunakan taksi, waranggono). Dengan keunikannya tersebut, goa ini telah dikenal
yaitu hanya sekitar Rp 50.000 sedangkan bila menggunakan taksi luas, hingga saat ini pun juga masih banyak dinikmati wisatawan
dari bandara Yogyakarta bisa mencapai Rp 380.000. maupun seniman untuk ajang pentas seni.
DOK. PENULIS DOK. PENULIS

KARANG BOLONG. Salah satu batuan yang ada di Pantai Srau dilihat dari
atas bukit. PANTAI KLAYAR

38 WARTA BEA CUKAI EDISI 395 OKTOBER 2007


DOK. PENULIS
Satu lagi kecamatan yang mesti kita lewati sebelum menghi-
rup udara kota Pacitan, yaitu Kecamatan Pringkuku. Selama
perjalanan kita melewati obyek wisata Pantai Srau. Pantai pasir
putih ini juga sungguh memukau hati. Batuan karang yang besar-
besar banyak ditemui di pantai ini. Ada batuan besar yang terbe-
lah seperti lobang masuk gua, dan ketika air laut datang sungguh
memberikan panorama yang indah sekali (disebut Karang
Bolong). Tempat favorit orang yang gemar atau hobi memancing
adalah di pantai ini.
Akhirnya perjalanan kita memasuki kota Pacitan. Dalam
perjalan menuju kota, bila kita menggunakan armada travel maka
akan melewati jalur desa Sedeng, jalan tembus terdekat dengan
kota, yang hanya membutuhkan waktu sekitar 20 menit. Namun,
bila kita menggunakan armada bus umum dari arah Kota Solo
(karena belum ada trayek bis umum dari Yogja-Pacitan), dalam
perjalanan dari kecamatan Pringkuku ke kota, kita akan melewati
perjalanan dengan rute melewati jalan diperbukitan di atas pantai
kota Pacitan, Pantai Teleng Ria. Perjalanan ini menempuh waktu
sekitar 1 jam, jalannya pun berkelok-kelok karena berada diatas
bukit. Pantai Teleng Ria terletak menghadap ke Pantai Selatan
dengan hamparan Pasir Putih sepanjang kurang lebih 3 Km.
Jarak dari kota ke lokasi wisata hanya 3,5 km, dan dapat dengan
mudah dicapai dengan berbagai jenis kendaraan.
Berbagai sarana yang telah dibangun antara lain adanya der-
maga, Gardu Pandangan untuk menikmati desiran ombak laut
selatan, Gardu Baywatch, Kolam Renang dan Arena Bermain
Anak-anak, arena permainan jetsky, Penginapan Bungalow Beach
Pacitan, Penginapan Serba Guna Bonggo Budoyo dan Areal Per-
kemahan, arena pemancingan, dan areal kios makanan dan cin-
deramata khas Pacitan, selain itu pantai ini digunakan juga untuk
Tempat Pendaratan dan Pelelangan Ikan sehingga pengunjung
dapat membeli ikan segar. Banyak ikan dan kekayaan dalam laut
lain yang mungkin tidak ditemukan ditempat lain terdapat di Pacitan.
Tempat makan ataupun restoran di sekitar pantai, baik yang
terletak di bawah maupun di atas perbukitan atau jalan bukit di
atas pantai menghidangkan menu ikan-ikan khas hasil tangkapan
para nelayan kota Pacitan, salah satunya adalah ikan hiu putih
atau dikenal dengan iwak kalakan, yang dihidangkan dalam sayur
santan pedas bersama sego tiwul (nasi yang berasal dari singkong GOA GONG. Terkenal dengan stalagtit dan stalagmit yang konon terindah
yang dikeringkan dengan cara dijemur/gaplek) dan ditambah de- se-Asia Tenggara
ngan lalapan lengkap dengan sambal bawang cabe mentahnya.
poerna (lewat Mitra Produksi Sampoerna), jadi kemungkinan be-
KOTA PACITAN sar Pos Pacitan tersebut sudah semakin aktif fungsinya, dan men-
Tak lama, perjalanan kita sudah memasuki wilayah kota. Dari jadi tempat koordinasi para pegawai dalam melaksanakan tugas.
jalan desa Sedeng dapat kita lihat pemandangan kota Pacitan Memang ini hanyalah sebuah wacana dan sekelumit curahan
dari atas, terlihat pula teluk Pacitan yang fantastis (Pantai Teleng perjalanan yang mungkin tidak ada kesan dan telah banyak
Ria). Memasuki jalan kota, tak lupa syukur pun terucap. Perjalan- terjadi dan dialami orang rekan-rekan kita di daerah. Mungkin
an panjang penuh harapan akhirnya tercapai juga dengan izin- dalam kondisi yang sama, ataupun lebih kurang beruntung. Tapi
Nya. Kota Pacitan memang sangat kecil, mungkin hanya sekitar inilah kenyataan yang ada di depan mata kita. Tertutupnya mata
10 menit kita berkeliling dalam kota, kita sudah hapal dengan rute bukan berarti akan sirna dan selesai apa yang ada di depan mata
jalan kita. Memang, sangat damai dan tenang keadaan kotanya. kita tadi. Jadi, kenyataan memang harus dihadapi, bukan
Selama perjalanan di jalanan kota, seperti kota-kota lain ditanah dihindari. Suatu perjalanan yang jauh, berliku, dan menantang
air, kita akan menemukan alu-alun kota, pendopo kabupaten, adalah cermin kehidupan kita yang sesungguhnya dalam
masjid agung, dan sarana pendukung publik yang lain. Bila mencapai asa dan cita.
malam tiba, alun-alun Pacitan diramaikan dengan pasar malam Perjalanan kita dalam melaksanakan tugas yang kita emban
dadakan yang cukup memberikan hiburan bagi masyarakat. bukanlah suatu perjalanan yang mudah. Hambatan dan
Rasa kangen dan keinginan menghirup udara segar kota tantangan seolah seperti jalan berliku yang kita tempuh, namun
tercinta membawa penulis berkeliling kota. Setelah berkeliling di dengan keteguhan dan kebersihan hati, semangat berubah yang
jalan utama kota, penulis melewati RSUD Pacitan, kemudian terukur, keinginan maju yang kuat, dan panjatan doa yang tulus
memutar jalan di belakang jalan RSUD Pacitan, disana penulis ikhlas, maka berlikunya jalan akan selalu dapat kita lalui dengan
menemukan sebuah bangunan rumah sederhana yang cukup senyum pengabdian yang tulus dan cita yang tercapai dengan
terawat. Sekilas mata memandang, bangunan tersebut memang sempurna dan terbaik.
seperti layaknya rumah hunian. Namun, kalau lebih jeli ternyata Jalan berliku bukan berarti kita harus berhenti dan mundur
ada papan nama cukup besar menempel ditembok bangunan ataupun mencari jalan-jalan alternatif yang menentang kata hati
rumah tersebut. Ya, bangunan tersebut adalah Pos Pacitan kita, tapi harus kita lalui dengan ikhlas, penuh keyakinan, dan
Kantor Inspeksi Type C.3 Madiun Kanwil VII Surabaya, begitu ikhtiar bahwa di depan sudah menyongsong asa dan cita pasti
tulisan dalam papan nama tersebut. Bangga dan ingin tahu bagi kita. Jangan pernah menyerah rekan-rekan...tetaplah
penulis semakin besar melihat pos tersebut. mencari jalan keluar yang benar, karena itulah jalan bagi seorang
Dari hasil silaturahmi penulis, kantor pos tersebut memang pemenang !
berada dibawah pengawasan KPBC Madiun, dan sekarang dihu- ...urip susah ora brarti pasrah, nanging mesti brubah, kerjo
ni oleh sebuah keluarga yang merawat keberadaaan kantor pos sing pener, ulet, ikhlas, lan doa sing jinabah... Wallahualam.
tersebut. Saat ini, di Pacitan telah berproduksi pabrik rokok Sam- Tri HS (Pemeriksa pada Dit. IKC)

EDISI 395 OKTOBER 2007 WARTA BEA CUKAI 39


Direktur
dan Seluruh Staf
DIREKTORAT
PENERIMAAN & PERATURAN
KEPABEANAN DAN CUKAI

Direktur
dan Seluruh Staf
DIREKTORAT
CUKAI
Direktur
dan Seluruh Staf
DIREKTORAT
FASILITAS KEPABEANAN
Direktur
dan Seluruh Staf
DIREKTORAT
AUDIT
Kepala
dan Seluruh Staf
PUSAT PENDIDIKAN
DAN PELATIHAN
BEA DAN CUKAI

Direktur
dan Seluruh Staf
DIREKTORAT
TEKNIS KEPABEANAN
Pimpinan
dan Seluruh Staf
KANWIL DJBC
JAWA TIMUR II
Pimpinan
dan Seluruh Staf
KANWIL DJBC
BALI, NTB dan NTT
Pimpinan
Direktur Jenderal dan Seluruh Staf
KPPBC TIPE A3

BEA DAN GRESIK

CUKAI
Pimpinan
dan Seluruh Staf
KANWIL DJBC
KEPULAUAN RIAU
Pimpinan
Sekretaris dan Seluruh Staf
dan Seluruh Staf KPPBC TIPE A4
CIREBON
SEKRETARIAT Pimpinan
DIREKTORAT JENDERAL dan Seluruh Staf
PANGKALAN SARANA OPERASI
BEA DAN CUKAI TANJUNG PRIOK
Pimpinan
Dr. Fadel Muhammad dan Seluruh Staf
GUBERNUR GORONTALO KPPBC TIPE A4
Mengucapkan : KOTABARU
“Selamat Idul Fitri 1428 H”
Pimpinan
Kepada : dan Seluruh Staf
Pegawai KPPBC Tipe A4 Gorontalo dan KPPBC TIPE A1
Pegawai Bea dan Cukai pada umumnya SOEKARNO-HATTA
Direktur dan Seluruh Staf Pimpinan
dan Seluruh Staf
DIREKTORAT KPPBC TIPE B
PENINDAKAN & PENYIDIKAN PASAR BARU
Pimpinan dan Seluruh Staf Pimpinan
dan Seluruh Staf
KANWIL DJBC KPPBC TIPE B
J A K A R TA SANGATA
Pimpinan
dan Seluruh Staf
KANWIL DJBC
SUMATERA UTARA
Pimpinan
dan Seluruh Staf
KPPBC TIPE A3
SURAKARTA
Pimpinan
dan Seluruh Staf
KPPBC TIPE A3
BANDAR LAMPUNG
Pimpinan
dan Seluruh Staf
KPPBC TIPE A2
PASURUAN
Pimpinan
dan Seluruh Staf
KPPBC TIPE A1
TANJUNG EMAS
Pimpinan
dan Seluruh Staf
KANWIL DJBC
KALIMANTAN BAGIAN TIMUR
Pimpinan
dan Seluruh Staf
KPPBC TIPE A3
PONTIANAK
Pimpinan
dan Seluruh Staf
KPPBC TIPE A4
BONTANG
Pimpinan
Pimpinan dan Seluruh Staf

dan Seluruh Staf


KPPBC TIPE B
POMALAA
KANTOR Pimpinan
dan Seluruh Staf

PELAYANAN KPPBC TIPE A4


KENDARI
UTAMA TIPE A
Pimpinan

TANJUNG PRIOK dan Seluruh Staf


KPPBC TIPE B
PANGKALAN BUN
Pimpinan dan Seluruh Staf Pimpinan
dan Seluruh Staf
KPPBC TIPE A2 KPPBC TIPE B
JUANDA PANARUKAN
Pimpinan dan Seluruh Staf Pimpinan
dan Seluruh Staf
KANWIL DJBC KPPBC TIPE A3
BANTEN BANJARMASIN
Pimpinan dan Seluruh Staf Pimpinan
dan Seluruh Staf
KPPBC TIPE B KPPBC TIPE A4
TAR E M PA KUPANG
Pimpinan dan Seluruh Staf Pimpinan
dan Seluruh Staf
KPPBC TIPE A2 KPPBC TIPE A2
B E K A S I BOGOR
Pimpinan dan Seluruh Staf Pimpinan
dan Seluruh Staf
KPPBC TIPE A3 KPPBC TIPE B
PEK ANBARU MADIUN
Pimpinan dan Seluruh Staf Pimpinan
dan Seluruh Staf
KANWIL DJBC KANWIL DJBC
JAWA TIMUR I NANGROE ACEH DARUSSALAM
Pimpinan dan Seluruh Staf Pimpinan
dan Seluruh Staf
KPPBC TIPE A1 KPPBC TIPE A3
BELAWAN DUMAI
Pimpinan dan Seluruh Staf Pimpinan
dan Seluruh Staf
KANTOR PELAYANAN UTAMA TIPE B KPPBC TIPE B
B A T A M MANOKWARI
Pimpinan Pimpinan Pimpinan
dan Seluruh Staf dan Seluruh Staf dan Seluruh Staf
KPPBC TIPE A4 KANWIL DJBC KPPBC TIPE B
SORONG SULAWESI PROBOLINGGO
Pimpinan Pimpinan Pimpinan
dan Seluruh Staf dan Seluruh Staf dan Seluruh Staf
BPIB KPPBC TIPE A3 KANWIL DJBC
JAKARTA KEDIRI JAWATENGAH & D.I. YOGYAKARTA
Pimpinan Pimpinan Pimpinan
dan Seluruh Staf dan Seluruh Staf dan Seluruh Staf
KPPBC TIPE A3 KPPBC TIPE A4 KPPBC TIPE A4
TANJUNG BALAI KARIMUN NUNUKAN BITUNG
SEPUTAR BEACUKAI
FOTO : KIRIMAN

AMBON. Direktur Jenderal Bea dan Cukai Anwar Suprijadi, melakukan kunjungan kerja ke Kantor Wilayah DJBC Maluku, Papua dan Irian Jaya Barat-
Ambon pada 30 Juli 2007 dan disambut oleh Kepala Kanwil Nasar Salim. Tampak Dirjen mendengarkan penjelasan dari Kepala Kantor Pelayanan dan
Pengawasan Bea Cukai (KPPBC) Ambon Munadi Radiani. Pada kunjungan tersebut seluruh staf pada Kanwil DJBC Maluku, Papua dan Irian Jaya Barat-
Ambon berfoto bersama dengan Dirjen Bea Cukai Anwar Suprijadi. Gatot Hartono KBU Kanwil DJBC Maluku, Papua dan Irian Jaya Barat
WBC/ATS

JAKARTA. Kantor Pusat DJBC pada 7 September 2007 menyelenggarakan lomba menembak dalam rangka ujicoba dua senjata baru yang dibuat oleh Pindad.
Acara dibuka oleh Direktur P2, Heru Santoso dengan melakukan tembakan ke tempat sasaran tembak, disaksikan oleh pejabat eselon II yang hadir yakni Inspektur
Jenderal Bea dan Cukai Eddy Setyo, Kepala Kanwil DJBC Kepulauan Riau Jusuf Indarto dan para pejabat eselon III, IV, serta Direktur Jenderal Bea dan Cukai Anwar
Suprijadi yang turut menghadiri lomba tersebut. Tampak pada gambar kiri, para peserta lomba mendengarkan instruktur menjelaskan cara menggunakan senjata,
dan gambar kanan, dirjen Anwar Suprijadi menyerahkan piala kepada juara I lomba menembak Kasubdit Penindakan Direktorat P2 Ucok Maressi.
WBC/ATS

JAKARTA. Sekretaris Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kamil Sjoeib pada 31 Agustus 2007 di ruang Auditorium gedung B melantik para pejabat eselon IV diling-
kungan KP-DJBC. Pelantikan dihadiri pejabat eselon II diantaranya Direktur Cukai Frans Rupang, Direktur PPKC, Hanafi Usman, Direktur Fasilitas Kepabeanan, Kus-
dirman dan Direktur P2 Heru Santoso. Acara diawali dengan pembacaan naskah pelantikan, dilanjutkan dengan penandatanganan dan penyematan tanda jabatan.

EDISI 395 OKTOBER 2007 WARTA BEA CUKAI 45


SEPUTAR BEACUKAI
WBC/ATS

JAKARTA. Ny. Anwar Suprijadi pada 18 Juli 2007 menyaksikan langsung acara serah terima lima Ketua Unsur Pelaksana Dharma Wanita Persatuan
(UPDWP) dilingkungan KP-DJBC. Serah terima berlangsung dari Ketua UPDWP Penindakan dan Penyidikan Ny. Erlangga Mantik kepada Ny Heru
Santoso, Ketua UPDWP Kepabeanan Internasional Ny. Kamil Sjoeib kepada Ny. Wahyu Purnomo, Ketua UPDWP Sekretariat Ny. Djunaedy Djusan kepada
Ny. Kamil Sjoeib, Ketua UPDWP Fasilitas Kepabeanan Ny. Ibrahim A. Karim kepada Ny. Kusdirman dan Ketua UPDWP PPKC Ny. Wahyu Purnomo kepada
Ny. Hanafi Usman. Serah terima dilakukan dengan penandatangan naskah serah terima jabatan (gambar kiri)Acara juga diisi dengan penyerahan
cinderamata kepada Ny. Djunaedy Djusan dan para anggota yang akan menempati tugas baru (gambar kanan).
WBC/ATS

JAKARTA. Sekolah TK Bahtera Tresna yang berdiri sejak 22 Agustus 1965 telah selesai direnovasi pada 11 September 2007. Sebelum dilakukan renovasi
TK sering dilakukan perbaikan-perbaikan tapi hanya tambal sulam. Pada 12 September 2007 diadakan acara peresmian renovasi, dihadiri oleh Ny. Anwar
Suprijadi dan beberapa pengurus Dharma Wanita Persatuan KP-DJBC. Acara diawali dengan beberapa sambutan dan dilanjutkan penyerahan cindera mata
kepada guru TK yang telah lama mengabdi dan mantan guru TK. Acara dilanjutkan dengan peresmian gedung dengan dilakukan pemotongan pita bunga
melati oleh Ketua Dharmawanita Persatuan KP-DJBC Ny. Anwar Suprijadi didamping para pengurus yakni Ny. Frans Rupang, Ny. Erlangga Mantik, Ny. Heru
Santoso, Ny. Kamil Sjoeib, Ny. Thomas Sugijata, Ny. Teguh Indrayana beberapa anggota pengurus. Usai peninjauan gedung, acara selanjutnya dilakukan
pemotongan tumpeng dalam rangka HUT TK yang ke-42 tahun. Acara juga dimeriahkan dengan penampilan tarian dari anak-anak TK.
WBC/ZAP FOTO : KIRIMAN

JAKARTA. Bertempat di Mesjid Baitut Taubah gedung induk Kantor


JAKARTA. Bertempat di Auditorium gedung B Kantor Pusat DJBC Pelayanan Utama Tipe A Tanjung Priok, Jakarta berlangsung acara pelantikan
berlangsung acara pelantikan pejabat eselon III dilingkungan Kantor Wilayah pengurus Dewan Kemakmuran Majid (DKM) pada 29 Agustus 2007. Acara
(Kanwil) DJBC Jakarta. Pejabat eselon III yang dilantik pada 20 Agustus 2007 juga diselingi dengan ceramah dari Ustadz Rizka Maulan Lc, Mag dari
oleh Kepala Kanwil Jakarta Nasir Adenan diantaranya adalah Oyong Mardias, Asuransi Takaful dengan tema mesjid sebagai markas perubahan. Tampak
Adams Rudy Keembuan dan Septiatma. Pelantikan dihadiri oleh para pejabat para pengurus DKM Baituttaubah berfoto bersama dengan Kepala KPU Tipe A
eselon III dan IV di wilayah kerja Kanwil Jakarta. Tanjung Priok Agung Kuswandono. Ari Julianto, KPU Tanjung Priok

46 WARTA BEA CUKAI EDISI 395 OKTOBER 2007


FOTO : KIRIMAN
SABANG. Pegawai KPPBC Sabang mengikuti kursus menyelam di
Sabang Aceh pada Juni 2007 yang lalu dimana kursus yang diikuti adalah
kursus advance diver dan kursus open water diver. Pelatihan dilakukan di
Lumba-lumba diving centre Sabang selama satu minggu dengan lokasi
penyelaman di berbagai tempat yaitu pantai gapang, dibawah kilometer O,
Arus Baleu dan Tokong Pulau Rubiah. Pelatih (instruktur) terdiri dari 2
orang asing yaitu Maria (Denmark) dan Jeremy (USA). Selama
latihan peserta dikenalkan dengan ”keindahan bawah laut Sabang” dimulai
dengan teori dan praktek penyelaman dari kedalaman 9 meter sampai 30
meter. Sungguh eksotis dan indah bawah laut Sabang, pulau paling ujung
barat Indonesia, tidak kalah dengan Bunaken Manado maupun Gili
Terawangan di Pulau Lombok. Tampak tim selam pada gambar, febra, dody,
hendra dan izan sedang berfoto usai melakukan sesi praktek penyelaman
dengan membawa bendera bea cukai dengan lambang tempat penyelaman
di Gapang dan Pulau Rubiah. Kiriman KPPBC Sabang

BANDUNG. Dalam rangka perpisahan Kepala Seksi Pabean I KPPBC


Bandung, Sukarno yang memasuki masa purna tugas pada 1 September
2007, Customs Cycling Club mengadakan acara sepeda bersama dengan
rute Ciwidey hingga Situ Patenggang dengan jarak 20 kilometer. Acara
sepeda bersama yang berlangsung pada 26 Agustus 2007 ini, diikuti kurang
lebih 50 peserta dari Kantor Pusat, Kanwil Jawa Barat, KPPBC Soekarno-
Hatta, KPPBC Bandung, KPU Tanjung Priok, KPPBC Surabaya, KPPBC
Denpasar, dan Kanwil Makassar. Acara yang diawali dengan sepeda
bersama ini, diakhiri dengan pemberian selamat memasuki masa purna
tugas kepada Sukarno dengan diiringi lagu perpisahan.
WBC/ADI

BELAWAN. Kepala Kantor Wilayah Sumatera Utara, Heryanto Budi BANDUNG. Dalam rangka memperingati HUT RI ke-62, Kantor
Santoso, pada 7 September 2007, melantik sekaligus mengukuhkan 130 Wilayah Jawa Barat mengadakan berbagai macam pertandingan olah raga
pejabat eselon IV dilingkungan Kantor Wilayah Sumatera Utara. Pelantikan yang diikuti oleh seluruh pegawai di lingkungan Kanwil Jawa Barat dan
yang berlangsung di aula Kanwil Sumatera Utara, dihadiri oleh seluruh KPPBC Bandung. Adapun perlombaan yang dipertandingkan adalah, volly,
pejabat eselon III dan IV Kanwil Sumatera Utara, dan bertindak selaku gerak jalan, tenis lapangan, dan sepak bola. Tampak pada gambar
saksi pejabat adalah Kepala KPPBC Belawan dan Kepala KPPBC Medan. Kepala Bagian Umum Kanwil Jawa Barat, Nurkiswar Edi mewakili
Dalam kata sambutannya, Kakanwil mengatakan agar seluruh pejabat mau Kakanwil Jawa Barat, saat menyerahkan hadiah berupa domba kepada
bekerja lebih baik lagi sehingga selain target bea masuk dan cukai dapat pemenang lomba di halaman olah raga gedung keuangan Bandung.
tercapai, performa kinerja juga diharapkan meningkat lebih baik. Kiriman Kanwil DJBC Bandung
WBC/ADI FOTO : KIRIMAN

EDISI 395 OKTOBER 2007 WARTA BEA CUKAI 47


SEPUTAR BEACUKAI
FOTO : KIRIMAN FOTO : KIRIMAN

BANDA ACEH. Pada 10 Agustus 2007 Tim Bapor KPPBC Lhokseumawe TANJUNG BALAI KARIMUN. Kepala Kantor Wilayah DJBC Khusus
mengikuti pertandingan dalam rangka HUT Kemerdekaan RI ke-62 yang Kepulauan Riau Jusuf Indarto foto bersama dengan para pemenang lomba
diselenggarakan oleh Kanwil DJBC NAD di Banda Aceh. Dalam futsal (juara pertama diraih oleh PSO Tipe A TBK) dan tenis meja (juara
pertandingan tersebut KPPBC Lhokseumawe menjadi juara umum dan pertama diraih KPPBC TBK) yang diadakan di Kantor Wilayah DJBC Khusus
membawa pulang piala bergilir Kakanwil NAD. Tampak pada gambar Tim Kepri pada 16 Agustus 2007 dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan
sepak bola KPPBC Lhokseumawe. Kiriman KPPBC Lhokseumawe RI ke-62. Kiriman Kantor Wilayah DJBC Khusus Kepulauan Riau
FOTO : KIRIMAN WBC/ATS

TASIKMALAYA. Sekretaris Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kamil BANTEN. Lima pejabat eselon III pada 22 Agustus 2007 dilantik dan
Sjoeib selaku Tim Penilai Kantor Percontohan dilingkungan Departemen diambil sumpah jabatan untukmenjabat dilingkungan Kanwil DJBC Banten.
Keuangan pada 23 Agustus 2007, berkunjung ke KPPBC Tipe B Acara pelantikan dipimpin langsung oleh Kepala Kanwil DJBC Banten
Tasikmalaya. Dalam kunjungan tersebut Sekretaris memberikan Iswan Ramdana, dihadiri oleh pejabat eselon III dan IV. Pejabat yang
pengarahan tentang tugas-tugas yang berkaitan dengan kedinasan kepada dilantik yakni Eddy Kusuma menjabat sebagai Kepala Bagian Umum,
para pegawai KPPBC Tipe B Tasikmalaya dan diakhiri dengan foto Wellington menjabat sebagai Kepala Bidang Fasilitas Kepabeanan,
bersama seperti tampak pada gambar, Sekretaris DJBC Kamil Sjoeib Alamsyah menjabat sebagai Kepala Bidang P2, Weko Loekitardjo menjabat
berdiri nomor 4 dari kiri didampingi Kepala KPPBC tipe B Tholibin (nomor sebagai Kepala Bidang Audit dan B.M. Ganot Wibowo menjabat sebagai
lima dari kiri). Kiriman KPPBC Tipe B Tasikmalaya. Kepala KPPBC Tipe A2 Tanggerang.
WBC/ATS

JAKARTA. Maman Anurahman mewakili Ketua Bapors DJBC pada 9 September 2007 mengangkat bendera start pada acara Customs Funbike dalam
rangka memperingati Hari Olahraga Nasional. Customs Funbike ini diikuti kurang lebih 150 peserta dari Kantor Pusat DJBC, KWBC Jakarta, KWBC
Banten, KWBC Bandung, KWBC Semarang dan dibuka oleh Direktur Kepabeanan Internasional Wahyu Purnomo. Adapun rute yang ditempuh kurang lebih
20 Km. Start dimulai dari KP-DJBC melintasi Utan Kayu – Matraman – Diponegoro – Putaran Hotel Indonesia – Monas – Taman Ismail Marzuki (TIM) –
Pramuka – Pemuda dan finish kembali di KP-DJBC).

48 WARTA BEA CUKAI EDISI 395 OKTOBER 2007


WBC/IFA
JAKARTA. Anjing
Pelacak Narkotika
(APN) DJBC
Menyelenggarakan
pendidikan dan
pelatihan handler
baru berikut anjing
pelacaknya sejak Juni
– Desember 2007.
Pelatihan tersebut
dibagi menjadi 2
angkatan, yakni
angkatan XI dan XII.
Tampak pada gambar
para handler dan
anjing pelacaknya
sedang berpose di
sela-sela pelatihan.

FOTO : BAMBANG W WBC/ATS

BANTEN. Pada 5 September 2007 bertempat di Auditorium gedung B KP-


DJBC diselenggarakan acara pelantikan dan serah terima jabatan pejabat
eselon IV sebanyak 26 orang di lingkungan KWBC Banten. Acara diawali
AMBON. Pelantikan dan Pengukuhan Pejabat eselon IV di lingkungan dengan pembacaan naskah sumpah dan dilanjutkan dengan
Kanwil Maluku, Papua, dan Irian Barat dilakukan oleh Kakanwil DJBC penandatanganan naskah jabatan disaksikan para saksi. Usai penyematan
Maluku, Papua dan Irian Barat Nazar Salim pada 11 April 2007 di gedung tanda jabatan dan sambutan Kepala Kanwil DJBC Banten dilanjutkan dengan
Keuangan Negara. Pelantian dihadirii pula pejabat eselon III dan para pemberian ucapan selamat kepada para pejabat yng dilantik. Tampak pada
pegawai. Bambang Wicaksono, KPPBC Ambon gambar, Kepala Kanwil DJBC Banten menandatangani naskah jabatan.
FOTO : KIRIMAN

MEDAN. Masjid Baitut Tahmid KPPBC tipe A3 Medan diresmikan oleh Kepala Kanwil DJBC Sumatera Utara, Heryanto Budi santoso pada 31 Agustus
2007. Renovasi masjid yang dibangun dibelakang KPPBC Medan imidilakukan karena masjid lama sudah tidak mampu menampung jemaah sholat jumat.
Letak masjid yang strategis dan teduh membuat masjid ini selalu ramai terutama pada sholat jumat. Acara diisi dengan pengguntingan pita dan
penandatanganan prasasti serta dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng yang diserahkan kepada Mugi Santoso selaku Ketua Panitia renovasi Masjid
didampingi Kepala KPPBC Medan Supraptono (paling kiri) dan Prof. Amiruddin, MS (tengah) sebagai penceramah. Acara dilanjutkan dengan makan siang
bersama dan diakhiri dengan sholat Jumat bersama. Kiriman Bambang Prayoga H, KPPBC Tipe A3 Medan

EDISI 395 OKTOBER 2007 WARTA BEA CUKAI 49


SEPUTAR BEACUKAI
FOTO : MUQSITH H. FOTO : KIRIMAN

JAYAPURA. Pada hari Kamis tanggal 13 September 2007 (hari pertama


Bulan Ramadhan 1428 H), Kepala KPPBC Tipe A4 Jayapura beserta
segenap jajarannya mengundang anak-anak yatim piatu yang di asuh
BALIKPAPAN. Pada 9 Agustus 2007 bertempat di Aula Kanwil DJBC oleh Pondok Pesantren Raudhatul Jannah, Sentani, Jayapura untuk
Kalimantan Bagian Timur dilangsungkan upacara pengambilan sumpah mengikuti acara buka puasa bersama yang juga diisi dengan siraman
jabatan dan pelantikan pejabat eselon III di lingkungan Kanwil DJBC rohani dari pimpinan pondok pesantren. Acara yang diselenggarakan di
Kalimantan Bagian Timur. Acara dipimpin langsung oleh Kakanwil DJBC aula KPPBC Tipe A4 Jayapura ini adalah sebagai bentuk kepedulian
Kalimantan Bagian Timur, Ismartono dengan disaksikan para pejabat sosial Bea dan Cukai kepada anak-anak yatim piatu. Tampak dalam
eselon III dan rohaniawan. Tampak dalam gambar, penandatanganan gambar, Kepala Kantor KPPBC Tipe A4 Jayapura, Drs. Totok Purwanto
Naskah Pelantikan oleh Kepala KPPBC Tipe A3 Balikpapan, Taryono Ekso (baju batik) didampingi oleh Kasi Kepabeanan dan Cukai, Puthut
Wardoyo disaksikan Ka. Kanwil, Ismartono serta Ka Kanwil melantik Sukoco, Kasi Perbendaharaan, Ferry Surfiyanto, Pimpinan Ponpes - H.
pejabat eselon III yang diwakilkan oleh Kepala KPPBC Tipe A4 Tarakan, Sukri (baju koko), dan Kasi P2, Wawan Hermawan. Kiriman KPPBC
Heru Hariadi. MuQsith Hamidi, Kanwil DJBC Kalimantan Bagian Timur Tipe A4 Jayapura
FOTO : KIRIMAN
SURABAYA. Dalam rangka
menghadapi bulan Ramadhan tahun
1428 H Seksi Keputrian Masjid Baitut
Taqwa Kantor Wilayah DJBC Jawa
Timur I mengadakan kegiatan Ziarah
Wali Limo yaitu Sunan Ampel di
Surabaya, Sunan Giri dan Syekh
Maulana Malik Ibrahim di Gresik,
Sunan Derajad di Lamongan dan
Sunan Bonang di Tuban. Kegiatan ini
bertujuan untuk menumbuhkan
semangat juang peserta agar dapat
mengikuti jejak perjuangan para Wali
dalam mengembangkan ajaran
Agama Islam serta memberikan
pemahaman tentang adab Ziarah
yang benar sesuai dengan ajaran
Islam dijauhkan dari hal-hal syirik
karena selama perjalanan peserta
diberi tausiyah tentang sejarah Wali
Limo dan adab ziarah Tampak pada
gambar, para penziarah foto bersama
didepan masjid Alun-Alun Tuban.
Kiriman Kanwil DJBC Jawa Timur I

FOTO : MUQSITH H.

