Professional Documents
Culture Documents
MENUNGGU IMPLEMENTASI
BENI NOVRI
KUNCI KEBERHASILAN DALAM BEKERJA ADALAH
MENYELESAIKAN DENGAN BAIK DAN TEPAT WAKTU
ANWAR SUPRIJADI
KEBERHASILAN KPPBC MADYA CUKAI DITENTUKAN
OLEH PERFORMANCE DARI SETIAP UNIT
DARI REDAKSI
S
PELINDUNG
etelah berhasil meluncurkan Kantor Pelayanan Utama (KPU) di Direktur Jenderal Bea dan Cukai:
Drs. Anwar Suprijadi, MSc
Tanjung Priok dan Batam, DJBC mulai bersiap menerapkan konsep PENASEHAT
Direktur Penerimaan & Peraturan
yang sama bagi kantor-kantor Bea Cukai yang mayoritas melayani Kepabeanan dan Cukai:
Drs. Hanafi Usman
dan mengawasi kegiatan cukai. Tadinya kami berpikir akan muncul Direktur Teknis Kepabeanan
Ir. Agung Kuswandono, MA
nama KPU Cukai. Ternyata, kantor-kantor yang dimaksud berubah Direktur Fasilitas Kepabeanan
Drs. Kusdirman Iskandar
nama menjadi KPPBC Madya Cukai. DJBC akan segera meluncurkan KPPBC Direktur Cukai
Drs. Frans Rupang
Madya Cukai di tiga daerah yaitu Malang, Kediri, dan Kudus, dimulai bulan Direktur Penindakan & Penyidikan
Drs. R.P. Jusuf Indarto
Juli - September 2008. Direktur Audit
Drs. Thomas Sugijata, Ak. MM
Untuk itulah dalam rubrik laporan utama bulan ini redaksi mengupas Direktur Kepabeanan Internasional
Drs. M. Wahyu Purnomo, MSc
KPPBC Madya Cukai, tentang konsep dari kantor ini, bagaimana Direktur Informasi Kepabeanan & Cukai
operasionalnya, tentang SDM, dan aspek-aspek yang berkaitan. Untuk Dr. Heri Kristiono, SH, MA
Kepala Pusat Pendidikan dan
kepentingan penyusunan tulisan topik ini, dua kru WBC meluncur ke Kanwil Pelatihan Bea dan Cukai
Drs. Endang Tata
Malang, KPPBC Malang serta KPPBC Kediri, untuk melihat dari dekat Inspektur Bea dan Cukai
Edy Setyo
persiapan menjadi KKPBC Madya Cukai, khususnya terhadap KPPBC Malang Tenaga Pengkaji Bidang Pelayanan &
Penerimaan KC
yang akan menjadi kantor pertama yang diresmikan penerapannya dan Drs. Bambang Prasodjo
Tenaga Pengkaji Bidang Pengawasan &
beroperasi pada bulan Juli 2008. Penegakan Hukum KC
Drs. Erlangga Mantik, MA
Cukai telah menjadi andalan DJBC dan pemerintah dalam menambah Tenaga Pengkaji Bidang Pengembangan
Kapasitas & Kinerja Organisasi KC
pundi-pundi pemasukan negara. Tahun lalu saja, target penerimaan dari cukai Susiwijono, SE
yang sebesar Rp. 41.561 triliun, bisa terpenuhi bahkan terlampaui hingga lebih KETUA DEWAN PENGARAH
Sekretaris Direktorat Jenderal
dari Rp. 45 triliun atau 107,21%. Sedangkan di tahun 2008 ini pemerintah Bea dan Cukai:
menargetkan pemasukan dari sektor cukai sebesar Rp. 44.426 triliun. Angka Drs. Kamil Sjoeib, MA
WAKIL KETUA DEWAN PENGARAH/
tersebut sangat substansial. Itu sebabnya pelayanan terutama pengawasan di PENANGGUNG JAWAB
Kepala Bagian Umum:
bidang cukai perlu ditingkatkan. Soal pengawasan misalnya, kejadian yang Sonny Subagyo, S.Sos
DEWAN PENGARAH
berlangsung di Malang terhadap petugas Bea Cukai (hal. 21-23, rubrik daerah) Ir. Harry Mulya, MSi, Drs. Patarai Pabottinggi,
Dra. Cantyastuti Rahayu, Muhamad Purwantoro.
memperlihatkan betapa tidak mudah Bea Cukai menjalankan fungsinya dalam Marisi Zainuddin Sihotang, SH.,M.M.
Hendi Budi Santosa,
hal pengawasan dan penegakkan hukum. Ir. Azis Syamsu Arifin, Muhammad Zein, SH, MA.
Maimun, Ir. Agus Hermawan, MA.
Berita serta artikel lainnya bisa anda baca pada edisi bulan ini, termasuk PEMIMPIN REDAKSI
Lucky R. Tangkulung
foto-foto dari perayaan HUT WBC yang ke-40 di rubrik sekretariat. Munculnya REDAKTUR
Aris Suryantini,
ide acara ini bermula dari rapat proyeksi bulanan antara redaksi WBC dengan Supriyadi Widjaya,
dewan pengarah pada 29 April 2008. Ketika itu, rapat yang tidak lama lagi Zulfril Adha Putra
FOTOGRAFER
berakhir tiba-tiba mendapat kunjungan dari Sekretaris DJBC Kamil Sjoeib. Andy Tria Saputra
KORESPONDEN DAERAH
Tidak lama kemudian, juga secara tiba-tiba dan tidak direncanakan, menyusul ` Hulman Simbolon (Medan), Abdul Rasyid
(Medan), Ian Hermawan (Pontianak), Donny
bergabung Dirjen Bea Cukai Anwar Suprijadi. Ini adalah pertama kalinya rapat Eriyanto (Makassar), Bambang Wicaksono
(Ambon), Muqsith Hamidi (Balikpapan)
proyeksi bulanan yang dihadiri Dirjen dan Sekretaris DJBC. KOORDINATOR PRACETAK
Asbial Nurdin
Kami mengucapkan terima kasih untuk masukan yang disampaikan Dirjen SEKRETARIS REDAKSI
Kitty Hutabarat
dan Sekretaris dalam pertemuan tersebut bagi perkembangan WBC. Termasuk PIMPINAN USAHA/IKLAN
Piter Pasaribu
beberapa kendala yang kami sampaikan dalam operasional majalah ini, dan TATA USAHA
Mira Puspita Dewi S.Pt., M.S.M.,
semoga saja dalam waktu dekat bisa teratasi. Di akhir pertemuan kami Untung Sugiarto
menyampaikan ke Dirjen bahwa tanggal 25 April lalu WBC tepat berusia 40 IKLAN
Kitty Hutabarat
tahun. Dari informasi itulah, Dirjen secara spontan mengusulkan untuk SIRKULASI
H. Hasyim, Amung Suryana
merayakan HUT WBC hari Jumat 2 Mei 2008. Hasilnya bisa anda lihat pada BAGIAN UMUM
Rony Wijaya
foto peristiwa di halaman 64. PERCETAKAN
PT. BDL Jakarta
Umur 40 tahun menandakan kedewasaan dan kematangan. Seperti ujar
ALAMAT REDAKSI/TATA USAHA
Kakanwil DJBC Banten, Bachtiar, dalam acara ulang tahun kepada kami, Kantor Pusat Direktorat Jenderal
Bea dan Cukai,
bahwa 40 tahun adalah umur yang spesial, karena kata pepatah “Life begins Jl. Jenderal A. Yani (By Pass) Jakarta Timur
Telp. (021) 478 65608, 478 60504,
at 40”. Di umur yang semakin dewasa, kami selalu berusaha membawa 4890308 Psw. 154
Fax. (021) 4892353
majalah ini ke tingkat yang lebih baik. Untuk itu dukungan anda sebagai majalah_wbc@yahoo.com
pelanggan dan pembaca selalu menjadi suplemen bagi tumbuh kembang dan REKENING GIRO a/n :
MIRA PUSPITA DEWI
majunya majalah WBC. Terima kasih untuk kesetiaan anda bersama WBC. BANK BNI 1946 CABANG CIPINANG
RAWAMANGUN, JAKARTA TIMUR
God Bless You All… Nomor Rekening : 131339374
Pengganti Ongkos Cetak Rp. 10.000,-
Lucky R. Tangkulung
31 INFO PEGAWAI
25-31
Pegawai Pensiun Per 1 Juni
2008
32 SEPUTAR BEA CUKAI Daerah ke Daerah
36 SIAPA MENGAPA Aparat KPPBC Juanda berhasil
menegah 7215 gram shabu
- Budi Prasetyo termasuk juga berita tentang
kunjungan Dirjen Bea dan Cukai
- Muchidin Rumakway ke Kanwil DJBC Jawa Timur I
- M. Mangalik dan pemberian penghargaan bagi
pegawai berprestasi yang
37 KONSULTASI berhasil menegah heroin
beberapa waktu lalu di KPPBC
KEPABEANAN DAN Belawan. Apel luar biasa Kanwil
DJBC Banten dan penegahan
CUKAI psikotropika oleh KPPBC
Soekarno-Hatta, mengisi rubrik
Kawasan berikat daerah ke daerah.
45 NASIONAL
32-37
Peresmian Lembaga Bantuan
Hukum Pajak Indonesia
46 OPINI Pengawasan
- KITE Diantara Peraturan dan Beberapa liputan mengisi halaman
Pengawasan, antara lain aparat P2
Implementasinya KPPBC Malang yang mendapat intimi-
dasi saat melakukan tugas pengawasan
- Deviasi Pengertian Invoice ke sebuah pabrik rokok yang diduga
melakukan kegiatan illegal, penegahan
51 PERISTIWA 2 buah mobil mewah illegal oleh aparat
KPU Tanjung Priok, pelatihan Customs
Inkado dan Amura Turun di Narcotic Team tahap kedua, sosialisasi
indentifikasi CPO dan produk turunan-
Piala Measa nya, penegahan MMEA illegal dan pita
cukai palsu serta KPPBC Belawan
52 PPKC berhasil menggagalkan penyelundupan
benda cagar budaya berupa keris.
PP No. 28 Tahun 2008 Tentang
Pengenaan Sanksi
Administrasi Berupa Denda di
Bidang Kepabeanan
38-39
53 INFO PERATURAN Pusdiklat
54 ENGLISH SECTION Pusdiklat Bea dan
Cukai selama dua
Customs-Trade Partnerdhip pekan melatih
pegawai Inspektorat
Against Terrorism (C-TPAT) Jenderal (Itjen)
Departemen
Bagian II Keuangan untuk
meningkatkan
58 RUANG INTERAKSI kinerja institusi Itjen
Departemen
Gambar Tubuh dan Pornografi Keuangan,
pengetahuan dan
64 SEKRETARIAT pendidikan yang
mendukung kinerja
Hari Ulang Tahun WBC lembaga tersebut.
STATUS LULUSAN
Saya adalah alumni Prodip I Keuangan Bea dan Cukai T.A 2002-2003 yang juga baru
menyelesaikan Program DIII Khusus Akuntansi TA 2006 – 2008.
Yang saat ini saya ingin tanyakan adalah :
1. Bagaimana status semua alumni prodip I, apakah sudah dapat menjadi pelaksana
pemeriksa apabila pangkat minimal (II-c) sudah mencukupi untuk menjadi pelaksana
pemeriksa ?
2. Apabila belum bisa, bagaimana dan kriteria apa supaya lulusan prodip I tersebut da-
pat berubah status menjadi pelaksana pemeriksa, mengingat di salah satu syarat un-
tuk menjadi pelaksana pemeriksa di KPU adalah lulusan Prodip I (sebelum 2004) ?
17-20
Demikian pertanyaan dari saya, besar harapan saya untuk mendapatkan penjelasan.
Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
DIDIT HARDI MA’RUFI
Wawancara NIP 060105769
KPPBC Tipe B Sangata
Pembentukan Kantor Pelayanan
dan Pengawasan (KPPBC) Madya TANGGAPAN :
Cukai dilatarbelakangi adanya
tuntutan terhadap instansi Sehubungan dengan surat Sdr. Didit Hardi Ma’rufi, yang disampaikan melalui Warta
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Bea Cukai tentang status lulusan Program Diploma I Kepabeanan dan Cukai, kami
(DJBC), baik internal maupun sampaikan hal-hal sebagai berikut :
eksternal untuk melakukan
peningkatan citra dan kinerja, 1. Sesuai Surat Edaran Sekretaris Direktorat Jenderal nomor : SE-346/BC.1/UP.6/2006
melakukan reposisi tugas dan tanggal 10 Mei 2006 tentang Status Pegawai Pelaksana Pemeriksa dan Pegawai
fungsi DJBC. Demikian salah satu Pelaksana Administrasi, bahwa pegawai yang berasal dari penerimaan Program
yang diungkapkan Dirjen Bea dan Diploma I Kepabeanan dan Cukai mempunyai kualifikasi sebagai pegawai pelaksana
Cukai, Anwar Suprijadi mengenai administrasi dan untuk menjadi pegawai pelaksana pemeriksa, harus terlebih dahulu
latar belakang pembentukan
KPPBC Madya Cukai. melalui Diklat Teknis Substantif Spesialisasi (DTSS) Kepabeanan dan Cukai (sesuai
kurikulum 2006), dengan salah satu persyaratan untuk mengikutinya adalah masa
kerja sekurang-kurangnya delapan tahun.
2. Seiring dengan tuntutan perkembangan organisasi dan tantangan terhadap
kebutuhan kompetensi SDM, DJBC bersama BPPK dalam hal ini melalui Pusdiklat
Bea dan Cukai, senantiasa melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan diklat
teknis maupun fungsional bagi pegawai DJBC. Implementasinya antara lain dengan
adanya penyesuaian kurikulum DTSS Kepabeanan dan Cukai khusus untuk lulusan
Program Diploma I Kepabeanan dan Cukai sejak akhir tahun 2007.
3. Terkait pertanyaan mengenai persyaratan pelaksana pemeriksa di Kantor Pelayanan
Utama (KPU), secara umum dapat disampaikan, bahwa mengingat kinerja KPU tersebut
merupakan tolok ukur kinerja Direktorat Jenderal Bea dan Cukai di mata masyarakat pada
umumnya, sehingga dilakukan seleksi untuk mendapatkan pegawai yang memenuhi syarat
dan terpilih. Syarat tersebut sebagaimana tercantum dalam surat penawaran untuk
mengikuti seleksi KPU, antara lain S-1033/BC.1/UP.10/2006 tanggal 29 Agustus 2006, S-
04/BC.1/UP.10/2007 tanggal 8 Januari 2007, dan S-337/BC.1/UP.6/2007 tanggal 7 Mei
2007, bahwa selain syarat administratif lainnya yang harus dipenuhi, salah satu syarat
untuk menjadi pelaksana pemeriksa, adalah pegawai yang bersangkutan telah memiliki
kualifikasi pemeriksa, yaitu yang telah mengikuti dan lulus DPT II atau DTSD (sesuai
kurikulum sebelum 2006) atau DTSS Kepabeanan dan Cukai (sesuai kurikulum 2006),
dengan pendidikan formal minimal Diploma I/SMU sederajat. Sehingga untuk lulusan
Prodip I Kepabeanan dan Cukai, dapat menjadi pelaksana pemeriksa apabila sudah
76-79 mempunyai kualifikasi sebagai pemeriksa, yaitu lulus DTSD (sesuai kurikulum sebelum
2006) atau lulus DTSS Kepabeanan dan Cukai (sesuai kurikulum 2006).
Profil 4. Selanjutnya dapat disampaikan, bahwa sejalan dengan program diklat yang telah disusun
bersama Pusdiklat Bea dan Cukai, mulai tahun anggaran 2008, penamaan bagi DTSS
Semula ia merasa sangat awam Kepabeanan dan Cukai yang sesuai kurikulum lama (2006 – 2007) merupakan diklat
dengan tugas Bea dan Cukai penteknisan untuk menjadi pegawai dengan kualifikasi pemeriksa, akan dikembalikan
karena memang awalnya, Beni sebagaimana ketentuan yang mengaturnya yaitu Keputusan Menteri Keuangan nomor
Novri, berprofesi sebagai seorang
pegawai disalah satu bank swasta 137/KMK.01/2001 tentang Pola Diklat Pegawai Departemen Keuangan, menjadi Diklat
nasional. Namun dengan Teknis Substantif Dasar (DTSD). Sedangkan pengertian DTSS adalah diklat yang
semangat belajar yang tinggi dan memberikan peningkatan pengetahuan keterampilan spesialistis tugas pokok yang menjadi
selalu ingin tahu mengenai tanggung jawabnya, contohnya DTSS Intelijen, PPNS, PCA, dan lain sebagainya.
masalah kepabeanan dan cukai
akhirnya lambat laun makin Demikian kami sampaikan, atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasih.
membuat wawasannya bertambah
luas tentang tentang hal tersebut, KEPALA BAGIAN KEPEGAWAIAN
hingga karirnya saat ini sebagai
Kasi Tempat Penimbunan I, AZHAR RASYIDI
KPPBC Tipe A3 Palembang. NIP 060079946
D
dang pengawasan dan pelayanan khususnya di bidang cukai,
irektorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) sejak ta- yang diwujudkan dengan pembentukan KPPBC Madya Cukai
hun 2002 telah melakukan reformasi kepabeanan pada tiga KPPBC penyumbang cukai terbesar, yaitu KPPBC
dan cukai. Berdasarkan hasil survei yang dilaku- Malang, Kediri, dan Kudus.
kan tim penyusun peraturan pelaksanaan yang KPPBC Madya Cukai merupakan kantor pengawasan dan
diamanatkan dalam rancangan Undang-Undang pelayanan DJBC yang memberikan pengawasan yang efektif,
nomor 11 tahun 1995 tentang Cukai, menunjukan para pelayanan prima kepada pengguna jasa dengan mengimple-
pengguna jasa cukai masih menginginkan pelayanan yang mentasikan cara kerja yang efisien, transparan dan responsif
baik, administrasi yang sederhana dan penerapan sanksi serta pembinaan yang proaktif kepada pengguna jasa.
yang ringan. Menurut Ketua Tim Program Percepatan Reformasi
Dari hasil kajian menunjukkan, permasalahan pengawas- Kepabeanan dan Cukai, yang juga sebagai Direktur Audit,
T
pengguna jasa dalam
erhitung sejak Juli hingga September 2008, Direkto- menjalankan bisnisnya,
rat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) akan meresmi- karena dengan penerap-
kan tiga KPPBC menjadi KPPBC Madya Cukai. an teknologi informasi
Yaitu, KPPBC Malang dan Kediri yang berada di ja- maka pelayanan akan
jaran Kantor Wilayah Jawa Timur II dan KPPBC Ku- menjadi cepat dan
dus yang berada di jajaran Kantor Wilayah Jawa Tengah. pegawai pun akan dapat
Kantor pelayanan dan pengawasan yang menjadi acuan da- C.F. SIDJABAT. Semua pegawai dan lebih mudah baik dalam
pengguna jasa harus menjalani
lam memberikan pelayanan dan pengawasan cukai ini, men- kebijakan ini dengan sebaik-baiknya, memberikan pelayanan
jadi momentum penting bagi DJBC untuk melangkah lebih karena ini sudah menjadi kebijakan maupun dalam menjalan-
maju hingga bisa sejajar dengan institusi kepabeanan dan nasional bukan sektoral. kan fungsi pengawasan.
cukai dunia. “Keistimewaan ada-
KPPBC Malang, Kediri, dan Kudus yang merupakan sen- nya KPPBC Madya Cukai, adalah kemudahan, dengan tek-
tra penerimaan cukai nasional, memang patut untuk menjadi nologi informasi akan menjadikan sesuatu menjadi lebih
KPPBC Madya Cukai, karena selain memiliki reksan cukai mudah. Namun, bagaimana pun dalam perubahan teknolo-
yang cukup banyak, hampir 90 persen kegiatan yang ada di gi informasi, bagi perusahaan kecil itu susah investasinya,
KPPBC tersebut adalah pelayanan terhadap cukai. tapi mereka harus patuh, karena ini sudah disusun secara
Banyak hal yang telah disiapkan DJBC untuk mewujud- nasional bukan sektoral,” kata Sidjabat.
kan terbentuknya KPPBC Madya Cukai tersebut, mulai dari Masih menurut Sidjabat, KPPBC Madya Cukai memang
persiapan perangkat hukum hingga struktur organisasi telah memiliki karateristik yang spesifik, untuk itu penekanannya
dirumuskan dengan begitu matang, guna terciptanya suatu pada pengawasan telah tepat, walaupun dalam hal pelayanan
kantor utama dengan pokok utama pelayanannya adalah publik sebenarnya lebih mengutamakan pelayanan, baru peng-
cukai. awasan. Selain itu, jiwa undang-undang cukai yang menekan-
Menurut Direktur Cukai, Frans Rupang, penerapan kan pada pembatasan dan larangan, menjadi sejalan dengan
KPPBC Madya Cukai, merupakan upaya sistematik dan me- penekanan pengawasan pada KPPBC Madya Cukai.
nyeluruh untuk menjawab tuntutan masyarakat terhadap ins- Hal yang sama juga disampaikan oleh Kepala Kantor
titusi DJBC dalam membe- Wilayah Jawa Tengah,
rikan pelayanan dan peng- Ismartono, menurutnya
awasan di bidang cukai. pembentukan KPPBC
Oleh karena itu, Direktorat Madya Cukai khususnya
Cukai telah bekerja sama KPPBC Kudus yang ber-
dengan Tim Percepatan Re- ada di bawah wilayahnya,
formasi (TPR) untuk meng- sejalan dengan program
kaji segala aspek terkait de- reformasi DJBC yang
ngan pelaksanaan KPPBC mencakup berbagai upa-
Madya Cukai. ya perbaikan dalam se-
“Sebagai contoh regula- gala bidang baik organi-
si terkait dengan NPPBKC, sasi, sistem dan prose-
saat ini kita sedang dur, SDM yang merupa-
menyempurnakan bersama kan bagian dari transfor-
tim pembuat peraturan pe- masi organisasi.
laksana undang-undang “Pembentukan
nomor 39 tahun 2007, dan KPPBC Kudus menjadi
disitu ada hal baru dalam KPPBC Madya Cukai sa-
kaitannya dengan ngat tepat karena kontri-
implementasi manajemen ISMARTONO. Diharapkan dengan busi penerimaan cukai
FRANS RUPANG. KPPBC Madya Cukai risiko di bidang cukai dalam terbentuknya KPPBC Madya Cukai akan yang cukup besar dalam
adalah tanggung jawab kita semua. rangka peningkatan diperoleh hasil yang lebih baik.. pemenuhan target yang
KPPBC MADYA CUKAI. Kini menunggu implementasi dan mewujudkan semua harapan yang ada.
dibebankan, yaitu untuk tahun 2008 sebesar Rp. wujudkan atau paling tidak dikondisikan tanpa harus menung-
11.511.988.138. Selain itu, pembentukkan KPPBC Madya gu penetapan/pengukuhan sebagai KPU.
Kudus bertujuan untuk lebih meningkatkan pelayanan Perwujudan atau pengkondisian tersebut meliputi pening-
kepada masyarakat usaha yang lebih baik dan transparan katan kualitas pelayanan dan integritas pegawai dengan
serta lebih efisien,” tutur Ismartono. FOTO-FOTO WBC/ATS
orientasi kepada kepuasan
Hal ini diamini oleh Wijayanta yang juga merupakan pelayanan bagi stakeholder
Kepala KPPBC Tipe A3 Kudus, menurutnya dibentuknya dan penegakan peraturan
KPPBC Madya Kudus akan menjadi momentum secara konsisten.
pembenahan DJBC secara mendasar, khususnya untuk “Kalau mengacu kepa-
kantor yang menitikberatkan pada tugas-tugas di bidang da subtansi dan jiwa KPU,
cukai. Selain itu, pembentukkan KPPBC Madya Kudus juga menurut pandangan saya
merupakan suatu langkah strategis dan sistematik dalam tidak ada kendala yang se-
upaya perbaikan, baik itu pengawasan, pelayanan dan pem- rius apabila Malang dijadi-
binaan SDM. kan sebagai KPPBC Madya
“Dipilihnya KPPBC Kudus menjadi KPPBC Madya me- Cukai, karena sebagian
rupakan suatu hal yang tepat mengingat kontribusi KPPBC subtansi dan jiwa KPU itu
kami cukup signifikan bagi penerimaan nasional, yaitu 22 sendiri telah terbangun di
persen. Namun pada sisi lain, kami seluruh pegawai di kantor Malang, hanya
KPPBC Kudus memandang rencana pembentukan kantor mungkin perlu penajaman
tersebut merupakan suatu tantangan yang tidak ringan bagi dalam aktualisasinya,” kata
kami,” ungkap Wijayanta. Barid Effendi.
