You are on page 1of 81

TAHUN XXXIX EDISI 400 MARET 2008

FASILITAS KITE
PERLU PENYEMPURNAAN PERATURAN

PROFIL WAWANCARA

MENUNGGU IMPLEMENTASI
ISKANDAR
SELALU IKHLAS DAN BERUSAHA
MEMBERIKAN YANG TERBAIK
KUSDIRMAN ISKANDAR
DENGAN FASILITAS INI PERUSAHAAN DAPAT
MENGATUR CASH FLOW LEBIH EFISIEN
DARI REDAKSI

TERBIT SEJAK 25 APRIL 1968


IZIN DEPPEN: NO. 1331/SK/DIRJEN-G/SIT/72
TANGGAL, 20 JUNI 1972 ISSN.0216-2483

PELINDUNG
Direktur Jenderal Bea dan Cukai:
Drs. Anwar Suprijadi, MSc
PENASEHAT
Direktur Penerimaan & Peraturan
Kepabeanan dan Cukai:
Drs. Hanafi Usman
Direktur Teknis Kepabeanan
Drs. Teguh Indrayana, MA
Direktur Fasilitas Kepabeanan
Drs. Kusdirman Iskandar
Direktur Cukai
Drs. Frans Rupang
Direktur Penindakan & Penyidikan
Heru Santoso, SH
Keluarga Besar Direktur Audit
Drs. Thomas Sugijata, Ak. MM
Direktur Kepabeanan Internasional
WARTA BEA CUKAI Drs. M. Wahyu Purnomo, MSc
Direktur Informasi Kepabeanan & Cukai
Mengucapkan : Dr. Heri Kristiono, SH, MA
Kepala Pusat Pendidikan dan
Pelatihan Bea dan Cukai

Selamat
Drs. Endang Tata
Inspektur Bea dan Cukai
Edy Setyo
Tenaga Pengkaji Bidang Pelayanan &

Hari Raya
Penerimaan KC
Drs. Bambang Prasodjo
Tenaga Pengkaji Bidang Pengawasan &
Penegakan Hukum KC
Drs. Erlangga Mantik, MA

Nyepi
Tenaga Pengkaji Bidang Pengembangan
Kapasitas & Kinerja Organisasi KC
Drs. Joko Wiyono
KETUA DEWAN PENGARAH
Sekretaris Direktorat Jenderal
Tahun Baru Saka Bea dan Cukai:
Drs. Kamil Sjoeib, MA
1930 WAKIL KETUA DEWAN PENGARAH/
PENANGGUNG JAWAB
Kepala Bagian Umum:
Sonny Subagyo, S.Sos
DEWAN PENGARAH
Drs. Nofrial, M.A., Drs. Patarai Pabottinggi,
Dra. Cantyastuti Rahayu, Ariohadi, SH, MA.
Marisi Zainuddin Sihotang, SH.,M.M.
Hendi Budi Santosa,
Ir. Azis Syamsu Arifin, Muhammad Zein, SH, MA.
Maimun, Ir. Agus Hermawan, MA.
PEMIMPIN REDAKSI
Lucky R. Tangkulung
REDAKTUR
Aris Suryantini,
Supriyadi Widjaya,
Zulfril Adha Putra
FOTOGRAFER
Andy Tria Saputra
KORESPONDEN DAERAH
` Hulman Simbolon (Medan),
Abdul Rasyid (Medan), Ian Hermawan (Pontianak)
Donny Eriyanto (Makassar)
Bambang Wicaksono (Ambon)
KOORDINATOR PRACETAK
Asbial Nurdin
SEKRETARIS REDAKSI
Kitty Hutabarat
PIMPINAN USAHA/IKLAN
Piter Pasaribu
TATA USAHA
Mira Puspita Dewi S.Pt., M.S.M.,
Untung Sugiarto
IKLAN
Kitty Hutabarat
SIRKULASI
H. Hasyim, Amung Suryana
BAGIAN UMUM
Rony Wijaya
PERCETAKAN
PT. BDL Jakarta
ALAMAT REDAKSI/TATA USAHA
Kantor Pusat Direktorat Jenderal
Bea dan Cukai,
Jl. Jenderal A. Yani (By Pass) Jakarta Timur
Telp. (021) 47865608, 47860504,
4890308 Psw. 154 - Fax. (021) 4892353
E-Mail :
majalah_wbc@yahoo.com
REKENING GIRO a/n :
MIRA PUSPITA DEWI
BANK BNI 1946 CABANG CIPINANG
RAWAMANGUN, JAKARTA TIMUR
Nomor Rekening : 131339374
Pengganti Ongkos Cetak Rp. 10.000,-

EDISI 400 MARET 2008 WARTA BEA CUKAI 1


D A F T A R I S I

5-14
Laporan Utama
Fasilitas KITE, sangat
memberikan keuntungan, baik
bagi perusahaan maupun
negara, jika dijalakan dengan
baik dan benar sesuai
dengan aturan. Sejauhmana
fasilitas ini bisa membantu
para pengusaha menjalankan
bisnisnya, kami kupas di
Laporan Utama kali ini.

19-32 15-17
Daerah ke Daerah Wawancara
KPU Tipe B Batam telah Untuk rencana ke depan,
diresmikan pada tanggal 15 fasilitas KITE akan
Februari 2007, dimana se- dilakukan beberapa
belumnya telah menerapkan penyempurnaan. Mengingat
prinsip-prinsip Kantor fasilitas ini memiliki
Pelayanan Utama selama 6 kekhususan tersendiri, baik
bulan tepatnya sejak 20 dari segi pelayanan maupun
Agustus 2007. Disamping pengawasannya. Ikuti
juga berita Seputar kegiatan wawancara dengan Direktur
peringatan Hari Pabean Fasilitas Kepabeanan,
Internasional ke 56. Kusdirman Iskandar.

50-51
Pengawasan
Satgas AI Bandara
Soekarno-Hatta
memusnahkan
72.305 butir ecstasy
yang merupakan
tegahan atas enam
kasus pengiriman
ekstasi melalui
bandara
internasional ini.

45-47 60-63
Info Pegawai Profil
Kantor Pusat DJBC, mulai 1 “Jika kita dikalahkan oleh
Januari 2008 memberlakukan orang lain dalam satu
secara elektronik sistem bidang, usahakan kita dapat
absensi bagi pegawainya. menang pada bidang
Bagaimana mekanisme pelak- lainnya,” begitu Iskandar
sanaan sistem ini, kami kupas berfalsafah, termasuk kisah
dalam rubrik ini, termasuk hidup yang dijalaninya
informasi mengenai pegawai hingga mengantarnya
yang telah memasuki masa sebagai salah satu pejabat
pensiun dan berita duka cita. eselon III di DJBC.

2 WARTA BEA CUKAI EDISI 400 MARET 2008


1
3
DARI REDAKSI
SURAT PEMBACA Surat Pembaca
4 THE TRACER Kirimkan surat anda ke Redaksi WBC melalui alamat
surat, fax atau e-mail. Surat hendaknya dilengkapi
Juara I Lomba Foto Dalam dengan identitas diri yang benar dan masih berlaku.
Rangka Hari Pabean
Internasional 2008
18 SEKRETARIAT
Kuliah Umum Mahasiswa DKP Bea dan Cukai
STAN Prodip Bea dan Cukai
33 SEPUTAR BEA CUKAI
Saya mungkin salah satu hamba pilihan yang mendapat
38 KEPABEANAN
INTERNASIONAL cobaan menurut saya mungkin berat, tapi saya yakin Allah tak
- Hari Pabean Internasional,
“The Fight Against Drugs
mencoba umat-Nya diluar batas kemampuan. Yang saya inginkan
Trafficking” adalah mungkinkah DKP Bea dan Cukai dapat meringankan
- Sambutan Menteri Keuangan
Republik Indonesia Dalam beban yang selama ini membebani saya masalah biaya untuk
Rangka Memperingati Hari putra saya yang menderita autis, yang mana setiap bulannya
Pabean Internasional Ke-56
Tanggal 28 januari 2008 harus mengeluarkan dana sebesar Rp. 2.300.000 dengan rincian
- Kegiatan Dalam rangka Hari
sebagai berikut: untuk sekolah Rp. 1.300.000, terapi Rp.
Pabean Internasional Ke-56
Kantor Pusat DJBC 470.000, ekskul Rp. 500.000, belum yang setiap 3 bulannya
- Pertemuan Komisi teknis
anakku harus kontrol ke RS Omni yang terletak di Kelapa Gading
Nilai Pabean WCO
48 INFORMASI Jakarta Utara.
KEPABEANAN DAN
CUKAI
Kenapa ini saya ajukan ke DKP, karena teman-teman anakku
Modul Pelaporan Online Zidan mendapat subsidi dari kantor dimana ayahnya bekerja
(MPO) data Warehouse dan
EIS karena dianggap anak negara yang mempunyai kebutuhan
51 INFO PERATURAN khusus, subsidinya itu bervariasi ada yang 2 juta dan 2,5 juta,
52 OPINI
Mimpi Seorang Widyaiswara sehingga mereka bisa memberikan yang terbaik. Saya pun begitu
Tentang Pusdiklat Bea Cukai
ingin memberikan yang terbaik namun apa daya karena saya
yang ia Cintai
54 PERISTIWA belum bisa. Yang menjadi pemikiran saya adalah bagaimana
CCC Peringati Customs days
andaikata anak-anak seperti anakku terlahir di orang yang tidak
Dengan Menjelajahi Gunung
Galunggung punya, mau jadi apa kelak. Saya bekerja di KPPBC Tipe A2
55 RUANG KESEHATAN
Gigi Mudah Patah
Tangerang.
56 RENUNGAN ROHANI
Sentuhan Paskah
58 RUANG INTERAKSI Yang memohon,
Sukses, Keberuntungan atau
Upaya ?
64 APA KATA MEREKA SOLIHIN
- Deddy Mizwar
060076829
- Donna Agnesia

EDISI 400 MARET 2008 WARTA BEA CUKAI 3


The Tracer
Juara I Lomba Foto
Dalam Rangka
Hari Pabean Internasional 2008

Nama : Kukuh Sumardono Basuki


Nip : 060077636
Unit Kerja : KPPBC Cirebon

4 WARTA BEA CUKAI EDISI 400 MARET 2008


L APORAN UTAMA

Pelayanan
Kemudahan Impor
Tujuan Ekspor
SEJAK AWAL BERDIRINYA SUDAH
DITANGANI OLEH DJBC
Sejak Indonesia dijajah oleh Belanda, ternyata untuk urusan perekonomian
sudah dipikirkan untuk memberikan pelayanan kemudahan impor dengan tujuan
ekspor yang diharapkan dapat meningkatkan daya saing industri di Indonesia
sehingga perekonomian dapat menjadi lebih baik.

J
ika berbicara soal Kemudahan Impor Tujuan Ekspor PELAYANAN SERTIFIKAT EKSPOR HINGGA P4BM
(KITE), sebenarnya fasilitas tersebut bukan hal baru Kebijakan yang berjalan tersebut, ternyata hingga Indo-
yang kewenangannya kini dijalankan oleh Direktorat nesia merdeka pun tetap menjadi prioritas, hal ini terbukti
Jenderal Bea dan Cukai (DJBC). Fasilitas tersebut dengan adanya paket kebijakan ekonomi 15 Nopember
memang sejak awalnya ada, yaitu pada jaman pen- pada tahun 1978, atau kalangan pers saat itu menyebutkan
jajahan Belanda dulu, pemberian fasilitasnya sudah dilaksa- dengan istilah KNOP-15, dimana pasal 3a undang-undang
nakan oleh Douane (nama DJBC saat itu-red). tarif mendapat revisi dalam sistem yang diaturnya dan men-
Hal ini dapat dilihat dari sejarah pemberian fasilitas ke- jadi sistem Sertifikat Ekspor (SE).
mudahan ekspor yang tertuang dalam undang-undang tarif Sistem pada SE ini buat lebih sederhana dari yang se-
(undang-undang kepabeanan jaman Belanda-red), yang lama itu telah dijalankan, dengan SE ini, para eksportir ma-
dibuat pada tahun 1872, dimana pada tahun 1937 pemerin- upun importir tidak disyaratkan adanya impor bahan baku,
tahan saat itu sudah memikirkan agar kegiatan ekspor im- namun lebih menekankan jika ada suatu eksportasi maka
por Indonesia dapat berkembang dan menjadikan komoditi eksportir tersebut akan mendapatkan SE sekian persen
Indonesia mampu bersaing dengan negara lain. dari harga barangnya. Sehingga peraturannya sederhana
Maka di tahun 1937 dimasukkanlah kebijakan fasilitas sekali, bahkan bahan baku dari dalam negeri sendiri jika
ini dalam undang-undang tarif, yang tertuang dalam pasal diekspor akan tetap mendapatkan SE.
3a (Staatblad 1937 nomor 907) yang berbunyi : Hal ini tentunya untuk lebih merangsang para pengusa-
“Menurut peraturan dan dengan syarat-syarat yang ha Indonesia saat itu, agar Indonesia dapat cepat bangkit
akan ditetapkan dengan atau berdasarkan peraturan perekonomiannya setelah dijajah oleh Belanda dan
pemerintah , untuk bakal-bakal, benda-benda dan Jepang. Dan segala upaya untuk memulihkan perekonomi-
bahan-bahan yang akan dipergunakan atau yang di- an pun dilakukan yang salah satunya memberikan fasilitas
pergunakan untuk menyusun atau membuat dari SE kepada eksportir dan importir.
padanya barang-barang, yang akan dikeluarkan dari Namun dalam perjalannnya, SE ini lebih banyak
bahagian-bahagian Indonesia, dimana dipungut bea disalahgunakan baik oleh importir maupun eksportir, yang
masuk dan bea keluar dapat diberikan pembebasan terjadi saat itu adalah lebih banyak manipulasi dokumen
atau pengembalian bea masuk seluruhnya atau dengan tujuan hanya untuk mendapatkan pengembalian
sebagian”. atau SE. Inilah yang terjadi saat itu sehingga negara pun
banyak mengalami kerugian atas kebijakan ini.
Dari isi pasal tersebut dapat digambarkan, bahwa fasili- Setelah melihat kegagalan dari sistem ini, dan seiring
tas kemudahan ekspor dapat diberikan kepada perusaha- dengan dikuranginya kewenangan DJBC untuk melaksana-
an-perusahaan yang ada saat itu, baik dengan cara mem- kan pengawasan dan pelayanan dibidang kepabeanan atau
berikan pembebasan bea masuk atau memberikan yang dikenal dengan adanya Inpres nomor 4 tahun 1985,
pengembalian bea masuk yang sebelumnya telah dijamin- dimana sebagian kewenangan pelayanan dan pengawasan
kan dengan jaminan yang juga telah ditentukan saat itu. DJBC beralih ke Societe Generale de Surveillance (SGS).
Sedangkan, untuk pelayanan dan pengawasannya se- Dengan beralih ke SGS maka, pelayanan fasilitas
penuhnya dilaksanakan oleh DJBC dan tidak dijalankan kemudahan ekspor ini dialihkan kepada Pusat Pengelolaan
oleh lembaga lain, karena DJBC saat itu sepenuhnya yang Pembebasan dan Pengembalian Bea Masuk (P4BM), yang
mengatur kegiatan ekspor impor maupun pengawasan lalu- mengacu pada Indiche Tariefwet (Stbl.1924 nomor 487)
lintas barang baik antar pulau dan dari luar daerah pabean dan Rechten Ordonantie (Stbl.1931 nomor 471) dan
Indonesia. regeringsverordening 31 Maret 1937 (Staatsblad tahun
Dengan adanya fasilitas tersebut, perusahaan-perusa- 1937 nomor 184), yang berkedudukan di Departemen Keu-
haan besar yang saat itu ada dan hingga kini masih berja- angan. Selain itu sistem yang semula menggunakan SE
lan baik, seperti pabrik sepatu Bata, Unilever, pabrik ban kembali diubah menjadi sistem yang diatur pada pasal 3a
Goodyear, dan lain-lain langsung memanfaatkanya dan Undang-Undang Tarif.
memberikan keuntungan bagi mereka, baik untuk persaing- Dari P4BM, kemudian fasilitas kemudahan eskpor,
an dengan negara lain, maupun untuk efisiensi produksi kembali berganti nama dan berada pada struktur organisasi
yang selama itu mereka rasakan cukup berat. Departemen Keuangan setingkat Eselon I menjadi Badan

EDISI 400 MARET 2008 WARTA BEA CUKAI 5


L APORAN UTAMA
Pelayanan Kemudahan Ekspor dan Peng- tentang Kepabeanan, fasilitas KITE juga te-
olahan Data Keuangan (Bapeksta Keuang- lah diatur didalamnya tepatnya pada pasal 26
an). Namun dengan kembalinya ayat 1 K.
kewenangan DJBC untuk memberikan pe- “Fasilitas KITE ini terbagi menjadi dua,
layanan dan pengawasan kepabeanan dari pertama pembebasan yang merupakan fasi-
SGS, tahun 1995 keluarlah Undang- litas pembebasan bea masuk dan atau cukai
Undang Kepabeanan nomor 10 tentang serta PPN dan PPnBM tidak dipungut atas
Kepabeanan, dimana untuk fasilitas kemu- impor barang dan atau untuk diolah, dirakit
dahan ekspor juga diatur dalam pasal 25 atau dipasang pada barang lain yang
ayat 1c, namun pelayanannya tetap berada hasilnya untuk tujuan ekspor atau diserahkan
pada Bapeksta. ke kawasan berikat. Kedua, fasilitas pengem-
Dengan berkembangnya fasilitas terse- balian, artinya pengembalian bea masuk dan
but, maka seiring dengan adanya re-orga- atau cukai yang telah dibayar atas impor ba-
nisasi di jajaran Departemen Keuangan, rang lain yang hasilnya untuk diolah, dirakit
maka pada Desember 2000, Bapeksta ber- atau dipasang pada benda lain yang hasilnya
ganti nama menjadi Badan Informasi dan untuk tujuan ekspor atau diserahkan ke
Teknologi Keuangan (Bintek) yang dipimpin kawasan berikat,” papar Kusdirman.
oleh unit eselon I. Lebih lanjut Kusdirman menjelaskan,
Menurut mantan Kepala Bintek dan kini DAENG M. NAZIER. Pengembalian
fasilitas Bintek ke KITE sesuai dengan
dengan beralihnya pelayanan fasilitas Bintek
menjabat sebagai Kepala Direktorat Utama kewenangan pemberian fasilitas dan ke KITE, maka untuk dokumen juga menga-
Revbang Badan Pemeriksa Keuangan pengawasannya. lami perubahan dan kini menyesuaikan de-
(BPK), Daeng M. Nazier, pengalihan dari ngan yang ada di DJBC.
Bapeksta ke Bintek semata-mata dilaksanakan karena ada- Menurut Kepala Seksi KITE Direktorat Fasilitas
nya re-organisasi pada jajaran Departemen Keuangan Kepabeanan, Listriono, persiapan yang dijalani oleh DJBC
(Depkeu), pada saat itu posisi Bapeksta yang menangani saat itu adalah, mempersiapkan aplikasi baru guna menam-
fasilitas kemudahan ekspor menjadi bagian dalam tugas pung migrasi data dari Bintek Keuangan ke DJBC, karena
yang dilaksanakan oleh Bintek. sistem aplikasi komputer keduanya berbeda, dan DJBC ha-
“Sebenarnya pada saat itu terjadi dua tugas yang saling rus membuat sistem aplikasi baru yang sesuai dengan sistem
bertolak belakang di Bintek, dimana yang satu menangani yang ada di DJBC.
fasilitas kemudahan ekspor dan yang satunya khusus me- “Dari sisi pegawai, DJBC mendapat tambahan pegawai
nangani informasi dan teknologi keuangan. Sehingga, apa akibat pertambahan pegawai Bintek yang menangani fasilitas
yang menjadi tugas utama Bintek sesuai dengan namanya ini ke DJBC, untuk itu masing-masing Kantor Wilayah harus
juga menjadi agak membingungkan, namun itu tetap kami menyiapkan tempat khusus untuk pelayanan KITE,” kata
jalani dengan baik dan akhirnya dapat kami siapkan hingga Listriono.
kembali ke DJBC,” ujar Daeng. Lebih lanjut dijelaskan Listriono, pada saat DJBC
kembali menjalankan kewenangannya dalam memberikan
PENGALIHAN DARI BINTEK KE KITE fasilitas KITE, DJBC belum dapat memilah-milah antara
Tiga tahun berjalan pelayanan fasilitas Bintek, tahun perusahaan yang masih aktif dan yang sudah tidak aktif,
2003 terjadi lagi re-organisasi di jajaran Depkeu, yang ma- karena pada waktu itu kondisinya belum berjalan dengan
na salah satunya menghapus kedudukan Bintek pada baik, terutama karena kendala migrasi data sehingga
jajaran eselon I dan dikembalikan kepada jajaran eselon jumlah perusahaan yang ikut KITE tidak bisa terdeteksi.
II.”Seiring dengan penghapusan Bintek, maka pelayanan Namun untuk saat ini jumlah perusahaan yang aktif meng-
fasilitas kemudahan ekspor ini di kembalikan ke DJBC, gunakan fasilitas KITE sekitar 1.350 perusahaan.
yang secara fungsi dan tugasnya sejak dulu juga telah me-
layani fasilitas tersebut,” jelas Daeng HAMBATAN SAAT PENGALIHAN
Tahun 2003 tepatnya Agustus setelah Bintek dihapus Namun demikian, DJBC juga mengalami hambatan pada
dari jajaran Depkeu, untuk mengisi kekosongan tugas kelu- saat pengalihan kewenangan KITE ini, antara lain Listriono
arlah Keputusan Menteri Keuangan nomor 129/ PMK.04/ menjelaskan dari sisi peraturan, DJBC harus mempersiapkan
2003 tentang Pembebasan dan/atau FOTO : FOTO WBC/ATS pengganti KMK nomor 615/KMK.05/1997
pengembalian bea masuk dan/atau cukai yang menjadi acuan pelayanan Bapeksta
serta PPN dan PPnBM tidak dipungut atas saat itu, dan membentuk Tim Kerja
impor barang dan/atau bahan untuk diolah, Pelayanan KITE di setiap Kanwil dikarenakan
dirakit atau dipasang pada barang lain de- tupoksi pelayanan KITE belum ada di struktur
ngan tujuan untuk diekspor dan pengawas- organisasi DJBC.
annya. Kendala lainnya, adanya beban laporan
Keputusan menteri tersebut, hanyalah ekspor (BCL.KT01 dan BCL.KT02) yang
sebagai transisi sebelum sepenuhnya pe- mencapai 1000-an register yang dilimpahkan
layanan Kemudahan Impor Tujuan Ekspor ke DJBC dan pelaporan kembali laporan
(KITE) dijalani oleh DJBC. Dan pada De- tersebut dengan menyesuaikan sistem
sember 2003, keluarlah Keputusan Menteri aplikasi yang baru. Dan kendala yang cukup
Keuangan nomor 580/KMK.04/2003 tent- utama pada pengalihan KITE ini adalah,
ang Tatalaksana Kemudahan Impor Tujuan minimnya ruangan untuk pelayanan maka
Ekspor dan Pengawasannya. Maka, sejak terjadi penumpukan dokumen laporan ekspor
itulah pelayanan KITE kembali dilayani yang sangat besar sehingga membutuhkan
oleh DJBC baik pemberian fasilitasnya ma- ruangan yang cukup luas.
upun pengawasannya. “Dari sisi migrasi data memang saat itu
Menurut Direktur Fasilitas Kepabeanan, sangat bermasalah sekali, karena jika kita
LISTRIONO. Beberapa kendala yang
Kusdirman Iskandar, fasilitas KITE yang dihadapi DJBC saat pengembalian berbicara sisdur KITE maka kita akan
kini dijalankan oleh DJBC, sudah diatur kewenangan KITE, adalah dari sisi berbicara mengenai PIB. Nah, PIB pada
oleh undang-undang nomor 17 tahun 2007 peraturan, data dan kepegawaian. Bintek pada saat itu saldonya masih cukup

6 WARTA BEA CUKAI EDISI 400 MARET 2008


FOTO ISTIMEWA

SEJAK DULU. Sejak tahun 1937 pemerintahan kolonial Belanda sudah pemberian fasilitas kemudahan impor kepada perusahaan-perusahaan besar

banyak dan belum direalisasi semua importasinya, sehingga nya, kini fasilitas KITE terus mengalami penyempurna-
belum dapat dipertanggungjawabkan, sehingga pada saat an, hal ini digambarkan dengan adanya perubahan
pengalihan begitu kita akan melihat data yang ada di Bintek kebijakan beberapa kali tentang KITE yang dimulai se-
atau akan kita migrasikan datanya, itu kadang terputus dan jak KMK 615 tahun 1997, menjadi KMK 129 tahun 2003,
tidak muncul pada sistem DJBC, dan itu yang sering menjadi lalu KMK 580 tahun 2003. Sementara itu untuk
masalah saat itu,” kata Kusdirman. Keputusan Direktur Jenderal Bea Cukai pun beberapa
Namun, seiring dengan perkembangan dan perjalanan- kali mengalami perubahan, mulai dari Kep. Dirjen
nomor 205 tahun 2003 berubah menjadi Peraturan Dir-
jen nomor P-25 tahun 2005 dan terakhir diubah menjadi
Peraturan Dirjen nomor P-14 tahun 2005.
Penyempurnaan pelayanan dan pengawasan KITE
hingga saat ini memang masih terus berjalan, upaya
tersebut dilakukan DJBC demi penyempurnaan pelayan-
an fasilitas KITE yang ada saat ini dan yang akan
datang, karena hingga kini telah banyak perusahaan
besar yang tetap menggunakan fasilitas KITE dan men-
dapatkan keuntungan baik untuk perusahaannya, dae-
rah yang dijadikan tempat usahanya, maupun kepada
negara dengan peningkatan perekonomian negara.
Selain itu, perbaikan pun ditujukan demi
mewujudkan mekanisme pengawasan yang lebih efektif
dan efisien kepada perusahaan penerima fasilitas KITE,
yang selama ini juga kerap dijadikan peluang bagi
oknum perusahaan yang hanya mencari keuntungan
dirinya sendiri.
Fasilitas KITE memang sangat menguntungkan baik
bagi perusahaan maupun bagi negara jika pelaksanaan
peraturan dan pengawasannya dijalankan dengan baik
dan benar, karena jika pemerintahan saat penjajahan
Belanda dulu sudah memikirkan fasilitas kemudahan
impor ini dapat meningkatkan perekonomian bangsa ini,
tentunya setelah berjalan hampir satu abad ini,
pelayanan fasilitas tersebut menjadi semakin baik dan
DJBC. Sejak tahun 2004 sepenuhnya pelayanan dan pengawasan KITE sempurna lagi, sehingga cita-cita Indonesia pada masa
berada di tangan DJBC. penjajahan dulu dapat terwujud saat ini. adi

EDISI 400 MARET 2008 WARTA BEA CUKAI 7


L APORAN UTAMA

Pelayanan
Fasilitas KITE
dan Kendalanya
Perlu adanya penyempurnaan peraturan yang lebih menunjang lagi, baik
dalam hal pelayanan maupun dalam hal pengawasan.

H
ingga saat ini perusahaan yang menerima fasi- nya juga diimbangi dengan pencabutan NIPER kepara pe-
litas KITE sudah mencapai 1.350 perusahaan. rusahaan-perusahaan yang dinilai sudah tidak aktif lagi
Dari jumlah tersebut, wilayah yang paling dalam melakukan kegiatan ekspor impornya.
banyak menerima permohonan untuk menda- Sehingga jika dilihat dari sisi peningkatan dan penurun-
patkan fasilitas KITE adalah Kantor Wilayah an penerima fasilitas KITE, maka saat ini tidak ada pe-
(Kanwil) Jakarta yang kini menangani sekitar 575 peru- ningkatan yang berarti, karena baik Kanwil Jakarta mau-
sahaan. Dari seluruh Kanwil DJBC yang ada di Indone- pun Kanwil DJBC lainnya, selalu aktif dalam menyeleksi
sia, sebanyak 11 Kanwil melayani fasilitas ini, dan untuk dan memonitor keberadaan perusahaan KITE yang masih
jumlah yang cukup banyak, sebagian besar berada di aktif maupun yang sudah tidak aktif lagi.
pulau Jawa. Sementara itu untuk tahun 2007 lalu, nilai pengemba-
Pelayanan pemberian fasilitas KITE memang untuk lian bea masuk untuk fasilitas KITE yang ada di Kanwil
saat ini tidak terlalu menyulitkan, hal ini juga bertujuan Jakarta mencapai Rp.220.755.746.593. Sedangkan nilai
agar perusahaan-perusahaan yang berorientasi ekspor pembebasan bea masuk, cukai, PPN dan PPnBM menca-
dapat meningkatkan daya saing produknya di pasaran pai Rp. 4.620.603.498.629.
internasional. “Fasilitas KITE sebenarnya sangat membantu pengu-
Selain itu, dengan memberikan dua fasilitas yang saha dalam menjalankan usahanya, karena selain mere-
dapat dipilih oleh pengusaha, yaitu fasilitas pembebas- ka dapat meningkatkan nilai produksinya, juga dapat me-
an dan pengembalian, fasilitas KITE dipandang cukup ngatur keuangan perusahaan dengan sebaik mungkin,”
meringankan pengusaha sehingga mereka dapat meng- kata Rudhy Kembuan.
atur cash flow dengan lebih baik. Terkait dengan pemberian fasilitas KITE kepada para
pengusaha, menurut Direktur Fasilitas Kepabeanan,
PERSYARATAN FASILITAS KITE Kusdirman Iskandar, sejak beralihnya kewenangan pela-
Menurut Kepala Bidang Fasilitas Kepabeanan Kan- yanan fasilitas Bintek ke KITE, masalah prosedur dan
tor Wilayah DJBC Jakarta, Adams Rudhy Kembuan, tatacara pemberian fasilitas KITE tidak jauh berbeda, na-
untuk mendapatkan fasilitas KITE, peng- WBC/ATS mun sejak DJBC menjalankan secara
usaha terlebih dahulu harus mengisi Da- penuh fasilitas tersebut, maka segala se-
ta Induk Perusahaan (DIPER) dan mem- suatunya seperti dokumen kini disesuaikan
persiapkan dokumen yang diperlukan. dengan yang ada di DJBC.
“Sebelum kita memberikan fasilitas “Kalau dulu di Bintek dikenal dengan
KITE kepada pengusaha, terlebih dahu- istilah dokumen A1 hingga A10, kini di
lu kita harus melihat data-data DJBC dikenal dengan istilah dokumen
perusahaan, siapa pemiliknya, lokasinya BCL.KT01 dan BCL.KT02. Mengenai pro-
dimana, bidang usahanya apa, apa yang sedur dan tatacara pemberian fasilitas
diproduksi, bagaimana proses produksi- KITE, itu juga kita perketat untuk saat ini,
nya, hingga bangunan pabrik yang mengingat saat ini DJBC secara penuh
digunakannya, apakah milik sendiri atau menjalankan fungsi pelayanan dan penga-
menyewa, dan lain sebagainya. Setelah wasan fasilitas KITE,” ujar Kusdirman.
semua diteliti, maka secara ketentuan Hal ini juga diamini oleh Rudhy
setelah data lapangan lengkap, maka da- Kembuan, menurutnya penyesuaian doku-
lam waktu maksimal 14 hari akan keluar men yang ada saat ini sudah berjalan de-
Nomor Induk Perusahaan (NIPER) ngan baik, namun hambatan dalam pela-
sebagai perusahaan penerima fasilitas yanan fasilitas KITE yang kini terjadi
KITE,” jelas Rudhy Kembuan. adalah lebih pada minimnya sarana dan
Dengan seleksi yang cukup ketat na- prasarana yang ada, sehingga terjadi pe-
mun tidak terlalu memberatkan pihak numpukan dokumen yang secara teknis
pengusaha, menurut Rudhy Kembuan, ADAMS RUDHY KEMBUAN. Di negara dapat menghambat kelancaran arus doku-
maju pun prosedur pemberian
hingga kini setiap bulannya Kanwil Jakar- fasilitas KITE sama dengan di men itu sendiri.
ta menerima 6 permohonan baru untuk Indonesia, hanya penerapannya yang Kendala lainnya yang hingga kini masih
penerima fasilitas KITE. Hal ini menurut- masih sedikit berbeda. sering terjadi adalah, masalah kurang teli-

8 WARTA BEA CUKAI EDISI 400 MARET 2008


tinya pengusaha penerima fasilitas KITE dalam mencan- jo. PMK No. 25/PMK.04/2005 tentang jaminan tertulis,
tumkan jenis PEB yang diajukan ke KPPBC, dan masalah dan penyusunan dasar hukum mengenai SSB.
ini sebenarnya sangat merugikan pengusaha itu sendiri. Kedua kendala pada monitoring dan pengawasan,
“Sering kali kami mendapat surat dari perusahaan saat ini data base pada TIM KITE belum di update lagi,
KITE yang memohon agar PEB yang diisi jenis PEB umum sehingga monitoring terhadap DIPER/NIPER dan
diubah menjadi PEB KITE, namun permohonan tersebut jaminan tidak optimal. Untuk itu perlu adanya optimali-
kami tolak karena kalau diisi dengan jenis PEB umum, sasi monitoring terhadap DIPER/NIPER dan jaminan
maka tidak akan terbit Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) yang sudah jatuh tempo. Dan, pemutakhiran data
dimana LHP ini merupakan salah satu syarat dalam DIPER dan NIPER serta penelitian mendalam terhadap
mempertanggungjawabkan fasilitas KITE dengan laporan pemohon baru.
BCL.KT01 atau BCL KT.02,” terang Kusdirman. Ketiga aplikasi. Saat ini belum terintegrasinya selu-
Kendala-kendala seperti ini hingga kini masih kerap ruh dokumen pemberitahuan pabean secara elektronik,
terjadi, namun umumnya jika terjadi permasalahan seperti belum sempurnanya aplikasi monitoring jaminan antara
itu, lebih dikarenakan pengusahanya menyerahkan PIB yang akan dicairkan dengan PIB yang masih dalam
penyelesaian dokumen ekspor kepada pihak lain yang ti- proses BCL.KT01, belum tersedianya aplikasi jaminan
dak mengerti jika PEB yang diberitahukan harus mencan- terhadap importir yang terkena bea masuk anti dumping
tumkan PEB fasilitas. dan yang mendapat pembebasan cukai, dan belum
“Jika sudah terjadi demikian, maka PEB tersebut berjalannya rekonsiliasi PEB dengan outward manifes.
tidak dapat digunakan untuk pertanggungjawaban fasilitas Dengan demikian perlu diadakan penyempurnaan apli-
KITE sehingga importasi barang KITE dapat ditagih kasi sistem yang lebih menunjang.
melalui mekanisme pencairan jaminan,” ujar Kusdirman. Keempat Sisdur, masih adanya penjualan hasil
produksi ke Daerah Pabean Indonesia Lainnya (DPIL)
KENDALA KITE SAAT INI yang tidak sesuai dengan tujuan pemberian fasilitas
Kendala lainnya yang hingga kini masih terus terjadi, KITE dan jumlahnya kecil, banyaknya barang/bahan
menurut Kusdirman ada beberapa hal, diantaranya perta- baku impor yang disalahgunakan dengan dijual ke DPIL
ma jaminan. Selama ini tidak ada keseragaman bentuk, tanpa membayar pungutan, dan kelengkapan dokumen
jenis, jangka waktu serta dasar hukum mengenai jaminan, pendukung yang dipersyaratkan tidak sesuai dengan
seperti Customs Bond, diberikan selama jangka waktu kondisi saat ini, sehingga menimbulkan permasalahan
penangguhan ditambah 30 hari, dan 14 hari setelah jatuh dalam penyelesaian proses pengembalian dan
tempo harus segera dicairkan, sedangkan jaminan bank 5 pembebasan.
hari setelah jatuh tempo harus dicairkan. Dengan demikian dari kendala Sisdur ini, perlu ditin-
Untuk itu perlu adanya penyempurnaan mengenai ke- jau kembali ketentuan mengenai penjualan ke DPIL,
tentuan jaminan antara lain, KMK. No. 461/KMK.05/1997 kewajiban terhadap perusahaan untuk menunjuk dan
jo, KMK No. 208/KMK.01/1999 tentang Customs Bond, membongkar barang/bahan baku impornya ke gudang
KMK No. 585/KMK.05/1996 jo. KMK No. 209/KMK.01/ yang telah ditentukan, dan perlu adanya penyempurna-
1999 tentang jaminan bank, KMK No.441/KMK.05/1999 an KMK No. 580/KMK.04/2003.

EDISI 400 MARET 2008 WARTA BEA CUKAI 9


L APORAN UTAMA
Kelima penanganan proses
pengembalian dan pembebas-
an. Untuk proses pengembali-
an dan pembebasan banyak
yang belum dapat diselesai-
kan, karena perbedaan per-
sepsi mengenai penggunaan
istilan “copy” dokumen yang
dipersyaratkan, perbedaan
bentuk dokumen B/L, dan
beberapa persyaratan lainnya
yang diperlukan dalam proses
pengembalian dan
pembebasan yang tidak dapat
dipenuhi.

PENANGANAN KENDALA
Terhadap kendala ini, kira-
nya perlu adanya penangan-
an terhadap permasalahan
tersebut yang dilakukan de-
ngan cara, misalnya pemben-
tukan tim khusus untuk
penyelesaian proses pembe-
basan dan pengembalian
yang hingga saat ini belum
terselesaikan, khususnya
pada proses pembebasan
dan pengembalian eks-Bintek
secara intensif. Dan, penyem-
purnaan ketentuan yang ber-
kaitan dengan dokumen yang
dipersyaratkan dan hambatan
lainnya sebagai panduan dan
penegasan dalam proses
penyelesaian pembebasan
dan pengembalian.
“Saat ini yang perlu dila-
kukan adalah evaluasi perfor-
mance perusahaan KITE de-
ngan beberapa bentuk kegi-
atan, seperti melakukan
seleksi ketat terhadap permo-
honan fasilitas KITE kepada
perusahaan/importir baru
dengan cara, analisis permo-
honan untuk memastikan
bahwa fasilitas yang diminta
sesuai dengan tujuan pembe-
rian fasilitas dan untuk meng-
hindari timbulnya perusahaan
yang hanya melakukan kegi-
atan yang sangat sederhana
dan nilai tambahnya sangat
kecil,” papar Kusdirman.
Cara lainnya Kusdirman
menjelaskan, dengan melak-
sanakan pengecekan dan
penelusuran secara menda-
lam terhadap permohonan
baru untuk menghindari pem-
berian ijin kepada perusaha-
an yang sama dan telah di-
bekukan atau dicabut ijinnya
namun dengan memakai
nama yang baru.
Selain itu, perlu dilakukan
evaluasi ulang terhadap per-
usahaan fasilitas KITE yang
sudah ada, data DIPER yang

10 WARTA BEA CUKAI EDISI 400 MARET 2008


KETERBATASAN SARANA. Menumpuknya dokumen yang ada perlu disiasati dengan penyempurnaan aplikasi yang lebih sederhana.

didaftarkan pada saat awal diajukan permohonan perlu “Untuk melaksanakan pelayanan, baik permohonan
dilakukan penelitian ulang atau update data. Dan, peneli- baru maupun proses pembebasan dan pengembalian,
tian/evaluasi periodik terhadap pengguna SSB. kami tidak mengalami hambatan yang sangat krusial,
Sementara itu, dari Kanwil DJBC Jakarta, Rudhy Kem- pelayanan fasilitas KITE saat ini sudah berjalan dengan
buan menjelaskan, masalah utama yang ada di Kanwil baik, namun kami juga perlu penunjang sarana yang
Jakarta saat ini adalah kurangnya sarana pendukung ada agar proses penyelesaian pelayanan dapat
kinerja khususnya pada ruangan baik untuk penyelesaian berjalan lebih cepat lagi,” ungkap Rudhy Kembuan.
dokumen, maupun untuk penyimpanan dokumen. Terkait dengan permasalahan pada kebijakan KITE
FOTO-FOTO : WBC/ATS saat ini, Rudhy juga sependapat dengan Kusdirman,
menurutnya perlu adanya penyempurnaan peraturan
yang lebih menunjang lagi, baik dalam hal pelayanan
maupun dalam hal pengawasan. Sehingga, DJBC
dalam memberikan fasilitas KITE kepada para
pengusaha dapat lebih optimal dan tentunya mencapai
sasaran yang tepat.
Fasilitas KITE memang sangat diperlukan di negara
ini sebagai salah satu pilar peningkatan perekonomian
bangsa. Upaya DJBC untuk memberikan yang terbaik
bagi perusahaan KITE pun terus dijalankan hingga kini
walaupun masih banyak kekurangan yang perlu
penyempurnaan secepat mungkin.
Jika penyempurnaan telah dilaksanakan dan peru-
sahaan penerima fasilitas KITE semakin banyak yang
mendapatkan keuntungan dengan cara dan prosedur
yang telah ditentukan, pastinya DJBC pun akan lebih
mudah lagi dalam melayani dan mengawasi kebijakan
fasilitas ini. Sehingga, fungsi DJBC sebagai trade faci-
PEMBEBASAN DAN PENGEMBALIAN. Dengan dua pilihan yang diberikan litator telah berjalan dengan baik, dan masyarakat da-
pada fasilitas KITE, perusahaan dapat meringankan biaya produksi dan pat menilai itu sebagai suatu kesuksesan negara dalam
cash flow dengan baik. memberikan anamah tugas dan fungsi DJBC. adi

EDISI 400 MARET 2008 WARTA BEA CUKAI 11


L APORAN UTAMA

Pengawasan
KITE
Peraturan yang saat ini mengatur tentang fasilitas Kemudahan Impor
Tujuan Ekspor (KITE) sudah cukup memadai, namun kelemahannya justru
pada mekanisme pengawasannya.

