You are on page 1of 97

TAHUN XXXIX EDISI 402 MEI 2008

PUSDIKLAT
DAN DJBC
Bersama
Kembangkan
Kompetensi
SDM

PROFIL WAWANCARA

MENUNGGU IMPLEMENTASI
KUSHARI SUPRIANTO
KEPALA KANTOR BUKAN SATU-SATUNYA
PENDORONG KEBERHASILAN, TETAPI...
ANNY RATNAWATI
INTINYA KOORDINASI
DAN KOMUNIKASI
DARI REDAKSI

TERBIT SEJAK 25 APRIL 1968

Think Global, Act Local IZIN DEPPEN: NO. 1331/SK/DIRJEN-G/SIT/72


TANGGAL, 20 JUNI 1972 ISSN.0216-2483

R
PELINDUNG
apat bulanan antara Redaksi dengan Dewan Pengarah untuk Direktur Jenderal Bea dan Cukai:
Drs. Anwar Suprijadi, MSc
mempresentasikan rencana penerbitan WBC edisi Mei, yang PENASEHAT
Direktur Penerimaan & Peraturan
berlangsung pada akhir Maret lalu berjalan hingga dua jam, Kepabeanan dan Cukai:
Drs. Hanafi Usman
lebih lama dari yang biasanya hanya sekitar satu jam. Direktur Teknis Kepabeanan
Ir. Agung Kuswandono, MA
Molornya waktu disebabkan terjadi diskusi menarik soal Direktur Fasilitas Kepabeanan
Drs. Kusdirman Iskandar
pengembangan sumber daya manusia di bea cukai khususnya melalui Direktur Cukai
Drs. Frans Rupang
pendidikan dan pelatihan (diklat), yang redaksi angkat menjadi topik pada Direktur Penindakan & Penyidikan
Drs. R.P. Jusuf Indarto
laporan utama edisi bulan Mei ini. Diskusi yang panjang dan terbuka ter- Direktur Audit
Drs. Thomas Sugijata, Ak. MM
sebut menyiratkan concern terhadap pendidikan bagi pegawai bea cukai. Direktur Kepabeanan Internasional
Drs. M. Wahyu Purnomo, MSc
Di edisi ini pula bisa dibaca mengenai pencapaian target penerimaan Direktur Informasi Kepabeanan & Cukai
Dr. Heri Kristiono, SH, MA
DJBC triwulan pertama tahun 2008, berikut dengan pencapaian masing- Kepala Pusat Pendidikan dan
Pelatihan Bea dan Cukai
masing kantor wilayah. Hasilnya lumayan bagus, dan semoga hingga Drs. Endang Tata
Inspektur Bea dan Cukai
Edy Setyo
penghujung tahun 2008 seluruh target baik bea masuk maupun cukai bisa Tenaga Pengkaji Bidang Pelayanan &
Penerimaan KC
tercapai dan bukan tidak mungkin melebihi. Drs. Bambang Prasodjo
Tenaga Pengkaji Bidang Pengawasan &
Sementara itu, salah satu tulisan yang masuk dalam rubrik kolom di Penegakan Hukum KC
Drs. Erlangga Mantik, MA
edisi Mei ini membahas mengenai Hari Kebangkitan Nasional (HKN) yang Tenaga Pengkaji Bidang Pengembangan
Kapasitas & Kinerja Organisasi KC
jatuh pada tanggal 20 Mei. Secara visual, hari nasional lainnya seperti Susiwijono, SE
Hari Kartini 21 April biasanya diperingati dengan menggunakan busana KETUA DEWAN PENGARAH
Sekretaris Direktorat Jenderal
daerah (kebaya) bagi kaum perempuan. Hari Pahlawan 10 Nopember Bea dan Cukai:
Drs. Kamil Sjoeib, MA
ditandai dengan mengheningkan cipta beberapa saat. Hari Kemerdekaan WAKIL KETUA DEWAN PENGARAH/
PENANGGUNG JAWAB
17 Agustus tidak perlu dipertanyakan lagi. Lalu apa yang biasanya warga Kepala Bagian Umum:
Sonny Subagyo, S.Sos
negara Indonesia lakukan (katakanlah dalam satu hari) ketika DEWAN PENGARAH
Ir. Harry Mulya, MSi, Drs. Patarai Pabottinggi,
memperingati HKN setiap tanggal 20 Mei ? Dra. Cantyastuti Rahayu, Muhamad Purwantoro.
Marisi Zainuddin Sihotang, SH.,M.M.
Banyak yang berpendapat bahwa nasionalisme Indonesia menunjuk- Hendi Budi Santosa,
Ir. Azis Syamsu Arifin, Muhammad Zein, SH, MA.
kan sinyalemen yang mulai terkikis. Betulkah demikian? Berhubung HKN Maimun, Ir. Agus Hermawan, MA.
PEMIMPIN REDAKSI
jatuh dibulan Mei, jawaban dari pertanyaan tersebut mungkin bisa Lucky R. Tangkulung
REDAKTUR
meminjam bahasa parodi dunia iklan, maybe yes.. maybe no.. Aris Suryantini,
Supriyadi Widjaya,
Bagaimanapun juga, betul bahwa nasionalisme kini memiliki tantangan Zulfril Adha Putra
FOTOGRAFER
yang lebih kompleks. Dari sisi internal misalnya. Indonesia sepertinya Andy Tria Saputra
KORESPONDEN DAERAH
telah menjadi bangsa yang tidak bermartabat. Ketidakmampuan ` Hulman Simbolon (Medan), Abdul Rasyid
(Medan), Ian Hermawan (Pontianak), Donny
pemerintah hingga masyarakat untuk mengendalikan diri membuat Eriyanto (Makassar), Bambang Wicaksono
(Ambon), Muqsith Hamidi (Balikpapan)
Indonesia ‘berprestasi’ dalam banyak hal. Seorang penulis di media KOORDINATOR PRACETAK
Asbial Nurdin
massa belum lama ini secara satiris mengungkapkan Indonesia terkenal SEKRETARIS REDAKSI
Kitty Hutabarat
di dunia sebagai juara 1 korupsi, juara 2 pornografi, dan juara 3 ekstasi. PIMPINAN USAHA/IKLAN
Piter Pasaribu
Bila demikian, masih adakah yang bisa dibanggakan dari Indonesia ? TATA USAHA
Mira Puspita Dewi S.Pt., M.S.M.,
Menulis masalah nasionalisme dengan tinjauan berbagai bidang Untung Sugiarto
IKLAN
kehidupan, ekonomi, hukum, politik, sosial, budaya, seni, olahraga, Kitty Hutabarat
SIRKULASI
pendidikan dan lain sebagainya, tidak akan pernah cukup halaman yang H. Hasyim, Amung Suryana
BAGIAN UMUM
ada, dan tidak akan pernah habis dibicarakan. Mari kita coba bawa Rony Wijaya
PERCETAKAN
persoalan nasionalisme lebih membumi, kepada lingkungan tempat PT. BDL Jakarta
bekerja, mengabdi dan melayani, yaitu di Direktorat Jenderal Bea dan ALAMAT REDAKSI/TATA USAHA
Kantor Pusat Direktorat Jenderal
Cukai (DJBC). Bea dan Cukai,
Jl. Jenderal A. Yani (By Pass) Jakarta Timur
DJBC adalah bagian dari wajah Indonesia. Apa yang bisa Telp. (021) 478 65608, 478 60504,
4890308 Psw. 154
dibanggakan oleh masyarakat Indonesia dari instansi bea cukai? Dan Fax. (021) 4892353
majalah_wbc@yahoo.com
semangat apa yang bisa dibawa pegawai bea cukai dalam pekerjaan REKENING GIRO a/n :
MIRA PUSPITA DEWI
sehari-hari ? BANK BNI 1946 CABANG CIPINANG
RAWAMANGUN, JAKARTA TIMUR
Nomor Rekening : 131339374
Pengganti Ongkos Cetak Rp. 10.000,-
Lucky R. Tangkulung

EDISI 402 MEI 2008 WARTA BEA CUKAI 1


NOMOR INI D A F T A R
1
3
DARI REDAKSI
KEEP ON EYE 5-16
Juara III Lomba Foto Dalam
Rangka Hari Pabean
Laporan Utama
Internasional Mengelola SDM di DJBC
20 INFO PERATURAN bukan hanya menjadi
21 INFO PEGAWAI perhatian DJBC, BPPK
Pegawai Pensiun per 1 Mei melalui Pusdiklat turut
2008 juga berperan.
22 CUKAI Selengkapnya mengenai
Pembukuan dan Audit, peran Pusdiklat dalam
Instrumen Pengawasan Di proses pengelolaan SDM
Bidang Cukai DJBC, dapat disimak
24 KONSULTASI pada rubrik Laporan
KEPABEANAN DAN Utama Kali ini.
CUKAI
Tentang Premi
38 PUSDIKLAT

40
Diklat Juru Sita dan Teknis
Pemeriksaan
SEPUTAR BEACUKAI
25-31
44 SIAPA MENGAPA Daerah ke Daerah
- Diana Angrainy Rubrik Dearah Ke Daerah kali
- Cholis Satiri ini, akan menurunkan berita-
- Augustina Christina Patty berita dari daerah,
46 SELAK diantaranya Kanwil DJBC
Auditor`s Gathering, KPU BC Banten yang
Tanjung Priok menyelengarakan Rakerwil
49 KEPABEANAN untuk yang pertama kalinya,
INTERNASIONAL KPPBC Sunda Kelapa, dan
Seratus Persen Scanning Atas Kanwil Jawa Timur I yang
Ekspor Barang Ke Amerika menggelar Hasil tegahannya
Serikat
52 PPKC
Target Penerimaan Triwulan I

32-37
Tahun 2008 Tercapai
54 ENGLISH SECTION
C-TPAT
58 MITRA Pengawasan
- Peraturan Baru Kaji Kengan DJBC kembali berhasil
Pertrimbangan Matang menegah barang-barang
- Call Center DHL Express ilegal. Rubrik
60 PERISTIWA pengawasan kali ini akan
Inkado Gelar Kejurnas Di menurunkan keberhasilan
Makassar DJBC dalam menegah
61 KOLOM masuknya barang ilegal,
- Hari Kebangkitan Nasional diantaranya dari KPU
dan Membangan Jakarta, KPPBC
Nasionalisme Kontemporer Soekarno-Hatta, KPPBC
- Ya, Sudah...!! Tanjung Mas
64 OPINI
- Menggali Potensi

38-39
Penerimaan Melalui
Pengawasan Terhadap
Pembayaran Royalty
- DJBC Sebagai Learning Pusdiklat
Organization
Untuk kesekian kalinya
71 RUANG KESEHATAN Pusdiklat Bea Cukai
Pencabutan Gigi Geraham menyelenggarakan DTSS,
Bungsu namun DTSS kali ini adalah
72 RENUNGAN ROHANI yang cukup istimewa
Di Dalam Dia Ada karena secara bersamaan
Kemenangan diselenggarakan diklat juru
74 RUANG INTERAKSI sita yang telah lima tahun
Hidup Nyaman absen dan diklat teknik
80 APA KATA MEREKA pemeriksaan dengan
- Wulan Guritno materi yang lebih fokus
- El Manik pada jenis barang.

2 WARTA BEA CUKAI EDISI 402 MEI 2008


I S I
Surat Pembaca
Kirimkan surat anda ke Redaksi WBC melalui alamat surat, fax atau
e-mail. Surat hendaknya dilengkapi dengan identitas diri yang benar dan
masih berlaku.

HASIL PENDIDIKAN DAN


PELATIHAN PCA

Sehubungan dengan surat Direktur Audit Nomor S-044/BC.6/2008


tanggal 8 Januari 2008 tentang Hasil Pendidikan dan Pelatihan Post
Clearence Audit (PCA) TA 2007 disampaikan hal sebagai berikut :

17-20 1. Berdasarkan surat Direktur Audit tersebut di atas, diharapkan


Wawancara pegawai yang dinyatakan LULUS yang berasal dari daerah
Merubah mindset dan kewenangan Kantor Wilayah atau KPU untuk dapat ditempatkan di
merubah cara pandang
terhadap BPPK Bidang Audit dan segera diikutkan dalam program Pemantapan
merupakan tantangan
yang harus dihadapi Audit Kepabeanan pada Bidang Audit pada Kantor Wilayah atau
BPPK, selengkapnya
mengenai langkah KPU;
yang dilakukan untuk
menghadapi tantangan
tersebut, ada para 2. Sesuai Peraturan Direktur Jenderal BC Nomor P-37/BC/2007,
rubrik Wawancara.
bahwa untuk mendapatkan sertifikat auditor dari Direktur Audit
harus mengikuti Program Pemantapan setelah itu diusulkan;

3. Hingga saat ini beberapa peserta diklat PCA tersebut belum pernah
dipanggil untuk mengikuti Program Pemantapan Audit Kepabeanan
dan Bidang Audit pada Kantor Wilayah atau KPU;

4. Menurut saya hal ini sangat disayangkan karena para lulusan


tersebut tidak diberdayakan, selain tidak sebanding dengan
pengorbanan biaya dan waktu juga tidak sejalan dengan keinginan
Direktur Jenderal Bea Cukai maupun Direktur Audit, dimana DJBC

76-79 saat ini sedang kekurangan tenaga Auditor;

Profil
Bersyukur dengan yang 5. Menurut hemat saya, sebaiknya Direktur Audit saja yang melakukan
telah diraihnya saat ini,
yang sebelumnya tidak
pemanggilan para lulusan untuk mengikuti Progran Pemantapan di
pernah ia bayangkan, ia Bidang Audit pada Kantor Wilayah atau KPU.
wujudkan dengan
memberikan yang terbaik
bagi DJBC tempatnya
mengabdikan diri. Demikian saya sampaikan, maaf jika kurang berkenan.
Bagaimana kisah
perjalanan hidup tokoh
profil kita kali ini, simak
pada rubrik Profil. KM di S

EDISI 402 MEI 2008 WARTA BEA CUKAI 3


Keep on Eye
Juara II Lomba Foto
Dalam Rangka Hari Pabean Internasional 2008
Nama : M. Arief Setijo Noegroho
Nip : 060089909
Unit Kerja : Direktorat Kepabeanan Internasional

4 WARTA BEA CUKAI EDISI 402 MEI 2008


LAPORAN UTAMA

KUALITAS DAN KUANTITAS SDM

Harus Sejalan
Bagi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai memiliki kewajiban untuk menyelaraskannya dan melaksana-
(DJBC) tugas untuk memberikan kan program-program yang berkaitan degan SDM sesuai de-
fasilitasi perdagangan, memberikan ngan rencana yang telah disiapkan.
perlindungan kepada masyarakat dan
Masih menurut Azhar, untuk mengelola masalah kepegawai-
an, pihaknya menggunakan beberapa tools yang menurutnya
juga melakukan pungutan bagi cukup bervariatif. Untuk pengembangan SDM misalnya, Bagian
penerimaan negara, tentunya harus Kepegawaian telah menggunakan assessment dan profiling
didukung oleh Sumber Daya Manusia untuk kepentingan pelaksanaan diklat, penempatan pegawai,
(SDM) yang berkualitas mutasi dan promosi, penilaian kinerja, serta untuk profiling
dengan jumlah yang cukup memadai. pegawai itu sendiri. Metode assessment juga dilakukan bagi
para pegawai yang akan mengikuti diklat-diklat khusus seperti

U
diklat Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) dan diklat intelijen
ndang-Undang nomor 8 tahun 1974 tentang Pokok- yang melibatkan pihak ketiga.
Pokok Kepegawaian yang kemudian diubah menjadi Sedangkan untuk melaksanakan fungsi pembinaan pegawai
Undang-Undang Nomor 43 tahun 1999, digunakan pihaknya lanjut Azhar, menggunakan aturan yang telah baku di-
sebagai aturan tertinggi dalam menyusun administra- bidang penindakan dan penjatuhan hukuman disiplin pegawai.
si kepegawaian, disamping peraturan turunannya Mengenai pengelolaan SDM oleh DJBC menurut
seperti Peraturan Pemerintah maupun Keputusan dan Surat Sekretaris Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kamil
Edaran Kepala Badan Kepegawaian Negara, juga digunakan Sjoeib, dapat dikelompokan dalam beberapa tahapan
dalam sistem administrasi kepegawaian. yang dimulai pada tahap pengadaan PNS, pengangkatan,
Departemen Keuangan (Depkeu) sebagai salah satu instan- penggajian, pendidikan dan latihan, penempatan
si pemerintah yang membawahi unit eselon I salah satunya pegawai, hingga pada masalah pemberhentian PNS.
FOTO-FOTO : WBC/ATS adalah DJBC tidak menge- Sedangkan untuk pe-
luarkan ketentuan tersendi- nempatan pegawai, meng-
ri sepanjang berkaitan gunakan uji kompetensi
dengan administrasi kepe- baik soft, maupun hard
gawaian, namun yang men- competency. Uji kompe-
jadi perhatian adalah hal- tensi ini adalah salah satu
hal yang sifatnya kebijakan tools yang telah ada.
umum dalam bidang “Namun apabila tools yang
pengembangan pegawai kita gunakan belum cukup,
Depkeu. maka kami akan mencari
Dalam hal ini DJBC, le- informasi lain seperti dari
bih banyak melakukan atasan yang pernah mem-
koordinasi dengan Depkeu bawahi langsung seorang
sebagai induk organisasi, pegawai, nah informasi
sehingga hal-hal yang tersebut kami bandingkan
sifatnya lintas departemen dengan database kepega-
terutama yang berhubung- waian yang ada untuk
an dengan administrasi mendapatkan informasi
kepegawaian cukup berko- lain seperti riwayat jabatan,
AZHAR RASYIDI. Database kepegawaian KAMIL SJOEIB. Secara kuantitatif
terus mengalami penyempurnaan dan ordinasi dengan Depkeu. hukuman disiplin yang per- pegawai DJBC jumlahnya sudah
diharapkan dapat mendukung pengem- Untuk melaksanakan nah dijatuhkan dan seba- mencukupi, tapi secara kualitatif
bangan SDM DJBC urusan kepegawaian pada gainya,”urai Kamil. memang kompetensinya belum standar
DJBC yang dijabarkan Mengenai database
dalam pelaksanaan beberapa fungsi yang diantaranya adalah kepegawaian, Azhar mengatakan, DJBC telah mulai memba-
fungsi pengembangan pegawai, DJBC menyerahkan hal terse- ngun database kepegawaian yang mengacu pada pada struk-
but kepada Bagian Kepegawaian DJBC yang berada di bawah tur database Depkeu. Penyempurnaan terhadap database
Sekretariat DJBC. Fungsi pengembangan pegawai menurut kepegawaian DJBC juga terus dilakukan, untuk tahun 2008 ini
Kepala Bagian Kepegawaian Azhar Rasyidi meliputi penyiap- Bagian Kepegawaian melibatkan Direktorat Informasi
an bahan rencana kebutuhan dan penyaringan pegawai dalam Kepabeanan dan Cukai (IKC) untuk penyempurnaan hal terse-
rangka pendidikan dan pelatihan, ujian jabatan, serta but seperti melakukan validasi,penyempurnaan fitur-fitur dalam
pendataan hasil pendidikan dan pelatihan. Sedangkan fungsi database, serta melengkapi content database.
pembinaan pegawai meliputi pelaksanaan urusan pemberian “Database kepegawaian yang terus mengalami penyem-
penghargaan, penindakan dan penjatuhan hukuman disiplin. purnaan tersebut diharapkan dapat mendukung pengem-
Dalam rangka pengelolaan SDM, DJBC lanjutnya, bangan SDM DJBC, dan tahun 2008 ini penyempurnaan
berpedoman pada program dan kegiatan yang telah digariskan database dapat selesai,”ujar Azhar. Selain itu ia juga menam-
oleh Depkeu yang dijabarkan dalam Keputusan Menkeu nomor bahkan, dalam perjalanannya nanti unit kerja vertikal dalam
24/KMK.01/2008 tentang Reformasi Birokrasi Depkeu tahun batas-batas tertentu juga diberikan otorisasi untuk meng-
anggaran 2008. Terkait dengan reformasi birokrasi tersebut, update database pegawai dilingkungan kerjanya, dan akan
maka masing-masing unit eselon I termasuk didalamnya DJBC, on-line secara real time dalam server Kantor Pusat DJBC.

EDISI 402 MEI 2008 WARTA BEA CUKAI 5


LAPORAN UTAMA

TALENT SCOUTING. Kunjungan Dirjen Bea dan Cukai Anwar Suprijadi ke TEKNOLOGI INFORMASI. Kemampuan pegawai terutama dalam bidang TI
KPPBC Tanjung Perak beberapa lalu untuk mengamati kinerja, bisa terus dilakukan peningkatan
digunakan sebagai cara untuk melakukan talent Scouting, yang tidak hanya
dilakukan diatas meja, namun dapat pula dilakukan melalui pengamatan tersebut maka akan diketahui berapa jumlah kebutuhan pegawai
langsung terhadap SDM di lapangan.
secara riil di suatu unit kerja.Ia lebih lanjut mengatakan,pihaknya
pernah meminta kepada para kepala unit kerja untuk membuat
TIDAK BISA DITENTUKAN SECARA HITAM PUTIH. dan menyampaikan analisis beban kerja di unit kerja masing-
Jumlah ideal pegawai yang dimiliki oleh DJBC,menurut Ka- masing. Namun yang terjadi adalah permintaan penambahan
mil tidak bisa ditentukan secara hitam putih, namun ditentukan pegawai tanpa dilakukan analisis sesuai dengan kebutuhan riil.
berdasarkan dinamika organisasi yang selalu berkembang. “Secara kuantitatif pegawai DJBC jumlahnya sudah mencu-
Menurutnya, jumlah pegawai DJBC yang mencapai kurang le- kupi, tapi secara kualitatif memang kompetensinya belum standar,
bih 11.000 orang apabila secara kualitatif memiliki standar kom- sehingga ini sangat mempengaruhi produktivitas dan kualitas
petensi yang seragam, jumlah tersebut dinilainya sudah ideal. kerja,”papar Kamil kembali.
Namun karena kompetensi yang dimiliki oleh pegawai itu bera- Hal serupa juga disampaikan oleh Azhar, yang menurutnya
gam dan belum sesuai dengan apa yang diharapkan, maka ke- kebutuhan akan SDM pada suatu unit kerja disesuaikan dengan
san yang timbul adalah terjadi kekurangan pegawai. struktur organisasi yang modern yang menuntut SDM sebagai
Kamil menggambarkan, hingga tahun 2012 jumlah pegawai pelaksana tugas untuk memiliki standar kompetensi yang
yang pensiun mencapai kurang lebih 2300 orang, dan jika tidak dibutuhkan. Untuk itu lanjutnya, guna meningkatkan kualitas SDM
diikuti dengan penambahan pegawai dengan jumlah yang sa- DJBC, Bagian Kepegawaian telah menyusun basic training needs
ma, maka pada tahun tersebut DJBC hanya memiliki pegawai yang akan diselenggarakan pada tahun 2008.
sejumlah kurang lebih 8700 orang. Kondisi ini diakuinya cukup Masalah pengembangan dan peningkatan kualitas pegawai
memberatkan bagi organisasi sebesar DJBC, terutama jika DJBC, tidak semata-mata merupakan tanggung jawab Kantor
dikaitkan dengan beratnya tugas yang harus diemban DJBC. Pusat DJBC, kantor vertikal juga mempunyai tanggung jawab
Mengenai pengadaan PNS, DJBC menurut Azhar Rasyidi, untuk meningkatkan pegawainya. Hal ini dapat dilihat dengan
tidak melaksanakan penerimaan secara langsung karena pe- dilakukannya secara rutin pelaksanaan Program Pembinaan dan
nerimaan PNS saat ini dilakukan secara terpusat oleh Keterampilan Pegawai (P2KP). Para atasan langsung pegawai
Depkeu,sementara DJBC hanya menyampaikan informasi me- juga mempunyai tanggung jawab terhadap peningkatan kemam-
ngenai formasi SDM yang dibutuhkan seperti jumlah dan kuali- puan pegawai, misalnya melalui diskusi terbatas mengenai
fikasi SDM yang dibutuhkan. Untuk kegiatan lainnya seperti current issue seputar kepabeanan dan cukai
pengangkatan, penggajian dan pemberhentian, DJBC tinggal
melaksanakan aturan baku yang telah ada. TANTANGAN PENGELOLAAN SDM DJBC
Mengenai penerimaan pegawai menurut Kamil hal itu dise- Pengelolaan SDM tentunya menjadi suatu tantangan tersen-
suaikan dengan kebutuhan organisasi, sehingga DJBC tidak diri. Tantangan terbesar dalam pengelolaan SDM di DJBC menu-
pernah membedakan pegawai laik-laki dan perempuan. rut Kamil adalah masih adanya gap antara standar kompetensi
Namun karena karakterisitik tugas DJBC yang lebih spesifik dengan kompetensi riil yang dimiliki oleh pegawai DJBC. Hal ini
dan membutuhkan mobilitas yang tinggi,maka tugas-tugas itu menurutnya menjadi salah satu penyebab masih kurangnya
memang lebih cocok jika dilaksanakan oleh pegawai laki-laki. kualitas dan produktifitas pegawai. Dari segi kuantitas lanjutnya,
Begitu pula dengan penenerimaan pegawai dengan latar jumlah pegawai DJBC sudah mencukupi, namun dari segi kuali-
belakang pendidikan formal. Dicontohkannya, untuk tas ia melihat masih mengalami kekurangan dan perlu
menjalankan sistem teknologi informasi,Depkeu dalam hal ini mengalami peningkatan. “Kalau secara kuantitatif pegawai telah
DJBC juga menerima pegawai yang mempunyai pendidikan mencapai standar kompetensi, sebenarnya tidak ada lagi alasan
formal teknologi informasi, namun terkadang hal tersebut tidak untuk meminta penambahan pegawai,”ujar Kamil.
cukup, sehingga DJBC mengikutsertakan pegawainya yang ti- Salah satu cara untuk menyiasatinya, DJBC melakukan pene-
dak memiliki latar belakang pendidikan teknologi informasi un- rimaan pegawai secara selektif,misalnya melalui penerimaan pe-
tuk mengikuti training dibidang tersebut. “Saat ini kita (DJBC.red) gawai dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) program dip-
memiliki programmer handal yang berasal dari prodip,”ujar Kamil. loma (Prodip), yang sejak dari awal seleksinya memang sudah ke-
Untuk mengetahui jumlah pegawai yang dibutuhkan pada tat, sehingga bisa dikatakan bahwa secara kualitatif lulusan STAN/
suatu kantor Bea dan Cukai, menurut Kamil dapat dilakukan prodip diharapkan dapat menutup gap produktifitas pegawai.
dengan cara melakukan analisis beban kerja. Melalui cara kerja Mengenai lulusan STAN/Prodip Kamil mengibaratkannya se-

6 WARTA BEA CUKAI EDISI 402 MEI 2008


bagai bibit unggul, karena untuk bisa masuk STAN/Prodip seo- lasikan dimana pegawai tersebut sebaiknya dimutasikan atau
rang siswa harus melalui saringan yang cukup ketat. Tidak hanya dipromosikan,”papar Kamil.
ujiannya saja yang cukup ketat, dalam proses belajar mengajar-
nya pun STAN/Prodip juga cukup ketat sehingga memang telah PERLU PENYEMPURNAAN
dipersiapkan untuk memasuki dunia kerja di DJBC. Mengenai pola pengelolaan SDM yang berlangsung saat ini
Namun ia kembali menambahkan, untuk itu STAN/Prodip, di DJBC menurut Dirjen Bea dan Cukai Anwar Suprijadi, masih
harus mengamati perkembangan dinamika yang ada agar perlu dilakukan penyempurnaan. Penyempurnaan merupakan
lulusannya dapat terjun ke dunia kerja. Salah satu caranya lanjut suatu hal yang wajar karena tuntutan dari masyarakat terutama
Kamil adalah selalu memperbaharui kurikulum yang ada dan yang berhubungan dengan kepegawaian semakin dinamis.
sesuai dengan perkembangan jaman. Anwar mencontohkan sistem informasi kepegawaian yang ada
Selain itu juga yang terpenting menurut Kamil, adalah bagai- saat ini dan sudah cukup baik, supaya lebih disempurnakan
mana DJBC membuat lulusan STAN/Prodip menjadi pegawai yang lagi agar sistem informasi kepegawaian dapat dijadikan seba-
lebih handal dan profesional di bidang tugasnya masing-masing gai salah satu pertimbangan untuk menentukan karir pegawai.
serta memiliki mental dan attitude yang baik.”Saya rasa ini tugas “Dari sana (sistem infromasi kepegawaian,red) saya bisa
kita semua , bukan hanya tugas Sekretariat DJBC,”papar Kamil. melihat siapa-siapa saja yang berkompetensi baik dengan peri-
DJBC menurut Azhar, memposisikan para lulusan STAN/pro- laku yang baik pula, agar bisa untuk menduduki suatu jabatan
dip sebagai tenaga yang sudah memiliki pengetahuan yang luas (untuk dijadikan stock untuk menduduki suatu jabatan terten-
mengenai kepabeanan dan cukai, sehingga dengan pengayaan tu),dan nantinya juga akan di tes, seleksi dan diamati perilaku-
dan penyesuaian kurikulum di STAN, keikutsertaan mereka dalam nya dilapangan, dan disini talent scouting diperlukan” ujar
diklat-diklat yang sifatnya umum sudah tidak diperlukan lagi, Anwar menguraikan pentingnya data kepegawaian yang baik
namun mereka hanya akan diikutsertakan pada diklat-diklat yang untuk menentukan posisi pegawai pada suatu jabatan tertentu.
sifatnya spesialistis seperti PPNS, intelejen dan lain sebagainya. Talent scouting lanjutnya tidak hanya dapat dilakukan
“diatas meja” namun juga dapat dilakukan dengan cara terjun
SOFT DAN HARD COMPETENCY ke lapangan, hal ini menurutnya bisa mendapatkan gambaran
Kompetensi yang dimiliki oleh seorang pegawai pada suatu riil mengenai SDM yang ada yang berbasis pada manajemen
lini pekerjaan tentunya akan berhubungan dengan jenjang karir informasi kepegawaian
yang akan diperolehnya. Menurut Kamil Sjoeib, karir seorang Anwar menekankan pada pentingnya talent scouting mela-
pegawai lebih ditentukan pada soft dan hard competency yang lui pengamatan langsung terhadap kinerja SDM dilapangan, di-
dimilikinya. Selain itu juga beberapa parameter dan tools yang mana berbagai data yang diperoleh dilapangan terhadap SDM
cukup bervariatif juga digunakan untuk menentukan jenjang karir bisa dijadikan sebagai referensi bagi pihaknya untuk mengeta-
pegawai. Banyaknya parameter yang digunakan merupakan hui kinerja seorang pegawai untuk penempatan selanjutnya
sarana yang digunakan sebagai bahan pertimbangan karena jika yang sesuai dengan kompetensinya, sehingga akan dapat di-
hanya menggunakan satu parameter saja maka hal tersebut tidak peroleh orang yang tepat sesuai dengan kompetensinya pada
mencukupi. suatu level jabatan tertentu.”Atau bahkan sebaliknya, kita juga
Dengan adanya program reformasi birokrasi yang saat ini tahu kalau ada pegawai yang tidak berkompeten dan
sedang dijalankan, merupakan suatu hal yang patut direspon berintegritas rendah, maka akan dilakukan tindakan lebih lanjut,
dengan baik, karena hal tersebut juga berhubungan dengan tentunya dilakukan secara objektif dan tidak subjektif,” terang
pengembangan karir pegawai, dimana didalamnya menyangkut Anwar.
penetapan standar kompetensi jabatan, assessment center, Anwar juga menegaskan bahwa kompetensi SDM saja
penggunaan balance score card dan key performance indicator tidak cukup untuk mencapai tujuan suatu organisasi seperti
sebagai tools untuk menilai kinerja. DJBC. Kompetensi harus juga dibarengi dengan perilaku yang
Begitu pula pada saat penentuan mutasi, promosi, maupun positif dan berintegritas tinggi. Untuk itu lanjutnya, pendidikan
rotasi pegawai dilingkungan DJBC,yang dijalankan sesuai keten- dan pelatihan yang sifatnya kontinyu agar kompetensi tersebut
tuan umum mengenai pengangkatan pegawai dalam jabatan tetap terjaga, harus disertai dengan perilaku yang baik. “Disini
struktural, dan ketentuan mengenai pengangkatan pegawai yang pimpinan harus bisa menjaga kompetensi SDM yang
secara normal dilakukan dalam kurun waktu dua hingga lima ta- dimilikinya agar dapat berdaya guna disertai dengan perilaku
hun. Hal tersebut ujar Kamil, tidak dapat dijalankan secara kaku, yang baik agar tujuan organisasi DJBC tercapai dan image kita
sesuai dengan periodesasi pemindahan, karena untuk mengisi menjadi lebih baik lagi di masyarakat,”papar Anwar. zap
formasi jabatan harus dikaitkan juga FOTO-FOTO : WBC/ATS
dengan kompetensi yang dimiliki
oleh pegawai yang akan ditempat-
kan pada jabatan tertentu.
Untuk jabatan eselon II dan III,
maka Departemen Keuangan me-
miliki Badan Pertimbangan Jabatan
dan Kepangkatan (Baperjakat) gu-
na melakukan penilaian. Sedang-
kan pada tataran eselon IV, DJBC
belum mempunyai mekanisme Ba-
perjakat. Namun mekanisme yang
digunakan adalah dengan mengum-
pulkan informasi sebanyak-banyak-
nya mengenai pegawai yang akan
dipromosikan atau dimutasikan. In-
formasi tersebut bisa diperoleh dari
database kepegawaian atau dari
pejabat yang pernah membawahi
pegawai tersebut.
“Dari informasi itu, Bagian Kepe-
gawaian dituntut untuk memformu- PENERIMAAN PEGAWAI. DJBC menyerahkan seluruh proses rekrutmen kepada Depkeu sebagi induk organisasi

EDISI 402 MEI 2008 WARTA BEA CUKAI 7


LAPORAN UTAMA

Perlu Parameter
UNTUK PUSDIKLAT
BEA DAN CUKAI YANG MODERN
Pengembangan kualitas Sumber Daya dengan pelaksanaan diklat, pihaknya selalu membicarakan-
Manusia (SDM) yang dimiliki oleh nya dengan pihak Pusdiklat, karena DJBC maupun Pusdiklat
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Bea dan Cukai mempunyai perhatian yang sama untuk mela-
(DJBC) tentunya tidak dapat dilakukan
kukan pembenahan SDM di DJBC,”Kalau masih ada keku-
rangan disana-sini, secara prinsipil hal itu tidak mengurangi
oleh DJBC sendiri. Kepiawaian SDM keberhasilan pemanfaatan lulusan diklat Bea dan Cukai, ”te-
dalam menjalankan tugas tanpa rang Kamil.
dibarengi dengan pengetahuan yang Ia kembali menambahkan, dalam penyelenggaraan diklat,
memadai, tentunya akan menghasilkan Pusdiklat Bea dan Cukai melaksanakan diklat yang disesuai-
kualitas pekerjaan yang tidak sesuai kan dengan training needs DJBC. Untuk itu, sekretariat me-
dengan yang diharapkan. Begitu pula minta pendapat dari unit kerja lain mengenai training needs
tersebut dan juga mengenai kebutuhan diklat dimasa yang
sebaliknya, jika pengetahuan yang akan datang. Pusdiklat Bea dan Cukai maupun DJBC dalam
dimiliki oleh SDM memadai namun etos hal ini sekretariat, papar Kamil, menyadari kewajiban yang
kerja yang dimiliki SDM tidak sesuai dimiliki masing-masing,”Pusdiklat sebagai penyelenggara
dengan apa yang diharapkan, sudah diklat mempunyai kewajiban untuk memberikan bekal penge-
pasti tidak akan menghasilkan kualitas tahuan dan keterampilan kepada pegawai DJBC, sedangkan
kerja yang sesuai standar. sebagai user, DJBC wajib memberikan masukan, khususnya
yang berkaitan dengan penyusunan Tujuan Instruksional

U
Umum (TIU), Tujuan Instruksional Khusus (TIK), Garis Besar
ntuk itu Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdik- Program Pengajaran(GBPP), penetapan kurikulum,
lat) Bea dan Cukai memiliki peran yang cukup Penetapan Tenaga Pengajar, hingga isi dari modul yang akan
besar untuk meningkatkan kualitas SDM di DJBC digunakan peserta diklat,”papar Kamil menjelaskan mengenai
melalui serangkaian pendidikan kewajiban para pihak yang merupakan har-
dan pelatihan yang diselenggara- monisasi hubungan dua lembaga tadi. Pan-
kan. Menurut Kepala Pusdiklat (Kapusdik- dangan serupa juga disampaikan Endang
lat) Bea dan Cukai Endang Tata, lembaga Tata, menurutnya untuk melakukan sinkroni-
yang dipimpinnya memiliki tugas pokok un- sasi program diklat untuk tahun yang akan
tuk membina dan menyelenggarakan datang, pihaknya meminta masukan dari
pendidikan dan pelatihan keuangan negara DJBC melalui sekretariat. Tidak hanya itu,
di bidang kepabeanan dan cukai berdasar- masukkan juga dimintakan kepada Kantor
kan kebijaksanaan teknis yang ditetapkan Wilayah maupun juga Kantor Pelayanan dan
oleh Kepala Badan Pendidikan dan Pela- Pengawasan Bea dan Cukai,”Masukan
tihan Keuangan (Ka. BPPK). tersebut kemudian kita rapatkan bersama
Untuk mencapai tujuan tersebut, tentu- dengan pihak Sekretaris maupun juga
nya antara Pusdiklat Bea dan Cukai dengan direktorat terkait,”ujar Endang Tata.
dengan DJBC harus mempunyai visi dan Untuk tahun 2008 ini, pada saat akan me-
misi yang sama dalam pengembangan nyusun program diklat, Pusdiklat Bea Cukai
SDM. Mengenai hal tersebut, Endang Tata meminta masukan dari kantor-kantor Bea
mengatakan, pihaknya bersama dengan Cukai, diantaranya adalah Kantor Pelayanan
DJBC telah melakukan pengkajian Utama (KPU) Bea dan Cukai Tipe A Tanjung
terhadap pola diklat pegawai DJBC sejak Priok. KPU Bea Cukai Tanjung Priok lanjut
awal tahun 2007 yang ditetapkan dalam Endang Tata, memberi masukan mengenai
suatu Keputusan bersama Sekretaris perlunya diadakan diklat untuk Client Coor-
DJBC dengan Kapusdiklat Bea dan Cukai ENDANG TATA. Jika yang menjadi dinator (CC) dan Kepatuhan Internal (KI).
indikator bagi kemajuan suatu Pusdiklat
melalui surat Keputusan Bersama dengan adalah penyelenggaraan diklat, maka “Untuk mempersiapkan diklat yang ren-
nomor 03/BC.1/2007 dan 036/PP.5/2007 penyelenggara diklat harus sudah cananya akan diselenggarakan pada
pada 31 Januari 2007. memiliki sertifikasi atau akreditasi pertengahan bulan Mei 2008 ini, Pusdiklat
Dengan adanya surat keputusan bersa- mengundang Sekretaris DJBC, Tim Perce-
ma tersebut, lanjut Endang Tata, untuk mempersiapkan su- patan Reformasi Birokrasi DJBC dan Mantan Kepala KPU
atu diklat bagi pegawai DJBC, maka Pusdiklat Bea dan Bea dan Cukai Tanjung Priok untuk membahas penyusunan
Cukai mengundang pihak Sekretariat DJBC dan atau direk- kurikulum dan materi yang diperlukan sesuai dengan kompe-
torat terkait untuk membahas berbagai hal yang berhubung- tensi pegawai CC dan KI serta penunjukkan tenaga penga-
an dengan pelaksanaan diklat seperti membahas current jar,” urai Endang Tata.
issue, relevansi kurikulum beserta dengan modul atau ba- Bisa dikatakan diklat untuk CC dan KI terbilang lain, kare-
han ajar,penyediaan tenaga pengajar,serta penentuan kri- na diklat dilakukan setelah adanya penempatan pegawai
teria calon peserta diklat. pada kedua bidang tadi, sementara dalam perjalanannya bi-
Hal serupa juga disampaikan Sekretaris DJBC Kamil dang CC dan KI merupakan bidang baru di DJBC khususnya
Sjoeib. Menurutnya segala sesuatu yang berhubungan di KPU. Menurut Kamil, sejak awal terbentuknya KPU, terma-

8 WARTA BEA CUKAI EDISI 402 MEI 2008


PUSDIKLAT BEA DAN CUKAI. Terus melakukan perbaikan di berbagai bidang guna mendukung program diklat.

suk didalamnya keberadaan CC dan KI,SDM yang berada di- rampilan berkomunikasi untuk meningkatkan pelayanan,
dalamnya telah mendapat pembekalan mengenai bidang- keterampilan bernegosiasi,pengenalan sistem aplikasi
bidang tersebut. Hanya saja, pimpinan DJBC merasa perlu KPU, sistem dan prosedur kepabeanan pada KPU dan
untuk menyelenggarakan kedua diklat tersebut secara formal pembangunan karakter.
di Pusdiklat Bea dan Cukai, karena core business Pusdiklat Sedangkan materi yang akan disampaikan pada diklat
Bea dan Cukai memang dalam bidang training. KI, pegawai DJBC akan mendapatkan materi mengenai
Kamil lebih lanjut mencontohkan, dalam penyelenggaraan tata laksana organisasi, budaya organisasi KPU, standard
diklat CC, pegawai DJBC akan mendapatkan materi kete- sistem evaluasi kinerja KPU dan sistem pengawasan
FOTO-FOTO : WBC/ATS internal.

TANTANGAN UNTUK MENJADI PUSDIKLAT YANG MODERN


Menurut Endang Tata perkembangan organisasi DJBC
yang semakin pesat saat ini menyebabkan semakin tinggi
pula tuntutan kepada Pusdiklat Bea dan Cukai untuk bisa
meningkatkan kemampuannya dalam berbagai bidang
terutama dalam menghasilkan lulusannya yang berkualitas.
Untuk menjadi suatu Pusdiklat Bea dan Cukai yang
ideal lanjutnya, tentunya ada suatu parameter yang
digunakan untuk menentukan bahwa Pusdiklat Bea dan
Cukai itu modern. Endang Tata mencontohkan, jika yang
menjadi indikator bagi kemajuan suatu Pusdiklat itu dari
segi penyelenggaraan diklat, maka penyelenggara diklat
harus sudah memiliki sertifikasi atau akreditasi. Sedangkan
bagi lulusannya mempunyai kemampuan sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan atau bahkan sesuai dengan
standar internasional.
“Sedangkan dari segi para widyaiswara atau pengajar
misalnya, harus bisa dan lancar berbahasa Inggris atau
setidaknya ada beberapa dari widyaiswara yang bergelar
akademis S2 dan beberapa S3, kemudian dari segi
pembelajaran, harus mengutamakan teknologi informasi
dan lain sebagainya,”urai Endang Tata mengenai contoh
beberapa hal yang bisa dijadikan sebagai standar bagi
Pusdiklat.
Hingga saat ini standar yang ditentukan dan dijadikan
DJBC, maupun Pusdiklat Bea dan Cukai mempunyai perhatian yang sama rujukan untuk menunjukkan suatu Pusdiklat itu modern
untuk melakukan pembenahan SDM di DJBC masih belum ada, sehingga belum bisa dikatakan Pusdiklat

EDISI 402 MEI 2008 WARTA BEA CUKAI 9


LAPORAN UTAMA

Bea dan Cukai modern karena rujukannya tersebut belum tensi widyaiswara, sehingga diharapkan para pejabat struk-
ada, namun ia optimis Pusdiklat Bea dan Cukai dapat men- tural tadi dapat mengajar dan agar semua pegawai baik
jadi suatu Pusdiklat Bea dan Cukai yang modern. pejabat maupun pelaksana dapat meningkatkan SDM sesuai
“Adanya reformasi birokrasi di Departemen Keuangan, tujuan reformasi Departemen Keuangan. Begitu pula dengan
dimana salah satu butirnya adalah peningkatan SDM perbaikan lingkungan Pusdiklat Bea dan Cukai yang kini su-
melalui diklat, sehingga harapan untuk menjadikan suatu dah terlihat lebih baik.
Pusdiklat Bea dan Cukai yang modern dapat segera terwu- Endang Tata kembali menambahkan, dalam pelaksanaan
jud,”ujar Tata. diklat yang dilakukan oleh Pusdiklat Bea dan Cukai, ada
Ia tidak menampik bahwa dalam pengelolaan Pusdiklat suatu penyesuaian yang dilakukan berdasarkan karakteristik
masih terdapat keterbatasan di berbagai sisi terutama dari Pusdiklat Bea dan Cukai seperti adanya diklat kesamaptaan,
segi anggaran yang tidak memadai, sehingga anggaran dimana selama di Pusdiklat Bea dan Cukai peserta diklat ha-
yang dimiliki tidak cukup untuk membiayai pengadaan dan rus mematuhi tata tertib dengan peraturan yang ada di militer,
perbaikan infrastruktur, sarana dan prasarana diklat, atau semi militer.
menyelenggarakan diklat sesuai dengan kebutuhan user Sedangkan untuk metode pembelajaran lanjutnya, secara
maupun juga untuk meningkatkan kualitas widyaiswara dan garis besar Pusdiklat Bea dan Cukai mengacu pada pedoman
pengajar. BPPK yang disesuaikan dengan kebutuhan berdasarkan
Untuk penyelenggaraan diklat, anggaran yang diguna- hasil rapat bersama pada saat persiapan penyelenggaraan
kan adalah anggaran yang tersedia dalam DIPA (Daftar Isi- diklat yang dilakukan antara pejabat structural Pusdiklat Bea
an Pelaksanaan Anggaran). Namun apabila user menghen- dan Cukai, widyaiswara dan pejabat sekretariat DJBC atau
daki dilakukannya penambahan diklat, maka pendanaan pejabat dari direktorat terkait, sehingga metode pembelajar-
dilakukan dengan menggunakan anggaran user. an tidak hanya semata-mata diserahkan kepada widyaiswara.
Tantangan lain tidak kalah pentingnya untuk dihadapi, Apa yang dilakukan oleh Pusdiklat Bea dan Cukai dalam
yaitu sisi infrastruktur, gedung kampus, asrama, aula dan mengembangkan diri menurut Endang Tata, tidak terlepas
kantor pusdiklat masih kurang mendukung untuk dilakukan- dari berbagai masukan yang diterimanya dari berbagai pihak
nya diklat, karena sebagian besar gedungnya merupakan termasuk dari para pembaca WBC.
bangunan yang sudah cukup tua. Untuk itu pihaknya mem- Ia mencontohkan, terkadang masukkan tersebut datang
perbaiki infrastruktur tersebut sesuai dengan anggaran pada saat penyusunan program diklat dan persiapan penye-
yang tersedia menurut skala prioritas. Begitu pula dengan lengaraan diklat yang mengundang pihak DJBC dalam hal ini
sarana pendukung kegiatan diklat seperti komputer dan sekretariat maupun direktorat terkait. Selain itu masukan
alat multimedia lainnya yang dirasakannya masih kurang, yang berkaitan dengan kegiatan diklat seperti masukkan un-
sehingga pengadaan sarana tersebut menggunakan ang- tuk para widyaiswara, modul dan hal-hal lain yang berhubu-
garan yang tersedia dan juga berdasarkan skala prioritas. ngan dengan penyelenggaraan diklat, pihaknya mendapat
“Kami terus mengembangkan diri ditengah berbagai masukan dari para peserta diklat yang disampaikan secara
keterbatasan yang dimiliki agar Pusdiklat Bea dan Cukai tertulis melalui lembar evaluasi widyaiswara.
bisa menjadi lebih baik lagi,”terang Endang Tata kembali. Kantor Wilayah maupun Kantor Pengawasan dan Pelayan-
an Bea dan Cukai, menurut Endang Tata juga memberikan
BEBERAPA HAL YANG MENJADI PRIORITAS masukkan yang biasanya dilakukan secara tertulis.
Untuk menghadapi berbagai tantangan tersebut, berba- Apa yang dilakukan Pusdiklat Bea dan Cukai untuk me-
gai langkah diambil oleh Pusdiklat Bea dan Cukai dan ngembangkan diri ditengah keterbatasan yang dihadapi, kira-
masuk dalam skala prioritas. Langkah-langkah yang masuk nya bisa menjadikan Pusdiklat Bea dan Cukai menjadi suatu
prioritas tersebut adalah evaluasi terhadap program diklat Pusdiklat yang modern yang menghasilkan lulusan yang ber-
yang disesuaikan dengan kebutuhan DJBC yang meliputi kualitas guna menunjang tujuan organisasi DJBC. zap
jenis diklat, kurikulum dan modul atau bahan ajar. Tindak FOTO-FOTO : WBC/ATS
lanjutnya adalah dengan keluarnya surat keputusan bersa-
ma antara Sekretaris DJBC dengan Kapusdiklat Bea dan
Cukai Nomor 03/BC.1/2007 dan 036/PP.5/2007.
Prioritas lainnya adalah penataan sarana dan prasara-
na yang meliputi perbaikan terhadap ruang kelas dan asra-
ma, serta pengadaan perlengkapan pembelajaran seperti
lap top, infocus maupun multimedia penunjang kegiatan
akademis. Sarana tersebut lanjut Tata kini sebagian sudah
tersedia di Pusdiklat Bea dan Cukai termasuk perbaikan
beberapa ruang kelas, asrama dan aula yang harus meng-
alami perbaikan.
Peningkatan SDM pada Pusdiklat Bea dan Cukai men-
jadi prioritas selanjutnya, yang meliputi peningkatan kuanti-
tas dan kualitas widyaiswara maupun juga peningkatan
kualitas pejabat struktural serta pemberdayaan pegawai
pelaksana. Untuk meningkatkan kuantitas widyaiswara,
tahun 2008 ini dilakukan rekrutmen widyaiswara yang diha-
rapkan dapat meningkatkan kuantitas widyaiswara pada
Pusdiklat Bea dan Cukai. Sementara untuk peningkatan
mutu widyaiswara lanjut Endang Tata, pihaknya menugas-
kan para widyaiswara tersebut untuk membuat rencana
kerja dan melaksanakannya sesuai dengan jadwal yang
telah ditetapkan, termasuk membuat karya tulis, seminar
dan penugasan lainnya.
Tidak hanya itu, pejabat stuktural pada Pusdiklat Bea
dan Cukai juga menjadi prioritas dimana pejabat struktural DIKLAT KESAMAPTAAN. Salah satu diklat yang diadakan oleh Pusdiklat
diharapkan melengkapi keterbatasan jumlah dan kompe- Bea dan Cukai

10 WARTA BEA CUKAI EDISI 402 MEI 2008


Pengembangan SDM
JADI TANGGUNG JAWAB BERSAMA
Tidak hanya sistem dan tata kelola masi dalam tubuh Pusdiklat Bea dan Cukai yang juga ha-
Pusdiklat saja yang mengalami rus sejalan dengan reformasi yang ada dalam tubuh DJBC
peningkatan, kemampuan para sehingga apa yang menjadi tujuan reformasi DJBC yang
widyaiswara juga perlu ditingkatkan,
salah satunya pengembangan SDM, dapat sejalan dengan
reformasi di tubuh Pusdiklat sehingga bisa mencapai tujuan
baik dari sisi kualitas yang sama dalam pengembangan SDM yang dilakukan
maupun juga kuantitas melalui diklat yang dilakukan oleh Pusdiklat Bea dan Cukai.