Lain halnya yang disampaikan oleh Barid Effendi sela- Sementara itu menurut
ku Kepala KPPBC Malang, menurutnya KPPBC Madya Cu- Kepala KPPBC Kediri, Iyan
kai adalah sebuah tuntutan jaman dan konsekuensi Rubianto, pembentukkan
peningkatan remunerasi yang telah diluncurkan dan telah BARID EFFENDI. Pelayanan yang KPPBC Madya Cukai Kediri
dinikmati pegawai beberapa bulan ini. Dengan demikian, diberikan harus inline dengan merupakan upaya dari
subtansi atau jiwa KPU mestinya secara simultan harus di- pengawasan yang dilakukan. DJBC atas tututan reforma-
ngan materi manajemen perubahan, pelayanan prima, ke- Namun demikian, menurut Ketua Tim Percepatan Refor-
pemimpinan, dan sebagainya. masi, Thomas Sugijata, membangun KPPBC Madya Cukai
“SDM memang menjadi kendala kita saat ini, karena wi- dan membangun gedung adalah suatu hal yang berbeda.
layah pengawasan yang cukup luas terkadang menjadi Pada dasarnya platform pembentukan KPPPBC Madya
penentu dalam keberhasilan penanggulangan BKC ilegal. didasarkan pada revitalisasi dan perubahan secara sistematik
Namun kami optimis dengan dijadikannya KPPBC Kudus terhadap organisasi, SDM, sistem dan prosedur, dan
menjadi KPU, dan penataan SDM dilakukan secara propor- didukung dengan remunerasi, dimana SDM merupakan faktor
sional, kendala tersebut dapat diatasi,” tutur Wijayanta. yang terpenting, baik dari sisi integritas, kompetensi, budaya
Untuk penempatan SDM, KPPBC Madya Cukai kerja, maupun kepemimpinan.
memang berbeda dengan penempatan SDM dikala DJBC “Oleh sebab itu, hal utama yang harus dipenuhi dalam
menerapkan Tanjung Priok sebagai KPU. Saat itu seluruh pembentukan KPPBC Madya adalah, struktur organisasi
pegawai di KPU Tanjung Priok adalah wajah-wajah baru yang telah disesuaikan dengan visi, misi, tujuan, dan sasaran
dan relatif masih muda. Untuk KPPBC Madya Cukai, pembentukan KPPBC Madya dengan meyeimbangkan jum-
penempatan SDM tidak seluruhnya baru, separuh mungkin lah SDM dengan beban kerja serta adanya pemisahan tugas
saja pegawai baru, namun separuhnya adalah pegawai dan tanggung jawab yang jelas,” terang Thomas Sugijata.
yang berasal dari KPPBC tersebut. Lebih lanjut dijalaskan Thomas Sugijata, hal utama lain-
Hal ini tentunya juga untuk kepentingan pelayanan dan nya adalah, SDM yang kompeten, professional, dan berinteg-
pengawasan yang akan dilakukan oleh KPPBC Madya Cu- ritas, serta memiliki komitmen dalam mengimplementasikan
kai, bagi pegawai setempat yang lulus proses assessment tatanilai dan budaya organisasi KPPBC Madya. Dan, sistem
tentunya akan tetap ditempatkan dan diharapkan menjadi juga prosedur yang mengacu pada strategi dan sasaran yang
motor penggerak pelayanan dan pengawasan yang selama telah ditetapkan, untuk memberikan pelayanan yang efisien
ini telah mereka persiapkan jauh-jauh hari. dan pengawasan yang efektif.
P
bagai kantor modern, hingga sosialisasi kepada para pengguna
elayanan yang prima tanpa harus membebankan para jasa akan pelayanan dan pengawasan yang nantinya dijalan-
pengusaha, adalah dambaan dari para pengusaha se- kan oleh KPPBC Madya Cukai.
lama ini. Banyaknya birokrasi yang harus mereka jalani Dari beberapa kali sosialisasi yang dilakukan oleh ketiga
dan kurangnya sosialisasi akan peraturan yang ada, KPPBC tersebut, secara garis besar pengguna jasa umumnya
menyebabkan rasa kekhawatiran pengusaha akan sa- sangat antusias dijadikannya KPPBC tempat mereka menda-
lah dalam menjalankan kebijakan yang ada. patkan pelayanan menjadi KPPBC Madya Cukai, hal ini dapat
Melihat kenyataan yang ada saat ini, dimana pelayanan cukai terlihat dari banyaknya harapan yang mereka gantungkan ke-
masih belum maksimal dan masih banyaknya keinginan dari para pada KPPBC Madya Cukai yang dinilai akan mampu memberi-
pengusaha hasil tembakau akan pelayanan dan pengawasan kan kepastian dalam persaingan bisnis, karena selama ini ter-
yang seharusnya dilakukan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ganggu dengan maraknya peredaran rokok ilegal.
(DJBC) terhadap pelanggaran cukai, menjadikan semangat Menurut Ketua Tim Percepatan Reformasi DJBC, Thomas
DJBC untuk melakukan reformasi di bidang cukai. Sugijata, manfaat yang dapat diperoleh pengguna jasa dari
Reformasi cukai yang dilakukan DJBC untuk menjawab tun- implementasi KPPBC Madya Cukai adalah dalam rangka me-
tutan tersebut adalah dengan menjadikan tiga KPPBC penghasil menuhi tuntutan pengguna jasa/pengusaha barang kena cukai,
penerimaan cukai terbesar, menjadi KPPBC Madya Cukai. Ketiga oleh sebab itu KPPBC Madya Cukai harus dapat menunjukan
WBC/ATS
KPPBC MADYA CUKAI. Diharapkan pelayanannya tidak menambah birokrasi seperti yang ada sekarang.
ANWAR SUPRIJADI Atas dasar hal tersebut, KPU di bidang Cukai dirasakan perlu
juga dikembangkan terutama karena potensi penerimaan negara
DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI di bidang ini cukup signifikan. Pada tahun 2007 realisasi peneri-
maan dari cukai mencapai 44,6 triliun rupiah (bandingkan dengan
“INDIKATOR
penerimaan BM 16,6 triliun rupiah).
KPPBC MADYA
Untuk mencapai target penerimaan cukai tahun 2008, DJBC
melakukan upaya optimalisasi melalui langkah-langkah yang ber-
sifat adminitratif seperti pelayanan, audit, dan pengawasan.
ADALAH ADANYA
pai kebutuhan penerimaan negara yang pasti. Salah satu
instrumen yang digunakan adalah mengefektifkan pengawasan
dengan menghilangkan rokok ilegal dan pita cukai palsu.
CITRA DAN
SDM dengan didukung implementasi budaya kerja baru,
komitmen, dan kepemimpinan, ditujukan untuk mengoptimalkan
KINERJA BAGI
fungsi utama DJBC sebagai penghimpun penerimaan,
perlindungan masyarakat, fasilitator perdagangan, dan dukungan
industri; memberikan pelayanan yang efisien, responsif, dan
FOTO-FOTO WBC/ATS
TANYA JAWAB. Untuk memberikan kesempatan para peserta menanyakan seputar permasalahan dan persoalan yang dihadapi pelaku usaha barang kena cukai.
SOSIALISASI
dalam sosialisasi ini yang merupakan pihak-pihak yang
terkait dengan usaha di bidang cukai dalam upaya menang-
gulangi dan mencegah peredaran barang kena cukai ilegal
dan penggunaan pita cukai palsu yang semakin hari semakin
PENDETEKSIAN PITA CUKAI marak bahkan cenderung mengkhawatirkan.
DAN PENGAWASAN DI DJBC merupakan salah satu unsur pelaksana tugas po-
kok dan fungsi Departemen Keuangan di bidang Kepabeanan
BIDANG CUKAI dan Cukai yang salah satu fungsinya adalah mengawasi
barang-barang tertentu yang dalam hal ini disebut barang
kena cukai yang terdiri dari Hasil Tembakau, MMEA dan Etil
Berkaitan dengan peraturan, perijinan Alkohol yang memiliki sifat konsumsi perlu dikendalikan mau-
dan pengawasan di bidang cukai pun perlu diawasi peredarannya yang mana pemakaiannya
B
dapat menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat atau
ertempat di Auditorium Gedung B, Kantor Pusat Di- lingkungan sehingga pemakaiannya perlu dibebani pungutan
rektorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC), sosialisasi negara demi keadilan dan keseimbangan.
pendeteksian pita cukai dan pengawasan di bidang Pungutan negara tentang cukai yang harus dilunasi terse-
cukai dilaksanakan, tepatnya pada 30 April 2008. but dapat dilakukan dengan salah satu cara yaitu dengan
Sosialisasi yang diperuntukkan kepada para pengu-
saha dan distributor barang kena cukai ini dilakukan seiring
dengan telah terbitnya desain pita cukai tahun 2008, baik untuk
pita cukai hasil tembakau, pita cukai minuman mengandung etil
alkohol (MMEA) maupun label tanda pengawasan cukai.
Acara sosialisasi dihadiri para pejabat di lingkungan DJBC
antara lain Direktur Cukai, Frans Rupang, Direktur Penerimaan
dan Peraturan Kepabeanan dan Cukai (PPKC), Hanafi Usman,
Direktur Penindakan dan Penyidikan (P2), Jusuf Indarto dan
beberapa pejabat dari Direktorat Cukai, perwakilan dari Perum
Peruri sebagai pencetak pita cukai, perwakilan dari PT Pura se-
laku pembuat hologram pita cukai, kalangan asosiasi pengusaha
hasil tembakau antara lain Ismanu Sumiran dari Gabungan Per-
usahaan Pabrik Rokok Indonesia (GAPPRI), Muhaimin Moeftie
dari GAPRINDO dan perwakilan dari pengusaha hasil tembakau
maupun MMEA serta para distributornya.
Sosialisasi dibuka oleh Direktur PPKC, Hanafie Usman
mewakili Direktur Jenderal (Dirjen) Bea dan Cukai untuk
menyampaikan pidato sambutan Dirjen. Dalam sambutannya
SOSIALISASI. Untuk memberikan pengetahuan kepada pelaku dunia
secara garis besar disampaikan sebuah harapan, melalui usaha terkait dengan rangkaian produksi dan distribusi dan penjualan ba-
sosialisasi bisa dijadikan sebagai momen menyatukan gerak rang kena cukai terhadap desain pita cukai khususnya 2008 dan ketentu-
dan langkah DJBC bersama dengan para peserta yang hadir an terkait perijinan dan pengawasan di bidang cukai.
PENEGAHAN
tanggung jawab bersama untuk
menanggulangi dan mencegahnya
sehingga apa yang diharapkan
K
toko bebas bea (duty free). Dalam
sosialisasi ini peserta diberikan eberhasilan penegahan psikotropika jenis sabu kali ini merupakan kali kedua
brosur contoh desain pita cukai ta- yang dilakukan oleh KPPBC Juanda pada tahun 2008 ini. Sebelumnya pada
hun 2008 untuk tembakau dan tanggal 2 Maret 2008, bersama tim Customs Narkotics Team (CNT) Direktorat
MMEA serta label tanda pengawas- P2 berhasil menegah 12,52 gram sabu yang dibawa oleh seorang laki-laki
an cukai untuk hasil tembakau dan warga negara Indonesia kelahiran Fujian, China, bernama Kong Hua Siung,
MMEA. Peserta sosialisasi juga juga penumpang pesawat Cathay Pacific dengan nomor penerbangan CX-781 dengan
dijelaskan mengenai cara memper- rute Hongkong tujuan Surabaya dengan modus disembunyikan dalam lipatan celana
oleh pita cukai maupun label tanda dalam yang dijahit rapi.
pengawasan cukai untuk hasil tem- Rute penerbangan pesawat Cathay Pacific dari Hongkong tujuan Surabaya merupa-
bakau maupun MMEA, cara kan rute penerbangan yang mendapat perhatian khusus dari Tim Operasi pengawasan
mengetahui ciri-ciri pita cukai asli, Narkotika dan Psikotropika KPPBC Juanda. Tren peredaran psikotropika jenis sabu sejak
termasuk atas penyalahgunaan pita unifikasi Hongkong ke Cina, dimana sebagian besar sabu berasal dari Cina yang bisa
cukai maupun label tanda pengawa- ditempuh dengan jalur darat dari Hongkong, sehingga semakin memudahkan jalur pere-
san cukai. daran sabu ke Indonesia, termasuk ke Surabaya melalui Bandara Internasional Juanda.
Setelah dilakukan penjelasan Kepala KPPBC Juanda, Argandiono menyatakan bahwa keberhasilan anak buahnya
kepada para peserta dilanjutkan dalam penangkapan tersebut murni karena operasi rutin yang dilakukan bersama
dengan tanya jawab yang dipim- dengan Petugas P2 Kanwil DJBC Jawa Timur I dan bukan karena adanya informasi khu-
pin langsung oleh Direktur Cukai, sus. Masih menurut Argandiono, keberhasilan KPPBC Tipe A1 Soekarno Hatta yang se-
Frans Rupang seputar permasalah- ring menangkap penyelundupan shabu-shabu menjadi motivasi jajarannya untuk dapat
an peraturan, perijinan di bidang melakukan hal serupa, mengingat modus operandi yang dipakai di Bandara Soekarno
cukai. Sedangkan mengenai Hatta sangat mungkin terjadi di Bandara Juanda, yaitu menggunakan penerbangan
pengawasan di bidang cukai yang Cathay Pasific yang berasal dari Hongkong.
dilakukan oleh Direktorat P2 di- Penegahan psikotropika jenis sabu ini berawal dari kecurigaan petugas Bea Cukai
sampaikan secara langsung oleh terhadap dua buah koper penumpang pada mesin X-Ray bagasi. Selanjutnya koper-
Direktur P2, Jusuf Indarto. ris koper tersebut diberi tanda untuk dilakukan pemeriksaan lebih mendalam oleh petugas
CUKAI
ruang pemeriksaan Bea dan Cukai untuk pemeriksaan badan dan pemeriksaan lebih
mendalam menggunakan Narkotest terhadap barang yang ada di dalam kemasan
KE KANWIL
makanan tadi. Hasilnya dari tas penumpang bernama HSU JUI-HUA (45 tahun),
warga negara Taiwan dengan nomor passport 130849153 ditemukan 11 (sebelas)
DJBC JAWA
kantong sabu dengan berat 2,705 Kg, serta 18 (delapan belas) kantong sabu dengan
berat 4,510 Kg dari tas penumpang bernama YANG KUANG-FU (57 tahun) warga
TIMUR I
negara Taiwan dengan nomor passport 215656533, sehingga total berat Shabu yang
ditegah seberat 7,215 Kg dengan perkiraan nilai barang sebesar 8,55 milyar rupiah.
Terhadap kedua tersangka dilakukan pemeriksaan lanjutan untuk mengetahui
penerima barang, namun tidak ada keterangan berarti yang bisa diperoleh karena
diduga kedua tersangka merupakan anggota sindikat peredaran narkotika internasio- Kedatangan Dirjen
nal, sehingga mereka menggunakan sistem peredaran berantai yang sangat rapi. Merupakan wujud
Dari hasil pemeriksaan lanjutan diperoleh pengakuan tersangka bahwa mereka ha-
nya diupah 2,5 juta rupiah per orang untuk membawa barang tersebut masuk ke penghargaan dari para
Indonesia melalui Surabaya dan dari passport keduanya memang menunjukkan bah- pimpinan di Kantor Pusat
wa ini adalah kali pertama kedua orang tersebut masuk Indonesia melalui Bandara kepada pegawai yang
Internasional Juanda. mampu memberikan
Pada hari Senin 5 Mei 2008 Pukul 08.00 WIB, Tim Operasi Pengawasan Narko- prestasi dan kebanggaan
tika dan Psikotropika KPPBC Juanda berkoordinasi dengan Polda Jatim ( DIT. Narko- pada Direktorat.
ba), bertempat di Aula KPPBC Juanda melakukan acara jumpa pers dengan para
K
wartawan media cetak dan elektronika sekaligus penyerahan tersangka Hsu Jui-Hua
dan Yang Kuang-Fu serta barang bukti sabu. Penyerahan tersebut dilakukan oleh eberhasilan petugas Bea dan
Argandiono, Kepala Kantor KPPBC Tipe A2 Juanda kepada pihak Kepolisian Repub- Cukai Bandara Internasional
lik Indonesia Daerah Jawa Timur yang diwakili oleh AKBP. Djoko Hariutomo, Kasat II Juanda bersama Tim Operasi
Dit. Reskoba Polda Jawa Timur dengan untuk ditindak lanjuti proses hukumnya. Pengawasan Narkotika dan Psi-
Jumpa pers dan serah terima tersangka dan barang bukti tersebut dihadiri oleh kotropika KPPBC Tipe A2 Juan-
Kepala Kantor Wilayah DJBC Jawa Timur I, Djasman Sutedjo, Kabid P2 Kantor da melakukan penegahan 7.215 (tujuh
Wilayah DJBC Jawa Timur I, H.B. Wicaksono, Direktur Narkoba Polda Jawa Timur, ribu dua ratu lima belas) gram psikotropika
Kombes. (Pol). Coki Manurung, Kepala Pusat Pengendali Operasi BNP Jawa Timur, jenis metampethamin (sabu) yang dibawa
Brigjen (Pol) Tommy Sagiman, dan Komandan Pangkalan Udara Angkatan Laut oleh dua orang warga negara Taiwan,
(Danlanudal) Juanda, Kol.Laut (P) Trikora Harjo beserta jajaran. masing-masing bernama HSU JUI-HUA
Pada kesempatan tersebut Kepala Kantor Wilayah DJBC Jawa Timur I mengga- (45 tahun), yang membawa 11 (sebelas)
ris bawahi perlunya koordinasi antara petugas Bea dan Cukai dengan instansi terkait kantong sabu dengan berat 2705 gram
dalam penanganan narkotika dan psikotropika seperti Kepolisian dan BNN serta ins- serta YANG KUANG-FU (57 tahun) mem-
tansi yang berada dalam lingkup Bandara Internasional Juanda yaitu Angkatan Laut bawa 18 (delapan belas) kantong sabu
dalam hal ini Lanudal Juanda. Di akhir jumpa pers, Kakanwil menambahkan perlunya dengan berat 4510 gram, mendapat apre-
peningkatan pengadaan peralatan pendukung yang lebih canggih karena ke depan siasi luar biasa dari Dirjen Bea dan Cukai,
FOTO-FOTO : DOK. KPPBC JUANDA
bandara interna- Anwar Suprijadi. Bersama Direktur Penin-
sional Juanda sa- dakan dan Penyidikan, Jusuf Indarto.
ngat dimungkin- Dirjen menyempatkan diri untuk datang
kan menjadi tujuan memberikan ucapan selamat kepada para
utama pemasukan petugas KPPBC Tipe A2 Juanda.
narkoba, meng- Selasa, tanggal 6 Mei 2008, bertempat
ingat semakin ke- di ruang aula KPPBC Tipe A2 Juanda,
tatnya pengawas- Kepala Kantor, Argandiono bersama peja-
an melalui Banda- bat eselon IV dan para pegawai di ling-
ra Soekarno-Hatta kungan KPPBC Juanda menerima keda-
di Jakarta dan tangan Dirjen bersama Direktur P2. Pada
Ngurah Rai di Bali. kesempatan ini Kepala Kantor melaporkan
Semoga kronologis penegahan sabu tersebut ke-
dengan dorongan pada Dirjen.
dan semangat Dalam pengarahan singkatnya Direk-
yang tinggi, para tur Jenderal mengatakan bahwa tujuan
petugas Bea dan utama kedatangannya adalah untuk mem-
Cukai dimanapun berikan ucapan selamat dan memberikan
berada lebih me- motivasi tambahan agar para pegawai
ningkatkan kinerja- Bea Cukai khususnya di Juanda terus be-
nya secara profes- rusaha lebih meningkatkan kinerja, apala-
sional sehingga gi dalam memerangi peredaran narkotika
dapat meningkat- dan psikotropika. Ditambahkan lagi, keda-
kan citra Direktorat tangan Dirjen merupakan wujud penghar-
Jenderal Bea dan gaan dari para pimpinan di pusat kepada
BARANG BUKTI. Shabu-shabu yang berhasil ditegah petugas KPPBC Cukai. para pegawai yang mampu memberikan
Juanda, saat diperlihatkan sebagai barang bukti. (Mujiono/ADI) prestasi dan kebanggaan pada direktorat.
UCAPAN SELAMAT. Dirjen Bea dan Cukai, Anwar Suprijadi, memberikan ENAM KONTAINER. Petugas KPPBC Tanjung Perak
selamat kepada petugas KPPBC Juanda yang berhasil menegah masuknya berhasil mengagalkan upaya ekspor kayu ilegal sebanyak
shabu-shabu seberat 7,126 gram. enam kontainer.
“Sebenarnya kami sangat sibuk, namun karena ini adalah hal berada di belakang gedung kantor sebelum melanjutkan kunjung-
yang sangat penting, saya langsung ijin kepada Ibu Menteri dan an dan kegiatan ke Kantor Wilayah DJBC Jawa Timur I.
beliau juga menitip salam” lanjut Anwar.
Pada acara yang dihadiri oleh Kakanwil DJBC Jawa Timur I, HASIL TEGAHAN
Djasman Sutedjo dan Kabid P2, H.B. Wicaksono, Kepala KPPBC Di Kantor Wilayah DJBC Jawa Timur I, Direktur Jenderal
Tanjung Perak, Agus Sudarmaji, Kepala KPPBC Gresik yang bersama Direktur P2 didampingi oleh Kakanwil DJBC Jawa Timur
diwakili oleh Soeharno dan Kepala KPPBC Pasuruan, Basuki I, Djasman Sutedjo dan Kabid P2, H.B. Wicaksono serta Kepala
Aribawa, juga diberikan piagam penghargaan dari Kepala Kepala KPPBC Tanjung Perak, Agus Sudarmaji meninjau beberapa hasil
Kantor Wilayah DJBC Jawa Timur I kepada 6 orang pegawai penegahan ekspor yang dilakukan oleh Bidang P2 Kantor
KPPBC Tipe A2 Juanda dan 1 orang pegawai Kanwil DJBC Jawa Wilayah DJBC Jawa Timur I bersama KPPBC Tipe A1 Tanjung
Timur 1 yang secara langsung terlibat dalam penegahan sabu Perak, yang antara lain berupa :
tersebut. Pemberian piagam penghargaan tersebut juga direspon 1. Penegahan Ekspor 1 Kontainer 20’ (487 batang) Kayu
oleh Dirjen dengan langsung memberikan insentif kepada 7 (tu- Cendana Bulat;
juh) orang pegawai yang berhasil menggagalkan penyelundupan Penegahan eksportasi 487 batang kayu cendana yang dilaku-
7,215 Kg sabu. kan oleh Ekspotir PT Nusa Hijau Permai dengan PPJK PT
Dalam kunjungan singkat di KPPBC Tipe A2 Juanda tersebut, Dhita Wisanggeni dan Consigne Xiamen Fortune Import &
Direktur Jenderal bersama Direktur P2 juga menyempatkan untuk Export Co, China;
meninjau anjing pelacak dan wisma pawang anjing pelacak yang Bahwa sesuai dengan hasil konfirmasi dengan pihak BKSDA
Surabaya, kayu cendana yang boleh
diekspor adalah dalam bentuk
tatalan dan/atau serbuk, sedangkan
dilarang untuk diekspor kayu cenda-
na dalam bentuk bulat (batang / log);
M
emang tidak mudah bagi petugas Bea dan Cukai
menjalankan tugasnya terutama yang berhubungan
dengan masalah penegakkan hukum dibidang
kepabeanan dan cukai. Ketika menjalankan tugas-
nya, tindakan petugas Bea dan Cukai terkadang
dianggap berlebihan oleh sebagian masyarakat usaha, dan
seolah-olah tindakan petugas tersebut dinilai menyalahgunakan
KAYU CENDANA. Petugas KPPBC Tanjung Perak berhasil wewenang atau dengan kata lain “mengada-ada”.
menegah ekspor kayu cendana yang masuk dalam kategori
komoditas yang dilindungi.
