You are on page 1of 93

TAHUN XXXIX EDISI 397 DESEMBER 2007

JALUR MITRA UTAMA


LAYANAN KEPABEANAN TANPA INTERVENSI

PROFIL WAWANCARA

MENUNGGU IMPLEMENTASI
ANITA ISKANDAR
BEKERJA, TANPA BEBAN UNTUK HASIL
YANG TERBAIK
THOMAS SUGIJATA
TERDAPAT PERBEDAAN YANG SIGNIFIKAN
ANTARA JALUR MITA DENGAN JALUR LAINNYA
DARI REDAKSI

TERBIT SEJAK 25 APRIL 1968


IZIN DEPPEN: NO. 1331/SK/DIRJEN-G/SIT/72
TANGGAL, 20 JUNI 1972 ISSN.0216-2483

Keluarga Besar PELINDUNG


Direktur Jenderal Bea dan Cukai:
Warta Bea Cukai Drs. Anwar Suprijadi, MSc
PENASEHAT
Direktur Penerimaan & Peraturan
mengucapkan : Kepabeanan dan Cukai:
Drs. Hanafi Usman
Direktur Teknis Kepabeanan

Selamat Drs. Teguh Indrayana, MA


Direktur Fasilitas Kepabeanan
Drs. Kusdirman Iskandar
Direktur Cukai
Hari Natal Drs. Frans Rupang
Direktur Penindakan & Penyidikan
Heru Santoso, SH
Direktur Audit
25 Desember 2007 Drs. Thomas Sugijata, Ak. MM
Direktur Kepabeanan Internasional
Drs. M. Wahyu Purnomo, MSc
dan Direktur Informasi Kepabeanan & Cukai
Dr. Heri Kristiono, SH, MA
Kepala Pusat Pendidikan dan
Selamat Pelatihan Bea dan Cukai
Drs. Endang Tata
Inspektur Bea dan Cukai
Menyambut Edy Setyo
Tenaga Pengkaji Bidang Pelayanan &
Penerimaan KC
Tahun Baru Drs. Bambang Prasodjo
Tenaga Pengkaji Bidang Pengawasan &
Penegakan Hukum KC
2008 Drs. Erlangga Mantik, MA
Tenaga Pengkaji Bidang Pengembangan
Kapasitas & Kinerja Organisasi KC
Drs. Joko Wiyono
Tuhan Memberkati KETUA DEWAN PENGARAH
Sekretaris Direktorat Jenderal
Bea dan Cukai:
Drs. Kamil Sjoeib, MA
WAKIL KETUA DEWAN PENGARAH/
PENANGGUNG JAWAB
Kepala Bagian Umum:
Sonny Subagyo, S.Sos
DEWAN PENGARAH
Drs. Nofrial, M.A., Drs. Patarai Pabottinggi,
Dra. Cantyastuti Rahayu, Ariohadi, SH, MA.
Marisi Zainuddin Sihotang, SH.,M.M.
Hendi Budi Santosa,
Ir. Azis Syamsu Arifin, Muhammad Zein, SH, MA.
Maimun, Ir. Agus Hermawan, MA.
PEMIMPIN REDAKSI
Lucky R. Tangkulung
REDAKTUR
Aris Suryantini,
Supriyadi Widjaya,
Zulfril Adha Putra
FOTOGRAFER
Andy Tria Saputra
KORESPONDEN DAERAH
` Hulman Simbolon (Medan),
Abdul Rasyid (Medan), Ian Hermawan (Pontianak)
Donny Eriyanto (Makassar)
Bambang Wicaksono (Ambon)
KOORDINATOR PRACETAK
Asbial Nurdin
SEKRETARIS REDAKSI
Kitty Hutabarat
PIMPINAN USAHA/IKLAN
Piter Pasaribu
TATA USAHA
Mira Puspita Dewi S.Pt., M.S.M.,
Untung Sugiarto
IKLAN
Wirda Renata Pardede
SIRKULASI
H. Hasyim, Amung Suryana
BAGIAN UMUM
Rony Wijaya
PERCETAKAN
PT. BDL Jakarta
ALAMAT REDAKSI/TATA USAHA
Kantor Pusat Direktorat Jenderal
Bea dan Cukai,
Jl. Jenderal A. Yani (By Pass) Jakarta Timur
Telp. (021) 47865608, 47860504,
4890308 Psw. 154 - Fax. (021) 4892353
E-Mail : - wbc@cbn.net.id
- majalah_wbc@yahoo.com
REKENING GIRO a/n :
MIRA PUSPITA DEWI
BANK BNI 1946 CABANG CIPINANG
RAWAMANGUN, JAKARTA TIMUR
Nomor Rekening : 131339374
Pengganti Ongkos Cetak Rp. 10.000,-

EDISI 397 DESEMBER 2007 WARTA BEA CUKAI 1


DAFTAR ISI

5-15
Laporan Utama
Sejalan dengan dikembang-
kannya program reformasi
kepabeanan, DJBC berusaha
menciptakan jalur baru dimana
dapat menjembatani antara
importer jalur hijau dan jalur
prioritas yang kini diberi nama
jalur Mitra Utama (MITA).
Laporan Utama akan mengu-
pasnya secara lebih dalam.

16-18 76-79
Wawancara Profil
Terdapat beberapa perbedaan Pegawai wanita sudah lebih
yang signifikan antara jalur leluasa untuk bisa berkompe-
MITA dengan jalur lainnya. tisi secara sehat dengan
Apa saja perbedaan dan pegawai laki-laki karena
keunggulan jalur MITA, sebetulnya kesempatan sudah
Thomas Sugijata ketua tim terbuka luas, demikian
Percepatan Program menurut Anita Iskandar tokoh
Reformasi Kepabeanan, profil kita edisi ini. Lebih lanjut
menjelaskan secara gambling mengenai ceritanya, simak
mengenai masalah ini. dalam rubrik profil.

27-36
Pengawasan
Berbagai berita mengenai
pengawasan yang dilakukan
DJBC kami rangkum dalam
rubrik ini, antara lain
terbongkarnya sindikat pita
cukai palsu, beberapa hasil
tegahan yang dilakukan KPU
Tanjung Priok, pelatihan anjing
pelacak dan registrasi importir
dan audit kepabeanan.

18-25 52-56
Daerah ke Daerah Kepabeanan
Baru-baru ini Sosialisasi UU Kawasan pabean di Bandara
Cukai dilakukan di beberapa Soekarno-Hatta kini siap ditata
tempat antara lain di Kanwil sesuai dengan peruntukkannya.
DJBC NAD Banda Aceh, Penertiban ini juga telah disetujui
Makasar, termasuk juga para pengusaha yang sampai
rakerwil di Kanwil Maluku, sekarang ini masih meminta
Papua dan Irian Jaya Barat. waktu untuk penataannya. Ter-
Juga ada berita peringatan Hari masuk juga DJBC kini melaku-
Keuangan di Kanwil DJBC kan registrasi terhadap para
Kalimantan Bagian Timur. PPJK sampai batas waktu yang
tidak terbatas.

2 WARTA BEA CUKAI EDISI 397 DESEMBER 2007


Surat Pembaca
1 DARI REDAKSI
3 SURAT
PEMBACA
4 KARIKATUR Kirimkan surat anda ke Redaksi WBC melalui alamat
surat, fax atau e-mail. Surat hendaknya dilengkapi
26 KEPABEANAN dengan identitas diri yang benar dan masih berlaku.
INTERNASIONAL
Dubes Australia Bill NAMUN, SEMOGA TIDAK DI BEA CUKAI
Farmer Kunjungi Seorang importir yang juga General Manager di sebuah perusahaan sempat pusing.
DJBC Karena merasa telah dilayani dengan baik, berusaha memberi tips kepada saya berulang
37 INFORMASI kali dan dengan banyak cara. Namun sesering itu pula berhasil saya tolak dengan berbagai
argumentasi.
KEPABEANAN
Tetapi karena kelengahan saya, pada suatu saat dia datang. Setelah urusan saya layani,
& CUKAI tiba-tiba dia membuka laci meja saya tanpa ijin, lalu memasukkan sesuatu di dalamnya,
Teknologi Smart Client menutupnya kembali dan bergegas kabur. Setelah GM tersebut pergi, saya segera periksa
39 INFO PEGAWAI laci. Ternyata sesuatu itu adalah tips berupa uang jutaan rupiah. Akhirnya saya kembalikan
Pegawai Pensiun per ke general manajer tersebut melalui Bidang Kepatuhan Internal KPU Tg. Priok.
1 Desember 2007 Saya tahu, di KPU Tg. Priok, saya dan semua pegawai KPU dilarang menerima hadiah,
parsel, bingkisan, THR, voucher belanja, dan segala pemberian dalam bentuk apa pun.
44 SIAPA MENGAPA Apalagi saat-saat menjelang lebaran.
- Muamar Khadafi Saya teringat dengan teman-teman di KPU yang masih kecewa dengan take home pay
- Heriyanto yang mereka terima, yang ternyata tidak seperti apa yang dijanjikan dahulu. Apalagi kini
- Abdul Rahman setelah teman-teman non-KPU juga terima take home pay nyaris sama dengan pegawai
46 SEKRETARIAT KPU, namun dengan ‘budaya lama’. Mereka semakin kecewa. Cukup banyak yang saya
- Dewan dengar pengin keluar dari KPU. Saya melihat masih ada diskriminasi disini, hak-hak yang
diberikan sama tapi kewajiban-kewajiban yang dituntut jauu……uh berbeda.
Kemakmuran Saya juga teringat pesan Kepala KPU Priok Agung Kuswandono pada sebuah acara.
Masjid DJBC, “Jangan bandingkan gaji/tunjangan KPU dengan rejeki nomplok dengan budaya lama dulu di
- Sambutan Menteri Priok. Kita akan kecewa. Tetapi bandingkanlah gaji/tunjangan baru dengan gaji/tunjangan
Keuangan Pada sebelum dinaikkan. Juga lihatlah orang-orang di sekitar kita yang hidupnya kurang
Peringatan Ke-61 beruntung seperti kita. Itu kunci syukur.”
Hari Keuangan Di atas semua itu, berempati kepada teman-teman yang tidak mampu membawa
keluarganya pindah ke Jakarta, dan mengutip pakar sosiolog dari Universitas Indonesia Dr.
57 SEPUTAR Imam B. Prasodjo, negeri kita lebih menghargai (maaf) goyang pinggul dan kecantikan
BEACUKAI daripada ilmu dan moral. Namun, semoga tidak di Bea Cukai.
62 INFO Saya berharap pemerintah segera merivisi take home pay KPU. Sekali lagi, semoga.
PERATURAN
63 ENGLISH Ari Julianto, SE., Ak., MM
SECTION NIP 060081709
Pelaksana pada KPU Tanjung Priok
Green Customs
Workshop KLARIFIKASI TULISAN PROFIL KPPBC TANJUNG PINANG
66 PERISTIWA Sehubungan dengan pemuatan profil Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai
Perkumpulan Renang (KPPBC) Tipe A3 Tanjungpinang pada Warta Bea Cukai (WBC) edisi 396 bulan November
Bina Taruna, 2007 halaman 25, dengan ini disampaikan sebagai berikut :
1. Bahwa sampai saat ini saya, Henry Saut Siahaan, belum pernah sekalipun dihubungi
Tingkatkan Prestasi
dan diwawancarai oleh pihak WBC, namun dalam penulisannya seolah-olah yang
Olahraga Renang memberikan statement/pernyataan adalah saya.
67 KONSULTASI 2. Dengan adanya pemberitaan tersebut saya merasa keberatan terhadap muatan profil
KEPABEANAN & KPPBC Tipe A3 Tanjungpinang pada edisi tersebut.
CUKAI 3. Untuk selanjutnya dihimbau agar menjunjung tinggi kode etik jurnalisme dan
Impor Alat profesionalitas dalam menulis ataupun memuat berita.
4. Klarifikasi ini dilakukan tanpa tendensi apapun hanya dilandasi pada niat saling memberi
Telekomunikasi
masukan demi kebaikan.
68 OPINI 5. Untuk mengklarifikasi kami mohon agar surat ini dimuat dalam surat pembaca pada edisi
- Interpretasi Pasal berikutnya.
23 A
- Ekstensifikasi Demikian disampaikan untuk dimaklumi.
Cukai Kepala Kantor
Henry Saut Siahaan
71 RUANG NIP 060050211
KESEHATAN Tanggapan:
Lama Haid Berubah- Terima kasih atas surat klarifikasi yang dikirimkan Kepala KPPBC Tanjung Pinang.
ubah Redaksi WBC dalam hal ini melalui Pemimpin Redaksi telah menghubungi dan berbicara
72 RENUNGAN langsung dengan Kepala Kantor, Bpk. Henry S. Siahaan, untuk menjelaskan tulisan
ROHANI dimaksud. Hasil pembicaraan berlangsung dengan baik, dan Kepala Kantor telah memahami
penjelasan kami. Redaksi mengakui tulisan tersebut bukan berdasarkan wawancara secara
Awas ! Natal (Bisa) langsung dengan Kepala KPPBC Tanjung Pinang, untuk itu kami menyampaikan
Berbahaya permohonan mohon maaf atas situasi yang terjadi.
74 RUANG Redaksi WBC akan terus berusaha menjunjung tinggi kode etik jurnalistik dan
INTERAKSI profesionalisme dalam setiap pemberitaan.
Selamat Hari Ibu Pemimpin Redaksi WBC, Lucky R. Tangkulung

EDISI 397 DESEMBER 2007 WARTA BEA CUKAI 3


KARIKATUR

4 WARTA BEA CUKAI EDISI 397 DESEMBER 2007


LAPORAN UTAMA

JALUR MITA
JAWABAN ATAS TUNTUTAN
DAYA SAING PERDAGANGAN
Guna mengantisipasi tuntutan akan daya saing perdagangan,
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC)memandang perlu dibuat suatu sistem
pelayanan kepabeanan tanpa intervensi kepada pengguna jasa
kepabeanan berisiko rendah, yang diberi nama jalur Mitra Utama (MITA).

P
erkembangan era globalisasi saat ini memang bentuk pelayanan kepabeanan (di bidang impor) tanpa inter-
menuntut banyak perubahan di segala bidang, tidak vensi. Artinya, terhadap MITA tidak dilakukan pemeriksaan
terkecuali di bidang kepabeanan yang sejak lama barang atau penelitian dokumen saat importasi, sehingga
banyak pengguna jasa menilainya masih terlalu terhadap importasi perusahan-perusahaan tersebut terdapat
berbelit-belit sehingga menimbulkan ekonomi biaya kepastian biaya dan kepastian waktu pelayanan.
tinggi. Melihat kenyataan yang ada saat ini, DJBC sejak Pada rubrik tulisan utama WBC kali ini, hanya akan
dimulainya program reformasi kepabeanan sudah berusaha difokuskan pada jalur MITA non-prioritas saja, karena pada
agar kelancaran arus barang dapat terwujud dengan baik MITA prioritas tidak banyak berbeda baik prosedur maupun
dengan memangkas beberapa birokrasi yang ada selama ini. pelayanannya, dan hal ini sudah dibahas sebelumnya.
Dengan diawali peluncuran jalur prioritas pada tahun Terkait dengan latar belakang DJBC mengeluarkan P-24/
2003 kepada importir produsen yang memiliki track record BC/2007 tentang Mitra Utama, Thomas Sugijata menjelaskan,
sangat baik, DJBC memberikan pelayanannya dengan dengan persaingan global yang semakin keras menuntut
sangat prima dimana selain tanpa adanya intervensi, para sistem yang efisien dalam mata rantai distribusi logistik
penerima fasilitas jalur prioritas ini juga diberikan kemudahan (logistic supply chain) baik berupa bahan baku, barang jadi,
fasilitas fiskal seperti pembayaran berkala dan jaminan maupun barang-barang untuk mendukung industri. Efisiensi
dengan corporate guarantee. pergerakan barang tersebut hanya dapat diciptakan jika
Hingga saat ini jumlah importir penerima jalur prioritas seluruh simpul dalam rangkaian mata rantai distribusi
memang masih sangat sedikit sekali, yaitu 99 perusahaan, tersebut efisien. Salah satu simpul penentu mata rantai
hal ini tak lain karena persyaratan yang begitu ketat dan distribusi logistik tersebut adalah bea dan cukai.
kegiatan kepabeanan yang perusahaan penerima jalur “Guna mengantisipasi tuntutan perkembangan tersebut,
prioritas tersebut lakukan selama ini bukan semata-mata best practice kepabeanan internasional memberikan gambar-
memfokuskan pada kegiatan impor, namun hanya sebagai an kepada kita bahwa diperlukan satu sistem pelayanan
bagian dari kegiatan utama mereka dalam membuat suatu kepabeanan tanpa intervensi kepada pengguna-pengguna
produk. jasa kepabeanan berisiko rendah,” ujar Thomas.
Dari perkembangan yang ada saat ini ternyata dirasakan Dengan demikian Thomas menambahkan, terkait dengan
masih dibutuhkan suatu pelayanan layaknya jalur prioritas fungsi utamanya sebagai industrial assistant dan trade
agar importir-importir yang track record-nya sangat baik facilitator, DJBC juga harus responsif terhadap perkembang-
dapat pula menikmati fasilitas kemudahan dan pelayanan an tersebut. Komitmen DJBC dalam meningkatkan efisiensi
prima. Karena bagi importir yang baik dan masuk jalur hijau, sistem kepabeanan untuk perkembangan industri dalam
terkadang merasa disamakan dengan importir yang negeri dan perdagangan internasional diwujudkan dengan
notabene-nya tidak jelas, yaitu ketika mereka mendapat penerapan program Mitra Utama non-prioritas.
random jalur merah yang mengharuskan pemeriksaan fisik Program ini merupakan wujud dari pengembangan mana-
dan lain sebagainya. jemen risiko sehingga dapat memberikan pelayanan tanpa
intervensi kepada importir-importir yang diyakini memiliki
LATAR BELAKANG DITERAPKANNYA JALUR MITA tingkat kepatuhan yang tinggi, mempunyai sistem pengenda-
Dari beberapa keluhan tersebut, DJBC, sejalan dengan lian yang memadai, dan menekuni bisnis tertentu dalam
dikembangkannya program reformasi kepabeanan, berusaha jangka panjang.
menciptakan jalur baru dimana dapat menjembatani antara
importir jalur hijau dan jalur prioritas, yang kini diberi nama SYARAT DAN KETENTUAN MITA
jalur Mitra Utama (MITA). DJBC pada awalnya menetapkan sekitar 500 perusahaan
Menurut Ketua Tim Percepatan Program Reformasi dengan track record baik untuk dapat menikmati fasilitas
Kepabeanan, Thomas Sugijata, jalur MITA dibagi menjadi dua, MITA non-prioritas, hal ini sesuai dengan sosialisasi yang
yaitu MITA prioritas dan MITA non-prioritas. MITA prioritas terdiri dilakukan oleh Tim Percepatan Reformasi Kebijakan Bidang
dari pengusaha-pengusaha yang mendapat fasilitas jalur prioritas, Pelayanan Bea dan Cukai, pada 13 Agustus 2007, dimana
sedangkan MITA non-prioritas merupakan fasilitas baru yang lahir 500 perusahaan diundang untuk sosialisasi jalur Mitra Utama.
dengan diterbitkannya Peraturan Direktur Bea dan Cukai nomor Pada sosialisasi yang dilakukan itu juga dijelaskan,
P-24/BC/2007 tentang Mitra Utama. kendati DJBC merekomendasikan 500 perusahaan yang di-
“MITA baik prioritas maupun non-prioritas merupakan undang pada acara sosialisasi tersebut untuk masuk jalur

EDISI 397 DESEMBER 2007 WARTA BEA CUKAI 5


LAPORAN UTAMA
WBC/ATS
MITA non-prioritas, namun perusahaan-peru- f. Selalu dapat memenuhi pemenuhan
sahaan tersebut juga diharuskan untuk ketentuan tentang perijinan dan
memenuhi segala persyaratan yang diajukan persyaratan impor/ekspor dari instansi
DJBC dengan menyertakan, diantaranya : teknis terkait.
1. Surat pernyataan sesuai dengan sebagai-
mana ditetapkan dalam lampiran peratur- Dengan ketentuan dan persyaratan
an Direktur Jenderal Bea dan Cukai ten- tersebut, maka perusahaan penerima
tang Mitra Utama, fasilitas jalur MITA non-prioritas akan
2. Laporan keuangan tahun terakhir yang te- mendapatkan hak nya, yaitu :
lah diaudit oleh kantor akuntan publik, 1. Tidak dilakukan penelitian dokumen dan
3. Dalam hal perusahaan menggunakan pemeriksaan fisik barang sebagaimana
PPJK, menyerahkan daftar nama PPJK dilakukan terhadap jalur merah dan hijau
yang diberi kuasa dan identitas modul kecuali terhadap :
PPJK yang diberi kuasa, a. Barang impor sementara,
4. Modul importir dan/atau modul PPJK, b. Barang Re-ekspor,
5. Nama pegawai perusahaan yang ditunjuk c. Barang yang kena nota hasil intelijen
untuk berhubungan dengan client coordi- (NHI),
nator, d. Barang tertentu yang ditetapkan oleh
6. Foto copy API/APIT. Direktur Jenderal.
2. Pemeriksaan fisik terhadap barang
Selain itu perusahaan penerima jalur MITA LUPI HARTONO. Masih terlalu sebagaimana dimaksud dalam butir a
non-prioritas juga dipersyaratkan, antara lain : lebarnya rentang jalur hijau, sehingga
perlu adanya satu jalur lagi antara
dapat dilakukan di gudang importir,
a. Dapat berkomunikasi secara elektronik jalur hijau dengan prioritas yang 3. Tidak perlu menyerahkan hardcopy PIB/
dengan DJBC, disebut dengan jalur MITA, untuk PEB,
b. Mempunyai sifat bisnis (nature of busi- optimalisasi pelayanan. 4. Mendapat akses pelayanan client
ness) yang jelas, coordinator,
c. Memiliki sistem pengendalian yang memadai untuk men- 5. Update data registrasi kepabeanan satu atap.
jamin keakuratan data yang disajikan,
d. Memiliki rekam jejak keakuratan pemberitahuan pabean Jika hak tersebut dapat dinikmati oleh perusahaan
dan/atau cukai yang baik, penerima jalur MITA non-prioritas, perusahaan tersebut juga
e. Telah diaudit oleh kantor akuntan publik yang menya- mempunyai kewajiban yang harus dipenuhinya, yaitu:
takan bahwa perusahaan tersebut mendapatkan opini A. MITA wajib memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh
wajar tanpa pengecualian atau wajar dengan pengecu- instansi teknis terkait sebelum mengajukan PIB,
alian untuk dua tahun terakhir, dan B. MITA wajib menandatangani surat pernyataan tentang
DOK. WBC

PELABUHAN TANJUNG PRIOK. Dengan diberlakukannya Jalur MITA diharapkan kelancaran arus barang dan dokumen akan semakin baik.

6 WARTA BEA CUKAI EDISI 397 DESEMBER 2007


kesanggupan untuk me-
menuhi kewajiban dan
mematuhi peraturan yang
ditetapkan serta meneri-
ma sanksi akibat pelang-
garan,
C. MITA wajib menyampai-
kan pemberitahuan im-
por atau ekspor secara
elektronik,
D. MITA dilarang memberi-
kan dan/atau memin-
jamkan modul importir
kepada pihak/perusaha-
an lain,
E. MITA wajib melaporkan
kehilangan dan/atau
penyalagunaan modul
importir pada
kesempatan pertama,
F. MITA wajib menyerah-
kan surat kuasa penun-
jukan nama-nama
PPJK yang diberi kuasa
untuk mengajukan
pemberitahuan pabean
dalam hal MITA menggu-
nakan jasa PPJK, dan
G. MITA wajib memberita-
hukan perubahan
nama-nama PPJK yang
diberi kuasa kepada ke-
pala kantor.

KEUNTUNGAN
MENDAPATKAN JALUR MITA
Menurut Ketua Sub Bidang
Pengembangan Mitra Utama,
Lupi Hartono, persyaratan-
persyaratan tersebut ditujukan
untuk mendapatkan perusaha-
an-perusahaan yang
mempunyai track record yang
baik di bidang kepabeanan,
memiliki pengendalian internal
yang baik yang mencerminkan
good governance, dan memiliki
bidang usaha tertentu dalam
jangka panjang.
Selain itu menurut Lupi,
track record yang dimak-
sudkan adalah untuk meya-
kinkan bahwa perusahaan
tersebut tidak pernah me-
lakukan pelanggaran yang
signifikan di bidang kepa-
beanan. Sementara itu,
pengendalian internal yang
dimaksud adalah untuk me-
yakinkan bahwa track re-
cord yang baik yang ditun-
jukkan perusahaan dapat
dipertahankan secara kon-
sisten melalui penerapan
pengendalian internal yang baik dalam perusahaan. Se- (CC) dan memperoleh layanan kepabeanan di bidang impor
dangkan bidang usaha tertentu dalam jangka panjang tanpa intervensi dan paperless,” kata Lupi.
yang dimaksud adalah, agar DJBC dapat mengidentifikasi Keuntungan layanan CC pada perusahaan penerima jalur
pola transaksi perusahaan sehingga memudahkan MITA non-prioritas, perlu ditekankan bahwa MITA bukan seke-
pengawasan. dar jalur pelayanan. MITA adalah suatu sistem yang berbasis
“Jika semua itu sudah berjalan, maka perusahaan pene- account management, sehingga peran CC adalah sebagai
rima fasilitas jalur MITA non-prioritas akan memperoleh account representative. Semua masalah antara MITA dengan
keuntungan, seperti memperoleh layanan client coordinator DJBC dikonsultasikan kepada CC untuk menemukan penye-

EDISI 397 DESEMBER 2007 WARTA BEA CUKAI 7


LAPORAN UTAMA

lesaiannya. Hubungan antara MITA dengan CC dapat digam- kan oleh DJBC benar-benar dapat dirasakan secara kon-
barkan seperti hubungan antara peserta asuransi dengan krit oleh masyarakat usaha,” papar Lupi.
agen asuransi.
Kemudahan dan kepercayaan penuh memang diberi- KENDALA AWAL DI LAPANGAN
kan kepada perusahaan penerima fasilitas jalur MITA, Untuk kendala di lapangan, Lupi menjelaskan pada
atau secara spesifik pada jalur MITA mekanisme pelayan- masa awal ini lebih tepat disebut tantangan. Tantangan
an yang diberikan DJBC, adalah tidak melalui analising yang dihadapi oleh DJBC secara internal adalah merubah
point dan PFPD. Prinsip kemitraan yang diterapkan terha- budaya para pejabat bea dan cukai yang terbiasa
dap MITA menempatkan perusahaan-perusahaan MITA berkomunikasi dengan masyarakat usaha ketika telah ter-
sebagai mitra kepercayaan DJBC yang pengawasannya jadi masalah, menjadi proaktif berkomunikasi untuk
dilakukan dengan monitoring secara proaktif melalui ko- mencegah terjadinya masalah.
munikasi yang intens dengan CC dan pengawasan sete- Secara eksternal, DJBC mengalami kendala dalam ber-
lah importasi melalui audit kepabeanan. koordinasi dengan instansi teknis terutama dengan instan-
Sementara untuk jalur merah dan hijau masih dikena- si terkait yang secara sistem belum siap untuk mendu-
kan pemeriksaan fisik dan analising point dari PFPD. kung program ini. Dan kendala internal ini mungkin akan
Namun demikian MITA non-prioritas juga memiliki perbe- dapat teratasi dengan program National Single Window.
daan pelayanan dengan MITA prioritas, karena untuk “Kami memang belum melakukan evaluasi secara
MITA prioritas merupakan puncak tertinggi layanan konprehensif, walaupun kami telah melakukan sosialisasi,
kepabeanan terutama di bidang impor. Sehingga, untuk namun dari pengamatan dan tanya jawab dengan bebera-
MITA prioritas selain memperoleh layanan kepabeanan pa perusahaan perserta ujicoba MITA, didapat kesimpul-
tanpa intervensi, juga mendapatkan fasilitas fiskal seperti an bahwa terdapat perbaikan yang cukup signifikan da-
pembayaran berkala dan jaminan dengan corporate lam pelayanan kepabeanan. Selain itu, dilihat dari
guarantee. antusiasme perusahaan untuk mendaftarkan diri sebagai
“Penyempurnaan fasilitas jalur MITA tentunya juga MITA, maka dapat diberikan penilaian sementara bahwa
perlu dilakukan terus menerus, terutama dari sistem akre- penerapan ujicoba MITA tersebut cukup berhasil,” ungkap
ditasi/penetapan importir sebagai Mitra Utama dan sistem Lupi.
pengawasan proaktif. Sedangkan untuk pengembangan Lebih lanjut Lupi memaparkan, dari 500 perusahaan yang
fasilitas pelayanan perlu dikembangkan kerjasama ditargetkan untuk menerima jalur MITA non-prioritas, kenyata-
dengan instansi terkait sehingga kemudahan yang diberi- annya yang memenuhi kriteria dalam masa ujicoba hanya
DOK. WBC 189 perusahaan (sesuai dengan
Keputusan Direktur Jenderal Bea
dan Cukai nomor Kep-91/BC/
2007 tentang petunjuk perusaha-
an peserta ujicoba MITA), mesk-
ipun secara jumlah masih harus
ditumbuhkan, tetapi DJBC tidak
akan mengorbankan kualitas
dalam melakukan seleksi, karena
MITA harus terdiri dari perusaha-
an-perusahaan yang terpercaya.
“Harapan kedepan DJBC
dengan jalur MITA, secara in-
ternal diharapkan dapat menja-
di tonggak dalam pengembang-
an manajemen risiko dimasa
yang akan datang, sehingga
pelayanan prima dan
pengawasan yang efektif dapat
benar-benar direalisasikan,”
harap Lupi.
Secara eksternal, Lupi me-
nambahkan dengan diberlaku-
kannya MITA, DJBC telah
menerapkan pelayanan tanpa
intervensi, sehingga tidak ada
lagi ruang untuk terjadinya
hambatan arus barang dan do-
kumen, maupun peluang bagi
pejabat bea dan cukai untuk
melakukan pungli.
Dengan demikian, diharap-
kan semua instansi yang
terkait dengan kegiatan ekspor
impor melakukan upaya yang
sejalan dengan yang telah
dilakukan oleh DJBC, sehingga
apa yang telah dilakukan oleh
DJBC benar-benar dapat dira-
sakan manfaatnya oleh masya-
rakat, karena tidak hanya bea
SOSIALISASI JALUR MITA. Dari 500 perusahaan yang ditargetkan untuk menerima jalur MITA non-prioritas, dan cukai yang terkait dengan
hanya 189 perusahaan yang terseleksi dengan baik. ekspor dan impor. adi

8 WARTA BEA CUKAI EDISI 397 DESEMBER 2007


PROACT
KUNCI UTAMA
PENGAWASAN JALUR MITRA
Meskipun dalam pelayanan terhadap Mitra Utama (MITA)
tidak dilakukan pemeriksaan fisik maupun penelitian dokumen, bukan berarti
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) membiarkan aktifitas
kepabeanan di bidang impor MITA tidak terawasi.
Walaupun tidak bersifat menghentikan arus barang dan dokumen, skema
pengawasan terhadap MITA dilakukan secara berlapis.

P
erusahaan penerima fasilitas jalur MITA kini dapat disebut dengan aplikasi ProAct, berfungsi memisahkan tran-
menikmati segala kemudahan impor yang dilakukan saksi-transaksi yang tidak biasa untuk dianalisa dan sistem
secara paperless. Dengan kepercayaan penuh yang akan memberikan peringatan (alert) apabila ada transaksi
DJBC berikan terhadap perusahaan ini, bukan bera- WBC/ATS
rti DJBC tidak mengawasinya. Pengawasan yang
dilakukan pun cukup ketat, bahkan sekali mereka melakukan
kesalahan maka fasilitas yang diberikan ini dapat dicabut
oleh DJBC baik untuk sementara maupun selamanya.
Persyaratan yang cukup ketat yang ditentukan DJBC un-
tuk perusahaan penerima fasilitas jalur MITA, memang diha-
rapkan dapat menjaring para importir dengan track record
baik. Dengan persyaratan ini, DJBC dapat menilai apakah
perusahaan tersebut termasuk yang low risk dan selalu kon-
sisten dalam kegiatan importasinya.

APLIKASI PROACT
Sehingga, DJBC dapat dengan mudah melakukan penga-
wasan maupun pelayanan yang diberikan tanpa ada
intervensi pemeriksaan fisik maupun pemeriksaan dokumen.
Menurut Ketua Sub Bidang Pengembangan Mitra Utama,
Lupi Hartono, Mitra Utama bukan hanya masalah
penjaluran. MITA merupakan satu paket program yang terdiri
dari pelayanan dan pengawasan, yang dirancang secara
terpadu dengan pendekatan manajemen risiko,
memanfaatkan teknologi yang telah dimiliki DJBC saat ini.
Dengan demikian, kendati pelayanan terhadap perusaha-
an penerima fasilitas jalur MITA tidak dilakukan intervensi
baik pemeriksaan fisik maupun dokumen, namun DJBC bu-
kan berarti tidak melakukan pengawasan. Pengawasan yang
dilakukannya pun dijalankan secara berlapis.
Artinya, segera setelah SPPB, PIB MITA akan dianalisis
oleh suatu aplikasi yang disebut aplikasi “ProAct”, aplikasi
komputer ini akan menganalisis dan memisahkan PIB-PIB
yang mengandung data transaksi yang mencurigakan dari
suatu perusahaan MITA.
Lebih lanjut lagi, terhadap transaksi-transaksi yang men-
curigakan tersebut dilakukan analisis lebih lanjut oleh petu-
gas analis. Berdasarkan analisis, transaksi yang mencuriga-
kan tersebut dapat dikonfirmasikan kepada perusahaan
melalui client coordinator (CC) atau direkomendasikan untuk
ditindaklanjuti oleh audit atau P2.
“Jadi pengawasan terhadap MITA dilakukan dengan sis-
tem pengawasan pro aktif, yaitu suatu sistem pengawasan
yang melibatkan aplikasi komputer, analis, CC dan unit peng-
awasan audit atau P2,” ujar Lupi. KEPASTIAN WAKTU DAN BIAYA. Perusahaan penerima fasilitas Jalur
Aplikasi komputer tersebut, lebih lanjut dijelaskan Lupi, MITA akan lebih mendapatkan kepastian waktu dan biaya.

EDISI 397 DESEMBER 2007 WARTA BEA CUKAI 9


LAPORAN UTAMA
WBC/ATS
yang tidak biasa (trantib). Dari peringatan karena DJBC yakin bahwa perusahaan ter-
(alert) tersebut, akan dianalisa dan jika perlu sebut dapat diaudit, sehingga pemeriksa-
akan dikonfirmasi oleh CC kepada MITA atau an atas perusahaan tersebut dapat
direkomendasikan kepada bidang audit atau ditunda hingga post clearance, pada tahap
P2 untuk ditindaklanjuti post clearance pemeriksaan yang detail
Sementara itu, untuk komoditi yang diim- dapat dilakukan melalui audit kepabean-
por oleh perusahaan penerima jalur MITA an,” kata Lupi.
yang masuk dalam kategori larangan dan Sedangkan perbedaan pengawasan
pembatasan (Lartas), juga merupakan salah yang dilakukan terhadap MITA dengan tiga
satu objek penyaringan dari aplikasi ProAct, jalur lainnya, Lupi menjelaskan, secara
sehingga importasi lartas dapat diketahui konkrit perbedaan pengawasan MITA
oleh analis maupun CC. Dokumen-dokumen dengan tiga jalur lainnya adalah, terhadap
perijinan lartas tersebut akan diserahkan ke- jalur merah dilakukan pemeriksaan fisik
pada CC setiap satu bulan sekali. dan dokumen, terhadap jalur kuning
dilakukan pemeriksaan dokumen sebelum
PENGAWASAN AUDIT SPPB, dan jalur hijau dilakukan penelitian
Pengawasan yang dilakukan ini tentu- dokumen setelah SPPB, dan terhadap
nya juga berkaitan dengan segala persya- MITA dilakukan pengawasan proaktif yang
ratan yang ditentukan DJBC kepada tidak mempengaruhi arus barang.
perusahaan penerima fasilitas jalur MITA, HERU SULASTYONO. Hingga kini belum “MITA adalah perusahaan-perusahaan
seperti pada syarat dapat berkomunikasi ada perusahaan penerima fasilitas jalur yang berdasarkan penelitian diperoleh ke-
secara elektronik dengan DJBC dan memi- MITA yang melakukan pelanggaran. yakinan bahwa mereka mempunyai doku-
liki pola bisnis yang jelas. Hal tersebut mentasi transaksi dan pembukuan yang
bertujuan untuk memudahkan pembentukan profil transak- memadai, sehingga nilai pabean MITA didasarkan pada
si dari MITA secara otomatis. nilai transaksi yang pembuktiannya akan dilakukan mela-
Atau syarat memiliki sistem pengendalian yang mema- lui audit,” jelas Lupi.
dai untuk menjamin keakuratan data yang disajikan dan
telah di audit oleh kantor akuntan publik, yang menyata- BELUM ADA PELANGGARAN
kan bahwa perusahaan tersebut mendapatkan opini wajar Sementara itu menurut Kepala Bidang Penindakan dan
tanpa pengecualian. Hal tersebut bertujuan untuk Penyidikan Kantor Pelayanan Utama (KPU) Bea dan Cukai
memastikan bahwa audit dapat dilaksanakan dan adanya Tipe A Jakarta, Heru Sulastyono, pengawasan terhadap
kepastian pelunasan tagihan yang berasal dari hasil MITA dilakukan dengan melihat aspek dari berbagai sudut,
audit. termasuk sudut aset mereka, apakah aset ini cukup meng-
“Pada dasarnya, suatu perusahaan diberi status MITA cover bea masuk, kalau asetnya kecil sementara bea
DOK. WBC masuk yang dibayar tinggi berarti ada sesuatu yang
dilakukan oleh perusahaan penerima jalur MITA tersebut.
“Kalau perusahaan tersebut sudah masuk ke kategori
MITA, itu belum tentu seterusnya akan MITA, tergantung
dari analisa intelijen kita nanti. Karena di analis intelijen
nanti akan menerima berbagai informasi yang masuk, lalu
kita olah dan sajikan yang produknya adalah NHI.
Sekarang ini yang mendapat NHI kebanyakan bukan
importir nakal tapi justru importir yang mendapat
fasilitas,” ujar Heru.
Lebih lanjut Heru menjelaskan, sejauh ini pelanggaran
yang dilakukan oleh perusahaan penerima jalur MITA belum
ada, hal ini tak lain karena jalur ini baru berjalan satu bulan
dan masih menunggu hasil evaluasi lebih lanjut.
Hal ini juga diamini oleh Lupi, menurutnya hingga kini
mengingat program jalur MITA masih dalam tahap uji
coba, maka yang dilakukan saat ini adalah pembinaan,
tetapi jika dalam audit kepabeanan atau tindakan penga-
wasan lainnya terbukti melakukan pelanggaran, maka
akan dikenakan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku.
“Sanksi yang dikenakan tentunya yang sesuai dengan
Undang-Undang nomor 17 tahun 2006 tentang
kepabeanan, ditambah dengan pencabutan sementara
atau bahkan pencabutan tetap fasilitas MITA,” jelas Lupi.
Untuk pengawasan internal, Lupi juga menjelaskan,
selain pengawasan yang dilakukan DJBC, juga akan
dilakukan pengawasan oleh instansi teknis terkait lainnya,
yaitu Inspektorat Jenderal (Itjen) dari Departemen
Keuangan. Itjen akan melakukan spot check terhadap
kinerja pelayanan maupun pengawasan yang dilakukan
DJBC terhadap seluruh jalur tidak terkecuali jalur MITA.
Pelayanan dan pengawasan terhadap jalur MITA
memang menjadi satu bagian yang tak terpisahkan, jika
persyaratan yang ditentukan DJBC begitu ketat yang
berujung pada pelayanan yang sangat prima dan
kepercayaan penuh kepada importir, pengawasan yang
PEMERIKSAAN FISIK. Perusahaan penerima fasilitas jalur MITA tidak dilakukan pun tak kalah sempurnanya dengan pelayanan
akan lagi dikenakan pemeriksaan fisik. yang diberikan. adi

10 WARTA BEA CUKAI EDISI 397 DESEMBER 2007


MELIHAT KONDISI
DI LAPANGAN
Setelah berjalan satu bulan lamanya sejak diluncurkan
pada 6 September 2007, jalur Mitra Utama (MITA) khususnya non-prioritas
belum menerima hambatan berarti.

M
anfaat jalur Mitra Utama (MITA) yang saat ini baru tiga bulan pelaksanaan jalur MITA berjalan akan diakumulatif, dan
ada di Kantor Pelayanan Utama (KPU) sepertinya sa- importir mana yang mempunyai skor tertinggi tentunya dengan
ngat dinanti oleh para pengusaha. Setelah jalur ini sangat menyesal akan dicabut sementara fasilitas MITA-nya dan
berjalan satu bulan, para pengusaha dapat merasa- mereka dapat kembali mengajukan setelah segala persyaratan
kan manfaat yang cukup besar terutama penekanan yang ditentukan kembali dipenuhi.
biaya-biaya tak terduga lainnya dalam proses importasi. Sementara itu menurut Kepala Bidang Bimbingan Kepatuhan
Manfaat MITA juga dirasakan oleh pengusaha khususnya dan Layanan Informasi KPU, Harry Mulya, secara teknis kendala
dengan pelayanan client coordinator (CC) yang secara proaktif perijinan adalah kendala yang terjadi dimasa ujicoba pelaksana-
memberikan pelayanan berupa penjelasan prosedur impor an jalur MITA. Namun demikian, kendala itu hanya dialami oleh
maupun menjembatani setiap permasalahan yang terjadi di beberapa perusahaan karena hanya beberapa perusahaan saja
lapangan, baik antara bea cukai dengan pengusaha, maupun yang membutuhkan ijin instansi terkait untuk proses importasinya.
pengusaha dengan instansi terkait lainnya. Kendala lainnya, Harry menyatakan hampir tidak ada, karena
Menurut Kepala Kantor Pelayanan Utama (KPU) Bea dan importir jalur MITA sebelumnya adalah importir yang memiliki
Cukai Tipe A Jakarta, Agung Kuswandono, dengan adanya jalur track record baik, sehingga dengan jalur ini baik untuk
MITA ini, gambaran akan kelancaran arus barang sudah dapat persyaratan maupun pelaksanaan di lapangan tidak mengalami
terlihat. Hal ini tak lain karena para penerima fasilitas MITA, dapat kendala, dan umumnya mereka merasa puas karena pelayanan
mengeluarkan barang hanya dalam hitungan menit saja. yang diberikan cukup baik dan proses pengeluaran barang pun
“Jalur MITA ini adalah paperless murni, jadi begitu mereka menjadi cepat.
sending dokumen langsung keluar SPPB, dan dalam hitungan “Fasilitas jalur MITA memang diharuskan menyerahkan
menit barang sudah dapat keluar. Jadi tidak ada lagi istilah laporannya setiap satu bulan sekali, nah terkait dengan kendala
dokumen mereka terblokir karena mereka tidak lagi menyerah- perijinan yang terjadi di awal-awal ujicoba, mungkin karena
kan dokumen hardcopy,” jelas Agung Kuswandono. laporan tiap bulan sehingga mereka menganggap enteng
perijinan dari instansi terkait, padahal dari sosialisasi yang kita
KENDALA AWAL PENERAPAN JALUR MITA lakukan sudah dijelaskan kalau perijinan harus dilengkapi
Namun demikian, kendala awal-awal penerapan memang berbarengan dengan penyerahan dokumen,” ungkap Harry.
pasti akan terjadi, karena sebagus apapun sistem yang dibuat Selain dengan pihak Karantina, para importir jalur MITA juga
kendala awal tidak dapat terelakan. Hal ini tak lain karena penye- saat ini masih terkendala dengan ijin dari Badan POM. Sama de-
suaian dari sistem lama kepada sistem baru yang sebenarnya ngan Karantina, pihak POM baru akan mengeluarkan ijin jika ba-
juga telah disosialisasikan oleh pihak bea cukai. rang impor tersebut telah dilakukan pemeriksaan fisik. Saat ini pi-
Adapun kendala tersebut adalah, kelengkapan dokumen hak KPU masih terus melakukan penjajakan dengan Badan POM,
yang harus dilengkapi oleh importir yang membutuhkan ijin atau agar ijin dapat keluar berbarengan dengan penyerahan PIB.
persyaratan dari instansi terkait lainnya. WBC/ATS “Memang Badan POM secara sistem
Misalnya, dokumen yang harus mendapat ijin mereka belum siap, jika importir mengalami
dari pihak Karantina. Ijin seperti ini umumnya kendala tersebut, maka yang akan mereka
para pengusaha terlambat menyerahkan, salahkan adalah bea cukai, namun kami
padahal secara peraturan ijin tersebut sudah akan terus melakukan penjajakan sehingga
harus ada sebelum importir jalur MITA mengi- selain secara kesisteman Badan POM siap,
rimkan dokumen. mereka pun dapat mengeluarkan ijin
“Saat ini importir jalur MITA harus melengkapi berbarengan dengan dokumen PIB yang
dulu ijin baru dapat sending dokumen, namun diserahkan importir kepada bea cukai,” ujar
ada beberapa yang terlewatkan ijinya, sehingga Harry.
mereka sending dokumen dulu baru menyerah- Dari beberapa kendala yang ada terse-
kan ijin. Seperti ijin dari Karantina, karena but, memang tidak seluruhnya dialami oleh
mereka itu tetap harus dikenakan pemeriksaan importir jalur MITA non-prioritas, karena ha-
fisik sebelum barang tersebut mendapatkan ijin. nya beberapa saja dari mereka yang
Untuk itu kami telah mengingatkan kepada se- importasinya memerlukan ijin instansi terkait.
luruh importir jalur MITA untuk segera mengurus Namun demikian, sebenarnya DJBC telah
ijin sebelum mereka meyerahkan PIB,” ujar melakukan sosialisasi kepada importir jalur
Agung Kuswandono. MITA non-prioritas agar secepatnya mengu-
Lebih lanjut Agung Kuswandono menjelas- rus ijin yang diperlukan, bahkan dalam
kan, untuk kedepan nanti, hal-hal semacam itu peraturan yang dikeluarkan DJBC untuk jalur
tidak dapat ditolerir lagi, artinya pihak bea cukai MITA salah satu persyaratan yang harus dipe-
akan tetap menerima, namun importir tersebut AGUNG KUSWANDONO. Kendala awal nuhi dan harus disanggupi oleh penerima ja-
akan diberikan skor kesalahan yang nilainya ber- hanya pada perijinan instansi terkait, lur ini adalah pengurusan ijin dari instansi ter-
variasi, sehingga dengan skor tersebut setelah namun saat ini dapat terselesaikan. kait sebelum mereka melakukan importasi.

EDISI 397 DESEMBER 2007 WARTA BEA CUKAI 11


LAPORAN UTAMA

TABEL PROSENTASI JUMLAH PIB DAN BEA MASUK


DARI KESELURUHAN JALUR YANG ADA DI KPU
JALUR JUMLAH PIB % JUMLAH PIB BEA MASUK BAYAR % BEA MASUK BAYAR

HIJAU 16,156 50,60% 304,577,268,418.00 43.86%


MITA PRIORITAS 4,407 13,80% 135,573,752,410.00 19.52%
MITA NON-PRIORITAS 2,616 8,19% 63,496,968,637.00 9.14%
KUNING 887 1,75% 16,201,421,626.00 2.33%
MERAH 8,193 25,66% 174,656,682,646.00 25.15%

TOTAL 31,932 100% 694,506,111,737.00 100%


Keterangan :
1. Data periode 1 September 2007 sampai dengan 30 September 2007 3. Data tidak termasuk SPKPBM
2. Data dimbil tanggal 25 Oktober 2007 pukul 16.00 4. MITA mulai dilaksanakan pada tanggal 6 September 2007

PERAN CLIENT COORDINATOR permasalahan yang dihadapi oleh importir jalur MITA non-
Terkait dengan arus barang yang menggunakan fasili- prioritas.
tas MITA. Sebagai gambaran, dari jumlah keseluruhan Hal ini juga diamini oleh Harry Mulya, menurutnya, pa-
PIB pada bulan September 2007, untuk jalur MITA non- ra importir tersebut masing-masing mendapatkan pela-
prioritas sebanyak 2.616 atau 8,19 persen dari keseluruh- yanan dari satu petugas CC. Dan, dengan CC ini mereka
an jumlah PIB. Dengan demikian bea masuk bayar yang dapat mengutarakan segala permasalahannya terkait
disumbangkan oleh jalur ini adalah, Rp.63,496,986,637, dengan proses ekspor impor mereka. Sehingga, para
atau 9,14 persen dari total bea masuk bayar keseluruhan. importir tidak perlu harus menanyakan kemana mereka
(Lihat Tabel) mengadukan persoalannya dan cukup menghubungi CC
“Dengan jalur MITA non-prioritas ini, banyak biaya- dan CC yang akan menyelesaikan persoalan mereka.
biaya tak terduga lainnya ikut terpangkas, misalnya kalau “Kita saat ini menganggap importir bukan saja
selama ini importir selalu dikenakan biaya penumpukan pengguna jasa yang harus dilayani, namun mitra kerja
barang, pemindahan barang, yang sebenarnya biaya ter- yang harus mendapatkan segala informasi terkait dengan
sebut bukan dikenakan oleh bea cukai namun oleh instan- kegiatannya, dan CC juga selalu pro aktif menanyakan
si lain, kini dapat terpangkas,” ujar Harry. kepada importir apa permasalahan yang mereka hadapi,
Sementara itu Agung Kuswandono menambahkan, termasuk memberitahukan jika ada peraturan-peraturan
selain kelancaran arus barang yang dapat dinikmati oleh atau kebijakan-kebijakan baru dibidang kepabeanan,”
importir jalur MITA non-prioritas, fasilitas lain yang juga papar Harry.
dapat dinikmati oleh mereka adalah, mendapat pelayanan Sebagai contoh, pihak CC akan menjembatani jika
konsultasi kepabeanan sekaligus menjembatani setiap importir jalur MITA mendapat hambatan dari intern DJBC
WBC/ATS

CLIENT COORDINATOR. Menjembatani setiap persoalan hingga aktif memberitahukan setiap peraturan baru kepada importir.