BALIKPAPAN. Bertempat
di Aula Kanwil DJBC
Kalimantan Bagian Timur
pada 06 September 2007
dilangsungkan upacara
pelantikan dan pengambilan
sumpah jabatan pejabat
eselon IV yang akan
bertugas dilingkungan Kanwil
DJBC Kalimantan Bagian
Timur. Acara dipimpin
langsung oleh Kakanwil
DJBC Kalimantan Bagian
Timur, Ismartono dengan
disaksikan para pejabat
eselon III dan rohaniawan.
Tampak dalam gambar, Ka
Kanwil tengah melantik dan
mengambil sumpah para
pejabat eselon IV. MuQsith
Hamidi, Kanwil DJBC
Kalimantan Bagian Timur

50 WARTA BEA CUKAI EDISI 395 OKTOBER 2007


KEPABEANAN

Registrasi PPJK
Untuk Mendukung Profesionalisme PPJK
Registrasi terhadap Pengusaha Pengurusan Jasa Kepabeanan (PPJK) yang sejak 12 Juli 2007
dilakukan, ternyata masih menimbulkan pertanyaan dari kalangan pengusaha,
mengingat dari 4000-an PPJK yang ada di Indonesia, tercatat baru 67 PPJK yang sukses
melakukan registrasi yang dilakukan melalui website Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.

K
WBC/ZAP
esulitan melakukan registrasi yang pada PPJK lanjut Mulyo mengingat PPJK me-
dilakukan PPJK tersebut disampai- miliki tingkat resiko yang rendah.
kan oleh para PPJK kepada analis “Pada acara ini kami mengundang perusa-
tim registrasi PPJK dari Kantor haan asuransi dan juga Bank Syariah Mandiri
Pusat Direktorat Jenderal Bea dan guna mempresentasikan program penjaminan
Cukai (KP-DJBC) Chotibul Umam pada acara PPJK, namun pilihan untuk memilih asuransi
temu wicara anggota Asosiasi Pengusaha kami kembalikan kepada anggota kami, “te-
Jasa Kepabeanan Indonesia (Asakindo) di rang Mulyo.
Jakarta, 11 September 2007. Acara temu wicara yang menghadirkan
Dari temu wicara tersebut diketahui kesu- Sekertaris Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
litan yang dihadapi seperti ditolaknya proses Kamil Sjoeib, sebagai pembicara mewakili
registrasi, karena kurang lengkapnya doku- Dirjen Bea dan Cukai Anwar Suprijadi. Menurut
men yang diminta untuk melakukan registrasi. Kamil keberadaan PPJK dalam proses kepa-
Kelengkapan dokumen tersebut seperti beanan baik di Indonesia maupun di belahan
seperti surat ijin usaha, pembukuan sederha- dunia manapun memiliki peran yang cukup
na dan lain sebagainya. Selain itu pengusaha besar guna memperlancar urusan
juga menanyakan mengenai kriteria pembu- kepabeanan yang dilakukan oleh importir.
kuan sederhana yang diminta dalam proses Dengan adanya registrasi tersebut lanjut
registrasi. Kamil, diharapkan nantinya PPJK dapat
Pertanyaan yang disampaikan pengusaha menjalankan tugasnya dengan professional.
dalam sesi tanya jawab tersebut dijawab lang- ”Dengan adanya registrasi tersebut maka
sung oleh tim. Menurut Chotibul Umam, MULYO RAHARJO. Mendukung terbitnya PMK PPJK yang tidak professional akan tersingkir
kelengkapan dokumen merupakan hal yang 65 guna mencapai profesionalisme PPJK sehingga yang ada nantinya hanya PPJK yang
harus dipenuhi oleh pengusaha agar setelah professional dan teregistrasi sesuai dengan
dilakukan registrasi dapat diproses lebih cepat untuk selanjutnya apa yang diamanatkan pada PMK.65,”terang Kamil.
dilakukan pemeriksaan lapangan oleh petugas. Chotibul kembali Sebelum berlangsungnya temu wicara tersebut, para pe-
menjelaskan, terkadang memang ditemui ada sebagian pengusa- ngurus Asakindo melakukan pertemuan informal dengan Dir-
ha telah melengkapi dokumen dan telah memenuhi segala per- jen Bea dan Cukai pada 20 Agustus 2007 sehubungan de-
syaratan yang diminta namun proses registrasinya ditolak. Untuk ngan terbitnya PMK Nomor 65, sekaligus menyampaikan un-
hal tersebut Chotibul menyarankan agar pengusaha dapat meng- dangan untuk hadir dalam acara temu wicara tersebut. zap
hubungi posko registrasi PPJK yang berada di WBC/ZAP
KP-DJBC untuk dapat ditelusuri kesulitan ter-
sebut.
Sementara itu salah satu pengusaha
PPJK yang dihubungi WBC disela-sela acara
tersebut mengatakan, pihaknya tidak merasa
registrasi tersebut merupakan hal yang me-
nyulitkan, namun perlu dipikirkan pula bagai-
mana dengan nasib PPJK di daerah yang
belum tersentuh dengan Teknologi Informasi
(TI) yang mungkin saja mengalami kesulitan
dengan registrasi.
Ketua Umum Asakindo Mulyo Raharjo
mengatakan, sebagai asosiasi PPJK yang
mempunyai anggota sebanyak 90 PPJK,
mendukung sepenuhnya Peraturan Menteri
Keuangan (PMK) Nomor 65 tentang PPJK
terutama mengenai registrasi. Menurutnya
registrasi merupakan tanggung jawab
dalam hal mendukung kebijakan pemerin-
tah dalam hal ini DJBC.
Mengenai jaminan yang ditetapkan dalam
PMK 65, Mulyo mengatakan, pihaknya telah
menghubungi beberapa perusahaan asuransi
dan Bank Syariah Mandiri agar mereka dapat
memberikan batasan provisi serendah mung-
kin terkait dengan adanya jaminan tersebut. TEMU WICARA. Sebagai sarana bagi para PPJK untuk memperoleh kiat sukses registrasi dengan
Keinginan agar pemberian provisi rendah ke- menampilkan pembicara dari tim registrasi PPJK.

EDISI 395 OKTOBER 2007 WARTA BEA CUKAI 51


KEPABEANAN

Jalur Kuning dan MITA


Mulai Diterapkan
Pada 5 September 2007 jalur Mitra Utama jalur MITA non prioritas ini berbeda dengan jalur merah, kuning
(MITA) mulai diujicobakan sekaligus diterapkan. dan hijau, dimana jalur MITA lebih jelasnya bisa dikatakan seba-
gai fasilitas yang diberikan DJBC kepada perusahaan, layaknya
Sementara untuk penerapan pertama jalur perusahaan yang menerima jalur prioritas.
kuning, hampir sebagian besar importir jalur Dengan seleksi dan syarat yang telah ditentukan, antara lain
merah masuk ke jalur kuning. perusahaan tersebut harus mendapatkan opini akuntan publik
dengan wajar tanpa perkecualian, maka dari 500 perusahaan ter-

S
sebut hanya tersaring sebanyak 187 perusahaan, sementara
etelah pada 13 Agustus 2007 tim percepatan reformasi yang sisanya belum dapat mengikuti uji coba MITA non prioritas,
kebijakan bidang pelayanan bea dan cukai, mengada- karena mereka belum dapat memenuhi persyaratan yang telah
kan sosialisasi jalur MITA dan kuning kepada kurang ditentukan tersebut. Sedangkan untuk peserta MITA prioritas
lebih 500 perusahaan yang diharapkan dapat mengikuti hingga kini masih sebanyak 99 perusahaan yang mana perusa-
uji coba penerapan jalur MITA pada 1 September 2007, haan tersebut adalah penerima fasilitas jalur prioritas.
namun hingga waktu yang ditentukan uji coba belum dapat terlak- “Dengan 189 perusahaan itu kita melakukan uji coba, sekali-
sanakan dengan baik dan peserta uji coba pun berkurang jum- gus penerapannya. Dan uji coba ini kita rencanakan selama tiga
lahnya setelah dilakukan seleksi dengan persyaratan yang ketat. bulan, jadi kalau dari 189 itu ada yang melakukan pelanggaran
Dengan jumlah peserta uji coba tersebut, maka sesuai seperti koreksi nilai pabeannya melebihi dua persen, maka seca-
dengan Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai nomor Kep- ra otomatis perusahaan tersebut akan dikeluarkan dari jalur MITA.
91/BC/2007 tentang petunjuk perusahaan pe- WBC/ADI Sementara itu setelah tiga bulan kedepan, ba-
serta uji coba MITA, didapati hanya 189 peru- gi perusahaan yang berkeinginan masuk jalur
sahaan yang dapat mengikutinya, maka jalur MITA prosedurnya ada di Kantor Pelayanan
MITA non prioritas mulai diujicobakan sekali- Utama (KPU), yang pengajuannya juga ada di
gus diterapkan pada 5 September 2007, dari KPU (P-21/BC/2007, sebagaimana telah diu-
rencana awal pada 1 September 2007. bah menjadi P-25/BC/2007 tentang petunjuk
Penundaan waktu sekitar lima hari tak lain ka- pelaksanaan tatalaksa kepabeanan dibidang
rena sistem yang digunakan untuk penyesuai- impor pada Kantor Pelayanan Utama Bea dan
an Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) yang Cukai Tanjung Priok),” ungkap Lutfi.
sebanyak 15 digit pada implementasinya be- Pada hari pertama penerapan uji coba
lum dapat diterapkan. jalur MITA non prioritas, sebanyak 130
Menurut Ketua Sub Bidang Pengembang- pemberitahuan impor barang (PIB) dari 189
an Mitra Utama, Lutfi Hartono, rencana awal perusahaan sudah melakukan importasi
pada 1 September 2007 yang bertepatan dengan lancar, untuk itu kedepan diharap-
dengan hari Sabtu membuat penerapan jalur kan ada penambahan karena jika 20 per-
MITA diundur, namun pada saat pelaksanaan, sen dari 500 perusahaan yang direncana-
masih ada kendala yang dihadapi yaitu terkait kan mengikuti uji coba MITA non prioritas,
dengan sistem yang digunakan. bisa mengikutinya, hal tersebut sama
“Kendala MITA pada hari pertama adalah, dengan 35 persen jumlah importasi yang
perbedaan NPWP antara registrasi dengan ada selama ini sudah ditangani oleh jalur
aplikasi impor, saat kep Dirjen untuk MITA (P- LUTFI HARTONO. Setelah tiga bulan
MITA non prioritas.
24/BC/2007), NPWP yang digunakan berda- kedepan diharapkan jumlah perusahaan Selain itu pada 10 September 2007,
sarkan registrasi, kenyataan di aplikasi impor penerima jalur MITA dan kuning dapat para peserta uji coba jalur MITA non
NPWP yang dipakai importir untuk mengimpor bertambah dari saat ini. prioritas, telah diperkenalkan dengan Client
berbeda, yang disebabkan oleh adanya Coordinator (CC) masing-masing, sehingga
pemekaran Kantor Pelayanan Pajak (KPP) yang belum tercatat di jika ada kendala yang dihadapi oleh perusahaan tersebut, su-
registrasi,” jelas Lutfi. dah dapat menghubungi CC untuk penyelesaiannya.
Masih menurut Lutfi, solusi yang tim lakukan adalah,
membentuk posko di gedung induk lantai 1 Tanjung Priok, untuk JALUR KUNING
penyelesaiannya. Karena perbedaan itu hanya enam digit terakhir Jika hari pertama penerapan jalur MITA non prioritas masih
saja yang biasanya menunjukan 10-12 digit untuk KPP, sehingga mengalami kendala, untuk penerapan hari pertama jalur kuning
jika importir ganti KPP secara otomatis akan berganti juga, justru tidak menghadapi kendala apapun. Menurut Lutfi, jalur
kemudian yang selanjutnya angka 13-15 menunjukan kuning yang ada sekarang memang layaknya penjaluran biasa
perusahaannya pusat atau cabang. Untuk itu para peserta ujicoba seperti merah dan hijau, sehingga jalur ini juga bisa fleksibel dan
dapat mengubahnya di posko melalui pengajuan permohonan berganti jalur namun bukan berdasarkan random, melainkan
dengan menunjukan NPWP perubahan dari KPP, dan proses berdasarkan ketetapan komite penyusunan profil.
importasi dapat terselesaikan juga pada hari itu. “Jadi untuk jalur kuning ini tidak memerlukan keputusan Dirjen.
Suatu perusahaan untuk masuk menjadi jalur kuning cukup
UJI COBA HANYA DIIKUTI 189 PERUSAHAAN diubah profilnya, begitu juga jika menjadi merah, maka profil akan
Lalu mengapa hanya 189 perusahaan saja yang dapat meng- berubah menjadi merah. Sehingga jalur ini merupakan penjaluran
ikuti uji coba MITA non prioritas tersebut? Menurut Lutfi, pada biasa hanya mekanisme profiling saja,” ujar Lutfi.
awalnya Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) telah memanggil Lebih lanjut Lutfi menjelaskan, dasar mengapa dikeluarkan-
sekitar 500 perusahaan yang setelah diseleksi dan diharapkan nya jalur kuning ada dua, yaitu dalam jangka pendek dan jangka
dapat mengikuti peserta uji coba MITA non prioritas, karena untuk panjang. Untuk jangka pendek, DJBC ingin mengurangi tekanan

52 WARTA BEA CUKAI EDISI 395 OKTOBER 2007


WBC/ATS
pemeriksaan fisik baik terhadap importirnya mau-
pun terhadap DJBC, karena setelah pemeriksaan
fisik dilakukan dengan benar, akan memakan
waktu yang akhirnya akan menghambat. Atas da-
sar tersebut maka, DJBC akan mengurangi
pemeriksaan fisik dan jika pun ada pemeriksaan
fisik maka hal tersebut benar-benar yang risiko-
nya menyangkut ke fisik. Namun jika risikonya ha-
nya dokumen DJBC tidak akan memeriksa fisik
yang diperiksa hanya dokumen.
Sedangkan untuk jangka panjang, jalur kuning
ini sebenarnya dalam praktek kepabeanan
internasional sudah ada, jadi hampir seluruh ne-
gara menerapkan jalur ini, jadi semakin banyak
segment-nya, maka channel-nya semakin sempit
sehingga pelayanan akan menjadi semakin fokus.
“Jika kita merujuk jumlah PIB jalur merah pa-
da bulan Juli 2007, itu sebanyak 500 PIB perhari,
nah pada hari pertama jalur kuning, yang masuk
itu sekitar 47 PIB, jadi hampir 10 persen importir
jalur merah masuk menjadi jalur kuning, dan ini
kita harap dapat bertambah terus karena kita tidak
ingin menurunkan kualitas pemeriksaan fisik,
namun yang akan kita lakukan adalah menyeleksi
shipment-shipment yang memang harus diperiksa
fisik,” kata Lutfi.
Lalu apa keuntungan importir jika mereka ma- SOSIALISASI. Dari sosialisasi yang dilakukan DJBC untuk jalur MITA kepada 500
suk menjadi jalur kuning? Menurut Lutfi, saat ini perusahaan, yang dapat memenuhi persyaratan hanya 189 perusahaan saja.
yang masuk jalur kuning adalah sebagian importir
jalur merah dimana mereka harus diperiksa baik fisik maupun do- sebagai KPU secara otomatis akan menerapkan jalur MITA.
kumen. Dengan mereka masuk jalur kuning, maka yang diperiksa Sementara untuk kantor non KPU belum dapat menerapkan
hanya dokumennya saja sedangkan fisik tidak diperiksa, namun jalur MITA, hal ini lebih dikarenakan, sistem yang ada di KPU
barang tetap belum dapat keluar dari pelabuhan. merupakan satu paket pelayanan dan pengawasan. Sementara
“Keuntungan importir dengan jalur kuning lumayan banyak. untuk pengawasan DJBC akan lebih mengoptimalkan teknologi
Terkait dengan pemeriksaan fisik, saat ini untuk pemeriksaan fisik informasi, sehingga DJBC pun merasa yakin dengan memberi-
masih memerlukan waktu satu hingga tiga hari di Tanjung Priok, kan fasilitas tersebut maka pengawasannya tidak memerlukan
akibat pemeriksaan fisik ini terkadang perusahaan banyak yang pemeriksaan lagi, namun yang diperlukan adalah monitoring.
mengeluh antara lain, barangnya rusak, ketika diperiksa semua Selain itu, penerapan jalur MITA di KPU lebih dikarenakan pa-
dan saat akan dimasukkan kembali ke kontainer barang tidak da kantor ini penerapan EDI sudah berjalan dengan baik, sehing-
cukup, barang dicuri, harus membayar buruh yang sangat mahal. ga sistem teknologi informasinya lebih baik dari kantor lain, kare-
Nah keluhan-keluhan itu dengan jalur kuning bisa hilang karena na di kantor non KPU masih banyak yang manual. Jika nanti pe-
tidak lagi dilakukan pemeriksaan fisik,” ungkap Lutfi. labuhan utama di Indonesia telah menjadi KPU, maka bisa dipas-
tikan 90 persen lebih importasi yang ada melalui KPU, sedangkan
JALUR MITA HANYA ADA DI KPU sisanya melalui kantor non KPU.
Jika jalur kuning dapat diterapkan di pelabuhan manapun, Sedangkan untuk pengawasan yang dilakukan terkait dengan
beda halnya dengan jalur MITA, untuk jalur MITA saat ini hanya jalur kuning dan MITA ini, DJBC pada prinsipnya ingin memberi-
akan ada di KPPBC yang sudah menjadi KPU, namun dengan kan layanan prima dan pengawasan yang efektif. Layanan prima
berkembangnya KPU maka kantor-kantor yang akan diterapkan dapat diartikan untuk orang-orang yang layak dilayani dengan
WBC/ATS
baik, maka akan dilayani dengan sangat baik dan mereka
dianggap patut untuk dilayani dengan sangat baik karena mereka
sudah menunjukan mereka patuh.
Jika seluruh importir yang patuh dikelola dengan jalur MITA,
dengan demikian DJBC akan dapat mengefisiensikan SDM yang
ada saat ini, karena pada jalur MITA hanya diperlukan CC, analis
dan audit. Artinya hanya memerlukan SDM yang tidak banyak,
namun volume importasinya besar. Sebagai contoh, total jumlah
PIB yang masuk pada 6 hingga 13 September 2007 di KPU
Tanjung Priok sebanyak 8975 PIB, dari jumlah tersebut sebanyak
1235 PIB (13,75 persen) untuk jalur prioritas, MITA non prioritas
sebanyak 810 PIB (9,10 persen), jalur hijau sebanyak 4529 PIB
(50,46 persen), jalur merah sebanyak 2272 PIB (25,31 persen),
dan jalur kuning sebanyak 129 PIB (1,44 persen).
Dengan demikian pada jalur MITA nanti tidak memerlukan
banyak orang untuk mengawasinya, sehingga SDM yang ada
dapat difokuskan kepada daerah lain yang memang memerlukan
jumlah pengawasan yang lebih banyak dan berisiko. Selain itu,
dengan jalur MITA maka perusahaan-perusahaan yang baik
dengan jumlah importasi yang besar tidak mendapat hambatan
dari perusahaan lain yang importasinya kecil namun kerap
bermasalah. (Penjelasan lebih lanjut tentang jalur MITA dan jalur
PEMERIKSAAN FISIK. Dengan jalur kuning, importir tidak akan diperiksa kuning, akan diulas lebih mendalam pada Rubrik Laporan Utama
fisik hanya dokumen yang diperiksa, namun barang belum dapat keluar. Edisi Desember 2007 mendatang) adi

EDISI 395 OKTOBER 2007 WARTA BEA CUKAI 53


KEPABEANAN

Sosialisasi Blue Print


Penerapan dan Rencana Ujicoba
Sistem NSW di Tanjung Priok
Untuk keperluan pelaksanaan ujicoba pengoperasian sistem NSW pasca ujicoba. Pertama, melanjutkan
sistem NSW, pembangunan dan pengoperasian pada saat tahapan ujicoba yang sepenuhnya
dilakukan pemerintah, dalam hal ini oleh Tim Nasional atau badan
pengembangan sistem NSW dilakukan atau lembaga khusus yang ditunjuk.
sepenuhnya oleh pemerintah. Kedua, menimbang kemungkinan penerapan model public

P
private partnership (PPP), dimana pemerintah tetap menjadi
ada 28 Agustus 2007, bertempat di Hotel Borobudur, Ja- pemegang saham terbesar. “Kalau pemerintah yang menghand-
karta, digelar sosialisasi blue print penerapan sistem Na- le, itu bagus karena security, rate, bisa kita kendalikan. Tapi kalau
tional Single Window (NSW) dan rencana ujicoba NSW menggunakan sistem PPP, pemerintah tetap dapat mengontrol
di Tanjung Priok oleh Tim Persiapan NSW. Hadir pada dan semua bisa mendapat keuntungan. Kunci dari PPP yang pa-
hari itu, para pembicara dari Satuan Tugas (Satgas) ling penting adalah service level agreement,” tandasnya.
Informasi Teknologi, Satgas K2PEI (Keterpaduan Ketentuan dan Edy melanjutkan, untuk ujicoba nanti, pengenaan tarif dilaku-
Prosedur Ekspor dan Impor), Ditjen Aplikasi Telematika, Departe- kan melalui pemungutan PNBP (penerimaan negara bukan pa-
men Komunikasi dan Informatika, serta Satgas Perencanaan dan jak) oleh masing-masing instansi. Sedangkan untuk biaya trafik
Kerjasama Internasional. atau jasa layanan publik dan jasa transaksi pertukaran data, tidak
Dalam kesempatan itu, Edy Putra Irawady, Deputi Bidang Ko- dipungut alias gratis.
ordinasi Industri dan Perdagangan, Kementrian Koordinator Saat ditanya apakah ia optimis Indonesia dapat terinteg-
Bidang Perekonomian, yang sekaligus merupakan Sekretaris Tim rasi dengan ASW (Asean Single Window) pada September
Persiapan NSW, juga hadir untuk memberikan pandangannya. 2008, Edy mengatakan bahwa selama ini ia hanya mengikuti
Sedangkan audience sosialisasi tersebut datang dari instansi- schedule yang diberikan. Namun ia mengaku optimis karena
instansi pemerintah yang terkait dengan sistem NSW. Indonesia sudah memenuhi prasyarat untuk membangun
Saat diwawancara WBC, Edy Putra mengatakan bahwa sistem NSW. Ia berharap selain 5 GA (Bea dan Cukai, BPOM,
blueprint penerapan sistem NSW di Indonesia berguna untuk Ditjen Daglu, Pusat Karantina Ikan dan Badan Karantina
melakukan suatu penyesuaian antara acuan dari ASW (Asean Tumbuhan-red) yang telah memiliki in-house sistem, instansi
Single Window), WCO dan kepentingan nasional. Untuk itu, lain seperti Perindustrian, Perikanan, Pertambangan, Kese-
pembangunan sistem elektronik Indonesia kedepan harus ter- hatan dan instansi lain, secara bertahap juga membangun in-
integrasi agar tidak perlu lagi membangun sistem yang baru. house sistem. Kalaupun hal itu belum bisa dibangun, kone-
Ia melanjutkan, saat ini NSW memasuki tahap persiapan un- ksi dengan NSW tetap bisa dilakukan dengan menggunakan
tuk ujicoba tahap awal pengembangan NSW WBC/ATS interface.
di Tanjung Priok pada Desember 2007 dan se- “Sewaktu kita menghadiri pertemuan di
cara paralel menyiapkan pengembangan Kuala Lumpur beberapa waktu lalu, Asean
untuk tahap selanjutnya atau jangka panjang, meminta Indonesia untuk menjadi lead pilot
khususnya mengenai struktur NSW. Pada Asean, misalnya dengan melakukan
Januari 2008 ujicoba tersebut akan dievaluasi pertukaran dokumen SKA (surat keterangan
dan diharapkan pada Maret-April 2008 asal-red) dulu, atau karantina dulu. Tapi kita
pengembangan NSW jangka panjang sudah belum menjawab permintaan itu, karena kita
bisa dilakukan. “Makanya sekarang kita harus sendiri masih harus berbenah karena dari segi
sosialisasikan dahulu. Dan kita akan mulai peraturan kita perlu backup. Hampir semua
dengan ujicoba menggunakan sistem NSW negara Asean tidak siap dalam hal cyber law
untuk makanan dan obat-obatan terlebih kecuali Singapura,” tandasnya.
dahulu yang mulai dilakukan akhir September
2007 ini,” kata Edy. INDONESIA BELUM SIAP?
Mengenai kendala yang dihadapi untuk Sementara itu, pada 30 Agustus 2007, ber-
ujicoba di Tanjung Priok, Edy mengaku tempat di Gedung Dhanapala, Departemen Ke-
saat ini masih menunggu ketentuan-keten- uangan, sosialisasi blue print penerapan dan
tuan hukum yang akan memback-up sistem rencana ujicoba sistem NSW di Tanjung Priok,
NSW, terutama mengenai jaminan security juga dilakukan. Kali ini audience berasal dari
data, integrity data, authentication data, kalangan pengusaha atau pengguna jasa yang
EDY PUTRA IRAWADY. Karena hingga
availability data, non-repudiation, confiden- saat ini cyber law belum juga disahkan terlibat dengan kegiatan ekspor dan impor.
tiallity serta pengendalian akses, serta oleh DPR, maka kita akan meminta Hadir sebagai pembicara dari Satgas
menjamin keamanan transfer informasi dari terobosan lain dengan mengeluarkan Informasi Teknologi, Susiwijono; Satgas
5 GA (governement agecies) yang akan Peraturan pemerintah (PP) khusus untuk Perencanaan dan Kerjasama Internasional,
terkoordinasi dengan sistem NSW. membackup NSW. Abdul Salam; Satgas K2PEI (Keterpaduan
Sebelumnya, Edy berharap, cyber law Prosedur Ekspor dan Impor), Ahmad Syafri;
tersebut dapat disahkan pada Juli 2007, tetapi hingga saat ini ke- Satgas Kepelabuhanan, Susetyo, serta Satgas Kebandaruda-
tentuan hukum tersebut belum juga disahkan oleh DPR. “Untuk raan, Joko Muratmojo.
itu, kita minta terobosan lain dengan mengeluarkan Peraturan pe- Acara sosialisasi tersebut dibuka oleh Direktur Jenderal
merintah (PP) khusus untuk membackup NSW,” tambahnya. Perhubungan Laut, H. Harijogi. Dalam sambutannya, ia
Hasil ujicoba sistem NSW di Tanjung Priok nantinya akan di- mengatakan bahwa tujuan adanya sosialisasi ini adalah
kaji dan dievaluasi sebagai bahan pertimbangan dalam penetap- untuk menyebarluaskan informasi mengenai perkembangan
an standar operasional NSW yang akan diberlakukan secara na- NSW kepada pengusaha, terutama tentang rencana ujicoba
sional. Terdapat dua kemungkinan opsi atau pilihan manajemen sistem NSW di Tanjung Priok.

54 WARTA BEA CUKAI EDISI 395 OKTOBER 2007


WBC/ATS

PESERTA SOSIALISASI. Para peserta sosialisasi yang berasal dari berbagai SOSIALISASI UJICOBA NSW. Saat sosialisasi blueprint
kalangan, mulai dari pengguna jasa, perwakilan asosiasi pengguna jasa, penerapan sistem NSW dan rencana ujicoba sistem NSW di Tanjung
pengusaha, instansi yang terkait dengan NSW dan rekan-rekan dari media Priok, di Hotel Borobudur, Jakarta yang dilakukan pada
massa, tampak antusias mengikuti jalannya acara. 28 Agustus dan 3 September 2007.