P
Salah satu pihak yang berhubungan
enanganan Sumber Daya Manusia dengan diklat yang dilakukan oleh Pusdik-
(SDM) khususnya yang berada da- lat Bea dan Cukai adalah Bagian Kepega-
lam lingkungan Direktorat Jenderal waian. Menurut Kepala Bagian Kepega-
Bea dan Cukai (DJBC) bukan hanya waian Azhar Rasyidi, untuk meningkatkan
menjadi tanggung jawab DJBC kualitas SDM DJBC, pihaknya telah
semata. Begitu pula dengan penyelenggara- menyusun basic training needs yang akan
an Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) tidak diselenggarakan pada tahun 2008.
hanya menjadi tanggung jawab dan perhati- Ditambahkannya lagi, disamping menye-
an Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdik- lenggarakan diklat yang baru seperti diklat
lat) Bea dan Cukai atau Badan Pendidikan untuk Client Coordinator (CC) dan Bidang
dan Pelatihan Keuangan (BPPK) Departe- Kepatuhan Internal (KI), pihaknya juga
men Keuangan (BPPK) semata. Semua itu bekerja sama dengan Pusdiklat Bea dan
pastinya berhubungan dan tidak dapat dija- Cukai melakukan penyempurnaan kuriku-
lankan sendiri-sendiri tanpa adanya koordi- lum diklat, penyempurnaan modul diklat,
nasi diantara tiga instansi tersebut. meningkatkan kualitas pengajar dan widya-
Dengan adanya surat keputusan bersa- iswara dengan pembekalan berupa pemu-
ma yang ditandatangani antara DJBC takhiran pengetahuan tenaga pengajar dan
dengan Pusdiklat tentang pengkajian terha- widyaiswara. Tidak hanya itu pihaknya lan-
dap pola diklat pegawai DJBC, bisa dijadikan jut Azhar, akan menyelenggarakan training
sebagai satu solusi pemecahan untuk dan seminar yang diadakan oleh pihak
menghadapi dinamika perkembangan SDM ANWAR SUPRIJADI. yang dilakukan ketiga yang berhubungan dengan motivasi
oleh Pusdiklat Bea dan Cukai dalam
oleh DJBC. melakukan pengembangan SDM dan budaya kerja, training manajemen
Menurut Direktur Jenderal Bea dan Cukai melalui diklat yang dilakukan sudah untuk kepala kantor, sosialisasi ketentuan
Anwar Suprijadi, pihaknya senantiasa mela- baik dan perlu ditingkatkan lagi pegawai dan lain sebagainya.
kukan koordinasi dengan pihak Pusdiklat
Bea dan Cukai maupun juga BPPK untuk menyamakan visi DIKLAT JARAK JAUH
dan misi yang berhubungan dengan masalah SDM, yang Mengenai mekanisme diklat, Pusdiklat Bea dan Cukai
nantinya diharapkan akan terus berlanjut. Melalui koordinasi menurut Kepala Pusdiklat Bea dan Cukai Endang Tata,
tersebut lanjutnya, berbagai permasalahan yang dihadapi tidak hanya menjalankan diklat yang dilakukan dalam kelas
terutama dalam pengembangan SDM yang dilakukan bersa- yang mengharuskan peserta diklatnya hadir dalam kelas
ma antara DJBC dengan Pusdiklat Bea dan Cukai dapat ter- namun juga mengembangkan diklat yang dinamakan Diklat
atasi. Jarak Jauh (DJJ). DJJ ini lanjutnya merupakan program
Pada suatu pertemuan yang dilakukan antara DJBC de- pengembangan diklat sejak tahun 1997 yang disusun ber-
ngan Pusdiklat Bea dan Cukai dan BPPK lanjutnya, banyak sama antara BPPK dan Universitas Terbuka (UT) dan diuji-
hal yang dibahas yang intinya bagaimana melaksanakan cobakan pada tahun 2003 dengan serangkaian kegiatan
pengembangan dan pemberdayaan SDM DJBC. Masalah seperti penyusunan modul atau bahan ajar, pedoman pe-
lain yang dibahas diantaranya adalah reformasi dan nyelenggaraan, pembuatan soal-soal monitoring, evaluasi
pengembangan SDM yang dikaitkan dengan kebutuhan diklat dan laporan.
oleh DJBC, masalah instruktur dan tenaga pengajar serta Setelah di ujicobakan , tahun berikutnya 2004, DJJ mu-
pembahasan untuk menyiasati berbagai keterbatasan baik lai dilaksanakan di Jakarta, Yogyakarta dan Malang untuk
sarana, prasarana dan juga anggaran. Diklat Teknis Substantif Spesialisasi (DTSS) Cukai, yang
Pertemuan tersebut menurut Anwar ditindak lanjuti dilanjutkan pada tahun-tahun berikutnya hingga 2007, yang
dengan dibentuknya suatu tim kecil yang melibatkan DJBC kemudian diklat tersebut dinamakan DJJ TSS Cukai.
maupun juga Pusdiklat Bea dan Cukai dalam menyusun trai- Endang Tata lebih lanjut menambahkan, untuk saat ini Pus-
ning needs analysis, menyusun dan menyiapkan kurikulum, diklat Bea dan Cukai baru menerapkan DJJ pada diklat tek-
dan bahan ajar, menyiapkan sarana terkait, melakukan iden- nis substantif spesialisasi cukai. Karena tidak semua diklat
tifikasi bantuan pendanaan dan fasilitas untuk Pusdiklat Bea dapat dilakukan dengan DJJ, maka diklat DJJ tidak dilaku-
dan Cukai terutama yang berkaitan dengan penyelenggaraan kan pada diklat-diklat yang memiliki sifat praktek seperti
diklat yang mendesak untuk segera dilaksanakan. diklat intelejen, pemeriksaan sarana pengangkut, PCA,
Menurut Anwar, apa yang dilakukan oleh Pusdiklat Bea teknik pemeriksaan dan penyidik lanjutan
dan Cukai dalam melakukan pengembangan SDM melalui Mengenai mekanisme pelaksanaan DJJ tersebut lanjut
diklat yang dilakukan sudah baik dan perlu ditingkatkan lagi. Endang Tata,para peserta diklat menjalani sistem belajar
Anwar kemudian menghubungkan hal tersebut dengan refor- sendiri yang dilakukan selama satu bulan dengan menggu-

EDISI 402 MEI 2008 WARTA BEA CUKAI 11


LAPORAN UTAMA
DOK. WBC
nakan modul yang dibagikan, yang kemu- metode e-learning, sehingga para peserta
dian disusul dengan melaksanakan tutorial tidak bisa dipantau kegiatan belajarnya.
selama dua hari dan kemudian diakhiri Kemudian juga, pada kenyataannya, peserta
dengan ujian atau evaluasi terhadap materi DJJ TSS cukai, kebanyakan adalah peserta
DJJ yang dilaksanakan selama tiga hari. yang mengulang atau dengan kata lain diikuti
“Menurut saya, DJJ lebih tepat diterap- oleh para peserta yang sudah pernah mengi-
kan untuk diklat yang sifatnya teori, bukan kuti pelajaran mengenai cukai.
praktek. Sementara untuk pengerjaan “Berdasarkan fakta tersebut, maka un-
tugas dan untuk konsultasi dapat dilakukan tuk tahun 2008, DJJ untuk sementara
secara on-line dengan metode e-learning,” tidak dilaksanakan sampai kita (Pusdiklat
terang Endang Tata. Bea Cukai.red) menemukan metode yang
Mengenai efektifitas DJJ tersebut, ia sesuai, seperti menggunakan metode e-
kembali menerangkan, sepanjang dilaku- learning, dimana ada interaksi secara on-
kan dengan metode yang benar, maka line antara peserta diklat yang mengaju-
efektifitasnya akan dapat dirasakan. Selan- kan pertanyaan dan tutor menjawab, jadi
jutnya juga Pusdiklat Bea dan Cukai akan untuk meningkatkan mutu DJJ, harus
mengevaluasi efektifitas metode tersebut menggunakan metode e-learning,”papar
agar dapat dikembangkan lagi. Secara Endang Tata.
teori DJJ, mempunyai beberapa Tidak hanya DJJ yang dijalankan, Pus-
keunggulan yaitu, menghemat biaya diklat diklat juga menerapkan metode diklat ke-
jika dibandingkan dengan sistem SOENARNO. melakukan up-dating las jauh yang diselenggarakan di bebera-
pembelajaran klasikal karena peserta diklat dengan “memburu” peraturan-peraturan pa daerah seperti di Yogyakarta dan
yang berkaitan dengan masalah
tidak tinggal lama di Pusdiklat, selain itu kepabeanan dan cukai Malang, dimana widyaiswara Pusdiklat
peserta diklat dapat belajar mandiri tanpa Bea dan Cukai memberikan tutorial ke
dibatasi oleh jadwal kuliah atau waktu maupun ruang kelas, daerah-daerah tadi dengan biaya diklat yang berasal dari
tidak tergantung pada kesiapan pengajar dan jika dilaksa- DIPA Pusdiklat Bea dan Cukai.
nakan dengan menggunakan metode e-learning, maka ma-
teri mudah diperoleh dan akan membuat peserta terbiasa WIDYAISWARA PEGANG PERANAN PENTING
menggunakan perangkat teknologi informasi. Materi diklat yang disampaikan Pusdiklat Bea dan Cukai
Selain sisi positif tadi, Endang Tata juga mengakui bah- kepada para peserta berasal dari para widyaiswara yang me-
wa metode DJJ tersebut masih menghadapi kendala. Dari rupakan Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang diangkat sebagai
segi peserta DJJ,kebanyakan mereka sudah mendapat be- pejabat fungsional oleh pejabat yang berwenang dengan
berapa diklat teknis seperti, lulusan DPT/DTSD kepabean- tugas, tanggung jawab, wewenang untuk mendidik, mengajar
an dan cukai sampai dengan kurikulum 2005, DTSS dan atau melatih PNS pada lembaga diklat pemerintah. Pus-
Kepabeanan dan cukai kurikulum 2006 dan prodip III Kepa- diklat Bea dan Cukai saat ini memiliki sembilan widyaiswara
beanan dan Cukai, yang secara teknis sudah pernah yang memiliki kualifikasi untuk memberikan materi diklat ke-
mendapatkan pelajaran cukai. “Dengan demikian, mereka pada para peserta diklat.
seperti hanya mendapat diklat penyegaran saja,”papar Tidak hanya sistem dan tata kelola Pusdiklat saja yang
Endang Tata. mengalami peningkatan, kemampuan para widyaiswara juga
Kendala lainnya adalah sistem belajar mandiri yang perlu ditingkatkan, baik dari sisi kualitas maupun juga kuan-
masih dilakukan secara manual dan belum menggunakan titas. Untuk kuantitas tahun 2008 ini, Pusdiklat melalui BPPK
melakukan recruitment widyaiswara,
sedangkan untuk meningkatkan kuali-
tas widyaiswara terang Endang Tata,
dilakukan melalui diklat training of
trainer (TOT) dan mewajibkan widya-
iswara agar menyusun rencana kerja
termasuk melakukan penelitian ilmi-
ah. Tidak hanya itu, para widyaiswara
juga mencari bahan-bahan ajar atau
current issue seperti pengumpulan
data ke Kantor Pelayanan Utama
(KPU) Bea dan Cukai Tanjung Priok
dan Kantor Pelayanan dan
Pengawasan Bea dan Cukai (KPPBC)
Soekarno-Hatta.
Salah satu widyaiswara Pusdiklat
Bea dan Cukai Soenarno mengata-
kan, jumlah widyaiswara yang ada sa-
at ini menurutnya masih belum me-
madai. Jumlah tersebut akan terasa
kurang memadai apabila beberapa
diklat dilakukan dalam waktu yang
hampir bersamaan, sehingga sangat
terasa sekali jumlah widyaiswara itu
belum memadai. Untuk menyiasati
kekurangan, Pusdiklat Bea dan Cukai
dapat meminta widyaiswara yang lain
WEBSITE DJBC. Sarana bagi widyaiswara untuk mendapatkan informasi terbaru mengenai untuk mengajar atau meminta peng-
peraturan sebagai bahan ajar yang akan disampaikan. ajuan tenaga pengajar dari unit lain.

12 WARTA BEA CUKAI EDISI 402 MEI 2008


12
Tenaga pengajar dari unit lain baik dari direktorat terkait di but lanjutnya harus dicermati dan dikaji lebih dalam lagi
DJBC maupun instansi lain menurut Endang Tata memang agar nantinya bisa memberikan kontribusi positif baik bagi
diperlukan, terutama pelajaran yang sifatnya praktek seperti Pusdiklat Bea Cukai maupun juga bagi DJBC sendiri.
diklat intelijen, PCA, juru sita, teknik pemeriksaan dan lain
sebagainya. Tidak hanya dari pihak DJBC saja, jika memang PERSYARATAN FORMAL MENJADI PERHATIAN
diperlukan Pusdiklat juga dapat meminta tenaga pengajar Untuk menentukan keikutsertaan pegawai dalam salah
dari professional dibidangnya yang kebanyakan berasal dari satu diklat, berbagai syarat formal yang telah ditentukan ha-
kalangan swasta. rus dipenuhi seperti batasan usia tertinggi, batasan pang-
Dengan adanya rekrutmen widyaiswara saat ini, diharap- kat, keikutsertaan pada diklat teknis sebelumnya, hukuman
kan kedepannya jumlah widyaiswara pada Pusdiklat Bea dan disiplin dan lain seba- gainya. Selain syarat formal, Azhar
Cukai akan sesuai de- DOK. PUSDIKLAT BC menambahkan, untuk
ngan jumlah siswa yang menentukan keikutser-
menjalani diklat, sehing- taan SDM dalam suatu
ga kekurangan jumlah diklat adakalanya pi-
widyaiswara dapat disia- haknya juga memper-
sati. Mengenai up-da- hitungkan “sisi geog-
ting pengetahuan widya- rafis dan keterwakilan”
iswara lanjut Soenarno, suatu unit kerja agar
secara otomatis para pegawai dapat meng-
widyaiswara selalu beru- ikuti diklat. Ia mencon-
paya untuk melakukan- tohkan, untuk diklat Pe-
nya. nyidik Pegawai Negeri
Soenarno sendiri Sipil (PPNS) tahun
melakukan up-dating de- 2007 lalu, pihaknya co-
ngan “memburu ”per- ba untuk mengikutser-
aturan-peraturan yang takan perwakilan pega-
berkaitan dengan masa- wai dari hampir seluruh
lah kepabeanan dan cu- unit kerja, dengan
kai untuk dapat disam- asumsi, bahwa setiap
paikan kembali kepada kantor harus memiliki
para siswa peserta dik- PPNS.
lat.”Kalau dulu “berburu” Demikian pula de-
peraturan melalui ngan diklat lainnya se-
teman-teman di DJBC, perti diklat Post Clea-
sekarang dengan ada- rence Audit (PCA, se-
nya fasilitas internet un- hingga kedepannya
tuk widyaiswara, maka tidak akan ditemui sua-
kami mencarinya melalui PELAKSANAAN DIKLAT. selain penyampaian materi dalam kelas, juga dilakukan di tu unit kerja yang tidak
internet dengan masuk luar kelas.Seperti pada gambar, saat peserta diklat mendapatkan materi pengajaran memiliki PPNS atau
pada website Bea dari pihak PT Merck untuk materi yang berhubungan dengan kimia kekurangan tenaga au-
Cukai,” ujar Soenarno. ditor. Sedangkan untuk
Hal serupa juga dilanjutkan oleh rekan-rekannya sesama mengikuti diklat yang diselenggarakan oleh mitra DJBC,
widyaiswara, sehingga ketika mendapat suatu peraturan hal itu menurut Azhar disesuaikan dengan kebutuhan orga-
terbaru, maka diskusi diantara mereka sering terjadi sebagai nisasi dan juga urgensi serta ketersediaan anggaran.
salah satu materi yang akan disampaikan pada para siswa. Untuk evaluasi pasca diklat yang diikuti oleh pegawai DJBC
“Kalau ada peraturan terbaru agar Bea Cukai bisa cepat di Pusdiklat, menurut Sekretaris DJBC Kamil Sjoeib, selama
meng-upload-nya ke website agar kita bisa cepat akses dan ini dilakukan oleh Pusdiklat Bea Cukai sebagai penyelenggara
disampaikan kepada para siswa, atau kita dapat peraturan- dengan membuat perbandingan antara materi diklat dan
nya lebih cepat lagi,”paparnya lagi. pemanfaatan lulusan diklat pada unit kerja pegawai DJBC,
Berbagai fasilitas mengajar menurutnya sudah cukup me- karena hal tersebut memang domain Tugas Pokok dan Fungsi
madai dimana peralatan keperluan mengajar modern sudah (Tupoksi) dari Pusdiklat Bea dan Cukai. Sedangkan evaluasi
dimiliki dan memudahkannya melakukan transfer ilmu. Ia pun serupa yang dilakukan agar unit vertical DJBC selalu
menyadari bahwa tidak semua widyaiswara memiliki memberikan informasi yang objektif agar hasil dari evaluasi
kompetensi untuk menyampaikan suatu materi tertentu, untuk yang dilakukan tidak bias.Evaluasi pada awal pelaksanaan
itu ia menyambut positif kebijakan Pusdiklat Bea dan Cukai diklat juga dilakukan oleh DJBC, dengan tujuan agar selalu up
untuk mengikutsertakan widyaiswara sebagai observer pada to date dan sesuai dengan dinamika yang berkembang.
diklat-diklat tertentu yang dilakukan oleh pihak luar untuk me- Setiap diklat yang diikuti oleh para pegawai DJBC,
nambah kompetensinya. memang diharapkan dapat segera ditempatkan pada posisi
Lebih lanjut Soenarno menambahkan, saat ini antara DJBC sesuai dengan diklat yang telah diikutinya. Namun dalam
dengan Pusdiklat Bea dan Cukai telah terjalin sinergi yang kuat kenyataannya masih ada pegawai yang belum ditempatkan
melalui berbagai kesamaan visi dan misi yang dimilikinya, sehing- pada posisi sesuai dengan diklat yang diikutinya. Hal terse-
ga yang berkaitan dengan pengembangan SDM yang berhubu- but diakuinya, karena masih adanya keterbatasan jumlah
ngan dengan diklat-diklat selalu dikomunikasikan bersama dan komposisi pegawai pada unit kerja vertikal di daerah.
sehingga tidak terjadi salah sasaran dalam pelaksanaannya. “ Untuk menjawabnya kami menggunakan cara
Dirjen Bea dan Cukai Anwar Suprijadi juga menyadari berpikir”terbalik,” jadi dalam menempatkan pegawai pada
bahwa keberadaan widyaiswara pada pusdiklat Bea dan Cu- bidang pengawasan misalnya, idealnya diambil dari orang-
kai secara jumlah maupun kualitasnya sangat penting. orang yang telah mengikuti diklat PPNS dan intelijen, tapi
Selanjutnya ia mengatakan mengenai adanya suatu wacana, pegawai yang telah mengikuti diklat intelejen dan PPNS
dimana tugas menjadi widyaiswara menjadi bagian dalam tidak harus ditempatkan di bidang pengawasan, jadi begitu
penentuan jenjang karir seorang pegawai. Wacana terse- kami mengajak untuk berpikir terbalik,”terang Kamil. zap

EDISI 402 MEI 2008 WARTA BEA CUKAI 13


LAPORAN UTAMA

Koordinasi
yang Solid,
GUNA MENCAPAI TUJUAN
KEBERHASILAN DIKLAT
BPPK dikelola dengan mengacu pada BPPK. Sedangkan fungsi yang melekat pada Pudiklat Bea dan
ketentuan-ketentuan yang berlaku di Cukai, seperti fungsi perencanaan dan perumusan kebijaksa-
lingkungan pemerintahan secara umum naan teknis pendidikan dan pelatihan di bidang kepabeanan dan
dan Departemen Keuangan secara
cukai, penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan di bidang kepa-
beanan dan cukai, dan pelaksanaan evaluasi serta penyusunan
khusus. Dalam kaitannya dengan diklat laporan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan di bidang kepa-
yang diselenggarakan oleh Pusdiklat, beanan dan cukai.
BPPK tidak terlepas dari ketentuan Pusdiklat yang berada tidak jauh dari Kantor Pusat Direktorat
yang ditetapkan oleh Kementerian Jenderal Bea dan Cukai (KP-DJBC) tepatnya di Jalan Bojana
Pendayagunaan Aparatur Negara (PAN) Tirta Jakarta Timur, memiliki fasilitas yang cukup memadai untuk
dan instansi pembina diklat yaitu melaksanakan diklat-diklat yang dibutuhkan oleh user. Fasilitas
tersebut dapat dilihat dengan adanya tiga asrama, dua asrama
Lembaga Administrasi Negara (LAN). masing-masing dapat menampung 120 peserta diklat dan satu

P
asrama menampung 150 peserta diklat. Selain itu asrama putri
usat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Bea dan dan mess untuk pelatih juga tersedia dengan daya tampung
Cukai adalah lembaga setingkat eselon II yang masing-masing 60 dan 12 orang.
merancang dan menyelenggarakan pendidikan dan Untuk kegiatan belajar mengajar, fasilitas yang dimiliki oleh
pelatihan (diklat) keuangan negara khususnya dalam Pusdiklat Bea da Cukai cukup memadai, dimana untuk ruang
bidang kepabeanan dan cukai yang berada di bawah kelas saat ini Pusdiklat Bea dan Cukai memiliki 22 ruang kelas,
Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK), Departe- dimana setiap kelas dapat menampung 30 orang peserta diklat.
men Keuangan Republik Indonesia. Dalam menyelenggarakan Selain itu juga perlengkapan mengajar seperti laptop, in focus
diklat dibidang kepabeanan dan cukai, Pusdiklat Bea dan Cukai dan lain sebagainya kini sudah dimiliki sehingga proses kegiatan
dipimpin Kepala Pusdiklat Bea dan Cukai yang didukung oleh belajar mengajar dapat berlangsung dengan baik dan diharapkan
tiga kepala bidang yaitu Kepala Bidang Rencana dan Program, dapat berjalan dengan efektif.
Kepala Bidang Penyelenggaraan dan Kepala Bidang Evaluasi Fasilitas lain yang mendukung terselenggaranya diklat
dan Pelaporan. adalah dengan adanya laboratorium untuk diklat yang
Selain misi untuk mengembangkan pengetahuan, keteram- memerlukan peralatan praktek seperti laboraturium bahasa,
pilan, dan sikap bagi pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cu- mini office network dan laboratorium komputer. Begitu pula
kai (DJBC), Pusdiklat Bea dan Cukai mempunyai tugas pokok dengan perpustakaan yang dapat digunakan oleh peserta
untuk membina dan menyelenggarakan pendidikan dan pela- diklat maupun juga para pengajar dan juga widyaiswara un-
tihan keuangan negara di bidang kepabeanan dan cukai berda- tuk mendapatkan referensi yang berhubungan dengan materi
sarkan kebijaksanaan teknis yang ditetapkan oleh Kepala diklat yang diadakan oleh Pusdiklat Bea dan Cukai.
WBC/ZAP

BPPK. sebagai induk organisasi Pusdiklat Bea dan Cukai, Pusdiklat


Bea dan Cukai juga harus melakukan koordinasi dengan Dirketorat
Jenderal Bea dan Cukai sebagai user KOORDINASI. Selalu dilakukan guna mencapai tujuan akhir diklat

14 WARTA BEA CUKAI EDISI 402 MEI 2008


STRUKTUR ORGANISASI PUSDIKLAST BEA DAN CUKAI

Fasilitas lain seperti tempat ibadah, ruang makan dan juga pendidikan dan pelatihan keuangan negara dalam rangka
dapur umum juga tersedia untuk memenuhi kebutuhan para pembinaan sumber daya manusia Departemen Keuangan, dan
peserta diklat selama mengikuti diklat dilingkungan Pusdiklat Bea penelaahan, evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan
dan Cukai. Dengan adanya fasilitas tersebut diharapkan para pendidikan dan pelatihan keuangan negara dalam rangka pem-
peserta diklat dapat menjalankan masa-masa diklat tanpa khawa- binaan sumber daya manusia Departemen Keuangan
tir tidak terpenuhinya segala keperluannya mulai dari keperluan Fungsi lainnya yang melekat pada BPPK adalah pengkaji-
untuk kepentingan mengikuti diklat maupun juga keperluan pe- an dan pengembangan pendidikan dan pelatihan di bidang
nunjang lainnya. keuangan negara, melakukan koordinasi pelaksanaan kerjasa-
Untuk pengelolaan, saat ini Pusdiklat Bea dan Cukai memiliki ma pendidikan dan pelatihan dengan lembaga pendidikan da-
79 pegawai termasuk didalamnya pegawai honor dan juga lam dan luar negeri, lembaga pemerintah, dan lembaga inter-
petugas keamanan, dengan komposisi jumlah pegawai 20 orang nasional, serta menjalankan fungsi untuk pelaksanaan admi-
berasal dari pegawai organik DJBC dan 59 pegawai berasal dari nistratif BPPK.
pegawai organik BPPK. Untuk menjalankan tugas dan fungsinya tadi, dalam struktur
Kepala Pusdiklat Bea dan Cukai Endang Tata, menyadari organisasinya BPPK membawahi Sekretariat Badan, yang
bahwa fasilitas yang dimiliki oleh Pusdiklat Bea dan Cukai masih mempunyai tugas memberikan pelayanan teknis dan adminis-
belum sepenuhnya memadai karena masih adanya keterbatasan tratif serta pembinaan kepada semua unsur di lingkungan
terutama keterbatasan dalam bidang anggaran. Untuk saat ini Badan, lima Pusdiklat yang diserahi tugas untuk membina dan
perbaikan masih difokuskan pada perbaikan sarana seperti kelas menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan pegawai yang
dan juga asrama dengan anggaran yang ada dengan mengguna- berhubungan dengan penjenjangan pangkat dan jabatan, serta
kan skala prioritas. melaksanakan urusan administrasi pendidikan pasca sarjana
Dalam menyelenggarakan diklat selama ini menurut Endang bagi pegawai Departemen Keuangan berdasarkan kebijakan
Tata, ada beberapa hal yang bisa dijadikan indikator untuk melihat teknis yang ditetapkan oleh Kepala Badan.
keberhasilan institusi yang dipimpinnya dalam menyelenggarakan Dalam struktur organisasi, BPPK membawahi satu sekolah
diklat seperti, terlaksananya semua program diklat dengan baik tinggi yang mempunyai tugas menyelenggarakan pendidikan
dengan pencapaian 100 persen dan terpenuhinya kompetensi program diploma keuangan untuk menghasilkan tenaga ahli di
peserta diklat dari hasil diklat. Indikator lainnya adalah user dapat bidang keuangan dengan spesialisasi tertentu yang mempu-
menggunakan lulusan diklat sesuai dengan hard competency nyai pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan serta keahli-
yang dibutuhkan dan tidak adanya komplain dari user dan market an professional sesuai dengan spesialisasinya dalam rangka
forces yang berkaitan dengan hard competency memenuhi kebutuhan pegawai dan mencetak kader-kader pe-
ngelola keuangan negara pada unit-unit di lingkungan Departe-
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN men Keuangan.
Keberadaan Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Selain sekolah tinggi, BPPK juga membawahi Balai Pendi-
(BPPK) Departemen Keuangan diatur Sesuai dengan PMK N0. dikan dan Pelatihan Keuangan (BDK) yang merupakan unit pe-
131/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen laksana teknis yang melaksanakan penyelenggaraan pendidik-
Keuangan yang kemudian diubah dengan Peraturan Menteri an, pelatihan dan penataran keuangan negara di daerah
Keuangan Nomor : 54/PMK 01/2007, dimana BPPK mempunyai seperti BDK I Medan, BDK II Palembang, BDK III Yogyakarta,
tugas melaksanakan pendidikan dan pelatihan di bidang keuang- BDK IV Malang, BDK V Balikpapan, BDK VI Makassar, BDK VII
an Negara sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri Cimahi, BDK VIII Manado.
Keuangan dan berdasarkan peraturan perundang-undangan Untuk mengarahkan kegiatan dalam menjalankan tugas
yang berlaku. dan fungsi tersebut, BPPK telah merumuskan visi dan misi
Dalam melaksanakan tugas ini, BPPK menyelenggarakan sejalan dengan Pedoman Strategi dan Kebijakan Departemen
beberapa fungsi seperti perumusan kebijakan Menteri Keuangan Keuangan (Roadmap Departemen Keuangan 2005-2009).
di bidang pendidikan dan pelatihan keuangan negara dalam Untuk menjalankan visi BPPK “Menjadi pusat unggulan
rangka pembinaan sumber daya manusia Departemen bertaraf internasional dalam menghasilkan manusia profesional
Keuangan, pelaksanaan kebijakan Menteri Keuangan di bidang di bidang keuangan negara”, BPPK mewujudkan visi dalam ke-

EDISI 402 MEI 2008 WARTA BEA CUKAI 15


LAPORAN UTAMA

jabatan pegawai, perencanaan kepegawaian, pola pembinaan

DOK. PUSDIKLAT BC
dan pengembangan pegawai dan pemanfaatan lulusan diklat.
Selain peningkataan koordinasi dan tukar menukar informasi,
hal-hal lain seperti perencanaan,pelaksanaan dan evaluasi diklat
menjadi bagian dari kesepakatan tadi. Mengenai hal tersebut maka
bentuk tindak lanjutnya berupa pembentukan dan penentuan pola
dan jenis diklat, penyusunan kurikulum sesuai dengan standar kom-
petensi jabatan, penyusunan modul diklat, evaluasi pasca
diklat,pembahasan current issue sebagai bahan ajar pada peserta
diklat dan pembahasan kerjasama diklat dengan pihak ketiga yang
secara kelembagaan terkait dengan DJBC.
Begitu pula dengan fasilitasi dan pemanfaatan sumber da-
ya yang dimiliki oleh kedua belah pihak dalam rangka mendu-
kung tercapainya maksud dan tujuan kesepakatan bersama,
juga menjadi bagian dari kesepakatan bersama antara DJBC
dengan Pusdiklat Bea dan Cukai. sehingga koordinasi dapat
KERJA SAMA. Untuk diklat yang sifatnya praktek, Pusdiklat Bea dan Cukai berjalan dengan solid untuk mencapai tujuan bersama (lihat
bekerjasama dengan berbagai pihak. Salah satunya adalah dengan pihak rubrik wawancara)
Hinabi untuk materi mengenai alat-alat berat
Mengacu pada ketentuan yang berlaku
tetapan misi yang mencakup empat bidang kegiatan pokok, yaitu ; Sebagai unit eselon I, BPPK dikelola dengan mengacu pada
l Melalui diklat dan pengembangan untuk meningkatkan ketentuan-ketentuan yang berlaku di lingkungan pemerintahan
kualitas manusia di bidang keuangan negara secara umum dan Departemen Keuangan secara khusus. Dalam
l Melalui pendidikan, pelatihan, dan pengembangan melalui kaitannya dengan diklat yang diselenggrakan oleh Pusdiklat, BPPK
pengkajian dan mengembangkan tradisi pengkajian di tidak terlepas dari ketentuan yang ditetapkan oleh Kementerian
bidang pendidikan dan pelatihan yang dapat diandalkan. Pendayagunaan Aparatur Negara (PAN) dan instansi pembina diklat
l Senantiasa memperbaharui diri melalui proses organisasi yaitu Lembaga Administrasi Negara (LAN).
belajar (learning organization) sesuai dengan dinamika Sementara itu mengenai hal-hal yang berkaitan dengan prog-
lingkungan internal dan lingkungan eksternal, ram diploma yang diselenggarakan Sekolah Tinggi Akuntansi
l Dari segi sosial, turut berpartisipasi dalam mengembang- Negara (STAN), BPPK juga harus berpedoman pada ketentu-
kan masyarakat yang sadar keuangan Negara. an-ketentuan Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas),
khususnya Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti)
Untuk menjalankan visi dan misi tersebut BPPK didukung Ketentuan mengenai pendidikan tinggi seharusnya
dengan 931 pegawai yang tersebar di Sekretariat Badan, Pus- mengacu pada Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang
diklat, STAN dan Balai Diklat Keuangan, dimana dari jumlah Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) dimana perguruan
tersebut, 788 orang merupakan pegawai/ pejabat struktural dan tinggi kedinasan mempunyai ketentuan yang seragam.
143 orang pejabat fungsional. Namun demikian, sampai saat ini masing-masing
perguruan tinggi kedinasan mempunyai ketentuan-ketentuan
DJBC, DAN BPPK yang berbeda yang memang spesifik sesuai dengan induk
Selain berkoordinasi dengan BPPK sebagai induk organi- organisasinya seperti kementerian atau lembaga masing-
sasi, Pusdiklat Bea dan Cukai juga harus melakukan koordinasi masing, termasuk yang diselenggarakan oleh BPPK dalam hal
dengan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sebagai user. Hal ini ini STAN. Ketentuan penyelenggaraan pendidikan tinggi
tampaknya berbeda dengan Pusdiklat Bea dan Cukai dari kedinasan di STAN secara manajemen mengikuti ketentuan
negara-negara lain, dimana Pusdiklat Bea dan Cukai berada yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan dan Kepala BPPK.
langsung dibawah insitusi kepabeanan suatu negara. Organisasi STAN selaku penyelenggara pendidikan tinggi
Mengenai koordinasi diantara dua institusi tersebut diatur kedinasan di bawah BPPK dengan pola Sekolah Tinggi, namun
dalam Keputusan Menteri Keuangan Nomor 137/KMK.01/2001 struktur organisasinya masih belum sepenuhnya sesuai
tanggal 21 Maret 2001 tentang Pola Diklat Departemen Keu- dengan ketentuan yang berlaku, dengan status pengajarnya
angan. Dalam KMK tersebut disebutkan BPPK sebagai penge- sebagai widyaiswara yang berada di bawah pembinaan LAN.
lola diklat, menyusun pola diklat dan kurikulum diklat, Ada beberapa hal yang menunjukkan kekhasan dari STAN . Hal
menyediakan rencana dan program diklat, menyelenggarakan ini dapat dilihat dengan program yang sangat spesifik dan belum
diklat, mengkoordinasikan, mengevaluasi penyelenggaraan dilaksanakan oleh Perguruan Tinggi Negeri atau Perguruan Tinggi
hasil dan manfaat diklat. Swasta, dimana program diploma yang diselenggarakan oleh STAN
Begitu pula dengan peran DJBC yang juga diatur dalam adalah kebendaharaan negara, administtrasi perpajakan, penilai
KMK tersebut, dimana DJBC sebagai pengguna diklat meru- Pajak Bumi dan Bangunan,kepabeanan dan cukai, pengurusan
muskan standar kompetensi jabatan, menyusun monografi ke- piutang dan lelang negara, akuntansi pemerintahan dan analis efek.
pegawaian, perencanaan kepegawaian, merumuskan kebijak- Begitu pula dengan sistem rekrutmen mahasiswa yang
sanaan kepegawaian, menyusun pola promosi dan mutasi, sangat selektif dan bebas KKN. Dengan persyaratan nilai
menyusun pola pembinaan danpengembangan pegawai serta minimal 7.00, jumlah pendaftar pada tahun 2007 mencapai
memanfaatkan lulusan diklat. 125.770 pendaftar. Setelah melalui seleksi , maka yang
Selain KMK sebagai instrument koordinasi, instrumen diterima hanya 2014 orang atau 1,6 persen.
peraturan lain juga dikeluarkan untuk mensolidkan koordinasi Selain itu STAN mendidik mahasiswanya agar menjadi
tadi,melalui kesepakatan bersama Direktur Jenderal Bea dan lulusan yang siap pakai dan profesional dibidangnya. Untuk
Cukai dengan Kepala BPPK pada 15 Juni 2007 tentang mencapai tujuan tersebut, mahasiswa dipersyaratkan untuk
kedudukan dan hubungan kerja antara DJBC dengan BPPK mencapai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 2,75. untuk
dalam penyelenggaraan diklat bagi Pegawai Negeri Sipil DJBC menjadi SDM yang siap pakai, dalam mengikuti pendidikan
yang meliputi peningkatan koordinasi dan sinergi antara DJBC mahasiswa dikondisikan menjadi pegawai negeri sipil yang
dan BPPK dalam bentuk pertemuan secara rutin antara bermoral dan berdedikasi tinggi, sehingga sejak awal para
Sekretaris DJBC dan Kapusdiklat Bea dan Cukai, tukar mahasiswa sudah mengetahui atmosfir dunia kerja yang akan
menukar informasi yang berkaitan dengan standar kompetensi mereka terjuni nantinya. zap

16 WARTA BEA CUKAI EDISI 402 MEI 2008


WAWANCARA
Dr. Ir. Anny Ratnawati, MS
Kepala Badan Pendidikan dan
Pelatihan Keuangan Departemen Keuangan

“...Tantangan
Terbesar
BPPK Adalah
Bagaimana
Mengatasi
Gap...”

EDISI 402 MEI 2008 WARTA BEA CUKAI 17


WAWANCARA
Merubah mindset tentang cara menjalankan sudah ada juga, kemudian uraian jabatan juga sudah ada dan te-
pekerjaan di lingkungan birokrasi dan lah pula dilakukan assessment. Persoalan lainnya adalah apakah
merubah cara pandang masyarakat terhadap analisis beban kerja, SOP, assessment, uraian jabatan dan lain
institusi yang dipimpinnya, merupakan suatu sebagainya sudah match apa belum? Saat ini kita sudah jalan-
pekerjaan yang diakuinya tidak mudah, kan, dan assessment yang kita jalankan kemarin lebih kepada
namun menurutnya perubahan itu perlu perilaku, sehingga dalam assessment perlu juga kita lakukan pada
dilakukan untuk bisa menjalankan program skill dan attitude, karena level-nya sama, tapi dalam prakteknya
reformasi yang tengah dijalankan oleh berbeda.
Departemen Keuangan. Perubahan tersebut Nah saat ini kita mendesain training yang pas dengan kebutuh-
an dan kompetensi. Yang harus ditekankan dalam training, dulu
tidak dapat dilakukan tanpa adanya kita ignorance dengan soft skills, kalau training pajak materinya
kerjasama dan koordinasi dengan unit kerja kebanyakan tentang pajak, Bea Cukai, materi training-nya keba-
lainnya dilingkungan Departemen Keuangan nyakan bea cukai, sering kali kita lupa bagaimana sih mendidik
untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya disiplin, etika, bagaimana perilaku kita, ini yang sering kita lupa.
Manusia (SDM). Pendidikan dan pelatihan Nah sekarang kita coba seimbangkan kembali .
serta peningkatan kualitas SDM tidak hanya
menjadi tanggung jawab Badan Pendidikan Contohnya bagaiman mendidik disiplin yang Anda maksud?
dan Pelatihan Keuangan lembaga yang Kalau di Bea Cukai ada kesamaptaan, ditempat lain akan kita
dipimpinnya, namun menjadi suatu coba, saya rasa training kesamaptaan seperti di Bea Cukai itu
tanggung jawab bersama antar instansi sudah harus dilaksanakan agar lebih disiplin. Selain itu yang se-
dilingkungan Departemen Keuangan. ring kita lupakan dalam birokrasi adalah bagaimana kita berkomu-
Bagaimana Badan Pendidikan dan Pelatihan nikasi dengan publik. Sehingga orang tidak pernah tahu kemaju-
Keuangan (BPPK) menghadapi tantangan dan an yang diperoleh suatu instansi, ini yang harus diperhatikan.
melakukan berbagai terobosan terutama Kalau di pajak (Direktorat Jenderal Pajak.red) misalnya, harus
dalam pengembangan SDM melalui diklat, ada Account Representative (AR) kemudian di Bea Cukai ada
Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan client coordinator jadi dia diajari bagaimana menangani keluhan,
Keuangan Departemen Keuangan Dr. Ir. merespon keluhan, sampai cara tersenyum pada masyarakat, ini
Anny Ratnawati, MS memaparkannya kepada harus jadi bagian dari kita yang melayani.
redaktur WBC Zulfril Adha Putra
Kembali kepada prioritas yang Anda sampaikan tadi, apa saja
yang menjadi tantangan terbesar dalam melakukan
Ketika menjabat sebagai Kepala BPPK, apa yang menjadi pengelolaan BPPK ?
prioritas Anda dalam mengelola BPPK ? Berdasarkan pemahaman saya, baik sebelum saya menjabat
Sejalan dengan program reformasi birokrasi Departemen Kepala BPPK dan setelah sekitar sebulan ini menjabat, tantangan
Keuangan (Depkeu), agenda prioritas kami adalah terbesar BPPK adalah bagaimana mengatasi gap antara kapasi-
menyukseskan agenda reformasi di lingkup BPPK. Agenda ini tas BPPK yang terbatas dan kebutuhan unit-unit eselon I Depkeu
meliputi penataan organisasi, penyempurnaan proses bisnis, (unit pengguna) dalam pengembangan SDM yang sangat besar
pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), dan dan sekaligus beragam. Gap ini menyebabkan BPPK terkesan
pengembangan sistem pengukuran kinerja. Reformasi birokrasi lamban dalam merespons kebutuhan unit-unit pengguna yang
pada tingkat BPPK ini ditujukan untuk memantapkan organisasi terus berkembang cepat seiring dengan perkembangan organisa-
dan memperbaiki governance-nya agar sesuai dengan tugas, si. Persepsi kurang baik ini perlu segera dibuktikan sebagai tidak
fungsi dan misinya. BPPK dapat memenuhi kebutuhan diklat benar.
untuk pengembangan SDM semua unit eselon I Depkeu yang
mengalami perubahan sangat cepat. Apakah keberadaan dan peran BPPK saat ini sudah
Untuk menjalankan reformasi itu kan ada sistem, sistemnya mencerminkan suatu BPPK yang moderen ?
kita perbaiki, kemudian ada standar kerja, ada standar penilaian Jika pengertian BPPK yang moderen adalah BPPK yang ber-
dan standar operasi. Itu kita perbaiki. Kalau ini sudah bagus, basis Teknologi Informasi (TI), maka BPPK belum dapat disebut
kemudian SDM tidak dilakukan perbaikan, pasti tidak akan jalan, moderen karena pada saat ini sedang diarahkan menuju ke sana.
karena yang menjalankan itu semua adalah manusianya. Dalam Manajemen diklat pada dasarnya masih belum berbasiskan TI
konteks reformasi birokrasi ini, SDM menjadi yang utama untuk dan sebagian besar dijalankan secara manual atau konvensional.
diperbaiki. Tidak hanya skill dan knowledge-nya, yang paling pen- Sejalan dengan agenda reformasi birokrasi Depkeu, secara ber-
ting adalah attitude, mind set juga harus dirubah. tahap BPPK melakukan penataan organisasi dan proses bisnis-
Tapi itu tidak mudah, karena merubah mind set yang sudah nya, termasuk di dalamnya adalah pemanfaatan teknologi infor-
terbiasa mengerjakan sesuatu dengan pola lama dengan hal masi dalam rangka otomasi kantor dan manajemen pelayanan
yang itu-itu saja, apa sudah sesuai dengan SOP apa enggak, itu diklat.
tidak mudah.
Lalu seberapa penting peran BPPK dalam meningkatkan
Lalu langkah apa yang akan diambil oleh BPPK berkaitan kualitas SDM di Departemen Keuangan ?
dengan masalah tersebut dimana SDM terbiasa dengan pola Secara kelembagaan, bidang tugas dan fungsi BPPK adalah
kerja business as usual yang sudah menjadi mind set melaksanakan sebagian dari fungsi pengembangan SDM Dep-
tersebut? keu, yaitu pendidikan dan pelatihan, baik dalam rangka menutup
Tentunya ini bukan hanya menjadi tanggung jawab BPPK gap (ketimpangan) kompetensi SDM saat ini maupun dalam
saja, tapi semua unit kerja. Kami (BPPK) mendesain training-nya rangka menyiapkan SDM Depkeu untuk menghadapi tantangan
dan mendesain pendidikannya (agar business as usual bisa tugas di masa depan.
berubah.red). Jadi ketika kembali ke institusinya, dipastikan juga Sebagaimana diakui, kinerja organisasi sangat bergantung
unit kerja atau institusinya merubah sistem business as usual kepada kinerja SDM-nya. BPPK mengemban sebagian tugas
tersebut. Ini yang paling penting dari tugas BPPK selain yang ada pengembangan SDM, yaitu meningkatkan kualitas SDM Depkeu
di dalam Keputusan Menteri Keuangan tentang BPPK. melalui diklat.
Dalam rangka meningkatkan kualitas SDM di Depkeu, BPPK
Kalau begitu apakah sudah ada perubahan sistem? secara terus menerus berusaha untuk meningkatkan kualitas lulusan,
Sudah, sistem sudah kita perbaiki dengan adanya tim refor- baik dari program diploma sebagai input awal SDM maupun lulus-
masi birokrasi pusat. SOP sudah berubah, analisis beban kerja an pelatihan dari Pusdiklat-Pusdiklat dan Balai Diklat di daerah.

18 WARTA BEA CUKAI EDISI 402 MEI 2008


Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) sebagai salah satu Untuk diklat yang dilaksanakan Pusdiklat, pengelolaannya
lembaga penyedia SDM di Depkeu berupaya meingkatkan mengacu kepada ketentuan instansi pembinanya, yaitu, LAN.
kualitas lulusan dan pelayanan kepada unit pengguna (stakehold- Sementara itu, untuk program diploma STAN, BPPK harus tetap
ers). Dalam rangka meningkatkan kualitas lulusan yang nantinya berpedoman pada ketentuan Depdiknas terkait dengan pendidik-
akan ditempatkan di lingkungan Depkeu (termasuk lulusan Prodip an tinggi. Dalam hal ini BPPK memadukan antara ketentuan in-
Bea dan Cukai), STAN selalu menyempurnakan proses pembe- ternal Depkeu, BPPK dan ketentuan Depdiknas.
lajaran, baik dari fasilitas pembelajaran termasuk alat instruksio- Terkait dengan penyelenggaraan pendidikan tinggi kedinasan
nal, tenaga pengajar, bahan ajar (referens) maupun kurikulum oleh STAN, sebenarnya bukan perbedaan, tetapi mensikronkan
pendidikan disempurnakan sesuai dengan kebutuhan unit peng- antara ketentuan manajemen pendidikan oleh Depdiknas dengan
guna sehingga lulusannya berkualitas dan siap pakai untuk meng- ketentuan pada lembaga pemerintah penyelenggara pendidikan
isi formasi pegawai di Departemen Keuangan. baik dari LAN (secara umum) maupun dari Departemen Keuang-
Disamping itu, untuk pengembangan pegawai dan peningkat- an (secara khusus).
an kualitas pegawai di lingkungan Depkeu, STAN juga Dari segi kurikulum kami mengikuti kurikulum wajib yang telah
menyediakan pendidikan lanjutan berupa D IV Akuntansi dan D III ditetapkan oleh Depdiknas sedangkan kurikulum inti (mata kuliah
Khusus Perpajakan dan Akuntansi. Untuk lebih meningkatkan keahlian berkarya) mengikuti kebutuhan unit pengguna. Dari segi
kualitas lulusan dan pelayanan saat ini STAN akan menerapkan program pendidikan kami menyelenggarakan program yang telah
pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum. disetujui atau ditetapkan oleh Depdiknas. Adapun manajemen
pendidikannya mengikuti ketentuan baik dari Departemen Keu-
Apakah ada persamaan atau perbedaan antara BPPK dan angan dan dari Depdiknas.
sekolah kedinasan lain baik dari segi manajemennya
maupun dalam struktur organisasinya ? Apakah BPPK juga melakukan koordinasi dengan
BPPK merupakan diklat dalam Departemen Keuangan yang Depdiknas, mengingat kegiatan yang dilakukan oleh BPPK
struktur dan pengelolaannya ditetapkan berdasarkan Peraturan terkait dengan masalah pendidikan ?
Menteri Keuangan. Struktur dan pengelolaan BPPK pada dasar- Khusus dalam kaitannya dengan pendidikan tinggi, yakni
nya sama dengan lembaga-lembaga sejenis di lingkungan depar- program diploma STAN, BPPK berkoordinasi dengan Depdiknas
temen lain. Hanya saja, BPPK memiliki STAN (Sekolah Tinggi terutama terkait dengan ketentuan kurikulum, tenaga pengajar
Akuntansi Negara.red) yang merupakan lembaga pendidikan dan aspek penyelenggaraan pendidikan yang lainnya. Karena
tinggi kedinasan yang dari segi organisasi dan pengelolaannya, dalam hal ini pendidikan tinggi merupakan ranah kewenangan
selain tunduk pada pengaturan Departemen Keuangan, juga atau pembinaan Depdiknas.
tunduk pada pengaturan Depdiknas. Khusus untuk STAN,
struktur organisasinya pada saat ini masih belum sesuai dengan Bagaimana koordinasi yang dilakukan antara DJBC,
model organisasi yang berlaku untuk suatu sekolah tinggi. Pusdiklat dan Juga BPPK dalam melakukan koordinasi yang
berkaitan dengan masalah diklat?
Kalau untuk mengukur keberhasilan BPPK menjalankan Intinya koordinasi dan komunikasi. Itu harus dibangun disega-
tugas dan fungsinya, apakah ada indikatornya? la level, mulai dari level paling atas hingga paling bawah. Misalnya
Kita bisa lihat dari complain pengguna kita, ada atau tidak. Kita saya sebagai Kepala BPPK berbicara dengan Dirjen, kemudian
harus bisa ukur kepuasan pengguna kita, apakah puas, tidak puas kami masing-masing membawa struktur yang terkait dan
atau bagaimana. Kemudian disampaikan kepada kita, itu jadi indikator memastikan bahwa pada level-level tersebut terjadi koordinasi.
kita . Kemudian yang kita ukur lagi adalah produktifitas, seperti Key Dan koordinasi perlu karena kita harus mengetahui apa
Performance Indicator untuk individu yang sekarang sedang dibangun. kebutuhan user dan jangan sampai juga ketika BPPK membuat
Kalau di Depkeu baru ada KPI Depkeu, namanya Depkeu wide. sesuatu yang kita pandang perlu, ternyata tidak perlu oleh user.
Kalau kita bicara widyaiswara contohnya, kita lihat bobot mini- Jadi disini koordinasi jadi penting tidak hanya pada tingkat jabatan
mum mengajar widyaiswara, kemudian kita konversi ke jumlah tertentu tapi juga disemua level.
jam latihan. Selain itu kita lihat apakah widyaiswara menulis (kar-
ya ilmiah.red) apa tidak, kalau menulis masuk jurnal apa tidak, sam- Lalu menurut Anda, bagaimana kualitas SDM yang dimiliki
pai pada proses dia men-delivered ilmunya ke siswa, bagaimana oleh BPPK, maupun SDM yang dimiliki oleh Pusdiklat yang
komentar yang di training, sampai pada kemampuan dosen. berada di bawah BPPK saat ini, apakah sudah mencukupi
atau perlu dilakukan perubahan ?
Lalu bagaimana meng-upgrade materi-materi diklat oleh Bersamaan dengan penataan organisasi, akan ada pengu-
pusdiklat dibawah BPPK? kuran beban kerja yang hasilnya akan digunakan untuk menen-
Kita lihat dari hasil evaluasi yang ada, kemudian kita bahas tukan kebutuhan SDM. Pada saat ini, yang sangat dirasakan oleh
bersama dengan user dalam suatu pertemuan rutin. Kalau ada BPPK adalah kekurangan widyaiswara, baik dari segi kuantitas
perbaikan modul, kita bisa minta user untuk memperbaiki maupun dari segi sebaran kompetensi yang sesuai dengan
bersama BPPK, quality control juga kita perhatikan dengan kebutuhan penyelenggaraaan diklat. Khusus untuk widyaiswara,
acuan-acuan dari BPPK. BPPK sedang melakukan rekrutmen.
Secara umum, SDM BPPK ditingkatkan terus kualitasnya
Mengenai keberadaan BPPK dan juga Pusdiklat yang berada dengan diklat internal BPPK, seperti diklat pada Pusdiklat dan
di bawahnya, apakah dalam pengelolaannya menggunakan program diploma di STAN dan diklat eksternal berupa pengiriman
ketentuan yang dikeluarkan BPPK atau Pusdiklat tersebut tugas belajar jangka pendek (mengikuti kursus-kursus.red)
diberi kewenangan untuk menyusun sistem pengelolaan ataupun tugas belajar jangka panjang (program pasca sarjana S2
Pusdiklat dan juga sistem pengajarannya ? dan S3) di dalam dan di luar negeri.
Tugas dan fungsi BPPK dilaksanakan oleh Pusdiklat dan
STAN. Untuk ini, Kepala BPPK menetapkan kebijakan umum Bagaimana BPPK meningkatkan mutu widyaiswara BPPK ?
yang menjadi landasan atau acuan Pusdiklat dan STAN dalam BPPK menempuh beberapa cara untuk meningkatkan
menjalankan tugas masing-masing. Pusdiklat, STAN menetapkan kualitas widyaiswara, yaitu Diklat khusus untuk widyaiswara yang
sistem pengelolaan maupun penyelenggaraan diklat sesuai diselenggarakan sendiri oleh BPPK, dalam hal ini Pusdiklat Keu-
dengan kewenangannya masing-masing dengan mengacu angan Umum, dan diklat di luar BPPK yaitu dengan pengiriman
kepada kebijakan umum Kepala BPPK widyaiswara untuk mengikuti diklat pada institusi di luar BPPK.
Kemudian bisa juga melalui forum diskusi widyaiswara yang dise-
Apakah ada perbedaan antara manajemen pendidikan yang lenggarakan secara bulanan dengan membahas isu-isu mutakhir
digunakan oleh BPPK maupun juga manajemen yang yang relevan dengan materi diklat dan proses pembelajaran. Atau
dikeluarkan oleh Depdiknas ? juga melalui seminar khusus dengan menghadirkan narasumber

EDISI 402 MEI 2008 WARTA BEA CUKAI 19


WAWANCARA INFO PERATURAN

atau pakar baik dari lingkungan Depkeu maupun dari luar Depkeu,
guna memberikan pencerahan dan wawasan.
Cara lain seperti,penelitian dan pengembangan di bidang keuang-
an negara, dan penerbitan karya-karya ilmiah melalui jurnal atau buku-
buku teks, sampai pada penugasan-penugasan khusus dalam
pengembangan diklat, baik yang terkait dengan materi atau bahan ajar
maupun yang terkait dengan manajemen diklat secara umum.

Bagaimana langkah untuk melakukan rekrutmen widyaiswara?


Keberadaan widyaiswara sangat diperlukan. Untuk memenuhi
jumlah widyaiswara kita lakukan rekrutmen melalui pengumuman
kepada unit teknis. Tentunya ada syarat seperti usia, pendidikan,
wawancara, seleksi dan dibuat lebih terbuka dan bisa mendapatkan
widyaiswara terbaik. Dan jangan sampai image bahwa posisi widyais-
wara itu sebagai “tempat parkir” karena widyaiswara itu bagian terpen-
ting bagi pengembangan SDM. Kalau masih kurang keberadaan
widyaiswara, kita bisa mendatangkan pengajar dari pejabat structural.

Bagaimana peminatnya?
Saya belum bisa sampaikan secara keseluruhan, tapi kalau
berdasarkan pengamatan saya peminatnya cukup banyak dan
cukup banyak memenuhi kualifikasi baik dari segi pendidikan
danlain sebagainya.
Perlu diingat,menjadi widyaiswara itu merupakan suatu kebangga-
an, karena sebagai widyaiswara turut membangun proses pengem-
bangan SDM khususnya di Depkeu. Dan BPPK sendiri merubah
image melalui reformasi,dimana BPPK tidak boleh dijadikan sebagai
unit “kelas dua”. Kita rubah bahwa pendidikan, pelatihan,penelitian itu
sesuatu keharusan untuk membangun SDM yang lebih baik. Dan
yang berminat menjadi widyaiswara itu adalah peminat yang ingin me-
ngembangkan institusi dan SDM dan bukan karena faktor yang lain.

Apakah nantinya profesi widyaiswara tersebut bisa dijadikan


sebagai salah satu bagian pengembangan karir pegawai?
Sekarang kita tengah membicarakan hal ini dengan DJBC
dan Ditjen Pajak, bahwa bagi pegawai yang telah lulus S2 baik
dari dalam negeri maupun luar negeri sebelum masuk bagian
struktur organisasi maka pegawai itu akan ada di kita (BPPK.red)
selama satu atau dua tahun dan kembali ke unitnya. Nanti juga
ada review dari BPPK bagaimana pegawai ini dalam
menjalankan tugasnya di BPPK misalnya sehingga bisa pertim-
bangan buat unit kerjanya. Semoga ini bisa terlaksana.

Tapi kan tidak semua pegawai bisa mengajar, walaupun dia


punya kompetensi terhadap suatu bidang?
Kita sadari itu, untuk itu kita akan berikan mereka training
pendek atau training of trainers (TOT) mengenai proses
mengajar, berinteraksi dengan peserta didik dan lain sebagainya.
Dan kita tidak mungkin juga menyuruh untuk langsung mengajar
tanpa ada pembekalan.

Apa harapan ibu kepada Pusdiklat dibawah BPPK terutama


kepada Pusdiklat Bea dan Cukai ?
Harapan saya kepada Pusdiklat Bea dan Cukai adalah agar
Pusdiklat Bea dan Cukai berperan dalam melaksanakan reforma-
si birokrasi Departemen Keuangan khususnya peningkatan SDM
DJBC melalui pendidikan dan pelatihan. Yang kedua,agar
Pusdiklat Bea dan Cukai menghasilkan lulusan sesuai dengan
kebutuhan user (DJBC). Untuk jangka panjang saya mengharap-
kan agar lulusan BPPK (Pusdiklat-pusdiklat termasuk Pusdiklat
Bea dan Cukai) sesuai dengan standar yang bertaraf internasio-
nal. Selain itu juga harapan saya agar pusdiklat tidak hanya ber-
peran dalam hal diklat tetapi saya harapkan dapat memberikan
kontribusi yang dapat mendukung pembangunan dan kemajuan
user (DJBC).
Lalu harapan saya kepada rekan-rekan dilingkungan Dep-
keu, proses belajar itu tidak semata-mata dilakukan dalam
kelas, proses belajar mandiri tetap dilakukan. Dan harus disa-
dari pula bahwa proses belajar itu proses yang tidak pernah
berhenti. Dan bukan hanya tanggung jawab BPPK saja yang
menangani masalah pendidikan, tapi juga unit kerja juga mem-
punyai tanggung jawab yang sama.

20 WARTA BEA CUKAI EDISI 402 MEI 2008


INFO PEGAWAI

PEGAWAI PENSIUN T.M.T 01 MEI 2008


NO N A M A NIP GOL J A B A T A N K E D U D U K A N

1 Sangidi 060059043 III/a Pelaksana KPPBC Tipe A3 Kudus

2 Asmadi 060058892 II/d Pelaksana KPPBC Tipe A1 Belawan

3 Ju s l i 060057720 III/a Pelaksana KPPBC Tipe A2 Bekasi

4 Kamto 060050924 III/b Pelaksana KPPBC Tipe A2 Purwakarta

5 Supr apto J. B 060058213 II/b Pelaksana KPPBC Tipe A3 Merak

6 Bujung Firmansjah Rusli 060051834 IV/a Kepala Seksi Kepabeanan dan Cukai II KPPBC Tipe A2 Tangerang

7 Samin Sumantri 060040623 III/b Pelaksana Direktorat Penindakan dan Penyidikan

8 Suprija 060053982 II/d Pelaksana KPPBC Tipe A2 Bekasi

9 Abdur Rachman 060048527 III/a Pelaksana KPPBC Tipe A1 Belawan

10 Setyo Budhi 060048915 III/b Pelaksana KPPBC Tipe A2 Bandung

11 Djatmiko 060041373 IV/a Kepala Seksi Tempat Penimbunan I KPPBC Tipe A2 Pasuruan

12 Margono 060035315 IV/a Pelaksana Kantor Wilayah DJBC Jawa Tengah dan DIY

13 Binto 120104530 IV/a Pelaksana Direktorat Penindakan dan Penyidikan

14 Hidajat 060027508 II/d Pelaksana KPPBC Tipe A2 Bekasi

15 Muqoddam S.H. 060035380 IV/c Kepala Kantor KPPBC Tipe A3 Surakarta

16 Heru Yudanto Wasistyadi 060035297 IV/a Kepala Seksi DTDD KPPBC Tipe A3 Surakarta

17 Anes Panauhe 060061665 III/c Pelaksana Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tipe B Batam

18 Barita Laut Simandjuntak 060056527 III/b Pelaksana KPPBC Tipe A2 Bekasi

19 Ediwan Makmur 060063495 II/d Pelaksana Pangkalan Sarana Operasi Tipe A Tanjung Balai Karimun

20 Tagor Mangaradja 060045436 II/b Pelaksana KPPBC Tipe A3 Tanjung Pinang

21 Mar yadi, SE 060035355 IV/a Kepala Subbagian Umum KPPBC Tipe A3 Surakarta

22 A. Hanan, S.Sos 060049181 III/c Korlak Administrasi Tempat Penimbunan Pabean KPPBC Tipe A1 Belawan

23 Hasmadi 060050908 III/b Pelaksana KPPBC Tipe A2 Bekasi

24 Tar miji Asan 060059746 II/b Pelaksana KPPBC Tipe A3 Banjarmasin

25 Amrial 060057704 II/d Pelaksana Pangkalan Sarana Operasi Tipe A Tanjung Balai Karimun

26 Pardamean Sidabutar, Drs 060057652 IV/c Kepala Bidang Audit Kantor Wilayah DJBC Jawa Barat

27 Kamis 060045287 II/d Pelaksana Pangkalan Sarana Operasi Tipe A Tanjung Balai Karimun

28 Mulyadi 060051334 II/d Pelaksana KPPBC Tipe A2 Bekasi

29 Sunadji Effendy 060045836 III/b Pelaksana KPPBC Tipe A2 Pasuruan

30 Fauzan, S.E., M.M 060035499 IV/b Kepala Bidang Pabean dan Cukai Kantor Wilayah DJBC Riau dan Sumatera Barat

31 Idrus 060045365 III/a Pelaksana Kantor Wilayah DJBC Kepulauan Riau

BERITA DUKA CITA


Telah meninggal dunia, Hj. RATIMAH RAHMAT, Ibu Mertua dari Hanafi Usman,
Direktur Peraturan dan Penerimaan Kepabeanan dan Cukai, pada hari Senin, 14 April 2008, pukul 05.00 WIB.
Jenazah telah dimakamkan pada hari Senin, 14 April 2008 di Tegal, Jawa Tengah.

