You are on page 1of 11

HAKEKAT BUKU TEKS

2.1. PENGERTIAN DAN DEFINISI BUKU TEKS Sejak dulu telah banyak ahli yang menaruh perhatian pada buku teks, dan juga mengemukakan pengertiannya. Berikut ini kita terakan beberapa diantaranya. Ada yang mengatakan bahwa buku teks adalah rekaman pikiran rasial yang disusun buat maksud-maksud dan tujuan-tujuan instruksional (Hall-Quest, 1915). Ahli yang lain menjelaskan bahwa buku teks adalah buku standar atau buku setiap cabang khusus studi dan dapat terdiri dari dua tipe, yaitu buku pokok atau utama dan suplemen atau tambahan (Lange, 1940). Lebih terperinci lagi, ada ahli yang mengemukakan bahwa buku teks adalah buku yang dirancang buat penggunaan di kelas, dengan cermat disusun dan disiapkan oleh para pakar atau para ahli dalam bidang itu dan diperlengkapi dengan sarana-sarana pengajaran yang sesuai dan serasi (Bacon, 1935). Dan ahli yang lain lagi mengutarakan bahwa buku teks adalah sarana belajar yang biasa digunakan di sekolah-sekolah dan di perguruan tinggi untuk menunjang suatu program pengajaran dalam pengertian modern dan yang umum dipahami (Buckingham, 1958 : 1523). Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka pengertian dan definisi dari buku teks adalah buku pelajaran dalam bidang studi tertentu, yang merupakan buku standar, yang disusun oleh para pakar dalam bidang itu buat maksud-maksud dan tujuan instruksional, yang diperlengkapi dengan sarana-sarana pengajaran yang serasi dan mudah dipahami oleh para pemakainya di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi sehingga dapat menunjang sesuatu program pengajaran.

2.2. FUNGSI BUKU TEKS Buku teks atau buku pelajaran merupakan sarana atau instrument yang paling baik dan ampuh, bagi pendanaan seperti itu, serta memberikan pengaruh besar terhadap kesatuan nasional melalui pendirian dan pembentukan suatu kebudayaan umum. Buku-buku teks merupakan sarana penting dan ampuh bagi penyediaan dan pemenuhan pengalaman tak langsung dalam jumlah yang besar dan terorganisasi rapi. Cara efektif yang dapat dilakukan oleh para siswa dalam menggunakan serta memanfaatkan buku mereka adalah dengan sang guru hendaklah menjelaskan bahwa nilai buku teks tergantung atas penggunaannya bagi tujuan-tujuan mempelajari keuntungan-keuntungan khusus yang dikelompokkan sebagai berikut ini: 1) Kesempatan mempelajarinya sesuai dengan kecepatan masing-masing. 2) Kesempatan untuk mengulangi atau meninjaunya kembali. 3) Kemungkinan mengadakan pemeriksaan atau pencekan terhadap ingatan. 4) Kemudahan untuk membuat catatan-catatan bagi pemakaian selanjutnya.
5) Kesempatan khusus yang dapat ditampilkan oleh sarana-sarana visual dalam

menunjang upaya belajar dari sebuah buku. Buku teks memberi kesempatan pada pemiliknya untuk menyegarkan ingatan. Bacabaca kembali tentulah dapat memperkuat ingatan yang sudah ada. Bahkan pembacaan kembali itu dapat pula dipakai sebagai pemeriksaan daya ingat seseorang terhadap hal yang pernah dipelajarinya melalui buku teks. Sarana-sarana khusus yang ada dalam suatu buku teks dapat menolong para pembaca untuk memahami isi buku. Sarana seperti skema, diagram, matriks, gambargambar ilustrasi, dan sebagainya, berguna sekali dalam mengantar pembaca ke arah pemahaman isi buku. Pola umum GBPP mulai dari Tujuan Kurikuler Tujuan Instruksional Umum (TIU) Bahan Pengajaran (Pokok Bahasan dan Uraian) Program Metode Sarana atau Sumber Penilaian dan Keterangan. Tanpa buku teks, sukarlah mengisi tuntutan GBPP tersebut.