12 WARTA BEA CUKAI EDISI 397 DESEMBER 2007


WBC/ATS

SELAIN KELANCARAN
ARUS BARANG,

EFISIENSI
BIAYA BISA
MENCAPAI
50 PERSEN
INSTANSI TERKAIT. Secara sistem masih ada instansi terkait yang Walaupun jalur Mitra Utama (MITA)
belum siap mendukung pelaksanaan jalur MITA. baru berjalan satu bulan, namun para
seperti dari PFPD. Jika hal itu terjadi maka CC akan importir sudah merasakan
meminta klarifikasi dari PFPD mengapa importir terse- manfaat yang cukup banyak. Selain
but mendapat hambatan, setelah itu CC yang akan dapat menekan biaya hingga 50 persen,
menjelaskan kepada importir. para importir jalur MITA non-prioritas
Jika memang importir tidak puas dengan penjelas- juga kini diberikan kepercayaan
an CC, maka CC akan mempertemukan PFPD dengan memegang hardcopy dokumen impor.
importir yang disaksikan CC dengan dibuat berita

J
acara, dengan demikian semua pihak akan terselesai-
kan persoalannya dan solusi yang diberikan pun dapat alur Mitra Utama (MITA) memang cukup mendapat
dilakukan dengan baik dan benar. tanggapan yang positif dari para stakeholder, karena
Untuk saat ini memang jumlah CC masih terbilang sejumlah kemudahan dan keuntungan dapat
ideal dengan jumlah importir jalur MITA, dimana satu dirasakan langsung oleh importir penerima jalur ini.
CC menangani 19 perusahaan yang harus mereka Sebagai contoh, kini dalam hitungan menit importir
layani secara pro aktif. Namun kedepan nanti, setelah jalur MITA dapat mengeluarkan barangnya, dengan demikian
masa uji coba selesai dan penerima jalur MITA non- akan banyak biaya tak terduga lainnya yang dipangkas
prioritas juga akan bertambah, maka jumlah CC juga dengan kelancaran arus barang tersebut.
perlu ditambah mengingat perusahaan yang mereka Terkait dengan persyaratan yang diajukan Direktorat
harus tangani bertambah banyak. Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) untuk perusahaan yang
Artinya, segala sarana dan prasarana juga perlu ingin mendapatkan jalur MITA, banyak yang menilai tidak
ditambah, mengingat saat inipun sarana yang ada memberatkan, bahkan untuk perusahaan yang memang
masih cukup minim. Namun hal tersebut sudah dalam benar-benar dalam melakukan importasinya, persyaratan
proses pengadaan karena demi kelancaran pelayanan tersebut tinggal mereka kirimkan tanpa harus melengkapi
yang diberikan CC kepada importir jalur MITA, hal lebih jauh, karena selama ini memang sudah mereka
tersebut perlu segera diwujudkan, dan DJBC pun telah jalankan.
berusaha untuk melaksanakannya.
“Kendati masa uji coba belum berakhir, namun PAPERLESS MURNI
sudah banyak perusahaan-perusahaan yang Seperti yang diutarakan oleh W. Purindriayoga, selaku
mengajukan permohonan untuk mendapatkan fasilitas export-import coordinator dari PT. Sanggar Sarana Baja yang
jalur MITA non-prioritas, yang sejak awalnya memang bergerak di bidang manufaktur untuk alat-alat berat, yang
DJBC menargetkan sebanyak 500 perusahaan. Saat juga masuk dalam group Trakindo, menurutnya dengan me-
ini tetap kita terima permohonannya, namun belum nerima fasilitas jalur MITA non-prioritas, perusahaannya
dapat diproses karena masa uji coba belum selesai, cukup banyak mendapat keuntungan dalam hal ekspor-impor,
begitu masa uji coba selesai permohonan- selain itu pelayanan yang kini murni paperless memudahkan
permohonan ini baru kita akan proses,” ungkap Agung mereka untuk mengirimkan dokumen tanpa harus menyerah-
Kuswandono. kan hardcopy.
Peserta jalur MITA Non-proritas selama ini memang “Kalau dulu sebelum kita impor maka kita harus
baru ditentukan oleh Kantor Pusat DJBC. Namun menyiapkan segala dokumen dan menyerahkan dokumen
setelah masa uji coba selesai, KPU yang selanjutnya hardcopy paling lambat tiga hari setelah PIB diajukan,
akan memproses setiap permohonan jalur MITA. sekarang cukup dengan elektronik, dokumen sudah dapat
Dengan pelayanan yang diberikannya ini para importir kita sending dan segala sesuatu yang terkait dengan do-
pun merasa sangat terbantu dan mereka kumen seperti nomor B/L, master list, dan lain-lain cukup
menginginkan mendapat fasilitas tersebut. kita cantumkan diaplikasi tanpa harus menyerahkan
Karena, dengan kelancaran arus barang yang lebih aslinya,” jelas Purindriayoga.
menjanjikan, importir tentunya akan memperoleh Hal ini juga diamini oleh Orry Worotikan, selaku Direktur
keuntungan yang lebih banyak, lebih dari itu importir pun PT. Surya Kamangta yang juga PPJK dari PT. Ultra Jaya.
dapat berkomunikasi secara langsung dengan bea cukai Dengan paperless murni ini, importir hanya diminta untuk
tanpa rasa sungkan dan bingung harus kemana mena- membuat laporan satu bulan sekali, dan itu tidak terlalu me-
nyakan persoalan yang mereka hadapi. adi nyulitkan karena importir yang memang selalu benar dalam

EDISI 397 DESEMBER 2007 WARTA BEA CUKAI 13


LAPORAN UTAMA
WBC/ATS WBC/ATS
menjalankan bisnisnya su- lur merah, namun kini ba-
dah terbiasa membuat la- han baku kami tidak lagi
poran secara berkala. diperiksa atau kena jalur
“Ini merupakan suatu merah tapi masuk jalur ku-
terobosan yang sangat ning dimana fisik barang
luar biasa dari bea cukai, tidak diperiksa hanya
karena kami diberikan ke- dokumen kami saja yang
percayaan penuh dalam diperiksa,” jelas Orry.
kegiatan ekspor impor Lalu bagaimana peran
tanpa harus menyerahkan client coordinator (CC)
hardcopy, dengan demiki- yang selalu berperan aktif
an ini harus dijaga oleh memberikan masukan
importir agar apa yang maupun sebagai jemba-
sudah bea cukai berikan tan penyelesaian masalah
kepercayaan tersebut importir? Menurut
dapat berlangsung terus Purindriayoga, peran CC
dan kelancaran arus sangat membantu sekali,
barang pun sudah tentu bahkan kalau dulu
akan terwujud,” ujar Orry. importir ingin bertanya
Lebih lanjut Orry men- kepada bea cukai jika ada
W. PURINDRIAYOGA. Berharap jalur jelaskan, pihaknya sela- masalah dengan importa- ORRY WOROTIKAN. Ini merupakan
MITA tidak hanya diterapkan di KPU ma ini selalu kesulitan da- si layaknya orang terse- suatu terobosan yang sangat luar
namun juga diseluruh kantor bea cukai. lam hal penimbunan sat, kini dengan CC biasa dari bea cukai.
barang, karena importir sudah dapat terjembatani
produsen yang diwakilinya setiap kali harus mendapat pe- bahkan solusi yang diberikan pun dapat dilakukan saat itu
meriksaan fisik terkait dengan bahan baku yang dimpor- juga.
nya. Namun dengan adanya jalur MITA non-prioritas ini, “Dengan adanya CC kami sangat terbantu sekali,
kesulitan penumpukan barang tidak menjadi persoalan la- karena kami dapat berkonsultasi langsung akan persoal-
gi, bahkan biaya penumpukan yang selama ini harus dike- an-persoalan yang kami hadapi, apakah itu soal keleng-
luarkan dapat dipangkas hingga 50 persen. kapan dokumen, maupun peraturan yang kami kurang je-
Terkait dengan paperless, Andri Hendrawan Exim las memahaminya,” kata Purindriayoga.
Manager PT. Sumi Indo Wiring Systems yang bergerak Lebih lanjut Orry juga menjelaskan, perusahaannya
dibidang produksi alat-alat otomotif atau kabel body mobil beberapa kali harus berbenturan dengan peraturan ins-
menjelaskan, hal tersebut merupakan kebijakan yang tansi terkait lainnya, dengan adanya CC, maka pihaknya
cukup baik dari DJBC, selain itu penilaian DJBC terhadap langsung dapat meminta CC untuk menjembatani
perusahaan penerima fasilitas MITA juga cukup permasalahan tersebut, bahkan CC juga ikut terjun
profesional. langsung ke lapangan untuk menyelesaikan persoalan
“Dengan masuknya perusahaan kami menjadi jalur yang dihadapinya.
MITA non-prioritas, tentunya DJBC memiliki penilaian ter- “Kalau menurut kami peran CC saat ini cukup baik dan
sendiri, artinya DJBC sangat selektif dalam menilai peru- sangat membantu dalam proses ekspor-impor, apalagi
sahaan selama ini, karena hanya yang memiliki catatan saat ini CC benar-benar proaktif untuk menanyakan
baik saja yang direkomendasikan DJBC untuk mendapat- kepada kami apa kendala yang kami hadapi, dan kami
kan jalur MITA ini,” kata Andri. benar-benar merasa sangat terlayani sekali, karena kami
Hal yang sama juga diutarakan oleh kedua nara sum- bisa mendiskusikannya langsung jika ada peraturan
ber lainnya, yang menilai persyaratan yang diajukan baru,” jelas Purindiayoga.
DJBC kepada perusahaan penerima jalur MITA merupakan Sementara itu menurut Andri peran CC juga sudah cukup
persyaratan umum yang sebenarnya sudah dijalankan baik, namun jika ada peningkatan tentunya akan sangat lebih
setiap harinya, sehingga mereka tidak perlu lagi menyiap- baik lagi, mengingat persoalan yang dihadapi importir bukan
kan persyaratan tersebut, tinggal mengko- DOK. PRIBADI
hanya pada peraturan DJBC tapi juga kepa-
pinya saja dan diserahkan kepada DJBC. da instansi terkait lainnya.

TERBANTU DENGAN ADANYA CLIENT COORDI- MITA DIHARAPKAN JUGA DITERAPKAN


NATOR DISELURUH KANTOR BEA CUKAI
Dari keseluruhan nara sumber yang Terkait dengan sosialisasi yang dilaku-
WBC wawancarai, pada umumnya menya- kan DJBC kepada importir jalur MITA,
takan tidak ada kendala baik saat ini dinilai sudah cukup baik bahkan DJBC su-
maupun pada masa awal ujicoba, seperti dah sangat pro aktif. “Untuk sosialisasi
diungkapkan Andri, perusahannya yang kami menilai cukup baik, bahkan dari aso-
dulu masuk jalur hijau namun kerap terke- siasi jalur prioritas kami juga mendapat
na random jalur merah, kini dengan jalur undangan yang dihadiri langsung oleh
MITA perusahannya tidak lagi dikenakan Menteri Keuangan, sehingga kami cukup
random jalur merah. mendapat informasi apa itu jalur MITA dan
Hal yang sama juga diamini oleh Purin- apa keuntungan yang dapat kami peroleh
driayoga dan Orry, menurutnya pemerik- dengan masuk jalur MITA,” papar Andri.
saan fisik yang dulu kerap dikenakan pada Jalur MITA memang telah banyak
perusahanya kendati perusahannya telah memberikan jawaban akan persoalan yang
benar-benar dalam menjalankan peraturan selama ini dialami oleh importir, bahkan
kepabeanan, kini dengan jalur MITA penerimaan negara untuk bea masuk dari
mereka tidak lagi dikenakan jalur merah. jalur ini pun menunjukkan angka yang cukup
“Kami ini importir produsen untuk peng- ANDRI HENDRAWAN. Peran CC sangat besar, padahal ini baru 189 perusahaan yang
olahan susu, dan kami memaklumi jika membantu dalam menjembatani suatu mengikuti ujicoba jalur MITA non-prioritas.
bahan baku gula kami harus dikenakan ja- persoalan yang dihadapi importir. Jika target bea cukai sebanyak 500

14 WARTA BEA CUKAI EDISI 397 DESEMBER 2007


perusahaan yang masuk ke jalur MITA non-prioritas dapat cukai juga diutarakan oleh Orry dan Andry, menurut mere-
tercapai, tentunya kelancaran arus barang akan semakin ka setelah ujicoba jalur MITA di pelabuhan Tanjung Priok
baik lagi khususnya di pelabuhan Tanjung Priok, dan lebih ini berhasil, sudah seharusnya DJBC juga menerapkan
dari itu penerimaan negara dari bea masuk juga akan di kantor-kantor lainnya, karena importasi melalui udara
meningkat tajam. Sementara itu DJBC juga dapat mene- juga sangat banyak jumlahnya, dan selain Jakarta,
kan angka penerima jalur merah yang memang direnca- kota-kota besar lainnya yang menjadi pelabuhan utama
nakan jauh lebih kecil dari yang sekarang. juga tak kalah banyaknya importasi yang dilakukan setiap
Dengan jalur MITA, perusahaan penerima fasilitas ini hari.
berharap agar MITA tidak hanya diterapkan pada KPU Dengan penerapan jalur MITA diseluruh kantor bea
saja melainkan diseluruh kantor bea cukai, karena cukai, mereka merasa yakin kalau kelancaran arus
dengan diterapkannya MITA diseluruh kantor bea cukai, barang dan ekonomi biaya tinggi yang selama ini selalu
baik pelabuhan laut maupun udara, importir akan dikeluhkan oleh importir akan terjawab, dan pihak DJBC
semakin banyak terbantu dan DJBC pun menurut mereka tentunya juga semakin mudah dalam memberikan
dapat menekan angka penyelundupan dengan seleksi pelayanan dan pengawasannya.
ketat dari perusahaan penerima jalur MITA. Jalur MITA memang menjanjikan kelancaran arus ba-
“Saya berharap jalur MITA tidak hanya di KPU saja, akan rang, seperti yang diungkapkan para nara sumber, mere-
tetapi berlaku juga di seluruh kantor bea cukai, karena tidak ka sangat terbantu sekali dengan adanya fasilitas ini.
seluruh importir melakukan importasinya melalui laut, ada DJBC kini dituntut untuk lebih meningkatkan lagi pelayan-
beberapa yang juga melalui udara. Jika semua menerapkan an dan pengawasan yang menjadi tugas dan fungsinya,
jalur MITA maka kita akan lebih terbantu lagi sehingga kon- karena hanya dengan mutu pelayanan yang baik dan
sulasi kita pun juga semakin lebih baik,” harap Purindriayoga. pengawasan yang optimal citra DJBC di mata masyarakat
Keinginan jalur MITA diterapkan diseluruh kantor bea akan meningkat. adi
WBC/ATS

EFISIENSI HINGGA 50 PERSEN. Penerapan satu bulan jalur MITA importir merasa telah menekan biaya tak terduga hingga 50 persen.

EDISI 397 DESEMBER 2007 WARTA BEA CUKAI 15


WAWANCARA

16 WARTA BEA CUKAI EDISI 397 DESEMBER 2007


THOMAS SUGIJATA
DIREKTUR AUDIT SELAKU KETUA TIM PERCEPATAN PROGRAM REFORMASI

“PEMBERLAKUAN
MITA DI KPU
MERUPAKAN PENERAPAN MITA TAHAP AWAL”

Dengan dikeluarkannya Peraturan Dengan demikian, terkait dengan fungsi utamanya se-
Direktur Jenderal Bea dan Cukai nomor bagai industrial assistant dan trade facilitator, DJBC juga
P-24/BC/2007 tentang Mitra Utama harus responsif terhadap perkembangan tersebut.
Komitmen DJBC dalam meningkatkan efisiensi sistem
dan Keputusan Direktur Jenderal Bea kepabeanan untuk perkembangan industri dalam negeri
dan Cukai nomor Kep-91/BC/2007 dan perdagangan internasional, diwujudkan dengan pen-
tentang petunjuk perusahaan peserta uji erapan program Mitra Utama (non prioritas).
coba MITA, maka sebanyak 189 Program ini merupakan wujud dari pengembangan
perusahaan dari 500 perusahaan yang manajemen risiko sehingga dapat memberikan pelayanan
ditargetkan mulai menerapkan fasilitas tanpa intervensi kepada importir-importir yang diyakini
memiliki tingkat kepatuhan yang tinggi, mempunyai
jalur MITA non-prioritas pada 6 Septem- sistem pengendalian yang memadai dan menekuni bisnis
ber 2007 di pelabuhan Tanjung Priok. tertentu dalam jangka panjang.
Jalur baru yang banyak mendapat Dengan demikian, latar belakang DJBC mengeluarkan
perhatian dari para importir dengan kebijakan tentang fasilitas jalur MITA, pertama MITA me-
track record baik ini, diharapkan dapat rupakan tuntutan perkembangan yang harus diakomodasi
oleh DJBC sebagai trade facilitator dan industrial assis-
mewujudkan kelancaran tant. Kedua, MITA merupakan hasil dari pengembangan
arus barang dengan pelayanan prima penerapan manajemen risiko DJBC.
dan pengawasan yang proaktif.
Untuk mengetahui apa latar belakang Apakah dengan jalur MITA kelancaran arus barang
Direktorat Jendaral Bea dan Cukai dapat lebih terjamin ?
(DJBC) mengeluarkan kebijakan jalur Sudah pasti, karena terhadap PIB MITA tidak dilaku-
kan pemeriksaan fisik atau dokumen.
baru ini, reporter WBC
Supriyadi.W dan fotografer Andy Apa perbedaan yang signifikan dari jalur MITA,
Tria Saputra, mewawancarai Ketua Tim dibandingkan dengan tiga jalur lainnya ?
Percepatan Program Reformasi Terdapat perbedaan yang signifikan antara jalur MITA
yang juga merupakan Direktur Audit, dengan jalur lainnya, antara lain: hubungan yang bersifat
T homas Sugija ta
Sugijata
ta.
kemitraan dengan adanya client coordinator (CC), tidak
ada pemeriksaan fisik dan penelitian dokumen, dan pela-
Apa saja komentarnya tentang yanan paperless.
fasilitas jalur Mitra Utama ini, berikut
petikan wawancaranya : Bagaimana mekanisme pelayanan jalur MITA ini?
Pada dasarnya pelayanan terhadap MITA adalah
layanan kepabeanan di bidang impor tanpa pemeriksaan
Apa yang melatarbelakangi DJBC mengeluarkan P- fisik dan penelitian dokumen. Selain itu, terhadap
24/BC/2007 tentang Mitra Utama ? importasi MITA pada umumnya tidak perlu menyerahkan
Ada dua hal yang melatarbelakangi dikeluarkannya dokumen pelengkap kepabeanan (paperless).
peraturan tersebut, namun sebelumnya DJBC melihat
persaingan global yang semakin keras menuntut sistem Untuk pengawasan, apakah jalur MITA sama
yang efisien dalam mata rantai distribusi logistik, baik mekanismenya dengan pengawasan tiga jalur lainnya ?
berupa bahan baku, barang jadi, maupun barang-barang Karena MITA ini merupakan hasil pengembangan manaje-
untuk mendukung industri. Efisiensi pergerakan barang men risiko terbaru, maka telah dilengkapi dengan sistem
tersebut hanya dapat tercipta jika seluruh simpul dalam pengawasan yang lebih sistematis. Dalam skema MITA dike-
rangkaian mata rantai distribusi tersebut efisien. Salah nal satu sistem pengawasan yang disebut pengawasan
satu simpul penentu mata rantai distribusi logistik terse- proaktif, yaitu semacam sistem monitoring PIB-PIB yang di-
but adalah bea dan cukai. beritahukan oleh para MITA yang melibatkan aplikasi kom-
Guna mengantisipasi tuntutan perkembangan puter, analis, CC dan unit pengawasan (Audit dan P2).
tersebut, best practice kepabeanan internasional
memberikan gambaran, bahwa diperlukan suatu sistem Dengan persyaratan yang diberikan kepada
pelayanan kepabeanan tanpa intervensi kepada perusahaan penerima MITA, apakah dirasakan cukup
pengguna-pengguna jasa kepabeanan berisiko rendah. untuk menjaring importir yang benar-benar patuh?

EDISI 397 DESEMBER 2007 WARTA BEA CUKAI 17


WAWANCARA DAERAH KE DAERAH
FOTO-FOTO : MUQSITH HAMIDI


Secara teori persyaratan yang
diberikan dimaksudkan untuk
menjaring perusahaan yang track
SALAH record-nya patuh, memiliki
SATU pengendalian internal yang dapat
menjamin kepatuhan dimasa lalu
SIMPUL berlanjut ke masa yang akan
PENENTU datang, dan memiliki pola bisnis
yang jelas sehingga mudah diawasi.
MATA Untuk melihat apakah dalam
RANTAI kenyataan kriteria ini berhasil kita
tunggu hasil evaluasinya nanti.
DISTRIBUSI
LOGISTIK Keuntungan seperti apa yang
dapat dinikmati oleh perusahaan
TERSEBUT yang telah menerima jalur MITA?
ADALAH Mereka akan mendapatkan kepas-
tian waktu dan biaya dalam melakukan
BEA DAN importasi, serta mendapatkan layanan
CUKAI konsultasi gratis dari DJBC.

Untuk sosialisasi, apakah sudah UPACARA HARI KEUANGAN DI BALIKPAPAN. Berlangsung di Gedung

” mencapai sasaran? Apa


tanggapan dan masukan dari
para pengusaha dengan adanya jalur MITA ?
Melihat antusiasme perusahaan-perusahaan yang
mendaftarkan diri sebagai MITA, kami berpendapat
Keuangan Negara Balikpapan, dipimpin langsung oleh Kepala Kanwil DJBC
Kalimantan Bagian Timur, Ismartono.

PERINGATAN
HARI
sosialisasi telah sesuai sasaran dan sosialisasi MITA
tetap dilaksanakan secara berkesinambungan.

Bagaimana dengan uji coba yang dilaksanakan

KEUANGAN
selama ini, apakah sudah mencapai target yang
diinginkan ?
Selama masa uji coba tidak ditemu kendala yang

REPUBLIK
berarti, dan berdasarkan tanya jawab dengan
beberapa peserta uji coba, mereka merasa mendapat
perbaikan yang signifikan dari segi pelayanan.

INDONESIA
Apakah dengan jalur MITA juga dapat
memberikan kemudahan kepada instansi terkait
lainnya, khususnya dalam hal prosedur dan

KE-61
birokrasi proses ekspor impor?
MITA ini merupakan fasilitas DJBC, jadi belum me-
nyentuh instansi terkait. Mungkin nanti akan terjawab
dengan National Single Window.

Untuk saat ini apakah jalur MITA masih


memerlukan pengembangan lebih lanjut?
DI BALIKPAPAN
Setiap program sebaiknya dilakukan evaluasi dan
dikembangkan, demikian juga dengan program MITA. Tanggal 30 Oktober menjadi hari
bersejarah bagi Departemen Keuangan
Bagaimana dengan sarana dan prasarana yang Republik Indonesia, dimana setiap
mendukung jalur MITA, apakah sudah terpenuhi ? tanggal tersebut diperingati sebagai
“Hari Keuangan”, hari lahirnya mata
Syarat minimal untuk pemberlakuan MITA memang
sudah terpenuhi, tetapi sarana dan prasarana
memang masih perlu dikembangkan untuk uang Republik Indonesia yakni 61 tahun
memperbaiki kualitas pelayanan maupun untuk lebih yang lalu. Khususnya di Balikpapan,
mengefektifkan pengawasan. selalu diadakan upacara untuk
memperingatinya. Berikut liputannya.
Saat ini mengapa jalur MITA hanya diterapkan di

S
KPU?
Pemberlakuan MITA di KPU merupakan penerapan eperti kata pepatah “Bangsa yang besar adalah bangsa
MITA tahap awal. Hal ini dilakukan karena MITA menuntut yang menghargai jasa para pahlawan pendahulunya”,
adanya komunikasi data elektronik. Pada saatnya MITA Indonesia yang merupakan bangsa yang benar-benar
akan dikembangkan ke KPPBC-KPPBC lainnya. besar (luas -red.) dan mempunyai sejarah yang panjang
dan membanggakan, sudah sepantasnya kita sebagai
Apa kendala yang dihadapi DJBC saat ini dengan penerus perjuangan tersebut selalu mengenang jasa-jasa mere-
penerapan MITA? ka untuk membangkitkan semangat nasionalisme yang kini dira-
Kendala yang dihadapi mungkin terkait dengan bu- sa mulai pudar. Salah satunya adalah dengan mengadakan upa-
daya kerja, karena skema MITA adalah kemitraan, ma- cara bendera untuk memperingati hari-hari bersejarah tersebut.
ka dituntut kesetaraan hubungan antara pejabat bea Tidak terkecuali Departemen Keuangan Republik Indonesia
cukai dengan pengusaha MITA. yang menjadikan tanggal 30 Oktober menjadi Hari Keuangan

18 WARTA BEA CUKAI EDISI 397 DESEMBER 2007


POTONG TUMPENG. Dilakukan oleh Ismartono SATYALANCANA KARYA SATYA. Penganugerahan dan penyematan
dalam acara halal bi halal pejabat eselon II dan III sesaat Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya dan pemberian piagam
setelah upacara selesai dilaksanakan. penghargaan oleh Ismartono.

Republik Indonesia yang bertepatan dengan diterbitkannya untuk jaran Departemen Keuangan telah mendapat kenaikan tingkat
pertama kali Uang Republik Indonesia. Tidaklah suatu bangsa remunerasi. Menkeu juga berpesan agar Reformasi Birokrasi
apabila tidak memiliki mata uangnya sendiri dan bangsa Indone- Departemen Keuangan yang baru saja digulirkan bukan hanya
sia sebagai bangsa yang berdaulat dapat membuktikannya menjadi slogan semata melainkan menjadi awal perubahan untuk
sehingga dihormati oleh bangsa-bangsa lain. menjadi lebih baik dalam meningkatkan dan mengelola keuangan
Tepat pukul 08.00 WITA, bertempat di halaman Gedung negara terutama dalam hal pelayanan publik.
Keuangan Negara (GKN) di Balikpapan diadakan upacara Pada upacara tersebut juga diberikan penganugerahan
bendera untuk memperingati Hari Keuangan yang ke-61 tahun dan penyematan Tanda Kehormatan Satyalancana Karya
2007 oleh segenap pejabat dan pegawai dari seluruh instansi di Satya dan piagam penghargaan bagi pegawai di lingkungan
bawah Departemen Keuangan yang ada di kota Balikpapan. Departemen Keuangan di Balikpapan atas pengabdian,
“Dengan Reformasi Birokrasi Departemen Keuangan kita bangun kesetiaan, kejujuran, kecakapan dan kedisiplinan dalam
kepercayaan masyarakat melalui peningkatan kinerja, pelayanan menjalankan tugas selama 10 tahun atau 20 tahun atau 30
dan perbaikan integritas aparat” begitu tema yang diambil dalam tahun sesuai Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor
peringatan hari keuangan kali ini. : 059/TK/Tahun 2007 tanggal 18 September 2007.
Upacara yang penuh khidmat tersebut dipimpin langsung oleh Setelah upacara selesai dilaksanakan, dilanjutkan dengan
Kepala Kantor Wilayah DJBC Kalimantan Bagian Timur, Drs. acara halal bi halal diantara para pejabat eselon II dan eselon III
Ismartono yang bertindak sebagai inspektur upacara dan CH. instansi di bawah Depkeu di Balikpapan di Aula GKN Balikpapan.
Natawidjaja, Kasi Kepabeanan dan Cukai III KPPBC Tipe A3 Pada acara tersebut dilakukan pemotongan nasi tumpeng oleh
Balikpapan, sebagai komandan upacara. Adapun semua petugas Ismartono yang kemudian potongan pertama diserahkan kepada
upacara merupakan gabungan dari Kantor Wilayah dan Kantor Tulus Imam Prasetyo, widyaswara BDK V Balikpapan yang men-
Pelayanan instansi DJBC di Balikpapan. dapatkan penghargaan pada saat itu. Pada kesempatan tersebut
Dalam kesempatan tersebut dibacakan amanat dari Menteri Ismartono juga memberikan kesan pesannya yakni agar
Keuangan, Sri Mulyani Indrawati. Dalam amanat tertulis yang persaudaraan yang sudah terjalin antar Direktorat di lingkungan
dibacakan oleh inspektur upacara, Menteri Keuangan Depkeu selama ini tidak hanya dipertahankan melainkan diting-
memberikan semangat dan motivasi untuk meningkatkan kinerja katkan. Selain itu agar lebih ditingkatkan lagi kerjasama antar
dan citra positif Departemen Keuangan sehingga meningkatkan Direktorat dalam pelaksanaan tugas sehingga sebagai pengem-
pula kepercayaan masyarakat kepada birokrasi ini (Departemen ban visi dan misi Departemen Keuangan dapat menjalankan
Keuangan -red.). Apalagi masyarakat telah membaca bahwa ja- tugasnya dengan baik. muqsith hamidi, balikpapan

PEGAWAI YANG MEMPEROLEH PENGHARGAAN


No. N a m a Unit Kerja Tanda Kehormatan
1. Drs. I Gde Ekawana / NIP 060042746 Kanwil DJP Kaltim Satyalancana Karya Satya XXX
2. Drs. Anak Agung Gede P. / NIP 060043797 Kanwil DJP Kaltim Satyalancana Karya Satya XXX
3. Drs. Tulus Imam Prasetyo / NIP 060052020 BDK V Balikpapan Satyalancana Karya Satya XX
4. Ria Puspita, SE / NIP 060065921 KPP Balikpapan Satyalancana Karya Satya XX
5. Hasyim, SE / NIP 060071658 Kanwil DJBC Kalimantan Bagian Timur Satyalancana Karya Satya XX
6. Dina Ratna Dewi / NIP 060065346 Kanwil DJP Kaltim Satyalancana Karya Satya XX
7. Dewansyah, SE / NIP 060065694 Kanwil DJP Kaltim Satyalancana Karya Satya XX
8. Iriani Ardi / NIP 060066837 KPP Madya Balikpapan Satyalancana Karya Satya XX
9. Suripah, SE / NIP 060063848 Kanwil DJP Kaltim Satyalancana Karya Satya XX
10. Sri Pujiningsih / NIP 060070587 Kanwil DJP Kaltim Satyalancana Karya Satya XX
11. Noortje Repi / NIP 060060335 KPPBB Balikpapan Satyalancana Karya Satya XX
12 Dekky Rudolf Gerung / NIP 060060338 KPPBB Balikpapan Satyalancana Karya Satya XX
13 Mustar B. / NIP 060060655 KPP Balikpapan Satyalancana Karya Satya XX
14 Nurhadi / NIP 060064616 KPP Balikpapan Satyalancana Karya Satya XX

EDISI 397 DESEMBER 2007 WARTA BEA CUKAI 19


DAERAH KE DAERAH

SOSIALISASI
2. Pembacaan ayat suci Al-Quran yang disampaikan oleh
Sdr. Afian
3. Kata pembukaan oleh Kepala Kantor Wilayah DJBC

UU CUKAI
Nanggroe Aceh Darussalam Drs. Achmad Riyadi
4. Acara Sosialisasi dimulai oleh Drs. Bambang Prasodjo,
Sunaryo, Kasi ATHP Hasil Tembakau Direktorat Cukai, Muji
Rahardjo, Kasi Pelaksanaan Audit Direktorat Cukai, Aminullah
DI KANWIL DJBC NAD BANDA ACEH Yusuf, Kepala KPPBC Tipe A4 Lhokseumawe.

Dari keempat pembicara tersebut, dapat diambil suatu kesim-


Hari Kamis 30 Agustus 2007 diadakan pulan bahwa Undang-Undang Cukai yang baru sebagai revisi
sosialisasi Undang-Undang Cukai yang Undang-Undang Cukai yang lama telah mengakomodir sebagian
baru Nomor 39 tahun 2007 Tentang aspirasi daerah antara lain adanya dana bagi hasil dari pungutan
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor cukai untuk provinsi maupun kabupaten/kota.
11 Tahun 1995 Tentang Cukai, yang telah Dana bagi hasil ini sering menjadi salah satu keinginan
disahkan pada 15 Agustus 2007. masyarakat di daerah, bahkan di daerah Nanggroe Aceh Darus-
salam dana bagi hasil dengan Pemerintah Pusat inilah yang
Sosialisasi dipaparkan oleh tim dari menjadi salah satu alasan sebagian masyarakat Aceh sehingga
Kantor Pusat DJBC yang dipimpin oleh ingin melepaskan diri dari Pemerintah Pusat.
Drs. Bambang Prasodjo, Tenaga Pengkaji Berlakunya Undang-Undang Cukai yang baru ini sejalan
Bidang Pelayanan dan Penerimaan dengan salah satu tugas Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yaitu
Kepabeanan dan Cukai. ikut mendorong pertumbuhan industri, termasuk pendirian-
pendirian pabrikan Barang Kena Cukai seperti etil alkohol dan

P
minuman mengandung etil alkohol.
elaksanaan sosialisasi di lingkungan Kantor Wilayah Aparat Bea Cukai yang bertugas di bumi Serambi Mekkah ini
DJBC Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) cukup dilematis. Disatu sisi ingin menggali potensi atau ikut mem-
dilangsungkan di Gedung AAC Dayan Dawood berikan kemudahan dalam pendirian industri Barang Kena Cukai,
Universitas Syiah Kuala Banda Aceh yang dihadiri namun sebagaimana diketahui bahwa pemerintah pusat telah
segenap Pejabat Eselon III, IV, dan para Pegawai memberikan atau memberlakukan Syariat Islam di tanah rencong
Kanwil DJBC Nanggroe Aceh Darussalam serta para Kepala ini. Sehingga tidak memungkinkan adanya pendirian pabrik
KPPBC, Korlak Penindakan dan Penyidikan, Korlak Pabean dan barang kena cukai seperti etil alkohol dan minuman mengandung
Cukai se-Kantor Wilayah DJBC Nanggroe Aceh Darussalam, etil alkohol, termasuk peredarannya yang sama sekali dilarang.
juga dihadiri oleh stakeholder, dan instansi-instansi terkait. Acara sosialisasi diakhiri foto bersama dengan tim
Acara-acara seperti sosialisasi ini sebagaimana yang sosialisasi dari Kantor Pusat DJBC Jakarta. Semoga dengan
lazim di Proinsi Nanggroe Aceh Darussalam dilaksanakan akan berlakunya Undang-Undang Cukai yang baru ini, pene-
sebagai berikut : rimaan cukai sebagai salah satu pembiayaan APBN dapat
1. Pembawa acara oleh Achmad Sandry Qumain, S.Sos meningkat setiap tahun. Amir Hasan A. S. Sos, Kanwil DJBC NAD
FOTO : AMIR HASAN

FOTO BERSAMA. Setelah acara sosialisasi, para pejabat dan pegawai di lingkungan Kanwil DJBC NAD berfoto bersama dengan Tim Sosialisasi dari Kantor Pusat

20 WARTA BEA CUKAI EDISI 397 DESEMBER 2007


FOTO-FOTO : DONNY ERIYANTO

SAMBUTAN DIRJEN. Ketua Tim Sosialisasi, Joko Wiyono tengah


menyimak pemutaran multimedia yang diantaranya berisi sambutan
Dirjen Bea Cukai, Anwar Suprijadi.

Sosialisasi UU NO.39/2007 di Makassar

“INISIATIF
SERATUS PERSEN
DARI DJBC“
Masih ada hal-hal yang belum
tertampung dalam pelaksanaan UU
No.11/1995, menyebabkan belum
optimalnya upaya pengawasan dan
pengendalian serta pemberdayaan
peranan cukai sebagai salah satu
sumber penerimaan negara. TIM SOSIALISASI tengah memberikan sosialisasi di hadapan para
pengguna jasa.

D
engan diberlakukannya UU No.39/2007 tentang kita terhadap UU ini akan sama. Sehingga diharapkan da-
perubahan atas UU No.11/1995, maka diharap- lam pelaksanaannya nanti tidak terjadi kesalahan penaf-
kan kendala tersebut setidaknya akan dapat siran atau pengertian tentang UU ini,” kata Bachtiar,
teratasi dengan sendirinya. Namun demikian ma- Kepala Kantor Wilayah DJBC Sulawesi, ketika membuka
syarakat luas, baik pengusaha Barang Kena acara sosialisasi UU No.39/2007 yang berlangsung di
Cukai (BKC) maupun masyarakat lainnya sebagai Aula Kanwil Sulawesi pada 18-19 September 2007.
pengguna BKC perlu memahami perubahan ini dengan Mengingat pentingnya sosialisasi ini, maka acara sosi-
diberikan sosialisasi. alisasi diadakan selama 2 hari berturut-turut. Hari
“Kita menyadari bahwa perubahan undang-undang, pertama, acara ditujukan untuk pengusaha BKC, instansi
walaupun setelah diundangkan, dianggap masyarakat su- terkait dan para pengguna jasa di bidang cukai lainnya.
dah mengetahui. Namun kita (DJBC) merasa perlu men- Pada kesempatan ini dihadiri oleh lebih dari 50 orang
sosialisasikan (UU No.39/2007) sehingga pemahaman peserta. Sedangkan pada hari kedua, khusus diada-

EDISI 397 DESEMBER 2007 WARTA BEA CUKAI 21


DAERAH KE DAERAH

kan bagi para pejabat eselon III dan IV serta pegawai


di lingkungan Kanwil DJBC Sulawesi.
Tampil sebagai narasumber dalam sosialisasi ini RAPAT KERJA
KANWIL DJBC MALUKU,
adalah Joko Wiyono, Tenaga Pengkaji Bidang Pengem-
bangan Kapasitas dan Kinerja Organisasi Kepabeanan

PAPUA, DAN
dan Cukai, Patarai Pabotinggi, Kasubdit Cukai Hasil
Tembakau Direktorat Cukai, Doni Viptanto R.,
Kasubag Umum KPPBC Bengkulu, dan Galih Elham
S., Pj. Kasi Pelaksanaan Audit KWBC Bali . IRIAN JAYA BARAT
Menurut Joko Wiyono, UU No.39/2007 ini
merupakan murni inisiatif dari DJBC sendiri.”Meskipun
ada usulan-usulan baru dari DPR, tapi inisiatif “ Meningkatkan Kepercayaan
pengajuan RUU ini bisa dikatakan 100% dari DJBC,” Masyarakat Melalui Peningkatan Kinerja
jelas Joko Wiyono. dan Integritas Dalam Rangka
Dalam paparannya, Joko Wiyono terlebih dahulu Reformasi DJBC” menjadi tema pada
menyinggung latar belakang dikeluarkannya UU
No.39/2007 ini. Dijelaskannya bahwa dalam UU No.11/ Rapat Kerja Wilayah DJBC Maluku,
1995 yang dulu kurang secara tegas mendefinisikan Papua dan Irian Barat untuk tahun ini.
BKC, sehingga dengan demikian kurang

R
mengoptimalkan peranan cukai sebagai penerimaan
negara. Filosofi UU Cukai memang bukan untuk apat kerja wilayah (rakerwil) merupakan salah satu
penerimaan negara, lanjutnya, tetapi negara dalam hal agenda tahunan yang harus dilaksanakan oleh Kantor
ini masih membutuhkan penerimaan negara dari Wilayah (Kanwil) minimal satu kali untuk mengevaluasi
sektor cukai sebagai salah satu kontribusi yang besar segala kegiatan yang telah dilaksanakan dan mencari
dalam APBN. solusi terbaik untuk peningkatan ke arah selanjutnya.
“Melalui UU No. 39/2007 ini paradigma harus kita Rapat Kerja Kanwil DJBC Maluku, Papua, dan Irian Jaya
rubah. Filosofi tetap tapi paradigma yang berubah. Barat, telah dilaksanakan selama dua hari, tepatnya pada 14-15
Paradigma harus sebagai safety, bukan sebagai pene- November 2007, bertempat di aula Gedung Keuangan Negara
rimaan negara tetapi sebagai instrumen mengendali- Lantai V Ambon.
kan dan mengawasi barang yang akan ditetapkan se- Rakerwil DJBC Maluku, Papua, dan Irian Jaya Barat diikuti
bagai BKC,” tegasnya. sekitar 50 peserta terdiri dari para Kepala Bidang dan Kepala
Disamping itu, penegasan cukai terhadap barang- Bagian Umum pada Kanwil dan para Kepala Kantor
barang tertentu yang mempunyai sifat atau karakteristik Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) di
yang ditetapkan dalam UU perlu diperluas batasan dan lingkungan Kanwil Maluku, Papua, dan Irian Jaya Barat, serta
cakupannya. Hal tersebut akan dapat memberikan para Kepala Seksi
keluwesan dan kekuatan hukum dalam upaya menambah Perlu diketahui, ada 13 KPPBC yang berada di bawah Kanwil
atau memperluas obyek cukai dengan tetap ini, antara lain : KPPBC Ambon, KPPBC Tual, KPPBC Ternate,
memperhatikan aspirasi dan kemampuan masyarakat. KPPBC Manokwari, KPPBC Bintuni, KPPBC Fak-Fak, KPPBC
Selain penegasan batasan obyek cukai, juga perlu Kaimana, KPPBC Jayapura,KPPBC Amamapare,KPPBC Biak,
penyempurnaan sistem administrasi pungutan cukai KPPBC Nabire, KPPBC Sorong dan KPPBC Marauke.
dan peningkatan upaya penegakan hukum (law Pukul 09.00 waktu setempat, rakerwil dibuka oleh Kakanwil
enforcement) serta penegasan pembinaan pegawai Maluku, Papua, dan Irian Jaya (MPI) Barat, Nazar Salim. Dalam
dalam rangka tata pemerintahan yang baik (good sambutannya ia mengatakan bahwa dengan adanya reformasi di
governance). lingkungan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, banyak sekali
UU No.39/2007 ini sendiri merubah daripada UU perubahan untuk itu diharapkan semua pegawai mengikuti
No.11/1995. Sebelumnya di UU No.11/1995, terdiri segala perkembangan peraturan, terutama harus memahami
dari 72 pasal. Sedangkan dalam UU No.39/2007 betul UU Nomor 17 Tahun 2006 tentang Perubahan Atas UU
jumlah pasal menjadi 82 pasal. Perubahan tersebut Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan dan UU Nomor 39
antara lain 39 pasal diubah, 2 penjelasan pasal Tahun 2007 tentang Perubahan Atas UU Nomor 11 Tahun 2006
diubah, 19 pasal baru, dan 9 pasal dihapus. tentang Cukai.
Setelah dipaparkan secara panjang lebar dengan Tidak seperti acara rakerwil lainnya, kali ini panitia juga
pasal demi pasal dibahas, sosialisasi dilanjutkan mengundang nara sumber penceramah dari Badan Koordinasai
dengan acara tanya jawab. Peserta sangat antusias Penanaman Modal Daerah (BKPMD) H. Syukrillah Anis,SE
dengan sesi tanya jawab ini, baik pada hari pertama dengan membawa tema “Arah Perkembangan Investasi di
maupun kedua. Hal ini dikarenakan UU No.39/2007 Maluku dan Papua”, serta dari Dinas Kelautan dan Perikanan
banyak memuat hal-hal baru dan sosialisasi ini (DKP) Provinsi Maluku oleh Ir. A.A. Kotahatuhaha, MT dengan
merupakan kesempatan yang baik untuk tema “Potensi Perikanan di Maluku”.
mengetahuinya. Seperti yang ditunjukkan oleh Menurut Nazar Salim, rakerwil ini merupakan wadah untuk
perwakilan dari PHRI (Persatuan Hotel dan Restoran melakukan analisis segala permasalahan yang ada di masing-
Indonesia) yang mengklaim sebagai konsumen masing KPPBC dan mencari solusi pemecahannya sekaligus
tertinggi minuman alkohol dengan bertanya mengenai sebagai evaluasi kinerja sehingga ke depan dapat ditingkatkan
langkah-langkah yang harus dilakukannya terhadap lagi dalam hal pelayanan kepabeanan dan cukai.
minuman alkohol yang dimiliki dimana tidak diketahui Rakerwil untuk kali ini mengusung tema “ Meningkatkan
penyalurnya memiliki NPPBKC atau belum. Kepercayaan Masyarakat Melalui Peningkatan Kinerja dan
Tidak kalah dengan hari pertama, di hari kedua yang Integritas Dalam Rangka Reformasi DJBC”, dengan pokok
pesertanya dari kalangan pegawai DJBC terjadi ’hujan’ masalah yang dibahas meliputi :
pertanyaan. Tapi karena keterbatasan waktu, tidak semua
pertanyaan yang bisa dijawab dan hanya beberapa EVALUASI TARGET PENERIMAAN TAHUN ANGGARAN 2007
pertanyaan saja yang sempat dijawab. Tapi dari seluruh Berdasarkan Surat Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor:
topik pertanyaan, pegawai pada umumnya menanyakan S-862/BC/2006 hal Penetapan Target Penerimaan Direktorat
hal-hal yang berkaitan dengan pengalamannya selama Jenderal Bea dan Cukai. Target penerimaan Kanwil MPI TA 2007
berkecimpung di bidang cukai. dons, makassar adalah sebesar Rp. 77.087,010 miliar, yang kesemuanya

22 WARTA BEA CUKAI EDISI 397 DESEMBER 2007


yang dimiliki oleh seluruh
unit kerja di lingkungan Kan-
wil MPI, terutama peningkat-
an pelayanan dan
pengawasan pada KPPBC
dengan melaksanakan
secara sungguh-sunguh se-
mua peraturan yang ada.