Segenap jajaran Direktorat Jenderal Bea dan Cukai menyatakan duka yang sedalam-dalamnya. Bagi keluarga
yang ditinggalkan semoga diberikan ketabahan dan kekuatan oleh Tuhan Yang maha Esa. Amin.

EDISI 402 MEI 2008 WARTA BEA CUKAI 21


CUKAI

Pembukuan
Sedangkan perusahaan yang non PKP (pengusaha pabrik
skala kecil yang tidak dikukuhkan sebagai PKP) diwajib-
kan melakukan pencatatan ke dalam buku pencatatan.

dan Audit
Yang saat ini, baik untuk pembukuan maupun pencatatan
sudah dibuatkan formatnya tinggal menunggu pengesahan.
Pembukuan merupakan proses pencatatan yang dila-
kukan secara berkala teratur untuk mengumpulkan data
dan informasi yang meliputi dan mempengaruhi keadaan
INSTRUMEN PENGAWASAN harta, hutang, modal, pendapatan dan biaya yang secara

DI BIDANG CUKAI
khusus menggambarkan jumlah harga perolehan dan pe-
nyerahan barang atau jasa, yang kemudian diikhtisarkan
dalam laporan keuangan.
Upaya yang dilakukan Direktorat Kewajiban melakukan pencatatan dimaksudkan untuk
memberi kemudahan dalam memenuhi ketentuan
Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) undang-undang ini dengan tetap menjamin pengamanan
khususnya mengenai pengawasan hak-hak negara. Sedangkan yang dimaksud dengan de-
dibidang cukai terus ditingkatkan. Selain ngan pencatatan adalah proses pengumpulan dan penu-
mekanisme pengawasan melalui lisan data secara teratur tentang:
perijinan Nomor Pokok Pengusaha Kena l Pemasukan, produksi dan pengeluaran BKC dan
Pajak (NPPBKC), dokumen cukai dan l Penerimaan, pemakaian dan pengembalian pita cukai
atau tanda pelunasan cukai lainnya.
dokumen pelengkap cukai yang
diwajibkan, operasi intelijen dan Pembukuan maupun pencatatan (yang terdapat dalam
penindakan, kini dalam juklak UU No.39 pasal 16 dan 16 A UU No. 39 Tahun 2007) dilakukan
Tahun 2007 tentang Cukai yang secara berkala dapat berupa harian, mingguan, bulanan
sebentar lagi rampung, perusahaan atau tahunan, yang disesuaikan dengan jenis barang
pemegang NPPBKC maupun pemilik kena cukai, misalnya untuk etil alkohol dan minuman me-
fasilitas dibidang cukai wajib ngandung etil alkohol, pengusaha pabrik memberitahukan
BKC yang selesai dibuat kepada pejabat bea dan cukai
melaksanakan pembukuan dan setiap hari.
pencatatan. Termasuk pengawasan Sedangkan untuk hasil tembakau, pengusaha pabrik
melalui audit cukai untuk memastikan memberitahukan BKC yang selesai dibuat kepada pejabat
kepatuhan pengusaha terhadap bea dan cukai setiap bulan.
ketentuan peraturan di bidang cukai. “Tentunya penyederhanaan sistem pembukuan dan pen-
catatan ini tetap mengacu kepada standar akuntansi

C
keuangan dan prinsip pembukuan yang moderen yang
ukai adalah pungutan negara yang dikenakan ter- harus mempertimbangkan aspek data dan bisa dipertang-
hadap barang-barang tertentu yang mempunyai gung jawabkan, akuntabel serta bisa diandalkan (reli-
sifat atau karakteristik yang ditetapkan, antara lain : able), menunjukkan keterbukaan dan transparansi, jujur
konsumsinya perlu dikendalikan, peredarannya dan wajar (representative), hal itu dalam rangka
perlu diawasi, pemakaiannya dapat menimbulkan pengawasan terhadap produksi BKC, peredaran BKC dan
dampak negatif bagi masyarakat atau lingkungan hidup dan nilai cukai yang seharusnya dibayar,” ujar Nur Rusdi yang
pemakaiannya perlu pembebanan pungutan negara demi menurutnya dari temuan aparat bea cukai, modus
keadilan dan keseimbangan. operandi yang dilakukan oleh PR kecil kebanyakan tidak
Karena karakteristik tersebut, maka produksi maupun melaksanakan pembukuan.
konsumsinya perlu diawasi. Salah satu tools untuk menge- Karena menurutnya, rasanya tidak mungkin dilakukan
tahui kepatuhan pengusaha barang kena cukai (BKC) pengawasan terhadap kurang lebih 4700-an PR secara
yaitu melalui suatu mekanisme pengawasan yang dilaku- satu persatu, karena itu salah satu caranya adalah mela-
kan dalam sistem pembukuan. Yang dalam undang- lui pembukuan yang nantinya pemeriksaan terhadap pem-
undang cukai sebelumnya (No.11 Tahun WBC/ATS bukuan ini akan ditingkatkan untuk me-
1995 ) dikenal de- ngan istilah buku ngetahui kepatuhan pengusaha dan untuk
persediaan. memastikan PR itu sudah menjalankan usa-
Dan untuk menyesuaikan dengan UU hanya sesuai dengan aturan.
Cukai Nomor 39 Tahun 2007 yang meru- Terkait dengan hal ini, Direktur Jende-
pakan amandemen UU No.11 Tahun 1995 ral Bea dan Cukai telah mengeluarkan Su-
buku persediaan yang di kalangan pengu- rat Edaran Nomor SE 15/BC/2008 tentang
saha rokok khususnya pabrik rokok (PR) Peningkatan Pengawasan Pencatatan/
kecil dinilai cukup rumit dalam pengisian Pembukuan dan Pelaporan Barang Kena
datanya dan diberlakukan sama bagi Cukai yang Diwajibkan. Inti dari surat
semua golongan PR untuk melaksanakan edaran (SE) tersebut adalah untuk lebih
buku persediaan, dalam waktu secepatnya meningkatkan pemantauan, pengawasan
akan dilakukan penyederhanaan (simplifi- dan penelitian terhadap kewajiban pengu-
kasi) dan penyempurnaan. saha terkait kegiatan pencatatan/ pembu-
Menurut Kepala Seksi Perizinan dan Fa- kuan serta pelaporan di bidang cukai yang
silitas Hasil Tembakau, Direktorat Cukai, diwajibkan sesuai ketentuan yang berlaku.
Nur Rusdi SE, saat ini penggolongan PR Dalam SE tersebut juga disebutkan,
terdiri dari Golongan I, II, dan III dan untuk mengetahui pengusaha dan memas-
pembukuannya diberlakukan sama untuk tikan kewajiban pencatatan/ pembukuan
semua golongan, namun dalam waktu telah dilaksanakan sesuai ketentuan,
segera akan dilakukan pembedaan. Untuk NUR RUSDI. Pengusaha yang PKP maka pejabat Bea dan Cukai dalam hal ini
golongan Pengusaha Kena Pajak (PKP) wajib membuat pembukuan. Non PKP Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayan-
diwajibkan membuat pembukuan. wajib membuat buku pencatatan. an Bea dan Cukai dapat melakukan peme-

22 WARTA BEA CUKAI EDISI 402 MEI 2008


WBC/RIS
riksaan atau penelitian di lapangan secara Sedangkan yang dimaksud dengan au-
periodik maupun insidentil, termasuk juga dit cukai adalah serangkaian kegiatan pe-
melakukan pembinaan dan penindakan ter- meriksaan laporan keuangan, buku, catat-
hadap pengusaha yang melakukan pelang- an dan dokumen yang menjadi bukti dasar
garan ketentuan pencatatan/ pembukuan pembukuan dan surat yang berkaitan de-
dan pelaporan sesuai ketentuan yang ber- ngan kegiatan usaha, termasuk data elek-
laku. tronik, serta surat yang berkaitan dengan
“Dengan adanya penyederhanaan ini, kegiatan di bidang cukai dan sediaan ba-
diharapkan akan lebih mudah dipraktek- rang dalam rangka pelaksanaan ketentuan
kan terutama untuk pengusaha non PKP, perundang-undangan di bidang cukai.
sehingga tidak ada alasan lagi untuk tidak Perlunya audit cukai dilakukan, menu-
membuat pencatatan, sehingga akan rut Mudji, merupakan konsekuensi
tercipta tingkat kepatuhan yang tinggi dan diberlakukannya sistem self assessment di
sebagai alat pengawasan bisa berjalan efek- bidang cukai, pemberian fasilitas tidak di-
tif,” tutur Nur Rusdi. pungut cukai, pembebasan cukai atau pe-
nundaan cukai serta adanya penggantian
AUDIT CUKAI buku persediaan dengan pembukuan yang
Dalam hal pengawasan dan peningkat- sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi
an kepatuhan pengusaha BKC sesuai UU yang berlaku di Indonesia.
No.39 Tahun 2007 selain melakukan MUDJI RAHARDJO. Audit cukai, instru- Penggantian yang semula Buku Perse-
pemeriksaan pembukuan dan pencatatan, men pengawasan yang komprehensif. diaan menjadi Pembukuan yang sesuai
terdapat juga kegiatan audit cukai yang dengan prinsip-prinsip akuntansi yang ber-
terdapat di pasal 39, dimana pada pasal ini mempertegas laku umum di Indonesia pada pengusaha pabrik non
dan mengatur lebih rinci kewenangan pejabat bea cukai skala kecil, pengusaha tempat penyimpnan, importir BKC
untuk melaksanakan audit cukai sehingga obyek audit bi- dan penyalur non skala kecil, dilakukan karena sudah
sa kooperatif dalam membantu proses audit. tidak sesuai dengan perkembangan administrasi perusa-
Menurut Kepala Seksi Pelaksanaan Audit Cukai Direk- haan moderen.
torat Audit, Mudji Rahardjo, pada UU No.11 Tahun 1995 “ Karena itu audit cukai dilakukan untuk memastikan
tentang cukai sebelumnya telah diatur kewenangan peja- kepatuhan pengusaha-pengusaha tersebut terhadap
bat bea cukai untuk melakukan audit, yaitu pada pasal ketentuan peraturan di bidang cukai, apakah yang diberi-
39 ayat (1) yang dinyatakan bahwa pejabat Bea dan Cukai tahukan tentang BKC yang selesai dibuat dan yang dima-
berwenang memeriksa buku, catatan, atau dokumen yang sukkan telah sesuai dengan keadaan yang sebenarnya,”
diwajibkan oleh UU ini dan pembukuan perusahaan yang tutur Mudji.
berkaitan dengan BKC serta sediaan BKC dari pabrik, tem- Lebih lanjut Mudji mengemukakan, audit cukai dalam
pat penyimpanan atau tempat lainnya sebgaimana dimak- hal ini dilakukan terhadap pengusaha di bidang cukai yang
sud dalam pasal 35 untuk keperluan audit dibidang cukai. meliputi pengusaha pabrik, pengusaha tempat penyimpan-
DOK. WBC an, importir BKC,
penyalur dan
pengguna BKC
yang mendapat
fasilitas pembe-
basan.
Dalam pelak-
sanaannya, me-
nurut Mudji, audit
cukai dilakukan
oleh Direktorat
Audit pada Kantor
Pusat dan bidang
audit pada Kantor
Wilayah DJBC.
Audit dilakukan
dengan Surat Tu-
gas Direktur Jen-
deral dan dilaksa-
nakan secara
terencana sesuai
dengan Daftar
Rencana Obyek
Audit. Selain itu,
audit dapat
dilaksanakan se-
waktu-waktu atas
perintah Direktur
Jenderal atau
atas permintaan
Direktur di
lingkungan Direk-
torat Jenderal
Bea dan Cukai
atau Kepala Kan-
INDUSTRI CUKAI. Terus ditingkatkan mekanisme pengawasannya. tor Wilayah. ris

EDISI 402 MEI 2008 WARTA BEA CUKAI 23


KONSULTASI
KEPABEANAN & CUKAI
Dengan ini kami informasikan agar setiap surat pertanyaan yang masuk ke
Redaksi Warta Bea Cukai baik melalui pos, fax ataupun e-mail, agar
dilengkapi dengan identitas yang jelas dan benar. Redaksi hanya akan
memproses pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dengan menyebutkan
identitas dan alamat yang jelas dan benar. Dan sesuai permintaan, kami
dapat merahasiakan identitas anda. Demikian pemberitahuan ini kami
sampaikan, atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih. Redaksi

Tentang Premi
D
alam UU No.17 Tahun 2006 terdapat satu bab penetapan atas pelanggaran dimaksud tidak diajukan
baru yaitu Bab XVA yang mengatur mengenai keberatan/banding, atau dalam hal diajukan
pembinaan pegawai. Disebut baru, karena da- keberatan/banding telah terdapat keputusan yang
lam UU No. 10 Tahun 1995 tidak ada bab yang final dan tetap dengan batasan paling banyak Rp.
secara khusus mengatur mengenai sanksi 500.000.000 (lima ratus juta rupiah).
bagi pegawai yang melakukan pelanggaran, dan premi
bagi yang berjasa dalam menangani pelanggaran 2. Bagaimana prosedur mendapatkan premi? Dan
kepabeanan. Berkenaan dengan pasal 113D Bab XVA unit manakah yang harus mengajukannya?
UU No. 17 Tahun 2006 ada beberapa hal yang ingin sa- Kepala Kantor DJBC setempat mengajukan permo-
ya tanyakan : honan uang ganjaran kepada Menteri Keuangan RI
dengan tembusan kepada Direktur Jenderal Bea dan
1. Apakah setiap denda dari temuan hasil audit bisa Cukai dengan disertai lampiran :
dimintakan preminya ? a) Tembusan/fotokopi Surat Penetapan Sanksi Ad-
2. Bagaimanakah prosedur mendapatkan premi ? Dan ministrasi dan/atau Nota Pembetulan yang ditan-
unit manakah yang harus mengajukannya ? dasahkan oleh Kepala Kantor;
3. Bila karena suatu hal, sehingga terdapat tagihan b) Tembusan/rekaman/fotokopi bukti penyetoran
hasil temuan audit suatu perusahaan diberikan sanksi administrasi ke Kas Negara (Surat
jangka waktu pelunasan sampai dengan dua tahun, Setoran Bea dan Cukai/SSBC) yang telah ditan-
apakah premi tersebut baru bisa diajukan setelah dasahkan oleh Kantor Perbendaharaan dan Kas
lunas seluruhnya, atau bisa diajukan sesuai jumlah Negara setempat; dan
angsuran yang telah dilunasi ? c) Jumlah uang ganjaran yang dimohon.

Terima kasih atas tanggapan yang diberikan. 3. Bila karena sesuatu hal, sehingga terhadap tagih-
an hasil temuan audit suatu perusahaan diberi-
ASEP SUNARYA kan jangka waktu pelunasan sampai dengan dua
Pelaksana pada Kanwil DJBC tahun, apakah premi tersebut baru bisa diajukan
Kalimantan Bagian Barat setelah lunas seluruhnya, atau bisa diajukan se-
suai jumlah angsuran yang telah dilunasi?
Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor
Tanggapan: 570/KMK.01/1997 Tentang Ketentuan Pemberian
Uang Ganjaran Kepada Mereka Yang Telah Membe-
Berkenaan dengan pertanyaan seputar pasal 113D rikan Jasa Dalam Penyelesaian Tindak Pidana dan
Bab XVA UU No.17 Tahun 2006 yang dikirimkan oleh Pelanggaran Administrasi Kepabeanan dan Cukai
pembaca WBC, berikut ini kami berikan jawaban : pada Pasal 4 disebutkan bahwa “Permohonan uang
ganjaran sebagaimana dimaksud dalam pasal 1
1. Apakah setiap denda dari temuan hasil audit bisa hanya dapat dikabulkan bilamana perkara yang
dimintakan preminya? memberi alasan untuk meminta uang ganjaran itu
Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan RI nomor : telah selesai dan semau uang denda serta uang
241/KMK.01/2002 tanggal 16 Mei 2002 tentang hasil penjualan dimuka umum barang-barang
Perubahan Kedua Atas Keputusan Menteri Keuang- rampasan sehubungan dengan perkara itu, telah
an Nomor 570/KMK.01/1997 Tentang Ketentuan disetorkan seluruhnya ke Kas Negara”.
Pemberian Uang Ganjaran Kepada Mereka Yang Jadi permohonan premi/uang ganjaran atas denda
Telah Memberikan Jasa Dalam Penyelesaian Tindak administrasi tersebut baru bisa dikabulkan setelah
Pidana dan Pelanggaran Administrasi Kepabeanan perkara yang memberi alasan untuk meminta uang
dan Cukai pada Pasal 1 butir 3 disebutkan bahwa ganjaran itu telah selesai dan uang denda
“Ganjaran atas pelanggaran yang dikenakan denda sehubungan dengan perkara itu telah disetorkan
administrasi diberikan dengan ketentuan penetapan seluruhnya ke Kas Negara.
atas pelanggaran dimaksud tidak diajukan
keberatan/banding, atau dalam hal diajukan keberat- Demikian disampaikan untuk dimaklumi
an/banding telah terdapat keputusan yang final dan
tetap”. DIREKTUR PENINDAKAN DAN PENYIDIKAN
Jadi setiap pelanggaran yang dikenakan denda ad-
ministrasi, baik itu denda dari temuan hasil audit bi- JUSUF INDARTO
sa dimintakan premi/ganjaran sepanjang ketentuan NIP 060061439

24 WARTA BEA CUKAI EDISI 402 MEI 2008


DAERAH KE DAERAH
WBC/ATS
WUJUD PROGRAM REFORMASI DAN ANTISIPASI PERATURAN
ANTAR PULAU.
Pembentukan KPPBC Sunda Kelapa merupakan salah satu wu-
jud realisasi program reformasi DJBC dibidang organisasi, yang pada
dasarnya juga meliputi organisasi, peraturan dan ketatalaksanaan di-
bidang kepabeanan dan cukai, serta pengelolaan SDM.
KPPBC Sunda Kelapa dibentuk berdasarkan Peraturan Menteri
Keuangan No. 68/PMK.01/2007 dengan pertimbangan penyempurna-
an organisasi dan tata kerja DJBC, dalam rangka optimalisasi fungsi
DJBC dibidang fasilitasi perdagangan, perlindungan dan dukungan
industri, perlindungan masyarakat, penerimaan negara dan pelayanan
kepada pengguna jasa kepabeanan dan cukai.
“Secara spesifik, pembentukan KPPBC Sunda Kelapa juga dimak-
sudkan untuk mengantisipasi pelaksanaan pengawasan barang ter-
tentu sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No. 17 tahun 2006,”
ujar Heru Pambudi sebagai Kepala KPPBC Tipe A4 Sunda Kelapa.
Lebih lanjut Heru Pambudi menjelaskan, saat ini pengawasan ba-
rang tertentu sebagaimana diamanatkan Undang-undang No.17
tahun 2006, masih belum ditunjuk objeknya (komoditasnya) sehingga
belum dioperasionalkan. Pengawasan antar pulau yang ada baru ter-
KPPBC TIPE A4 SUNDA KELAPA. Walaupun belum memiliki gedung sendiri, batas pada pengawasan pergerakan barang berupa CPO dan BBM.
namun kegiatan pelayanan dan pengawasan sudah efektif dijalankan. Disamping itu, pengawasan melalui kegiatan intelijen juga dilakukan

KPPBC Tipe A4
terhadap masuknya barang impor yang belum diselesaikan kewajiban
kepabeanannya melalui pelabuhan Sunda Kelapa dan Marunda.
Untuk pelaksanaannya, KPPBC Sunda Kelapa berkoordinasi dengan

Sunda Kelapa
KPPBC asal barang dan pihak terkait seperti Adpel dan Pelindo.

PELAYANAN DENGAN OTOMASI


Sebagai KPPBC baru, Sunda Kelapa juga memiliki wilayah kerja
KANTOR BARU DENGAN yang cukup luas, karena mendapat limpahan kewenangan dari bebe-
rapa KPPBC yang ada disekitarnya. Adapun wilayah kerja KPPBC
PENERAPAN OTOMASI PELAYANAN Sunda Kelapa adalah, Pelabuhan Laut (PL) Sunda Kelapa, Marina
MELALUI MEDIA DISKET Ancol, Muara Baru (PL), Widuri (PL), Arjuna (PL), Sinta, Cinta
Natomas, Cilincing, Pertamina, Bogasari, Marunda, Dharma Karya
Perdana, Kali baru, dan Ujung Kerawang.
Sejalan dengan re-organisasi di jajaran “KPPBC Sunda Kelapa selain mengawasi tempat penimbunan
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai berikat (TPB), seperti KB dan GB di kawasan berikat nusantara (KBN)
(DJBC), pembentukan Kantor Peng- Marunda, juga mengawasi dan melayani TPB di luar KBN Marunda
awasan dan Pelayanan Bea dan Cukai dan pengusaha barang kena cukai (PBKC). Dalam pelaksanaan serah
(KPPBC) baru diharapkan dapat meng- terima daerah kewenangan pengawasan dan pelayanan terhadap
antisipasi segala tantangan yang ada. pengguna jasa TPB dan PBKC, terdapat tambahan objek pengawas-
an dan pelayanan dengan pertimbangan lokasi pengguna jasa lebih

D
dekat jika dilayani oleh KPPBC Sunda Kelapa. Untuk itu, hingga saat
JBC seiring dengan bergulirnya program reformasi, kini ini KPPBC Sunda Kelapa mengawasi 51 TPB dan 4 PBKC,” papar
memiliki beberapa KPPBC baru yang diharapkan dapat Heru Pambudi.
lebih mengoptimalkan pelayanan dan pengawasan lalu Dengan wilayah pengawasan yang cukup luas dan jumlah objek
lintas barang, dan dapat mengantisipasi adanya kebijakan- pelayanan yang cukup banyak, maka KPPBC Sunda Kelapa pun telah
kebijakan baru yang nantinya akan dijalankan. melaksanakan beberapa kegiatan yang terkait dengan optimalisasi
Salah satu KPPBC baru yang kini telah eksis memberikan pela- pelayanan, antara lain menerapkan otomasi pelayanan melalui media
yanan dan pengawasan, adalah KPPBC Tipe A4 Sunda Kelapa yang disket, yaitu terhadap pelayanan impor dari TPB (BC 2.0 disket) dan
masuk di wilayah kerja Kanwil DJBC Jakarta. Seperti diketahui, sebe- menjalankan uji coba pelayanan BC 2.3 disket atas pemasukan
lumnya KPPBC Sunda Kelapa dulu sudah masuk ke dalam organisasi barang impor ke TPB. Kedua kegiatan ini dilakukan dengan berkoordi-
DJBC, namun seiring dengan adanya Inpres tahun 1984 maka nasi dan asistensi dari Direktorat IKC dan Direktorat Fasilitas
keberadaan KPPBC Sunda Kelapa berubah fungsi dan hanya sebagai Kepabeanan, dengan tujuan untuk memperoleh kecepatan pelayanan
pos bantu saja. dan ketersedian data. Kegiatan lainnya, melaksanakan sosialisasi
Memang pelabuhan Sunda Kelapa yang telah ada sejak tahun kepada para pengguna jasa TPB, pengeboran lepas pantai (off shore),
1527, keberadaannya saat itu sangat penting karena sebagai pelabuh- dan keagenan serta pemilik kapal niaga.
an terbesar dan sebagai pusat perdagangan antar pulau yang meng- “Secara umum KPPBC Sunda Kelapa memberikan pelayanan di
hubungankan pulau-pulau di nusantara, hal ini menjadikan pelabuhan bidang kepabeanan dan cukai. Di bidang kepabeanan meliputi,
tersebut sebagai pelabuhan utama antar pulau di Indonesia. memberikan pelayanan atas fasilitas TPB antara lain rekomendasi
Seiring dengan perkembangan perekonomian, maka pelabuhan perijinan pelayanan BC 2.3, importasi barang dari TPB, ekspor minyak
Sunda Kelapa hingga saat ini keberadaannya masih tetap dipertahan- dari off shore, ijin impor sementara kapal yang akan beroperasi di
kan sebagai pelabuhan antar pulau dan sebagai pelabuhan pendu- wilayah kerja Sunda Kelapa, penyelesaian impor kapal yang selama
kung dari pelabuhan utama Tanjung Priok. ini belum diselesaikan kewajiban pabeannya, dan pengawasan antar
Untuk dapat lebih mengoptimalkan kinerja DJBC dalam memberi- pulau terhadap barang tertentu (CPO dan BBM). Sementara, di
kan pelayanan dan melaksanakan pengawasan perdagangan antar bidang cukai KPPBC Sunda Kelapa juga memberikan pelayanan per-
pulau yang peraturan pemerintahnya kini tengah menunggu keputusan ijinan NPPBKC untuk distributor MMEA,” jelas Heru Pambudi.
untuk dijalankan oleh DJBC, maka pos bantu Sunda Kelapa yang dulu
hanya mengawasi pergerakan barang antar pulau, kini menjadi PRIORITAS PELAYANAN DAN PENGAWASAN
KPPBC Tipe A4 yang bukan hanya sebagai kantor pengawas barang Dari kegiatan yang dijalankan tersebut, KPPBC Sunda Kepala pun
antar pulau, namun juga sebagai kantor pelayanan yang menangani memiliki perioritas utama baik dibidang pelayanan maupun dibidang
kegiatan kawasan berikat, gudang berikat, MMEA dan lain sebagainya. pengawasan. Untuk perioritas bidang pelayanan, adalah menciptakan

EDISI 402 MEI 2008 WARTA BEA CUKAI 25


DAERAH KE DAERAH
FOTO-FOTO WBC/ATS
Kepala Kantor, 5 Kelapa Seksi, dan 98 pelaksa-
na, dari evaluasi kami saat ini antara beban kerja
yang ada dengan jumlah SDM telah mencukupi,”
ujar Heru Pambudi.

TARGET PENERIMAAN
KPPBC Sunda Kelapa memiliki target pene-
rimaan bea masuk sebesar Rp. 294.740.000.
Sementara realisasi saat ini (hingga 31 Maret
2008), telah tercapai dengan rincian, bea masuk
Rp. 2.007.782.011, PPN Rp. 1.891.760.324,
PPnBM Rp. 1.546.742.670, Pph 21 Rp.
472.940.066, denda Rp. 5.000.000, total Rp.
5.924.225.071. Pencapaian target ini salah satu-
nya dipengaruhi oleh adanya pelimpahan
beberapa TPB ke dalam wilayah kerja KPPBC
Sunda Kelapa.
Terkait dengan pelimpahan kewenangan dari
beberapa KPPBC, KPPBC Sunda Kelapa yang
letaknya berdekatan dengan Kantor Pelayanan
Utama Jakarta, juga telah melaksanakan koordi-
nasi dalam hal pelayanan dan pengawasan. Hal
ini dirasakan sangat penting, mengingat lokasi-
SDM. Jumlah 104 pegawai KPPBC Sunda Kelapa dianggap telah mencukupi dibandingkan dengan nya yang berdekatan. Untuk itu, baik KPPBC
beban kerja yang dihadapi. Sunda Kelapa mupun KPU Tanjung Priok
masing-masing memiliki wilayah kerja pelayanan
mekanisme kerja yang mendukung kecepatan pelayanan impor dan dan pengawasan sebagai mana telah diatur dalam Keputusan Direktur
pelayanan TPB. Jenderal nomor Kep-105/BC/2007 jo. Kep Menkeu no. 68/PMK.01/
Sementara itu untuk prioritas bidang pengawasan kegiatan yang 2007.
dilakukan adalah, monitoring pergerakan barang antar pulau yang Untuk KPPBC Sunda Kelapa, terutama memberikan pelayanan
belum diselesaikan kewajiban pabeannya, mengadakan sosialisasi dan pengawasan kepada penerima fasilitas TPB yang berasal dari
dan pembinaan kepada pemilik kapal untuk segera menyelesaikan pelimpahan KPU Tanjung Priok, KPPBC Tipe A2 Jakarta dan KPPBC
kewajiban pabean terkait dengan importasi kapalnya yang selama ini Tipe A2 Tanggerang. Disamping itu juga terdapat kegiatan monitoring
belum diselesikan. Dan, pengembangan otomasi monitoring jaminan pemasukan barang-barang melalui pelabuhan Sunda Kelapa dan
atas pelaksanaan pekerjaan subkontrak sehingga KPPBC setiap saat Marunda, terutama atas barang-barang yang diawasi pergerakannya
dapat mengetahui jaminan yang akan jatuh tempo, disamping berguna seperti CPO dan BBM.
sebagai alat bantu pengawasan pelaksanaan subkontrak bagi petugas “Memang wilayah kerja kami sangat berdekatan, dan itu dapat
hangar. Informasi ini juga berguna bagi pengusaha sebagai menimbulkan potensi birokrasi dan inefisiensi. Untuk mengurangi
pemberitahuan awal guna menghindari keterlambatan penyelesaian. dampak tersebut, telah dilakukan koordinasi guna simplifikasi
“Untuk dapat menjalankan perioritas utama dari pelayanan dan penyelesaian kewajiban pabean yang melibatkan dua kantor tersebut.
pengawasan tersebut, KPPBC Sunda Kelapa kini sedang berusaha Sebagai salah satu contoh adalah simplifikasi prosedur penanganan
memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana. Namun demikian, ada angkut lanjut (BC 1.2) dari KPU Tanjung Priok ke KPPBC lainnya
beberapa kendala yang masih harus kami atasi antara lain, untuk (misalnya KPPBC Belawan) yang melewati pelabuhan Sunda Kelapa,”
pengawasan di pelabuhan Sunda Kelapa, dimana kondisi kantor lama terang Heru Pambudi.
sudah rusak parah dan senantiasa banjir, KPPBC Sunda Kelapa telah Selain berkoordinasi dengan KPU Tanjung Priok, KPPBC Sunda
merencanakan pembangunan pos pengawasan yang permanen serta Kelapa pun pada tahap awal operasionalnya telah melakukan koordi-
mengusulkan pengadaan mobil patroli yang tinggi (double cabin),” nasi dengan instansi terkait, seperti KP3 Tanjung Priok, Adpel Sunda
ungkap Heru Pambudi. Kelapa, dan Pelindo, pengguna jasa. Dari koordinasi tersebut, secara
Masih menurut Heru, untuk kendala di bidang pelayanan, KPPBC umum keberadaan KPPBC Sunda Kelapa disambut dengan baik se-
Sunda Kelapa saat ini sedang diusahakan penambahan unit komputer bagai partner untuk menjalankan fungsi pelayanan dan pengawasan.
terutama untuk menunjang otomasi BC 2.0 dan BC 2.3 disket. “Secara prinsip saya berharap kedepan nanti, KPPBC Sunda
Sementara, yang ada saat ini baru sepuluh unit.”Kendati masih ada Kelapa harus dapat menjalankan fungsi pelayanan terutama dalam
beberapa kendala yang harus kami hadapi saat ini, namun kalau dari pelayanan kepada investor di TPB dan pengawasan atas
sisi SDM yang ada dengan jumlah 104 pegawai, dengan uraian 1 pengangkutan barang antar pulau,” tandas Heru Pambudi. adi

PELABUHAN SUNDA KELAPA. Pergerakan lalu lintas barang antar pulau KANTOR LAMA. kondisi kantor pos Bantu Sunda Kelapa lama
di pelabuhan Sunda kelapa, sepenuhnya menjadi wilayah pengawasan yang sangat memprihatinkan, kini membutuhkan perhatian yang
KPPBC Sunda Kelapa. cukup serius.

26 WARTA BEA CUKAI EDISI 402 MEI 2008


Gelar Hasil Tegahan
KANWIL DJBC JAWA TIMUR I
Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea sebagai Stove (Kompor Gas), diangkut dengan Konteiner WFHU
dan Cukai (DJBC) Jawa Timur I, pada 1264265 / 20 FCL dengan kapal UNI PREMIER 059 W dari
11 April 2008 melakukan press release Pelabuhan Asal Shantou, China, Februari 2008.
atas kasus penegahan importasi
Modus operandi yang digunakan pelaku adalah dengan me-
malsukan identitas consignee, identitas barang dan mengguna-
rokok Marlboro palsu, disamping juga kan Shipper fiktif. Serta mengemas rokok dengan karton standard
gelar hasil penegahan lainnya. (sama dengan karton kompor) dan men-stuffing-nya dibagian
DOK. KANWIL DJBC JATIM I dalam kontainer, sedangkan bagian depan kontainer di-shuffing
barang yang berbeda (kompor).
Ketentuan yang dilanggar dalam kasus ini adalah Pasal
102 huruf h Undang-undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang
Kepabeanan yang telah diubah dengan Undang-undanga No-
mor 17 Tahun 2006 dengan ancaman pidana penjara paling
singkat 1 (satu) tahun dan penjara paling lama 10 (sepuluh)
tahun dan pidana denda paling sedikit Rp.50.000.000. (lima
puluh juta rupiah) dan paling banyak Rp.5.000.000.000. (lima
milyar rupiah).
Pasal 56 Undang-undang Nomor 11 Tahun I995 tentang cukai
yang telah diubah dengan Undang-undang Nomor 39 Tahun
2007 dengan ancaman hukuman diubah dengan Undang-
undang Nomor 17 Tahun 2006 dengan ancaman pidana penjara
paling singkat 1 (satu) tahun dan pidana penjara paling lama 5
(lima) tahun dan denda paling sedikit 2 (dua) kali nilai cukai dan
paling 10 (sepuluh) kali cukai yang seharusnya dibayar.
Kasusnya saat ini sedang dalam penyelidikan dan potensi
kerugian negara ditaksir mencapai Rp 859. 069.440.

ROKOK SIGARET KRETEK MESIN (SKM) POLOS


Selanjutnya aparat juga melakukan penegahan atas 16 kar-
HARRY BUDI WICAKSONO. Dari peningkatan pengawasan impor dan ton masing-masing 4 Ball dan 20 Slop yang masing-masing 10
operasi penindakan BKC, Kanwil DJBC Jawa Timur I berhasil menegah bungkus rokok merek ICY Mild isi 16 batang ; jenis Sigaret
2 kasus importasi dan 4 kasus cukai serta mendapat pelimpahan 1 Kretek Mesin (SKM); produksi PT J.S.T Indonesia, tanpa dilekati
kasus penegahan cukai. Pita Cukai (polos) di ekspedisi CV Putra Segar Jaya, Jl. Kalianget

M
C.2/10-12 Surabaya pada tanggal 28 Februari 2008
ewakili Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) DJBC Jawa Modus operandi Barang Kena Cukai (Rokok) dijual tanpa
Timur I, Harry Budi Wicaksono selaku Kepala Bidang dilekati pita cukai (polos), menyamarkan nama perusahaan
Penindakan dan Penyelidikan Kantor Wilayah DJBC (disingkat dan tanpa alamat / kota ) dan menyamarkan nama
Jawa Timur I menyampaikan press release tentang pengirim dan penerima barang.
kasus penegahan importasi rokok Marlboro palsu dan Ketentuan yang dilanggar dalam kasus ini adalah pasal 54
beberapa kasus penegahan lain yang dilakukan aparat Kantor Undang-undang No. 11 Tahun 1995 tentang Cukai yang telah
Wilayah DJBC Jawa Timur selama triwulan pertama tahun 2008. diubah dengan Undang-undang No.39 Tahun 2007, dengan
Seperti disampaikan Harry Budi Wicaksono, dalam kurun wak- ancaman hukuman pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun
tu triwulan pertama Tahun Anggaran (TA) 2008 ini, jajaran Kanwil dan paling lama 5 (lima) tahun dan/atau pidana denda sedikit 2
DJBC Jawa Timur I, dalam bidang kepabeanan telah meningkat- (dua) kali nilai cukai dan paling banyak 10 (sepuluh) kali nilai
kan pengawasan terhadap kegiatan importasi, terutama terhadap cukai yang seharusnya dibayar . Kasusnya kini sedang dalam
importasi barang yang terkena aturan larangan dan pembatasan. proses penyelidikan dengan perkiraan kerugian negara sebesar
Sedangkan di bidang cukai, pihaknya terus menerus meng- Rp. 25.299.456.
gelar operasi penindakan terhadap pengangkutan (distribusi)
barang kena cukai, khususnya rokok yang melanggar ketentuan PERSONALISASI PITA CUKAI
cukai dengan maksud mengelak pembayaran cukai, antara lain Penegahan juga dilakukan terhadap rokok merek ABRAMAS,
rokok tanpa pita cukai (polos), rokok yang diteliti pita cukai bukan SKT isi 12 batang, produksi PR Puncak Makmur Sejahtera
haknya dan/atau bukan peruntukkannya. Malang, dillekati pita cukai SKT 2008 Tarif 0 % + Rp. 30/Btg, HJE
Dari peningkatan pengawasan impor dan operasi penindakan Rp 3.325, personalisasi SUMBTUKO (salah personalisasi) seba-
barang kena cukai (BKC) tersebut, lanjut Harry Budi Wicaksono, nyak 207 karton dan merek TRIS, SKM isi 16 batang, produksi
Kanwil DJBC Jawa Timur I berhasil menegah 2 kasus importasi PR SSS Kudus, dilekati pita cukai SKT 2008 Tarif 0 % + Rp 30
dan 4 kasus cukai serta mendapat pelimpahan 1 kasus penegah- HJE Rp 3.500 personalisasi FARADIBO (salah personalisasi) se-
an cukai oleh Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai banyak 11 karton;
Tanjung Perak dengan total barang bukti yang ditegah sebanyak Dalam kasus ini modus operandi yang digunakan pelaku ada-
642 karton rokok dan satu unit Motor Harley Davidson dengan lah Barang Kena Cukai (Rokok) dijual dengan dilekati Pita Cukai
total potensi kerugian negara sebesar Rp 1.102.654441 dengan yang bukan haknya.
rincian sebagai berikut : Ketentuan yang dilanggar dalam kasus ini adalah pasal
58 Undang-undang No.11 Tahun 1995 tentang Cukai yang te-
ROKOK MARLBORO PALSU lah diubah dengan Undang-undang No. 39 Tahun 2007,
Penegahan importasi rokok Marlboro sebanyak 309 karton dengan ancaman hukuman pidana penjara singkat 1 (satu)
masig-masing 64 slop dalam 10 Bungkus yang diberitahukan tahun dan paling la- ma 5 (lima) tahun dan/atau pidana den-

EDISI 402 MEI 2008 WARTA BEA CUKAI 27


DAERAH KE DAERAH
FOTO-FOTO DOK. KANWIL DJBC JATIM I
Undang-Undang No.11 Tahun 1995 tentang Cu-
kai yang telah diubah dengan Undang-undang
No. 39 Tahun 2007, dengan ancaman hukuman
pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan
paling lama 5 (lima) tahun dan / atau pidana
denda sedikit 2 (dua) kali nilai cukai dan paling
banyak 10 (sepuluh) kali nilai cukai yang seha-
rusnya dibayar.
Kasusnya kini dalam proses Penyelidikan
dengan perkiraan kerugian negara mencapai
Rp.60.209.407

PENGANGKUTAN TEMBAKAU SIAP LINTING,


ETIKET, SLOP DAN GRENJENG
Penegahan juga dilakukan terhadap 36 kar-
ton bahan baku rokok yang sudah terutang cu-
kai berupa tembakau Siap Linting, Etiket Rokok
Merek Aura, Slop Rokok Merek Aura, Etiket 547,
Etiket Merek SELEB STAR, Etiket Merek 23,
Grenjeng dsb melalui Ekspedisi KSL, Komplek
Pertokoan jl. Perak Timur 512 – L6 Surabaya pa-
da 2 April 2008 .
Modus operandi yang digunakan pelaku
adalah dengan melakukan pengangkutan bahan
baku rokok yang sudah terutang cukai tersebut
IMPORTASI MOTOR HARLEY DAVIDSON dengan modus memakai dokumen Ata Carnet dan tanpa dilindungi dokumen CK-5.
diimpor dengan fasilitas barang pindahan (personal effect). Ketentuan yang dilanggar dalam hal ini ada-
lah Pasal 27 Ayat (1) dan (3) Undang-undang
da sedikit 2 (dua) kali nilai cukai dan paling banyak 10 (sepu- No.11 Tahun 1995 tentang Cukai yang telah diubah dengan
luh) kali nilai cukai yang seharusnya dibayar. Undang-undang No. 39 Tahun 2007, dengan ancaman hukuman
Kasusnya kini sedang dalam proses penyelidikan dengan sangsi administrasi berupa denda paling sedikit 2 (dua) kali nilai
perkiraan kerugian negara sebesar Rp. 105.440.000. cukai dan paling banyak 10 (sepuluh) kali nilai cukai yang seharus-
nya dibayar dan kini kasusnya sedang dalam proses penyelidikan
MOTOR HARLEY DAVIDSON dengan perkiraan kerugian negara sebesar : Rp. 10.937.500.
Kasus ini terungkap dengan pelaku Mr. Mario llote & Mrs
Cristiana llote, melakukan importasi barang berupa 5.600 Kg PELIMPAHAN ROKOK POLOS DARI POLRES KP3 TANJUNG PERAK
Personal Effect dan 1 unit motor Harley Davidson (bukan baru) Dalam acara press release tersebut Kanwil Bea dan Cukai
dengan PIBT Nomor : 000007 tanggal 07 Januari 2008. Mereka Jawa Timur I juga melakukan pelimpahan perkara rokok polos
melakukan importasi motor Harley Davidson dengan modus me- dari Polres KP3 Tanjung Perak .
makai dokumen Ata Carnet dan diimpor dengan fasilitas barang Pelimpahan perkara Rokok merek Best Mild Plus sebanyak
pindahan (personal effect); 26 karton yang terdiri dari 4 bal yang berisi masing-masing 200
Dari kasus tersebut ketentuan yang dilanggar adalah pasal 3 pak. Dalam kasus ini, modus operandi yang digunakan pelaku
Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 229/ adalah rokok dijual tanpa dilekati pita cukai atau rokok polos.
MPP/Kep/7/1997 tentang Ketentuan Umum di bidang Impor. Sedangkan ketentuan yang dilanggar adalah Pasal 54
Pasal 1 Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor : 137/KMK. Undang-undang No.11 Tahun 1995 tentang Cukai yang telah
05/1997 tentang Pembebasan Bea masuk atas Impor Barang diubah dengan Undang-undang No. 39 Tahun 2007, dengan
Pindahan yang menyatakan bahwa kendaraan bermotor tidak ancaman hukuman pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun
termasuk dalam barang pindahan. dan paling lama 5 (lima) tahun dan / atau pidana denda sedikit 2
Peraturan Menteri Perdagangan Nomor : 06/M-DAG/PER/3/ (dua) kali nilai cukai dan paling banyak 10 (sepuluh) kali nilai cu-
2006 tentang perubahan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor kai yang seharusnya dibayar.
03/M-DAG/PER/12/2005 TENTANG Ketentuan Impor Kendaraan Kasusnya kini sedang dalam proses penyelidikan dan ditak-
Bermotor Bukan Baru. sir kerugian negara diperkirakan mencapai Rp. 41. 699.138.
Pasal 27 Keputusan Direktur Jemderal Bea dan Cukai Nomor mujiono, sby/ris
KEP-07/BC/2003 tentang Petunjuk Pelaksaan Tatalaksana Kepa-
beanan di bidang Impor yang telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor P-06/
BC/2007, dengan ketentuan barang impor yang tidak dapat
memenuhi persyaratan impor dari instansi teknis dapat diekspor
kembali.
Kasusnya kini sedang dalam proses penyelidikan dan per-
kiraan kerugian negara belum dapat ditaksir.

ROKOK SKM POLOS


Selanjutnya penegahan atas 37 karton masing-masing 4
Ball, 20 Slop masing-masing 10 Bungkus rokok merek NOVA isi
16 batang; jenis Sigaret Kretek Mesin (SKM); produksi PR
BERLIANA JAYA INDONESIA, tanpa dilekati Pita Cukai (POLOS)
di Ekspedisi Al Qomar, Komplek Pertokoan JL Perak Timur 512 –
L6 Surabaya pada 1 April 2008;
Modus yang digunakan pelaku adalah Barang Kena Cukai
(Rokok) dijual 1995 Pita Cukai (polos) ROKOK MARLBORO palsu sebanyak 309 karton yang dtegah aparat
Dalam kasus ini ketentuan yang dilanggar adalah pasal 54 Kanwil DJBC Jawa Timur I

28 WARTA BEA CUKAI EDISI 402 MEI 2008


WBC/ATS

KOMITMEN BERSAMA. Seluruh jajaran Kanwil Banten sepakat untuk komitmen bersama dalam upaya, kerja keras, kesungguhan dan kebersamaan
demi terwujudnya kinerja yang optimal dan citra positif DJBC.

Rakerwil DJBC Banten


MASALAH PALING UTAMA SAAT INI ADALAH SARANA DAN PRASARANA

Rapat kerja wilayah (Rakerwil) masi (TI), saat ini untuk komputer yang lengkap dengan ja-
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ringan dan aplikasinya masih belum cukup, selain itu juga
(DJBC) Banten bertujuan masalah kantor, alat transportasi dan lain sebagainya.
selain mengevaluasi kerja tahun 2007
Namun demikian, Bachtiar mengungkapkan, untuk sarana
kantor Kanwil Banten, saat ini sudah mendapatkan kantor
juga menyiapkan rencana kerja yang representatife dan strategis, yakni bekas gedung Bank
tahun 2008 yang terukur, sistematis, Central Dagang (BCD) yang berada di jalan raya Serpong
dan jelas time frame-nya. Damai sektor VI blok 201 no. 2 Bumi Serpong Damai Tange-

B
rang.
ertempat di ruang Loka Muda Gedung B Kantor Pu- “Memang saat ini masih perlu direnovasi dan penyiapan
sar DJBC, Rabu 9 April 2008 Kantor Wilayah (Kan- utilities seperti listrik dan air. Isnya Allah renovasi sudah akan
wil) DJBC Banten menyelenggarakan rakerwil untuk kita mulai pada akhir April ini, karena DIPA untuk itu juga
yang pertama kalinya setelah Kanwil ini berdiri. sudah tersedia. Selain itu, untuk KPPBC Tanggerang juga se-
Dengan dihadiri oleh seluruh Kepala Bidang, Kepala dang merencanakan kantor yang definitife, sebab sekarang
Seksi, dan Kepala Kantor yang berada dibawah jajarannya, masih menyewa di komplek pertokoan BSD,” terang Bachtiar.
seperti Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai
(KPPBC) Soekarno-Hatta, Tanggerang, dan Merak, raker TARGET PENERIMAAN
yang bertemakan “Dengan rapar kerja wilayah kita tingkatkan Selain masalah sarana dan prasarana, topik yang cukup
citra dan kinerja Kanwil DJBC Banten”, dan berlangsung menarik pada raker ini adalah masalah target penerimaan
satu hari ini, membahas tiga masalah utama yang dihadapi yang dibebankan kepada Kanwil Banten. Untuk tahun 2008,
Kanwil DJBC Banten saat ini. Kanwil Banten dibebankan target penerimaan bea masuk
sesuai dengan APBN sebesar Rp. 1.498.602.460.000, jika
TIGA POKOK BAHASAN UTAMA tidak ada perubahan Kanwil Banten sangat optimis target ini
Adapun tiga besaran masalah yang dibahas kali ini perta- akan tercapai, karena pada triwulan I target yang telah
ma, bidang umum meliputi organisasi, sarana dan prasarana dicapai sebesar Rp. 487.251.228.000 atau 32,51 persen dari
serta SDM. Kedua bidang pelayanan, mencakup kepabeanan target keseluruhan.
dan cukai, yang antara lain materinya, sistem dan prosedur “Prediksi saya, jika ceteris peribus, Insya Allah tahun 2008
(sisdur), fasilitas kepabeanan, evaluasi target penerimaan Kanwil Banten bisa menyumbangkan penerimaan dari bea
serta proyeksi penerimaan tahun 2008. Dan ketiga, bidang masuk lebih dari Rp. 1,6 triliun. Namun demikian, kita juga
pengawasan, dibahas tentang pengawasan baik melalui memperhitungkan beberapa hal, seperti kebijakan pemerin-
bidang P2 maupun bidang audit, serta upaya peningkatan tah mengubah tarif bea masuk kedelai dari 10 persen menja-
pengawasan sehingga semua ketentuan dipenuhi. di 0 persen. Untuk diketahui bahwa penerimaan KPPBC
Menurut Kepala Kantor Wilayah DJBC Banten, Bachtiar, Merak untuk tahun 2007, kurang lebih 28 persen bersumber
banyak masalah dan kendala yang dihadapi jajaran Kanwil dari bea masuk kedelai, ini akan menjadi loss benefit kita,
Banten dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, namun yang selain penurunan tarif bea masuk beras dari Rp. 550/kg men-
paling dirasakan adalah masalah sarana dan prasarana.”Masalah jadi Rp. 450/kg. Selain itu, masih ada kebijakan-kebijakan
sarana dan prasarana merupakan topik yang cukup mengemuka, lain seperti penurunan tarif mesin-mesin untuk industri, CEPT,
hampir di setiap unit baik di Kanwil maupun KPPBC yang berada dan sebagainya,” ungkap Bachtiar.
di wilayah kerja Kanwil Banten,” ujar Bachtiar. Namun demikian, dengan usaha yang sungguh-sungguh
Lebih lanjut Bachtiar mencontohkan, untuk teknologi infor- dari segenap jajaran Kanwil Banten, target tersebut optimis

EDISI 402 MEI 2008 WARTA BEA CUKAI 29


DAERAH KE DAERAH
WBC/ATS
akan tercapai. Sementara itu untuk target cu- Soekarno-Hatta yang akan menjadi KPPBC
kai yang telah ditentukan, saat ini masih Utama dengan persyaratan-persyaratan ter-
diperlukan pengkajian dari Direktorat PPKC, tentu,” kata Bachtiar.
karena walaupun target yang ditentukan Terkait dengan dijadikannya KPPBC Soe-
sebesar Rp. 221.625,320.000, pada triwulan karno-Hatta menjadi KPPBC Utama, Bachtiar
I ini sudah mencapai Rp. 69.060.076.000 menjelaskan, KPPBC Tipe A1 Soekarno-Hat-
atau 31,16 persen dari target keseluruhan, ta sudah diagendakan oleh pimpinan DJBC
hal ini masih akan dipengaruhi oleh perge- dan Departemen Keuangan untuk tahun ini
seran penerimaan cukai dari Kanwil Banten sebagai KPPBC Utama.”Insya Allah akan
menjadi penerimaan Kanwil Jabar. launching Nopember 2008, untuk itu kita su-
Karena, dari beberapa pengusaha barang dah mempersiapkan dan membantu tim per-
kena cukai yang semula di bawah pengawas- cepatan reformasi DJBC agar pada saatnya
an KPPBC Soekarno-Hatta, dialihkan menja- nanti benar-benar sudah siap sebagai kantor
di pengawasan KPPBC Bekasi, dan ada ju- unggulan. Bulan Mei kita akan menerapkan
ga yang dialihkan pengawasannya dari sistem sebagaimana layaknya KPU, yang di-
KPPBC Soekarno-Hatta menjadi KPPBC sebut Pra KPU, diawali dengan pembenahan
Tangerang, namun itu masih dalam otoritas SDM, sarana dan prasarana, sekaligus
Kanwil Banten, jadi hanya pergeseran target sistem pelayanannya,” tutur Bachtiar.
per KPPBC Saja.
Sementara itu untuk masalah SDM, Kan- KESIMPULAN RAKERWIL
wil Banten juga dirasakan masih memerlukan BACHTIAR. Rakerwil ini bertujuan Dari tiga besaran masalah yang dibahas
untuk mengevaluasi kerja tahun 2007
tambahan terutama untuk tenaga auditor, dan mempersiapkan rencana kerja pada rakerwil Banten tersebut, maka rakerwil
karena untuk dapat memenuhi DROA Kanwil tahun 2008. merumuskan beberapa hal antara lain,
Banten, dibutuhkan paling tidak 50 auditor, kinerja dan citra Kanwil Banten beserta
sementara saat ini baru memiliki 24 orang. Selain itu, saat ini jajarannya sudah cukup baik, namun disepakati untuk
juga masih dibutuhkan tambahan pegawai khususnya untuk meningkatkan lagi, karena semua menyadari, bahwa tekad
tenaga pelaksana yang mampu mengoperasikan komputer ini harus dibarengi dengan kerja keras dan sungguh-sungguh
dan tenaga pelaksana yang mampu bergerak cepat untuk pe- dari semua pejabat dan karyawan se-Kanwil Banten.
layanan dan pengawasan. Selain itu, beberapa masalah sudah dapat diselesaikan
“KPPBC Tangerang saja membawahi lebih dari 130 ka- pada tingkat Kanwil, namun ada pula yang perlu diajukan ke
wasan berikat dan 30-an gudang berikat, sedangkan pega- Kantor Pusat DJBC untuk pembahasan dan pengkajian serta
wainya hanya 137 orang. Memang untuk SDM ini kita tidak keputusan lebih lanjut. Seperti, dalam waktu dekat ini akan
hanya terfokus pada kuantitas, tapi juga kualitas yang harus disampaikan laporan kepada Direktur Jenderal untuk
mampu mendukung program kita kedepan, apalagi KPPBC ditindaklanjuti oleh unit-unit terkait, misalnya usulan untuk
WBC/ATS

TIGA BAHASAN UTAMA. Walaupun rakerwil Banten hanya berlangsung satu hari, namun dapat menyelesaikan tiga bahasan utama yang dihadapi
Kanwil Banten saat ini.

30 WARTA BEA CUKAI EDISI 402 MEI 2008


DOK. KANWIL BANTEN
meninjau kembali beberapa
ketentuan tentang PJT, apli-
kasi manifest untuk bandara,
dan lain sebagainya. Sedang-
kan untuk masalah SDM
serta sarana dan prasarana
Kanwil Banten menyerahkan
sepenuhnya kepada Kantor
Pusat sebagai pemegang oto-
ristas.
Untuk lebih mengoptimal-
kan kinerja yang ada, sebe-
lumnya Kakanwil Banten
dan seluruh Kepala KPPBC
dan Kepala Bidang P2, pada
27 Maret 2008, juga telah
melakukan kunjungan dan
diterima oleh Gubernur Ban-
ten, Hj. Ratu Atut Choisyiah.
Pada kunjungan ini, Kakan-
wil menjelakan mengenai tu-
gas, fungsi, serta peran
DJBC, khususnya Kanwil
Banten dalam pembangun-
an provinsi Banten terutama
aspek Bea dan Cukai.
“Dengan penjelasan ka-
mi Gubernur sangat antusi-
as sekali mendengarkannya
KUNJUNGAN KE GUBERNUR. Guna peningkatan kinerja dan koordinasi yang baik dengan pihak pemerintah daerah,
dan merespon dengan pada 27 Maret 2008, Kakanwil Banten didampingi oleh seluruh Kepala KPPBC dan Kabid P2, melakukan junjungan
merencanakan akan menga- kerja ke Kantor Gubernur Banten dan bertemu dengan Gubernur Banten, Hj. Ratu Atut Choisyiah.
rahkan pejabat di jajarannya
untuk selalu berkoordinasi dengan DJBC dan siap membantu an kinerja dalam rangka perlindungan masyarakat dari masuknya
pelaksanaan tugas Bea dan Cukai di Banten, karena beliau barang-barang yang membahayakan, seperti psikotropika,
juga mengetahui bahwa berkat dorongan, peran serta DJBC, senjata, dan barang larangan lainnya. Sementara itu, Adang
industri dan perdagangan di provinsi Banten cukup berkem- Firman menilai koordinasi antara Polda Metro Jaya dengan
bang. Di hari yang sama kami juga mengunjungi Kepala Kanwil DJBC Banten sangat penting, karena banyak tugas-
Kejaksaan Tinggi Negeri Banten, Larigau Samad, dan berdis- tugas yang bersinggungan antara DJBC dan Kepolisian.
kusi tentang penegakan hukum yang pada akhirnya Untuk itu, dengan kerjasama dan koordinasi yang baik antara
bermuara pada kesejahteraan masyarakat,” ujar Bachtiar. keduanya, diharapkan pelaksanaan tugas ke depan akan da-
“Dengan terselenggranya rakerwil Banten ini, saya berharap pat dilakukan dengan lebih baik lagi. adi
sesuai dengan tema rakerwil DOK. KANWIL BANTEN
yaitu, peningkatan kinerja dan
citra Kanwil DJBC Banten,
yang pada akhirnya akan ber-
dampak pada meningkatnya
citra dan kinerja DJBC secara
keseluruhan. Kami menyadari,
bahwa mewujudkan hal ini
tidak semudah mengucapkan-
nya. Tapi dengan upaya, kerja
keras, kesungguhan serta ke-
bersamaan, Insya Allah ini bisa
kita wujudkan. Dan saya sudah
dapatkan komitmen kawan-ka-
wan sejajaran Kanwil Banten,
doakan saja kami bisa melak-
sanakan tugas dengan sebaik-
baiknya,” tandas Bachtiar.
Seusai terselenggaranya
rakerwil Banten, dan dalam
rangka mewujudkan hasil ra-
ker yang telah disepakati, ma-
ka pada 10 April 2008, Kakan-
wil Banten didampingi seluruh
Kepala Kantor dan Kabid P2 di
jajaran Kanwil Banten, mela-
kukan kunjungan kerja ke Ka-
polda Mentro Jaya, dan berte-
mu dengan Irjen Pol. Adang KERJASAMA BIDANG HUKUM. Sehari setelah terselenggaranya rakerwil Banten, Kakanwil Banten didampingi
Firman. Pada kesempatan itu seluruh Kepala KPPBC dan Kabid P2, melakukan kunjungan kerja ke Polda Metro Jaya, guna berkoordinasi untuk
dibahas mengenai peningkat- peningkatan kerjasama di bidang hukum.