Peranan buku teks bagi GBPP menurut Greene dan Petty adalah sebagai berikut: 1) Mencerminkan suatu sudut pandangan yang tangguh dan modern

mengenai pengejaran serta mendemonstrasikan aplikasinya dalam bahan pengajaran yang disajikan. 2) Menyajikan sutau sumber pokok masalah atau subject-matter yang kaya,

mudah dibaca dan bervariasi, yang sesuai dengan minat dan kebutuhan para siswa, sebagai dasar bagi program-program kegiatan yang disarankan di mana ketrampilan-ketrampilan ekspresional diperoleh di bawah kondisi-kondisi yang menyerupai kehidupan yang sebenarnya.
3)

Menyediakan suatu sumber yang tersusun rapi dan bertahap mengenai

ketrampilan-ketrampilan ekspresional yang mengemban masalah pokok dalam komunikasi. 4) Menyajikan bersama-sama dengan buku manual yang mendampinginya

metode-metode dan sarana-sarana pengajaran untuk memotivasi para siswa.


5)

Menyajikan fiksasi (= perasaan yang mendalam) awal yang perlu dan juga

sebagai penunjang bagi latihan-latihan dan tugas-tugas praktis.


6)

Menyajikan bahan atau sarana evaluasi dan remedial yang serasi dan tepat

guna.

Pelajar dan mahasiswa harus banyak membaca buku yang relevan dengan bidang studinya. Bagi seorang pelajar atau mahasiswa salah satu buku yang sangat diperlukan ialah buku teks atau buku pelajaran yang berfungsi sebagai penunjang kegiatan belajarmengajar dalam mata pelajaran tertentu. Semakin baik kualitas buku teks maka semakin sempurna pengajaran mata pelajaran yang ditunjangnya.

Buku teks yang bagaimana yang dapat dikategorikan sebagai buku teks yang berkualitas? Membicarakan kriteria buku teks, pedoman penyusunan buku teks atau syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh setiap buku teks. Menurut Greene dan Petty penilaian buku teks berkualitas dengan sepuluh kriteria : 1. Buku teks itu haruslah menarik minat anak-anak, yaitu para siswa yang mempergunakannya. 2. Buku teks itu haruslah mampu memberi motivasi kepada para siswa yang memakainya. 3. Buku teks itu haruslah memuat ilustrasi yang menarik hati para siswa yang memanfaatkannya. 4. Buku teks itu seyogyanyalah mempertimbangkan aspek-aspek linguistik sehingga sesuai dengan kemampuan para siswa yang memakainya. 5. Buku teks itu isinya haruslah berhubungan erat dengan pelajaran-pelajaran lainnya; lebih baik lagi kalau dapat menunjangnya dengan rencana, sehingga semuanya merupakan suatu kebulatan yang utuh dan terpadu. 6. Buku teks itu haruslah dapat menstimulasi, merangsang aktivitas-aktivitas pribadi para siswa yang mempergunakannnya. 7. Buku teks itu haruslah dengan sadar dan tegas menghindari konsep-konsep yang samar-samar dan tidak biasa, agar tidak sempat membingungkan para siswa yang memakainnya. 8. Buku teks itu haruslah mempunyai sudut pandangan atau point of view yang jelas dan tegas sehingga juga pada akhirnya menjadi sudut pandangan para pemakainya yang setia. 9. Buku teks itulah haruslah mampu member pemantapan, penekanan pada nilainilai anak dan orang dewasa. 10. Buku teks itu haruslah dapat menghargai perbedaan-perbedaan pribadi dan

karakter para siswa pemakainnya.

Buku teks berkaitan erat dengan kurikulum yang berlaku. Buku teks yang berkualitas baik haruslah relevan dan menunjang pelaksanaan kurikulum. Kriteri linguistik mengacu pada tujuan aga buku teks dipahami oleh siswa. Buku teks sebagai pengisi bahan haruslah menampilkan sumber bahan mantap. Sususnannya teratur, sistematis, jenis bervariasi, kaya. Buku teks manantang dan merangsang dan menunjang dan kreativitas siswa. Buku teks sebaiknya mengandung tugas dan latihan bagi para siswa, agar siswa lebih memperdalam pengetahuan , sikap dan keterampilan siswa. Setiap mata pelajaran membutuhkan sejumlah buku teks yang sesuai dengan mata pelajaran tersebut.

2.3. KUALITAS BUKU TEKS

Buku memegang peranan yang penting dalam kehidupan masyarakat modern. Buku adalah kunci ke arah gudang ilmu pengetahuan. Pedoman penilaian buku : 1. Sudut Pandangan (Point of view) Sudut pandangan ini dapat berupa teori dari ilmu jiwa, bahasa, dan sebagainya. 2. Kejelasan konsep Konsep-konsep yang digunakan dalam suatu buku teks harus jelas, tandas.

