You are on page 1of 81

TAHUN XL EDISI 403 JUNI 2008

KPPBC MADYA CUKAI


WUJUD PELAYANAN DAN
PENGAWASAN YANG MODERN
PROFIL WAWANCARA

MENUNGGU IMPLEMENTASI
BENI NOVRI
KUNCI KEBERHASILAN DALAM BEKERJA ADALAH
MENYELESAIKAN DENGAN BAIK DAN TEPAT WAKTU
ANWAR SUPRIJADI
KEBERHASILAN KPPBC MADYA CUKAI DITENTUKAN
OLEH PERFORMANCE DARI SETIAP UNIT
DARI REDAKSI

TERBIT SEJAK 25 APRIL 1968

Life Begins at 40 IZIN DEPPEN: NO. 1331/SK/DIRJEN-G/SIT/72


TANGGAL, 20 JUNI 1972 ISSN.0216-2483

S
PELINDUNG
etelah berhasil meluncurkan Kantor Pelayanan Utama (KPU) di Direktur Jenderal Bea dan Cukai:
Drs. Anwar Suprijadi, MSc
Tanjung Priok dan Batam, DJBC mulai bersiap menerapkan konsep PENASEHAT
Direktur Penerimaan & Peraturan
yang sama bagi kantor-kantor Bea Cukai yang mayoritas melayani Kepabeanan dan Cukai:
Drs. Hanafi Usman
dan mengawasi kegiatan cukai. Tadinya kami berpikir akan muncul Direktur Teknis Kepabeanan
Ir. Agung Kuswandono, MA
nama KPU Cukai. Ternyata, kantor-kantor yang dimaksud berubah Direktur Fasilitas Kepabeanan
Drs. Kusdirman Iskandar
nama menjadi KPPBC Madya Cukai. DJBC akan segera meluncurkan KPPBC Direktur Cukai
Drs. Frans Rupang
Madya Cukai di tiga daerah yaitu Malang, Kediri, dan Kudus, dimulai bulan Direktur Penindakan & Penyidikan
Drs. R.P. Jusuf Indarto
Juli - September 2008. Direktur Audit
Drs. Thomas Sugijata, Ak. MM
Untuk itulah dalam rubrik laporan utama bulan ini redaksi mengupas Direktur Kepabeanan Internasional
Drs. M. Wahyu Purnomo, MSc
KPPBC Madya Cukai, tentang konsep dari kantor ini, bagaimana Direktur Informasi Kepabeanan & Cukai
operasionalnya, tentang SDM, dan aspek-aspek yang berkaitan. Untuk Dr. Heri Kristiono, SH, MA
Kepala Pusat Pendidikan dan
kepentingan penyusunan tulisan topik ini, dua kru WBC meluncur ke Kanwil Pelatihan Bea dan Cukai
Drs. Endang Tata
Malang, KPPBC Malang serta KPPBC Kediri, untuk melihat dari dekat Inspektur Bea dan Cukai
Edy Setyo
persiapan menjadi KKPBC Madya Cukai, khususnya terhadap KPPBC Malang Tenaga Pengkaji Bidang Pelayanan &
Penerimaan KC
yang akan menjadi kantor pertama yang diresmikan penerapannya dan Drs. Bambang Prasodjo
Tenaga Pengkaji Bidang Pengawasan &
beroperasi pada bulan Juli 2008. Penegakan Hukum KC
Drs. Erlangga Mantik, MA
Cukai telah menjadi andalan DJBC dan pemerintah dalam menambah Tenaga Pengkaji Bidang Pengembangan
Kapasitas & Kinerja Organisasi KC
pundi-pundi pemasukan negara. Tahun lalu saja, target penerimaan dari cukai Susiwijono, SE
yang sebesar Rp. 41.561 triliun, bisa terpenuhi bahkan terlampaui hingga lebih KETUA DEWAN PENGARAH
Sekretaris Direktorat Jenderal
dari Rp. 45 triliun atau 107,21%. Sedangkan di tahun 2008 ini pemerintah Bea dan Cukai:
menargetkan pemasukan dari sektor cukai sebesar Rp. 44.426 triliun. Angka Drs. Kamil Sjoeib, MA
WAKIL KETUA DEWAN PENGARAH/
tersebut sangat substansial. Itu sebabnya pelayanan terutama pengawasan di PENANGGUNG JAWAB
Kepala Bagian Umum:
bidang cukai perlu ditingkatkan. Soal pengawasan misalnya, kejadian yang Sonny Subagyo, S.Sos
DEWAN PENGARAH
berlangsung di Malang terhadap petugas Bea Cukai (hal. 21-23, rubrik daerah) Ir. Harry Mulya, MSi, Drs. Patarai Pabottinggi,
Dra. Cantyastuti Rahayu, Muhamad Purwantoro.
memperlihatkan betapa tidak mudah Bea Cukai menjalankan fungsinya dalam Marisi Zainuddin Sihotang, SH.,M.M.
Hendi Budi Santosa,
hal pengawasan dan penegakkan hukum. Ir. Azis Syamsu Arifin, Muhammad Zein, SH, MA.
Maimun, Ir. Agus Hermawan, MA.
Berita serta artikel lainnya bisa anda baca pada edisi bulan ini, termasuk PEMIMPIN REDAKSI
Lucky R. Tangkulung
foto-foto dari perayaan HUT WBC yang ke-40 di rubrik sekretariat. Munculnya REDAKTUR
Aris Suryantini,
ide acara ini bermula dari rapat proyeksi bulanan antara redaksi WBC dengan Supriyadi Widjaya,
dewan pengarah pada 29 April 2008. Ketika itu, rapat yang tidak lama lagi Zulfril Adha Putra
FOTOGRAFER
berakhir tiba-tiba mendapat kunjungan dari Sekretaris DJBC Kamil Sjoeib. Andy Tria Saputra
KORESPONDEN DAERAH
Tidak lama kemudian, juga secara tiba-tiba dan tidak direncanakan, menyusul ` Hulman Simbolon (Medan), Abdul Rasyid
(Medan), Ian Hermawan (Pontianak), Donny
bergabung Dirjen Bea Cukai Anwar Suprijadi. Ini adalah pertama kalinya rapat Eriyanto (Makassar), Bambang Wicaksono
(Ambon), Muqsith Hamidi (Balikpapan)
proyeksi bulanan yang dihadiri Dirjen dan Sekretaris DJBC. KOORDINATOR PRACETAK
Asbial Nurdin
Kami mengucapkan terima kasih untuk masukan yang disampaikan Dirjen SEKRETARIS REDAKSI
Kitty Hutabarat
dan Sekretaris dalam pertemuan tersebut bagi perkembangan WBC. Termasuk PIMPINAN USAHA/IKLAN
Piter Pasaribu
beberapa kendala yang kami sampaikan dalam operasional majalah ini, dan TATA USAHA
Mira Puspita Dewi S.Pt., M.S.M.,
semoga saja dalam waktu dekat bisa teratasi. Di akhir pertemuan kami Untung Sugiarto
menyampaikan ke Dirjen bahwa tanggal 25 April lalu WBC tepat berusia 40 IKLAN
Kitty Hutabarat
tahun. Dari informasi itulah, Dirjen secara spontan mengusulkan untuk SIRKULASI
H. Hasyim, Amung Suryana
merayakan HUT WBC hari Jumat 2 Mei 2008. Hasilnya bisa anda lihat pada BAGIAN UMUM
Rony Wijaya
foto peristiwa di halaman 64. PERCETAKAN
PT. BDL Jakarta
Umur 40 tahun menandakan kedewasaan dan kematangan. Seperti ujar
ALAMAT REDAKSI/TATA USAHA
Kakanwil DJBC Banten, Bachtiar, dalam acara ulang tahun kepada kami, Kantor Pusat Direktorat Jenderal
Bea dan Cukai,
bahwa 40 tahun adalah umur yang spesial, karena kata pepatah “Life begins Jl. Jenderal A. Yani (By Pass) Jakarta Timur
Telp. (021) 478 65608, 478 60504,
at 40”. Di umur yang semakin dewasa, kami selalu berusaha membawa 4890308 Psw. 154
Fax. (021) 4892353
majalah ini ke tingkat yang lebih baik. Untuk itu dukungan anda sebagai majalah_wbc@yahoo.com
pelanggan dan pembaca selalu menjadi suplemen bagi tumbuh kembang dan REKENING GIRO a/n :
MIRA PUSPITA DEWI
majunya majalah WBC. Terima kasih untuk kesetiaan anda bersama WBC. BANK BNI 1946 CABANG CIPINANG
RAWAMANGUN, JAKARTA TIMUR
God Bless You All… Nomor Rekening : 131339374
Pengganti Ongkos Cetak Rp. 10.000,-
Lucky R. Tangkulung

EDISI 403 JUNI 2008 WARTA BEA CUKAI 1


NOMOR INI D A F T A R
1
3
DARI REDAKSI
SURAT PEMBACA
5-16
17 CUKAI
Laporan Utama
Meningkatkan kepatuhan
Sosialisasi Pendeteksian Pita pengguna jasa, mengamankan
hak-hak negara, dan
Cukai dan Pengawasan Di profesionalisme aparat
kepabeanan dan cukai
Bidang Cukai merupakan salah satu tujuan
30 PUSDIKLAT dibentuknya KPPBC Madya Cukai
Malang, Kediri yang diharapkan
Pusdiklat Bea dan Cukai berjalan efektif seluruhnya mulai
Juli hingga September 2008
Melatih Pegawai Inspektorat untuk ketiga kantor tersebut.
Lantas apa yang membedakan
Jenderal Departeman dengan KPPBC lainnya yang juga
memiliki reksan cukai ? Simak
Keuangan dalam Laporan Utama.

31 INFO PEGAWAI

25-31
Pegawai Pensiun Per 1 Juni
2008
32 SEPUTAR BEA CUKAI Daerah ke Daerah
36 SIAPA MENGAPA Aparat KPPBC Juanda berhasil
menegah 7215 gram shabu
- Budi Prasetyo termasuk juga berita tentang
kunjungan Dirjen Bea dan Cukai
- Muchidin Rumakway ke Kanwil DJBC Jawa Timur I
- M. Mangalik dan pemberian penghargaan bagi
pegawai berprestasi yang
37 KONSULTASI berhasil menegah heroin
beberapa waktu lalu di KPPBC
KEPABEANAN DAN Belawan. Apel luar biasa Kanwil
DJBC Banten dan penegahan
CUKAI psikotropika oleh KPPBC
Soekarno-Hatta, mengisi rubrik
Kawasan berikat daerah ke daerah.

45 NASIONAL

32-37
Peresmian Lembaga Bantuan
Hukum Pajak Indonesia
46 OPINI Pengawasan
- KITE Diantara Peraturan dan Beberapa liputan mengisi halaman
Pengawasan, antara lain aparat P2
Implementasinya KPPBC Malang yang mendapat intimi-
dasi saat melakukan tugas pengawasan
- Deviasi Pengertian Invoice ke sebuah pabrik rokok yang diduga
melakukan kegiatan illegal, penegahan
51 PERISTIWA 2 buah mobil mewah illegal oleh aparat
KPU Tanjung Priok, pelatihan Customs
Inkado dan Amura Turun di Narcotic Team tahap kedua, sosialisasi
indentifikasi CPO dan produk turunan-
Piala Measa nya, penegahan MMEA illegal dan pita
cukai palsu serta KPPBC Belawan
52 PPKC berhasil menggagalkan penyelundupan
benda cagar budaya berupa keris.
PP No. 28 Tahun 2008 Tentang
Pengenaan Sanksi
Administrasi Berupa Denda di
Bidang Kepabeanan
38-39
53 INFO PERATURAN Pusdiklat
54 ENGLISH SECTION Pusdiklat Bea dan
Cukai selama dua
Customs-Trade Partnerdhip pekan melatih
pegawai Inspektorat
Against Terrorism (C-TPAT) Jenderal (Itjen)
Departemen
Bagian II Keuangan untuk
meningkatkan
58 RUANG INTERAKSI kinerja institusi Itjen
Departemen
Gambar Tubuh dan Pornografi Keuangan,
pengetahuan dan
64 SEKRETARIAT pendidikan yang
mendukung kinerja
Hari Ulang Tahun WBC lembaga tersebut.

2 WARTA BEA CUKAI EDISI 403 JUNI 2008


I S I
Surat Pembaca
Kirimkan surat anda ke Redaksi WBC melalui alamat surat, fax atau
e-mail. Surat hendaknya dilengkapi dengan identitas diri yang benar dan
masih berlaku.

STATUS LULUSAN
Saya adalah alumni Prodip I Keuangan Bea dan Cukai T.A 2002-2003 yang juga baru
menyelesaikan Program DIII Khusus Akuntansi TA 2006 – 2008.
Yang saat ini saya ingin tanyakan adalah :
1. Bagaimana status semua alumni prodip I, apakah sudah dapat menjadi pelaksana
pemeriksa apabila pangkat minimal (II-c) sudah mencukupi untuk menjadi pelaksana
pemeriksa ?
2. Apabila belum bisa, bagaimana dan kriteria apa supaya lulusan prodip I tersebut da-
pat berubah status menjadi pelaksana pemeriksa, mengingat di salah satu syarat un-
tuk menjadi pelaksana pemeriksa di KPU adalah lulusan Prodip I (sebelum 2004) ?

17-20
Demikian pertanyaan dari saya, besar harapan saya untuk mendapatkan penjelasan.
Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
DIDIT HARDI MA’RUFI
Wawancara NIP 060105769
KPPBC Tipe B Sangata
Pembentukan Kantor Pelayanan
dan Pengawasan (KPPBC) Madya TANGGAPAN :
Cukai dilatarbelakangi adanya
tuntutan terhadap instansi Sehubungan dengan surat Sdr. Didit Hardi Ma’rufi, yang disampaikan melalui Warta
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Bea Cukai tentang status lulusan Program Diploma I Kepabeanan dan Cukai, kami
(DJBC), baik internal maupun sampaikan hal-hal sebagai berikut :
eksternal untuk melakukan
peningkatan citra dan kinerja, 1. Sesuai Surat Edaran Sekretaris Direktorat Jenderal nomor : SE-346/BC.1/UP.6/2006
melakukan reposisi tugas dan tanggal 10 Mei 2006 tentang Status Pegawai Pelaksana Pemeriksa dan Pegawai
fungsi DJBC. Demikian salah satu Pelaksana Administrasi, bahwa pegawai yang berasal dari penerimaan Program
yang diungkapkan Dirjen Bea dan Diploma I Kepabeanan dan Cukai mempunyai kualifikasi sebagai pegawai pelaksana
Cukai, Anwar Suprijadi mengenai administrasi dan untuk menjadi pegawai pelaksana pemeriksa, harus terlebih dahulu
latar belakang pembentukan
KPPBC Madya Cukai. melalui Diklat Teknis Substantif Spesialisasi (DTSS) Kepabeanan dan Cukai (sesuai
kurikulum 2006), dengan salah satu persyaratan untuk mengikutinya adalah masa
kerja sekurang-kurangnya delapan tahun.
2. Seiring dengan tuntutan perkembangan organisasi dan tantangan terhadap
kebutuhan kompetensi SDM, DJBC bersama BPPK dalam hal ini melalui Pusdiklat
Bea dan Cukai, senantiasa melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan diklat
teknis maupun fungsional bagi pegawai DJBC. Implementasinya antara lain dengan
adanya penyesuaian kurikulum DTSS Kepabeanan dan Cukai khusus untuk lulusan
Program Diploma I Kepabeanan dan Cukai sejak akhir tahun 2007.
3. Terkait pertanyaan mengenai persyaratan pelaksana pemeriksa di Kantor Pelayanan
Utama (KPU), secara umum dapat disampaikan, bahwa mengingat kinerja KPU tersebut
merupakan tolok ukur kinerja Direktorat Jenderal Bea dan Cukai di mata masyarakat pada
umumnya, sehingga dilakukan seleksi untuk mendapatkan pegawai yang memenuhi syarat
dan terpilih. Syarat tersebut sebagaimana tercantum dalam surat penawaran untuk
mengikuti seleksi KPU, antara lain S-1033/BC.1/UP.10/2006 tanggal 29 Agustus 2006, S-
04/BC.1/UP.10/2007 tanggal 8 Januari 2007, dan S-337/BC.1/UP.6/2007 tanggal 7 Mei
2007, bahwa selain syarat administratif lainnya yang harus dipenuhi, salah satu syarat
untuk menjadi pelaksana pemeriksa, adalah pegawai yang bersangkutan telah memiliki
kualifikasi pemeriksa, yaitu yang telah mengikuti dan lulus DPT II atau DTSD (sesuai
kurikulum sebelum 2006) atau DTSS Kepabeanan dan Cukai (sesuai kurikulum 2006),
dengan pendidikan formal minimal Diploma I/SMU sederajat. Sehingga untuk lulusan
Prodip I Kepabeanan dan Cukai, dapat menjadi pelaksana pemeriksa apabila sudah

76-79 mempunyai kualifikasi sebagai pemeriksa, yaitu lulus DTSD (sesuai kurikulum sebelum
2006) atau lulus DTSS Kepabeanan dan Cukai (sesuai kurikulum 2006).

Profil 4. Selanjutnya dapat disampaikan, bahwa sejalan dengan program diklat yang telah disusun
bersama Pusdiklat Bea dan Cukai, mulai tahun anggaran 2008, penamaan bagi DTSS
Semula ia merasa sangat awam Kepabeanan dan Cukai yang sesuai kurikulum lama (2006 – 2007) merupakan diklat
dengan tugas Bea dan Cukai penteknisan untuk menjadi pegawai dengan kualifikasi pemeriksa, akan dikembalikan
karena memang awalnya, Beni sebagaimana ketentuan yang mengaturnya yaitu Keputusan Menteri Keuangan nomor
Novri, berprofesi sebagai seorang
pegawai disalah satu bank swasta 137/KMK.01/2001 tentang Pola Diklat Pegawai Departemen Keuangan, menjadi Diklat
nasional. Namun dengan Teknis Substantif Dasar (DTSD). Sedangkan pengertian DTSS adalah diklat yang
semangat belajar yang tinggi dan memberikan peningkatan pengetahuan keterampilan spesialistis tugas pokok yang menjadi
selalu ingin tahu mengenai tanggung jawabnya, contohnya DTSS Intelijen, PPNS, PCA, dan lain sebagainya.
masalah kepabeanan dan cukai
akhirnya lambat laun makin Demikian kami sampaikan, atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasih.
membuat wawasannya bertambah
luas tentang tentang hal tersebut, KEPALA BAGIAN KEPEGAWAIAN
hingga karirnya saat ini sebagai
Kasi Tempat Penimbunan I, AZHAR RASYIDI
KPPBC Tipe A3 Palembang. NIP 060079946

EDISI 403 JUNI 2008 WARTA BEA CUKAI 3


LAPORAN UTAMA

KPPBC MADYA CUKAI


UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI PELAYANAN
DAN EFEKTIFITAS PENGAWASAN
Pembentukan Kantor Pengawasan an dan pelayanan di bidang cukai yang melekat pada DJBC
dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) disebabkan oleh faktor-faktor antara lain, SDM, sistem dan
Madya Cukai Malang dan Kediri prosedur, serta organisasi.
yang berada di jajaran Kantor Wilayah
Dalam rangka perbaikan citra dan peningkatan kinerja pe-
ngawasan dan pelayanan di bidang cukai, serta peningkatan
Jawa Timur II dan Kudus integritas SDM, DJBC telah melakukan pembenahan SDM,
yang berada di jajaran Kantor Wilayah perbaikan remunerasi, penyederhanaan sistem dan prosedur,
Jawa Tengah, pada Juli hingga modernisasi dan otomasi sistem, serta revitalisasi organisasi
September 2008, diharapkan dapat untuk meningkatkan moral dan integritas SDM, mengurangi
memberikan dampak positif tingkat korupsi, mengurangi diskresi kebijakan, serta akunta-
terhadap peningkatan kepatuhan bilitas organisasi.
Selain itu, dengan banyaknya tuntutan akan kinerja terse-
pengguna jasa, mengamankan but, DJBC juga telah melakukan berbagai upaya serius dan
hak-hak negara, dan profesionalisme menempuh langkah-langkah strategis guna melakukan per-
aparat kepabeanan dan cukai. baikan secara sitematik dengan melakukan reformasi di bi-

D
dang pengawasan dan pelayanan khususnya di bidang cukai,
irektorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) sejak ta- yang diwujudkan dengan pembentukan KPPBC Madya Cukai
hun 2002 telah melakukan reformasi kepabeanan pada tiga KPPBC penyumbang cukai terbesar, yaitu KPPBC
dan cukai. Berdasarkan hasil survei yang dilaku- Malang, Kediri, dan Kudus.
kan tim penyusun peraturan pelaksanaan yang KPPBC Madya Cukai merupakan kantor pengawasan dan
diamanatkan dalam rancangan Undang-Undang pelayanan DJBC yang memberikan pengawasan yang efektif,
nomor 11 tahun 1995 tentang Cukai, menunjukan para pelayanan prima kepada pengguna jasa dengan mengimple-
pengguna jasa cukai masih menginginkan pelayanan yang mentasikan cara kerja yang efisien, transparan dan responsif
baik, administrasi yang sederhana dan penerapan sanksi serta pembinaan yang proaktif kepada pengguna jasa.
yang ringan. Menurut Ketua Tim Program Percepatan Reformasi
Dari hasil kajian menunjukkan, permasalahan pengawas- Kepabeanan dan Cukai, yang juga sebagai Direktur Audit,

BAGAN STUKTUR ORGANISASI KPPBC MADYA CUKAI

4 WARTA BEA CUKAI EDISI 403 JUNI 2008


DOK. WBC
Thomas Sugijata, latar belakang pemben- waktu dan biaya bagi pengguna jasa dalam
tukkan KPPBC Madya Cukai, adalah adanya melakukan kegiatanya yang terkait dengan
tuntutan terhadap institusi DJBC, baik dari pelayanan yang diberikan KPPBC. Oleh
internal maupun eksternal, untuk melakukan sebab itu, ditetapkan standar pelayanan
peningkatan citra dan kinerja, melakukan publik dan key performance indicators.
reposisi tugas dan fungsi DJBC, serta turut “Disinilah tugas kepatuhan internal
berperan dalam penyelenggaraan negara melaksanakan tugasnya untuk memastikan
yang bersih dan bebas KKN. tingkat kinerja setiap unit dan pegawai. Pe-
“Atas dasar hal tersebut, dibentuklah laksanaan good governance, melalui trans-
Kantor Pelayanan Utama (KPU) sebagai sa- paransi dan akuntabilitas, merupakan
lah satu upaya pembaharuan administrasi salah satu aspek yang menjadi platform
kepabeanan dan cukai yang bertujuan untuk pembentukan KPPBC Madya Cukai,” kata
meningkatkan efisiensi pelayanan dan efekti- Thomas Sugijata.
fitas pengawasan berdasarkan peraturan Masih menurut Thomas Sugijata, unit
perundang-undangan yang berlaku, serta kepatuhan internal juga harus dapat
berlandaskan prinsip-prinsip Good Gover- memastikan bahwa setiap pegawai KPPBC
nance,” ungkap Thomas Sugijata. melaksanakan tugasnya secara profesio-
Masih menurut Thomas Sugijata, KPU nal, penuh rasa tanggung jawab, mematuhi
merupakan revitalisasi dan perubahan yang THOMAS SUGIJATA. Pada KPPBC fakta integritas yang telah ditandatangani,
dilakukan secara sistematik terhadap organi- Madya Cukai, teknologi informasi akan dan kode etik prilaku yang telah ditetapkan.
sasi, sistem dan prosedur, SDM, dengan di- dioptimalkan pemanfaatannya.
dukung remunerasi dan optimalisasi peman- SISTEM APLIKASI DOKUMEN
faatan teknologi informasi. Pada KPU diterapkan budaya ker- Lalu bagaimana dengan bentuk sistem aplikasi doku-
ja yang merupakan nilai-nilai unggulan yang disepakati men yang akan diterapkan pada KPPBC Madya Cukai
bersama dan kepemimpinan yang efektif. Pembentukan KPU nanti? Menurut Thomas Sugijata, selama ini DJBC telah
dan KPPBC Madya Cukai diharapkan dapat memberikan membangun aplikasi di hampir semua jenis pelayanan di
dampak positif terhadap peningkatan kepatuhan pengguna bidang cukai, antara lain permohonan ijin pengusaha barang
jasa, mengamankan hak-hak negara, dan profesionalisme kena cukai (NPPBKC), permohonan penetapan merek dan
aparat kepabeanan dan cukai. harga jual eceran (HJE), permohonan penyediaan pita cu-
Namun demikian, secara eselonering, KPU dipimpin oleh kai (P3C), pemesanan pita cukai (CK-1), permohonan pe-
seorang pejabat setingkat eselon II dan bertanggung jawab musnahan hasil tembakau yang rusak, pemberian fasilitas
langsung kepada Direktur Jenderal, sedangkan KPPBC penundaan (kredit), penyediaan pita cukai, dan lain-lain.
Madya Cukai dipimpin oleh seorang pejabat setingkat eselon Namun demikian, pelayanan di bidang cukai saat ini be-
III dan bertanggung jawab kepada Kepala Kantor Wilayah. lum sepenuhnya mengedepankan pelayanan prima yang
berbasis teknologi informasi yang terintegrasi satu dengan
DUA BIDANG BARU DI KPPBC MADYA CUKAI lainnya dan real time atau on-line real time, baik dalam
Satu hal yang membedakan KPPBC Madya Cukai dengan internal organisasi DJBC maupun dengan pengguna jasa.
KPPBC yang juga memiliki reksan cukai, adalah pada “Kedepan, sejalan dengan meningkatnya tuntutan good
KPPBC Madya Cukai teknologi informasi akan dioptimalkan governance yang disertai adanya transparansi dan akunta-
pemanfaatannya melalui otomasi dan penggunaan aplikasi bilitas, maka sistem pelayanan dan pengawasan pada
dalam rangka efisiensi dan efektifitas pelayanan dan penga- KPPBC Madya Cukai akan memperhatikan peningkatan
wasan. Misalnya, sistem pelaporan yang direncanakan dapat peranan teknologi informasi guna memberikan pelayanan
dilakukan secara elektronik. Namun, untuk kebijakan cukai yang efisien dan cepat kepada pengguna jasa, dan disisi
yang prinsipnya ditetapkan bersifat nasional, maka tidak akan lain mendukung upaya DJBC untuk melakukan pengawas-
ada perbedaan kebijakan cukai antara KPPBC Madya Cukai an yang efektif dan akurat,” jelas Thomas Sugijata.
dengan KPPBC yang juga memiliki reksan cukai. Masih menurut Thomas Sugijata, pada KPPBC Madya
Dari sisi organisasi, terdapat dua unit baru yang akan Cukai juga perlu dilakukan peningkatan efektifitas peng-
dibentuk yakni unit Kepatuhan Internal serta unit Penyuluhan awasan melalui pengembangan profiling dan manajemen
dan Layanan Informasi. Melalui unit kepatuhan internal diha- risiko dalam pelayanan dan pengawasan, pengawasan
rapkan dapat terbentuk organisasi yang efektif, efisien, serta yang built-in dengan pelayanan, pengawasan fisik terstruk-
bebas KKN, dimana dilakukan penilaian terhadap setiap un- tur berdasarkan zoning, hulu-hilir, pendekatan media/moda
sur satuan kerja dan pelaku organisasi melalui suatu meka- transportasi dan distribusi, penguatan unit penyidikan, serta
nisme yang sistematis untuk mengevaluasi dan meningkat- penyempurnaan administratif untuk kepentingan pengawasan.
kan efisiensi dan efektifitas proses pelayanan dan pengawas-
an, serta penegakan kode etik dan integritas pegawai. TITIK BERAT PADA PENGAWASAN
“Pembentukan unit penyuluhan dan layanan informasi Dengan demikian, pada KPPBC Madya Cukai lebih
bertujuan untuk meningkatkan kepatuhan pengguna jasa me- diutamakan peningkatan efektivitas pengawasan, tanpa
lalui pembinaan yang terstruktur, dan dilakukan secara pasif meninggalkan upaya-upaya untuk meningkatkan efisiensi
dan proaktif berdasarkan segmentasi pengguna jasa (reksan pelayanan. Karena, berdasarkan kajian dan survei yang
cukai) serta menyediakan informasi yang seragam dan akurat dilakukan Tim Percepatan Reformasi (TPR), diidentifikasi
kepada seluruh stakeholder,” ujar Thomas Sugijata. dari sisi pelayanan selama ini dipandang sudah cukup baik,
Dengan adanya dua unit baru tersebut, maka pengendali- sebab objek cukai yang relatif tidak peka waktu dan meru-
an internal dapat dilakukan secara sistematik baik dari sisi pakan kegiatan rutin. Namun demikian, dari sisi pelayanan
organisasi, sistem dan prosedur, maupun penerapan praktik- tetap dilakukan peningkatan efisiensi melalui penyederha-
praktik tatakelola pemerintahan yang baik. Karena, dari sisi naan sistem adminsitrasi cukai dan otomasi.
organisasi struktur yang ada harus mendukung pembagian Sementara itu, pengawasan merupakan aspek yang ha-
tugas dan wewenang yang jelas. Disini, unit kepatuhan inter- rus ditingkatkan efektivitasnya, mengingat modus dan pola
nal bertugas untuk memastikan bahwa setiap unit melakukan pelanggaran di bidang cukai semakin maju dan
pekerjaan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya masing- berkembang, serta melibatkan banyak orang (padat karya),
masing. sehingga dapat menimbulkan persaingan industri yang
Dari sisi sistem dan prosedur, akan ada kepastian hukum, tidak sehat dan mempengaruhi kesehatan masyarakat.

EDISI 403 JUNI 2008 WARTA BEA CUKAI 5


LAPORAN UTAMA

FOTO-FOTO : DOK. WBC


DJBC selalu membacanya sebagai tantangan dan harapan baru
menuju perbaikan dan perubahan yang diharapkan.
Perubahan yang dilakukan pada dasarnya adalah sebuah
perjalanan maraton yang panjang dan melelahkan. Oleh sebab
itu, proses transformasi ini sangat membutuhkan semangat, kerja
keras, dan konsistensi dari setiap pihak yang terlibat didalamnya.
Pihak yang terlibat juga termasuk instansi terkait yang bersing-
gungan dengan tugas KPPBC. Instansi terkait tersebut diharap-
kan secara pararel melakukan upaya percepatan reformasi agar
sejajar dengan program reformasi yang dilakukan DJBC melalui
pembentukan KPPBC Madya Cukai.
Dari upaya pembentuk KPPBC Madya Cukai tersebut, TPR
telah menyusun konsep pembentukan KPPBC Madya Cukai, dan
telah melakukan berbagai pembahasan dan diskusi baik terha-
dap KPPBC yang akan direalisasikan menjadi KPPBC Madya
Cukai, Kantor Wilayah yang akan membawahinya, para direktur,
maupun kepada para pengguna jasa. Selain itu, konsep tersebut
juga telah dibahas bersama tim prakarsa program reformasi
birokrasi Departemen Keuangan, dan melaporkannya secara
tertulis kepada Menteri Keuangan.
Dari pembahasan tersebut terdapat sembilan subbagian
yang saat ini tengah dipersiapkan untuk pembentukan
KPPBC Madya Cukai, yaitu pengawasan, profiling, penyeder-
hanaan sistem administrasi cukai, pelunasan cukai, sistem
pengendalian internal, penyuluhan dan layanan informasi,
komputerisasi pelayanan dan pengawasan, key performance
indicators, dan standar pelayanan publik.
Dan, sebagai tindak lanjut dari tahapan proses pembentukan
KPPBC Madya Cukai, saat ini sedang dilakukan proses
pengembangan sistem dan penyempurnaan aplikasi pelayanan,
penyusunan dan finalisasi dasar hukum dari sistem dan prosedur
pelayanan dan pengawasan, assessment SDM, pembangunan/
renovasi gedung dan penyediaan infrastruktur/sarana prasarana
pendukung, serta berbagai penyempurnaan lainnya menjelang
PENINGKATAN CITRA DAN KINERJA. DJBC berharap dengan adanya implementasi KPPBC Madya Cukai.
KPPBC Madya Cukai, citra dan kinerja akan meningkat. Dengan adanya KPPBC Madya Cukai, tentunya DJBC ber-
harap citra dan kinerjanya menjadi lebih baik, karena dengan ba-
Program ini sejalan dengan Road-Map industri hasil iknya citra dan kinerja, maka implikasi positifnya akan menyentuh
tembakau yang telah disepakati oleh pemerintah dan para kesegala bidang, baik ke dalam internal DJBC maupun eksternal
pengusaha, yaitu untuk kurun waktu tahun 2008-2010 bagi perekonomian nasional.
reformasi di bidang cukai lebih diarahkan untuk mencapai “Upaya internalisasi dan pengkondisian bagi para pega-
kebutuhan penerimaan negara yang pasti. Oleh sebab itu, wai terhadap komitmen, budaya kerja, dan kepemimpinan
salah satu instrument yang digunakan adalah menghilang- juga terus menerus dilakukan, dan secara paralel dilakukan
kan rokok illegal dan pita cukai palsu. sosialisasi dan komunikasi yang efektif terhadap pengguna
Untuk itu pada KPPBC Madya Cukai struktur organisa- jasa dan pihak-pihak yang terkait untuk memberikan
sinya nanti selain menempatkan dua unit baru, pada bidang pemahaman dan awareness terhadap implementasi KPPBC
pengawasan juga menempatkan dua unit baru yang sebe- Madya Cukai, sekaligus mendorong mereka untuk melakukan
lumnya hanya ditempati pada satu unit. Unit tersebut ada- upaya percepatan perbaikan dalam rangka mendukung prog-
lah Seksi Intelijen dan Penindakan, serta Seksi Penyidikan ram reformasi DJBC,” tandas Thomas Sugijata. adi
dan Barang hasil Penindakan. Dengan struktur yang baru
tersebut, diharapkan unit pengawasan dapat melaksana-
kan tugas dan fungsinya secara lebih intensif dan efektif.
Melalui struktur organisasi yang telah ditetapkan tersebut,
maka untuk melakukan koordinasi baik dalam pelayanan mau-
pun pengawasan antara KPPBC Madya Cukai satu dengan la-
innya ataupun dengan KPPBC yang juga memiliki reksan
cukai, hal ini tetap mengacu kepada peraturan Menteri Keuang-
an tentang organisasi dan tatakerja instansi vertikal DJBC.
Secara konsepsi, KPPBC Madya Cukai secara vertikal ber-
ada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kantor Wilayah
yang membawahinya. Oleh sebab itu, secara horizontal
KPPBC Madya Cukai dapat juga melakukan koordinasi dengan
KPPBC lainnya, tidak hanya dengan KPPBC Madya Cukai
lainnya, yang tentunya sepengetahuan Kantor Wilayah yang
membawahinya.

PERLU DUKUNGAN SEMUA PIHAK


Upaya DJBC menerapkan KPPBC Madya Cukai, memang
tidak semudah yang dibayangkan, karena pada setiap proses
transformasi yang dilakukan pastinya akan dihadapi dengan MENITIKBERATKAN PADA PENGAWASAN. Selain memberikan pelayanan yang
kendala. Namun demikian, setiap kendala yang dihadapi, prima, pengawasan menjadi titik berat pada KPPBC Madya Cukai

6 WARTA BEA CUKAI EDISI 403 JUNI 2008


LANGKAH STRATEGIS DAN
SISTEMATIS UNTUK
PERBAIKAN PELAYANAN
DAN PENGAWASAN
FOTO-FOTO WBC/ATS
Sesuai dengan tujuannya, pengawasan,” ujar Frans
pembentukkan Kantor Pengawasan dan Rupang.
Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Sementara itu menu-
Madya Cukai diharapkan dapat
rut Kepala Kantor Wila-
yah Jawa Timur II, C.F.
memberikan perubahan yang signifikan Sidjabat, dengan dijadi-
pada pelayanan sehingga lebih kannya KPPBC Malang
memudahkan pengguna jasa dalam dan Kediri menjadi
menjalankan bisnisnya, dan pengawasan KPPBC Madya Cukai, je-
pun menjadi lebih efektif. las akan lebih memberi-
kan kemudahan kepada

T
pengguna jasa dalam
erhitung sejak Juli hingga September 2008, Direkto- menjalankan bisnisnya,
rat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) akan meresmi- karena dengan penerap-
kan tiga KPPBC menjadi KPPBC Madya Cukai. an teknologi informasi
Yaitu, KPPBC Malang dan Kediri yang berada di ja- maka pelayanan akan
jaran Kantor Wilayah Jawa Timur II dan KPPBC Ku- menjadi cepat dan
dus yang berada di jajaran Kantor Wilayah Jawa Tengah. pegawai pun akan dapat
Kantor pelayanan dan pengawasan yang menjadi acuan da- C.F. SIDJABAT. Semua pegawai dan lebih mudah baik dalam
pengguna jasa harus menjalani
lam memberikan pelayanan dan pengawasan cukai ini, men- kebijakan ini dengan sebaik-baiknya, memberikan pelayanan
jadi momentum penting bagi DJBC untuk melangkah lebih karena ini sudah menjadi kebijakan maupun dalam menjalan-
maju hingga bisa sejajar dengan institusi kepabeanan dan nasional bukan sektoral. kan fungsi pengawasan.
cukai dunia. “Keistimewaan ada-
KPPBC Malang, Kediri, dan Kudus yang merupakan sen- nya KPPBC Madya Cukai, adalah kemudahan, dengan tek-
tra penerimaan cukai nasional, memang patut untuk menjadi nologi informasi akan menjadikan sesuatu menjadi lebih
KPPBC Madya Cukai, karena selain memiliki reksan cukai mudah. Namun, bagaimana pun dalam perubahan teknolo-
yang cukup banyak, hampir 90 persen kegiatan yang ada di gi informasi, bagi perusahaan kecil itu susah investasinya,
KPPBC tersebut adalah pelayanan terhadap cukai. tapi mereka harus patuh, karena ini sudah disusun secara
Banyak hal yang telah disiapkan DJBC untuk mewujud- nasional bukan sektoral,” kata Sidjabat.
kan terbentuknya KPPBC Madya Cukai tersebut, mulai dari Masih menurut Sidjabat, KPPBC Madya Cukai memang
persiapan perangkat hukum hingga struktur organisasi telah memiliki karateristik yang spesifik, untuk itu penekanannya
dirumuskan dengan begitu matang, guna terciptanya suatu pada pengawasan telah tepat, walaupun dalam hal pelayanan
kantor utama dengan pokok utama pelayanannya adalah publik sebenarnya lebih mengutamakan pelayanan, baru peng-
cukai. awasan. Selain itu, jiwa undang-undang cukai yang menekan-
Menurut Direktur Cukai, Frans Rupang, penerapan kan pada pembatasan dan larangan, menjadi sejalan dengan
KPPBC Madya Cukai, merupakan upaya sistematik dan me- penekanan pengawasan pada KPPBC Madya Cukai.
nyeluruh untuk menjawab tuntutan masyarakat terhadap ins- Hal yang sama juga disampaikan oleh Kepala Kantor
titusi DJBC dalam membe- Wilayah Jawa Tengah,
rikan pelayanan dan peng- Ismartono, menurutnya
awasan di bidang cukai. pembentukan KPPBC
Oleh karena itu, Direktorat Madya Cukai khususnya
Cukai telah bekerja sama KPPBC Kudus yang ber-
dengan Tim Percepatan Re- ada di bawah wilayahnya,
formasi (TPR) untuk meng- sejalan dengan program
kaji segala aspek terkait de- reformasi DJBC yang
ngan pelaksanaan KPPBC mencakup berbagai upa-
Madya Cukai. ya perbaikan dalam se-
“Sebagai contoh regula- gala bidang baik organi-
si terkait dengan NPPBKC, sasi, sistem dan prose-
saat ini kita sedang dur, SDM yang merupa-
menyempurnakan bersama kan bagian dari transfor-
tim pembuat peraturan pe- masi organisasi.
laksana undang-undang “Pembentukan
nomor 39 tahun 2007, dan KPPBC Kudus menjadi
disitu ada hal baru dalam KPPBC Madya Cukai sa-
kaitannya dengan ngat tepat karena kontri-
implementasi manajemen ISMARTONO. Diharapkan dengan busi penerimaan cukai
FRANS RUPANG. KPPBC Madya Cukai risiko di bidang cukai dalam terbentuknya KPPBC Madya Cukai akan yang cukup besar dalam
adalah tanggung jawab kita semua. rangka peningkatan diperoleh hasil yang lebih baik.. pemenuhan target yang

EDISI 403 JUNI 2008 WARTA BEA CUKAI 7


LAPORAN UTAMA

KPPBC MADYA CUKAI. Kini menunggu implementasi dan mewujudkan semua harapan yang ada.

dibebankan, yaitu untuk tahun 2008 sebesar Rp. wujudkan atau paling tidak dikondisikan tanpa harus menung-
11.511.988.138. Selain itu, pembentukkan KPPBC Madya gu penetapan/pengukuhan sebagai KPU.
Kudus bertujuan untuk lebih meningkatkan pelayanan Perwujudan atau pengkondisian tersebut meliputi pening-
kepada masyarakat usaha yang lebih baik dan transparan katan kualitas pelayanan dan integritas pegawai dengan
serta lebih efisien,” tutur Ismartono. FOTO-FOTO WBC/ATS
orientasi kepada kepuasan
Hal ini diamini oleh Wijayanta yang juga merupakan pelayanan bagi stakeholder
Kepala KPPBC Tipe A3 Kudus, menurutnya dibentuknya dan penegakan peraturan
KPPBC Madya Kudus akan menjadi momentum secara konsisten.
pembenahan DJBC secara mendasar, khususnya untuk “Kalau mengacu kepa-
kantor yang menitikberatkan pada tugas-tugas di bidang da subtansi dan jiwa KPU,
cukai. Selain itu, pembentukkan KPPBC Madya Kudus juga menurut pandangan saya
merupakan suatu langkah strategis dan sistematik dalam tidak ada kendala yang se-
upaya perbaikan, baik itu pengawasan, pelayanan dan pem- rius apabila Malang dijadi-
binaan SDM. kan sebagai KPPBC Madya
“Dipilihnya KPPBC Kudus menjadi KPPBC Madya me- Cukai, karena sebagian
rupakan suatu hal yang tepat mengingat kontribusi KPPBC subtansi dan jiwa KPU itu
kami cukup signifikan bagi penerimaan nasional, yaitu 22 sendiri telah terbangun di
persen. Namun pada sisi lain, kami seluruh pegawai di kantor Malang, hanya
KPPBC Kudus memandang rencana pembentukan kantor mungkin perlu penajaman
tersebut merupakan suatu tantangan yang tidak ringan bagi dalam aktualisasinya,” kata
kami,” ungkap Wijayanta. Barid Effendi.
Lain halnya yang disampaikan oleh Barid Effendi sela- Sementara itu menurut
ku Kepala KPPBC Malang, menurutnya KPPBC Madya Cu- Kepala KPPBC Kediri, Iyan
kai adalah sebuah tuntutan jaman dan konsekuensi Rubianto, pembentukkan
peningkatan remunerasi yang telah diluncurkan dan telah BARID EFFENDI. Pelayanan yang KPPBC Madya Cukai Kediri
dinikmati pegawai beberapa bulan ini. Dengan demikian, diberikan harus inline dengan merupakan upaya dari
subtansi atau jiwa KPU mestinya secara simultan harus di- pengawasan yang dilakukan. DJBC atas tututan reforma-