EDISI 402 MEI 2008 WARTA BEA CUKAI 31


PENGAWASAN
FOTO-FOTO WBC/ZAP

JUMPA PERS hasil tegahan KPU Bea dan Cukai Tanjung Priok, atas 136 senjata api mainan dan 24 buah benda bersejarah.

PENEGAHAN IMPORTASI pemberitahuan impor barang atas impor benda purbakala,


padahal barang tersebut termasuk dalam kategori barang

Benda
larangan dan pembatasan.
“Untuk dapat mengungkap kasus tersebut dan memper-
oleh keterangan yang cukup, saat ini sedang dilakukan pe-

Purbakala &
nyelidikan intensif dan berkoordinasi dengan Dinas Kebuda-
yaan dan Permuseuman DKI Jakarta dan Direktorat Jenderal
Sejarah dan Purbakala Departemen Kebudayaan dan Pariwi-

Air Soft Gun


sata serta sudah diinformasikan ke kedutaan besar Thailand,”
tutur Kushari yang menurutnya, untuk barang purbakala nilai
kerugian yang berhasil diselamatkan tidak dapat dihitung
secara fiskal karena merupakan barang yang dilarang atau
dibatasi impornya.
Sebanyak 24 barang purbakala Sedangkan untuk kasus impor barang yang dilarang atau
dibatasi impornya, pelaku diancam dengan sanksi pidana
dan 136 senjata api mainan ditegah penjara paling singkat 2 tahun dan paling lama 8 tahun dan
importasinya. atau pidana denda paling sedikit Rp. 100 juta dan paling ba-

P
nyak Rp. 5 miliar.
etugas Kantor Pelayaan Utama (KPU) Bea dan Cu- Selain dihadiri Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Anwar
kai Tanjung Priok, berhasil melakukan penegahan Suprijadi dan Kepala KPU, Kushari Suprianto, hadir pula
dan mengamankan kegiatan importasi illegal atas 24 dalam acara tersebut, Kabid P2 KPU Tanjung Priok, Heru
buah benda purbakala dan 136 buah pistol mainan Sulastiono, Dinas Kebudayaan dan Permuseuman DKI
(air soft gun) yang dilakukan oleh pihak-pihak yang Jakarta diwakili Indra Riawan, Kepala Polres KP3 Tanjung
mencoba memanfaatkan kelengahan petugas. Priok, AKB .AR Yoyol. ris
Dalam jumpa pers pada 17 April 2008 di Media Centre,
KPU Bea dan Cukai Tanjung Priok, Direktur Jenderal Bea dan
Cukai, Anwar Suprijadi mengatakan, benda purbakala itu
diimpor dari Thailand, sementara replika senjata didatangkan
dari Amerika dan Hongkong.
Benda purbakala yang diselundupkan ini, lanjut Anwar terdiri
atas lima jenis yang diimpor tersangka JVB asal Thailand terdiri
dari hiasan ikan dari abad 14-16 masehi, dua buah pot hiasan
merah dari abad 2-4 masehi, tiga guci berleher bercak puth dari
abad 13-14 masehi, enam guci berleher tinggi dari abad ke-11-12
masehi dan empat guci kupingan dari abad ke-11-13 masehi.
Sementara itu, terhadap impor illegal senjata mainan se-
banyak 133 pucuk berasal dari Hongkong yang diimpor oleh
PT. AR menggunakan peti kemas berukuran 20 kaki dengan
nomor GESU-304277 dan tiga pucuk pistol mainan asal
Amerika Serikat diimpor oleh DI menggunakan peti kemas 20
kaki bernomor CCLU-2684250.
Untuk kasus importasi senjata mainan, pihak KPU telah
menahan empat tersangka masing-masing berinisial R, AB, S
dan D. Dan diketahui harga air soft gun di pasaran gelap
berkisar antara Rp3-4 juta. SEJUMLAH BARANG TEGAHAN berupa replika air soft gun dan benda-
Dalam kasus ini, menurut Kepala KPU, Kushari Suprianto, benda purbakala asal Thailand yang berhasil ditegah aparat KPU Bea dan
importir tidak memberitahukan secara benar dalam manifest Cukai Tanjung Priok.

32 WARTA BEA CUKAI EDISI 402 MEI 2008


FOTO-FOTO DOK. KPPBC TANJUNG MAS

Rp. 15 MILYAR. Kakanwil DJBC Jawa Tengah, Ismartono saat press DITEGAH. Sebanyak 15 kontainer kayu jenis merbau berhasil ditegah
release tegahan kayu merbau senilai Rp. 15 Milyar. petugas KPPBC Tanjung Mas.

Ekspor Kayu
Masih menurut Budi, dari hasil tersebut akhirnya petugas
langsung melakukan pemeriksaan fisik dan kedapatan ke-15
kontainer tersebut adalah kayu jenis merbau yang masuk da-

Merbau
lam tataniaga ekspor.
Sementara itu menurut Kepala Kanwil DJBC Jawa Tengah,
Ismartono, pada acara press release yang digelar pada 11 April
2008 di Tanjung Mas, dari hasil penyelidikan petugas Bea dan
Cukai bersama Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Tengah,
DITEGAH PETUGAS KPPBC dipastikan kayu-kayu merbau yang akan diselundupkan ke China

TANJUNG MAS
merupakan hasil pembalakan liar yang dilakukan di kawasan
hutan Papua. Sebab, jenis kayu merbau hanya ada di Papua.
“Tegahan ini merupakan tegahan yang cukup besar di
Dengan diberitahukan sebagai keranjang
awal tahun 2008 ini, dan dari tegahan tersebut maka kerugi-
an negara yang berhasil diselamatkan sebesar Rp. 15 milyar.
basket dan kotak surat, ekspor kayu Untuk selanjutnya kasus ini akan dilakukan penyelidikan lebih
merbau asal Papua sebanyak 15 lanjut guna mendapatkan para tersangka dari kegiatan illegal
kontainer berhasil digagalkan petugas tersebut,” papar Ismartono.
Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Wilayah pengawasan di pelabuhan Tanjung Mas memang
dan Cukai (KPPBC) Tipe A2 Tanjung Mas. saat ini belum memiliki X-Ray untuk lebih mengoptimalkan
pengawasan dan pelayanan yang diberikan oleh jajaran Kan-

E
wil Jawa Tengah. Namun, dengan kinerja yang maksimal dari
kspor kayu ilegal kembali digagalkan oleh petugas petugas Bea dan Cukai di jajaran Kanwil Jawa Tengah
Bea dan Cukai. Setelah sebelumnya Kantor Wilayah khususnya KPPBC Tanjung Mas, optimalisasi pengawasan
(Kanwil) Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) tetap dijalankan dengan baik sehingga berhasil melakukan
Riau Kepulauan berhasil menggagalkan ekspor kayu penegahan ekspor yang cukup besar. adi
asal Indonesia bagian timur ke Malaysia, kini ekspor
kayu jenis merbau asal Papua juga berhasil ditegah petugas
KPPBC Tanjung Mas.
Tegahan diawali dengan kecurigaan petugas akan doku-
men Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) yang masuk pada
BERITA DUKA CITA
3 dan 4 April 2008 dari PT. Safa Harta Abadi melalui PPJK Inna lillaahi wa inna ilaihi raaji’uun
PT. Seno Makmur, dengan menyebutkan kalau barang yang Telah berpulang ke Rahmatullah pada hari Sabtu,
diekspor adalah keranjang basket dan kotak surat sebanyak 19 April 2008,
15 kontainer dengan tujuan China. Namun, petugas yang
melihat berat barang tidak sesuai dengan jenis barang, lang- Zubaidah binti Martasik
sung menerbitkan Nota Hasil Intelijen (NHI) untuk dilakukan Almarhumah adalah Ibunda dari Supriyadi Wijaya
pemeriksaan fisik. (Redaktur Warta Bea Cukai), dan telah
Menurut Kepala Seksi Penindakan dan Penyidikan dimakamkan pada hari Sabtu, 19 April 2008
KPPBC Tipe A2 Tanjung Mas, Budi Iswantoro, dengan NHI di TPU Cigugur Tengah Babakan Pesantren,
yang dikeluarkan tersebut petugas langsung melakukan Cimahi, Bandung.
penelitian lapangan untuk melihat lebih jauh kemungkinan
masih adanya barang sejenis yang masuk. Keluarga besar Warta Bea Cukai menyampaikan
“Setelah kami mengeluarkan NHI kami mencoba untuk mene- turut belasungkawa. Semoga amal ibadahnya
liti lebih lanjut sambil menunggu kemungkinan masuknya kembali diterima disisi Allah SWT, dan semoga keluarga
barang-barang sejenis tersebut, dan hasilnya setelah kami yang ditinggalkan diberi kekuatan.
tunggu selama satu hari barang sejenis pun kembali masuk de-
ngan dokumen pemberitahuan yang sama,” jelas Budi Iswantoro.

EDISI 402 MEI 2008 WARTA BEA CUKAI 33


PENGAWASAN

Shabu Asal
negara Thailand. Saat dilakukan pemeriksaan dengan X-
Ray, petugas menemukan benda yang mencurigakan
yang dibungkus dengan kardus makanan yang dicampur

Hongkong
pakaian.
Dari pemeriksaan itu, petugas langsung melakukan
penegahan dan setelah diperiksa lebih lanjut dalam kopor
tersebut ditemukan sebanyak 29 bungkus dengan berat
6,913 kg shabu-shabu dengan nilai Rp. 10 milar. Dengan
tegahan tersebut, petugas langsung mengamankan
DITEGAH PERTUGAS kedua tersangka yang dalam pemeriksaannya mengaku
KPPBC SOEKARNO-HATTA baru kali ini ke Indonesia, sementara dalam paspor menun-
jukan kedua warga negara asing tersebut telah dua kali
mengunjungi Indonesia.
Shabu-shabu sebanyak 6,913 kg asal Menurut Kepala Kantor Wilayah DJBC Banten, Bachtiar,
Hongkong atau senilai Rp.10 milyar yang pada acara press release 12 April 2008 di KPPBC
dibawa oleh kurir warga negara Soekarno-Hatta, tersangka mencoba memasukkan psiko-
tropika golongan II jenis shabu-shabu ini dengan modus
Thailand, berhasil ditegah petugas dimasukkan ke dalam koper. Tersangka yang diduga
Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea merupakan kurir dari jaringan internasional obat-obatan
dan Cukai (KPPBC) Tipe A1 Soekarno- terlarang ini, dalam pemeriksaan hanya mampu berbaha-
Hatta, di terminal II D kedatangan sa Mandarin, dan mengaku tidak tahu kalau koper yang
internasional dengan modus dibawanya berisi shabu-shabu.
dimasukan ke dalam bungkus makanan “Dalam pemeriksaan mereka mengaku dibayar 10.000
Yuan (Rp. 10 juta-red) oleh orang yang menyuruh
yang dicampur dengan pakaian. membawa barang tersebut, sementara pekerjaan mereka

K
di Thailand adalah sebagai juru masak di restoran,” ujar
PPBC Tipe A1 Soekarno-Hatta berhasil menegah Bachtiar.
dua warga negara Thailand yang diduga sebagai Sementara itu menurut Kepala KPPBC Tipe A1 Soekar-
kurir karena membawa shabu-shabu sebanyak no-Hatta, Rahmat Subagio, pemeriksaan terhadap kedua
6,913 kg pada 11 April 2008. tersangka hingga kini masih terus dilakukan, guna
Petugas yang awalnya telah curiga terhadap mengetahui apakah ada hubungan antara tersangka yang
penumpang pesawat China Airlines dengan nomor pener- telah ditegah sebelumnya dengan barang yang mereka
bangan CI 679 yang baru tiba dari Hongkong diterminal II bawa sekarang.
D kedatangan internasional, melakukan pemeriksaan fisik “Saat ini kami tengah berkoordinasi dengan pihak Ke-
barang milik tersangka KTL dan HYL keduanya warga polisian dan BNN guna menyelidiki kemungkinan adanya
WBC/ATS kaitan antara tersangka
yang saat ini kami tegah de-
ngan tersangka yang sebe-
lumnya kami tegah,
sementara itu untuk barang
bukti dan tersangka
selanjutnya akan kami se-
rahkan kepada pihak Kepo-
lisian gu- na proses lebih
lanjutnya,” papar Rahmat
Subagio.
Dengan ditegahnya ke-
dua tersangka ini, maka
untuk tahun 2008 (Januari-
April), KPPBC Tipe A1 Soe-
karno-Hatta telah berhasil
melakukan penegahan
narkotika dan psikotropika
sebanyak empat kali, dan
untuk menjaga kemungkin-
an masuknya kembali
barang haram tersebut, pi-
hak KPPBC Soekarno-
Hatta akan terus mening-
katkan pengawasan yang
dibantu dengan sarana dan
prasarana yang telah dimi-
likinya.
Sementara itu, untuk
kedua tersangka mereka
dinyatakan telah melanggar
Undang-Undang Nomor 5
tahun 1997 tentang psiko-
tropika dengan ancaman
pidana penjara paling lama
WARGA NEGARA ASING. Tersangka dua warga negara asing dan sejumlah barang bukti yang berhasil ditegah dan 10 tahun atau denda paling
dijaga ketat oleh petugas. banyak Rp.300 juta. adi

34 WARTA BEA CUKAI EDISI 402 MEI 2008


FOTO-FOTO WBC/ATS

KUSHARI SUPRIYANTO. Eksportir memalsukan data pada dokumen PEB


SEBANYAK 117 KG PUPUK BERSUBSIDI yang akan di ekspor secara dengan mencantumkan nomor pos tarif bukan sebagai komoditas yang
illegal, dimuat dalam enam kontainer. terkena aturan larangan atau pembatasan dari pemerintah.

Pupuk
kapal guna menghindari pemeriksaan,. Kedua eksportir
itu juga memalsukan data pada dokumen PEB dengan
mencantumkan nomor pos tarif bukan sebagai komoditas

Bersubsidi
yang terkena aturan larangan atau pembatasan dari pe-
merintah.
Press release yang juga dihadiri oleh Direktur Jende-
ral Bea dan Cukai, Anwar Suprijadi berlangsung pada 26
Maret 2007 di aula X-ray Kontainer, KPU Bea dan Cukai
GAGAL DISELUNDUPKAN Tanjung Priok.
Sebagaimana diketahui, pupuk urea merupakan barang
yang diawasi ekspornya dan terkena aturan larangan/ pem-
Pupuk urea merupakan barang yang batasan, sehingga untuk eksportasinya wajib untuk dileng-
diawasi ekspornya dan terkena aturan kapi dengan ijin/ rekomendasi dari instansi terkait dalam hal
larangan/ pembatasan. ini Departemen Perdagangan.
Dari hasil tegahan tersebut pihak Bea dan Cukai KPU

P
Tanjung Priok telah menyita 6 kontainer pupuk yang
etugas Kantor Pelayanan Utama (KPU) Bea dan tersimpan di dalam bag sebanyak 2.350 bag dengan be-
Cukai Tanjung Priok, untuk kesekian kalinya ber- rat keseluruhannya sebanyak 117.500 kg sebagai barang
hasil menegah dan mengamankan 117 kg pupuk bukti.
bersubsidi yang akan di ekspor secara illegal Dalam kasus ini, pelaku telah melanggar beberapa aturan
yang dimuat dalam enam kontainer. yang antara lain, Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 03/
Modus yang dilakukan oleh kedua eksportir ini adalah M-DAG/PER/2/2006 tentang Pengadaan dan Penyaluran
dengan memberitahukan secara tidak benar nomor HS Pupuk Bersubsidi Untuk Sektor Pertanian. Dan juga, Peratur-
(pos tarif) barangnya, dimana untuk pos tarif yang an Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 01/M-
diberitahukan pada Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) DAG/PER/2007 tentang Perubahan atas lampiran Keputusan
bukan merupakan komoditas yang terkena aturan Menteri Perindustrian dan Perdagangan nomor 558/MPP/
larangan/ pembatasan dari pemerintah. Ada indikasi pula Kep/12/1998 tentang Ketentuan Umum di Bidang Ekspor se-
bahwa pelaku dengan sengaja memasukkan kontainer bagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan
ekspornya ke kawasan pabean pada saat closing time Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 07/M-DAG/PER/4/
pemuatan barang ke kapal pengangkut. 2005 dimana disebutkan bahwa pupuk urea termasuk
Komiditas strategis yang bernilai Rp. 528 juta ini ter- komoditas yang diawasi ekspornya atau harus mendapat ijin
ungkap saat hendak dikirim ke Malaysia oleh dua ekspor- dari Menteri Perdagangan atau pejabat yang ditunjuk.
tir masing-masing PT CMP yang memberitahukan seba- Sementara itu Heru Sulastiono menambahkan, berda-
gai fertilizer namun ternyata dari hasil pemeriksaan fisik sarkan UU Kepabeanan No. 17/2006, para tersangka da-
dan juga dilakukan pengujian laboratorium pada Balai pat dijerat dengan pasal tindak pidana kepabeanan seba-
Pengujian dan Identifikasi Barang Direktorat Jenderal Bea gaimana dimaksud dalam pasal 103 huruf (a) UU No.17/
dan Cukai, disimpulkan bahwa barang yang akan dieks- 2006 tentang Perubahan atas UU No.10/1995 tentang Ke-
por tersebut merupakan pupuk kimia yang mengandung pabeanan dengan sanksi pidana penjara maksimal dela-
nitrogen jenis urea dalam bentuk padat, serta PT CBC, pan tahun dan atau pidana denda maksimal Rp. 5 miliar.
yang memberitahukan sebagai biji tawas, ternyata dari Sedangkan nilai barang yang berhasil ditegah
hasil pemeriksaan ditemukan berupa butiran warna putih diperkirakan sebesar Rp. 528.750.000. Kerugian yang
pada kemasan tertulis pupuk bersubsidi pemerintah. lebih besar dalam hal ini adalah yang bersifat imateril ya-
Dalam acara press release hasil tegahan, Kepala itu dapat mengakibatkan kelangkaan pupuk di kalangan
KPU Bea Cukai Tanjung Priok, Kushari Supriyanto yang para petani yang dapat menyebabkan terjadinya domino
didampingi Kepala Seksi Pencegahan dan Penyidikan, effect menyangkut masalah penurunan kualitas dan
Heru Sulastiono, menjelaskan kepada wartawan, bahwa kuantitas produksi hasil pertanian dan kegagalan panen
selain memasukkan barang ke kawasan pabean mende- sehingga pada akhirnya dapat mengganggu stok dan
kati closing time atau mendekati waktu pemberangkatan ketahanan pangan nasional. ris

EDISI 402 MEI 2008 WARTA BEA CUKAI 35


PENGAWASAN

Shabu-Shabu
Senilai Rp 14 Milyar
BERHASIL DITEGAH PETUGAS
KPPBC SOEKARNO-HATTA
Tiga warga negara Malaysia kembali
membawa barang haram ke Indonesia,
dengan modus dimasukkan kedalam
tabung yang menyerupai filter air,
shabu-shabu seberat 9.390 gr akhirnya
berhasil disita petugas Kantor
Pengawasan dan Pelayanan Bea dan
Cukai (KPPBC) Tipe A1 Soekarno-Hatta.

S
etelah sebelumnya warga negara Malaysia mem-
bawa barang yang masuk dalam kategori larang-
an/pembatasan berupa senjata dan alat penya-
dap pada tahun 2007, kini tiga warga negara
Malaysia lainnya kembali mencoba memasukan
barang haram ke Indonesia berupa shabu-shabu seberat
9.390 gr, pada 29 Maret 2008.
Ketiga warga negara Malaysia, dua laki-laki dan satu
perempuan masing-masing Thor Li Hwa (36), Tan Sew
Hua (42), dan Pe Mee Yee (33), mencoba memasukan
shabu-shabu seharga Rp. 14 milyar tersebut dengan mo-
dus dimasukan kedalam tabung filter air yang dibungkus
dengan kardus agar tidak terdeteksi oleh petugas.
Namun petugas yang pada saat itu tengah pergantian
tugas pagi dengan malam, sebelumnya telah menaruh
curiga berdasarkan profil penumpang dan risk manage- SHABU-SHABU. Petugas saat memperlihatkan tabung filter air yang ternyata
berisi shabu-shabu seberat 9.390 gr atau setara dengan Rp 14 milyar.
ment akan penumpang pesawat Cathay Pacific CX 777
dari Hongkong yang mendarat pukul 17.00 wib.
Menurut Kepala Seksi Penindakan dan Penyidikan Lebih lanjut Eko menambahkan, pihaknya kini terus beru-
KPPBC Soekarno-Hatta, Eko Dharmanto, kecurigaan petu- saha mengembangkan kasusnya bersama-sama pihak Kepo-
gas terbukti pada saat dilakukan pemeriksaan barang pada lisian dan BNN, yang diperkirakan kasus tersebut merupakan
X-Ray yang menunjukkan adanya jenis barang terlarang jaringan internasional narkotika.”Walaupun Indonesia dinya-
yang disimpan pada tabung tersebut.”Sebelumnya mereka takan sudah sebagai produsen, namun untuk kualitas masih
yang tidak berbahasa Melayu dan Inggris itu mengelak kalau jauh dari luar negeri, untuk itu barang-barang haram tersebut
barang yang dibawanya adalah shabu-shabu, namun dengan diperkirakan masih akan tetap masuk ke Indonesia dengan
bekerjasama pihak imigrasi untuk pemanduan bahasa berbagai cara,” ujar Eko.
akhirnya mereka tidak dapat mengelak kalau barang yang Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Banten, Bachtiar
dibawanya adalah barang psikotropika,” jelas Eko. yang didampingi Kepala KPPBC Tipe A1 Soekarno-Hatta,
Rahmat Subagio, pada acara press release 30 maret 2008
FOTO-FOTO DOK. KPPBC SOEKARNO-HATTA
menyatakan, prestasi ini telah menyelamatkan banyak orang
dan keluarga dari kemungkinan penyalagunaan psikotropika,
karena shabu yang ditaksir bernilai sekitar Rp 14 milyar
tersebut, dalam prakteknya tiap gramnya dapat dipergunakan
oleh tiga orang, artinya tegahan ini mencegah peredaran
shabu yang dapat digunakan oleh 28.170 orang.
Kini ketiga tersangka yang dinyatakan telah melanggar
pasal 61 undang-undang nomor 5 tahun 1997 tentang psiko-
tropika, mendapat ancaman hukuman maksimal 10 tahun
penjara dan atau pidana denda maksimal Rp.300 juta.
Sementara itu untuk lebih meningkatkan kinerja dari
petugas di KPPBC Tipe A1 Soekarno-Hatta yang juga me-
rupakan bandara terbesar di Indonesia, kini tengah diaju-
kan permohonan untuk menambah sarana dan prasarana
yang ada guna mengoptimalkan baik pelayanan yang di-
berikan maupun pengawasan barang maupun orang yang
kian hari kian meningkat.
Hal ini diungkapkan oleh Eko, menurutnya informasi yang
ada saat ini sangat minim diterima oleh petugas KPPBC
Soekarno-Hatta, untuk itu selain dengan peningkatan kinerja
petugas melalui profiling penumpang dan risk management
TERSANGKA. Tiga warga negara Malaysia yang hanya mampu berbahasa yang dijalankan, peningkatan sarana dan prasarana diharap-
mandarin, berhasil ditegah petugas karena membawa barang haram ke Indonesia kan dapat lebih menunjang lagi. adi

36 WARTA BEA CUKAI EDISI 402 MEI 2008


FOTO-FOTO WBC/ATS

KE-11 LUKISAN KUNO asal Inggris akan diteliti lebih lanjut mengenai
besarnya nilai lukisan, berkoordinasi dengan Balai Lelang Indonesia.

Penegahan Ponsel
dan Lukisan Kuno
Petugas Bea Cukai Tipe A1 Bandara
Soekarno-Hatta berhasil menyita 1.700
ponsel selundupan dari Singapura dan 11
lukisan kuno dari London Inggris.

D
alam gelar tegahan barang tersebut pada 9 April 2008, SEBANYAK 1700 UNIT PONSEL ILEGAL yang berhasil ditegah petugas bea cukai.
di Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai
(KPPBC) Tipe A1 Soekarno-Hatta terlihat ribuan ponsel Lukisan yang tergolong lukisan kuno karena dibuat pada tahun
senilai Rp. 1,25 miliar yang diangkut dengan pesawat 1885 , 1913 dan tahun 1914 dilengkapi dengan sertifikasi
Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 823. keaslian. Ukuran lukisan bervariasi dari sekitar 60 cm x 40 cm
Keberadaan ribuan ponsel selundupan diketahui petugas se- hingga 120 cm x 100 cm dengan usia lukisan dari 173 tahun
telah barang bawaan milik pelaku penyelundup, AKJ, seorang sampai yang termuda mencapai puluhan tahun.
warga negara India diperiksa dengan menggunakan x–ray. Sete- “Kesebelas lukisan itu dikirim melalui sebuah jasa pengiriman
lah itu dilakukan penggeledahan dan ternyata ditemukan sebayak barang dengan penerima di Jakarta Selatan berinisial MR,” ujar
kurang lebih 1.700 ponsel merek Nokia dan Sony Ericcson. Kepala Seksi Penyidikan dan Penindakan KPPBC Soekarno-
Modus yang digunakan pelaku untuk menyelundupkan ponsel Hatta, Eko Darmanto.
illegal ini masuk ke Indonesia dengan cara mengemasnya dalam Menurut Eko, dikarenakan pengiriman barang berupa lukisan
kardus dan dilapisi serabut dengan tujuan untuk mengaburkan melanggar UU Kepabeanan dan mempunyai nilai ekonomi tinggi,
warna sinar X. apalagi mendapat pengesahan asli dari Sygun Museum of Wales,
Sedangkan dilakukannya penyitaan atas hanpdhone illegal Inggris, maka aparat KPPBC Soekarno-Hatta akan mengaman-
tersebut dikarenakan masuk dalam golongan sebagai barang kan terlebih dahulu, sampai pemilik barang datang untuk mengu-
yang dibatasi. rusnya.
Sementara itu, 11 lukisan kuno yang berasal dari London Lebih lanjut menurut Eko, nilai dari lukisan itu diperkirakan
disita aparat dikarenakan tidak disertai dokumen pendukung dan mencapai miliaran rupiah dan untuk mengetahui lebih lanjut
tidak diberitahukan nilai pabean yang sesuai untuk perhitungan mengenai besarnya nilai kesebelas lukisan itu pihaknya akan
bea masuk dan pajak dalam rangka impor. berkoordinasi dengan Balai Lelang Indonesia untuk mengetahui
Penyelundupan lukisan itu berhasil digagalkan saat hendak nilai barang itu. Sejauh ini pihaknya masih sedang melakukan
dikirim melalui kantor pos udara di Bandara Soekarno-Hatta. pengembangan terhadap kasus tersebut. ris

EDISI 402 MEI 2008 WARTA BEA CUKAI 37


PUSDIKLAT

PEMBUKAAN DIKLAT. Kepala Pusdiklat Bea Cukai, Endang Tata saat membuka diklat juru sita dan teknik pemeriksaan, yang juga merupakan diklat
utama bagi kinerja DJBC yang sangat dibutuhkan saat ini.

Diklat
lebih spesifik juga detail terhadap barang yang akan dipe-
riksanya.
Diklat yang dibuka langsung oleh Kapusdiklat Bea Cu-
kai, Endang Tata dan disaksikan juga oleh pejabat di
jajaran Pusdiklat Bea Cukai, dalam sambutannya dijelas-
kan, maksud dan tujuan DTSS juru sita adalah untuk

JURU SITA DAN


memberikan pengetahuan, keterampilan dan sikap kepa-
da pegawai DJBC dalam rangka melaksanakan tugas
TEKNIS PEMERIKSAAN penagihan utang di bidang kepabeanan dan cukai sehing-
ga para penanggung yang tidak menyelesaikan pembayar-
an utang di bidang kepabeanan dan cukai pada waktu-
Setelah absen selama lima tahun, akhirnya nya, dapat memenuhi kewajibannya secara cepat dan
diklat juru sita kembali diselenggarakan tepat sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan
yang berlaku.
dengan tujuan dapat menciptakan “Demikian pula halnya dengan diselenggarakannya
pengetahuan dan keterampilan pegawai DTSS teknik pemeriksaan, dimaksudkan untuk meningkat-
dalam hal penagihan di bidang kan pengetahuan, keterampilan dan sikap pegawai DJBC
kepabeanan. Sementara untuk diklat dalam melaksanakan tugas pemeriksaan barang secara
teknis pemeriksaan sebagai diklat dasar profesional, sehingga mampu melakukan identifikasi
seorang pemeriksa barang, kali ini memuat terhadap jenis, spesifikasi, kualitas, dan jumlah barang,
serta dapat menuangkan ke dalam laporan hasil pemerik-
materi yang lebih rinci dan detail. saan secara tepat untuk mendukung penelitian dan

S
penetapan klasifikasi, serta nilai pabean,” papar Endang
enin 31 Maret 2008 Pusdiklat Bea Cukai membu- Tata.
ka dua diklat sekaligus bagi pegawai Direktorat
Jenderal Bea dan Cukai (DJBC). Untuk diklat kali DTSS JURU SITA
ini merupakan diklat yang cukup istimewa, yaitu Dengan absennya DTSS juru sita pada lima tahun
Diklat Teknis Subtantis Spesialisasi (DTSS) Juru terakhir, maka untuk diklat kali ini yang berlangsung sejak
Sita dan Teknik Pemeriksaan. Diklat juru sita yang diikuti 31 Maret hingga 11 April 2008 dengan jumlah keseluruh-
oleh 30 pegawai DJBC dari golongan III, adalah diklat an 92 jam latihan, pada materinya banyak mengalami
yang telah absen selama lima tahun terakhir di DJBC, dan perubahan dan penambahan, khususnya tentang teknik-
kini kembali diselenggarakan. teknik penagihan dan penilaian aset.
Sementara untuk diklat teknis pemeriksaan, diikuti Adapun mata pelajaran yang diajarkan pada diklat ini,
oleh 30 pegawai DJBC dari golongan II, merupakan diklat pertama, mata pelajaran pokok yang terdiri dari, ketentu-
dasar bagi pegawai DJBC dalam melakukan pemeriksaan an umum perpajakan, penagihan pajak dengan surat pak-
barang, materinya kini lebih memiliki warna karena selain sa, hak tanggungan atas aset kepemilikan, dan praktek

38 WARTA BEA CUKAI EDISI 402 MEI 2008


penagihan pajak dengan surat paksa. Ke- menjadikan seseorang menjadi juru sita.
dua, mata pelajaran penunjang yang terdi- “Sebenarnya juru sita ini kedepannya
ri atas, penilaian aset/asset appraisal, ke- akan tumpang tindih dengan penyidikan,
pailitan dan kewajiban pembayaran utang. namun jika hal ini dapat disinergikan
Ketiga, orientasi yang terdiri atas, PBB, dengan penyidikan khususnya pada pera-
peraturan dinas dalam, dan tata upacara turan tertentu, artinya hendaknya para juru
militer. Dan keempat, ceramah yang terdiri sita ini memiliki latar belakang hukum, ka-
atas, tatacara dan prosedur penagihan rena kegiatan menyita erat kaitannya
utang dengan surat paksa, dan hubungan dengan proses hukum, dengan demikian
tugas dengan kepolisian. jika objek yang disita mengelak atau mem-
Menurut Bambang Semedi salah satu punyai dukungan dari pihak lain, maka
widyaiswara pada kedua diklat tersebut, para juru sita ini akan siap menghadapinya,”
diklat juru sita merupakan diklat yang sa- jelas Tery.
ngat penting dimana keuangan negara da- Sementara itu menurut Tri Novianto,
pat ditarik secara jelas dalam arti pencari- untuk juru sita hendaknya juga didukung
an objek dan subjek secara benar penuh oleh pimpinan atau KPPBC yang
sehingga dapat mempermudah proses pe- menugasinya, jangan sampai para juru sita
nagihan. ini hanya dibekali surat tugas untuk
“Kegiatan juru sita saat ini sudah berja- menyita, namun jika terjadi sesuatu yang
lan dengan baik dan manfaatnya sangat BAMBANG SEMEDI. Seharusnya setiap lebih jauh misalnya hingga di pra peradil-
bagus yang tentunya terkait dengan keten- pegawai yang akan mengikuti diklat ankan oleh orang yang akan disita, pimpin-
tuan yang sudah baku. Untuk itu diperlu- diwajibkan untuk mengikuti tes an atau KPPBC menyerahkan sepenuhnya
kan adanya suatu pendidikan mengenai spikologis agar dapat diketahui minat kepada juru sita.
juru sita agar para juru sita tidak melang- dan kemampuan dari pegawai tersebut.
gar ketentuan yang berlaku dan jika DTSS TEKNIK PEMERIKSAAN
ditemukan hambatan-hambatan di lapangan mereka su- Sementara itu untuk diklat teknik pemeriksaan, pada
dah paham cara mengatasinya, makanya tidak semua pe- tahun ini sedikit berbeda dengan tahun-tahun
gawai dapat menjadi juru sita tanpa diberikan pendidikan sebelumnya, karena selain materi yang diajarkan lebih
dahulu,” ujar Bambang Semedi. spesifik pada jenis barang yang akan diperiksa, tenaga
Masih menurut Bambang Semedi, selain tidak semua pengajarnya pun kini ditambah dari para asosiasi baik
pegawai dapat menjadi juru sita, selayaknya untuk diklat- yang memproduksi barang tersebut maupun yang selalu
nya pun harus dilakukan tes psikologis terlebih dahulu mengimpor jenis barang tersebut.
agar dapat melihat kemampuan dari pegawai tersebut. Dengan demikian, diklat teknis pemeriksaan yang dimu-
Selain itu, satu hal yang utama pada juru sita ini adalah lai pada 31 Maret hingga 18 April 2008 ini, cukup padat
kekuatan mental dan moral dari pegawai dalam mengha- dalam mata pelajarannya, yaitu teknik pemeriksaan, teknik
dapi setiap permasalahan penyitaan dan penagihan. penanganan barang berbahaya, teknik pemeriksaan ba-
Sementara itu menurut salah satu siswa yang ikut da- rang kimia (precursor), teknik pemeriksaan barang plastik
lam diklat juru sita, Tery Zakiar Muslim, diklat juru sita dan karet sisntetik, teknik pemeriksaan barang tekstil,
saat ini hendaknya dilengkapi dengan modul undang-un- teknik pemeriksaan barang besi dan logam tidak mulia
dang tentang penyitaan baik pelaksanaan di lapangan lainnya, teknik pemeriksaan mesin industri, teknik peme-
maupun juklaknya, karena waktu dua minggu yang dibe- riksaan barang elektronik, otomotif, barang alat berat.
rikan untuk diklat tersebut dirasakan masih kurang untuk Menurut Bambang Semedi, teknik pemeriksaan merupa-
FOTO-FOTO WBC/ATS kan diklat dasar bagi kinerja DJBC, dimana
saat ini dibutuhkan ketelitian dan pengetahu-
an yang luas terhadap barang tersebut, yang
dalam perkembangannya juga mengalami
kemajuan yang cukup pesat.
Sementara itu menurut Guntur, salah
satu siswa pada diklat teknik pemeriksaan,
saat ini masih banyak pegawai DJBC yang
dinyatakan sebagai pemeriksa, namun
belum pernah mengikuti diklat pemeriksa.
Hal ini tentunya akan menghambat kinerja
dari pegawai tersebut yang kenyataan di
lapangan banyak komoditi tertentu dengan
jenis yang sama namun berbeda tarifnya.
“Seharusnya semua pemeriksa memang
terlebih dahulu mengikuti diklat teknik peme-
riksaan ini, sehingga mereka selain mampu
membedakan jenis barang yang diperiksa,
juga tidak akan mengalami hambatan dalam
membuat laporan pemeriksaan,” ujar Guntur.
Masih menurut Guntur, untuk diklat kali
ini memang jauh berbeda dengan diklat
sebelumnya, karena baik dari mata pelajar-
an maupun tenaga pengajaranya lebih ter-
fokus pada jenis barang dan tatacara pe-
meriksaannya. Untuk itu dirinya juga ber-
harap dapat menularkan ilmu yang telah
MATERI LEBIH DETAIL. Dengan materi pelajaran diklat yang lebih detail dan terfokus pada diterimanya pada diklat kali ini, kepada
sasaran, diharapkan para siswa dapat lebih optimal dalam pelaksanaan tugas dan mampu pegawai lainya yang belum sempat mengi-
menerapkannya dengan benar. kuti diklat teknik pemeriksaan. adi

EDISI 402 MEI 2008 WARTA BEA CUKAI 39


SEPUTAR BEACUKAI
WBC/ATS

JAKARTA. Direktur Jenderal Bea dan Cukai Anwar Suprijadi pada 29 Pebruari 2008 menyaksikan acara serah terima jabatan pejabat eselon II dilingkungan
DJBC. Acara serah terima yang diselenggarakan di Aula Loka Muda gedung B lantai 5 Kantor Pusat DJBC ini diikuti 15 pejabat eselon II (data lengkap lihat
edisi April WBC 401) berdasarkan dikeluarkannya Keputusan Menteri Keuangan RI. Nomor /KMK.01/UP.11/2008. Acara diawali penandatanganan naskah
jabatan dan penyerahan memorandum jabatan yang dilakukan dalam tiga tahap. Tampak pada gambar kiri, diantaranya penandatangan serah terima jabatan
Kepala KPU yang lama Agung Kuswandono kepada pejabat baru Kushari Supriyanto yang disaksikan Dirjen BC Anwar Suprijadi. Usai serah terima Direktur
Jenderal Bea Dan Cukai Anwar Suprijadi memberikan briefing didampingin Sekretaris Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kamil Sjoib (gambar kanan).
WBC/ATS

JAKARTA. Tujuh pegawai KP-DJBC pada 14 Maret 2008 dilantik dan diangkat sumpah jabatan oleh Direktur Jenderal Bea dan Cukai Anwar Suprijadi
sebagai pejabat Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS). Pengambilan Sumpah Jabatan PPNS dilaksanakan di ruang rapat Kepala Bagian Umum dan
ditandai dengan penandatanganan naskah jabatan. Hadir diacara tersebut Direktur P2 R.P. Jusuf Indarto, Direktur PPKC Hanafi Usman, Kepala Kanwil
Jakarta Heru Santoso, Kepala Kabag Umum Sonny Subagyo, Kepala Bagian Kepegawaian Azhar Rasyidi dan beberapa pejabat eselon III lainnya.
WBC/ATS
JAKARTA. Kantor Pusat
DJBC pada 24 Maret 2008
mengangkat dan mengambil
sumpah pegawai negeri sipil
(PNS) di Auditorium gedung
B KP-DJBC, dipimpin
Sekretaris Diretorat
Jenderal Bea dan Cukai
Kamil Sjoeib. Pengambilan
sumpah ditandai dengan
pembacaan naskah sumpah
pegawai negeri dan
dilanjutkan
penandatanganan naskah
pengangkatan pegawai.
Hadir dalam acara tersebut
Kepala Bagian Umum Sonny
Subagyo, Kepala Bagian
Kepegawaian Azhar Rasyidi
dan beberapa pejabat
eselon IV lainnya . Acara
diakhiri dengan pemberian
selamat kepada para
pegawai yang diangat dan
diambil sumpahnya.

40 WARTA BEA CUKAI EDISI 402 MEI 2008


WBC/ATS
JAKARTA. Enam pejabat
eselon IV dilingkungan KP-
DJBC pada 7 April 2008 dilantik
dan diambil sumpah jabatan
oleh Sekretaris DJBC Kamil
Sjoeib di aula rapat Kepala
Bagian Umum gedung utama
lantai 2. Acara dihadiri Direktur
Teknis Kepabeanan Agung
Kuswandono dan beberapa
pejabat eselon III diantaranya
Kepala bagia Umum Sonny
Subagyo, Kepala Bagian
Kepegawaian Azhar Rasyidi dan
beberapa pejabat eselon IV
lainnya. Acara diawali dengan
pembacaan naskah sumpah
jabatan oleh Kamil Sjoeib dan
dilanjutkan dengan
penandatangan naskah jabatan.

FOTO : DONNY

MAKASSAR. Kanwil DJBC Sulawesi pada tanggal 3 Maret 2008 menyelenggarakan acara pisah sambut antara pejabat lama Kakanwil DJBC Sulawesi
Bachtiar dengan pejabat baru, Teguh Indrayana di Hotel Sahid Makassar. Acara berlangsung meriah dengan dihadiri para jajaran Muspida setempat,
pejabat di lingkungan Depkeu, pejabat eselon III dan IV serta seluruh pegawai di lingkungan Kanwil Sulawesi. Tampak dalam gambar kiri, Kakanwil yang
lama menerima kenang-kenangan dari para pegawai Kanwil Sulawesi berupa karikatur yang diberikan oleh Kabid Kepabeanan dan Cukai, Bambang PK.
Dan pada gambar kanan kedua pejabat beserta istri berfoto bersama dengan para hadirin. Don’s, Makassar
FOTO : DONNY
SURABAYA. Kanwil DJBC Jawa Timur I menyelenggarakan acara pisah sambut Peja-
bat Eselon III dan Penghantar Purna Tugas Kepala Bagian Umum Kantor Wilayah DJBC
Jawa Timur I pada 31 Maret 2008. Acara diselenggarakan di Aula Kantor Wilayah DJBC
Jawa Timur I, Jl. Perak Timur 498 Surabaya, dihadiri oleh Kepala Kantor Wilayah DJBC
Jawa Timur I C. F. Sidjabat, para Pejabat Eselon III dan IV serta perwakilan pelaksana di
lingkungan Kantor Wilayah DJBC Jawa Timur I. Selain itu acara juga dihadiri oleh ketua
dan perwakilan Ibu-ibu Dharma Wanita Persatuan Kantor Wilayah DJBC Jawa Timur I.
Pejabat Eselon III yang pindah tugas ditempat yang baru adalah Drs. Putut Tedjo Asmojo
Djati, M.M. (sekarang menjabat Kepala KPPBC Tipe A2 Pasuruan) digantikan Ir. R.
Basuki Aribawa, M.A. dan Drs. Abdul Kharis, M.A. (sekarang menjabat Kepala BPIB Tipe
B Surabaya) digantikan dengan Yudiyanto S.T, sedangkan pejabat yang memasuki masa
purna tugas yakni Drs. Mursito,M.M. Kiriman Kanwil DJBC Jawa Timur I.
FOTO : KIRIMAN

MAKASSAR. Bekerjasama dengan PMI Makassar, Kanwil DJBC


Sulawesi pada tanggal 12 Maret 2008 mengadakan kegiatan aksi sosial
donor darah. Dalam kegiatan ini diikuti oleh 24 orang pendonor.
Pegawai yang ikut menyumbangkan darahanya diantaranya adalah
pejabat eselon III dan IV serta para pegawai dilingkungan Kanwil DJBC
Sulawesi dan KPPBC Tipe A3 Makassar. Don’s, Makassar

EDISI 402 MEI 2008 WARTA BEA CUKAI 41


SEPUTAR BEACUKAI
FOTO : MUQSITH HAMIDI WBC/ATS

BALIKPAPAN. Pada 3 April 2008 bertempat di ruang kerja Kepala JAKARTA. Dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1429 H
KPPBC Tipe A3 Balikpapan dilangsungkan upacara pelantikan dan dengan teman Teladan Akhlaq Rosulullah untuk meningkatkan kualitas ukhuwah
pengambilan sumpah jabatan penyidik pegawai negeri sipil (PPNS) yang islamiyah, Panitia Masjid KP-DJBC menyelenggarakan Tablig Akbar dan Tausiah
berjumlah 1 orang yakni Sdr. Acep Herman. Acara dipimpin langsung oleh bersama Ferry Noor (Sekjen Kispa). Acara di selenggarakan di Masjid Baitut
Kepala KPPBC Tipe A3 Balikpapan, Iskandar dengan disaksikan para Taqwa pada 8 April 2008 dihadiri Direktur Teknis Kepabeanan Agung
pejabat eselon IV dan rohaniawan. Tampak dalam gambar, Kepala KPPBC Kuswandono, Ketua DKM Baitut Taqwa Aziz Syamsu Arifin dan Kepala Kabag
Tipe A3 Balikpapan, Iskandar tengah mengambil sumpah jabatan kepada Umum Sonny Subagyo. Selain itu, acara ini juga dihadiri oleh para pejabat
pegawai yang dilantik Muqsith Hamidi, Balikpapan eselon III dan IV serta para pegawai KP-DJBC.
WBC/PPS

JAKARTA. Pada 29 Maret 2008, Persekutuan Warga Kristiani kantor Pusat DJBC menyelenggarakan Ibadah dan Perayaan Paskah di Auditorium Gedung B
Kantor Pusat. Ibadah Paskah yang dihadiri para pegawai Kristiani beserta keluarga itu dipimpin Pdt. Dr. Binsar Nainggolan dengan tema: “Pedulikah kita dengan
lingkungan hidup kita?.” Selain undangan, terlihat hadir Thomas Sugijata, Frans Rupang dan C.F. Sijabat (gambar kanan). Setelah ibadah usai, panitia perayaan
Paskah menyiapkan beberapa lomba untuk anak-anak, termasuk mencari telur Paskah di lapangan upacara. Anak-anak terlihat ceria dan bersemangat mengikuti
lomba. Agar tidak kecewa, selain pemenang, semua peserta lomba tetap mendapat hadiah Paskah (gambar kiri).
WBC/ATS

BANTEN. Pada 16 April


2008 Ketua Dharma
Wanita Persatuan (DWP)
Banten Ny. Bachtiar
menyelenggarakan acara
rapat pembentukan
pengurus untuk wilayah
Banten. Rapat ini dihadiri
ibu-ibu dan pegawai Bea
dan Cukai dilingkungan
Kantor Wilayah Banten.
Usai pembentukan
pengurus dilanjutkan
diskusi membicarakan
hal-hal kedepan yang
akan dilaksanakan.
Tampak pada gambar, Ny
Bachtiar berfoto bersama
dengan pengurus DWP
yang telah dikukuhkan.

42 WARTA BEA CUKAI EDISI 402 MEI 2008


FOTO : KIRIMAN

JAKARTA. Dewan Kemakmuran Mesjid Kantor Pelayanan Utama (KPU) Bea dan Cukai menyelenggarakan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW
pada Rabu (26/3) di Aula Gedung Induk Lt. 5 Jalan Pabean nomor 1, Tanjung Priok. Menurut M. Hakim Satria, Ketua DKM, maulid tahun ini mengambil
tema ’Mencintai Nabi Dengan Meneladaninya’. Acara tersebut juga diisi dengan tausyiah dari Ustadz Zainal Muttaqin, dengan tema “Rasul teladan sebagai
suami, sebagai bapak, sahabat, guru, panglima perang, keadilan, kepemimpinan, ibadah, diplomat, dan sebagainya,” tampak pada gambar kiri, Kepala KPU
Kushari Suprianto memberikan sambutan. Sebelumnya pada 6 Maret 2008, dilakukan acara penyerahan beasiswa kepada 62 siswa yang berasal dari 36
kepala keluarga dimana 26 diantaranya berasal dari keluarga pegawai cleaning service. Dan gambar kiri, Kepala Bagian Umum KPU Tanjung Priok
Padmoyo Triwikanto memberikan beasiswa secara simbolis yang berasal dari DKM KPU Tanjung Priok Kiriman Arie Julianto - KPU Tanjung Priok
FOTO : KIRIMAN

ACEH. Kepala Kanwil DJBC Nangroe Aceh Darusalam (NAD) Iswan Ramdana melantik 7 pegawai golongan II dilingkungan Kanwil DJBC Nangroe Aceh Darusalam
(NAD) pada 27 Maret 2008 (gambar kiri). Acara dihadiri oleh Kepala KPPBC Banda Aceh dan beberapa pejabat dilingkungan Kanwil NAD. Acara kemudian
dilanjutkan dengan peresmian rumah dinas/mess yang terletak di Jl. Reformasi, Desa Santan, Kec. Ingin Jaya, Aceh Besar, NAD dengan ditandai pemotongan pita
dan penandatanganan batu prasasti oleh Kakanwil DJBC (NAD) Iswan Ramdana (gambar kanan). Kiriman KWBC Nangroe Aceh Darusalam
FOTO : KIRIMAN

ACEH. Pada 27 Maret 2008 di rumah


dinas dan mess Bea dan Cukai Jalan
Reformasi, Desa Santan, Kecamatan
Ingin Jaya – Aceh Besar NAD
diselenggarakan acara penyambutan
Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) DJBC
NAD yang baru. Iswan Ramdana secara
adat oleh masyarakat Aceh yang
dinamakan Peusijuk atau adat tepung
tawar yang dilakukan oleh salah satu
ulama setempat, seperti tampak pada
gambar kiri. Acara ini dihadiri oleh Kepala
Kanwil DJBC NAD Iswan Ramdana,
Kepala Lurah Desa Santan, tokok pemuka
agama dan tokoh adat Tengku Abu Santan
serta beberapa pejabat dan pegawai
dilingkungan Kanwil. Usai acara yang juga
dalam rangka Maulid Nabi Muhammad
SAW dilakukan pemberian santunan
kepada anak yatim piatu dan anak
penyandang cacat SLB disekitar Desan
Santan (gambar kanan). Kiriman KWBC
Nangroe Aceh Darusalam

EDISI 402 MEI 2008 WARTA BEA CUKAI 43


SIAPA MENGAPA

C H O L I S S A T I R I

M
enjadi tentara angkatan laut merupakan cita-cita nya se-
jak kecil, maka setelah lulus dari STM jurusan mesin, ia
langsung mencoba melamar menjadi tentara. Dengan
segala persiapan yang cukup matang Cholis akhirnya
menjalani tes demi tes yang diwajibkan untuk menjadi
tentara. Namun Tuhan berkata lain, walaupun lulus dari tes tertulis,
tapi ketika tes kesehatan ia dinyatakan gagal.
Kegagalan menjadi tentara tidak membuat putus asa ayah dari
empat putra ini, Dirinya tetap berusaha untuk mendapatkan pekerja-
an agar dapat menghidupi keluarganya kelak. Maka pekerjaan
apapun yang ada saat itu dia lakoni demi menyambung hidup. Tak
pilih-pilih pekerjaan yang penting halal dan bermanfaat terus digeluti
Cholis, mulai bekerja di pabrik hingga di sebuah kontraktor ia jalani
dengan sepenuh hati.
Tahun 1979 saat Cholis bekerja di sebuah kontraktor, ia menda-
patkan informasi kalau Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang
membuka kesempatan dari berbagai lulusan. Kesempatan itu tak
disia-siakan oleh Cholis untuk mendaftar walaupun kabar yang dite-
rimanya adalah hari terakhir pendaftaran.
“Dengar kabar itu saya langsung menyiapkan ijasah dan doku-
men lainnya untuk mendaftar, tapi begitu sampai untuk mengambil

AUGUSTINA CHRISTINA PATTY

S
uara lantang, tegas, dan merdu merupakan salah satu ciri
khas pegawai yang memiliki nama panggilan Nace.
Dengan modal suara tersebut ia sering didapuk menjadi
seorang pembawa acara di setiap acara baik di kantor,
gereja, maupun di hajatan pernikahan. Selain itu, berkat
suaranya ia juga pernah menjadi juara Karaoke dalam rangka Hari
Ulang Tahun Keuangan pada 2004 di Ambon.
Bukan hanya hobbi mengolah suara, Nace pun juga hobi olah
raga khususnya senam sehingga pernah juga menjuarai lomba
poco-poco Dharma Wanita pada 2003 di Tingkat Provinsi Maluku.
Aktifitas pegawai yang satu ini, diluar jam kerja terbilang padat,
selain aktif di lingkungan tempat tinggalnya dalam berbagai
kegiatan, Nace pun ikut menjadi Tim Penggerak PKK, sebagai
Ketua Unit Pelayanan Gereja Protestan Maluku Jemaat Lateri, dan
Majelis Gereja.” Beta (saya – red) ingin kegiatan yang beta lakukan
itu positif dan juga bermanfaat untuk orang lain,” kata ibu tiga orang
putra ini.
Walaupun cita-cita nya ingin menjadi pendeta tidak menjadi
kenyataan, namun demikan ia masih bisa sebagai pelita. “ Biar

DIANA ANGRAINY RAMONA LEURIMA

L
ulusan D III jurusan Teknisi Medis Pateriner (dokter/mantri
hewan) Institut Pertanian Bogor (IPB) ini, sejak kecil
memang sangat gemar memelihara hewan peliharaan,
maka tak heran ketika lulus kuliah ia langsung memilih
jurusan yang sesuai dengan hobinya sejak kecil. Namun
demikian, Diana mengaku sempat binggung ketika lulus SMA,
karena sebagai orang yang paling suka menghapal, dirinya hanya
memiliki pilihan pada fakultas hukum atau ilmu sosial. Sementara,
untuk jurusan ekonomi dan akuntansi ia merasa sangat lemah.
Lulus kuliah dari jurusan yang digemarinya sejak kecil, Diana
kembali bingung. Karena, jurusan yang dipilihnya adalah jurusan
yang masih terbilang asing di negeri ini, otomatis peluang kerjanya
pun akan lebih sedikit ketimbang jurusan lainnya.
“Sebenarnya saya senang sekali jika dalam bekerja memiliki
baju seragam tersendiri, seperi Polisi atau TNI, karena akan terlihat
gagah dan penuh dengan wibawa. Untuk itu saya memberanikan
diri melamar menjadi Polisi, namun saya tidak diterima,” ujar Diana.
Sambil mencari pekerjaan yang sesuai dengan jurusannya,
akhirnya Diana mendengar kabar kalau DJBC membuka kesem-
patan bagi lulusannya. Dengan keyakinan penuh akhirnya Dia-
na mencoba untuk melamar dan akhirnya diterima dan ditem-