PR AGENG JAYA. Termasuk dalam urutan PR yang high risk dan rentan ROKOK PRODUKSI AGENG JAYA. Diamankan petugas karena menggunakan
melakukan pelanggaran pita cukai yang diduga palsu
Bahkan tidak jarang pula petugas Bea dan Cukai mengalami yudi mengacungkan senjata dan barang bukti yang sempat di-
tindakan-tindakan yang menjurus pada aksi kekerasan dan intimi- naikan ke mobil patroli diturunkan oleh anak buahnya dan kita
dasi khususnya ketika berada dilapangan dalam menjalankan tidak bisa berbuat banyak karena dihalangi oleh pegawai PR dan
tugasnya untuk memastikan aturan kepabeanan dan cukai dilak- di intimidasi oleh Geng Wahyudi,” terang Marlon.
sanakan dengan baik oleh masyarakat usaha. Masih menurutnya lagi, petugas sempat berdebat dengan pe-
Kejadian seperti ini dialami oleh petugas Seksi Penindakan milik PR mengenai kewenangan dan surat tugas yang dinilainya
dan Penyidikan (P2) Kantor Pelayanan dan Pengawasan Bea tidak sah. Marlon mengatakan, ia bersama dengan rekan-rekannya
dan Cukai (KPPBC) Malang ketika menjalankan tugas operasi memang dibekali surat tugas yang asli maupun yang di foto kopi,
pengawasan di wilayah kerja KPPBC Malang pada 29 April 2008. namun surat-surat tersebut tetap dinilai Geng Wahyu tidak sah.
Intimidasi yang menjurus pada aksi kekerasan terhadap enam “ Yang memegang surat tugas asli itu satu orang aja, selebih-
petugas P2 KPPBC Malang terjadi dilingkungan Perusahaan nya foto kopi. Yang penting saat operasi dilapangan ada yang
Rokok (PR) Ageng Jaya yang beralamat di Desa Karang Duren bawa surat tugas asli. Dan itu sudah kita tunjukkan kepada yang
RT 06 Rw 04 Pakisaji Kabupaten Malang Jawa Timur. Ketika itu bersangkutan, baik yang fotokopi maupun yang aslinya. Tapi yang
petugas P2 KPPBC Malang melakukan operasi rutin di PR Ageng bersangkutan karena marah dan emosi tidak terima sehingga dia
Jaya yang berada dalam unit kerja KPPBC Malang. ngomong surat penggeledahan. Selama ini kita cukup dengan
Berdasarkan kronologis kejadian yang diterima WBC dan surat perintah tugas, disitu (surat tugas) juga sudah dicantumkan
ditandatangani Kepala Seksi P2 KPPBC Malang Rudy Herry kewenangan melakukan poengawasan, pemeriksaan pabrik dan
Kurniawan, tindakan intimidasi yang dilakukan oleh Geng Wahyu- bangunan lain. Disitu sudah jelas. Mungkin dia kalut karena keta-
di pemilik PR Ageng Jaya terhadap petugas P2 KPPBC Malang, huan kegiatan ilegalnya oleh petugas sehingga dia bilang kami
berawal dari ditemukannya dua buah karton yang berisi rokok tidak berwenang dan surat tugas kami tidak sah,”ujarnya.
produksi PR Ageng Jaya dalam sebuah mobil Toyota Avanza Untuk menghindari kejadian yang lebih buruk lagi ketika itu,
yang terparkir dalam kawasan PR tersebut. korlak intelejen Malinus Indra, yang memimpin operasi tersebut
Ketika itu petugas mengambil empat bungkus rokok sebagai bersama dengan petugas lainnya termasuk Marlon, menyelesai-
sampling dari dua buah karton yang berisi rokok produksi PR kan masalah tersebut di Polres Kepanjen atas prakarsa Kapolsek
Ageng Jaya yang terdapat dalam mobil milik PR tersebut untuk Pakisaji, Farid Fatoni.
diteliti keaslian pita cukainya. Setelah dilakukan pendeteksian de-
ngan alat sinar Ultra Violet (UV) milik petugas, ternyata pita cukai KEJADIAN YANG DISESALKAN
yang digunakan oleh PR Ageng Jaya pada rokok-rokok tersebut Kepala Seksi P2 KPPBC Malang Rudy Herry Kurniawan yang
diduga palsu. mendapat laporan kejadian tersebut kemudian datang ke kantor
Mengetahui dua buah karton tersebut berisi rokok-rokok yang Polres Kepanjen. Disana Rudy menjelaskan mengenai tugas po-
dilekati pita cukai yang diduga palsu, maka sesuai dengan kok, fungsi dan kewenangan petugas P2 dalam melakukan pe-
prosedur, petugas P2 meminta ijin kepada salah seorang staf PR nindakan di pabrik yang memproduksi Barang Kena Cukai (BKC)
Ageng Jaya untuk membawa dua karton tersebut keluar pabrik kepada Kapolres Kepanjen dan Kapolsek Pakisaji yang ada pada
untuk disita. Petugas kemudian mengambil dua bungkus rokok saat itu.
dan menjelaskan kalau pita cukai yang digunakan oleh PR Penjelasan yang cukup panjang lebar disampaikan oleh Rudy
adalah palsu, yang kemudian diikuti dengan berita acara serah Herry Kurniawan tersebut kemudian bisa diterima Kapolres
terima, berita acara segel dan serangkaian prosedur lainnya. Kepanjen. Menyadari bahwa tindakan petugas P2 tersebut sesu-
Menurut Marlon Worongkai salah seorang petugas P2 ai dengan prosedur, Kapolres menyarankan agar permasalahan
KPPBC Malang yang ikut dalam operasi tersebut, Geng Wahyudi tersebut diselesaikan secara damai yang direspon baik oleh Kasi
langsung datang ke lokasi PR Ageng Jaya setelah mendapat P2.”Kami menyetujui damai antar personal yaitu petugas kami
laporan dari salah satu pegawainya mengenai pemeriksaan PR dengan Geng Wahyudi, namun dengan catatan, targeting operasi
oleh petugas P2 KPPBC Malang. Sesampainya dilokasi pemilik tidak bisa didamaikan,”ujar Rudy.
PR Ageng Jaya tersebut yang juga aparat Polres Kepanjen Kejadian yang menimpa petugas P2 KPPBC Malang menurut
Malang sambil mengacungkan senjata api mencoba mengusir Rudy sebenarnya tidak perlu terjadi jika pemilik PR yang juga
petugas dari kawasan PR disertai perkataan-perkataan kasar. aparat keamanan bisa berpikir dewasa.
“Ketika itu kami tidak bisa berbuat banyak, karena Geng Wah- “ Itu karena orang yang diperiksa kurang berpikir dewasa,
Sebanyak 31 pegawai menerima peng- diberantas. “Dengan adanya pengungkapan kasus-kasus nap-
hargaan atas prestasinya melakukan za oleh rekan-rekan sekalian paling tidak bisa meningkatkan
penegahan psikotropika yang melalui semangat bagi rekan pegawai lainnya yang melakukan peng-
Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
awasan serupa. Dan harapan kami, kepada semua pegawai
bisa mendapatkan penghargaan yang sama karena ini meru-
K
pakan sesuatu yang membanggakan,” ujar Anwar.
antor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Bea dan Dan tentunya keberhasilan itu, lanjut Anwar, harus terus di-
Cukai (DJBC) Banten pada Kamis, 24 April 2008 pukul pertahankan caranya dengan meningkatkan kinerja dalam setiap
11.00 WIB melakukan apel luar biasa di lapangan menjalankan tugas. Prestasi yang selama ini diraih, perlu
upacara Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan dipertahankan agar dapat memberikan pelayanan yang terbaik.
Cukai (KPPBC) Tipe A Soekarno-Hatta. Perhatian yang diberikan Direktur Jenderal Bea dan Cukai
Apel luar biasa dilaksanakan dalam rangka pemberian peng- melalui pemberian penghargaan kepada para pegawai yang
hargaan bagi pegawai atas prestasinya dalam pengungkapan WBC/RIS
kasus-kasus psikotropika yang ditegah pemasukannya ke wilayah
Indonesia pada bulan Maret lalu.
Dalam apel tersebut, bertindak sebagai inspektur upaca-
ra, Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Anwar Suprijadi.
Sedangkan sebagai komandan upacara, Kepala KPPBC Tipe
A Soekarno-Hatta, Rachmat Soebagyo. Hadir dalam acara
tersebut, Kepala Kanwil DJBC Banten, Bachtiar, Direktur Pe-
nindakan dan Penyidikan, Jusuf Indarto, dan pejabat di
lingkungan Kanwil DJBC Banten.
Saat memimpin apel luar biasa, dalam amanatnya, Anwar
Suprijadi menekankan kepada jajaran petugas khususnya yang
bertugas langsung di Bandara Soekarno-Hatta bahwa Bandara
Soekarno-Hatta merupakan pintu gerbang utama masuknya
berbagai jenis barang ke Indonesia, termasuk yang dilarang atau
dibatasi pemasukannya. Karena itu tingkat kewaspadaan para
aparat Bea dan Cukai harus tinggi dalam mengawasi lalu lintas
orang dan barang yang melalui Bandara Soekarno-Hatta.
Dalam hal ini terutama pemasukan barang-barang yang
bisa menghancurkan generasi muda, seperti narkotika, PARA PEGAWAI yang mewakili, menerima penghargaan dan ucapan
psikotropika maupun zat adiktif lainnya. Karena itu peredaran selamat dari Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Anwar Suprijadi, Kakanwil
terhadap jenis barang yang sangat membahayakan ini harus DJBC Banten, Bachtiar dan Direktur P2 DJBC, Jusuf Indarto.
PENEGAHAN
11 miliar ke dalam kemasan biskuit sebanyak 26 bungkus dengan
kertas alumunium foil yang diletakkan dalam kotak makanan ber-
ukuran 36 x 20 cm, tersimpan di dalam dua koper pakaian ukur-
PSIKOTROPIKA
an besar.
Pelaku mengaku sudah empat kali ke Indonesia dan dua kali
lolos membawa narkoba ke Indonesia ini tiba di Bandara Soeka-
KPPBC SOEKARNO-HATTA rno-Hatta dari Hongkong dengan menumpang pesawat Cathay
Pacific CX 777. Petugas yang berjaga di pemantauan barang ba-
gasi di terminal II curiga ketika melihat ada tanda oranye menyala
Sebanyak 7,2 Kg shabu yang coba di- dan terlihat benda dalam tas. Tanda oranye juga mengindikasi-
masukkan oleh dua warga negara Tai- kan bahwa barang berjumlah besar.
wan pada 24 April 2008 berhasil Saat diperiksa, Tse Huan Luang dan Tseng Wen Hu mengaku
digagalkan aparat Kantor Pelayanan dan kalau mereka sedang berbisnis. Dari hasil investigasi yang dilaku-
Pengawasan Bea dan Cukai (KPPBC) kan petugas kepada kedua tersangka yang mengaku tidak saling
mengenal ini akhirnya diketahui bahwa shabu-shabu tersebut
Tipe A Soekarno-Hatta. Begitu juga pada hendak dijual keluar Pulau Jawa.
26 April 2008, aparat bea dan cukai “Menurut dugaan kami, mereka cuma kurir, sedangkan pemi-
Soekarno-Hatta berhasil menegah ma- liknya adalah sama dengan penyelundup sebelumnya. Ini
suknya 3 kg psikotropika jenis ketamine merupakan keberhasilan tim yang ada di lapangan,” ujar Kakanwil
yang dilakukan oleh dua orang warga DJBC Banten, Bachtiar dalam keterangan pers pada Jumat 25
negara Indonesia serta pada 5 Mei April 2008 di aula KPPBC Soekarno-Hatta.
2008 atas 1.800 gram shabu dan 1.046
Acara jumpa pers hasil tegahan shabu-shabu tersebut diha-
diri Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Anwar Suprijadi, Kakanwil
gram ketamine dilakukan oleh seorang DJBC Banten, Bachtiar, Direktur Penindakan dan Penyidikan (P2)
warga negara Taiwan. DJBC, Jusuf Indarto dan Kepala KPPBC Soekarno-Hatta,
B
Rahmat Subagio.
erselang tiga jam setelah dilakukannya apel siaga dan Dalam pernyataannya kepada pers, Direktur P2 Jusuf Indarto
pemberian penghargaan kepada pegawai yang menduga aksi penyelundupan itu melibatkan banyak orang. “Ke-
berprestasi menggagalkan penyelundupan psikotropika, mungkinan itu selalu ada, tetapi kebetulan hanyamereka berdua
aparat Bea dan Cukai Bandara Soekarno-Hatta kembali yang tertangkap tangan. Dari hasil pemeriksaan, kedua orang
berhasil menegah masuknya barang psikotropika jenis tersebut tidak saling kenal, meski sama-sama dari Taiwan dan
shabu seberat 7,2 kilogram pada 24 April 2008 melalui terminal II berada dalam satu pesawat,” ujar Jusuf Indarto.
Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Sementara itu menurut Rahmat Subagio, kedua tersangka
Upaya ini dilakukan dua orang pelaku, masing-masing Tseng mengaku sebagai kurir. Menurut Tseng Wen Hu yang membawa
Wen Hu (35) dan Tseng Huang Lung (44) keduanya warga nega- 3,5 kilogram shabu-shabu, barang itu milik temannya di Hong-
raTaiwan yang coba memasukkan shabu senilai kurang lebih Rp. kong bernama A Ming dan hanya disuruh mengantarkan sampai
DUA TERSANGKA WARGA NEGARA TAIWAN pembawa shabu-shabu 7,2 WANG CHIH MIN (41) asal Taiwan, tersangka pembawa 1800 gram
kilogram asal Hongkong. shabu dan 1.046 gram ketamine.
FOTO BERSAMA, setelah memberikan penghargaan atas prestasi melakukan penegahan 7,2 kilogram shabu-shabu kepada empat orang pegawai yang mewakili.
TES TERTULIS. Amran Alie dari Psikologi UI tengah menjelaskan tata TES WAWANCARA. Salah seorang peserta tengah menghadapi tes
cara ujian kepada semua peserta. wawancara.
ASSESSMENT PEGAWAI Dengan jumlah peserta sebanyak 62 orang, ruang ujian dibagi
menjadi 2 (dua) kelas yakni untuk golongan III dan golongan II.
KPPBC UTAMA DI Tepat pukul 08.30 WITA ujian dimulai dengan penjelasan
mengenai tata cara pelaksanaan assessment dari Tim Assess-
WILAYAH BALIKPAPAN ment KP DJBC antara lain: Nyoman Adhi S, Sinta Renodewi, dan
Herlin Abdurrahman serta dari Psikologi Universitas Indonesia
Memakan waktu kurang lebih yakni Amran Alie dan Muhammad Iqbal yang membimbing semua
7 (tujuh) jam berikut waktu istirahat peserta selama ujian berlangsung.
Memakan waktu kurang lebih 7 (tujuh) jam berikut waktu isti-
untuk makan siang, ujian selesai rahat untuk makan siang, ujian selesai dilaksanakan pada pukul
dilaksanakan pada pukul 15.30 WITA 15.30 WITA. Raut muka yang menunjukkan kelelahan begitu ter-
R
lihat usai ujian dilaksanakan, namun banyak pula yang menam-
eorganisasi (Reog) dalam tubuh Direktorat Jenderal pakkan perasaan lega setelah melewatinya dan semua berharap
Bea dan Cukai (DJBC) yang terus bergulir hingga saat mereka dapat lulus dan dapat ditempatkan sesuai keinginan rata-
ini menunjukkan perubahan drastis ke arah positif rata peserta yakni dekat dengan kampung halaman mereka.
dengan ditandai DJBC tidak termasuk lagi ke dalam 11 Namun untuk golongan III tidak hanya dilakukan tes tertulis
instansi terkorup yang ada di Indonesia berdasarkan tapi juga tes wawancara yang dilakukan pada hari berikutnya di
hasil survei Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sebuah tempat yang sama oleh Amran Alie dan Muhammad Iqbal.
prestasi yang sangat membanggakan dan patut diacungi jempol Dengan jumlah peserta 24 orang, ujian yang dilaksanakan pada
bagi segenap jajaran di dalam DJBC yang turut serta dan pukul 09.00 WITA tersebut selesai pada pukul 12.00 WITA, dapat
mendukung akan keberhasilan program reformasi yang dimulai diselesaikan dengan cepat karena pada hari sebelumnya
sejak awal tahun 2007 yakni pada masa kepemimpinan Anwar sebagian peserta telah melakukan tes wawancara.
Suprijadi menjadi Dirjen Bea dan Cukai. Nyoman Adhi S. mewakili Tim Assessment dari KP DJBC
Pilot project Kantor Pelayanan Utama (KPU) di Tanjung Priok mengungkapkan kegembiraannya dan berterima kasih kepada
yang kemudian dilanjutkan di Batam sebagai salah satu bukti Panitia dari Kanwil DJBC Kalimantan Bagian Timur yang telah
nyata berjalannya program Reog di dalam DJBC ditindaklanjuti menyiapkan semuanya hingga penyelenggaraan assessment di
dengan Surat Sekretaris Direktorat Jenderal Bea dan Cukai wilayah Balikpapan ini sukses dilaksanakan. “Dan semoga apa
Nomor: S-349/BC.1/UP.6/2008 tanggal 2 April 2008 mengenai yang menjadi harapan dari semua peserta assessment dapat
penawaran Assessment kepada semua pegawai Bea dan Cukai terwujud sesuai niat awal yang baik pada saat memutuskan untuk
yang ingin mengisi beberapa kantor di DJBC yang akan menjadi mengikuti assessment ini” imbuhnya. muQsith Hamidi, Balikpapan
Kantor Utama, antara lain: KPPBC Soekarno-Hatta, Belawan,
Kudus, Malang, Kediri dan Tanjung Perak sesuai wacana ketika
program Reog ini mulai dijalankan.
Khususnya pegawai di KPPBC Soekarno-Hatta, Malang, Ku-
dus, Malang, Kediri, Tanjung Perak yang belum mengikuti asses-
sment pada periode tahun anggaran 2007, serta seluruh pegawai
Kanwil DJBC Sumatera Utara, Kanwil DJBC Jatim II dan KPPBC
Belawan wajib mengikuti assessment yang diadakan kali ini.
Berselang 2 (dua) minggu kemudian dilakukan pemanggilan
peserta yang akan mengikuti assessment sesuai Surat Sekretaris
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Nomor: S-408/BC.1/UP.6/2008
tanggal 16 April 2008. Assesment yang dilaksanakan pada tang-
gal 19 - 20 April untuk Pejabat Eselon IV, Korlak dan Pelaksana,
serta tanggal 21 – 22 April untuk Pejabat Eselon III ini dilaksana-
kan di beberapa lokasi yaitu Medan, Batam, Palembang, KP
DJBC, Surabaya, Pontianak, Balikpapan, Makassar dan Pangsarop
(di Tanjung Balai Karimun dan di Pantoloan).
Di Balikpapan sendiri pelaksanaan assessment dilaksanakan FOTO BERSAMA, Tim Assessment KP DJBC dari kiri : Herlin Abdurrahman, Nyoman
di Balai Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK) Balikpapan Adhi S, Perwakilan peserta assessment, Imam Subakti dan perwakilan
yang bertempat di Gedung Keuangan Negara (GKN) Balikpapan. panitia penyelenggara, Rusnadi.
FOTO-FOTO : WBC/ATS
DIKLAT TEKNIS KEPABEANAN. Diikuti oleh 30 peserta dari lingkungan Itjen Depkeu dengan jumlah jam latihan sebanyak 96 jamlat selama dua pekan
PUSDIKLAT
undang kepabeanan, teknis kepabeanan dan semuanya. Jadi
diklat ini merupakan transfer ilmu agar dapat digunakan oleh
U
petugas Bea dan Cukai yang mendapat tugas untuk belajar di
ntuk itu Itjen Departemen Keuangan bersama dengan Pusdiklat Bea dan Cukai.
Pusat Pendidikan Pelatihan Bea dan Cukai Sementara itu salah satu peserta diklat Bambang Siswohan-
menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan teknis dono mengatakan, ia merasa materi yang disampaikan dalam
kepabeanan kepada pegawai dilingkungan Itjen Depar- diklat tersebut menarik dan dapat diikuti olehnya. Namun ia me-
temen Keuangan (Depkeu). Diklat tersebut berlangsung nambahkan bahwa materi-materi yang disampaikan dalam diklat
selama dua pekan yang dimulai dari 17 April 2008 hingga 5 tersebut cukup padat, sehingga ia menyarankan agar kedepan-
Mei 2008 diikuti oleh 30 peserta dari lingkungan Itjen Depkeu. nya nanti pelaksanaan diklat serupa kepada pegawai Itjen Dep-
Inspektur Jenderal Departemen Keuangan Permana Agung keu dapat dilakukan dengan cara menambah jumlah jam latihan,
yang membuka diklat tersebut mengatakan, pe- mengingat materi yang disampaikan cukup
gawai Itjen dalam menjalankan tugasnya harus banyak dan sangat berguna bagi para petugas
memiliki kesamaan visi dan misi dengan Direk- dalam menjalankan tugasnya.
torat Jenderal Bea dan Cukai, sehingga dalam Selain itu ditambahkan Bambang, untuk le-
pelaksanaan tugas tidak ditemui adanya salah bih meningkatkan efektivitas pelaksanaan diklat
persepsi terhadap suatu permasalahan. ia menyarankan agar dalam pelaksanaa diklat
“Bisa dikatakan diklat yang dilakukan ini un- kedepannya, para peserta di asramakan agar
tuk menjaga dan meyakinkan mereka (petugas para peserta lebih konsentrasi dalam mengikuti
itjen Depkeu.red) jika dalam melaksanakan tu- diklat, sehingga ilmu yang diperoleh dapat diserap
gas sesuai dengan aturan. Kalau punya persep- lebih banyak lagi oleh peserta, karena banyak-
si yang beda jadinya tidak akan efektif,” ujar nya manfaat yang diperoleh dalam diklat tersebut.