3. Relevan dengan kurikulum Sekolah mempunyai kurikulum. Karena itu tidak ada pilihan lain bahwa buku teks harus relevan dengan kurikulum yang berlaku. 4. Menarik minat Semakin sesuai buku teks dengan minat siswa, semakin tinggi daya penarik buku teks tersebut. 5. Menumbuhkan motivasi Buku teks yang baik, ialah buku teks yang dapat membuat siswa, ingin, mau, senang, mengerjakan apa yang diinstruksikan dalam buku tersebut. 6. Menstimulasi aktivitas siswa. Buku teks yang baik ialah buku teks yang merangsang, menantang, dan menggiatkan aktivitas siswa. 7. Ilustrasi Buku teks harus disertai dengan ilustrasi yang mengena lagi menarik. 8. Pemahaman harus didahului oleh komunikasi yang tepat. Faktor utama yang berperan adalah bahasa. Bahasa buku teks haruslah : (i) sesuai dengan bahasa siswa (ii) kalimat-kalimatnya efektif (iii) terhindar dari makna ganda

(iv)sederhana (v) sopan (vi) menarik 9. Menunjang Mata Pelajaran Lain

Buku teks mengenai bahasa Indonesia misalnya di samping menunjang mata pelajaran bahasa Indonesia, juga menunjang mata pelajaran lain. 10. Menghargai Perbedaan Individu Buku teks yang baik tidak membesar-besarkan perbedaan individu tertentu. Perbedaan dalam kemampuan, bakat, minat, ekonomi, social, budaya setiap individu tidak dipermasalahkan tetapi diterima sebagaimana adanya. 11. Memantapkan Nilai-Nilai Buku teks yang baik berusaha untuk memantapkan nilai-nilai yang berlaku dalam maasyarakat. Skema berikut dipergunakan untuk memperjelas dan memantapkan pemahaman kita terhadap kualitas buku teks itu.

2.4 KETERBATASAN BUKU TEKS

Salah satu jenis buku yang paling vital dan fungsional bagi siswa, pelajar atau mahasiswa ialah buku teks. Bila mata kuliah atau mata pelajaran itu dipecah-pecah maka setiap pecahan itu emerlukan masing-masing satu buku teks. Bila kita ingin pengajaran setiap mata kuliah atau mata pelajaran yang berkualitas tinggi maka buku teks bagi setiap mata pelajaran itu harus dilengkapi, dibantu dan ditunjang oleh buku pendamping lainnya, seperti : 1) buku suplemen (tambahan) bagi buku pokok 2) buku pegangan guru 3) buku sunber atau buku acuan lainnya yang relevan Buku suplemen berfungsi sebagai buku kerja yang menuntun siswa untuk berlatih, berpraktek atau mencoba teori-teori yang sudah dipelajari pada buku pokok. Buku

pegangan guru merupakan buku penutun bagi guru dalam mengelola interaksi belajarmengajar dalam mata pelajaran yang relevan. Guru harus memadukan buku acuan dengan buku teks agar bahan, metode dan media pangajaran semakin lengkap, sempurna dan mutakhir. Greene dan Petty telah mengidentifikasi buku teks. Keterbatasan buku teks antara lain : 1) Buku teks itu sendiri tidaklah mengajar, tetapi merupakan suatu sarana pengajaran. 2) Isi yang disajikan sebagai perangkat-perangkat kegiatan belajar dipadu secara artificial atau secara buatan saja bagi setiap kelas tertentu. 3) Latihan-latihan dan tugas-tugas praktis agaknya kurang memadai karena keterbatasan-keterbatasan dalam ukuran buku teks dan dikarenakan begitu banyaknya praktek-praktek, latihan yang perlu dilaksanakan secara perbuatan. 4) Sarana-sarana pengajaran juga sangat sedikit dan singkat karena keterbatasanketerbatasan ruang, tempat, atau wadah yang tersediah di dalamnya. 5) Pertolongan-pertolongan atau bantuan-bantuan yang berkaitan dengan evaluasi hanyalah bersifat sugestif dan tidaklah mengevaluasi keseluruhan ataupun keparipurnaan yang diinginkan.