Menurutnya, manfaat blueprint system NSW adalah untuk lain, yakni prakteknya, menyebabkan ekonomi biaya tinggi. Kita
mendapatkan kejelasan arah kebijakan sistem NSW, pedoman jujur saja, ngurusin minyak tanah saja berantakan apalagi
dalam melaksanakan sistem NSW, acuan bagi seluruh entitas ngurusin hal seperti ini,” tandasnya.
yang terkait dengn NSW dan menjadi landasan hukum bagi Salah satu komponen yang paling ditakuti kalau barang tidak
seluruh entitas yang terkait dengan NSW. Untuk itu ia berharap, segera keluar adalah sewa gudang. Pasalnya, sewa gudang
agar seluruh pihak dapat memberikan dukungan dan komitmen terus berjalan hingga barang keluar. Dengan demikian,
yang kuat bagi sistem NSW. Karena keberhasilan NSW bukan lanjut Didiet, biaya sewa gudang akan dibebankan pada barang
dari pengoperasiannya tapi hasil NSW dapat berguna bagi yang akan dijual, itupun kalau barangnya laku dipasaran.
pembangunan nasional dan bermanfaat bagi semua orang. “Makanya, kalau pemerintah mau tanggung jawab misalnya sewa
Kepada pers Susiwijono, Kasubdit Otomasi Sistem dan gudang berhenti dihari ketiga, walaupun barang musti nunggu 40
Prosedur, Dit. IKC, yang juga merupakan Wakil Ketua Satgas IT hari. Itu baru fair, tidak ada masalah walaupun besok kita
mengatakan, tujuan utama sistem NSW dalam tahap awal adalah langsung NSW. Contohnya lihat KPU (Kantor Pelayanan Utama
masalah peningkatan kinerja layanan ekspor dan impor serta Bea dan Cukai Tanjung Priok-red), tidak ada yang mau tanggung
penurunan waktu dan biaya. Namun demikian, yang terpenting jawab kan soal sewa gudangnya?” papar Didiet.
adalah masalah kualitas dan akurasi data. Pada tahap awal, baru Ia melanjutkan, beberapa importir asing ada yang mengeluh-
5 GA atau instansi yang terkoneksi dari 36 instansi yang terkait kan tingginya sewa gudang yang harus dibayar karena lamanya
dengan NSW. Ujicoba NSW pada Desember WBC/ATS proses customs clearance. Menurutnya hal itu
2007 hanya diterapkan pada 99 importir jalur disebabkan kurangnya SDM yang dimiliki KPU
prioritas, itupun hanya untuk dokumen pem- dan kurangnya sosialisasi kepada pengguna
beritahuan impor barang (PIB). jasa.
“Mudah-mudahan tahun 2008 kita semua Sementara itu, Rustiningsih Singgih, Head
sudah siap karena memang kita tidak ada pi- of International Business Solution, PT Bank
lihan. Kalau kita lihat momentum NSW ini luar Central Asia Tbk, mengatakan pada WBC, se-
biasa, bukan hanya customs saja yang me- tiap langkah yang dilakukan pemerintah harus
respon, tetapi lihat saja di Perdagangan yang ada antisipasi atau backup. Pasalnya, segala
membangun inatrade. Itu kan merubah kultur sesuatu yang berguna bagi roda perekonomi-
atau change management. Dari yang dulunya an Indonesia harus dirancang dengan tepat
manual nanti bisa lewat internet. Diluar itu, agar hal-hal yang dapat menghambat kerja bi-
masing-masing instansi seperti “dipaksakan” sa diminimalisir.
untuk bisa comply dan competible dengan sis- “Misalnya kalau ada pemadaman listrik dan
tem NSW,” katanya. tidak ada genset, pasti transaksi akan berhenti.
Sementara itu, saat ditemui WBC disela- Jadi, tolong disaster recovery plannya harus
sela acara sosialisasi, Didiet Hidayat dari PT. dipikirkan. Atau kalau ada gempa bumi bagai-
Mitsui Soko Indonesia mengatakan, Indonesia mana? Karena NSW itu kan nasional, kalau
belum siap dari berbagai aspek dalam servernya down apakah nanti seluruh
melaksanakan sistem NSW, mulai dari Indonesia akan mati? Atau kalau misalnya da-
HARMEN SEMBIRING. Saat ini pihaknya
sumber daya manusianya, sistem, teknologi, mulai mengirim signal kepada Malaysia lam satu jam sistem tidak bisa diperbaiki lantas
bahkan UU cyber law-nya saja Indonesia dan China yang berisi tentang kesiapan bisa diganti dengan manual yang seperti A,
belum siap. Indonesia untuk memulai ujicoba misalnya,” ujarnya. Untuk itu ia meminta agar
“Kalau Indonesia belum siap, sebaiknya pengiriman SKA melalui single window ke pemerintah memikirkan masalah disaster re-
sistem yang manual masih bisa digunakan. kedua negara tersebut. cover plan tersebut secara sungguh-sungguh.
Karena yang sering terjadi, kalau sudah
masuk ke sistem kita tidak bisa bawa dokumen. Dan sekarang UJICOBA SKA MELALUI SINGLE WINDOW KE MALAYSIA DAN CHINA
kita belum siap, belum semua orang Indonesia jago komputer dan Kembali sosialisasi blue print penerapan dan rencana ujicoba
ngerti masalah IT,” tambahnya lagi. Ia sendiri mengaku bahwa sistem NSW di Tanjung Priok, dilakukan di Hotel Borobudur pada
perusahaan tempatnya bekerja telah siap dengan sistem IT. 3 September 2007. Audience yang hadir pada acara tersebut
Menurutnya, NSW merupakan program yang dipaksakan adalah asosiasi-asosiasi yang mewakili para pengguna jasa dan
karena pada dasarnya Indonesia belum siap. “Yang saya lihat ini rekan-rekan dari media massa. Pembicara pada hari itu terdiri
karena gengsi kita karena sudah agreement dengan Asean dari Satgas IT, Satgas Perencanaan dan Kerjasama Internasio-
makanya kita ikut. Jadi, dari segi teori ini sangat bagus tapi disisi nal, Satgas K2PEI dan moderator dari KADIN.

EDISI 395 OKTOBER 2007 WARTA BEA CUKAI 55


KEPABEANAN

GAMBARAN UMUM BISNIS PROSES DALAM SYSTEM NSW

Dalam sesi tanya jawab, B.P Rambe dari GPEI cabang Su- Dalam wawancaranya dengan WBC usai acara sosialisasi,
matera Utara, Medan, menanyakan kapan NSW akan Harmen Sembiring, Ketua Satgas K2PEI mengatakan, saat ini
dilaksanakan di wilayah Medan. Ia juga mengeluhkan listrik yang bisnis proses yang dilakukan Satgas K2PEI sudah pada tahap
sering padam di Medan, bahkan belakangan ini listrik padam identifikasi. Jumlah GA (government agencies) yang terlibat dalam
pada pagi hari selama 5 jam dan sore hari selama 5 jam. perijinan ekspor, impor dan kepabeanan sebanyak 36 GA (level
Pemadaman itu sendiri belum diketahui kapan berakhir. eselon I dan II). Dari 36 GA tersebut, jumlah total dokumen yang
Susiwijono, Wakil Ketua Satgas IT menjelaskan, untuk empat berkaitan dengan ekspor, impor dan pabean sebanyak 178 doku-
pelabuhan lain yakni Soekarno Hatta, Belawan, Tanjung Emas men, terdiri dari 48 dokumen ekspor, 106 dokumen impor, release
dan Tanjung Perak, akan diterapkan sistem NSW antara Maret - clearance 1 dokumen dan sisanya dokumen rekomendasi.
September 2008. Ia mengakui bahwa ketidakstabilan tenaga “Selanjutnya, bisnis proses tersebut kita serahkan ke Satgas
listrik di Belawan sangat menganggu, sehingga banyak sekali IT, untuk diolah lagi sehingga cocok dengan sistem elektroniknya.
peralatan elektronik milik Bea dan Cukai yang rusak walaupun Langkah kami berikutnya adalah mengumpulkan semua form
sudah ada genset. atau formulir perijinan yang ada, kemudian kita olah dengan
Oleh sebab itu ia kembali menegaskan perlunya kesiapan in- melakukan simplifikasi prosedur,” jelas Harmen.
frastruktur IT di masing-masing daerah. Namun demikian Susiwi- Saat ditanya kesiapan Satgas K2PEI menghadapi ujicoba
jono menegaskan, NSW merupakan sistem virtual, sehingga ka- NSW di Tanjung Priok Desember 2007 nanti, Harmen mengata-
lau ujicoba di Tanjung Priok berjalan dengan lancar, maka secara kan bahwa dari ke-5 GA (Bea dan Cukai, Pusat Karantina Ikan,
otomatis, kalau sistem ini diterapkan ditempat lain tidak akan ada Badan Karantina Tumbuhan, BPOM dan Ditjen Daglu-red) yang
masalah, tinggal bagaimana menyosialisasi dan mengedukasi- terkait dengan ujicoba NSW di Tanjung Priok, bisnis prosesnya
kan sistem NSW pada pengguna sistem di sana. Masalah listrik telah diserahkan pada Satgas TI.
inipun sudah disampaikan pada rapat steering comitee. “Satgas Tim Nas mengarahkan ujicoba NSW hanya pada
Sementara itu, Ronald dari Asosiasi Perusahaan Jalur produk-produk tertentu, yang masuk dalam jalur prioritas. Berarti,
Prioritas (APJP), menanyakan kepada siapa ia harus melakukan kami akan memantau perijinan-perijinan yang masuk dalam jalur
komunikasi lebih mendalam karena sampai dengan saat ini prioritas itu apa saja. Waktu itu kita sepakat untuk fokus kepada
pihaknya belum mendapatkan info kepada siapa harus bertanya makanan, minuman dan obat-obatan. Sekarang apa contohnya,
mengenai sistem NSW tersebut. ini yang kita serahkan ke satgas IT,” lanjut Harmen.
APJP sendiri akan melakukan konsolidasi internal atas Mengenai SKA (surat keterangan asal) yang menjadi con-
sistem yang sudah digunakan atau diterapkan oleh perusaha- cern Ditjen Daglu, Harmen mengatakan bahwa saat ini pihak-
an yang termasuk dalam jalur prioritas. APJP juga mengusul- nya mulai mengirim sinyal kepada Malaysia dan China yang
kan, sebagai langkah awal pihaknya dapat melakukan ko- berisi tentang kesiapan Indonesia untuk memulai ujicoba pe-
munikasi melalui KPU mengenai NSW, seperti halnya APJP ngiriman SKA melalui single window ke kedua negara terse-
pernah mengusulkan agar tiap-tiap instansi yang terkait but. “Saat ini kita sedang menunggu respon dari mereka, tapi
dengan kegiatan ekspor impor memiliki perwakilan di KPU. secara sistem kita sudah siap,” tandas Harmen. ifa

56 WARTA BEA CUKAI EDISI 395 OKTOBER 2007


WBC/ATS WBC/ATS

SRI MULYANI INDRAWATI. Pengusaha diharapkan mendukung program


reformasi birokrasi dan tidak merusaknya dengan memberikan sogokan.

Workshop
Reformasi Pelayanan WORKSHOP. Untuk reformasi pelayanan impor di Indonesia, perlu
Importasi Di Indonesia adanya kebijakan yang menguntungkan masing-masing pihak, dan
dukungan dari instansi terkait lainnya.

Masih adanya berbagai kendala yang terkait Sementara itu, Menkeu dalam kata sambutannya
dengan proses importasi di Indonesia, menyatakan, ketidakpercayaan birokrat kepada
pengusaha dan pengusaha kepada birokrat,
menyebabkan pengguna jasa pelabuhan menyebabkan terjadinya tindakan kolusi yang berujung
diperhadapkan oleh rendahnya indeks pada pemberian upeti kepada pejabat untuk memudahkan
pelayanan publik dari berbagai instansi, yang pelayanan.”Jika importir memiliki rekam jejak baik, tugas
pemerintah adalah memberikan pelayanan dan fasilitas
pada akhirnya menyebabkan terjadinya biaya yang bagus, namun pelayanan yang bagus tersebut kita
ekonomi tinggi dalam kegiatan importasi. berikan setelah kami melakukan pengawasan, jika

D
importir tidak memiliki kredibilitas, pemerintah harus
engan terlaksananya program reformasi di jajar- melakukan pengawasan terlebih dahulu baru memberikan
an Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC), pelayanan dan fasilitas,” jelas Menkeu.
yang kini telah terealisirkan dengan adanya Masih menurut Menkeu, jika perusahaan sudah
Kantor Pelayanan Utama (KPU) di Tanjung Priok memenuhi kriteria yang baik, kewajiban pemerintah
dan Batam, juga dengan penambahan jalur baru adalah memberikan layanan yang lebih baik lagi, untuk
untuk proses importasi, yaitu jalur kuning dan Mitra itu kepada importir diharapkan mau mendukung program
Utama (MITA), membuat para pengusaha yang tergabung reformasi birokrasi. Yakni, dengan membayar seluruh
dalam Asosiasi Pengusaha Jalur Prioritas (APJP), merasa kewajiban kepabeanan dengan benar, tidak melakukan
perlu membahasnya lebih mendalam karena hingga saat penyelundupan serta tidak merusak birokrasi dengan
ini masih ada beberapa kendala yang dihadapi para sogokan. Jadi dua-duanya perlu reformasi.
anggotanya. Dalam kata sambutan Direktur Jenderal Bea dan
Pembahasan yang berlangsung dalam workshop Cukai, Anwar Suprijadi, yang dibacakan oleh Direktur
sehari dengan tema “Reformasi Pelayanan Importasi Di Audit, Thomas Sugijata, sesuai dengan Instruksi Presiden
Indonesia”, berlangsung di gedung Dhanapala (Inpres) nomor 6 tahun 2007 tentang kebijakan
Departemen Keuangan, pada 27 Agustus 2007 yang percepatan pengembangan sektor rill dan pemberdayaan
dibuka langsung oleh Menteri Keuangan (Menkeu), Sri usaha, mikro, kecil dan menengah, salah satu program
Mulyani Indrawati. yang dicanangkan adalah kelancaran arus barang dan
Acara dimulai dengan kata sambutan dari ketua APJP, kepabeanan, yang oleh DJBC telah diterjemahkan ke
Gunadi Sindhuwinata, yang menjelaskan bahwa jalur dalam tiga paket kebijakan, yaitu percepatan pelayanan
prioritas bertujuan mempercepat arus barang sehingga kepabeanan (Customs Services), pengembangan fasilitas
biaya ekonomi tinggi dapat ditekan, Selain itu dalam meng- kepabeanan (Customs facilities), dan pengawasan
hadapi persaingan ketat ditingkat global, dengan adanya kepabeanan (Customs Control).
jalur prioritas tentunya pengusaha akan memperoleh peng- Sebagai pelaksanaan dari kebijakan percepatan
hematan biaya, sehingga daya saing dapat meningkat. pelayanan kepabeanan (Customs Service), DJBC telah

EDISI 395 OKTOBER 2007 WARTA BEA CUKAI 57


KOLOM


melaksanakan beberapa tindakan seperti penyempurnaan
prosedur pengeluaran barang (Customs Clearance),
pengembangan fasilitas jalur prioritas, penyempurnaan
manajemen risiko kepabeanan, penyempurnaan ORANG YANG
penetapan nilai pabean untuk perhitungan bea masuk, PROAKTIF ADALAH
pelaksanaan otomasi sistem aplikasi pelayanan BC 2.3
(pemberitahuan pabean untuk pemasukan ke tempat ORANG YANG
penimbunan berikat), dan penerapan sistem Indonesia SELALU BERPIKIR
National Single Window (NSW) untuk pelayanan customs
dan cargo clearance. Oleh: TERLEBIH DAHULU
Workshop yang diikuti oleh 99 perusahaan penerima Bakhroni SEBELUM
jalur prioritas dan 112 perusahaan peserta uji coba jalur ST., Msi BERTINDAK
MITA, berlangsung dalam empat sesi yang masing-
masing sesi mengetengahkan topik-topik seputar
pelayanan importasi, diantaranya kemudahan fasilitas
impor dan pelayanan perijinan bagi importir jalur prioritas
yang disampaikan oleh Direktur Utama Pelindo II,
Abdullah Syaifuddin, dan Kepala Administrator Pelabuhan
Utama, Capten Bobby R. Mamahit. Dan untuk sesi
kemudahan fasilitas impor dan pelayanan perijinan bagi

Kebiasaan
Manusia yang
importir jalur prioritas terkait dengan makanan dan obat-
obatan, disampaikan oleh Badan POM.
Sementara itu untuk sesi DJBC, topik pertama yang

Efektif
dibahas adalah KPU sebagai perwujudan reformasi
birokrasi DJBC dan jalur MITA, yang disampaikan oleh
ketua tim percepatan reformasi DJBC, Thomas Sugijata.
Sedangkan untuk sesi kedua DJBC, dibahas tentang jalur
prioritas yang disampaikan oleh Direktur Teknis
Kepabeanan, Teguh Indrayana.
Pada sesi fasilitas impor dan perijinan bagi importir
jalur prioritas, dijelaskan mengenai upaya yang telah
dilakukan oleh Pelindo II dalam menindaklanjuti Inpres
nomor 54 tahun 2002, Inpres nomor 24 tahun 2004, “Kita adalah apa yang kita lakukan secara
Inpres nomor 5 tahun 2006 dan Inpres nomor 3 tahun konsisten” (Aristoteles)
2006, dengan menurunkan tarif Cargo Handling Container

D
(CHC), menata manjemen pelabuhan, pengawasan dan
pengendalian terhadap pungutan biaya-biaya tidak resmi alam kehidupan sehari-hari sering kita mende-
di pelabuhan, peningkatan sarana dan prasarana di ngar ungkapan; Si X mempunyai kebiasaan
lapangan, memberdayakan industri pelayaran nasional, buruk, Si Y mempunyai kebiasaan yang baik.
dan mempercepat pemprosesan kargo. Atau sering pula kita jumpai orang mempunyai
Sementara pada sesi DJBC pada topik bahasan KPU dan pendirian yang plin-plan alias mencla-mencle.
jalur MITA, dijelaskan mengenai penerapan manajemen SDM Tingkah laku kita adalah kebiasaan kita, dalam bahasa
yang terbaik di KPU sehingga pelayanan yang diberikan Inggris disebut dengan habit yang artinya sesuatu yang
dapat lebih prima dari saat ini, hingga pada sasaran KPU Bea dilakukan berkali-kali.
dan Cukai, termasuk karateristik umum KPU Bea dan Cukai. Aristoteles mendefinisikan manusia berdasarkan kebi-
Sedangkan untuk topik bahasan jalur MITA, dijelaskan asaan, artinya kalau ia tidak memiliki perilaku yang jelas
mengenai penjaluran baru yang akan diterapkan oleh maka ia tidak termasuk manusia. Dalam hal ini berarti
DJBC, yang mana untuk jalur mitra utama akan mulai manusia yang mencla-mencle tidak terdefinisikan oleh
diterapkan pada 1 September 2007 dan hanya Aristoteles. Sedangkan kata efektif sendiri berarti tepat
dikhususkan pada importir yang telah terpilih sebagai sasaran atau sesuai dengan maksud dan tujuan. Di za-
penerima jalur prioritas dan 188 importir jalur hijau yang man modern seperti ini kita perlu mempunyai kebiasaan
akan masih diujicobakan hingga tiga bulan kedepan. atau tingkah laku yang menjadikan hidup ini efektif.
Untuk topik bahasan jalur prioritas, kembali dijelaskan Menurut Dr. Steven Covey ada tujuh kebiasaan
mengenai manfaat yang diterima oleh importir penerima yang dilakukan oleh orang-orang yang efektif (Seven
fasilitas jalur prioritas yang kini akan lebih ditingkatkan Basic Habits of Highly Effective People). Ketujuh
kembali pada jalur MITA prioritas, sehingga penerima fasilitas kebiasaan tersebut adalah :
ini benar-benar mendapatkan pelayanan prima dan utama,
yang pengawasannya lebih dititikberatkan pada bidang audit. 1. Proactive (Proaktif)
Selain itu juga dijelaskan mengenai konsep On Truck On Kadang orang salah mengartikan proaktif dengan ak-
Board dalam menunjang kelancaran arus barang ekspor dari tif. Aktif berbeda dengan proaktif. Proaktif adalah
dry port ke pelabuhan Tanjung Priok. suatu sikap dimana setiap peristiwa (stimulus) yang
Dari seluruh topik yang dibahas, para peserta umumnya datang kepada seseorang diolah terlebih dahulu sebe-
menanyakan tentang keluhan terhadap tersendatnya arus lum direspon. Orang yang proaktif adalah orang yang
barang yang kerap kali masih sering terjadi, dan para peserta selalu berpikir terlebih dahulu sebelum bertindak.
meminta jaminan apakah dengan jalur baru dan fasilitas Sebagai contoh orang yang akan memotong kain pasti
pelabuhan yang saat ini akan lebih dikembangkan lagi dapat mengukurnya terlebih dahulu bahkan sampai diulang
menjawab kendala yang dihadapi para peserta. dua kali, sebelum memotongnya.
Hingga akhir acara workshop berakhir, para peserta tam- Yang membedakan di antara kita adalah dalam hal
pak merasa bisa mendapatkan informasi yang lebih akurat pengolahan stimulus, ada yang cepat ada yang
dan baik tentang apa yang dapat mereka lakukan dengan lambat dan ada yang tepat ada yang salah. Orang
kendala-kendala yang dihadapi, dan berusaha menjadikan yang memberikan respon yang cepat dan benar
perusahaannya sebagai stakeholder yang baik. adi setelah mengolah stimulus adalah mereka yang

58 WARTA BEA CUKAI EDISI 395 OKTOBER 2007



hebat. Hal ini tidak terjadi begitu saja tapi karena c. Kuadran ketiga adalah orang
latihan yang berulang-ulang. Jadi untuk menjadi orang yang melakukan hal-hal yang
yang proaktif, harus membiasakan diri proaktif. tidak penting dan tidak
Seorang yang tidak pernah berpikir sebelum berbicara genting (not important, not ur- ... KITA PERLU
atau bertindak akan kesulitan tatkala ia mencoba gent). Orang seperti ini tidak MEMPUNYAI
melakukan hal itu. Proaktif memang merupakan suatu bertanggung jawab, bergan-
habit, yaitu sesuatu yang dilakukan berulang-ulang. tung pada orang lain, dan kon- KEBIASAAN ATAU
Spontanitas tanpa kebiasaan mustahil terjadi. tra produktif. TINGKAH LAKU
d. Kuadran keempat adalah orang
2. Think End in Mind (Memikirkan Tujuan Akhir) yang melakukan pekerjaan YANG MENJADI-
Bagi orang yang efektif, memikirkan tujuan akhir ada- yang penting tapi tidak genting KAN HIDUP INI
lah sebuah kebiasaan. Apabila ada persoalan ia akan (important but not urgent).
melihat bagaimana akhir dari permasalahan tersebut. Orang seperti ini mempunyai EFEKTIF
Dalam mencapai tujuan akhir tersebut manusia harus visi, keseimbangan hidup, disip-
mempunyai rencana yang baik dengan membuat
jadwal dalam penyelesaiannya untuk tiap-tiap tahap
yang harus dilalui (time schedule).

3. Put First Thing First (Pertama Diambil Pertama


Dipikir)
Untuk kebiasaan yang ketiga ini menekankan pada
prinsip prioritas. Seseorang apabila ingin efektif harus
lin dan dapat mengontrol diri.

4. Win-win (Selalu Berpikir Sama-sama Menang)



Artinya selalu mengutamakan orang lain tanpa menyeng-
sarakan diri sendiri. Apabila ada permasalahan selalu
diambil penyelesaian yang adil sehingga tidak ada yang
kalah, tapi semua merasa menang karena prinsip adil.
Adil dalam hal ini tidak berarti sama, tapi proporsional.
mempunyai prioritas dalam mengerjakan sesuatu, ma-
na yang harus dikerjakan terlebih dahulu mana yang 5. Understand to be Understood (Memahami Sebelum
bisa dilakukan belakangan. Seorang yang efektif da- Minta Dipahami).
lam bertindak akan membiasakan dirinya dengan hal- Kebiasaan ini adalah berusaha memahami orang lain
hal yang penting dan bukan hal-hal yang genting. Ada terlebih dahulu sebelum minta dipahami. Kebiasaan
empat kuadran dalam kategori kebiasaan seseorang seperti ini yang sekarang jarang kita temukan. Banyak
berkaitan dengan manajemen waktu orang ingin dipahami oleh orang lain, tapi ia tidak
berusaha memahami orang lain.
Orang banyak berbicara demokrasi
IMPORTANT dan kebebasan tidak akan berarti
apa-apa apabila kebebasannya me-

s
rusak atau mengganggu kepenting-
an orang lain. Ia ingin diistimewa-
kan sementara orang lain tidak bo-

I IV
leh (tidak mempedulikan orang lain).

6. Coorperation (Mewujudkan
Sinergi/Kerjasama)

U
Menjalin kerja sama saling
menguntungkan dengan manusia
R yang lain. Ia berusaha menciptakan
kekuatan yang dahsyat dengan
G
s

merapatkan barisan bersama orang


lain, sebab dengan sendiri ia bukan
E apa-apa dan bukan siap-siap.
Dengan merapatkan barisan
N

II III
dengan orang lain akan
T
memperkokoh persatuan sehingga
segala permasalahan menjadi
ringan dan akan mudah
dipecahkan. Ingatkah kita akan lidi
(batang daun kelapa)? Satu batang
lidi kita akan dengan mudah
mematahkannya, apabila beberapa
batang lidi digabungkan menjadi
sapu lidi masih sanggupkah kita
untuk mematahkannya ? Inilah
perumpamaan dari kebiasaan ini.

a. Kuadran pertama adalah orang yang selalu 7. Kebiasaan ketujuh adalah membiasakan keenam
mengerjakan pekerjaan yang penting tapi genting kebiasaan diatas.
(important and urgent). Orang seperti ini akan Hal terpenting setelah mengetahui enam kebiasaan
stress, sering mengalami keletihan dan selalu me- tersebut diatas adalah implementasi. Mengetahui teori
lakukan manajemen krisis. tanpa mempraktekkannya is nothing. Implementasi ini
b. Kuadran kedua adalah orang yang selalu perlu dilakukan untuk memberikan atau menghasilkan
melakukan pekerjaan yang tidak penting tapi efek spontanitas dalam kehidupan kita sehari-hari.
genting (not important but urgent). Orang seperti
ini tipe orang yang fokusnya jangka pendek, Selamat mencoba dan semoga sukses.
menganggap tujuan dan rencana tidak berharga
serta punya karakter bunglon (plin-plan). Penulis adalah Pejabat Fungsional di KPU Tipe A Tanjung Priok

EDISI 395 OKTOBER 2007 WARTA BEA CUKAI 59


KOLOM


SALAH SATU
VARIABEL
PEMBENTUK
Penyelarasan Kompetensi KOMPETANSI
INTI ORGANISASI
Individu Pegawai DJBC Oleh:
Bagus ADALAH
dan Kompetensi Inti DJBC Ariyanto, KOMPETENSI
S.S.T., Ak
Dalam Mewujudkan INDIVIDU

Competence-Based ”
Organization
S
alah satu faktor yang sangat menentukan keberha- dekatannya. Mc Clelland (1993) mendefinisikan kompetensi
silan atau kegagalan suatu organisasi adalah faktor sebagai “karakteristik dasar personal yang menjadi faktor penentu
sumber daya manusia (SDM). Tidak dapat dipung- sukses tidaknya seseorang dalam mengerjakan suatu pekerjaan
kiri, bahwa faktor SDM-lah yang membuat organisa- atau suatu situasi”. Pendekatan ini dikenal dengan pendekatan
si dapat berkembang dengan pesat, jalan di tempat US approach atau didefinisikan sebagai behavioural competence
atau bahkan mengalami kemunduran. Oleh karenanya, (Sparrow dalam Civelli, 1997). Menurut Levy-Leboyer (dalam
penanganan SDM harus dilakukan secara menyeluruh dalam Civelli, 1997), kompetensi berhubungan dengan “aptitudes, per-
suatu kerangka sistem pengelolaan SDM yang bersifat sonal traits, and acquired knowledge”. Menurut perspektif French
strategic, integrated, interrelated, dan unity (Assauri, 2000). approach, kompetensi merupakan resultan dari beberapa elemen
Setiap organisasi selalu berusaha menyesuaikan diri agar psikologi seseorang dan menggunakan self-image, sebagai
mampu menjawab tantangan zaman yang terus berubah. Misal- landasannya. Pandangan berdasarkan perspektif UK approach
nya dengan penggunaan teknologi informasi, penerapan total yang lebih dikenal dengan occupational competence,
quality management, redesign proses kerja, repositioning perusa- menyatakan kompetensi lebih banyak diwujudkan dalam bentuk
haan atau bahkan melakukan perubahan radikal yang menyelu- sertifikasi dan akreditasi. Pendekatan seperti ini mendefinisikan
ruh (business transformation). Untuk melakukan hal tersebut kompetensi sebagai “ability to perform activities within an
dengan baik, tidak bisa suatu organisasi serta-merta meniru cara- occupation to the standards expected in employment…” (Dale &
cara sukses organisasi lain karena kesuksesan organisasi lain Iles dalam Civelli, 1997).
mungkin tidak bisa diterapkan pada organisasi kita. Setiap organi- Secara struktural, kompetensi individu dapat digambarkan
sasi mempunyai kekhasan masing-masing yang tidak mungkin sebagai gunung es (lihat Gambar 1).
sama satu dengan lainnya. Yang terpenting adalah organisasi Puncak gunung es dari struktur kompetensi individu berhubu-
harus meningkatkan perhatian pada “value” mereka sendiri, pada ngan dengan pengetahuan dan keahlian yang dimiliki seseorang
“core competences” mereka yang harus dikembangkan sepan- (knowledge and skills) yang dapat dengan mudah diobservasi.
jang waktu (Bergenhenegouwen, et. al., 1997). Jenis kompetensi ini diperlukan seseorang untuk memungkinkan
Kompetensi inti atau yang sering disebut dengan core menduduki jabatan, pekerjaan, atau tugas agar dapat dilakukan
competence setiap organisasi bersifat khas dan unik untuk setiap dengan baik. Kompetensi ini dapat dipelajari melalui pendidikan,
organisasi. Salah satu variabel pembentuk kompetansi inti pelatihan professional dan vokasional dan hasilnya biasanya
organisasi adalah kompetensi individu. Dengan demikian, apabila didokumentasikan dalam bentuk berbagai sertifikat atau diploma.
organisasi mulai mengkonsentrasikan dirinya pada core Level kedua dari gunung es kompetensi adalah intermedi-
competence-nya untuk menjawab segala tantangan, maka ate skills. Isi dari intermediate skills adalah keterampilan sosi-
organisasi tersebut mau tidak mau harus memberikan perhatian al dan komunikasi, general technical and vocational insight,
yang lebih besar pada kompetensi individu/karyawannya kualitas organisasional serta pendekatan dasar terhadap
(Bergenhenegouwen, et. al., 1997). pekerjaan dan situasi. Jenis keterampilan ini diperlukan untuk
fleksibilitas dan deploybilitas karyawan, namun sayangnya
KOMPETENSI INDIVIDU intermediate skills ini agak sulit dipelajari, dan memerlukan
Isi dan bentuk dari kompetensi inti diciptakan melalui koneksi supervisi dan umpan balik secara individual.
antara tujuan organisasi, strategi, struktur dan kultur (Sri Raharso, Level ketiga dari gunung es kompetensi individu berisi
2004). Skill dan motivasi karyawan adalah perangkat penting value, standar, etika, dan moral. Value dan standar tersebut
yang strategis dalam merealisasikan tujuan-tujuan perusahaan. diinternalisasi oleh seseorang berdasarkan pengertian yang
Pengenalan keahlian dan skill karyawan adalah perlu, tetapi mendalam yang dimiliki oleh individu tersebut, pengalaman-
perhatian terhadap motivasi karyawan harus besar. Faktor-faktor pengalaman yang telah dilewati, dan pendidikan yang per-
yang mendasari motivasi karyawan dikenal sebagai “kompetensi nah dia ikuti. Level ketiga ini terdiri dari frame of reference,
individual”. Kompetensi individual berhubungan dengan baik bersifat personal maupun bersifat professional. Menga-
karakteristik kepribadian pokok, yang tidak bisa dipisahkan dari dopsi tipe-tipe value dan standar secara ekstrim bersifat indi-
tindakan seseorang dalam hubungannya dengan berbagai vidual dan membutuhkan proses sosialisasi yang panjang.
macam situasi dan tugas yang dihadapinya. Level ketiga ini dikenal dengan kecakapan professional.
Pengertian kompetensi sangat beragam tergantung pada pen- Level terbawah dari struktur kompetensi individu terdiri dari