BAGIAN UMUM
Beberapa permasalahan
yang ada di bagian umum
antara lain :
Dari sisi sumber daya
manusia, berdasarkan data
kepegawaian yang dikelola
oleh Bagian Umum Kanwil
DJBC MPI, sampai dengan
bulan Oktober 2007 jumlah
keseluruhan pegawai di ling-
kungan Kanwil DJBC MPI
adalah 269 (dua ratus enam
puluh sembilan) orang. Hal
tersebut sangat tidak sesuai
dengan luas wilayah penga-
wasan yang luas terdiri atas
empat propinsi dengan
sarana transportasi dan ko-
munikasi yang terbatas.
Sebagai contoh KPPBC Kai-
mana dan KPPBC Nabire
hanya ada tiga pegawai ter-
masuk kepala kantor, serta
KPPBC Bintuni lima pega-
wai termasuk kepala kantor.
Selain dari segi kuantitas
diperlukan pula kualitas
keahlian khusus antara lain
merupakan target Bea Masuk, dengan target penerimaan cukai PPNS, tenaga komputer, dan tenaga pemeriksa. Tindak lanjut
Rp. 0 . Sampai dengan tgl 31 Oktober 2007, tingkat pencapaian / pemasalahan tersebut dengan mengajukan usulan kepada KP-
realisasi penerimaan Kanwil MPI TA 2007 baru mencapai 73,62 DJBC untuk penambahan tenaga. Sambil menunggu penambah-
persen atau sebesar Rp.56.749,357 miliar. an pegawai perlu dilakukan Analisis Beban Kerja, Mengintensif-
Jika segala faktor yang mempengaruhi dianggap tetap, maka kan P2KP, dan melakukan mutasi lokal di lingkungan Kanwil MPI.
diperkirakan target penerimaan Kanwil MPI tidak tercapai. Sarana transportasi kendaraan bermotor perlu adanya
Memperhatikan tingkat pencapaian yang rendah tersebut serta pengadaan yang disesuaikan dengan medan jalan yang dilalui.
menindaklanjuti disposisi lisan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Misalnya KPPBC Manokwari yang memerlukan mobil sejenis
saat melakukan kunjungan kerja ke Kanwil MPI pada 1 Agustus Ford Ranger untuk patroli darat. Sedangkan KPPBC Amamapare
FOTO : BW 2007 agar Kanwil MPI meng- memerlukan juga untuk angkutan antar jemput karyawan karena
ajukan revisi target peneri- lokasi kantor tidak dilalui kendaraan umum dan medannya
maan tanpa memasukkan berlobang dan berbatu karena di sekitar pertambangan.
perkiraan penerimaan bea Barang milik / kekayaan negara berupa kantor dan rumah
masuk atas importasi beras, dinas yang masih bermasalah dengan warga setempat perlu
maka telah diajukan usulan proses koordinasi dengan pemerintah setempat dan dengan
revisi target penerimaan TA Kanwil Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, hal ini dialami oleh
2007 dimaksud menjadi Rp. KPPBC Tual dan KPPBC Fak-fak
64.836,997 juta dengan surat Pengadaan inventaris kantor, misalnya kekurangan peralatan
MPI Nomor : 1756/WBC.17/ komputer untuk penyimpan cadangan (back up) beserta perleng-
2007 tanggal 3 Oktober 2007 kapan pemeliharaannya (Uninterrupible Power Supply) di KPPBC
kepada Dirjen BC dengan Biak dan inventaris berupa meja dan kursi yang merupakan
tembusan ke Dir.PPKC, na- pengadaan terakhir tahun 1970 di KPPBC Fak-fak. Hal tersebut
mun hingga tulisan ini dibuat sudah diusulkan ke KP-DJBC tetapi belum ada realisasinya
belum mendapat putusan le-
bih lanjut. RUANG LINGKUP PELAYANAN
Mempertimbangkan reali- Kantor Wilayah MPI mempunyai wilayah kerja meliputi Dae-
sasi target penerimaan rah Tingkat I Maluku, Maluku Utara, Irian Jaya (Papua) dan Irian
sampai dengan saat ini serta Jaya Barat yang mempunyai arti strategis di bidang ekonomi ka-
usulan revisi yang belum rena memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah.
NAZAR SALIM. Rakerwil, wadah mendapat putusan lebih lan- Daerah Tingkat I Irian Jaya dan Irian Jaya Barat yang kurang
untuk melakukan analisis segala jut, maka tetap harus dilaksa- lebih 20 persen dari luas daratan seluruh Indonesia, sekitar 75
permasalahan yang ada di masing-
masing KPPBC dan mencari solusi nakan upaya pencapaiannya persen dari tanah daratan tersebut masih tertutup oleh hutan
pemecahannya sekaligus sebagai secara optimal mengguna- yang lebat yang mengandung beraneka ragam jenis kayu dan
evaluasi kinerja. kan segala sumber daya hasil hutan, ditambah lagi hasil tambang berupa minyak bumi,

EDISI 397 DESEMBER 2007 WARTA BEA CUKAI 23


DAERAH KE DAERAH
FOTO-FOTO : BW

FOTO BERSAMA, Kepala Kanwil DJBC Maluku, Papu dan Irian Jaya Barat, Nazar Salim, bersama para peserta Rakerwil.

emas, nikel serta hasil laut merupakan potensi ekonomi untuk dalam daerah kerjanya belum ada satu pun Kawasan Pabean
berkembangnya kegiatan ekspor dan impor di Kawasan Indone- yang ditetapkan sehingga untuk sementara pembongkaran
sia Timur. barang impor dan/atau pemuatan barang ekspor dapat tetap
Sedangkan Daerah Tingkat I Maluku dan Maluku Utara terke- dilakukan, namun harus selalu dengan ijin Kepala KPPBC
nal dengan hasil perkebunan rempah-rempah dan hasil laut. yang dimohonkan untuk setiap kali pembongkaran dan/atau
Dengan adanya pembentukan Kementrian Percepatan Pemba- pemuatan. Selanjutnya upaya persuasif secara proaktif ma-
ngunan Kawasan Indonesia Timur (Sekarang Kementrian Negara sing-masing Kepala KPPBC (dengan memenuhi segala per-
Percepatan Pembangunan Kawasan Indonesia Tertinggal), maka syaratan sebagaimana diatur dalam PMK-70/2007 dan PBC-
prospek perkembangan pembangunan ekonomi dan industri 20/2007) kepada para pihak berkepentingan dan/atau khusus-
akan semakin pesat sehingga menempatkan posisi Kanwil MPI di nya para pengelola pelabuhan, bandar udara dan/atau tempat
tempat yang strategis. lain dalam daerah kerjanya agar segera mengajukan penetap-
Komoditi yang diimpor melalui KPPBC di lingkungan Kanwil an sebagai Kawasan Pabean jika di area pelabuhan dan/atau
MPI sangat beragam, namun pada umumnya berupa; barang bandar udara yang dikelolanya dilakukan kegiatan pembongkar-
untuk keperluan operasional perusahaan industri kayu / plywood, an barang impor dan/atau pemuatan barang ekspor.
barang untuk keperluan operasional perusahaan perikanan laut l Belum ada satupun PPJK yang berdomisili dalam wilayah ker-
dan pertambakan, barang untuk keperluan operasional perusaha- ja Kanwil MPI yang telah teregristrasi berdasarkan PMK-65/
an pertambangan (PT Freeport Company dan PT. Aneka Tam- 2007 jo. PBC-22/2007 sehingga perlu upaya persuasif secara
bang) yang diimpor berdasakan fasilitas PMA / PMDN maupun proaktif Kepala KPPBC agar PPJK yang berdomisili dan/atau
berdasakan kontrak karya, barang untuk keperluan operasional melakukan kegiatan dalam daerah kerjanya agar melakukan
pertambangan minyak yang diimpor oleh Pertamina dan / atau registrasi serta memenuhi segala persyaratan sebagaimana
kontraktornya serta beras pecah (grain white rice 15% broken) diatur dalam PMK-65/2007 dan PBC-22/2007, dan segera
Sedangkan untuk komoditi ekspor yang dilayani pelaksanaan melakukan sosialisasi.
ekspornya oleh KPPBC dalam lingkungan Kantor MPI adalah ; l Selain itu juga upaya alternatif mendorong agar para importir
konsentrat tembaga, minyak bumi, bijih nikel, plywood (kayu dan/atau eksportir melakukan kegiatan pengurusan impor
lapis), kayu olahan (moulding, blockboard, dll), ikan segar (ikan dan/atau ekspor secara langsung tanpa menggunakan jasa
hias) dan ikan beku, hasil laut lainnya (udang, cumi, dll), hasil per- PPJK jika memang belum ada PPJK yang teregistrasi dengan
kebunan, yaitu: cengkeh dan pala (rempah-rempah). memenuhi persyaratan serta segala ketentuan peraturan
Dalam memberikan pelayanan kepada stakeholder semua perundang-undangan yang berlaku
tak luput dari berbagai kendala, antara lain : l Perbatasan RI – PNG belum diresmikan oleh Presiden RI se-
l Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 68/ bagai jalur lalu lintas perdagangan internasional, karena PNG
PMK.01/2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Ver- belum memberikan kepastian untuk membuka perbatasan
tikal Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, pembagian wilayah sampai batas waktu yang ditentukan. Selain itu belum adanya
kerja antara KPPBC Nabire dan KPPBC Biak belum jelas. kesepahaman antara BPKD (Badan Perbatasan dan Kerjasa-
Perlu diinventarisir pembagian wilayah kerja/pengawasan ma Daerah) dengan instansi terkait mengenai perihal teknis
KPPBC secara tegas. Untuk sementara Impor diusahakan dalam melayani perdagangan lintas batas, namun dalam
tetap kepada kantor yang mengawasinya sedangkan ekspor prakteknya KPPBC Jayapura tetap melakukan pengawasan
boleh ke kantor yang terdekat. dan pelayanan kepada pengguna jasa yang melakukan per-
l Kawasan Pabean yang saat ini ditetapkan masih berdasarkan dagangan melalui perbatasan RI – PNG. Perdagangan mela-
Keputusan Menteri Keuangan Nomor : KEP-1441/ WBC.12/ lui perbatasan RI-PNG masih bersifat tradisional namun lalu
1998 tgl 19 Oktober 1998, bahkan masih ada KPPBC yang di lintas barang yang melalui perbatasan telah ada sebelumnya.

24 WARTA BEA CUKAI EDISI 397 DESEMBER 2007


RUANG LINGKUP PENGAWASAN KOMPOSISI KPPBC, KANTOR BANTU
Tugas Pengawasan yang dilakukan secara umum telah PELAYANAN DAN POS PENGAWASAN
berjalan dengan baik, tetapi belum optimal. Berikut beberapa DI LINGKUNGAN KANWIL DJBC MPI
kendala dalam pelaksanaan pengawasan antara lain :
l Sarana Patroli. Tidak adanya sarana untuk melakukan patroli No. K P P B C Tipe Kantor Pos
pengawasan baik kendaraan air maupun kendaraan darat Bantu Pengawasan
seperti di KPPBC Manokwari sehingga dilakukan dengan me- Pelayanan
nyewa speed boad guna melakukan pengawasan dan moni-
toring. Sedangkan di KPPBC Amamapare meskipun ada ka- 1. KPPBC Sorong A4 1 5
pal patroli BC 1510 tapi terkendala dengan ukuran dan kapa- 2. KPPBC Jayapura A4 2 8
sitas tanki yang sedikit, sangat tidak memungkinkan untuk 3. KPPBC Amamapare A4 2 6
berpatroli di Laut Arafura yang memiliki ombak yang besar. 4. KPPBC Ambon A4 2 10
l Tidak tersedianya sarana kapal patroli yang berukuran besar 5. KPPBC Ternate A4 3 6
yang dapat digunakan melakukan patroli laut ke seluruh wi- 6. KPPBC Manokwari B - 3
layah MPI dan belum adanya pangkalan sarana operasi stra- 7. KPPBC Fakfak B - 4
tegis yang dapat mendukung pengawasan ke seluruh wilayah 8. KPPBC Merauke B - 8
MPI yang berupa pulau-pulau yang tersebar jauh mulai 9. KPPBC Biak B - 3
kepulauan Maluku sampai Irian Jaya dengan kondisi lautnya 10. KPPBC Tual B - 10
yang sangat luas, ini memang merupakan kendala utama 11. KPPBC Bintuni B 1 -
dalam pengawasan. Tindak lanjut dari permasalahan tersebut 12. KPPBC Kaimana B - -
dengan menyarankan ke Kantor Pusat agar Kanwil MPI dibe- 13. KPPBC Nabire B - -
rikan sarana patroli laut berupa kapal patroli yang berukuran
besar yang dapat digunakan menjangkau ke seluruh wilayah J u m l a h 11 63
MPI serta membangun pangkalan sarana kapal patroli di
Sorong dengan alasan secara geografis Sorong terletak di
tengah-tengah Kanwil MPI dan dapat menjangkau ke seluruh l Kondisi geografis kantor bantu dan pos-pos bea cukai yang
KPPBC yang berada di bawah pengawasan Kanwil MPI berada di daerah lokasinya sangat jauh, bahkan tidak dapat
.Disamping itu untuk keperluan bunker, sorong mempunyai dilalui melalui darat (jalan tidak memadai), salah satu contoh
fasilitas bunker yang cukup memadai dengan adanya bunker Pos Demta dan Pos Sarmi di bawah KPPBC Jayapura.
milik Pertamina Dengan sumber daya yang ada telah diupayakan untuk
l Kurangnya perangkat komunikasi (HT) yang layak pakai. memaksimalkan pengawasan terhadap lalu lintas barang
Pentingnya alat komunikasi ini karena daerah pengawas- ekspor, impor dan barang kena cukai. Berikut gambaran pada
an yang luas dan tidak terjangkau jaringan komunikasi. tabel komposisi kantor bantu dan Pos pengawasan
Sehingga perlu pengusulan kepada KP-DJBC untuk pe-
ngadaannya. Rapat Kerja Wilayah telah dilaksanakan dan ditutup oleh Ka-
l Banyaknya senjata api yang sudah tidak layak pakai atau kanwil pada 15 November 2007 sesuai dengan rencana dan ber-
surat ijinnya yang mati, selain itu perlu tempat penyimpanan jalan lancar. Dengan demikian Kanwil MPI telah menganalisis se-
yang cukup memadai demi keamanan agar tidak terjadi hal- gala permasalahan baik secara internal dengan memperhatikan
hal yang tidak diinginkan. aspek kekuatan (Strenghtness) dan kelemahan (Weakness )
l Kendala lain dalam hal pengurusan ijin senjata api kepada yang dimiliki, maupun secara eksternal dengan memperhatikan
pihak yang berwenang memerlukan biaya. Selanjutnya aspek peluang (Opportunity) dan hambatan/ancaman (Threaten).
menyarankan kepada Kantor Pusat DJBC agar pengiriman Semoga semua hasil dari Rakerwil ini dapat mewujudkan misi
senjata api untuk Kanwil MPI ditunda sampai ada tempat dari Kanwil MPI yaitu PELAYANAN YANG TERBAIK KEPADA
penyimpanan yang memadai sesuai ketentuan dan biaya INDUSTRI, PERDAGANGAN DAN MASYARAKAT .
pengurusan ijin senjata api dimasukkan dalam anggaran. Bambang Wicaksono/Koresponden Ambon

BEBERAPA PERMASALAHAN, yang dibahas dalam rakerwil telah KAPAL PATROLI BESAR Perlu sarana kapal patroli yang berukuran besar
dilaksanakan sesuai dengan agenda rapat. yang dapat digunakan melakukan patroli laut ke seluruh wilayah MPI.

EDISI 397 DESEMBER 2007 WARTA BEA CUKAI 25


KEPABEANAN INTERNASIONAL
WBC/ATS

KUNJUNGAN DUBES AUSTRALIA. Diterima Sekditjen DJBC untuk membahas peningkatan kerjasama yang telah ada saat ini terutama pada masalah
perbatasan yang salah satunya melibatkan DJBC didalamnya.

DUBES AUSTRALIA
sia dengan Australia akan terjalin kerjasama yang lebih baik lagi
di berbagai bidang terutama pada masalah perbatasan yang me-

BILL FARMER
libatkan DJBC didalamnya. Selain menyampaikan ucapan terima-
kasih, Dubes Australia beserta rombongan pada pertemuan
informal tersebut, mengajak DJBC untuk terus menggali berbagai

KUNJUNGI DJBC program kerjasama lain yang bisa dilaksanakan terutama pada
penanganan masalah perbatasan melalui kerjasama pada bidang
maritime capacity building.
Kamil Sjoeib sebagai tuan rumah pertemuan informal tersebut
Kunjungan tersebut diharapkan mengatakan, permasalahan yang dihadapi oleh Australia teruta-
dapat meningkatkan kerjasama antara ma di daerah perbatasan seperti imigran gelap, penangkapan
Indonesia dengan Australia ikan illegal dan kegiatan illegal lainnya juga dialami oleh Indone-
sia yang tentunya tidak dapat ditangani sendiri tanpa adanya ker-
terutama pada masalah perbatasan jasama dengan negara tetangga. Kerjasama yang baik terutama
yang melibatkan didalamnya Direktorat dengan pihak DJBC menurut Kamil sudah banyak yang dijalan-
Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) kan dan mempunyai dampak yang cukup baik bagi peningkatan
kinerja maupun juga fungsi DJBC terutama di perbatasan dan

S
memberi dampak positif bagi hubungan Indonesia dan Australia .
ekretaris Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (Sekditjen Mengenai ajakan untuk menggali berbagai potensi kerja-
DJBC) Kamil Sjoeib, mewakili Direktur Jenderal Bea sama selain yang telah terjalin saat ini,menurut Kamil masih akan
dan Cukai, beserta dengan jajaran eselon tiga dan em- dibicarakan pada level internal DJBC. Ia tidak merinci kerjasama
pat dilingkungan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, yang ditawarkan oleh Australia selain yang telah berjalan saat ini
menerima kunjungan Duta Besar (Dubes) Australia Bill seperti capacity building, intelejen dan lain sebagainya,
Farmer di Kantor Pusat DJBC, Kamis 15 November 2007. mengingat permasalahan yang dihadapi oleh dua negara tidak
Dubes Australia dalam kunjungan yang kedua kalinya ini selalu sama,dan setidaknya menurutnya, kerjasama antar dua
menyertakan Commander Border Protection Command, Rear negara adalah yang saling menguntungkan bagi dua negara baik
Admiral James Goldrick dan Counsellor Australian Customs Asutralia maupun Indonesia.
Service pada kedutaan Australia Kate Walker, untuk menyam- Bagi Australia, masalah di perbatasan ditangani oleh Maritime
paikan ucapan terima kasih kepada DJBC yang terlibat pada Security yang terdiri dari berbagai lembaga seperti Australian
penanganan masalah kegiatan imigran illegal yang berlang- Customs Service, Departement of Defence, Australian Fisheries
sung beberapa waktu lalu. Keterlibatan Indonesia khususnya Management Authority dan Australian Quarantine Inspection Ser-
DJBC pada penanganan masalah pendatang illegal ini meru- vice yang bersama-sama menangani masalah tersebut. Koman-
pakan salah satu bentuk kerjasama antar dua negara do perbatasan tidak hanya mengandalkan pada keterampilan pe-
bertetangga yang mempunyai potensi terjadinya kegiatan ile- nanganan baik di laut dan udara, tapi juga membekali unit pelak-
gal terutama masalah pendatang illegal. sanaan operasi mereka dengan dasar yang kuat untuk melindungi
Melalui kerjasama ini diharapkan kedepannya antara Indone- perbatasan Australia baik udara maupun darat. zap

26 WARTA BEA CUKAI EDISI 397 DESEMBER 2007


PENGAWASAN
FOTO-FOTO WBC/ATS

AGGRESSIVE DOG RESPONSE. Akan melakukan respon menggaruk pada DETEKSI PENUMPANG. Passive dog response digunakan untuk
suatu barang yang terdeteksi membawa narkoba mendeteksi narkoba yang dibawa oleh penumpang

PELATIHAN
ANJING PELACAK NARKOBA,
TINGKATKAN KEMAMPUAN APN DAN DOG HANDLER
Jika masyarakat menggunakan anjing sebagai penjaga rumah,
maka bagi beberapa instansi pemerintahan, hewan ini diperlakukan sebagai mitra
kerja. Salah satunya adalah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC).

D
JBC menggunakan anjing sebagai mitra untuk katan yang keseluruhannya berjumlah 14 orang mengingat
membantu mengungkap penyelundupan barang- jumlah APN yang dimiliki DJBC yang terbatas, sehingga
barang terlarang seperti narkoba yang dikirim untuk melakukan pelatihan dilakukan secara bergilir untuk
melalui berbagai sarana pengangkut seperti mengefisienkan sarana yang ada. Mengenai perekrutan
pesawat, kapal laut atau melalui pos, yang dog handler, Marisi menyebut beberapa tahapan seleksi
dengan berbagai macam cara disembunyikan agar tidak yang harus diikuti oleh para handler seperti test aerobik,
terlihat atau diketahui oleh petugas mau- wawancara, tes narkotika dan zat adiktif
pun juga oleh alat deteksi lainnya. (Napza) dan cek kesehatan lengkap yang
Menurut Kasubdit Penindakan Direkto- dilakukan di laboraturium yang telah ditun-
rat Penindakan dan Penyidikan (P2) DJBC juk oleh DJBC.
Marisi Zainuddin Sihotang, anjing Pelatihan APN ini lanjut Marisi, dilaku-
pelacak yang dimiliki oleh DJBC masih kan sendiri oleh DJBC dengan kurikulum
terbatas pada pendeteksian narkoba, dan yang dibuat sendiri oleh Dit P2,dan dilatih
sangat dimungkinkan Anjing Pelacak oleh beberapa pelatih dari DJBC yang
Narkoba (APN) dilatih untuk melacak ben- telah mengikuti Training of Trainers APN
da-benda lainnya seperti pelacakkan uang, yang diselenggarakan di Jepang dan
bahan peledak, seperti yang dilakukan oleh Australia. Untuk komposisi pelatihan
Australian Customs Service Dog Unit. sendiri, DJBC memberikan porsi lebih
Untuk meningkatkan kemampuan para pada pelatihan praktek yang mencapai 93
dog handler, sebutan bagi petugas yang men- persen,sementara untuk pelajaran
dampingi APN,maupun APN sendiri, DJBC akademik porsi yang diberikan sebanyak 7
selalu melakukan pelatihan dan juga rekrut- persen. Pelatihan praktek lapangan yang
men para dog handler yang berasal dari porsinya lebih besar dilakukan agar para
seluruh pegawai Diploma I spesialisasi Bea handler dan APN dapat menyesuaikan
dan Cukai di seluruh Indonesia. Untuk tahun dengan kondisi yang ada di tempat
2007, DJBC mengadakan pelatihan yang operasional yang menjadi pekerjaan
terbagi dalam dua angkatan yaitu angkatan sehari-hari para dog handler dan juga APN
XI, yang dimulai sejak 18 Juni hingga 28 Sep- nantinya.
MARISI ZAINUDDIN SIHOTANG.
tember, dan angkatan XII, sejak 3 Septem- Mengidentifikasi kebutuhan suatu Pelatihan lapangan dilakukan di bebe-
ber hingga 26 Desember 2007. KPPBC akan APN dan juga dog rapa tempat di Jakarta seperti di Kantor
Pelatihan ini dilakukan dalam dua ang- handler berdasarkan volume kerja Pelayanan dan Pengawasan Bea dan Cu-

EDISI 397 DESEMBER 2007 WARTA BEA CUKAI 27


PENGAWASAN
FOTO-FOTO WBC/ATS
kai (KPPBC) Soekarno- dalam bagasi penumpang,
Hatta, KPPBC Pasar Baru, maka APN yang diguna-
Kantor Pelayanan Utama kan adalah jenis aggres-
(KPU) Bea dan Cukai sive dog response dari
Tanjung Priok dan KPPBC jenis German Shepherd
Jakarta. Sementara untuk yang akan melakukan
pelatihan teori, DJBC me- respon menggaruk jika
laksanakannya di pelatih- mencium adanya barang
an APN di Kantor Pusat penumpang yang berisi
DJBC Jakarta. narkoba.
Tentunya banyak yang
ingin dicapai oleh DJBC HARUS SALING MENGERTI
khususnya Dit P2 dengan Asisten Instruktur APN
adanya pelatihan ini. Steven Mangalik menga-
Dengan adanya pelatihan takan, untuk menjadi dog
ini lanjut Marisi, diharap- handler, dibutuhkan kese-
kan mendapatkan Sumber riusan untuk mengikuti
Daya Manusia (SDM) yang pelatihan, mengingat APN
professional dan memiliki ini nantinya adalah mitra
keahlian khusus dalam kerja dalam menjalankan
mencegah peredaran ge- tugas. Dalam pelatihan ini
STEVEN MANGALIK. Dibutuhkan lap narkotika dan psikotro- lanjutnya, para dog BRAVIMAN E.TARIGAN. Dog
keseriusan untuk mengikuti pelatihan, handler harus bisa membangun
mengingat APN ini nantinya adalah pika, selain mengisi keku- handler akan dibimbing semangat APN
mitra kerja dalam menjalankan tugas rangan jumlah APN DJBC oleh empat orang asisten
di daerah-daerah yang instruktur dan satu orang instruktur untuk berlatih, mulai
rawan penyelundupan narkotika dan psikotropika, serta dari hal terkecil seperti merawat APN hingga bagaimana
mengganti APN yang tidak dapat beroperasi lagi. memperlakukan APN agar bisa bekerja sama dengan baik
dengan para handlernya dan melatih untuk mencium
KEBUTUHAN, BERDASARKAN VOLUME KERJA narkoba untuk melakukan deteksi.
Saat ini kebutuhan APN terbesar, berada pada KPPBC Menurut Steven, selama ini kesulitan dalam melaku-
Soekarno-Hatta dan KPPBC Ngurah Rai, Bali, mengingat di kan pelatihan bagi APN maupun dog handler jarang
dua tempat tersebut yang juga merupakan bandar udara ditemui, hanya saja mungkin yang agak sedikit masalah
internasional,frekuensi lalu lintas sarana pengangkut seperti lanjutnya, adalah ketika menyatukan karakter APN
pesawat udara dan lalu lintas kegiatan impor dan ekspor cu- dengan handlernya. Kesulitan ini terjadi pada saat APN
kup padat, sehingga wilayah kerja dua KPPBC tersebut men- tidak memiliki kemauan (drop-down) untuk berlatih
jadi titik rawan penyelundupan narkotika dan psikotropika. bersama dengan handlernya. Untuk itu maka yang harus
“Jadi kami mengidentifikasi kebutuhan suatu KPPBC akan dilakukan pelatih dengan handlernya adalah melatih APN
APN dan juga dog handler berdasarkan volume kerja suatu kembali hingga motivasi atau semangat dari APN tadi
KPPBC, selain sarana yang disediakan disana bagi tim K-9 meningkat kembali.
(dog handler) maupun juga APN-nya,”papar Marisi Begitu juga dengan para handler yang menurut Steven
menceritakan identifikasi kebutuhan APN dan dog handler di harus bisa mengendalikan APN dalam menjalankan tugas-
suatu KPPBC. nya, jangan sampai APN tersebut terlalu agresif sehingga
Jumlah APN dan juga para dog handler yang dimiliki meresahkan, dan jangan sampai pula APN tersebut tidak
DJBC dirasa masih belum mencukupi, mengingat luasnya dapat menjalankan tugasnya. Para dog handler, mendapat
wilayah yang harus diawasi dan juga beban kerja di suatu pelatihan baik untuk menangani APN jenis Aggressive Dog
KPPBC yang tidak sama antara satu kantor dengan Response maupun juga Passive Dog Response.
kantor lainnya. Saat ini DJBC memiliki 45 ekor APN yang Salah satu peserta pelatihan dog handler yang meng-
tersebar di enam tempat yaitu di KP-DJBC, KPPBC ikuti pelatihan APN di KP-DJBC, Braviman E Tarigan
Soekarno-Hatta, KPPBC Medan, KPPBC Batam, KPPBC mengatakan, dirinya mengikuti pelatihan APN karena
Juanda dan KPPBC Ngurah Rai. ketertarikannya pada hewan penjaga ini sejak kecil.
APN yang dimiliki oleh DJBC masih didatangkan dari Menurutnya kesulitan yang selalu dihadapi oleh para dog
Belanda dan Australia yang banyak menghasilkan APN handler ketika latihan adalah ketika APN tersebut menga-
dari ras Labrador, German Shepard dan Cooker Spaniel lami drop-down,sehingga berbagai macam cara harus
yang bermutu tinggi. Hingga saat ini menurut Marisi, dilakukannya agar APN dapat bekerja lagi. “Salah satu
DJBC belum memungkinkan untuk melakukan pembiak- caranya adalah membujuknya dengan cara mengajak
kan sendiri terhadap APN dari jenis-jenis tadi, mengingat bermain dulu atau sekedar memujinya, nah (membujuk.
perlu beberapa pengkajian baik itu lokasi, dana dan lain red) ini salah satu materi yang kita peroleh selain pelatih-
sebagainya. “Untuk pembiakkan, DJBC perlu untuk mela- an teknis lainnya,”terangnya.
kukan studi banding dengan unit APN yang telah berhasil Braviman bersama dengan peserta latihan lainnya melatih
melakukan pembiakkan seperti dengan Australian APN dengan beberapa materi, seperti control retrieve (menge-
Customs Service Detector Unit,dan harus melalui suatu nal bau), port to port (mencari sasaran yang disembunyikan
kajian yang cukup panjang,”jelasnya. dari satu sisi ke sisi lain), dan Quartering (mengajar APN
Marisi mengatakan, ada dua macam perlakuan yang mencari sasaran dari berbagai sisi). Braviman menceritakan,
dilakukan oleh APN baik kepada penumpang maupun terkadang APN gagal mendeteksi narkoba dalam latihan. Dan
juga barang bagasi penumpang dalam melakukan pende- untuk itu maka pelatihan dilakukan dari awal lagi sampai APN
teksian terhadap barang bawaan dalam bagasi yang di- tersebut berhasil mengidentifikasi narkoba.
duga membawa narkoba. Untuk mendeteksi penumpang, Kegagalan tersebut mungkin terjadi karena berbagai
maka APN yang digunakan adalah passive dog response faktor seperti APN yang kelelahan, malas atau mungkin
dari jenis Labrador ,dimana APN hanya akan duduk juga lupa.”Untuk itu dog handler harus bisa membangun
disamping orang yang membawa narkoba tanpa melaku- semangat APN, selain dari materi yang kita peroleh,
kan kegiatan lainnya. maupun juga dari cara kreatifitas dog handler sendiri,”ujar
Sedangkan untuk mendeteksi narkoba yang disimpan Bravirman. zap

28 WARTA BEA CUKAI EDISI 397 DESEMBER 2007


REGISTRASI IMPORTIR DAN
AUDIT KEPABEANAN
Melalui kegiatan registrasi, Direktorat tahun 2003 melalui keputusan bersama Menteri Keuangan dan
Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Menteri Perindustrian dan Perdagangan nomor 527/KMK.04/2002
dapat memastikan bahwa pengguna dan nomor 819/MPP/Kep/12/2002 tanggal 30 Desember 2002
tentang tertib administrasi importir. Selain itu ada juga keputusan
jasa kepabeanan yang akan bersama Direktur Jenderal Bea dan Cukai dan Direktur Jenderal
melakukan impor jelas alamatnya, jelas Perdagangan Luar Negeri, nomor Kep-03/BC/2003 dan nomor
pengurus dan penanggung jawab 01/DAGLU/KP/I/2003 tanggal 17 Januari 2003 tentang petunjuk
perusahaannya, jelas kegiatan usahanya, teknis pelaksanaan tertib administrasi importir,” jelas Aziz.
serta kepastian menyelenggarakan Lebih lanjut Aziz menjelaskan, diterbitkannya keputusan
pembukuan yang dapat diaudit. bersama tersebut merupakan bentuk keprihatinan kedua
instansi karena masih terdapat importir yang dalam menjalan-

T
kan usahanya tidak fair dengan menggunakan alamat yang
erkait dengan pemberitaan di media massa yang sebe- tidak jelas (fiktif), pengurus dan penanggung jawab perusaha-
lumnya memberitakan tentang registrasi importir dan an tidak jelas, kegiatan usaha tidak jelas, dan melanggar pa-
audit kepabeanan, WBC mencoba mengetahui kedua sal 49 UU no.10 tahun 1995, yaitu tidak menyelenggarakan
kebijakan tersebut lebih lanjut sambil menguraikan per- pembukuan yang dapat diaudit.
bedaan antara registrasi importi dan audit kepabenan Sehingga dengan adanya kegiatan registrasi, DJBC dapat
yang lama dengan kebijakan yang baru tersebut. memastikan bahwa pengguna jasa kepabeanan yang melakukan
Menurut Kepala Subdirektorat Perencanaan Audit, Aziz kegiatan impor jelas alamatnya, jelas pengurus dan penanggung
Syamsu Arifin, latar belakang dikeluarkannya Peraturan jawab perusahannya, jelas kegiatan usahanya, serta kepastian
Menteri Keuangan nomor: 124/PMK.04/2007 tanggal 5 Okto- menyelengarakan pembukuan yang dapat diaudit.
ber 2007 tentang registrasi importir adalah, dalam rangka
melaksanakan amanat pasal 6A Undang-Undang nomor 17 TUJUAN REGISTRASI IMPORTIR
tahun 2006 tentang perubahan Undang-Undang nomor 10 Terkait dengan perbedaan antara registrasi yang lama de-
tahun 1995 tentang kepabeanan, yang menyebutkan bahwa: ngan registrasi yang baru ini, Aziz menjelaskan, secera
“Orang yang akan melakukan pemenuhan kewajiban umum proses registrasi tidak ada perubahan, yaitu mengaju-
pabean wajib melakukan registrasi ke DJBC untuk mendapat kan permohonan registrasi importir melalui website DJBC,
nomor identitas dalam rangka akses kepabeanan” dan “peng- kemudian dilakukan penelitian administrasi oleh komputer
aturan lebih lanjut tentang registrasi ini dilakukan melalui per- DJBC, setelah itu dilakukan pemeriksaan lapangan oleh pe-
aturan Menteri Keuangan”. tugas dari Kantor Wilayah DJBC, dan dilakukan analisis oleh
petugas analisis Direktorat Audit. Namun terdapat beberapa
REGISTRASI IMPORTIR SUDAH ADA SEJAK 2003 perbedaan yang signifikan, yang dapat dilihat pada tabel
Selain itu, dengan semakin berkembangnya penggunaan Perbedaan Registrasi Lama dengan Registrasi baru. (Lihat
teknologi informasi dalam kegiatan kepabeanan, diperlukan Tabel)
adanya sarana untuk mengenali pengguna jasa kepabeanan “Sesuai dengan pasal 14 Permenkeu nomor 124/PMK.04/
melalui nomor identitas pribadi yang diberikan DJBC. Dengan 2007 maka, Surat Pemberitahuan Registrasi (SPR) importir
nomor identitas pribadi tersebut, dimaksudkan bahwa hanya yang dimiliki sebelum berlakunya Permenkeu ini, maka diber-
orang yang memiliki nomor identitas tersebut yang dapat lakukan sebagai Nomor Identitas Kepabeanan (NIK). Dengan
mengakses atau berhubungan dengan sistem teknologi infor- demikian, importir yang sudah memperoleh SPR tidak perlu
masi kepabeanan. Cara memperoleh nomor identitas pribadi melakukan registrasi kembali,” ujar Aziz.
tersebut dilakukan dengan registrasi. Namun, Aziz menambahkan, bagi yang sudah mengajukan
“Sebenarnya registrasi importir sudah dilakukan DJBC sejak permohonan tetapi belum memperoleh SPR sampai dengan di-

PERBEDAAN REGISTRASI LAMA DENGAN REGISTRASI BARU


REGISTRASI LAMA R E G I S T R A S I B A R U

1. Pelaksanaan registrasi 1. Pelaksanaan registrasi seluruhnya dilaksanakan oleh DJBC.


oleh DJBC, dan verifikasi 2. Importir yang telah memenuhi syarat registrasi diberikan nomor identitas
dan evaluasi oleh Ditjen importir (NIK)
Daglu. 3. Terhadap data pada formulir isian diberikan penilaian sesuai dengan standar
2. Importir yang telah penilaian yang ditetapkan oleh DJBC.
memenuhi syarat registrasi 4. Terhadap importir yang telah mendapatkan NIK sewaktu-waktu dapat
diberikan surat dilakukan penelitian dan penilaian kembali.
pemberitahuan registrasi. 5. Pemblokiran NIK diatur dalam peraturan Menteri Keuangan dan NIK diblokir
3. Tidak ada standar penilaian apa bila :
untuk menilai data pada a. 12 bulan berturut-turut, importir tidak melakukan kegiatan impor,
formulir isian. b. Hasil penelitian dan penilaian kembali terhadap importir yang telah
4. Pemblokiran importir yang memiliki NIK kedapatan eksistensi dan identitas pengurus dan
tidak melakukan kegiatan penanggung jawab tidak sesuai, API/APIT habis masa berlakunya, dan
kepabeanan 12 bulan tidak menyelenggarakan pembukuan.
berturut-turut diatur dalam 6. Pencabutan NIK diperluas dengan tambahan apabila dalam waktu 3 bulan
peraturan Direktur Jenderal setelah dilakukan pemblokiran importir tidak memperbaiki data/dokumen
Bea dan Cukai. maka NIK akan dicabut.

EDISI 397 DESEMBER 2007 WARTA BEA CUKAI 29


PENGAWASAN

berlakukannya Permenkeu tersebut pada 1 Desember 2007, ma- kepastian penyelenggaraan dengan cara membandingkan
ka bagi yang telah memenuhi syarat regitrasi akan diberikan NIK. data formulir isian yang diajukan oleh importir dengan
Akan tetapi tujuan utama registrasi importir tersebut bukan hasil pemeriksaan lapangan.
semata-mata untuk mengeluarkan NIK, menurut Aziz, registrasi
importir adalah kegiatan pendaftaran yang dilakukan importir “Untuk saat ini masih diterapkan registrasi importir dengan
kepada DJBC untuk mendapatkan NIK. NIK merupakan salah ketentuan yang lama, karena ketentuan yang baru akan
satu sarana untuk mengenali pengguna jasa kepabeanan, hanya diberlakukan mulai tanggal 1 Desember 2007. Sementara itu
yang mempunyai NIK lah yang dapat mengakses atau untuk jumlah importir yang saat ini sudah diregistrasi adalah
berhubungan dengan sistem teknologi informasi kepabeanan. sebanyak 16.458 importir,” jelas Aziz
“Tujuan utama registrasi importir adalah, terjaminnya hak-hak
negara, karena pengguna jasa kepabeanan yang melakukan im- AUDIT KEPABEANAN
por memiliki alamat yang jelas, pengurus dan penanggung jawab Lalu, bagaimana dengan kebijakan baru tentang audit kepa-
yang jelas, jenis usaha yang jelas, dan menyelenggarakan beanan, apakah juga sama halnya dengan registrasi importir yang
pembukuan yang dapat diaudit, sehingga apabila terdapat hak- memiliki perbedaan antara kebijakan lama dengan yang baru?
hak negara yang kurang dibayar oleh importir dapat dilakukan Menurut Aziz, dikeluarkannya Peraturan Menteri Keuangan
penagihan sesuai ketentuan,” jelas Aziz. nomor 125/PMK.04/2007 tentang Audit Kepabeanan, adalah
Dengan adanya perbedaan antara kebijakan lama dengan dalam rangka melaksanakan amanat pasal 86 UU nomor 17
yang baru tentang registrasi importir, untuk tahapan yang ha- tahun 2006, yang menyebutkan bahwa:
rus dilakukan oleh perusahaan untuk dapat melakukan “Pejabat bea dan cukai berwenang melakukan audit terhadap
registrasi importir sesuai dengan kebijakan baru, terdapat li- orang yang bertindak sebagai importir, eksportir, pengusaha
ma tahap yang harus dilaluinya. tempat penimbunan sementara, pengusaha tempat penimbunan
Namun sebelum menjalankan kelima tahap tersebut, per- berikat, pengusaha jasa kepabeanan, atau pengusaha
lu ditekankan bahwa, importir yang dapat melakukan registra- pengangkutan” dan “pengaturan lebih lanjut tentang tatacara
si adalah importir yang sudah memiliki angka Pengenal pelaksanaan audit kepabeanan dilakukan melalui peraturan
Importir (API) atau Angka pengenal Importir Tertentu (APIT), Menteri Keuangan.”
yang dikeluarkan oleh instansi teknis terkait. “Sebenarnya DJBC sudah melakukan audit kepabeanan
Adapun lima tahap yang harus dijalankan oleh importir untuk sejak tahun 1996 berdasarkan pasal 86 UU nomor 10 tahun
melakukan registrasi setelah memperoleh API atau APIT adalah : 1996, dan peraturan pelaksanaannya melalui keputusan Menteri
1. Tahap pengajuan permohonan. Importir mengajukan Keuangan nomor 489/KMK.05/1996 tentang pelaksanaan audit di
permohonan dengan cara mengisi formulir isian registrasi dan bidang kepabeanan. Dengan demikian, secara umum tidak ada
menyampaikannya melalui website DJBC (formulir isian dan perbedaan dalam pelaksanaan audit, namun ada beberapa hal
tatacara registrasi dapat di download dari website tersebut), baru yang diatur dalam kebijakan tersebut,” ungkap Aziz.
2. Tahap penelitian administratif oleh komputer DJBC, yaitu Terhadap beberapa perbedaan antara kebijakan yang baru de-
untuk menguji kelengkapan dan kebenaran pengisian for- ngan yang lama, Aziz menjelaskan ada empat hal, diantaranya :
mulir isian, 1. Jenis audit dibedakan menjadi audit umum, audit khusus, dan
3. Tahap pemeriksaan lapangan oleh petugas dari Kantor audit investigasi. Audit umum adalah, audit kepabeanan yang
Wilayah DJBC, yaitu untuk menguji kebenaran pengisian memiliki ruang lingkup pemeriksaan secara lengkap dan
formulir isian dengan dokumen-dokumen perusahaan menyeluruh terhadap pemenuhan kepabeanan. Audit khusus
yang menjadi dasar pengisian formulir isian, adalah, audit kepabeanan yang memiliki ruang lingkup
4. Tahap penelitian administratif oleh petugas analis di pemeriksaan terhadap pemenuhan kewajiban kepabeanan
Kantor Pusat DJBC, yaitu untuk menguji eksistensi, identi- tertentu. Dan, audit investigasi adalah, audit kepabeanan
tas pengurus dan penanggung jawab, jenis usaha, dan yang dilakukan untuk menyelidiki dugaan tindak pidana
FOTO-FOTO WBC/ATS kepabeanan.
2. Audit dapat dilaksanakan secara bersama-sama dengan
instansi lain,
3. Kewenangan tim audit dan kewajiban auditee
4. Pengecualian untuk tidak menyusun daftar temuan sementa-
ra (DTS) untuk pelaksanaan audit khusus yang dilakukan
dalam rangka keberatan atas penetapan pejabat bea cukai
dan audit investigasi.

Dengan demikian maka ada tiga tahapan yang akan


dijalankan dalam pelaksanaan audit, yaitu :
a. Tahap perencanaan, meliputi antara lain menyusun daftar
rencana obyek audit melalui risk management untuk diaudit
yang dilakukan secara terencana dan menetapkan skala
prioritas untuk melaksanakan audit secara insidentil,
menyusun tim audit, mempersiapkan surat tugas, melakukan
pengumpulan dan analisis data, dan membuat rencana kerja
audit.
b. Tahap pelaksanaan, meliputi antara lain penyampaian surat
tugas dan melakukan observasi, mengumpulkan data dan
informasi, menyusun kertas kerja audit, menyusun daftar
temuan sementara, dan melakukan pembahasan hasil audit
dengan auditee.
c. Tahap pelaporan, meliputi antara lain membuat laporan hasil
audit dan tindak lanjutnya.

KEUNTUNGAN DENGAN ADANYA REGISTRASI IMPORTIR DAN


AUDIT KEPABEANAN
REGISTRASI IMPORTIR. Dengan dilakukannya registrasi importir, maka Dengan dijalankannya kedua kebijakan yang kini telah
kejelasan akan jenis usaha semakin mudah diketahui. diperbaharui tersebut, DJBC juga memiliki keuntungan. Beberapa

30 WARTA BEA CUKAI EDISI 397 DESEMBER 2007


SKEMA PENGAWASAN. Registrasi importir dan audit kepabeanan, keduanya AUDIT KEPABEANAN. Audit kepabeanan sudah dilakukan sejak tahun 1995,
masuk dalam skema pengawasan yang dilakukan DJBC. bahkan untuk kawasan berikat sudah dilaksanakan sejak tahun 1994.

keuntungan dengan adanya audit kepabeanan antara lain : Dengan dikeluarkannya kedua kebijakan tersebut, DJBC
a. DJBC dapat menerapkan risk management dalam pelayanan menurut Aziz akan melakukan sosialisasi terhadap kedua
kepabeanan di bidang impor maupun ekspor, sehingga DJBC kebijakan ini. Hal ini menurutnya, audit kepabeanan yang telah
dapat menerapkan pemeriksaan pabean secara selektif, dilaksanakan sejak tahun 1995, bahkan untuk kawasan berikat
b. DJBC dapat menguji tingkat kepatuhan pengguna jasa yang dulu disebut Enterpot Produksi untuk Tujuan Ekspor
kepabeanan atas pemenuhan ketentuan perundang-undang- (EPTE), telah dilaksanakan lebih awal yaitu mulai tahun 1994.
an di bidang kepabeanan dan ketentuan perundang-undang- Sementara itu untuk registrasi importir, telah dilaksanakan
an lainnya yang terkait dengan kepabeanan, sejak tahun 2003, sehingga pengguna jasa telah mengetahui
c. Mengamankan penerimaan negara di sektor bea masuk dan bagaimana audit kepabeanan maupun registrasi importir. Apabila
pajak dalam rangka impor. dirasa perlu untuk mensosialisasikan hal-hal yang baru dalam
pelaksanaan kedua Permenkeu tersebut, maka akan dilakukan
Sementara itu, beberapa keuntungan DJBC dengan adanya sosialisasi baik secara langsung kepada para pengguna jasa atau
kebijakan registrasi importir adalah : pun secara tidak langsung melalui website.
a. DJBC dapat mengenali pengguna jasa kepabeanan dengan
lebih baik, sehingga dapat disusun profil pengguna jasa HAMBATAN REGISTRASI IMPORTIR DAN AUDIT KEPABEANAN
kepabeanan dengan lebih akurat, Namun demikian Aziz mengungkapkan, hingga kini DJBC ju-
b. DJBC dapat memberikan tingkat pelayanan dan pengawasan ga masih mengalami hambatan dalam melaksanakan kedua kebi-
yang lebih tepat pada masing-masing pengguna jasa jakan tersebut, antara lain, kurangnya sumber daya manusia. Un-
kepabeanan, tuk pelaksanaan kegiatan registrasi importir dan audit kepabean-
c. DJBC dapat menjamin pemenuhan hak-hak negara, karena an, pegawai yang diperlukan adalah pegawai DJBC yang sudah
pengguna jasa kepabeanan yang melakukan kegiatan impor memiliki keahlian sebagai auditor. Saat ini pegawai DJBC yang
jelas alamat, pengurus dan penanggung jawabnya, jenis sudah memiliki keahlian sebagai auditor masih sangat terbatas
usahanya, dan auditable, sehingga pelaksanaan kedua kebijakan tersebut belum optimal.
d. DJBC dapat menciptakan iklim perdagangan yang sehat Selain itu, sarana dan prasarana antara lain program aplikasi
(fair trade). registrasi yang masih menggunakan program dari vendor,
sehingga apabila terjadi perubahan atau gangguan pada aplikasi,
“Registrasi importir dan audit kepabeanan keduanya juga DJBC tidak dapat dengan serta merta melakukan perubahan, hal
masuk dalam skema pengawasan yang dilakukan DJBC saat ini dapat berdampak kepada pelayanan registrasi importir menjadi
ini, karena registrasi importir merupakan salah satu bagian kurang optimal.
dari pengawasan pada tahap barang impor sebelum masuk Hambatan lainnya, masih adanya importir yang belum sepe-
ke dalam kawasan pabean dengan cara mengenali terlebih nuhnya melaksanakan kedua peraturan tersebut, antara lain tidak
dahulu pengguna jasa kepabeanan yang akan melakukan memberitahukan perubahan alamat dan atau pengurus dan
kegiatan kepabeanan,” ungkap Aziz. penanggung jawab perusahaan kepada DJBC, tidak melaksana-
Sementara itu untuk audit kepabeanan, Aziz menyatakan juga kan pembukuan secara konsisten, belum melaksanakan pembu-
merupakan salah satu pengawasan barang impor setelah keluar kuan sesuai dengan standar akuntansi keuangan dan masih
dari kawasan pabean melalui pemeriksaan laporan keuangan, melakukan pencatatan secara manual sehingga menimbulkan
buku, catatan dan dokumen yang menjadi bukti dasar pembuku- kesulitan pada saat melakukan audit kepabeanan.
an, dan surat yang berkaitan dengan kegiatan usaha, termasuk “Dengan adanya kedua kebijakan yang baru untuk registrasi
data elektronik, serta surat yang berkaitan dengan kegiatan di bi- importir dan audit kepabeanan, DJBC berharap sesuai dengan ke-
dang kepabeanan dan/atau sediaan barang. bijakan World Customs Organization (WCO), DJBC mampu ber-
Dengan demikian menurut Aziz, pengawasan di bidang peran ganda dimana satu sisi dapat memperlancar arus perda-
kepabeanan meliputi tiga tahap, yaitu : gangan antar negara dengan menyederhanakan, mengharmonis-
1. Pengawasan pada tahap sebelum barang impor masuk kan, dan menstandarisasikan prosedur kepabeanan,” ujar Aziz.
ke dalam kawasan pabean, Dan disisi lainnya Aziz juga berharap dengan kedua
2. Pengawasan pada tahap pemenuhan kewajiban pabean kebijakan ini, dapat mengamankan penerimaan negara
di kawasan pabean, dan dalam bentuk bea masuk, cukai dan pungutan impor lainnya,
3. Pengawasan pada tahap setelah barang impor keluar dari serta dapat memberikan perlindungan kepada masyarakat
kawasan pabean. terhadap masuknya barang larangan dan pembatasan. adi

EDISI 397 DESEMBER 2007 WARTA BEA CUKAI 31


PENGAWASAN
WBC/ATS

KONFERENSI PERS. Menkeu (tengah) didamping (dari ki-ka) Kepala KPU Agung Kuswandono, Dirjen Bea dan Cukai Anwar Suprijadi, Sekjen Depkeu
Mulya P. Nasution dan Irjen Depkeu Permana Agung, memaparkan evaluasi KPU Bea dan Cukai Tanjung Priok melalui konferensi pers

KUNJUNGAN MENKEU KE KPU


BEA DAN CUKAI TANJUNG PRIOK
Sejak dibentuknya KPU Tanjung Priok, terjadi
peningkatan kinerja pelayanan, pengawasan dan penerimaan.

