You are on page 1of 16

ASKEP

FISH NET 5

NYERI KEPALA & CEPHALGIA

DI SUSUN OLEH KELOMPOK 4 MULIATI AKS.YPAB.10.126 IRMAYANTI.S AKS.YPAB.10.102 HENDRA H.MAING AKS.YPAB.10.094 JUSMAWATY AKS.YPAB.10.113 NINING DESIARTI AKS.YPAB.10 MIFTAHUL JANNA .A AKS.YPAB.10

KATA PENGANTAR
Alhamdllah, tiada kata yang patut kita ucapkan melainkan puji dan syukur pada Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-Nyalah sehingga penyusunan makalah ini dapat diselesaikan . makalah ini hmerupakan salah satu rangkaian tugas diskusi. Dalam penyusunan makalah ini penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat

kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan, sebab itu saran dan kritik yang bersifat konsruktif sangat kami harapkan demi kesempurnaan. Dalam penyusunan makalah ini banyak mengucapkan terimah kasih terhadap semua pihak yang membantu kami baik moral maupun material sehingga makalah ini khususnya kepada. Bapak Junaedi .selaku dosen pengajar.

Semoga Allah SWT, senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya dan dapat bernilai ibadah disisi-Nya, Amin.

Wassalam. Maros.14 Oktober 2011

Penyusun.

[Type text]

Page 2

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................2 DAFRAT ISI...............................3


A. Konsep medik 1.pengertian ..........................................................................4 2.Etiologi................................................................................4 3.Patofisiologi .......................................................................5 4.Gejalah ..............................................................................7 5.Tes Diagnostik....................................................................8 6.penatalaksanaan................................................................8 * pembedahan * Pengobatan

B. Konsep keperawatan 1. Pengkajian ......................................................................10 2. Diagnosa keperawatan................................................... 11 3. Perencanaan...................................................................12 4. Intervensi.........................................................................13

C. PENUTUP y y Kesimpulan................................................................15 Daftar pustaka...........................................................16

[Type text]

Page 3

PEMBAHASAN
A. KONSEP MEDIK
1.Pengertian nyeri kepala cephalgia Cephalgia atau sakit kepala adalah salah satu keluhan fisik paling utama manusia. Sakit kepala pada kenyataannya adalah gejala bukan penyakit dan dapat menunjukkan penyakit organik ( neurologi atau penyakit lain), respon stress, vasodilatasi (migren), tegangan otot rangka (sakit kepala tegang) atau kombinasi respon tersebut (Brunner & Suddan ). 2.Etiologi Klasifikasi sakit kepala yang paling baru dikeluarkan oleh Headache Classification Cimitte of the International Headache Society sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. 6. . Migren (dengan atau tanpa aura) Sakit kepala tegang Sakit kepala klaster dan hemikrania paroksismal Berbagai sakit kepala yang dikaitkan dengan lesi struktural. Sakit kepala dikaitkan dengan trauma kepala. Sakit kepala dihubungkan dengan gangguan vaskuler (mis. Perdarahan subarachnoid)

7. Sakit kepala dihubungkan dengan gangguan intrakranial non vaskuler ( mis.Tumor otak) 8. 9. Sakit kepala dihubungkan dengan penggunaan zat kimia tau putus obat. Sakit kepala dihubungkan dengan infeksi non sefalik. yang dihubungkan dengan gangguan metabolik

10. Sakit kepala (hipoglikemia).

11. Sakit kepala atau nyeri wajah yang dihubungkan dengan gangguan kepala, leher atau struktur sekitar kepala ( mis. Glaukoma akut) 12.
[Type text]

Neuralgia kranial (nyeri menetap berasal dari saraf kranial)