60 WARTA BEA CUKAI EDISI 395 OKTOBER 2007


karakteristik-karakteristik personal yang lebih mendalam, seperti instansi lainnya. Tidak ada instansi lain selain DJBC yang di-
citra diri, motivasi aktual, upaya diri, antusiasme dan keyakinan. amanati melaksanakan keempat tugas pokok diatas.
Aspek kompetensi tersebut diatas hampir tidak kelihatan, sulit Seberapa sukses kita dalam menjalankan tugas pokok
diidentifikasi, sulit diajarkan, namun sangat menentukan tergantung dari bagaimana Direktorat kita tercinta ini memiliki
bagaimana seseorang bertindak pada situasi yang spesifik. Oleh kerangka visi dan misi yang kemudian diterjemahkan ke dalam
karena itu, menurut Spencer dan Spencer (1993), karakteristik tindakan keseharian oleh para anggota organisasi. Apa indikator
tersebut harus dilibatkan sebelum proses seleksi karena sulitnya kita sukses memfasilitasi perdagangan? Apa indikator kita telah
mengajarkan keterampilan ini. sukses mengumpulkan penerimaan buat Negara? Apa indikator
kita telah berhasil mendorong industri? Dan apa indikator kita
CORE COMPETENCE ORGANISASI telah membantu memproteksi masyarakat?
Hamel dan Prahalad (1990) berpendapat: organisasi akan Semua indikator-indikator tersebut harus dapat dirumuskan
sukses bila organisasi tersebut melandasi kegiatannya dengan dan dijawab dengan tepat oleh manajemen puncak DJBC. Tidak
kreatifitas inovasi, ilmu pengetahuan dan keahlian. Potensi hanya secara kualitatif, namun juga secara kuantitatif sehingga
sesungguhnya dari sebuah organisasi diekspresikan dalam “core mudah diterjemahkan oleh setiap pegawai untuk mensukseskan
competence”. tugas pokok tersebut.
Core competence organisasi merupakan kombinasi unik Jika semua indikator dapat kita capai, dapat diartikan kita
dan dari spesialisasi bisnis dan keterampilan manusia (human sukses mengemban tugas pokok tersebut sehingga Direktorat ini
skills) yang memberikan ekspresi pada karakter tertentu dari benar-benar memiliki kompetensi dalam menjalankan tugas yang
organisasi. Bekerja secara sistematis dan terstruktur dengan diamanatkan.
core competence memberikan organisasi kekuatan strategis
yang patut diperhitungkan. Core competence sulit ditiru oleh KOMPETENSI INDIVIDU YANG HARUS DIMILIKI PEGAWAI DJBC
pesaing karena sifatnya yang khusus dan spesifik untuk se- Diatas telah disinggung bahwa kompetensi individual
tiap organisasi. Mengkonsentrasikan diri pada core compe- berhubungan dengan karakteristik kepribadian pokok seseorang,
tence membuat organisasi menjadi sangat efektif, dan selan- yang tidak bisa dipisahkan dari tindakannya dalam hubungannya
jutnya akan menghasilkan keunggulan kompetitif. dengan berbagai macam situasi dan tugas yang dihadapinya.
Core competence merupakan hasil dari gabungan proses Sekarang masalahnya kompetensi individu yang bagaimana
pembelajaran dalam organisasi. Core competence dibentuk oleh yang harus dimiliki oleh pegawai DJBC yang dapat mendukung
kompetensi individual, kebijakan strategis organisasi, dan struktur core competence Direktorat kita tercinta ini?
pasar/kompetisi lingkungan. Sinergi dari ketiga aspek tersebut Idealnya setiap pegawai DJBC memiliki setiap level struktur
akan mampu menghasilkan produk/jasa yang unggul di pasar kompetensi individu seperti pada Gambar 1. Namun semuanya
karena melibatkan semua bagian dalam organisasi. tergantung pada masing-masing individu karena level ketiga dan
Jadi, peningkatan sukses organisasi didasarkan pada per- keempat dari struktur kompetensi individu tidak kelihatan, sulit
baikan dan kekuatan dari “core business” organisasi itu sen- diidentifikasi, dan sulit diajarkan.
diri. Daya saing organisasi didapat dari utilisasi potensi yang Menurut Lasambouw dan Lasambouw (2003), apabila diapli-
dimiliki organisasi. Semakin suatu organisasi dapat kasikan ke dalam kehidupan sehari-hari, pegawai yang kompeten
mendayagunakan dengan baik seluruh kemampuan potensi adalah individu yang memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap,
yang dimiliki, akan semakin kuat pula posisi organisasi terse- dan perilaku sesuai dengan syarat pekerjaannya sehingga dapat
but di pasar. berpartisipasi aktif di tempat kerja. Secara detail ada lima dimensi
kompetensi yang harus dimiliki oleh individu tersebut, yaitu:
CORE COMPETENCE DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI 1. task skills; keterampilan untuk melaksanakan tugas rutin
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sebagai salah satu sesuai dengan standar di tempat kerja
instansi di bawah Departemen Keuangan memiliki tugas 2. task management skills; keterampilan untuk mengelola
pokok sebagai trade
facilitator, revenue col- Gambar 1
lector, industrial assis- Gunung Es Kompetensi Manusia
tance and community
protector. Tugas pokok
ini sangatlah berat dan
terkadang bersing-
gungan satu dengan
yang lain. Sebagai tra-
de facilitator dan
industrial assistance
misalnya Direktorat ki-
ta didorong untuk
membantu memfasili-
tasi perdagangan yang
baik dan mendorong
pergerakan industri-
industri dengan berba-
gai fasilitas yang ada,
namun disisi lain juga
sebagai revenue
collector yang tugas-
nya mengumpulkan
pendapatan untuk di-
masukkan ke kas
Negara. Tugas pokok
yang diamanatkan ini-
lah merupakan “value”
kita. Value inilah yang
membedakan dengan Sumber: Bergenhenegouwen, et. Al., 1997

EDISI 395 OKTOBER 2007 WARTA BEA CUKAI 61


KOLOM

serangkaian tugas yang berbeda yang muncul dalam pe- gunung es kompetensi. Juga akan mendapatkan “the right man
kerjaan on the right place”.
3. contingency management skills; keterampilan mengambil Jika antara kompetensi individu dan kompetensi inti organisa-
tindakan yang cepat dan tepat bila timbul suatu masalah si sudah selaras, artinya apa yang diharapkan organisasi menja-
dalam pekerjaan di harapan pegawai juga, hasilnya adalah sebuah level operasi
4. job role environment skills; keterampilan untuk bekerja sa- yang luar biasa hebatnya. Direktorat kita tercinta dapat memberi-
ma serta memelihara kenyamanan lingkungan kerja kan service pada pengguna jasanya dengan level memuaskan.
5. transfer skills; keterampilan untuk beradaptasi dengan Namun level operasi yang tinggi ini harus di-maintain, dikelola,
lingkungan kerja baru agar jangan sampai kendor.
Oleh karenanya perlu dikembangkan pelatihan-pelatihan
Setiap pegawai Direktorat tercinta ini sebaiknya memiliki berbasis kompetensi dan pengembangan program-program
kelima dimensi kompetensi diatas agar dapat melaksanakan berbasis kompetensi. Kedua bertujuan agar kompetensi
setiap pekerjaan yang dibebankannya kepadanya dengan dapat dimobilisasi, divitalisasi, dimurnikan, dan dipelihara.
baik dan mampu beradaptasi dengan situasi lingkungan kerja
dimanapun dan bagaimanapun. KESIMPULAN
Setiap pegawai harus memiliki ambisi masa depan dan Menumbuhkan dan mengembangkan kompetensi inti organi-
berkeinginan kuat untuk mengembangkan core competence sasi bukan perkara yang mudah, namun dengan adanya komitmen
organisasi. Pegawai tidak hanya mampu mengatakan “How yang kuat dan keterlibatan yang sungguh-sungguh dari setiap
much I can do?” , tapi elemen organisasi mulai
juga dapat mengatakan Gambar 2. dari manajemen puncak,
“How well I can do it?” Pengembangan Core Competence dan manajemen lini sampai
Kompetensi Individu pegawai, kompetensi inti
PENGEMBANGAN dapat terwujud sehingga
KOMPETENSI INDIVIDU dapat membedakan dari
DAN KOMPETENSI INTI organisasi lainnya.
ORGANISASI DJBC sebagai suatu
Kompetensi akan organisasi diharapkan
tumbuh jika ada interak- mampu mengelola sum-
si yang berulang-ulang ber daya yang dimilikinya
antara keterampilan indi- dengan baik dan
vidu, sistem, proses, dan menjadikan sumber daya
sumber-sumber organi- tersebut menjadi suatu
SUMBER: BERGENHENEGOUWEN, ET. AL., 1997

sasi baik bersifat tangible kompetensi inti. Untuk itu


maupun intangible. DJBC harus memberikan
Untuk itu diperlukan perhatian yang lebih be-
kerjasama yang baik dan sar pada kompetensi in-
saling mendukung antara dividu pegawai dengan
manajemen puncak, ma- melakukan pengembang-
najemen lini dan pegawai an kompetensi pegawai.
itu sendiri. Manajemen Artinya, mulai sekarang
puncak, menyediakan gu- seluruh proses rekrut-
idance dalam mengiden- men, seleksi, appraisal,
tifikasi core competence mutasi, promosi, remune-
melalui proses manaje- rasi dan pelatihan harus
men strategis. dilihat dari perspektif
Manajemen lini mengun- yang berbeda yaitu pers-
dang dan menantang pektif kompetensi.
karyawan untuk Jika kompetensi indi-
mengembangkan bakat vidu pegawai DJBC telah
masing-masing melalui selaras dengan core com-
manajemen kompetensi. petence DJBC, maka
Individu pegawai bertujuan mengembangkan kompetensinya ke- akan tercipta competence-based organization, sebuah model or-
tika diberdayakan, dalam kerangka manajemen karir, artinya karir ganisasi yang memiliki kinerja yang unggul. Dengan demikian
karyawan me- rupakan perpanjangan tangan dari kompetensi Direktorat kita tercinta ini dapat memberikan kontribusi dan sum-
karyawan yang memiliki kontribusi pada core competence organi- bangsih yang lebih besar pada kemajuan bangsa Indonesia.
sasi (Gambar 2). Penulis adalah Pelaksana Pemeriksa pada KPU Tipe A Tanjung Priok
Daftar Pustaka
PENYELARASAN KOMPETENSI PEGAWAI DJBC DAN 1. Assauri, Sofjan, 2000, Strategi Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM),
KOMPETENSI INTI DJBC Usahawan, Vol.26, 10, Oktober 2000
Kantor Bea Cukai Utama (KPU) merupakan penegasan dari 2. Bergenhenegouwen,G. J., et. al., 1997, Competence Development – A
Challenge for Human Resources Proffessionals: core competence of
kompetensi inti DJBC. Diharapkan dengan terbentuknya KPU ter- organizations as guidelines for the development of employees, Industrial
sebut akan menjadi added value bagi DJBC dan termasuk upaya and Commercial Training, Vol. 29, 2.
untuk penyelarasan antara kompetensi individu dan kompetensi 3. Civelli, Franco F., 1997, New Competences, New Organizations in a
inti DJBC. Bagi pegawai sendiri, keberadaan KPU akan developing world, Industrial and Commercial Training, Vol.29, No.7.
meningkatkan motivasi mereka, yang baik secara langsung atau 4. Hamel, G and Prahalad, C.K., 1990, The Core Competence of the
corporation, Harvard Business Review, Vol.67, No.3, May 1990
tidak langsung akan meningkatkan kompetensi individu mereka. 5. Lasambouw, Carolina M., and Lasambouw, Daniel L., 2003, Competency
Upaya perekrutan calon pegawai melalui mekanisme Based Human Resources Development (CBHRD): Upaya meningkatkan
penyaringan tes kompetensi oleh pihak eksternal yang daya saing SDM di era global, Buletin BRI, Vol.15, No.1, April 2003.
independen, menurut penulis, merupakan suatu langkah yang 6. McClelland, D.C., 1993, The concept of Competence, in Spencer, L.M., and
Spencer, S.M., 1993, Competence at work, New York: John Wiley and Sons.
tepat. Diharapkan dengan tes kompetensi ini dapat disaring 7. Sri Raharso, 2004, Competence-Based Organization: Penyelenggaraan
pegawai-pegawai yang berkompeten di bidangnya, yang antara Kompetensi Individu dengan Core Competence Organisasi,
terutama dapat menyaring level ketiga dan keempat dari struktur Usahawan, Vol. 10, Oktober 2004.

62 WARTA BEA CUKAI EDISI 395 OKTOBER 2007


OPINI

... JAMAN
SEKARANG
JAMAN SUSAH,

Mewaspadai Bahaya JANGANKAN
NYARI YANG

Distorsi
Oleh:
Akhmad HALAL, CARI
Firdiansyah YANG HARAM
AJA SUSAH!

dan ”
Kontaminasi
D
alam suatu pembicaraan saya dengan seorang “melacurkan” apa yang memang seharusnya, sehingga terja-
teman dia berujar, “Itu lo si fulan kesandung ka- di penyimpangan dan pemutar balikan kebenaran/fakta. Jadi
sus berat, padahal dia dulu termasuk orang yang kedua-duanya adalah pengaruh yang tidak baik (bad influ-
lurus lo!”. Ada lagi, “Biasanya ketika ditempat- ence) yang harus kita waspadai dan kita lawan agar tidak ter-
kan di tempat yang kering dia menjadi orang jangkiti dalam diri kita.
baik, coba kalau udah pindah ke tempat basah pasti lain, Ada idiom di kalangan pegawai Bea dan Cukai, jaman
pokoknya pasti lain, beda ama yang dulu!”. Di sekarang jaman susah, jangankan nyari yang halal, cari yang
kesempatan yang lain saya dapat cerita lain lagi, “Ah haram aja susah! Kira-kira begitulah kalimat yang terlontar
masak saya tidak percaya kalau si fulan itu sekarang jadi dari orang-orang yang memahami betapa sulitnya untuk
berubah, padahal pas pendidikan dulu orangnya taat ber- mencari penghasilan lebih sebagaimana para pendahulu
agama, pintar dan baik, masak sekarang menjadi pemain mereka, yang mereka nilai lebih menjanjikan di saat momen
kelas berat dan udah melenceng enggak karuan?”. Yang keemasan pada masanya. Kalimat yang mengandung
terakhir heran, “Masak ditempatkan di Tanjung Priok ru- kepasrahan akan keadaan situasi dan kondisi yang memang
mahnya masih ngontrak, malu dong!” sudah berubah seiring dengan gencarnya berbagai
Ya, pegawai Bea Cukai juga manusia, bukan malaikat. perubahan/reformasi dan otomasi institusi Bea Cukai.
Rambut sama hitam dalamnya siapa yang tahu, itulah ma- Sebagaimana kita ketahui secara formal gaji PNS sama,
nusia. Perubahan bisa terjadi pada siapa saja, kejadian di kecuali di beberapa tempat ada tunjangan kemahalan, jadi
atas bisa menimpa semua orang termasuk pada yang menjadi permasalahan adalah keinginan


diri kita! Siapa menyangka dan menduga en- orang-orang untuk mendapatkan penghasilan
ding-nya bisa seperti itu. Kalimat penyangkalan/ tambahan diluar gaji yang resmi diterima dengan
penyanggahan yang lazim diantara kita dan bi- KEJUJURAN cara-cara yang tidak prosedural.
asanya menghasilkan “bad surprise”. Permasalahannya adalah kata cukup atau tidak
Fenomena ini telah menjadi realita yang tidak MERUPAKAN cukup dari gaji yang kita terima adalah relatif.
bisa dipungkiri, memang adakalanya perubahan PONDASI Pada dasarnya kita semua mempunyai kebutuhan
bisa membuat manusia berubah lebih baik ke arah dasar/primer (basic need) yang harus dipenuhi.
yang positif, namun banyak juga yang terpengaruh KEPERCAYAAN Namun sayangnya basic need ini tidak ada
dengan pengaruh negatif, yang bisa menyerang ki- standar ukuran yang obyektif dan terukur.
ta dimana saja kita berada baik di kantor kecil mau-
pun besar, dari pegawai pangkat terendah sampai
yang tertinggi. Kemudian pertanyaannya adalah kenapa hal

mana cara menangkalnya? Itulah yang menggelitik penulis


untuk membahasnya dalam tulisan ini, dengan harapan
jangan sampai ada yang terjerumus dalam permasalahan
yang sebetulnya kita sendiri yang menggalinya.

itu mesti terjadi? Apa yang menjadi penyebabnya dan bagai-
Jika itu semua kita jelaskan dengan bahasa
manajemen, mungkin kebutuhan dunia (jangka
pendek, kelihatan langsung) atau kebutuhan fisik
manusia itu selalu berada pada level “urgent” dalam diri
manusia. Sayangnya, seperti pesan Covey, kebanyakan
manusia lebih sering merasa terdesak oleh kebutuhan-
kebutuhan urgent-nya dan mengabaikan kebutuhan-ke-
butuhan yang important. Covey menyebutnya dengan isti-
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia karangan WJS lah keracunan desakan.
Purwodarminto edisi ke 3 tahun 2005 dijelaskan pengertian Sebagai contohnya misalnya, adakah orang yang merasa
Kontaminasi adalah pencemaran (terutama karena terdesak untuk membaca buku, beramal, mengasah
kemasukan unusr-unsur dari luar), pengotoran. Sedangkan potensinya, dan semisalnya? Kalau pun ada, itu jumlahnya
Distorsi adalah penyimpangan, pemutarbalikan. Kalau konta- sedikit. Tapi, jika kita bertanya adakah orang yang terdesak
minasi itu awalnya kita bersih, kemudian tercemar (karena untuk membeli teve terbaru, handphone terbaru, atau mobil
unsur/godaan eksternal) sehingga lambat laun kita menjadi keluaran baru, tentu ini jumlahnya terlalu banyak. Padahal
kotor. Dengan kata lain ada sekat antara kebenaran dengan desakan kebutuhan fisik itu seperti air laut. Semakin banyak
keburukan karena pengaruh dari luar. Kalau distorsi, yang kita minum, semakin haus kita.
bersangkutan mengetahui adanya ketidak beresan, namun Alasan-alasan inilah yang dipakai sebagai pembenar
sengaja membuatnya demikian. Dengan kata lain distorsi itu untuk menggabungkan diri dalam lingkungan lingkaran setan

EDISI 395 OKTOBER 2007 WARTA BEA CUKAI 63


OPINI

yang tidak ada ujung pangkalnya. Inilah gambaran orang orang kebanyakan, tidak ingin berbeda dengan arus, takut
yang terkena distorsi dan kontaminasi. dimusuhi dan dikucilkan, takut dipindah, atau diancam
Sebenarnya persoalan gaji ansich bukan semata-mata keselamatan dirinya dan atau keluarganya.
menjadi faktor yang membuat manusia itu merasa cukup. 5. Termakan oleh bujuk rayu kelompok yang mengajak
Pada banyak contoh kasus di negara-negara maju yang berbuat KKN bahwa segala sesuatunya sudah diatur rapi
gajinya besarpun ternyata yang namanya tindak KKN masih dan diamankan, pokoknya terima beres.
terjadi, artinya bahwa ada sebab lain, yaitu virus yang 6. Menciptakan keharusan-keharusan yang tidak
bahayanya tidak kalah dengan virus flu burung yakni bahaya semestinya, seperti mengkait-kaitkan jabatan dengan
distorsi dan kontaminasi. ukuran kewajaran materi, tuntutan dari orang-orang
Dari sinilah kita mulai tahu bahwa ada faktor ’X’ yang terdekat seperti keluarga, tetangga maupun teman yang
menyebabkan seseorang berbuat tidak wajar karena telah suka show of force tentang kekayaan materi.
terkotori virus distorsi dan kontaminasi yang menyebabkan 7. Lemah iman dan tidak memiliki nilai-nilai pembeda antara
dia gelap mata dan menghalalkan segala cara untuk dapat baik dan buruk, miskin teladan/panutan.
memperolehnya. Dorongan nafsu setan telah menutupi
kebenaran, sehingga dia tidak mampu membedakan mana ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
yang baik dan buruk, benar dan salah. Hal itu telah menjadi Adapun alternatif pemecahan masalah dari kondisi di atas
pilihan hidupnya dengan segala resiko dan konsekuensinya. adalah sebagai berikut :
Dipengaruhi atau mempengaruhi adalah masalah 1. Memahami aturan/prosedur yang benar dan
pengendalian diri. Pengendalian adalah manifestasi dari mengetahui bentuk-bentuk trik-trik/modus operandi
pikiran, perasaan, dan keyakinan positif. Jadi, pembeda manipulasi dan implikasi bahaya yang ditimbulkannya.
mendasar antara memegang dan melepaskan kontrol 2. Sejak awal hindari pikiran aji mumpung, punya cita-
(dikontrol) terletak pada unsur positif dan negatif. Semakin cita atau rencana busuk untuk mendapatkan limpahan
lama kita dipengaruhi, termakan dan berkubang oleh materi di suatu tempat tertentu dengan cara-cara
pengaruh negatif semakin asik kita dilenakannya dan kotor, berpikirlah jangka panjang untuk masa depan.
semakin susah kita meninggalkannya. 3. Hilangkan kebiasaan melanggar aturan, jangan hanya
Dari penggunaan yang lazim istilah paradigma sering taat kalau ada yang melihat, ingin mendapatkan
diartikan sebagai pola/ model tertentu yang kita anut. pamrih atau sekedar ingin asal bapak senang (ABS).
Paradigma berpikir tertentu akan mempengaruhi sikap, 4. Selalu membina human relation yang baik dengan
tindakan dan kebiasaan tertentu. Oleh sebab itu logislah semua orang, “Berpegang teguhlah pada prinsip anda
kalau dikatakan, salah satu syarat untuk maju adalah tetapi gunakan pendekatan fleksibel ketika dijalankan”
mengganti (baca: menyempurnakan) paradigma lama dan tidak mudah percaya omongan orang tanpa dicek
dengan paradigma baru yang lebih unggul. Paradigma lama dulu kebenarannya (prinsip kehati-hatian).
itu tak terasa menjebak kita ke dalam situasi dan kondisi 5. Biasakan berkompetisi yang sehat, jangan terpenga-
yang membahayakan keselamatan dan posisi kita. ruh kalau ada orang yang berbuat tidak semestinya,
Paradigma baru mengajarkan perubahan mindset (pola pikir) berpikir positif, tidak iri dan dengki dengan hasil yang
dari bekerja dengan integritas yang memadai berlandaskan didapatkan orang lain. Jangan senang lihat orang lain
aturan dan nilai moral yang tinggi. Kalau orang sudah susah, susah lihat orang lain senang!
berpegang pada paradigma lebih positif maka kemungkinan 6. Berorientasi ke masa depan dan yakin bahwa setiap
besar dapat dikatakan bahwa ia punya potensi lebih besar yang kita usahakan pasti ada balasannya.
untuk menciptakan perilaku yang lebih positif dalam 7. Yakin akan rejeki, sabar, hidup sederhana dan men-
merespon keadaan. cari teladan/panutan manusia yang memiliki standar
Nasib reward suatu pekerjaan yang kita jalani lebih sering nilai yang tinggi dan kualitas hidup yang terbaik.
ditentukan oleh kemampuan untuk menciptakan kualitas yang 8. Memotivasi diri untuk mengakselerasi keahlian agar
lebih kepada pihak lain bukan dibedakan oleh identitas kompetensi dan nilai jual kita naik, tentu otomatis
pekerjaan atau dimana kita ditempatkan. Platform kualitas penghasilan kita juga ikut naik.
adalah pernyataan diri tentang sebuah pekerjaan yang kita 9. Melatih diri (life skill) dengan hidup yang stabil,
geluti berdasarkan nilai, tujuan, keunggulan, pengalaman, bergaul dengan orang baik-baik, tidak gampang
atau pendidikan. Platform yang kita buat tanpa keputusan terpengaruh tapi juga tidak gampang menyerah.
dan pondasi kecuali ikut-ikutan atau desakan reaktif 10. Memperbaharui iman mencapai kesalehan, selalu
kebutuhan sesaat atau penghindaran membuat kita mudah bersihkan diri, waspada terhadap segala pemberian
bongkar pasang platform yang tidak mengikuti “Growth dan mengetahui jelas sumbernya.
Circle”. Artinya apa yang dilakukan hanya berfungsi seperti 11. Berusaha mencari kantor yang memberikan penghasil-
candu yang hanya menyenangkan sementara tapi besar an lebih baik seperti Kantor Pelayanan Utama (KPU).
menimbulkan potensi masalah di kemudian hari.
Banyak yang sepakat mengatakan, kejujuran
SEBAB MUSABAB ORANG TERJANGKITI DISTORSI DAN merupakan pondasi kepercayaan. Ini pasti benar dan
KONTAMINASI sama-sama sudah kita akui sebagai kebenaran. Cuma,
Dari beberapa faktor kiranya penulis dapat menemukan ada satu hal yang sering kita lupakan bahwa yang
faktor penyebab orang mudah terkena distorsi dan membuat kita menjadi orang yang tidak jujur, bukan saja
kontaminasi pemikiran maupun sikapnya antara lain : persoalan komitmen moral, tetapi juga keahlian atau
1. Kelemahan ilmu/pemahaman akan adanya situasi dan kapasitas personal. Kalau Anda hanya punya pendapatan
kondisi yang berubah, sehingga tidak mengetahui tetap sebanyak dua juta tetapi Anda harus menanggung
tuntutan dan standar paradigma baru yang up to date kredit per bulan sebanyak lima juta, maka Anda
dan reliabel. mendapatkan stimuli dan force yang cukup kuat untuk
2. Tidak mengetahui standar operating prosedur yang berbohong.
seharusnya, tidak mampu membedakan antara Sebagian kita “terpaksa” berbohong bukan karena rusak
diskresi dan distorsi/penyimpangan, sehingga mudah imannya tetapi karena kapasitasnya belum sampai. Di sini
untuk disetir dan dibohongi. yang diperlukan adalah kemampuan mengukur kadar diri
3. Lemahnya koordinasi dan hubungan human relation- (self-understanding), pengetahuan-diri (self knowledge) atau
ship dengan orang lain, sehingga tidak tahu harus kemampuan membuat keputusan yang bagus (the right
berbuat apa. decision). Waspadalah !!!.
4. Tidak punya pendirian/prinsip dan cenderung mengikuti Penulis adalah PFPD pada KPU DJBC Tanjung Priok

64 WARTA BEA CUKAI EDISI 395 OKTOBER 2007


OPINI


AGAR BISA BERPRESTASI,
TERUTAMA SAAT KITA
MEMASUKI SEBUAH BIDANG
Betah di YANG BARU, KITA HARUS MULAI

3K
Oleh:
Tempat Kerja Dengan
BELAJAR MENGENAL APA
Ari PERAN KITA, APA TUGAS-
Widodo TUGAS KITA, APA TANGGUNG
JAWAB KITA