F
FOTO-FOTO : WBC/ATS
asilitas KITE adalah fasilitas yang penerima fasilitas KITE masih menjaminkan
cukup banyak diminati perusahaan pembayarannya kepada asuransi.
produsen yang berorientasi “Fasilitas ini memiliki kurun waktu satu tahun
ekspor. Sejak awal adanya fasilitas sejak melakukan importasi barang/bahan hing-
kemudahan ekspor ini, pemerintah ga proses ekspornya. Untuk membuktikan apa-
berharap agar industri dalam negeri dapat kah benar barang yang diimpor tersebut dilaku-
bersaing di pasar internasional dan kan ekspor, itu audit yang dapat membuktikan.
membantu perbaikan perekonomian. Namun dari unit P2 rentang waktu satu tahun
Namun dalam perjalanannya hingga kini, cukup menjadi kendala karena mereka masih
fasilitas kemudahan ekspor yang secara pe- memiliki hutang kepada negara walaupun mere-
nuh pelayanannya dilakukan oleh DJBC, ter- ka sudah memberikan jaminan. Untuk itu, kita
nyata masih menyimpan banyak kendala, khu- harus tetap mengawasi mereka, apakah barang
susnya kendala dalam melakukan pengawas- tersebut masuk ke gudang/pabrik mereka untuk
an kepada perusahaan penerima fasilitas diproduksi dan diekspor atau sepenuhnya mere-
KITE. Dengan mengandalkan audit yang ter- ka jual di dalam negeri,” ujar Tatang.
tuang dalam keputusan Menteri Keuangan Lebih lanjut Tatang menjelaskan, selama
nomor 580/KMK.04/2003, pengawasan terha- jangka waktu satu tahun, unit P2 terus
dap fasilitas KITE seakan dapat terselesaikan TATANG. Selama satu tahun DJBC melakukan analisa dimulai sejak informasi yang
dengan mudah. Padahal, penyalagunaan fa- harus tetap bangun untuk melakukan diberikan oleh importir produsen tersebut hingga
silitas KITE yang selama ini terjadi, pembukti- pengawasan importasi fasilitas KITE. barang tersebut sampai ke pabrik atau gudang
annya tidak semata-mata dengan audit saja. mereka. Karena, fasilitas ini secara administratif
Pembuktian dengan audit memang menjadi ujung tombak sudah menyerahkan PIB dan mendapatkan SPPB sehingga
dari pengawasan fasilitas KITE. Namun demikian, untuk dapat barang mereka dapat keluar dari pelabuhan.
melakukan pembuktian penyalahgunaan fasilitas KITE dapat Untuk kedepan, Tatang menjelaskan, Direktorat P2 sudah
juga dilakukan oleh unit pengawasan (Penindakan dan membuat suatu mekanisme pengawasan dengan manajemen
Penyidikan), baik melalui kegiatan surveillance maupun dengan risiko untuk fasilitas KITE, dimulai dengan melakukan mapping
melakukan mapping (pemetaan-red) terhadap seluruh perusa- terhadap seluruh perusahaan KITE, hingga analisa terhadap
haan penerima fasilitas KITE, yang tentunya produk yang mereka impor dan ekspor. Dengan
juga berkoordinasi dengan pihak Kantor Wi- mapping ini, maka perusahaan penerima
layah ataupun Kantor Pengawasan dan Pela- fasilitas KITE akan dibagi menjadi tiga bagian,
yanan Bea dan Cukai (KPPBC). yaitu yang low risk, medium risk, dan high risk.
Hal ini dapat dibuktikan dengan Selain itu, unit P2 juga akan melakukan
banyaknya kasus tegahan fasilitas KITE mapping terhadap perusahaan asuransi yang
yang berhasil diungkap oleh DJBC, baik dijadikan jaminan pengusaha untuk mendapat-
yang dilakukan oleh Kantor Pusat maupun kan fasilitas. Maksudnya, saat ini banyak peru-
oleh Kantor Wilayah yang kini terus gencar sahaan penerima fasilitas KITE yang menyalah-
melakukan pengawasan terhadap fasilitas gunakan asuransi, bukan pihak asuransi yang
KITE. salah tapi pihak perusahaan yang memalsukan
asuransinya, seperti yang baru saja terjadi di
PROSES KEPABEANAN KITE SELESAI DI Jawa Barat.
PELABUHAN Dengan tiga kategori tersebut, maka akan
Menurut Kepala Seksi Penindakan III memudahkan unit P2 dalam melakukan surveil-
Direktorat Penindakan dan Penyidikan (P2), lance baik terhadap importasi yang dilakukan
Tatang, hambatan utama pengawasan fasili- perusahaan penerima fasilitas tersebut, hingga
tas KITE saat ini adalah karena proses kepa- realisasi ekspor dapat dilihat apakah benar atau
beanannya sudah selesai di pelabuhan, maka tidak.
secara prinsip apabila dokumen kepabeanan “Saat ini Direktorat P2 sudah meminta kepa-
EKSI NUGROHO. Ujung tombak
sudah diselesaikan semua otomatis kewajib- pengawasan fasilitas KITE ada di da seluruh Kantor Wilayah untuk meng-update
annya sudah selesai, walaupun masih terhu- audit yang dikoordinasikan dengan data perusahaan penerima fasilitas KITE, yang
tang keuangan negara karena perusahaan unit P2 dan KPPBC. selanjutkan akan dilakukan mapping. Jika mere-

12 WARTA BEA CUKAI EDISI 400 MARET 2008


Data Pelanggaran KITE Tahun 2007

ka masuk dalam kategori high risk, maka kita akan mengawasi- pengawasan. Hal ini menurutnya perlu adanya penyempurna-
nya mulai dari pelabuhan hingga ke pabrik, jika mereka benar an sehingga fasilitas KITE tidak hanya tertumpu pada audit
maka kita akan tetap mengawasi hingga realisasi ekspor mereka,” namun dapat diawasi dengan metode lain yang secara perinsip
terang Tatang. unit P2 dapat lebih mudah mengawasinya, sehingga pembukti-
Terkait dengan peraturan yang ada, Tatang menilai peraturan an pelanggaran KITE pun akan semakin dapat dibuktikan.
yang saat ini mengatur tentang pengawasan KITE sudah cukup “Setelah ini kita akan membuat pengawasan KITE lebih ter-
memadai, namun kelemahannya justru apa pada mekanisme sistem, kita juga akan lebih meningkatkan lagi koordinasi yang
selama ini sudah berjalan, meningkatkan sumber daya manu-
sia yang ada sekarang. Karena itu, diharapkan adanya koordi-
nasi dan SDM yang memadai di KPPBC dan Kantor Wilayah,
dimana perusahaan KITE tersebut berdomisili,” ungkap Tatang.
Dengan demikian, Tatang menambahkan, akan dapat
meningkatkan pengawasan atas perusahaan KITE, sehingga
potensi kerugian negara dari penyalagunaan fasilitas KITE
dapat dihindari sedini mungkin.

PENGAWASAN DENGAN AUDIT


Sementara itu menurut Kasubdit Pelaksanaan Audit Direk-
torat Audit, Eksi Nugroho, pelaksanaan audit yang dilakukan
terhadap perusahaan penerima fasilitas KITE, sebenarnya
sama saja dengan fasilitas yang lainnya. Hanya saja, untuk
fasilitas KITE, audit benar-benar menjadi ujung tombak karena
pembuktian pelanggaran yang dilakukan penerima fasilitas ini
dapat terbukti melalui audit yang juga dikoordinasikan dengan
unit P2 dan KPPBC.
“Selain kita melihat stok bahan baku yang ada dari impor
yang mereka lakukan, kita juga melihat realisasi ekspor mereka
bagaimana, artinya kita tidak hanya melihat jaminannya saja,
karena masih ada waktu perpanjangan 12 bulan lagi sehingga
menjadi 24 bulan untuk lebih meyakinkan kegiatan ekspor

EDISI 400 MARET 2008 WARTA BEA CUKAI 13


L APORAN UTAMA
dengan tambah bayar atau mencairkan jaminan yang
telah mereka jaminkan.
Akan hal ini diakui oleh Septia Atma, hasil tegahan
yang didapatkan mengalami banyak hambatan untuk
dibuktikan sebagai tindak pidana, namun bukan
berarti tidak dapat sama sekali dipidanakan.
Sementara pengawasan melalui audit hingga kini juga
terus dilakukan.
“Jadi kami harus hati-hati dalam melakukan
penyelidikan, karena jika sedikit saja kami melakukan
kesalahan, maka itu dapat dijadikan peluang bagi me-
reka dan kita kembali lagi hanya dapat memberikan
sanksi mereka dengan tambah bayar atau pencairan
jaminan,” tutur Septia Atma.
Hal lainnya yang juga menjadi kendala di Kanwil
Jakarta untuk pengawasan KITE, adalah dengan
tersebarnya perusahaan penerima fasilitas ini, maka
cukup menyulitkan untuk melaksanakan audit kepada
perusahaan tersebut, karena letaknya yang antar
DITEGAH. Perlu pembuktian yang sangat signifikan untuk tegahan KITE agar dapat
wilayah sehingga membutuhkan koordinasi yang lebih
dipindanakan. baik dan ternyata memakan waktu yang cukup lama
untuk pelaksanaan auditnya.
mereka dan tentunya ada tidak pembayaran dari luar negeri Terkait dengan sulitnya pelanggaran fasilitas KITE untuk
yang masuk ke rekening mereka,” ujar Eksi. dipindanakan, Tatang sependapat dengan Septia Atma,
Namun demikian, Eksi melihat untuk saat ini tren pelangar- menurutnya pelanggaran fasilitas KITE bisa saja dimasukkan
an perusahaan penerima fasilitas KITE yang ditemukan oleh sebagai pelanggaran pidana, namun unit pengawasan terlebih
Direktorat Audit setiap tahunnya mengalami penurunan, hal ini dahulu harus dapat mencari apakah perusahaan tersebut
tak lain karena semakin baiknya tingkat kepatuhan mereka melakukan pemalsuan, atau melakukan suatu pemberitahuan
terhadap fasilitas yang mereka dapatkan. yang tidak benar. Jika semua itu dapat dibuktikan maka sudah
Untuk itu, Direktorat Audit juga berharap agar data perusa- pasti pelanggaran mereka dapat langsung dipidanakan.
haan penerima fasilitas KITE terus di update, karena sampai “Mereka melihat sisi kelemahan KITE dari jangka waktu
saat ini masih ada beberapa perusahaan yang sebenarnya antara realisasi impor dengan realisasi ekspor yang sangat pan-
sudah menerima fasilitas KITE puluhan tahun, namun belum jang sekali, disitulah lubang besar bagi mereka untuk dapat
pernah tersentuh oleh audit. dimanfaatkan. Misalnya, barang yang diimpor oleh mereka sam-
“Hal ini bukan karena semata-mata DJBC kekurangan SDM pai ke pabrik, tetapi di pabrik mereka menunggu waktu yang
untuk melaksanakan audit, namun lebih dikarenakan minimnya tepat untuk mengeluarkan barang tersebut,” ungkap Tatang.
data yang ada sehingga DJBC sendiri tidak tahu mana perusa- Selain itu dijelaskan oleh Tatang, karena perusahaan
haan yang belum dilakukan audit dan mana perusahaan yang penerima fasilitas tersebut di berbagai daerah, maka SDM
sudah dilaksanakan audit. Selain itu, saat ini audit juga terbantu DJBC sendiri pun tidak mencukupi untuk mengawasi mereka
dengan adanya internet karena dapat melihat langsung apakah satu persatu, sehingga mereka dengan leluasanya
perusahaan yang menjadi buyer tersebut ada, dan apakah jenis mengeluarkan barang tersebut.
barang tersebut dijual di negara tersebut,” kata Eksi. Namun, itu semua masih dapat diantisipasi dengan audit,
karena melalui audit dapat diketahui apakah barang tersebut
FASILITAS KITE TERSEBAR DI BERBAGAI DAERAH dijual ke lokal atau barang tersebut dilakukan ekspornya.
Sementara menurut Kepala Bidang Penindakan dan “Sebenarnya, saat ini tren penyalahgunaan fasilitas
Penyidikan Kantor Wilayah (Kanwil) DJBC Jakarta, Septia kepabeanan meningkat. Artinya, sejak ada penerapan Kantor
Atma, sebagai Kanwil yang paling banyak melayani Pelayanan Utama (KPU) di Tanjung Priok, yang mana bidang
perusahaan penerima fasilitas KITE, Kanwil FOTO-FOTO : WBC/ATS P2 selalu memperketat pengawasannya, na-
Jakarta yang sebenarnya juga belum lama mun pihak-pihak tertentu tidak berhenti begitu
operasionalnya, cukup mengalami hambatan saja, mereka masih memiliki cara lain seperti
untuk melakukan pengawasannya. Hal ini menitipkan barang ke fasilitas kawasan
diungkapnya karena, perusahaan-perusahaan berikat atau fasilitas KITE, yang nantinya akan
penerima fasilitas tersebut tidak semata-mata mereka keluarkan lagi,” kata Tatang.
ada di wilayah kerja Kanwil Jakarta, namun Tersebarnya perusahaan penerima fa-
tersebut ke daerah-daerah yang cukup me- silitas KITE dan masih minimnya peraturan
nyulitkan. yang mengatur pengawasan fasilitas ini,
“Selain masa satu tahun untuk melakukan memang harus dibuat penyempurnaannya.
pengawasan terhadap barang yang diimpor- Selain itu, rentang waktu yang cukup
nya, kita juga harus mengawasai tujuan ba- panjang, membuat fasilitas ini cenderung
rang impor tersebut. Karena, bisa saja mereka disalahgunakan.
jual ke dalam negeri semua, sementara saat Pembuktian yang hanya mengandalkan
kita melakukan penegahan, mereka dapat audit, sekiranya juga harus ditopang dengan
mengelak dan mengatakan bahwa mereka pengawasan lain yang diharapkan dapat lebih
sudah menyelesaikan kewajiban pabeannya,” optimal, sehingga peluang-peluang atau
ujar Septia Atma. celah-celah yang dapat dijadikan modus
Dengan dalih yang cukup kuat tersebut, pelanggaran fasilitas ini dapat tertutup rapat,
hingga kini pelanggaran yang dilakukan oleh dan tentunya DJBC akan lebih fokus dalam
perusahaan penerima fasilitas KITE, sulit SEPTIA ATMA. Perlu penyempurnaan melaksanakan pengawasan baik kepada
untuk ditindak hingga ke pidana, umumnya te- peraturan pengawasan tentang KITE, fasilitas KITE, maupun terhadap perusahaan
gahan yang dihasilkan akan diselesaikan sehingga dapat lebih optimal lagi. yang menerima fasilitas lainnya. adi

14 WARTA BEA CUKAI EDISI 400 MARET 2008


WAWANCARA

Direktur Fasilitas Kepabeanan


Kusdirman Iskandar

“Tujuan Utama Pemerintah


Adalah Adanya Insentif Bagi Produsen
yang Berorientasi Ekspor”
EDISI 400 MARET 2008 WARTA BEA CUKAI 15
WAWANCARA
Perjalanan pemberian fasilitas kemudahan ekspor adalah adanya insentif bagi produsen
kemudahan impor dengan tujuan untuk yang berorientasi ekspor (non migas) yang sebagian
di ekspor kembali, rupanya banyak bahan baku untuk produksi masih mengandalkan barang/
mengalami perubahan dari awal
bahan impor sehingga nantinya produk ekspor tersebut
dapat bersaing di pasaran internasional.
pendiriannya pada jaman penjajahan
kolonial Belanda. Setelah berjalan Apakah harapan tersebut saat ini sudah terjawab ?
puluhan tahun lamanya, kini pemerintah Ya, saat ini sudah banyak perusahaan yang menikmati
Indonesia berharap dengan pemberian fasilitas ini terutama perusahaan-perusahaan yang sudah
fasilitas tersebut, ekspor negara ini menjadi brand-image masyarakat, seperti PT. Honda,
dapat terus bersaing dengan negara lain, Indomobil, Toyota, Nestle, Unilever, Bridgestone,
Goodyear, Yamaha, dan lain-lain. Juga ada perusahaan
sehingga perekonomian bangsa pun yang mulai dari awal berdiri telah menjadi ikon daerah
dapat meningkat dengan baik. atau nasional, seperti PT. Maspion di Surabaya.
Penyempurnaan yang hingga kini terus Mereka rata-rata sudah menikmati fasilitas ini puluhan
dilakukan oleh Direktorat Jenderal Bea tahun.
dan Cukai (DJBC) selaku regulator dalam
Apa keuntungan pengusaha dengan adanya fasilitas
perumusan kebijakan fasilitas ini?
Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE), Dengan fasilitas ini, perusahaan dapat mengatur cash
diharapkan dapat menyeimbangkan flow lebih efisien dimana seharusnya perusahaan
antara pelayanan pemberian fasilitas mengeluarkan biaya terlebih dahulu untuk pungutan
dengan pengawasan yang lebih terfokus, impor menjadi dana yang dapat digunakan untuk
sehingga apa yang menjadi tujuan utama keperluan lain atau mengeluarkan biaya untuk pungutan
pemberian fasilitas KITE sejak awalnya impor terlebih dahulu yang nantinya akan dikembalikan.
dapat terwujud dengan sempurna. Pengguna fasilitas pembebasan merupakan yang
terbanyak, karena pada waktu impor barang/bahan,
Apa maksud dari fasilitas KITE ini, dan pengusaha hanya menyerahkan jaminan atas pungutan
bagaimana DJBC menjalani impornya dan apabila barang/bahan tersebut telah diolah
kewenangannya baik dalam memberikan dan diekspor maka pengusaha wajib
pelayanan maupun dalam melaksanakan mempertanggungjawabkannya dengan laporan ekspor.
pengawasannya, berikut ini reporter Sedangkan fasilitas pengembalian banyak digunakan
WBC, Supriyadi. W dan Fotografer, Andy oleh perusahaan-perusahaan yang memiliki modal besar,
karena pada waktu importasi harus bayar dulu pungutan
Tria Saputra, mewawancarai Direktur impornya dan atas importasinya nanti dimintakan
Fasilitas Kepabeanan, Kusdirman pengembalian. Disamping itu, dengan fasilitas
Iskandar, yang secara teknis, direktorat pengembalian perusahaan dapat mengatur sendiri
yang dipimpinnya ini mengatur baik prosentase hasil produksi apakah sebagian akan dijual
tataracara pelayanan maupun prosedur lokal atau di ekspor tergantung strategi perusahaan.
pemberian fasilitas KITE. Berikut Apa yang mendasari fasilitas ini berganti
petikan wawancaranya : pelayanannya mulai dari Bapeksta, Bintek hingga ke
KITE?
Pergantian pelayanan fasilitas ini merupakan dinamika
Bisa dijelaskan tentang fasilitas KITE? dari adanya re-organisasi di Departemen Keuangan,
Fasilitas KITE sebenarnya terbagi menjadi dua, yaitu dimana dulu pelayanan ini ditangani oleh Bapeksta
fasilitas pembebasan dan fasilitas pengembalian. Adapun Keuangan, salah satu unit organisasi eselon I di
fasilitas pembebasan merupakan fasilitas pembebasan Departemen Keuangan kemudian Bapeksta Keuangan
bea masuk dan atau cukai serta PPN dan PPnBM tidak diganti dengan Bintek Keuangan dan terakhir diambil alih
dipungut atas impor barang dan atau bahan untuk diolah, oleh DJBC.
dirakit atau dipasang pada barang lain yang hasilnya
untuk tujuan ekspor atau diserahkan ke kawasan berikat. Lalu sejak kapan dan apa alasannya pelayanan
Sedangkan fasilitas pengembalian adalah fasilitas Bintek beralih ke KITE ?
pengembalian bea masuk dan atau cukai yang telah Pelayanan Bintek beralih ke KITE dimulai pada bulan
dibayar atas impor barang dan atau bahan untuk diolah, Agustus 2003 dengan diterbitkannya Keputusan Menteri
dirakit atau dipasang pada barang lain yang hasilnya Keuangan Nomor 129/KMK.04/2003 dan adanya re-
untuk tujuan ekspor atau diserahkan ke kawasan berikat. organisasi Departemen Keuangan saat itu dimana Bintek
Keuangan dihapus dari organisasi Departemen
Sejak kapan fasilitas kemudahan ekspor ini ada, dan Keuangan. Akibat re-organisasi ini pelayanan beralih ke
apa dasar hukum dari pemberian fasilitas ini? DJBC.
Fasilitas ini sudah ada sejak ditangani oleh Pusat
Pengelolaan Pembebasan dan Pengembalian Bea Masuk Ketika DJBC kembali diberikan kewenangan untuk
(P4BM) yang mengacu pada undang-undang lama, yaitu melayani fasilitas KITE, apa saja yang dipersiapkan
Indiche Tariefwet (Stbl.1924 Nomor 487) dan Rechten DJBC saat itu? Dan apa kendala yang dhadapi DJBC
Ordonantie (Stbl. 1931 Nomor 471) dan dalam persiapannya?
Regeringsverordening 31 Maret 1937 (Staatsblad tahun Persiapan awal pengalihan ini dengan mengambil alih
1937 Nomor 184) pemeriksaan barang ekspor dari PT. Sucifindo ke DJBC
tahun 2001. Selain itu DJBC juga turut menyiapkan
Pada saat pertama kali pemerintah mengeluarkan tenaga untuk pelayanan fasilitas KITE dari lingkup DJBC
fasilitas kemudahan ekspor ini, apa yang menjadi sendiri. Secara penuh pelayanan KITE beralih pada
harapan pemerintah saat itu kepada pengusaha ? Agustus 2003.
Tujuan utama pemerintah dengan adanya fasilitas Sedangkan kendala yang dihadapi saat itu adalah

16 WARTA BEA CUKAI EDISI 400 MARET 2008


migrasi data dari Bintek Keuangan ke DJBC dimana Sebenarnya apa kelemahan dari peraturan KITE saat
sistem aplikasi komputer keduanya berbeda dan DJBC ini, sehingga banyak perusahaan penerima fasialitas
harus membuat sistem aplikasi yang baru yang sesuai KITE menyalahgunakannya ?
dengan sistem yang ada di DJBC. Disamping itu, ada Sebenarnya peraturan KITE hanya mengatur
beban laporan ekspor pembebasan dan pengembalian pelayanan fasilitas di Kanwil DJBC dan pengawasan
yang mencapai 1000-an register yang dilimpahkan ke melalui audit, dimana pengawasan ini mengacu pada
DJBC dan pelaporan kembali laporan tersebut dengan ketentuan audit. Kelemahan peraturan KITE terjadi pada
menyesuaikan sistem aplikasi yang baru. waktu pelaksanaan impor-ekspornya dimana pengawasan
Dari sisi pegawai, terjadi perpindahan pegawai Bintek hanya mengacu sistem dan prosedur impor-ekspor yang
yang menangani fasilitas ini ke DJBC kurang lebih ada. Sehingga, bisa saja perusahaan mengimpor maupun
sebanyak 200 pegawai Bintek, sementara kebutuhan saat mengekspor tidak sesuai dengan barang yang ada di SK
itu khusus untuk wilayah Jakarta hanya sebanyak 120 fasilitas atau penggunaan barang tidak sesuai dengan
pegawai. Sehingga terjadi kelebihan pegawai yang peruntukan yang telah ditetapkan.
akhirnya ditempatkan pada masing-masing Direktorat.
Bagaimana dengan SDM yang saat ini menangani
Untuk saat ini, bagaimana tatacara agar dapat KITE, apakah sudah cukup mampu dalam
menerima fasilitas KITE ? menjalankan tugasnya ?
Perusahaan yang berorientasi ekspor yang bahan Sebenarnya dari sisi kemampuan pelayanan tidak
bakunya sebagian atau seluruhnya harus impor, dapat menjadi masalah, karena sebagian besar pelayanan KITE
meminta fasilitas ini dengan terlebih dahulu memiliki masih ditangani pegawai yang sejak dulu bergelut dengan
Nomor Induk Perusahaan (NIPER) melalui Kantor fasilitas ini sejak Bapeksta hingga sampai ke DJBC,
Wilayah DJBC. Setelah memiliki NIPER, perusahaan ditambah dengan pegawai baru yang langsung
dapat mengajukan daftar barang/bahan yang akan diterjunkan menangani fasilitas ini agar terjadi sinergi
diimpor menggunakan fasilitas pembebasan yang yang berkelanjutan atas pelayanan KITE.
nantinya akan dikeluarkan SK pembebasan.
Nantinya, pada waktu importasi barang tersebut Adakan kendala yang dihadapi DJBC terkait dengan
dibebaskan bea masuk/cukai dan PPN dan PPnBM tidak SDM yang menangani KITE saat ini?
dipungut, namun perusahaan tersebut harus Saat ini terjadi penumpukan laporan ekspor yang
mempertaruhkan jaminan atas fasilitas tersebut. masih tertunda dikarenakan beberapa sebab, antara lain
Sedangkan untuk pengguna fasilitas pengembalian, dapat jumlah pemeriksa, komputer dan ruang yang tidak
melakukan importasi dan dibayar dulu pungutan impornya memadai. Sebagai gambaran, di Kanwil DJBC Jakarta per
dan setelah di ekspor dapat dimintakan Maret 2007 ada sekitar 3.290 register BCL.KT01 dan
pengembaliannya. 1.970 register BCL.KT02 yang ditangani oleh 115
pemeriksa, dimana setiap pemeriksa BCL.KT01 harus
Hingga saat ini, apakah perusahaan yang meminta menangani 75 register dan pemeriksa BCL.KT02
fasilitas KITE trennya semakin meningkat atau menangani 124 register dengan jumlah komputer yang
menurun ? hanya 50 buah.
Secara kuantitas, jumlah total penerima fasilitas KITE Sedangkan setiap bulannya, diterima 235 register
sebanyak 1.350 perusahaan dari 11 Kanwil yang BCL.KT01 dan 82 BCL.KT02. Hal ini yang menjadi
melayani fasilitas KITE, dan pertambahannya juga tidak tantangan bagi DJBC guna menangani hal tersebut,
signifikan karena antara penerima NIPER yang baru karena hal ini menyangkut pelayanan hak-hak keuangan
diimbangi dengan pencabutan NIPER lama. Rata-rata negara yang harus dipertanggungjawabkan.
setiap bulan ada 10 perusahaan penerima NIPER baru.
Saat ini, apa kendala yang dihadapi DJBC terhadap
Apakah peraturan tentang KITE saat ini dirasakan fasilitas KITE ?
sudah bersinergi dengan pengawasannya ? Kendala yang dihadapi saat ini, adalah belum adanya
Sebenarnya terjadi ketimpangan antara pelayanan konsep yang menyeluruh atas pengawasan KITE mulai
KITE dan pengawasannya. Berdasarkan keputusan dari pelayanan KITE, importasi, pelaporan dan audit
Menteri Keuangan nomor 580/KMK.04/2003, pengawasan dimana kesemuanya memerlukan koordinasi yang lebih
KITE ada di audit. Pada kenyataannya, perbandingan baik ditunjang dengan penyempurnaan sistem aplikasi
antara jumlah perusahaan KITE yang di audit dengan pelayanan dan pengawasan.
total perusahaan penerima fasilitas KITE masih tidak
memadai. Tetapi, secara administratif pengawasannya Apa rencara ke depan DJBC terhadap fasilitas KITE ?
adalah adanya monitoring PIB dan jaminan. Fasilitas KITE akan dilakukan penyempurnaan-
Pengawasan lainnya yang dilakukan selama ini antara penyempurnaan baik dari segi peraturan, pelayanan,
lain dengan kegiatan surveillance dari unit P2, baik pada sistem aplikasi dan pengawasannya. Saat ini sedang
saat barang/bahan impor dibongkar dari pelabuhan digodok peraturan pengganti Keputusan Menteri
sampai dengan ke gudang yang bersangkutan. Ataupun Keuangan nomor 580/KMK.04/2003.
pada saat hasil produksi di bawa dari pabrik sampai Beberapa penyempurnaan yang akan dilakukan antara
dengan pelabuhan. Dari kegiatan ini ternyata banyak lain, pengetatan persyaratan barang/bahan yang dimpor,
menghasilkan temuan-temuan penyimpangan fasilitas. harus merupakan barang yang mempunyai nilai tambah
setelah melalui proses produksi. Sementara itu, untuk
Kalau begitu, apakah ada ketentuan khusus yang mempercepat pelayanan diperlukan penambahan sarana
mengatur tentang pengawasan KITE ? pelayanan, seperti komputer, ruang yang memadai,
Pengawasan untuk fasilitas KITE sebagaimana dalam termasuk penyempurnaan aplikasi pelayanan.
pasal 20 Keputusan Menteri Keuangan nomor 580/ Yang kiranya cukup mendapat perhatian pada penyem-
KMK.04/2003, hanya mengandalkan audit. Namun, untuk purnaan fasilitas KITE juga adalah, prosedur maupun
pengawasan administratif dilakukan dengan melakukan kebijakan yang menyangkut tentang KITE, dapat dijadikan
pemeriksaan atas laporan ekspor yang harus kurikulum, baik dalam diklat yang diselenggarakan DJBC
dipertanggungjawabkan oleh perusahaan KITE, dimana maupun saat pendidikan di STAN. Hal ini dirasakan cukup
apabila perusahaan tidak dapat mempertanggungjawab- penting, mengingat fasilitas KITE memiliki khususan
kan maka jaminan akan dicairkan sesuai ketentuan. tersendiri baik pelayanan maupun pengawasannya.

EDISI 400 MARET 2008 WARTA BEA CUKAI 17


SEKRETARIAT

SESI PERTAMA diawali dengan penyampaian materi oleh Dirjen Bea dan Cukai, Anwar Suprijadi, mengenai reformasi di DJBC dan upaya-upaya yang
dilakukan DJBC dalam proses reformasi yang dilakukan secara sistemik.

Kuliah Umum Mahasiswa Tanjung Priok, Agung Kuswandono dan Ketua Tim Percepatan Re-
formasi Kebijakan Bidang Pelayanan Bea Cukai, Thomas Sugijata.

STAN Prodip
Kuliah umum yang dimulai pukul 7.00 WIB, merupakan sesi
pertama dan diawali dengan penyampaian materi oleh Dirjen Bea

Bea dan Cukai


dan Cukai, Anwar Suprijadi, mengenai reformasi di DJBC dan
upaya-upaya yang dilakukan DJBC dalam proses reformasi yang
dilakukan secara sistemik.
Pada sesi ini, Dirjen juga menjabarkan hasil survei mengenai
kinerja KPU yang dilakukan oleh lembaga HayGroup. Sebelum
Bertempat di aula Gedung B Kantor menutup kuliahnya, Anwar Suprijadi menjawab beberapa perta-
Pusat Direktorat Jenderal Bea dan nyaan dari beberapa mahasiswa serta, salah satu widyaiswara di
Cukai (DJBC), berlangsung kuliah umum Pusdiklat Bea dan Cukai.
Bea Cukai 2008 yang diikuti para Setelah break sejenak, selanjutnya materi sesi kedua disam-
mahasiswa Sekolah Tinggi Akuntansi paikan Kepala KPU, Agung Kuswandono, mengambil tema
Negara (STAN) dan dihadiri oleh KPU Bea dan Cukai Tanjung Priok, perubahan budaya kerja me-
nuju Bea dan Cukai yang lebih baik. Selain menjelaskan kepada
widyaiswara serta pejabat di lingkungan para siswa STAN mengenai KPU Bea dan Cukai Tanjung Priok
Pusdiklat Bea dan Cukai. secara keseluruhan, termasuk tantangan-tantangan yang dihada-

K
pi pada awal pembentukan KPU. Dalam kesempatan itu, ia juga
e-170 mahasiswa STAN yang terdiri dari siswa Program mengajak kepada para siswa untuk tetap mempertahankan
Diploma (Prodip) III Kepabeanan dan Cukai tingkat I,II, idealisme para siswa supaya setelah diterjunkan di lapangan
II dan Prodip I Kepabeanan dan Cukai serius menyimak tetap memegang teguh prinsip-prinsip idealisme untuk tetap jujur
materi kuliah yang disampaikan para pembicara, masing- dan bekerja sesuai dengan aturan yang ada. Materi kuliah selesai
masing Direktur Jenderal (Dirjen) Bea dan Cukai, Anwar setelah Agung menjawab pertanyaan dari para siswa,.
Suprijadi, Kepala Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tipe A Sesi ketiga yang merupakan materi kuliah terakhir, disampai-
FOTO : FOTO WBC/ATS kan oleh Ketua Tim Percepatan Reformasi Kebijakan Bidang
Pelayanan Bea Cukai, Thomas Sugijata, yang mengawali
kuliahnya dengan melemparkan pertanyaan kepada para siswa
mengenai reformasi, langkah-langkah yang dilakukan dalam
reformasi dan unsur-unsur apa saja yang terlibat dalam reformasi.
Dalam penyampaian materinya, Thomas menyampaikan
mengenai latar belakang reformasi kinerja, citra dan tuntutan
stakeholders yang akhirnya menghasilkan pembentukan KPU.
Bisa dikatakan bahwa materi kuliah yang disampaikan para
pembicara hampir seluruhnya mengenai reformasi yang
dilakukan DJBC dan pembentukan KPU, hal ini bertujuan untuk
memberikan pemahaman kepada para siswa mengenai kedua
hal tersebut dan ini sesuai dengan tujuan diadakannya kuliah
umum, yaitu memberikan wawasan secara umum mengenai du-
nia kepabeanan dan cukai sesuai dengan isu terbaru yaitu refor-
masi di bidang kepabeanan dan cukai.
Kuliah umum ini merupakan program Korps Mahasiswa
PARA SISWA STAN PRODIP BEA DAN CUKAI mengikuti kuliah umum yang Bea dan Cukai STAN Bidang Pendidikan dan sudah menjadi
diadakan di Kantor Pusat Bea dan Cukai. agenda tetap bagi korps ini. ris

18 WARTA BEA CUKAI EDISI 400 MARET 2008


DAERAH KE DAERAH

UPACARA Hari Pabean Internasional ke-56 di Balikpapan.

Peringatan
B
ertempat di halaman Kanwil DJBC Kalimantan Bagian
Timur peringatan Hari Pabean Internasional ke-56 tahun

Hari Pabean
2008 dimulai dengan mengadakan upacara bendera
yang dihadiri semua pegawai dan pejabat dari Kanwil
DJBC Kalimantan Bagian Timur dengan KPPBC Tipe

Internasional ke-56 A3 Balikpapan pada hari Senin 28 Januari 2008 (dilaksanakan


tanggal 28 karena tanggal 26 jatuh pada hari Sabtu). Bertindak

di Balikpapan
sebagai Inspektur Upacara adalah Kepala Kantor Wilayah DJBC
Kalimantan Bagian Timur, Ismartono, dan sebagai Komandan
Upacara Tristan Soekmono (Pj. Kepala Seksi Intelijen Kanwil
Di Balikpapan, Kantor Wilayah DJBC DJBC Kalimantan Bagian Timur).
Dalam kesempatan tersebut, dibacakan pula amanat ter-
Kalimantan Timur bekerjasama tulis Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati yang
dengan Kantor Pengawasan dan menekankan pada permasalahan perdagangan illegal dan
Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe kejahatan narkoba yang demikian kompleks. Dalam
A3 Balikpapan mengadakan amanatnya, Sri Mulyani juga menjelaskan tiga faktor pemicu
beberapa turnamen olahraga seperti yang menyebabkan meningkatnya peredaran illegal narkoba
sepakbola, badminton dan di suatu negara, yaitu: lemahnya kapasitas interdiction yang
akan mengakibatkan peningkatan risiko peredaran gelap
tenis meja serta kegiatan sosial narkoba, peningkatan penyalahgunaan narkoba yang
donor darah yang dua tahun terakhir mengakibatkan permintaan atas barang-barang terlarang ini
ini selalu diadakan. meningkat, serta kurangnya kerjasama antar instansi
FOTO-FOTO : MUQSITH HAMIDI

POTONG TUMPENG. Dilakukan oleh Kakanwil, Ismartono bersama jajaran DONOR DARAH. Kakanwil, Ismartono
eselon III dan IV di ruangannya sesaat setelah upacara Hari Pabean turut menyumbangkan darahnya dalam kegiatan bakti sosial
selesai dilaksanakan. donor darah menyambut HPI.