8 WARTA BEA CUKAI EDISI 403 JUNI 2008


DOK. PRIBADI
si birokrasi menuju good governance dan tuntutan profesio- dikarenakan wilayah kita
nalisme dalam pelayanan. Dan, KPPBC Kediri sebagai kantor yang cukup luas, untuk
penghasil penerimaan cukai terbesar di Indonesia, tentunya itu diperlukan banyak
akan berperan strategis dalam mewujudkan tuntutan tersebut. SDM di bidang penga-
wasan untuk memastikan
KEBIJAKAN YANG DIJALANKAN apakah pesanan pita
“Pada prinsipnya semua penyempurnaan regulasi di bi- cukainya benar diguna-
dang cukai tidak dibedakan antara KPPBC Madya dan kan atau tidak,” ujar Ian
KPPBC lainnya, hanya saja insfrastruktur serta dukungan Rubianto.
SDM yang handal di KPPBC lainnya yang mungkin belum
mendukung untuk dilaksanakan secara penuh,” kata Frans ASSESSMENT SDM
Rupang. Dukungan teknologi
Lebih lanjut Frans Rupang menjelaskan, untuk bentuk pe- informasi dan segala
layanan dan pengawasan yang akan dijalankan oleh KPPBC perangkat hukum juga
Madya Cukai, terdapat perbedaan yang signifikan. Untuk kebijakan, tentunya tidak
bidang pelayanan, digunakan manajemen risiko dengan me- akan berjalan tanpa du-
manfaatkan profil reksan barang kena cukai (BKC). Demikian kungan SDM yang profe-
halnya dengan pengawasan, dengan memanfaatkan profil sional sebagaimana yang
tersebut akan dibedakan treatment masing-masing sesuai selama ini selalu
dengan tingkat risikonya, apakah low risk, medium risk, atau WIJAYANTA. Penanggulangan BKC ile-
didengungkan oleh KPU.
high risk. Satu hal yang juga penting adalah, pemanfaatan gal diharapkan dapat teratasi dengan di- Pembenahan SDM mulai
teknologi informasi akan dioptimalkan dalam pelayanan dan bentuknya KPPBC Madya Cukai Kudus. dari peningkatan kemam-
pengawasan di KPPBC Madya Cukai. puan dan keterampilan
Dan, posisi Direktorat Cukai tidak akan mengalami peru- hingga integritas terus dilakukan DJBC dengan cara asses-
bahan dalam menjalankan tupoksinya antara sebelum dan sment terhadap seluruh pegawai DJBC.
sesudah diberlakukannya KPPBC Madya Cukai, namun Menurut Sidjabat, dalam pelayanan publik yang paling
kegiatan yang sifatnya pelayanan yang masih dikerjakan di utama dilihat adalah manusianya, meskipun dalam tugas
kantor pusat secara berangsur didesentralisasikan sepanjang tersebut telah digunakan teknologi informasi yang begitu
dimungkinkan oleh ketentuan yang berlaku. hebatnya, namun jika terjadi kegagalan maka manusianya
Sementara itu menurut Ismartono, pada intinya tidak ada lah yang menyebabkan kegagalan tersebut.
perbedaan pelayanan dan pengawasan baik untuk KPPBC “Dengan adanya teknologi informasi, pegawai seharus-
maupun KPPBC Madya Cukai, namun pada KPPBC Madya nya menjadi berkurang. Namun, dalam struktur organisasi
Cukai lebih menekankan pada pelayanan cukai yang ternyata berkembang dan bertambah menjadi beberapa
tentunya memberikan kontribusi yang cukup besar di dalam kepala seksi. Satu hal lagi, pegawai yang ikut assessment
penerimaan cukai. Untuk itu diharapkan juga, KPPBC lain adalah seluruh Indonesia, jadi tidak penting apakah dia
mampu meningkatkan kinerja pelayanan dan pengawasan belum pernah bertugas di cukai atau sudah, karena mereka
sesuai kondisi yang ada di masing-masing kantor. sudah lulus akademik dan itu sudah bisa menunjukan pres-
“Titik berat pelayanan dan pengawasan tidak hanya terha- tasi,” kata Sidjabat.
dap pabrik rokok yang besar, yang biasa disebut empat besar Hal ini diamini oleh Iyan Rubianto, menurutnya KPPBC
di KPPBC Kudus, tetapi juga terhadap pabrik rokok golongan Kediri sudah jauh-jauh hari mempersiapkan pegawainya
dibawahnya yang jumlahnya mencapai ratusan. Mereka ha- untuk meningkatkan kemampuan, karena untuk penempat-
rus tetap dibina dan diarahkan untuk bekerja sesuai prosedur an pegawai di KPPBC Madya Cukai proses assessmennya
yang benar, bagaimanapun juga mereka mempunyai potensi diikuti oleh seluruh pegawai DJBC.
yang cukup besar. Potensi yang dimaksud disini adalah po- “Saya sudah sampaikan hal ini kepada seluruh pegawai
tensi penerimaan negara maupun penyerapan tenaga kerja,” di KPPBC Kediri, kalau ternyata tidak ditempatkan kembali
terang Ismartono. di sini jangan berkecil hati karena yang menentukan
Masih terkait dengan pelayanan dan pengawasan, menu- semuanya adalah kantor pusat. Ini adalah perubahan dan
rut Wijayanta, pada KPPBC Madya Cukai akan ada beberapa ini harus dihadapi, jadi jangan sampai kita kecewa. Dan
pembenahan yang akan dilakukan. Dari sisi pelayanan, akan saya pun belum pasti
dilakukan perbaikan yang menyangkut, penyederhanaan menjadi kepala KPU nya,
sistem administrasi cukai, penyederhanaan sistem pencatat- yang penting kita sudah
an dan pembukuan, optimalisasi otomasi dalam pelayanan mempersiapkan,” ungkap
cukai, dibentuknya client coordinator, dan layanan informasi Iyan Rubianto.
juga standar waktu pelayanan. Sementara untuk
Dari sisi pengawasan, akan disusun suatu profil risiko dari KPPBC Kudus, Wijayan-
pengusaha BKC, dimana profiling tersebut akan digunakan ta telah berusaha secara
sebagai treatment dalam pengawasan dan pelayanan. periodik melakukan sosi-
Hal senada diungkapkan juga oleh Barid Effendi, pelayan- alisasi melalui Program
an yang diberikan haruslah inline dengan pengawasan yang Pembinaan dan Keteram-
dilakukan, sehingga pada saat diberikan pelayanan, maka pilan Pegawai (P2KP)
saat itu juga dilakukan pengawasan. Dengan kata lain, akan tentang cetak biru dan
diwujudkan sistem pengawasan yang terintegrasi dengan konsep paper pemben-
sistem pelayanan. tukan KPPBC Madya Cu-
Sementara itu menurut Iyan Rubianto, sesuai dengan ce- kai. Hal ini dilakukan
tak biru dari KPPBC Madya Cukai, maka pelayanan yang di- mengingat penyiapan
berikan akan lebih efisien, responsif, dan transparan. Profesi- SDM merupakan hal
onalisme berbasiskan teknologi informasi serta pengawasan yang tidak mudah. Bah-
berbasiskan manajemen risiko. kan, KPPBC Kudus juga
“Intinya SDM di pelayanan dikurangi, diperbanyak di peng- IYAN RUBIANTO. Kami juga mengkondi- telah meminta bantuan
awasan, Karena kita akan menggunakan risk manajemen sikan kepada para pengusaha agar ikut HRD dari PT. Pura untuk
yang lebih mengintensifkan profiling dari BKC yang ada. Ini mensukseskan KPU. melakukan training de-

EDISI 403 JUNI 2008 WARTA BEA CUKAI 9


LAPORAN UTAMA

ngan materi manajemen perubahan, pelayanan prima, ke- Namun demikian, menurut Ketua Tim Percepatan Refor-
pemimpinan, dan sebagainya. masi, Thomas Sugijata, membangun KPPBC Madya Cukai
“SDM memang menjadi kendala kita saat ini, karena wi- dan membangun gedung adalah suatu hal yang berbeda.
layah pengawasan yang cukup luas terkadang menjadi Pada dasarnya platform pembentukan KPPPBC Madya
penentu dalam keberhasilan penanggulangan BKC ilegal. didasarkan pada revitalisasi dan perubahan secara sistematik
Namun kami optimis dengan dijadikannya KPPBC Kudus terhadap organisasi, SDM, sistem dan prosedur, dan
menjadi KPU, dan penataan SDM dilakukan secara propor- didukung dengan remunerasi, dimana SDM merupakan faktor
sional, kendala tersebut dapat diatasi,” tutur Wijayanta. yang terpenting, baik dari sisi integritas, kompetensi, budaya
Untuk penempatan SDM, KPPBC Madya Cukai kerja, maupun kepemimpinan.
memang berbeda dengan penempatan SDM dikala DJBC “Oleh sebab itu, hal utama yang harus dipenuhi dalam
menerapkan Tanjung Priok sebagai KPU. Saat itu seluruh pembentukan KPPBC Madya adalah, struktur organisasi
pegawai di KPU Tanjung Priok adalah wajah-wajah baru yang telah disesuaikan dengan visi, misi, tujuan, dan sasaran
dan relatif masih muda. Untuk KPPBC Madya Cukai, pembentukan KPPBC Madya dengan meyeimbangkan jum-
penempatan SDM tidak seluruhnya baru, separuh mungkin lah SDM dengan beban kerja serta adanya pemisahan tugas
saja pegawai baru, namun separuhnya adalah pegawai dan tanggung jawab yang jelas,” terang Thomas Sugijata.
yang berasal dari KPPBC tersebut. Lebih lanjut dijalaskan Thomas Sugijata, hal utama lain-
Hal ini tentunya juga untuk kepentingan pelayanan dan nya adalah, SDM yang kompeten, professional, dan berinteg-
pengawasan yang akan dilakukan oleh KPPBC Madya Cu- ritas, serta memiliki komitmen dalam mengimplementasikan
kai, bagi pegawai setempat yang lulus proses assessment tatanilai dan budaya organisasi KPPBC Madya. Dan, sistem
tentunya akan tetap ditempatkan dan diharapkan menjadi juga prosedur yang mengacu pada strategi dan sasaran yang
motor penggerak pelayanan dan pengawasan yang selama telah ditetapkan, untuk memberikan pelayanan yang efisien
ini telah mereka persiapkan jauh-jauh hari. dan pengawasan yang efektif.

PERSIAPAN SARANA DAN PRASARANA HARAPAN KPPBC MADYA CUKAI


Jika SDM telah disiapkan dan segala perangkat kebijak- Segala persiapan telah dilakukan, kini ketiga KPPBC
an juga telah ditetapkan, kini DJBC juga tengah mempersi- hanya tinggal menunggu waktu penetapan menjadi
apkan sarana dan prasarana bagi ketiga KPPBC yang KPPBC Madya Cukai. Banyak harapan yang diinginkan
akan menjadi KPPBC Madya Cukai. Penambahan sarana baik oleh pegawai maupun pengguna jasa dengan diim-
dan prasarana memang menjadi suatu keharusan, karena plentasikannya KPPBC Madya Cukai.
sebagai kantor dengan konsep pelayanan dan pengawas- “Kepada teman-teman di KPPBC dimohonkan untuk
an yang modern, tentunya harus ditunjang dengan sarana dipersiapkan segala sesuatunya berkaitan dengan
dan prasarana yang lebih memadai. pembentukan KPPBC Madya Cukai. Karena kesuksesan
Menurut Wijayanta, untuk persiapan sarana dan prasa- berjalannya KPPBC Madya Cukai adalah tanggung jawab
rana di KPPBC Kudus tengah dilakukan renovasi gedung bersama. Selama ini ada kesan bahwa kegiatan yang
aula dan penambahan ruang pelayanan. Karena, untuk sa- berkaiatan dengan cukai kurang mendapat perhatian
at ini dari segi tampilan penataan ruangan dan ketersedia- sebagaimana kegiatan di bidang kepabeanan,” ujar Frans
an prasarana yang ada bisa dikatakan belum ideal, dimana Rupang.
kondisi tersebut belum mampu menggambarkan sebuah Lebih lanjut Frans Rupang menyatakan, dengan ada-
gedung perkantoran yang modern. nya undang-undang nomor 39 tahun 2007 yang didukung
“Dalam rangka persiapan pembentukan KPPBC Madya dengan akan diterapkannya pengawasan dan pelayanan
Cukai Kudus, kami tengah mengupayakan untuk melaku- oleh KPPBC Madya, diharapkan performance KPPBC
kan renovasi gedung, pengadaan meubeler dan pengada- yang menangani cukai juga akan lebih baik dan dapat
an sarana kerja lainnya,” terang Wijayanta. dibanggakan oleh DJBC dan masyarakat pada umumnya.
Sementara itu di KPPBC Malang, persiapan sarana dan Sementara Ismartono berharap, dengan dibentuknya
prasaran yang tengah dilakukan adalah mempersiapkan KPPBC Madya Cukai akan diperoleh hasil yang lebih baik
sarana penunjang baik yang bersifat sementara maupun di dalam kegiatan pelaksanaan pelayanan dan pengawas-
permanen.”Untuk mewujudkan KPPBC Madya Cukai, seca- an, serta terjalin komunikasi sinergi baik penguna jasa
ra ideal tentu saja sarana dan prasarana yang ada seka- maupun instansi terkait lainnya yang dapat mendukung
rang ini belum memadai, namun kondisi ini tidak menyurut- program reformasi di DJBC. Dan yang penting, DJBC ti-
kan semangat untuk mengkondisikan sub tansi atau jiwa dak menghendaki adanya satu komponen pun yang diru-
KPU,” kata Barid. gikan dengan adanya KPPBC madya Kudus.
Untuk KPPBC Kediri persiapan sarana dan prasarana Untuk dua KPPBC di bawah jajaran Kantor Wilayah
pun juga telah mereka lakukan, seperti membangun Jawa Timur II, Sidjabat berharap, agar program tersebut
gedung baru yang diperkirakan selesai akhir Juli 2008. dijalankan dengan niat baik untuk berubah menjadi yang
Sementara untuk sarana penunjang lainnya, seperti laptop lebih baik. Walaupun perubahan tersebut menghasilkan
dan komputer kendati jumlahnya masih relatif kurang, na- suatu akibat, namun harus tetap dijalani dengan niat yang
mun kesemuanya sedikit demi sedikit telah dipenuhi. Untuk tulus dan ikhlas.
penunjang pengawasan, juga telah ditambah kendaraan Pelaksanaan penetapan KPPBC Madya Cukai, kini
roda empat sebanyak tiga unit. tinggal menunggu waktu saja. Pada waktu yang telah di-
“Itu untuk sarana dan prasarana, persiapan lainnya dari tentukan nanti, seluruh perhatian tentunya akan terpusat
kami untuk menjadi KPPBC Madya Cukai, adalah pengkon- kepada kebijakan DJBC untuk merubah dirinya menjadi
disian budaya kerja meliputi penggunaan absensi elektro- institusi yang memiliki integritas tinggi dan berperan aktif
nik, pelaksanaan bebas KKN, pelaksanaan lembar kontrol dalam mewujudkan penyelenggaraan pelayanan dan
waktu pelayanan, dan sosialisasi kepada pengguna jasa,” pengawasan yang bebas KKN.
ungkap Iyan Rubianto. Mampukah DJBC menjawab semua itu, dan
Demikian halnya yang dilakukan oleh KPPBC Malang, mampukah KPPBC yang ditunjuk menjadi KPPBC Madya
selain mensosialisasikan kepada stakeholder tentang ren- Cukai melaksanakan amanah negara dengan sebaik-
cana implementasi KPPBC Madya Cukai, secara internal baiknya? Kita semua berharap hal ini akan berjalan
juga memperkenalkan kepada semua pegawai untuk dengan lancar dan baik, sehingga citra DJBC di mata
menyikapi secara positif dan menumbuhkan kesadaran un- masyarakat akan semakin baik dan menjadi kebanggaan
tuk ikut ambil peran dalam menyiapkan implementasi KPU. bagi negara ini. adi

10 WARTA BEA CUKAI EDISI 403 JUNI 2008


PELAYANANNYA TIDAK
DARI MEJA KE MEJA LAGI
Sistem pelayanan yang one stop service KPPBC tersebut adalah, KPPBC Malang, dan Kediri, yang ber-
dimana kepengurusan dokumen ada di bawah Kantor Wilayah Jawa Timur II, dan KPPBC
yang transparan dan tidak lagi dari meja Kudus yang berada di bawah Kantor Wilayah Jawa Tengah.
ke meja, adalah harapan dari para
Ketiga KPPBC Madya Cukai ini rencananya akan diberlakukan
mulai Juli hingga September 2008 mendatang.
pengguna jasa jika Kantor Pengawasan Banyak hal yang sudah dilakukan DJBC untuk mengimple-
dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) mentasikan KPPBC Madya Cukai ini, mulai dari menyiapkan
Madya Cukai diberlakukan. perangkat hukum dan kebijakannya, sarana dan prasarana se-

P
bagai kantor modern, hingga sosialisasi kepada para pengguna
elayanan yang prima tanpa harus membebankan para jasa akan pelayanan dan pengawasan yang nantinya dijalan-
pengusaha, adalah dambaan dari para pengusaha se- kan oleh KPPBC Madya Cukai.
lama ini. Banyaknya birokrasi yang harus mereka jalani Dari beberapa kali sosialisasi yang dilakukan oleh ketiga
dan kurangnya sosialisasi akan peraturan yang ada, KPPBC tersebut, secara garis besar pengguna jasa umumnya
menyebabkan rasa kekhawatiran pengusaha akan sa- sangat antusias dijadikannya KPPBC tempat mereka menda-
lah dalam menjalankan kebijakan yang ada. patkan pelayanan menjadi KPPBC Madya Cukai, hal ini dapat
Melihat kenyataan yang ada saat ini, dimana pelayanan cukai terlihat dari banyaknya harapan yang mereka gantungkan ke-
masih belum maksimal dan masih banyaknya keinginan dari para pada KPPBC Madya Cukai yang dinilai akan mampu memberi-
pengusaha hasil tembakau akan pelayanan dan pengawasan kan kepastian dalam persaingan bisnis, karena selama ini ter-
yang seharusnya dilakukan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ganggu dengan maraknya peredaran rokok ilegal.
(DJBC) terhadap pelanggaran cukai, menjadikan semangat Menurut Ketua Tim Percepatan Reformasi DJBC, Thomas
DJBC untuk melakukan reformasi di bidang cukai. Sugijata, manfaat yang dapat diperoleh pengguna jasa dari
Reformasi cukai yang dilakukan DJBC untuk menjawab tun- implementasi KPPBC Madya Cukai adalah dalam rangka me-
tutan tersebut adalah dengan menjadikan tiga KPPBC penghasil menuhi tuntutan pengguna jasa/pengusaha barang kena cukai,
penerimaan cukai terbesar, menjadi KPPBC Madya Cukai. Ketiga oleh sebab itu KPPBC Madya Cukai harus dapat menunjukan
WBC/ATS

KPPBC MADYA CUKAI. Diharapkan pelayanannya tidak menambah birokrasi seperti yang ada sekarang.

EDISI 403 JUNI 2008 WARTA BEA CUKAI 11


LAPORAN UTAMA
FOTO-FOTO WBC/ATS
inovasi baru untuk meningkatkan kinerja pelayanan dan penga- dengan informasi kedatang-
wasan, yang meliputi beberapa hal, yaitu : an pita cukai.
1. Adanya debirokratisasi sehingga proses pelayanan menjadi “Dari sisi pengawasan,
lebih praktis dan efisien, para pengusaha rokok sa-
2. Adanya penerapan aturan yang sederhana dan mudah di- ngat berharap agar, KPPBC
mengerti, Madya Cukai Kudus, mampu
3. Adanya penyuluhan dan layanan informasi kepada penggu- menekan secara maksimal
na jasa dalam rangka transparansi, pemahaman peraturan, keberadaan rokok-rokok
dan untuk mendorong kepatuhan, polos yang mereka pandang
4. Adanya kepastian waktu dan kepastian biaya, sangat merugikan
5. Adanya profesionalisme dan integritas pegawai dalam me- kelangsungan usaha bagi
lakukan pelayanan kepada pengguna jasa, pabrikkan yang benar-benar
6. Adanya disiplin dan tanggung jawab pegawai dalam melak- berproduksi secara legal,”
sanakan pelayanan kepada pengguna jasa, tutur Wijayanta.
7. Adanya penerapan manajemen risiko dan pemanfaatan
teknologi informasi dalam rangka mempercepat pelayanan HARAPAN PENGUSAHA
dan peningkatan efektivitas pengawasan, CUKAI
8. Adanya standar kerja pelayanan bagi pengguna jasa, Dari sosialisasi yang di-
9. Adanya ukuran kinerja (KPI) bagi organisasi dan pegawai, lakukan KPPBC menggam-
10. Adanya equal treatment untuk pengawasan dan pelayanan barkan banyaknya harapan
kepada seluruh pengguna jasa, dan, ISMANU. Sebagai pengusaha yang yang diinginkan para
baik tentunya harus taat terhadap
11. Adanya koordinasi serta dukungan dari instansi yang terkait perubahan yang terjadi. pengusaha. Kondisi tersebut
dengan tugas pokok dan fungsi DJBC. tentunya bukan sekedar tun-
tutan yang berlebihan dari para pengusaha, tuntutan mereka
SOSIALISASI DI KPPBC adalah pelayanan dan pengawasan yang lebih ketat oleh KPPBC
Menurut Kepala KPPBC Malang, Barid Effendi, bagi pe- terhadap pengusaha dan rokok polos.
ngusaha rokok yang patuh, selama ini tidak mendapatkan Menurut Ketua Gabungan Pengusaha Pabrikan Rokok Indo-
kendala yang berarti dalam mendapatkan pelayanan di nesia (GAPPRI), Ismanu, dibentuknya KPPBC Madya Cukai,
KPPBC Malang, mereka umumnya sudah puas, sehingga adalah jawaban DJBC terhadap tuntutan para pengusaha selama
terkait dengan rencana pembentukan KPPBC Madya Cukai ini yang memang merasa masih membutuhkan peningkatan dan
Malang mereka masih belum tampak responnya. perhatian yang cukup serius. Masalah cukai adalah masalah
“Mereka lebih mengharapkan produk policy yang memberi- nasional, untuk itu kebijakan yang dijalankan pun tentunya harus
kan kepastian hukum dan kepastian berusaha dari pada bersifat adil dan dapat memajukan para pengusaha, sesuai
sekedar kualitas pelayanan . Hal ini terkait dengan karakteristik/ dengan Road Map tahun 2008 hingga 2010 yang telah disepakati
sifat pelayanan cukai yang tidak begitu sensitif dengan waktu,” antara pengusaha dengan DJBC.
ujar Barid. “Kami sepenuhnya mendukung dibentuknya KPPBC Madya
Sementara itu menurut Kepala KPPBC Kediri, Iyan Rubian- Cukai, karena dengan itu kami dapat menggantungkan harapan
to, dari beberapa kali acara gathering baik berupa coffee mor- kami setinggi-tingginya baik terhadap pelayanan maupun
ning maupun acara sosialisasi peraturan yang telah dilakukan pengawasan. Sementara untuk sarana dan prasarana, kami ten-
KPPBC Kediri medio akhir 2007 dan awal 2008, para pengusa- tunya akan mengikuti karena ini sudah menjadi kebijakan nasio-
ha rokok sangat antusias dengan adanya rencana KPPBC Ma- nal dan sebagai pengusaha yang patuh kami juga akan menerap-
dya Cukai ini. kannya walaupun mungkin untuk pengusaha kecil penerapannya
“Beberapa pendapat yang disampaikan mereka adalah, akan berlangsung secara bertahap,” ungkap Ismanu.
mengharapkan pelayanan yang lebih nyaman, mengharapkan Masih menurut Ismanu, penerapan teknologi informasi untuk
transparansi, mengharapkan informasi yang sejelas-jelasnya saat ini memang sudah menjadi suatu keharusan, namun
atas usaha mereka, dan dengan adanya KPPBC Madya Cukai demikian Asosiasi tidak dapat langsung meminta kepada para
Kediri kelak, diharapkan mampu menjawab tantangan dari me- pengusaha rokok khususnya yang kecil, karena selain membu-
reka,” kata Iyan Rubianto. tuhkan investasi juga dibutuhkan waktu untuk mempelajarinya.
Hal senada juga disampaikan oleh Kepala KPPBC Kudus, Sementara itu menurut Direktur Perusahaan Rokok Gandum
Wijayanta, sosialisasi yang Malang, Bambang Wahono, perusahannya menyambut gembira
dilakukan ternyata juga dengan diterapkannya KPPBC Malang menjadi KPPBC Madya
mendapat respon yang po- Cukai, karena dari sosialisasi yang dilakukan, ternyata KPU
sitif, seperti dari segi pela- memberikan pelayanan yang baik dan pengawasan yang lebih
yanan, beberapa pengu- intensif, sehingga memberikan keuntungan bagi para pengusaha,
saha rokok golongan I dan walaupun pelayanan yang ada saat ini sudah berjalan baik.
II mengharapkan dengan “Seperti adanya sistem pelayanan one stop service, dimana
terbentuknya KPPBC Ma- dalam mengurus dokumen kita tidak lagi dari meja ke meja, dan
dya Cukai Kudus, pelaya- transparansi sehingga memberikan kenyamanan dan kepastian
nan pita dapat dilakukan bagi kami pengusaha dalam menjalankan usaha. Untuk
secara otomasi penuh pengawasan, diharapkan akan lebih banyak menindak pabrik
(menyangkut pengajuan rokok polos yang selama ini cukup memberatkan kami,” kata
CK-1, CK-5, dan CK-8). Bambang Wahono.
Sedangkan tanggap- Satu hal yang juga Bambang harapkan pada KPPBC Madya
an dari pabrikan golong- Cukai, adalah kecepatan pihak KPPBC dalam mensosialisasikan
an III, mereka mengha- peraturan yang baru, karena jika pengusaha telat menerima infor-
rapkan dengan terben- masi kebijakan yang baru tersebut, mereka akan merasa tidak
tuknya KPPBC Madya nyaman karena takut akan melanggar peraturan tersebut.
Cukai Kudus, kiranya da- Hal senada juga disampaikan oleh Direktur Perusahaan Ro-
pat digunakan memper- BAMBANG WAHONO. Sistem pelayan- kok Semanggi Mas Sejahtera Kediri, Hj. Sulami, dengan diben-
baiki pelayanan pita cu- an one stop service memberikan kenya- tuknya KPPBC Kediri menjadi KPPBC Madya Cukai,
kai, khususnya terkait manan dan kepastian bagi pengusaha. pelayanannya pun diharapkan akan menjadi lebih baik, sehingga

12 WARTA BEA CUKAI EDISI 403 JUNI 2008


tidak dari meja ke meja se- berskala kecil hingga besar sehingga membutuhkan persi-
perti yang ada selama ini. apan yang cukup matang untuk menerapkan teknologi
“Dengan pengawasan informasi tersebut. Selain itu, lebih banyaknya perusahaan
yang dilakukan selama ini sa- rokok yang berskala kecil membuat penerapan teknologi
ya melihat sudah cukup ketat akan sedikit terganggu karena harus dilakukan penyesuai-
sehingga keuntungan saya an baik kemampuan maupun investasi dari perusahaan-
mengalami peningkatan 20 perusahaan tersebut.
persen. Nah, jika sudah men- Namun hal ini sudah menjadi kebijakan nasional yang
jadi KPPBC Madya Cukai, perlu didukung, apapun kendala yang akan ditemui KPPBC
kami harapkan pengawasan Madya Cukai maupun perusahaan rokok terhadap pene-
akan lebih ketat lagi sehingga rapan teknologi informasi, tentunya harus dihadapi sebagai
dapat lebih maksimal dalam tantangan untuk menuju kantor modern dengan pelayanan
menekan angka kebocoran. sempurna.
Kami memang tidak menu- Menurut Ismanu, penerapan teknologi informasi
ntut 100 persen dihilangkan, memang sangat tepat dan harus segera dijalankan, karena
itu juga tidak mungkin, tapi dengan otomasi pengawasan akan lebih efektif dan negara
kalau dari sekarang sudah akan jauh lebih diuntungkan.
cukup baik, tentunya nanti “Saya sudah meminta kepada para anggota GAPPRI
akan lebih baik lagi,” papar untuk mensukseskan penerapan teknologi informasi, walau-
Hj. Sulami. pun sebagaian besar merasa keberatan karena harus
Demikian halnya dengan DENNY WIDJANARKO. Seharusnya
dibangun komunikasi antara KPPBC
menanamkan investasi baru dan keahlian khusus, saya te-
Perusahaan Rokok CV. TOP dengan pengusaha agar segala tap meminta mereka mengikutinya, karena pengusaha
TEN Tajimas Cigaret penyelewengan dapat diminimalisasi. yang baik adalah pengusaha yang mau mengikuti perkem-
Manufacture, Kediri. Menurut bangan jaman dan taat akan segala peraturan yang tentu-
Direktunya Denny Widjanarko, sebagai pengusaha dirinya sa- nya akan membimbing kearah kemajuan,” papar Ismanu.
ngat setuju dengan dibentuknya KPPBC Madya Cukai Kediri, Akan hal ini, Denny menambahkan, pihaknya secara
karena dengan demikian keinginan pengusaha menjadi lancar bertahap akan menyesuaikan dengan kebijakan KPPBC
dan tepat waktu dapat terwujud. Madya Cukai berupa penerapan teknologi informasi,
“Dengan adanya KPPBC Madya Cukai Kediri, prinsipnya pro- karena menurutnya jika pihak perusahaan rokok tidak
ses usaha kami di pabrik rokok ini bisa maju, karena didukung segera menyesuaikan, maka sampai kapanpun pelayanan
oleh pelayanan yang prima. Selama ini mungkin sistem DJBC be- tidak akan berubah.
lum tertata dengan baik, pastinya banyak pula kendala yang diha- “Sudah saat nya teknologi diterapkan, dan kalau kita
dapi. Contohnya, pita cukai telat, otomatis kita tidak bisa menja- sudah gunakan pasti akan lancar. Memang konsekuensi
lankan aktifitas produksi,” kata Denny. dari perubahan adalah ongkos, tapi kalau kita tidak berubah
Lebih lanjut Denny menjelaskan, dengan KPPBC Madya Cu- ya kita akan seperti ini terus,” tutur Denny.
kai pelayanan akan menjadi cepat dan ada sinergi antara perusa- Sama halnya dengan yang disampaikan oleh Hj. Sula-
haan dengan KPPBC, dimana perusahaan bisa mendapatkan mi, menurutnya sebagai pengusaha kecil dirinya sangat
keuntungan dari usahanya, dan KPPBC pun bisa mendapat tar- setuju dengan konsep KPPBC Madya Cukai, dan peraturan
get dari penerimaan yang diterapkan pemerintah. yang ada sudah cukup mengakomodir pihak pengusaha
Terkait dengan maraknya rokok ilegal yang cukup kecil. Namun pihak pengusaha kecil juga menyayangkan
mengganggu perusahaan rokok legal, Denny menilai untuk Kediri karena tidak mempersiapkan diri sejak jauh-jauh hari,
pengawasan sudah cukup baik, namun hal ini masih sangat sulit sehingga menjadi kaget dengan adanya kebijakan baru.
dihilangkan dari pasaran, selain itu teknik penyalagunaan pita cu- “Sekarang ini ada aturan baru, misalnya otomasi penuh
kai juga masih ada walaupun sedikit, hal ini dikarenakan adanya di KPPBC Madya Cukai, kami sangat kaget karena kami
sinergi antara KPPBC dengan perusahaan rokok, sehingga dapat baru tahu, untungnya kami anggota asosiasi jadi kami bisa
meredam maraknya rokok ilegal. mengetahui aturan tersebut secara bertahap dan kami
“Saat ini yang perlu dibangun adalah komunikasi antara mulai mencoba untuk menerapkan apa yang sudah
KPPBC khususnya unit P2 dengan perusahaan rokok, menjadi keharusan,” tegas Hj. Sulami.
memang setiap laporan yang kita sampaikan selama ini ditin- Harapan akan pelayanan dan pengawasan yang efekif
daklanjuti oleh KPPBC, namun permasalahannya sekarang dan efisien pastinya akan
kita harus jemput bola atau menunggu bola. Kalau kita pilih dijawab dengan imple-
jemput bola, ya bagaimana caranya kita mengangkat mentasi KPPBC Madya
penyelewengan itu agar dapat ditekan seminimal mungkin,” Cukai. Kendati harus ber-
ujar Denny. korban untuk kemajuan,
Demikian halnya dengan perusahaan rokok di Malang, para pengusaha pun cu-
menurut Bambang Wahono, dengan tingkat profesionalitas kup antusias menyambut
pegawai di KPPBC Madya Cukai nanti, maka pelanggaran datangnya kemajuan dan
cukai seharusnya jauh lebih diminimalkan. Karena, kunci ke- pemenuhan harapan ter-
berhasilan pemberantasan rokok ilegal berada pada sebut.
keprofesionalan petugas KPPBC yang tentunya didukung Kini tinggal DJBC men-
oleh informasi dari perusahaan rokok. jawab itu semua dengan
KPPBC Madya Cukai nya.
DUKUNGAN TEKNOLOGI INFORMASI Semuanya tinggal menung-
Jika pelayanan yang diberikan dapat berjalan dengan pri- gu waktu saja. Juli hingga
ma dan memuaskan, tentunya dukungan teknologi yang September 2008 adalah
memang akan diterapkan secara penuh oleh KPPBC Madya waktu yang ditunggu-tung-
Cukai akan semakin meningkatkan kepuasan mutu gu oleh para pengusaha di
pelayanan yang ada. Namun, tidak semua perusahaan rokok bidang cukai, semua pun
dapat secara langsung menerapkan teknologi informasi untuk Hj. SULAMI. Sebagai pengusaha kecil berharap agar ini dapat
dijalankan di perusahannya. kami merasa kaget dengan adanya cepat terlaksana dengan
Hal ini mengingat industri rokok merupakan industri yang kebijakan baru. sebaik-baiknya. adi

EDISI 403 JUNI 2008 WARTA BEA CUKAI 13


WAWANCARA

ANWAR SUPRIJADI Atas dasar hal tersebut, KPU di bidang Cukai dirasakan perlu
juga dikembangkan terutama karena potensi penerimaan negara
DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI di bidang ini cukup signifikan. Pada tahun 2007 realisasi peneri-
maan dari cukai mencapai 44,6 triliun rupiah (bandingkan dengan

“INDIKATOR
penerimaan BM 16,6 triliun rupiah).

Apakah KPPBC Madya Cukai ini juga ada kaitannya

KEBERHASILAN dengan meningkatnya beban target penerimaan cukai


yang dibebankan kepada DJBC?

KPPBC MADYA
Untuk mencapai target penerimaan cukai tahun 2008, DJBC
melakukan upaya optimalisasi melalui langkah-langkah yang ber-
sifat adminitratif seperti pelayanan, audit, dan pengawasan.

CUKAI Sesuai dengan Road-Map Industri Hasil Tembakau, maka pada


tahun 2008 – 2010 kebijakan cukai lebih diarahkan untuk menca-

ADALAH ADANYA
pai kebutuhan penerimaan negara yang pasti. Salah satu
instrumen yang digunakan adalah mengefektifkan pengawasan
dengan menghilangkan rokok ilegal dan pita cukai palsu.

PENINGKATAN Pembentukan KPPBC Madya Cukai yang merupakan per-


ubahan sistemik terhadap organisasi, sistem dan prosedur, dan

CITRA DAN
SDM dengan didukung implementasi budaya kerja baru,
komitmen, dan kepemimpinan, ditujukan untuk mengoptimalkan

KINERJA BAGI
fungsi utama DJBC sebagai penghimpun penerimaan,
perlindungan masyarakat, fasilitator perdagangan, dan dukungan
industri; memberikan pelayanan yang efisien, responsif, dan

INSTITUSI” transparan berdasarkan prinsip good governance; meningkatkan


hubungan kemitraan dan kepatuhan mitra kerja; dan mengefektif-
kan fungsi pengawasan. Target penerimaan merupakan salah
satu indikator kinerja KPPBC Madya (KPI).
Satu program reformasi yang kini
tengah menunggu penetapan waktunya Apa indikator keberhasilan dari KPPBC Madya Cukai ini?
adalah peresmian tiga Kantor Pengawasan Sesuai dengan latar belakang dan tujuan pembentukannya,
dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) maka secara umum indikator keberhasilan dari KPPBC Madya
menjadi KPPBC Madya Cukai. Kantor Cukai adalah adanya peningkatan citra dan kinerja bagi institusi.
pelayanan dan pengawasan dengan konsep Keberhasilan KPPBC Madya Cukai dalam mencapai tujuan
modern yang menitikberatkan pada cukai ini, sangat ditentukan oleh performance dari setiap unit yang berada
secara resmi akan berjalan mulai Juli dalam kantor pelayanan. Salah satu cara yang digunakan untuk
hingga Agustus 2008 mendatang. me-maintain upaya peningkatan citra dan kinerja adalah dengan
KPPBC Malang, Kediri, dan Kudus yang penerapan Key Performance Indicators (KPI). Secara akademis,
merupakan sentra penerimaan cukai, KPI didefinisikan sebagai suatu ukuran/standar pekerjaan yang
diharapkan menjadi kantor acuan bagi disepakati bersama untuk merefleksikan faktor-faktor yang
pelayanan cukai, karena secara modern penting dari suatu organisasi. KPI merupakan alat untuk
kantor ini selain akan memberikan kepuasan mengukur kinerja kantor, baik secara organisasi maupun individu
pelayanan kepada seluruh pengusaha tiap pegawai.
barang kena cukai, juga akan menjadikan KPI merupakan salah satu bentuk pelaksanaan tatakelola pe-
pengawasan sebagai ujung tombak merintahan yang baik, yang mengedepankan transparansi dan
akuntabilitas. Oleh sebab itu, salah satu cara yang dapat dipakai
penerimaan negara dari cukai. adalah dengan mensosialisasikan dan mempublikasikan
Bagaimana latarbelakang terbentuknya pencapaiannya terutama secara internal kepada seluruh pegawai
KPPBC Madya Cukai ini, dan mengapa ketiga pada KPPBC Madya Cukai dan jajaran pimpinan DJBC, serta
KPPBC saja yang menjadi KPPBC Madya dapat juga secara eksternal kepada seluruh stakehloders.
Cukai, juga apa keunggulan KPPBC Madya Karenanya, selain sebagai alat pengukuran kinerja kantor, KPI
Cukai dibandingkan dengan KPPBC yang juga sekaligus dimanfaatkan sebagai acuan dan motivasi kerja
juga memiliki reksan cukai, berikut ini WBC bagi semua komponen kerja dan pegawai dalam KPPBC Madya
mewawancarai Direktur Jenderal Bea dan Cukia untuk mencapai standar yang sudah ditetapkan tersebut.
Cukai, Anwar Suprijadi untuk mengetahui Pelaksanaan survei oleh pihak eksternal merupakan hal yang
apa sebenarnya yang diinginkan DJBC tidak kalah penting, terlebih pembentukan KPPBC Madya Cukai
dengan adanya KPPBC Madya Cukai ini merupakan jawaban atas tuntutan para pengguna jasa
tersebut, berikut petikan wawancaranya : terhadap peningkatan citra dan kinerja DJBC. Untuk KPU Tanjung
Priok dan Batam, survei oleh pihak eksternal dilakukan oleh
HayGroup untuk mengukur persepsi kepuasan pengguna jasa
Bisa dijelaskan, apa yang melatarbelakangi terbentuknya terhadap kinerja kantor. Survei dilaksanakan sebelum
KPPBC Madya Cukai? implementasi KPU, kemudian enam bulan setelah implementasi,
Sesuai dengan tuntutan masyarakat dunia usaha, DJBC dan setelah itu direncanakan akan dilaksanakan secara periodik.
harus melakukan peningkatan citra dan kinerja pelayanan Selain itu, survei juga dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Ko-
dan pengawasan, baik di bidang Kepabeanan maupun Cukai. rupsi dan Universitas Indonesia.
KPU di bidang Kepabeanan telah dibentuk pada tahun
2007 di Tanjung Priok dan Batam. Survei persepsi kepuasan Mengapa dipilih KPPBC Malang, Kediri, dan Kudus untuk
pengguna jasa oleh HayGroup di Tanjung Priok dan Batam menjadi KPPBC Madya Cukai?
menunjukkan hasil yang cukup menggembirakan karena ada- Ada beberapa kriteria yang digunakan untuk menentukan
nya peningkatan dalam beberapa aspek, antara lain KPPBC yang akan ditransformasikan menjadi KPPBC Madya,
menyangkut pelayanan, integritas dan profesionalisme pega- antara lain: karakteristik proses bisnis pelayanan dan
wai, fasilitasi, pemeriksaan fisik, layanan informasi, dan audit. pengawasan, jumlah dokumen, jumlah pengguna jasa, jumlah

14 WARTA BEA CUKAI EDISI 403 JUNI 2008


EDISI 403 JUNI 2008 WARTA BEA CUKAI 15
WAWANCARA
penerimaan, luas daerah (wilayah) pengawasan, dan nilai strate- kan untuk mencapai kebutuhan penerimaan negara yang pasti.
gis. Oleh sebab itu, salah satu instrumen yang digunakan oleh
Untuk KPPBC Madya Cukai, jika dilihat dari sisi penerimaan, KPPBC adalah menghilangkan rokok ilegal dan pita cukai palsu.
berdasarkan data penerimaan tahun 2006, KPPBC Kediri, Kudus, Karena road-map ini merupakan hasil kesepakatan bersama, ten-
dan Malang menyumbang penerimaan cukai dengan komposisi tunya secara paralel masyarakat usaha harus mendukung upaya
masing-masing -/+ 35%, 23%, dan 11% (kantor lainnya 31%). ini dengan melakukan perbaikan dan berbagai upaya proaktif.
Jumlah reksan cukai yang dibina dan dilayani pada KPPBC Kediri
mencapai 274 pengusaha, KPPBC Kudus 1540 pengusaha, dan Menurut Bapak bagaimana tanggapan dari para
KPPBC Malang 315 pengusaha. pengusaha dengan adanya KPPBC Madya Cukai?
Sebaiknya ditanyakan langsung ke pengusaha. Tetapi, dari
Bagaimana dengan SDM yang akan ditempatkan pada beberapa informasi, mereka sangat mendukung KPPBC Madya
KPPBC Madya Cukai nanti, apakah juga dilakukan assess- Cukai.
ment?
Baik pada KPU maupun KPPBC Madya, pegawai harus me- Jika KPPBC Madya Cukai dengan segala peraturannya
miliki komitmen yang kuat untuk memberantas lingkungan kerja yang ketat telah diterapkan, apakah para pengusaha
dari KKN, memiliki komitmen dalam memberikan pelayanan rokok kecil akan siap?
prima di bidang kepabeanan dan cukai, memiliki integritas yang Secara bertahap, terhadap para pengusaha, baik kecil mau-
tinggi, dan mengutamakan kepentingan institusi DJBC. Sesuai pun besar, telah mulai dilakukan sosialisasi oleh masing-masing
dengan tuntutan dan beban kerjanya, maka pegawai KPU dan KPPBC untuk memberikan pemahaman dan awareness kepada
KPPBC Madya juga harus memiliki dedikasi dan sikap profesional mereka terhadap implementasi KPPBC Madya Cukai.
dalam menjalankan tugasnya. Kegiatan sosialisasi ini secara bertahap dan berkesinambung-
Itulah sebabnya, untuk menjaring pegawai yang memiliki kua- an akan terus dilakukan menjelang penerapan KPPBC Madya
lifikasi seperti yang telah disebutkan, dilakukanlah assessment Cukai. Saat implementasinya nanti, secara formal unit Penyuluh-
test yang dilakukan oleh lembaga independen untuk menjamin an dan Layanan Informasi akan menangani hal ini dengan
obyektivitas dan transparansi dalam seleksi pegawai. Secara prin- melakukan pembinaan dan sosialiasi secara pasif dan proaktif
sip, seluruh SDM yang ditempatkan pada KPU maupun KPPBC berdasarkan segmentasi pengusaha.
Madya harus melalui proses assessment.
Beberapa waktu yang lalu, bekerjasama dengan P3M Univer- Bagaimana dengan penyederhanaan sistem administrasi
sitas Indonesia, proses assessment sudah dilaksanakan dengan cukai dalam KPPBC Madya Cukai?
mewajibkan para pegawai pada KPPBC yang akan ditransforma- Dari hasil survei yang dilakukan, diidentifikasi bahwa mayori-
sikan menjadi KPPBC Madya, yang belum pernah mengikuti tas pengusaha BKC membutuhkan administrasi cukai yang
assessment sebelumnya, untuk mengikutinya, serta secara terbu- sederhana, yang antara lain meliputi pengisian yang mudah, jum-
ka kepada seluruh pegawai yang berminat untuk menjadi pega- lah yang tidak terlalu banyak, dan frekuensi pelaporan yang tidak
wai KPPBC Madya. terlampau sering.
Untuk menjawab hal itu, beberapa upaya yang dilakukan me-
Bagaimana dengan sarana prasarana pendukung KPPBC lalui pembentukan KPPBC Madya Cukai adalah dengan menya-
Madya Cukai, apakah sudah cukup memadai? tukan dan menyempurnakan format dokumen mutasi BKC,
Sampai dengan saat ini, terhadap sarana prasarana pendu- menyederhanakan sistem pencatatan dan pembukuan, melaku-
kung dalam rangka pembentukan KPPBC Madya Cukai terus kan penyempurnaan buku rekening, dan menyederhanakan pe-
dilakukan optimalisasi. Beberapa diantaranya dilakukan melalui laporan.
proses pengadaan barang dan jasa yang dalam prosesnya harus Untuk mendukung hal tersebut, dilakukan optimalisasi
mematuhi ketentuan perundangan-undangan yang berlaku. pemanfaatan teknologi informasi dengan melakukan otomasi
Namun secara umum, sarana prasarana pendukung yang dimiliki serta mengembangkan dan menyempurnakan sistem aplikasi
oleh KPPBC saat ini sudah cukup memadai. Langkah optimalisa- pelayanan cukai.
si yang dilakukan adalah dalam rangka modernisasi kantor, este-
tika, dan peningkatan kapasitas kerja. Saat ini definisi cukai adalah barang yang dibatasi per-
edarannya, namun disisi lain juga merupakan penerimaan
Apakah dengan adanya KPPBC Madya Cukai ini akan negara yang masih sangat dibutuhkan. Dengan adanya
menjamin tidak akan terjadinya kebocoran penerimaan KPPBC Madya Cukai apakah filosofi cukai akan
cukai? diterapkan secara nyata yaitu membatasi peredarannya?
Pembentukan KPPBC Madya Cukai dilatarbelakangi adanya Secara filosofis, menurut Undang-Undang Cukai Nomor 39
tuntutan terhadap institusi DJBC, baik dari internal maupun eks- tahun 2007, Barang Kena Cukai (BKC) adalah barang-barang
ternal, untuk melakukan peningkatan citra dan kinerja, melakukan tertentu yang mempunyai sifat atau karakteristik: konsumsinya
reposisi tugas dan fungsi DJBC, serta turut berperan serta dalam perlu dikendalikan, peredarannya perlu diawasi, pemakaiannya
penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas KKN. dapat menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat atau ling-
Pelaksanaan tugas yang dilakukan oleh KPPBC sangat kungan hidup, dan pemakaiannya perlu pembebanan pungutan
terkait dengan pihak-pihak dan instansi terkait, antara lain Peme- negara demi keadilan dan keseimbangan.
rintah Daerah dan Dinas Perindustrian. Oleh sebab itu, upaya Jadi, tanpa penerapan KPPBC Madya Cukai pun sebenarnya
perubahan yang dilakukan melalui pembentukan KPPBC Madya esensi dari pengenaan cukai adalah pembatasan konsumsi dan
Cukai harus diiringi dengan upaya reformasi dari pihak-pihak dan pengawasan peredaran BKC. Penerimaan negara dari sektor
instansi tersebut. Yang tidak kalah penting, para reksan cukai juga cukai merupakan “konsekuensi” dari pengenaan cukai terhadap
harus melakukan perubahan untuk mendukung upaya perbaikan BKC.
kinerja yang dilakukan oleh DJBC. Reformasi membutuhkan ke-
dua belah pihak untuk berubah: yang melayani dan yang dilayani. Apa harapan Bapak dengan adanya KPPBC Madya Cukai?
Oleh sebab itu, upaya yang dilakukan DJBC melalui pembentuk- KPPBC Madya Cukai diharapkan dapat melaksanakan fungsi
an KPPBC Madya Cukai harus didukung dengan perilaku pengawasan dan pelayanan cukai secara prima dengan memba-
pengguna jasa yang produktif dan positif. Perilaku ini juga terma- ngun kepatuhan baik secara internal maupun eksternal DJBC.
suk melakukan pengawasan terhadap kinerja DJBC secara fair, Pada kesempatan yang baik ini saya menyampaikan
konstruktif, dan berkesinambungan. terima kasih kepada Bapak Presiden, Ibu Menteri Keuangan,
Sejalan dengan Road-Map Industri Hasil Tembakau yang te- Tim Prakarsa, Tim Percepatan Reformasi DJBC, stakehold-
lah disepakati oleh pemerintah dan para pengusaha, untuk kurun ers, seluruh jajaran DJBC, dan para senior DJBC yang telah
waktu tahun 2008 – 2010 reformasi dibidang cukai lebih diarah- mendukung pelaksanaan reformasi DJBC.