M
enteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati beserta tahun terakhir (2003-2007) sebanyak 208 mobil mewah diimpor
rombongan yang terdiri dari Sekjen Departemen secara ilegal dengan menyalahgunakan fasilitas diplomatik.
Keuangan,Irjen Departemen Keuangan dan Kabi- Pada kesempatan yang sama, KPU Bea dan Cukai Tanjung
ro Humas Departemen Keuangan pada Kamis 8 Priok, juga memperlihatkan hasil tegahan berupa 82 kendaraan
November 2007 melakukan peninjauan ke Kantor berat bekas (tanker truck, cargo truck, freezer truck, dump truck
Pelayanan Utama (KPU) Bea dan Cukai Tanjung Priok serta self leader) yang diperkirakan senilai Rp. 5 miliar. “Dalam
khususnya ke beberapa lokasi unit terminal peti kemas dan dokumen PIB, kendaraan truk tadi diberitahukan untuk Badan
tempat penimbunan pabean untuk melihat hasil tegahan yang Rehabilitasi dan Rekontruksi (BRR) Aceh-Nias. Ketika
dilakukan aparat KPU Bea dan Cukai Tanjung Priok. dikonfirmasi ke BRR ternyata mereka tidak membutuhkan mobil
KPU Bea dan Cukai Tipe A Tanjung Priok sebelumnya berha- jenis itu lagi,” ujar Menkeu.
sil menegah tiga unit mobil mewah eks kedutaan besar, merek Disamping itu juga ada tegahan 35 unit mobil Isuzu D-
Lamborghini dengan perkiraan nilai Rp. 3,8 miliar, Rolls Royce Max WD 3-OTD asal Jepang yang dalam dokumen pemberi-
Phantom diperkirakan senilai Rp. 6 miliar, dan Ferrari yang diper- tahuan impor barang (PIB) dilaporkan sebagai ambulan.
kirakan senilai Rp. 2 miliar, dan berpotensi merugikan Negara Terhadap ke-35 unit kendaraan niaga ini sedang dalam
hingga Rp. 9,3 miliar. Ketiga mobil tersebut berada di tempat proses identifikasi dan pemanggilan pihak yang terkait untuk
penimbunan sementara (TPS) yang diperuntukkan bagi barang- kepentingan klarifikasi status barang.
barang yang tidak diambil lebih dari 30 hari. Sebelumnya juga dilaporkan aparat bea cukai telah melaku-
Dalam peninjauan ke sejumlah lokasi tegahan KPU Bea dan kan penegahan terhadap jenis komoditi meat bone meal yang
Cukai Tanjung Priok, yaitu di Unit Terminal Peti Kemas (UTPK) diberitahukan sebagai “bird feed” sebanyak 112 kontainer ukuran
impor dan UTPK Ekspor, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati 20 feet dengan perkiraan nilai sebesar Rp. 5.074.365.000 dengan
menegaskan, pihaknya akan menertibkan penggunaan fasilitas kerugian immaterialnya adalah bahaya penyebaran virus berba-
diplomatik dalam proses impor kendaraan mewah. Dalam empat haya seperti flu burung dan anthrax juga penyegelan tabung

32 WARTA BEA CUKAI EDISI 397 DESEMBER 2007


WBC/ATS
gas kapasitas 3 kg sebanyak 14.688 buah
dengan perkiraan nilai sebesar Rp. 658. 296.000
dan LPG valve (kompor gas) sebanyak 30.000
buah yang diperkirakan bernilai Rp. 513.000.000.
Selain itu, dengan modus pemberitahuan secara
tidak benar, aparat menegah sebanyak 28.800
meter coaxial cable dan connector dengan nilai
barang diperkirakan mencapai Rp. 755.119.000.
Setelah meninjau tegahan di unit terminal
peti kemas untuk komoditi impor, Menkeu yang
didampingi oleh Dirjen Bea dan Cukai Anwar
Suprijadi, Kepala KPU Tanjung Priok, Agung
Kuswandono, dan jajaran pejabat eselon II
Kantor Pusat Bea dan Cukai serta eselon III KPU
Tanjung Priok, selanjutnya menuju ke unit termi-
nal peti kemas tujuan ekspor. Di tempat ini diper-
lihatkan tegahan sebanyak 21 kontainer (20 feet)
kayu gelondongan jenis ebony yang dilarang un-
tuk di ekspor dengan perkiraan nilai barang se-
besar Rp. 21.920.000.000. Juga tegahan seba-
nyak 9 kontainer (20 feet) rotan yang dilarang di
ekspor yang nilainya diperkirakan mencapai Rp.
1.099.917.000.
Di aula X-ray Container, selanjutnya Menkeu
melakukan konferensi pers. Dalam pernyataan
persnya, ia menegaskan kembali bahwa kebera-
daan KPU di Tanjung Priok, merupakan kantor
pelayanan utama yang dibentuk sebagai awal TEGAHAN TRUK. Tampak Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati didampingi Kepala KPU Agung
proyek percontohan dalam upaya melakukan Kuswandono di tengah-tengah truk dan kendaraan berat yang menyalahi prosedur Kepabeanan
pembenahan di tubuh Bea dan Cukai terutama di
dalam hubungannya dengan fungsi Bea dan Cukai yaitu melayani menandatangani Pakta Integritas sebagai dasar bahwa mereka
agar arus barang masuk dan keluar Indonesia benar-benar berda- benar-benar berniat membangun lembaga Bea dan cukai yang
sarkan dokumen dan proses yang legal. melayani masyarakat usaha dengan prima dan taat kepada
“Hal ini dilakukan semata-mata untuk melindungi kepenting- hukum dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
an dan kebutuhan perekonomian Indonesia yang harus dijaga Kepada pegawai yang tidak mampu atau tidak mau menegakkan
dari kepentingan sekelompok pihak yang merugikan. Terkait de- komitmen yang sudah disepakati akan berhadapan dengan
ngan yang telah kita tinjau tadi, ada berbagai barang yang masuk Bidang Kepatuhan Internal KPU.
ke Indonesia menggunakan dokumen palsu yang menyampai- KPU Bea dan Cukai Tanjung Priok, mulai dicanangkan pada
kan barangnya A ternyata isinya B, misalnya mobil panther yang 1 Juli 2007 setelah melalui masa percobaan dua bulan
diimpor secara built in dari Jepang diakui oleh importinya sebagai sebelumnya. Dan hasilnya cukup menggembirakan. Selain
ambulan. Padahal impor truk dan mobil bekas tidak diizinkan lagi meningkatnya kinerja pelayanan dan pengawasan di wilayah ini,
masuk ke Indonesia, “ ungkap Menkeu. pemenuhan target penerimaan untuk kantor ini menunjukkan
peningkatan. Tercatat, realisasi penerimaan bea masuk KPU
PENGAWASAN EKSTERNAL DAN INTERNAL Tanjung Priok dari Januari hingga Oktober 2007 mencapai Rp.
Selain melakukan pengawasan eksternal untuk meya- 6,85 triliun. Menurut Dirjen Bea dan Cukai Anwar Suprijadi,
kinkan bahwa importir telah mematuhi aturan yang berla- realisasi itu lebih tinggi Rp. 1,8 triliun dibandingkan periode yang
ku, Bidang Kepatuhan Internal Bea dan Cukai terus mela- sama tahun sebelumnya sebesar Rp. 5 triliun. ris
kukan pembenahan di dalam lingkungan WBC/ATS
KPU Tanjung Priok.
Disela-sela mendampingi Menkeu, Dirjen
Bea dan Cukai Anwar Suprijadi mengungkap-
kan, sampai saat ini satu pejabat fungsional
pemeriksa dokumen dalam proses penjatuh-
an hukuman disiplin berat, selain itu, enam
orang staf hanggar dan satu orang pejabat
pemeriksa barang dalam proses pemeriksa-
an, terkait dengan kasus pungutan liar.
Sementara itu, satu orang staf administrasi
sedang menjalani proses penjatuhan hukuman
terkait tindakan indisipliner dan 17 orang pejabat
pemeriksa barang dalam proses penjatuhan
hukuman disiplin terkait dengan kasus sebelum
dibentuknya KPU.
Sebagaimana diketahui, SDM yang ada di
KPU merupakan hasil seleksi dari 11.000 pe-
gawai Bea dan Cukai, sekitar 4000 mengkuti
test ulang, dan 1800 orang dinyatakan lulus
untuk menjadi pegawai KPU di beberapa kan-
tor Bea dan Cukai yang akan di KPU-kan, di-
antaranya 900 orang kini ditempatkan di KPU
Tanjung Priok. FERRARI. Menteri Keuangan menunjuk mobil Ferrari yang di tegah KPU Bea dan Cukai
Setiap pegawai KPU Tanjung Priok wajib Tanjung Priok

EDISI 397 DESEMBER 2007 WARTA BEA CUKAI 33


PENGAWASAN

WBC/ATS
PRESS RELEASE. Dirjen Bea dan Cukai Anwar Suprijadi dan Direktur P2 Heru Santoso, memaparkan beberapa kasus kepabeanan dan cukai yang
berhasil diungkap DJBC.

KINERJA DJBC
TUNJUKKAN PENINGKATAN
Kinerja Direktorat Jenderal Bea dan 2007 selama kurun waktu Januari hingga Agustus, jumlah PIB
Cukai (DJBC) baik dari sektor yang masuk dan berhasil dilayani mencapai 376.841 dokumen.
pengawasan, penerimaan negara dan Begitu juga dengan penerimaan Bea Masuk (BM). Menurut-
juga pengajuan Pemberitahuan Impor
nya BM pada periode Januari hingga Agustus 2006 mencapai
Rp.7,693 triliun, sementara itu untuk periode yang sama tahun
Barang (PIB) untuk tahun 2007 2007 penerimaan BM telah mencapai Rp.10,563 triliun.
mengalami peningkatan jika dibandingan Hal-hal tadi lanjut Anwar, merupakan upaya yang dilaku-
dengan tahun 2006 sebelumnya. kan oleh Direktorat Jenderal yang dipimpinnya untuk meme-

D
nuhi aspirasi masyarakat untuk menjalankan fungsi sebagai
irektur Jenderal Bea dan Cukai Anwar Suprijadi, pa- trade facilitator, community protector dan fungsi penegakkan
da acara press release tegahan kasus-kasus terkini hukum. Selain itu DJBC lanjutnya, memiliki komitmen secara
di bidang kepabeanan dan cukai di Kantor Pusat berkesinambungan untuk melakukan upaya-upaya perbaikan
DJBC,10 Oktober 2007 mengatakan, peningkatan internal seperti yang diamanatkan dalam amandemen
tersebut merupakan salah satu wujud perbaikan Undang-Undang Kepabeanan dan Undang-Undang Cukai.
citra dan komitmen keterbukaan DJBC kepada masyarakat. “Upaya tersebut bertujuan untuk merevitalisasi sistem
Menurutnya, kinerja dalam bidang penegahan pada tahun pelayanan dan pengawasan seluruh Kantor Pengawasan dan
2007 mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan Pelayanan Bea Cukai (KPPBC) yang bermuara pada
tahun sebelumnya, dimana tahun 2006 pada periode bulan peningkatan penerimaan negara.
Januari hingga Desember, terjadi penegahan kasus Mengenai pengawasan, Anwar mengatakan, penegakkan
pelanggaran kepabeanan dan cukai yang mencapai 429 hukum dibidang kepabeanan dan cukai pada 2007 mendapat
kasus. Sedangkan tahun 2007 sejak bulan Januari hingga porsi yang signifikan, selain kegiatan penegakkan hukum
Agustus, tercatat 1532 kasus pelanggaran kepabeanan dan yang telah rutin dilakukan sebagai implementasi dari
cukai yang berhasil ditangkap atau ditangani oleh DJBC. amandemen Undang-Undang Kepabeanan dan Cukai. Pada
Begitu juga dengan potensi nilai kerugian negara yang Undang-Undang Kepabeanan yang telah diamandemen
dapat diselamatkan. Menurut Anwar, pada tahun 2006 secara lanjutnya, DJBC diberi kewenenangan untuk melakukan
keseluruhan kerugian negara yang dapat diselamatkan pengawasan perdagangan antar pulau, karena perdagangan
sebesar Rp.25,218 miliar, sedangkan pada tahun 2007 sejak model tersebut menjadi salah satu modus tindak pidana
Januari hingga Agustus 2007 potensi kerugian negara yang penyelundupan barang-barang dari dan ke luar negeri.
dapat diselamatkan mencapai Rp. 88,412 miliar. Tidak hanya
itu, Anwar juga membandingkan data Pemberitahuan Impor BEBERAPA KASUS KEPABEANAN DAN CUKAI TERKINI
Barang (PIB) yang masuk tahun 2006 dan 2007. Pada kesempatan tersebut, Direktur Pencegahan dan Penyi-
Pada periode Januari hingga Desember 2006, PIB yang ma- dikan (P2) DJBC Heru Santoso memaparkan tiga kasus pelang-
suk dan dilayani sebanyak 451.101 PIB. Sedangkan untuk tahun garan kepabeanan dan satu kasus pelanggaran cukai. Kasus-

34 WARTA BEA CUKAI EDISI 397 DESEMBER 2007


kasus pelanggaran kepabeanan yang Perbaikan Kinerja DJBC Selama Periode 2006-2007
berhasil diungkap lanjut Heru, adalah
penyalahgunaan fasilitas kawasan be-
dari Beberapa Indikator Kinerja
rikat yang dimiliki oleh PT Hanin Nusa
Mulya yang berlokasi di kawasan
Citeureup Bogor, dimana 1245 garment
dikeluarkan dari kawasan berikat ke
ruko dikawasan Cempaka Mas dan
gudang UD. Berkat Abadi di kawasan
Tambun Bekasi tanpa menyelesaikan
formalitas kepabeanan.
Kasus yang diungkap pada 27-
28 Juni 2007 tersebut, menimbulkan
kerugian negara mencapai
Rp.356.000.000 dengan nilai barang
yang diperkirakan sebesar 1 milyar
rupiah. Kasus tersebut melanggar
pasal 102 huruf F Undang-Undang
Nomor 17 tahun 2006 (UU No.17/
2006) tentang Perubahan atas
Undang-Undang Nomor 10 tahun
1995 tentang Kepabeanan, dengan
sanksi pidana paling sedikit satu SUMBER DJBC
tahun dan paling lama sepuluh tahun. Tidak hanya itu,pelaku diungkap selama periode April hingga Oktober 2007,
juga dikenakan pidana denda paling sedikit Rp.50 juta dan pihaknya lanjut Heru, berhasil menegah sebanyak 42.0009
paling banyak Rp.5 miiliar rupiah. Kasus tersebut lanjut Heru botol dan kaleng Minuman Mengandung Etil Alkohol (MMEA)
kini masih dalam proses penyelidikan. dari 44 outlet atau tempat penjualan eceran, subdistributor
Kasus kepabeanan lainnya yang berhasil diungkap, ada- dan distributor, dimana MMEA tersebut tidak dilekati pita
lah penegahan terhadap pengeluaran kontainer yang berisi cukai, menggunakan pita cukai palsu dan salah melekatkan
fabric (kain) yang berjumlah 3729 roll dengan menggunakan pita cukai. Pengungkapan terhadap pelanggaran cukai
dokumen BC 2.3 Nomor 130.251 yang diduga kuat palsu atau tersebut, berhasil menyelamatkan kerugian negara dari
dipalsukan. Kerugian keuangan negara dari sektor BM dan sektor cukai sebesar Rp.840.180.000 dan BM serta PDRI
PDRI yang berhasil diselamatkan pada penegahan tanggal sebesar Rp.5.907.515.625 dengan nilai barang diperkirakan
28 Juni 2007, mencapai Rp.282.000.000 dengan nilai barang Rp.2.100.450.000.
diperkirakan sebesar Rp.960.000.000. Kasus tersebut melanggar pasal 54 dan pasal 56
Kasus yang kini dalam proses penyelidikan tersebut lanjut Undang-Undang Nomor 11 tahun 1995 tentang Cukai, dima-
Heru, melanggar pasal 103 huruf a UU No.17/2006, dimana na pelaku dikenai pidana denda paling banyak sepuluh kali
pelaku dapat dipidana penjara paling singkat dua tahun dan nilai cukai yang seharusnya dibayar, dan pidana penjara pa-
paling lama delapan tahun dan atau pidana denda paling ling lama empat tahun dan atau denda paling banyak sepuluh
sedikit 100 juta rupiah dan paling banyak 5 miliar rupiah kali nilai cukai yang seharusnya dibayar. Ke-44 kasus
Pelanggaran kepabeanan juga berhasil ditegah di tersebut, 20 diantaranya telah diserahkan kepada jaksa
Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada 10 Juni 2007 di penuntut umum dan sembilan diantaranya telah P-21.
terminal kedatangan 1A. Heru memaparkan, petugas bea Sedangkan 24 kasus lainnya masih dalam proses penyidikan
cukai bandara ketika itu menegah lima koper barang bawaan pada tahap pemberkasan. zap
penumpang dan dua buah karton WBC/ATS
yang berisi Handphone merk Nokia
berjumlah 1778 pieces dari
berbagai macam tipe. Modus yang
digunakan pelaku adalah dengan
memasukkan barang impor melalui
pelabuhan lain tanpa melalui prose-
dur kepabeanan yang berlaku
dengan tujuan akhir Jakarta.
Kerugian negara yang berhasil
diselamatkan dari kegiatan illegal
tersebut, baik dari sektor BM dan
PDRI sebesar Rp.831.215.000 de-
ngan nilai barang yang diperkirakan
sebesar Rp.356.000.000. Kasus ter-
sebut kini masih dalam proses
penyelidikan dan penyidikan lebih
lanjut petugas. Kasus tersebut
melanggar pasal 104 huruf a UU
No.17/2006, dimana pelaku dapat
dikenakan pidana penjara paling
singkat satu tahun dan paling lama
tiga tahun. Tidak hanya itu pelaku
juga dikenai pidana denda paling
sedikit lima ratus juta rupiah dan pa-
ling banyak tiga miliar rupiah.
Sementara pada kasus pelang-
garan dibidang cukai yang berhasil MMEA ILLEGAL. Berhasil ditegah petugas dari 44 outlet di Jakarta da sekitarnya.

EDISI 397 DESEMBER 2007 WARTA BEA CUKAI 35


PENGAWASAN
WBC/ATS

SINDIKAT
PITA CUKAI PALSU
DIBONGKAR APARAT BEA DAN CUKAI
Dibongkar jaringan pembuat, penjual,
pembeli pita cukai hasil
tembakau dan minuman mengandung
etil alkohol (MMEA) palsu

P
restasi kembali diraih aparat Kantor Wilayah (Kanwil)
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Jakarta.
Setelah sebelumnya pada pertengahan Oktober 2007
berhasil menegah pita cukai palsu senilai 4,5 milyar
rupiah, kini aparat kembali membongkar sindikat
pembuatan pita cukai palsu, sekaligus penjual dan pembelinya.
Terbongkarnya sindikat pemalsu pita cukai tersebut berawal
dari tertangkapnya ED dan kawan-kawan di daerah Poncol pada
10 Oktober 2007. Dari tangan para tersangka, aparat bea cukai
mendapatkan barang bukti berupa pita cukai palsu untuk Hasil
Tembakau (HT) beserta mesin cetaknya, demikian ungkap Pjs
Kepala Kanwil Bea dan Cukai Jakarta, Adam Rudy Kembuan.
Dari temuan itu, lanjut Rudy, Kanwil DJBC Jakarta
mengembangkan penyelidikan tentang adanya percetakan lain
yang melakukan tindak pidana yang sama. Berdasarkan
informasi dari masyarakat maka dilakukanlah operasi intelijen
pada 29 Oktober 2007 pukul 20.00 wib dan berhasil menangkap
pelaku KK dan KY di daerah Ancol Jakarta Utara. Dari hasil
pengungkapan kasus tersebut berhasil ditegah sebanyak lima rim
(500 lembar) yang masing-masing rim berisi 24 keping (total
sebanyak 600.000 keping ) pita cukai palsu MMEA golongan B2 BARANG BUKTI, berupa pita cukai palsu yang berhasil ditegah aparat bea
yang perkepingnya bernilai Rp. 30.000 per liter. Dengan total dan cukai Kanwil DJBC Jakarta.
potensi kerugian negara sebesar Rp. 1,8 miliar.
Lebih lanjut menurut Adam Rudy, modus yang digunakan CGM, Kebon Kosong, Jakarta Pusat dan ditemukan pita cukai
pelaku dalam hal ini adalah mencetak pita cukai palsu palsu yang telah rusak atau dirobek dan dua unit mesin cetak.
dengan menggunakan kertas HVS berperekat (stiker) dan Menurut Kepala Bidang P2, Kanwil DJBC Jakarta, Septia
dibuat sedemikian mirip dengan pita cukai aslinya. Atma, sampai dengan 1 Nopember 2007 sudah sebanyak 21
orang yang telah dan sedang diperiksa di Kanwil DJBC Jakarta,
PENGUNGKAPAN KASUS terdiri dari penjual, pembuat dan pemilik mesin percetakan.
Dari pengembangan kasus hasil tangkapan pada 29 Oktober “Dalam kasus ini ternyata pemilik percetakan “GRD” tidak
2007 pukul 20.00 wib, masih pada hari yang sama tengah malam tahu menahu mengenai aktivitas anak buahnya mencetak pita
tepatnya pukul 00.00 wib petugas bea cukai melakukan cukai palsu, karena dikerjakan malam hari saat pegawainya
penggeledahan dan penindakan di percetakan “GRD” daerah lembur mengerjakan order cetakan dan tidak disangka ternyata
Jakarta Pusat. Dalam penggerebekan itu para pekerja percetakan yang dibuatnya adalah pita palsu. Pegawai percetakan pun hanya
tertangkap tangan sedang melakukan operasinya. mengetahui bahwa mereka hanya mencetak stiker,” ujar Septia
Dan ditemukan barang bukti berupa dua buah mesin Atma yang menurutnya dari hasil pemeriksaan telah ditetapkan
cetak yang salah satunya sedang beroperasi mencetak pita empat orang sebagai tersangka, yaitu KK, KY, DD dan S.
WBC/ATS cukai palsu dan pita cukai Menurut Septia Atma, WBC/ATS
palsu yang telah jadi senilai percetakan pita cukai seha-
Rp. 21.384.000.000. rusnya dilakukan oleh pe-
Penggeledahan dilanjutkan merintah dalam hal ini
di rumah pelaku, “KK” dan Perum Peruri, tetapi karena
ditemukan 1.322 lembar ingin meraup keuntungan
golongan B2 senilai Rp. pribadi maka mulai banyak
714.285.000. pihak-pihak yang melaku-
“Jadi total potensi keru- kan pemalsuan yang jelas-
gian negara yang bisa jelas telah melanggar pasal
diselamatkan akibat tindak 55 huruf a Undang-Undang
pemalsuan ini ditaksir Nomor 39 tahun 2007
mencapai 24 miliar rupiah,” tentang perubahan
ujar Adam Rudy. Undang-Undang Nomor 11
Tidak sampai disitu saja, Tahun 1995 tentang cukai.
aparat selanjutnya menyisir “Mereka diancam hu-
ke tempat percetakan yang kuman pidana penjara an-
lain yang dari hasil keterang- tara 1 sampai 8 tahun dan
an pelaku masih ada keter- pidana denda antara 10
SEPTIA ATMA. Sudah 21 orang yang
telah dan sedang diperiksa terdiri kaitan dengan kegiatan mem- sampai 20 kali nilai cukai ADAM RUDY KEMBUAN. Pita cukai
dari penjual, pembuat dan pemilik produksi pita cukai palsu, kali yang seharusnya dibayar,” palsu, dicetak menggunakan kertas
mesin percetakan. ini diarahkan ke percetakan tandas Septia Atma. ris stiker dibuat mirip dengan aslinya.

36 WARTA BEA CUKAI EDISI 397 DESEMBER 2007


INFORMASI KEPABEANAN & CUKAI

Teknologi Smart Client


Aplikasi registrasi PPJK yang mulai KARAKTERISTIK SMART CLIENT
digunakan pada bulan Juni l Penggunaan sumber daya lokal
yang lalu merupakan aplikasi yang Aplikasi smart client selalu memiliki program pada
komputer client yang memungkinkan sumber daya lo-
menerapkan smart client kal pada client tersebut digunakan. Yang dimaksud

S
dengan sumber daya lokal adalah seluruh sumber da-
mart client merupakan istilah yang digunakan un- ya hardware dan software seperti memory, disk, atau
tuk mendeskripsikan arsitektur aplikasi yang meng- alat lain yang terhubung dengan client serta software
gunakan koneksi web, tidak memerlukan instala- seperti aplikasi Microsoft Office, atau aplikasi bisnis
si serta memiliki tampilan dan perlakuan seperti lainnya (line-of-business) yang turut berinteraksi.
aplikasi desktop. Smart client adalah aplikasi l Terhubung
yang melakukan proses secara lokal (local processing), Aplikasi smart client tidak pernah berdiri sendiri dan
menggunakan Web Services XML yang dapat dikembang- selalu menjadi bagian dari suatu solusi aplikasi
kan (developed) dan diperbaharui (updated) pada server terdistribusi yang lebih besar. Artinya, aplikasi dapat
yang tersentralisasi. berinteraksi dengan beberapa web service yang menye-
Smart client adalah solusi arsitektur aplikasi yang cerdik diakan akses ke data atau aplikasi lain.
(smart) dan fleksibel yang menggunakan web service untuk l Kemampuan bekerja secara offline
komunikasi. Istilah ini muncul untuk membandingkan perbe- Keuntungan dari aplikasi smart client adalah user
daan di antara arsitektur aplikasi lainnya seperti thin client (client) tetap dapat bekerja walaupun mereka tidak
dan thick client. Sebelum membahas smart client lebih terhubung kepada jaringan (offline). Hal ini
lanjut, kita harus mengetahui perbandingan antara thin client disebabkan oleh aplikasi tersebut dapat menggunakan
dan thick client yang dapat dilihat pada tabel 1. sumber daya lokal.
Melihat kedua arsitektur diatas memiliki kelebihan dan ke- l Kemudahan instalasi dan update
kurangan masing-masing, maka muncullah istilah “smart client”, Aplikasi dapat di-update ketika aplikasi sedang
yaitu arsitektur aplikasi yang dapat menggabungkan kelebih- berjalan. Bila menggunakan Microsoft .NET, maka
an dari arsitektur thin client dan smart client. (Gambar 1) .NET framework menyediakan sistem keamanan yang
Smart client melakukan proses secara lokal handal yang menjamin integritas aplikasi dan fitur-fitur
menggunakan sumber daya lokal, dengan menggunakan web yang terkait dan mampu memberikan batasan
service untuk protokol berkomunikasi yang dapat di-update kewenangan untuk menghindari penyalahgunaan
dan di implementasikan dari server yang tersentralisasi. penggunaan fungsi aplikasi.

Tabel 1. PERBANDINGAN ANTARA THIN CLIENT DAN THICK CLIENT

EDISI 397 DESEMBER 2007 WARTA BEA CUKAI 37


INFORMASI KEPABEANAN & CUKAI

Gambar 1. PERBANDINGAN ARSITEKTUR THICK CLIENT, merupakan hal yang sangat


SMART CLIENT, DAN THIN CLIENT penting untuk menjaga konsis-
tensi data. Pengembangan
aplikasi pasti mengalami pe-
nyempurnaan (update) bebe-
rapa kali. Dengan metode
smart client yang digunakan,
setiap kali user mengakses
aplikasi, maka secara otomatis
sistem akan mengecek apakah
aplikasi yang ada pada
pengguna atau client menggu-
nakan versi terbaru. Dengan
demikian, seluruh client pada
wilayah kerja DJBC dapat
dipastikan menggunakan
aplikasi dengan versi terbaru,
dan mengakses aplikasi
Registrasi PPJK yang sama
antara satu sama lain. (Lihat
Gabar 2)

Pada aplikasi registrasi


PPJK, para pemohon PPJK
mengajukan permohonan
melalui server web public yang
di-publish pada situs
www.beacukai.go.id. Selanjut-
nya, data permohonan PPJK
tersebut akan didistribusikan
Microsoft .NET adalah salah satu contoh tools yang kepada Kanwil dan pegawai yang berwenang melalui
menyediakan fasilitas untuk merancang dan membangun sekretariat registrasi PPJK.
aplikasi smart client. Dengan metode ini, permasalahan Coba bayangkan bila setiap kali ada perubahan terha-
konflik yang ditimbulkan dari perbedaan versi aplikasi dap aplikasi, pegawai harus meng-update aplikasi yang
setiap kali ada update terhadap aplikasi dapat teratasi. ada pada setiap wilayah kerja, hal ini tentu menyita waktu
dan biaya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa alasan
SMART CLIENT PADA APLIKASI REGISTRASI PPJK ONLINE utama penggunaan teknologi smart client pada aplikasi
Aplikasi registrasi PPJK yang mulai digunakan pada Registrasi PPJK Online adalah handal dan ekonomis.
bulan Juni yang lalu merupakan aplikasi yang menerap-
Daftar pustaka :
kan smart client. Selain Kantor Pusat DJBC, aplikasi ini http://en.wikipedia.org/wiki/Smart_client
digunakan oleh seluruh Kanwil DJBC di seluruh Indone- http://blogs.msdn.com/dphill/articles/66300.aspx
sia. Dengan aplikasi tersebut hasil penelitian lapangan http://www.codeproject.com/dotnet/DotNetBuildSmClnts.asp
yang dilakukan pegawai DJBC di Kanwil dapat sampai ke http://weblogs.asp.net/rhoward/archive/2005/11/03/429355.aspx
pusat secara real time melalui perekaman data pada Foreword by Mark Boulter,Smart Client Architecture and Design
Guide, Foreword by Mark Boulter, Microsoft , 2004
aplikasi tersebut.
Dalam pembangunan aplikasi, keseragaman aplikasi Hotmauli Simamora, Pranata Komputer Pelaksana, Dit.IKC

Gambar 2. ARSITEKTUR APLIKASI REGISTRASI PPJK

38 WARTA BEA CUKAI EDISI 397 DESEMBER 2007


INFO PEGAWAI

PEGAWAI PENSIUN T.M.T 01 DESEMBER 2007


NO N A M A NIP GOL JABATAN KEDUDUKAN

1 Heryanto Budi Santoso, S.H., M.M. 060034937 IV/e Kepala Kantor Kantor Wilayah DJBC
Sumatera Utara
2 Anwar Lubis 060052390 III/b Pelaksana Kanwil X DJBC Tipe B
Balikpapan
3 Satria Darma 060046131 III/b Pelaksana Kantor Pelayanan Bea dan
Cukai Tipe A Jakarta
4 Tamrin 060059537 II/d Pelaksana Kantor Pelayanan Bea dan
Cukai Tipe A Samarinda
5 Thowil Mufty 060052593 III/a Pelaksana Kantor Pelayanan Bea dan
Cukai Tipe A2 Bogor
6 Ibrahim 060045284 III/c Korlak Adm. Keuangan KPPBC Tipe A Dumai
dan Rumah Tangga
7 Tamtelahitu Naomi 060051301 III/c Korlak Adm. Tempat KPPBC Tipe A2 Tangerang
Penimbunan Pabean
8 I.Djuhro Sobandi 060048588 III/b Pelaksana Kantor Pelayanan Bea dan
Cukai Tipe A Bekasi
9 Juliani, S.E., Ak. 060041330 IV/a Pelaksana Kanwil V DJBC Tipe A Bandung
10 Mochamad Asjikin 060052395 III/b Pelaksana Kantor Pelayanan Bea dan
Cukai Tipe A Juanda

BERITA DUKA CITA


Telah meninggal dunia, Sri Rahayu, Pelaksana Administrasi pada KPPBC Tipe A4 Yogyakarta, pada hari Kamis, 4 Oktober 2007
di RS. Sardjito Yogyakarta. Jenazah telah dimakamkan pada hari Jum’at, 5 Oktober 2007 di Pemakaman Keluarga Kalirandu Bantul.
Telah meninggal dunia, Hj. Rokhiatun Munadjat (70), Ibunda dari Andriyani Wuryastuti, S.H.,
Kepala Seksi Kepabeanan dan Cukai pada KPPBC Tipe A4 Yogyakarta, pada hari Rabu, 3 Oktober 2007 di Delanggu.
Jenazah telah dimakamkan pada hari Rabu, 3 Oktober 2007 pukul 14.00 WIB di Pemakaman Umum Ngebong, Delanggu.
Telah meninggal dunia, Baherman, Pelaksana pada KPPBC Tipe A3 Kediri, pada hari Rabu, 24 Oktober 2007
di Jombang Jawa Timur. Jenazah telah dimakamkan di Jakarta Timur.

EDISI 397 DESEMBER 2007 WARTA BEA CUKAI 39


SIAPA MENGAPA
MU’AMAR KHADAFI, S.Sos.
“Sekedar mencoba menyalurkan hobi”, kata yang terucap dari Mu’amar
Khadafi, pegawai Kanwil DJBC Banten yang terpilih menjadi juara III lomba
karya tulis yang diselenggarakan Koperasi Pegawai Kantor Pusat DJBC
dalam rangka memperingati Hari Koperasi ke-60 pada 12 Juli 2007. Selain
itu, keikut sertaannnya juga dikarenakan ingin mencari tantangan dan
pengalaman dalam lomba karya tulis.
Karya tulisnya berjudul Meningkatkan Keunggulan Kompetitif Koperasi di
Era Kapitalisme. Dalam tulisan ini Mu’amar melihat koperasi dapat terus
berkembang di era kapitalisme dan kembali mendapat tempat di hati
anggotanya, dan dia menilai Kopesat sudah lumayan bagus walaupun masih
banyak yang perlu disempurnakan.
Mu’amar mulai tertarik menulis sejak masa kecil, dan ketika itu ia paling suka
dengan pelajaran Bahasa Indonesia khususnya mengarang. “Dengan mengarang
kita bebas menuangkan pendapat dan gagasan murni dari kita sendiri tanpa ada
intervensi atau tekanan dari pihak manapun dan bisa dibilang karya tulis merupa-
kan cerminan kebebasan atau independensi yang bertanggung jawab”, ujarnya
Telah banyak tulisan yang telah ia buat, bahkan ada beberapa yang
dimuat di internet seperti situs Erasmuslim.com dalam rubrik Oase Iman
yang isinya sarat dengan hikmah dan penuh makna kehidupan.
Dalam lomba karya tulis tentang koperasi ini, sebenarnya Mu’amar tidak
mempunyai persiapan khusus, praktis ia hanya punya waktu dua hari untuk
menulis sebelum pendaftaran ditutup. Namun karena merupakan hobi, ia segera
pergi ke perpustakaan bea cukai untuk mencari buku dan literatur tentang
koperasi. Tidak ada kesulitan ketika ia mulai menulis. “Tema tulisan sudah ada
dan bahan-bahannyapun sudah ada , tinggal kita menuangkan apa yang kita
ketahui ditambah dengan berbagai teori yang berkaitan dengan apa yang kita
tulis,” ujar pegawai kelahiran Ponorogo-Jawa Timur, 23 Oktober1973
“Perasaan senang dan bangga bisa terpilih menjadi juara itu pasti ada
dan Insya Allah kedepan nanti akan terus mengikuti lomba, walau dengan
tema yang berbeda,” ujar Mu’amar kembali yang belum pernah mngikuti
pendidikan khusus tentang menulis.

H E R I Y A N T O
“Kerja itu hiburan”, kata Heriyanto. Sesulit apapun pekerjaan itu dan di
tempatkan dimanapun ia mengaku selalu senang. “Dimanapun ditugaskan kita
harus terima dengan lapang dada, seperti contoh saat saya bertugas di Bandara
Soekarno-Hatta dibagian pintu keluar penumpang, disana kita bertugas dari pagi
hingga malam berdiri mengamati penumpang yang datang dari luar negeri”, ujar
pria kelahiran Purwokerto - Banyumas, 1954
Heriyanto, pegawai dengan pangkat Pengatur tingkat I saat ini menjabat
sebagai Koorlak Administrasi Penerimaan dan Jaminan di KPPBC Soekarno-
Hatta. Ia mulai meniti karir sejak tahun 1974 melalui penerimaan pegawai yang
diselenggarakan oleh Bea dan Cukai dan ditempatkan di Tanjung Priok selama
20 tahun. Tahun 1994 Heriyanto pindah ke Makassar. Dua tahun di Makassar ia
dimutasi ke KPBC Panarukkan. Dari Panarukan Heriyanto yang suka
berpetualang minta pindah ke Amamapare, Irian Jaya dengan biaya sendiri.
Tujuh tahun disana, kemudian pada tahun 2006 ia mendapat promosi Koorlak
Administrasi Penerimaan dan Jaminan di Soekarno-Hatta hingga sekarang.
Selama bertugas di Bea Cukai setelah melalui beberapa kali pindah
tugas, ia mengaku daerah yang mempunyai kesan tersendiri ketika bertugas
yaitu di Amamapare. “Ditempat itu timbul suatu kepercayaan diri yang
meningkat, beda dengan di Tanjung Priok dan Soekarno-Hatta atau didaerah

A B D U L R A H M A N
“Dimanapun kita ditempatkan harus kita terima dan kita jalani, sehingga kita
selalu enjoy dan tidak pernah mengeluh, itulah kiat yang saya pegang selama
ini,” ujar pegawai yang satu ini.
Sebagai putra daerah yang baru sekali terkena mutasi ke luar daerah
Palembang, ia mengaku tidak pernah bermasalah dalam hal mutasi, semua ia
jalani apa adanya. “Saya merupakan putra daerah asli, keluarga saya di
Palembang semuanya. Memang kalau dekat dengan keluarga lebih bagus, tapi
kalaupun pimpinan menghendaki saya dimutasi ketempat lain akan saya jalankan
amanat tersebut,” katanya saat ditanya tentang mutasi .
Abdul Rahman mulai meniti karir di Bea dan Cukai sejak Pebruari 1983. Saat
itu ia bertugas di Kantor Inspeksi Palembang (sekarang KPPBC Palembang-red).
Satu tahun kemudian, ia dipindahkan ke Kanwil DJBC Palembang selama
sembilan tahun. Kemudian tahun 1991, setelah mengikuti DPT II, ia dimutasi
kembali ke KPPBC Palembang. Empat tahun berjalan, ia dipindahkan ke KPBC
Tanjung Priok sebagai Asisten PFPD selama enam tahun. Kemudian, sejak tahun
2000 hingga sekarang, ia kembali dimutasi ke KPPBC Palembang dan kini
menjabat sebagai Korlak Perbendaharaan.
Selama bekerja di Bea dan Cukai, ia mengaku tidak memiliki pengalaman
yang berkesan, semuanya berjalan biasa saja. Walaupun begitu, sewaktu
bertugas sebagai Asisten PFPD, ia harus bekerja ekstra hati-hati. Apalagi kalau
ada perusahaan yang harus tambah bayar. “Kita harus menghitung uang tambah
bayar yang telah kita tetapkan. Misalnya terkena tambah bayar satu juta atau

44 WARTA BEA CUKAI EDISI 397 DESEMBER 2007


info buku
Mu’amar mulai meniti karir di Bea Cukai sejak diterima
di Prodip III angkatan VIII tahun 1992. Setelah lulus dari
Prodip III tahun 1995 ia ditempatkan di Kantor Pusat DJBC
pada Direktorat Pabean (sekarang Teknis Kepabeanan,
red). Tahun 2002 ia dimutasi ke Direktorat Fasilitas
Kepabeanan , kemudian pada 2005 pindah ke KPBC
Bogor. Tahun 2007 hingga sekarang bertugas di Kanwil
DJBC Banten sebagai Kepala Seksi Evaluasi Audit II.
“Semua kantor tempat bertugas selalu berkesan dan
memberi kenangan tersendiri dengan keunikan masing-

BILA ANDA BERMINAT,


masing”. Pengalaman berkesan yang tidak dilupakan me-
nurut Mu’amar adalah ketika bertugas menyusun prosedur
ekspor minyak dan gas bumi bersama petugas dari Ditjen
Migas dan Pertamina.Dalam tugas ini, hampir seluruh dae-
rah pertambangan minyak di Indonesia telah dikunjungi,
MAJALAH WARTA BEA CUKAI MENYEDIAKAN
baik offshore maupun onshore, dimulai dari ujung pulau BUKU SEBAGAI BERIKUT:
Sumatera, perairan laut Natuna, pedalaman kepulauan
Maluku sampai Papua. Pengalaman lain, yaitu saat menja-

BUNDEL WBC 2006


di Tim Petugas Haji Indonesia tahun 2004 dan sekaligus
menjalankan ibadah haji. Dalam Tugasnya ini, ia selama
dua bulan lebih berada di Arab Saudi yakni di Mekkah dan
Madinah untuk memberikan pelayanan kepada jemaah haji
Indonesia, ujar bapak kelahiran Ponorogo yang menikah
dengan Fivy Miftahiyah tahun 1999 dan dikaruniai dua
orang anak.
Bundel Majalah Warta Bea Cukai Tahun 2005 (Edisi
Pegawai yang pernah mengikuti diklat PKN, Custom Januari - Desember)
Valuation, pengadaan barang dan jasa serta, diklat
pimpinan IV, diakhir wawancara memberikan saran untuk
instansi DJBC agar lebih banyak lagi menyelenggarakan

Rp. 120.000
diklat atau training yang bersifat teknis maupun non teknis
agar pegawai DJBC dapat berperan aktif dan profesional
baik dikantor maupun dimasyarakat. ats

lain yang pernah disinggahinya. Di Amamapare saat


bertugas seperti gak ada beban yang berat, selain itu
hubungan antara bawahan dengan atasan ataupun
sebaliknya sangat erat sekali.
Selain di Amamapare kesan lainnya sewaktu bertugas
di Panarukan tahun 1996 dimana saat itu Indonesia
mengalami krisis moneter (krisis ekonomi) ditambah lagi
CATATAN:
dengan kondisi Kantor Panarukan yang hampir tidak ada Ongkos kirim buku wilayah Jabotabek Rp. 25.000
kegiatan. Tiga tahun disana dirasakan sebagai suatu masa
yang paling sulit. Sulit dalam artian untuk memenuhi ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○
kebutuhan hidup, ditambah lagi ketika itu ada anaknya
yang akan melanjutkan pendidikan ke SMA.
Heriyanto masih akan menjalani tugas di Bea dan
Cukai hingga 3 tahun kedepan, tahun 2010 ia memasuki LANGGANAN MAJALAH
masa pensiun. Ia berharap seandainya ada mutasi
terhadap dirinya, Heriyanto berkeinginan ditempatkan di
WARTA BEA CUKAI
ujung barat Indonesia seperti di TBK atau tempat lainnya.
“Mutasi yang pernah dialami selama ini didaerah ujung
timur Indonesia”, ujarnya bapak dua orang anak laki-laki
yang menikah dengan Trihartati pada tahun 1982. ats

ratusan juta, saya harus menghitung uang sebanyak itu


dan harus sesuai,” paparnya.
Menurut pria yang memiliki aktifitas kemasyarakatan di
lingkungan rumahnya, selama bertugas ia kerap bekerja di
bagian administrasi. Seperti misalnya ketika ia bertugas di
Palembang, ia bekerja di bagian administrasi dan
perbendaharaan. Begitu pula saat bertugas di Tanjung
Priok, juga di bagian administrasi sebagai pemeriksa
dokumen.
No Lama Diskon Harga Harga luar
Saat ditanya kendala yang ia hadapi selama bertugas,
Abdul Rahman mengaku tidak pernah mengalami kendala
Berlangganan Jabotabek Jabotabek
yang berarti selama menjalankan tugasnya. “Hanya saja, 1 3 Bulan (3 edisi) 0% Rp. 4040..500 Rp. 4343..500
kalau di perbendaharaan itu, kita sering menghadapi orang- 2 6 Bulan (6 edisi) 5% Rp. 7878..00
0000 Rp. 8484..00
0000
orang yang tidak mengerti dengan ketentuan yang berlaku
dan mereka (pengguna jasa-red) juga sulit menerima kalau 3 1 Tahun (12 edisi) 10% Rp. 1150
50.000
50.000 Rp. 1162
62 .000
62.000
diberi pengarahan,” ungkapnya. Sudah Termasuk Ongkos Kirim
Kedepannya ia berharap, Bea dan Cukai akan kembali
dihormati seperti Bea dan Cukai yang dulu. “Untuk pega-
wai yang masih muda, sebagai generasi penerus, saya
MAJALAH WARTA BEA CUKAI
Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
berharap dapat lebih meningkatkan kedisiplinannya. Sebab,
Jl. A. Yani (By Pass) Jakarta Timur 13230
saya sering melihat bahwa dari segi disiplin, mereka masih Telp. (021) 47860504, 4890308 ex. 154
kurang. Untuk itu ada baiknya kalau mereka diberi pembe- Fax. (021) 4892353 / E-mail: wbc.cbn.net.id
kalan dalam hal meningkatkan disiplin,” imbuhnya. ats dengan Hasim / Kitty

EDISI 397 DESEMBER 2007 WARTA BEA CUKAI 45


SEKRETARIAT
WBC/ATS
DJBC dan masyarakat pada umumnya
untuk mendapat Ridho Allah SWT”
Sementara itu untuk misi yang harus
dijalankan adalah, meningkatkan kualitas
iman dan takwa SDM di lingkungan DJBC,
meningkatkan potensi masjid untuk aktif
dalam menangani dan menyelesaikan
problem sosial masyarakat, memberda-
yakan potensi ekonomi pegawai muslim
DJBC dalam mendukung ekonomi
ummat, dan menggalang kerjasama di
antara pengurus masjid di lingkungan
DJBC di seluruh Indonesia untuk mendu-
kung kelancaran pelaksanaan tugas
pokok dan fungsi DJBC.
Dengan visi dan misi yang diemban-
nya, Masjid Baitut Taqwa bukan hanya
sekedar sebagai sarana beribadah saja,
tapi juga mempunyai tujuan khusus, yaitu
untuk syiar Islam khususnya di lingkung-
an Kantor Pusat DJBC dan menciptakan
moral SDM yang Islami.
Sebagai pusat dari syiar Islam yang
berarti pusat bergeraknya dakwa Islam,
maka Masjid Baitut Taqwa dituntut untuk
MASJID BAITUT TAQWA. Dengan pengelolaan yang baik akhirnya mendapat prestasi sebagai masjid mempunyai peran yang luas yang aktif
perkantoran terbaik se Kotamadya Jakarta-Timur.. dalam menjadikan Kantor Pusat DJBC
khususnya dan umumnya di lingkungan
DEWAN KEMAKMURAN MASJID DJBC DJBC seluruh Indonesia menjadi
lingkungan yang bermoral dan memiliki

UNTUK MEWUJUDKAN
integritas tinggi. Sehingga dapat mendo-
rong terwujudnya Visi, Misi, dan Strategi

CITRA POSITIF BEA CUKAI


DJBC karena didukung dengan SDM
yang bermoral baik dan bisa menghidup-
kan hati nurani di saat berkarya.
Untuk mendukung kegiatan syiar dan
Dengan visi dan misi yang diemban oleh Dewan dakwah Islam serta kenyamanan dalam
Kemakmuran Masjid (DKM) Direktorat Jenderal Bea dan pelaksanaan ibadah, Masjid Baitut Taqwa
Cukai (DJBC), diharapkan akan mendorong KP DJBC selain dipasang penyejuk uda-
terbentuknya lingkungan DJBC dengan SDM yang ra juga dilengkapi dengan sarana dan
prasarana, seperti tempat wudhu, kamar
bermoral dan memiliki integritas tinggi. mandi, ruang perpustakaan yang dileng-

K
kapi kurang lebih 2000 judul buku, ruang
eberadaan Masjid Baitut Taqwa di lingkungan Kantor sekretariat, ruang rapat terbatas yang sekaligus menjadi ruang
Pusat DJBC, sejak awal berdirinya hingga kini, telah kerja bidang pemberdayaan zakat, infaq, dan shadaqah (ZIS),
menciptakan suatu suasana spiritual yang harmonis di tempat penitipan sepatu/sandal, dan mess petugas masjid yang
antara pegawai sehingga berpengaruh pada moral terdiri dari dua rumah dengan empat kamar.
pegawai yang hingga kini terus mengarah pada tingkat-
an integritas yang lebih tinggi dan lebih baik lagi. KEGIATAN RUTIN TIAP TAHUN
Keberadaan masjid di lingkungan Kantor Pusat DJBC ini Sejak awal berdirinya hingga kini, Masjid Baitut Taqwa KP
berawal ketika banyaknya desakan yang dilakukan oleh pegawai DJBC juga memiliki kegiatan rutin yang dilakukannya tiap
yang merasa keberatan jika ingin melaksanakan ibadah harus tahun, adapun kegiatan rutin tersebut adalah, kegiatan harian
menuju Masjid Baitut Taqdis, di Pusdiklat Bea dan Cukai yang yang meliputi shalat rawatib berjamaah setiap waktu shalat,
berjarak 200 meter dari Kantor Pusat DJBC. kegiatan mingguan yang meliputi shalat Jum’at dan kajian
Maka di tahun 1994, dimana semakin banyaknya keinginan Islam tiap Selasa dan Kamis.
para pegawai untuk mendirikan masjid dilingkungan Kantor Pusat Selain itu, memanfaatkan momentum hari besar Islam dan
DJBC, akhirnya dibentuklah panitia pembangunan masjid sesuai hari besar nasional untuk kegiatan syiar dan tabiyah Islam kepada
dengan keputusan ketua yayasan Al Amanah Departemen pegawai DJBC, antara lain Milad Masjid Baitut Taqwa, Maulid
Keuangan nomor 142/Kep/YA/1994 tanggal 25 Agustus 1994. Nabi Muhammad SAW, Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW, Idul
Akhirnya, setelah proses pembangunan yang memakan wak- Fitri, Idul Adha, Hut Kemerdekaan RI, dan lain-lain.
tu lebih dari dua tahun, dan menghabiskan dana kurang lebih Rp. Kegiatan rutin lainnya adalah, pengumpulan zakat, infaq,
1,3 milyar yang berasal dari sumbangan segenap pegawai DJBC, dan shadaqah dan usaha lainnya sebagai sumber dana kegi-
tepatnya 30 Mei 1997 atau 23 Muharram 1418 H, selesailah atan dakwah, sosial, dan teknis operasional. Selain itu juga
pembangunan masjid tersebut dan diberi nama Masjid Baitut ikut menggalang kerjasama di antara pengurus masjid di
Taqwa yang peresmiannya ditandatangani langsung oleh Menteri lingkungan DJBC dan insitusi/ lembaga dakwah lainnya, dan
Keuangan saat itu Marie Muhammad. terakhir adalah gema Ramadhan.
Dengan visi, misi dan kegiatan rutin yang dijalankan oleh
VISI DAN MISI MASJID BAITUT TAQWA Masjid Baitut Taqwa, maka melalui Keputusan Direktur Jenderal
Agar dalam pengelolaan Masjid Baitut Taqwa dapat lebih ter- Bea dan Cukai nomor : Kep-42/BC/2002, dibentuklah susunan
arah dan optimal, maka Masjid Baitut Taqwa pun memiliki visi dan pengurus yang bertugas untuk mengoptimalkan pengelolaan
misi, yaitu untuk visi, “Sebagai pusat syiar Islam dan tarbiyah me- Masjid Baitut Taqwa dapat berjalan dengan baik.
nuju masyarakat profesional yang islami khususnya di lingkungan Namun demikian, apa yang telah dijalankan oleh Masjid Baitut

46 WARTA BEA CUKAI EDISI 397 DESEMBER 2007


WBC/ATS WBC/ATS

GEMA RAMADHAN. Program tahunan yang selalu sukses dan kaya akan QURBAN. Salah satu kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh DKM Baitut
hikmah dan manfaat. Taqwa adalah, membagikan daging qurban kepada kaum dhuafa.