Permana Agung kepada WBC usai acara pem- Acara penutupan diklat tersebut yang ber-
bukaan diklat teknis kepabeanan khusus bagi langsung pada 5 Mei 2008 ini,ditutup lang-
pegawai Itjen. sung oleh Permana Agung. Dalam sambutan
Disamping itu persamaan persespsi, pema- penutupan diklat tersebut, Ia mengharapkan
haman dan ketepatan antara Itjen dengan DJBC agar ilmu yang telah diperoleh tersebut dapat
harus sangat baik, karena penyangga tugas dijadikan bekal bagi para petugas
Itjen adalah prevention, education dan enforce- dilapangan. Selanjutnya ia juga mengatakan
ment, sehingga diharapkan tidak ditemui lagi agar para petugas terus belajar, karena pro-
BAMBANG SIWOHANDONO. Materi
adanya aparat Itjen yang dalam melaksanakan diklat yang diperoleh dapat menjadi ses belajar tidak terhenti ketika usai melak-
tugasnya tidak memperhatikan aspek–aspek bekal yang cukup besar untuk dapat sanakan diklat, namun harus tetap dilakukan
tadi. “Kita harus sangat paham dengan undang- menjalankan tugas dilapangan dengan berbagai macam cara. zap
1 B.M. GANOT WIBOWO, IR. 060058782 IV/c Kepala Kantor KPPBC Tipe A2 Tangerang
2 MAMAN 060032096 III/c Pelaksana KPPBC Tipe A Khusus
Soekarno-Hatta
3 NURSJAM 060053769 III/a Korlak Adm. Impor KPPBC Tipe A Pekanbaru
4 SUWARNA 060050976 III/a Pelaksana KPPBC Tipe A2 Purwakarta
5 ROCHYANI 060032469 II/b Pelaksana KPPBC Tipe A1 Tanjung
Emas
6 ATJENG SASMITA 060057094 II/b Pelaksana Sekretariat DJBC
7 UMAR ALBRAM 060051111 III/b Pelaksana KPPBC Tipe A2 Bogor
8 TONGSIH 060058247 II/b Pelaksana KPPBC Tipe A2 Bekasi
9 SUPRIADI, S.E. 060046854 IV/a Kepala Seksi Tempat KPPBC Tipe A1 Soekarno-
Penimbunan I Hatta
10 GUNAWAN 060040094 III/c Pelaksana KPPBC Tipe A Jakarta
11 BAMBANG PURYANTO 060071342 III/a Pelaksana KPPBC Tipe B Bogor
12 SUNARTO 060052394 III/b Pelaksana KPPBC Tipe A Bandung
13 RASMINARTY 060052819 III/a Pelaksana KPPBC Tipe A4 Tembilahan
14 KUSMIATI 060033173 III/c Korlak Adm. Tempat KPPBC Tipe A Jakarta
Penimbunan Berikat
15 M. ANWAR 060052512 III/b Pelaksana KPPBC Tipe B Sambu
Belakang Padang
16 MULJONO 060040267 II/c Pelaksana KPPBC Tipe A2 Bekasi
17 CHAERUL SUDIRMAWAN 060071473 II/d Pelaksana KPPBC Tipe A Khusus
Soekarno-Hatta
18 DJOHAN RIZAL 060052560 II/d Pelaksana KPPBC Tipe A2 Bekasi
19 SUBUH 060044068 II/b Pelaksana KPPBC Tipe A Dumai
20 SJARKAWI, S.IP. 060049072 III/d Seksi Tempat Penimbunan I KPPBC Tipe A3 Samarinda
21 SUGRIJATNA 060045513 III/c Korlak Adm. Impor dan KPPBC Tipe B Bogor
Ekspor
22 HASAN TRIHADI 060045638 III/c Korlak Adm. Tempat KPPBC Tipe A Tanjung
Penimbunan Berikat Emas
23 MUPADI 060051021 III/a Pelaksana KPPBC Tipe A Jakarta
24 KUNTJORO BIN WONOREDJO 060040150 III/c Pelaksana KPPBC Tipe A Jakarta
25 MURSIDI 060057601 II/d Pelaksana KPPBC Tipe C Bagan
Siapiapi
26 MAISIR 060034215 IV/a Seksi Kepabeanan dan KPPBC Tipe A1 Tanjung
Cukai IV Emas
27 WARTINI 060040577 III/c Pelaksana Kanwil VIII DJBC Jakarta II
28 RAZAK EFFENDY 060045300 III/b Pelaksana Kanwil DJBC Kepulauan
Riau
29 A.GANI 060056698 II/d Pelaksana KPPBC Tipe A Palembang
30 SUDJAPRI 060045423 III/a Pelaksana KPPBC Tipe A Tg. Balai
Karimun
31 INDRA KUSUMA 060041115 IV/a Kepala Seksi Kepabeanan KPPBC Tipe A1 Soekarno-
dan Cukai VIII Hatta
Segenap jajaran Direktorat Jenderal Bea dan Cukai menyatakan duka yang sedalam-dalamnya. Bagi keluarga
yang ditinggalkan semoga diberikan ketabahan dan kekuatan oleh Tuhan Yang maha Esa. Amin.
MALANG. Direktur Jenderal Bea dan Cukai Anwar Suprijadi, pada 16 April 2008 melakukan kunjungan kerja ke Kantor Wilayah DJBC Jawa Timur II
di Malang Jawa Timur. Usai melakukan kunjungan kerja, Dirjen Bea dan Cukai bersama dengan Kepala Kanwil DJBC Jawa Timur II C. F. Sidjabat dan
serta pejabat di lingkungan Kanwil berkenan untuk melakukan foto bersama di kantor Kanwil. Kiriman Kanwil DJBC Jawa Timur II
FOTO : KIRIMAN FOTO : KIRIMAN
JAKARTA. Sebanyak 175 anggota Marching Band Bhina Caraka (MBBC) DJBC yang terdiri dari 151 anggota pemain, 12 anggota alumni,
pelatih dan pengurus telah melangsungkan acara “Team Building” dan pelantikan oleh pengurus yang diadakan pada tanggal 10 – 11 Mei
2008 di BUPERTA Cibubur. Acara yang terdiri dari api unggun, outbond srta pelantikan, bertujuan menggalang rasa kebersamaan, solidaritas
sesama anggota MBBC serta menumbuhkan semangat latihan dan bertanding. Pelantikan dilakukan oleh wakil ketua MBBC Sonny Subagyo
mewakili Pembina yang disaksikan oleh pengurus dan pelatih MBBC. Kiriman MBBC
JAKARTA. Memperingati Hari Kartini yang jatuh pada tanggal 21 April 2008, Dharma Wanita Persatuan (DWP) KPU DJBC Tanjung Priok
menyelenggarakan bakti sosial ke Sekolah Darurat Kartini (sekolah bagi anak-anak tidak mampu) yang terletak di jalan Pergudangan Jakarta
Gudang, Kampung Bandan Jakarta Utara. Dalam bakti sosial ini dilakukan penyerahan bantuan berupa sembako, mesin jahit, toolkit, dan
snack untuk anak-anak. Penyerahan bantuan secara simbolis diberikan oleh Ny. Kushari Suprijanto (no 1 dari kiri foto bersama) kepada
pemilik Sekolah Kartini (gambar kiri). Usai acara bakti sosial Dharma Wanita Persatuan KPU DJBC Tanjung Priok melakukan foto bersama
(gambar kanan). Kiriman DWP KPU DJBC Tanjung Priok
FOTO : KIRIMAN
MALANG. Dalam rangka pelaksanaan uji coba KPPBC Madya Cukai Malang yang dimulai pada tanggal 1 Mei 2008, KPPBC Tipe A3 Malang
mengadakan acara doa bersama pada tanggal 30 April 2008 di Aula KPPBC Malang. Doa bersama bertemakan “Tekad yang kuat dan niat yang tulus
akan membawa kita pada peningkatan budaya kerja yang lebih baik dalam melaksanakan pengawasan dan pelayanan kepada pengguna jasa” ini
dihadiri oleh Kakanwil DJBC Jatim II C. F. Sidjabat, para pejabat eselon III dilingkungan KWBC Jatim II, Pejabat eselon IV dan para pegawai KPPBC
Tipe A 3 Malang. Doa bersama ini juga di hadiri oleh Kepala KPPBC tipe A3 Kediri Ian Rubianto dan para pengguna jasa. Kiriman KPPBC Malang
FOTO : KIRIMAN
SEMARANG. Dalam rangka memperingati hari Kartini, pada 17 April 2008 Dharma Wanita Persatuan Kanwil DJBC Jawa Tengah dan Daerah
Istimewa Yogyakarta (D.I.Y) mengadakan kegiatan lomba Pemakai Kain Panjang (jarit) dan memakai jilbab tanpa cermin (gambar kiri) yang diikuti oleh
para anggota DWP dan karyawati Kanwil DJBC Jawa Tengah dan D.I.Y dan KPPBC Tanjung Emas. Gambar kanan, para pemenang lomba foto
bersama dengan Ketua DWP Kanwil DJBC Jawa Tengah dan D.I.Y. Ny. Youna Ismartono. Kiriman Kanwil DJBC Jawa Tengah dan D.I.Y
MERAUKE. Dalam rangka pengawasan ke KPPBC – KPPBC yang berada diwilayah kerja Kanwil Maluku Papua dan Irian Jaya Barat
(MPI), pada tanggal 18 April 2008 Kabid P2 Kanwil MPI melakukan kunjungan ke KPPBC Tipe B Merauke untuk memantau daerah-daerah
yang berbatasan langsung dengan Papua New Guinee (PNG). Pada kesempatan tersebut Kabid P2 Cece Kuswandi foto bersama dengan
Kepala KPPBC Tipe B Merauke Myfriend Parlin Limbong berserta staf di perbatasan paling selatan Indonesia dengan PNG yaitu perbatasan/
Pos Pengawasan LBD Sota Merauke.Kiriman KPPBC Tipe B Merauke
FOTO : KIRIMAN FOTO : KIRIMAN
MAKASSAR. Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK) Departemen Keuangan Anny Ratnawati didampingi Kepala Pusat
Pendidikan dan Pelatihan Bea dan Cukai Endang Tata melakukan kunjungan ke Makassar Sulawesi Selatan pada 7-9 Mei 2008 untuk melihat
pelaksanaan Diklat Kesamaptaan yang berlangsung di Balai Diklat Keuangan di Makassar. Tampak pada gambar kiri suasana diklat kesamaptaan.
Pada kesempatan tersebut Kepala BPPK dan juga Kepala Pusdiklat Bea dan Cukai berfoto bersama dengan Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) DJBC
Sulawasi Teguh Indrayana, Kepala Bagian Umum Kanwil DJBC Sulawesi Tutung Budikarya, para pengajar balai diklat keuangan Sulawesi dan para
peserta diklat kesamptaan (gambar kanan). (Kiriman Pusdiklat BC)
FOTO : ROGERS WBC/PPS
PEMATANG SIANTAR. Pada 9 Mei 2008 bertempat di ruang JAKARTA. Ketua Koperasi Pegawai Kantor Pusat DJBC, Patarai
rapat, Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe B Pabottinggi memberikan kenang-kenangan kepada perwakilan
Pematang Siantar,. Elfi Haris, SH menyerahkan empat Nomor Pokok Kepala Sub Dinas Koperasi UKM Jakarta Timur, serta para
Pengusaha Barang Kena Cukai (NPPBKC) kepada pengusaha Tembakau penasehat koperasi pegawai KP-DJBC yaitu Dirjen Bea dan Cukai,
Iris. NPPBKC ini merupakan yang pertama dikeluarkan untuk pengusaha Sekretaris DJBC dan Direktur Cukai usai membuka acara Rapat
Tembakau Iris dan diharapkan dapat diikuti oleh Pengusaha Tembakau Anggota Tahunan yang ke-18 pada 24 April 2008 di Aula Gedung B,
Iris lainnya. Rogers - KPPBC Pematang Siantar Kantor Pusat DJBC.
FOTO : IAN HERMAWAN
PONTIANAK. Test
assesment untuk KPPBC Utama
berlangsung di wilayah Kantor
Wilayah DJBC Kalimantan Bagian
selatan. Test yang berlangsung
pada 19 hingga 20 April
berlangsung di Auditorium Univer-
sitas Tanjungpura Pontianak dan
diikuti oleh 61 peserta dari
seluruh pegawai di lingkungan
Kantor Wilayah DJBC Kalimantan
Bagian Barat. Pada gambar kiri
tampak peserta sedang
mengerjakan test tertulis yang
diikuti dengan test wawancara.
Ian Hermawan, Pontianak
FOTO : ARI JULIANTO
JAKARTA. Dalam rangka memperingati hari Kartini pada 21 April 2008, Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tanjung Priok mengadakan
berbagai lomba diantaranya adalah lomba menghias tumpeng, dan Talkshow bertopik “Emansipasi dan Partisipasi Generasi Kartini Membangun
Negeri” dengan pembicara anggota DPR-RI Yoyoh Yusroh Lc. sebagai keynote speaker, yang diikuti oleh pegawai di lingkungan KPU Bea dan Cukai
Tanjung priok. (gambar kiri) Sementara dalam lomba pengucapan yel-yel yang diikuti oleh pegawai dilingkungan KPU Bea dan Cukai Tanjung Priok,
peserta lomba pengucapan yel-yel dari Bidang Kepatuhan Internal yang dipimpin Kepala Bidang Kepatuhan Internal Oza Olavia berhasil merebut Juara
I. Lomba ini dinilai oleh juri yang terdiri dari Kepala KPU Bea dan Cukai Tanjung Priok beserta istri dan juga Kepala Bagian Umum KPU Bea dan Cukai
Tanjung Priok juga beserta istri (gambar Kanan) (Ari Julianto KPU Bea dan Cukai Tanjung Priok)
B U D I P R A S E T Y O
Saat ini pegawai KPU Jakarta, yang pada diklat Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS)
mendapat predikat terbaik dari sekian banyak siswa yang ikut, sehingga mendapatkan
penghargaan langsung oleh Direktur Jenderal Bea dan Cukai Anwar Suprijadi, pada 7
Desember 2007 di penutupan diklat PPNS yang diselenggarakan oleh Pusat Pendidikan
Reserse Kriminal (Pusdik Reskrim) Megamendung Bogor Jawa Barat.
Dengan hasil tersebut, dirinya merasa sangat senang, karena dengan penilaian yang
obyektif, membuat diklat PPNS yang dikutinya benar-benar sebagai pembelajaran bagi pegawai
DJBC terhadap teknik-teknik penyidikan yang diajarkan selama 400 jam tersebut.
“Diklat ini sebenarnya sudah lama saya nanti-nantikan, karena setelah lama vakum empat
tahun, diklat ini baru kembali diadakan. Dan, saya merasa sangat terpanggil untuk mengikuti
diklat ini sehingga tanpa buang-buang waktu saya mengikuti tes nya dan Alhadulillah saya lulus
untuk mengikuti diklat PPNS,” ujar Budi
Diklat PPNS yang diikuti oleh seluruh pegawai DJBC yang telah lulus seleksi ini, memang
tidak difokuskan pada pegawai yang saat ini bertugas di jajaran Direktorat Penindakan dan
Penyidikan. Meskipun pegawai tersebut dari Direktorat lain, namun tetap diberikan kesempatan
untuk mengikutinya.
Ketekunan Budi saat mengikuti diklat memang patut diacungkan jempol, karena tanpa rasa
malu ia bertanya kepada teman-temannya yang telah lebih dulu ikut diklat ini. Budi juga kerap
membekali dirinya dengan banyak membaca dan mempelajari hukum-hukum, baik ketentuan
yang ada di DJBC maupun instansi lainnya.
“Ini dilakukan karena, di kelas saya termasuk pegawai yang senior, sehingga kita harus
memberi contoh kepada adik-adik yang lain bagaimana caranya agar kita berhasil dalam
mengikuti diklat dan menjadikan diklat sebagai tambahan bekal ilmu dalam menjalankan tugas.
Alhasil, Alhamdulilah saya lulus menjadi siswa terbaik dan siswa teladan,” ujarnya mengenang.
Setelah lulus dengan predikat terbaik pada diklat PPNS, Budi yang lulusan Prodip III
angkatan VIII, juga mencoba untuk mengikuti tes Assessment yang diselenggarakan oleh DJBC
pada 8 Desember 2007 lalu. Menurutnya tes tersebut sangatlah bagus dan bermanfaat, karena
selain dapat membuat profiling pegawai DJBC, juga dapat terlihat potensi dari para pegawai
dalam mengembangkan karir.
M. M A N G A L I K
Bertugas hanya di satu bidang, memang terkadang membuat seseorang menjadi jenuh dan
malas untuk bekerja. Namun, hal ini berbeda dengan Mangalik pegawai di Kantor Pengawasan dan
Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe A1 Tanjung Perak. Sejak bertugas di DJBC tahun 1977
hingga 2008 penempatannya selalu disatu bidang, yaitu perbendaharaan.
Mengenal DJBC karena ajakan mantan pejabat DJBC saat itu, yang memintanya untuk bekerja
sebagai honorer di Kantor Inspeksi Tanjung Perak, membuat Mangalik sangat bersyukur karena
mendapatkan pekerjaan yang sebelumnya tidak pernah dimimpikannya. Walaupun sebagai honorer,
namun semangat kerja Mangalik sangat luar biasa, sehingga di tahun itu juga ia resmi diangkat
menjadi pegawai DJBC.
Sekalipin penempatannya sejak honorer hingga setelah menjadi pegawai hanya di
perbendaharaan, ternyata banyak suka dan duka yang dilami dalam menjalankan tugas. “Tahun 1986,
saya sempat minta dipindahkan ke bagian lain, dan saya ditempatkan di bagian tatausaha. Tapi baru
tiga bulan tugas, saya sudah disuruh kembali menduduki posisi lama saya, yaitu di perbendaharaan,”
ujar Mangalik.
Lebih lanjut Mangalik bercerita, saat itu karena ada penerimaan pegawai baru dari prodip,
maka bagian perbedaharaan dicoba untuk dikerjakan oleh pegawai baru, namun mereka
banyak mengalami kesulitan sehingga Mangalik pun diminta kembali mengerjakan pekerjaan
lamanya.
“Kalau sukanya ya banyak, disini saya tidak merasa terbebani dalam menjalankan tugas, disini
saya hanya bertiga jadi apa yang kami kerjakan pasti dapat terselesaikan dengan baik. Makanya,
sejak saya bekerja hingga sekarang saya belum pernah mendapat teguran dari pimpinan, karena
semua kerjaan dapat saya kerjakan dengan baik,” tutur Mangalik.
Sementara itu, untuk dukanya, Mangalik mengatakan, sulitnya hidup sebagai pegawai negeri
dengan pangkat rendah pastinya soal biaya hidup yang selalu tidak mencukupi, bahkan sepeda ontel
KAWASAN BERIKAT
rencana kegiatan apa yang dilakukan un-
tuk mengisi waktu di masa pensiun ia me-
ngatakan, “ usaha buka kios dan menjahit
S
akan saya coba, karena dulu saya sempat
ikut kursus menjahit serta pernah menjahit ehubungan dengan adanya kebijakan perekonomian di negara kita yang mem-
beberapa baju seragam pegawai.”
Kedepannya ia berharap Bea dan beri kemudahan/fasilitas kepada para investor berupa Kawasan Berikat, maka
Cukai akan lebih maju lagi dalam kinerja sebagai petugas/pelaksana di lapangan, izinkanlah saya untuk menyampaikan
dan citra. “Untuk pegawai yang masih beberapa hal setentangnya. Berdasarkan Kep Dirjen No-63/BC/1997 Tentang
aktif, saya berharap terus belajar dan Tata Cara Pendirian dan Tata Laksana Pemasukan dan Pengeluaran Barang Ke
mengikuti perkembangan peraturan, kare- dan Dari Kawasan Berikat, bab VII, pasal 42 ayat (3) yang berbunyi :
na organisasi selalu berubah mengikuti
perkembangan jaman. Dengan membaca PDKB dapat mengeluarkan mesin dan/atau peralatan pabrik ke DPIL dengan tujuan untuk
WBC tiap bulan tentunya akan dapat direparasi/diperbaiki dengan menggunakan formulir BC 2.3 dan menyerahkan jaminan
menambah wawasan terbaru,”ujar ayah sebagaimana dimaksud dalam pasal 40 kepada Bendaharawan Bea dan Cukai atau
tiga orang putera yang menikah dengan Pejabat yang Ditunjuknya. Dan
Saima pada 16 Desember 1981. Ayat (4) yang berbunyi :
bambang wicaksono
Reparasi/perbaikan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diizinkan dalam jangka waktu
paling lama 12 (dua belas) bulan sejak mesin dan/atau peralatan pabrik dikeluarkan.
Ayah dua anak yang lahir pada 23
Juli 1974 ini, rupanya juga mempunyai Yang mau saya tanyakan adalah :
harapan dari tes assessment yang telah 1. Bila mesin dan/atau peralatan pabrik yang akan dikeluarkan, untuk reparasi adalah
diikutinya. Dengan adanya profiling pe- barang yang sepenuhnya berasal dari DPIL. Apakah pengeluarannya menggunakan
gawai diharapkan DJBC dapat memeta-
kan potensi yang telah ada untuk tujuan formulir BC 2.3 ?
organisasi. 2. Bila kegiatan seperti di atas, apakah PDKB diwajibkan menyerahkan jaminan ?
“Selama 12 tahun berkarir, saya Karena menurut sepengetahuan saya, jaminan diadakan adalah untuk melindungi
melihat bea cukai sekarang sudah ba- hak-hak keuangan negara terhadap suatu kegiatan yang masih mempunyai kewajiban
nyak perubahan dan beda ketika saya pembayaran kepada negara.
pertama kali masuk bea cukai. Dari 12
tahun masa tugas saya itu, pengalaman
yang paling berkesan adalah saat ber- Demikian pertanyaan ini saya sampaikan, kiranya berkenan menjawabnya mengingat
tugas di Tanjung Balai Karimun, yang begitu pentingnya kejelasan pelaksanaannya dalam pelayanan dan pengawasan fasilitas
merupakan tugas pertama kali menjadi Kawasan Berikat. Atas jawaban dan penjelasannya, saya ucapkan terima kasih.
korlak Patroli dan operasi,”ujar Budi MELKIA SINAR J SIANTURI
Dengan menjadi korlak patroli, dirinya
dituntut untuk dapat mengayomi anggota- NIP 060107901
nya baik dalam menjalankan tugas, KPPBC Bandar Lampung
maupun saat menghadapi penyelundup. TANGGAPAN :
“Di TBK memang cukup menantang,
sehingga sangat tepat jika ada yang Sehubungan dengan pertanyaan konsultasi, dengan ini disampaikan jawaban sebagai
mengatakan : seorang pegawai DJBC
belum dapat disebut pegawai sejati kalau berikut :
belum bertugas di TBK. Ya kalau bisa bagi
pegawai yang baru lulus penempatan 1. Bahwa Pasal 13 ayat (2) Keputusan Menteri Keuangan Nomor 291/KMK.05/1997 jo.
mereka pertama adalah TBK, karena Peraturan Menteri Keuangan Nomor 101/PMK.04/2005 dan Pasal 42 ayat (3) Kep. Dirjen
memang selain dibutuhkan kemampuan BC Nomor Kep-63/BC/1997, pada intinya menyatakan bahwa PDKB dapat mengeluarkan
fisik juga kemampuan berfikir dalam
bertugas,” tandas Budi. ats mesin dan/atau peralatan pabrik ke DPIL dengan tujuan untuk direparasi/diperbaiki dengan
menggunakan formulir BC 2.3 dan menyerahkan jaminan kepada Bendaharawan Bea dan
Cukai atau pejabat yang ditunjuknya.
yang merupakan alat transportasi satu-
satunya yang ia miliki, pernah digadaikan 2. Dalam hal barang yang akan dilakukan reparasi tersebut sepenuhnya berasal dari
ke pengadaian untuk menutupi biaya DPIL, maka atas pengeluaran barang tersebut dari PDKB ke DPIL tetap harus
hidupnya bersama empat putra-putrinya.