44 WARTA BEA CUKAI EDISI 402 MEI 2008


formulir, petugas menyatakan kalau saya sudah terlambat kembali dimutasikan ke KPPBC Soekarno-Hatta dan bertu-
dan formulirnya sudah habis. Hancur rasanya perasaan saya gas di bandara terbesar di Indonesia tersebut hingga dua ta-
saat itu, karena membayangkan dua kali kegagalan. Tapi, hun lamanya. Tahun 1999, Cholis mendapat promosi eselon
waktu saya mau pulang karena sudah pasrah dengan keada- V di KPPBC Lhok Seumawe sebagai Kasubsi Informasi, dan
an, petugas tadi memanggil saya dan bilang kalau masih ada menjabat selama satu setengah tahun. Di Lhok Seumawe,
satu lagi formulir yang terselip. Wah senang banget hati saya Cholis sempat mengalami kondisi yang tidak aman dalam
dan saya langsung isi formulir tersebut dan saya serahkan menjalankan tugas, karena saat itu tengah ramainya konflik
dengan dokumen lainnya,” cerita Cholis. antara GAM dengan RI, maka sebagian besar orang penda-
Setelah mendaftar akhirnya Cholis mengikuti tes yang di- tang dikembalikan ke asalnya, termasuk Kantor Wilayah
tentukan, dan dengan rasa syukur akhirnya ia diterima beker- DJBC Aceh.
ja di jajaran DJBC tepatnya pada tahun 1980 dengan penem- Saat ini Cholis bertugas di KPPBC Merak. Ia sempat menja-
patan pertamanya adalah KPPBC Sibolga. Pengalaman di bat selama tiga tahun sebagai Korlak operasional komputer, kini
Sibolga, tidak terlalu banyak bagi Cholis walaupun bertugas ia menjabat sebagai Korlak Administrasi Impor. Dari masa
selama sepuluh tahun. tugasnya tersebut, Cholis pun telah beberapa kali mengikuti diklat
“Tugas saya saat itu kebanyakan hanya mengoperasikan untuk menunjang karirnya, antara lain diklat perbendaharaan tahun
speedboat untuk melaksanakan patroli, karena hanya itu tugas 1987, DPT II spesialisasi tahap dasar, spesialisasi pabean dan
saya maka pimpinan mempercayakan kepada saya untuk mem- perbendaharaan tahun 1991, lalu UD (ujian Dinas kenaikan go-
bantu di bidang perbendaharaan, verifikasi, rumah tangga, longan) tingkat II, dan ADUM di Medan.
bahkan kalau ada teman yang sakit dan tidak bisa tugas malam, Diakhir wawancara Cholis berharap, DJBC kedepan dapat
maka saya selalu menjadi penggantinya,” kenang Cholis. lebih maju lagi, karena telah ditunjang dengan sarana dan
Sepuluh tahun bertugas di Sibolga, tahun 1990 Cholis prasarana yang sudah lebih baik. Selain itu, untuk pegawai
mendapat mutasi pertamanya dan ditempatkan di Kantor yang muda-muda, ia berpesan untuk lebih semangat lagi be-
Pusat selama tujuh tahun hingga 1997. Tahun 1997, Cholis kerja demi kemajuan institusi tercinta ini. ats

seng (tidak – red) jadi pendeta asal beta jadi pelita atau semua pekerjaan dapat dilaksanakan dengan baik, tetapi ia
pelayan firman seng masalah,”ujar Nace dengan dialog merasa senang selama bekerja di Bea dan Cukai karena
Ambon aslinya. dapat merasakan kekompakan kerja antar pegawai.
Lulus dari SMA Negeri 1 Ambon tahun 1980, Nace Selain itu ia punya cerita duka ketika masa kerusuhan di
sempat bekerja sebagai kasir di perusahaan bangunan. Ambon tahun 1999 hingga 2004. “Untuk menuju dan pulang
Setelah itu, tahun 1983 ia mendapat informasi dari kantor harus ditempuh dengan memutar melewati gunung
tetangganya yang bekerja di Bea Cukai bahwa di Direkto- dengan waktu tempuh dua jam lebih, sedangkan biasanya
rat Jenderal Bea dan Cukai ada pembukaan lowongan lewat jalan raya normal cuma lima belas menit, bahkan ter-
kerja dengan ijasah SMP. Semula ia meragukan karena kadang harus libur kerja karena kondisi seng aman,”
yang dipakai hanya ijasah SMP, tetapi karena berpikir kenangnya
panjang tentang masa depan akhirnya memutuskan un- Ketika ditanya mengenai prinsip hidup ia mengatakan
tuk mengikuti tes dan akhirnya lulus. singkat Ora et Labora.”Bekerja harus disertai doa karena
Penempatan pertama dilalui di Kantor Bea Cukai Am- hasil pekerjaan ditentukan oleh Tuhan Yang Maha Esa,” tutur
bon pada 1983 sampai dengan sekarang. “ Mungkin beta pegawai kelahiran 19 Oktober 1961
satu-satunya pegawai yang seng pernah mutasi di Bea Pegawai yang pernah mengikuti diklat Prajab pada 1983
dan Cukai, karena hanya di Seksi Perbendaharaan di Ambon, DPT I pada1984 di Ambon, DPT II pada 1991 di
KPPBC Ambon dari awal karir sampai dengan sekarang, “ Makasar, dan UD I pada 2007 di akhir wawancara
tutur istri Agustinus ini. memberikan saran untuk instansi Departemen Keuangan
Ketika ditanya pengalaman yang berkesan selama khususnya DJBC agar melakukan penerimaan pegawai di
berdinas, ia mengatakan bahwa selama ini pengalaman yang daerah Ambon setempat karena kalau harus melalui Makasar
didapat hanya di bidang perbendaharaan saja sehingga sangat jauh dan berat biayanya. bambang w. (ambon)

patkan pada Direktorat Penindakan dan Penyidikan (P2) dapat selalu terasah dan paham dengan situasi di lapangan.
tepatnya pada unit anjing pelacak. Hal ini tentunya sangat “Apalagi saat ini anjing yang kita latih sebagai anjing
menguntungkan baginya, karena selain pekerjaan yang pelacak narkotika adalah anjing yang baru-baru dan
sesuai dengan jurusan, hobinya sejak kecil pun akhirnya mereka belum pernah mendapatkan pelatihan
dapat tetap tersalurkan. sebelumnya, disini kami harus pandai-pandai dalam me-
Sebagai dog handler, peran Diana selain melatih latihnya dan memiliki tingkat kesabaran yang ekstra tinggi
anjing pelacak narkotika agar mau mencari dan merespon dari para pelatih untuk menghadapi anjing-anjing
narkotika, juga dituntut untuk dapat mengerti tugas DJBC tersebut,” kata Diana.
lainnya termasuk segala peraturan yang ada.”Tugas saya Sebagai seorang pelatih, wanita kelahiran 29 Maret 1984
sekarang ini merupakan tantangan yang sangat ini adalah wanita pertama di DJBC yang menjadi dog handler,
menyenangkan, karena selain kami dituntut untuk dapat hal ini tentu membuat dirinya sangat bangga dan tidak mera-
mencari barang larangan/pembatasan, juga ditantang sa canggung jika disekelilingnya adalah para lelaki. Bahkan,
untuk mengetahui psikologis dari pembawa barang haram Diana selalu mendapat dukungan yang penuh oleh timnya
tersebut, termasuk bagaimana cara orang tersebut dalam melaksanakan tugas. Namun ia juga tidak dibeda-
menyembunyikannya,” papar Diana. bedakan dengan teman tim laki-laki jika harus mengerjakan
Terkait dengan cara melatih anjing pelacak narkotika, tugas yang selayaknya dikerjakan oleh laki-laki.
menurut Diana hal tersebut gampang-gampang sulit. Un- “Sebenarnya menjadi dog handler ini lebih banyak suka-
tuk anjing yang agresif ia mengaku akan enjoy dalam me- nya dari pada dukanya, karena selain dapat menyalurkan
latihnya, tapi ketika menemukan anjing yang malas, hal hobi, kita juga dapat menyelamatkan negara dari masuknya
inilah yang terkadang membuat ia harus bersabar dan barang-barang berbahaya. Sementara itu untuk dukanya,
tekun dalam melatihnya. Selain itu, untuk anjing pelacak struktur unit anjing pelacak saat ini belum jelas, inilah yang
yang baru, Diana mengharapkan agar lebih banyak dibe- masih kami khawatirkan, padahal jika diluar negeri unit kami
rikan kesempatan turun ke lapangan agar kemampuannya adalah unit yang paling dinomorsatukan,” ungkap Diana. ats

EDISI 402 MEI 2008 WARTA BEA CUKAI 45


S E L A K

TEBING buatan yang harus dipanjat JALAN diatas tangga MELUNCUR ke bawah dengan seutas tali

Auditor’s
Deal, No Money, dan No Bergaining, sehingga diharapkan
akan menjadi kantor yang bebas KKN.
Tepat tanggal 2 Juli 2007, diresmikanlah Kantor Pelayan-
an Utama Bea dan Cukai Tipe A Tanjung Priok yang merupa-

Gathering
kan penggabungan KPBC Tipe A Khusus Tanjung Priok I, II,
III dan Kantor Wilayah VII DJBC Jakarta. Genderang perang
FOTO-FOTO : DOK. PRIBADI

KPU BC TANJUNG PRIOK


Wah…. tak terasa, waktu begitu
cepat berlalu. Rasanya baru kemarin,
kami menginjakkan kaki di
pelabuhan “candra dimuka”.
Pelabuhan laut terbesar di Indonesia,
Tanjung Priok namanya.

D
an sekarang kami sudah berada di tahun 2008,
dimana kami dituntut untuk senantiasa siap
menghadapinya dengan energi dan semangat
baru. Dengan harapan semoga di tahun baru ini
akan lebih baik daripada tahun sebelumnya.
Untuk semua itu sepatutnyalah kita memanjatkan puji dan
syukur kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa dan Maha
Kuasa, hanya dengan rahmat-Nya kita akan dapat meng-
gapai asa dan harapan ke depan. Amin.
Rasanya masih segar dalam ingatan kita, di medio
tahun 2007 kami dimutasi ke Kantor Wilayah VII Bea dan
Cukai Tanjung Priok dalam rangka persiapan menuju kan-
tor dengan performa dan paradigma baru. Sebuah kantor
yang akan memberikan pelayanan prima kepada pengguna
jasa dengan slogan, mengutip ungkapan kepala kantor, No MENDAYUNG bersama teman, menjaga kekompakan

46 WARTA BEA CUKAI EDISI 402 MEI 2008


telah ditabuh. Perang melawan KKN oleh seluruh aparat KPU nya Kang Hanif (selaku pembawa acara) mempersilahkan
Tipe A DJBC Tanjung Priok. Kabid Audit KPU (Uda Hakim) untuk memberikan sedikit
Singkat cerita, setengah tahun lebih telah berlalu, dimana sambutan.
semua bidang dan bagian dalam KPU telah memainkan Intinya Kabid Audit berpesan agar acara ini dapat diikuti
perannya masing-masing sesuai arahan pimpinan dan aturan sepenuh hati dengan semangat kebersamaan dan keceria-
main yang berlaku, suka dan duka, susah dan senang, rela an agar Bidang Audit di tahun 2008 ini mendapat
dan ikhlas semuanya menyatu menggapai tujuan. Sampai semangat baru dan kekompakan dalam bekerja serta sa-
pada kesimpulan, KPU Tanjung Priok telah berhasil melam- ling kenal satu sama lainnya hingga pada akhirnya akan
paui target penerimaan yang telah ditetapkan pemerintah. memberikan kinerja yang baik bagi KPU di tahun 2008.
Dan tetap masih (selalu) melakukan pembenahan di sana- Salah satu auditor Ustadz Arkan (begitu biasa dipanggil
sini baik fisik, moril, dan sisdur pelayanan yang kelak akan oleh teman-teman) memulai acara dengan memimpin doa
dapat memberikan pelayanan prima kepada pengguna jasa. bersama. Selanjutnya Kang Hanif menyerahkan acara
Nah, salah satu cara dan upaya yang coba dilakukan oleh sepenuhnya kepada pemimpin Outbond, Mas Ginting, yang
salah satu bidang di KPU ini dalam rangka menggalang ker- dibantu oleh empat orang rekannya. Mulailah kami semua
jasama tim agar tetap solid dan tetap dalam visi yang sama dibuatnya mencair satu sama lain (he he he…. es kali).
untuk mensukseskan program KPU sehingga pada akhirnya Sesekali terdengar pekikan dan teriakan kompak
memberikan kontribusi “kinerja yang lebih baik”, adalah dilak- sebagai yel-yel. Hidup Audit… Hidup KPU… Hidup Bea
sanakannya sebuah acara gathering (kebersamaan) dengan Cukai… begitulah kira-kira. Kami kemudian dibagi masing-
tema: “Auditor’s Gathering for Togetherness” pada pekan masing menjadi empat kelompok yang terdiri kurang lebih
pertama tahun baru 2008, tepatnya hari Sabtu, 5 Januari 12 orang per kelompok. Acara ini diikuti oleh empat orang
2008. Daerah tempat acara outbond tersebut mengambil auditor cewek dan lima orang staf yang lucu-lucu (baru ke-
lokasi tidak jauh dari Jakarta, yakni di Tanah Tingal Ciputat, tahuan saat pelaksanaan outbond). Masing-masing kelom-
Tangerang. Kira-kira satu jam perjalanan dari Tanjung Priok. pok dipimpin/dipandu oleh satu orang dari Tanah Tingal.
Acara ini dimaksudkan untuk memberikan semangat baru Kami disuruh membuat yel-yel yang menggambarkan ke-
kepada seluruh personil Bidang Audit KPU Tanjung Priok, bersamaan, semangat dan harapan untuk nantinya diper-
mulai dari Kabid sampai staf pelaksana. Acara sudah lombakan. Ternyata lucu-lucu dan ngaco. Euforia kami ter-
dipersiapkan sebulan sebelumnya dengan pendanaan secara tumpah ruah dalam outbond ini.
urunan (swadaya). Maaf, KPU oleh sebagian teman-teman
dipelesetkan singkatannya menjadi “Kantor Penuh Urunan”, EMPAT PERMAINAN
ha.. ha.. ha, memang sih. Tapi asal tujuannya baik dan ikhlas, Ada empat permainan pertama atau boleh dibilang
why not! Insya Allah dapat pahala. Suksesnya acara ini tidak empat tantangan pertama untuk uji nyali, eh.., uji pakai tali.
terlepas dari tangan dingin kang Hanif, panggilan akrab Pertama, kami harus naik tangga bambu lebih dari 10
Kepala Seksi Evaluasi Audit, Hanif Adnan Zunanto, dan tentu meter yang disandarkan ke satu pohon kelapa (kami sudah
saja dibantu oleh Kepala Seksi lainnya, para Auditor dan staf. berpakaian outbond lengkap + helm) kemudian sampai
diatas kami harus meluncur ke bawah dengan seutas tali
MENUJU LOKASI yang telah dibentangkan. Sedikit deg-degan atau bahkan
Tepat hari ‘H’ jam 6.30 WIB, berkumpullah kami di depan deg-degan beneran plus gemetar saat memanjat dan me-
Pusdiklat Bea dan Cukai Rawamangun. Sesuai kesepakatan, luncur. Tantangan kedua, kami kembali naik tangga bambu
kami akan berangkat bersama-sama dari sana jam 7.00
pagi. Mulailah satu per satu, dua per dua dan bahkan tiga per
tiga datang dan berkumpul di jembatan depan Pusdiklat, se-
mentara bis yang akan digunakan sudah standby.
Kelihatan Seksi Konsumsi dan Akomodasi, Si Jomblo
Talik cs. sibuk mondar-mandir mempersiapkan segala
sesuatunya. Waktu Talik datang membawa snack, ada ubi
rebus, jagung rebus, singkong rebus, kacang rebus…. breeet
langsung diserbu anak-anak yang sudah pada nunggu …..
lumayan nih buat sarapan pagi, asal nggak ada yang (maaf)
buang angin aja, soalnya kebanyakan makan ubi rebus. Wah
lucu deh, menjelang keberangkatan ada yang berfoto ria de-
ngan hebohnya. Pret, jepret...!
Kurang lebih jam 7.15 kami segera berangkat ke lokasi
outbond. Kira-kira jam 8 kami sampai di lokasi setelah sebe-
lumnya melewati tol Pondok Aren Bintaro, Jakarta Selatan.
“Itu dia tempatnya, itu dia tempatnya !”, teriak salah seo-
rang teman saking semangatnya. Mobil berhenti di halaman
parkir Tanah Tingal dan kami pun membereskan barang
masing-masing menuju tempat lokasi yang telah ditentukan.
Ternyata sebagian teman-teman sudah ada yang duluan
sampai di sana. Memang bagi teman-teman yang dekat
lokasi, kami sarankan untuk segera saja langsung ke lokasi.
Sambil berberes-beres ria, dan sambil menghirup udara
pagi yang bersih dan segar dengan pemandangan alam yang
elok dan asri, kelihatan Hanif sibuk mengatur sana-sini
dibantu pengelola outbond Tanah Tingal. Kami semua tentu
saja menerka-nerka, apa gerangan permainan yang akan
kami dapatkan dalam outbond. Sambil diberi pengarahan
oleh pimpinan outbond, kami menikmati hidangan teh, kopi
dan snack pagi.
Tibalah saatnya acara akan dimulai. Kami semua berkum-
pul di lapangan untuk mendapat pengarahan dan sebelum- ARI JULIANTO, Auditor Terfavorit 2007 KPU BC Tanjung Priok

EDISI 402 MEI 2008 WARTA BEA CUKAI 47


S E L A K
DOK. PRIBADI

FOTO BERSAMA para peserta outbond dari bidang Audit.

ke pohon kelapa dan harus melewati jembatan tali. Tantang- Kabidnya juga main sulap lho, dan membuat teman-teman
an ketiga juga sama, kami harus naik pohon kelapa untuk takjub.
menyeberang lewat tangga tali campur pipa dari satu pohon Itulah semua perasaan kami tertumpah ruah dalam ke-
kelapa ke pohon kelapa lainnya, dan tantangan terakhir bersamaan dan canda tawa, dimana selama ini tidak kami
kami harus menjadi pemanjat tebing buatan (kurang lebih dapatkan di kantor. Sebagai acara terakhir kami berkumpul
tinggi 10 m). di pendopo, di sini pun kami masing-masing unjuk keboleh-
Nah, disitulah letak serunya. Disaat sebagian teman an adu suara dan akting. Lagi-lagi kehebohan terjadi
sedang melakukan tantangan dengan segala ekspresi sok dimana tiba-tiba ternyata banyak pedangdut berbakat dan
berani padahal lagi gemeteran dan ketakutan, teman- penari berbakat dengan goyang ngebor dan ngecor (pakai
teman di bawah bersorak-sorak sambil teriak-teriak bak tar- angkat kaki segala). Kang Haniflah yang mengawali
zan menyaksikan teman-teman yang bergelantungan meni- sebuah lagu sekaligus pembawa acara. Pak Teguh, Pak
rukan gaya berbagai jenis hewan (maaf). “Ayo kamu bisa”, Faisal, dan semua teman-teman auditor, staf pelaksana
“Ah masa gitu aja nggak bisa”..., pokoknya rame, penuh tumpah ruah di panggung bergoyang dan bernyanyi.
canda tawa. Sudah nggak terlihat lagi perbedaan antara Acara puncak dan sebagai acara penghujung akhir-
atasan dan bawahan. Dari empat tantangan tadi, ternyata nya tiba. Pembagian hadiah/doorprize dan bingkisan
untuk bisa sukses, kita harus punya tekad yang bulat dan bahkan medali mulai dibacakan oleh Hanif. Kelompok
kuat dan mengikuti arahan yang diberikan. Orang lain bisa favorit adalah kelompok satu. Juga ada Motivator
kenapa kita tidak? Harap aplikasikan untuk hal-hal positif. Favorit yakni saudara Made dan Auditor Terfavorit 2007
Sebagian teman-teman ada juga yang gagal menjalani KPU BC Tanjung Priok jatuh ke tangan Ari Julianto.
tantangan-tantangan tadi, tapi yang penting mereka sudah Sayang Ari nggak bisa hadir karena kampungnya di Bo-
berusaha sekuat mungkin. Seru … seru banget dan kocak jonegoro kena banjir besar. Rumahnya terendam hanya
tentunya lihat gaya masing-masing. tinggal gentengnya aja. Semoga Allah Swt. berikan rah-
Selanjutnya acara adu kekompakan antar kelompok 1, 2, 3, mat dan kesabaran dalam menghadapi musibah, dan
dan 4. Pertama kami menampilkan yel-yel masing-masing dan semoga kita bangsa Indonesia dapat memetik hikmah
dinilai oleh Tim Juri (pemandu outbond). Silih berganti dari musibah/bencana yang melanda.
permainan kami saling beradu satu sama lain. Semua berjuang Tidak terasa hari sudah larut malam. Kecapekan
mati-matian. Saling unjuk kebolehan agar terpilih sebagai yang outbond masih terasa. Semoga KPU Tanjung Priok bisa
terbaik, dan terlucu. Tapi juri berkata lain. menjadi kantor teladan yang bebas KKN dan saling
Akhirnya, kelompok 1 terpilih oleh Tim Juri sebagai menghormati satu sama lainnya. Mohon maaf bila ada
kelompok terfavorit, terheboh, tergila. Kabid dan Kasi yang kurang berkenan. Wassalam.
Pelaksanaan Audit adalah bagian dari Kelompok 1. Bahkan M. Hakim Satria, Kepala Bidang Audit KPU BC Tipe A Tanjung Priok

48 WARTA BEA CUKAI EDISI 402 MEI 2008


KEPABEANAN INTERNASIONAL
FOTO: www.cbp.gov
PELABUHAN DI
AMERIKA SERIKAT

Seratus Persen
Scanning
ATAS EKSPOR BARANG KE
Ketentuan seratus persen scanning ini akan berlaku mulai
tanggal 1 Juli 2012. Ketentuan dalam undang-undang itu
menyebutkan bahwa pemberlakuannya dapat ditunda selama 2
tahun dan dapat diperpanjang untuk periode 2 tahun lagi, apabila
sistem yang diperlukan:
1. Tidak tersedia untuk pembelian dan pemasangan; tidak
AMERIKA SERIKAT mempunyai false alarm rate yang sesuai dengan persyaratan;
2. Pelabuhan dimana peralatan itu akan ditempatkan tidak mem-
punyai karakteristik fisik yang diperlukan untuk pemasangan;
Sejak terjadinya peristiwa pemboman 3. Peralatan tersebut tidak dapat diintegrasikan dengan sistem
gedung World Trade Center pada tanggal yang ada;
4. Pemasangannya berdampak sangat besar terhadap kemam-
11 September 2001 enam tahun puan perdagangan dan arus barang;
yang lalu, banyak instansi pemerintah 5. Apabila sistem tersebut tidak mempunyai notifikasi otomatis
di AS menyelenggarakan berbagai yang memadai untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut oleh
program inisiatif untuk melakukan petugas pabean.
pengamanan bagi negaranya.
Jadi, dengan undang-undang ini secara tidak langsung AS

D
ingin memaksakan kehendaknya kepada negara-negara lain,
alam kesempatan ini kami ingin sekedar berbagi infor- agar negara-negara lain tersebut mempunyai keinginan untuk ikut
masi dengan pembaca Warta Bea Cukai tentang apa serta mengamankan AS dari kemungkinan serangan terorisme.
yang menjadi keprihatinan masyarakat kepabeanan Masalahnya, tinggal bagaimana negara-negara tersebut dan
saat ini dalam rangka kerjasama internasional, yaitu organisasi internasional yang berkaitan meresponnya.
dengan akan diberlakukannya undang-undang Amerika
Serikat (AS) tentang Security and Accountability for Every Port. LATAR BELAKANG
Pada saat masyarakat kepabeanan sekarang ini sedang gen- Sejak terjadinya peristiwa pemboman gedung World Trade
car-gencarnya membahas tentang international standards yang Center pada tanggal 11 September 2001 enam tahun yang lalu,
akan digunakan untuk bekerjasama dalam memfasilitasi perda- banyak instansi pemerintah di AS menyelenggarakan berbagai
gangan internasional dan mengamankan international supply program inisiatif untuk melakukan pengamanan bagi negaranya.
chain melalui inisiatif WCO-SAFE Framework of Standards, AS Tidak kurang dari otoritas pengamanan pantai, membuat ke-
justru mengeluarkan undang-undang baru yang mewajibkan tentuan tentang kewajiban bagi kapal-kapal asing yang akan me-
scanning 100% atas semua barang ekspor untuk tujuan Amerika masuki perairan AS untuk memberikan informasi jauh sebelum-
Serikat. nya tentang jenis muatan, negara asal, negara tempat singgah,
Undang-undang AS tentang Security and Accountability For tujuan berikutnya dan semua informasi lainnya yang diperlukan
Every Port ini ditandatangi pada tanggal 13 Oktober 2006, dalam rangka pengamanan; otoritas imigrasi melakukan pendaf-
yang implementasinya berdasarkan Recommendations of the taran khusus penduduk muslim; otoritas perdagangan membuat
9/10 Comission Act bulan Juli 2007, mewajibkan dilakukannya ketentuan tentang pengawasan terhadap barang ekspor teknologi
seratus persen scanning (menggunakan container scanning tinggi yang berkaitan dengan produksi senjata nuklir, senjata ki-
machine) terhadap semua kontainer yang akan diekspor ke AS mia dan senjata pemusnah masal ,dan banyak lagi inisiatif lainnya.
di pelabuhan negara eksportir, sebelum dimuat ke atas kapal. Salah satu dari inisiatif-inisiatif tersebut adalah inisiatif yang

EDISI 402 MEI 2008 WARTA BEA CUKAI 49


KEPABEANAN INTERNASIONAL

berasal dari otoritas kepabeanan AS, yaitu dengan apa yang dan menyatakan bahwa undang-undang tersebut harus diaman-
mereka sebut sebagai Container Security Initiative. demen dan bahwa badan yang menangani SAFE Framework of
Standard dan Revised Kyoto Convention harus berusaha
WORLD SECURITY FORUM dengan keras untuk mengatasi deadlock tersebut.
Pada bulan Februari tahun 2002, AS mengundang negara- Dalam pertemuan tersebut juga dilaporkan bahwa Customs
negara di kawasan Asia Pacific dan badan-badan perbankan du- and Border Protection (CBP) AS telah melakukan proyek perintis
nia termasuk IMF dan Bank Dunia untuk menghadiri International di tiga pelabuhan yang tidak terlalu besar: Southampton Inggris;
Security Forum di Bangkok Thailand. Forum ini dimaksudkan Qasim - Pakistan; Cortes - Honduras dan berhasil melakukan
sebagai sarana untuk menciptakan komitmen bersama seratus persen scanning. Pengujian dengan kapasitas terbatas
masyarakat internasional dalam menghadapi ancaman terorisme. juga dilakukan di Busan, Hongkong, Singapore dan Salalah.
Namun dalam kesempatan itu juga, AS menawarkan berbagai Berdasarkan projek perintis itu CBP akan melaporkan kepada
kerjasama internasional bagi pengamanan terhadap ancaman Kongres AS tentang kemungkinan implementasi dan manfaat dari
terorisme berdasarkan inisiatif-inisiatif tersebut di atas, termasuk undang-undang ini pada bulan April 2008.
di dalamnya program Container Security Initiative. Bahkan untuk Respon WCO dalam hal ini adalah membuat semacam reso-
menghadiri forum tersebut semua biaya untuk perjalanan dan lusi yang menentang pemberlakuan undang-undang tersebut.
akomodasi bagi delegasi negara berkembang yang diundang, Resolusi ini, setelah disetujui oleh komisi kebijakan akan diajukan
ditanggung oleh pemerintah AS. dalam Sidang Dewan bulan Juni 2008 yang akan datang untuk
Dalam forum ini, AS menawarkan bagi yang mau berinisiatif diadopsi oleh Dewan sebagai suatu hasil kesepakatan bersama.
menerapkan pengamanan ekspor mereka (menggunakan Bagaimana reaksi AS terhadap resolusi ini, tentu saja belum
container scanning machine), untuk bergabung dalam program dapat diketahui sampai setelah resolusi itu sendiri ditanda tangani
Container Security Initiative tersebut. AS akan memberikan pada Sidang Dewan pada bulan Juni 2008 yang akan datang.
bantuan yang diperlukan dalam melakukan: feasibility study,
menyiapkan infrastruktur pelabuhan yang diperlukan; memasang RESPON DARI MASING-MASING NEGARA ANGGOTA
peralatan yang akan digunakan; menentukan risk assessment; Dengan ditetapkannya ketentuan tersebut dalam undang-
dan memberikan pelatihan bagi petugas yang akan undang AS, maka sekarang masalahnya menjadi lain, apakah
mengoperasikan alat tersebut; termasuk menempatkan petugas ada inisiatif atau tidak dari negara lain, ketentuan tersebut harus
pabeannya di negara tersebut dalam pelaksanaan pilot project. berjalan. Bagaimana meresponnya, kembali kepada kepentingan
Dari semua itu, yang penting adalah bahwa negara yang perdagangan internasional dari masing-masing negara.
berminat tentu saja harus menyediakan dana yang diperlukan Ada beberapa kemungkinan alternatif: Apakah akan membu-
untuk pembiayaannya. IMF dan Bank Dunia dalam hal ini ka kerjasama bilateral dengan AS untuk menerapkan ketentuan
bersedia memberikan pinjaman dengan bunga yang ringan, bagi tersebut; apakah tidak perlu mengambil langkah apapun karena
yang memerlukannya. berasumsi bahwa sebagian besar ekspor Indonesia toh tranship-
Akan tetapi, pengamanan ekspor bukanlah kepentingan lang- ment di Singapore; apakah akan menunggu respon AS atas
sung dari banyak negara pada saat itu (sekarang pun sebenarnya resolusi yang akan disepakati dalam sidang dewan WCO pada
bukan), sehingga tidak banyak yang meresponnya, kecuali bebe- bulan Juni 2008 yang akan datang; atau memutuskan untuk tidak
rapa negara, antara lain Singapura, Hongkong, Jepang dan Ko- lagi mengekspor barang ke AS. Untuk alternatif yang terakhir ini,
rea. Kemungkinan, karena respon yang tidak menggembirakan tentu saja perlu dicatat bahwa Amerika Serikat sampai saat ini
itulah kemudian AS memutuskan untuk memasukkan kewajiban masih merupakan negara tujuan ekspor terbesar Indonesia.
seratus persen scanning itu ke dalam un- WBC/ATS
dang-undangnya. KESIMPULAN
AS nampaknya berpendapat bahwa
RESPON DARI WCO untuk mengamankan negaranya dari
Pembahasan mengenai undang-un- ancaman teroris, mereka tidak dapat meng-
dang AS tentang ketentuan seratus persen andalkan pada keinginan dari negara-ne-
scanning ini dimasukkan dalam agenda gara lain untuk berinisiatif dalam mencegah
pertemuan pertama SAFE Framework of ancaman tersebut, dan bahwa berdasar-
Standards pada tanggal 16-17 Oktober kan kekuatan yang dimilikinya ia dapat
2007. Dalam kata sambutannya Sekjen menentukan sendiri apa yang seharusnya
WCO mengemukakan bahwa undang- diinginkan oleh negara-negara lain, melalui
undang AS yang mengharuskan seratus pemberlakuan ketentuan dalam undang-
persen scanning ini akan menciptakan ke- undang tersebut.
tidak pastian bagi dunia usaha. Disatu sisi Nampaknya AS tidak ingin menunggu
mereka harus mengikuti ketentuan interna- lebih lama lagi untuk menerapkan ketentu-
sional sebagaimana diatur dalam SAFE an scanning 100% terhadap semua barang
Framework of Standards, sedang di sisi la- yang akan diekspor ke negaranya, sampai
in ada undang-undang AS yang mengha- instrumen kerjasama internasional dalam
ruskan seratus persen scanning. kerangka kerja WCO untuk memfasilitasi
Sebagian negara anggota mengemu- dan mengamankan perdagangan internasi-
kakan harapan mereka agar undang-un- onal termasuk didalamnya internasional
dang tersebut dibatalkan atau paling tidak supply chain (WCO-SAFE Framework of
ditunda implementasinya, mengingat bah- Standards) dapat terealisasi dengan baik.
wa hampir semua instrumen WCO yang Masing-masing negara perlu mengam-
ada menjadi tidak relevan lagi apabila me- bil langkah yang diperlukan untuk mengan-
lalui kesepakatan bilateral atau unilateral tisipasi kemungkinan yang akan terjadi,
ketentuan seratus persen scanning terha- sesuai dengan kepentingannya dalam per-
dap semua kontainer yang akan diekspor X-RAY KONTAINER. Undang-undang AS tentang dagangan internasional, baik sebelum,
ke AS tersebut dilaksanakan di sebagian Security and Accountability For Every Port maupun setelah resolusi untuk menentang
besar negara anggota WCO. mewajibkan dilakukannya seratus persen scanning kebijakan AS tersebut disepakati dalam
Sekjen WCO juga mempertanyakan (menggunakan container scanning machine) Sidang Dewan WCO pada bulan Juni 2008
terhadap semua kontainer yang akan diekspor ke AS
sejauhmana undang-undang itu dikatakan di pelabuhan negara eksportir, sebelum dimuat ke yang akan datang.
kompatibel dengan SAFE Framework of atas kapal. Tampak kontainer yang akan masuk ke Maryanto Danuraharjo,
Standard dan Revised Kyoto Convention, fasilitas Hico Scan di Tanjung Priok. Atase Keuangan/Bea & Cukai KBRI Brussel, Belgia

50 WARTA BEA CUKAI EDISI 402 MEI 2008


WBC/ATS
RAPAT KERJA ASEAN CAPACITY BUILDING. Sebanyak delapan negara yang tergabung dalam tim rapat kerja ASEAN Capacity Building, membahas
persoalan SPCD,s yang pelaksanaannya akan dipercepat.

Pertemuan Ke-3 Kelompok Kerja


ASEAN Customs Capacity Building
Percepatan pelaksanaan ASEAN Com- Acara rapat kerja dibuka oleh Direktur Penindakan dan
munity dari tahun 2020 menjadi tahun Penyidikan (P2) Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC),
2015, sebagaimana telah disepakati Jusuf Indarto, yang dalam kata sambutannya menjelaskan
bahwa, sebagai bagian dari satu kesatuan, kelompok kerja
pada KTT ASEAN ke-12, mengharuskan Customs Capacity Building bertanggung jawab dalam
kelompok kerja ASEAN Customs Capac- menangani SPCD,s.
ity Building untuk mempercepat “Kelompok kerja ini memainkan peran penting untuk
pelaksanaan implementasi Strategic mencapai kredibilitas, integritas, dan profesionalisme
Plans of Customs Development (SPCD,s).
petugas kepabeanan dan cukai dalam suatu administrasi
kepabeanan, institusi kepabeanan yang profesional yang

S
berintegritas, dan lain sebagainya dalam rangka
etelah sebelumnya kelompok kerja ASEAN Cus- membangun administrasi kepabeanan yang maju melalui
toms Capacity Building merumuskan 15 agenda pengembangan yang baru dalam teknis kepabeanan,”
rapat kerja SPCD,s sebagai rencana strategis dan ujar Jusuf Indarto.
pengembangan yang ingin diwujudkan ASEAN, kini Lebih lanjut Jusuf Indarto menjelaskan, berdasarkan
kelompok kerja tersebut kembali menggelar rapat tugas dan fungsi kelompok kerja Customs Capacity Building,
kerja yang diselenggarakan pada 17 hingga 18 April 2008 di adalah menjadi suatu keharusan bagi kelompok kerja ini
Mercure Convention Center, Ancol Jakarta. Rapat kerja yang untuk lebih menitikberatkan kegiatannya dalam rangka
hampir diikuti oleh semua negara anggota ASEAN, menyesuaikan diri dengan perkembangan yang ada saat ini,
membahas tentang percepatan implementasi dari SPCD,s. terutama yang diharapkan oleh ASEAN Economic Community
Sementara itu, dari beberapa delegasi negara ASEAN agar dapat mencapai suatu kestabilan, kesejahteraan, dan
yang hadir pada rapat kerja kali ini, dua negara (Burma daya saing yang tinggi.
dan Laos) tidak dapat mengikutinya dikarenakan Dengan rapat kerja yang berlangsung selama dua hari
persoalan teknis dari negara tersebut. Adapun negara tersebut, para delegasi selain membahas rencana
ASEAN yang hadir adalah, Thailand (Ms. Rashanewan implementasi dari SPCD,s, juga penerapan capacity building
Rawirat, Ms. Jannya Rojanadilog), Philipina (Ms. Erlinda di negara masing-masing, sehingga pembahasan tersebut
Purificacion Lazaro), Singapura (Ms. Shamala Dhevi, Mr. selain akan menjadi masukkan dalam rapat juga akan
Zulfadhli Gazali, Mr. Ng Chee Siong), Brunei Darussalam menjadi suatu rumusan dari rapat kerja tersebut.
(Mr. Ali Rahman bin Haji Tasim, Mr. Haji Amran bin Haji “Diharapkan melalui pertemuan ini akan dihasilkan
Ibrahim), Myanmar (Mr. Myint Zaw), Malaysia (Mr. Abdul rekomendasi yang baik dan bermanfaat untuk mengangkat
Wahid bin Sulong), Vietnam (Mr. Tran Vu minh, Mr. Vu citra administrasi kepabeanan ASEAN modern yang
Tuan Anh), dan Indonesia (Mr. Dwi Restu Nugroho, Mr. transparan, dan pada akhirnya bisa mensejajarkan diri
Azhar Rasyidi, Mr. Agus Hermawan, Mr. Imik Eko Putro, dengan adminsitrasi pabean lainya yang didukung dengan
Mr. Moh. Zamroni, Mr. Yulianto, Mr. Panca Putra Jaya). pejabat dan petugas yang berkompeten. adi

EDISI 402 MEI 2008 WARTA BEA CUKAI 51


PPKC

TARGET PENERIMAAN 20.753.41 triliun atau 32 persen dari target APBN. (lihat tabel-I)
Menurut Direktur Penerimaan dan Peraturan Kepabeanan
TRIWULAN I TAHUN 2008 dan Cukai (PPKC), Hanafi Usman, secara nasional memang

Tercapai
untuk triwulan I target penerimaan sudah tercapai, namun demiki-
an untuk APBN-P yang kini tinggal menunggu diresmikannya oleh
DPR, DJBC akan menerima tambahan 10 persen dari target
semula, yang direncanakan total keseluruhan target penerimaan
sebesar Rp. 72.696.10 triliun.
“Untuk triwulan I ini baik target APBN maupun rencana
APBN-P yang akan diresmikan, target penerimaan DJBC
Secara nasional sesuai dengan masih di atas rata-rata atau di atas 25 persen. Sementara itu,
APBN 2008 target penerimaan bea untuk target bea keluar saat ini tetap kita cadangkan datanya
masuk dan cukai pada walaupun untuk penetapannya kini juga masih menunggu
triwulan I tahun 2008 tercapai.
keputusan dari Presiden,” ujar Hanafi.
Lebih lanjut Hanafi menjelaskan, untuk target bea masuk

T
DOK. WBC triwulan I ini, masih ada lima Kantor Wilayah
ahun 2008 boleh dikatakan sebagai (kanwil) yang pencapaiannya dibawah 100
tahun yang cukup berat untuk peme- persen (lihat tabel-II). Sementara itu, untuk
nuhan target penerimaan yang telah target bea masuk KPU juga kian hari kian
dibebankan kepada Direktorat Jende- baik dimana untuk target triwulan I ini terpe-
ral Bea dan Cukai (DJBC), karena di nuhi sebesar 126,24 persen.
tahun ini dimana harga minyak terus merangkak Jika pada target bea masuk untuk triwu-
naik ditambah krisis keuangan di negara maju lan I ada lima Kanwil yang pencapaiannya di
akhirnya berdampak pada perekonomian dunia bawah 100 persen, untuk target penerimaan
dengan meningkatnya harga kebutuhan pokok, cukai pada target triwulan I ini ada empat
yang pada akhirnya juga akan berdampak pada Kanwil yang pemenuhannya di bawah 100
kegiatan ekspor impor Indonesia. persen (lihat tabel-III). Sedangkan untuk tar-
Secara langsung memang krisis global eko- get bea keluar pada triwulan I ini hanya dua
nomi dunia, belum berdampak secara signifikan Kanwil yang pemenuhannya masih di bawah
terhadap kegiatan ekspor impor Indonesia, 100 persen (lihat tabel-IV).
namun demikian Anggaran Pendapatan Belanja “Kegiatan di daerah memang terkadang
Negara (APBN) yang telah ditetapkan untuk bersifat insidentil, artinya jika ada importasi
tahun ini, dirasakan sudah tidak sesuai dengan beras atau gula maka penerimannya naik, ji-
kondisi yang ada sehingga perlu adanya revisi. ka tidak maka penerimannya akan turun, na-
DJBC yang dalam APBN 2008 telah dite- HANAFI USMAN. Walaupun secara mun kami tidak akan menilainya seperti itu,
tapkan target penerimaan bea masuk, pungut- nasional target penerimaan bea masuk, bagi Kanwil yang targetnya masih dibawah
bea keluar dan cukai pada triwulan I
an ekspor/ bea keluar, dan cukainya sebesar sudah mencapai 32 persen, namun rata-rata kami akan mengevaluasinya dari
Rp. 63.433.20 triliun, hingga triwulan I (Janu- masih ada beberapa Kanwil yang berbagai sisi sekaligus melihat apa kelemah-
ari hingga Maret) pencapaiannya secara penerimannya di bawah rata-rata. an dari penerimaan target tersebut dan hal
nasional sudah berada sedikit di atas target apa saja yang dapat diupayakan untuk dapat
yang ditentukan sebesar 25 persen, atau kini telah mencapai meningkatkan target penerimaan,” papar Hanafi.
32 persen. Sementara itu, untuk komoditi unggulan penyumbang bea
Secara rinciannya, target bea masuk sebesar Rp.14.940.80 masuk terbesar menurut Hanafi hingga kini masih dipenga-
triliun sudah terealisasi Rp. 4.598.81 triliun (30,78 persen dari ruhi oleh 20 komoditas besar, yang tiap tahunnya walaupun
target APBN). Bea keluar ditargetkan Rp. 4.065.90 triliun sudah terjadi penurunan namun tetap sebagai penyumbang bea
terealisasikan Rp. 3. 854.07 triliun (94, 79 persen dari target masuk terbesar. Sedangkan untuk komoditas penyumbang
APBN). Dan cukai ditargetkan Rp. 44.426.50 triliun sudah bea keluar terbesar, hingga kini masih akan dirinci lebih lanjut
terealisasikan Rp. 12.300.53 triliun (27 persen dari target APBN). karena nilai ekspor dan jumlah importasi satu daerah tidak
Sehingga, total keseluruhan penerimaan telah mencapai Rp. sama dengan daerah lainnya. adi
Tabel 1. Pencapaian Target Penerimaan DJBC Periode s.d. 31 Maret 2008 (Miliar Rp)

Ket: Realisasi Penerimaan PDRI


* Target Bea Masuk tidak termasuk BM DTP s.d. 31 Maret 2008
* Target RAPBN-P sesuai kesepakatan Panja DPR-RI
Tanggal 26 MARET 2008
* Realisasi s.d. 31 Maret 2008, sumber data MPO
* Jumlah Penerimaan belum dikurangi Restitusi
* Sumber Data : Dit. PPKC

52 WARTA BEA CUKAI EDISI 402 MEI 2008


Tabel II. Realisasi Penerimaan Bea Masuk Tahun Anggaran 2008 Per 31 Maret 2008 (Juta Rp)

Tabel III. Realisasi Penerimaan Cukai Tahun Anggaran 2008 Per 31 Maret 2008 (Juta Rp)

Tabel IV. Realisasi Penerimaan Bea Keluar Tahun Anggaran 2008 Per 31 Maret 2008 (Juta Rp)

EDISI 402 MEI 2008 WARTA BEA CUKAI 53


ENGLISH

Introduction
The paper below was taken from handout participant manual of Asia Pacific Economic Cooperation – Senior Management Overview of
Industry Partnership Seminar in Bangkok. This paper describe about a system that has been applied by US Customs to upgrade
service and intensify international trading security as well as maintaining homeland security in USA. Hopefully by rising this information
would enlarge Indonesian Customs officer and related institution.
SECTION

C-TPAT
(Customs -Trade Partnership Against Terrorism)
(Part I)

The successful integration of ding a clear minimum standard that approved companies
increased security and enhanced must meet.
supply chain efficiency is one of the CBP‘s ability to leverage its customs authority and C-
great successes of C-TPAT.
TPAT‘s unprecedented innovation enables the United
States government to positively impact security practices

U
throughout the global supply chain on a broad scale. This
S Customs and Border Priority (CBP) priority influence on security behavior overseas goes well beyond
mission is to prevent terrorists and terrorist the conventional expectations or the reach of United
weapon from entering the United States. That States regulators. This is because private operating in the
extraordinarily important mission means impro- global supply chain, that choose to participate in C-TPAT,
ving security, at not only physical border and agree to implement increased levels of security throughout
ports of entry, but globally in collaboration with the interna- their international supply chains, in exchange for benefits
tional trade community. We must perform this important that only CBP can provide.
security and border-related work while speeding the flow In addition, C-TPAT members must agree to leverage
of legitimate trade and travel that is so important to our their service providers and business partners to increase
nation‘s economy. In other words, we have “twin goals”: their security practices. This requirement enables C-TPAT
building more secure and more efficient borders. In protec- to improve the security practices of thousands companies
ting our border against the threat of terrorism and promo- located around the globe that are not enrolled in the prog-
ting global supply chain security, CBP applies a “layered ram. In fact, many companies are demanding that their
defense” strategy. This multi-layered approach includes business partners enroll in C-TPAT or adhere to its securi-
using information analysis and targeting, employing ty guidelines, and they are conditioning their business
advanced inspection technologies, engaging the private relationship on these requirements.
sector to increase supply chain security and expanding C-TPAT also enables trade by improving supply chain
our borders by pre-screening shipments that pose a security and increasing supply chain performance. The
potential terrorist risk prior to arrival in the United States. program helps companies optimize management of their
C-TPAT building on the best practices of CBP/industry assets and functions while enhancing security. Together,
partnership to strengthen supply chain security, encourage enhanced security practices and increased supply chain
cooperative relationship and to better concentrates CBP performance, reduce the risk of loss, damage and theft,
resources on areas of greatest risk. It is a dynamic, flexible and lessens the threat that terrorist will attack the global
program designed to keep pace with the evolving nature supply chain. The successful integration of increased
of the terrorist threat and the change in the international security and enhanced supply chain efficiency is one of
trade industry, thus ensuring the program‘s continued via- the great successes of C-TPAT. Through the collaborative
bility, effectiveness and relevance. Flexibility and work of CBP and the trade community, C-TPAT has
customization are important characteristics of C-TPAT. become the focal point for all United States government
This partnership between CBP and the trade is built on and private sector supply chain security efforts.
Customs border authority and cooperative relationship. It
is built on knowledge – that the trade partner has demon- C-TPAT BENEFITS
strated a commitment to supply chain security, and trust – C-TPAT offer businesses an opportunity to play an ac-
that the company will continue to do so with minimal CBP tive role in the war against terrorism. By participating in this
examination. To uphold this relationship, accountability is first worldwide supply chain security initiative, companies
required. The trade partner must be willing to assume res- will ensure a more secure supply chain for their employ-
ponsibility for keeping his supply chain secure to agreed ees, suppliers and customers. In addition, CBP offers the
upon security standards through self policing and imple- following benefits to C-TPAT members:
menting as needs arise. l A reduced number of inspections and reduced border
The current security guidelines for C-TPAT program wait times.
members address a broad range of topics including perso- l A C-TPAT supply chain specialist to serve as the CBP
nnel, physical and procedural security; access controls; liaison for validations, security issues, procedural
education, training and awareness; manifest procedures; updates, communication and training.
conveyances security; threat awareness; and documenta- l Access to the C-TPAT members through the Status
tion processing. Companies that apply to C-TPAT must be Verification Interface.
sign an agreement with CBP that commits their organiza- l Self-policing and self-monitoring of security activities.
tion to the program‘s security guidelines. These guidelines l In the Automated Commercial System (ACS), C-TPAT
offer a customized solution for the members, while provi- certified importers receive reduced selection rate for

54 WARTA BEA CUKAI EDISI 402 MEI 2008


FOTO : WWW.CBP.GOV

MOBILE
X-RAY

Compliance Measurement Examinations (-3X in FY and procedures into existing logistical management
2003) and exclusion from certain trade-related local methods and processes.
and national criteria. l Greater supply chain integrity
l C-TPAT certified importers receive targeting benefits l Reduced risk mitigation
(-7X in FY 2003) by receiving a “credit” via the CBP l Reduced cargo theft and pilferage
targeting system l Stronger brand equity
l Certified C-TPAT importers are eligible for access to the l Improved asset utilization
FAST lanes on the Canadian and Mexican borders. l Greater efficiency between internal and external
l Certified C-TPAT importers are eligible for the Office of functions.
Strategic Trade‘s (OST) Importer Self Assessment (ISA) l Improved security for their workforce
Program and have been given priority access to partici- l Improved marketability
pate in the Automated Commercial Environment (ACE) l Understanding the end to the end process, including
l C-TPAT certified highway carriers, on the Canadian knowing each entity along the supply chain.
and Mexican borders, benefit from their access to the
expedited cargo processing at designated FAST lanes. EXTERNAL FACTORS
These carriers are eligible to receive more favorable C-TPAT continuously monitors how internal and exter-
mitigation relief from monetary penalties. nal factors affect the achievement of goal and ultimately
l C-TPAT certified Mexican manufacturers benefit from the success of the program. Monitor these factors, and
their access to the expedited cargo processing at developing strategies for mitigating them, is accomplished
designated FAST lanes. through an analysis of stakeholders, as well as internal
l All certified C-TPAT companies are eligible to attend and external strengths, weaknesses, opportunities and
CBP sponsored C-TPAT supply chain security training threats in the C-TPAT program and its operating environ-
seminars. ment. These analyses served as the starting point for the
C-TPAT strategic planning process and are addressed in
CBP provided benefits are not the only benefits that the strategic plan.
companies realize by joining C-TPAT. Companies have Strengths identified in the C-TPAT program include the
found that joining C-TPAT often result in discovering voluntary nature of the partnerships, shared CBP/industry
outdated procedures and/or discovering areas that need responsibility for supply chain security and the trust engen-
improve security and efficiency. While performing the re- dered by external stakeholders as a result of the partner-
quired supply chain assessment for C-TPAT membership, ships. In addition, C-TPAT offers the ability to influence
companies are able to streamline their operations. C-TPAT and leverage entities in the supply chain that regulations
aids companies in optimizing their internal and external often can‘t reach and allows for customization of security
management of assets and functions while at the same needs by the trade community. Finally, the vast knowledge
time enhancing security. When administered together, en- and experience of C-TPAT personnel, and the access to
hanced security practices and procedures, and increased information not previously available to CBP, were also
supply chain performance will mitigate the risk of loss, seen as program strengths.
damage and theft, and reduce the likelihood of the Opportunities include the ability to enhance internal
introduction of potentially dangerous elements into the and external communication with stakeholders, to provide
global supply chain. continuing education for supply chain specialists and to
Other benefits companies have realized by participat- hire additional highly qualified people into the C-TPAT
ing in C-TPAT include: program. Other opportunities are anticipated from the
l The incorporation of good sound security practices automation of C-TPAT, as well as additional information

EDISI 402 MEI 2008 WARTA BEA CUKAI 55


ENGLISH
FOTO-FOTO : WWW.CBP.GOV
which calls upon the trade community to enhance their
existing security practices and those of their business part-
ners involved in their supply chains. Once these proce-
dures are in effect, imports of C-TPAT members qualify for
SECTION expedited CBP processing and reduced inspections at
United States ports of entry. C-TPAT builds upon the best
practices of pro-existing CBP anti-smuggling industry part-
nership programs to bolster supply chain security, encou-
rage cooperative relationships and focus resources on
areas of greatest vulnerability.
US CBP. A C-TPAT will continue to take an integrated approach to
CBP Officer supply chain security – focusing on improving
directs a systems of security and supply chain efficiency.
truck with a C-TPAT is flexible and constantly evolving to ensure its
seaport continued viability, effectiveness and relevance, as the
container to terrorist threat and the nature of international trade evolves.
an
inspection Moreover, C-TPAT enables trade it improves supply chain
area at a security and increases the supply performance. C-TPAT
port. aids companies in optimizing their internal and external
management of assets and functions while at the same ti-
me enhancing security. Taken together, enhanced security
practices and increased supply chain performance redu-
ced the risk of loses, damage, and theft and lessens the
likelihood that terrorists will attack the global supply. The
integration and alignment of increased security and enhan-
ced supply chain efficiency of the great successes of C-
sharing and training for the trade community and within TPAT. Through the collaborative work of CBP and the trade
CBP. Through this strategic plan, CBP will continue to community, C-TPAT has become the focal point for all go-
leverage the opportunities and strengths and to mitigate vernment and private sector supply chain security efforts.
the weaknesses and threats.
MEETING PROGRAM EXPECTATIONS
C-TPAT APPROACH AND GUIDING PRINCIPLES Ensure that C-TPAT partners improve the security of
C-TPAT is a supply chain security program for interna- their supply chains pursuant to C-TPAT security criteria.
tional cargo and conveyances. It increases security mea- Certify security profiles and security information
sures, practices and procedures throughout all sectors of provided by C-TPAT partners.
the international supply chain. Central to the security visi- In joining C-TPAT, companies sign an agreement to
on of C-TPAT is the core principle of increased facilitation work with CBP to protect the supply chain, identify security
for legitimate business entities that are compliant traders. gaps and implement specific security measures and best
All C-TPAT benefits are privileges offered to only the most practices. Additionally, C-TPAT partners provide CBP with
secure and compliant program participants. The following a security profile outlining the specific security measures
three principles define the approach of the C-TPAT prog- the company has in place. C-TPAT applicants must add-
ram. CBP will develop and implement the C-TPAT prog- ress a broad range of security topics including personnel
ram of the future consistent with these principles. security; physical security; procedural security; access
C-TPAT will continue to develop as a voluntary go- controls; education, training and awareness; document
vernment/private sector partnership. processing; business partners and relationships; vendors;
At times, mandatory requirements for security may be and suppliers.
both necessary and efficient – but may not always be the Security profiles also list action plans that companies
most effective. For example, CBP has extensive experi- implement to align security throughout their supply chain.
ence and knowledge as to how voluntary cooperative part- A certified partner is a participant that has had their secu-
nership between industry and government guide the deve- rity profile reviewed and deemed acceptable. The review
lopment and implementation of robust security measures. process entails a rigorous review of the C-TPAT partici-
These measures have directly led to hundreds of narcotics pant‘s security profile, and upon certification an internal
seizures by carriers and law enforcement entities through- vetting process reviews the compliance and violation
out the world. Additionally, security requirements that allow history of the company.
for customized application by the individual and/or organi- A C-TPAT participant is not able to receive program
zation often result in that entity meeting the expectations of benefits (e.g. reduced inspections) until they become a
the requirement and, in most cases, even exceeding the “certified partner” and are fully vetted by CBP. In the future,
minimal standard. Developing supply chain security stan- the security information requirements for applications and
dards while maintaining flexibility is critical to the C-TPAT members will become more demanding and require more
program, since one size does not fit all. specific detail. As C-TPAT best practices increase in num-
As C-TPAT evolves, the program will continue to work ber and scope, more stringent criteria for security practices
in partnership with the stakeholders of the interna- and information submitted to CBP will be required.
tional supply chain and cooperatively develop improv- Enhance validation selection approach using risk
ed systems of security and efficiency. factors, and expand the scope and volume of C-TPAT
In the past, increase trade security and facilitation were validations.
viewed as mutually exclusive. Many felt that taking the ne- To achieve timely interdiction and enforcement actions,
cessary steps to secure the United States borders against we will immediately pass tactical, perishable information
the ongoing terrorist threat would only add another barrier and intelligence to all border operational units. In order to
to free trade and the efficient movement of cargo. Howe- provide value-added reports to our operational units, we
ver, the success of C-TPAT clearly demonstrates that in- will continue systematically reviewing, analyzing and ex-
creased security can lead to a more efficient and cost ploiting all-source intelligence. We will identify trends and
effective flow of trade. C-TPAT is a cooperative endeavor, patterns on a local, regional and national level to assist in

56 WARTA BEA CUKAI EDISI 402 MEI 2008


targeting and detecting terrorists and terrorist activities. We sites, foreign logistics providers and foreign ports. C-TPAT
intend to aggressively engage the intelligence community, continues to expand incorporating IT security and
ensuring that they are aware of our intelligence collection workplace security – all targets of supply chain security.
requirements, and facilitating the rapid exchange of Fortunately, C-TPAT is a flexible program able to adapt in
terrorism related intelligence that can influence border scope. It addresses areas of vulnerability and works
security actions. Once a company is certified, it begins cooperatively with business to eliminate security weak-
enjoying the benefits associated with C-TPAT. nesses. Since C-TPAT is a voluntary program based on
The next step validation, which allows CBP to verify partnership, companies have brought issues to the
that the company‘s security plans are effective and accu- forefront during meetings that originally the program did
rate. C-TPAT validations enable CBP to review the security not foresee as part of supply chain security.
measures and procedures of member‘s supply chain for Formalize the requirements for C-TPAT self-policing
effectiveness, efficiency and accuracy. Through the tool and implement the process for the submission of
validation process, CBP and the C-TPAT participant jointly the C-TPAT periodic self-assessment.
review the participant‘s security procedures to ensure that To ensure supply chain integrity, and meet the
security measures are effectively executed. The validation obligations and standards established under the C-TPAT
process also promotes an exchange of information on se- program, it is essential that member‘s security practices
curity issues by both CBP and the company, and the sha- and procedures are reviewed on a regular basis and
ring of “best practices”, with the ultimate goal of strength- updated or enhanced as events warrant. C-TPAT will
ening the partnership and the security of the international require members to provide CBP with a periodic review of
supply chain. their company‘s security practices and procedures, both
A C-TPAT participant is selected for validation based enacted and proposed. C-TPAT supply chain specialists
on risk management principles. Validations are initiated on will be responsible for coordinating the submission and
the basis of strategic threat passed by geographic regions, execution of these periodic self-assessments.
security related anomalies, import volume and value, Require participants to engage and leverage all
participation in expedited release program (e.g. FAST), a business partners within their supply chains.
relative sampling of industry sectors (e.g. carriers, brokers, The trade community has made C-TPAT participation
forwarders and importers) and/or other risk related a requirement for doing business to ensure a minimum
information. Alternatively, a validation may be performed standard of security along their supply chain. While
as a matter of routine program oversight. Validations will participation is touted as good “corporate citizenry” many
continue to be conducted jointly by CBP personnel and companies also realize inherent business benefits of
the C-TPAT member. Each will continue to be customized ensuring that all parts of the supply chain are secure.
based on the member‘s business model and according to Therefore, participants and future participants in C-TPAT
the security profile approved by CBP. will continue to be required to engage and leverage all
C-TPAT validations continue to expand and adapt in business partners throughout their supply chain to
scope. Initially, validations focused on specific portions of improve security. (continued)
the supply chain. Today the scope includes manufacturing Agus Yulianto, Kepala Seksi Penindakan III Direktorat P2 KP-DJBC
FOTO : DOC.