Taqwa masih dirasakan kurang dalam hal pembinaan moral dan dan misi DJBC, DKM juga memiliki beberapa fungsi, dianta-
mental pegawai, maka untuk lebih mengoptimalkannya lagi, dike- ranya :
luarkanlah Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai nomor : 1. Menyelenggarakan kegiatan ibadah, dakwah dan pendidikan
Kep-102/BC/2005 tentang Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) di ke-Islaman sebagai sarana dalam membina mental dan
lingkungan DJBC. meningkatkan integritas pegawai;
Mengapa harus ada DKM? Menurut Ketua I DKM Baitut Taqwa 2. Memberdayakan zakat, infaq, shodaqoh dan bentuk pengum-
KP DJBC, Aziz Syamsu Arifin, latar belakang ditetapkannya DKM pulan dana lainnya yang tidak bertentangan dengan syariat
di lingkungan DJBC tidak lain karena, sejak digulirkannya refor- Islam sebagai sumber dana dari seluruh kegiatan masjid;
masi di negara ini, seluruh elemen masyarakat menuntut agar pa- 3. Melaksanakan kegiatan pengadaan sarana dan prasarana
ra penyelenggara negara dapat mewujudkan good governance. masjid serta kegiatan pemeliharaannya;
Salah satu pilar agar good governance dapat terwujud yaitu, 4. Melaksanakan kegiatan hubungan kemasyarakatan, dokumen-
melalui pembangunan SDM yang memiliki semangat kerja keras, tasi dan perpustakaan serta hal-hal yang mendukung pe-
teliti, akurat, efisien, dan efektif dalam melaksanakan tugas, jujur, ningkatan fungsi masjid sebagai sumber ilmu dan informasi;
bersih, dan transparan serta moral dan integritas yang baik. 5. Mengamankan bangunan masjid serta sarana dan prasarana
“Pimpinan DJBC menyadari betul, bahwa untuk membangun pendukungnya termasuk untuk menjamin keamanan setiap
SDM yang memiliki sifat-sifat tersebut harus dilakukan dengan kegiatan yang dilaksanakan atas nama masjid;
pembinaan mental dan spiritual melalui peningkatan pemahaman 6. Melaksanakan kegiatan sosial yang dapat mendukung citra
terhadap agama. Untuk itu, perlu adanya peningkatan peran positif DJBC di masyarakat;
masjid/musholah di lingkungan DJBC dalam melaksanakan syiar 7. Melaksanakan kegiatan umum lainya yang dapat mendukung
Islam, pembinaan mental dan integritas pegawai DJBC, sehingga peran masjid dalam memberikan manfaat yang seluas-luas-
dapat mendorong terciptanya sinergi atas potensi keberadaan nya bagi pegawai.
pengurus masjid/musholah di lingkungan DJBC dalam partisipasi
aktif membangun visi, misi, dan citra positif DJBC,” ujar Aziz. Sementara itu di dalam Kep-102/BC/2005 tentang DKM, bebe-
Masih menurut Aziz, agar tugas dan fungsi masjid/mushola di rapa hal yang diaturnya adalah, pembentukan DKM Kantor Pusat,
lingkungan DJBC dapat berjalan dengan baik maka melalui Kep- Kantor Wilayah, Kantor Pelayanan, Balai Pengujian dan Identifika-
102/BC/2005 dibentuklah DKM, sementara itu, untuk DKM di ling- si Barang, dan Pangkalan Sarana Operasi, tugas pokok dan
kungan KP DJBC dibentuk melalui Kep-103/BC/2005, sekaligus fungsi DKM, biaya kegiatan dibebankan kepada anggaran DKM
ditunjuk sebagai koordinator DKM dilingkungan DJBC dengan dan dana kesejahteraan pegawai DJBC, dan tatacara pengelola-
masa kerja selama dua tahun atau hingga 2007. Sementara itu an DKM diserahkan sepenuhnya kepada DKM masing-masing.
untuk kepengurusan tahun 2007 hingga 2009 WBC/ATS
“Dengan tugas pokok dan fungsi tersebut,
telah dibentuk berdasarkan Kep-66/BC/2007. sasaran yang ingin dicapai dengan keberadaan
“Selain itu di dalam Al’Quran pada surat At’ DKM di lingkungan DJBC adalah membentuk
Taubah ayat 18 dijelaskan, hanyalah yang SDM (pegawai DJBC) yang religius dengan didu-
memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang- kung oleh segenap pengurus DKM yang mempu-
orang yang beriman kepada Allah dan hari ke- nyai karakter cerdas, kreatif, sensitif atas kondisi
mudian, serta tetap mendirikan sholat, menunai- sosial dan luwes dalam memilih prioritas program
kan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) dan kegiatan yang bisa mengantarkan dalam
selain kepada Allah, maka merekalah orang- memahami agama secara benar,” ungkap Aziz.
orang yang diharapkan termasuk golongan Selain itu Aziz menambahkan, DKM akan
orang-orang yang mendapat petunjuk,” ujarnya. mendorong terbentuknya lingkungan DJBC de-
ngan SDM yang bermoral dan memiliki integritas
TUJUAN DKM tinggi. Karakter SDM religius inilah yang akan
Dengan demikian, apa sebenarnya tujuan mempunyai rasa tanggung jawab, senantiasa
utama dikeluarkannya Kep-102/BC/2005 dan manjaga amanah dan berperan banyak dalam
kemakmuran yang bagaimana yang diharap- mewujudkan visi, misi, dan strategi DJBC dan
kan pada DKM? Menurut Azis, sesuai dengan sekaligus membentuk citra positif DJBC di mata
tugas pokok, dibentuknya DKM untuk meng- masyarakat.
optimalkan pengelolaan masjid/mushola di
lingkungan DJBC, serta kegiatan ibadah, dak- AZIZ SYAMSU ARIFIN. Dengan memiliki MANFAAT DKM
kecerdasan emosional dan spiritual
wah, dan syiar Islam untuk membina sikap yang tinggi akan melahirkan pegawai Oleh karena itu pada Kep-102/BC/2005 ini
mental serta meningkatkan integritas pegawai DJBC yang berakhlakul karimah, jujur, ternyata juga memiliki manfaat yang dapat
DJBC dalam mendukung terwujudnya visi bersih, disiplin, dan bersemangat tinggi. dirasakan langsung oleh pegawai DJBC, baik

EDISI 397 DESEMBER 2007 WARTA BEA CUKAI 47


SEKRETARIAT

langsung maupun tidak langsung. Diantaranya, meningkatnya


pemahaman tentang syariat Islam, sehingga dapat meningkatkan
kualitas ibadahnya sebagai bekal kehidupan diakhirat kelak,
meningkatnya kualitas iman dan takwa pegawai sehingga menja-
di pegawai yang memiliki pribadi yang jujur, bersih, bermoral, ber-
disiplin dan berintegritas sehingga menjadi pemimpin-pemimpin
yang amanah.
Manfaat lainnya, meningkatnya sifat sabar dan tawakal dalam
melaksanakan tugas, memiliki jiwa sosial yang tinggi sehingga
mampu berinteraksi dengan masyarakat luas, dan meningkatnya
potensi ekonomi karena mendapat bimbingan tentang peningkat-
an ekonomi umat.
Dengan terbentuknya DKM, maka kepengurusan dan penge-
lolaan masjid di masing-masing kantor akan menjadi lebih baik
dan mencapai sasaran yang ingin dituju. Namun demikian, Azis
mengatakan ada beberapa hal yang masih menjadi kendala da-
lam pengelolaan DKM tersebut. Menurutnya, memakmurkan mas-
jid/musholla tidak hanya terkait ibadah dan dakwah saja, akan
tetapi meliputi seluruh aspek kehidupan manusia, sehingga DKM
harus dikelola secara profesional, untuk itu perlu petugas khusus
yang menangani secara konsisten dan berkesinambungan.
“Saat ini pengurus yang mengelola DKM Baitut Taqwa ditun-
juk dari pegawai struktural DJBC dari berbagai direktorat yang
mempunyai tugas dan kesibukan di masing-masing direktorat, se-
hingga pengelolaan DKM seperti kegiatan sampingan saja,
akhirnya menjadi kirang optimal,” ungkap Azis.
Akan kendala tersebut, maka pengelola DKM Baitut Taqwa
memilik rencana kedepan, yaitu setiap periode lima tahunan DKM
Baitut Taqwa membuat rencana/program strategis. Penyusunan
rencana/program strategis ini sudah dimulai sejak tahun 2003
dan akan berakhir pada 2007 ini. Rencana/program strategis un-
tuk 2007 meliputi pembentukan DKM DJBC se-Jawa, program
kerja bersama masjid di lingkungan DJBC, gema Ramadhan 1428
H, peringatan hari besar Islam. Dan program yang sangat mende-
sak untuk dilaksanakan adalah menyusun program/rencana
strategis untuk lima tahun mendatang, yaitu 2008 hingga 2012.
Untuk saat ini, kegiatan yang tengah dilakukan adalah gema
Ramadhan, berkaitan dengan kegiatan tersebut, maka berdasar-
kan Kep-77/BC/2006 dan penetapan ketua umum Badan Amil
Zakat Nasional (BAZNAS) nomor Kep-09/UPZ/BAZNAS/VII/2006,
dibentuklah unit pengumpul zakat (UPZ) KP DJBC. Kegiatan pe- cara program resmi UPZ, pemberian bea siswa untuk 78 siswa
ngumpulan zakat yang kini dilakukan adalah, secara regular ter- dari 12 sekolah kejuruan di 3 kecamatan. Pemberian santunan/
dapat 300 orang pegawai KP DJBC yang bersedia dipotong gaji- bantuan kepada masyarakat dhuafa, masjid lain, yayasan dan
nya untuk membayar zakat profesi, dan penyerahan zakat secara kampus, bantuan secara insidentil kepada masyarakat yang
langsung dari pegawai DJBC kepada petugas UPZ. tertimpa bencana, memiliki poliklinik binaan untuk memberikan
Sedangkan untuk pendistribusian zakat, dilakuikan dengan pengobatan gratis kepada kaun dhuafa, penyerahan 20 persen
WBC/ATS
penerimaan ZIS UPZ kepada BAZNA, dan menjalin kemitraan
dengan pos keadilan peduli umat (PKPU) dan rumah zakat
Indonesia (RZI).
Dengan kendala dan kegiatan rutin yang telah lakukan DKM
Baitut Taqwa saat ini, kiranya perlu juga masukan maupun kritik
yang membangun agar terciptanya tujuan dari DKM tersebut, ka-
rena keberhasilan suatu organisasi tidak hanya ditunjang oleh
SDM yang memiliki kecerdasan intelektual tinggi, akan tetapi ha-
rus ditunjang oleh kecerdasan emosional dan spiritual yang tinggi.
SDM yang memiliki kecerdasan intelektual yang tinggi tanpa
diimbangi oleh kecerdasan emosional dan spiritual yang tinggi
akan melahirkan SDM-SDM yang serba materialis. Dengan
demikian, akan sangat sulit bagi DJBC untuk membangun good
governance, untuk itu perlu dilakukan pembinaan-pembinaan ke-
pada SDM DJBC agar memiliki kecerdasan emosional dan spiri-
tual yang tinggi yang akan melahirkan pegawai-pegawai DJBC
yang berakhlakul karimah, jujur, bersih, disiplin dan bersemangat
tinggi.
“Oleh karena masjid Baitut Taqwa memiliki fungsi membi-
na akhlak dan moral pegawai DJBC, maka harus ditunjuk
pengurus-pengurus yang khusus melakukan pembinaan ter-
sebut. Dengan demikian perlu dipikirkan di unit organisasi
DJBC ada satu bagian yang khusus menangani bimbingan
mental dan spiritual yang salah satu tugasnya mengelola mas-
UPZ. DKM Baitut Taqwa kini bekerjasama dengan BAZNAS dalam jid/musholla, sehingga dapat bekerja secara fokus, konsisten
mengumpulkan dan mendistribusikan zakat, infaq dan shadaqah. dan berkesinambungan,” tandas Azis. adi

48 WARTA BEA CUKAI EDISI 397 DESEMBER 2007


SAMBUTAN
MENTERI KEUANGAN
PADA PERINGATAN KE- 61 HARI KEUANGAN
TANGGAL 30 OKTOBER 2007

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Selamat pagi salam sejahtera

Saudara-saudara sekalian

P
yang berbahagia,
ada hari ini, kita kembali
memperingati Hari
Keuangan untuk
mengenang sejarah
pertama kali
terbitkannya Uang Republik
Indonesia, 61 tahun yang lalu.
Peringatan ini bertepatan
dengan momen di-gulirkannya
reformasi birokrasi Departemen
Keuangan. Seiring dengan
semangat Sumpah Pemuda 28
Oktober, dan dengan
semangat persatuan, marilah
kita berdoa dan berusaha
dengan keras untuk
meningkatkan kinerja dan citra
positif Departemen Keuangan,
dalam rangka membangun
kembali kepercayaan
masyarakat kepada birokrasi
kita. Pada kesempatan ini,
tidak lupa saya mengucapkan
selamat hari raya Idul Fitri 1
Syawal 1428 H, mohon maaf
lahir dan Batin.

Saudara-saudara sekalian,
Seiring dengan berjalannya
program reformasi birokrasi
Departemen Keuangan, kita
perlu mengembangkan
semangat kerja keras, ketelitian,
keakuratan, efisiensi dan
efektifitas, serta memelihara
integritas dan transparasi serta
disiplin tinggi didalam
mengelola keuangan Negara.
Hal itu perlu agar tujuan
bernegara kita yaitu mengelola
dan memnfaatkan seluruh
sumber daya nasional secara
optimal untuk meningkatkan
kesejahteraan rakyat, dan sejalan dengan spirit Pancasila, yang kita
peringati tanggal 1 Oktober yang lalu dapat kita capai.
Tema peringatan Hari Keuangan tahun ini adalah sesuai
dengan perioritas program kita, yaitu “Dengan Reformasi
Birokrasi (Departemen Keuangan) Kita Bangun Kepercayaan
Masyarakat Melalui Peningkatan Kinerja, Pelayanan dan
Perbaikan integritas dan disiplin aparat.

Saudara-saudara yang saya hormati,


Tugas Departemen Keuangan untuk menyelenggarakan

EDISI 397 DESEMBER 2007 WARTA BEA CUKAI 49


EDISI 397 DESEMBER 2007 WARTA BEA CUKAI 49
SEKRETARIAT

urusan pemerintahan di bidang keuangan dan kekayaan Ne- kongkrit bagi masyarakat dan bangsa ini apabila kita mampu
gara, dari waktu ke waktu akan semakin kompleks dan men- mengubah perilaku dan cara berpikir dari para birokrat.
datang. Tugas tersebut meliputi meningkatkan dan mengelola Perubahan yang fundamental dan riel pada kultur birokrasi
pendapatan negara, melakukan efisiensi dan efektifitas agar selalu berorientasi dan memprioritaskan pada
belanja negara dengan azas manfaat dan berbasis kinerja, peningkatan pelayanan publik dan penegakkan aturan yang
mengelola resiko dan beban pembiayaan anggaran dan konsisten dan tidak pilih kasih, dan tentu ini membutuhkan
mengoptimalkan pengelolaan kekayaan Negara. Reformasi sewaktu proses dan waktu yang cukup panjang. Tidak ada
birokrasi di Departemen Keuangan dilakukan dengan mem- jalan lain bagi kita semua selain membuktikan bahwa adanya
prioritaskan pada penataan dan penajaman fungsi organisasi, perbaikan didalam cara kerja kita serta perbaikan integritas
menyempurnaan business process dan peningkatan kualitas dan kinerja dari Departemen Keuangan sehingga reformasi
sumber daya manusia (SDM) untuk dapat memperbaiki birokrasi tidak hanya menjadi slogan dan bahan pidato
layanan masyarakat dan membangun kepercayaan publik. semata, apalagi masyarakat telah membaca bahwa jajaran di
Reformasi birokrasi Departemen Keuangan merupakan Departemen Keuangan telah mendapat kenaikan tingkat
proses yang berkesinambungan secara menyeluruh dan pendapatan.
terus menerus oleh seluruh jajaran dari tingkat paling atas Tugas dari kita adalah membuktikan bahwa beban terse-
hingga tingkat pelaksana. but yang ditanggung dengan uang rakyat akan memberikan
Dalam proses reformasi ini, disusun Analisa jabatan bagi ma- hasil yang nyata bagi bangsa dan masyarakat dalam bentuk
sing-masing jabatan dari Eselon I sampai dengan pelaksana. pelayanan yang lebih baik dan tingkat kepercayaan yang
Analisa jabatan ini dilakukan dalam rangka meletakkan the right tinggi karena dijalankan oleh birokrasi yang bersih dan memi-
person in the right place, dan akan dilakukan evaluasi secara liki integritas kompeensi dan disiplin yang tinggi
berkala. Dalam tiap jabatan ada spesifikasi tanggung jawab dan Secara khusus saya ingin ucapkan selamat dan berterima-
beban kerja yang berbeda-beda. Ini pula yang menyebabkan se- kasih kepada Tim Reformasi Birokrasi di Departemen Keuangan
tiap jabatan patut memperoleh penghargaan sesuai dengan yang telah bekerja dan dedikasi untuk menyusun program refor-
tingkat kesulitan, tanggung jawab serta resiko yang dihadapinya. masi birokrasi. Program reformasi birokrasi ini masih merupakan
Selanjutnya, kepada publik dibuka akses untuk memperoleh awal dari langkah kita bersama untuk membuktikan bahwa
informasi yang benar, jujur dan tidak diskriminatif, sementara ren- Indonesia mampu memiliki birokrasi yang patut dibanggakan.
cana kerja dan pertanggungjawaban harus dilaporkan dan dike- Progran reformasi ini akan bisa berjalan baik dan efektif apabila
tahui oleh masyarakat. didukung oleh seluruh pihak baik pada jajaran atasan dan
terutama pada tingkat pelaksana. Oleh karena itu, saya
Saudara-saudara sekalian, menginstruksikan kepada seluruh jajaran Departemen Keuangan
Harus kita sadari, peran kita sebagai birokrat akan selalu agar selalu aktif menjalankan program reformasi birokrasi yang
disorot oleh masyarakat, terutama didalam hal perbaikan berintikan pada perubahan sikap dan budaya kerja kita menuju
pelayanan publik. Untuk itu kita dituntut untuk terus menerus kepada yang lebih baik lagi. Hari ini kita wajib melanjutkan
meningkatkan kualitas pelayanan kita kepada masyarakat. perjuangan dari para pahlawan untuk mencapai cita-cita pendirian
Menjawab tantangan itu, maka telah disusun suatu Standard bangsa kita yang sekaligus juga kita peringati bersama-sama
Operating Procedure (SOP) di seluruh unit kerja Departemen dengan Hari Pahlawan tanggal 10 Nopember mendatang.
Keuangan. SOP bukanlah sekedar buku petunjuk pelaksana- Dalam rangka Peringatan Hari Keuangan kali ini, kita
an kerja, namun merupakan pedoman standar dan bagaima- patut berbangga kepada salah satu pendahulu kita, yaitu Mr.
na suatu pekerjaan harus dilakukan, yang harus diimplemen- A.A. Maramis, Menteri Keuangan dalam kabinet
tasikan secara konsisten dan dapat diakses serta dikontrol Pemerintahan Darurat RI, yang pada hari ini akan diberikan
oleh publik. Dengan demikian, masyarakat akan mendapat- penghargaan oleh MURI (Museum Rekor-dunia Indonesia)
kan kemudahan dan kepastian layanan publik, serta dapat sebagai Menteri Keuangan yang pertama kali menandatangai
pula turut mengawasi pelaksanaan dan berfungsinya birok- 15 Oeang Republik Indonesia (ORI). Penghargaan tersebut
rasi di jajaran Departemen Keuangan. Dengan ini dan akan diserahterimakan kepada keluarga besar (alm). Mr. A.A.
dengan semangat keterbukaan dan trasparansi ini diharap- maramis setelah acara ini.
kan akan dapat dihilangkan unsur-unsur didalam birokrasi
yang selama ini cenderung membebani dan merugikan Saudara-saudara sekalian,
masyarakat seperti korupsi dan in efisiensi. Langkah-langkah Sebelum mengakhiri sambutan ini, atas nama Departemen
yang kita laksanakan adalah meliputi menghilangkan mata Keuangan dan atas nama pribadi, saya juga menyampaikan
rantai pelayanan yang berbelit-belit, menghapus ekonomi selamat kepada saudara-saudara yang pada hari ini memperoleh
biaya tinggi, mempercepat proses kerja, dan memanfaatkan Penghargaan Satyalencana Karya Satya, maupun yang
teknologi didalam rangka otomasi administrasi dan memperoleh Piagam Penghargaan Pensiun. Terima kasih atas
pelayanan, khususnya bagi unit kerja Departemen Keuangan loyalitas dan integritas, serta kerja keras dan dedikasi yang telah
yang merupakan ujung tombak bagi pelayanan masyarakat. saudara-saudara sumbangkan kepada Departemen Keuangan.
Dalam rangka meningkatkan layanan publik tersebut, maka Semoga hal ini dapat menjadi suri tauladan bagi kita semua.
ditetapkan 35 SOP Layanan Unggulan di bidang perpajakan, Akhir kata, saya ucapkan selamat hari ulang tahun pada
kepabeanan dan cukai, penganggaran, perbendaharaan, Departemen Keuangan yang ke-61. Semoga Allah SWT
pengelolaan aset negara dan pelayanan bidang pasar modal senantiasa memberikan bimbingan kepada kita semua dalam
dan lembaga keuangan non bank. Sebagai langkah awal kita melaksanakan pengabdian kepada bangsa dan negara
telah meluncurkan Kantor Pelayanan Wajib pajak Besar atau Indonesia yang kita cintai bersama.
Large Taxpayer Office, kantor Pelayanan Wajib pajak Madya Sekian dan terima kasih
atau Middle Taxpayer Office dan Kantor Pelayanan Wajib
pajak Pratama atau Small Taxpayer Office dibidang pelayanan Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
pajak, Kantor Pelayanan Utama (KPU) yang modern di bidang
pelayanan bea dan cukai merupakan suatu percontohan serta Jakarta, 30 Oktober 2007
Layanan Prima KPPN Percontohan di bidang perbendaharaan Menteri Keuangan
negara. Kantor-kantor tersebut diharapkan akan memberi
contoh bagi pelayanan dan pelaksanaan tugas yang memiliki Ttd
standard yang tinggi serta efisien yang lebih baik.
Reformasi birokrasi hanya mampu memberi arti yang Sri Mulyani Indrawati.

50 WARTA BEA CUKAI EDISI 397 DESEMBER 2007


1

2 6 3

4 5

UPACARA HARI KEUANGAN NASIONAL KE-61


Hari Keuangan Nasional ke-61 untuk mengenang sejarah pertama kalinya diterbitkan Uang Republik Indonesia diperingati dengan menggelar
upacara bendera yang dipimpin langsung oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, pada 30 Oktober 2007, di halaman Departemen Keuangan
Lapangan Banteng Jakarta Pusat (Foto 1).
Seperti tahun sebelumnya, pelaksanaan tugas upacara tahun ini kembali didelegasikan kepada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC),
diantaranya sebagai Komandan Upacara, Ajudan Pembina Upacara, Pengibar Bendera Merah Putih, Pembacaan Naskah Pancasila, Pembukaan UUD
45, serta Naskah Mengenang Detik-detik Beredarnya Uang Republik Indonesia, dan dengan diiringi Marching Band Bea Cukai Bina Caraka (Foto 2).
Dalam upacara tersebut Menkeu menyerahkan penghargaan kepada empat Kantor Pelayanan Percontohan (KPP) terbaik tahun 2007. Kantor
Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe A3 Merak yang tampil sebagai pemenang ketiga, menerima penghargaan yang diberikan oleh
Menkeu kepada Kepala KPPBC Merak, Iskandar (Foto 3). Upacara Hari Keuangan tahun ini yang bertemakan Dengan Reformasi Birokrasi (Departemen
Keuangan), Kita Bangun Kepercayaan Masyarakat Melalui Peningkatan Kinerja, Pelayanan dan Perbaikan Integritas Aparat”, dihadiri pejabat eselon I,
II, III dan IV dilingkungan Departemen Keuangan serta para undangan lainnya.
Usai upacara bendera, di ruang Graha Sawala, MURI (Musium Rekor Indonesia) memberikan penghargaan kepada A.A. Maramis sebagai otoritas
keuangan pertama yang menandatangani 15 mata uang Oeang Republik Indonesia (ORI) terbitan 1945 - 1947. Jaya Suprana dari MURI menyerahkan
penghargaan kepada Menkeu yang kemudian meneruskannya kepada keluarga (alm.) A.A. Maramis (Foto 4 & 5). A. A. Maramis adalah Menteri
Keuangan Kabinet I RI sebagai pemrakarsa dan penandatangan uang atau alat bayar yang sah pertama RI pada tanggal 17 Oktober 1945 yang beredar
mulai tanggal 30 Oktober 1946.
Tampak dalam gambar, ramah tamah Menkeu Sri Mulyani dengan tamu undangan diantaranya mantan Menteri Keuangan Ali Wardhana,
Widjojonitisastro, wartawan senior Rosihan Anwar, serta tokoh masyarakat Des Alwi (Foto 6) ats

EDISI 397 DESEMBER 2007 WARTA BEA CUKAI 51


KEPABEANAN

KAWASAN PABEAN tertib dan berada dalam satu wilayah sehingga pengawasan
DI BANDARA SOEKARNO-HATTA maupun pelayanannya dapat lebih efektif dan efisien.

SIAP DITATA
Selain itu menurutnya, dengan adanya PerMenkeu
tersebut, juga bertujuan untuk penertiban TPS yang saat ini
lokasinya tidak tertata dengan baik, hal ini pula yang pada
dewasa ini banyak yang dijadikan alasan pengusaha untuk
mengajukan permohonan pembuatan kawasan pabean yang
sebenarnya mereka hanya ingin menjadikan tempat tersebut
Dengan dikeluarkannya Peraturan sebagai TPS.
Menteri Keuangan Nomor P-70/PMK.04/ Karena menurutnya, secara teknis sangat tidak memung-
2007 tentang kawasan pabean kinkan dalam satu daerah terdapat banyak kawasan pabean,
dan tempat penimbunan sementara, selain itu mengenai luas kawasan pabean juga seyogyanya
maka untuk kawasan pabean di bandara
ada standar nilai minimum sehingga tidak sembarang tempat
dengan luas yang minim dapat diajukan sebagai kawasan
Soekarno-Hatta akan ditertibkan pabean.
sesuai dengan peruntukannya. “Terkait dengan masih adanya gudang domestik yang ber-
Penertiban ini juga telah disetujui para dampingan dengan gudang ekspor impor, apabila hal
pengusaha yang sementara ini tersebut bersifat sementara tidak menjadi persoalan, yang
meminta waktu untuk penataannya. penting sejauh barang-barang tersebut tidak tercampur dan
tidak berada pada satu gudang serta dapat diawasi. Jadi

K
kami tidak ingin menyusahkan pengusaha, namun mencoba
awasan pabean yang didalamnya juga terdapat tempat untuk menata apa yang sebenarnya diharapkan sebagai ka-
penimbunan sementara (TPS), hingga saat ini khusus- wasan pabean,” jelas Iswan Ramdana.
nya di wilayah kerja Kantor Pengawasan dan Pelayan- Akan hal tersebut juga diamini oleh Rahmat Subagio, me-
an Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe A1 Soekarno-Hatta, nurutnya kondisi gudang yang berdekatan hingga saat ini
memang memiliki jumlah yang cukup banyak, lebih dari memang hampir dikatakan tidak ada permasalahan yang ber-
itu jumlah TPS yang ada pun kini tersebar dimana-mana. arti, walaupun ada beberapa TPS yang lokasinya
Untuk menertibkan TPS berada dalam satu kawasan pa- bersebelahan dengan gudang domestik, namun hal tersebut
bean di wilayah bandara ini, maka sesuai dengan PerMenkeu masih bisa diawasi, mengingat lokasinya berada dekat
nomor P-70/PMK.04/2007 tentang kawasan pabean dan tem- dengan KPPBC Soekarno-Hatta.
pat penimbunan sementara, akan dilakukan penataan sede- “Untuk itu, pola pengawasan yang selama ini kami laku-
mikian rupa sehingga para TPS ini berada dalam satu daerah kan adalah dengan menempatkan pegawai KPPBC Soekar-
pabean dengan tujuan untuk lebih mempermudah proses no-Hatta untuk melakukan pengawasan secara berkesinam-
pengawasan dan pelayanannya. bungan terhadap gudang domestik yang lokasinya
Menurut Kepala KPPBC Tipe A1 Soekarno-Hatta, Rahmat bersebelahan dengan gudang TPS,” kata Rahmat Subagio.
Subagio, jumlah TPS dalam satu kawasan pabean di bandara KPPBC Soekarno-Hatta menurut Rahmat Subagio akan
Soekarno-Hatta saat ini di bagi menjadi dua lini. Lini pertama ter- mulai mencoba untuk merelokasi gudang-gudang domestik
dapat delapan perusahaan, sedangkan lini kedua terdapat 24 ke lokasi tersendiri, sementara untuk TPS yang berada di
perusahaan. “Dengan berlakunya PerMenkeu tersebut, maka ka- kawasan pergudangan Soewarna Business Park akan
wasan pabean di bandara Soekarno-Hatta perlu disesuaikan ter- dikelompokkan dan dipisahkan antara gudang TPS (gudang
utama untuk gudang-gudang domestik yang bercampur dengan ekspor/impor) dengan gudang domestik.
gudang internasional, dimana gudang-gudang impor, ekspor
akan dijadikan kawasan pabean, sedangkan gudang domestik SOEWARNA MEMILIKI BEBERAPA TPS INDEPENDEN
harus keluar dari kawasan pabean,” tutur Rahmat Subagio. Sementara itu menurut Senior General Manager
Soewarna Business Park, Ishak Chandra, pihak Soewarna
RENCANA PENATAAN sangat mendukung dengan adanya kebijakan PerMenkeu
Untuk penataannya Rahmat menjelaskan, akan mencoba tersebut, karena pada umumnya kebijakan yang dikeluarkan
untuk merelokasi gudang-gudang domestik ke lokasi sendiri, oleh pemerintah bertujuan untuk kebaikan dan kelancaran
WBC/ATS sementara untuk TPS yang usaha para pengusaha. WBC/ATS
berada di kawasan pergu- Memang pada awalnya di-
dangan Soewarna Busi- rasakan sangat tidak
ness Park akan dikelompok- memungkinkan, mengingat
kan dan dipisahkan antara dalam daerah pabean di
gudang TPS (gudang Soewarna bukan hanya di-
ekspor/impor) dan gudang tempati oleh beberapa
domestik. Sehingga nanti- TPS, tapi juga ada bebera-
nya kawasan pergudangan pa gudang domestik yang
Soewarna Business Park lokasinya sangat berdekatan.
terpisah antara gudang “Setelah kami berkon-
yang diperuntukkan seba- sultasi dengan pihak DJBC
gai TPS dengan gudang dan instansi terkait lainnya,
yang diperuntukkan seba- maka kami telah memutus-
gai gudang domestik/ kan untuk menetapkan da-
gudang umum. erah mana saja yang akan
Sementara itu menurut dijadikan kawasan pabean
Kepala Kantor Wilayah dengan memberikan batas-
DJBC Banten, Iswan Ram- an-batasan yang sangat
dana, Penataan kawasan jelas, sementara itu untuk
pabean di bandara bertuju- gudang domestik yang ma-
RAHMAT SUBAGIO. Dengan adanya
ISWAN RAMDANA. Dengan batasan an agar bandara Soekarno- sih ada di daerah tersebut, PerMenkeu nomor P-70/PMK.04/2007,
yang jelas, gudang domestik dapat Hatta benar-benar memiliki kami juga telah membicara- kawasan pabean di bandara Soekarno-
berdekatan dengan TPS. kawasan pabean yang kannya dengan para peng- Hatta perlu penataan kembali.

52 WARTA BEA CUKAI EDISI 397 DESEMBER 2007


REGISTRASI
DOK. SOEWARNA

PPJK
SAMPAI WAKTU YANG TIDAK
TERBATAS
Masalah kelancaran arus barang
keluar masuk pelabuhan
Tanjung Priok sebelum dan sesudah
Idul Fitri, tidak berhubungan dengan
proses registrasi PPJK.

S
WBC/ATS
etelah sempat
menimbulkan
kebingungan
di kalangan
Pengusaha
Pengurusan Jasa Kepa-
beanan (PPJK) menyang-
kut batas waktu regis-
trasi PPJK, Direktorat
SOEWARNA BUSINESS PARK. Telah menentukan kawasan pabean dengan Jenderal Bea dan Cukai
batas-batas yang ditentukan. mengeluarkan kebijak-
an melalui surat yang
usaha tersebut dan kami telah meminta waktu untuk merelo- ditandatangani oleh Dir-
kasinya mengingat waktu sewa mereka masih cukup jen Bea dan Cukai me-
panjang,” jelas Ishak Chandra. ngenai pelayanan PPJK
Satu hal yang juga masih terkendala oleh Soewarna, yang belum memiliki
yaitu adanya beberapa perusahaan besar yang sudah Nomor Pokok PPJK ba-
memiliki TPS dalam kawasan gudang mereka atau yang ru yang ditujukan kepa-
disebut de ngan TPS independen. Untuk hal tersebut Ishak da Kepala Kantor pela- ANWAR SUPRIJADI. Penolakan
sudah memin- ta kebijakan kepada DJBC untuk tetap yanan Utama (KPU) registrasi menurut Anwar lebih
dikarenakan pada PPJK yang tidak
menerimanya karena perusahaan-perusahaan besar yang dan para Kepala Kantor menyelenggarakan pembukuan
memiliki daerah pabean independen tersebut hingga kini Pengawasan dan Pela- sesuai prinsip akuntansi Indonesia
tidak menyulitkan DJBC dalam melaksanakan pengawas- yanan Bea Cukai dan pengisian data yang tidak benar
an maupun pelayanannya. (KPPBC) seluruh Indo- atau tidak lengkap
Dengan kondisi tersebut menurut Commercial Leasing nesia. Menurut Direktur
manager Soewarna, Michael Hendra, pihaknya dapat mema- Jenderal Bea dan Cukai Anwar Suprijadi, kebijakan yang
hami apa yang diinginkan oleh DJBC dalam penataan daerah dimaksud yaitu mengenai registrasi PPJK yang tidak
pabean sesuai dengan PerMenkeu tersebut, dan DJBC juga hanya dibatasi sampai 17 Oktober 2007, melainkan
tidak langsung serta merta menetapkan sesuai dengan aturan berkelanjutan sampai batas waktu yang tidak ditentukan.
yang ada. Khusus untuk DOK. PRIBADI Pernyataan tersebut disampaikan Anwar Surijadi pada
TPS independen yang ada 24 Oktober 2007 lalu di KPU Bea dan Cukai Tanjung Priok
di Soewarna Business kepada Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Gabungan
Park, DJBC telah bertindak Forwarder dan Ekspedisi (Gafeksi) wilayah Jakarta,
arif dengan tetap menerima Dewan Pelabuhan Indonesia (Depalindo) yang dihadiri
keberadaannya sehingga oleh Direktur Informasi Kepabeanan dan Cukai Hery
para pengusaha pun mera- Kristiono, Kepala KPU Agung Kuswandono, Pjs Direktur
sa sangat terbantu dan ter- Teknis Kepabeanan Joko Wiyono dan juga pers.
layani dengan baik. Pernyataan tersebut sekaligus mengklarifikasi
“Satu hal yang kiranya pemberitaan yang menyebutkan, PPJK yang tidak
perlu mendapat perhatian melakukan registrasi sampai 17 Oktober 2007 tidak akan
dari DJBC, adalah waktu dilayani kegiatan kepabeanannya dan tidak dapat
sosialisasi dengan waktu melakukan kegiatan registrasi.
penerapan sangat berde- Menurut Anwar, yang ada saat ini selain PPJK yang telah
katan sekali, sehingga kami melakukan registrasi dan telah mendapat Nomor Pokok PPJK
merasa sangat terburu- (NP-PPJK) baru yang bisa melakukan kegiatan
buru. Namun dengan jalin- kepabeanannya, PPJK yang sudah melakukan registrasi
an komunikasi yang baik sebelum tanggal 17 Oktober 2007 namun belum memiliki NP-
antara pihak kami dengan PPJK baru karena belum mendapat keputusan atau ditolak
DJBC, kami pun diberikan selain alasan existence (keberadaan) dan juga responsibility,
masa tenggang untuk maka PPJK tersebut masih dapat beroperasi dengan
penerapan secara penuh ISHAK CHANDRA. Saat ini masih ada menggunakan nomor pokok yang lama sampai dengan 31
PerMenkeu tersebut,” tan- gudang domestik yang berdekatan Desember 2007 dan menyesuaikannya dengan jangka waktu
das Michael. adi dengan TPS jaminan sesuai dengan ketentuan yang lama.

EDISI 397 DESEMBER 2007 WARTA BEA CUKAI 53


KEPABEANAN
WBC/ATS
data elektronik untuk bisa langsung on-line dengan bea cukai
sehingga tidak harus melalui PPJK, sehingga bisa memudah-
kan dan mempersingkat waktu dan memperlancar usaha,
”Apalagi kalau memiliki PPJK, tentunya pelayanan akan lebih
baik lagi”,ujar Toto.

ARUS BARANG DI TANJUNG PRIOK LANCAR.


Pertemuan tersebut juga mengklarifikasi pemberitaan lain
yang mengatakan telah terjadinya kongesti di pelabuhan Tanjung
Priok. Menurut Anwar Suprijadi, kelambatan kelancaran arus ba-
rang keluar masuk pelabuhan Tanjung Priok sebelum dan sesu-
dah Idul Fitri, tidak berhubungan dengan proses registrasi PPJK,
melainkan karena adanya kebijakan pemerintah yang membatasi
pengangkutan barang non konsumsi dalam hal ini sembako,
yang berdampak pula pada berkurangnya aktivitas industri dan
aktivitas buruh pelabuhan selama lebaran dan lain-lain.
Yard Occupancy Ratio (YOR) atau rasio keterisian
lapangan kontainer terhadap jumlah kotainer yang ada di
Pelabuhan Tanjung Priok pada 20 Oktober 2007 lanjut Anwar
mencapai 75 sampai 80 persen,”Kalau terjadi kongesti, maka
POSKO REGISTRASI. Yang berada di KP-DJBC siap membantu kelancaran
YOR-nya mencapai 85 sampai 90 persen,”ujar Anwar
registrasi. Hal senada juga disampaikan oleh Sjukri Siregar,
menurutnya penumpukkan kontainer di Tanjung Priok terjadi
Sedangkan bagi PPJK yang ditolak registrasinya karena alasan karena belum siapnya armada pengangkut untuk beroperasi
tadi atau tidak melakukan registrasi sampai 17 Oktober 2007, tidak di Pelabuhan Tanjung Priok mengingat masih banyaknya
dapat dilayani kegiatan kepabeanannya, namun dapat mengajukan awak kendaraan yang masih libur selain adanya peraturan
registrasi baru untuk selanjutnya diproses sesuai dengan ketentuan dari Menteri Perhubungan mengenai angkutan berat di masa
yang berlaku. Jumlah PPJK yang telah melakukan registrasi hingga 17 lebaran tidak boleh beroperasi pada H-4 sampai
Oktober 2007 berjumlah 1167 dengan rincian status proses hingga 22 H+1,”Secara full kegiatan pengangkutan di Tanjung Priok
Oktober 2007 yaitu; 482 registrasi diterima, 238 dalam proses analisa baru efektif tanggal 22 Oktober dan tidak ada hubungannya
di Kantor Pusat DJBC, 262 dalam proses penelitian lapangan yang dengan kelambatan di di KPU,”ujar Sjukri.
dilakukan di Kanwil DJBC dan 185 registrasi ditolak (berdasarkan data Cuti bersama tidak mengurangi aktivitas pelayanan dan
pada website DJBC jumlah PPJK yang telah mendapatkan NPPJK pengawasan di KPU Tajung Priok. Menurut Kepala KPU
hingga 20 Nopember 2007 mencapai 849 PPJK). Tanjung Priok Agung Kuswandono, hingga tanggal 23
Penolakan registrasi menurut Anwar lebih dikarenakan PPJK tidak Oktober 2007, jumlah Pemberitahuan Impor Barang (PIB)
menyelenggarakan pembukuan sesuai prinsip akuntansi Indonesia dan yang masuk melalui KPU mencapai 1500-an dan sudah
pengisian data yang tidak benar atau tidak lengkap. Sedangkan sampai kembali normal. Pada saat sebelum dan sesudah lebaran
7 November 2007, PPJK yang melakukan registrasi sebanyak 1192. lanjut Agung, pihaknya siaga dan mendirikan posko 24 jam
guna memperlancar arus barang. “Kita juga kerja seperti
biasa sampai jam 5 sore dan ada posko 24 jam sejak tanggal
SAMBUTAN POSITIF PENGUSAHA. 17 hingga 19 Oktober 2007. Namun arus barang baik masuk
Ketua DPW Gafeksi wilayah DKI Jakarta Sjukri Siregar pada maupun keluar ketika itu juga rendah,”terang Agung. zap
pertemuan tersebut menyambut WBC/ATS
gembira kebijakan tersebut, mengi-
ngat saat ini PPJK yang ada di
Indonesia sebagian besar berbentuk
Usaha Kecil Menengah (UKM) yang
harus dibina pemerintah, sehingga
kalau proses registrasi tidak diper-
panjang berdampak pada penutupan
usaha dan terjadi pengangguran. Ia
pun sepakat dengan adanya
registrasi ini maka PPJK nakal akan
tersingkir.
Ketua Depalindo Toto Dirgan-
toro pada kesempatan tersebut
mengamini pernyataan Sjukri ter-
sebut. Dengan adanya kebijakan
tersebut, maka importir produsen
yang menggunakan PPJK diberi
kepastian usahanya tidak tergang-
gu dengan adanya registrasi PPJK
tersebut, mengingat saat ini masih
banyak importir produsen yang
menggunakan jasa PPJK dalam me-
lakukan pengurusan impor barang.
Untuk kemudahan bagi importir
produsen lanjut Toto, pihaknya me-
nyarankan agar importir produsen
mengajukan Pertukaran Data REGISTRASI PPJK. Dirjen Bea dan Cukai Anwar Suprijadi didampingi pejabat eselon II dan III yang
Elektronik (PDE) melalui PT EDI berkaitan dengan registrasi PPJK menyampaikan kepada Gafeksi, Depalindo dan pers mengenai batas
selaku penyedia jasa pertukaran registrasi PPJK yang berkelanjutan sampai waktu tidak terbatas.

54 WARTA BEA CUKAI EDISI 397 DESEMBER 2007


WBC/ATS
KONFERENSI PERS. Para pemimpin dari instansi yang terlibat dalam NSW memberikan penjelasan mengenai NSW

INDONESIA SIAP JALANKAN SISTEM


NATIONAL SINGLE WINDOW
Indonesia telah mampu membangun Desember 2007 hingga akhir Maret 2008, dimana sesuai dengan
suatu otomasi sistem yang jadwal dan tahapan yang telah disepakati oleh negara anggota
terintegrasi dalam proses pelayanan ASEAN, enam negara anggota ASEAN harus sudah mulai mene-
publik, dan sekaligus menunjukkan
rapkan sistem NSW pada akhir tahun 2007.
Masih menurut Eddy, pada uji coba NSW, dua instansi terse-
komitemen Indonesia terhadap but yaitu DJBC dan BPOM telah melakukan proses pertukaran
kesepakatan ditingkat regional ASEAN data dengan menggunakan data-data yang sebenarnya dan bu-

P
kan lagi data yang sifatnya dummy,dimana pada in-house system
emerintah pada 19 November 2007, melakukan uji coba milik DJBC terdapat dua sistem dengan platform yang berbeda
awal sistem National Single Window (NSW) di Kantor yaitu in-house sistem milik DJBC dan in-house sistem milik
Pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (KP-DJBC), BPOM yang berjalan secara paralel. Begitu juga dengan BPOM,
Jakarta. Uji coba NSW ini untuk sementara baru yang sejak dimulainya ujicoba NSW sudah mulai diberlakukan
melibatkan dua instansi yaitu Direktorat Jenderal Bea proses keputusan perijinan yang diterbitkan dalam bentuk data
dan Cukai (DJBC) dan Badan Pengawasan Obat dan Makanan elektronik melalui proses otomasi pada in-house system BPOM.
(BPOM) serta sepuluh importir penerima fasilitas jalur prioritas Terlibatnya beberapa instansi pemerintah dalam sistem NSW,
yang bergerak dibidang impor makanan,minuman dan obat. selain digunakan untuk membangun sistem elektronik yang
Uji coba sekaligus soft launching official website Indonesia terintegrasi, juga dapat dimanfaatkan sebagai forum bersama
NSW dihadiri oleh Dirjen DJBC Anwar Suprijadi, Sekretaris semua instansi pemerintah dalam memecahkan dan mencari
Pelaksana NSW Eddy Putra Irawadi, Dirjen Perdagangan Luar solusi atas berbagai macam persoalan dan permasalahan di
Negeri Dyah Maulidia, dan beberapa perwakilan dari instansi tingkat kebijakan, misalnya mengenai kejelasan dan kesamaan
terkait seperti Badan POM, Badan Karantina Pertanian, Badan persepsi atas larangan dan pembatasan (tata niaga) berbagai
Karantina Ikan, dan instansi terkait lainya. komoditi impor antara semua instansi pemerintah terkait.
Acara tersebut mengujicobakan pengiriman dan pemrosesan “Salah satunya (solusi.red) adalah dengan penerapan risk
data elektornik melalui web service gateway antara in-house management dalam layanan perijinan, dimana importir jalur prio-
system yang ada di DJBC dalam hal ini Kantor Pelayanan Utama ritas nantinya tidak hanya akan diperlakukan “istimewa” pada saat
(KPU)Bea dan Cukai Tanjung Priok dengan in-house system customs clearance di DJBC, tapi juga akan menjadi priority client
yang ada pada Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). pada pengurusan perijinan di semua instansi pemerintah,”papar
Sekretaris tim NSW Eddy Putra Irawadi mengatakan, uji coba Herry Kristiono selaku Ketua Satuan Tugas Teknologi Informasi
awal ini merupakan langkah awal dan persiapan sebelum NSW ketika memaparkan sistem NSW yang di uji cobakan.
dilakukannya implementasi tahap kesatu sistem NSW di Indone- Direktur Jenderal Bea dan Cukai Anwar Suprijadi mengata-
sia yang melibatkan berbagai instansi pemerintah pada akhir kan, pihaknya sebagai pihak yang ditunjuk untuk menjalankan

EDISI 397 DESEMBER 2007 WARTA BEA CUKAI 55


KEPABEANAN
FOTO-FOTO WBC/ATS

UJI COBA NSW. Dirjen Bea Cukai Anwar Suprijadi bersama Sekretaris WEBSITE INSW. Untuk sementara hanya akan digunakan untuk layanan
Tim NSW Eddy Putra Irawadi ketika mencoba situs NSW penyampaian informasi dan media komunikasi dengan public

NSW, telah mengeluarkan Peraturan Direktur Jenderal Nomor P- ngacu pada Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).
33/BC/2007 tentang Pelaksanaan ujicoba sistem NSW pada KPU Mengenai dasar hukum pertukaran data elektonik yang
Tanjung Priok, yang pada intinya mengatur mengenai Tata Kerja berhubungan dengan NSW, Joko Agung dari Departemen
Pelayanan Dokumen Elektronik dan penetapan peserta ujicoba Komunikasi dan Informasi yang hadir pada acara tersebut
awal sistem NSW yang berasal dari importir jalur prioritas. mengatakan, Perpres tersebut tidak dimaksudkan untuk
Setelah ujicoba ini diberlakukan, secara bertahap setiap ming- mengganti Undang-Undang tentang Informasi dan Transaksi
gunya akan dilakukan penambahan instansi pemerintah yang ikut Elektoronik yang kini pada tahap final pembahasan di DPR.
bergabung kedalam sistem NSW. “Beberapa yang sudah siap dan Dasar hukum yang dikeluarkan melalui Perpres merupakan suatu
sesuai dengan jadwal yang terdapat pada blueprint yaitu DJBC, status hukum atau keabsahan informasi elektronik dan transaksi
Badan POM, Ditjen Perdagangan Luar Negeri, Badan Karantina elektronik dalam konteks NSW, dimana dalam Perpres tersebut
Pertanian dan Pusat Karantina Ikan. Dengan demikian pada imple- diatur mengenai portal NSW, penanggung jawab portal dan para
mentasi tahap kesatu akhir Desember 2007 lima instansi pemerin- instansi terkait, pengguna portal, kewajiban, tanggung jawab dan
tah tersebut terhubung dengan sistem NSW,” terang Anwar. juga keamanannya.
Untuk mendukung keberhasilan tim penerapan sistem NSW, “Mengenai sanksi memang tidak diatur dalam Perpres, kare-
terutama pada saat implementasi tahap kesatu pada akhir na ini merupakan suatu payung hukum dalam rangka menjalan-
Desember hingga Maret 2008 nanti, tim NSW sedang merumus- kan NSW di Indonesia sampai keluarnya Undang-Undang me-
kan konsep layanan informasi bersama yang ditujukan untuk ngenai informasi dan transaksi elektronik,”ujar Joko.
menjadi media komunikasi dan konsultasi dalam menghadapi Pada acara uji coba NSW yang berbasis pada teknologi
dan menyelesaikan semua permasalahan, kendala dan hambat- informasi, Tim persiapan NSW meluncurkan situs resmi NSW
an yang mungkin terjadi dalam proses ekspor dan impor. Untuk yang akan digunakan dalam penyampaian informasi kepada
tahap ujicoba, disepakati akan menggunakan Client Coordinator publik terkait dengan penerapan sistem NSW di Indonesia
pada KPU sebagai front desk dari layanan tersebut. dengan alamat http://www.nsw.or.id. Eddy Putra Irawadi kembali
Dengan adanya NSW, maka Indonesia telah mampu memba- menjelaskan, dengan adanya situs resmi tersebut, diharapkan
ngun suatu otomasi sistem yang terintegrasi dalam proses pela- semua pihak yang terkait dengan lalu lintas barang impor
yanan publik, dan sekaligus menunjukkan komitemen Indonesia maupun ekspor dan semua calon pengguna sistem NSW, akan
terhadap kesepakatan ditingkat regional ASEAN. “Selain itu yang mendapatkan informasi yang lengkap dan jelas tentang berbagai
paling penting adalah untuk menjawab tuntutan kebutuhan dan hal dan perkembangan terakhir mengenai pembangunan dan
kepentingan nasional kita (Indonesia.red) dalam rangka penerapan sistem NSW di Indonesia serta perkembangan
meningkatkan pelayanan dan pengawasan atas lalu lintas ekspor penerapan ASEAN Single Window.
impor,”ujar Anwar kembali. Susiwiyono selaku Wakil Ketua Satuan Tugas Teknologi
Informasi NSW pada acara tersebut memaparkan, situs NSW
SITUS RESMI NSW yang diluncurkan pada soft launching, untuk sementara hingga
Ketika ditanya dasar hukum mengenai pertukaran data elek- pada tahap implementasi tahap kesatu, hanya akan digunakan
tronik yang terdapat pada NSW, Anwar memaparkan, tim untuk layanan penyampaian informasi dan media komunikasi
persiapan NSW masih menunggu keluarnya peraturan presiden dengan publik, guna menjelaskan semua permasalahan yang
(Perpres) yang mengatur mengenai aspek legal penggunaan terkait dengan penerapan sistem NSW.
data elektronik dalam layanan publik ekspor impor,sambil “Pada saat implementasi tahap kesatu nanti, diharapkan akan
menunggu disetujuinya Rancangan Undang-Undang Informasi sepenuhnya menjadi portal nasional untuk layanan publik secara
dan Transaksi Elektoronik. elektronik yang terintegrasi dan direncakanan akan
“Karena kebijakan ini (pertukaran data elektronik) berkaitan menggunakan alamat situs http://www.insw.go.id,” ujarnya lagi.
dengan kegiatan kepabeanan, maka kita akan mengacu pada Dalam kesempatan pemaparan mengenai situs NSW,
Undang-Undang Nomor 17 tahun 2006 (UU No17/2006) tentang Susiwiyono mengatakan, situs tersebut dalam proses percobaan,
Kepabeanan, disitu (UU No.17/2006.red) ada aturan mengenai mengalami kendala akibat adanya serangan hacker yang
pertukaran data elektronik yang berkaitan dengan berusaha untuk merusak situs tersebut. Namun dengan berbagai
kepabeanan,”papar Anwar. upaya lanjut Susiwiyono, serangan tersebut dapat diredam
Mengenai sanksi jika terdapat penyalahgunaan pertukar- dengan berbagai macam cara sehingga dapat digunakan pada
an data elektronik terutama yang berhubungan dengan saat dilakukannya acara launching NSW.
kepabeanan, Anwar mengatakan akan ditindak dengan UU “Kami dari tim, terus berupaya untuk selalu meningkatkan
No.17/2006. Namun apabila berkaitan dengan tindak pidana keamanan situs tersebut dan terus memantau jangan sampai
ekonomi, mestinya akan mengacu pada tindakan yang me- situs tersebut diserang,” ujar Susiwiyono zap

56 WARTA BEA CUKAI EDISI 397 DESEMBER 2007


SEPUTAR BEACUKAI WBC/ATS

JAKARTA. Badan Pelaksana Olah Raga Departemen Keuangan (Depkeu) RI pada 28 Oktober 2007 menyelenggarakan gerak jalan santai bagi keluarga
besar di lingkungan Depkeu. Acara gerak jalan dalam rangka memperingati Hari Keuangan ke-61, dibuka oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati
didampingi Menko Perekonomian, Boediono, ditandai dengan pengangkatan bendera start (gambar kiri). Gerak jalan yang diikuti seluruh pejabat eselon I,
II, III, IV dan karyawan-karyawati dilingkungan Depkeu, menempuh jarak 5 km dengan rute Depkeu - Istana Negara – Kedubes Amerika – Stasiun Gambir –
Kantor Pertamina – dan kembali ke gedung Depkeu. Usai gerak jalan, acara dilanjutkan dengan pertandingan voli persahabatan antara Menkeu Sri Mulyani
Indrawati berserta staf eksekutif dilingkungan Depkeu dengan tim voli Forkem (Forum Komunikasi Ekonomi Moneter). Tampak pada gambar kanan foto
bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani beserta staf eksekutif sebelum bertanding.
WBC/ATS

FOTO : KIRIMAN s
JAKARTA. Untuk mempererat tali silaturahmi antar anggota,
Dharma Wanita Persatuan Keluarga Besar DJBC Kantor Pusat
dan sekitarnya mengadakan acara halal bihalal di Auditorium
gedung B, pada 7 November 2007. Acara diisi dengan
pembacaan ayat suci Alqur’an dan dilanjutkan dengan kata-
kata sambutan dari Ketua penyelenggara Ny. Kusdirman dan
Ketua Dharma Wanita Persatuan DJBC Ny. Anwar Suprijadi.
Setelah itu dilanjutkan dengan ceramah siraman rohani
dibawakan oleh Ustadz. Syahrulsyah (juri dalam acara Pidacil
di Lativi). Hadir dalam acara tersebut Ny. Permana Agung, Ny.
Eddy Abdurrachman, Ny. Rachmat Malik (Yayasan Kesejahte-
raan Pensiunan Bea dan Cukai), Ny. Syahrir Djamiluddin, Ny.
Toto Sugiatno Samingan. Acara diakhiri dengan semua jajaran
Dharmawanita Persatuan DJBC Kantor Pusat memberi ucapan
Minal Aidin Walfaidzin kepada Ny. Anwar Suprijadi.