“Waktu itu orang sempat tidak menggunakan formulir BC 2.3 dan mempertaruhkan jaminan kepada Bendaharawan
percaya, masa pegawai Departemen Bea dan Cukai atau pejabat yang ditunjuknya, dengan alasan sebagai berikut :
Keuangan menggadaikan sepeda ontel - Terhadap barang tersebut juga masih melekat hak-hak keuangan negara berupa
untuk biaya hidup? Tapi apa mau dikata PPN dan PPnBM (lokal/dalam negeri), karena pada waktu pemasukan barang
memang itu kenyataanya. Namun, saat ini tersebut dari DPIL ke PDKB mendapatkan fasilitas tidak dipungut PPN dan PPnBM;
sudah lain, saya sangat bersyukur karena
dengan adanya peningkatan - Penggunaan dokumen BC 2.3 dalam kegiatan tersebut ditujukan untuk memberi
kesejahteraan ditambah remunerasi yang perlindungan dalam pengangkutan barang sekaligus memberi pengawasan yang dapat
diberikan, kesulitan biaya hidup tidak menjelaskan bahwa pada barang tersebut masih terdapat hak-hak keuangan negara;
menjadi hambatan lagi,” ungkap Mangalik. - Kewajiban penyerahan jaminan (senilai PPN dan PPnBM atas barang tersebut) ditujukan
Pria kelahiran 13 januari 1965 ini, untuk memberi kepastian bahwa tidak akan terjadi kerugian negara apabila barang yang
memang selalu tekun dalam menjalan-
kan tugasnya, untuk itu kepada para dikeluarkan untuk direparasi di DPIL tersebut tidak kembali lagi ke PDKB, karena bila hal
pegawai lainnya, dirinya berharap agar itu terjadi jaminan yang dipertaruhkan tersebut akan dicairkan di KPPBC setempat.
apa yang telah diberikan Direktorat
selama ini haruslah disyukuri dengan Demikian disampaikan.
meningkatkan kualitas kemampuan dan DIREKTUR FASILITAS KEPABEANAN
tingginya integritas dalam bekerja. Ka-
rena, hanya dengan itulah DJBC akan
lebih maju dan selalu dihargai oleh ma- KUSDIRMAN ISKANDAR
syarakat Indonesia. adi NIP 060062019
FOTO-FOTO WBC/ATS
PARA PESERTA
SOSIALISASI yang diadakan
mulai tanggal 28 April 2008
sampai 2 Mei 2008.
SOSIALISASI
IDENTIFIKASI CPO DAN PRODUK TURUNANNYA
Upaya meningkatkan kualitas SDM DJBC perdagangan antara pulau untuk selanjutnya di ekspor secara
dalam melakukan pengawasan ilegal.
produk CPO dan turunannya sehingga Selama ini, produk CPO diduga banyak diselundupkan ke
terjaga stabilitas pengadaan
Malaysia dan Singapura. Dengan adanya indikasi peningkatan
penyelundupan dengan modus antarpulau tersebut
CPO di dalam negeri dan terjamin menyebabkan instansi ini diberi tugas baru untuk melakukan
pelaksanaan pemungutan Pajak Ekspor pengawasan.
dalam rangka Ekspor CPO. Pengawasan terutama akan dilakukan oleh Kantor Penga-
P
wasan dan Pelayanan Bea dan Cukai yang ada di beberapa
raktek penyelundupan minyak sawit mentah atau yang pelabuhan besar yang menjadi pelabuhan asal atau tujuan perda-
lebih populer dengan sebutan Crude Palm Oil (CPO) ke gangan CPO, antara lain kantor pelayanan yang punya CPO dan
luar negeri dinilai menjadi salah satu faktor pemicu ada tujuan CPO , antara lain Dumai, Jambi, Palembang, dan
kenaikan harga minyak goreng di pasaran dalam negeri Belawan. Terakhir, pelabuhan ini (Belawan) disebut-sebut sebagai
akhir-akhir ini. Sebagaimana diketahui minyak sawit lokasi yang rawan diselundupkannya CPO ke negara-negara
mentah (crude palm oil/CPO) dan produk turunannya merupakan tetangga seperti Malaysia dan Singapura.
produk unggulan yang mendominasi produk asal Indonesia yang Karena itu, untuk mengantisipasi aparatnya dalam melakukan
diekspor dan akibat tingginya ekspor CPO ini mengakibatkan pengawasan terhadap
kelangkaan suplai minyak goreng di dalam negeri. penyimpangan ekspor untuk
Di sisi lain, pemerintah sendiri mengakui kalau saat ini peng- produk CPO, Direktorat Jen-
awasan ekspor belum maksimal. Harga CPO di pasaran deral Bea dan Cukai melalui
internasional yang tinggi saat ini mendorong produsen komoditas Direktorat Penindakan dan
tersebut lebih memilih untuk mengekspor daripada menjual ke Penyidikan (P2) melakukan
dalam negeri. Instrumen Pajak Ekspor (PE) CPO yang diterap- Sosialisasi Identifikasi CPO
kan pemerintah rasanya tak mampu menekan laju ekspor, dan Produk Turunannya.
bahkan untuk menghindari PE banyak yang melakukan penye- Sosialisasi gelombang
lundupan. pertama diikuti oleh 42
Upaya lain yang dilakukan pemerintah adalah dengan penge- peserta berlangsung mulai
naan Bea keluar atau dulu dikenal dengan pungutan ekspor yang tanggal 28 April 2008 sampai
dikenakan untuk beberapa produk salah satu diantaranya adalah 2 Mei 2008. Pembukaan so-
minyak kelapa sawit (CPO). Penetapan bea keluar ditetapkan sialisasi dilakukan oleh
dalam Undang-Undang Kepabeanan, sedangkan pungutan eks- Sekretaris Direktorat Jenderal
por hanya ditetapkan dalam peraturan pemerintah. Dengan Bea dan Cukai, Kamil Sjoeib
demikian, bea keluar jauh lebih kuat dibanding pungutan ekspor. di ruang Loka Muda Kantor
Terkait dengan hal itu terutama mengenai masalah Pusat DJBC. Hadir pula
pengawasannya untuk CPO, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dalam pembukaan tersebut
(DJBC) akan terlibat dalam pengawasan perdagangan antarpu- ABDUL AZIZ HADY. Pengajar dapat Direktur P2 DJBC, Jusuf
lau. Selain itu, DJBC juga akan meningkatkan pengawasan memberikan kuis dengan mengiden- Indarto dan trainer dari PT.
tifikasi sampel produk yang ada, dan
pelabuhan-pelabuhan di Sumatera yang menjadi pelabuhan asal peserta secara cepat dapat menebak Sucofindo yaitu M. Heru Riza
atau tujuan perdagangan komoditas tersebut. Kebijakan ini mana CPO, Crude Olein, CPKO, RBD Ch. Sebelum dilakukan pela-
dilakukan untuk menekan penyelundupan CPO memanfaatkan Palm Oil, PFAD dan sebagainya. tihan, terlebih dahulu, Sekdit-
MMEA ILEGAL
FOTO-FOTO WBC/ZAP
DAN PITA
CUKAI PALSU
DIAMANKAN
KANWIL DJBC JAKARTA
Kanwil DJBC Jakarta dapat
menyelamatkan potensi keuangan
negara sebesar Rp.27.569.983.769,34.
D
ari hasil pelaksanaan tugas pengawasan di ling-
kungan Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jen-
deral Bea dan Cukai (DJBC) Jakarta dari awal
Mei akhirnya membuahkan hasil yaitu dengan
dilakukannya penindakan terhadap penimbunan
dan peredaran Minuman Mengandung Etil Alkohol
(MMEA) illegal sebanyak 14437 botol yang dilakukan oleh
tersangka MSN diberbagai lokasi.
“Para pelaku tertangkap tangan saat mereka sedang
melekatkan pita cukai pada MMEA disebuah rumah kon-
trakan. Harusnya sesuai dengan aturan, MMEA tersebut
disimpan di dalam gudang penyimpanan resmi dan sebe-
lum keluar dari kawasan pabean mestinya sudah dilekati
pita cukai,” demikian menurut Septia Atma, Kepala
Bidang Penindakan dan Penyidikan Kanwil DJBC Jakarta
dalam jumpa pers di Kanwil DJBC Jakarta, Kamis 15 Mei
2008.
Dalam melakukan aksinya, lanjut Atma, para pelaku
menggunakan modus operandi dengan menyimpan/ me-
nimbun, menjual MMEA tanpa Nomor Pokok Pengusaha
Barang Kena Cukai (NPPBKC), tanpa dilekati pita cukai
dan dilekati pita cukai palsu serta menyimpan dan mem- MMEA ILEGAL DENGAN PITA CUKAI PALSU DAN POLOS yang berhasil
pergunakan atau melekatkan pita cukai palsu. diamankan aparat Kanwil DJBC Jakarta.
Ketika WBC menanyakan apakah pita cukai palsu ter-
sebut terkait dengan jaringan pengedar pita cukai palsu untuk itu pihaknya terutama di bidang P2 masih terus
yang berhasil dibekuk sebelumnya, Septia Atma mengata- melakukan pengembangan lebih lanjut
kan, kemungkinan-kemungkinan itu bisa saja terjadi, Sementara itu menurut Kepala Kantor Wilayah DJBC Ja-
karta, Heru Santoso, tindakan yang diambil pihaknya sampai
saat ini sedang dilakukan penyidikan terhadap tersangka
oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil Kanwil DJBC Jakarta.
Dalam kasus ini aparat Kanwil DJBC Jakarta
melakukan penindakan di tiga lokasi pada waktu yang ber-
samaan yaitu pada 10 mei 2008. Seperti diuraikan Heru
Santoso, di lokasi Sumur Batu, yaitu di Gudang Sumur
Batu, Jakarta Pusat, berhasil diamankan 1.224 karton
atau 10.422 botol MMEA berbagai merek dan jenis. Di
lokasi Muara Baru dan Bendungan Jago, yaitu di Gudang
Muara Baru Jakarta Utara, berhasil diamankan 576 karton
atau 4.015 botol MMEA impor berbagai merek dan jenis.
Dari keseluruhan barang bukti di Sumur Batu, Muara Baru
dan Bendungan Jago terdapat 145 karton @ 4 liter yang
telah dilekati dengan pita cukai palsu, selebihnya polos
atau belum dilekati pita cukai. Sedangkan di lokasi Sumur
Batu, aparat berhasil mengamankan 5.105 keping pita
cukai MMEA impor golongan B1 dan golongan C.
Atas perbuatan tersebut pelaku telah melanggar UU
Cukai No. 37 Tahun 2007 pasal 54 dengan ancaman
pidana penjara paling singkat 1 tahun dan paling lama 5
tahun dan atau pidana denda paling sedikit 2 kali nilai
cukai dan paling banyak 10 kali nilai cukai yang seharus-
nya dibayar, dan pasal 55 dengan ancaman pidana penja-
ra paling singkat 1 tahun dan paling lama 8 tahun dan
PITA CUKAI PALSU MMEA impor golongan B1 dan Golongan C sebanyak pidana denda paling sedikit 10 kali nilai cukai dan paling
5.105 keping saat dilakukan pendeteksian dengan sinar ultra violet. banyak 20 kali nilai cukai yang seharusnya dibayar. ris
IMPORTASI
MOBIL
MEWAH
ILEGAL,
DITEGAH
PETUGAS KPU
BEA DAN CUKAI
TANJUNG PRIOK
SOSIALISASI DAN PELATIHAN CNT.Dikuti oleh para pegawai DJBC yang betugas di wilayah pelabuha, bandara dan
juga wilayah perbatasan dengan para penyaji materi dari instansi pemerintah yang terkait dengan masalah narkoba. Dua buah mobil
mewah bekas asal
Singapura yang
SOSIALISASI DAN PELATIHAN rencananya akan
dimasukkan ke
CNT TAHAP II DI KP-DJBC wilayah Indonesia
melalui Pelabuhan
Untuk kedua kalinya dalam tahun 2008 Direktorat Tanjung Priok secara
Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) bekerjasama illegal, berhasil
dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) melakukan digagalkan petugas
pelatihan kepada para petugas DJBC yang Bea dan Cukai
tergabung dalam Customs Narcotics Team (CNT). Kantor Pelayanan
S
osialisasi dan pelatihan CNT yang kedua ini berlangsung selama dua pekan dari
Utama (KPU) Bea dan
tanggal 5 Mei hingga 16 Mei 2008 di Kantor Pusat DJBC dan diikuti oleh 59 Cukai Tanjung Priok
pegawai DJBC dari seluruh Indonesia dengan para penyaji materi dari berbagai Jakarta.
D
instansi seperti Imigrasi, DJBC, Badan Narkotika Nasional (BNN) serta pihak
perusahaan penerbangan seperti Garuda Indonesia. Pelatihan ini juga disertai de- ua mobil mewah jenis
ngan simulasi di kawasan bandara Soekarno Hatta dan Pelabuhan Tanjung Priok. Mercedes Benz Tipe S
Dalam sambutannya pada acara pembukaan sosialisasi dan pelatihan CNT, Sek- 430 dan Lexus tipe LS
retaris Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (Sekditjen) Kamil Sjoeib mengatakan, DJBC 430 menurut Kepala
mempunyai peran cukup besar untuk menangkal masuknya narkoba ilegal dari luar KPU Bea dan Cukai Tan-
negeri melalui pintu-pintu masuk ke Indonesia seperti pelabuhan laut, bandara maupun jung Priok Kushari Suprianto,
perbatasan darat yang berbatasan langsung dengan negara tetangga. ditegah setelah Bidang Penindakan
Namun lanjutnya lagi, keberadaan CNT harus pula ditunjang dengan kemampuan dan dan Penyidikan KPU Bea dan
keterampilan petugas dalam menjalankan tugasnya, sehingga keberadaan CNT dilapangan Cukai Tanjung Priok mendapatkan
dapat memberikan kontribusi yang cukup besar. “Setelah melalui pelatihan ini diharapkan informasi mengenai importasi mobil
para personil CNT dapat menerapkan pengetahuan yang diterima dan memberikan kontri- mewah tersebut dilakukan secara
busi yang berarti dalam upaya menegah masuknya narkoba ke Indonesia,”papar Kamil. ilegal. “Dikatakan illegal karena pa-
Hal senada juga disampaikan oleh Direktur P2 Jusuf Indarto yang hadir pada acara da kontainer yang berisi dua mobil
pembukaan. Menurutnya, selain kehandalan petugas dalam menguasai aturan dan juga mewah tersebut dalam manifest BC
kelihaian melakukan pemeriksaan barang, naluri yang kuat untuk dapat menegah suatu 1.1 diberitahukan sebagai cartridge
barang illegal dengan berbagai macam modus harus juga dimiliki oleh petugas, sehingga 385D sebanyak 36 palet, ini
masuknya barang ilegal tersebut dapat ditekan dengan maksimal,”Pelatihan CNT ini harus dilakukan untuk menghindari kewa-
juga meningkatkan kewaspadaan dan mempertajam naluri kita dilapangan untuk menegah jiban membayar Bea Masuk (BM)
masuknya barang illegal ke Indonesia,”paparnya. dan Pajak Dalam Rangka Impor
Juga hadir dalam pembukaan acara pelatihan tersebut Kepala Pusat Pengendalian (PDRI),”terang Kushari.
Operasi Badan Narkotika Nasional (Kapusdalops BNN) Tommy Sagiman. Menurut Tommy, Masih menurut Kushari, pihak-
para sindikat narkoba internasional tentunya akan berpikir untuk bisa memasukkan narkoba nya mengikuti pergerakan mobil
ke Indonesia, karena saat ini kawasan bandara dan juga pelabuhan di Indonesia sudah ilegal tersebut begitu kontainer
semakin ketat pengawasan dan pemeriksaannya. Kualitas SDM yang sudah cukup berkua- yang mengangkutnya datang di
litas dan juga peralatan canggih di pelabuhan laut, bandara dan juga wilayah perbatasan pelabuhan. ”Kami dapat mengga-
darat, bisa membuat para sindikat khawatir akan tertangkap. galkan kontainer tersebut setelah
“Ini bisa kita lihat dengan terungkapnya narkoba yang masuk melalui kawasan peru- mendapat informasi dan menindak-
mahan elit yang berdekatan dengan laut, karena wilayah pelabuhan dan juga bandara lanjutinya dengan kegiatan penga-
pengawasanya sudah semakin ketat,”jelas Tommy. wasan lainnya, walaupun ketika
Sama halnya dengan yang dikatakan Kamil Sjoeib dan Jusuf Indarto, ia mengharapkan kontainer akan keluar pelabuhan,
dari pelatihan ini para petugas yang berada di pintu gerbang masuk Indonesia bisa mem- suasana hujan dan kamera CCTV
berikan kontribusi yang cukup besar dalam meredam masuknya narkoba ke Indonesia. mati karena padamnya listrik,”
”Keberadaan CNT di beberapa wilayah kerja DJBC bisa dikatakan efektif, kita bisa lihat paparnya pada acara press release
beberapa waktu lalu, berbagai tegahan narkoba berhasil digagalkan oleh CNT, yang terjadi di JICT Tanjung Priok, 8 Mei 2008.
kemarin di Bandara Juanda Surabaya dan Bandara Soekarno Hatta zap Hingga berita ini diturunkan, pi-
KPPBC SOEKARNO-HATTA karno-Hatta yang dalam tiga bulan terakhir ini terus mene-
gah produk narkoba, seperti kokain, shabu-shabu, ekstasi
MUSNAHKAN HASIL TEGAHAN dan ketamine.
KOKAIN,
Dari hasil tegahan tersebut, diperkirakan KPPBC Soe-
karno-Hatta telah menegah barang haram yang nilainya
mencapai Rp.118 milar. Akan keberhasilan ini, KPPBC Soe-
EKSTASI,
karno-Hatta menggelar acara pemusnahan barang hasil
tegahan tersebut yang dilaksanakan pada 15 Mei 2008 di
halaman gedung B KPPBC Soekarno-Hatta.
SHABU DAN
Hadir pada acara tersebut Gubernur Banten, Hj. Ratu
Atut Choisyiah, Kakanwil DJBC Banten, Bachtiar,
Kapolsek Bandara, BNN, LSM bidang narkotika (Granat),
dan instansi terkait lainnya yang ada di Bandara
KETAMINE
Seokarno-Hatta. Pada kata sambutannya, Kepala KPPBC
Tipe A1 Soekarno-Hatta, Rahmat Subagio, mengucapkan
terima kasih atas dukungan yang diberikan oleh seluruh
jajaran di bandara Soekarno-Hatta, dalam memberantas
Dalam kurun waktu tiga bulan Kantor penyelundupan narkotika dan psikotropika.
Lebih lanjut, Kakanwil DJBC Banten, Bachtiar menyam-
Pengawasan dan Pelayanan Bea dan paikan, jaringan narkotika dan psikotropika ini telah
Cukai (KPPBC) Tipe A1 Soekarno-Hatta, melibatkan beberapa negara, untuk itu kesiapan aparat
berhasil menegah 10 tersangka warga DJBC dalam menegah masuknya barang haram tersebut
negara asing yang membawa 485,40 haruslah lebih diperketat dan dioptimalkan.”Kami harap
gram kokain, 22.020,16 gram shabu, dan KPPBC Soekarno-Hatta jangan merasa puas dengan ha-
8.387 butir ekstasi, yang keseluruhannya sil ini, karena kemungkinan masih banyak barang haram
yang akan masuk melalui bandara ini,” ujar Bachtiar.
diperkirakan mencapai Rp.118 milyar. Sementara itu, pada kata sambutannya Gubernur Ban-
U
ten menyampaikan, segenap jajaran Provinsi Banten
paya Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) akan mendukung upaya yang dilakukan DJBC khususnya
dalam memberantas peredaran narkotika, KPPBC Soekarno-Hatta dalam memberantas narkoba.
memang tidak pernah surut. Upaya ini terlihat de- Dan dengan acara pemusnahan ini diharapkan para pema-
ngan gencarnya Kantor Pengawasan dan sok, pengedar, dan pemakai akan menjadi jera karena
Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe A1 Soe- apapun bentuk narkoba sangat membahayakan bangsa ini.
DITEGAH
Sementara itu seminggu sebelumnya, dalam kurun waktu
delapan hari, yaitu pada 6 hingga 13 Mei 2008, KPPBC
Soekarno-Hatta berhasil menegah dua warga negara Taiwan
yang membawa shabu-shabu dan ketamine. Dari kedua ter-
sangka tersebut, berhasil ditegah 2,282 gram shabu bernilai
kurang lebih Rp.3,4 milyar. Sedangkan dari warga negara
Taiwan lainnya yang ditegah pada 13 Mei 2008, berhasil dite-
gah shabu sebanyak 2,500 gram dan 400 gram ketamine, yang
keseluruhannya bernilai Rp.4,5 milyar.
Menurut Kepala Seksi Penindakan dan Penyidikan
KPPBC Soekarno-Hatta, Eko Dharmanto, tersangka
pembawa shabu-shabu asal Taiwan yang berhasil ditegah
petugas KPPBC Soekarno-Hatta kemungkinan memang
berasal dari satu jaringan psikotropika, hal ini dapat
terlihat dari pembungkus shabu tersebut, umumnya
SATU JARINGAN. Para tersangka yang dalam tiga bulan berhasil ditegah dikemas dalam satu produk makanan yang sama. Namun
petugas KPPBC Soekarno-Hatta karena membawa shabu-shabu dan demikian, untuk lebih memastikan, petugas kini masih
ketamine, dimungkinkan berada dalam satu jaringan yang terorganisir. melakukan penyidikan terhadap tersangka untuk melihat
kemungkinan tersebut.
“Secara khusus saya mengucapkan terima kasih yang Sementara itu, untuk ketamine yang merupakan obat
sebesar-besarnya akan upaya bea cukai dalam bius sehingga mempunyai efek halusinasi dan dapat
memberantas narkoba, untuk itu kami secara khusus juga dijadikan sebagai bahan campuran pembuat ekstasi, un-
nanti akan memberikan penghargaan sebagai rasa syukur tuk itu peredarannya sangat dibatasi. Upaya
kami atas keberhasilan yang dicapai bea cukai,” papar Hj. penyelundupan ketamine ke Indonesia ini juga dinyatakan
Ratu Atut Choisyiah. telah melanggar pasal 81 undang-undang kesehatan RI
Diakhir acara, dengan disaksikan oleh seluruh tersang- nomor 23 tahun 1992, dengan ancaman penjara maksi-
ka, maka narkotika dan psikotropika yang berhasi ditegah, mal tujuh tahun. adi
DIMUSNAHKAN. Empat kilo kokain, puluhan kilo shabu dan ketamin, juga ribuan butir ekstasi yang bernilai ratusan milyar, dimusnahkan KPPBC
Soekarno-Hatta, yang disaksikan langsung oleh Gubernur Banten.
KPPBC BELAWAN TEGAH an terhadap penumpang tersebut, diketahui bahwa dari ke-
enam keris tersebut, lima berasal dari Aceh sedangkan yang
BARANG
satu berasal dari Jawa. Sedangkan untuk tameng berasal
dari Aceh. Dan, dari hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumatera Utara, diketa-
PURBAKALA
hui kalau barang-barang tersebut masuk ke dalam benda
purbakala sehingga sangat dilarang untuk diperjualbelikan,
dan masuk ke dalam benda yang sangat dilindungi.
Untuk kasusnya, kini telah diserahkan kepada pihak
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumatera Utara untuk di-
Saat dilakukan pemeriksaan dengan lakukan penyidikan lebih lanjut, untuk menentukan tindak
X-Ray, terlihat gambar benda purbakala pidana yang dapat dikenakan kepada tersangka, karena telah
berupa keris dan tameng yang melanggar undang-undang kebudayaan.
diperkirakan telah berusia lebih dari
50 tahun dan masuk sebagai barang PENGHARGAAN
cagar budaya yang sangat dilindungi.