Page 4

3.Fatosiologi Sakit kepala timbul sebagai hasil perangsangan terhadap bangunan-bangunan diwilayah kepala dan leher yang peka terhadap nyeri. Bangunan-bangunan ekstrakranial yang peka nyeri ialah otot-otot okspital, temporal dan frontal, kulit kepala, arteri-arteri subkutis dan periostium. Tulang tengkorak sendiri tidak peka nyeri. Bangunan-bangunan intrakranial yang peka nyeri terdiri dari meninges, terutama dura basalis dan meninges yang mendindingi sinus venosus serta arteri-arteri besar pada basis otak. Sebagian besar dari jaringan otak sendiri tidak peka nyeri. Perangsangan terhadap bangunan-bangunan itu dapat berupa:
y y

Infeksi selaput otak : meningitis, ensefalitis. Iritasi kimiawi terhadap selaput otak seperti pada perdarahan subdural atau setelah dilakukan pneumo atau zat kontras ensefalografi. Peregangan selaput otak akibat proses desak ruang intrakranial, penyumbatan jalan lintasan liquor, trombosis venos spinosus, edema serebri atau tekanan intrakranial yang menurun tiba-tiba atau cepat sekali Vasodilatasi arteri intrakranial akibat keadaan toksik (seperti pada infeksi umum, intoksikasi alkohol, intoksikasi CO, reaksi alergik), gangguan metabolik (seperti hipoksemia, hipoglikemia dan hiperkapnia), pemakaian obat vasodilatasi, keadaan paska contusio serebri, insufisiensi serebrovasculer akut). Gangguan pembuluh darah ekstrakranial, misalnya vasodilatasi ( migren dan cluster headache) dan radang (arteritis temporalis) Gangguan terhadap otot-otot yang mempunyai hubungan dengan kepala, seperti pada spondiloartrosis deformans servikalis. Penjalaran nyeri (reffererd pain) dari daerah mata (glaukoma, iritis), sinus (sinusitis), baseol kranii ( ca. Nasofaring), gigi geligi (pulpitis dan molar III yang mendesak gigi) dan daerah leher (spondiloartritis deforman servikalis. Ketegangan otot kepala, leher bahu sebagai manifestasi psikoorganik pada keadaan depresi dan stress. Dalam hal ini sakit kepala sininim dari pusing kepala.

[Type text]

Page 5

PENYIMPANAN KDM

TIK(oedema, hematoma) sakit kepala respon biologi hypoxemia kelainan metabolisme sakit kepala otak primer sakit kepala otak sekunder

kerusakan sel otak

gangguan autoregulasi

rangsangan simpatis

sress

aliran darah ke otak

tekanan pembuluh darah pulmonal

sekresi asam lambung

o2

gguan metabolisme

tekanan hidrostik mual, muntah

asam laktat

kebocoran cairan kapiler asupan nutris

oedema otak

oedema paru

kardiac out put

gguan prfusi jaringan serebral

defusi O2 terhambat

gguan perfusi jaringan

[Type text]

Page 6

4.Gejala/ manifestasi klinis a. Migren Migren adalah gejala kompleks yang mempunyai karakteristik pada waktu tertentu dan serangan sakit kepala berat yang terjadi berulang-ulang. Penyebab migren tidak diketahui jelas, tetapi ini dapat disebabkan oleh gangguan vaskuler primer yang biasanya banyak terjadi pada wanita dan mempunyai kecenderungan kuat dalam keluarga. Tanda dan gejala adanya migren pada serebral merupakan hasil dari derajat iskhemia kortikal yang bervariasi. Serangan dimulai dengan vasokonstriksi arteri kulit kepala dam pembuluh darah retina dan serebral. Pembuluh darah intra dan ekstrakranial mengalami dilatasi, yang menyebabkan nyeri dan ketidaknyamanan.

