Professional Documents
Culture Documents
A. Multimedia Interaktif 1. Pengertian Multimedia Interaktif Secara etimologis multimedia berasal dari bahasa latin multi yang berarti
banyak, bermacam-macam, dan medium yang berarti sesuatu yang dipakai untuk menyampaikan atau membawa sesuatu. Kata medium juga diartikan sebagai alat untuk mendistribusikan dan mempresentasikan informasi. Sehingga multimedia dapat diartikan sebagai media yang menggabungkan dua unsur atau lebih yang
terdiri dari teks, gambar, grafis, foto, audio, video dan animasi secara terintegrasi. Berikut merupakan pengertian multimedia menurut beberapa ahli :
1. Kombinasi dari paling sedikit dua media input atau output. Media ini dapat berupa audio (suara, musik), animasi, video, teks, grafik dan gambar (Turban
12
4.
Multimedia sebagai perpaduan antara teks, grafik, sound, animasi, dan video
untuk menyampaikan pesan kepada publik (Wahono, 2007 dalam Wijaya,
2010)
5. Multimedia merupakan kombinasi dari data text, audio, gambar, animasi,
2010).
Supriyatna (2008:22) juga mengemukan bahwa multimedia adalah penggunaan berbagai jenis media (teks, suara, grafik, animasi dan video) untuk menyampaikan informasi, kemudian ditambahkan elemen yang ke enam yaitu interaktif. Berikut merupakan penjelasan elemen-elemen dalam sebuah
multimedia interaktif (Supriyatna, 2008:23) diantaranya yaitu : a. Elemen visual diam (foto dan gambar)
Pada multimedia elemen ini dapat digunakan untuk mendeskripsikan
yang sulit dilakukan dengan video. c. Elemen suara Penggunaan suara pada multimedia dapat berupa narasi, lagu, dan sound effect. Umumnya narasi ditampilkan bersama-sama dengan foto atau teks untuk
13
lebih memperjelas informasi yang akan disampaikan. Selain itu suara juga dapat digunakan untuk mengalihkan perhatian. d. Elemen teks
Teks dapat digunakan untuk menjelaskan foto atau gambar. Penggunaan teks pada multimedia perlu diperhatikan diantaranya penggunaan jenis huruf,
ukuran huruf, dan style hurufnya (warna, bold, italic). e. Elemen interaktif
Elemen ini merupakan elemen yang paling penting dalam multimedia interaktif. Elemen lain seperti teks, suara, video dan foto dapat disampaikan dimedia lain seperti TV dan VCD player, sedangkan elemen interaktif hanya dapat ditampilkan di komputer. Elemen ini benar-benar memanfaatkan kemampuan komputer sepenuhnya. Aspek interaktif pada multimedia dapat
14
mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia,
materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuaan, keterampilan, dan sikap. Dalam pengertian ini guru, buku teks dan likungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus,
pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alatalat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan
15
belajar siswa dapat ditingkatkan dan prises belajar mengajar dapat dilakukan di mana dan kapan saja, serta sikap belajar siswa dapat ditingkatkan.
Beberapa keunggulan dari sebuah multimedia pembelajaran (Samodra,
2009):
1. Memperbesar benda yang sangat kecil dan tidak tampak oleh mata, seperti
Menyajikan benda atau peristiwa yang jauh, seperti bulan, bintang, salju.
Menyajikan benda atau peristiwa yang berbahaya, seperti letusan gunung
(Samodra, 2009) :
1. Memiliki lebih dari satu media yang konvergen, misalnya menggabungkan
16
3.
lain. Disamping itu, terdapat juga kriteria penilaian multimedia interaktif, kriteria penilaian yang pertama adalah kemudahan navigasi. Sebuah program harus dirancang sesederhana mungkin sehingga pembelajar bahasa tidak perlu belajar komputer lebih dahulu. Kriteria yang kedua adalah kandungan kognisi, kriteria yang lainnya adalah pengetahuan dan presentasi informasi. Kedua kriteria ini adalah untuk menilai isi dari program itu sendiri, apakah program telah memenuhi kebutuhan pembelajaran si pembelajar atau belum. Kriteria keempat adalah integrasi media dimana media harus mengintegrasikan aspek dan ketrampilan bahasa yang harus dipelajari. Untuk menarik minat pembelajar, program harus mempunyai tampilan yang artistik maka estetika juga merupakan sebuah kriteria. Kriteria penilaian yang terakhir adalah fungsi secara keseluruhan. Program yang dikembangkan harus memberikan pembelajaran yang diinginkan oleh pembelajar. Sehingga pada waktu seorang selesai menjalankan sebuah program dia akan merasa telah belajar sesuatu. B. 1. Membaca Permulaan Pengertian membaca permulaan Membaca permulaan merupakan tahapan proses belajar membaca bagi siswa sekolah dasar kelas awal. Siswa belajar untuk memperoleh kemampuan dan menguasai teknik-teknik membaca dan menangkap isi bacaan dengan baik. Oleh
17
karena itu guru perlu merancang pembelajaran membaca dengan baik sehingga mampu menumbuhkan kebiasan membaca sebagai suatu yang menyenangkan.