Sementara itu, Kantor Wilayah (Kanwil) Sumatera Utara
pada 16 Mei 2008, bertempat di aula Kanwil Sumatera Utara,
U
memberikan penghargaan kepada sembilan pegawai di ling-
paya perdagangan barang-barang purbakala yang kungan KPPBC Belawan yang telah berhasil menggagalkan
dilindungi berhasil digagalkan Direktorat Jenderal upaya penyelundupan Heroin pada 22 Februari 2008 di
Bea dan Cukai (DJBC), yaitu oleh Kantor Pengawas- pelabuhan laut internasioanal Ujung Baru Belawan.
an dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Adapun ke sembilan pegawai yang mendapat pengharga-
Belawan yang berhasil menegah barang-barang an tersebut adalah, Arie Swarsono Herlambang (korlak
purbakala asal Aceh dan Jawa, yang rencananya akan di ba- administrasi impor), Samsu Rizal (pelaksana pemeriksa pada
wa ke Malayasia. Seksi Pabean), Aslamiah (pelaksana pemeriksa pada Seksi
Menurut Kepala Seksi Penindakan dan Penyidikan (P2) Pabean), Syafaruddin (pelaksana pemeriksa pada Seksi
KPPBC Belawan, Agustinus Djoko P, tegahan tersebut Pabean), Amir Pirus (pelaksana pemeriksa pada Seksi P2),
didapat pada 6 Mei 2008, dari penumpang warga negara S.D. Udjianto (pelaksana pemeriksa pada Seksi P2), Agus
Malaysia bernama Morat bin Mohamed Zain, yang akan be- Rinaldo Simanjuntak (pelaksana pemeriksa pada Seksi P2),
rangkat dari pelabuhan laut internasional Ujung Baru Anhar Bongsu Harahap (pelaksana pemeriksa pada Seksi
Belawan dengan menggunakan kapal ferry Bahagia tujuan P2), dan Junaidi (pelaksana administrasi pada Seksi P2).
Penang Malaysia. Penghargaan kali ini diberikan oleh Inspekstorat Jenderal
“Dari hasil pemeriksaan X-Ray terhadap barang penum- Departemen Keuangan, Permana Agung yang didampingi
pang tersebut, petugas merasa curiga dengan gambar senja- oleh Inspektorat bidang IV, Edi Setyo, Direktur P2, Jusuf
ta berupa keris dan tameng yang ada dalam kopor tersebut, Indarto, dan Kasubdit Intelijen DJBC, Maman Anurachman.
setelah dilakukan pemeriksaan fisik, kedapatan benda terse- Turut hadir pada acara tersebut, Tenaga Pengkaji Bidang
but adalah enam buah keris dan satu buah tameng dengan Pelayanan dan Penerimaan Kepabeaan dan Cukai, Bambang
usia diperkirakan lebih dari 50 tahun,” papar Agustinus. Prasodjo, Kakanwil Sumatera Utara, Ahmad Riyadi, seluruh
Lebih lanjut Agustinus menjelaskan, dari hasil pemeriksa- Kepala Kantor dijajaran Kanwil Sumatera Utara, serta pejabat
DOK. KPPBC BELAWAN eselon III dan IV di ling-
kungan KPPBC Bela-
wan dan Kanwil Suma-
tera Utara.
Pada sambutannya,
Permana Agung atas
nama Direktur Jenderal
meminta agar para pe-
gawai terus bersema-
ngat dalam bekerja,
khusus dalam melaku-
kan penegahan barang-
barang berbahaya. Se-
lain itu Permana Agung
juga meminta para
pegawai untuk pandai-
pandai dalam menem-
patkan diri, sehingga
tidak terpengaruh oleh
lingkungan yang kurang
mendukung.
Sementara itu,
Direktur P2 dalam sam-
butannya memaparkan
jalur-jalur narkotika
yang kini kembali ma-
rak masuk ke Indone-
sia, untuk itu perlunya
pemahaman pegawai
akan jalur-jalur yang
dijalani jaringan narko-
DITEGAH. Sebanyak enam keris asal Aceh dan Jawa, dan satu buah tameng asal Aceh yang masuk ke dalam benda tika sebelum masuk ke
cagar budaya berhasil ditegah petugas KPPBC Belawan. Indonesia. adi
PERESMIAN LBHPI. Dilakukan oleh Ketua Pengadilan Pajak Anshari Ritonga yang didampingi oleh pengurus LBHPI.
K
penjatuhan pidana pajak, namun Hak Asasi Manusia (HAM) wajib
ini lembaga bantuan hukum serupa yang menitikberat- pajak harus dijunjung tinggi dengan cara menegakkan hukum
kan pada penyelesaian bantuan hukum di bidang pajak dengan menggunakan hukum pajak yang benar dan
perpajakan hadir ditengah masyarakat. Lembaga yang menerapkannya dengan benar,kami akan membantu anggota
kemudian disebut dengan nama Lembaga Bantuan Hu- masyarakat yang membutuhkan keberadaan kami, baik itu
kum Pajak Indonesia (LBHPI) mempunyai misi mem- masyarakat usaha maupun juga wajib pajak perorangan yang
bantu wajib pajak dalam melaksanakan kewajiban dan memper- merasa perlu mendapat penjelasan dari kami maupun juga
oleh hak-hak perpajakannya baik diluar maupun di muka penga- advokasi”urai Eddy.
dilan serta membantu pemungutan pajak berdasarkan ketentuan Dalam kegiatan advokasi bagi para kliennya, LBHPI akan
perundang-undangan perpajakan. bertindak secara profesional. Jika dalam kegiatan tersebut klien
Misi tersebut disampaikan oleh ketua LBHPI Tb. Eddy Mang- yang ditangani memang memenuhi kriteria pidana pajak , maka
kuprawira dihadapaan para undangan yang hadir dalam peres- LBHPI papar Eddy, akan menganjurkan dan membantu wajib pa-
mian LBHPI di salah satu hotel di bilangan Senen Jakarta Pusat jak untuk menempuh beberapa upaya, seperti upaya perdamaian
pada 30 April 2008 lalu. Kehadiran LBHPI ditengah masyarakat yang sesuai dengan pasal 8 ayat 3 Undang-Undang Pajak jika
yang menitikberatkan pada bidang hukum pajak, papar Eddy,lebih berada dalam tahap pemeriksaan pajak, upaya perdamaian yang
didasari karena kurangnya perhatian pada masalah pajak dari terdapat pada pasal 13A Undang-Undang Pajak jika dalam tahap
para ahli hukum, tokoh politik maupun petinggi pemerintahan. pemeriksaan bukti permulaan untuk pertama kalinya, dan upaya
Dengan adanya lembaga ini maka diharapkan para wajib pajak perdamaian sesuai pasal 44B Undang-Undang Pajak jika sudah
dapat terakomodir kepentingannya. pada tahap penyidikan pajak.
Masih menurut Eddy, kegiatan lembaga yang dipimpinnya Ketua Pengadilan Pajak Anshari Ritonga dalam sambut-
tersebut secara sekilas hampir menyerupai dengan konsultan pa- annya mengatakan, keberadaan LBHPI ditengah masyarakat
jak atau advokat. Namun secara keseluruhan LBHPI disamping setidaknya bisa memberikan suatu pencerahan kepada
memberikan konsultasi dan bantuan hukum pajak, juga menye- masyarakat khususnya wajib pajak akan hak dan kewajiban-
lenggarakan berbagai kegiatan, diantaranya memberikan pendi- nya,sehingga nantinya LBHPI bisa membantu pemerintah
dikan dan latihan perpajakan, penelitian dan pengembangan menciptakan suatu masyarakat yang sadar dan taat akan ke-
dibidang perpajakan hingga konsultasi dan pemberikan kajian wajibannya dalam bidang perpajakan. zap
KITE
menandatangani dokumen yang berkaitan dengan KITE
telah diganti/diubah. Oleh karena itu, menurut penulis
substansi pasal tersebut wajib dilaksanakan.
Kedua: Surat Sanggup Bayar (SSB), menurut penulis
SSB hampir sama dengan Coorporate Guarantee, hanya
terminologinya saja yang berbeda. Dalam Keputusan
Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor 205/BC/2003 pa-
sal 10 secara eksplisit telah diatur tentang SSB, dan
mengenai jangka waktu juga diatur dalam dalam pasal 11
DIANTARA PERATURAN DAN Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai tersebut,
IMPLEMENTASINYA
tetapi hingga saat ini masih terdapat Kantor Wilayah yang
melayani fasilitas KITE masih tetap mengikuti pola yang
dijalankan pada masa P4BM, Bapeksta dan Bintek.
D
Ketiga: Pengawasan Fasilitas KITE, sebenarnya peng-
engan diangkatnya permasalahan KITE sebagai awasan fasilitas KITE bukan hanya dilakukan dalam ben-
topik di WBC edisi bulan Maret 2008, saya meng- tuk Laporan Ekspor dan Audit serta surveillance, tetapi
ucapkan salut kepada Redaksi, karena selama berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai
ini KITE sedikit terabaikan dari pengamatan para Nomor 205/BC/2003 pasal 38 secara eksplisit disebutkan
pejabat pengambil keputusan khususnya pejabat bahwa pelaksanaan pengawasan fisik barang dan/atau
di bidang KITE. Selain itu dengan adanya pendapat para audit di bidang Kepabeanan dan Cukai dapat dilakukan
pejabat Bea Cukai tentang permasalahan KITE, maka te- sewaktu-waktu sesuai ketentuan yang berlaku dan pasal
lah menambah jumlah antrian permasalah- 5 ayat (3) huruf b secara implisit menyebut-
an yang wajib diantisipasi solusinya oleh
pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.
Judul topik WBC edisi bulan Maret 2008
adalah Fasilitas KITE Perlu Penyempurnaan
Peraturan. Dari judul tersebut terlihat bahwa
belum berjalannya pelayanan dan pengawas-
an KITE sesuai dengan yang diharapkan,
salah satu penyebabnya kurang sempurna-
“
... APAKAH
PENGUSAHA YANG 30 (tiga
DOKUMEN
kan bahwa, NIPER dapat dicabut dalam hal:
perusahaan tidak memberitahukan
perubahan data dalam DIPER dalam waktu
puluh) hari sejak perubahan terjadi.
Dari kedua pasal tersebut terlihat adanya
MENANDATANGANI wewenang pegawai untuk mengetahui seca-
ra fisik kegiatan perusahaan, hanya meka-
nisme yang belum diatur lebih lanjut siapa
nya Peraturan Menteri Keuangan Nomor BERKAITAN yang berwenang melaksanakannya, apakah
580/KMK.04/2003 dan Keputusan Direktur pegawai di Pelayanan KITE Kantor Wilayah
Jenderal Bea dan Cukai Nomor 205/BC/2003 DENGAN KITE atau pegawai di KPPBC.
serta peraturan perubahannya. SUDAH SESUAI Dalam rencana penyempurnaan peratur-
Oleh sebab itu, penulis tertarik untuk se- an fasilitas KITE sebagaimana diungkapkan
dikit menyampaikan pendapat, apakah kedua DENGAN oleh beberapa pejabat, menurut penulis
keputusan tersebut yang menjadi dasar PENGUSAHA YANG bukan sekedar penyempurnaan Keputusan
hukum pelayanan dan pengawasan Fasilitas Menteri Keuangan Nomor 580/KMK.04/2003,
KITE belum memenuhi asas kepatuhan. Pe- BERHAK tetapi yang perlu dilakukan adalah Pembuat-
nulis akan menguraikan dari sudut pandang MENANDATANGANI an/Pembentukan Peraturan Menteri Keuang-
pelaksanaan peraturan perundang-undang- an tentang Fasilitas KITE sebagaimana di-
an di bidang KITE, sumber daya manusia, BERDASARKAN amanatkan oleh Undang-undang Nomor 17
aplikasi pelayanan KITE, serta pengusaha Fa- DATA DIPER/NIPER Tahun 2006 tentang perubahan Undang-un-
silitas KITE. dang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepa-
”
beanan yang diatur dalam Pasal 26 ayat (3)
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN dan Pasal II Ketentuan Peralihan, hal terse-
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 580/KMK.04/2003 but sangat penting mengingat Keputusan Menteri Keuang-
dan Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor an Nomor 580/KMK.04/2003 konsiderannya mengguna-
205/BC/2003, telah diberlakukan lebih 4 (empat) tahun, te- kan Pasal 25 ayat (1) huruf c Undang-undang Nomor 10
tapi sampai saat ini belum seluruhnya diimplementasikan, Tahun 1995 yang telah dihapus dalam Undang-undang
pertanyaannya: bagaimana kita bisa menilai bahwa kedua Nomor 17 Tahun 2006 sedang sekarang KITE diatur da-
Keputusan tersebut belum sempurna, sedangkan belum lam Pasal 26 ayat (1) huruf k Undang-undang Nomor 17
dilakukan evaluasi secara menyeluruh, apakah kedua ke- Tahun 2006.
putusan tersebut sudah dijalankan sesuai dengan perin-
tahnya. Penulis mengutip beberapa pendapat dari pejabat SUMBER DAYA MANUSIA
Bea dan Cukai tentang permasalahan yang ada di fasilitas Sampai saat ini pegawai yang bertugas di pelayanan
KITE dalam WBC edisi bulan Maret 2008. KITE sebagian besar dari pegawai eks Bapeksta/Bintek
Pertama: Data NIPER/DIPER dalam database pelayan- yang dirotasi ke DJBC yang belum seluruhnya mengikuti
an KITE belum di update. Sebenarnya perintah updating pendidikan kebea-cukaian, sehingga dalam memberikan
data NIPER/DIPER secara eksplisit telah dijelaskan da- pelayanan KITE masih berpola pikir seperti pada saat
lam pasal 4 ayat (1) Keputusan Menteri Keuangan Nomor melayani KITE pada masa P4BM, Bapeksta, dan Bintek.
580/KMK.04/2003 dan penegasannya dapat dilihat pada Seperti diketahui bahwa pada masa P4BM, Bapeksta, dan
pasal 27 ketentuan peralihan. Tetapi hingga saat ini sub- Bintek penekanannya hanya pada pelayanan, karena ber-
stansi pasal tersebut belum dijalankan, sehingga dalam anggapan bahwa pengawasan terhadap fisik barang
pelayanan fasilitas KITE masih menggunakan NIPER yang dan kebenaran pengisian dokumen (PIB) merupakan tang-
”
na agar secara hard copy bisa sesuai dengan tusan Menteri Keuangan Nomor 580/KMK.04/
yang diinginkan atau bahkan ada pegawai 2003 dan Keputusan Direktur Jenderal Bea dan
yang khusus menangani SK Pembebasan tidak menge- Cukai Nomor 205/BC/2003, dalam pelaksanaannya
tahui hal ini. pengusaha hanya mengikuti kebiasaan-kebiasaan yang
l Pejabat/Pegawai pelayanan KITE terlalu tergantung kepa- selama ini dijalankannya. Hal tersebut merupakan
da proses komputer, walaupun kadang-kala terdapat keti- tantangan bagi pegawai yang melayani Fasilitas KITE un-
dak sesuai antara proses komputer dengan yang seha- tuk menerapkan kedua keputusan tersebut, karena harus
rusnya menurut peraturan pelayanan KITE, hal tersebut mengubah kebiasaan yang tidak sesuai dengan peraturan
masih terus dilanjutkan tanpa berusaha untuk melakukan KITE.
perubahan. Seperti kita ketahui bahwa komputer itu hanya Pegawai pelayanan KITE harus menjelaskan kepada
merupakan alat, maka seharusnya kita yang mengendali- pengusaha dan meminta pengusaha untuk memiliki dan
kan bukan sebaliknya (who is behind the device). mempelajari kedua keputusan tersebut. Kebiasaan-
kebiasaan yang dilakukan oleh pengusaha KITE, antara
Mungkin masih banyak hal-hal lain yang tidak sempat lain :
penulis ungkapkan satu persatu, tetapi dengan gambaran l Pengusaha KITE beranggapan bahwa untuk menyele-
seperti ini, kita dapat melakukan lebih kritis lagi dalam saikan PIB 12 bulan adalah realisasi Ekspor atau
menjalankan peraturan yang diamanatkan kepada kita se- pengiriman ke Kawasan Berikat, sehingga Laporan
bagai pengawas pelaksanaannya. Pelaksanaan Ekspor (BCL-KT.01) dilaporkan setelah
melampaui waktu PIB 12 bulan. Seharusnya berdasar-
APLIKASI PELAYANAN KITE kan pasal 21 Keputusan Direktur Jenderal Bea dan
Sejak diberlakukan Keputusan Menteri Keuangan No- Cukai Nomor 205/BC/2003 pengusaha wajib menyam-
INVOICE
sedang diaudit sesuai dengan SE-20/BC/
2006 tanggal 29 Mei 2006. Akhirnya proses
Surat Pemberitahuan Penyesuaian Jaminan
DEVIASI PENGERTIAN
(SPPJ) dilakukan setelah adanya Laporan
Hasil Audit (LHA) dengan kata lain SPPJ di-
proses berdasarkan LHA bukan berdasarkan
Laporan Ekspor (BCL-KT.01)
l Masih ada pengusaha fasilitas KITE yang meng-
gunakan PIB khusus pembayaran Bea Masuk
(PIB KPBM) untuk menyelesaikan bahan baku
asal impor yang belum diselesaikan ekspornya
dalam jangka waktu 12 bulan, seharusnya ber-
I
dasarkan Pasal 20 Keputusan Direktur Jenderal
Bea dan Cukai Nomor 205/BC/2003 diselesaikan nvoice atau commercial invoice adalah dokumen perdagang-
dengan BC. 2.4. an, sering juga disebut faktur. Menurut Kamus Websters,
l Pembayaran PPh ke Bank Devisa, kadangka- invoice adalah dokumen yang dibuat oleh penjual untuk pem-
la menggunakan kurs yang tidak sesuai beli yang berisi daftar barang beserta harganya masing-ma-
dengan kurs yang berlaku pada periode pem- sing yang harus dibayar oleh pembeli dan juga menyebutkan
bayaran. Setelah diterbitkan STTJ, PIB dia- kondisi penjualan. Kondisi penjualan misalnya FOB (free on
jukan ke KPPBC di reject untuk disesuaikan board) atau C&F (cost and freight) dan sebagainya. Disamping
dengan kurs yang berlaku, akibatnya pengu- harga barang kadang-kadang invoice juga digunakan untuk jasa
saha mengajukan permohonan penggantian yang harus dibayar oleh seorang pembeli misalnya kita
STTJ. mereparasikan jam tangan seringkali juga dibuatkan invoice untuk
jasa perbaikan yang harus dibayar.
Demikianlah pembinaan yang perlu dilakukan Invoice biasanya disimpan oleh seorang pembeli dan dalam
dalam pelayanan fasilitas KITE, walaupun kedua lalu lintas hukum juga berfungsi sebagai bukti kepemilikan. Kalau
keputusan tersebut sudah lebih 4 (empat) tahun kita membeli perhiasan pasti kita diberi invoice dan kalau ada
berjalan, seolah-olah kita masih mulai dari awal. kasus di pengadilan yang menyangkut perhiasan tersebut invoice
Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. dapat dijadikan bukti kepemilikan.
“
Trade” dimana A membeli barang dari B untuk pembeli (reject) dan lain-lain.
dikirim kepada C. Dalam konteks ini penerima Dalam GATT Valuation Code yang sekarang
barang bukan pembeli dan pengirim barang bu- berlaku, juga sudah disebutkan bahwa nilai
kan penjual, arus barang tidak selalu sama de- MENURUT HEMAT pabean yang digunakan adalah nilai transaksi.
ngan arus uang. Skema perdagangan seperti SAYA KALAU Tetapi jika tidak ada transaksi, yang digunakan
ini tidak dimuat dalam buku pelajaran impor adalah nilai barang identik. Jika tidak ada data
ekspor dan kepabeanan yang kita pakai disini. MEMANG TIDAK harga barang identik adalah nilai barang yang
ADA TRANSAKSI sama dan seterusnya. Mengacu ke GATT
PENGARUH CONSULAIR INVOICE Valuation Code dalam hal tidak ada transaksi
Disamping anggapan bahwa pengirim ada- DAN TIDAK ADA mestinya tidak perlu ada invoice karena yang
lah penjual dan penerima adalah pembeli, ba- INVOICE MESTINYA diberitahukan adalah nilai barang identik. Bea
rangkali yang juga menjadi dasar pemikiran Cukai meneliti harga berdasarkan data harga
pembuat peraturan pabean yang mewajibkan LEBIH TEPAT barang identik atau barang yang sama dan se-
semua pemberitahuan pabean dilampiri invoice KALAU BEA CUKAI terusnya.
adalah pengalaman jaman dulu ketika Bea Cu- Bea Cukai harus bisa menghubungkan dan
kai mewajibkan adanya consulair invoice untuk MEMINTA mengintegrasikan prosedur pabean dengan GATT
barang dari Singapura, Hongkong, Jepang dan KETERANGAN Valuation Code. Peraturan bahwa PIB harus
Taiwan. Waktu itu semua barang dari 4 dilampiri invoice itu adalah aturan umum (in gene-
negara itu wajib dilampiri consulair invoice yang TENTANG HARGA ral) karena memang 90% barang impor itu adalah
ditandatangani oleh perwakilan Bea Cukai kita BARANG barang yang dibeli dari seorang di luar negeri, jadi
disana. Hal ini bisa dibenarkan karena waktu ada transaksi dan ada invoicenya. Tetapi yang
”
itu (antara tahun 1968 – 1985) berlaku Brussels diluar itu tentu tidak ada invoice dan seyogyanya
Definition of Value (BDV) untuk pemberitahuan cukup dilampiri surat keterangan harga barang
harga. BDV menganut konsep harga normal. Harga yang di- saja. Seyogyanya kita menempatkan invoice pada fungsi
beritahukan dalam dokumen impor adalah harga normal arti- yang sebenarnya seperti dalam tata perdagangan universal.
nya harga yang berlaku secara umum di suatu negara pada
suatu saat tertentu. Berdasarkan konsep ini harga sebagai KESIMPULAN
dasar penghitungan bea masuk harus sama untuk semua 1. Invoice adalah dokumen perdagangan yang memuat rincian
orang untuk barang yang sama dan untuk saat yang sama. barang dan harganya yang harus dibayar oleh pembeli
Contoh dari pemakaian konsep harga normal yang tetapi oleh Bea Cukai invoice dianggap sebagai pernyataan
ditemukan saat ini adalah kurs untuk perhitungan bea masuk. kebenaran harga barang dalam pemberitahuan pabean.
Secara berkala muncul kurs untuk perhitungan bea masuk 2. Peraturan pabean yang dibuat selama ini baru mengako-
yang ditetapkan Menteri Keuangan. Semua orang harus modasikan hubungan bisnis dua pihak belum mengako-
menggunakan kurs ini jika membayar bea masuk. Kalau dite- modasikan hubungan bisnis tiga pihak, sehingga untuk
tapkan kurs Rp. 9.300, per satu US$, mereka yang membeli hubungan bisnis tiga pihak ada ketidaksesuaian antara
dollar dengan harga yang lebih tinggi maupun yang lebih ren- prosedur pabean dengan arus pembayaran (invoice) yang
dah dari itu harus sama-sama menggunakan kurs Rp. 9.300, akhirnya menimbulkan invoice ganda.
tersebut. Harga Rp. 9.300, dianggap harga normal. 3. Hubungan bisnis tiga pihak perlu diakomodasikan dalam
Kembali ke consulair invoice yang dulu berlaku, meskipun peraturan pabean dan invoice seyogyanya ditempatkan
harga yang terjadi pada jual beli berlainan tetapi harga yang pada fungsi yang sebenarnya yaitu sebagai tagihan yang
dipakai untuk penghitungan bea masuk harus sama sebab harus dibayar oleh pembeli. Karena itu jika tidak ada
yang digunakan adalah konsep harga normal. Karena itu transaksi, Bea Cukai tidak perlu mewajibkan adanya lam-
dokumen atas barang yang akan dikirim ke Indonesia harus piran invoice pada pemberitahuan pabean, sehingga per-
diperiksa dahulu oleh perwakilan Bea Cukai supaya dijamin aturan pabean dan perpajakan bisa sejalan.
kesamaan harganya. Consulair invoice ini memang invoice 4. Dalam hal tidak ada transaksi dan tidak ada invoice jika
for customs purpose artinya invoice ini memang dibuat untuk Bea Cukai meragukan kebenaran pemberitahuan harga
kepentingan pabean (perhitungan bea masuk), jadi bukan barang seyogyanya Bea Cukai meminta pernyataan kebe-
commercial invoice. naran tentang harga barang, bukan meminta invoice.