EDISI 400 MARET 2008 WARTA BEA CUKAI 19


DAERAH KE DAERAH

FOTO BERSAMA. Untuk mengakhiri perhelatan akbar yang sukses diselenggarakan, dilakukan foto bersama Kakanwil yang didampingi Kepala Bagian Umum,
Hery Susanto bersama kedua tim sepakbola yang bertanding.

penegak hukum baik nasional maupun internasional yang ber- ketika itu diambil darahnya sebanyak 350 cc oleh salah seorang
akibat berkurangnya efektifitas pelaksanaan tugas interdiction. dari Palang Merah Indonesia (PMI) Balikpapan. Setelah selesai
Dalam kaitan ini lanjutnya, untuk meningkatkan perannya kegiatan donor darah didapat tidak kurang dari 30 kantung darah
sebagai penjaga garda terdepan perbatasan negara, DJBC selain yang berhasil dikumpulkan PMI yang sangat berterima kasih akan
harus mampu meningkatkan kapasitas operasionalnya, juga perlu adanya kegiatan ini.
mengembangkan kerjasama dengan instansi penegak hukum
lain baik nasional maupun internasional dalam rangka pertukaran BERBAGAI TURNAMEN OLAHRAGA MENYAMBUT HPI
informasi dan pengalaman dalam memerangi masalah narkoba. Sepakbola merupakan olahraga yang paling digemari keba-
Dengan tema “The Fight againts Drugs Trafficking”, Hari Pa- nyakan orang khususnya pegawai bea cukai di Balikpapan
bean Internasional ke-56 tahun 2008 menjadi momentum untuk sehingga menjadi pertandingan persahabatan sepakbola yang
memperingati hari bersejarah yang 56 tahun lalu ditandai dengan ditunggu-tunggu dengan begitu banyak penonton yang hadir
kesepakatan bangsa-bangsa untuk mendirikan suatu wadah ker- untuk menyaksikannya. Bertempat di Lapangan Bola “Poni”
jasama antara administrasi pabean sedunia untuk memfasilitasi Kebun Sayur pada hari Sabtu 2 Februari pertandingan akbar ini
perdagangan internasional, dimana wadah kerjasama tersebut dilangsungkan untuk kesekian kalinya antara Kanwil DJBC
sekarang menjadi the World Customs Organization (WCO). Kalimantan Bagian Timur vs KPPBC Tipe A3 Balikpapan.
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sebagai anggota WCO pada Yang menambah seru pertandingan sepakbola kali ini yakni
peringatan Hari Pabean Internasional (HPI) kali ini berupaya me- karena ikut bermainnya para pejabat baik eselon III dan eselon IV
maksimalkan dukungan dengan bekerjasama bersama instansi dan dihadiri langsung oleh Kakanwil Ismartono. Dengan mempe-
lain yang tergabung dalam Satuan Tugas Seaport dan Airport rebutkan trofi juara berupa piala yang telah disiapkan oleh panitia,
Interdiction dalam pemberantasan perdagangan illegal narkoba. kick off pertandingan dilakukan pada pukul 08.30 WITA diawali
Dalam upacara yang berlangsung khidmat ini dilakukan pula tendangan pertama oleh Kabid P2 Kanwil DJBC Kalimantan
hening cipta atas meninggalnya mantan Presiden RI ke-2, Bagian Timur, Ambang Priyonggo kepada Kepala KPPBC Tipe
Jenderal Besar H.M.Soeharto yang meninggal satu hari sebelum A3 Balikpapan, Taryono Ekso Wardoyo.
pelaksanaan upacara ini. Setelah upacara selesai dilaksanakan, Pertandingan yang berlangsung 2 x 35 menit tersebut begitu
dilanjutkan ramah tamah oleh semua pegawai yang mengikuti ramai dengan sorak-sorai penonton yang datang. Layaknya
upacara pada pagi itu dengan makan bersama untuk mempererat pemain bola kawakan pegawai yang bertanding memperlihatkan
tali silaturahmi antar sesama. bakat terpendam yang dimiliki dengan silih berganti memperlihat-
Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) bersama jajaran eselon III kan strategi penyerangan. Gol pertama tercipta pada menit ke-12
dan eselon IV Kanwil DJBC Kalimantan Bagian Timur dan ketika Pj. Kasi P2 KPPBC Balikpapan, Kromo Harmanto yang ber-
KPPBC Tipe A3 Balikpapan dalam kesempatan tersebut berkum- posisi sebagai striker menjebol gawang Kanwil yang dijaga oleh
pul bersama di ruangannya dan melakukan pemotongan nasi Harianto. Kemudian selang 15 menit kemudian giliran Kepala Sub
tumpeng yang kemudian dilanjutkan makan bersama sambil ber- Bagian Umum KPPBC Balikpapan, Joko Santoso menceploskan
cengkrama sehingga suasana keakraban begitu terlihat ketika itu. si kulit bundar dengan tendangan dari jarak 15 meter sehingga
Pada hari yang sama bertempat di Aula Kanwil DJBC membuat kedudukan menjadi 2-0 untuk Kantor Pelayanan.
Kalimantan Bagian Timur juga diadakan kegiatan bakti sosial yak- Kedudukan 2-0 kosong tidak berubah hingga turun minum.
ni donor darah oleh semua pegawai yang mau dan sehat untuk Babak ke-2 dilanjutkan setelah beristirahat kurang lebih 15
menyumbangkan darahnya sebagai wujud kepedulian dan parti- menit. Serangan dari Tim Kantor Wilayah semakin gencar untuk
sipasi dalam rangka menyambut Hari Pabean kali ini. mengoyak gawang Kantor Pelayanan dan gol yang ditunggu-
Seperti tahun yang sudah-sudah kegiatan ini mendapat res- tunggu itu pun tiba ketika salah satu bek Kantor Pelayanan mela-
pon antusias oleh sebagian besar pegawai yang memang telah kukan blunder dengan memasukkan bola ke gawangnya sendiri
rutin melakukan donor darah. Tidak terkecuali Kakanwil Ismartono pada saat serangan balik yang cepat dari Tim Kantor Wilayah se-
yang turut menyumbangkan darahnya. Selain memperingati Hari hingga mengubah kedudukan menjadi 2-1 yang membuat sema-
Pabean Internasional, ia juga menyarankan agar kegiatan ini ngat baru untuk Tim Kantor Wilayah untuk menyamakan skor.
dapat dilaksanakan pada Hari Keuangan. “Sehingga setahun bisa Keasikan menyerang membuat lupa akan sisi pertahanan
dua kali kita melaksanakan kegiatan amal ini,” katanya, yang dan itu dimanfaatkan oleh playmaker dari Tim Kantor Pelayanan,

20 WARTA BEA CUKAI EDISI 400 MARET 2008


Ady Marwanto untuk menjebol gawang Kantor Wilayah untuk ke- sun secara acak oleh panitia pertandingan badminton ganda put-
tiga kalinya sehingga mengubah skor menjadi 3-1. Hingga peluit ra ini dilakukan dengan sistem gugur karena keterbatasan waktu
panjang dibunyikan skor 3-1 tidak beranjak dan mengukuhkan dan tempat yang dimiliki.
Tim Kantor Pelayanan sebagai pemenang pada pertandingan Pada minggu pertama tanggal 26 Januari pertandingan babak
persahabatan dalam rangka peringatan Hari Pabean ke-56 tahun pertama dilaksanakan dan meloloskan 8 pasang yang masuk ke
2008 ini. babak ke-2 untuk selanjutnya bermain pada minggu berikutnya.
Trofi kemenangan pun secara langsung diserahkan oleh Pada tanggal 2 Februari turnamen dilanjutkan kembali dan meng-
Kakanwil DJBC Kalimantan Bagian Timur, Ismartono kepada hasilkan pasangan yang masuk ke final untuk memperebutkan
Kepala KPPBC Tipe A3 Balikpapan, Taryono Ekso Wardoyo juara I, II dan III. Minggu berikutnya tepatnya tanggal 9 Februari
yang mewakili dari Tim Kantor Pelayanan saat pertandingan dilaksanakan pertai final yang mempertemukan pasangan
telah usai. Dalam komentarnya Kakanwil merasa senang Wawan Sulistyo dan Hasyim melawan Ade Bambang Susanto
sekali akan adanya kegiatan positif seperti ini, selain badan yang berpasangan dengan Haris Fatoni.
menjadi sehat karena berolahraga juga keakraban antara Partai final yang ditunggu-tunggu ini mempertonton-
pegawai baik Kantor Wilayah juga Kantor Pelayanan semakin kan permainan yang cukup apik dan akhirnya melahirkan
meningkat dengan bersilaturahmi. juara baru yakni pasangan Wawan Sulistyo dan Hasyim.
Kepada para juara I, II dan III mendapat hadiah yang
Berikut Daftar Pemain kedua Tim yang bertanding telah disediakan oleh panitia berupa perlengkapan ber-
main badminton seperti raket, sepatu serta baju kaos dan
Kantor Wilayah DJBC KPPBC Tipe A3 celana khusus badminton. Berikut Daftar Juara Turnamen
Kalimantan Bagian Timur : Balikpapan : Badminton.
1. Ambang Priyonggo (10) 1. Taryono Ekso Wardoyo (10) 1. Juara I : Wawan Sulistyo/ Hasyim
2. Andy Tasmiko (19) 2. Joko Santoso (9) 2. Juara II : Ade Bambang Susanto/ Haris Fatoni
3. Dwi Harmawanto (9) 3. CH. Natawidjaja (15) 3. Juara III : Riyadi Kahana/ A.Mujakir
4. Hendro Yulianto (2) 4. Kromo Harwanto (16)
5. Harianto (22) 5. Aulia Rachman (8) Tidak kalah serunya bertempat di Aula KPPBC Tipe A3 Balik-
6. Agus Kurniawan (5) 6. Mu’min (3) papan dilangsungkan pula turnamen tenis meja. Turnamen yang
7. M. Habibi (14) 7. Yoyon (19) sudah dimulai sejak tanggal 4 Februari ini mempertemukan 16
8. Jenisa Abadi (11) 8. Pamadi (18) pasang pemain untuk kategori permainan ganda dan 32 orang
9. Ismail (16) 9. A. Mujakir (1) untuk kategori pemainan single. Namun sayang hingga tulisan ini
10. Hengky (6) 10. Prapto (6) dibuat belum diketahui pemenangnya karena turnamen masih
11. Erwin (4) 11. Dodi Fenalosa (17) berlangsung dengan memanfaatkan waktu senggang disela-sela
pekerjaan. Memperebutkan hadiah uang tunai yang disediakan
Cadangan : Cadangan : panitia menambah semangat lebih bagi para peserta untuk me-
1. Refly Feller (7) 1. Ady Marwanto (11) meriahkan turnamen ini.
2. Ade Bambang Susanto (8) 2. Kelik Wijayanto (5) Dari rangkaian berbagai kegiatan yang dilaksanakan di ling-
3. Deni Juliansyah (13) 3. Riyadi Kahana (12) kungan Kanwil DJBC Kalimantan Bagian Timur bekerjasama
4. Alvino Ricardo (3) 4. Muqsith Hamidi (7) dengan KPPBC Tipe A3 Balikpapan dalam rangka memperingati
5. David Tua (15) 5. Feni Muniaga (13) Hari Pabean Internasional ke-56 tahun 2008 ini dirasa berbeda
6. Haris Fatoni (17) 6. Ismiranto (4) dengan suasana kebersamaan yang lebih melekat diantara
7. Fahmi (12) 7. Munaedi (2) setiap pegawainya. Memang inilah tujuan utama penyelenggara-
8. Suparno (18) 8. Zein (14) an even penting kali ini selain juga sebagai refreshing bagi semua
pegawai sehingga memberi efek yang bagus pula dalam
BADMINTON DAN TENIS MEJA pekerjaan keseharian di kantor.
Selain pertandingan persahabatan sepakbola, dalam mempe- Untuk selanjutkan tidak hanya dipertahankan tapi juga agar
ringati Hari Pabean Internasional diadakan pula turnamen lebih ditingkatkan penyelenggaraan kegiatan-kegiatan yang
badminton yang diselenggarakan pada tanggal 26 Januari serta memupuk rasa persaudaraan seperti pesan Kakanwil, Ismartono
tanggal 2 dan 9 Februari di Lapangan Badminton Indoor Hotel khususnya kepada segenap jajarannya di lingkungan Kanwil
Budiman. Mempertemukan 16 pasang pemain yang telah disu- DJBC Kalimantan Bagian Timur. MuQsith Hamidi, Balikpapan
FOTO-FOTO : MUQSITH HAMIDI

TURNAMEN BADMINTON. Foto bersama para peserta TROFI KEMENANGAN. Diserahkan langsung oleh Kakanwil, Ismartono
turnamen bulutangkis. kepada Kepala KPPBC Tipe A3 Balikpapan, Taryono Ekso Wardoyo.

EDISI 400 MARET 2008 WARTA BEA CUKAI 21


DAERAH KE DAERAH

Kantor Wilayah DJBC


Nanggroe Aceh Darussalam
Permasalahan khusus yang Tugu 0 km yang dijadikan titik awal untuk
ada di wilayah NAD adalah menghitung panjang wilayah daratan Indo-
mengenai Kawasan Pabean nesia.
(KP) dan Tempat Penimbunan TARGET PENERIMAAN TERLAMPAUI
Sementara (TPS). Alhamdulillah... penerimaan pungutan

R
BM dan PDRI Tahun Anggaran 2007 yang
eorganisasi yang dilakukan di Di- diamanatkan oleh pemerintah kepada
rektorat Jenderal Bea dan Cukai Kantor Wilayah DJBC NAD sebesar Rp.
(DJBC) sebagaimana tercantum 31,2 milyar dapat tercapai, bahkan dilam-
dalam Peraturan Menteri paui sebesar 48% sehingga penerimaan
Keuangan Nomor : 68/PMK.01/ keseluruhan menjadi sebesar Rp. 46,09
2007 tanggal 27 Juni 2007 tentang Orga- milyar. Hal ini merupakan prestasi
nisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Di- tersendiri bagi para pegawai KPPBC di
rektorat Jenderal Bea dan Cukai menetap- lingkungan Kantor Wilayah DJBC NAD.
kan Kantor Wilayah DJBC Nanggroe Aceh Adapun untuk KPPBC tipe A4 Sabang
Darussalam (NAD) membawahi 5 (lima) yang tidak ditargetkan adanya
Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea penerimaan (nol) karena karakteristiknya
dan Cukai (KPPBC) yaitu : KPPBC Tipe A4 yang terletak di Kawasan Bebas Sabang
Sabang, KPPBC Tipe A4 Banda Aceh, sehingga pelaksanaan tugas dan fungsi
KPPBC Tipe A4 Lhok Seumawe, KPPBC KEPALA KANTOR WILAYAH DJBC NAD, lebih diutamakan kepada unsur pengawas-
Tipe B Kuala Langsa dan KPPBC Tipe B Achmad Riyadi. annya, telah memasukkan penerimaan
Meulaboh. negara sebesar Rp. 23.843.172.
KPPBC Tipe A4 Sabang merupakan KPPBC paling jauh Target penerimaan BM dan PDRI yang dibebankan
yang terletak di ujung barat kepulauan Indonesia, yang dan yang telah dicapai selama tahun anggaran 2007
mempunyai peran strategis baik bagi propinsi NAD mau- untuk masing-masing KPPBC di lingkungan Kantor
pun Indonesia secara keseluruhan. Daerah Sabang Wilayah dapat dilihat pada Tabel 1.
berdasarkan UU Nomor 37 Tahun 2000 tentang Penetap- Berdasarkan pencapaian target penerimaan tahun
an Perpu Nomor 2 Tahun 2000 Tentang Kawasan Perda- 2007, untuk tahun anggaran 2008 Kantor Wilayah DJBC
gangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang menjadi NAD mendapatkan amanat dari pemerintah untuk
Undang-Undang, telah ditetapkan sebagai Kawasan Per- merealisasikan target penerimaan BM dan PDRI sebesar
dagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas. Maksud dan tu- Rp. 33,4 milyar atau mengalami kenaikan sebesar 7%
juan penetapan Sabang sebagai Kawasan Bebas adalah dari target penerimaan tahun 2007.
dalam rangka upaya pemerintah meningkatkan pereko-
nomian / perdagangan di wilayah Sabang. BERKANTOR DI MESS PEGAWAI KANWIL DJBC NAD
Dilihat dari tugas dan fungsinya, peran Bea dan Cukai Untuk sementara, menunggu selesainya pembangun-
di Kawasan Bebas tersebut lebih ditekankan pada fungsi an Gedung Kantor Wilayah DJBC NAD, aktifitas kerja
pengawasan, namun demikian secara umum Bea dan dilaksanakan di Gedung Mess Pegawai di lokasi yang
Cukai masih tetap melaksanakan fungsi pelayanan kepa- sama dengan Perumahan Dinas Pegawai Kantor Wilayah
da para pengguna jasa kepabeanan di kawasan bebas DJBC NAD, yakni di Desa Santan, Kecamatan Ingin Jaya,
tersebut. Kabupaten Aceh Besar.
Di kota Sabang yang terletak di Pulau Weh terdapat Walaupun ruang yang tersedia di gedung mess pega-

22 WARTA BEA CUKAI EDISI 400 MARET 2008


FOTO BERSAMA, seluruh peserta rapat kerja wilayah Kanwil DJBC NAD pada 30-31 Januari 2008.

wai kurang memadai dan lokasi yang jauh dari pusat kota rat Jenderal Bea dan Cukai sebagai anggota WCO mem-
Banda Aceh, namun hal ini tidak mengurangi semangat punyai kewajiban untuk berperan serta memutus mata
dan kreatifitas para pegawai untuk melakukan pekerjaan rantai perdagangan ilegal narkoba dan memerangi orga-
sehari-hari. Justru sebaliknya para pegawai lebih nisasi kriminalnya. Pada perkembangan terakhir, Indone-
bersemangat karena kalau dibandingkan dengan gedung sia bukan lagi hanya sebagai tempat transit dari
yang lama maka gedung yang baru (Gedung Mess perdagangan ilegal narkoba akan tetapi sudah dijadikan
Pegawai) jauh lebih layak. tempat tujuan penjualan dan tempat produksi narkoba
Sebagai salah satu contoh, di gedung yang lama un- oleh sindikat narkoba international.
tuk ruangan Seksi dan Pelaksana Bidang P2 Kanwil Menteri Keuangan dalam sambutannya juga menyam-
DJBC NAD hanya menempati garasi mobil yang hanya paikan bahwa posisi DJBC sebagai pengawas lalu lintas
muat 1 mobil, akan tetapi diubah menjadi ruang P2 yang perdagangan di perbatasan negara diharapkan dapat
ditempati 3 orang Seksi dengan 8 orang tenaga
FOTO-FOTO DOKUMENTASI KANWIL DJBC NAD
Pelaksana, meskipun demikian tidak dijadikan hambatan
untuk pelaksanaan tugas dan fungsi sehari-hari.

PERINGATAN HARI PABEAN INTERNASIONAL


Kantor Wilayah DJBC NAD telah melaksanakan upa-
cara Hari Pabean Internasional ke-56 tanggal 26 Januari
2008 bertempat di KPPBC Tipe A4 Banda Aceh pada
tanggal 28 Januari 2008 dengan Inspektur Upacara, Ke-
pala Kantor Wilayah DJBC NAD, Achmad Riyadi. Upaca-
ra diikuti oleh segenap pegawai di lingkungan Kantor
Wilayah DJBC NAD dan KPPBC Tipe A4 Banda Aceh.
Kepala Kantor Wilayah dalam kesempatan tersebut
membacakan sambutan Menteri Keuangan RI yang
menekankan tentang perkembangan perdagangan dan
peredaran ilegal narkotika dan obat-obat berbahaya yang
telah lama menjadi kepedulian global. Organisasi-
organisasi internasional termasuk World Customs
Organization (WCO) juga turut meningkatkan kerjasama
dan koordinasi program sebagai upaya memerangi
perdagangan dan peredaran ilegal narkoba. MESS PEGAWAI, di Jl. Reformasi Desa Santan, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh
Dalam kaitan dengan permasalahan tersebut, Direkto- Besar yang dijadikan kantor sementara Kanwil DJBC NAD.

EDISI 400 MARET 2008 WARTA BEA CUKAI 23


DAERAH KE DAERAH
FOTO-FOTO DOKUMENTASI KANWIL DJBC NAD
Pabean Internasional (HPI)
tentang meningkatnya
peredaran narkoba bukanlah
pepesan kosong tetapi sesu-
atu yang benar-benar menja-
di “current issue”. Menjelang
peringatan HPI, tepatnya
pada hari Sabtu 26 Januari
2008 sekitar jam 16.00 WIB
petugas KPPBC Tipe B
Kuala Langsa bersama-sama
dengan petugas P2 Kanwil
DJBC NAD berhasil mengga-
galkan upaya tindak pidana
penyelundupan narkotika
gol I jenis daun ganja kering
sebanyak 22 (dua puluh dua)
paket dengan berat brutto 22
(dua puluh dua) kg.
Daun ganja kering yang
berasal dari NAD adalah
jenis ganja dengan kualitas
nomor 1 dan terbaik di dunia
sehingga banyak diminati
oleh orang-orang yang tidak
bertanggung jawab.
Modus operandi dalam
UPACARA. Kakanwil DJBC NAD menyampaikan amanat Menteri Keuangan dalam upacara memperingati Hari
upaya penyelundupan daun
Pabean Internasional. ganja kering tersebut dilaku-
kan dengan disembunyikan
memaksimalkan dukungannya terhadap upaya pemberan- di berbagai tempat antara lain, di ruang dapur yang kotor,
tasan perdagangan ilegal narkoba. Mengingat modus dan tumpukan tali kapal, anjungan kapal, haluan kapal dan di
teknik penyelundupan narkoba semakin berkembang dan balast air dari KM. Dewantara Jaya. Pada peristiwa ini,
terorganisir maka hal itu harus dicermati dengan berhasil juga diamankan 6 (enam) orang oknum ABK KM.
meningkatkan kapasitas kerja petugas di lapangan serta Dewantara Jaya yang diduga sebagai pemilik paket daun
perkembangan teknik-teknik analisis intelijen dan penga- ganja kering tersebut.
wasan yang mendukung. Ditinjau dari segi hukum, perbuatan para penyelundup
Dalam amanatnya, Kepala Kantor Wilayah NAD juga ini telah melanggar ketentuan Pasal 53 Undang-Undang
menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada Nomor 17 Tahun 2006 tentang Perubahan Undang-
para pegawai di lingkungan Kantor Wilayah DJBC NAD Undang Nomor 10 tahun 1995 tentang Kepabeanan dan
khususnya kepada KPPBC Tipe B Kuala Langsa atas Pasal 78 ayat (1) Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1997
prestasinya yang berhasil menggagalkan upaya tindak tentang Narkotika, hal mana pelaku diancam dengan
penyelundupan narkotika jenis ganja. sanksi pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan
denda paling banyak Rp. 500.000.000 (lima ratus juta
PENANGKAPAN PAKET DAUN GANJA rupiah).
Apa yang menjadi perhatian dalam memperingati Hari Penyelesaian atas kasus tersebut, selanjutnya untuk
barang bukti berupa 22 (dua puluh dua) paket ganja
kering, sarana pengangkut KM. Dewantara Jaya dan 6
orang ABK KM. Dewantara Jaya diserahterimakan ke
POLRES Langsa guna dilakukan pengembangan penyeli-
dikan dan penyidikan lebih lanjut.

RAPAT KERJA KANTOR WILAYAH DJBC NAD


Bertempat di KPPBC Tipe A4 Banda Aceh pada tang-
gal 30 Januari - 31 Januari 2008, telah diadakan rapat
kerja wilayah yang diikuti oleh seluruh KPPBC yang ada
di lingkungan Kantor Wilayah DJBC NAD.
Rapat kerja wilayah yang diadakan tersebut antara
lain membahas evaluasi atas pelaksanaan program kerja
tahun 2007 dari tiap-tiap KPPBC dan masing-masing
Kepala Bidang yang ada di Kantor Wilayah DJBC NAD.
Selain itu dibahas juga rencana program kerja untuk
tahun anggaran 2008, kendala-kendala yang dihadapi
selama dalam tahun 2007 dan juga kendala-kendala yang
mungkin akan dihadapi pada tahun 2008 serta solusi atau
saran upaya pemecahan atas masalah tersebut.
Rapat Kerja Wilayah juga membahas berbagai topik
yang ada baik di tingkat pusat maupun daerah. Rapat
kerja wilayah di lakukan dengan membentuk 3 komisi
pembahasan yaitu : Komisi Umum, Komisi Pelayanan dan
BARANG BUKTI. Kepala KPPBC Kuala Langsa pada saat serah terima Komisi Pengawasan.
barang bukti ganja kering dengan Polres Langsa. Komisi umum melakukan pembahasan segala perma-

24 WARTA BEA CUKAI EDISI 400 MARET 2008


salahan-permasalahan umum yang ada di KPPBC mau-
pun Kanwil antara lain kebutuhan pegawai, sarana dan
prasarana kantor, mutasi pegawai, disiplin pegawai, kepang-
katan, rumah tangga dan lain-lain.
Komisi Pelayanan melakukan pembahasan atas sega-
la permasalahan di bidang kepabeanan dan cukai dan
fasilitas kepabeanan dan Cukai antara lain meliputi tata-
laksana kepabeanan, klasifikasi, profil harga, fasilitas,
Kawasan Pabean, TPS, perijinan dan lain-lain yang ber-
kaitan dengan bidang kepabeanan dan cukai serta fasili-
tas kepabean.
Komisi pengawasan melakukan pembahasan khusus
di bidang penindakan dan penyidikan serta bidang audit,
permasalahan yang dibahas antara lain, patroli laut, ope-
rasi cukai, pengawasan atas barang larangan dan pemba-
tasan, kegiatan intelejen, tim narkotika dan psikotropika,
satgas aiport/sea port interdiction, profiling importir/
komoditi, Daftar Rencana Obyek Audit (DROA), evaluasi
atas temuan tim audit, dan lain-lain.
Permasalahan khusus yang ada di wilayah NAD ada-
lah mengenai Kawasan Pabean (KP) dan Tempat Penim- SEGEL. KM. Dewantara Jaya yang disegel oleh Bea Cukai.
bunan Sementara (TPS). Sebagai konsekuensi dalam
melakukan kegiatan kepabeanan, pengelola pelabuhan DJBC, menyebabkan pengusaha TPS belum dapat men-
laut, bandar udara dan tempat lain diwajibkan memiliki ijin jalankan kegiatan usahanya. Di samping hal tersebut, ke-
dan memenuhi ketentuan-ketentuan dari instansi pemerintah. wajiban mempertaruhkan jaminan juga merupakan salah
Sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuang- satu kendala bagi pengusaha untuk melakukan investasi,
an RI Nomor 70/PMK.04/2007 tanggal 27 Juni 2007 mengingat volume kegiatan impor ekspor di NAD yang
tentang Kawasan Pabean dan Tempat Penimbunan Se- relatif masih rendah.
mentara, terdapat syarat yang harus dipenuhi oleh Untuk mengatasi permasalahan tersebut upaya yang
pengelola pelabuhan laut/bandar udara untuk pengajuan telah dilakukan oleh Kantor Wilayah DJBC NAD adalah
penetapan sebagai KP dan syarat yang harus dipenuhi melakukan pendekatan dan sosialisasi mengenai KP dan
pengusaha untuk mengajukan penetapan TPS, antara lain TPS dengan pihak pengelola pelabuhan laut/bandar
kewajiban mempertaruhkan jaminan sebesar luas TPS, udara maupun pengusaha setempat. Berkat sosialisasi
menyediakan sarana dan prasarana ruangan untuk petu- dimaksud, saat ini PT. Arun NGL dan PT. Pupuk Iskandar
gas Bea dan Cukai, surat keterangan dari penanggung Muda sudah mendapat penetapan sebagai KP dan TPS.
jawab KP dan lain-lain. Permasalahan lain yang perlu segera mendapat penyele-
Belum adanya pengajuan permohonan penetapan KP saian adalah belum adanya Peraturan Pemerintah yang
dari pengelola pelabuhan laut/bandar udara di NAD mengatur Tatalaksana Pemasukan, Pengeluaran dan Peng-
mengakibatkan belum adanya penetapan KP oleh Mente- awasan Barang Ke dan Dari Kawasan Perdagangan Bebas
ri Keuangan cq DJBC. Penetapan suatu tempat sebagai Dan/Atau Pelabuhan Bebas Sabang sebagai pengaturan
KP diperlukan oleh Bea dan Cukai dalam melakukan lebih lanjut dari UU Nomor 37 Tahun 2000 tentang Penetapan
pengawasan lalu lintas barang dan memberikan pelayan- Perpu Nomor 2 Tahun 2000 Tentang Kawasan Perdagangan
an kepabeanan kepada masyarakat. Keberadaan KP Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang.
yang telah memiliki ijin juga diperlukan oleh Pengusaha PP tersebut diperlukan selain sebagai dasar hukum
TPS, mengingat salah satu persyaratan untuk mendapat- bagi petugas Bea dan Cukai dalam melaksanakan tugas
kan ijin sebagai pengusaha TPS yaitu adanya dan fungsinya di Kawasan Bebas Sabang tersebut, juga
rekomendasi dari penanggung jawab KP. karena telah diberlakukannya Undang-Undang Nomor: 11
Belum dimilikinya ijin TPS dari Menteri Keuangan cq Tahun 2006 tentang Pemerintah Aceh yang berlaku
khusus di wilayah NAD yang juga mengatur berbagai hal
tentang pemasukan dan pengeluaran barang dari/dan ke
Kawasan Bebas Sabang. Dengan terbitnya PP tentang
Kawasan Bebas Sabang diharapkan baik ketentuan yang
ada dalam PP tersebut maupun Undang-Undang Nomor :
11 Tahun 2006 tentang Pemerintah Aceh dalam pelaksa-
naannya di lapangan dapat berjalan dengan selaras dan
tidak saling bertentangan.
Kantor Wilayah DJBC NAD telah menyusun dan
mengajukan usulan rancangan/draft Peraturan Pemerin-
tah dimaksud ke Kantor Pusat DJBC untuk pengkajian
dan keputusan lebih lanjut.
Disamping beberapa permasalahan yang mendapat
perhatian khusus tersebut, seperti halnya permasalahan
yang ada di setiap KPPBC maupun di Kantor Wilayah
adalah kurangnya tenaga pemeriksa.
Dari rapat kerja wilayah tersebut diharapkan Kantor
Wilayah DJBC NAD beserta seluruh KPPBC dibawahnya
dapat mengemban tugas pokok dan fungsi sebaik-
baiknya sebagaimana yang diamanatkan oleh Menteri
Keuangan dan Direktur Jenderal Bea dan Cukai.
Keterbatasan sarana dan prasarana yang ada tidak
PENGARAHAN KAKANWIL, dalam Rapat Komisi Pengawasan pada dijadikan alasan untuk tidak melakukan yang terbaik bagi
Rakerwil NAD. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Kiriman Kanwil DJBC NAD

EDISI 400 MARET 2008 WARTA BEA CUKAI 25


DAERAH KE DAERAH

Pelayanan
FOTO-FOTO : HULMAN SIMBOLON

KITE
DI KANWIL DJBC
SUMATERA UTARA
(Bagian II)

Selain bekerja menggunakan Sistem


Komputer, pegawai di Pelayanan KITE
Kantor Wilayah DJBC Sumut juga
melakukan pencatatan/pembukuan
secara manual terhadap pekerjaan-
pekerjaan yang belum sepenuhnya dapat
dilakukan oleh sistem

D
alam rangka melaksanakan amanat Pasal 14 huruf Kasi KITE juga dituntut untuk lebih proaktif dalam
c Peraturan Menteri Keuangan Nomor 68/PMK 01/ mengawasi jaminan/PIB yang telah dan akan jatuh tempo,
2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi yaitu dengan membuat Surat Teguran kepada pengusaha
Vertikal Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Bidang yang mendapat fasilitas KITE dan surat pemberitahuan
Fasilitas Kepabeanan Kantor Wilayah DJBC Suma- kepada penjamin serta membuat Surat Keputusan
tera Utara (Sumut) telah membuat pembagian kerja dan Pencairan Jaminan. Sehingga seorang Kasi KITE mem-
uraian tugas (job description) yang bertujuan untuk mening- punyai kewenangan untuk melakukan pembinaan kepada
katkan pelayanan kepada pengusaha yang mendapat pengusaha yang mendapat fasilitas KITE.
fasilitas Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE). Pembagian
kerja dilakukan berdasarkan jumlah NIPER dan kewenangan PEMBAGIAN KEWENANGAN DALAM SISTEM KOMPUTER
dalam mengoperasikan komputer pelayanan KITE. Untuk dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik, Kasi
KITE diwajibkan menguasai cara pengoperasian komputer,
PEMBAGIAN KERJA KITE karena pelayanan KITE sudah menggunakan sistem kompu-
Pembagian kerja di Pelayanan KITE Kantor Wilayah terisasi. Dengan memahami sistem yang ada, Kasi KITE
DJBC Sumut dilakukan secara profesional dan proporsional. dapat juga mengawasi pekerjaan pegawai pelaksana peme-
Seorang Kasi KITE wajib mengetahui dan menguasai secara riksa yang bekerja dengan menggunakan komputer sesuai
detail prosedur pelayanan serta bertanggung jawab terhadap dengan kewenangannya.
pelayanan yang diberikan kepada pengusaha pengguna Pembagian kewenangan untuk mengoperasikan kom-
Fasilitas KITE. Pekerjaan yang dilakukan oleh Kasi KITE puter pelayanan KITE di Bidang Fasilitas Kepabeanan di-
mulai dari penyelesaian permintaan Nomor Induk Perusaha- tetapkan menurut tugas dan tanggung jawabnya masing-
an (NIPER), pembuatan Surat Keputusan Pembebasan, masing termasuk kewenangan Kepala Bidang Fasilitas
penelitian PIB dan jenis jaminan yang diajukan, penyelesaian Kepabeanan dalam rangka mengawasi pekerjaan bawah-
Laporan Ekspor (BCL-KT.01) sampai dengan proses annya.
pengembalian jaminan (SPPJ). Selain bekerja menggunakan Sistem Komputer, pega-
Kasi KITE dalam melaksanakan tugas dibantu oleh bebe- wai di Pelayanan KITE Kantor Wilayah DJBC Sumut juga
rapa pegawai pelaksana pemeriksa dan seorang Pelaksana melakukan pencatatan/pembukuan secara manual terha-
Senior sebagai Koordinator. Masing-masing bekerja sesuai dap pekerjaan-pekerjaan yang belum sepenuhnya dapat
dengan pembagian kerja secara proporsional dimana dalam dilakukan oleh sistem. Seperti pencatatan/pembukuan
melaksanakan pekerjaan berpedoman pada Standard Opera- terhadap NIPER yang masih aktif, karena dalam aplikasi
ting Procedure (SOP) yang disusun dan ditetapkan oleh pelayanan KITE fasilitas/menu untuk mencabut NIPER
Kepala Bidang Fasilitas Kepabeanan dengan berdasarkan belum tersedia, sehingga apabila kita menginginkan data
pada Keputusan Menteri Keuangan Nomor 580/KMK.04/2003 NIPER yang masih aktif dalam periode tertentu, sistem
tentang Tatalaksana Kemudahan Impor Tujuan Ekspor dan akan mengeluarkan seluruh NIPER yang pernah ada di
Pengawasannya dan Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Kantor Wilayah DJBC Sumut. Demikian juga dalam
Cukai Nomor KEP-205/BC/2003 tentang Petunjuk Pelaksana- memonitor jaminan yang sudah diserahkan kepada yang
an Kemudahan Impor Tujuan Ekspor dan Pengawasannya. bersangkutan atau jaminan yang telah jatuh tempo masa
Terhadap Surat Keputusan Pembebasan yang telah berlakunya masih dibantu dengan pekerjaan manual.
dikeluarkan dan disampaikan kepada pengusaha yang
mendapat fasilitas KITE, Kasi KITE berkewajiban PEMBAGIAN JUMLAH PERUSAHAAN
memonitor pelaksanaannya, apakah waktu pengimporan Perusahaan pengguna fasilitas KITE yang ada di pelayan-
bahan bakunya tidak melampaui jangka waktu yang telah an KITE Kantor Wilayah DJBC Sumut sebanyak 42 NIPER
ditetapkan atau hasil produksinya telah diekspor atau dan jumlah Seksi KITE 2 seksi. Pembagian kerja dilakukan
dimasukkan ke Kawasan Berikat (KB) termasuk dengan membagi rata jumlah NIPER, sehingga masing-ma-
persyaratan yang diijinkan menjual barang jadi ke DPIL. sing Kasi KITE melayani dan mengawasi perusahaan KITE

26 WARTA BEA CUKAI EDISI 400 MARET 2008


sebanyak 21 NIPER. Pembagian perusahaan tersebut an, SK Pengembalian, Pengembalian Jaminan asli (SPPJ)
ditetapkan oleh Kepala Bidang Fasilitas Kepabeanan. Apabila dan pemberian NIPER sudah ditentukan jangka waktunya
ada permohonan permintaan NIPER baru, Kepala Bidang berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 580/
Fasilitas Kepabeanan menunjuk salah satu Kasi KITE untuk KMK.04/2003 dan Keputusan Direktur Jenderal Bea dan
memproses dan menyelesaikan data Daftar Isian Perusahaan Cukai Nomor KEP-205/BC/2003.
(DIPER) baru tersebut sampai dengan NIPER diterbitkan dan Untuk mempersingkat waktu pelayanan di bidang
diterima oleh pengusaha yang mendapat fasilitas KITE. KITE, telah dilakukan reformasi dimana pelayanan pene-
Selanjutnya jika ada permohonan permintaan NIPER rimaan dokumen KITE yang selama ini harus
baru berikutnya, Kepala Bidang Fasilitas Kepabeanan disampaikan melalui Kepala Kantor Wilayah DJBC selaku
akan menunjuk Kasi KITE berikutnya, demikian Ketua Tim Kerja KITE, diubah menjadi: penerimaan
seterusnya. Setiap ada penambahan NIPER baru akan dokumen KITE langsung diserahkan ke loket pelayanan
ditambahkan dalam daftar pembagian kerja Kasi KITE. KITE dengan tanda terima (proses komputer), hal terse-
Demikian juga halnya dengan permohonan pengembalian but dilakukan selain untuk mempersingkat waktu pelayan-
Bea Masuk dan Cukai, Kepala Bidang Fasilitas an, juga untuk menghindari tuntutan dari pengusaha KITE
Kepabeanan akan menunjuk Kasi KITE I atau Kasi KITE II tentang sudah atau belum diterimanya dokumen KITE di
untuk memproses dan menyelesaikan sampai dengan pelayanan KITE, kecuali yang tetap harus disampaikan
Surat Keputusan Pengembalian Bea Masuk dan Cukai di- melalui Kepala Kantor Wilayah DJBC adalah permohonan
terbitkan dan disampaikan kepada pengusaha yang men- pengembalian Bea Masuk dan Cukai serta permohonan
dapat fasilitas KITE. NIPER baru.
Perubahan pelayanan juga dilakukan dalam rangka
PELAYANAN SEGERA penerbitan SK Pembebasan, yang selama ini sebelum SK
Pelayanan yang dilakukan di Pelayanan KITE Kantor Pembebasan ditandatangani oleh Kepala Kantor Wilayah
Wilayah DJBC Sumut berpedoman dengan Standar Pela- DJBC terlebih dahulu diajukan Konsep SK Pembebasan
yanan Publik yaitu dengan memberikan pelayanan segera yang substansinya sama dengan SK Pembebasan (hanya
dengan mematuhi waktu pelayanan, transparan, konsis- pada judul diatasnya tercetak kata “konsep”), setelah
ten, dan akuntabel. konsep disetujui baru kemudian SK Pembebasan yang
Pelayanan KITE yang membutuhkan Pelayanan Sege- akan ditandatangani dicetak dan diajukan kembali,
ra hanya dalam rangka pemberian Surat Tanda Terima sehingga proses untuk penandatanganan SK Pembebas-
Jaminan (STTJ), karena STTJ merupakan syarat utama an bolak-balik dari Bidang Fasilitas Kepabeanan ke Kepa-
untuk memproses PIB dengan Fasilitas KITE di KPPBC la Kantor Wilayah DJBC, prosedur tersebut dilakukan se-
yang menggunakan Sistem PDE/online, sedangkan bagi suai dengan aplikasi yang tersedia pada pelayanan
KPPBC yang belum PDE/online, STTJ merupakan syarat KITE.
utama untuk mengeluarkan barang impor yang Perubahan yang dilakukan adalah SK Pembebasan
menggunakan Fasilitas KITE, maksudnya adalah bahwa yang akan ditandatangani dicetak dan diajukan bersama-
dalam pelayanan PIB yang sudah PDE/online penelitian sama dengan Konsep SK Pembebasan kepada Kepala
STTJ (PIB dengan jaminan) dilakukan oleh sistem Kantor Wilayah DJBC dengan membuat Nota yang sub-
(komputer) sedangkan pelayanan PIB yang belum PDE/ stansinya “apabila bapak tidak berpendapat lain bersama
online penelitian STTJ (PIB dengan jaminan) dilakukan ini disampaikan SK Pembebasan mohon ditandatangani”,
secara manual (oleh pegawai). hal tersebut dilakukan karena pada umumnya konsep SK
Pelayanan lainnya seperti pemberian SK Pembebas- Pembebasan yang diajukan disetujui dan apabila ada
konsep SK Pembebasan
yang tidak disetujui,
maka hanya konsep SK
Pembebasan yang tidak
disetujui saja yang
tertunda pelayanannya
sedangkan yang lainnya
pelayanannya lebih
cepat.
Dengan pembagian
kerja seperti tersebut di-
atas, seorang Kasi KITE
dituntut tanggung jawab-
nya atas segala kegiatan
yang dilakukan oleh
Perusahaan KITE yang
diawasinya, termasuk
tanggung jawab terhadap
perubahan/perluasan
pabrik KITE.
Demikian pelayanan
KITE di Kantor Wilayah
DJBC Sumut dilaksana-
kan, masukan dan saran
akan kami terima dengan
senang hati dalam rang-
ka meningkatkan pela-
yanan dan pengawasan
di bidang KITE.
Sudirman S. SH, MH,
Kabid Fasilitas Kepabeanan,
AKTIFITAS pegawai di Kantor KITE Sumatera Utara. Kantor Wilayah DJBC Sumut

EDISI 400 MARET 2008 WARTA BEA CUKAI 27


DAERAH KE DAERAH

Peringatan HPI
DI KANWIL KHUSUS DJBC
KEPULAUAN RIAU
Dalam rangka memperingati Hari Pabean Internasional ke 56,
Kanwil Khusus Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kepulauan
Riau (Kepri) mengadakan berbagai kegiatan.

T
epat pada 26 Januari 2008 dilakukan upacara (a) No.17 tahun 2006 tentang perubahan atas UU No.10
Peringatan Hari Kepabeanan Internasional ke-56 Tahun 1995 tentang Kepabeanan yang berbunyi : setiap
yang dilaksanakan di lapangan Kanwil Khusus orang yang mengangkut barang impor yang tidak
DJBC Kepulauan Riau (Kepri) dengan Inspektur tercantum dalam manifest sebagaimana dimaksud dalam
Upacara Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) pasal 7A ayat 2 : dipidana karena melakukan
Khusus DJBC Kepulauan Riau, Drs. Jusuf Indarto. penyelundupan di bidang impor dengan pidana penjara
Dalam upacara tersebut, Kakanwil DJBC Khusus Kepri paling singkat satu tahun dan pidana penjara paling lama
menyerahkan piagam penghargaan kepada 4 orang 10 tahun dan pidana denda paling sedikit
perwakilan pegawai dari 57 pegawai yang mendapat Rp.50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) dan paling
piagam penghargaan pada upacara peringatan Hari banyak Rp. 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).”
Pabean Internasional ke-56, atas prestasi, dedikasi dan Disamping itu, pelaku juga diduga melanggar pasal 2
loyalitas yang luar biasa dalam bidang penggagalan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM.10 tahun
penyelundupan di perairan Kepulauan Riau. 2003 tanggal 28 Januari 2003. “Setiap alat dan perangkat
Disamping itu, bekerjasama dengan PMI Kabupaten telekomunikasi yang dibuat, dirakit, dimasukkan untuk
Karimun, pada upacara peringatan Hari Pabean diperdagangkan atau digunakan di Wilayah Negara
Internasional ke-56 juga diadakan kegiatan sosial berupa Republik Indonesia wajib melalui sertifikasi.”
donor darah sebagai bukti kepedulian pegawai DJBC Dalam kasus ini, lanjut Jusuf Indarto, perkiraan
terhadap masyarakat, khususnya dalam menyediakan kerugian negara berupa Bea Masuk dan Pajak Dalam
persediaan darah untuk membantu yang membutuhkan. Rangka Impor sebesar kurang lebih Rp. 7 miliar.
Dalam rangka memeriahkan peringatan hari Sedangkan perkiraan nilai barang ditaksir sebesar kurang
Kepabeanan Internasional, Kanwil Khusus DJBC lebih Rp.60 miliar.
Kepulauan Riau juga mengadakan pertandingan sepak “Kini tindak lanjutnya, terhadap barang bukti tegahan
bola mini (foto dan keterangan ada pada rubrik seputar Bea dibawa ke Kanwil Kepulauan Riau untuk proses penyeli-
Cukai). dikan dan penyidikan lebih lanjut,” ujar Jusuf Indarto.