Migren klasik dapat dibagi menjadi tiga fase, yaitu: 1. Fase aura. Berlangsung lebih kurang 30 menit, dan dapat memberikan kesempatan bagi pasien untuk menentukan obat yang digunakan untuk mencegah serangan yang dalam. Gejala dari periode ini adalah gangguan penglihatan ( silau ), kesemutan, perasaan gatal pada wajah dan tangan, sedikit lemah pada ekstremitas dan pusing. Periode aura ini berhubungan dengan vasokonstriksi tanpa nyeri yang diawali dengan perubahan fisiologi awal. Aliran darah serebral berkurang, dengan kehilangan autoregulasi laanjut dan kerusakan responsivitas CO2. 2. Fase sakit kepala Fase sakit kepala berdenyut yang berat dan menjadikan tidak mampu yang dihungkan dengan fotofobia, mual dan muntah. Durasi keadaan ini bervariasi, beberapa jam dalam satu hari atau beberapa hari. 3. Fase pemulihan Periode kontraksi otot leher dan kulit kepala yang dihubungkan dengan sakit otot dan ketegangan lokal. Kelelahan biasanya terjadi, dan pasien dapat tidur untuk waktu yang panjang. b. Cluster Headache Cluster Headache adalah bentuk sakit kepal vaskuler lainnya yang sering terjadi pada pria. Serangan datang dalam bentuk yang menumpuk atau berkelompok, dengan nyeri
[Type text] Page 7

yang menyiksa didaerah mata dan menyebar kedaerah wajah dan temporal. Nyeri diikuti mata berair dan sumbatan hidung. Serangan berakhir dari 15 menit sampai 2 jam yang menguat dan menurun kekuatannya. Tipe sakit kepala ini dikaitkan dengan dilatasi didaerah dan sekitar arteri ekstrakranualis, yang ditimbulkan oleh alkohol, nitrit, vasodilator dan histamin. Sakit kepala ini berespon terhadap klorpromazin. c. Tension Headache Stress fisik dan emosional dapat menyebabkan kontraksi pada otot-otot leher dan kulit kepala, yang menyebabkan sakit kepala karena tegang. Karakteristik dari sakit kepala ini perasaan ada tekanan pada dahi, pelipis, atau belakang leher. Hal ini sering tergambar sebagai beban berat yang menutupi kepala. Sakit kepala ini cenderung kronik daripada berat. Pasien membutuhkan ketenangan hati, dan biasanya keadaan ini merupakan ketakutan yang tidak terucapkan. Bantuan simtomatik mungkin diberikan untuk memanaskan pada lokasi, memijat, analgetik, antidepresan dan obat relaksan otot. 5. Tes Diagnostik 1. CT Scan, menjadi mudah dijangkau sebagai cara yang mudah dan aman untuk menemukan abnormalitas pada susunan saraf pusat. 2. MRI Scan, dengan tujuan mendeteksi kondisi patologi otak dan medula spinalis dengan menggunakan tehnik scanning dengan kekuatan magnet untuk membuat bayangan struktur tubuh. 3. Pungsi lumbal, dengan mengambil cairan serebrospinalis untuk pemeriksaan. Hal ini tidak dilakukan bila diketahui terjadi peningkatan tekanan intrakranial dan tumor otak, karena penurunan tekanan yang mendadak akibat pengambilan CSF. 6.Penatalaksaan. * Pembadahan; * Pengobatan; 1.Hindari factor-factor yang memperburuk serangan migren seperti; suara yang keras, bau yang tajam, cahaya silau, stress dan makanan-makanan seperti keju, coklate, buah sitrus dan alcohol. 2.pada saat serangan, obat yang digunakan: * Analgesik biasa :asripin dan paracetamol
[Type text] Page 8

* Non streroid anti- inflamatori drugs: ibuprofen, naproxen. * Ergotamine * Sumatriptan.

[Type text]

Page 9

B. Konsep keperawatan.
1.Pengkajian Data subyektif dan obyektif sangat penting untuk menentukan tentang penyebab dan sifat dari sakit kepala. 1. Data Subyektif a. b. c. Pengertian pasien tentang sakit kepala dan kemungkinan penyebabnya. Sadar tentang adanya faktor pencetus, seperti stress. Langkah langkah untuk mengurangi gejala seperti obat-obatan.

d. Tempat, frekwensi, pola dan sifat sakit kepala termasuk tempat nyeri, lama dan interval diantara sakit kepala. e. f. g. h. i. j. Awal serangan sakit kepala. Ada gejala prodomal atau tidak .Ada gejala yang menyertai. Riwayat sakit kepala dalam keluarga (khusus penting sekali bila migren). Situasi yang membuat sakit kepala lebih parah. Ada alergi atau tidak.