Mungkin saja commercial invoice juga dibuat oleh pengu- Penulis adalah pensiunan Bea dan Cukai,
saha yang bersangkutan tetapi tidak ditunjukkan ke Bea Cu- terakhir menjabat sebagai Kepala Kantor Pelayanan Bandung
INKADO DKI JAYA. Walaupun hanya mendapat tiga medali perunggu dan satu
FOTO-FOTO WBC/ATS
perak, Inkado DKI Jaya tetap optimis akan menjadi tim karateka terbaik
dengan sistem pelatihan dan pembinaan atlet muda yang ada saat ini.
INKADO
DAN AMURA
TURUN DI
PIALA MAESA AMURA. Turun dua tim di event pertama ini, tim Amura menargetkan
tiga emas.
Walaupun keduanya hanya Namun demikian, hingga akhir kejuaran tim Inkado Korda DKI
memperoleh medali perunggu dan perak, Jaya hanya mampu merebut tiga medali perunggu dan satu me-
namun semangat mereka untuk dali perak. Akan hasil tersebut, Maman merasa cukup puas
menunjukan sebagai atlet dari karena seluruh atlet karateka sudah memperlihatkan permainan
perguruan karate terbaik di Indonesia, terbaiknya, hanya keberuntungan belum banyak berpihak, se-
dibuktikan dengan penampilan
hingga hanya empat medali yang berhasil direbut.
Sementara itu tim Amura pimpinan Marisi Zainuddin
cantik dari setiap pertandingan. Sihotang, yang juga sebagai Kasubdit Penindakan Direktorat P2
I
DJBC, pada kejuaraan kali ini menurunkan dua tim sekaligus,
nduk perguruan karateka se-Indonesia, kembali mengadakan yaitu atas nama Amura Bina Taruna dan PP Amura, dengan total
kejuaran piala Maesa ke-48, yang diselenggarakan di atlet yang bertanding sebanyak 33 karateka.
Gelanggang Olahraga Remaja (GOR) Jakarta Timur, pada 9 Menurut Sekjen Amura, Sony Surachman Ramli yang juga
hingga 11 Mei 2008. Pertandingan yang diadakan satu bulan sebagai Kepala Seksi Penyidikan I Direktorat P2 DJBC, timnya
sebelum Pekan Olah Raga Nasional (PON) ini, sekaligus juga baru kali ini turun dikejuaraan Maesa setelah vakum selama 8
sebagai ajang uji coba para atlet terbaik daerah untuk melihat tahun.”Ini adalah kejuaran kami yang pertama setelah kami berdi-
sejauh mana persiapan mereka di PON nantinya. ri, untuk itu kami menargetkan tiga medali emas pada kejuaran
Dengan diikuti kurang lebih 1000 karateka terbaik dari 54 kali ini,” papar Sony.
perguruan yang ada di Indonesia, kejuaran Maesa yang dibuka Namun hingga akhir, Tim Amura hanya mendapatkan dua
oleh Ketua Forki, Luhut B. Panjaitan, berlangsung dengan cukup medali perunggu saja. Akan hal tersebut, Sony merasa cukup se-
keras dan sportif, karena masing-masing atlet ingin menunjukan nang walaupun target tidak tercapai. Namun, semua permainan
prestasi mereka di ajang tahunan yang paling bergengsi. yang telah dibina selama tiga bulan terakhir sudah ditampilkan
Indonesia Karate-Do (Inkado) Korda DKI Jaya pimpinan dengan baik oleh para atlet, untuk itu hasil tersebut akan dijadikan
Mamam Anurachman yang juga sebagai Kasubdit Intelijen sebagai bahan evaluasi untuk turun di event berikutnya.
Direktorat P2 DJBC, pada kejuaran kali ini menurunkan 82 atlet Akhirnya, kejuaraan yang sangat menentukan daerah dalam
terbaiknya yang turun hampir disemua kelas. memilih atletnya untuk turun di ajang PON, ditutup oleh Menteri
“Event ini adalah event yang paling bergengsi, karena hampir BUMN, Sofyan Djalil. Pada sambutannya Menteri meminta agar
semua atlet karateka terbaik turun pada kejuaran kali ini. Untuk itu seluruh perguruan karate terus membina para atletnya, karena
kami berharap dapat memperlihatkan permainan cantik kami de- pemerintah telah mencanangkan untuk mengangkat 1000 atlet
ngan mengalahkan lawan-lawan kami,” ujar Maman Anurachman. terbaik di tahun 2008 ini menjadi pegawai negeri sipil. adi
SOSIALISASI PP NOMOR 28 TAHUN 2008. Menitikberatkan pada cara penghitungan sanksi administrasi yang berupa denda.
PP NOMOR 28
dan persentase tertentu dari bea masuk yang seharusnya di-
bayar. Sedangkan bentuk lainnya adalah persentase tertentu
minimum sampai dengan maksimum dari kekurangan
TAHUN 2008
pembayaran bea masuk atau bea keluar dan persentase ter-
tentu minimum sampai dengan maksimum dari bea masuk
yang seharusnya dibayar.
Secara prinsip menurut Hanafi, tidak ada perbedaan an-
TENTANG PENGENAAN SANKSI tara PP nomor 22 tahun 1996 dengan PP nomor 28 tahun
ADMINISTRASI BERUPA DENDA 2008 yang mengatur mengenai pengenaan sanksi adminis-
trasi tersebut. “Namun kalau kita bicara mengenai perbedaan
DI BIDANG KEPABEANAN antara PP 22 tahun 1996 dengan PP nomor 28 tahun 2008
maka kita akan bicara mengenai perbedaan sanksi adminis-
Dengan adanya perubahan Undang- trasi berupa denda yang diatur dalam UU nomor 10 tahun 1995
dengan UU nomor 17 tahun 2006 yang merupakan hasil
Undang Kepabeanan Nomor 10 tahun amandemen UU nomor 10
1995 tentang kepabeanan yang kini
DOK.WBC
tahun 1995,”terang Hanafi.
menjadi Undang-Undang nomor 17 tahun Menurutnya lagi, sanksi
2006, maka beberapa Peraturan administrasi berupa denda
Pemerintah (PP) yang mengikutinya di bidang kepabeanan me-
juga mengalami penyesuaian, rupakan suatu bentuk upa-
ya pemerintah untuk me-
salah satunya adalah mengenai sanksi mulihkan hak negara, dan
administrasi kepabeanan. untuk menjamin ditaatinya
S
ketentuan undang-undang
anksi administrasi dalam bentuk denda yang dike- oleh para pengguna jasa
nakan terhadap pelanggaran dalam undang-undang kepabeanan yang melaku-
kepabeanan sebelumnya diatur dalam PP nomor kan kegiatan ekspor dan
22 tahun 1996. Namun seiring dengan impor.
perkembangan jaman yang dinamis dan adanya Dengan adanya sanksi
amandemen terhadap Undang-Undang Kepabeanan,maka denda administrasi terse-
PP yang mengatur mengenai masalah tersebut juga menga- but, para pengusaha harus
lami perubahan menjadi PP nomor 28 tahun 2008 mengikuti segala prosedur
Menurut Direktur Penerimaan dan Peraturan Kepabeanan kepabeanan yang telah di-
dan Cukai (PPKC) Hanafi Usman, sanksi administrasi atur dalam undang-undang
HANAFI USMAN. Sanksi administrasi
berupa denda yang terdapat dalam PP nomor 28 tahun 2008 kepabeanan, mengingat berupa denda di bidang kepabeanan
ditetapkan dalam lima bentuk yaitu, dalam bentuk nilai rupiah terbitnya PP nomor 28 merupakan suatu bentuk upaya peme-
tertentu, nilai rupiah minimum sampai dengan maksimum, tahun 2008 sesuai dengan rintah untuk memulihkan hak negara
SECTION
C-TPAT
(CUSTOMS -TRADE PARTNERSHIP AGAINST TERRORISM)
(Part II)
The trade community and customs members. It will also provide access to threat assess-
administration, working with ments and appropriate intelligence, as well as bulletin and
C-TPAT, are developing an message boards.
environment where concerns are
Conduct supply chain security training seminar and
targeted outreach for certified partners and the trade
shared, training relating to community.
both sides is provided and a height- Effective outreach and training are critical tools that
ened awareness of weaknesses and CBP can offer the business community so they can gain a
strengths is recognized. better understanding of the C-TPAT program. The local
T
supply chain specialist will coordinate outreach and
he paper below was taken from handout partici- training initiative. This will provide a better understanding
pant manual of Asia Pacific Economic Coopera- of program expectations and build relationships with C-
tion (APEC) – Senior Management Overview of TPAT partners fostering greater cooperation and respon-
Industry Partnership Seminar in Bangkok. This siveness. Supply chain specialists will deliver training to
paper describe about a system that has been reinforce the goals and objectives of the C-TPAT program.
applied by US Customs to upgrade service and intensify Specialists will explain the C-TPAT agreement and its pro-
international trading security as well as maintaining home- visions to provide a clearer understanding of the responsi-
land security in USA. In the part I (previous edition WBC 402 bilities of both the participant and CBP. The training will
May 2008), the paper start with the introduction on what is also outline the benefits of C-TPAT to the trade community
C-TPAT, the benefits, and this program expectations. On and CBP.
this edition (part II of the paper), highlighting from C-TPAT Share information and security best practices with the
cooperation with international community, to the future of membership.
C-TPAT, and ends with this program conclusion. C-TPAT is cataloging best practices reported either
through security profile submissions or in the validation
PROVIDING C-TPAT BENEFITS process. As the catalog increases, examples of both
Provide incentives and benefits to include expedited successful and extraordinary security practices, relevant to
processing of C-TPAT shipments to C-TPAT partners. a particular industry, will be made available to participants.
Develop the C-TPAT secure communication platform. Best practices will compliment and enhance the current C-
Providing certified members with the necessary tools TPAT supply chain security criteria, set C-TPAT “best pra-
to effectively develop and implement their internal C-TPAT ctice” criteria and categorize the criteria by company size
programs is critical to enhancing overall supply chain and industry. C-TPAT shares information with its member-
security. CBP (Custom Border Priority) will create a secure ship in a variety of ways.
communication platform to provide certified members with The internet is utilized to inform members of alerts, up-
the ability to verify the program status of other certified coming conference, changes and other bulletins. The C-
FOTO : DOC. TPAT website is used to answer frequently asked
questions and highlight security criteria. C-TPAT personnel
routinely make presentations to the trade community
regarding equipments, best practices and the future of the
program. Conferences provide training and offer a forum
for the trade to share information, experiences and securi-
ty issues.
The conferences provide access to CBP personnel
including C-TPAT, CSI and the Importer Self Assessment
(ISA) staff. C-TPAT benefits are emphasized to the trade
community through direct marketing in presentations for
FAST, C-TPAT and ISA. The web site also contains
information on C-TPAT benefits. Additionally, the C-TPAT
office is developing a “Benefits Statement” for distribution
to members. This report will include a variety of program
benefits information and will quantify the reduced inspec-
tion benefits realized by program participants.
Develop minimum security practices, especially
applicable to point of origin, point of stuffing and
smarter, more secure cargo containers.
C-TPAT will develop and disseminate updated prog-
ram security requirements and criteria based upon the
processes, procedures and best practices cultivated thro-
ugh review and approval of security profile submissions
ALL PARTICIPANTS IN APEC CUSTOMS SEMINAR. and/or through the validation process. These require-
In addition, C-TPAT partners with CBP’s Modernization Trade partners will submit information through a web app-
Office and OST to automate collection of all data associ- lication. The information will be processed against internal
ated with C-TPAT activities. C-TPAT is working to create a risk criteria are accepted or denied, immediate responses
model of current workflow processes and associated data generated and validation time frames established.
that will allow for base line measurement and data. To
automate and consistently capture validation information,
Internally, information will be easily stored, reports ge-
nerated and risk analysis conducted. Externally, response SECTION
C-TPAT partnered with the CBP modernization Office to time will decrease, since information will be readily
develop a prototype to collect C-TPAT security validation available. C-TPAT implemented the Status Verification In-
information. The intent of the prototype is to create more terface, a small part of the secure communication platform
substantial data collection methods and measure of sup- that will allow CBP to communicate more effectively with
ply chain security. members. This platform will provide relevant intelligence
C-TPAT recognized the need for effective measures to information, best practices, potential weaknesses and
determine the success of the program. Where new enable companies to share information. Through hiring,
measures are under development, C-TPAT currently uses training and continuing education programs, CBP expects
three measures to determine the scope of the C-TPAT to have an adequate number of supply chain specialists
program. These measures help gauge success of C-TPAT (SCS) stationed around the United States. These SCS‘ will
partnership efforts. They include the percent of sea conta- be knowledgeable, versatile and experienced personnel
iner cargo transported with C-TPAT carriers, the percent of viewed by both the private sector and the United States
value imported by C-TPAT importers and the percent of C- government as experts in supply chain security.
TPAT importer entry volume. In addition, reduced cargo
inspections are benefit importers receive for joining C- CONCLUSION
TPAT. To determine if members receive reduced inspec- Since 9/11, combating terrorism has become the num-
tion, a ratio of targeted inspections of C-TPAT shipments ber one priority for this nation and for CBP. This objective
versus non C-TPAT is calculated. must remain CBP‘s top priority because the threat of
Finally, validations verify the effectiveness, efficiency another terrorist attack remains real. We face a determi-
and accuracy of a C-TPAT members’ security. The ned adversary that will stop at nothing to harm Americans
validation report results are used to determine the ratio of and the American way of life. C-TPAT provides an effective
recommendations included in the report. Validation reports tool to oppose this threat. As a result, C-TPAT has gained
are also used to determine passed versus failed validation global recognition and support. Aside from many compa-
reviews. To manage CBP’s commercial import cargo nies‘ belief in corporate good citizenry, participants find
targeting and examination workload, C-TPAT uses risk that assessing supply chain security procedures and prac-
management approach. C-TPAT works with members of tices improve business efficiency. Through partnership,
the trade community to identify verify and improve supply CBP educates and has been educated, has heightened
chain security. As the results of the cooperative effort, C- awareness of weaknesses and has gained the trust of the
TPAT minimizes cargo targeting and inspection for the trade.
participating low risk C-TPAT members. This enables CBP C-TPAT has a positive effect throughout international
to shift cargo targeting and examination resources from business as companies are now requesting security
the low risk C-TPAT companies to those import transac- information from their service providers, vendors, suppliers
tions of high or unknown risk. and manufacturers. Many C-TPAT companies are
contractually requiring businesses to improve security to
LOOKING TO THE FUTURE meet C-TPAT guidelines. Perhaps the greatest success of
This strategic plan sets a clear direction for the C-TPAT C-TPAT is that although participant companies join volun-
program. CBP anticipates that implementation of the tarily, members have made participation and/or compli-
goals, objectives and strategic contained in this plan will ance with C-TPAT security standards by their business
lead the program to one day become the domestic and partners a requirement for doing business. Ultimately,
international supply chain security/cargo security platform these partnerships will help CBP create a true green lane
all others are judged by. At the core of the vision resides that speeds low risk shipments across all our borders and
the concept of a green lane to speed secure low-risk through our ports of entry and preserve global trade in this
shipments across the United States borders and through time of global terrorism. (ends)
the ports of entry. The green lane represents enhanced Agus Yulianto, Kepala Seksi Penindakan III Direktorat P2 KP-DJBC
security along the supply chain, from a foreign manufac- FOTO : www.cbp.gov
turer to the United States port of entry. Additional efforts
underway within DHS may extend this green lane concept
to the domestic portion of shipment as well. It also
represents expedited processing at the port of entry and
will play a vital role in contingency planning for periods of
increased threat or following a terrorist attack.
Although the implementation of FAST has contributed
to development of a green lane at the land borders, CBP
will be working closely with the trade community and others
within DHS and the federal government, to develop and
implement expedited facilitation in conjunction with specific
security measures across other modes of transport.
As a result of current and future C-TPAT modernization
efforts, minimum standards for cargo security will be in
place, along with a fully automated system requiring only
electronic documents from the trade community. These
automated systems will provide CBP with better date for
analyzing supply chain strengths and weaknesses, more
robust validation selection criteria and more complete tar-
geting capabilities. CBP’s goal is to automate every aspect X-RAY. A CBP officer looks at an x-ray of an entire truck for
of the C-TPAT program, both internally and externally. potential contraband.
TUBUH
& PORNOGRAFI
FOTO : ISTIMEWA
Waktu saya kecil, ibu membawa
saya ke tukang foto, dan beraksilah
bayi berumur 10 bulan berfoto
telungkup telanjang. Ini foto yang lazim
saat itu, 50-60 tahun yang lalu.
Bagaimana jika yang berfoto perempuan
atau laki- laki berumur 20 tahun
dengan posisi yang sama? Atau nenek-
kakek berumur 70 tahun?
Mana yang termasuk pornografi ?
S
aya bersama dua orang teman sedang menyan-
tap bakso rusuk di wilayah Jakarta Timur pada
bulan April 2008 pukul 16.00, ketika kemudian
telinga kami menangkap kemarahan ibu dan
bapak paruh baya kepada sepasang remaja yang
duduk di depannya. Rupanya kemesraan kedua remaja di
warung bakso mengganggu naluri keibu dan kebapakan
pasutri tadi. Apakah ’tontonan’ ini termasuk porno?
Di dalam perangkat kerja kami, para pekerja dalam
bidang HIV/AIDS, selalu tersedia penis buatan, kon-
dom laki-laki dan kondom perempuan. Teman
saya, seorang perawat perempuan, suatu saat
digeledah petugas custom di bandara Jakar-
ta sepulang kami dari Bangkok, dalam tas
kami ada dildo (penis buatan) dan
kondom. Kami bawa barang kategori
porno?
Penari Bali berlenggak lenggok
bak striptease berpakaian bahu
terbuka, apakah ini mengundang
selera atau gairah untuk berhubu-
ngan seksual?
Indonesia sedang sibuk mengatur
pornografi dalam bentuk aturan, yang dimak-
sud agar rakyatnya terlindung dari angin semilir pembangkit-
an seksualitas karena dikuatirkan pelampiasan menimbulkan
’huru-hara’. Apakah pembangkitan seksualitas hanya dipi-
cu oleh gambar manusia telanjang, atau oleh alam pikiran
seseorang itu sendiri? Nah kalau itu soal alam pikiran,
siapa yang akan menyensornya? Benarkah alam pikiran
menguasai dorongan seksualitas?
PORNOGRAFI
Pornografi kata yang berasal dari porneia dan grap-
APAKAH hia. Porneia bahasa Yunani untuk penjaja seks, dan
PEMBANGKITAN graphia berarti tulisan. Artinya adalah tulisan tentang
SEKSUALITAS hanya penjaja seks. Pornography secara luas diartikan seba-
dipicu oleh gambar gai materi yang utamanya digunakan untuk membang-
manusia telanjang, kitkan perasaan seksual pembaca atau pengamatnya.
atau oleh alam
pikiran seseorang Materi dalam istilah porno, misalnya phantom atau
itu sendiri? boneka anatomi untuk pelajaran ilmu kedokteran
seperti kebidanan dapat dimasukkan dalam kategori
porno tidak cabul meski jelas bentuknya boneka
mirip manusia lengkap dengan alat reproduksinya.
“
sial dan seni tegas adalah tata nilai diri untuk menetapkan pa-
garnya, dibagian mana dapat diterima dan di sisi
Pegangan seperti di atas tidaklah mudah untuk MEMBERI mana tak dapat ditoleransi (2002 Sinclair Intimacy
dijadikan patokan, mengingat tata nilai individu Institute)
yang berbeda dalam satu keluarga dan masyara- BATASAN
kat, tata nilai masyarakat etnik satu berbeda dari TENTANG PORNOGRAFI SEBAGAI BENTUK EDUKASI SEKS
lainnya, kepribadian individu yang berbeda dari Edukasi seks tidak identik dengan pelajaran
orang lainnya. Nilai membangkitkan nafsu seksu- MATERI melakukan hubungan seksual. Ia berbicara tentang
al, erotik, tidak sama bagi individu. Karena ero- PORNO fungsi dan peran reproduksi, serta memahami
tisitas dapat dikendalikan oleh otak bagian frontal sikap dan perilaku tentang seks sehat. Jika
sehingga logika dapat menentramkan nafsu. Por- PERLU edukasi seks merupakan pornografi, maka kita
nografi yang nyata disebut porno, lebih banyak WAWASAN tidak dapat memberikan pemahaman kesehatan
beredar dalam perdagangan seksual, tanpa meman- reproduksi dan memelihara seks secara sehat.
dang nilai seni ataupun ilmiah. Nilai seni sendiri DENGAN Mereka yang telah pernah membaca, melihat
sulit diobyektivitaskan. atau
FILOSOFI gambar mempelajari akan mengetahui bahwa
yang terlihat menjadi porno bilamana
PORNOGRAFI DAN KRIMINALITAS SEKSUAL KUAT perasaan dan pikiran mereka tertuju ke arah
Kecemasan dalam masyarakat muncul dan me- aktivitas seksual dan ini sama sekali berbeda
”
ngundang pertentangan buah pikir terkait porno- dengan edukasi seks. Dalam edukasi seks
grafi adalah karena dampaknya yang berbeda pa- dijelaskan tentang fungsi anatomi dan faali tubuh,
da setiap orang. Salah satu dampak yang dikuatirkan ada- penyakit menular seksual, cara mencegah dan
lah terjadinya kriminalitas seksual karena terstimulasi ma- mengobati, yang gradasinya disesuaikan dengan umur
teri cabul. peserta didik.
Para periset pun sibuk meneliti dampak yang mungkin Pada dasarnya edukasi seksual mengajarkan cara
terjadi, dan hasilnya tidak konsisten. Data penelitian hidup sehat dengan perangkat reproduksi yang dimiliki.
tahun 1970-an dan 1980-an di negara maju mengatakan Sementara pornografi adalah gambaran tidak sehat
pornografi tak berhubungan dengan peningkatan aktivitas seperti sadomasochism, kekerasan seksual, pelecehan,
seksual dan korban percabulan secara nyata tak terpapar incest, group sex, voyeurism, exhibitionism, bestiality.
materi porno. Peneliti lain pada periode terakhir ini mene-
mukan kesimpulan yang serupa (Sinclair Intimacy Institu- KALAU ANAK MEMBACA MAJALAH ATAU INTERNET
te-2002). BERGAMBAR BUGIL APA YANG HARUS DILAKUKAN
Penelitian Kinsey menunjukkan 14 sampai 60 persen ORANGTUA?
perempuan dan 36 sampai 77 persen laki-laki akan Duduklah bersama anak, arahkan kepada edukasi
terangsang secara seksual ketika menonton film, memba- seks - kehidupan seks sehat. Singkirkan perasaan sung-
ca cerita, mendengarkan suara, melihat gambar aktivitas kan menerangkan, agar kita percaya diri menerangkan
seksual. Survei majalah Redbook (1974) melaporkan 60 kepada anak. Bila keterangan kita tidak informatif maka
persen dari 100.000 perempuan menikah yang mereka anak akan mencari sumber informasi lain yang mungkin
survei pernah menonton film aktivitas seksual, dan 42 tidak tepat. Jadilah ayah bagi anak laki-laki, jadilah ibu
persen dari perempuan tersebut menggunakan pornografi untuk anak perempuannya. Artinya keterangan tentang
dalam kegiatan seksual mereka setidaknya sekali dalam seks lebih tepat jika diberikan oleh orangtua.
hidupnya. Menerangkan tentang alat reproduksi mempertimbangkan
Majalah Psychology Today menjaring 20.000 pemba- umur mereka yang diterangkan.
canya dalam survei mereka dan mendapatkan hasil 92 Ratna Sugeng adalah seorang Psikiater,
persen responden laki-laki dan 72 persen perempuan per- pertanyaan ataupun konsultasi bisa melalui ratwika@yahoo.com
“BERUSAHA
Sementara, untuk mata pelajaran yang paling disukainya adalah
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), dan ini terus disenanginya hingga
SLTA.