WITH
COLLEA-
GUES. Agus
Yulianto,
Dit. P2 (far
left) and
Sofyan
Helmi, Dit.
Kepabeanan
Internasional
(far right)
from DJBC
posing with
colleagues
from
Taiwan,
Philipina
and United
States in
seminar
discussing
C-TPAT.

EDISI 402 MEI 2008 WARTA BEA CUKAI 57


M I T R A

Peraturan
Baru
KAJI DENGAN
PERTIMBANGAN MATANG
Pada Senin, 17 Maret 2008 bertempat
di Hotel Grand Preanger Bandung,
pengurus Asosiasi Pengusaha Kawasan
berikat (APKB) mengadakan seminar
sehari membahas tentang “Tatalaksana
Audit dan Kepabeanan Bea dan Cukai,”
dengan mengundang sekitar 100
perwakilan dari pengusaha di kawasan
berikat (KB) dan rekanannya serta peja-
bat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai SEMINAR APKB, dengan nara sumber pertama Direktur Fasilitas
(DJBC) yang hadir sebagai nara sumber. Kepabeanan, Kusdirman Iskandar (kedua dari kanan).

S
eminar dibuka Kepala Bagian Umum Kantor Wilayah datang KB harus tersentralisasi, demi memudahkan pengawas-
DJBC Jawa Barat, Oentarto Wibowo mewakili Kepa- an dan pengamanannya. Sehingga dalam rancangan
la Kantor Wilayah, yang dalam sambutannya peraturan ini nantinya pendirian KB yang baru dibuat persyarat-
mengatakan bahwa pihak DJBC selalu membuka diri an khusus terutama mengenai lokasi dan syarat fisiknya.
dan siap memberikan pelayanan terbaik bagi para Yang menjadi masalah adalah perusahaan yang selama ini
pengusaha. “Apapun kendala yang dihadapi di lapangan yang sudah permanen dan memiliki keterkaitan dengan lingkungan.
berkaitan dengan kepabeanan dan cukai, jangan segan-segan “Diakui, jika perusahaan tersebut harus masuk dalam kawasan
menemui petugas Bea dan Cukai, silahkan datang kami siap industri sudah pasti biaya relokasinya sangat mahal dan perlu
melayani,” ungkapnya. waktu yang cukup lama, maka untuk itu dibuat pengecualian,”
Sebagai nara sumber pertama, Kusdirman Iskandar yang kata Kusdirman.
juga menjabat selaku Direktur Fasilitas Kepabeanan DJBC, Dia menambahkan bahwa dalam hal KB tidak berada di
mengatakan bahwa seminar ini merupakan forum komunikasi kawasan industri, izin berlaku untuk jangka waktu 5 (lima) tahun
atau sosialisasi antara pemerintah dalam hal ini DJBC dengan dapat diperpanjang dengan mengajukan kembali permohonan
pihak pengusaha di KB, untuk menyampaikan Rancangan kepada Direktur Jenderal Bea dan Cukai.
Peraturan Menteri Keuangan tentang Kawasan Berikat, me- Pada sesi kedua seminar sehari yang juga membahas
nyempurnakan Peraturan Menteri Keuangan No. 291/PMK.04 tentang tatalaksana audit, Direktur Audit DJBC, Thomas
Tahun 2007. Sugijata sebgai nara sumber mengungkapkan bahwa kendala
Menurut Kusdirman, latar belakang disusunnya Rancangan yang dihadapi pihak auditor selama ini, masih banyak pihak
Peraturan Menteri Keuangan ini, sebagaimana diketahui bahwa perusahaan di KB yang tidak melakukan pembukuan secara
setelah UU No. 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan diamande- baik dan benar, sehingga untuk memperoleh bukti-bukti dan
men menjadi UU No. 17 Tahun 2006, ada beberapa hal dalam informasi yang lengkap dan benar sangat sulit.
undang-undang yang baru yang berkaitan dengan kawasan “Proses pelaksanaan audit yang semestinya sudah selesai
berikat diantaranya, adanya suatu perluasan untuk tempat pe- paling lambat dalam 3 (tiga) bulan terpaksa diperpanjang atau
nimbunan berikat yang diatur dalam pasal 46, dan juga penam- ditangguhkan karena bukti dan informasi yang dibutuhkan tidak
bahan materi berkaitan dengan terminologi penggabungan lengkap. Dalam hal kegiatan audit ditangguhkan, maka harus
yang tadinya belum diatur dalam undang-undang sebelumnya. dibuat berita acaranya sehingga ada kepastian,” kata Thomas.
Mengenai perluasan KB, menurut Kusdirman, dimasa men- Sementara itu, Ketua Asosiasi Pengusaha Kawasan Berikat
FOTO-FOTO WBC/KY Agus Gumilar mengatakan, dalam membuat keputusan peme-
rintah harus mempunyai pertimbangan yang matang dan dise-
suaikan dengan situasi dan kondisi ekonomi nasional saat ini.
Diakui Agus, seminar ini sangat bermanfaat untuk
menambah wawasan dan ilmu khususnya bagi anggota APKB
maupun rekan-rekan dari forwarder dan sub kontraknya. Untuk
itu Agus mengharapkan kepada semua KB yang ada di
Indonesia kecuali Batam (Otorita) untuk bergabung bersama-
sama dengan APKB, karena melalui wadah ini bisa sama-
sama maju menempuh jalan yang terbaik.
Harapan senada juga diutarakan Ade Sudrajad, Sekretaris
APKB. Tujuan utama pendirian APKB adalah untuk menjem-
batani antara pengusaha dengan instansi pemerintah terkait,
khususnya membahas permasalahan seputar KB. “Sejak APKB
berdiri 6 tahun lalu, kami sudah mengadakan beberapa kali
kegiatan baik berupa seminar maupun forum diskusi dengan
pihak DJBC, tapi baru kali ini kita melibatkan partner kerja kita,
PARA PESERTA SEMINAR seperti subkontraktor, forwarder dan PPJK,” kata Ade. pps

58 WARTA BEA CUKAI EDISI 402 MEI 2008


Call Center
tion and Loyalty (Carre-CCSL) Indonesia dan majalah
Marketing. Penghargaan yang diterima DHL ini merupa-
kan penghargaan yang ketiga kalinya dalam kurun wak-

DHL Express
tu tiga tahun berturut-berturut, dimana DHL Express
menjadi satu-satunya pemenang pada kategori ekspres
dan logistik.
Erry Kuswary, National Customer Service Manager,
TERIMA PENGHARGAAN
PT. Birotika Semesta/DHL Express pada acara press
release berkaitan dengan penerimaan penghargaan
CALL CENTER AWARDTM 2008 tersebut di kantor pusatnya di Jakarta, 18 Maret 2008
mengatakan, pihaknya merasa bangga menerima
penghargaan tersebut yang diperoleh tiga kali berturut-
Penghargaan Call Centre Award TM
turut, dimana para pelanggan mengakui pelayanan call
2008 diterima DHL Express selama tiga centre yang dimiliki oleh DHL Express
kali berturut-turut dan satu-satunya Keberhasilan call center DHL Express menyabet
penerima penghargaan penghargaan bergengsi tersebut menurut Erry terletak
untuk kategori eskpres dan logistik. dari pengaturan sistem yang tertata rapih dengan baik
untuk perekrutan sumber daya manusia, pelatihan

S
terintegrasi yang sesuai dengan standar internasional
ebagai perusahaan ekspres dan logistik terna- dan teknologi yang canggih untuk memberikan layanan
ma di dunia, DHL selalu berkomitmen untuk dengan kualitas terbaik bagi para pelanggannya.
memberikan pelayanan yang terbaik kepada Dari sisi investasi teknologi informasi yang diguna-
para pe- WBC/ATS kan, DHL Expres
langgannya. tidak mau tanggung-
Keberadaan call tanggung, alat-alat
centre sebagai jem- komunikasi canggih
batan penghubung guna mendukung
antara DHL dengan operasional call
para pelanggannya center tersedia dan
adalah salah satu terus mengembang-
bentuk kepedulian kan serta mencari
dan pelayanan teknologi terbaru
terbaik DHL kepada guna mendukung
para pelanggannya, operasional dari call
dimana dengan center tersebut. Hal
adanya call centre ini lanjut Erry meru-
tersebut para pakan komitmen
pelanggan DHL da- DHL Express bagi
pat mengetahui kepuasan para
posisi barang kirim- pelanggannya.
annya yang dikirim- Call center DHL
kan melalui DHL, Express yang dapat
menangani berbagai diakses melalui no-
pertanyaan menge- mor telepon bebas
nai DHL itu sendiri, pulsa 0-800-133-
menyediakan infor- 333, dapat diguna-
masi pelayanan jasa kan oleh para pelang-
DHL hingga klarifi- gan diseluruh Indo-
kasi terhadap isu- nesia, sehingga pa-
isu yang berkaitan ra pelanggan diberi
dengan layanan pe- kemudahan untuk
langgan. mengetahui posisi
Pelayanan call barang kirimannya
centre DHL yang baik itu domestik
beroperasi 24 jam, maupun internasio-
tujuh hari seminggu nal. Tidak hanya itu
tersebut mampu Erry juga mengklaim,
memberikan kepu- divisi call center
asan para pelang- yang digawanginya
gannya, sehingga tersebut selalu men-
layanan pelanggan jawab telepon yang
melalui telepon masuk dari para
yang dimiliki DHL pelanggan sehingga
Express Indonesia tidak ditemukan
mendapat penghar- adanya telepon dari
gaan Call Centre para pelanggan
AwardTM 2008 untuk yang terabaikan,
Service Excellence ERRY KUSWARY. National Customer Service Manager, PT. Birotika Semesta/DHL atau dalam
dari The Center for Express memaparkan kepada pers kiat call center DHL dalam memberikan layanan istilahnya zero call
Customer Satisfac- kepada para pelanggannya abandoned. zap

EDISI 402 MEI 2008 WARTA BEA CUKAI 59


PERISTIWA
FOTO-FOTO : WBC/ADI

TANPA TARGET. Walau turun tanpa target, tim Inkado Jawa Barat KUDA HITAM. Tim DKI Jaya dan Jawa Barat selalu menjadi kuda hitam
berhasil meraih 1 Perak 5 perunggu di kejuaraan Gubernur Jabar Cup. yang diperhitungkan kekuatannya pada setiap even kejuaraan.

Inkado
tribusi secara nyata dan terus menerus bagi kejayaan presta-
si karate di tanah air,” papar Menpora.
Sementara itu menurut Ketua Inkado Korda DKI Jaya,
Maman Anurachman yang juga sebagai Kasubdit Intelijen
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC), timnya pada

GELAR KERJURNAS
kejurnas kali ini menurunkan 40 atlet junior dan senior, untuk
memperebutkan posisi 10 besar.
DI MAKASSAR “Target kami pada kejurnas kali ini adalah posisi kedua,
namun kami cukup bangga walaupun kenyataannya berada
di posisi ke tiga dengan merebut 5 emas, 7 perak dan 2
Dengan upaya yang maksimal akhirnya perungu. Hal itu kami akui kalau karateka dari wilayah timur
Koordinator Daerah (Korda) DKI Jaya masih mendominasi kejurnas ini, selain itu pembinaan atlet di
berhasil merebut posisi ketiga, wilayah timur untuk saat ini memang jauh lebih baik dari
sebelumnya,” ujar Maman Anurachman.
sementara untuk Korda Jawa-Barat yang Lebih lanjut Maman Anurachman yang juga bertindak sebagai
tidak memiliki target dalam kejuaraan Ketua Bidang Pembinaan atlet PB Inkado menyatakan, untuk ke-
nasional (kejurnas) Indonesia Karate-Do depan nanti diharapkan para Korda untuk lebih memfokuskan pa-
(Inkado) ke-II di Makassar, berhasil da pembinaan atlet yunior, karena dengan pembinaan yang opti-
berada di posisi 13 dari 29 Korda yang mal kepada atlet yunior maka masa depan Inkado akan lebih baik
mengikuti kejurnas tersebut. karena ditunjang dengan kayanya atlet-atlet yang berprestasi.
Lain halnya dengan ketua Inkado Korda Jawa Barat,

U
Agustinus Djoko P, yang juga sebagai Kepala Seksi Penin-
dara panas yang menyelimuti Gelanggang Olah dakan dan Penyidikan Kantor Pengawasan dan Pelayanan
Raga (GOR) Sudiang Makassar Sulawesi Selatan Bea dan Cukai (KPPBC) Belawan, menurutnya walaupun pa-
pada 21 hingga 23 Maret 2008, menambah da kejurnas kali ini timnya hanya terdiri dari 15 atlet dan tidak
panasnya persaingan para atlet karateka untuk memiliki target, namun cukup bangga berada di posisi 13.
merebut medali dan menampilkan permainan yang “Kami juga akui kalau atlet wilayah timur saat ini masih
cantik. Dengan diikuti 1000 karateka Inkado seluruh Indone- menguasai kejurnas ini, dan hal itu dikarenakan pembinaan
sia, kejurnas ke II dalam rangka memperingati hari jadi cukup baik dan mereka haus akan olah raga. Walaupun
Inkado ke-35, berlangsung dengan saling susul menyusul berada di posisi 13 dengan 2 perak dan 5 perunggu, kami
dalam perolehan medali. cukup bangga karena pada kejurnas ini tim kami turun tidak
Kejurnas dibuka langsung oleh Menteri Pemuda dan Olah- full dikarenakan separuh tim kami juga mengikuti kejuaraan
raga (Menpora) Adhiyaksa Daud, dan juga dihadiri oleh daerah di Jawa Barat,” ungkap Agustinus.
Pejabat Gubernur Sulawesi Selatan, Tanribali Lamo, Ketua Masih menurut Agustinus, untuk kejuaraan piala Gubernur
Umum PB Inkado, Yorrys TH. Raweyai, para dewan guru Inka- Jawa Barat, timnya hanya menurunkan 24 atlet dan merebut
do, dan ketua dari masing-masing Korda seluruh Indonesia. 1 perak 5 perunggu. Namun di kejuaraan open tournament ini
Dalam kata sambutannya Menpora menyatakan, melalui timnya cukup berat menghadapi kekuatan lawan karena
kejurnas Inkado, maka PB Inkado telah membangun dan mereka jauh lebih siap dan turun dengan full tim.
memiliki tradisi kompetisi yang rutin. Hal ini merupakan sesu- Untuk kedepan ini baik Maman Anurachman maupun
atu yang baik dan tepat dalam rangka meningkatkan prestasi Agustinus Djoko P, juga tengah mempersiapkan timnya untuk
di bidang olah raga karate. turun di kejuaraan mahesa yang akan diselenggarakan Mei
“Kenyataan ini, mungkin secara tidak langsung telah mem- mendatang. Namun demikian untuk tim Jawa Barat masih
buat PB Inkado menoreh sejarah bagi prestasi yang gemilang tetap tanpa target karena timnya juga tengah mempersiapkan
sebagaimana telah dibuktikan pada Sea Games di Thailand untuk kejuaraan Inkado wilayah barat dan Jawa Barat
tahun 2007. Sehingga, diharapkan dapat terus berlangsung sebagai tuan rumah harus mampu mempertahankan gelar
secara rutin dan pada akhirnya akan dapat memberikan kon- juara umum yang ketiga kalinya. adi

60 WARTA BEA CUKAI EDISI 402 MEI 2008


K O L 0 M
Oleh:
Budiono

Hari Kebangkitan
Nasional
DAN MEMBANGUN NASIONALISME
KONTEMPORER

N
asionalisme sebagai kunci eksis- nalisme berbanding lurus dengan berkem-
tensi sebuah bangsa adalah buah bangnya bangsa secara komprehensif.
kata yang mesti dipupuk dan Nasionalisme bangsa kita, memang
ditumbuhkan di setiap nadi warga diakui telah berkurang kemegahannya. Kita
negara. Namun, bagaimana sebe- tengok nasionalisme dulu dan sekarang.
narnya nasionalisme kita, seberapa besar Dulu nasionalisme dikaitkan dengan
kecintaan kita pada bumi pertiwi? memanggul senjata dan berperang dengan
Nasionalisme memang kadang timbul teng- musuh yang sama dan jelas yaitu penjajah.
gelam dalam kehidupan sebuah bangsa. Karena adanya musuh bersama maka
Nasionalisme selalu menarik untuk dibahas nasionalisme kala itu begitu membumbung.
jika saja terbesit peringatan Hari Kini justru lebih sulit menentukan apa yang
Kebangkitan Nasional yang jatuh pada seti- sebenarnya menjadi tujuan dari
ap tanggal 20 Mei. Saat dr Sutomo bersama nasionalisme, sehingga rasa itu perlahan
rekan seperjuangan mendirikan organisasi terkikis.
Budi Utomo, adalah tonggak dimana Nasionalisme kini memiliki tantangan
kebangkitan secara nasional itu tumbuh. yang lebih kompleks. Arus informasi begitu
Dari jumlah anggota ia tidak pernah meru- cepat tanpa batas juga mempengaruhi.
pakan organisasi besar. Namun, pengaruh- Gejala terkikisnya nasionalisme tampak
nya terhadap gerakan sangat mendalam. pada kaburnya identitas budaya. Ketika
Seratus tahun bukan waktu yang seben- budaya kita diklaim oleh bangsa lain, disaat
tar, tapi untuk hal nasionalisme apakah kita itu pula kita seperti kebakaran jenggot. Lalu
benar-benar dalam tahap kematangan. dimana langkah nyata pelestarian budaya
Nasionalisme sendiri adalah paham kebang- kita tersebut, saat budaya itu hanya diam
saan yang tumbuh karena adanya persa- dan tanpa sentuhan anak bangsa ?
maan nasib dan sejarah serta kepentingan Ada beberapa faktor yang menjadikan
untuk hidup bersama sebagai suatu nilai-nilai kebangsaan kita terkurangi
bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat, kekadarannya. Faktor internal, yaitu faktor
demokratis, dan maju dalam satu kesatuan yang berasal dari dalam bangsa sendiri.
bangsa dan negara serta cita-cita bersama Dapat diambil contoh, Indonesia begitu
guna mencapai, memelihara dan mengab- beraneka ragam dan kaya akan alamnya,
dikan identitas, persatuan, kemakmuran 30% spesies flora dunia ada di negeri
dan kekuatan atau kekuasaan negara yang khatulistiwa ini, bahkan Indonesia memiliki
bersangkutan. (Ensiklopedi Nasional Indo- hujan tropis terbesar nomor dua di dunia
nesia, 1997) setelah Brasil, tetapi disaat bersamaan kita
Bicara nasionalisme saat ini, terdapat dicap sebagai perusak hutan terbesar di
ancaman yang benar-benar nyata di bumi ini karena rata-rata dalam waktu satu


PENDIDIKAN
ADALAH SARANA
TEREFEKTIF DARI
PENUMBUHAN
hadapan. Konflik horizontal yang bahkan
hanya karena masalah sepele, tentu dapat
dijadikan acuan berapa sebenarnya kadar
nasionalisme kini. Belum lagi kasus-kasus
korupsi, penindasan hukum dan keadilan,
yang pada dasarnya semua telah
berkhianat pada paham kebangsaan. Dan
menit hutan seluas enam kali lapangan
sepakbola hancur dengan kerugian negara
Rp 30,3 triliun per tahun. (Metro Hari Ini,
Metro TV, 10 April 2008).
Hal ini anugerah sekaligus menjadi
bumerang jika kita sebagai warga bangsa
tidak dapat mengelolanya. Hal di atas
pemecahan dari semua itu tentu berkait sebenarnya tidak dapat jadi alasan, karena
NASIONALISME dengan nasionalisme. Pananaman bangsa ini punya semboyan Bhinneka
nasionalisme kontemporer memang layak Tunggal Ika dan kearifan lokal dalam

” terpikirkan. Karena tumbuh kembang nasio- menghadapi berbagai masalah sosial. Tapi

EDISI 402 MEI 2008 WARTA BEA CUKAI 61


ketika semboyan hanya sebatas simbol hanya sifat-sifat yang mengabaikan kepen-
dan kearifan tersebut tidak teraplikasikan, tingan bangsa. Yang patut dipikirkan adalah
maka yang terjadi adalah konflik-konflik generasi muda kita rindu akan sosok
yang tak terelakaan. Kata nasionalisme teladan yang dapat dijadikan panutan dalam
seakan terkhianati, saat banyak terjadi ke- melangkah.
ributan Pilkada atau bahkan hanya Bagaimana cara memupuk nasionalis-
sekedar menonton pertandingan sepakbo- me? Bagaimana cara menghidupkannya?
la. Saat Ir. Soekarno bertanya dengan gaya
Fakta historis memang menyebutkan retorik dalam pidato pengadilannya di tahun
bangsa kita beberapa kali terperosok 1930, terkemukakan tiga jalan. Yang
dalam lubang yang sama. Berupa pertama, kita tunjukan pada rakyat bahwa
kerusuhan yang melibatkan masyarakat mereka mempunyai suatu masa lampau,
yang kurang tahu apa yang sebenarnya suatu masa lampau yang jaya. Yang kedua,
menjadi akar permasalahan. Sedangkan kita tingkatkan kesadaran rakyat bahwa
aktor intelektual dari semua itu justru mereka mempunyai suatu masa sekarang,
lenyap tak tergores sedikitpun oleh ekses suatu masa sekarang yang gelap. Ketiga,
negatif dari kebijakan yang dikeluarkan. kita perlihatkan kepada rakyat sinar cahaya
Masalah lain yang sering menjadi masa depan, yang terang benderang, dan
persoalan adalah pola pikir generasi muda. cara menciptakan masa depan yang penuh
Banyak dari generasi muda kita yang harapan.
cenderung menganut individualisme. Ternyata tiga hal yang dikemukakan oleh
Ketika rasa sosial pergi dan sikap presiden pertama Indonesia tersebut sangat
hedonisme tumbuh, bangga akan budaya relevan dengan keadaan sekarang. Tiga
luar, budaya seni tradisional jarang dimensi waktu yang mesti dipahami sebagai
tersentuh, maka yang terjadi adalah jalan lurus ke depan, masa lalu sebagai
kekaburan identitas. Program pelestarian semangat dan pelajaran, masa sekarang
budaya memang mendapat tantangan yang jadikan tonggak sejarah sebuah
tidak ringan pada era globalisasi saat ini. kebangkitan nasional kontemporer dengan
Arus informasi dengan media yang begitu memandang lurus ke depan karena di sana
canggih serta kurang adanya kontrol ada sinar harapan bernama bangsa besar,
menyebabkan generasi muda bingung Bangsa Indonesia.
dalam memilih hingga terjadi krisis Secara praktis, nasionalisme dapat di-
identitas. pupuk melalui kegiatan yang bersifat
Kemudian yang kedua adalah faktor ceremonial, seperti upacara bendera di
eksternal. Ini tentu yang berhubungan sekolah, juga peringatan hari-hari besar
dengan pengaruh luar negeri. Ketika kebangsaan, misal Hari Kemerdekaan, Hari
modernisasi malah cenderung ke Pahlawan, dan juga Hari Kebangkitan
westernisasi, disana pula kecenderungan Nasional yang sebentar lagi kita peringati.
terjadi akulturasi yang timpang, dan Dari acara tersebut sedikit banyak
terkikis pelan-pelan budaya bangsa. mengingatkan kita pada jasa pahlawan.
Contoh kecil adalah anak-anak kita yang Bukan cara berjuangnya tetapi lebih pada
terjejali film animasi yang berasal dari luar, nilai-nilai semangat kepahlawanan yang
padahal sebenarnya kita dapat terkandung.
memproduksi film serupa. Akan tetapi film Cara lain yang dapat ditempuh adalah
luar lebih laris, dan disini tampak akan melalui pendidikan. Pendidikan adalah
fenomena lebih bangga pada produk luar sarana terefektif dari penumbuhan
dari pada produksi dalam negeri. Ini baru nasionalisme. Pendidikan kebangsaan ada-
pada sebagian kecil produk belum lagi lah mutlak pengaruhnya pada kadar
dengan hal lain seperti makanan, pakaian, nasionalisme. Dan dari sini pula dapat di-
sampai dengan barang-barang elektronik. ukur berhasilkah pendidikan nasional.
Dalam nasionalisme ternyata terdapat Kurikulum dapat lebih mengedepankan ni-
pilar-pilar yang harus berdiri tegak. Yang lai-nilai kebangsaan. Jangan sampai
pertama pilar masyarakat, dimana disana terjebak pada pendidikan yang mengede-


terdapat unsur suku, agama, ras, juga pankan hasil akhir atau mengusung azas
kepentingan. Bila pilar tersebut telah kejar nilai.
tergelincir di sisi normatifnya akan terjadi Penggugahan nasionalisme mesti meli-
NASIONALISME ketimpangan dalam berbangsa. Di sini batkan semua elemen bangsa, elite politik
KINI dibutuhkan pemikiran dan juga tingkah sebagai penggerak juga sebagai fasilitator,
MEMILIKI laku sebagai negarawan untuk semua motivator, dan motor. Rakyat sebagai
warga bangsa. Ketika dengan kebhinekaan penumpang yang mesti patuh dan tetap
TANTANGAN dapat menjadi satu jua. mengawasi, dengan diiringi kearifan dunia
YANG Lalu pilar yang kedua adalah elite pers atau media yang dapat dijadikan kaca
politik. Ini sangat menentukan terhadap sisi spion di saat melihat jalan yang telah dilalui
LEBIH nasionalisme pada masyarakat. Jika oleh gerbong bernama Indonesia untuk
KOMPLEKS nasionalisme hanya dipandang dari segi menuju kejayaan berbangsa.
politik, maka yang terjadi cenderung pada Penulis adalah

62 ”
WARTA BEA CUKAI
kepentingan golongan. Yang ada nanti

EDISI 402 MEI 2008


Pelaksana di Bagian Umum, Sekretariat DJBC
K O L 0 M
Oleh:
Fauzan

Ya, Sudah... !!
“G
undhul, gudhul pacul, cul, gala macam pakar menejemen, penjaga
gembelengan... Nyunggi, konter pakar pertanian, penjaga gudang pa-
nyunggi wakul, kul, gembe- kar kimia, kasir pakar akuntansi, kebersihan
lengan.... Wakul pakar sdm, penjaga malam pakar ini,
ngglimpang, segane dadi penjaga parkir pakar itu, ini pakar itu, itu
sak latar... Wakul ngglimpang, segane dadi pakar ini, ...dst... dst...
sak latar..” Para naker, semua tampil necis, harum
(Alkisah, seorang anak kecil, kepala mewangi. Sesuai dengan latar
plonthos tanpa rambut, berjalan pendidikannya, maka meriahlah suasana
sempoyong- an. Maklum namanya anak Mal. Setiap yang nampak, jadi bahan disku-
kecil, ia belum bisa tegap berjalan seperti si. Semua pakar, semua merenung, semua
kakak-kakaknya yang lulusan Lembah berpikir, semua berpendapat, semua ditam-
Tidar. Menyunggi (membawa di atas pung, semua berjasa, semua pahlawan, se-
kepala) bakul nasi, berjalan sempoyongan. mua perlu dihargai, semua patut dihormati,
Bakul nasi terguling dan nasinya tumpah semua dijadikan priyayi.
bertebaran memenuhi halaman rumah). Dagangan berserakan, gudang terbuka
Oooalaah..........!!! Mbah, Mbah..........!!! lebar, parkir semrawut, sampah bertebaran,
Kok tega nian sampeyan menyuruh cucu bau toilet menebar ke luar Mal,
yang masih kecil memikul tanggung jawab, mewangikan kota. Penduduk dan petinggi
mengantar nasi ke sawah. Katanya mau kota resah dan gelisah...
mensejahterakan para buruh tani, lha kalau Tidak semua orang dapat dipercaya, un-
sampai kejadian kayak gitu, apa para tuk menjaga stabilitas kursi agar tidak dige-
sedulur yang capek bekerja di sawah pada rogoti tikus, perlu ada penjaga, yang
nggak kelaparan...?? sekaligus dapat bermanis muka dan manja
Pak Raden, priyayi agung yang masih pada sang majikan. Maka dipilihlah di anta-
memiliki trah keraton dari garis ibunya, me- ra para kucing, si Manis, yang keturunan
miliki usaha Mal yang cukup besar dan kampung setempat, si Catty yang keturunan
sukses. Merasa dirinya sudah tidak lagi Siam, dan kucing lainnya untuk menjaga
bisa mengikuti aliran kemajuan jaman yang kursi sang majikan.
demikian dahsyatnya bak arus globalisasi, Para anjing penjaga lama, yang bertam-
mempersilahkan anak semata wayangnya pang jelek, yang selama ini setia kepada


untuk mengambil alih kepemimpinan Mal sang majikan, tetapi dipandang sebagai an-
yang diwarisinya dari Mbah Raden, yang caman, yang sewaktu-waktu bisa saja men-
masih keturunan Senopati Keraton. ggigit sang majikan, dipindahkan menjadi
TIDAK SEMUA Si Mata Wayang melihat, bahwa untuk penjaga gudang ikan asin (lho, bukannya
ORANG DAPAT menghadapi persaingan dengan mal-mal anjing biasa tiduran di lantai dan kucing le-
yang mulai tumbuh bertebaran di sekelilingnya bih suka tiduran di kursi ?)
DIPERCAYA, dan ingin tampil beda, berdasarkan pengala- Suatu saat terpikir oleh sang majikan,
UNTUK MENJAGA mannya selama belajar di negeri seberang, lho apa bukannya si Pleki kalau lagi lapar
perlu pakar untuk memenejeri usahanya. mau juga makan ikan asin ? Jangan-
STABILITAS KURSI Dengan memanfaatkan UKM sebesar jangan, jangan-jangan. Demi keamanan
AGAR TIDAK tidak lebih dari Rp 1 juta per bulan, serta gudang ikan asin, maka dikirimlah si Catty
banyaknya para pakar yang baru lulus dari untuk membantu Pleki mengawasi gudang.
DIGEROGOTI padepokan yang terkenal maupun tidak Dasar Catty, meski keturunan Siam, toh
TIKUS, PERLU ADA dikenal, dari yang selama pendidikannya dari sudah sononya, bila terpancing bau
banyak mengalami kesulitan untuk lulus ikan asin, akan timbul juga selera kampung-
PENJAGA, YANG maupun kesulitan untuk tidak lulus, apa nya. Jadi, begitu ada bau ikan asin
SEKALIGUS salahnya bila Malnya tampil beda ? Banyak menebar wangi, merengek Catty kepada si
usaha sukses karena menejer, dan arus Pleki untuk membuka gudang.
DAPAT BERMANIS globalisasi perlu dihadang...!!! Dan Pleki, si anjing kampung, yang ter-
MUKA DAN Para penjaga dan pelayan Mal yang lalu takut dikasih nilai jelek oleh Catty,
tidak lagi dipandang mampu tampil intelek, kesayangan sang majikan, terpaksa buka gu-
MANJA PADA karena latar belakang pendidikannya, harus dang, dan ikut menemani Catty menikmati
SANG MAJIKAN minggir!! Pindah sebagai penjaga dan kelezatan ikan asin.
pelayan rumah tangga, bahkan kalau perlu Ya, sudah...........
di PHK, toh pesangonnya murah saja. Penulis adalah Kepala Bidang Kepabeanan dan Cukai

” Ganti dengan sebanyak-banyaknya se- Kanwil DJBC Riau dan Sumatera Barat

EDISI 402 MEI 2008 WARTA BEA CUKAI 63


O P I N I
Oleh : atau biaya lisensi. Namun demikian, tidak selalu secara eksplisit
Nanik Susilawati Rizain dinyatakan bahwa royalty merupakan persyaratan penjualan sebagai
akibat pembelian barang impor.
Perjanjian royalty dapat saja terjadi antara seller sebagai licenser
dengan buyer sebagai licensee. Jika royalty atau lisensi dibayar
kepada seller untuk memenuhi ketentuan dalam kontrak penjualan, ini
jelas-jelas persyaratan penjualan atas barang impor tersebut. Dalam
kasus lain, royalty dapat juga dibayarkan kepada pihak ketiga
MENGGALI POTENSI PENERIMAAN (licenser) sebagai konsekuensi dari perjanjian royalty antara pembeli
dengan pihak ketiga.
MELALUI PENGAWASAN TERHADAP Sebagaimana dinyatakan dalam article 8 butir 1 (c), royalty ditam-

Pembayaran
bahkan ke dalam nilai yang sebenarnya / seharusnya dibayar
sepanjang memenuhi kondisi tertentu. Dalam Advisory Opinion of the
WTO Valuation Agreement dicontohkan berbagai kasus tentang

Royalty
royalty, yaitu pada butir 4.1 s.d. 4.13. Advisory Opinion merupakan
instrumen yang disiapkan oleh The Technical Committee on Customs
Valuation, sehingga contoh kasus yang disajikan dapat dijadikan
sebagai referensi dalam hal terdapat kasus serupa tentang royalty.
Jarang sekali atau boleh dikata tidak ada PIB yang mencantumkan
nilai royalty ataupun adanya pemberitahuan tentang pembayaran royal-
ty yang belum diperhitungkan dalam nilai pabean (nilai invoice). Ada-
nya pembayaran royalty oleh suatu perusahaan, umumnya ditemukan

S
melalui proses audit kepabeanan. Hal ini dapat disebabkan karena
ebagaimana diketahui bahwa pada prinsipnya nilai pabean pembayaran royalty pada umumnya dihitung atas dasar pendapatan
adalah nilai transaksi. Dalam article 1 of the WTO Valuation yang diperoleh dari penjualan atau penggunaan barang impor, sehing-
Agreement dinyatakan bahwa nilai pabean barang impor ga besarannya dapat diketahui setelah proses penjualan kembali
adalah nilai transaksi, yaitu harga yang sebenarnya atau barang impor tersebut. Kalaupun ada pemberitahuan yang langsung
yang seharusnya dibayar dari barang yang dijual untuk di- mencantumkan nilai royalty, biasanya penghitungannya menggunakan
ekspor ke negara pengimpor yang disesuaikan dengan ketentuan-ke- estimasi berdasarkan jumlah penjualan tahun-tahun sebelumnya.
tentuan dalam pasal 8, sepanjang memenuhi persyaratan tertentu. Terdapat beberapa kasus yang diterima oleh Subdit Nilai Pabean,
Berdasarkan butir 1 General Introductory Commentary of the Direktorat Teknis Kepabeanan, baik yang ditanyakan secara lisan oleh
WTO Valuation Agreement dinyatakan bahwa article 1 harus dibaca tim Audit maupun secara tertulis oleh kantor wilayah terkait atas
bersama-sama dengan article 8 yang mengatur penyesuaian- permasalahan pembayaran royalty. Case-case tersebut dapat digam-
penyesuaian terhadap harga yang sebenarnya atau yang seharusnya barkan sebagai berikut :
dibayar dalam hal terdapat unsur-unsur yang ditanggung / dibayar
oleh pembeli yang membentuk sebagian nilai pabean tetapi tidak Kasus 1 :
termasuk di dalam harga yang sebenarnya atau yang seharusnya PT. WI yang sebelumnya bernama PT. WE, melakukan kegiatan
dibayar dari barang impor yang bersangkutan. impor berupa susu bubuk dari seller W, Singapura. PT. WI juga terikat
Penyesuaian-penyesuaian yang diatur dalam article 8, termasuk dalam suatu license agreement dengan AHPC, yang berkedudukan di
diantaranya adalah royalty. Royalty sebagai komponen penyesuaian Amerika Serikat. License agreement tersebut dibuat pada saat PT. WI
terhadap nilai yang sebenarnya atau seharusnya dibayar yang diatur masih bernama PT. WE. Perubahan nama dari PT. WI menjadi PT.
dalam article 8 butir 1 (c) adalah sebagai berikut : “royalties and WE juga atas persetujuan AHPC. License agreement tetap berlaku
license fees related to the goods being valued that the buyer must pay, walaupun terjadi perubahan nama dari PT. WE menjadi PT. WI. Dalam
either directly or indirectly, as a condition of sale of the goods being akte perubahan nama disebutkan bahwa 90% saham perusahaan
valued, to the extent that such royalties and fees are not included in dimiliki oleh AHP Holdings B.V, Amerika Serikat. Berdasarkan compa-
the price actually paid or payable”. ny profile yang diperoleh dari situs perusahaan diketahui bahwa AHPC
Ketentuan mengenai nilai pabean yang diatur dalam the WTO memiliki 10% saham atas perusahaan afiliasi yang tersebar di
Valuation Agreement sebagaimana diuraikan diatas, telah diatur dalam beberapa negara. Berdasarkan license agreement, PT. WI diwajibkan
pasal 2 ayat (1), pasal 3 ayat (1) dan Pasal 5 ayat (1) huruf c untuk membayar royalty kepada AHPC atas penjualan produk susu
Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor : Kep-81/BC/1999 bermerk “W”, besarnya royalty tersebut adalah 11 % dari harga pen-
tentang Petunjuk Pelaksanaan Penetapan Nilai Pabean untuk Penghi- jualan bersih sebelum pajak.
tungan Bea Masuk.
Dalam Lampiran I Kep-81/BC/1999 dinyatakan bahwa royalty dan Kasus 2 :
lisensi adalah pembayaran yang berkaitan antara lain dengan paten, Kasus serupa juga terjadi pada PT. MJI yang juga melakukan
merk dagang dan hak cipta. importasi produk sejenis dengan PT. WI. PT. MJI melakukan importasi
Dalam Interpretative Note of article 8 butir 1 (c) disebutkan bahwa susu bubuk dalam kemasan siap jual dari MJ, Filipina. MJ, Indonesia
royalty dan license fee antara lain termasuk pembayaran berkaitan dan MJ, Filipina merupakan perusahaan multi nasional dibawah BMS
dengan patent, trademark dan copyright. Namun demikian lingkup Company, Amerika Serikat. PT. MJI terikat dalam Trademark License
royalty dan license fee belum jelas diatur dalam agreement. Agreement dengan MJ & Co, Amerika Serikat, yang merupakan salah
Permasalahan ini sedang didiskusikan oleh the Technical Committee satu divisi dari BMS, Amerika Serikat. Dalam license agreement
on Customs Valuation. tersebut, PT. MJI diharuskan membayar royalty sebesar 4,5 % dari net
Berdasarkan OECD Model Double Taxation Convention, royalty sales atas penggunaan trademark terkait dengan penjualan dan
didefinisikan sebagai berikut : distribusi produk tersebut di Indonesia. Berdasarkan akte pendirian
Royalty is the payment of any kind received as consideration for perusahaan, BMS memiliki 45 % saham pada PT. MJI.
the use of, or the right to use, any copy right or literary, artistic or
scientific work including cinematography films, any patent, trade mark, Dari kedua kasus tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa royalty
design or model, plan, secret formula or process, or for the use of, or dibayarkan kepada pihak ketiga (licenser) sebagai konsekuensi dari
the right to use, industrial, commercial, or scientific equipment, or for perjanjian royalty antara pembeli dengan pihak ketiga. Dalam hal ini,
information concerning industrial, commercial or scientific experience. pihak ketiga merupakan pihak yang saling berhubungan baik dengan
Dalam transaksi impor, pada umumnya royalty agreement buyer sebagai licensee maupun seller. Pengertian pihak-pihak yang
dituangkan dalam kontrak yang terpisah dengan kontrak penjualan, saling berhubungan adalah sebagaimana diatur dalam article 15 butir
dimana secara eksplisit akan diatur ketentuan untuk membayar royalty 4 of the WTO Valuation Agreement jo. pasal 1 Kep-81/BC/1999.

64 WARTA BEA CUKAI EDISI 402 MEI 2008


Bahwa contoh kasus serupa yang ditemukan pada kedua perusahaan 5. In cases where Seller is Sub-license
tersebut, dicontohkan dalam butir 4.11 of the Advisory Opinion of the ......

ss
WTO Valuation Agreement, sebagai berikut : LICENSER .. ......
...... License Agreement
Pabrik pakaian olah raga M dan importir I keduanya berhubungan ......
dengan parent company C, sebagai pemilik hak atas merk dagang ......
Royalty ......
atas pakaian olah raga tersebut. Dalam sales contract antara M ......
dan I tidak dipersyaratkan untuk pembayaran royalty. Namun ......
demikian, I dalam perjanjian terpisah dengan C, diharuskan mem- Cargo, Invoice
SELLER BUYER

s
bayar kepada C terkait dengan hak untuk menggunakan merk da-
= =

s
gang atas pakaian olah raga yang dibeli I dari M. Sub-LICENSEE Payment LICENSEE
...........................

s
s
The Technical Committee on Customs Valuation memberikan Sub-License Agreement
tanggapan atas kasus ini sebagai berikut :
Sales contract antara M dan I tentang trade mark barang impor Dengan mengacu pada contoh kasus dalam butir 4.11 Advisory
tidak menjelaskan kondisi yang spesifik terkait dengan pembayar- Opinon of the WTO Valuation Agreement dan penjelasan pada bagan
an royalty. Namun demikian, pembayaran tersebut merupakan no. 4 diatas, maka royalty yang dibayarkan oleh kedua perusahaan
persyaratan penjualan jika I diharuskan membayar royalty kepada PT. WI dan PT. MJI diatas merupakan komponen yang harus
parent company sebagai akibat dari pembelian barang. Artinya, I ditambahkan ke dalam nilai pabean sebagaimana dimaksud dalam
tidak mempunyai hak untuk menggunakan merk dagang tersebut article 8 butir 1 (c).
tanpa pembayaran royalty ke parent company, sehingga royalty Dari kasus royalty yang ditemukan pada kedua perusahaan terse-
yang dibayar oleh pembeli merupakan komponen yang harus but, terdapat kekurangan BM dan PDRI dari pemberitahuan sebesar
dimasukkan ke dalam nilai yang sebenarnya/seharusnya dibayar. total Rp. 12 miliar untuk PT. WI, namun karena PPN impor atas
pembayaran royalty tersebut telah dibayar perusahaan setiap periode
Berdasarkan materi yang diperoleh dalam The Focused Trai- triwulan, maka tim audit memberikan rekomendasi untuk dilakukan
ning Course on Customs Valuation for ASEAN, pada Desember pembayaran atas kekurangan BM dan PDRI sebesar total Rp. 5,4
2004 di Jepang, digambarkan mengenai condition of sale yang miliar, sebesar Rp. 3,3 miliar diantaranya adalah tagihan Bea Masuk.
dimaksudkan dalam article 8 butir 1 (c) sesuai bagan berikut : Sedangkan untuk PT. MJI terdapat kekurangan pembayaran
BM dan PDRI sebesar total Rp. 1,6 miliar. Adapun kedua besaran
1. In cases where Seller is Licenser
tagihan tersebut sudah dikurangi dengan PIB-PIB yang sudah ka-
License Agreement
............................... daluarsa / melebihi batas waktu penetapan kembali, yaitu 2 tahun
s

dari tanggal PIB.


SELLER Royalty BUYER Memperhatikan besaran tagihan yang ditemukan tersebut, penga-
s

= = wasan terhadap pembayaran royalty merupakan hal yang layak


LICENSER Cargo, Invoice LICENSEE diperhatikan untuk meningkatkan penerimaan negara di bidang Bea
s

Masuk dan PDRI.


s

Dengan diangkatnya kasus royalty ini diharapkan agar kasus-


Payment
kasus tentang royalty lainnya dapat terungkap, khususnya pada
2. In cases where Licenser gives Seller a consent of use of perusahaan multinasional dan perusahaan lainnya pada umum-
the patent, etc. nya. Untuk selanjutnya, mengingat pemeriksaan yang
komprehensif untuk mengetahui adjustment-adjusment terhadap
s s

LICENSER Roya nilai yang sebenarnya/seharusnya dibayar hanya dapat dilakukan


lty melalui proses audit kepabeanan, diharapkan agar tim audit
....

License Consent dapat lebih jeli melihat kasus-kasus serupa, baik itu menyangkut
t royalty ataupun adjustment-adjusment lain yang dimaksud dalam
article 8 of the WTO Valuation Agreement.
SELLER Cargo, Invoice Perlu disampaikan bahwa kedua kasus yang diuraikan di atas,
= BUYER
s

ditemukan oleh satu tim audit yang sama yang pada saat itu bertugas
LICENSER
s

Payment di KWBC Jakarta.


Diharapkan juga agar dapat disediakan suatu forum diskusi
sebagai sarana bertukar pengalaman dan memecahkan perma-
3. In cases of the existing Agreement of the payment of Royalty salahan tentang royalty ataupun adjustment-adjustment lainnya
between Seller & Buyer yang dimaksud dalam article 8 of the WTO Valuation Agreement,
sehingga dapat memperkaya pengetahuan dan pengalaman ten-
LICENSER
s

Roya tang permasalahan nilai pabean. Setidaknya, pengalaman terse-


lty but dapat disalurkan melalui media ini.
....

t Cargo, Invoice Harapan yang tidak kalah pentingnya adalah agar terhadap
s

tim-tim yang telah dengan susah payah menemukan tagihan dari


s

SELLER Payment BUYER pembayaran royalty dapat diberikan semacam reward sebagai
...............................
s

motivasi bagi tim penemu atau tim-tim audit lainnya untuk dapat
Agreement of payment of royalty menghasilkan kinerja yang lebih tinggi.
Untuk menghindari adanya temuan yang tidak dapat ditagih kare-
4. In cases where Seller is related to or subcontractor of Licenser na lewatnya jangka waktu untuk penetapan kembali, diharapkan juga
.... untuk dilakukan pengawasan dan pembinaan yang berkesinambung-
..
ss

LICENSER ....
.... an terhadap perusahaan yang sudah jelas-jelas ditemukan adanya
.... License Agreement
.... pembayaran royalty sebagaimana diuraikan diatas. Jika perlu dapat
t

Related Company ....


...........

juga disediakan petugas semacam client coordinator, untuk membim-


....
or .... bing dan mengawasi pembayaran BM dan PDRI atas pembayaran
Subcontract Royalty ....
.... rolyaty oleh perusahaan bersangkutan.
Factory ... .
.... Semoga tulisan ini bermanfaat bagi penulis dan yang
t Cargo, Invoice .. membacanya...
s

SELLER BUYER Penulis adalah Pelaksana pada Subdit Nilai Pabean,


s

Payment Direktorat Teknis Kepabeanan

EDISI 402 MEI 2008 WARTA BEA CUKAI 65


O P I N I
Oleh : dengan dukungan SDM yang berkualitas dan berkompetensi ser-
Ricky Mohamad Hanafie ta berintegritas tinggi .
Awal perjalanan KPU, seluruh elemen di pelabuhan dari mulai
tukang parkir, instansi terkait hingga pengguna jasa kepabeanan
merasakan dampak yang sangat luar biasa dari perubahan
tersebut. Slogan yang dikumandangkan oleh para pejabat di KPU
yakni “Pelayanan Prima Tanpa Pungli” seakan bergema di
pelosok pelabuhan Tanjung Priok, sampai-sampai ada sebagian

DJBC Sebagai market forces berseloroh, “Waduh tanda-tanda kiamat sudah

Learning
dekat, sekarang pegawai Bea dan Cukai nggak doyan duit.”
Dari pernyataan tersebut dapat kita tarik kesimpulan bahwa
pertama, DJBC telah berhasil menanamkan nilai-nilai untuk mem-
bangun citra dan kinerja melalui KPU sehingga terpatri di benak

Organization
elemen di pelabuhan bahwa DJBC telah berubah, atau yang
kedua bermakna konotasi, memang citra DJBC terlampau buruk
di mata mereka sehingga bila berbicara tentang DJBC tidak terle-
pas dari uang.
KPU sebagai learning organization dituntut untuk berupaya
“KPU ADALAH BENTUK PERUBAHAN memiliki suatu struktur organisasi yang sesuai, sumber daya
manusia yang berpengetahuan luas dan memiliki kemampuan,
MANAJEMEN DJBC MENUJU teknologi yang mendukung, serta upaya pembelajaran yang terus
LEARNING ORGANIZATION” menerus. Reformasi organisasi yang dilakukan yaitu perubahan
dan penataan struktur, desain dan aplikasi organisasi yang diran-

P
cang berdasarkan fungsi agar organisasi lebih efektif dan efisien
erubahan-perubahan dari lingkungan eksternal maupun dalam memberikan pelayanan dan pelaksanaan administrasi
internal organisasi memaksa organisasi untuk ikut kepabeanan dan cukai.
berubah. Organisasi yang mampu bertahan hanyalah Terdapat sejumlah faktor yang mendukung KPU sebagai
organisasi yang mampu mentransformasikan dirinya Learning Organization, sebagai berikut :
untuk menyesuaikan diri menghadapi perubahan-
perubahan. Terkait dengan tuntutan tersebut maka berkembang Pertama, Kantor Pelayanan Utama (KPU) Bea dan Cukai
teori learning organization. Tanjung Priok terus menerus berupaya meningkatkan kualitas pe-
Menurut Marquardt, kemampuan organisasi beradaptasi layanan dan kinerja yang diimplementasikan melalui modernisasi,
dengan lingkungannya ditentukan oleh keberadaan supra- yang dapat diartikan sebagai suatu fenomena learning organiza-
struktur yaitu sumber daya manusia (SDM), dan infrastruktur tion. Salah satu bentuk implementasi organisasi pembelajar itu
berupa iklim organisasi. Organisasi akan beradaptasi secara antara lain adalah melalui reformasi organisasi yaitu penataan
cepat bila memiliki SDM yang sensitif terhadap perubahan struktur, desain dan aplikasi organisasi berdasarkan fungsi yang
diluar organisasi dan mampu belajar secara cepat, serta apa- ditujukan agar organisasi dapat berlaku secara efektif dan efisien
bila organisasi memiliki lingkungan yang kondusif untuk men- dalam meningkatkan pelayanan dan kinerja.
dorong proses belajar.
Perubahan di lingkungan bisnis juga sangat berpengaruh ter- Kedua, SDM yang berkualitas, yang memiliki kemampuan
hadap perkembangan potensi-potensi pajak di masyarakat. dan pengetahuan, yang diberdayakan di KPU. Pegawai yang
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) sebagai instansi pe- ditempatkan di KPU adalah pegawai terbaik yang dimiliki DJBC,
merintah yang mengemban tugas revenue collector dan membe- melalui serangkaian tes yang dilakukan oleh organisasi indepen-
rikan pelayanan kepada masyarakat di bidang Kepabeanan dan den diperoleh hasil sekitar 850 orang yang layak terpilih untuk
Cukai dituntut untuk senantiasa mengembangkan diri agar dapat ditempatkan di KPU memberikan pelayanan dan pengawasan
meningkatkan kinerja dalam menggali potensi-potensi penerima- yang tadinya dilayani oleh sekitar 1.300 orang. Salah satu
an melalui pengawasan yang ada disamping meningkatkan perubahan penting lainnya yaitu adanya jabatan Client Coordina-
pelayanan kepada masyarakat. Oleh sebab itu, DJBC dituntut un- tor (CC) yang memerlukan SDM yang tanggap terhadap perubah-
tuk terus menerus mencari cara dalam menciptakan dan mewu- an, dan memiliki keinginan untuk terus memperluas pengetahu-
judkan nilai (value) agar mampu menyesuaikan diri menghadapi annya, karena terkait dengan tugasnya sebagai penghubung
perubahan lingkungan. market forces dengan KPU. Terlaksananya pemenuhan hak dan
Saat ini upaya yang telah dilakukan adalah Reorganisasi ins- kewajiban pelayanan di bidang kepabeanan akan sangat tergan-
tansi vertikal yang pada tahun 2007 telah dua kali dilakukan, yaitu, tung dengan kapabilitas CC. Sehingga dalam hal ini terdapat
pertama pada Januari melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor : aktualisasi learning organization yaitu pemberdayaan SDM yang
133/PMK/01/2006 dan pada Juli melalui Peraturan Menteri secara kontinyu melakukan pembelajaran, agar dapat
Keuangan Nomor : 68/PMK/01/2007 yang secara prinsip adanya meningkatkan kapabilitasnya untuk terus menggali potensi
perubahan pada sistem dan prosedur pelayanan, kebijakan di bi- penerimaan pajak di lingkungan bisnis yang terus berkembang,
dang pengawasan dan kebijakan di bidang sumber daya manusia. disamping pemberian pelayanan prima kepada market forces.
Kantor Pelayanan Utama (KPU) Bea dan Cukai yang diben-
tuk dengan melebur 3 KPBC di Tanjung Priok dijadikan sebagai Ketiga, penerapan Sistem Informasi dan Aplikasi KPU
piloting models reorganisasi yang menitikberatkan pada pelaksa- (SIAP-KPU) sebagai sarana dan fasilitas kerja yang berbasis pa-
naan tugas di bidang pelayanan, dimana untuk tugas yang da sistem teknologi komputer, merupakan suatu konsep tekno-
bersifat pengawasan dilaksanankan secara sistemik (built-in logi tinggi yang berkaitan langsung dengan teknis pelayanan
system) pada sistem aplikasi pelayanan, sehingga dapat mengu- kepada market forces dan pengadministrasian data-data
rangi hambatan dalam proses pelayanan kepabeanan dan cukai kepabeanan dan cukai yang akurat sebagai sarana pengawasan.
(WBC 2007, edisi 394).
Pembentukan KPU ini juga ditujukan untuk melakukan Selain terdapat faktor pendukung juga ada hambatan dalam
perbaikan kualitas pelayanan dan kinerja dalam menghimpun pe- proses learning tersebut antara lain di level organisasi, yaitu
nerimaan, bebas pungli serta diarahkan untuk mendukung penca- berupa struktur organisasi dengan birokrasi yang kaku. Seperti
paian visinya, yakni menjadi model pelayanan prima kepada dikemukakan Peters dalam Marquardt (1996 : 186) bahwa priori-
masyarakat pengguna jasa kepabeanan dengan menyelenggara- tas utama dalam mendirikan suatu organisasi pembelajar adalah
kan sistem dan manajemen kepabeanan bertaraf internasional, mengurangi adanya birokrasi, dimana hal yang dapat menjadi

66 WARTA BEA CUKAI EDISI 402 MEI 2008


pertimbangan dalam menciptakan suatu organisasi pembelajar perkembangan yang terjadi dalam situasi di mana perubahan
salah satunya adalah menyatukan seluruh bentuk aktifitas-akti- terjadi seperti digambarkan oleh Model Manajemen Perubah-
fitas fungsional menjadi satu kesatuan dalam organisasi. an menggambarkan arus perkembangan dalam situasi
Hal ini dirasakan kaku dan tidak efektif dalam mendukung perubahan. Lingkaran dalam menunjukkan rentetan pelaksa-
tingkat pelayanan yang semakin dituntut oleh kecepatan, naan tindakan yang dimulai dari deteksi pemicu perubahan
kemudahan, ketepatan dan keakuratan. Birokrasi yang kaku lewat langkah yang membuahkan respon dan mencapai pun-
juga menyebabkan lambannya arus informasi sehingga meng- caknya pada restabilisasi perusahaan. Lingkaran luar
hambat proses pengambilan keputusan serta pengembangan menunjukkan lingkungan di mana perusahaan menolak atau
pengetahuan. mendorong perubahan.
Hambatan penerapan learning organization di level individu Masa paling krisis adalah zona kebohongan diri yang langsung
yaitu tidak dimilikinya budaya belajar untuk mengembangkan terlihat setelah pemicu perubahan ditemukan. Terlalu lama di
kapasitas diri, karakter individu yang sulit bekerjasama secara tim dalam zona ini dapat berbahaya. Ini merupakan masa non-aksi
dengan orang lain, serta kepemimpinan yang bersikap kurang pada saat persaingan dan disfungsi internal meningkat dan
komunikatif dan bersikap kaku sehingga tidak memiliki sikap yang kerugian di pasar tidak dapat diperoleh kembali. Semakin cepat
memberdayakan, melayani, sebagai teman belajar, instruktur, ko- perusahaan keluar dari zona kebohongan diri dan memasuki
ordinator dan kurang memberikan dorongan serta bimbingan da- zona tindakan, maka semakin baik reaksinya terhadap perubahan.
lam pembelajaran terhadap bawahannya.
Hambatan lainnya adalah kesulitan
membangun belief pada setiap unsur pe- MODEL MANAJEMEN PERUBAHAN
gawai di KPU. Seiring dengan berjalannya
proses reformasi di KPU terdapat sejumlah
ekspektasi dari setiap pegawai KPU yang
tidak dapat dipenuhi oleh organisasi,
seperti tingkat remunerasi yang hampir se-
taraf dengan KPPBC lainnya, tuntutan mo-
ral hazzard yang sangat luar biasa diban-
dingkan dengan di luar KPU, sarana dan
prasarana yang belum memadai untuk me-
nunjang kinerja setiap pegawai sehingga
meruntuhkan sebagian keyakinan mereka
untuk tetap dapat bertahan membangun
sistem dan budaya organisisai yang me-
nuju pada suatu proses learning tadi.
Pengertian learning organization diper-
kaya oleh berbagai definisi para ahli.
Marquardt (1996:2) mendefinisikan organi-
sasi yang terus belajar (Learning Organiza-
tion) secara singkat sebagai berikut : (Sumber :
Learning Organizations are companies Berger dan Sikora, 1994 : 8)
that are continually transforming
themselves to better manage knowledge, utilize technology, Berger dan Sikora menyatakan bahwa keselarasan meru-
empower people, and expand learning to better adapt and pakan kata kunci yang membedakan organisasi yang mampu
succed in the changing environment. (Marquardt, 1996 : 19) bertahan dengan organisasi-organisasi lain yang terpaksa
menyerah kalah kepada para pesaing mereka bahkan setelah
Definisi organisasi pembelajaran secara sistematik menurut organisasi-organisasi ini mampu membukukan keuntungan
Marquardt sebagaimana dikemukakan diatas, yaitu suatu organi- dan kesuksesan yang luar biasa besar. Weintraub dalam
sasi yang belajar secara bersungguh-sungguh dan bersama- Berger dan Sikora mendefinisikan kesalarasan sebagai peng-
sama, dan secara terus menerus mentransformasikan dirinya operasian semua elemen-elemen kunci organisasi dalam su-
menjadi lebih baik dalam mengumpulkan, mengelola, dan atu harmoni satu dengan yang lain. Termasuk dalam elemen-
menggunakan pengetahuan untuk kesuksesan organisasi. Orga- elemen kunci adalah :
nisasi memberdayakan manusia didalam dan diluar organisasi l Visi yang jelas, misi, nilai-nilai dan tujuan organisasi.
untuk belajar sebagaimana mereka bekerja. Teknologi dimanfaat- l Proses penyebaran yang didesain dengan baik untuk mem-
kan organisasi untuk mengoptimalkan pembelajaran maupun bantu pencapaian tujuan.
produktifitas. l Metode untuk mengukur kemajuan (dan keselarasan) terma-
Menjadi organisasi pembelajaran merupakan suatu cara or- suk proses, hasil dan kepuasan pelangan.
ganisasi dalam menghadapi perubahan dan persaingan. l Komitmen baik di dalam maupun di luar organisasi – dari
Pembelajaran tidak dapat dipisahkan dari perubahan karena dua level atas sampai bawah dan sebaliknya, horisontal antar
alasan yaitu bahwa perubahan sebagai pemicu pembelajaran fungsi dalam organisasi – mengenai tujuan-tujuan
dan pembelajaran pada dasarnya perubahan itu sendiri. terpenting organisasi, bagaimana mancapai tujuan terse-
Berger dan Sikora mengemukakan bahwa perusahaan but, bagaimana semua anggota organisasi dilibatkan da-
yang ingin sukses di abad ke-21 ini memiliki tingkatan; lam pencapaian tujuan, bagaimana sistem penilaian serta
komitmen, kemampuan merespons dan pembentukan kete- pengupahannya.
rampilan. Pengelolaan perubahan didefinisikan oleh Berger l Pengenalan akan dunia luar termasuk para pelanggan, pema-
sebagai proses berkelanjutan untuk menyelaraskan sok, pesaing dan pelaku-pelaku terbaik dalam industri yang
organisasi dengan lingkungan pasar dengan cara melakukan sama.
segala hal yang perlu dengan lebih responsif dan efektif
dibandingkan para pesaing. Penyelarasan, pada dasarnya Kotter dalam studinya yang meneliti tingkat keberhasilan
merupakan sinkronisasi yang berkelanjutan terhadap empat transformasi seratus perusahaan dengan kategori pengelolaan
kunci pengungkit manajemen-strategi, operasi, budaya dan unggul menyimpulkan bahwa lebih dari setengahnya meng-
sistem penghargaan. alami kegagalan dalam fase awal upaya transformasi yang
Berdasarkan pendapatnya tersebut, Berger mengajukan mereka lakukan dengan catatan bahwa sedikit yang berhasil
model pengelolaan perubahan yang menggambarkan alur dan sedikit pula yang benar-benar gagal. Selebihnya, mayoritas

EDISI 402 MEI 2008 WARTA BEA CUKAI 67


O P I N I
perusahaan-perusahaan tersebut berada diantara keduanya. sistem learning organization yang mendasar yaitu : learning,
Penelitian Arthur D.Litle dan McKinsey & Co., pada tahun organization, people, knowledge dan technology. Kelima dimensi
1990-an membuktikan bahwa dari ratusan perusahaan yang tersebut saling terkait dan saling mendukung satu sama lain da-
menerapkan konsep total quality dalam organisasi mereka, lam membangun, memelihara dan mempertahankan pembelajar-
tidak lebih dari satu pertiganya yang berhasil mencapai apa an serta produktifitas di dalam organisasi pembelajaran.
yang mereka harapkan. Begitu pula, perusahaan yang mene- Dimensi-dimensi tersebut diatas merupakan bagian dari
rapkan konsep rekayasa ulang (reengineering) juga mengala- model learning organization yang terdiri dari lima subsistem
mi nasib yang sama, dengan tingkat kegagalan mencapai yang saling berkaitan. Marquart telah membuat suatu rancang-
tujuh puluh persen (70%). an sistem dimana semua sub sistemnya banyak diperoleh
Menurut Senge, bahwa untuk dapat mengerti sebab-se- dari perpaduan pendapat-pendapat pakar lain, seperti Peter
bab kegagalan tersebut maka seseorang harus berpikir M. Senge, Chris Argyris dan Ikujiro Nonaka, bahwa secara
seperti seorang ahli biologi dan tidak seperti seorang mana- sistem karakteristik model organisasi disusun atas lima sub
jer, dimana dari waktu ke waktu, inisiatif perubahan akan te- sistem yang sangat saling terkait serta saling bertemu dan
rus membentuk siklus hidup generik seperti gambar berikut : mendukung satu sama lain sebagaimana model di bawah ini.