2. Data Obyektif a. b. c. d. e. Perilaku : gejala yang memperlihatkan stress, kecemasan atau nyeri. Perubahan kemampuan dalam melaksanakan aktifitas sehari hari. Terdapat pengkajian anormal dari sistem pengkajian fisik sistem saraf cranial. Suhu badan Drainase dari sinus.

Dalam pengkajian sakit kepala, beberapa butir penting perlu dipertimbangkan. Diantaranya ialah:

[Type text]

Page 10

a. Sakit kepala yang terlokalisir biasanya berhubungan dengan sakit kepala migrain atau gangguan organik. b. Sakit kepala yang menyeluruh biasanya disebabkan oleh penyebab psikologis atau terjadi peningkatan tekanan intrakranial. c. Sakit kepala migren dapat berpindah dari satu sisi ke sisi yang lain.

d. Sakit kepala yang disertai peningkatan tekanan intrakranial biasanya timbil pada waktu bangun tidur atau sakit kepala tersebut membengunkan pasien dari tidur. e. Sakit kepala tipe sinus timbul pada pagi hari dan semakin siang menjadi lebih buruk. f. Banyak sakit kepala yang berhubungan dengan kondisi stress.

g. Rasa nyeri yang tumpul, menjengkelkan, menghebat dan terus ada, sering terjadi pada sakit kepala yang psikogenis. h. Bahan organis yang menimbulkan nyeri yang tetap dan sifatnya bertambah terus. i. Sakit kapala migrain bisa menyertai mentruasi.sakit kepala bisa didahului makan makanan yang mengandung monosodium glutamat, sodim nitrat, tyramine demikian juga alkohol. j. Tidur terlalu lama, berpuasa, menghirup bau-bauan yang toksis dalam lingkungan kerja dimana ventilasi tidak cukup dapat menjadi penyebab sakit kepala. k. l. Obat kontrasepsi oral dapat memperberat migrain. Tiap yang ditemukan sekunder dari sakit kepala perlu dikaji.

2.Diagnosa keperawatan Diagnosa Keperawatan Cephalgia 1. Nyeri b.d stess dan ketegangan, iritasi/tekanan saraf, vasospasme, peningkatan tekana intrakranial. 2. Koping individual tak efektif b.d situasi krisis, kerentanan personal, sistem pendukung tidak adequat, kelebihan beban kerja, ketidakadequatan relaksasi, metode koping tidak adequat, nyeri berat, ancaman berlebihan pada diri sendiri.

[Type text]

Page 11

3. Kurang pengetahuan mengenai kondisi dan kebutuhan pengobatan b.d kurang mengingat, tidak mengenal informasi, keterbatasab kognitif.

3.Perencanaan Rencana Asuhan Keperawatan Cephalgia 1. Nyeri b.d stess dan ketegangan, iritasi/tekanan saraf, vasospasme, peningkatan tekana intrakranial. 2. Koping individual tak efektif b.d situasi krisis, kerentanan personal, sistem pendukung tidak adequat, kelebihan beban kerja, ketidakadequatan relaksasi, metode koping tidak adequat, nyeri berat, ancaman berlebihan pada diri sendiri. a. Dekati pasien dengan ramah dan penuh perhatian. Ambil keuntungan dari kegiatan yang daoat diajarkan. b. Bantu pasien dalam memahami perubahan pada konsep citra tubuh.

c. Sarankan pasien untuk mengepresikan perasaannya dan diskusi bagaimana sakit kepala itu mengganggu kerja dan kesenangan dari hidup ini. d. Pastikan dampak penyakitnya terhadap kebutuhan seksual.