TEGAHAN HANDPHONE DAN KAYU TEGAHAN KAYU


Sebelumnya, pada 8 Januari 2008, bertempat di Diwaktu yang sama, aparat juga berhasil menegah 30
pelabuhan Batu Ampar, Batam, di atas Kapal Patroli BC- ton Kayu Balak Tim jenis Kempas dengan kapal
10001, Kakanwil Khusus DJBC Kepulauan Riau pengangkut KM. Fenny 6 yang dinakhodai Marwan
mengadakan press release atas keberhasilan Tim Kanwil beserta dua orang anak buahnya, dengan tujuan dari
DJBC Khusus Kepulauan Riau dan KPU Tipe B Batam Selat panjang ke Sungai Rambai, Malaysia.
dalam menggagalkan upaya tindak pidana Kapal pengangkut berbendera Indonesia ini ditangkap
penyelundupan impor berupa penyelundupan handphone aparat P2 Kanwil Bea dan Cukai Kepulauan Riau di
sejumlah 83.000 unit berbagai merek dan asesorisnya. sekitar wilayah perairan Tanjung Sempayan oleh kapal
Ke-83.000 buah handphone itu antara lain Nokia seri E- patroli BC-3001 yang dikomandani Junaidi. Kapal itu
90, N-73 Music Edition, N-70 Music Edition, Seri 6500, mengangkut kurang lebih 30 ton kayu balak tim jenis
5700 dan 3230. Sony Ericson W7001, Titan Phone T.999 kempas tanpa dilindungi dokumen yang sah.
dan berbagai merek lainnya. Upaya penyelundupan ekspor yang dilakukan pelaku
Pengungkapan kasus itu merupakan hasil diperkirakan bernilai kurang lebih Rp.186 juta dengan
pengamatan atau kegiatan intelijen yang dilakukan aparat perkiraan kerugian Negara sebesar Rp. 43,5 juta yang
Penindakan dan Penyidikan (P2) Kanwil Bea dan Cukai jelas telah melanggar Undang-Undang Kepabeanan (UU
Kepulauan Riau selama kurang lebih 1 bulan. Kasus itu No.17 Tahun 2006) pasal 102A (huruf (a) dan (e). Pasal
terungkap tepatnya pada 5 Januari 2008 pukul 07.30 WIB itu berbunyi : Setiap orang yang : (a) mengekspor barang
di perairan Batu Beranti , kapal patroli BC-119 dengan tanpa menyerahkan pemberitahuan pabean; (e)
komandan patroli, Hery Kusnadi dibantu oleh kapal patroli mengangkut barang ekspor tanpa dilindungi dengan
KPU Batam BC-1001 dengan komandan patroli, Jurnalis, dokumen yang sah sesuai dengan pemberitahuan pabean
melakukan penindakan terhadap KM. Harapan Baru GT.7 sebagaimana dimaksud dalam pasal 9A ayat (1):
yang dinakhodai TAT beserta lima anak buah kapal. Kapal Dipidana karena melakukan penyelundupan di bidang
ini berasal dari Singapura tujuan Batam, dari hasil ekspor dengan pidana penjara paling singkat satu tahun
pemeriksaan terhadap kapal diketahui telah memuat 390 dan pidana penjara paling lama 10 tahun dan pidana
karton berisi handphone berbagai merek dan tipe, beserta denda paling sedikit Rp.50.000.000,00 (lima puluh juta
asesorisnya, tanpa dilindungi dokumen kepabeanan yang rupiah) dan paling banyak Rp. 5000.000.000 (lima miliar
sah. rupiah).
Menurut Kakanwil Khusus Bea dan Cukai Kepulauan Kini terhadap barang bukti berupa kayu balak dan kapal
Riau, Jusuf Indarto, penindakan terhadap kapal tersebut pengangkutnya telah ditarik ke Kanwil DJBC Khusus
dilakukan karena diduga melanggar pasal 102 UU huruf Kepulauan Riau untuk proses penyidikan lebih lanjut. ris

28 WARTA BEA CUKAI EDISI 400 MARET 2008


UPACARA PERINGATAN HARI KEPABEANAN INTERNASIONAL KE-56 yang dilaksanakan pada tanggal 28 Januari 2008 di lapangan Kanwil Khusus DJBC
Kepulauan Riau dengan Inspektur Upacara Kakanwil Khusus DJBC Kepulauan Riau, Drs. Jusuf Indarto.
FOTO-FOTO : KANWIL KHUSUS DJBC KEPRI

KEPALA KANTOR WILAYAH DJBC KHUSUS KEPRI menyerahkan


piagam penghargaan kepada kepada 4 orang perwakilan pegawai
dari 57 pegawai yang mendapat piagam penghargaan pada
upacara peringatan Hari Kepabeanan Internasional ke-56,atas
prestasi, dedikasi dan loyalitas yang luar biasa dalam bidang
penggagalan penyelundupan di perairan Kepulauan Riau
PADA TANGGAL 8 JANUARI 2008, bertempat di pelabuhan Batu Ampar, Batam, di
atas Kapal Patroli BC-10001, Kakanwil Khusus DJBC Kepulauan Riau mengadakan
Press release atas keberhasilan Tim Kanwil DJBC Khusus Kepulauan Riau dan KPU
Tipe B Batam dalam mengagalkan upaya tindak pidana penyelundupan impor
berupa penyelundupan Handphone sejumlah 83.000 unit berbagai merek serta
penyelundupan ekspor berupa kayu balak tim jenis kayu kempas sejumlah kurang
lebih 30 ton. (Tampak pada gambar Kakanwil Khusus DJBC Kepri, Drs. Jususf
Indarto beserta jajarannya menunjukan Handphone tangkapan dimaksud).

BEKERJASAMA DENGAN PMI KABUPATEN KARIMUN, pada upacara peringatan Hari


s

Kepabeanan Internasional ke-56 juga diadakan kegiatan sosial berupa donor darah
sebagai bukti kepedulian pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai terhadap
masyarakat, khususnya dalam menyediakan persediaan darah untuk membantu
yang membutuhkan.

EDISI 400 MARET 2008 WARTA BEA CUKAI 29


DAERAH KE DAERAH
FOTO-FOTO WBC/ZAP

KPU BEA DAN CUKAI TIPE B BATAM. Hasil survei yang dilakukan
HayGroup menunjukkan peningkatan kinerja dan citra.

PERESMIAN
KANTOR PELAYANAN UTAMA
BEA DAN CUKAI TIPE B

Batam
KPU Bea dan Cukai Batam yang telah
diimplementasikan sejak Agustus
lalu sempat mendapatkan tanggapan PERESMIAN KPU BEA DAN CUKAI TIPE B BATAM. Ditandai dengan
skeptis, rasa pesimis dan pembukaan selubung papan nama KPU Bea dan Cukai Tipe B Batam
ketidakpercayaan yang mendalam dari
pihak luar terhadap apa yang dilakukan Penggabungan wilayah kerja tersebut dilakukan melalui acara
oleh DJBC. Namun dalam kenyataannya, serah terima wilayah kerja dari Kantor Wilayah (Kanwil) Khusus
sampai enam bulan implementasinya DJBC Tanjung Balai Karimun kepada KPU Bea Cukai Tipe B
berbagai pencapaian dan prestasi telah Batam, yang disertai dengan penempatan Sumber Daya Manusia
(SDM) hasil seleksi
diraih oleh KPU Bea Cukai Tipe B Batam. Setelah beroperasi sejak 20 Agustus 2007 lalu, KPU Bea dan

P
Cukai Tipe B Batam pada 15 Februari 2008 diresmikan oleh
ulau Batam kini memiliki Kantor Pelayanan Utama untuk Menteri Keuangan (Menkeu) yang diwakili oleh Direktur Jenderal
bidang Kepabeanan dan Cuka. Keberadaan Kantor (Dirjen) Bea dan Cukai Anwar Suprijadi di Batam. Menurut Anwar,
Pelayanan Utama yang sering disebut dengan KPU ini ditunjuknya Batam untuk menjadi KPU berawal dari kritik berba-
merupakan KPU yang kedua yang dimiliki oleh gai pihak yang menyoroti masalah iklim investasi seperti masalah
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) setelah KPU tenaga kerja, perpajakan dan Bea Cukai yang dinilai kurang
Bea dan Cukai Tipe A Tanjung Priok. Dalam perjalanannya KPU kondusif. Lokasi Batam yang strategis untuk menarik investor
Batam telah beroperasi pada 20 Agustus 2007 yang ditandai asing juga menjadi alasan lain mengapa Batam dipilih untuk
dengan serah terima wilayah kerja dari Kantor Wilayah Wilayah mempunyai KPU Bea dan Cukai.
(Kanwil) Khusus DJBC Tanjung Balai Karimun kepada KPU Bea Untuk menjawab kritikan dan juga memanfaatkan lokasi stra-
Cukai Tipe B Batam yang meliputi beberapa daerah. tegis tersebut lanjut Anwar, pihaknya merubah tatanan bisnis
Wilayah kerja yang diserahkan kepada KPU Bea Cukai Tipe B proses DJBC yang sebelumnya menggunakan pendekatan keku-
Batam meliputi Kantor Pelayanan dan Pengawasan Bea Cukai asaan menjadi pendekatan yang berorientasi pada pelayanan.
(KPPBC) Batam, KPPBC Muka Kuning, dan KPPBC Tanjung Uban. Sedangkan untuk Sumber Daya Manusia (SDM) ia mengatakan,

30 WARTA BEA CUKAI EDISI 400 MARET 2008


WILAYAH KERJA KPU BATAM

DOK. KPU BC BATAM


pihaknya menempatkan SDM yang lolos penguatan civil society, merupakan beberapa
serangkaian seleksi yang dilakukan, dimana se- hal yang harus diperhatikan dan ditingkatkan.
tiap pegawai menandatangani pakta integritas Sekretaris Daerah Kepulauan Riau Edy
dalam menjalankan tugasnya. Wijayanto yang mewakili Gubernur Kepulau-
Ketika diwawancarai WBC Anwar menam- an Riau Ismeth Abdullah mengatakan, pihak-
bahkan, setelah Batam, rencananya DJBC pada nya menyambut gembira dengan adanya
tahun 2008 ini akan menambah jumlah KPU la- KPU Bea dan Cukai di Batam, yang diharap-
innya yang berada di Bandara Soekarno-Hatta, kan dapat memberikan pelayanan yang
Malang, Kudus, Kediri dan Tanjung Perak. prima kepada masyarakat usaha di Batam
Sementara itu menkeu dalam sambutan- untuk dapat meningkatkan investasinya di
nya yang dibacakan oleh Dirjen Bea dan Cu- Pulau Batam dan meningkatkan
kai mengatakan, KPU Bea dan Cukai Batam perekonomian di Pulau Batam. Ia juga
yang telah diimplementasikan sejak Agustus mengatakan dengan adanya FTZ di Pulau
lalu sempat mendapatkan tanggapan skeptis, Batam, tentunya akan menjadi suatu
rasa pesimis dan ketidakpercayaan yang tantangan lain yang cukup besar.
mendalam dari pihak luar terhadap apa yang Wakil walikota Batam Syamsul Bahrum
dilakukan oleh DJBC. Namun dalam kenya- juga memiliki pandangan serupa, ia
taannya, sampai enam bulan implementasi- mengatakan tugas Bea Cukai, tidak terlepas
nya berbagai pencapaian dan prestasi telah dari kegiatan peningkatan pembangunan
diraih oleh KPU Batam. ekonomi, apalagi saat ini lanjutnya tugas
KUSHARI SUPRIYANTO. Setelah
Pencapaian dari sisi penerimaan, pada menjadi KPU berbagai kegiatan telah pemerintah kota dan Bea Cukai akan
tahun 2007 lanjut Menkeu cukup menggem- direalisasikan semakin meningkat setelah ditetapkannya
birakan, dimana realisasi penerimaan yang Batam sebagai kawasan perdagangan bebas
berhasil dihimpun KPU Bea dan Cukai Batam mencapai atau Free Trade Zone, sehingga diharapkan pemerintah kota
Rp.62.277.53 milyar dari target yang ditetapkan sebesar Rp. dan KPU Bea Cukai Tipe B Batam dapat mencari format yang
59.984.00 milyar dimana pencapaian targetnya mencapai tepat baik dari segi peraturan, kelembagaan, yang juga
103.82 persen. Selain itu Menkeu juga memaparkan tentunya didukung oleh pihak pengusaha, sektor swasta
mengenai hasil survei persepsi kepuasan pengguna jasa untuk menjalankan FTZ tersebut.
yang dilakukan oleh HayGroup di KPU Bea dan Cukai Tipe B Peresmian KPU Bea dan Cukai Batam Tipe B oleh Dirjen Bea
Batam, yang menurutnya menunjukkan peningkatan yang dan Cukai Anwar Supdijadi ditandai dengan pembukaan
cukup menggembirakan. Meskipun demikian, memang diakui selubung papan nama KPU Bea dan Cukai Tipe B Batam
masih terdapat hal-hal yang harus terus diperbaiki dan sekaligus penandatanganan prasasti peresmian KPU Bea Cukai tipe
ditingkatkan terutama dalam hal kinerja. B Batam. Peresmian tersebut dihadiri oleh pimpinan Muspida
Menkeu juga mengatakan, DJBC telah memulai sesuatu yang Kota Batam dan juga para pengusaha yang menjalankan
sangat penting dalam perjalanan panjang reformasi birokrasi di usahanya di Pulau Batam. Disela-sela acara peresmian,
DJBC yaitu melalui pembentukan KPU Bea dan Cukai,yang me- dirjen bersama dengan tamu undangan lainnya melakukan
nurutnya merupakan manifestasi dari perubahan yang dilakukan peninjauan gedung dan pelayanan di KPU Bea Cukai Tipe B Batam.
secara sistemik terhadap organisasi, sistem dan prosedur, SDM, Kesempatan tersebut digunakan oleh Dirjen untuk berta-
dan dukungan bagi perbaikan kesejahteraan pegawai. nya kepada salah satu pengusaha yang sedang melakukan
Khususnya dalam rangka penerapan Free Trade Zone (FTZ) di pengurusan dokumen pada KPU Bea dan Cukai Batam.
kota Batam Menkeu mengatakan, kebijakan publik dan strategi Dalam perbincangan tersebut Dirjen mendapat jawaban yang
industri yang diterapkan harus cermat dan hati-hati. Penerapan good cukup baik dari pengusaha dimana pengusaha tersebut
governance oleh birokrasi, perilaku swasta yang produktif dan positif, mengaku mendapat pelayanan yang baik dan transparan
pengembangan industri yang memperhatikan lingkungan, serta mengenai segala pengurusan dokumen oleh para petugas.

EDISI 400 MARET 2008 WARTA BEA CUKAI 31


DAERAH KE DAERAH
FOTO-FOTO WBC/ZAP
dan Cukai tahun 2007 yang mengalami penigkatan dari tahun
sebelumnya 2006 sebesar 139,45 persen, atau RP.62.277.53
milyar dari sebelumnya yaitu Rp.44.615.00 milyar.
Sedangkan untuk perkembangan selanjutnya Kushari
mengatakan, tim reformasi nantinya akan melakukan
evaluasi, baik itu evaluasi dalam rangka pelaksanaan FTZ
maupun juga menghadapi perkembangan selanjutnya di
Pulau Batam. Ketika ditanya mengenai jumlah pegawai yang
berjumlah 242 orang yang berbanding dengan luas wilayah
kerja KPU Bea dan Cukai Tipe B Batam, hal tersebut juga
akan menjadi salah satu bahan evaluasi tim reformasi, dan
untuk itu pihaknya akan mengoptimalkan jumlah SDM yang
ada untuk menjalankan program kerja KPU Bea Cukai Tipe B
Batam.
Kushari juga mengatakan, setelah menjadi KPU berbagai
kegiatan telah direalisasikan, dimana salah satu realisasi
kegiatan yang dilakukan oleh kantor yang dipimpinnya adalah
kepastian penerapan peraturan dengan adanya Bidang Ke-
KUNJUNGAN. Dirjen Bea dan Cukai Anwar Suprijadi berbincang dengan patuhan dan Layanan Informasi (BKLI) dan Bidang Kepatuh-
salah seorang pengguna jasa. an Internal (BKI).
BKLI terang Kushari, berfungsi untuk memberikan pembe-
PENINGKATAN KINERJA lajaran, sosialisasi, penanganan konsultasi dan membina ke-
KPU Bea Cukai Batam berdasarkan survei eksternal yang patuhan para pengguna jasa yang memfokuskan pada peng-
dilakukan oleh lembaga survei internasional HayGroup guna jasa. Sedangkan BKI lanjutnya berfungsi untuk
menunjukkan peningkatan kinerja dan citra. Survei tersebut melakukan pembinaan kepada pegawai, penanganan keluh-
dilakukan meliputi beberapa kriteria seperti kepastian pene- an atas tindakan pegawai dan memberikan rekomendasi re-
rapan peraturan dan sistem prosedur pelayanan, kelancaran ward and punishement, termasuk pengawasan proses penyi-
serta ketepatan waktu pelayanan kepabeanan dan cukai serta dikan
segala perijinannya dan tercapainya target penerimaan.
Kriteria lainnya adalah optimalisasi terhadap fungsi peng- PROFIL KPU BATAM
awasan seperti audit dan penindakkan, pembangunan Kushari mengatakan, wilayah kerja dan pengawasan KPU
gedung kantor serta pernyediaan ruang pelayanan yang nya- Bea Cukai Batam yang dipimpinnya meliputi tiga pulau yang
man bagi pengguna jasa. Anwar Suprijadi juga menerangkan terdiri dari Pulau Batam, Pulau Bulan dan Pulau Rempang
peningkatan kinerja tersebut tercermin dari pencapaian kiner- yang luasnya masing-masing mencapai 415 Km2, 100 Km2
ja yang meliputi tujuh pelayanan unggulan yaitu pelayanan dan 165 Km2. Sementara untuk batas wilayah kerja KPU Bea
yang cepat, efisien, responsif dan transparan berdasarkan Cukai Batam meliputi Singapura yang terletak 20 Km sebelah
prinsip good governance pengawasan yang efektif, kantor barat laut, Pulau Bintan 10 Km sebelah timur dan Malaysia 35
yang bebas KKN dengan SDM yang profesional dan berin- Km sebelah utara Batam.
tegritas, kemitraan dengan pengguna jasa, pelayanan satu Batam memiliki 10 pelabuhan laut resmi yang menjadi per-
atap, pemanfaatan teknologi informasi yang optimal, serta or- hatian KPU Bea Cukai Tipe B Batam baik dalam bidang pelayanan
ganisasi yang efisien. maupun pengawasan.Pelabuhan tersebut terdiri dari
Sementara itu Kepala KPU Bea Cukai Tipe B Batam Kushari Sekupang, Teluk Senimba, Batu Ampar, Tanjung Uncang, Sa-
Supriyanto menambahkan, tujuh pelayanan unggulan terse- gulung, Batam Centre, Telaga Punggur, Nongsa Pura, Kabil
but terdiri dari 40 kegiatan dimana 37 kegiatan diantaranya dan Galang. Jumlah pelabuhan resmi tersebut kini
melampaui target Key Performace Indicator (KPI) yang bertambah dengan digabungnya Tanjung Uban kedalam wi-
ditetapkan. Begitu juga dengan penerimaan Bea Masuk (BM) layah kerja KPU Bea Cukai Batam, yang meliputi tiga pela-
buhan laut resmi seperti Pelabuhan Lobam, Pelabuhan Lagoi
dan pelabuhan ASDP Tanjung Uban.
Menurut Kushari, KPU Bea Cukai Tipe B Batam melayani para
pengguna jasa baik kepabeanan dan cukai yang jumlahnya
mencapai 1819 pengguna jasa, dengan jumlah pengguna
jasa terbanyak berasal dari importir umum yang berjumlah
713 importir umum. Sedangkan pengguna jasa lainnya yaitu
importer produsen, importer terdaftar, agen pelayaran,
perusahaan jasa titipan, penyelenggara kawasan berikat dan
pengusaha dalam kawasan berikat, penyelenggara gudang
berikat dan pengusaha pada gudang berikat.
Selain itu, toko bebas bea entreport partikelir dan
pengusaha pengurusan jasa kepabeanan (PPJK) juga
menjadi pengguna jasa yang dilayani oleh KPU Bea dan
Cukai Tipe B Batam.
Dibidang pengawasan lanjut Kushari, KPU Bea dan Cukai
Tipe B Batam KPU memiliki pos pengawasan yang berada
dalam wilayah kerjanya yang berjumlah 25 pos pengawasan.
Berkaitan dengan masalah pengawasan, KPU Bea dan Cukai
Tipe B Batam, telah melakukan berbagai upaya dengan
optimal dimana sepanjang tahun 2007 KPU Bea Cukai Tipe B
Batam menangani 40 kasus dan menyelamatkan keuangan
negara dari kerugian yang potensinya mencapai
Rp.1.655.276.513.00 trilyun. Untuk meningkatkan pengawas-
RUANG PELAYANAN. Memberikan kenyamanan bagi para pengusaha an, lanjutnya, KPU Bea Cukai Batam diperkuat dengan kapal
dalam melakukan pengurusan kepabeanan dan cukai patroli yang jumlahnya mencapai tujuh buah. zap

32 WARTA BEA CUKAI EDISI 400 MARET 2008


SEPUTAR BEACUKAI WBC/ATS

JAKARTA. Dalam rangka memperingati Hari Pabean Internasional ke-56, Kantor Pusat (KP) DJBC menyelenggarakan acara hiburan pada 26 Januari
2008 di belakang gedung A KP-DJBC. Dalam acara hiburan ini selain menampilkan grup band juga dilakukan pemberian doorprize kepada pegawai yang
nomor kuponnya terpilih. Gambar kanan tampak hadir dalam acara hiburan ini, Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati dan suami, para pejabat
dilingkungan Depkeu, serta keluarga besar pegawai DJBC. Pada acara tersebut Menteri Keuangan memberikan bingkisan berupa jaket rompi kepada
tukang ojek dan pembersih jalan yang berada di KP-DJBC dan KPU Tanjung Priok (gambar kiri).
WBC/ATS

JAKARTA. Panitia Muharram Masjid Baitut Taqwa yang pimpin oleh Sutikno (Kepala Seksi Narkotika dan Psikotropika Dit. P2) dalam rangka
memperingati 1 Muharram 1429 H menyelenggarakan berbagai kegiatan yakni ceramah atau Tausiyah Muharram 1429 H yang dibawakan oleh Ust dr.
Arief Alamsyah, MARS dari Trainer Trustco Malang, santunan anak yatim dan dhuafa kerjasama dengan Unit Pelayanan Zakat Masjid Baitut Taqwa, dan
kegiatan bazzar serta Nasyid. Acara diselenggarakan pada 10 Januari 2008 di Auditorium Utama KP-DJBC dibuka oleh Direktur Jenderal Bea dan Cukai
Anwar Suprijadi dengan didampingi Sekretaris Ditjen Bea dan Cukai Kamil Sjoeib serta beberapa pejabat eselon II dan III lainnya. Tampak pada gambar
Dirjen menyerahkan santunan kepada 55 anak dari yayasan Yatim Piatu Nurul Ihsan.
FOTO : KIRIMAN

MALANG. Latihan menembak bersama antara Kantor Wilayah Bea dan Cukai (KWBC) Jawa Timur II bekerjasama dengan Kepolisian Wilayah (Polwil)
Malang, berlangsung di lapangan tembak Polwil Malang Jawa Timur pada 10 Desember 2007. Latihan menembak selama empat hari ini diikuti 60 peserta
dari Kanwil Bea Cukai Jawa Timur II dan Kantor Pelayanan dan Pengawasan Bea Cukai (KPPBC) dibawah Kanwil Bea Cukai Jatim II. Turut serta pada
latihan tersebut Kepala Kanwil Bea Cukai Jatim II CF. Sidjabat (foto kiri). Acara diakhiri dengan foto bersama para peserta latihan dengan para pelatih (foto
kanan). Akhmad Rofiq. Kasi Penindakan II Kanwil Bea Cukai Jatim II

EDISI 400 MARET 2008 WARTA BEA CUKAI 33


SEPUTAR BEACUKAI FOTO : KIRIMAN

MALANG. Kantor Wilayah Bea dan Cukai (KWBC) Jatim II Malang melaksanakan kegiatan sosial donor darah bekerjasama dengan PMI Malang dalam rangka
memperingati Hari Pabean Internasional ke-56. Donor darah diselenggarakan di aula KWBC Jatim II Malang pada bulan Desember lalu, dengan diikuti 95 pendonor.
Sedangkan kegiatan sosial lainnya berupa pemberian santunan kepada anak-anak yatim piatu Panti Asuhan Ar-Rahman di Desa Peniwen, Kecamatan Kromengan,
Malang. Santunan diserahkan oleh Erniati Sidjabat selaku Ketua Dharma Wanita Persatuan KWBC Jatim II Malang. Kiriman KWBC Malang
FOTO : KIRIMAN

PONTIANAK. Segenap pegawai Kanwil DJBC Kalimantan Bagian Barat dan KPPBC Pontianak mengikuti Upacara Hari Pabean Internasional di halaman
Kantor Wilayah DJBC Kalimantan Bagian Barat pada 28 Januari 2008. Dalam upacara tersebut Kakanwil DJBC Kalimantan Bagian Barat Muhammad
Chariri sebagai inspektur upacara membacakan amanat dari Menteri Keuangan. Tampak dalam gambar, usai upacara para pegawai dan kepala bidang foto
bersama dengan Kakanwil DJBC Kalimantan Bagian Barat. Kiriman Kanwil DJBC Kalimantan Bagian Barat
FOTO : DONNY

MAKASSAR. Bertempat di Ruang Rapat Kanwil DJBC Sulawesi, pada tanggal 22 Januari 2008 diadakan acara pengambilan sumpah jabatan dan
pelantikan Kepala Pangsarop Tipe B Pantoloan, Nasaruddin. Acara yang dipimpin langsung oleh Kakanwil DJBC Sulawesi, Bachtiar ini dihadiri oleh para
pejabat eselon III dan IV di lingkungan Kanwil Sulawesi. Selanjutnya, sebagai tindak lanjut pelantikan, pada tanggal 4 Februari 2008 dilakukan acara
sertijab antara Kepala Pangsarop Pantoloan yang lama, Istadi Prahastanto, ST dengan penggantinya Nasarudin Tampak dalam gambar, Kakanwil tengah
mengambil sumpah jabatan dan kedua pejabat Pangsarop berjabatan tangan dalam sertijab. Don’s, Makassar

34 WARTA BEA CUKAI EDISI 400 MARET 2008


FOTO : DONNY FOTO : KIRIMAN

JAKARTA. Forum Komunikasi Masjid (FKM) Departemen Keuangan menye-


lenggarakan acara silaturahmi antar pengurus Dewan Kemakmuran Mesjid
(DKM) pada unit atau lembaga dilingkungan Departemen Keuangan. Acara
MAKASSAR. Kakanwil DJBC Sulawesi, Bachtiar pada tanggal 5 Februari silaturahmi berlangsung selama dua hari yaitu 6-7 Februari 2008 di Wisma
2008 berkesempatan menerima kunjungan Komandan Lantamal VI Komando Baramuli Taman Safari Cisarua Puncak Jawa Barat. Kegiatan yang mengambil
Armada RI Kawasan Timur, Laksma TNI Ign. Dadiek Surarto di Kanwil DJBC tema membangun sinergi dan mempererat ukhuwah islamiyah dalam rangka
Sulawesi. Kunjungan ini sendiri ditujukan dalam rangka menjalin koordinasi yang memakmurkan masjid, dihadiri pejabat eselon II Departemen Keuangan yaitu
baik antara pihak Lantamal VI dengan Kanwil DJBC Sulawesi. Acara sendiri Sekretaris Umum Badan Kebijakan Fiskal Winarto, dan Kepala Biro Bimbingan
berlangsung dengan penuh keakraban. Tampak dalam gambar, kedua pejabat Mental Departemen Keuangan RI Ahmad Rosyad. Acara diisi dengan
tengah berbincang dengan suasana akrab. Don’s, Makassar pemaparan program kerja DKM masing-masing masjid dilanjutkan sosialisasi
WBC/ATS upz yayasan al-amanah sampai menjelang dzuhur. Sebelum pemaparan yakni
malam hari sebelum Subuh dilakukan Qiyamul Lail (shalat malam) yang
dipimpin Ustadz Ibnu Jarir, Lc. dari Majelis Hati. Acara juga diselingi dengan
Taujih Dzikrul Maut. Kiriman Arie Julianto- KPU Tanjung Priok
FOTO : DONNY

JAKARTA. Di aula Loka Muda gedung B lantai 5 pada 29 Januari 2008


dilaksanakan pengambilan sumpah dan jabatan pejabat eselon III MAKASSAR. Kanwil DJBC Sulawesi dalam bulan Januari 2008 kembali
dilingkungan Kanwil DJBC Banten dan dipimpin langsung oleh Kepala Kantor melakukan sosialisasi dan pelatihan. Kegiatan sosialisasi dan pelatihan Aplikasi
Wilayah DJBC Banten Iswan Ramdana sebagai inspektur upacara. Acara EIS (Executive Information System) dan Modul Pelaporan Online (MPO) ini
diawali dengan pembacaan naskah sumpah jabatan, penandatanganan berlangsung selama 2 hari, yakni tanggal 22 - 23 Januari 2008 di Aula Kanwil
naskah jabatan dan juga dilakukan penyematan tanda jabatan. Tampak pada DJBC Sulawesi. Dalam sosialisasi ini mengundang seluruh Kepala KPPBC atau
gambar kiri, pejabat yang dilantik dan diambil sumpah yakni Dwi Tjahyono yang mewakili di lingkungan Kanwil DJBC Sulawesi dan Kanwil DJBC Maluku,
yang menjabat sebagai Kepala Bidang Kepabeanan dan Cukai Papua dan Irjabar. Don’s, Makassar
FOTO : DONNY WBC/ATS

MAKASSAR. Dalam rangka Peringatan Hari Pabean Internasional ke-56, JAKARTA. Diruang kerja Kantor Wilayah DJBC Jakarta pada 5 Pebruari
pada tanggal 28 Januari 2008 Kanwil DJBC Sulawesi menggelar upacara 2008 dilakukan pengambilan sumpah pejabat eselon III yakni Wellington
yang diikuti oleh seluruh pejabat eselon III dan IV serta para pegawai di yang menjabat sebagai Kepala Bagian Umum Kanwil Jakarta. Bertindak
lingkungan Kanwil Sulawesi. Acara semula akan diadakan di halaman depan sebagai inspektur upacara Kepala Kantor Wilayah DJBC Jakarta Nasir
Kanwil, tetapi hujan deras yang tiba-tiba mengguyur kota Makassar, upacara Adenan dengan ditandai oleh pembacaan naskah sumpah jabatan dan
terpaksa dipindahkan ke aula Kanwil Sulawesi. Bertindak sebagai Inspektur penyematan tanda jabatan serta penandatangan naskah sumpah jabatan.
Upacara adalah Kakanwil DJBC Sulawesi, Bachtiar. Don’s, Makassar Pelantikan ini dihadiri oleh pejabat dilingkungan Kanwil DJBC Jakarta.

EDISI 400 MARET 2008 WARTA BEA CUKAI 35


SEPUTAR BEACUKAI WBC/ATS FOTO : KIRIMAN

TANJUNG BALAI KARIMUN. Dalam rangka memeriahkan peringatan


TARAKAN. Tim KPPBC Tarakan yang dipimpin oleh Kepala KPPBC Hari Pabean Internasional, Kanwil Khusus DJBC Kepulauan Riau
Tarakan Heru Heriadi ikut berpartisipasi dalam Wisata Galunggung Bike mengadakan pertandingan sepak bola mini di lapangan Kanwil Khusus
yang berlangsung di Kota Tasikmalaya dengan rute tempuh sekitar 50 km. Kepulauan Riau dengan peserta berasal dari Tim Kanwil Khusus DJBC
Acara ini digelar pada 9 Pebruari 2008 diikuti sekitar 90 pencinta olahraga Kepulauan Riau, KPPBC Tipe A3 Tanjung Balai Karimun serta tim dari
sepeda dilingkungan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang tergabung Pangsarop Tipe A Tanjung Balai Karimun. Tampak pada gambar tim yang
dalam Customs Cycling Club. Selain Tim KPPBC Tarakan ikut serta kru bertanding melakukan foto bersama. Kiriman Kanwil Khusus DJBC
Tarakan TV yang datang untuk meliput jalannya acara. Kepulauan Riau
FOTO : KIRIMAN

TANGERANG. Memperingati Hari Pabean Internasional ke-56, KPPBC Tipe A1 Soekarno Hatta pada 25 Januari 2008 menyelenggarakan acara syukuran
dan sekaligus gerak jalan sehat bersama seluruh keluarga besar pegawai di areal Taman Niaga Soewarna (gambar kanan). Dalam acara tersebut Kepala
KPPBC Sekarno Hatta Rahmat Subagio melepas dan menyerahkan piagam penghargaan kepada empat orang pegawai yang memasuki masa pensiun
seperti tampak pada gambar kiri. Pengirim Kasubag Umum KPPBC Tipe A1 Soekarno Hatta
FOTO : KIRIMAN

BATAM. Dalam rangka Hari Pabean Internasional, Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai (KPU) Batam mengadakan upacara yang dipimpin langsung
oleh Kepala KPU Bea dan Cukai Tipe B Batam Kushari Supriyanto. Pada upacara yang berlangsung 28 Januari 2008, Kepala KPU Bea dan Cukai Batam
memberikan penghargaan kepada para pegawai yang berprestasi. Sebelumnya KPU Bea Cukai Batam juga menyelenggarakan acara donor darah yang
diikuti oleh para pegawai dilingkungan KPU Bea dan Cukai Batam. Tidak hanya itu pengurus Dharma Wanita Persatuan KPU Bea Cukai Batam juga
menyelenggarakan bakti sosial ke beberapa panti asuhan di Batam. Kiriman KPU Bea Cukai Batam

36 WARTA BEA CUKAI EDISI 400 MARET 2008


FOTO : BAMBANG W
AMBON. KPPBC
Ambon dalam rangka
peringatan Hari
Pabean Internasional
ke-56 menggelar
upacara bendera
dengan inspektur
upacara dipimpin
langsung oleh
Kakanwil Maluku,
Papua dan Irian Jaya
Barat (MPI) Nasar
Salim pada 28 Januari
2008. Upacara diikuti
seluruh pegawai dan
pejabat dilingkungan
kerja Kanwil MPI dan
diakhiri dengan acara
ramah tamah dan
menggelar donor
darah. Bambang
Wicaksono, Ambon

FOTO : TRILABALI

PALU. Pada tanggal 15-25 januari 2008 Pangkalan Sarana Operasi (Pangsarop) Bea Cukai Pantoloan menggelar “PEKAN LOMBA 2008” yang diikuti oleh semua
pegawai dilingkungan kantor pangsarop Bea Cukai Tipe B Pantoloan. Dengan motto “Mempererat semangat kebersamaan antara Pegawai serta menciptakan
pegawai yang tangguh dan handal”, dalam lomba ini dilaksanakan beberapa pertandingan antara lain Liga Pangkalan Ke-3 (sepak Bola), Copa pangkalan 1 (bola
voli), dan Pangkalan Idol (lomba karaoke).Tampak gambar kiri pertandingan final antara kesebelasan Kapal Patroli BC 5003(kostum kuning) melawan kesebelasan
Staf Umum (kostum Biru).yang di menangkan oleh kesebelasan dari Staf umum dengan skor 2-1, dan gambar kanan, pertandingan final bola voli antara ABK (Anak
Buah Kapal) BC 5003 melawan staf Umum.Tampak dalam gambar tim voli BC 5003 sesaat sebelum melakukan pertandingan dihalaman kantor Pangkalan Sarana
Operasi BC Pantoloan. Kiriman Trilabali, Pangkalan Sarana Operasi Bea dan Cukai Pantoloan
FOTO : TRILABALI

PALU. Pangkalan Sarana Operasi Bea dan Cukai Pantoloan pada 5 Februari 2008 menyelenggarakan acara pisah pambut Pejabat Kepala Pangkalan Sarana
Operasi BC Tipe B Pantoloan, antara pejabat lama Istadi Prahastanto, S.T. dengan pejabat baru Nazaruddin. Tampak dalam foto pemberian tanda mata dari pegawai
pangsarops yang diwakili oleh RM.Agus Widjaya selaku Kepala Seksi Nautika kepada Istadi Prahastanto S.T yang selanjutnya akan menempati kantornya yang baru
sebagai Kepala Pangkalan BC Tanjung Balai karimun. Dalam acara pisah sambut tersebut juga diadakan pemberian hadiah kepada para pemenang dalam “PEKAN
LOMBA 2008”yang sebelumnya dilaksanakan di lapangan kantor Pangsarop. Kiriman Trilabali, Pangkalan Sarana Operasi Bea dan Cukai Pantoloan

EDISI 400 MARET 2008 WARTA BEA CUKAI 37


KEPABEANAN INTERNASIONAL

HARI PABEAN INTERNASIONAL KE-56

“The Fight Against


Drugs Trafficking”
DJBC diharapkan dapat memaksimalkan memfasilitasi perdagangan internasional yang terbentuk dalam
dukungannya terhadap upaya suatu wadah organisasi yang bernama WCO.
pemberantasan perdagangan ilegal Peringatan hari pabean internasional juga dilakukan oleh
narkoba, dan harus bisa mendeteksi
DJBC, baik di Kantor Pusat DJBC (KP-DJBC) maupun di Kantor
Wilayah (Kanwil) DJBC yang tersebar di berbagai daerah di
sedini mungkin usaha penyelundupan Indonesia. Peringatan hari pabean internasional yang dilakukan di
serta mengambil tindakan cepat dalam KP-DJBC dilakukan dalam suatu upacara yang berlangsung
penegakkan hukumnya. pada 28 Januari 2008 dengan inspektur upacara Menteri Keuang-

T
an (Menkeu) Republik Indonesia Sri Mulyani Indrawati yang diikuti
idak hanya memberi fasilitasi dalam perdagangan inter- seluruh pegawai KP-DJBC, Kanwil DJBC Jakarta, Kanwil DJBC
nasional dan juga menjalankan fungsi sebagai lembaga Banten yang berkantor di KP-DJBC, juga diikuti oleh seluruh staf
yang menghimpun pendapatan negara dari sektor ke- inti DJBC, tim pengkaji DJBC, Kepala Pusat Pendidikan dan
pabeanan dan cukai, fungsi utama lainnya yang diemban Latihan (Pusdiklat) Bea Cukai dan pejabat eselon I dilingkungan
oleh instansi kepabeanan adalah sebagai lembaga Departemen Keuangan.
yang memberikan perlindungan kepada masyarakat. Tidak hanya Dalam amanatnya, Menkeu dihadapan para peserta upacara
melindungi masyarakat usaha dari beredarnya komoditi yang bisa mengatakan, peredaran narkotika ilegal dan obat-obatan berba-
menghambat perekonomian suatu negara tapi juga melindungi haya telah menjadi masalah global, termasuk menjadi perhatian
masyarakat dari peredaran dan masuknya obat-obatan terlarang WCO, dimana induk organisasi kepabeanan dunia ini meningkat-
kedalam suatu negara dengan berbagai modusnya. kan perhatiannya dalam meningkatkan kerjasama dan koordinasi
Tidak salah kiranya jika World Customs Organization (WCO) program sebagai upaya memerangi perdagangan dan peredaran
yang menaungi 171 organisasi pabean seluruh dunia termasuk gelap narkoba. DJBC sebagai salah satu anggota WCO lanjut Sri
didalamnya Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Mulyani mempunyai kewajiban untuk berperan serta memutus
mengangkat tema “The Fight Against Drugs Trafficking” pada hari mata rantai narkoba ilegal dan memerangi organisasi kriminalnya.
pabean internasional yang dirayakan setiap tanggal 26 Januari. Masih dalam sambutannya Menkeu menegaskan, sebagai
Momentum peringatan hari pabean internasional yang selalu pengawas lalu lintas perdagangan diperbatasan negara, DJBC
diperingati oleh organisasi kepabeanan di seluruh dunia, berawal diharapkan dapat memaksimalkan dukungannya terhadap upaya
dari suatu kesepakatan kerjasama antara bangsa-bangsa di du- pemberantasan perdagangan ilegal narkoba, dan harus bisa
nia untuk mendirikan suatu wadah kerjasama internasional yang mendeteksi sedini mungkin usaha penyelundupan serta
terdiri dari instansi pabean berbagai negara 56 tahun lalu untuk mengambil tindakan cepat dalam penegakkan hukumnya. Begitu