MALANG. Pada 29 Oktober 2007 Tim Futsal Kantor Wilayah


DJBC Jawa Timur II mengikuti pertandingan futsal antar
instansi Departemen Keuangan, yang diselenggarakan oleh
Kanwil Ditjen Pajak III Malang dalam rangka menyambut Hari
Keuangan ke-61. Dalam pertandingan yang disaksikan
langsung oleh Kakanwil DJBC Jatim II C.F Sidjabat beserta
staff, tim futsal Kanwil DJBC Jatim II tampil sebagai juara
pertama setelah mengalahkan dua tim yaitu tim futsal Kanwil
DJP III Malang dengan skor 5-3, serta tim futsal KPPN
(gabungan) Malang dengan skor cukup telak 9-2. Tampak pada
gambar, tim futsal Kanwil DJBC Jawa Timur II bersama Pjs.
Kabag Umum Arwansyah (tengah, baju safari) dan Kepala
Seksi Fasilitas Kepabeanan Zulkifli Syah (berdiri memakai
jaket, kedua dari kanan) serta kapten tim Marlon Wongkar
(seragam no.10). Kiriman KPPBC Malang

EDISI 397 DESEMBER 2007 WARTA BEA CUKAI 57


SEPUTAR BEACUKAI FOTO : MUQSITH HAMIDI

BALIKPAPAN. Pada 24 Oktober 2007 bertempat di KPPBC Tipe A3 Balikpapan diadakan acara Halal bi Halal sebagai rasa syukur setelah berhasil
selama sebulan penuh menjalani ibadah puasa dibulan Ramadhan. Acara ini juga sebagai wujud silaturahmi antar pegawai dilingkungan KPPBC Tipe A3
Balikpapan setelah satu minggu lebih menikmati libur untuk merayakan lebaran. Acara yang diselenggarakan secara sederhana ini dibuka oleh sambutan
Kepala KPPBC Tipe A3 Balikpapan, Taryono Ekso Wardoyo kemudian dilanjutkan dengan ceramah oleh Ustadz Mayor (TNI AD) Drs. Sholehuddin Siregar,
MM. Acara serasa makin lengkap dengan dilaksanakannya sholat Dzuhur berjamaah dan makan siang bersama di KPPBC Tipe A3 Balikpapan. Tampak
pada gambar, Ustadz Mayor (TNI AD) Drs. Sholehuddin Siregar, MM menyampaikan ceramahnya dan Kepala Kantor Taryono yang tengah bersalam-
salaman dengan semua jajarannya di KPPBC Tipe A3 Balikpapan. Muqsith Hamidi, Balikpapan.
FOTO : KIRIMAN
JAKARTA. Keluarga besar
KPU Bea dan Cukai Tanjung
Priok menyelenggarakan acara
halal bi halal bersama seluruh
pejabat dan pegawai pada
Rabu 24 Oktober 2007 di Aula
Lantai 5 Gedung Induk KPU Jl.
Pabean No. 1 Tanjung Priok
Jakarta Utara. Acara tersebut
termasuk rangkaian ansyithah
(agenda) Ramadhan 1428 H
yang dibidani oleh Dewan
Kemakmuran Masjid (DKM)
KPU Tanjung Priok. Acara diisi
dengan sambutan dari Kepala
KPU Agung Kuswandono dan
dilanjutkan dengan siraman
rohani yang dibawakan oleh
Ustadz Abdul Muyassir, Lc.,
M.Ag dari Pusat Studi Islam Al-
Manar Jakarta Timur dan
diakhiri dengan ramah tamah.
Ari Julianto, Humas Panitia
KPU Tanjung Priok.

FOTO : KIRIMAN

CENGKARENG. Pada 24 Oktober 2007 bertempat di gedung Angkasa Pura II Bandara Soekarno Hatta telah dilangsungkan rapat dengar pendapat antara
anggota DPR Komisi XI dengan Perum Angkasa Pura bersama instansi terkait di lingkungan Bandara Soekarno Hatta. Tampak dalam gambar Kepala
Kantor Pengawasan dan Pelayanan Tipe A1 Bea dan Cukai (KPPBC) Soekarno Hatta, Rahmat Subagio, berdampingan dengan Ketua Komisi XI Endin AJ
Soefihara sebagai Pemimpin Rapat, dan Direktur Utama Angkasa Pura. Pengirim Kasubag Umum KPPBC Tipe A1 Soekarno Hatta

58 WARTA BEA CUKAI EDISI 397 DESEMBER 2007


FOTO : KIRIMAN
JAKARTA. Dalam rangka memperingati
HUT RI ke-62 tahun 2007, KPPBC Tipe A2
Jakarta menyelenggarakan donor darah
yang diikuti oleh para Pejabat dan Pegawai,
Honorer, cleaning service serta para
stakeholder di lingkungan KPPBC Tipe A2
Jakarta pada 2 Nopember 2007. Kiriman
Ridho Budi, KPPBC Jakarta

KUPANG. Kepala Kanwil DJBC Bali, NTB


dan NTT Drs. Faried Syibli Barchia, MA dan
Kabag Umum Drs. Efratha Simanjuntak
melakukan kunjungan kerja ke Kantor
Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai
(KPPBC) Tipe A4 Kupang. Tampak dalam
gambar foto bersama Kakanwil Denpasar,
NTB dan NTT Drs. Faried Syibli Baarchia
(nomor 4 dari kiri), KPPBC Drs. Budiarto,
MM (nomor 3 dari kanan) beserta Kepala
Seksi dan para Pegawai Kantor
Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai
Tipe A4 Kupang. Basuki Rokhmat, KPPBC

FOTO : KIRIMAN
Tipe A4 Kupang
t FOTO : KIRIMAN

KUPANG. Australian Customs dan DJBC dalam hal ini melalui KPPBC
Tipe A4 Kupang melakukan kerja sama penanganan Ilegal Fishing di
daerah perbatasan kedua negara (Kupang – Darwin). Tampak
dalamgambarb foto bersama Kepala Kantor Drs. Budiarto, MM dan staf
dengan perwakilan Australian Customs (Kate Walker dan rekan). Basuki
Rokhmat, KPPBC Tipe A4 Kupang
FOTO : KIRIMAN

PONTIANAK. Kantor Pengawasan dan


Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3 Pontianak
mengadakan Sosialisasi Undang-Undang
Nomor 39 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995 Tentang
Cukai pada hari Kamis 8 November 2007.
Acara yang dihadiri oleh para Pengusaha
Barang Kena Cukai tsb. dibuka oleh Kepala
Kantor, GH Sutedjo SH, MH didampingi oleh
Kepala Seksi Pabean , Agus Pramono SH dan
Kepala Seksi P2 Sukimin SH serta Kepala
Bidang P2 Kanwil Pontianak, Isja Bewirman
Selanjutnya, presentasi materi disampaikan
oleh Kepala Seksi Pabean dan ditutup dengan
tanya jawab. Kiriman KPPBC Pontianak.

EDISI 397 DESEMBER 2007 WARTA BEA CUKAI 59


SEPUTAR BEACUKAI FOTO-FOTO : KIRIMAN
TERNATE. Dalam
rangka memeriahkan
HUT Keuangan ke-61
pada 30 Oktober 2007,
perwakilan Departemen
Keuangan Maluku Utara,
KPPBC Tipe A4 Ternate
berhasil meraih prestasi
juara umum perlombaan
olah raga yakni voli (juara
I), Tenis Meja (juara I),
lomba kartu domino
(juara I dan II) dan juara
II untuk catur dan bilyard.
Tampak pada gambar,
tim voli KPPBC Tipe A4
Ternate (berdiri) foto
bersama dengan tim voli
dari KP PBB Ternate
(jongkok) sesaat
sebelum pertandingan
voli dimulai. Kiriman
KPPBC Tipe A4 Ternate

TERNATE. Pada 5 September 2007 di Aula KPPBC Tipe A4 Ternate telah


dilakukan pengambilan sumpah/pengukuhan jabatan kepada lima pejabat
eselon IV pada KPPBC Tipe A4 Ternate oleh Kepala KPPBC Tipe A4 Ternate,
Suaidy, S.Pt., MM., dengan saksi dua pejabat dari Kanwil XXVIII Ditjen
Perbendaharaan Ternate. Tampak pada gambar, Kepala KPPBC Tipe A4 Ternate
sedang menyematkan tanda jabatan kepada salah satu perwakilan pejabat
eselon IV yang dikukuhkan. Kiriman KPPBC Tipe A4 Ternate

TERNATE. Sosialisasi Undang-Undang Nomor 39 tahun 2007 tentang


perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 tahun 1995 tentang Cukai, telah
diselenggarakan oleh KPPBC Tipe A4 Ternate pada 4 Oktober 2007 dengan
mengambil tempat di Aula Gedung Kanwil XXVIII Ditjen Perbendaharaan
Ternate. Acara dibuka oleh Kepala KPPBC Tipe A4 Ternate, Suaidy, S.Pt.,
MM, dan sebagai pemberi materi Kasi DTDD A. Putut Wijayadi, SH., MH.
Sosialisasi ini dihadiri oleh para market forces dan instansi pemerintah yang
terkait. Kiriman KPPBC Tipe A4 Ternate

PALEMBANG. Dalam memperingati Hari Keuangan ke-61, perwakilan


Departemen Keuangan Palembang menyelenggarakan berbagai kegiatan olah
raga yang diikuti oleh semua instansi di lingkungan Depkeu sewilayah kerja
Kota Palembang. KPPBC Palembang berhasil meraih Juara I cabang bola
volley, Juara II cabang Tenis Meja, Juara II cabang Tarik Tambang, Juara III
cabang Bulu Tangkis dan Juara III cabang Futsal. Tampak dalam gambar
adalah Tim Juara I cabang Bola Volley dari KPPBC Palembang. (Try
Novianto, KPPBC Palembang).

60 WARTA BEA CUKAI EDISI 397 DESEMBER 2007


FOTO-FOTO : KIRIMAN
CENGKARENG. Bertempat di Aula
gedung A KPPBC Tipe A1 Bea dan
Cukai Soekarno Hatta pada 25
Oktober 2007 telah dilangsungkan
acara Halal Bihalal dengan seluruh
karyawan karyawati dan ibu-ibu
Dharmawanita. Acara diisi dengan
ceramah siraman rohani yang
dibawakan oleh Ustadz Ir. Jamil
Azzaini, MM. Tampak dalam gambar
Jamil Azzaini dan Kepala KPPBC Tipe
A1 Soekarno Hatta Rachmat Subagio
beserta Nyonya menerima ucapan
selamat Hari Raya Idul Fitri 1428 H
sambil bermaaf-maafan dari seluruh
karyawan dan juga Ibu-ibu Dharma
Wanita. Pengirim Kasubag Umum
KPPBC Tipe A1 Soekarno Hatta

TANGERANG. KPPBC Tipe A2 Tangerang sejak 27 Oktober 2007 telah menempati kantor baru di daerah BSD, tepatnya di Komplek Tol Boulevard BSD
City Jl. Pahlawan Seribu Blok B 1-5, Tangerang. Acara syukuran dan peresmian kantor baru dilaksanakan pada 8 November 2007 oleh Kepala Kantor
Wilayah DJBC Banten, Iswan Ramdana. Dalam acara yang dihadiri oleh Pejabat Eselon III di lingkungan Kanwil Banten, segenap pejabat dan pegawai
KPPBC Tangerang serta para stakeholder, juga sekaligus diselenggarakan dalam rangka Halal Bihalal 1428 H dan pelepasan tiga pegawai KPPBC
Tangerang yang menjalani masa purna tugas. Syaifuddin, Kasi P2 KPPBC Tangerang

BANTEN. Dalam rangka memperingati Hari Keuangan ke-61 di lingkungan Departemen Keuangan Propinsi Banten diselenggarakan pertandingan voli yang
diikuti Ditjen Bea dan Cukai, Ditjen Pajak, Ditjen Perbendaharaan dan Ditjen Kekayaan Negara. Dari hasil pertandingan final pada 29 Oktober 2007 Kanwil DJBC
Banten tim putra menjadi juara I dan tim putri menjadi juara III, dan dengan demikian Kanwil DJBC Banten memegang gelar juara umum dalam pertandingan voli
dilingkungan Departemen Keuangan Propinsi Banten tersebut. Tampak pada gambar kiri, foto bersama tim putra Kanwil DJBC Banten yang menjadi juara I dan
gambar kanan, foto bersama tim putri Kanwil DJBC Banten yang menjadi juara III. Penyerahan piala dilakukan pada saat upacara Hari Keuangan RI ke-61 pada
30 Oktober 2007 di halaman gedung KPP Pratama Serang. Kiriman Eddy Kusuma, Kepala bagian Umum Kantor Wilayah DJBC Banten

EDISI 397 DESEMBER 2007 WARTA BEA CUKAI 61


INFO PERATURAN

PERATURAN MENTERI KEUANGAN


Per Nopember 2007
No. P E R A T U R A N P E R I H A L
Nomor Tanggal

1. 101/PMK.04/2007 05-09-07 Pembebasan Bea Masuk Atas Impor Peralatan Dan Bahan
Yang Digunakan Untuk Mencegah Pencemaran Lingkungan.

2. 102/PMK.04/2007 05-09-07 Pembebasan Bea Masuk Atas Impor Obat-Obatan Yang


Dibiayai Dengan Menggunakan Anggaran Pemerintah Yang
Diperuntukan Bagi Kepentingan Masyarakat.

3. 103/PMK.04/2007 05-09-07 Pembebasan Bea Masuk Atas Impor Buku Ilmu Pengetahuan.

4. 105/PMK.04/2007 05-09-07 Pembebasan Bea Masuk Atas Impor Bibit Dan Benih Untuk
Pembangunan Dan Pengembangan Industri Pertanian,
Peternakan, atau Perikanan.

5. 106/PMK.04/2007 05-09-07 Pembebasan Bea Masuk dan/atau Cukai Atas Impor Kembali
Barang Yang Telah Diekspor.

6. 107/PMK.04/2007 05-09-07 Pemeriksaan Jabatan Atas Barang Impor Atau Barang Ekspor.

7. 113/PMK.04/2007 19-09-07 Pembebasan Bea Masuk Atas Impor Hasil Laut Yang Ditangkap
Dengan Sarana Penangkap Yang Telah Mendapat Izin.

8. 115/PMK.04/2007 19-09-07 Ketentuan Untuk Melakukan Perubahan Atas Kesalahan Data


Pemberitahuan Pabean Impor.

9. 118/PMK.011/007 24-09-07 Pajak Pertambahan Nilai Dibayar Oleh Pemerintah Atas


Penyerahan Minyak Goreng Curah Di Dalam Negeri.

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI


Per Nopember 2007
P E R A T U R A N P E R I H A L
No. Nomor Tanggal

1. P-29/BC/2007 26-10-07 Nota Hasil Intelijen

SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI


Per Nopember 2007
P E R A T U R A N P E R I H A L
No. Nomor Tanggal

1. SE-19/BC/2007 11-10-07 Pelayanan Dan Penyediaan Pita Cukai Selama Cuti


Bersama Dan Bulan Desember 2007.

2. SE-20/BC/2007 22-10-07 Penetapan Wilayah Operasi Pangkalan Sarana Operasi Bea


dan Cukai Dan Wilayah Kerja Balai Pengujian Dan Identifikasi
Barang Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.

3. SE-21/BC/2007 26-10-07 Pedoman Pelaksanaan Pengawasan Proaktif.

62 WARTA BEA CUKAI EDISI 397 DESEMBER 2007


ENGLISH SECTION

Green Customs
Workshop
The goal of Green Customs Workshop is to enhance customs officers
capacity to detect and act on illegal trade in environmentally-sensitive items
covered by the relevant international agreements

“U
N Chief says global warming is an emergen- cer doing job properly, especially at border. Then, follow-
cy”. It is as headline of Jakarta Post, daily ing is an occasion proved Indonesian is doing something
newspaper, November, Sunday 11, 2007. to minimize global warming.
The headline is so attractive and stimulates As we know that Indonesia will be hosting the 13 th
me to know more not only about that news Conference of Parties of The United Nation Framework on
but also what the global warming is. United Nation Secre- Convention on Climate Change (UNFCCC), December
tary General Ban Ki-moon called for urgent political acti- 3-14, 2007, in Bali. This is a time to remind our commit-
on to tackle global warming. UN Chief spoken based on ment regarding global warming. Wikipedia states that
last situation and condition happen in Antartika that prove climate change refers to the variation in the Earth’s glo-
the global warming tends to increase. Serious effects of bal climate or in regional climates over time. It describes
the global warming enhance me to write down some infor- changes in the variability or average state of the atmo-
mation that relevant with Indonesian Customs measure- sphere over time scales ranging from decades to millions
ment and hopefully, it can drive Indonesian Customs offi- of years. These changes can be caused by processes
internal to the earth, external forces (e.g. variations in
PHOTO BY CERAH BANGUN
sunlight intensity) or, more recently, human activities.
This paper discusses regarding climate change caused
by human activities or human influences, especially the
increasing of Carbon Monoxide (CO).
Based on research, the biggest factor of present con-
cern is the increase in CO levels due to emissions from
fossil fue combustion, followed by particulate aerosols
(particulate matter in the atmosphere) which exerts a
cooling effect and cement manufacture. Other factors,
including land use, ozone depletion, animal, agriculture
and deforestation also affect climate.
Especially talking about Ozon Depleting Substances
(ODS), there are many actions that have been created
either internationally, regionally, or nationally to enhance
capability of both government and non-government
institutions in deal with missuse of ODS. What action has
done relevant with customs effort to support global war-
ming campaign ? One of them is Green Customs Work-
shop.
After receiving the award “Champions of the Earth”
from United Nation Environment Program (UNEP), the
Royal Government of Bhutan hosted the first sub regional
Green Customs Workshop in 2005. Around 40 partici-
pants, both from the Customs and Environment Depart-
ment of eight countries in the region (Bangladesh,
Bhutan, China, India, Indonesia, Nepal, Sri Lanka, and
Thailand), were attending the workshop, organized by
United Nations Environment Program (UNEP) in collabo-
ration with the World Customs Organization, Interpol, and
the Organization for Prohibition of Chemical Weapons.
As Indonesian’s Participants were Mr. Cerah Bangun
(the writer, at that time assigned as Head of Investigation
and Prevention Section at Customs Service Office
Belawan), Mr. Bernardus Sutcipto (at that time assigned
as Head of Investigation and Prevention Section at
Customs Service Office Ngurah Rai Denpasar) and Mrs.
INDONESIAN’S PARTICIPANTS. From left to right Bernardus Sutcipto, Santi (Indonesian Environment Ministry). I met with Mr.
Santi, and Cerah Bangun. Bernardus and Mrs. Santi, in Bangkok and we discussed

EDISI 397 DESEMBER 2007 WARTA BEA CUKAI 63


ENGLISH SECTION
PHOTO BY CERAH BANGUN

BHUTAN. After receiving the award “Champions of the Earth” from United Nation Environment Program (UNEP), this country hosted the first sub
regional Green Customs Workshop in 2005.

and prepared material for the workshop. Later, we went providing information, training and awareness to customs
together to Bhutan. officials to help them monitor trade in commodities of
After transit at Mombay airport, India, we flied through environmental concern.
Himalaya mountains passed by beautiful snow covered The goal of Green Customs Workshop is to enhance
the sharp mountains, and landed in Paro airport, Bhutan. customs officers’ capacity to detect and act on illegal
Pilot must have enough experience flying because the sky trade in environmentally-sensitive items covered by the
can blind suddenly and there are many mountains should relevant international agreements such as the World
be avoided before landing as Himalaya Mountain one of Customs Organization (WCO), Interpol, The Convention
the highest mountains in the world. What a tight flight! on Biological Diversity (CBD), The Organization for the
Prohibition of Chemical Weapons (OPCW), The Basel
GREEN CUSTOMS Convention (Basel Convention on the Control of Transbo-
What is the Green Customs? The Green Customs undary Movements of Hazardous Wastes and their
known as Green Customs Initiative (GCI), launched in Disposal), The Montreal Protocol (The Montreal Protocol
2001 alongside partner organizations such as The Secre- on Substances That Deplete the Ozone Layer), The
tariats of the Basel, Stockholm and Rotterdam Conven- Rotterdam Convention (Rotterdam Convention on the
tions, The Montreal and Cartagena Protocols, The Organi- Prior Informed Consent Procedure for Certain Hazardous
zation for the Prohibition of Chemical Weapons (OPCW), Chemicals and Pesticides in International Trade), The
The United Nations Environment Program (UNEP), and Stockholm Convention (Stockholm Convention on Persis-
Interpol. The GC dealt with other institutions both nation- tent Organic Pollutants), and CITES (Convention on
ally and regionally, to enhance responsibility about Envi- International Trade in Endangered Species of Wild Fauna.
ronment. Frankly speaking, all the conventions are relevant with
This Initiative is not only aimed at raising the aware- customs duty and discussed at the Green Customs
ness of customs services and other border control agen- Workshop, but in this paper I want to highlight The
cies about the different Multilateral Environmental Agree- Montreal Protocol. What is The Montreal Protocol ? The
ments (MEAs) but also offers a coordinated approach for Montreal Protocol on Substances that Deplete the Ozone

64 WARTA BEA CUKAI EDISI 397 DESEMBER 2007


Layer is an international environmental agreement that all of ODS is prohibited importation. So, customs officer
was signed in September 1987 and came into force in 1 should equip themselves with proper tools to differ the
January 1989. The Protocol was developed in response to ODS. It also needs a complex task and large responsibil-
indisputable scientific findings that the depletion of the ity to verify shipments and their documentation, and to
stratospheric ozone layer, due to chlorine and bromine verify compliance with national laws and to take action
emissions from human activities, is causing considerable when violations occur.
damage to the environment and human health. The implementation of MEA provisions in national
The main objective of the Protocol is to reduce and legislation can demand a great deal of effort and commit-
eliminate consumption and emission of ozone depleting ment. However, customs officers are not expected to do
substances (ODS) by setting freeze and phase out this alone. At the national level, there are various agen-
schedules for both developed and developing countries cies and institutions that are responsible for MEA imple-
and countries with economies in transition (CEITs) and mentation and that can assist us in working, and they also
providing financial and technical assistance to the various rely on our efforts to ensure national compliance with the
stakeholders. In 2005, the combined efforts of the 191 MEAs. International support, such as through the Green
countries having ratified the Protocol led to a 95 % global Customs Initiative on training, is also a source of informa-
reduction in ozone depleting substances. tion and advice. What is important to recognize is that
Globally, the emission of ODS like CFC refrigerants to through such efforts, we are helping deliver a better
atmosphere leads to the depletion of the ozone layer and environment and a sustainable future for our country and
to global warming or climate change and thus affects for all nations.
ecosystems and human health. Developed and develop-
ing countries are affected by these changes and the There are many problems that commonly faced d by
response must be appropriate to deal with the existing Indonesian Customs in overseeing both importation and
problem and to lessen the impact in the longer term. exportation of ODS, such as:
Several MEAs regulate the cross-border movement of 1. It is difficult to identify many kinds of ODS
items, substances, and product mainly in the form of 2. Identifying ODS should be through process of labora-
imports, exports, and re-exports. This gives the front-line tory, so it needs more time.
customs responsible for controlling trade across borders 3. Indonesian Customs Officers have not had proper
and a very important role in protecting the national and equipment for identifying ODS
global environment. 4. There is no standarization of ODS’ container.
What is the role of Customs Officer? As a Customs Cerah Bangun, Head of Legal Assistance at Directorate Revenue and Regulation
Officer or border protection officer, we can ensure that Participant at 2005 Green Customs Workshop in Thimpu, Bhutan
national laws are complied with when goods enter or DOC. WBC
leave our country. Customs authorities must have the
capacity to monitor and control the flow of chemicals and
goods covered by MEAs. Indonesian Customs should
deal with illegal movement of environment items.
As we know about Indonesia’s geography, Indonesia
consists of 17.500 islands. Like or dislike, as conse-
quences, Indonesia has ratified Viena Convention, Mon-
treal Protocol & it’s amendments regarding ODS. Indone-
sian Government has stipulated some agreements about
ODS in Many Indonesian Law systems, such as President
Decree number 23 Year 1997 about ratification of Viena
Convention. President Decree number 92 Year 1998
about ratification of Montreal Convention Base on the laws.
There are many Indonesian Institutions or Department
involve to control ODS, such as Environment, Customs,
Trade, and Police Department. So, it needs cooperation
and networking among the institutions. Environment
Ministry for instance, there is Ozone Layer Protection
Unit. This unit is responsible to conduct a main policy of
ODS in Indonesia.
What’s about Indonesian Customs & Excise Organiza-
tion? At Indonesian Customs organization, there is a
special unit, Investigation and Prevention unit, functioned
to arrange cooperation, to broad networking, and to con-
duct and to control relevant matters about environment,
include ODS.
Most environmental problems encountered in the world
today have a transboundary nature and a global impact, and
they can only be addressed effectively through the kind of
international co-operation and shared responsibility made
possible through MEAs. MEAs regulate the transboundary
movement of a wide variety of items that a Customs or border
control officer might encounter in work. These can include
chemicals such as ozone-depleting substances (almost
always a gas in canisters or cylinders). Sometime, it is quite
difficult to identify the kind of ODS. WASTE DETENTION. Indonesian Customs should deal with illegal
As we know that there are many kinds of ODS and not movement of environment items.

EDISI 397 DESEMBER 2007 WARTA BEA CUKAI 65


PERISTIWA

FOTO-FOTO WBC/ATS
KEJUARAAN REANG KELOMPOK UMUR. Melibatkan 11 perkumpulan renang wilayah DKI Jakarta dengan jumlah atlet 205.

PERKUMPULAN RENANG BINA TARUNA,


TINGKATKAN PRESTASI OLAHRAGA RENANG
Salah satu pola pembinaan yang dilakukan oleh Perkumpulan Renang Bina Taruna
(PR BNT) untuk mengasah kemampuan para anak didiknya dalam olahraga renang
adalah melalui berbagai kejuaraan renang yang diselenggarakan baik oleh
Pengurus Daerah Persatuan Renang Seluruh Indonesia DKI Jakarta (Pengda PRSI
DKI Jakarta), maupun yang diselenggarakan pada tingkat nasional.

S
ebagai salah satu bagian dari kepengurusan Badan potensial tersebar diseluruh Indonesia, yang dapat diperoleh
Pembinan Olahraga (Bapor) DJBC, PR BNT berkomit- melalui berbagai kejuaraan,salah satunya adalah melalui ke-
men untuk memajukan olahraga renang yang dibina- juaraan yang diselenggarakan oleh BNT yang bekerja sama
nya. Salah satunya melalui kerja sama dengan Pengda dengan Pengda PRSI Jakarta.
PRSI dalam penyelenggaraan kejuaraan renang kelom- Ketua penyelenggara kejuaraan renang kelompok pemula,
pok umur pemula yang dilaksanakan di kolam renang Bojana Komisaris Polisi Gunawan mengatakan, kejuaraan ini melibat-
Tirta Jakarta, 8-10 November 2007. Kejuaraan renang yang meli- kan tiga kelompok umur, yaitu kelompok 5 umur 8 tahun,
batkan 11 perkumpulan renang di Jakarta dan melibatkan 205 kelompok 4 umur 9-10 tahun dan kelompok 3 umur 11-12 tahun.
atlet, sudah dua kali dilaksanakan oleh PR BNT. Kejuaraan ini mempertandingkan renang gaya bebas, gaya kupu-
Ketua Bapor DJBC yang kupu dan gaya dada dengan
juga Kepala Bagian Umum jarak 50 sampai 200 meter.
Kantor Pusat DJBC Sonny Pada kejuaraan ini catatan
Subagyo ketika secara waktu tercepat menjadi acu-
resmi membuka acara ter- an prestasi atlet dari suatu
sebut mengatakan, kejua- perkumpulan renang untuk
raan ini merupakan salah menjadi juara pada kejuara-
satu sarana bagi para atlet- an renang ini.
atlet muda untuk bisa Catatan waktu yang digu-
berkiprah dalam olahraga nakan untuk mengukur
nasional. Untuk itu pihak- prestasi atlet pada kejuaraan
nya sangat mendukung ini adalah catatan waktu yang
acara tersebut mengingat tercatat resmi pada pengda
dari kejuaraan-kejuaraan PRSI DKI Jakarta. Gunawan
seperti ini akan menghasil- mencontohkan, waktu yang
kan atlet renang yang harus diperoleh atlet kelom-
berprestasi dan membawa pok umur 8 tahun untuk jarak
nama Indonesia dalam ber- 50 meter adalah 35 detik,
bagai kejuaraan. sehingga seorang atlet harus
Menurut Sonny, kondisi bisa memperoleh catatan
olahraga tanah air yang sa- waktu tersebut atau kurang
SONNY SUBAGYO. Mengikuti at ini tengah lesu, diharap- untuk dapat berprestasi. RICKY HANAFIE. PR BNT berhasil
kejuaraan merupakan salah satu memberangkatkan salah satu
sarana bagi para atlet-atlet kan dapat kembali bangkit, “Tentunya untuk dapat atletnya untuk mengikuti kejuaraan
muda untuk bisa berkiprah dalam karena saat ini tanpa mencapai catatan waktu renang kelompok umur tingkat Asia
olahraga nasional disadari banyak atlet-atlet tercepat, latihan dan juga pada tahun 2006 di Singapura

66 WARTA BEA CUKAI EDISI 397 DESEMBER 2007


KONSULTASI
motivasi atlet menjadi salah satu pendukung untuk bi-
sa terjuan dalam kejuaraan ini,”ujar Gunawan. KEPABEANAN & CUKAI
PRESTASI MEMBANGGAKAN Dengan ini kami informasikan agar setiap surat pertanyaan yang masuk
PR BNT yang didirikan pada tahun 1975 atas instruksi ke Redaksi Warta Bea Cukai baik melalui pos, fax ataupun e-mail, agar
Gubernur DKI Jakarta yang ketika itu dijabat Ali Sadikin, dilengkapi dengan identitas yang jelas dan benar. Redaksi hanya akan
telah menghasilkan beberapa atlet renang yang pernah memproses pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dengan menyebutkan
identitas dan alamat yang jelas dan benar. Dan sesuai permintaan, kami
mencatat prestasi pada berbagai kejuaraan renang baik dapat merahasiakan identitas anda. Demikian pemberitahuan ini kami
tingkat nasional maupun internasional. Tercatat nama Zo- sampaikan, atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih. Redaksi
raya Perucha yang pernah membawa nama Indonesia da-
lam berbagai kejuaraan renang internasional, merupakan

IMPOR
salah satu atlet yang mengawali latihannya di PR BNT.
Menurut Ketua Pengurus Harian PR BNT Ricky M.
Hanafie, keluarnya instruksi gubernur tersebut meru-
pakan upaya dari pemerintah daerah ketika itu untuk ALAT TELEKOMUNIKASI

P
menghasilkan atlet renang DKI yang berkualitas dari
PR BNT, dan kini tujuan untuk menghasilkan atlet erkenalkan kami dari PT. Anugrah Nata Wiweka (ANW
berkualitas tersebut tetap menjadi acuan BNT dalam Transport) yang beralamat di Gedung IBA-Bank Inn
menjalankan berbagai program kerjanya selama ini. Lantai 5, Jl. Raya Pasar Minggu No. 2 B-C, Jakarta
Salah satu anak didik dari PR BNT yaitu Guntur, me- Selatan. Perusahaan kami bergerak dalam bidang
nurut Ricky, mewakili DKI Jakarta dalam Pekan Olahraga forwading dan dalam waktu dekat ini perusahaan kami
Nasional dan mendapat bea siswa untuk mengikuti ingin mengimpor alat-alat telekomunikasi dari Thailand,
pendidikan di sekolah atlet Ragunan Jakarta. Tidak hanya 1. Saya ingin menanyakan aturan main impor dari Bea Cukai di
itu, PR BNT juga berhasil memberangkatkan salah satu Indonesia untuk pengiriman by Air atau Sea, untuk commod-
atletnya yang bernama Widad, untuk mengikuti kejuaraan ity alat-alat telekomunikasi.
renang kelompok umur tingkat Asia pada tahun 2006 di 2. Apakah ada verifikasi khusus di BC Indonesia mengenai atur-
Singapura yang pertama kali diselenggarakan. Dan dalam an main untuk mengimpor alat-alat telekomunikasi tersebut.
kejuaraan tersebut, Widad mendapatkan prestasi sebagai
atlet terbaik untuk nomor gaya bebas dengan catatan Atas jawabannya kami ucapkan terima kasih.
waktu 20 detik untuk jarak 20 meter.
Widad,atlet renang binaan PR BNT yang sewaktu IMAM ASYHARI
PT. Anugrah Nata Wiweka (ANW Transport)
ditemui WBC disela-sela kejuaraan mengatakan,
Gedung IBA-Bank Ina, Lantai 5
keikutsertaannya dalam kejuaraan renang kelompok
Jl. Raya Pasar Minggu No. 2 B-C, Jakarta Selatan
umur di Singapura merupakan kebanggan bagi
dirinya. Ketika itu, saingan terberat yang dihadapinya
adalah dari Vietnam. Layaknya anak-anak, menurut Tanggapan :
Endang Sudirman, ayah Widad, anaknya mengikuti Sehubungan dengan surat yang disampaikan oleh PT Anugrah
Nata Wiweka, dengan ini disampaikan tanggapan sebagai berikut :
kejuaraan tanpa beban target harus mendapatkan
1. Sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor
juara. Namun kenyataannya, Widad berhasil meraih
KM.10 Tahun 2005 tentang Sertifikasi Alat dan Perangkat
juara sebagai atlet terbaik dalam kejuaraan tersebut.
Untuk bisa menghasilkan atlet seperti Widad, PR BNT Komunikasi diatur bahwa :
kedepannya menurut Ricky, akan terus melakukan pembi- a. setiap alat dan perangkat telekomunikasi yang dibuat,
naan yang intensif untuk menghasilkan atlet berkualitas dirakit, dimasukkan untuk diperdagangkan dan atau
digunakan di wilayah Negara RI wajib melalui sertifikasi.
dan mampu berkompetisi diberbagai tingkatan. Untuk
b. Sertifikasi atas alat dan perangkat telekomunikasi
mendapatakan atlet yang berkualitas, tentunya PR BNT
dilaksanakan oleh Lembaga Penilaian Kesesuaian.
tidak hanya mengandalkan kemampuan pribadi atlet
tanpa adanya pembinaan dan pelatihan yang memadai c. Pelaksanaan sertifikasi alat dan perangkat telekomunikasi
dari para pelatih yang professional. Untuk itu kata Ricky, meliputi pengujian dan penerbitan sertifikat.
PR BNT memiliki para pelatih dari Univeristas Negeri d. Sertifikat alat dan perangkat telekomunikasi yang
diterbitkan terdiri dari Sertifikat A untuk pabrikan atau
Jakarta khususnya dari fakultas olahraga yang berjumlah
distributor dan Sertifikat B untuk importir atau institusi.
enam orang, sehingga anak didik mendapat pelatihan
e. untuk mendapatkan sertifikasi, Pabrikan/Distributor/
professional untuk menjadi atlet yang berkualitas dari pe-
latih yang berasal dari latar belakang olahraga Importir/Institusi mengajukan permohonan sertifikasi alat
Mengenai pembinaan yang diberikan oleh DJBC, dan perangkat telekomunikasi kepada lembaga penilaian
menurut Ricky sudah dirasakan cukup memadai, kesesuaian (lembaga sertifikasi)
2. Berkenaan dengan ketentuan tersebut, maka terhadap setiap
dimana hingga saat ini PR BNT masih diperbolehkan
importasi alat dan perangkat telekomunikasi, bea cukai
untuk melakukan pelatihan dan juga merekrut anggo-
(DJBC) melakukan pemeriksaan pemenuhan ketentuan
ta. Namun disayangkan sampai saat ini jumlah anggo-
ta PR BNT masih berasal dari luar keluarga besar sertifikasi alat dan perangkat telekomunikasi dimaksud.
DJBC. Walaupun tidak mempermasalahkan, namun 3. Informasi lebih lanjut dapat diketahui di Direktorat Standarisasi
Ricky mengharapkan kedepannya anggota PR BNT Pos dan Telekomunikasi, Direktorat Jenderal Pos dan
Telekomunikasi, Departemen Perhubungan (Gedung Sapta
banyak yang berasal dari keluarga besar DJBC dan
Pesona Lt. 8, Jl. Medan Merdeka Barat 17 Jakarta 10110, telp.
akan lebih membanggakan lagi jika dapat berprestasi.
021-3835840, fax. 021-3835845, http://www.postel.go.id).
Diakui Ricky, penyebarluasan informasi mengenai
keberadaan PR BNT kepada rekan-rekan pegawai Demikian disampaikan.
baik disekitar KP-DJBC maupun di wilayah lainnya mi-
nim, untuk itu kini PR BNT mencoba untuk mulai DIREKTUR JENDERAL
memperkenalkan kembali keberadaannya melalui ber- u.b.
bagai cara salah satunya melalui kejuaraan renang Pjs. Direktur Teknis Kepabeanan
yang diselenggarakan ini,maupun rencana akan
dibuatnya coaching clinic dengan mendatangkan atlet Ariohadi
renang nasional maupun juga pelatih nasional. zap NIP 060035491

EDISI 397 DESEMBER 2007 WARTA BEA CUKAI 67


OPINI


penjelasan pasal yang bersangkutan. Bila tidak ditemukan penje-
lasannya, dapat diinterpretasi dengan cara yang lain seperti
dengan cara sistematis yaitu dengan menggunakan pasal-pasal
HARUS ADA PASAL yang ada dalam peraturan perundang-undangan yang bersang-
TERTENTU DALAM PP YANG kutan atau interpretasi secara kebahasaan.
Tidak ada penjelasan tentang apa yang dimaksud dengan
AKAN DIBENTUK ITU lonjakan barang impor menurut Penjelasan Pasal 23 A, begitu
TENTANG APA YANG pula halnya dengan lonjakan impor barang. Oleh karena itu
digunakan interpretasi secara kebahasaan dan sistematis untuk
Oleh: DIMAKSUD DENGAN KEDUA mengetahui apa yang dimaksud oleh kedua istilah tersebut.
Muhamad ISTILAH TERSEBUT … Dari segi bahasa, lonjakan berarti jumlah sesuatu telah meng-
Rafik
alami kenaikan yang ekstrem. Jadi kalau dipadankan dengan


kata-kata barang impor dan impor barang pengertiannya menjadi
‘jumlah barang impor telah mengalami kenaikan yang ekstrem’ dan
‘jumlah impor barang telah mengalami kenaikan yang ekstrem’.
Selanjutnya bagaimana dengan istilah barang impor dan im-
por barang? Secara sistematis dapat ditemukan apa yang

INTERPRETASI
dimaksud dengan impor, yaitu dari redaksional Pasal 1 butir (13)
UU Kepabeanan yang menyatakan bahwa, “Impor adalah kegiat-
an memasukkan barang ke dalam daerah pabean”. Dengan

PASAL 23 A
menggunakan teori D-M (Diterangkan – Menerangkan), maka
pengertian barang impor menjadi, “barang yang berasal dari
kegiatan memasukkan barang ke dalam daerah pabean”, sama
pengertiannya dengan ‘Orang Jawa’ yang berarti orang yang
UU NOMOR 17 TAHUN 2006
berasal dari jawa (pulau Jawa).
Sedangkan ‘impor barang’ merupakan kata atau istilah yang
sebenarnya tidak efisien, karena tanpa menggunakan kata

P
‘barang’ pun impor sudah berarti ‘kegiatan memasukkan barang
asal 23 A Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 ke dalam daerah pabean’, sama pengertiannya dengan ‘naik ke
Tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 10 atas’ yaitu tanpa menggunakan kata ‘ke atas’ sudah pasti
Tahun 1995 menyatakan bahwa, “Bea masuk pengertian naik adalah ke atas. Tetapi jika dirangkai dengan kata
tindakan pengamanan dapat dikenakan terhadap ‘sejenis’ (sebagaimana dimaksud dalam Penjelasan Pasal 23 A)
barang impor dalam hal terdapat lonjakan barang pengertiannya menjadi ‘kegiatan memasukkan barang sejenis ke
impor baik secara absolut maupun relatif terhadap barang dalam daerah pabean’.
produksi dalam negeri yang sejenis atau barang yang secara Dari pengertian kedua istilah tersebut dapat disimpulkan bah-
langsung bersaing, dan lonjakan barang impor tersebut : wa barang impor adalah berbicara mengenai fisik sedangkan
a. menyebabkan kerugian serius terhadap industri dalam negeri impor barang berbicara mengenai suatu aktivitas. Sehingga
yang memproduksi barang sejenis dengan barang tersebut penggunaan masing-masing istilah tersebut mempunyai maksud
dan/atau barang yang secara langsung bersaing; atau yang berbeda dari sisi objeknya. Objek yang dimaksud oleh ba-
b. mengancam terjadinya kerugian serius terhadap industri rang impor adalah barang (fisik), sedangkan objek yang dimak-
dalam negeri yang memproduksi barang sejenis dan/atau sud oleh impor barang adalah impor (aktivitas).
barang yang secara langsung bersaing”. Jadi jika dirangkaikan dengan kata ‘lonjakan’, pengertian lon-
jakan barang impor menjadi jumlah barang yang berasal dari ke-
Selanjutnya Penjelasan Pasal 23 A ini memberikan keterang- giatan memasukkan barang ke dalam daerah pabean telah meng-
an sebagai berikut: “Yang dimaksud dengan bea masuk tindakan alami kenaikan yang ekstrem. Sedangkan pengertian lonjakan
pengamanan (safeguard) yaitu bea masuk yang dipungut seba- impor barang menjadi jumlah kegiatan memasukkan barang ke
gai akibat tindakan yang diambil pemerintah untuk memulihkan dalam daerah pabean telah mengalami kenaikan yang ekstrem.
kerugian serius dan/atau mencegah ancaman kerugian serius Berdasarkan pengertian tersebut, maka konsekuensi logis
terhadap industri dalam negeri sebagai akibat dari lonjakan im- dari penggunaan dua istilah tersebut adalah perbedaan pada
por barang sejenis atau barang yang secara langsung merupa- tolok ukurnya. Pada istilah lonjakan barang impor, yang menjadi
kan saingan hasil industri dalam negeri yang mengalami kerugian tolok ukurnya adalah jumlah barang impor (kuantitas fisik barang
serius dan/atau ancaman kerugian serius tersebut dapat impor) sedangkan pada istilah lonjakan impor barang, yang
melakukan penyesuaian struktural…...”. menjadi tolok ukurnya adalah jumlah aktivitasnya yang dalam hal
Berdasarkan bunyi Pasal 23 A tersebut beserta Penjelas- ini dapat diwakili oleh jumlah Pemberitahuan Impor Barang (PIB).
annya dapat ditemukan dua istilah yang sepintas lalu serupa Jadi untuk mengetahui apakah telah terjadi lonjakan barang
tapi sebenarnya tak sama, yaitu “lonjakan barang impor” impor, maka yang perlu diperhatikan adalah apakah jumlah
dalam redaksional Pasal 23 A dan “lonjakan impor barang” barang impor telah mengalami kenaikan yang ekstrem.
dalam Penjelasan Pasal 23 A. Sedangkan untuk mengetahui apakah telah terjadi lonjakan impor
Yang menjadi permasalahan di sini adalah apakah ada kon- barang, maka yang perlu diperhatikan adalah apakah jumlah PIB
sekuensi dari penggunaan masing-masing istilah tersebut? telah mengalami kenaikan yang ekstrem.
Bagaimana kaitan penggunaan dua istilah tersebut dengan keten-
tuan yang dimaksud dalam Article XIX of GATT 1994 (Agreement BAGAIMANA MENURUT AGREEMENT ON SAFEGUARD ?
on Safeguard) yang merupakan aturan main safeguard menurut Menurut Pasal 2 ayat (1) Agreement on Safeguard: “A
WTO? Adakah akibat hukum dari penggunaan dua istilah terse- Member may apply a safeguard measure to a product only if
but dalam implementasi Pasal 23 A? that Member has determined, pursuant to the provisions set
out below, that such product is being imported into its territory
KONSEKUENSI LOGIS PENGGUNAAN ISTILAH ‘LONJAKAN in such increased quantities, absolute or relatives to domestic
BARANG IMPOR’ DAN ‘LONJAKAN IMPOR BARANG’ industry that produces like or directly competitive products.”
Dalam ilmu hukum, untuk mengetahui konsekuensi logis dari Jika disimpulkan, suatu negara boleh mengenakan bea ma-
suatu penggunaan istilah dalam suatu pasal adalah dengan suk safeguard apabila barang yang diimpor meningkat jumlah-
menginterpretasikan istilah tersebut. Interpretasi resmi suatu pa- nya. Dengan demikian yang tepat digunakan dalam Pasal 23 A
sal atau istilah yang ada di dalamnya dapat ditemukan dalam berikut Penjelasannya adalah peningkatan jumlah barang im-

68 WARTA BEA CUKAI EDISI 397 DESEMBER 2007



por bukan peningkatan impor barang, lonjakan impor barang,
maupun lonjakan barang impor. Mengapa demikian? Karena
istilah peningkatan jumlah barang impor dapat mewakili ber-
bagai kondisi kenaikan jumlah barang impor, mulai dari PENGENAAN OBYEK
meningkat secara ekstrem maupun peningkatan yang hanya CUKAI DI INDONESIA
disebabkan oleh kenaikan satu unit saja. Di samping itu juga
sesuai dengan apa yang diinginkan oleh Pasal 2 ayat (1) Ag- TERGOLONG SEDIKIT
reement on Safeguard. DIBANDINGKAN DENGAN
AKIBAT HUKUM PENGGUNAAN ISTILAH ‘LONJAKAN Oleh : JUMLAH EXCISE DI
BARANG IMPOR’ DAN ‘LONJAKAN IMPOR BARANG’ DALAM Beni Novri, NEGARA-NEGARA LAIN...
IMPLEMENTASI PASAL 23 A
SE, MM


Pada dasarnya penggunaan kedua istilah tersebut tidak
sejalan dengan yang diamanatkan oleh Pasal 2 ayat (1)
Agreement on Safeguard, selain itu ukurannya pun menjadi
tidak jelas yaitu kondisi yang bagaimana atau kapan suatu
barang impor dapat dinyatakan mengalami lonjakan. BEBERAPA CATATAN KECIL MENGENAI

EKSTENSIFIKASI
Akibat hukum dari penggunaan kedua istilah itu adalah
bahwa terhadap suatu barang impor hanya dapat dikenakan
bea masuk safeguard apabila telah terjadi peningkatan yang

CUKAI
ekstrem atas barang impor tersebut. Jika hanya meningkat
satu atau beberapa unit saja dan menimbulkan kerugian atau
ancaman kerugian sebagaimana dimaksud Pasal 23 A,
produk impor tersebut tidak dapat dikenakan bea masuk safe-
(DALAM RANGKA MENYAMBUT UU NO. 39/2007)
guard. Jadi penggunaan istilah lonjakan barang impor hanya
akan menghambat upaya industri dalam negeri yang merasa
mengalami kerugian atau acaman kerugian yang disebabkan