Buku teks tidak pernah dapat menggantikan fungsi guru secara tuntas. Buku teks jelas tidak dapat mengikuti dan menyesuaikan diri dengan setiap kemingkinan situasi. Buku teks tidaklah mengajar, yang mengajar adalah guru. Dalam segi teori mungkin buku teks tidak tidak menunjukkan kekurangan tetapi dalam praktek, latihan yang kurang memadai agaknya tidak dapat dimungkiri kekurangan buku teks. Buku teks terbatas dalam ruang atau halaman. Demonstrasi langsung tidak mungkin dilakukan oleh buku teks, tetapi dapat dilakukan oleh guru yang terlatih

Evaluasi yang dilakukan buku teks tidak mungkin sempurna, menyeluruh, dan meyakinkan karena sifatnya yang bersifat sugestif, anjuran dan pengawasannya longgar. Evaluasi yang langsung disusun, dilaksanakan, diawasi dan dimonitoring guru secara langsung hasilnya lebih dapat diandalkan. Mengapa buku teks harus dilengkapi dengan buku acuan yang lain? Agar sarana pengajaran semakin lengkap, padu dan menunjang sehingga kualitas pengajaran semakin tinggi dan dapat diharapkan kualitas hasil belajar pun berkualitas pula.

Gambar diagram,

2.5. JENIS-JENIS BUKU TEKS

A. Menurut pengamatan penulis ada empat dasar atau patokan yang dignakan dalam pengklasifikasian buku teks. Patokan-patokan itu adalah : 1) Bedasarkan mata pelajaran atau bidang studi (terdapat di SD, SMTP, SMTA). 2) Bedasarkan mata kuliah bidang yang bersangkutan (terdapat di perguruan tinggi)

3) Bedasarkan penulisan buku teks (mungkin di setiap jenjang pendidikan) 4) Bedasarkan jumlah penulis buku teks.

Contoh hasil pengklasifikasian buku bedasarkan patokan-patokan di atas :

Jumlah mata pelajaran bedasarkan struktur program kurikulum 1984 SMA, untuk kelas satu atau program inti, ada 15. Bila setiap mata pelajaran dilengkapi dengan masing-masing satu buku teks maka untuk kelas satu saja ada lima belas buku teks. Buku teks tersebut antara lain : a. Pendidikan Agama b. Pendidikan Pancasila c. PSPB d. Bahasa dan Sastra Indonesia e. Ekonomi f. Geografi g. Pendidikan Jasmani dan Orkes h. Pendidikan Seni i. Pendidikan Keterampilan j. Matematika k. Biologi l. Fisika m. Kimia n. Sejarah o. Bahasa Inggris

Dari segi cara penulisan buku teks dikenal tiga jenis buku teks, yaitu :

1. Buku teks tunggal : buku teks yang hanya terdiri atas satu buku saja. Contoh: * Kerap, Gorys, 1973, Tatabahasa Indonesia Untuk SLA, Ende Flores, Nusa Indah. * Samsuri, 1985, Tata Kalimat Bahasa Indonesia, Jakarta; Sastra Hudaya. * Sudaryanto, 1983, Predikat Objek Dalam Bahasa Indonesia, Jakarta: Penerbit Djambatan. 2. Buku teks berjilid : buku pelajaran untuk satu kelas tertentu atau untuk satu jenjang sekolah tertentu. Contoh : * Depdikbud, 1981, Bahasa Indonesia I, II, III, Jakarta: Proyek Pengadaan Buku Pelajaran, Perpustakaan dan keterampilan SLU. * Alisyahbana, Sutan Takdir, 1957, Tata Bahasa Baru Bahasa Indonesia I dan II, Jakarta : Dian Rakyat. * Jassin, H.B., Angkatan 66 Prosa dan Puisi I dan II, Jakarta: Gunung Agung. 3. Buku teks berseri : buku pelajaran berjilid mencangkup beberapa jenjang sekolah, misalnya dari SD, SMP, SMA. Contoh: * Tarigan, Henry Guntur dan Djago Tarigan, 1985, Teampil Berbahasa Indonesia, (untuk SD-9 jilid), Bandung: Penerbit Angkasa. * Tarigan, Henry Guntur dan Djago Tarigan, 1985, Terampil Berbahasa Indonesia, (untuk SMP-6 jilid), Bandung : Penerbit Angkasa) * Tarigan, henry Guntur dan Djago Tarigan, 1985, Terampil Berbahasa Indonesia, (untuk SMA-6 jilid), Bandung: Penerbit Angkasa.

You might also like