S
etiap orang tentunya ingin memiliki atau mem- sa sebagai penjual jamu, sehingga dia menjawab, “Ada
peroleh sesuatu yang sesuai dengan yang Pak... mau diminum di sini atau dibungkus Pak?”. Dan
benar-benar diinginkannya. Namun dalam hidup “Tak!!!!!”, muka Dicky pun lebam-lebam karena ditampar
tidak semua yang kita inginkan bisa terwujud. oleh calon pembelinya.
Begitu juga saat kita menginginkan sebuah Dari ilustrasi tersebut di atas, bisa diketahui bahwa
pekerjaan atau tempat kerja, pasti kita ingin yang sesuai Dicky belum mengenal betul peran barunya. Dia masih
dengan yang kita inginkan. Baik itu dari segi kesesuaian terjebak dengan peran lamanya dan belum bisa segera
pekerjaan dengan latar belakang pendidikan kita, kede- menyesuaikan diri dengan peran barunya. Hal inilah yang
katan tempat kerja dengan tempat tinggal kita, kesesuai- sering kita alami saat kita memasuki dunia kerja yang
an lingkungan kerja dengan keyakinan dan budaya kita. baru atau pindah tugas ke tempat yang baru.
Namun tak selamanya semua itu bisa kita dapatkan. Misalnya saja si A adalah seorang verifikator yang di-
Jika apa yang kita inginkan dalam pekerjaan atau pindahkan sehingga menjadi seorang auditor. Pada saat
tempat kerja tak sesuai dengan keinginan, maka ada 2 menjalankan tugas yang baru sebagai seorang auditor, si
alternatif yang bisa kita ambil. Alternatif pertama adalah A masih merasa sebagai seorang verifikator, sehingga dia
kita keluar dari pekerjaan yang telah kita peroleh, kemu- hanya melakukan penelitian terhadap dokumen
dian kita mencari pekerjaan atau tempat lain. Alternatif kepabeanan (PIB dan lampirannya) dan segera mengam-
kedua adalah kita terima apa pun pekerjaan atau tempat bil kesimpulan. Padahal sebagai seorang auditor si A
kerja yang kita peroleh, dengan konsekuensi harus juga melakukan penelitian terhadap


kita harus beradaptasi dengan pekerjaan atau data-data dan pembukuan yang dimiliki oleh
tempat kerja tersebut. Karena tanpa adaptasi perusahaan, bahkan juga data-data dari
tentunya kita tidak akan betah dengan DALAM PRAKTEK pihak ketiga, baru setelah itu dia bisa meng-
pekerjaan atau tempat kerja kita, yang pada ambil kesimpulan. Oleh karena si A belum
akhirnya kita tidak dapat berprestasi dengan SEHARI-HARI, KITA mengenal betul perannya yang baru sebagai
maksimal. HARUS MENGENAL seorang auditor, hasil kerjanya kemungkinan
Permasalahannya sekarang, proses adap- besar tidak akan sesuai dengan harapan
tasi agar kita bisa betah atau kerasan dengan LINGKUNGAN KITA yang disandarkan di pundaknya.
pekerjaan atau tempat kerja kita tidaklah Agar bisa berprestasi, terutama saat kita


semudah membalikkan telapak tangan. Perlu memasuki sebuah bidang yang baru, kita
beberapa langkah serius yang membuat kita harus mulai belajar mengenal apa peran
bisa betah di tempat kerja. Apa sajakah langkah-langkah kita, apa tugas-tugas kita, apa tanggung jawab kita.
itu? Ada 3 langkah yang bisa kita tempuh, yang biasa di- Proses pengenalan peran itu tidak hanya dengan
sebut dengan 3K, yaitu : kenali peranmu, kenali posisi- bertanya kiri kanan. Jika itu yang kita lakukan, maka kita
mu dan kenali lingkunganmu. Mari kita bahas ketiga K ter- akan menjalankan tugas kita hanya seperti pendahulu
sebut satu persatu. kita, tanpa tahu dasar hukumnya. Sering dalam situasi se-
perti ini kita berlindung dengan kata-kata, “Biasanya
1. Kenali Peranmu begitu sih”.
Setelah lama berusaha dalam bidang jual beli jamu Namun proses pengenalan peran juga tidak hanya de-
dengan membuka warung jamu di pinggir jalan di depan ngan mencari dan mempelajari dasar hukum dari tugas-
rumahnya dan merasa kurang sukses Dicky beralih tugas kita saja. Jika itu yang kita lakukan, maka kita akan
haluan dengan membuka toko tanaman dan obat-obatan menjadi kaku dan tidak fleksibel. Bahkan mungkin kita
untuk tanaman. Dicky berharap dengan usaha barunya itu akan dianggap aneh dan dikucilkan, karena yang kita
dia bisa lebih sukses dari sebelumnya. lakukan berbeda dengan orang-orang di sekitar kita. Kita
Hari-hari pertama dengan usaha barunya Dicky meng- akan menghadapi kenyataan bahwa antara teori dan
alami sesuatu yang kurang mengenakkan. Ada seorang praktek kadang tidak sejalan.
pembeli yang datang. “Ada racun tikus Pak?”. Karena be- Yang harus kita lakukan adalah keduanya. Selain
lum terbiasa dengan profesi barunya, Dicky masih mera- mempelajari dasar hukum dari tugas-tugas kita, kita juga

EDISI 395 OKTOBER 2007 WARTA BEA CUKAI 65


OPINI

harus belajar dari lingkungan. Dengan demikian kita bisa mengenal betul posisinya. Dia merasa sebagai pihak
menyelaraskan antara teori dengan praktek di lapangan. yang benar dan segera saja menuduh si lelaki sebagai
Perbedaan-perbedaan di antara kedua hal tersebut dapat pihak yang salah. Namun kenyataannya justru
kita pelajari solusinya dari pengalaman para senior, sebaliknya.
namun kita tetap tahu bagaimana sebenarnya landasan Dalam praktek kerja kita sehari-hari, kita sering meng-
hukumnya. Dengan demikian kita akan mudah diterima hadapi kasus yang serupa. Baik yang kita rasakan dari
oleh lingkungan dan hal tersebut akan membuat kita be- orang lain, maupun yang kita alami sendiri. Misalnya saja
tah di tempat kerja. kita sedang berdebat dalam sebuah rapat atau sedang
berdiskusi dengan pegawai lain ataupun sedang mengha-
2. Kenali Posisimu dapi sebuah kasus. Oleh karena kita merasa jabatan kita
Dini adalah seorang public relation pada sebuah lebih tinggi kita merasa pendapat kita yang lebih baik,
perusahaan terkemuka. Dia telah terbiasa untuk harus se- yang paling benar. Oleh karena itu kita memaksakan
lalu ramah kepada setiap orang. Namun hari ini pendapat kita. Padahal seiring berjalannya waktu atau se-
sepulang kerja Dini merasa teramat sangat lelah setelah telah kita pelajari lagi landasan hukumnya, ternyata pen-
seharian harus berpanas-panas di udara Jakarta yang dapat orang lain itulah yang lebih baik atau lebih benar.
tidak bersahabat untuk suatu tugas dari kantornya. Dia Jika kita sering melakukan hal itu, maka kita akan
sedang tidak ingin beramah-ramah dengan orang lain. dianggap sebagai orang yang mau menang sendiri, tidak
Sore ini dia ingin menikmati sendiri perjalanan pulangnya bisa membedakan mana yang salah mana yang benar,
dengan kereta api express dari Gambir ke rumahnya di atau tidak bisa menempatkan diri. Dengan demikian
daerah Bogor. Udara kereta api yang dingin karena AC orang akan menjaga jarak dengan kita. Hal seperti inilah
sangat berbeda dengan udara yang dirasakannya sehari- yang membuat kita merasa tidak betah di tempat kerja.
an tadi. Oleh karena itu, kita harus mengenali posisi kita. Apa-
Dini segera mengeluarkan dari tasnya sebungkus ka- kah kita berada pada posisi yang benar atau salah, posisi
cang telor yang tadi dibelinya di kios dekat pintu masuk. yang kuat atau lemah. Jika kita tahu dan mengenal posisi
Nikmat rasanya bisa menikmati kesendirian sambil kita, jika kita pada posisi yang benar atau kuat, maka ti-
menikmati kacang telor kesukaannya. Namun kenikmatan dak ada salahnya kita bertahan mati-matian dengan pen-
itu tidak bisa berlangsung lama. Tiba-tiba saja ada dapat kita. Namun akan lebih elegan bila kita bertahan
seorang lelaki yang mengusiknya, “Maaf Mbak... boleh namun tetap dengan menghormati pendapat orang lain.
saya duduk di sini”. Sekilas Dini melihat lelaki tersebut. Jika kita tahu bahwa kita berada pada posisi yang
“Hmm... lumayan juga, “pikirnya. “Sila- salah atau lemah, maka akan lebih


kan Mas”. Segera digesernya tas dan terhormat jika kita mengakui kesalahan
berkas-berkas yang tadi ditaruhnya di atau kelemahan dan mau mengakui
kursi kosong di sebelahnya. MEMANG BAIK MENJADI kebenaran atau kekuatan pendapat
Lelaki tersebut segera duduk di se- orang lain. Dengan demikian, baik
belahnya. Setelah berbasa-basi ORANG PENTING, NAMUN dalam posisi salah atau benar, lemah
sejenak Dini ingin segera menikmati JAUH LEBIH PENTING UNTUK atau kuat, orang lain akan tetap mena-
lagi kacang atom kesukaannya. Tapi ruh respek kepada kita.
sebelum tangannya bergerak, si lelaki MENJADI ORANG BAIK
yang lumayan tadi lebih dulu 3. Kenali Lingkunganmu
mengambil kacang telor tersebut dan
segera mengunyahnya. “Sialan orang

tanpa ngomong apa-apa, dasar mental pencuri, “begitu


pikir Dini. Namun Dini sedang malas berdebat, akhirnya
dia pun mengambil juga kacang telor tadi dan
memakannya. Lelaki itu pun mengikutinya. Setiap Dini
mengambil kacang telor, dia juga ikut mengambil. Sejak

ini... mengambil milik orang begitu saja, tanpa minta ijin,
Irwin adalah pegawai baru di
sebuah perusahaan yang cukup besar.
Sudah lama Irwin ingin segera mendapatkan pekerjaan.
Setelah berjuang mengejar-ngejar lowongan, akhirnya
Irwin mendapat pekerjaan yang dia impi-impikan. Sebagai
pegawai baru Irwin sangat bangga dengan pekerjaan
barunya. Apalagi gedung kantornya begitu megah untuk
ukuran Irwin.
itu Dini tidak berbicara sepatahpun dengan si lelaki. Hari pertama bekerja, Irwin masih canggung dengan
Hanya saja hatinya makin kesal tatkala kacang telor tugas barunya. Ingin bertanya kepada pegawai lain dia
kesukaannya tinggal 2 biji dan dia ingin memakannya, malu. Akhirnya dia hanya melihat-lihat ke sekelilingnya.
namun lelaki tersebut telah mendahuluinya. Dini makin Dilihatnya di meja kerja pegawai lain ada gelas berisi air
merasa tak nyaman duduk di sebelah lelaki yang minum. Ada yang berisi air putih, ada yang teh, ada juga
menyebalkan itu. Untunglah kereta api segera tiba di yang kopi. Irwin pun jadi merasa haus. Ingin rasanya dia
stasiun Bogor. memesan minuman, tapi tak tau harus memesan kemana.
Dini segera mengambil barang-barangnya dan turun Sekali lagi Irwin melihat ke sekitarnya, matanya
tanpa menyapa si lelaki di sebelahnya. Hatinya masih segera melihat teman di belakangnya sedang memencet
kesal. Setelah sampai di luar stasiun, Dini segera naik ke telepon dan berkata, “Jang... ini Simon, kirim teh manis
atas taksi yang dihentikannya tadi. Sesampai di depan panas ke mejaku ya”. Irwin sempat melihat tadi kalau
rumahnya taksi berhenti. Dini segera membuka tasnya tidak salah Simon memencet angka 138. segera saja
untuk mengambil uang dan membayar taksi. Namun apa Irwin ingin meniru Simon. Dia beranjak ke meja telepon di
yang dilihatnya, ternyata di dalam tasnya masih ada dekatnya. Diangkatnya gagang telepon dan dipencetnya
bungkusan kacang telor yang masih tersisa sepertiga angka 138, lalu dia berkata, “Jang... ini Irwin, kirim teh
bungkus. manis panas ke mejaku ya”.
Segera saja Dini merasa malu dan menyesal. Betapa Namun jawaban yang didengarnya sungguh tak
tadi dia telah menuduh si lelaki sebagai orang bermental disangka-sangka, “He!!! Siapa ini? Kamu tahu siapa
pencuri, sebagai orang yang tidak sopan. Ternyata justru saya? Saya ini Pak Rasyid, direktur utama di sini. Jangan
dirinyalah yang bermental pencuri, mengambil milik orang main-main ya”. Segera Irwin sadar, dia salah sambung ke
lain tanpa ijin. Betapa baiknya lelaki tadi. Barang miliknya direktur utama. Namun Irwin tak kehilangan akal, segera
aku ambil tapi dia diam saja. Sungguh Dini sangat ingin dijawabnya, “He!!! Kamu juga jangan main-main. Kamu
minta maaf, namun apa mau dikata, mereka telah tahu siapa saya?”. Terdengar jawaban Pak Rasyid
berpisah dan mungkin tak akan bertemu lagi. dengan nada ragu-ragu, “Maaf Pak... Bapak siapa?
Dari ilustrasi di atas, dapat kita lihat bahwa Dini tidak Sungguh saya tidak tahu Pak, maaf”. Mendengar jawaban

66 WARTA BEA CUKAI EDISI 395 OKTOBER 2007


KOPERASI

itu Irwin segera berucap, “Syukurlah...”, lalu ditutup- Juara III


nya gagang telepon itu. Lomba Karya Tulis Dalam Rangka
Dari ilustrasi di atas, dapat dilihat bahwa Irwin tidak Hari Koperasi
mengenal lingkungannya. Dia tidak tahu dengan siapa
dia berhadapan, sehingga dia menampilkan sikap
yang salah yang tidak seharusnya dia tampilkan.
Mungkin saat itu Irwin beruntung, karena ternyata
direktur utamanya juga tidak tahu dengan siapa dia Meningkatkan
berhadapan. Namun tidak selamanya keberuntungan
Keunggulan Kompetitif

Koperasi
seperti itu akan berulang.
Dalam praktek sehari-hari, kita harus mengenal
lingkungan kita. Kita harus tahu siapa-siapa yang kita
hadapi. Tipe dan karakter orang bermacam-macam.
Ada yang temperamen, ada yang sabar, ada yang
terbuka, ada yang tertutup, ada yang mudah bergaul,
ada yang sulit bergaul, dan ada yang memiliki
kombinasi karakter-karakter tersebut. Dengan
mengenal tipe dan karakter orang-orang yang akan di Era Kapitalisme
kita hadapi, maka kita akan mudah menentukan sikap
yang akan kita ambil untuk menghadapinya. Hal ini
berlaku baik terhadap atasan, teman sejawat, maupun Oleh: Mu’amar Khadafi
terhadap bawahan.

P
Pada saat menghadapi orang yang temperamen,
kita sebaiknya tidak menampilkan sikap sebagai pihak epatah bijak mengatakan, belajarlah dari sejarah
yang berada pada posisi yang berlawanan. Setidaknya karena sejarah akan terulang kembali. Bahkan
tidak secara frontal. Begitu juga saat menghadapi Bung Karno pernah menyampaikan arti penting
orang dengan karakter yang lain, kita juga harus sejarah dalam sebuah pidatonya yang berjudul
mengambil sikap yang sesuai. Dengan demikian kita “JAS MERAH” yang merupakan singkatan dari
akan merasa berada di antara “kawan-kawan”. Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah.
Setidaknya lingkungan kita menganggap bahwa kita Sejarah berdirinya koperasi tidak terlepas dari dua peristi-
adalah “kawan” mereka. Dengan demikian sangat wa penting yang terjadi di Inggris dan Perancis pada abad
masuk akal bahwa kita akan merasa betah berada di XVIII. Lahirnya Revolusi Industri di Inggris yang didahului de-
tempat kerja kita. ngan penemuan-penemuan mesin berbasis teknologi, di satu
sisi menyebabkan kerugian dan penderitaan di pihak kaum
KESIMPULAN buruh, kaum petani dan rakyat kecil. Mereka menerima upah
Dengan melakukan 3K, kenali peranmu, kenali yang sangat rendah disebabkan banyaknya penawaran tena-
posisimu dan kenali lingkunganmu, diharapkan kita ga kerja. Jumlah pengangguran meningkat karena banyak
bisa beradaptasi dan diterima oleh lingkungan kita. tenaga kerja manusia digantikan dengan mesin-mesin pabrik.
Dengan mengenali peran kita, kita bisa menjalani Pada era inilah paham kapitalisme mulai tumbuh dengan
peran sesuai dengan yang diharapkan oleh pesat. Yaitu mulai adanya dominasi sosial dan adanya
lingkungan kerja, namun tetap dalam koridor yang eksploitasi ekonomi oleh suatu golongan yang kuat terhadap
telah ditetapkan. Dengan demikian lingkungan akan golongan yang lemah dan tidak berdaya. Kekuatan modal
mudah menerima kita. atau capital menjadi dasar utama dalam setiap operasional
Dengan mengenali posisi kita, kita bisa tahu di perusahaan. Keuntungan materi menjadi satu-satunya tujuan
mana kita harus menempatkan diri. Kita bisa tetap akhir yang hendak dicapai oleh perusahaan (profit oriented).
mendapat respek dari orang-orang di sekitar kita, baik Tetapi justru di tengah ketidakberdayaan atas kuatnya sistem
saat kita berada pada posisi yang kuat atau benar, kapitalisme inilah lahir inspirasi istilah koperasi beserta
maupun pada saat kita berada pada posisi yang lemah gerakannya yang awal mulanya hanya merupakan defensive
atau salah. reflex (gerakan otomatis untuk membela diri) dari adanya
Dengan mengenali lingkungan kita, kita akan tahu tekanan-tekanan hidup dan dominasi sosial maupun ekonomi
dengan siapa saja kita akan berhadapan. Dengan oleh kelompok tertentu.
demikian kita bisa menentukan sikap yang sesuai Terjadinya Revolusi Sosial di Perancis pada tahun 1789
untuk menghadapi orang-orang dengan berbagai yang didasari atas ketidakpuasan rakyat atas kekuasaan
karakternya. Pada akhirnya lingkungan akan merasa raja-raja dan kaum bangsawan yang sangat luas dan banyak
bahwa kita adalah “kawan” mereka. mengabaikan hak-hak rakyat jelata juga memberikan
Jika kita bisa menjalankan ketiga K secara inspirasi atas timbulnya suatu tatanan sosial yang dapat
simultan, besar kemungkinan kita akan bisa memperbaiki taraf kehidupan dan meningkatkan kesejahtera-
beradaptasi dengan lingkungan, sementara di lain an rakyat. Inspirasi ini pada akhirnya mendorong berkem-
pihak lingkungan pun akan mudah menerima kita. bangnya koperasi produksi di Perancis.
Pada saat kita dan lingkungan bisa saling menerima, Jika kita amati kondisi sosial dan ekonomi saat ini, maka
tentunya kita akan betah dan kerasan di tempat kerja. akan kita dapati keadaan yang hampir sama dengan kondisi
Ingatlah selalu bahwa orang yang baik adalah di Inggris dan Perancis pada abad XVIII silam. Berbagai pu-
orang yang ditangisi kepergiannya karena orang di sat perbelanjaan dengan kekuatan modal yang seperti tidak
sekitarnya merasa kehilangan, bukan orang yang saat terbatas dengan sarana yang super mewah mulai dari yang
dia harus meninggalkan tempat kerjanya karena ada di pusat kota sampai di kota-kota kecil dapat kita jumpai
dipindahkan ke tempat lain, namun orang di sekitarnya dengan mudah. Harga dan berbagai fasilitas yang ditawarkan
merasa bersyukur karena telah berkurang satu pun membuat kita sering tak mampu menahan godaan untuk
masalah dengan kepergian orang tersebut. memenuhi tawarannya. Belum lagi tingkat kenyamanan
Memang baik menjadi orang penting, namun jauh berbelanja dengan ruangan yang dingin ber-AC, tempat
lebih penting untuk menjadi orang baik. parkir yang luas, dan tersedianya sarana bermain anak-anak.
Penulis adalah Kepala Seksi Sebut saja Carrefour, Hero, Giant, Hypermart, Superindo,
Perencanaan Audit Impor, Dit. Audit DJBC Alfamart, Indomart dan lain sebagainya.

EDISI 395 OKTOBER 2007 WARTA BEA CUKAI 67


KOPERASI

Yang menjadi pertanyaan bagi kita sebagai anggota kope- Setelah mengetahui perbedaan karakteristik antara
rasi adalah masih adakah tempat buat koperasi di hati kita ? koperasi dengan Bentuk Usaha lainnya yang dalam hal ini
Jika mau jujur, mungkin dapat kita hitung dengan jari berapa diwakili oleh PT, maka koperasi dapat berkonsentrasi
kali kita berbelanja di koperasi dalam satu bulan. Berapa pada peningkatan keunggulan kompetitifnya yaitu :
rupiah uang yang kita belanjakan di koperasi dari total penge-
luaran belanja kita per bulan ? Mungkin tidak sampai 10 %, 1. Tujuan
atau jangan-jangan malah tidak ada sama sekali. Atau yang Dalam menjalankan usahanya apapun bentuk dan je-
mungkin lebih parah lagi, kita tidak pernah menginjakkan kaki nisnya (seperti koperasi konsumsi, koperasi simpan
kita di koperasi selama lebih dari satu bulan. Kalau demikian pinjam, dan lain-lain), koperasi harus senantiasa
halnya kapankah koperasi dapat berkembang dan pada memegang teguh tujuan yang hendak dicapai seba-
gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan anggotanya ? gaimana diamanatkan dalam pasal 3 Undang-undang
Kita dapat belajar dari dua peristiwa penting No. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian.


yang terjadi pada abad XVIII yang terjadi di Inggris Disebutkan bahwa koperasi bertujuan memaju-
dengan Revolusi Industrinya dan di Perancis de- kan kesejahteraan anggota pada khususnya
ngan Revolusi Sosialnya sebagaimana disebutkan dan masyarakat pada umumnya serta ikut
di atas. Paling tidak di tengah himpitan raksasa
MASIH membangun tatanan perekonomian nasional
pemilik modal yang saat ini hampir menguasai se- ADAKAH dalam rangka mewujudkan masyarakat yang
mua aspek hajat hidup orang banyak, koperasi da- maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila
pat bangkit untuk kembali mendapat tempat di hati TEMPAT BUAT dan Undang-undang Dasar 1945.
masyarakat khususnya para anggotanya sendiri. KOPERASI DI Kata kunci dari tujuan koperasi ini ada-
Salah satu cara agar koperasi dapat menda- lah memajukan kesejahteraan anggotanya.
pat tempat di hati para anggotanya yang diha- HATI KITA ? Tujuan koperasi yang mulia dan berdimensi
rapkan dapat menjadi pelanggan setia dalam kemanusiaan dan kebangsaan ini dapat terwu-
memenuhi kebutuhan barang dan jasanya, maka
koperasi perlu meningkatkan keunggulan kom-

kutuan Komanditer (CV) dan Perseroan Terbatas (PT).


Untuk lebih memudahkan kita mengidentifikasi keunggul-

petitifnya yang tidak dimiliki oleh badan usaha atau ben-
tuk usaha lainnya seperti Perusahaan Perorangan, Perse-

an kompetitif apa saja yang dimiliki oleh koperasi, marilah


kita lihat hal-hal karakteristik yang membedakan koperasi
jud jika kesejahteraan anggotanya meningkat.
Banyak aspek yang menjadi tolok ukur apakah
kesejahteraan anggotanya meningkat atau tidak.
Secara riil dapat dikatakan bahwa kesejahteraan
meningkat apabila pendapatan meningkat.
Peranan yang dapat diambil oleh koperasi dalam hal
ini adalah melakukan pembelian bersama dan penjual-
an bersama. Melalui pembelian bersama, koperasi
dengan bentuk usaha lainnya (dalam hal ini perbandingan dapat menyediakan berbagai kebutuhan sehari-hari
dengan PT). para anggotanya dengan membeli secara langsung
Menurut Prof. R.S. Soeriaatmadja sebagaimana diku- kepada produsen atau agen dalam jumlah besar
tip oleh Drs. Hendrojogi, MSc. dalam bukunya yang sehingga mendapatkan discount atau potongan harga.
berjudul “Koperasi, Azas-azas, Teori dan Praktek”, terda- Selanjutnya para pegawai selaku anggota dapat ber-
pat lima perbedaan antara koperasi dan PT sebagaima- belanja di koperasi dengan harga yang lebih murah.
na diuraikan dalam bagan di bawah ini : Dengan mendapatkan harga barang-barang yang lebih

Perbedaan antara Koperasi dan Perseroan Terbatas (PT)


Koperasi Perseroan Terbatas (PT)

1. Tujuan 1. Tujuan
Tidak semata-mata mencari keuntung- an, tetapi Mencari keuntungan sebesar-besarnya.
terutama untuk memperbaiki kesejahteraan para
anggota.

2. Keanggotaan, Modal dan Keuntungan 2. Keanggotaan, Modal dan Keuntungan


Anggotanya adalah yang utama. Jadi koperasi Modal adalah primer. Jadi merupakan kumpulan
adalah kumpulan dari orang-orang. Modal adalah modal. Orang adalah sekunder. Jumlah modal
sebagai alat. Keuntungan yang diperoleh dibagi menentukan besarnya hak suara dan keuntungan
kepada anggota menurut jasa masing-masing. dibagi menurut besar/kecilnya modal.

3. Tanda Peserta 3. Tanda Peserta


Koperasi hanya mengenal satu macam keanggotaan Dinamakan pesero atau saham. Terdapat lebih dari
dan tanda peserta tidak boleh diperjual-belikan. satu jenis saham dan masing-masing jenis
mempunyai hak yang berbeda-beda. Selain itu
saham boleh diperjual-belikan.

4. Pemilikan dan Hak Suara 4. Pemilikan dan Hak Suara


Tidak ada perbedaan hak suara diantara sesama Saham dapat terpusat pada satu atau beberapa
anggota. Satu anggota satu suara dan hak suara orang, sehingga bisa terjadi konsentrasi modal,
tidak boleh diwakilkan (no voting by proxy). dengan konse- kuensi bahwa kebijaksanaan perusa-
haan tersebut bisa hanya ditentukan oleh satu atau
dua orang saja, dimana saham terpusat. Hak suara
boleh diwakilkan.

5. Cara Bekerja 5. Cara Bekerja Cara bekerja tidak terbuka dan Direksi
Koperasi bekerja secara terbuka dan diketahui oleh memegang peranan dalam pengelolaan usaha
semua anggota. (organisasi).

