You are on page 1of 6

BAB II METODE PENELITIAN

2.1 Bentuk Penelitian Bentuk penelitian ini adalah penelitian korelasional dengan analisa kuantitatif, dengan maksud untuk mencari pengaruh antara variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y) yang menggunakan rumus stastistik (Arikunto, 1996:5). Dengan metode ini diharapkan dapat menjelaskan fenomena yang ada berdasarkan data dan fakta yang diperoleh di lapangan.

2.2 Lokasi Penelitian Adapun yang menjadi lokasi dari penelitian ini adalah Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur Direktorat Jenderal Pajak Kanwil Sumut I yang beralamat di Jl. P.Diponegoro No.30A Medan.

2.3 Populasi dan Sampel 2.3.1 Populasi Menurut Sugiyono (2005:90), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Berdasarkan penjelasan diatas, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur sebanyak 69 orang dan wajib pajak yang berurusan dengan pelayanan di Kantor Pelayanan Pajak Medan Timur yang diambil secara

61
Universitas Sumatera Utara

insidental yaitu wajib pajak yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti pada saat melakukan penelitian dan sesuai untuk dijadikan sumber data.

2.3.2 Sampel Menurut Singarimbun (1995:152), sampel diartikan sebagai bagian dari populasi yang menjadi sumber data sebenarnya, dengan kata lain sampel adalah bagian dari populasi. Pengambilan sebagian itu dimaksudkan sebagai representatif dari seluruh populasi, sehingga kesimpulan juga berlaku bagi keseluruhan populasi. Arikunto (1996:104) menjelaskan apabila jumlah populasi kurang dari 100 orang, maka diambil keseluruhannya, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika populasinya lebih dari 100 orang, maka dapat diambil 10-15 persen atau 20-25 persen sampel atau lebih. Oleh karena itu, merujuk pada pernyataan diatas, dikarenakan populasi dalam penelitian ini kurang dari 100 orang, maka yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah seluruh populasi (100 persen) yaitu 69 orang pegawai. Sedangkan sampel untuk wajib pajak diambil berdasarkan penarikan

sampel insidental. Yaitu teknik penarikan sampel berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insident bertemu dengan peneliti dan dapat digunakan sebagai sampel bila dipandang orang tersebut cocok untuk dijadikan sebagai sumber data (Sugiyono, 2005:96). Berdasarkan ketentuan tersebut dalam penelitian ini sampel untuk wajib pajak berjumlah 11 orang.

62
Universitas Sumatera Utara

2.4 Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data atau informasi dan keterangan-keterangan lain yang diperlukan, maka peneliti menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut : 1. Teknik pengumpulan data primer, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan secara langsung pada lokasi penelitian. Pengumpulan data primer dilakukan dengan instrumen: a. Kuesioner (quetionary) Yaitu teknik pengumpulan data yang dilaksanakan dengan cara menyebarkan daftar pertanyaan yang dilengkapi dengan beberapa

alternatif jawaban yang sudah tersedia. b. Pengamatan atau observasi (observation) Yaitu teknik pengumpulan data dengan pengamatan dan pencatatan

dengan sistematik fenomena-fenomena yang diteliti. 2. Teknik pengumpulan data sekunder, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui studi kepustakaan yang terdiri dari: a. Penelitian kepustakaan (library research) Yaitu pengumpulan data yang diperoleh dari buku-buku, karya ilmiah, pendapat para ahli yang memiliki relevansi dengan masalah yang diteliti. b. Studi dokumentasi Yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan catatan-catatan atu dokumen yang ada di lokasi penelitian serta sumber-sumber lain yang relevan dengan objek penelitian.

63
Universitas Sumatera Utara

2.5 Teknik Penentuan Skor Untuk membantu dalam menganalisa data, maka penelitian ini menggunakan teknik penentuan skor. Teknik pengukuran skor yang digunakan adalah memakai skala ordinal untuk menilai jawaban kuesioner responden. Adapun skor yang ditentukan untuk setiap pertanyaan adalah : 1. untuk alternatif jawaban a diberi skor 5 2. untuk alternatif jawaban b diberi skor 4 3. untuk alternatif jawaban c diberi skor 3 4. untuk alternatif jawaban d diberi skor 2 5. untuk alternatif jawaban e diberi skor 1 Untuk mengetahui kategori jawaban dari masing-masing variabel apakah tergolong tinggi, sedang atau rendah, maka terlebih dahulu ditentukan skala interval dengan cara sebagai berikut : Skor tertinggi - skor terendah banyaknya bilangan Maka diperoleh 5 1 = 0,8 5 Sehingga dapat diketahui kategori jawaban responden untuk masing-masing variabel yaitu : a. Skor untuk kategori sangat tinggi = 4,24 5,0 b. Skor untuk kategori tinggi c. Skor untuk kategori sedang d. Skor untuk kategori rendah = 3,43 - 4,23 = 2,62 - 3,42 = 1,81 - 2,61

64
Universitas Sumatera Utara

e. Skor untuk kategori sangat rendah = 1,00 - 1,80 2.6 Teknik Analisis Data Untuk mengetahui koefisien korelasi variabel X terhadap variabel Y digunakan rumus Product Moment ( Sugiyono, 2005:212 ) rxy =

n (n X 2) (

XY

( X )2

X) ( (n

Y) Y 2) Y
2

Keterangan: rxy: angka indeks korelasi r product moment n: sampel x: jumlah skor x y: jumlah skor y Dari hasil perhitungan tersebut akan memperlihatkan tiga kemungkinan yaitu : 1) Koefisien korelasi yang diperoleh sama dengan nol ( r = 0 ), berarti hubungan kedua variabel yang diuji tidak ada. 2) Koefisien korelasi yang diperoleh positif ( r = + ) artinya kenaikan nilai variabel yang satu diikuti nilai variabel yang lain dan kedua variable memiliki hubungan positif. 3) Koefisien korelasi yang diperoleh negatif ( r = - ) artinya kedua variabel negatif dan menunjukkan meningkatnya variabel yang satu diikuti menurunnya variabel yang lain. Untuk mengetahui adanya hubungan yang tinggi, sedang, atau rendah antara kedua variabel berdasarkan nilai r ( koefisien korelasi ) digunakan penafsiran atau interpretasi angka sebagai berikut: 65
Universitas Sumatera Utara

Tabel 1. Interpretasi Korelasi Product Moment Interval Koefisien 0.00 - 0.199 0.20 - 0.399 0.40 - 0.599 0.60 0799 0.80 - 1.00 Tingkat Hubungan Sangat rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat tinggi

Dengan nilai r yang diperoleh maka dapat diketahui apakah nilai r yang diperoleh berarti atau tidak dan bagaimana tingkat hubungannya melalui tabel korelasi. Tabel korelasi menentukan batas-batas r yang signifikan. Bila tersebut signifikan, artinya hipotesis kerja/ hipotesis alternatif dapat diterima. Untuk menghitung kontribusi pelaksanaan prinsip-prinsip good governance terhadap kualitas pelayanan publik digunakan perhitungan determinasi. Perhitungan dilakukan dengan rumus D (Sugiyono, 2005:212) yaitu:

Keterangan : D = Koefisien determinan rxy= Koefisien korelasi moment antara x dan y

66
Universitas Sumatera Utara

You might also like