e. Berikan informasi mengenai penyebab sakit kepala, penagnan, dan hasil yang diharapkan. f. Kolaborasi

Rujuk untuk melakukan konseling dan/atau terapi keluarga atau kelas tempat pelatihan sikap asertif sesuai indikasi. 3. Kurang pengetahuan mengenai kondisi dan kebutuhan pengobatan b.d kurang mengingat, tidak mengenal informasi, keterbatasab kognitif. a. Diskusikan etiologi individual dari saki kepala bila diketahui.

b. Bantu pasien dalam mengidentifikasikan kemungkinan faktor predisposisi, seperti stress emosi, suhu yang berlebihan, alergi terhadap makanan/lingkungan tertentu. c. Diskusikan tentang obat-obatan dan efek sampingnya. Nilai kembali kebutuhan untuk menurunkan/menghentikan pengobatan sesuai indikasi

[Type text]

Page 12

d. Instruksikan pasien/orang terdekat dalam melakukan program kegiatan/latihan , makanan yang dikonsumsi, dan tindakan yang menimbukan rasa nyaman, seprti masase dan sebagainya. e. Diskusikan mengenai posisi/letak tubuh yang normal.

f. Anjurkan pasien/orang terdekat untuk menyediakan waktu agar dapat relaksasi dan bersenang-senang. g. Anjurkan untuk menggunakan aktivitas otak dengan benar, mencintai dan tertawa/tersenyum. h. Sarankan pemakaian musik-musik yang menyenangkan.

i. Anjurkan pasien untuk memperhatikan sakit kepala yang dialaminya dan faktorfaktor yang berhubungan atau faktor presipitasinya. j. Berikan informasi tertulis/semacam catatan petunjuk

k. Identifikasi dan diskusikan timbulnya resiko bahaya yang tidak nyata dan/atau terapi yang bukan terapi medis 4.INTERVENSI INTERVENSI a. Teliti keluhan nyeri, catat itensitasnya ( dengan skala 0-10 ), karakteristiknya (misal : berat, berdenyut, konstan) lokasinya, lamanya, faktor yang memperburuk atau meredakan. b. Observasi adanya tanda-tanda nyeri nonverbal, seperi : ekspresi wajah, posisi tubuh, gelisah, menangis/meringis, menarik diri, diaforesis, perubahan frekuensi jantung/pernafasan, tekanan darah. c. Catat adanya pengaruh nyeri misalnya: hilangnya perhatian pada hidup, penurunan aktivitas, penurunan berat badan. . RASIONAL A Untuk mengetahui tingkatan nyeri.

b. Untuk memberikan posisi yang lebih nyaman.

c. Catat untuk mengetahui perkembangan nyeri.

[Type text]

Page 13

d. Anjurkan untuk beristirahat didalam ruangan yang tenang. .

d. Untuk mempercepat penyembuhan.

[Type text]

Page 14

PENUTUP Kesimpulan

Cephalgia atau sakit kepala adalah salah satu keluhan fisik paling utama manusia. Sakit kepala pada kenyataannya adalah gejala bukan penyakit dan dapat menunjukkan penyakit organik ( neurologi atau penyakit lain), respon stress, vasodilatasi (migren), tegangan otot rangka (sakit kepala tegang) atau kombinasi respon tersebut (Brunner & Suddan ).

[Type text]

Page 15

Daftar pustaka
y y y

1. Barbara C Long, 1996, Perawatan Medikal Bedah, Yayasan Ikatan Alumni Pendidikan Keperawatan Padjajaran, Bandung. 2. Brunner & Suddarth, 2002, Buku Ajar keperawatan Medikal Bedah, EGC, Jakarta. 3. Marlyn E. Doengoes, 1999, Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman untukPerencanaan & Pendokumentasian Perawatan Pasien, Edisi 3, EGC, Jakarta. 4. Priguna Sidharta, 1994, Neurogi Klinis dalam Praktek Umum, Dian Rakyat, Jakarta.

[Type text]

Page 16

You might also like