68 WARTA BEA CUKAI EDISI 395 OKTOBER 2007


murah dengan tingkat penghasilan yang sama berarti wujud dari partisipasi mereka dalam manajemen kope-
pendapatan riil meningkat. rasi secara tidak langsung.
Melalui penjualan bersama, koperasi dapat menam- Kehadiran dan partisipasi anggota dalam acara Rapat-
pung barang-barang hasil produksi anggotanya untuk rapat Anggota koperasi sangat dibutuhkan agar
kemudian bertindak atas nama anggota menjual aspirasi, keinginan, usul, saran dan pemikiran-
secara bersama-sama kepada pembeli yang mampu pemikiran para anggota dapat disampaikan. Tetapi
membeli dengan harga lebih tinggi. Dengan menjual karena Rapat Anggota Koperasi tidak bisa sewaktu-
produk dengan harga yang lebih tinggi berarti mening- waktu diadakan dan hanya merupakan sebuah forum
katkan pendapatan riil. yang tidak bisa secara aktif dan terus menerus
mengelola koperasi, maka Rapat Anggota memberikan
2. Keanggotaan dan Modal kuasa kepada pengurus untuk mengelola koperasi.
Karena di dalam koperasi anggota adalah yang utama, Sistem pemilikan dan hak suara yang ada dalam
maka koperasi adalah kumpulan dari orang-orang. koperasi memberikan kesempatan seluas-luasnya
Secara otomatis modal dalam arti uang akan kepada seluruh anggota untuk dapat berperan dalam
terkumpul dalam jumlah banyak seiring dengan menentukan arah kebijakan yang akan ditempuh. Hal
bertambahnya anggota. Dalam hal ini Koperasi ini mengandung nilai positif sesuai dengan azas yang
Pegawai Kantor Pusat DJBC (Kopesat) mempunyai dianut yaitu azas kekeluargaan dan dapat
keunggulan kompetitif tersendiri yaitu kemudahan menghindari pemaksaan kehendak atau dominasi oleh
untuk merekrut pegawai sebagai anggota koperasi. sekelompok orang tertentu yang mempunyai modal
Dengan jumlah pegawai yang cukup besar di besar. Oleh karena itu sistem pemilikan dan hak suara
lingkungan Kantor Pusat ditambah pegawai kantor- yang ada dalam koperasi merupakan keunggulan
kantor di lingkungan Jabodetabek, maka modal dapat kompetitif yang harus terus dikembangkan mekanisme
terkumpul dalam jumlah yang cukup signifikan. Yang pelaksanaannya.
mungkin dapat dipikirkan untuk menambah modal
dalam kaitannya dengan jumlah anggota adalah 5. Cara Bekerja
memperluas keanggotaan pegawai tidak hanya di Koperasi bekerja secara terbuka dan diketahui oleh
Jabodetabek tetapi diperluas sampai seluruh pulau semua anggota. Seiring dengan berkembangnya era
Jawa. keterbukaan yang ditandai dengan reformasi baik di
bidang birokrasi pemerintahan maupun non pemerin-
3. Tanda Peserta tahan, maka transparansi merupakan suatu keniscaya-
Koperasi hanya mengenal satu macam keanggotaan an yang harus dipegang erat dalam melaksanakan
dan tanda peserta tidak boleh diperjual- kegiatan. Peran serta anggota dalam


belikan. Dengan sistem keanggotaan menentukan kebijakan yang dituangkan
peserta yang sederhana dan hanya satu dalam bentuk kegiatan usaha koperasi
macam merupakan suatu keunggulan mutlak diperlukan. Kemudahan bagi anggota
tersendiri bagi Kopesat. Perbedaan pang- PARA PEGAWAI untuk dapat mengakses segala informasi
kat, golongan dan jabatan bukan SELAKU ANGGOTA yang diatur sesuai Anggaran Dasar harus
merupakan suatu halangan untuk menja-
di anggota koperasi. Dengan kata lain DAPAT BERBELANJA mendapat prioritas utama. Baik melalui
Laporan Bulanan, Jurnal, Warta koperasi,
siapapun pegawai Direktorat Jenderal DI KOPERASI Laporan Keuangan dan sebagainya.
Bea dan Cukai yang bertugas di lingkung- Cara ini dapat juga digunakan untuk
an Jabodetabek atau bahkan seluruh DENGAN HARGA merangsang peran serta anggota untuk ikut
pulau Jawa dapat menjadi anggota Ko- YANG LEBIH MURAH mengawasi jalannya pengelolaan koperasi.
pesat. Begitu juga dengan pengawasan Hal inilah yang membedakan koperasi


Sistem Administrasi peserta/anggota dengan Bentuk Usaha lainnya, dimana
koperasi dapat dilakukan dengan relatif sistem dan cara bekerjanya tidak terbuka.
lebih mudah karena sedikit banyak Arah kebijakan dan pengelolaan usaha ber-
masih melekat pada Sistem Administrasi Kepegawaian ada sepenuhnya di tangan Direksi. Keunggulan
terkait dengan mutasi pegawai. kompetitif berupa cara bekerja yang terbuka ini juga
Keanggotaan koperasi yang tidak bisa diperjual-beli- dapat dikembangkan oleh koperasi untuk dapat terus
kan atau dipindahtangankan mengandung arti bahwa meningkatkan kinerja dengan dukungan penuh ang-
persyaratan untuk menjadi anggota koperasi adalah gotanya.
kepentingan ekonomi yang melekat pada anggota/
pegawai bersangkutan. Jika pegawai yang menjadi Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
angota koperasi meninggal dunia, maka keanggotaan- agar koperasi dapat terus berkembang di era kapitalisme
nya dapat diteruskan oleh keluarga atau ahli waris dan kembali mendapat tempat di hati anggotanya, maka
yang memenuhi persyaratan sebagaimana diatur da- koperasi harus terus meningkatkan keunggulan kompetitif
lam Anggaran Dasar. Kebijaksanaan ini bertujuan agar yang merupakan sifat dan karakteristiknya yang tidak
kepentingan ahli waris tetap terjaga dan memberikan dimiliki oleh Bentuk Usaha lainnya.
kemudahan untuk menjadi anggota.
DAFTAR PUSTAKA :
Hendrojogi, Drs. MSc., Koperasi, Azas-azas, Teori dan Praktek, PT.Raja
4. Pemilikan dan Hak Suara Grafindo Persada, Jakarta, 2000.
Di dalam koperasi tidak ada perbedaan hak suara Sukamdiyo Ign. Drs. M.S., Manajemen Koperasi, Penerbit Erlangga,
diantara sesama anggota. Rapat Anggota memegang Jakarta, 1996.
kekuasaan tertinggi dalam organisasi koperasi. Sumarsono Sonny, Manajemen Koperasi, Teori dan Praktek, Graha Ilmu,
Karena Rapat Anggota merupakan suatu tempat Yogyakarta, 2003.
dimana berkumpul suara-suara anggota dan hanya Undang-undang Republik Indonesia No. 25 Tahun 1992 tentang
Perkoperasian.
diadakan pada waktu-waktu tertentu. Setiap anggota
mempunyai satu suara. Penggunaan hak suara dalam Data Penulis
Rapat Anggota tidak boleh diwakilkan (no voting by Nama : Muamar Khadafi
proxy). Hal ini dimaksudkan untuk lebih mendorong NIP : 060083381
anggota menghadiri Rapat-rapat Anggota sebagai Unit Kerja : Bidang Audit Kantor Wilayah DJBC Banten

EDISI 395 OKTOBER 2007 WARTA BEA CUKAI 69


KONSULTASI
KEPABEANAN & CUKAI
Dengan ini kami informasikan agar setiap surat pertanyaan yang masuk ke Redaksi Warta Bea Cukai baik melalui pos, fax ataupun
e-mail, agar dilengkapi dengan identitas yang jelas dan benar. Redaksi hanya akan memproses pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
dengan menyebutkan identitas dan alamat yang jelas dan benar. Dan sesuai permintaan, kami dapat merahasiakan identitas anda.
Demikian pemberitahuan ini kami sampaikan, atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih. Redaksi

Penyegelan Peti Kemas


P
erusahaan kami rutin melakukan impor pupuk dibebankan kepada Direktorat Jenderal, pejabat Bea
organik non subsidi berbahan dasar batuan orga- dan Cukai untuk mengamankan hak-hak negara
nik. Pada Juli 2007 ketika kami menyelesaikan berwenang mengambil tindakan yang diperlukan
formalitas kepabeanan dan mendapat PJM, terhadap barang.”
diketahui peti kemas telah disegel merah oleh Penyegelan merupakan salah satu tindakan yang
aparat Bea Cukai. dapat dilakukan pejabat Bea dan Cukai dalam rangka
Dengan adanya Instruksi Pemeriksaan Barang, kami mengamankan keuangan Negara dan menjamin
ajukan Permohonan Pembukaan Segel kepada Unit Kerja dipenuhinya kewajiban Negara lainnya atas
Bea Cukai P2 yang memerlukan waktu 1 hari kerja karena pemasukan barang ke dalam daerah pabean,
birokrasi yang panjang. Paska pemeriksaan barang dan sebagaimana diatur dalam Pasal 78 Undang-undang
semua sesuai dokumen, peti kemas disegel kembali. Nomor 10 tahun 1995 tentang Kepabeanan
Setelah terbit SPPB kami ajukan permintaan sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang
Pembukaan Segel agar barang dapat keluar dari wilayah Nomor 17 tahun 2006.
pabean yang juga membutuhkan waktu 1 hari jam kerja, Mengingat terbatasnya informasi yang disampaikan
yang sebelumnya ditetapkan oleh Korlak Patroli & dalam surat Saudara, kami belum dapat memberikan
Operasi agar peti kemas ditegahi sambil menunggu hasil jawaban secara detil tentang penyebab penyegelan
uji lab dari BPIB. Yang saya ketahui untuk uji laboratoris terhadap barang impor dimaksud, namun dapat kami
membutuhkan waktu sampai 2 bulan karena terbatasnya sampaikan bahwa setiap tindakan yang dilaksanakan
staff analisis dan banyaknya contoh barang PIB yang oleh pejabat Bea dan Cukai tentunya dilaksanakan
harus diuji. berdasarkan pertimbangan atas risiko yang
Sepengetahuan saya peti kemas akan disegel oleh mungkin terjadi atas suatu importasi.
aparat BC dalam hal jika diduga terjadi pelanggaran Untuk mendapat jawaban yang lebih jelas dan pasti
kepabeanan berdasarkan Nota Intelijen. Akibat mengenai hal tersebut, kami sarankan untuk
penyegelan membuat biaya penumpukan membengkak, mengajukan pertanyaan secara tertulis kepada Kepala
plus biaya demurrage oleh perusahaan agen pelayaran Kantor Pelayanan dimana Saudara mendaftarkan PIB
atas peti kemas. Pertanyaan saya : dimaksud disertai keterangan secara jelas mengenai
1. Landasan apa saja yang membuat aparat BC nomor dan tanggal PIB, jumlah dan jenis kemasan,
melakukan segel terhadap suatu peti kemas impor ? berat barang, negara asal, serta data pendukung
2. Mengapa pejabat BC masih perlukan uji lab, jika lainnya.
sudah dilampirkan uji lab terkini dari laboratorium
terakreditasi ditambah pula impor adalah barang 2. Dalam rangka menjamin pemenuhan kewajiban
identik yang sudah sering di impor ? pabean atas barang impor serta menetapkan tarif dan
nilai pabean, pejabat Bea dan Cukai dapat meminta
Demikian pertanyaan ini saya ajukan dengan harapan importir atau eksportir untuk menyerahkan contoh
mendapat jawaban yang komprehensif. barang untuk tujuan pemeriksaan pemberitahuan,
ketentuan tersebut diatur dalam Pasal 16 dan Pasal
Hormat saya, 84 Undang-undang Nomor 10 tahun 1995 tentang
Kepabeanan sebagaimana telah diubah dengan
IRWAN SUSANTIO, S.H Undang-undang Nomor 17 tahun 2006.
Tembaga Dalam I No. L8B Komoditi pupuk adalah komoditi yang telah ditetapkan
Letjen Suprapto, Jkt 10640 sebagai komoditi yang wajib memenuhi Standar
Nasional Indonesia (SNI), sebagaimana diatur dalam
Peraturan pemerintah Nomor 102 tahun 2000 tentang
Standarisasi Nasional, sehingga laboratorium
Tanggapan : pengujinya pun wajib terakreditasi dan telah
ditetapkan oleh instansi teknis terkait, namun sekali
Sehubungan dengan pertanyaan Sdr. Irwan Susantio, lagi ditegaskan bahwa hal tersebut tidak mengurangi
SH, dengan ini disampaikan jawaban sebagai berikut : kewenangan pejabat Bea dan Cukai untuk melakukan
pemeriksaan barang sebagaimana diamanatkan dalam
1. Bahwa berdasarkan ketentuan yang diatur dalam Undang-undang Nomor 10 tahun 1995 tentang
Pasal 74 Undang-undang Nomor 10 Tahun 1995 Kepabeanan sebagaimana telah diubah dengan
tentang Kepabeanan sebagaimana telah diubah Undang-undang Nomor 17 tahun 2006.
dengan Undang-undang Nomor 17 tahun 2006
dinyatakan sebagai berikut : “Dalam melaksanakan Direktur Penindakan dan Penyidikan
tugas berdasarkan undang-undang ini dan peraturan HERU SANTOSO
perundang-undangan lain yang pelaksanaannya NIP 060051354

70 WARTA BEA CUKAI EDISI 395 OKTOBER 2007


RUANG KESEHATAN

Sakit-sakitan Anda
Anda Bertanya
Bertanya
Dokter Menjawab
Dokter Menjawab

Karena ASI ?
DIASUH OLEH
PARA DOKTER
DI KLINIK KANTOR
PUSAT DJBC

S
aya punya anak lelaki berusia 7,5 bulan dan meru- ASI ibu yang melahirkan kurang bulan (prematur) berbeda
pakan anak kedua. Anak kedua saya ini saya beri dengan komposisi ASI pada ibu yang melahirkan cukup bu-
ASI ekslusif selama 6 bulan dengan harapan akan lan. Kadar proteinnya lebih tinggi disesuaikan dengan
menjadi lebih kebal terhadap berbagai serangan kebutuhan bayi premature untuk mengejar ketertinggalannya,
penyakit. Teapi apa kenyataannya ? anak saya sehingga komposisi ASI benar-benar sesuai dengan
malah sering sekali sakit dibanding anak pertama. Padahal kebutuhan putra yang kita cintai.
anak pertama sudah diberi susu formula sejak lahir. Dalam Ada banyak macam merek susu formula dari susu
sebulan anak saya bisa sakit 3 kali dan setelah seminggu ia formula normal maupun susu formula khusus semua didesain
menyelesaikan ASI eksklusifnya dia kena flu, sembuh se- mendekati komposisi ASI. Namun demikian, dua keunggulan
minggu kemudian kena diare, kena lagi batuk pilek. utama ASI yaitu faktor imunologis (kekbalan) dan psikologis
Saya jadi pusing dibuatnya, yang ingin saya tanyakan, (ikatan batin ibu anak) tidak dapat dimasukkan ke dalam susu
apakah anak saya alergi dengan formula. Disamping itu
ASI yang saya berikan atau apa- keunggulan lain ASI adalah ;
kah produksi ASI saya ini kurang l mudah dicerna dan diserap
baik kualitasnya? oleh tubuh bayi
l mencegah Ibu mengalami
JAWAB : pendarahan berlebih pasca
Kami mengerti kegelisahan dan melahirkan
kebingungan ibu. Di satu sisi ASI l mencegah kanker payudara
adalah minuman/ makanan yang dan kanker indung telur
terbaik yang dapat diberikan pada l salah satu cara mengatur
putra tercinta kita, tetapi disisi lain jarak kelahiran
seakan ASI tidak ada l tidak menyebabkan alergi
pengaruhnya. Secara garis besar
ada 3 faktor yang mempengaruhi Sistim alergi pada seorang
seorang anak sakit atau tidak, bayi sebetulnya belum sempurna.
yaitu faktor genetik, faktor perilaku Dengan pemberian susu formula
dan lingkungannya. yang dapat bekerja sebagai
Faktor genetik atau bawaan protein asing akan dapat
ada sejak bayi dalam kandungan, menyebabkan reaksi alergi bayi
misalnya karena pemakaian obat- jadi aktif. Karena itu dianjurkan
obatan selama kehamilan, gang- pemberian susu formula sedapat
guan perkembangan saat dalam mungkin ditunda sampai 6 bulan
kandungan, dan lain-lain. Faktor agar reaksi alergi bayi jadi sangat
perilaku dalam hal ini pola makan berkurang nantinya. Bila bayi
anak balita, pola istirahatnya, yang mendapat ASI menunjukkan
pemberian imunisasi lengkap dan gejala-gejala alergi seperti; diare,
sesuai jadwal. Faktor lingkungan tidak nyaman di perut sehingga
terutama lingkungan di sekitar anak menjadi rewel dan mudan
anak, kebersihannya, polusinya, menangis, muntah, sesak dan
pembuangan sampah dan jangan batuk, eksim, benjol-benjol gatal,
lupa lingkungan pergaulan anak berat badan sulit naik, maka
kita, karena tahun-tahun pertama perlu ditinjau kembali diet atau
adalah tahun-tahun rawan untuk asupan makanan ibu. Mungkin
terjangkit atau tertular penyakit da- ada makanan-makanan tertenu
ri orang sekitarnya. yang dimakan yang membuat
Ketika lahir hingga berusia 6 anak mempunyai gejala-gejala
bulan, dianjurkan ASI menjadi sa- seperti di atas.
tu-satunya sumber makanan anak Bila ada maka, hindari
yang dislot sebagai ASI Eksekutif. makanan/ minuman tersebut dan
Setelah itu ASI tetap diberikan semaksimal mungkin ditam- konsultasikan pada ahli gizi untuk memodifikasi asupan ibu.
bah makanan bergizi lain sesuai tahapan usianya. Dari penelitian kualitas ASI adalah teap yang terbaik. Mudah-
Pada tahun pertama putra kita akan mengalami pertum- mudahan pemaparan tadi dapat memberi gambaran bagi ibu
buhan dan perkembangan cepat sekali. Berat badan menjadi dan putra tercinta untuk menjadi lebih sehat.
3 kali berat badan saat lahir, 2 kali lebih tinggi, otak menjadi Berikut ini ada tips sukses menyusui, yaitu :
¾ dari otak dewasa, sistim syaraf menjadi lebih sempurna, l Asupan nutrisi ibu harus lengkap
demikian juga organ-organ lain. Bayi membutuhkan lebih ba- l Asupan kalori dan air harus cukup
nyak kalori. Untuk memenuhi kebutuhannya baik ASI maupun l Hindari stress, karena kesehatan dan emosi ibu sangat
PASI (Pengganti Air Susu Ibu) sama-sama dapat memenuhi mempengaruhi
kebutuhan nutrisi anak kita. l Berikan ASI sesering mungkin
Walaupun demikian pemberian ASI mempunyai l Menyusui dengan payudara sampai habis, yang dilakukan
keuntungan lebih. Bahkan telah dibuktikan bahwa komposisi secara bergantian. dr. Maya C.L.M, Poliklinik Umum KP DJBC

EDISI 395 OKTOBER 2007 WARTA BEA CUKAI 71


RENUNGAN ROHANI

Fitrah
Kembali
Kepada

Maksud Allah memberikan bulan suci Ramadhan kepada manusia adalah dengan maksud
agar kita mencapai derajat takwa. Oleh karena itu hendaknya pakaian takwa yang sedang kita
pakai sekarang ini, yang telah kita tenun sebulan lamanya, dapat melahirkan satu
sikap hidup yang penuh keteguhan, keyakinan, sekaligus kerendahhatiandan kesederhanaan.
Idhul Fitri adalah suatu momen penting sebagai titik berpijak untuk melangkah ke depan.

S
ecara bahasa, Idhul Fitri berasal dari kata id karena kodrat inilah maka ber-Islam berarti bersifat fitri,
yang berarti kembali dan fitrah yang mempunyai alami, kodrati.
bermacam-macam makna, diantaranya adalah
asal kejadian/penciptaan. Idhul Fitri berarti kem- FITRAH, POTENSI BAWAAN SETIAP MANUSIA
bali kepada asal kejadian. Ketika kita pertama Menurut Ibnu Taimiyah, seorang ulama besar asal Da-
kali diciptakan. Sering kita dengar orang mengatakan maskus yang digelari Syaikhul Islam, fitrah merupakan
bahwa sehabis kita melaksanakan shalat idhul fitri , kita potensi bawaan setiap manusia. Potensi bawaan ini ada
seolah-olah dilahirkan kembali menjadi bayi. Bayi adalah sejak jaman permulaan penciptaan manusia, yaitu pada
manusia yang masih bersih, belum ditempeli oleh apa alam pernjanjian (alam mitsaq). Potensi bawaan itu beru-
pun. Ia suci dari segala dosa, baik dosa warisan maupun pa agama Islam, yaitu mengenai (makhrifah) dan mencin-
dosa asal. Suci adalah makna lain dari kata fitrah. Jadi tai (mahabbah) kepada Allah Swt. Potensi ini tidak hanya
idhul fitri dapat juga diartikan kembali diberikan kepada keturunan muslim,


atau kembali kepada kesucian. tetapi juga kepada seluruh manusia,
Makna berikutnya, fitrah berarti po- termasuk keturunan kafir. Jadi Idhul
tensi ber-Islam. Nabi Muhammad Saw, Fitri berarti juga kembali kepada Islam.
bersabda: Bukankah aku telah mence-
“...MAKNA LAIN DARI FITRAH Perlu diingat bahwa sesuatu yang be-
ritakan kepadamu tentang sesuatu ADALAH KESANGGUPAN rupa potensi tidak mesti terjadi dalam
yang Allah telah menceritakan kepada- kenyataan. Potensi memerlukan usaha
ku dalam kitabNya, bahwa Allah UNTUK MENERIMA untuk menjadikannya actual dan nyata.
menciptakan Adam dan anak cucunya KEBENARAN. SECARA FITRI Hal ini sejalan dengan apa yang
untuk berpotensi menjadi orang-orang disabdakan Nabi Muhammad Saw.
Islam yang suci. (HR. Iyadh ibn MANUSIA LAHIR CENDERUNG Dalam sebuah hadits :Seseorang tidak
Khumair). Hadits di atas menunjukkan UNTUK MENCARI DAN dilahirkan kecuali dalam keadaan
bahwa tujuan penciptaan (fitrah) manu- fitrah. Kedua orang tuanyalah yang
sia adalah agar ia mampu menerima MENERIMA KEBENARAN” menjadikannya Yahudi, Nasrani dan
Islam. Dengan pemaknaan ini maka se- Majusi(HR. Bukhari dan Muslim). Jadi
tiap bayi atau anak kecil yang mening-
gal dunia akan masuk surga sebab
secara otomatis ia telah berislam sebelumnya, kendatipun
ia dilahirkan dalam keluarga non muslim. Ketentuan ini
berlaku sebelum anak kecil tersebut mencapai usia akhil
baliqh (dewasa).
Selanjutnya adalah penyerahan dan ketundukkan (al-
silm), perdamaian dan keamanan (al-salm) dan
” pada mulanya setiap manusia itu
mempunyai potensi menjadi Islam.
Namun apakah manusia tersebut akan tetap menjadi
muslim ataukah menjadi nonmuslim, kedua orang
tuanyalah (factor lingkungan) yang menentukannya. Dari
makna ini, Idhul Fitri berarti kembali kepada Islam.
Fitrah berarti juga mengakui keEsaan Allah (tauhid
Allah). Manusia lahir dengan membawa potensi tauhid,
keselamatan (al-salamah).Manusia secara fitri membu- atau paling tidak, ia berkecenderungan untuk
tuhkan suatu system ajaran yang dapat mendamaikan dan mengEsakan Tuhan, dan berusaha secara terus-menerus
menyelamatkan kehidupannya. Sistim ajaran ini untuk mencari dan mencapai ketauhidan tersebut. Hal ini
sebenarnya telah diberikan oleh Allah kepada manusia karena sejak berada di alam rahim manusia telah
sejak di alam immateri, yaitu al-Islam. Berislam berarti mengadakan perjanjian dengan Allah untuk berTuhan
penyerahan dan ketundukan manusia pada hukum dan kepadaNya. Allah berfirman : “Dan ingatlah ketika
aturannya yang dapat menyelamatkan dan mendamaikan Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari
hidupnya. Penolakan kepada Islam sama nilainya dengan sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap
penolakan kepada keselamatan dan kedamaian. Oleh jiwa mereka (seraya berfirman), bukankah aku ini Tuhan-

72 WARTA BEA CUKAI EDISI 395 OKTOBER 2007


Iklan
mu ? Mereka menjawab, benar (Engkau Tuhan Kami), ka-
mi menjadi saksi.” (Qs. Al-Araf (7):172).
Menurut Ibnu Abbas yang dikutip oleh Muhammad
Rasyid Ridha fitrah semacam itu merupakan perjanjian

Keluarga
pertama yang perlu diikrarkan kembali pada perjanjian
terakhir di alam materi (dunia). Barang siapa mati di usia
belum baligh maka ia dihukumi Mislim sebab ia telah
mengikrarkannya di alam perjanjian, meskipun ia lahir di
keluarga non muslim. Namun jika ia telah mencapai usia
akhil baligh sementara ia belum mengikrarkan
ketauhidannya maka perjanjian pertamanya tidak
Mulai edisi Juni 2007, Majalah Warta Bea Cukai
dianggap lagi. Jika ia mati maka matinya dalam keadaan
kafir. Dengan makna ini maka idhul fitri berarti kembali menyediakan halaman untuk mempublikasikan
kepada pengakuan terhadap KeEsaan Allah.
Makna lain dari fitrah adalah kesanggupan untuk meneri- Iklan Keluarga khusus bagi keluarga besar,
ma kebenaran. Secara fitri manusia lahir cenderung untuk kerabat atau pensiunan pegawai DJBC di
mencari dan menerima kebenaran, walaupun pencarian itu
masih tersembunyi di lubuk hati yang paling dalam. seluruh Indonesia tentang :
Adakalanya manusia mampu menemukan kebenarannya,
namun karena factor eksternal yang mempengaruhinya maka
ia berpaling dari kebenaran itu. Penerimaan terhadap u PERNIKAHAN
kebenaran pada prakteknya merupakan hal yang sangat sulit,
apalagi bila kita sudah terlalu jauh dari kebenaran itu. u KELAHIRAN ANAK
Penerimaan kebenaran memerlukan kesiapan mental u UCAPAN TERIMA KASIH
dan keberanian yang tinggi terhadapresiko yang akan
ditanggung. Firaun semasa hidupnya enggan mengakui u UCAPAN DUKA CITA
kebenaran (Allah), tetapi ketika mulai tenggelam dan u INFORMASI LAINNYA
ajalnya sudah diambang kematian, barulah ia mengakui
kebenaran tersebut. Dengan pemaknaan ini idhul fitri
berarti kembali menerima kebenaran. Dengan memasang iklan keluarga di majalah
Makna lain fitrah adalah potensi dasar atau perasaan Warta Bea Cukai ini, apapun informasi anda
untuk beribadah dan makrifat (menegal) kepada Allah. Dalam tentang keluarga bisa sampai kepada kerabat
Alquran Allah menyebutkan bahwa tujuan penciptaan manu- anda, dengan harga yang cukup terjangkau
sia adalah untuk beribadah kepada Allah. “Tidak Kuciptakan seperta tabel berikut :
jin dan manusia melainkan untuk menyembahKu.(QS.Adz-
Dzariat (56):51). Manusia diperintahkan beribadah agar ia UKURAN HARGA
mengenal Allah. Ibadah merupakan sarana manusia untuk
mengaktualisasikan dirinya dan ekspresi suci yang tinggi, Halaman Cm Hitam/Putih Berwarna
yang dapat menentukan eksistensinya.
Lalu fitrah juga bermakna tabiat atau watak asli 1 21x28 2.000.000 3.000.000
manusia. Manusia memiliki tabiat baik dan tabiat buruk, 1/2 14x21 1.000.000 1.500.000
tetapi yang pada dasarnya tabiat manusia adalah baik.
Menurut Hamka, fitrah adalah rasa asli murni pada jiwa 1/4 10x14 500.000 750.000
manusia yang belum dipengaruhi oleh pengaruh buruk 1/8 7x10 300.000 500.000
yang lain. Sifat alami manusia adalah sesuai dengan
sifat-sifat Allah yang baik (asmaul husna). Allah berfirman
: “Dan Aku titipkan ke dalamnya ruh (ciptaan)-Ku (QS.Al
Hijr:29). Dalam peniupan ruh itu sekaligus Allah
memasukkan sifat-sifatNya ke dalam fitrah manusia.
Marilah kita semua kembalikepada fitrah kita, kembali 1/2 Halaman
kepada asal kejadian, kembali menjadi seperti bayi yang suci 14 x 21
dan bersih dari noda dan dosa, kembali kepada Islam dan
mengakui KeEsaan Allah, serta senantiasa menerima
kebenaran betapapun pahitnya. Dengan Idhul Fitri kita juga
harus selalu memelihara sifat alami kita agar selalu baik 1 Halaman
dengan senantiasa menjalankan ibadah kepadaNya. 21 x 28
1/8
Kita baru saja melalui ujian bulan Ramadhan yang Halaman
diberikan oleh Allah dengan maksud agar kita mencapai 1/4 7 x 10
derajat takwa. Oleh karena itu hendaknya pakaian takwa Halaman
yang sedang kita pakai sekarang ini, yang telah kita tenun 10 x 14
sebulan lamanya, dapat melahirnak satu sikap hidup yang
penuh keteguhan, keyakinan, sekaligus kerendahhatian
dan kesederhaan. Idhul Fitri adalah satu momen penting
sebagai titik berpijak untuk melangkah ke depan. Apakah
nanti kita mengalami kebahagiaan, kesuksesan, ditentu-
kan oleh hasil kita latihan pada bulan Ramadhan yang ini Materi iklan disediakan dan diserahkan pemasang paling lambat
kita rayakan. Jadikan momen Idhul Fitri ini sebagai moti- tanggal 15 untuk penerbitan bulan berikutnya ke alamat redaksi
vator untuk kita meningkatkan amal ibadah dan kesadar- dan pembayaran bisa ditransfer ke rekening Warta Bea Cukai
an diri sebagai makhluk yang memiliki kesempurnaan. sesuai pada kolom redaksi.
Amiin. Minal Aidzin Wal Faidzin, mohon maaf lahir dan
bathin. Selamat Idhul Fitri 1 Syawal 1428 Hijriah. Informasi hubungi :
Drs. H. Makmun Thaha/ Titian Dakwah Wirda, telp (021) 47865608, 47860504 fax (021) 4892353

EDISI 395 OKTOBER 2007 WARTA BEA CUKAI 73


RUANG INTERAKSI

Oleh: Ratna Sugeng

Memaafkan
Mendendam akan membuat diri teracuni yang Alibaba menerima pengakuan anak muda dan permintaan
akan menurunkan kekuatan diri dan maafnya, kemudian mereka bernegosiasi untuk mempro-
ses perbaikan mobil yang rusak.
kehilangan kemampuan menyembuhkan Memaafkan merupakan suatu proses. Pertama-tama
perasaan sakit hati. ada unsur pengakuan atas suatu kesalahan. Dalam

S
cerita di atas, anak muda menyampaikan pada tuan
etiap orang pernah merasa disakiti, dikecewakan, Alibaba bahwa ia telah menabrak mobil Alibaba ketika
ditipu, dikhianati, yang pada dasarnya menga- mundur untuk keluar dari tempat parkir. Pengakuan ini
lami sakit hati terhadap orang diluar dirinya, baik diucapkan oleh anak muda kepada tuan Alibaba.
itu orang dekatnya maupun orang-orang dari Kedua, permintaan maaf. Dalam hal ini penabrak,
dunia kriminal, dunia politik, persaingan bisnis disaksikan petugas keamanan mal, menyampaikan
atau bahkan merasa disakiti di masa kanaknya oleh permintaan maaf kepada tuan Alibaba, setelah mengakui
orangtua atau pengasuhnya. Kemudian kegetiran hati kesalahannya.
masih berkecamuk di dada, maka kita perlu memutuskan, Ketiga, setelah sebuah pengakuan dan permintaan
dan pilihannya hanya dua : mempertahankan maaf, disusul dengan kesediaan diri memper-


sesak dada dengan kemarahan, atau mela- tanggungjawabkan kesalahan, menerima
pangkan dada agar lega kembali. Inilah bagian penalti. Tanpa pertanggungan jawab, pengaku-
paling genting dalam hidup kita.
MEMAAFKAN an kesalahan dan permintaan maaf tiada
berarti. Pada fase ini tuan Alibaba mempersiap-
Cerita Ibu Bunga MERUPAKAN kan diri menerima pengakuan salah dan
Ibu Bunga, kehilangan Bunga setahun yang
lalu. Bunga diculik orang tak dikenal yang ke- MASALAH BAGI permintaan maaf.
mudian jazad Bunga ditemukan disuatu tempat KEBANYAKAN REAKSI TUBUH ATAS KEMARAHAN
diwilayah berhutan. Sampai saat ini ibu Bunga Konsep penalti merupakan hal rumit teruta-
masih sering terbangun mimpi buruk, marah ORANG ma tentang pertanggungan jawab legal seorang
kepada pembunuh anaknya, dan bersumpah tak yang membuat penderitaan kepada korbannya.
akan memaafkan.