16 WARTA BEA CUKAI EDISI 403 JUNI 2008


CUKAI

FOTO-FOTO WBC/ATS
TANYA JAWAB. Untuk memberikan kesempatan para peserta menanyakan seputar permasalahan dan persoalan yang dihadapi pelaku usaha barang kena cukai.

SOSIALISASI
dalam sosialisasi ini yang merupakan pihak-pihak yang
terkait dengan usaha di bidang cukai dalam upaya menang-
gulangi dan mencegah peredaran barang kena cukai ilegal
dan penggunaan pita cukai palsu yang semakin hari semakin
PENDETEKSIAN PITA CUKAI marak bahkan cenderung mengkhawatirkan.
DAN PENGAWASAN DI DJBC merupakan salah satu unsur pelaksana tugas po-
kok dan fungsi Departemen Keuangan di bidang Kepabeanan
BIDANG CUKAI dan Cukai yang salah satu fungsinya adalah mengawasi
barang-barang tertentu yang dalam hal ini disebut barang
kena cukai yang terdiri dari Hasil Tembakau, MMEA dan Etil
Berkaitan dengan peraturan, perijinan Alkohol yang memiliki sifat konsumsi perlu dikendalikan mau-
dan pengawasan di bidang cukai pun perlu diawasi peredarannya yang mana pemakaiannya

B
dapat menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat atau
ertempat di Auditorium Gedung B, Kantor Pusat Di- lingkungan sehingga pemakaiannya perlu dibebani pungutan
rektorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC), sosialisasi negara demi keadilan dan keseimbangan.
pendeteksian pita cukai dan pengawasan di bidang Pungutan negara tentang cukai yang harus dilunasi terse-
cukai dilaksanakan, tepatnya pada 30 April 2008. but dapat dilakukan dengan salah satu cara yaitu dengan
Sosialisasi yang diperuntukkan kepada para pengu-
saha dan distributor barang kena cukai ini dilakukan seiring
dengan telah terbitnya desain pita cukai tahun 2008, baik untuk
pita cukai hasil tembakau, pita cukai minuman mengandung etil
alkohol (MMEA) maupun label tanda pengawasan cukai.
Acara sosialisasi dihadiri para pejabat di lingkungan DJBC
antara lain Direktur Cukai, Frans Rupang, Direktur Penerimaan
dan Peraturan Kepabeanan dan Cukai (PPKC), Hanafi Usman,
Direktur Penindakan dan Penyidikan (P2), Jusuf Indarto dan
beberapa pejabat dari Direktorat Cukai, perwakilan dari Perum
Peruri sebagai pencetak pita cukai, perwakilan dari PT Pura se-
laku pembuat hologram pita cukai, kalangan asosiasi pengusaha
hasil tembakau antara lain Ismanu Sumiran dari Gabungan Per-
usahaan Pabrik Rokok Indonesia (GAPPRI), Muhaimin Moeftie
dari GAPRINDO dan perwakilan dari pengusaha hasil tembakau
maupun MMEA serta para distributornya.
Sosialisasi dibuka oleh Direktur PPKC, Hanafie Usman
mewakili Direktur Jenderal (Dirjen) Bea dan Cukai untuk
menyampaikan pidato sambutan Dirjen. Dalam sambutannya
SOSIALISASI. Untuk memberikan pengetahuan kepada pelaku dunia
secara garis besar disampaikan sebuah harapan, melalui usaha terkait dengan rangkaian produksi dan distribusi dan penjualan ba-
sosialisasi bisa dijadikan sebagai momen menyatukan gerak rang kena cukai terhadap desain pita cukai khususnya 2008 dan ketentu-
dan langkah DJBC bersama dengan para peserta yang hadir an terkait perijinan dan pengawasan di bidang cukai.

EDISI 403 JUNI 2008 WARTA BEA CUKAI 17


DAERAH KE DAERAH

pelekatan pita cukai sehingga fungsi


pita cukai selain sebagai bukti
pelunasan cukai juga untuk penga-
manan serta pengawasan baik oleh
pegawai bea cukai, masyakarat,
maupun pengusaha dan unsur
terkait.
Dilapangan terdapat beberapa
modus yang digunakan dalam
praktek peredaran barang kena
cukai illegal dan penggunaan pita
cukai palsu. Antara lain menjual
barang kena cukai dengan tanpa
dilekati pita cukai, dilekati pita cukai
palsu, dilekati pita cukai yang bukan
haknya, serta dilekati pita cukai
yang tidak sesuai dengan jenis dan
golongan barang kena cukai.
Maraknya barang kena cukai
illegal dan penggunaan pita cukai
palsu tersebut, telah menimbulkan
kerugian penerimaan negara
maupun dampaknya dirasakan bagi 7,215 GRAM. Kakanwil Jawa Timur I, Jasman Sutedjo (ketiga dari kiri) saat press release
menunjukan shabu-shabu sebedar 7,215 gram yang berhasi ditegah.
pengusaha yang selama ini taat
pada peraturan. Untuk itu menjadi

PENEGAHAN
tanggung jawab bersama untuk
menanggulangi dan mencegahnya
sehingga apa yang diharapkan

7215 GRAM SABU


dalam sistem persaingan usaha
yang sehat dan tercapainya target
penerimaan cukai bisa tercapai.
Tujuan pelaksanaan sosialisasi
ini adalah untuk memberikan
pengetahuan atau pemahaman ke- OLEH KPPBC TIPE A2 JUANDA
pada pelaku dunia usaha yang
terkait dengan rangkaian produksi Tim Operasi Pengawasan Narkotika dan Psikotropika
dan distribusi dan penjualan barang Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai
kena cukai terhadap desain pita cu-
kai khususnya 2008 dan ketentuan
(KPPBC) Tipe A2 Juanda bersama dengan Petugas P2
terkait perijinan dan pengawasan di Kanwil DJBC Jawa Timur I, Minggu, 4 Mei 2008 pukul
bidang cukai. 19.20 WIB berhasil melakukan penegahan terhadap
Desain pita cukai dimaksud me- 7.215 (tujuh ribu dua ratus lima belas) gram sabu yang
liputi desain pita cukai hasil temba- dibawa oleh dua orang warga negara Taiwan yang
kau, MMEA impor, dan label tanda menumpang pesawat Cathay Pacific dengan nomor
pengawasan cukai untuk hasil penerbangan CX-781 dari Hongkong tujuan Surabaya.
tembakau dan MMEA yang dijual di

K
toko bebas bea (duty free). Dalam
sosialisasi ini peserta diberikan eberhasilan penegahan psikotropika jenis sabu kali ini merupakan kali kedua
brosur contoh desain pita cukai ta- yang dilakukan oleh KPPBC Juanda pada tahun 2008 ini. Sebelumnya pada
hun 2008 untuk tembakau dan tanggal 2 Maret 2008, bersama tim Customs Narkotics Team (CNT) Direktorat
MMEA serta label tanda pengawas- P2 berhasil menegah 12,52 gram sabu yang dibawa oleh seorang laki-laki
an cukai untuk hasil tembakau dan warga negara Indonesia kelahiran Fujian, China, bernama Kong Hua Siung,
MMEA. Peserta sosialisasi juga juga penumpang pesawat Cathay Pacific dengan nomor penerbangan CX-781 dengan
dijelaskan mengenai cara memper- rute Hongkong tujuan Surabaya dengan modus disembunyikan dalam lipatan celana
oleh pita cukai maupun label tanda dalam yang dijahit rapi.
pengawasan cukai untuk hasil tem- Rute penerbangan pesawat Cathay Pacific dari Hongkong tujuan Surabaya merupa-
bakau maupun MMEA, cara kan rute penerbangan yang mendapat perhatian khusus dari Tim Operasi pengawasan
mengetahui ciri-ciri pita cukai asli, Narkotika dan Psikotropika KPPBC Juanda. Tren peredaran psikotropika jenis sabu sejak
termasuk atas penyalahgunaan pita unifikasi Hongkong ke Cina, dimana sebagian besar sabu berasal dari Cina yang bisa
cukai maupun label tanda pengawa- ditempuh dengan jalur darat dari Hongkong, sehingga semakin memudahkan jalur pere-
san cukai. daran sabu ke Indonesia, termasuk ke Surabaya melalui Bandara Internasional Juanda.
Setelah dilakukan penjelasan Kepala KPPBC Juanda, Argandiono menyatakan bahwa keberhasilan anak buahnya
kepada para peserta dilanjutkan dalam penangkapan tersebut murni karena operasi rutin yang dilakukan bersama
dengan tanya jawab yang dipim- dengan Petugas P2 Kanwil DJBC Jawa Timur I dan bukan karena adanya informasi khu-
pin langsung oleh Direktur Cukai, sus. Masih menurut Argandiono, keberhasilan KPPBC Tipe A1 Soekarno Hatta yang se-
Frans Rupang seputar permasalah- ring menangkap penyelundupan shabu-shabu menjadi motivasi jajarannya untuk dapat
an peraturan, perijinan di bidang melakukan hal serupa, mengingat modus operandi yang dipakai di Bandara Soekarno
cukai. Sedangkan mengenai Hatta sangat mungkin terjadi di Bandara Juanda, yaitu menggunakan penerbangan
pengawasan di bidang cukai yang Cathay Pasific yang berasal dari Hongkong.
dilakukan oleh Direktorat P2 di- Penegahan psikotropika jenis sabu ini berawal dari kecurigaan petugas Bea Cukai
sampaikan secara langsung oleh terhadap dua buah koper penumpang pada mesin X-Ray bagasi. Selanjutnya koper-
Direktur P2, Jusuf Indarto. ris koper tersebut diberi tanda untuk dilakukan pemeriksaan lebih mendalam oleh petugas

18 WARTA BEA CUKAI EDISI 403 JUNI 2008


pada X-Ray Hand Carry. Dan kecurigaan petugas semakin bertambah dengan ana-
lisa profil kedua pemilik tas pada saat akan pemeriksaan barang bawaan mereka, KUNJUNGAN
dimana kedua orang tersebut sempat marah-marah dan melarang petugas untuk
membuka tasnya dengan alasan ada barang yang merupakan titipan dari seseorang DIREKTUR
di Hongkong. Kemudian petugas melakukan X-Ray ulang terhadap kemasan makan-
an yang diambil dari tas kedua penumpang tadi untuk lebih meyakinkan bahwa dida- JENDERAL
BEA DAN
lam kemasan makanan tersebut ada sesuatu yang disembunyikan.
Kecurigaan petugas ternyata terbukti, kedua penumpang tadi lalu dibawa ke

CUKAI
ruang pemeriksaan Bea dan Cukai untuk pemeriksaan badan dan pemeriksaan lebih
mendalam menggunakan Narkotest terhadap barang yang ada di dalam kemasan

KE KANWIL
makanan tadi. Hasilnya dari tas penumpang bernama HSU JUI-HUA (45 tahun),
warga negara Taiwan dengan nomor passport 130849153 ditemukan 11 (sebelas)

DJBC JAWA
kantong sabu dengan berat 2,705 Kg, serta 18 (delapan belas) kantong sabu dengan
berat 4,510 Kg dari tas penumpang bernama YANG KUANG-FU (57 tahun) warga

TIMUR I
negara Taiwan dengan nomor passport 215656533, sehingga total berat Shabu yang
ditegah seberat 7,215 Kg dengan perkiraan nilai barang sebesar 8,55 milyar rupiah.
Terhadap kedua tersangka dilakukan pemeriksaan lanjutan untuk mengetahui
penerima barang, namun tidak ada keterangan berarti yang bisa diperoleh karena
diduga kedua tersangka merupakan anggota sindikat peredaran narkotika internasio- Kedatangan Dirjen
nal, sehingga mereka menggunakan sistem peredaran berantai yang sangat rapi. Merupakan wujud
Dari hasil pemeriksaan lanjutan diperoleh pengakuan tersangka bahwa mereka ha-
nya diupah 2,5 juta rupiah per orang untuk membawa barang tersebut masuk ke penghargaan dari para
Indonesia melalui Surabaya dan dari passport keduanya memang menunjukkan bah- pimpinan di Kantor Pusat
wa ini adalah kali pertama kedua orang tersebut masuk Indonesia melalui Bandara kepada pegawai yang
Internasional Juanda. mampu memberikan
Pada hari Senin 5 Mei 2008 Pukul 08.00 WIB, Tim Operasi Pengawasan Narko- prestasi dan kebanggaan
tika dan Psikotropika KPPBC Juanda berkoordinasi dengan Polda Jatim ( DIT. Narko- pada Direktorat.
ba), bertempat di Aula KPPBC Juanda melakukan acara jumpa pers dengan para

K
wartawan media cetak dan elektronika sekaligus penyerahan tersangka Hsu Jui-Hua
dan Yang Kuang-Fu serta barang bukti sabu. Penyerahan tersebut dilakukan oleh eberhasilan petugas Bea dan
Argandiono, Kepala Kantor KPPBC Tipe A2 Juanda kepada pihak Kepolisian Repub- Cukai Bandara Internasional
lik Indonesia Daerah Jawa Timur yang diwakili oleh AKBP. Djoko Hariutomo, Kasat II Juanda bersama Tim Operasi
Dit. Reskoba Polda Jawa Timur dengan untuk ditindak lanjuti proses hukumnya. Pengawasan Narkotika dan Psi-
Jumpa pers dan serah terima tersangka dan barang bukti tersebut dihadiri oleh kotropika KPPBC Tipe A2 Juan-
Kepala Kantor Wilayah DJBC Jawa Timur I, Djasman Sutedjo, Kabid P2 Kantor da melakukan penegahan 7.215 (tujuh
Wilayah DJBC Jawa Timur I, H.B. Wicaksono, Direktur Narkoba Polda Jawa Timur, ribu dua ratu lima belas) gram psikotropika
Kombes. (Pol). Coki Manurung, Kepala Pusat Pengendali Operasi BNP Jawa Timur, jenis metampethamin (sabu) yang dibawa
Brigjen (Pol) Tommy Sagiman, dan Komandan Pangkalan Udara Angkatan Laut oleh dua orang warga negara Taiwan,
(Danlanudal) Juanda, Kol.Laut (P) Trikora Harjo beserta jajaran. masing-masing bernama HSU JUI-HUA
Pada kesempatan tersebut Kepala Kantor Wilayah DJBC Jawa Timur I mengga- (45 tahun), yang membawa 11 (sebelas)
ris bawahi perlunya koordinasi antara petugas Bea dan Cukai dengan instansi terkait kantong sabu dengan berat 2705 gram
dalam penanganan narkotika dan psikotropika seperti Kepolisian dan BNN serta ins- serta YANG KUANG-FU (57 tahun) mem-
tansi yang berada dalam lingkup Bandara Internasional Juanda yaitu Angkatan Laut bawa 18 (delapan belas) kantong sabu
dalam hal ini Lanudal Juanda. Di akhir jumpa pers, Kakanwil menambahkan perlunya dengan berat 4510 gram, mendapat apre-
peningkatan pengadaan peralatan pendukung yang lebih canggih karena ke depan siasi luar biasa dari Dirjen Bea dan Cukai,
FOTO-FOTO : DOK. KPPBC JUANDA
bandara interna- Anwar Suprijadi. Bersama Direktur Penin-
sional Juanda sa- dakan dan Penyidikan, Jusuf Indarto.
ngat dimungkin- Dirjen menyempatkan diri untuk datang
kan menjadi tujuan memberikan ucapan selamat kepada para
utama pemasukan petugas KPPBC Tipe A2 Juanda.
narkoba, meng- Selasa, tanggal 6 Mei 2008, bertempat
ingat semakin ke- di ruang aula KPPBC Tipe A2 Juanda,
tatnya pengawas- Kepala Kantor, Argandiono bersama peja-
an melalui Banda- bat eselon IV dan para pegawai di ling-
ra Soekarno-Hatta kungan KPPBC Juanda menerima keda-
di Jakarta dan tangan Dirjen bersama Direktur P2. Pada
Ngurah Rai di Bali. kesempatan ini Kepala Kantor melaporkan
Semoga kronologis penegahan sabu tersebut ke-
dengan dorongan pada Dirjen.
dan semangat Dalam pengarahan singkatnya Direk-
yang tinggi, para tur Jenderal mengatakan bahwa tujuan
petugas Bea dan utama kedatangannya adalah untuk mem-
Cukai dimanapun berikan ucapan selamat dan memberikan
berada lebih me- motivasi tambahan agar para pegawai
ningkatkan kinerja- Bea Cukai khususnya di Juanda terus be-
nya secara profes- rusaha lebih meningkatkan kinerja, apala-
sional sehingga gi dalam memerangi peredaran narkotika
dapat meningkat- dan psikotropika. Ditambahkan lagi, keda-
kan citra Direktorat tangan Dirjen merupakan wujud penghar-
Jenderal Bea dan gaan dari para pimpinan di pusat kepada
BARANG BUKTI. Shabu-shabu yang berhasil ditegah petugas KPPBC Cukai. para pegawai yang mampu memberikan
Juanda, saat diperlihatkan sebagai barang bukti. (Mujiono/ADI) prestasi dan kebanggaan pada direktorat.

EDISI 403 JUNI 2008 WARTA BEA CUKAI 19


DAERAH KE DAERAH
FOTO-FOTO : DOK. KPPBC JUANDA

UCAPAN SELAMAT. Dirjen Bea dan Cukai, Anwar Suprijadi, memberikan ENAM KONTAINER. Petugas KPPBC Tanjung Perak
selamat kepada petugas KPPBC Juanda yang berhasil menegah masuknya berhasil mengagalkan upaya ekspor kayu ilegal sebanyak
shabu-shabu seberat 7,126 gram. enam kontainer.

“Sebenarnya kami sangat sibuk, namun karena ini adalah hal berada di belakang gedung kantor sebelum melanjutkan kunjung-
yang sangat penting, saya langsung ijin kepada Ibu Menteri dan an dan kegiatan ke Kantor Wilayah DJBC Jawa Timur I.
beliau juga menitip salam” lanjut Anwar.
Pada acara yang dihadiri oleh Kakanwil DJBC Jawa Timur I, HASIL TEGAHAN
Djasman Sutedjo dan Kabid P2, H.B. Wicaksono, Kepala KPPBC Di Kantor Wilayah DJBC Jawa Timur I, Direktur Jenderal
Tanjung Perak, Agus Sudarmaji, Kepala KPPBC Gresik yang bersama Direktur P2 didampingi oleh Kakanwil DJBC Jawa Timur
diwakili oleh Soeharno dan Kepala KPPBC Pasuruan, Basuki I, Djasman Sutedjo dan Kabid P2, H.B. Wicaksono serta Kepala
Aribawa, juga diberikan piagam penghargaan dari Kepala Kepala KPPBC Tanjung Perak, Agus Sudarmaji meninjau beberapa hasil
Kantor Wilayah DJBC Jawa Timur I kepada 6 orang pegawai penegahan ekspor yang dilakukan oleh Bidang P2 Kantor
KPPBC Tipe A2 Juanda dan 1 orang pegawai Kanwil DJBC Jawa Wilayah DJBC Jawa Timur I bersama KPPBC Tipe A1 Tanjung
Timur 1 yang secara langsung terlibat dalam penegahan sabu Perak, yang antara lain berupa :
tersebut. Pemberian piagam penghargaan tersebut juga direspon 1. Penegahan Ekspor 1 Kontainer 20’ (487 batang) Kayu
oleh Dirjen dengan langsung memberikan insentif kepada 7 (tu- Cendana Bulat;
juh) orang pegawai yang berhasil menggagalkan penyelundupan Penegahan eksportasi 487 batang kayu cendana yang dilaku-
7,215 Kg sabu. kan oleh Ekspotir PT Nusa Hijau Permai dengan PPJK PT
Dalam kunjungan singkat di KPPBC Tipe A2 Juanda tersebut, Dhita Wisanggeni dan Consigne Xiamen Fortune Import &
Direktur Jenderal bersama Direktur P2 juga menyempatkan untuk Export Co, China;
meninjau anjing pelacak dan wisma pawang anjing pelacak yang Bahwa sesuai dengan hasil konfirmasi dengan pihak BKSDA
Surabaya, kayu cendana yang boleh
diekspor adalah dalam bentuk
tatalan dan/atau serbuk, sedangkan
dilarang untuk diekspor kayu cenda-
na dalam bentuk bulat (batang / log);

2. Penegahan Ekspor 2 Kontainer


20’ (160 batang) Kayu Sono
Keling Bulat (Log);
Penegahan terhadap eksportasi 160
batang kayu Sono Keling dalam ben-
tuk bulat (Log) yang dilakukan oleh
Ekspotir PT Mandiri Kasembadan
dengan PPJK PT Masindo Gema
Buana dan Consigne Shanghai Re-
source Trading Development Co., Ltd.
Modus operandinya adalah membe-
ritahukan barang yang diekspor
sebagai Handicraft (kerajinan pahat
tangan), namun setelah dilakukan
pemeriksaan kedapatan kayu sono
keling bulat yang dipahat/diukir di
bagian penampangnya saja.
dalam bidang kepabeanan, telah
terjadi pelanggaran di bidang ekspor
FOTO BERSAMA. Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Anwar Suprijadi, beserta Kakanwil Jawa Timur I, Jasman sebagaimana dimaksud dalam Pa-
Sutedjo dan jajarannya, berfoto bersama usai acara gelar tegahan di KPPBC Juanda dan Tanjung Perak. sal 102A Undang – undang Nomor

20 WARTA BEA CUKAI EDISI 403 JUNI 2008


PETUGAS P2 KPPBC
MALANG ALAMI
INTIMIDASI
Petugas yang menjalankan operasi di
Pabrik Rokok (PR) Ageng Jaya memiliki
surat tugas yang ditandatangi oleh
Kepala Seksi P2 dan menjalankan tugas
sesuai dengan prosedur yang berlaku.

M
emang tidak mudah bagi petugas Bea dan Cukai
menjalankan tugasnya terutama yang berhubungan
dengan masalah penegakkan hukum dibidang
kepabeanan dan cukai. Ketika menjalankan tugas-
nya, tindakan petugas Bea dan Cukai terkadang
dianggap berlebihan oleh sebagian masyarakat usaha, dan
seolah-olah tindakan petugas tersebut dinilai menyalahgunakan
KAYU CENDANA. Petugas KPPBC Tanjung Perak berhasil wewenang atau dengan kata lain “mengada-ada”.
menegah ekspor kayu cendana yang masuk dalam kategori
komoditas yang dilindungi.

10 Tahun 1995 yang telah diubah dengan Undang


– undang Nomor 17 Tahun 2006 dengan ancama
Pidana Penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan
pidana penjara paling lama paling lama 10 (sepuluh)
tahun dan pidana denda paling sedikit
Rp.50.000.000. (lima puluh juta rupiah) dan paling
banyak Rp.5.000.000.000. (lima milyar rupiah).
Kasus ini masih diteliti oleh pihak Dinas Kehutanan
Propinsi Jawa Timur mengenai jenis barang yang
diekspor apakah termasuk kategori Kayu Bulat (log)
atau sudah bisa dikategorikan sebagai Handicraft.
3. Penegahan Ekspor 3 Kontainer 20’ (270 Pack)
Kayu Merbabu Olahan bentuk T&G dengan ukuran
melebihi ukuran;
Kasus penegahan berikutnya adalah penegahan
terhadap eksportasi Kayu Merbabu olahan dalam
bentuk T & G yang juga dilakukan oleh Eksportir
PT Mandiri Kasembadan dengan PPJK PT Masin-
do Gema Buana dan Consigne Doorvin Trading
BV, Netherland.
Modus operandi yang dipakai adalah dengan membe-
ritahukan barang yang diekspor sebagai Handicraft
(Standing Lamp Craft), padahal berdasarkan hasil
pemeriksaan kedapatan bahwa barang yang diekspor
adalah Kayu Merbabu olahan dalam bentuk T & G
yang sebagian besar mempunyai luas penampang
berukuran 60 x 148 cm .
Mirip dengan kasus penegahan ekspor kayu sonoke-
ling di atas, dalam kasus ini telah terjadi pelanggaran
di bidang ekspor sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 102A Undang – undang Nomor 10 Tahun 1995
yang telah diubah dengan Undang – undang Nomor
17 Tahun 2006 dengan ancama Pidana Penjara
paling singkat 1 (satu) tahun dan pidana penjara pa-
ling lama paling lama 10 (sepuluh) tahun dan pidana
denda paling sedikit Rp.50.000.000 (lima puluh juta
rupiah) dan paling banyak Rp.5.000.000.000 (lima
milyar rupiah).
Sedangkan sesuai dengan Peraturan Menteri Perda-
gangan Nomor : 09/M-DAG/PER/2/2007 tentang Ke-
tentuan Ekspor Produk Industri Kehutanan, menyata-
kan bahwa kayu olahan jenis T & G yang boleh dieks- SURAT TUGAS.
por adalah yang memenuhi ketentuan luas penam- di PR Ageng Ja Salah satu surat tugas yang
pang dengan lebar tidak lebih dari 220 mm dan tebal di PR yang dicuya yang menyebutkan kewenadigunakan oleh petugas dalam
rigai melangga
tidak lebih dari 50 mm. (Mujiono/ADI) r ketentuan UUngan petugas dilapangan termoperasi
Cukai asuk

EDISI 403 JUNI 2008 WARTA BEA CUKAI 21


DAERAH KE DAERAH
FOTO-FOTO DOK KPPBC MALANG

PR AGENG JAYA. Termasuk dalam urutan PR yang high risk dan rentan ROKOK PRODUKSI AGENG JAYA. Diamankan petugas karena menggunakan
melakukan pelanggaran pita cukai yang diduga palsu

Bahkan tidak jarang pula petugas Bea dan Cukai mengalami yudi mengacungkan senjata dan barang bukti yang sempat di-
tindakan-tindakan yang menjurus pada aksi kekerasan dan intimi- naikan ke mobil patroli diturunkan oleh anak buahnya dan kita
dasi khususnya ketika berada dilapangan dalam menjalankan tidak bisa berbuat banyak karena dihalangi oleh pegawai PR dan
tugasnya untuk memastikan aturan kepabeanan dan cukai dilak- di intimidasi oleh Geng Wahyudi,” terang Marlon.
sanakan dengan baik oleh masyarakat usaha. Masih menurutnya lagi, petugas sempat berdebat dengan pe-
Kejadian seperti ini dialami oleh petugas Seksi Penindakan milik PR mengenai kewenangan dan surat tugas yang dinilainya
dan Penyidikan (P2) Kantor Pelayanan dan Pengawasan Bea tidak sah. Marlon mengatakan, ia bersama dengan rekan-rekannya
dan Cukai (KPPBC) Malang ketika menjalankan tugas operasi memang dibekali surat tugas yang asli maupun yang di foto kopi,
pengawasan di wilayah kerja KPPBC Malang pada 29 April 2008. namun surat-surat tersebut tetap dinilai Geng Wahyu tidak sah.
Intimidasi yang menjurus pada aksi kekerasan terhadap enam “ Yang memegang surat tugas asli itu satu orang aja, selebih-
petugas P2 KPPBC Malang terjadi dilingkungan Perusahaan nya foto kopi. Yang penting saat operasi dilapangan ada yang
Rokok (PR) Ageng Jaya yang beralamat di Desa Karang Duren bawa surat tugas asli. Dan itu sudah kita tunjukkan kepada yang
RT 06 Rw 04 Pakisaji Kabupaten Malang Jawa Timur. Ketika itu bersangkutan, baik yang fotokopi maupun yang aslinya. Tapi yang
petugas P2 KPPBC Malang melakukan operasi rutin di PR Ageng bersangkutan karena marah dan emosi tidak terima sehingga dia
Jaya yang berada dalam unit kerja KPPBC Malang. ngomong surat penggeledahan. Selama ini kita cukup dengan
Berdasarkan kronologis kejadian yang diterima WBC dan surat perintah tugas, disitu (surat tugas) juga sudah dicantumkan
ditandatangani Kepala Seksi P2 KPPBC Malang Rudy Herry kewenangan melakukan poengawasan, pemeriksaan pabrik dan
Kurniawan, tindakan intimidasi yang dilakukan oleh Geng Wahyu- bangunan lain. Disitu sudah jelas. Mungkin dia kalut karena keta-
di pemilik PR Ageng Jaya terhadap petugas P2 KPPBC Malang, huan kegiatan ilegalnya oleh petugas sehingga dia bilang kami
berawal dari ditemukannya dua buah karton yang berisi rokok tidak berwenang dan surat tugas kami tidak sah,”ujarnya.
produksi PR Ageng Jaya dalam sebuah mobil Toyota Avanza Untuk menghindari kejadian yang lebih buruk lagi ketika itu,
yang terparkir dalam kawasan PR tersebut. korlak intelejen Malinus Indra, yang memimpin operasi tersebut
Ketika itu petugas mengambil empat bungkus rokok sebagai bersama dengan petugas lainnya termasuk Marlon, menyelesai-
sampling dari dua buah karton yang berisi rokok produksi PR kan masalah tersebut di Polres Kepanjen atas prakarsa Kapolsek
Ageng Jaya yang terdapat dalam mobil milik PR tersebut untuk Pakisaji, Farid Fatoni.
diteliti keaslian pita cukainya. Setelah dilakukan pendeteksian de-
ngan alat sinar Ultra Violet (UV) milik petugas, ternyata pita cukai KEJADIAN YANG DISESALKAN
yang digunakan oleh PR Ageng Jaya pada rokok-rokok tersebut Kepala Seksi P2 KPPBC Malang Rudy Herry Kurniawan yang
diduga palsu. mendapat laporan kejadian tersebut kemudian datang ke kantor
Mengetahui dua buah karton tersebut berisi rokok-rokok yang Polres Kepanjen. Disana Rudy menjelaskan mengenai tugas po-
dilekati pita cukai yang diduga palsu, maka sesuai dengan kok, fungsi dan kewenangan petugas P2 dalam melakukan pe-
prosedur, petugas P2 meminta ijin kepada salah seorang staf PR nindakan di pabrik yang memproduksi Barang Kena Cukai (BKC)
Ageng Jaya untuk membawa dua karton tersebut keluar pabrik kepada Kapolres Kepanjen dan Kapolsek Pakisaji yang ada pada
untuk disita. Petugas kemudian mengambil dua bungkus rokok saat itu.
dan menjelaskan kalau pita cukai yang digunakan oleh PR Penjelasan yang cukup panjang lebar disampaikan oleh Rudy
adalah palsu, yang kemudian diikuti dengan berita acara serah Herry Kurniawan tersebut kemudian bisa diterima Kapolres
terima, berita acara segel dan serangkaian prosedur lainnya. Kepanjen. Menyadari bahwa tindakan petugas P2 tersebut sesu-
Menurut Marlon Worongkai salah seorang petugas P2 ai dengan prosedur, Kapolres menyarankan agar permasalahan
KPPBC Malang yang ikut dalam operasi tersebut, Geng Wahyudi tersebut diselesaikan secara damai yang direspon baik oleh Kasi
langsung datang ke lokasi PR Ageng Jaya setelah mendapat P2.”Kami menyetujui damai antar personal yaitu petugas kami
laporan dari salah satu pegawainya mengenai pemeriksaan PR dengan Geng Wahyudi, namun dengan catatan, targeting operasi
oleh petugas P2 KPPBC Malang. Sesampainya dilokasi pemilik tidak bisa didamaikan,”ujar Rudy.
PR Ageng Jaya tersebut yang juga aparat Polres Kepanjen Kejadian yang menimpa petugas P2 KPPBC Malang menurut
Malang sambil mengacungkan senjata api mencoba mengusir Rudy sebenarnya tidak perlu terjadi jika pemilik PR yang juga
petugas dari kawasan PR disertai perkataan-perkataan kasar. aparat keamanan bisa berpikir dewasa.
“Ketika itu kami tidak bisa berbuat banyak, karena Geng Wah- “ Itu karena orang yang diperiksa kurang berpikir dewasa,

22 WARTA BEA CUKAI EDISI 403 JUNI 2008


atau pikirannya yang picik tentang Bea Cukai, kalau dia memper- Kekecewaannya juga tertuju kepada para rekan-rekan Geng
masalahkan surat tugas fotokopi, aslinya ada di komandan Wahyudi yang juga merupakan aparat keamanan dari Polres
kelompoknya, kalau dia kurang puas dengan penunjukkan surat Kepanjen dan Polsek Pakisaji yang dinilainya tidak
tugas dalam bentuk fotokopi, dia bisa tanya ke kantor untuk klarifi- menempatkan diri pada posisi netral, dan tidak adanya upaya
kasi mengenai penugasan petugas, dia harus ada inisiatif. Itu ka- untuk menjelaskan duduk persoalan sebenarnya oleh
lau dia berpikiran panjang. Artinya kalau dia dewasa,”terang Rudy. Kapolres Kepanjen kepada media massa setempat,mengenai
Ditambahkannya, secara prosedural petugas yang melaksa- berita yang terlanjur diterima media massa. “Jadi kami sangat
nakan operasi tersebut sudah benar,”Pastinya kita melakukan menyesalkan tindakan yang dilakukan oleh Geng Wahyudi
kegiatan inetelejen dan diperkuat dengan kegiatan-kegiatan ope- dan rekan-rekannya yang tidak netral sehingga barang bukti
rasi lainnya, jadi tidak main asal tangkap dan asal geledah, begitu yang telah kami ambil hilang karena tidak dijaga oleh rekan-
juga dengan pemiliknya yang tidak langsung kita tangkap tapi kita rekan aparat,dan opini yang berkembang di masyarakat
minta keterangannya dan lain sebagainya,”papar Rudy secara mengenai kejadian tersebut,”tukas Barid.
singkat menjelaskan cara-cara yang dilakukan pihaknya dalam Namun ia mengatakan ada hikmah dari kejadian tersebut. Dia
menjalankan operasinya. mencontohkan kedepannya masalah administrasi terutama yang
Selama ini lanjutnya jika dalam suatu kegiatan operasi yang berhubungan dengan surat perintah operasi akan lebih ditingkat-
dinilai cukup rawan dengan tindak kekerasan, sesuai dengan kan lagi sehingga administrasi menjadi lebih tertib,”Selain itu keja-
Undang-Undang Cukai, petugas Bea dan Cukai dapat didampingi dian ini jadi introspeksi buat teman-teman dan kami semua disini
oleh petugas keamanan untuk menunjang kinerja petugas Bea agar jangan terlalu over confident dan harus mengetahui
dan Cukai di lapangan. “Tapi kalau kita bisa kerjakan sendiri (tan- kekuatan “lawan” agar kita bisa menjalankan tugas lebih baik dan
pa didampingi pihak keamanan.red) kenapa tidak, karena kita ju- rapih lagi,”papar Barid.
ga dibekali peralatan untuk membela diri, dan kita pasti akan tetap Tindakan seperti tersebut, menurut Marlon yang juga sering
berkoordinasi dengan pihak keamanan dalam bertugas,”jelas Rudy. terlibat dalam beberapa operasi serupa, jarang ditemuinya
Kepala KPPBC Malang Barid Effendi juga sangat menyesal- dilapangan, walaupun ia menemui beberapa PR yang bermasa-
kan kejadian yang menimpa stafnya tersebut. Menurutnya selama lah,”Walaupun kami sering menemukan ada PR yang bermasa-
ini hubungan antara pihaknya dengan Geng Wahyudi terjalin lah, tapi gak pernah sampai seperti ini,”ujarnya.
harmonis “Setiap ada sosialisasi saya selalu undang, keluhannya
selalu kami respon, begitu juga ketika beliau menggerakkan POLA PENGAWASAN TERHADAP CUKAI HASIL TEMBAKAU
masa (unjuk rasa terhadap pemberlakuan PMK134/2008) saya Untuk meningkatkan pengawasan terhadap cukai hasil
terima beliau dan saya menghormati dia. Lalu dia memperlaku- tembakau, KPPBC Malang melakukan pengawasan dengan
kan anak buah saya seperti itu berarti dia tidak menghargai saya beberapa pola. Diantaranya adalah dengan penerapan
lagi,”tutur Barid. Tidak hanya itu, menurutnya Dirjen Bea dan Cu- mekanisme manajemen resiko, identifikasi pelanggaran
kai Anwar Suprijadi juga merasa geram dengan kejadian tersebut. prioritas targeting berdasarkan indikator resiko dan membagi
Ditambahkannya lagi, selama ini PR Ageng Jaya memang wilayah pengawasan menjadi beberapa sektor pengawasan.
termasuk dalam urutan PR yang high risk dan rentan melakukan Selain itu juga, KPPBC Malang membentuk tim patroli untuk
pelanggaran, sehingga pihaknya merasa perlu untuk melakukan tiap sektor pengawasan yang dipimpin oleh komandan kelompok,
pengawasan yang lebih intesif terhadap PR tersebut. serta membentuk tim khusus penindakan yang disebut buser
Dikatakannya lagi, kasus tersebut kini masih dalam proses dan dan membentuk tim intelejen. Tidak hanya itu, untuk
jika memang terlibat maka akan ditingkatkan. Namun Barid tidak mengefektifkan pengawasan, dibentuk juga tim analisis yang
secara tegas menjelaskan mengenai sanksi hukum yang akan melakukan pengamatan berdasarkan data dan informasi, serta
dikenakan kepada Geng Wahyudi yang telah menghalangi melakukan patroli di sektor pengawasan yang dilakukan setiap
petugas, apakah akan diselesaikan dengan hukum yang berlaku hari dengan melakukan kunjungan ke pabrik-pabrik.
atau hanya diselesaikan secara internal di institusinya,”Untuk itu Berdasarkan data yang diperoleh dari KPPBC Malang, dalam
saya belum tahu, saya harus mengkoordinasikan dengan Kepala kurun waktu 2006 hingga April 2008, petugas telah mengungkap
Kantor Wilayah DJBC Malang (Kakanwil),”urai Barid. sebanyak 46 kasus pelanggaran cukai hasil tembakau, dimana
untuk tahun 2008 (Januari hingga April 2008) jumlah pelanggaran
cukai hasil tembakau mencapai 12 kasus.
Sedangkan penyelesaian penindakan dari tahun 2006 hingga
April 2008 terdapat 20 kasus dengan Surat Pemberitahuan Pe-
ngenaan Sanksi Administras (SPPSA), dimana untuk tahun 2008
yang sedang berjalan hingga bulan April tersebut, tujuh kasus
dengan SPPSA telah ditangani. Untuk kasus-kasus SPPSA yang
belum selesai penindakannya, dalam kurun waktu 2006-2008
hanya satu kasus, yaitu yang terjadi pada tahun 2008. Sementara
untuk kasus pidana yang belum selesai penindakannya dalam
kurun waktu 2006 hingga 2008 mencapai 10 kasus, dimana untuk
tahun 2008 hingga April jumlah kasus pidana yang belum disele-
saikan berjumlah tiga kasus.
Sementara untuk kasus pidana yang telah selesai ditangani
pada kurun waktu 2006 hingga 2008, tercatat 15 kasus,dimana
untuk tahun 2008 yang sedang berjalan, dua kasus pidana telah
diselesaikan.
Begitu pula dengan kerugian negara yang dihitung berdasar-
kan dari kasus pelanggaran pidana. Berdasarkan data,kerugian
negara yang berasal dari kasus pelanggaran pidana yang berada
dalam wilayah KPPBC Malang pada kurun waktu 2006 hingga
April 2008, mencapai Rp. 2.192.483.140 miliar, sementara keru-
gian negara pada tahun 2008 hingga bulan April 2008 mencapai
Rp. 298.695.168.
Sedangkan jumlah denda atau sanksi administrasi yang
dihitung dari jumlah SPPSA yang diterbitkan mencapai Rp.
BARANG BUKTI. Sebuah mobil Toyota Avanza yang didalamnya terdapat 510.100.428, dimana pada tahun 2008 hingga April jumlah denda
barang bukti berupa rokok yang dilekati pita cukai palsu atau sanksi administrasi mencapai Rp. 252.764.960. zap

EDISI 403 JUNI 2008 WARTA BEA CUKAI 23


DAERAH KE DAERAH
WBC/RIS

APEL LUAR BIASA


KANWIL DJBC BANTEN
APEL SIAGA, yang berlangsung pada 24 April 2008 di lapangan upacara KPPBC Tipe A Soekarno-Hatta.