38 WARTA BEA CUKAI EDISI 400 MARET 2008


juga dengan modus operandi para sindikat untuk menyelundup- NAMA PENERIMA PENGHARGAAN
kan narkoba ke Indonesia yang dinilai Menkeu sudah semakin DARI WCO
canggih. Untuk itu diharapkan para petugas dilapangan perlu un-
tuk mencermatinya dengan meningkatkan kapasitas kerja NO N a m a J a b a t a n
petugas dilapangan serta mengembangkan teknik-teknik analisis
intelejen dan pengawasan yang mendukung. 1 Marisi Zainuddin Sihotang Kasubdit Penindakan Dit P2
2 Rahmat Subagio Kepala KPPBC Soekarno-Hatta
PENGHARGAAN DARI WCO 3 Heru Sulastyono Kabid P2 KPU Tanjung Priok
Peran DJBC dalam memerangi peredaran gelap narkoba bisa 4 R. Fajar Donny Tjahjadi Kepala KPPBC Jakarta
dibilang cukup memberikan kontribusi yang cukup berarti. Terca- 5 I Wayan Sapta Dharma Kasi Intelejen KWBC Sumbagsel
tat beberapa kasus besar narkoba berhasil ditegah oleh DJBC 6 Arie Papiano Kasi P2 KPPBC Dumai
seperti pengungkapan pabrik ecstasy di Cikande Banten pada 7 Ruru Firza Isnandar Kasi P2 KPPBC Nunukan
2006 dan terakhir adalah mengagalkan pengiriman bahan utama 8 Encep Dudi Iskandar Pelaksana pada Dit P2
pembuat narkoba ephedrine sebanyak 15 kantong dengan berat 9 Agustinus Catur Setiawan Pelaksana pada Dit P2
336 Kilogram pada Maret 2007 lalu. Ephedrine yang termasuk 10 Andhi Pramono Pelaksana pada Pusdiklat DJBC
dalam table precursor merupakan bahan baku pembuatan shabu
yang total nilainya sebesar Rp.15 Milyar. Jika ephedrine tersebut PEMENANG LOMBA FOTO DALAM
telah menjadi shabu, maka nilainya pun menjadi tinggi hingga RANGKA HARI PABEAN INTERNASIONAL
mencapai nilai Rp.600 milyar.
Pengungkapan kasus ephedrine tersebut merupakan hasil Juara I : Kukuh Sumardono Basuki
kerja keras tim gabungan dari Direktorat Pencegahan dan Penye- Unit Kerja : KPPBC Cirebon
lidikan (Dit P2) DJBC, Bidang P2 Kanwil Bea Cukai Tanjung Priok Juara II : Bambang Wicaksono.
ketika itu dan Kantor Pelayanan Bea Cukai Tipe A Tanjung Priok II Unit Kerja : Kanwil DJBC Ambon
ketika itu. Atas keberhasilan tim yang bekerja keras mengungkap Juara III : M. Arif Setijo Noegroho
kasus tersebut, pemerintah dalam hal ini DJBC memberikan Unit Kerja : Direktorat Kepabeanan Internasional
penghargaan kepada mereka yang terlibat dalam pengungkapan
kasus tersebut. Begitu juga dengan WCO yang juga turut mem- PEMENANG LOMBA INTERPRETASI HS
berikan penghargaan.
Pada upacara tersebut, Menkeu menyerahkan penghargaan Pemenang I : Rozar Indrawan (NIP. 060102493)
dari WCO tersebut kepada 10 pegawai yang ketika itu turut dalam Unit Kerja : BPIB Jakarta
proses pengungkapan kasus tersebut, yang dilakukan secara Pemenang II : Reza A. W. Dotulung (NIP. 060104242)
simbolis kepada tiga pejabat DJBC yang turut serta dalam peng- Unit Kerja : Direktorat Audit
ungkapan kasus ephedrine tersebut. Ketiga pejabat yang mene- Pemenang III : Ades Primadinata (NIP. 060102414)
rima penghargaan secara simbolis tersebut yaitu Rahmat Suba- Unit Kerja : Kanwil DJBC Jakarta
gio yang sekarang menjabat sebagai Kepala Kantor Pelayanan
dan Pengawasan Bea Cukai (KPPBC) Bandara Soekarno-Hatta,
Heru Sulastyono yang kini menjabat sebagai Kepala Bidang P2 narkoba. Pengungkapan kasus merupakan keberhasilan tim yang
Kantor Pelayanan Utama (KPU) Bea Cukai Tanjung Priok dan jumlahnya cukup besar dan bukan keberhasilan beberapa orang
R.Fajar Donny Tjahjadi Kepala KPPBC Jakarta. (selengkapnya saja.
lihat tabel) Tim, lanjut Andhi bekerja keras untuk mengungkap kasus ter-
Salah satu penerima penghargaan tersebut Andhi Pramono sebut. Mulai dari mengolah informasi yang diperoleh hingga ber-
yang kini bertugas pada Pusat Pendidikan dan Latihan Bea Cukai hasil mengungkap kasus tersebut. “Kerja tim yang cukup
(Pusdiklat) mengatakan, penghargaan tersebut merupakan suatu berat tersebut membuahkan hasil sehingga kasus tersebut ter-
pemicu baginya untuk dapat memberikan yang terbaik kepada ungkap,”ujar Andhi.
DJBC. Menurutnya keberhasilan pengungkapan kasus tersebut
tidak terlepas dari kerjasama tim yang kompak dan prestasi terse- BERBAGAI KEGIATAN
but merupakan prestasi tim dan juga prestasi DJBC dalam Berbagai acara dilakukan dalam rangka memeriahkan hari
menjalankan tugasnya untuk melindungi masyarakat dari bahaya pabean internasional yang ke-56. Di KP-DJBC, digelar berbagai
FOTO : FOTO WBC/ATS
kegiatan diantaranya donor darah, presentasi tentang narkoba,
pertandingan bola basket, lomba volley eksekutif yang terdiri dari
para pejabat eselon I dan II DJBC, dan gerak jalan santai.
Tidak hanya itu, KP-DJBC juga menggelar lomba yang dapat
diikuti oleh para pegawai di seluruh Indonesia. Jika pada tahun-
tahun sebelumnya lomba yang dipertandingkan adalah lomba
karikatur,lomba karya tulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa
Inggris dan juga lomba pidato dalam bahasa Inggris dan bahasa
Indonesia, kini pantia mencoba format baru yaitu lomba fotografi
dan juga lomba interpretasi Harmonized System (HS).
Pada lomba fotografi yang mengambil tema “Mengabdi Sepe-
nuh Hati”, panitia lomba telah menunjuk 25 foto terbaik yang
dipamerkan pada upacara Hari Pabean Internasional ke-56
di KP-DJBC. Foto-foto yang diperlombakan dinilai oleh dewan juri
yang dipimpin oleh Erlangga Mantik, Tenaga Pengkaji Bidang Pe-
ngawasan Penegakkan hukum Kepabeanan dan Cukai, dengan
anggota tim juri lainnya yang berjumlah empat orang yang terdiri
dari Turanto S. Wardoyo dari Direktorat Kepebaeanan Internasio-
nal, Arbain Rambey fotografer Harian Kompas, Rai Bachtiar dari
majalah Foto Video, dan Kristupa Saragih dari Fotografer.Net.
Dengan lomba foto ini, diharapkan nantinya muncul foto-foto
yang mampu menjadi media promosi dan penyampaian pesan
PRESENTASI NARKOBA. Memaparkan mengenai penanganan masalah reformasi untuk lebih meningkatkan citra dan kinerja DJBC secara
narkoba oleh Indonesia dan juga oleh DJBC umum kepada pegawai dan masyarakat. Selain itu juga diharap-

EDISI 400 MARET 2008 WARTA BEA CUKAI 39


KEPABEANAN INTERNASIONAL

tasi HS yang diperlombakan merupa-


kan gabungan dari banyak disiplin ilmu
secara komprehensif sehingga diperlu-
kan kejelian dalam mengerjakannya.
Rozar juga mengatakan,ia memilih
tiga soal dari tujuh soal yang diberikan
oleh panitia, yang pada dasarnya pada
tiap soal adalah identifikasi dari suatu
bahan, barang, produk yang benar-
benar ada. Peserta termasuk dirinya,
diminta untuk menentukan 10 digit no-
mor HS dengan mengacu pada BTBMI,
explanatory note dan referensi lain. Ia
juga mengatakan keunikan mengikuti
lomba ini dimana dengan informasi
produk yang terbatas, peserta diharusk-
an untuk dapat menetapkan nomor HS
dengan berasumsi dan berargumentasi
yang sesuai dengan BTBMI, explana-
MBBC. Tampil dihadapan Menkeu dan peserta upacara usai upacara dilakukan. tory note dan KUMHS.
Ketika ditanya kesulitan yang diha-
kan dapat menjadi wahana ekspresi komunitas fotografi di lingku- dapinya, Rozar mengatakan, kesulitan yang dihadapinya adalah
ngan DJBC menuju pembentukkan klub fotografi DJBC yang bagaimana cara berpikir menurut HS yang menurutnya suatu
dapat mendukung program kerja DJBC melalui hasil karyanya. tantangan tersendiri baginya. Baginya, jika bisa memahami
Tercatat lomba fotografi diikuti oleh 40 peserta dari berbagai catatan-catatan yang terdapat pada HS, mengkonfirmasikannya
daerah dengtan jumlah foto yang masuk berjumlah 138 lembar. dengan penjelasan dari explanatory note, dan berargumentasi
Penjurian lomba foto dilaksanakan pada 22 Januari 2008 dalam yang logis dengan mengacu pada KUMHS, tentu akan bisa me-
suatu rapat yang dilangsungkan di ruang rapat Dit Kepabeanan netapkan 10 digit nomor HS suatu barang.
Internasional
Tim juri pada lomba foto menetapkan para pemenang yang PRESENTASI NARKOBA
terdiri dari juara I Kukuh Sumardono Basuki, dari KPPBC Selesai upacara Hari Kepabeanan Internasional, Menkeu be-
Cirebon, juara II Bambang Wicaksono dari KPPBC Ambon dan serta tamu undangan lain dan juga staf inti DJBC mendapat su-
M. Arif Setijo Noegroho dari Direktorat Kepabeanan Internasional. guhan atraksi Marching Band Bina Caraka (MBBC) yang berada
Para pemenang mendapat piagam dan hadiah dari panitia yang dalam binaan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. MBBC
diserahkan oleh Menteri Keuangan. menampilkan atraksi marching band yang pernah dipertunjukkan
Sedangkan untuk lomba interpretasi HS, baru pertama kali pada grand prix marching band se-Indonesia yang berlangsung
diperlombakan dalam rangka hari pabean internasional, juga di- pada 29-30 Desember 2007 lalu dan menduduki peringkat 5.
ikuti oleh para pegawai DJBC di seluruh Indonesia, dimana pada Menkeu dan tamu lainnya tampak menikmati pertunjukkan
lomba tersebut tercatat 26 peserta mengikuti lomba tersebut, tersebut yang memainkan lagu-lagu populer yang diaransemen
kecuali pegawai pada Sub Direktorat Klasifikasi Barang pada Di- ulang oleh tim MBBC.
rektorat (Dit) Teknis Kepabeanan. Materi lomba disusun oleh tim Diakhir acara, Menkeu beserta tamu undangan dan juga para
dari Subdit Klasifikasi Barang Dit Teknis Kepabeanan dengan ma- pejabat dilingkungan DJBC mendengarkan pemaparan mengenai
teri pertanyaan adalah seputar barang baru dan barang-barang masalah narkoba beserta dengan segala macam permasalahan
yang masih diperdebatkan dalam forum WCO. dan juga cara penanggulangannya. Presentasi tersebut dilakukan
Untuk mengikuti lomba tersebut, peserta mengakses soal- oleh Kasubdit Penindakan Dit P2 Marisi Zainuddin Sihotang dan
soal yang di tampilkan pada website DJBC selama tiga minggu. juga Tommy Sagiman Kepala Pusat Pengendalian Operasi (Ka-
Dewan juri pada lomba interpretasi HS terdiri dari Nirwansyah pusdalops) Badan Narkotika Nasional (BNN). Presentasi yang
Rachim Kasubdit Klasifikasi Barang Dit Teknis Kepabeanan, melibatkan dua instansi tersebut mengangkat tema, melindungi
Bambang Untung Sabdadi dari Dit Teknis Kepabeanan, Ilman masa depan bangsa dari kejahatan narkoba.
Najib dari Dit Kepabeanan Internasional, R Evy DOK. PRIBADI Presentasi yang dilakukan Tommy Sagi-
Suhartantyo dari Dit Teknis Kepabeanan dan man memaparkan mengenai jalur-jalur nar-
Taufik Ismail dari Dit Teknis Kepabeanan. kotika internasional dan bagaimana
Ketentuan penilaian yang dilakukan oleh de- penanganannya oleh pemerintah Indonesia.
wan juri yang berasal dari Subdirektorat Klasifi- Sementara presentasi yang dilakukan oleh
kasi Barang, Direktorat Teknis Kepabeanan Marisi Zainuddin Sihotang menampilkan me-
mencakup berbagai hal seperti ketepatan kode ngenai langkah-langkah DJBC dalam mena-
HS, kesesuaian metode klasifikasi dengan ngani masalah narkoba yang kini sudah se-
KUMHS, Referensi yang digunakan dan keta- makin meningkat.
jaman argumentasi. Pada lomba interpretasi HS Presentasi tersebut mendapat perhatian
yang pertama ini, tim juri menetapkan para Menkeu, dimana Menkeu banyak menanya-
pemenang pertama yaitu Rozar Indrawan dari kan berbagai hal seperti masalah penyidikan
Balai Penelitian dan Identifikasi Barang, dan penyelidikkan hingga pada masalah
pemenang kedua Reza A.W. Dotulung dari Dit sarana dan prasarana yang digunakan oleh
Audit dan pemenang ketiga Ades Primadinata dua instansi tadi dalam menangani masalah
dari Kanwil DJBC Jakarta. narkoba. Menkeu usai acara tersebut
Rozar Indrawan, pemenang pertama meng- meminta agar aparat yang terkait dengan
ungkapkan rasa gembiranya ketika diumumkan masalah narkoba termasuk didalamnya
menang pada lomba interpreatsi HS yang dise- DJBC untuk berusaha semaksimal mungkin
lenggarakan oleh DJBC. Ia mengatakan dengan ROZAR INDRAWAN. Peserta diharuskan dalam menangani masalah narkoba ilegal
untuk dapat menetapkan nomor HS
adanya lomba tersebut setidaknya dapat meng- dengan berasumsi dan berargumentasi untuk melindungi generasi muda yang men-
asah pemahamannya tentang HS sehingga bisa yang sesuai dengan BTBMI, explanatory jadi sasaran empuk sindikat narkoba dalam
menambah pengetahuan, sementara interpre- note dan KUMHS memasarkan narkoba tersebut. zap

40 WARTA BEA CUKAI EDISI 400 MARET 2008


SAMBUTAN MENTERI Mengingat modus dan teknik penyelun-
REPUBLIK INDONESIA
dupan narkoba yang digunakan pelaku
kriminal semakin berkembang dan ter-
DALAM RANGKA organisir, kita pun perlu mencermatinya
MEMPERINGATI dengan meningkatkan kapasitas kerja
petugas di lapangan serta pengembang-
HARI PABEAN an teknik-teknik analisis intelijen dan
INTERNASIONAL KE-56 pengawasan yang mendukung.
TANGGAL Saudara-saudara sekalian,
28 JANUARI 2008 Permasalahan perdagangan illegal
dan kejahatan narkoba merupakan
permasalahan yang demikian komplek.
Para Pejabat Eselon I dan II Pada prinsipnya terdapat tiga faktor
Departemen Keuangan, pemicu meningkatnya peredaran illegal
Serta seluruh Pejabat dan Pegawai narkoba di suatu negara, yaitu:
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai lemahnya kapasitas interdiction yang
yang saya banggakan, akan mengakibatkan peningkatan resiko
Assalamu’alaikum Wr. Wb. peredaran gelap narkoba, peningkatan
Selamat pagi dan salam sejahtera penyalahgunaan narkoba yang
bagi kita semua. mengakibatkan permintaan atas barang-

P
barang terlarang ini meningkat, serta
ertama-tama, mari kita panjat- kurangnya kerjasama antar instasi
kan puji syukur kehadirat penegak hukum baik nasional maupun
Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya, pa- internasional yang berakibat berkurangnya efektifitas pelaksa-
da hari ini kita dapat berkumpul bersama untuk mem- naan tugas interdiction. Dalam kaitan ini, untuk meningkatkan
peringati Hari Pabean Internasional ke-56. Momentum perannya sebagai penjaga garda terdepan perbatasan negara,
peringatan hari bersejarah tersebut, 56 tahun yang lalu ditandai DJBC selain harus mampu meningkatkan kapasitas operasio-
dengan kesepakatan bangsa-bangsa mendirikan suatu wadah nalnya, juga perlu mengembangkan kerjasama dengan instasi
kerjasama antar administrasi pabean sedunia untuk memfasili- penegak hukum lain baik nasional maupun internasional dalam
tasi perdagangan internasinal. Wadah kerjasama tersebut rangka penukaran informasi dan pengalaman dalam
sekarang menjadi The World Customs Organization (WCO). memerangi masalah narkoba.
Seiring berkembangnya kompleksitas perdagangan Sepanjang tahun 2007 lalu, aparat DJBC, kepolisian bersa-
internasional, kesadaran untuk meningkatkan kerjasama serta ma instasi lain yang bergabung dalam satuan Tugas Seaport
menyatukan tindak antar administrasi pabean dalam wadah The dan Airport Interdiction telah mencatat keberhasilan dalam
World Customs Organization semakin dirasa diperlukan. pengungkapan beberapa kasus kejahatan narkoba. Keberha-
Sebagai anggota WCO, Direktorat Jenderal Bea Cukai se- silan tersebut selain merupakan bukti peningkatan kapasitas
nantiasa mengacu pada mekanisme dan prosedur yang direko- aparat Satuan Tugas Interdiction di lapangan yang selalu siaga
mendasikan organisasi tersebut. Tidak terkecuali pada dan waspada terhadap kemungkinan masuknya barang
peringatan Hari Pabean Internasional ke-56 kali ini, kiata juga terlarang ini, juga tidak terlepas dari peran Badan Narkotika
berjalan seiring dengan tema yang dicanangkan oleh WCO Nasional (BNN) selaku koordinator penanganan pemberantas-
yaitu “The Fight against Drugs Trafficking”. an kejahatan narkoba dalam mensinergikan program kegiatan
yang sudah direncanakan bersama.
Saudara-saudara yang saya hormati, Perlu dicatat langkah-langkah yang telah kita tempuh dalam
Perkembangan perdagangan dan peredaran illegal Narko- meningkatkan kualitas dan kinerja petugas interdiction di
tika dan obat-obatan berbahaya (Narkoba) telah lama menjadi lapangan, diantaranya pemberian pelatihan analisis intelijen,
kepedulian global. Organisasi-organisasi internasional terma- pelatihan penyidik pegawai negeri sipil, pelatihan pawang
suk WCO juga turut meningkatkan perhatian mereka dalam anjing serta pamberdayaan peralatan X-ray yang mendukung.
meningkatkan kerjasama dan koordinasi program sebagai upa- Keseluruhan tindak tersebut merupakan bentuk perwujudan
ya memerangi perdagangan dan peredaran gelap narkoba. tugas kita melindungi kepentingan masyarakat. Ke depan tugas
Dalam kaitan dengan permasalahan tersebut, Direktorat Jen- tersebut akan semakin berat, untuk itu kita harus berbenah diri
deral Bea dan Cukai, sebagai anggota WCO, mempunyai ke- meningkatkan profesionalisme serta disiplin kerja kita.
wajiban untuk berperanserta memutus mata rantai perdagang- Secara khusus, pada kesempatan ini saya mengucapkan
an illegal narkoba dan memerangi organisasi kriminalnya. terima kasih kepada segenap pegawai Direktorat Jenderal Bea
Pada perkembangan terakhir, Indonesia bukan lagi hanya dan Cukai yang telah ikut berperanserta dan mendedikasikan
sebagai tempat transit dari perdagangan illegal narkoba tetapi kerjanya dalam upaya pemberantasan illegal narkoba. Saya
sudah dijadikan tempat tujuan penjualan dan tempat produksi berharap semoga upaya yang telah dilaksanakan dapat terus
narkoba oleh sindikat pedagang narkoba internasional. ditingkatkan.
Kecenderungan meningkatnya penyalahgunaan narkoba di Akhir kata, marilah bersama-sama kita tingkatkan daya
kalangan generasi muda dan peredaran perdagangan gelap upaya dan kinerja kita dalam mendukung berbagai tugas yang
narkoba di tanah air, telah membuat kita sadar bahwa masalah menjadi tanggungjawab Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.
narkoba merupakan masalah kelangsungan hidup masyarakat, Semoga Allah SWT senantiasa memberikan bimbingan
bangsa dan negara, mengingat generasi muda merupakan kepada kita semua dalam melaksanakan pengabdian kepada
asset pembangunan bangsa. bangsa dan Negara Indonesia yang kita cintai bersama.
Posisi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sebagai penga- Terima kasih
was lalu-lintas perdagangan di perbatasan negara diharapkan Wassalammu’alaikum Wr. Wb.
dapat memaksimalkan dukungannya terhadap upaya
Jakarta, 28 Januari 2008
pemberantasan perdagangan illegal narkoba. Kita harus bisa
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
mendeteksi sedini mungkin usaha penyelundupan narkoba
serta mengambil tindakan cepat dalam penegakan hukumnya. SRI MULYANI INDRAWATI

EDISI 400 MARET 2008 WARTA BEA CUKAI 41


KEPABEANAN INTERNASIONAL
FOTO-FOTO WBC/ATS

KEGIATAN DALAM RANGKA HARI PABEAN INTERNASIONAL KE-56 KANTOR PUSAT DJBC
Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) dalam rangka melawan tim pegawai wanita di KP-DJBC. Pertandingan ini dimenangkan
Hari Pabean Internasional (HPI) ke-56 menggelar beragam kegiatan. Aksi oleh tim pegawai wanita. Pertandingan yang berlangsung pada 25 Januari
donor darah misalnya, kegiatan yang dilakukan di auditorium KP-DJBC 2008 berlangsung meriah. Diakhir pertandingan kedua tim berfoto bersama
pada 23 Januari 2008. diikuti oleh para pegawai dilingkungan KP-DJBC (foto tengah kiri)
termasuk Direktur Jenderal Bea dan Cukai Anwar Suprijadi, Direktur Kepa- Pertandingan basket three on three menjadi cabang olah raga lainnya
beanan Internasional M. Wahyu Purnomo dan Kepala Pusat Pendidikan yang dipertandingkan. Pertandingan yang diikuti oleh tim dari direktorat-
dan Pelatihan Bea Cukai Endang Tata. Donor darah tersebut berhasil direktorat di lingkungan KP-DJBC berlangsung sejak 4 Januari 2008. Pada
menghimpun darah yang disumbangkan kepada PMI sebanyak 130 final basket yang berlangsung 25 Januari 2008 bertemu dua tim yaitu Direk-
kantong. Kegiatan serupa juga dilakukan di KPU Tanjung Priok yang juga torat Teknis Kepabeanan melawan Direktorat Informasi Kepabeanan dan
menghimpun darah sebanyak 118 kantong. (foto tengah kanan) Cukai, yang dimenenagkan oleh tim Dit IKC dengan skor 27:24 (foto bawah)
Acara lainnya berupa gerak jalan santai yang diikuti oleh para pejabat Olahraga menembak juga menjadi salah satu cabang yang dipertan-
DJBC, keluarga dan pegawai dilingkungan KP-DJBC dengan menempuh dingkan dalam rangka HPI. Pada cabang olah raga ini Menteri Keuangan
jarak 6 km. Jalan santai ini dimulai dengan pengibaran bendera start oleh Sri Mulayni Indrawati beserta suami Tonny Sumartono menjadi salah satu
Dirjen Bea Cukai Anwar Suprijadi di pelataran parkir gedung A (foto atas kiri) peserta diantara peserta lainnya yang berasal dari staf inti, pejabat eselon II
Bola voli menjadi salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan dan III dilingkungan DJBC. Tampak pada gambar Menkeu, Dirjen Bea dan
dalam rangka HPI. Pertandingan menampilkan peserta dari staf inti DJBC Cukai Anwar Suprijadi bersiap untuk menembak. (Foto atas kanan)

42 WARTA BEA CUKAI EDISI 400 MARET 2008


Pertemuan Komisi Teknis perbolehkan pabean menggunakan metode penetapan
nilai pabean apabila harga yang diberitahukan diragu-
Nilai Pabean

WCO
kan kebenarannya.

GAMBARAN UMUM
Dalam era perdagangan global sekarang ini ba-
nyak sekali perusahaan multinasional sebagai pemilik
atau pemegang HAKI memberikan lisensi kepada
perusahaan di negara lain. Lisensi ini bisa mencakup
proses produksi, design, kualitas, kuantitas, harga,
pemasaran dan distribusi atau disebut sebagai
exclusive license, tapi bisa juga hanya sebagian hak
tersebut diberikan, misalnya hanya untuk proses
Pembahasan dan negosiasi dalam produksi, sedangkan design, harga, kualitas, dan
pertemuan komisi teknis nilai pabean ini pemasaran diserahkan kepada perusahaan di negara
tidak terlepas dari masalah kepentingan lain atau digunakan sendiri.
masing-masing negara anggota dalam Dalam pola perdagangan semacam ini, dimana
perdagangan internasional. hak-hak itu hanya diberikan sebagian atau non-exclu-
sive license, kemungkinan adanya pembayaran royalti

K
kepada pihak ketiga selalu terjadi. Apabila perusahaan
ali ini kami ingin berbagi pengalaman dengan pem- di negara pengekspor hanya memperoleh lisensi
baca Warta Bea Cukai tentang salah satu pertemu- untuk memproduksi, maka importir atau pembeli harus
an komisi lainnya dalam kerangka kerja World Cus- membayar royalti untuk hak lainnya kepada
toms Organization (WCO), yaitu pertemuan komisi perusahaan pemegang hak, sebagai pihak ketiga di
teknis nilai pabean. Implementasi ketentuan nilai negara lain.
pabean berdasarkan Article VII GATT 1994 ini selalu menim-
bulkan perdebatan yang panjang manakala anggota berbica- PEMBAYARAN ROYALTI KEPADA PIHAK KETIGA
ra masalah pembebanan royalti, lisensi, know how dan Dalam pembahasan mengenai hal ini, komisi teknis
sebagainya yang dibayar kepada pihak ketiga. Dalam hal ba- nilai pabean telah sepakat bahwa dimasukkan tidak-
gaimana pembayaran itu dimasukkan dalam nilai pabean dan nya pembayaran royalti kepada pihak ketiga ini
dalam hal bagaimana pembayaran itu tidak dimasukkan tergantung pada ada tidaknya kontrol yang dilakukan
dalam nilai pabean. oleh pemegang hak (sebagai pihak ketiga) kepada
Posisi Indonesia yang pada umumnya adalah sebagai pembeli. Untuk mengetahui apakah ada kontrol atau
pembayar Hak atas Kekayaan Intelektual (HAKI) atas barang tidak perlu diteliti kontrak yang ditanda tangani oleh
yang diimpor, tentu akan lebih menguntungkan apabila setiap pembeli dan penjual dan antara pembeli dan pemegang
pembayaran itu termasuk dalam nilai pabean, terutama dari hak.
sudut pandang kepabeanan, walaupun akan berbeda masa- Untuk menentukan dalam kondisi bagaimana dika-
lahnya apabila dilihat dari sudut pandang perpajakan nasio- takan terdapat kontrol dan dalam kondisi mana dikata-
nal yang lebih fokus pada besar kecil keuntungan perusaha- kan tidak ada kontrol ternyata tidak mudah. Untuk itu
an (mengenai hal ini FOTO : ISTIMEWA
akan lebih tepat bila di-
bahas tersendiri dalam
masalah transfer pricing).
Masalah lainnya
adalah tentang under
invoicing yang pada
umumnya dihadapi oleh
negara berkembang,
Jadi pembahasan dan
negosiasi dalam perte-
muan komisi teknis nilai
pabean ini juga tidak
terlepas dari masalah
kepentingan masing-
masing negara anggota
dalam perdagangan
internasional, dan ke-
pentingan ini akan ber-
beda tergantung pada
posisinya dalam
kepemilikan HAKI dari
barang yang diekspor
atau diimpor.
Sedang dalam ma-
salah under invoicing,
kepentingan tersebut
adalah pada posisinya,
apakah sebagai eks-
portir atau importir atas
barang tersebut dan
sejauh mana ketentuan PERUSAHAAN MULTINASIONAL. Dalam era perdagangan global sekarang ini banyak sekali perusahaan multinasional
yang disepakati mem- sebagai pemilik atau pemegang HAKI memberikan lisensi kepada perusahaan di negara lain.

EDISI 400 MARET 2008 WARTA BEA CUKAI 43


KEPABEANAN INTERNASIONAL

Iklan
komisi sepakat membentuk dua case study yang masing-
masing dari kondisinya menentukan termasuk atau
tidaknya pembayaran royalti kepada pihak ketiga tersebut
dalam nilai pabean. Dalam menentukan fakta-fakta dari

Keluarga
masing-masing kondisi dalam case study inilah biasanya
timbul perdebatan yang panjang.
Misalnya, apabila di dalam kontrak antara pembeli dan
pemegang hak dicantumkan bahwa pemberian lisensi
dihentikan apabila tingkat penjualan menurun 25% dari
tahun sebelumnya, apakah ini dapat dikatakan sebagai
kontrol atau tidak? Sebagian anggota mengatakan bahwa
Mulai edisi Juni 2007, Majalah Warta Bea Cukai
hal ini sudah dapat dikatakan sebagai kontrol karena
pembeli terikat dengan ketentuan bahwa penjualannya menyediakan halaman untuk mempublikasikan
tidak boleh turun lebih dari 25% dari tahun sebelumnya,
tapi sebagian anggota lainnya mengatakan bahwa hal itu Iklan Keluarga khusus bagi keluarga besar,
tidak dapat dikatakan sebagai kontrol karena ketentuan kerabat atau pensiunan pegawai DJBC di
itu hanya dimaksudkan untuk memotivasi pembeli agar
selalu berusaha meningkatkan penjualan. seluruh Indonesia tentang :
Ini hanya sekedar contoh, masih banyak kondisi-kon-
disi lain yang lebih detail tentang proses bagaimana
transaksi jual beli itu sendiri terjadi, yang tidak mungkin u PERNIKAHAN
diuraikan dalam tulisan singkat ini.
u KELAHIRAN ANAK
UNDER INVOICING u UCAPAN TERIMA KASIH
Untuk menentukan apakah nilai pabean atas barang
yang diimport under invocing atau tidak, komisi sepakat u UCAPAN DUKA CITA
bahwa apabila nilai bahan atau material dari barang yang u INFORMASI LAINNYA
diimpor itu sendiri lebih tinggi di harga pasar normal dari
barang jadinya, dapat diduga telah terjadi under invoicing.
Dalam hal ini komisi sepakat bahwa pabean dapat Dengan memasang iklan keluarga di majalah
mempunyai dugaan bahwa telah terjadi under invoicing. Warta Bea Cukai ini, apapun informasi anda
Akan tetapi, keputusan itu tidak serta merta memperbole- tentang keluarga bisa sampai kepada kerabat
hkan pabean untuk segera menggunakan metode penentuan anda, dengan harga yang cukup terjangkau
nilai pabean berdasarkan metode yang ada. Dalam hal ini seperta tabel berikut :
harus diberi kesempatan kepada importir untuk membuktikan
kebenaran nilai pabeannya, termasuk di dalamnya tentang UKURAN HARGA
bukti adanya pembayaran yang dilakukan berkaitan dengan
barang yang diimpornya. Halaman Cm Hitam/Putih Berwarna
Beberapa negara anggota menyatakan bahwa bukti ada-
nya pembayaran tersebut harus dibuktikan oleh pabean 1 21x28 2.000.000 3.000.000
melalui proses post clearance audit, sedang negara lain me- 1/2 14x21 1.000.000 1.500.000
nyatakan bahwa tidak menjadi masalah apakah importir me-
nyimpan catatan atau menyelenggarakan pembukuan 1/4 10x14 500.000 750.000
dengan baik atau tidak, menurut mereka walaupun importir 1/8 7x10 300.000 500.000
tidak dapat membuktikan jumlah yang benar-benar dibayar
atau harus dibayar, dan nilai yang diberitahukan ditolak oleh
pabean, nilai transaksi tetap dapat ditentukan berdasarkan
dokumen perdagangan dan keuangan yang berkaitan dengan
transaksi tersebut.
Jadi dengan kata lain, pada umumnya negara maju 1/2 Halaman
sesuai dengan kondisi mereka, berpendapat bahwa nilai 14 x 21
transaksi selalu dapat ditentukan berdasarkan dokumen
yang diberikan oleh importir atas transaksi jual belinya.
Pembahasan dalam masalah ini masih terus berlangsung
dan belum dicapai kesepakatan. 1 Halaman
21 x 28
1/8
KESIMPULAN Halaman
Pembahasan dan negosiasi dalam pertemuan komisi tek- 1/4 7 x 10
nis nilai pabean juga tidak terlepas dari kepentingan masing- Halaman
masing negara anggota. Kepentingan ini akan berbeda 10 x 14
tergantung pada posisinya sebagai eksportir atau importir
dan kepemilikan atas HAKI yang tercakup di dalamnya.
Dalam masalah under invoicing, kepentingan dari sisi
negara produsen adalah tidak terhambatnya akes pasar bagi
produknya, sedang dari sisi negara pengimpor adalah
adanya pengamanan yang cukup bagi penerimaan negara. Materi iklan disediakan dan diserahkan pemasang paling lambat
Dari masing-masing case study tersebut, kondisi dari tanggal 15 untuk penerbitan bulan berikutnya ke alamat redaksi
fakta-fakta yang dikemukakan perlu dianalisa, untuk dan pembayaran bisa ditransfer ke rekening Warta Bea Cukai
mengetahui apakah fakta-fakta tersebut sesuai dengan sesuai pada kolom redaksi.
kepentingan kita, sebagai pembayar HAKI dan yang
selalu dihadapkan pada masalah under invoicing. Informasi hubungi :
Maryanto Danuraharjo, Atase Bea dan Cukai Brussels Belgia Kitty, telp (021) 47865608, 47860504 fax (021) 4892353

44 WARTA BEA CUKAI EDISI 400 MARET 2008


INFO PEGAWAI
FOTO-FOTO WBC/ATS

ABSEN PAGI berlaku mulai pukul 06.00 sampai dengan pukul 7.30 WIB. Sedangkan absen pulang bekerja dimulai pukul 17.00 WIB sampai dengan
pukul 19.00 WIB.

KP DJBC Berlakukan mengeluarkan Surat Edaran Nomor SE-05/BC/2006 tentang


Penegakan Disiplin Kerja Pegawai Kantor Pusat DJBC Dalam

Absen
Hubungan Pemberian Tunjangan Khusus Pembinaan
Keuangan Negara (TKPKN). “Kita lakukan ini juga berdasar-
kan beberapa pertimbangan diantaranya remunerasi kita
yang sudah ditingkatkan, sehingga diharapkan disiplin kerja

Elektronik
pegawai juga meningkat, mulai dari disiplin masuk dan
pulang kerja tepat pada waktunya,” imbuh Sonny.
Lebih lanjut Sonny menjelaskan, tanda kehadiran pega-
wai adalah melakukan ab-
sensi dengan mengguna-
kan mesin absen yang su-
Mulai 1 Januari 2008, Kantor dah disediakan di masing-
Pusat (KP) Direktorat Jenderal Bea masing unit kerjanya.
dan Cukai (DJBC) memberlakukan Mesin absen (hand key
secara elektronik sistem absensi bagi machine) ini dapat diguna-
pegawainya menggantikan absen kan oleh pegawai untuk
manual yang selama ini berlaku. melakukan absensi masuk
bekerja mulai pukul 06.00

O
WIB sampai dengan pukul
tomatis, dengan pemberlakuan secara elektronik 07.30 WIB.
sistim absensi pegawai di KP DJBC ini, masalah Dalam prakteknya, ab-
kedisiplinan pegawai untuk masuk kantor dan sen dengan sistim elektro-
pulang kerja sesuai dengan waktunya dapat nik ini menggunakan tela-
diwujudkan. Mengenai pelaksanaan absen secara pak tangan, hal itu berda-
elektronik Kepala Bagian Umum KP DJBC, Sonny Subagyo sarkan pertimbangan ke-
menjelaskan, pemberlakukan absen elektronik didasarkan cilnya kendala yang diha-
pada Keputusan Menteri Keuangan Nomor 29/PMK.01/2007 dapi dibandingkan dengan
tentang Pedoman Peningkatan Disiplin Pegawai Negeri Sipil sidik jari yang mengguna-
di Lingkungan Departemen Keuangan, khususnya mengenai kan ibu jari. Jika sidik jari
kepatuhan terhadap tata tertib jam masuk, istirahat, pulang SONNY SUBAGYO. Remunerasi telah dengan menggunakan ibu
ditingkatkan, kedisiplinan kerja
kantor dan pemanfaatan jam kerja sesuai dengan ketentuan pegawai diharapkan juga meningkat, jari menurut Sony hal itu
yang berlaku mulai dari disiplin masuk dan pulang setelah dicoba ternyata me-
Menindaklanjuti hal itu Direktur Jenderal Bea dan Cukai tepat pada waktunya. miliki sifat sensitifitas yang

EDISI 400 MARET 2008 WARTA BEA CUKAI 45


INFO PEGAWAI
FOTO-FOTO WBC/ATS
sangat tinggi, artinya jika salah satu bagian diberi gaji yang tinggi, timbal baliknya adalah
terutama di telapak ibu jari mengalami luka atau bekerja sesuai ketentuan dan aturan,” ujar
tergores maka mesin pendeteksi akan menolak. Sonny.
Penerapan absen berlaku bagi seluruh
pegawai, mulai dari golongan terendah sam- TERKAIT DENGAN TC
pai eselon II dan diharapkan segera direali- Mengenai record hasil absensi pegawai
sasikan juga di kantor Bea dan Cukai lain- yang biasa disebut sebagai laporan ketertib-
nya. Sebelumnya Kantor Pelayanan Utama an pegawai, hal itu dilakukan rekap laporan
(KPU) Bea dan Cukai Tanjung Priok juga setiap sebulan sekali. Laporan itu selanjutnya
telah memberlakukan sistim serupa. Meski diserahkan ke Bagian Kepegawaian dan
kendala sempat ditemui pada awal pelaksa- penggajian setiap tanggal 25.
naan namun setelah dua minggu sudah ber- Menurut Mira Puspita Dewi, Kasubag Tata
jalan lancar. Kendala ditemui ketika itu antara Usaha dan Kearsipan KP DJBC, laporan ke-
lain, setelah dilakukan registrasi Nomor tertiban pegawai itu terkait dengan pemberi-
Induk Pegawai (NIP) untuk PIN dan telapak an TKPKN atau yang dikalangan pegawai
tangan masing-masing pemilik PIN, ternyata dikenal dengan istilah TC (tunjangan khusus)
setelah dicoba ada beberapa pegawai yang yang diberikan kepada pegawai setiap bulan
absennya ditolak oleh mesin. Untuk itu bagi pada tanggal 25. Dari laporan itu, bagian gaji
yang absennya masih ditolak dilakukan lagi bisa mengetahui berapa jumlah absen dari
MIRA PUSPITA. Hasil rekap dijadikan
registrasi ulang. dasar untuk memotong TC pegawai masing-masing pegawai, hal itu untuk me-
Pembatasan waktu juga diberlakukan un- sesuai jumlah absensinya. nentukan besarnya jumlah potongan secara
tuk menghindari adanya upaya menyalahgu- langsung terhadap TC pegawai. “ Jadi rekap
nakan mesin absen ini. Bagi pegawai yang absen sebelum ini oleh bagian gaji setiap bulannya dijadikan dasar untuk
pukul 06.00 WIB, maka dianggap tidak absen, begitu juga memotong TC pegawai sesuai absensinya,” lanjut Mira.
pegawai yang absen setelah pukul 07.30 WIB dianggap da- Untuk pegawai yang absen, baik dengan surat keterang-
tang terlambat, karena absen pagi berlaku mulai pukul an atau pemberitahuan sakit atau karena keperluan lain
06.00 sampai dengan pukul 7.30 WIB. Sedangkan absen maupun tanpa surat keterangan atau pemberitahuan maka ia
pulang bekerja dimulai pukul 17.00 WIB sampai dengan pu- tetap dikenakan potongan sebesar 5 persen per hari. Adanya
kul 19.00 WIB. Apabila pegawai absen sebelum pukul 17.00 surat keterangan dari pegawai yang tidak masuk, menurut
WIB dianggap pulang sebelum waktunya dan bagi pegawai Mira itu menunjukkan etika pegawai dan tentunya pemberita-
yang absen setelah pukul 19.00 maka dianggap tidak absen. huan itu terkait dengan integritas dan kepatuhan pegawai,
Mengenai perbedaan yang terdapat pada absen manual dibandingkan tidak masuk tetapi tidak memberikan surat
dibandingkan otomasi dengan elektronik, bila pada absen keterangan.
manual bisa dilakukan tiga hari sekali (dirapel) atau mungkin Lebih lanjut menurut Mira, bagi pegawai yang terlambat
saja menitip pada temannya maka dengan adanya otomasi absen, baik absen pagi maupun absen sore maka dikenakan
ini absen harus dilakukan setiap hari, pagi dan sore dan itu potongan 1,25 persen perhari. Yang tidak dipotong adalah
harus dilakukan sendiri. Dampak dari penerapan otomasi ini jika pegawai tidak masuk atau terlambat datang karena
bisa dikatakan, saat ini sudah mengalami kemajuan dimana keperluan dinas atau misalnya konsinering, termasuk juga
para pegawai tiba di kantor sebagian besar pada pukul 7. mengambil jatah cuti tahunannya.
“Ini kita terapkan semata-mata untuk mengantisipasi Sebaliknya, jika cuti diluar jadwal cuti tahunan juga
adanya oknum pegawai yang suka mengakali absensi. Dan dikenakan potongan sebesar 5 persen per hari. Untuk
otomasi ini merupakan konsekuensi dari peningkatan pegawai yang lupa melakukan absen, maka tidak dikenakan
remunerasi yang telah diberikan Menteri Keuangan. Minimal potongan namun itu dengan bukti-bukti dan alasan yang kuat
dengan adanya otomasi ini kita dapat dan melalui pengecekan untuk mengetahui apakah memang
mempertanggungjawabkannya ke publik, bahwa dengan kita benar pegawai tersebut pada jam sebelum absen sampai
batas waktu absensi berakhir memang benar-benar berada
ditempat, karena kesibukannya lalu dia lupa absensi. Bagi
mereka yang memang benar lupa melaksanakan absen
maka akan diberikan surat keterangan bahwa yang
bersangkutan pada tanggal sekian lupa melakukan absen.
“Sering hal ini terjadi dibagian Organisasi dan Tata
Laksana (OTL). Mereka sering lembur sampai malam, begitu
batas absen pulang sudah menunjukkan pukul 19.00 lebih,
mereka baru sadar kalau belum absen. Makanya saya
selalu mengingatkan ketika jam 17.00 lebih baik absen dulu
baru setelah itu jika ingin lembur silahkan,” imbuh Mira.