SIKLUS HIDUP INISIATIF PERUBAHAN SYSTEM LEARNING ORGANIZATION MODEL

(Sumber : Senge, 1999:7) (Sumber : Marquardt, 1996 : 21)

Grafik tersebut menunjukkan bahwa upaya pengelolaan orga- Kekuatan dari pembelajaran organisasi merupakan perpa-
nisasi dengan istilah apapun, akan menguat pada awalnya namun duan dari lima subsistem yang berbeda, yaitu :
cenderung melemah atau bahkan mati pada akhirnya. Senge pembelajaran (learning), organisasi (organization), manu-
mengemukakan bahwa penjelasan gambar tesebut diambil dari sia (people), pengetahuan (knowledge), dan teknologi
ilmu biologi yang menyatakan bahwa segala sesuatu yang tumbuh (technology).
secara alamiah akan mengalami kematian, bahkan kematian Untuk sisi keterampilan belajar secara organisasi yang
awal; bahwa semua organisme pada awalnya akan mengalami diperlukan untuk dapat memaksimalkan pembelajaran secara
pertumbuhan yang signifikan dan terakselerasi dengan baik se- organisasi adalah: “Kelima Disiplin” yang dikemukakan oleh
belum akhirnya mengalami masa-masa penurunan dan berakhir Senge, yaitu :
stagnan atau mati sebelum pola yang sama berulang kembali.
Para ahli biologi menyebut proses bentuk S semacam ini a. System Thinking (Berpikir Sistem)
dengan istilah “sigmodial”. “Kematian” atau kegagalan organisasi Menurut Senge, system thinking adalah dicipline for seeing
untuk mentransformasikan dirinya manjadi organisasi yang wholes, yang diartikan sebagai :
visionaris, adaptif, inovatif ataupun menurut Senge disebabkan A framework for seeing interrelationship rather than linear
oleh tidak dimilikinya pengetahuan tentang dinamika pertumbuh- cause effect chains, for seeing underlying structures rather
an sehingga organisasi-organisasi tersebut terpaku hanya pada than events, for seeing patterns of change rather than
proses pertumbuhan tanpa memahami kekuatan serta penolakan snapshots (Senge, 1990 : 68)
yang menghadangnya (limiting prosesses).
Perubahan ekonomi, sosial, teknologi dengan peningkatan in- System thinking merupakan disiplin yang mengintegrasikan
tensitasnya yang signifikan telah mengubah lingkungan bisnis se- disiplin-disiplin lain, menggabungkannya menjadi suatu
cara dramatis. Organisasi besar di masa lalu tidak dapat bernafas bangunan teori yang koheren dan praktif. Dengan berpikir sistem,
dan bertahan hidup dalam atmosfer baru persaingan yang intensif keempat disiplin lainnya akan diramu sebagaimana ansamble,
dan cepatnya perubahan. Marquardt mengemukakan bahwa sehingga akan didapat cara berpikir yang komprehensif sampai
semboyan “bertahan hidup bagi yang terkuat (survival of the mendetail. System thinking merupakan suatu kerangka konsep-
fittest)” telah berubah secara cepat menjadi “bertahan hidup bagi tual yang membantu kita untuk memahami sesuatu secara me-
yang terkuat dan belajar (survival of the fittest to learn)”. nyeluruh dan membantu kita untuk melihat dan menemukan cara
Organisasi yang dapat mentransformasikan dirinya menjadi bagaimana melakukan suatu perubahan dengan lebih efektif.
entitas yang lebih cerdas dan pintar akan bertahan dalam Cara berpikir sistem pada organisasi pembelajar dapat dilihat
memasuki era milenium berikutnya. Organisasi yang baru muncul dari cara melihat kelemahan dan kekuatan organisasi dalam
akan menikmati pengetahuan, fleksibilitas, kecepatan, kekuatan, mencari solusi yang realistis dari suatu peristiwa yang kompleks.
dan kemampuan yang lebih besar untuk menghadapi dengan Berpikir sistem lebih terpusat kepada bagaimana cara meman-
lebih baik perubahan kebutuhan lingkungan baru, permintaan dari dang suatu fenomena sebagai sesuatu yang saling berkaitan
pelanggan, dan pekerja-pengetahuan yang lebih pintar. (interconnectedness) bukan dengan cara sebab akibat. Sehingga
Marquardt telah menganalisa lebih dari 500 perusahaan- system thinking atau secara lebih khusus adalah sytem dynamics
perusahaan yang menjadi learning organization di seluruh dunia, dapat menjadi alat yang sangat kuat dalam memfasilitasi organi-
artikel-artikel serta buku-buku mengenai learning organization, sasi pembelajar.
sehingga sampai kepada kesimpulan bahwa terdapat lima sub- System dynamics melihat bahwa organisasi-organisasi ada-

68 WARTA BEA CUKAI EDISI 402 MEI 2008


lah merupakan suatu rangkaian yang sangat besar dan saling manifestasikan dalam bentuk simbol, kepahlawanan, ritual, ideo-
berkaitan, dan direncanakan ataupun tidak organisasi akan selalu logi dan nilai-nilai. Didalam organisasi pembelajaran, budaya
mengalami perubahan yang akan memberikan pengaruh bagi memegang peranan penting untuk keberhasilan organisasi.
organisasi. Budaya belajar harus diciptakan agar menjadi kebiasaan sehing-
ga tercipta kondisi dimana pembelajaran akan sangat dihargai.
b. Personal Mastery (Keahlian Pribadi) Selanjutnya unsur lain dari pemberdayaan manusia yang juga
Personal mastery dapat membantu dalam memotivasi pribadi memegang peranan penting dalam keberhasilan organisasi
untuk belajar secara terus menerus tentang akibat dari suatu tin- adalah pemberdayaan pemimpin. Peran pemimpin saat ini sudah
dakan individu yang diambil terhadap lingkungannya. Senge banyak mengalami perubahan. Pemimpin saat ini adalah yang
melihat personal mastery sebagai essential cornerstone dari or- mempunyai cara pandang yang luas ke masa depan untuk
ganisasi pembelajar, dimana besarnya komitmen organisasi dan mengantisipasi perubahan. Marquardt menyatakan bahwa dalam
kapasitas untuk pembelajaran dihasilkan dari masing-masing organisasi pembelajar diperlukan pimpinan yang memfasilitasi
anggota organisasi. pembelajaran.
Pimpinan harus merubah perannya dari controlling menjadi
c. Team Learning (Pembelajaran Tim) empowering, dari sebagai commander menjadi steward, dan dari
Team learning merupakan suatu proses pengembangan ka- sikap sebagai transitional managers menjadi transformational
pasitas dari suatu tim dalam menciptakan pembelajaran dan leader. Gaya transformational leader adalah gaya kepemimpinan
mencapai sesuatu yang diinginkan oleh tim tersebut. Apabila ka- yang memberdayakan manusia, melayani, sebagai teman
pasitas anggota tim seluruhnya menyatu maka akan tercapai su- belajar, instruktur, koordinator dan selalu memberikan dorongan
atu keselarasan atau harmonisasi dan upaya yang telah diusaha- dan bimbingan dalam pembelajaran.
kan tidak akan sia-sia.
Pembelajaran tim melibatkan seluruh anggota yang ma- LANGKAH-LANGKAH MENJADI LEARNING ORGANIZATION
sing-masing saling berpikir sehingga akan timbul pandangan- Marquardt mengatakan bahwa untuk membangun sebuah Le-
pandangan, inovasi maupun tindakan-tindakan baru yang arning Organization dituntut pemahaman dan komitmen untuk
lebih baik, bahkan mencapai hasil yang terbaik. Sebaliknya menggerakkan seluruh lima subsistem dari Learning Organiza-
apabila permasalahan hanya melibatkan satu pemikir saja tion. Hal ini tidak mudah dilakukan melainkan dan merupakan
dan tidak melibatkan para anggota tim suatu hal yang penting dilakukan untuk memas-
lainnya, maka akan sulit diperoleh pemikiran-
pemikiran yang lebih baik.

d. Mental Model (Model Mental)


Mental models adalah bayangan, cara pan-
dang atau perspektif seseorang terhadap suatu
kejadian, situasi, aktifitas atau persepsi terhadap
suatu konsep. Mental models menunjukkan dan

MENJADI ORGANISASI
PEMBELAJARAN

CARA ORGANISASI
tikan suatu organisasi akan bertahan dan men-
capai sukses.
Dalam bukunya “Building The Learning Or-
ganization” tahun 1996, Marquardt menjelaskan
beberapa langkah yang dapat dipergunakan
MERUPAKAN SUATU untuk membangun organisasi pembelajar,
dimana langkah-langkah tersebut dapat dipilih
dengan disesuaikan pada organisasi. Langkah-
dan mengasumsikan bagaimana seseorang DALAM MENGHADAPI langkah tersebut antara lain sebagai berikut :
dapat memahami sekelilingnya dan bagaimana
seseorang dalam mengambil keputusan PERUBAHAN DAN a.Komitmen menjadi organisasi
ataupun tindakan . Setiap orang memiliki mental PERSAINGAN pembelajaran
models yang berbeda-beda mengenai apa yang Sangat penting bagi suatu organisasi pem-


boleh dan tidak boleh dilakukan dalam situasi belajar memililiki komitmen dari manajemen
tertentu. puncak untuk menjadi organisasi pembelajar.
Unsur pokok mental models adalah terciptanya keterbukaan Komitmen ini harus bersifat kontinyu dan bukan bersifat
yang akan mempermudah proses pengambilan keputusan mela- sementara. Para pimpinan puncak harus dapat meyakinkan selu-
lui diskusi yang optimal. Mental models yang dimiliki seseorang ruh anggota organisasi bahwa tanpa proses belajar yang terus
akan sangat mempengaruhi apa yang akan dilakukan karena berkelanjutan organisasi tidak akan mencapai kesuksesan.
tergantung dari apa dan bagaimana cara seseorang tersebut me-
mandang sesuatu. b. Menghubungkan organisasi belajar dengan operasional
bisnis
e. Shared Vision (Visi bersama) Dalam menerapkan proses belajar kedalam operasionalisasi
Visi bersama timbul dari visi pribadi yang harus didorong bisnis harus mengkaitkan penerapan proses belajar ke dalam
melalui penciptaan iklim yang kondusif oleh para pemimpin. tujuan-tujuan strategis organisasi. Sehingga dalam hal ini perlu
Membangun visi bersama adalah komitmen jangka panjang dibentuk suatu tim pembelajar yang dapat memberikan nasihat,
dari suatu organisasi. Visi bersama merupakan gambaran konseling serta melakukan review terhadap proses dan pencapai-
yang diterima para anggota organisasi sebagai masa depan an keseluruhan tujuan.
bersama.
Visi bersama merupakan hal penting dalam organisasi c. Menilai kemampuan organisasi dalam setiap sub
pembelajar karena memberikan fokus, arah dan energi untuk sistem dari model organisasi pembelajar
belajar. Amat sulit bagi suatu organisasi mencapai Tahapan ini merupakan upaya yang paling penting, yaitu
kesuksesan tanpa dukungan visi yang mendalam sebagai mengukur status organisasi untuk mengidentifikasi kekuatan
pengikat dan penyatu para anggota-anggota organisasi agar dan kelemahan yang ada, sumber-sumber daya maupun
mereka mersa memiliki satu identitas dan tujuan yang sama. kensenjangan-kesenjangan dalam organisasi. Salah satu alat
yang dapat dipertimbangkan untuk menilai status dan kondisi
f. Dialog organisasi adalah melalui penilaian dengan instrumen
Marquart menambahkan lima keterampilan belajar dengan Learning Organization Profile.
Keterampilan dialog. Dialog dilakukan secara intens yang
melibatkan semua unsur dalam organisasi. Dialog ini merupakan d. Mengkomunikasikan visi organisasi-organisasi
pusat dari organisasi pembelajar. pembelajar
Selain visi, juga diperlukan budaya (culture) perusahaan da- Sangat penting untuk mengkomunikasikan visi organisasi
lam upaya transformasi organisasi. Budaya dalam suatu organi- pembelajar kepada seluruh anggota organisasi maupun
sasi diartikan sebagai cara yang unik yang dimiliki organisasi stakeholders diluar organisasi, agar mereka dapat mengerti,
mengenai kepercayaannya, cara berpikir, dan bertindak, yang di- merasa tertarik dan termotivasi.

EDISI 402 MEI 2008 WARTA BEA CUKAI 69


O P I N I
e. Mengenali pentingnya berpikir sistem dan mengambil dengan cara melakukan segala hal yang perlu dengan lebih
tindakan responsif dan efektif dibandingkan para pesaing.
Sangat penting bagi anggota-anggota organisasi un- Penyelarasan, pada dasarnya merupakan sinkronisasi yang
tuk berpikir dan bertindak sebagai satu kesatuan sistem. Hal berkelanjutan terhadap empat kunci pengungkit manajemen-
ini dilakukan dengan memusatkan perhatian pada bagaimana strategi, operasi, budaya dan sistem penghargaan.
seluruh bagian dalam organisasi saling bergantung, dan Membentuk organisasi pembelajar harus mencakup lima
melihat permasalahan serta pemecahannya dalam konteks subsistem learning organization yang mendasar yaitu :
yang luas dan saling berkaitan secara sistematis. Suatu learning, organization, people, knowledge dan technology.
organisasi tidak dapat menjadi organisasi pembelajar jika ha- Kelima dimensi tersebut saling terkait dan saling mendukung
nya memfokuskan pada salah satu subsistem ataupun salah satu sama lain dalam membangun, memelihara dan
satu bagian dari organisasi. mempertahankan pembelajaran serta produktifitas didalam
organisasi pembelajaran. Disamping itu juga harus
f. Pemimpin menunjukkan dan menjadi model dalam membangun “Lima Disiplin” yakni System Thinking (Berfikir
komitmen untuk belajar Sistem), Personal Mastery (Keahlian Pribadi), Team Lear-
Organisasi pembelajar membutuhkan dukungan, contoh ning (Pembelajaran Tim), Mental Model (Model Mental),
dan keterlibatan dari para pemimpinnya. Sehingga dalam hal Shared Vision (Visi bersama) dan Dialog.
ini terlihat pentingnya peranan manajer dalam mensukseskan KPU sebagai model dari change management‘dalam
organisasi pembelajar. Watkins dan Marsick organisasi DJBC menuju suatu learning organization
merekomendasikan bahwa para pemimpin dapat menempuh dapat menjawab tantangan dan ancaman (triggers) dengan
langkah-langkah dalam mempromosikan organisasi membangun lima sub sistem learning organization secara
pembelajar maupun menciptakan suatu budaya perusahaan berkesinambungan dan yang terpenting adalah membangun
atau iklim organisasi, yaitu sebagai berikut : belief/keyakinan dari setiap elemen dalam KPU, karena hal
l Memberikan kesempatan untuk pelatihan dan praktek ini merupakan hambatan yang paling utama dalam proses
pembelajaran organisasi. pembelajaran.
l Memberikan dukungan dan motivasi agar para pegawai tidak Seiring dengan berjalannya proses reformasi di KPU ter-
perlu takut dan malu melakukan kesalahan, karena hal terse- dapat sejumlah ekspektasi dari setiap pegawai KPU yang
but merupakan bagian dari proses tidak dapat dipenuhi oleh organisasi,
pembelajaran.
l Memberikan bimbingan dan penghar-
gaan atas upaya-upaya yang telah di-
lakukan, dengan membuat aturan
pemberian penghargaan bagi pemikir-
an-pemikiran serta upaya-upaya yang
inovatif.

MENTRANSFORMASIKAN sarana

YANG LEBIH CERDAS DAN faktor


seperti tingkat remunerasi yang hampir
setaraf dengan KPPBC lainnya, tuntutan
ORGANISASI YANG DAPAT moral hazzard yang sangat luar biasa,
dan prasarana yang belum
memadai untuk menunjang kinerja setiap
DIRINYA MENJADI ENTITAS pegawai sehingga dapat menjadi satu
pendorong merosotnya sebagian
keyakinan mereka untuk tetap dapat
g. Mentransformasikan budaya organi- PINTAR AKAN BERTAHAN bertahan membangun sistem dan budaya
sasi menjadi budaya yang terus organisisai dan tetap menjaga trust dan
menerus belajar dan mengembang-
DALAM MEMASUKI ERA confidence masyarakat pengguna jasa
kan diri MILENIUM BERIKUTNYA karena “the real regulation is in the name
Proses pembelajaran yang terus me- of people” (WBC 396, 2007) sehingga


nerus harus menjadi suatu budaya dan diperlukan effort memililiki komitmen dari
perilaku yang menyenangkan, dan manajemen puncak dan seluruh elemen di
sebagai bagian dari pekerjaan dalam organisasi.Terdapat be- dalam KPU maupun di luar KPU untuk menjadi organisasi
berapa pendekatan yang diambil untuk mentransformasikan pembelajar.
budaya organisasi menjadi budaya pembelajaran dan Komitmen ini harus bersifat kontinyu dan bukan bersifat se-
pengembangan diri yang berkesinambungan, yaitu mentara. Para pimpinan puncak harus dapat meyakinkan seluruh
perbaikan yang terus menerus (continuous improvment) dan anggota organisasi bahwa tanpa proses belajar yang terus berke-
proses pembelajaran yang terus menerus (continuous lanjutan organisasi tidak akan mencapai kesuksesan.
learning).

h. Beradaptasi, memperbaiki, dan belajar secara DAFTAR PUSTAKA


berkelanjutan. Berger, Lance A, and Martin J. Sikora. 1994. The Change Management Handbook: A
Suatu organisasi pembelajar harus menyadari bahwa pro- Road Map to Corporate Transformation. London: Irwin Professional Publishing.
David, Osborne and Ted Gaebler. 1992. Reinventing Government. Singapore: William
ses pembelajaran adalah proses yang berkesinambungan. Patrick Book.
Organisasi pembelajar akan terus melakukan perbaikan- Dunn, William N. 1999. Analisis Kebijakan Publik. Yogyakarta: Gajah Mada University
perbaikan, menyadari bahwa pengetahuan harus selalu diper- Press.
E.S. Savas. 1987. Privatization - The Key To Better Government. Chatham, New
baharui dengan belajar, dan bahwa perubahan akan terus Jersey: Chatham House Publishers, Inc.
menerus berlangsung. Hersey, Paul dan Ken Blanchard. 1995. Manajemen Perilaku Organisasi. Jakarta:
Penerbit Erlangga.
KESIMPULAN Huseini, Martani, 1989, Perencanaan Strategik Dalam Organisasi, Jakarta, PAU Ilmu-
ilmu Sosial UI.
DJBC sebagai suatu organisasi administrasi kepabeanan yang Lovell, Roger. 1994. Managing Change in The New Public Sector. England: Longman
memiliki visi sejajar dengan institusi kepabeanan internasional in association with The Civil Srvice College.
akan selalu dinamis melakukan perubahan dengan penyelerasan Marquadt, Michael J. 1996. Building the Learning Organizations: A System Approach
(alignment) pada setiap elemen di dalamnya menuju suatu lear- to Quantum Improvement and Global Studies. New York: Mc Graw Hill.
Senge, Peter. M, 1999. The Dance of Change. New York : Doubleday.
ning organization. Senge, Peter. M, 1990. The Fifth Disciplin : The Art and Practice of The Learning
Menjadi organisasi pembelajaran merupakan suatu cara Organization. New York : Doubleday.
organisasi dalam menghadapi perubahan dan persaingan. Senge, Peter. M, 1994. The Fifth Disciplin : Strategies and Tols for Building Learning
Pembelajaran tidak dapat dipisahkan dari perubahan karena Organization. New York : Doubleday.
Wilson, Phil. 2000, The Learning Organization,Broadstairs, Kent, UK : Scitech
dua alasan yaitu bahwa perubahan sebagai pemicu pembela- Educational.
jaran dan pembelajaran pada dasarnya perubahan itu sendiri. Kasim, Azhar, Reformasi Administrasi negara Sebagai Prasyarat Upaya Peningkatan
Pengelolaan perubahan adalah proses berkelanjutan untuk Daya Saing Nasional, Pidato Pengukuhan Guru Besar Tetap pada FISIP-UI, 1998.
menyelaraskan organisasi dengan lingkungan eksternalnya Penulis adalah Kepala Seksi Pabean dan Cukai KPU Bea Cukai Tanjung Priok

70 WARTA BEA CUKAI EDISI 402 MEI 2008


RUANG KESEHATAN

Pencabutan Anda
Anda Bertanya
Bertanya
DokterMenjawab
Dokter
Dokter Menjawab
Menjawab
Gigi Geraham DIASUH OLEH PARA DOKTER

Bungsu
DI KLINIK KANTOR PUSAT DJBC

D
okter, anak saya perempuan, berusia 11 tahun. /pencabutan gigi geraham bungsu adalah apabila pemben-
Menurut dokter gigi yang pernah menangani tukan akar belum sempurna sekali yaitu telah terbentuk
anak saya, hasil giginya menunjukkan gambaran antara S! sampai T! dari akar gigi dan usia berkisar anta-
rontgen ;gigi geraham terakhirnya (gigi bungsu ) ra 16 sampai 18 tahun
Nya bentuknya tumbuh miring kearah gigi di de- Pencabutan gigi geraham bingsu pada Golden period
pannya tetapi gigi tersebut belum keluar (belum kelihatan) mengurangi mortabiditas dan penyembuhan yang terjadi
Apakah gigi tersebut sebaiknya dicabut / dioperasi dari akan baik. Pasien muda lebih dapat menerima prosedur
sekarang, agar tidak mengganggu dikemudian hari dan operasi, penyembuhan lebih cepat dan hampir tidak meng-
apa yang menyebabkan gigi anak
saya seperti itu ? Atas jawabannya
diucapkan terima kasih. GIGI GERAHAM BUNGSU IMPAKSI SEBAGIAN

Jawab : Lengkun
Gigi yang belum keluar, tetapi po- Rahang Bawah Belakang
sisi tumbuhnya tidak sesuai dengan
posisi tumbuh yang normal disebut
dengan gigi impaksi
Gigi impaksi adalah gigi yang ga-
gal untuk erupsi (tumbuh) dalam
lengkung rahang pada waktu yang
diharapkan. Umumnya penyebab Gigi
gigi impaksi adalah panjang lengkung Impaksi
tulang alveolar / tulang rahang
lebih kecil dari pada panjang total
lengkung gigi.
Sering kali dijumpai kesulitan da- Gigi
lam pengangkatan gigi impaksi, baik Berlubang
itu disebabkan oleh posisi gigi,
lokasi dan bentuk anatomusny. Gigi
impaksi tidak semuanya impaksi to-
tal, dapat juga impaksi sebagian (di-
dalam mulut gig terlihat sedikit)
Gigi geraham bungsu disebut ju-
ga geraham ke 3 atau gigi yang
paling belakang sebaiknya dilakukan pengangkatan bila : ganggu kehidupan mereka sehari-hari. Penyembuhan ja-
a ) karies (lubang) besar dan sudah tidak dapat ditambal ringan periodontal (jaringan yang menyangga gigi) lebih
b ) Kelainan saluran akar yang sudah tidak dapat dirawat baik dan sempurna serta perlekatan gusi terhadap gigi ju-
lagi ga lebih baik.
c ) Kelainan periodontal (jaringan penyangga gigi) yang Gambaran rontgen foto perlu dilakukan untuk menge-
berat serta luas tahui factor-faktor penyulit yang mungkin akan timbul dan
d ) Malposisi (kesalahan posisi tumbuh) guna klasifikasi impaksi. Foto rontgen yang digunakan
e ) Fraktur akar umunya adalah radiograf periapeks atau rontgen penora-
f ) Kelainan patologis mik, agar memberikan gambaran dari seluruh regio gigi
g ) Impaksi dan tidak dapat erupsi sempurna Pencabutan geraham bungsu pada anak ibu sebaik-
nya ditunda terlebih dahulu, selain terlalu dini, anak ibu
Dilakukan pencabutan gigi impaksi juga karena factor : ditakutkan akan mengalami trauma terhadap tindakan
- Pencegahan terjadinya karies di gigi sebelahnya operasi bila gigi belum erupsi (keluar dari gusi0 pembuka-
- Kelainan periodontal an gusi atau pembuangan tulang kadang dilakukan sete-
- Resorbsi akar gigi sebelahnya lah anak ibu cukup umur ± 16 - 18 tahun, kalau menurut
- Kista odontogen dokter gigi dianggap perlu dilakukan tindakan operasi,
- Tumor sebaiknya segera dilakukan, karena tanpa tindakan pen-
- Rasa sakit cabutan dengan operasi kecil maka gig impaksi tersebut
- Fraktur rahang suatu saat (dikemudian hari0 dapat menjadi masalah,
- Perawatan ortodonsi misalnya Adanya pembengkakan, sakit sampai kesulitan
- Pembuatan gig palsu membuka mulut jadi kesimpulanya, ibu tidak usah terlalu
khawatir, belum tentu gigi anak ibu disaat dewasa tidak
Pengangkatan dini dari geraham ke-3 impaksi sebaik- dapat tumbuh normal. Kalaupun tidak tumbuh normal
nya dilakukan pada usia muda yaitu dibawah 26 tahun. (impaksi), sebaiknya gigi tersebut dicabut oleh dokter gigi
Adanya mineralisasi tulang, hilanya follicular Space akan dengan atau tanpa tindakan operasi kecil, untuk menghin-
mempersulit pengangkatan gigi pada usia diatas 26 tahun dari akibat yang lain.
Saat paling ideal (golden period) untuk pengangkatan Drg. IG. A Heni, Poliklinik Kantor Pusat DJBC

EDISI 402 MEI 2008 WARTA BEA CUKAI 71


RENUNGAN ROHANI

Di dalam Dia ada Kemenangan


( 2 Korintus 4: 7-11)
Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata,
bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah,
bukan dari diri kami. Dalam segala hal kami ditindas,
namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa; kami
dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan
namun tidak binasa. Kami senantiasa membawa kematian
Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi
nyata di dalam tubuh kami. Sebab kami, yang masih hidup ini,
terus menerus diserahkan kepada maut karena Yesus, supaya juga
hidup Yesus menjadi nyata di dalam tubuh kami yang fana ini.

72 WARTA BEA CUKAI EDISI 402 MEI 2008


S
emua orang bilang, kita sekarang ini hi- namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak
dup dalam era globalisasi. Saudara putus asa; kami dianiaya, namun tidak ditinggal-
tentunya lebih tahu, apa saja ciri khas kan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak
dari era ini. Salah satu ciri yang menon- binasa.”
jol adalah adanya persaingan. Persaing- Orang percaya adalah lebih dari orang-orang
an ketat yang sering kali tidak sehat, keras dan yang menang namun kemenangan itu tidak mem-
amat kejam terjadi antar pribadi, kelompok maupun bebaskannya dari penindasan, habis akal,
antar negara. dianiaya, dihempaskan. Sebaliknya kemenangan
Yang menjadi kata kunci dalam persaingan itu itu justru terbukti dan harus dibuktikan ketika ia
adalah : menang. Anda menang maka anda akan ditindas, ia tidak kehabisan akal, ia tidak putus
melesat maju. Anda kalah maka anda akan asa; ketika dianiaya, ia tidak merasa ditinggalkan
tersingkir. Sehingga anda harus menang! Mesti sendirian; ketika dihempaskan, ia tidak binasa.
menang! Tidak boleh kalah! Apa artinya? Kita tidak menang karena kita ber-
Sesungguhnya hidup pada zaman ini cukup su- hasil mengalahkan orang lain, menindas orang
sah dan amat berat. Banyak menimbulkan stress. lain, menjepit orang lain, namun kita menang ka-
Yang menang pun stress karena setiap hari dia rena kita berhasil mengalahkan diri sendiri. Menga-
berusaha bagaimana supaya ia dapat menang te- lahkan kecenderungan-kecenderungan naluriah
rus dan berada pada posisi atas. Apalagi bagi yang dan alamiah manusiawi kita yang gampang lupa
kalah. daratan ketika menang, namun gampang putus
Ketika semua orang menjadi saingan yang asa ketika kalah. Ini yang mesti dikalahkan.
mesti dikalahkan, maka akan ada lebih banyak Dikalahkan dengan kekuatan dan kuasa Kristus.
penjilat dan pengkhianat daripada sahabat. Ayat 10 mengatakan, “Kami senantiasa mem-
Bahkan ketika kemenangan adalah satu-satunya bawa kematian Yesus di dalam tubuh kami …”.
ukuran kunci sukses dan keberhasilan dalam hi- Secara tubuh, secara jasmani, menurut ukuran
dup maka kita akan menyaksikan semakin banyak objektif manusia, kita kecil, kita bisa ditindas, kita
orang atau kelompok yang bersaing ketat. Segala habis akal, kita bisa dihempaskan – namun tidak
cara akan dihalalkan untuk menghasil- boleh merasa kalah. Seperti halnya


kan suatu kemenangan. yang dikatakan oleh Napoleon bahwa
Orang-orang demikian diliputi kepo- peperangan yang paling besar dan pa-
ngahan dan kesombongan, sikap men- PERISTIWA ling sulit yaitu peperangan mengalahkan
tang-mentang sehingga menjadi seme- diri sendiri, melawan kecenderungan-
na-mena, sewenang-wenang. Pokoknya KENAIKAN kecenderungan yang ada di dalam diri
menang, berhasil dan sukses. ADALAH kita.
Dalam iman Kristen, kemenangan Firman Tuhan mengatakan melalui
itu juga penting, bahkan amat penting. PERISTIWA kematian dan kebangkitanNya, karya
Menurut Rasul Paulus orang percaya KEMENANGAN keselamatan yang telah Ia kerjakan di
adalah orang yang lebih daripada orang dunia ini telah nyata. Dimana Yesus


yang menang. Kemenangan itu penting! Kristus telah menyelesaikan segala tu-
Tetapi kalau kita berbicara kemenangan gas pelayananNya di muka bumi
berdasarkan Alkitab, ia berbicara tentang keme- bahkan Ia telah mengorbankan diriNya di kayu
nangan yang lain. Tidak ada kekerasan, salib untuk keselamatan manusia. Ia telah
kemunafikan, saling menjegal. Kemenangan itu menang melawan kuasa maut dan iblis. Ia telah
yaitu kemenangan bersama Kristus dan menang di mengalahkan kuasa maut yaitu dosa.
dalam Kristus. Kemenangan yang memerdekakan Melalui kenaikanNya ke sorga merupakan su-
dan membebaskan. Menang atas kuasa dosa. atu kesaksian kemuliaan Allah dan bahwa Ia masih
Dalam pembacaan kita, pada ayat 7 Paulus senantiasa menyertai manusia dalam kehidupan
mengatakan, “Tetapi harta ini kami punyai dalam ini. Ia mempersiapkan bagi kita kehidupan yang
bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan kekal. Ia tetap ada bersama kita yang percaya.
yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan KehidupanNya menjadi nyata di dalam tubuh dan
dari diri kami.” hati kita.
Ibarat bejana tanah liat, artinya pada diri kita Kehidupan Yesus yang bagaimana yang ha-
ringkih, mudah retak, gampang pecah. Bukan rus menjadi nyata di dalam tubuh atau hidup
berarti bahwa kita kita tidak berharga. Kita berhar- kita? Tidak lain adalah hidup bukan hanya bagi
ga. Dalam kitab Yesaya dikatakan bahwa kita ini diri sendiri, melainkan menyalibkan dan menyang-
berharga di mata Tuhan. Berharga karena di dalam kal diri.
bejana tanah liat itu, di dalam diri kita tersimpan Inilah salah satu makna dari kenaikan yang pa-
harta karunia ilahi yang luar biasa. Keselamatan, ling dalam. Peristiwa kenaikan adalah peristiwa
kehidupan, dan kebenaran Allah yang abadi. Harta kemenangan. Yesus memberi teladan yang sama
ilahi inilah yang membuat bejana itu, yang sekali lain. PrinsipNya adalah hidup yang
sekalipun cuma terbuat dari tanah liat, berharga. bermakna dan berguna ketimbang sekedar hidup
Sehingga, disatu pihak orang Kristen tidak bo- tanpa makna. Berkorban, kalau perlu. Pikul salib,
leh merasa kecil hati, tidak boleh merasa tidak ber- kalau mesti. Pantang lari menghadapi tantangan,
daya apa-apa, tidak boleh merasa tidak bisa apa- bila memang harus dihadapi.
apa. Jangan! Di dalam diri kita – kalau saja kita sa- Inilah hidup yang tak sekedar hidup, tetapi hi-
dari dan kita manfaatkan ada kekuatan yang me- dup yang bermakna, hidup yang berguna. Hidup
limpah. Tetapi di pihak lain kita tidak boleh menjadi yang tidak kalah oleh tantangan. RohNya telah
pongah, merasa diri kuat, dan karena itu menjadi Ia berikan untuk senantiasa menuntun sehingga
lengah – kita ini bejana tanah liat saja. kita dimampukan untuk dapat menang melawan
Kemenangan orang Kristen tidak selalu identik ke’aku’an, egoisme dan egosentrisme kita.
dengan sukses dan kegemilangan duniawi. Malah Pendeta Deby Asadama,
sebaliknya. “Dalam segala hal kami ditindas, saat ini ditempatkan di GPIB Koinonia, Jakarta

EDISI 402 MEI 2008 WARTA BEA CUKAI 73


RUANG INTERAKSI

Oleh: Ratna Sugeng

Hidup Nyaman
Life is full of pleasures.
But some are a quantum leap above the rest.
(R. Noah Weinberg dari AishAudio.com)

P
erjalanan dalam kehidupan dapat dipersepsikan se- nomi dengan fasilitas bagi kebanyakan orang. Kelas bisnis,
bagai nyaman dan tidak nyaman oleh setiap orang. kelas dengan lebih sedikit orang. Mengapa kita memilih kelas
Siapa yang membuat hidup menjadi tidak nyaman ? tempat duduk? Karena kita memikirkan uang dalam saku, dan
Salahkan lingkungan, salahkan orang lain, salahkan mempertimbangkan untung rugi lainnya, serta hanya duduk
struktur tempat tinggal dan Negara… dan hasilnya di kelas bisnis pada keadaan istimewa. Siapa yang menem-
akan senantiasa tidak nyaman. Lalu bagaimana kenyamanan patkan anda dalam posisi ‘orang kebanyakan’ dan ‘orang is-
dapat diraih dan dimiliki ? Mari kita telusuri lorong-lorong timewa’? Diri sendiri atau orang lain? Terpaksa dan diterima?
kehidupan kita. Demikian juga kenyamanan hidup, kita sendiri memilih
Orangtua berupaya membuat setiap anaknya bahagia, sesuai dengan kemampuan kita dan goal kita.
artinya masuk dalam kenyamanan hidup. Mereka
memberikan makanan sehat, meluangkan waktu memberikan UKURAN KENYAMANAN
kesenangan, membelikan alat-alat permainan, alat-alat Setiap tingkat kenyamanan mempunyai nilai tersendiri
pembelajaran dan melakukan prosesnya bersama. Ketika bagi setiap individu, artinya tidak ada nilai tukarnya untuk
anak memasuki usia dewasa, orangtua menghentikan masing-masing jenis. Bila kita tak nyaman di suatu tingkat,
pemberian dengan sebuah nasehat, hiduplah mandiri, cari maka tidak dapat digantikan dengan lima kali nyaman di
kesenangan untuk dirimu dan lingkungan hidupmu, bekerja tingkatan lainnya. Sebagai contoh jika kenyamanan tidur kita
dan tempuhlah karir, menikah dan bentuklah keluarga. terganggu maka tidak dapat digantikan dengan lima kali
Saat seperti itu anak telah menjadi dewasa dan demikian kenyamanan makan enak di restoran mahal.
harapan orangtua, maka suasana permainan digantikan Kenyamanan memberikan kita energi atau tenaga. Jika
dengan lebih banyak berpacu dalam karir. Berlari, terus ber- kita merasa nyaman maka energi kita besar untuk melakukan
lari mencapai cita-cita. Kapan kita boleh menikmati sesuatu. Sehingga rasa harga diri meningkat. Rasa harga diri
kenyamanan lagi ? Noah Weinberg, melukiskannya kepada meningkat membuat kenyamanan menjadi lebih besar.
kita sebagai berikut : Kenyamanan akan suatu keadaan bersifat relatif dari satu
orang ke orang lain. Semisal, berapa besar kenyamanan an-
ANALOGI NAIK PESAWAT UDARA da menikmati makanan ikan bakar? Makin besar rasa nya-
Bayangkan kita menumpang pesawat udara. Begitulah ki- man makin tinggi nilainya bagi pendorong semangat anda.
ta membuat persamaan atas kenyamanan. Kita memilih,
sesuai dengan harga tiket, mau duduk di kursi kelas ekono- KENYAMANAN SEMU
mi, kelas satu atau kelas bisnis atau kelas lainnya. Kelas eko- Kadang seseorang merasa telah mencapai rasa nyaman,

74 WARTA BEA CUKAI EDISI 402 MEI 2008


TARIF
atau seolah telah mencapai rasa nyaman, artinya ia menca-
pai kenyamanan semu. Misalnya hubungan pasutri merupa-

IKLAN
kan kenyamanan nyata, sementara pornografi merupakan
kenyamanan semu. Pornografi hanya menggoda hasrat,
maka hasilnya bukanlah peningkatan energi melainkan
kelesuan. Mula-mula ia begitu menggoda dan menggairah-
kan, namun ia tak sama dengan peningkatan energi barang-
kali malah membingungkan.
Jika kenyamanan kita artikan sebagai tidak merasa sakit
atau nyeri. Nyeri merupakan keadaan tidak nyaman, tetapi
tidak merasa nyeri bukan selalu berarti merasa nyaman. Jadi
tidak sakit atau tidak menderita tidak selalu identik dengan
A. B e r w a r n a ( F C )
nyaman. Namun penderitaan atau tepatnya berkorban dapat
juga menghantar seseorang pada kenyamanan. Pikirkan
ketika menghadapi ujian, beberapa waktu kita merasa tidak
nyaman, dan lulus ujian merupakan kenyamanan, hadiah Ukuran 1 x Edisi 6 x Edisi 12 x Edisi
nyaman setelah sebelumnya merasa tidak nyaman. Artinya (Cm)
kenyamanan sejati perlu upaya. Tarif Tarif/edisi Total Tarif/edisi Total
(Rp) Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
HARGA KENYAMANAN
Kenyamanan selalu dicari, dikejar dan diperjuangkan. Ini
menimbulkan upaya dan perhatian terpusat. Bayangkan se- Cover II
buah tim sepak bola, berlari mengejar bola keliling lapangan, (Hal Dalam 6.000.000,- 5.500.000,- 33.000.000,- 5.000.000,- 60.000.000,-
menghambat lawan memperoleh bola, menendang bola depan)
kepada teman atau membawanya berlari menuju gawang,
suatu permainan yang melelahkan. Adakah para pemain bola Cover III
menikmati hal ini? Para pemain, wasit, bahkan penonton (Hal dalam 5.000.000,- 4.500.000,- 27.000.000,- 4.000.000,- 48.000.000,-
sangat terpusat pikirannya pada permainan yang mereka
Belakang
nikmati meski melelahkan dan membuat mereka berupaya.
Perasaan senang menguasai seluruh pikiran dan perasaan.
Bayangkan jika sekumpulan orang disuruh berlari sekeli- Cover IV
ling lapangan, tanpa bola, seolah mereka bermain bola. Maka (Hal 7.000.000,- 6.500.000,- 39.000.000,- 6.000.000,- 72.000.000,-
mungkin mereka hanya bermain sebentar dan kemudian Belakang)
kelelahan. Ini lebih disebabkan karena ketiadaan bola yang
menjadi fokus semua pemain dan wasit. Fokus menuju 1 Hal
gawang. Dalam hidup ini fokus menuju goal akan membawa 4.500.000,- 4.250.000,- 25.500.000,- 4.000.000,- 48.000.000,-
individu berupaya mencapai kenyamanan. (21 x 28)

PEMBELAJARAN MENIKMATI KENYAMANAN 1/2 Hal


3.500.000,- 3.250.000,- 19.500.000,- 3.000.000,- 36.000.000,-
Kenyamanan tidak datang dengan sendirinya. Suatu contoh (12 x 18)
sederhana, orang tak dapat menikmati musik yang tak pernah ia
kenal, artinya ada pembelajaran mengenal musik sebelum musik 1/4 hal
dapat membuat kita senang atau nyaman. Misalnya mereka yang 2.500.000,- 2.250.000,- 13.500.000,- 2.000.000,- 24.000.000,-
tak pernah mengenal musik gendang ditabuh, akan aneh di (8,5 x 12)
telinga bunyi gendangnya, lalu perlu belajar untuk dapat kelak
merasakan nyaman dengan musik gendang. Demikian juga
makanan. Pembelajaran mengenali citarasa makanan membuat B. H i t a m P u t i h ( B W )
individu dapat menikmati makanan dengan nyaman.
Dunia penuh dengan kenyamanan. Indera mata, telinga, Ukuran 1 x Edisi 6 x Edisi 12 x Edisi
lidah, kulit , bibir, semua terampil merasakan sensasi kenikmatan (Cm)
melalui proses pembelajaran. Bayi dielus, dibelai, diusap, dipijat, tarif Tarif/edisi Total Tarif/edisi Total (Rp)
membuat ia belajar mengenal sentuhan dengan berbagai (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
gradasi, sehingga kelak ia akan merasakan bedanya berbagai
sensasi yang sampai pada kulit dan ototnya. Dapatkah kini anda
membedakan sentuhan kasih, pijatan dengan tekanan atau 1 Hal
3.500.000,- 3.250.000,- 19.500.000,- 3.000.000,- 36.000.000,-
cubitan? Melalui proses pembelajaran kita mengenal sentuhan (21 x 28)
dan menghubungkannya dengan emosi kenyamanan.
Mata belajar menikmati kenyaman atas berbagai benda 1/2 Hal
yang terlihat dimata. Bagi beberapa orang bunga warna-warni 2.500.000,- 2.250.000,- 13.500.000,- 2.000.000,- 24.000.000,-
(12 x 18)
merupakanan kenyamanan tiada tara, bagi orang yang lain
melihat adu jotos merupakan kenyamanan. Demikian juga
telinga, lidah dan bibir. 1/4 hal
1.500.000,- 1.250.000,- 7.500.000,- 1.000.000,- 12.000.000,-
(8,5 x 12)
SIMPULAN
Kenyamanan dapat digolongkan atas tiga hal yakni tidak
adanya nilai tukar antara berbagai jenis kenyamanan, Materi iklan disediakan dan diserahkan pemasang paling lambat
waspadai kenyamanan semu, dan setiap kenyaman hanya tanggal 15 untuk penerbitan bulan berikutnya ke alamat redaksi
akan dicapai melalui upaya. Selamat mencari kenyamanan dan pembayaran bisa ditransfer ke rekening Warta Bea Cukai
dan berupayalah mencapainya dengan tetap fokus pada goal sesuai pada kolom redaksi.
dan konsisten dalam proses.
Ratna Sugeng adalah seorang Psikiater, Informasi hubungi :
pertanyaan ataupun konsultasi bisa melalui ardiawika@yahoo.com K i t t y , t e l p (021) 47865608, 47860504 fax (021) 4892353

EDISI 402 MEI 2008 WARTA BEA CUKAI 75


P R O F I L

Drs. Kushari Suprianto rantau ke Jakarta seperti rekan-rekannya yang lain dikarenakan me-
mang sudah dari awalnya Kushari kurang berminat untuk ke Jakara.
Kepala KPU Bea dan Cukai Tipe A Tanjung Priok “Pemikiran saya ketika itu, karena kita dari kampung, saya kuliah
di Malang jadi cari pekerjaan di sekitar Jawa Timur saja dan akhirnya
“Minimal diterima bekerja di PT Miwon. sebagai asisten manager untuk internal
control dan itu sesuai dengan bidang ilmu saya,” demikian alasan

Mempertahankan keengganannya untuk ke Jakarta.


Baru sekitar 6 bulan bekerja di PT. Miwon, lalu ada pembukaan

Apa yang Telah


un- tuk pegawai negeri. Ia pun coba-coba untuk mengajukan lamaran
tersebut yang dikirim ke Lembaga Manajemen Universitas Indonesia.