Sebanyak 31 pegawai menerima peng- diberantas. “Dengan adanya pengungkapan kasus-kasus nap-
hargaan atas prestasinya melakukan za oleh rekan-rekan sekalian paling tidak bisa meningkatkan
penegahan psikotropika yang melalui semangat bagi rekan pegawai lainnya yang melakukan peng-
Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
awasan serupa. Dan harapan kami, kepada semua pegawai
bisa mendapatkan penghargaan yang sama karena ini meru-

K
pakan sesuatu yang membanggakan,” ujar Anwar.
antor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Bea dan Dan tentunya keberhasilan itu, lanjut Anwar, harus terus di-
Cukai (DJBC) Banten pada Kamis, 24 April 2008 pukul pertahankan caranya dengan meningkatkan kinerja dalam setiap
11.00 WIB melakukan apel luar biasa di lapangan menjalankan tugas. Prestasi yang selama ini diraih, perlu
upacara Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan dipertahankan agar dapat memberikan pelayanan yang terbaik.
Cukai (KPPBC) Tipe A Soekarno-Hatta. Perhatian yang diberikan Direktur Jenderal Bea dan Cukai
Apel luar biasa dilaksanakan dalam rangka pemberian peng- melalui pemberian penghargaan kepada para pegawai yang
hargaan bagi pegawai atas prestasinya dalam pengungkapan WBC/RIS
kasus-kasus psikotropika yang ditegah pemasukannya ke wilayah
Indonesia pada bulan Maret lalu.
Dalam apel tersebut, bertindak sebagai inspektur upaca-
ra, Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Anwar Suprijadi.
Sedangkan sebagai komandan upacara, Kepala KPPBC Tipe
A Soekarno-Hatta, Rachmat Soebagyo. Hadir dalam acara
tersebut, Kepala Kanwil DJBC Banten, Bachtiar, Direktur Pe-
nindakan dan Penyidikan, Jusuf Indarto, dan pejabat di
lingkungan Kanwil DJBC Banten.
Saat memimpin apel luar biasa, dalam amanatnya, Anwar
Suprijadi menekankan kepada jajaran petugas khususnya yang
bertugas langsung di Bandara Soekarno-Hatta bahwa Bandara
Soekarno-Hatta merupakan pintu gerbang utama masuknya
berbagai jenis barang ke Indonesia, termasuk yang dilarang atau
dibatasi pemasukannya. Karena itu tingkat kewaspadaan para
aparat Bea dan Cukai harus tinggi dalam mengawasi lalu lintas
orang dan barang yang melalui Bandara Soekarno-Hatta.
Dalam hal ini terutama pemasukan barang-barang yang
bisa menghancurkan generasi muda, seperti narkotika, PARA PEGAWAI yang mewakili, menerima penghargaan dan ucapan
psikotropika maupun zat adiktif lainnya. Karena itu peredaran selamat dari Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Anwar Suprijadi, Kakanwil
terhadap jenis barang yang sangat membahayakan ini harus DJBC Banten, Bachtiar dan Direktur P2 DJBC, Jusuf Indarto.

24 WARTA BEA CUKAI EDISI 403 JUNI 2008


berprestasi dalam menggagalkan berbagai upaya penyelundupan rian penghargaan dilakukan oleh Dirjen Bea dan Cukai Anwar
napza tentunya merupakan bentuk perhatian dari pimpinan dan Suprijadi, selanjutnya diikuti dengan pemberian piagam peng-
hal ini menjadi kebanggaan bagi pegawai. hargaan dari Kakanwil DJBC Banten, Bachtiar dan ucapan
Pada kesempatan tersebut sebanyak 31 pegawai diberi- selamat dari Direktur P2 DJBC, Jusuf Indarto.
kan piagam penghargaan, dimana empat orang pegawai me- Ke-31 pegawai yang menerima penghargaan tersebut
wakili rekan-rekan lainnya menerima penghargaaan. Pembe- adalah sebagai berikut : ris

EDISI 403 JUNI 2008 WARTA BEA CUKAI 25


DAERAH KE DAERAH
WBC/RIS

SAAT MEMBERIKAN KETERANGAN PERS tentang pengungkapan kasus.

PENEGAHAN
11 miliar ke dalam kemasan biskuit sebanyak 26 bungkus dengan
kertas alumunium foil yang diletakkan dalam kotak makanan ber-
ukuran 36 x 20 cm, tersimpan di dalam dua koper pakaian ukur-

PSIKOTROPIKA
an besar.
Pelaku mengaku sudah empat kali ke Indonesia dan dua kali
lolos membawa narkoba ke Indonesia ini tiba di Bandara Soeka-
KPPBC SOEKARNO-HATTA rno-Hatta dari Hongkong dengan menumpang pesawat Cathay
Pacific CX 777. Petugas yang berjaga di pemantauan barang ba-
gasi di terminal II curiga ketika melihat ada tanda oranye menyala
Sebanyak 7,2 Kg shabu yang coba di- dan terlihat benda dalam tas. Tanda oranye juga mengindikasi-
masukkan oleh dua warga negara Tai- kan bahwa barang berjumlah besar.
wan pada 24 April 2008 berhasil Saat diperiksa, Tse Huan Luang dan Tseng Wen Hu mengaku
digagalkan aparat Kantor Pelayanan dan kalau mereka sedang berbisnis. Dari hasil investigasi yang dilaku-
Pengawasan Bea dan Cukai (KPPBC) kan petugas kepada kedua tersangka yang mengaku tidak saling
mengenal ini akhirnya diketahui bahwa shabu-shabu tersebut
Tipe A Soekarno-Hatta. Begitu juga pada hendak dijual keluar Pulau Jawa.
26 April 2008, aparat bea dan cukai “Menurut dugaan kami, mereka cuma kurir, sedangkan pemi-
Soekarno-Hatta berhasil menegah ma- liknya adalah sama dengan penyelundup sebelumnya. Ini
suknya 3 kg psikotropika jenis ketamine merupakan keberhasilan tim yang ada di lapangan,” ujar Kakanwil
yang dilakukan oleh dua orang warga DJBC Banten, Bachtiar dalam keterangan pers pada Jumat 25
negara Indonesia serta pada 5 Mei April 2008 di aula KPPBC Soekarno-Hatta.
2008 atas 1.800 gram shabu dan 1.046
Acara jumpa pers hasil tegahan shabu-shabu tersebut diha-
diri Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Anwar Suprijadi, Kakanwil
gram ketamine dilakukan oleh seorang DJBC Banten, Bachtiar, Direktur Penindakan dan Penyidikan (P2)
warga negara Taiwan. DJBC, Jusuf Indarto dan Kepala KPPBC Soekarno-Hatta,

B
Rahmat Subagio.
erselang tiga jam setelah dilakukannya apel siaga dan Dalam pernyataannya kepada pers, Direktur P2 Jusuf Indarto
pemberian penghargaan kepada pegawai yang menduga aksi penyelundupan itu melibatkan banyak orang. “Ke-
berprestasi menggagalkan penyelundupan psikotropika, mungkinan itu selalu ada, tetapi kebetulan hanyamereka berdua
aparat Bea dan Cukai Bandara Soekarno-Hatta kembali yang tertangkap tangan. Dari hasil pemeriksaan, kedua orang
berhasil menegah masuknya barang psikotropika jenis tersebut tidak saling kenal, meski sama-sama dari Taiwan dan
shabu seberat 7,2 kilogram pada 24 April 2008 melalui terminal II berada dalam satu pesawat,” ujar Jusuf Indarto.
Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Sementara itu menurut Rahmat Subagio, kedua tersangka
Upaya ini dilakukan dua orang pelaku, masing-masing Tseng mengaku sebagai kurir. Menurut Tseng Wen Hu yang membawa
Wen Hu (35) dan Tseng Huang Lung (44) keduanya warga nega- 3,5 kilogram shabu-shabu, barang itu milik temannya di Hong-
raTaiwan yang coba memasukkan shabu senilai kurang lebih Rp. kong bernama A Ming dan hanya disuruh mengantarkan sampai

26 WARTA BEA CUKAI EDISI 403 JUNI 2008


WBC/ATS
“Kami menduga pemilik barang-barang itu adalah orang yang
sama meski kedua tersangka menyebut dua nama berbeda. Pa-
dahal, jenis barang dan modusnya sama,” tutur Rahmat Subagio.
Sementara itu, Dirjen Bea dan Cukai, Anwar Suprijadi, meng-
ucapkan selamat kepada para petugas yang secara jeli berhasil
menggagalkan upaya penyelundupan yang keempat selama bu-
lan April dan ini adalah sebuah prestasi.
Kedua tersangka telah melanggar UU Nomor 5 tahun 1997
tentang Psikotropika dengan ancaman pidana kurungan paling
lama 10 tahun penjara dan pidana denda paling banyak Rp. 300
juta. Kedua tersangka kemudian diserahkan kepada Polres Metro
Bandara untuk proses lebih lanjut. Penyelidikan masih terus dila-
kuan bersama Badan Narkotika Nasional, Polres Metro Bandara
Soekarno-Hatta, Imigrasi dan pihak terkait lainnya untuk meng-
ungkap jaringan pengedar narkotika dan psikotropika dalam skala
yang lebih luas demi menghindarkan masyarakat khususnya
generasi muda dari pengaruh buruk narkotika dan psikotropika.

PENGHARGAAN DARI DIRJEN BEA DAN CUKAI


Dan seperti yang telah dijanjikan sebelumnya melalui apel
siaga tentang pemberian penghargaan khususnya kepada
pegawai yang berhasil mengukir prestasi, Dirjen Bea dan Cukai,
Anwar Suprijadi setelah melakukan jumpa pers, langsung
KEPALA KPPBC SH, Rachmat Subagio saat memberikan keterangan pada memberikan penghargaan kepada para petugas Bea dan Cukai
pers mengenai tegahan yang berhasil dilakukan jajarannya. Bandara Soekarno-Hatta yang berhasil menggagalkan 7,2 kilo-
gram shabu-shabu tersebut.
bandara karena akan ada yang menjemput barang tersebut. Un- Bertempat di ruang Kepala KPPBC Soekarno-Hatta, penghar-
tuk jasanya ini dia mendapat imbalan sebesar 17.000 rimpi (mata gaan diberikan kepada empat orang pegawai yang mewakili
uang Taiwan) atau setara dengan Rp. 22, 10 juta. Sementara rekan-rekan mereka yang tergabung dalam tim yang berhasil me-
itu, Tse Huan Lung mengaku, paket yang dibawanya milik A Fang negah masuknya shabu-shabu tersebut. Mereka yang mewakili
dan dia diberi imbalan sebesar 15. 000 rimpi atau setara dengan antara lain; Sujana, Anton Mawardi, Adeltus Lolok dan Ruslan.
Rp. 19,5 juta untuk sekali mengantar barang. Anwar Suprijadi menyerahkan penghargaan dan ucapan
WBC/ATS

RICKY CHARLIE PETERSON (29) DAN JONATHAN TARKAN (34) pelaku


penyelundupan ketamine sebanyak kurang lebih 3 kilogram atau ditaksir
senilai kurang lebih Rp. 6 miliar
WBC/RIS

DUA TERSANGKA WARGA NEGARA TAIWAN pembawa shabu-shabu 7,2 WANG CHIH MIN (41) asal Taiwan, tersangka pembawa 1800 gram
kilogram asal Hongkong. shabu dan 1.046 gram ketamine.

EDISI 403 JUNI 2008 WARTA BEA CUKAI 27


DAERAH KE DAERAH
FOTO-FOTO WBC/RIS
Jonathan Tarkan (34). Kedua tersangka masuk ke Indonesia
dengan menggunakan pesawat China Airline (CI 679) pada
Sabtu, 26 April 2008.
Begitu juga dengan upaya menggagalkan masuknya 1.800
gram shabu dan 1.046 gram ketamine senilai kurang lebih Rp. 5
miliar yang dilakukan oleh Wang Chih Min (41) seorang warga
negara Taiwan. Tersangka masuk ke Indonesia dengan
menggunakan pesawat Viva Macau ZG 101 pada Senin, 5 Mei
2008 sekitar pukul 00.30.
Ketiga tersangka tertangkap ketika mereka baru mendarat di
terminal kedatangan luar negeri, yaitu keberangkatan dari Hong-
kong dan Taiwan. Sama dengan modus sebelumnya, modus
yang digunakan pelaku adalah dengan memasukkan jenis psiko-
tropika kelas II ini dalam bungkusan plastik dan alumunium foil
ke dalam kemasan makanan.
Ketamine merupakan obat bius yang mempunyai efek halusi-
nasi dan dapat digunakan sebagai bahan campuran pembuat
ekstasi. Penyelundupan ketamine ke Indonesia melanggar pasal
81 UU Kesehatan RI Nomor 23 1992 dengan ancaman penjara
maksimal 7 tahun.
Sedangkan penyelundupan shabu ke Indonesia melanggar
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1997 tentang psikotropika
PEMBERIAN PENGHARGAAN diberikan langsung oleh Dirjen Bea dan Cukai,
Anwar Suprijadi dan Kakanwil DJBC Banten, Bachtiar. dengan ancaman pidana kurungan paling lama 10 tahun penjara
dan pidana denda paling banyak Rp. 300 juta.
Kepala Seksi Penindakan dan Penyidikan KPPBC Soekarno-
selamat kepada keempat pegawai yang mewakili diikuti oleh Hatta, Eko Darmanto dalam keterangan persnya, Selasa 6 Mei
Kakanwil DJBC Banten, Bachtiar, Direktur P2, Jusuf Indarto dan 2008 menyatakan, ketamine adalah obat bius atau penenang
Kepala KPPBC Soekarno-Hatta, Rahmat Subagio. yang biasa digunakan dokter di klinik hewan, namun kini ketami-
Dirjen berharap prestasi ini bisa terus ditingkatkan dan juga ne sudah disalahgunakan sebagai bahan dasar atau campuran
diikuti oleh para pegawai yang lainnya. pembuat shabu dan ekstasi.
“Saat ini harga ketamine per gram mencapai Rp.1,5 – Rp.2
TEGAHAN KETAMINE DAN SHABU juta, karena itu masuk dalam golongan obat penenang kualitas
Setelah keberhasilannya menegah psikotropika jenis shabu satu bagi kalangan pengguna obat bius,” kata Eko.
seberat 7,2 kilogram, prestasi kembali diraih aparat KPPBC Sementara itu, Kepala KPPBC Soekarno-Hatta, Rachmat
Soekarno-Hatta, tepatnya pada 26 April 2008 sekitar pukul 20.00 Subagio mengungkapkan, kedua tersangka warga negara Indo-
WIB berhasil menggagalkan upaya penyelundupan ketamine se- nesia diduga terkait dengan sindikat yang lain, jadi akan diperiksa
banyak kurang lebih 3 kilogram atau ditaksir senilai kurang lebih lebih lanjut. Sementara kasus Wong Chih Min akan diserahkan
Rp. 6 miliar yang dilakukan oleh dua orang pelaku warga negara ke Polres Bandara Soekarno-Hatta, sehingga tersangka bisa di-
Indonesia, masing-masing Ricky Charlie Peterson (29) dan hadirkan pada press release ini,” ujar Rahmat. ris

FOTO BERSAMA, setelah memberikan penghargaan atas prestasi melakukan penegahan 7,2 kilogram shabu-shabu kepada empat orang pegawai yang mewakili.

28 WARTA BEA CUKAI EDISI 403 JUNI 2008


FOTO-FOTO: MUQSITH HAMIDI

TES TERTULIS. Amran Alie dari Psikologi UI tengah menjelaskan tata TES WAWANCARA. Salah seorang peserta tengah menghadapi tes
cara ujian kepada semua peserta. wawancara.

ASSESSMENT PEGAWAI Dengan jumlah peserta sebanyak 62 orang, ruang ujian dibagi
menjadi 2 (dua) kelas yakni untuk golongan III dan golongan II.
KPPBC UTAMA DI Tepat pukul 08.30 WITA ujian dimulai dengan penjelasan
mengenai tata cara pelaksanaan assessment dari Tim Assess-
WILAYAH BALIKPAPAN ment KP DJBC antara lain: Nyoman Adhi S, Sinta Renodewi, dan
Herlin Abdurrahman serta dari Psikologi Universitas Indonesia
Memakan waktu kurang lebih yakni Amran Alie dan Muhammad Iqbal yang membimbing semua
7 (tujuh) jam berikut waktu istirahat peserta selama ujian berlangsung.
Memakan waktu kurang lebih 7 (tujuh) jam berikut waktu isti-
untuk makan siang, ujian selesai rahat untuk makan siang, ujian selesai dilaksanakan pada pukul
dilaksanakan pada pukul 15.30 WITA 15.30 WITA. Raut muka yang menunjukkan kelelahan begitu ter-

R
lihat usai ujian dilaksanakan, namun banyak pula yang menam-
eorganisasi (Reog) dalam tubuh Direktorat Jenderal pakkan perasaan lega setelah melewatinya dan semua berharap
Bea dan Cukai (DJBC) yang terus bergulir hingga saat mereka dapat lulus dan dapat ditempatkan sesuai keinginan rata-
ini menunjukkan perubahan drastis ke arah positif rata peserta yakni dekat dengan kampung halaman mereka.
dengan ditandai DJBC tidak termasuk lagi ke dalam 11 Namun untuk golongan III tidak hanya dilakukan tes tertulis
instansi terkorup yang ada di Indonesia berdasarkan tapi juga tes wawancara yang dilakukan pada hari berikutnya di
hasil survei Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sebuah tempat yang sama oleh Amran Alie dan Muhammad Iqbal.
prestasi yang sangat membanggakan dan patut diacungi jempol Dengan jumlah peserta 24 orang, ujian yang dilaksanakan pada
bagi segenap jajaran di dalam DJBC yang turut serta dan pukul 09.00 WITA tersebut selesai pada pukul 12.00 WITA, dapat
mendukung akan keberhasilan program reformasi yang dimulai diselesaikan dengan cepat karena pada hari sebelumnya
sejak awal tahun 2007 yakni pada masa kepemimpinan Anwar sebagian peserta telah melakukan tes wawancara.
Suprijadi menjadi Dirjen Bea dan Cukai. Nyoman Adhi S. mewakili Tim Assessment dari KP DJBC
Pilot project Kantor Pelayanan Utama (KPU) di Tanjung Priok mengungkapkan kegembiraannya dan berterima kasih kepada
yang kemudian dilanjutkan di Batam sebagai salah satu bukti Panitia dari Kanwil DJBC Kalimantan Bagian Timur yang telah
nyata berjalannya program Reog di dalam DJBC ditindaklanjuti menyiapkan semuanya hingga penyelenggaraan assessment di
dengan Surat Sekretaris Direktorat Jenderal Bea dan Cukai wilayah Balikpapan ini sukses dilaksanakan. “Dan semoga apa
Nomor: S-349/BC.1/UP.6/2008 tanggal 2 April 2008 mengenai yang menjadi harapan dari semua peserta assessment dapat
penawaran Assessment kepada semua pegawai Bea dan Cukai terwujud sesuai niat awal yang baik pada saat memutuskan untuk
yang ingin mengisi beberapa kantor di DJBC yang akan menjadi mengikuti assessment ini” imbuhnya. muQsith Hamidi, Balikpapan
Kantor Utama, antara lain: KPPBC Soekarno-Hatta, Belawan,
Kudus, Malang, Kediri dan Tanjung Perak sesuai wacana ketika
program Reog ini mulai dijalankan.
Khususnya pegawai di KPPBC Soekarno-Hatta, Malang, Ku-
dus, Malang, Kediri, Tanjung Perak yang belum mengikuti asses-
sment pada periode tahun anggaran 2007, serta seluruh pegawai
Kanwil DJBC Sumatera Utara, Kanwil DJBC Jatim II dan KPPBC
Belawan wajib mengikuti assessment yang diadakan kali ini.
Berselang 2 (dua) minggu kemudian dilakukan pemanggilan
peserta yang akan mengikuti assessment sesuai Surat Sekretaris
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Nomor: S-408/BC.1/UP.6/2008
tanggal 16 April 2008. Assesment yang dilaksanakan pada tang-
gal 19 - 20 April untuk Pejabat Eselon IV, Korlak dan Pelaksana,
serta tanggal 21 – 22 April untuk Pejabat Eselon III ini dilaksana-
kan di beberapa lokasi yaitu Medan, Batam, Palembang, KP
DJBC, Surabaya, Pontianak, Balikpapan, Makassar dan Pangsarop
(di Tanjung Balai Karimun dan di Pantoloan).
Di Balikpapan sendiri pelaksanaan assessment dilaksanakan FOTO BERSAMA, Tim Assessment KP DJBC dari kiri : Herlin Abdurrahman, Nyoman
di Balai Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK) Balikpapan Adhi S, Perwakilan peserta assessment, Imam Subakti dan perwakilan
yang bertempat di Gedung Keuangan Negara (GKN) Balikpapan. panitia penyelenggara, Rusnadi.

EDISI 403 JUNI 2008 WARTA BEA CUKAI 29


PUSDIKLAT

FOTO-FOTO : WBC/ATS
DIKLAT TEKNIS KEPABEANAN. Diikuti oleh 30 peserta dari lingkungan Itjen Depkeu dengan jumlah jam latihan sebanyak 96 jamlat selama dua pekan

PUSDIKLAT
undang kepabeanan, teknis kepabeanan dan semuanya. Jadi
diklat ini merupakan transfer ilmu agar dapat digunakan oleh

BEA DAN CUKAI


petugas dalam menjalankan tugasnya,” papar Agung kembali.
Sementara itu Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bea
dan Cukai Endang Tata mengatakan, pihaknya sangat terbuka
sekali untuk memberikan diklat kepada pihak lain, dalam hal ini
MELATIH PEGAWAI INSPEKTORAT Itjen Departamen Keuangan, mengingat Itjen dan Bea dan Cukai
JENDERAL DEPARTEMEN KEUANGAN adalah partner dalam menjalankan tugas sehingga diharapkan
dengan adanya diklat ini dapat meningkatkan kompetensi para
Untuk meningkatkan kinerja institusi petugas dilapangan dalam menjalankan tugasnya.
“Dengan adanya diklat ini, pengetahuan teman-teman Itjen
Inspektorat Jenderal (Itjen) yang tadinya sudah baik diharapkan akan dapat lebih baik lagi,
Departemen Keuangan, pengetahuan sehingga apa yang dikatakan oleh Pak Agung agar persepsi
dan pendidikan yang mendukung kinerja antara petugas Itjen Depkeu dengan petugas DJBC dapat se-
lembaga yang berfungsi sebagai jalan,” terang Endang Tata.
pengawas dilingkungan Departemen Ia lebih lanjut menjelaskan metode diklat yang dilakukan oleh
Keuangan ini mutlak diperlukan. Pusdiklat Bea dan Cukai kepada petugas dari Itjen Depkeu
tersebut tidak berbeda dengan materi yang disampaikan kepada

U
petugas Bea dan Cukai yang mendapat tugas untuk belajar di
ntuk itu Itjen Departemen Keuangan bersama dengan Pusdiklat Bea dan Cukai.
Pusat Pendidikan Pelatihan Bea dan Cukai Sementara itu salah satu peserta diklat Bambang Siswohan-
menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan teknis dono mengatakan, ia merasa materi yang disampaikan dalam
kepabeanan kepada pegawai dilingkungan Itjen Depar- diklat tersebut menarik dan dapat diikuti olehnya. Namun ia me-
temen Keuangan (Depkeu). Diklat tersebut berlangsung nambahkan bahwa materi-materi yang disampaikan dalam diklat
selama dua pekan yang dimulai dari 17 April 2008 hingga 5 tersebut cukup padat, sehingga ia menyarankan agar kedepan-
Mei 2008 diikuti oleh 30 peserta dari lingkungan Itjen Depkeu. nya nanti pelaksanaan diklat serupa kepada pegawai Itjen Dep-
Inspektur Jenderal Departemen Keuangan Permana Agung keu dapat dilakukan dengan cara menambah jumlah jam latihan,
yang membuka diklat tersebut mengatakan, pe- mengingat materi yang disampaikan cukup
gawai Itjen dalam menjalankan tugasnya harus banyak dan sangat berguna bagi para petugas
memiliki kesamaan visi dan misi dengan Direk- dalam menjalankan tugasnya.
torat Jenderal Bea dan Cukai, sehingga dalam Selain itu ditambahkan Bambang, untuk le-
pelaksanaan tugas tidak ditemui adanya salah bih meningkatkan efektivitas pelaksanaan diklat
persepsi terhadap suatu permasalahan. ia menyarankan agar dalam pelaksanaa diklat
“Bisa dikatakan diklat yang dilakukan ini un- kedepannya, para peserta di asramakan agar
tuk menjaga dan meyakinkan mereka (petugas para peserta lebih konsentrasi dalam mengikuti
itjen Depkeu.red) jika dalam melaksanakan tu- diklat, sehingga ilmu yang diperoleh dapat diserap
gas sesuai dengan aturan. Kalau punya persep- lebih banyak lagi oleh peserta, karena banyak-
si yang beda jadinya tidak akan efektif,” ujar nya manfaat yang diperoleh dalam diklat tersebut.
Permana Agung kepada WBC usai acara pem- Acara penutupan diklat tersebut yang ber-
bukaan diklat teknis kepabeanan khusus bagi langsung pada 5 Mei 2008 ini,ditutup lang-
pegawai Itjen. sung oleh Permana Agung. Dalam sambutan
Disamping itu persamaan persespsi, pema- penutupan diklat tersebut, Ia mengharapkan
haman dan ketepatan antara Itjen dengan DJBC agar ilmu yang telah diperoleh tersebut dapat
harus sangat baik, karena penyangga tugas dijadikan bekal bagi para petugas
Itjen adalah prevention, education dan enforce- dilapangan. Selanjutnya ia juga mengatakan
ment, sehingga diharapkan tidak ditemui lagi agar para petugas terus belajar, karena pro-
BAMBANG SIWOHANDONO. Materi
adanya aparat Itjen yang dalam melaksanakan diklat yang diperoleh dapat menjadi ses belajar tidak terhenti ketika usai melak-
tugasnya tidak memperhatikan aspek–aspek bekal yang cukup besar untuk dapat sanakan diklat, namun harus tetap dilakukan
tadi. “Kita harus sangat paham dengan undang- menjalankan tugas dilapangan dengan berbagai macam cara. zap

30 WARTA BEA CUKAI EDISI 403 JUNI 2008


INFO PEGAWAI

PEGAWAI PENSIUN T.M.T 01 JUNI 2008


NO N A M A NIP GOL J A B A T A N KEDUDUKAN

1 B.M. GANOT WIBOWO, IR. 060058782 IV/c Kepala Kantor KPPBC Tipe A2 Tangerang
2 MAMAN 060032096 III/c Pelaksana KPPBC Tipe A Khusus
Soekarno-Hatta
3 NURSJAM 060053769 III/a Korlak Adm. Impor KPPBC Tipe A Pekanbaru
4 SUWARNA 060050976 III/a Pelaksana KPPBC Tipe A2 Purwakarta
5 ROCHYANI 060032469 II/b Pelaksana KPPBC Tipe A1 Tanjung
Emas
6 ATJENG SASMITA 060057094 II/b Pelaksana Sekretariat DJBC
7 UMAR ALBRAM 060051111 III/b Pelaksana KPPBC Tipe A2 Bogor
8 TONGSIH 060058247 II/b Pelaksana KPPBC Tipe A2 Bekasi
9 SUPRIADI, S.E. 060046854 IV/a Kepala Seksi Tempat KPPBC Tipe A1 Soekarno-
Penimbunan I Hatta
10 GUNAWAN 060040094 III/c Pelaksana KPPBC Tipe A Jakarta
11 BAMBANG PURYANTO 060071342 III/a Pelaksana KPPBC Tipe B Bogor
12 SUNARTO 060052394 III/b Pelaksana KPPBC Tipe A Bandung
13 RASMINARTY 060052819 III/a Pelaksana KPPBC Tipe A4 Tembilahan
14 KUSMIATI 060033173 III/c Korlak Adm. Tempat KPPBC Tipe A Jakarta
Penimbunan Berikat
15 M. ANWAR 060052512 III/b Pelaksana KPPBC Tipe B Sambu
Belakang Padang
16 MULJONO 060040267 II/c Pelaksana KPPBC Tipe A2 Bekasi
17 CHAERUL SUDIRMAWAN 060071473 II/d Pelaksana KPPBC Tipe A Khusus
Soekarno-Hatta
18 DJOHAN RIZAL 060052560 II/d Pelaksana KPPBC Tipe A2 Bekasi
19 SUBUH 060044068 II/b Pelaksana KPPBC Tipe A Dumai
20 SJARKAWI, S.IP. 060049072 III/d Seksi Tempat Penimbunan I KPPBC Tipe A3 Samarinda
21 SUGRIJATNA 060045513 III/c Korlak Adm. Impor dan KPPBC Tipe B Bogor
Ekspor
22 HASAN TRIHADI 060045638 III/c Korlak Adm. Tempat KPPBC Tipe A Tanjung
Penimbunan Berikat Emas
23 MUPADI 060051021 III/a Pelaksana KPPBC Tipe A Jakarta
24 KUNTJORO BIN WONOREDJO 060040150 III/c Pelaksana KPPBC Tipe A Jakarta
25 MURSIDI 060057601 II/d Pelaksana KPPBC Tipe C Bagan
Siapiapi
26 MAISIR 060034215 IV/a Seksi Kepabeanan dan KPPBC Tipe A1 Tanjung
Cukai IV Emas
27 WARTINI 060040577 III/c Pelaksana Kanwil VIII DJBC Jakarta II
28 RAZAK EFFENDY 060045300 III/b Pelaksana Kanwil DJBC Kepulauan
Riau
29 A.GANI 060056698 II/d Pelaksana KPPBC Tipe A Palembang
30 SUDJAPRI 060045423 III/a Pelaksana KPPBC Tipe A Tg. Balai
Karimun
31 INDRA KUSUMA 060041115 IV/a Kepala Seksi Kepabeanan KPPBC Tipe A1 Soekarno-
dan Cukai VIII Hatta

BERITA DUKA CITA


Telah meninggal dunia, MARSIKIN, Pelaksana Administrasi pada Kantor Pengawasan dan Pelayanan
Bea dan Cukai Tipe A1 Soekarno-Hatta, pada hari Rabu, 30 April 2008.

Segenap jajaran Direktorat Jenderal Bea dan Cukai menyatakan duka yang sedalam-dalamnya. Bagi keluarga
yang ditinggalkan semoga diberikan ketabahan dan kekuatan oleh Tuhan Yang maha Esa. Amin.

EDISI 403 JUNI 2008 WARTA BEA CUKAI 31


SEPUTAR BEACUKAI
FOTO : KIRIMAN

MALANG. Direktur Jenderal Bea dan Cukai Anwar Suprijadi, pada 16 April 2008 melakukan kunjungan kerja ke Kantor Wilayah DJBC Jawa Timur II
di Malang Jawa Timur. Usai melakukan kunjungan kerja, Dirjen Bea dan Cukai bersama dengan Kepala Kanwil DJBC Jawa Timur II C. F. Sidjabat dan
serta pejabat di lingkungan Kanwil berkenan untuk melakukan foto bersama di kantor Kanwil. Kiriman Kanwil DJBC Jawa Timur II
FOTO : KIRIMAN FOTO : KIRIMAN

JAKARTA. Sekolah TK Tunas Markatin yang dikelola oleh


Yayasan Tunas Markatin yang berada di Jalan Bojana Tirta diserahkan
pengelolaannya kepada Dharma Wanita Persatuan KP-DJBC pada 14
Maret 2008. Penyerahan dilaksanakan di sekretariat DWP Kantor JAKARTA. Masih dalam rangka memperingati Hari Kartini,
Pusat Jakarta Timur dengan dilakukan penandatanganan naskah karyawati KPU DJBC Tanjung Priok dan anggota Dharma Wanita
penyerahan dari Yayasan Tunas Markatin kepada Ketua DWP KP- Persatuan (DWP) pada 22 April 2008, mengikuti lomba menghias
DJBC Ny Anwar Suprijadi di hadapan Notaris E. Sianipar. Sekolah tumpeng. Lomba tumpeng yang diselenggarakan oleh DWP KPU
tersebut kemudian berganti nama menjadi TK Bahtera Ceria. Tampak DJBC Tanjung Priok bertemakan global warning ini diikuti 13 peserta.
hadir dalam penandatanganan penyerahan yaitu Ny. Agung Tampak pada gambar, tim karyawati dengan nomor peserta 13
Kuswandono, Ny. Bambang Prasodjo dan Ny. Sonny Subagyo serta dengan kreasi tumpeng hiasannya, memenangkan lomba dengan
para pengurus DWP KP-DJBC. Kiriman DWP KP-DJBC meraih juara I . Kiriman DWP KPU DJBC Tanjung Priok
FOTO : KIRIMAN

JAKARTA. Sebanyak 175 anggota Marching Band Bhina Caraka (MBBC) DJBC yang terdiri dari 151 anggota pemain, 12 anggota alumni,
pelatih dan pengurus telah melangsungkan acara “Team Building” dan pelantikan oleh pengurus yang diadakan pada tanggal 10 – 11 Mei
2008 di BUPERTA Cibubur. Acara yang terdiri dari api unggun, outbond srta pelantikan, bertujuan menggalang rasa kebersamaan, solidaritas
sesama anggota MBBC serta menumbuhkan semangat latihan dan bertanding. Pelantikan dilakukan oleh wakil ketua MBBC Sonny Subagyo
mewakili Pembina yang disaksikan oleh pengurus dan pelatih MBBC. Kiriman MBBC

32 WARTA BEA CUKAI EDISI 403 JUNI 2008


FOTO : KIRIMAN

JAKARTA. Memperingati Hari Kartini yang jatuh pada tanggal 21 April 2008, Dharma Wanita Persatuan (DWP) KPU DJBC Tanjung Priok
menyelenggarakan bakti sosial ke Sekolah Darurat Kartini (sekolah bagi anak-anak tidak mampu) yang terletak di jalan Pergudangan Jakarta
Gudang, Kampung Bandan Jakarta Utara. Dalam bakti sosial ini dilakukan penyerahan bantuan berupa sembako, mesin jahit, toolkit, dan
snack untuk anak-anak. Penyerahan bantuan secara simbolis diberikan oleh Ny. Kushari Suprijanto (no 1 dari kiri foto bersama) kepada
pemilik Sekolah Kartini (gambar kiri). Usai acara bakti sosial Dharma Wanita Persatuan KPU DJBC Tanjung Priok melakukan foto bersama
(gambar kanan). Kiriman DWP KPU DJBC Tanjung Priok
FOTO : KIRIMAN

MALANG. Dalam rangka pelaksanaan uji coba KPPBC Madya Cukai Malang yang dimulai pada tanggal 1 Mei 2008, KPPBC Tipe A3 Malang
mengadakan acara doa bersama pada tanggal 30 April 2008 di Aula KPPBC Malang. Doa bersama bertemakan “Tekad yang kuat dan niat yang tulus
akan membawa kita pada peningkatan budaya kerja yang lebih baik dalam melaksanakan pengawasan dan pelayanan kepada pengguna jasa” ini
dihadiri oleh Kakanwil DJBC Jatim II C. F. Sidjabat, para pejabat eselon III dilingkungan KWBC Jatim II, Pejabat eselon IV dan para pegawai KPPBC
Tipe A 3 Malang. Doa bersama ini juga di hadiri oleh Kepala KPPBC tipe A3 Kediri Ian Rubianto dan para pengguna jasa. Kiriman KPPBC Malang
FOTO : KIRIMAN

SEMARANG. Dalam rangka memperingati hari Kartini, pada 17 April 2008 Dharma Wanita Persatuan Kanwil DJBC Jawa Tengah dan Daerah
Istimewa Yogyakarta (D.I.Y) mengadakan kegiatan lomba Pemakai Kain Panjang (jarit) dan memakai jilbab tanpa cermin (gambar kiri) yang diikuti oleh
para anggota DWP dan karyawati Kanwil DJBC Jawa Tengah dan D.I.Y dan KPPBC Tanjung Emas. Gambar kanan, para pemenang lomba foto
bersama dengan Ketua DWP Kanwil DJBC Jawa Tengah dan D.I.Y. Ny. Youna Ismartono. Kiriman Kanwil DJBC Jawa Tengah dan D.I.Y

EDISI 403 JUNI 2008 WARTA BEA CUKAI 33


SEPUTAR BEACUKAI
FOTO : KIRIMAN

MERAUKE. Dalam rangka pengawasan ke KPPBC – KPPBC yang berada diwilayah kerja Kanwil Maluku Papua dan Irian Jaya Barat
(MPI), pada tanggal 18 April 2008 Kabid P2 Kanwil MPI melakukan kunjungan ke KPPBC Tipe B Merauke untuk memantau daerah-daerah
yang berbatasan langsung dengan Papua New Guinee (PNG). Pada kesempatan tersebut Kabid P2 Cece Kuswandi foto bersama dengan
Kepala KPPBC Tipe B Merauke Myfriend Parlin Limbong berserta staf di perbatasan paling selatan Indonesia dengan PNG yaitu perbatasan/
Pos Pengawasan LBD Sota Merauke.Kiriman KPPBC Tipe B Merauke
FOTO : KIRIMAN FOTO : KIRIMAN

JAKARTA. Acara serah terima jabatan Ketua Dharma Wanita


Persatuan KPU Bea & Cukai Tanjung Priok dari Ibu Agung
Kuswandono kepada Ibu Kushari Supriyanto berlangsung pada
tanggal 13 Maret 2008 di Ruang Serba Guna lantai V gedung KPU
Bea dan Cukai. Acara dihadiri seluruh anggota Dharma Wanita
Persatuan dan para karyawati di lingkungan KPU DJBC Tanjung
Priok. Kiriman DWP KPU DJBC Tanjung Priok JAKARTA. Memperingati Hari Kartini, Departemen Keuangan
mengadakan lomba menghias tumpeng yang diikuti 13 peserta mewakili
FOTO : KIRIMAN
masing-masing Direktorat Jenderal. Dalam lomba yang berlangsung pada
22 April 2008 tersebut DJBC meraih juara pertama. Tampak pada gambar
peserta yang mewakili DJBC, (ki-ka) Ny. Rusmariza, Ny. Kusdirman
(tengah), dan Ny. Sonny Subagyo. Kiriman DWP KP-DJBC
FOTO : ROGERS

JAKARTA. STAN Bea dan Cukai pada 15 Mei 2008


menyelenggarakan seminar bertemakan “Konversi PSAP Menuju ISA
(International Standard on Auditing), Seberapa Siapkah Indonesia?” yang
dibuka oleh Direktur STAN, Suyono Salamun, diikuti oleh beberapa
perguruan tinggi diantaranya Universitas Tarumanegara, STAN 4,
Universitas Petra, Universitas Hasanuddin, Atmajaya, STIE Trisakti.
Seminar menampilkan pembicara Wakil Ketua DSPAP Ikatan Akuntan PEMATANG SIANTAR. Mengawali masa tugasnya, Kepala
Publik Indonesia, Syarif Basyir, dan Suhartono dari KAP Kanaka Kantor Wilayah DJBC Sumatera Utara Achmad Riyadi bersama dengan
Purwadireja, dengan moderator Tri Mahendra R dari BPK RI. Selain Kabag Umum dan Pj. Kasubbag TU/RT pada 10 April 2008 melakukan
seminar juga diselenggarakan lomba Audit Challenge yang merupakan kunjungan kerja ke KPPBC Tipe B Pematang Siantar yang cukup
rangkaian acara lomba Akuntasi Nasional bertajuk “National Accounting potensial menghimpun penerimaan negara dari sektor cukai . Tampak
Challenge” (NAC) 2008 yang diselenggarakan Badan Eksekutif pada gambar Kepala Kanwil DJBC Sumatera Utara beserta rombongan
Mahasiswa Himpunan Mahasiswa Akuntansi STAN. NAC diselenggara- menyempatkan diri melakukan foto bersama Kepala Kantor, Elfi Haris
kan di kampus STAN Bintaro Jakarta Selatan ini berlangsung dari tanggal beserta seluruh pegawai KPPBC Tipe B Pematang Siantar. Rogers -
12 – 16 Mei 2008. Kiriman STAN Bea dan Cukai KPPBC Pematang Siantar

34 WARTA BEA CUKAI EDISI 403 JUNI 2008


FOTO : KIRIMAN

MAKASSAR. Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK) Departemen Keuangan Anny Ratnawati didampingi Kepala Pusat
Pendidikan dan Pelatihan Bea dan Cukai Endang Tata melakukan kunjungan ke Makassar Sulawesi Selatan pada 7-9 Mei 2008 untuk melihat
pelaksanaan Diklat Kesamaptaan yang berlangsung di Balai Diklat Keuangan di Makassar. Tampak pada gambar kiri suasana diklat kesamaptaan.
Pada kesempatan tersebut Kepala BPPK dan juga Kepala Pusdiklat Bea dan Cukai berfoto bersama dengan Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) DJBC
Sulawasi Teguh Indrayana, Kepala Bagian Umum Kanwil DJBC Sulawesi Tutung Budikarya, para pengajar balai diklat keuangan Sulawesi dan para
peserta diklat kesamptaan (gambar kanan). (Kiriman Pusdiklat BC)
FOTO : ROGERS WBC/PPS

PEMATANG SIANTAR. Pada 9 Mei 2008 bertempat di ruang JAKARTA. Ketua Koperasi Pegawai Kantor Pusat DJBC, Patarai
rapat, Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe B Pabottinggi memberikan kenang-kenangan kepada perwakilan
Pematang Siantar,. Elfi Haris, SH menyerahkan empat Nomor Pokok Kepala Sub Dinas Koperasi UKM Jakarta Timur, serta para
Pengusaha Barang Kena Cukai (NPPBKC) kepada pengusaha Tembakau penasehat koperasi pegawai KP-DJBC yaitu Dirjen Bea dan Cukai,
Iris. NPPBKC ini merupakan yang pertama dikeluarkan untuk pengusaha Sekretaris DJBC dan Direktur Cukai usai membuka acara Rapat
Tembakau Iris dan diharapkan dapat diikuti oleh Pengusaha Tembakau Anggota Tahunan yang ke-18 pada 24 April 2008 di Aula Gedung B,
Iris lainnya. Rogers - KPPBC Pematang Siantar Kantor Pusat DJBC.
FOTO : IAN HERMAWAN
PONTIANAK. Test
assesment untuk KPPBC Utama
berlangsung di wilayah Kantor
Wilayah DJBC Kalimantan Bagian
selatan. Test yang berlangsung
pada 19 hingga 20 April
berlangsung di Auditorium Univer-
sitas Tanjungpura Pontianak dan
diikuti oleh 61 peserta dari
seluruh pegawai di lingkungan
Kantor Wilayah DJBC Kalimantan
Bagian Barat. Pada gambar kiri
tampak peserta sedang
mengerjakan test tertulis yang
diikuti dengan test wawancara.
Ian Hermawan, Pontianak
FOTO : ARI JULIANTO

JAKARTA. Dalam rangka memperingati hari Kartini pada 21 April 2008, Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tanjung Priok mengadakan
berbagai lomba diantaranya adalah lomba menghias tumpeng, dan Talkshow bertopik “Emansipasi dan Partisipasi Generasi Kartini Membangun
Negeri” dengan pembicara anggota DPR-RI Yoyoh Yusroh Lc. sebagai keynote speaker, yang diikuti oleh pegawai di lingkungan KPU Bea dan Cukai
Tanjung priok. (gambar kiri) Sementara dalam lomba pengucapan yel-yel yang diikuti oleh pegawai dilingkungan KPU Bea dan Cukai Tanjung Priok,
peserta lomba pengucapan yel-yel dari Bidang Kepatuhan Internal yang dipimpin Kepala Bidang Kepatuhan Internal Oza Olavia berhasil merebut Juara
I. Lomba ini dinilai oleh juri yang terdiri dari Kepala KPU Bea dan Cukai Tanjung Priok beserta istri dan juga Kepala Bagian Umum KPU Bea dan Cukai
Tanjung Priok juga beserta istri (gambar Kanan) (Ari Julianto KPU Bea dan Cukai Tanjung Priok)

EDISI 403 JUNI 2008 WARTA BEA CUKAI 35


SIAPA MENGAPA
M U C H I D I N R U M A K W A Y , S. S O S.
Pegawai KPPBC Ambon ini tetap semangat dalam melaksanakan tugas meskipun sebentar lagi
akan menjalani masa pensiun pada September 2008 . Pria kelahiran Pulau Geser, 10 Agustus 1952
ini mengawali karir Bea dan Cukainya dari tanah kelahirannya. Pulau Geser adalah pulau yang sangat
kecil dan sepi terletak sebelah tenggara Pulau Seram, hanya membutuhkan waktu lima belas menit
untuk mengelilinginya. Selain itu untuk transportasi hanya ada kapal perintis yang lewat sebulan
sekali dengan waktu tempuh perjalanan ke Ambon selama dua puluh jam.
Pada 1970 Sekolah Menengah Atas satu-satunya di Pulau Geser tempat dimana menimba ilmu
dibubarkan, sedangkan ia masih duduk di bangku kelas dua. Akhirnya Muchidin bertekad
melanjutkan sekolah di Aliyah setingkat SMA di Pulau Geser.
Sembari sekolah ia ditawari oleh Kepala Kantor Cabang Tingkat II DJBC Geser yang bernama D.
Latumuhina waktu itu sebagai tenaga honor. “Karena letak kantor yang dekat dengan rumah dan
dapat membagi waktu sekolah, akhirnya saya menyanggupinya, “kenang Muchidin.
Selama kurang lebih sepuluh tahun mengabdi, pada 1980 ia diterima sebagai CPNS dan
mendapat penempatan pertama di Kantor Bea dan Cukai Ambon.
Kemudian pada 1984 ia dimutasi ke kampung halamannya di Pulau Geser hingga terbit Inpres
1985 yang membekukan Kantor Cabang Tingkat II DJBC Geser dan menjadi pos pengawasan saja.
Dampak dari itu, semua pegawai dipindah ke kantor Bea dan Cukai Ambon.
Selanjutnya Muchidin tidak pernah menyia-nyiakan waktu untuk menimba ilmu bidang
Administrasi Negara di Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Ambon dan berhasil meraih gelar
sarjana sosial pada tahun 2000.
Ketika terjadi kerusuhan di Ambon pada 2001 ia ditawarkan untuk pindah tugas. “Setelah
berkonsultasi dengan keluarga serta mempertimbangkan faktor keamanan dan kelanjutan studi
ketiga putranya, akhirnya saya memilih ke Jakarta dan ditempatkan pada KINSP Tanjung Priok
I,”tutur pegawai yang punya motto hidup harus disertai dengan ilmu di mana saja dan kapan
saja.
Pada 2004 Muchidin dimutasikan ke KPBC Halim Perdana Kusuma hingga 2005 dan
kemudian kembali ke KPBC Tanjung Priok I. Selanjutnya pada 2006 KPBC Tanjung Priok II dan
pada 2007 KPBC Tanjung Priok III.
Selama bertugas di Bea dan Cukai setelah melalui beberapa kali pindah pindah tugas , ia
mengaku daerah yang punya kesan tersendiri ketika ia di KPBC Tanjung Priok I dalam melaksanakan
tugas pengawasan boatzooking kapal tanker minyak yang berada satu mil dari tempat pengeboran

B U D I P R A S E T Y O
Saat ini pegawai KPU Jakarta, yang pada diklat Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS)
mendapat predikat terbaik dari sekian banyak siswa yang ikut, sehingga mendapatkan
penghargaan langsung oleh Direktur Jenderal Bea dan Cukai Anwar Suprijadi, pada 7
Desember 2007 di penutupan diklat PPNS yang diselenggarakan oleh Pusat Pendidikan
Reserse Kriminal (Pusdik Reskrim) Megamendung Bogor Jawa Barat.
Dengan hasil tersebut, dirinya merasa sangat senang, karena dengan penilaian yang
obyektif, membuat diklat PPNS yang dikutinya benar-benar sebagai pembelajaran bagi pegawai
DJBC terhadap teknik-teknik penyidikan yang diajarkan selama 400 jam tersebut.
“Diklat ini sebenarnya sudah lama saya nanti-nantikan, karena setelah lama vakum empat
tahun, diklat ini baru kembali diadakan. Dan, saya merasa sangat terpanggil untuk mengikuti
diklat ini sehingga tanpa buang-buang waktu saya mengikuti tes nya dan Alhadulillah saya lulus
untuk mengikuti diklat PPNS,” ujar Budi
Diklat PPNS yang diikuti oleh seluruh pegawai DJBC yang telah lulus seleksi ini, memang
tidak difokuskan pada pegawai yang saat ini bertugas di jajaran Direktorat Penindakan dan
Penyidikan. Meskipun pegawai tersebut dari Direktorat lain, namun tetap diberikan kesempatan
untuk mengikutinya.
Ketekunan Budi saat mengikuti diklat memang patut diacungkan jempol, karena tanpa rasa
malu ia bertanya kepada teman-temannya yang telah lebih dulu ikut diklat ini. Budi juga kerap
membekali dirinya dengan banyak membaca dan mempelajari hukum-hukum, baik ketentuan
yang ada di DJBC maupun instansi lainnya.
“Ini dilakukan karena, di kelas saya termasuk pegawai yang senior, sehingga kita harus
memberi contoh kepada adik-adik yang lain bagaimana caranya agar kita berhasil dalam
mengikuti diklat dan menjadikan diklat sebagai tambahan bekal ilmu dalam menjalankan tugas.
Alhasil, Alhamdulilah saya lulus menjadi siswa terbaik dan siswa teladan,” ujarnya mengenang.
Setelah lulus dengan predikat terbaik pada diklat PPNS, Budi yang lulusan Prodip III
angkatan VIII, juga mencoba untuk mengikuti tes Assessment yang diselenggarakan oleh DJBC
pada 8 Desember 2007 lalu. Menurutnya tes tersebut sangatlah bagus dan bermanfaat, karena
selain dapat membuat profiling pegawai DJBC, juga dapat terlihat potensi dari para pegawai
dalam mengembangkan karir.