Bagi pejabat/pegawai yang tidak dapat melakukan absen-


si pada saat jam masuk maupun jam pulang bekerja dikare-
nakan kedinasan, dikenakan ketentuan sebagai berikut:
1. khusus pejabat eselon II diwajibkan membuat Surat
Pernyataan sesuai dengan format yang telah disediakan.
2. Pegawai yang mendapat tugas kedinasan di luar kantor
diwajibkan membuat Surat Keterangan dari atasan
langsungnya atau pejabat yang ditunjuk pada unit eselon
II terkait sesuai dengan format yang telah disediakan.
3. Pegawai yang mendapat tugas diperbantukan pada
instansi/Badan lain tetapi gaji dan TKPKN masih
dibayarkan di Kantor Pusat DJBC, diwajibkan melakukan
absen manual dan melaporkannya kepada Sekretaris
OTOMASI SISTIM ABSENSI mulai berlaku sejak 1 Januari 2008 di Kantor DJBC u.p Kabag Umum secara periodik paling lambat
Pusat DJBC. setiap tanggal 30 setiap bulannya dalam bentuk Laporan

46 WARTA BEA CUKAI EDISI 400 MARET 2008


Ketertiban yang ditandatangani (diketahui) oleh pejabat yaitu memanfaatkan kartu pengenal pegawai (ID-card) yang
setempat sesuai format yang telah disediakan. didalamnya terdapat unsur sensor untuk mendeteksi nomor
PIN. Dengan adanya ID-Card sekaligus PIN untuk melakukan
Mengenai peringatan tertulis, akan diberikan jika pegawai tan- absen maka pegawai tidak perlu banyak membawa kartu,
pa ijin atau alasan sah terlambat masuk kerja atau meninggalkan tetapi cukup satu tetapi memiliki beberapa kegunaan. Selain
pekerjaan pada waktu jam kerja atau pulang sebelum waktunya. tidak memakan waktu pegawai untuk menekan nomor PIN-
Tidak masuk kerja atau tidak menyelesaikan pekerjaan dengan nya juga dapat menghindari timbulnya antrian panjang.
sebaik-baiknya dan pada waktunya. Peringatan tertulis diterbitkan Jika ada yang menyangsikan atau meragukan bahwa mesin
setiap kali pegawai melakukan salah satu hal tersebut. absensi yang berjumlah 18 unit ini dapat dikelabui dengan
Peringatan tertulis terdiri dari tiga tingkat. Peringatan tertulis menggunakan identitas orang lain misalnya, Mira menjamin hal
pertama, kertas peringatan berwana kuning. Peringatan tertulis itu tidak terjadi karena mesin absensi sudah teregristrasi telapak
kedua, kertas peringatan berwarna biru muda. Peringatan tertulis tangan masing-masing pegawai, dimana pada telapak tangan
ketiga dengan kertas peringatan berwarna merah. Dengan setiap orang memiliki rumus yang berbeda-beda. Maka itu, jika
potongan TKPKN yang bervariasi berdasarkan tingkatannya. ada yang mencoba absen menggunakan orang lain apakah itu
Untuk waktu yang akan datang, lanjut Mira kini sedang menggunakan PIN orang lain atau tangan orang lain, maka mesin
dirancang PIN absensi pegawai menggunakan barcode, otomasi akan menolaknya. ris

PEGAWAI PENSIUN PER 1 MARET 2008

BERITA DUKA CITA


TELAH MENINGGAL DUNIA, SUTARDI (Ayahanda Ibu Permana Agung) Pada hari Rabu, 30 Januari 2008
Pukul 04.00 WIB. Jenazah telah dimakamkan Pada hari Rabu 30 Januari 2008 di Subang

TELAH MENINGGAL DUNIA, GUSMAN GANI (Pejabat pada Biro Humas Departemen Keuangan)
Pada hari Selasa 12 Februari 2008, Pukul 10.00 WIB.
Jenazah telah dimakamkan Pada hari Selasa 12 Februari 2008 pukul15.30 WIB

Segenap jajaran Direktorat Jenderal Bea dan Cukai menyatakan duka yang sedalam-dalamnya. Bagi keluarga
yang ditinggalkan semoga diberikan ketabahan dan kekuatan oleh Tuhan Yang maha Esa. Amin.

EDISI 400 MARET 2008 WARTA BEA CUKAI 47


INFORMASI KEPABEANAN & CUKAI

Modul Pelaporan Online (MPO),


Data Warehouse, dan EIS
Diharapkan data-data yang ada di
komputer nantinya bisa
digunakan sebagai dasar atau
pertimbangan pihak pimpinan untuk
memecahkan suatu masalah dan
memutuskan suatu persoalan.

P
ada kesempatan kali ini penulis akan mencoba tema
teknis di bidang Teknologi Informasi (TI) khususnya
yang ada pada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
(DJBC). Penulis akan membahas tema ini dalam dua
edisi, pada tulisan yang pertama ini penulis akan
membahas Modul Pelaporan Online (MPO), Warehouse, dan
EIS, serta bagaimana mekanisme kerjanya. Pada tulisan
kedua penulis akan membahas sarana dan prasarana penun-
jang dan teknis pengisian.

A. MODUL PELAPORAN ONLINE (MPO)


Sesuai dengan Surat Dirjen BC Nomor S-21/BC/2008 tang-
gal 14 Januari 2008, MPO merupakan antisipasi untuk menda-
patkan laporan yang lebih real time dan tepat, karena sebelum-
nya laporan mengenai penerimaan dilakukan secara manual
dilakukan setiap 15 hari sekali. Kerjasama tim IKC (Sarwo,
Candra, Widodo, Zulfadly dkk), tim PPKC (Efrizal, Swoko Adi,
Slamet Iman, Yuyu Mulyana) bersama-sama membedah
aplikasi modul pelaporan yang lama. Penulis tidak akan mem-
bahas lebih luas mengenai MPO karena sudah dibahas da-
lam WBC edisi 399 Februari 2008 (rubrik PPKC hal 44 – 45).

l Infrastruktur Teknologi Informasi meliputi: optimalisasi in-


frastruktur termasuk didalamnya relokasi dan upgrade
teknologi informasi, optimalisasi jaringan kerja (network)
yaitu LAN (Local Area Network) dan WAN (Wide Area
Network), kemudian tingkat pengamanan, pusat data,
sarana penunjang, intranet portal dan VPN (Virtual Private
Network) dan monitoring jaringan kerja.
l OLTP meliputi pengembangan dan penyempurnaan apli-
kasi yang sudah ada (ekspor, impor), pembangunan
aplikasi baru, integrasi antar aplikasi dan orientasi bisnis.
l OLAP meliputi kumpulan semua data transaksi pelayanan
untuk memenuhi kebutuhan tools dan data dalam proses
analisis. Yang dapat mengakses OLAP ini adalah di
tingkat middle management yang ada di Kantor Pusat,
Kanwil dan KPPBC (eselon III).
l EIS, meliputi pemenuhan semua kebutuhan informasi top
management (eselon I dan II), di Kantor Pusat dan Kanwil.
B. DATA WAREHOUSE
Data Warehouse adalah database yang mengumpulkan Selama ini hanya terkonsentrasi pada dua bagian yang
data dari berbagai sistem yang dimaksudkan untuk dibawah saja (yaitu Infrastruktur dan OLTP) akibatnya, OLAP
mendukung pelaporan dan pengambilan keputusan oleh (warehouse) dan EIS terabaikan. Bagaimana hasil pelayanan
pihak manajemen. Data warehouse merupakan kumpulan bisa dimanfaatkan oleh manajemen apabila dua hal tersebut
data yang subject oriented , integrated dan, time varying yang masih diabaikan? Atau apakah datanya sudah ditarik ke
digunakan utamanya sebagai tool decision dalam sebuah pusat (IKC) tapi belum bisa ditampilkan? Data warehouse di
organisasi. Data warehouse harus dipisahkan dari database IKC sekarang ini masih terkonsentrasi data impor dan ekspor.
operasional (OLTP) (lihat gambar piramida)
Dari piramida itu, bisa dijelaskan urutannya mulai dari No Data Keterangan
bawah (WBC edisi 366 Mei 2005), yaitu Infrastruktur
Teknologi Informasi (TI), Transaksi Bisnis (OLTP), Online 1. Impor dan Ekpor ( 3 periode ) - Tahun 1997 - 1999
Analysis Processing (OLAP) dan Executive Information - Tahun 2000 - 2003
System (EIS). Yang penjabarannya sebagai berikut : - Tahun 2003 - now

48 WARTA BEA CUKAI EDISI 400 MARET 2008


Direktorat IKC mengembangkan dengan tiga teknologi ca-
ra penarikan data :
1. Export Import DMP (Tipe kantor dengan jumlah transaksi
besar).
Tim IKC (Habibi, Elyca R, Rahman, Qibti dkk) mulai meng-
ubah pola yang lama dengan metodologi program script.
l Secara oto-
matis server
KPPBC
menjalankan
script
scheduler pe-
narikan data
PIB pada jam
17:30
l Dengan para-
meter tanggal
PIB saat ini
data dikum-
pulkan kemu-
dian di
INSERT ke
2. Warehouse
dalam tabel
TEMPORARY. IMPOR
Proses ini
dibuatkan file
log yang digu-
nakan admin
sebagai indi-
cator
l Tabel-tabel
TEM kemu-
PUSAT dian di ex-
port menjadi
file DMP
l Dihasilkan file DMP kemudian di compress
l File DMP dikirimkan ke Warehouse Kantor Pusat
l Scheduler jam 18:30 semua file DMP dari beberapa
KPPBC kemudian di IMPORT kembali dan data PIB
tersebut di INSERT ke dalam data PIB di Kantor Pusat
l Data-data PIB di Kantor Pusat dibedakan antara
KPPBC satu dengan yang lainnya dan masing-masing EKSPOR
dapat diakses dengan user snap sesuai KPPBC

Data-data PIB di Kantor Pusat dibedakan antara KPPBC


satu dengan yang lainnya dan masing-masing dapat diakses
dengan user sesuai KPPBC.

2. Snapshot Data (Tipe kantor dengan jumlah transaksi sedang)


Snapshot adalah teknologi software bawaan dari Oracle.
Kalau di server pelayanan terjadi perubahan data maka
secara otomatis di Kantor Pusat (IKC) juga akan berubah
sesuai yang ada di pelayanan. Snapshot ini butuh
bandwidth jaringan yang cukup besar, tidak cocok
(recommended) untuk jaringan kita yang memakai MPLS.

3. Dial Up ftp (Tipe kantor dengan transaksi kecil dan


aplikasi PC)
Server yang tidak online dengan pusat maka penarikan
datanya dengan dial up melalui program khusus yang
dipasang di PC. Untuk aplikasi PC sekarang sedang Data penerimaan bea masuk, bea keluar, dan cukai dalam
dimulai uji coba di KPPBC Sunda Kelapa dan Tangerang. web www.beacukai.go.id (dalam text berjalan). Kita harapkan
data-data yang ada di komputer nantinya bisa digunakan sebagai
C. EIS dasar atau pertimbangan pihak pimpinan untuk memecahkan
EIS adalah sistem yang mampu menyediakan semua ke- suatu masalah dan memutuskan suatu persoalan. Intinya sebagai
butuhan informasi sebanyak mungkin terutama informasi dasar pertimbangan dan pengambilan kebijakan dan pemantauan
yang dibutuhkan top manajemen. Setelah data dikumpul- kegiatan, misalnya berapa netto, berapa devisa dan berapa bea
kan di pusat, data akan dibuat summary data (setelah masuk dari kedelai dan bahan pokok lainnya. Insya Allah EIS kita
melalui mekanisme cleansing data). Data yang masuk da- harapkan menjadi dasar informasi untuk membuat kebijakan.
lam EIS ini, dapat dibedakan menjadi dua sumber : Tentunya semuanya ini masih banyak kekurangannya, diharap-
kan kerjasama seluruh tim yang ada, tetap semangat dan semoga
1. MPO, seluruh menu penerimaan akan di-support sistem ini bisa dikembangkan lebih baik lagi, salam semangat.
melalui MPO Suko Wibowo, Pelaksana pada Dit. IKC

EDISI 400 MARET 2008 WARTA BEA CUKAI 49


PENGAWASAN
WBC/ZAP
Satgas AI Bandara Soekarno-Hatta

Musnahkan
72.305 Butir
Ekstasy
Esktasi yang berhasil ditegah nilainya
diperkirakan mencapai kurang lebih
Rp.7,2 miliar dengan perkiraan harga per
butirnya kurang lebih Rp.100.000.

S
etelah berhasil menegah enam kasus pengiriman
ekstasy melalui bandara internasional Soekarno-Hatta
dalam kurun dua bulan yaitu Desember 2007 hingga
Januari 2008, Satuan Tugas Airport Interdiction (Satgas
AI) memusnahkan esktasi tersebut yang kurang lebih
mencapai 72.305 butir. Ketua satgas AI yang juga Kepala Kantor
Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai (KPPBC) Bandara
Soekarno-Hatta Rahmat Subagio pada acara press release
pemusnahan tersebut mengatakan, narkoba tersebut ditegah
oleh petugas keamanan bandara Soekarno-Hatta di gedung
kargo bandara yang terbagi beberapa paket dengan berbagai
tujuan di Indonesia seperti Makassar, Pangkal Pinang, Jambi,
Palembang Pontianak dan Banjarmasin.
Rahmat kembali menjelaskan, petugas keamanan Angkasa
Pura II bandara Soekarno-Hatta yang mencurigai paket tersebut
langsung menghubungi pihak Bea Cukai bandara Soekarno-Hatta
untuk memastikan paket yang mencurigakan tersebut adalah
narkoba. Setelah dilakukan test ternyata positif paket tersebut
berupa narkoba jenis ekstasi.
Menindaklanjuti temuan tersebut yang berjumlah enam kasus
lanjut Rahmat, pihaknya langsung melakukan koordinasi dengan PEMUSNAHAN NARKOBA. Dilakukan oleh Satgas AI setelah dilakukan
anggota satgas lainnya diantaranya adalah Kepolisian Resort proses hukum terhadap para tersangka.
(Polres) Bandara Soekarno-Hatta untuk melakukan pengembang-
an penyelidikan.Penyelidikan tersebut berhasil menangkap butirnya kurang lebih Rp.100.000. Sementara itu Kapolres Ban-
beberapa orang tersangka yaitu FR, FA alias Alung, RA dan S, dara Soekarno-Hatta Guntur Setyanto mengatakan, kerjasama
HIS alias HJ S dan KA alias AM dan SJ. Sementara satu orang antar instansi di bandara udara Soekarno-Hatta dalam mengung-
tersangka lainnya masih dalam pengembangan pihak berwajib kap kasus tersebut harus dapat ditindaklanjuti dan ditingkatkan
Koordinasi lanjut Rahmat tidak hanya dilakukan di satgas AI guna mencapai hasil maksimal dan memberikan efek jera bagi
Bandara Soekarno-Hatta, namun juga mengembangkan kasus para pelaku dan juga para sindikat narkoba yang mencoba untuk
tersebut dengan melibatkan kepolisian daerah tujuan barang melakukan penyelundupan atau pengiriman narkoba ke Indone-
haram tersebut. sia dan daerah lain di Indonesia.
Esktasi yang berhasil ditegah tersebut nilainya diperkirakan Setelah acara press release digelar, para anggota satgas
mencapai kurang lebih Rp.7,2 miliar dengan perkiraan harga per yang terdiri dari berbagai instansi di bandara Soekarno Hatta

ENAM KASUS PENGGAGALAN PENGIRIMAN NARKOBA


MELALUI BANDARA SOEKARNO-HATTA DESEMBER 2007-JANUARI 2008*
NO Tanggal Kejadian Jumlah Jenis Barang Tujuan Tersangka Keterangan

1 11 Desember 2007 + 1700 Ekstasy Makassar FR, Barang Bukti di Polda


Sulawesi Selatan
2 14 Desember 2007 + 40.155 Ekstasy Pangkal Pinang FA alias Alung, Barang Bukti di Polres Metro
Bandara Soekarno-Hatta
3 17 Desember 2007 + 1900 Ekstasy Jambi RA dan S, Barang Bukti di Polres Metro
Bandara Soekarno-Hatta
4 5 Januari 2008 + 3.700 Ekstasy Palembang Pengembangan Barang Bukti di Polres Metro
Bandara Soekarno-Hatta
5 14 Januari 2008 + 1.950 Ekstasy Pontianak HIS alias HJ S Barang Bukti di Polda
Kalimantan Barat
6 27 Januari 2008 + 22.900 Ekstasy Banjarmasin. KA alias AM dan SJ Barang Bukti di Polda
Kalimantan Selatan
*Sumber Satgas AI Bandara Soekarno-Hatta

50 WARTA BEA CUKAI EDISI 400 MARET 2008


INFO PERATURAN

yang juga disertai dengan perwakilan dari Pengadilan


Negeri Tangerang, Kejaksaan Negeri Tangerang, mela-
kukan pemusnahan ecstasy tersebut yang juga disaksi-
kan oleh para tersangka di area kargo bandara Soekar-
no-Hatta. Pemusnahan tersebut langsung diawasi oleh
Provost.

PENYELUNDUPAN SENJATA API


Sementara itu pada 6 Februari 2008 petugas KPPBC
Tipe A1 Soekarno Hatta kembali melakukan penegahan.
Kali ini petugas menegah senjata api, proyektil peluru,
dan spare parts senjata di Kawasan Pergudangan
Taman Niaga Soewarna. Temuan tersebut diperoleh saat
petugas Bea Cukai mengadakan pemeriksaan atas
paket kargo kiriman dari Oklahoma USA dengan alamat
penerima atas nama AK di Bandung.
Menurut Kepala Seksi P2 KPPBC Soekarno-Hatta
Eko Darmanto, senjata-senjata, proyektil peluru, dan
spare parts-nya yang gagal diselundupkan tersebut
dilaporkan dalam dokumen impor sebagai ‘Auto Parts’.
Petugas Bea Cukai yang melakukan pemeriksaan
menemukan barang-barang tersebut yang tersimpan
dalam paket dalam bentuk bagian-bagian senjata api
dalam keadaan terurai seperti barrel laras panjang,
popor, peluru kosong sekitar 400 butir lengkap dengan
peralatan pembuat peluru, picu, dan bagian-bagian
senjata lainnya termasuk 1 buah laras M-16 tipe terbaru.
Jumlah senjata api yang ditegah tersebut sebanyak 63
item, dengan total 1308 pieces yang dicampur dengan
spare part mobil untuk mengelabui petugas sebagai
modus untuk memasukkan senjata api tersebut.
Barang tersebut lanjut Eko ditegah karena termasuk
barang kategori larangan dan pembatasan (lartas) dan
bea cukai diamanatkan untuk mengawasi
pemasukannya dari luar negeri karena dianggap dapat
mengancam keamanan negara dan masyarakat.
Importasi barang tersebut diduga melanggar ketentuan
yang diatur dalam UU Darurat nomor 12 tahun 1951 jo
Peraturan Pemerintah Pengganti UU nomor 20 tahun
1960 dan Inpres nomor 9 tahun 1976 tanggal 6 April
1976 tentang Peningkatan Pengawasan dan
Pengendalian Senjata Api.
Saat ini AK masih dalam pemeriksaan bersama
pihak berwenang untuk mengembangkan kasus ini lebih
lanjut. Barang-barang tegahan akan diserahkan ke pihak
Kepolisian Republik Indonesia. zap
DOK. KPPBC SH

SENJATA API. Yang berhasil digagalkan oleh pihak KPPBC Soekar-


no-Hatta pada dokumen diberitahukan sebagai sparepart mobil

EDISI 400 MARET 2008 WARTA BEA CUKAI 51


O P I N I
Oleh : Sunarno 3. MATERI PELAJARAN
Apakah diklat bagi orang dewasa harus mengandung ma-
teri ‘problem solving’ ? Juga tidak sepenuhnya benar. Kalau
kita perhatikan pola diklat di Badan Pendidikan dan Pelatihan
Keuangan, sesuai Keputusan Menteri Keuangan No. 137/
KMK.01/2001 tentang Pola Pendidikan dan Pelatihan Pega-

Mimpi
wai Departemen Keuangan, misalnya Diklat Teknis Substantif
Dasar (DTSD) I, hanya ditujukan untuk memberikan
keterampilan dan/atau penguasaan pengetahuan teknis
dasar yang merupakan tugas pokok tiap-tiap unit eselon I di
lingkungan Departemen Keuangan.
Jika siswa mengeluh tidak mampu lagi mengahapalkan pro-

Seorang Widyaiswara
sedur dan flow chart yang rumit tentang sistem pelayanan impor,
mungkin itu adalah penafsiran dari sdr. Teguh sendiri.
Sebenarnya prosedur pelayanan impor tidak untuk dihapal
melainkan dipahami. Pengamatan saya, tidak ada soal-soal ujian
TENTANG PUSDIKLAT dari para Widyaiswara yang bersifat hapalan, kecuali untuk defini-
BEA CUKAI YANG IA CINTAI si-definisi yang penting, misalnya, pengertian Daerah Pabean,
Kawasan Pabean, dan sebagainya. Pengalaman saya
(Tanggapan atas opini berhadapan dengan para peserta pada umumnya tidak ada ke-
sdr. Teguh Iman S dalam WBC No. 399) luhan terhadap materi teknis kepabeanan.
Teknis pabean yang diajarkan di Pusdiklat Bea dan Cukai me-

T
mang didasarkan pada ketentuan-ketentuan terkini di bidang
ersentak hati saya membaca opini sdr. Teguh Iman kepabeanan. Memang rumit, karena ketentuan pabean itu sendiri
S dalam WBC edisi Februari No. 399 yang adalah rimba belantara peraturan. Jujur saja, pada kenyataannya
berjudul ‘Pusdiklat dalam catatan seorang siswa’. para pegawai Bea dan Cukai hanya menguasai ketentuan-
Saya kemudian merenung dan kemudian menya- ketentuan kepabeanan yang selama ini menjadi bidang tugasnya.
dari bahwa ada sesuatu yang salah pada jabatan Itupun bagi pegawai yang sehari-hari ditugasi untuk pelayanan
Widyaiswara Pusdiklat Bea dan Cukai yang harus segera kepabeanan tertentu. Bagi pegawai lain, ketika masuk diklat, be-
dikoreksi. Tetapi terdapat juga hal-hal yang perlu diluruskan, nar-benar penguasaan mereka atas ketentuan kepabeanan ada-
sehingga para pembaca WBC mendapatkan informasi yang lah minimal.
seimbang dan kemudian setelah itu dengan jernih melakukan Di dalam sistem pembelajaran Pusdiklat Bea dan Cukai,
penilaian. Perlu saya garis bawahi bahwa tulisan berikut ini sesuai kurikulum dan silabus, para Widyaiswara selalu mem-
juga hanya opini, jadi bersifat persepsi atau pendapat pribadi beri informasi tentang bagaimana seharusnya (das sein),
dan tidak mewakili kelompok orang maupun institusi. Berikut yang tentu saja didasarkan pada ketentuan-ketentuan kepa-
ini persepsi dan opini saya ; beanan yang berlaku. Penyampaian apa yang menjadi
kenyataaannya (das sollen), biasanya akan muncul sendiri
1. MEJA PENUH CONTEKAN secara spontan di dalam diskusi. Menurut hemat saya, se-
Di awal tulisan sdr. Teguh Iman S, merasa miris dengan ba- orang Pejabat Bea dan Cukai harus benar-benar menguasai
nyaknya meja-meja di kelas yang penuh dengan catatan-catatan segala ketentuan yang menjadi dasar tugas dan
berbagai materi pelajaran yang digunakan sebagai contekan. kewenangannya, dan itu hanya bisa dipelajari secara intensif
Mohon maaf, kebetulan meja tersebut mungkin belum sempat di dalam diklat.
dibersihkan. Itu memang suatu kenyataan, itu adalah cerminan Pada akhirnya keputusan Pejabat Bea dan Cukai yang
dari sebagian kita. Ibaratnya, menepuk air didulang terpercik diambil di dalam praktek, sebenarnya merupakan manifestasi
muka sendiri. Apakah sdr. Teguh juga merasa miris, jika melihat, dari problem solving yang dilakukannya. Problem solving
ketika para siswa berada di Pusdiklat Bea dan Cukai dengan harus didasarkan pada ketentuan yang berlaku, karena kalau
sigap, tertib dan disiplin dengan pakaian dinas lengkap mengikuti tidak hanya akan mengandung ungkapan ‘pokoknya’ , ‘menu-
semua kegiatan diklat, namun setelah kembali ke kantor masing- rut pendapat saya’, ‘menurut pengetahuan saya’, ‘biasanya’,
masing, para pegawai tersebut berpakaian seragam seadanya, ’mestinya’ dan sebagainya . Yang lebih menakutkan lagi jika
tidak mengenakan topi bahkan memakai jaket warna-warni dan pejabat Bea dan Cukai nantinya melakukan diskresi yang
lupa adanya ketentuan penghormatan. berlebihan dan bertentangan dengan ketentuan perundang-
undangan.
2. SISTEM PEMBELAJARAN Contoh problem solving yang sederhana, itu sendiri sering
Memang benar bahwa diklat yang diselenggarakan di Pus- kita baca di dalam rubrik ‘Konsultasi Kepabeanan dan Cukai ’
diklat Bea dan Cukai adalah diklat bagi orang dewasa pada majalah ini . Jika kita perhatikan pemecahan masalah dari
(andragogi). Namun tidak semua diklat bagi orang dewasa para Pejabat Eselon II terhadap problematik yang diajukan oleh
polanya dengan menggunakan sistem belajar mandiri. para pembaca WBC, selalu didasarkan pada ketentuan-ketentu-
Sebagian besar pola diklat yang diselenggarakan oleh an kepabeanan yang berlaku.
Pusdiklat Bea dan Cukai adalah sistem klasikal, atau sistem
pembelajaran di dalam kelas. Menurut Dick,W. & Carey, The 4. KINERJA WIDYAISWARA
Systematic Design of Instruction, di dalam sistem belajar Saya terhenyak membaca ungkapan sdr. Teguh Iman S.
mandiri, pengajar atau biasanya disebut tutor atau fasilitator yang mempunyai image Widyaiswara saat ini sebagai ‘sosok
hanya mengontrol kemajuan siswa, memberi motivasi, orang tua menjelang pensiun’ yang tentu saja ‘tidak enerjik, tidak
memberi petunjuk untuk memecahkan kesulitan siswa. cerdas’ dan ‘tidak mempunyai kualifikasi akademis di atas rata-
Model ini di Indonesia tampak dalam sistem pendidikan jarak rata’. Memang kami semua tidak mempunyai kualifikasi
jauh, seperti SMP Terbuka dan Universitas Terbuka. Pusdiklat akademis di atas rata-rata, karena persyaratan untuk menjadi
Bea dan Cukai juga menyelenggarakan sistem diklat mandiri ya- Widyaiswara pada saat itu tidaklah IPK harus di atas 3,5. Jika
itu Diklat Jarak Jauh Spesialisasi Cukai. Sedangkan didalam ada persyaratan tersebut mungkin saat ini kami semua (para
sistem belajar klasikal, pengajar sebagai sumber tunggal dan sis- Widyaiswara) tidak ada di Pusdiklat Bea dan Cukai.
wa belajar darinya. Siswa mengikuti kegiatan-kegiatan instruksio- Namun jabatan Widyaiswara yang saya dapat sekarang ini
nal dengan cara mendengarkan ceramah pengajar, mencatat, meng- bukanlah begitu saja jatuh langit, melainkan setelah melalui
isi formulir dan mengerjakan tugas-tugas yang diberikan pengajar. saringan-saringan yang dilakukan Badan Diklat Keuangan dan

52 WARTA BEA CUKAI EDISI 400 MARET 2008


Lembaga Adminstrasi Negara (LAN). Kalau jabatan Widyaiswa- 5. KEPUTUSAN KELULUSAN SISWA
ra (di Pusdiklat Bea dan Cukai, pen), seoalah-olah hanya Perlu diketahui bahwa keputusan siswa dinyatakan lulus
sekedar pelarian bagi pegawai ‘menjelang pensiun’, cobalah di- atau tidak, bukanlah merupakan keputusan pribadi
renungkan. Widyaiswara. Keputusan tersebut diambil secara kolegial
Di Pusdiklat Bea dan Cukai saat ini tinggal ada 10 (sepuluh) didalam suatu Rapat Kelulusan yang dipimpin oleh Kepala
orang Widyaiswara. Tiga (3) orang Widyaiswara melamar pada Pusdiklat Bea dan Cukai. Rapat tersebut dihadiri oleh para
saat umur mereka kurang dari 40 tahun. Dua (2) orang melamar Widyaiswara, Pengajar, Pelatih, Pejabat Struktural dari
pada saat umur mereka kurang dari 45 tahun dan 5 (lima) orang Pusdiklat Bea dan Cukai dan bahkan dihadiri pula oleh
melamar pada saat umur mereka kurang dari 50 tahun. Apakah Pejabat Struktural dari Sekretariat DJBC. Rapat diakhiri
hal ini bisa dikatakan pelarian menjelang pensiun ? dengan penandatanganan Berita Acara. Penilaian kelulusan
Jika dikatakan Widyaiswara tidak enerjik dan karena itu tidak bukan saja ditentukan berdasarkan aspek intelektual, tetapi
produktif, tergantung dari sisi mana orang memandang. Perlu juga aspek kedisiplinan yang menyangkut sikap dan
diinformasikan bahwa, sebelum remunerasi disesuaikan, sebagi- perilaku.
an Widyaiswara tidaklah hanya melulu ’mencari makan’ di Pus-
diklat Bea dan Cukai. Sebagian dari mereka ada yang mengajar 6. KESAMAAN MIMPI SAYA DENGAN MIMPI SAUDARA TEGUH
di perguruan tinggi atau lembaga-lembaga pendidikan. Sebagian IMAN S
dari mereka sering diminta sebagai konsultan atau nara sumber Saya mempunyai kesamaan mimpi dengan sdr Teguh
dalam berbagai seminar atau in-house training yang diselengga- Iman S dan mudah-mudah saya masih sempat mengalami-
rakan pihak luar. Sebagian dari mereka sering diminta sebagai nya , sebagai berikut :
saksi ahli didalam penyelidikan tindak pidana kepabeanan oleh l Di sisa pengabdian saya 4 (empat) tahun lagi, saya mem-
penegak hukum lain. Sebagian Widyaiswara bahkan secara punyai beberapa rekan sejawat yang muda, enerjik,
tetap diminta mengajar di PT Sucofindo, Departemen Pertanian, cerdas dan mempunyai kemampuan diatas rata-rata,
Departemen Kehakiman, Pusdik Polri dan sebagainya. untuk saling bekerja sama melaksanakan tugas membina
Apakah itu belum cukup enerjik dan produktif ? Jika tidak sumber daya manusia Bea dan Cukai.
terbentur dengan masalah perijinan, saya yakin, l Pusdiklat Bea dan Cukai mendapatkan ang-
pendayagunaan Widyaiswara bagi kepentingan
pihak luar akan menjadi lebih bebas lagi. Kini, di-
saat sistem remunerasi sudah memadai, kegiat-
an-kegiatan tersebut masih terus dilakukan mes-
kipun dibatasi dengan ijin Kepala Badan Diklat
Keuangan atau Kepala Pusdiklat Bea dan Cukai.
Jika dikatakan Widyaiswara adalah kumpulan
orang-orang tua, memang sebagian benar. Data

MEMBACA OPINI
SDR. TEGUH IMAN S,
TAMPAKNYA
SAUDARA KITA INI
garan yang cukup untuk melaksanakan setiap
program diklat yang direncanakan.
l Pusdiklat Bea dan Cukai mempunyai gedung
yang megah, ruangan kelas yang memadai
dan tidak bocor, fasilitas media pembelajaran
yang lengkap.
l Terdapat hot-spot di lingkungan Pusdiklat
Bea dan Cukai, meskipun untuk kami para
menunjukkan 1 (satu) orang Widyaiswara ber- SANGAT CARE Widyaiswara telah disediakan fasilitas inter-
umur sekitar 40 tahun, 1(satu) orang Widyaiswa- net oleh Pusdiklat Bea dan Cukai secara
ra berumur dibawah 50 tahun, 2 (dua) orang
DENGAN DUNIA gratis.
Widyaiswara berumur sekitar 55 (lima puluh lima) PENDIDIKAN... SAYA l Anggaran makan siswa memadai, sehingga
tahun , 2 (orang ) orang berumur dibawah 60 siswa yang diasramakan tidak perlu selalu
(enam puluh) tahun dan 4 (empat) orang diatas
SANGAT meminta ’ijin’, atau diam-diam keluar asrama
60 (enam puluh) tahun. BERBAHAGIA JIKA dengan alasan perbaikan gizi.
Kenapa demikian ? Adalah suatu kenyataan l Asrama setara dengan hotel bintang tiga, se-
bahwa proses regenerasi Widyaiswara di Pusdik- YANG hingga tidak ada lagi siswa dengan cara minta
lat Bea dan Cukai sangatlah lamban, dikarenakan BERSANGKUTAN ‘ ijin’ Pelatih atau diam-diam, tidur di rumah
sepinya peminat dari kalangan Pejabat Struktural dan akhirnya pada pagi harinya terlambat
DJBC yang melamar. Sebenarnya dalam kurun TERTARIK DAN mengikuti pelajaran/ujian, meskipun hanya 15
waktu 10 (sepuluh) tahun terakhir sejak 1997 ada KEMUDIAN menit.
6 (enam) orang pejabat struktural Bea dan Cukai l Transportasi umum di Jakarta nyaman dan
yang telah dinyatakan lulus sebagai Widyaiswara. MELAMAR SEBAGAI aman, sehingga tidak ada lagi siswa yang
Namun di dalam kenyataannya hanya 3 (tiga) WIDYAISWARA diam-diam membawa mobil-mobil bagus
orang saja yang memantapkan niatnya untuk mereka dan di parkir di sudut-sudut tersem-


tetap menjadi Widyaiswara, sedangkan 3 (tiga) bunyi Pusdiklat Bea dan Cukai.
orang lagi mengundurkan diri.
Membaca opini sdr. Teguh Iman S, tampaknya saudara kita ini Sudah 13 (tiga belas) tahun saya mengabdi di Pusdiklat
sangat care dengan dunia pendidikan. Karena itu selagi masih Bea dan Cukai. Saya cukup memahami segala
muda, enerjik dan pandai, serta mempunyai kemampuan di atas problematiknya. Sakitnya Pusdiklat Bea dan Cukai juga
rata-rata, saya sangat berbahagia jika yang bersangkutan tertarik merupakan sakit saya, sebaliknya keberhasilan Pusdiklat Bea
dan kemudian melamar sebagai Widyaiswara. dan Cukai juga merupakan kebahagiaan saya. Saya
Penilaian bahwa Widyaiswara bersifat ’otoriter’ dan ’tidak menyadari banyak sekali kekurangan pada Pusdiklat Bea dan
demokratis’ mungkin tergantung dari sudut mana orang meman- Cukai, tetapi saya menyaksikan dengan kepala sendiri dan
dang. Widyaiswara adalah merupakan penanggung jawab atas bahkan terlibat langsung, betapa Kepala Pusdiklat Bea dan
ketertiban kelas, karena dalam suasana yang tertib maka proses Cukai beserta jajarannya berusaha dengan sepenuh hati,
pembelajaran bisa terjadi. Karena itu ia harus melakukan tanpa pamrih, dengan kemampuan yang ada terus memper-
tindakan baik preventif atau represif terhadap setiap gangguan baiki institusi ini ke arah performance yang diharapkan.
kelas, misalnya terhadap siswa yang lalu lalang keluar masuk Untuk kemajuan Pusdiklat Bea dan Cukai, tentu sa-
kelas atau siswa yang menerima telepon pada saat jam pelajaran ja sangat dibutuhkan segala kritik dan masukan yang mem-
berlangsung. Apakah itu dikatakan otoriter dan tidak demokratis ? bangun. Opini-opini seperti yang disampaikan oleh sdr.
Pada setiap akhir diklat, kepada peserta diklat selalu di- Teguh Iman S tentu saja masih sangat diperlukan, karena de-
berikan formulir isian tentang kinerja para Widyaiswara. ngan itu dapat dilakukan introspeksi diri. Tentu saja opini
Setelah diisi, formulir tersebut dikembalikan kepada Pusdik- yang obyektif, tidak emosional, disampaikan dengan santun,
lat Bea dan Cukai tanpa perlu menyebutkan identitas siswa. dan tidak dilatarbelangkangi dengan alasan-alasan pribadi.
Dalam catatan kami, tidak/belum ada siswa yang menyatakan Penulis adalah
bahwa Widyaiswara ’otoriter’ atau ’tidak demokratis’. Widyaiswara pada Pusdiklat Bea dan Cukai

EDISI 400 MARET 2008 WARTA BEA CUKAI 53


PERISTIWA
FOTO-FOTO WBC/ATS

ETAPE PERTAMA. Setelah menempuh etape pertama dengan jarak 30


kilometer, seluruh peserta beristirahat di lokasi objek wisata Situ Gede.