Empat aspek keterampilan berbahasa dalam dua kelompok kemampuan
18
merekonstruksi makna yang terkandung dalam bahan bacaan. Membaca merupakan salah satu jenis kemampuan berbahasa tulis yang bersifat reseptif. Disebut reseptif karena dengan membaca seseorang akan memperoleh informasi, memperoleh ilmu dan pengetahuan serta pengalaman-pengalaman baru. Semua yang diperoleh melalui bacaan akan memungkinkan seseorang mampu
19
mempertinggi daya pikirnya, mempertajam pandangannya, dan memperluas wawasannya (Zuchdi dan Budiasih, 1996:49).
Membaca adalah proses aktif dari pikiran yang dilakukan melalui mata terhadap bacaan. Dalam kegiatan membaca, pembaca memroses informasi dari teks yang dibaca untuk memperoleh makna. Membaca merupakan kegiatan yang penting dalam kehidupan sehari-hari, karena membaca tidak hanya untuk memperoleh informasi, tetapi berfungsi sebagai alat untuk memperluas pengetahuan bahasa seseorang. Dengan demikian, anak sejak kelas awal SD perlu
media pembentuk kecerdasan emosi dan spiritual (Winiasih, 2007: 3). C. Anak Tunarungu 1. Pengertian Tunarungu
Istilah gangguan pendengaran (hearing impaired) tidak terbatas pada individu yang kehilangan pendengaran sangat berat saja, melainkan mencakup
20
pendengaran a. b. c. d. e. 2. Sangat ringan (27 40 dB) Ringan (41 55 dB) Sedang (56 70 dB) Berat (71 90 dB) Berat sekali (91 dB ke atas)
21
b.
Abdurrachman dan Sudjadi, 1994:64) dibedakan menjadi dua yaitu : 1. Tingkat ketunarunguan
a. Kehilangan pendengaran ringan, dimana masih bisa mendengar dan berpartisipasi dalam percakapan akan tetapi kesulitan dalam memdengar
dengan bahasa isyarat atau menggunakan tulisan. 2. Tempat kerusakan dalam telinga
a. Kerusakan konduktif, terjadi apabila bagian luar dan bagian tengah telinga tidak meneruskan getaran suara ke bagian dalam telinga. Ini dapat
telinga.
22
c.
Kerusakan saraf, ini terjadi karena adanya kerusakan pada saraf ataupun mekanisme sensorik.
3.
Penyebab tunarungu
Penyebab kerusakan pendengaran menurut Brown (dalam Abdurrachman
dan Sudjadi, 1994:71) yaitu : (1) Materna Rubella (campak); (2) factor keturunan; (3) ada komplikasi pada saat dalam kandungan dan kelahiran premature, berat
badan kurang, bayi yang lahir biru; (4) Meningitis (radang otak) sehingga ada semacam bakteri yang dapat merusak sensivitasalat dengar dibagian dalam telinga; (5) kecelakaan, trauma atau penyakit. Sedangkan berdasarkan waktu terjadinya, penyebab tunarungu dibedakan menjadi tiga, yang pertama yaitu sebelum lahir (prenatal) yang kedua pada saat kelahiran (perinatal) dan pada saat kelahiran (postnatal). Kemudian Bootroyd (dalam Abdurrachman dan Sudjadi, 1994:72) juga menjabarkan beberapa penyebab tunarungu diantaranya adalah sebagai berikut : 1. 2. 3. Karena keturunan Karena penyakit, yang rentan terjadi pada waktu ibu hamil muda. Karena obat-obatan, pada saat kehamilan obat-obatan yang dikonsumsi oleh ibu bisa mempengaruhi kesehatan anak dalam kandungan. 4. Karena kondisi traumatis seperti kurang gizi, radiasi, lahir premature atau karena mendengar bunyi yang terlalu bising atau keras. 4. Dampak ketunarunguan Abdurrachman dan Sudjadi (1994:72) mengemukakan akibat rusaknya rusaknya pendengaran, yang akan menimbulkan :
23
1.
2.
Gangguan bicara sehingga anak tidak dapat mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan gerak mekanisme bicara. Akibatnya mereka tidak
mereka pikirkan kepada orang lain kecuali melalui gerakan atau isyaratisyarat yang mereka pahami.
4. Gangguan kognitif, disini anak-anak tunarungu mempelajari dunia mereka melalui hal-hal yang konkrit. Mereka akan sulit mengerti apa yang dimaksud
yang minim. 8.
9.
24
D. Membaca Permulaan Dengan Multimedia Interaktif Pada Tunarungu Membaca permulaan dengan multimedia interaktif pada tunarungu yaitu
belajar membaca yang memanfaatkan media komputer dengan menggunakan media komputer dengan aplikasi adobe flash. Model multimedia interaktif yang digunakan adalha tutorial, dimana tutorial ini membimbing siswa secara tuntas menguasai materi dengan cepat dan menarik. Selain itu, penggunaan multimedia interaktif dengan model tutorial bisa menuntun siswa khususnya anak tunarungu
25
diharapkan dapat