M. M A N G A L I K
Bertugas hanya di satu bidang, memang terkadang membuat seseorang menjadi jenuh dan
malas untuk bekerja. Namun, hal ini berbeda dengan Mangalik pegawai di Kantor Pengawasan dan
Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe A1 Tanjung Perak. Sejak bertugas di DJBC tahun 1977
hingga 2008 penempatannya selalu disatu bidang, yaitu perbendaharaan.
Mengenal DJBC karena ajakan mantan pejabat DJBC saat itu, yang memintanya untuk bekerja
sebagai honorer di Kantor Inspeksi Tanjung Perak, membuat Mangalik sangat bersyukur karena
mendapatkan pekerjaan yang sebelumnya tidak pernah dimimpikannya. Walaupun sebagai honorer,
namun semangat kerja Mangalik sangat luar biasa, sehingga di tahun itu juga ia resmi diangkat
menjadi pegawai DJBC.
Sekalipin penempatannya sejak honorer hingga setelah menjadi pegawai hanya di
perbendaharaan, ternyata banyak suka dan duka yang dilami dalam menjalankan tugas. “Tahun 1986,
saya sempat minta dipindahkan ke bagian lain, dan saya ditempatkan di bagian tatausaha. Tapi baru
tiga bulan tugas, saya sudah disuruh kembali menduduki posisi lama saya, yaitu di perbendaharaan,”
ujar Mangalik.
Lebih lanjut Mangalik bercerita, saat itu karena ada penerimaan pegawai baru dari prodip,
maka bagian perbedaharaan dicoba untuk dikerjakan oleh pegawai baru, namun mereka
banyak mengalami kesulitan sehingga Mangalik pun diminta kembali mengerjakan pekerjaan
lamanya.
“Kalau sukanya ya banyak, disini saya tidak merasa terbebani dalam menjalankan tugas, disini
saya hanya bertiga jadi apa yang kami kerjakan pasti dapat terselesaikan dengan baik. Makanya,
sejak saya bekerja hingga sekarang saya belum pernah mendapat teguran dari pimpinan, karena
semua kerjaan dapat saya kerjakan dengan baik,” tutur Mangalik.
Sementara itu, untuk dukanya, Mangalik mengatakan, sulitnya hidup sebagai pegawai negeri
dengan pangkat rendah pastinya soal biaya hidup yang selalu tidak mencukupi, bahkan sepeda ontel

36 WARTA BEA CUKAI EDISI 403 JUNI 2008


KONSULTASI
KEPABEANAN & CUKAI
minyak di lepas pantai Cinta Natomas
Monrovia, Kepulauan Seribu. “Ketika
selesai melakukan boatzooking tim kami
yang terdiri Customs, Imigrasi, dan
Karantina akan turun ke boat yang kami
tumpangi, tetapi karena ombak yang Dengan ini kami informasikan agar setiap surat pertanyaan yang masuk ke Redaksi Warta
sangat besar mengakibatkan boat tidak Bea Cukai baik melalui pos, fax ataupun e-mail, agar dilengkapi dengan identitas yang
bisa merapat ke kapal. Akhirnya kami jelas dan benar. Redaksi hanya akan memproses pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
dimasukkan ke dalam box dan diturunkan dengan menyebutkan identitas dan alamat yang jelas dan benar. Dan sesuai permintaan,
dengan crane kapal,” kenang pria kami dapat merahasiakan identitas anda. Demikian pemberitahuan ini kami sampaikan,
penyandang sabuk coklat karate ini.
Menjelang masa tugasnya Muchidin atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih. Redaksi
mengajukan permohonan pindah tugas ke
KPPBC Ambon. Ketika ditanya mengenai

KAWASAN BERIKAT
rencana kegiatan apa yang dilakukan un-
tuk mengisi waktu di masa pensiun ia me-
ngatakan, “ usaha buka kios dan menjahit

S
akan saya coba, karena dulu saya sempat
ikut kursus menjahit serta pernah menjahit ehubungan dengan adanya kebijakan perekonomian di negara kita yang mem-
beberapa baju seragam pegawai.”
Kedepannya ia berharap Bea dan beri kemudahan/fasilitas kepada para investor berupa Kawasan Berikat, maka
Cukai akan lebih maju lagi dalam kinerja sebagai petugas/pelaksana di lapangan, izinkanlah saya untuk menyampaikan
dan citra. “Untuk pegawai yang masih beberapa hal setentangnya. Berdasarkan Kep Dirjen No-63/BC/1997 Tentang
aktif, saya berharap terus belajar dan Tata Cara Pendirian dan Tata Laksana Pemasukan dan Pengeluaran Barang Ke
mengikuti perkembangan peraturan, kare- dan Dari Kawasan Berikat, bab VII, pasal 42 ayat (3) yang berbunyi :
na organisasi selalu berubah mengikuti
perkembangan jaman. Dengan membaca PDKB dapat mengeluarkan mesin dan/atau peralatan pabrik ke DPIL dengan tujuan untuk
WBC tiap bulan tentunya akan dapat direparasi/diperbaiki dengan menggunakan formulir BC 2.3 dan menyerahkan jaminan
menambah wawasan terbaru,”ujar ayah sebagaimana dimaksud dalam pasal 40 kepada Bendaharawan Bea dan Cukai atau
tiga orang putera yang menikah dengan Pejabat yang Ditunjuknya. Dan
Saima pada 16 Desember 1981. Ayat (4) yang berbunyi :
bambang wicaksono
Reparasi/perbaikan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diizinkan dalam jangka waktu
paling lama 12 (dua belas) bulan sejak mesin dan/atau peralatan pabrik dikeluarkan.
Ayah dua anak yang lahir pada 23
Juli 1974 ini, rupanya juga mempunyai Yang mau saya tanyakan adalah :
harapan dari tes assessment yang telah 1. Bila mesin dan/atau peralatan pabrik yang akan dikeluarkan, untuk reparasi adalah
diikutinya. Dengan adanya profiling pe- barang yang sepenuhnya berasal dari DPIL. Apakah pengeluarannya menggunakan
gawai diharapkan DJBC dapat memeta-
kan potensi yang telah ada untuk tujuan formulir BC 2.3 ?
organisasi. 2. Bila kegiatan seperti di atas, apakah PDKB diwajibkan menyerahkan jaminan ?
“Selama 12 tahun berkarir, saya Karena menurut sepengetahuan saya, jaminan diadakan adalah untuk melindungi
melihat bea cukai sekarang sudah ba- hak-hak keuangan negara terhadap suatu kegiatan yang masih mempunyai kewajiban
nyak perubahan dan beda ketika saya pembayaran kepada negara.
pertama kali masuk bea cukai. Dari 12
tahun masa tugas saya itu, pengalaman
yang paling berkesan adalah saat ber- Demikian pertanyaan ini saya sampaikan, kiranya berkenan menjawabnya mengingat
tugas di Tanjung Balai Karimun, yang begitu pentingnya kejelasan pelaksanaannya dalam pelayanan dan pengawasan fasilitas
merupakan tugas pertama kali menjadi Kawasan Berikat. Atas jawaban dan penjelasannya, saya ucapkan terima kasih.
korlak Patroli dan operasi,”ujar Budi MELKIA SINAR J SIANTURI
Dengan menjadi korlak patroli, dirinya
dituntut untuk dapat mengayomi anggota- NIP 060107901
nya baik dalam menjalankan tugas, KPPBC Bandar Lampung
maupun saat menghadapi penyelundup. TANGGAPAN :
“Di TBK memang cukup menantang,
sehingga sangat tepat jika ada yang Sehubungan dengan pertanyaan konsultasi, dengan ini disampaikan jawaban sebagai
mengatakan : seorang pegawai DJBC
belum dapat disebut pegawai sejati kalau berikut :
belum bertugas di TBK. Ya kalau bisa bagi
pegawai yang baru lulus penempatan 1. Bahwa Pasal 13 ayat (2) Keputusan Menteri Keuangan Nomor 291/KMK.05/1997 jo.
mereka pertama adalah TBK, karena Peraturan Menteri Keuangan Nomor 101/PMK.04/2005 dan Pasal 42 ayat (3) Kep. Dirjen
memang selain dibutuhkan kemampuan BC Nomor Kep-63/BC/1997, pada intinya menyatakan bahwa PDKB dapat mengeluarkan
fisik juga kemampuan berfikir dalam
bertugas,” tandas Budi. ats mesin dan/atau peralatan pabrik ke DPIL dengan tujuan untuk direparasi/diperbaiki dengan
menggunakan formulir BC 2.3 dan menyerahkan jaminan kepada Bendaharawan Bea dan
Cukai atau pejabat yang ditunjuknya.
yang merupakan alat transportasi satu-
satunya yang ia miliki, pernah digadaikan 2. Dalam hal barang yang akan dilakukan reparasi tersebut sepenuhnya berasal dari
ke pengadaian untuk menutupi biaya DPIL, maka atas pengeluaran barang tersebut dari PDKB ke DPIL tetap harus
hidupnya bersama empat putra-putrinya.
“Waktu itu orang sempat tidak menggunakan formulir BC 2.3 dan mempertaruhkan jaminan kepada Bendaharawan
percaya, masa pegawai Departemen Bea dan Cukai atau pejabat yang ditunjuknya, dengan alasan sebagai berikut :
Keuangan menggadaikan sepeda ontel - Terhadap barang tersebut juga masih melekat hak-hak keuangan negara berupa
untuk biaya hidup? Tapi apa mau dikata PPN dan PPnBM (lokal/dalam negeri), karena pada waktu pemasukan barang
memang itu kenyataanya. Namun, saat ini tersebut dari DPIL ke PDKB mendapatkan fasilitas tidak dipungut PPN dan PPnBM;
sudah lain, saya sangat bersyukur karena
dengan adanya peningkatan - Penggunaan dokumen BC 2.3 dalam kegiatan tersebut ditujukan untuk memberi
kesejahteraan ditambah remunerasi yang perlindungan dalam pengangkutan barang sekaligus memberi pengawasan yang dapat
diberikan, kesulitan biaya hidup tidak menjelaskan bahwa pada barang tersebut masih terdapat hak-hak keuangan negara;
menjadi hambatan lagi,” ungkap Mangalik. - Kewajiban penyerahan jaminan (senilai PPN dan PPnBM atas barang tersebut) ditujukan
Pria kelahiran 13 januari 1965 ini, untuk memberi kepastian bahwa tidak akan terjadi kerugian negara apabila barang yang
memang selalu tekun dalam menjalan-
kan tugasnya, untuk itu kepada para dikeluarkan untuk direparasi di DPIL tersebut tidak kembali lagi ke PDKB, karena bila hal
pegawai lainnya, dirinya berharap agar itu terjadi jaminan yang dipertaruhkan tersebut akan dicairkan di KPPBC setempat.
apa yang telah diberikan Direktorat
selama ini haruslah disyukuri dengan Demikian disampaikan.
meningkatkan kualitas kemampuan dan DIREKTUR FASILITAS KEPABEANAN
tingginya integritas dalam bekerja. Ka-
rena, hanya dengan itulah DJBC akan
lebih maju dan selalu dihargai oleh ma- KUSDIRMAN ISKANDAR
syarakat Indonesia. adi NIP 060062019

EDISI 403 JUNI 2008 WARTA BEA CUKAI 37


PENGAWASAN

FOTO-FOTO WBC/ATS
PARA PESERTA
SOSIALISASI yang diadakan
mulai tanggal 28 April 2008
sampai 2 Mei 2008.

SOSIALISASI
IDENTIFIKASI CPO DAN PRODUK TURUNANNYA
Upaya meningkatkan kualitas SDM DJBC perdagangan antara pulau untuk selanjutnya di ekspor secara
dalam melakukan pengawasan ilegal.
produk CPO dan turunannya sehingga Selama ini, produk CPO diduga banyak diselundupkan ke
terjaga stabilitas pengadaan
Malaysia dan Singapura. Dengan adanya indikasi peningkatan
penyelundupan dengan modus antarpulau tersebut
CPO di dalam negeri dan terjamin menyebabkan instansi ini diberi tugas baru untuk melakukan
pelaksanaan pemungutan Pajak Ekspor pengawasan.
dalam rangka Ekspor CPO. Pengawasan terutama akan dilakukan oleh Kantor Penga-

P
wasan dan Pelayanan Bea dan Cukai yang ada di beberapa
raktek penyelundupan minyak sawit mentah atau yang pelabuhan besar yang menjadi pelabuhan asal atau tujuan perda-
lebih populer dengan sebutan Crude Palm Oil (CPO) ke gangan CPO, antara lain kantor pelayanan yang punya CPO dan
luar negeri dinilai menjadi salah satu faktor pemicu ada tujuan CPO , antara lain Dumai, Jambi, Palembang, dan
kenaikan harga minyak goreng di pasaran dalam negeri Belawan. Terakhir, pelabuhan ini (Belawan) disebut-sebut sebagai
akhir-akhir ini. Sebagaimana diketahui minyak sawit lokasi yang rawan diselundupkannya CPO ke negara-negara
mentah (crude palm oil/CPO) dan produk turunannya merupakan tetangga seperti Malaysia dan Singapura.
produk unggulan yang mendominasi produk asal Indonesia yang Karena itu, untuk mengantisipasi aparatnya dalam melakukan
diekspor dan akibat tingginya ekspor CPO ini mengakibatkan pengawasan terhadap
kelangkaan suplai minyak goreng di dalam negeri. penyimpangan ekspor untuk
Di sisi lain, pemerintah sendiri mengakui kalau saat ini peng- produk CPO, Direktorat Jen-
awasan ekspor belum maksimal. Harga CPO di pasaran deral Bea dan Cukai melalui
internasional yang tinggi saat ini mendorong produsen komoditas Direktorat Penindakan dan
tersebut lebih memilih untuk mengekspor daripada menjual ke Penyidikan (P2) melakukan
dalam negeri. Instrumen Pajak Ekspor (PE) CPO yang diterap- Sosialisasi Identifikasi CPO
kan pemerintah rasanya tak mampu menekan laju ekspor, dan Produk Turunannya.
bahkan untuk menghindari PE banyak yang melakukan penye- Sosialisasi gelombang
lundupan. pertama diikuti oleh 42
Upaya lain yang dilakukan pemerintah adalah dengan penge- peserta berlangsung mulai
naan Bea keluar atau dulu dikenal dengan pungutan ekspor yang tanggal 28 April 2008 sampai
dikenakan untuk beberapa produk salah satu diantaranya adalah 2 Mei 2008. Pembukaan so-
minyak kelapa sawit (CPO). Penetapan bea keluar ditetapkan sialisasi dilakukan oleh
dalam Undang-Undang Kepabeanan, sedangkan pungutan eks- Sekretaris Direktorat Jenderal
por hanya ditetapkan dalam peraturan pemerintah. Dengan Bea dan Cukai, Kamil Sjoeib
demikian, bea keluar jauh lebih kuat dibanding pungutan ekspor. di ruang Loka Muda Kantor
Terkait dengan hal itu terutama mengenai masalah Pusat DJBC. Hadir pula
pengawasannya untuk CPO, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dalam pembukaan tersebut
(DJBC) akan terlibat dalam pengawasan perdagangan antarpu- ABDUL AZIZ HADY. Pengajar dapat Direktur P2 DJBC, Jusuf
lau. Selain itu, DJBC juga akan meningkatkan pengawasan memberikan kuis dengan mengiden- Indarto dan trainer dari PT.
tifikasi sampel produk yang ada, dan
pelabuhan-pelabuhan di Sumatera yang menjadi pelabuhan asal peserta secara cepat dapat menebak Sucofindo yaitu M. Heru Riza
atau tujuan perdagangan komoditas tersebut. Kebijakan ini mana CPO, Crude Olein, CPKO, RBD Ch. Sebelum dilakukan pela-
dilakukan untuk menekan penyelundupan CPO memanfaatkan Palm Oil, PFAD dan sebagainya. tihan, terlebih dahulu, Sekdit-

38 WARTA BEA CUKAI EDISI 403 JUNI 2008


jen Bea dan Cukai menyematkan tanda peserta sosialisasi ke sa-
lah satu peserta.
Pendapat dan masukan WBC himpun pada beberapa peserta
sosialisasi untuk mengetahui pelaksanaan sosialisasi dan
manfaat apa saja yang didapat para peserta. Abdul Aziz Hady,
salah seorang peserta sosialisasi yang bertugas di Kantor Pela-
yanan Utama (KPU) Bea dan Cukai Tanjung Priok menyatakan,
dengan adanya sosialisasi ini menunjukkan bahwa DJBC mena-
ruh perhatian yang serius terhadap CPO khususnya penyelun-
dupan keluar negeri terhadap produk CPO.
Perhatian ini menurut Azis wajar karena adanya informasi
bahwa telah terjadi penyelundupan CPO ke luar negeri sehingga
mengganggu stok dan harga minyak goreng di dalam negeri dan
pelarian pajak ekspor. Ia melihat bahwa DJBC ingin agar pegawai
bea cukai memiliki kemampuan dalam mengindentifikasi produk
CPO dan turunannya, sehingga diharapkan nantinya mampu
mengidentifikasi mana produk CPO yang kena pajak ekspor dan
mana yang tidak.
“Sosialisasi ini sangat menunjang tugas pegawai bea cukai,
dari sosialisasi ini saya sudah dapat melakukan sounding atau
mengukur berapa jumlah yang CPO yang diangkut oleh kapal
atau berapa jumlah CPO yang disimpan di tangki, tentunya
dengan bantuan alat sounding dan buku sounding table dari ka-
pal atau tangki tersebut,” ujar Azis .
Dari sosialisasi ini, lanjut Azis setidaknya dapat mengidentifi-
kasi CPO dan produk turunannya secara dini walaupun hasilnya PEMBUKAAN SOSIALISASI Identifikasi CPO dan Produk turunannya yang
tetap harus menunggu laboratorium, namun setidaknya yang dibuka oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Kamil Sjoeib.
tadinya tidak tahu CPO dan produk turunannya apa saja, namun
setelah mengikuti sosialisasi ini menjadi tahu. saya tahu bahwa hasil akurat hanya dapat dihasilkan melalui pe-
Banyak manfaat yang dapat dipetik Azis dari materi sosialisasi ngujian laboratorium,” imbuhnya.
ini, mulai dari bagaimana membuat dan mengelola perkebunan Azis mengajukan usul agar pada sosialisasi ke depan dapat
CPO, mengenal turunan CPO, melihat sampel produk CPO dan difokuskan pada materi-materi identifikasi secara cepat, artinya
turunannya, cara mengukur banyaknyaCPO, teknik pengambilan pengajar dapat memberikan trik-trik atau rahasia-rahasia dalam
contoh dan bagaimana teknik Sucofindo dalam menganalisa mengidentifikasi produk CPO dan turunannya ini secara cepat
CPO. Semua pengajar sosialiasi ini berasal dari Sucofindo kecu- dan akurat dan fokus dalam membedakan produk CPO dan
ali materi pengawasan lalu lintas CPO. turunannya, karena menurut Peraturan Menteri Keuangan Nomor
Materi yang para peserta dapat pada diklat sosialisasi ini ada- 09/PMK.011/2008 besaran tarif pungutan ekspor sangat bervaria-
lah Budidaya Kelapa Sawit, Teknik Sampling, Metode dan Standar tif dan sangat tergantung dari produknya.
Pengujian, dan Measurement Quantity on shore tank and ship “Jadi saya berharap pengajar dapat memberikan kuis dengan
tank. Sedangkan pembicara yang menyampaikan sosialisasi ini mengidentifikasi sampel produk yang ada, dan peserta secara
menurut Azis sudah cukup komunikatif dan mudah dipahami ka- cepat dapat menebak mana CPO, Crude Olein, CPKO, RBD
rena sangat menguasai bidangnya. Hanya ada materi yang tidak Palm Oil, PFAD dan sebagainya. Kemudian materi pengolahan
terlalu berhubungan dengan kerja bea dan cukai namun diberikan perkebunan CPO dapat dikurangi, artinya diberikan secara global
sehari penuh pada hari pertama yaitu tentang pengelolaan perke- saja tidak mendetail bahkan satu hari penuh. Namun materi-ma-
bunan CPO (budidaya kelapa sawit) yang diajarkan mulai dari teri teknik sampling dan cara sounding tetap harus
pembibitan, pencarian lahan, mengatasi hama sampai dengan dipertahankan,” demikian harapan Azis.
pemanenan CPO. Hal senada juga disampaikan Rico Poltak Tuahot Hutasoit,
“Harapan setelah mengikuti sosialisasi ini, saya dengan kasat pegawai pada Direktorat Penindakan dan Penyidikan. Dengan
mata dan penciuman (peng- adanya sosialisasi ini sangat menunjang bagi tugasnya di bidang
inderaan) mampu mengiden- pengawasan, terutama memberikan gambaran mengenai CPO
tifikasi CPO dan produk dan turunannya , mulai dari tata cara penyimpanan dan penya-
turunannya secara cepat dan luran CPO dari tangki kapal serta penghitungan volume tangki
akurat dengan begitu secara yang telah diisi CPO. Sehingga dalam pelaksanaan ekspor ba-
cepat pula saya dapat me- rang yang terkena pajak ekspor untuk CPO, petugas telah memi-
ngetahui mana produk CPO liki pemahaman serta kemampuan dalam melakukan uji
atau turunannya yang kena dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang dengan manifest kapal
pajak ekspor dan yang tidak hasil sounding.
kena pajak ekpor. Seperti “Dalam memahami materi yang disampaikan, saya pribadi ti-
yang kita ketahui dalam per- dak merasa kesulitan untuk memahaminya karena pembicara
aturan bahwa turunan CPO cukup komunikatif dan mudah dipahami, karena itu saya berha-
seperti PFAD (Palm Fatty rap dalam sosialisasi sejenis ini tidak hanya dilakukan di Kantor
Acid Distillat) dan PAO (Palm Pusat saja, tetapi juga di Kantor Pelayanan yang memiliki atau
Acid Oil) adalah produk melakukan kegiatan ekspor CPO. Sehingga tingkat atau jumlah
turunan CPO yang tidak kena pegawai yang mempunyai pemahaman dan skill dalam menghi-
pajak ekspor sehingga ketika tung volume CPO dapat ditingkatkan karena ini akan membantu
produk-produk yang tidak ke- dalam pengawasan ekspor CPO dan turunannya,” imbuh Rico.
na pajak ekspor ini diguna- “Agar lebih merata pengetahuan pegawai di KPPBC yang
kan sebagai modus operandi RICO POLTAK TUAHOT HUTASOIT. lain tentang CPO dan turunannya mungkin akan lebih baik, dan
pelarian pajak ekspor kita da- Berharap sosialisasi tidak hanya jika memungkinkan, ada tim asistensi ke daerah sehingga
dilakukan di Kantor Pusat saja, tetapi
pat mengidentifikasi secara juga di Kantor Pelayanan yang aplikasinya lebih terasa ke sampai masyarakat usaha,” demikian
cepat dan akurat. Dan sete- memiliki atau melakukan kegiatan ujar Rico yang mengucapkan terimakasih kepada pimpinan ka-
lah mengikuti sosialisasi ini ekspor CPO. rena diberikan kesempatan mengikuti sosialisasi tersebut. ris

EDISI 403 JUNI 2008 WARTA BEA CUKAI 39


PENGAWASAN

MMEA ILEGAL
FOTO-FOTO WBC/ZAP

DAN PITA
CUKAI PALSU
DIAMANKAN
KANWIL DJBC JAKARTA
Kanwil DJBC Jakarta dapat
menyelamatkan potensi keuangan
negara sebesar Rp.27.569.983.769,34.

D
ari hasil pelaksanaan tugas pengawasan di ling-
kungan Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jen-
deral Bea dan Cukai (DJBC) Jakarta dari awal
Mei akhirnya membuahkan hasil yaitu dengan
dilakukannya penindakan terhadap penimbunan
dan peredaran Minuman Mengandung Etil Alkohol
(MMEA) illegal sebanyak 14437 botol yang dilakukan oleh
tersangka MSN diberbagai lokasi.
“Para pelaku tertangkap tangan saat mereka sedang
melekatkan pita cukai pada MMEA disebuah rumah kon-
trakan. Harusnya sesuai dengan aturan, MMEA tersebut
disimpan di dalam gudang penyimpanan resmi dan sebe-
lum keluar dari kawasan pabean mestinya sudah dilekati
pita cukai,” demikian menurut Septia Atma, Kepala
Bidang Penindakan dan Penyidikan Kanwil DJBC Jakarta
dalam jumpa pers di Kanwil DJBC Jakarta, Kamis 15 Mei
2008.
Dalam melakukan aksinya, lanjut Atma, para pelaku
menggunakan modus operandi dengan menyimpan/ me-
nimbun, menjual MMEA tanpa Nomor Pokok Pengusaha
Barang Kena Cukai (NPPBKC), tanpa dilekati pita cukai
dan dilekati pita cukai palsu serta menyimpan dan mem- MMEA ILEGAL DENGAN PITA CUKAI PALSU DAN POLOS yang berhasil
pergunakan atau melekatkan pita cukai palsu. diamankan aparat Kanwil DJBC Jakarta.
Ketika WBC menanyakan apakah pita cukai palsu ter-
sebut terkait dengan jaringan pengedar pita cukai palsu untuk itu pihaknya terutama di bidang P2 masih terus
yang berhasil dibekuk sebelumnya, Septia Atma mengata- melakukan pengembangan lebih lanjut
kan, kemungkinan-kemungkinan itu bisa saja terjadi, Sementara itu menurut Kepala Kantor Wilayah DJBC Ja-
karta, Heru Santoso, tindakan yang diambil pihaknya sampai
saat ini sedang dilakukan penyidikan terhadap tersangka
oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil Kanwil DJBC Jakarta.
Dalam kasus ini aparat Kanwil DJBC Jakarta
melakukan penindakan di tiga lokasi pada waktu yang ber-
samaan yaitu pada 10 mei 2008. Seperti diuraikan Heru
Santoso, di lokasi Sumur Batu, yaitu di Gudang Sumur
Batu, Jakarta Pusat, berhasil diamankan 1.224 karton
atau 10.422 botol MMEA berbagai merek dan jenis. Di
lokasi Muara Baru dan Bendungan Jago, yaitu di Gudang
Muara Baru Jakarta Utara, berhasil diamankan 576 karton
atau 4.015 botol MMEA impor berbagai merek dan jenis.
Dari keseluruhan barang bukti di Sumur Batu, Muara Baru
dan Bendungan Jago terdapat 145 karton @ 4 liter yang
telah dilekati dengan pita cukai palsu, selebihnya polos
atau belum dilekati pita cukai. Sedangkan di lokasi Sumur
Batu, aparat berhasil mengamankan 5.105 keping pita
cukai MMEA impor golongan B1 dan golongan C.
Atas perbuatan tersebut pelaku telah melanggar UU
Cukai No. 37 Tahun 2007 pasal 54 dengan ancaman
pidana penjara paling singkat 1 tahun dan paling lama 5
tahun dan atau pidana denda paling sedikit 2 kali nilai
cukai dan paling banyak 10 kali nilai cukai yang seharus-
nya dibayar, dan pasal 55 dengan ancaman pidana penja-
ra paling singkat 1 tahun dan paling lama 8 tahun dan
PITA CUKAI PALSU MMEA impor golongan B1 dan Golongan C sebanyak pidana denda paling sedikit 10 kali nilai cukai dan paling
5.105 keping saat dilakukan pendeteksian dengan sinar ultra violet. banyak 20 kali nilai cukai yang seharusnya dibayar. ris

40 WARTA BEA CUKAI EDISI 403 JUNI 2008


WBC/ATS

IMPORTASI
MOBIL
MEWAH
ILEGAL,
DITEGAH
PETUGAS KPU
BEA DAN CUKAI
TANJUNG PRIOK
SOSIALISASI DAN PELATIHAN CNT.Dikuti oleh para pegawai DJBC yang betugas di wilayah pelabuha, bandara dan
juga wilayah perbatasan dengan para penyaji materi dari instansi pemerintah yang terkait dengan masalah narkoba. Dua buah mobil
mewah bekas asal
Singapura yang
SOSIALISASI DAN PELATIHAN rencananya akan
dimasukkan ke
CNT TAHAP II DI KP-DJBC wilayah Indonesia
melalui Pelabuhan
Untuk kedua kalinya dalam tahun 2008 Direktorat Tanjung Priok secara
Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) bekerjasama illegal, berhasil
dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) melakukan digagalkan petugas
pelatihan kepada para petugas DJBC yang Bea dan Cukai
tergabung dalam Customs Narcotics Team (CNT). Kantor Pelayanan

S
osialisasi dan pelatihan CNT yang kedua ini berlangsung selama dua pekan dari
Utama (KPU) Bea dan
tanggal 5 Mei hingga 16 Mei 2008 di Kantor Pusat DJBC dan diikuti oleh 59 Cukai Tanjung Priok
pegawai DJBC dari seluruh Indonesia dengan para penyaji materi dari berbagai Jakarta.

D
instansi seperti Imigrasi, DJBC, Badan Narkotika Nasional (BNN) serta pihak
perusahaan penerbangan seperti Garuda Indonesia. Pelatihan ini juga disertai de- ua mobil mewah jenis
ngan simulasi di kawasan bandara Soekarno Hatta dan Pelabuhan Tanjung Priok. Mercedes Benz Tipe S
Dalam sambutannya pada acara pembukaan sosialisasi dan pelatihan CNT, Sek- 430 dan Lexus tipe LS
retaris Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (Sekditjen) Kamil Sjoeib mengatakan, DJBC 430 menurut Kepala
mempunyai peran cukup besar untuk menangkal masuknya narkoba ilegal dari luar KPU Bea dan Cukai Tan-
negeri melalui pintu-pintu masuk ke Indonesia seperti pelabuhan laut, bandara maupun jung Priok Kushari Suprianto,
perbatasan darat yang berbatasan langsung dengan negara tetangga. ditegah setelah Bidang Penindakan
Namun lanjutnya lagi, keberadaan CNT harus pula ditunjang dengan kemampuan dan dan Penyidikan KPU Bea dan
keterampilan petugas dalam menjalankan tugasnya, sehingga keberadaan CNT dilapangan Cukai Tanjung Priok mendapatkan
dapat memberikan kontribusi yang cukup besar. “Setelah melalui pelatihan ini diharapkan informasi mengenai importasi mobil
para personil CNT dapat menerapkan pengetahuan yang diterima dan memberikan kontri- mewah tersebut dilakukan secara
busi yang berarti dalam upaya menegah masuknya narkoba ke Indonesia,”papar Kamil. ilegal. “Dikatakan illegal karena pa-
Hal senada juga disampaikan oleh Direktur P2 Jusuf Indarto yang hadir pada acara da kontainer yang berisi dua mobil
pembukaan. Menurutnya, selain kehandalan petugas dalam menguasai aturan dan juga mewah tersebut dalam manifest BC
kelihaian melakukan pemeriksaan barang, naluri yang kuat untuk dapat menegah suatu 1.1 diberitahukan sebagai cartridge
barang illegal dengan berbagai macam modus harus juga dimiliki oleh petugas, sehingga 385D sebanyak 36 palet, ini
masuknya barang ilegal tersebut dapat ditekan dengan maksimal,”Pelatihan CNT ini harus dilakukan untuk menghindari kewa-
juga meningkatkan kewaspadaan dan mempertajam naluri kita dilapangan untuk menegah jiban membayar Bea Masuk (BM)
masuknya barang illegal ke Indonesia,”paparnya. dan Pajak Dalam Rangka Impor
Juga hadir dalam pembukaan acara pelatihan tersebut Kepala Pusat Pengendalian (PDRI),”terang Kushari.
Operasi Badan Narkotika Nasional (Kapusdalops BNN) Tommy Sagiman. Menurut Tommy, Masih menurut Kushari, pihak-
para sindikat narkoba internasional tentunya akan berpikir untuk bisa memasukkan narkoba nya mengikuti pergerakan mobil
ke Indonesia, karena saat ini kawasan bandara dan juga pelabuhan di Indonesia sudah ilegal tersebut begitu kontainer
semakin ketat pengawasan dan pemeriksaannya. Kualitas SDM yang sudah cukup berkua- yang mengangkutnya datang di
litas dan juga peralatan canggih di pelabuhan laut, bandara dan juga wilayah perbatasan pelabuhan. ”Kami dapat mengga-
darat, bisa membuat para sindikat khawatir akan tertangkap. galkan kontainer tersebut setelah
“Ini bisa kita lihat dengan terungkapnya narkoba yang masuk melalui kawasan peru- mendapat informasi dan menindak-
mahan elit yang berdekatan dengan laut, karena wilayah pelabuhan dan juga bandara lanjutinya dengan kegiatan penga-
pengawasanya sudah semakin ketat,”jelas Tommy. wasan lainnya, walaupun ketika
Sama halnya dengan yang dikatakan Kamil Sjoeib dan Jusuf Indarto, ia mengharapkan kontainer akan keluar pelabuhan,
dari pelatihan ini para petugas yang berada di pintu gerbang masuk Indonesia bisa mem- suasana hujan dan kamera CCTV
berikan kontribusi yang cukup besar dalam meredam masuknya narkoba ke Indonesia. mati karena padamnya listrik,”
”Keberadaan CNT di beberapa wilayah kerja DJBC bisa dikatakan efektif, kita bisa lihat paparnya pada acara press release
beberapa waktu lalu, berbagai tegahan narkoba berhasil digagalkan oleh CNT, yang terjadi di JICT Tanjung Priok, 8 Mei 2008.
kemarin di Bandara Juanda Surabaya dan Bandara Soekarno Hatta zap Hingga berita ini diturunkan, pi-

EDISI 403 JUNI 2008 WARTA BEA CUKAI 41


PENGAWASAN
FOTO-FOTO WBC/ATS
tahun 2006 tentang Perubahan
Undang-Undang Nomor 10
tahun 1995 tentang Kepabean-
an, dimana pelaku dipidana
paling singkat satu tahun dan
pidana penjara lama sepuluh
tahun dan pidana denda paling
sedikit Rp. 50 Juta dan paling
banyak Rp. 5 miliar
Sementara itu barang im-
por yang ditegah tersebut da-
lam proses untuk ditetapkan
sebagai Barang yang Dikua-
sai Negara, dan kerugian
negara yang berhasil disela-
matkan atas improtasi terse-
but adalah sebesar Rp.3,2
miliar.
Inspektur Jenderal Depar-
temen Keuangan Permana
Agung yang hadir dalam
acara press release menga-
takan salut dengan tindakan
KPU Bea dan Cukai Tanjung
Priok dalam mengamankan
penerimaan negara dari tin-
dakan pihak-pihak yang tidak
MOBIL MEWAH BEKAS asal Singapura yang masuk secara illegal, kasusnya masih terus dikembangkan oleh bertanggung jawab melalui
petugas KPU Bea dan Cukai Tanjung Priok. kegiatan importasi illegal. Me-
nurutnya lagi, kegiatan penga-
hak KPU Bea dan Cukai Tanjung Priok masih melakukan penyeli- wasan tersebut harus tetap dilanjutkan dan ditingkatkan.
dikan lebih lanjut untuk mengetahui pemilik barang mewah Untuk lebih meningkatkan pengawasannya, maka itjen
tersebut dan importir yang melakukan importasi mobil mewah ile- lanjutnya akan senantiasa membantu petugas untuk menga-
gal dengan cara, salah satunya melakukan wawancara dengan mankan penerimaan negara dari kegiatan importasi illegal
pihak-pihak terkait dengan kasus importasi illegal tersebut. dari pihak-pihak yang bertanggung jawab dan yang ingin men-
Pelaku importasi illegal tersebut yang kini masih terus diseli- coba mempengaruhi kinerja KPU Bea dan Cukai, baik dari se-
diki, dikenakan pasal 102 huruf f Undang-Undang Nomor 17 gi pengawasan maupun dari pelayanan. zap

KPPBC SOEKARNO-HATTA karno-Hatta yang dalam tiga bulan terakhir ini terus mene-
gah produk narkoba, seperti kokain, shabu-shabu, ekstasi
MUSNAHKAN HASIL TEGAHAN dan ketamine.

KOKAIN,
Dari hasil tegahan tersebut, diperkirakan KPPBC Soe-
karno-Hatta telah menegah barang haram yang nilainya
mencapai Rp.118 milar. Akan keberhasilan ini, KPPBC Soe-

EKSTASI,
karno-Hatta menggelar acara pemusnahan barang hasil
tegahan tersebut yang dilaksanakan pada 15 Mei 2008 di
halaman gedung B KPPBC Soekarno-Hatta.

SHABU DAN
Hadir pada acara tersebut Gubernur Banten, Hj. Ratu
Atut Choisyiah, Kakanwil DJBC Banten, Bachtiar,
Kapolsek Bandara, BNN, LSM bidang narkotika (Granat),
dan instansi terkait lainnya yang ada di Bandara

KETAMINE
Seokarno-Hatta. Pada kata sambutannya, Kepala KPPBC
Tipe A1 Soekarno-Hatta, Rahmat Subagio, mengucapkan
terima kasih atas dukungan yang diberikan oleh seluruh
jajaran di bandara Soekarno-Hatta, dalam memberantas
Dalam kurun waktu tiga bulan Kantor penyelundupan narkotika dan psikotropika.
Lebih lanjut, Kakanwil DJBC Banten, Bachtiar menyam-
Pengawasan dan Pelayanan Bea dan paikan, jaringan narkotika dan psikotropika ini telah
Cukai (KPPBC) Tipe A1 Soekarno-Hatta, melibatkan beberapa negara, untuk itu kesiapan aparat
berhasil menegah 10 tersangka warga DJBC dalam menegah masuknya barang haram tersebut
negara asing yang membawa 485,40 haruslah lebih diperketat dan dioptimalkan.”Kami harap
gram kokain, 22.020,16 gram shabu, dan KPPBC Soekarno-Hatta jangan merasa puas dengan ha-
8.387 butir ekstasi, yang keseluruhannya sil ini, karena kemungkinan masih banyak barang haram
yang akan masuk melalui bandara ini,” ujar Bachtiar.
diperkirakan mencapai Rp.118 milyar. Sementara itu, pada kata sambutannya Gubernur Ban-

U
ten menyampaikan, segenap jajaran Provinsi Banten
paya Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) akan mendukung upaya yang dilakukan DJBC khususnya
dalam memberantas peredaran narkotika, KPPBC Soekarno-Hatta dalam memberantas narkoba.
memang tidak pernah surut. Upaya ini terlihat de- Dan dengan acara pemusnahan ini diharapkan para pema-
ngan gencarnya Kantor Pengawasan dan sok, pengedar, dan pemakai akan menjadi jera karena
Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe A1 Soe- apapun bentuk narkoba sangat membahayakan bangsa ini.

42 WARTA BEA CUKAI EDISI 403 JUNI 2008


dimusnahkan dengan cara di bakar. Dan, Gubernur Ban-
ten secara langsung menyulutkan api ke barang haram
tersebut sebagai bentuk perang terhadap peredaran nar-
koba.