CCC Peringati
Customs Days
DENGAN MENJELAJAHI RUTE MENANJAK. Kendati harus menerjang kubangan lumpur, para
peserta disuguhi rute menanjak yang cukup berat.
GUNUNG GALUNGGUNG
karena licinnya medan dan banyaknya jalan yang berlubang.
Dengan menempuh jarak sekitar 50 Walaupun harus menempuh rute yang cukup sulit, seluruh
kilometer, sebanyak 90 peserta peserta tampak bersemangat dan bergembira, hal ini terlihat
ketika mereka sampai di finish etape pertama tepatnya di Situ
pecinta olah raga sepeda di lingkungan Gede untuk beristirahat. Setelah beristirahat kurang lebih 15
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai menit, perjalanan dilanjutkan untuk menuju finish di kaki Gunung
(DJBC) yang tergabung dalam Customs Galunggung dengan jarak tempuh sekitar 20 kilometer.
Cycling Club (CCC), menjelajahi Di etape kedua ini, rute yang ditempuh masih diawali dengan
kota Tasikmalaya hingga finish di kaki rute off road namun sedikit lebih berbahaya karena jalan yang
Gunung Galunggung. dilalui penuh dengan pasir yang berasal dari lokasi penambangan
pasir dan batu. Selesai melewati rute off road, para peserta harus

D
menempuh rute menanjak yang cukup landai namun panjang
alam rangka memperingati Hari Pabean Internasional yang sesekali diselingi rute menurun, hingga akhirnya sampai
atau Customs Days yang ke-56, sebanyak 90 pegawai finish di lokasi wisata tempat pemandian air panas kaki Gunung
DJBC yang tergabung dalam CCC, mengadakan Galunggung.
“Wisata Galunggung fun bike” dengan jarak tempuh Menurut Ketua Panitia acara CCC yang juga sebagai Ke-
sekitar 50 kilometer. Acara yang berlangsung di kota pala KPPBC Tasikmalaya, Darsim, acara CCC kali ini dilak-
Tasikmalaya ini, menyajikan rute yang cukup lengkap, dimulai dari sanakan dalam rangka memperingati hari pabean sedunia ke
kota Tasikmalaya, lalu menuju ke daerah pedesaan dengan 56 yang jatuh pada 26 Januari lalu. Untuk itu pada acara
medan off road, dan rute menanjak hingga ke kaki Gunung CCC kali ini mengambil tema, “Mari memerangi lalulintas
Galunggung sebagai finish nya. perdagangan gelap narkotika dan zat psikotropika, dan kita
Acara yang dimulai pada pukul 07.00 wib ini, dimulai dengan tingkatkan kesehatan dengan bersepeda”.
start tepat di depan Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan “Kegiatan ini merupakan kerjasama antara Kantor Wila-
Cukai (KPPBC) Tipe B Tasikmalaya menuju Kota Baru, Kampung yah DJBC Jawa Barat dengan KPPBC Tasikmalaya, yang
Sumelap, Kampung Taman Sari, Kampung Cigaru, Kampung kami selenggarakan dalam rangka hari pabean sedunia. Se-
Geger Noong, Jalan Padayungan, Jalan SL. Tobing, Jalan Singa- mentara itu, untuk rute yang kami pilih adalah rute Galung-
parna, dan berakhir di Jalan Situ Gede sebagai etape pertama. gung dengan jarak 50 kilometer, dimana rute ini memiliki ka-
Untuk etape pertama yang menempuh jarak kurang lebih 30 rakteristik tersendiri karena medan yang dilalui cukup leng-
kilometer ini, para perserta yang seluruhnya berasal dari Kantor kap namun tidak terlalu memberatkan peserta,” ujar Darsim.
Wilayah Jawa Barat, KPPBC Tasikmalaya, Kantor Pusat, KPPBC Lebih lanjut Darsim menjelaskan, kendati di beberapa tempat
Soekarno-Hatta, Kanwil Semarang, KPPBC Tanjung Balai ada rute yang cukup berat, namun ketika sampai di finish para
Karimun, KPPBC Tanjung Pinang, KPPBC Batam, Kanwil Riau, peserta dapat menyegarkan kembali tubuh mereka, dengan man-
Kanwil Banten, KPPBC Kupang, dan KPPBC Tarakan, juga harus di air panas yang berasal dari kawah Gunung Galunggu.
melewati rute off road yang menanjak dan menurun. Acara CCC memang cukup mendapat perhatian dari se-
Di rute ini banyak peserta yang kesulitan dalam menem- luruh pegawai DJBC, karena dengan adanya acara CCC ini
puh medan off road, karena selain mereka harus memilih ja- mereka dapat saling bersilatuhrahmi dan menghilangkan
lan yang dapat dilalui, mereka pun harus menerjang kubang- kepenatan mereka saat menjalankan tugas, sehingga kapan
an lumpur yang berada di sisi kiri dan kanan jalan. Selain itu, pun dan dimanapun CCC mengadakan acara, pastinya akan
pada rute menurun pun mereka harus ekstra hati-hati, banyak pegawai DJBC yang ikut berpartisipasi. adi

54 WARTA BEA CUKAI EDISI 400 MARET 2008


RUANG KESEHATAN

Gigi AndaBertanya
Anda
Anda Bertanya
Bertanya
Dokter Menjawab
Dokter Menjawab
Mudah Patah DIASUH OLEH PARA DOKTER
DI KLINIK KANTOR PUSAT DJBC

A
nak saya laki-laki berusia 20 tahun. Sebagai Retensi (kekuatan) email gigi tergantung dari kris-
ibunya,sejak kecil ia saya berikan cukup susu tal-kristal apatik yang terdiri dari ion-ion kalsium, fosfat
dan suplemen kalsium untuk pertumbuhan tu- dan hidroxil. Kesemuanya saling bersinergi sehingga
lang dan giginya. Namun setelah dewasa kira- bila kekurangan salah satunya akan berakibat imail gigi
kira menginjak bangku kelas 6 SD ia sudah ti- menjadi rapuh.
dak suka minun susu. Akhir-akhir ini ia mengeluh bahwa Orang tua harus bekerja sama dengan dokter gigi
giginya ada yang pa- pada pemilihan dan
tah saat ia mengu- pengaturan pola ma-
nyah makanan yang kan anaknya, teruta-
agak keras. Hal itu ma pada pengenda-
terulang lagi, gigi de- lian diet.
pannya patah sete- Hal yang perlu di-
ngah bagian saat tekankan adalah
terbentur tiang bas- agar sedapat mung-
ket ketika bermain kin mengurangi ma-
basket. Yang ingin kanan yang mengan-
saya tanyakan apa- dung karbonhidrat
kah anak saya olahan serta mem-
kekuran gan kalsim perhatikan waktu dan
dikarenakan tidak frekwensi makannya,
menyukai susu lagi ? sebab beberapa
Apakah ia termasuk menit setelah makan,
anak yang rawan asam akan terbentuk
terkena rapuh tulang didalam plak
? Terima kasih untuk (kotoran gigi yang
penjelasannya. kotor melekat kuat
digigi berisi kuman-
Jawab : kuman). Bila PH plak
Anak ibu sekarang mencapai 5,5 maka
berusia 20 tahun, mulailah terjadi
berarti gigi perma- deminerilisasi email
nen (gigi dewasa) bi- gigi (kerusakan gigi)
asanya telah tumbuh kerusakan gigi
semua kecuali, semakin
mungkin geraham mempermudah gigi
terakhirnya. menjadi mudah
Pada masa anak pecah dan patah.
mengalami tumbuh Anak yang gigi-
kembang, ia menga- nya rusak (caries)
lami proses pertum- dapat menyebabkan
buhan yang ditentu- sakit gigi. Dengan
kan oleh factor gene- menderita sakit gigi
tik, faktur nutrisi, anak tersebut
keadaan emosional cenderung akan
anak dan adanya menghindari
penyakit ringan makanan, sehingga
sampai dengan berat intake makanan akan
Telah diketahui, berkurang dan anak
bvahwa gigi dan lebih peka terhadap
mulut berbagai fung- malnutrisi
si diantaranya (kekuranga salah
sebagai pintu masuk satu nutrisi).
nutrisi yang dibutuh- Ibu tidak perlu
kan oleh tubuh. terlalu khawatir anak
Diet yang pertama-tama diberikan kepada bayi ada- ibu kekurangan kalsium, karena gejala-gejala
lah susu. Didalam air susu terkandung kalsium yang kekurangan kalsium pada gigi anak ibu nampaknya
berguna bagi tulang dan gigi. tidak ada, yang perlu dilakukan saat ini adalah merawat
Selain susu, kalsium juga terdapat pada pasta gigi gigi yang patah sebaik mungkin sehingga tidak
dan makanan lainnya, walaupun susu merupakan menimbulkan keluhan dan akibat lebih lanjut.
sumber kalsium nomer 1. drg. IG. A . HENI (Klinik gigi Poliklinik DJBC JAKARTA)

EDISI 400 MARET 2008 WARTA BEA CUKAI 55


RENUNGAN ROHANI

A
pakah hidup itu? Inilah pertanyaan se-
luruh umat manusia di sepanjang
zaman. Ia menjadi persoalan karena
kitalah yang mampu bercita-cita dan
mampu menganalisa hidup itu sendiri.
Secara gamblang dapat kita katakan bahwa
hidup itu ialah “tidak mati”. Kalau ada orang
yang mengalami kecelakaan, yang paling pa-
rah sekalipun, orang masih dapat berkata,
“untung masih hidup!”. Kalau hidup hanyalah
soal bernafas, tentu orang tidak perlu bersusah
payah bekerja, bersekolah dan berusaha.
Oleh sebab itu, hidup merupakan
kesempatan untuk mengisi dan membentuk diri
sesuai dengan gambar dan citra yang ada
pada masing-masing. Sebab kita melihat ada
orang yang mengisi hidupnya dengan santai
dan hiburan semata, ada pula yang bekerja
keras mengabdi untuk karir dan ada pula seke-
dar hidup karena kemampuan yang terbatas.
Mungkin hidup tidak pernah menjadi begitu
penting dipikirkan sebelum masa sekarang,
dimana zaman sekarang tantangan hidup
semakin berat, yang dicirikan dengan tingginya
angka pengangguran, kemiskinan dan tindak
kekerasan serta kejahatan.
Dengan terbukanya kemajuan teknologi,
manusia semakin optimis dalam
menanggulangi banyak masalah kehidupan.
Orang berbicara tentang gizi dan kecerdasan,
pendidikan dan pekerjaan semuanya dapat
ditanggulangi dengan rasa optimis tersebut.
Namun dalam kenyataannya banyak orang
tidak siap ketika diperhadapkan dengan
persoalan kehidupan, kekecewaan, kegagalan,
kerugian dan kesakitan.
“Bagaimana kita hidup”, itulah pertanyaan;
bukan, “apakah hidup itu?” Bagaimana kita
hidup sebagai orang Kristen dan tetap
mengakui Kristus dan kebangkitan-Nya. Hal itu
menjadi masalah berat setiap kali kita bertemu
dengan perayaan Paskah. Mengapa ? Karena
Paskah adalah peristiwa dimana Kristus yang
pernah hidup seperti kita, pernah mati tetapi
kemudian bangkit.
Paskah (Ibrani: Pesakh; Yunani: to peskha),
pasca, artinya sudah lewat, sudah berlalu, su-

Sentuhan
dah terlampaui. Kalau jembatan sudah
terseberangi. Kalau gunung, lerengnya sudah
terdaki. Kalau samudera, gelombang-gelom-

Paskah
bangnya sudah terarungi. Kalau halangan, tan-
tangan-tantangannya sudah teratasi.
Dalam Perjanjian Lama, Paskah menjadi
hari raya agama yang terbesar dan terpenting
bagi orang Yahudi. Paskah memperingati
keluarnya bangsa Israel dari Mesir; lolosnya
umat Israel dari maut. Paskah selalu
diperingati dengan makan gulai pahit dan roti
tak beragi. Gulai pahit melambangkan
(1 Korintus 15:12-19) pengalaman pahit dari masa silam. Jangan
sampai hal itu terulang. Roti yang tidak beragi
mengingatkan orang Israel bahwa keluarnya
mereka dari Mesir tanpa diduga-duga, tanpa
Kebangkitan ada persiapan. Hal ini juga mengingatkan
Kristus mereka bahwa semua itu terlampaui, terlewati,
adalah terlalui, semata-mata karena intervensi ilahi.
satu rangkaian Paskah!
yang tidak Israel diingatkan bahwa mereka bisa men-
jadi seperti sekarang ini adalah karena
terpisahkan dari Paskah. Bayangkan seandainya Paskah tidak
penderitaan dan ada. Pertanyaannya mungkin bukanlah “dima-
kematian. nakah mereka?” tetapi, “Masih adakah mereka?”.

56 WARTA BEA CUKAI EDISI 400 MARET 2008


Paskah bersangkutan erat dengan eksistensi mereka, untuk menguraikannya. Ibarat perahu bocor, diatasi
eksis atau tidak eksis, to be or not to be. Dan adalah disini disana yang bocor, lari kesana disini yang bocor.
campur tangan Tuhan yang memungkinkan mereka mele- Dalam keadaan seperti ini ada dua kemungkinan: (a)
wati, melampaui, keluar dari Mesir dan dari maut. panik, putus asa, frustasi. Hal ini wajar. (b) tenang,
Bayangkan bagaimana mereka mampu menyeberangi laut ditengah pusaran air yang hebat ada pusat yang amat
Teberau bila tanpa campur tangan Allah. tenang. Kapten kapal yang berpengalaman, tidak
ngotot melawan pusaran, tetapi berserah dibawa ke
KEBANGKITAN YESUS pusat yang tenang itu. Ketika semua upaya manusia
Paskah dalam Perjanjian Baru juga memegang peran- mentok. Kita punya satu kemungkinan, bergantung
an yang amat penting bahkan paling sentral. Sentral bagi kepada Tuhan.
Yesus bahkan bagi kita umat manusia. Mengapa menjadi
sentral? Karena : Terhadap orang sukses cerita akan berkisar pada
a) Yesus sudah melalui/mengatasi maut. Dengan menga- kegemilangan dan penampilan yang merupakan senyum
takan “telah mati”, Dia memperkenalkan diri sebagai kemenangan. Mengapa kita tidak bercerita tentang
Tuhan, yang pernah hidup bersama dengan manusia. kepahitan yang mengawali kesuksesan ? Memang ia
Kalau dalam Natal, Dia adalah Imanuel (yang datang akan diceritakan, tetapi didalam hati kita selalu terselip
dan tinggal beserta kita), maka dalam Paskah Dia ada- harapan; kalau boleh jangan banyak penderitaan dan
lah yang datang dari kita. usaha keras untuk mencapai kebahagiaan.
b) Kita sudah melampaui/dibawa keluar dari keadaan Sesungguhnya banyak orangtua yang banyak bersusah
perbudakan kita yang lama, kepada keadaan/status payah merangkak sampai “jadi orang”. Tetapi, tiba pada
kehidupan yang baru. Bandingkan 1 Petrus 2:9-10: anaknya, si orangtua tidak memberikan “pengalaman
dari “kegelapan” ke “terang-Nya yang ajaib”, dari “bu- pahitnya” melainkan hanya memberikan hasilnya,
kan umat” menjadi “umat” (= ami), dari “tidak dikasiha- sehingga terjadilah proses pemanjaan yang berlebihan.
ni” menjadi “dikasihani” (= ruhama). Tuhan Yesus memberikan keterangan diri: Yang Awal
dan Yang Akhir, Yang Hidup dan – jangan lupa: Yang
Haleluya! Bagaimana mungkin ini terjadi? Karena Ye- Telah Mati! Mengapa Dia menyebut identitas yang satu
sus bangkit, ya! Ia telah bangkit. Andaikan Ia ini, yang telah mati? Tidak cukupkah kalau


tidak bangkit maka sia-sialah kekristenan kita dikatakan, Aku Kristus Yang Hidup saja?
(1 Kor. 15:14). Disinilah letak keunikan Kebangkitan Kristus adalah satu rangkaian
kekristenan. Kalau hanya soal punya nabi yang DENGAN yang tidak terpisahkan dari penderitaan dan
berkuasa, guru yang penuh hikmat, tokoh yang kematian. Betapa sering kita mempertentang-
berbudi luhur dan baik hati, bahkan rela mati PASKAH, DIA kan penderitaan dengan kebahagiaan sehingga
karena welas asihnya atau demi keyakinannya, YANG PERNAH yang satu harus disingkirkan dan yang satu
“Kekristenan tidak ada istimewanya!”. harus diraih serta dipertahankan. Kristus hidup,
Keistimewaan kekristenan ialah: Ia bangkit! MATI MENJADI dalam arti baru: Kebangkitan, bukan tanpa
Dan dititik ini : (a) semua agama menolaknya, LANDASAN usaha dan pengorbanan. Dalam kemanusiaan-
karena menurut mereka paling-paling Yesus Nya, Dia memahami segala derita manusia, Dia
hanya reinkarnasi; (b) ilmu pengetahuan juga KITA merasakan sedalam-dalamnya dan Dia
menolaknya. Menurut mereka Yesus hanya MEMBANGUN menempuhnya dengan penuh kesadaran. Kalau
“mati suri” . Bukankah Yesus sudah dua malam Dia datang dari kita berarti Dia adalah bukan
dikubur? HIDUP orang lain. Ia datang dari lingkungan kita,
Alkitab tidak menceritakan bagaimana peris- lingkungan kematian, karena itu kita tidak perlu


tiwa Paskah itu. Simbol Paskah bukanlah Yesus takut lagi.
yang sedang bangkit dari kubur, tetapi kubur Kalau Dia datang dari kita, mengapa pula
yang kosong! Kain kafan yang terlipat rapi. Batu yang ter- kita harus menyingkirkan lingkungan kita? Mengapa pula
golek. Serdadu-serdadu yang ketakutan. Itu saja yang ki- kita harus takut dengan apa yang disebut derita dan
ta ketahui. maut? Sebab hal itu adalah dunia, dimana kita berada
Alkitab hendak mengatakan: Yesus benar-benar dan untuk mana Kristus telah mati dan mengubahnya
bangkit (1 Kor 15:4-8). Tetapi bukan peristiwanya itu yang dengan kebangkitan. Dia mengawalinya dari akhir. Akhir
penting! Yang penting adalah kuasa-Nya. Yang penting itu adalah air mata, perpisahan dan kematian.
bukanlah memperingati suatu peristiwa, melainkan Kematian menjadi salah satu identitas-Nya, maka bagi
mengalami sebuah kuasa. kita kematian dalam segala bentuk (usaha, derita, kerja,
Kuasa apa? Kuasa kemenangan! Apa artinya? : gagal, rugi, dan kepahitan hidup) tak perlu dimusuhi,
1) Mengalami hidup yang berkemenangan! Menyadari tetapi harus dihadapi, diterima dan ditempuh agar kita
dan menghayati, bahwa kita lebih dari pada orang- merasakan makna kebangkitan. Kebahagiaan ada karena
orang yang menang”. We are winners! (Roma 8:37). ada kepahitan. Kemenangan ada karena ada perjuangan.
Mesti kuat bagai baja, teguh bagai batu karang, tidak (Bagi yang memanipulasi kemenangannya, misalnya,
lembek seperti bubur. Namun jangan congkak, dalam ujian, baginya kemenangan tersebut bukan
sombong, tetapi jangan juga minder atau tiarap terus. kebahagiaan, malahan akan mengundang rasa was-was
2) Paskah berarti yang lama sudah berlalu, yang baru dan rasa bersalah).
sudah terbit. Kita adalah manusia zaman baru. Jangan Dalam Paskah, Kristus memperkenalkan diri kepada
mau diikat dan terbelenggu oleh kenyataan masa kini. kita tanpa menyembunyikan kematian-Nya agar kita
Semua yang ada sekarang ini (betapapun kokoh mampu menerima hidup ini secara utuh. Dengan Paskah,
kelihatannya) sedang berlalu. Semua ini passing Dia yang pernah mati menjadi landasan kita membangun
away. Kita harus passing over. Jangan peduli dengan hidup – tanpa berorientasi kepada soal, apakah sifat
tetek bengek. Songsong era baru, kemungkinan baru. hidup kita ini optimis atau pesimis – tetapi membangun
Paradigma baru. dengan realistis, bahwa hidup kita di dunia ini tidak per-
3) Paskah berarti yang tidak mungkin ternyata mungkin. nah bisa menjadi jaminan kekekalan namun telah ditem-
Yang impossible ternyata possible. Hal ini sangat re- patkan dibawah sorotan cahaya kebangkitan, sehingga
levan sekali untuk masa krisis dimana kita hidup seka- kita tidak perlu kehilangan arah.
rang ini. Semuanya mentok, kita terbelit dan terlilit Selamat Paskah!
dalam lingkaran setan, tidak tahu di mana mesti mulai Vikaris Deby Asadama, saat ini ditempatkan di GPIB Koinonia, Jakarta

EDISI 400 MARET 2008 WARTA BEA CUKAI 57


RUANG INTERAKSI

Sukses
Oleh: Ratna Sugeng

Keberuntungan Atau Upaya ?


Manusia memerlukan dorongan,
pembelajaran dan pengembangan diri
yang terus menerus agar mencapai apa
yang diinginkannya.

K
etika berhadapan dengan mahasiswa di sebuah
School of Bussiness di Jakarta, saya memper-
oleh jawaban kuesioner dari apa goal mereka, ma-
ka jawabannya adalah “menjadi orang yang suk-
ses”. Jawaban yang melegakan dan mendorong
diri untuk sebuah perjalanan berbobot. Dalam perbincang-
an selanjutnya muncul pertanyaan, apakah sukses
sebuah keberuntungan atau melalui proses upaya ?
Berikut ini saya kutipkan sebuah puisi dari
Berri dari situs http://www.mallasch.com.

Success - Effort = Motivation

Another day
Another same-old -
Work,
School,
Homework,
Inefficient
Study habits,

Another woosh
Of inspiration
Yet to decline
10 minutes after
I leave each class.

The desire to learn,


But no ethics or incentive
Of work habits.

If only someone
Could get this rusty
Body trucking along again
So the mind can continue to
Remember, study, & develop.

It’s rea lly sad when


Tempo rary motive
Is the only Thing
I Have.

Berri

Kutipan puisi ini memberikan impresi pada pembaca-


nya bahwa motivasi yang hanya sesekali mendatangkan
upaya akan tak mampu mendorong individu mencapai
keberhasilan. Manusia perlukan dorongan, pembelajaran
dan pengembangan diri yang terus menerus agar menca-
pai apa yang diinginkannya. Disini kita berbicara bahwa
kebutuhan menentukan goal, dan manusia mempunyai

58 WARTA BEA CUKAI EDISI 400 MARET 2008


kebutuhan yang bertahap. Mula-mula manusia hanya cu- membawa kemenangan, sebab fisik dan mental emosio-
kup puas kalau kebutuhan fisik terpenuhi (sandang, nal akan terjaga ritme dan staminanya ketika sehat.
pangan, papan), setelah tahap ini tercapai, keinginan be- Menjaga kesehatan dengan hidup sehat, artinya
rikutnya kebutuhan akan keamanan dan seterusnya makan bergizi dan tak mengandung racun (kolesterol
sesuai dengan teori Maslow. Respon seseorang untuk tinggi, pestisida, logam berat dan sebagainya), olah raga
memenuhi kebutuhannya menurut ahli psikologi Bandura cukup, serta tidur nyenyak cukup. Makan enak dan mahal
dipengaruhi oleh kepribadian atau personalitinya. tidak identik dengan makan sehat.

SUKSES DAN PERSONALITI KOMPETISI


Dalam Five Steps to Entrepreneurial Success - Perso- Kepribadian untuk berkompetisi merupakan perilaku
nality Matters, Evan Carmichael menuliskan bahwa yang dapat dipupuk, bukan tergantung hanya pada pendi-
mereka yang sukses adalah orang yang memiliki inisiatif, dikan, keterampilan dan pengalaman. Artinya, pendidikan,
hampir tak pernah sakit selama lima tahun terakhir keterampilan dan pengalaman akan memperkuat daya
sehingga dapat terus bekerja tanpa kehilangan waktu dan kompetisi, tetapi tak cukup membangkitkan kompetisi.
senantiasa berkompetisi. Personality yang merupakan Kompetisi dapat didorong upayakan untuk dimiliki, atasi
dasar bertindak mencapai sukses, adalah entrepreneur- frustasi dan stress dengan cara bijak serta pantang me-
ial personality, yakni mereka yang mempunyai nyerah. Kata pepatah Jepang : “Jatuh tujuh kali, Bangkit
personaliti yang cocok dengan tugas pekerjaan mereka, delapan kali”.
mereka yang memahami kesenjangan antara situasi diri Salah satu cara mengatasi frustasi adalah memahami
mereka dan kekuatan yang dibutuhkan oleh tugas untuk tindakan yang meleset dan menganalisis tindakan yang
mencapai keberhasilan, serta mampu mengelola celah memenangkan kompetisi. Buat gambaran perjalanan
diantara keduanya. anda ketika meraih goal, apa yang dilakukan, apa yang
Di dalam personaliti ada unsur emosi, sikap dan peri- meleset dan apa yang melesat. Seringkali kita memerlu-
laku. Beberapa kecenderungan personaliti termasuk ag- kan perenungan untuk mengawinkan kemampuan menilai
resif, asertif, mendominasi, percaya diri, mudah bergaul, diri dari sisi fisik, mental emosional, edukasi, keterampil-
hangat, bersahabat, analitik, senang bermain an dan pengalaman. Pengalaman membantu


angka, penyelesai masalah, pendorong semangat, tidak di semua masalah. Situasi dan kondisi,
fleksibel, mempunyai sense of urgency yang membuat kita harus berpikir cara lain untuk men-
tinggi, mandiri, motivasi kuat dan cerdas di atas INISIATIF capainya. Satu cara seringkali tidak tepat untuk
rata-rata orang lain. banyak penyelesaian.
MERUPAKAN Kejujuran terhadap diri sendiri atas kekuatan
INISIATIF PRASYARAT dan kelemahan akan banyak membantu menim-
Inisiatif merupakan prasyarat utama untuk bang kemampuan diri. Buat monitoring tahap
mencapai sukses. Ia merupakan kesiapan sese- UTAMA demi tahap, sehingga akan lebih mudah
orang merespon situasi dan menjalani proses UNTUK memperbaiki cara membidik dan arah bidikan.
pembaruan. Datangnya inisiatif berasal dari do- Kata bijak mengatakan, kita tak dapat meng-
rongan keinginan memperoleh keuntungan bagi MENCAPAI ubah kepribadian kita, namun kita dapat mengu-
diri yang merasa kekurangan atas kebutuhan- SUKSES bah perilaku yang akan membuat kita mengikuti
nya, misalnya memperbaiki produktivitas, menu- langkah mencapai tujuan. Kadang perilaku kita


runkan biaya hidup. Dalam kehidupan nyata se- melawan keinginan kita untuk maju, jika perla-
hari-hari, inisiatif merupakan kemampuan sese- wanan demikian kuatnya, kelelahan akan timbul.
orang untuk bertindak mendahului orang lainnya, ia siap Pada hari dimana anda merasa lelah sekali dan anda tak
‘maju perang’ . salah arah, artinya tujuan hampir dekat. Mungkin ini
Tanpa inisiatif seseorang tidak bergerak atas perintah menimbulkan frustasi, tetapi jangan menyerah, karena
dirinya, ia mungkin hanya melakukan pekerjaan atas keberhasilan enterpreneurial akan menjadi kenyataan.
perintah orang lainnya tanpa mempunyai arah keinginan Setelah membaca uraian diatas, cobalah kita pelajari
untuk menghasilkan yang lebih baik, kata iklan rokok – apa yang dapat diperbaiki dari kasus nyata dibawah ini :
follower. Dengan inisiatif orang tersebut meyakinkan diri- Tuan Pria, sekarang berusia 45 tahun. Ia lulusan
nya mampu melakukannya, berani mengambil risiko, dan perguruan tinggi negeri terkenal. Sarjana satu dan dua di
menangguk konsekuensi. Sementara mereka yang men- bidang hukum. Mulai bekerja usai lulus S1 di sebuah
jalankan tugas hanya mengandalkan suruhan, ia akan perusahaan besar dan mendapatkan fasilitas rumah serta
melepas tanggung jawab jika menjumpai risiko ataupun mobil dan penghasilan baik karena tes masuk kerja
konsekuensi tidak menyenangkan. berbuah ’excellent’. Dua tahun kemudian ia dikeluarkan
Di dalam dunia psikologi, menurut Geen-1995, motiva- dari perusahaan karena tak mampu menyelesaikan
si terkait erat dengan perilaku, dimulai dari inisiatif, arah tuntutan pekerjaan.
tujuan gerak yang jelas, kuatnya dorongan mencapai Ia studi lagi karena menganggap mengambil S2 akan
tujuan. Motivasi merupakan kondisi dan situasi dinamis membuatnya lebih terampil. Lulus S2 ia mendapat
seseorang. Motivasi kuat didasarkan atas keinginan dan pekerjaan cukup bergengsi di kantor pengacara terkenal.
keberanian mencapai keinginan, dengan upaya dan daya Dua tahun kemudian ia diminta keluar dari pekerjaan
yang terus menerus. Keberanian meraih tujuan, dimiliki karena ketidakmampuan melaksanakan tuntutan tugas.
oleh orang-orang dengan kepribadian kuat, ulet dan Beberapa kali ia mencoba bekerja membuka usaha
hampir tidak pernah putus asa. Artinya dalam gejolak sendiri sampai hari ini namun belum berhasil. Ia sekarang
emosi marah , malu, takut, mereka tetap tegar mencapai tidak bekerja. Dalam tes masuk kerja ia digambarkan
kebutuhannya. seorang yang pandai, cermat, tegas dan analisisnya kuat.
Dalam pergaulan ia orang yang menyenangkan, hangat,
SEHAT enak diajak diskusi. Penampilan rapi.
Prasyarat kedua untuk meraih sukses adalah sehat.
Hanya tubuh sehat, kata Carmichael setidaknya dalam Silakan pembaca menganalisis , mengapa ia belum
lima tahun terakhir senantiasa bekerja penuh tanpa sukses sampai usianya yang sekarang.
terganggu kesehatannya, akan mempunyai kemenangan
untuk lebih berhasil daripada mereka yang banyak kehi- Ratna Sugeng adalah seorang Psikiater,
langan kesempatan meraih sukses karena sakit. Sehat pertanyaan ataupun konsultasi bisa melalui ardiawika@yahoo.com

EDISI 400 MARET 2008 WARTA BEA CUKAI 59


P R O F I L
ISKANDAR dunia. Di saat-saat orang-orang sudah
KEPALA KPPBC TIPE A3 MERAK berkumpul dirumahnya dan membacakan
Surat Yasin dan doa-doa, tiba-tiba
Iskandar tersadar dari komanya dan bang-

Selalu Terobsesi
kit kembali.
Selama di SMP dan SMA, prestasi
yang ditunjukan Iskandar masih cukup ge-

Untuk Menjadi
milang, Ia mengaku dirinya sejak kecil
gemar akan pelajaran matematika, dan
ketika SMA lebih memilih jurusan IPA

Yang Terbaik
karena bercita-cita ingin menjadi seorang
dokter.”Bagi saya profesi dokter itu cukup
terpandang dan mempunyai masa depan
yang sangat cerah, apalagi saat itu profesi
dokter dapat meningkatkan taraf hidup
dan minimal dapat menjadi orang golong-
an atas,” kenang Iskandar.
Untuk itulah ketika lulus SMA, Iskandar
Dengan falsafah yang diberikan orang tuanya agar punya empat kesempatan untuk mencoba
jangan pernah menyerah, hingga kini dirinya selalu pada fakultas kedokteran, ekonomi,
terobsesi untuk selalu menjadi yang terbaik. Namun pertanian, dan sosial politik di Universitas
demikian di dalam dirinya yang tertanam motto Sumatera Utara (USU). Namun Tuhan
“ikhlas”, ia juga berusaha untuk memberikan seluruh berkehendak lain, walaupun sudah berju-
upaya terbaiknya demi instansi yang dicintainya. ang dan belajar terus, ternyata ia tidak
diterima di fakultas kedokteran, melainkan

S
di fakultas ekonomi.
apaan ramah saat pertama sip anak-anaknya tidak boleh keluar rumah Dengan diterima di fakultas ekonomi,
kali WBC bertemu di Kantor kecuali pada hari Sabtu dan Minggu, selain Iskandar pun harus mengubur dalam-
Pengawasan dan Pelayanan itu di keluarga kami juga tidak ada televisi dalam cita-citanya menjadi dokter, namun
Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe yang dianggapnya dapat mengganggu hal tersebut tidak menyurutkannya dalam
A3 Merak, menggambarkan masa belajar kami,” cerita Iskandar. belajar bahkan dirinya bertekad untuk
sekilas keprofesionalannya sebagai Dengan gaya didik orang tuanya terse- tetap menjadi yang terbaik di bidangnya.
kepala kantor, baik dalam bergaul mau- but, Iskandar berserta kakak dan adiknya Setelah lulus kuliah di USU tahun 1990,
pun dalam melayani pada setiap orang pun mulai Senin hingga Jumat, diwajibkan Iskandar mulai mencari pekerjaan. Ada
yang berkunjung ke kantornya. Dengan sepulang sekolah untuk diam di rumah dan tiga bidang yang dipandangnya memiliki
tutur kata yang tegas dan lugas, ia mulai tidak boleh bermain. Mulai pukul 6 sore masa depan yang menjanjikan, yaitu Per-
menceritakan karier dan masa kecilnya hingga 9 malam, mereka diwajibkan untuk tamina, Bank Indonesia, dan Departemen
kepada WBC. belajar, setelah itu langsung tidur, pagi hari Luar Negeri. Untuk Departemen Luar Ne-
Iskandar, merupakan anak ke em- setelah sholat subuh langsung bersiap- geri ia pilih karena ayahnya menginginkan
pat dari enam bersaudara pasangan H. siap untuk berangkat ke sekolah, dan dirinya dapat menjadi seorang diplomat.
Muchtar Tarigan dan Hj. Chairul Bariyah, sepulang sekolah wajib untuk tidur siang. Maka mulailah Iskandar melamar ke
lahir pada 1 Mei 1965 di sebuah desa “Jadi sewaktu saya belum sekolah, tiga instansi tersebut dan pamit ke orang
tepatnya di daerah Tanjung Pura yang dan lebih banyak diam di rumah, waktu tuanya untuk merantau ke Jakarta. Di
kira-kira kurang lebih 60 kilometer dari tersebut saya pakai untuk ikut belajar Jakarta Iskandar tidak memiliki saudara,
kota Medan Sumatera Utara. dengan kakak-kakak saya, makanya sejak itu sebabnya ia harus kost sambil mencari
Iskandar menghabiskan masa kecil- usia 4 tahun saya sudah pandai membaca pekerjaan.
nya dengan penuh keceriaan dan penuh dan menulis dengan baik,” ujar Iskandar.
dengan pengalaman hidup yang menja- AWAL KARIR DI BEA CUKAI
dikannya paham akan arti kehidupan SEMPAT MENGALAMI MATI SURI Di masa-masa menunggu jawaban
yang dirasakan penuh dengan lika liku. Sejak masa SD, Iskandar memang atas lamarannya pada tiga instansi terse-
Ayahnya yang seorang pengusaha me- mempunyai prestasi yang cukup but, Iskandar mendapat informasi Depar-
mang lebih banyak menghabiskan gemilang, hal ini terbukti dengan selalu temen Keuangan membuka kesempatan
waktunya di kota Medan, sementara itu menjadi juara dalam kelasnya, dan ia untuk menjadi pegawai yang sistem
sang ibu yang seorang bidan, lebih ba- selalu mewakili sekolah dalam lomba perekrutannya melalui sebuah lembaga
nyak berdiam di daerah Tanjung Pura. cerdas cermat, baik yang diselenggarakan konsultan. Tanpa membuang-buang waktu
Demi kebahagiaan anak-anaknya, oleh sekolah, maupun oleh TVRI. Namun, Iskandar pun mencoba untuk melamar.
sang ibu pun rela berkorban untuk tidak ada satu pengalaman hidup di masa kecil Ternyata proses rekrutmen itu sangat
lagi berkarir sebagai bidan dan lebih yang tidak bisa ia lupakan..”Sebenarnya cepat, selang beberapa minggu dirinya
memilih mengikuti ayahnya di kota ada satu pengalaman hidup yang sangat langsung dipanggil untuk mengikuti tes.
Medan. Sejak itulah, mulai SD hingga dikenang ketika saya masih duduk di ”Saat tes inilah saya sempat mengalami
kuliah, Iskandar bermukim di kota bangku kelas 5 SD, saat itu saya terjatuh cobaan, ya namanya juga anak kost jadi
Medan. Di usia dini, Iskandar ternyata di rumah dan kepala saya terbentur lantai, untuk sarapan pagi itu biasanya gak ada
mulai menunjukkan prestasi di bidang saat itu saya mengalami koma dan tidak yang nyiapin, karena saya terburu-buru
pendidikan, yaitu sejak usia 4 tahun diri- sadarkan diri hingga satu minggu maka saya langsung pergi untuk ikut tes,
nya sudah pandai menulis dan memba- lamanya,” kenang Iskandar. saat tes itulah saya sempat sakit bahkan
ca dengan baik. Lebih lanjut Iskandar menceritakan, muntah-muntah, tapi Alhamdulillah sampai
“Sebenarnya itu merupakan suatu dengan tidak sadarkan diri tersebut, dokter akhir tes dapat saya lalui dengan baik,”
keberuntungan bagi saya yang berasal yang menanganinya menyatakan kalau di- kata Iskandar.
dari cara didik orang tua saya yang ber- rinya sudah tidak dapat tertolong lagi, dan Selang beberapa minggu tes, Iskandar
gaya militer. Ayah saya mempunyai prin- Iskandar pun dinyatakan telah meninggal mendapat surat panggilan untuk mengha-

60 WARTA BEA CUKAI EDISI 400 MARET 2008


EDISI 400 MARET 2008 WARTA BEA CUKAI 61
P R O F I L
cukai. Enam bulan menjalani tugas di bi-
dang kepabeanan dan cukai, masih di ta-
hun 1997, Iskandar mendapatkan promosi
pertamanya menjadi eselon IV sebagai
Kepala Seksi Pengolahan Data pada Pus-
diklat DJBC.