Memaafkan merupakan masalah bagi kebanyakan orang,


menurut psikologi karena seringkali arti memaafkan sendiri
tidak jelas. Memaafkan kadang artinya dikacaukan dengan
rekonsiliasi, suatu proses besar dimana memaafkan

merupakan bagiannya. Rekonsiliasi berasal dari bahasa latin,
re berarti kembali, konsiliasi bersatu. Jadi rekonsiliasi berarti
Jika perlakuan berkaitan dengan pihak hukum,
pengakuan bersalah, pembuktian bersalah dan
penalti dilakukan oleh penegak hukum. Dalam situasi ini
korban atau yang merasa menjadi korban perlu
menempatkan diri telah terwakili oleh penegak hukum,
agar ia dapat menerima kenyataan dan telah memaafkan
kesalahan.
Namun secara psikologis seringkali keputusan penegak
bersatu kembali, atau berkawan lagi. Dalam rekonsiliasi ada hukum tidak diterima sepenuhnya oleh korban atau
memaafkan, dan setelah memaafkan mereka menjadi keluarga korban. Pengakuan bersalah dan permintaan
bersatu kembali. maaf mungkin telah diterima, tetapi ketika penjatuhan
keputusan menghukum, pada beberapa orang merupakan
PROSES MEMAAFKAN ganjalan dan menganggap diri mereka masuk dalam
Cerita Alibaba kategori yang tidak dipertimbangkan secara adil. Jika
Alibaba memarkir mobilnya di pelataran parkir sebuah demikian maka perasaan marah pada diri korban atau
mal, ia dan keluarga menonton film di bioskop dalam mal yang merasa menjadi korban belum lagi mengalami
tersebut. Ketika film usai, ia menuju ke mobil. Disana peleburan. Kemarahan ini akan mudah menggelegak,
sudah menunggu petugas keamanan, seorang anak ketika sedikit saja pencetus tertangkap oleh indera dan
muda, dan mobil Alibaba yang bagian belakangnya rusak. disampaikan ke sistem otak.
Rupanya anak muda telah menabrak mobil Alibaba. Maka kini diri menjadi korban kemarahan, direspon
Petugas keamanan mendampingi anak muda menyampai- oleh seluruh sistem tubuh menjadi motor penggerak :
kan permohonan maafnya kepada tuan Alibaba. Tuan jantung menjadi berdebar kencang, pernafasan mening-

74 WARTA BEA CUKAI EDISI 395 OKTOBER 2007


kat, daya kewaspadaan meninggi, tekanan darah mulai pa sakit hatinya kita menjadi korban. Seringkali demi eti-
naik, sistem hormonal terganggu dan seterusnya. Jadilah ka atau ketakutan akan kekuasaan, mengatakan, “Tidak
diri mengalami ketidak seimbangan fungsi fisik dan jadi apa saya ikhlas”, sementara kita membekukan diri
sekaligus psikologik. Energi terserap kedalam kita dari perasan nyata dan merasakan ada sesuatu yang
kemarahan. Dendam membara, motor penggerak makin menyesakkan. Apa sebenarnya yang sedang terjadi ?
mempercepat kerjanya, keluhan fisik makin memburuk, Jawabannya adalah mulut kita terlalu dini menyatakan
secara psikologis energi untuk melakukan pekerjaan lain memaafkan sementara nurani menyangkal telah memaaf-
menjadi jauh menurun, akibatnya produktivitas menurun. kan. Artinya diri masih marah, emosi masih menggelegak,
jadi logika mengatakan tak apa-apa atau ikhlas, secara
PROSES PENERIMAAN DIRI psikologi batin masih menyimpan kemarahan. Keadaan
Begitu situasi fisik memburuk, perasaan menjadi tidak ini dapat menimbulkan frustasi mengingat rasa marah kita
nyaman, bukan hanya karena marah tetapi karena sakit simpan didalam alam ketidak sadaran kita, sedang
dan menurunnya produktivitas. Problem ba- kesadaran mengatakan tak ada lagi masa-


ru menjadi muncul, pada banyak orang kea- lah. Ini merupakan tabungan sakit hati kita
daan ini memunculkan proses tawar mena- yang jika menggunung akan meledak sehe-
war dalam diri. Nurani dan logika melakukan bat letusan merapi.
penelusuran atas apa yang dirasakan, jika
MEMAAFKAN
proses penelusuran berjalan baik, maka akar MERUPAKAN SUATU MEMAAFKAN TIDAK SAMA DENGAN
masalah dapat ditemukan. MELUPAKAN
Negosiasi muncul, apakah setiap kesalah- PROSES Secara psikologis melupakan artinya me-
an perlu dilakukan dengan perbuatan mene- nyimpan data jauh dari jangkauan ingatan
bus dosa? Para ahli psikologi mengatakan
memaafkan dapat dilakukan tanpa penebus-
an dosa, tanpa pembalasan dendam. Jadi meski seseo-
rang menyakiti hati kita dan menolak memaafkan, dan
mungkin juga berarti bahwa hubungan tak mungkin lagi
dilanjutkan, untuk kesehatan mental maka maafkanlah
apa yang telah terjadi. Ini karena memaafkan itu sendiri
secara psikologi akan merupakan pembuangan racun
” cepat tanggap. Ia disimpan di alam bawah
sadar dengan cara mendorongnya jauh dari
jangkauan ingatan, artinya direpresi. Selama simpanan
data ini masih disana, maka proses memaafkan secara
ikhlas tak mungkin terjadi. Pada keadaan seperti ini maka
seorang profesional bidang kesehatan jiwa akan
membantu memprosesnya untuk muncul ke permukaan
dan kemudian membuat diri rela melepaskannya.
agar diri merasa tidak terluka. Mendendam akan
membuat diri teracuni yang akan menurunkan kekuatan Cerita Ibu Ika
diri dan kehilangan kemampuan menyembuhkan perasa- Ibu Ika datang kepada saya karena merasa sedih dan se-
an sakit hati. lalu ingin menangis. Tak jelas apa yang disedihkannya. Ia
Sebagai korban, kita dapat memaafkan, meski itu marah pada diri sendiri, makin ia marah makin ia tak berdaya.
bukan berarti kita melupakan peristiwa yang terjadi dan Fisik menjadi sakit dan ia tak mampu lagi melakukan
yang bersangkutan bebas dari hukuman legal (jika pekerjaannya sehari-hari. Kami berdua mencoba masuk ke
prosesnya sampai ke pengadilan). dalam ingatan bawah sadar Ibu Ika, dan ditemukan rasa ma-
rah kepada diri sendiri yang ia coba lupakan, ia represikan.
TERLALU DINI MEMAAFKAN Pemicu kemunculan ingatan ini adalah kepindahan rumah
Kita dapat memaafkan bila kita dapat merasakan beta- dari rumah orangtua dan ia baru saja melahirkan. Dua beban
FOTO : ISTIMEWA pikiran ini menimbulkan ke-
marahan pada dirinya sen-
diri dan membuat tabungan
‘terlupakan’ hadir kembali.
Setelah Ibu Ika rela mele-
paskan kemarahannya
dimasa lalunya, keadaan
menjadi lebih sehat.

SIAPA YANG SALAH ATAU


DISALAHKAN?
Coba bayangkan ketika
terjadi bencana alam. Ben-
cana bukan tanggung jawab
seseorang. Anda kehilang-
an banyak harta milik, anda
merasa ketakutan, tidak
berdaya. Dalam ketidak ber-
dayaan, telunjuk diacungkan
dengan kemarahan kepada
pemerintah. Apakah kema-
rahan akan memperbaiki
atau mengembalikan harta
milik ? Apakah kita marah
kepada orang yang tidak
memberikan bantuannya ?
Siapa yang akan kita ma-
rahi ? Siapa juga yang akan
meminta maaf atau dimaaf-
kan ? Makin kita menyalah-
kan makin dalam rasa frus-
tasi dan sakit hati.

EDISI 395 OKTOBER 2007 WARTA BEA CUKAI 75


PROFIL

M. Syawal
Korlak Operasi P2 Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A4 Tarakan

“Tidak Mudah Menyatukan


Karakter Orang yang Berbeda-beda...”
Medio Mei lalu, WBC mendapat kesempatan berkunjung ke KPPBC Tarakan.
Dalam kunjungan tersebut, WBC bertemu dengan M. Syawal. Dari perbincangan kami,
diketahui bahwa Syawal, begitu ia biasa dipanggil, merupakan Korlak Operasi P2
yang sering bertugas sebagai Komandan Patroli di KPPBC Tarakan. Mendengar hal itu,
WBC pun tergelitik untuk mengenal lebih jauh tokoh profil kita yang satu ini.

D
engan senyum di wajah dan sapaan hangat, sang istri, Gandes Supatinah, sangat penting dalam men-
Syawal menyambut WBC di lobby hotel tempat jaga, mengawasi dan mendidik anak-anak mereka.
kami menginap. Pada awal perbincangan kami, “Walaupun begitu, saya sangat dekat dengan anak-anak,
suasana sedikit kaku, maklumlah, waktu itu kami kalau ada waktu senggang, waktu itu tidak saya sia-siakan.
baru berkenalan. Selang beberapa menit, kebe- Biasanya saya dan keluarga refreshing… jalan-jalan ke Mall
kuan yang tadinya menghinggap mulai mencair. Semakin atau sekedar makan bersama di luar, soalnya kota Tarakan
lama perbincangan kami pun berlangsung seru, kadang itu sangat kecil (hanya radius 10 km-red). Jadi, sarana
diselingi tawa… hiburan untuk keluarga sangat minim,” ungkapnya.
Syawal merupakan putra daerah asli Tarakan. Ia lahir di Ia pun mengatakan bahwa selama ini tidak mengalami
kota itu tepatnya pada tanggal 31 Maret 1960. Ia merupakan kesulitan dalam membagi waktu antara keluarga, karir
anak ke-5 dari 8 bersaudara. Sejak kecil, Syawal sama maupun hobi. Pasalnya, ia selalu menerapkan segala hal
seperti anak-anak pada umumnya. Ia kerap bermain dan dengan disiplin yang tinggi. “Jadi, meskipun saya jarang
berkumpul dengan teman sebayanya. Terlebih lagi, ada ketemu keluarga, apalagi kalau saya sedang tugas patroli
sungai yang melintas tak jauh dari rumahnya. Alhasil, mandi laut, begitu ada waktu luang, saya dan keluarga selalu
di sungai menjadi salah satu hobinya kala itu. Ia pun memiliki berkumpul,” terangnya.
cita-cita yang sama seperti anak-anak pada umumnya, ingin Berbicara mengenai hobi, Syawal yang memiliki jiwa
menjadi tentara (combat). Hal itu juga dipicu oleh hobinya petualang dan menyukai tantangan ini, aktif menekuni
menonton film perang yang ditayangkan TV RTM (Malaysia) olahraga selam (diving). Untuk itu ia menjadi anggota
berjudul Kombet (perang antara Amerika melawan Vietnam). customs diving club. Selain itu, ia juga aktif mendalami
Tak hanya gemar mandi di sungai, ia pun giat olahraga sepeda dengan bergabung dalam customs cycling
berolahraga. Lari merupakan olahraga favoritnya. Terbukti club hingga saat ini.
saat ia duduk di bangku SMA, ia pernah menjuarai lari
marathon 10K dan 12K tingkat Kabupaten sebanyak 4 kali TIDAK MUDAH GENTAR
(sekali juara I dan tiga kali juara II). Selain olahraga, ia juga Awal karirnya di Bea dan Cukai dimulai pada tahun 1984,
hobi menyanyi dan sering mengikuti kejuaraan POP Singer saat itu ia bertugas di KPBC Tarakan. Mutasi pertamanya
tingkat Kabupaten. Untuk yang satu ini, ia pernah meraih dimulai pada tahun 1987, ia dipindahkan ke Kantor Inspeksi
juara II dan Harapan I. Tipe D Pulau Bunyu, Kalimantan Timur. Kemudian, tahun
Ayahnya, Alm. Husin A. merupakan pegawai negeri sipil 1993 ia dipindahkan ke KPBC Nunukan. Pada 1997 ia
yang bekerja di Departemen Perhubungan, sebagai Pandu dimutasi ke KPBC Semarang. Kurang lebih selama satu
Laut atau Syahbandar. Sedangkan ibunya, Fatmah, bekerja tahun bertugas di Semarang, tahun 1999 ia dipindahkan ke
sebagai ibu rumah tangga. KPBC Banjarmasin. Tiga tahun kemudian (2002), ia dimutasi
Dalam mendidik anak-anaknya, sang ayah menerapkan ke KPBC Tanjung Priok I hingga tahun 2006. Kini, ia
disipilin yang tinggi. “Ayah saya selalu berpesan agar kami, bertugas di KPPBC Tipe A4 Tarakan sebagai Korlak Operasi
anak-anaknya, menggunakan ilmu padi, semakin berat bulir P2.
padi, semakin menunduk padi itu. Semakin tinggi jabatan Selama beberapa kali mengalami mutasi, ia mengaku
maupun kepandaian, jangan menjadikan kita sombong, tetapi memiliki pengalaman yang berkesan. Tahun 1993 ia
harus rendah diri dan bersahaja. Hingga saat ini, saya dipercaya dan ditugaskan untuk melakukan patroli laut
menggunakan falsafah tersebut dalam mendidik anak-anak sebagai Komandan Patroli (Kopat) BC 8004. Padahal waktu
saya,” ucap pria yang telah meraih S1-nya dengan gelar itu ia masih Pelaksana biasa. Karena keberhasilannya dalam
Sarjana Ekonomi dan kini sedang menyelesaikan pendidikan menegah penyelundupan melalui laut, awal tahun 1995 ia
S2 di STIE Mahardika. diusulkan untuk mendapat penghargaan.
Oleh sebab itu, disiplin yang tinggi namun tidak otori- Anehnya, Syawal menolak usulan tersebut, ia malah memilih
ter, juga ia terapkan dalam mendidik putrinya, Dini untuk diikutsertakan dalam Diklat DPT2. “Karena, waktu itu sulit
Laxmiari (10) dan putranya, Tito Lesmana (4). Namun sekali kalau kita mau ikut diklat DPT 2, kita harus melalui tes ter-
demikian, Syawal mengaku lebih banyak mengikuti lebih dahulu. Saya pernah ikut tes dan mendapat ranking 9 tetapi
perkembangan anak-anaknya dari jauh karena waktunya yang dipanggil hanya 7 orang saja,” jelasnya.
banyak tersita untuk menjalankan tugas (pekerjaan), Akhirnya, melalui rekomendasi dari Kepala Kantor KPBC
apalagi saat harus melakukan patroli laut. Untuk itu peran Nunukan dan berdasarkan surat dari Direktur Pencegahan

76 WARTA BEA CUKAI EDISI 395 OKTOBER 2007


EDISI 395 OKTOBER 2007 WARTA BEA CUKAI 77
PROFIL
DOK. PRIBADI
ternyata di atas kapal tersebut terdapat oknum aparat yang
mengawal barang selundupan. Namun Syawal tidak gentar, ia
tetap bersikeras untuk mengambil alih tangkapan tersebut.
Akibatnya pada keesokan harinya, tepatnya pada malam
hari, rumah yang didiami Syawal didatangi oleh orang yang
tak dikenal dengan membawa 2 dirigen, masing-masing
berisi sekitar 20 liter bensin. Orang itu pun berteriak dan
mengancam, “Pak Syawal… kalau tidak melepaskan
tangkapan itu, rumah ini akan kami bakar.”
“Bakar saja…” balas Syawal tak mau kalah. Namun, setelah
ditunggu sekian lama, orang-orang itu tidak juga membakar ru-
mahnya. “Ternyata mereka hanya menggertak saja,” terang Sya-
wal. Ia memang mengaku tidak gentar dalam menjalankan setiap
tugas yang dibebankan padanya. Apalagi Kepala KPBC Nunukan
(waktu itu Abdul Rahman-red) sangat mensupport dirinya.

BAHASA TARZAN
Berbagai pengalaman menarik saat menjadi Komandan
Patroli memang kerap menghampirinya. Misalnya saja pada saat
ia menangkap kapal dari Vietnam yang melakukan illegal fishing
di perairan Indonesia. Saat memeriksa nakhoda kapal dan
seluruh ABK-nya, ternyata tidak satupun dari mereka yang bisa
berbahasa Inggris maupun bahasa Indonesia. “Alhasil, komunika-
si pun terpaksa dilakukan dengan menggunakan bahasa tarzan,”
katanya sambil tertawa.
Melakukan pengawasan laut sudah menjadi tugasnya
sebagai Komandan Patroli. Belum lama ini, sesuai Surat Perintah
dari Kepala Pelaksana Harian Badan Koordinasi Keamanan Laut
(Bakorkamla) Nomor Sprint-150/Kalakhar/Bakorkamla/VI/2007
tanggal 26 Juni 2007 dan Surat Perintah Berlayar dari Kepala
Kantor Wilayah XV Kalimantan Bagian Timur Nomor SPB-79/
WBC.15/KP.04/2007 tanggal 27 Juni 2007 tentang perintah tugas
pengawasan dan penegakan hukum di perairan wilayah timur
Indonesia dengan menggunakan sarana kapal patroli BC 9001,
Syawal dipercaya menjadi Komandan Patroli BC 9001.
Untuk itu, ia harus melakukan pengawasan di perairan
wilayah timur Indonesia mulai tanggal 28 Juni - 18 Juli 2007
BERSAMA KELUARGA. (Ki-ka) Istri, Gandes Supartinah; M.Syawal; putri bersama-sama dengan Tim Bakorkamla yang terdiri dari
pertama, Dini Laxmiari (10); putra kedua, Tito Lesmana (4). beberapa instansi diantaranya Bea dan Cukai, DKP Pusat, Mabes
Polri (Pol Air) dan Lemsaneg.
dan Penyidikan (waktu itu dijabat H.A. Parinding-red), Syawal Dalam pelaksanaan tugas patroli tersebut, Tim berhasil
dapat mengikuti DPT 2 di Jakarta. menegah 7 (tujuh) kapal diantaranya, 1 (satu) kapal berbendera
Hingga saat ini, berbagai diklat pernah ia ikuti seperti Indonesia yang melakukan kegiatan ilegal ekspor yaitu dengan
Latsarmil di Tarakan (1984), DPT 1 di Balikpapan (1985), DPI membawa kayu hitam dari Sulawesi tujuan Tawau, Malaysia, 2
1 di Balikpapan (1990), DPT 2 di Jakarta (1998), Intelijen DOK. PRIBADI
Analisis di Jakarta (1999), PFPB di Jakarta (2000), Seminar
BNN di Jakarta (2006) dan Seminar U.S Immigration and
Customs Enforcement di Jakarta (2006).
Pengalaman lain yang berkesan baginya adalah saat ia ber-
tugas di Kantor Inspeksi (Kinsp) Tipe D Pulau Bunyu, yang terle-
tak di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Timur. Waktu itu selain
berfungsi sebagai kantor, Kinsp. Bea dan Cukai Pulau Bunyu juga
dipakai sebagai tempat tinggal para pegawainya. Seluruh pega-
wai, mulai dari Kepala Kantor hingga Pelaksana yang jumlahnya
sekitar 15 orang, tinggal dan bekerja di kantor tersebut.
“Saya rasa kantor itu merupakan satu-satunya Kantor Bea
dan Cukai di Indonesia, yang sekaligus berfungsi sebagai tempat
tinggal para pegawainya,” imbuhnya seraya tersenyum.
Suatu ketika, istri Menteri Keuangan saat itu, Radius Prawiro,
dan Kakanwil DJBC Balikpapan (waktu itu dijabat oleh Kristiono-
red) datang berkunjung ke Kinsp. Bea dan Cukai Pulau Bunyu.
Begitu melihat kondisi kantor dan keadaan para pegawainya, Ny.
Radius Prawiro tak kuasa meneteskan airmata. Pasalnya, ia
melihat para pegawai harus tidur beralaskan bekas kotak rokok
gudang garam dan kain selimut yang tipis serta memakai bantal
dari buku produksi (buku catatan kegiatan kantor-red). “Sekitar
dua minggu setelah kejadian tersebut, kami mendapat kiriman
spring bed (kasur-red) dari Kakanwil,” kenangnya.
Tak hanya itu, pengalaman lainnya yang sangat berkesan
adalah saat ia dinas di KPBC Nunukan. Waktu itu ia ditugaskan
untuk melakukan patroli dan menangkap penyelundupan kayu TANGKAPAN KAPAL ILLEGAL FISHING. Tampak kapal-kapal yang melakukan
melalui jalur laut. Saat ia menemukan kapal yang dicurigai, kegiatan illegal fishing di perairan Indonesia, yang berhasil ditangkap.

78 WARTA BEA CUKAI EDISI 395 OKTOBER 2007


DOK. PRIBADI DOK. PRIBADI

PRESENTER TRANS7. Berpose bersama presenter Jejak Petualang BERSAMA LETJEN JOKO SUMARYONO (KALAKHAR) BAKORKAMLA. Sewaktu
Trans7, Riyani Djangkaru, usai diving di Pulau Kakaban. kunjungan melihat tangkapan kapal impor di pelabuhan Nunukan, 12 Juli 2007.

(dua) kapal berbendera Indonesia yang melakukan kegiatan ile- menyatukan karakter orang yang berbeda-beda… Kalau kita
gal impor yaitu dengan membawa barang campuran dari Tawau, kompak, dalam menjalankan tugas operasi laut kita bisa tetap
Malaysia tujuan Tarakan, 4 (empat) kapal berbendera Malaysia mempertahankan semangat juang dan semangat kerja yang
yang melakukan kegiatan illegal fishing yaitu dengan melakukan tinggi,” paparnya.
kegiatan penangkapan ikan di perairan Indonesia. Dalam meniti karir, ia menjalankan semua apa adanya. Ia ti-
Ketujuh kapal tersebut merupakan hasil tangkapan Tim dak pernah ngotot atau memaksakan diri untuk menjadi sesuatu,
Bakorkamla BC 9001 dimana Syawal bertindak sebagai sepenuhnya ia serahkan hal itu pada atasan karena pimpinanlah
Komandan Patrolinya. Tentu hal itu merupakan suatu yang menilai kinerjanya selama ini. Yang ia tahu, tugasnya adalah
kebanggaan tersendiri baginya dan institusi Bea dan Cukai, bekerja dan melaksanakan pekerjaannya tersebut dengan
khususnya. Sebab, ketujuh kapal tersebut merupakan bagian sebaik-baiknya dan bertanggungjawab. Oleh sebab itu, ia pun
dari 11 kapal hasil tangkapan Tim Bakorkamla Pusat. terus mengikuti perkembangan dan meningkatkan pengetahuan-
nya, diantaranya dengan membaca UU No. 17 Tahun 2006
BEKERJA DENGAN SEBAIK-BAIKNYA tentang Perubahan UU No. 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan.
Sebagai Komandan Patroli, ia kerap memberikan motivasi Kedepannya, ia optimis dan yakin bahwa institusi Bea dan
kepada anggotanya dan mengikuti kegiatan-kegiatan yang Cukai akan semakin lebih baik dengan adanya perubahan-
berhubungan dengan tugas patroli. Hubungannya dengan para perubahan yang dilakukan oleh para pejabat bea cukai yang
ABK kapal pun berjalan dengan baik. Ia menerapkan disiplin yang berada di Pusat. “Adanya KPU yang sudah berjalan di Tanjung
tinggi pada kru kapal. Priok dan Batam, bisa dijadikan sebagai barometer keberhasilan
“Hal itu memerlukan strategi tersendiri, sebab tidak mudah Kantor Bea dan Cukai di seluruh Indonesia,” tandasnya. ifa
WBC/KY

BERSAMA ARTIS SINETRON. M. Syawal beserta kru kapal BC 7001 berpose bersama artis sinetron Putri Patricia.

EDISI 395 OKTOBER 2007 WARTA BEA CUKAI 79


APA KATA MEREKA
FOTO : ISTIMEWA
Bagi Adrian Maulana, tubuh yang sehat
dengan postur tubuh yang ideal dapat diperoleh
dengan cara berolahraga dan menkomsumsi
makanan sehat. “Tidak usah lama-lama, 30
sampai 60 menit melakukan olahraga itu su-
dah cukup asal dilakukan rutin dan diimbangi
dengan menkomsumsi makanan sehat,”
ujarnya. Bagi Adrian olahraga tidak dapat di-
pisahkan dari kehidupannya sehari-hari
sehingga ia pun di daulat menjadi icon salah
satu suplemen kesehatan di Indonesia.
Ketika WBC menanyakan tanggapan-
nya mengenai Bea Cukai di bandara ketika
pulang dari perjalanan luar negeri, Adrian
menyoroti antrian pemeriksaan di Bea Cukai.
Terkadang antrian panjang pemeriksaan
menurutnya, terjadi karena adanya penumpang
yang kurang mengerti bagaimana cara mengisi
formulir customs declaration yang harus diisi pe-
numpang ketika akan pulang ke Indonesia, bahkan
tidak jarang pengisian formulir baru dilakukan ketika
mendekati meja pemeriksaan yang menurutnya
menghambat penumpang lain yang antri.
“Lebih baik pihak Bea Cukai bekerja sama de-
ngan perusahaan penerbangan untuk me-
nyampaikan tata cara pengisian cus-
Darius Sinathrya toms declaration kepada penum-
pang, sehingga customs dec-
laration dapat diisi ketika
“Petugas Agar dalam penerbangan jadi-
nya antrian gak panjang
Sosialisasikan Aturan hanya karena ada
penumpang yang baru
Kepada Penumpang” ngisi customs declara-
tion,”kata Adrian yang
kini banyak terlibat se-
Bagi Darius Sinathrya, tidak ada kenik- bagai presenter seminar
matan lain sebagai orang tua selain kesehatan dan olahraga
mengurus buah hati mereka sendiri tanpa Mengenai petugas,
bantuan pengasuh bayi atau baby sitter. menurutnya sudah
Menurut suami aktris sinetron Donna Agne- cukup tegas dan tidak
sia, mengurus buah cinta mereka sendiri kalah dengan petugas
merupakan suatu seni tersendiri dan kenik- Bea Cukai di negara la-
matan yang tidak terhingga bagi mereka. in. “Teman-teman Bea
Ditengah kesibukkannya sebagai artis di Cukai di bandara su-
panggung hiburan, tidak melunturkan dah tegas dan selalu
sedikitpun perhatiannya kepada sang anak menyapa kepada para
sehingga di sela-sela syuting sinetron ataupun penumpang yang ba-
acara televisi tidak jarang ia menanyakan ru datang, termasuk
keadaan sang anak kepada Donna sang istri. saya, tapi gak tahu
Sebagai publik figur tidak jarang kunjungan ke deh sama penum-
luar negeri dilakukan baik dalam rangka pang lain ramah juga
menjalankan pekerjaannya ataupun untuk apa enggak ya?,”
sekedar menjalankan wisata rohani. Menurut komentar Adrian.
Darius, setelah beberapa kali pulang dari luar Selain itu ia juga me-
negeri dan melalui pemeriksaan oleh petugas nyoroti penampilan
Bea Cukai di bandara, dirinya merasa puas petugas yang menu-
dengan kinerja petugas yang terlihat tegas rutnya sudah “ber-
dan teliti ketika ada kecurigaan,”Petugas kita peger” alias memili-
sudah bagus dan professional,”ujarnya. ki timbunan lemak
Darius menceritakan pengalamannya di perut,” Teman-
ketika pulang dari perjalanan luar negeri, teman Bea Cukai
dimana ia melihat diantara para sudah tegas dan
penumpang ada yang merasa kebingungan professional, tapi
mengenai barang yang dibawanya, apakah udah banyak yang
boleh dibawa atau tidak ke Indonesia. “ber-pager” jadinya
Untuk itu ia mengharapkan agar petugas penampilan ku-
Bea Cukai di Indonesia khususnya di rang prima, walau
bandara mampu memberikan pemberitahu- sibuk coba deh
an kepada para penumpang mengenai olahraga rutin se-
barang apa saja yang boleh dan tidak boleh
dibawa, agar penumpang tidak bingung.
tengah jam sampai
60 menit disela- Adrian Maulana
“Kasihan penumpang kebingungan kalau sela waktu luang

Banyak yang
tidak ada kejelasan mengenai barang-barang dengan pengaturan
yang boleh dan tidak boleh di bawa, kalau pola makan yang
pemberitahuannya jelas, pasti para sehat, pasti “pager-
penumpang akan mematuhinya,kalau bisa nya” hilang

“Ber-pager”
sosialisasikan ke para penumpang mengenai tubuhpun keli-hatan
barang apa saja yang boleh dan tidak boleh prima dan sehat,”
dibawa (Ke Indonesia) agar penumpang tidak ujar Adrian sambil
bingung,”kata Darius kembali. zap tersenyum. zap

80 WARTA BEA CUKAI EDISI 395 OKTOBER 2007


K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI
NOMOR : P-18/BC/2007
TENTANG

Pakta Integritas Pegawai


Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI,
Menimbang :

a. bahwa dalam rangka mewujudkan aparat pemerintah yang profesional,


berintegritas tinggi, transparan, bebas korupsi, kolusi, nepotisme, dan perbuatan
tercela lainnya, diperlukan peningkatan profesionalisme dan integritas pegawai
di lingkungan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai;

b. bahwa sebagai upaya peningkatan profesionalisme dan integritas pegawai


di lingkungan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai tersebut, diperlukan Pakta
Integritas yang berisi pernyataan atau janji tentang komitmen untuk
melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan penuh integritas;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b,


perlu menetapkan Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai tentang Pakta
Integritas Pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai;

Mengingat :

1. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah
dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3890);

2. Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 49,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3262) sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 16 Tahun
2000 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 126, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3984);

3. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang


Bersih dan Bebas Dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3851);

4. Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana


Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 140,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3094);

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 395 OKTOBER 2007


s

1
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
5. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji Pegawai
Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1977 Nomor 11,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3098) sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 6
Tahun 1997 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 19);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1979 tentang Pemberhentian Pegawai


Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1979 Nomor 47,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3149);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 tentang Peraturan Disiplin Pegawai


Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1980 Nomor 50,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3176);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2000 tentang Wewenang Pengangkatan,


Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara
Republik Indonesia tahun 2000 Nomor 193, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4014);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji Pegawai


Negeri Sipil Sebagaimana Telah Beberapa Kali Diubah Terakhir Dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2001;

10. Keputusan Presiden Nomor 228/M Tahun 2001;

11. Keputusan Presiden Nomor 15 Tahun 1971 tentang Tunjangan Khusus


Pembinaan Keuangan Negara Pegawai Departemen Keuangan;

12. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 15/KMK.01/UP.6/1985 tentang Penentuan


Penegakan Disiplin Kerja Dalam Hubungan Pemberian Tunjangan Khusus
Pembinaan Keuangan Negara Kepada Pegawai di Lingkungan Departemen
Keuangan Republik Indonesia;

13. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 515/KMK.04/2002 tentang Kode Etik dan
Perilaku Pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai;

14. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 516/KMK.04/2002 tentang Susunan Tugas


dan Wewenang Komite Kode Etik dan Perilaku Pegawai Direktorat Jenderal Bea
dan Cukai;

15. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 131/KMK.01/2006 tentang Organisasi dan


Tata Kerja Departemen Keuangan;

16. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 133/KMK.01/2006 tentang Organisasi dan


Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Bea dan Cukai;

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
PAKTA INTEGRITAS PEGAWAI DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 395 OKTOBER 2007


s

2
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
Pasal 1

Dalam Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai ini, yang dimaksud dengan:

1. Pegawai adalah Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud dalam Undang-


undang tentang Kepegawaian yang menerima gaji atau upah dan tunjangan
lainnya dari keuangan Negara berdasarkan ketentuan perundang-undangan
yang berlaku untuk menjalankan tugas kedinasan pada Direktorat Jenderal Bea
dan Cukai.