DITEGAH
Sementara itu seminggu sebelumnya, dalam kurun waktu
delapan hari, yaitu pada 6 hingga 13 Mei 2008, KPPBC
Soekarno-Hatta berhasil menegah dua warga negara Taiwan
yang membawa shabu-shabu dan ketamine. Dari kedua ter-
sangka tersebut, berhasil ditegah 2,282 gram shabu bernilai
kurang lebih Rp.3,4 milyar. Sedangkan dari warga negara
Taiwan lainnya yang ditegah pada 13 Mei 2008, berhasil dite-
gah shabu sebanyak 2,500 gram dan 400 gram ketamine, yang
keseluruhannya bernilai Rp.4,5 milyar.
Menurut Kepala Seksi Penindakan dan Penyidikan
KPPBC Soekarno-Hatta, Eko Dharmanto, tersangka
pembawa shabu-shabu asal Taiwan yang berhasil ditegah
petugas KPPBC Soekarno-Hatta kemungkinan memang
berasal dari satu jaringan psikotropika, hal ini dapat
terlihat dari pembungkus shabu tersebut, umumnya
SATU JARINGAN. Para tersangka yang dalam tiga bulan berhasil ditegah dikemas dalam satu produk makanan yang sama. Namun
petugas KPPBC Soekarno-Hatta karena membawa shabu-shabu dan demikian, untuk lebih memastikan, petugas kini masih
ketamine, dimungkinkan berada dalam satu jaringan yang terorganisir. melakukan penyidikan terhadap tersangka untuk melihat
kemungkinan tersebut.
“Secara khusus saya mengucapkan terima kasih yang Sementara itu, untuk ketamine yang merupakan obat
sebesar-besarnya akan upaya bea cukai dalam bius sehingga mempunyai efek halusinasi dan dapat
memberantas narkoba, untuk itu kami secara khusus juga dijadikan sebagai bahan campuran pembuat ekstasi, un-
nanti akan memberikan penghargaan sebagai rasa syukur tuk itu peredarannya sangat dibatasi. Upaya
kami atas keberhasilan yang dicapai bea cukai,” papar Hj. penyelundupan ketamine ke Indonesia ini juga dinyatakan
Ratu Atut Choisyiah. telah melanggar pasal 81 undang-undang kesehatan RI
Diakhir acara, dengan disaksikan oleh seluruh tersang- nomor 23 tahun 1992, dengan ancaman penjara maksi-
ka, maka narkotika dan psikotropika yang berhasi ditegah, mal tujuh tahun. adi

DIMUSNAHKAN. Empat kilo kokain, puluhan kilo shabu dan ketamin, juga ribuan butir ekstasi yang bernilai ratusan milyar, dimusnahkan KPPBC
Soekarno-Hatta, yang disaksikan langsung oleh Gubernur Banten.

EDISI 403 JUNI 2008 WARTA BEA CUKAI 43


PENGAWASAN

KPPBC BELAWAN TEGAH an terhadap penumpang tersebut, diketahui bahwa dari ke-
enam keris tersebut, lima berasal dari Aceh sedangkan yang

BARANG
satu berasal dari Jawa. Sedangkan untuk tameng berasal
dari Aceh. Dan, dari hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumatera Utara, diketa-

PURBAKALA
hui kalau barang-barang tersebut masuk ke dalam benda
purbakala sehingga sangat dilarang untuk diperjualbelikan,
dan masuk ke dalam benda yang sangat dilindungi.
Untuk kasusnya, kini telah diserahkan kepada pihak
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumatera Utara untuk di-
Saat dilakukan pemeriksaan dengan lakukan penyidikan lebih lanjut, untuk menentukan tindak
X-Ray, terlihat gambar benda purbakala pidana yang dapat dikenakan kepada tersangka, karena telah
berupa keris dan tameng yang melanggar undang-undang kebudayaan.
diperkirakan telah berusia lebih dari
50 tahun dan masuk sebagai barang PENGHARGAAN
cagar budaya yang sangat dilindungi.
Sementara itu, Kantor Wilayah (Kanwil) Sumatera Utara
pada 16 Mei 2008, bertempat di aula Kanwil Sumatera Utara,

U
memberikan penghargaan kepada sembilan pegawai di ling-
paya perdagangan barang-barang purbakala yang kungan KPPBC Belawan yang telah berhasil menggagalkan
dilindungi berhasil digagalkan Direktorat Jenderal upaya penyelundupan Heroin pada 22 Februari 2008 di
Bea dan Cukai (DJBC), yaitu oleh Kantor Pengawas- pelabuhan laut internasioanal Ujung Baru Belawan.
an dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Adapun ke sembilan pegawai yang mendapat pengharga-
Belawan yang berhasil menegah barang-barang an tersebut adalah, Arie Swarsono Herlambang (korlak
purbakala asal Aceh dan Jawa, yang rencananya akan di ba- administrasi impor), Samsu Rizal (pelaksana pemeriksa pada
wa ke Malayasia. Seksi Pabean), Aslamiah (pelaksana pemeriksa pada Seksi
Menurut Kepala Seksi Penindakan dan Penyidikan (P2) Pabean), Syafaruddin (pelaksana pemeriksa pada Seksi
KPPBC Belawan, Agustinus Djoko P, tegahan tersebut Pabean), Amir Pirus (pelaksana pemeriksa pada Seksi P2),
didapat pada 6 Mei 2008, dari penumpang warga negara S.D. Udjianto (pelaksana pemeriksa pada Seksi P2), Agus
Malaysia bernama Morat bin Mohamed Zain, yang akan be- Rinaldo Simanjuntak (pelaksana pemeriksa pada Seksi P2),
rangkat dari pelabuhan laut internasional Ujung Baru Anhar Bongsu Harahap (pelaksana pemeriksa pada Seksi
Belawan dengan menggunakan kapal ferry Bahagia tujuan P2), dan Junaidi (pelaksana administrasi pada Seksi P2).
Penang Malaysia. Penghargaan kali ini diberikan oleh Inspekstorat Jenderal
“Dari hasil pemeriksaan X-Ray terhadap barang penum- Departemen Keuangan, Permana Agung yang didampingi
pang tersebut, petugas merasa curiga dengan gambar senja- oleh Inspektorat bidang IV, Edi Setyo, Direktur P2, Jusuf
ta berupa keris dan tameng yang ada dalam kopor tersebut, Indarto, dan Kasubdit Intelijen DJBC, Maman Anurachman.
setelah dilakukan pemeriksaan fisik, kedapatan benda terse- Turut hadir pada acara tersebut, Tenaga Pengkaji Bidang
but adalah enam buah keris dan satu buah tameng dengan Pelayanan dan Penerimaan Kepabeaan dan Cukai, Bambang
usia diperkirakan lebih dari 50 tahun,” papar Agustinus. Prasodjo, Kakanwil Sumatera Utara, Ahmad Riyadi, seluruh
Lebih lanjut Agustinus menjelaskan, dari hasil pemeriksa- Kepala Kantor dijajaran Kanwil Sumatera Utara, serta pejabat
DOK. KPPBC BELAWAN eselon III dan IV di ling-
kungan KPPBC Bela-
wan dan Kanwil Suma-
tera Utara.
Pada sambutannya,
Permana Agung atas
nama Direktur Jenderal
meminta agar para pe-
gawai terus bersema-
ngat dalam bekerja,
khusus dalam melaku-
kan penegahan barang-
barang berbahaya. Se-
lain itu Permana Agung
juga meminta para
pegawai untuk pandai-
pandai dalam menem-
patkan diri, sehingga
tidak terpengaruh oleh
lingkungan yang kurang
mendukung.
Sementara itu,
Direktur P2 dalam sam-
butannya memaparkan
jalur-jalur narkotika
yang kini kembali ma-
rak masuk ke Indone-
sia, untuk itu perlunya
pemahaman pegawai
akan jalur-jalur yang
dijalani jaringan narko-
DITEGAH. Sebanyak enam keris asal Aceh dan Jawa, dan satu buah tameng asal Aceh yang masuk ke dalam benda tika sebelum masuk ke
cagar budaya berhasil ditegah petugas KPPBC Belawan. Indonesia. adi

44 WARTA BEA CUKAI EDISI 403 JUNI 2008


NASIONAL
WBC/ZAP

PERESMIAN LBHPI. Dilakukan oleh Ketua Pengadilan Pajak Anshari Ritonga yang didampingi oleh pengurus LBHPI.

PERESMIAN LEMBAGA BANTUAN


HUKUM PAJAK INDONESIA
Berdirinya LBHPI terinspirasi dari hukum pajak atas permintaan advokat yang menangani perkara
keberadaan Lembaga Bantuan Hukum pidana.
Indonesia (LBHI) yang berdiri pada Khusus untuk jasa advokasi, LBHPI lanjut Eddy, hanya mem-
tahun 1980 di Jakarta yang
batasi dalam upaya hukum ke Pengadilan Pajak dan upaya
hukum luar biasa seperti Peninjauan Kembali (PK) atas putusan
menitikberatkan pada pemberian Pengadilan Pajak ke Mahkamah Agung. “LBHPI sangat concern
bantuan hukum kepada masyarakat. mengenai perlunya penegakkan hukum pajak sampai dengan

K
penjatuhan pidana pajak, namun Hak Asasi Manusia (HAM) wajib
ini lembaga bantuan hukum serupa yang menitikberat- pajak harus dijunjung tinggi dengan cara menegakkan hukum
kan pada penyelesaian bantuan hukum di bidang pajak dengan menggunakan hukum pajak yang benar dan
perpajakan hadir ditengah masyarakat. Lembaga yang menerapkannya dengan benar,kami akan membantu anggota
kemudian disebut dengan nama Lembaga Bantuan Hu- masyarakat yang membutuhkan keberadaan kami, baik itu
kum Pajak Indonesia (LBHPI) mempunyai misi mem- masyarakat usaha maupun juga wajib pajak perorangan yang
bantu wajib pajak dalam melaksanakan kewajiban dan memper- merasa perlu mendapat penjelasan dari kami maupun juga
oleh hak-hak perpajakannya baik diluar maupun di muka penga- advokasi”urai Eddy.
dilan serta membantu pemungutan pajak berdasarkan ketentuan Dalam kegiatan advokasi bagi para kliennya, LBHPI akan
perundang-undangan perpajakan. bertindak secara profesional. Jika dalam kegiatan tersebut klien
Misi tersebut disampaikan oleh ketua LBHPI Tb. Eddy Mang- yang ditangani memang memenuhi kriteria pidana pajak , maka
kuprawira dihadapaan para undangan yang hadir dalam peres- LBHPI papar Eddy, akan menganjurkan dan membantu wajib pa-
mian LBHPI di salah satu hotel di bilangan Senen Jakarta Pusat jak untuk menempuh beberapa upaya, seperti upaya perdamaian
pada 30 April 2008 lalu. Kehadiran LBHPI ditengah masyarakat yang sesuai dengan pasal 8 ayat 3 Undang-Undang Pajak jika
yang menitikberatkan pada bidang hukum pajak, papar Eddy,lebih berada dalam tahap pemeriksaan pajak, upaya perdamaian yang
didasari karena kurangnya perhatian pada masalah pajak dari terdapat pada pasal 13A Undang-Undang Pajak jika dalam tahap
para ahli hukum, tokoh politik maupun petinggi pemerintahan. pemeriksaan bukti permulaan untuk pertama kalinya, dan upaya
Dengan adanya lembaga ini maka diharapkan para wajib pajak perdamaian sesuai pasal 44B Undang-Undang Pajak jika sudah
dapat terakomodir kepentingannya. pada tahap penyidikan pajak.
Masih menurut Eddy, kegiatan lembaga yang dipimpinnya Ketua Pengadilan Pajak Anshari Ritonga dalam sambut-
tersebut secara sekilas hampir menyerupai dengan konsultan pa- annya mengatakan, keberadaan LBHPI ditengah masyarakat
jak atau advokat. Namun secara keseluruhan LBHPI disamping setidaknya bisa memberikan suatu pencerahan kepada
memberikan konsultasi dan bantuan hukum pajak, juga menye- masyarakat khususnya wajib pajak akan hak dan kewajiban-
lenggarakan berbagai kegiatan, diantaranya memberikan pendi- nya,sehingga nantinya LBHPI bisa membantu pemerintah
dikan dan latihan perpajakan, penelitian dan pengembangan menciptakan suatu masyarakat yang sadar dan taat akan ke-
dibidang perpajakan hingga konsultasi dan pemberikan kajian wajibannya dalam bidang perpajakan. zap

EDISI 403 JUNI 2008 WARTA BEA CUKAI 45


O P I N I
Oleh : dikeluarkan pada masa Bapeksta dan Bintek. Apabila pe-
Sudirman.S, SH, MH gawai yang melayani fasilitas KITE sedikit jeli dalam pe-
nelitian, akan timbul pertanyaan apakah pengusaha yang
menandatangani dokumen berkaitan dengan KITE sudah
sesuai dengan pengusaha yang berhak menandatangani
berdasarkan data DIPER/NIPER, karena sudah sekian
lama NIPER dikeluarkan, apakah pengusaha yang berhak

KITE
menandatangani dokumen yang berkaitan dengan KITE
telah diganti/diubah. Oleh karena itu, menurut penulis
substansi pasal tersebut wajib dilaksanakan.
Kedua: Surat Sanggup Bayar (SSB), menurut penulis
SSB hampir sama dengan Coorporate Guarantee, hanya
terminologinya saja yang berbeda. Dalam Keputusan
Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor 205/BC/2003 pa-
sal 10 secara eksplisit telah diatur tentang SSB, dan
mengenai jangka waktu juga diatur dalam dalam pasal 11
DIANTARA PERATURAN DAN Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai tersebut,

IMPLEMENTASINYA
tetapi hingga saat ini masih terdapat Kantor Wilayah yang
melayani fasilitas KITE masih tetap mengikuti pola yang
dijalankan pada masa P4BM, Bapeksta dan Bintek.

D
Ketiga: Pengawasan Fasilitas KITE, sebenarnya peng-
engan diangkatnya permasalahan KITE sebagai awasan fasilitas KITE bukan hanya dilakukan dalam ben-
topik di WBC edisi bulan Maret 2008, saya meng- tuk Laporan Ekspor dan Audit serta surveillance, tetapi
ucapkan salut kepada Redaksi, karena selama berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai
ini KITE sedikit terabaikan dari pengamatan para Nomor 205/BC/2003 pasal 38 secara eksplisit disebutkan
pejabat pengambil keputusan khususnya pejabat bahwa pelaksanaan pengawasan fisik barang dan/atau
di bidang KITE. Selain itu dengan adanya pendapat para audit di bidang Kepabeanan dan Cukai dapat dilakukan
pejabat Bea Cukai tentang permasalahan KITE, maka te- sewaktu-waktu sesuai ketentuan yang berlaku dan pasal
lah menambah jumlah antrian permasalah- 5 ayat (3) huruf b secara implisit menyebut-
an yang wajib diantisipasi solusinya oleh
pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.
Judul topik WBC edisi bulan Maret 2008
adalah Fasilitas KITE Perlu Penyempurnaan
Peraturan. Dari judul tersebut terlihat bahwa
belum berjalannya pelayanan dan pengawas-
an KITE sesuai dengan yang diharapkan,
salah satu penyebabnya kurang sempurna-

... APAKAH
PENGUSAHA YANG 30 (tiga

DOKUMEN
kan bahwa, NIPER dapat dicabut dalam hal:
perusahaan tidak memberitahukan
perubahan data dalam DIPER dalam waktu
puluh) hari sejak perubahan terjadi.
Dari kedua pasal tersebut terlihat adanya
MENANDATANGANI wewenang pegawai untuk mengetahui seca-
ra fisik kegiatan perusahaan, hanya meka-
nisme yang belum diatur lebih lanjut siapa
nya Peraturan Menteri Keuangan Nomor BERKAITAN yang berwenang melaksanakannya, apakah
580/KMK.04/2003 dan Keputusan Direktur pegawai di Pelayanan KITE Kantor Wilayah
Jenderal Bea dan Cukai Nomor 205/BC/2003 DENGAN KITE atau pegawai di KPPBC.
serta peraturan perubahannya. SUDAH SESUAI Dalam rencana penyempurnaan peratur-
Oleh sebab itu, penulis tertarik untuk se- an fasilitas KITE sebagaimana diungkapkan
dikit menyampaikan pendapat, apakah kedua DENGAN oleh beberapa pejabat, menurut penulis
keputusan tersebut yang menjadi dasar PENGUSAHA YANG bukan sekedar penyempurnaan Keputusan
hukum pelayanan dan pengawasan Fasilitas Menteri Keuangan Nomor 580/KMK.04/2003,
KITE belum memenuhi asas kepatuhan. Pe- BERHAK tetapi yang perlu dilakukan adalah Pembuat-
nulis akan menguraikan dari sudut pandang MENANDATANGANI an/Pembentukan Peraturan Menteri Keuang-
pelaksanaan peraturan perundang-undang- an tentang Fasilitas KITE sebagaimana di-
an di bidang KITE, sumber daya manusia, BERDASARKAN amanatkan oleh Undang-undang Nomor 17
aplikasi pelayanan KITE, serta pengusaha Fa- DATA DIPER/NIPER Tahun 2006 tentang perubahan Undang-un-
silitas KITE. dang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepa-


beanan yang diatur dalam Pasal 26 ayat (3)
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN dan Pasal II Ketentuan Peralihan, hal terse-
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 580/KMK.04/2003 but sangat penting mengingat Keputusan Menteri Keuang-
dan Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor an Nomor 580/KMK.04/2003 konsiderannya mengguna-
205/BC/2003, telah diberlakukan lebih 4 (empat) tahun, te- kan Pasal 25 ayat (1) huruf c Undang-undang Nomor 10
tapi sampai saat ini belum seluruhnya diimplementasikan, Tahun 1995 yang telah dihapus dalam Undang-undang
pertanyaannya: bagaimana kita bisa menilai bahwa kedua Nomor 17 Tahun 2006 sedang sekarang KITE diatur da-
Keputusan tersebut belum sempurna, sedangkan belum lam Pasal 26 ayat (1) huruf k Undang-undang Nomor 17
dilakukan evaluasi secara menyeluruh, apakah kedua ke- Tahun 2006.
putusan tersebut sudah dijalankan sesuai dengan perin-
tahnya. Penulis mengutip beberapa pendapat dari pejabat SUMBER DAYA MANUSIA
Bea dan Cukai tentang permasalahan yang ada di fasilitas Sampai saat ini pegawai yang bertugas di pelayanan
KITE dalam WBC edisi bulan Maret 2008. KITE sebagian besar dari pegawai eks Bapeksta/Bintek
Pertama: Data NIPER/DIPER dalam database pelayan- yang dirotasi ke DJBC yang belum seluruhnya mengikuti
an KITE belum di update. Sebenarnya perintah updating pendidikan kebea-cukaian, sehingga dalam memberikan
data NIPER/DIPER secara eksplisit telah dijelaskan da- pelayanan KITE masih berpola pikir seperti pada saat
lam pasal 4 ayat (1) Keputusan Menteri Keuangan Nomor melayani KITE pada masa P4BM, Bapeksta, dan Bintek.
580/KMK.04/2003 dan penegasannya dapat dilihat pada Seperti diketahui bahwa pada masa P4BM, Bapeksta, dan
pasal 27 ketentuan peralihan. Tetapi hingga saat ini sub- Bintek penekanannya hanya pada pelayanan, karena ber-
stansi pasal tersebut belum dijalankan, sehingga dalam anggapan bahwa pengawasan terhadap fisik barang
pelayanan fasilitas KITE masih menggunakan NIPER yang dan kebenaran pengisian dokumen (PIB) merupakan tang-

46 WARTA BEA CUKAI EDISI 403 JUNI 2008


gung jawab pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. mor 580/KMK.04/2003 dan Keputusan Direktur Jenderal
Sedangkan sebagai pegawai Bea dan Cukai, selain Bea dan Cukai Nomor KEP-205/BC/2003 tanggal 1
bertugas memberikan pelayanan, juga melakukan Januari 2004, pelayanan KITE dilakukan secara kompu-
pengawasan, pengawasan bukan berarti hanya terhadap terisasi, bahkan menurut kedua Keputusan tersebut pela-
fisik barang, tetapi pengawasan terhadap kebenaran do- yanan KITE seharusnya dilakukan secara online antara
kumen, termasuk pengawasan terhadap kepatuhan perusahaan pengguna fasilitas KITE dengan inhouse Bea
terhadap peraturan perundang-undangan sebagai dasar dan Cukai, tetapi hingga saat ini pelayanan KITE masih
hukum pelayanan KITE. dilakukan dengan menggunakan media disket, bahkan
Dalam melakukan pelayanan KITE selain dilakukan ada sebagian yang dilakukan secara manual. Selain itu
oleh pegawai eks pegawai Bapeksta/Bintek, juga dilaku- masih ada hal-hal yang sangat urgen yang diperlukan da-
kan oleh pegawai Bea dan Cukai yang dirotasi ke Pela- lam pelayanan KITE tetapi belum tersedia di aplikasi KITE
yanan KITE. Penempatan pegawai tersebut diharapkan atau sudah tersedia tetapi tidak berjalan sesuai yang
dapat mengubah pola pikir pegawai eks Bapeksta/Bintek. diinginkan, seperti:
Ternyata sebagian besar pegawai Bea dan Cukai yang l Belum adanya program yang mendukung untuk dilak-
ditempatkan di pelayanan KITE justru mengikuti kebiasa- sanakannya Pasal 4 ayat (1) Keputusan Menteri Keu-
an yang ada di pelayanan KITE, kalaupun ada perubahan angan Nomor 580/KMK.04/2003 (penggantian NIPER
hal itu tidak terlalu signifikan. yang diterbitkan oleh Bapeksta dan Bintek)
Hal tersebut terlihat dari : l Belum disesuaikan aplikasi dengan ketentuan yang
l Kebiasaan pengusaha KITE dalam laporan pelaksana- diatur dalam kedua keputusan tersebut seperti format
an ekspor (LE) yang tidak sesuai dengan Pasal 21 Ke- surat permohonan pembebasan bahan baku impor
putusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor 205/ dan format SK Pembebasan
BC/2003 atau Surat Edaran Direktur Jenderal Bea dan l Belum berjalannya program pengecekan STTJ di
Cukai Nomor SE-20/BC/2006 tanggal 29 Mei 2006, te- KPPBC, terbukti masih adanya STTJ yang gantung di
tapi masih dijalankan, database KPPBC dan tanpa pengisian nomor dan
l Pengusaha KITE tidak memberitahukan pencabutan tanggal STTJ yang benar PIB dapat proses sampai
NIPER bahwa perusahaannya tidak lagi menjalankan SPPB
kegiatan atau tidak lagi menggunakan fasilitas KITE l Belum adanya data KPPBC yang tidak ditunjuk seba-
lebih dari 12 (dua belas) bulan untuk dilakukan audit gai pelabuhan laut, pelabuhan udara, atau pelabuhan
pencabutan NIPER, karena tujuan audit un- darat (dry port) dalam sistem (table pelabuhan
tuk mengetahui kepatuhan perusahaan sela-
ma menikmati fasilitas KITE sesuai Pasal 5
ayat (3) Keputusan Direktur Jenderal Bea
dan Cukai Nomor 205/BC/2003
l Masih ditemukan jaminan dalam bentuk Su-
rat Sanggup Bayar (SSB) tanpa jangka wak-
tu berlakunya, tetapi tidak dilakukan
perubahan atau kemungkinan ketidak telitian
“ YANG
BERTUGAS DI
bongkar), sehingga dalam SK Pembebasan ti-
dak muncul KPPBC tersebut sebagai pelabuhan
SAMPAI SAAT bongkar, tetapi karena barangnya ada di wila-
INI PEGAWAI yah pengawasannya, KPPBC tetap melayani
PIB KITE seperti: Pematang Siantar, (kemung-
kinan Bogor, Bekasi, dan Purwakarta dan lain-
lain). Sedangkan Berdasarkan Keputusan
Direktur Jenderal Bea dan Cukai tersebut yang
pegawai. PELAYANAN dimaksud dengan Pelabuhan Bongkar yang
l Pegawai pelayanan KITE masih ada yang ti- terdapat pada SK Pembebasan adalah Kantor
dak mengetahui bahwa LPBC tidak seluruh- KITE Pabean penyelesaian bahan baku impor.
nya diperiksa fisik, mereka menganggap SEBAGIAN
LPBC diperiksa fisik sebagaimana pada ma- Kemungkinan secara detail masih ada lagi
sa P4BM, Bapeksta, dan Bintek bahwa selu- BESAR DARI kekurangan dari sistem aplikasi pelayanan KITE
ruh barang ekspor yang mendapat fasilitas PEGAWAI EKS yang berjalan saat ini, tetapi dari sini dapat
KITE diperiksa fisik oleh PT.Sucopindo. dilihat, bahwa bukan kedua keputusan tersebut
l Hasil cetakan SK pembebasan yang sudah BAPEKSTA/ yang belum sempurna tetapi sarana dan
berjalan lebih dari 4 (empat) tahun, tetapi BINTEK YANG prasarananya yang kurang menyesuaikan.
masih terdapat hal-hal yang tidak sesuai, te-
tapi tetap kita jalankan tanpa mengambil DIROTASI KE PENGUSAHA KITE
suatu kebijakan untuk melakukan perubahan DJBC … Sebagian besar pengusaha yang mendapat
atau mengusulkan perubahan atau bagaima- Fasilitas KITE belum mengetahui adanya Kepu-


na agar secara hard copy bisa sesuai dengan tusan Menteri Keuangan Nomor 580/KMK.04/
yang diinginkan atau bahkan ada pegawai 2003 dan Keputusan Direktur Jenderal Bea dan
yang khusus menangani SK Pembebasan tidak menge- Cukai Nomor 205/BC/2003, dalam pelaksanaannya
tahui hal ini. pengusaha hanya mengikuti kebiasaan-kebiasaan yang
l Pejabat/Pegawai pelayanan KITE terlalu tergantung kepa- selama ini dijalankannya. Hal tersebut merupakan
da proses komputer, walaupun kadang-kala terdapat keti- tantangan bagi pegawai yang melayani Fasilitas KITE un-
dak sesuai antara proses komputer dengan yang seha- tuk menerapkan kedua keputusan tersebut, karena harus
rusnya menurut peraturan pelayanan KITE, hal tersebut mengubah kebiasaan yang tidak sesuai dengan peraturan
masih terus dilanjutkan tanpa berusaha untuk melakukan KITE.
perubahan. Seperti kita ketahui bahwa komputer itu hanya Pegawai pelayanan KITE harus menjelaskan kepada
merupakan alat, maka seharusnya kita yang mengendali- pengusaha dan meminta pengusaha untuk memiliki dan
kan bukan sebaliknya (who is behind the device). mempelajari kedua keputusan tersebut. Kebiasaan-
kebiasaan yang dilakukan oleh pengusaha KITE, antara
Mungkin masih banyak hal-hal lain yang tidak sempat lain :
penulis ungkapkan satu persatu, tetapi dengan gambaran l Pengusaha KITE beranggapan bahwa untuk menyele-
seperti ini, kita dapat melakukan lebih kritis lagi dalam saikan PIB 12 bulan adalah realisasi Ekspor atau
menjalankan peraturan yang diamanatkan kepada kita se- pengiriman ke Kawasan Berikat, sehingga Laporan
bagai pengawas pelaksanaannya. Pelaksanaan Ekspor (BCL-KT.01) dilaporkan setelah
melampaui waktu PIB 12 bulan. Seharusnya berdasar-
APLIKASI PELAYANAN KITE kan pasal 21 Keputusan Direktur Jenderal Bea dan
Sejak diberlakukan Keputusan Menteri Keuangan No- Cukai Nomor 205/BC/2003 pengusaha wajib menyam-

EDISI 403 JUNI 2008 WARTA BEA CUKAI 47


O P I N I
paikan Laporan Pelaksanaan Ekspor (LE) ke Oleh:
Kantor Wilayah sekurang-kurangnya 6 bulan Wirawan Sahli
sekali dengan BCL-KT.01.
l Apabila dilakukan audit, pengusaha tidak me-
nyampaikan Laporan Pelaksanaan Ekspor
(LE), walaupun pelaksanaan audit melebihi
jangka waktu PIB 12 bulan. Seharusnya
Laporan Ekspor tetap dilaksanakan walaupun

INVOICE
sedang diaudit sesuai dengan SE-20/BC/
2006 tanggal 29 Mei 2006. Akhirnya proses
Surat Pemberitahuan Penyesuaian Jaminan
DEVIASI PENGERTIAN
(SPPJ) dilakukan setelah adanya Laporan
Hasil Audit (LHA) dengan kata lain SPPJ di-
proses berdasarkan LHA bukan berdasarkan
Laporan Ekspor (BCL-KT.01)
l Masih ada pengusaha fasilitas KITE yang meng-
gunakan PIB khusus pembayaran Bea Masuk
(PIB KPBM) untuk menyelesaikan bahan baku
asal impor yang belum diselesaikan ekspornya
dalam jangka waktu 12 bulan, seharusnya ber-

I
dasarkan Pasal 20 Keputusan Direktur Jenderal
Bea dan Cukai Nomor 205/BC/2003 diselesaikan nvoice atau commercial invoice adalah dokumen perdagang-
dengan BC. 2.4. an, sering juga disebut faktur. Menurut Kamus Websters,
l Pembayaran PPh ke Bank Devisa, kadangka- invoice adalah dokumen yang dibuat oleh penjual untuk pem-
la menggunakan kurs yang tidak sesuai beli yang berisi daftar barang beserta harganya masing-ma-
dengan kurs yang berlaku pada periode pem- sing yang harus dibayar oleh pembeli dan juga menyebutkan
bayaran. Setelah diterbitkan STTJ, PIB dia- kondisi penjualan. Kondisi penjualan misalnya FOB (free on
jukan ke KPPBC di reject untuk disesuaikan board) atau C&F (cost and freight) dan sebagainya. Disamping
dengan kurs yang berlaku, akibatnya pengu- harga barang kadang-kadang invoice juga digunakan untuk jasa
saha mengajukan permohonan penggantian yang harus dibayar oleh seorang pembeli misalnya kita
STTJ. mereparasikan jam tangan seringkali juga dibuatkan invoice untuk
jasa perbaikan yang harus dibayar.
Demikianlah pembinaan yang perlu dilakukan Invoice biasanya disimpan oleh seorang pembeli dan dalam
dalam pelayanan fasilitas KITE, walaupun kedua lalu lintas hukum juga berfungsi sebagai bukti kepemilikan. Kalau
keputusan tersebut sudah lebih 4 (empat) tahun kita membeli perhiasan pasti kita diberi invoice dan kalau ada
berjalan, seolah-olah kita masih mulai dari awal. kasus di pengadilan yang menyangkut perhiasan tersebut invoice
Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. dapat dijadikan bukti kepemilikan.

SARAN : DOKUMEN PELENGKAP


Dalam pembentukan/pembuatan peraturan Dalam peraturan kepabeanan invoice dipakai sebagai dokumen
perundang-undangan di bidang KITE, disarankan pelengkap, artinya dokumen pabean seperti PIB (Pemberitahuan
untuk dipertimbangkan penambahan substansi Impor Barang) atau BC 2.3 (Pemberitahuan Pengangkutan Barang
dalam pasal atau ayat, sebagai berikut: ke Kawasan Berikat) harus dilampiri invoice disamping packing list,
1. Persyaratan perusahaan yang menerima fasi- Bill of Lading, dan lain-lain.
litas KITE secara eksplisit perlu dicantumkan, Setelah urusan kepabeanan selesai dan barang impor kelu-
apakah di dalam perusahaan (pabrik) yang ar dari pelabuhan, invoice itu tidak dikembalikan kepada pemilik
mendapat fasilitas KITE yang menggunakan barang tetapi disimpan oleh Bea Cukai. Sepertinya Bea Cukai
barang dan/atau bahan asal impor (dengan menganggap commercial invoice itu adalah dokumen pabean yang
fasilitas) untuk diolah tujuan ekspor diboleh- harus ada dalam file Bea Cukai bersama-sama dengan PIB, PEB
kan memproduksi hasil produksi yang sama atau BC 2.3. Bahkan ada pejabat Bea Cukai yang tidak mau mene-
dengan hasil produksi tujuan ekspor dengan rima kalau pengusaha menggunakan fotocopy invoice.
menggunakan barang dan/atau bahan dari Bea Cukai di negara lain juga meminta invoice kepada pe-
DPIL atau dengan membayar Bea Masuk dan milik barang jika diperlukan dalam rangka prosedur pabean. Bea
PDRI (100% tanpa fasilitas) tetapi tujuannya Cukai akan memeriksa pemberitahuan pabean dan invoice terlam-
untuk dijual ke DPIL (fungsi ganda). pir, tetapi setelah selesai diperiksa, invoice itu akan dikembalikan
2. Dalam ketentuan peralihan selain mengatur kepada pemiliknya. Mereka tahu kalau invoice itu adalah dokumen
tentang SK Pembebasan dan SK Pengembali- perdagangan yang harus disimpan oleh pemilik barang.
an agar diatur juga tentang peralihan NIPER Dalam dunia perdagangan invoice hanya dibuat apabila ada
dan SSB. transaksi (ada jual beli), kalau tidak ada transaksi tidak dibuat in-
voice. Barang kiriman atau hadiah umumnya tidak ada invoicenya
Semua peraturan perundang-undangan yang karena barang itu bukan dikirim untuk dibayar oleh seseorang teta-
dibentuk dan dikeluarkan oleh pejabat yang pi diberikan secara gratis, jadi orang yang mengirim tidak membuat
berwenang, sudah pasti ada kekurangannya teta- invoice untuk si penerima. Demikian juga impor sementara secara
pi kita sebagai pejabat yang berwenang untuk komersial tidak ada transaksi jual beli dan tidak ada invoice yang
mengambil suatu kebijakan seharusnya dapat me- dibuat. Sebuah perusahaan konstruksi mengimpor peralatan untuk
nutupi kelemahan tersebut seminimal mungkin, pengetesan yang akan dipakai selama satu minggu disini dan akan
bak pepatah mengatakan tiada gading yang tak dikembalikan lagi ke pusatnya di luar negeri tentu tidak ada invoice
retak, tetapi keretakan gading membawa ukiran yang dibuat dalam hal ini. Jika alat tersebut disewa dari luar negeri
yang bernilai seni tinggi, sehingga nilai jualnya kemungkinan ada invoice yang dibuat tetapi bukan invoice harga
tinggi pula. barang tetapi invoice ongkos sewa karena ongkos servis ataupun
Penulis adalah Kabid Fasilitas Kepabeanan, ongkos sewa juga biasa dibuatkan invoice untuk penagihan.
Kantor Wilayah DJBC Sumatera Utara Di lapangan sering ada masalah dengan barang impor yang

48 WARTA BEA CUKAI EDISI 403 JUNI 2008


tidak ada invoicenya seperti halnya barang impor sementara penerima barang diluar negeri. Dalam pengangkutan barang
diatas. Teman saya seorang pengusaha mengeluh karena antar Kawasan Berikat (KB) juga diwajibkan adanya lampiran
diharuskan menyerahkan invoice atas barang yang dikirim invoice yang dibuat oleh KB pengirim yang ditujukan untuk
tidak atas transaksi jual beli. Barang itu adalah bahan baku KB penerima.
yang dikirim oleh seorang di luar negeri untuk diolah dan diki- Dalam praktek dunia bisnis tidak selalu pengirim
rim kembali keluar negeri dalam rangka KITE (Kemudahan barang adalah penjual dan penerima barang adalah pembeli.
Impor Tujuan Ekspor). Kadang terjadi A di Jepang mengirim barang kepada B di In-
Bahan baku itu bukan obyek jual beli dan tidak ada tran- donesia atas perintah C di Amerika. C di Amerika itu membe-
saksi jual beli. Barang itu dikirim untuk diolah dan pihak di li barang dari A di Jepang untuk dikirim ke B di Indonesia.
Indonesia akan mendapat ongkos pengolahan saja. Tentu sa- Dari sudut bisnis tentu A di Jepang membuat invoice untuk C
ja pengirim di luar negeri tidak membuat invoice karena di Amerika karena C yang akan membayar barang tersebut.
bukan transaksi jual beli. Tetapi Bea Cukai tetap minta dilam- Tetapi kalau invoice untuk C di Amerika digunakan untuk
pirkan invoice dan kalau tidak ada invoice sebagai lampiran mengurus barang di Indonesia akan ditolak oleh Bea Cukai.
PIB tidak dilayani. Bea Cukai disini pasti akan meminta invoice yang dibuat A
Daripada barang tertahan di pelabuhan dan memakan untuk B karena Bea Cukai menganggap bahwa B adalah
biaya yang besar akibat keterlambatan, pengusaha tadi minta pembeli barang dan A adalah penjual barang. Padahal B di
tolong rekannya di luar negeri untuk membuatkan invoice. Indonesia bukan pembeli, ia hanya mengolah barang untuk
Tentu saja ini invoice pura-pura karena memang tidak ada dikirim ke C di Amerika. Terpaksa B harus minta dibuatkan
transaksi. Biasanya invoice semacam ini disebut proforma invoice oleh A, hal ini tentu menyebabkan pengusaha
invoice atau Invoice for Customs Purpose. Tetapi kadang- tersebut merasa takut karena harus menyimpan invoice yang
kadang ada petugas Bea Cukai yang tidak mau menerima sebenarnya tidak diperlukan.
kalau invoice itu diberi embel-embel proforma atau for Cus- Dalam Modul Pemeriksaan Barang yang digunakan di
toms Purpose. Ini bisa menimbulkan masalah bagi pengusa- Pusdiklat Bea dan Cukai juga dijelaskan bahwa jika memerik-
ha kalau ada pemeriksaan dari Kantor Pajak. sa dokumen harus diteliti semua data yang ada pada pembe-
Kalau diminta bukti pembayaran atas invoice itu ia akan ritahuan pabean dan harus sesuai dengan dokumen pendu-
mengalami kesulitan karena memang tidak ada pembayaran kungnya. Kalau pemberitahuan pabean menyebutkan importir
atas bahan baku tersebut, dan ia tidak membukukan adanya A tetapi yang tercantum dalam invoice sebagai pembeli ada-
pembelian karena memang tidak ada yang dibeli. Kalau tidak lah nama B, ini dianggap tidak sesuai dan dokumen harus
ada invoice tidak dilayani Bea Cukai tetapi kalau ada invoice ditolak, berarti antara pemberitahuan pabean dan dokumen
timbul masalah dengan petugas pajak. pendukungnya tidak sesuai. Semua petugas Bea Cukai di
Dalam peraturan pabean diasumsikan ada transaksi lapangan memakai buku pelajaran ini dan menjalankan di
dalam tiap pengiriman barang, padahal dalam prakteknya lapangan. Secara umum memang harus demikian kalau ada
tidak selalu demikian. Karena adanya pandangan ini maka transaksi antara pengirim dan penerima.
dalam semua peraturan pabean diwajibkan adanya lampiran Tetapi kalau ada perkecualian seharusnya Bea Cukai bisa
berupa invoice. Pengusaha terpaksa harus membuat menerimanya. Dalam pengiriman barang dari GB (Gudang
proforma invoice atau invoice for Customs purpose only agar Berikat) ke KB disyaratkan adanya invoice, packing list,
bisa memperoleh pelayanan dari Bea Cukai. kontrak jual beli. Padahal tidak selalu GB yang menjual dan
Dalam pandangan Bea Cukai invoice bukan lagi seba- KB yang membeli. Kadang-kadang GB mengirim barang ke
gai dokumen perdagangan tetapi dianggap sebagai pernyata- KB untuk diolah tetapi ini atas perintah X yang membeli
an tentang kebenaran nilai pabean yang tercantum dalam barang dari GB untuk diolah di KB. Tentunya invoice dibuat
pemberitahuan pabean. Disini terletak perbedaan antara oleh GB kepada X sebagai pembeli tetapi kalau invoice ini
fungsi yang sebenarnya dan deviasi pengertian yang dialami digunakan untuk mengirim barang dari GB ke KB pasti akan
oleh Bea Cukai. Menurut hemat saya kalau memang tidak ditolak oleh Bea Cukai. Bea cukai hanya mau melayani
ada transaksi dan tidak ada invoice mestinya lebih tepat ka- kalau invoice dikeluarkan oleh GB untuk KB. Terpaksa dibuat
lau Bea Cukai meminta keterangan tentang harga barang. invoice (Proforma) oleh GB untuk KB dan juga kontrak jual
Kalau meminta dibuatkan invoice tentu menimbulkan kesulit- beli antara GB dan KB yang sebenarnya tidak ada.
an karena form dan bentuk invoice yang distandarisasi dalam Bagi perusahaan yang jujur malah menimbulkan kekha-
perjanjian perdagangan selalu memuat nama/alamat penjual watiran karena harus membuat invoice/kontrak jual beli
dan nama/alamat pembeli, padahal tidak ada penjual dan ganda (yang proforma dan yang real). Dalam praktek perda-
tidak ada pembeli. Yang ada adalah pengirim dan penerima gangan alur jual beli dan pergerakan barang bisa berbeda.
barang. Kalau yang ada hanya pengirim dan penerima ba- Barang bergerak dari A ke B belum tentu pembayarannya
rang mestinya dokumennya cukup Bill of Lading atau Airway dari B ke A atau bahkan mungkin tidak ada pembayaran sa-
Bill saja sebagai surat muatan. ma sekali, misalnya barang hibah atau impor sementara. Hal-
Kalau saya mengirim televisi untuk adik saya di kota lain, hal seperti ini mestinya diakomodasi oleh Bea Cukai dan ter-
saya tidak membuat invoice tetapi cukup surat muatan yang cermin dalam peraturan pabean.
dibuat oleh perusahaan jasa titipan (Elteha atau TIKI dan se- Seharusnya kalau tidak ada transaksi dalam pengiriman
bagainya). Tetapi kalau seorang pengusaha mengirim barang barang tidak perlu diminta invoice, atau Bea Cukai harus me-
dagangan untuk pelanggannya tentu ia membuat invoice nerima invoice yang ditujukan untuk pihak ketiga atau cukup
disamping surat muatan. Invoice akan dikirimkan tersendiri dengan keterangan tentang harga barang.
dan jumlah yang tertulis pada invoice itu harus dibayar oleh Yang penting harga barang tercantum dalam pemberita-
penerima barang huan pabean sehingga kalau barangnya hilang Bea Cukai
bisa menghitung dan menagih beanya. Keterangan tentang
PROSEDUR PABEAN DAN PROSES BISNIS harga barang ini sudah dijalankan dalam praktek kepabean-
Dalam semua peraturan pabean di Indonesia selalu di- an. Deklarasi Nilai Pabean (DNP) pada dasarnya adalah
asumsikan bahwa pengirim barang adalah penjual dan pene- pernyataan kebenaran tentang harga barang.
rima barang adalah pembeli. Dalam peraturan impor, ekspor Di negara lain hal ini bisa diakomodasikan. Disana Bea
maupun pemasukan barang ke Kawasan Berikat selalu diwa- Cukai sudah tahu kalau tidak ada transaksi pasti ti dak
jibkan adanya invoice yang dikeluarkan oleh pengirim dan di- ada invoice. Invoice hanya dikeluarkan untuk pembeli
tujukan untuk penerima barang. Dalam pengimporan barang barang. Untuk kasus GB dan KB diatas Bea Cukai di
selalu diwajibkan adanya invoice yang dibuat oleh pengirim negara lain bisa menerima jika invoicenya ditujukan ke X
barang untuk penerima barang. Dalam ekspor juga diwajib- sehingga tidak perlu dibuat invoice ganda. Sekaligus hal
kan adanya lampiran invoice yang dibuat oleh eksportir untuk ini sesuai dengan pembukuan untuk keperluan pajak.