D
oleh meningkatnya jumlah barang impor tetapi tidak dalam
jumlah yang ekstrem. isatu sisi kita menyambut gembira bahwa perluasan kri-
Akibat hukum lainnya adalah bahwa istilah lonjakan teria obyek cukai telah tertampung di dalam UU No. 39
barang impor dalam redaksional Pasal 23 A menjadi tidak Tahun 2007 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang
ada artinya karena telah dihapus secara implisit oleh Nomor 11 Tahun 1995 Tentang Cukai, hal ini berarti
istilah lonjakan impor barang dalam redaksional Penjelas- akan memperkuat ranah hukum di dalam melakukan
an Pasal 23 A. Karena interpretasi resmi terhadap suatu pembahasan mengenai obyek cukai (excise) yang baru.
pasal adalah ada pada penjelasannya, maka pengertian Berdasarkan literatur yang ada mengisyaratkan bahwa pe-
dari istilah lonjakan impor baranglah yang digunakan un- ngenaan obyek cukai di Indonesia tergolong sedikit (narrow
tuk mengimplementasikan Pasal 23 A. object) dibandingkan dengan jumlah excise di negara-negara
Dengan demikian otoritas penyelidik pengenaan safe- lain. Hal ini dapat terjadi karena berdasarkan penelitian bahwa
guard harus menjadikan jumlah PIB sebagai patokan objek excise di negara lain merupakan objek Pajak Pertambah-
dalam menentukan ada tidaknya lonjakan impor barang, an Nilai (PPn) dan/atau objek Pajak Barang Mewah (PPnBM)
karena hanya PIB saja yang sejauh ini dapat mengkuanti- di negara Indonesia.
fisir seberapa banyak kegiatan memasukkan barang ke Diharapkan dengan adanya UU baru ini yang memiliki 4
dalam daerah pabean Indonesia. (empat) karakteristik Barang Kena Cukai (BKC), memberikan
Penggunaan jumlah aktivitas memasukkan barang ke kesempatan kepada pemerintah untuk melangkah lebih maju
dalam daerah pabean Indonesia (jumlah PIB) tentu saja dibandingkan dengan pembahasan yang hanya berdasarkan
melanggar apa yang ditentukan oleh Pasal 2 ayat (1) UU Nomor 11 Tahun 1995 Tentang Cukai, seperti pada masa-
Agreement on Safeguard. Akibat hukum ini menyebabkan masa yang lalu.
setiap pengenaan bea masuk safeguard yang didasarkan
pada patokan tersebut akan selalu digugat oleh negara SEJARAH PEMBAHASAN
yang produk ekspornya dikenakan bea masuk safeguard Sudah beberapa kali pemerintah membentuk Tim Ekstensifi-
oleh Indonesia dan sudah dapat dipastikan sejak awal In- kasi Cukai, semenjak Direktur Jenderal Bea dan Cukai dijabat
donesia akan selalu dalam posisi yang kalah. oleh DR. Permana Agung hingga Edy Abdurrachman. Pepatah
mengatakan bahwa “pengalaman adalah guru yang terbaik”, pro-
SOLUSINYA ses pembahasan tersebut merupakan sebuah proses learning
Pasal 23 A dan Penjelasannya sudah terlanjur mengguna- by doing, yang menjadikan proses pembelajaran ke arah yang
kan kedua istilah tersebut. Bukan perkara yang gampang positif bagi kita semua. Dimulai dari usulan 12 (dua belas) calon
untuk mengganti atau merevisi suatu pasal. Tetapi dalam hal BKC baru yang diketengahkan oleh Permana Agung pada tahun
ini belum dikenal istilah ‘nasi sudah menjadi bubur’. Masih 1999, kemudian setelah ditelaah hanya difokuskan kepada 3
banyak jalan menuju Roma. Ada celah yang dapat digunakan (tiga) obyek yaitu Semen, Ban dan Soft Drink pada pengkajian
untuk meluruskan kembali maksud Pasal 23 A dan Penjelas- tahap pertama.
annya agar sesuai dengan Pasal 2 ayat (1) Agreement on Berdasarkan catatan kecil kami, pada saat itu Tim melaku-
Safeguard. Celah tersebut adalah Pasal 23 D ayat (1) yang kan survei ke berbagai instansi terkait seperti Deperindag,
mengamanatkan pembentukan Peraturan Pemerintah (PP) BPS, LIPI, UI, Asosiasi-asosiasi terkait yang dilanjutkan
untuk pengaturan lebih lanjut Pasal 23 A itu. dengan kunjungan ke berbagai pabrik yang bersangkutan.
Harus ada pasal tertentu dalam PP yang akan dibentuk itu Pada saat itu hasil kajian Tim sedikit banyak telah mendapat-
tentang apa yang dimaksud dengan kedua istilah tersebut, kan masukan dari berbagai kalangan termasuk dari anggota
kondisi yang bagaimana yang menyebabkan kedua istilah ter- Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
sebut terpenuhi keinginannya, dan hal lainnya yang ada kait- Memang dirasakan bahwa dinamika di masyarakat me-
annya dengan kedua istilah tersebut. Jika tidak, bakal terjadi ngenai usulan tersebut cukup menghangat, namun dari
istilah ‘maju kena mundur kena’. beberapa tanggapan asosiasi mengenai usulan tersebut, ada
Penulis adalah Kepala Seksi Evaluasi Audit Kanwil DJBC Jawa Barat, salah satu asosiasi yang pada prinsipnya menerima dengan
mantan investigator anti dumping dan safeguard KADI dan KPPI catatan khusus bahwa timing penerapannya ditunda, karena

EDISI 397 DESEMBER 2007 WARTA BEA CUKAI 69


OPINI

Tabel 1. 1. Alasan Pengenaan Cukai


JENIS BARANG DAN TINGKAT 2. Tingkat Produksinya
ELASTISITASNYA
3. Jumlah Tenaga Kerja
4. Faktor Eksternalitas
5. Proyeksi Penerimaan Negara
No Jenis Barang Tingkat Keterangan 6. Jenis Pajak/Retribusi yang Telah Dibebankan
Elastisitas 7. Aspek Legalitas Hukumnya, dan
8. Tingkat Elastisitas calon BKC.
1. Barang-barang In Elastis, Resistensi
dengan kategori rendah apabila Berkaitan dengan sisi Mikro, penulis akan fokus terhadap
pemilihan obyek cukai baru yang dianalisis berdasarkan ting-
mewah (Berlian, harga kat elastisitas harga barang tersebut. Elastisitas harga meru-
Mobil mewah, dinaikkan. pakan derajat kepekaan jumlah barang yang diminta akibat
Barang Elektronik (Prestise) adanya perubahan harga. Semakin besar kepekaannya, se-
tertentu) makin elastis barang tersebut. Dengan kata lain bahwa apa-
bila sedikit saja harga dinaikkan karena faktor tertentu, maka
2. Minuman In Elastis, Resistensi permintaan akan cenderung menurun, biasanya terjadi pada
barang-barang yang elastisitasnya tinggi, misalnya barang-
Beralkohol (Spirit, Ep < 1 rendah apabila barang yang memiliki substitusi tinggi.
wine, anggur, bir) harga Lain halnya terhadap barang-barang in elastis, yang apa-
dinaikkan. bila harga dinaikkan, maka permintaan cenderung tidak
berubah, misalnya terhadap barang-barang pokok, barang-
Hasil Tembakau In Elastis, Resistensi barang kategori mewah dan barang-barang tertentu yang me-
(Cerutu, Rokok) Ep < 1 rendah apabila nyebabkan kecanduan/ketagihan, misalnya hasil tembakau
harga (rokok) dan minuman mengandung etil alkohol. Pada kenya-
taannya walaupun harga jual dinaikkan namun permintaan
dinaikkan. terhadap barang tersebut tidak berubah secara signifikan.
(Lihat tabel)
3. Substitusi In Elastis Ada sedikit Berdasarkan Tabel tersebut, dapat dijelaskan bahwa apabila
Rendah (Semen, resistensi tujuan pengenaan cukai lebih diarahkan kepada penerimaan
Ban, BBM, negara, maka lebih tepat pada kategori barang-barang kebutuhan
Batere, hasil pokok, namun hal tersebut akan mendapatkan resistensi yang
cukup kuat karena menyangkut hajat hidup orang banyak, kecuali
hutan, sumur bor) ada pengalihan dari PPn atau PPnBM menjadi obyek cukai.
Apabila tujuan pengenaan cukai dengan alasan pembebanan
pungutan negara demi keadilan dan keseimbangan maka lebih
4. Barang-barang In Elastis Resistensi tepat kepada kategori barang-barang mewah yang khususnya
kebutuhan pokok cukup kuat, dikenai PPnBM.
(Makanan, karena Apabila tujuan pengenaan cukai karena pemakaiannya
menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat atau
minuman, sabun, menyangkut lingkungan hidup, maka lebih tepat kepada kategori barang-
deterjen, sham- hajat hidup barang dengan substitusi rendah, karena berkaitan dengan
poo, pasta gigi). orang banyak penggunaan sumber daya alam dan aspek lingkungannya.
Apabila tujuan pengenaan cukai secara klasik karena
konsumsinya perlu dikendalikan atau peredarannya perlu di-
masih merasakan dampak krisis ekonomi. Kemudian seiring awasi, maka lebih tepat kepada kategori barang-barang yang
dengan adanya resistensi di masyarakat pada masa itu maka dapat menimbulkan unsur-unsur kecanduan atau ketagihan
kerja Tim untuk sementara ditangguhkan. (addicted), misalkan minuman beralkohol dan rokok.
Selanjutnya dengan adanya penugasan tertentu oleh
Menteri Keuangan maupun pihak lain, untuk melakukan kaji- SIMPULAN
an terhadap obyek BKC baru, maka dibentuklah tim-tim Dalam hal ini jika pengenaan cukai bukan semata-mata kare-
lanjutan, diantaranya yang pernah dibahas adalah obyek De- na konsumsinya perlu dikendalikan atau peredarannya perlu
terjen, Elektronik, VCD/DVD. Namun karena belum kuat dari diawasi, maka ketentuan yang ada dalam UU No. 39 Tahun 1997
aspek legalitas hukum pengenaan cukainya, maka hasil perlu dijabarkan kembali dalam Peraturan Pemerintah atau
pembahasannya lagi-lagi mengalami resistensi yang cukup perangkat hukum lainnya, guna mengatur ketentuan dari obyek
alot khususnya dari asosiasi terkait. Akhirnya sejalan dengan cukai tertentu yang penerapannya perlu pengaturan khusus, tan-
niat pemerintah untuk melakukan amandemen UU No. 11 Ta- pa meninggalkan dasar-dasar ketentuan UU No.39 Tahun 1997.
hun 1995 Tentang Cukai, maka muatan perluasan sifat atau Seiring dengan makin optimalnya penerimaan cukai dari Hasil
karakteristik pengenaan cukai menjadi salah satu substansi Tembakau yang pada suatu titik tertentu akan mengalami penu-
pokok dari usulan amandemen tersebut. runan, maka dengan adanya BKC baru akan memberikan sinergi
Sejarah membuktikan bahwa salah satu kelemahan dalam rangka meningkatkan penerimaan negara dari sektor cukai,
dalam melakukan pembahasan obyek Barang Kena Cukai mengingat bahwa sektor pajak dan cukai masih merupakan
baru adalah dari aspek legalitas hukum pengenaan cukainya, andalan utama bagi penerimaan negara dari dalam negeri.
yang dalam undang-undang baru ini telah tertampung Pada akhirnya, semangat dari penulisan ini dimaksudkan
mengenai aspek tersebut. untuk memberikan gambaran sekilas mengenai ruang lingkup
ekstensifikasi cukai, sebagai masukan guna pembahasan
KAJIAN TEKNIS DARI SISI MIKRO atau pengkajian berikutnya, apabila pada saatnya nanti
Diakui bahwa proses pembahasan perluasan obyek cukai pemerintah menekankan perlunya program tersebut. Tulisan
baru membutuhkan waktu yang cukup panjang dengan ini berupa catatan kecil dari pengalaman penulis dan hasil
didasari oleh kajian-kajian ilmiah sebagai bahan pendukung analisis dari beberapa literatur yang terkait khususnya berke-
pembahasan. Berdasarkan pengalaman, bahwa aspek-aspek naan dengan Micro Economics. Semoga Bermanfaat.
yang dinilai dari calon BKC baru oleh Tim, antara lain : Penulis adalah Mahasiwa Program Doktoral IPB

70 WARTA BEA CUKAI EDISI 397 DESEMBER 2007


RUANG KESEHATAN

LAMA HAID Anda


Anda Bertanya
Bertanya
Dokter Menjawab
Dokter Menjawab
BERUBAH-UBAH DIASUH OLEH PARA DOKTER
DI KLINIK KANTOR PUSAT DJBC

S
aya seorang gadis berusia ± 22 tahun. Saya mendapat- ditentukan oleh hormon-hormon wanita di ovarium seperti
kan haid pertama kali saat berusia 11 tahun. Memang estrogen dan progesterone, ditentukan pula oleh bagian
awalnya haid tidak teratur. Saya juga mengalami lama dari otak besar.
haid yang tidak sama, terkadang 4 hari, tetapi terkadang Bisa terjadi :
hanya 2 hari sudah selesai. Tetapi secara berangsur- l POLYMENORRHOEA = haid sering datang, jadi siklus
angsur haid sudah mulai normal. Namun sejak 6 bulan yang lalu pendek kurang dari 25 hari.
lama haid saya tidak teratur, menjadi lebih panjang. Haid yang l OLIGO MENORRHOEA = haid jarang, siklus panjang
terakhir kemarin menjadi lebih panjang 6 hari yang biasanya ha- lebih dari 25 hari.
nya 6 hari menjadi 12 hari. Mengapa lama haid saya bisa 2. Bila kelainan dalam banyaknya pendarahan dan lamanya
demikian ? apakah saya nanti sulit mendapat keturunan ? lantas pendarahan. Banyaknya pendarahan ditentukan oleh
dok bagaimana mengatasinya ? beberapa hal :
l Lebarnya pembuluh darah karena adanya tumor-tumor
JAWAB : seperti myoma. Hal ini terjadi juga pada Astheri (terlalu
Haid merupakan ciri khas kedewasaan manusia dengan ada- kurus). Dimana pada dua hal ini akibat daya kontraksi otot
nya perubahan-perubahan siklus pada alat kandungannya rahim berkurang dan tonus otot berkurang. Pengobatan
sebagai persiapan untuk kehamilan. Terjadinya haid merupakan dengan uterotomica (penguat otot rahim) atau operasi.
suatu proses yang kompleks dan harmo- l Banyaknya pembuluh darah yang
nis meliputi organ otak besar (cerebrum)
alat-alat genital dan kelenjar-kelenjar FISIOLOGI HAID terbuka atau luasnya luka. Ini dapat
terjadi selama atau sesudah menderita
dalam tubuh kita seperti kelenjar thyroid Pengaruh dari luar suatu penyakit, kemungkinan lain
(kelenjar gondok), kelenjar endokrin. karena terlalu lelah/kecapekan yang
Pada setiap perubahan-perubahan Cerebrum menyebabkan tonus (kekuatan) otot
siklus haid tadi dimana akan terjadi haid menjadi kurang. Pengobatan dengan
terdapat persiapan secara teratur dari uterotomica dan pemberian vitamin,
endometrium (bagian dari sel rahim istirahat yang cukup dan makan dengan
wanita) untuk menerima ovum (sel telur) makanan bergizi seimbang.
yang sudah dibuahi oleh 1 sperma sete- l Tekanan darah yang tinggi (hipertensi),
lah terjadi ovulasi (kesuburan). Masa- Sel Payah jantung (decomper satio Cordis).
masa ini dipengaruhi secara ritmik oleh telur Pengobatan dengan konsultasi ke
hormone-hormon wanita yaitu : estrogen Ovulasi dokter.
dan progesteron. l Daya beku darah berkurang pada pe-
Lamanya siklus haid yang normal atau nyakit kelainan darah seperti hemofilia.
yang dianggap sebagai siklus haid klasik l Adanya infeksi yang disebut sebagai
adalah 28 hari ditambah atau dikurangi Hormon ENDOMETRITIS (infeksi di rahim).
dua sampai tiga hari. Siklus ini dapat ber- Estrogen wanita Infeksi ini menyebabkan pembuluh
beda-beda pada wanita yang normal dan darah melebar sehingga haid menjadi
sehat. Proges- lebih lama.
teron
Pada setiap siklus haid dikenal tiga l Adanya kelainan letak dari rahim yang
masa utama, yaitu : disebut : RETROFLEXI dimana letak
1. Masa haid, selama dua sampai de- Endomet- rahim lebih kebelakang dari biasanya
lapan hari. Pada masa ini sel endo- rium Hari dalam sehingga haid menjadi lebih panjang
metrium dilepas. siklus haid karena adanya bendungan pembuluh
2. Masa PROLIFERASI, sampai hari darah balik.
keempat belas. Pada masa ini sel Masa Proliferasi Masa Sekresi
endometrium tumbuh kembali meng- Darah haid terlalu banyak dapat
adakan proliferasi. Antara hari kedua belas dan keempat be- diketahui kalau ada bekuan darah dalam darah haidnya.
las dapat terjadi pelepasan sel telur (ovum) dari ovarium 3. Lamanya pendarahan dalam masa haid.
(indung telur). Hal ini yang merupakan masa subur seorang Secara normal haid sudah berhenti dalam 8 hari, kalau haid
wanita yang biasa disebut : OVULASI. Proses ovulasi ini lebih lama dari 8 hari maka daya regenerasi endometrium
terjadi bila ada kerjasama yang harmonis antara otak besar, berkurang. Daya regenerasi berkurang dapat terjadi pada
bagian otak lain, kelenjar-kelenjar dalam tubuh kita seperti infeksi seperti endometritis, pada myoma atau polyp atau
kelenjar gondok, kelenjar endokrin lain. Termasuk dalam tumor rahim lain.
proses ovulasi adanya pengaruh dari luar seperti stress atau Lama haid bertambah panjang selain dari hal-hal tadi seperti
psikis/pikiran. infeksi (endometritis) dapat juga dari bila anda terlalu lelah
3. Masa Sekresi. Pada masa ini sel endometrium berbelok- atau sesudah menderita sakit, dimana selain menyebabkan
belok dan mulai bersekresi mengeluarkan cairan bening daya regenerasi endometrium berkurang tonus otot rahim ju-
dan jernih yang disebut : getah cervix. Pada akhir masa ga berkurang. Jika anda terlalu kurus (bentuk badan Asthenis)
ini sel-sel ini berubah sehingga mempermudah perlekatan sebaiknya hal ini harus mendapat perhatian dari anda dengan
sel telur yang sudah dibuahi sebagai suatu kehamilan, menaikkan berat badan, mengurangi kelelahan dengan ba-
bila sel telur tadi bertemu dengan 1 sperma. nyak istirahat, minum vitamin serta makan dengan gizi yang
seimbang (sayur-sayuran, buah-buahan, telur, susu).
Jika terdapat kelainan dalam siklus haid tadi dan banyak- Karena siklus haid anda teratur maka kemungkinan terjadi
nya pendarahan dalam haid ada beberapa sebab. kesuburan (ovulasi) tetap ada, sehingga tidak ada kesulitan
1. Bila kelainan dalam siklus haid. Kelainan dalam siklus ini untuk mendapat keturunan. dr. Linda Harahap, Poliklinik KP DJBC

EDISI 397 DESEMBER 2007 WARTA BEA CUKAI 71


RENUNGAN ROHANI

AWAS !
NATAL (BISA) BERBAHAYA
We wish you a Merry Christmas, we wish you a Merry Christmas,
we wish you a Merry Christmas...

N
yanyian itu kembali mengalun dan terdengar di- yaitu Yusuf merupakan tukang kayu. Seorang tukang kayu
telinga kita. Yah, rupanya tanpa terasa sebentar di Israel pada jaman itu mempunyai penghasilan yang
lagi kita akan merayakan Natal dan gemanya sedang-sedang saja. Penghasilannya tidak sebesar pemi-
telah menyapa kita. Di berbagai pusat perbelan- lik kebun anggur atau pemilik perahu penangkap ikan.
jaan, mall-mall berlomba-lomba memutar lagu Dengan kata lain, Yusuf dan Maria adalah orang-orang
Natal. Di tengah segala kesibukan rutinitas serta kepenat- biasa. Mereka keluarga sederhana.
an yang dirasakan setiap harinya, menjadi suatu hiburan Di tengah masyarakat yang dewasa ini cenderung
yang menyenangkan bisa kembali mendengarkan lagu konsumtif dan mengidealkan kemewahan kita perlu meli-
Natal. Tibalah bagi kita untuk merayakan Natal, hat bahwa untuk kelahiran Yesus Sang Juruselamat, Allah
merayakan kedatangan Sang Juruselamat dimuka bumi memilih keluarga sederhana. Ini bukan berarti bahwa kita
ini. Bersibuk ria menyiapkan segala sesuatu yang berbau harus hidup dalam kemiskinan sebagai hidup yang
Natal. kristiani, seakan-akan dengan keadaan miskin kita menja-
Merayakan Natal kelihatannya sebagai hal yang begitu di dekat kepada Allah. Hal ini untuk mengingatkan kita
menarik perhatian, menyenangkan dan gampang dilaku- apa perlunya kita mengejar kemewahan ? Apakah hidup
kan, tetapi sebenarnya susah. Susah dalam arti berbaha- ini hanya diukur dengan belum punya ini dan belum
ya dan berisiko, ibarat berjalan di tepi empang pada punya itu ?
waktu malam tanpa bantuan cahaya. Kalau kurang hati- Peristiwa Natal telah terjadi dalam suasana sederhana
hati bisa tercebur ke dalam empang. dan prihatin. Tetapi mengapa sekarang kita


Yang paling mencolok adalah bahwa kita mu- cenderung merayakannya dengan suasana
dah terperosok ke dalam komersialisasi Natal. yang sebaliknya ?
Tanpa kita sadari Natal telah dijadikan sumber Atau ketika berkata bahwa kita perlu membu-
rupa-rupa bisnis dan mengais rezeki. Natal PADA HARI NATAL ka hati menjadi “palungan”supaya Yesus lahir di
seolah-olah tidak dapat dipisahkan dari pohon TIBA-TIBA KITA dalam hati manusia. Kata-kata itu begitu indah
terang, hiasan Natal, lampu kelap-kelip, kartu terdengar, tetapi apakah maknanya ?
Natal, kue Natal, tour Natal dan sejumlah komo- BERUBAH MENJADI Kebanyakan dari kita ketika masih bayi
ditas atau barang dagangan lain. Saya memba- BAIK HATI, DAMAI dilahirkan di rumah sakit, rumah bersalin atau
yangkan bagaimana ya seandainya bila Tuhan paling tidak di sebuah tempat tinggal sendiri,
Yesus datang ke perayaan Natal pada zaman DAN PEMURAH. biasanya ini banyak terdapat di daerah
sekarang, mungkin dengan terheran-heran Ia HAMPIR SEMUA pedesaan. Kalaupun kita dilahirkan di rumah
berpikir, “Apa hubungannya barang-barang ini sendiri pastinya kita dilahirkan diatas ranjang/
dengan kelahiran-Ku ?” DARI KITA MENJADI tempat tidur bukan ? Ranjang/tempat tidur
Begitulah, kita jatuh dalam kesibukan mem- SEPERTI adalah tempat pertama yang dirasakan oleh
persiapkan perayaan Natal. Beberapa seorang bayi setibanya di dunia ini dan itu
minggu sebelumnya kita sudah kena demam SINTERKLAS memang tempat yang wajar dan layak.
Natal, di rumah, di Gereja, di sekolah, di Namun kelahiran Yesus terjadi di tempat


tempat kerja. Sibuk berbelanja ini itu. Rumah yang tidak begitu wajar. Ia dilahirkan disebu-
dicat, perabotan diganti yang baru, memakai ah tempat yaitu kandang hewan di sebuah
baju baru, memasang pohon Natal. Belum lagi mengha- rumah persinggahan. Bagi bangsa Israel pada masa itu,
diri rapat-rapat panitia Natal. Apalagi pada hari sebuah rumah persinggahan terdiri dari dua bagian, yaitu
pelaksanaannya. Kita ingin tampil sempurna. Di dalam ruangan untuk tamu dan ruangan untuk hewan yang me-
gereja kita bernyanyi, “Malam Kudus, sunyi senyap ….” rupakan alat transportasi mereka, hewan tersebut adalah
Namun hati kita tidak tenang, hiruk pikuk meliputi. Belum keledai, kuda atau onta. Karena masa itu merupakan
lagi kantuk yang menyerang karena semalaman tidak tidur saatnya penduduk melaksanakan sensus maka seluruh
sibuk menyiapkan segala sesuatu yang akan dihidangkan penginapan penuh semua sehingga tidak ada lagi tempat
untuk tamu-tamu yang datang. bagi Yusuf dan Maria untuk beristirahat dan
Natal dirayakan dengan penuh kemewahan dalam su- mempersiapkan kelahiran Yesus.
asana gemerlapan dan gegap gempita. Kira-kira apa yang Di bagian tempat hewan itulah Yesus dilahirkan dan di
kita rasakan kalau kita merayakan Natal di tengah keme- baringkan dalam sebuah palungan. Palungan adalah
wahan, padahal yang sedang kita rayakan adalah kelahir- tempat makanan hewan. Yang tentunya didalamnya terda-
an seorang bayi yang hadir di tengah keluarga yang pat sisa-sisa makanan hewan yang kotor dan bau serta
sederhana. sisa-sisa rumput. Tentunya tidak ada seorang pun ibu
Dalam Matius 13:55 (Bukankah Ia ini anak tukang ka- yang mau anaknya lahir di tempat seperti itu kalau bukan
yu?) dan Markus 6:3 (Bukankah Ia ini tukang kayu, anak karena terpaksa sekali.
Maria…) kita dapat mengetahui bahwa orang tua Yesus Palungan sebagai tanda ketersisihan itu hendak

72 WARTA BEA CUKAI EDISI 397 DESEMBER 2007


menunjukkan solidaritas Yesus dengan mereka yang tidak dikatakan bahwa merayakan Natal bukan perkara gampang.
mendapat tempat dalam masyarakat. Sepanjang Kita mudah terperosok ke dalam hal-hal yang mengabur-
hidupnya Yesus menunjukkan hal itu. Ia solider terhadap kan makna Natal yang sesungguhnya. Tetapi itu bukan
orang-orang yang tidak mendapat tempat dalam berarti kita tidak melakukan perayaan Natal. Adanya baha-
masyarakat karena faktor status sosial (pemungut cukai ya dan risiko menjadikan kita berhati-hati. Itulah yang kita
dan perempuan pelacur), atau karena faktor kedudukan pelajari, merayakan Natal dengan hati-hati.
ekonominya (nelayan), faktor jasmaninya (orang lumpuh, Kita sering merayakan Natal secara formal saja tetapi
orang buta, orang kusta) atau karena faktor suku bangsa makna Natal itu sendiri tidak nampak dan terwujud dalam
dan keturunannya (orang Samaria). tingkah laku kita sehari-hari. Kita sering menjadi orang
Belum lagi pada hari Natal tiba-tiba kita berubah men- Kristen secara formal dalam ibadah-ibadah saja tetapi
jadi baik hati, damai dan pemurah. Hampir semua dari dalam relasi atau hubungan antara orang tua dan anak-
kita menjadi seperti Sinterklas. Kita jatuh dalam kemuna- anak, suami istri, sahabat maupun orang lain yang tidak
fikan Natal, begitu Natal usai kita kembali ke pola hidup dekat di hati kita kekristenan itu tidak meninggalkan
yang semula yaitu egois, beringas dan mata duitan. bekas.
Ternyata hidup yang kita lakoni itu tidak jauh berbeda de- Natal Yesus Kristus membebaskan, yaitu berita kesu-
ngan lampu dan hiasan Natal begitu nampak indah warna kaan mengenai pertobatan dan pembaharuan yang
warni serta menyala kelap kelip namun sayang hanya tersedia bagi manusia (Markus 1:15, kata-Nya: “Waktunya
dipasang setahun sekali. telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan
percayalah kepada Injil!”), serta kebebasan, keadilan, ke-
MERAYAKAN NATAL DENGAN HATI-HATI benaran, dan kesejahteraan yang dikehendaki Allah untuk
Ternyata Natal banyak bahayanya. Itu sebabnya tadi dunia. Natal Kristus mengubah citra manusia dari hamba
dosa menjadi anak-
anak Allah dan seba-
gai puncak penyataan
serta kehadiran Allah
di tengah-tengah dunia
dan manusia.
Dalam perumpama-
an pada Matius 24:37-
44, Yesus berkata,
“Berjaga-jagalah ka-
mu”. Artinya, sebagai
anak Allah sebenar-
nya tidak lain daripa-
da kesediaan untuk
taat pada kehendak
dan rencana Allah.
Dengan ini kita diingat-
kan bahwa Natal
mempunyai makna
bagi setiap hidup kita,
agar kita mengarah-
kannya demi kesela-
matan dan sebagai
tanda solidaritas,
tanda kesetiakawanan
Allah terhadap kebe-
radaan hidup manu-
sia. Sebab Imanuel
tidak lain adalah
“Allah solider, Allah
setia kawan dengan
manusia”.
Natal hendaknya
mengoreksi setiap ke-
cenderungan dan tra-
disi dari setiap
kehidupan kita yang
sebagian besar hanya
dihabiskan untuk
kepentingan diri sen-
diri, tidak setia kawan
dengan orang-orang
yang membutuhkan
pertolongan, dengan
orang-orang yang me-
merlukan uluran ta-
ngan belas kasihan.

Vikaris Deby Asadama,


saat ini ditempatkan di GPIB
Koinonia, Jakarta

EDISI 397 DESEMBER 2007 WARTA BEA CUKAI 73


RUANG INTERAKSI

Oleh: Ratna Sugeng

SELAMAT HARI IBU


Meski secara tradisonal ayah adalah dapat menolong dirinya sendiri dan bertanggung jawab terhadap
kepala keluarga pencari nafkah utama, lingkungannya. Tulisan Wikipedia saya sitirkan dengan adaptasi.
pada kenyataannya banyak ibu yang 1. Tenang dan sabar. Menjadi ibu merupakan pekerjaan menan-
menempati posisi pencari nafkah utama tang. Cobalah kaji apa yang anda lakukan jika anak anda

B
menyelinap dalam kamar anda dan dengan tanpa permisi
ulan Desember tanggal 22, kita di Indonesia mempe- mengacak lemari serta alat-alat berdandan anda ? Berteriak,
ringati hari Ibu, sementara Mother’s Day yang tersenyum, atau menuntun anak tentang apa yang ingin
diproklamirkan oleh Julia Ward Howe diperingati pa- diketahuinya ? Dapatkah anda dengan tenang menegur dan
da bulan Juni, sejak pertama kali diproklamirkan menjawab keinginan tahu anak dalam hal ini ? Demikian juga
pada tahun 1870-an, dan kemudian masih banyak pada kegiatan anak lainnya yang mungkin mengejutkan anda
versi Mother’s Day lainnya di Amerika. Melihat begitu ramai- dan anda tak ingin ia melakukannya, seperti ketika anak
nya orang menegakkan hari Ibu, tentulah hari Ibu merupakan kedapatan membaca buku porno.
hal penting untuk diperingati.
Ibu adalah orang yang melahirkan, suatu jabatan yang tak 2. Berperanlah pada bidang yang diminati anak. Jika anak anda
tergantikan, tetapi apakah ibu memang orang yang berarti dalam menyukai mobil, anda dapat ikut bermain dengan mobil-
kehidupan, merupakan sebuah pertanyaan yang perlu kajian. mobilan atau menggunakan mobil-mobilan yang perlu dirakit
Berikut ini pendapat dari beberapa orang yang mewakili anak lebih dahulu sebelum dapat melaju dalam sirkuit pertandingan
tentang makna ibu. seperti bermain Tamiya. Jika anak anda menyukai fotografi
maka cobalah mempelajari seluk beluk fotografi dimulai dari
GINA, 19 TAHUN, MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN yang paling sederhana.
Bunda menemaniku di saat susah dan senang. Kalau aku pu-
nya masalah, seburuk apapun, bunda dapat mendengarkan. Baik 3. Bermain bagi anak adalah bekerja. Jangan pernah terlalu kikir
ketika aku putus pacar dimasa SMA ataupun saat aku sulit konsen- untuk membeli perangkat pembelajaran. Jawaban: “Ibu tak
trasi pada materi kuliahku, bunda tak pernah menuduh punya uang”, jika selalu didendangkan, bukan lagi me-


aku bersalah. Ia berusaha mendengarkan dan memberi rupakan lagu merdu, tetapi menjadi sebuah bumerang
komentar ketika aku memintanya. Sekarang ketika aku apatisme dengan sindiran. Namun juga tidak bijak jika
kuliah jauh dari bunda, aku selalu ada kontak setiap MENJADI IBU semua kehendak anak menjadi mudah dibelikan.
pagi sebelum pukul 6 untuk menghemat biaya pulsaku. Kajilah bersama anak seberapa besar kebutuhannya
Bundaku bekerja sebagai pembantu dekan di salah MERUPAKAN dan hitunglah percepatan kemajuan intelektualitas serta
satu perguruan tinggi negeri. Buat ku, ia tokoh idolaku. PEKERJAAN keterampilannya dengan materi yang kita berikan. Misal-
nya apakah sebuah Ipod, memang mutlak diperlukan?
SANDI, 21 TAHUN, MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI MENANTANG
Mama orang yang aku bisa percaya. Ketika aku ke- 4. Pastikan anda adalah orang yang nyaman diajak
dapatan nonton CD porno dikomputerku, mama dengan
tenang berdiri dibelakangku dan mengajak diskusi.
Malunya mak saat itu. Tetapi mamaku tetap dengan wajah datar
memandangku dan aku terundang untuk diskusi. Saat SMP pun
mama dapat kami ajak bicara, terutama kalau aku bersama
teman-temanku naik mobil yang disupiri mama. Mama bisa diajak
cerita tentang mimpi basah, ketakutan kami akan masturbasi, dan
rasa ketertarikan kami pada lawan jenis. Mama juga dengan se-
” diskusi atau menjadi tempat mengadu. Upayakan anda
berjiwa besar, tenang menghadapi halilintar kabar buruk
dan atasi kemelut hati anda untuk tetap tidak gugup
mendengarkan keluhan serta mengatasi masalah. Ibu yang
disenangi anak adalah ibu yang dapat dijadikan teman atau
sahabat kala susah dan senang. Ibu yang dapat diajak bicara
seks, pacar, pelajaran , fesyen, musik dan etika.. Jika anak
berbicara dengan orang yang salah, maka sangat mungkin
nyum berwibawa akan membicarakan nilai buruk ulanganku jika informasinya menjerumuskannya ke jurang dalam. Misalnya
itu terjadi. Kami bisa ’ngobrol’ sambil belajar ulang apa yang sulit. ketika ibu-ibu di Jawa Barat kehilangan anak-anak
Mama sebetulnya tidak berkehendak aku kuliah di fakultas perempuan remajanya yang diduga masuk aliran sesat
ekonomi, namun ia bisa menerima pilihanku setelah kami berdis- (publikasi televisi bulan Oktober 2007)
kusi. Aku menetapkan pilihan sekolahku, dan mama berharap
aku bertanggung jawab atas pilihanku. Sekarang ketika aku jauh 5. Dukunglah perkembangan anak. Mentertawakan kesenangan
dari mama kuliah di luar Jakarta, aku selalu ditelpon mama atau hobi anak membuat ia merasa ditolak. Ketika anak laki-
(hehehe supaya pulsaku dibayar mama). Mama bisa mengerti laki anda mengatakan ia akan menjadi musisi dan tak ingin
ketika aku membeli obligasi dan belajar ’deal’ valas untuk mem- menjadi dokter seperti ayahnya, cobalah untuk memahami
praktekan ilmu dari kuliahku. Mamaku bekerja di lembaga dunia apa yang membuat anak senang pada hobinya. Seringkali
untuk kesehatan. orangtua dilanda kecemasan akan masa depan anak yang
dikatakan tak jelas dari bermain musik. Cobalah kita tengok
MENJADI IBU cerita gitaris Eet Syahranie, yang putra mantan gubernur. Ia
Setelah mengamati komentar wakil dari anak atas ibunya, kita dapat menjadi gitaris terkemuka di Indonesia dan tak memilih
coba melihat apa kata dunia internasional jika kita ingin menjadi jejak ayahnya menjadi tokoh pemimpin daerah (Tayangan
ibu yang sesuai dengan irama anak. Berikut ini langkah untuk men- Empat Mata di televisi 24 Oktober 2007).
jadi ibu yang menanamkan dasar kepribadian anak agar kelak Menertawakan atau mengejek membuat hubungan dengan

74 WARTA BEA CUKAI EDISI 397 DESEMBER 2007


anak menjadi renggang dan ibu akan kehilangan kendali atas bagaimana menjadi ibu yang mendekatkan hubungan dengan
perjalanan anak untuk beranjak dewasa. Memahami perbeda- anak. Berikut ini disampaikan beberapa tip:
an keinginan dan pilihan karir dimasa depan merupakan pro- l Bantu anak menyelesaikan pekerjaan rumahnya, bukan
ses panjang pertempuran dalam diri ibu dan juga ayah. Apa- hanya untuk mengetahui sampai dimana pengetahuan anak
pun yang dipikirkan, disikapi , diidolakan anak, pelajari bersa- atas pelajaran yang diterimanya, tetapi juga untuk mengukur
ma anak keuntungan dan perkembangan tokoh idolanya. kemampuan anak dalam menikmati sekolahnya dan
Lingkungan anak , teman-temannya, sangat mempengaruhi lingkungan pergaulannya. Sifat ibu membantu membuat anak
gaya pergaulan anak. Cobalah memahami kebutuhan mere- tak segan menemui ibu ketika ia memerlukannya
ka untuk diterima lingkungan, namun tetap aman dari bahaya l Sediakan waktu untuk anak. Bermain ‘petak umpet’, menik-
penjerumusan ketidaktahuan risiko seks, narkotika, dan aliran mati ‘Time Zone” bersama anak, mengerjakan pekerjaan
sesat. Anda tidak harus mengikuti gaya anak, namun dapat rumah tangga bersama, dan kerjakanlah semuanya dengan
memahami dan mengamankannya. kegembiraan
6. Jangan ragu untuk meminta maaf ketika anda bersalah, sebab l Senantiasa mendukung dan menerima anak sebagaimana
salah adalah manusiawi. Orangtua bisa salah, juga anak. Sulit adanya
rasanya meminta maaf kepada anak, dan juga sulit untuk me- l Bersikaplah jujur dan adil. Jangan pernah menyogok anak ke-
maafkan kesalahan besar anak, pergulatan batin ibunda akan tika anda merasa bersalah telah melalaikan kewajiban terten-
menghasilkan kata putus yang diarahkan pada bijaksana. tu pada anak.
Dengan sikap bijak, kita akan menyelamatkan pihak-pihak yang l Jangan katakan bahwa ia berhutang pada anda, sudah dikan-
terlibat dalam masalah. Tenangkan diri, kaji dung 9 bulan dengan susah payah, ibu mencari naf-
kesalahan diri, mengapa terjadi kesalah- kah hanya untuk anak siang dan malam, semua
an, apa akibat dari kesalahan, kemudian yang ibu lakukan demi anak. Anak sudah tahu
uraikan benang bermasalah bersama- hal itu, dan ia hadir atas kehendak orangtua
sama. Terangkan kepada anak me- menghadirkannya, sengaja atau tidak.
ngapa kejadian itu terjadi, bagaimana Orangtua memang bekerja, karena itu kewa-
situasi ibu saat itu, apa yang ada jibannya, ada atau tidak ada anak.
pada pikiran ibu dan apa yang tidak l Amatilah anak dari berbagai sisi
terduga. Mulailah dengan, “Saya pandang. Dia tak hanya anak, ia ma-
akan bicara kepadamu, ibu minta nusia yang tumbuh dan dapat lebih
maaf atas sikap ibu tadi dan ibu cerdas serta lebih bijak dari
kemudian menyadari ada yang orangtuanya. Hargailah pertumbuhan
salah ...., dan kemudian masuk dan perkembangannya
ke dalam pokok permasalahan. l Orangtua adalah guru yang
mengajari anak untuk menjadi dewa-
Menjadi ibu memerlukan wak- sa dan mandiri, serta menghargai
tu belajar mematangkan diri. lingkungan hidupnya dimanapun ia
Terutama ibu yang harus berada. Usahakan bekerja bersama
menghadapi berbagai situasi anak, bukan untuk anak, agar ia
seorang diri, seperti ibu dapat kelak melakukannya
tunggal yang sekaligus harus sendiri yang dimulai dari contoh
menjadi ayah dan ibu. Kunci awal orangtua.
pengasuhan yang harmonis l Hidup adalah fakultas pe-
adalah hubungan perkawinan nuh ilmu dimana setiap
yang seimbang. Namun perka- orang dapat menimba pe-
winan langgeng pada masa ngalaman dan mencer-
sekarang nampaknya sulit untuk daskan dirinya. Upayakan
dipertahankan mengingat pertumbuh- tidak terlalu cepat
an kepribadian ayah dan ibu tidak mengambil alih hal-hal yang
sama percepatannya, sementara tidak dapat diselesaikan anak,
yang berada di depan terus melaju, agar ia merasakan dan membu-
yang tertinggal malu terseok-seok. at dirinya terampil menuju kemam-
Meski secara tradisonal ayah puan dewasa matang.
adalah kepala keluarga pencari l Anak adalah manusia utuh, bukan
nafkah utama, pada kenyataannya perpanjangan atau tiruan orangtuanya.
banyak ibu yang menempati posisi Hargailah ia sebagai manusia.
pencari nafkah utama. Situasi l Cintailah mereka tanpa pamrih, ja-
seperti ini patut dibincangkan ngan memaksa mereka berpikir
bersama. Tidaklah aib jika terjadi dengan cara dan gaya orangtua, dan
pertukaran peran, dan jangan menuntut pembalasan cinta-
diperlukan kematangan pribadi nya atas jasa anda membesarkan.
ayah dan ibu menerima situasi Orangtua menjadi orangtua karena
perkembangan seperti ini. anak menempatkannya demikian,
Pandangan lingkungan masih tanpa pengakuan anak maka keduduk-
terasa melecehkan, kedua an orangtua tidak eksis.
orang dalam posisi ayah-ibu
perlu menghadapinya dengan Ibu, selamat berhari ibu. Semoga
kekuatan bersama agar ibu yang cerdas dan terampil mem-
keutuhan daya tahan keluar- bawa anak ke masa depan yang da-
ga tetap tegak. pat dihadapinya dan tak pernah diha-
Ketika saya mengajukan dapi ibunya.
materi ini kepada kawan- Ratna Sugeng adalah seorang Psikiater,
kawan konselor dan mahasis- pertanyaan ataupun konsultasi bisa melalui
wa, mereka meminta dituliskan tip ardiawika@yahoo.com

EDISI 397 DESEMBER 2007 WARTA BEA CUKAI 75


PROFIL

Anita Iskandar, SS, MPP


KABID PERBENDAHARAAN DAN KEBERATAN KPU BEA DAN CUKAI TIPE A TANJUNG PRIOK

BERUSAHA INGIN
HIDUP SEIMBANG
Seperti sudah menjadi ritual tahunan WBC setiap edisi Desember
menampilkan profil dari kalangan pegawai perempuan
khususnya di lingkungan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC).
Anita Iskandar, menjadi pilihan untuk tokoh profil dalam
rangka memperingati Hari Ibu yang jatuh pada tanggal 22 Desember.

S
ebagai seorang pegawai, istri dan ibu bagi kedua paling terpenting adalah akurasi dalam hal pengolahan data,
anaknya, ia sangat mendambakan bisa hidup apalagi data di bidang yang dipimpinnya diperlukan oleh
seimbang diantara ketiga peran tersebut. Seimbang banyak pihak, terutama data mengenai penerimaan ataupun
antara pekerjaan, keluarga dan kehidupan pribadi. penagihan. Karena itu bagaimana supaya bidang ini bisa
Meski mengaku belum bisa menyeimbangkan waktu memprioritaskan masalah pengolahan data dengan dukung-
diantara ketiga itu terutama untuk keluarganya, namun terus an sistim otamasi yang baik, sebab jika dikerjakan secara
berusaha dan mencoba untuk bisa mencapai keseimbangan manual, hasilnya tidak akan optimal.
yang ia dan keluarganya dambakan. “Di Tanjung Priok ini, yang semula tiga kantor pela-
Memasuki tahun ke-11 karirnya sebagai seorang pegawai yanan bea cukai dengan sistim yang berbeda-beda,
negeri sipil pada DJBC, Anita Iskandar sebenarnya tidak kemudian disatukan semuanya, kini harus dimulai dari
pernah berpikir khusus tentang karirnya, apalagi berstrategi awal lagi. Nah itu yang jadi tantangan buat kita. Sedang-
dalam hal meniti karir. Seperti yang ia katakan, “Pokoknya kan mengenai sarana kita telah usulkan dan sedang
saya menikmati apa yang saya kerjakan sehingga bisa dalam proses. Jadi obsesi saya di bidang ini adalah
bekerja menghasilkan yang lebih baik dan tidak ada beban. bagaimana sarana otomatisasi benar-benar bisa mendu-
Rasanya saya seperti terhanyut saja sampai ke posisi saya kung kinerja bidangnya, caranya dengan mengotomasi
sekarang ini,” demikian ucapannya mengawali pembicaraan. sistim, sebab kalau manual saya rasa akan kesulitan
Anita mengaku, dari perjalanan hidup yang dilaluinya sebab data itu jumlahnya sangat banyak, beribu-ribu dan
hanya mengikuti irama dan arah air mengalir, karena pada harus diolah,” demikian ujarnya.
dasarnya ia adalah orang yang ingin maju dan tipe orang Untuk mengembangkan bidang ini menurutnya ada
yang senang untuk terus mengeksplor diri. Baginya yang beberapa langkah yang harus dilakukan, yang pertama
terpenting untuk melakukan pekerjaan adalah berusaha se- membuat pendataan yang baik dan untuk mendukung itu
baik-baiknya sedangkan untuk hasil akhir dari pekerjaan itu telah meminta bantuan kepada Kantor Pusat (KP) DJBC
tinggal pimpinan yang menilai hasil kerjanya. dalam hal ini Direktorat Informasi Kepabeanan dan Cukai,
Sebagai Kepala Bidang Perbendaharaan dan Keberatan, sedangkan di KPU, oleh Kepala KPU juga telah dibentuk
Kantor Pelayanan Utama (KPU) Bea dan Cukai Tipe A satgas informasi teknologi yang akan membantu
Tanjung Priok, Anita merasa beruntung karena termasuk membuatkan database. Tak kalah pentingnya dalam hal ini
mendapat kesempatan menjadi pejabat eselon III di usia adalah SDM-nya dan memang saat ini bidang
yang ke-37, dari sekian banyak pegawai perempuan di DJBC perbendaharaan dan keberatan telah diisi oleh pegawai-
khususnya. Perempuan kelahiran 18 Februari 1970 ini pegawai terbaik.
menilai bahwa kesempatan yang telah diberikan DJBC Senang mendengar pendapat dan masukan dari anak
kepada para pegawai, baik laki-laki maupun perempuan saat buah menjadi strateginya dalam memimpin bidang
ini sudah sama. Anita melihat saat ini sudah banyak pekerjaannya. Anita lebih senang mendatangi langsung para
pegawai perempuan yang menjadi pejabat, tetapi itu kembali anak buahnya saat mereka menjalankan tugas sehingga
lagi ke pada diri perempuan, apakah mereka benar-benar mengetahui kesulitan yang dihadapi para pelaksana di
mau mempergunakan kesempatan tadi. lapangan ketimbang hanya duduk dibelakang meja sambil
Menurutnya, pegawai wanita sudah lebih leluasa untuk menunggu datangnya laporan hasil kerja. Dalam
bisa berkompetisi secara sehat dengan pegawai laki-laki kesehariannya, Anita senang menjadikan anak buah sebagai
karena sebetulnya kesempatan sudah terbuka luas, maka itu partner kerjanya.
kepada para pegawai perempuan tunjukkanlah keinginan “Saya beri mereka kebebasan untuk menata unit kerjanya
untuk maju, caranya dengan bekerja keras sehingga dengan masing-masing untuk kemudian kita lihat hasilnya bersama,
sendirinya akan menghilangkan stereotype bahwa wanita saya ingin tim kerja yang baik, sebagai atasan saya ingin
tidak bisa berkompetisi dengan laki-laki. sebagai partner dari anak buah, bukan sebagai atasan
“Dari segi lingkungan, wanita harus diberi kesempatan, te- kepada bawahan,” ujarnya.
tapi dari dalam diri perempuan pun dia harus mau maju, arti- Saat ini tim kerjanya sedang terfokus pada masalah
nya proses pengembangan diri jangan berhenti, kalau ada proses penyelesaian Form A, karena menurut Anita, Form A
wanita layak untuk maju ya berilah kesempatan untuk ditem- sangat tinggi tuntutannya untuk dapat segera selesai lebih
patkan,” kata penyuka olahraga renang dan jalan kaki ini. cepat dari yang lainnya. Dan memang banyak kendala-ken-
Bidang tugasnya saat ini cukup memberikan tantangan dala yang dihadapi terutama masalah restitusi karena terkait
bagi Anita. Menurutnya untuk bidang perbendaharaan yang dengan unit-unit lain baik internal maupun eksternal KPU.