TIGA KALI MUTASI PADA SATU TEMPAT


Di Pusdiklat ternyata karir Iskandar bu-
kan hanya pada satu tempat saja, hingga
tahun 2001 Iskandar mendapatkan mutasi
sebanyak tiga kali.”Sewaktu seksi pengo-
lahan data, tugas saya mendata setiap
pegawai yang belum maupun yang sudah
mengikuti diklat, tahun 1999 saya dimuta-
sikan kembali, masih di Pusdiklat sebagai
Kepala Sub Bagian Tenaga Pengajar, di-
sini tugas saya menyusun jadwal menga-
jar para widyaswara,” kata Iskandar.
Saat menjabat posisi inilah ia sering
mengalami kontradiktif dengan tenaga
pengajar, karena tugasnya selain membe-
rikan angka kredit kepada tenaga penga-
jar juga memotong angka kredit tersebut,
BERSAMA KELUARGA. Memberikan yang terbaik buat DJBC, bukan berarti keluarga terabaikan, namun Alhamdulillah tugas tersebut dapat
Semuanya tetap diberikan yang terbaik. dijalaninya dengan baik. Tiga bulan
menjabat, Iskandar kembali dimutasikan,
dap ke Kantor Pusat Direktorat Jenderal na jika terjadi sedikit saja kesalahan maka masih di Pusdiklat namun kini menjadi
Bea dan Cukai (DJBC).”Saya masih laporan penerimaan DJBC secara keselu- Kepala Sub Bidang Penyusunan Program.
ingat waktu itu ada pegawai yang nama- ruhan pun akan menjadi salah. Di sini tugas Iskandar membuat renca-
nya almarhum Pak Sabar Wanto datang Satu tahun di Dit. PPKC, tahun 1993 na program tahunan untuk diklat apa saja
ketempat kost saya dan memerintahkan Iskandar kembali dimutasi ke Tanjung yang akan dilaksanakan oleh DJBC, dan
saya untuk cepat datang ke Kantor Priok sebagai pelaksana pada bidang ve- tugas tersebut dijalaninya hingga tahun
Pusat,” rifikasi. Disinilah Iskandar mulai mengeta- 2001. Tahun 2001 Iskandar dimutasikan
Mulai tahun 1991 resmilah Iskandar hui apa sebenarnya pekerjaan DJBC yang ke Tanjung Priok kembali, kali ini dirinya
masuk ke DJBC dan mulai menjalani sesungguhnya, karena tugasnya selalu bukan sebagai kepala seksi melainkan se-
pendidikan di Pusdiklat DJBC. Namun memeriksa dokumen PIB apakah benar bagai Pejabat Fungsional Pemeriksa Doku-
seiring dengan diterimanya Iskandar di atau tidak. men (PFPD) di KPBC Tanjung Priok II.
DJBC, ia juga menerima panggilan dari Satu hal yang cukup istimewa saat Menjabat selama satu tahun setengah
ketiga instansi yang telah dilamar sebe- bertugas di Tanjung Priok, yaitu ketika sebagai PFPD, Iskandar boleh dikatakan
lumnya. Dengan keyakinan diri, dirinya bersama lima orang lainnya terpilih hampir tidak mengalami banyak masalah,
Iskandar pun lebih memilih berkarir di untuk mengikuti program sekolah di luar dan pada tahun 2002 kembali di mutasi ke
DJBC ketimbang di instansi tersebut. negeri.”Saat itu Kakanwilnya Permana Kanwil Denpasar dan menjabat sebagai
Saat menjalani pendidikan di Agung, beliau memberitahukan ada ke- Kepala Seksi Ekspor dan Cukai. Namun
Pusdiklat, kembali Iskandar mendapat sempatan bagi pegawai yang ingin melan- baru dua bulan menjabat, Iskandar diper-
cobaan, sang ayah yang sangat jutkan kuliah di luar negeri yang dibiayai cayakan oleh Kakanwil yang saat itu dija-
dicintainya kembali kehadapan Tuhan. oleh negara, namun dengan syarat bat oleh Wahyu Purnomo, untuk menjadi
Hingga kini Iskandar masih merasa be- pangkat minimal golongan 3a dan lama Pjs Kepala KPPBC Benoa, yang kepala
lum dapat mewujudkan impian ayahnya bekerja minimal 3 tahun,” cerita Iskandar. kantornya memasuki masa pensiun.
yang menginginkan agar Iskandar men- Iskandar pun tertarik dengan kesem- “Menjabat sebagai Pjs KPPBC Benoa
jadi seorang diplomat. patan tersebut, namun mengingat masa ternyata cukup lama saya jalani yaitu ham-
kerjanya yang baru dua tahun, membuat pir dua tahun. Dan pengalaman saya di
PENEMPATAN PERTAMA DIT. PPKC dirinya ragu-ragu untuk mengikutinya. Benoa adalah saat melakukan pengawas-
Lulus pendidikan pada tahun 1992, Namun dengan tekad yang bulat dirinya an impor beras ke Benoa. KPPBC Beno
penempatan Iskandar pertama kali ada- pun akhirnya mendapat restu dari Kakan- ada di Bali selatan, sementara pelabuhan-
lah pada Direktorat Perencanaan dan wil bahkan mendapatkan rekomendasi nya ada di Bali utara yang membutuhkan
Penerimaan (sekarang PPKC), sebagai untuk dapat mengikuti program tersebut. waktu empat jam perjalanan,” ujar
pelaksana. Disinilah pertama kali Satu tahun menjalani masa persiapan Iskandar.
Iskandar mengetahui dunia kerja yang di Jurang Mangu, akhirnya pada tahun Tahun 2005, Iskandar kembali menda-
sesungguhnya.”Tugas saya di Perpen 1995 Iskandar berangkat ke Amerika pat promosi eselon III dan menjabat
waktu itu adalah menangani seluruh pe- tepatnya pada Boston University, untuk sebagai kepala kantor KPPBC Gorontalo.
nerimaan yang kita rekap menjadi pene- meneruskan pendidikan S2 dengan “Gorontalo merupakan kantor yang
rimaan DJBC, tugas saya memantau mengambil jurusan manajemen. Dua cukup unik, karena dari segi penerimaan
kantor mana saja yang belum menye- tahun di luar negeri, tahun 1997 Iskandar hampir dikatakan tidak ada, bahkan dari
rahkan laporannya setelah itu dinyatakan lulus dan kembali ke Indonesia beban bea masuk yang ditetapkan
memasukannya,” ungkap Iskandar. untuk kembali berkarir di DJBC. sebesar Rp.15 juta tidak dapat terpenuhi.
Pengalaman menarik yang dilalui di Kembali berkarir di DJBC, Sementara, untuk beban kantor tersebut
Dit. PPKC ini adalah dirinya diharuskan penempatan Iskandar masih di Tanjung dalam satu bulan mencapai Rp.30 juta.
untuk cermat dan tepat dalam mema- Priok, namun tidak lagi di bidang verifikasi Saya waktu itu pernah mengusulkan agar
sukan angka-angka yang diterima, kare- melainkan pada bidang kepabeanan dan kantor ini diturunkan menjadi tipe C agar

62 WARTA BEA CUKAI EDISI 400 MARET 2008


tidak terlalu besar dalam pembiayaannya, Disini Iskandar diberikan amanat oleh Di- Suami dari Rina M.F. Siregar dan
namun karena kantor tersebut berada di rektur Jenderal untuk mempersiapkan ayah dari Thoriq Bihaqqi Isma dan
kota propinsi maka kantor tersebut harus Batam sebagai Kantor Pelayanan Utama Chaizy Nasucha Isma, selalu
tetap bertipe B,” ungkap Iskandar. (KPU).”Banyak pembenahan yang saya berkeinginan agar DJBC dapat seperti
Hal lain yang dialami Iskandar di Go- lakukan di Batam mulai dari penindakan pemadam kebakaran negara Amerika
rontalo, adalah ketika kantornya menjadi terhadap pegawai hingga penataan kan- yang selalu dibanggakan oleh rakyat-
pos pengungsian bagi korban banjir, tor, dan mungkin yang paling sensasional nya. Untuk itu dirinya juga akan selalu
dengan lokasi kantor yang cukup tinggi adalah ketika kami menegah minuman memberikan yang terbaik bagi DJBC
maka para penduduk sekitar yang terkena milik anggota dewan daerah Batam,” agar DJBC dapat selalu dibanggakan
banjir memilih KPPBC Gorontalo sebagai Tahun 2007 setelah KPPBC Batam te- oleh masyarakat Indonesia.
pos pengungsian. lah siap menjadi KPU, Iskandar mendapat “Kalau kita lihat hasil survey dari
mutasi kembali dan hingga kini dirinya Masyarakat Transparansi Indonesia dan
MEMFASILITASI PERTEMUAN DJBC menjabat sebagai Kepala KPPBC Tipe A3 ICW, posisi DJBC sudah mulai sangat
DENGAN PT. TOSHIBA Merak. “Dari seluruh perjalanan karir saya baik, tapi memang untuk menjadikan
Enam bulan menjabat sebagai Kepala hingga kini untuk KPPBC saya selalu me- DJBC sebagai instansi yang bersih
KPPBC Gorontalo, tahun 2006 Iskandar miliki motto “Help us, and then we will help perlu kerja keras, karena seperti yang
kembali dimutasikan sebagai Kepala Kan- you”. Artinya bantulah bea cukai dalam dikatakan mantan Dirjen Bea dan Cukai,
tor pada KPPBC Tipe A Purwakarta. Satu tiga hal dan anda akan kami bantu dalam Permana Agung, banyak sekali instansi
hal yang membanggakan bagi Iskandar mempercepat pelayanan,” kata Iskandar. yang berkepentingan dengan bea cukai,
saat menjabat sebagai Kepala Kantor Pur- Tiga hal yang Iskandar maksudkan dan untuk itu kita tidak bisa memberes-
wakarta, adalah saat dirinya memfasilitasi adalah, mematuhi peraturan bea dan cu- kan rumah kita secara sendiri. Macet di
pertemuan antara PT. Toshiba dengan kai, isilah dokumen dengan lengkap dan pelabuhan bukan semata-mata karena
jajaran DJBC. benar, dan masukanlah dokumen secara bea cukai, banyak instansi lain di
“Saat itu pihak Toshiba mempunyai lengkap dan benar. Jika ketiga hal ini telah pelabuhan yang juga berkaitan dengan
rencana ingin menjadikan Indonesia dijalankan oleh pengguna jasa, maka arus barang,” ungkap Iskandar.
sebagai sentra pembuatan TV di Asia, DJBC pun akan memberikan pelayanan Namun demikian, dengan reformasi
namun perusahaan tersebut melihat yang prima sesuai dengan yang diingin- di jajaran DJBC, Iskandar melihat kalau
pemerintah Indonesia tidak memberikan kan oleh pengguna jasa. kondisinya saat ini sudah bergeser,
insentif kepada perusahaannya, akhirnya “Sementara untuk hidup saya memiliki kalau yang dulu mungkin unsur
mereka minta kepada saya untuk motto “Ikhlas” jadi ditempatkan dimanapun subjektifitasnya yang tinggi, tetapi sejak
memfasilitasi pertemuan dengan jajaran akan saya terima dan tugas apapun yang Anwar Suprijadi menjabat sebagai
DJBC,” ungkap Iskandar. diberikan direktorat akan saya jalankan Direktur Jenderal sudah ada unsur
Lebih lanjut Iskandar menceritakan, dengan sebaik-baiknya. Hal ini saya jalan- objektif. Hal ini dapat dilihat dengan
PT. Toshiba merasa kesulitan berkompetisi kan karena sejak kecil saya selalu adanya tes uji kompetensi untuk melihat
di pasar televisi karena masih dibebankan ditekankan dua falsafah hidup yang hing- pada bidang apa pegawai tersebut
bea masuk untuk tabung layar datar, se- ga kini saya jalankan,” kata Iskandar. pantas untuk ditempatkan.
mentara negara lain seperti Malaysia, Ko- Falsafah hidup yang diberikan oleh “Kelihatannya pola ini sudah mulai
rea Selatan, dan Thailand membebaskan orang tua Iskandar adalah, pertama dijalankan terus, seperti kemarin yang
bea masuknya. Akhirnya setelah dilaku- jangan “pernah menyerah”, dan kedua baru dilaksanakan oleh lembaga profe-
kan penelitian oleh Direktorat Teknis Kepa- yang merupakan kata kiasan “kalau kita sional yang tujuannya untuk mapping
beanan, pihak Toshiba pun mendapatkan dipukul orang, usahakan pukul balik na- tentang pegawai, dengan demikian uji
fasilitas Pre Entry Classification mun lebih keras”. Maksudnya, jika kita tersebut dapat melihat sisi lemah dari
(penetapan klassifikasi sebelum impor) dikalahkan oleh orang lain dalam satu pegawai dan hal itu dapat tertutupi
Tidak lama di Purwakarta, tahun 2007 bidang, usahakan kita dapat menang dengan diklat yang akan dijalankannya,
Iskandar kembali mendapat mutasi dan pada bidang lainnya. Dengan falsafah sehingga ke depan penempatan
masih sebagai kepala kantor namun kini tersebut, Iskandar pun selalu terobsesi pegawai akan semakin objektif lagi dan
menjabat sebagai Kepala KPPBC Batam. untuk selalu menjadi yang terbaik. lebih baik,” tandas Iskandar. adi
FOTO-FOTO : DOK.PRIBADI

MEMFASILITASI. Iskandar beserta Dirjen Bea dan Cukai dan Direktur PELAKSANAAN DIKLAT. Iskandar saat menerima ucapan selamat dari mantan
Teknis Kepabeanan, saat memfasilitasi pertemuan bersama PT. Toshiba. Dirjen Bea cukai, Permana Agung, setelah setelah sukses melaksanakan diklat.

EDISI 400 MARET 2008 WARTA BEA CUKAI 63


APA KATA MEREKA
FOTO-FOTO : ISTIMEWA
Donna Agnesia
Petugas
Sebaiknya Ramah
pada Para
Penumpang
Walaupun disibukkan dengan
berbagai kegiatan sebagai presen-
ter dan juga pembawa acara baik
di televisi maupun di berbagai
acara lainnya, Donna Agnesia
mengaku tidak pernah sedikitpun
melalaikan kewajibannya kepada
anaknya hasil pernikahannya de-
ngan aktor dan pembawa acara
Darius Sinathrya.
Donna mengatakan, ia sela-
lu memantau perkembangan
anaknya dan berusaha untuk ti-
Deddy Mizwar dak meninggalkan anaknya
terlalu lama. Bahkan tidak jarang
Donna membawa sang anak ke
Kegundahan Na
Nagga tempat kerjanya agar senantiasa

Bonar
dapat memantau perkembangan
sang anak lebih baik lagi. Dalam per-
bincangannya dengan WBC, Donna
Siapa yang tidak kenal Naga Bonar, tokoh yang baru-baru ini mengunjungi
fiktif dalam film Naga Bonar dan Naga Bonar Australia dalam rangka berli-
Jadi 2 yang dibintangi oleh aktor kawakan bur bersama dengan keluar-
Deddy Mizwar. Bagi yang pernah melihat akting- ga, mengaku tidak
nya pada film Naga Bonar besutan sutradara mengalami permasalahan
almarhum Asrul Sani maka akan melihat betapa ketika pulang dari luar ne-
totalnya ia memerankan tokoh pejuang asal geri, terutama ketika mela-
Medan yang terkenal dengan ucapannya,”Apa lui pemeriksaan oleh Bea
Kata Dunia” pada film tersebut. Begitu pula Cukai di bandara interna-
pada sekuelnya yang berjudul Naga Bonar Jadi sional Soekarno-Hatta,
2 dimana ia mengajak aktor muda Tora Sudiro “Petugasnya ramah-
terlibat didalamnya sebagai Bonaga, anak dari ramah dan baik,”ujarnya
Naga Bonar dalam film tersebut. ketika ditanya mengenai
Totalitasnya memerankan tokoh Naga keberadaan para petugas
Bonar mendapat acungan jempol dari para juri Bea Cukai di bandara
Festival Film Indonesia (FFI) tahun 1986 Soekarno-Hatta. Walau-
sehingga ia diganjar dengan penghargaan Piala pun ia seorang public
Citra sebagai aktor terbaik.Begitu pula pada figure Donna mengakui
sekuelnya yang kedua yaitu Naga Bonar Jadi 2 tidak mengalami suatu
ia pun mendapat penghargaan Piala Citra hal yang istimewa,
sebagai sutradara tebaik pada FFI tahun 2007. dan diperlakukan sa-
Dalam perbincangan dengan WBC, “sang ma dengan penum-
Naga Bonar” menyimpan sedikit kegundahan pang lainnya ketika
pada Direktorat Jenderal Bea Cukai. Kegundah- melalui pemerik-
an tersebut yaitu, belum ditandatanganinya saan Bea Cukai.
Peraturan Dirjen mengenai pengenaan tariff “Ramah bagi
Bea Masuk (BM) sebesar 0 persen untuk ba- petugas Bea Cu-
rang keperluan industri film Indonesia. Menurut kai itu penting,
Deddy pemerintah telah mengeluarkan kebijak- tapi ramahnya
an untuk memberlakukan tariff BM sebesar 0 jangan sama
Persen untuk impor barang-barang keperluan public figure
film, namun hingga saat ini peraturan tersebut aja, tapi sa-
belum ditandatangani oleh Dirjen Bea Cukai. ma penum-
“Saya sebagai insan film Indonesia pang lain
mengharapkan kebijakan pemerintah tersebut yang mela-
dapat diberlakukan dan cepat ditandatangani, lui pos pe-
agar dapat lebih mendukung insan film meriksaan
Indonesia dalam menghasilkan film Indonesia Bea Cukai
yang bermutu,”ujarnya. juga harus
Tokoh Pak Haji dalam sinetron Kiamat Su- ramah,
dah Dekat dan juga Para Pencari Tuhan walau
mengatakan, hingga saat ini untuk keperluan bagai-
proses pembuatan film Indonesia, sineas mana
Indonesia masih melakukannya di luar negeri pun ju-
karena tidak adanya beberapa alat proses pen- ga ra-
dukung pembuatan film di Indonesia, seperti mah itu
penataan suara dan lain sebagainya. penting,”
“Kalau alat-alat keperluan pembuatan film ujarnya lagi
bisa kita impor dengan BM 0 persen, proses “Apa lagi
pengerjaan film bisa dilakukan di Indonesia sekarang ada
dengan biaya murah dan tidak perlu ke luar program Visit In-
negeri, kreatifitas insan film Indonesia pun akan donesia,
semakin berkembang karena fasilitasnya ada di keramahan petu-
Indonesia, jadi kiranya Pak Dirjen dapat gas jadi kesan per-
secepatnya menandatangani peraturan tersebut tama para wisata-
untuk mendukung perkembangan film wan mengenai
Indonesia,”harap “sang Naga Bonar” mengakhiri Indonesia lho,”papar
pembicaraan dengan WBC. Donna mengakhiri
Apa Kata Dunia….. zap pembicaraan
dengan WBC. zap

64 WARTA BEA CUKAI EDISI 400 MARET 2008


K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
PERATURAN MENTERI KEUANGAN
NOMOR 144 /PMK . 04 / 2007

TENTANG
PENGELUARAN BARANG IMPOR
UNTUK DIPAKAI

MENTERI KEUANGAN,
Menimbang :
bahwa dalam rangka pelaksanaan Pasal 10A ayat (9), Pasal 10B ayat (5)
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan sebagaimana
telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006, perlu
menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Pengeluaran Barang Impor
Untuk Dipakai;

Mengingat :
1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3612), sebagaimana telah diubah
terakhir dengan Undang Undang Nomor 17 Tahun 2006 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4661) ;
2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cukai (Lembaran Negara
Tahun 1995 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3613)
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2007
(Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 105, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4756);
3. Keputusan Presiden Nomor 20 / P Tahun 2005;

MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG PENGELUARAN BARANG
IMPOR UNTUK DIPAKAI.

Pasal 1

Dalam Peraturan Menteri Keuangan ini yang dimaksud dengan :


1. Undang-Undang Kepabeanan adalah Undang-Undang Nomor 10 Tahun
1995 tentang Kepabeanan sebagaimana telah diubah dengan Undang-
Undang Nomor 17 Tahun 2006.

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 400 MARET 2008


1
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
2. Kawasan Pabean adalah kawasan dengan batas-batas tertentu di
pelabuhan laut, bandar udara, atau tempat lain yang ditetapkan untuk lalu
lintas barang yang sepenuhnya berada di bawah pengawasan Direktorat
Jenderal Bea dan Cukai.
3. Kantor Pabean adalah kantor dalam lingkungan Direktorat Jenderal Bea
dan Cukai tempat dipenuhinya kewajiban pabean sesuai dengan Undang-
undang Kepabeanan.
4. Menteri adalah Menteri Keuangan Republik Indonesia.
5. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal Bea dan Cukai.
6. Pejabat Bea dan Cukai adalah pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
yang ditunjuk dalam jabatan tertentu untuk melaksanakan tugas tertentu
berdasarkan Undang-Undang Kepabeanan.
7. Orang adalah perseorangan atau badan hukum.
8. Impor adalah kegiatan memasukkan barang ke dalam
daerah pabean.
9. Pengusaha Pengurusan Jasa Kepabeanan yang selanjutnya disingkat
PPJK adalah badan usaha yang melakukan kegiatan pengurusan
pemenuhan Kewajiban Pabean untuk dan atas nama importir.
10.Data Elektronik adalah informasi atau rangkaian informasi yang disusun
dan/atau dihimpun untuk kegunaan khusus yang diterima, direkam,
dikirim, disimpan, diproses, diambil kembali, atau diproduksi secara
elektronik dengan menggunakan komputer atau perangkat pengolah data
elektronik, optikal, atau cara lain yang sejenis.
11. Pertukaran Data Elektronik yang selanjutnya disebut PDE Kepabeanan
adalah alir informasi bisnis antar aplikasi dan organisasi secara
elektronik, yang terintegrasi dengan menggunakan standar yang
disepakati bersama.
12.Dokumen Pelengkap Pabean adalah semua dokumen yang digunakan
sebagai pelengkap pemberitahuan pabean, misalnya invoice, packing list,
bill of lading/airway bill, manifest dan dokumen lainnya yang
dipersyaratkan.
13.Pemberitahuan Impor Barang yang selanjutnya disingkat PIB adalah
Pemberitahuan Pabean untuk pengeluaran barang yang diimpor untuk
dipakai
14.Media Penyimpan Data Elektronik adalah disket atau media penyimpan
data elektronik lainnya.
15.Tempat Penimbunan Sementara yang selanjutnya disingkat TPS adalah
bangunan dan / atau lapangan atau tempat lain yang disamakan dengan
itu di kawasan pabean untuk menimbun barang sementara menunggu
pemuatan atau pengeluarannya.

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 400 MARET 2008


2
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
16. Tempat lain yang diperlakukan sama dengan TPS adalah bangunan dan/
atau lapangan atau tempat yang disamakan dengan itu yang berada di luar
kawasan pabean untuk menimbun barang sementara menunggu pemuatan
atau pengeluarannya.
17. Sistem komputer pelayanan adalah sistem komputer yang digunakan oleh
kantor pabean dalam rangka pengawasan dan pelayanan kepabeanan.

Pasal 2

(1) Pengeluaran barang impor dari kawasan pabean, atau tempat lain yang
diperlakukan sama dengan TPS dengan tujuan diimpor untuk dipakai,
wajib menggunakan PIB, kecuali untuk :
a. barang pindahan ;
b. barang impor sementara yang dibawa oleh penumpang;
c. barang impor melalui jasa titipan ;
d. barang penumpang dan awak sarana pengangkut ;
e. barang kiriman melalui PT. (Persero) Pos Indonesia ;
f. barang impor pelintas batas;atau
g. barang impor tertentu yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal.
(2) PIB sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dibuat oleh importir atau PPJK
berdasarkan dokumen pelengkap pabean dengan menghitung
sendiri bea masuk, cukai dan/atau pajak dalam rangka impor yang harus
dibayar.
(3) Pengeluaran barang impor sebagaimana dimaksud pada :
a. ayat (1) huruf a,huruf b, huruf c dan huruf g, dilakukan dengan
menggunakan Pemberitahuan Impor Barang Khusus (PIBK);
b. ayat (1) huruf d, dilakukan dengan menggunakan Customs Declaration;
c. ayat (1) huruf e, dilakukan dengan menggunakan Pencacahan dan
Pembean Kiriman Pos (PPKP) ;
d. ayat (1) huruf f, dilakukan dengan menggunakan Buku Pas Barang
Lintas Batas (BPBLB).
(4) Ketentuan lebih lanjut atas pengeluaran barang impor sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) diatur dengan Peraturan Menteri tersendiri.

Pasal 3

(1) Penyampaian PIB ke Kantor Pabean sebagaimana dimaksud dalam Pasal


2 dapat dilakukan:
a. untuk setiap pengimporan; atau
b. secara berkala.

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 400 MARET 2008


3
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
(2) Penyampaian PIB untuk setiap pengimporan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf a, dilakukan setelah pengangkut menyerahkan
pemberitahuan pabean mengenai barang yang diangkutnya.
(3) PIB sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat disampaikan dalam
bentuk data elektronik atau tulisan diatas formulir.
(4) PIB dalam bentuk data elektronik dapat disampaikan melalui sistem PDE
Kepabeanan atau menggunakan media penyimpan data elektronik.
(5) Penyampaian PIB dalam bentuk tulisan di atas formulir atau menggunakan
media penyimpan data, dapat dilayani dalam hal:
a. Kantor Pabean yang bersangkutan belum menerapkan sistem PDE
kepabeanan; atau
b. sistem PDE kepabeanan yang ada di Kantor Pabean yang
bersangkutan tidak dapat beroperasi lebih dari 4 (empat) jam.
(6) Untuk importir tertentu, penyampaian PIB sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) dapat dilakukan sebelum pengangkut menyerahkan
pemberitahuan pabean mengenai barang yang diangkutnya.

Pasal 4

(1) Importir bertanggung jawab atas bea masuk, cukai, dan/atau pajak dalam
rangka impor yang terutang sejak tanggal pendaftaran PIB.
(2) PPJK yang mendapat kuasa pengurusan importasi, bertanggung jawab
terhadap kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) apabila importir
tidak ditemukan.

Pasal 5

(1) Barang impor hanya dapat dikeluarkan sebagai barang impor untuk dipakai
dari kawasan pabean atau tempat lain yang diperlakukan sama dengan
TPS, setelah dibayar bea masuk dan/atau pajak dalam rangka impor.
(2) Barang impor berupa Barang Kena Cukai hanya dapat dikeluarkan dari
kawasan pabean atau tempat lain yang diperlakukan sama dengan TPS,
setelah dilunasi cukainya.

Pasal 6

(1) Pembayaran bea masuk dan/atau cukai serta pajak dalam rangka impor
dapat dilakukan dengan cara:
a. pembayaran tunai; atau
b. pembayaran berkala.

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 400 MARET 2008


4
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
(2) Pembayaran tunai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, wajib
dilakukan paling lambat pada saat PIB didaftarkan.
(3) Pembayaran berkala sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b,
diberikan kepada importir yang telah memenuhi persyaratan yang
ditetapkan oleh Direktur Jenderal.

Pasal 7

(1) Barang impor dapat dikeluarkan dari Kawasan Pabean atau dari tempat
lain yang diperlakukan sama dengan TPS, setelah diberikan persetujuan
pengeluaran barang oleh Pejabat Bea dan Cukai atau sistem komputer
pelayanan.
(2) Sebelum diberikan persetujuan pengeluaran barang sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), pejabat bea dan cukai melakukan pemeriksaan
pabean secara selektif.
(3) Pemeriksaan pabean sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berupa
penelitian dokumen dan/atau pemeriksaan fisik barang.
(4) Barang impor yang dilarang atau dibatasi hanya dapat dikeluarkan dari
Kawasan Pabean atau tempat lain yang disamakan dengan TPS,
setelah persyaratan yang diwajibkan oleh instansi teknis terkait telah
dipenuhi.

Pasal 8

(1) Kepala Kantor Pabean dapat memberikan persetujuan untuk pengeluaran


barang impor yang dimohonkan untuk memperoleh fasilitas pembebasan/
keringanan bea masuk, bea masuk pajak dalam rangka impor, dan/atau
cukai dengan menggunakan vooruitslag, sebelum keputusan tentang
pembebasan atau keringanannya ditetapkan.
(2) Dalam rangka pelayanan segera (rush handling) barang impor dapat
dikeluarkan sebagai barang impor untuk dipakai, setelah diserahkan
dokumen pelengkap pabean.
(3) Atas pengeluaran barang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat
(2), importir wajib menyerahkan jaminan sebesar pembayaran beamasuk,
beamasuk dan pajak dalam rangka impor, dan/atau cukai.

Pasal 9

Ketentuan teknis yang diperlukan dalam pelaksanaan peraturan ini diatur


lebih lanjut oleh Direktur Jenderal.

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 400 MARET 2008


5
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N

Pasal 10

Pada saat Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku, Ketentuan dalam
keputusan Menteri keuangan Nomor 453/KMK.04/2002 tentang Tata Laksana
Kepabeanan Di Bidang Impor yang telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 112/KMK.04/2003 sepanjang
mengatur mengenai impor untuk dipakai, dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 11

Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku pada tanggal 15 Desember


2007.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Peraturan


Menteri Keuangan ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik
Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 22 November 2007

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

ttd,-

SRI MULYANI INDRAWATI

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 400 MARET 2008


6
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK
NOMOR 145/PMK.04/2007

TENTANG
KETENTUAN KEPABEANAN
DI BIDANG EKSPOR

MENTERI KEUANGAN,
Menimbang :
Bahwa dalam rangka melaksanakan Pasal 11 A ayat (7)Undang-Undang
Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006, perlu menetapkan Peraturan
Menteri Keuangan tentang Ketentuan Kepabeanan Di Bidang Ekspor;

Mengingat :
1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan
Tatacara Perpajakan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983
Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3262) sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun
2007 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 85,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4740);
2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai
Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 51, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3264) sebagaimana telah diubah terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2000 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2000 Nomor 128, Tambahan Lembaran Negara Nomor
3986);
3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran
Negara Tahun 1995 Nomor 3612) sebagaimana telah diubah dengan
Undang-undang Nomor 17 Tahun 2006 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2006 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4661);
4. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cukai (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara
Tahun 1995 Nomor 3613);
5. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1997 tentang Dokumen Perusahaan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 18, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 3674);

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 400 MARET 2008


7
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
6. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan
Pajak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 43,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3687);
7. Keputusan Presiden Nomor 20/P Tahun 2005.

MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG KETENTUAN KEPABEANAN
DI BIDANG EKSPOR

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Menteri Keuangan ini yang dimaksud dengan :


1. Undang-Undang Kepabeanan adalah Undang-Undang Nomor 10 Tahun
1995 tentang Kepabeanan sebagaimana telah diubah dengan Undang-
Undang Nomor 17 Tahun 2006.
2. Orang adalah orang perseorangan atau badan hukum.
3. Eksportir adalah orang yang melakukan kegiatan mengeluarkan barang
dari daerah pabean.
4. Pemberitahuan pabean ekspor adalah pernyataan yang dibuat oleh orang
dalam rangka melaksanakan kewajiban kepabeanan dibidang ekspor
dalam bentuk tulisan di atas formulir atau data elektronik.
5. Kawasan pabean adalah kawasan dengan batas-batas tertentu di
pelabuhan laut, bandar udara, atau tempat lain yang ditetapkan untuk lalu-
lintas barang yang sepenuhnya berada di bawah pengawasan Direktorat
Jenderal Bea dan Cukai.
6. Barang ekspor adalah barang yang dikeluarkan dari daerah pabean.
7. Bea keluar adalah pungutan negara berdasarkan Undang-Undang
Kepabeanan yang dikenakan terhadap barang ekspor.
8. Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE) adalah pemberian pembebasan
dan/atau pengembalian bea masuk (BM) dan/atau cukai serta PPN dan
PPnBM tidak dipungut atas impor barang dan/atau bahan untuk diolah,
dirakit, atau dipasang pada barang lain yang hasilnya terutama untuk
tujuan ekspor.

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 400 MARET 2008


8
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
9. Surat Tanda Bukti Setor (STBS) adalah tanda bukti pembayaran/
penyetoran bea keluar yang dikeluarkan oleh kantor pabean, bank devisa,
atau kantor pos persepsi.
10. Konsolidator barang ekspor adalah badan usaha yang melaksanakan pengum-
pulan (konsolidasi) barang ekspor sebelum barang-barang ekspor tersebut
dimasukkan ke kawasan pabean untuk dimuat ke atas sarana pengangkut.
11. Pemberitahuan Konsolidasi Barang Ekspor (PKBE) adalah pemberitahuan
barang ekspor konsolidasi yang dibuat oleh konsolidator atau eksportir
atau eksportir dalam satu kelompok perusahaan yang berisi rincian
seluruh dokumen pemberitahuan pabean ekspor serta persetujuan barang
ekspor yang ada dalam satu kontainer.
12.Penyampaian pemberitahuan melalui media elektronik adalah
penyampaian pemberitahuan pabean dengan mempergunakan media
disket atau melalui pertukaran data elektronik secara langsung sesuai
standar yang ditetapkan dan berdasarkan kesepakatan antara eksportir
dengan Direktur Jenderal atau pejabat yang ditunjuknya.
13.Kantor pabean adalah kantor pelayanan bea dan cukai tempat dipenuhinya
kewajiban pabean sesuai dengan ketentuan undang-undang kepabeanan.
14.Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal Bea dan Cukai.
15.Pejabat bea dan cukai adalah pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
yang ditunjuk dalam jabatan tertentu untuk melaksanakan tugas tertentu
berdasarkan Undang-Undang Kepabeanan.
16.Sistem komputer pelayanan adalah sistem komputer yang digunakan oleh
kantor pabean dalam rangka pengawasan dan pelayanan kepabeanan.

BAB II
PEMBERITAHUAN PABEAN EKSPOR

Pasal 2

(1) Barang yang akan diekspor wajib diberitahukan ke kantor pabean dengan
menggunakan pemberitahuan pabean ekspor.
(2) Pemberitahuan pabean ekspor sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
disampaikan oleh eksportir/kuasanya ke kantor pabean pemuatan paling
cepat 7 (tujuh) hari sebelum tanggal perkiraan ekspor paling lambat
sebelum dimasukkan ke Kawasan Pabean.
(3) Atas ekspor barang curah, pemberitahuan pabean ekspor sebagaimana
dimaksud pada ayat (2), dapat disampaikan sebelum keberangkatan
sarana pengangkut.

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 400 MARET 2008


9
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
(4) Terhadap barang ekspor yang dikenakan bea keluar, pemberitahuan
pabean ekspor disampaikan setelah pembayaran bea keluar .
(5) Pemberitahuan pabean ekspor dapat disampaikan dalam bentuk tulisan
diatas formulir atau data elektronik

Pasal 3

Eksportir wajib mengisi pemberitahuan pabean ekspor dengan lengkap dan


benar, dan bertanggung jawab atas kebenaran data yang diberitahukan dalam
pemberitahuan pabean ekspor.

Pasal 4

Barang yang diberitahukan dengan pemberitahuan pabean ekspor


sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1), dan telah dimuat ke sarana
pengangkut yang akan berangkat ke luar daerah pabean, dianggap telah
diekspor dan diperlakukan sebagai barang ekspor.

Pasal 5

Pemberitahuan pabean ekspor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1)


tidak wajib atas ekspor:

a. barang pribadi penumpang;


b. barang awak sarana pengangkut;
c. barang pelintas batas;
d. barang kiriman melalui PT (Persero) Pos Indonesia dengan berat tidak
melebihi 100 (seratus) kilogram.

Pasal 6

(1) Sebelum barang ekspor dimuat ke dalam sarana pengangkut,


eksportir atau konsolidator dapat melakukan konsolidasi tehadap barang
ekspor.
(2) Konsolidasi barang ekspor sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
di luar kawasan pabean.

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 400 MARET 2008


10
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
(3) Barang ekspor hasil konsolidasi, pada saat pemasukannya ke kawasan
pabean, wajib diberitahukan oleh konsolidator atau eksportir ke kantor
pabean dengan menggunakan PKBE.
(4) Dalam hal konsolidasi terhadap barang ekspor dilakukan oleh beberapa
eksportir dalam satu kelompok perusahaan, PKBE disampaikan oleh salah
satu eksportir.

Pasal 7

(1) Terhadap barang ekspor dilakukan penelitian dokumen.


(2) Penelitian dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukan oleh
sistem aplikasi pelayanan dan/atau pejabat bea dan cukai, setelah
pemberitahuan pabean ekspor diajukan ke kantor pabean.
(3) Penelitian dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. kebenaran dan kelengkapan pengisian data pemberitahuan pabean
ekspor;
b. kelengkapan dokumen pelengkap pabean yang diwajibkan;
c. kebenaran perhitungan bea keluar yang tercantum dalam bukti
pelunasan bea keluar dalam hal barang ekspor terkena bea keluar; dan
d. pemenuhan ketentuan umum di bidang ekspor.
(4) Dokumen pelengkap pabean sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf
b, huruf c dan huruf d adalah berupa:
a. invoice, packing list dan dokumen pelengkap lainnya yang diwajibkan
sebagai pemenuhan ketentuan umum dibidang ekspor; dan/atau
b. STBS dalam hal barang ekspor terkena bea keluar;

Pasal 8

(1) Dalam hal tertentu, pejabat bea dan cukai melakukan pemeriksaan fisik
atas barang ekspor.
(2) Pemeriksaan fisik barang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
terhadap :
a. barang ekspor yang akan diimpor kembali;
b. barang ekspor yang pada saat impornya ditujukan untuk diekspor
kembali;
c. barang ekspor yang mendapat fasilitas KITE;
d. barang ekspor yang dikenai bea keluar;
e. barang ekspor yang berdasarkan informasi dari Direktorat Jenderal
Pajak; atau

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 400 MARET 2008


11
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
f. barang ekspor yang berdasarkan hasil analisis informasi lainnya
terdapat indikasi yang kuat akan terjadi pelanggaran atau telah terjadi
pelanggaran ketentuan perundang-undangan.

(3) Pemeriksaan fisik barang sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan
secara selektif terhadap:
a. barang ekspor yang mendapat fasilitas KITE dengan skema
pembebasan bea masuk dan/atau cukai; atau
b. barang ekspor yang dikenai bea keluar.

(4) Pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dapat
dilaksanakan di kawasan pabean, gudang eksportir, atau tempat lain yang
digunakan eksportir untuk menyimpan barang ekspor.

Pasal 9

(1) Terhadap eksportir tertentu yang atas barang ekspornya :


a. mendapat fasilitas KITE dengan skema pembebasan bea masuk dan/
atau cukai; atau
b. dikenai bea keluar, tidak dilakukan pemeriksaan fisik.

(2) Penetapan eksportir tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


ditetapkan oleh Direktur Jenderal atau pejabat bea dan cukai yang
ditunjuk, dengan memperhatikan reputasi eksportir yaitu :
a. tidak pernah melanggar ketentuan kepabeanan dan cukai yang dikenai
sanksi administrasi dalam kurun waktu 1 (satu) tahun terakhir;
b. tidak mempunyai tunggakan hutang bea masuk, bea keluar, cukai, dan pajak;
c. telah menyelenggarakan pembukuan sesuai Undang-Undang
Kepabeanan; dan
d. telah memperoleh rekomendasi dari Direktorat Jenderal Pajak sebagai
wajib pajak patuh.

(3) Terhadap eksportir yang berstatus sebagai importir jalur prioritas atau importir
lain yang mendapat status yang dipersamakan dengan importir jalur prioritas,
diperlakukan sebagai eksportir tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

(4) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku dalam hal
terdapat indikasi yang kuat akan terjadi pelanggaran atau telah terjadi
pelanggaran ketentuan perundang-undangan.

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 400 MARET 2008


12
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
BAB IV
PEMASUKAN BARANG EKSPOR KE KAWASAN PABEAN

Pasal 10

Pemasukan barang ekspor ke kawasan pabean atau tempat penimbunan


sementara dilakukan setelah mendapat persetujuan dari pejabat bea dan
cukai dan/atau sistem komputer pelayanan.

BAB V
PEMUATAN BARANG EKSPOR DAN REKONSILIASI

Pasal 11

(1) Pemuatan barang ekspor ke dalam sarana pengangkut dilaksanakan


setelah mendapat persetujuan dari pejabat bea dan cukai dan/atau sistem
komputer pelayanan.
(2) Persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diberikan setelah
dilakukan penelitian dokumen dan/atau pemeriksaan fisik barang

Pasal 12

(1) Barang yang telah diberitahukan untuk diekspor, sementara menunggu


pemuatannya, dapat ditimbun di tempat penimbunan sementara atau
tempat lain dengan izin kepala kantor pabean.
(2) Pemuatan barang ekspor dilakukan di kawasan pabean atau dalam hal
tertentu dapat dimuat di tempat lain dengan izin kepala kantor pabean.

Pasal 13

(1) Terhadap pemberitahuan pabean ekspor yang telah disampaikan


sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1), dilakukan rekonsiliasi
dengan pemberitahuan pabean keberangkatan sarana pengangkut.
(2) Rekonsiliasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan
mencocokkan beberapa elemen data dalam dokumen pemberitahuan
pabean ekspor yang didaftarkan dengan pemberitahuan pabean
keberangkatan sarana pengangkut.
(3) Rekonsiliasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Pejabat
atau sistem komputer pelayanan.

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 400 MARET 2008


13
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
BAB VI
PEMBATALAN DAN PEMBETULAN DATA
PEMBERITAHUAN EKSPOR BARANG

Pasal 14

(1) Barang yang telah diberitahukan untuk diekspor dan telah mendapatkan
nomor pendaftaran pemberitahuan pabean ekspor dapat dibatalkan
ekspornya.
(2) Terhadap pembatalan ekspor sebagaimana dimaksud pada ayat (1), eksportir
wajib melaporkan kepada pejabat bea dan cukai di kantor pabean pemuatan,
dalam jangka waktu 3 (tiga) hari kerja terhitung sejak keberangkatan sarana
pengangkut yang tercantum dalam pemberitahuan pabean.
(3) Terhadap barang yang dibatalkan ekspornya sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) tidak dilakukan pemeriksaan fisik, kecuali barang ekspor yang
berdasarkan hasil analisis informasi terdapat indikasi yang kuat akan atau
telah terjadi pelanggaran ketentuan kepabeanan di bidang ekspor.

Pasal 15

(1) Dalam hal terjadi kesalahan, eksportir dapat melakukan pembetulan data
pemberitahuan pabean ekspor yang telah didaftarkan, setelah
mendapat persetujuan dari kepala kantor pabean atau pejabat yang
ditunjuk.
(2) Pembetulan data pemberitahuan pabean ekspor sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) yang menyangkut jenis, jumlah, nomor kontainer, jenis
valuta, dan/atau nilai FOB barang, dapat dilayani sebelum barang masuk
ke kawasan pabean, kecuali dalam hal:
a. short shipment, paling lama 3 (tiga) hari sejak keberangkatan sarana
pengangkut; atau
b. ekspor barang dengan karakteristik tertentu, paling lama 60 (enam
puluh) hari sejak keberangkatan sarana pengangkut.

PASAL 16

(1) Terhadap kesalahan pemberitahuan pabean ekspor berupa jenis/ kategori


ekspor, dan/atau jenis fasilitas yang diminta, tidak dapat dilakukan
perubahan.
(2) Atas kesalahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), eksportir dapat
melakukan pembatalan pemberitahuan pabean ekspor.

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 400 MARET 2008


14
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
(3) Terhadap pembatalan pemberitahuan pabean ekspor sebagaimana
dimaksud pada ayat (2), eksportir dapat mengajukan pemberitahuan
pabean ekspor yang baru sepanjang barang belum dimuat ke dalam
sarana pengangkut.

Pasal 17

Pembetulan data pemberitahuan pabean ekspor selain kesalahan


sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (1) dan/atau pasal 16 ayat (1)
dapat dilayani paling lama 1 (satu) bulan terhitung sejak pemberitahuan
pabean ekspor diberitahukan.

BAB VII
SANKSI

Pasal 18

(1) Setiap orang yang tidak melaporkan pembatalan ekspornya sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 14 ayat (2), dikenai sanksi administrasi berupa
denda sebesar Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah).
(2) Setiap orang yang salah memberitahukan jenis dan/atau jumlah barang
dalam pemberitahuan pabean atas ekspor yang mengakibatkan tidak
terpenuhinya pungutan negara di bidang ekspor, dikenai sanksi
administrasi berupa denda paling sedikit 100% (seratus persen) dari
pungutan negara di bidang ekspor yang kurang dibayar dan paling banyak
1.000% (seribu persen) dari pungutan negara di bidang ekspor yang
kurang dibayar.
(3) Setiap orang yang :
a. mengekspor barang tanpa menyerahkan pemberitahuan pabean;
b. dengan sengaja memberitahukan jenis dan/atau jumlah barang dalam
pemberitahuan pabean secara salah yang mengakibatkan tidak
terpenuhinya pungutan negara di bidang ekspor;
c. memuat barang ekspor di luar kawasan pabean tanpa izin kepala kantor
pabean;
d. membongkar barang ekspor di dalam daerah pabean tanpa izin kepala
kantor pabean; dipidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan
pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling sedikit
Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) dan denda paling banyak
Rp. 5.000.000.000,00 (lima milyar rupiah).

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 400 MARET 2008


15
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
BAB VII
KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 19

Eksportir wajib menyimpan data pemberitahuan ekspor barang yang telah


didaftarkan dalam media elektronik dan atau hasil cetak pemberitahuan
ekspor barang serta lembar asli dokumen pelengkap pabean sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 9 ayat (3) selama jangka waktu 10 (sepuluh) tahun
pada tempat usahanya di Indonesia.

BAB VIII
PENUTUP

Pasal 20

Pada saat Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku, Keputusan Menteri
Keuangan Nomor 557/KMK.04/2002 tentang Tatalaksana Kepabeanan di
Bidang Ekspor dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 21

Ketentuan teknis yang diperlukan dalam pelaksanaan Peraturan Menteri


Keuangan ini diatur lebih lanjut dengan Peraturan Direktur Jenderal.

Pasal 22

Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku pada tanggal 15 Desember 2007.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Keputusan


Menteri Keuangan ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik
Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 22 November 2007
Menteri Keuangan

ttd,-

SRI MULYANI INDRAWATI

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 400 MARET 2008


16

You might also like