EDISI 403 JUNI 2008 WARTA BEA CUKAI 49


O P I N I
Dunia perdagangan sekarang sudah berkembang pesat. kai melainkan dikirim khusus kepada pembeli. Harganya bisa
Jauh berbeda dengan situasi waktu buku-buku pelajaran ten- saja berbeda dengan consulair invoice karena commercial
tang impor ekspor dibuat. Kalau kita membaca buku invoice memakai harga transaksi sedangkan consulair invoi-
pelajaran impor ekspor selalu yang dipakai sebagai contoh ce memakai harga normal. Pada jaman itu suatu pengiriman
jual beli adalah antara eksportir dan importir (hubungan dua barang yang tidak ada transaksinya misalnya barang sum-
pihak). Importir membuka L/C dan eksportir mengirim barang bangan juga wajib membuat consulair invoice karena memang
membuat invoice, packing list dan sebagainya untuk dikirim ini adalah invoice for customs purpose bukan commercial
kepada importir. invoice.
Sekarang pola perdagangan tidak persis seperti ini kare- Dengan berlakunya GATT Valuation Code yang menganut
na itu pembuat peraturan impor ekspor juga harus mengako- nilai transaksi maka harga yang digunakan untuk perhitungan
modasi praktek perdagangan yang berkembang akhir-akhir bea masuk bervariasi. Tidak perlu lagi adanya consulair
ini. Produsen sepatu terkenal merk N di negara A sekarang invoice karena setiap orang bisa bertransaksi dengan harga
malah tidak mengoperasikan langsung pabriknya, mereka yang berbeda-beda tergantung kepandaian tawar- menawarnya.
cukup men-subkontrakkan ke pabrik lain untuk membuat se- Saya kira karena adanya kewajiban melampirkan con-
patu. Jadi beroperasi seperti perusahaan finance saja, meng- sulair invoice pada jaman itulah sampai sekarang Bea Cukai
order bahan baku untuk dikirim ke pabrik lain dan jika selesai masih terbawa dengan pola pikir yang mewajibkan adanya
sepatu dikirim ke gudang berikat yang juga milik orang lain. lampiran invoice pada semua dokumen pabean. Kalau da-
Dari gudang berikat didistribusikan ke agen-agen di seluruh lam pengiriman barang itu ada transaksi (ada jual beli)
dunia dikendalikan dari kantor pusatnya di negara A. memang kita bisa mewajibkan dilampirkannya invoice tetapi
Sekarang sangat lazim terjadi apa yang disebut “Three kalau tidak ada transaksi mestinya tidak diwajibkan
Countries Trade” dimana barang dikirim dari negara A ke melampirkan invoice seperti bahan baku yang dikirim oleh
negara B tetapi pembelinya di negara C, atau “Three Parties pemesan, impor sementara, barang yang dikembalikan oleh


Trade” dimana A membeli barang dari B untuk pembeli (reject) dan lain-lain.
dikirim kepada C. Dalam konteks ini penerima Dalam GATT Valuation Code yang sekarang
barang bukan pembeli dan pengirim barang bu- berlaku, juga sudah disebutkan bahwa nilai
kan penjual, arus barang tidak selalu sama de- MENURUT HEMAT pabean yang digunakan adalah nilai transaksi.
ngan arus uang. Skema perdagangan seperti SAYA KALAU Tetapi jika tidak ada transaksi, yang digunakan
ini tidak dimuat dalam buku pelajaran impor adalah nilai barang identik. Jika tidak ada data
ekspor dan kepabeanan yang kita pakai disini. MEMANG TIDAK harga barang identik adalah nilai barang yang
ADA TRANSAKSI sama dan seterusnya. Mengacu ke GATT
PENGARUH CONSULAIR INVOICE Valuation Code dalam hal tidak ada transaksi
Disamping anggapan bahwa pengirim ada- DAN TIDAK ADA mestinya tidak perlu ada invoice karena yang
lah penjual dan penerima adalah pembeli, ba- INVOICE MESTINYA diberitahukan adalah nilai barang identik. Bea
rangkali yang juga menjadi dasar pemikiran Cukai meneliti harga berdasarkan data harga
pembuat peraturan pabean yang mewajibkan LEBIH TEPAT barang identik atau barang yang sama dan se-
semua pemberitahuan pabean dilampiri invoice KALAU BEA CUKAI terusnya.
adalah pengalaman jaman dulu ketika Bea Cu- Bea Cukai harus bisa menghubungkan dan
kai mewajibkan adanya consulair invoice untuk MEMINTA mengintegrasikan prosedur pabean dengan GATT
barang dari Singapura, Hongkong, Jepang dan KETERANGAN Valuation Code. Peraturan bahwa PIB harus
Taiwan. Waktu itu semua barang dari 4 dilampiri invoice itu adalah aturan umum (in gene-
negara itu wajib dilampiri consulair invoice yang TENTANG HARGA ral) karena memang 90% barang impor itu adalah
ditandatangani oleh perwakilan Bea Cukai kita BARANG barang yang dibeli dari seorang di luar negeri, jadi
disana. Hal ini bisa dibenarkan karena waktu ada transaksi dan ada invoicenya. Tetapi yang


itu (antara tahun 1968 – 1985) berlaku Brussels diluar itu tentu tidak ada invoice dan seyogyanya
Definition of Value (BDV) untuk pemberitahuan cukup dilampiri surat keterangan harga barang
harga. BDV menganut konsep harga normal. Harga yang di- saja. Seyogyanya kita menempatkan invoice pada fungsi
beritahukan dalam dokumen impor adalah harga normal arti- yang sebenarnya seperti dalam tata perdagangan universal.
nya harga yang berlaku secara umum di suatu negara pada
suatu saat tertentu. Berdasarkan konsep ini harga sebagai KESIMPULAN
dasar penghitungan bea masuk harus sama untuk semua 1. Invoice adalah dokumen perdagangan yang memuat rincian
orang untuk barang yang sama dan untuk saat yang sama. barang dan harganya yang harus dibayar oleh pembeli
Contoh dari pemakaian konsep harga normal yang tetapi oleh Bea Cukai invoice dianggap sebagai pernyataan
ditemukan saat ini adalah kurs untuk perhitungan bea masuk. kebenaran harga barang dalam pemberitahuan pabean.
Secara berkala muncul kurs untuk perhitungan bea masuk 2. Peraturan pabean yang dibuat selama ini baru mengako-
yang ditetapkan Menteri Keuangan. Semua orang harus modasikan hubungan bisnis dua pihak belum mengako-
menggunakan kurs ini jika membayar bea masuk. Kalau dite- modasikan hubungan bisnis tiga pihak, sehingga untuk
tapkan kurs Rp. 9.300, per satu US$, mereka yang membeli hubungan bisnis tiga pihak ada ketidaksesuaian antara
dollar dengan harga yang lebih tinggi maupun yang lebih ren- prosedur pabean dengan arus pembayaran (invoice) yang
dah dari itu harus sama-sama menggunakan kurs Rp. 9.300, akhirnya menimbulkan invoice ganda.
tersebut. Harga Rp. 9.300, dianggap harga normal. 3. Hubungan bisnis tiga pihak perlu diakomodasikan dalam
Kembali ke consulair invoice yang dulu berlaku, meskipun peraturan pabean dan invoice seyogyanya ditempatkan
harga yang terjadi pada jual beli berlainan tetapi harga yang pada fungsi yang sebenarnya yaitu sebagai tagihan yang
dipakai untuk penghitungan bea masuk harus sama sebab harus dibayar oleh pembeli. Karena itu jika tidak ada
yang digunakan adalah konsep harga normal. Karena itu transaksi, Bea Cukai tidak perlu mewajibkan adanya lam-
dokumen atas barang yang akan dikirim ke Indonesia harus piran invoice pada pemberitahuan pabean, sehingga per-
diperiksa dahulu oleh perwakilan Bea Cukai supaya dijamin aturan pabean dan perpajakan bisa sejalan.
kesamaan harganya. Consulair invoice ini memang invoice 4. Dalam hal tidak ada transaksi dan tidak ada invoice jika
for customs purpose artinya invoice ini memang dibuat untuk Bea Cukai meragukan kebenaran pemberitahuan harga
kepentingan pabean (perhitungan bea masuk), jadi bukan barang seyogyanya Bea Cukai meminta pernyataan kebe-
commercial invoice. naran tentang harga barang, bukan meminta invoice.
Mungkin saja commercial invoice juga dibuat oleh pengu- Penulis adalah pensiunan Bea dan Cukai,
saha yang bersangkutan tetapi tidak ditunjukkan ke Bea Cu- terakhir menjabat sebagai Kepala Kantor Pelayanan Bandung

50 WARTA BEA CUKAI EDISI 403 JUNI 2008


PERISTIWA

INKADO DKI JAYA. Walaupun hanya mendapat tiga medali perunggu dan satu

FOTO-FOTO WBC/ATS
perak, Inkado DKI Jaya tetap optimis akan menjadi tim karateka terbaik
dengan sistem pelatihan dan pembinaan atlet muda yang ada saat ini.

INKADO
DAN AMURA
TURUN DI
PIALA MAESA AMURA. Turun dua tim di event pertama ini, tim Amura menargetkan
tiga emas.
Walaupun keduanya hanya Namun demikian, hingga akhir kejuaran tim Inkado Korda DKI
memperoleh medali perunggu dan perak, Jaya hanya mampu merebut tiga medali perunggu dan satu me-
namun semangat mereka untuk dali perak. Akan hasil tersebut, Maman merasa cukup puas
menunjukan sebagai atlet dari karena seluruh atlet karateka sudah memperlihatkan permainan
perguruan karate terbaik di Indonesia, terbaiknya, hanya keberuntungan belum banyak berpihak, se-
dibuktikan dengan penampilan
hingga hanya empat medali yang berhasil direbut.
Sementara itu tim Amura pimpinan Marisi Zainuddin
cantik dari setiap pertandingan. Sihotang, yang juga sebagai Kasubdit Penindakan Direktorat P2

I
DJBC, pada kejuaraan kali ini menurunkan dua tim sekaligus,
nduk perguruan karateka se-Indonesia, kembali mengadakan yaitu atas nama Amura Bina Taruna dan PP Amura, dengan total
kejuaran piala Maesa ke-48, yang diselenggarakan di atlet yang bertanding sebanyak 33 karateka.
Gelanggang Olahraga Remaja (GOR) Jakarta Timur, pada 9 Menurut Sekjen Amura, Sony Surachman Ramli yang juga
hingga 11 Mei 2008. Pertandingan yang diadakan satu bulan sebagai Kepala Seksi Penyidikan I Direktorat P2 DJBC, timnya
sebelum Pekan Olah Raga Nasional (PON) ini, sekaligus juga baru kali ini turun dikejuaraan Maesa setelah vakum selama 8
sebagai ajang uji coba para atlet terbaik daerah untuk melihat tahun.”Ini adalah kejuaran kami yang pertama setelah kami berdi-
sejauh mana persiapan mereka di PON nantinya. ri, untuk itu kami menargetkan tiga medali emas pada kejuaran
Dengan diikuti kurang lebih 1000 karateka terbaik dari 54 kali ini,” papar Sony.
perguruan yang ada di Indonesia, kejuaran Maesa yang dibuka Namun hingga akhir, Tim Amura hanya mendapatkan dua
oleh Ketua Forki, Luhut B. Panjaitan, berlangsung dengan cukup medali perunggu saja. Akan hal tersebut, Sony merasa cukup se-
keras dan sportif, karena masing-masing atlet ingin menunjukan nang walaupun target tidak tercapai. Namun, semua permainan
prestasi mereka di ajang tahunan yang paling bergengsi. yang telah dibina selama tiga bulan terakhir sudah ditampilkan
Indonesia Karate-Do (Inkado) Korda DKI Jaya pimpinan dengan baik oleh para atlet, untuk itu hasil tersebut akan dijadikan
Mamam Anurachman yang juga sebagai Kasubdit Intelijen sebagai bahan evaluasi untuk turun di event berikutnya.
Direktorat P2 DJBC, pada kejuaran kali ini menurunkan 82 atlet Akhirnya, kejuaraan yang sangat menentukan daerah dalam
terbaiknya yang turun hampir disemua kelas. memilih atletnya untuk turun di ajang PON, ditutup oleh Menteri
“Event ini adalah event yang paling bergengsi, karena hampir BUMN, Sofyan Djalil. Pada sambutannya Menteri meminta agar
semua atlet karateka terbaik turun pada kejuaran kali ini. Untuk itu seluruh perguruan karate terus membina para atletnya, karena
kami berharap dapat memperlihatkan permainan cantik kami de- pemerintah telah mencanangkan untuk mengangkat 1000 atlet
ngan mengalahkan lawan-lawan kami,” ujar Maman Anurachman. terbaik di tahun 2008 ini menjadi pegawai negeri sipil. adi

EDISI 403 JUNI 2008 WARTA BEA CUKAI 51


PPKC
WBC.ATS

SOSIALISASI PP NOMOR 28 TAHUN 2008. Menitikberatkan pada cara penghitungan sanksi administrasi yang berupa denda.

PP NOMOR 28
dan persentase tertentu dari bea masuk yang seharusnya di-
bayar. Sedangkan bentuk lainnya adalah persentase tertentu
minimum sampai dengan maksimum dari kekurangan

TAHUN 2008
pembayaran bea masuk atau bea keluar dan persentase ter-
tentu minimum sampai dengan maksimum dari bea masuk
yang seharusnya dibayar.
Secara prinsip menurut Hanafi, tidak ada perbedaan an-
TENTANG PENGENAAN SANKSI tara PP nomor 22 tahun 1996 dengan PP nomor 28 tahun
ADMINISTRASI BERUPA DENDA 2008 yang mengatur mengenai pengenaan sanksi adminis-
trasi tersebut. “Namun kalau kita bicara mengenai perbedaan
DI BIDANG KEPABEANAN antara PP 22 tahun 1996 dengan PP nomor 28 tahun 2008
maka kita akan bicara mengenai perbedaan sanksi adminis-
Dengan adanya perubahan Undang- trasi berupa denda yang diatur dalam UU nomor 10 tahun 1995
dengan UU nomor 17 tahun 2006 yang merupakan hasil
Undang Kepabeanan Nomor 10 tahun amandemen UU nomor 10
1995 tentang kepabeanan yang kini
DOK.WBC
tahun 1995,”terang Hanafi.
menjadi Undang-Undang nomor 17 tahun Menurutnya lagi, sanksi
2006, maka beberapa Peraturan administrasi berupa denda
Pemerintah (PP) yang mengikutinya di bidang kepabeanan me-
juga mengalami penyesuaian, rupakan suatu bentuk upa-
ya pemerintah untuk me-
salah satunya adalah mengenai sanksi mulihkan hak negara, dan
administrasi kepabeanan. untuk menjamin ditaatinya

S
ketentuan undang-undang
anksi administrasi dalam bentuk denda yang dike- oleh para pengguna jasa
nakan terhadap pelanggaran dalam undang-undang kepabeanan yang melaku-
kepabeanan sebelumnya diatur dalam PP nomor kan kegiatan ekspor dan
22 tahun 1996. Namun seiring dengan impor.
perkembangan jaman yang dinamis dan adanya Dengan adanya sanksi
amandemen terhadap Undang-Undang Kepabeanan,maka denda administrasi terse-
PP yang mengatur mengenai masalah tersebut juga menga- but, para pengusaha harus
lami perubahan menjadi PP nomor 28 tahun 2008 mengikuti segala prosedur
Menurut Direktur Penerimaan dan Peraturan Kepabeanan kepabeanan yang telah di-
dan Cukai (PPKC) Hanafi Usman, sanksi administrasi atur dalam undang-undang
HANAFI USMAN. Sanksi administrasi
berupa denda yang terdapat dalam PP nomor 28 tahun 2008 kepabeanan, mengingat berupa denda di bidang kepabeanan
ditetapkan dalam lima bentuk yaitu, dalam bentuk nilai rupiah terbitnya PP nomor 28 merupakan suatu bentuk upaya peme-
tertentu, nilai rupiah minimum sampai dengan maksimum, tahun 2008 sesuai dengan rintah untuk memulihkan hak negara

52 WARTA BEA CUKAI EDISI 403 JUNI 2008


INFO PERATURAN

tujuan amandemen Undang-Undang


nomor 10 tahun 1995, yaitu untuk
menimbulkan efek jera bagi pelanggar
ketentuan yang diatur dalam undang-
undang kepabeanan.
“Kita mengharapkan agar para
pengguna jasa kepabeanan memenuhi
semua ketentuan dan prosedur di bi-
dang kepabeanan dalam pelaksanaan
impor maupun ekspor,” terang Hanafi.
Ditegaskannya lagi pemberlakuan
PP tersebut tidak dimaksudkan untuk
memberatkan kalangan masyarakat
usaha, selama masyarakat usaha meng-
ikuti berbagai ketentuan kepabeanan
yang diatur dalam undang-undang ke-
pabeanan maka sudah pasti PP terse-
but tidak akan digunakan oleh pihaknya
dalam hal ini DJBC. Sementara itu dari
segi penerimaan negara, tidak ada
keuntungan langsung yang diperoleh
negara dari diberlakukannya sanksi
administrasi, karena denda tersebut
bukan merupakan sumber dari
penerimaan negara utama,”Yang kita
harapkan dari pengenaan sanksi admi-
nistrasi tersebut adalah detern effect,
yaitu bertambahnya tingkat kepatuhan
pengguna jasa kepabeanan.”tegasnya
lagi.
Walaupun demikian, pemerintah da-
lam hal ini Direktorat Jenderal Bea dan
Cukai (DJBC ) lanjutnya, juga memberi
kesempatan kepada pengusaha untuk
mengajukan keberatan atas sanksi
administrasi berupa denda tersebut
yang ditetapkan oleh pejabat Bea dan
Cukai yang berwenang. Mekanisme
yang dapat ditempuh oleh pengusaha
tersebut menurut Hanafi adalah dengan
mengajukan keberatan kepada Direktur
Jenderal Bea dan Cukai, dimana
mekanismenya terdapat pada undang-
undang kepabeanan hasil amandemen,
pasal 94.
Mengenai pemberlakukan PP
nomor 28 tahun 2008 yang mulai berla-
ku sejak 11 April 2008 lalu, kalangan
dunia usaha lanjut Hanafi menanggapi-
nya dengan wajar karena para
pengusaha telah mengetahui besaran
sanksi tersebut sejak diberlakukannya
undang-undang kepabeanan hasil
amandemen. Begitu juga kepada para
pejabat dilingkungan DJBC yang mem-
punyai kewenangan untuk menjalankan
ketentuan tersebut.
Agar PP tersebut dapat berjalan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku,
maka pada 29 April lalu, DJBC melalui
Direktorat PPKC melakukan sosialisasi
kepada para pejabat dilingkungan
Kantor Pusat DJBC.Begitu juga dengan
Kantor Wilayah DJBC yang berada di
Indonesia yang juga mendapat
sosialisasi mengenai PP nomor 28
tahun 2008 tentang Pengenaan Sanksi
Administrasi Berupa Denda di bidang
Kepabeanan. Sosialisasi tersebut
terang Hanafi, lebih menitikberatkan
pada cara penghitungan sanksi
administrasi yang berupa denda. zap

EDISI 403 JUNI 2008 WARTA BEA CUKAI 53


ENGLISH

SECTION
C-TPAT
(CUSTOMS -TRADE PARTNERSHIP AGAINST TERRORISM)
(Part II)
The trade community and customs members. It will also provide access to threat assess-
administration, working with ments and appropriate intelligence, as well as bulletin and
C-TPAT, are developing an message boards.
environment where concerns are
Conduct supply chain security training seminar and
targeted outreach for certified partners and the trade
shared, training relating to community.
both sides is provided and a height- Effective outreach and training are critical tools that
ened awareness of weaknesses and CBP can offer the business community so they can gain a
strengths is recognized. better understanding of the C-TPAT program. The local

T
supply chain specialist will coordinate outreach and
he paper below was taken from handout partici- training initiative. This will provide a better understanding
pant manual of Asia Pacific Economic Coopera- of program expectations and build relationships with C-
tion (APEC) – Senior Management Overview of TPAT partners fostering greater cooperation and respon-
Industry Partnership Seminar in Bangkok. This siveness. Supply chain specialists will deliver training to
paper describe about a system that has been reinforce the goals and objectives of the C-TPAT program.
applied by US Customs to upgrade service and intensify Specialists will explain the C-TPAT agreement and its pro-
international trading security as well as maintaining home- visions to provide a clearer understanding of the responsi-
land security in USA. In the part I (previous edition WBC 402 bilities of both the participant and CBP. The training will
May 2008), the paper start with the introduction on what is also outline the benefits of C-TPAT to the trade community
C-TPAT, the benefits, and this program expectations. On and CBP.
this edition (part II of the paper), highlighting from C-TPAT Share information and security best practices with the
cooperation with international community, to the future of membership.
C-TPAT, and ends with this program conclusion. C-TPAT is cataloging best practices reported either
through security profile submissions or in the validation
PROVIDING C-TPAT BENEFITS process. As the catalog increases, examples of both
Provide incentives and benefits to include expedited successful and extraordinary security practices, relevant to
processing of C-TPAT shipments to C-TPAT partners. a particular industry, will be made available to participants.
Develop the C-TPAT secure communication platform. Best practices will compliment and enhance the current C-
Providing certified members with the necessary tools TPAT supply chain security criteria, set C-TPAT “best pra-
to effectively develop and implement their internal C-TPAT ctice” criteria and categorize the criteria by company size
programs is critical to enhancing overall supply chain and industry. C-TPAT shares information with its member-
security. CBP (Custom Border Priority) will create a secure ship in a variety of ways.
communication platform to provide certified members with The internet is utilized to inform members of alerts, up-
the ability to verify the program status of other certified coming conference, changes and other bulletins. The C-
FOTO : DOC. TPAT website is used to answer frequently asked
questions and highlight security criteria. C-TPAT personnel
routinely make presentations to the trade community
regarding equipments, best practices and the future of the
program. Conferences provide training and offer a forum
for the trade to share information, experiences and securi-
ty issues.
The conferences provide access to CBP personnel
including C-TPAT, CSI and the Importer Self Assessment
(ISA) staff. C-TPAT benefits are emphasized to the trade
community through direct marketing in presentations for
FAST, C-TPAT and ISA. The web site also contains
information on C-TPAT benefits. Additionally, the C-TPAT
office is developing a “Benefits Statement” for distribution
to members. This report will include a variety of program
benefits information and will quantify the reduced inspec-
tion benefits realized by program participants.
Develop minimum security practices, especially
applicable to point of origin, point of stuffing and
smarter, more secure cargo containers.
C-TPAT will develop and disseminate updated prog-
ram security requirements and criteria based upon the
processes, procedures and best practices cultivated thro-
ugh review and approval of security profile submissions
ALL PARTICIPANTS IN APEC CUSTOMS SEMINAR. and/or through the validation process. These require-

54 WARTA BEA CUKAI EDISI 403 JUNI 2008


ENGLISH
FOTO : DOC.
vendors based on C-TPAT participation and/or adhe-
rence to C-TPAT security guidelines.
l C-TPAT companies are leveraging existing inspe-
ction teams. They have obtained cargo security
training for quality assurance personnel or non-
security related auditors who visit foreign vendors SECTION
and factories on a regular basis.

Their partnership approach has earned C-TPAT sup-


port and positive responses from the international trade
community. Since the certification process is a self-asses-
sment tool, and the validation highlights best practices,
weaknesses and education, it is well received by overseas
manufacturers, suppliers and vendors. As a result, C-TPAT
positively impacts the international business community.
Partner with individual customs administrations to
improve the coordination of mutual antiterrorism
efforts.
CBP will continue working with individual customs
CUSTOMS PROCEDURE. Sofyan Helmi (pointing), Dit. Kepabeanan administration to better align existing supply chain security
Internasional with Agus Yulianto (behind with cap), Dit. P2 as and trade facilitation programs to improve the coordination
representative from DJBC in the seminar, asking customs procedure. of mutual antiterrorism efforts between the United States
and other nations. CBP will work with our international
ments/criteria will focus on foreign manufacturers and con- counterparts to establish common supply chain security
tainer point of stuffing, through the CBP clearance process standards at the global level, share program processes by
– and eventually will include the use of more secure mari- working with foreign customs administration and help to
time containers. identify both potentially vulnerable and secure supply
Provide expedited processing benefits to C-TPAT chains. The container security initiative (CSI) is one such
partners. joint venture. Additionally, customs administrations find the
C-TPAT will continue to extend facilitation benefits to success of C-TPAT appealing and are implementing simil-
certified partners. Partners will enjoy continued and ar programs. CBP will continue to work with this program
increased expedited processing benefits through reduced to better secure the supply chain. The trade community
inspections and FAST lane clearance, as well as through embraces these programs as they result in the more effi-
the development of additional practices appropriate to fa- cient movement of their freight. The trade community and
cilitate secure and legitimate trade. C-TPAT will also explo- customs administration, working with C-TPAT, are
re options for providing tiered benefits to members. developing an environment where concerns are shared,
Establishment of the “green lane” concept will be based training relating to both sides is provided and a heightened
upon the following security and facilitation principles: awareness of weaknesses and strengths is recognized.
FAST, smarter containers, the use of CSI ports and the Support the work of the World Customs Organization
recently adopted WCO framework for international cargo to develop a WCO sponsored framework to secure
security standards. These all contribute to the expedited and facilitate global trade that recognizes customs-
processing of C-TPAT partners. In addition, C-TPAT is private sector partnerships.
working with international organizations and foreign Creating international standards for cargo security and
governments to improve the secure and efficient move- cargo processes will improve world security and add an
ment of cargo providing further business benefits. additional layer of defense of homeland security. Interna-
tional trade partners have been monitoring the progress of
INTERNATIONALIZING C-TPAT C-TPAT since its inception to determine pitfalls and
Internationalize the core principles of C-TPAT through benefits. The feedback international trade community has
cooperation and coordination with the international received from its United States trade partners is that the
community. program has many necessary business benefits and
Partner with the international trade community to help assists in maintaining secure and global trade routes. The
secure global supply chains. C-TPAT office supported CBP’s efforts at the World
C-TPAT membership is primarily comprised of com- Customs Organization’s (WCO’s) Task Force on Supply
panies operating in the United States. However, Chain Security. The task force was mandated by the June
today’s world embraces a global economy that requi- 2002 WCO “Resolution on Security and Facilitation of the
res companies to import and outsource in order to International Trade Supply Chain”, in developing High
remain competitive. Through partnership in C-TPAT, it Level Guidelines on Customs –Business Partnerships.
become obvious that companies could leverage their The C-TPAT office will continue to participate on WCO
overseas manufacturers, suppliers, vendors and working groups to develop sector-specific supply chain
service providers to improve security. Many C-TPAT security and standards. C-TPAT also supporting CBP’s
companies are now contractually requiring businesses efforts emanating out of the June 2004, WCO resolution
to improve security in order to meet C-TPAT guideli- that established a WCO High Level Strategic Group
nes. As a result, C-TPAT extends s its reach well (HLSG) designed to provide further guidance on global
beyond our borders and impacts the security of the border security issues. The primary focus of the HLSG will
companies both here and overseas. Examples of how be developing international security standards.
C-TPAT companies leverage their foreign suppliers to Coordinate with international organizations to
tighten security in the supply chain include: improve the security and integrity requirements of
l C-TPAT members are conducting regular audits of their membership.
their vendors to ensure compliance with C-TPAT CBP will continue to engage private and public interna-
security guidelines. tional organizations to exchange lessons learned and best
l C-TPAT members are conditioning contractual practices identified through the application and validation
business relationship with their service providers and processes. The future of C-TPAT lies in engaging these

EDISI 403 JUNI 2008 WARTA BEA CUKAI 55


ENGLISH
FOTO : DOC.
environments they will operate
within
Coordinate with the CBP moder-
nization office to enhance C-
SECTION TPAT data collection and infor-
mation management capabili-
ties.
C-TPAT is working with the
CBP Modernization Office
(CBPMO) in an Automated Com-
mercial Environment (ACE) se-
lectivity and targeting redesign
process to enhance our data
collection and information mana-
gement capabilities. This effort
focuses on collecting more sub-
stantive information related to C-
TPAT activities (e.g. validations,
security profiles, etc.) The
CBPMO is working to develop
prototype system, which encom-
passes supply chain validation
selectivity management and
measurement capabilities. In
addition, the CBPMO is working
SEMINAR. APEC Customs seminar in Bangkok discussing C-TPAT to develop the overall C-TPAT
programs system requirements
private and public international organizations and helping from account processing in ACE.
them improve the security requirements of their member- Cost to the Public
ship. In doing so, these international organizations assist At the onset of the C-TPAT program, the desire was to
their membership in engaging secure trade partners or protect our nation against another terrorist attack by
business associates. By utilizing best practices and securing the trade routes into the United States. However,
lessons learned identified through C-TPAT, these organi- it quickly become obvious that an attack on a trade route’s
zation and their membership are able to be aware of, and anywhere in the world, whether to the United States or not,
adapt to, emerging security concerns. And, since security could have a devastating impact on the western world. C-
concerns are constantly changing, remaining flexible and TPAT was actually assisting in protecting the global econo-
adaptable is critical to maintaining a secure global trade my. Therefore, the cost to the public may be calculated by
system. a review of the devastating impact that 9/11 had on our
economy. C-TPAT reaches well beyond the United States
IMPROVING C-TPAT ADMINISTRATION borders to promote security from the point of manufacture
Implement the C-TPAT human capital plan. to the point of distribution using imaginative means to
To strategically project future human capital require- achieve its goals. Today in the United States with over
ments in support of C-TPAT’s goals and objectives, a 7.400 members, C-TPAT spans across borders, across
human capital plan is being developed. The plan analyzes industries, across politics to improve security and aware-
current workload. The projected annual growth rate prog- ness against potential terrorist threats around the globe.
ram, the time it takes to complete the average validation
and the number of validations a supply chain specialist PERFORMANCE MEASURES
(SCS) can complete annually. The plan outlines SCS Through its strategic plans and other planning and
workforce and duties, areas of responsibility and current budget documents, CBP strives to maintain the purpose of
workload, current and future C-TPAT application rates, C- the Government Performance and Results Act -improving
TPAT validation time frames, the SCS validation formula program efficiency and effectiveness, while at the same
used and SCS staffing required for current and future time maintaining a results- oriented focus that clearly
workload. CBP developed and implemented the new C- described program goals and objectives. Developing and
TPAT SCS position to assist with key C-TPAT program integrated planning approach supported by meaningful
requirements and institutionalized supply chain security performance measures is a primary way to demonstrate
expertise throughout the agency. The primary duty of the business results.
SCS is to conduct validations. The SCS also serves as It is often difficult to measures quantitatively how
principle advisor and primary point of contact for certified well law enforcement organization its meeting its
partners in the C-TPAT program. challenges. CBP is no exception. Measuring program
Expand the structured training program for C-TPAT effectiveness in terms of “deterrence” is complicated.
supply chain specialist. And, although traditional workload measures are a va-
Ensuring that C-TPAT personnel are prepared to meet luable indicator of the challenges CBP faces, they do
the challenges of these dynamic programs and the global not necessarily reflect the success or failure of the
trade of terrorism, CBP’s office of field operations and the agency’s efforts. The direct impact being made on un-
Office of training and development created a comprehen- lawful activity is often unknown. Because of these and
sive training plan. The training comprises a two-week for- other unidentified variables, the traditional economic
mal session complete with the industry specialist, and approaches used to measure performance can be
instructors and training manuals. In addition in classroom challenging. To mitigate this challenge, C-TPAT is working
training, specialists receive on the job training, which with CBP’s Office of Strategic Trade (OST) to quantita-
exposes them to extensive array information, experiences tively measure existing information and data collection
and locations. The specialist benefit from actual experi- processes. The program focus on collecting more
ences that assist them in understanding the multifaceted substantive information related to C-TPAT activities.

56 WARTA BEA CUKAI EDISI 403 JUNI 2008


ENGLISH

In addition, C-TPAT partners with CBP’s Modernization Trade partners will submit information through a web app-
Office and OST to automate collection of all data associ- lication. The information will be processed against internal
ated with C-TPAT activities. C-TPAT is working to create a risk criteria are accepted or denied, immediate responses
model of current workflow processes and associated data generated and validation time frames established.
that will allow for base line measurement and data. To
automate and consistently capture validation information,
Internally, information will be easily stored, reports ge-
nerated and risk analysis conducted. Externally, response SECTION
C-TPAT partnered with the CBP modernization Office to time will decrease, since information will be readily
develop a prototype to collect C-TPAT security validation available. C-TPAT implemented the Status Verification In-
information. The intent of the prototype is to create more terface, a small part of the secure communication platform
substantial data collection methods and measure of sup- that will allow CBP to communicate more effectively with
ply chain security. members. This platform will provide relevant intelligence
C-TPAT recognized the need for effective measures to information, best practices, potential weaknesses and
determine the success of the program. Where new enable companies to share information. Through hiring,
measures are under development, C-TPAT currently uses training and continuing education programs, CBP expects
three measures to determine the scope of the C-TPAT to have an adequate number of supply chain specialists
program. These measures help gauge success of C-TPAT (SCS) stationed around the United States. These SCS‘ will
partnership efforts. They include the percent of sea conta- be knowledgeable, versatile and experienced personnel
iner cargo transported with C-TPAT carriers, the percent of viewed by both the private sector and the United States
value imported by C-TPAT importers and the percent of C- government as experts in supply chain security.
TPAT importer entry volume. In addition, reduced cargo
inspections are benefit importers receive for joining C- CONCLUSION
TPAT. To determine if members receive reduced inspec- Since 9/11, combating terrorism has become the num-
tion, a ratio of targeted inspections of C-TPAT shipments ber one priority for this nation and for CBP. This objective
versus non C-TPAT is calculated. must remain CBP‘s top priority because the threat of
Finally, validations verify the effectiveness, efficiency another terrorist attack remains real. We face a determi-
and accuracy of a C-TPAT members’ security. The ned adversary that will stop at nothing to harm Americans
validation report results are used to determine the ratio of and the American way of life. C-TPAT provides an effective
recommendations included in the report. Validation reports tool to oppose this threat. As a result, C-TPAT has gained
are also used to determine passed versus failed validation global recognition and support. Aside from many compa-
reviews. To manage CBP’s commercial import cargo nies‘ belief in corporate good citizenry, participants find
targeting and examination workload, C-TPAT uses risk that assessing supply chain security procedures and prac-
management approach. C-TPAT works with members of tices improve business efficiency. Through partnership,
the trade community to identify verify and improve supply CBP educates and has been educated, has heightened
chain security. As the results of the cooperative effort, C- awareness of weaknesses and has gained the trust of the
TPAT minimizes cargo targeting and inspection for the trade.
participating low risk C-TPAT members. This enables CBP C-TPAT has a positive effect throughout international
to shift cargo targeting and examination resources from business as companies are now requesting security
the low risk C-TPAT companies to those import transac- information from their service providers, vendors, suppliers
tions of high or unknown risk. and manufacturers. Many C-TPAT companies are
contractually requiring businesses to improve security to
LOOKING TO THE FUTURE meet C-TPAT guidelines. Perhaps the greatest success of
This strategic plan sets a clear direction for the C-TPAT C-TPAT is that although participant companies join volun-
program. CBP anticipates that implementation of the tarily, members have made participation and/or compli-
goals, objectives and strategic contained in this plan will ance with C-TPAT security standards by their business
lead the program to one day become the domestic and partners a requirement for doing business. Ultimately,
international supply chain security/cargo security platform these partnerships will help CBP create a true green lane
all others are judged by. At the core of the vision resides that speeds low risk shipments across all our borders and
the concept of a green lane to speed secure low-risk through our ports of entry and preserve global trade in this
shipments across the United States borders and through time of global terrorism. (ends)
the ports of entry. The green lane represents enhanced Agus Yulianto, Kepala Seksi Penindakan III Direktorat P2 KP-DJBC
security along the supply chain, from a foreign manufac- FOTO : www.cbp.gov
turer to the United States port of entry. Additional efforts
underway within DHS may extend this green lane concept
to the domestic portion of shipment as well. It also
represents expedited processing at the port of entry and
will play a vital role in contingency planning for periods of
increased threat or following a terrorist attack.
Although the implementation of FAST has contributed
to development of a green lane at the land borders, CBP
will be working closely with the trade community and others
within DHS and the federal government, to develop and
implement expedited facilitation in conjunction with specific
security measures across other modes of transport.
As a result of current and future C-TPAT modernization
efforts, minimum standards for cargo security will be in
place, along with a fully automated system requiring only
electronic documents from the trade community. These
automated systems will provide CBP with better date for
analyzing supply chain strengths and weaknesses, more
robust validation selection criteria and more complete tar-
geting capabilities. CBP’s goal is to automate every aspect X-RAY. A CBP officer looks at an x-ray of an entire truck for
of the C-TPAT program, both internally and externally. potential contraband.

EDISI 403 JUNI 2008 WARTA BEA CUKAI 57


RUANG INTERAKSI

GAMBAR Oleh: Ratna Sugeng

TUBUH
& PORNOGRAFI

FOTO : ISTIMEWA
Waktu saya kecil, ibu membawa
saya ke tukang foto, dan beraksilah
bayi berumur 10 bulan berfoto
telungkup telanjang. Ini foto yang lazim
saat itu, 50-60 tahun yang lalu.
Bagaimana jika yang berfoto perempuan
atau laki- laki berumur 20 tahun
dengan posisi yang sama? Atau nenek-
kakek berumur 70 tahun?
Mana yang termasuk pornografi ?

S
aya bersama dua orang teman sedang menyan-
tap bakso rusuk di wilayah Jakarta Timur pada
bulan April 2008 pukul 16.00, ketika kemudian
telinga kami menangkap kemarahan ibu dan
bapak paruh baya kepada sepasang remaja yang
duduk di depannya. Rupanya kemesraan kedua remaja di
warung bakso mengganggu naluri keibu dan kebapakan
pasutri tadi. Apakah ’tontonan’ ini termasuk porno?
Di dalam perangkat kerja kami, para pekerja dalam
bidang HIV/AIDS, selalu tersedia penis buatan, kon-
dom laki-laki dan kondom perempuan. Teman
saya, seorang perawat perempuan, suatu saat
digeledah petugas custom di bandara Jakar-
ta sepulang kami dari Bangkok, dalam tas
kami ada dildo (penis buatan) dan
kondom. Kami bawa barang kategori
porno?
Penari Bali berlenggak lenggok
bak striptease berpakaian bahu
terbuka, apakah ini mengundang
selera atau gairah untuk berhubu-
ngan seksual?
Indonesia sedang sibuk mengatur
pornografi dalam bentuk aturan, yang dimak-
sud agar rakyatnya terlindung dari angin semilir pembangkit-
an seksualitas karena dikuatirkan pelampiasan menimbulkan
’huru-hara’. Apakah pembangkitan seksualitas hanya dipi-
cu oleh gambar manusia telanjang, atau oleh alam pikiran
seseorang itu sendiri? Nah kalau itu soal alam pikiran,
siapa yang akan menyensornya? Benarkah alam pikiran
menguasai dorongan seksualitas?

PORNOGRAFI
Pornografi kata yang berasal dari porneia dan grap-
APAKAH hia. Porneia bahasa Yunani untuk penjaja seks, dan
PEMBANGKITAN graphia berarti tulisan. Artinya adalah tulisan tentang
SEKSUALITAS hanya penjaja seks. Pornography secara luas diartikan seba-
dipicu oleh gambar gai materi yang utamanya digunakan untuk membang-
manusia telanjang, kitkan perasaan seksual pembaca atau pengamatnya.
atau oleh alam
pikiran seseorang Materi dalam istilah porno, misalnya phantom atau
itu sendiri? boneka anatomi untuk pelajaran ilmu kedokteran
seperti kebidanan dapat dimasukkan dalam kategori
porno tidak cabul meski jelas bentuknya boneka
mirip manusia lengkap dengan alat reproduksinya.

58 WARTA BEA CUKAI EDISI 403 JUNI 2008


Dalam RUU anti pornografi dan pornoaksi, yang saya nah menggunakan perangkat pornografi untuk aktivitas sek-
kutip dari bukunya Ayu Utami Sidang Susila, pornografi sual mereka.
adalah substansi dalam media atau alat komunikasi yang
dibuat untuk menyampaikan gagasan-gagasan yang PORNOGRAFI - MENGEKSPLOITASI PEREMPUAN
mengeksploitasi seksual, kecabulan, dan/atau erotika. Gambaran dalam pornografi yang terpikir oleh banyak
Erotika merupakan pembangkitan impuls ke arah aktivitas orang adalah merendahkan martabat, tidak
seksual. Perasaan erotis ini diperlukan oleh setiap makh- memanusiakan, dan mengeksploitasi perempuan. Pada
luk untuk melanjutkan proses aktivitas seksual dengan tu- kenyataannya para lelaki merasa diperlakukan baik jika
juan dasar mempertahankan spesies. Tanpa aktivitas perempuan selalu siap melayani, dan pelayanan yang
seksual tak akan ada penambahan makhluk baru dalam dianggap baik jika aktivitasnya berbeda dengan lazimnya.
spesiesnya. Kebanyakan perempuan tidak setuju jika dirinya dijadikan
Memberi batasan tentang materi porno perlu wawasan obyek seksual oleh para lelaki, dan jika mereka
dengan filosofi kuat. Banyak orang mempunyai opini yang melakukan aktivitas seksual maka kedudukan hendaklah
berbeda, karena itu pembatasan barang-barang porno setara.
perlu ditetapkan secara jelas menimbang latar belakang
manfaatnya. Materi yang secara nyata digunakan untuk RESPON PEREMPUAN DAN LELAKI ATAS PORNOGRAFI
kekerasan seksual, termasuk kekerasan dalam rumah Kinsey mengisyaratkan bahwa respon laki-laki dan pe-
tangga, apakah termasuk pornografi atau batasan menja- rempuan berbeda karena fungsi sistem syarafnya berbe-
di dapat bergeser sesuai situasi dan kondisi. Pihak berwe- da. Namun peneliti dari Jerman Barat mengatakan perbe-
nang yang menetapkan dalam hukum materi mana yang daan respon lebih disebabkan oleh faktor emosi, fisik dan
termasuk pelanggaran. perilaku. Julia Heiman seorang psikolog, mengatakan
bahwa respon perempuan dan laki-laki tidak tergantung
PORNOGRAFI - MATERI EROTIK porno atau tidaknya tetapi lebih kepada mana yang disu-
Secara luas, materi erotik menjadi cabul : kai oleh pikiran dan perasaannya.
l Pada orang yang kendali dirinya sangat didominasi Nampaknya batasan pornografi mempunyai garis ba-
oleh aktivitas seksual tas yang bergeser ke arah panutan pemikiran dan
l Jika berlawanan dengan norma masyarakat setempat perasaan, banyak dicerca karena ketidak jelasan batas
l Jika tak mempunyai nilai ilmu pengetahuan, so- dan bukti merusak manusianya. Batas paling


sial dan seni tegas adalah tata nilai diri untuk menetapkan pa-
garnya, dibagian mana dapat diterima dan di sisi
Pegangan seperti di atas tidaklah mudah untuk MEMBERI mana tak dapat ditoleransi (2002 Sinclair Intimacy
dijadikan patokan, mengingat tata nilai individu Institute)
yang berbeda dalam satu keluarga dan masyara- BATASAN
kat, tata nilai masyarakat etnik satu berbeda dari TENTANG PORNOGRAFI SEBAGAI BENTUK EDUKASI SEKS
lainnya, kepribadian individu yang berbeda dari Edukasi seks tidak identik dengan pelajaran
orang lainnya. Nilai membangkitkan nafsu seksu- MATERI melakukan hubungan seksual. Ia berbicara tentang
al, erotik, tidak sama bagi individu. Karena ero- PORNO fungsi dan peran reproduksi, serta memahami
tisitas dapat dikendalikan oleh otak bagian frontal sikap dan perilaku tentang seks sehat. Jika
sehingga logika dapat menentramkan nafsu. Por- PERLU edukasi seks merupakan pornografi, maka kita
nografi yang nyata disebut porno, lebih banyak WAWASAN tidak dapat memberikan pemahaman kesehatan
beredar dalam perdagangan seksual, tanpa meman- reproduksi dan memelihara seks secara sehat.
dang nilai seni ataupun ilmiah. Nilai seni sendiri DENGAN Mereka yang telah pernah membaca, melihat
sulit diobyektivitaskan. atau
FILOSOFI gambar mempelajari akan mengetahui bahwa
yang terlihat menjadi porno bilamana
PORNOGRAFI DAN KRIMINALITAS SEKSUAL KUAT perasaan dan pikiran mereka tertuju ke arah
Kecemasan dalam masyarakat muncul dan me- aktivitas seksual dan ini sama sekali berbeda


ngundang pertentangan buah pikir terkait porno- dengan edukasi seks. Dalam edukasi seks
grafi adalah karena dampaknya yang berbeda pa- dijelaskan tentang fungsi anatomi dan faali tubuh,
da setiap orang. Salah satu dampak yang dikuatirkan ada- penyakit menular seksual, cara mencegah dan
lah terjadinya kriminalitas seksual karena terstimulasi ma- mengobati, yang gradasinya disesuaikan dengan umur
teri cabul. peserta didik.
Para periset pun sibuk meneliti dampak yang mungkin Pada dasarnya edukasi seksual mengajarkan cara
terjadi, dan hasilnya tidak konsisten. Data penelitian hidup sehat dengan perangkat reproduksi yang dimiliki.
tahun 1970-an dan 1980-an di negara maju mengatakan Sementara pornografi adalah gambaran tidak sehat
pornografi tak berhubungan dengan peningkatan aktivitas seperti sadomasochism, kekerasan seksual, pelecehan,
seksual dan korban percabulan secara nyata tak terpapar incest, group sex, voyeurism, exhibitionism, bestiality.
materi porno. Peneliti lain pada periode terakhir ini mene-
mukan kesimpulan yang serupa (Sinclair Intimacy Institu- KALAU ANAK MEMBACA MAJALAH ATAU INTERNET
te-2002). BERGAMBAR BUGIL APA YANG HARUS DILAKUKAN
Penelitian Kinsey menunjukkan 14 sampai 60 persen ORANGTUA?
perempuan dan 36 sampai 77 persen laki-laki akan Duduklah bersama anak, arahkan kepada edukasi
terangsang secara seksual ketika menonton film, memba- seks - kehidupan seks sehat. Singkirkan perasaan sung-
ca cerita, mendengarkan suara, melihat gambar aktivitas kan menerangkan, agar kita percaya diri menerangkan
seksual. Survei majalah Redbook (1974) melaporkan 60 kepada anak. Bila keterangan kita tidak informatif maka
persen dari 100.000 perempuan menikah yang mereka anak akan mencari sumber informasi lain yang mungkin
survei pernah menonton film aktivitas seksual, dan 42 tidak tepat. Jadilah ayah bagi anak laki-laki, jadilah ibu
persen dari perempuan tersebut menggunakan pornografi untuk anak perempuannya. Artinya keterangan tentang
dalam kegiatan seksual mereka setidaknya sekali dalam seks lebih tepat jika diberikan oleh orangtua.
hidupnya. Menerangkan tentang alat reproduksi mempertimbangkan
Majalah Psychology Today menjaring 20.000 pemba- umur mereka yang diterangkan.
canya dalam survei mereka dan mendapatkan hasil 92 Ratna Sugeng adalah seorang Psikiater,
persen responden laki-laki dan 72 persen perempuan per- pertanyaan ataupun konsultasi bisa melalui ratwika@yahoo.com

EDISI 403 JUNI 2008 WARTA BEA CUKAI 59


P R O F I L

BENI NOVRI adik-adiknya.”Nilai ini sejalan dengan adat di daerah, bahwa


anak yang paling tua kelak akan menjadi pemimpin bagi lingkup
KEPALA SEKSI TEMPAT PENIMBUNAN I adat di keluarganya,” ungkap Beni.
KPPBC TIPE A3 PALEMBANG Di masa sekolah, Beni mulai SD hingga SLTP belajar di se-
kolah negeri yang cukup terpandang di Bandar Lampung.