BERBUAT BAIK “Saya suka IPA karena dapat mempelajari alam secara men-
dalam sekaligus dapat menyalurkan hobi saya terhadap alam,
TERHADAP
bahkan cita-cita saya sejak kecil adalah menjadi dokter karena
dapat membantu orang sakit selayaknya alam selalu membantu
manusia untuk dapat tetap hidup,” papar Beni.
ORANG LAIN,
Di bangku SLTP, Beni juga cukup aktif berorganisasi, mulai
dari bidang kerohanian hingga menjadi sekretaris umum OSIS.
Berbagai lomba pun pernah ia ikuti, namun yang paling menarik
DAN SUKA bagi dirinya adalah pada saat ia menjadi juara II lomba pidato,
karena saingannya saat itu adalah para seniornya.
BEKERJASAMA
Demikian halnya sewaktu di bangku SLTA. Karena dinilai ak-
tif beroganisasi dan memiliki prestasi belajar, Beni pernah diutus
sekolahnya untuk mengikuti lomba pelajar teladan, dimana sek-
DALAM HAL
olahnya mengirimkan dua orang putra-putri. Namun Beni hanya
berhasil hingga tingkat provinsi, sementara temannya terus ber-
POSISTIF”
juang hingga ketingkat nasional.
D
besar. Maka, Beni memutuskan untuk tetap kuliah di Lampung,
ari penampilannya yang cukup sederhana, kandidat dengan pertimbangan kelak dapat melanjutkan ke jenjang
Doktor Manajemen Bisnis ini memang konsen sekali pascasarjana.
terhadap perkembangan cukai di Indonesia. Karena Di bangku kuliah Beni tetap aktif berorganisasi, mulai dari bi-
hampir separuh penempatan tugasnya berlangsung di dang penelitian dan pengembangan senat hingga aktif di Him-
Direktorat Cukai, ini yang membuat ia ingin mengeta- punan Mahasiswa Islam (HMI). Selain itu, saat kuliah Beni juga
hui lebih banyak tentang cukai dan potensi-potensi komoditas aktif membuat tulisan tentang ekonomi dan sumber daya manu-
yang mungkin dapat dijadikan objek cukai di Indonesia. sia. Bahkan, beberapa tulisannya pernah dimuat pada harian
Beni Novri adalah tokoh profil kita kali ini yang lahir di Tan- lokal Lampung Post.
jung Karang Bandar Lampung pada 28 November 1971. Anak “Pada saat pertama kali menerima honor tulisan, rasanya
pertama dari empat bersaudara pasangan H. Basran Madry dan bangga sekali karena jerih payah saya tidak sia-sia, bahkan
Hj. Yurlen Basran yang berasal dari Sumatera Selatan, mengaku ketika Fakultas Teknik Universitas Indonesia mengadakan lomba
budaya daerah sangat melekat pada jati dirinya. karya tulis tentang koperasi, saya ikut berpartisipasi dan pada
Beni menghabiskan masa kecilnya di daerah Lampung dan pengumuman saya keluar sebagai juara. Sangking gembiranya
terkadang menimba pengalaman di kampung halaman orang saya sampai diantar oleh kedua orang tua saya ke kampus UI
tuanya di wilayah pesisir Krui, Lampung Barat atau kira-kira 300 untuk menerima hadiahnya,” cerita Beni.
km dari kota Bandar Lampung. Lebih lanjut Beni bercerita, selesai kuliah ia mencoba untuk
“Saat kecil saya sangat terpesona dengan panorama pantai melanjutkan kuliah kembali pada program pasca sarjana dengan
Krui yang bersih, dengan ombaknya yang sangat bagus untuk mengambil Fakultas Manajemen jurusan Manajemen Keuangan
berselancar, kami pun selalu menyempatkan diri untuk berenang dan Perbankan di Universitas Indonesia. Beberapa dosen senior
di pantai tersebut. Demikian juga ketika kami pulang kampung, seperti, Prof. Dorodjatun Kuncoro Jakti, Dr. Sofyan Djalil, Dr. Sri
kami selalu diajak berwisata alam di Bukit Barisan yang Mulyani, Dr. Rhenald Kasali sempat mengajarnya pada saat itu.
membentang sepanjang kabupaten Lampung Barat,” kata Beni
mengawali cerita perjalanan hidupnya. AWAL KARIR DI DJBC
Akhirnya setelah 16 bulan kuliah, tahun 1997 Beni berhasil
GEMAR BEROGANISASI lulus dan berkat ajakan temannya sesama alumni MM-UI, dia di-
Ayahnya yang pernah menjadi dosen di Universitas Sriwija- ajak untuk berkiprah di dunia perbankan, sebagai senior supervi-
ya, Pemda Lampung dan pejabat di Departemen Kehutanan sor pada Bank Rama di bilangan jalan Thamrin Jakarta. Setelah
dan Perkebunan, selalu menanamkan norma-norma kehidupan berkarir selama satu tahun setengah, Beni mendapat kabar dari
atas pengalaman hidupnya kepada Beni. Sementara, ibunya temannya kalau Departemen Keuangan (Depkeu) dan Bank
yang aktif di organisasi sosial memberikan perhatian dan kasih Indonesia (BI) menerima kesempatan untuk menjadi pegawai.
sayang yang penuh kepada anak-anaknya. Beni menilai sangat- Hal ini merupakan tantangan baru bagi Beni, namun setelah
lah penting peran orang tua tersebut, karena perjalanan hidup- menimbang dengan penuh keyakinan, Beni memilih ikut tes di
nya hingga sekarang akan sulit dicapai tanpa ridho orang tua. Depkeu, hingga akhirnya dirinya diterima di Direktorat Jenderal
Selain itu, Beni merasakan bahwa budaya daerah yang ken- Bea dan Cukai (DJBC). Walaupun saat itu Beni masih awam
tal dengan kehidupan beragama, adat istiadat dan kekerabatan, tentang kepabeanan dan cukai. Namun seiring semangatnya
membawa pengaruh besar terhadap nilai-nilai pribadinya. Dan, untuk belajar, maka lambat laun makin bertambah wawasannya
sebagai anak yang paling tua, Beni dididik oleh orang tuanya tentang kepabeanan dan cukai.
untuk menjadi pemimpin, paling tidak menjadi pemimpin bagi “Tahun 1999 saya resmi menjadi CPNS di DJBC dan pe-
NARA SUMBER. Beni saat menjadi nara sumber pada seminar ekspor DETEKSI PITA CUKAI PALSU. Beni Novri saat menjelaskan pada pegawai
yang diselenggarakan oleh Balai Karantina Palembang. cara mendeteksi pita cukai palsu.
HUT
WBC
S
ebuah perhelatan sederhana na-
mun penuh makna berlangsung
di kantor Warta Bea Cukai
(WBC) pada 2 Mei 2008. Pada
hari tersebut, keluarga besar
WBC merayakan hari ulang tahun majalah
ini yang jatuh setiap tanggal 25 April. Dan
di tahun 2008 ini WBC genap berusia 40
tahun. Yang istimewa, perayaan 40 tahun
WBC dihadiri oleh Dirjen Bea Cukai Anwar
Suprijadi, Sekretaris DJBC Kamil Sjoeib, 1
serta beberapa pejabat eselon II diantara-
nya Direktur Cukai Frans Rupang, Direktur
Fasilitas Kepabeanan Kusdirman Iskandar, 2
Kepala Kanwil DJBC Jakarta Heru
Santoso dan Kepala Kanwil DJBC Banten
Bachtiar. Turut hadir dewan pengarah
WBC, kontributor, senior sekaligus mantan
pengasuh WBC, serta undangan lainnya.
Barangkali, inilah kali pertama peraya-
an hari jadi WBC yang dihadiri oleh Dirjen,
Sekretaris, dan beberapa pejabat eselon
II di DJBC. Kedatangan para pejabat ter-
kait, paling tidak (buat kami) menggam-
barkan dukungan bagi keberlangsungan
WBC sebagai majalah internal resmi 4
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.
Perayaan HUT WBC sendiri berlang-
sung tidak terlalu lama dan tidak terlalu
formal. Bahkan Dirjen, sekalipun di tengah
kesibukannya, masih menyempatkan mam-
pir untuk menyampaikan kata sambutan
(Foto 1). Dalam sambutan singkatnya
Dirjen menyampaikan bagaimana WBC sa-
ngat dibutuhkan terutama dalam konteks
perlunya DJBC berkomunikasi dengan
stakeholder, dengan instansi pemerintah
lainnya, khususnya dengan para pegawai
yang tersebar di seluruh Indonesia. 5 3
Acara kemudian berlanjut dengan
pemberian kenang-kenangan oleh Sekre-
taris DJBC Kamil Sjoeib selaku Ketua
Dewan Pengarah WBC (Foto 2) kepada
Dirjen berupa foto Dirjen Bea Cukai
dengan format cover depan majalah WBC
beserta kutipan kata-kata Dirjen yang
pernah dimuat di WBC yaitu, “Penting
untuk membangun kembali kepercayaan
masyarakat pada Bea Cukai.”
Selanjutnya (Foto 3), Sekretaris men-
jabat tangan Dirjen setelah memotong
dan menyerahkan kue ulangtahun kepada
Dirjen, yang kemudian secara simbolis
menyerahkan kue tersebut (Foto 4) kepa-
da senior dan mantan pengasuh WBC
sejak awal berdiri, Julison Mansjur, yang
terakhir menjabat sebagai Pemimpin Usa-
ha WBC (1968 – 2000). Sebelum
menikmati santap siang, acara kemudian
ditutup dengan pemberian ucapan
selamat kepada seluruh kru WBC yang
berdiri berjajar oleh undangan yang hadir
(Foto 5).
Satu momen akhir yang kami abadi-
kan dalam rangkaian acara ulang tahun
ini adalah foto bersama kru WBC dengan
Dirjen Bea Cukai, Anwar Suprijadi didam-
pingi Kabag Umum selaku Penanggung
Jawab WBC, Sonny Subagyo (Foto 6).
Selamat ulang tahun, semoga
panjang umur... Lucky 6
PERATURAN
MENTERI
KEUANGAN
NOMOR
16/PMK.011/2008
TENTANG
PEMBEBASAN
BEA MASUK
ATAS
IMPOR BARANG
DAN BAHAN
YANG AKAN
DIRAKIT MENJADI
KENDARAAN
BERMOTOR
UNTUK
TUJUAN EKSPOR
M E N T E R I K E U A N G A N ,
Menimbang:
a. bahwa berdasarkan Pasal 26 ayat (1) huruf k Undang-Undang Nomor 10
Tahun 1995 tentang Kepabeanan sebagaimana telah diubah dengan Undang-
Undang Nomor 17 Tahun 2006 terhadap impor barang atau bahan untuk
diolah, dirakit atau dipasang pada barang lain untuk diekspor dapat diberikan
pembebasan bea masuk;
b. bahwa dalam rangka meningkatkan investasi untuk mendorong ekspor
kendaraan bermotor perlu diberikan insentif berupa pembebasan bea masuk
atas impor barang dan bahan untuk produksi kendaraan bermotor yang hasil
produksinya akan diekspor;
c. bahwa atas barang dan bahan untuk produksi kendaraan bermotor yang hasil
produksinya akan diekspor termasuk dalam kategori barang atau bahan yang
atas importasinya dapat diberikan fasilitas pembebasan bea masuk sesuai
ketentuan sebagaimana dimaksud pada huruf a;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf
b dan huruf c serta dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 26 ayat (3)
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan sebagaimana
telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006, perlu
menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Pembebasan Bea Masuk
Atas Impor Barang Dan Bahan yang Akan Dirakit Menjadi Kendaraan
Bermotor Untuk Tujuan Ekspor;
Mengingat:
1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3612) sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2006 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4661);
2. Keputusan Presiden Nomor 20/P Tahun 2005;
M E M U T U S K A N :
Menetapkan :
PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG PEMBEBASAN BEA MASUK
ATAS IMPOR BARANG DAN BAHAN YANG AKAN DIRAKIT MENJADI
KENDARAAN BERMOTOR UNTUK TUJUAN EKSPOR.
P A S A L 1
K E T E N T U A N U M U M
P A S A L 2
(1) Atas barang dan bahan yang diimpor untuk dirakit menjadi kendaraan
bermotor yang nyata-nyata untuk tujuan diekspor dapat diberikan
pembebasan bea masuk.
(2) Pembebasan bea masuk sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan
kepada importir yang memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. merupakan Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM);
b. mempunyai reputasi sangat baik yang tercermin dari profil perusahaan;
P A S A L 3
(2) Kendaraan bermotor yang akan diekspor dalam keadaan CKD sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) harus diekspor sebagai unit kendaraan bermotor
secara bersama-sama sebagai satu kesatuan.
(3) Kebutuhan barang dan bahan untuk memproduksi satu unit kendaraan
bermotor dalam bentuk CBU atau CKD (konversi) dibuat oleh perusahaan dan
telah diverifikasi serta disetujui oleh surveyor independen.
P A S A L 4
a. Rencana Impor Barang (RIB) untuk jangka waktu 12 (dua belas) bulan
berupa perkiraan jumlah dan nilai kebutuhan barang dan bahan yang
diperlukan dalam masa periode pembebasan yang akan dimintakan
pembebasan bea masuknya;
b. Konversi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3);
c. Rencana Ekspor Kendaraan Bermotor untuk jangka waktu 12 (dua belas)
bulan yang memuat elemen data jumlah, jenis, merek, dan spesifikasi
teknis kendaraan bermotor serta negara tujuan ekspor;
d. Kontrak antara perusahaan pengimpor barang dan bahan kendaraan
bermotor dengan perusahaan pembuat/perakit kendaraan bermotor,
kecuali bagi produsen eksportir;
e. Data tentang kapasitas terpasang perusahaan pembuat/perakit
kendaraan bermotor;
f. Jaminan tertulis dari pimpinan tertinggi perusahaan pemohon;
g. Nomor Induk Kepabeanan (NIK);
h. Surat penetapan sebagai ATPM oleh Instansi Teknis Terkait; dan
i. Fotokopi Laporan keuangan tahun terakhir yang telah diaudit oleh Kantor
Akuntan Publik.
P A S A L 5
d. Kategori/jenis;
e. Kapasitas silinder;
f. Kapasitas penumpang;
g. Nomor pos tarif sesuai Buku Tarif Bea Masuk Indonesia;
h. Negara Tujuan Ekspor;
i. Perkiraan Nilai Ekspor per unit;
j. Total Nilai Ekspor;
k. Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tempat Pemuatan Ekspor; dan
l. Tanggal berakhirnya Surat Keputusan.
(3) Dalam hal permohonan ditolak, Direktur Jenderal membuat surat penolakan
dengan menyebutkan alasan penolakan.
P A S A L 6
P A S A L 7
tarif dan nilai pabean pada saat diimpor, dan dikenai sanksi administrasi
berupa denda sebesar 100% (seratus persen) sampai dengan 500% (lima
ratus persen) dari bea masuk yang seharusnya dibayar sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
P A S A L 8
(1) Selain mengekspor barang dan bahan yang telah dirakit menjadi kendaraan
bermotor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1), perusahaan dapat
menyelesaikan kewajibannya dengan :
a. menjual barang dan bahan yang rusak ke daerah Pabean Indonesia
Lainnya dengan membayar bea masuk dan/atau cukai yang terutang
sesuai tarif dan nilai pabean pada saat diimpor, dan dikenai sanksi
administrasi berupa denda sebesar 100% (seratus persen) sampai
dengan 500% (lima ratus persen) dari bea masuk yang seharusnya
dibayar; dan/atau
b. mengekspor barang dan bahan.
(2) Ekspor barang dan bahan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b
dilakukan setelah mendapat persetujuan dari Direktur Jenderal atau pejabat
yang ditunjuk.
P A S A L 9
P A S A L 1 0
P A S A L 1 1
P A S A L 1 2
Pada saat Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku, terhadap importasi
barang dan bahan yang diimpor untuk dirakit menjadi kendaraan bermotor yang
nyata-nyata untuk tujuan diekspor yang dilakukan sejak tanggal 26 Agustus 2007
sampai dengan tanggal ditetapkannya Peraturan Menteri Keuangan ini, dapat
diberikan pembebasan bea masuk berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan ini
dengan ketentuan sebagai berikut :
1. importasi yang masih dalam proses fasilitas vooruitslag, dapat diselesaikan
dengan menggunakan Pemberitahuan Pabean Impor;
2. importasi yang menggunakan fasilitas vooruitslag dan sedang dalam proses
penagihan, maka penagihannya tidak dilanjutkan;
3. importasi yang sudah dibayar bea masuknya dapat diberikan pengembalian
bea masuk.
P A S A L 1 3
Peraturan Menteri Keuangan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan mempunyai
daya laku surut terhitung sejak tanggal 26 Agustus 2007.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 4 Februari 2008
MENTERI KEUANGAN,
ttd,-
SRI MULYANI INDRAWATI
PERATURAN
MENTERI
KEUANGAN
NOMOR
28/PMK.04/2008
TENTANG
PEMBEBASAN
BEA MASUK
ATAS
IMPOR BARANG
PINDAHAN
Mengingat:
1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3612) sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2006 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4661);
2. Keputusan Presiden Nomor 20/P Tahun 2005;
M E M U T U S K A N :
Menetapkan:
PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG PEMBEBASAN BEA MASUK
ATAS IMPOR BARANG PINDAHAN.
P A S A L 1
P A S A L 2
P A S A L 3
Pembebasan bea masuk sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) diberikan
kepada :
a. Pegawai Negeri Sipil, anggota Tentara Nasional Indonesia atau Polisi Negara
Republik Indonesia dengan kriteria :
1) menjalankan tugas ke luar negeri paling singkat 1 (satu) tahun, dengan
atau tanpa keluarga, yang dibuktikan dengan surat keputusan
penempatan ke luar negeri dan surat keputusan penarikan kembali ke
Indonesia dari instansi yang bersangkutan;
2) menjalankan tugas belajar di luar negeri paling singkat 1 (satu) tahun,
dengan atau tanpa keluarga, yang dibuktikan dengan surat keterangan
belajar di luar negeri dari instansi yang bersangkutan.
b. Pelajar, mahasiswa, atau orang yang belajar di luar negeri paling singkat 1
(satu) tahun yang dibuktikan dengan surat keterangan telah selesai belajar.
c. Tenaga Kerja Indonesia yang ditempatkan pada perwakilan Indonesia di luar
negeri paling singkat 1 (satu) tahun secara terus menerus, berdasarkan
perjanjian kerja dengan Departemen Luar Negeri yang dibuktikan dengan
surat keterangan dari Perwakilan Republik Indonesia tempat bekerja dan surat
perjanjian kerja dengan Departemen Luar Negeri
d. Warga negara Indonesia yang karena pekerjaannya pindah dan berdiam di
luar negeri paling singkat 1 (satu) tahun secara terus menerus, yang
dibuktikan dengan surat keterangan pindah dan rincian barang yang telah
ditandasahkan oleh perwakilan Republik Indonesia di negara yang
bersangkutan.
e. Warga negara asing yang karena pekerjaannya pindah ke dalam daerah
pabean Indonesia bersama keluarganya setelah mendapatkan :
1) izin menetap sementara dari Direktorat Jenderal Imigrasi yang dibuktikan
dengan Kartu Izin Menetap Sementara paling singkat 1 (satu) tahun; dan
2) izin kerja sementara dari departemen yang membidangi tenaga kerja
yang dibuktikan dengan Kartu Izin Kerja Tenaga Asing Sementara paling
singkat 1 (satu) tahun.
P A S A L 4
Barang pindahan yang diimpor dan diberikan fasilitas pembebasan bea masuk
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, harus tiba bersama-sama pemilik
yang bersangkutan atau paling lama 3 (tiga) bulan sesudah atau sebelum
pemilik barang yang bersangkutan tiba di Indonesia.
12 BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 403 JUNI 2008
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
P A S A L 5
P A S A L 6
Atas impor barang pindahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1),
dilakukan pemeriksaan fisik barang.
P A S A L 7
Pada saat Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku, Keputusan Menteri
Keuangan Nomor 137/KMK.05/1997 tentang Pembebasan Bea Masuk Atas Impor
Barang Pindahan, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
P A S A L 8
Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku setelah 30 (tiga puluh) hari
sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 11 Februari 2008
MENTERI KEUANGAN,
ttd,-
SRI MULYANI INDRAWATI
PERATURAN
DIREKTUR JENDERAL
BEA DAN CUKAI
NOMOR
05/BC/2008
TENTANG
PERUBAHAN ATAS
PERATURAN
DIREKTUR JENDERAL
BEA DAN CUKAI
NOMOR P-26/BC/2007
TENTANG TATALAKSANA
PINDAH LOKASI
PENIMBUNAN BARANG
IMPOR YANG BELUM
DISELESAIKAN
KEWAJIBAN
KEPABEANANNYA DARI
SATU TEMPAT
PENIMBUNAN
SEMENTARA KE
TEMPAT PENIMBUNAN
SEMENTARA LAINNYA
Mengingat:
1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3612) sebagaimana telah diubah dengan
Undang-undang Nomor 17 tahun 2006 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2006 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4661);
2. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 95 Tahun 2006 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal di Lingkungan Departemen
Keuangan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Indonesia
Nomor 22 Tahun 2007;
3. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 453/KMK.04/2002 tentang Tatalaksana
Kepabeanan di Bidang Impor sebagaimana telah diubah beberapa kali
terakhir dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 112/KMK.04/2003;
4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 39/PMK.04/2006 tentang Tatalaksana
Penyerahan Pemberitahuan Rencana Kedatangan Sarana Pengangkut,
Manifes Kedatangan Sarana Pengangkut dan Manifes Keberangkatan Sarana
Pengangkut sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 108/PMK.04/2006;
5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 70/PMK.04/2007 tentang Kawasan
Pabean dan Tempat Penimbunan sementara;
6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 145/PMK.04/2007 tentang Ketentuan
Kepabeanan di Bidang Ekspor;
M E M U T U S K A N :
Menetapkan:
PERUBAHAN ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI
NOMOR P-26/BC/2007 TENTANG TATALAKSANA PINDAH LOKASI
PENIMBUNAN BARANG IMPOR YANG BELUM DISELESAIKAN KEWAJIBAN
KEPABEANANNYA DARI SATU TEMPAT PENIMBUNAN SEMENTARA KE
TEMPAT PENIMBUNAN SEMENTARA LAINNYA.
P A S A L I
Mencabut Pasal 10 Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor P- 26/BC/
2007 tentang Tatalaksana Pindah Lokasi Penimbunan Barang Impor Yang Belum
Diselesaikan Kewajiban Kepabeanannya Dari Suatu Tempat Penimbunan
Sementara Ke Tempat Penimbunan Sementara Lainnya.
P A S A L I I
Peraturan Direktur Jenderal ini merupakan bagian tak terpisahkan dari Peraturan
Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor P-26/BC/2007 tentang Tatalaksana Pindah Lokasi
Penimbunan Barang Impor Yang Belum Diselesaikan Kewajiban Kepabeanannya Dari
Suatu Tempat Penimbunan Sementara Ke Tempat Penimbunan Sementara Lainnya.
P A S A L I I I
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 18 Maret 2008
DIREKTUR JENDERAL,
TTD,-
ANWAR SUPRIJADI
NIP 120050332