76 WARTA BEA CUKAI EDISI 397 DESEMBER 2007


SENANG TANTANGAN untuk selanjutnya mengikuti diklat sampai Juni 1997, setelah
Anita Iskandar lahir di Kota Manado. Merupakan anak itu ditempatkan sebagai Pelaksana pada Bagian Hubungan
ketiga dari empat bersaudara pasangan Iskandar dan Engelin Internasional sampai tahun 2000. Mei 2000, Anita dimutasi
Rompas. Masa kecil, tepatnya sejak tahun 1972 banyak sebagai Pelaksana di Kantor Pelayanan Bea dan Cukai
dihabiskan di kota Banda Aceh saat mengikuti tugas ayahnya (KPBC) Tipe A Soekarno-Hatta, Cengkareng. Tahun 2002 ia
yang seorang pegawai negeri di Manado yang kemudian mendapat promosi di kantor ini sebagai Kepala Seksi Kepa-
ditugaskan ke Aceh. beanan dan Cukai VIII.
Kembali menceritakan masa kecilnya, Anita mengaku Tahun 2003, Anita mendapat beasiswa untuk melanjutkan
sejak kecil memang menyukai kegiatan traveling dan bermain pendidikan S2-nya di Tokyo, Jepang. Setelah setahun
di pantai setiap minggu bersama ayah, ibu dan ketiga menempuh pendidikan akhirnya gelar Master of Public Policy
saudaranya. Lok Ngah merupakan tempat favoritnya saat berhasil diraihnya. Selama menempuh pendidikan selama
itu. Sebelum terjadinya bencana Tsunami, Lok Ngah
merupakan pantai yang sangat indah di wilayah Aceh. Di
pantai inilah mereka bermain-main sambil menunggu sang
ayah memancing ikan. Kalau sedang tidak ke pantai, maka
air terjun menjadi persinggahan keluarga ini untuk berlibur.
Tak jarang pula keliling kota berkunjung ke Lhokseumawe,
Tapak Tuan, Takengon sampai Medan (Sumatera Utara) dan
Kota Padang (Sumatera Barat) yang diakuinya walau
bepergian dari kota ke kota melintasi hutan dengan mobil
tetapi tidak pernah menemui gangguan keamanan dari GAM
Tinggal di Banda Aceh hingga akhir di bangku kelas
enam, kemudian mengikuti pindah tugas ayahnya ke
Jakarta. Praktis melanjutkan SMP dan SMA di Jakarta. Lulus
SMA tahun 1988 kemudian melanjutkan kuliah di Universitas
Indonesia mengambil program studi pada Fakultas Sastra
Perancis. Ketertarikannya memilih sastra Perancis, terutama
karena bahasanya yang menurutnya memiliki dialek sangat
unik bagi yang mendengarnya dan memiliki ciri khas
tersendiri.
Sebagai mahasiswa, Anita yang senang dengan kegiatan
yang menantang mengikuti salah satu kegiatan yang
diadakan kampusnya, yaitu pecinta alam. Di kegiatan ini pula
ia kemudian menemukan jodohnya, yang merupakan
seniornya dari fakultas lain, Tantyo Bangun Wirupati yang
ketika itu bersama timnya sedang latihan untuk persiapan
pendakian ke Puncak Gunung Himalaya. Oleh temannya,
Anita kemudian diperkenalkan pada Tantyo, maka ibarat
pepatah Jawa witing tresno jalaran soko kulino, karena
sering bertemu maka jadilah mereka sebagai
sepasang kekasih. Tantyo Bangun menikahi Anita
pada tahun 1998 dan kini telah dikaruniai dua
orang anak, masing-masing Adinda Fazrina
(8) dan Atma Jiwa Kembara (14 bulan).
Menyelesaikan kuliah tahun 1994, Anita
sempat bekerja di sebuah perusahaan
swasta, kemudian saat itu ia melihat informa-
si mengenai penerimaan pegawai di Depar-
temen Keuangan (Depkeu) yang dimuat di
salah satu surat kabar harian nasional.
Ia pun tertarik untuk mengikuti tes
tersebut alasannya saat itu kalau menjadi
pegawai negeri sipil (PNS) ia dapat
memperoleh penghasilan tetap dan
kebetulan ada lowongan untuk
sarjana sastra Perancis, terlebih
PNS Depkeu penghasilannya le-
bih tinggi dibandingkan dengan
PNS lain.

KARIRNYA DI DJBC
Setelah dinyatakan
lulus tes sebagai PNS
di Departemen
Keuangan, ternyata
ia mendapat
penempatan di
Direktorat Jende-
ral Bea dan
Cukai (DJBC)
tepatnya pada
Maret 1996

EDISI 397 DESEMBER 2007 WARTA BEA CUKAI 77


PROFIL
FOTO-FOTO : DOK. PRIBADI
menurutnya selama berke-
cimpung dalam kegiatan
hubungan internasional telah
memberikan kesan baginya.
Menurut pendapatnya, hu-
bungan internasional sangat
penting dalam hal ini Direkto-
rat Kepabeanan Internasional
DJBC di forum internasional
ibarat wajahnya Bea dan Cu-
kai di luar negeri dan berpe-
ran sebagai Public Relation
DJBC. Karena semua hal
yang terkait dengan masalah
dunia internasional, Direkto-
rat Kepabeanan Internasio-
nal-lah yang menyampaikan-
nya di forum-forum tersebut,
baik mengenai program mau-
pun visi dan misi dari DJBC.
“Berbeda dengan unit lain
yang sudah punya sisdur dan
pakem, berkembangnya per-
formance Dit. Kepabeanan
Internasional bergantung ba-
gaimana strategi para peja-
batnya dalam merepresenta-
sikan visi dan misi DJBC se-
cara aktif keluar dan menso-
sialisasikan perkembangan
luar ke dalam, di samping
harus proaktif mengikuti dan
mengamati trend
perkembangan kegiatan yang
KELUARGA. Anita, bersama suami dan buah hatinya. berkaitan dengan dunia pabe-
an internasional.
setahun itu, ia mengaku senang mengeksplor diri dengan “Di bidang hubungan internasional banyak mengikuti
berbagai kegiatan. Misalnya saat itu salah satu majalah aturan yang ada di luar negeri dan sifatnya global sehingga
internasional, Cosmopolitan terbitan Indonesia memintanya memerlukan pemahaman yang lebih mengenai aturan kepa-
untuk menjadi stringer berita-berita selebriti dunia yang beanan yang berlaku di dunia,” ujar Anita yang pernah berke-
berkunjung ke Jepang. Diantara bintang-bintang kaliber sempatan ke Brussel tahun 2000 saat mengikuti konferensi
dunia yang pernah diwawancarainya antara lain ; penyanyi R World Customs Organization (WCO ) mengenai fellowship
& B kulit hitam, Janet Jackson, bintang sepak bola Inggris, program enforcement. Anita yang menguasai bahasa Inggris
David Beckham, dan artis Kirsten Dunst (pemeran Mary dan Perancis waktu itu mengikuti program yang pembahas-
Jane dalam film Spiderman). annya dilakukan dalam bahasa Perancis selama sebulan
Pengalaman itu tentunya menyenangkan hatinya, selain penuh dan dilanjutkan setengah bulan berikutnya di Jepang.
berkesempatan mewawancarai bintang sekaliber dunia, ia
juga berkesempatan masuk ke hotel super mewah di Jepang
tempat dilaksanakannya wawancara.
“Jadi ceritanya waktu itu karena ada kesempatan saja.
Saya ditawari teman yang bekerja di majalah Cosmopolitan
untuk menjadi stringer selama di Jepang. Akhirnya saya ber-
sedia dan disodori beberapa pertanyaan yang akan diajukan.
Bermodalkan kamera dan tape recorder, jadilah saya seorang
wartawan. Memang sih saya ini suka tantangan, makanya
selama di Jepang juga suka jalan-jalan sendirian, mengeks-
plor diri, “ kenang Anita.
Selama melanjutkan pendidikan di Jepang, Anita ter-
catat sebagai Pelaksana di Sekretariat Kantor Pusat
DJBC ( tahun 2003) dan tahun 2004 sebagai Pelaksana
Pemeriksa Direktorat Cukai. Sepulangnya dari Jepang ia
ditempatkan kembali di KPBC Soekarno-Hatta sebagai
Kasi Tempat Penimbunan III.
Pada Desember 2005, Anita ditugaskan sebagai Kasi
Kerjasama WTO Direktorat Kepabean Internasional (yang
dulunya bernama Bagian Hubungan Internasional).
Desember 2006 menjabat Kasi Asia dan Afrika masih di
direktorat yang sama. Hingga pada Juni 2007 saat DJBC
meluncurkan KPU Bea dan Cukai, Anita diangkat menjadi
Kepala Bidang Perbendaharaan dan Keberatan KPU Bea
dan Cukai Tipe A Tanjung Priok.
Dari sekian penempatannya selama berkarir di DJBC, SALAH SATU KEGIATAN OUTDOOR bersama keluarga saat waktu libur.

78 WARTA BEA CUKAI EDISI 397 DESEMBER 2007


KETIKA MENGIKUTI WCO Fellowship Programme Enforcement BERSAMA-SAMA REKAN DJBC dan Kepolisian saat mengikuti training
di Brussel.. Airport Interdiction di Bangkok.

Saat ditanya penempatannya di tempat lain yang juga “Kita sering jalan-jalan ke berbagai tempat dan kegiatan
berkesan, ia menceritakan mengenai pengalamannya yang berbeda-beda, karena pengalaman itu tadi sangat baik
saat bertugas di Soekarno-Hatta saat menangkap untuk perkembangan anak, mereka jadi punya berbagai
seorang wanita asal Indonesia yang tertangkap tangan macam pengalaman dan wawasan untuk sosialisasi dengan
membawa heroin. Anita ketika itu menjadi salah satu lingkungan yang berbeda-beda dan pengembangan cara
anggota tim yang dibentuk untuk mengamati penumpang berpikir mereka,” demikian alasan Anita.
pesawat kedatangan internasional untuk mengetahui Untuk membagi waktu agar dapat seimbang dengan
penumpang yang membawa barang terlarang. keluarga, Anita merasakan bahwa sampai saat ini ia masih
Anita menceritakan kembali, ketika itu ada seorang wanita belum bisa mencapainya meski sampai sekarang dirinya
asal Indonesia yang gerak-geriknya mencurigakan sekali. sedang berusaha untuk seimbang membagi waktu antara
Setelah ia ikuti sampai ke mesin x-ray ternyata benar telah pekerjaan, keluarga dan kehidupan pribadinya.
membawa heroin seberat 1,1 kilogram. “Dari pengakuan si “Sepertinya menurut saya sudah seimbang tetapi ternyata
pelaku , dia orang Indonesia yang baru saja pulang berlibur kata anak-anak saya belum cukup. Ya kita atur-atur saja
dari Nepal dengan kekasihnya yang seorang negro. Oleh supaya bisa seimbang. Harapan saya, saat bekerja tidak ada
kekasihnya tadi, perempuan ini dititipkan barang haram tadi, complain dari klien, begitu juga semoga tidak ada complain
bisa saja dititipkan dengan sepengetahuannya atau tanpa dari anak dan suami. Saya sadar sebagai perempuan
sepengetahuannya. Jadi selama di Soekarno-Hatta itu yang tuntutannya lebih tinggi dari laki-laki, karena perempuan
bisa tertangkap tangan langsung oleh saya untuk dituntut untuk lebih memperhatikan rumah tangga. Padahal
penyelundupan heroin dan itupun juga atas kerjasama tim kalau kita mau saklek ya kalau memang suami istri bekerja
yang sangat kompak,” ujar Anita yang juga berkesempatan ke mestinya semuanya dikerjakan sama-sama, tetapi pada
Bangkok mengikuti Airport Interdiction tahun 2002 mengikuti kenyataannya tidak, perempuan kalau sudah pulang ke
training mengenai pencegahan penyelundupan di bandara rumah harus kembali kepada kodratnya,”tandas Anita. ris
khususnya narkotika.

WAKTU BERSAMA KELUARGA


Di luar aktifitas Anita sebagai pega-
wai kantoran, ia bersama keluarganya
senang mengisi waktu liburan dengan
berbagai kegiatan. Berusaha menge-
nalkan anaknya dengan bermacam-
macam kegiatan disaat waktu libur se-
kolah. Tidak hanya mengunjungi tem-
pat plesiran, anak-anaknya juga
dikenalkan dengan berbagai kegiatan
yang mendidik,seperti pameran
misalnya, atau kegiatan outdoor.
Bahkan dunia yang digeluti suami-
nya di bidang jurnalistik juga diperke-
nalkan kepada anak-anaknya. Tak ja-
rang jika suami sedang melakukan tu-
gas jurnalistik dan kebetulan hari libur
sekolah, Anita dan kedua anaknya ikut
serta, seperti misalnya belum lama ini
mengikuti pengamatan (observasi) ba-
dak di Ujung Kulon, Banten terkait
untuk sebuah penulisan artikel (suami
Anita bekerja sebagai Chief Editor di
Majalah National Geographic Indonesia ). SAAT BERTUGAS menjadi pelaksana pemeriksa di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng.

EDISI 397 DESEMBER 2007 WARTA BEA CUKAI 79


APA KATA MEREKA

Ikang Fauzi
HARUS EFEKTIF DAN BERORIENTASI
PADA PELAYANAN
Tidak hanya sukses dengan album-albumnya yang ber-
genre rock, rocker yang pernah sukses lewat lagu
yang berjudul preman dan lagu lainnya yang men-
jadi soundtrack film Catatan si Boy pada tahun
80’an, Ikang Fauzi juga sukses dalam bisnis
property. Menurutnya telah banyak perumah-
an yang telah dibuat olehnya melalui peru-
sahaan yang dipimpinnya, bahkan suami
dari politikus Marrisa Haque ini juga terli-
bat dalam program pembangunan rumah

Gusti
sehat sederhana yang diresmikan
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di
kawasan Jonggol Jawa Barat.

Randa
Setelah acara peresmian tersebut pada
1 November 2007, WBC berkesampatan
berbincang-bincang dengan Ikang seputar
karir dan kegiatan berkeseniannya saat ini.
Untuk bidang seni terutama tarik suara, ia
bersama-sama dengan Gilang Ramadhan
dan Eky Sukarno tengah menggarap album PELAYANAN HARUS
yang juga bergenre rock. Band yang diberi LEBIH DITINGKATKAN
nama Bro tersebut juga telah melemparkan
singlenya yang bertema religius bertepatan Gusti Randa, sineas yang
dengan bulan Ramadhan tahun 2007 ini. juga berprofesi sebagai penga-
Karena kesibukkannya di bidang proper- cara, ternyata pernah menga-
ty, Ikang kini lebih memilih untuk melakukan lami pemeriksaan di bea cukai
show di cafe-cafe, hal ini menurutnya untuk bandara Soekarno-Hatta. Ia
bisa lebih leluasa menyapa-rekan-rekannya menceritakan pada tahun 2000
yang datang, “Show dilapangan terbuka sudah lalu,ia membawa film yang ia
tidak saya lakukan seperti dulu, sekaligus buat ke Bangkok Thailand
mencoba hal baru, dan kalau (manggung) di untuk dilakukan proses lebih
cafe, saya bisa lebih leluasa menyapa-teman- lanjut disana.
teman yang datang,”ujarnya. Film yang dibawa ke Bang-
Sebagai pengusaha property di Indone- kok tersebut menurutnya ma-
sia, perjalanan keluar negeri juga sering sih dalam bentuk pita film dan
dilakukannya. Ia mengatakan sebagai setelah diproses di Bangkok
public figure, dirinya sering disapa dan dibawa pulang ke Indone-
dan disalami oleh patugas pada sia dalam bentuk film utuh ter-
otoritas bandara di Indonesia nyata harus membayar Pajak
termasuk didalamnya petugas Pertambahan Nilai Barang
bea cukai. Menurutnya petu- Mewah (PPnBM) oleh petugas
gas bea cukai di bandara bea cukai bandara Soekarno-
selalu menyapa ramah dan Hatta. Gusti mengaku kecewa
terkadang mengajaknya dengan adanya kebijakan
ngobrol,”Karena saya tersebut karena ia menilai film
orangnya suka ngobrol, yang dibuatnya di Indonesia
jadinya petugas dan diproses di luar negeri bu-
memeriksa barang ba- kan barang mewah yang harus
waan saya sambil ngob- dikenai PPN/BM.
rol, dan teman-teman Atas kejadian tersebut
bea cukai ramah- Gusti pun harus merogoh ko-
ramah,jadinya seperti cek untuk membayar PPN/BM
ketemu teman lama tersebut. Ia mengatakan sebaik-
aja,”ujarnya lagi. nya pemerintah mempertim-
Saat ini menurut- bangkan kembali untuk menge-
nya petugas bea cukai nakan PPN/BM untuk film
terutama yang ada Indonesia yang telah dilakukan
dibandara sudah proses produksi diluar negeri.
lebih baik dan lebih ”Ini merupakan salah satu ben-
berorientasi melaya- tuk pembinaan untuk kemajuan
ni,”Saya harap film Indonesia,”ujarnya lagi.
petugas bea cukai Ketika ditanya kinerja petugas
lebih menjalankan bea cukai terutama di bandara
tugasnya dengan setelah ia melakukan perjalan-
efektif dan lebih an ke luar negeri dalam rangka
berorientasi pa- bisnis, Gusti mengaku kini su-
da pelayanan, dah ada peningkatan dan lebih
“ujarnya meng- baik dari waktu-waktu, ”Semoga
akhiri pembi- pelayanannya tetap ditingkatkan
caraan dengan jangan sampai mudur apalagi ja-
WBC. zap lan di tempat,”ujarnya lagi. zap

80 WARTA BEA CUKAI EDISI 397 DESEMBER 2007


K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
PERATURAN MENTERI KEUANGAN
NOMOR 89/PMK.04/2007

T E N T A N G
IMPOR BARANG PRIBADI PENUMPANG,
AWAK SARANA PENGANGKUT,
PELINTAS BATAS DAN BARANG KIRIMAN
MENTERI KEUANGAN,
Menimbang :
bahwa dalam rangka melaksanakan Pasal 10B ayat (5), Pasal 13 ayat (2) dan
Pasal 25 ayat (3) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 tahun 2006, perlu
menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Impor Barang Pribadi
Penumpang, Awak Sarana Pengangkut, Pelintas Batas Dan Barang Kiriman;

Mengingat :
1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3612) sebagaimana telah diubah dengan Undang-
Undang Nomor 17 Tahun 2006 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2006 Nomor 93,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4661);
2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cukai (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3613);
3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 49,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3262) sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun
2000 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 126, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3984);
4. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 50, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3263) sebagaimana telah beberapa kali
diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 127, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3985);
5. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 51, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3264) sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2000
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 128, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3986);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1996 tentang Penindakan Di Bidang
Kepabeanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 36,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3626);
7. Keputusan Presiden Nomor 20/P Tahun 2005;

MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG IMPOR BARANG PRIBADI PENUM-
PANG, AWAK SARANA PENGANGKUT, PELINTAS BATAS DAN BARANG KIRIMAN.
BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 397 DESEMBER 2007 1
s
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri Keuangan ini yang dimaksud dengan :
1. Barang pribadi penumpang adalah barang yang dibawa oleh setiap orang yang
melintasi perbatasan wilayah negara dengan menggunakan sarana pengangkut,
tidak termasuk barang yang dibawa awak sarana pengangkut atau pelintas
batas.
2. Barang awak sarana pengangkut adalah barang yang dibawa oleh setiap orang
yang karena sifat pekerjaannya harus berada dalam sarana pengangkut dan
datang bersama sarana pengangkutnya.
3. Barang kiriman adalah barang impor yang dikirim oleh pengirim tertentu di luar
negeri kepada penerima tertentu di dalam negeri.
4. Barang pelintas batas adalah barang yang dibawa oleh pelintas batas.
5. Pelintas batas adalah penduduk yang berdiam atau bertempat tinggal dalam
wilayah perbatasan negara serta memiliki kartu identitas yang dikeluarkan oleh
instansi yang berwenang dan yang melakukan perjalanan lintas batas di
daerah perbatasan melalui pos pengawas lintas batas.
6. Customs Declaration yang selanjutnya disingkat CD adalah pemberitahuan atas
barang impor yang dibawa penumpang atau awak sarana pengangkut.
7. Pas Lintas Batas yang selanjutnya disingkat PLB adalah kartu yang dikeluarkan
oleh Kantor Imigrasi yang diberikan kepada pelintas batas.
8. Pos Pengawas Lintas Batas yang selanjutnya disingkat PPLB adalah tempat
yang ditunjuk pada perbatasan wilayah negara untuk memberitahukan dan
menyelesaikan kewajiban pabean terhadap barang pelintas batas.
9. Kartu Identitas Lintas Batas yang selanjutnya disingkat KILB adalah kartu yang
dikeluarkan oleh kantor pabean yang membawahi Pos Pengawas Lintas Batas
yang diberikan kepada pelintas batas setelah dipenuhi persyaratan tertentu.
10. Buku Pas Barang Lintas Batas yang selanjutnya disingkat BPBLB adalah buku
yang dipakai oleh pejabat bea dan cukai untuk mencatat jumlah, jenis, dan nilai
pabean atas barang yang dibawa oleh pelintas batas dari luar daerah pabean.
11. Jalur hijau adalah jalur pengeluaran barang impor dengan tidak dilakukan
pemeriksaan fisik barang.
12. Jalur merah adalah jalur pengeluaran barang impor dengan dilakukan
pemeriksaan fisik barang.
13. Perusahaan Jasa Titipan yang selanjutnya disingkat PJT adalah perusahaan yang
memperoleh ijin usaha jasa titipan dari instansi terkait serta memperoleh persetujuan
untuk melaksanakan kegiatan kepabeanan dari Kepala kantor pabean.
14. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal Bea dan Cukai.
15. Undang-Undang Kepabeanan adalah Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995
tentang Kepabeanan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 17 tahun 2006.
16. Pejabat bea dan cukai adalah pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang
ditunjuk dalam jabatan tertentu untuk melaksanakan tugas tertentu berdasarkan
Undang-Undang Kepabeanan.
17. Kantor pabean adalah kantor dalam lingkungan Direktorat Jenderal Bea dan
Cukai tempat dipenuhinya kewajiban pabean sesuai dengan ketentuan Undang-
Undang Kepabeanan.

BAB II
PEMBEBASAN BEA MASUK DAN PERLAKUAN PAJAK
DALAM RANGKA IMPOR
2 BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 397 DESEMBER 2007
s
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
Pasal 2
Terhadap barang pribadi penumpang, awak sarana pengangkut, pelintas batas,
dan barang kiriman sampai batas nilai pabean dan/atau jumlah tertentu diberikan :
a. pembebasan bea masuk; dan
b. tidak dipungut pajak dalam rangka impor sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan di bidang perpajakan yang berlaku.

Bagian Kesatu
Barang Pribadi Penumpang

Pasal 3
(1) Barang pribadi penumpang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 merupakan
barang yang tiba bersama penumpang.
(2) Barang pribadi penumpang yang tiba sebelum atau setelah kedatangan
penumpang dianggap sebagai barang yang tiba bersama penumpang
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sepanjang memenuhi ketentuan sebagai
berikut :
a. paling lama 60 (enam puluh) hari setelah kedatangan penumpang untuk
penumpang yang menggunakan sarana pengangkut laut; atau
b. paling lama 15 (lima belas) hari setelah penumpang tiba untuk penumpang
yang menggunakan sarana pengangkut udara.
(3) Barang sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus dapat dibuktikan
kepemilikannya dengan menggunakan paspor dan boarding pass yang
bersangkutan.
(4) Dalam hal jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilewati,
terhadap barang yang tidak tiba bersama penumpang tidak mendapatkan
fasilitas pembebasan bea masuk dan dipungut pajak dalam rangka impor.

Pasal 4
(1)Terhadap barang pribadi penumpang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3
ayat (1) dengan nilai pabean paling banyak FOB USD 250.00 (dua ratus lima
puluh US dollar) per orang atau FOB USD 1,000.00 (seribu US dollar) per
keluarga untuk setiap perjalanan, diberikan pembebasan bea masuk dan tidak
dipungut pajak dalam rangka impor sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan di bidang perpajakan yang berlaku.
(2)Dalam hal barang pribadi penumpang melebihi batas nilai pabean sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), maka atas kelebihan tersebut dipungut bea masuk dan
pajak dalam rangka impor.

Pasal 5
(1) Selain pembebasan bea masuk terhadap barang sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 4 ayat (1), terhadap barang pribadi penumpang yang merupakan barang
kena cukai juga diberikan pembebasan cukai untuk setiap orang dewasa paling
banyak:
a. 200 (dua ratus) batang sigaret, 25 (dua puluh lima) batang cerutu, atau 100
(seratus) gram tembakau iris/hasil tembakau lainnya; dan
b. 1 (satu) liter minuman mengandung etil alkohol.
(2) Dalam hal hasil tembakau sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a lebih
dari satu jenis, pembebasan cukai diberikan setara dengan perbandingan
jumlah per jenis hasil tembakau tersebut.
(3) Atas kelebihan barang kena cukai dalam jumlah sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), langsung dimusnahkan dengan atau tanpa disaksikan penumpang
yang bersangkutan.
BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 397 DESEMBER 2007 3
s
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
Bagian Kedua
Barang Awak Sarana Pengangkut

Pasal 6
(1) Barang awak sarana pengangkut dengan nilai pabean tidak melebihi FOB USD
50.00 (lima puluh US dollar) per orang untuk setiap kedatangan diberikan
pembebasan bea masuk dan tidak dipungut pajak dalam rangka impor sesuai
dengan ketentuan perundangundangan di bidang perpajakan yang berlaku.
(2) Dalam hal barang awak sarana pengangkut melebihi batas nilai pabean
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), maka atas kelebihan tersebut dipungut
bea masuk dan pajak dalam rangka impor.

Pasal 7
(1) Selain diberikan pembebasan bea masuk dan tidak dipungut pajak dalam
rangka impor sesuai dengan ketentuan perundang-undangan di bidang
perpajakan yang berlaku terhadap barang sebagaimana dimaksud dalam Pasal
6 ayat (1), terhadap barang awak sarana pengangkut yang merupakan barang
kena cukai diberikan pembebasan cukai, dengan ketentuan :
a. paling banyak 40 (empat puluh) batang sigaret, 10 (sepuluh) batang cerutu,
atau 40 (empat puluh) gram tembakau iris/ hasil tembakau lainnya; dan
b. paling banyak 350 (tiga ratus lima puluh) mililiter minuman mengandung etil
alkohol.
(2) Dalam hal hasil tembakau sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a lebih
dari satu jenis, pembebasan cukai diberikan setara dengan perbandingan
jumlah per jenis hasil tembakau tersebut.
(3) Dalam hal barang awak sarana pengangkut yang merupakan barang kena cukai
melebihi jumlah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), atas kelebihan barang
tersebut langsung dimusnahkan dengan atau tanpa disaksikan awak sarana
pengangkut yang bersangkutan.

Bagian Ketiga
Barang Pelintas Batas

Pasal 8
(1) Barang pelintas batas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, diberikan
pembebasan bea masuk dan tidak dipungut pajak dalam rangka impor sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan di bidang perpajakan yang berlaku,
dengan ketentuan nilai pabean sebagai berikut :
a. Indonesia dengan Papua New Guinea paling banyak FOB USD 300.00 (tiga
ratus US dollar) per orang untuk jangka waktu satu bulan;
b. Indonesia dengan Malaysia :
1) paling banyak FOB MYR 600.00 (enam ratus ringgit Malaysia) per orang
untuk jangka waktu satu bulan, apabila melewati batas daratan;
2) paling banyak FOB MYR 600.00 (enam ratus ringgit Malaysia) setiap
perahu untuk setiap trip, apabila melalui batas lautan (sea border);
c. Indonesia dengan Filipina paling banyak FOB USD 250.00 (dua ratus lima
puluh US dollar) per orang untuk jangka waktu satu bulan.
d. Indonesia dengan Timor Leste paling banyak FOB USD 50.00 (lima puluh
US dollar) per orang per hari.
(2) Dalam hal barang pelintas batas melebihi batas nilai pabean sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), maka atas kelebihan barang tersebut dipungut bea
masuk dan pajak dalam rangka impor.
4 BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 397 DESEMBER 2007
s
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
Bagian Keempat
Barang Kiriman

Pasal 9
(1) Terhadap barang kiriman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, diberikan
pembebasan bea masuk dan tidak dipungut pajak dalam rangka impor sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan di bidang perpajakan yang berlaku,
dengan nilai pabean paling banyak FOB USD 50.00 (lima puluh US dollar)
untuk setiap orang per kiriman.
(2) Dalam hal nilai pabean barang kiriman melebihi batas pembebasan bea masuk,
barang kiriman dipungut bea masuk dan pajak dalam rangka impor dengan
dasar nilai pabean penuh dikurangi dengan nilai pabean yang mendapatkan
pembebasan bea masuk.

BAB III
PEMBERITAHUAN, PEMERIKSAAN, DAN PENGELUARAN BARANG

Pasal 10
(1) Barang impor yang dibawa oleh penumpang, awak sarana pengangkut, pelintas
batas, dan barang kiriman wajib diberitahukan kepada pejabat bea dan cukai di
kantor pabean.
(2) Barang impor sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya dapat dikeluarkan
dengan persetujuan pejabat bea dan cukai.

Bagian Kesatu
Pemberitahuan dan Pengeluaran Barang Pribadi Penumpang

Pasal 11
(1) Atas barang pribadi penumpang yang tiba bersama penumpang, wajib
diberitahukan kepada pejabat bea dan cukai dengan menggunakan CD.
(2) CD sebagaimana dimaksud pada ayat (1), wajib diisi dengan lengkap dan benar.
(3) Pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan secara
lisan, pada tempat-tempat tertentu yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal.

Pasal 12
(1) Berdasarkan pemberitahuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11,
penumpang dapat memilih mengeluarkan barang impor melalui :
a. jalur merah, dalam hal penumpang membawa barang impor:
1) dengan nilai pabean melebihi batas pembebasan bea masuk yang
diberikan dan/atau jumlah barang kena cukai melebihi ketentuan
pembebasan cukai;
2) berupa hewan, ikan, dan tumbuhan termasuk produk yang berasal dari
hewan, ikan, dan tumbuhan;
3) berupa narkotika, psikotropika, obat-obatan, senjata api, senjata angin,
senjata tajam, amunisi, bahan peledak, benda/publikasi pornografi;
4) berupa film sinematografi, pita video berisi rekaman, video laser disc
atau piringan hitam; atau
5) berupa uang dalam Rupiah atau dalam mata uang asing senilai
Rp.100.000.000,00 (seratus juta rupiah) atau lebih.
b. jalur hijau, dalam hal penumpang tidak membawa barang impor
sebagaimana dimaksud pada huruf a.
(2) Setelah menerima pemberitahuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11,
pejabat bea dan cukai;
BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 397 DESEMBER 2007 5
s
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
a. memberikan persetujuan pengeluaran barang, dalam hal penumpang
melalui jalur hijau; atau
b. melakukan pemeriksaan fisik, dalam hal penumpang melalui jalur merah.
(3) Dalam hal terdapat kecurigaan, pejabat bea dan cukai berwenang melakukan
pemeriksaan fisik atas barang penumpang yang melalui jalur hijau.

Pasal 13
(1) Apabila dari hasil pemeriksaan fisik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12
ayat (1) huruf a, ditemukan :
a. kelebihan barang kena cukai dari jumlah yang ditentukan, terhadap
kelebihan barang kena cukai tersebut langsung dimusnahkan dengan atau
tanpa disaksikan penumpang yang bersangkutan.
b. barang yang terkena larangan atau pembatasan impor, pejabat bea dan
cukai melakukan penindakan sesuai ketentuan yang berlaku.
c. barang pribadi penumpang dengan nilai pabean tidak melebihi batas
pembebasan bea masuk, maka terhadap barang pribadi penumpang
tersebut diberikan pembebasan bea masuk dan tidak dipungut pajak dalam
rangka impor sesuai dengan ketentuan perundang-undangan di bidang
perpajakan yang berlaku.
d. barang pribadi penumpang dengan nilai pabean melebihi batas pembebasan
bea masuk, maka atas kelebihan nilai pabean barang pribadi penumpang
tersebut dipungut bea masuk dan pajak dalam rangka impor dengan dasar
nilai pabean penuh dikurangi dengan nilai pabean yang mendapatkan
pembebasan bea masuk.
(2) Pejabat bea dan cukai melakukan pencatatan terhadap hasil pemeriksaan fisik
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d, dan berdasarkan hasil pemeriksaan
fisik tersebut pejabat bea dan cukai menetapkan nilai pabean dan tarif serta
menghitung bea masuk dan pajak dalam rangka impor pada lembar CD.
(3) Dalam hal dari hasil pemeriksaan fisik tidak ditemukan barang pribadi penumpang
dengan kondisi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, huruf b dan huruf d,
pejabat bea dan cukai memberikan persetujuan pengeluaran barang tersebut.

Pasal 14
(1) Penumpang wajib membayar bea masuk dan pajak dalam rangka impor
berdasarkan penetapan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (2) dan
diberikan bukti pembayaran.
(2) Setelah menerima pembayaran, pejabat bea dan cukai harus membukukan data
barang pribadi penumpang yang dikenakan pembayaran bea masuk dan pajak
dalam rangka impor sebagaimana tercantum dalam CD ke dalam buku catatan
pabean.

Pasal 15
(1) Persetujuan pengeluaran atas barang pribadi penumpang sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 13 ayat (1) huruf d diberikan oleh pejabat bea dan cukai
setelah penumpang melunasi bea masuk dan pajak dalam rangka impor.
(2) Persetujuan pengeluaran barang penumpang yang akan digunakan selama
berada di daerah pabean dan dibawa kembali pada saat meninggalkan daerah
pabean berlaku ketentuan mengenai impor sementara.
(3) Pengeluaran barang pribadi penumpang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3
ayat (2) yang :
a. terdaftar di dalam manifes, diselesaikan dengan Pemberitahuan Impor
Barang Tertentu (PIBT);
b. terdaftar sebagai barang “Lost and Found”, diselesaikan dengan CD.
6 BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 397 DESEMBER 2007
s
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
Bagian Kedua
Pemberitahuan dan Pengeluaran Barang Awak Sarana Pengangkut

Pasal 16
(1) Barang awak sarana pengangkut yang tiba dari luar daerah pabean, wajib
diberitahukan kepada pejabat bea dan cukai dengan menggunakan CD.
(2) Awak sarana pengangkut harus mengisi CD sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dengan lengkap dan benar serta menyampaikannya kepada pejabat bea dan
cukai.
(3) Pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan secara
lisan, pada tempat-tempat tertentu yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal.

Pasal 17
(1) Berdasarkan pemberitahuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16, awak
sarana pengangkut dapat memilih mengeluarkan barang impor melalui :
a. jalur merah, dalam hal awak sarana pengangkut membawa barang impor:
1) dengan nilai pabean melebihi batas pembebasan bea masuk yang
diberikan dan/atau jumlah barang kena cukai melebihi ketentuan
pembebasan cukai;
2) berupa hewan, ikan, dan tumbuhan termasuk produk yang berasal dari
hewan, ikan, dan tumbuhan;
3) berupa narkotika, psikotropika, obat-obatan, senjata api, senjata angin,
senjata tajam, amunisi, bahan peledak, benda/publikasi pornografi;
4) berupa film sinematografi, pita video berisi rekaman, video laser disc
atau piringan hitam; atau
5) berupa uang dalam Rupiah atau dalam mata uang asing senilai
Rp.100.000.000,00 (seratus juta rupiah) atau lebih.
b. jalur hijau, dalam hal awak sarana pengangkut tidak membawa barang
impor sebagaimana dimaksud pada huruf a.
(2) Setelah menerima pemberitahuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16,
pejabat bea dan cukai :
a .memberikan persetujuan pengeluaran barang, untuk barang awak sarana
pengangkut yang melalui jalur hijau; atau
b. melakukan pemeriksaan fisik, untuk barang awak sarana pengangkut yang
melalui jalur merah.
(3) Dalam hal terdapat kecurigaan, pejabat bea dan cukai berwenang melakukan
pemeriksaan fisik atas barang awak sarana pengangkut yang melalui jalur hijau.

Pasal 18
(1) Apabila dari hasil pemeriksaan fisik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17
ayat (1) huruf a, ditemukan :
a. kelebihan barang kena cukai dari jumlah yang ditentukan, terhadap
kelebihan barang kena cukai tersebut langsung dimusnahkan dengan atau
tanpa disaksikan awak sarana pengangkut yang bersangkutan;
b. barang yang terkena larangan atau pembatasan impor, pejabat bea dan
cukai melakukan penindakan sesuai ketentuan yang berlaku;
c. barang awak sarana pengangkut dengan nilai pabean tidak melebihi batas
pembebasan bea masuk, maka terhadap barang awak sarana pengangkut
tersebut diberikan pembebasan bea masuk dan tidak dipungut pajak dalam
rangka impor sesuai dengan ketentuan perundang-undangan di bidang
perpajakan yang berlaku;
d. barang awak sarana pengangkut dengan nilai pabean melebihi batas
pembebasan bea masuk, maka atas kelebihan nilai pabean barang awak
BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 397 DESEMBER 2007 7
s
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
sarana pengangkut tersebut dipungut bea masuk dan pajak dalam rangka
impor dengan dasar nilai pabean penuh tanpa dikurangi dengan nilai
pabean yang mendapatkan pembebasan bea masuk.
(2) Pejabat bea dan cukai melakukan pencatatan terhadap hasil pemeriksaan fisik
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d, dan berdasarkan hasil
pemeriksaan fisik tersebut pejabat bea dan cukai menetapkan nilai pabean dan
tarif serta menghitung bea masuk dan pajak dalam rangka impor pada lembar
CD.
(3) Dalam hal dari hasil pemeriksaan fisik tidak ditemukan barang awak sarana
pengangkut dengan kondisi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, huruf
b dan huruf d, pejabat bea dan cukai memberikan persetujuan pengeluaran
barang tersebut.

Pasal 19
(1) Awak sarana pengangkut wajib membayar bea masuk dan pajak dalam rangka
impor berdasarkan penetapan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (2)
dan diberikan bukti pembayaran.
(2) Setelah menerima pembayaran, pejabat bea dan cukai harus membukukan data
barang awak sarana pengangkut yang dikenakan pembayaran bea masuk dan
pajak dalam rangka impor sebagaimana tercantum dalam CD ke dalam buku
catatan pabean.

Pasal 20
Pejabat bea dan cukai memberikan persetujuan pengeluaran barang awak sarana
pengangkut setelah awak sarana pengangkut melunasi bea masuk dan pajak
dalam rangka impor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (2) atau
berdasarkan pemeriksaan fisik barang tersebut telah sesuai dengan batasan nilai
sebagaimana dimaksud dalam Pasa16 dan Pasal 7.

Bagian Ketiga
Pemberitahuan dan Pengeluaran Barang Pelintas Batas

Pasal 21
(1) Setiap pelintas batas yang membawa barang wajib memiliki KILB.
(2) KILB sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikeluarkan oleh kepala kantor
pabean yang mengawasi PPLB atas permohonan pelintas batas.
(3) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), diajukan kepada kepala
kantor pabean dengan dilampiri fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan
fotokopi PLB yang ditandasahkan oleh pejabat imigrasi setempat.
(4) Dalam hal permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) telah memenuhi
persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (3), kepala kantor pabean
memberikan KILB kepada pelintas batas tersebut dan dibuatkan BPBLB sesuai
dengan contoh format sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran I dan Lampiran
II Peraturan Menteri Keuangan ini.

Pasal 22
(1) Pelintas batas yang tiba dari luar daerah pabean dengan membawa barang
bawaan wajib menunjukkan KILB dan memberitahukan barang bawaannya
kepada pejabat bea dan cukai di PPLB.
(2) Pelintas batas yang tidak dapat menunjukkan KILB tidak diberikan fasilitas
berupa pembebasan bea masuk dan tidak dipungut pajak dalam rangka impor
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2.
(3) Setelah menerima KILB, pejabat bea dan cukai di PPLB :
8 BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 397 DESEMBER 2007
s
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
a. melakukan pemeriksaan fisik dan menuangkan hasil pemeriksaan fisik
tersebut ke dalam Nota Pemeriksaan sesuai contoh format sebagaimana
ditetapkan dalam Lampiran III Peraturan Menteri Keuangan ini;
b. melakukan penindakan sesuai ketentuan yang berlaku dalam hal
berdasarkan hasil pemeriksaan fisik ditemukan bahwa barang tersebut
terkena larangan atau pembatasan impor;
c. menetapkan nilai pabean dan tarif barang yang bersangkutan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku;
d. menetapkan besarnya bea masuk dan pajak dalam rangka impor yang harus
dipungut dengan dasar nilai pabean penuh dikurangi dengan nilai pabean
yang mendapatkan pembebasan bea masuk, dalam hal berdasarkan hasil
pemeriksaan kedapatan nilai pabean barang melebihi ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8; dan
e. memberikan persetujuan pengeluaran barang, dalam hal berdasarkan hasil
pemeriksaan kedapatan nilai pabean barang tidak melebihi ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8.
(4) Pelintas batas wajib membayar bea masuk dan pajak dalam rangka impor
berdasarkan penetapan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf d di kantor
pabean dan diberikan bukti pembayaran.
(5) Pejabat bea dan cukai memberikan persetujuan pengeluaran barang setelah
bea masuk dan pajak dalam rangka impor sebagaimana dimaksud pada ayat
(4) dilunasi.
(6) Dalam hal ditemukan adanya penyalahgunaan fasilitas pembebasan bea masuk
dan tidak dipungut pajak dalam rangka impor atas barang pelintas batas, maka
fasilitas tersebut dicabut.

Bagian Keempat
Barang Kiriman

Pasal 23
(1) Impor barang kiriman dilakukan melalui pos atau PJT.
(2) Terhadap barang kiriman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
pemeriksaan pabean oleh pejabat bea dan cukai.
(3) Pemeriksaan pabean sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi penelitian
dokumen dan pemeriksaan fisik barang.
(4) Pemeriksaan fisik barang sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilakukan
secara selektif.
(5) Dalam hal dilakukan pemeriksaan fisik barang sebagaimana dimaksud pada ayat
(4), pemeriksaan fisik tersebut disaksikan oleh petugas pos atau petugas PJT.
(6) Barang kiriman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dikeluarkan
setelah dipenuhi kewajiban pabean dan mendapat persetujuan dari pejabat
bea dan cukai.

Bagian Kelima
Barang Kiriman Melalui Pos

Pasal 24
(1) Pejabat bea dan cukai menetapkan tarif dan nilai pabean serta menghitung bea
masuk dan pajak dalam rangka impor yang wajib dilunasi atas barang kiriman
melalui pos.
(2) Barang kiriman melalui pos yang telah ditetapkan tarif dan nilai pabeannya
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diserahkan kepada penerima barang
kiriman melalui pos setelah bea masuk dan pajak dalam rangka impor dilunasi.
BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 397 DESEMBER 2007 9
s
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
Pasal 25
(1)Penyelesaian impor barang kiriman melalui pos dilakukan oleh PT. Pos
Indonesia (Persero) dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.
(2)Penyelesaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi penanganan
kantung pos, pelalubeaan serta pengawasannya.

Bagian Keenam
Barang Kiriman Melalui Perusahaan Jasa Titipan

Pasal 26
(1) PJT yang akan melaksanakan kegiatan impor barang kiriman harus
mengajukan permohonan kepada Kepala kantor pabean sesuai contoh format
sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran IV Peraturan Menteri Keuangan ini.
(2) Atas permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), kepala kantor pabean
memberikan persetujuan sesuai contoh format sebagaimana ditetapkan dalam
Lampiran V Peraturan Menteri Keuangan ini.
(3) PJT dapat melaksanakan kegiatan impor barang kiriman setelah menyerahkan
mempertaruhkan jaminan tunai, jaminan bank, atau customs bond yang
besarnya ditetapkan oleh kepala kantor pabean.
(4) Penetapan jaminan sebagaimana dimaksud pada ayat (3), dilakukan dengan
memperhatikan jumlah bea masuk dan pajak dalam rangka impor dalam
periode penangguhan pembayaran tertentu atas barang kiriman yang
diberitahukan oleh PJT.

Pasal 27
(1) Barang kiriman melalui PJT harus memenuhi ketentuan paling berat 100
(seratus) kilogram untuk setiap House Airway Bill (AwB).
(2) Pengecualian dari ketentuan mengenai barang kiriman sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dapat diberikan terhadap :
a. barang kiriman untuk tujuan tempat penimbunan berikat; atau
b. barang kiriman lainnya yang memperoleh izin dari Direktur Jenderal.
(3) Atas barang kiriman melalui PJT yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diberlakukan ketentuan umum di bidang
impor.

Pasal 28
(1) Pengeluaran barang kiriman melalui PJT dilaksanakan setelah diajukan
Pemberitahuan Impor Barang Tertentu (PIBT).
(2) PIBT sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan ke kantor pabean
melalui media elektronik atau secara manual.
(3) Pejabat bea dan cukai menetapkan tarif dan nilai pabean serta menghitung bea
masuk dan pajak dalam rangka impor yang wajib dilunasi atas barang kiriman
melalui PJT.
(4) Bea masuk dan pajak dalam rangka impor yang terutang wajib dilunasi dalam
jangka waktu paling lama 3 (tiga) hari kerja setelah diterbitkannya persetujuan
pengeluaran barang.

Pasal 29
(1) Pengeluaran barang kiriman melalui PJT untuk tujuan tempat penimbunan
berikat berlaku ketentuan mengenai prosedur pemasukan barang ke tempat
penimbunan berikat.
(2) Pengeluaran barang kiriman melalui PJT yang terkena ketentuan pembatasan
impor, dapat disetujui setelah semua persyaratan impornya dipenuhi.
10 BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 397 DESEMBER 2007
s
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
BAB IV
PENETAPAN TARIF BEA MASUK

Pasal 30
Pejabat bea dan cukai menetapkan tarif bea masuk atas impor barang pribadi
penumpang, barang awak sarana pengangkut, barang pelintas batas dan barang
kiriman.

Pasal 31
(1) Penetapan tarif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 didasarkan pada tarif
bea masuk dari jenis barang bersangkutan.
(2) Dalam hal barang impor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 lebih dari 3
(tiga) jenis barang, pejabat bea dan cukai menetapkan hanya satu tarif bea
masuk berdasarkan tarif barang tertinggi.

BAB V
KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 32
Pada saat Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku :
(1) Keputusan Menteri Keuangan Nomor 490/KMK.05/1996 tentang Tatalaksana
Impor Barang Penumpang, Awak Sarana Pengangkut, Pelintas Batas, Kiriman
Pos, Dan Kiriman Melalui Perusahaan Jasa Titipan;
(2) Keputusan Menteri Keuangan Nomor 358/KMK.04/ 2001 tentang Pembebasan
Bea Masuk, Pajak Dalam Rangka Impor Dan Cukai Atas Pemasukan Barang
Penumpang Dari Kawasan Perdagangan Bebas Dan Pelabuhan Bebas Sabang
Ke Dalam Daerah Pabean Indonesia Lainnya,

dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 33

Ketentuan teknis yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan Peraturan Menteri


Keuangan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Direktur Jenderal.

BAB VI
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 34
Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal
ditetapkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Peraturan Menteri


Keuangan ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 30 Agustus 2007

MENTERI KEUANGAN

ttd

SRI MULYANI INDRAWATI


BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 397 DESEMBER 2007 11
s
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
LAMPIRAN I
PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 89/PMK.04/2007
TENTANG IMPOR BARANG PRIBADI PENUMPANG,
AWAK SARANA PENGANGKUT, PELINTAS BATAS DAN BARANG KIRIMAN

DEPARTEMEN KEUANGAN RI
DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI
KANTOR PELAYANAN BEA DAN CUKAI ................................

KARTU IDENTITAS LINTAS BATAS


Nomor : ............

Nama :
Tgl. Lahir/Umur :
Pekerjaan :
Alamat :
No. Pas Lintas Batas/Paspor :
KTP No. :
Jumlah orang dalam Keluarganya yang :
memperoleh KILB

………….., ……………………….20……

Kepala Kantor

Pas Foto
3x4

Nama

NIP

Berlaku s.d tanggal

MENTERI KEUANGAN,

Ttd

SRI MULYANI INDRAWATI


12 BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 397 DESEMBER 2007
s
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
LAMPIRAN II
PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 89/PMK.04/2007
TENTANG IMPOR BARANG PRIBADI PENUMPANG,
AWAK SARANA PENGANGKUT, PELINTAS BATAS DAN BARANG KIRIMAN.

BUKU PAS BARANG LINTAS BATAS


Atas Nama : …………….
Nomor KILB : …………….

Bulan :

Tgl. URAIAN BARANG NILAI


BRUTO Kg PABEAN KETERANGAN *)
JUMLAH JENIS

Keterangan : *) diisi antara lain :

* Ringkasan Hasil Pemeriksaan

* Penetapan oleh Pejabat Bea dan Cukai tentang Nilai Pabean,


Jumlah bea-bea yang harus dibayar

MENTERI KEUANGAN,

ttd

SRI MULYANI INDRAWATI


BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 397 DESEMBER 2007 13
s
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
LAMPIRAN III
PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 89/PMK.04/2007
TENTANG IMPOR BARANG PRIBADI PENUMPANG,
AWAK SARANA PENGANGKUT, PELINTAS BATAS DAN BARANG KIRIMAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI
KANTOR WILAYAH …………………
KANTOR PELAYANAN …………………….

Jalan………………….. Telepon : ……..…………..


……………………….. Faksimili : ………………….

NOTA PEMERIKSAAN
Nomor : ………….. Tanggal ………………

KILB : ……………

Pejabat Bea dan Cukai,

Nama
NIP.

Penetapan Nilai Pabean MENTERI KEUANGAN

ttd.

SRI MULYANI INDRAWATI


14 BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 397 DESEMBER 2007
s
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
LAMPIRAN IV
PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 89/PMK.04/2007
TENTANG IMPOR BARANG PRIBADI PENUMPANG,
AWAK SARANA PENGANGKUT, PELINTAS BATAS DAN BARANG KIRIMAN

(kop surat dari yang bersangkutan)

Tanggal …………………

Hal : Permohonan untuk Melakukan


Kegiatan Kepabeanan di Wilayah
Kerja Kantor …………….

Yth. : ………………..
………………..

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : …………………………………
Jabatan : …………………………………
NPWP : …………………………………
Alamat : …………………………………
Izin PPJK No./Tgl : …………………………………
Izin PJT No./Tgl : …………………………………

dengan ini mengajukan permohonan untuk mendapatkan surat persetujuan


melakukan kegiatan kepabeanan di bidang usaha jasa titipan di wilayah kerja Kantor
Pelayanan Bea dan Cukai ………………………

Demikian disampaikan untuk dimaklumi.

Pemohon,

……………..

(nama jelas)

MENTERI KEUANGAN

ttd.

SRI MULYANI INDRAWATI


BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 397 DESEMBER 2007 15
s
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
LAMPIRAN V
PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 89/PMK.04/2007
TENTANG IMPOR BARANG PRIBADI PENUMPANG,
AWAK SARANA PENGANGKUT, PELINTAS BATAS DAN BARANG KIRIMAN.

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI
KANTOR WILAYAH …………….
KANTOR PELAYANAN ……………….

Jalan ………………….. Telepon : ……………


………………………… Faksimili : …………….

Nomor : S- /BC…./20…. Tanggal …………………


Sifat : -
Lamp. : -
Hal : Persetujuan melakukan kegiatan
Kepabeanan a.n. Perusahaan Jasa Titipan
………………………

Yth. : ………………….
………………….

Menunjuk surat Saudara Nomor : ………………….. tanggal …………… hal


………………. dengan ini kami sampaikan bahwa permohonan Saudara untuk
melakukan kegiatan kepabeanan di bidang usaha Jasa Titipan di wilayah kerja Kantor
Pelayanan Bea dan Cukai ………………. Dapat disetujui dengan syarat
mempertaruhkan jaminan tunai/bank pada Bendaharawan Kantor Pelayanan Bea dan
Cukai ………….. sebesar Rp …………………… (……………………….).

Demikian untuk dimaklumi.

Kepala Kantor,

Nama
NIP.

Tembusan Yth. :
1. Direktur Teknis Kepabeanan
2. Kepala Kantor Wilayah ……………..

MENTERI KEUANGAN,

ttd

SRI MULYANI INDRAWATI


16 BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 397 DESEMBER 2007
s

You might also like