“BERUSAHA
Sementara, untuk mata pelajaran yang paling disukainya adalah
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), dan ini terus disenanginya hingga
SLTA.

BERBUAT BAIK “Saya suka IPA karena dapat mempelajari alam secara men-
dalam sekaligus dapat menyalurkan hobi saya terhadap alam,

TERHADAP
bahkan cita-cita saya sejak kecil adalah menjadi dokter karena
dapat membantu orang sakit selayaknya alam selalu membantu
manusia untuk dapat tetap hidup,” papar Beni.

ORANG LAIN,
Di bangku SLTP, Beni juga cukup aktif berorganisasi, mulai
dari bidang kerohanian hingga menjadi sekretaris umum OSIS.
Berbagai lomba pun pernah ia ikuti, namun yang paling menarik

DAN SUKA bagi dirinya adalah pada saat ia menjadi juara II lomba pidato,
karena saingannya saat itu adalah para seniornya.

BEKERJASAMA
Demikian halnya sewaktu di bangku SLTA. Karena dinilai ak-
tif beroganisasi dan memiliki prestasi belajar, Beni pernah diutus
sekolahnya untuk mengikuti lomba pelajar teladan, dimana sek-

DALAM HAL
olahnya mengirimkan dua orang putra-putri. Namun Beni hanya
berhasil hingga tingkat provinsi, sementara temannya terus ber-

POSISTIF”
juang hingga ketingkat nasional.

SEMPAT BERKARIR DI PERBANKAN


Setelah lulus SLTA, Beni yang memiliki cita-cita menjadi
Budaya daerah yang kental dengan dokter memilih jurusan Kedokteran di Universitas Indonesia, dan
kehidupan beragama, adat istiadat dan Fakultas Ekonomi pada Universitas Lampung. Namun, Tuhan
kekerabatan, membawa pengaruh berkata lain, Beni lebih diterima pada Fakultas Ekonomi
ketimbang Kedokteran. Sementara untuk kuliah Kedokteran di
besar terhadap nilai-nilai pribadinya. universitas swasta, tentunya memerlukan biaya yang cukup

D
besar. Maka, Beni memutuskan untuk tetap kuliah di Lampung,
ari penampilannya yang cukup sederhana, kandidat dengan pertimbangan kelak dapat melanjutkan ke jenjang
Doktor Manajemen Bisnis ini memang konsen sekali pascasarjana.
terhadap perkembangan cukai di Indonesia. Karena Di bangku kuliah Beni tetap aktif berorganisasi, mulai dari bi-
hampir separuh penempatan tugasnya berlangsung di dang penelitian dan pengembangan senat hingga aktif di Him-
Direktorat Cukai, ini yang membuat ia ingin mengeta- punan Mahasiswa Islam (HMI). Selain itu, saat kuliah Beni juga
hui lebih banyak tentang cukai dan potensi-potensi komoditas aktif membuat tulisan tentang ekonomi dan sumber daya manu-
yang mungkin dapat dijadikan objek cukai di Indonesia. sia. Bahkan, beberapa tulisannya pernah dimuat pada harian
Beni Novri adalah tokoh profil kita kali ini yang lahir di Tan- lokal Lampung Post.
jung Karang Bandar Lampung pada 28 November 1971. Anak “Pada saat pertama kali menerima honor tulisan, rasanya
pertama dari empat bersaudara pasangan H. Basran Madry dan bangga sekali karena jerih payah saya tidak sia-sia, bahkan
Hj. Yurlen Basran yang berasal dari Sumatera Selatan, mengaku ketika Fakultas Teknik Universitas Indonesia mengadakan lomba
budaya daerah sangat melekat pada jati dirinya. karya tulis tentang koperasi, saya ikut berpartisipasi dan pada
Beni menghabiskan masa kecilnya di daerah Lampung dan pengumuman saya keluar sebagai juara. Sangking gembiranya
terkadang menimba pengalaman di kampung halaman orang saya sampai diantar oleh kedua orang tua saya ke kampus UI
tuanya di wilayah pesisir Krui, Lampung Barat atau kira-kira 300 untuk menerima hadiahnya,” cerita Beni.
km dari kota Bandar Lampung. Lebih lanjut Beni bercerita, selesai kuliah ia mencoba untuk
“Saat kecil saya sangat terpesona dengan panorama pantai melanjutkan kuliah kembali pada program pasca sarjana dengan
Krui yang bersih, dengan ombaknya yang sangat bagus untuk mengambil Fakultas Manajemen jurusan Manajemen Keuangan
berselancar, kami pun selalu menyempatkan diri untuk berenang dan Perbankan di Universitas Indonesia. Beberapa dosen senior
di pantai tersebut. Demikian juga ketika kami pulang kampung, seperti, Prof. Dorodjatun Kuncoro Jakti, Dr. Sofyan Djalil, Dr. Sri
kami selalu diajak berwisata alam di Bukit Barisan yang Mulyani, Dr. Rhenald Kasali sempat mengajarnya pada saat itu.
membentang sepanjang kabupaten Lampung Barat,” kata Beni
mengawali cerita perjalanan hidupnya. AWAL KARIR DI DJBC
Akhirnya setelah 16 bulan kuliah, tahun 1997 Beni berhasil
GEMAR BEROGANISASI lulus dan berkat ajakan temannya sesama alumni MM-UI, dia di-
Ayahnya yang pernah menjadi dosen di Universitas Sriwija- ajak untuk berkiprah di dunia perbankan, sebagai senior supervi-
ya, Pemda Lampung dan pejabat di Departemen Kehutanan sor pada Bank Rama di bilangan jalan Thamrin Jakarta. Setelah
dan Perkebunan, selalu menanamkan norma-norma kehidupan berkarir selama satu tahun setengah, Beni mendapat kabar dari
atas pengalaman hidupnya kepada Beni. Sementara, ibunya temannya kalau Departemen Keuangan (Depkeu) dan Bank
yang aktif di organisasi sosial memberikan perhatian dan kasih Indonesia (BI) menerima kesempatan untuk menjadi pegawai.
sayang yang penuh kepada anak-anaknya. Beni menilai sangat- Hal ini merupakan tantangan baru bagi Beni, namun setelah
lah penting peran orang tua tersebut, karena perjalanan hidup- menimbang dengan penuh keyakinan, Beni memilih ikut tes di
nya hingga sekarang akan sulit dicapai tanpa ridho orang tua. Depkeu, hingga akhirnya dirinya diterima di Direktorat Jenderal
Selain itu, Beni merasakan bahwa budaya daerah yang ken- Bea dan Cukai (DJBC). Walaupun saat itu Beni masih awam
tal dengan kehidupan beragama, adat istiadat dan kekerabatan, tentang kepabeanan dan cukai. Namun seiring semangatnya
membawa pengaruh besar terhadap nilai-nilai pribadinya. Dan, untuk belajar, maka lambat laun makin bertambah wawasannya
sebagai anak yang paling tua, Beni dididik oleh orang tuanya tentang kepabeanan dan cukai.
untuk menjadi pemimpin, paling tidak menjadi pemimpin bagi “Tahun 1999 saya resmi menjadi CPNS di DJBC dan pe-

60 WARTA BEA CUKAI EDISI 403 JUNI 2008


EDISI 403 JUNI 2008 WARTA BEA CUKAI 61
P R O F I L
FOTO-FOTO : DOK. PRIBADI
kau yang bekerjasama dengan Di-
rektorat P2. Tim ini bersifat nasional
yang ditetapkan oleh Direktur Jende-
ral,” kenang Beni.
Pengalaman tersebut Beni cerita-
kan, ketika ia dan rekan-rekan tim
lainnya terjun langsung melakukan
proses pemantauan dan penindakan
di lapangan. Tim tersebut melakukan
mapping melalui jalan darat dengan
menyusuri pasar-pasar tradisional
sebagai sentra pemasaran hasil tem-
bakau, mulai dari wilayah Kepulauan
Riau, Sumatera Utara, Pekan Baru,
dan wilayah Lampung.
“Satu hal yang cukup berkesan
waktu itu, adalah ketika kami harus
berpura-pura membeli rokok dengan
alasan yang direkayasa, penampilan
pun diupayakan seperti orang yang
‘susah’ karena umumnya yang mem-
beli rokok tersebut berasal dari ka-
langan menengah ke bawah. Kondisi
becek dan semrawutnya pasar tradi-
sional merupakan hal biasa yang
kami temui, bahkan perjalanan darat
melalui hutan Kalimantan di waktu
malam hari pernah juga kami jalani,”
ungkap Beni.
BERSAMA KELUARGA. Dibalik cobaan yang dijalaninya, terkuak masa depan yang didambakannya selama ini. Kegiatan tersebut, Beni melanjut-
kan ceritanya, hanya untuk meman-
nempatan pertama kali saya waktu itu adalah Direktorat Verifika- tau kondisi pasar tradisional yang dilalui dan juga sebagai ‘shock
si dan Audit yang pada waktu itu Direkturnya dijabat oleh Wahyu therapy’ bagi pemasuk rokok illegal yang tersebar dibeberapa
Purnomo. Saya ditempatkan pada staf Seksi Audit Cukai, namun wilayah. Dan Alhamdulillah, dengan adanya kegiatan tersebut,
setelah beberapa bulan dan setelah mengikuti diklat prajabatan, menjadi efek jera bagi industri rokok illegal sehingga secara
saya mendapat tugas baru di Direktorat Cukai. Disini saya mulai tidak langsung dapat mengamankan penerimaan negara dari
dari staf Subdit Cukai Hasil Tembakau (CHT), hingga menjadi cukai, dan berakibat pada meningkatnya secara signifikan pe-
staf Subdit Cukai Minuman Mengandung Etil Alkohol (MMEA),” mesanan pita cukai.
ungkap Beni. Hampir seluruh wilayah Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan
Di Direktorat Cukai, rupanya membuat Beni banyak meneri- beberapa daerah di Sulawesi telah dilakukan survei oleh Beni
ma pengetahuan dan pengalaman yang sangat bermanfaat, sa- dan rekan-rekannya satu tim, hal ini mengingat setiap bulan Beni
lah satunya adalah ketika dia dilibatkan menjadi anggota tim dan rekan-rekannya dituntut untuk membuat laporan
pengembangan barang kena cukai (BKC) baru, disini Beni ba- perkembangan kegiatan kepada Menko Perkonomian, melalui
nyak mendapat arahan dari para pejabat saat itu seperti Ismarto- Direktur Cukai.
no, Heri Kristiono, dan Barid Effendi.
Pengalaman Beni yang tak dilupakannya saat itu, adalah COBAAN YANG BERAKHIR BAHAGIA
ketika bertemu dengan pengurus asosiasi calon BKC, dimana Tugas yang padat dan cukup memeras pikiran serta tenaga
materi yang dibahas cukup hangat. Namun dengan penjelasan tersebut, membuat Beni lalai dalam menjaga kesehatannya, pa-
yang diberikan langsung oleh Permana Agung yang saat itu da saat itu ia diberi ujian oleh Yang Maha Kuasa untuk beristira-
menjabat sebagai Dirjen Bea dan Cukai, mampu meredam keti-
daktahuan asosiasi calon BKC mengenai filosofi cukai.
Jika di SLTP hingga kuliah Beni selalu aktif berorganisasi,
saat bertugas di Kantor Pusat pun Beni tidak terlepas dari kege-
marannya berorganisasi, mulai dari menjadi pengurus Masjid,
Bapor DJBC, hingga aktif di dunia olah raga tenis meja yang ada
di KP DJBC. Selain itu, Beni aktif menjadi pengurus Marching
Band Bina Caraka dan di masa pengurusannya Marching Band
Bina Caraka juga sempat menjuarai beberapa event bergengsi.

BERSAMA TIM MELAKUKAN MAPPING CUKAI HASIL


TEMBAKAU
Tahun 2002 Beni mendapat promosi menjadi Kepala Seksi
Tarif, Harga dan Produksi di Subdit Aneka Cukai. Tugas Beni
saat itu adalah bagaimana merumuskan dan mengamankan
kebijakan aneka cukai agar target penerimaan cukai dari etil
alkohol dan MMEA dapat tercapai.
“Satu pengalaman yang tak terlupakan sampai saat ini ada-
lah, ketika saya menjadi tim untuk menjalankan tugas khusus
membantu Direktur Cukai yang saat itu dijabat oleh Erlangga
Mantik, untuk menyiapkan kebijakan yang berkaitan dengan pe- PANTAU POS BANTU. Beni (kedua dari kanan) beserta pejabat dijajaran
mantauan dan pengawasan cukai, khususnya cukai hasil temba- KPPBC Palembang saat mengunjung pos bantu Tanjung Buyut.

62 WARTA BEA CUKAI EDISI 403 JUNI 2008


hat dulu di rumah sakit.”Sakit saya waktu itu memang tidak tim-
bul begitu saja, hal ini dikarenakan dulu saya sempat jatuh dari
sepeda motor dan dokter saat itu hanya terfokus agar saya tidak
gegar otak, sedangkan bagian tulang punggung belakang tidak
diperhatikan, akhirnya setelah dilakukan pemeriksaan ternyata
terdapat tumor jinak di tulang punggung saya yang mengharus-
kan untuk di operasi agar tidak terjadi kegagalan pada fungsi
kaki,” kata Beni.
Sungguh suatu pilihan yang cukup sulit saat itu, namun de-
ngan berbekal niat yang ikhlas kepada Tuhan Yang Maha
Kuasa, serta dukungan orang tua juga pimpinan, operasi pun
dilakukan selama lima jam dan berhasil mengangkat tumor jinak
tersebut. Disini lebih kurang tiga minggu Beni harus berbaring di
rumah sakit dan sebulan lamanya harus berobat jalan juga
beristirahat untuk tidak beraktifitas di kantor.
Namun dibalik perjuangannya melawan tumor jinak tersebut,
Tuhan rupanya telah menuliskan skenario baru bagi Beni dan
masa depannya. Selama menjalani masa perawatan di rumah
sakit, Beni akhirnya bertemu dengan tambatan hatinya Suci
Widyati yang saat itu sebagai karyawati di rumah sakit swasta di
Kuningan dan sekarang menjadi ibu bagi anak pertamanya JUARA II KARYA TULIS. Beni Novri keluar sebagai juara II lomba karya
tulis yang diselenggarakan koperasi DJBC, dan menerima hadiah dari
Muhammad Abilham Pratama yang kini telah berusia dua tahun. Direktur Jenderal Bea dan Cukai.
Setelah sembuh dari sakit dan mendapatkan pasangan
hidupnya, dipenghujung tahun 2005, Beni mendapatkan mutasi cukai, dan kepabeanan.”Pengalaman saya disini yang paling
yang ketiga kalinya, yaitu sebagai Pemeriksa Dokumen pada berkesan adalah saat melakukan pengawasan di kawasan
Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tanjung Priok II. Ditengah ke- berikat yang lokasinya berada di perbatasan dengan Lampung,
sibukannya sebagai pemeriksa dokumen, Beni juga berkesem- karena selain harus ditempuh dengan jalan darat dan dilanjutkan
patan mengikuti tes guna mengikuti program Doktor Manajemen dengan speedboat untuk mencapai tempatnya, kendala harus
Bisnis di IPB. melawan nyamuk demam berdarah juga menjadi tantangan
Sebagai salah satu syarat untuk mengikuti program tersebut, yang berat. Ini saya alami setelah sempat dirawat karena terke-
Beni pun meminta rekomendasi dari Permana Agung yang saat na demam berdarah,” ungkap Beni.
itu menjabat sebagai Staf Ahli Menkeu. Dengan rekomendasi Lebih lanjut Beni mengatakan, adanya proses pembelajaran
tersebut, Beni pun akhirnya dapat mengikuti program doktor di- yang ditularkan kepala kantornya saat ini, menuntun Beni untuk
mana perkuliahan dilakukan pada Sabtu dan Minggu di kampus belajar menjadi pemimpin dan untuk menguasai bidang tugas
IPB Bogor. lainnya.”Tingginya tingkat kebersamaan dan saling menghargai
“Program ini saya jalani bersama dengan mahasiswa lainnya selama ini, membawa suasana kantor menjadi sejuk dan akrab,”
yang juga berasal dari Depkeu, bahkan salah satu dosen kami, ujar Beni.
Dr. Ani Ratnawati, juga berasal dari Depkeu. Usaha untuk kuliah Beni yang selalu menjalankan amanat orang tuanya ini, me-
ini bagi saya selain untuk menambah wawasan keilmuan, juga rasakan banyak manfaat yang diterima dari bimbingan dan
merupakan amanat dari orang tua agar anak-anaknya dapat didikan orang tuanya. Ia yang memiliki motto hidup “Berusaha
lebih berhasil selagi masih ada kemampuan,” ujar Beni. berbuat baik terhadap orang lain, dan suka bekerjasama dalam
Setelah kurang lebih satu setengah tahun ia bertugas mela- hal kebajikan,” merasakan kepemimpinan orang tuanya sedikit
kukan pemeriksaan dokumen, pada Agustus 2007 Beni kembali banyak telah diwarisinya.
mendapat mutasi, kali ini ia mendapatkan tugas sebagai Kepala Terkait dengan tugasnya di DJBC, Beni juga merasa bangga
Seksi Tempat Penimbunan I pada Kantor Pengawasan dan dengan upaya reformasi yang kini terus dijalani DJBC, bahkan
Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3 Palembang, dan masih terus dengan adanya KPPBC Madya Cukai, Beni berharap akan
menjalani kuliahnya. membawa DJBC kearah yang lebih professional, sehingga
Bertugas di Palembang, Beni merasakan wawasannya ber- citranya dapat terus meningkat dan mampu mensejajarkan diri
tambah lagi, setelah selama ini ia bertugas terkait lingkup audit, dengan instansi kepabeanan dunia. adi

NARA SUMBER. Beni saat menjadi nara sumber pada seminar ekspor DETEKSI PITA CUKAI PALSU. Beni Novri saat menjelaskan pada pegawai
yang diselenggarakan oleh Balai Karantina Palembang. cara mendeteksi pita cukai palsu.

EDISI 403 JUNI 2008 WARTA BEA CUKAI 63


SEKRETARIAT

HUT
WBC
S
ebuah perhelatan sederhana na-
mun penuh makna berlangsung
di kantor Warta Bea Cukai
(WBC) pada 2 Mei 2008. Pada
hari tersebut, keluarga besar
WBC merayakan hari ulang tahun majalah
ini yang jatuh setiap tanggal 25 April. Dan
di tahun 2008 ini WBC genap berusia 40
tahun. Yang istimewa, perayaan 40 tahun
WBC dihadiri oleh Dirjen Bea Cukai Anwar
Suprijadi, Sekretaris DJBC Kamil Sjoeib, 1
serta beberapa pejabat eselon II diantara-
nya Direktur Cukai Frans Rupang, Direktur
Fasilitas Kepabeanan Kusdirman Iskandar, 2
Kepala Kanwil DJBC Jakarta Heru
Santoso dan Kepala Kanwil DJBC Banten
Bachtiar. Turut hadir dewan pengarah
WBC, kontributor, senior sekaligus mantan
pengasuh WBC, serta undangan lainnya.
Barangkali, inilah kali pertama peraya-
an hari jadi WBC yang dihadiri oleh Dirjen,
Sekretaris, dan beberapa pejabat eselon
II di DJBC. Kedatangan para pejabat ter-
kait, paling tidak (buat kami) menggam-
barkan dukungan bagi keberlangsungan
WBC sebagai majalah internal resmi 4
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.
Perayaan HUT WBC sendiri berlang-
sung tidak terlalu lama dan tidak terlalu
formal. Bahkan Dirjen, sekalipun di tengah
kesibukannya, masih menyempatkan mam-
pir untuk menyampaikan kata sambutan
(Foto 1). Dalam sambutan singkatnya
Dirjen menyampaikan bagaimana WBC sa-
ngat dibutuhkan terutama dalam konteks
perlunya DJBC berkomunikasi dengan
stakeholder, dengan instansi pemerintah
lainnya, khususnya dengan para pegawai
yang tersebar di seluruh Indonesia. 5 3
Acara kemudian berlanjut dengan
pemberian kenang-kenangan oleh Sekre-
taris DJBC Kamil Sjoeib selaku Ketua
Dewan Pengarah WBC (Foto 2) kepada
Dirjen berupa foto Dirjen Bea Cukai
dengan format cover depan majalah WBC
beserta kutipan kata-kata Dirjen yang
pernah dimuat di WBC yaitu, “Penting
untuk membangun kembali kepercayaan
masyarakat pada Bea Cukai.”
Selanjutnya (Foto 3), Sekretaris men-
jabat tangan Dirjen setelah memotong
dan menyerahkan kue ulangtahun kepada
Dirjen, yang kemudian secara simbolis
menyerahkan kue tersebut (Foto 4) kepa-
da senior dan mantan pengasuh WBC
sejak awal berdiri, Julison Mansjur, yang
terakhir menjabat sebagai Pemimpin Usa-
ha WBC (1968 – 2000). Sebelum
menikmati santap siang, acara kemudian
ditutup dengan pemberian ucapan
selamat kepada seluruh kru WBC yang
berdiri berjajar oleh undangan yang hadir
(Foto 5).
Satu momen akhir yang kami abadi-
kan dalam rangkaian acara ulang tahun
ini adalah foto bersama kru WBC dengan
Dirjen Bea Cukai, Anwar Suprijadi didam-
pingi Kabag Umum selaku Penanggung
Jawab WBC, Sonny Subagyo (Foto 6).
Selamat ulang tahun, semoga
panjang umur... Lucky 6

64 WARTA BEA CUKAI EDISI 403 JUNI 2008


K E P U T U S A N & K E T E T A P A N

PERATURAN
MENTERI
KEUANGAN
NOMOR
16/PMK.011/2008

TENTANG

PEMBEBASAN
BEA MASUK
ATAS
IMPOR BARANG
DAN BAHAN
YANG AKAN
DIRAKIT MENJADI
KENDARAAN
BERMOTOR
UNTUK
TUJUAN EKSPOR

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 403 JUNI 2008 1


K E P U T U S A N & K E T E T A P A N

M E N T E R I K E U A N G A N ,
Menimbang:
a. bahwa berdasarkan Pasal 26 ayat (1) huruf k Undang-Undang Nomor 10
Tahun 1995 tentang Kepabeanan sebagaimana telah diubah dengan Undang-
Undang Nomor 17 Tahun 2006 terhadap impor barang atau bahan untuk
diolah, dirakit atau dipasang pada barang lain untuk diekspor dapat diberikan
pembebasan bea masuk;
b. bahwa dalam rangka meningkatkan investasi untuk mendorong ekspor
kendaraan bermotor perlu diberikan insentif berupa pembebasan bea masuk
atas impor barang dan bahan untuk produksi kendaraan bermotor yang hasil
produksinya akan diekspor;
c. bahwa atas barang dan bahan untuk produksi kendaraan bermotor yang hasil
produksinya akan diekspor termasuk dalam kategori barang atau bahan yang
atas importasinya dapat diberikan fasilitas pembebasan bea masuk sesuai
ketentuan sebagaimana dimaksud pada huruf a;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf
b dan huruf c serta dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 26 ayat (3)
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan sebagaimana
telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006, perlu
menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Pembebasan Bea Masuk
Atas Impor Barang Dan Bahan yang Akan Dirakit Menjadi Kendaraan
Bermotor Untuk Tujuan Ekspor;

Mengingat:
1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3612) sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2006 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4661);
2. Keputusan Presiden Nomor 20/P Tahun 2005;

2 BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 403 JUNI 2008


K E P U T U S A N & K E T E T A P A N

M E M U T U S K A N :
Menetapkan :
PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG PEMBEBASAN BEA MASUK
ATAS IMPOR BARANG DAN BAHAN YANG AKAN DIRAKIT MENJADI
KENDARAAN BERMOTOR UNTUK TUJUAN EKSPOR.

P A S A L 1
K E T E N T U A N U M U M

Dalam Peraturan Menteri Keuangan ini yang dimaksud dengan:


1. Barang dan bahan adalah bagian dan perlengkapan kendaraan bermotor
untuk dirakit menjadi kendaraan bermotor.
2. Completely Built Up yang selanjutnya disingkat dengan CBU adalah
kendaraan bermotor dalam keadaan utuh.
3. Completely Knocked Down yang selanjutnya disingkat dengan CKD adalah
kendaraan bermotor dalam keadaan terbongkar sama sekali sesuai dengan
yang ditetapkan dari departemen perindustrian.
4. Menteri adalah Menteri Keuangan Republik Indonesia.
5. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal Bea dan cukai.

P A S A L 2

(1) Atas barang dan bahan yang diimpor untuk dirakit menjadi kendaraan
bermotor yang nyata-nyata untuk tujuan diekspor dapat diberikan
pembebasan bea masuk.
(2) Pembebasan bea masuk sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan
kepada importir yang memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. merupakan Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM);
b. mempunyai reputasi sangat baik yang tercermin dari profil perusahaan;

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 403 JUNI 2008 3


K E P U T U S A N & K E T E T A P A N

c. mempunyai bidang usaha (nature of bussiness) yang jelas dan spesifik;


d. tidak pernah menyalahgunakan fasilitas di bidang kepabeanan selama 1
(satu) tahun terakhir;
e. tidak pernah salah memberitahukan jumlah barang, jenis barang, dan/
atau nilai pabean selama satu tahun terakhir; dan
f. telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik yang menyatakan bahwa
perusahaan tersebut tidak mendapatkan opini disclaimer atau adverse.

P A S A L 3

(1) Pembebasan bea masuk sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 diberikan


kepada perusahaan yang mengimpor barang dan bahan yang akan dirakit
menjadi kendaraan bermotor dalam bentuk CBU dan/atau CKD dan
nyata-nyata untuk tujuan diekspor oleh perusahaan pengimpor yang
bersangkutan.

(2) Kendaraan bermotor yang akan diekspor dalam keadaan CKD sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) harus diekspor sebagai unit kendaraan bermotor
secara bersama-sama sebagai satu kesatuan.

(3) Kebutuhan barang dan bahan untuk memproduksi satu unit kendaraan
bermotor dalam bentuk CBU atau CKD (konversi) dibuat oleh perusahaan dan
telah diverifikasi serta disetujui oleh surveyor independen.

P A S A L 4

(1) Untuk mendapatkan pembebasan bea masuk sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 2, perusahaan mengajukan permohonan kepada Direktur Jenderal.
(2) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dilampiri dengan :

4 BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 403 JUNI 2008


K E P U T U S A N & K E T E T A P A N

a. Rencana Impor Barang (RIB) untuk jangka waktu 12 (dua belas) bulan
berupa perkiraan jumlah dan nilai kebutuhan barang dan bahan yang
diperlukan dalam masa periode pembebasan yang akan dimintakan
pembebasan bea masuknya;
b. Konversi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3);
c. Rencana Ekspor Kendaraan Bermotor untuk jangka waktu 12 (dua belas)
bulan yang memuat elemen data jumlah, jenis, merek, dan spesifikasi
teknis kendaraan bermotor serta negara tujuan ekspor;
d. Kontrak antara perusahaan pengimpor barang dan bahan kendaraan
bermotor dengan perusahaan pembuat/perakit kendaraan bermotor,
kecuali bagi produsen eksportir;
e. Data tentang kapasitas terpasang perusahaan pembuat/perakit
kendaraan bermotor;
f. Jaminan tertulis dari pimpinan tertinggi perusahaan pemohon;
g. Nomor Induk Kepabeanan (NIK);
h. Surat penetapan sebagai ATPM oleh Instansi Teknis Terkait; dan
i. Fotokopi Laporan keuangan tahun terakhir yang telah diaudit oleh Kantor
Akuntan Publik.

P A S A L 5

(1) Atas permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, Direktur Jenderal


memberikan persetujuan atau penolakan.
(2) Dalam hal permohonan disetujui, Direktur Jenderal atau pejabat yang
ditunjuknya atas nama Menteri Keuangan menerbitkan keputusan mengenai
pembebasan bea masuk atas impor barang dan bahan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 yang memuat rincian mengenai :
a. Rencana Impor Barang;
b. Jenis Unit Kendaraan bermotor yang akan diekspor;
c. Merk dan Tipe;

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 403 JUNI 2008 5


K E P U T U S A N & K E T E T A P A N

d. Kategori/jenis;
e. Kapasitas silinder;
f. Kapasitas penumpang;
g. Nomor pos tarif sesuai Buku Tarif Bea Masuk Indonesia;
h. Negara Tujuan Ekspor;
i. Perkiraan Nilai Ekspor per unit;
j. Total Nilai Ekspor;
k. Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tempat Pemuatan Ekspor; dan
l. Tanggal berakhirnya Surat Keputusan.
(3) Dalam hal permohonan ditolak, Direktur Jenderal membuat surat penolakan
dengan menyebutkan alasan penolakan.

P A S A L 6

Perusahaan yang mendapat fasilitas pembebasan bea masuk sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 2, wajib mengekspor kendaraan bermotor hasil perakitan
dari barang dan bahan yang mendapat fasilitas pembebasan bea masuk paling
lama sebelum tanggal berakhirnya keputusan mengenai pembebasan bea masuk
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2).

P A S A L 7

(1) Perusahaan wajib mempertanggungjawabkan impor barang dan bahan yang


mendapat fasilitas pembebasan bea masuk, dengan mengekspor barang dan
bahan yang telah dirakit menjadi kendaraan bermotor paling lama dalam
jangka waktu pembebasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2).
(2) Dalam hal perusahaan tidak mengekspor barang dan bahan yang telah dirakit
menjadi kendaraan bermotor sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
perusahaan wajib membayar bea masuk dan/atau cukai yang terutang sesuai

6 BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 403 JUNI 2008


K E P U T U S A N & K E T E T A P A N

tarif dan nilai pabean pada saat diimpor, dan dikenai sanksi administrasi
berupa denda sebesar 100% (seratus persen) sampai dengan 500% (lima
ratus persen) dari bea masuk yang seharusnya dibayar sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.

P A S A L 8

(1) Selain mengekspor barang dan bahan yang telah dirakit menjadi kendaraan
bermotor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1), perusahaan dapat
menyelesaikan kewajibannya dengan :
a. menjual barang dan bahan yang rusak ke daerah Pabean Indonesia
Lainnya dengan membayar bea masuk dan/atau cukai yang terutang
sesuai tarif dan nilai pabean pada saat diimpor, dan dikenai sanksi
administrasi berupa denda sebesar 100% (seratus persen) sampai
dengan 500% (lima ratus persen) dari bea masuk yang seharusnya
dibayar; dan/atau
b. mengekspor barang dan bahan.
(2) Ekspor barang dan bahan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b
dilakukan setelah mendapat persetujuan dari Direktur Jenderal atau pejabat
yang ditunjuk.

P A S A L 9

(1) Perusahaan yang mendapat fasilitas pembebasan bea masuk sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 2 wajib menyampaikan laporan kepada Direktur
Jenderal Bea dan Cukai atau pejabat yang ditunjuk berupa:
a. Laporan realisasi impor barang dan bahan yang mendapat pembebasan bea
masuk secara berkala setiap 3 (tiga) bulan sejak tanggal keputusan mengenai
pembebasan bea masuk sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2).

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 403 JUNI 2008 7


K E P U T U S A N & K E T E T A P A N

b. Laporan tentang realisasi ekspor kendaraan bermotor yang atas


importasi barang dan bahannya mendapatkan pembebasan bea masuk
secara berkala setiap 3 (tiga) bulan sejak tanggal keputusan mengenai
pembebasan bea masuk sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2).
c. Laporan barang dan bahan impor yang mendapat pembebsan bea
masuk yang diselesaikan dengan dijual atau diekspor sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2) secara berkala setiap 3 (tiga) bulan
sejak tanggal keputusan mengenai pembebasan bea masuk
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2).
d. Laporan akhir tentang realisasi impor dan ekspor kendaraan bermotor
yang barang dan bahan impornya mendapatkan pembebasan bea masuk
paling lambat 14 (empat belas) hari setelah masa berlaku keputusan
mengenai pembebasan bea masuk sebagaimana dimaksud dalam Pasal
5 ayat (2).

P A S A L 1 0

Pembebasan bea masuk sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 dicabut,


dalam hal :
a. pemohon tidak melakukan impor barang dan bahan bersangkutan dalam
jangka waktu 6 (enam) bulan sejak tanggal keputusan mengenai pembebasan
bea masuk; atau
b. perusahaan tidak menyampaikan laporan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 9.

P A S A L 1 1

Pelaksanaan Peraturan Menteri Keuangan ini akan dievaluasi dalam jangka


paling lama 2 (dua) tahun sejak Peraturan Menteri Keuangan ini ditetapkan.

8 BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 403 JUNI 2008


K E P U T U S A N & K E T E T A P A N

P A S A L 1 2

Pada saat Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku, terhadap importasi
barang dan bahan yang diimpor untuk dirakit menjadi kendaraan bermotor yang
nyata-nyata untuk tujuan diekspor yang dilakukan sejak tanggal 26 Agustus 2007
sampai dengan tanggal ditetapkannya Peraturan Menteri Keuangan ini, dapat
diberikan pembebasan bea masuk berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan ini
dengan ketentuan sebagai berikut :
1. importasi yang masih dalam proses fasilitas vooruitslag, dapat diselesaikan
dengan menggunakan Pemberitahuan Pabean Impor;
2. importasi yang menggunakan fasilitas vooruitslag dan sedang dalam proses
penagihan, maka penagihannya tidak dilanjutkan;
3. importasi yang sudah dibayar bea masuknya dapat diberikan pengembalian
bea masuk.

P A S A L 1 3

Peraturan Menteri Keuangan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan mempunyai
daya laku surut terhitung sejak tanggal 26 Agustus 2007.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Peraturan


Menteri Keuangan ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik
Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 4 Februari 2008

MENTERI KEUANGAN,
ttd,-
SRI MULYANI INDRAWATI

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 403 JUNI 2008 9


K E P U T U S A N & K E T E T A P A N

PERATURAN
MENTERI
KEUANGAN
NOMOR
28/PMK.04/2008

TENTANG

PEMBEBASAN
BEA MASUK
ATAS
IMPOR BARANG
PINDAHAN

10 BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 403 JUNI 2008


K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
M E N T E R I K E U A N G A N ,
Menimbang:
a. bahwa berdasarkan pasal 25 ayat (1) huruf l Undang-Undang Nomor 10 Tahun
1995 tentang Kepabeanan sebagaimana telah diubah dengan Undang-
Undang Nomor 17 Tahun 2006, terhadap impor barang pindahan diberikan
pembebasan bea masuk;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, dan
dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 25 ayat (3), perlu menetapkan
Peraturan Menteri Keuangan tentang Pembebasan Bea Masuk Atas Impor
Barang Pindahan;

Mengingat:
1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3612) sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2006 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4661);
2. Keputusan Presiden Nomor 20/P Tahun 2005;

M E M U T U S K A N :
Menetapkan:
PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG PEMBEBASAN BEA MASUK
ATAS IMPOR BARANG PINDAHAN.

P A S A L 1

Dalam Peraturan Menteri Keuangan ini yang dimaksud dengan :


1. Barang Pindahan adalah barang-barang keperluan rumah tangga milik orang yang
semula berdomisili di luar negeri, kemudian dibawa pindah ke dalam negeri.
2. Menteri adalah Menteri Keuangan Republik Indonesia.
3. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal Bea dan Cukai.

P A S A L 2

(1) Atas impor barang pindahan diberikan pembebasan bea masuk.


(2) Ketentuan pembebasan bea masuk sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tidak berlaku terhadap barang pindahan yang dikategorikan sebagai barang
dagangan atau kendaraan bermotor.
BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 403 JUNI 2008 11
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N

P A S A L 3

Pembebasan bea masuk sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) diberikan
kepada :
a. Pegawai Negeri Sipil, anggota Tentara Nasional Indonesia atau Polisi Negara
Republik Indonesia dengan kriteria :
1) menjalankan tugas ke luar negeri paling singkat 1 (satu) tahun, dengan
atau tanpa keluarga, yang dibuktikan dengan surat keputusan
penempatan ke luar negeri dan surat keputusan penarikan kembali ke
Indonesia dari instansi yang bersangkutan;
2) menjalankan tugas belajar di luar negeri paling singkat 1 (satu) tahun,
dengan atau tanpa keluarga, yang dibuktikan dengan surat keterangan
belajar di luar negeri dari instansi yang bersangkutan.
b. Pelajar, mahasiswa, atau orang yang belajar di luar negeri paling singkat 1
(satu) tahun yang dibuktikan dengan surat keterangan telah selesai belajar.
c. Tenaga Kerja Indonesia yang ditempatkan pada perwakilan Indonesia di luar
negeri paling singkat 1 (satu) tahun secara terus menerus, berdasarkan
perjanjian kerja dengan Departemen Luar Negeri yang dibuktikan dengan
surat keterangan dari Perwakilan Republik Indonesia tempat bekerja dan surat
perjanjian kerja dengan Departemen Luar Negeri
d. Warga negara Indonesia yang karena pekerjaannya pindah dan berdiam di
luar negeri paling singkat 1 (satu) tahun secara terus menerus, yang
dibuktikan dengan surat keterangan pindah dan rincian barang yang telah
ditandasahkan oleh perwakilan Republik Indonesia di negara yang
bersangkutan.
e. Warga negara asing yang karena pekerjaannya pindah ke dalam daerah
pabean Indonesia bersama keluarganya setelah mendapatkan :
1) izin menetap sementara dari Direktorat Jenderal Imigrasi yang dibuktikan
dengan Kartu Izin Menetap Sementara paling singkat 1 (satu) tahun; dan
2) izin kerja sementara dari departemen yang membidangi tenaga kerja
yang dibuktikan dengan Kartu Izin Kerja Tenaga Asing Sementara paling
singkat 1 (satu) tahun.

P A S A L 4

Barang pindahan yang diimpor dan diberikan fasilitas pembebasan bea masuk
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, harus tiba bersama-sama pemilik
yang bersangkutan atau paling lama 3 (tiga) bulan sesudah atau sebelum
pemilik barang yang bersangkutan tiba di Indonesia.
12 BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 403 JUNI 2008
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N

P A S A L 5

Untuk mendapatkan pembebasan bea masuk atas barang pindahan sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 2, pemilik barang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3
atau kuasanya menyampaikan Pemberitahuan Pabean Impor ke Kantor pabean
tempat pemasukan barang pindahan, dengan melampirkan :
a. daftar rincian jumlah, jenis, dan perkiraan nilai pabean atas barang yang
dimintakan pembebasan bea masuk yang telah ditandasahkan;
b. surat keterangan dan/atau dokumen terkait sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 3; dan
c. fotokopi paspor.

P A S A L 6

Atas impor barang pindahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1),
dilakukan pemeriksaan fisik barang.

P A S A L 7

Pada saat Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku, Keputusan Menteri
Keuangan Nomor 137/KMK.05/1997 tentang Pembebasan Bea Masuk Atas Impor
Barang Pindahan, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

P A S A L 8

Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku setelah 30 (tiga puluh) hari
sejak tanggal ditetapkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Peraturan


Menteri Keuangan ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik
Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 11 Februari 2008
MENTERI KEUANGAN,
ttd,-
SRI MULYANI INDRAWATI

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 403 JUNI 2008 13


K E P U T U S A N & K E T E T A P A N

PERATURAN
DIREKTUR JENDERAL
BEA DAN CUKAI
NOMOR
05/BC/2008

TENTANG

PERUBAHAN ATAS
PERATURAN
DIREKTUR JENDERAL
BEA DAN CUKAI
NOMOR P-26/BC/2007
TENTANG TATALAKSANA
PINDAH LOKASI
PENIMBUNAN BARANG
IMPOR YANG BELUM
DISELESAIKAN
KEWAJIBAN
KEPABEANANNYA DARI
SATU TEMPAT
PENIMBUNAN
SEMENTARA KE
TEMPAT PENIMBUNAN
SEMENTARA LAINNYA

14 BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 403 JUNI 2008


K E P U T U S A N & K E T E T A P A N

DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI,


Menimbang:
bahwa dalam rangka memberikan kepastian hukum serta menghindari perbedaan
persepsi berkaitan dengan pelaksanaan pindah lokasi penimbunan barang impor
yang belum diselesaikan kewajiban kepabeanannya, dipandang perlu untuk
melakukan perubahan atas Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor P-
26/BC/2007 tanggal 30 Agustus 2007;

Mengingat:
1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3612) sebagaimana telah diubah dengan
Undang-undang Nomor 17 tahun 2006 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2006 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4661);
2. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 95 Tahun 2006 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal di Lingkungan Departemen
Keuangan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Indonesia
Nomor 22 Tahun 2007;
3. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 453/KMK.04/2002 tentang Tatalaksana
Kepabeanan di Bidang Impor sebagaimana telah diubah beberapa kali
terakhir dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 112/KMK.04/2003;
4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 39/PMK.04/2006 tentang Tatalaksana
Penyerahan Pemberitahuan Rencana Kedatangan Sarana Pengangkut,
Manifes Kedatangan Sarana Pengangkut dan Manifes Keberangkatan Sarana
Pengangkut sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 108/PMK.04/2006;
5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 70/PMK.04/2007 tentang Kawasan
Pabean dan Tempat Penimbunan sementara;
6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 145/PMK.04/2007 tentang Ketentuan
Kepabeanan di Bidang Ekspor;

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 403 JUNI 2008 15


K E P U T U S A N & K E T E T A P A N

M E M U T U S K A N :
Menetapkan:
PERUBAHAN ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI
NOMOR P-26/BC/2007 TENTANG TATALAKSANA PINDAH LOKASI
PENIMBUNAN BARANG IMPOR YANG BELUM DISELESAIKAN KEWAJIBAN
KEPABEANANNYA DARI SATU TEMPAT PENIMBUNAN SEMENTARA KE
TEMPAT PENIMBUNAN SEMENTARA LAINNYA.

P A S A L I

Mencabut Pasal 10 Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor P- 26/BC/
2007 tentang Tatalaksana Pindah Lokasi Penimbunan Barang Impor Yang Belum
Diselesaikan Kewajiban Kepabeanannya Dari Suatu Tempat Penimbunan
Sementara Ke Tempat Penimbunan Sementara Lainnya.

P A S A L I I

Peraturan Direktur Jenderal ini merupakan bagian tak terpisahkan dari Peraturan
Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor P-26/BC/2007 tentang Tatalaksana Pindah Lokasi
Penimbunan Barang Impor Yang Belum Diselesaikan Kewajiban Kepabeanannya Dari
Suatu Tempat Penimbunan Sementara Ke Tempat Penimbunan Sementara Lainnya.

P A S A L I I I

Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 18 Maret 2008
DIREKTUR JENDERAL,
TTD,-
ANWAR SUPRIJADI
NIP 120050332

16 BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 403 JUNI 2008

You might also like