2. Pakta Integritas adalah pernyataan atau janji tentang komitmen untuk


melaksanakan segala tugas dan tanggung jawab sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.

Pasal 2

Dalam pelaksanaan tugas Pegawai wajib mematuhi dan berpedoman pada


Pakta Integritas.

Pasal 3

(1) Pegawai wajib menandatangani Pakta Integritas sebagaimana ditetapkan dalam


Lampiran I Peraturan Direktur Jenderal ini.

(2) Pakta Integritas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuat dalam rangkap 4
(empat) dan disampaikan kepada:
a. Sekretaris Direktorat Jenderal Bea dan Cukai;
b. Arsip Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang bersangkutan;
c. Arsip Kantor Pelayanan Bea dan Cukai yang bersangkutan; dan
d. Arsip untuk Pegawai yang bersangkutan.

(3) Pegawai yang tidak menandatangani Pakta Integritas sebagaimana dimaksud


pada ayat (1) dibebastugaskan tidak atas permintaan sendiri.

Pasal 4

(1) Setiap pelanggaran terhadap Pakta Integritas merupakan pelanggaran disiplin


dan/atau pelanggaran hukum lainnya.

(2) Pegawai yang melakukan pelanggaran disiplin Pegawai sebagaimana dimaksud


dalam ayat (1) dikenakan sanksi atau hukuman sebagaimana ditetapkan dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 tentang Peraturan Disiplin Pegawai
Negeri Sipil.

(3) Atasan Pegawai yang mengetahui adanya Pegawai yang melakukan


pelanggaran Pakta Integritas namun tidak mengambil tindakan atau membantu
Pegawai melakukan pelanggaran Pakta Integritas, dikenakan sanksi
sebagaimana dimaksud pada ayat (2).

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 395 OKTOBER 2007


s

3
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
(4) Besarnya Tunjangan Kegiatan Tambahan yang dibayarkan kepada Pegawai atau
Atasan Pegawai yang dikenakan sanksi atau hukuman sebagaimana dimaksud
dalam ayat (2) dan ayat (3) adalah sesuai dengan ketentuan yang berlaku di
bidang Pemberian Tunjangan Khusus Pembinaan Keuangan Negara.

Pasal 5

(1) Untuk tahap pertama, Peraturan Direktur Jenderal ini berlaku terhadap Pegawai
pada:
a. Kantor Wilayah VII Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Jakarta I;
b. Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A1 Tanjung Priok I;
c. Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A1 Tanjung Priok II;
d. Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A1 Tanjung Priok III;
e. Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3 Batam; dan
f. Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A4 Tanjung Uban.

(2) Pemberlakuan Peraturan Direktur Jenderal ini terhadap Pegawai selain


sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Peraturan Direktur
Jenderal.

Pasal 6

Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan
mempunyai daya laku surut sejak tanggal 1 Mei 2007.

Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 15 Juni 2007

DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI

ANWAR SUPRIJADI
NIP 120050332

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 395 OKTOBER 2007


s

4
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
LAMPIRAN
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR: P-18/BC/2007 TENTANG
PAKTA INTEGRITAS PEGAWAI DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

Pakta Integritas
Pada hari ini …………………………………. tanggal ………..........………………………
bertempat di …………………………………, saya, ………………….......………………..
dalam jabatannya sebagai ……………………………………….………………………….

dengan ini menyatakan sebagai berikut :

1. Menggunakan segala potensi yang saya miliki berperan secara proaktif dalam
upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi sesuai Instruksi Presiden Nomor
5 tahun 2004.

2. Menggunakan segala potensi yang saya miliki berperan secara proaktif dalam
upaya pencegahan dan pemberantasan perdagangan ilegal.

3. Akan melaksanakan tugas secara professional, berintegritas tinggi, transparan,


bebas korupsi, kolusi, dan nepotisme, dan perbuatan tercela lainnya, dalam arti
akan mengerahkan segala kemampuan dan sumber daya secara optimal untuk
memberikan hasil terbaik.

4. Akan mematuhi ketentuan Kode Etik dan Perilaku Pegawai Direktorat Jenderal
Bea dan Cukai sebagaimana diatur dalam Keputusan Menteri Keuangan Nomor
515/KMK.04/2002.

5. Apabila melanggar hal-hal yang telah dinyatakan dalam PAKTA INTEGRITAS ini,
bersedia dikenakan sanksi moral, sanksi administrasi serta dituntut sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(Tempat), (Tanggal-Bulan-Tahun)

Mengetahui
Direktur Jenderal Bea dan Cukai Yang membuat pernyataan

(Nama Lengkap) (Nama Lengkap)


NIP………………......…………. NIP ……………...........………..

Dibuat 4 (empat) rangkap, untuk :


a. Sekretaris Direktorat Jenderal Bea dan Cukai;
b. Arsip Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang bersangkutan;
c. Arsip Kantor Pelayanan Bea dan Cukai yang bersangkutan;
d. Arsip untuk Pegawai yang bersangkutan.

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 395 OKTOBER 2007


s

5
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
PERATURAN
DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI
NOMOR P- 24 /BC/2007
TENTANG

Mitra Utama
DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI,
Menimbang :
a. bahwa dalam rangka terwujudnya pelayanan yang cepat, efisien, pasti,
responsif, transparan dan tercapainya pengawasan yang efektif maka terhadap
perusahaan yang mempunyai reputasi baik dapat diberikan kemudahan sebagai
mitra utama;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu
menetapkan Peraturan Direktur Bea dan Cukai tentang Mitra Utama;

Mengingat :
1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 75 Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3612) sebagaimana telah diubah dengan Undang-
Undang Nomor 17 Tahun 2006 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor
10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2006 Nomor 93);
2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cukai (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 76 Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3613);
3. Peraturan Presiden Nomor 22 tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan
Presiden Nomor 95 tahun 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi
Vertikal di Lingkungan Departemen Keuangan;
4. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 453/KMK.04/2002 tentang Tatalaksana
Kepabeanan di Bidang Impor sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 112/KMK.04/2003;
5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 68/PMK.01/2007 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Bea dan Cukai;
6. Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor P-11/BC/2005 tentang Jalur
Prioritas sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan
Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor P- 06/BC/2006.
7. Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor : P-21/BC/2007 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Tata Laksana Kepabeanan di Bidang Impor pada Kantor
Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tanjung Priok;

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam Peraturan Direktur Jenderal ini yang dimaksud dengan :

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 395 OKTOBER 2007


s

6
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
1. Kantor Pelayanan Utama yang selanjutnya dalam peraturan ini disebut KPU
adalah Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang berada di bawah
dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal.
2. Mitra Utama yang selanjutnya dalam peraturan ini disebut MITA adalah :
a. Importir Jalur Prioritas, yang penetapannya dilakukan oleh Direktur Teknis
Kepabeanan atas nama Direktur Jenderal sebagaimana diatur dalam
Peraturan Direktur Jenderal tentang Jalur Prioritas;
b. Orang yang memenuhi persyaratan dan ditetapkan sebagai Mitra Utama oleh
Kepala Kantor Pelayanan Utama atas nama Direktur Jenderal berdasarkan
Peraturan Direktur Jenderal ini.
3. Client Coordinator adalah pejabat bea dan cukai yang ditunjuk oleh Kepala
Kantor untuk menjadi penghubung antara Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
dengan orang.
4. Orang adalah orang perseorangan atau badan hukum.
5. Pengusaha Pengurusan Jasa Kepabeanan yang selanjutnya disingkat PPJK
adalah badan usaha yang melakukan kegiatan pengurusan pemenuhan
kewajiban pabean untuk dan atas kuasa importir atau eksportir.
6. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal Bea dan Cukai.
7. Kepala Kantor adalah Kepala Kantor Pelayanan Utama.

BAB II
PERSYARATAN

Pasal 2
(1) MITA ditetapkan berdasarkan persyaratan:
a. dapat berhubungan dengan sistem jaringan elektronik Direktorat Jenderal
Bea dan Cukai;
b. mempunyai pola bisnis yang jelas;
c. memiliki sistem pengendalian yang memadai untuk menjamin keakuratan
data yang disajikan;
d. memiliki rekam jejak keakuratan pemberitahuan pabean dan/atau cukai yang
baik;
e. telah diaudit oleh kantor akuntan publik yang menyatakan bahwa perusahaan
tersebut mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian untuk 2 (dua) tahun
terakhir; dan
f. selalu dapat memenuhi ketentuan perizinan dan persyaratan impor dan
ekspor dari instansi teknis terkait.
(2) Dalam hal perusahaan mendapatkan fasilitas pembebasan, keringanan, dan
atau penangguhan bea masuk, persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) ditambah dengan melakukan penatausahaan dan pengelolaan sediaan
barang yang dibuat sedemikian rupa sehingga dapat diketahui jenis, spesifikasi,
jumlah pemasukan dan pengeluaran sediaan barang yang berkaitan dengan
fasilitas kepabeanan yang diperoleh dan/atau digunakan.

BAB III
PENGAJUAN PERMOHONAN MITA

Pasal 3
(1) Untuk menjadi MITA, perusahaan mengajukan permohonan kepada Kepala
Kantor, dimana kegiatan impornya paling banyak dilakukan.

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 395 OKTOBER 2007


s

7
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
(2) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilampiri dengan:
a. laporan keuangan periode 2 (dua) tahun terakhir yang telah diaudit oleh
kantor akuntan publik;
b. standard operating procedure (SOP) pembelian dan pembayaran impor, dan
atau penjualan dan penerimaan kas ekspor;
c. standard operating procedure (SOP) pembuatan, pembayaran, dan
penyerahan (transfer) PIB dan/atau PEB yang selama ini dimiliki dan
dijalankan oleh perusahaan;
d. surat pernyataan sesuai contoh sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran II
Peraturan Direktur Jenderal ini; dan
e. keterangan lain yang dapat memberikan gambaran positif perusahaan,
misalnya terdaftar sebagai wajib pajak patuh pada Direktorat Jenderal Pajak,
company profile, sertifikat ISO, dan sertifikat ahli kepabeanan.
(3) Dalam hal perusahaan menggunakan PPJK, permohonan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) dilampiri daftar nama PPJK yang diberi kuasa dan
identitas modul PPJK yang diberi kuasa.
(4) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuat sesuai contoh
sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran I Peraturan Direktur Jenderal ini.

Pasal 4
(1) Kepala Kantor melakukan pemeriksaan terhadap permohonan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1).
(2) Pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa :
a. penelitian dan penilaian data intern Direktorat Jenderal Bea dan Cukai; dan
b. penelitian dan penilaian data yang diajukan perusahaan.
(3) Pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat meliputi pemeriksaan
lapangan.
(4) Tatacara pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagaimana
ditetapkan dalam Lampiran III Peraturan Direktur Jenderal ini.

Pasal 5
(1) Kepala Kantor memberikan persetujuan atau penolakan atas permohonan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) dalam waktu paling lama 60
(enam puluh) hari kerja terhitung sejak diterimanya permohonan dengan
lengkap.
(2) Dalam hal permohonan sebagaimana dimaksud dalam 3 ayat (1) disetujui,
Kepala Kantor menerbitkan surat penetapan.
(3) Dalam hal permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) ditolak,
Kepala Kantor membuat surat penolakan dengan menyebutkan alasannya.
(4) Permohonan yang ditolak sebagaimana dimaksud pada ayat (3), dapat diajukan
kembali setelah perusahaan memenuhi persyaratan sebagaimana tercantum
dalam alasan penolakan.

Pasal 6
Kepala Kantor atas nama Direktur Jenderal berwenang secara jabatan menetapkan
status perusahaan sebagai MITA tanpa permohonan dari perusahaan tersebut
sepanjang memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2.

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 395 OKTOBER 2007


s

8
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
BAB IV
HAK DAN KEWAJIBAN MITA

Pasal 7
(1) MITA mendapat kemudahan di KPU berupa:
a. tidak dilakukan penelitian dokumen dan/atau pemeriksaan fisik barang,
kecuali terhadap:
1. barang Impor Sementara;
2. barang Re-impor;
3. barang yang terkena Nota Hasil Intelijen (NHI); dan
4. komoditi Resiko Tinggi.
b. Pemeriksaan fisik terhadap barang sebagaimana dimaksud pada huruf a
butir 1 dan butir 2 dapat dilakukan di gudang importir tanpa pengajuan surat
permohonan;
c. tidak perlu menyerahkan hardcopy PIB/PEB;
d. mendapatkan akses pelayanan client coordinator; dan
e. pemuktahiran data registrasi importir.
(2) Kemudahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, tidak berlaku dalam
hal dilakukan pemeriksaan fisik barang dan/atau pemeriksaan dokumen.

Pasal 8
(1) MITA wajib memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh instansi teknis terkait
sebelum menyampaikan PIB.
(2) MITA wajib:
a. menyampaikan pemberitahuan pabean impor atau ekspor secara elektronik;
b. tidak memberikan dan/atau meminjamkan modul importir kepada pihak/
perusahaan lain;
c. melaporkan kehilangan dan/atau penyalahgunaan modul importir pada
kesempatan pertama;
d. memberitahukan perubahan nama-nama PPJK yang diberi kuasa kepada
kepala kantor; dan
e. menyampaikan nama pegawai perusahaan yang ditunjuk untuk berhubungan
dengan Client Coordinator.

BAB V
PPJK YANG DIBERI KUASA

Pasal 9
(1) Pengajuan pemberitahuan pabean dapat dilakukan oleh MITA dan/atau PPJK.
(2) Kepala Kantor menerima atau menolak permohonan sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) berdasarkan profil PPJK.
(3) PPJK yang telah disetujui oleh Kepala Kantor, wajib membuat Perjanjian tentang
Pertukaran Data Elektronik dengan MITA dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.

BAB VI
PENGAWASAN PROAKTIF DAN AUDIT

Pasal 10
Terhadap MITA dilakukan pengawasan proaktif dan audit kepabeanan dan/atau
audit cukai.

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 395 OKTOBER 2007


s

9
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
Pasal 11
(1) Pengawasan proaktif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 dilakukan dengan
melakukan analisis terhadap data importasi dan hasilnya disampaikan kepada
Client Coordinator atau unit terkait untuk ditindaklanjuti.

(2) Hasil tindak lanjut sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan untuk
pemutakhiran profil MITA.

(3) Pemutakhiran profil MITA dilakukan secara periodik.

Pasal 12
(1) Audit kepabeanan dan/atau audit cukai terhadap MITA dapat menggunakan
teknik audit sampling berdasarkan manajemen risiko.

(2) Pelaksanaan teknik audit sampling sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur
tersendiri oleh Direktur Jenderal

BAB VII
PENCABUTAN MITA

Pasal 13
(1) Kepala Kantor atas nama Direktur Jenderal melakukan pencabutan sementara
selama 6 (bulan) status perusahaan sebagai MITA dalam hal perusahaan tidak
lagi memenuhi salah satu ketentuan persyaratan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2.

(2) Pencabutan sementara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat


diperpanjang dalam hal penanganan pelanggaran yang dilakukan MITA masih
dalam proses penyelesaian.

(3) Status sebagai MITA yang dicabut sementara sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) berlaku kembali setelah berakhirnya jangka waktu pencabutan jika dalam
jangka waktu tersebut MITA tidak melakukan pelanggaran lain.

Pasal 14
Kepala Kantor atas nama Direktur Jenderal melakukan pencabutan status
perusahaan sebagai MITA secara tetap dalam hal :
a. atas permohonan perusahaan;
b. dalam jangka waktu 6 (enam) bulan secara terus-menerus perusahaan tidak
melakukan kegiatan kepabeanan di bidang impor dan/atau ekspor;
c. perusahaan telah melakukan 2 (dua) kali pelanggaran yang menyebabkan
pencabutan sementara MITA dalam 3 (tiga) tahun terakhir;
d. pengadilan memutuskan perusahaan bersangkutan telah melakukan tindak
pidana kepabeanan dan/atau cukai; dan/atau
e. perusahaan dinyatakan pailit oleh pengadilan.

Pasal 15
Status sebagai MITA berlaku di seluruh Kantor Pelayanan Utama.

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 395 OKTOBER 2007


s

10
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
BAB VIII
KETENTUAN KHUSUS

Pasal 16
(1) Pada tahap awal akan ditunjuk peserta uji coba MITA yang ditentukan oleh
Direktur Jenderal.

(2) Peserta uji coba MITA yang dalam 3 (tiga) bulan tidak melakukan pelanggaran
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (1) ditetapkan sebagai MITA.

BAB IX
KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 17
(1) Selain kemudahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1), Importir Jalur
Prioritas mendapatkan kemudahan sebagaimana diatur dalam ketentuan Jalur
Prioritas.

(2) Selain kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8, Importir Jalur Prioritas
wajib memenuhi kewajiban sebagaimana diatur dalam ketentuan Jalur Prioritas.

(3) Ketentuan mengenai pencabutan sementara sebagaimana dimaksud dalam


pasal 13 dan pencabutan tetap sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 untuk
Importir Jalur Prioritas didasarkan pada ketentuan Jalur Prioritas.

BAB X
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 18
Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai ini mulai berlaku sejak tanggal 17
Agustus 2007.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Peraturan Direktur


Jenderal Bea dan Cukai ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik
Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 09 Agustus 2007

DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI

ANWAR SUPRIJADI
NIP 120050332

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 395 OKTOBER 2007


s

11
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
LAMPIRAN I
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR : P-24/BC/2007

Kop Perusahaan
Nomor & tanggal surat
Hal : Permohonan sebagai MITA

Kepada :
Yth. Kepala KPU ....................................
Di ...........................................................

Sehubungan dengan Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor : ....../BC/
2007 tanggal................., bersama ini kami mengajukan permohonan untuk dapat
ditetapkan sebagai MITA .

Sebagai bahan pertimbangan bersama ini kami lampirkan:

1. Fotokopi hasil audit 2 (dua) tahun terakhir oleh kantor akuntan publik;

2. Standard Operating Procedure (SOP) pembelian dan pembayaran impor, dan


atau penjualan dan penerimaan kas ekspor;

3. Standard Operating Procedure (SOP) pembuatan, pembayaran, dan penyerahan


(transfer) PIB dan/atau PEB yang selama ini dimiliki dan dijalankan oleh
perusahaan;

4. Surat Pernyataan kesanggupan untuk memenuhi kewajiban dan mematuhi


peraturan;

5. Surat kuasa (penunjukan) dari perusahaan kepada PPJK jika pengajuan


pemberitahuan pabean dikuasakan kepada PPJK;dan

6. Data lain yang dapat memberikan gambaran positif perusahaan:


a. ..............................................;
b. ..............................................;
c. ...............................................

Demikian permohonan ini kami ajukan untuk dapat dipertimbangkan.

Hormat kami,

ttd.

Nama
(Pimpinan perusahaan)

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 395 OKTOBER 2007


s

12
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
LAMPIRAN II
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR : P-24/BC/2007

Kop Perusahaan
Surat Pernyataan
Pada hari ini …………… tanggal ............. bulan………………. tahun…………, saya
yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : (pimpinan perusahaan)


Jabatan :
Perusahaan :
Alamat :

Atas nama perusahaan ………………………………….. selaku MITA, dengan ini saya


menyatakan bahwa:
a. tidak akan memberikan, meminjamkan, atau mempergunakan modul importir
milik sendiri bagi kepentingan pihak/perusahaan lain;
b. akan melaporkan secara lisan dan tertulis kepada kantor pelayanan utama
tempat mengajukan permohonan MITA, tentang kehilangan dan atau
penyalahgunaan modul importir milik kami pada kesempatan pertama;
c. akan menganggap sah PIB kami setelah DJBC menerima data pemberitahuan
dan mengirimkan pesan (Customs Response) kepada kami;
d. akan mengajukan permohonan untuk tidak menggunakan kemudahan sebagai
MITA paling lama 30 (tiga puluh) hari sebelumnya;
e. akan menyelesaikan kewajiban yang belum diselesaikan paling lama 30 (tiga
puluh) hari setelah tanggal berakhirnya status sebagai MITA.
f. mengetahui dan memahami ketentuan mengenai perizinan dan/atau persyaratan
impor atau ekspor dari instansi teknis terkait.
g. tidak pernah melakukan reekspor atau pemusnahan barang impor atau ekspor
yang disebabkan oleh pelanggaran ketentuan tentang perijinan dan persyaratan
impor dari instansi teknis terkait.
h. bertanggung jawab atas pemenuhan ketentuan tentang perijinan dan
persyaratan impor atau ekspor dari instansi teknis terkait dan sanggup selalu
mengirim pemberitahuan impor setelah memenuhi persyaratan tersebut; dan
i. bertanggung jawab secara hukum apabila terdapat pelanggaran ketentuan
tentang perizinan atau persyaratan impor atau ekspor dari instansi teknis terkait.

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya.

Tanda Tangan

materai Rp. 6000

Stempel Perusahaan

Nama
(Pimpinan Perusahaan)

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 395 OKTOBER 2007


s

13
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
LAMPIRAN III
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR: P-24/BC/2007

Tata Kerja Penetapan Perusahaan


Sebagai MITA
A. Perusahaan :
1. Mengajukan permohonan kepada Direktur Jenderal Up. kepala kantor
dengan melampirkan data-data:
a. fotocopy laporan keuangan 2 (dua) tahun terakhir yang telah di audit oleh
kantor akuntan publik;
b. standard operating procedure (SOP) pembelian dan pembayaran impor,
dan/atau penjualan dan penerimaan kas ekspor;
c. standard operating procedure (SOP) pembuatan, pembayaran, dan
penyerahan (transfer) PIB dan/atau PEB yang selama ini dimiliki dan
dijalankan oleh perusahaan;
d. surat pernyataan sebagaimana Lampiran II;
e. Daftar nama PPJK yang diberi kuasa, dalam hal perusahaan
menggunakan PPJK; dan
f. keterangan lain yang dapat memberikan gambaran positif perusahaan,
misalnya terdaftar sebagai wajib pajak patuh pada Direktorat Jenderal
Pajak, company profile, sertifikat ISO, sertifikat ahli kepabeanan.
2. Menerima tanda bukti penerimaan surat permohonan;
3. Menerima surat permintaan data tambahan dari Direktur Jenderal u.p. kepala
kantor;
4. Menyerahkan data tambahan yang diminta oleh Direktur Jenderal u.p. kepala
kantor dengan mendapatkan tanda terima;
5. Menerima keputusan Direktur Jenderal u.p. kepala kantor tentang penolakan
atau penetapan sebagai MITA .
B. Kepala Kantor Pelayanan Utama :
1. Meminta data:
a. registrasi importir kepada Direktorat Audit;
b. data pelanggaran kepada Direktorat Penindakan dan Penyidikan; dan
c. data impor dan ekspor kepada Direktorat Informasi Kepabeanan dan Cukai.
2. Menerima data:
a. registrasi importir dari Direktorat Audit;
b. data pelanggaran dari Direktorat Penindakan dan Penyidikan; dan
c. data impor dan ekspor dari Direktorat Informasi Kepabeanan dan Cukai.
3. Membuat keputusan penolakan atau penerimaan atas permohonan dalam
waktu paling lama 60 (enam puluh) hari kerja sejak diterimanya berkas
permohonan secara lengkap dari perusahaan;
4. Mengirimkan surat pemberitahuan penolakan pemberian status sebagai MITA
disertai dengan alasannya kepada perusahaan dengan tembusan kepada Direktur
Audit, Direktur Penindakan dan Penyidikan, Direktur Teknis Kepabeanan;
5. Mengirimkan Surat Keputusan Direktur Jenderal tentang penetapan,
pencabutan sementara, atau pencabutan perusahaan sebagai MITA kepada
perusahaan yang bersangkutan dengan salinan kepada Direktur Audit,
Direktur Penindakan dan Penyidikan, Direktur Teknis Kepabeanan, dan
Direktur Informasi Kepabeanan dan Cukai.

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 395 OKTOBER 2007


s

14
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
6. Memasang profil MITA pada sistem aplikasi pelayanan KPU;
7. Mencabut sementara atau mencabut secara tetap profil MITA pada sistem
aplikasi pelayanan KPU.

C. Kepala Bidang Pelayanan Fasilitas Pabean dan Cukai Kantor


Pelayanan Utama :
1. Menerima dan meneliti berkas permohonan dari perusahaan dan
membukukan dalam agenda;
2. Mengirimkan surat permintaan data tambahan kepada perusahaan dan
membuat catatan permintaan tersebut dalam agenda dalam hal data kurang
lengkap/kurang jelas;
3. Menerbitkan surat tugas kepada pemeriksa.

D. Pemeriksa pada Bidang Pelayanan Fasilitas Pabean dan Cukai


Kantor Pelayanan Utama :
1. Pemeriksa melakukan:
a. pemeriksaan rekam jejak pola bisnis selambat-lambatnya 10 (sepuluh)
hari kerja;
b. pemeriksaan pengendalian selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari kerja; dan
c. pemeriksaan rekam jejak keakuratan pemberitahuan selambat-lambatnya
30 (tiga puluh) hari kerja;
2. Kegiatan pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada angka 1
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
a. Kemampuan berkomunikasi secara elektronik dengan Direktorat Jenderal
Bea dan Cukai dilihat dari:
1) modul sendiri; dan/atau
2) modul PPJK yang disetujui oleh kepala kantor.
b. Pola bisnis yang jelas dilihat dari:
1) bidang usaha tertentu sebagaimana Klasifikasi Lapangan Usaha; dan
2) Kesesuaian komoditas impor dengan kegiatan usahanya.
c. sistem pengendalian yang memadai untuk menjamin keakuratan data
yang disajikan dilihat dari:
1) memiliki bagian yang menangani ekspor dan/atau impor;
2) terdapat prosedur otorisasi yang jelas atas pembayaran barang impor;
3) telah memperhitungkan proceed, royalty, dan/atau assist dalam
dokumen pemberitahuan impor (jika ada).
4) Standard Operating Procedure (SOP) pembelian dan pembayaran
impor, dan/atau penjualan dan penerimaan kas ekspor;
5) Standard Operating Procedure (SOP) pembuatan, pembayaran, dan
penyerahan (transfer) PIB dan/atau PEB yang selama ini dimiliki dan
dijalankan oleh perusahaan;
6) metode negosiasi yang terdokumentasi (mekanisme terbentuknya
harga transaksi); dan
d. Keakuratan pemberitahuan pabean dan/atau cukai yang baik dalam 1
(satu) tahun terakhir dilihat dari:
1) keakuratan nilai pabean paling sedikit 95% dari nilai pabean
secara agregat;
2) tidak memiliki catatan pelanggaran pemenuhan kewajiban persyaratan
impor dari instansi terkait dan/atau batal impor karena tidak
memperoleh ijin dari instansi terkait;

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 395 OKTOBER 2007


s

15
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
3) tidak melakukan pelanggaran fisik barang di atas 5% dari nilai atau
volume barang;
e. tidak melakukan tindak pidana kepabeanan dan cukai.
f. Rekam jejak pelanggaran pemenuhan ketentuan tentang perijinan dan
persyaratan impor/ekspor dari instansi teknis terkait.
g. Dalam hal perusahaan mendapatkan fasilitas pembebasan, keringanan,
dan penangguhan bea masuk, mempertimbangkan juga sistem
penatausahaan dan pengelolaan sediaan barang yang dibuat sedemikian
rupa sehingga dapat diketahui jenis, spesifikasi, jumlah pemasukan dan
pengeluaran sediaan barang yang berkaitan dengan fasilitas kepabeanan
yang diperoleh dan/atau digunakan.
3. Menyusun laporan pemeriksaan aplikasi MITA yang terdiri dari:
a. rekomendasi;
b. kertas kerja; dan
c. profil MITA.
E. Direktorat Audit :
1. Menerima surat permintaan data registrasi importir dari kepala kantor;
2. Mengirimkan data registrasi importir kepada kepala kantor;
3. Menerima tembusan surat pemberitahuan tentang penolakan pemberian
status sebagai MITA ;
4. Menerima tembusan surat keputusan kepala kantor a.n. Direktur Jenderal tentang
penetapan, pencabutan sementara, atau pencabutan perusahaan sebagai MITA .
F. Direktorat Penindakan dan Penyidikan:
1. Menerima surat permintaan data pelanggaran dari kepala kantor;
2. Mengirimkan data pelanggaran kepada kepala kantor;
3. Menerima tembusan surat pemberitahuan tentang penolakan pemberian
status sebagai MITA ;
4. Menerima tembusan surat keputusan kepala kantor a.n. Direktur
Jenderal tentang penetapan, pencabutan sementara, atau pencabutan
perusahaan sebagai MITA.
G. Direktorat Teknis Kepabeanan :
1. Menerima tembusan surat pemberitahuan tentang penolakan pemberian
status sebagai MITA ;
2. Menerima tembusan surat keputusan kepala kantor a.n. Direktur
Jenderal tentang penetapan, pencabutan sementara, atau pencabutan
perusahaan sebagai MITA .

H. Direktorat Informasi Kepabeanan dan Cukai :


1. Menerima surat permintaan data impor dan ekspor dari kepala kantor;
2. Mengirimkan data impor dan ekspor kepada kepala kantor;
3. Menerima tembusan surat keputusan kepala kantor a.n. Direktur
Jenderal tentang penetapan, pencabutan sementara, atau pencabutan
perusahaan sebagai MITA ;

DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI

ANWAR SUPRIJADI
NIP 120050332

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 395 OKTOBER 2007


s

16

You might also like