Diraih Sebelumnya...”
Jujur diakuinya, ia tidak mengetahui bahwa lamaran itu ditujukan untuk
mengisi formasi di Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, dikarenakan
berkas lamaran di kirim ke Lembaga Manajemen UI. Dan setelah kini
menjadi pegawai Bea dan Cukai, rekan-rekan seangkatannya yaitu
Membuat pimpinan bisa menilai angkatan 91 mulanya juga banyak yang tidak mengetahui kalau itu
dirinya bekerja dengan baik untuk kebutuhan pegawai Bea dan Cukai dan seperti apa Bea dan
merupakan prinsipnya dalam bekerja Cukai itu.
dimanapun ia ditempatkan. Kembali ke saat Kushari mengajukan lamaran pekerjaan. Bebe-
rapa waktu kemudian ada balasan atas lamaran yang telah dikirimkan-

K
nya yang menyatakan dirinya berhak untuk mengikuti test saringan
ushari Suprianto, lahir di Madiun, Jawa Timur, 2 Oktober penerimaan pegawai . “Saya ingat betul waktu itu tes hari pertama
1966. Kushari, nama panggilannya, merupakan sulung jatuh pada hari Senin sedangkan hari Jumat saya masih di Surabaya,
dari enam bersaudara. Dibesarkan dalam lingkungan ke- saya santai saja karena memang engak mau stres, lagian memang
luarga yang demokrat. Betapa masih diingatnya, semasa saya tidak minta ke Jakarta. Tetapi dorongan orang tua menyuruh
kecil dulu, kedua orang tuanya tidak pernah memaksakan saya ke Jakarta, lalu malah mereka yang sibuk mencarikan tiket
keinginan enam anaknya ingin menjadi apa kelak mereka dewasa. kereta api, akhirnya ya terpaksa saya berangkat. Mau enggak mau
Mereka berenam diberikan kebebasan untuk menekuni bidangnya saya ke Jakarta, masalahnya mereka sudah beli tiket kereta api atas
masing-masing. Bahkan urusan bermain pun orang tuanya tidak nama saya,” kenangnya saat ia dengan berat hati meninggalkan kota
pernah membatasi anak-anaknya harus selesai dengan waktu yang Surabaya untuk berkompetisi dengan para peserta lain yang akan
ditentukan. mengikuti tes penyaringan penerimaan pegawai.
Namun yang cukup membanggakan kedua orang tuanya, Waktu keberangkatannya memang mepet, bayangkan minggu
anak-anaknya sadar akan kewajibannya masing-masing, seperti be- pagi berangkat, sampai di Jakarta minggu malam dan hari Senin pagi
lajar, berangkat sekolah tepat waktunya dan mengikuti pelajaran di harus tes. Ternyata saat di Jakarta tidak hanya ikut test untuk Bea dan
sekolah untuk mendapatkan nilai baik. Cukai saja, tetapi ternyata sampai di Jakarta ada beberapa panggilan
“Masa kecil dengan adik-adik cukup menyenangkan karena tes dari beberapa instansi yang dilamarnya, antara lain yang diingat-
orang tua tidak memaksakan kami untuk belajar ini atau itu. Bahkan nya adalah tes di Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan,
seingat saya orang tua tidak mewajibkan kita untuk tidur siang atau Badan Moneter Fiskal termasuk juga untuk Pertamina.
segala macam aturan. Karena masa anak-anak menurut orang tua
saya merupakan dunia yang harus dinikmati dan masa itu tidak bo- DITERIMA MENJADI PEGAWAI BEA CUKAI
leh hilang hanya karena dibatasi dengan bermacam aturan,” kenang Kushari pun dinyatakan lulus dan diterima menjadi calon pegawai
Kushari tentang masa kecilnya. negeri sipil di Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC). Lulus tes
Ayahnya, Koes Amin Sunyoto, semula berprofesi sebagai guru, penyaringan, ia dan beberapa rekannya yang kurang lebih 70-an
namun pekerjaan itu kemudian ditinggalkannya dan lebih memilih orang dan semuanya laki-laki wajib masuk asrama dan menjalani
menjadi wiraswasta. Ibunya, Soelamini, semula juga bekerja, na- masa awal sebagai CPNS di asrama Pusdiklat, Bojana Tirta selama
mun seiring dengan bertambahnya jumlah anak mereka dan hampir satu tahun setengah.
keenam anaknya semakin tumbuh besar, otomatis membutuhkan “Akhirnya dorongan keras orang tua membuahkan hasil. Mungkin
perhatian khusus, maka Soelamini memutuskan untuk berhenti kalau tidak dipaksa ke Jakarta dengan dibelikan tiket kereta api,
bekerja dan menjadi ibu rumah tangga. mungkin saya tidak jadi seperti sekarang ini dan kalau tidak begini
Kushari, menghabiskan waktu sekolahnya dari SD, SMP hingga saya tidak mengerti Bea Cukai dan tidak tahu Jakarta,” Kushari
SMA-nya di Kota Madiun. Lulus dari SMA, selanjutnya ia mulai me- mengingat lagi dorongan keras orang tuanya.
rasakan yang namanya hidup merantau, jauh dari orang tua karena Berbagai materi yang terkait dengan masalah kepabeanan dan
kemudian ia diterima di salah satu universitas negeri di Jawa Timur, cukai mereka terima atau diklat Pra Jabatan maupun diklat teknis
yaitu Universitas Brawijaya, Malang. Pilihannya jatuh pada Fakultas selama di kampus Bojana Tirta, Rawamangun Jakarta Timur,
Ekonomi, jurusan Akuntansi. Alasan ia memilih jurusan akuntansi termasuk pendidikan kesamaptaan dengan instruktur dari Kopasus,
dikarenakan ketika itu bidang akuntansi masih agak langka. Angkatan Darat.
Demikian juga dengan adik-adiknya, mayoritas mereka meng- Mengikuti diklat bukan berarti lulus untuk menjadi pegawai negeri
ambil kuliah selepas dari SMA di Madiun dengan memilih Malang di DJBC, karena selama mengikuti diklat, mungkin dikarenakan mental
atau Surabaya, kota tempat mereka melanjutkan sekolah ke pergu- beberapa rekannya tidak kuat dan mulai dibayang-bayangi kejenuhan,
ruan tinggi. Dua orang saudaranya melanjutkan kuliah di Surabaya akhirnya 6 orang rekan seangkatan Kushari mengundurkan diri
sedangkan 4 orang lagi termasuk Kushari melanjutkan kuliah di dengan berbagai alasan, antara lain ada yang terkena litsus (penelitian
Malang. khusus) dan lain-lain sehingga totalnya tinggal 72 orang.
Setelah masa pendidikan di kampus berakhir tepatnya pada Juni
ENGGAN KE JAKARTA 1992 bersama rekan-rekannya, Kushari ditempatkan di Kantor Pusat
Tahun 1990, Kushari berhasil meraih gelar sarjana ekonomi. DJBC. Ia sendiri ditempatkan di Bidang Pengkajian Peraturan
Dan satu keberuntungan bagi Kushari bahwa ia tidak pernah meng- Direktorat Perencanaan dan Penerimaan (sekarang Direktorat PPKC).
alami yang namanya menganggur selepas kuliah. Di masa kuliah “Dibidang pengkajian peraturan ketika itu ada Pak Eddy Abdurachman
pun sudah diajak bekerja di Kantor Akuntan Publik milik salah satu sebagai ketua Tim Rancangan UU Kepabeanan dan Cukai, saya
dosennya. bersama beberapa teman seangkatan diikutkan di sekretariat.”
Selesai kuliah, berbekal ijasah S1-nya, Kushari diterima bekerja Tahun 1993, ia mendapat promosi sebagai Kepala Sub Seksi
di kota Surabaya di PT. Miwon. Setelah lulus ia tidak langsung me- Hanggar Entrepot II, di Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Kemayoran

76 WARTA BEA CUKAI EDISI 402 MEI 2008


EDISI 402 MEI 2008 WARTA BEA CUKAI 77
P R O F I L

tepatnya ia ditempatkan pada Kawasan Berikat pa perusahaan asing antara lain di Rusia (Mos-

DOK. PRIBADI
Nasional (KBN) Cakung selama empat tahun. kow), Jepang, Polandia, Perancis dan beberapa
Pada Agustus 1997, Kushari diangkat negara lainnya. Terkesan saja saya, karena hal
sebagai Kepala Seksi Verifikasi Impor I pada itu jauh dari pemikiran saya bisa melakukan
Direktorat Verifikasi dan Audit suatu bidang investigasi (audit) sampai ke luar negeri . Yang
yang sesuai dengan bidang yang dipelajari- terkesannya lagi karena saya punya kendala
nya semasa kuliah. komunikasi karena bahasa Inggris saya hanya
pasif dengan membaca, namun teman dari
TERLIBAT DI KEGIATAN KADI Departemen Perdagangan cukup membantu
Ketika menjadi Kasi Verifikasi Impor, ber- saya berkomunikasi, sebaliknya dia kurang
samaan dengan itu ia ditunjuk mewakili Depar- mengerti accounting, jadi kami saling
temen Keuangan (Depkeu) melakukan peme- melengkapi. Disitulah saya terkesan karena ini
riksaan dumping, dibawah naungan Komite merupakan pekerjaan tim,”ujarnya.
Anti Dumping Indonesia (KADI) suatu bidang Ia pun tidak menyangka kalau dirinya bisa
baru yang pertama kali dibentuk pada tahun mewakili Departemen Keuangan di dalam kegi-
1996. KADI beranggotakan unsur dari bebera- atan KADI, karena masih banyak akuntan yang
pa departemen diantaranya yang dominan lebih senior dari dirinya di DJBC, namun karena
yaitu Departemen Perindustrian dan Perdaga- kesibukan para senior yang rata-rata sudah
ngan dan Depkeu. menjabat Esselon III maka dia lah yang ditunjuk.
Negara anggota World Trade Organization Berkecimpung dengan kegiatan KADI
(WTO) termasuk Indonesia, telah menyepakati dijalaninya selama empat tahun. Disamping juga
pengenaan Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) menjalankan tugasnya sebagai Kasi Audit Impor
atau Bea Masuk Imbalan (BMI) sebagai instru- di Kantor Pusat DJBC pada tahun 1998. Pada
ment penting untuk menangkis perdagangan tahun 2001, Kushari mendapat promosi eselon
yang tidak fair dalam bentuk penjualan ekspor III sebagai Kepala Bidang Verifikasi dan Audit
dengan harga dumping. Sebagai unsur dari Kanwil IX DJBC Pontianak yang juga dijalaninya
Depkeu, menurut Kushari, DJBC berada da- selama empat tahun. Lalu pada tahun 2005
lam KADI tidak saja berada pada level KADI menjadi Kepala Subdirektorat (Kasubdit) Audit.
tetapi juga pada level Tim Operasional Anti Dit. Verifikasi dan Audit. Menjadi Kasubdit Pelak-
Dumping, yaitu unit organisasi dalam tubuh sanaan Audit Direktorat Audit juga pernah ia pe-
KADI yang tugasnya melaksanakan operasio- gang, tepatnya pada tahun 2006.
nal, yaitu melaksanakan investigasi/penyelidik- Dari Kantor Pusat, ia ditugaskan ke Kantor
an anti dumping/ subsidi. Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A1 Tanjung Priok
Beberapa produk impor yang terbukti II sebagai kepala kantor, pada tahun 2007 tepat-
dumping antara lain produk besi baja, pro- nya pada saat uji coba Kantor Pelayanan Utama
duk kimia dan farmasi yang berasal dari bebe- (KPU) Bea dan Cukai Tipe A Tanjung Priok. Keti-
rapa negara antara lain Rusia, Ukraina, Turki, ka pada 1 Juli KPU mulai diterapkan dan terjadi
India, Australia, Jepang dan RRC. Ini merupa- penggabungan KPPBC di sekitar wilayah
kan hasil penelitian atas permohonan penye- BERSAMA KELUARGA menikmati liburan, Tanjung Priok menjadi satu, lalu Kushari dipin-
salah satu cara Kushari melakukan
lidikan anti dumping yang ditangani KADI kegiatan dengan istri dan ketiga anaknya dahkan dalam arti waktu itu ia belum mendapat
yang menghasilkan pengenaan BMAD. diwaktu senggang. skep akan ditugaskan dimana sehingga
Dalam pengungkapan dumping, Kushari otomatis ia tidak memiliki job hampir selama dua
diikutkan dalam tim investigator untuk melakukan pemeriksaan bulan. Kondisi ini sangat dinikmatinya karena dapat pulang tepat
pada beberapa perusahaan asing. Dalam tim investigator saat itu waktu dan tidak terlalu dibebani masalah pekerjaan, sehingga banyak
dibutuhkan tenaga akuntan, Kushari pun mendapatkan kesempatan waktu untuk bermain dengan anak-anak.
untuk ikut terlibat di dalam kegiatan KADI.
Investigator yang bisa dikatakan sebagai ujung tombak dari MENJADI KEPALA KPU
KADI merupakan pelaksana penyelidikan anti dumping/subsisdi Disaat yang bersamaan, Batam juga dalam proses pemben-
dalam rangka melakukan kajian adanya injury dan di Bidang tukan KPU. Kushari, salah satu yang ikut terlibat dalam memper-
Pengkajian Hubungan Kausul dan Hukum melakukan kajian adanya siapkan pembentukan KPU Bea dan Cukai Batam. Di Batam,
hubungan kausul antara dumping dan injury. Kushari mendapat promosi eselon II B sebagai Kepala KPU Bea
“Sebagai investigator, saya melakukan pemeriksaan ke bebera- dan Cukai Tipe B Batam, yaitu pada 11 Juli 2007.
DOK. WBC “Yang saya lakukan ketika
itu, salah satunya mempersiap-
kan kantor karena kantor saja
ketika itu belum selesai direno-
vasi karena sempat terhenti.
Bedanya dengan di Tanjung
Priok yang merupakan pengga-
bungan kantor, sedangkan di
Batam merupakan pemecahan
Kantor Wilayah Tanjung Balai
Karimun (TBK). Kurang lebih
beberapa bulan persiapan (se-
jak 20 Agustus 2007 KPU
Batam telah beroperasi) , tepat-
nya pada 15 Februari 2008,
SAAT PERESMIAN KPU BEA DAN CUKAI TIPE B BATAM MENJADI KEPLA KPU TIPE A TANJUNG PRIOK, saat KPU Tipe B Batam diresmikan
oleh Dirjen Bea dan Cukai, Kushari ketika itu menjabat melakukan gelar tegahan atas penyelundupan ekspor oleh Dirjen Bea dan Cukai,
sebagai Kepala KPU Bea dan Cukai Batam. pupuk bersubsidi. Anwar Suprijadi,” ujar Kushari.

78 WARTA BEA CUKAI EDISI 402 MEI 2008


Kesulitan yang sempat ditemui dalam rangka mempersiapkan

DOK. WBC
KPU Batam, memang diakui Kushari karena berbeda karakteristiknya.
Jika Pelabuhan Tanjung Priok merupakan pelabuhan besar dengan
volume kegiatan yang besar dan batas wilayah yang jelas, berbeda
dengan Batam, yang dari sisi volume kegiatan tidak terlalu besar dan
wilayah kerjanya tidak hanya di pulau Batam, tetapi ditambah juga
dengan Pulau Bintan (eks KPBC Tanjung Uban).
“Memang waktu itu ada sedikit kendala mengenai pelayanan. Ke-
pala Bidang Pelayanannya hanya satu, maka oleh Bapak Dirjen
ditunjuklah untuk Tanjung Uban seorang seksi untuk mendelegasikan
tugas pelayanan, karena tidak mungkin pelayanan yang di Tanjung
Uban ditarik ke Batam dan harus lewat jalur laut,” ujarnya.
Kushari cukup merasa senang, karena sebelum diresmikan pada
Februari 2008 lalu, penerapan konsep KPU telah diterapkan di KPU MENJADI KEPALA KPPBC TANJUNG PRIOK II, mendampingi Menteri
Perhubungan dan Menteri Keuangan saat melakukan kunjungan kerja
Batam dan itu mendapat tanggapan yang baik dari para pengusaha di ke Pelabuhan Tanjung Priok tahun 2007
sekitar wilayah Batam, hal itu bisa terlihat dari hasil survei yang dilaku-
kan oleh Lembaga Survei Hay Group yaitu adanya kenaikan kualitas nior , dan saat ini KPU adalah suatu bentuk reformasi di DJBC
pelayanan yang cukup signifikan. Jadi pada prinsipnya beberapa yang merupakan kesinambungan dari reformasi sebelumnya yang
asosiasi pengusaha di Batam cukup responsif dengan program yang telah dirintis oleh senior dengan segala kelebihan dan kekurangan-
dilaksanakan KPU Batam. nya. Saya sekarang pada posisi meneruskan tahap reformasi yang
Hanya saja menurut Kushari, permasalahan di Batam adalah da- sudah digariskan pimpinan. Dalam setiap periode pasti ada
lam hal pengawasan. Hal ini dikarenakan, pertama dari segi geogra- kekurangan ataupun kelebihan dan itu wajar saja dalam reformasi
fisnya dekat dengan Singapura. Batam memiliki wilayah pengawasan karena terjadi pada kondisi dan waktu yang berbeda,” tuturnya.
yang banyak pulaunya, disamping itu jarak tempuh dengan negara Kushari berharap disetiap penempatan tugas hingga berakhir
Singapura dekat, sehingga lalu lintasnya cukup padat. Untuk itu tugasnya di suatu tempat paling tidak ia berharap bisa memberikan
dalam hal pengawasan KPU Batam di back up oleh Kanwil TBK. Dan yang terbaik dan bisa lebih memajukan institusi, dari pada yang
sudah ada beberapa hasil tegahan penyelundupan yang merupakan sebelumnya karena memang roda kehidupan harus seperti itu. Dan
kerjasama dengan Kanwil Tanjung Balai Karimun, salah satunya harapannya jika berpindah tugas maka komunikasi dengan rekan-
tegahan atas 83 000 buah Handphone. rekan kerja tetap terbina. Itu prinsipnya, karena orang bekerja tidak
Tak kurang dari seminggu, setelah peresmian KPU Batam, Kusha- hanya menempatkan seseorang pada satu tempat, tetapi juga
ri mendapat promosi eselon II a untuk selanjutnya diangkat sebagai membina silaturahmi dan komunikasi dengan lingkungan tempatnya
Kepala KPU Tipe Tanjung Priok, tepatnya pada 21 Februari 2008. bekerja.
Ketika WBC menanyakan apa yang menjadi prioritas utamanya
sebagai Kepala KPU Tanjung Priok ia menegaskan masalah peme- MENDIDIK ANAK DENGAN POLA YANG SAMA
nuhan target penerimaan menjadi point pertama yang ia prioritaskan Kushari, menikahi Adwiena Dwiyanti tahun 1994. Adwiena ada-
karena hal itu merupakan salah satu key performance--nya. Prioritas lah gadis yang dijumpainya pada saat ‘berkampus’ di Bojana Tirta
selanjutnya, mengenai kepuasan market forces, minimal bisa mem- saat dirinya dinyatakan lulus tes penerimaan pegawai DJBC,
pertahankan apa yang telah dilakukan kepala kantor sebelumnya. sedangkan Adwiena adalah lulusan dari STAN Prodip IV. Dari perni-
Prioritas yang lain adalah koordinasi antar internal aparat KPU Tan- kahan mereka kini telah dikaruniai tiga orang anak yang kesemua-
jung Priok, serta dengan instansi terkait di pelabuhan yang ia meng- nya laki-laki, Arya Bagus Pratama yang lahir pada 30 Desember
istilahkannya sebagai supporting pihak terkait. 1995. Anak kedua, Arya Dimas Prakoso yang lahir pada 30 Juli
“Saya rasa Pak Agung Kuswandono sudah cukup bagus memulai 2000. Sedangkan, anak ketiga, Arya Ditya Prawira yang lahir pada
KPU dan tugas saya paling tidak minimal mempertahankannya, kare- 7 Oktober 2002.
na wilayah kerja KPU Tanjung Priok, terutama di pelabuhannya sa- Kepada ketiga anaknya, Kushari menerapkan pembinaan sama
ngat padat volume kegiatannya.” ujar Kushari yang tengah mempersi- seperti yang ia alami sewaktu kecil. Kushari tidak ingin dunia anak-
apkan tesis S2-nya di MPKP Universitas Indonesia, DOK. PRIBADI anak bagi ketiga putranya hilang begitu saja
walaupun sebenarnya kushari sudah mempunyai lantaran harus mengikuti kegiatan di luar sekolah
pendidikan Magister Managemen. Namun karena hanya karena ambisi orang tuanya yang ingin
prinsipnya bahwa belajar adalah untuk menambah membentuk anak sesuai keingianan orang tua.
pengetahuan maka ijasah S2 tersebut tidak didaf- “Saya hidup dengan cara natural. Saya juga
tarkannya dalam kedinasan. menerapkannya pada anak-anak, mau mereka
Ia menanamkan konsep pada dirinya bahwa tidur siang atau tidak, itu tidak dipaksakan. Mere-
kantor tidak akan berjalan kalau hanya ada kepala ka laki-laki semua biasanya tidak ada yang tidur
kantor saja, karena kepala kantor bukan satu-satu- siang malah main bola dan ikut beladiri tetapi itu
nya pendorong dalam keberhasilan tetapi sebalik- memang dunia mereka yang tidak boleh hilang.
nya kepala kantor harus bekerjasama dengan Harus les ini dan itu, harus tidur siang, itu tidak
seluruh elemen kantor, mulai dari petugas cleaning saya paksakan pada mereka. Jadi saya mendidik
service sampai pegawai yang berpangkat tinggi. secara moderat seperti orang tua saya. Yang
Kantor akan berjalan dengan baik, kalau semua penting bagaimana cara kita mengontrolnya”
elemen berfungsi dengan baik sesuai tugas ma- ujarnya.
sing-masing. Karena itu didalam memimpin kantor, “Begitu juga dalam hal pendidikan, saya ju-
justru elemen yang paling penting adalah berfung- ga tidak memaksakan harus rangking satu tetapi
sinya semua unit-unit di dalam kantor tersebut, se- paling tidak dia harus bertanggung jawab, dan
hingga walaupun suatu saat tidak ada kepala kan- Alhamdulilah mereka bisa diatur. Untuk waktu
tor atau adanya pergantian pejabat maka kantor dengan keluarga setiap minggu, mengajak mere-
tetap berjalan dengan baik. ka makan atau pergi jalan-jalan. Yang penting
“Saya berharap dengan adanya KPU Bea dan Intensitas harus terus ada, saya sendiri juga
Cukai akan lebih baik lagi ke depan. Saya yakin itu REHAT SEJENAK, sesaat setelah masih senang tenis, tetapi sepak bola sudah ti-
akan terjadi. Reformasi adalah suatu proses yang melakukan investigasi ke salah satu dak karena kondisi sudah tidak memungkinkan,”
terus menerus dan sudah dimulai oleh para se- perusahaan di Moskow (Rusia). tandasnya. ris

EDISI 402 MEI 2008 WARTA BEA CUKAI 79


APA KATA MEREKA

WULAN
GURITNO
Diperlakukan Sama
Seperti Masyarakat Lain
Membagi waktu antara karir dengan mengurus anak tunggalnya
Shalom, ternyata bukanlah suatu masalah buat Wulan Guritno. Walau
jadwal shooting yang cukup padat namun memantau perkembangan
buah hati yang mulai beranjak dewasa menjadi suatu keharusan bagi
salah satu pemeran dalam film Nagabonar Jadi Dua. Tidak jarang pula
ia mengajak anak semata wayangnya tersebut ke lokasi shooting atau
memantau melalui pembicaraan melalui telepon genggam.
Menjadi selebriti tentunya memberi banyak keuntungan baginya,
salah satunya adalah mendapat kesempatan untuk mengunjungi
beberapa negara baik untuk kepentingan film, liburan, maupun juga
atas ajakan dari para sponsor. Tercatat beberapa negara telah ia
kunjungi, salah satunya adalah Inggris tempat dimana orang tua
Wulan tinggal.
“Tahun ini ibu saya datang dari Inggris, gantian sebelumnya saya
ke Inggris melihat orang tua,”ujar Wulan kembali.
Ketika ditanya pengalamannya pulang dari luar negeri dan harus
berhadapan dengan petugas Bea Cukai di bandara, Wulan menjawab
biasa-biasa saja, tidak mendapat perlakuan istimewa dan cenderung
dilayani dengan ramah. “Petugasnya dari jauh kelihatannya agak
sangar, tapi waktu giliran aku harus melalui pemeriksaan petugas,
petugasnya menyapa dengan ramah dan bertanya, “habis jalan-jalan
ya mbak?”ujar Wulan menirukan pertanyaan petugas.
Wulan bahkan mengaku agak sedikit canggung kalau ia
mendapat perlakuan istimewa karena ia seorang public figure,”Tapi
kalau diperlakukan istimewa gak menolak sih, tapi saya lebih
senang diperlakukan sama seperti masyarakat lain, tapi selama ini
sama oleh petugas Bea Cukai saya diperlakukan sama dan gak
pernah dapat keistimewaan,”ujar Wulan kembali. zap

EL MANIK
FOTO-FOTO : ISTIMEWA
“Petugasnya Profesional”
Perkembangan film Indonesia yang kini sudah mulai bangkit menurut El
Manik merupakan suatu kebanggan bagi dirinya dan juga bagi Indonesia.
Dari pengamatannya film Indonesia bisa dibilang sudah bisa sejajar dengan
film-film impor, begitu pula dengan penontonnya yang tidak kalah pula banyak-
nya dengan film-film asing yang beredar di bioskop-bioskop Indonesia.
Ia mengatakan bangga dengan banyaknya para sineas muda yang bisa
menghasilkan film Indonesia yang menurutnya bagus dan dapat diterima oleh
para penontonnya. El Manik pun mengaku banyaknya sineas muda dan bintang
film muda bukanlah suatu persaingan baginya, karena ia menganggap generasi
muda sudah saatnya berpartisipasi dalam perkembangan film Indonesia.
Mengenai Bea Cukai, aktor yang pernah membintangi film Bintang Kejora
pada dekade ’80-an mengaku hanya mengetahui dari pemberitaan bahwa
instansi pemerintah ini selalu menggagalkan upaya penyelundupan dan juga
penegahan narkoba dari luar negeri. “Saya salut sama Bea Cukai yang bisa
menggagalkan penyelundupan barang dari luar negeri yang merugikan
negara,” ujarnya kepada WBC.
Selain itu El Manik yang pernah beberapa kali melakukan perjalanan ke luar
negeri dan melalui pemeriksaan pabean mengaku melihat petugas Bea Cukai
sudah menjalankan tugasnya dengan professional.
“Saya lihat petugas Bea Cukai sudah semakin baik dalam menjalankan
tugas, dan saya ketika melalui pemeriksaan Bea Cukai tidak pernah menda-
pat masalah karena barang yang saya bawa dari sana (luar negeri.red)
barang biasa, karena saya tidak hobi bawa barang-barang yang tidak perlu,”
ujar El Manik mengakhiri pembicaraan dengan WBC. zap

80 WARTA BEA CUKAI EDISI 402 MEI 2008


K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
PERATURAN MENTERI KEUANGAN
NOMOR 24/PMK.03/2008

TENTANG
TATA CARA PELAKSANAAN PENAGIHAN DENGAN
SURAT PAKSA DAN PELAKSANAAN
PENAGIHAN SEKETIKA DAN SEKALIGUS

MENTERI KEUANGAN,
Menimbang:
bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 10 ayat (9), Pasal 10A dan Pasal
20 ayat (1) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1997 tentang Penagihan Pajak dengan
Surat Paksa sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2000
dan ketentuan Pasal 27 ayat (10) Peraturan Pemerintah Nomor 80 Tahun 2007 tentang
Tata Cara Pelaksanaan Hak dan Kewajiban Perpajakan Berdasarkan Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007,
perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Tata Cara Pelaksanaan
Penagihan dengan Surat Paksa dan Pelaksanaan Penagihan Seketika dan Sekaligus;

Mengingat:
1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 49,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3262) sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 85, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4740);
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1985 Nomor 68, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3312) sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1994 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1994 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3569);
3. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1997 tentang Penagihan Pajak dengan Surat
Paksa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 42, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3686) sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2000 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2000 Nomor 129, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3987);
4. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1997 tentang Bea Perolehan Hak atas Tanah dan
Bangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 44, Tambahan

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 402 MEI 2008


1
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3688) sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2000 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2000 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3988);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 80 Tahun 2008 tentang Tata Cara Pelaksanaan Hak
dan Kewajiban Perpajakan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983
tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa
kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4797);
6. Keputusan Presiden Nomor 20/P Tahun 2005;

MEMUTUSKAN :
Menetapkan:
PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN
PENAGIHAN DENGAN SURAT PAKSA DAN PELAKSANAAN PENAGIHAN SEKETIKA
DAN SEKALIGUS.

Pasal 1

Dalam Peraturan Menteri Keuangan ini yang dimaksud dengan :


1. Penagihan Pajak adalah serangkaian tindakan agar Penanggung Pajak melunasi
utang pajak dan biaya penagihan pajak dengan menegur atau memperingatkan,
melaksanakan Penagihan Seketika dan Sekaligus, memberitahukan Surat Paksa,
mengusulkan pencegahan, melaksanakan penyitaan, melaksanakan penyanderaan,
dan menjual barang yang telah disita.
2. Pejabat Direktorat Jenderal Pajak yang selanjutnya disebut Pejabat adalah pejabat
yang berwenang mengangkat dan memberhentikan Jurusita Pajak, serta
menerbitkan Surat Perintah Penagihan Seketika dan Sekaligus, Surat Paksa, Surat
Perintah Melaksanakan Penyitaan, Surat Pencabutan Sita, Pengumuman Lelang,
Surat Penentuan Harga Limit, Pembatalan Lelang, Surat Perintah Penyanderaan,
dan surat lain yang diperlukan untuk Penagihan Pajak, sehubungan dengan
Penanggung Pajak tidak melunasi sebagian atau seluruh utang pajak menurut
ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
3. Surat Teguran, Surat Peringatan, atau surat lain yang sejenis adalah surat yang
diterbitkan oleh Pejabat untuk menegur atau memperingatkan Wajib Pajak untuk
melunasi utang pajaknya.
4. Penagihan Seketika dan Sekaligus adalah tindakan Penagihan Pajak yang
dilaksanakan oleh Jurusita Pajak kepada Penanggung Pajak tanpa menunggu
tanggal jatuh tempo pembayaran yang meliputi seluruh utang pajak dari semua
jenis pajak, Masa Pajak, dan Tahun Pajak.

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 402 MEI 2008


2
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
5. Surat Paksa adalah surat perintah membayar utang pajak dan biaya Penagihan
Pajak.
6. Jurusita Pajak adalah pelaksana tindakan Penagihan Pajak yang meliputi
Penagihan Seketika dan Sekaligus, pemberitahuan Surat Paksa, penyitaan,
dan penyanderaan.

Pasal 2

Dalam rangka pelaksanaan Penagihan Pajak, Menteri Keuangan menunjuk :


a. Kepala Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar, Kepala Kantor Pelayanan Pajak
Madya, dan Kepala Kantor Pelayanan Pajak di lingkungan Kantor Wilayah Direktorat
Jenderal Pajak Jakarta Khusus sebagai Pejabat untuk Penagihan Pajak yang
meliputi Pajak Penghasilan serta Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan
Pajak Penjualan atas Barang Mewah;
b. Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama sebagai Pejabat untuk Penagihan Pajak
yang meliputi Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan
Pajak Penjualan atas Barang Mewah, Pajak Bumi dan Bangunan, dan Bea
Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan;
c. Kepala Kantor Pelayanan Pajak selain Kepala Kantor Pelayanan Pajak sebagaimana
dimaksud pada huruf a dan huruf b sebagai Pejabat untuk Penagihan Pajak yang
meliputi Pajak Penghasilan serta Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan
Pajak Penjualan atas Barang Mewah;
d. Kepala Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan sebagai Pejabat untuk
Penagihan Pajak yang meliputi Pajak Bumi dan Bangunan serta Bea Perolehan Hak
atas Tanah dan Bangunan.

Pasal 3

Pejabat yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
berwenang untuk mengangkat dan memberhentikan Jurusita Pajak sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

Pasal 4

(1) Kepala Kantor Pelayanan Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf a
melaksanakan Penagihan Pajak dalam hal utang pajak sebagaimana tercantum
dalam Surat Tagihan Pajak (STP), Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB),
serta Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan (SKPKBT), dan Surat
Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan, Putusan Banding, serta
Putusan Peninjauan Kembali, yang menyebabkan jumlah pajak yang harus dibayar
bertambah, tidak dilunasi sampai dengan tanggal jatuh tempo.

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 402 MEI 2008


3
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
(2) Kepala Kantor Pelayanan Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf b
melaksanakan Penagihan Pajak dalam hal utang pajak sebagaimana tercantum
dalam:
a. Surat Tagihan Pajak (STP), Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB), serta
Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan (SKPKBT), dan Surat
Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan, Putusan Banding, serta
Putusan Peninjauan Kembali, yang menyebabkan jumlah pajak yang harus
dibayar bertambah, untuk Pajak Penghasilan dan Pajak Pertambahan Nilai
Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah;
b. Surat Tagihan Pajak Pajak Bumi dan Bangunan (STPPBB), untuk Pajak Bumi
dan Bangunan;
c. Surat Ketetapan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan Kurang Bayar
(SKBKB), Surat Ketetapan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan
Kurang Bayar Tambahan (SKBKBT), serta Surat Tagihan Bea Perolehan Hak
atas Tanah dan Bangunan (STB), dan Surat Keputusan Pembetulan, Surat
Keputusan Keberatan, Putusan Banding, serta Putusan Peninjauan Kembali,
yang menyebabkan jumlah pajak yang harus dibayar bertambah, untuk Bea
Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan,
tidak dilunasi sampai dengan tanggal jatuh tempo.

(3) Kepala Kantor Pelayanan Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf c
melaksanakan Penagihan Pajak dalam hal utang pajak sebagaimana tercantum
dalam Surat Tagihan Pajak (STP), Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar
(SKPKB), serta Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan (SKPKBT), dan
Surat Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan, Putusan Banding,
serta Putusan Peninjauan Kembali, yang menyebabkan jumlah pajak yang
harus dibayar bertambah, tidak dilunasi sampai dengan tanggal jatuh tempo.

(4) Kepala Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2 huruf d melaksanakan Penagihan Pajak dalam hal utang pajak sebagaimana
yang tercantum dalam:
a. Surat Tagihan Pajak Pajak Bumi dan Bangunan (STPPBB), untuk Pajak Bumi
dan Bangunan;
b. Surat Ketetapan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan Kurang Bayar
(SKBKB), Surat Ketetapan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan
Kurang Bayar Tambahan (SKBKBT), serta Surat Tagihan Bea Perolehan Hak
atas Tanah dan Bangunan (STB), dan Surat Keputusan Pembetulan, Surat
Keputusan Keberatan, Putusan Banding, serta Putusan Peninjauan Kembali,
yang menyebabkan jumlah pajak yang harus dibayar bertambah, untuk Bea
Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan,
tidak dilunasi sampai dengan tanggal jatuh tempo.

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 402 MEI 2008


4
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
Pasal 5

(1) Surat Tagihan Pajak (STP), Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB), serta
Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan (SKPKBT), dan Surat Keputusan
Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan, Putusan Banding, serta Putusan
Peninjauan Kembali, yang menyebabkan jumlah pajak yang harus dibayar bertam-
bah, harus dilunasi dalam jangka waktu 1 (satu) bulan sejak tanggal diterbitkan.
(2) Bagi Wajib Pajak usaha kecil dan Wajib Pajak di daerah tertentu sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan, jangka waktu pelunasan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diperpanjang menjadi paling lama 2
(dua) bulan.

Pasal 6

(1) Surat Tagihan Pajak Pajak Bumi dan Bangunan (STPPBB) harus dilunasi dalam
jangka waktu 1 (satu) bulan sejak tanggal diterima oleh Wajib Pajak.
(2) Surat Ketetapan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan Kurang Bayar
(SKBKB), Surat Ketetapan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan Kurang
Bayar Tambahan (SKBKBT), serta Surat Tagihan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan
Bangunan (STB), dan Surat Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan,
Putusan Banding, serta Putusan Peninjauan Kembali, yang menyebabkan jumlah
Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan yang harus dibayar bertambah, harus
dilunasi dalam jangka waktu 1 (satu) bulan sejak tanggal diterima oleh Wajib Pajak.

Pasal 7
(1) Dalam hal Wajib Pajak mengajukan keberatan atas Surat Ketetapan Pajak Kurang
Bayar (SKPKB) atau Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan (SKPKBT),
jangka waktu pelunasan pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 untuk jumlah
pajak yang belum dibayar pada saat pengajuan keberatan sebesar pajak yang tidak
disetujui dalam pembahasan akhir hasil pemeriksaan, tertangguh sampai dengan
1(satu) bulan sejak tanggal penerbitan Surat Keputusan Keberatan.
(2) Dalam hal Wajib Pajak mengajukan banding atas Surat Keputusan Keberatan
sehubungan dengan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) atau Surat
Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan (SKPKBT), jangka waktu pelunasan pajak
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 atau pada ayat (1), tertangguh sampai
dengan 1(satu) bulan sejak tanggal penerbitan Putusan Banding.

Pasal 8

(1) Penagihan Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, dilakukan dengan terlebih
dahulu menerbitkan Surat Teguran oleh Pejabat.

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 402 MEI 2008


5
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
(2) Surat Teguran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak diterbitkan terhadap
Penanggung Pajak yang telah disetujui untuk mengangsur atau menunda
pembayaran pajak.

Pasal 9

(1) Dalam hal Wajib Pajak tidak menyetujui sebagian atau seluruh jumlah pajak yang
masih harus dibayar dalam pembahasan akhir hasil pemeriksaan dan Wajib Pajak
tidak mengajukan keberatan atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB)
atau Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan (SKPKBT), kepada Wajib
Pajak disampaikan Surat Teguran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1),
setelah 7 (tujuh) hari sejak saat jatuh tempo pengajuan keberatan.

(2) Dalam hal Wajib Pajak tidak menyetujui sebagian atau seluruh jumlah pajak yang
masih harus dibayar dalam pembahasan akhir hasil pemeriksaan, dan Wajib Pajak
tidak mengajukan permohonan banding atas keputusan keberatan sehubungan
dengan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) atau Surat Ketetapan Pajak
Kurang Bayar Tambahan (SKPKBT), kepada Wajib Pajak disampaikan Surat
Teguran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1), setelah 7 (tujuh) hari sejak
saat jatuh tempo pengajuan banding.

(3) Dalam hal Wajib Pajak tidak menyetujui sebagian atau seluruh jumlah pajak
yang masih harus dibayar dalam pembahasan akhir hasil pemeriksaan, dan
Wajib Pajak mengajukan permohonan banding atas keputusan keberatan
sehubungan dengan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) atau Surat
Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan (SKPKBT), kepada Wajib Pajak
disampaikan Surat Teguran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1),
setelah 7 (tujuh) hari sejak saat jatuh tempo pelunasan pajak yang masih harus
dibayar berdasarkan Putusan Banding.

(4) Dalam hal Wajib Pajak menyetujui seluruh jumlah pajak yang masih harus dibayar
dalam pembahasan akhir hasil pemeriksaan, kepada Wajib Pajak disampaikan Surat
Teguran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1), setelah 7 (tujuh) hari sejak
saat jatuh tempo pelunasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5.

(5) Dalam hal Wajib Pajak mencabut pengajuan keberatan atas Surat Ketetapan Pajak
Kurang Bayar (SKPKB) atau Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan
(SKPKBT) setelah tanggal jatuh tempo pelunasan tetapi sebelum tanggal diterima
Surat Pemberitahuan Untuk Hadir oleh Wajib Pajak, kepada Wajib Pajak
disampaikan Surat Teguran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1), setelah
7 (tujuh) hari sejak tanggal pencabutan pengajuan keberatan tersebut.

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 402 MEI 2008


6
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
Pasal 10

Surat Teguran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) dalam rangka Penagihan
Pajak atas utang Pajak Bumi dan Bangunan dan/atau Bea Perolehan Hak atas Tanah
dan Bangunan sebagaimana tercantum dalam :
a. Surat Tagihan Pajak Pajak Bumi dan Bangunan (STPPBB);
b. Surat Ketetapan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan Kurang Bayar
(SKBKB);
c. Surat Ketetapan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan Kurang Bayar
Tambahan (SKBKBT);
d. Surat Tagihan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (STB); atau
e. Surat Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan, atau Putusan Banding,
yang menyebabkan jumlah pajak yang harus dibayar bertambah,
disampaikan kepada Wajib Pajak setelah 7 (tujuh) hari sejak tanggal jatuh tempo
pelunasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6.

Pasal 11

Penyampaian Surat Teguran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 dan Pasal 10


dapat dilakukan:
a. secara langsung;
b. melalui pos; atau
c. melalui perusahaan jasa ekspedisi atau jasa kurir dengan bukti pengiriman surat.

Pasal 12

Apabila jumlah utang pajak tidak dilunasi oleh Penanggung Pajak setelah lewat waktu
21 (dua puluh satu) hari sejak tanggal disampaikan Surat Teguran sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1), Surat Paksa diterbitkan oleh Pejabat dan
diberitahukan secara langsung oleh Jurusita Pajak kepada Penanggung Pajak.

Pasal 13

(1) Jurusita Pajak melaksanakan Penagihan Seketika dan Sekaligus tanpa menunggu
tanggal jatuh tempo pembayaran berdasarkan Surat Perintah Penagihan Seketika
dan Sekaligus yang diterbitkan oleh Pejabat apabila:
a. Penanggung Pajak akan meninggalkan Indonesia untuk selama - lamanya atau
berniat untuk itu;
b. Penanggung Pajak memindahtangankan barang yang dimiliki atau yang dikuasai
dalam rangka menghentikan atau mengecilkan kegiatan perusahaan, atau
pekerjaan yang dilakukannya di Indonesia;

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 402 MEI 2008


7
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
c. terdapat tanda-tanda bahwa Penanggung Pajak akan membubarkan badan
usaha, atau menggabungkan usaha, atau memekarkan usaha, atau
memindahtangankan perusahaan yang dimiliki atau yang dikuasainya, atau
melakukan perubahan bentuk lainnya;
d. badan usaha akan dibubarkan oleh negara; atau
e. terjadi penyitaan atas barang Penanggung Pajak oleh pihak ketiga atau terdapat
tanda-tanda kepailitan.
(2) Surat Perintah Penagihan Seketika dan Sekaligus sekurang-kurangnya memuat:
a. nama Wajib Pajak, atau nama Wajib Pajak dan Penanggung Pajak;
b. besarnya utang pajak;
c. perintah untuk membayar; dan
d. saat pelunasan pajak.

Pasal 14

Penerbitan Surat Perintah Penagihan Seketika dan Sekaligus oleh Pejabat


sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13, dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut :
a. diterbitkan sebelum tanggal jatuh tempo pembayaran;
b. diterbitkan tanpa didahului Surat Teguran;
c. diterbitkan sebelum jangka waktu 21 (dua puluh satu) hari sejak Surat Teguran
diterbitkan; atau
d. diterbitkan sebelum penerbitan Surat Paksa.

Pasal 15

Selain kondisi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12, Surat Paksa juga dapat
diterbitkan dalam hal :
a. terhadap Penanggung Pajak telah dilaksanakan Penagihan Seketika dan Sekaligus
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13; atau
b. Penanggung Pajak tidak memenuhi ketentuan sebagaimana tercantum dalam
keputusan persetujuan angsuran atau penundaan pembayaran pajak.

Pasal 16

(1) Surat Paksa yang diterbitkan karena kondisi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12
dan Pasal 15 diberitahukan oleh Jurusita Pajak dengan pernyataan dan penyerahan
Salinan Surat Paksa kepada Penanggung Pajak.
(2) Pemberitahuan Surat Paksa kepada Penanggung Pajak sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilaksanakan dengan membacakan isi Surat Paksa oleh Jurusita
Pajak dan dituangkan dalam Berita Acara sebagai pernyataan bahwa Surat
Paksa telah diberitahukan.

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 402 MEI 2008


8
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
(3) Berita Acara sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sekurang-kurangnya berisi
hari dan tanggal pemberitahuan Surat Paksa, nama Jurusita Pajak, nama yang
menerima, dan tempat pemberitahuan Surat Paksa serta ditandatangani oleh
Jurusita Pajak dan Penanggung Pajak.

Pas al 17

Surat Paksa terhadap orang pribadi diberitahukan oleh Jurusita Pajak kepada :
a. Penanggung Pajak di tempat tinggal, tempat usaha atau di tempat lain yang
memungkinkan;
b. orang dewasa yang bertempat tinggal bersama ataupun yang bekerja di tempat
usaha Penanggung Pajak, apabila Penanggung Pajak yang bersangkutan tidak
dapat dijumpai;
c. salah seorang ahli waris atau pelaksana wasiat atau yang mengurus harta
peninggalannya, apabila Wajib Pajak telah meninggal dunia dan harta warisan belum
dibagi; atau
d. ahli waris, apabila Wajib Pajak telah meninggal dunia dan harta warisan telah dibagi.

Pasal 18

Surat Paksa terhadap badan diberitahukan oleh Jurusita Pajak kepada:


a. pengurus meliputi Direksi, Komisaris, pemegang saham pengendali atau mayoritas
untuk perseroan terbuka, pemegang saham untuk perseroan tertutup, dan orang
yang nyata-nyata mempunyai wewenang ikut menentukan kebijaksanaan dan/atau
mengambil keputusan dalam menjalankan perseroan, untuk perseroan terbatas;
b. kepala perwakilan, kepala cabang, atau penanggung jawab, untuk Bentuk Usaha
Tetap;
c. direktur, pemilik modal, atau orang yang ditunjuk untuk melaksanakan dan
mengendalikan serta bertanggung jawab atas perusahaan, untuk badan usaha
lainnya seperti kontrak investasi kolektif, persekutuan, firma, dan perseroan
komanditer;
d. ketua atau orang yang melaksanakan dan mengendalikan serta bertanggung jawab
atas yayasan, untuk yayasan;
e. pegawai tetap di tempat kedudukan atau tempat usaha badan yang bersangkutan
apabila Jurusita Pajak tidak dapat menjumpai salah seorang sebagaimana dimaksud
pada huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d.

Pasal 19

(1) Dalam hal Wajib Pajak dinyatakan pailit, Surat Paksa diberitahukan kepada Kurator,
Hakim Pengawas, atau Balai Harta Peninggalan.

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 402 MEI 2008


9
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
(2) Dalam hal Wajib Pajak dinyatakan bubar atau dalam likuidasi, Surat Paksa
diberitahukan kepada orang atau badan yang dibebani untuk melakukan
pemberesan atau likuidator.
(3) Dalam hal Wajib Pajak menunjuk seorang kuasa dengan surat kuasa khusus untuk
menjalankan hak dan kewajiban perpajakan, Surat Paksa dapat diberitahukan
kepada penerima kuasa.

Pasal 20

(1) Dalam hal Penanggung Pajak atau pihak-pihak yang dimaksud dalam Pasal 17,
Pasal 18, dan Pasal 19 menolak untuk menerima Surat Paksa, Jurusita Pajak
meninggalkan Surat Paksa dimaksud dan mencatatnya dalam Berita Acara bahwa
Penanggung Pajak tidak mau menerima Surat Paksa, dan Surat Paksa dianggap
telah diberitahukan.
(2) Apabila pemberitahuan Surat Paksa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17, Pasal
18, dan Pasal 19 tidak dapat dilaksanakan, Surat Paksa disampaikan melalui
Pemerintah Daerah setempat.
(3) Dalam hal Wajib Pajak atau Penanggung Pajak tidak diketahui tempat tinggalnya,
tempat usaha, atau tempat kedudukannya, penyampaian Surat Paksa dilaksanakan
dengan menempelkan salinan Surat Paksa pada papan pengumuman di kantor
Pejabat yang menerbitkannya, dengan mengumumkan melalui media massa, atau
dengan cara lain.

Pasal 21

(1) Dalam hal pelaksanaan Surat Paksa harus dilakukan di luar wilayah kerja Pejabat,
Pejabat yang menerbitkan Surat Paksa meminta bantuan kepada Pejabat yang
wilayah kerjanya meliputi tempat pelaksanaan Surat Paksa.
(2) Dalam hal di 1(satu) kota terdapat lebih dari 1(satu) wilayah kerja dari beberapa
Pejabat, Pejabat yang menerbitkan Surat Paksa dapat memerintahkan Jurusita
Pajaknya untuk melaksanakan Surat Paksa di luar wilayah kerjanya sepanjang
masih berada di kota tersebut.
(3) Pejabat yang menerbitkan Surat Paksa sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
wajib memberitahukan pelaksanaan Surat Paksa yang telah dilakukan
kepada Pejabat yang wilayah kerjanya meliputi tempat pelaksanaan Surat
Paksa.
(4) Dalam hal pelaksanaan Surat Paksa harus dilakukan di luar kota tempat
kedudukan kantor Pejabat namun masih dalam wilayah kerjanya, Pejabat yang
menerbitkan Surat Paksa :
a. meminta bantuan untuk melaksanakan Surat Paksa kepada Pejabat yang
wilayah kerjanya meliputi tempat pelaksanaan Surat Paksa; atau

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 402 MEI 2008


10
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
b. memerintahkan Jurusita Pajaknya untuk melaksanakan Surat Paksa secara langsung
tanpa meminta bantuan kepada Pejabat setempat disertai dengan pemberitahuan
kepada Pejabat yang wilayah kerjanya meliputi tempat pelaksanaan Surat Paksa.

(5) Pejabat yang diminta bantuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (4)
huruf a wajib membantu dan memberitahukan tindakan yang telah dilaksanakannya
kepada Pejabat yang meminta bantuan.

Pasal 22

(1) Dalam hal terjadi keadaan di luar kekuasaan Pejabat atau sebab lain, Surat Paksa
pengganti dapat diterbitkan oleh Pejabat karena jabatan.

(2) Surat Paksa pengganti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai kekuatan
eksekutorial dan kedudukan hukum yang sama dengan Surat Paksa.

Pasal 23

(1) Penanggung Pajak dapat mengajukan permohonan pembetulan atau penggantian


kepada Pejabat terhadap Surat Teguran dan/atau Surat Paksa yang dalam
penerbitannya terdapat kesalahan atau kekeliruan.

(2) Pejabat dalam jangka waktu paling lama 7 (tujuh) hari sejak tanggal diterima
permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), harus memberi keputusan atas
permohonan yang diajukan.

(3) Apabila dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Pejabat tidak
memberikan keputusan, permohonan Penanggung Pajak dianggap dikabulkan dan
Penagihan Pajak ditunda untuk sementara waktu.

(4) Pejabat karena jabatan dapat membetulkan Surat Teguran, Surat Perintah
Penagihan Seketika dan Sekaligus, dan Surat Paksa yang dalam penerbitannya
terdapat kesalahan atau kekeliruan.

(5) Tindakan pelaksanaan Penagihan Pajak dilanjutkan setelah kesalahan atau


kekeliruan dibetulkan oleh Pejabat.

Pasal 24

(1) Apabila setelah lewat waktu 2 x 24 (dua kali dua puluh empat) jam sejak Surat
Paksa diberitahukan kepada Penanggung Pajak sebagaimana dimaksud dalam

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 402 MEI 2008


11
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
Pasal 12 dan utang pajak tidak dilunasi oleh Penanggung Pajak, Pejabat
menerbitkan Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan.
(2) Berdasarkan Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Jurusita Pajak melaksanakan penyitaan terhadap barang milik penanggung
pajak.

Pasal 25
(1) Dalam hal objek sita berada di luar wilayah kerja Pejabat yang menerbitkan Surat Paksa,
Pejabat dimaksud meminta bantuan kepada Pejabat yang wilayah kerjanya meliputi
tempat objek sita berada untuk menerbitkan Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan.
(2) Dalam hal di 1 (satu) kota terdapat lebih dari 1(satu) wilayah kerja dari beberapa
Pejabat, Pejabat yang menerbitkan Surat Paksa dapat memerintahkan Jurusita
Pajaknya untuk melaksanakan penyitaan terhadap objek sita yang berada di luar
wilayah kerjanya sepanjang masih berada di kota bersangkutan.
(3) Pejabat yang memerintahkan Jurusita Pajaknya untuk melaksanakan penyitaan
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) wajib memberitahukan pelaksanaan Penyitaan
yang telah dilakukan kepada Pejabat yang wilayah kerjanya meliputi tempat objek
sita berada.
(4) Dalam hal objek sita terletak berjauhan atau di luar kota tempat kedudukan kantor
Pejabat namun masih dalam wilayah kerjanya, Pejabat dimaksud:
a. meminta bantuan kepada Pejabat yang wilayah kerjanya juga meliputi tempat objek
sita berada untuk menerbitkan Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan; atau
b. memerintahkan Jurusita Pajaknya untuk melaksanakan penyitaan secara
langsung tanpa meminta bantuan Pejabat setempat, disertai dengan
pemberitahuan kepada Pejabat yang wilayah kerjanya meliputi tempat
pelaksanaan Surat Paksa.
(5) Pejabat yang diminta bantuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (4)
huruf a wajib membantu dan memberitahukan pelaksanaan Surat Perintah
Melaksanakan Penyitaan dimaksud kepada Pejabat yang meminta bantuan.

Pas al 26

Apabila setelah lewat waktu 14 (empat belas) hari sejak tanggal pelaksanaan
penyitaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 ayat (2), Penanggung Pajak
tidak melunasi utang pajak dan biaya Penagihan Pajak, Pejabat melakukan
pengumuman lelang.

Pasal 27

Pengumuman lelang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 untuk barang bergerak


dilakukan 1(satu) kali dan untuk barang tidak bergerak dilakukan 2 (dua) kali.

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 402 MEI 2008


12
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
P a s a l 2 8

Apabila setelah lewat waktu 14 (empat belas) hari sejak Pengumuman Lelang
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27, Penanggung Pajak tidak melunasi utang
pajak dan biaya Penagihan Pajak, Pejabat melakukan penjualan barang sitaan
Penanggung Pajak melalui kantor lelang negara.

P a s a l 2 9

Ketentuan lebih lanjut mengenai prosedur penagihan dengan Surat Paksa yang
diperlukan dalam pelaksanaan Peraturan Menteri Keuangan ini diatur dengan
Peraturan Direktur Jenderal Pajak.

P a s a l 3 0

Pada saat Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku:

1. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 561/KMK.04/2000 tentang Tata Cara


Pelaksanaan Penagihan Seketika dan Sekaligus dan Pelaksanaan Surat Paksa
dinyatakan tidak berlaku, kecuali untuk hak dan kewajiban perpajakan untuk
Masa Pajak, Bagian Tahun Pajak, atau Tahun Pajak 2007 dan sebelumnya.

2. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 564/KMK.04/2000 tentang Tata Cara


Pelaksanaan Surat Paksa dan Penyitaan di Luar Wilayah Kerja Pejabat yang
Menerbitkan Surat Paksa, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

P a s a l 3 1

Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Peraturan Menteri


Keuangan ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 6 Februari 2008

MENTERI KEUANGAN,

ttd

SRI MULYANI INDRAWATI

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 402 MEI 2008


13
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
PERATURAN MENTERI KEUANGAN
NOMOR 26/PMK.04/2008

TENTANG
PENUNDAAN PELUNASAN KEKURANGAN
PEMBAYARAN BEA MASUK DAN/ATAU SANKSI
ADMINISTRASI BERUPA DENDA

MENTERI KEUANGAN,
Menimbang:
a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 37 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995
tentang Kepabeanan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17
Tahun 2006, atas permintaan orang yang berutang, Direktur Jenderal Bea dan Cukai
dapat memberikan persetujuan penundaan atau pengangsuran kewajiban membayar
bea masuk dan/atau denda administrasi;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, dan dalam
rangka melaksanakan ketentuan Pasal 37A ayat (4), perlu menetapkan Peraturan
Menteri Keuangan tentang Penundaan Pelunasan Kekurangan Pembayaran Bea
Masuk Dan/Atau Sanksi Administrasi Berupa Denda;

Mengingat:
1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3612) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor
17 Tahun 2006 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 93,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4661);
2. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1997 tentang Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 42, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3686) sebagaimana telah diubah dengan Undang-
Undang Nomor 19 Tahun 2000 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000
Nomor 129, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3987);
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003tentang Keuangan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4286);
4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 05, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4355);
5. Keputusan Presiden Nomor 20/P Tahun 2005;

M E M U T US K A N :
Menetapkan:
PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG PENUNDAAN PELUNASAN
PEMBAYARAN BEA MASUK, DAN/ATAU SANKSI ADMINISTRASI BERUPA DENDA.

Pasal 1

Dalam Peraturan Menteri Keuangan ini yang dimaksud dengan :


1. Penanggung bea masuk adalah orang yang berutang atas bea masuk dan/atau
sanksi administrasi berupa denda.
2. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal Bea dan Cukai.

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 402 MEI 2008


14
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
3. Kantor pabean adalah kantor dalam lingkungan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
tempat dipenuhinya kewajiban pabean sesuai dengan ketentuan Undang-Undang
Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006.

Pasal 2

(1) Penundaan dapat diberikan kepada penanggung bea masuk atas tagihan
kekurangan pembayaran bea masuk dan/atau sanksi administrasi berupa denda
sebagai akibat dari :
a. penetapan pejabat bea dan cukai;
b. penetapan kembali Direktur Jenderal atas penetapan pejabat bea dan cukai;
atau
c. keputusan Direktur Jenderal atas keberatan.
(2) Penundaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa :
a. pengunduran jangka waktu pembayaran tagihan kekurangan pembayaran bea
masuk dan/atau sanksi administrasi berupa denda; atau
b. pembayaran secara bertahap tagihan kekurangan pembayaran bea masuk dan/
atau sanksi administrasi berupa denda.

Pasal 3

Penundaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 diberikan dalam hal penanggung bea
masuk memenuhi kriteria sebagai berikut :
a. penanggung bea masuk mengalami kesulitan likuiditas namun mampu untuk
melunasi kekurangan pembayaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2; dan
b. penanggung bea masuk memiliki kredibilitas yang baik.

Pasal 4

(1) Penundaan dapat diberikan untuk jangka waktu paling lama 12 (dua belas) bulan
terhitung sejak tanggal jatuh tempo pembayaran tagihan.
(2) Atas penundaan dikenakan bunga sebesar 2% (dua persen) per bulan, bagian dari bulan
dihitung satu bulan penuh, terhitung sejak tanggal jatuh tempo pembayaran tagihan.
(3) Perhitungan bunga sebagaimana dimaksud pada ayat (2) didasarkan pada :
a. pokok utang dalam hal pengunduran jangka waktu pembayaran sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf a; atau
b. sisa utang dalam hal pembayaran secara bertahap sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 2 ayat (1) huruf b.

Pasal 5

(1) Untuk mendapatkan penundaan, penanggung bea masuk harus mengajukan


permohonan secara tertulis kepada Direktur Jenderal dengan melampirkan laporan
keuangan tahun terakhir.
(2) Berdasarkan laporan keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Direktur
Jenderal menetapkan jenis jaminan yang harus diserahkan.
(3) Dalam hal penanggung bea masuk belum diwajibkan untuk membuat laporan
keuangan berdasarkan perundang-undangan yang berlaku, jaminan yang
diserahkan harus berupa bank garansi.

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 402 MEI 2008


15
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
(4) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diajukan paling lama 40
(empat puluh) hari sebelum tanggal jatuh tempo keputusan penetapan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2.

Pas al 6

(1) Atas permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1), Direktur
Jenderal menerbitkan surat keputusan paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak
permohonan diterima secara lengkap.
(2) Keputusan Direktur Jenderal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
berupa mengabulkan atau menolak permohonan yang bersangkutan.
(3) Dalam hal permohonan dikabulkan, keputusan Direktur Jenderal sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) termasuk menetapkan jenis jaminan yang harus
diserahkan oleh penanggung bea masuk.

Pas al 7

Jaminan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (3) adalah sebesar


kekurangan pembayaran bea masuk dan/atau sanksi administrasi berupa denda.

Pas al 8

(1) Keputusan pemberian penundaan dicabut dalam hal penanggung bea masuk :
a. tidak membayar angsuran sesuai dengan jumlah atau waktu yang telah
ditetapkan; atau
b. dinyatakan pailit oleh pengadilan niaga.
(2) Apabila keputusan pemberian penundaan dicabut sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) maka :
a. jaminan dicairkan untuk membayar kekurangan bea masuk dan/atau sanksi
administrasi berupa denda; atau
b. dilakukan penagihan aktif sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.

Pas al 9

Ketentuan lebih lanjut yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan Peraturan


Menteri Keuangan ini diatur dengan Peraturan Direktur Jenderal.

Pasal 10

Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku setelah 30 (tiga puluh) hari sejak
tanggal ditetapkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Peraturan Menteri


Keuangan ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 11 Februari 2008

MENTERI KEUANGAN,
ttd
SRI MULYANI INDRAWATI

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 402 MEI 2008


16

You might also like